PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31...

53
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TBK Laporan Keuangan Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Mata Uang Indonesia)

Transcript of PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31...

Page 1: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TBK

Laporan KeuanganTanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010

Serta Untuk Periode Sembilan BulanYang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan BulanYang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010

(Mata Uang Indonesia)

Page 2: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

1

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN

30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 30 September 2011 31 Desember 2010

A S E T

ASET LANCARKas dan bank 2d,2e,2o,5 2.522.232.952 1.311.568.530Piutang usaha 2d,2f,2o,6

Pihak berelasi 2c,8 24.747.825.676 -Pihak ketiga 57.654.170.376 61.049.231.610

Piutang lain-lain – Pihak ketiga 2d,2f,7 70.917.308 2.339.734.264Persediaan 2g,9 84.423.352.222 149.931.252.295Uang muka pembelian 10 2.946.074.129 1.529.355.556Biaya dibayar di muka 2h,11 365.576.225 1.999.042.241Pajak dibayar di muka 15a - 687.144.697

Jumlah Aset Lancar 172.730.148.888 218.847.329.193

ASET TIDAK LANCARAset tetap – setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.652.352.930.421 pada tahun 2011 dan dan Rp 1.579.863.941.143 pada tahun 2010 serta penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 122.909.442.501 2i,2j,12 1.903.116.648.314 1.975.605.637.592

Taksiran tagihan pajak penghasilan 15e 4.559.284.928 5.879.760.864Bank yang dibatasi penggunaannya 2d,13 12.037.961.372 10.248.314.211Uang jaminan 2d 1.120.000.000 1.120.000.000

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.920.833.894.614 1.992.853.712.667

JUMLAH ASET 2.093.564.043.502 2.211.701.041.860

Page 3: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

2

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)

30 September 2011 Dan 31 Desember 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 30 September 2011 31 Desember 2010

LIABILITAS DAN DEFISIENSI MODALLIABILITAS JANGKA PENDEKHutang usaha 2d,14

Pihak ketiga 25.892.182.199 56.716.791.535Pihak berelasi 2c,8 55.680.561 19.109.340

Hutang pajak 15b 2.772.412.771 134.573.198Beban masih harus dibayar 2d,16 13.170.498.786 18.184.479.207Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh

tempo dalam waktu satu tahun: 2dLiabilitas jangka panjang 2k,17a - 107.892.000.000Kewajiban bunga ditangguhkan 17b - 64.888.727.978Hutang lain-lain 18 7.196.394.108 18.217.738.625

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 49.087.168.425 266.053.419.883

LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas jangka panjang – setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: 2d

Liabilitas jangka panjang 2k,17a 297.775.941.195 1.912.234.217.793Kewajiban bunga ditangguhkan 17b 65.172.964.388 249.068.068.275Hutang lain-lain 18 - 444.016.145.759

Liabilitas pajak tangguhan - bersih 2m,15d 176.015.965.489 172.756.403.821Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja

karyawan 2l,19 10.931.168.450 11.792.465.212Hutang kepada pihak berelasi 2c,2d,8 26.469.000.000 26.973.000.000

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 576.365.039.522 2.816.840.300.860

JUMLAH LIABILITAS 625.452.207.947 3.082.893.720.743

DEFISIENSI MODALModal saham - nilai nominal Seri A Rp 1.000

per saham dan Seri B Rp 395 per sahamModal dasar - 4.753.140.000 saham Seri A

dan 3.156.607.595 saham Seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh -

2.352.966.466 saham Seri A dan3.156.607.595 saham Seri B 20 3.599.826.466.025 1.540.860.000.025

Porsi ekuitas pinjaman konversi 2k,4,17a 2.820.839.831 2.820.839.831Defisit (2.134.535.470.301) (2.414.873.518.739)

Jumlah DEFISIENSI MODAL 1.468.111.835.555 (871.192.678.883)

JUMLAH LIABILITAS SETELAHDIKURANGI DEFISIENSI MODAL 2.093.564.043.502 2.211.701.041.860

Page 4: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

3

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan

Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30 September 2011 30 September 2010Catatan (Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

PENJUALAN BERSIH 2c,2n,8,21 252.383.156.234 298.772.700.194

BEBAN POKOK PENJUALAN 2c,2n,8,22 256.049.041.461 293.195.911.135

LABA (RUGI) KOTOR (3.665.885.227) 5.576.789.059

BEBAN USAHA 2n,23Penjualan dan distribusi 3.579.687.314 5.568.903.803Umum dan administrasi 61.972.066.013 37.138.164.628

Jumlah Beban Usaha 65.551.753.327 42.707.068.431

RUGI USAHA (69.217.638.554) (37.130.279.372)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2nLaba selisih kurs – bersih 2o 129.894.396.107 152.300.492.170Beban keuangan 2d,2k,24 (12.298.247.853) -Laba penjualan aset tetap 12 - 50.000.000Penghasilan bunga 200.931.945 11.307.131Beban bunga (12.047.611) (53.797.576)Beban pajak – bersih (20.672.685) (750.888.128)Rugi klaim asuransi 9 - (337.172.576)Untung penghapusan bunga ditangguhkan 235.043.202.245 -Lain-lain – bersih 7.686.513 287.911.775

Jumlah Penghasilan Lain-lain - Bersih 352.815.248.661 151.507.852.796

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN TANGGUHAN 283.597.610.107 114.377.573.424

BEBAN PAJAK PENGHASILANTANGGUHAN 2m,15d 3.259.561.669 46.195.357.771

LABA BERSIH - PERIODE BERJALAN 280.338.048.438 68.182.215.653

PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAINNYA - -

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF- PERIODE BERJALAN 280.338.048.438 68.182.215.653

LABA BERSIH PER SAHAM 2p 51 20

Page 5: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

4

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkLAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL

Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011Dengan Angka Perbandingan

Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Porsi Ekuitas JumlahModal Saham Pinjaman Konversi Defisit Defisiensi Modal

Tahun 2010Saldo 1 Januari 2010 1.540.860.000.025 - (2.351.800.549.009) (810.940.548.984)

Penyesuaian sehubungan dengan:Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55

(Revisi 2006) (lihat Catatan 2d dan 4) - - 17.191.269.050 17.191.269.050Pengakuan porsi ekuitas dari pinjaman konversi

(lihat Catatan 2k dan 4) - 2.820.839.831 - 2.820.839.831

Saldo 1 Januari 2010 – Setelah Penyesuaian 1.540.860.000.025 2.820.839.831 (2.334.609.279.959) (790.928.440.103)

Penghasilan komprehensif – periode berjalan (sembilan bulan) - - 68.182.215.653 68.182.215.653

Saldo 30 September 2010 1.540.860.000.025 2.820.839.831 (2.266.427.064.306) (722.746.224.450)

Tahun 2011Saldo 1 Januari 2011 1.540.860.000.025 2.820.839.831 (2.414.873.518.739) (871.192.678.883)

Modal ditempatkan & disetor dari restrukturisasi hutang II 2.058.966.466.000 - - 2.058.966.466.000Penghasilan komprehensif - periode berjalan(sembilan bulan) - - 280.338.048.438 280.338.048.438

Saldo 30 September 2011 3.599.826.466.025 2.820.839.831 (2.134.535.470.301) 1.468.111.835.555

Page 6: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

5

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkLAPORAN ARUS KAS

Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan

Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30 September 2011 30 September 2010

Catatan (Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 6,21 194.064.558.962 311.625.016.716

Pembayaran kas kepada pemasok, pegawai 2o,9,10dan untuk beban operasi lainnya 14,15b,22,23 (198.085.934.367) (302.587.386.449)

Pembayaran:Pajak 15 (905.305.620) (3.321.566.269)Bunga (12.047.611) (53.797.576)

Penerimaan:Pajak 15 2.205.108.870 6.365.859.328Penghasilan bunga 200.931.945 11.307.131Klaim asuransi dan lain-lain 7,23 1.045.762.754 2.307.097.725

Kas Bersih Diperoleh Dari (Untuk) Aktivitas Operasi (1.486.925.067) 14.346.530.606

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIHasil penjualan aset tetap 12 - 50.000.000Perolehan aset tetap 12 - (977.105.625)

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi - (927.105.625)

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (Pembayaran) hutang jangka pendek 18,2o 4.593.121.865 (15.674.584.391)Pembayaran untuk bank yang dibatasi

penggunaannya 13,2o (1.895.532.376) -

Kas Bersih Diperoleh Dari (Untuk) Aktivitas Pendanaan 2.697.589.489 (15.674.584.391)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 1.210.664.422 (2.255.159.410)

KAS DAN BANK AWAL PERIODE 1.311.568.530 2.793.242.440

KAS DAN BANK AKHIR PERIODE 2.522.232.952 538.083.030

Informasi tambahan arus kasAktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:Konversi Liabilitas Jangka Panjang menjadi Modal Disetor 1.630.567.000.000 -Konversi Hutang Lain-Lain menjadi Modal Disetor 428.399.466.000 -Penghapusan sebagian Kewajiban Bunga Ditangguhkan 235.043.202.245 -Selisih kurs yang belum terealisasi 7.460.494.088 -Reklasifikasi piutang lain-lain ke persediaan 1.500.000.000 -Beban keuangan karena dampak penerapan

PSAK No.50 & 55 (revisi 2006) (12.298.247.853) -Reklasifikasi uang muka peralatan ke aset tetap - 3.751.877.552Perolehan aset tetap melalui hutang - 156.755.819

Page 7: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6

1. INFORMASI UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 31 Agustus 1973 dalam lingkup Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 serta berdasarkan Akta Notaris Harsono Sutedjo, S.H., No. 35 yang kemudian diubah dengan Akta No. 1 tanggal 6 Januari 1975 dari Notaris yang sama. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA-5/26/21 tanggal 27 Januari 1975, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 45, Tambahan No. 420 tanggal 4 Juni 1976. Anggaran Dasar Perusahaan selanjutnya telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Wachid Hasyim, S.H., No. 96 tanggal 27 Juni 2008 untuk menyesuaikan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-59231.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 5 September 2008.

Perusahaan memulai aktivitas operasinya secara komersial pada tahun 1976 setelah memperoleh izin usaha industri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagaimana dinyatakan di dalam Surat Persetujuan tanggal 8 November 1973 yang kemudian diperbaharui dengan Surat Keputusan tanggal 16 Agustus 1995.

Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang industri kertas serta industri yang terkait dengan bidang tersebut. Perusahaan berkedudukan di Jalan Kedungdoro No. 60, Surabaya, dengan lokasi pabrik di Driyorejo, Gresik, Jawa Timur.

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan

Pada tanggal 23 Maret 1993, Perusahaan telah melakukan penawaran umum perdana saham Perusahaan kepada masyarakat sejumlah 20.000.000 saham melalui bursa efek di Indonesia dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan pada harga penawaran Rp 3.500 per saham.

Pada tahun 1994, Perusahaan membagikan saham bonus yang berasal dari agio saham sebesar Rp 50 miliar dan saldo laba sebesar Rp 6 miliar. Jumlah saham baru yang diterbitkan tersebut adalah sejumlah 56.000.000 saham.

Pada tahun 1996, Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I sejumlah 126.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, di mana setiap pemegang saham yang memiliki 4 (empat) saham lama berhak untuk membeli 3 (tiga) saham baru dengan harga penawaran Rp 3.000 per saham dan akan mendapatkan 1 (satu) waran yang diberikan secara cuma-cuma atau keseluruhan berjumlah 42.000.000 waran. Setiap 1 (satu) waran dapat dikonversi menjadi 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Konversi waran Perusahaan menjadi saham dapat dilakukan sejak tanggal 16 September 1996 dan akan berakhir pada tanggal 14 Maret 2001. Sampai dengan tanggal 14 Maret 2001, tidak ada waran yang dikonversikanmenjadi saham.

Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (dahulu meliputi Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya).

Efektif 1 Mei 2001, Perusahaan telah secara sukarela mengundurkan diri dari pencatatan di Bursa Efek Surabaya (voluntary delisting).

Page 8: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, Corporate Secretary dan Karyawan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisPresiden Komisaris : Zhang Hui Han SinduKomisaris : Cruz Herminigildo Jr JavierKomisaris Independen : Bing Hartono Poernomosidi

DireksiPresiden Direktur : YM. Kenny WailanduwDirektur : Any Indrawati

Imanuel Robert NajoanAntok HandokoAndre PramonoEffendy Wijaya

Jumlah keseluruhan gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 2.317.500.000 dan Rp 2.220.000.000.

Susunan Komite Audit pada tanggal laporan posisi keuangan terdiri dari:

Ketua : Bing Hartono PurnomosidiAnggota : Johan Tedjo Sujanto

: Lawrence Januar

Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan dijabat oleh Antok Handoko.

Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan memiliki masing-masing 1.139 orang karyawan tetap (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi antara lain Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sertaperaturan terkait yang diterbitkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) sepanjang tidak bertentangan dengan PSAK ataupun ISAK.

Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun atas dasar akrual. Dasar pengukuran yang digunakan di dalam laporan keuangan adalah biaya historis (historical cost basis), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lainnya sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.

Page 9: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

b. Penerapan atas Revisi dan Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru

Kebijakan akuntansi periode berjalan diterapkan secara konsisten dengan periode sebelumnya, kecuali untuk beberapa hal yang terkait dengan revisi dan terbitan baru dari PSAK dan ISAK yang telah disahkan oleh DSAK dan berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Beberapa dari PSAK dan ISAK tersebut, yang teridentifikasi terkait erat dengan pelaporan posisi dan kinerja keuangan Perusahaan, adalah:

i. PSAK No. 1 (Revisi 2009) tentang “Penyajian Laporan Keuangan” yang memperkenalkan konsep penghasilan komprehensif dan laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan PSAK ini, Perusahaan memiliki opsi untuk menyajikan laporan laba rugi komprehensif dan komponennya dalam satu atau dua laporan hasil usaha di mana Perusahaan telah memilih untuk menyajikan laporan laba rugi komprehensif dalam satu laporan.

ii. PSAK No. 2 (Revisi 2009) tentang “Laporan Arus Kas” yang memberikan tambahan panduan untuk mengklasifikasikan transaksi tertentu ke dalam bagian arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

iii. PSAK No. 3 (Revisi 2010) tentang “Laporan Keuangan Interim” yang mewajibkan perusahaan untuk menyajikan laporan posisi keuangan komparatif per akhir tahun buku terakhir. Sebelumnya, laporan posisi keuangan komparatif yang disajikan adalah laporan posisi keuangan periode interim yang sama.

iv. PSAK No. 5 (Revisi 2009) tentang “Segmen Operasi” yang mewajibkan adanya transparansi yang lebih besar dalam penyajian informasi segmen dengan lebih menekankan pada informasi segmen yang digunakan oleh manajemen (yaitu informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional). Dalam PSAK sebelumnya entitas harus menentukan segmen primer dan sekunder (baik segmen usaha maupun geografis) berdasarkan karakteristik dan sumber utama risiko dan imbalan Perusahaan.

v. PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” yang memberikan definisi yang lebih luas mengenai pihak yang berelasi dan pengungkapan yang diwajibkan dalam transaksi antar pihak yang berelasi.

vi. PSAK No. 8 (Revisi 2010) tentang “Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan” yang memberikan panduan kapan Perusahaan menyesuaikan laporan keuangan untuk peristiwa setelah periode pelaporan dan pengungkapan yang dibuat terkait dengan peristiwa tersebut.

vii. PSAK No. 19 (Revisi 2010) tentang “Aset Tak-berwujud” yang mewajibkan Perusahaan untuk mengestimasi apakah umur manfaat suatu aset tak-berwujud terbatas atau tidak terbatas. Jika terbatas, Perusahaan harus mengestimasi jangka waktu umur jumlah produksi atau unit serupa yang dihasilkan selama umur manfaat. Aset tak-berwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi sedangkan aset tak-berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas tidak diamortisasi, namun diwajibkan untuk diestimasi apakah terdapat indikasi penurunan nilai setiap periodenya. Sebelumnya, aset tak-berwujud tidak boleh melebihi 20 tahun.

viii. PSAK No. 23 (Revisi 2010) tentang “Pendapatan” yang mengatur secara lebih luas perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu.

ix. PSAK No. 25 (Revisi 2009) tentang “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” yang menentukan kriteria dalam pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, berikut dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan. PSAK ini dimaksudkan untuk meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding laporan keuangan.

Page 10: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

b. Penerapan atas Revisi dan Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru (lanjutan)

x. PSAK No. 48 (Revisi 2009) tentang “Penurunan Nilai Aset” yang memberikan tambahan panduan untuk mengidentifikasi unit penghasil kas, penentuan nilai pakai, penentuan kerugian penurunan nilai dari aset yang telah direvaluasi, perhitungan goodwill dan alokasi biaya penurunan nilai. Di samping itu, berdasarkan standar revisi ini, tidak dimungkinkan adanya pembalikan penurunan nilai goodwill.

xi. PSAK No. 57 (Revisi 2009) tentang “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” yang menghilangkan panduan terkait dengan provisi dan kontinjensi untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar.

xii. PSAK No. 58 (Revisi 2009) tentang “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” yang mengatur tentang akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual serta penyajian dan pengungkapan operasi yang dihentikan.

xiii. ISAK No. 9 tentang “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa” yang diterapkan atas setiap perubahan pengukuran terhadap liabilitas purna operasi, liabilitas restorasi dan liabilitas serupa yang merupakan hasil perubahan waktu estimasi atau jumlah arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi yang disyaratkan untuk menyelesaikan kewajiban atau perubahan tingkat diskonto.

xiv. ISAK No. 10 tentang “Program Loyalitas Pelanggan” yang memberikan interpretasi terhadap perlakuan akuntansi ketika entitas memberikan poin penghargaan kepada pelanggan.

Penerapan PSAK dan ISAK di atas tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap penyajian laporan keuangan Perusahaan.

c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu, baik orang ataupun entitas, yang merupakan pihak berelasi sebagaimana didefinisikan di dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Berdasarkan PSAK tersebut,

(1) Orang atau anggota keluarga terdekatnya dikatakan mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut:(i) memiliki pengendalian ataupun pengendalian bersama terhadap Perusahaan;(ii) memiliki pengaruh signifikan terhadap Perusahaan; atau(iii) merupakan personil manajemen kunci dari Perusahaan ataupun induk Perusahaan.

(2) Suatu entitas memiliki relasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu dari hal berikut ini:(i) entitas tersebut dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama;(ii) merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan (atau entitas asosiasi

atau ventura bersama tersebut merupakan anggota suatu kelompok usaha di mana Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha tersebut);

(iii) entitas tersebut dan Perusahaan adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;(iv) satu entitas merupakan ventura bersama dari Perusahaan dan entitas lain merupakan

entitas asosiasi dari Perusahaan;(v) entitas merupakan suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari

Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan, jika Perusahaan adalah penyelenggara program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan;

Page 11: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi (lanjutan)

(vi) entitas dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1) di atas;

(vii) orang yang diidentifikasi dalam angka (1)(i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau personil manajemen kunci dari entitas tersebut (atau entitas induk dari entitas).

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan di dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

d. Instrumen Keuangan

Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan secara prospektif PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“. Dampak penyesuaian signifikan yang timbul dari penerapan pertama kali PSAK tersebut dibebankan pada saldo laba (defisit) 1 Januari 2010 dan akun porsi ekuitas pinjaman konversi (lihat Catatan 2k dan 4). Padatanggal yang sama, sesuai dengan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 3, Perusahaan tidak lagi menerapkan PSAK No. 54 tentang ”Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah”.

Aset Keuangan

Sesuai dengan PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006), aset keuangan diakui apabila Perusahaan memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain.

Pada saat pengakuan awal, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value through profit and loss) (FVTPL), aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Biaya transaksi antara lain meliputi fee dan komisi yang dibayarkan kepada para agen, konsultan, pungutan wajib dari pihak regulator/bursa efek serta pajak dan bea yang dikenakan.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan dapat dikelompokan ke dalam 4 kategori berikut:

(i). Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) di mana aset tersebut diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu) untuk diukur pada kelompok ini.

Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya dan seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut, termasuk bunga dan dividen, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

(ii). Pinjaman yang diberikan dan piutang (loan and receivable) di mana merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika aset keuangan ini dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.

Page 12: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

d. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Aset Keuangan (lanjutan)

(iii). Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) yaitu aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika aset keuangan ini dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.

(iv).Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (available for sale) adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak dikelompokan ke dalam tiga kategori di atas. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar aset keuangan ini diakui secara langsung dalam ekuitas (kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar) sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat penghentian pengakuan, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui dengan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan yaitu tanggal di mana Perusahaan berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan.

Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Perusahaan telah, secara substansial, mengalihkan aset keuangan tersebut berikut dengan seluruh risiko dan manfaat yang terkait kepada entitas lain.

Liabilitas Keuangan

Perusahaan mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh akun liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.

Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Instrumen Ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.

Instrumen keuangan merupakan instrumen ekuitas, jika dan hanya jika, tidak terdapat liabilitaskontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain.

Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, sepanjang dapat diatribusikan secara langsung dengan transaksi ekuitas tersebut, dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi dengan manfaat pajak penghasilan yang terkait).

Page 13: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

d. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Saling Hapus Antar Aset dan Liabilitas Keuangan

Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, 1) Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Estimasi Nilai Wajar

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga kuotasi di pasar aktif yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.

Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan dapat menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang meliputi penggunaan transaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang mengerti, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi.

e. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya serta tidak dijadikan sebagai jaminan atas liabilitas dan pinjaman lainnya serta tidak dibatasi penggunaannya.

f. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan

Sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 2d), seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai. Dalam kaitannya dengan itu, pada setiap tanggal laporan posisi keuanganmanajemen mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai di mana:

i. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut disajikan setelah dikurangi penurunan nilai baik secara langsung maupun menggunakan pos penyisihan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugikomprehensif.

Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan individual, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif.

ii. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan (termasuk investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal), kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.

Page 14: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

f. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan (lanjutan)

iii. Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif tersebut adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan keuangan laba rugi komprehensif.

g. Persediaan

Sesuai dengan PSAK No. 14 (Revisi 2008) tentang ”Persediaan“, persediaan diukur berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya persediaan, yang meliputi seluruh pengeluaran yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini, dihitung dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method).

Penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan pada akhir periode untuk mengurangi nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi neto.

Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

h. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

i. Aset Tetap

Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang “Aset Tetap” dan menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya.

Aset tetap, kecuali hak atas tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan nilai (lihat Catatan 2j). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Biaya perolehan aset setara dengan nilai tunainya dan jika pembayaran untuk perolehan tersebut ditangguhkan melampaui jangka waktu kredit normal maka perbedaan antara nilai tunai dengan jumlah pembayarannya diakui sebagai beban bunga selama periode kredit.

Penyusutan dimulai sejak aset tersebut siap untuk digunakan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 20Mesin dan peralatan 20 - 30Peralatan dan perabot kantor 5Alat pengangkutan 5

Nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah pada setiap akhir periode laporan keuangan dan dilakukan penyesuaian secara prospektif, jika perlu

Page 15: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

i. Aset Tetap (lanjutan)

Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu yang berhubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Aset dalam penyelesaian meliputi akumulasi biaya pembelian aset tetap dan biaya-biaya lainnya yang terkait. Akumulasi biaya tersebut akan dipindahkan ke akun masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut secara substansial selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.

Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau tidak ada manfaat ekonomis di masa datang yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang muncul dari penghentian pengakuan aset tetap (diperhitungkan sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan hasil penjualan bersih) dimasukkan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.

j. Penurunan Nilai Aset Non-KeuanganPSAK No. 48 (Revisi 2009) tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menilai apakah terdapat indikasi aset non-keuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Perusahaan harus mengestimasikan jumlah terpulihkan (estimated recoverable amount) atas aset non-keuangan tersebut.

Bila jumlah tercatat suatu aset non-keuangan (atau unit penghasil kas) melebihi estimasi jumlah yang terpulihkan maka jumlah tersebut diturunkan ke jumlah yang terpulihkan tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai wajar aset (atau unit penghasil kas) dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Penurunan tersebut diakui sebagai rugi penurunan nilai dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

k. Pinjaman Konversi

Sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006) (lihat Catatan 2d), pinjaman konversi yang diterbitkan oleh Perusahaan merupakan instrumen keuangan majemuk (compound financial instrument) di mana instrumen tersebut mengandung komponen liabilitas dan ekuitas yang harus diklasifikasikan secara terpisah. Komponen liabilitas menimbulkan liabilitas keuangan bagi Perusahaan dan komponen ekuitas memberikan hak selama jangka waktu tertentu kepada pemegang instrumen, dalam bentuk opsi, untuk mengkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi saham Perusahaan dengan jumlah yang telah ditetapkan.

Pada saat penerbitan, Perusahaan akan terlebih dahulu menentukan nilai tercatat komponen liabilitas dengan mengukur nilai wajar liabilitas serupa yang tidak memiliki komponen ekuitas. Nilai wajar tersebut adalah nilai kini dari serangkaian arus kas di masa datang yang telah ditetapkan di dalam kontrak yang didiskonto pada suku bunga pasar pada saat itu atas instrumen-instrumen yang memiliki status kredit setara, menghasilkan arus kas yang secara substansial sama dan persyaratan yang sama, namun tidak memiliki opsi konversi.

Selanjutnya nilai tercatat komponen ekuitas (opsi konversi) ditetapkan dengan cara mengurangkan nilai wajar liabilitas keuangan dari nilai wajar instrumen keuangan tersebut secara keseluruhan.

Page 16: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

l. Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan

Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”, Perusahaan mengakui liabilitas imbalan pasti pasca kerja untuk karyawan yang dihitung berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003.

Perhitungan imbalan pasca kerja dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti pada laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

m. Pajak Penghasilan

Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak (deferred tax method) untuk menentukan taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”. PSAK tersebut mensyaratkan pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan atas pengaruh pajak di masa datang yang berasal dari perbedaan temporer (beda waktu) antara dasar pajak dan dasar pelaporan komersial dari aset dan liabilitas serta atas rugi fiskal kumulatif.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan danuntuk penjualan ekspor pada saat barang dikapalkan di mana pada saat itu seluruh kondisi sebagaimana disebutkan di dalam PSAK No. 23 (Revisi 2010) tentang ”Pendapatan” telah terpenuhi (di antaranya Perusahaan telah memindahkan seluruh risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pihak pelanggan).

Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).

o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keungan, aset dan liabilitas moneter dalammata uang asing dijabarkan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan.

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, kurs yang digunakan berdasarkan perhitungan rata-rata kurs beli dan jual uang kertas dan/atau kurs transaksi Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

Page 17: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)

30 September 2011 31 Desember 2010

Dolar Amerika Serikat 8.823 8.991Dolar Singapura 6.796 6.981Euro 11.956 11.956Yen (100) 11.524 11.029

p. Laba Per Saham

Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih selama periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan.

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan untuk perhitungan laba bersih per saham adalah masing-masing 5.509.574.061 saham dan 3.450.607.595 saham untuk masing-masing periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010.

q. Informasi Segmen

Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tentang “Segmen Operasi” untuk melaporkan informasi mengenai segmen operasi. Informasi mengenai segmen disusun dan dikelompokan sesuai dengan kebutuhan analisis manajemen yaitu berdasarkan tipe produk.

3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan liabilitas kontinjensi pada tiap-tiap akhir periode laporan keuangan. Pertimbangan dan estimasi yang digunakan dalam mempersiapkan laporan keuangan ditelaah secara berkala berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari kejadian-kejadian di masa depan yang mungkin terjadi. Namun, hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Ketidakpastian atas asumsi serta estimasi tersebut dapat menimbulkan hasil yang memerlukan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset atau liabilitas yang terpengaruh di masa depan.

Pertimbangan dan estimasi akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas adalah:

Taksiran Masa Manfaat dan Penyisihan Penurunan Nilai atas Aset Tetap

Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 30 September 2011, yang dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan nilai, adalah sebesar Rp 1.903.116.648.314 di mana sebagian besar meliputi kelompok mesin dan peralatan sebesar Rp 1.439.287.027.466 serta kelompok aset dalam penyelesaian sebesar Rp 415.803.180.000 (lihat Catatan 12). Kelompok mesin dan peralatan tersebut disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis antara 20 hingga 30 tahun (lihat Catatan 2i). Manajemen meyakini bahwa kisaran taksiran tersebut telah mencerminkan pola konsumsi manfaat ekonomis aset di masa depan. Adapun kelompok aset dalam penyelesaian termasuk dalam kategori aset tetap yang tidak disusutkan.

Page 18: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

Nilai residu, taksiran masa manfaat dan metode penyusutan dari seluruh aset tetap ditelaah pada setiap akhir periode laporan keuangan di mana seluruh perubahan tersebut (jika ada) akan mempengaruhi nilai tercatat aset dan besaran beban penyusutan pada masa depan.

Manakala terdapat indikasi bahwa nilai tercatat dari aset tetap tidak dapat terpulihkan dan kemudian terbukti demikian maka nilai tercatat akan diturunkan ke jumlah yang dapat terpulihkan tersebut dan rugi penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode yang bersangkutan. Nilai yang dapat terpulihkan merupakan nilai tertinggi antara nilai pakai aset atau nilai wajar aset setelah dikurangi dengan biaya untuk menjual aset tersebut (lihat Catatan 2j). Nilai pakai aset dihitung dengan cara mendiskontokan taksiran arus kas yang diharapkan dari aset, sedangkan nilai wajar aset ditetapkan berdasarkan hasil penilaian pihak independen.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Instrumen keuangan meliputi aset dan liabilitas keuangan. Ketika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut tidak dapat diperoleh dari pasar yang aktif, maka manajemen dapat menggunakan teknik-teknik penilaian, termasuk model diskonto atas arus kas (discounted cash flows model). Data masukan dalam menerapkan model ini diperoleh dari data pasar sepanjang dapat diobervasi (observable parameters) dan pertimbangan-pertimbangan lain seperti kinerja keuangan masa depan, profil risiko dan asumsi makroekonomi. Perubahan dalam pertimbangan dan asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi nilai tercatat dari instrumen keuangan. Penilaian terhadap instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 telah diungkapkan di dalam Catatan 25 atas laporan keuangan.

4. DAMPAK TRANSISI PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 DAN 55 (REVISI 2006)

Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan secara prospektif:

a. PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” yangberisi tentang persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.

b. PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yangmengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan serta kontrak pembelian dan penjualan item keuangan.

Kedua standar tersebut masing-masing menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.

c. Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 3 tentang “Pencabutan PSAK No. 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah”. PSAK No. 54 merupakan standar akuntansi keuangan dan pelaporan atas restrukturisasi utang-piutang bermasalah, baik dari sisi debitur maupun kreditur. Sehubungan dengan pencabutan PSAK No. 54 tersebut, Perusahaan telah menghitung kembali nilai kini dari arus kas masa depan dan hutang terkait dengan menggunakan tingkat bunga inkremental pada tanggal efektif PPSAK ini.

Dalam penerapan standar baru di atas, Perusahaan telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai “Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)“ yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 2009 serta ketentuan transisi di dalam PSAK dan PPSAK tersebut.

Page 19: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

4. DAMPAK TRANSISI PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 DAN 55 (REVISI 2006) (lanjutan)

Dampak transisi PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terhadap laporan keuangan pada tanggal 1 Januari 2010 diikhtisarkan sebagai berikut:

Nilai tercatat Penyesuaian Setelah Disesuaikan1 Januari 2010 Transisi 1 Januari 2010

LiabilitasLiabilitas Tidak LancarPinjaman jangka panjangTranche B – Obligasi konversi (lihat

Catatan 17a) 93.281.340.000 (3.761.119.775) 89.520.220.225Hutang jangka panjang lain-lain -

Alison Invesment Limited (lihatCatatan 18) 502.714.395.000 (17.191.269.050) 485.523.125.950

Liabilitas pajak tangguhan -bersih 169.318.646.479 940.279.944 170.258.926.423

Jumlah 765.314.381.479 (20.012.108.881) 745.302.272.598

EkuitasPorsi ekuitas pinjaman

konversi - 2.820.839.831 2.820.839.831Defisit (2.351.800.549.009) 17.191.269.050 (2.334.609.279.959)

Jumlah (2.351.800.549.009) 20.012.108.881 (2.331.788.440.128)

Penyesuaian transisi atas akun “Hutang Jangka Panjang Lain-lain“ berasal dari selisih nilai tercatat dengan estimasi nilai wajarnya. Sedangkan penyesuaian transisi atas akun “Obligasi Konversi“merupakan dampak pemisahan komponen liabilitas dan ekuitas atas pinjaman konversi (yang mencerminkan nilai wajar dari opsi konversi yang melekat pada liabilitas) ke dalam ekuitas (lihat Catatan 2k).

5. KAS DAN BANK

Akun ini terdiri dari:30 September 2011 31 Desember 2010

KasRupiah 209.080.078 168.931.325Dolar Amerika Serikat

($AS 3.351 pada tanggal 30 September2011 dan $AS 5.598 pada tanggal 31 Desember 2010) 29.567.902 50.335.394

Lain-lain 2.753.753 3.613.599Bank

RupiahPT Bank CIMB Niaga Tbk 43.100.251 42.859.890PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 178.966.888 505.218.253PT Bank Chinatrust Indonesia 2.993.824 3.397.803PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 1.000.000 -

Dolar Amerika SerikatPT Bank Mandiri (Persero) Tbk

($AS 227.981 pada tanggal 30 September2011 dan $AS 2.566 pada tanggal31 Desember 2010) 2.011.472.040 23.073.873

Page 20: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

5. KAS DAN BANK (lanjutan)30 September 2011 31 Desember 2010

PT Bank Chinatrust Indonesia ($AS 1.316 pada tanggal 30 September2011 dan $AS 52.998 pada tanggal31 Desember 2010) 11.614.774 476.503.220

PT Bank CIMB Niaga Tbk($AS 1.502 pada tanggal31 Desember 2010) - 13.503.852

PT Bank Resona Perdania ($AS 660 pada tanggal 30 September

2011 dan $AS 686 pada tanggal31 Desember 2010) 5.823.709 6.168.365

PT Bank Permata Tbk ($AS 284 pada tanggal 30 September

2011dan $AS 335 pada tanggal31 Desember 2010) 2.501.585 3.009.467

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk($AS 1.000 pada tanggal30 September 2011) 8.823.000 -

EuroPT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(€ 1.216 pada tanggal 30 September2011 dan € 1.251 pada tanggal31 Desember 2010) 14.535.148 14.953.489

Jumlah 2.522.232.952 1.311.568.530

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 tidak terdapat saldo bank yang ditempatkan pada pihak-pihak berelasi ataupun dalam bentuk deposito berjangka.

6. PIUTANG USAHA

Akun ini terdiri dari:30 September 2011 31 Desember 2010

Pihak berelasi (lihat Catatan 8)CV Dirgahayu Manufacturing Co.

($AS 2.348.051 dan Rp 3.230.338.229pada tanggal 30 September 2011) 23.947.190.437 -

PT. Andover E-Pulppaper Indonesia 800.635.239 -

24.747.825.676 -

Pihak ketiga Lokal

($AS 76.102 dan Rp 55.104.528.157pada tanggal 30 September 2011 dan Rp 59.471.892.995 pada tanggal31 Desember 2010) 55.775.971.692 59.471.892.995

Page 21: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

6. PIUTANG USAHA (lanjutan)30 September 2011 31 Desember 2010

Ekspor($AS 212.875 pada tanggal 30 September2011 serta $AS 125.404 dan € 37.624pada tanggal 31 Desember 2010) 1.878.198.684 1.577.338.615

57.654.170.376 61.049.231.610Jumlah piutang usaha 82.401.996.052 61.049.231.610

Rincian analisis umur dari piutang usaha adalah sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010Pihak berelasi

Belum jatuh tempo 2.524.190.774 -Telah jatuh tempo

1 - 30 hari 5.587.979.174 -31 - 60 hari 3.350.189.668 -Di atas 60 hari 13.285.466.060 -

Jumlah 24.747.825.676 -

Pihak ketiga Belum jatuh tempo 2.429.663.535 15.053.752.842Telah jatuh tempo

1 - 30 hari 2.500.968.782 10.985.773.94431 - 60 hari 26.559.658.752 28.773.818.412Di atas 60 hari 26.163.879.307 6.235.886.412

Jumlah 57.654.170.376 61.049.231.610

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010Rupiah 59.135.501.625 59.471.892.995Dolar Amerika Serikat ($AS 2.637.028 pada

tanggal 30 September 2011 dan $AS 125.404pada tanggal 31 Desember 2010) 23.266.494.427 1.127.504.397

Euro (€ 37.624 pada tanggal 31 Desember 2010) - 449.834.218

Jumlah 82.401.996.052 61.049.231.610

Pada tanggal 30 September 2011 terima reklasifikasi dari uang muka pelanggan ekspor sebesar Rp 20.688.260.761 (lihat Catatan 18).

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, seluruh saldo piutang usaha dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 17).Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas piutang usaha dan seluruh saldo piutang usaha tersebut dapat tertagih sehingga dengan demikian tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai.

Page 22: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

7. PIUTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA

Akun ini terdiri dari:

30 September 2011 31 Desember 2010Klaim asuransi (lihat Catatan 9) - 2.306.783.844Lain-lain 70.917.308 32.950.420

Jumlah 70.917.308 2.339.734.264

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas piutang lain-lain dan seluruh saldo piutang lain-lain tersebut dapat tertagih sehingga dengan demikian tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai.

8. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Perusahaan dalam kegiatan usahanya melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi transaksi penjualan, pembelian dan perolehan pinjaman.

Beberapa transaksi usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan melakukan penjualan kepada pihak-pihak berelasi dengan rincian berdasarkan nama, jumlah dan persentase terhadap jumlah penjualan bersih sebagai berikut:

30 September 2011 30 September 2010(Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

CV Dirgahayu Manufacturing Co. 33.852.457.183 14.462.927.588PT Andover E-Pulppaper Indonesia 727.189.136 23.390.814.773

Jumlah 34.579.646.319 37.853.742.361

% terhadap jumlah penjualan bersih 14% 12,7%

Seluruh saldo piutang yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun ”Piutang Usaha - Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan (lihat Catatan 6).

b. Perusahaan melakukan pembelian bahan pembantu tertentu dari CV Dirgahayu Manufacturing Co. dengan nilai pembelian sebesar Rp 34.992.000 dan Rp 65.610.000, masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010. Nilai tersebut adalah sekitar 2,1% dan 1,85% masing-masing dari jumlah pembelian sejenis selama periode yang bersangkutan.

c. Perusahaan juga melakukan pembelian bahan pembantu tertentu dari PT Intan Ustrix dengan nilai pembelian sebesar Rp 66.850.857 dan Rp 88.737.120 untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010. Nilai tersebut adalah sekitar 4,0% dan 2,51% dari jumlah pembelian sejenis selama periode yang bersangkutan.

d. Presiden Direktur, beberapa direktur, pemegang saham Perusahaan dan beberapa pihak berelasilainnya telah memberikan jaminan dan jaminan pribadi untuk menjamin pinjaman jangka panjang Perusahaan (lihat Catatan 17).

Page 23: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

8. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Selain itu, Perusahaan memperoleh pinjaman dari Tirtomulyadi Sulistyo yang merupakan setoran modal kerja sebesar $AS 3.000.000 terkait dengan bagian dari setoran kas pemegang saham sebagaimana ditentukan di dalam restrukturisasi pinjaman Tranche C - konversi hutang ke saham (lihat Catatan 17). Pinjaman tersebut tidak dikenai bunga, tanpa jaminan dan dapat dibayarkan sewaktu-waktu (repayable on demand). Saldo dari pinjaman tersebut pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 yang seluruhnya disajikan sebagai akun “Hutang Kepada Pihak Berelasi” masing-masing adalah sebesar Rp 26.469.000.000 dan Rp 26.973.000.000 atau mencerminkan sekitar 4,23% dan 0,87% dari jumlah liabilitas.

Ikhtisar sifat hubungan antara Perusahan dengan pihak-pihak berelasi di atas adalah sebagai berikut:

Pihak Berelasi Sifat HubunganPT Andover E-Pulppaper Indonesia Berada di bawah pengendalian pemegang

saham dan/atau anggota keluarga dekat pemegang saham dan/atau manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

CV Dirgahayu Manufacturing Co.PT Intan UstrixPT Bahana Buana BoxPT Surya Indoalgas

Berada di bawah pengendalian pemegang saham dan/atau manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan

Tirtomulyadi SulistyoRasmachahjana SulistyoZhang Hui Han Sindu

Manajemen kunci (lihat Catatan 1c)

PT Intan Teguh SejatiPT Pardika AnarawataPT Tirta Banyu Sangka

Pemegang saham Perusahaan

9. PERSEDIAAN

Akun persediaan terdiri dari:30 September 2011 31 Desember 2010

Barang jadi 24.500.260.601 52.169.084.266Bahan baku 17.812.734.430 54.239.570.055Bahan pembantu 42.110.357.191 43.522.597.974

Jumlah 84.423.352.222 149.931.252.295

Pada tahun 2010, Perusahaan mengalami bencana kebanjiran yang mengakibatkan sebagian persediaan barang jadi mengalami kerusakan. Perusahaan telah mengajukan klaim asuransi kepada pihak PT Asuransi Wahana Tata terkait dengan hal ini dengan rincian sebagai berikut:

Kerugian menurut PerusahaanPersediaan Rp 6.196.734.507Prasarana 9.762.441

Jumlah 6.206.496.948

Kerugian yang tidak ditanggung oleh pihak asuransi (1.548.732.757)

Kerugian menurut pihak asuransi 4.657.764.191

Page 24: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

9. PERSEDIAAN (lanjutan)

Persediaan dibeli kembali (1.270.000.000)Klaim asuransi yang telah dibayar (1.080.980.347)

Piutang klaim asuransi pada tanggal 31 Desember 2010 (lihat Catatan 7) Rp 2.306.783.844

Persediaan dibeli kembali (1.500.000.000)Klaim asuransi yang telah dibayar (806.783.844)

Piutang klaim asuransi pada tanggal 30 September 2011 (lihat Catatan 7) Rp -

Pada tahun 2010, perusahaan mengalami dua kali terjadi banjir di pabrik, yaitu pada bulan Maret dan Oktober 2010. Pada tanggal 30 Juni 2010, kerugian yang tidak ditanggung oleh pihak asuransi sebesar Rp 337.172.576 disajikan sebagai “Penghasilan (Beban) Lain-lain pada akun “Rugi klaim asuransi” pada laporan laba – rugi.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan pada tanggal30 September 2011 dan 31 Desember 2010, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai persediaan.

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, persediaan telah diasuransikan terhadap seluruh risiko yang menyebabkan kerusakan dengan nilai pertanggungan sebesar $AS 8.500.000. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi risiko kerugian yang mungkin timbul atas persediaan.

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 17).

10. UANG MUKA PEMBELIAN

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, akun ini merupakan uang muka pembelian bahan baku dan suku cadang yang telah dibayarkan kepada pihak ketiga dengan saldo masing-masing sebesar Rp 2.946.074.129 dan Rp 1.529.355.556.

11. BIAYA DIBAYAR DI MUKA

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, akun ini seluruhnya merupakan asuransi dibayar di muka masing-masing dengan saldo sebesar Rp 365.576.225 dan Rp 1.999.042.241.

12. ASET TETAP

Mutasi dan rincian aset tetap adalah sebagai berikut:

30 September2011 (Sembilan Bulan)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya PerolehanHak atas tanah 40.980.322.355 - - 40.980.322.355Bangunan dan prasarana 39.913.529.745 - - 39.913.529.745Mesin dan peralatan 3.049.151.519.156 - - 3.049.151.519.156Perabot dan peralatan kantor 5.911.706.821 - - 5.911.706.821Alat pengangkutan 3.709.320.658 - - 3.709.320.658

Sub-Jumlah 3.139.666.398.735 - - 3.139.666.398.735

Page 25: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

12. ASET TETAP (lanjutan)

30 September2011 (Sembilan Bulan)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Aset dalam penyelesaian 538.712.622.501 - - 538.712.622.501

Jumlah Biaya Perolehan 3.678.379.021.236 - - 3.678.379.021.236

Akumulasi PenyusutanBangunan dan prasarana 32.930.947.779 544.658.674 - 33.475.606.453Mesin dan peralatan 1.538.156.069.054 71.708.422.636 - 1.609.864.491.690Perabot dan peralatan kantor 5.067.603.652 235.907.968 - 5.303.511.620Alat pengangkutan 3.709.320.658 - - 3.709.320.658

Jumlah Akumulasi Penyusutan 1.579.863.941.143 72.488.989.278 - 1.652.352.930.421

Penyisihan Penurunan NilaiAset dalam penyelesaian 122.909.442.501 - - 122.909.442.501

Nilai Buku 1.975.605.637.592 1.903.116.648.314

31 Desember 2010 (Satu Tahun)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya PerolehanHak atas tanah 40.980.322.355 - - 40.980.322.355Bangunan dan prasarana 39.913.529.745 - - 39.913.529.745Mesin dan peralatan 3.044.422.535.978 4.728.983.178 - 3.049.151.519.156Perabot dan peralatan kantor 5.668.956.250 242.750.571 - 5.911.706.821Alat pengangkutan 3.756.620.658 - 47.300.000 3.709.320.658

Sub-Jumlah 3.134.741.964.986 4.971.733.749 47.300.000 3.139.666.398.735

Aset dalam penyelesaian 538.712.622.501 - - 538.712.622.501

Jumlah Biaya Perolehan 3.673.454.587.487 4.971.733.749 47.300.000 3.678.379.021.236

Akumulasi PenyusutanBangunan dan prasarana 32.184.935.978 746.011.801 - 32.930.947.779Mesin dan peralatan 1.442.626.987.499 95.529.081.555 - 1.538.156.069.054Perabot dan peralatan kantor 4.780.585.429 287.018.223 - 5.067.603.652Alat pengangkutan 3.756.620.658 - 47.300.000 3.709.320.658

Jumlah Akumulasi Penyusutan 1.483.349.129.564 96.562.111.579 47.300.000 1.579.863.941.143

Penyisihan Penurunan NilaiAset dalam penyelesaian - 122.909.442.501 - 122.909.442.501

Nilai Buku 2.190.105.457.923 1.975.605.637.592

Saldo aset dalam penyelesaian pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, seluruhnyamerupakan akumulasi biaya dalam rangka instalasi mesin kertas X (sepuluh). Aset dalam penyelesaian mencakup juga bangunan beserta prasarana terkait mesin kertas X tersebut, yang sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan masih belum memiliki nilai tercatat karena pembangunannya belum dimulai.

Page 26: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

12. ASET TETAP (lanjutan)

Sampai dengan tanggal 30 September 2011, persentase nilai tercatat mesin X tersebut terhadap keseluruhan nilai bila mesin tersebut dalam kondisi selesai dipasang adalah sekitar 83%, yang menurut pendapat manajemen, pada awalnya, diharapkan akan dapat diselesaikan pada tahun 2013. Sehubungan dengan dampak lanjutan dari krisis keuangan global pada tahun 2008-2009 yang berujung pada kebijakan pengetatan likuiditas dan arus kas dalam rangka memprioritaskan pada kebutuhan modal kerja, maka Perusahaan untuk sementara telah menghentikan pelaksanaan pekerjaan penyelesaian mesin tersebut.

Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan penelaahan atas seluruh nilai aset tetapnya dengan menggunakan laporan penilai independen KJPP Hari Utomo & Rekan tanggal 3 Maret 2011.Berdasarkan hasil penilaian tersebut nilai wajar aset tetap Perusahaan telah melampaui nilai tercatatnya kecuali untuk aset dalam penyelesaian.

Ringkasan perbandingan penilaian untuk aset dalam penyelesaian tersebut adalah sebagai berikut:

2010

Nilai tercatat Rp 538.712.622.501Nilai wajar Rp 415.803.180.000

Selisih Rp 122.909.442.501

Sehubungan dengan hal itu, manajemen telah menetapkan penyisihan untuk penurunan nilai atas aset dalam penyelesaian berdasarkan perbandingan nilai tersebut.

Beban penyusutan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 30 September 2010 dibebankan pada operasi sebagai berikut:

30 September 2011 30 September 2010(Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

Beban pokok pabrikasi (lihat Catatan 22) 17.173.345.167 41.233.438.895Beban usaha (lihat Catatan 23) 55.315.644.111 31.168.542.749

Jumlah 72.488.989.278 72.401.981.644

Untuk beban penyusutan mesin dan peralatan ke beban pokok produksi dialokasikan berdasarkan realisasi kuantitas produksi dibandingkan dengan kapasitas normal.

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, aset tetap selain aset dalam penyelesaian digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 17).

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, sertifikat hak atas tanah adalah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2018sampai dengan tahun 2030. Manajemen berkeyakinan bahwa sertifikat HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Pengurangan aset tetap pada tahun 2010 berasal dari penjualan aset dengan rincian sebagai berikut:

Harga jual 50.000.000Nilai tercatat -

Laba penjualan aset tetap 50.000.000

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, aset tetap berupa bangunan dan mesin telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar $AS 169.555.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap.

Page 27: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

12. ASET TETAP (lanjutan)

Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, selain yang disebutkan di atas.

13. BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, akun ini merupakan saldo bank yang dibatasi penggunaannya yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, pihak ketiga, terkait dengan jaminan pembayaran (bank garansi) atas tagihan dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Fasilitas ini berlaku sejak tanggal 1 Juli 2010 sampai dengan 30 April 2012 dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 4.500.000.000 dan $AS 854.354 serta Rp 3.780.000.000 dan $AS 719.421.

14. HUTANG USAHA

Akun ini terdiri dari hutang yang timbul dari transaksi pembelian bahan baku dan bahan pembantu, baik impor maupun lokal, dengan rincian sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010Pihak ketiga

Lokal 21.340.719.276 24.612.724.398Impor 4.551.462.923 32.104.067.137

Sub-jumlah 25.892.182.199 56.716.791.535

Pihak berelasi (lihat Catatan 8)PT Intan Ustrix 55.680.561 19.109.340

Jumlah 25.947.862.760 56.735.900.875

Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010Belum jatuh tempo 9.496.895.962 19.190.159.313Telah jatuh tempo

1 - 30 hari - 4.422.847.72031 - 60 hari 1.841.686.859 4.672.521.759Di atas 60 hari 14.609.279.939 28.450.372.083

Jumlah 25.947.862.760 56.735.900.875

Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010Dolar Amerika Serikat

($AS 996.498 pada tanggal 30 September2011 dan $AS 4.489.918 pada tanggal 31 Desember 2010) 8.792.101.412 40.368.850.490

Rupiah 17.103.154.948 16.353.129.030

Page 28: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

14. HUTANG USAHA (lanjutan)30 September 2011 31 Desember 2010

Yen (¥ 126.225 pada tanggal 31 Desember 2010) - 13.921.355Euro (€ 4.400 pada tanggal 30 September 2011) 52.606.400 -

Jumlah 25.947.862.760 56.735.900.875

Tidak ada jaminan kredit yang diberikan oleh Perusahaan sehubungan dengan saldo hutang usaha.

15. PERPAJAKAN

a. Pajak Dibayar di Muka

Pada tanggal 31 Desember 2010, akun ini merupakan saldo Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka yang dapat dikompensasikan ke masa pajak berikutnya.

b. Hutang Pajak

Akun ini terdiri dari:30 September 2011 31 Desember 2010

Pajak Penghasilan:Pasal 4 (2) 23.340.000 11.670.000Pasal 21 109.772.863 108.953.328Pasal 22 24.360.576 13.672.799Pasal 23 6.359.470 277.071

Pajak Pertambahan Nilai 2.608.579.862 -

Jumlah 2.772.412.771 134.573.198

c. Beban Pajak Penghasilan Badan

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan tangguhan seperti disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 30 September 2010 dengan taksiran rugi fiskal masing-masing adalah sebagai berikut:

30 September 2011 30 September 2010(Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

Laba sebelum beban pajak penghasilan tangguhan 283.597.610.107 114.377.573.424

Beda temporerPenyusutan aset tetap 22.466.393.035 22.979.583.812Beban keuangan (terkait dengan PSAK

No. 50 dan 55) 12.298.247.853 -Penyisihan atas imbalan kerja karyawan 519.555.036 -Pembayaran atas imbalan kerja karyawan (1.380.851.798) -Rugi selisih kurs (terkait dengan PSAK

No. 50 dan 55) 492.903.892 -

Beda permanenBeban pajak 517.088.899 1.237.664.465Kesejahteraan karyawan 296.315.331 231.664.868Sumbangan, jamuan dan representasi 28.875.000 38.958.200

Page 29: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

15. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Beban Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)

30 September 2011 30 September 2010(Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final (200.931.945) (11.307.131)

Laba selisih kurs (119.809.536) -Untung penghapusan bunga ditangguhkan (235.043.202.245) -

Taksiran laba fiskal – periode berjalan 83.472.193.629 138.854.137.638

Akumulasi rugi fiskal awal periode (304.073.824.437) (467.498.054.919)

Penyesuaian rugi fiskal (36.037.698.935) 68.906.877.260

Akumulasi rugi fiskal akhir periode (256.639.329.743) (259.737.040.021)

d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan

Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan terdiri dari:

30 September 2011 (Sembilan Bulan)

PajakTangguhan Pajak

yang Dibebankan TangguhanLangsung yang Dibebankan

Manfaat (Beban) Pada Ekuitas LangsungSaldo Pajak Tangguhan Atas Pinjaman Pada Ekuitas Saldo

1 Januari 2011 Periode Berjalan Konversi di Saldo Defisit 30 September 2011

Aset pajak tangguhanAkumulasi rugi fiskal 76.018.456.109 (11.858.623.673) - - 64.159.832.436Liabilitas diestimasi atas

imbalan kerja karyawan 2.948.116.303 (215.324.190) - - 2.732.792.113Penyisihan penurunan nilai

persediaan 720.577.972 - - - 720.577.972Rugi penurunan nilai aset

dalam penyelesaian 30.727.360.625 - - - 30.727.360.625Liabilitas pajak tangguhanNilai wajar instrumen keuangan (3.773.230.238) 3.197.787.935 - - (575.442.300)Aset tetap (279.397.684.594) 5.616.598.259 - - (273.781.086.335)

Liabilitas Pajak Tangguhan- Bersih 172.756.403.821 (3.259.561.669) - - 176.015.965.489

Page 30: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

15. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan

31 Desember 2010 (Satu Tahun)

PajakTangguhan Pajak

yang Dikreditkan Tangguhan(Dibebankan) yang Dikreditkan

Langsung (Dibebankan)Manfaat (Beban) Pada Ekuitas Langsung Saldo

Saldo Pajak Tangguhan Atas Pinjaman Pada Ekuitas 31 Desember1 Januari 2010 Tahun Berjalan Konversi di Saldo Defisit 2010

Aset pajak tangguhanAkumulasi rugi fiskal 116.874.513.730 (40.856.057.621) - - 76.018.456.109Liabilitas diestimasi atas

imbalan kerja karyawan 2.820.644.302 127.472.001 - - 2.948.116.303Penyisihan penurunan nilai

persediaan 147.273.569 573.304.403 - - 720.577.972Rugi penurunan nilai aset

dalam penyelesaian - 30.727.360.625 - - 30.727.360.625

Liabilitas pajak tangguhanNilai wajar instrumen keuangan - 1.464.866.969 (940.279.944) (4.297.817.263) (3.773.230.238)Aset tetap (289.161.078.080) 9.763.393.486 - - (279.397.684.594)

Liabilitas Pajak Tangguhan- Bersih 169.318.646.479 1.800.339.863 (940.279.944) (4.297.817.263) 172.756.403.821

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan tangguhan dikalikan dengan tarif pajak maksimum yang berlaku dan beban pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut:

30 September 2011 30 September 2010(Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

Laba sebelum beban pajak penghasilan 283.597.610.107 114.377.573.424

Tarif pajak maksimum 25% 70.899.402.527 28.594.393.356Beda tetap - bersih (58.580.183.138) 377.071.883Penghasilan yang pajaknya bersifat final (50.232.986) (2.826.783)Penyesuaian akumulasi rugi fiskal (9.009.424.734) 17.226.719.315

Beban pajak penghasilan tangguhan 3.259.561.669 46.195.357.771

e. Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan

Rincian taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010

Tahun 2011 905.305.619 -Tahun 2010 3.653.979.309 3.653.979.309Tahun 2009 - 2.225.781.555

Jumlah 4.559.284.928 5.879.760.864

Page 31: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

15. PERPAJAKAN (lanjutan)

e. Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan

Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan tahun pajak 2009 No. 00096/406/09/054/11 tanggal 21 April 2011 sebesar Rp 2.225.781.555. Jumlah tersebut diperhitungkan dengan hutang pajak sebesar Rp 20.672.685, sehingga penerimaan kembali pajak bersih sebesar Rp 2.205.108.870.

Pada tanggal 27 Mei 2010, Perusahaan telah menerima pembayaran atas kelebihan pajak penghasilan Pasal 22 dan Pasal 23 untuk tahun pajak 2008 masing-masing sebesar Rp 7.338.016.846 dan Rp 3.955.680. Pembayaran kelebihan pajak tersebut telah diterima berdasarkan pada Surat Ketetapan Pajak lebih Bayar (SKPLB) No.00152/406/08/054/10 tanggal 23 April 2010.

Selanjutnya pada tanggal 23 April 2010, Perusahaan juga telah menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun pajak 2008, antara lain sebagai berikut:

i. Untuk Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar Rp 59.135.424 beserta bunganya sebesar Rp 18.923.336.

ii. Untuk Pajak Penghasilan Pasal 26 sebesar Rp 624.949.927 beserta bunganya sebesar Rp 199.983.977.

iii. Untuk Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 55.394.344 beserta bunganya sebesar Rp 17.726.190.

Seluruh SKPKB selama tahun 2010 tersebut telah dilunasi dan dicatat sebagai beban pajak pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2010.

16. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR

Akun ini terdiri dari:30 September 2011 31 Desember 2010

Jasa profesional ($AS 713.152 dan Rp 28.410.690 pada tanggal 30 September 2011 serta $AS 713.152 dan Rp 73.500.000 pada tanggal 31 Desember 2010) 6.320.550.786 6.485.449.632

Listrik dan gas (Rp 2.631.687.750pada tanggal 30 September 2011serta $AS 344.424 dan Rp 1.811.054.250 pada tanggal 31 Desember 2010) 2.631.687.750 4.907.767.557

Pengangkutan ($AS 34.197 dan Rp 811.894.827pada tanggal 30 September 2011serta $AS 91.706 dan Rp 1.323.883.458pada tanggal 31 Desember 2010) 1.113.613.216 2.148.409.946

Bunga hutang jangka pendek 975.739.726 975.739.726Gaji 767.879.965 264.165.640Lain-lain ( Rp 1.361.027.343 pada tanggal

30 September 2011 serta $AS 266.155Rp 1.009.951.417 pada tanggal 31 Desember 2010) 1.361.027.343 3.402.946.706

Jumlah 13.170.498.786 18.184.479.207

Page 32: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

17. LIABILITAS JANGKA PANJANG

a. Liabilitas Jangka Panjang

Pada tahun 2007, Perusahaan telah melakukan restrukturisasi atas seluruh liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjangnya dengan para kreditur sebagaimana tertuang dalam perjanjian restrukturisasi pada tanggal 5 Oktober 2007 oleh Rodyk & Davidson LLP, konsultan hukum di Singapura.

Berdasarkan perjanjian restrukturisasi tersebut Perusahaan dan para kreditur setuju untuk merestrukturisasi pinjaman lama Perusahaan dengan pokok hutang bilateral sebesar $AS 100.525.447 dan Rp 180.817.224.368 serta pokok hutang sindikasi sebesar $AS 142.000.000 berikut bunga sebesar $AS 153.823.140 dan Rp 247.985.866.516.

Pada tanggal 10 Juni 2011 Perseroan telah melakukan perjanjian Restrukturisasi Hutang Tahap II dengan para kreditur, yaitu hutang pokok sebagian dari Tranche A – pinjaman berjangka sebesar AS$ 16.000.000 dan seluruh Tranche D – hutang berjangka tanpa jaminan sebesar AS$ 175.000.000 dikonversi ke modal saham melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (lihat Catatan 20).Konversi tersebut menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Mei 2011 yaitu 1 AS$ setara Rp 8.537 dengan rincian sebagai berikut:- Tranche A – Pinjaman Berjangka sebesar AS$ 16.000.000 setara Rp 136.592.000.000- Tranche D – Hutang Jangka Panjang sebesar AS$ 175.000.000 setara Rp 1.493.975.000.000

Rincian saldo sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010Tranche A – Pinjaman berjangka 211.752.000.000 359.640.000.000Tranche B – Obligasi konversi 86.023.941.195 87.061.217.793Tranche D – Hutang jangka panjang

tanpa jaminan - 1.573.425.000.000

Jumlah 297.775.941.195 2.020.126.217.793Dikurangi Tranche A – bagian yang jatuh

tempo dalam waktu satu tahun - 107.892.000.000

Bagian jangka panjang 297.775.941.195 1.912.234.217.793

Rincian Tranche A, B dan D adalah sebagai berikut:

Tranche A merupakan liabilitas berjangka dengan jaminan dan tanpa jaminan kepada para kreditur dengan rincian sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010

ZT Holding Pte.Ltd, Singapura 176.571.875.640 299.890.003.806PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 8.698.613.346 14.773.750.461Deutsche bank AG, Surabaya 4.895.229.798 8.314.067.610PT Bank UOB Buana Tbk 4.049.183.505 6.877.143.972Avenue Asia Capital Partner, L.P 3.946.845.528 6.703.329.960Asia Capital Management Group Ltd. 3.622.009.137 6.151.633.209Avenue Asia Special Situations Fund II, L.P 3.435.614.439 5.835.060.099Orientalsky Corporation Pte. Ltd. 2.630.498.043 4.467.636.891

Page 33: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

17. LIABILITAS JANGKA PANJANG (lanjutan)

a. Liabilitas Jangka Panjang (lanjutan)

30 September 2011 31 Desember 2010

Campagnie Financiere De Cic Et De L’union Europeenne, Singapore Branch 1.856.879.757 3.153.728.115

Bank of China Limited, Singapore Branch 1.375.470.408 2.336.095.566Chelsea Financial Services, L.L.C 669.780.399 1.137.550.311

Jumlah 211.752.000.000 359.640.000.000Dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun - 107.892.000.000

Bagian jangka panjang 211.752.000.000 251.748.000.000

Perusahaan telah beberapa kali mengajukan surat permohonan penundaan atas pembayaran pinjaman kepada Bank Resona Perdania selaku security agent dengan permohonan penundaan yang terakhir pada tanggal 5 Januari 2011 atas pembayaran pinjaman baik pokok dan bunga yang telah jatuh tempo dengan rincian sebagai berikut:

- Beban bunga untuk periode 30 Desember 2008 sampai dengan 30 Maret 2009 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.

- Beban bunga untuk periode 30 Maret 2009 sampai dengan 29 Juni 2009 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.

- Beban bunga untuk periode 29 September 2009 sampai dengan 28 Desember 2009 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.

- Beban bunga untuk periode 29 Maret 2010 sampai dengan 29 Juni 2010 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.

- Beban bunga untuk periode 29 September 2010 sampai dengan 29 Desember 2010 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.

- Cicilan pokok pertama atas Tranche A sebesar $AS 2.000.000 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.

- Cicilan pokok kedua atas Tranche A sebesar $AS 2.000.000 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.

- Cicilan pokok keempat atas Tranche A sebesar $AS 1.000.000 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.

- Cicilan pokok keenam atas Tranche A sebesar $AS 1.000.000 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.

Page 34: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

17. LIABILITAS JANGKA PANJANG (lanjutan)

a. Liabilitas Jangka Panjang (lanjutan)

Tranche B merupakan hutang obligasi konversi tanpa jaminan kepada para kreditur dengan rincian sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010

ZT Holding Pte.Ltd, Singapura 71.732.506.276 72.597.030.637PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 3.536.291.241 3.576.523.257Deutsche bank AG, Surabaya 1.987.550.552 2.012.608.965PT Bank UOB Buana Tbk 1.643.385.954 1.664.739.429Avenue Asia Capital Partner, L.P 1.600.365.379 1.622.597.168Asia Capital Management Group Ltd. 1.471.303.655 1.489.173.699Avenue Asia Special Situations Fund II, L.P 1.393.866.621 1.412.460.863Orientalsky Corporation Pte. Ltd. 1.066.910.253 1.081.443.432Campagnie Financiere De Cic Et De L’union

Europeenne, Singapore Branch 757.162.115 763.577.005Bank of China Limited, Singapore Branch 559.267.471 565.540.768Chelsea Financial Services, L.L.C 275.331.678 275.522.570

Jumlah 86.023.941.195 87.061.217.793

Pinjaman konversi pada tanggal 31 Desember 2010, telah dipisahkan antara komponen liabilitasdan ekuitas, yang mencerminkan nilai wajar dari opsi konversi yang melekat pada liabilitas ke dalam ekuitas dengan menggunakan suku bunga pasar dengan rincian sebagai berikut:

$AS RpObligasi konversi sebelum penerapan

PSAK No. 50 dan 55 (1 Januari 2010) 9.998.000 93.981.200.000Dampak penerapan PSAK No. 50 dan 55

(Revisi 2006) (lihat Catatan 4) (403.121) (3.761.119.775)Beban keuangan periode berjalan 88.273 793.661.518Dampak selisih kurs - (3.952.523.950)Komponen liabilitas pada

tanggal 31 Desember 2010 9.683.152 87.061.217.793

Beban keuangan periode berjalan 66.813 581.925.469Dampak selisih kurs (1.619.202.067)Komponen liabilitas pada

tanggal 30 September 2011 9.749.965 86.023.941.195

Tranche D merupakan liabilitas jangka panjang tanpa jaminan kepada para kreditur dengan rincian sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010

ZT Holding Pte.Ltd, Singapura - 1.312.018.768.899PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 64.635.148.152Deutsche bank AG, Surabaya - 36.374.052.537PT Bank UOB Buana Tbk - 30.087.509.373Avenue Asia Capital Partner, L.P - 29.327.059.584Asia Capital Management Group Ltd. - 26.913.389.670Avenue Asia Special Situations Fund II, L.P - 25.528.380.066Orientalsky Corporation Pte. Ltd. - 19.545.930.504

Page 35: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

17. LIABILITAS JANGKA PANJANG (lanjutan)a. Liabilitas Jangka Panjang (lanjutan)

30 September 2011 31 Desember 2010

Campagnie Financiere De Cic Et De L’union Europeenne, Singapore Branch - 13.797.561.627

Bank of China Limited, Singapore Branch - 10.220.411.358Chelsea Financial Services, L.L.C - 4.976.788.230

Jumlah - 1.573.425.000.000

Adapun syarat dan ketentuan yang tertuang dalam perjanjian restrukturisasi pada tanggal 5 Oktober 2007 adalah sebagai berikut:Tranche A – Pinjaman berjangkaPokok: AS$ 40.000.000Tingkat bunga: Tahun 1 - 4 = Sibor + 2 %

Tahun 5 - 8 = Sibor + 3 %Tenggang Waktu Pembayaran Pokok: 12 BulanPembayaran pokok: Tahun ke-2: AS$ 4.000.000

Tahun ke-3: AS$ 4.000.000Tahun ke-4: AS$ 4.000.000Tahun ke-5: AS$ 4.000.000Tahun ke-6: AS$ 4.000.000Tahun ke-7: AS$ 4.000.000Tahun ke-8: AS$ 16.000.000

Pembayaran pokok akan dibayarkan 2 kali setiap tahunnya untuk tahun ke-2 dan 4 kali setiap tahunnya untuk tahun ke-3 sampai dengan tahun ke-8.

Jaminan-jaminan yang telah diberikan kepada sebagian kreditur sebelum penandatanganan perjanjian restrukturisasi hutang tetap berlaku guna menjamin pelunasan pinjaman berjangka di atas kepada para kreditur terkait.

Tranche B – Obligasi KonversiPokok: $AS 9.998.000Jangka waktu: 8 tahunKupon: 0,5% per tahun dengan pembayaran tunaiKonversi: Tahun ke 5 sebesar $AS 2.500.000

Tahun ke 6 sebesar $AS 2.500.000Tahun ke 7 sebesar $AS 2.500.000Tahun ke 8 sebesar $AS 2.498.000

Harga konversi: Pada nilai nominal atau harga pasar saham Perusahaan, mana yang lebih tinggi.

Obligasi konversi diberikan tanpa agunan. Perusahaan dapat sewaktu-waktu membeli obligasi konversi berdasarkan nilai nominal ditambah jumlah yang terhutang pada kupon sebelum obligasi tersebut jatuh tempo.

Proses konversi dari obligasi konversi menjadi saham akan dilakukan dengan memenuhi semua ketentuan-ketentuan yang berlaku, termasuk persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan Peraturan Nomor IX.D.4, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep 44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998, perihal “Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu”.

Page 36: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

17. LIABILITAS JANGKA PANJANG (lanjutan)

a. Liabilitas Jangka Panjang (lanjutan)

Selama tidak ada cidera janji maka pada waktu tanggal jatuh tempo, obligasi konversi tersebut secara otomatis terkonversi menjadi saham.

Tranche C – Konversi hutang menjadi sahamPerusahaan telah mengkonversikan hutang sebesar $AS 152.151.261 dengan menerbitkan 3.156.607.595 saham baru bernilai nominal Rp 395 per lembar.

Sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian restrukturisasi, kreditur akan menerima 3.156.607.595 lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 395 per lembar, sehingga total nilai saham baru tersebut adalah Rp 1.246.860.000.025 yang merupakan 92,36% dari nilai wajar saham Perusahaan yaitu Rp 1.350.000.000.000.

Tranche D – Hutang jangka panjang tanpa jaminanPokok: $AS 175.000.000Jangka waktu: 25 tahunTingkat bunga: 0,5% per tahunPeriode pembayaran bungaPembayaran I: 30 hari setelah tanggal efektif perjanjian restrukturisasi.Pembayaran II : 30 hari setelah pembayaran I.Pembayaran III : 30 hari setelah pembayaran II.Pembayaran IV dan seterusnya: Setiap 3 bulan setelah pembayaran ke 3.Pembayaran pokok: Lump sum sejumlah $AS 175.000.000 pada akhir tahun ke 25.

Pinjaman ini merupakan pinjaman tanpa agunan.

Proses konversi dari obligasi konversi menjadi saham akan dilakukan dengan memenuhi semua ketentuan-ketentuan yang berlaku, termasuk persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan Peraturan Nomor IX.D.4, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep 44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998, perihal “Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu”.

b. Kewajiban Bunga Ditangguhkan

Kewajiban bunga ditangguhkan merupakan jumlah pembayaran kas di masa depan atas beban bunga yang dihitung dengan nilai sekarang. Dalam perjanjian restrukturisasi tahap II pada tanggal 10 Juni 2011, sebagian dari kewajiban bunga ditangguhkan dihapus sebesar $AS 27.532.295 atau setara Rp 235.043.202.245. Saldo akhir periode dengan rincian sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010Kewajiban bunga ditangguhkan

Tranche A – Pinjaman berjangka 64.346.139.000 127.185.587.420Tranche B – Obligasi konversi 826.825.388 2.068.596.333Tranche D – Hutang jangka panjang

tanpa jaminan - 184.702.612.500

Jumlah 65.172.964.388 313.956.796.253Dikurangi Tranche A – bagian yang jatuh

tempo dalam waktu satu tahun - 64.888.727.978

Bagian jangka panjang 65.172.964.388 249.068.068.275

Kewajiban bunga tersebut merupakan bagian dari komitmen Perusahaan kepada para kreditur terkait dengan perjanjian restrukturisasi.

Page 37: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

17. LIABILITAS JANGKA PANJANG (lanjutan)

b. Kewajiban Bunga Ditangguhkan (lanjutan)

Hutang jangka panjang Tranche A dijamin dengan jaminan sebagai berikut:

Agunan dan Jaminan Kreditur- Penyerahan hak kepemilikan secara Fidusia

sebagai jaminan tanggal 13 Juli 1995.- Pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995.- Jaminan tanggal 6 Juli 1995.- Penyerahan rekening tanggal 6 Juli 1995.- Sertifikat Hak Tanggungan No. 246/2000.- Penyerahan hak kepemilikan secara Fidusia

sebagai jaminan tanggal 6 Juli 1995.- Penyerahan hak kepemilikan secara Fidusia

sebagai jaminan tanggal 13 Juli 1995.- Pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995.- Jaminan tanggal 6 Juli 1995.- Pengalihan rekening tanggal 6 Juli 1995.- Sertifikat Hak Tanggungan No.246/2000.- Sertifikat Hak Tanggungan No.203/2000.

- Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan akta No. 23 tanggal 7 Desember 1995.

- Jaminan pribadi Rasmachajana Sulistyo berdasarkan Akta No. 73 tanggal 13 Oktober 1995.

- Jaminan pribadi Sinduchayana Sulistyo berdasarkan akta No. 25 tanggal 8 Januari 1996.

- 70 Juta lembar saham atas nama PT Intan Teguh Sejati berdasarkan Akta No. 3 tanggal 1 Juli 1998.

- Penyerahan persediaan melalui penyerahan hak kepemilikan secara fudusia untuk jaminan tanggal 13 Juli 1995 dan penyerahan piutang sebesar AS$ 10 juta melalui pengalihan piutang pada tanggal 6 Juli 1995.

- Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan akta yang tidak di notariskan tanggal 21 Desember 1994.

- Penyerahan hak kepemilikan untuk jaminan atas persediaan melalui penyerahan hak milik secara fudusia untuk jaminan tanggal 13 Juli 1995.

- Pengalihan piutang usaha melalui pengalihan piutang tanggal 13 Juli 1995.

- Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo,Sinduchayana Sulistyo, Rasmachayana Sulistyo berdasarkan Idemnity dan jaminan tanggal 3 Oktober 1997.

- Penyerahan Jaminan secara Fidusia berdasarkan Akta No. 52 tanggal 31 Mei 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H.

- Jaminan pribadi Rasmachayana Sulistyo berdasarkan Akta No.40 tanggal 14 Juni 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H.

- Penyerahan Jaminan secara Fidusia berdasarkan Akta No. 50 tanggal 31 May 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H.

ZT Holding Pte. Ltd.Asia Capital Management Group Ltd.

PT Bank UOB Buana TbkChelsea Financial Services, L.L.C

Avenue Asia Special Situations Fund II, L.PAvenue Asia Capital Partner, L.P

ZT Holding Pte. Ltd.Deutsche Bank, SurabayaPT Bank UOB Buana Tbk

Chelsea Financial Services, L.L.CAvenue Asia Special Situations Fund II, L.P

Bank of China, SingaporeCompagnie Financiere De CIC Et De L'Union

Europeenne, Singapore Branch

ZT Holding Pte. Ltd.

PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk

PT Bank UOB Buana Tbk

Page 38: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

17. LIABILITAS JANGKA PANJANG (lanjutan)

Agunan dan Jaminan Kreditur

- Penyerahan Jaminan secara Fidusia berdasarkan Akta No. 208 tanggal 22 September 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso.S.H.

- Perjanjian penyerahan Hak atas tagihan-tagihan sebagai jaminan berdasarkan Akta No. 51 tanggal 31 Mei 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H.

- Perjanjian penyerahan Hak atas tagihan-tagihan sebagai jaminan berdasarkan Akta No. 209 tanggal 22 September 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso. S.H.

- Jaminan pribadi Sinduchayana Sulistyoberdasarkan akta yang tidak di notariskan tanggal 30 November 1995.

- Jaminan pribadi Rasmachayana Sulistyo berdasarkan akta yang tidak di notariskan tanggal 30 November 1995.

- Penyerahan hak milik persediaan melalui penyerahan hak kepemilikan secara fudusia untuk jaminan tanggal 13 Juli 1995.

- Pengalihan piutang usaha berdasarkan pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995.

- Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan atas jaminan pribadi tanggal 25 Maret 1994 yang disahkan oleh Notaris Noor Irawati S.H.,

- Pengalihan rekening (Cessie) secara fidusia melalui pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995.

- Tanah (60.300 m2) dan gedung, mesin (turbin) berdasarkan Akta No.70 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi,S.H.

- Piutang berdasarkan Akta No. 71 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi S.H.

- Jaminan Perusahaan PT Intan Teguh Sejati berdasarkan Akta No.72 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi, S.H.

- Jaminan Perusahaan PT Tirta Banyu Sangka berdasarkan Akta No. 73 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi S.H.

- Jaminan pribadi Tuan Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan Akta No.74 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi S.H.

- Jaminan pribadi Tuan Rasmachajana Sulistyo berdasarkan Akta No.75 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi S.H.

- Jaminan pribadi Tuan Sinduchajana Sulistyo berdasarkan Akta No.76 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi, S.H.

- Sertifikat Hak Tanggungan No. 108/1995.- 43.800.000 saham Alliance Technology and

Development Ltd: berdasarkan nota perubahan.- Jaminan pribadi Sinduchajana Sulistyo berdasarkan

jaminan tanggal 21 November 1997.

Orientalsky Corporation Pte.Ltd

Deutsche Bank AG, Surabaya

ZT Holding Pte. Ltd.

Page 39: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

17. LIABILITAS JANGKA PANJANG (lanjutan)

Agunan dan Jaminan Kreditur

- Jaminan pribadi Rasmachahjana Sulistyo,Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan jaminan tanggal 21 November 1997.

- Pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995.- Penyerahan hak kepemilikan secara fidusia untuk

jaminan tanggal 13 Juli 1995. - Pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995.- Jaminan perusahaan CV Dirgahayu dan persediaan

sebesar Rp 3.978.740.000 berdasarkan Akta No. 185 tanggal 13 Agustus 1992 oleh Notaris Noor Irawati S.H.

- Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan Akta yang tidak dinotariskan tanggal 13 November 1992 No. 02.A/IJ/XV/92.

- Penyerahan hak kepemilikan secara fidusia untuk jaminan berdasarkan akta yang tidak dinotariskan tanggal 7 November 1994.

- Penyerahan hak kepemilikan secara fidusia untuk jaminan berdasarkan akta yang tidak dinotariskan tanggal tanggal 12 Desember 1994.

- Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan perpanjangan jaminan tanggal 5 Juli 1994 yang disahkan oleh Notaris Soetjipto, S.H.

- Pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995.- Penyerahan hak kepemilikan secara fidusia untuk

jaminan tanggal 13 Juli 1995. - Jaminan pribadi Rasmachahjana Sulistyo

berdasarkan Akta yang tidak dinotariskan tanggal 27 Juni 1996.

- Jaminan pribadi Sinduchajana Sulistyo berdasarkan Akta yang tidak dinotariskan tanggal 27 Juni 1997.

- Jaminan Perusahaan PT Intan Teguh Sejati berdasarkan Akta yang tidak dinotariskan tanggal 27 Juni 1997.

- Jaminan pribadi Rasmachahjana Sulistyo berdasarkan Akta No. 347 tanggal 29 Desember 1997 oleh Notaris Ratna Dewi Widjaya S.H.

- Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo, Sinduchayana Sulistyo, Rasmachayana Sulistyo berdasar-kan Akta No. 60 tanggal 20 April 1998 oleh Notaris Susanti S.H.

- Akta No.137 tanggal 22 Desember 1995 oleh Notaris Winanto Wiryomartani S.H.

- Jaminan tanggal 6 Juli 1995.- Pengalihan rekening tanggal 6 Juli 1995.

Pada tanggal 6 April 2011, Perusahaan mengajukan surat permohonan penundaan atas pembayaran pinjaman baik pokok dan bunga yang telah jatuh tempo dengan rincian sebagai berikut:

- Beban bunga untuk periode 29 Juni 2009 sampai dengan 29 September 2009 ditunda sampai dengan tanggal 29 Desember 2011.

- Beban bunga untuk periode 29 Desember 2010 sampai dengan 29 Maret 2011 ditunda sampai dengan tanggal 29 Desember 2011.

- Cicilan pokok ketujuh atas Tranche A sebesar $AS 1.000.000 ditunda sampai dengan tanggal 29 Desember 2011.

Page 40: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39

17. LIABILITAS JANGKA PANJANG (lanjutan)

Para kreditur telah menyatakan persetujuannya atas penundaan-penundaan tersebut.

Beban bunga untuk periode 01 April 2011 sampai dengan 30 Juni 2011 sudah diatur juga dalam restrukturisasi dari hutang tahap II (lihat catatan 17a,18,20).

18. LIABILITAS JANGKA PANJANG LAIN-LAIN

Hutang Perusahaan kepada Alison Investment Limited (AIL), Hongkong, pihak ketiga, timbul dari transaksi pembelian mesin kertas X (sepuluh) senilai $AS 55.581.500 dengan jangka waktu pembayaran angsuran selama 4 tahun (lihat Catatan 12).

Pada tanggal 1 September 2010 dan 26 Oktober 2010, Perusahaan mengajukan permohonan penjadwalan kembali pembayaran sisa angsuran hutang atas pembelian mesin tersebut kepada AIL dengan jadwal pembayaran sebagai berikut:

Tahun 2011 : $AS 1.400.000Tahun 2012 : $AS 2.200.000 Tahun 2013 : $AS 48.381.500

Pada tanggal 23 September 2010 dan 9 Nopember 2010, AIL telah memberikan persetujuan atas permohonan penjadwalan kembali pembayaran hutang tersebut.

Pada tanggal 10 Juni 2011, Perseroan telah melakukan perjanjian Restrukturisasi Hutang dengan Alison Investment (HK) LTD. AS$ 50.181.500 setara Rp 428.399.466.000 dikonversikan ke modal saham melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (lihat Catatan 20).Konversi tersebut menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Mei 2011 yaitu 1 AS$ setara Rp 8.537.

Akun ini terdiri dari:30 September 2011 31 Desember 2010

Alison Investment Limited, Hongkong($ AS 50.617.678 pada tanggal 31 Desember 2010) - 455.103.545.759

Uang muka dari pelanggan ekspor 3.049.494.108 2.933.038.625Lain-lain 4.146.900.000 4.197.300.000

Jumlah 7.196.394.108 462.233.884.384Dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun 7.196.394.108 18.217.738.625Bagian jangka panjang - 444.016.145.759

Pada tanggal 30 September 2011, uang muka dari pelanggan ekspor direklasifikasi ke piutang usaha ekspor sebesar Rp 20.688.260.761 yaitu realisasi pengiriman barang jadi ke pelanggan (lihat Catatan 6).

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, hutang pembelian aset tetap kepada Alison Investment Limited, Hongkong telah diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dengan rincian sebagai berikut:

Page 41: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

18. LIABILITAS JANGKA PANJANG LAIN-LAIN (lanjutan)$AS Rp

Saldo sebelum penerapan PSAK No. 50 dan 55 (1 Januari 2010) 53.881.500 506.486.100.000

Dampak penerapan PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 4) (1.842.580) (17.191.269.050)

Beban keuangan periode berjalan 478.758 4.304.513.774Pembayaran periode berjalan (1.900.000) (17.678.420.000)Dampak selisih kurs - (20.817.378.965)

Saldo hutang padatanggal 31 Desember 2010 50.617.678 455.103.545.759

Beban keuangan periode berjalan 1.363.822 11.716.322.384Pembayaran periode berjalan (1.800.000) (16.165.800.000)Konversi ke modal saham (50.181.500) (428.399.465.500)Dampak selisih kurs - (22.254.602.643)

Saldo hutang padatanggal 30 September 2011 - -

19. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, Perusahaan mencatat liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria yang dalam laporannya masing-masing bertanggal 26 April 2011 dan 19Januari 2010 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010Umur pensiun normal 55 tahun 55 tahun Kenaikan gaji (per tahun) 3% 3%Tingkat bunga diskonto (per tahun) 9% 9,5%

Beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010(Sembilan Bulan) (Satu Tahun)

Biaya jasa kini 199.750.055 768.768.628Biaya bunga 397.545.805 1.455.442.945Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui 52.887.908 211.551.628Keuntungan aktuarial yang diakui (130.628.732) (1.473.790.564)

Jumlah 519.555.036 961.972.637

Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang disajikan di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010Nilai kini liabilitas yang tidak didanai 18.487.758.445 17.668.702.464Biaya jasa lalu yang belum diakui (4.811.785.969) (4.864.673.876)Keuntungan aktuarial yang belum diakui (1.363.952.228) (1.011.563.376)Pembayaran imbalan kerja (1.380.851.798) -

Liabilitas bersih 10.931.168.450 11.792.465.212

Page 42: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41

19. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:30 September 2011 31 Desember 2010

Saldo awal 11.792.465.212 11.282.577.205Pembayaran imbalan kerja ( 1.380.851.798) (452.084.630)Beban periode berjalan 519.555.036 961.972.637

Saldo akhir 10.931.168.450 11.792.465.212

20. MODAL SAHAM

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 30 November 2007 dan sesuai dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 44 di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui konversi hutang ke modal saham melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Perubahan Modal Dasar serta Modal Ditempatkan dan Modal Disetor ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-06136 HT.01.04-TH.2007 tanggal 11 Desember 2007.

Modal dasar sebesar Rp 6.000.000.000.025 terbagi atas 7.909.747.595 saham, yang terdiri dari :- 4.753.140.000 saham seri A dengan nilai nominal Rp 1.000 atau seluruhnya berjumlah

Rp 4.753.140.000.000.- 3.156.607.595 saham seri B dengan nilai nominal Rp 395 atau seluruhnya berjumlah

Rp 1.246.860.000.025.

Modal ditempatkan dan modal disetor penuh berjumlah 3.450.607.595 saham atau seluruhnya berjumlah Rp 1.540.860.000.025 yang terdiri dari:

- 294.000.000 saham seri A atau seluruhnya berjumlah Rp 294.000.000.000 merupakan setoran lama.

- 3.156.607.595 saham seri B atau seluruhnya berjumlah Rp 1.246.860.000.025 berasal dari pengeluaran saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yaitu melalui konversi hutang.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 19 Agustus 2011 dan sesuai dengan akta Notaris Wachid Hasyim, S.H, No.24 di Surabaya, para pemegang saham telah menyetujui konversi hutang pokok ke modal saham melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-30681 tanggal 27 September 2011.

Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Penuh berjumlah 5.509.574.061 saham atau sebesar Rp 3.599.826.466.025 yang terdiri dari:

- 2.352.966.466 saham seri A atau sebesar Rp 2.352.966.466.000- 3.156.607.595 saham seri B atau sebesar Rp 1.246.860.000.025

Jumlah modal ditempatkan dan modal disetor dari konversi hutang pokok adalah 2.058.966.466 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp 1.000 atau seluruhnya berjumlah Rp 2.058.966.466.000 (lihat catatan 17,18) dengan rincian sebagai berikut:

Page 43: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

20. MODAL SAHAM (lanjutan)

Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase

Disetor Penuh Kepemilikan Jumlah

Saham Seri AZT Holding Pte. Ltd. 1.359.667.303 66,04% 1.359.667.303.000Alison Investment (HK) Ltd. 428.399.466 20,81% 428.399.466.000PT Bank Resona Perdania 217.595.589 10,57% 217.595.589.000Kreditur (kepemilikan kurang dari 5%) 53.304.108 2,59% 53.304.108.000

Jumlah 2.058.966.466 100,00% 2.058.966.466.000

Rincian pemegang saham Perusahaan setelah konversi hutang pada tanggal 30 September 2011 sebagai berikut:

30 September 2011

Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase

Disetor Penuh Kepemilikan Jumlah

Saham Seri AZT Holding Pte. Ltd. 1.359.667.303 24,68% 1.359.667.303.000Alison Investment (HK) Ltd. 428.399.466 7,78% 428.399.466.000PT Bank Resona Perdania 217.595.589 3,95% 217.595.589.000PT Intan Teguh Sejati 214.075.822 3,89% 214.075.822.000Masyarakat (masing-masing dengan

kepemilikan kurang dari 5%) 133.228.286 2,42% 133.228.286.000

Jumlah Saham Seri A 2.352.966.466 42,71% 2.352.966.466.000

Saham Seri BZT Holding Pte. Ltd. 2.632.174.045 47,77% 1.039.708.747.775PT Bank Resona Perdania 217.713.413 3,95% 85.996.798.135Masyarakat (masing-masing dengan

kepemilikan kurang dari 5%) 306.720.137 5,57% 121.154.454.115

Jumlah Saham Seri B 3.156.607.595 57,29% 1.246.860.000.025

Jumlah 5.509.574.061 100,00% 3.599.826.466.025

Saham Seri A dan Seri BZT Holding Pte. Ltd. 3.991.841.348 72,45% 2.399.376.050.775Alison Investments (HK) Ltd. 428.399.466 7,78% 428.399.466.000PT Bank Resona Perdania 435.309.002 7,90% 303.592.387.135PT Intan Teguh Sejati 214.075.822 3,89% 214.075.822.000Masyarakat (masing-masing dengan

kepemilikan kurang dari 5%) 439.948.423 7,99% 254.382.740.115

Jumlah 5.509.574.061 100,00% 3.599.826.466.025

Page 44: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43

20. MODAL SAHAM (lanjutan)

31 Desember 2010

Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase

Disetor Penuh Kepemilikan Jumlah

Saham Seri APT Intan Teguh Sejati 214.075.822 6,20% 214.075.822.000Masyarakat (masing-masing dengan

pemilikan kurang dari 5%) 79.924.178 2,32% 79.924.178.000

Jumlah Saham Seri A 294.000.000 8,52% 294.000.000.000

Saham Seri BZT Holding Pte. Ltd. 2.632.174.045 76,28% 1.039.708.747.775PT Bank Resona Perdania 217.713.413 6,31% 85.996.798.135Masyarakat (masing-masing dengan

pemilikan kurang dari 5%) 306.720.137 8,89% 121.154.454.115

Jumlah Saham Seri B 3.156.607.595 91,48% 1.246.860.000.025

Jumlah 3.450.607.595 100,00% 1.540.860.000.025

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, tidak terdapat anggota dari Dewan Komisaris dan Direksi yang mempunyai kepemilikan atas saham Perusahaan.

21. PENJUALAN BERSIH

Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:

30 September 2011 30 September 2010(Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

Lokal 186.010.126.494 202.662.877.254Ekspor 66.373.029.740 96.109.822.940

Jumlah 252.383.156.234 298.772.700.194

Jumlah dan persentase penjualan kepada pihak berelasi telah diungkapkan dalam Catatan 8.

Rincian penjualan kepada pelanggan yang nilainya secara individu melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih selama periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

30 September 2011 30 September 2010(Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

Pihak berelasi :CV Dirgahayu Manufacturing Co. 33.852.457.183 14.462.927.588PT Andover E-Pulppaper Indonesia 727.189.136 23.390.814.773

Jumlah 34.579.646.319 37.853.742.361

Page 45: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

21. PENJUALAN BERSIH (lanjutan)

30 September 2011 30 September 2010(Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

Pihak KetigaSan-Mic Trading (S) Pte. Ltd 25.774.167.819 23.980.312.123Esswell International 7.118.478.144 28.197.224.915

Jumlah 32.892.645.963 52.177.537.038

22. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

30 September 2011 30 September 2010(Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

Pemakaian bahan baku 121.283.781.860 133.053.811.221Upah langsung 10.269.762.322 10.365.492.345Penyusutan (lihat Catatan 12) 17.173.345.167 41.233.438.895Beban pabrikasi 82.287.629.053 111.173.586.117

Jumlah beban produksi 231.014.518.402 295.826.328.578Persediaan barang jadi

Awal periode 52.169.084.266 58.630.729.745Banjir - (2.678.390.482)Ke persediaan pembungkus (2.634.300.606) -Akhir periode (lihat Catatan 9) (24.500.260.601) (58.582.756.706)

Beban Pokok Penjualan 256.049.041.461 293.195.911.135

Persediaan barang jadi (produk medium liner) sebesar Rp 2.634.300.606 dipindahkan ke persediaan pembungkus (packing), produk tersebut bisa digunakan sebagai bahan pembungkus barang jadi.

Jumlah dan persentase pembelian dari pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam Catatan 8.

Rincian pembelian kepada pemasok yang nilainya secara individu melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih Perusahaan selama periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

30 September 2011 30 September 2010(Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

PT Riau Andalan Pulp and Paper Indonesia 30.281.416.865 55.478.457.687Hope Marketing, Singapura 10.643.567.996 31.116.284.998

Jumlah 40.924.984.861 86.594.742.685

23. BEBAN USAHARincian beban usaha adalah sebagai berikut :

30 September 2011 30 September 2010(Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

Penjualan dan distribusi:Ekspor 1.543.756.037 1.475.788.180Angkutan 1.016.635.614 1.605.696.437

Page 46: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45

23. BEBAN USAHA (lanjutan)30 September 2011 30 September 2010(Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 814.341.504 836.613.664Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp 350 juta) 204.954.159 1.650.805.522

Sub - jumlah 3.579.687.314 5.568.903.803

Umum dan administrasi :Penyusutan (lihat Catatan 12) 55.315.644.111 31.168.542.749Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 3.355.091.735 3.561.200.242Sewa kantor 1.050.300.000 1.050.300.000Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp 350 juta) 2.251.030.167 1.358.121.637

Sub - jumlah 61.972.066.013 37.138.164.628

Jumlah 65.551.753.327 42.707.068.431

24. BEBAN KEUANGAN

Akun ini merupakan beban keuangan dengan rincian sebagai berikut:

30 September 2011 30 September 2010(Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)

Hutang lain-lain - Alison Investment Limited, Hongkong (lihat Catatan 18) 11.716.322.384 -

Obligasi konversi (tranche B) (lihat Catatan 17) 581.925.469 -

Jumlah 12.298.247.853 -

25. INSTRUMEN KEUANGANInstrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

Seluruh aset keuangan dikategorikan sebagai kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang yang diukur pada biaya perolehannya sedangkan seluruh liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi (lihat Catatan 2d). Rincian dari aset dan liabilitas keuangan tersebut adalah sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010

Aset KeuanganKas dan bank 2.522.232.952 1.311.568.530Piutang usaha 82.401.996.052 61.049.231.610Piutang lain-lain 70.917.308 2.339.734.264Bank yang dibatasi penggunaannya 12.037.961.372 10.248.314.211Uang jaminan 1.120.000.000 1.120.000.000

Jumlah Aset Keuangan 98.153.107.684 76.068.848.615

% terhadap jumlah aset 4,69% 3,44%

Page 47: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46

25. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

30 September 2011 31 Desember 2010

Liabilitas KeuanganHutang usaha 25.947.862.760 56.735.900.875Beban masih harus dibayar 13.170.498.786 18.184.479.207Hutang lain-lain 7.196.394.108 462.233.884.384Pinjaman jangka panjang 297.775.941.195 2.020.126.217.793Kewajiban bunga ditangguhkan 65.172.964.388 313.956.796.253Hutang kepada pihak berelasi 26.469.000.000 26.973.000.000

Jumlah Liabilitas Keuangan 435.732.661.237 2.898.210.278.512

% terhadap jumlah liabilitas 69,67% 94,01%

- Nilai wajar kas, bank, seluruh piutang, uang jaminan, bank yang dibatasi penggunaannya, seluruh hutang dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena merupakan akun-akun lancar yang akan jatuh tempo dalam jangka pendek. Demikian pula halnya dengan hutang pihakberelasi yang pada dasarnya merupakan pinjaman yang dapat dilunasi sewaktu-waktu (repayable on demand).

- Kewajiban bunga ditangguhkan telah dicatat dengan menggunakan tingkat suku bunga pasar dan sejauh ini tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai wajar dengan nilai tercatatnya.

- Nilai wajar pinjaman jangka panjang dan hutang lain-lain ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa depan dengan menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari kedua akun tersebut.

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya menghadapi eksposur risiko yang terkait dengan instrumen keuangan (risiko keuangan) yang meliputi risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen terhadap risiko keuangan ditujukan guna meminimalisasi eksposur dan dampak keuangan yang akan merugikan Perusahaan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, manajemen tidak memperkenankan adanya transaksi derivatif yang bertujuan spekulatif. Berikut ini adalah ikhtisar tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan:

a. Risiko Suku Bunga

Risiko ini meliputi risiko terhadap arus kas yang merupakan risiko di mana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan mengalami fluktuasi akibat dari perubahan suku bunga pasar serta risiko terhadap perubahan nilai wajar. Risiko ini sangat erat kaitannya dengan struktur finansial Perusahaan di mana rasio liabilitas terhadap aset mencapai 29,87% dan 139,39%, masing-masing pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010.

Risiko ini dikelola melalui kombinasi penetapan suku bunga tetap dan variabel yang paling optimal untuk pinjaman.

b. Risiko Mata Uang

Risiko ini merupakan risiko di mana arus kas kontraktual dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur ini timbul dari transaksi-transaksi usaha (termasuk pinjaman dan pendanaan) yang dilakukan dalam mata uang selain Rupiah yang menimbulkan saldo aset dan liabilitas moneter sebagai berikut:

Page 48: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

b. Risiko Mata Uang (lanjutan)

30 September 2011

Mata uang asing Setara rupiahAsetKas dan bank $AS 234.904 Rp 2.072.556.763

Euro 1.216 Rp 14.535.148Piutang usaha

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa $AS 2.348.051 Rp 20.716.852.209

Pihak ketiga $AS 288.977 Rp 2.549.642.218Bank yang dibatasi

penggunaannya $AS 854.354 Rp 7.537.961.372

Jumlah Aset Rp 32.891.547.710

LiabilitasHutang usaha – pihak ketiga $AS 996.498 Rp 8.792.101.412

Euro 4.400 Rp 52.606.400Beban masih harus dibayar $AS 747.349 Rp 6.593.858.484Hutang kepada pihak berelasi $AS 3.000.000 Rp 26.469.000.000Hutang lain-lain $AS 645.630 Rp 5.696.394.108Pinjaman jangka panjang

Tranche A $AS 24.000.000 Rp 211.752.000.000Tranche B $AS 9.749.965 Rp 86.023.941.195Tranche D $AS - Rp -

Kewajiban bunga ditangguhkan $AS 7.386.713 Rp 65.172.964.388

Jumlah liabilitas Rp 410.552.865.987

Jumlah liabilitas – bersih Rp 377.661.318.277

% terhadap jumlah liabilitas 60,38%

31 Desember 2010

Mata uang asing Setara rupiahAset

Kas dan bank $AS 64.087 Rp 576.207.772Euro 1.251 Rp 14.953.489

Piutang usaha – pihak ketiga $AS 125.404 Rp 1.127.504.397Euro 37.624 Rp 449.834.218

Bank yang dibatasi penggunaannya $AS 719.421 Rp 6.468.314.211

Jumlah Aset Rp 8.636.814.087LiabilitasHutang usaha – pihak ketiga $AS 4.489.918 Rp 40.368.850.490

Yen 126.225 Rp 13.921.355Beban masih harus dibayar $AS 1.415.436 Rp 12.726.184.716Hutang kepada pihak berelasi $AS 3.000.000 Rp 26.973.000.000Hutang lain-lain $AS 51.243.898 Rp 460.733.884.384

Page 49: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

b. Risiko Mata Uang (lanjutan)31 Desember 2010

Mata uang asing Setara rupiah

Pinjaman jangka panjangTranche A $AS 40.000.000 Rp 359.640.000.000Tranche B $AS 9.683.152 Rp 87.061.217.793Tranche D $AS 175.000.000 Rp 1.573.425.000.000

Kewajiban bunga ditangguhkan $AS 34.919.007 Rp 313.956.796.253Jumlah liabilitas Rp 2.874.898.854.991

Jumlah liabilitas – bersih Rp 2.866.262.040.904

% terhadap jumlah liabilitas 92.97 %

Apabila liabilitas bersih dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2011 di atas dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang asing pada tanggal laporan keuangan iniditerbitkan, maka liabilitas bersih dalam mata uang asing Perusahaan tersebut akan mengalami kenaikan sebesar Rp 2.869.081.488 atau 0,76%. Sejak tahun akhir 2009, kurs Rupiah terhadap Dolar AS yang telah menguat sebesar 8,8%. Manajemen meyakini bahwa hingga 12 (dua belas) bulan ke depan, pola pergerakan kurs Rupiah terhadap mata uang asing lainnya akan bervariasi dalam % rentang yang sama dengan kecenderungan menguat.

Perusahaan tidak melakukan aktivitas lindung nilai secara khusus untuk mengelola risiko terkait mata uang asing. Meski demikian, untuk mengurangi eksposur yang ada, Perusahaan senantiasa berupaya untuk menumbuhkan penjualan ekspor. Penjualan ekspor tersebut secara tidak langsung merupakan penyeimbang terhadap pembelian impor sehingga memberikan natural hedging bagi operasi Perusahaan. Selain itu, Perusahaan dalam banyak kesempatan juga melakukan kontrak-kontrak bisnis berdasarkan kurs yang tetap.

c. Risiko Kredit

Risiko ini timbul ketika salah satu pihak yang terikat dalam kontrak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya sehingga menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan terutama berasal dari penjualan kredit yang diberikan kepada pelanggan. Risiko ini juga timbul dari simpanan dana di bank atau bentuk investasi lainnya.

Untuk meminimalisir risiko kredit yang terkait dengan piutang, Perusahaan menetapkan kebijakan kredit yang prudent di mana fasilitas kredit hanya diberikan kepada pihak-pihak yang kredibel. Hal tesebut dilakukan melalui proses verifikasi kredit yang antara lain mencakup pertimbangan atas kemampuan finansial pelanggan, catatan pembayaran/tunggakan, volume transaksi, lama waktu relasi bisnis dengan Perusahaan, reputasi pelanggan dsb. Upaya ini dilengkapi dengan senantiasa memantau saldo, sistem dan kinerja penagihan piutang secara kontinyu. Perusahaan tidak memiliki risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan pada kelompok usaha/segmen tertentu.

Di samping itu, untuk meminimalisir risiko kredit terkait dengan simpanan dana atau investasi, Perusahaan memiliki kebijakan untuk hanya menempatkan dana pada bank atau institusi keuangan yang kredibel dan memiliki reputasi baik.

Page 50: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

c. Risiko Kredit (lanjutan)

Eksposur maksimum Perusahaan terhadap risiko ini pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, masing-masing adalah sebesar Rp 97.033.107.684 dan Rp 74.948.848.615yang mencakup saldo dari akun-akun kas, bank, piutang dan bank yang dibatasi penggunaannya.

d. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas (risiko pendanaan) adalah risiko di mana Perusahaan akan mengalami kesulitan memperoleh dana tunai dalam rangka memenuhi komitmennya atas instrumen keuangan. Tujuan pengelolaan terkait dengan risiko ini terutama dimaksudkan untuk menjaga tingkat kas dalam besaran yang memadai guna mendanai kebutuhan operasional dan menutup liabilitas (terutama liabilitas jangka pendek).

Pengelolaan terhadap risiko ini mencakup manajemen kas yang mencakup hingga beberapa periode ke depan, menjaga profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan, senantiasa memantau rencana dan realisasi arus kas, mengupayakan penagihan kredit kepada pelanggan secara tepat waktu dan sedapat mungkin mengurangi transaksi pembelian yang dilakukan secara tunai. Di samping itu terkait dengan beberapa pinjaman yang telah jatuh tempo (baik untuk bunga ataupun pokok), Perusahaan telah melakukan beberapa negosiasi untuk penundaan dan restrukturisasi jadwal pembayaran guna menyesuaikan dengan kemampuan likuiditas Perusahaan.

Profil jatuh tempo pinjaman Perusahaan adalah sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010

Dalam 1 tahun - 172.780.727.978Lebih dari 1 tahun 362.948.905.583 2.161.302.286.068Jumlah 362.948.905.583 2.334.083.014.046

e. Manajemen Modal

Pengelolaan terhadap aspek permodalan dimaksudkan untuk memastikan kemampuan kelangsungan usaha Perusahaan serta mengoptimalkan manfaat dan nilai Perusahaan bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Manajemen senantiasa menempuh berbagai upaya untuk memperbaiki dan menyehatkan struktur permodalan Perusahaan melalui upaya-upaya restrukturisasi pinjaman, penundaaan/penjadwalan pembayaran pinjaman, peningkatan laba usaha secara berkesinambungan dan juga rencana untuk meningkatkan setoran modal guna menutupi saldo defisit dan defisiensi modal. Dalam mengembangkan upaya-upaya tersebut, manajemen senantiasa mempertimbangkan besaran biaya modal, risiko-risiko yang terkait dan kepentingan para pemegang saham.

Dengan upaya-upaya di atas, manajemen mengharapkan adanya perbaikan secara bertahap terhadap gearing rasio Perusahaan.

Page 51: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50

27. INFORMASI SEGMEN

Manajemen menyajikan Informasi segmen menurut produk disajikan sebagai berikut:

30 September 2011 (Sembilan Bulan)Kertas Budaya Kertas Industri Jumlah

HasilPenjualan bersih 163.451.494.528 88.931.661.706 252.383.156.234Beban pokok penjualan 166.391.886.080 89.657.155.381 256.049.041.461Rugi kotor (2.940.391.552) (725.493.675 ) (3.665.885.227 )Beban usaha 44.247.021.056 21.304.732.271 65.551.753.327

Rugi usaha (47.187.412.608) (22.030.225.946 ) (69.217.638.554 )

AsetAset segmen 1.230.795.949.943 657.791.891.853 1.888.587.841.796Aset yang tidak dapat dialokasikan 204.976.201.706Jumlah Aset 2.093.564.043.502

LiabilitasLiabilitas segmen 6.295.145.950 6.875.352.833 13.170.498.783Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 612.281.709.164Jumlah Liabilitas 625.452.207.947

Informasi Segmen Lainnya

Penyusutan 41.090.053.268 31.398.936.010 72.488.989.278

30 September 2010 (Sembilan Bulan)Kertas Budaya Kertas Industri Jumlah

HasilPenjualan bersih 156.445.628.036 142.327.072.158 298.772.700.194Beban pokok penjualan 155.799.182.402 137.396.728.733 293.195.911.135

Laba kotor 646.445.634 4.930.343.425 5.576.789.059Beban usaha 22.232.948.793 20.474.119.638 42.707.068.431Rugi usaha (21.586.503.159) (15.543.776.213) (37.130.279.372)

AsetAset segmen 1.391.592.074.739 711.439.666.160 2.103.031.740.899Aset yang tidak dapat dialokasikan 278.708.863.741Jumlah Aset 2.381.740.604.640

LiabilitasLiabilitas segmen 5.697.749.973 7.013.732.267 12.711.482.240Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 3.111.787.455.731Jumlah Liabilitas 3.124.498.937.971

Informasi Segmen Lainnya

Pengeluaran modal - - 4.885.738.996Penyusutan 41.034.458.345 31.367.523.300 72.401.981.644

Adapun informasi menurut segmen wilayah geografis adalah sebagai berikut:

Page 52: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51

27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

30 September 2011 (Sembilan Bulan)

Indonesia AsiaTimur Tengah

dan Afrika Lain-lain JumlahHasil Penjualan bersih 183.165.948.524 55.852.776.275 12.261.566.927 1.102.864.508 252.383.156.234Beban pokok penjualan 194.758.931.899 48.455.860.232 11.908.720.386 925.528.944 256.049.041.461Laba (rugi) kotor (11.592.983.375) 7.396.916.043 352.846.541 177.335.564 (3.665.885.227)Beban usaha (51.228.075.122) (11.074.620.005) (3.027.424.332) (221.633.868) ( 65.551.753.327)Rugi usaha (62.821.058.497) (3.677.703.962) (2.674.577.791) (44.298.304) (69.217.638.554)

30 September 2010 (Sembilan Bulan)

Indonesia AsiaTimur Tengah

dan Afrika Lain-lain JumlahHasil Penjualan bersih 202.662.877.298 64.868.724.957 30.516.870.085 724.227.854 298.772.700.194

Beban pokok penjualan 200.629.709.802 59.975.131.555 31.962.708.738 628.361.040 293.195.911.135Laba (rugi) kotor 2.033.167.496 4.893.593.402 (1.445.838.653) 95.866.814 5.576.789.059Beban usaha (30.296.585.721) (7.757.023.839) (4.566.584.233) (86.874.638) (42.707.068.431)Rugi usaha (28.263.418.225) (2.863.430.437) (6.012.422.886) 8.992.176 (37.130.279.372)

28. KONDISI EKONOMI DAN KELANGSUNGAN USAHA

Selama tahun 2010, harga pulp mengalami gejolak peningkatan sehingga mencapai titik tertinggi di level $AS 900/ton. Hal serupa juga diikuti oleh harga kertas daur ulang. Di sisi lain, Perusahaan mengalami keterbatasan daya saing di mana Perusahaan masih bertumpu kepada suplai gas alam dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) yang lebih mahal dibanding bahan bakar batu bara. Selama beberapa tahun terakhir ini, termasuk di tahun 2010, harga gas dari PGN mengalami peningkatan yang tentunya akan membebani biaya produksi Perusahaan. Di sisi lain, suplai gas hanya bisa diperoleh dari PGN untuk wilayah Jawa Timur sehingga menimbulkan risiko kelancaran produksi Perusahaan. Selanjutnya pada sembilan bulan pertama tahun 2011 harga pulp dan kertas daur ulang rata-rata mengalami penurunan sekitar 6% namun hal ini tidak menurunkan beban produksi perusahaan secara signifikan.

Dengan kondisi tersebut, tim manajemen Perusahaan memutuskan untuk mengalihkan sumber energinya ke Steam Turbine dengan bahan bakar batu bara untuk menghasilkan listrik dan uap. Dengan kondisi keuangan yang ketat, Perusahaan akan menjajaki kemungkinan-kemungkinan berikut :

1. Kerjasama dengan pihak eksternal, dimana pihak eksternal akan melakukan investasi untuk pembangunan Steam Turbine, sedangkan Perusahaan akan membeli listrik dan uap untuk digunakan di dalam proses produksi kertas.

2. Perusahaan menjajaki kemungkinan untuk bisa mendapatkan pinjaman untuk mendanai Steam Turbine tersebut.

Dari kedua opsi tersebut di atas, Perusahaan berharap opsi pertama dapat terealisasi sehingga tidakmembebani arus kas Perusahaan.

Page 53: PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERT AS TBK · PDF fileTanggal 3 0 September 2011 Dan 31 Desember 2010 ... Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) ... dan diumumkan

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011

Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang BerakhirPada Tanggal 30 September 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

52

29. REVISI DAN PENERBITAN STANDAR AKUNTANSI BARU

Standar dan Interpretasi Akuntansi Keuangan baru ataupun revisi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) namun sampai dengan tanggal laporan keuangan belum efektif adalah sebagai berikut:

Berlaku efektif 1 Januari 2012 :

- PSAK No.10 (Revisi 2010) : Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing*- PSAK No.18 (Revisi 2010) : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya- PSAK No.24 (Revisi 2010) : Imbalan Kerja- PSAK No.34 (Revisi 2010) : Kontrak Konstruksi- PSAK No.46 (Revisi 2010) : Pajak Penghasilan- PSAK No.53 (Revisi 2010) : Pembayaran Berbasis Saham- PSAK No.60 (Revisi 2010) : Instrumen Keuangan: Pengungkapan- PSAK No.61 (Revisi 2010) : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan

Pemerintah- ISAK No.13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri- ISAK No.15 : PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan

Minimum dan Interaksinya Negeri- ISAK No.18 : Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik Dengan Aktivitas

Operasi- ISAK No.20 : Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau

Para Pemegang Saham

* Penerapan dini diperkenankan

Manajemen Perusahaan sedang mengevaluasi Standar dan Interpretasi yang direvisi serta yang baru tersebut dan belum dapat menentukan dampak yang timbul terhadap laporan keuangan.

30. TANGGUNG JAWAB ATAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan pada tanggal 27 Oktober 2011.