PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta...

94
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2019 DAN 2018/ 31 DECEMBER 2019 AND 2018

Transcript of PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta...

Page 1: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2019 DAN 2018/ 31 DECEMBER 2019 AND 2018

Page 2: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal
Page 3: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal
Page 4: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal
Page 5: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral part of these financial statements

Halaman -1/1-Page

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2019 AND 2018 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

ASET ASSETS Kas dan setara kas Cash and cash equivalents - Pihak ketiga 2d,2f,4 562,048 630,011 Third parties - - Pihak berelasi 2d,2f,2u,4,20 406,798 142,605 Related party - Piutang sewa pembiayaan - Finance lease receivables setelah dikurangi penyisihan - net of allowance kerugian penurunan nilai for impairment losses of sebesar Rp 54.280 Rp 54,280 (2018: (2018: Rp 55.910) 2d,2g,5 2,193,893 2,033,333 Rp 55,910) Piutang pembiayaan konsumen - Consumer financing setelah dikurangi penyisihan receivables - net of kerugian penurunan nilai allowance for impairment sebesar Rp 898 losses of Rp 898 (2018: Rp 4.361) 2d,2h,6 71,291 798,134 (2018: Rp 4,361) Piutang pembiayaan modal usaha - Working capital financing setelah dikurangi penyisihan receivables - net ofallowance kerugian penurunan nilai for impairment losses of sebesar Rp 10.704 Rp 10,704 (2018: (2018: Rp 24.431) 2d,2i,7 56,406 160,324 Rp 24,431) Tagihan anjak piutang bersih - Factoring receivables - net setelah dikurangi penyisihan of allowance for kerugian penurunan nilai impairment losses of sebesar Rp 1.764 Rp 1,764 (2018: (2018: Rp 3.696) Rp 3,696) - Pihak ketiga 2d,2j,8 23,201 104,537 Third parties - - Pihak berelasi 2d,2j,2u,8,20 86,797 6,214 Related parties - Beban dibayar dimuka Prepaid expenses - Pihak ketiga 2l,9 1,871 1,476 Third parties - - Pihak berelasi 2l,2u,9,20 564 112 Related party - Piutang lain-lain - bersih Other receivables - net - Pihak ketiga 2d,2l,9 139,375 144,647 Third parties - - Pihak berelasi 2d,2l,2u,9,20 - 217,391 Related parties - Aset derivatif 2d,2e,10 - 28,854 Derivative assets Aset tetap - setelah Fixed assets - net of dikurangi akumulasi penyusutan accumulated depreciation of sebesar Rp 26.940 Rp 26,940 (2018: (2018: Rp 22.151) 2m,11 49,934 55,200 Rp 22,151) Aset pajak tangguhan 2r,14c 11,268 22,871 Deferred tax assets Aset lain-lain 2d 892 884 Other assets JUMLAH ASET 3,604,338 4,346,593 TOTAL ASSETS

Catatan/

Notes 2019 2018

Page 6: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral part of these financial statements

Halaman -1/2-Page

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2019 AND 2018 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2019 2018

LIABILITAS LIABILITIES Utang lain-lain Other payables - Pihak ketiga 2d,15 81,328 114,011 Third parties - - Pihak berelasi 2d,2u,15,20 51,428 101,231 Related party - Biaya akrual Accrued expenses - Pihak ketiga 2d,15 13,647 18,175 Third parties - - Pihak berelasi 2d,2u,15,20 6,317 6,612 Related party -

Liabilitas pajak Tax liabilities - Pajak penghasilan badan 2r,14a 408 232 Corporate income tax - - Pajak lainnya 2r,14a 5,007 4,071 Other taxes -

Pinjaman yang diterima - bersih Borrowings – net - Pihak ketiga 2d,2n,12 272,210 520,856 Third parties - - Pihak berelasi 2d,2n,2u,12,20 1,439,126 1,305,892 Related party - Utang obligasi - bersih 2d,2s,13 967,829 1,558,163 Bonds payable - net Liabilitas derivatif 2d,2e,10 2,035 - Derivative liabilities Liabilitas imbalan kerja 2o,21 18,218 14,596 Employee benefits obligation Jumlah liabilitas 2,857,553 3,643,839 Total liabilities EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - par value Rp 1.000 per saham Rp 1,000 per share (dalam satuan penuh) (in full amount)

- Modal dasar - 2.000.000.000 Authorised - saham 2,000,000,000 shares

- Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 574.885.067 saham 16 574,885 574,885 574,885,067 shares Capital paid in excess of Agio saham 47,937 47,937 par value Cadangan lindung nilai arus kas 2e,10 (3,564) 3,742 Cash flow hedging reserve Saldo laba Retained earnings

- Dicadangkan 350 325 Appropriated - - Belum dicadangkan 127,177 75,865 Unappropriated -

Jumlah ekuitas 746,785 702,754 Total equity JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 3,604,338 4,346,593 EQUITY

Page 7: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral part of these financial statements

Halaman -2- Page

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2019 2018

PENDAPATAN INCOME Sewa pembiayaan 2g,17a 252,604 206,330 Finance lease Pembiayaan konsumen 2h,17b 69,412 174,419 Consumer financing Pembiayaan modal usaha 2i,17c 13,703 24,529 Working capital financing Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring Pendapatan bunga dan lain-lain 2p,2u,17e,20 70,265 58,586 Interest and other income Jumlah pendapatan 417,135 465,973 Total income BEBAN EXPENSES Interest and financing Beban bunga dan keuangan 2p,18,20 219,721 288,096 charges Beban usaha 2p,2u,19,20 87,819 76,614 Operating expenses Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai 2d 32,485 39,926 impairment losses Beban pajak final 9,069 6,081 Final tax expenses Jumlah beban 349,094 410,717 Total expenses LABA SEBELUM PROFIT BEFORE PAJAK PENGHASILAN 68,041 55,256 INCOME TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2r,14b (16,246) (13,151) INCOME TAX EXPENSE LABA BERSIH NET PROFIT FOR TAHUN BERJALAN 51,795 42,105 THE YEAR (RUGI)/LABA OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN: (LOSS)/INCOME: Item that will not be Pos yang tidak akan reclassified to Direklasifikasi ke laba rugi profit or loss Pengukuran kembali Remeasurements of post- imbalan pasca kerja 2o,21 (611) 843 employment benefits Pajak penghasilan terkait 14c 153 (211) Related income tax (458) 632 Item that will be Pos yang akan direklasifikasi reclassified to profit ke laba rugi or loss Lindung nilai arus kas 2e (9,742) 5,404 Cash flow hedges Pajak penghasilan terkait 14c 2,436 (1,350) Related income tax (7,306) 4,054 (RUGI)/LABA KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAIN TAHUN BERJALAN, (LOSS)/INCOME FOR SETELAH PAJAK (7,764) 4,686 THE YEAR, NET OF TAX JUMLAH PENGHASILAN TOTAL COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF INCOME FOR TAHUN BERJALAN 44,031 46,791 THE YEAR LABA PER SAHAM - EARNINGS PER SHARE – DASAR DAN DILUSIAN BASIC AND DILUTED (dalam Rupiah penuh) 2t,24 90 73 (in full Rupiah amount)

Page 8: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral part of these financial statements

Halaman -3-Page

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2019 AND 2018 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/

Attributable to owners of the parent

Catatan/ Notes

Modal saham/ Share capital

Agio saham/ Capital paid in excess of

par value

Cadangan

lindung nilai arus kas/ Cash flow

hedging reserve

Saldo laba/Retained earnings

Jumlah/

Total

Kepentingan nonpengendali/Non-controlling

interest

Jumlah/ Total

Dicadangkan/ Appropriated

Belum dicadangkan/

Unappropriated

Saldo 1 Januari 2018 574,885 49,367 (312) 300 825,153 1,449,393 1,002 1,450,395 Balance at 1 January 2018 Laba bersih tahun berjalan - - - - 42,105 42,105 - 42,105 Net profit for the year Pengukuran kembali Remeasurements of imbalan pasca-kerja - bersih 2o,21 - - - - 632 632 - 632 post-employee benefits - net Keuntungan penyesuaian nilai Gain on fair value adjustment wajar lindung nilai arus kas - bersih - - 4,054 - - 4,054 - 4,054 cash flow hedge - net Dividen 2v,16 - - - - (792,000) (792,000) - (792,000) Dividend Alokasi cadangan wajib - - - 25 (25) - - - Allocation to statutory reserves Pelepasan anak Perusahaan 20 - (1,430) - - - (1,430) (1,002) (2,432) Divestment on Subsidiary Saldo 31 Desember 2018 574,885 47,937 3,742 325 75,865 702,754 - 702,754 Balance at 31 December 2018 Laba bersih tahun berjalan - - - - 51,795 51,795 - 51,795 Net profit for the year Pengukuran kembali Remeasurements of imbalan pasca-kerja - bersih 2o,21 - - - - (458) (458) - (458) post-employee benefits - net Kerugian penyesuaian nilai Loss on fair value adjustment wajar lindung nilai arus kas - bersih - - (7,306) - - (7,306) - (7,306) cash flow hedge - net Alokasi cadangan wajib - - - 25 (25) - - - Allocation to statutory reserves Saldo 31 Desember 2019 574,885 47,937 (3,564) 350 127,177 746,785 - 746,785 Balance at 31 December 2019

Page 9: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral part of these financial statements

Halaman -4-Page

LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2019 AND 2018 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2019 2018

Cash flows from operating Arus kas dari aktivitas operasi activities Penerimaan kas dari: Cash received from: - Pelanggan 3,420,445 2,853,041 Customers - - Penjualan piutang 217,377 1,039,400 Sale of receivables - - Bunga bank 36,275 24,835 Interest from bank - - Lain-lain 1,023 3,675 Others - Jumlah penerimaan kas 3,675,120 3,920,951 Total cash receipts Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for: - Pembayaran ke pemasok (2,283,199) (1,727,421) Payment to suppliers - Interest and financing - - Beban bunga dan keuangan (183,939) (319,871) charges - Beban usaha (62,460) (45,241) Operating expenses - - Pajak penghasilan badan (1,878) (1,475) Corporate income tax - - Lain-lain (257,134) (113,184) Others - Jumlah pengeluaran kas (2,788,610) (2,207,192) Total cash disbursements Arus kas bersih diperoleh dari Net cash flows provided aktivitas operasi 886,510 1,713,759 from operating activities Cash flows from Arus kas dari aktivitas investasi investing activities Pembelian aset tetap (1,038) (4,849) Purchase of fixed assets Penjualan aset tetap 630 185 Sales of fixed assets Penerimaan dari pelepasan anak Cash received from disposal perusahaan - 99,000 of subsidiary Arus kas bersih (digunakan untuk)/ Net cash flows (used in)/ diperoleh dari provided from aktivitas investasi (408) 94,336 investing activities Arus kas dari aktivitas Cash flows from pendanaan financing activities Penerimaan pinjaman 12 770,000 2,318,080 Receipts from borrowings Penerimaan obligasi 13 500,000 - Receipts from bonds Pembayaran pinjaman (867,119) (1,315,568) Payments of borrowings Pembayaran utang obligasi 13 (1,090,000) (1,301,000) Payment of bonds Pembayaran biaya Payment of bonds emisi obligasi (2,603) - issuance cost Pembayaran Payment of Medium Medium Term Notes - (200,000) Term Notes Pembayaran dividen 16 - (792,000) Payment of dividend Arus kas bersih digunakan untuk Net cash flows used in aktivitas pendanaan (689,722) (1,290,488) financing activities Net increase in Kenaikan bersih kas cash and cash dan setara kas 196,380 517,607 equivalents Adjustments of foreign exchange differences Penyesuaian atas selisih kurs in cash and cash dari saldo kas dan setara kas (150) 2,380 equivalents Kas dan setara kas pada Cash and cash equivalents awal tahun 2a, 4 772,616 252,629 at beginning of year Kas dan setara kas pada akhir 2a, 4 Cash and cash equivalents tahun 968,846 772,616 at end of year

Page 10: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/1-Page

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information

PT Surya Artha Nusantara Finance (“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Sangga Loka Subur berdasarkan Akta Notaris Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 58, tanggal 25 Agustus 1983. Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 19 Januari 1984 melalui Surat Keputusan No. C2-423 HT01.01-Th84, dan didaftarkan dalam Buku Register di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.697/1984 tanggal 6 Maret 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 484.

PT Surya Artha Nusantara Finance (the “Company”) was established under the name of PT Sangga Loka Subur based on Notarial Deed of Mrs. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 58 dated 25 August 1983. The deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia on 19 January 1984 based on its Decision Letter No.C2-423 HT01.01-Th84, and registered in Register Book at Central Jakarta District Court No.697/1984 dated 6 March 1984, and also published in State Gazette No. 38 dated 15 May 1984, Supplement No. 484.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan yang dimuat dalam Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-62964.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Jakarta Selatan No.2531/RUB 09.03/XII/2008 tanggal 23 Desember 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 November 2008, Tambahan No. 22169.

The Articles of Association have since been amended by Notarial Deed of Benny Kristianto, S.H., No. 81 dated 13 August 2008 concerning the adjustment of the Articles of Association of the Company regarding to Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. The changes had been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-62964.AH.01.02. Year 2008 dated 15 September 2008, and registered in Company Registration Office of South Jakarta No.2531/ RUB 09.03/XII/2008 dated 23 December 2008, and also published in State Gazette No. 89 dated 4 November 2008,Supplement No. 22169.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir berdasarkan Akta Notaris Bertha Suriati Ihalauw Halim, S.H, No. 13 tanggal 14 Mei 2019 tentang perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, komposisi dan jumlah anggota direksi Perseroan. Perubahan ini telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-0027756.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 21 Mei 2019 serta telah diberitahukan, diterima, dan dicatat di dalam basis data Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0268798 tertanggal 21 Mei 2019.

The Articles of Association have been amended several times and the latest by Notarial Deed of Bertha Suriati Ihalauw Halim, S.H, No. 13 dated 14 May 2019 regarding changes in the aims, objectives, and business activities of the Company, composition and number of the Board of Directors of the Company. The changes had been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-0027756.AH.01.02.Tahun 2019 dated 21 May 2019 and has been notified, received and recorded in the database of Legal Entity Administration System of the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0268798 dated 21 May 2019.

Perseroan memperoleh izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.1660/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1985.

The Company obtained its license to operate as a financing company from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia based on its Decision Letter No. 1660/KMK.013/1990 dated 31 December 1990. The Company commenced its commercial operations in 1985.

Page 11: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/2-Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued) a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan) a. Establishment and general information

(continued)

Perseroan bergerak di bidang (a) pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan, jual dan sewa balik, anjak piutang dengan pemberian jaminan dari penjual piutang, anjak piutang tanpa pemberian jaminan dari penjual piutang, pembelian dengan pembayaran secara angsuran, pembiayaan proyek, dan pembiayaan infrastruktur; (b) pembiayaan modal kerja dengan cara jual dan sewa balik, anjak piutang dengan pemberian jaminan dari penjual piutang, anjak piutang tanpa pemberian jaminan dari penjual piutang, dan fasilitas modal usaha; (c) pembiayaan multiguna dengan cara sewa pembiayaan, pembelian dengan pembayaran secara angsuran, dan fasilitas dana.

The Company is engaged in (a) investment financing through finance lease, sales and leaseback, factoring with recourse, factoring without recourse, installment financing, project financing, and infrastructure financing; (b) working capital financing through sales and leaseback, factoring with recourse, factoring without recourse, and working capital facility; (c) multipurpose financing through finance lease, installment financing, and fund facilities.

Kantor pusat Perseroan berdomisili di 18 Office Park Lantai 23, Jalan T.B. Simatupang No. 18, Jakarta 12520. Perseroan juga mempunyai 11 jaringan pemasaran (tidak diaudit) yang berlokasi di Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak.

The Company’s head office is located at 18 Office Park 23rd Floor, Jalan T.B. Simatupang No. 18, Jakarta 12520. The Company also has 11 marketing network offices (unaudited) located in Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, and Pontianak.

b. Surat berharga yang diterbitkan b. Securities issued

Obligasi Bonds

Nama/Name

Tanggal efektif/

Effective date Persetujuan/

Approval

Jumlah pokok/

Nominal value

Jangka waktu/ Tenor

Tanggal jatuh

tempo/ Maturity

date

Tingkat bunga/ Interest

rate

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap III Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap III Tahun 2015”)/SAN Finance Self Registration Bond I Phase III Year 2015 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance Self Registration Bond I Phase III Year 2015”)

7 Oktober/ October 2015

Dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK), berdasarkan Surat Keputusan No. S-268/D.04/2013/ Became effective by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (BAPEPAM-LK) in its letter No. S-268/D.04/2013

500,000 36 bulan/ months

6 Oktober/ October

2018

9.40%

Page 12: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/3-Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

b. Surat berharga yang diterbitkan (lanjutan) b. Securities issued (continued)

Obligasi (lanjutan) Bonds (continued)

Nama/Name

Tanggal efektif/

Effective date Persetujuan/

Approval

Jumlah pokok/

Nominal value

Jangka waktu/ Tenor

Tanggal jatuh

tempo/ Maturity

date

Tingkat bunga/ Interest

rate

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap I Tahun 2016 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap I Tahun 2016”)/SAN Finance Self Registration Bond II Phase I Year 2016 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance Self Registration Bond II Phase I Year 2016”)

1 Juni/June 2016

Dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan, berdasarkan Surat Keputusan No. S-260/D.04/2016/ Became effective by Financial Services Authority in its letter No. S-260/D.04/2016

Seri/Series A: 560,000

Seri/Series B:

1,090,000

Seri/Series A: 12 bulan/

months

Seri/Series B: 36 bulan/

months

Seri/Series A: 19

Juni/June 2017

Seri/Series

B: 9 Juni/June

2019

Seri/Series A: 8.25%

Seri/Series B: 9.00%

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap II Tahun 2017 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap II Tahun 2017”)/SAN Finance Self Registration Bond II Phase II Year 2017 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance Self Registration Bond II Phase II Year 2017”)

20 Maret/March

2017

Dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan, berdasarkan Surat Keputusan No. S-260/D.04/2016/ Became effective by Financial Services Authority in its letter No. S-260/D.04/2016

Seri/Series A: 801,000 Seri/Series B: 440,000 Seri/Series C: 31,000

Seri/Series A: 370 hari/ days Seri/Series B: 36 bulan/ months Seri/Series C: 60 bulan/ months

Seri/Series A: 10 April/April 2018 Seri/Series B: 30 Maret/ March 2020 Seri/Series C: 30 Maret/ March 2022

Seri/Series A: 8.00% Seri/Series B: 9.00% Seri/Series C: 9.25%

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance III Tahap I Tahun 2019 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan SAN Finance III Tahap I Tahun 2019”)/SAN Finance Self Registration Bond III Phase I Year 2019 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance Self Registration Bond III Phase I Year 2019”)

23 Mei/May 2019

Dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan, berdasarkan Surat Keputusan No. S-59/D.04/2019/ Became effective by Financial Services Authority in its letter No. S-59/D.04/2019

Seri/Series A: 219,000 Seri/Series B: 281,000

Seri/Series A: 370 hari/ days Seri/Series B: 36 bulan/ months

Seri/Series A: 8 Juni/June 2020 Seri/Series B: 28 Mei/ May 2022

Seri/Series A: 7.70%

Seri/Series B: 8.75%

Page 13: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/4-Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit,

Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Pemantau Risiko, Satuan Kerja Audit Internal, dan Sekretaris Perseroan

c. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Risk Monitoring Committee, Internal Audit Unit, and Corporate Secretary

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018:

The composition of the Company's Boards of Commissioners and Board of Directors as at 31 December 2019 and 2018:

2019 2018 Dewan Komisaris: Board of Commissioners: Presiden Komisaris Ir. FXL Kesuma, M.Sc.*) Gidion Hasan**) President Commissioner Komisaris Arietta Adrianti Arietta Adrianti Commissioner Komisaris Masamichi Takeda Masamichi Takeda Commissioner Komisaris Independen Buntoro Muljono Buntoro Muljono Independent Commissioner Komisaris Independen Hardi Montana Hardi Montana Independent Commissioner

Direksi: Board of Directors: Presiden Direktur Wempy Kunto Wiambodo Wempy Kunto Wiambodo President Director Direktur Keuangan Handy Hartono Handy Hartono Finance Director Direktur Operasi Naga Sujady Naga Sujady Operation Director Direktur Manajemen

Risiko Gen Hoshino Gen Hoshino

Risk Management Director

Direktur Hubungan Pemasok

- Teuku Khalid**) Supplier Relations Director

*) Efektif setelah mendapat keputusan Dewan Komisioner

Otoritas Jasa Keuangan atas hasil penilaian kemampuan dan kepatuhan pada tanggal 15 Oktober 2019.

*) Effective obtaining the decision letter from the Board of Commissioner of Financial Services Authorities for fit and proper test result on 15 October 2019.

**) Efektif mengundurkan diri setelah mendapatkan

persetujuan oleh Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 15 April 2019.

**) Effective resigned after obtaining approval from Annual General Meeting of Shareholders dated 15 April 2019.

Pembentukan Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No.55/POJK.04/2015 juncto Peraturan BAPEPAM - LK No. IX.I.5 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja Komite Audit. Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The establishment of the Company’s Audit Committee is in compliance with Financial Services Authority Regulation (“OJK”) No.55/POJK.04/2015 juncto BAPEPAM - LK Regulation No. IX.I.5 regarding forming and guidelines of Audit Committee’s work implementation. The Company’s Audit Committee as at 31 December 2019 and 2018 are as follows:

2019 2018 Ketua Buntoro Muljono Buntoro Muljono Chairman Anggota Lianny Leo Lianny Leo Member Anggota Hardi Montana Hardi Montana Member Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah sesuai dengan Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014. Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The establishment of the Nomination and Remuneration Committee is in compliance with OJK Regulation No. 34/POJK.04/2014. The Company’s Nomination and Remuneration Committee as at 31 December 2019 and 2018 are as follows:

2019 2018 Ketua Hardi Montana Hardi Montana Chairman Anggota Ir. FXL Kesuma, M.Sc.*) Gidion Hasan Member Anggota Theresia S. Nayuti Theresia S. Nayuti Member

*) Efektif setelah mendapat keputusan Dewan Komisioner

Otoritas Jasa Keuangan atas hasil penilaian kemampuan dan kepatuhan pada tanggal 15 Oktober 2019.

*) Effective after obtaining the decision letter from the Board of Commissioner of Financial Services Authorities for fit and proper test result on 15 October 2019.

Page 14: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/5-Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, Satuan Kerja Audit Internal, dan Sekretaris Perseroan (lanjutan)

c. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration Committee, Internal Audit Unit, and Corporate Secretary (continued)

Pembentukan Komite Pemantau Risiko Perseroan telah sesuai dengan Surat Edaran OJK No. 10/SEOJK.05/2016. Susunan Komite Pemantau Risiko Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The establishment of the Company’s Risk Monitoring Committee is in compliance with OJK Circular Letter No. 10/SEOJK.05/2016. The Company’s Risk Monitoring Committee as at 31 December 2019 and 2018 are as follows:

2019 2018

Ketua Hardi Montana Hardi Montana Chairman Anggota Lianny Leo Lianny Leo Member Anggota Buntoro Muljono Buntoro Muljono Member

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 130/LSANF/BOD/III/2019 tanggal 15 Maret 2019, Kepala Satuan Kerja Audit Internal pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Bayuaji Natamijaya. Adapun Kepala Satuan Audit Internal pada tanggal 31 Desember 2018 adalah Christine Sanjaya.

Based on Decision Letter of the Company’s Board of Directors No. 130/LSANF/BOD/III/2019 dated 15 March 2019, the Head of Internal Audit as of 31 December 2019 is Bayuaji Natamijaya. The Head of Internal Audit as at 31 December 2018 was Christine Sanjaya.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 312/LSANF/BOD/V/2019 tanggal 22 Mei 2019, Sekretaris Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Davin Susanto. Adapun Sekretaris Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah Tiur Tamara Kardinal.

Based on Decision Letter of the Company’s Board of Directors No. 312/LSANF/BOD/V/2019 dated 22 May 2019, the Corporate Secretary as of 31 December 2019 is Davin Susanto. The Corporate Secretary as at 31 December 2018 was Tiur Tamara Kardinal.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Perseroan mempunyai 151 karyawan (tidak diaudit) (2018: 131 karyawan (tidak diaudit)).

As at 31 December 2019, the Company has 151 employees (unaudited) (2018: 131 employees (unaudited)).

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Laporan keuangan disusun dan diotorisasi oleh

Direksi untuk terbit pada 20 Februari 2020. The financial statements have been prepared

and authorised for issuance by the Board of Directors on 20 February 2020.

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama yang

diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan. Presented below are the principal accounting

policies adopted in preparing the financial statements.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financial

statements Laporan keuangan Perseroan telah disusun

dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam dan LK No. VIII.G.7. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK (sejak 1 Januari 2013, OJK telah mengambil alih fungsi dari Bapepam-LK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

The Company’s financial statements have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Institute of Accountants and Bapepam and LK Regulation No.VIII.G.7. Attachment of the Chairman of Bapepam-LK Decree (since 1 January 2013, OJK takes over the function of Bapepam-LK) No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012 regarding “Guidelines for Financial Statements Presentation and Disclosures for Issuers or Public Entities”.

Page 15: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/6-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan)

a. Basis of preparation of the financial statements (continued)

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk aset dan liabilitas keuangan yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai, yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.

The financial statements have been prepared under the historical cost convention, except for financial assets and liabilities designated and effective as hedging instruments, which are measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statement of cash flows.

Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan pinjaman, setelah dikurangi cerukan.

The statement of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand and cash in banks which are not restricted and pledged as collateral for any borrowings, net of overdraft.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini,

dibulatkan menjadi dan dinyatakan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan lain.

Amounts in the financial statements are rounded to and expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated.

Penyusunan laporan keuangan sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perseroan. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and asumptions. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Company’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3.

b. Perubahan kebijakan akuntansi yang

signifikan b. Change in significant accounting

policies

Kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2018, yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The accounting policies applied are consistent with those of the financial statements as at 31 December 2018, which conform to the Indonesian Financial Accounting Standards.

Page 16: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/7-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan (lanjutan)

b. Change in significant accounting policies (continued)

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan

Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah menerbitkan standar baru, amandemen dan interpretasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2019 sebagai berikut:

The Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accountants (“DSAK-IAI”) has issued the following new standards, amendments and interpretation which are effective as at 1 January 2019:

- Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

(”ISAK”) 33 “Transaksi valuta asing dan imbalan di muka”;

- ISAK 34 “Ketidakpastian dalam perlakuan pajak penghasilan”;

- Amandemen Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) 22 “Kombinasi bisnis”;

- Amandemen PSAK 24 “Imbalan kerja”;

- Amandemen PSAK 26 “Biaya pinjaman”;

- Amandemen PSAK 46 “Pajak penghasilan”; dan

- Amandemen PSAK 66 “Pengendalian bersama”.

- Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (”ISFAS”) 33 “Foreign currency transactions and advance consideration”;

- ISFAS 34 “Uncertainty over income tax treatments”;

- Amendment to Statements of Financial Accounting Standards (”SFAS”) 22 “Business combination”;

- Amendment to SFAS 24 “Employee benefits”;

- Amendment to SFAS 26 “Borrowing cost”;

- Amendment to SFAS 46 “Income taxes”; and

- Amendment to SFAS 66 “Joint arrangements”.

Amandemen atas standar dan interpretasi tersebut di atas tidak menghasilkan perubahan substansial atas kebijakan akuntansi Perseroan dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan pada tahun berjalan atau tahun sebelumnya.

The above amendments of standards and interpretations do not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no significant impact on the amounts reported for current or prior financial years.

c. Prinsip - prinsip konsolidasi c. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitas anak.

The consolidated financial statements consist of the Company and its subsidiary’s financial statements.

Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perseroan memiliki pengendalian. Perseroan mengendalikan entitas lain ketika Perseroan terekspos atas, atau memiliki hak untuk, pengembalian yang bervariasi dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal dimana pengendalian dialihkan kepada Perseroan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal dimana Perseroan kehilangan pengendalian.

Subsidiary is an entity over which the Company has control. The Company controls an entity when the Company is exposed to, or has rights to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its power over the entity. Subsidiary is fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company. It is de-consolidated from the date on which that control ceases.

Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan pada Perseroan.

Non-controlling interests represent the proportion of the results and net assets of subsidiaries not attributable to the Company.

Page 17: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/8-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Prinsip - prinsip konsolidasi (lanjutan) c. Principles of consolidation (continued)

Perseroan mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

The Company recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisition-by acquisition basis, either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the consolidated statement of financial position, separate from the owner of the parent’s equity.

Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian intra kelompok usaha yang belum direalisasi dan material telah dieliminasi.

All material intercompany transactions, balances, unrealised surpluses and deficits on transactions between group companies are eliminated.

Pada tanggal 27 Maret 2018, Perseroan menjual kepemilikan sahamnya pada entitas anak, sehingga laporan keuangan entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal tersebut.

As of 27 March 2018, the Company has sold its share ownership in its subsidiary, therefore the financial statements of the subsidiary is de-consolidated on that date.

d. Aset dan liabilitas keuangan d. Financial assets and liabilities

Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.

The Company classified its financial instruments into financial assets and liabilities.

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; pinjaman yang diberikan dan piutang; aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

The Company classifies its financial assets in the following categories of financial assets at fair value through profit and loss; loans and receivables; held-to-maturity financial assets, and available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.

Perseroan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual, sehingga kebijakan akuntansi untuk aset tersebut tidak diungkapkan. Perseroan memiliki instrumen lindung nilai atas arus kas (lihat Catatan 2e).

The Company has no financial assets categorised as fair value through profit or loss, held-to-maturity and available-for-sale, hence the accounting policies relating to such assets have not been disclosed. The Company has hedging instruments in cash flow hedges (refer to Note 2e).

Page 18: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/9-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan)

d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Financial assets and liabilities (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:

- yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

- those that the Company intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designate as at fair value through profit or loss;

- yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau

- dalam hal Perseroan mungkin tidak

akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.

- those that the Company upon initial recognition designate as available for sale; or

- those for which the Company may

not recover substantially all of its initial investment, other than because of loan and receivables deterioration.

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi sebagai pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan anjak piutang, dan pendapatan pembiayaan modal usaha.

Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Income on financial assets classified as loans and receivables is included in the profit or loss as finance lease income, consumer financing income, factoring income, and working capital financing income.

Dalam hal restrukturisasi piutang bermasalah dilakukan hanya dengan modifikasi persyaratan piutang, Perseroan mencatat dampak restrukturisasi tersebut secara prospektif dan dapat mengubah nilai tercatat piutang pada tanggal restrukturisasi.

In troubled receivables restructuring which only involves modification of the receivables terms, the Company accounts for the restructuring’s effect prospectively and may change the carrying amount of the receivables at the time of restructuring.

Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang pembiayaan modal usaha, piutang lain-lain, dan aset lain-lain.

Loans and receivables consist of cash and cash equivalents, net investment in finance lease receivables, consumer financing receivables, factoring receivables, working capital financing receivables, other receivables, and other assets.

Page 19: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/10-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued) d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities

(continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

Pengakuan Perseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.

Recognition The Company uses settlement date accounting for regular way contract when recording financial assets transactions.

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Perseroan tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, sehingga kebijakan akuntansinya tidak diungkapkan. Perseroan memiliki instrumen lindung nilai atas arus kas (lihat Catatan 2e).

The Company classified its financial liabilities in the category of financial liabilities at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortised cost. The Company has no financial liabilities categorised as fair value through profit or loss, hence the related accounting policy has not been disclosed. The Company has hedging instruments in cash flow hedges (refer to Note 2e).

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan ke dalam liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities at amortised cost Financial liabilities that are not classified as fair value through profit and loss are categorised into financial liabilities measured at amortised cost.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dengan liabilitas keuangan tersebut dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Beban bunga dan keuangan”.

Financial liabilities measured at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction cost (if any) that are directly attributable to the financial liabilities and subsequently measured at amortised cost using effective interest rate. Effective interest rate amortization is recognised in the profit and loss as “Interest and financing charges”.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain biaya, utang lain-lain dan akrual, pinjaman yang diterima, utang obligasi, dan Medium Term Notes.

Financial liabilities measured at amortised cost are costs, other payables and accrued expenses, borrowings, bonds payable, and Medium Term Notes.

Page 20: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/11-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities

(continued)

(iii) Penentuan nilai wajar (iii) Determination of fair value

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Perseroan memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Company has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.

Jika tersedia, Perseroan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut.

When available, the Company measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti quoted market price atau broker’s quoted price dari Bloomberg dan Reuters.

The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statements of financial position date and based on routinely published and reputable sources such as quoted market prices or broker’s quoted price from Bloomberg and Reuters.

Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service atau regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.

A financial instrument is considered has quote in an active market, if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.

Page 21: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/12-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued)

d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities (continued)

(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value (continued)

Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang secara substansi memiliki karakteristik yang sama atau dihitung berdasarkan ekspektasi arus kas yang didiskonto dengan tingkat suku bunga pasar yang relevan.

For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows discounted by relevant market rates.

Nilai wajar atas piutang pembiayaan serta pinjaman yang diterima ditentukan menggunakan nilai kini berdasarkan arus kas kontraktual dengan mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas, dan biaya.

The fair value for financing receivables as well as borrowings are determined using a present value model on the basis of contractually agreed cash flows, taking into account credit quality, liquidity, and costs.

Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yaitu yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya hanya data dari pasar yang dapat diobservasi.

The best evidence of fair value at initial recognition is the transaction price (that is, the fair value of the consideration given or received), unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (that is, without modification or re-packaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets.

Untuk instrumen keuangan yang diukur menggunakan nilai wajar, Perseroan menggunakan hierarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam melakukan pengukuran (tingkat 1, 2, dan 3) seperti dijelaskan pada Catatan 23e.

For financial instruments that measured at fair value, the Company use the fair value hierarchy which reflect the significance of input used in the measurement (level 1, 2, and 3) as explained in Notes 23e.

Page 22: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/13-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued)

d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities (continued)

(iv) Penghentian pengakuan (iv) Derecognition

Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (if substantially all the risks and rewards are not transferred, hence the Company evaluates to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.

Dalam rangka restrukturisasi portofolio pembiayaan, Perseroan menjual portofolio piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan piutang pembiayaan modal usaha kepada pihak berelasi di tahun 2018. Penjualan aset keuangan tersebut di atas telah memenuhi persyaratan penghentian pengakuan sesuai PSAK 55, sehingga Pereroan melakukan penghentian pengakuan sejumlah aset keuangan yang telah dijual tersebut (lihat Catatan 20).

With respect to the restructurisation of financing portfolio, the Company sold its portfolio of finance lease receivables, consumer financing receivables and working capital financing receivables in 2018. These sales of financial assets has fulfilled the requirements of derecognition under SFAS 55, therefore the Company derecognized the financial assets which have been sold (refer to Note 20).

(v) Saling hapus (v) Offsetting Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya disajikan pada laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statement of financial position when, and only when the Company has a legal enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the assets and settle the liabilities simultaneously.

Hak berkekuatan hukum tersebut haruslah tidak bergantung pada kondisi masa depan dan hak tersebut harus dapat tetap didapatkan dalam kondisi bisnis normal dan dalam hal terjadinya kegagalan, ketidakmampuan membayar maupun kebangkrutan dari perseroan ataupun pihak rekanan.

The legally enforceable right must not be contingent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default, insolvency or bankruptcy of the company or the counterparty.

Page 23: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/14-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued)

d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities (continued)

(vi) Klasifikasi aset dan liabilitas

keuangan (vi) Classification of financial assets and

liabilities

Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

The Company classifies the financial instruments into classes that reflect the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:

Kategori berdasarkan PSAK 55/ Category based on SFAS 55 Golongan/Class

Sub-golongan/ Sub-classes

Aset keuangan/ Financial assets

Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents

Piutang sewa pembiayaan/Finance lease receivables

Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financing receivables

Pembiayaan modal usaha/Working capital financing

Tagihan anjak piutang/Factoring receivables

Piutang lain-lain/Other receivables

Aset lain-lain/Other assets

Derivatif lindung nilai/Hedging derivatives

Lindung nilai atas arus kas/ Hedging instruments in cash flow hedges

Aset derivatif/Derivative assets

Liabilitas keuangan/ Financial liabilities

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities at amortised cost

Utang lain-lain/Other payables

Biaya akrual/Accrued expenses

Pinjaman yang diterima/Borrowings

Utang obligasi/Bonds payable

Medium Term Notes/Medium Term Notes

Derivatif lindung nilai/Hedging

derivatives Lindung nilai atas arus kas/Hedging

instruments in cash flow hedges Liabilitas derivatif/Derivative

liabilities

(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (vii) Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Page 24: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/15-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued)

d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities (continued)

(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan

(lanjutan) (vii) Impairment of financial assets

(continued)

Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, restrukturisasi piutang oleh Perseroan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas piutang tersebut.

Significant financial difficulties of the debtors, probability that the debtors will enter into bankruptcy, restructuring of a receivable by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, or default or delinquency in payments can be considered as indicators that the receivable is impaired.

Perseroan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas piutang yang diberikan. Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang yang diberikan yang mengalami penurunan nilai dihitung secara individual dengan menggunakan estimasi harga jual agunan sesuai dengan kondisi masing-masing agunan dan memperhitungkan biaya untuk menjual.

The Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for receivables. Allowance for impairment losses on impaired receivables are individually assessed using estimated resale value of the collateral based on the condition of each collateral and taking into account cost to sell.

Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat piutang yang diberikan dengan nilai kini dari estimasi harga jual agunan termasuk biaya pengambilalihan. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun penyisihan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi.

The amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the estimated resale value of the collaterall including repossession cost. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses and the amount of the loss is recognised in the statement of profit or loss.

Untuk piutang yang diberikan yang tidak mengalami penurunan nilai, penyisihan kerugian penurunan nilai dinilai secara kolektif berdasarkan data kerugian historis.

For receivables which have no objective evidence of impairment, the allowance for impairment losses is assesed collectively based on historical loss experience.

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit dengan mempertimbangkan status ketertunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

For the purpose of collective assessment, financial assets are grouped on the basis of similar credit risk characteristics by considering past due status. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets which indicate debtors or counterparties’ ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.

Page 25: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/16-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued)

d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities (continued)

(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan

(lanjutan) (vii) Impairment of financial assets

(continued) Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience of the Company. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.

Dalam hal terjadi penurunan nilai, penyisihan kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “penyisihan kerugian penurunan nilai”.

In the case of impairment, allowance for impairment losses is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognised in the statement of profit or loss as “allowance for impairment losses”.

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dengan menyesuaikan penyisihan piutang ragu-ragu. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.

If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognised in the statement of profit or loss.

Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur sehingga debitur tidak lagi dapat melunasi kewajibannya.

When a receivable is uncollectible, it is written off against the related allowance for receivable impairment. Such receivables are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. This determination is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the financial position of borrower, such that the borrower issuer can no longer pay the obligation.

Page 26: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/17-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued)

d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities (continued)

(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan

(lanjutan) (vii) Impairment of financial assets

(continued)

Penerimaan kemudian atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya, diakui sebagai pendapatan lain-lain, sedangkan penerimaan kemudian atas aset keuangan yang dihapusbukukan pada periode berjalan, dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai.

Subsequent recoveries of financial assets written-off in the previous period are recognised as other income, whilst subsequent recoveries of financial assets written-off in the current period, are credited to the allowance for impairment losses.

e. Instrumen keuangan derivatif dan

akuntansi lindung nilai e. Derivative financial instruments and

hedge accounting

Instrumen derivatif diakui pertama-tama pada nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.

Derivative instruments are initially recognised at fair value on the date the contracts are entered into and are subsequently remeasured at their fair values. Derivatives are carried as assets when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative.

Metode pengakuan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar tergantung pada apakah derivatif tersebut adalah instrumen lindung nilai dan sifat dari unsur yang dilindungi nilainya.

The method of recognising the result of fair value gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument and the nature of the item being hedged.

Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif, cross currency, dan interest rate swap, sebagai bagian dari aktivitas manajemen aset dan liabilitas untuk melindungi dampak risiko tingkat suku bunga dan risiko mata uang asing. Perseroan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai.

The Company uses derivative instruments, cross currency, and interest rate swap as part of its asset and liability management activities to manage exposures to interest rate and foreign currency risks. The Company applies cash flow hedge accounting when transactions meet the specified criteria for hedge accounting treatment.

Pada saat terjadinya transaksi, Perseroan membuat dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan liabilitas tertentu atau dengan komitmen penuh tertentu atau transaksi yang diperkirakan. Pada saat terjadinya transaksi lindung nilai dan pada periode berikutnya, Perseroan juga membuat dokumentasi atas penilaian apakah derivatif yang digunakan sebagai transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas dari unsur yang dilindungi nilainya.

The Company documents, at the inception of the transaction, the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities to specific firm commitments or forecast transactions. The Company also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, as to whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.

Page 27: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/18-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued)

e. Instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai (lanjutan)

e. Derivative financial instruments and hedge accounting (continued)

Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perseroan hanya jika memenuhi kriteria sebagai berikut: i) pada saat terjadinya dan sepanjang umur

transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas yang melekat pada risiko-risiko yang dilindungi nilainya, dan

ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisar antara 80% - 125%. Perseroan akan menghentikan penerapan akuntansi lindung nilai ketika derivatif tersebut tidak atau tidak lagi efektif; ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, dihentikan atau dibayar atau ketika transaksi yang diperkirakan akan terjadi tidak lagi diperkirakan akan terjadi.

The Company regards a hedge as highly effective only if the following criteria are met: i) at inception of the hedge and

throughouts its life, the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risks, and

ii) actual results of the hedge are within a range of 80% to 125%. The Company discontinues hedge accounting when it determines that a derivative is not, or has ceased to be, highly effective as a hedge; when the derivative expires or is sold, terminated or exercised or when a forecast transactions is no longer deemed highly probable.

Lindung nilai arus kas Cash flow hedges

Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai cadangan lindung nilai arus kas pada bagian penghasilan komprehensif lain. Keuntungan atau kerugian atas bagian yang tidak efektif (jika ada) diakui langsung pada laporan laba rugi. Jumlah akumulasi dalam ekuitas dibebankan ke laporan laba rugi ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba bersih. Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi penghasilan komprehensif lain yang ada diakui pada laporan laba rugi.

The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges are recognised in other comprehensive income under cash flow hedge reserves. The gain or loss relating to the ineffective portion (if any) is recognised immediately in the statement of profit and loss. Amounts accumulated in equity are recycled to the statement of profit and loss in the period in which the hedged item will affect net income. When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in the other comprehensive income at that time is recognised in the statement of profit or loss.

Lihat Catatan 2d untuk perlakuan akuntansi aset dan liabilitas keuangan.

Refer to Note 2d for the accounting policy of financial assets and liabilities.

f. Kas dan setara kas f. Cash and cash equivalents Kas dan setara kas mencakup kas dan kas di

bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.

Cash and cash equivalents include cash on hand and cash in banks which are not restricted and pledged as collateral for any borrowings.

g. Piutang sewa pembiayaan g. Finance lease receivables Piutang sewa pembiayaan pada awalnya

diakui sebesar nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif.

Finance lease receivables are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method.

Page 28: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/19-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued)

g. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan) g. Finance lease receivables (continued)

Pada saat pengakuan awal, nilai wajar piutang sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisa yang akan diterima oleh perseroan sewa pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan dan simpanan jaminan. Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui. Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui dialokasikan sebagai pendapatan tahun berjalan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Piutang sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

At initial recognition, the fair value of finance lease receivables represents finance lease receivables plus the residual value at the end of the lease period deducted by unearned lease income and security deposits. The difference between the gross lease receivables and the present value of the lease receivables is recognised as unearned lease income. Unearned lease income is allocated to the current year statement of profit or loss using the effective interest rate. Finance lease receivables are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy of loans and receivables.

Penyewa memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewa-pembiayaankan pada akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa pembiayaan.

The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease period at a price mutually agreed at the commencement of the agreement.

Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa dan laba atau rugi yang timbul dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.

Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year profit or loss at the transaction date.

Sesuai dengan PSAK 30, klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee.

Under SFAS 30, the classification of leases is based on the extent to which risks and rewards incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lessee.

Pembiayaan bersama Piutang pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain disajikan di laporan posisi keuangan secara bersih.

Joint financing

Joint financing receivables are presented on a net basis in the statement of financial position.

h. Pembiayaan konsumen h. Consumer financing Piutang pembiayaan konsumen diakui pada

awalnya dengan nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat suku bunga efektif setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, penyisihan kerugian penurunan nilai, dan jumlah yang dibiayai bersama pihak-pihak lain.

Consumer financing receivables are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method net of unearned income on consumer financing, allowance for impairment losses, and amount jointly financed by other parties.

Page 29: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/20-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued)

h. Pembiayaan konsumen (lanjutan) h. Consumer financing (continued)

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from customers and the total financing which is recognised as income over the term of the contract using the effective interest rate. Consumer financing receivables are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy of loans and receivables.

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi pada saat transaksi timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.

Early termination is treated as cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year statement of profit or loss at the transaction date.

Pembiayaan bersama Joint financing Lihat Catatan 2g untuk kebijakan akuntansi

terkait dengan pembiayaan bersama.

Refer to Note 2g for the accounting policy of joint financing.

i. Piutang pembiayaan modal usaha i. Working capital financing receivables

Piutang pembiayaan modal usaha merupakan jumlah piutang setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

Working capital financing receivables are stated at the outstanding balance less the allowance for impairment losses.

Tagihan pembiayaan modal usaha

diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Working capital financing receivables are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy of loans and receivables.

j. Tagihan anjak piutang j. Factoring receivables

Tagihan anjak piutang without recourse merupakan jumlah piutang setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

Factoring receivables acquired without recourse are stated at the outstanding balance less the allowance for impairment losses.

Tagihan anjak piutang without recourse

diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Factoring receivables without recourse are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy of loans and receivables.

Page 30: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/21-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Piutang dari jaminan yang dikuasai

kembali k. Receivables from collateral

Ketika jaminan ditarik karena konsumen tidak

dapat memenuhi kewajibannya, piutang dari jaminan yang dikuasai kembali direklasifikasikan menjadi piutang dalam perhatian khusus dan disajikan sebagai bagian dari piutang pembiayaan terkait. Piutang dalam perhatian khusus dinyatakan berdasarkan nilai realisasi bersih yaitu nilai tercatat piutang pembiayaan terkait dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang tersebut. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

When collateral assets are repossessed because customers cannot fulfill their obligations, receivables from collateral are reclassified to receivables with special attention and presented as part of related financing receivables. Receivables with special attention are stated at net realizable value which is carrying value of related financing receivables deducted with allowance for impairment losses of receivables from collateral. Refer to Note 2d for the accounting policy of loans and receivables.

Selisih antara nilai tercatat piutang terkait dengan nilai realisasi bersih dicatat sebagai “penyisihan kerugian penurunan nilai”.

Difference between carrying value of related receivables with net realizable value is recorded as “allowance for impairment losses”.

Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan

untuk menjual ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian pinjaman konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan dengan liabilitas bersih konsumen. Jika terjadi selisih kurang, Perseroan akan mencatat sebagai kerugian atas penjualan piutang dari jaminan yang dikuasai kembali.

In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the receivables from collateral or take any other actions to settle the outstanding receivables. Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from the sales of receivables from collateral and the outstanding loans. If there are negative differences, the Company will record these as losses from disposal of receivables from collateral.

l. Beban dibayar dimuka dan piutang lain-

lain l. Prepaid expenses and other receivables

Beban dibayar dimuka dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortised over the periods of benefit using the straight line method.

Piutang lain-lain terdiri dari piutang premi asuransi, pinjaman karyawan, uang muka pembayaran, dan piutang pelunasan dipercepat.

Other receivables consist of insurance premium receivable, employee loan, advance payment, and early termination receivable.

Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain merupakan instrumen aset keuangan yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk perlakuan pengukuran dan pengakuan.

Prepaid expenses and other receivables are the financial assets instruments which categorised as loan and receivables. Refer to Note 2d for the measurement and recognition method.

m. Aset tetap dan penyusutan m. Fixed assets and depreciation

Pada saat pengakuan awal, aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dan selanjutnya dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai (jika ada), sesuai dengan PSAK 16 - Aset Tetap.

Fixed assets are initially stated at cost, and subsequently stated at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment (if any), in accordance with SFAS 16 - Fixed Assets.

Page 31: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/22-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued)

m. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) m. Fixed assets and depreciation (continued)

Semua aset tetap disusutkan sampai nilai

sisanya berdasarkan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:

Fixed assets are depreciated to its residual value using the straight line method over their expected useful lives which are as follows:

Tahun/Years Tarif/Rate Gedung 20 5% Buildings Kendaraan 5 20% Motor vehicles Peralatan dan perabot kantor 5 20% Office equipment and fixtures Prasarana 5 20% Leasehold improvements

Nilai sisa adalah estimasi jumlah yang dapat diperoleh saat ini dari pelepasan aset tetap, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan, jika aset telah mencapai kondisi yang diperkirakan pada akhir umur manfaatnya.

Residual value is the estimated amount that the entity would currently obtain from disposal of the asset, after deducting the estimated costs of disposal, if the asset were already of the age and in the condition expected at the end of its useful life.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan

dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi dan disusutkan.

Repairs and maintenance are charged to the statement of profit or loss during the financial period in which they are incurred. Expenditures which extend the future life of assets or provide further economic benefits are capitalised and depreciated.

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai

yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined based on the higher of net selling price or value in use.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau

dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.

When fixed assets are retired or disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements and the resulting gains or losses are recognised in the statement of profit or loss.

n. Pinjaman yang diterima n. Borrowings Pinjaman yang diterima pada awalnya diakui

sebesar nilai wajar setelah dikurangi biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung. Pinjaman yang diterima selanjutnya dicatat menggunakan biaya perolehan diamortisasi, selisih antara jumlah yang diterima (bersih setelah dikurangi biaya-biaya transaksi) dan nilai penyelesaian pinjaman yang diterima tersebut diakui dalam laporan laba rugi sepanjang masa pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Borrowings are recognised initially at fair value, net of directly attributable transaction costs (if any). Borrowings are subsequently stated at amortised cost, any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the profit or loss over the period of the borrowings using the effective interest method. Borrowings are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2d for the accounting policy of financial liabilities at amortised cost.

Page 32: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/23-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued) o. Imbalan kerja o. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada

saat terutang kepada karyawan. Short-term employee benefits are

recognised when they accrue to the employees.

Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja

lainnya Pension benefits and other post-

employment benefits

Perseroan memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti. Program iuran pasti merupakan program pensiun dimana Perseroan membayar sejumlah iuran tertentu kepada entitas (dana) yang terpisah. Perseroan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan atas jasa yang diberikan pekerja pada periode berjalan maupun periode lalu.

The Company has defined benefit and defined contribution pension plans. A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity. The Company has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior periods.

Untuk program iuran pasti, Perseroan

membayar iuran program pensiun baik karena diwajibkan, berdasarkan kontrak atau sukarela. Namun karena Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 mengharuskan entitas membayar jumlah tertentu kepada para pekerja yang telah memasuki usia pensiun yang ditentukan berdasarkan masa kerja, Perseroan rentan terhadap kemungkinan untuk membayar kekurangan apabila iuran kumulatif kurang dari jumlah tertentu. Sebagai akibatnya untuk tujuan pelaporan keuangan, program iuran pasti secara efektif diberlakukan seolah-olah sebagai program imbalan pasti.

For defined contribution plan, the Company pays contributions to pension plans on a mandatory, contractual or voluntary basis. However, since Labour Law No. 13 of 2003 requires an entity to pay to a worker entering into pension age a certain amount based on, the worker’s length of service, the Company is exposed to the possibility of having to make further payments to reach that certain amount in particular when the cumulative contributions are less than that amount. Consequently for financial reporting purposes, defined contribution plans are effectively treated as if they were defined benefit plans.

Program pensiun imbalan pasti ditujukan untuk karyawan yang telah menjadi peserta Dana Pensiun Astra 1 sebelum atau pada tanggal 20 April 1992. Sedangkan program pensiun iuran pasti ditujukan untuk karyawan yang menjadi peserta Dana Pensiun Astra 2 sesudah tanggal 20 April 1992.

Defined benefit pension plan is designated for all employees who became member of Dana Pension Astra 1 on or before 20 April 1992. Hence, defined contribution pension plan is designated for employees who become a member of Dana Pensiun Astra 2 after 20 April 1992.

Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang pensiun yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan.

The liability recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position’s date less the fair value of plan assets. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds that are denominated in the currency in which the pension will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.

Page 33: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/24-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued)

o. Imbalan kerja (lanjutan) o. Employee benefits (continued)

Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja

lainnya (lanjutan) Pension benefits and other post-

employment benefits (continued)

Keuntungan dan kerugian atas pengukuran kembali yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya pada saat terjadinya. Keuntungan dan kerugian ini termasuk didalam laba ditahan pada laporan perubahan ekuitas dan pada neraca.

Remeasurement gains and loses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise. They are included in retained earnings in the statement of changes in equity and in the balance sheet.

Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi.

Past-service cost are recognised immediately in statement of profit or loss.

Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program manfaat pasti diakui di laba rugi ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi.

Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognised in profit or loss when the curtailment or settlement occurs.

Perseroan juga memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.

The Company also provide other post-employment benefits, service pay and separation pay. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.

Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits

Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti

berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dan didiskontokan ke nilai kini. Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang memenuhi syarat. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.

Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.These obligations are valued annually by independent qualified actuaries. These benefits are accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.

p. Pengakuan pendapatan dan beban p. Income and expense recognition Pendapatan dari sewa pembiayaan (lihat

Catatan 2g), pembiayaan konsumen (lihat Catatan 2h), pembiayaan modal usaha (lihat Catatan 2i), dan anjak piutang (lihat Catatan 2j) diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.

Income from finance lease (refer to Note 2g), consumer financing (refer to Note 2h), working capital (refer to Note 2i), and factoring (refer to Note 2j) is recognised over the term of the respective contracts using the effective interest method.

Page 34: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/25-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued)

p. Pengakuan pendapatan dan beban

(lanjutan) p. Income and expense recognition

(continued)

Metode suku bunga efektif adalah metode

yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup biaya transaksi (jika ada).

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider future credit losses. These calculations include transaction costs (if any).

Pendapatan dan beban lainnya diakui pada

saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.

Pendapatan dan beban dicatat sesuai dengan PSAK 23 - Pendapatan dan PSAK 55 - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

Other income and expenses are recognised as incurred on an accruals basis.

Income and expense are recorded in accordance with SFAS 23 - Revenue and SFAS 55 - Financial Instrument:Recognition and Measurement.

q. Penjabaran mata uang asing q. Foreign currency translation

Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan.

The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional currency of the Company.

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan

ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.

Transactions denominated in a foreign currency are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transactions. At the financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laba rugi, kecuali apabila ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat.

Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of foreign currency transactions and from the translation of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in profit or loss, except when recognised in equity as qualifying cash flow hedges.

Page 35: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/26-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued)

q. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) q. Foreign currency translation (continued)

Kurs nilai tukar utama yang digunakan adalah

kurs tengah Bank Indonesia. Berikut ini adalah kurs nilai tukar yang digunakan (Rupiah penuh):

The main exchange rates used are the Bank Indonesia middle rate. Below are the exchange rate used (full amount):

2019 2018

1 Dolar Amerika Serikat 1 United States Dollar (“Dolar AS”) 13,901 14,481 (“USD”)

r. Perpajakan r. Taxation

Pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan tangguhan. Pajak penghasilan ini diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke penghasilan komprehensif lainnya. Dalam hal ini pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

The income tax comprises current and deferred tax. Tax is recognised in statement of profit and loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in other comprehensive income. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or equity.

Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada periode pelaporan keuangan, di negara dimana Perseroan beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak.

The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting period in the countries where the Company’s operate and generate taxable income.

Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas posisi yang diambil sehubungan dengan pemahaman peraturan perpajakan. Dimana dapat memberikan dasar yang memadai untuk menghitung jumlah yang harus dibayar ke kantor pajak.

Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect situation in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.

Pajak penghasilan tangguhan diakui sepenuhnya, dengan menggunakan metode liabilitas untuk semua perbedaan temporer yang berasal dari selisih antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill. Pajak penghasilan tangguhan juga tidak diperhitungkan jika pajak penghasilan tangguhan tersebut timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak.

Deferred income tax is provided in full, using the liability method, on temporary differences which arise from the difference between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. However, deferred tax liabilities are not recognised if they arise from the initial recognition of goodwill. Deferred income tax is also not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss.

Pajak penghasilan tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang sudah diberlakukan atau secara substantif berlaku pada akhir periode pelaporan dan diekspektasi akan digunakan ketika aset pajak tangguhan yang berhubungan direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.

Deferred income tax is determined using tax rates (and laws) that have been enacted or substantially enacted by the end of the reporting period and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.

Page 36: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/27-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued)

r. Perpajakan (lanjutan) r. Taxation (continued)

Aset pajak tangguhan diakui hanya jika kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak dimasa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.

Deferred tax assets are recognised only if it is probable that future taxable amounts will be available to utilise those temporary differences and losses.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama. Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini akan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto atau untuk merealisasikan dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets and liabilities and when the deferred tax balances relate to the same taxation authority. Current tax assets and tax liabilities are offset where the entity has a legally enforceable right to offset and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.

s. Surat berharga yang diterbitkan s. Securities issued Surat berharga yang diterbitkan dicatat

sebesar nilai nominal dikurangi dengan biaya emisi yang belum diamortisasi. Biaya emisi adalah biaya yang terjadi sehubungan dengan surat berharga yang diterbitkan, diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi dan diamortisasi selama jangka waktu surat berharga yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Surat berharga yang diterbitkan adalah utang obligasi dan Medium Term Notes. Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Securities issued are presented at nominal value net of unamortised securities issuance cost. Costs incurred in connection with securities issuance are recognised as a discount and offset directly from the proceeds derived from such offerings and amortised over the period of the securities issued using effective interest rate method. Securities issued are bonds payable and Medium Term Notes. Securities issued are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2d for the accounting policy of financial liabilities at amortised cost.

t. Laba per saham t. Earnings per share Laba per saham dasar dihitung dengan

membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar sepanjang tahun.

Basic earning per share is calculated by dividing net income in the year by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

Laba bersih per saham dilusian dihitung

dengan menyesuaikan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif dikonversi.

Diluted earnings per share is calculated by adjusting the weighted average number of ordinary shares outstanding to assume conversion of all potential dilutive ordinary shares.

u. Transaksi dengan pihak berelasi u. Transaction with related parties

Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi”.

The Company has transactions with related parties as defined in SFAS 7 regarding “Related Party Disclosure”.

Page 37: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/28-Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(continued) u. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) u. Transaction with related party

(continued) Jenis transaksi dan saldo dengan pihak

berelasi, diungkapkan dalam Catatan 20. The nature of transactions and balances of

accounts with related party, are disclosed in the Note 20.

v. Dividen v. Dividends Pembagian dividen kepada para pemegang

saham Perseroan diakui sebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognised as a liability in the financial statements in the period which the dividends are approved by the Company’s shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved based on a Board of Directors’ resolution in accordance with the Company’s Articles of Association.

w. Informasi segmen w. Segment information Sebuah segmen operasi adalah suatu

komponen dari entitas: i. yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang

memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

An operating segment is a component of entity which: i. involves with business activities to

generate income and expenses (include income and expenses relating to the transactions with other components with the same entity);

ii. hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

iii. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

ii. operations result is observed regularly by chief decision maker to make decisions regarding the allocation of resources and to evaluate the works; and

iii. separate financial information is available.

Segmen operasi Perseroan disajikan berdasarkan segmen bisnis yang terdiri dari sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, anjak piutang, pembiayaan modal kerja dan lain-lain (lihat Catatan 22).

The Company discloses the operating segment based on business segments that consists of: finance leases, consumer financing, factoring, working capital financing and others (refer to Note 22).

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam

rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.

Certain estimates and assumptions are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang

berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.

Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.

Page 38: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/29-Page

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat

berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.

Although these estimates and assumptions are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.

Sumber utama ketidakpastian estimasi: Key sources of estimation uncertainty:

a. Nilai wajar dari instrumen keuangan a. Fair value of financial instruments

Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar, Perseroan menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2d.iii. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar menjadi kurang objektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.

In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Company uses the valuation techniques as described in Note 2d.iii. For financial instruments that are traded infrequently and lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.

b. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset

keuangan b. Allowance for impairment losses of

financial assets

Perseroan melakukan review atas aset keuangan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang telah dicatat. Pertimbangan manajemen diperlukan dalam menentukan estimasi yang digunakan untuk menentukan tingkat penyisihan yang dibutuhkan.

The Company reviews its financial assets at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management’s judgement is applied in the estimation when determining the level of allowance required.

Kondisi spesifik penurunan nilai debitur dalam pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Manajemen Risiko.

The specific debtors' conditions in determining allowance for impairment amount of the financial assets is evaluated individually and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the debtors' financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Risk Management.

Perseroan juga membentuk penyisihan penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang yang diberikan, dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data kerugian historis (lihat Catatan 2d.vii).

The Company also estimates the collective impairment allowance for its receivables portfolio, where evaluation is performed based on historical data (refer to Note 2d.vii).

Page 39: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/30-Page

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)

b. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset

keuangan (lanjutan) b. Allowance for impairment losses of

financial assets (continued

Perhitungan penyisihan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama. Dalam menilai kebutuhan untuk penyisihan penurunan nilai kolektif, Manajemen mempertimbangkan faktor-faktor antara lain kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi penyisihan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini.

Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics. In assessing the need for collective impairment allowances, management considers factors such as credit quality and type of product, among others. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modelled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions.

Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan penyisihan penurunan nilai kolektif.

The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective impairment allowances.

c. Imbalan kerja c. Employee benefits

Nilai kini imbalan kerja karyawan tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat atas imbalan kerja karyawan.

The present value of the employee benefit obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefit obligations.

Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya/(pendapatan) untuk imbalan kerja karyawan antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji di masa datang, usia pensiun normal, tingkat mortalita, dan lain-lain.

The assumptions used in determining the net cost/(income) for employee’s benefit included the discount rate, salary increment rate, normal pension age, mortality rate, and others.

Perseroan menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir periode pelaporan. Ini merupakan tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas arus kas keluar masa depan yang diestimasi dan akan digunakan untuk membayar imbalan kerja karyawan. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Peseroan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang mempunyai jangka waktu yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan.

The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the employee’s benefit obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee’s benefit liability.

Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan pada informasi historis atas tingkat kenaikan gaji sebelumnya, tingkat inflasi, dan masa kerja.

Annual salary increment rate is determined based on historical information of previous salary increment rate, inflation rate, and length of service.

Asumsi tingkat mortalita telah didasarkan pada tabel mortalita terbaru yang dihitung dengan menggunakan metode aktuaria yang diterima secara umum.

Mortality rate assumption is based on the latest mortality table which is calculated using actuarial method generally accepted.

Tingkat pengembalian investasi didasarkan pada informasi historis dan proyeksi pasar ke depan.

Expected rate of return on investment is based on historical information and future market projections.

Page 40: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/31-Page

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING (lanjutan) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS (continued)

Sumber utama ketidakpastian estimasi: (lanjutan)

Key sources of estimation uncertainty: (continued)

c. Imbalan kerja (lanjutan) c. Employee benefits (continued)

Asumsi tingkat pengunduran diri didasarkan pada informasi historis dan disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Resignation rate assumption is based on historical information and adjusted for current condition.

d. Provisi dan kontijensi d. Provision and contingencies

Pertimbangan signifikan diperlukan dalam menentukan provisi atas kasus hukum. Direksi melakukan penilaian untuk menentukan besarnya provisi yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan kasus hukum terkait, termasuk hasil konsultasi dengan penasehat hukum. Keputusan hukum atas kasus terkait dapat berbeda dengan estimasi manajemen dan dapat berpengaruh terhadap laporan laba rugi Perseroan.

Significant judgement is required in determining provision for legal case. The Directors exercise its judgment to determine the amount of provision needed by considering the related legal case, including consultation result with legal counsel. The verdict of the related legal case may differ compared to management’s estimate and may impact the Company’s profit or loss.

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2019 2018

Kas 130 130 Cash on hand Bank Cash in banks Pihak ketiga: Third parties:

Rupiah Rupiah Standard Chartered Bank 354,622 222,753 Standard Chartered Bank PT Bank UOB Indonesia 145,079 49,170 PT Bank UOB Indonesia PT Bank Central Asia Tbk 2,255 971 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,079 2,367 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 446 77 (Persero) Tbk PT Bank BTPN Tbk 167 309,490 PT Bank BTPN Tbk PT Bank MNC International Tbk 150 5,303 PT Bank MNC International Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 59 58 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk 10 282 PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk 10 72 PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 4 954 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 3 36 (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 1 2 (Persero) Tbk PT Bank DKI - 11 PT Bank DKI PT Bank KEB Hana Indonesia - 10 PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Mayapada Tbk - 9 PT Bank Mayapada Tbk PT Bank ANZ Indonesia - 1 PT Bank ANZ Indonesia

503,885 591,566 Dolar AS US Dollar PT Bank BTPN Tbk 49,530 27,885 PT Bank BTPN Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7,818 1,579 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 268 280 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 201 210 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Standard Chartered Bank 158 166 Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 44 8,176 (Persero) Tbk PT Bank ANZ Indonesia 14 19 PT Bank ANZ Indonesia

58,033 38,315

562,048 630,011 Pihak berelasi: Related party:

Rupiah Rupiah PT Bank Permata Tbk 396,849 138,582 PT Bank Permata Tbk

Dolar AS US Dollar PT Bank Permata Tbk 9,949 4,023 PT Bank Permata Tbk

406,798 142,605

968,846 772,616

Page 41: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/32-Page

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Suku bunga rekening bank per tahun berkisar antara 0,50% - 2,00% pada 31 Desember 2019 untuk mata uang Rupiah (2018: 0,50% - 1,25%) dan 0,05% - 0,50% untuk mata uang Dolar AS (2018: 0,04% - 0,15%).

The bank accounts earned annual interest rates ranging between 0.50 % - 2.00 % for the year ended 31 December 2019 for Rupiah currency (2018: 0.50% - 1.25%) and 0.05 % - 0.50 % for US Dollars currency (2018: 0.04% - 0.15%).

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

There is no cash and cash equivalents that is restricted as of 31 December 2019 and 2018.

Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of related party balances and transactions.

5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES

2019 2018

Piutang sewa pembiayaan - kotor Finance lease receivables - gross

- Pembiayaan sendiri 2,548,952 2,379,821 Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain - 65,173 Joint financing -

2,548,952 2,444,994 Dikurangi: pembiayaan bersama without recourse bagian yang Less: joint financing without recourse dibiayai pihak lain - (12,412) amount financed by other parties Piutang sewa pembiayaan Finance lease receivables - kotor 2,548,952 2,432,582 - gross

Nilai sisa 1,137,251 1,718,941 Residual value Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income on finance yang belum diakui: lease:

- Pembiayaan sendiri (300,779) (341,893) Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain - (1,836) Joint financing -

(300,779) (343,729) Dikurangi: pembiayaan bersama without recourse bagian yang Less: joint financing without recourse dibiayai pihak lain - 390 amount financed by other parties

Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income on direct yang belum diakui (300,779) (343,339) finance lease

Simpanan jaminan (1,137,251) (1,718,941) Security deposits 2,248,173 2,089,243 Dikurangi: Less:

Penyisihan kerugian penurunan nilai (54,280) (55,910) Allowance for impairment losses Bersih 2,193,893 2,033,333 Net

Saldo piutang sewa pembiayaan - kotor pada tanggal 31 Desember 2019 dalam mata uang Dolar AS adalah sebesar Rp Nihil (2018: Rp 66.095).

The balance of finance lease receivables - gross as at 31 December 2019 denominated in US Dollar amounted to Rp Nil (2018: Rp 66,095).

Piutang sewa pembiayaan - kotor (cicilan) yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

The above finance lease receivables - gross (installment) have the following maturity profile:

2019 2018

< 1 tahun 1,480,520 1,324,179 < 1 year 1 - 2 tahun 819,361 789,209 1 - 2 years > 2 tahun 249,071 319,194 > 2 years 2,548,952 2,432,582

Page 42: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/33-Page

5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)

Jangka waktu kontrak sewa pembiayaan alat-alat berat yang disalurkan oleh Perseroan berkisar antara 12 - 48 bulan.

The period of finance lease contracts for heavy equipments ranged from 12 - 48 months.

Analisis umur piutang sewa pembiayaan - kotor adalah sebagai berikut:

Aging analysis of finance lease receivables - gross is as follows:

2019 2018

Belum jatuh tempo 2,425,719 2,415,321 Not yet overdue Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 115,347 6,397 1 - 30 days 31 - 60 hari 4,917 3,188 31 - 60 days >60 hari 2,969 7,676 >60 days 2,548,952 2,432,582

Perubahan pada penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movements of the allowance for impairment losses are as follows:

2019 2018

Saldo awal 55,910 169,891 Beginning balance Pembalikan (91) (17,920) Reversal Penghapusan (33,253) (96,061) Write-off Pemulihan 31,714 - Recovery Saldo akhir 54,280 55,910 Ending balance

Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance for impairment losses are as follows:

2019 2018

Penilaian secara individual: Individual assessments: Saldo piutang sewa Balance of finance lease pembiayaan 74,233 130,592 receivables

Penyisihan kerugian penurunan nilai (20,193) (18,161) Allowance for impairment losses

Penilaian secara kolektif: Collective assessments: Saldo piutang sewa Balance of finance lease pembiayaan 2,173,940 1,958,651 receivables

Penyisihan kerugian penurunan nilai (34,087) (37,749) Allowance for impairment losses

Jumlah penyisihan kerugian Total allowance for penurunan nilai (54,280) (55,910) impairment losses

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses are adequate to cover possible losses arising from uncollectible finance lease receivables.

Page 43: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/34-Page

5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)

Suku bunga efektif portofolio sewa pembiayaan per tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates of finance lease portfolio ranged as follows:

2019 2018

Rupiah 8.00% - 17.00% 8.00% - 17.00% Rupiah Dolar AS - 8.00% - 9.50% US Dollar

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, piutang sewa pembiayaan - kotor yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima dan surat berharga yang diterbitkan masing-masing sebesar Rp 541.373 dan Rp 1.182.626 (lihat Catatan 12 dan 13).

As at 31 December 2019 and 2018, the finance lease receivables - gross amounting to Rp 541,373 and Rp 1,182,626, respectively, are used as collateral for borrowings and securities issued (refer to Note 12 and 13).

Tidak terdapat piutang sewa pembiayaan dengan pihak berelasi.

There are no direct finance lease receivables with related party.

Dalam rangka restrukturisasi portofolio pembiayaan, Perseroan menjual portofolio piutang sewa pembiayaan sebesar Rp 582.094, yang disahkan dalam perjanjian jual beli piutang usaha antara Perseroan dengan pihak berelasi pada tanggal 27 Maret 2018 (lihat Catatan 20).

With respect to the restructurisation of financing portfolio, the Company sold its finance lease receivables portfolio of Rp 582,094, which was stated on sale and purchase agreement of receivables between the Company and related party on 27 March 2018 (refer to Note 20).

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES

2019 2018

Rupiah Rupiah Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - kotor: receivables - gross: - Pembiayaan sendiri 83,248 8,931 Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain - 872,859 Joint financing -

Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - kotor 83,248 881,790 receivables - gross

Dikurangi: Less: Pendapatan pembiayaan Unearned income konsumen yang belum diakui: on consumer financing: - Pembiayaan sendiri (11,059) (1,569) Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain - (77,726) Joint financing -

Pendapatan pembiayaan Unearned income konsumen yang belum diakui (11,059) (79,295) on consumer financing

72,189 802,495 Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian penurunan nilai (898) (4,361) Allowance for impairment losses

Bersih 71,291 798,134 Net

Page 44: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/35-Page

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES

(continued)

Piutang pembiayaan konsumen - kotor (cicilan) yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

The above consumer financing receivables -gross (installment) have the following maturity profile:

2019 2018

< 1 tahun 43,743 721,952 < 1 year 1 - 2 tahun 22,553 159,838 1 - 2 years > 2 tahun 16,952 - > 2 years 83,248 881,790

Jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen untuk kendaraan dan alat-alat berat yang disalurkan oleh Perseroan berkisar antara 24 - 36 bulan.

The period of consumer financing contracts for vehicles and heavy equipments ranged from 24 - 36 months.

Analisis umur piutang pembiayaan konsumen - kotor adalah sebagai berikut:

Aging analysis of consumer financing receivables - gross is as follows:

2019 2018

Belum jatuh tempo 82,433 881,783 Not yet overdue Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 815 2 1 - 30 days 31 - 60 hari - 2 31 - 60 days >60 hari - 3 >60 days 83,248 881,790 Perubahan pada penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movements of the allowance for impairment losses are as follows:

2019 2018

Saldo awal 4,361 330 Beginning balance Penambahan 7,904 4,418 Addition Penghapusan (16,876) (387) Write-off Pemulihan 5,509 - Recovery Saldo akhir 898 4,361 Ending balance Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance for impairment losses are as follows:

2019 2018

Penilaian secara individual: Individual assessments: Saldo piutang pembiayaan Balance of consumer financing konsumen - - receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai - - Allowance for impairment losses Penilaian secara kolektif: Collective assessments: Saldo piutang pembiayaan Balance of consumer financing konsumen 72,189 802,495 receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (898) (4,361) Allowance for impairment losses Jumlah penyisihan kerugian Total allowance for penurunan nilai (898) (4,361) impairment losses

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses are adequate to cover possible losses arising from uncollectible consumer financing receivables.

Suku bunga efektif portofolio pembiayaan konsumen per tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates of consumer financing portfolio ranged are as follows:

2019 2018

Rupiah 12.50% - 16.50% 13.00% - 16.50% Rupiah

Page 45: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/36-Page

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES

(continued)

Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen, Perseroan menerima jaminan fidusia dari konsumen atas kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.

The consumer financing receivables are mainly secured by fiduciary on vehicles financed by the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, piutang pembiayaan konsumen - kotor yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan surat berharga yang diterbitkan masing-masing sebesar Rp 16.446 dan Rp 855.448 (lihat Catatan 12 dan 13).

As at 31 December 2019 and 2018, the consumer financing receivables - gross amounting to Rp 16,446 and Rp 855,448, respectively, are used as collaterall for borrowings and securities issued (refer to Note 12 and 13).

Tidak terdapat piutang pembiayaan konsumen dengan pihak berelasi.

There are no consumer financing receivables with related party.

Dalam rangka restrukturisasi portofolio pembiayaan, Perseroan menjual portofolio piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 2.915, yang disahkan dalam perjanjian jual beli piutang usaha antara Perseroan dengan pihak berelasi pada tanggal 27 Maret 2018 (lihat Catatan 20).

With respect to the restructurisation of financing portfolio, the Company sold its consumer financing receivables portfolio of Rp 2,915, which was stated on sale and purchase agreement of receivables between the Company and related party on 27 March 2018 (refer to Note 20).

7. PIUTANG PEMBIAYAAN MODAL USAHA 7. WORKING CAPITAL FINANCING

RECEIVABLES

2019 2018

Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha - kotor 86,008 228,194 receivables - gross Dikurangi: Less: Pendapatan pembiayaan Unearned income modal usaha yang belum diakui (18,898) (43,439) on working capital financing 67,110 184,755 Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian penurunan nilai (10,704) (24,431) Allowance for impairment losses

Bersih 56,406 160,324 Net

Saldo tagihan pembiayaan modal usaha - kotor pada tanggal 31 Desember 2019 dalam mata uang Dolar AS adalah sebesar Rp Nihil (2018: Rp 10.432).

The balance of working capital financing receivables - gross as at 31 December 2019 denominated in US Dollar amounted to Rp Nil (2018: Rp 10,432).

Page 46: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/37-Page

7. PIUTANG PEMBIAYAAN MODAL USAHA

(lanjutan) 7. WORKING CAPITAL FINANCING

RECEIVABLES (continued)

Piutang pembiayaan modal usaha - kotor (cicilan) yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

The above working capital financing receivables - gross (installment) have the following maturity profile:

2019 2018

< 1 tahun 65,812 169,590 < 1 year 1 - 2 tahun 13,292 36,824 1 - 2 years > 2 tahun 6,904 21,780 > 2 years 86,008 228,194

Jangka waktu kontrak pembiayaan modal usaha berkisar antara 12 - 24 bulan.

The period of working capital financing contracts ranged from 12 - 24 months.

Analisis umur piutang pembiayaan modal usaha - kotor adalah sebagai berikut:

Aging analysis of working capital financing receivables - gross is as follows:

2019 2018

Belum jatuh tempo 72,552 228,194 Not yet overdue Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 2,790 - 1 - 30 days 31 - 60 hari - - 31 - 60 days >60 hari 10,666 - >60 days 86,008 228,194

Perubahan pada penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movements of the allowance for impairment losses are as follows:

2019 2018

Saldo awal 24,431 57,809 Beginning balance Penambahan 1,604 24,732 Additions Penghapusan (15,331) (58,110) Write-off Saldo akhir 10,704 24,431 Ending balance

Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance for impairment losses are as follows:

2019 2018

Penilaian secara individual: Individual assessments: Saldo pembiayaan modal Balance of working capital usaha 42,148 39,706 financing receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (10,299) (21,895) Allowance for impairment losses

Penilaian secara kolektif: Collective assessments: Saldo pembiayaan modal Balance of working capital usaha 24,962 145,049 financing receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (405) (2,536) Allowance for impairment losses Jumlah penyisihan kerugian Total allowance for penurunan nilai (10,704) (24,431) impairment losses

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya pembiayaan modal usaha.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses are adequate to cover possible losses arising from uncollectible of working capital financing.

Page 47: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/38-Page

7. PIUTANG PEMBIAYAAN MODAL USAHA

(lanjutan) 7. WORKING CAPITAL FINANCING

RECEIVABLES (continued)

Suku bunga efektif portofolio per tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates portfolio ranged are as follows:

2019 2018

Rupiah 9.00% - 20.00% 8.00% - 20.00% Rupiah Dollar AS - 9.00% US Dollar

Perseroan mensyaratkan agunan sebagai bagian dari persyaratan kredit. Umumnya, Perseroan menerima agunan dalam bentuk kendaraan, alat-alat berat, tanah dan bangunan, gadai saham, dan gadai piutang.

The Company requires collateral as part of its credit requirement. Typically, the Company accepts vehicle, heavy equipment, land and building, pledged shares, and pledged receivables as collateral.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, piutang pembiayaan modal usaha - kotor yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima dan surat berharga yang diterbitkan masing-masing sebesar Rp 33.051 dan Rp 39.710 (lihat Catatan 12 dan 13).

As at 31 December 2019 and 2018, working capital financing receivables - gross amounting to Rp 33,051 and Rp 39,710, respectively, are used as collateral for borrowings and securities issued (refer to Note 12 and 13).

Tidak terdapat piutang pembiayaan modal usaha dengan pihak berelasi.

There are no working capital receivables with related party.

Dalam rangka restrukturisasi portofolio pembiayaan, Perseroan menjual portofolio piutang pembiayaan modal usaha sebesar Rp 671.768 yang disahkan dalam perjanjian jual beli piutang usaha antara Perseroan dengan pihak berelasi pada tanggal 27 Maret 2018 (lihat Catatan 20).

With respect to the restructurisation of financing portfolio, the Company sold its working capital receivables portfolio of Rp 671,768 which was stated on sale and purchase agreement of receivables between the Company and related party on 27 March 2018 (refer to Note 20).

8. TAGIHAN ANJAK PIUTANG 8. FACTORING RECEIVABLES

2019 2018

Tagihan anjak piutang - kotor: Factoring receivables - gross: - Pihak ketiga 43,195 138,927 Third parties - - Pihak berelasi 90,316 7,022 Related parties -

133,511 145,949 Dikurangi: Less: Pendapatan anjak piutang Unearned income yang belum diakui: on factoring financing: - Pihak ketiga (1,989) (7,142) Third parties - - Pihak berelasi (2,326) (808) Related parties -

Pendapatan anjak piutang Unearned income yang belum diakui (4,315) (7,950) on factoring receivables 129,196 137,999 Dikurangi: Less: Simpanan jaminan Security deposits - Pihak ketiga (17,434) (23,552) Third parties -

111,762 114,447 Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian penurunan nilai (1,764) (3,696) Allowance for impairment losses Bersih 109,998 110,751 Net

Page 48: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/39-Page

8. TAGIHAN ANJAK PIUTANG (lanjutan) 8. FACTORING RECEIVABLES (continued)

Tagihan anjak piutang - kotor yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

The above factoring receivables - gross have the following maturity profile:

2019 2018

< 1 tahun 124,398 106,438 < 1 year 1 - 2 tahun 9,113 39,511 1 - 2 years 133,511 145,949

Jangka waktu kontrak anjak piutang berkisar antara 1 - 24 bulan.

The period of factoring contracts ranged from 1 - 24 months.

Analisa umur tagihan anjak piutang - kotor adalah sebagai berikut:

Aging analysis of the factoring receivables - gross is as follows:

2019 2018

Belum jatuh tempo 127,950 145,949 Not yet overdue Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 5,561 - 1 - 30 days >30 hari - - > 30 days 133,511 145,949

Perubahan pada penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movements of the allowance for impairment losses are as follows:

2019 2018

Saldo awal 3,696 - Beginning balance (Pembalikan)/penambahan (1,932) 3,696 (Reversal)/additions Saldo akhir 1,764 3,696 Ending balance

Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance for impairment losses are as follows:

2019 2018

Penilaian secara individual: Individual assessments: Saldo anjak piutang - 6,842 Balance of factoring receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai - (1,196) Allowance for impairment losses

Penilaian secara kolektif: Collective assessments: Saldo anjak piutang 111,762 107,605 Balance of factoring receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai (1,764) (2,500) Allowance for impairment losses Jumlah penyisihan kerugian Total allowance for penurunan nilai (1,764) (3,696) impairment losses

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses are adequate to cover possible losses arising from uncollectible factoring receivables.

Suku bunga efektif portofolio anjak piutang per tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates of factoring portfolio ranged are as follows:

2019 2018

Rupiah 8.45% - 13.60% 8.45% - 11.50% Rupiah

Page 49: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/40-Page

9. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN PIUTANG

LAIN - LAIN 9. PREPAID EXPENSES AND OTHER

RECEIVABLES

2019 2018

Beban dibayar dimuka Prepaid expenses Pihak ketiga: Third party:

- Sewa 1,871 1,476 Rental - Pihak berelasi: Related party:

- Asuransi 564 112 Insurance -

2,435 1,588

Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga: Third party: - Tagihan kepada pihak ketiga 117,220 117,220 Receivable from third parties - - Piutang premi asuransi 68,098 47,619 Insurance premium receivable - - Uang muka pembayaran 2,168 2,161 Advance payment - - Pinjaman karyawan 1,889 2,647 Employee loans - 189,375 169,647

Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian penurunan nilai (50,000) (25,000) Allowance for impairment losses

139,375 144,647

Pihak berelasi: Related parties: - Tagihan kepada pihak berelasi - 217,377 Receivables from related party - - Pinjaman karyawan - 14 Employee loans - - 217,391

139,375 362,038

Piutang premi asuransi merupakan piutang pembayaran asuransi dari nasabah untuk biaya asuransi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perseroan.

Insurance premium receivable represents receivables from customer for insurance cost which is paid in advance by the Company.

Uang muka pembayaran merupakan uang muka yang digunakan untuk keperluan perjalanan dinas dan keperluan operasional lain.

Advance payment represents advance provided for business travel and other operational purposes.

Pinjaman karyawan terdiri dari pinjaman untuk pembelian kendaraan dengan berbagai jangka waktu yang pelunasannya dilakukan melalui pemotongan gaji setiap bulan.

Employee loans consist of vehicle loans with various loan terms, repayment of which will be effected through monthly salary deductions.

Termasuk dalam tagihan kepada pihak ketiga adalah tagihan kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (“BTN”).

Included in receivable from third parties is receivable from PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (“BTN”).

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses are adequate to cover possible losses arising from uncollectible other receivables.

Tagihan kepada pihak berelasi merupakan piutang kepada pihak berelasi terkait tagihan pembayaran atas transaksi penjualan portofolio piutang (lihat Catatan 20). Direksi berpendapat bahwa piutang tersebut dapat tertagih sehingga tidak diperlukan penyisihan kerugian penurunan nilai.

Receivables from related party represents outstanding receivables to a related party related to sale of receivables portfolio transactions (refer to Note 20). The Directors believe that the receivables are recoverable and therefore no allowance for impairment losses is required.

Page 50: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/41-Page

10. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF 10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES

Perseroan melakukan kontrak cross currency swap dan interest rate swap dalam rangka mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman bank dalam mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, nilai wajar dari kontrak cross currency swap dan interest rate swap yang masih berjalan adalah sebagai berikut:

The Company entered into cross currency swap and interest rate swap contracts in order to mitigate the risk of fluctuations in exchange rates and interest rate from bank loans denominated in foreign currency. The fair value of the outstanding cross currency swap and interest rate swap contracts as at 31 December 2019 and 2018 are as follows:

31 Desember/December 2019

Nilai wajar/Fair values

Instrumen/

Instruments

Jumlah nosional (nilai penuh)/

Notional amount (full amount)

Tanggal perjanjian/ Agreement

date

Tanggal jatuh tempo/

Maturity date

Aset derivatif/

Derivative assets

Liabilitas derivatif/

Derivative liabilities

Cross currency swaps

- Standard Chartered Bank USD 20,000,000 28-Mar-2018 5-Apr-2021 - 2,035

- 2,035

31 Desember/December 2018

Nilai wajar/Fair values

Instrumen/

Instruments

Jumlah nosional (nilai penuh)/

Notional amount (full amount)

Tanggal perjanjian/ Agreement

date

Tanggal jatuh tempo/

Maturity date

Aset derivatif/

Derivative assets

Liabilitas derivatif/

Derivative liabilities

Cross currency swaps

- Standard Chartered Bank USD 33,333,333 28-Mar-2018 5-Apr-2021 28,531 - Interest rate swaps - PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk

USD 2,000,000

22-Sep-2016

24-Sep-2019

63

- - JP. Morgan Chase Bank

N.A

USD 1,000,000

22-Mar-2016

22-Mar-2019

260

-

28,854 -

Perubahan atas nilai wajar dari kontrak cross currency swap dan interest rate swap yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, yang secara efektif menghapus variabilitas arus kas dari pinjaman terkait, dicatat di ekuitas. Nilai ini kemudian diakui dalam laporan laba rugi sebagai penyesuaian atas laba atau rugi selisih kurs dan beban bunga pinjaman terkait yang dilindungi nilai pada periode yang sama dimana selisih kurs dan beban bunga tersebut diakui pada perkiraan laba rugi. Seluruh instrumen derivatif memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai arus kas berdasarkan PSAK 55.

Nilai wajar bersih dari aset dan liabilitas derivatif, pada tanggal 31 Desember 2019 sejumlah Rp 3.564 - debit (2018: Rp 3.742 - kredit) dicatat sebagai “Cadangan lindung nilai arus kas” pada Ekuitas.

Changes in the fair value of the cross currency swap and interest rate swap designated hedging instruments that effectively offset the variability of cash flows associated with the borrowings are recorded in equity. The amounts subsequently are recognised in the profit or loss as adjustments of the exchange rate differences and interest payments related to the hedged borrowings in the same period in which the related exchange rate differences and interest affects profit or loss. All of these derivative instruments qualified the criteria of cash flow hedge accounting based on SFAS 55.

The net fair value of derivatives assets and liabilities, as at 31 December 2019 amounting to Rp 3,564 - debit (2018: Rp 3,742 - credit) is recorded as “Cash flow hedging reserve” in the Equity.

Page 51: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/42-Page

10. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES

(continued)

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah sebesar Rp 15.281 (debit) telah direklasifikasikan dari ekuitas ke laba rugi tahun berjalan (2018: Rp 30.868 (kredit)). Jumlah tersebut terdiri dari Rp 2.748 yang didebitkan pada rugi selisih kurs - bersih dan Rp 12.533 yang didebitkan pada beban bunga dan keuangan di laba rugi (2018: Rp 44.057 (kredit) dan Rp 13.189 (debit)).

For the year ended 31 December 2019, the total amount of Rp 15,281 (debit) has been reclassified from equity to the current year profit and loss (2018: Rp 30,868 (credit)). The amount consists of Rp 2,748 debitted to loss on foreign exchange - net and Rp 12,533 debitted to interest and financing charges in profit and loss (2018: Rp 44,057 (credit) and Rp 13,189 (debit)).

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS

31 Desember/December 2019

Saldo awal/ Beginning

balance Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Saldo akhir/

Ending balance

Kepemilikan langsung Directly owned Harga perolehan Acquisition Cost Bangunan 52,622 - - 52,622 Building Kendaraan 6,116 - (1,515) 4,601 Motor vehicles Peralatan dan Office equipment perabot kantor 12,388 986 - 13,374 and fixtures Leasehold Prasarana 6,225 52 - 6,277 improvements

77,351 1,038 (1,515) 76,874 Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation Bangunan 7,893 2,631 - 10,524 Building Kendaraan 2,068 874 (1,515) 1,427 Motor vehicles Peralatan dan Office equipment perabot kantor 9,026 1,602 - 10,628 and fixtures Leasehold Prasarana 3,164 1,197 - 4,361 improvements 22,151 6,304 (1,515) 26,940

Nilai buku bersih 55,200 49,934 Net book value

31 Desember/December 2018

Saldo awal/ Beginning

balance Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Saldo akhir/

Ending balance

Kepemilikan langsung Directly owned Harga perolehan Acquisition Cost Bangunan 52,622 - - 52,622 Building Kendaraan 3,084 4,093 (1,061) 6,116 Motor vehicles Peralatan dan Office equipment perabot kantor 12,395 756 (763) 12,388 and fixtures Leasehold Prasarana 7,399 - (1,174) 6,225 improvements

75,500 4,849 (2,998) 77,351 Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation Bangunan 5,262 2,631 - 7,893 Building Kendaraan 2,549 395 (876) 2,068 Motor vehicles Peralatan dan Office equipment perabot kantor 8,231 1,554 (759) 9,026 and fixtures Leasehold Prasarana 3,045 1,243 (1,124) 3,164 improvements 19,087 5,823 (2,759) 22,151

Nilai buku bersih 56,413 55,200 Net book value

Page 52: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/43-Page

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Keuntungan pelepasan aset tetap selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

Gain on disposal of fixed assets during the year is as follows:

2019 2018

Harga jual 630 185 Proceeds from sale Nilai buku bersih - (239) Net book value

Gain/(loss) on diposal of Laba/(rugi) pelepasan aset tetap - bersih 630 (54) fixed assets - net

Berdasarkan evaluasi Direksi, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

Based on the Directors’ assessment, there have been no events or changes in circumstances which may indicate impairment in value of fixed assets as at 31 December 2019 and 2018.

Perseroan melakukan peninjauan atas masa manfaat, metode penyusutan, dan nilai residu aset tetap secara berkala dan menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atas metode dan asumsi tersebut.

The Company performed a review on useful lives, depreciation method, and residual value of fixed assets on a regular basis and concluded that there is no change on the methodology and assumptions.

Estimasi nilai wajar bangunan berdasarkan laporan tertanggal 28 Desember 2018 yang dilakukan oleh penilai independen berdasarkan Standar Penilaian Indonesia (SPI VI-2015), Dwi Rohmawati, SP, MAPPI (Cert.) dari KJPP Ayon, Suherman dan Rekan adalah sebesar Rp 45.248 (level 3 - hierarki nilai wajar).

The estimated fair value of building based on report dated 28 December 2018 which was performed by independent valuer based on Indonesian Valuation Standards (SPI VI-2015), Dwi Rohmawati, SP, MAPPI (Cert.) from KJPP Ayon, Suherman and Partner amounting to Rp 45,248 (level 3 - fair value hierarchy).

Untuk aset tetap selain bangunan, tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dengan nilai tercatatnya.

For fixed assets other than building, there is no significant difference between the fair values and carrying values.

Semua aset tetap pada tanggal pelaporan digunakan untuk menunjang aktivitas operasi Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2019, harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan secara penuh namun masih digunakan adalah Rp 5.937 (2018: Rp 6.361).

All of the fixed assets as at the reporting date are fully used to support the Company’s operation activities. As at 31 December 2019, cost of fixed assets which are fully depreciated but still being used amounted to Rp 5,937 (2018: Rp 6,361).

Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perseroan.

There are no fixed assets pledged as security collateral for the Company’s credit facilities.

Pada tanggal 31 Desember 2019, seluruh aset Perseroan diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana, pihak berelasi, terhadap seluruh risiko termasuk risiko pemogokan, huru-hara dan kerusuhan sipil dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 11.804 (2018: Rp 11.388). Direksi berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

As at 31 December 2019, the Company’s assets are insured with PT Asuransi Astra Buana, a related party, against all risk insurance cover including losses arising from strikes, riots and civil unrest with sum insured of Rp 11,804 (2018: Rp 11,388). The Directors believe that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Page 53: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/44-Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA 12. BORROWINGS

2019 2018

Bank Banks Pihak ketiga: Third party: Dolar AS US Dollar Standard Chartered Bank 278,020 482,700 Standard Chartered Bank

Bukan bank Non banks Pihak ketiga: Third party: Dolar AS US Dollar MG Leasing, Corp. - 43,443 MG Leasing, Corp. Pihak berelasi: Related party: Rupiah Rupiah PT United Tractors Tbk 1,439,126 1,305,892 PT United Tractors Tbk 1,439,126 1,349,335 Dikurangi: Less: Biaya provisi dan administrasi (5,810) (5,287) Provision and administration fees 1,711,336 1,826,748

Cicilan pokok pinjaman sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

Installments of borrowings principal based on its maturity profile:

2019 2018

< 1 tahun 914,972 791,225 < 1 year 1 - 2 tahun 623,292 674,501 1 - 2 years 2 - 3 tahun 178,882 366,309 2 - 3 years 1,717,146 1,832,035

Sepanjang tahun 2019, Perseroan melakukan penarikan pinjaman baru dalam mata uang Rupiah dengan tingkat bunga sebesar 5,00%. Sementara sepanjang tahun 2018 Perseroan melakukan penarikan pinjaman baru dalam mata uang Rupiah dan dalam mata uang Dolar AS dengan tingkat bunga pinjaman masing-masing sebesar 5,00% dan 2,32%.

During 2019, the Company drawdowns new loans in Rupiah with bear interest rates of 5.00%. During 2018, the Company drawdowns new loans in Rupiah and in US Dollar that bear interest rates of 5.00% and 2.32%, respectively.

Perseroan telah melakukan kontrak cross currency swap dan interest rate swap untuk mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari semua pinjaman di atas (lihat Catatan 10).

The Company has entered into cross currency swap and interest rate swap contracts in order to mitigate the risk of fluctuation in interest rate and exchange rate from its borrowings in US Dollar (refer to Note 10).

Fasilitas pinjaman yang diterima tersebut di atas dijamin dengan piutang sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, dan pembiayaan modal kerja (lihat Catatan 5, 6, 7). Semua pinjaman yang diterima Perseroan digunakan untuk pemberian pembiayaan.

Borrowings facilities are collateralised by finance lease, consumer financing, and working capital receivables (refer to Note 5, 6, 7). All Company’s borrowings are used for financing disbursement.

Fasilitas pinjaman dari beberapa bank mensyaratkan Perseroan untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan Direksi dan Komisaris serta perubahan bisnis utama. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan diwajibkan untuk menjaga gearing ratio maksimal 10:1 dan kewajiban penyampaian laporan lainnya.

Loan facilities from several banks require the Company to provide written notice in respect of changes of capital and shareholders, changes of Directors and Commissioners, and changes of main business activities. Under the loan agreements, the Company is also obliged to maintain gearing ratio at the maximum 10:1 and other reporting obligations.

Page 54: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/45-Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perseroan telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam semua perjanjian pinjaman yang diterima.

As of 31 December 2019 and 2018, the Company has fulfilled all covenants requirements stipulated in all of the borrowing agreements.

Pada tanggal 31 Desember 2019, nilai tercatat pinjaman yang diterima adalah Rp 1.723.081 (2018: Rp 1.842.488) yang mencakup nilai nominal pinjaman, biaya provisi yang belum diamortisasi, dan utang bunga.

As at 31 December 2019, the carrying value of borrowing is Rp 1,723,081 (2018: Rp 1,842,488) which includes the nominal amount of the borrowing, unamortised provision costs, and interest payable.

Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank

Pada tanggal 28 Maret 2018, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman bilateral sebesar Dolar AS 80.000.000 (nilai penuh) dari Standard Chartered Bank, Cabang Singapura sebagai facility agent dan lender, dan Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta sebagai security agent.

On 28 March 2018, the Company obtained a bilateral loan facility amounting of US Dollar 80,000,000 (full amount), from Standard Chartered Bank, Singapore Branch as facility agent and lender, and Standard Chartered Bank, Jakarta Branch as security agent.

Perseroan telah menarik fasilitas ini sebesar Dolar AS 40.000.000 (nilai penuh) pada tanggal 5 April 2018. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2022.

The Company has drawdown this facility amounting of US Dollar 40,000,000 (full amount) on 5 April 2018. This loan facility will mature on 28 March 2022.

Sampai dengan 31 Desember 2019, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari Standard Chartered Bank sebesar Dolar AS 20.000.000 (nilai penuh).

As of 31 December 2019, the Company has paid the loan facilities from Standard Chartered Bank amounting to US Dollar 20.000.000 (full amount).

MG Leasing Corporation (“MGL”)

Pada tanggal 27 Maret 2015, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 20.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Maret 2016. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan.

MG Leasing Corporation (“MGL”) On 27 March 2015, the Company obtained a working capital loan facility with maximum credit limit amounting to US Dollar 20,000,000 (full amount) with availability period until 27 March 2016. This loan facility will mature 3 (three) years after drawdown date.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Perseroan telah melunasi fasilitas pinjaman dari MG Leasing Corporation.

On 31 December 2019, the Company has fully repaid the loan facilities from MG Leasing Corporation.

PT United Tractors Tbk PT United Tractors Tbk

Pada tanggal 18 Mei 2016, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT United Tractors Tbk dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 1.000.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan.

On 18 May 2016, the Company obtained a loan facility from PT United Tractors Tbk with a maximum credit limit amounting to Rp 1,000,000. This facility will mature in 3 (three) years after the drawdown date.

Page 55: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/46-Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

PT United Tractors Tbk (lanjutan) PT United Tractors Tbk (continued)

Pada tanggal 25 Mei 2018, Perseroan dan PT United Tractors Tbk melakukan addendum perjanjian yang memperpanjang periode ketersediaan fasilitas hingga 31 Mei 2019 dan menambah jumlah maksimum penarikan menjadi Rp 1.750.000.

Pada tanggal 14 Juni 2019, Perseroan dan PT United Tractors Tbk melakukan addendum perjanjian yang memperpanjang periode ketersediaan fasilitas hingga 30 Juni 2020 dan menambah jumlah maksimum penarikan menjadi Rp 1.800.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2024 dengan cicilan pembayaran pokok pinjaman 3 (tiga) bulan setelah setiap tanggal penarikan dan dengan pembayaran penuh pada saat jatuh tempo. Perseroan telah menarik fasilitas ini sebesar Rp 770.000 selama tahun 2019.

On 25 May 2018, the Company and PT United Tractors Tbk conducted an amendment of the agreement that extended the availability period of the facility until 31 May 2019 and increased the maximum credit limit to Rp 1,750,000. On 14 June 2019, the Company and PT United Tractors Tbk conducted an amendment of the agreement that extended the availability period of the facility until 30 June 2020 and increased the maximum credit limit to Rp 1,800,000. The facility will mature on 30 June 2024 with monthly repayment commencing 3 (three) months after each drawdown date and with bullet payment on maturity date. The Company has drawdown this facility amounting to Rp 770,000 during 2019.

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari PT United Tractors Tbk sebesar Rp 636.766 (2018: Rp 338.647).

For the year ended 31 December 2019, the Company has paid this loan facilities from PT United Tractors Tbk amounting to Rp 636,766 (2018: Rp 338,647).

PT Bank ANZ Indonesia PT Bank ANZ Indonesia

Pada tanggal 20 Desember 2018, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman short term revolving sebesar Dolar AS 15.000.000 (nilai penuh). Pada tanggal 20 Desember 2019, Perseroan melakukan addendum perjanjian yang memperpanjang periode ketersediaan fasilitas hingga 20 Desember 2020.

On 20 December 2018, the Company obtained a short term revolving loan facility amounting of US Dollar 15,000,000 (full amount). On 20 December 2019, the Company conducted an amendment of that agreement that extended the availability period of the facility until 20 December 2020.

Sampai dengan 31 Desember 2019, Perseroan belum melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman tersebut.

As of 31 December 2019, the Company has not drawdown the loan facilities.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk

Pada tanggal 10 Februari 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman revolving working capital sebesar Rp 100.000, revolving term loan facility sebesar Rp 200.000, dan revolving working capital II sebesar Dolar AS 10.000.000 (nilai penuh).

Pada tanggal 29 November 2019, Perseroan melakukan addendum perjanjian yang memperpanjang periode ketersediaan fasilitas hingga 30 Agustus 2020.

On 10 February 2010, the Company obtained revolving working capital facility amounting Rp 100,000, revolving term loan facility amounting Rp 200,000, and revolving working capital II amounting US Dollar 10,000,000 (full amount).

On 29 November 2019, the Company conducted an amendment of that agreement that extended the availability period of the facility until 30 August 2020.

Sampai dengan 31 Desember 2019, Perseroan belum melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman tersebut.

As of 31 December 2019, the Company has not drawdown the loan facilities.

Page 56: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/47-Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

Mizuho Bank Ltd., Cabang Singapura Mizuho Bank Ltd., Singapore Branch

Pada tanggal 25 September 2019, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka sebesar Dolar AS 50.000.000 (nilai penuh).

On 25 September 2019, the Company obtained a term loan facility amounting US Dollar 50,000,000 (full amount).

Sampai dengan 31 Desember 2019, Perseroan belum melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman tersebut.

As of 31 December 2019, the Company has not drawdown the loan facilities.

13. UTANG OBLIGASI 13. BONDS PAYABLE

2019 2018

Nilai nominal Par value - Obligasi Berkelanjutan SAN SAN Finance Self Registration - Finance II Tahap I Tahun 2016 - 1,090,000 Bonds II Phase I Year 2016 - Obligasi Berkelanjutan SAN SAN Finance Self Registration - Finance II Tahap II Tahun 2017 471,000 471,000 Bonds II Phase II Year 2017 - Obligasi Berkelanjutan SAN SAN Finance Self Registration - Finance III Tahap I Tahun 2019 500,000 - Bonds III Phase I Year 2019 971,000 1,561,000 Dikurangi: Less: Biaya emisi obligasi yang belum Unamortised bond diamortisasi (3,171) (2,837) issuance costs Bersih 967,829 1,558,163 Net

Amortisation of bonds Beban amortisasi emisi obligasi 4,118 5,074 issuance costs

Informasi lain mengenai obligasi pada tanggal

31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Other information relating to bonds as at 31 December 2019 and 2018 are as follows:

Surat berharga/ Securities

Nilai nominal/ Nominal

value Tingkat bunga/

Interest rate

Jatuh tempo/

Due date Cicilan/

Installment

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap I Tahun 2016/SAN Finance Self Registration Bond II Phase I Year 2016 Seri/Series B

1,090,000 9.00% 9 Juni/ June 2019

Pembayaran pokok obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal

jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The

bond’s principal amount has been paid in a lump sum amount on the

due date. Interest is paid on a quarterly basis.

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap II Tahun 2017/SAN Finance Self Registration Bond II Phase II Year 2017 Seri/Series B

440,000 9.00% 30 Maret/ March 2020

Pembayaran pokok obligasi secara penuh akan dilakukan pada tanggal

jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The

bond’s principal amount will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

Page 57: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/48-Page

13. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (continued)

Informasi lain mengenai obligasi pada tanggal

31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Other information relating to bonds as at 31 December 2019 and 2018 are as follows: (continued)

Surat berharga/ Securities

Nilai nominal/ Nominal

value Tingkat bunga/

Interest rate

Jatuh tempo/

Due date Cicilan/

Installment

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap II Tahun 2017/SAN Finance Self Registration Bond II Phase II Year 2017 Seri/Series C Obligasi Berkelanjutan SAN Finance III Tahap I Tahun 2019/SAN Finance Self Registration Bond II Phase II Year 2019 Seri/Series A Obligasi Berkelanjutan SAN Finance III Tahap I Tahun 2019/SAN Finance Self Registration Bond II Phase II Year 2019 Seri/Series B

31,000

219,000

281,000

9.25%

7.70%

8.75%

30 Maret/

March 2022

8 Juni/ June 2020

28 Mei/ May 2022

Pembayaran pokok obligasi secara penuh akan dilakukan pada tanggal

jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The

bond’s principal amount will be paid in a lump sum amount on the due date.

Interest is paid on a quarterly basis

Pembayaran pokok obligasi secara penuh akan dilakukan pada tanggal

jatuh tempo.Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulan/ The

bond’s principal amount will be paid in a lump sum amount on the due date.

Interest is paid n a quarterly basis

Pembayaran pokok obligasi secara penuh akan dilakukan pada tanggal

jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulan/ The

bond’s principal amount will be paid in a lump sum amount on the due date.

Interest is paid on a quarterly basis

Informasi mengenai peringkat obligasi pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Information related to bonds rating as at 31 December 2019 and 2018 are as follows:

31 Desember/December 2019

Surat berharga/ Securities

Peringkat/ Rating

Tanggal/ Date

Sumber/ Source

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap I Tahun 2016/ SAN Finance Self Registration Bond II Phase I Year 2016

idAA- (Double A

minus)

8 Februari/February 2019 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter

No. RC-090/PEF-DIR/II/2019

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap II Tahun 2017/ SAN Finance Self Registration Bond II Phase II Year 2017

Fitch: AA(idn) (Double A)

Pefindo: idAA- (Double A

minus)

8 November/November 2019

8 Februari/February 2019

PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter

No. 273/DIR/RAT/XI/2019

PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter

No. RC-090/PEF-DIR/II/2019

Page 58: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/49-Page

13. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (continued)

Informasi mengenai peringkat obligasi pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Information related to bonds rating as at 31 December 2019 and 2018 are as follows: (continued)

31 Desember/December 2019

Surat berharga/ Securities

Peringkat/ Rating

Tanggal/ Date

Sumber/ Source

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance III Tahap I Tahun 2019/ SAN Finance Self Registration Bond III Phase I Year 2019

AA(idn) (Double A)

8 November/November 2019 PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/with letter

No. 273/DIR/RAT/XI/2019

31 Desember/December 2018

Surat berharga/ Securities

Peringkat/ Rating

Tanggal/ Date

Sumber/ Source

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap I Tahun 2016/ SAN Finance Self Registration Bond II Phase I Year 2016

idAA- (Double A

minus)

2 Februari/February 2018

PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter

No. RC-063/PEF-DIR/II/2018

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap II Tahun 2017/ SAN Finance Self Registration Bond II Phase II Year 2017

idAA- (Double A

minus)

2 Februari/February 2018

PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter

No. RC-063/PEF-DIR/II/2018

Dalam perjanjian perwaliamanatan obligasi diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan, antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan jika Perseroan melanggar pembatasan tersebut, Perseroan tidak diperkenankan membagi dividen atau distribusi pembayaran lain kepada pemegang saham Perseroan. Selain itu, apabila Perseroan lalai dalam membayar jumlah terhutang obligasi, Perseroan tidak diperkenankan menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan lebih dari 40% total aset Perseroan yang bukan piutang pembiayaan kecuali pengalihan yang disetujui oleh wali amanat atau pengalihan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut

The bonds trustee agreements require several negative covenants to the Company, among others debt to equity ratio at the maximum 10:1 and if the Company breached this convenant, the Company is not allowed to declare dividends or other payment distributions to the Company’s shareholders. Furterhmore, in the event the Company defaults on its bonds obligations, the Company is not allowed to sell, rent, transfer or hands over more than 40% of the the Company’s total non-financing receivables unless the transfer is approved by the trustee or on the ordinary course of business. The Company has complied with the covenants requirements stipulated in the trustee agreements.

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap II Tahun 2017 dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang yang nilai objek jaminannya tidak kurang dari 60% jumlah pokok yang terhutang, dengan ketentuan piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan.

SAN Finance Self Registration Bonds II Phase II Year 2017 is secured by the fiduciary receivables which collateral value of no less than 60% of the outstanding principal amount, provided that the receivables do not exceed a period of 90 calendar days from the end of the billing and still not paid by the customers of the Company.

Page 59: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/50-Page

13. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (continued)

Sedangkan untuk Obligasi Berkelanjutan SAN Finance III Tahap I Tahun 2019 tidak dijamin dengan agunan khusus maupun pihak lain.

Pada tanggal 31 Desember 2019, nilai tercatat utang obligasi adalah Rp 971.628 (2018: Rp 1.563.885) yang mencakup nilai nominal utang obligasi, biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi, dan utang bunga.

While SAN Finance Self Registration Bonds III Phase I Year 2019 is not covered by any collateral or other parties.

As at 31 December 2019, the carrying value of bonds payable is Rp 971,628 (2018: Rp 1,563,885) which includes the nominal amount of the bonds payable, unamortised bonds issuance costs and interest payable.

14. PERPAJAKAN 14. TAXATION

a. Liabilitas pajak a. Taxes liabilities 2019 2018

Pajak penghasilan badan: Corporate income tax: - Pasal 29 84 7 Article 29 - - Pasal 25 324 225 Article 25 -

408 232 Pajak lainnya: Other taxes: - Pasal 21, 23 dan 26 5,002 4,032 Article 21, 23 and 26 - - Pasal 4 (2) 5 39 Article 4 (2) -

5,007 4,071

5,415 4,303

b. Beban pajak penghasilan b. Income tax expense

2019 2018

Pajak penghasilan kini 2,054 1,674 Current income tax Pajak tangguhan 14,192 11,477 Deferred tax 16,246 13,151

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax are as follows:

2019 2018

Laba sebelum pajak penghasilan 68,041 55,256 Profit before income tax Pajak dihitung menggunakan tarif pajak (25%) 17,010 13,814 Tax calculated at tax rates (25%) BIaya yang tidak diperkenankan 10,572 6,939 Non deductible expenses Penghasilan yang dikenakan pajak final (11,336) (7,602) Income subject to final tax

16,246 13,151

Page 60: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/51-Page

14. PERPAJAKAN (lanjutan)

14. TAXATION (continued)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued) Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before tax, as shown in the profit or loss, and estimated taxable income is as follows:

2019 2018

Laba sebelum pajak penghasilan 68,041 55,256 Profit before income tax Perbedaan waktu: Timing differences: - Penyisihan kerugian penurunan nilai (63,499) (42,400) Allowance for impairment losses - - Beban imbalan pasca kerja 334 1,840 Post employee benefits expense - - Selisih antara penyusutan Difference between commercial - komersial dan fiskal 1,303 540 and tax depreciation - Lain-lain - bersih 5,094 (5,888) Others - net - Perbedaan tetap: Permanent differences: - Biaya yang tidak Non deductible - diperkenankan - bersih 42,288 27,757 expenses - net - Penghasilan yang dikenakan pajak final: Income subject to final tax: - Pendapatan bunga (45,344) (30,407) Interest income Penghasilan kena pajak 8,217 6,698 Taxable income Estimasi beban pajak penghasilan 2,054 1,674 Estimated income tax expense Dikurangi: Less: Pajak dibayar dimuka (1,970) (1,667) Prepaid taxes Liabilitas pajak kini 84 7 Current tax liabilities

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi yang merupakan dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) PPh Badan Perseroan, namun dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan SPT pajaknya. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2018 adalah sesuai dengan SPT Perseroan.

The corporate income tax calculation for the year ended 31 December 2019 is a preliminary estimate made for accounting purposes, which is the basis in filing the Company’s Annual Corporate Income Tax Return, however, it is subject to revision when the Company lodges its Annual Corporate Income Tax Return. The calculation of income tax for the year ended 31 December 2018 conform to the Company’s Annual Corporate Income Tax Return.

c. Aset pajak tangguhan c. Deferred tax assets

31 Desember/December 2019

Saldo awal/ Beginning

balance

(Dibebankan)/ dikreditkan ke laba rugi/ (Charged)/

credited to profit or loss

Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/ (Credited)/ charged to

equity

Saldo akhir/ Ending balance

Penyisihan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai 20,343 (15,875) - 4,468 losses Penyisihan imbalan kerja 3,519 84 153 3,756 Provision for employee benefits Aset tetap 126 326 - 452 Fixed assets Lain-lain 130 1,273 - 1,403 Others Cadangan lindung nilai Cash flow hedges arus kas (1,247) - 2,436 1,189 reserve

22,871 (14,192) 2,589 11,268

Page 61: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/52-Page

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

c. Aset pajak tangguhan (lanjutan) c. Deferred tax assets (continued)

31 Desember/December 2018

Saldo awal/ Beginning

balance

(Dibebankan)/ dikreditkan ke laba rugi/ (Charged)/

credited to profit or loss

(Dibebankan)/dikreditkan ke ekuitas/ (Charged)/ credited to

equity

Saldo akhir/ Ending balance

Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai 30,943 (10,600) - 20,343 losses Penyisihan imbalan kerja 3,270 460 (211) 3,519 Provision for employee benefits Aset tetap (9) 135 - 126 Fixed assets Lain-lain 1,602 (1,472) - 130 Others Cadangan lindung nilai Cash flow hedges arus kas 103 - (1,350) (1,247) reserve

35,909 (11,477) (1,561) 22,871

d. Administrasi d. Administration

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.

Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years since the tax becomes due.

15. UTANG LAIN-LAIN DAN BIAYA AKRUAL 15. OTHER PAYABLES AND ACCRUED

EXPENSES 2019 2018

Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga: Third parties:

- Uang muka pelanggan 58,332 101,014 Advance from customers - - Utang asuransi 15,153 7,938 Insurance payable - - Utang fidusia 1,726 1,727 Fiducia payables - - Lain-lain 6,117 3,332 Others -

81,328 114,011 Pihak berelasi : Related parties:

- Utang pemasok 19,181 - Suppliers payable - - Utang asuransi 17,988 23,386 Insurance payable - - Uang muka pelanggan 14,259 77,845 Advance from customers -

51,428 101,231 132,756 215,242

Biaya akrual Accrued expenses Pihak ketiga: Third parties:

- Bunga 9,228 14,850 Interest - - Tenaga ahli 1,071 2,110 Professional fees - - Lain-lain 3,348 1,215 Others -

13,647 18,175

Pihak berelasi: Related party:

- Bunga 6,317 6,612 Interest -

19,964 24,787

Termasuk dalam uang muka pelanggan adalah penerimaan uang dari PT United Tractors Tbk (“UT”) sehubungan dengan piutang sewa pembiayaan dimana UT akan menanggung seluruh risiko kerugian dari kewajiban pelanggan (Lihat Catatan 23b).

Included in the advance from customers is money received from PT United Tractors Tbk (“UT”) related to finance lease receivables where UT bear the whole risk of loss from unpaid customer obligation (Refer to Note 23b).

Page 62: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/53-Page

16. MODAL SAHAM 16. SHARE CAPITAL

Komposisi para pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The Company’s shareholders composition as at 31 December 2019 and 2018 are as follows:

Pemegang saham/ Shareholders

Jumlah saham yang ditempatkan dan

disetor penuh (dalam nilai penuh)/ Number of shares

issued and fully paid (in full

amount)

Persentase pemilikan/

Percentage of ownership

Jumlah/ Amount

PT Sedaya Multi Investama 344,931,040 60% 344,931 Marubeni Corporation, Japan 201,209,774 35% 201,210 PT Marubeni Indonesia 28,744,253 5% 28,744 574,885,067 100% 574,885

Dividen Dividends

Berdasarkan Keputusan Sirkuler Direksi Perseroan No. 077/LSANF/CIR/III/2018 tanggal 14 Maret 2018 dan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan No. 078/LSANF/ CIR/III/2018 tanggal 14 Maret 2018, Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris telah menyetujui pembagian dividen final sejumlah Rp 792.000. Dividen tersebut telah dibayar pada tanggal 15 Maret 2018.

Based on Circular Resolutions of The Board of Directors of the Company No. 077/LSANF/CIR/III/2018 dated 14 March 2018 and Circular Resolutions of The Board of Commissioners of the Company No. 078/LSANF/ CIR/III/2018 dated 14 March 2018, The Board of Directors with approval from the Board of Commissioners agreed to distribute final cash dividend amounting to Rp 792,000.The dividend has been paid in 15 March 2018.

17. PENDAPATAN 17. INCOME

a. Sewa pembiayaan a. Finance lease

2019 2018 - Pendapatan Finance lease - sewa pembiayaan 252,604 206,300 income

- Pendapatan dari pembiayaan bersama Interest from joint financing - without recourse - 30 without recourse

252,604 206,330

Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi. There is no transaction with related party.

b. Pembiayaan konsumen b. Consumer financing

2019 2018 - Pendapatan Consumer - pembiayaan konsumen 5,315 964 financing income

- Pendapatan dari pembiayaan bersama 64,097 173,455 Interest from joint financing -

69,412 174,419

Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi. There is no transaction with related party.

c. Pembiayaan modal usaha c. Working capital financing

2019 2018

Pendapatan pembiayaan modal usaha 13,703 24,529 Working capital financing income

Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi. There is no transaction with related party.

Page 63: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/54-Page

17. PENDAPATAN (lanjutan) 17. INCOME (continued)

d. Anjak piutang d. Factoring

2019 2018

Pendapatan anjak piutang Factoring income - Pihak ketiga 6,961 1,612 Third parties - - Pihak berelasi 4,190 497 Related parties -

11,151 2,109

Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of related party balances and transactions.

e. Pendapatan bunga dan lain-lain e. Interest and other income

2019 2018

Pihak ketiga: Third parties: - Pendapatan administrasi dan Administration and penalty - penalti 23,859 24,380 income - Bunga 37,695 23,315 Interest - - Lain-lain 1,062 3,799 Others -

62,616 51,494 Pihak berelasi: Related party: - Bunga 7,649 7,092 Interest -

70,265 58,586

Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of balances and transactions with related party.

18. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 18. INTEREST AND FINANCING CHARGES 2019 2018

Pihak ketiga: Third parties: - Bunga obligasi 110,320 194,270 Interest for bonds - - Bunga pinjaman 29,499 35,199 Interest for borrowings -

- Amortisasi beban dibayar Amortisation of upfront charges - dimuka pinjaman dan obligasi 10,803 9,198 of borrowings and bonds - Kerugian/(keuntungan) selisih kurs - bersih 150 (2,380) Loss/(gain) on foreign exchange - net - - Lain-lain 1,535 2,052 Others -

152,307 238,339 Pihak berelasi: Related party: - Bunga pinjaman 67,414 45,161 Interest for borrowings - - Bunga MTN - 4,596 Interest for MTN -

67,414 49,757

219,721 288,096

Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of balances and transactions with related party.

Page 64: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/55-Page

19. BEBAN USAHA 19. OPERATING EXPENSES

2019 2018

Pihak ketiga: Third parties: - Gaji, tunjangan dan Salaries, allowance and -

imbalan kerja 53,810 47,038 employee benefits - Penyusutan 6,304 5,823 Depreciation - - Sewa 3,616 3,179 Rental - - Jasa ahli 3,455 5,016 Professional fees - - Keperluan kantor 3,177 2,147 Office expenses - - Transportasi dan perjalanan 3,134 2,012 Travelling and accomodation - - Rekrutmen dan pelatihan 2,645 1,171 Recruitment and training - - Iklan, pemasaran Advertising, marketing - dan promosi 1,789 98 and promotion - Perbaikan dan pemeliharaan 1,751 1,495 Repairs and maintenance - - Pensiun dan Jamsostek 1,032 868 Pension and Jamsostek - - Telekomunikasi 535 553 Telecommunication - - Utiliti 523 530 Utilities - - Biaya Otoritas Jasa Keuangan 502 566 Financial Services Authority fees - - Lain-lain 1,524 1,137 Others -

83,797 71,633

Pihak berelasi: Related parties: - Tunjangan dan imbalan kerja 3,151 4,000 Allowance and employee benefits - - Sewa 800 930 Rental - - Administrasi bank 71 51 Bank charges -

4,022 4,981

87,819 76,614

Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of balances and transactions with related party.

20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 20. RELATED PARTY TRANSACTIONS Perseroan dikendalikan oleh Grup PT Astra

International Tbk (“AI”). Sisa kepemilikan dipegang dan dimiliki oleh Grup Marubeni sebagai pemegang saham dengan pengaruh signifikan.

The Company is controlled by PT Astra International Tbk (“AI”) Group. The remaining shares are held by the Marubeni Group as shareholders with significant influence.

Dalam melakukan kegiatan usahanya, Perseroan

melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi yang berada di bawah pengendalian pemegang saham yang sama dengan kelompok usaha Astra.

In the normal course of business, the Company engages in transactions with parties which are related through common ownership within the Astra Group.

Berikut adalah rincian sifat hubungan berelasi

untuk pihak-pihak yang memiliki transaksi signifikan dengan Perseroan:

The nature of relationships for related party which have significant transactions with the Company:

Pihak berelasi/ Related party

Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature oftransactions

PT Astra Internasional Tbk (“AI”)

Perseroan dikendalikan oleh PT Astra

International Tbk, induk Perseroan, yang berdomisili di Indonesia. Pemegang saham terbesar PT Astra International Tbk adalah Jardine Cycle & Carriage, perusahaan yang berdomisili di Singapura. Jardine Cycle and Carriage adalah anak perusahaan dari Jardine Matheson Holdings Limited, perusahaan yang berdomisili di Bermuda/The Company is controlled by parent company PT Astra International Tbk, a company incorporated in Indonesia. PT Astra International Tbk's largest shareholder is Jardine Cycle & Carriage, a company incorporated in Singapore. Jardine Cycle and Carriage is a subsidiary of Jardine Matheson Holdings Limited, a company incorporated in Bermuda.

-

Page 65: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/56-Page

20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

(lanjutan) 20. RELATED PARTY TRANSACTIONS

(continued)

Pihak berelasi/ Related party

Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature of transactions

PT Sedaya Multi Investama (“SMI”) SMI merupakan pemegang saham

mayoritas Perseroan/SMI is the Company’s majority shareholder.

Pelepasan anak perusahaan/Divestment on subsidiary.

Marubeni Corporation, Japan (“Marubeni”)

Marubeni merupakan pemegang saham dengan pengaruh signifikan/Marubeni is a shareholder with significant influence.

-

PT Marubeni Indonesia (“Marubeni Indonesia”)

Marubeni Indonesia merupakan anak perusahaan Marubeni yang memiliki pengaruh signifikan/Marubeni Indonesia is a subsidiary of Marubeni which has significant influence.

Pelepasan anak perusahaan/Divestment on subsidiary.

Silver Capital Investment Corporation, Japan (“Silver”)

Silver merupakan anak perusahaan Marubeni yang memiliki pengaruh signifikan/ Silver is a subsidiary of Marubeni which has significant influence.

Pelepasan anak perusahaan/Divestment on subsidiary.

PT Bank Permata Tbk(“Permata”) AI merupakan salah satu pemegang saham Permata/AI is one of the shareholder of Permata.

Perseroan memiliki rekening bank di Permata/The Company has bank accounts in Permata.

PT United Tractors Tbk(“UT”) AI merupakan pemegang saham utama dari UT/AI is the majority shareholder of UT.

UT adalah pemasok utama unit yang dibiayai oleh Perseroan. Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman dari UT/UT is the main supplier of units financed by the Company. The Company also has loan facility from UT.

PT Pamapersada Nusantara (“PAMA”) UT merupakan pemegang saham utama dari PAMA/UT is the majority shareholder of PAMA

Perseroan memberikan pembiayaan anjak piutang kepada PAMA/The Company provides PAMA factoring financing.

Dana Pensiun Astra (“DPA”) Dana Pensiun Astra didirikan oleh AI untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti (DPA 1) dan iuran pasti (DPA 2)/Dana Pensiun Astra is established by AI to facilitate defined benefit pension plan (DPA 1) and defined contribution pension plan (DPA 2).

DPA mengelola program pensiun untuk karyawan yang telah menjadi peserta DPA/DPA is managing pension benefit plan for employees who became members of DPA.

PT Federal International Finance (“FIF”) AI merupakan pemegang saham utama FIF/AI is the majority shareholder of FIF.

Sejak bulan Oktober 2013, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan FIF dalam rangka pembiayaan bersama kendaraan bermotor roda dua/Since October 2013, the Company has entered into cooperation agreement with FIF to provide joint financing for motorcycles.

PT Komatsu Astra Finance (“KAF”) AI merupakan salah satu pemegang saham KAF/AI is one of the shareholder of KAF.

Sejak bulan Juli 2010, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan KAF dalam rangka pembiayaan bersama alat berat/Since July 2010, the Company has entered into cooperation with KAF to provide joint financing agreements for heavy equipments.

PT Serasi Autoraya AI merupakan pemegang saham utama PT Serasi Autoraya/AI is the majority shareholder of PT Serasi Autoraya.

Sejak bulan Januari 2010, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Serasi Autoraya dalam rangka pengadaan mobil untuk kebutuhan operasional maupun karyawan Perseroan/Since January 2010, the Company has entered into cooperation with PT Serasi Autoraya to provide procurement of cars for operational and employee needs.

PT Asuransi Astra Buana (“AAB”) SMI merupakan pemegang saham utama

dari AAB/SMI is the majority shareholder of AAB.

Sebagian besar unit yang dibiayai oleh Perseroan diasuransikan melalui AAB serta AAB menyediakan asuransi kesehatan bagi karyawan SANF/Most of the financed vehicles are insured through AAB and also AAB provides health insurance for SANF’s employee.

Page 66: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/57-Page

20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

(lanjutan) 20. RELATED PARTY TRANSACTIONS

(continued)

Pihak berelasi/ Related party

Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature oftransactions

PT Surya Cakra Anugerah Nusantara

(“SCAN”) SMI merupakan pemegang saham utama

SCAN/SMI is the majority shareholder of SCAN.

Pada bulan Maret 2018, Perseroan melakukan pengalihan sejumlah piutang pembiayaan kepada SCAN/In March 2018, the Company has sold and transferred certain financing receivables to SCAN.

Ringkasan saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The summary of balances and transactions with related party are as follows:

2019 2018 Aset Assets

Kas dan setara kas Cash and cash equivalents - Permata 406,798 142,605 Permata - Tagihan anjak piutang Factoring receivables - PAMA 64,481 - PAMA - - UT 22,316 6,214 UT - Beban dibayar dimuka Prepaid expenses

- AAB 564 112 AAB - Piutang lain-lain: Other receivables: - SCAN - 217,377 SCAN - - Personil manajemen kunci - 14 Key management personnel - Jumlah aset yang terkait Total assets with dengan pihak berelasi 494,159 366,322 related parties Persentase terhadap total aset 13.71% 8.43% Percentage of total assets

Liabilitas Liabilities Utang lain-lain: Other payables: - UT 33,440 77,845 UT - - AAB 17,988 23,386 AAB - Biaya akrual: Accrued expenses: - UT 6,317 6,612 UT - Pinjaman yang diterima: Borrowings: - UT 1,439,126 1,305,892 UT -

Jumlah liabilitas yang terkait Total liabilities due to dengan pihak berelasi 1,496,871 1,413,735 related parties Persentase terhadap total liabilitas 52.38% 38.80% Percentage of total liabilities

Pendapatan Income Pendapatan anjak piutang Factoring income: - PAMA 3,517 - PAMA - - UT 673 497 UT - Pendapatan bunga: Interest income: - Permata 7,649 7,092 Permata -

Jumlah pendapatan yang terkait Total income derived from dengan pihak berelasi 11,839 7,589 related parties

Persentase terhadap total pendapatan 2.84% 1.63% Percentage of total income

Beban Expenses Beban bunga dan keuangan: Interest and financing charges: - UT 67,414 49,757 UT- Beban usaha: Operating expenses: - AAB 2,034 2,902 AAB - - DPA 1,117 1,098 DPA - - PT Serasi Autoraya 800 930 PT Serasi Autoraya- - Permata 71 51 Permata -

Total beban usaha 4,022 4,981 Total operating expenses

Jumlah beban yang terkait Total expenses incurred dengan pihak berelasi 71,436 54,738 with related parties Persentase terhadap total beban 20.46% 13.33% Percentage of total expenses

Page 67: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/58-Page

20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

(lanjutan) 20. RELATED PARTY TRANSACTIONS

(continued)

Kompensasi manajemen kunci Key management compensation

Personil manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan aktivitas Perseroan, secara langsung atau tidak langsung, yaitu Direktur dan Komisaris dari Perseroan.

Key management personnel are those people whom have the authority and responsibility to plan, lead, and control activities of the Company, directly or indirectly, are the Directors and Commissioners of the Company.

Kompensasi manajemen kunci adalah sebagai berikut:

Compensation of key management are as follows:

2019 2018

Imbalan jangka pendek Short-term employee benefits - Direksi 9,037 8,528 Board of Directors - - Dewan Komisaris 1,072 1,000 Board of Commissioners - Imbalan pascakerja dan imbalan Post-employment benefits and jangka panjang lainnya other long-term benefits - Direksi 1,272 1,312 Board of Directors - Jumlah 11,381 10,840 Total

Pelepasan anak perseroan Divestment on subsidiary

Perseroan melepas 99% dari total kepemilikan saham yang ditempatkan pada PT Surya Cakra Anugerah Nusantara pada tangal 27 Maret 2018 dengan nilai Rp 99.000.

Perseroan melepas kepemilikan saham atas PT Surya Cakra Anugerah Nusantara kepada pihak berelasi yaitu PT Sedaya Multi Investama, Silver Capital Investment Corp. dan PT Marubeni Indonesia dengan persentase masing-masing sebesar 60%, 35% dan 5%.

The Company divest 99% of the total ownership shares placed in PT Surya Cakra Anugerah Nusantara on 27 March 2018 with the value Rp 99,000. The Company divest its shares ownership of PT Surya Cakra Anugerah Nusantara to the related party as follows PT Sedaya Multi Investama, Silver Capital Investment Corp. and PT Marubeni Indonesia with a percentage of 60%, 35% and 5%, respectively.

Sesuai dengan PSAK 38, selisih antara harga pengalihan dan nilai buku dari pengalihan aset dan kewajiban dalam transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp 1.430 dicatat pada pos "Tambahan Modal Disetor" pada bagian ekuitas.

In accordance with SFAS 38, the difference between the transfer price and book value of the assets and liabilities transfer in the restructuring transaction of entities under common control amounted to Rp 1,430 is recorded on the “Additional Paid in Capital” in the equity section.

Penjualan portofolio piutang Sales of receivables portfolio

Pada tanggal 27 Maret 2018, Perseroan menandatangani perjanjian jual beli portofolio piutang dengan PT Surya Cakra Anugerah Nusantara, pihak berelasi. Dalam perjanjian tersebut, Perseroan menjual portofolio piutang sebesar Rp 1.256.777 kepada SCAN, yang terdiri dari portofolio piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan piutang pembiayaan modal usaha masing-masing sebesar Rp 582.094, Rp 2.915 dan Rp 671.768. Penjualan tersebut (tanpa jaminan dari Perseroan) mencerminkan penjualan 99% dari total nilai tagihan pembiayaan kepada masing-masing debitur, dimana Perseroan masih memiliki porsi 1% dari nilai tagihan pembiayaan.

On 27 March 2018, the Company signed a sale and purchase agreement for receivables portfolio with PT Surya Cakra Anugerah Nusantara, a related party. Based on the agreement, the Company sold receivables portfolio amounting to Rp 1,256,777 to SCAN, which consist of portfolio of finance lease receivables, consumer financing receivables and working capital financing receivables amounting Rp 582,094, Rp 2,915 and Rp 671,768, respectively. The sales (without recourse to the Company) represents 99% portion of the total outstanding receivables to the respective debtors, in which the Company still retains 1% portion of the receivables.

Page 68: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/59-Page

20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

(lanjutan) 20. RELATED PARTY TRANSACTIONS

(continued)

Berdasarkan perjanjian, Perseroan akan menerima pembayaran dari SCAN dalam jangka waktu 2 tahun. Tagihan Perseroan kepada SCAN pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp Nihil (2018: Rp 217.377), yang disajikan sebagai piutang lain-lain (lihat Catatan 9).

In accordance with the agreement, the Company will receive payment from SCAN within 2 years period. The outstanding receivables to SCAN related to this transaction as at 31 December 2019 amounting Rp Nil (2018: Rp 217,377), which is presented as other receivables (refer to Note 9).

Penentuan nilai transaksi penjualan sebesar Rp 1.256.777 adalah sesuai dengan hasil penilaian independen yang dilakukan oleh KJPP Firman Suryantoro Sugeng Suzy Hartomo dan Rekan, terdaftar di OJK, melalui laporannya tertanggal 22 Desember 2017.

The sale and purchase transaction value amounting Rp 1,256,777 is supported by valuation result performed by independent appraisal of KJPP Firman Suryantoro Sugeng Suzy Hartomo dan Rekan, registered in OJK, based on its report dated 22 December 2017.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi usaha pada umumnya, yang mungkin tidak sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.

All significant transactions with related parties are conducted under commercial terms and condition which may not be similar to those conducted with third parties.

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Liabilitas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The employee benefits obligation recognised in the statement of financial position are as follows:

2019 2018

Imbalan kerja jangka pendek 3,197 520 Short-term employee benefits Imbalan pensiun dan Pension benefits and other pasca kerja lainnya 12,560 11,888 post-employment benefits

Imbalan jangka panjang lainnya 2,461 2,188 Other long-term benefits 18,218 14,596

Liabilitas imbalan kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, dihitung oleh aktuaris independen PT Milliman Indonesia dengan menggunakan metode projected unit credit.

Berikut ini adalah asumsi aktuarial utama penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaria masing-masing tertanggal 16 Januari 2020 dan 16 Januari 2019.

The liability for employee benefits for the years ended 31 December 2019 and 2018, is calculated by an independent actuary PT Milliman Indonesia using the projected unit credit method.

The following are principal actuarial assumptions in the actuarial report dated 16 January 2020 and 16 January 2019, respectively:

2019 2018

Asumsi keuangan: Financial assumptions: - Tingkat diskonto 7.5 - 8% 8 - 8.5% Discount rate - - Tingkat kenaikan gaji masa datang

7% 7% Future salary increase -

Asumsi lainnya: Other assumptions: - Tingkat kematian TMI (Tabel Mortalitas Indonesia) III Tahun 2011/

Indonesian Mortality Table III Year 2011

Mortality rate -

- Tingkat cacat 5% dari tingkat mortalitas/ 5% of mortality rate

Disability rate -

- Tingkat pengunduran diri peserta

5% per tahun sampai dengan usia 25 tahun dan berkurang hingga 1% pada usia 45 tahun dan

selanjutnya/ 5% per annum up to age 25 and reducing linearly to 1%

for age 45 and there after

Withdrawal rate -

- Usia pensiun normal 55 Normal retirement age -

Page 69: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/60-Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

(continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya Pension and other post-employment benefits

Sebelum tanggal 6 September 2005, Perseroan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Astra. Sejak tanggal 6 September 2005, Perseroan memiliki dua jenis program pensiun, yaitu program pensiun imbalan pasti dan program pensiun iuran pasti.

Prior to 6 September 2005, the Company had a defined benefit pension plan covering all permanent employees which was managed by Dana Pensiun Astra. Since 6 September 2005, the Company’s pension arrangements were reorganised to include both defined benefit pension plan and defined contribution plan.

Sejak tanggal 6 September 2005, Dana Pensiun Astra dilanjutkan menjadi Dana Pensiun Astra Satu (DPA 1), yang khusus menangani program pensiun imbalan pasti, yang ditujukan untuk karyawan yang telah menjadi peserta Dana Pensiun Astra sebelum atau pada tanggal 20 April 1992. Sedangkan program pensiun iuran pasti dikelola oleh Dana Pensiun Astra Dua (DPA 2) ditujukan untuk karyawan yang menjadi peserta Dana Pensiun Astra sesudah tanggal 20 April 1992.

Effective from 6 September 2005, Dana Pensiun Astra was continued under a new scheme called Dana Pensiun Astra Satu (DPA 1), specifically designed for the defined benefit pension plan, which is designated for all employees who became member of Dana Pensiun Astra on or before 20 April 1992. The defined contribution pension plan Dana Pensiun Astra Dua (DPA 2) is designated for employees who became members of Dana Pensiun Astra after 20 April 1992.

Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah peserta DPA 1 dan DPA 2 masing-masing adalah 1 orang dan 93 orang (2018: 4 orang dan 107 orang) (tidak diaudit).

As at 31 December 2019, DPA 1 and DPA 2 have 1 participant and 93 participants, respectively (2018: 4 participants and 107 participants) (unaudited).

Liabilitas imbalan pensiun pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The pension benefit recognised in the statement of financial position are determined as follows:

2019 2018

Nilai kini liabilitas 13,510 15,768 Present value of obligations Nilai wajar aset program (950) (3,880) Fair value of plan assets 12,560 11,888

Mutasi liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuanganadalah sebagai berikut:

The movement of pension liabilities recognised in the statement of financial position are as follows:

2019 2018

Awal tahun 11,888 10,904 Beginning of the year Jumlah yang dibebankan Total expense charged in the pada laporan laba rugi 1,784 3,164 profit or loss Jumlah beban yang dibebankan/ Total expense charged/ (dikreditkan)/ pada pendapatan - (credited) in the komprehensif lainnya 611 (843) other comprehensive income Imbalan/iuran yang dibayarkan (1,723) (1,337) Contributions/benefit paid Pada akhir tahun 12,560 11,888 At the end of year

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the of profit or loss are as follows:

2019 2018

Biaya jasa kini 862 2,363 Current service cost Biaya bunga 922 801 Interest cost

1,784 3,164

Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji, tunjangan, dan imbalan kerja dalam laporan laba rugi.

The expense is accounted for as salaries, allowance, and employee benefits in the statements of profit or loss.

Page 70: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/61-Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

(continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension and other post-employment benefits (continued)

Mutasi liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

The movement of post-employment benefit liabilities are as follows:

31 Desember/December 2019

Nilai kini kewajiban/

Present value of obligation

Nilai wajar aset program/ Fair value of plan assets

Liabilitas imbalan

pascakerja/ Post-

employment benefit

obligations

Pada awal tahun 15,768 (3,880) 11,888 At the beginning of year Biaya jasa kini 894 - 894 Current service cost Beban/(penghasilan) bunga 1,107 (185) 922 Interest expense/(income) Biaya pemindahan karyawan (32) - (32) Transfer employee cost Pengukuran kembali: Remeasurement: - Imbal hasil atas aset Return on plan assets, - program, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban/ included in interest (penghasilan) bunga - (4) (4) expense/(income) - Perubahan dalam asumsi Change in financial - keuangan 752 - 752 assumptions - Penyesuaian pengalaman Experience adjustment - kewajiban (137) - (137) on obligation Iuran pemberi kerja - (56) (56) Employeer’s contributions Iuran pekerja 19 (19) - Employee’s contributions Imbalan yang dibayar (4,861) 3,194 (1,667) Benefits paid

Pada akhir tahun 13,510 (950) 12,560 At end of year Bagian jangka pendek 273 Current portion Bagian jangka panjang 12,287 Non-current portion

31 Desember/December 2018

Nilai kini kewajiban/

Present value of obligation

Nilai wajar aset program/ Fair value of plan assets

Liabilitas imbalan

pascakerja/ Post-

employment benefit

obligations

Pada awal tahun 17,014 (6,110) 10,904 At the beginning of year Biaya jasa kini 1,179 - 1,179 Current service cost Beban/(penghasilan) bunga 1,143 (342) 801 Interest expense/(income) Biaya pemindahan karyawan 1,184 - 1,184 Transfer employee cost Pengukuran kembali: Remeasurement: - Imbal hasil atas aset Return on plan assets, - program, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban/ included in interest (penghasilan) bunga - 95 95 expense/(income) - Perubahan dalam asumsi Change in financial - keuangan (763) - (763) assumptions - Penyesuaian pengalaman Experience adjustment - kewajiban (175) - (175) on obligation Iuran pemberi kerja - (178) (178) Employeer’s contributions Iuran pekerja 41 (41) - Employee’s contributions Imbalan yang dibayar (3,855) 2,696 (1,159) Benefits paid

Pada akhir tahun 15,768 (3,880) 11,888 At end of year Bagian jangka pendek 2,008 Current portion Bagian jangka panjang 9,880 Non-current portion

Page 71: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/62-Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

(continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension and other post-employment benefits (continued)

Durasi rata-rata tertimbang dari liabilitas program pensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2019 adalah 19 tahun (2018: 22 tahun).

The weighted average duration of the defined benefit pension obligation as at 31 December 2019 is 19 years (2018: 22 years).

Keuntungan aktual aset program pensiun imbalan pasti adalah Rp 190 (2018: Rp 245).

The actual gain on plan assets of the defined benefit pension plan was Rp 190 (2018: Rp 245).

Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat pensiun tidak didiskontokan adalah sebagai berikut:

Expected maturity analysis of undiscounted pension benefits are as follows:

2019 2018

< 1 tahun 279 2,351 < 1 year 1 - 2 tahun 306 210 1 - 2 years 2 - 5 tahun 7,334 5,365 2 - 5 years >5 tahun 83,633 113,577 >5 years 91,552 121,503

Sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti terhadap perubahan asumsi aktuarial utama adalah sebagai berikut:

The sensitivity of the defined benefit obligation to changes in the principal actuarial assumptions are as follows:

31 Desember/December 2019

(Tidak diaudit/Unaudited)

Dampak atas kewajiban imbalan pasti/ Impact on defined benefit obligation

Perubahan asumsi/

Change in assumption

Kenaikan liabilitas/

Increase in liabilities

Penurunan liabilitas/

Decrease in liabilities

Tingkat diskonto 1% (1,524) 1,763 Discount rate Tingkat kenaikan gaji di masa depan 1% 1,959 (1,716) Salary growth rate

31 Desember/December 2018

(Tidak diaudit/Unaudited)

Dampak atas kewajiban imbalan pasti/ Impact on defined benefit obligation

Perubahan asumsi/

Change in assumption

Kenaikan liabilitas/

Increase in liabilities

Penurunan liabilitas/

Decrease in liabilities

Tingkat diskonto 1% (1,454) 1,716 Discount rate Tingkat kenaikan gaji di masa depan 1% 1,940 (1,666) Salary growth rate

Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuarial dimana asumsi lainnya dianggap konstan. Dalam praktiknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa asumsi mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti atas asumsi aktuarial utama, metode yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan menggunakan metode projected unit credit di akhir periode) telah diterapkan seperti dalam penghitungan kewajiban pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

The sensitivity analysis are based on a change in an assumption while holding all other assumptions constant. In practice, this is unlikely to occur, and changes in some of the assumptions may be correlated. When calculating the sensitivity of the defined benefit obligation to significant actuarial assumptions the same method (present value of the defined benefit obligation calculated with the projected unit credit method at the end of the reporting period) has been applied as when calculating the pension liability recognised within the statement of financial position.

Page 72: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/63-Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

(continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension and other post-employment benefits (continued)

Aset program terdiri dari: Plan assets comprise the following:

2019 2018

Instrumen ekuitas 31% 30% Equity instruments Instrumen utang pemerintah 36% 38% Government bonds Lain-lain 33% 32% Others

Melalui program pensiun imbalan pasti, Perseroan terekspos beberapa risiko seperti volatilitas aset dan perubahan imbal hasil obligasi, sebagai berikut:

Through its defined benefits pension plans, the Company is exposed to a number of risk such as assets volatility and changes in bonds yields, as follows:

Volatilitas aset Asset volatility Liabilitas program dihitung menggunakan tingkat diskonto yang merujuk kepada tingkat imbal hasil obligasi pemerintah, jika imbal hasil aset program lebih rendah, maka akan menghasilkan defisit program. Program pensiun imbalan pasti Perseroan memiliki porsi ekuitas yang signifikan, yang diharapkan untuk menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintah dan perusahaan jangka panjang sementara memberikan volatilitas dan risiko dalam jangka pendek.

The plan liabilities are calculated using a discount rate set with reference to government bond yields, if plan assets under perform this yield, this will create a deficit. The Company’s defined benefit pension plans hold a significant proportion of equities, which are expected to out perform government and corporate bonds in the long-term while providing volatility and risk in the short-term.

Perubahan imbal hasil obligasi Changes in bond yields Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah akan meningkatkan liabilitas program, walaupun hal ini akan saling hapus secara sebagian dengan kenaikan dari nilai obligasi program yang dimiliki.

A decrease in government bond yields will increase plan liabilities, although this will be partially offset by an increase in the value of the plan’s bond holdings.

PT Astra International Tbk (“AI”) selaku pendiri Dana Pensiun Astra memastikan bahwa posisi investasi telah diatur dalam kerangka asset-liability matching (“ALM”) yang telah dibentuk untuk mencapai hasil jangka panjang yang sejalan dengan liabilitas pada program pensiun imbalan pasti. Dalam kerangka ALM, tujuan AI adalah untuk menyesuaikan aset-aset dan liabilitas pensiun dengan berinvestasi pada portofolio yang terdiversifikasi dengan baik dalam menghasilkan tingkat pengembalian yang cukup, disesuaikan dengan risiko yang ada, untuk disesuaikan dengan pembayaran imbalan. AI juga secara aktif memantau durasi dan imbal hasil investasi yang diharapkan untuk memastikan bahwa telah sesuai dengan arus kas keluar yang diharapkan timbul dari kewajiban pensiun.

PT Astra International Tbk (“AI”) as the founder of Dana Pensiun Astra ensures that the investment positions are managed within an asset-liability matching (“ALM”) framework that is developed to achieve long-term returns that are in line with the obligation in defined benefit pension plans. Within this ALM framework, AI’s objective is to match assets and the pension obligations by investing in a well-diversified portfolio the generates sufficient risk-adjusted returns the match the benefit payments. AI also actively monitors the duration and the expected yield of the investments to ensure it matches the expected cash outflows arising from the pension obligations.

Page 73: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/64-Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

(continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension and other post-employment benefits (continued)

Perubahan imbal hasil obligasi (lanjutan) Changes in bond yields (continued)

Investasi pada program telah terdiversifikasi dengan baik, sehingga kinerja buruk satu investasi tidak akan memberikan dampak material bagi seluruh kelompok aset.

Investment across the plans are well diversified, such that the failure of any single investment would not have a material impact on the overall level of assets.

Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The movement of liability recognised in the statement of financial position is as follows:

2019 2018

Awal tahun 2,188 2,178 Beginning of the year Jumlah yang dibebankan Total expense charged in the pada laporan laba rugi 833 761 profit or loss Iuran yang dibayarkan (757) (583) Contributions paid Pengukuran kembali: Remeasurement: Keuntungan aktuarial bersih yang diakui selama Net actuarial gains tahun berjalan 197 (168) recognised during the year Saldo akhir 2,461 2,188 Ending balance

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the profit or loss are as follows:

2019 2018

Biaya jasa kini 704 737 Current service cost Biaya bunga 145 137 Interest cost Biaya transfer pekerja (16) (113) Cost of transferred employees 833 761 Keuntungan aktuarial bersih yang diakui selama Net actuarial gains tahun berjalan 197 (168) recognised during the year 1,030 593

Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji dan imbalan kerja dalam laporan laba rugi.

The expense is accounted for salaries and employee benefits in the statement of profit or loss.

22. SEGMEN OPERASI 22. OPERATING SEGMENT

Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha Reporting format based on business

segments Segmen operasi Perseroan dibagi berdasarkan produk usaha, sebagai berikut: sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, anjak piutang, pembiayaan modal kerja, dan lain-lain. Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan melakukan penilaian atas performanya.

The Company’s operating segments represent the product, as follows: finance leases, consumer financing, factoring, working capital financing, and others. Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance.

Page 74: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/65-Page

22. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 22. OPERATING SEGMENT (continued)

Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha (lanjutan)

Reporting format based on business segments (continued)

Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk Direksi yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen dan melakukan penilaian atas performanya. Seluruh segmen operasi yang digunakan oleh Perseroan telah memenuhi kriteria pelaporan berdasarkan PSAK 5, “Segmen Operasi”.

Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the Directors, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. All operating segments used by the Company meet the definition of a reportable segment under SFAS 5, “Operating Segment”.

Direksi berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling relevan dalam mengevaluasi hasil segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam industri tersebut, sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini:

The Directors believes that such information is the most relevant in evaluating the results of those segments relative to other entities that operate within these industries, as set out in the table below:

31 Desember/December 2019 Sewa

pembiayaan/ Finance leases

Pembiayaan konsumen/ Consumer financing

Tagihan anjak piutang/

Factoring

Pembiayaan modal

kerja/Working capital

financing

Tidak dapat dialokasikan/ Unallocated

Jumlah/Total Laporan laba rugi Statement of profit or loss

Pendapatan Income Pendapatan bunga 252,604 69,412 11,151 13,703 45,344 392,214 Interest income Lain-lain 18,464 5,159 217 451 630 24,921 Others Jumlah pendapatan 271,068 74,571 11,368 14,154 45,974 417,135 Total income Beban Expenses Beban usaha - - - - 81,515 81,515 Operating expenses

Beban penyusutan - - - - 6,304 6,304 Depreciation expense Beban bunga dan Interest and financing

keuangan - - - - 219,721 219,721 charges Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai (91) 7,904 (1,932) 1,604 25,000 32,485 impairment loss Beban pajak final - - - - 9,069 9,069 Final tax expenses Jumlah beban (91) 7,904 (1,932) 1,604 341,609 349,094 Total expense Laba sebelum pajak penghasilan 271,159 66,667 13,300 12,550 (295,635) 68,041 Income before tax Beban pajak penghasilan - - - - (16,246) (16,246) Income tax expense

Laba bersih 271,159 66,667 13,300 12,550 (311,881) 51,795 Profit for the year

Jumlah aset 2,193,893 71,291 109,998 56,406 1,172,750 3,604,338 Total assets Jumlah liabilitas - - - - 2,857,553 2,857,553 Total liabilities

31 Desember/December 2018 Sewa

pembiayaan/ Finance leases

Pembiayaan konsumen/ Consumer financing

Tagihan anjak piutang/

Factoring

Pembiayaan modal

kerja/Working capital

financing

Tidak dapat dialokasikan/ Unallocated

Jumlah/Total Laporan laba rugi Statement of profit or loss

Pendapatan Income Pendapatan bunga 206,330 174,419 2,109 24,529 30,407 437,794 Interest income Lain-lain 15,278 8,156 1 1,742 3,002 28,179 Others Jumlah pendapatan 221,608 182,575 2,110 26,271 33,409 465,973 Total income Beban Expenses

Beban usaha - - - - 70,791 70,791 Operating expenses Beban penyusutan - - - - 5,823 5,823 Depreciation expense

Beban bunga dan Interest and financing keuangan - - - - 288,096 288,096 charges Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai (17,920) 4,418 3,696 24,732 25,000 39,926 impairment losses Beban pajak final - - - - 6,081 6,081 Final tax expenses Jumlah beban (17,920) 4,418 3,696 24,732 395,791 410,717 Total expense Laba sebelum pajak penghasilan 239,528 178,157 (1,586) 1,539 (362,382) 55,256 Income before tax

Beban pajak penghasilan - - - - (13,151) (13,151) Income tax expense Laba bersih 239,528 178,157 (1,586) 1,539 (375,533) 42,105 Profit for the year

Jumlah aset 2,033,333 798,134 110,751 160,324 1,244,051 4,346,593 Total assets Jumlah liabilitas - - - - 3,643,839 3,643,839 Total liabilities

Page 75: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/66-Page

22. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 22. OPERATING SEGMENT (continued)

Bentuk pelaporan berdasarkan segmen geografis

Reporting format based on geographical segments

Segmen berdasarkan geografis terdiri dari 12 jaringan pemasaran yang terbagi menjadi 5 area yaitu DKI Jakarta, Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.

Geographical segment consists of 12 marketing networks that are divided into 5 areas, namely DKI Jakarta, Java, Kalimantan, Sumatera, and Sulawesi.

Segmen informasi berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:

Segment information based on geographical segments is as follows:

2019 2018

Pendapatan Income - Area DKI Jakarta 198,039 290,121 DKI Jakarta area - - Area Kalimantan 112,895 96,763 Kalimantan area - - Area Sumatera 53,479 43,159 Sumatera area - - Area Jawa 25,152 17,822 Java area - - Area Sulawesi 18,502 10,826 Sulawesi area - 408,067 458,691 Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan 9,068 7,282 Unallocated income Jumlah pendapatan 417,135 465,973 Total income

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Aktivitas Perseroan mengandung berbagai macam risiko-risiko keuangan: risiko nilai tukar mata uang asing dan suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perseroan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perseroan. Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi.

The Company’s activities expose it to a variety of financial risks: foreign exchange risk and interest rate, credit risk and liquidity risk. The Company’s overall risk management program focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Company’s financial performance. The Company uses derivative financial instrument to hedge certain risk exposures.

Manajemen risiko dilaksanakan dengan kebijakan-kebijakan yang disetujui oleh Direksi. Direksi memberikan kebijakan atas manajemen risiko secara keseluruhan, termasuk kebijakan yang mencakup area khusus, seperti risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko kredit, dan pemanfaatan instrumen keuangan. Risiko yang berasal dari instrumen keuangan yang dihadapi oleh Perseroan mengandung risiko keuangan, termasuk juga risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas.

Risk management is carried out under policies approved by Directors. The Directors provides principles for overall risk management, as well as policies covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, and use of financial instrument. The risk arising from financial instruments to which the Company is exposed are financial risks, which includes market risk, credit risk, and liquidity risk.

a. Risiko pasar a. Market risk

Perseroan menghadapi eksposur terhadap risiko pasar, yaitu risiko dimana nilai wajar atas arus kas masa depan atas suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan pada harga pasar. Risiko pasar berasal dari posisi terbuka yang terkait dengan produk-produk suku bunga, mata uang dan ekuitas, yang seluruhnya dipengaruhi oleh pergerakan pasar baik secara spesifik maupun umum, dan perubahan volatilitas tingkat suku bunga pasar atau harga seperti suku bunga, nilai tukar, dan produk ekuitas.

The Company is exposed to market risks which are the risks that the fair value of future cash flows of financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market risks arise from open positions in interest rate, currency and equity products, all of which are exposed to the general and specific market movements and changes in the level of volatility or market rates or prices such as interest rates, foreign exchange rates, and equity products.

Page 76: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/67-Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

Perseroan menyadari adanya perubahan risiko nilai tukar mata uang asing dan suku bunga yang terjadi akibat fluktuasi mata uang Rupiah terhadap Dolar AS, dan suku bunga sehingga Perseroan melakukan transaksi cross currency swap dan interest rate swap dari suku bunga mengambang menjadi suku bunga tetap dengan tujuan melakukan aktivitas lindung nilai atas ketidakpastian suku bunga dan mata uang asing yang timbul dari ketidakpastian arus kas atas pokok dan bunga pinjaman dalam mata uang asing.

The Company is aware of the foreign exchange and interest rate risk due to foreign exchange and interest rate fluctuations, therefore the Company entered into cross currency swap and interest rate swap contracts from US Dollar floating rate to Rupiah fixed rate in order to hedge the interest rate and foreign exchange uncertainty that will arise from the variability in cash flows arising from principal and interest on the foreign currencies borrowings.

Perseroan terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga. Risiko ini dikelola pada umumnya dengan menggunakan interest rate swaps untuk mengkonversi pinjaman dengan tingkat bunga mengambang menjadi tingkat bunga tetap.

The Company is exposed to interest rate risk through the impact of rate changes on interest bearing assets and liabilities. These exposures are managed mainly through the use of interest rate swaps, which have the economic effect of converting borrowings from floating rate to fixed rate.

Perseroan meminimalisasi eksposur tingkat bunga dengan mengutamakan ketersediaan dana yang berimbang sesuai dengan Panduan Transaksi/Kontrak Derivatif.

The Company minimalises interest rate exposure with priotizing on matching funding availability in compliance with Transactions Guidelines/Derivative Contract.

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset dan liabilitas keuangan berbunga Perseroan pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing secara kontraktual (contractual repricing) atau tanggal jatuh tempo.

The table below summarise the Company’s interest earning financial assets and interest bearing financial liabilities at carrying amounts, categorised by the earlier of contractual repricing or maturity dates.

31 Desember/December 2019

Suku bunga variabel/ Variable interest rate

Suku bunga tetap/ Fixed interest rate

Tidak dikenakan

bunga/ Non-

interest bearing

Jumlah/ Total

Kurang dari

satu tahun/ Less than

one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari

3 tahun/ More than

3 years

Kurang dari

satu tahun/ Less than

one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari

3 tahun/ More than

3 years

ASET ASSETS Cash and cash Kas dan setara kas 968,716 - - - - - - - 130 968,846 equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - bersih - - - - 1,274,289 705,227 203,474 10,903 - 2,193,893 receivables - net Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih - - - - 37,459 19,314 9,930 4,588 - 71,291 receivables - net Piutang pembiayaan Working capital financing

modal usaha - bersih - - - - 43,161 8,717 4,528 - - 56,406 receivables - net Tagihan anjak piutang - bersih - - - - 102,490 7,508 - - - 109,998 Factoring receivables - net

Piutang lain-lain - - - - - - - - 139,375 139,375 Other receivables Aset lain-lain - - - - - - - - 892 892 Other assets

Jumlah aset 968,716 - - - 1,457,399 740,766 217,932 15,491 140,397 3,540,701 Total assets LIABILITAS LIABILITIES Utang lain-lain dan Other payables and biaya akrual - - - - - - - - 152,720 152,720 accrued expenses Pinjaman yang diterima - bersih: Borrowings - net: - Rupiah - - - - 729,626 530,619 178,881 - - 1,439,126 Rupiah - - Dolar AS 185,347 92,673 - - - - - - - 278,020 US Dollar - Utang obligasi - bersih - - - - 656,205 - 311,624 - - 967,829 Bonds payables - net

Jumlah liabilitas 185,347 92,673 - - 1,385,831 530,619 490,505 - 152,720 2,837,695 Total liabilities Jumlah selisih penilaian Total interest repricing bunga sebelum derivatif 783,369 (92,673) - - 71,568 210,147 (272,573) 15,491 (12,323) 703,006 gap before derivative Derivatif: Derivatives: - Cross currency swap 183,533 91,767 - - (183,533) (91,767) - - - - Cross currency swap - Jumlah selisih bunga Total interest repricing setelah derivatif 966,902 (906) - - (111,965) 118,380 (272,573) 15,491 (12,323) 703,006 gap after derivative

Page 77: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/68-Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

31 Desember/December 2018

Suku bunga variabel/ Variable interest rate

Suku bunga tetap/ Fixed interest rate

Tidak dikenakan

bunga/ Non-

interest bearing

Jumlah/ Total

Kurang dari

satu tahun/ Less than

one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari

3 tahun/ More than

3 years

Kurang dari

satu tahun/ Less than

one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari

3 tahun/ More than

3 years

ASET ASSETS Cash and cash Kas dan setara kas 772,486 - - - - - - - 130 772,616 equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - bersih - - - - 1,047,109 704,971 268,929 12,324 - 2,033,333 receivables - net Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih - - - - 645,193 152,941 - - - 798,134 receivables - net Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha - bersih - - - - 103,799 35,223 13,347 7,955 - 160,324 receivables - net Tagihan anjak piutang - bersih - - - - 89,576 21,175 - - - 110,751 Factoring receivables - net

Piutang lain-lain - - - - - - - - 362,038 362,038 Other receivables Aset lain-lain - - - - - - - - 884 884 Other assets

Jumlah aset 772,486 - - - 1,885,677 914,310 282,276 20,279 363,052 4,238,080 Total assets LIABILITAS LIABILITIES Utang lain-lain dan Other payables and biaya akrual - - - - - - - - 240,029 240,029 accrued expenses Pinjaman yang diterima - bersih: Borrowings - net: - Rupiah - - - - 551,359 479,683 269,564 - - 1,300,606 Rupiah - - Dolar AS 236,522 193,080 96,540 - - - - - - 526,142 US Dollar - Utang obligasi - bersih - - - - 1,087,494 439,754 - 30,915 - 1,558,163 Bonds payables - net

Jumlah liabilitas 236,522 193,080 96,540 - 1,638,853 919,437 269,564 30,915 240,029 3,624,940 Total liabilities Jumlah selisih penilaian Total interest repricing bunga sebelum derivatif 535,964 (193,080) (96,540) - 246,824 (5,127) 12,712 (10,636) 123,023 613,140 gap before derivative Derivatif: Derivatives: - Cross currency swap 199,052 199,052 149,289 - (199,052) (199,052) (149,289) - - - Cross currency swap - - Interest rate swap 69,670 - - - (69,670) - - - - - Interest rate swap - Jumlah selisih bunga Total interest repricing setelah derivatif 804,686 5,972 52,749 - (21,898) (204,179) (136,577) (10,636) 123,023 613,140 gap after derivative

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu:

The table below shows the sensitivity of the Company’s net income to movement of interest rates as of 31 December 2019 and 2018:

Pengaruh terhadap laba bersih/

Impact to net income

Peningkatan/ Increase by

1%

Penurunan/ Decrease by

1%

31 Desember 2019 7,750 (7,750) 31 December 2019 31 Desember 2018 6,180 (6,180) 31 December 2018

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa perubahan tingkat suku bunga telah terjadi pada tanggal pelaporan dan telah diperhitungkan dalam perhitungan eksposur atas risiko tingkat suku bunga baik untuk instrumen keuangan derivatif maupun nonderivatif yang dimiliki pada tanggal tersebut.

The projection assumes that the change in interest rate had occured at the reporting date and had been applied to the exposure to interest rate risk for both derivative and non-derivative financial instruments.

Page 78: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/69-Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk Tabel dibawah ini mengikhtisarkan aset keuangan dan liabilitas keuangan Perseroan terhadap risiko nilai tukar mata uang asing.

The table below summarises the Company’s financial assets and liabilities exposure to foreign exchange rate risk.

Dolar AS/US Dollar

(dalam ribuan/in thousand) 2019 2018

ASET ASSETS Kas dan setara kas 4,890 2,924 Cash and cash equivalents Piutang sewa pembiayaan - bersih - 2,224 Finance leases receivables - net Piutang pembiayaan modal Working capital financing usaha - bersih - 1,070 receivables - net Jumlah aset 4,890 6,218 Total assets LIABILITAS LIABILITIES Utang lain - lain Other payables and dan akrual 4,843 3,189 accrued expenses Pinjaman yang diterima Borrowings - Pinjaman yang Borrowings - diterima - kotor 20,000 36,333 - gross - Pinjaman yang dilindung nilai (20,000) (33,333) Hedged borrowings - Pinjaman yang diterima - bersih - 3,000 Borrowings - net Jumlah liabilitas 4,843 6,189 Total liabilities

Bersih 47 29 Net Perseroan tidak memiliki eksposur aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing yang signifikan, sehingga perubahan nilai tukar mata uang asing tidak memiliki efek yang signifikan terhadap laba bersih Perseroan.

The Company has no significant exposure to financial assets and liabilities denominated in foreign currency, therefore movement in foreign exchange rate has no significant effect to the Company’s net income.

b. Risiko kredit b. Credit risk

Perseroan menghadapi risiko pembiayaan, terutama berasal dari ketidakmampuan nasabah untuk membayar kembali pembiayaan yang diberikan. Risiko ini terjadi jika kelayakan nasabah dan piutang pembiayaan tidak dikelola dengan baik. Perseroan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran untuk meminimalisasi risiko kredit.

The Company is exposed to credit risk mainly from the defaulting customers. Improper assessment on customer’s credit worthiness and collection management will trigger the credit risk. The Company applies prudent credit acceptance policies, perform ongoing credit portfolio monitoring as well as managing the collection of customer financing receivables in order to minimise the credit risk exposure.

Pengukuran risiko kredit Credit risk measurement

Estimasi terhadap eksposur kredit adalah proses yang kompleks dan memerlukan penggunaan model, dimana nilai dari suatu produk bervariasi tergantung dengan perubahan pada variabel-variabel pasar, arus kas masa depan dan rentang waktu. Penilaian risiko kredit atas suatu portofolio aset memerlukan estimasi-estimasi, seperti kemungkinan terjadinya wanprestasi, rasio kerugian dan korelasi wanprestasi antar rekanan.

The estimation of credit exposure is complex and requires the use of models, as the value of a product varies with changes in market variables, expected cash flows and the passage of time. The assessment of credit risk of a portfolio of assets entails further estimations as to the likelihood of defaults occurring, of the associated loss ratios and of default correlations between counterparties.

Page 79: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/70-Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Pengukuran risiko kredit (lanjutan) Credit risk measurement (continued)

Perseroan telah mengembangkan model untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit. Model peringkat dan skor ini digunakan untuk keseluruhan portofolio kredit utama dan membentuk basis untuk mengukur risiko wanprestasi. Dalam mengukur risiko kredit untuk kredit yang diberikan, Perseroan mempertimbangkan tiga komponen: (i) ‘probability of default’ (PD) klien atau counterpart atas liabilitas kontraktualnya; (ii) eksposur terkini pada rekanan dan kemungkinan perkembangan masa depan, yang akan digunakan Perseroan untuk mendapatkan ‘exposure at default’ (EAD) dan (iii) kemungkinan rasio pemulihan atas liabilitas yang telah wanprestasi (‘loss given default’) (LGD). Model ini ditelaah secara rutin untuk memonitor tingkat akurasi model, relatif terhadap kinerja aktual dan diubah jika diperlukan untuk mengoptimalisasi keefektivitasannya.

The Company has developed models to support the quantification of the credit risk. These rating and scoring models are in use for all key credit portfolios and form the basis for measuring default risks. In measuring credit risk of loans, the Company considers three components: (i) the ‘probability of default’ (PD) by the client or counterparty on its contractual obligations; (ii) current exposures to the counterparty and its likely future development, from which the Company derive the ‘exposure at default’ (EAD); and (iii) the likely recovery ratio on the defaulted obligations (the ‘loss given default’) (LGD). The models are reviewed regularly to monitor their robustness relative to actual performance and amended as necessary to optimise their effectiveness.

EAD dihitung berdasarkan jumlah terhutang yang Perseroan harapkan pada saat wanprestasi terjadi. LGD merupakan ekspektasi Perseroan atas besarnya kerugian dari suatu klaim pada saat wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentase kerugian per unit dari suatu eksposur. Loss given default biasanya bervariasi sesuai dengan tipe counterparty, jenis dan senioritas dari klaim dan ketersediaan agunan atau pendukung kredit lainnya.

EAD is based on the amounts the Company expect to be owed at the time of the default occur. LGD represents the Company’s expectation of the extent of loss on a claim should default occur. It is expressed as percentage loss per unit of exposure. Loss given default typically varies by the type of counterparty, type and seniority of claim and availability of collateral or other credit support.

Konsentrasi risiko aset keuangan Perseroan menerapkan berbagai kebijakan dan praktik untuk memitigasi risiko kredit. Praktik yang umum dilakukan adalah dengan meminta agunan. Perseroan menerapkan berbagai panduan atas jenis-jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit.

Concentration risk of financial assets The Company implements a range of policies and practices to mitigate credit risk. The most common practice to mitigate this risk is by requiring collateral. The Company implements guidelines on the acceptability of specific classes of collateral for credit risk mitigation.

Tabel berikut adalah eksposur maksimum Perseroan terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau pengembangan kredit lainnya dan konsentrasi risiko kredit yang dimiliki Perseroan:

The following table presents the Company’s maximum exposure to credit risk of on balance sheet financial instrument, without taking into account of any collateral held or other credit enhancement and risk concentration of the Company:

Page 80: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/71-Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Konsentrasi risiko aset keuangan (lanjutan) Risk concentrating of financial assets

(continued)

31 Desember/December 2019

Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration

Eksposur

maksimum/ Maximum exposure

Pertambangan/ Mining

Perkebunan/ Agro

Kehutanan/ Forestry

Konstruksi/ Construction

Lain-lain/ Others

Cash and Kas dan setara kas - - - - 968,846 968,846 cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan 1,444,088 203,808 358,176 220,394 21,707 2,248,173 receivables

Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen 5,693 36,721 1,446 - 28,329 72,189 receivables Piutang pembiayaan Working capital

modal usaha 24,942 8,446 1,242 17,360 15,120 67,110 financing receivables Tagihan anjak piutang 111,762 - - - - 111,762 Factoring receivables Piutang lain-lain - - - - 189,375 189,375 Other receivables Aset lain-lain - - - - 892 892 Other assets Jumlah 1,586,485 248,975 360,864 237,754 1,224,269 3,658,347 Total Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (117,646) impairment losses Jumlah - bersih 3,540,701 Total - net

31 Desember/December 2018

Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration

Eksposur

maksimum/ Maximum exposure

Pertambangan/ Mining

Perkebunan/ Agro

Kehutanan/ Forestry

Konstruksi/ Construction

Lain-lain/ Others

Cash and Kas dan setara kas - - - - 772,616 772,616 cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan 1,190,648 201,025 228,208 77,227 392,135 2,089,243 receivables Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen 16 - - - 802,479 802,495 receivables Piutang pembiayaan Working capital

modal usaha 63,555 33,897 1,873 16,376 69,054 184,755 financing receivables Tagihan anjak piutang - - - - 114,447 114,447 Factoring receivables Piutang lain-lain - - - - 387,038 387,038 Other receivables Aset derivatif - - - - 28,854 28,854 Derivative assets Aset lain-lain - - - - 884 884 Other assets Jumlah 1,254,219 234,922 230,081 93,603 2,567,507 4,380,332 Total

Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (113,398) impairment losses Jumlah - bersih 4,266,934 Total - net

Manajemen percaya akan kemampuannya untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum berdasarkan hal-hal sebagai berikut: - Perseroan telah membentuk penyisihan

kerugian penurunan nilai yang memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut berdasarkan data historis kerugian yang ada.

- Sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, pembiayaan modal usaha dantagihan anjak piutang, yang merupakan portofolio terbesar dilindungi dengan jaminan yang mencukupi.

Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Company based on the following: - The Company have provided sufficient

allowance for impairment losses to cover incurred losses arising from uncollectible receivables based on existing historical loss.

- Finance leases, consumer financing, working capital financing and factoring receivables which represent the biggest portfolio, are secured by sufficient collaterals.

Page 81: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/72-Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Berdasarkan kualitas aset keuangan Termasuk dalam sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen adalah pembiayaan berdasarkan perjanjian dengan PT United Tractors Tbk (“UT”) (lihat Catatan 26). Fasilitas tersebut terbagi atas risiko yang ditanggung oleh masing-masing pihak dengan kesepakatan bersama apabila pelanggan mengalami gagal bayar. Pada tanggal 31 Desember 2019, total pembiayaan dimana UT akan menanggung seluruh risiko kerugian dari kewajiban pelanggan adalah Rp 7.856 (2018: Rp 171.001).

Based on quality of financial assets Included in finance leases and consumer financing are financing receivables based on agreement with PT United Tractors Tbk (“UT”) (refer Note 26). Those facilities are divided into risk that will be addressed by each party in the event the customer defaulted. As at 31 December 2019, total financing for facility where UT will bear the whole risk of loss from unpaid customer obligation is Rp 7,856 (2018: Rp 171,001).

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas:

As at 31 December 2019 and 2018, credit risk exposure to financial assets are as follows:

31 Desember/December 2019 Belum jatuh Telah jatuh tempo atau tempo tidak mengalami tetapi tidak penurunan nilai/ mengalami Neither past penurunannilai/ Mengalami due nor Past due but penurunan nilai/ Jumlah/ Impaired not impaired Impaired Total

Kas dan setara kas 968,846 - - 968,846 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan receivables - Pertambangan 1,339,718 74,735 29,635 1,444,088 Mining - - Bukan pertambangan 751,335 28,212 24,538 804,085 Non-Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen receivables - Pertambangan 5,693 - - 5,693 Mining - - Bukan pertambangan 65,871 625 - 66,496 Non-Mining - Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha receivables - Pertambangan 1,187 - 23,755 24,942 Mining - - Bukan pertambangan 24,243 1,432 16,493 42,168 Non-Mining - Tagihan anjak piutang Factoring receivables - Pertambangan 106,863 3,189 1,710 111,762 Mining - - Bukan pertambangan - - - - Non-Mining - Piutang lain-lain 79,375 110,000 - 189,375 Other receivables Aset lain-lain 892 - - 892 Other assets Jumlah 3,344,023 218,193 96,131 3,658,347 Total Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai (117,646) impairment losses Jumlah-bersih 3,540,701 Total-net

31 Desember/December 2018 Belum jatuh Telah jatuh tempo atau tempo tidak mengalami tetapi tidak penurunan nilai/ mengalami Neither past penurunannilai/ Mengalami due nor Past due but penurunan nilai/ Jumlah/ Impaired not impaired Impaired Total

Kas dan setara kas 772,616 - - 772,616 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan receivables - Pertambangan 1,027,972 23,787 138,889 1,190,648 Mining - - Bukan pertambangan 847,832 21,317 29,446 898,595 Non-Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen receivables - Pertambangan - 16 - 16 Mining - - Bukan pertambangan 802,478 1 - 802,479 Non-Mining - Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha receivables - Pertambangan 10,784 26,856 25,915 63,555 Mining - - Bukan pertambangan 102,344 5,065 13,791 121,200 Non-Mining - Tagihan anjak piutang Factoring receivables - Pertambangan - - - - Mining - - Bukan pertambangan 107,605 - 6,842 114,447 Non-Mining - Piutang lain-lain 277,038 110,000 - 387,038 Other receivables Aset derivatif 28,854 - - 28,854 Derivative assets Aset lain-lain 884 - - 884 Other assets Jumlah 3,978,407 187,042 214,883 4,380,332 Total Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai (113,398) impairment losses Jumlah-bersih 4,266,934 Total-net

Page 82: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/73-Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Berdasarkan kualitas aset keuangan (lanjutan)

Based on quality of financial assets (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, rincian kualitas aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai berdasarkan pengelolaan internal sebagai berikut:

The quality of financial assets that are “neither past due nor impaired” as at 31 December 2019 and 2018 can be assessed by reference to the internal monitoring as follows:

31 Desember/December 2019 Pernah mengalami tunggakan/ Baik/ Has overdue Jumlah/ Good history Total

Kas dan setara kas 968,846 - 968,846 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan receivables - Pertambangan 1,074,027 265,691 1,339,718 Mining - - Bukan Pertambangan 644,710 106,625 751,335 Non-Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen receivables - Pertambangan - 5,693 5,693 Mining - - Bukan Pertambangan 65,871 - 65,871 Non-Mining - Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha receivables

- Pertambangan 1,187 - 1,187 Mining - - Bukan Pertambangan 24,243 - 24,243 Non-Mining - Tagihan anjak piutang Factoring receivables

- Pertambangan 106,863 - 106,863 Mining - - Bukan Pertambangan - - Non-Mining - Piutang lain-lain 79,375 - 79,375 Other receivables Aset lain-lain 892 - 892 Other assets

2,966,014 378,009 3,344,023

31 Desember/December 2018 Pernah mengalami tunggakan/ Baik/ Has overdue Jumlah/ Good history Total

Kas dan setara kas 772,616 - 772,616 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan receivables - Pertambangan 942,939 85,033 1,027,972 Mining - - Bukan Pertambangan 831,652 16,180 847,832 Non-Mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen receivables - Pertambangan - - - Mining - - Bukan Pertambangan 802,478 - 802,478 Non-Mining - Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha receivables

- Pertambangan 10,784 - 10,784 Mining - - Bukan Pertambangan 74,617 27,727 102,344 Non-Mining - Tagihan anjak piutang Factoring receivables

- Pertambangan - - - Mining - - Bukan Pertambangan 107,605 - 107,605 Non-Mining - Piutang lain-lain 277,038 - 277,038 Other receivables Aset derivatif 28,854 - 28,854 Derivative assets Aset lain-lain 884 - 884 Other assets

3,849,467 128,940 3,978,407

Penjelasan pembagian kualitas piutang pembiayaan/aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah:

Details for credit quality of financing receivables/financial assets that are “neither past due nor impaired” are as follows:

- Baik Terdapat keyakinan tinggi bahwa aset

seluruhnya dapat diterima kembali berdasarkan kondisi saat ini dan tidak terdapat permasalahan saat ini;

- Good There is a high likelihood of the assets

could be recovered in full based on current conditions and there is no immediate concern;

- Pernah mengalami tunggakan Piutang dalam kategori ini dianggap memiliki

kapasitas memadai untuk membayar bunga dan pokoknya. Namun terdapat pertimbangan terkait dengan kemampuan nasabah dalam melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo karena nasabah pernah mengalami keterlambatan pembayaran di masa lalu.

- Has overdue history This category is considered to have

adequate capacity to pay interest and principal. However, there is concern over the counterparty’s ability to make payment when due because of previous overdue experience.

Page 83: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/74-Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Berdasarkan kualitas aset keuangan (lanjutan)

Based on quality of financial assets (continued)

Analisis umur aset finansial yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Aging analysis of financial assets that are “past due but not impaired” on 31 December 2019 and 2018 is set out below:

31 Desember/December 2019

Lewat jatuh tempo/Overdue

1 - 30

hari/days 31 - 60 hari/days 61 - 90 hari/days > 90 hari/

days Jumlah/

Total

Piutang sewa pembiayaan Finance lease receivables - Pertambangan 72,613 2,122 - - 74,735 Mining - - Bukan pertambangan 25,775 2,437 - - 28,212 Non-mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen receivables - Pertambangan - - - - - Mining - - Bukan pertambangan 625 - - - 625 Non-mining - Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha receivables - Pertambangan - - - - - Mining - - Bukan pertambangan 1,432 - - - 1,432 Non-mining - Tagihan anjak piutang Factoring receivables - Pertambangan 3,189 - - - 3,189 Mining - - Bukan pertambangan - - - - - Non-mining - Piutang lain-lain Other receivables - Pertambangan - - - - - Mining - - Bukan pertambangan - - - 110,000 110,000 Non-mining - Eksposur maksimum 103,634 4,559 - 110,000 218,193 Maximum exposure

31 Desember/December 2018

Lewat jatuh tempo/Overdue

1 - 30

hari/days 31 - 60 hari/days 61 - 90 hari/days > 90 hari/

days Jumlah/

Total

Piutang sewa pembiayaan Finance lease receivables - Pertambangan 23,787 - - - 23,787 Mining - - Bukan pertambangan 20,955 362 - - 21,317 Non-mining - Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen receivables - Pertambangan - - 16 - 16 Mining - - Bukan pertambangan - - 1 - 1 Non-mining - Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha receivables - Pertambangan 26,856 - - - 26,856 Mining - - Bukan pertambangan 5,065 - - - 5,065 Non-mining - Piutang lain-lain Other receivables - Pertambangan - - - - - Mining - - Bukan pertambangan - - - 110,000 110,000 Non-mining - Eksposur maksimum 76,663 362 17 110,000 187,042 Maximum exposure

Page 84: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/75-Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Berdasarkan kualitas aset keuangan (lanjutan)

Based on quality of financial assets (continued)

Analisis kualitas piutang pembiayaan yang diberikan bedasarkan POJK No. 35/POJK.35/2018 tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

An analysis of financing receivables qualitybased on POJK No. 35/POJK.35/2018 on 31 December 2018 is set out below:

31 Desember/December 2019

Lancar/ Current

Dalam perhatian khusus/

Special mention Kurang lancar/ Substandard

Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Jumlah/Total

Piutang sewa Finance lease pembiayaan 2,535,416 12,396 829 311 - 2,548,952 receivables Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen 83,248 - - - - 83,248 receivables Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha 75,342 - 10,666 - - 86,008 receivables Tagihan anjak piutang 111,762 - - - - 111,762 Factoring receivables 2,805,768 12,396 11,495 311 - 2,829,970

31 Desember/December 2018

Lancar/ Current

Dalam perhatian khusus/

Special mention Kurang lancar/ Substandard

Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Jumlah/Total

Piutang sewa Finance lease pembiayaan 2,420,297 5,507 1,012 1,040 4,726 2,432,582 receivables Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen 881,785 4 1 - - 881,790 receivables Piutang pembiayaan Working capital financing modal usaha 228,194 - - - - 228,194 receivables Tagihan anjak piutang 145,949 - - - - 145,949 Factoring receivables 3,676,225 5,511 1,013 1,040 4,726 3,688,515

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas timbul jika Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Risiko likuiditas dapat juga berupa ketidaksesuaian atas jangka waktu sumber dana yang dimiliki dengan jangka waktu pembiayaan. Perseroan melakukan evaluasi dan menelaah struktur laporan posisi keuangan dan melakukan analisis serta pengukuran risiko likuiditas.

Liquidity risk arises in situations where the Company has difficulties in obtaining funding. Liquidity risk also arises from situations in which the Company has a mismatch between the maturity of its funding and the maturity of its consumer financing receivables. The Company evaluates and reviews its balance sheet structure, by analysing and measuring liquidity risk.

Page 85: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/76-Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko likuiditas (lanjutan) c. Liquidity risk (continued)

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas yang undiscounted pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

The maturity table below provide information about maturities on a contractual undiscounted cashflows of liabilities as of 31 December 2019 and 2018.

31 Desember/December 2019

Kurang dari satu tahun/ Less than one year

1 - 2 tahun/years

2 - 3 tahun/years

Lebih dari 3

tahun/ More than 3

years

Jumlah/

Total

LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman

yang diterima 989,072 650,818 183,224 - 1,823,114 Borrowings Utang lain-lain Other payables and dan biaya akrual 152,720 - - - 152,720 accrued expenses Utang obligasi 705,255 27,455 325,011 - 1,057,721 Bonds payable

Jumlah liabilitas 1,847,047 678,273 508,235 - 3,033,555 Total liabilities

Instrumen derivatif (3,542) 4,670 - - 1,128 Derivative instrument

31 Desember/December 2018

Kurang dari satu tahun/ Less than one year

1 - 2 tahun/years

2 - 3 tahun/years

Lebih dari 3

tahun/ More than 3

years

Jumlah/

Total

LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman

yang diterima 858,408 737,459 408,682 - 2,004,549 Borrowings Utang lain-lain Other payables and dan biaya akrual 240,029 - - - 240,029 accrued expenses Utang obligasi 1,339,410 466,561 1,125 31,748 1,838,844 Bonds payable

Jumlah liabilitas 2,437,847 1,204,020 409,807 31,748 4,083,422 Total liabilities

Instrumen derivatif (7,116) 372 3,169 - (3,575) Derivative instrument

d. Risiko permodalan d. Capital risk

Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada stakeholders lainnya dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).

The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.

Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbal hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman.

In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares to reduce debt.

Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Rasio ini dihitung dari pinjaman (termasuk utang obligasi dan Medium Term Notes) dibagi dengan jumlah modal. Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan.

Consistent with others in the industry, the Company monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as debt (including bonds payable and Medium Term Notes) divided by total capital. Total capital is calculated as ‘equity’ as shown in the statement of financial position.

Page 86: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/77-Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

d. Risiko permodalan (lanjutan) d. Capital risk (continued)

Berdasarkan peraturan yang berlaku, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari total modal.

Based on the prevailing regulation, the maximum gearing ratio is 10 times from total capital.

2019 2018

Pinjaman Debt - Pinjaman yang diterima 1,717,146 1,832,035 Borrowings - - Utang obligasi 971,000 1,561,000 Bonds payable - Jumlah pinjaman 2,688,146 3,393,035 Total debt

Jumlah modal 746,785 702,754 Total capital Gearing ratio 3.6 kali/times 4.8 kali/times Gearing ratio

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan e. Fair value of financial assets and liabilities

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hierarki nilai wajar sebagai berikut:

Financial assets and liabilities measured at fair value using the fair value hierarchy as follows:

a. Tingkat 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam

pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

a. Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active

markets for identical assets or liabilities;

b. Tingkat 2 Input selain harga kuotasian yang

termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan

b. Level 2 Inputs other than quoted prices included

within level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and

c. Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan

berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

c. Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are

not based on observable market data (unobservable inputs).

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar diukur dengan menggunakan hierarki nilai wajar sebagai berikut:

As at 31 December 2019 and 2018, financial assets and liabilities measured at fair value based on the following fair value hierarchy:

31 Desember/December 2019 Nilai tercatat/ Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/ Value Level1 Level 2 Level 3 Fair value

Liabilitas Liabilities Liabilitas derivatif 2,035 - 2,035 - 2,035 Derivative liabilities

31 Desember/December 2018 Nilai tercatat/ Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/ Value Level1 Level 2 Level 3 Fair value

Aset Assets Aset derivatif 28,854 - 28,854 - 28,854 Derivative assets

Page 87: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/78-Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

e. Fair value of financial assets and liabilities (continued)

Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tidak diukur dalam nilai wajar yang tersaji di laporan posisi keuangan Perseroan:

The table below sets out the carrying amounts and fair value of those financial instruments which are not measured at fair value on the Company’s statements of financial positions:

31 Desember/December 2019

Nilai tercatat/

Carrying value Nilai wajar/ Fair value

Aset keuangan: Financial assets: Kas dan setara kas 968,846 968,846 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan 2,248,173 2,039,592 receivables Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen 72,189 61,740 receivables Piutang pembiayaan Working capital financing usaha 67,110 60,785 receivables Tagihan anjak piutang 111,762 106,178 Factoring receivables Piutang lain-lain 189,375 149,503 Other receivables Aset lain-lain 892 682 Other assets Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Utang lain-lain dan Other payables and biaya akrual 152,720 152,720 accrued expenses Pinjaman yang diterima - bersih 1,711,336 1,733,042 Borrowings - net Utang obligasi - bersih 967,829 975,919 Bonds payable - net

31 Desember/December 2018

Nilai tercatat/

Carrying value Nilai wajar/ Fair value

Aset keuangan: Financial assets: Kas dan setara kas 772,616 772,616 Cash and cash equivalents Piutang sewa Finance lease pembiayaan - bersih 2,089,243 1,854,901 receivables - net Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih 802,495 738,371 receivables - net Piutang pembiayaan Working capital financing usaha - bersih 184,755 160,864 receivables - net Tagihan anjak piutang Factoring receivables

- bersih 114,447 101,891 - net Piutang lain-lain 362,038 281,640 Other receivables Aset lain-lain 884 673 Other assets Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Utang lain-lain dan Other payables and biaya akrual 240,029 240,029 accrued expenses Pinjaman yang diterima - bersih 1,826,748 1,731,284 Borrowings - net Utang obligasi - bersih 1,558,163 1,570,686 Bonds payable - net

Page 88: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/79-Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

e. Fair value of financial assets and liabilities (continued)

Kas dan setara kas Cash & cash equivalents

Estimasi nilai wajar dari kas dan setara kas dikarenakan jatuh temponya dibawah satu tahun, nilai tercatat merupakan perkiraan yang layak atas nilai wajarnya.

For estimated fair value of cash and cash equivalent, since the maturity is below one year, the carrying value is a reasonable approximation of fair value.

Piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, anjak piutang, dan pembiayaan modal usaha

Finance lease receivables, consumer financing receivables, factoring, and working capital financing receivables

Nilai wajar dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, anjak piutang, dan pembiayaan modal usaha diestimasi menggunakan diskonto arus kas, dengan mengacu pada rata-rata tertimbang dari tingkat suku bunga pasar yang diberikan Perseroan untuk aset keuangan yang memiliki karakteristik yang sama dengan aset keuangan tersebut pada tanggal laporan posisi keuangan (tingkat 3 - hierarki nilai wajar).

The fair value of finance lease receivables, consumer financing receivables, factoring, and working capital financing receivables are estimated by using discounted cash flows applying weighted average market rates offered by the Company at statements of financial position date for financial assets that have similar characteristics with the above mentioned financial assets (level 3 - fair value hierarchy).

Piutang lain-lain Other receivables

Termasuk di dalam piutang lain-lain adalah piutang karyawanyang nilai wajarnya dinilai menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan oleh Perseroan Grup Astra (level 3 - hierarki nilai wajar). Sehubungan dengan tagihan kepada BTN, nilai tercatat merupakan perkiraan atas nilai wajarnya berdasarkan kajian dari Direksi atas ketertagihan dari nasabah lain yang serupa yang diperoleh dari bank lain (tingkat 3 - hierarki nilai wajar).

Included in other receivables are employee loans which the fair value is estimated by using interest rate applied by Astra Group Company (level 3 - fair value hierarchy). For receivable from BTN, the carrying value approximate the fair value based on Directors’ assessment of similar past customers recoveries from other banks (level 3 - fair value hierarchy).

Utang obligasi dan pinjaman yang diterima Bonds payable and borrowings

Nilai wajar utang obligasi dan pinjaman yang diterima diestimasi menggunakan diskonto arus kas, dengan mengacu pada rata-rata tertimbang dari tingkat suku bunga pasar yang diberikan Perseroan untuk liabilitas keuangan yang memiliki karakteristik yang sama dengan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal laporan posisi keuangan (tingkat 3 - hierarki nilai wajar).

The fair value of bonds and borrowings is estimated by using discounted cash flows applying weighted average market rates offered by the Company at statements of financial position date for financial liabilities that have similar characteristics with the above mentioned financial liabilities (level 3 - fair value hierarchy).

Utang lain-lain dan biaya akrual Other payables and accrued expenses

Estimasi nilai wajar dari utang lain-lain dan biaya akrual dikarenakan jatuh temponya di bawah satu tahun, nilai tercatat merupakan perkiraan yang layak atas nilai wajarnya.

For estimated fair value of other payables and accrued expenses, since the maturity is below one year, the carrying value is a reasonable approximation of fair value.

Page 89: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/80-Page

24. LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN 24. BASIC AND DILUTIVE EARNINGS PER

SHARE

Laba per saham dasar

Basic earnings per share Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is calculated by dividing the net profit attributable to shareholders by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

2019 2018

Laba bersih yang tersedia Net profit attributable to bagi pemegang saham 51,795 42,105 shareholders

Rata-rata tertimbang saham Weighted average number biasa yang beredar(dalam of ordinary share on jutaan) (termasuk dana issue (in millions) (including setoran modal) 575 575 capital paid in advance) Laba per saham dasar Basic earnings per share (nilai penuh) 90 73 (full amount)

Laba per saham dilusian Diluted earnings per share

Dalam perhitungan laba bersih per saham dilusian jumlah rata-rata tertimbang jumlah yang beredar disesuaikan dengan asumsi bahwa semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif dikonversi.

Diluted earnings per share is calculated by adjusting the weighted average number of ordinary shares outstanding to assume conversion of all potential dilutive ordinary shares.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perseroan tidak memiliki potensi saham yang bersifat dilutif.

As at 31 December 2019 and 2018, the Company has no potential dilutive shares.

25. REKONSILIASI AKTIVITAS PENDANAAN BERSIH

25. NET FINANCING ACTIVITIES RECONCILIATION

Rekonsiliasi dari aktivitas pendanaan adalah

sebagai berikut: Reconciliation from financing activities are as

follows:

31 Desember/December 2019

Perubahan non kas/ Non-cash changes

Saldo awal/ Beginning

balance Arus kas/ Cashflow

Pergerakan valuta asing/ Movement of

foreign exchange *)

Pergerakan beban

transaksi/ Changes in transaction

cost

Saldo akhir/ Ending balance

Pinjaman yang diterima 1,826,748 (97,119) (17,770) (523) 1,711,336 Borrowings Utang obligasi 1,558,163 (592,603) - 2,269 967,829 Bond payables Total liabilities Jumlah liabilitas dari from financing aktivitas pendanaan 3,384,911 (689,722) (17,770) 1,746 2,679,165 activities

31 Desember/December 2018

Perubahan non kas/ Non-cash changes

Saldo awal/ Beginning

balance Arus kas/ Cashflow

Pergerakan valuta asing/ Movement of

foreign exchange *)

Pergerakan beban

transaksi/ Changes in transaction

cost

Saldo akhir/ Ending balance

Pinjaman yang diterima 794,007 1,002,512 34,848 (4,619) 1,826,748 Borrowings Utang obligasi 2,854,942 (1,301,000) - 4,221 1,558,163 Bond payables Medium Term Medium Term Notes 200,000 (200,000) - - - Notes

Total liabilities Jumlah liabilitas dari from financing aktivitas pendanaan 3,848,949 (498,488) 34,848 (398) 3,384,911 activities

*) Perseroan telah menerapkan kebijakan lindung nilai untuk

pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan memiliki tingkat suku bunga mengambang (lihat Catatan 10).

*) The Company has applied hedging policy to borrowings denominated in foreign currencies with floating interest rates (see Notes 10).

Page 90: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/81-Page

26. PERJANJIAN KERJASAMA 26. COOPERATION AGREEMENTS

PT Bank Permata Tbk (“Permata”) PT Bank Permata Tbk (“Permata”) Pada tanggal 25 Maret 2009, Perseroan mengadakan perjanjian Pelaksanaan Jasa Layanan Pengambilan Post and Dated Cheque (PDC) dengan Permata dan telah dilakukan perubahan perjanjian terakhir pada tanggal 4 April 2018. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapat penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 25 March 2009, the Company entered into a Post Date Cheque (PDC) Intake Service Agreement with Permata and its last amendment was on 4 April 2018. This agreement will expire if one of the party terminate this agreement through a written notification.

Pada tanggal 28 Mei 2009, Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama without recourse dengan Permata dan telah dilakukan perubahan perjanjian terakhir pada tanggal 27 April 2012. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapat penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 28 May 2009, the Company entered into a without recourse joint financing agreement with Permata and its last amendment was on 27 April 2012. This agreement will expire if one of the party terminate this agreement through a written notification.

Pada tanggal 28 Juni 2010, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama layanan produk perbankan berupa Virtual Account dengan Permata. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapat penghentian dari salah satu pihak secara tertulis. Pada tanggal 1 Mei 2013, Perseroan mengadakan Perjanjian Kerjasama Penggunaan Layanan Bank untuk melakukan Transaksi Pembayaran Masal dengan Permata. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapat penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 28 June 2010, the Company entered into Virtual Account Services agreement with Permata. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

On 1 May 2013, the Company entered into Mass

Payment Transactions with Permata. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

PT Komatsu Astra Finance (“KAF”) PT Komatsu Astra Finance (“KAF”) Pada tanggal 20 Juli 2010, Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama without recourse dengan KAF dan telah dilakukan perubahan perjanjian terakhir pada tanggal 15 Mei 2012. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 20 July 2010, the Company entered into a without recourse joint financing agreement with KAF and its last amendment was on 15 May 2012. This agreement will expire if one of the party terminate this agreement through a written notification.

PT United Tractos Tbk (“UT”)

Pada tanggal 7 Oktober 2013, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan UT untuk memberikan fasilitas pembiayaan alat berat yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G-LIBAS dan telah dilakukan perubahan perjanjian terakhir pada tanggal 26 Juli 2016. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

PT United Tractors Tbk (“UT”) On 7 October 2013, the Company entered into a cooperation agreement with UT to provide an interesting and competitive financing facility of heavy equipments in the form of G-LIBAS Facility and its last amendment was on 26 July 2016. This agreement will expire if one of the party terminate this agreement through a written notification.

Pada tanggal 11 April 2014, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan UT untuk memberikan fasilitas pembiayaan alat berat yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas New Generation dan telah dilakukan perubahan perjanjian terakhir pada tanggal 26 Juli 2016. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 11 April 2014, the Company entered into a cooperation agreement with UT to provide an interesting and competitive financing facility of heavy equipments in the form of New Generation and its last amendment was on 26 July 2016. This agreement will expire if one of the party terminate this agreement through a written notification.

Page 91: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/82-Page

26. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 26. COOPERATION AGREEMENTS (continued)

PT United Tractos Tbk (“UT”) (lanjutan) PT United Tractors Tbk (“UT”) (continued) Pada tanggal 11 Mei 2015, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan UT untuk memberikan fasilitas pembiayaan alat berat yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 500 dan telah dilakukan perubahan perjanjian terakhir pada tanggal 26 Juli 2016. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 11 May 2015, the Company entered into a cooperation agreement with UT to provide an interesting and competitive financing facility of heavy equipments in the form of G 500 Facility and its last amendment was on 26 July 2016. This agreement will expire if one of the party terminate this agreement through a written notification.

Pada tanggal 16 September 2015, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan UT untuk memberikan fasilitas pembiayaan alat berat yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 75 dan telah dilakukan perubahan dengan addendum pertama perjanjian pada tanggal 26 Juli 2016. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 16 September 2015, the Company entered into a cooperation agreement with UT to provide a appealing and competitive financing facility of heavy equipments in the form of G 75 Facility and its first amendment on 26 July 2016.This agreement will expire if one of the party terminate this agreement through a written notification.

Pada tanggal 23 Oktober 2015, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan UT untuk memberikan fasilitas pembiayaan alat berat yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 10 dan telah dilakukan perubahan dengan addendum pertama perjanjian pada tanggal 26 Juli 2016. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis. Pada tanggal 12 Mei 2016, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan UT untuk memberikan fasilitas pembiayaan alat berat yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 16. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 23 October 2015, the Company entered into a cooperation agreement with UT to provide an interesting and competitive financing facility of heavy equipments in the form of G 10 Facility and its first amendment on 26 July 2016. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

On 12 May 2016, the Company entered into a cooperation agreement with UT to provide an interesting and competitive financing facility of heavy equipments in the form of G 16 Facility. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

Pada tanggal 1 April 2019, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan UT untuk memberikan fasilitas pembiayaan alat berat kepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas UT-100. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

Pada tanggal 11 September 2019, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan UT untuk memberikan fasilitas pembiayaan suku cadang dan/atau layanan perbaikan dan pemeliharaan (purna jual) bagi pelanggan dalam bentuk Fasilitas Pembiayaan Product Support. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 1 April 2019, the Company entered into a cooperation agreement with UT to provide financing facility of heavy equipments in the form of UT-100 Facility. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification. On 11 September 2019, the Company entered into a cooperation agreement with UT to provide an interesting and competitive financing facility of spare part and/or maintenance service and after sales for customers in the form of Product Support Financing. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.

Page 92: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/83-Page

26. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 26. COOPERATION AGREEMENTS (continued)

PT Federal International Finance (“FIF”) PT Federal International Finance (“FIF”) Pada tanggal 31 Oktober 2013, Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama dengan FIF dan telah dilakukan perubahan perjanjian terakhir pada tanggal 9 Januari 2017. Perjanjian ini akan berakhir jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis. Porsi fasilitas pembiayaan yang akan diberikan untuk konsumen adalah 90% dari Perseroan dan 10% dari FIF.

On 31 October 2013, the Company entered into a joint financing agreement with FIF and its last amendment was on 9 January 2017. This agreement will expire if one of the party terminate this agreement through a written notification. The portion of financing facilities for the customer is 90% from the Company and 10% from FIF.

PT Serasi Autoraya PT Serasi Autoraya Pada tanggal 26 Januari 2010, Perseroan mengadakan kerjasama pengadaan sejumlah mobil untuk kebutuhan operasional maupun karyawan Perseroan dengan PT Serasi Autoraya. Perjanjian ini akan berakhir sesuai tanggal periode sewa yang tercantum dalam lampiran perjanjian.

On 26 January 2010, the Company entered into a procurement of cars for operational and employee needs with PT Serasi Autoraya. This agreement will expire if one of the party terminate this agreement through a written notification.

PT Surya Cakra Anugerah Nusantara

PT Surya Cakra Anugerah Nusantara

Pada tanggal 27 Maret 2018, Perseroan dan PT Surya Cakra Anugerah Nusantara telah menandatangani Sale and Purchase Agreement of Account Receivables. Melalui perjanjian ini, Perseroan mengalihkan/menjual piutangnya sebesar Rp 1.256.777 kepada PT Surya Cakra Anugerah Nusantara.

On 27 March 2018, the Company and PT Surya Cakra Anugerah Nusantara has entered into Sale and Purchase Agreement of account receivables. Through this agreement, the Company transfer/sold its Account Receiveables amounted Rp 1,256,777 to PT Surya Cakra Anugerah Nusantara.

PT Pamapersada Nusantara PT Pamapersada Nusantara

Pada tanggal 16 April 2019, Perseroan dan PT Pamapersada Nusantara telah menandatangani kesepakatan bersama dengan untuk memberikan fasilitas pembiayaan anjak piutang bagi pelanggan dalam bentuk Fasilitas Pembiayaan Factoring PAMA. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 16 April 2019, The Company has entered into a mutual agreement with PT Pamapersada Nusantara to offer factoring financing facility in the form of PAMA Factoring Facility. This agreement will expire if one of the party terminate this agreement through a written notification.

27. KASUS LITIGASI 27. LITIGATION CASE

Perseroan mengajukan gugatan hukum perdata yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 14 Maret 2017 dengan No. 154/PDT.G/2017/PN.JKT.PST, terkait dengan dana Perseroan sebesar Rp 110.000 pada salah satu bank nasional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (“Bank”) yang belum dapat ditarik kembali oleh Perseroan. Bank menginformasikan bahwa dana tersebut menjadi objek investigasi pihak yang berwenang terkait dugaan tindak pidana pemalsuan dan/atau tindak pidana pencucian uang.

The Company filed a civil claim at Central Jakarta District Court on 14 March 2017 with reference No. 154/PDT.G/2017/PN.JKT.PST, related to the Company’s funds amounting Rp 110,000 placed at a national bank listed on Indonesia Stock Exchange (the “Bank”), which cannot be withdrawn by the Company. The Bank informed that the funds become the object of investigation by the authorities on the alleged criminal offense of forgery and/or money laundering.

Page 93: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/84-Page

27. KASUS LITIGASI (lanjutan) 27. LITIGATION CASE (continued)

Berdasarkan gugatan tersebut, pada tanggal 12 September 2017, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan putusan nomor 154/PDT.G/2017/PN.JKT.PST yang mengatakan bahwa eksepsi dari Bank tidak dapat diterima serta gugatan Perseroan tidak dapat diterima.

Based on the civil claim, on 12 September 2017, the Central Jakarta District Court issued its verdict number 154/PDT.G/2017/PN.JKT.PS which declare that the exception from the Bank is not acceptable and also that the civil claim of the Company is also not acceptable.

Atas putusan tersebut, Bank telah mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta dan pada tanggal 7 Juni 2018, Pengadilan Tinggi Jakarta melalui putusan Nomor 170/PDT/2018/PT.DKI memutuskan untuk mengabulkan banding yang diajukan oleh Bank dan menegaskan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Based on the decision, the Bank filed an appeal to the High Court of Jakarta and on 7 June 2018, the High Court of Jakarta issued its verdict Number 170/PDT/2018/PT.DKI to accept the appeal from the Bank and reinforce/reaffirm the verdict of Central Jakarta District Court.

Bank mengajukan permohonan Kasasi atas putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tersebut yang telah diterima dan terdaftar di Mahkamah Agung pada tanggal 22 November 2018 dengan Reg. Nomor 3556 K/PDT/2018.

The Bank has filed cassation and has been accepted and registered in the Supreme Court dated 22 November 2018 with Registration Number 3556 K/PDT/2018.

Pada tanggal 24 April 2019, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan kasasi dari Bank dan gugatan Perseroan dinyatakan ditolak.

On 24 April 2019, the Supreme Court granted the Bank’s cassation request and the civil lawsuit from the Company is rejected.

Perseroan mengajukan permohonan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 3 Oktober 2019 berdasarkan Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor 70/Srt.Pdt.PK/2019/PN.Jkt.Pst. Jo. Nomor 154/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, upaya hukum ini masih dalam proses dan hasil atas Peninjauan Kembali masih belum diputuskan.

The Company has filed a judicial review to the Supreme Court of Republic of Indonesia on 3 October 2019 based on Deed of Judicial Review Request Number 70/Srt.Pdt.PK/2019/PN.Jkt.Pst. Jo. Number 154/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst. Up to the date of this financials statements, the legal process is still ongoing and the judicial review verdict has not been finalised yet.

Manajemen berpendapat bahwa informasi faktual yang penting belum dipertimbangkan dalam putusan Mahkamah Agung pada bulan April 2019 tersebut. Sehingga manajemen berpendapat bahwa klaim atas dana Perseroan masih sah.

Management believes that important factual information has not been considered in the Supreme Court decision in April 2019. As a result, management believes that the claim for the Company’s funds is valid.

28. SALING HAPUS 28. OFFSETTING

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tidak terdapat aset dan liabilitas keuangan yang saling hapus pada laporan posisi keuangan.

As at 31 December 2019 and 2018, there is no financial assets and liabilities that are subject to offsetting in the statement of financial position.

Perseroan memiliki pinjaman dan surat berharga yang diterbitkan yang dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dan piutang pembiayaan modal usaha (lihat Catatan 6 dan 7), yang menjadi subyek untuk memenuhi netting arrangements dan perjanjian serupa, yang tidak saling hapus pada laporan posisi keuangan.

The Company has borrowing and securities issued collaterised by fiduciary of consumer financing receivable and working capital (refer to Note 6 and 7), which are subject to enforceable netting arrangements and similar agreements that are not set off in the statement of financial position.

Page 94: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE · Anjak piutang 2j,2u,17d,20 11,151 2,109 Factoring ... Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman -5/85-Page

28. SALING HAPUS (lanjutan) 28. OFFSETTING (continued)

Perseroan memiliki aset dan liabilitas keuangan derivatif yang tunduk pada perjanjian induk untuk menyelesaikan secara neto, dimana perjanjian antara Perseroan dan pihak counterparty memperbolehkan penyelesaian neto atas aset dan liabilitas keuangan tersebut ketika kedua pihak memilih untuk menyelesaikan dengan dasar neto. Ketika kedua pihak tidak memilih untuk menyelesaikan secara neto, aset dan liabilitas keuangan diselesaikan dengan dasar bruto, akan tetapi masing-masing pihak dalam perjanjian induk mempunyai opsi untuk menyelesaikan jumlah-jumlah tersebut dengan dasar neto pada peristiwa di mana terjadi gagal bayar salah satu pihak.

The Company has derivative assets and liabilities that are subject to enforceable master netting arrangements whereas the agreement between the Company and the counterparty allows for net settlement of the relevant financial assets and liabilities when both elect to settle on a net basis. Otherwise, financial assets and liabilities will be settled on a gross basis. However, each party to the master netting agreement will have the option to settle such amount on a net basis in the event of default of the other party.

29. STANDAR AKUNTANSI BARU 29. NEW ACCOUNTING PRONOUNCEMENT

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan standar baru, amandemen dan interpretasi berikut, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2019 sebagai berikut :

The Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued the following new standards, amendments and interpretations, but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2019 as follows :

- PSAK 71 "Instrumen Keuangan"; - PSAK 72 "Pendapatan dari Kontrak dengan

Pelanggan"; - PSAK 73 “Sewa”; - Amendemen PSAK 15 "Investasi pada Entitas

Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama"; - Amandemen PSAK 62 “Kontrak asuransi- - Amandemen PSAK 71 “Instrumen Keuangan:

tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”; - Amandemen PSAK 1 “Penyajian Laporan

Keuangan”;

- SFAS 71 "Financial Instruments"; - SFAS 72 "Revenue from Contracts with

Customers"; - SFAS 73 “Leases”; - The amendments to SFAS 15 "Investments

in Associates and Joint Ventures: Long-term Interests in Associates and Joint Ventures"; - The amandements to SFAS 62 "Insurance

contract”; - The amendments to SFAS 71 “Financial

Instruments: Prepayment Features with Negative Compensation”; - Amendment to SFAS 1 “Presentation of

Financial Statement”; - Penyesuaian tahunan 2019 terhadap PSAK

“Penyajian Laporan Keuangan”; - ISAK 35 “Penyajian Laporan Keuangan Entitas

Berorientasi Nirlaba”; - PPSAK 13 “Pencabutan PSAK 45 Laporan

Keuangan Entitas Nirlaba”; dan - Amandemen PSAK 25 “Kebijakan Akuntansi,

Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”.

- Annual improvements 2019 to PSAK 1 “Presentation of Financial Statements”;

- ISAK 35 “Presentation of Non-Profit Oriented Entities Financial Statements”;

- PPSAK 13 Revocation of PSAK 45 Financial Reporting for Non-Profit Organisations; and

- Amendment to PSAK 25 “Accounting policies, changes in Accounting Estimates and Errors”.

Standar tersebut akan berlaku efektif pada 1 Januari 2020.

The above standards will be effective on 1 January 2020.

- PSAK 112 “Akuntansi Wakaf”; - Amendemen PSAK 22 “Kombinasi bisnis”.

- SFAS 112 ”Accounting for Endowments”; - Amendment to SFAS 22 “Business

Combination”. Standar tersebut akan berlaku efektif pada 1 Januari 2021.

The above standards will be effective on 1 January 2021.

Pada saat penerbitan laporan keuangan Perseroan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perseroan.

As at the authorisation date of these financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to the Company’s financial statements.