PT Wijaya Karya Edit

26
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) adalah salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia . Dari hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co atau NV Vis en Co, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, WIKA lahir dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja. Dimulai sebagai sub-kontraktor, di akhir 1960-an WIKA berkembang menjadi pemborong pemasangan jaringan listrik tegangan rendah, menengah, dan tinggi. Di awal tahun 1970, WIKA memperluas usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan perumahan. Perusahaan memasuki babak baru pada 20 Desember 1972. Melalui Akta No. 110, dibuat di hadapan Notaris Djojo Muljadi, perusahaan berubah status menjadi Perseroan Terbatas Wijaya Karya (Persero). WIKA selalu melakukan terobosan. Berevolusi menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi melalui pengembangan sejumlah anak perusahaan. Diantaranya WIKA Beton, WIKA Intrade, dan WIKA Realty. Pertumbuhan WIKA sebagai perusahaan infrastruktur terintegrasi yang kuat semakin mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Perseroan sukses dalam melaksanakan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 35% kepada publik pada 29 Oktober 2007, di Bursa Efek Indonesia. Setelah IPO, pemerintah Republik Indonesia memegang 68,4%, sementara

Transcript of PT Wijaya Karya Edit

Page 1: PT Wijaya Karya Edit

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) adalah salah satu perusahaan konstruksi

di Indonesia. Dari hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische

Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co atau NV Vis en Co, berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 2 Tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga

Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, WIKA lahir dengan nama Perusahaan Negara

Bangunan Widjaja Karja.

Dimulai sebagai sub-kontraktor, di akhir 1960-an WIKA berkembang menjadi

pemborong pemasangan jaringan listrik tegangan rendah, menengah, dan tinggi. Di awal

tahun 1970, WIKA memperluas usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan

perumahan.

Perusahaan memasuki babak baru pada 20 Desember 1972. Melalui Akta No. 110,

dibuat di hadapan Notaris Djojo Muljadi, perusahaan berubah status menjadi Perseroan

Terbatas Wijaya Karya (Persero).

WIKA selalu melakukan terobosan. Berevolusi menjadi perusahaan infrastruktur yang

terintegrasi melalui pengembangan sejumlah anak perusahaan. Diantaranya WIKA Beton,

WIKA Intrade, dan WIKA Realty.

Pertumbuhan WIKA sebagai perusahaan infrastruktur terintegrasi yang kuat semakin

mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Perseroan sukses dalam melaksanakan penawaran

saham perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 35% kepada publik pada 29 Oktober

2007, di Bursa Efek Indonesia. Setelah IPO, pemerintah Republik Indonesia memegang

68,4%, sementara sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Management

Stock Ownership Program (MSOP), Employee Stock Allocation (ESA), dan Employee/

Management Stock Option (E/MSOP).

Perolehan dana segar dari IPO dipergunakan untuk mendukung pertumbuhan dan

inovasi yang dilakukan oleh WIKA. Posisi WIKA menjadi kuat, dimana saat itu krisis

ekonomi dunia mulai memperlihatkan dampaknya di dalam negeri. Struktur permodalan yang

kuat sangat mendukung WIKA dalam meluaskan operasinya ke luar negeri dan terus

mengembangkan Engineering Procurement and Construction (EPC), serta berinvestasi dan

mengembangkan sejumlah proyek infrastruktur, khususnya proyek-proyek yang menjadi

program pemerintah terkait dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Page 2: PT Wijaya Karya Edit

WIKA saat ini memiliki 6 Strategic Business Unit (SBU) yang meliputi konstruksi

(Kontruksi sipil dan konstruksi Bangunan Gedung), Mekanikal elektrikal, Industri Beton Pra

cetak, Real Estate dan Industri Lainnya yang ke depannya akan semakin terintegrasi menjadi

perusahaan Engineering Procurement Construction (EPC) dan Investasi.

Konstruksi Sipil

SBU Konstruksi Sipil dikelola dibawah Departemen Sipil Umum dan Departemen

Wilayah & Luar Negeri yang terdiri dari sub-sub bidang usaha: jalan dan jembatan,

pengairan, prasarana perhubungan, dan ketenagaan. Saat ini, kegiatan usaha SBU Konstruksi

Sipil tidak sekadar kontraktor. Didukung oleh Tim Enjinering yang mumpuni, SBU ini

berkemampuan mengerjakan rancang bangun (design and build) dari mulai proses

perencanaan sampai proses konstruksi. Beberapa proyek yang telah dikerjakan diantaranya

adalah Jetty Batubara PLTU Cilacap, Jetty Wood Chip Pulau Laut, serta Removable

Trashrack Banjir Kanal Manggarai.

Untuk sub bidang usaha jalan, jalan tol, dan jembatan, SBU ini telah berhasil menyelesaikan

berbagai proyek berskala besar dan berteknologi tinggi, diantaranya:

Jembatan Layang Sudirman dan KS Tubun dengan menggunakan teknologi

Incremental Launching Method (ILM).

Jembatan Layang Pasupati Bandung yang merupakan jembatan layang terpanjang di

Indonesia dengan teknologi Cable Stayed.

Jembatan Layang Cikubang-Tol Cipularang Jawa Barat yang merupakan jembatan

dengan pilar tertinggi di Indonesia.

Jembatan Surabaya Madura

Sub bidang pengairan meliputi pembangunan prasarana dan sarana dasar bidang pengairan

antara lain bendung, bendungan/dam, saluran irigasi, penyediaan air baku, instalasi

pengolahan air bersih, dan penanggulangan banjir.

Di bidang ini, WIKA berhasil merampungkan sejumlah proyek antara lain:

Bendung Gerak Klambu Barrage dan Bendung Gerak Serayu di propinsi Jawa Tengah.

Banjir Kanal Timur, Normalisasi Sungai Bengawan Solo, Bendung Amandit di

Kalimantan, dan Waduk Jatigede di Jawa Barat.

Page 3: PT Wijaya Karya Edit

Sub bidang usaha prasarana perhubungan meliputi jasa konstruksi prasarana perhubungan

darat, laut, dan udara, seperti bandara, pelabuhan laut, termasuk jetty dan terminal peti kemas,

dan stasiun kereta api. Beberapa proyek yang telah diselesaikan antara lain:

Pelabuhan Peti Kemas dan Car Terminal Tanjung Priok.

Double Track Parujakan Cirebon.

Jalan Tol Surabaya - Mojokerto.

Konstruksi Bangunan Gedung

SBU Konstruksi Bangunan Gedung dikelola oleh Departemen Bangunan Gedung untuk pasar

Pemerintah dan BUMN, sedangkan untuk pasar swasta dikelola oleh anak perusahaan

tersendiri, WIKA Gedung. SBU konstruksi bangunan gedung meliputi Sub Bidang Usaha

Bangunan Hunian dan Bangunan Fasilitas. Saat ini, dengan dukungan kemampuan di bidang

enjinering, telah melakukan pekerjaan rancang bangun atau design and build, yaitu melakukan

pekerjaan sejak proses perencanaan sampai proses konstruksi.

Sub bidang usaha jasa konstruksi bangunan hunian, meliputi pembangunan apartemen,

kondominium, hotel, rumah susun, dan kompleks perumahan. Sejumlah proyek yang

dikerjakan diantaranya:

Bangunan Hunian: Asrama Universitas Negeri Semarang.

Bangunan Hotel: Hotel Paragon City, Semarang.

Sub bidang usaha bangunan fasilitas menggarap bangunan fasilitas seperti rumah sakit,

terminal penumpang bandara dan stasiun, sarana pendidikan, sarana olahraga, perkantoran,

mal dan sarana rekreasi lainnya. Sejumlah proyek yang dikerjakan antara lain:

Terminal Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekan Baru, Terminal Bandar

Udara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang.

Terminal Bandar Udara Ngurah Rai, Bali dan Sepinggan, Balikpapan.

Gedung Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Yogyakarta, Perpustakaan

Universitas Medan, Manufacturing Research Center UI Depok.

Page 4: PT Wijaya Karya Edit

Mekanikal Elektrikal

SBU Mekanikal Elektrikal dikelola oleh Departemen Industrial Plant yang meliputi sub

bidang usaha Minyak & Gas, Sarana Industri, dan Pabrik Fabrikasi Baja. Sub bidang usaha

Minyak & Gas meliputi EPC Mekanikal Elektrikal di sektor hulu, sektor hilir, dan distribusi

dari kegiatan operasi di sektor minyak & gas. Di sektor hulu terkait dengan pekerjaan

processing gas plant, crude oil & gas pipeline distribution. Di sektor hilir terkait dengan

pekerjaan kilang minyak, pipanisasi, dan tank terminal. Sejumlah Proyek EPC yang sedang

dikerjakan saat ini antara lain:

Proyek EPC Pembangunan Terminal LPG Pressurized di Tanjung Sekong -

Banten

Proyek EPC Pembangunan DPPU Kualanamu – Medan

Proyek EPC Penggantian Fasilitas DPPU Soekarno – Hatta

Proyek EPC Relokasi Depot LPG Tanjung Priok

Proyek EPC Pembangunan pipa Minyak Mentah Tempino – Plaju

Proyek EPC Penggantian Pipanisasi CB-I Tasikmalaya - Ujung Berung

Pekerjaan EPC Tie-in PLTP Dieng (Geodipa)

Sub bidang usaha Sarana Industri meliputi Jasa Konstruksi & EPC di bidang industri (pabrik)

dan material handling seperti pabrik Pengolahan Kelapa Sawit, pabrik biofuels, pabrik

granulasi pupuk NPK, pabrik semen, pabrik farmasi, serta instalasi pengolahan air bersih &

limbah.

Sejumlah Proyek EPC yang sedang dikerjakan saat ini antara lain:

Design and Build (Turnkey) 2500 MT per Day Palm Oil Refinery Pulau Laut

Out of Pit Crushing & Conveying (OPCC) System ADARO

ANTAM Belt Conveyor MOP – PP FeNi 1 Pomala

Sub bidang usaha Pabrik Fabrikasi Baja pada awalnya merupakan sarana pabrikasi

pendukung. Namun sejak tahun 2009 ditingkatkan menjadi sub bidang usaha yang dapat

mengelola sendiri usahanya mulai dari pemasaran, produksi, dan pengiriman dengan rentang

produk yang besar dalam menghasilkan Produk Konstruksi Baja seperti struktur rangka baja,

conveyor, pipe rack, tower telekomunikasi, tower transmisi listrik, jembatan rangka baja,

tanki baja, silo, hopper, pressure vessel, welded beam, dan steel plate work lainnya. Selain

Page 5: PT Wijaya Karya Edit

memproduksi produk-produk di atas, saat ini sedang dijajaki produk-produk baja lainnya

terkait dengan industri perminyakan dengan target pasar Kontraktor Kontrak Kerja Sama

(K3S), misalnya pekerjaan onshore steel platform, dan komponen industri alat berat (heavy

equipment).

SBU Mekanikal Elektrikal juga dikelola oleh Departemen Energi yang menjalankan usaha

dalam bidang konstruksi berbasis EPC (Engineering Procurement Construction) yang

terintegrasi. Lingkup pekerjaan yang dilakukan mulai dari pekerjaan rekayasa dasar, rekayasa

proses, rekayasa detil, procurement terkait pengadaan equipment, dan construction atau

pelaksanaan konstruksi dari proyek-proyek yang telah direncanakan. Saat ini, yang dikerjakan

adalah EPC Power Plant, baik yang terkait dengan konstruksi sipil maupun EPC dari Power

Plant. Beberapa proyek yang dikerjakan terkait power plant antara lain:

Kontruksi Sipil Power Plant: PLTU Labuhan Angin, PLTU Labuan, PLTU

Pelabuhan Ratu, PLTG Muara Karang, PLTGU Tanjung Priok, dan PLTU

Pacitan.

EPC Power Plant: PLTU Amurang 2 x 25 MW, PLTD Bali 50 MW, PLTU

Asam-Asam 2x65MW, Kalimantan Selatan.

Anak perusahaan yang mendukung SBU Mekanikal Elektrikal adalah PT WIKA Insan Pertiwi

yang bergerak dibidang instalasi, operasi dan pemeliharaan pembangkit dan peralatan

industri. Di bidang energi terbarukan WIKA memiliki anak perusahaan PT WIKA Jabar

Power yang bergerak di bidang pengusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi di

Tampomas, Sumedang, Jawa Barat. Investasi pembangkit lainnya yang dikelola di bawah

Biro Investasi dengan pola BOT (Build Operate Transfer) PLTD Bali dan PLTG Borang di

Palembang, sedangkan dengan pola BOO (Build Operate Owned) PLTMG Rengat, Riau dan

PLTD Ambon.

Untuk industri beton pracetak (precast) dikelola oleh anak perusahaan PT WIKA Beton, untuk

industri dan perdagangan dikelola oleh PT WIKA Intrade, untuk bisnis realti dikelola oleh

anak perusahaan PT WIKA Realty, sedangkan penyertaan pada usaha patungan pengusahaan

jalan tol dikelola oleh PT MNA untuk tol Surabaya-Mojokerto, PT MKC untuk tol

Cengkareng-Kunciran, PT Jasa Marga Bali Tol untuk tol Tanjung Benoa, Bali dan untuk

bisnis energi terbarukan dikelola oleh PT WINNER.

Page 6: PT Wijaya Karya Edit

Karena peraturan pemerintah yang mengharuskan BUMN kembali kebisnis intinya. Maka

usaha usaha di luar konstruksi dipecah menjadi anak perusahaan, yaitu :

1. PT Wijaya Karya Beton (WIKA BETON)

WIKA BETON adalah salah satu dari anak perusahaan yang telah berdiri sejak 11

Maret 1997, anak perusahaan ini merupakan perluasan WIKA di bidang industri beton

pracetak. WIKA telah memulai konsentrasi pada industri beton pracetak pada tahun 1977

dengan mengembangkan produk beton pracetak untuk teras perumahan. Sejak saat itu, WIKA

bertekad mempertahankan pengembangan produk tersebut untuk mengantisipasi adanya

pengembangan perencanaan dan datangnya proyek-proyek infrastuktur lain.

Pengembangan produk tersebut telah menciptakan beberapa hasil seperti tiang beton

untuk jalur pendistribusian energi dan bantalan beton pracetak serta produk lainnya seperti

bantalan - bantalan rel kereta api, produk beton untuk jembatan, pipa, dinding penahan tanah

dan bangunan gedung dan perumahan yang diimplementasikan untuk berbagai macam

proyek. Produk-produk ini dihasilkan pada waktu yang tepat dan diprediksikan akan menjadi

produk pemimpin di pasaran.

Terlepas dari usaha keras dalam pengembangan produk, WIKA juga melanjutkan

pengembangan produk-produk infrastruktur dengan menambah jumlah pabrik di beberapa

lokasi. Kini, WIKA BETON telah memiliki 7 pabrik di seluruh Indonesia, seperti di Sumatera

Utara, Lampung, Bogor, Majalengka, Boyolali, Pasuruan dan Sulawesi Selatan. Didukung

dengan kepemilikan pabrik sendiri, produk yang bervariasi seperti halnya manajemen yang

profesional, WIKA BETON telah menjadi penghasil utama dan pemimpin dalam industri

beton pracetak di Indonesia. Dalam hal konsistensi jaminan kualitas, WIKA BETON telah

melaksanakan “Quality Management System” yang selaras dengan ISO 9000.

2. PT Wijaya Karya Realty (WIKA REALTY)

WIKA REALTY fokus pada pengembangan bisnis realty dan property yang juga meliputi

layanan konsultasi, perencanaan, layanan konstruksi dan pembukaan lahan. WIKA REALTY

telah membangun beberapa perumahan sejak tahun 1985.

Ribuan unit rumah telah dibangun dengan konsep Tamansari, yaitu konsep taman perumahan

dengan dukungan fasilitas terbaik bagi keluarga. Lokasinya berada di: Tamansari Pesona Bali

di selatan Jakarta, Tamansari Persada Bogor, Tamansari Bukit Damai di Parung, Bogor,

Page 7: PT Wijaya Karya Edit

Tamansari Bukit Bandung, Tamansari Manglayang Regency di Bandung, Tamansari Bukit

Mutiara di Balikpapan.

WIKA Realty telah meraih beberapa penghargaan untuk kesuksesannya dalam pengembangan

bidang realty baik dalam skala regional maupun nasional, seperti: The Winner of Ecologically

Environment Real Estate in West Java pada tahun 1993, The Winner of Enchantment Tour in

Bekasi Region pada tahun 1995, The Winner of Wirastana Adistana Environmental Design of

REI National Grade 1995, The Winner of Nusa Adikualita, National Application Award pada

tahun1997, The Winner of Environmental Garden Estate in Bandung Region pada tahun

1997.

Untuk memastikan pengembangan kualitas dan kepuasan konsumen, WIKA REALTY telah

melaksanakan Manajemen Kualitas ISO 9001 di setiap produknya, hal ini merupakan jawaban

dari setiap tantangan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dibuktikan melalui

perolehan peningkatan pertumbuhan.).

3. PT Wijaya Karya Intrade (WIKA INTRADE)

WIKA INTRADE adalah anak perusahaan PT WIKA yang berasal dari penggabungan dua

divisi yaitu Divisi Produk Metal dan Divisi Perdagangan PT WIKA. Tujuannya adalah untuk

meningkatkan perhatian pada manajemen bisnis, untuk lebih mandiri dan untuk menghasilkan

kinerja perusahaan yang lebih baik.

Tiga bisnis unit terdiri dari: Perdaganan Umum, Metal dan Konversi Energi. Yakin bahwa

“quality is our way of live” menjadi aset mendasar dalam membangun kepercayaan konsumen

akan kualitas produk WIKA INTRADE. Ini dibuktikan dengan konsistensi komitmen

manajemen dalam menjalankan ISO 9000, QS 9000, 5R, K3 dan Total Quality Management

(TQM) sebagai salah satu parameter kesuksesan bisnis. Karenanya, telah dibentuk

penempatan bisnis dan diferensiasi di setiap SBU agar dapat bertahan dalam era persaingan

pasar global yang semakin kompetiti

4. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA GEDUNG)

Pada tanggal 24 Oktober 2008, WIKA secara resmi mendirikan PT Wijaya Karya Bangunan

Gedung (WIKA Gedung/WG). WG berdiri dengan modal dasar sebesar Rp 200 miliar, serta

modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 50 miliar dengan komposisi kepemilikan saham

Page 8: PT Wijaya Karya Edit

oleh WIKA sebesar 99 persen dan Koperasi Karyawan WIKA sebesar satu (1) persen.

Dengan dijadikannya WG sebagai entitas tersendiri, gerak langkah dan pengambilan

keputusan dalam rangka perolehan proyek menjadi lebih ringkas dan cepat. Sehingga akan

memperkuat kinerja fundamental WIKA selaku perusahaan induk.

Jenis pekerjaan yang menjadi lingkup bisnis WG adalah :

Gedung Fasilitas meliputi pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan gedung bukan

tempat tinggal seperti gedung perkantoran, pendidikan, tempat peribadatan, sarana

kesehatan, penginapan, pusat perdagangan, kawasan industri/pabrik, gedung

terminal/stasiun, gedung olah raga, gedung kesenian/hiburan, bangunan gudang,

hanggar dan lain sebagainya.

Gedung Hunian meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan gedung yang

digunakan untuk bangunan tempat tinggal, seperti rumah, perumahan, dan rumah susun.

5. PT Wijaya Karya Insan Pertiwi (WIKA INSAN PERTIWI)

Pada 18 November 2008, WIKA merampungkan proses akusisi PT Catur Insan Pertiwi (CIP).

CIP adalah salah satu perusahaan tiga besar di Indonesia yang bergerak di bidang erection dan

installation mekanikal elektrikal untuk proyek industrial dan power plant. WIKA

mengakuisisi 70,08 persen saham CIP dengan nilai valuasi sebesar Rp 23 miliar, ekuivalen

dengan 438 lembar saham yang bersumber dari kas internal perseroan. Tujuan dilakukan

akuisi perusahaan ini adalah untuk memperkuat pertumbuhan non-organiknya dengan cara

meningkatkan efisiensi biaya dan efektivitas operasi, dalam pekerjaan mekanikal dan

elektrikal. Setelah akuisisi nama perusahaan berubah menjadi PT WIKA Insan Pertiwi (WIP).

Kondisi pemasaran khususnya terkait dengan perolehan kontrak baru berdasarkan bidang

usaha dapat digambarkan sebagai berikut: Industrial Plant: 11,9 persen Power Plant & ME:

46,6 persen Pabrikasi: 6,7 persen Operation & Maintenance: 6,8 persen Mining Equipment:

27,9 persen

Page 9: PT Wijaya Karya Edit

6. PT Wijaya Karya Jabar Power (WIKA JABAR POWER)

WIKA Jabar Power dibentuk berdasarkan Akta Notaris A.Budy Priahastyanti Surjaningsih,

SH tanggal 16 Juli 2009, sedangkan kegiatan operasi perusahaan dimulai setelah pelaksanaan

RUPS pada tanggal 6 November 2009.

Kegiatan Utama WIKA Jabar Power dibagi 2(dua) bagian yaitu:

1. Sisi Hulu Pertambangan Panas Bumi Gunung Tampomas, meliputi: eksplorasi, study

kelayakan, dan eksploitasi,

2. Sisi Hilir Pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi, meliputi: pembangunan dan

pendirian pembangkit, pengoperasian dan pemeliharaan, pengembangan PLTP dan seluruh

infrastrukturnya.

Beberapa proyek WIKA antara lain :

1. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berencana untuk membuka bisnis baru, menambah

investasi serta menggarap proyek pembangkit listrik selama tahun ini. Menurut Direktur

Keuangan Wijaya Karya, Ganda Kusuma, untuk pengembangan usaha baru, perseroan

menganggarkan dana sebesar Rp390 miliar, Rp150 miliar untuk pembangkit listrik,

Rp188,5 miliar bagi investasi, dan Rp21,5 miliar guna pembelian aset. Selain itu, dia

melanjutkan, perseroan akan mendorong proyek-proyek dari kegiatan infrastruktur yang

cukup besar dan sedang ditargetkan pemerintah. "Kami bisa ikut banyak proyek dari

pemerintah, misalnya bandara, pelabuhan, jalan tol, power plant, termasuk anak usaha

bisa menunjang pertumbuhan kami," kata dia saat konferensi pers di kantornya, Jakarta,

Selasa, 3 Januari 2012.Untuk pengerjaan proyek-proyek tersebut, menurut Ganda,

perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2012 sebesar

Rp600 miliar. Ganda menjelaskan bahwa dana capex tersebut akan diperoleh dari hasil

laba 2011 dan 2012 atau dana internal serta dari pembiayaan perbankan. "Pendanaan dari

luar seperti BRI dan Eximbank, untuk proyek-proyek di daerah itu, bank lokal cukup kuat

untuk mendanai kami," kata dia.

Sementara itu, dia berharap, dari proyek pembangkit listrik segera dapat memberikan

kontribusi terhadap pendapatan perseroan pada 2012. Dia mencontohkan, untuk

Page 10: PT Wijaya Karya Edit

pembangkit listrik di Bali sudah ada, lalu tiga lagi ada di Ambon, Borang, dan Rengat

(Riau) yang diharapkan selesai pada tahun ini.

2. Perusahaan konstruksi pelat merah, PT Wjaya Karya Tbk, telah mengantongi kontrak

senilai total Rp 25 triliun per akhir Agustus 2012. Nilai itu mencakup kontrak baru

sekaligus sisa kontrak tahun lalu atau carry over.Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya,

Natal Argawan Pardede, merinci, total kontrak itu meliputi sisa kontrak tahun lalu senilai

Rp 15 triliun dan kontrak baru yang mencapai Rp 10 triliun. "Kebanyakan masih proyek-

proyek pemerintah, seperti infrastruktur perminyakan, jalan, jembatan, pengairan dan

listrik," ujar Natal Argawan, Selasa (18/9).Hingga akhir 2012, emiten berkode saham

WIKA ini menargetkan bisa mengantongi kontrak baru senilai Rp 16,5 triliun. Menurut

Natal, target tersebut masih sesuai target. Hingga akhir September 2012, kontrak baru

yang telah diterima WIKA diperkirakan mencapai Rp 11,97 triliun.Proyek lain yang bakal

digarap WIKA adalah mass rapid transportation atau MRT. Dari total enam paket yang

ditenderkan, WIKA mengikuti lima paket tender.Paket tersebut meliputi tiga proyek

pembangunan elevated (jalan layang) dan dua paket underground (bawah tanah). Untuk

proyek elevated, Wijaya Karya bekerjasama dengan Tokyo Corporation.Sedangkan di dua

proyek underground, WIKA bergabung dengan Obayashi Corporation, Hazama

Corporation, dan Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. "Porsi kami di tiga proyek

elevated sebesar 40%. Sedangkan di proyek underground sebesar 15%," ungkap Natal.Dia

mengaku belum menghitung berapa jumlah total dana yang harus dikeluarkan untuk

pengerjaan megaproyek tersebut. Hanya saja, nilai enam paket proyek itu ditaksir

mencapai Rp 16 triliun.Di tahun ini, manajemen Wijaya Karya juga telah mengerek

kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex). Semula perseroan

mengalokasikan dana sekitar Rp 600 miliar untuk capex 2012. Belakangan, WIKA

menaikkan belanja modal tahun ini menjadi Rp 630 miliar."Kami sedang mengerjakan

proyek di Papua, jadi butuh dana tambahan untuk mobilisasi peralatan," jelas Natal.

Proyek yang sedang digarap antara lain proyek pembangunan jalan dan pembukaan lahan

perkebunan.Di semester I 2012, WIKA mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 4,02

triliun. Jumlah ini meningkat 21,45% dari penjualan di semester I 2012. Laba bersihnya

juga tumbuh 27,69% year-on-year menjadi Rp 180,07 miliar. Harga WIKA, Rabu (19/9),

naik 1,79% menjadi Rp 1.140 per saham.

Page 11: PT Wijaya Karya Edit

3. Emiten kontruksi, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ditunjuk menggarap proyek

pengembangan Duri Utara (North Duri Development /NDD) Area 13 dengan total kontrak

USD 182,97 juta dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).Perseroan dalam menggarap

proyek tersebut dengan membentuk konsorsium dengan PT Inwha Indonesia dan PT

Singgar Mulia (WIKA-Inwha-Singgar) ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana

Engineering, Procurement dan Construction (EPC).Lingkup pengerjaan pada proyek ini

terdiri dari engineering dan design, pengadaan barang (procurement) serta jasa konstruksi

(construction) untuk pekerjaan mekanikal, pemipaan, elektrikal dan instrumentasi,

earthwork dan sipil.Proyek itu merupakan pengembangan lanjutan dari Lapangan Duri ini

akan dilaksanakan dalam waktu 30 bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan

kontrak.  Perseroan optimistis perkembangan sektor konstruksi akan prospektif pada 2012

ini karena krisis ekonomi Amerika Serikat dan Eropa tidak akan mempengaruhi kinerja

perseroan pada tahun ini.

4. PT Wijaya Karya Tbk segera membangun ruas jalan tol Bogor Ring Road seksi 2A

sepanjang 2 kilometer setelah resmi memenangi kontrak proyek senilai Rp 340,80 miliar

tersebut.    Adapun pemegang konsesi proyek jalan tol itu adalah PT Marga Sarana Jabar, 

anak usaha Jasa Marga dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.   

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Natal Argawan Pardede mengatakan konstruksi

proyek itu mulai bulan ini,  dengan masa pembangunan selama 17 bulan.  Artinya proyek

itu baru bisa beroperasi paling cepat awal 2014 mendatang.   

"Proyek ini merupakan konstruksi jalan tol kedua yang kami mulai bangun tahun ini. 

Sebelumnya Mei 2012,  kami juga mulai konstruksi Gempol-Pandaan," ujar Natal.   

Dia menjelaskan total kontrak pembangunan kedua jalan tol tersebut yakni Rp 565,8

miliar.  Rinciannya,  untuk jalan tol Gempol-Pandaan tahap I paket dua dengan nilai

kontrak Rp 225 miliar dan pembangunan Bogor Ring Road seksi 2A Kedung Halang-

Kedung Badak senilai Rp 340,80 miliar.   

Khusus untuk jalan tol Gempol-Pandaan,  katanya,  akan dibangun tahap I paket dua

sepanjang 5,95 kilometer dengan pemegang konsesi PT Margabumi Adhikarya dan

direncanakan selesai selama 15 bulan.   

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achamd Ghani Gazaly mengatakan proses

pembebasan tanah ruas Gempol-Pandaan ditargetkan rampung Desember 2012, 

sedangkan Bogor Ring Road per 2013.   

Dia mengatakan dalam Juli-Desember 2012,  pemerintah menganggarkan dana

pembebasan tanah untuk Gempol-Pandaan Rp 94,09 miliar.  Sementara itu,  untuk Bogor

Ring Road dialokasikan Rp 11 miliar tahun ini,  dan Rp 43,09 miliar tahun depan.  

Page 12: PT Wijaya Karya Edit

"Total alokasi BLU (Badan Layanan Umum) untuk dua ruas itu yakni Rp 182,60 miliar

untuk Gempol-Pandaan dan Rp 111,54 miliar untuk Bogor Ring Road," ujarnya.  

5. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) meraih proyek baru senilai Rp 314 miliar untuk

pembangunan jalan layang tahap pertama Casablanca Jakarta.Sekretaris Perusahaan Wika

Natal Argawan Pardede mengatakan perseroan menggandeng PT Jaya Konstruksi untuk

membangun proyek tersebut. Jangka waktu pembangunan akan memakan waktu sekitar

21 bulan terhitung sejak 22 November.“Pembangunan jalan layang tersebut adalah salah

satu proyek infrastruktur yang kami peroleh dari pemerintah. Di luar itu, kami masih ada

satu lagi proyek yang berskala cukup besar, tetapi kami masih menunggu laporannya,”

ujar Natal.Jalan Casablanca-Jalan Dr Satrio sudah dilakukan studi kelayakan sejak 20

April 2009 dengan waktu pengerjaan 630 hari dan nilai proyek Rp 737 miliar. Jalan

layang ini berada 12 meter di atas tanah dan di bagian atas terowongan Casablanca

dinaikkan hingga 20 meter di atas tanah, karena adanya monorel. Panjang jalan layang

adalah 2,3 kilometer dengan pengerjaan tahap pertama 1,8 kilometer. Pengerjaannya

dibagi dalam 3 paket, yaitu paket Mas Mansyur, yang akan dikerjakan oleh kontraktor

pemenang tender PT Istaka Karya, paket Jalan Sahardjo oleh PT Adhi Karya, dan paket

Casablanca oleh PT Wijaya Karya. Sedangkan dua tender di jalan Tanah Abang dan

Kampung Melayu masih ditenderkan.

Kerjasama WIKA dengan luar negeri :

Emiten konstruksi PT Wijaya Karya Tbk berpotensi untuk melanjutkan proyeknya di

luar negeri. Perusahaan telah mendapatkan kontrak lanjutan pembangunan jalan sepanjang

200 kilometer di Aljazair dan merampungkan pembangkit listrik di Timur Leste.

Natal Argawan, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, mengatakan kontrak pembangunan

jalan dan flyover yang berlokasi di wilayah timur Aljazair itu bernilai sekitar Rp 100 miliar.

“Ini merupakan proyek lanjutan sejak 2007. Ini keempat kalinya kontrak kami diperpanjang di

sana,” ujarnya, Senin.

Menurut Natal, nilai total untuk keseluruhan proyek jalan tersebut sebesar Rp 700

miliar-Rp 800 miliar miliar untuk pembangunan jalan sepanjang 1.200 kilometer. Wijaya

Page 13: PT Wijaya Karya Edit

Karya mendapatkan kontrak pengerjaan lanjutan setelah kontraktor sebelumnya asal Jepang

mengundurkan diri.

Pengerjaan jalan yang kontraknya didapatkan pada Agustus 2011 tersebut sudah memasuki

masa konstruksi. Dengan waktu pembangunan sekitar dua tahun, kata Natal, maka dia

memperkirakan jalan tersebut akan selesai pada Agustus 2013.

Bintang Perbowo, Direktur Utama Wijaya Karya, sebelumnya menjelaskan potensi

pengerjaan proyek di Aljazair sangat potensial mengingat pemerintah di negara itu

menyediakan anggaran sebesar US$ 286 miliar untuk pembangunan infrastruktur selama

periode 2010-2014. Anggaran itu termasuk untuk membangun 1.200 kilometer jalan nasional,

penyediaan 2 juta unit rumah, dan 57 bendungan besar dan kecil.

Aljazair, kata Bintang, juga berencana membangun rel kereta api sepanjang 6.000 kilometer

yang menghubungkan kawasan Aljazair Utara dan Selatan, termasuk renovasi berbagai

fasilitas bisnis dan sosial, seperti rumah sakit dan sekolah.

Selain di Aljazair, Wijaya Karya sedang mengerjakan proyek pembangkit listrik

tenaga diesel berkapasitas 2x25 megawatt di Timor Leste. Perseroan berharap

pembangunannya bisa selesai akhir 2011, sehingga pembangkit itu dapat diresmikan pada 20

Mei 2012, bertepatan dengan hari ulang tahun Timor Leste.

“Penyelesaian proyek pembangkit listrik tersebut lebih cepat dari perkiraan sebelumnya pada

Februari 2012," kata Bintang.

Menurut dia, nilai kontrak pembangunan pembangkit listrik tenaga diesel itu mencapai Rp

200 miliar, sesuai dengan porsi pengerjaan Wika pada proyek tersebut yang mencapai sekitar

30%. Pembangunan pembangkit dilakukan melalui anak usaha perseroan, PT Wika Insan

Pertiwi. Dia menambahkan proyek pembangunan pembangkit itu bagian dari ekspansi Wika

mencari pasar di luar negeri, selain Aljazair.

Terkait proyek pembangunan mal di Libya, Natal menyatakan sangat terbuka

kemungkinan untuk kembali mengerjakan proyek tersebut. “Kami masih menunggu kabar

dari pihak di sana terkait keberlanjutan proyek tersebut. Kalau sudah aman tentunya kami

akan kembali ke sana,” paparnya.

Natal menuturkan sebelum terjadi krisis di Libya, perusahaan sudah mendapatkan banyak

tawaran untuk mengerjakan berbagai proyek lain. Proyek-proyek itu berupa rest area dan mal.

Saat ini proyek pusat perbelanjaan Qurji Investment Complex di Tripoli baru berjalan sekitar

10% sebelum akhirnya dihentikan karena kondisi politik yang tidak kondusif.

Bambang Goeritno, Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum,

memperingatkan kontraktor nasional untuk mencermati kondisi Timur Tengah dan wilayah

Page 14: PT Wijaya Karya Edit

Arab lainnya masih bergejolak. Dia meminta kontraktor mencari pasar konstruksi potensial di

negera lain, seperti India dan Timor Leste.

Target Kontrak

Wijaya Karya optimistis meraih perolehan kontrak baru sebesar Rp 3,3 triliun pada

kuartal IV tahun ini. Dengan perolehan itu, perusahaan berharap dapat meraih target

pendapatan 2011 sebesar Rp 12,3 triliun.

Menurut Natal, pada September 2011, perusahaan membukukan nilai kontrak baru senilai Rp

900 miliar. Sampai saat ini Wijaya Karya sudah membukukan total kontrak baru sebesar Rp 9

triliun atau 73,2% dari target 2011.

"Kami optimistis bisa mencapai sisanya sekitar 27%. Hingga saat ini kami sudah

mendapatkan 60 lebih proyek dari sekitar 100 proyek yang kami incar. Kami juga mengikuti

lelang-lelang proyek yang bernilai besar untuk mencapai target itu," ujarnya, Senin.

Untuk laba 2012, perseroan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan menargetkan

Rp 350,89 miliar, naik dari laba 2011 yang diproyeksikan sekitar Rp 151,51 miliar.

Departemen Riset IFT menilai wajar rencana pencapaian perolehan kontrak baru Wijaya

Karya karena pada kuartal IV banyak proyek infrastruktur yang ditenderkan. Kondisi

ekonomi yang terjaga mendorong tingginya aktivitas ekonomi, termasuk pembangunan

proyek-proyek baru. Target kontrak baru senilai Rp 12,3 triliun dapat tercapai atau bahkan

dapat terlampaui.

Beberapa proyek WIKA yang gagal :

Situasi politik dan keamanan yang semakin tidak menentu di negara-negara Afrika dan

Timur Tengah, terutama di Libya, membuat PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menghentikan

pengerjaan proyek konstruksinya. Bahkan, perseroan memilih mengevakuasi para pekerja asal

Indonesia dari Libya.

Page 15: PT Wijaya Karya Edit

Nah, proyek apa yang sebetulnya sedang dikerjakan perseroan di mancanegara

tersebut? Berikut, penuturan Natal Argawan, sekretaris perusahaan Wijaya Karya saat

dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Kamis 23 Februari 2011.

Natal mengatakan, Wijaya Karya sebetulnya sedang dalam proses pengerjaan proyek

pusat perbelanjaan (mal) di Qurji Investment Complex di Tripoli, Libya senilai US$16 juta

atau sekitar Rp141,59 miliar.Namun, dengan situasi politik dan keamanan yang semakin tidak

menentu di negara Afrika Utara tersebut membuat perseroan menghentikan sementara proyek

tersebut."

Dia mengakui, proyek mal tersebut sudah digarap Wijaya Karya sejak September

2010 dan ditargetkan kuartal kedua tahun ini selesai. Tetapi, dengan adanya kerusuhan di

Libya membuat proyek itu molor dari proyeksi semula. "Ya, mau tidak mau, stop dulu," ujar

Natal yang tidak bisa memastikan kapan proyek tersebut bisa berjalan lagi dan rampung.

Sementara itu, di negara Afrika lainnya, Natal menuturkan, perseroan juga sedang

mengerjakan proyek lanjutan dari proyek jalan tol East West Motorway yang menghubungkan

Maroko dengan Aljazair Timur di Aljazair, Afrika Utara."Jalan ini sudah selesai dibangun

pada 2010, tapi kami kebagian proyek lanjutan," ujar dia.

Dia berharap, Aljazair tidak mengalami situasi politik dan keamanan yang saat ini

sedang terjadi di Libya, seperti sebelumnya di Mesir dan Tunisia. Seperti diketahui, Wika

menggarap pembangunan jalan tol East West Motorway menghubungkan Maroko dengan

Aljazair Timur dengan nilai pekerjaan Rp415,6 miliar. Namun, untuk paket Wika hanya

sepanjang 104 kilometer dari total panjang jalan tersebut sepanjang 1.200 kilometer.

Sementara itu, Natal mengatakan, untuk tahun ini perseroan masih kebagian proyek

konstruksi di mancanegara. Bukan di Timur Tengah atau Afrika, melainkan di Timor Leste.

"Ya, kami dapat proyek pembangunan power plant (pembangkit listrik) di Timor Leste

berkapasitas 50-100 megawatt (MW)," ujarnya.

Proyek tersebut, dia melanjutkan, diperoleh perseroan pada Januari tahun ini senilai US$16,9

juta atau setara Rp149,56 miliar. "Proyek itu ditargetkan selesai pada Februari 2012," tutur

Natal.

Page 16: PT Wijaya Karya Edit

Proyek WIKA yang mengalami masalah :

Kasus dugaan korupsi proyek pembangunan sport center di Hambalang, Bogor, Jawa

Barat, terus diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Proyek yang sejak awal hanya

terbongkar senilai Rp 1,2 triliun, kini mulai terkuak, seiring diperiksanya beberapa pihak oleh

penyelidik KPK.

Proyek bangunan pusat pendidikan dan pelatihan olahraga yang berdiri di tanah seluas

32 hektare, diduga telah mengalirkan Rp 2,5 triliun untuk semua tahap pengerjaannya, yang

dibenarkan oleh pihak KPK.

Hal itu berbeda dengan perhitungan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora),

yang menyebut proyek Hambalang seluruhnya menghabiskan anggaran senilai Rp 1,175

trilun. Namun, Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, anggaran Rp 1,175 triliun

hanya untuk biaya konstruksi gedung di Bukit Hambalang, belum termasuk pengadaan barang

sekitar Rp 1,4 triliun. "Rp 2,5 triliun itu konstruksi dan pengadaan barang. Konstruksinya saja

cuma Rp 1,1 triliun," jelas Bambang seusai acara diskusi di Kantor KPK, Senin (4/6/2012).

Pengerjaan konstruksi dikerjakan bekerja sama antara PT Adhi Karya dan PT Wijaya

Karya (KSO). Proyek juga disubkontrakkan lagi kepada puluhan perusahaan, salah satunya

PT Dutasari Citralaras, perusahaan milik istri Ketua Umum Partai Demokrat Anas

Urbaningrum, Athiyah Laila.

Lalu, siapa penggarap tender pengadaan barang dan jasa pada proyek Hambalang?

Menurut mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin, pemilik tender

pengadaan barang bukan lah perusahaan jauh. Dia menyebut, Wijaya Karya lah yang

mendapatkannya.

Jadi, selain konsorsium dengan Adhi Karya pada tender kostruksi, Wijaya Karya juga

telah mendapatkan tender penyediaan barang dan jasanya. Hal itu terkuak saat wartawan

bertanya kepada Nazaruddin mengenai perusahaan penyedia barang dan jasa tersebut, seusai

menjalani pemeriksaan KPK, Selasa (5/6/2012) malam."Pengadaan (tender) tetap Wika

(Wijaya Karya). Cuma, nanti suplier (subkontraktor) yang mengatur Mahfud Suroso (Direktur

PT Dutasari Ciptalaras)," ungkap Nazaruddin.Suami Neneng Sry Wahyu mengaku tak

mengetahui lebih lanjut, apakah pada pengerjaan tender barang dan jasa Hambalang, juga

disubkontrakkan oleh banyak perusahaan, seperti tender konstruksi bangunan atau tidak.Saat

dikonfirmasi, KPK mengaku tengah menelusuri penerima tender pengadaan senilai Rp 1,4

Page 17: PT Wijaya Karya Edit

triliun. Tapi, KPK belum bisa menyampaikan kepada publik, karena kasus Hambalang masih

berada pada level penyelidikan."KPK masih telusuri itu, tunggu saja nanti jika ekspose (gelar

perkara) dan telah ditemui bukti, pasti diumumkan," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi di

kantor KPK.