pti20modul20420evaluasi20ergonomi

29
 EVALUASI ERGONOMI Berdasarkan Anthrophometri Biomekanika dan Fisiologi Kerja Hlm 1 / 28 M MO OD DU UL L 4 4 E EV VA AL LU UA AS SI I E ER R G GO ON NO OM MI I B Be er rd da asa ark kan A An nt tro opo ome et tr ri i, ,  B Bi io om me ek ka an ni ik ka a, , d da an n F Fi is si io ol lo og gi i K Ke er r  j  ja a I. TUJUAN I.1. TUJUAN UMUM Dari praktikum ini diharapkan praktikan mampu : 1. Memahami antropometri sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam mengevaluasi dan merancang satasiun kerja 2. Memahami manfaat biomekanika dan mampu menggunakannya untuk memperbaiki sistem kerja. 3. Mampu memahami dan menggunakan kriteria-kriteria ukuran performansi sistem kerja yang mencakup aspek fisiologi dan psikologi kerja 4. Mampu menginterpretasikan hasil-hasil pengukuran performansi sistem kerja tersebut, serta menggunakannya untuk memperbaiki system kerja I.2. TUJUAN KHUSUS Dari praktikum ini diharapkan praktikan mampu: 1. Mengaplikasikan metode pengukuran antropometri (antropometric methods) dalam perancangan sistem kerja. 2. Mengidentifikasikan data-data dimensional manusia (termasuk menentukan sampel) yang dibutuhkan dalam merancang stasiun kerja, serta mampu menggunakan berbagai alat pengukuran antropometri untuk pengambilan data-data tersebut. 3. Menggunakan metode pengolahan data antropometri untuk mendapatkan informasi yang valid untuk keperluan perancangan stasiun kerja. 4. Menggunakan konsep dan teknik RWL (Recommended Weight Limit ) dalam merancang gerakan-gerakan perpindahan alat dan benda kerja yang ergonomis. 5. Melakukan operasi penanganan material secara manual dan merancang sistem kerja penanganan material secara manual dengan memperhatikan prinsip-prinsip biomekanika kerja. 6. Menggunakan konsep RULA dalam mendeteksi postur kerja atau faktor resiko dalam suatu pekerjaan 7. Mampu memahami, melakukan, dan menghitung beban kerja fisik suatu pekerjaan tertentu dengan metode pengukuran denyut jantung menggunakan pulse-meter 8. Mampu menilai tingkat beban kerja fisik suatu pekerjaan tertentu dan menentukan selang kerja – istirahat karena beban kerja fisik tersebut 9. Mampu memahami dan melakukan pengukuran beban kerja mental dengan metode objektif mencakup metode denyut jantung serta metoda subjektif 10. Mampu menilai tingkat beban kerja mental suatu pekerjaan tertentu dan menggunakannya sebagai alat analisis dan perancangan sistem kerja.

Transcript of pti20modul20420evaluasi20ergonomi

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 1/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 1 / 28

MM OODD UULL 44  

EEVVAA LLUUAA SSII EERRGGOONN OOMM II  

BBeerr dd aa ssaa rr kk aa nn AA nn tt rr oo pp oo mm ee tt rr ii ,, BB ii oo mm ee kk aa nn ii kk aa ,, dd aa nn FFii ss ii oo ll oo gg ii KKee rr j j aa  

I . TUJUAN

I .1 . TUJUAN UMUM

Dari praktikum ini diharapkan praktikan mampu :

1.  Memahami antropometri sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam mengevaluasi dan

merancang satasiun kerja

2.  Memahami manfaat biomekanika dan mampu menggunakannya untuk memperbaiki

sistem kerja.

3.  Mampu memahami dan menggunakan kriteria-kriteria ukuran performansi sistem kerja

yang mencakup aspek fisiologi dan psikologi kerja

4.  Mampu menginterpretasikan hasil-hasil pengukuran performansi sistem kerja tersebut,

serta menggunakannya untuk memperbaiki system kerja

I .2 . TUJUAN KHUSUS

Dari praktikum ini diharapkan praktikan mampu:

1.  Mengaplikasikan metode pengukuran antropometri (antropometric methods ) dalam

perancangan sistem kerja.

2.  Mengidentifikasikan data-data dimensional manusia (termasuk menentukan sampel) yang

dibutuhkan dalam merancang stasiun kerja, serta mampu menggunakan berbagai alat

pengukuran antropometri untuk pengambilan data-data tersebut.

3.  Menggunakan metode pengolahan data antropometri untuk mendapatkan informasi yangvalid untuk keperluan perancangan stasiun kerja.

4.  Menggunakan konsep dan teknik RWL (Recommended Weight Limit ) dalam merancang

gerakan-gerakan perpindahan alat dan benda kerja yang ergonomis.

5.  Melakukan operasi penanganan material secara manual dan merancang sistem kerja

penanganan material secara manual dengan memperhatikan prinsip-prinsip biomekanika

kerja.

6.  Menggunakan konsep RULA dalam mendeteksi postur kerja atau faktor resiko dalam suatu

pekerjaan

7.  Mampu memahami, melakukan, dan menghitung beban kerja fisik suatu pekerjaantertentu dengan metode pengukuran denyut jantung menggunakan pulse-meter

8.  Mampu menilai tingkat beban kerja fisik suatu pekerjaan tertentu dan menentukan selang

kerja – istirahat karena beban kerja fisik tersebut

9.  Mampu memahami dan melakukan pengukuran beban kerja mental dengan metode

objektif mencakup metode denyut jantung serta metoda subjektif 

10. Mampu menilai tingkat beban kerja mental suatu pekerjaan tertentu dan menggunakannya

sebagai alat analisis dan perancangan sistem kerja.

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 2/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 2 / 28

I I . DASAR TEORI

Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi

mengenai sifat, kemampuan serta keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja

yang baru maupun merancang perbaikan suatu sistem kerja yang telah ada. Ergonomi yang

merupakan ilmu perancangan berbasis manusia (Human Centered Design ) dirasakan menjadi

semakin penting hingga saat ini. Hal tersebut disebabkan:

  Manusia sebagai sumber daya utama dalam sebuah sistem

  Adanya regulasi nasional maupun internasional mengenai sistem kerja dimana manusia

terlibat di dalamnya

  Para pekerja adalah human being  

Dengan diterapkannya ergonomi, sistem kerja dapat menjadi lebih produktif dan efisien.

Dilihat dari sisi rekayasa, informasi hasil penelitian ergonomi dapat dikelompokkan dalam lima

bidang penelitian, yaitu:

1.  Antropometri2.  Biomekanika

3.  Fisiologi

4.  Penginderaan

5.  Lingkungan fisik kerja

I I . 1 A n t r o p o m e t r i

Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran dimensi tubuh manusia dan

karakteristik khusus lain dari tubuh yang relevan dengan perancangan alat-alat/benda-benda

yang digunakan manusia.Antropometri dibagi atas dua bagian utama, yaitu:

a)  Antropometri Statis (struktural)

Pengukuran manusia pada posisi diam, dan linier pada permukaan tubuh.

b)  Antropometri Dinamis (fungsional)

Yang dimaksud dengan antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik

manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin

terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya.

Yang sering disebut sebagai antropometri rekayasa adalah aplikasi dari kedua bagian utama diatas untuk merancang workspace dan peralatan.

Permasalahan variasi dimensi antropometri seringkali menjadi faktor dalam menghasilkan

rancangan sistem kerja yang “fit” untuk pengguna. Dimensi tubuh manusia itu sendiri

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang harus menjadi salah satu pertimbangan dalam

menentukan sampel data yang akan diambil. Faktor-faktor tersebut adalah:

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 3/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 3 / 28

1.  Umur

Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria

dan 17 tahun untuk wanita. Ada kecenderungan berkurang setelah 60 tahun.

2.  Jenis kelamin

Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali bagian dada dan

pinggul.

3.  Rumpun dan Suku Bangsa

4.  Sosio ekonomi dan konsumsi gizi yang diperoleh.

5.  Pekerjaan, aktivitas sehari-hari juga berpengaruh

6.  Kondisi waktu pengukuran

Metode Perancangan dengan Antropometri (Antropometric Method)

Terdapat dua pilihan dalam merancang sistem kerja berdasarkan data antropometri, yaitu:

♣  Sesuai dengan tubuh pekerja yang bersangkutan (perancangan individual), yang terbaik

secara ergonomi♣  Sesuai dengan populasi pemakai/pekerja

Perancangan untuk populasi sendiri memiliki tiga pilihan yaitu:

  Design for extreme individuals

  Design for adjustable range

  Design for average

Pada perancangan yang sesuai dengan populasi pemakai/pekerja, konsep persentil banyak

digunakan untuk memudahkan dalam merancang. Penggunaan konsep persentil ditujukan

untuk memberi aspek keamanan dan kenyamanan bagi manusia di dalam alat atau sistem

kerja yang dirancang. Persentil pada dasarnya menyatakan persentase manusia dalamsuatu populasi yang memiliki dimensi tubuh yang sama atau lebih kecil dari nilai tersebut.

Misalnya persentil pertama ukuran tinggi tubuh, menunjukkan bahwa 99 persen dari

populasi yang diukur memiliki tinggi tubuh melebihi angka tersebut. Umumnya persentil

yang digunakan dalam perancangan adalah persentil 5, 50, dan 95.

I I . 2 B I O MEKANI KA

Biomekanika adalah ilmu yang menggunakan hukum-hukum fisika dan konsep-konsep

mekanika untuk mendeskripsikan gerakan dan gaya pada berbagai macam bagian tubuh

ketika melakukan aktivitas.

Faktor ini sangat berhubungan dengan pekerjaan yang bersifat material handling, seperti

pengangkatan dan pemindahan secara manual, atau pekerjaan lain yang dominan

menggunakan otot tubuh. Meskipun kemajuan teknologi telah banyak membantu aktivitas

manusia, namun tetap saja ada beberapa pekerjaan manual yang tidak dapat dihilangkan

dengan pertimbangan biaya maupun kemudahan. Pekerjaan ini membutuhkan usaha fisik

sedang hingga besar dalam durasi waktu kerja tertentu, misalnya penanganan atau

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 4/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 4 / 28

pemindahan material secara manual. Usaha fisik ini banyak mengakibatkan kecelakaan kerja

ataupun low back pain , yang menjadi isu besar di negara-negara industri belakangan ini.

RW L

Sebuah lembaga yang menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika,

NIOSH (National Institute of Occupational Safety and Health ) melakukan analisis terhadap

kekuatan manusia dalam mengangkat atau memindahkan beban, serta merekomendasikan

batas maksimum beban yang masih boleh diangkat oleh pekerja yaitu Action Limit (AL) dan

MPL (Maximal Permissible Limit) pada tahun 1981. Kemudian l ifting equation  tersebut direvisi 

sehingga dapat mengevaluasi dan menyediakan pedoman untuk range yang lebih luas dari

manual lifting. Revisi tersebut menghasilkan RWL (1991), yaitu batas beban yang dapat

diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cedera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan

secara berulang-ulang dalam durasi kerja tertentu (misal 8 jam sehari) dan dalam jangka

waktu yang cukup lama. RWL didefinisikan dengan persamaan berikut:

Keterangan :

RWL : Batas beban yang direkomendasikan

LC : Konstanta pembebanan = 23 kg

HM : Faktor pengali horizontal = 25/H

Ket: H dalam cm

DM : Faktor pengali perpindahan = 0.82 + 4.5/D

Ket: D dalam cm

AM : Faktor pengali asimetrik = 1 – (0.0032 A)Ket: A in  degree  

FM : Faktor pengali frekuensi

CM : Faktor pengali kopling (handle )

VM : Faktor pengali vertikal = (1-(0.003[V-75]))

Ket: V dalam cm

Besarnya FM dan CM dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2.

Tabel 1. Faktor pengali kopling

Coupling Type  V<75 cm V≥75 cmGoodFairPoor

1.000.950.90

1.001.000.90

(Sumber : Waters et al ,1994)

RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 5/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 5 / 28

Tabel 2. Faktor pengali frekwensi

Frek.

Lift/min 

Work Duration 

≤ 1 jam 1 – 2 jam 2 – 8 jamV<75 V≥75 V<75 V≥75 V<75 V≥75

≤0.20.51

23456789101112131415

>15

1.000.970.94

0.910.880.840.800.750.700.600.520.450.410.370.000.000.00

0.00

1.000.970.94

0.910.880.840.800.750.700.600.520.450.410.370.340.310.28

0.00

0.950.920.88

0.840.790.720.600.500.420.350.300.260.000.000.000.000.00

0.00

0.950.920.88

0.840.790.720.600.500.420.350.300.260.230.210.000.000.00

0.00

0.850.810.75

0.650.550.450.350.270.220.180.000.000.000.000.000.000.00

0.00

0.850.810.75

0.650.550.450.350.270.220.180.150.130.000.000.000.000.00

0.00(Sumber : Waters et al ,1994)

Horizontal Location (H) : jarak telapak tangan dari titik tengah antara 2 tumit,

diproyeksikan pada lantai.

Vertical Location (V) : jarak antara kedua tangan dengan lantai.

Vertical Travel Distance (D) : jarak perbedaan ketinggian vertikal antara destination  dan

origin dari pengangkatan.

Lifting Frequency (F) : angka rata-rata pengangkatan/ menit selama periode 15 menit

A merupakan sudut asimetrik  yang merupakan sudut yang dibentuk antara garis asimetrik 

dan pertengahan garis sagital .

Garis Asimetrik  adalah garis horizontal yang menghubungkan titik tengah garis yang

menghubungkan kedua mata kaki bagian dalam dan proyeksi titik tengah beban pada lantai.

Garis Sagital adalah garis yang melalui titik tengah kedua mata kaki bagian dalam dan berada

pada bidang sagital. Bidang sagital adalah bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian,

kanan dan kiri, saat posisi tubuh netral (tangan berada di depan tubuh dan tidak ada

perputaran pada bahu dan kaki).

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 6/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 6 / 28

Gambar 5. Representasi dari sudut as

Perancangan work space  harus memperhatikan batasan-batasan ini, karena faktor jarak

perpindahan dan tinggi benda kerja merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

RWL.

Telah dilakukan penelitian mengenai rumus RWL yang telah disesuaikan untuk orang

Indonesia. Berikut ini adalah penelitian-penelitian faktor pengali yang telah dilakukan, yaitu:

1.  Horizontal Multiplier oleh Mahachandra, 20062.  Vertical Multiplier oleh Widyanti,1998

3.  Assymetric Multiplier oleh Salmiah,2001

4.  Frequency Mult plier oleh Alwin, 2005

RULA

Rapid Upper Limb Assessment (dikembangkan oleh McAtamney dan Corlett, 1993)

menyediakan media penghitungan rating beban muskuloskeletal dalam suatu pekerjaan

dimana seseorang akan memiliki resiko dari pembebanan bagian atas tubuh dan leher. Tool ini

akan memberikan suatu nilai yang menjelaskan suatu pekerjaan dimana nilai tersebutmencerminkan keadaan postur, gaya dan pergerakan yang dilakukan. Resiko akan dinilai

dengan kisaran. Dimana kisaran (score) yang tinggi mencerminkan resiko yang semakin

tinggi.

Akan tetapi nilai RULA yang rendah tidak memberikan garansi bahwa tempat kerja

terbebas dari ergonomic hazard, dan nilai yang tinggi belum tentu menggambarkan bahwa

workplace tersebut memiliki beberapa masalah. RULA ini dibuat untuk mendeteksi postur kerja

atau faktor resiko yang membutuhkan investigasi lebih lanjut.

 

Sudutasimetrik

Garissagital

Garisasimetrik

Titikproyeksi

Bidang sagital

Bidangfrontal

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 7/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 7 / 28

I I . 3 FI SI OL OGI

Penguk u ran Konsum s i Ene rg i

Secara garis besar, kegiatan-kegiatan kerja manusia dapat digolongkan menjadi kerja

fisik (otot) dan kerja mental (otak). Pemisahan ini tidak dapat dilakukan secara sempurna,

karena terdapat hubungan yang erat antara satu dengan lainnya. Apabila dilihat dari energi

yang dikeluarkan, kerja mental murni relatif lebih sedikit mengeluarkan energi dibandingkan

kerja fisik.

Kerja fisik akan mengakibatkan perubahan pada fungsi alat-alat tubuh, yang dapat

dideteksi melalui perubahan :

Konsumsi oksigen

Denyut jantung

Pengeluaran Energi

Peredaran udara dalam paru-paru

Temperatur tubuh

Konsentrasi asam laktat dalam darahKomposisi kimia dalam darah dan air seni

Tingkat penguapan, dan faktor lainnya

Kerja fisik mengakibatkan pengeluaran energi yang berhubungan erat dengan konsumsi

energi. Konsumsi energi pada waktu bekerja biasanya ditentukan dengan cara tidak langsung,

yaitu dengan pengukuran :

Kecepatan denyut jantung

Konsumsi oksigen

Bilangan nadi atau denyut jantung merupakan peubah yang penting dan pokok, baikdalam penelitian lapangan maupun dalam penelitian laboratorium. Dalam hal penentuan

konsumsi energi, biasa digunakan parameter indeks kenaikan bilangan kecepatan denyut

 jantung. Indeks ini merupakan perbedaan antara kecepatan denyut jantung pada waktu kerja

tertentu dengan kecepatan denyut jantung pada saat istirahat.

Untuk merumuskan hubungan antara energi ekspenditure dengan kecepatan denyut

 jantung, dilakukan pendekatan kuantitatif hubungan energi ekspenditure –kecepatan denyut

 jantung dengan menggunakan analisis regresi. Denyut jantung dapat digunakan untuk

mengestimasi pengeluaran energi atau kapasitas aerobik. Penelitian yang dilakukan oleh

Widyasmara [2007] menunjukkan bahwa dengan menggunakan regresi dapat diketahuihubungan antara denyut jantung, tinggi badan, berat badan, dan usia dengan energi. Regresi

antara denyut jantung dengan konsumsi oksigen dapat dilihat pada persamaan berikut:

15.1045.0016.0024.0019.02

+++−= awh HRVO  

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 8/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 8 / 28

dengan

2VO : Konsumsi oksigen (liter/menit)

 HR : Denyut jantung (denyut / menit)

h : Tinggi badan (cm)

w : berat badan (kg)

a : usia (tahun)

Sedangkan menurut Åstrand dan Rodahl (2003), energi ekspenditure dapat dihitung

dengan persamaan:

1 l i t e r O2 = 5 k k al .

Sehingga, hubungan antara denyut jantung dengan konsumsi energi dapat diketahui.

Setelah besaran kecepatan denyut jantung disetarakan dalam bentuk energi, maka

konsumsi energi untuk suatu kegiatan tertentu dapat dituliskan sebagai berikut:

it E  E KE  −=  

dengan

KE  : Konsumsi energi (kkal/ menit)

t  E  : Pengeluaran energi saat melakukan kerja (kkal/menit)

i E  : Pengeluaran energi saat istirahat (kkal/menit)

Sik lus Ker j a Fis io log i

Jika denyut nadi dipantau selama istirahat, kerja dan pemulihan, maka waktu

pemulihan untuk beristirahat meningkat sejalan dengan beban kerja. Dalam keadaan yang

ekstrim, pekerja tidak mempunyai waktu istirahat yang cukup sehingga mengalami kelelahan

yang kronis.

Murrel (1965) membuat metode untuk menentukan waktu istirahat sebagai kompensasi dari

pekerjaan fisik.

 

)5.1(

)(

−×=W 

SW T  R  

R = Istirahat yang dibutuhkan (menit)

T = Total waktu kerja (menit per shift)

W = Pengeluaran energi rata-rata saat bekerja (kkal/min), dimana W =t  E  

S = Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan (kkal/min)

biasanya 4 kkal/min untuk wanita dan 5 kkal/min untuk pria

Nilai 1,5 adalah nilai basal metabolisme (kkal/min)

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 9/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 9 / 28

I I .4 Penguku ran Beban Psiko log is

Aspek psikologi dalam suatu pekerjaan dapat berubah setiap saat. Banyak faktor-faktor

yang mempengaruhi perubahan psikologi tersebut. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari

dalam diri pekerja (internal) atau dari luar diri pekerja/lingkungan (eksternal). Baik faktor

internal maupun eksternal sulit untuk dilihat secara kasat mata, sehingga dalam pengamatan

hanya dilihat dari hasil pekerjaan atau faktor yang dapat diukur secara objektif, atau pun dari

tingkah laku dan penuturan pekerja sendiri yang dapat diidentifikasikan.

Pengukuran beban psikologi dapat dilakukan dengan :

1.  Pengukuran beban psikologi secara objektif 

a.  Pengukuran denyut jantung

Secara umum, peningkatan denyut jantung berkaitan dengan meningkatnya level

pembebanan kerja.

b.  Pengukuran waktu kedipan mata

Secara umum, pekerjaan yang membutuhkan atensi visual berasosiasi dengan kedipanmata yang lebih sedikit, dan durasi kedipan lebih pendek.

c.  Pengukuran dengan metoda lain

Pengukuran dilakukan dengan alat flicker, berupa alat yang memiliki sumber cahaya

yang berkedip makin lama makin cepat hingga pada suatu saat sukar untuk diikuti oleh

mata biasa.

2.  Pengukuran beban psikologi secara subjektif 

Pengukuran beban kerja psikologis secara subjektif dapat dilakukan dengan beberapa

metode, yaitu :

-  NASA TLX-  SWAT

-  Modified Cooper Harper Scaling (MCH)

-  Dll

Dari beberapa metode tersebut metode yang paling banyak digunakan dan terbukti

memberikan hasil yang cukup baik adalah NASA TLX dan SWAT.

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 10/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 10 /

28

NASA TLX

Dalam pengukuran beban kerja mental dengan menggunakan metode NASA TLX,

langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :

1.  Penjelasan indikator beban mental yang akan diukur

Indikator tersebut adalah :

Tabe l 2 . I nd ika t o r beban m en ta l NASA TLX

SKALA RATI NG KETERANGAN

MENTAL

DEMAND (MD)

Rendah,Tinggi Seberapa besar aktivitas mental dan

perceptual yang dibutuhkan untuk

melihat, mengingat dan mencari.

Apakah pekerjaan tsb mudah atau sulit,

sederhana atau kompleks, longgar atau

ketat .

PHYSICAL

DEMAND (PD)

Rendah, Tinggi Jumlah aktivitas fisik yang dibutuhkan

(mis.mendorong, menarik, mengontrolputaran, dll)

TEMPORAL

DEMAND (TD)

Rendah, tinggi Jumlah tekanan yang berkaitan dengan

waktu yang dirasakan selama elemen

pekerjaan berlangsung. Apakah

pekerjaan perlahan atau santai atau

cepat dan melelahkan

PERFORMANCE

(OP)

Tidak tepat,

Sempurna

Seberapa besar keberhasilan seseorang

di dalam pekerjaannya dan seberapa

puas dengan hasil kerjanyaFRUSTATION

LEVEL (FR)

Rendah,tinggi Seberapa tidak aman, putus asa,

tersinggung, terganggu, dibandingkan

dengan perasaan aman, puas, nyaman,

dan kepuasan diri yang dirasakan.

EFFORT (EF) Rendah, tinggi Seberapa keras kerja mental dan fisik

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

pekerjaan

2.  PembobotanPada bagian ini responden diminta untuk melingkari salah satu dari dua indikator yang

dirasakan lebih dominan menimbulkan beban kerja mental terhadap pekerjaan

tersebut.

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 11/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 11 /

28

Kuesioner yang diberikan berbentuk perbandingan berpasangan yang terdiri dari 15

perbandingan berpasangan. Dari kuesioner ini dihitung jumlah tally dari setiap indikator

yang dirasakan paling berpengaruh . Jumlah tally ini kemudian akan menjadi bobot

untuk tiap indikator beban mental.

3.  Pemberian Rating

Pada bagian ini responden diminta memberi rating terhadap keenam indikator beban

mental. Rating yang diberikan adalah subjektif tergantung pada beban mental yang

dirasakan oleh responden tersebut.

Untuk mendapatkan skor beban mental NASA TLX, bobot dan rating untuk setiap indikator

dikalikan kemudian dijumlahkan dan dibagi 15 (jumlah perbandingan berpasangan).

( )

15

∑ ×=

ratingbobot skor   

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 12/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 12 /

28

I I I . DAFTAR PUSTAKA

1.  Galer, I.A.R. 1989. Applied Ergonomics Handbook , Butterworths, London.

2.  Kroemer, K.H.E., et al. 1994. Ergonomics:   How to Design For Ease and Efficiency .

Prentice Hall. New Jersey.

3.  Mc. Cormick & Ernest J. 1993.Human Factors in Engineering and Design . Mc Graw Hill.

New York.

4.  Niebel,B.W.and Freivalds, A. 1999. Methods, Standards and Work Design , 9th Ed; Mc

Graw-Hill. New York.

5.  Proceeding Lokakarya I-III Methods Engineering , Laboratorium Perancangan Sistem

Kerja & Ergonomi, Teknik Industri-ITB. 1994-1996

6.  Roebuck, John. 1995. Anthropometric Methods: Designing to Fit the Human Body,

Human Factors and Ergonom ics Society .

7.  Sutalaksana, Iftikar Z. 1979. Teknik TataCara Kerja. MTI-ITB.

8.  Laboratory of Eastman Kodak Co. 1983. Antropometric Methods: The Human Factor 

Section Health, Safety & Human Factors, Ergonomic Design for People at Work . Vol.I,Lifetime Learning Publications, California.

9.  Water, Thomas, et.al. Applications Manual for the Revised NIOSH Lifting Equation. 

January, 1994.

10. Mahachandra, Manik. 2006. Tugas Akhir : Analisis Faktor Pengali Horisontal pada 

Persamaan Pembebanan RWL NIOSH bagi Pekerja Indonesia. TI ITB.

11. Widyanti, Ari. 1998. Tugas Akhir : Analisis Manual Material Handling serta Faktor 

Pengali Vertikal dan Jarak pada Persamaan Pembebanan NIOSH. TI ITB.

12. Astrand & Rodahl; Textbook of Work Physiology:Physiological Bases of Exercise,

McGraw-Hill, Inc.; 1986, New York, USA.13. Widyasmara, Wiwied; Tugas Akhir: Penetuan Konsumsi Oksigen berdasarkan Variabel 

Fisiologi, Antropometri, dan Demografi pada Pria Dewasa Muda (Suatu Studi Awal) ,

Teknik Industri ITB 2007

I V. ALAT DAN BAHAN  

  Kursi Antropometri

  Alat ukur martin (1 set)

  Penggaris/meteran

  Alat ukur tubuh

  Timbangan badan  Alat ukur putaran tangan

  Beban pengangkatan untuk simulasi

RWL

  Lembar pengamatan RULA

  Set kuesioner NASA TLX

  Termometer ruang

  Lux meter

  Sound level meter

  Higrometer

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 13/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 1 / 28

FLOW CHART PRAKTI KUM K ESELURUHAN

START

ACTERBAIK

VIDEOPROSES

PERMESINAN

NASA TLXPTKTK

AWAL DANPPM

PENGUKURANANTROPOMETRI

DIGITAL

PENGUKURANLINGKUNGAN

FISIK

PERAKITANRAGUM

PENGAMATAN

HEARTRATE

PTKTKAWAL

ANALISIS PTKTKAWAL

ANALISIS PTKTKDAN PPM AWAL

VIDEOPERAKITAN

PENGUKURANANTROPOMETRI

MANUAL

SIMULASILIFTING TASK

DATAANTROPOMETRI

SELURUHKELOMPOK

DATA RWLKONDISI

AWAL

MENGHITUNGLIFTING INDEX

INTERPRETASIDAN ANALISISNILAI LIFTING

INDEX

UJI NORMAL

UJI SERAGAM

UJI CUKUP

PERHITUNGANPERSENTIL

DATAANTROPOMETRI

normal

seragam

cukup

Tidak normal

Tidak seragam

Tidak cukup

DATAPERSENTIL

PENGUKURANSCORE RULA

INTERPRETASIDAN ANALISISSCORE RULA

SCORERULA

MENGHITUNGENERGI

EXPENDITURE

BESARENERGI

EXPENDITURE

ANALISISENERGI

EXPENDITURE

MENGHITUNGSCORE NASA

TLX

SCORE NASATLX

ANALISIS SCORENASA TLX

NILAILIFTINGINDEX

 

PERANCANGANSTASIUN KERJA

DUDUK

PERANCANGANSTASIUN KERJA

INSPEKSI DANPERAKITAN

END

PERANCANGANDAN ANALISIS

PERBAIKANLIFTING TASK

ANALISIS DATA

LINGKUNGANFISIK

DATAVARIABEL

LINGKUNGANFISIK

PTKTKPERBAIKAN DAN

ANALISIS

PERANCANGANWORK REST

CYCLE

MODUL 3

MODUL 4

MODUL 5

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 14/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 1 / 28

V. PROSEDUR PRAKTI KUM

V.1 . I lus t ras i  

PT PTI adalah perusahaan yang memproduksi ragum. Dalam proses produksi dibutuhkan

mesin drilling, milling, dan turning. Untuk itu, diperlukan stasiun kerja sebagai tempat proses

pemesinan tersebut. Selain itu, PT PTI memerlukan stasiun kerja perakitan dan inspeksi.

Dengan demikian, dibutuhkan perancangan stasiun kerja yang dapat mendukung proses

produksi dengan baik. Perancangan stsiun kerja dilakukan di modul 5. Untuk memenuhi

kriteria stasiun kerja yang baik, diperlukan perancangan dengan memperhatikan aspek

manusia dalam bekerja (human centered design ).

Perancangan stasiun kerja dilakukan dengan mempertimbangkan Antropometri dan

Biomekanika Kerja, serta kondisi fisiologi pekerja di tempat bekerja.

V.2 . Pengam b i lan Da ta An t r opom et r i  

Penguku ran Secara Manua l

1.  Pengenalan alat-alat ukur antropometri oleh asisten beserta cara kerjanya.

2.  Pengukuran variabel dimensi tubuh praktikan, sesuai dengan petunjuk asisten dan

pedoman data antropometri terlampir. Pengukuran dilakukan terhadap salah seorang

praktikan dari masing-masing kelompok.

3.  Praktikan yang lain mencatat hasil pengukuran pada form EA-1 dan EA-2.

4.  Melakukan entry data pada komputer yang telah disediakan.

Asisten memperkenalkan alat-alat ukur antropometri yang ada dan petunjuk penggunaannya.

Lakukan berbagai Pengukuran dilakukan terhadap satu orang perwakilan dari masing-masing

kelompok. Perhatikan dengan baik cara pengukuran dan pembacaaan hasil, sehingga data

yang diperoleh benar-benar valid. Penguku ran ha rus d i laksanakan dengan b imb inganas is ten .  

Isilah form EA-1 dan EA-2 pada lampiran dengan data yang diperoleh. Semua data hasil

pengukuran dikumpulkan dan dientri ke komputer yang telah disiapkan.

V.3 . Sim u las i pengangka tan un tu k pe rh i tungan RWL

Praktikum ini dilaksanakan oleh 1 orang sebagai perwakilan tiap shift , dengan prosedur

sebagai berikut:

1.  Praktikan bertindak sebagai operator pemindah bahan , dengan posisi sesuai dengan

petunjuk asisten.

2.  Lakukan pengukuran terhadap variabel-variabel masing-masing faktor pengali dengan titik

acuan adalah titik tengah diantara tumit.

3.  Lakukan simulasi pemindahan ke tempat yang telah ditentukan asisten selama kurang

lebih 15 menit.

4.  Hasil simulasi dicatat pada form EA-4.

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 15/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 2 / 28

V.3 . Penguk uran RULA

1.  Praktikan akan mengamati postur kerja operator ketika melakukan assembly, pilih postur

kerja yang dianggap paling dominan atau yang paling dianggap beresiko.

2.  Praktikan akan mengisi lembar pengamatan RULA berdasarkan posisi kerja yang dipilih

V.2 Penguku ran Konsum s i Ene rg i dan Beban Men ta l

1.  Untuk perhitungan konsumsi energi, akan digunakan data denyut jantung yang telah

diambil pada modul sebelumnya (modul 3).

2.  Lakukan pengukuran beban psikologis operator dengan mengisi kuesioner NASA TLX pada

bagian lampiran (telah dilakukan oleh operator pada modul 3).

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 16/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 3 / 28

VI . TATA TULI S LAPORAN

Lembar Pengesahan

Lembar As is tens i ( apab i la ada)

Tu juan Prak t i ku m dan F lowcha r t Penge r jaan Lapo ran

Bab I . Pengum pu lan dan Pengo lahan Da ta

Data antropometri hasil praktikum kedua shift akan dikumpulkan menjadi satu, kemudian

lakukan pengujian terhadap dua poin data antropometri (ditentukan asisten). Masukkan hasil

pengujian tersebut ke dalam laporan.

I.1. Uji kenormalan, uji keseragaman, uji kecukupan data, dan perhitungan persentil (P5, P50,

P95).

uji normal

Uji normal yang digunakan adalah uji Geary. Prosedurnya adalah sebagai berikut:

( )⎟⎟ ⎠

 ⎞

⎜⎜⎝ 

⎛  −

−= ∑

∑=

n

 x x

n

 x x

u i

n

i

i

1

2

2

π  

 

2661.0

).1( nu z

−=  

Data berdistribusi normal jika -zα /2 < z < z α /2 dengan α = 0,05

Jika data tidak berdistribusi normal, maka data tersebut harus diasumsikan normal.

Uji seragamUrutkan data berdasarkan NIM praktikan. Jika data berdistribusi normal maka prosedur

yang digunakan adalah:

n

 x x

i∑=  

( )

1

2

−=

∑n

 x xi

σ    

σ  3±= x BK   

Data yang digunakan adalah data individu sehingga n = jumlah data

Uji cukup

Gunakan tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95%

222

')()(..40

⎟⎟⎟

 ⎠

 ⎞

⎜⎜⎜

⎝ 

⎛  −=

∑∑ ∑

i

ii

 x

 x xn N   

Jika data yang diperoleh ternyata tidak cukup, asumsikan cukup.

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 17/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 4 / 28

Persentil

Hitung persentil untuk keseluruhan data antropometri. Masukkan hasil perhitungan

persentil terhadap dua poin data antropometri (ditentukan asisten) ke dalam laporan.

Persentil i = batas bawah kelas + [panjang kelas xi

 f 

 f ni

⎟ ⎠

 ⎞⎜⎝ 

⎛ − −1

100

.

]

Jumlah kelas = 1+3,3 log n

Range kelas = datamax - datamin

Panjang kelas = range kelas/jumlah kelas

f k = frekuensi kumulatif data pada kelas ke-i

f i = frekuensi data pada kelas ke-i

n = jumlah data

I.2. Perhitungan RWL untuk setiap posisi yang disimulasikan (posisi a dan posisi b).

Gambarkan posisi awal dan posisi akhir pemindahan bahan (tampak atas, tampaksamping, dan tampak depan).

1.3. Perhitungan RULA

B AB I I A N ALI SI S

2.1 Analisis data antropometri

2.1.1  Alasan dilakukannya pengukuran antropometri

2.1.2  Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap data antropometri

2.1.3  Hubungan penggunaan uji tersebut dalam antropometri

2.1.4  Analisis hasil pengujian data2.1.5  Analisis perbandingan metode pengukuran antropometri secara manual dan digital

(kelebihan dan kekurangan)

2.2 Interpretasi dan analisis dari harga RWL yang diperoleh

2.2.1  Jelaskan mengenai manfaat dan cara perhitungan RWL yang dilakukan

2.2.2  Gambaran kondisi RWL

2.2.3  Jelaskan mengenai manfaat dari cara perhitungan RULA

2.2.4  Analisis nilai RULA dan RWL yang didapat (termasuk identifikasi permasalahan dari

segi biomekanika)

2.2.5  Pengaruh dan dampak lifting task pada industri2.3  Analisis Fisiologi

2.3.1  Analisis denyut jantung antar pekerjaan

2.3.2  Analisis perbandingan konsumsi energi antar pekerjaan.

2.3.3  Analisis berdasarkan rumus Murrel mengenai waktu pemulihan / istirahat untuk

tiap jenis pekerjaan.

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 18/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 5 / 28

2.4  Analisis Beban Psikologis

2.4.1  Interpretasi nilai skor beban kerja mental NASA TLX terhadap pekerjaan yang telah

dilakukan.

2.4.2  Interpretasi kurva work rest cycle.

2.4.3  Analisis faktor-faktor yang berpotensi mempengaruhi performansi kerja.

Ba b I I I . Kes im p u la n d an s ar a n

Da f ta r Pus taka

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 19/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 6 / 28

LAMPI RAN PEDOMAN PENGUKURAN DATA AN TROPOMETRI

A.   Pen g u k u r a n An t r o p o m e t r i S ta t i s/ D im e n s i Tu b u h

A.1. Posisi: Duduk Samping

No Da ta Yang D iuku r Ca ra Penguku ran

1. Tinggi duduk tegak Ukur jarak vertikal dari permukaan alas

duduk sampai ujung atas kepala. Subjekduduk tegak dengan memandang lurus kedepan, dan lutut membentuk sudut siku-siku.

2. Tinggi duduk normal Ukur jarak vertikal dari permukaan alasduduk sampai ujung atas kepala Subjekduduk normal dengan memandang lurus kedepan dan lutut membentuk sudutt siku-siku.

3. Tinggi mata duduk Ukur jarak vertikal dari permukaan alasduduk sampai ujung mata bagian dalam.Subjek duduk tegak dan memandang luruske depan.

4. Tinggi bahu duduk Ukur jarak vertikal dari permukaan alasduduk sampai ujung tulang bahu yangmenonjol pada saat subjek duduk tegak.

5. Tinggi siku duduk Ukur jarak vertikal dari permukaan alasduduk sampai ujung bawah siku kanan.Subjek duduk tegak dengan lengan atasvertikal di sisi badan dan lengan bawahmembentuk sudut siku-siku dengan lenganbawah.

6. Tinggi sandaranpunggung

Subjek duduk tegak, ukur jarak vertikal daripermukaan alas duduk sampai pucuk belikatbawah.

7. Tinggi pinggang Subjek duduk tegak, ukur jarak vertikal daripermukaan alas duduk sampai pinggang.

8. Tinggi popliteal Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bagianbawah paha.

9. Pantat politeal Subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontaldari bagian terluar pantat sampai lekukanlutut sebelah dalam (popliteal). Paha dankaki bagian bawah membentuk sudut siku-siku.

10. Pantat ke lutut Subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontaldari bagian terluar pantat sampai ke lutut.

Paha dan kaki bagian bawah membentuksudut siku-siku (No. 11 + tebal lutut)

A.2. Posisi: Duduk menghadap ke depan

 

No. Data Yang

D iu k u r

Cara Pengukuran

1. Lebar bahu Ukur jarak horizontal antara kedua lengan atas.Subjek duduk tegak dengan lengan atasmerapat ke badan dan lengan bawahdirentangkan ke depan.

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 20/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 7 / 28

No. Data Yang

D iu k u r

Cara Pengukuran

2. Lebar pinggul Subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontal daribagian terluar pinggul sisi kiri sampai bagianterluar pinggul sisi kanan.

3. Lebar sandaran

duduk

Ukur jarak horizontal antara kedua tulang

belikat. Subjek duduk tegak dengan lenganatas merapat ke badan dan lengan bawahdirentangkan ke depan.

4. Lebar pinggang Subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontal daribagian terluar pinggang sisi kiri sampai bagianterluar pinggang sisi kanan

5. Siku ke siku Subjek duduk tegak dengan lengan atasmerapat ke badan dan lengan bawahdirentangkan ke depan. Ukur jarak horizontaldari bagian terluar siku sisi kiri sampai bagianterluar siku sisi kanan.

A.3. Posisi: Berdiri

No. Da ta Yang D iuku r Ca ra Penguku ran

1. Tinggi badan tegak Jarak vertikal telapak kaki sampai ujungkepala yang paling atas. Sementara subjekberdiri tegak dengan mata memandang luruske depan.

2. Tinggi mata berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai sampai ujungmata bagian dalam (dekat pangkal hidung).Subjek berdiri tegak dan memandang luruske depan.

3. Tinggi bahu berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bahuyang menonjol pada saat subjek berdiritegak.

4. Tinggi siku berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai ke titikpertemuan antara lengan atas dan lenganbawah. Subjek berdiri tegak dengan keduatangan tergantung secara wajar.

5. Tinggi pinggangberdiri

Ukur jarak vertikal lantai sampai pinggangpada saat subjek berdiri tegak.

6. Tinggi lutut berdiri Ukur jarak vertikal lantai sampai lutut padasaat subjek berdiri tegak.

7. Jangkauan tangan keatas

Tangan menjangkau ke atas setinggi-tingginya. Ukur jarak vertikal lantai sampaiujung jari tengah pada saat subjek berdiritegak.

8. Panjang lengan

bawah

Subjek berdiri tegak, tangan disamping, ukur

 jarak dari siku sampai pergelangan tangan.9. Berat badan Menimbang dengan posisi normal di atas

timbangan.A.4. Posisi: Berdiri dengan tangan lurus ke depan

No. Da ta Yang D iuku r Ca ra Penguk u ran

1. Jangkauan tangan kedepan

Ukur jarak horizontal dari punggung sampaiujung jari tengah. Subjek berdiri tegakdengan betis, pantat dan punggungmerapat ke dinding, tangan direntangkansecara horizontal ke depan

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 21/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 8 / 28

A.5. Posisi: Berdiri dengan kedua tangan direntangkan

No. Da ta Yang D iuku r Ca ra Penguk u ran

1. Rentangan tangan Ukur jarak horizontal dari ujung jariterpanjang tangan kiri sampai ujung jariterpanjang tangan kanan. Subjek berdiritegak dan kedua tangan direntangkan

horizontal ke samping sejauh mungkin.A.6. Pengukuran menggunakan martin set

No. Data Yang

D iu k u r

Cara Pengukuran

1 Panjang jari1,2,3,4,5

Diukur dari masing-masing pangkal ruas jari sampaiujung jari. Jari-jari subjek merentang lurus dansejajar.

2 Pangkal ketangan

Diukur dari pangkal pergelangan tangan sampaipangkal ruas jari. Lengan bawah sampai telapaktangan subjek lurus.

3 Lebar jari2,3,4,5

Diukur dari sisi luar jari telunjuk sampai sisi luar jarikelingking. Jari-jari subjek lurus dan merapat satusama lain.

4 Lebar tangan Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jarikelingking. Posisi jari seperti pada No. 3.

5 Panjangtelapak tangan

Diukur dari ujung jari tengah sampai pangkalpergelangan tangan.

6 Tebal perutduduk

Subjek duduk tegak, ukur jarak samping daribelakang perut sampai ke depan perut.

7 Tebal paha Subjek duduk tegak, ukur jarak dari permukaan alasduduk sampai ke permukaan atas pangkal paha.

8 Tebal dada Subjek berdiri tegak, ukur jarak dari dada (bagianulu hati) sampai punggung secara horizontal.

9 Tebal perutberdiri Subjek berdiri tegak, ukur (menyamping) jarak dariperut depan sampai perut belakang secarahorizontal.

B.  Pen g u k u r a n An t r o p o m e t r i D i n a m is

No . Da ta Yang D iuku r Ca ra Penguku ran

1. Putaran Lengan Ukur sudut putaran lengan tangan bagianbawah dari posisi awal sampai ke putaranmaksimum. Posisi awal lengan tangan bagianbawah ditekuk ke kiri semaksimal mungkin,kemudian diputar ke kanan sejauh mungkin.Kemudian putar dari posisi awal ke kiri sejauhmungkin.

2. Putaran telapaktangan

Ukur sudut putaran cengkraman jari tangan.Posisi awal, jari-jari mencengkram batangtengah busur. Kemudian diputar ke kanansejauh mungkin (pergelangan dan lengantangan tetap diam). Lalu dengan cara yangsama diputar ke kiri sejauh mungkin.

3. Sudut telapak kaki Ukur sudut putaran vertikal telapak kaki. Posisiawal, telapak kaki diputar ke bawah sejauhmungkin. Kemudian busur dikalibrasikan ke 0o..Setelah itu kaki dinaikkan setinggi mungkin.Hitung sudut putaran

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 22/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 9 / 28

FORM EA- 1  

LEMBAR PENGAMATAN

PENGUKURAN ANTROPOMETRI STATI S/ DI MENSI TUBUH

Nama : Jenis olahraga yang dilakukan :

NIM : Jumlah jam/minggu :

Umur : Penghasilan orangtua :

Jenis Kelamin :

Suku Bangsa : 

No . Da ta Yang D iuku r Sim bo l Hasi l Penguku ran (cm )

1. Tinggi duduk tegak tdt

2. Tinggi duduk normal tdn

3. Tinggi bahu duduk tbd

4. Tinggi mata duduk tmd

5. Tinggi siku duduk tsd6. Tinggi sandaran punggung tsp

7. Tinggi pinggang tpg

8. Tebal perut duduk tpd

9. Tebal paha tp

10. Tinggi popliteal tpo

11. Pantat popliteal pp

12. Pantat ke lutut pkl

13. Lebar bahu lb

14. Lebar sandaran duduk lsd

15. Lebar pinggul lp

16. Lebar pinggang lpg

17. Siku ke siku sks

18. Tinggi badan tegak tbt

19. Tinggi mata berdiri tmd

20. Tinggi bahu berdiri tbhb

21. Tinggi siku berdiri tsb

22. Tinggi pinggang berdiri tpgb23. Tinggi lutut berdiri tlb

24. Panjang lengan bawah plb

25. Tebal dada berdiri tdb

26. Tebal perut berdiri tpb

27. Berat badan bb

28. Jangkauan tangan ke atas jta

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 23/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 10 /

28

No. Da ta Yang D iuku r Sim bo l Hasi l Penguku ran (cm )

29. Jangkauan tangan ke

depan

 jtd

30. Rentangan tangan rt

31. Panjang jari 1,2,3,4,5 pj

32. Pangkal ke tangan pkt33. Lebar jari 2,3,4,5 lj

34. Lebar tangan lt

FORM EA- 2

LEMBAR PENGAMATAN

PENGUKURAN ANTROPOMETRI DI NAMI S

No . Da ta Yang D iuku r S imbo lHas i l Penguku r an

( s a tu a n )

1. Putaran lengan pl

2. Putaran telapak tangan ptt

3. Sudut telapak kaki stk

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 24/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 1 / 28

FORM EA-4

LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN RW L

Job Ana lys is Work Sheet

Department Job DescriptionJob TitleAnalyst's NameDate

Step1 . Measu re and r eco rd task va r iab les

Object Weight (kg)Hand Location (cm) Vertical

distance(cm)

Assymetric angle(◦)

Origin DestinationOrigi

nDestinatio

n

L (avg) L (max) H V H V D A A

Step2 . De te rm ine the mu l t ip l i e rs and compu t e the RWL 's

RWL= LC x HM x VM x DM x AM xFMx CM

Origin RWL= Destination RWL=

Step3 . Com pu te t he l i f t i ng ind ex

Origin Lifting Index= object weight (L) = =RWL

Destination Lifting Index= object weight (L) = =RWL

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 25/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 2 / 28

FORM EA-5

LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN RULA

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 26/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 3 / 28

FORM EA- 6

KUESI ONER PENGUKURAN BEBAN KERJA SECARA PSI KOLOGI S

Hari / Tanggal : Stasiun Kerja :

Shift : Operator :

Pem ber ian Rat ing

SKALA RATI NG KETERANGAN

MENTAL

DEMAND (MD)

Rendah,Tinggi Seberapa besar a k t i v i t a s m e n ta l yang

dibutuhkan untuk m e l i h a t , m e n g in g a t

dan menca r i . Apakah pekerjaan tsb

m u d a h a ta u s u l i t , sede rhana a tau

k o m p le k s , l ongga r a tau ke ta t .

PHYSICAL

DEMAND (PD)

Rendah, Tinggi Jumlah ak t i v i tas f i s i k yang dibutuhkan

(mis.m e n d o r o n g , m e n a r i k ,

m e n g o n t r o l pu ta r a n , dll)

TEMPORAL

DEMAND (TD)

Rendah, tinggi Jumlah t e k a n a n y a n g b e r k a i t a n

d e n g a n w a k t u yang dirasakan selama

elemen pekerjaan berlangsung. Apakah

pekerjaan pe r lahan a tau san ta i atau

cepat dan m e le lahkan  

PERFORMANCE

(OP)

Sempurna,

tidak tepat

Seberapa besar kebe rhas i lan seseorang

di d a lam p e k e r j a an n y a dan seberapa

puas dengan hasi l ke r j anya  FRUSTATION

LEVEL (FR)

Rendah,tinggi Seberapa t i dak aman , pu tu s asa,

te rs inggung , te rganggu , dibandingkan

dengan pe rasaan aman , puas ,

nyaman , dan kepuasan d i r i yang

dirasakan.

EFFORT (EF) Rendah, tinggi Seberapa ke ras ke r ja men t a l dan f i s i k  

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

pekerjaan

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 27/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 4 / 28

1 .  Pembobo tan

Pilihlah satu dari pasangan kategori ini yang menurut anda lebih signifikan atau dominan

menjadi sumber dari beban kerja mental :

PD/ MD

TD/ MD

OP/ MD

FR/ MD

EF/ MD

TD / PD

OP / PD

FR / PD

EF / PD

TD / OP

TD / FR

TD / EF

OP / FR

OP / EF

EF / FR

Kategori

MD

PD

TD

OP

FR

EF

Tally jumlah

5/16/2018 pti20modul20420evaluasi20ergonomi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pti20modul20420evaluasi20ergonomi 28/28

 

EVALUASI ERGONOMI

Berdasarkan Anthrophometri, Biomekanika, dan Fisiologi Kerja Hlm 1 / 28

2. Rat ing

PERTANYAAN SKALA

Menurut anda seberapa besar usaha

mental yang dibutuhkan untuk

pekerjaan ini ?

MD

Low

High

0

100

Menurut anda seberapa besar usaha

fisik yang dibutuhkan untuk

pekerjaan ini ?

PD

Low

High

0

100

Menurut anda seberapa besar

tekanan yang anda rasakan berkaitan

dengan waktu untuk melakukanpekerjaan ini ?

TD

Low

High0

100

Menurut anda seberapa besar tingkat

keberhasilan anda dalam melakukan

pekerjaan ini ?

OP

Low

High

0

100

Menurut anda seberapa besar

kecemasan, perasaan tertekan , danstress yang anda rasakan dalam

melakukan pekerjaan ini ?

FR

LowHigh

0

100

Menurut anda seberapa besar kerja

mental dan fisik yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan pekerjaan ini?

EF

Low

High

0

100

Jumlah :…..

Total Bobot : 15

Skor rata-rata :Rata2 dari (Tally*Rating/ 15) = …..