PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

160
Tahun Terobosan PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. LAPORAN TAHUNAN 2013

Transcript of PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Page 1: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Tahun Terob

osan

Laporan Tahunan 2013

Laporan Tahunan 2013

Kantor Pusat:PT Siloam International Hospitals Tbk.Siloam Hospitals Lt. 5Jl. Siloam No. 6, Lippo VillageTangerang 15811Banten, IndonesiaTelpon: +6221 2566 8000Faximili:+6221 546 0075

www.siloamhospitals.com

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

LAPORANTAHUNAN

2013

Page 2: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

1 Tahun Terobosan

2 Sekilas Tentang Siloam

5 Budaya Perusahaan

6 Penghargaan 2013

7 Visi, Misi dan Nilai - nilai Perusahaan

8 Struktur Organisasi

10 Jejak Langkah

12 Peristiwa Penting

13 Wilayah Layanan Siloam

14 Ikhtisar Keuangan

16 Ikhtisar Saham

17 Lembaga dan Profesi Penunjang

18 Sambutan Dewan Komisaris

22 Laporan Direksi

26

82 90

54

26 Pembahasan & Analisa Manajemen

28 Tinjauan Bisnis

38 Analisa Kinerja Keuangan

46 Sumber Daya Manusia

52 Information & Communication Technology

54 Laporan Tata Kelola Perusahaan

81 Laporan Komite Audit

82 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

90 Data Perusahaan

92 Profil Dewan Komisaris

96 Profil Direksi

100 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT Siloam International Hospitals Tbk

101 Laporan Keuangan

Page 3: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

1

Bermula dari rumah sakit pertamanya di Lippo Village pada tahun 1996, Perseroan telah berkembang menjadi grup rumah sakit terbesar di Indonesia dengan 16 rumah sakit state-of-the-art, yang didukung oleh 1.500 dokter dan 6.000 karyawan. Tahun 2013 sungguh merupakan tahun terobosan. Perseroan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 September 2013, dengan kapitalisasi pasar sebesar USD 1 miliar.

TahunTerobosan

Page 4: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

SekilasSiloamHospitals

Page 5: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan
Page 6: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

4

Profil Perusahaan

Perseroan didirikan pada 3 Agustus 1996 dengan nama PT Sentralindo Wirasta yang bergerak di bidang layanan kesehatan.

Dimulai dengan rumah sakit pertama di Lippo Village, Siloam Hospitals berkembang secara inovatif dan menjadi pemimpin di bidangnya melalui model layanan klinis, (state-of-the-art technology), fasilitas yang berpusat pada pasien dan layanan klinik dan non-klinik yang terintegrasi.

Dalam tahap konsolidasi, yang berlangsung dari tahun 2007 hingga 2010, Siloam Hospitals menghadirkan layanannya di empat kota besar, yaitu Tangerang (Lippo Village), Jakarta, Surabaya dan Bekasi (Lippo Cikarang).

Memasuki masa ekspansi setelah konsolidasi, sejak tahun 2011 Siloam Hospitals melaju pesat dengan membangun enam rumah sakit dan mengakuisisi lima rumah sakit.

Pada tanggal 12 September 2013, Perseroan yang telah berubah nama menjadi PT Siloam International Hospitals melakukan Initial Public Offering (IPO) dan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia sebagai PT Siloam International Hospitals Tbk.

Sekilas Siloam Hospitals

Per tanggal 31 Desember 2012, menurut Frost & Sullivan, Siloam Hospitals Group adalah grup rumah sakit swasta terbesar di Indonesia dalam jumlah kapasitas dan jumlah tempat tidur operasional.

Selain dari jumlah rumah sakit, Siloam Hospitals juga menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang mendapat akreditasi international dari lembaga akreditasi Joint Commission International Accreditation (akreditasi telah dilakukan pada tahun 2007, 2010 dan 2013). Akreditasi menguatkan posisi Siloam Hospitals sebagai rumah sakit dengan layanan berstandar internasional.

Pada akhir tahun 2013, Siloam Hospitals mengoperasikan 16 rumah sakit, dalam tahap membangun 21 rumah sakit (4-5 akan siap beroperasi di tahun 2014) dan merencanakan membangun 19-20 rumah sakit selama tahun 2015-2017.

Page 7: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

5

Nilai-nilai Perseroan: Kasih, Peduli, Integritas, Kejujuran, Empati, Belas-kasih, dan Profesionalisme, menjadi dasar pelayanan Siloam bagi masyarakat.

Layanan kesehatan berkualitas internasional terus dikembangkan yang mencakup layanan spesialis yang lengkap, layanan laboratorium, pengobatan kesuburan, fasilitas radiologi dan imaging, layanan kesehatan umum, layanan diagnostik dan darurat .

Siloam Hospitals menghadirkan teknologi “state of the art technology,” dokter-dokter ahli yang berdedikasi, tim perawat dan operator yang handal dengan dukungan manajemen yang profesional.

Dengan akreditasi oleh Joint Comission Accreditation, Siloam Hospitals menjadi pelopor rumah sakit yang menyajikan perawatan terbaik untuk kenyamanan dan kesembuhan fisik dan psikologis pasien.

Budaya Perusahaan

Rekam jejak membuktikan bahwa nilai-nilai Siloam “percaya dan kerjakan” benar-benar dijalankan.

Dengan 16 rumah sakit yang beroperasi saat ini, Siloam Hospitals memberikan dampak pada hidup masyarakat dengan melayani hampir 2 juta pasien selama tahun 2013.

Kehadiran RS Umum Siloam merupakan bukti lain bahwa kepemimpinan yang dipercayakan oleh Pemerintah kepada Siloam Hospitals terus meningkat.

Page 8: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

6

Profil Perusahaan

2013

2010

2012 2011

PenghargaanSiloam Hospitals Group menerima Corporate Image Award 2013 sebagai The Best in Building and Managing Corporate Image kategori Hospital dari Bloomberg Indonesia Busninessweek dan Frontier Consulting Group.

Siloam Hospitals Group menerima Indonesia Sustainable Business Awards 2013 sebagai Industry Champions Healthcare dari SBA id.

Siloam Hospitals (Jabodetabek) menerima Indonesia Healthcare Most Reputable Brand 2013 based on Healthcare Survey in 7 Cities in Indonesia kategori rumah sakit swasta dari SWA.

Siloam Hospitals Lippo Village menerima penghargaan bergengsi “Mitra Bakti Husada” dari Menteri Kesehatan dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH dalam rangka komitmennya selama lebih dari 14 tahun kepada layanan kesehatan berkualitas internasional.

Siloam Hospitals Lippo Village menerima re-akreditasi dari Joint Comission International.

Siloam Hospitals Group menerima Indonesia Sustainable Business Awards 2012 sebagai Industry Champion Healthcare dari SBA id.

Siloam Hospitals Group menerima Indonesia Hospital Service Provider Of The Year 2012 dari Frost & Sullivan.

Siloam Hospitals Group menerima Indonesian Society of Project Management Professionals (IAMPI) Awards sebagai Project of The Year Category D Humanitarian, CommunityService and/or Regional Development.

Siloam Hospitals Group menerima Excellence Asian Hospital Management Awards (AHMA) 2011 (dari mana/pemberi ?)untuk kategori Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Siloam Hospitals Group menerima Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) Awards sebagai “The Best Building and Managing Corporate Image” untuk kategori Rumah Sakit.

Siloam Hospitals Surabaya menerima AstraZeneca Infection Management Award (Azima Award) sebagai pemenang pertama.

Siloam Hospitals (Makassar) menerima Indonesia Healthcare Most Reputable Brand 2013 based on Healthcare Survey in 7 Cities in Indonesia kategori rumah sakit swasta dari SWA.

Siloam Hospitals Balikpapan menerima Best of Social Responsibility Kategori Perusahaan Lokal dari Bapeda Balikpapan.

Siloam Hospitals Balikpapan menerima The Best of Balikpapan Service Excellence Award 2013 kategori Private Hospital dari MarkPlus.

Siloam Hospitals Group menerima penghargaan 2010 Indonesia Best Practices Awards as “Healthcare Services Provider of the Year” dari Frost & Sullivan.

Siloam Hospitals Surabaya menerima penghargaan “MarkPlus Surabaya Service Excellence Award 2010 sebagai “The Best Service Hospitals in Surabaya”.

Siloam Hospitals Surabaya terpilih sebagai Regional and National Winner of Hospital Best Administration from Astra Insurance (Garda Medika ).

Page 9: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

7

Kasih

Profesionalisme

Peduli

Belas kasih

Integritas

Kejujuran

Empati

Visi• Berkualitas Internasional.

• Mudah Dijangkau

• Skala Biaya Ekonomis.

• Berbelas Kasih Ilahi

Menjadi pilihan yang terpercaya dalam pelayanan kesehatan holistik, pendidikan dan riset kesehatan berkelas dunia.

Misi

Nilai - nilai Perusahaan

Page 10: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

8

Profil Perusahaan

Dewan Komisaris

Komite Audit

Corporate Secretary

Pengembangan Usaha

Pemasaran dan Pengembangan

Produk

Pengembangan Produk

Pemasaran Sumber Daya Manusia

Legal

Support

Pembangunan Rumah Sakit Baru

Pembangunan Gedung Rumah

Sakit

Keuangan dan Anggaran Rumah

Sakit Baru

Pelayanan Pengadaan dan Logistik

Fasilitas dan Umum

Manajemen Fasilitas

Keamanan dan Umum

Persiapan Sumber Daya

Pengembangan Usaha

Manajemen Medis

Pengontrol Kualitas Pelayanan Secara

Medis

Peningkatan Pelayanan Secara

Medis

Manajemen Dokter Peningkatan Kualitas Pelayanan

Pengontrol Kualitas Pelayanan Medis

Pengontrol Kualitas dan Peningkatan Pelayanan Obat

Manajemen Obat & Pengobatan

Manajemen Formula Obat

Pelatihan dan Pendidikan Perawat

Manajemen Keperawatan

Keuangan, Akuntansi dan TI

Akuntansi

Keuangan, dan Anggaran

Teknologi Informasi

Presiden Direktur

Internal Audit

StrukturOrganisasi

Page 11: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

9

Dewan Komisaris

Komite Audit

Corporate Secretary

Pengembangan Usaha

Pemasaran dan Pengembangan

Produk

Pengembangan Produk

Pemasaran Sumber Daya Manusia

Legal

Support

Pembangunan Rumah Sakit Baru

Pembangunan Gedung Rumah

Sakit

Keuangan dan Anggaran Rumah

Sakit Baru

Pelayanan Pengadaan dan Logistik

Fasilitas dan Umum

Manajemen Fasilitas

Keamanan dan Umum

Persiapan Sumber Daya

Pengembangan Usaha

Manajemen Medis

Pengontrol Kualitas Pelayanan Secara

Medis

Peningkatan Pelayanan Secara

Medis

Manajemen Dokter Peningkatan Kualitas Pelayanan

Pengontrol Kualitas Pelayanan Medis

Pengontrol Kualitas dan Peningkatan Pelayanan Obat

Manajemen Obat & Pengobatan

Manajemen Formula Obat

Pelatihan dan Pendidikan Perawat

Manajemen Keperawatan

Keuangan, Akuntansi dan TI

Akuntansi

Keuangan, dan Anggaran

Teknologi Informasi

Presiden Direktur

Internal Audit

Page 12: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

10

Profil Perusahaan

Jejak

Rumah sakit pertama didirikan yang dikenal sebagai RS Siloam Gleneagles Lippo Village.

Peresmian Siloam Hospitals Kebon Jeruk yang sebelumnya RS Graha Medika.

Siloam Hospitals Lippo Village mendapat akreditasi dari Joint Commission International sebagai rumah sakit dengan kualitas internasional pertama di Indonesia.

RS Graha Medika Hospital bergabung dengan Siloam Hospitals.

Peresmian Siloam Hospitals Surabaya yang sebelumnya bernamaRS Budi Mulia.

RS Siloam Gleneagles Lippo Karawaci dan RS Graha Medika mendapat ISO.

Langkah1996

2003

20072000

2004

2001

Page 13: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

11

Memasuki tahun 2011, Perseroan mengoperasikan MRCCC dan mengakuisisi dua rumah sakit di Jambi dan Balikpapan.

Mengakhiri tahun 2013, Perseroan memberikan layanan kesehatan di 12 kota besar di Indonesia melalui 16 rumah sakitnya.

Perseroan merubah statusnya menjadi perusahaan terbuka.

Perseroan mengoperasikan 4 rumah sakit baru di Tangerang, Manado, Palembang dan Makassar serta mengakuisisi satu klinik jantung di Cinere, Depok.

Hingga tahun 2010, selain Siloam Hospitals Lippo Village dan Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam telah membangun satu rumah sakit di Lippo Cikarang, Bekasi, dan mengakuisisi satu rumah sakit di Surabaya. Pada akhir tahun 2010, Siloam telah memiliki empat rumah sakit di empat daerah di seluruh Indonesia (Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya dan Siloam Hospitals Lippo Cikarang).

Re-Akreditasi Siloam Hospitals Lippo Village oleh Joint Commission International.

2011

2013

20122010

Page 14: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

12

Profil Perusahaan

Tahun 2013 adalah tahun terobosan bagi Perseroan.

Tahun ini menandai pencapaian hampir dua juta pasien yang dilayani oleh rumah sakit Perseroan.

Perseroan memiliki lebih dari 3.700 kapasitas tempat tidur dan mempekerjakan lebih dari 1500 dokter- termasuk 1.209 spesialis- dan lebih dari 2.700 perawat.

Pertumbuhan jumlah pegawai lebih dari 6000 menunjukkan komitmen pertumbuhan yang sangat ekspansif.

Tahun ini juga Perseroan merubah statusnya menjadi perusahaan terbuka.

2013

2013

2013

Peristiwa Penting

PeristiwaPenting

Page 15: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

13

Wilayah Layanan Siloam Hospitals

WilayahLayananSiloam

Dimulai dari Lippo Village, Tangerang, Perseroan menyatakan kehadirannya di bidang layanan kesehatan yang disusul dengan dibukanya Siloam Hospitals Kebon Jeruk di Jakarta.

Kehadiran di kedua tempat ini menjadi titik awal Perseroan mengembangkan sayapnya.

Page 16: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

14

Profil Perusahaan

IkhtisarKeuangan

2010 2011 2012 2013

RASIO KEUANGAN

Laba Bersih terhadap Jumlah Aset (%) 9,2 3,4 3,3 1,9

Laba Bersih terhadap Ekuitas (%) 52,2 21,2 21,2 3,1

Hutang terhadap Jumlah Aset 82,3 83,9 84,6 37,0

Hutang terhadap Ekuitas 466,3 521,6 548,4 58,7

Marjin Laba Kotor (%) 25,0 26,5 24,9 26,3

Marjin EBITDA (%) 13,6 12,3 12,4 12,1

Marjin Laba Usaha (%) 10,1 5,7 5,1 3,1

Marjin Laba Bersih (%) 7,0 3,0 2,9 2,0

dalam miliar Rupiah, kecuali disebut lain 2010 2011 2012 2013

LABA RUGI

Pendapatan 1.030 1.259 1.788 2.504

Laba Kotor 258 334 445 659

EBITDA 140 155 221 298

Laba Usaha 104 71 91 79

Laba Bersih setelah Pajak 72 38 52 50

Laba Bersih per Saham Dasar (Rupiah) 143 44 50 48

Jumlah Saham Beredar (Saham) 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.156.100.000

POSISI KEUANGAN

Modal Kerja Bersih (5) 151 189 612

Jumlah Aset 779 1.112 1.586 2.601

Jumlah Liabilitas 642 933 1.342 962

Ekuitas 136 179 245 1.639

Page 17: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

15

Pendapatan (miliar Rupiah) Laba Usaha (miliar Rupiah)

Jumlah Aset (miliar Rupiah)

20132010 20122011

20132010 20122011

Jumlah Liabilitas (miliar Rupiah)

20132010 20122011

20132010 20122011

Laba Bersih setelah Pajak (miliar Rupiah)

20132010 20122011

20132010 20122011

Ekuitas (miliar Rupiah)

1.030

72

642

104

779

136

1.259

38

933

71

1.112

179

1.788

52

245

91

1.586

245

2.504

50

1.639

79

2.601

1.639

Page 18: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

16

Profil Perusahaan

IkhtisarSahamKomposisi Pemegang Saham

Sejarah Permodalan

Keterangan Tanggal JumlahSaham

JumlahSaham Beredar

PT Lippo Karawaci, Tbk 31 Desember 2010 1.000.000.000 1.000.000.000

Masyarakat 12 September 2013 156.100.000 1.156.100.000

Pemegang Saham JumlahSaham

PresentasiKepemilikan

PT Megapratama Karya Persada 699.000.000 60%

PT Kalimaya Pundi Bumi 100.000.000 9%

PT Safira Prima Utama 100.000.000 9%

PT Gloria Mulia 50.000.000 4%

PT Nilam Biru Bersinar 44.100.000 4%

PT Maharama Sakti 1.000.000 0%

Public (each less than 5%) 162.000.000 14%

TOTAL 1.156.100.000 100%

Page 19: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

17

Lembaga danProfesi Penunjang

0

3000

6000

9000

12000

0

5000000

10000000

15000000

20000000

Akuntan Publik:

ARYANTO, AMIR JUSUF, MAWAR & SAPTOTOPlaza ASIA Lantai 10Jl. Jend. Sudirman Kav. 59Jakarta 12190, IndonesiaTelp. +6221-5140-1340Fax. +6221-5140-1350

Konsultan Hukum:

HADIPUTRANTO, HADINOTO & PARTNERSThe Indonesia Stock Exchange Building, Tower II, Lt 21Jalan Jenderal Sudirman Kavling 52 - 53Jakarta 12190Telp. +6221-515 50 90Fax. +6221-515 48 40

Notaris:

IR NANETTE CAHYANIE HANDARI ADI WARSITO, S.H.Jl. Panglima Polim V No. 11Kebayoran BaruJakarta 12160Telp. +6221-724 4650Fax. +6221-726 5090

Biro Administrasi Efek :

PT SHARESTAR INDONESIABeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36Jakarta 12950Telp. +6221-527 7966Fax. +6221-528 7967

Pergerakan Harga Saham 2013

VolumeHarga Penutupan

Page 20: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

18

DewanKomisaris

Sambutan

Ketut Budi WijayaPresiden Komisaris

Dengan visi “Kualitas Internasioal, Jangkauan, Skala dan Belas Kasih Illahi”, Perseroan telah melakukan banyak pencapaian selama tahun 2013 sehingga kami menyebutkan tahun 2013 sebagai Tahun Terobosan bagi Perseroan.

Page 21: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

19

Pemegang Saham yang terhormat,

Dengan gembira kami sampaikan bahwa Siloam telah mencapai kemajuan yang sangat signifikan di tahun 2013 dan telah menempatkan nama Siloam sebagai penyedia jasa kesehatan yang berkualitas dan ternama di Indonesia.

Di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian dunia maka kondisi perekonomian Indonesia juga mengalami berbagai tekanan sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi nasional turun ke tingkat 5,7% ditahun 2013 dibandingkan 6,2% ditahun 2012. Langkah-langkah yang telah diambil Pemerintah Indonesia selama tahun 2013 telah berhasil meredam gejolak perekonomian nasional dengan tingkat inflasi yang terkendali dan juga menurunnya defisit fiskal dan neraca pembayaran serta neraca perdagangan. Hal tersebut memberikan keyakinan bahwa perekonomian Indonesia memiliki daya tahan yang tinggi dan kekuatan dalam menghadapi ketidak pastian global.

Dewan Komisaris melihat bahwa Direksi telah melaksanakan strategi yang tepat untuk menjaga momentum pertumbuhan usaha sehingga di tahun 2013 Perseroan telah mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 40% dibandingkan dengan tahun 2012. Pertumbuhan tersebut

diperoleh dengan melakukan pengembangan rumah sakit-rumah sakit baru dan juga melalui akusisi terhadap rumah sakit yang sudah beroperasi sehingga jumlah rumah sakit yang dikelola oleh Siloam mencapai 16 rumah sakit pada akhir tahun 2013. Strategi ini akan terus dikembangkan Siloam untuk mencapai jumlah cakupan yang besar pada daerah-daerah utama di seluruh Indonesia, sehingga dapat menyediakan layanan kesehatan kepada lebih banyak lagi penduduk Indonesia.

Pengembangan jasa kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat luas telah menjadi misi Siloam yang dengan sadar telah mengembangkan kualitas layanan berstandar internasional dengan tingkat efisiensi yang tinggi, sehingga dapat melayani lebih banyak pasien dari semua golongan. Dengan kebijakan ini, Siloam diharapkan akan dapat memberikan sumbangan kepada sistim layanan kesehatan nasional di Indonesia. Melihat pertumbuhan pengeluaran masyarakat untuk jasa kesehatan yang sangat tinggi yang terutama ditopang oleh meningkatnya pendapatan per kapita dan meningkatnya kesadaran masyarakat luas akan layanan kesehatan yang berkualitas, maka strategi untuk mencapai cakupan yang luas adalah sangat tepat dalam menjaga pertumbuhan yang berkesinambungan. Pengembangan jasa-jasa kesehatan yang sesuai dengan perkembangan di masyarakat terutama perubahan gaya hidup juga telah dilaksanakan dengan tepat sehingga diharapkan akan memberikan manfaat yang besar baik kepada kinerja Perseroan dan juga bagi masyarakat.

Page 22: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

20

Profil Perusahaan

Kebijakan yang tepat juga telah dilaksanakan oleh Siloam dalam menghadapi tantangan dunia kesehatan di Indonesia yang menghadapi banyak kendala terutama dengan keterbatasan jumlah tenaga medis terampil dan dokter serta kurangnya fasilitas medis di rumah sakit. Hal ini tercermin dari besarnya investasi di bidang peralatan medis untuk semua rumah sakit, demikian juga dengan investasi training untuk tenaga-tenaga medis serta membangun hubungan yang harmonis dengan para dokter untuk mencapai kinerja yang tinggi.

Menyadari tantangan yang dihadapi dan juga potensi yang ada, diharapkan Direksi akan terus meningkatkan kemampuannya untuk dapat meningkatkan kualitas dan juga kinerja Siloam di masa mendatang.

Laporan Presiden Komisaris

Untuk seluruh pencapaian pada tahun 2013, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada seluruh Direksi, dokter dan karyawan serta para rekanan usaha yang telah bekerja keras mewujudkan rencana-rencana yang akan membawa Siloam pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih baik lagi. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh para pemegang saham pada tahun 2013 dan kami mengharapkan dukungan dan kepercayaan yang sama pada tahun 2014.

Ketut Budi WijayaPresiden Komisaris

Page 23: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

21

DewanKomisaris

Prof. Dr. H. Muladi, S.H.Komisaris Independen

Agus BenjaminKomisaris

Theo L. SambuagaKomisaris

Farid HariantoKomisaris Independen

Ir. Jonathan L. ParapakKomisaris Independen

Page 24: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

22

DireksiLaporan

Dengan meluasnya dukungan para pemegang saham, kami berkomitmen untuk terus maju dan melanjutkan rencana kami untuk menciptakan layanan kesehatan berkualitas, yang terjangkau dan merata, dengan skala nasional bagi masyarakat Indonesia.

dr. Gershu Chandy PaulPresiden Direktur

Page 25: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

23

Para pemegang saham yang terhormat,

Tahun 2013 benar-benar merupakan tahun terobosan bagi Perseroan. Kami berhasil menyelesaikan IPO pada tanggal 12 September 2013. Partisipasi aktif investor global dan nasional telah membuat penawaran perdana tersebut sukses. Dengan meluasnya dukungan para pemegang saham, kami berkomitmen untuk terus maju dan melanjutkan rencana kami untuk menciptakan layanan kesehatan berkualitas, yang terjangkau dan merata, dengan skala nasional bagi masyarakat Indonesia.

Kami dengan gembira mengumumkan bahwa Gross Operating Revenue (GOR) kami tumbuh 40%, didorong oleh pertumbuhan Departemen Rawat Jalan sebesar 26% dan pertumbuhan penerimaan Rawat Inap sebesar 40%, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan demikian, kami berhasil mempertahankan Compounded Annualized Growth Rate (CAGR) sebesar 28 %, 65 % dan 22 % masing-masing selama 5 tahun terakhir.

Perseroan kini megoperasikan 16 rumah sakit di 12 kota di seluruh Indonesia, dengan kapasitas sebanyak 3.700 tempat tidur. Kami memiliki 1.500 Dokter (termasuk 1. 209 dokter spesialis), didukung lebih dari 2.700 perawat serta lebih dari 2.300 staff pendukung lainnya , yang memberikan layanan kepada 2 juta pasien untuk mendapatkan kenyamanan dan perawatan di rumah sakit kami tahun lalu.

Kami mengakuisisi Bali International Medical Center (BIMC) di Bali untuk mengkonsolidasikan posisi kami sebagai penyedia Layanan Kesehatan terdepan di Bali dengan 3 rumah sakit. Konsolidasi ini akan membantu kami merintis dan menarik wisata medis ke Indonesia.

Kami mendirikan Siloam Heart Institute (SHI) dengan visi untuk memberikan layanan perawatan jantung “one stop” yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh segmen sosial ekonomi. November lalu, kami meluncurkan Yayasan Denyut Jantung (YDJ) dengan tujuan untuk menyentuh kehidupan banyak orang melalui yayasan ini. “Semarak Jantung Sehat,” kampanye jantung sehat yang kami luncurkan pada bulan September, telah menjangkau lebih dari 100.000 orang Indonesia, yang berkomitmen untuk menjalani gaya hidup sehat. Sasaran kami adalah mendapat 1 juta peserta guna mendukung kampanye jantung sehat ini selama 18 bulan ke depan.

Selain itu, sasaran perencanaan pembangunan kami pada tahun 2017 adalah: memiliki 40 rumah sakit dengan kapasitas sebanyak 10.000 tempat tidur untuk menjangkau lebih dari 12 juta pasien setiap tahunnya.

Page 26: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

24

Profil Perusahaan

Laporan Presiden Direktur

Kami menyadari perlunya menanggapi isu-isu sosial dan memberikan platform layanan kesehatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kami telah mulai mengganti lampu pijar dengan lampu LED yang tahan lama, dan telah berhasil mengurangi konsumsi energi kami. Kami bermitra dengan Phillips untuk memasang peralatan medis yang menghasilkan pencitraan digital. Dengan teknologi ini, gambar dapat diproses dalam waktu yang lebih singkat dan dapat dilihat dengan berbagai cara. Hal ini akan mengurangi konsumsi oksida perak kami dalam penggunaan film dari X-ray, CT dan MRI.

Semua rumah sakit kami bertumpu pada strategi “Four Pillar Foundation”, yaitu keunggulan dalam layanan darurat, state-of-the-art equipment, platform Digital/Tele-medicine dan kemitraan dokter yang efektif. Untuk layanan darurat, kami telah menyiapkan layanan panggilan terpusat nasional pada nomor 500-911 yang akan dilayani oleh 16 rumah sakit kami. Melalui sistem ‘Hub dan Spoke’, kami sekarang dapat menghubungkan informasi klinis dari Centers of Excellence ke rumah sakit kami di daerah.

Semua rumah sakit kami dilengkapi dengan state-of-the-art equipment yang memungkinkan untuk melakukan diagnosis awal dan pengobatan. Dengan para dokter, kami memiliki sistem kemitraan yang unik melalui Siloam Doctor Partnership Development Program (SDPDP) yang membantu mereka untuk berkembang secara profesional.

Atas nama Direksi, saya ingin menyampaikan penghargaan saya kepada semua pemegang saham kami dan khususnya para staf kami, yang telah memungkinkan semua prestasi ini tercapai bagi Perseroan. Saya juga berterima kasih kepada semua pasien kami yang mengijinkan kami menjadi mitra kesehatan dan kesejahteraan mereka pada setiap tahap kehidupan mereka .

dr. Gershu Chandy PaulPresiden Direktur

Page 27: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

25

Direksi

Sugianganto BudisuhartoDirektur

Prof. George MathewDirektur

Romeo Fernandez LledoDirektur dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M.

Direktur

dr. Anang PrayudiDirektur Tidak Terafiliasi

Page 28: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

26

Profil Perusahaan

& AnalisaPembahasan

Manajemen

Page 29: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

27

Page 30: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Pembahasan & Analisa Manajemen

28

TinjauanBisnis

Tren Pasar menunjukkan, potensi pertumbuhan layanan kesehatan di Indonesia sangat menjanjikan. Saat ini, indonesia masih menunjukkan angka rendah dalam pengeluaran per kapita untuk layanan kesehatan.

Page 31: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

29

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Tinjauan Industri Layanan Kesehatan

Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, diikuti perubahan dalam gaya hidup masyarakat, jenis-jenis penyakit yang berhubungan dengan gaya/cara hidup akan menjadi kontributor lebih besar pada sektor penanganan kesehatan di Indonesia, utamanya di perkotaan. Pergeseran profil kepada penyakit yang terkait gaya hidup, diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran per pengobatan, karena penyakit yang terkait gaya hidup biasanya lebih mahal biaya pengobatannya dibandingkan penyakit menular.

Dalam laporan “Market Study” tahun 2012, KPMG melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia juga meningkatkan permintaan akan layanan kesehatan berkualitas. Bertumbuhnya golongan kelas menengah dan kebutuhan akan layanan kesehatan berkualitas, ditandai dengan besarnya “kebocoran” keuntungan yang mengalir ke negara lain yaitu melalui medical tourism. Pengeluaran sebesar USD 1,4 miliar untuk medical tourism merupakan potensi keuntungan yang dapat diperoleh rumah-rumah sakit Indonesia. Menghadapi kondisi ini, Indonesia berencana untuk meningkatkan kualitas rumah-rumah sakitnya sehingga mengikuti standar international, dengan akreditasi oleh JCI dan berusaha untuk menjadi negara tujuan medical tourism pada tahun 2015. Negara yang hendak mempromosikan dirinya sebagai tujuan pengobatan diharuskan menggunakan akreditasi internasional dan bukan sekedar akreditasi nasional.

Dalam rangka memenuhi permintaan layanan kesehatan berkualitas dan meningkatkan keberadaan rumah sakit dan dokter, infrastruktur layanan kesehatan dan pengadaan tenaga kerja pun harus ditingkatkan. Indonesia saat ini hanya memiliki 0,97 tempat tidur per 1.000 penduduk dan 0,31 dokter per seribu penduduk. Negara Asia lainnya seperti Singapura, Thailand dan Malaysia memiliki rasio tempat tidur per 1.000 rata-rata sebesar 2,2. Rasio tempat tidur per 1.000 penduduk yang rendah, dengan rasio dibawah 1,1 terdapat pada Indonesia dan India. Indonesia harus fokus pada meningkatkan infrastruktur dan menambah jumlah dokter dan sekolah kedokteran.

Infrastruktur perawatan kesehatan tempat tidur rumah sakit per 1000 penduduk di Negara-Negara Terpilih, Tahun 2013

IndonesiaThailandUSChina IndiaSingapore MalaysiaUK

2.952.84 2.84

2.162.01

1.63

1.02 0.97

Sumber: Disusun oleh Frost & SullivanCatatan: Data untuk Indonesia pada 2012, diperoleh dari Departemen Kesehatan. Data untuk India, Malaysia, Singapore, dan China adalah pada 2011, diperoleh dari Departemen Kesehatan masing-masing negara. Data untuk Thailand adalah pada 2009, diperoleh dari Departemen Kesehatan. Data untuk AS dan UK adalah pada 2011, diperoleh dari statistik OECD.

Infrastruktur Perawatan Kesehatan Jumlah Dokter per 1000 penduduk di Negara-Negara Terpilih, Tahun 2013

Indonesia ThailandUK China IndiaSingapore MalaysiaUS

2.79

2.31

1.771.48

1.26

0.740.31 0.30

Sumber: Disusun oleh Frost & SullivanCatatan: Data untuk Indonesia pada 2012, diperoleh dari Departemen Kesehatan. Data untuk India, Malaysia, Singapore, and China adalah pada 2011, diperoleh dari Departemen Kesehatan masing-masing negara. Data untuk Thailand adalah pada 2009, diperoleh dari Departemen Kesehatan. Data untuk AS dan UK adalah pada 2011, diperoleh dari statistik OECD

Tinjauan Kerja Bisnis Perseroan

Perseroan adalah grup rumah sakit swasta terbesar di Indonesia dalam jumlah kapasitas dan jumlah tempat tidur operasional, per tanggal 31 Desember 2012 menurut Frost & Sullivan. Perseroan membuka rumah sakit pertama di tahun 1996 dan sejak itu terus berkembang melalui pendirian rumah-rumah sakit baru maupun akuisisi oportunistik rumah-rumah sakit yang sudah ada. Saat ini Perseroan mengoperasikan 16 rumah sakit , di 12 kota di Indonesia dan menawarkan layanan kesehatan spesialis yang lengkap seperti prosedur bedah kompleks, layanan laboratorium, fasilitas radiologi dan imaging, pengobatan kesuburan, layanan kesehatan umum dan layanan diagnostik dan darurat di Indonesia.

Page 32: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Pembahasan & Analisa Manajemen

30

Tinjauan Bisnis

Per tanggal 31 Desember 2013, Perseroan sebagai perusahaan yang menawarkan layanan kesehatan memiliki kapasitas 3.783 jumlah tempat tidur, mempekerjakan lebih dari 1.500 dokter (termasuk 1. 209 dokter spesialis), didukung lebih dari 2.700 perawat, serta lebih dari 2.300 staff pendukung lainnya. Melihat kebutuhan pasar yang demikian besar akan layanan kesehatan yang berkualitas dan perkembangan Indonesia, Perseroan berencana untuk mengembangkan operasinya melalui pendirian rumah sakit baru, pengembangan rumah sakit Perseroan yang sudah ada dan akuisisi yang berpeluang baik.

KEUNGGULAN KOMPETITIF PERSEROAN

• PemimpindalamLayananInovatif Perseroan dikenal sebagai pemimpin dalam model

layanan klinis inovatif, peralatan tercanggih, fasilitas berorientasi pasien dan layanan klinik maupun non-klinik terpadu di Indonesia. Keunggulan Perseroan dalam peralatan terkini menghadirkan 11 Cath-Lab, 13 alat MRI, 18 CT Scanner, Gamma Knife pertama di Indonesia, dua Linear Accelerators, dan satu Cyclotron.

Selama lebih dari 17 tahun, Perseroan menjadi pelopor dan memberikan banyak perkembangan penting dalam perkembangan layanan kesehatan di Indonesia. Sebagai contoh, Siloam Hospitals Lippo Village adalah rumah sakit Indonesia pertama yang diakui

Indonesia saat ini hanya memiliki 0,97 tempat tidur per 1.000 penduduk dan 0,31 dokter per seribu penduduk.

Page 33: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

31

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

internasional melalui akreditasi oleh Joint Commission International (“JCI”) pada tahun 2007 dan telah berhasil mempertahankan akreditasi tersebut sampai dengan saat ini. Perseroan juga merupakan pelopor dalam penggunaan teknologi MRI 3-Tesla, 256 Slice CT, Rapid Arc Linear Accelerator dan Gamma Knife di Indonesia. Selain itu, Perseroan juga memperoleh penghargaan “Luar Biasa” dari Asian Hospital Management Award pada tahun 2011, penghargaan “Indonesian Healthcare Services Provider of the Year: Best Practices” dari Frost & Sullivan pada tahun 2010 dan 2012, serta pada tahun 2013 Perseroan menerima penghargaan Corporate Image Award 2013 sebagai The Best in Building and Managing Corporate Image kategori Rumah Sakit dari Bloomberg Indonesia Bussiness Week dan Frontier Consulting Group. Selain itu, Perseroan memperoleh penghargaan Indonesia Sustainable Business Awards 2013, sebagai Industry Champions Healthcare dari SBA id dan Indonesia Healthcare Most Reputable Brand 2013, berdasarkan survey pelayanan kesehatan di 7 kota di Indonesia, kategori rumah sakit swasta dari SWA.

Untuk memastikan bahwa fasilitas-fasilitas medis Perseroan dioperasikan dengan standar tertinggi, Perseroan secara aktif berkolaborasi dengan pemberi layanan kesehatan internasional secara berkala untuk pelatihan dan peningkatan kemampuan para pengguna peralatan canggih tersebut.

• DukunganRisetdanAkademis Untuk perkembangan yang berkesinambungan,

Perseroan mengintegrasikan operasi klinis dengan fasilitas riset dan akademis unggulan. Sebagai organisasi kesehatan di Indonesia, Perseroan merupakan bagian dari Layanan Kesehatan Universitas Pelita Harapan

(UPHMS), yang terdiri dari Sekolah Kedokteran Universitas Pelita Harapan, yaitu suatu sekolah kedokteran dan keperawatan ternama di Indonesia, dan Mochtar Riady Institut of Nanotechnology, suatu lembaga riset berfokus pada riset genetik dan kanker. Hal ini memungkinkan Perseroan menjadi bagian untuk mendorong inovasi di bidang kesehatan dan menghasilkan generasi dokter dan perawat mendatang untuk pengembangan usaha Perseroan.

• CentersofExcellence Centers of Excellence bertujuan untuk menjadikan

rumah sakit Perseroan fokus pada bidang pelayanannya, sesuai kebutuhan masyarakat sambil tetap memberikan pelayanan kesehatan berkualitas internasional. Perseroan telah mengembangkan Centers of Excellence di beberapa bidang spesialisasi di rumah sakit Perseroan, termasuk di bidang kanker, jantung, syaraf, kesuburan, urologi dan ortopedik. Pembentukan Centers of Excellence menjadikan Perseroan sangat dikenal dalam memberikan layanan kesehatan yang paling mutakhir di Indonesia.

Per 31 December 2013, rumah sakit Perseroan memiliki beragam jasa pelayanan kesehatan dan jasa bedah, dengan fokus sebagai digambarkan pada tabel dibawah ini :

Rumah Sakit Spesialisasi

SHLV Kardiologi, neuroscience, ortopedi dan gawat darurat

SHKJ Urologi, ortopedi, kardiologi dan gawat darurat

SHSB Perawatan kesuburan, kardiologi dan gawat darurat

SHLC Occupational medicine dan gawat darurat

SHJB Gawat darurat

Page 34: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Pembahasan & Analisa Manajemen

32

Rumah Sakit Spesialisasi

SHBP Gawat darurat

MRCCC Kanker, liver dan gawat darurat

RSUS Gawat darurat

SHMN Gawat darurat

SHMK Kardiologi, endokrinologi dan gawat darurat

SS Gastroenterologi dan gawat darurat

SHCN Kardiologi

SHDP

SHTB

Pengobatan untuk Turis, ortopedik, kardiologi dan gawat darurat

Kardiologi, onkologi dan neuroscience

BIMC KutaBIMC Nusa Dua

Emergency, Operasi PlastikEmergency, Operasi Plastik

Centers of Excellence hingga saat ini telah menjadi referensi para dokter yang berpraktek di rumah-rumah sakit lainnya, baik swasta maupun negeri, untuk pasien-pasien mereka mendapat layanan spesialisasi yang dibutuhkan. Reputasi Perseroan di kemampuan klinik, peralatan medis dengan teknologi terkini dan program-program pelatihan di “Centers of Excellence” juga telah membantu Perseroan dalam menarik dan mempertahankan tenaga medis di rumah sakit Perseroan.

Strategi Bisnis 2013

Dengan visi “Berkualitas Internasional, Mudah dijangkau, Skala Biaya Ekonomis dan Berbelas Kasih Ilahi”, Perseroan melakukan hal-hal berikut sebagai strategi bisnis 2013:

1. Memperkuat dan mengembangkan posisi memimpin di pasar layanan kesehatan Indonesia dengan: meningkatkan jumlah tempat tidur secara signifikan di seluruh jaringan rumah sakit Perseroan dengan sistematis dan efektif, merintis model rumah sakit modular, mengidentifikasi pasar yang belum terlayani, membangun atau mengakuisisi rumah sakit baru, memperluas dan meningkatkan fasilitas yang sudah ada, agar layanan klinis yang disediakan memenuhi kebutuhan pasar tersebut.

2. Mengembangkan model hub and spoke, yang efektif memperluas layanan spesialis, mengembalikan migrasi medis domestik, memberikan diagnosa ahli secara real time, mengurangi biaya bagi pasien maupun Perseroan dan mengatasi kekurangan pasokan spesialis berkualitas tinggi.

3. Mendapat marjin yang lebih tinggi dalam memberikan layanan spesialis, dan mengembalikan tren perjalanan medis ke luar negeri agar tetap di Indonesia.

4. Menarapkan model layanan klinis holistik dan perbaikan kualitas berkesinambungan, dengan cara :• menyediakan layanan kesehatan yang inovatif,

komprehensif dan terpadu pada seluruh pilihan perawatan (primer, sekunder atau tersier hingga kuartener), dengan standar kualitas yang tinggi dan aturan klinis yang ketat;

Tinjauan Bisnis

Page 35: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

33

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

• menyediakan dan melatih tenaga medis bekerjasama dengan UPH Medical Services (dilatih di RSUS dan rumah sakit tersier lain seperti SHLV);

• menyediakanlayananterintegrasiuntukmasyarakatberpenghasilan rendah (RSUS) dan menjadi model kemitraan publik-swasta yang berhasil;

• mendirikan Centers of Excellence di beberaparumah sakit Perseroan, sehingga menjadi rujukan untuk bidang-bidang khusus;

• mempekerjakan dokter yang sangat khususuntuk layanan kuartener dan menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga kesehatan internasional untuk benchmark. Contohnya adalah dibukanya Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) yang merupakan RS pertama di Indonesia dengan fasilitas pengobatan nuklir terintegrasi dan penggunaan “gamma knife” dan

• menjadi pionir penggunaan teknologi palingmutakhir untuk pelayanan kuartener; layanan darurat, penerapan “hub and spoke” dan sistem “tele-medicine.”

5. Mendorong efisiensi operasional dengan teknologi canggih, yang mendukung sistem keuangan dan administrasi sambil tetap mengacu pada prosedur standar internasional dan praktik klinis, melalui:• Perseroan menggunakan beberapa sistem

informasi terdepan untuk menggambarkan rincian semua transaksi dalam jaringan usahanya, seperti : sistem informasi laboratorium, sistem keuangan, radiologi, pengarsipan gambar, sistem komunikasi, sistem informasi menajemen gedung, sistem informasi HRD dan sistem pembelian.

• Semua rumah sakit Perseroan terhubung dalamsatu jaringan bandwith dan server yang melayani 24 jam. Ini penting untuk mendukung layanan darurat atau Call Center agar dapat merespon dengan cepat dan diandalkan.

• Melakukan pengkinian sistem, sehingga dapatmemiliki sistem data base rekam medis terpusat (memungkinkan manajemen pasien terintegrasi, memonitor dan menganalisa biaya pada tiap tingkatan layanan).

6. Mendukung operasi klinis dengan penelitian yang teratas dan fasilitas akademik untuk memberikan pelayanan prima.

Perseroan secara aktif berkolaborasi dengan penyedia layanan medis internasional serta universitas dan lembaga penelitian lokal. Perseroan bekerja sama dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Mochtar Riady Institute of Nanotechnology . Inilah satu-satunya organisasi kesehatan di Indonesia yang dipercaya untuk menyatukan operasi klinis dengan hasil penelitian teratas dan fasilitas akademis. Perseroan juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Singhealth – Singapura dan 10 Fakultas Kedokteran dan Sekolah Keperawatan di Indonesia untuk pendidikan lanjutan maupun penelitian medis.

7. Terus merekrut, mempertahankan dan memberi insentif bagi tenaga medis handal. Perseroan percaya Perseroan menawarkan lingkungan kerja yang menarik dengan nama merek berkualitas, layanan kesehatan spesialis yang berkualitas tinggi, aliran pasien yang

Page 36: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Pembahasan & Analisa Manajemen

34

berkelanjutan, fasilitas dan sistem berkelas dunia, pelatihan berkelanjutan, otonomi dokter , serta peluang untuk mengembangkan karir pribadi.

Perseroan mengadopsi sejumlah strategi pengadaan Sumber Daya Manusia yaitu:• merekrut teknisi keperawatan dan kesehatan

berkualitas dari negara-negara ASEAN dan India, serta melatih sejumlah dokter dan perawat dari UPH setiap tahun sebagai bagian dari UPHMS

• mendirikansupplypoollulusanmedismelaluikerjasama dengan berbagai perguruan tinggi regional terkemuka.

• menawarkanBeasiswabagidokterberpotensitinggisebagai insentif untuk bekerja bagi Perseroan.

• membuka sekolah kesehatan profesional yangterafiliasi pada tahun 2014 untuk pelatihan teknisi kesehatan, seperti apoteker dan ahli radiologi.

• mendirikan SDPDP (Siloam Dotors PartnershipDevelopment Program) untuk menarik dan mempertahankan dokter-dokter spesialis bekerja di rumah-rumah sakit Perseroan.

Rumah Sakit Perseroan Dan Entitas Anak

Tabel berikut menggambarkan informasi mengenai Rumah Sakit yang dimilki oleh Perseroan dan Anak Perusahaan.

SHLV SHKJ SHSB SHLC SHJB SHBP MRCCC RSUS SHMN SHMK SS SHCN SHDP SHTB BIMC Kuta

BIMC Nusa Dua

Total

Mulaiberoperasi 1996 1991 1977 2002 2004 2008 2011 2012 2012 2012 2012 2006 2013 2013 1998 2012 -

Tahunakuisisi

_(2 2002(1)

(2) 2002(1)

(2) -(2 2011 2011 - - - - - 2012 - - 2013 2013 -

Kapasitas tempat tidur

322 279 182 110 106 228 331 666 231 360 347 21 281 269 19 31 3,783

Tempat tidur opersional 251 201 160 108 97 138 122 160 224 179 135 21 102 55 18 14 1,985

Staf medis

Dokter umum 40 47 15 23 12 13 29 23 12 11 18 2 6 - 28 25 304

Dokter Spesialis 189 164 114 64 43 79 130 18 63 66 93 5 78 70 24 9 1,209

Perawat 481 325 272 156 127 165 237 169 160 143 170 55 127 41 65 74 2,767

Keterangan:(1) Tahun diakuisisi oleh LK(2) Perseroan mengakuisisi rumah sakit ini dari LK pada tahun 2010

Prospek Ekspansi dan Prospek Usaha Perseroan

Rasio dokter terhadap populasi di Indonesia adalah salah satu yang paling rendah di dunia yaitu hanya terdapat 0.31 dokter untuk setiap 1.000 penduduk dibandingkan dengan 1,77 di Singapura, 2,31 di Amerika Serikat dan rata-rata 3,14 di negara-negara maju lainnya (per 31 Desember 2012, menurut Frost & Sullivan). Kelangkaan dokter secara umum membuat kehadiran dokter-dokter ahli menjadi salah satu daya tarik bagi sebuah rumah sakit. Dokter-dokter spesialis pada umumnya merupakan dokter independen, yaitu tidak dipekerjakan oleh rumah sakit dan diperkenankan untuk melakukan praktek sebanyak-banyaknya pada tiga rumah sakit. Perseroan percaya bahwa kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan dokter dan staf medis profesional ternama membuat Perseroan memiliki keunggulan dibanding para pesaing dalam pasar yang sangat kompetitif.

Page 37: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

35

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Keberhasilan perluasan jaringan rumah sakit Perseroan bergantung pada beberapa faktor yang meliputi:• Kemampuan dalam memberikan pelatihan dan

mempertahankan karyawan yang berkualitas.• Kemampuan dalam memperoleh lisensi atau

persetujuan dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah setempat dalam melanjutkan operasional dan membuka jaringan rumah sakit baru Perseroan.

• Kemampuanmengelolabebanataubiaya• Kemampuan mengidentifikasi potensi pertumbuhan

dan akuisisi• Kemampuan mendapatkan pendanaan dengan

persyaratan yang wajar untuk perluasan operasional perseroan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja operasional Perseroan untuk berhasil meliputi: kapasitas penerimaan pasien dan permintaan terhadap layanan, perluasan jaringan rumah sakit, belanja modal, beban operasional, dan beban keuangan, perkembangan teknologi, beban sewa, kondisi ekonomi di Indonesia dan Peraturan Pemerintah.

Kapasitas pasien dan permintaan terhadap layananPendapatan rawat inap sangat bergantung pada jumlah tempat tidur yang dioperasikan dan diukur dengan Bed Occupancy Rate (BOR,) yaitu hasil konversi dari jumlah tempat tidur yang terisi pasien dalam suatu periode, dibandingkan jumlah tempat tidur yang tersedia pada periode itu.

Pendapatan rawat jalan sangat bergantung pada jumlah dokter spesialis dan jam prakteknya pada departemen rawat jalan Perseroan, serta pendapatan rata-rata per pasien rawat jalan.

Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan bergantung pada reputasi dan citra rumah sakit Perseroan, jasa yang diberikan, kondisi sosial dan ekonomi komunitas regional, tingkat kompetisi dari rumah sakit lain, reputasi klinik, spesialisasi dan jam praktek para dokter spesialis di rumah sakit Perseroan, efektifitas kegiatan pemasaran, serta aspek keagamaan dan kebudayaan.

Pada tanggal 31 Desember

2011 2012 2013

Jumlah rumah sakit 7 12 16

Jumlah tempat tidur 857 1.533 1.985

Pendaftaran rawat inap 42.258 61.259 85.909

ALOS (Average length of stay) (hari)

4,1 4,2 4,3

Pada tanggal 31 Desember

2011 2012 2013

Tingkat huni 55,6% 45,4% 51,3%

Pendapatan rata-rata per pasien rawat inap (dalam ribuan Rupiah)

17.087 17.580 17.937

Pendapatan rata-rata pasien rawat inap per hari (dalam ribuan Rupiah)

4.147 4.229 4.144

Penerimaan rawat jalan 798.080 972.312 1.211.248

Pendapatan rata-rata per pasien rawat jalan (dalam ribuan Rupiah)

673 731 793

Ekspansi Perseroan selalu didasarkan pada mekanisme melihat peluang pasar secara terstruktur. Perseroan menentukan lokasi setelah mempelajari Tren makroekonomi dan statistik kesehatan masing-masing kota. Statistik yang dianalisa termasuk demografi populasi (seperti umur, jenis kelamin, pendidikan dan segmen penghasilan), epidemiologi (seperti prevalensi penyakit dan tingkat mortalitas), keberadaan layanan klinik dan kapasitas (seperti tempat tidur, fasilitas kesehatan dan dokter), belanja kesehatan dan tren konsumsi, serta lingkungan regulasi dan kompetisi.

Kemungkinan perluasan usaha rumah sakit tersebut dapat berbentuk:• ekspansirumahsakitPerseroanyangsudahada,• akuisisi rumah sakit baru (baik melalui pembelian

rumah sakit maupun pembelian saham perusahaan yang memiliki rumah sakit),

• pengembanganrumahsakitpadalokasiyangdimilkiLK,

• melakukan pembelian tanah dan pembangunanrumah sakit,

• kerjasamaBuild-Operate-Transferdenganpihakketiga,dan

• kerjasamapengelolaanrumahsakit.

Hingga akhir periode 2013, Perseroan membuka dua (2) rumah sakit yaitu, Siloam Hospitals Bali (dibuka bulan Januari 2013) dan Siloam Hospitals TB (dibuka bulan Juni 2013) serta mengakuisisi dua (2) rumah sakit di Bali, yaitu Bali International Medical Center (BIMC) Kuta, dan BIMC Nusa Dua yang membuat jumlah rumah sakit Perseroan menjadi sebanyak 16 rumah sakit pada akhir 2013.

Page 38: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Pembahasan & Analisa Manajemen

36

Jalur Bisnis Rumah Sakit

Ada lima jalur bisnis utama untuk pasien mengakses dan membayar pelayanan di rumah sakit Perseroan. Kelima jalur ini yang mendorong peningkatan pendapatan secara keseluruhan, yaitu:1. Gawat Darurat2. Layanan Rawat Jalan3. Medical check-up4. Rujukan5. Layanan Rawat Inap

Pendapatan Perseroan umumnya didorong oleh biaya konsultasi, perawatan dan administrasi, dilengkapi juga dengan penjualan obat , penggunaan peralatan medis, dan diagnostik lainnya seperti tes laboratorium, diagnosa umum, radiologi dan biaya untuk berbagai layanan lainnya. Penerimaan untuk layanan rawat inap Perseroan sebagian besar didorong oleh pasien yang datang melalui layanan rawat jalan atau gawat darurat. 1. Unit Gawat Darurat Unit Gawat Darurat Perseroan dianggap sebagai

yang terbaik di Indonesia dan menggunakan layanan terpusat telepon “500-911” untuk mengakses layanan gawat darurat Perseroan. Semua rumah sakit Perseroan telah dilengkapi dengan mobil ambulans modern untuk menstabilkan pasien selama dalam perjalanan ke rumah sakit Perseroan. Semua staf klinis Perseroan terlatih dalam pengobatan darurat standar internasional dan protokol untuk jantung, stroke dan perawatan trauma, sesuai dengan pedoman dari American and Australasian Schools of Emergency Medicine.

Pada tahun 2012 dan 2013, unit gawat darurat masing-

masing merawat 99.139 dan 131.706 pasien.

2. Layanan Rawat Jalan Layanan rawat jalan Perseroan merupakan entry point

pasien terbesar mencakup sekitar 78% dari seluruh pasien Perseroan di tahun 2013. Layanan rawat jalan juga mencakup penggunaan fasilitas tercanggih untuk bedah harian, prosedur atau perawatan invasif yang minimal, seperti operasi minor, fisioterapi, endoskopi, hemodialisa dan kemoterapi. Pada tahun 2012 dan 2013 Perseroan masing-masing mencatat 804.395 dan 1.014.564 kunjungan rawat jalan.

3. Medical Check-Up Semua rumah sakit Perseroan menyediakan berbagai

macam program medical check-up menggunakan

peralatan diagnostik dan tes tercanggih. Medical check-up adalah entry point utama yang digunakan oleh Perseroan untuk mendapatkan bisnis dari perusahaan asuransi dan perusahaan yang membutuhkan, dengan menjual paket medical check-up dan pengecekan kesehatan yang kompetitif.

Pada tahun 2012 dan 2013, unit medical check-up Perseroan masing-masing melayani 68.778 dan 64.978 pasien.

4. Rujukan Rujukan merupakan pasien yang dirujuk oleh rumah

sakit lain dan dokter untuk rawat inap dan jasa lainnya (seperti radiologi, laboratorium dan jasa peralatan diagnostik lainnya).

5. Rawat Inap Unit layanan rawat inap Perseroan menawarkan

pengurusan kepada pasien layanan rawat jalan dan gawat darurat yang diterima di rumah sakit Perseroan, untuk pengurusan lebih lanjut. Pada tahun 2013 layanan rawat inap Perseroan memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan yaitu sekitar 62%.

Jumlah pasien rawat inap didorong oleh jumlah konversi pasien rawat jalan dan gawat darurat, sedangkan rata-rata pendapatan per hari pasien rawat inap didorong oleh tipe kamar yang dipilih pasien serta kerumitan perawatan medisnya. Pendapatan rawat inap meliputi biaya jasa konsultasi dan profesional dokter, biaya kamar, biaya administrasi, biaya laboratorium, penjualan obat dan peralatan medis, radiologi dan pendapatan peralatan tambahan dan biaya ruang operasi. Untuk tahun 2013, rata-rata lama menginap (“ALOS”) di rumah sakit Perseroan adalah sekitar 4 hari.

Tabel di bawah ini menguraikan pendapatan Perseroan per kategori bisnis untuk empat tahun yang berakhir pada 31 December 2013

Rawat Inap Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

2011 2012 2013

Rp % Rp % Rp %

Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli

276,8 22,0 400,3 22,4 557,5 22,3

Obat dan Perlengkapan Medis

262,7 20,9 402,6 22,5 584,7 23,4

Kamar Rawat Inap 89,1 7,1 136,2 7,6 199,9 8,0

Page 39: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

37

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Rawat Inap Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

Pendapatan Administrasi 31,4 2,5 43,2 2,4 60,9 2,4

Kamar Operasi 17,4 1,4 25,8 1,4 38,2 1,5

Kamar Bersalin 0,8 0,1 1,6 0,1 0,9 0,0

Lain-lain 43,8 3,5 67,3 3,8 98,9 3,9

Rawat Jalan Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013

2011 2012 2013

Rp % Rp % Rp %

Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli

355,5 28,2 439,2 24,6 590,1 23,6

Obat dan Perlengkapan Medis

164,7 13,1 220,6 12,3 298,5 11,9

Pendapatan Registrasi 17,1 1,4 22,5 1,3 29,7 1,2

Lain-lain - - 28,8 1,6 44,3 1,8

Total 1.259,3 100,0 1.788,1 100,0 789,5 100,0

Sumber Pendapatan dan Kelompok Pasien

Perseroan mengelompokkan sumber pendapatan dan pasien dalam 5 kelompok:1. Out-of-Pocket Expense (“OPE”). Pasien datang dengan biaya sendiri, melakukan

pembayaran secara tunai atau menggunakan kartu kredit, untuk mendapatkan layanan yang diberikan oleh rumah sakit Perseroan. Rata-rata setiap tahun, pasien OPE merupakan komposisi terbesar dari kelompok pasien Perseroan, yaitu 65%.

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pasien OPE adalah kedekatan dan aksesibilitas rumah sakit, hubungan dengan dokter di rumah sakit, merek dan reputasi untuk perawatan kesehatan yang berkualitas dan layanan spesialis termasuk akses ke Centers of Excellence.

2. Skema Pembayaran Perusahaan. Perseroan secara aktif melibatkan perusahaan-

perusahaan lain atau korporasi dalam program kesehatan dan medis bagi karyawan mereka dengan menawarkan paket untuk berbagai perawatan. Klien korporasi Perseroan mencakup perusahaan multinasional dan nasional. Rata-rata setiap tahun, pasien dari korporasi Perseroan mewakili 15% dari total pasien Perseroan.

3. Skema Pembayaran Perusahaan Asuransi Swasta. Segmen ini mewakili sekitar 15% dari total pasien

Perseroan. Perseroan memiliki hubungan dan diakui oleh asuransi swasta terbesar seperti Manulife, AIA Financial, Bupa International, Allianz, AXA Financial, dan Lippo General Insurance.

4. Skema Pembayaran Program Asuransi Kesehatan Pemerintah.

Asuransi kesehatan dari pemerintah saat ini memberikan kontribusi yang relatif kecil atas jumlah pasien, mewakili 5% dari pasien Perseroan.

5. Rujukan Sampai dengan saat ini, hanya ada sedikit pasien yang

dirujuk oleh dokter pihak ketiga. Perseroan berharap segmen ini tumbuh dari waktu ke waktu seiring perkembangan rumah sakit baru yang canggih di kota-kota yang belum terlayani.

Tabel berikut menggambarkan hasil dari operasional Perseroan sebagai berikut:

Ikhtisar Data Keuangan Penting

2011 2012 2013

Rp % Rp % Rp %

Pendapatan Beban Pokok

1.259,3 100 1.788,1 100 2.503,6 100

Pendapatan (925,8) 73,5 (1.343,3) 75,1 (1.844,9) (73,7)

Laba Bruto 333,6 26,5 444,8 24,9 658,7 26,3

Beban Usaha (245,1) 19,5 (367,9) 20,6 (582,8) (23,3)

Lain-Lain - Bersih

(17,4) 1,4 14,5 0,8 2,8 0,1

Laba Usaha 71,2 5,7 91,5 5,1 78,7 3,1

Penghasilan Bunga

2,8 0,2 3,6 0,2 12,0 0,5

Beban Keuangan

(16,2) 1,3 (18,0) 1,0 (18,9) (0,8)

Laba Sebelum Pajak

57,7 4,6 77,0 4,3 71,8 2,9

Beban Pajak (19,9) 1,6 (25,1) 1,4 (21,6) (0,9)

Laba Tahun Berjalan

37,9 3,0 52,0 2,9 50,2 2,0

Page 40: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Pembahasan & Analisa Manajemen

38

Pemasaran

Perseroan telah merancang beberapa strategi pemasaran untuk menarik pasien baru maupun mempertahankan kelompok pasien yang sudah ada. Strategi yang berbeda ditujukan untuk kelompok yang berbeda pula yaitu: (a) pasien Out-of-Pocket Expense (“OPE”), (b) pasien Perusahaan, (c) pasien Perusahaan Asuransi Swasta dan (d) pasien Asuransi Kesehatan Pemerintah.

• Pemasaranmasal Perseroan menawarkan produk diagnostik dengan

harga relatif lebih murah guna mengoptimalkan peralatan, sekaligus melakukan cross selling, untuk produk layanan medis lanjutan dengan memanfaatkan spesialis junior. Ini menghasilkan kelompok pasien yang besar. Program ini didukung dengan call center “500-181” secara nasional untuk mengatur waktu pemeriksaan pasien. Perseroan memanfaatkan grup koran lokal untuk mendidik dan menciptakan kesadaran kesehatan kepada masyarakat yang ditargetkan. Contoh program yang berhasil adalah “Kanker Serviks Membunuh.”

• Kemitraanbank Perseroan bermitra dengan berbagai institusi

perbankan untuk menawarkan promosi dan diskon kepada pasien pemilik kartu kredit. Pasien dapat menikmati fasilitas pembayaran angsuran dan paket medikal check-up, program diskon dan voucher musiman, misalnya untuk Hari Ibu, Hari Ayah dan Hari Valentine.

• Referensi/Rujukan Rumah sakit Perseroan juga bekerja sama dengan

dokter swasta maupun klinik primer yang berdekatan dengan rumah sakit Perseroan. Perseroan mampu memberikan diagnosis lebih lanjut maupun jasa tersier / kuarterner yang tidak dapat disediakan oleh rumah sakit lainnya.

• Pelayanankesehatanmasyarakat Perseroan melalui pameran, seminar dan diskusi di

rumah sakit maupun di luar rumah sakit menjangkau masyarakat setempat, sebagai cara untuk memberikan pendidikan kesehatan sekaligus menginformasikan kemampuan dan pengetahuan Perseroan dalam berbagai aspek kesehatan. Perseroan juga bekerjasama dengan stasiun radio lokal untuk menyiarkan informasi dan layanan yang tersedia di rumah sakit Perseroan untuk masyarakat umum.

• Pemasaranekspatriat Perseroan memberi informasi kepada para ekspatriat/

pasien asing dengan bahasa yang mereka mengerti, melalui dokter-dokter serta petugas administrasi yang dapat berbicara beberapa bahasa guna menyediakan jasa yang nyaman bagi pasien asing. Siloam Emergency Services di Siloam Hospitals Balikpapan dan Siloam Hospitals Bali melayani ekspatriat dan keluarganya, maupun turis yang memerlukan layanan/konsultasi medis di sana.

• Programloyalitas Untuk mempertahankan pelanggan, Perseroan

menyediakan artikel dan konten mengenai kesehatan secara gratis melalui website dan jaringan media sosial lainnya, selain mengirimkan promosi kesehatan melalui SMS maupun email kepada pasien-pasien Perseroan. Program “My Siloam Card” dibuat untuk menawarkan manfaat kepada pasien, seperti diskon untuk pelayanan di rumah sakit, serta promosi untuk harga kamar hotel dan restoran yang dimiliki grup Perseroan.

• TalkshowRadio/TV Perseroan bekerjasama dengan stasiun radio nasional

dan regional untuk menyebarkan layanan pendidikan dan layanan medis bagi komunitas di rumah sakit Perseroan.

Perseroan juga mengembangkan acara TV dan iklan TV untuk mendidik mengenai kesehatan, gaya hidup dan masalah-masalah medis. Iklan TV juga menginformasikan mengenai layanan gawat darurat Perseroan dan nomor darurat ‘500-911’.

• PasienPerusahaan Perseroan menawarkan layanan check-up kesehatan,

paket-paket seperti paket bersalin yang dapat digunakan di salah satu rumah sakit Perseroan, skrining untuk karyawan pada tempatnya dan juga dokter perusahaan khusus untuk klien perusahaan Selain itu Perseroan juga menyediakan pelatihan Pertolongan Pertama dan kampanye kesehatan untuk kebersihan tempat kerja dan kesadaran atas flu burung.

• PasienPerusahaanAsuransi Perseroan bekerjasama dengan perusahaan asuransi

untuk mempromosikan layanan dan manfaat Perseroan kepada pasien yang saat ini maupun berprospek untuk diasuransikan.

Page 41: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

39

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

• PasienAsuransiKesehatanPemerintah Selain semua yang disebut di atas, Perseroan telah

menandatangani kemitraan publik-swasta dengan Pemerintah untuk memberikan fasilitas Puskesmas bagi pasien yang berpenghasilan rendah. Pada tahun 2013, Perseroan membuka Rumah Sakit Umum Siloam, rumah sakit berbiaya rendah dengan 300 ranjang yang dilayani oleh dokter dari rumah sakit lain Perseroan, serta mahasiswa kedokteran dan UPHMS. Ini merupakan fasilitas pertama yang dibuka oleh rumah sakit swasta di Indonesia dan menekankan komitmen Perseroan untuk menyediakan layanan kesehatan kepada pasien berpenghasilan rendah, serta pasien yang hanya diasuransikan oleh Pemerintah.

Pemasok dan Pengadaan

Perseroan mengoperasikan sistem pengadaan terpusat untuk menjaga dan memanfaatkan lokasi Perseroan yang tersebar di Indonesia secara baik dan mencapai skala ekonomis. Untuk sebagian besar pemesanan obat Perseroan dari pemasok utama, Perseroan telah menegosiasikan supaya beberapa rumah sakit bisa menempatkan pemesanan secara langsung, sehingga Perseroan dapat mempertahankan harga sekaligus memanfaatkan economies of scale. Penempatan pemesanan secara langsung ini oleh rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya kepada pemasok membantu untuk menghindari pemesanan ganda dan membuat proses pemesanan lebih efisien.

Persaingan

Perseroan bersaing dengan rumah sakit umum, rumah sakit swasta, klinik yang lebih kecil, rumah sakit yang dioperasikan oleh organisasi non profit dan dermawan, serta rumah sakit yang terafiliasi dengan pendidikan medis di Indonesia dan secara regional. Di Indonesia, Perseroan melihat saingan utama Perseroan adalah Grup Mitra Keluarga, Grup Awal Bros, Grup Sari Asih dan Ramsay Sime Darby Health Care, yang merupakan 5 teratas grup-grup rumah sakit swasta yang beroperasi di Indonesia, menurut Laporan Frost & Sullivan bulan Juni 2013.

Tabel berikut menggambarkan posisi Perseroan dibandingkan pesaing utamanya

Jumlah Rumah

Sakit

Perkiraan Jumlah Ranjang

Lokasi Rumah Sakit

Perseroan 14 ~ 3,000Jakarta, Surabaya, Cikarang, Makassar,

Manado, Bali, Palembang, Cinere, Balikpapan, Lippo Village, Jambi,

Kebon Jeruk

Mitra Keluarga

Group10 ~ 1,200 Jakarta, Surabaya, Bekasi, Depok, Tegal,

Waru, Cikarang, Cibubur

Awal Bros Group 7 ~ 1,000 Jakarta, Tangerang, Bekasi, Batam, Makassar,

Pekanbaru, Ujung Batu

Sari Asih Group 6 ~ 900 Tangerang, Serang

Ramsay Sime Darby Health

Care3 ~ 650 Jakarta, Surabaya, Tangerang

Total 5 Teratas Grup Rumah Sakit Swasta

41 ~ 6,750

Sumber: Riset Pasar Independen tentang Pasar Jasa Perawatan Kesehatan (HCS) Global dan Indonesia oleh Frost & Sullivan (Juni 2013)

Perseroan juga menghadapi saingan dari grup regional yang beroperasi di Singapura dan Penang.Fokus utama Siloam Hospitals Group saat ini adalah melayani seluruh wilayah Indonesia, dengan tujuan mengubah layanan dan akses layanan kesehatan menjadi layanan kesehatan berkualitas dan bermutu internasional, untuk masyarakat Indonesia pada umumnya dalam 5 tahun kedepan.

Dengan membangun lebih dari 40 rumah sakit di seluruh Indonesia, Perseroan ingin dikenal sebagai penyedia layanan kesehatan, yang melakukan transformasi bagi penduduk Indonesia sehingga mereka menyadari bahwa mereka dapat menemukan pelayanan kesehatan berkualitas dengan hasil yang memuaskan dari rumah -rumah sakit Siloam Hospitals Group, yang tidak kalah kualitasnya dengan pelayanan kesehatan di luar negeri. Dengan populasi lebih dari 240 juta orang untuk dilayani, Perseroan melihat tidak ada masalah yang timbul dari persaingan dengan Singapura dan Penang.

Page 42: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Pembahasan & Analisa Manajemen

40

Analisa

KeuanganKinerja

Penghasilan Total Perseroan menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun dengan CAGR 28% sejak tahun 2008 hingga tahun 2013. Tingkat pertumbuhan GOR tahun 2013 mencapai 40% daripada tahun sebelumnya.

Page 43: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

41

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Siloam Hospitals Group 2013

Tahun 2013 memang merupakan tahun penuh terobosan bagi perusahaan

Langkah utama yang telah dilakukan Perseroan, diantaranya:• Dengan sukses melaksanakan Penawaran Perdana

(IPO) pada 12 September 2013 dan memperoleh pemasukan neto sebesar Rp 1.328 miliar dengan harga Rp 9.000 per lembar sahamnya.

• Terusmengembangkanjaringanrumahsakitdenganmembangun 2 rumah sakit baru, mengakuisi 2 rumah sakit, memperluas dan meningkatkan fasilitas yang sudah ada.

• Mengembangkan model hub and spoke yangmemungkinkan layanan dokter spesialis secara real time menjangkau hingga ke daerah-daerah, tanpa menambah biaya pasien maupun Perseroan.

• Menerapkan model layanan klinis yang inovatif,komprehensif dan terpadu, dengan memanfaatkan teknologi paling mutakhir, layanan darurat yang handal, diiringi perbaikan kualitas terus menerus.

• mendirikanCentersofExcellencedibeberaparumahsakit Perseroan, sehingga menjadi rujukan untuk bidang-bidang khusus;

Komposisi PendapatanPenghasilan Total Perseroan menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun dengan CAGR 28% sejak tahun 2008 hingga tahun 2013. Tingkat pertumbuhan GOR mencapai 40% YoY pada tahun 2012 dan 2013.

EBITDA juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan dengan CAGR 24% dalam periode yang sama. Khusus tahun 2013, pertumbuhan EBITDA adalah 35% dari tahun 2012.

Kontribusi penghasilan terbesar berasal dari 4 rumah sakit mapan yang telah beroperasi paling lama. Pertumbuhan GOR rumah-rumah sakit ini masih mencapai 15-20% per tahun. Sedangkan MRCCC dan rumah sakit baru lainnya tumbuh diatas 50%, karena rumah-rumah sakit ini sedang meningkatkan operasional mereka untuk mencapai kapasitas.

Di sisi biaya, Service Cost meningkat sebesar 27% dari tahun 2012, menghasilkan kenaikan Net Operating Revenue (NOR) sebesar 45%.

Rumah-rumah sakit yang baru dibuka tahun 2013, mengalami perkembangan yang lebih baik dari perkiraan. SHDP yang dibuka 1 Januari 2013 telah mencapai EBITDA positif setelah 6 bulan beroperasi. SHTB, dibuka 1 Juli 2013, menunjukkan kinerja sesuai rencana.

Rumah-rumah sakit yang dibuka 2012, SHMK dan SHPL menghasilkan EBITDAR 10% dari GOR dalam 12 bulan pertama beroperasi, hal mana melampaui perkiraan semula.

Penghasilan Rata-rata Per PasienDari kategori IPD (department pasien rawat inap), keempat rumah sakit yang telah mapan menghasilkan pendapatan rata-rata per pasien sebesar Rp 20 juta, sementara MRCCC memberikan rata-rata pendapatan per pasien paling tinggi pada tingkat Rp 39 juta. Rumah-rumah sakit baru yang dibuka pada 2012 dan 2013, sementara sedang meningkatkan operasional mereka, secara rata-rata telah menghasilkan pendapatan rata-rata per pasien dalam kisaran Rp 13 juta hingga Rp 19 juta.,

Pada kategori pasien rawat jalan (OPD), keempat rumah sakit yang sudah mapan menghasilkan rata-rata pendapatan sebesar Rp 1 juta per pasien. MRCCC menunjukkan rata-rata penghasilan Rp 2 juta per pasien dan rumah-rumah sakit yang baru dibuka pada 2012 dan 2013 telah menghasilkan pendapatan rata-rata per pasien dalam kisaran Rp 0,6 juta hingga Rp 1 juta.

Pertumbuhan Kunjungan dan Penerimaan PasienPenerimaan pada IPD di keempat rumah sakit mapan tumbuh 11%, sementara pada MRCCC tumbuh sebesar 50%. Di Rumah Sakit Umum Siloam, IPD tumbuh sebesar 92% sejalan dengan tambahan tempat tidur operasional mereka. Pertumbuhan tertinggi dialami oleh rumah-rumah sakit baru yang dibuka pada 2012, dimana pertumbuhannya sebesar 215%. Secara total, pertumbuhan penerimaan IPD mencapai 40%.

Kunjungan di OPD pada keempat rumah sakit mapan tumbuh 7%, sementara di MRCCC tumbuh 61%. Di Rumah Sakit Umum Siloam, kunjungan OPD tumbuh sebesar 215% dan pertumbuhan tertinggi untuk kunjungan OPD dialami oleh rumah sakit baru yang buka pada tahun 2012 sebesar 276% seiring dengan peningkatan operasional serta jumlah pasien mereka. Secara total, kunjungan OPD tumbuh dengan 26%.

Page 44: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Pembahasan & Analisa Manajemen

42

Kunjungan di Departemen Gawat Darurat (ED) pada MRCCC tumbuh 81%. Di Rumah Sakit Umum Siloan kunjungan ED tumbuh 32%. Pertumbuhan ED terjadi pada rumah-rumah sakit baru yang buka pada 2012 sebesar 242% dengan adanya kesadaran yang meningkat dari masyarakat akan kehadiran rumah-rumah sakit ini. Secara total, kunjungan ED tumbuh sebesar 33%.

Pertumbuhan Jumlah Rumah Sakit

Jumlah rumah sakit perseroan bertumbuh pesat selama 4 tahun terakhir, mulai dengan empat rumah sakit tahun 2010 hingga menjadi 16 pada akhir tahun 2013. Pertumbuhan ini menunjukkan CAGR yang menguntungkan sebesar 59% selama periode itu.

Pendapatan Operasional Bruto (GOR)GOR Perseroan terdiri dari pendapatan pasien rawat inap dan pendapatan pasien rawat jalan. Selama 2013, Pendapatan Perseroan meningkat 40% menjadi Rp 2.504 miliar dari Rp 1.788 di 2012.

Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan throughput pasien dari 4 rumah sakit matang, peningkatan operasional dari rumah sakit dalam pengembangan dan rumah-rumah sakit baru yang dibuka pada tahun 2012 dan 2013 serta juga rumah sakit yang diakuisisi pada tahun 2013. Peningkatan pendapatan rata-rata per pasien juga memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan didorong terutama pada komposisi kasus akut di rumah-rumah sakit, penyesuaian harga yang diperkenalkan pada tahun 2013 sebesar rata-rata 3,5% dan penyesuaian inflasi pada obat-obatan dan perlengkapan medis.

Analisa Kinerja Keuangan

Page 45: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

43

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Beban Pokok PenjualanBiaya penjualan Perseroan terdiri dari biaya yang berkaitan dengan gaji dan tunjangan karyawan (termasuk biaya dokter profesional), obat-obatan dan perlengkapan medis, biaya penyusutan, persediaan klinis, makanan dan minuman, perbaikan dan pemeliharaan dan biaya lainnya sehubungan dengan rawat inap dan layanan rawat jalan. Biaya penjualan Perseroan meningkat sebesar 37% pada tahun 2013 menjadi Rp 1.845 miliar dari Rp 1.343 miliar pada tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban-beban pokok penjualan di pasien rawat inap dan rawat yang berkaitan dengan gaji dan tunjangan karyawan, obat-obatan dan perlengkapan medis serta beban pokok penjualan pasien rawat inap yang berkaitan dengan biaya penyusutan dan lain-lain. Beban pokok penjualan pasien rawat inap yang berkaitan dengan gaji dan kesejahteraan karyawan meningkat sebesar 29% menjadi Rp 511 miliar selama 2013 dari Rp 396 miliar pada tahun 2012.

Biaya pokok penjualan yang berkaitan dengan obat-obatan dan perlengkapan medis meningkat 32% menjadi Rp 372 miliar di tahun 2013 dari Rp 281 miliar di tahun 2012. Beban pokok penjualan yang berkaitan dengan biaya penyusutan meningkat sebesar 69% menjadi Rp 97 miliar pada 2013 dari Rp 57 miliar pada 2012. Beban pokok penjualan yang berkaitan dengan makanan dan minuman meningkat sebesar 72 % menjadi Rp 45 miliar pada 2013 dari Rp 26 miliar pada 2012. Beban pokok penjualan lain bi meningkat sebesar 119% menjadi Rp 38 miliar pada 2013 dari Rp 17 miliar pada 2012.

Beban pokok penjualan pasien rawat jalan yang berkaitan dengan gaji dan tunjangan karyawan meningkat sebesar 24% menjadi Rp 337 miliar pada 2013 dari Rp 273 miliar pada 2012. Beban pokok penjualan pasien rawat jalan yang berkaitan dengan obat-obatan dan perlengkapan medis meningkat sebesar 57% menjadi Rp 250 miliar pada tahun 2013 dari Rp 159 miliar pada 2012.

Kenaikan di atas terutama disebabkan oleh pembukaan Siloam Hospitals Bali dan Siloam Hospitals TB.

Laba BrutoLaba bruto Perseroan meningkat 48% menjadi Rp 659 miliar pada tahun 2013 dari Rp 445 miliar pada tahun 2012.

Beban UsahaBeban usaha Perseroan untuk tahun 2013 sebesar Rp 583 miliar atau naik 58% dari Rp 368 miliar pada 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh hal-hal berikut:

- Beban Penjualan meningkat sebesar 61% menjadi Rp 26 miliar pada tahun 2013 karena meningkatnya biaya pemasaran dan periklanan yang bertambah sebesar 81% menjadi Rp 16 miliar pada tahun 2013 dari Rp 9 miliar pada tahun 2012.

- Beban Umum dan Administrasi meningkat sebesar 58% dari tahun 2012, terutama disebabkan oleh kenaikan gaji dan tunjangan karyawan, biaya air dan listrik, biaya kantor dan biaya penyusutan. Gaji dan kesejahteraan karyawan meningkat sebesar 53% menjadi Rp 202 miliar pada tahun 2013 dari Rp 131 miliar pada 2012. Biaya air dan listrik meningkat sebesar 53% menjadi Rp 75 miliar pada 2013 dari Rp 49 miliar pada 2012. Biaya kantor lainnya meningkat sebesar 75% menjadi Rp 74 miliar pada 2013 dari Rp 42 miliar pada 2012. Beban penyusutan meningkat sebesar 64% menjadi Rp 52 miliar pada 2013 dari Rp 32 miliar pada 2012. Kenaikan di atas terutama sebagai akibat dari pembukaan rumah sakit baru pada tahun 2013.

Penghasilan Bunga Penghasilan bunga Perseroan meningkat sebesar 236% menjadi Rp 12 miliar pada tahun 2013 dari Rp 4 miliar pada 2012, terutama disebabkan oleh pendapatan bunga tabungan dan deposito bank yang lebih besar.

Beban Keuangan Beban keuangan Perseroan meningkat sebesar 5% menjadi Rp 19 miliar pada 2013 dari Rp 18 miliar pada 2012, terutama disebabkan oleh peningkatan biaya administrasi bank sebagai akibat dari peningkatan jumlah pasien yang membayar melalui kartu kredit.

Laba Sebelum Pajak Laba sebelum pajak mengalami penurunan sebesar 7% menjadi Rp 72 miliar pada 2013 dari Rp 77 miliar pada tahun 2012 karena alasan-alasan yang telah disebutkan di atas.

Page 46: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Pembahasan & Analisa Manajemen

44

Beban Pajak Beban pajak kami menurun sebesar 14% menjadi Rp 22 miliar pada 2013 dari Rp 25 miliar pada tahun 2012 terutama disebabkan menurunnya penghasilan kena pajak sebagai akibat dari peningkatan perubahan penyusutan rumah sakit baru yang dibuka pada tahun 2012 dan 2013.

Laba BersihLaba bersih Perseroan mengalami penurunan sebesar 3% menjadi Rp 50 miliar pada 2013 dari Rp 52 miliar pada 2012. Penurunan ini terutama disebabkan oleh alasan-alasan yang telah disebutkan di atas.

Aset Total Aktiva Perseroan meningkat sebesar 64% menjadi Rp 2.600 miliar pada tahun 2013 dari Rp 1.586 miliar pada tahun 2012. Pada tanggal 31 Desember 2013, posisi Kas dan Setara Kas Perseroan adalah sebesar Rp 515 miliar, tumbuh 206% dari tahun 2012 karena saldo hasil dari IPO yang belum digunakan. Aset Tetap meningkat sebesar 62% menjadi Rp 1.402 miliar pada tahun 2013 dari Rp 865 miliar pada tahun 2012 karena pembukaan 2 rumah sakit baru dan akuisisi 2 rumah sakit di Bali.

Liabilitas Jumlah kewajiban pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp 962 miliar atau turun 28% dari Rp 1.342 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan jumlah kewajiban ini karena pembayaran sebagian pinjaman Persroan dari PT Lippo Karawaci, Tbk (sebagai perusahaan induk).

Jumlah kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp 296 miliar, meningkat 11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 268 miliar. Kenaikan kewajiban lancar terutama disebabkan peningkatan volume transaksi dengan pemasok obat-obatan dan perlengkapan medis.

Jumlah kewajiban jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp 666 miliar, turun 28% dibandingkan dengan Rp 1.073 miliar pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya pembayaran parsial pinjaman kepada perusahaan induk dari hasil IPO .

EkuitasTotal Ekuitas Perseroan mencatat peningkatan dari Rp 245 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 1.639 miliar pada tahun 2013. Faktor utama penyebab kenaikan adalah karena penerbitan saham baru pada IPO 12 September 2013.

Kebijakan DividenPerseroan akan membayar dividen tunai berdasarkan kinerja keuangan dan kondisi keuangan dalam jumlah yang setara dengansebanyak-banyaknya 10% dari laba bersih setiap tahunnya jika laba bersih konsolidasi setelah dipotong pajak pada tahun buku tersebut mencapai minimum Rp 150 miliar, dan dalam kisaran dari 15% hingga 30% dari pendapatan bersih jika pendapatan bersih konsolidasian setelah dipotong pajak pada tahun buku tersebut lebih dari Rp 150 miliar untuk memaksimalkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang.

Transaksi MaterialBerikut ini adalah transaksi material pada tahun 2013 :1. Pembukaan SHDP (Siloam Hospitals Bali) pada tanggal

1 Januari 2013.2. Pembukaan SHTB (Siloam Hospitals TB) pada tanggal

1 Juli 2013.3. IPO pada tanggal 12 September 2013.4. Akuisisi 2 rumah sakit di Bali (BIMC - Kuta dan Nusa

Dua) pada tanggal 14 Desember 2013.

Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan.

Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumPenerimaan bersih dari penawaran sebesar Rp 1.328 miliar digunakan sebagai berikut :

• Sekitar 39,0% dari hasil bersih atau Rp 518 miliardialokasikan untuk pembelian peralatan medis, renovasi / perluasan rumah sakit yang ada dan atau pengembangan rumah sakit baru (termasuk pembelian tanah pembangunan gedung rumah sakit dan untuk mendapatkan lisensi yang sesuai ). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, total sejumlah Rp 277 miliar telah digunakan.

Page 47: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

45

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

• Sekitar 35,0% dari hasil bersih atau Rp 465 miliardialokasikan untuk pembayaran sebagian saldo hutang berdasarkan perjanjian pinjaman kami tanggal 30 April 2013 dengan Lippo Karawaci, yang telah diberikan pada kami oleh Lippo Karawaci untuk ekspansi bisnis rumah sakit, termasuk untuk pengembangan rumah sakit baru dan modal kerja. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, total jumlah sebesar Rp 465 miliar telah dilunasi.

• Sekitar 26,0% dari hasil bersih atau Rp 345 miliardialokasikan untuk membiayai akuisisi rumah sakit, perusahaan operasi rumah sakit dan /atau perusahaan perawatan kesehatan terkait yang akan mendukung operasi Perseroan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, jumlah total Rp 335 miliar telah digunakan untuk akuisisi 2 rumah sakit BIMC di Bali.

Likuiditas dan Sumber ModalPerseroan mendefinisikan likuiditas sebagai kemampuan untuk menghasilkan dana yang cukup dari sumber internal dan eksternal untuk memenuhi kewajiban dan komitmennya. Selain itu, likuiditas mencakup kemampuan untuk memperoleh pembiayaan yang memadai dan untuk mengkonversi menjadi uang tunai aset-aset yang tidak lagi diperlukan untuk memenuhi tujuan strategis dan keuangan yang ada .

Secara historis, Perseroan telah membiayai kebutuhan modal terutama melalui pinjaman dari perusahaan induk, dana yang dihasilkan dari kegiatan operasional, pembiayaan dari bank dan dari hasil IPO yang sukses. Kebutuhan modal utama adalah untuk membiayai pembelian peralatan medis, akuisisi rumah sakit dan untuk mendanai kebutuhan modal kerja umum.

Perseroan yakin bahwa telah memiliki sumber daya modal yang cukup dari operasi dan pembiayaan dari bank, lembaga keuangan dan kreditur lainnya. Perseroan berusaha untuk mempertahankan saldo minimum kas dan setara kas yang cukup untuk menutupi biaya operasional untuk jangka waktu tiga sampai enam bulan .

Solvabilitas Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban secara keseluruhan, termasuk kewajiban keuangan seperti kewajiban yang ada bunga. Rasio ini dapat diukur dengan membandingkan jumlah kewajiban keuangan terhadap ekuitas. (Debt to Equity Ratio).

Rasio solvabilitas Perseroan berdasarkan perbandingan jumlah kewajiban dan jumlah aktiva pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah 37% dan 85%. Sementara rasio solvabilitas berdasarkan perbandingan total hutang dan total ekuitas adalah 59% pada tanggal 31 Desember 2013 dan 548% pada tanggal 31 Desember 2012.

ProfitabilitasRasio profitabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dapat diukur dengan menghitung rasio laba bersih Return on Assets (ROA) dan rasio Return on Equity ( ROE ) rasio.

Marjin laba bersih Perseroan baik pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 2% dan 3%. ROA Perseroan pada tahun 2013 adalah 2%, sedangkan pada tahun 2012 adalah 3%. Rasio ROE Perseroan pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 3% dan 21%.

Page 48: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Pembahasan & Analisa Manajemen

46

Perseroan menyadari pentingnya peran SDM bagi keberhasilan Perseroan dalam mencapai tujuan-tujuannya. Dalam upaya menarik tenaga medis professional yang sangat terbatas dan sangat diperlukan, seperti dokter umum, dokter spesialis, perawat dan teknisi medis serta profesi medis terkait lainnya, Perseroan menggunakan beberapa strategi rekrutmen berikut ini:• merekrutteknisimedisdanperawatyangberkualitas

tinggi baik dari dalam maupun dari luar negeri.

• menjalin kerja sama dengan berbagai perguruantinggi nasional dan regional terkemuka (Fakultas Kedokteran-Universitas Hasanuddin, Singhealth dan berbagai Fakultas Kedokteran dan perawatan terbaik lainnya di Indonesia) baik untuk program sarjana maupun program pascasarjana.

• menawarkan beasiswa bagi dokter umum untukmelanjutkan program spesialis, sebagai insentif untuk bekerja di jaringan rumah sakit Perseroan.

Sumber

ManusiaDaya

Perseroan menawarkan program pengembangan kemitraan dengan dokter melalui (Siloam Doctors Partnership Development Program (SDPDP) untuk semua dokter Spesialis yang berpraktek di rumah sakit Perseroan.

Page 49: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

47

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

• menjalinkolaborasidengandokter–dokterpemerintahterkemuka untuk bekerja di rumah sakit Perseroan, yang mendapat sambutan positif karena kesempatan menggunakan fasilitas canggih untuk membantu pasien dengan diagnosa yang lebih kompleks.

• menawarkan program pengembangan kemitraandengan dokter melalui SDPDP (Siloam Doctors Partnership Development Program) untuk Semua dokter Spesialis yang berpraktek di rumah sakit Perseroan.

• bersama Fakultas Kedokteran dan KeperawatanUPH, melatih 100 dokter dan 100 perawat di UPH setiap tahunnya. Lulusan pendidikan ini menjalani program pelatihan untuk menyelesaikan persyaratan lisensi mereka sambil tetap bekerja di rumah sakit Perseroan.

• membuat Management Associate Program, khususuntuk lulusan yang berpotensi tinggi dari berbagai jurusan, baik medis maupun non medis untuk mengembangkan kemampuan dan menempatkan mereka sebagai calon pemimpin di rumah sakit Perseroan.

Page 50: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Pembahasan & Analisa Manajemen

48

Sumber Daya Manusia

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan dan Entitas Anak mempekerjakan 6.174 orang karyawan yang terdiri dari 4.905 karyawan tetap dan 1.269 karyawan kontrak.

Page 51: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

49

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Perseroan menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi nasional dan regional terkemuka untuk mendapatkan tenaga medis terbaik.

Komposisi Pengurus dan Karyawan

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan dan Entitas Anak mempekerjakan 6.174 orang karyawan yang terdiri dari 4.905 karyawan tetap dan1.269 karyawan kontrak. Tabel berikut ini menunjukkan komposisi SDM Perseroan, menurut jabatan, status kerja, jenjang pendidikan, kelompok usia dan jender.

Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Status Kerja

31 Desember 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011

Perseroan Entitas Anak Jumlah Perseroan Entitas Anak Jumlah Perseroan Entitas Anak Jumlah

Karyawan Tetap 3.573 1.332 4.905 2.877 674 3.551 2.489 565 3.054

Karyawan Kontrak 957 312 1.269 695 635 1.330 557 338 895

Total 4.530 1.644 6.174 3.572 1.309 4.881 3.406 903 3.949

Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jabatan

31 Desember 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011

Perseroan Entitas Anak Jumlah Perseroan Entitas Anak Jumlah Perseroan Entitas Anak Jumlah

Direktur 3 0 3 3 0 3 4 0 4

Eksekutif 36 20 56 24 2 26 28 26 54

Manager 79 52 131 142 28 170 114 13 127

Supervisor 388 121 509 231 137 368 240 91 331

Staf Lainnya 3.960 1.465 5.429 3.172 1.142 4.314 2.660 773 3.433

Total 4.530 1.644 6.174 3.572 1.309 4.881 3.046 903 3.949

Page 52: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Pembahasan & Analisa Manajemen

50

Pengembangan Kompetensi, Karir dan Kesejahteraan Sosial KaryawanMengingat pentingnya peran karyawan bagi keberhasilan dan kemajuan usaha Perseroan, maka Perseroan terus berupaya dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan serta memacu produktivitas dan motivasi tiap karyawan, antara lain dengan

a. Sistem Remunerasi: • Piagam dan/atau hadiah kepada karyawan yang

dinilai berjasa berdasarkan kualitas pelayanan• Pemberianbonusyangdikaitkandengankinerja

karyawan dan kinerja Perusahaan • Penghargaan kepada karyawan yang memiliki

masa kerja lebih dari 10 tahun .

b. Sistem Kenaikan Gaji: Dalam rangka memenuhi ketentuan-standar upah

minimum yang ditetapkan Pemerintah, Perseroan selalu memperhatikan kesejahteraan karyawan. Dalam komitmennya, Perseroan meninjau gaji minimal satu kali dalam setahun. Penyesuaian besarnya gaji dan upah sejalan dengan tingkat kinerja Perseroan dan karyawan, laju inflasi, serta standar gaji minimum (Upah Minimum Provinsi) sesuai dengan ketentuan peraturan Pemerintah.

Dalam hal ini, paket pengupahan yang diterapkan selalu mengacu kepada prinsip dasar pengupahan, yaitu keseimbangan komparatif secara internal dan kompetitif secara eksternal di industri yang sama.

Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan

31 Desember 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011

Perseroan Entitas Anak Jumlah Perseroan Entitas Anak Jumlah Perseroan Entitas Anak Jumlah

Pasca Sarjana 242 80 322 133 24 157 133 23 156

Sarjana 527 223 750 690 258 948 536 182 718

Sarjana Muda 2.548 886 3.448 1.316 658 1.974 1.232 587 1.819

SLTA, SLTP dan lainnya 1.213 455 1.642 1.433 369 1.802 1.145 111 1.256

Total 4.530 1.644 6.174 3.572 1.309 4.881 3.046 903 3.949

Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Kelompok Usia

31 Desember 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011

Perseroan Entitas Anak Jumlah Perseroan Entitas Anak Jumlah Perseroan Entitas Anak Jumlah

< 30 tahun 2.797 1.166 3.963 1.953 626 2.579 1.558 321 1.879

31-45 tahun 1.370 427 1.797 1.351 526 1.877 1.243 428 1.671

46-55 tahun 311 40 351 213 133 346 198 133 331

> 55 tahun 52 11 63 55 24 79 47 21 68

Total 4.530 1.644 6.174 3.572 1.309 4.881 3.046 903 3.949

Page 53: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

51

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

c. Tunjangan dan Fasilitas: Perseroan juga memberikan sejumlah tunjangan

dan fasilitas yang diharapkan mampu mendorong peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan Perseroan.

Adapun tunjangan maupun fasilitas yang disediakan

oleh Perseroan mencakup:• TunjanganHariRaya• Asuransi kesehatan/biaya perawatan rawat inap

dan rawat jalan untuk karyawan dan keluarga inti• Bantuankedukaanbagianggotakeluargaintiyang

meninggal dunia;• Bantuan bagi yang mengalami musibah akibat

bencana alam atau force majeur lainnya;• ProgramasuransitenagakerjamelaluiJamsostek• Danapensiunmelaluimanajemendanainvestasi

d. Program Pelatihan Perseroan menyadari pentingnya pengembangan

karyawan melalui program pelatihan terintegrasi untuk meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan kompetensi karyawan yang berkelanjutan.

Program pelatihan Perseroan terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu Pelatihan Medis/Klinis dan Pelatihan Manajemen Umum dan Fungsional.

Di dalam pelaksanaannya, pelatihan ini di laksanakan dengan dua cara, yakni In House dan Pelatihan Eksternal.

Page 54: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

52

Profil Perusahaan

TechnologySebagai jaringan rumah sakit yang berkualitas dan memenuhi standar internasional, Perseroan selalumencari peluang pengembangan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.

Information &Communication

Page 55: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

53

Teknologi Informasi Dan Komunikasi (“ICT”)

Peranan ICT sangatlah penting bagi Perseroan dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebagai jaringan rumah sakit yang berkualitas dan memenuhi standar internasional, Perseroan selalu mencari peluang pengembangan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.

Sistem ICT sendiri telah berkembang dengan begitu cepat sehingga dibutuhkan perencanaan dan pengembangan yang sangat baik untuk penerapannya dengan tepat. Untuk mendukung tujuannya, Perseroan bekerja sama dengan para penyedia teknologi informasi profesional yang ternama dan terbukti di bidang ICT seperti PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Indosat Tbk., PT First Media Tbk., PT Multipolar Tbk., PT Visionet International, Cisco Systems, IBM, Acer, Lenovo, EPSON dan Fujitsu.

Standardisasi ICT

Perseroan menyadari bahwa untuk meningkatkan pelayanan dan dukungan serta pemanfaatan yang maksimal, sistem ICT memerlukan adanya keseragaman pengelolaan. Latar belakang beberapa rumah sakit yang ada saat ini, beberapa di antaranya merupakan hasil proses akuisisi, merupakan suatu tantangan tersendiri bagi Perseroan dalam mewujudkan standardisasi bagi rumah sakit-rumah sakit tersebut. Saat ini Perseroan telah memiliki suatu standard pengelolaan ICT sebagai suatu panduan bagi keberlangsungan suatu proses teknologi informasi di dalam operasional rumah sakit. Saat ini proses standardisasi masih bergulir dan diharapkan akan selesai pada akhir tahun 2014.

Dari sisi kepatuhan, ICT menerapkan peraturan yang ketat bagi penggunaan perangkat keras maupun perangkat lunak di seluruh rumah sakit Perseroan. Selain itu, keamanan data diperhatikan dan dijaga dengan menggunakan sistem yang selaras dengan Disaster Recovery Plan, yang memungkinkan Perseroan tetap beroperasi seandainya terjadi bencana atau kerusakan perangkat ICT.

Sumber Daya Manusia ICT

Perseroan memiliki banyak profesional ICT yang sangat berpengalaman di bidangnya. Pembinaan/pengembangan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang ICT dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka. Sebagai hasilnya adalah peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja. Pelatihan ICT dilaksanakan melalui built-in training, pelatihan internal dan eksternal yang didukung oleh pelatih profesional yang telah terbukti seperti PT Iverson Technology, PT Sarana Solusindo dan PT Multipolar Tbk.

Dalam proses pengadaan tenaga professional di bidang ICT, Perseroan menerapkan seleksi yang cukup ketat untuk memastikan kualitas yang dimiliki oleh para professional sesuai dengan bidangnya dan sejalan dengan prinsip pelayanan di Perseroan.

Investasi ICT

Dengan semakin berkembangnya Perseroan dan dalam pemenuhan ekspansinya, belanja investasi ICT adalah suatu hal yang penting. Proses pengadaan telah diatur oleh peraturan yang ditetapkan oleh Perseroan dan sesuai dengan mekanisme transparan dan tender. Perseroan selalu melihat jauh ke depan dan berusaha melakukan persetujuan dengan para penyedia perangkat untuk pengadaan jangka panjang dengan standard yang telah ditetapkan. Dengan demikian Perseroan berhasil mendapatkan dukungan dan layanan jangka panjang bagi seluruh rumah sakit yang berada dalam naungan Perseroan dan selain itu Perseroan juga dapat melakukan proses budgeting yang lebih efisien dan efektif dalam proses pengadaan belanja ICT bagi rumah sakit yang beroperasi dan rumah sakit baru.

Page 56: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

54

Profil Perusahaan

Tata KelolaLaporan

Perusahaan

Page 57: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

55

Page 58: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

56

Good

GovernanceCorporate

Komitmen Perseroan untuk senantiasa menjalankan prinsip-prinsip GCG semakin penting seiring dengan perubahan statusnya menjadi perusahaan publik sejak akhir tahun 2013.

Page 59: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

57

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Dasar-dasar Pelaksanaan Kebijakan GCG

Perseroan berkomitmen penuh untuk menerapkan standard GCG berlandaskan pada praktik-praktik yang baik dan sejalan dengan Visi, Misi dan Nilai-nilai Perseroan.

Visi:• BerkualitasInternasional.• MudahDijangkau.• SkalaBiayaEkonomis.• BerbelaskasihIlahi.

Misi:Menjadi pilihan yang terpercaya dalam pelayanan kesehatan yang holistik, pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas internasional.

Nilai-nilai:Kasih, Kepedulian, Integritas, Kejujuran, Empati, Belas kasih dan Profesionalisme.

I. Komitmen Pelaksanaan GCGPerseroan meyakini penerapan GCG secara konsisten dan konsekuen di setiap jenjang organisasi dan kegiatan operasional, akan membantu Perseroan dalam mencapai tujuan usaha jangka panjangnya dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingannya.

Komitmen Perseroan untuk senantiasa menjalankan prinsip-prinsip GCG semakin penting seiring dengan perubahan statusnya menjadi Perseroan Terbuka sejak akhir tahun 2013.

Nilai-nilai Perseroan yaitu “Kasih, Kepedulian, Integritas, Kejujuran, Empati, Belas kasih dan Profesionalisme” disosialisasikan keseluruh jajaran Perseroan sehingga dipahami dan menjadi karakter serta perilaku karyawan di dalam beraktivitas.

Dalam berhubungan dengan semua pihak yang berkepentingan, Perseroan selalu menjunjung tinggi asas kepercayaaan dan saling menghargai dengan itikad baik.

II. Penerapan Prinsip Prinsip GCGPerseroan menerapkan prinsip-prinsip GCG dengan mengacu pada pemenuhan 5 (lima) prinsip dasar GCG, sesuai dengan Pedoman Umum GCG yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) sebagai berikut:

a. Keterbukaan, yaitu keterbukaan dalam mengungkapkan informasi yang material mengenai Perseroan dan keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan yang relevan demi kepentingan Perseroan.

Berkenaan dengan hal ini, Perseroan telah menyediakan informasi untuk publik dan pemegang saham yang disampaikan secara berkala dalam bentuk Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) melalui media cetak dan elektronik.

b. Akuntabilitas, yaitu pelaksanaan pengelolaan Perseroan dapat dipertanggung-jawabkan dengan benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan Perseroan, tanpa mengabaikan kepentingan seluruh pemangku kepentingannya.

Akuntabilitas terwujud dalam bentuk penyampaian laporan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengenai rencana anggaran tahunan, evaluasi bersama kinerja keuangan oleh Direksi dan Dewan Komisaris, penyampaian laporan keuangan dan Laporan Tahunan oleh Direksi kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pembentukan Audit Internal dan penunjukan auditor eksternal.

c. Pertanggungjawaban, yaitu pelaksanaan pengelolaan Perseroan mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tanggungjawab kepada masyarakat dan lingkungan, untuk menjaga kesinambungan Perseroan.

Perseroan merealisasikan hal ini melalui pelaksanaan

program Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) dalam berbagai bidang.

d. Kemandirian, yaitu pelaksanaan pengelolaan Perseroan secara profesional, independen tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak siapapun, yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, tanpa ada dominasi dan intervensi dari pihak siapapun.

Salah satu bentuk pelaksanaan kemandirian di dalam Perseroan adalah komposisi Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit yang memiliki anggota independen/tidak terafiliasi.

Page 60: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

58

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

e. Kewajaran, yaitu kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak seluruh pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan ini, Perseroan telah menerapkan perlakuan yang setara kepada publik, otoritas maupun seluruh pemangku kepentingan serta memperhatikan hak dan kewajiban para karyawan secara adil dan wajar.

III. Tata Kelola Klinis dan Standar MutuPerseroan berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien. Setiap rumah sakit Perseroan mengikuti protokol standar yang ditetapkan oleh JCI dan National Healthcare Regulation.

Pendekatan Perseroan terhadap tata kelola klinis dibagi menjadi empat unsur utama, yaituakreditasi Sumber Daya Manusia, tata kelola praktek klinis, manajemen risiko klinis dan komitmen untuk pendidikan klinis berkelanjutan.1. Mandat Sumber Daya Manusia Untuk memastikan bahwa semua dokter Perseroan

telah memenuhi syarat dengan benar dan standar yang tertinggi, semua calon dokter harus melalui proses mandat sebelum bekerja dengan Perseroan dan semua dokter yang saat ini bekerja bersama Perseroan harus melakukan proses mandat ulang setiap 3 tahun di masing-masing lingkup praktek mereka.

Perseroan juga telah mengembangkan program pelatihan pengobatan darurat dan sertifikasi tersendiri yang mengambil model dari program Rumah Sakit Johns Hopkins, untuk memberikan pelatihan tambahan bagi perawat, paramedis dan dokter, sebagai tambahan dari program pelatihan standar yang dilakukan oleh masing-masing staf medis.

Sebagai tambahan, Perseroan bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin untuk menyediakan program PhD untuk dokter.

2. Tinjauan Praktek Klinis Perseroan telah membentuk struktur organisasi di

setiap rumah sakit yang melibatkan semua tingkat staf klinis di rumah sakit, termasuk komite medis dan komite perawatan, yang melakukan peninjauan atas laporan pagi, laporan kasus dan komen apapun yang diterima setiap hari.

Manajemen Perseroan juga terus memantau dan meninjau standar klinis rumah sakit Perseroan untuk memastikan adanya perbaikan secara terus menerus serta untuk memastikan bahwa program saat ini berfungsi secara efektif dan staf medis rumah sakit memenuhi standar yang ditetapkan. Ulasan praktek klinis Perseroan meliputi audit klinis atas catatan medis dan kasus penyakit, pembentukan prosedur yang ketat untuk mengatur pasien bedah, pengendalian infeksi dan kesadaran keselamatan kerja. Saat ini terdapat 23 pedoman klinis dan 370 prosedur operasi standar guna mengelola dan mendukung kinerja klinis.

Semua dokumen ini disimpan oleh aplikasi Q-Pulse Enterprise sebagai e-document dan juga mendukung proses audit klinik dan CAPA (Corrective Action & Preventive Action).

Dalam rangka menyediakan layanan terbaik kepada pasien, Perseron berfokus pada IPSG (International Patient Safety Goals).

3. Manajemen Risiko Klinis Selain pengawasan dan penilaian internal, Perseroan

juga melakukan penilaian dan kritik eksternal terhadap praktek klinis melalui penggunaan konsultan eksternal dalam bidang-bidang seperti pengendalian infeksi, protokol klinis, pedoman klinis dan tata kelola klinis. Melakukan peniliain dan kritik eksternal memungkinkan staf klinis dan manajemen untuk mendapatkan perspektif obyektif pada bidang tertentu yang berfungsi dengan baik maupun daerah

Page 61: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

59

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

yang membutuhkan perbaikan dari praktek. Ini juga termasuk pengakuan eksternal dalam bentuk akreditasi, secara nasional oleh National Hospitals Accreditation Committee dan secara internasional oleh JCI dan ISO. Selanjutnya, Perseroan juga menerima masukan dari pasien.

4. Komitmen Untuk Pendidikan Klinis Berkelanjutan Pendidikan berkelanjutan staf medis Perseroan

merupakan bagian yang integral untuk menjaga pengetahuan dan keterampilan kontemporer staf, sehingga mereka dapat menegakkan protokol praktek klinis dan menerapkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah klinis.

Perseroan menyediakan pelatihan untuk staf klinis melalui kombinasi pelatihan on-the-job, program internal dan eksternal dan workshop. Kebijakan Perseroan menyatakan bahwa staf medis harus menyelesaikan 40 jam pelatihan, sedangkan staf non-medis menyelesaikan 20 jam pelatihan per tahun. Perseroan percaya bahwa pemahaman atas inovasi baru dan pentingnya protokol tertentu memfasilitasi penerimaan dan penggunaan protokol, yang pada akhirnya menjunjung tinggi keselamatan pasien.

Perseroan berlangganan pada database online, Uptodate.com, yang menyediakan akses kepada staf klinis ke lebih dari 300.000 jurnal medis. Selain itu, SDPDP menyediakan spesialis pengujung dengan manfaat dan hak istimewa untuk mendukung pertumbuhan profesional mereka. Berpartisipasi dalam program tersebut juga memungkinkan dokter untuk mendapatkan akses ke program-program Continuous Medical Education melalui seminar dan konferensi di Indonesia maupun di luar negeri.

Selanjutnya, Perseroan telah menandatangani nota kesepahaman dengan Singapore Health Services Pte Ltd (“SingHealth”), dimana SingHealth akan menyediakan pelatihan untuk staf medis Perseroan dan Perseroan akan mereferensikan pasien kepada SingHealth untuk jenis perawat an khusus.

IV. Elemen GCGGuna menjamin penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) yang efektif dan berkelanjutan, Perseroan terus berupaya menyempurnakan perangkat-perangkat pendukung GCG sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

1. Peraturan Perusahaan Perseroan telah memiliki Peraturan Perusahaan yang

telah disahkan, berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI tertanggal 7 Maret 2011 No. KEP.560/15797/DISNAKERTRANS.

Peraturan Perusahaan bersama dengan kebijakan-kebijakan perusahaan Perseroan menjadi landasan dalam menjamin hak dan kewajiban Perseroan maupun para karyawannya. Dengan peraturan dan kebijakan-kebijakan ini, dapat tercipta suatu kondisi dan hubungan kerja yang harmonis antara Perseroan dan para karyawannya demi kelancaran dan kemajuan usaha.

2. Kebijakan Perusahaan Perseroan meyakini bahwa penerapan prinsip GCG

dalam segala hal akan mendorong peningkatan kinerja Perseroan dalam jangka panjang. Kebijakan perusahaan Perseroan yang diambil akan selalu memperhatikan nilai-nilai dan sifat-sifat kepemimpinan Perseroan.

3. Prosedur Perusahaan Seluruh kegiatan operasional di dalam rumah sakit-

rumah sakit Perseroan berjalan dengan mengikuti prosedur perusahaan Perseroan yang penyusunannya dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip GCG. Selanjutnya prosedur perusahaan Perseroan disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait untuk memastikan penerapan yang tepat pada setiap jenjang kegiatan. Prosedur perusahaan Perseroan ditinjau secara berkala dan disempurnakan apabila diperlukan.

4. Penilaian Penerapan GCG Dalam upaya untuk terus meningkatkan kualitas

penerapan GCG, penilaian di dalam Perseroan harus dilakukan oleh pihak independen. Kriteria dan metodologi yang digunakan dalam menilai implementasi GCG meliputi 7 aspek pokok, yaitu:1. Hak dan tanggung jawab pemegang saham2. Kebijakan GCG3. Penerapan GCG4. Pengungkapan informasi5. Manajemen risiko6. Hubungan dengan para pemegang saham7. Komitmen

IV. Pelaksanaan Tata Kelola PerusahaanPelaksanaan GCG dilakukan secara menyeluruh dan konsisten dan didukung oleh organ-organ Perseroan.

Page 62: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

60

Organ PerseroanPerseroan memiliki 3 organ, yaitu:1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yaitu forum

pengambilan keputusan tertinggi bagi para pemegang saham.

2. Dewan Komisaris, yaitu pengawas pengelolaan Perseroan oleh Direksi.

3. Direksi, yaitu pengelola Perseroan.

Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh Direksi dengan diawasi oleh Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugas pengawasan pengelolaan Perseroan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit. Sementara itu, Direksi dibantu oleh Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan.

1. RUPS

RUPS memiliki wewenang untuk, antara lain, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui laporan keuangan serta menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS luar biasa.

2. Dewan Komisaris

Tugas dan Kewenangan Dewan KomisarisDewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS dan tugas Presiden Komisaris adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris.

Tugas-tugas pokok Dewan Komisaris secara kolektif di antaranya adalah:

1. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi, memberi nasihat dan persetujuan kepada Direksi berkenaan dengan rencana pengembangan Perseroan, Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP), Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Melakukan tindakan untuk kepentingan Perseroan dan bertanggung jawab kepada RUPS. Dewan Komisaris mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan segera melaporkan kepada RUPS apabila Perseroan menunjukkan gejala kemunduran yang mencolok disertai dengan langkah perbaikan yang harus ditempuh.

Dewan Komisaris juga memberi saran kepada RUPS mengenai persoalan lainnya yang dianggap penting termasuk mengusulkan kepada RUPS mengenai akuntan publik yang akan melakukan audit di Perseroan.

3. Menentukan sistem nominasi, evaluasi kinerja, remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang selanjutnya diajukan untuk persetujuan RUPS. Dewan Komisaris juga menentukan sistem nominasi, remunerasi, evaluasi kinerja para eksekutif senior (general manager atau setara) yang tidak menjabat sebagai anggota Direksi.

4. Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) Direksi setiap awal tahun kerja serta memantau efektivitas praktik GCG dan pelaksanaan CSR Perseroan.

Dalam menjalankan tugasnya melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan, Dewan Komisaris mempunyai hak dan kewenangan di antaranya adalah:1. Melihat buku-buku, surat-surat serta dokumen lainnya,

memeriksa kas, surat berharga dan kekayaan Perseroan termasuk meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan untuk keperluan verifikasi.

2. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan dan meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris.

3. Melalui rapat, setiap waktu berhak untuk memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi apabila mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau terdapat indikasi melakukan kerugian Perseroan atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan mendesak bagi Perseroan.

Masa Jabatan Dewan KomisarisAnggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Setiap anggota Dewan Komisaris menjabat untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPST berikutnya dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya.

Komisaris IndependenKomisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar Perseroan, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Page 63: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

61

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen.

Perseroan memiliki 3 (tiga) Komisaris Independen, yaitu Farid Harianto, Prof. Dr. H. Muladi, S.H. dan Jonathan L. Parapak, berdasarkan Akta Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti RUPS Luar Biasa No. 369 tertanggal 24 April 2013 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, dan diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-15919 tertanggal 26 April 2013.

Dengan demikian persentase keanggotaan Dewan Komisaris telah memenuhi Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik.

Susunan Dewan Komisaris

No Nama Jabatan

1 Ketut Budi Wijaya Presiden Komisaris

2 Drs. Theo L. Sambuaga Komisaris

3 Agus Benjamin Komisaris

4 Farid Harianto Komisaris Independen

5 Prof Dr. Muladi SH. Komisaris Independen

6 Ir. Jonathan L. Parapak Komisaris Independen

Pembagian Tugas Dewan KomisarisPembagian tugas di antara para anggota Dewan Komisaris diatur secara mandiri.

Rapat Dewan KomisarisDewan Komisaris dapat mengadakan rapat bila dipandang perlu oleh seorang Komisaris atau lebih atau atas permintaan tertulis satu atau lebih pemegang saham yang secara bersama-sama memiliki 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara dan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.

Persentase Kehadiran Rapat Dewan KomisarisJenis Rapat Waktu Kehadiran (%)

Rapat Dewan Komisaris 25 November 2013 100Rapat Gabungan Dewan

Komisaris & Direksi15 Maret 2013 80

3 Oktober 2013 67

Komite AuditKomite Audit dibentuk melalui Keputusan Dewan Komisaris tertanggal 1 Oktober 2013.

Keanggotaan Komite AuditPersyaratan keanggotaan Komite Audit terutama adalah memiliki integritas yang tinggi, memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan, memiliki pengetahuan yang cukup dalam membaca dan memahami laporan keuangan, mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik.

Masa kerja anggota Komite Audit paling lama adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.

No Nama Jabatan

1 Farid Harianto Ketua

2 Lie Kwang Tak Anggota

3 Siswanto Pramono Anggota

Tugas, Tanggung Jawab dan kewenangan Komite AuditTugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah: 1. Membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan

fungsi pengawasan. 2. Memberikan pendapat dan rekomendasi atas

pengelolaan Perseroan. 3. Mendorong terciptanya praktik yang sehat dalam

pelaporan keuangan, manajemen risiko, pengendalian internal dan etika bisnis yang baik.

4. Bekerja sama dan berkoordinasi dengan Audit Internal dan auditor eksternal.

Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, data keuangan, aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.

Persentase Kehadiran Rapat Komite AuditJenis Rapat Waktu Kehadiran (%)

Rapat Komite Audit 25 November 2013 67

3. Direksi

Tugas pokok Direksi adalah melaksanakan pengurusan Perseroan sesuai dengan kepentingan dan tujuan Perseroan dan bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut.

Direksi berwenang melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan kekayaan Perseroan termasuk

Page 64: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

62

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Secara hukum, Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

Tugas dan Tanggung Jawab DireksiDalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direksi secara kolegial di antaranya bertugas dan bertanggungjawab untuk:1. Menetapkan visi, misi dan strategi Perseroan dengan

persetujuan Dewan Komisaris. 2. Menetapkan kebijakan dasar mengenai strategi,

keuangan, organisasi, sumber daya manusia, sistem teknologi informasi dan komunikasi.

3. Mengajukan usulan kebijakan, Standard Operating Procedure serta menjalankan Perseroan sesuai dengan kewenangan Direksi yang diatur dalam Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS.

4. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.

5. Mengajukan usulan RKT dan RKJP, menetapkan usulan dan perubahan RKT dan RKJP serta menetapkan sasaran dan evaluasi kinerja unit kerja yang berada di bawah masing-masing anggota Direksi sesuai dengan RKT dan RKJP.

6. Menetapkan dan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai sasaran/KPI, mengkoordinasikan pelaksanaan RKT dan RKJP.

7. Mengusulkan kebijakan dan evaluasi secara periodik atas limit of authority yang mengatur ketentuan nilai transaksi atau penggunaan/perolehan aset yang masuk kewenangan Direksi dengan merujuk kepada kebijakan keuangan Perseroan.

8. Mengangkat, memberhentikan, promosi dan demosi pejabat Perusahaan.

9. Melaksanakan analisa risiko, menetapkan langkah-langkah untuk mengurangi dan menanggulangi berbagai jenis risiko yang dihadapi oleh Perseroan.

10. Menelaah, mengkaji termasuk melakukan koreksi dan memberikan persetujuan pelaksanaan setiap proyek investasi sesuai dengan kewenangan Direksi serta melakukan pengawasan terhadap implementasi proyek dan investasi yang telah disetujui.

11. Merumuskan, menyempurnakan dan melaksanakan rencana pengembangan bisnis Perseroan.

12. Mengidentifikasi dan mengembangkan nilai-nilai yang dapat meningkatkan daya saing Perseroan dengan memberikan perhatian dan penghargaan kepada sumber daya manusia.

13. Merancang dan mengembangkan organisasi sehingga dapat melaksanakan strategi usaha dengan efektif serta mencapai efisiensi dalam pelaksanaan rutinitas operasional Perseroan.

14. Merekrut, mengembangkan dan mempertahankan personil kunci yang dibutuhkan oleh Perseroan.

15. Mengelola, mengembangkan dan memastikan komunikasi kepada seluruh pemegang saham Perseroan melalui komunikasi yang efektif dan sesuai dengan kebijakan Perseroan.

16. Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan kewajiban Perseroan yang berkaitan dengan CSR Perseroan.

Kewenangan DireksiDireksi memiliki kewenangan yang mencakup namun tidak terbatas kepada hal-hal berikut:1. Mewakili dan/atau mengikat Perusahaan dengan

pihak lain sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar.

2. Menyelenggarakan rapat Direksi tiap kali dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi.

3. Membuat laporan tahunan termasuk di dalamnya laporan keuangan.

4. Membuat kebijakan dan prosedur di masing-masing departemen atau unit kerja yang bernaung di bawah masing-masing anggota Direksi.

5. Menetapkan struktur organisasi Perseroan dan menetapkan sistem manajemen personalia Perseroan.

Pengangkatan dan Pemberhentian DireksiTata cara pengangkatan, dan pemberhentian anggota Direksi diatur dalam Anggaran Dasar.Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dilakukan oleh RUPS.

Masa Jabatan DireksiSetiap anggota Direksi menjabat untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPST berikutnya dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya. Masa jabatan anggota Direksi berakhir apabila meninggal dunia, masa jabatannya berakhir, diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS, mengundurkan diri, dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan atau tidak lagimemenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi.

Kemandirian DireksiKemandirian Direksi merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya demi kepentingan Perseroan.

Page 65: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

63

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Susunan DireksiDireksi beranggotakan 6 (enam) orang. Agar lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Direksi membagi tugas di antara para anggotanya sesuai dengan bidang dan kompetensi masing-masing tanpa menghilangkan tanggung jawab Direksi secara kolegial dalam pengurusan Perseroan.

Keputusan Direksi merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan para anggota Direksi termasuk Presiden Direktur adalah setara, kecuali pada saat pengambilan keputusan berimbang. Tugas Presiden Direktur sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasi pelaksanaan tugas-tugas Direksi.

Komposisi Direksi, berdasarkan Akta Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti RUPS Luar Biasa No. 369 tertanggal 24 April 2013 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, dan diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-15919 tertanggal 26 April 2013, adalah sebagai berikut:

No Nama Jabatan

1 dr. Gershu Chandy. Paul Presiden Direktur

2 Romeo Fernandez. Lledo Direktur

3 Prof. George Mathew Direktur

4 dr. Grace Frelita Indradjaja Direktur

5 Sugianganto Budisuharto Direktur

6 dr. Anang Prayudi Direktur Tidak Terafiliasi

Pembagian Tugas DireksiPembagian tugas-tugas Direksi dilakukan untuk memastikan efektivitas pelaksanaan tugas semua anggota Direksi dalam mengelola Perseroan. Pembagian tugas-tugas Direksi secara garis besar dapat dilihat dari struktur organisasi di bagian Data Perusahaan dari Laporan Tahunan ini. Tugas masing-masing anggota Direksi adalah sebagai berikut:

1. dr. Gershu Chandy Paul, Presiden Direktur Memberikan arahan dan mengendalikan kebijakan,

visi, misi dan strategi Perseroan. Bertanggung jawab terutama untuk operasional rumah-rumah sakit sehari-hari.

2. dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M., Direktur Bertanggung jawab atas manajemen medis Siloam

Hospitals Group yang meliputi pengawasan pelayanan medis, pengawasan pelayanan obat dan peningkatan pelayanan medis. Pengawasan pelayanan medis mencakup manajemen dokter dan pengawasan kualitas pelayanan medis. Pengawasan pelayanan obat mencakup manajemen obat dan pengobatan serta manajemen formularium obat. Peningkatan pelayanan medis mencakup manajemen keperawatan serta pelatihan dan pendidikan perawat.

3. Romeo Fernandez Lledo, Direktur Bertanggung jawab atas strategi keuangan dan

akunting, anggaran dan forecast Perseroan dan anak-anak perusahaannya serta melaksanakan efisiensi dan efektivitas fungsi-fungsi keuangan yang ada di Perseroan dan anak-anak perusahaannya.

4. Prof. George Mathew, Direktur Bertanggung jawab atas pemasaran dan

pengembangan produk jasa-jasa kesehatan Perseroan. Pemasaran produk meliputi perluasan jaringan atau kerjasama dengan antara lain perusahaan-perusahaan baik swasta maupun badan usaha milik negara/daerah dan baik lokal maupun internasional, perusahaan-perusahaan asuransi serta third party administrators. Pengembangan produk meliputi peningkatan kreativitas sumber daya manusia Perseroan dalam menciptakan produk jasa-jasa kesehatan Perseroan yang kompetitif.

5. Sugianganto Budisuharto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan

Bertanggung jawab atas manajemen sumber daya manusia, pengadaan dan logistik, hukum dan sekretaris perusahaan serta pemeliharaan fasilitas dan urusan umum.

6. dr. Anang Prayudi, Direktur Tidak Terafiliasi Bertanggung jawab atas pengembangan kegiatan

usaha utama Perseroan melalui pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru, klinik-klinik baru, pusat-pusat kesehatan masyarakat dan fasilitas-fasilitas kesehatan lain serta pembuatan anggaran, pelaksanaan dan penyiapan sumber daya manusianya.

Rapat DireksiRapat Direksi dapat dilaksanakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan

Page 66: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

64

tertulis seorang atau lebih pemegang saham yang secara bersama mewakili sedikitnya 1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Terlepas dari itu, Direksi selalu menggelar rapat manajemen hampir setiap minggu sekali yang dihadiri tidak hanya oleh para anggota Direksi tapi juga personil-personil kunci Perseroan, guna membahas antara lain kegiatan operasional rumah sakit-rumah sakit Perseroan, keuangan dan anggaran, kegiatan promosi dan pemasaran, perkembangan kegiatan pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru termasuk perizinannya, kasus-kasus medis yang timbul (jika ada) serta melakukan evaluasi atas capaian kinerja Perseroan maupun hal-hal lain yang dinilai perlu oleh Direksi.

Persentase Kehadiran Rapat DireksiJenis Rapat Waktu Kehadiran (%)

Rapat Manajemen Hampir seminggu sekali Rata-rata 100

Rapat Gabungan Dewan Komisaris & Direksi

15 Maret 2013 80

3 Oktober 2013 67

Kebijakan RemunerasiSesuai dengan Anggaran Dasar, remunerasi para anggota Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh RUPS.Dewan Komisaris mengusulkan besarnya remunerasi bagi Direksi kepada RUPS. Penentuan besarnya remunerasi bagi Direksi berdasarkan proses dan rumusan yang transparan dan Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan remunerasi Direksi.

Audit Internal

Audit Internal dibentuk pada 5 Juni 2013 dengan tujuan untuk menciptakan sistem pengendalian internal yang efektif dan terintegrasi antara Perseroan dengan anak-anak perusahaannya. Audit Internal merupakan mitra Direksi dalam mencapai tujuan Perseroan dengan melaksanakan fungsi audit dan fungsi konsultasi secara independen dan objektif.

Tugas dan Tanggung Jawab Audit InternalAudit Internal bertugas menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan. Audit Internal menyusun rencana audit tahunan yang disetujui dan disahkan oleh Direksi.

Audit Internal melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.

Setelah melakukan pemeriksaan, Audit Internal membuat laporan pemeriksaan untuk disampaikan kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Komite Audit. Selanjutnya Audit Internal melakukan pemantauan untuk memastikan bahwa rekomendasi perbaikan dan/atau pencegahan telah dilaksanakan.

Piagam Audit InternalPiagam Audit Internal menjadi acuan bagi Audit Internal dalam melaksanakan seluruh kegiatan audit internal. Piagam ini memuat maksud dan tujuan, struktur dan keanggotaan, persyaratan auditor internal, kemandirian fungsional, tugas dan tanggung jawab, bentuk pertanggungjawaban dan pelaporan, wewenang, ruang lingkup kegiatan, kode etik, penetapan dan pembaharuan piagam.

Perseroan telah menyusun Piagam Audit Internal sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.1. 7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Perseroan telah menunjuk Hieronimus Gunawan H.P. selaku Ketua Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan Direksi tertanggal 5 Juni 2013 yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Page 67: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

65

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan diangkat danbertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Secara umum, fungsi Sekretaris Perusahaan adalah sebagai compliance officer yang membantu Direksi dalam memenuhi ketentuan tatakelola perusahaan yang baik.

Berdasarkan Surat Perseroan No. 017/Corsec-SIH/IV/2013 tertanggal 25 Maret 2013 perihal Penunjukan Sekretaris Perusahaan, Perseroan menunjuk Sugianganto Budisuharto sebagai Sekretaris Perusahaan.

Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab Sekretaris Perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.1.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan adalah antara lain mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi kententuan Undang Undang Pasar Modal dan sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan dan masyarakat.

Keterbukaan Informasi

Dalam melakukan penentuan klasifikasi informasi, Perseroan akan senantiasa mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku. Informasi yang bersifat non-rahasia dapat diakses oleh masyarakat melalui sarana dan fasilitas yang cukup dan memadai. Untuk memperoleh informasi mengenai Siloam Hospitals Group, Perseroan membuka akses informasi untuk para pemegang saham, publik dan para investor melalui www.siloamhospitals.com yang memuat informasi terkini seperti profil Perseroan, profil anak-anak perusahaannya, berita Perseroan, struktur organisasi, hubungan investor, GCG, laporan keuangan, aksi korporasi, CSR, kesempatan kerja dan lain-lain.

Daftar Korespondensi Sekretaris Perusahaan dengan Otoritas Pasar Modal Pada Tahun 2013

No. Tanggal Nomor Surat Deskripsi DitujukanKepada

20/06/13 001-HO-SEC-VI-2013 Surat Pernyataan Manajemen dalam bidang Akuntasi OJK

46 21/06/13 046/Corsec-SIH/VI/2013 “Surat Pengantar untuk Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana PT Siloam International Hospitals Tbk OJK

50 24/06/13 050/Corsec-SIH/VI/2013 Permohonan Presentasi OJK

51 08/07/13 051/Corsec-SIH/VII/2013 Surat pernyataan akan mengurus limbah b3 OJK

52 08/07/13 052/Corsec-SIH/VII/2013 Surat pernyataan tidak akan membuat perikatan yang merugikan pemegang saham publik OJK

53 08/07/13 053/Corsec-SIH/VII/2013 Surat Pernyataan Perjanjian OJK

08/07/13 002-HO-SEC-VI-2013 Surat Pernyataan Manajemen dalam bidang Akuntasi OJK

54 09/07/13 054/Corsec-SIH/VII/2013 Surat Pengantar perihal Perubahan dan/atau Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Saham OJK

25/07/13 004-HO-SEC-VII-2013 Surat Pernyataan Manajemen dalam bidang Akuntasi OJK

56 30/07/13 056/Corsec-SIH/VII/2013Surat Pengantar untuk Perubahaan dan/atau Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana PT Siloam International Hospitals Tbk

OJK

Page 68: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

66

Daftar Korespondensi Sekretaris Perusahaan dengan Otoritas Pasar Modal Pada Tahun 2013

No. Tanggal Nomor Surat Deskripsi DitujukanKepada

57 26/07/13 057/Corsec-SIH/VII/2013Surat Pengantar untuk Perubahaan dan/atau Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana PT Siloam International Hospitals Tbk

OJK

59 29/07/13 059/Corsec-SIH/VII/2013 Surat Pernyataan OJK

60 14/08/13 060/Corsec-SIH/VIII/2013 Penyampaian Iklan Prospektus Ringkas Penawaran Umum Perdana Saham PT Siloam International Hospitals Tbk OJK

28/08/13 006-HO-SEC-VII-2013 Surat Pernyataan Manajemen dalam bidang Akuntasi OJK

61 29/08/13 061/Corsec-SIH/VIII/2013 Tambahan atas Keterangan Tambahan/Perubahan atas Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Saham Perdana PT Siloam International Hospitals Tbk

OJK

65 03/09/13 065/Corsec-SIH/IX/2013 Penyampaian Prospektus dan Soft Copy Prospektus PT Siloam International Hospitals Tbk OJK

66 03/09/13 066/Corsec-SIH/IX/2013 Penyampaian Iklan Informasi Tambahan Dan / Atau Perbaikan Prospektus Ringkas Penawaran Umum Perdana PT Siloam International Hospitals Tbk OJK

67 01/10/13 067/Corsec-SIH/IX/2013 Penyampaian Prospektus dan Soft Copy Prospektus PT Siloam International Hospitals Tbk OJK

75 11/10/13 075/Corsec-SIH/X/2013 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum OJK, IDX

76 16/10/13 076/Corsec-SIH/X/2013 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT Siloam International Hospitals Tbk. IDX, OJK

77 16/10/13 077/Corsec-SIH/X/2013 Pembentukan Komite Audit OJK, IDX

82 23/10/13 082/Corsec-SIH/X/2013 Rencana Audit untuk Laporan Keuangan Triwulan III PT Siloam International Hospitals Tbk (”Perseroan”) per 30 September 2013 BEI,OJK

83 08/11/13 083/Corsec-SIH/XI/2013 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT Siloam International Hospitals Tbk. BEI,OJK

87 26/11/13 087/Corsec-SIH/XI/2013 Laporan Keuangan Konsolidasi PT Siloam International Hospitals Tbk OJK, BEI, CaMel

91 28/11/13 091/Corsec-SIH/XI/2013 Pelaporan Transaksi Afiliasi OJK

93 09/12/13 093/Corsec-SIH/XII/2013 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT Siloam International Hospitals Tbk. IDX, OJK

94 11/12/13 094/Corsec-SIH/XII/2013 Pemberitahuan Keterbukaan Informasi IDX, OJK

Investor Relations

Untuk memastikan bahwa hubungan baik dengan investor dapat dipertahankan dan ditingkatkan, divisi Investor Relations Perseroan didedikasikan untuk menjaga transparansi dan menyediakan update perkembangan dan pertumbuhan Perseroan kepada investor, analis, lembaga pemeringkat dan pihak-pihak lain yang terkait dengan usaha Perseroan. Dalam melaksanakan fungsi ini, pada tahun 2013 Investor Relations Perseroan berpartisipasi dengan mengikuti 4 roadshow di Asia.

Jadwal Roadshows 2013No Tanggal Kegiatan Venue Organizer

1 31 October Double in 3 / Triple in 5 Asia - Pacific Emerging Conference Singapore Standard Chartered Bank

2 1 November UBS Asia Healthcare CEO Summit Hongkong UBS

3 12 November GS, Bank Mandiri & Mandiri Sekuritas Indonesia Investment Day 2013 Jakarta Goldman Sachs & PT Mandiri

Sekuritas

4 25-26 November CLSA ASEAN Access Day Singapore, Hongkong CLSA

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Page 69: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

67

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Risiko Usaha

Dalam menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan Jasa Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko usaha. Pelaksanaan kegiatan usaha tersebut dapat menimbulkan dampak negatif bagi kelangsungan usaha Perseroan. Tiga kelompok besar risiko yang dapat mempengaruhi Perseroan adalah (A) Risiko yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan, (B) Risiko yang berkaitan dengan Indonesia dan (C) Risiko yang berkaitan dengan kepemilikan saham Perseroan

A. Risiko yang Berhubungan dengan Kegiatan Usaha Perseroan1. Strategi Perseroan didasarkan pada pencapaian

peluang pertumbuhan. Penerapan strategi pertumbuhan ini dapat menimbulkan risiko-risiko tertentu bagi Perseroan.

Untuk meraih peluang pertumbuhan, strategi Perseroan adalah melakukan perluasan operasi di seluruh Indonesia. Risiko yang dapat dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan strategi tesebut meliputi hal-hal berikut:a. kesulitan dalam merekrut, melatih dan

mempertahankan tenaga medis yang berkualitas;

b. kesulitan dalam memperoleh berbagai ijin atau persetujuan dari Pemerintah atau pemerintah daerah untuk melaksanakan usaha dan membuka rumah sakit baru;

c. strategi pertumbuhan Perseroan sebagian bergantung pada kemampuan Perseroan untuk mengidentifikasi potensi pertumbuhan dan peluang akuisisi. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan dapat mengidentifikasi peluang-peluang yang memenuhi kriteria investasi Perseroan. Lebih lanjut, tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan dapat mencapai kesepakatan tentang syarat-syarat yang wajar secara komersial sehubungan dengan, dan berhasil meraih, peluang-peluang tersebut;

d. kesulitan untuk mengintegrasikan secara efektif sistem dan teknologi informasi yang baru dengan sistem dan teknologi informasi yang telah digunakan di rumah sakit-rumah sakit Perseroan;

e. pertumbuhan Perseroan juga sebagian bergantung pada kemampuan memperluas layanan dan prosedur medis yang dapat dilakukan oleh para dokter dan tenaga profesional medis lain di rumah sakit Perseroan. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu merekrut, melatih dan mempertahankan para personil medis yang memenuhi kualifikasi, atau mengadakan peralatan medis yang tepat untuk layanan-layanan tersebut;

f. kemungkinan tidak dapat secara efektif mengelola hubungan dengan lebih banyak pasien, pemasok, kontraktor, pemberi pinjaman serta pihak-pihak lain;

g. kemungkinan tidak berhasil dalam mencari peluang baru di wilayah Indonesia yang belum dilayani oleh Perseroan. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan berhasil untuk berekspansi ke lokasi-lokasi geografis di mana Perseroan tidak memiliki pengalaman sebelumnya;

h. tidak ada jaminan bahwa tuntutan mendirikan dan mengembangkan usaha tersebut tidak akan berpengaruh negatif terhadap operasi Perseroan saat ini. Anggota manajemen senior Perseroan akan harus terlibat dalam pelaksanaan proyek-proyek tersebut, sehingga dapat mengurangi waktu mereka untuk mengawasi usaha Perseroan saat ini. Lebih lanjut, juga tidak ada jaminan bahwa Perseroan dapat mengalokasikan sumber daya manajemen senior secara memadai dan efisien untuk memenuhi semua tantangan usaha Perseroan yang baru dan yang sudah ada;

i. kemungkinan tidak memiliki cukup dana atau kemampuan untuk memperoleh pendanaan tambahan untuk mengejar peluang pertumbuhan dan akuisisi; dan

Page 70: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

68

j. kemungkinan mengalami kesulitan untuk mengendalikan biaya ekspansi usaha Perseroan dan menjamin bahwa fungsi manajerial, manajemen risiko, alokasi sumber daya, pengendalian internal dan fungsi kepatuhan dan sistem informasi manajemen Perseroan mampu mengatasi kebutuhan-kebutuhan tambahan yang diakibatkan dari perluasan usaha Perseroan dan akuisisi yang dilakukan oleh Perseroan.

Jika Perseroan tidak mampu mengelola risiko-risiko di atas, maka pada akhirnya mereka dapat berdampak negatif pada kegiatan usaha, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

2. Perseroan dipengaruhi oleh seluruh risiko yang lazim dalam industri kesehatan.

Umumnya rumah sakit tunduk pada peraturan

pemerintah mengenai pelayanan medis dan bedah. Peraturan-peraturan ini dapat berdampak signifikan dan mungkin berpengaruh secara material dari segi harga dan ketersediaan layanan tersebut bagi rumah sakit.

Selanjutnya rumah sakit menghadapi risiko persaingan untuk jasa atau produk baru. Risiko kemajuan teknologi adalah risiko yang menyebabkan peningkatan biaya teknologi, pengaruhnya secara material pada hasil keuangan usaha dan menyebabkan layanan medis dan bedah saat ini menjadi usang. Rumah sakit juga dapat mengalami kerugian ketika mengadopsi layanan medis atau bedah baru dan akibatnya pola pendapatan menjadi tidak menentu.

Dalam layanan darurat, Perseroan harus mengirimkan ambulans untuk merespons telepon darurat, baik pasien mampu membayar atau tidak untuk layanan tersebut. Perseroan hanya dapat mentransfer pasien, yang dalam keadaan darurat dan tidak mampu membayar layanan tersebut ke sebuah rumah sakit pemerintah, setelah menstabilkan keadaan pasien tersebut. Perseroan seperti rumah sakit swasta lainnya yang menyediakan layanan darurat, menghadapi risiko pasien tidak mampu membayar layanan yang diterima tersebut. Walaupun penghapusan Perseroan atas piutang usaha yang diasosiasikan dengan ketidakmampuan pasien untuk membayar tidak pernah berjumlah material sebelumnya, tidak ada jaminan bahwa penghapusan tersebut tidak akan menjadi lebih signifikan di masa depan.

Selain itu, rumah sakit dapat dipengaruhi oleh peristiwa dan keadaan termasuk, antara lain, permintaan untuk layanan, kepercayaan dokter terhadap fasilitas, kemampuan manajemen, persaingan dengan rumah sakit lain, upaya oleh para perusahaan asuransi untuk membatasi biaya, keadaan ekonomi, fluktuasi nilai tukar dan biaya-biaya meningkat, serta kemungkinan tidak tersedianya asuransi malapraktik. Selain itu, bencana alam seperti gempa bumi dan banjir dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap aksesibilitas dan kelangsungan usaha.

Peristiwa-peristiwa di atas pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

3. Perseroan bergantung pada pemegang saham pengendali Perseroan dan mitra strategis Perseroan sehubungan dengan penyediaan lokasi dan pembangunan gedung rumah sakit.

Perseroan secara historis telah dan akan terus

bergantung pada pemegang saham pengendali (secara tidak langsung), yaitu PT Lippo Karawaci Tbk. (“LK”), serta mitra strategis Perseroan, yaitu First REIT dan PT Metropolis Properti Utama (“MPU”), sehubungan dengan penyediaan tanah untuk lokasi dan pembangunan gedung rumah sakit Perseroan.

Perseroan mengandalkan pada para pihak tersebut untuk memperoleh tanah dan membangun bangunan di mana Perseroan akan mengoperasikan rumah sakitnya. Perseroan kemudian membuat perjanjian sewa sehubungan dengan tanah dan bangunan tersebut.

Per 31 Desember 2013, sembilan dari bangunan-bangunan rumah sakit yang dioperasikan oleh Perseroan disewa dari LK dan First REIT. Ke depan, meskipun Perseroan bermaksud untuk memiliki tanah dan membangun sendiri gedung rumah sakit di atasnya, Perseroan akan terus bergantung pada para pihak tersebut, sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan antara Perseroan dengan LK dan antara Perseroan dengan MPU.

Walaupun Perseroan telah membuat kesepakatan dengan masing-masing LK dan MPU sehubungan dengan, antara lain, penyediaan lahan, tidak

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Page 71: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

69

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

terdapat kepastian bahwa para pihak tersebut akan memberikan kesempatan pembebasan lahan yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan oleh Perseroan di masa mendatang. Ketidakmampuan LK atau MPU untuk menjamin lokasi tanah yang cocok untuk rumah sakit Perseroan di masa mendatang atau untuk memperoleh dukungan yang diperlukan untuk mengembangkan lokasi tersebut, dapat memberikan dampak yang merugikan terhadap strategi pertumbuhan Perseroan. Pada akhirnya, hal itu akan berpengaruh negatif pada hasil operasi Perseroan.

Selain itu, setiap perubahan usaha atau kondisi keuangan mitra strategis dapat berdampak negatif pada usaha Perseroan.

4. Perseroan mungkin tidak berhasil mengembangkan rumah sakitnya, atau mengakuisisi rumah sakit dan mengintegrasikannya dengan rumah sakit yang ada saat ini di masa depan.

Pengembangan rumah sakit baru Perseroan bergantung pada, antara lain, risiko yang berhubungan dengan pengidentifikasian lokasi yang tepat, pengembangan, pembangunan dan pendanaan. Sedangkan akuisisi rumah sakit bergantung pada risiko pendanaan dan kemampuan Perseroan untuk mengidentifikasikan fasilitas yang tepat dan menegosiasikan persyaratan akuisisi yang menguntungkan.

Perseroan memerlukan lahan yang cukup banyak untuk membangun rumah sakit baru. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan dapat mengidentifikasikan lokasi untuk rumah sakit baru sesuai dengan kriteria investasi Perseroan. Lokasi yang menarik jumlahnya terbatas dan memerlukan valuasi yang tinggi. Perseroan juga dapat menghadapi masalah sehubungan dengan perolehan hak atas tanah. Perseroan belum tentu mampu mendapatkan lahan tersebut dengan persyaratan atau ketentuan yang wajar.

Pembangunan rumah sakit baru memiliki jangka waktu yang lama dengan berbagai risiko yang meliputi: keterbatasan bahan atau tenaga kerja ahli, masalah teknik, lingkungan atau geologi yang tidak terduga, gangguan cuaca dan peningkatan biaya yang tidak terduga atau litigasi. Semua hal tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan atau tambahan biaya. Sebagai contoh, peningkatan biaya bahan baku secara signifikan akan menyebabkan

peningkatan biaya pembangunan. Kesulitan dalam mendapatkan segala ijin, atau kewenangan yang dipersyaratkan dari otoritas terkait, juga dapat meningkatkan biaya atau menunda pembangunan atau pembukaan rumah sakit baru.

Perseroan mungkin menghadapi kesulitan dalam akuisisi, berdasarkan ketentuan yang menguntungkan dan mungkin menghadapi kesulitan Iebih lanjut, dalam mengintegrasikan rumah sakit yang baru diakuisisi ke dalam operasi Perseroan yang sudah ada.

Akuisisi dan pengintegrasian dimaksud juga tunduk pada beberapa risiko tambahan seperti:• Kesulitan mengintegrasikan aset dan operasi

rumah sakit yang diakuisisi ke dalam rumah sakit yang sudah ada;

• Tantangandalammerenovasidanmembangunkembali rumah sakit dan fasilitas yang sudah ada, atau mereposisi rumah sakit yang telah diakuisisi oleh Perseroan atau rumah sakit yang meminta Perseroan untuk mengelolanya untuk mencapai standar operasional yang dipersyaratkan;

• Kehilanganpasienataudokterpentingdanstafmedis lainnya setelah akuisisi;

• Pengalihanperhatianmanajemendarikegiatanoperasional dan rumah sakit yang sudah ada;

• Interupsi atau hilangnya momentum dalamkegiatan usaha rumah sakit tersebut;

• Kegagalan dalam merealisasikan sinergi danpenghematan biaya yang diharapkan;

• Kesulitan yang muncul dari koordinasi dankonsolidasi fungsi korporasi dan administrasi termasuk integrasi pengendalian internal dan prosedur seperti pelaporan keuangan yang tepat waktu;

• Permasalahan hukum, peraturan, kontrak,ketenagakerjaan atau permasalahan lainnya yang tidak terduga; dan

• Sehubungan dengan rumah sakit yang barudiakuisisi yang berlokasi di pasar yang masih baru, mengalami kesulitan yang muncul karena masalah bahasa, budaya dan geografi.

Perseroan berencana untuk mendanai pengembangan rumah sakit baru dan akuisisi rumah sakit yang sudah ada dengan dana kas internal dan dana dari hasil Penawaran umum, juga pendanaan tambahan dari bank dan penyedia keuangan pihak ketiga lainnya.

Page 72: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

70

Kemampuan Perseroan untuk mendapatkan pendanaan eksternal dan biaya untuk perolehan dana tersebut bergantung pada beberapa faktor, termasuk kondisi perekonomian dan pasar modal umumnya, tingkat suku bunga, ketersediaan fasilitas kredit dari bank atau kreditur lainnya, kepercayaan investor pada Perseroan, ketentuan di bidang perpajakan dan pasar modal, batasan yang diberikan oleh Bank Indonesia atau institusi perbankan lainnya dalam memberikan pendanaan kepada perusahaan yang bergerak di industri kesehatan serta kondisi politik.

Tidak terdapat kepastian atas tersedianya dana tambahan tersebut, baik berupa jangka pendek maupun jangka panjang, atau apabila tersedia akan memiliki persyaratan yang menguntungkan Perseroan. Dengan demikian, tidak terdapat kepastian proyek atau akuisisi yang telah dipersiapkan akan berhasil atau terintegrasikan dengan baik.

5. Kemajuan teknologi yang pesat dan tantangan lain yang terkait dengan peralatan medis Perseroan dapat mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif .

Perseroan menggunakan peralatan medis yang canggih dan mahal untuk menyediakan layanannya. Dengan inovasi baru, peralatan medis sering kali cepat usang atau tidak dapat menyediakan layanan yang diperlukan atau diminta oleh pasien. Ini mungkin memerlukan biaya yang signifikan. Dokter dan profesional medis lainnya juga perlu dilatih untuk menggunakan peralatan baru. Dengan tingginya biaya perawatan, jika peralatan tersebut rusak, kemampuan Perseroan untuk menyediakan layanan yang relevan bagi pasiennya mungkin terganggu.

Jika Perseroan tidak dapat mengikuti kemajuan teknologi, dokter dan pasiennya mungkin beralih ke rumah sakit lain yang dapat. Akibatnya keunggulan kompetitif Perseroan akan berkurang dan mengakibatkan kerugian terhadap bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan.

6. Kegagalan teknologi dan tantangan lain yang terkait dengan sistem informasi Perseroan.

Kinerja sistem dan teknologi informasi Perseroan sangat penting bagi operasi bisnis Perseroan.

Sistem informasi Perseroan sangat penting untuk sejumlah bidang kritis operasi Perseroan, meliputi:• akuntansidanpelaporankeuangan;• rekeningpenagihan;• sistemklinis;• diagnosa dan perawatan pasien, misalnya

melalui sistem komunikasi “Tele-medicine ” Perseroan;

• catatanmedisdanpenyimpanandokumen;• manajemenpersediaan;dan• negosiasi, penetapan harga dan

pengadministrasian kontrak perawatan yang dikelola dan kontrak pasokan.

Kegagalan sistem yang menyebabkan gangguan dalam layanan atau ketersediaan sistem Perseroan, dapat secara merugikan mempengaruhi operasi atau menghalangi pengumpulan pendapatan.

Meskipun Perseroan telah menerapkan langkah keamanan jaringan, server Perseroan rentan terhadap virus komputer, pembobolan dan gangguan serupa dari kutak-katik atau gangguan yang tidak sah. Terjadinya salah satu peristiwa ini dapat mengakibatkan interupsi, penundaan, kehilangan atau kerusakan data, penghentian dalam ketersediaan sistem atau kewajiban berdasarkan undang-undang yang berlaku, yang semuanya dapat memiliki efek merugikan material terhadap posisi keuangan dan hasil usaha dan merugikan reputasi bisnis Perseroan.

7. Informasi keuangan historis Perseroan mungkin tidak mewakili hasil usaha seandainya Perseroan adalah sebuah perusahaan independen.

Laporan keuangan historis Perseroan mungkin tidak mencerminkan hasil usaha, kondisi keuangan dan arus kas yang seharusnya telah dicapai oleh Perseroan seandainya Perseroan beroperasi secara independen selama periode tersebut dan pada tanggal-tanggal yang disajikan. Secara khusus, LK secara historis telah memberikan kepada Perseroan pinjaman pemegang saham tanpa bunga sehubungan pembiayaan usaha Perseroan.

Per tanggal 31 Desember 2013, Perseroan menyewa sembilan (9) bangunan rumah sakit dari LK. Laporan keuangan historis Perseroan tidak mencerminkan seluruh biaya sehubungan dengan sewa ini, karena bangunan-bangunan tersebut sebelumnya diberikan kepada Perseroan tanpa biaya sewa.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Page 73: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

71

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Untuk ke depannya, Perseroan akan membayar biaya sewa bangunan rumah sakit dimaksud kepada LK terkait dan hal ini akan menyebabkan peningkatan secara material beban biaya sewa. Dengan demikian, laporan keuangan historis Perseroan tidak mencerminkan biaya pendanaan lebih lanjut dan biaya sewa yang meningkat ke depannya.

8. Hasil keuangan Perseroan dapat mengalami kerugian jika Perseroan tidak mampu menarik dan mempertahankan para dokter dan tenaga profesional kesehatan lain.

Kegiatan operasional di rumah sakit Perseroan bergantung pada upaya, kemampuan dan pengalaman para dokter dan staf medis. Perseroan bersaing dengan penyedia layanan kesehatan lain di Indonesia dalam merekrut dan mempertahankan dokter dan tenaga profesional kesehatan lain yang berkualitas. Sementara hukum Indonesia saat ini tidak mengizinkan Perseroan untuk mempekerjakan dokter atau staf medis asing yang tidak memiliki Surat Izin Praktik dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Di beberapa rumah sakit Perseroan, perekrutan dan retensi dokter dipengaruhi oleh kebutuhan akan dokter yang memiliki spesialisasi tertentu juga kebutuhan akan perawat saat itu. Perseroan memperkirakan bahwa kekurangan tenaga perawat masih akan terus berlanjut. Perseroan mungkin harus untuk meningkatkan upah dan tunjangan, untuk merekrut dan mempertahankan para perawat, atau menggunakan tenaga medis temporer yang menurut Perseroan lebih mahal.

Beberapa tenaga medis keluar karena ketidakmampuan Perseroan untuk menarik atau mempertahankan dokter dan tenaga medis berkualitas lainnya. Ini dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan.

Selain itu, beberapa dokter termasuk mereka yang berpraktik di rumah sakit Perseroan, menghadapi peningkatan premi asuransi malapraktik dan pembatasan cakupan asuransi. Ketidakmampuan para dokter Perseroan untuk memperoleh perlindungan asuransi yang sesuai dapat menyebabkan para dokter tersebut membatasi praktik mereka. Hal tersebut, akan mengakibatkan

berkurangnya prosedur medis yang dapat dilaksanakan dan menurunnya jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit Perseroan, sehingga akhirnya berdampak negatif pada kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha.

9. Perubahan atau ketidakpatuhan terhadap peraturan pemerintah sehubungan dengan kesehatan, lingkungan dan aspek lainnya dapat mempengaruhi bisnis Perseroan.

Pelayanan kesehatan merupakan bidang yang tunduk pada peraturan pemerintah yang luas dan perubahan peraturan yang dinamis. Rumah sakit Perseroan, dokter dan profesional medis lainnya tunduk kepada hukum dan peraturan termasuk, namun tidak terbatas pada, perizinan, inspeksi fasilitas, kebijakan-kebijakan penggantian dan kontrol atas pengeluaran tertentu. Juga adanya pemeriksaan berkala oleh pemerintah dan otoritas lainnya yang berwenang untuk memastikan kepatuhan berkelanjutan dengan peraturan dan hukum tersebut. Perseroan diwajibkan untuk memiliki berbagai izin atau persetujuan dari Pemerintah atau pemerintah daerah untuk menjalankan usaha Perseroan termasuk, antara lain, ijin perusahaan umum dan izin operasional rumah sakit.

Perseroan harus memperbarui semua ijin dan persetujuan ketika masa berlakunya berakhir, serta mendapatkan izin dan persetujuan baru bila diperlukan.

Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu menjamin ijin yang diperlukan, yang belum diperoleh dan saat ini sedang dalam proses, atau ijin-ijin yang mungkin diperlukan di masa mendatang, atau bahwa Perseroan tidak akan menerima sanksi yang timbul dari kegagalan memperoleh ijin yang diperlukan. Dikenakannya sanksi berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku secara material dapat mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan.

Khususnya, Perseroan tunduk pada sejumlah peraturan pemerintah yang mempengaruhi jenis layanan yang disediakan untuk pasiennya. Perubahan apapun di dalam peraturan-peraturan ini dapat berdampak negatif pada usaha Perseroan. Contohnya, perubahan-perubahan di dalam peraturan pemerintah sehubungan dengan

Page 74: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

72

komposisi tempat tidur yang harus disediakan di dalam rumah sakit. Jika Perseroan dipersyaratkan untuk mengalokasikan jumlah yang lebih besar untuk tempat tidur “Kelas 3”, kelas tempat tidur terendah yang ditawarkan, kemampuan Perseroan untuk mengakomodasi pasien yang menempati kelas tempat tidur lainnya dan yang biasanya merupakan sumber penghasilan yang lebih besar, dapat terkena dampak negatif. Hal ini mungkin berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

Selain itu, rumah sakit Perseroan mungkin memuat atau menggunakan bahan-bahan, proses atau instalasi tertentu yang diatur sesuai dengan hukum dan peraturan lingkungan, atau mungkin memerlukan izin lingkungan dari pihak berwenang termasuk, namun tidak terbatas pada, limbah medis atau limbah penyakit menular, insinerator dan sejumlah kecil bahan-bahan yang mengandung bahan asbes yang mudah pecah.

Undang-undang dan peraturan lingkungan juga membebankan tanggung jawab pada Perseroan untuk menghilangkan atau memulihkan bahan-bahan/zat yang berbahaya atau beracun. Sebagai akibatnya, Perseroan juga harus bertanggung jawab atas denda dan kerugian pemerintah, untuk cedera kepada orang-orang, sumber daya alam dan properti yang berdekatan.

Beban operasional Perseroan bisa lebih tinggi daripada yang diantisipasi dikarenakan biaya untuk pemenuhan kesesuaian dengan hukum dan peraturan lingkungan yang ada sekarang dan di masa depan, hukum dan peraturan kesehatan kerja dan keselamatan.

Perseroan telah membuat aplikasi permohonan untuk Izin Pembuangan Limbah Cair dan Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) untuk SiloamHospitals Jambi, Siloam Hospitals Balikpapan, Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals TB, Siloam Hospitals Bali dan beberapa rumah sakit Perseroan lain yang sudah ada, yaitu Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Lippo Cikarang dan Klinik Utama Jantung Cinere. Selain itu, Perseroan telah mengajukan permohonan untuk Izin Pengolahan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) untuk Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals

Bali, Siloam Hospitals Jambi, Siloam Hospitals Balikpapan dan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya.

Perseroan juga sedang di dalam proses pengajuan (i) laporan Implementasi Izin Lingkungan, dan/atau (ii) laporan pembuangan limbah cair dan/atau (iii)laporan yang dipersyaratkan dalam Izin Penyimpanan Sementara Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) untuk periode tahun 2012 dan periode pelaporan pertama tahun 2013 dari Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Manado, Siloam Hospitals Bali, Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Balikpapan, Klinik Utama Jantung Cinere, Siloam Hospitals Jambi, Siloam Hospitals Lippo Cikarang, Rumah Sakit Siloam Sriwijaya dan MRCCC Siloam Hospitals Semanggi.

Bila penyampaian laporan-laporan ini terlambat, Perseroan dapat dikenakan sanksi administratif, berupa peringatan tertulis sampai penghentian sementara dan pencabutan izin usaha. Izin ini dibutuhkan Perseroan untuk mengoperasikan rumah-rumah sakitnya.

Beban operasional Perseroan bisa lebih tinggi daripada yang diantisipasi, karena biaya untuk memenuhi kesesuaian dengan hukum dan peraturan lingkungan serta kesehatan dan keselamatan kerja yang ada maupun di yang di masa depan. Peristiwa-peristiwa di atas dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek Perseroan.

Meskipun Perseroan akan mengambil semua langkah untuk mematuhi hukum dan peraturan sehubungan dengan bahan–bahan, proses atau instalasi tersebut, tidak ada jaminan bahwa kewajiban lingkungan tidak akan ada lagi di masa depan, atau bahwa setiap kewajiban lingkungan tersebut tidak akan menjadi penting untuk kegiatan usaha Perseroan.

10. Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan mungkin bertentangan dengan kepentingan pembeli saham publik.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Page 75: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

73

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Pemegang saham pengendali Perseroan memiliki dan akan terus memiliki kekuasaan untuk mengendalikan Perseroan termasuk kekuasaan dalam hal:• menyetujui setiap penggabungan usaha,

konsolidasi atau pembubaran;• menggunakan pengaruh signifikan terhadap

kebijakan dan urusan Perseroan;• menyetujuisebagianbesaranggotaDireksidan

Dewan Komisaris; dan• menentukan hasil dari setiap tindakan yang

membutuhkan persetujuan pemegang saham (selain persetujuan terhadap transaksi yang mengandung benturan kepentingan di mana pemegang saham pengendali yang memiliki benturan kepentingan atau terafiliasi dengan Direktur, Komisaris atau LK -didefinisikan sebagai pemilik hak suara secara langsung/tidak langsung sebesar 20% atau lebih- diwajibkan untuk abstain berdasarkan Peraturan Bapepam-LK) termasuk waktu dan pembayaran dividen di masa depan.

Pemegang saham pengendali mungkin memiliki kegiatan usaha lain dan kepentingan yang lain di luar kegiatan usaha Perseroan. Pemegang saham pengendali dapat mengambil langkah-langkah, baik yang terkait atau tidak dengan Perseroan, yang menguntungkan mereka atau perusahaan lain dibandingkan kepada Perseroan, sehingga dapat berdampak material dan merugikan pada kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek Perseroan. Khususnya pemegang saham pengendali Perseroan tunduk pada beberapa pembatasan berdasarkan senior notes yang sebelumnya diterbitkan dan yang mungkin akan diterbitkan di masa mendatang.

Walaupun Perseroan tidak terikat langsung oleh pembatasan berdasarkan senior notes tersebut, pemegang saham pengendali mungkin, melalui pengaruhnya dan kemampuan untuk mengendalikan, dapat membatasi beberapa tindakan Perseroan agar tetap memenuhi pembatasan terhadap senior notes tersebut. Contohnya, sebagai entitas anak yang tidak memberikan garansi yang dibatasi (non guarantor restricted subsidiary) berdasarkan ketentuan senior notes tersebut, Perseroan dapat beroleh hutang hanya sebatas keseluruhan hutang yang dapat diperoleh oleh LK dan entitas anaknya,.

Selanjutnya, ketentuan dalam senior notes menetapkan pembatasan-pembatasan terhadap kemampuan LK untuk melakukan transaksi tertentu, seperti penjualan dan sewa balik, transaksi dengan pihak afiliasi, transaksi penjualan aset, penerbitan modal saham, pembebanan gadai dan pemberian jaminan.

Dewan Komisaris Perseroan, termasuk ketiga Komisaris Independen Perseroan, saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen atau Direktur di LK atau afiliasi lainnya (selain Perseroan). Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Komisaris tidak akan menghadapi benturan kepentingan dalam melaksanakan fungsi tata kelolanya atas Perseroan. Pada sisi lainnya, dengan fungsi mereka sebagai Komisaris atau Direksi LK atau afiliasinya, apakah konflik tersebut akan diselesaikan dengan keuntungan Perseroan.

Dari waktu ke waktu, Perseroan telah dan akan terus terlibat dalam transaksi dengan entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham pengendali Perseroan dan pihak terkait lain dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Walaupun setiap transaksi benturan kepentingan (sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan Bapepam-LK) yang dilakukan oleh Perseroan dengan pihak terkait harus mendapatkan persetujuan pemegang saham independen sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK, ada atau tidaknya benturan kepentingan masih terbuka untuk interpretasi oleh Perseroan dan pemegang saham pengendali Perseroan. Selain itu, tidak ada jaminan bahwa setiap jumlah yang dibayarkan oleh Perseroan dalam transaksi-transaksi tersebut mencerminkan harga yang akan dibayarkan oleh pihak ketiga independen pada transaksi serupa.

11. Perseroan kemungkinan menghadapi gugatan malapraktik kedokteran ketika Perseroan tidak memiliki jaminan asuransi

Rumah sakit Perseroan berisiko untuk mendapatkan gugatan medis dan hukum dan/atau peringatan berdasarkan ketentuan-ketentuan di dalam peraturan kesehatan. Keberadaan gugatan tersebut dapat berdampak negatif terhadap reputasi rumah sakit Perseroan dan/atau dokter-dokternya. Apabila gugatan-gugatan tersebut berhasil, rumah sakit Perseroan mungkin dapat bertanggung jawab terhadap kerugian, denda bahkan berisiko untuk ditutup.

Page 76: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

74

Perseroan tidak memiliki asuransi pertanggungan malapraktik umum. Litigasi malapraktik kesehatan pada umumnya diajukan terhadap dokter dan penggugat juga biasanya mengikutsertakan rumah sakit tempat di mana pengobatan dilangsungkan sebagai turut tergugat. Mengingat Perseroan melakukan perawatan medis yang kompleks di rumah sakitnya yang tidak dapat memberikan jaminan hasil yang positif, maka Perseroan berhadapan dengan kemungkinan litigasi malapraktik kesehatan

Selanjutnya sekalipun rumah sakit Perseroan tidak terlibat dalam litigasi malapraktik kesehatan tersebut, reputasi rumah sakit Perseroan dapat dirugikan karena keterkaitan Perseroan dengan dokter yang terlibat dalam litigasi malpraktik kesehatan.

12. Wabah flu babi, flu burung, SARS atau penyakit, atau kontaminasi yang berpotensi mengancam jiwa lain dapat mempengaruhi rumah sakit Perseroan.

Mewabahnya penyakit-penyakit menular di Asia (termasuk Indonesia) dan di tempat lain, bersama-sama dengan segala pembatasan perjalanan atau karantina yang diakibatkannya, dapat berdampak negatif terhadap ekonomi dan kegiatan usaha di Indonesia dan karena itu berpengaruh buruk terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek Perseroan. Contoh-contohnya termasuk wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) di tahun 2003, wabah flu burung di tahun 2004 dan 2005 di Asia dan, wabah virus Influenza A (H1N1) (flu babi) pada bulan April 2009 yang bermula dari Mexico namun menyebar secara global, termasuk laporan yang terkonfirmasi di Indonesia, Hong Kong, Jepang, Malaysia, Singapura dan di tempat-tempat lain di Asia.

Mewabahnya penyakit-penyakit menular tersebut dan lainnya, atau langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah-pemerintah negara yang terkena wabah, termasuk Indonesia, untuk melawan potensi-potensi wabah, dapat sangat mengganggu kegiatan usaha atau pelayanan atau kegiatan usaha pemasok Perseroan. Pada akhirnya semua berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek Perseroan.

Secara khusus, mewabahnya penyakit-penyakit menular tersebut atau kontaminasi, dapat menyebabkan pemerintah memberlakukan peraturan terhadap rumah sakit, yang mempengaruhi rutinitas normal operasi mereka. Ini dapat menyebabkan turunnya jumlah pasien yang bersedia berkunjung ke rumah sakit khususnya bila tidak dalam keadaan kritis.

Sebagai akibat lain, Perseroan perlu membuat prosedur tambahan untuk melindungi pasien dari infeksi silang di antara pasien, yang berdampak negatif terhadap jumlah pasien yang dapat dirawat oleh Perseroan. Hal tersebut akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

13. Perseroan mengalam persaingan dari rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan lain.

Industri perawatan kesehatan sangat kompetitif. Umumnya rumah sakit lain dalam area yang sama dengan rumah sakit Perseroan menyediakan layanan yang sama. Perseroan secara tipikal bersaing dengan rumah sakit milik pemerintah dan rumah sakit swasta lain. Lebih jauh lagi, rumah sakit Perseroan menghadapi persaingan dari rumah sakit di luar Indonesia termasuk rumah sakit di Singapura dan Malaysia yang dapat memberikan layanan yang lebih kompleks. Beberapa dari para pesaing ini mungkin sudah lebih mapan dan memiliki sumber daya finansial, personil dan sumber daya lain yang lebih besar dibandingkan rumah sakit Perseroan dan mungkin mencari peluang untuk mendirikan fasilitasnya di Indonesia.

Selain itu bahkan dalam situasi ketika salah satu rumah sakit Perseroan menjadi penyedia dominan atau satu-satunya penyedia layanan perawatan kesehatan di suatu kota atau wilayah, pasien atau dokter mereka mungkin mendukung rumah sakit lain atau fasilitas kesehatan lain di kota-kota sekitarnya atau wilayah di dekatnya.

Beberapa pesaing Perseroan juga berencana untuk memperluas jaringan rumah sakit mereka yang dapat berdampak pada tekanan harga dan perekrutan Perseroan. Jika Perseroan terpaksa untuk menurunkan harga layanan Perseroan atau tidak mampu untuk menarik pasien dan para dokter serta tenaga profesional kesehatan lain

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Page 77: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

75

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

ke rumah sakit Perseroan, maka pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

14. Keterlambatan atau kegagalan Perseroan dalam menerima pembayaran secara tepat waktu untuk layanan yang telah diberikannya, dapat mempengaruhi bisnis dan hasil usaha Perseroan.

Risiko penagihan utama dari piutang Perseroan berhubungan dengan kegagalan para perusahaan asuransi kesehatan swasta dan perusahaan asuransi yang disponsori oleh pemerintah, klien perusahaan dan/atau pasien individu, untuk membayar Perseroan pada waktu yang tepat dan secara penuh untuk layanan yang telah diberikan.

Selain itu pasien individu yang tidak memiliki asuransi kesehatan mungkin tidak mampu untuk membayar biaya secara penuh untuk layanan yang mereka terima. Jika Perseroan tidak menerima pembayaran secara tepat waktu dari perusahaan asuransi kesehatan swasta, perusahaan asuransi yang disponsori oleh pemerintah, klien korporasi maupun pasien individu, maka pada akhirnya hal itu dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

15. Reputasi Perseroan tergantung pada konsistensi dan kualitas pelayanan medis yang diberikan oleh profesional medis di rumah sakit Perseroan, walaupun tidak semua dari mereka dipekerjakan secara langsung oleh Perseroan

Di Indonesia dokter spesialis biasanya independen dan tidak dipekerjakan secara langsung oleh rumah sakit. Sebaliknya, Perseroan menandatangani perjanjian kerjasama dengan sejumlah dokter spesialis yang hanya diijinkan oleh peraturan yang berlaku untuk berpraktik di maksimum tiga rumah sakit yang berbeda. Akibatnya hal ini dapat berdampak negatif pada merek dan reputasi Perseroan karena kinerja yang buruk atau insiden malapraktik oleh dokter yang bekerja di fasilitas rumah sakit Perseroan yang tidak dikendalikan secara penuh oleh Perseroan.

Keterbatasan Perseroan untuk menegakkan praktik dan standar yang seragam bagi dokter non-karyawan dapat mengurangi kemampuan

Perseroan untuk membangun reputasi untuk standar yang konsisten dari pelayanan medis yang berkualitas. Akhirnya ini dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

16. Perseroan kemungkinan akan tunduk pada kewajiban atau risiko operasional dan peraturan lainnya terkait dengan rumah sakit yang diakuisisi Perseroan.

Pada tahun 2011 Perseroan mengakuisisi

saham pada perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan Siloam Hospitals Jambi dan Siloam Hospitals Balikpapan. Pada tahun 2012 Perseroan mengakuisisi saham di perusahaan yang mengoperasikan Klinik Utama Jantung Cinere. Pada Desember 2013, Perseroan mengakuisisi mayoritas saham dari perusahaan yang mengoperasikan BIMC –Kuta dan BIMC-Nusa Dua. Semua akuisisi masing-masing dari pihak ketiga. Rumah sakit yang diakuisisi oleh Perseroan mungkin memiliki kewajiban yang belum diketahui atau yang sifatnya kontingen termasuk kewajiban atas kegagalan mematuhi hukum dan peraturan kesehatan dan gugatan litigasi.

Perseroan dapat menjadi bertanggung jawab atas kegiatan usaha masa lalu tersebut. Selain itu merek dan reputasi Perseroan dapat rusak oleh kewajiban yang tidak diketahui atau yang sifatnya kontingen tersebut jika diungkapkan kepada publik.

17. Perseroan bergantung pada kemampuannya untuk mengelola persediaan secara efektif.

Perseroan bergantung pada kemampuannya mempertahankan tingkat optimal persediaan obat-obatan, peralatan medis dan barang-barang untuk rumah sakitnya. Jika Perseroan terlalu banyak menimbun persediaan obat-obatan atau mempertahankan sejumlah besar peralatan medis yang kurang dimanfaatkan, maka Perseroan mungkin diharuskan menambah modal kerjanya. Persyaratan pembiayaan dan biaya yang timbul dapat mempengaruhi secara merugikan hasil usaha atau kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan.

18. Perseroan bergantung pada individu utama-tim manajemen senior Perseroan.

Page 78: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

76

Kesuksesan Perseroan disebabkan oleh pimpinan tim manajemen seniornya sampai batas yang signifikan. Jika layanan dari setiap individu-individu ini tidak tersedia dan Perseroan tidak mampu untuk menemukan pengganti yang cocok secara tepat waktu, pada akhirnya hal ini dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

19. Pertanggungan asuransi Perseroan mungkin tidak mencakup semua jenis kerugian dan mungkin tidak cukup untuk menutupi kerugian Perseroan.

Perseroan memiliki asuransi yang mencakup risiko-risiko termasuk kerusakan pada properti, kerugian akibat kebakaran, banjir dan bencana alam lainnya serta terhadap gangguan bisnis. Namun Perseroan tidak dapat menjamin bahwa nilai pertanggungan asuransi dapat menutup kerugian yang timbul terhadap risiko-risiko tersebut yang akhirnya dapat berdampak negatif pada kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

20. Perseroan bergantung pada sejumlah entitas anak untuk arus kas. Bila entitas anak dinyatakan pailit atau dilikuidasi, maka hak kreditur Perseroan lebih rendah dibanding dengan kreditur- kreditur lain.

Sebagian besar operasi Perseroan dilaksanakan melalui entitas anak Perseroan. Akibatnya hasil usaha dan arus kas Perseroan tergantung pada laba entitas anak tersebut. Kemampuan entitas anak Perseroan untuk menyediakan dana bagi Perseroan mungkin dibatasi oleh kewajiban-kewajibannya yang lain.

Di samping itu Perseroan bergantung pada distribusi keuntungan, pinjaman atau pembayaran lain oleh entitas anak Perseroan, untuk melayani kewajiban-kewajibannya dan untuk membayar dividen. Selain itu jika ada kepailitan atau likuidasi atas salah satu entitas anak Perseroan, kreditur entitas anak tersebut akan berhak atas pembayaran penuh dari hasil penjualan aset entitas anak tersebut lebih dulu dari Perseroan, sebagai pemegang saham.

B. Risiko yang berkaitan denqan Indonesia Perseroan tunduk pada lingkungan politik, ekonomi,

hukum dan peraturan di Indonesia. Hampir seluruh operasional dan aset Perseroan berada di Indonesia. Perseroan dapat terpengaruh oleh perubahan kebijakan pemerintah, ketidakstabilan sosial, bencana

alam atau perkembangan politik, ekonomi atau hukum di Indonesia yang tidak berada dalam kendali Perseroan. Ini, pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

1. Pasar yang bertumbuh seperti Indonesia, memiliki risiko lebih besar daripada pasar yang lebih maju. Jika resiko tersebut menjadi kenyataan, maka konsekuensinya dapat mengganggu bisnis Perseroan.

Perseroan secara historis dan substansial memperoleh seluruh pendapatan Perseroan dari operasional di Indonesia dan akan terus memperoleh hampir seluruh pendapatannya di Indonesia.

Secara historis pasar ini ditandai dengan volatilitas yang tinggi dan kondisi politik, sosial, serta ekonominya berbeda secara signifikan dari pasar di negara yang lebih maju. Risiko tertentu yang dapat memiliki dampak material terhadap bisnis, hasil usaha, arus kas dan kondisi keuangan Perseroan meliputi:• volatilitasnilaitukar;• intervensi negara termasuk tarif, proteksi dan

subsidi;• perubahanperaturan,perpajakandanstruktur

hukum;• tanggungan untuk tindakan penyembuhan di

bawah peraturan kesehatan dan keselamatan;• biaya dan kewajiban pertanggungan asuransi

yang memadai;• kesulitan dan keterlambatan dalam

memperoleh atau memperbaharui perijinan, izin dan otorisasi;

• tindakan sewenang-wenang atau tidakkonsisten dari pemerintah;

• kekurangan dalam transportasi, energi daninfrastruktur lainnya; dan

• pengambilalihanaset.

Umumnya investasi di pasar negara berkembang hanya cocok untuk investor canggih yang sepenuhnya menghargai pentingnya risiko yang terlibat dalam berinvestasi di pasar tersebut. Perseroan juga harus mencatat bahwa perkembangan sosial politik di Indonesia tidak dapat diprediksi di masa lalu dan mengalami perubahan yang cepat. Jika salah satu risiko yang terkait dengan investasi di pasar negara berkembang, dan

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Page 79: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

77

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

di Indonesia pada khususnya, menjadi kenyataan, maka pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usahaPerseroan

2. Ketidakpastian interpretasi dan pelaksanaan/penerapan peraturan pemerintahan daerah di Indonesia dapat berdampak negatif pada Perseroan.

Indonesia merupakan negara yang besar dan beragam dengan banyak etnis, agama, bahasa, tradisidan adat istiadat. Sebelum tahun 1999, Pemerintah Pusat menguasai hampir semua aspek hukum nasional dan regional. Periode setelah berakhirnya pemerintahan Presiden Soeharto ditandai oleh permintaan untuk otonomi daerah yang lebih besar. Sebagai tanggapannya, Pemerintah Republik Indonesia mengesahkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diganti dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang hal yang sama (sebagaimana telah terakhir diubah dengan UU No. 12 Tahun 2008) dan UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang kemudian diganti dengan UU No. 33 Tahun 2004 tentang hal yang sama.

Perundang-undangan di atas diharapkan untuk memberikan kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada Pemerintah Daerah untuk menggunakan aset nasional dan menciptakan hubungan finansial yang lebih seimbang antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Perundang-undangan di atas telah mengubah kondisi dengan mendesentralisasi regulasi, perpajakan dan kekuasaan lainnya dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah dan ini menyebabkan ketidakpastian. Ketidakpastian ini meliputi implementasi peraturan di area otonomi daerah dan kurangnya personil Pemerintah Daerah yang berpengalaman di sektor yang relevan di daerah.

Saat ini ada keterbatasan preseden maupun pedoman lainnya untuk implementasi perundang-undangan dan peraturan otonomi daerah. Selain itu, sesuai dengan perundang-undangan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan kewenangan untuk menerapkan peraturan daerah dengan dalih otonomi daerah, menempatkan beberapa pembatasan, pajak dan retribusi yang berbeda

dengan Pemerintah Daerah lainnya dan/atau merupakan tambahan dari penerapan Pemerintah Pusat.

Kegiatan usaha Perseroan dapat terkena dampak buruk karena peraturan yang berlawanan atau peraturan tambahan, perpajakan dan pungutan yang mungkin dikenakan oleh Pemerintah Daerah.

3. Pemogokan tenaga kerja.

Hukum dan peraturan yang memfasilitasi pembentukan serikat buruh, dikombinasikan dengan kondisi ekonomi yang lemah telah mengakibatkan pergolakan buruh dan penolakan dari aktivis di Indonesia. Pada tahun2000, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan UU No. 21 Tahun 2000, tentang Serikat Buruh, yang memungkinkan karyawan untuk membentuk serikat pekerja tanpa intervensi dari pemberi kerja. Pada tahun 2003, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU Ketenagakerjaan”) yang secara substantive dapat mempengaruhi hubungan ketenagakerjaan di Indonesia.

UU Ketenagakerjaan meningkatkan jumlah pembayaran pesangon, layanan dan kompensasi yang wajib dibayarkan kepada karyawan yang diberhentikan. Berdasarkan UU Ketenagakerjaan, karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela berhak untuk mendapatkan kompensasi, antara lain, atas (i) cuti tahunan yang tidak diambil, (ii) biaya relokasi (jika ada), (iii) kompensasi yang mencapai 15% dari uang pesangon dan/atau bonus selama tahun bekerja (bagi yang memenuhi syarat), dan (iv) biaya lainnya. Karyawan yang mengundurkan diri terkait dengan perubahan kendali dari tempatnya bekerja dan telah bekerja setidaknya tiga tahun, berdasarkan UU Ketenagakerjaan, juga berhak atas uang jasa dan kompensasi.

UU Ketenagakerjaan yang menyaratkan forum bipartit - terdiri dari pemberi kerja dan karyawan- membutuhkan partisipasi lebih dari 50% karyawan suatu perusahaan untuk melakukan negosiasi perjanjian kerja bersama, juga membuat prosedur-prosedur yang lebih akomodatif dalam pelaksanaan aksi mogok.

Setelah UU Ketenagakerjaan berlaku, beberapa serikat buruh mengajukan permohonan uji materi atas UU Ketenagakerjaan kepada Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Page 80: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

78

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia menyatakan, bahwa UU Ketenagakerjaan berlaku, kecuali untuk beberapa ketentuan yang berkaitan dengan: (i) prosedur pemecatan karyawan yang melakukan kesalahan serius, (ii) pengenaan pidana penjara atau denda terhadap karyawan yang memulai atau berpartisipasi dalam pemogokan buruh illegal, atau mempengaruhi karyawan lain untuk berpartisipasi dalam aksi mogok buruh, (iii) untuk serikat buruh di perusahaan-perusahaan yang memiliki lebih dari satu serikat buruh, perwakilan 50% karyawan dituntut, sebelum serikat buruh tersebut berhak untuk bernegosiasi dengan pemberi kerja, dan (iv) kemampuan usaha untuk menandatangani perjanjian-perjanjian outsourcing, dengan istilah-istilah yang sudah ditentukan, yang tidak mengandung ketentuan yang melindungi karyawan outsourcing dalam penempatannya oleh perusahaan outsourcing.

Karenanya, Perseroan mungkin tidak dapat mengandalkan ketentuan-ketentuan tertentu di dalam UU Ketenagakerjaan.

Pemerintah Republik Indonesia selanjutnya mengusulkan untuk mengamandemen UU Ketenagakerjaan dengan cara yang, menurut aktivis buruh, akan mengakibatkan dikuranginya keuntungan pensiun, peningkatan penggunaan karyawan outsourcing dan larangan terhadap serikat buruh untuk melakukan aksi mogok. Pada April 2006, ribuan pekerja di seluruh Indonesia berunjuk rasa untuk menolak revisi yang diajukan terhadap UU Ketenagakerjaan.

Pada Januari 2007, Pemerintah Republik Indonesia mencoba untuk memformulasikan suatu rencana undang-undang, mengenai uang pesangon yang akan mendefinisikan kembali hak karyawan atas uang pesangon. Peraturan yang diusulkan akan memperkenalkan batas gaji yang akan membatasi pemenuhan syarat karyawan untuk menerima uang pesangon berdasarkan UU Ketenaga-kerjaan. Inisiatif ini juga dikecam secara keras oleh serikat buruh dan kelompok kepentingan pekerja. Diskusi sehubungan dengan peraturan yang diusulkan telah ditunda tanpa batas.

4. Bencana alam

Kepulauan Indonesia merupakan wilayah dengan aktivitas vulkanik yang teraktif di dunia. Terletak

di pertemuan tiga lempengan, wilayah Indonesia sangat rentan terhadap aktivitas seismik yang dapat menyebabkan gempa, tsunami atau gelombang air pasang. Terjadi berbagai bencana alam yang menimbulkan kerugian signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai tambahan dari peristiwa-peristiwa geologis ini, Indonesia juga telah dilanda bencana alam lainnya seperti hujan deras dan banjir. Hal-hal di atas mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan properti yang parah.

Bencana alam di masa depan dapat berpengaruh besar terhadap perkekonomian Indonesia. Gempa yang besar, gangguan geologis lainnya, maupun bencana alam yang berhubungan dengan iklim terjadi pada suatu kota yang berpenduduk banyak dan pusat-pusat finansial, dapat mengganggu ekonomi Indonesia dan mempengaruhi kepercayaan investor sehingga pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

C. Risiko yang Berkaitan dengan Kepemilikan Saham Perseroan

1. Harga saham yang dapat berfluktuasi. Harga penawaran saham setelah Penawaran Umum

dapat berfluktuasi dan mungkin diperdagangkan secara signifikan di bawah harga Penawaran Umum dan tidak menarik tergantung dari banyak faktor antara lain:• prospek usaha dan kegiatan operasional

Perseroan dan industri kesehatan secara umum;

• perbedaan antara hasil aktual kinerjakeuangan dan kegiatan operasional Perseroan dibandingkan dengan perkiraan para investor dan analis;

• perubahandalamrekomendasiparaanalisataupersepsi-persepsi Perseroan atau Indonesia;

• adanya akuisisi, kerjasama strategis, jointventure atau divestasi yang signifikan;

• perubahanpadakondisiekonomi,sosial,politikatau pasar di Indonesia;

• keterlibatandalamlitigasi;• penambahan atau pengurangan tenaga kerja

kunci;• perubahan harga efek bersifat ekuitas dari

perusahaan-perusahaan asing (terutama di Asia) di pasar berkembang; dan

• fluktuasihargapasarsahampadaumumnya.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Page 81: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

79

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

2. Penjualan saham di masa datang dapat mempengaruhi harga pasar saham Perseroan

Penjualan saham Perseroan di masa datang dalam jumlah besar atau persepsi bahwa penjualan tersebut dapat terjadi dapat berdampak negatif terhadap harga saham Perseroan atau kemampuan Perseroan untuk meningkatkan modal melalui penawaran saham baru atau produk equity linked securities lainnya.

3. Kemampuan Perseroan untuk membayar dividen di masa depan akan bergantung pada laba ditahan, kondisi keuangan, arus kas dan kebutuhan modal kerja di masa depan

Perseroan memiliki kebijakan untuk membayar dividen dan bermaksud melakukan hal tersebut mulai tahun 2014 dan seterusnya. Namun, jumlah dividen yang akan dibayarkan oleh Perseroan di masa depan, apabila ada, akan bergantung pada laba ditahan, kondisi keuangan, arus kas dan kebutuhan modal kerja serta belanja modal Perseroan, komitmen kontrak dan biaya terkait dengan ekspansi Perseroan.

Perseroan mungkin mendapatkan perjanjian keuangan di masa depan, yang dapat membatasi lebih lanjut kemampuan Perseroan untuk membagikan dividen, mengalami pengeluaran atau kewajiban yang dapat mengurangi atau menghilangkan ketersediaan kas untuk pembagian dividen.

Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk membayar dividen kepada pemegang saham, yang akhirnya dapat berdampak merugikan kondisi keuangan atau hasil operasi Perseroan dan juga kemampuan Perseroan untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham.

4. Pemegang saham tunduk pada beberapa pembatasan hak pemegang saham minoritas.

Kewajiban pemegang saham mayoritas, dewan komisaris, dan direksi mengenai pemegang saham minoritas berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”), mungkin lebih terbatas dibanding dengan kewajiban tersebut berdasarkan hukum di beberapa negara lain. Akibatnya, pemegang saham minoritas berdasarkan UUPT saat ini mungkin tidak dapat melindungi kepemilikannya seperti yang berlaku di beberapa negara lain.

Prinsip hukum korporasi mengenai hal-hal seperti keabsahan tindakan Perseroan, prinsip kehati-hatian (fiduciary duties ) manajemen Perseroan, Direktur, Komisaris dan pemegang saham pengendali ,serta hak pemegang saham minoritas ,diatur oleh UUPT dan peraturan pelaksanaannya, Peraturan Bapepam-LK, Peraturan BEI dan Anggaran Dasar Perseroan. Prinsip hukum tersebut dapat berbeda apabila Perseroan merupakan perusahaan yang terdaftar di wilayah yuridis selain di Indonesia. Secara khusus, konsep terkait fiduciary duties dari manajemen Perseroan belum pernah diajukan kepada pengadilan di Indonesia.

Tindakan derivatif berhubugan dengan tindakan Komisaris atau Direktur, tidak pernah dibawa atau diuji di pengadilan Indonesia dan hak pemegang saham minoritas baru ditentukan sejak 1995 serta belum teruji dalam praktiknya. Walaupun tindakan dapat dilakukan di bawah hukum Indonesia, ketiadaan preseden dapat membuat penuntutan atas perkara perdata tersebut jauh lebih sulit. Oleh karena itu tidak ada jaminan bahwa hak atau upaya hukum pemegang saham minoritas akan sama atau cukup dibandingkan dengan hak atau upaya hukum yang tersedia di jurisdiksi lain dalam melindungi kepentingan pemegang saham minoritas.

Page 82: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

80

Manajemen Risiko

Dalam pengelolaan risiko, Perseroan selalu menerapkan manajemen risiko untuk memitigasi risiko usaha sebagai berikut:1. Meninjau serta mengevaluasi secara menyeluruh

penerapan strategi pertumbuhan Perseroan. Ini mencakup evaluasi penerapan peraturan dan ketentuan ijin usaha dan syarat-syarat perolehannya, untuk menghindari kesalahan penafsiran dan penerapan peraturan yang ada sekarang dan kemudian hari, serta syarat-syarat perjanjian yang saling menguntungkan;

2. Melakukan pengkajian seksama atas harga maupun kualitas pembelian peralatan untuk usaha Perseroan, agar memperoleh aset yang tepat; dan mengkaji rencana investasi peralatan medis terdepan agar sesuai dengan kebutuhan dan untuk menanggapi perubahan teknologi;

3. Mengurangi risiko tuntutan medis, dengan menetapkan sendiri proses internal Perseroan, mengantisipasi setiap tuntutan yang timbul dan mensyaratkan dokter agar memiliki asuransi pribadi, mengkaji ulang standar operasi dan meningkatkan pengetahuan para dokter sesuai perkembangan ilmu medis terkini;

4. Mengurangi risiko kehilangan tenaga medis, dengan secara aktif dan terus menerus merekrut dokter dan tenaga lainnya yang mempunyai reputasi baik dari seluruh Indonesia, serta melakukan pengikatan kerja dengan paket remunerasi yang menarik;

5. Melakukan kegiatan usaha secara profesional, menjaga hubungan kerja dan kepercayaan yang telah dibentuk dengan pemasok obat-obatan dan peralatan medis, memenuhi ketentuan yang telah disepakati, serta menerapkan pola pikir yang saling menguntungkan (win-win) untuk jangka panjang;

6. Mengantisipasi perubahan peraturan dan kebijakan pemerintah, serta menjaga agar selalu kompetitif dalam persaingan usaha, Perseroan senantiasa meningkatkan mutu pelayanan dengan merekrut dokter- dokter yang mempunyai reputasi baik, memberikan pelatihan untuk staf, meningkatkan sarana Rumah Sakit seperti gedung, peralatan medis dan fasilitas umum;

7. Meningkatkan kemampuan menjalankan usaha secara terintegrasi dan efisien dengan anak perusahaan, sehingga Perseroan dapat memberikan jasa yang lebih kompetitif dalam harga dan pelayanan dibandingkan pesaing Perseroan;

8. Melakukan penelaahan secara seksama dan berkesinambungan atas proses perolehan syarat-syarat perdagangan, perjanjian antara pelanggan dan pemasok obat-obatan dan peralatan medis, untuk mengantisipasi adanya risiko gugatan hukum.

9. Dalam proses pembelian tanah dan bangunan untuk pengembangan rumah sakit, Perseroan selalu melakukan penelaahan atas kepemilikan dan kelengkapan surat-surat, untuk menghindari kemungkinan adanya tuntutan dan sengketa mengenai keabsahan hak kepemilikan atau penguasaan tanah di kemudian hari.

11. Menerapkan prinsip keuangan yang hati-hati, perencanaan keuangan yang matang, bijaksana dan konsisten, serta menjaga rasio-rasio keuangan dalam upaya memperoleh dana yang direncanakan sesuai jadwal, dengan syarat yang kompetitif

12. Mengasuransikan sebagian besar aset Perseroan dan anak Perusahaan dengan nilai yang memadai untuk meminimalkan kerugian-kerugian yang disebabkan oleh bencana alam dan musibah.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Page 83: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

81

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Tangerang, April 2014

Kepada Yth.Dewan KomisarisPT Siloam International Hospitals Tbk.Siloam Hospitasls Lt. 5, Lippo VillageJl. Siloam no. 6, Tangerang 15811

Dengan hormat,Hal: Laporan Komite Audit 2013

Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, kami selaku Komite Audit Siloam International Hospitals Tbk. (‘Perseroan’) dengan ini menyampaikan Laporan Komite Audit atas kegiatan yang diselenggarakan selama tahun 2013.Kegiatan-kegiatan utama Komite Audit sepanjang tahun 2013 antara lain adalah sebagai berikut:1. Melakukan penelaahan atas independensi dan obyektivitas external auditor Perseroan yang melakukan audit atas

laporan keuangan konsolidasi PT Siloam International Hospitals Tbk. dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013.

2. Melakukan penelaahan atas aspek kualitatif dan integritas pelaksanaan pembukuan, audit dan laporan. 3. Melakukan penelaahan atas proses pengelolaan usaha dan resiko serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan

yang berlaku. 4. Melakukan pembahasan dengan Internal Auditor mengenai rencana kerja dan fokus sasaran Internal Auditor,

implementasi dan hasil dari sistem pengendalian internal untuk periode tahun 2013.5. Melakukan pembahasan dengan manajemen Perseroan hal-hal antara lain:

- laporan keuangan per kuartal.- strategi bisnis dan rencana kerja serta anggaran untuk tahun 2013.- sistem pengendalian internal- kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.- proses manajemen resiko.

6. Melakukan pembahasan dengan External Auditor mengenai temuan-temuan dan hasil audit. 7. Menyampaikan laporan hasil rapat komite audit kepada Dewan Komisaris Perseroan.

Dalam rangka memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil Penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan 2013 Perseroan, berikut ini kami sampaikan bahwa sepanjang pengetahuan kami Laporan Keuangan Perseroan telah disusun dan disajikan dengan baik memenuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Demikian Laporan Komite ini disampaikan.

Hormat kami,

Laporan Komite Audit

Farid HariantoKetua

Lie Kwang TakAnggota

Siswanto PramonoAnggota

Page 84: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

82

Profil Perusahaan

Jawab SosialTanggung

Perusahaan

Page 85: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

83

Page 86: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

84

Tanggung

PerusahaanJawab Sosial

Pelaksanaan aktifitas sosial kemasyarakatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan akan pelayanan kesehatan terpadu dan dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Page 87: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

85

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Pengembangan Sosial Kemasyarakatan

Siloam Hospitals sebagai salah satu institusi sosial memiliki peran dan tanggung jawab untuk terlibat dalam aktifitas sosial kemasyarakatan.

Dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012, Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, maka pelaksanaan aktifitas sosial kemasyarakatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan akan pelayanan kesehatan terpadu dan dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, aktifitas sosial kemasyarakatan Siloam Hospitals dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu Terlembaga dan Tidak Terlembaga.

Terlembaga. Kegiatan Terlembaga adalah aktifitas sosial kemasyarakatan yang dilakukan sesuai dengan skala dan jangka waktu pelaksanaan yang teratur, dilakukan secara terencana, terukur dan memiliki kapasitas besar yang bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Aktifitas yang dilakukan bisa menjadi model bagi institusi lainnya serta sarana pembelajaran bagi Fakultas Kedokteran UPH. Aktifitas Terlembaga yang telah dilakukan pada tahun 2013 adalah mulai beroperasinya RSU Siloam di Jakarta.

Tidak Terlembaga. Aktifitas yang Tidak Terlembaga adalah kegiatan bakti sosial pengobatan massal gratis, serta keterlibatan Siloam Hospitals Group dalam program penanganan bencana alam seperti banjir. Pada tahun 2013, Siloam Hospitals terlibat dalam pengobatan gratis bagi warga Kampung Melayu yang terkena banjir besar. Bekerja sama dengan Polres Metro Tangerang Siloam menyelenggarakan pengobatan gratis dan pembagian sembako kepada warga di beberapa kecamatan Tigaraksa – Tangerang.

Semarak Jantung Sehat.

Dalam melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, Siloam Hospitals juga menggandeng beberapa lembaga nirlaba yang memiliki kesamaan visi dan misi untuk melayani kebutuhan masyarakat berekonomi rendah terhadap penyediaan kesehatan dasar.

Pada tahun 2013, sebuah gerakan massal dibentuk, yaitu Semarak Jantung Sehat. Gerakan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat luas akan pentingnya pencegahan dini penyakit Jantung. Semarak Jantung Sehat merupakan aktifitas pendukung dari Siloam Heart Institute yang secara luas memberikan edukasi kepada masyarakat melalui social media Facebook, twitter dan website Siloam Hospitals.

Page 88: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

86

Gerakan Semarak Jantung Sehat dimulai pada bulan Desember 2013 dengan melibatkan sekitar 11.000 masyarakat umum yang tergabung dalam kegiatan Jalan Santai di area Parkir Timur Senayan. Tahun 2014 ini Semarak Jantung Sehat akan hadir di kota-kota domisili Siloam Hospitals lainnya seperti Jambi, Palembang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Makassar, dan Manado untuk melibatkan masyarakat setempat dan memberikan layanan pemeriksaan jantung gratis.

Perseroan menempatkan kebijakan edukasi mengenai kesehatan kepada masyarakat luas sebagai tujuan utama tanggung jawab terhadap pasien.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Pasien

Page 89: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

87

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Tanggung Jawab Perseroan terhadap Pasien

Perseroan melihat bagaimana pengertian pasien terhadap masalah kesehatan sebagai sesuatu yang sangat penting. Perseroan menempatkan kebijakan edukasi mengenai kesehatan kepada masyarakat luas sebagai tujuan utama tanggung jawab terhadap pasien. Prinsip yang dipegang oleh Perseroan adalah “mencegah di awal lebih baik daripada mengobati di kemudian hari”.

Untuk menjawab kebutuhan pasien akan informasi, maka Perseroan melakukan beberapa aktifitas promosi dan edukasi melalui media massa cetak maupun presentasi ke lembaga-lembaga swadaya masyarakat maupun keagamaan. Promosi produk kepada khalayak luas dilakukan melalui iklan-iklan di surat kabar nasional maupun lokal. Iklan layanan tersebut merupakan pemasaran massal (mass marketing) layanan kesehatan dengan sasaran seluruh lapisan masyarakat dengan harga yang terjangkau.

Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya upaya untuk menjaga kesehatan juga dilakukan dengan cara penulisan artikel di media cetak nasional dan lokal. Artikel-artikel tersebut membahas, antara lain, mengenai penanganan atau deteksi dini penyakit kanker serviks atau prostat, skrining awal terhadap gejala penyakit jantung, pentingnya memeriksa tekanan darah dan deteksi dini penyakit lainnya.

Di dalam setiap aktifitas promosi kesehatan, tentunya Peseroan tidak terlepas dari keluhan-keluhan yang disampaikan oleh pasien atau keluarga pasien terkait dengan pelayanan yang diberikan. Keluhan pasien tersebut dapat terkait dengan pelayanan rawat inap, tim medis maupun keluhan administrasi lainnya. Penanganan keluhan ini selalu dilakukan secara komprehensif, baik oleh Rumah Sakit Siloam yang bersangkutan maupun oleh management kantor pusat. Tujuannya adalah agar kepuasan pasien dapat tercapai dan indeks kepercayaan pasien dapat meningkat.

Untuk mewadahi keluhan-keluhan para pasien, Perseroan memiliki info desk yang bertujuan untuk menampung setiap keluhan pasien terhadap pelayanan Perseroan. Pasien dapat mengirimkan kritik dan saran melalui surat elektronik ke [email protected] atau melalui website www.siloamhospitals.com.

Untuk setiap aktifitas promosi yang dilakukan melalui media cetak, Perseroan menganggarkan marketing cost sekitar 5% dari target pencapaian tahun 2013. Dengan anggaran yang dikeluarkan, secara tidak langsung berdampak pada kinerja perusahaan, dalam hal ini indeks strategi merek dari Perseroan akan semakin menguat.

Page 90: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

88

Kesehatan, Keselamatan dan Kewaspadaan Bencana (K3)

Perseroan bertekad untuk menjadi rumah sakit yang berdaya saing tinggi dan menjadi pusat layanan kesehatan yang paling diminati oleh pasien karena memberikan kepuasan, kinerja kerja dan hasil kerja yang optimal dan berkelanjutan. Salah satu caranya adalah melalui Kebijakan Komite K3 yang terintegrasi dengan komitmen yang tinggi untuk:1. Mentaati dan mematuhi peraturan perundang-

undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku, tanggap terhadap isu-isu K3 yang ada dan senantiasa melakukan konservasi terhadap lingkungan agar tetap sehat.

2. Mencegah kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja serta kerusakan sarana dan prasarana dengan mengendalikan potensi bahaya sehingga tercipta budaya dan sistem kerja yang aman.

3. Mencegah pencemaran lingkungan secara signifikan melalui kerjasama dengan pihak ketiga dalam mengendalikan emisi udara, limbah padat, limbah cair serta limbah bahan berbahaya dan beracun.

Kebijakan di atas dikomunikasikan dengan seluruh pekerja melalui program orientasi umum (sebelum mulai bekerja) dan melalui program penyegaran yang diadakan dua kali setahun agar dapat dimengerti dan dipahami secara menyeluruh dan keefektifannya akan ditinjau secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

K3 menjadi aspek yang sangat penting dalam setiap jenis pekerjaan yang ada di rumah sakit Perseroan agar dapat tercipta lingkungan kerja yang aman, sehat dan memiliki produktivitas optimal dalam setiap layanannya. Komitmen ini selalu terus dijaga dengan berbagai program yang terus dijalankan dan dievaluasi tingkat keberhasilannya.

Berbagai kondisi yang telah berkembang di lingkungan rumah sakit Perseroan terkait dengan K3 adalah adanya budaya rumah sakit yang meliputi:1. Semangat kerja secara tim/kelompok yang sinergistik.2. Mengutamakan integritas dan inovasi agar memiliki

daya saing yang tinggi.3. Meningkatkan profesionalisme guna terus

meningkatkan kepuasan pasien.4. Mengutamakan K3 dalam setiap kegiatan operasional

rumah sakit.

Dalam rangka menerapkan K3, segera setelah beroperasi, rumah sakit Perseroan wajib untuk membentuk tim inti K3 yang terdiri dari:1. Tim kewaspadaan bencana.2. Tim kesehatan lingkungan.3. Tim keselamatan dan kesehatan kerja.

Untuk tim kewaspadaan bencana (dalam kasus kebakaran), selain ada tim inti K3, juga ada tim lantai di setiap bagian/departemen yang akan membantu tim inti K3 dan juga sebagai tim awal yang akan mengatasi kondisi kebakaran sebelum tim inti K3 sampai di lokasi kejadian. Pengetahuan dan pemahaman dalam penggunaan alat pemadam api ringan telah diberikan ke seluruh pekerja termasuk pada tenant yang ada di lingkungan rumah sakit dan selalu dilakukan pelat ihan ulangan setiap setahun sekali.

Mengenai lingkungan sekitar rumah sakit, Perseroan sangat memperhatikan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan Undang Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sebagai organisasi yang berstandar internasional, kualitas pelayanan tidak hanya dari aspek pasien tetapi juga dari aspek manajemen organisasi termasuk pengolahan limbah dan keberpihakan pada lingkungan yang dibuktikan dengan pencapaian peringkat BIRU pada PROPER (saat ini sedang diajukan proposal untuk peringkat HIJAU) dan berbagai penghargaan lain seperti akreditasi nasional (KARS), ISO maupun akreditasi internasional (JCI).

Dalam hal efisiensi penggunaan energi, Perseroan melakukan program Gerakan Hemat Energi, penggantian lampu LED, penerangan jalan dengan tenaga surya, pemanfaatan tanaman untuk penyegaran ruangan, penurunan emisi dengan penggunaan mobil ambulan bermesin diesel dan pengurangan penggunaan generator dengan perawatan dan pemantauan gas buang sesuai dengan nilai ambang batas yang diperbolehkan. Upaya pengelolaan dan pengendalian lingkungan dilaporkan ke dinas lingkungan hidup setempat sebanyak dua kali dalam setahun.

Page 91: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

89

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

K3 tetap menjadi prioritas utama rumah sakit Perseroan. Ini terbukti dari penurunan angka kecelakaan akibat kerja dan angka penyakit akibat pekerjaan. Langkah-langkah yang telah diambil adalah:1. Sosialisasi dan pelatihan mengenai K3 (termasuk

pengendalian kebakaran), bahan beracun dan berbahaya dan ergonomi kepada para pekerja.

2. Melakukan berbagai uji pengetahuan untuk menilai tingkat keberhasilan dari sosialisasi dan pelatihan tersebut, misalnya dengan melakukan kunjungan dadakan ke masing-masing bagian dan kemudian mengajukan pertanyaan singkat mengenai K3 (umumnya mengenai upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran).

3. Selain itu, para pekerja juga diharuskan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan berkala yang dilaksanakan setiap dua tahun yang mana seluruh hasil pemeriksaan akan dianalisis dan kemudian diikuti dengan pembuatan program tindak lanjut

terkait dengan berbagai kesimpulan yang didapatkan, seperti weight reduction program untuk pekerja yang mengalami masalah kegemukan disertai dengan hasil pemeriksaan profil lemak yang tidak normal.

Kegiatan lain yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan pelatihan dan pendidikan tambahan untuk meningkatkan pengetahuan dan keilmuan para anggota tim inti K3 (saat ini baru diberikan kepada sebagian ketua tim K3 agar dapat menjadi seorang ahli K3 umum untuk lingkungan rumah sakit). Pada kesempatan berikutnya, direncanakan pelatihan serupa untuk ketua tim K3 yang belum mengikutinya.

PEMBERIAN MATERI PENGENDALIAN KEBAKARAN

Page 92: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

PerusahaanData

Page 93: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Perusahaan

Page 94: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Profil Perusahaan

92

Profil

KomisarisDewan

Warga Negara Indonesia, 59 tahun, lulus dari Akademi Akuntansi Indonesia pada tahun 1980 dan Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia jurusan Akuntansi pada tahun 1982.

Ketut Budi Wijaya memulai karir di PT Bridgestone Tire Indonesia sebagai Production Planning Staff (1975-1976). Karirnya dilanjutkan di perusahaan Kantor Akuntan Publik Darmawan & Co, dengan jabatan terakhir sebagai Audit Supervisor (1976-1987), dan pernah menjabat sebagai Senior Audit Manager pada PT Lippobank (1987-1990), menjabat Direktur pada PT Multipolar Corporation Tbk (1990-2005) dan PT Wal-Mart Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai CFO (1995-1998). Posisi-posisi lain yang pernah dijabat termasuk: di PT Matahari Putra Prima Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Corporate Division (2001-2006), PT Multipolar Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2006-2008), PT Lippo Karawaci Tbk dengan jabatan terakhir Presiden Direktur (2006-sekarang), PT Lippo Cikarang Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (2009-sekarang), PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2010 sekarang), PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk sebagai Komisaris (2010-sekarang), dan PT Siloam International Hospitals Tbk sebagai Presiden Komisaris (2013-sekarang).

Ketut Budi WijayaPresiden Komisaris

Page 95: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

93

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Warga Negara Indonesia, 71 tahun. Prof. Dr. Muladi S.H., merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, (UNDIP),Semarang, tahun 1968 dan lulusan International Institute of Human Rights, France tahun 1979. Memperoleh gelar S3 (Cum Laude) Ilmu Hukum Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 1984.

Memulai karir sebagai Dekan Fakultas Hukum UNDIP (1986-1992), Rektor UNDIP Semarang (1994-1998). Beliau menjabat Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan VII (1998), Menteri Kehakiman Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999), Menteri Sekretaris Negara (1999), Hakim Agung Mahkamah Agung RI (2001-2002), Gubernur Lemhannas RI (2005-2011), Founder & Chairman Justitita Law Firm, Jakarta, PT Multipolar Technology Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris Independen (2013-sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk sebagai Komisaris Independen (2013-sekarang).

Warga Negara Indonesia, 65 tahun. Theo L. Sambuaga memperoleh gelar Sarjana dari FISIP- Universitas Indonesia pada tahun 1977, Master of International Public Policy dari School of International Studies (SAIS) Johns Hopkins University,USA, pada tahun 1990.

Beliau memulai karir di PT Lippo Karawaci Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (2004-sekarang), PT First Media Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (2013-sekarang), Lippo Group dengan jabatan terakhir sebagai Presiden (2010-sekarang), BeritaSatu Media Holding dengan jabatan terakhir sebagai Presiden (2011-sekarang), PT Multipolar Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (2011-sekarang), PT Siloam International Hospitals Tbk. dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2011-sekarang) PT Matahari Putra Prima Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (2013-sekarang).

Theo L. SambuagaKomisaris

Prof. Dr. H. Muladi, S.H.

Komisaris Independen

Page 96: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Profil Perusahaan

94

Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Memperoleh gelar Sarjana jurusan Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1975. Memperoleh gelar Pasca Sarjana dalam bidang Ekonomi Terapan pada tahun 1988 dan gelar kehormatan PH.D dari Wharton School University of Pennsylvania, USA pada tahun 1989.

Farid Harianto memulai karir di Institut PPM dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Program Pasca Sarjana (1989-1993), sebagai Senior Researcher (1990-1993) di Universitas Indonesia, CIS-University Toronto sebagai Visiting Professor (1993-1995), PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan jabatan sebagai Presiden Direktur (1995-1998), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (1998-2006), Wakil Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) masa 1998-2000, PT Unggul Indah Cahaya Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2004-sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2005-sekarang), Staff Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia (2009-sekarang), PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk dengan jabatan sebagai Komisaris (2010-sekarang), PT Toba Bar Sejahtera dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2012-sekarang), PT Siloam International Hospitals Tbk dengan jabatan terakhir Komisaris Independen (2011-sekarang).

Warga Negara Indonesia, 72 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Tehnik dari University of Tasmania, Australia (1966), Master of Engineering Science dari University of Tasmania, Australia (1968). Memperoleh Diploma dalam bidang Dynamic Management for International Executives dari Unversity of Syracuse New York, USA (1975). Lulusan Lemhanas (1984) dengan mendapat “Wibawa Seroja Nugraha” (nilai tertinggi). Memperoleh gelar The Honorary Doctor of Engineering dari University of Tasmania, Australia (2009).

Jonathan Parapak memulai karir di PT Indosat dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris utama (1980-2000), Ketua Dewan Gubernur Intelsat Washington (1989-1990), Sekretaris Jenderal Departemen Parpostel (1991-1998), PT INTI dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris Utama (1993-2000), Anggota Dewan Riset Nasional (1995-2005), Sekretaris Jenderal Departemen Pariwisata Seni dan Budaya (1998-1999), PT Siloam Health Care Group Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2000-2004), PT Bukit Sentul Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2000-2004), PT Pacific Utama dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2000-2004), PT AsiaNet dan PT First Media dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris/ Chairman (2000-2009), , Rektor Universitas Pelita harapan (2006-sekarang), PT Matahari Department Store dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2009-sekarang), PT Multipolar Corporation Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2009-sekarang), PT Multipolar Corporation Tbk sebagai Komisaris (2009-sekarang), PT Matahari Putra Prima Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2009 - sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2009-sekarang) PT Siloam International Hospitals Tbk dengan jabatan terakhir Komisaris Independen (2011-sekarang).

Farid HariantoKomisaris Independen

Ir. Jonathan L. ParapakKomisaris Independen

Profil Dewan Komisaris

Page 97: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

95

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Warga Negara Indonesia, 44 tahun, memperoleh gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung (1994). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka (1995) dan Magister Manajemen dari Prasetiya Mulya Business School (1995). Memiliki Professional Certificate sebagai Fellow of The Chartered Institute of Marketing (UK), Qualified Insurance Practitioner (QIP), Certified Property Underwriter (AAMAI), Fellow of The Indonesian General Insurance Expert (AAIK) dan Associate of The Indonesian Life Insurance Expert (AAAIJ). Mendapatkan penghargaan sebagai “Visionary Indonesian Insurance CEO” dari majalah Business Review pada tahun 2012 dan “Future Transformational Corporate Leader” dari majalah SWA pada tahun 2013.

Beliau memulai karir formal di PT Gajah Tunggal Prakarsa pada tahun 1996 dengan posisi terakhir sebagai Marketing Manager. Karir di industri asuransi dimulai pada tahun 1998 dengan mengikuti Sinar Mas Executive Training Program dan mencapai jabatan Regional Manager untuk Jakarta dan Sumatera di PT Asuransi Jiwa Ekalife (sekarang, PT Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG), kemudian bergabung dengan PT Asuransi Sinar Mas, perusahaan asuransi umum, sampai dengan tahun 2001 sebagai Assistant General Manager. Melanjutkan karir di PT Lippo General Insurance, Tbk , perusahaan penyedia asuransi kesehatan utama, sebagai General Manager. Menjabat berbagai posisi Head dan Direktur di bidang Operation, Business Development dan Marketing sebelum diangkat sebagai Presiden Direktur pada tahun 2011 sampai sekarang, PT Siloam International Hospitals Tbk dengan jabatan terakhir Komisaris (2011-sekarang).

Agus BenjaminKomisaris

Page 98: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Profil Perusahaan

96

Profil Direksi

ProfilDireksi

Warga Negara Selandia Baru, 55 tahun,memperoleh gelar Bachelor of Medicine dan Bachelor of Surgery (MBBS) dari University of Bangalore, India p. Mendapat Diploma in Sports Studies dari University of Otago, Selandia Baru pada tahun 1995. Memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari University of Otago, Selandia Baru pada tahun 1997. Merupakan lulusan Fellow of the Royal Australasian College of Medical Administrations(FRACMA) pada tahun 2006.

Dr. Gershu Memulai karir di Thorn Group Private Limited, Sri Lanka dengan jabatan sebagai Director of Administration (1989-1993), Southern Health, Selandia Baru dengan jabatan sebagai General Manager Clinical Services (1998- 2001), Southland District Health Board, Selandia Baru dengan jabatan sebagai Chief Executive Officer (2001-2005), Hunter New England Area Health Services, Australia dengan jabatan sebagai Director Medical Services (2006), PT Siloam International Hospitals dengan jabatan terakhir sebagai Group Chief Executive Officer (2006-2009), North West Area Health Services, Australia dengan jabatan sebagai Director Medical Services (2009), menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2009.

dr. Gershu Chandy. PaulPresiden Direktur

Page 99: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

97

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Warga Negara Indonesia, 57 tahun, memperoleh gelar Sarjana Kedokteran dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta pada tahun 1982dan gelar Magister Manajemen dari Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta pada tahun 1997.

Dr. Grace memulai karir di RS Jiwa & Saraf Dharma Jaya sebagai Dokter (1986-1989), Balai Kesehatan Masyarakat Keluarga Mulia Jakarta sebagai Dokter (1989-1991), RS. Ongkomulyo Jakarta sebagai Dokter (1992-1995), RS Siloam Karawaci dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (1995-2007), menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2007.

Warga Negara Filipina, 59 tahun memperoleh gelar Certified Public Accountant (CPA), Filipina pada tahun 1977. Memperoleh sertifikasi Management Development Program (MDP) dari Asian Institute of Management, Filipina pada tahun 1986. Memperoleh sertifikasi Strategic Business Economics Program untuk Senior Executives (SBEP) dari Center for Research and Communication, Filipina pada tahun 1991.

Romeo Fernandez Lledo memulai karir di SGV&CO (Member of Ernst & Young) dengan jabatan tsebagai Audit Manager (1977-1988), Nowoven Fabric Philippines, Inc. dengan jabatan sebagaiDirector and Chief Operating Officer (1988-1992), Salim Group dengan jabatan sebagai Chief of Internal Audit, Internal Audit Division II (1992-1999), PT Indosiar Visual Mandiri dengan jabatan sebagai Controller (1994-1997), PT Matahari Lintas Cakrawala dengan jabatan sebagai Director and Chief Finance Officer (1995-2001), PT Datakom Asia dengan jabatan tsebagai Direktur (1997-2006), PT Matahari Lintas Cakrawala dengan jabatan sebagai Director and Chief Finance Officer (2001-2007), PT Mitra Kreasidharma dengan jabatan sebagai Presiden Direktur (2008-2010), PT Inti Everspring Indonesia dengan jabatan sebagai Presiden Direktur (2008-2010), PT Indonox Mitra Pratama dengan jabatan sebagai Presiden Komisaris (2008-2010), PT Unggul Indah Cahaya Tbk dengan jabatan sebagai Presiden Komisaris (2008-2010), menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010.

Romeo Fernandez LledoDirektur

dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M.Direktur

Page 100: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Profil Perusahaan

98

Warga Negara India, 63 tahun. Prof. George memperoleh gelar Medical School (MBSS) dari Christian Medical College Vellore, India pada tahun 1975. Memperoleh gelar Master of Surgery (MS Gen Surg) dari Christian Medical College Vellore, India pada tahun 1984. Memperoleh gelar Doctor of Medicine (Surgery) dari Adelaide University, Australia pada tahun 1997.

Prof. George memulai karir di Christian Medical College, India, dengan jabatan terakhir sebagai Reader, Department of Surgery (1984-1997), University of Adelaide, Australia dengan jabatan terakhir sebagai Research Scholar, Department of Surgery (1994-1997), Christian Medical College, India dengan jabatan terakhir sebagai Professor & Head, General Surgery Unit III (General Surgery & Oesophago Gastro Duodenal Surgery) (2003-sekarang), Mochtar Riady Institute for Nanotechnology dengan jabatan terakhir sebagai President (2011-sekarang), Universitas Pelita Harapan dengan jabatan terakhir sebagai President – Medical Science Group (2011-sekarang), menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011.

Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1986.

Memulai karir di PT Bank Lippo Tbk dengan jabatan sebagai GM of Bank Branch Network (1989-1994), PT Asuransi Lippo Life Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Marketing & Sales, Operation & IT (1994-2000), PT Asuransi AIG Life dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Presiden Direktur-Marketing (2000-2008), PT Siloam International Hospitals dengan jabatan sebagai MRCCC Siloam Hospitals Project Coordinator (2008-2010), Universitas Pelita harapan dengan jabatan sebagai Corporate Relation Advisor (2008-sekarang), PT AON Indonesia dengan jabatan sebagai Direktur (2009-2013), PT AON Benfield Indonesia dengan jabatan sebagai Presiden Komisaris (2010-2013), PT Lippo General Insurance Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2012-sekarang), menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2012.

Prof. George MathewDirektur

Sugianganto BudisuhartoDirektur & Sekretaris Perusahaan

Page 101: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

99

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

Warga Negara Indonesia, 52 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Umum dari Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1989. Memperoleh gelar Magister Kedokteran Kerja dari Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 2006.

Anag Prayudi memulai karir di TNI Angkatan Darat sebagai Dokter TNI – AD (1989-1998), International SOS dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Medis (1998-2011), menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan sejak tahun 2011.

dr. Anang PrayudiDirektur Tidak Terafiliasi

Page 102: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Profil Perusahaan

100

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013PT Siloam International Hospitals Tbk

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Siloam International Hospitals Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Tangerang, April 2014

Dewan Komisaris

Direksi

Ketut Budi WijayaPresiden Komisaris

dr. Gershu Chandy PaulPresiden Direktur

Farid HariantoKomisaris Independen

dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M.Direktur

Theo L. SambuagaKomisaris

Romeo Fernandez LledoDirektur

Prof. Dr. H. Muladi, S.H.Komisaris Independen

Sugianganto BudisuhartoDirektur

Agus BenjaminKomisaris

Prof. George MathewDirektur

Ir. Jonathan L. ParapakKomisaris Independen

dr. Anang PrayudiDirektur Tidak Terafiliasi

Page 103: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

101

PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013

LaporanKeuangan

Page 104: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

102

Final Draft/26-Mar-14 Paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

Page 105: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

103

Page 106: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

104

Page 107: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

105

Page 108: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

106

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Final Draft/26-Mar-14, 1 Paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) ASET Catatan 2013 2012

Rp Rp

ASET LANCARKas dan Setara Kas 2.d, 2.e, 2.f, 2.r, 3, 10, 29, 30 515.437.837.445 168.707.958.679Piutang Usaha 2.r, 2..u, 4, 30

Pihak Berelasi 2.f, 10 2.432.208.891 3.171.020.453Pihak Ketiga 268.370.030.779 183.895.756.421

Aset Keuangan Lancar Lainnya 2.r, 5, 30 3.143.279.756 8.072.306.481Persediaan 2.g, 2.k, 6 94.831.081.782 75.351.731.878Beban Dibayar di Muka 2.h, 8 23.250.233.636 17.538.003.848Jumlah Aset Lancar 907.464.672.289 456.736.777.760

ASET TIDAK LANCARUang Muka 9 60.581.873.952 152.755.381.554Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 2.f, 2.r, 10, 30 515.189.971 662.399.000Aset Tetap 2.i, 2.k, 2.u, 12 1.402.270.240.507 865.292.426.507Goodwill 2.l, 2.m, 13.a 180.791.360.696 54.418.415.585Aset Takberwujud 2.m, 2.u, 13.b 7.332.931.883 6.742.214.109Aset Pajak Tangguhan 2.q, 7.c 18.981.601.213 16.308.287.480Aset Nonkeuangan Tidak Lancar Lainnya 11 22.836.666.648 33.310.116.097Jumlah Aset Tidak Lancar 1.693.309.864.870 1.129.489.240.332JUMLAH ASET 2.600.774.537.159 1.586.226.018.092Total Aset Tidak LancarTOTAL ASET

LIABILITAS DAN EKUITAS (2) 0LIABILITASLIABILITAS JANGKA PENDEKUtang Usaha - Pihak Ketiga 2.r, 14, 30 163.966.851.520 155.526.637.952Utang Bank Jangka Pendek 2.r, 17, 30 4.927.167.196 4.853.583.896Beban Akrual 2.f, 2.r, 10, 16, 30 66.910.610.412 33.509.451.861Uang Muka Pasien 2.p 9.915.718.285 5.891.297.072Utang Pajak 2.q, 7.a 16.983.882.633 17.811.426.058Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 2.r, 15, 30 9.526.754.910 26.924.904.271Bagian Lancar atas Utang Bank Jangka Panjang 2.r, 17, 30 11.792.174.233 11.218.103.419Bagian Lancar atas Laba yang Ditangguhkan

atas Transaksi Jual dan Sewa Balik 2.j, 18, 33.a 11.897.445.548 11.897.445.548Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 295.920.604.737 267.632.850.077

LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang Bank Jangka Panjang 2.r, 17, 30 42.960.940.232 54.753.114.467Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 2.f, 2.r, 10, 30 387.074.492.750 798.786.624.559Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik 2.j, 18, 33.a 130.806.709.541 142.736.750.831Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 2.n, 19 93.036.906.549 71.022.629.649Liabilitas Pajak Tangguhan 2.q, 7.c 11.983.104.371 6.653.250.000Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 665.862.153.443 1.073.952.369.506

Jumlah Liabilitas 961.782.758.180 1.341.585.219.583

EKUITASEkuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas IndukModal Saham - Nilai Nominal Rp100 per SahamModal Dasar: 4.000.000.000 SahamModal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 20 115.610.000.000 100.000.000.000

1.156.100.000 Saham pada 31 Desember 2013;1.000.000.000 Saham pada 31 Desember 2012

Tambahan Modal Disetor - Neto 2.o, 2.r, 21 1.289.664.515.321 (23.058.434.679)Saldo Laba 206.108.534.831 156.238.115.976Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada

Pemilik Entitas Induk 1.611.383.050.152 233.179.681.297Kepentingan Nonpengendali 2.c, 22 27.608.728.827 11.461.117.212Jumlah Ekuitas 1.638.991.778.979 244.640.798.509JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.600.774.537.159 1.586.226.018.092

Page 109: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

107

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Final Draft/26-Mar-14, 1 Paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) ASET Catatan 2013 2012

Rp Rp

ASET LANCARKas dan Setara Kas 2.d, 2.e, 2.f, 2.r, 3, 10, 29, 30 515.437.837.445 168.707.958.679Piutang Usaha 2.r, 2..u, 4, 30

Pihak Berelasi 2.f, 10 2.432.208.891 3.171.020.453Pihak Ketiga 268.370.030.779 183.895.756.421

Aset Keuangan Lancar Lainnya 2.r, 5, 30 3.143.279.756 8.072.306.481Persediaan 2.g, 2.k, 6 94.831.081.782 75.351.731.878Beban Dibayar di Muka 2.h, 8 23.250.233.636 17.538.003.848Jumlah Aset Lancar 907.464.672.289 456.736.777.760

ASET TIDAK LANCARUang Muka 9 60.581.873.952 152.755.381.554Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 2.f, 2.r, 10, 30 515.189.971 662.399.000Aset Tetap 2.i, 2.k, 2.u, 12 1.402.270.240.507 865.292.426.507Goodwill 2.l, 2.m, 13.a 180.791.360.696 54.418.415.585Aset Takberwujud 2.m, 2.u, 13.b 7.332.931.883 6.742.214.109Aset Pajak Tangguhan 2.q, 7.c 18.981.601.213 16.308.287.480Aset Nonkeuangan Tidak Lancar Lainnya 11 22.836.666.648 33.310.116.097Jumlah Aset Tidak Lancar 1.693.309.864.870 1.129.489.240.332JUMLAH ASET 2.600.774.537.159 1.586.226.018.092Total Aset Tidak LancarTOTAL ASET

LIABILITAS DAN EKUITAS (2) 0LIABILITASLIABILITAS JANGKA PENDEKUtang Usaha - Pihak Ketiga 2.r, 14, 30 163.966.851.520 155.526.637.952Utang Bank Jangka Pendek 2.r, 17, 30 4.927.167.196 4.853.583.896Beban Akrual 2.f, 2.r, 10, 16, 30 66.910.610.412 33.509.451.861Uang Muka Pasien 2.p 9.915.718.285 5.891.297.072Utang Pajak 2.q, 7.a 16.983.882.633 17.811.426.058Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 2.r, 15, 30 9.526.754.910 26.924.904.271Bagian Lancar atas Utang Bank Jangka Panjang 2.r, 17, 30 11.792.174.233 11.218.103.419Bagian Lancar atas Laba yang Ditangguhkan

atas Transaksi Jual dan Sewa Balik 2.j, 18, 33.a 11.897.445.548 11.897.445.548Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 295.920.604.737 267.632.850.077

LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang Bank Jangka Panjang 2.r, 17, 30 42.960.940.232 54.753.114.467Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 2.f, 2.r, 10, 30 387.074.492.750 798.786.624.559Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik 2.j, 18, 33.a 130.806.709.541 142.736.750.831Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 2.n, 19 93.036.906.549 71.022.629.649Liabilitas Pajak Tangguhan 2.q, 7.c 11.983.104.371 6.653.250.000Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 665.862.153.443 1.073.952.369.506

Jumlah Liabilitas 961.782.758.180 1.341.585.219.583

EKUITASEkuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas IndukModal Saham - Nilai Nominal Rp100 per SahamModal Dasar: 4.000.000.000 SahamModal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 20 115.610.000.000 100.000.000.000

1.156.100.000 Saham pada 31 Desember 2013;1.000.000.000 Saham pada 31 Desember 2012

Tambahan Modal Disetor - Neto 2.o, 2.r, 21 1.289.664.515.321 (23.058.434.679)Saldo Laba 206.108.534.831 156.238.115.976Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada

Pemilik Entitas Induk 1.611.383.050.152 233.179.681.297Kepentingan Nonpengendali 2.c, 22 27.608.728.827 11.461.117.212Jumlah Ekuitas 1.638.991.778.979 244.640.798.509JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.600.774.537.159 1.586.226.018.092

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Final Draft/26-Mar-14, 2 Paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2013 2012 Rp Rp

OPERASI YANG DILANJUTKANPENDAPATAN 2.p, 23 2.503.599.992.916 1.788.082.522.163

BEBAN POKOK PENDAPATAN 2.p, 24 (1.844.902.051.712) (1.343.268.005.895)

LABA BRUTO 658.697.941.204 444.814.516.268

Beban Usaha 2.f, 2.p, 10, 25 (582.764.965.156) (367.863.019.037)Lain-lain - Neto 2.751.821.279 14.516.640.205

LABA USAHA 78.684.797.327 91.468.137.436

Penghasilan Bunga 26 12.021.433.715 3.578.943.329Beban Keuangan 26 (18.945.082.871) (18.025.499.296)

LABA SEBELUM PAJAK 71.761.148.171 77.021.581.469

Beban Pajak 2.q, 7.b (21.568.661.267) (25.061.978.940)

LABA TAHUN BERJALAN 50.192.486.904 51.959.602.529

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA -- --

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 50.192.486.904 51.959.602.529

LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:Pemilik Entitas Induk 49.870.418.855 50.461.221.662Kepentingan Nonpengendali 2.c 322.068.049 1.498.380.867

50.192.486.904 51.959.602.529

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALANYANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:Pemilik Entitas Induk 49.870.418.855 50.461.221.662Kepentingan Nonpengendali 2.c 322.068.049 1.498.380.867

50.192.486.904 51.959.602.529

LABA PER SAHAMDasar, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada

pemegang saham biasa entitas induk 2.s, 28 47,63 50,46

Page 110: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

108

Catat

an te

rlamp

ir mer

upak

an ba

gian y

ang t

idak t

erpis

ahka

n dar

i lap

oran

keua

ngan

kons

olida

sian

seca

ra ke

selur

uhan

Fin

al Dr

aft/26

-Mar

-14,

3

pa

raf:

PT S

ILO

AM

INTE

RN

ATIO

NAL

HO

SPIT

ALS

Tbk

DAN

EN

TITA

S AN

AK

LAPO

RAN

PER

UB

AHAN

EK

UIT

AS K

ON

SOLI

DAS

IAN

Un

tuk T

ahun

-tahu

n yan

g Ber

akhir

pada

Tan

ggal

31 D

esem

ber 2

013 d

an 20

12

(Dala

m Ru

piah P

enuh

, Kec

uali D

inyata

kan L

ain)

Cata

tan

Moda

l Sah

amJu

mlah

Eku

itas y

ang

Kepe

ntin

gan

Jum

lahSe

lisih

Nila

i Ya

ng b

elum

Dite

ntuk

anda

pat D

iatrib

usika

n No

npen

gend

aliEk

uita

sTr

ansa

ksi

Selis

ih N

ilai

Pen

ggun

aann

yake

pada

Ent

itas I

nduk

Rest

rukt

urisa

si Pe

ruba

han

Entit

as

Tran

saks

i Ag

io

Sepe

ngen

dali -

Ekui

tas

Saha

mNe

toEn

titas

Ana

kJu

mlah

RpRp

RpRp

RpRp

RpRp

Rp

SALD

O PA

DA T

ANGG

AL 31

DES

EMBE

R 20

1110

0.000

.000.0

00

--(1

1.329

.652.7

26)

(11.7

28.78

1.953

)(2

3.058

.434.6

79)

105.7

76.89

4.314

18

2.718

.459.6

35

(3.75

5.002

.456)

178.9

63.45

7.179

Peru

baha

n Ek

uita

s pad

a Tah

un 20

12

Kepe

nting

an N

onpe

ngen

dali

2.c--

----

----

----

13.71

7.738

.801

13.71

7.738

.801

Juml

ah La

ba K

ompr

ehen

sif T

ahun

Ber

jalan

----

----

--50

.461.2

21.66

2 50

.461.2

21.66

2 1.4

98.38

0.867

51

.959.6

02.52

9

SALD

O PA

DA T

ANGG

AL 31

DES

EMBE

R 20

1210

0.000

.000.0

00

--(1

1.329

.652.7

26)

(11.7

28.78

1.953

)(2

3.058

.434.6

79)

156.2

38.11

5.976

23

3.179

.681.2

97

11.46

1.117

.212

244.6

40.79

8.509

`

``

``

`

Peru

baha

n Ek

uita

s pad

a Tah

un 20

13

Kepe

nting

an N

onpe

ngen

dali

Pena

mbah

an M

odal

Saha

m da

ri Pen

awar

an U

mum

Saha

m Pe

rdan

a - B

ersih

setel

ah D

ikura

ngi

Biay

a Emi

si Sa

ham

20, 2

115

.610.0

00.00

0 1.3

12.72

2.950

.000

----

1.312

.722.9

50.00

0 --

1.328

.332.9

50.00

0 --

1.328

.332.9

50.00

0

Kepe

nting

an N

onpe

ngen

dali

2.c--

----

----

----

15.82

5.543

.566

15.82

5.543

.566

Juml

ah La

ba K

ompr

ehen

sif T

ahun

Ber

jalan

----

----

--49

.870.4

18.85

5 49

.870.4

18.85

5 32

2.068

.049

50.19

2.486

.904

SALD

O PA

DA T

ANGG

AL 31

DES

EMBE

R 20

1311

5.610

.000.0

00

1.312

.722.9

50.00

0 (1

1.329

.652.7

26)

(11.7

28.78

1.953

)1.2

89.66

4.515

.321

206.1

08.53

4.831

1.6

11.38

3.050

.152

27.60

8.728

.827

1.638

.991.7

78.97

9 `

``

``

`

Ekui

tas y

ang

dapa

t Diat

ribus

ikan

kepa

da E

ntita

s Ind

ukSa

ldo

Laba

Tam

baha

n Mo

dal D

iseto

r - N

eto

Page 111: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

109

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Final Draft/26-Mar-14, 4 paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2013 2012Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan Kas dari Pelanggan 2.436.892.008.979 1.717.899.210.398Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya (1.804.866.184.158) (1.185.761.503.827)Pembayaran kepada Manajemen dan Karyawan (408.338.251.060) (281.533.520.002)Arus Kas Diperoleh dari Operasi 223.687.573.761 250.604.186.569Pembayaran Beban Keuangan - Neto (6.923.649.156) (14.446.555.967)Pembayaran Pajak Penghasilan (27.314.028.929) (33.150.330.144)Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi 189.449.895.676 203.007.300.458

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap dan Lainnya (212.572.886.877) (128.786.188.553)Aset Tetap dan Perangkat Lunak

Penjualan 12 701.907.127 45.520.996Pembelian 12, 13.b (385.554.741.760) (394.108.463.782)

Perolehan Entitas Anak, Setelah Dikurangi Kas yang Diperoleh (163.163.909.554) (52.811.697.309)Penerimaan Jaminan Kinerja Rumah Sakit -- 61.000.000.000Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (760.589.631.064) (514.660.828.648)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenambahan Modal Saham melalui Penawaran Umum Saham Perdana

Penerimaan 1.404.900.000.000 --Biaya Emisi Saham (78.466.324.884) --

Penerimaan dari (Pembayaran kepada) Pihak BerelasiPenerimaan 396.053.813.681 641.716.869.459Pembayaran (807.618.736.461) (313.699.617.537)

Pinjaman Bank 17Penerimaan 73.583.300 --Pembayaran (11.218.103.421) (7.566.768.420)

Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 903.724.232.215 320.450.483.502

KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS 332.584.496.827 8.796.955.312

Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 14.145.381.939 13.324.485.939

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3 168.707.958.679 146.586.517.428

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 515.437.837.445 168.707.958.679

Tambahan informasi transaksi non-kas disajikan dalam Catatan 32.

Page 112: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

110

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 5 paraf:

1. Umum

1.a. Pendirian Perusahaan PT Siloam International Hospitals Tbk ("Perusahaan") didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta pada tanggal 3 Agustus 1996 berdasarkan Akta Pendirian No. 3 yang dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., notaris di Sukabumi. Akta pendirian ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-8639.HT.01.01.TH.96, tanggal 27 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97, Tambahan No. 9518 pada tanggal 3 Desember 1996. Anggaran dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 307 tanggal 25 Maret 2013 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, notaris di Jakarta tentang perubahan nama Perusahaan menjadi PT Siloam International Hospitals Tbk dan persetujuan pengeluaran saham baru dalam portepel sebanyak-banyaknya 115.000.000 saham. Perubahan anggaran dasar ini, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU 15929.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 27 Maret 2013. Pada tanggal 4 Juni 2013, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 05 yang dibuat dihadapan notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, disetujui untuk mengubah pengeluaran saham dalam portepel yang sebelumnya sebanyak-banyaknya 115.000.000 saham menjadi sebanyak-banyaknya 190.500.000 saham. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan adalah dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk mendirikan dan mengelola rumah sakit, poliklinik, sarana dan pra sarana penunjang kesehatan, menyelenggarakan pelayanan dan penyelenggaraan kesehatan serta menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2010 setelah restrukturisasi unit-unit rumah sakit dari PT Lippo Karawaci Tbk. Kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat yaitu mendirikan dan mengelola rumah sakit. Area kerja unit-unit rumah sakit Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya disebut Grup) meliputi beberapa kota di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Perusahaan berkantor pusat di Siloam Hospital Lippo Village Lantai 5, Jl. Siloam No. 6, Lippo Village, Tangerang 15811, Banten - Indonesia. Entitas induk Perusahaan adalah PT Megapratama Karya Persada dengan entitas induk terakhir adalah PT Lippo Karawaci Tbk.

1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Penawaran umum saham perdana Perusahaan sejumlah 156.100.000 lembar saham biasa kepada masyarakat dan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No.S-260/D.04/2013 pada tanggal 2 September 2013, dan selanjutnya seluruh saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 September 2013.

Page 113: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

111

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 5 paraf:

1. Umum

1.a. Pendirian Perusahaan PT Siloam International Hospitals Tbk ("Perusahaan") didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta pada tanggal 3 Agustus 1996 berdasarkan Akta Pendirian No. 3 yang dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., notaris di Sukabumi. Akta pendirian ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-8639.HT.01.01.TH.96, tanggal 27 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97, Tambahan No. 9518 pada tanggal 3 Desember 1996. Anggaran dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 307 tanggal 25 Maret 2013 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, notaris di Jakarta tentang perubahan nama Perusahaan menjadi PT Siloam International Hospitals Tbk dan persetujuan pengeluaran saham baru dalam portepel sebanyak-banyaknya 115.000.000 saham. Perubahan anggaran dasar ini, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU 15929.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 27 Maret 2013. Pada tanggal 4 Juni 2013, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 05 yang dibuat dihadapan notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, disetujui untuk mengubah pengeluaran saham dalam portepel yang sebelumnya sebanyak-banyaknya 115.000.000 saham menjadi sebanyak-banyaknya 190.500.000 saham. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan adalah dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk mendirikan dan mengelola rumah sakit, poliklinik, sarana dan pra sarana penunjang kesehatan, menyelenggarakan pelayanan dan penyelenggaraan kesehatan serta menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2010 setelah restrukturisasi unit-unit rumah sakit dari PT Lippo Karawaci Tbk. Kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat yaitu mendirikan dan mengelola rumah sakit. Area kerja unit-unit rumah sakit Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya disebut Grup) meliputi beberapa kota di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Perusahaan berkantor pusat di Siloam Hospital Lippo Village Lantai 5, Jl. Siloam No. 6, Lippo Village, Tangerang 15811, Banten - Indonesia. Entitas induk Perusahaan adalah PT Megapratama Karya Persada dengan entitas induk terakhir adalah PT Lippo Karawaci Tbk.

1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Penawaran umum saham perdana Perusahaan sejumlah 156.100.000 lembar saham biasa kepada masyarakat dan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No.S-260/D.04/2013 pada tanggal 2 September 2013, dan selanjutnya seluruh saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 September 2013.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 6 paraf:

1.c. Struktur Grup Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham entitas anak sebagai berikut:

Tempat Aktivitas Persentase Persentase TahunKedudukan Usaha Kepemilikan Kepemilikan Awal 2013 2012

Utama Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp RpPT Aritasindo Permaisemesta Jakarta Perdagangan, 99,99% -- -- 65.883.437 321.957.363

Pembangunan,Pertambangan,Pertanian Jasa,

Pengangkutan Darat,Percetakan danPerindustrian

PT Perdana Kencana Mandiri Jakarta Perindustrian, 99,75% -- -- 139.940.484 139.940.484 Pembangunan,Perdagangan,

Pengangkutan Darat,Perbengkelan,

Percetakan,Pertanian,

Pertambangandan Jasa

PT Multiselaras Anugerah Tangerang Pembangunan, 99,99% -- -- 118.439.411 118.439.411 Perdagangan

dan JasaPT Nusa Medika Perkasa Jakarta Pelayanan -- 59,69% -- 898.583.214 880.961.690

Kesehatan,PT Siloam Graha Utama dan Entitas Anak Jakarta Perdagangan, 99,99% -- -- 170.926.169.055 174.600.329.936

Pembangunan,Pengangkutan Darat

dan JasaPT East Jakarta Medika Bekasi Pelayanan -- 79,84% 2002 170.919.068.042 174.600.329.936

KesehatanPT Guchi Kencana Emas dan Entitas Anak Jakarta Pembangunan 99,97% -- -- 103.536.422.739 108.844.185.130

dan JasaPT Golden First Atlanta Jambi Kesehatan dan -- 83,00% 2008 103.525.497.989 108.824.482.220

Pedagang Besar Farmasi

PT Prawira Tata Semesta dan Entitas Anak Jakarta Perdagangan, 99,98% -- -- 220.387.041.953 180.366.373.950 Pembangunan,

Industri,Pertambangan,

Transportasi Darat,Pertanian,

Percetakan,Perbengkelan dan

Jasa kecualiJasa di bidang

Hukum dan PajakPT Balikpapan Damai Husada Balikpapan Kesehatan yang -- 79,61% 2007 183.152.322.686 153.184.763.268

meliputi JasaRumah Sakit,

Klinik danBalai Kesehatan,

Poliklinik sertaKegiatan Usaha

TerkaitPT Siloam Emergency Services Tangerang Kesehatan 99,99% -- 2013 1.391.968.353 1.000.000.000 PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia Tangerang Perdagangan, 99,99% -- 2013 2.969.022.018 600.000.000

Perindustriandan Jasa

PT Pancawarna Semesta dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 70.275.326.965 74.993.112.485 Pembangunan,

Percetakan dan Jasa

PT Diagram Healthcare Indonesia Depok Jasa Rumah Sakit, -- 80,00% 2006 39.716.721.868 44.450.915.455 Klinik danPoliklinik,

BalaiPengobatandan KegiatanUsaha Terkait

PT Adamanisa Karya Sejahtera Jakarta Perdagangan, 99,90% -- -- 1.000.000.000 1.000.000.000 Pembangunan,

Percetakan dan Jasa

PT Brenada Karya Bangsa**) Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 600.000.000 600.000.000 Pembangunan,

Percetakan dan Jasa

PT Harmoni Selaras Indah**) Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 600.000.000 600.000.000 Pembangunan,

Percetakan dan Jasa

PT Kusuma Primadana dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 102.376.903.302 85.235.136.940 PembangunanPercetakan dan

JasaPT Adijaya Buana Sakti dan Entitas Anak Jakarta Jasa, -- 80,00% -- 102.368.878.302 85.224.461.940

Pembangunan,Perdagangan,Perbengkelan,

Pengangkutan Darat,Perindustrian,Percetakan

dan PertanianPT Siloam Sumsel Kemitraan Tangerang Perdagangan, -- 56,00% -- 7.997.550.337 16.000.000.000

Pembangunandan Jasa

Entitas Anak Jumlah Aset

Page 114: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

112

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 7 paraf:

Tempat Aktivitas Persentase Persentase TahunKedudukan Usaha Kepemilikan Kepemilikan Awal 2013 2012

Utama Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp RpPT RS Siloam Hospital Sumsel Palembang Kesehatan yang -- 70,00% 2012 102.356.656.020 101.823.764.995

(d/h PT Karyatama Indah Sentosa) meliputi JasaRumah Sakit,

Klinik danBalai Kesehatan,

Poliklinik sertaKegiatan Usaha

TerkaitPT Optimum Karya Persada Jakarta Jasa, 99,90% -- -- 1.000.000.000 1.000.000.000

Pembangunan,Perdagangan,Perbengkelan,

Pengangkutan Darat,Perindustrian,Percetakan

dan PertanianPT Rosela Indah Cipta**) Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 600.000.000 600.000.000

Pembangunan,Percetakandan Jasa

PT Sembada Karya Megah**) Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 600.000.000 600.000.000 Pembangunan,

Percetakandan Jasa

PT Trijaya Makmur Bersama**) Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 600.000.000 600.000.000 Pembangunan,

Percetakandan Jasa

PT Visindo Galaxi Jaya Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 5.000.000.000 5.000.000.000 Pembangunan,

Real Estat,Industri

Percetakan,Agrobisnis,

Jasadan Angkutan

PT Tunggal Pilar Perkasa dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 406.737.757.798 --Pembangunan,

Real Estat,Industri

Percetakan,Agrobisnis,

Jasadan Angkutan

PT Tirtasari Kencana Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 658.921.700 568.796.441 Pembangunan

dan JasaPT Gramari Prima Nusa Tangerang Jasa Kesehatan -- 99,99% -- 50.878.778.974 --

meliputi JasaRumah Sakit, Klinik,

dan Poliklinik,Balai Pengobatan

sertaKegiatan Usaha

Terkait

PT Krisolis Jaya Mandiri**) Tangerang Kesehatan yang -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000 meliputi JasaRumah Sakit,

Klinik danBalai Kesehatan,

Poliklinik sertaKegiatan Usaha

TerkaitPT Kusuma Bhakti Anugerah Tangerang Real Estat, -- 99,99% -- 7.000.000.000 7.000.000.000

Industri,Percetakan Agrobisnis,Jasa danAngkutan

PT Agung Cipta Raya Tangerang Kesehatan yang -- 99,99% -- 1.000.000.000 1.000.000.000 meliputi JasaRumah Sakit,

Klinik danBalai Kesehatan,

Poliklinik sertaKegiatan Usaha

TerkaitPT Bina Cipta Semesta Jakarta Kesehatan yang -- 99,99% -- 1.000.000.000 1.000.000.000

meliputi JasaRumah Sakit,

Klinik danBalai Kesehatan,

Poliklinik sertaKegiatan Usaha

TerkaitPT Mega Buana Bhakti Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 6.000.000.000 6.000.000.000

Pembangunan,Real Estat,

Industri,Percetakan,Agrobisnis,Jasa danAngkutan

PT Taruna Perkasa Megah**) Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000 PembangunanPercetakan dan

JasaPT Tataka Bumi Karya**) Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000

Pembangunan,Percetakandan Jasa

Entitas Anak Jumlah Aset

Page 115: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

113

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 7 paraf:

Tempat Aktivitas Persentase Persentase TahunKedudukan Usaha Kepemilikan Kepemilikan Awal 2013 2012

Utama Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp RpPT RS Siloam Hospital Sumsel Palembang Kesehatan yang -- 70,00% 2012 102.356.656.020 101.823.764.995

(d/h PT Karyatama Indah Sentosa) meliputi JasaRumah Sakit,

Klinik danBalai Kesehatan,

Poliklinik sertaKegiatan Usaha

TerkaitPT Optimum Karya Persada Jakarta Jasa, 99,90% -- -- 1.000.000.000 1.000.000.000

Pembangunan,Perdagangan,Perbengkelan,

Pengangkutan Darat,Perindustrian,Percetakan

dan PertanianPT Rosela Indah Cipta**) Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 600.000.000 600.000.000

Pembangunan,Percetakandan Jasa

PT Sembada Karya Megah**) Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 600.000.000 600.000.000 Pembangunan,

Percetakandan Jasa

PT Trijaya Makmur Bersama**) Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 600.000.000 600.000.000 Pembangunan,

Percetakandan Jasa

PT Visindo Galaxi Jaya Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 5.000.000.000 5.000.000.000 Pembangunan,

Real Estat,Industri

Percetakan,Agrobisnis,

Jasadan Angkutan

PT Tunggal Pilar Perkasa dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 406.737.757.798 --Pembangunan,

Real Estat,Industri

Percetakan,Agrobisnis,

Jasadan Angkutan

PT Tirtasari Kencana Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 658.921.700 568.796.441 Pembangunan

dan JasaPT Gramari Prima Nusa Tangerang Jasa Kesehatan -- 99,99% -- 50.878.778.974 --

meliputi JasaRumah Sakit, Klinik,

dan Poliklinik,Balai Pengobatan

sertaKegiatan Usaha

Terkait

PT Krisolis Jaya Mandiri**) Tangerang Kesehatan yang -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000 meliputi JasaRumah Sakit,

Klinik danBalai Kesehatan,

Poliklinik sertaKegiatan Usaha

TerkaitPT Kusuma Bhakti Anugerah Tangerang Real Estat, -- 99,99% -- 7.000.000.000 7.000.000.000

Industri,Percetakan Agrobisnis,Jasa danAngkutan

PT Agung Cipta Raya Tangerang Kesehatan yang -- 99,99% -- 1.000.000.000 1.000.000.000 meliputi JasaRumah Sakit,

Klinik danBalai Kesehatan,

Poliklinik sertaKegiatan Usaha

TerkaitPT Bina Cipta Semesta Jakarta Kesehatan yang -- 99,99% -- 1.000.000.000 1.000.000.000

meliputi JasaRumah Sakit,

Klinik danBalai Kesehatan,

Poliklinik sertaKegiatan Usaha

TerkaitPT Mega Buana Bhakti Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 6.000.000.000 6.000.000.000

Pembangunan,Real Estat,

Industri,Percetakan,Agrobisnis,Jasa danAngkutan

PT Taruna Perkasa Megah**) Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000 PembangunanPercetakan dan

JasaPT Tataka Bumi Karya**) Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000

Pembangunan,Percetakandan Jasa

Entitas Anak Jumlah Aset

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 8 paraf:

Tempat Aktivitas Persentase Persentase TahunKedudukan Usaha Kepemilikan Kepemilikan Awal 2013 2012

Utama Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp RpPT Tataka Karya Indah**) Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000

Pembangunan,Percetakandan Jasa

PT Siloam Medika Cemerlang*) Tangerang Perdagangan, -- 75,00% -- 600.000.000 --Pembangunan,

Real Estat,Industri

Percetakan,Agrobisnis,

Jasadan Angkutan

PT Koridor Usaha Maju dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 354.600.057.124 --Pembangunan,

Percetakan,Agrobisnis,

Jasadan Angkutan

PT Medika Sarana Traliansia dan Entitas Anak Badung, Bali Jasa -- 80,00% 2008 203.638.402.814 --Pelayanan

Rumah SakitSwasta

PT Trisaka Raksa Waluya Jakarta Menjalankan -- 80,00% 2008 142.522.915.190 --Usaha Khusu

di BidangKesehatan

PT Berlian Cahaya Indah Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 600.000.000 --Pembangunan,

Percetakandan Jasa

PT Mahkota Buana Selaras Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 600.000.000 --Pembangunan,

Real Estat,Industri

Percetakan,Agrobisnis,

Jasadan Angkutan

*) Didirikan pada tahun 2013**) Didirikan pada tahun 2012

Entitas Anak Jumlah Aset

Pada tanggal 26 Maret 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan PT Pancawarna Semesta (PWS) dengan nilai akuisisi sebesar Rp99.999.000. Pada tanggal akuisisi, PWS belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Berdasarkan akta No. 80 tanggal 31 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta, PT Pancawarna Semesta (PWS) mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Diagram Healthcare Indonesia (DHI) dengan nilai imbalan sebesar Rp58.752.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (lihat Catatan 27). DHI telah beroperasi secara komersial sejak 2006. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Bina Cipta Semesta (BCS) dengan nilai akuisisi Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, BCS belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Kusuma Bakti Anugerah (KBA) dengan nilai akuisisi sebesar Rp6.999.900.000. Pada tanggal akuisisi, KBA belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Mega Buana Bhakti (MBB) dengan nilai akuisisi sebesar Rp5.999.900.000. Pada tanggal akuisisi, MBB belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Visindo Galaxi Jaya (VGJ) dengan nilai akuisisi sebesar Rp4.999.900.000. Pada tanggal akuisisi VGJ belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Agung Cipta Raya (ACR) dengan nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, ACR belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset.

Page 116: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

114

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 9 paraf:

Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Adamanisa Karya Sejahtera (AKS) dengan nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, AKS belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Optimum Karya Persada (OKP) nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, OKP belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 21 Juni 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Kusuma Primadana (KP) dengan nilai akuisisi sebesar Rp99.999.000. KP memiliki 80% saham di PT Adijaya Buana Sakti. Pada tanggal akuisisi, KP belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 10 September 2013, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Tunggal Pilar Perkasa dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada, dengan nilai akuisisi sebesar Rp599.999.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi. Pada tanggal 11 September 2013, Perusahaan mengakuisisi seluruh kepemilikan di PT Mahkota Buana Selaras (MBS) (melalui kepemilikan langsung sebesar 99,99% dan kepemilikan tidak langsung PT Tunggal Pilar Perkasa (TPP) sebesar 0,01% dengan nilai akuisisi sebesar Rp600.000.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi. Pada tanggal 26 Nopember 2013, TPP dan MBS, mengakuisisi masing-masing 99,99% dan 0,01% kepemilikan di PT Koridor Usaha Maju (KUM) dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada, dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp599.999.000 dan Rp1.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi. Pada tanggal 6 Desember 2013, TPP dan MBS mengakuisisi masing-masing 75% dan 25% kepemilikan di PT Gramari Prima Nusa (GPN) dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp750.000.000 dan Rp250.000.000. Pada tanggal akuisisi, GPN belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Berdasarkan akta No. 65, 66 dan 67 tanggal 13 Desember 2013 yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, Notaris di Tangerang, KUM mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Medika Sarana Traliansia (MST) dengan nilai imbalan sebesar Rp189.600.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (lihat Catatan 27). MST telah beroperasi secara komersial sejak 2008. MST merupakan pemilik saham di PT Trisaka Raksa Waluya (TRW) sebesar 99,99%. TRW telah beroperasi secara komersial sejak 2008.

1.d. Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan dan Komite Audit Berdasarkan Akta Notaris No. 369 tanggal 24 April 2013, yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, notaris di Jakarta, yang telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-15919 tanggal 26 April 2013 , Akta Notaris No. 34 tanggal 20 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, notaris di Tangerang, yang telah diterima oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat pemberitahuan No. AHU-AH.01.01-07152 tanggal 28 Pebruari 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Page 117: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

115

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 9 paraf:

Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Adamanisa Karya Sejahtera (AKS) dengan nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, AKS belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Optimum Karya Persada (OKP) nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, OKP belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 21 Juni 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Kusuma Primadana (KP) dengan nilai akuisisi sebesar Rp99.999.000. KP memiliki 80% saham di PT Adijaya Buana Sakti. Pada tanggal akuisisi, KP belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 10 September 2013, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Tunggal Pilar Perkasa dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada, dengan nilai akuisisi sebesar Rp599.999.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi. Pada tanggal 11 September 2013, Perusahaan mengakuisisi seluruh kepemilikan di PT Mahkota Buana Selaras (MBS) (melalui kepemilikan langsung sebesar 99,99% dan kepemilikan tidak langsung PT Tunggal Pilar Perkasa (TPP) sebesar 0,01% dengan nilai akuisisi sebesar Rp600.000.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi. Pada tanggal 26 Nopember 2013, TPP dan MBS, mengakuisisi masing-masing 99,99% dan 0,01% kepemilikan di PT Koridor Usaha Maju (KUM) dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada, dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp599.999.000 dan Rp1.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi. Pada tanggal 6 Desember 2013, TPP dan MBS mengakuisisi masing-masing 75% dan 25% kepemilikan di PT Gramari Prima Nusa (GPN) dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp750.000.000 dan Rp250.000.000. Pada tanggal akuisisi, GPN belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Berdasarkan akta No. 65, 66 dan 67 tanggal 13 Desember 2013 yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, Notaris di Tangerang, KUM mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Medika Sarana Traliansia (MST) dengan nilai imbalan sebesar Rp189.600.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (lihat Catatan 27). MST telah beroperasi secara komersial sejak 2008. MST merupakan pemilik saham di PT Trisaka Raksa Waluya (TRW) sebesar 99,99%. TRW telah beroperasi secara komersial sejak 2008.

1.d. Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan dan Komite Audit Berdasarkan Akta Notaris No. 369 tanggal 24 April 2013, yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, notaris di Jakarta, yang telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-15919 tanggal 26 April 2013 , Akta Notaris No. 34 tanggal 20 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, notaris di Tangerang, yang telah diterima oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat pemberitahuan No. AHU-AH.01.01-07152 tanggal 28 Pebruari 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 10 paraf:

2013 2012Dewan Komisaris

Presiden Komisaris Ketut Budi Wijaya Christoper James WilliamsKomisaris Theo Leo Sambuaga Theo Leo Sambuaga

Agus Benjamin Maruarar Sirait-- Farid Harianto-- Muladi

Komisaris Independen Farid Harianto --Muladi --Jonathan Limbong Parapak --

DireksiPresiden Direktur Gershu Chandy Paul Gershu Chandy PaulDirektur Grace Frelita Indradjaja Grace Frelita Indradjaja

Sugianganto Budisuharto Sugianganto BudisuhartoRomeo Fernandez Lledo Romeo Fernandez LledoGeorge Mathew George MathewAnang Prayudi *) Anang Prayudi

*) Direktur tidak terafiliasi

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Komite Audit

Ketua Farid HariantoAnggota Lie Kwang Tak

Siswanto Pramono Pada tanggal 31 Desember 2013, Corporate Secretary Perusahaan dijabat oleh Sugianganto Budisuharto dan Kepala unit internal audit dijabat oleh Gunawan HP. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah karyawan Grup masing-masing sebanyak 4.905 dan 3.551 orang (tidak diaudit).

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan

2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan

Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.

2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode langsung.

Page 118: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

116

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 11 paraf:

Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.

SAK baru atau penyesuaian atas SAK yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Grup adalah penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Manajemen Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK No. 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi sebagaimana yang dijelaskan pada Catatan 2.o.

Sementara itu, Pencabutan atas PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya.

2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Grup yang dikendalikan secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan1.c. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau

perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan

mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan

mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian diperoleh ketika entitas memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep entitas ekonomi. Seluruh akun dan transaksi yang signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai satu kesatuan usaha. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi.

Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Page 119: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

117

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 11 paraf:

Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.

SAK baru atau penyesuaian atas SAK yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Grup adalah penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Manajemen Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK No. 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi sebagaimana yang dijelaskan pada Catatan 2.o.

Sementara itu, Pencabutan atas PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya.

2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Grup yang dikendalikan secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan1.c. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau

perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan

mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan

mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian diperoleh ketika entitas memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep entitas ekonomi. Seluruh akun dan transaksi yang signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai satu kesatuan usaha. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi.

Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 12 paraf:

2.d. Transaksi dalam Mata Uang Asing

Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup yang berlaku, yaitu:

2013 2012Rp Rp

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 12.189 9.670 1 Euro (EUR) 16.821 12.810 1 Dolar Singapura (SGD) 9.628 7.907 1 Dolar Australia (AUD) 10.876 10.025 Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada laba rugi. Pos non-moneter dalam mata uang asing yang diukur dalam biaya historis dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Pos moneter dalam mata uang asing yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan.

2.e. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari saldo kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya. Setara kas merupakan deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.

2.f. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas pelapor), yang meliputi: (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);

(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi

dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas

pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program teresebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Page 120: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

118

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 13 paraf:

2.g. Persediaan Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan penjualan. Perusahaan menentukan penyisihan persediaan usang berdasarkan hasil penelahaan terhadap keadaan persediaan akhir tahun.

2.h. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus.

2.i. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun Bangunan, Prasarana dan Renovasi 4 - 20 Perlengkapan dan Peralatan Medis 4 - 8 Peralatan dan Perabot Kantor 4 - 10 Kendaraan 5 Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan yang menambah estimasi masa manfaat aset atau keuntungan ekonomi di masa mendatang dikapitalisasi. Aset tetap yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Akumulasi biaya pembangunan aset tetap dikapitalisasi sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dicatat pada akun “Aset Tetap” sampai proses pembangunan selesai. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap ketika pembangunan selesai. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir periode pelaporan, estimasi umur manfaat ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu direview. Penyesuaian yang diperlukan dilakukan secara prospektif.

2.j. Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Page 121: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

119

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 13 paraf:

2.g. Persediaan Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan penjualan. Perusahaan menentukan penyisihan persediaan usang berdasarkan hasil penelahaan terhadap keadaan persediaan akhir tahun.

2.h. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus.

2.i. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun Bangunan, Prasarana dan Renovasi 4 - 20 Perlengkapan dan Peralatan Medis 4 - 8 Peralatan dan Perabot Kantor 4 - 10 Kendaraan 5 Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan yang menambah estimasi masa manfaat aset atau keuntungan ekonomi di masa mendatang dikapitalisasi. Aset tetap yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Akumulasi biaya pembangunan aset tetap dikapitalisasi sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dicatat pada akun “Aset Tetap” sampai proses pembangunan selesai. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap ketika pembangunan selesai. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir periode pelaporan, estimasi umur manfaat ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu direview. Penyesuaian yang diperlukan dilakukan secara prospektif.

2.j. Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 14 paraf:

Grup sebagai Lessee Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri. Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Grup sebagai Lessor Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Grup sebagai lessor dalam sewa pembiayaan. Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa operasi. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa. Jual dan Sewa Balik Transaksi jual dan sewa balik meliputi penjualan suatu aset dan penyewaan kembali aset yang sama. Jika suatu transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat diakui segera sebagai pendapatan oleh penjual, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. Jika transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, maka laba atau rugi harus segera diakui. Jika harga jual dibawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus segera diakui, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama tahun penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama tahun penggunaan aset.

2.k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Jumlah yang dapat diperoleh kembali suatu aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi tahun berjalan. Rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya dibalik, jika dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset yang meningkat karena pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada periode sebelumnya.

2.l. Kombinasi Bisnis Grup mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi, termasuk dalam pengukuran kepentingan nonpengendali.

Page 122: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

120

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 15 paraf:

Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada tahun saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima. Grup mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali:

Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”.

Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”.

Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.

2.m. Aset Takberwujud

Goodwill Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh. Goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh Grup pada pihak yang diakuisisi di atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Goodwill tidak diamortisasi namun penurunan nilainya paling tidak direviu secara tahunan atau lebih,bila terdapat indikasi penurunan nilai. Untuk keperluan pengujian penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas yang diharapkan dapat memanfaatkan sinergi dari kombinasi bisnis. Jika jumlah tercatat dari unit penghasil kas tersebut kurang dari nilai tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan terlebih dahulu untuk mengurangi nilai tercatat goodwill pada unit penghasilkan tersebut dan kemudian pada aset lainnya dari unit penghasil kas tersebut atas dasar proporsional. Kerugian penurunan nilai goodwill dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Kerugian penurunan nilai goodwill tidak dipulihkan pada tahun berikutnya. Sedangkan goodwill negatif timbul dari pembelian dengan diskon, diakui segera sebagai keuntungan dalam laba tahun berjalan. Keuntungan tersebut diatribusikan kepada pihak pengakuisisi. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu unit penghasil kas dan operasi tertentu atas unit penghasil kas tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi unit penghasil kas yang ditahan. Biaya Perangkat Lunak Biaya perangkat lunak pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan atau jumlah yang dapat diatribusikan ke aset tersebut pada saat pertama sekali diakui. Biaya perolehan perangkat lunak akuntansi yang diperoleh, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 (lima) tahun.

Page 123: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

121

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 15 paraf:

Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada tahun saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima. Grup mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali:

Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”.

Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”.

Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.

2.m. Aset Takberwujud

Goodwill Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh. Goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh Grup pada pihak yang diakuisisi di atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Goodwill tidak diamortisasi namun penurunan nilainya paling tidak direviu secara tahunan atau lebih,bila terdapat indikasi penurunan nilai. Untuk keperluan pengujian penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas yang diharapkan dapat memanfaatkan sinergi dari kombinasi bisnis. Jika jumlah tercatat dari unit penghasil kas tersebut kurang dari nilai tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan terlebih dahulu untuk mengurangi nilai tercatat goodwill pada unit penghasilkan tersebut dan kemudian pada aset lainnya dari unit penghasil kas tersebut atas dasar proporsional. Kerugian penurunan nilai goodwill dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Kerugian penurunan nilai goodwill tidak dipulihkan pada tahun berikutnya. Sedangkan goodwill negatif timbul dari pembelian dengan diskon, diakui segera sebagai keuntungan dalam laba tahun berjalan. Keuntungan tersebut diatribusikan kepada pihak pengakuisisi. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu unit penghasil kas dan operasi tertentu atas unit penghasil kas tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi unit penghasil kas yang ditahan. Biaya Perangkat Lunak Biaya perangkat lunak pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan atau jumlah yang dapat diatribusikan ke aset tersebut pada saat pertama sekali diakui. Biaya perolehan perangkat lunak akuntansi yang diperoleh, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 (lima) tahun.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 16 paraf:

2.n. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek yang mencakup upah dan gaji diakui pada saat terutang kepada karyawan. Imbalan Pascakerja Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti tanpa pendanaan untuk seluruh karyawan tetapnya dan telah menghitung dan mencatat penyisihan untuk imbalan pascakerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Imbalan pascakerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Grup. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.

2.o. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam pos tambahan modal disetor sebagai unsur ekuitas. Sejak penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” mulai 1 Januari 2013, akun ini tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.

2.p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat jasa pelayanan kesehatan diberikan atau barang medis diserahkan kepada pasien. Beban diakui pada saat terjadinya.

2.q. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Page 124: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

122

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 17 paraf:

Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang

diakui; dan 2) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan

liabilitas secara bersamaan.

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku atau yang secara subtansial telah berlaku. Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini

terhadap liabilitas pajak kini; dan 2) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan

oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama.

2.r. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan perolehannya diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laporan laba rugi.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laba rugi; b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Page 125: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

123

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 17 paraf:

Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang

diakui; dan 2) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan

liabilitas secara bersamaan.

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku atau yang secara subtansial telah berlaku. Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini

terhadap liabilitas pajak kini; dan 2) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan

oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama.

2.r. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan perolehannya diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laporan laba rugi.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laba rugi; b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 18 paraf:

(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui sebagai pendapatan komperhensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya.

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya emisi langsung dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor - Neto”. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi

Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan penerbitannya diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laporan laba rugi.

(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai.

Page 126: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

124

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 19 paraf:

Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam tahun yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan konsolidasian ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Page 127: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

125

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 19 paraf:

Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam tahun yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan konsolidasian ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 20 paraf:

Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1), (ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau

liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2), dan

(iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2. Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa.

2.s. Laba per Saham Laba per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan. LPS dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang tahun pelaporan.

2.t. Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara berkala direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

Page 128: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

126

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 21 paraf:

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang mempunyai aktivitas bisnis dimana hasil operasinya dievaluasi oleh manajemen secara regular, dan informasi keuangannya dapat disajikan secara terpisah. Grup mengevaluasi segmen operasi berdasarkan aktifitas bisnis masing-masing unit rumah sakit yang merupakan unit strategis yang memasarkan produk dan jasa pada wilayah pelayanan yang berbeda. Produk dan jasa dikelola terpisah karena setiap unit rumah sakit memerlukan strategi pasar dan sumber daya yang berbeda. Kebijakan akuntansi segmen operasi adalah sama sebagaimana dijelaskan pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan ini.

2.u. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir tahun pelaporan. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan konsolidasian. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada akhir tahun pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun pelaporan berikutnya. Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut. i. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Asumsi Akuntansi yang Penting Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak paling signifikan pada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yaitu sebagai berikut: Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan, kelayakan kredit yang diberikan dan perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan, sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada tahun pelaporan berikutnya, namun perubahan itu bukan berasal dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini (lihat Catatan 4). Estimasi Aset Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi laba kena pajak di masa datang dan perencanaan strategis perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Estimasi pajak tangguhan disajikan dalam Catatan 7.c.

Page 129: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

127

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 21 paraf:

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang mempunyai aktivitas bisnis dimana hasil operasinya dievaluasi oleh manajemen secara regular, dan informasi keuangannya dapat disajikan secara terpisah. Grup mengevaluasi segmen operasi berdasarkan aktifitas bisnis masing-masing unit rumah sakit yang merupakan unit strategis yang memasarkan produk dan jasa pada wilayah pelayanan yang berbeda. Produk dan jasa dikelola terpisah karena setiap unit rumah sakit memerlukan strategi pasar dan sumber daya yang berbeda. Kebijakan akuntansi segmen operasi adalah sama sebagaimana dijelaskan pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan ini.

2.u. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir tahun pelaporan. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan konsolidasian. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada akhir tahun pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun pelaporan berikutnya. Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut. i. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Asumsi Akuntansi yang Penting Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak paling signifikan pada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yaitu sebagai berikut: Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan, kelayakan kredit yang diberikan dan perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan, sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada tahun pelaporan berikutnya, namun perubahan itu bukan berasal dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini (lihat Catatan 4). Estimasi Aset Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi laba kena pajak di masa datang dan perencanaan strategis perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Estimasi pajak tangguhan disajikan dalam Catatan 7.c.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 22 paraf:

Estimasi Umur Manfaat Ekonomis Aset Tetap Manajemen melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin dan peralatan medis di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perubahan estimasi umur manfaat aset tetap, jika terjadi, diperlakukan secara prosepektif sesuai PSAK No. 25 (Revisi 2010) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Nilai tercatat aset tetap disajikan dalam Catatan 12. Imbalan Pascakerja Nilai kini kewajiban imbalan pasti tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) tersebut mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja. Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir tahun pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban yang terkait. Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode dimana liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir tahun pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 19. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 30. ii. Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi Pertimbangan berikut dibuat manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh signifikan atas jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan: Pengakuan Pendapatan – Jasa Tenaga Ahli Kebijakan dan sistem penagihan kepada pasien merupakan satu kesatuan atas semua biaya yang terdiri dari konsultasi dokter, pemakaian obat-obatan dan tindakan medis lainnya. Atas biaya konsultasi dokter tersebut, Rumah Sakit melakukan perhitungan tertentu untuk masing-masing dokter, melakukan pembayaran dan pemotongan pajak setiap bulan kepada dokter, meskipun tagihan kepada pasien belum tertagih sepenuhnya. Manajemen Grup mempertimbangkan bahwa tidak terjadi hubungan keagenan antara rumah sakit dengan dokter, dengan memperhatikan dampak manfaat dan risiko signifikan terkait pemberian jasa pelayanan medis oleh dokter kepada pasien. Tagihan atas jasa pelayanan medis diakui sebagai pendapatan saat kriteria pengakuan terpenuhi.

Page 130: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

128

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 23 paraf:

3. Kas dan Setara Kas

2013 2012Rp Rp

Kas 4.613.913.629 5.861.795.003 BankPihak Berelasi

RupiahPT Bank Nationalnobu Tbk 223.200.570.371 6.091.992.087

Pihak KetigaRupiahPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 55.026.324.173 15.336.141.877 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 18.627.512.852 2.641.442.348 PT Bank CIMB Niaga Tbk 16.380.733.527 6.074.212.993 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 14.113.438.678 6.513.929.271 PT Bank Central Asia Tbk 10.974.569.197 7.850.606.577 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) 1.832.686.779 536.615.434 Mata Uang AsingSGDPT Bank CIMB Niaga Tbk 75.301.799.681 93.421.810.800

PT Bank International Indonesia Tbk 3.164.074.460 -- USDPT Bank ANZ Indonesia 2.086.378.332 -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.069.938.234 60.299.510 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) 773.397.265 221.156.575 EUROPT Bank ANZ Indonesia 1.433.499.312 -- Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) 529.601.289 147.956.204 AUDPT Bank ANZ Indonesia 1.759.399.666 -- Subjumlah 427.273.923.816 138.896.163.676

Deposito Berjangka - Pihak KetigaRupiahPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 61.050.000.000 2.050.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk 19.900.000.000 19.900.000.000PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.600.000.000 2.000.000.000Subjumlah 83.550.000.000 23.950.000.000

Jumlah 515.437.837.445 168.707.958.679

Suku bunga yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

RupiahSuku Bunga Kontraktual per Tahun 4,25% - 7,75% 4,25 % - 6,68 %Jangka Waktu 5 - 30 hari 30 hari

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dijaminkan dan dibatasi penggunaannya.

Page 131: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

129

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 23 paraf:

3. Kas dan Setara Kas

2013 2012Rp Rp

Kas 4.613.913.629 5.861.795.003 BankPihak Berelasi

RupiahPT Bank Nationalnobu Tbk 223.200.570.371 6.091.992.087

Pihak KetigaRupiahPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 55.026.324.173 15.336.141.877 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 18.627.512.852 2.641.442.348 PT Bank CIMB Niaga Tbk 16.380.733.527 6.074.212.993 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 14.113.438.678 6.513.929.271 PT Bank Central Asia Tbk 10.974.569.197 7.850.606.577 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) 1.832.686.779 536.615.434 Mata Uang AsingSGDPT Bank CIMB Niaga Tbk 75.301.799.681 93.421.810.800

PT Bank International Indonesia Tbk 3.164.074.460 -- USDPT Bank ANZ Indonesia 2.086.378.332 -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.069.938.234 60.299.510 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) 773.397.265 221.156.575 EUROPT Bank ANZ Indonesia 1.433.499.312 -- Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) 529.601.289 147.956.204 AUDPT Bank ANZ Indonesia 1.759.399.666 -- Subjumlah 427.273.923.816 138.896.163.676

Deposito Berjangka - Pihak KetigaRupiahPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 61.050.000.000 2.050.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk 19.900.000.000 19.900.000.000PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.600.000.000 2.000.000.000Subjumlah 83.550.000.000 23.950.000.000

Jumlah 515.437.837.445 168.707.958.679

Suku bunga yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

RupiahSuku Bunga Kontraktual per Tahun 4,25% - 7,75% 4,25 % - 6,68 %Jangka Waktu 5 - 30 hari 30 hari

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dijaminkan dan dibatasi penggunaannya.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 24 paraf:

4. Piutang Usaha

2013 2012Rp Rp

Pihak Berelasi (lihat Catatan 10) 2.432.208.891 3.171.020.453

Pihak KetigaPerusahaan 251.060.097.452 174.525.502.679Individu 17.405.834.003 9.720.752.753Kartu Kredit 4.563.215.001 3.002.598.212Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 4.075.353.271 2.814.278.192Sub jumlah 277.104.499.727 190.063.131.836Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Piutang (8.734.468.948) (6.167.375.415)Piutang Usaha - Pihak Ketiga - Neto 268.370.030.779 183.895.756.421

Jumlah Neto 270.802.239.670 187.066.776.874

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

Pihak KetigaSaldo Awal 6.167.375.415 4.145.600.398Penambahan 2.675.109.173 2.021.775.017Pemulihan (108.015.640) --Saldo Akhir 8.734.468.948 6.167.375.415

Seluruh saldo piutang usaha dalam mata uang Rupiah. Piutang usaha PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17). Berdasarkan penelahaan manajemen atas saldo piutang usaha secara individual pada akhir tahun pelaporan, piutang usaha tertentu mengalami penurunan nilai. Manajemen telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan kebijakan akuntansi Grup. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang dilakukan karena manajemen berkeyakinan piutang tersebut tidak dapat ditagih lagi dan manajemen berpendapat penyisihan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang usaha.

5. Aset Keuangan Lancar Lainnya

2013 2012Rp Rp

Piutang Lain-lain - Pihak KetigaPiutang Sewa 2.978.977.233 1.740.687.915Champion Assets Return -- 3.042.268.061Lain-lain 164.302.523 3.289.350.505

Jumlah 3.143.279.756 8.072.306.481

Piutang sewa merupakan piutang atas lease area di gedung rumah sakit.

Page 132: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

130

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 25 paraf:

Piutang dari Champion Assets Return, adalah piutang dari pemegang saham PT Diagram Healthcare Indonesia (DHI), entitas anak, sebelum DHI diakuisisi. Pada 31 Desember 2013 dan 2012, Grup tidak membentuk penyisihan penurunan nilai piutang karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih.

6. Persediaan

2013 2012Rp Rp

Obat-obatan 54.556.306.252 46.076.980.523 Perlengkapan Medis 36.109.123.363 26.266.186.817 Lainnya 4.165.652.167 3.008.564.538 Jumlah 94.831.081.782 75.351.731.878

Persediaan telah diasuransikan terhadap segala bentuk risiko kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi, sebesar Rp89.861.151.450 dan Rp59.738.607.785 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami. Persediaan obat dan barang habis pakai PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17). Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp621.277.034.539 dan Rp440.201.800.472 (lihat Catatan 24).

Manajemen berpendapat tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai persediaan pada 31 Desember 2013.

7. Perpajakan

a. Utang Pajak 2013 2012Rp Rp

Pajak PenghasilanPasal 4(2) 1.178.537.667 1.000.677.494Pasal 21 8.544.162.861 11.883.299.151Pasal 23 481.518.681 232.125.472 Pasal 26 5.023.491 261.497.763 Pasal 25/ 29

Perusahaan 2.592.436.340 3.654.677.249 Entitas Anak 3.894.560.892 --

Pajak Pertambahan Nilai 287.642.701 779.148.929Jumlah 16.983.882.633 17.811.426.058

Pada 22 dan 25 Nopember 2013, PT East Jakarta Medika (EJM), entitas anak, menerima hasil pemeriksaan pajak penghasilan pasal 23 tahun buku 2007 dan 2008 serta pajak pertambahan nilai tahun buku 2008 melalui Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00005/203/07/431/13, 00009/203/08/431/13 dan 00068/207/08/431/13 sebesar Rp2.209.747.062. SKPKB ini telah dilunasi pada tanggal 17 Desember 2013.

Page 133: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

131

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 25 paraf:

Piutang dari Champion Assets Return, adalah piutang dari pemegang saham PT Diagram Healthcare Indonesia (DHI), entitas anak, sebelum DHI diakuisisi. Pada 31 Desember 2013 dan 2012, Grup tidak membentuk penyisihan penurunan nilai piutang karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih.

6. Persediaan

2013 2012Rp Rp

Obat-obatan 54.556.306.252 46.076.980.523 Perlengkapan Medis 36.109.123.363 26.266.186.817 Lainnya 4.165.652.167 3.008.564.538 Jumlah 94.831.081.782 75.351.731.878

Persediaan telah diasuransikan terhadap segala bentuk risiko kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi, sebesar Rp89.861.151.450 dan Rp59.738.607.785 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami. Persediaan obat dan barang habis pakai PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17). Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp621.277.034.539 dan Rp440.201.800.472 (lihat Catatan 24).

Manajemen berpendapat tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai persediaan pada 31 Desember 2013.

7. Perpajakan

a. Utang Pajak 2013 2012Rp Rp

Pajak PenghasilanPasal 4(2) 1.178.537.667 1.000.677.494Pasal 21 8.544.162.861 11.883.299.151Pasal 23 481.518.681 232.125.472 Pasal 26 5.023.491 261.497.763 Pasal 25/ 29

Perusahaan 2.592.436.340 3.654.677.249 Entitas Anak 3.894.560.892 --

Pajak Pertambahan Nilai 287.642.701 779.148.929Jumlah 16.983.882.633 17.811.426.058

Pada 22 dan 25 Nopember 2013, PT East Jakarta Medika (EJM), entitas anak, menerima hasil pemeriksaan pajak penghasilan pasal 23 tahun buku 2007 dan 2008 serta pajak pertambahan nilai tahun buku 2008 melalui Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00005/203/07/431/13, 00009/203/08/431/13 dan 00068/207/08/431/13 sebesar Rp2.209.747.062. SKPKB ini telah dilunasi pada tanggal 17 Desember 2013.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 26 paraf:

b. Beban (Manfaat) Pajak

Perusahaan Entitas Anak Konsolidasian Perusahaan Entitas Anak Konsolidasian Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Beban Pajak Kini - Non Final 24.241.975.000 -- 24.241.975.000 24.117.756.250 -- 24.117.756.250 Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan (762.211.661) (1.911.102.072) (2.673.313.733) 1.659.210.531 (714.987.841) 944.222.690 Jumlah Beban (Manfaat) Pajak-Neto 23.479.763.339 (1.911.102.072) 21.568.661.267 25.776.966.781 (714.987.841) 25.061.978.940

2013 2012

Pajak Kini Perhitungan taksiran beban pajak kini dan utang pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

Laba Sebelum Pajak MenurutLaporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 71.761.148.171 77.021.581.469

Dikurangi : Rugi Sebelum Pajak Entitas Anak (22.203.646.514) (11.445.325.736)Laba Sebelum Pajak - Perusahaan 93.964.794.685 88.466.907.205 Beda Waktu:

Penyusutan dan Amortisasi (23.797.538.635) (10.606.376.643)Beban Imbalan Kerja 15.839.117.682 18.267.760.781 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 400.890.954 654.569.923

(7.557.529.999) 8.315.954.061 Beda Tetap:

Sumbangan dan Jamuan 1.056.939.358 805.666.684 Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak

yang Bersifat Final (4.410.470.690) (2.504.993.925)Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 10.243.834.003 1.969.273.887 Pendapatan Bunga yang telah Dikenakan Pajak

yang Bersifat Final (8.649.726.336) (581.781.923)Beban Tangguhan 12.320.059.670 --

10.560.636.005 (311.835.277)

Taksiran Laba Kena Pajak - Pembulatan 96.967.900.000 96.471.025.000

Taksiran Pajak Kini - Perusahaan 24.241.975.000 24.117.756.250 Dikurangi: Pajak Penghasilan Dibayar di Muka:

Pasal 25 (23.659.351.680) (22.320.090.501) Taksiran Utang Pajak Penghasilan Badan 582.623.320 1.797.665.749

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2013 ke Kantor Pelayanan Pajak. Laba kena pajak, taksiran pajak kini dan pajak terutang Perusahaan pada tahun 2012 sesuai dengan yang dilaporkan dalam SPT tahun 2012.

Page 134: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

132

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 27 paraf:

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan beban pajak konsolidasian adalah sebagai berikut:

2013 2012 Rp Rp

Laba Sebelum Pajak MenurutLaporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 71.761.148.171 77.021.581.469

Dikurangi : Rugi Sebelum Pajak Entitas Anak (22.203.646.514) (11.445.325.736)Laba Sebelum Pajak - Perusahaan 93.964.794.685 88.466.907.205

Tarif Pajak Berlaku 25% 23.491.198.671 22.116.726.801 Sumbangan dan Jamuan 264.234.840 201.416.671 Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final (1.102.617.673) (626.248.481)Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 2.560.958.501 492.318.472 Pendapatan Bunga yang telah Dikenakan Pajak

yang Bersifat Final (2.162.431.584) (145.445.481)Koreksi dan Pemulihan Pajak Tangguhan (2.651.594.334) 3.738.198.799 Beban Tangguhan 3.080.014.918 --

Jumlah Beban Pajak Perusahaan 23.479.763.339 25.776.966.781

Manfaat Pajak Tangguhan - Entitas Anak (1.911.102.072) (714.987.841)

Jumlah Beban Pajak Konsolidasian - Neto 21.568.661.267 25.061.978.940

c. Pajak Tangguhan

2012 Dibebankan Liabilitas 2013(Dikreditkan) Pajak Tangguhanpada Laporan dari Entitas

Laba Rugi Anak yangKomprehensif DiakuisisiKonsolidasian

Aset Pajak Tangguhan Rp Rp Rp RpPerusahaan

Beban Imbalan Kerja 15.357.528.163 3.959.779.420 -- 19.317.307.583 Penyusutan (2.651.594.162) (3.297.790.498) -- (5.949.384.660)Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 955.874.428 100.222.739 1.056.097.167

13.661.808.429 762.211.661 -- 14.424.020.090

Entitas Anak 2.646.479.051 1.911.102.072 -- 4.557.581.123 Jumlah Aset Pajak Tangguhan 16.308.287.480 2.673.313.733 -- 18.981.601.213Entitas AnakLiabilitas Pajak Tangguhan (6.653.250.000) -- (5.329.854.371) (11.983.104.371)

2011 Dibebankan Koreksi Liabilitas Pajak 2012(Dikreditkan) Pajak Tangguhanpada Laporan Tangguhan dari Entitas

Laba Rugi Anak yangKomprehensif DiakuisisiKonsolidasian

Aset Pajak Tangguhan Rp Rp Rp Rp Rp Perusahaan

Beban Imbalan Kerja 14.439.372.857 918.155.306 -- -- 15.357.528.163Penyusutan 90.561.231 (2.742.155.393) -- -- (2.651.594.162)Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 791.084.872 164.789.556 -- -- 955.874.428

15.321.018.960 (1.659.210.531) -- -- 13.661.808.429

Entitas Anak 1.922.722.817 714.987.841 8.768.393 -- 2.646.479.051Jumlah Aset Pajak Tangguhan 17.243.741.777 (944.222.690) 8.768.393 -- 16.308.287.480

Liabilitas Pajak Tangguhan -- -- -- (6.653.250.000) (6.653.250.000)

Page 135: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

133

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 27 paraf:

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan beban pajak konsolidasian adalah sebagai berikut:

2013 2012 Rp Rp

Laba Sebelum Pajak MenurutLaporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 71.761.148.171 77.021.581.469

Dikurangi : Rugi Sebelum Pajak Entitas Anak (22.203.646.514) (11.445.325.736)Laba Sebelum Pajak - Perusahaan 93.964.794.685 88.466.907.205

Tarif Pajak Berlaku 25% 23.491.198.671 22.116.726.801 Sumbangan dan Jamuan 264.234.840 201.416.671 Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final (1.102.617.673) (626.248.481)Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 2.560.958.501 492.318.472 Pendapatan Bunga yang telah Dikenakan Pajak

yang Bersifat Final (2.162.431.584) (145.445.481)Koreksi dan Pemulihan Pajak Tangguhan (2.651.594.334) 3.738.198.799 Beban Tangguhan 3.080.014.918 --

Jumlah Beban Pajak Perusahaan 23.479.763.339 25.776.966.781

Manfaat Pajak Tangguhan - Entitas Anak (1.911.102.072) (714.987.841)

Jumlah Beban Pajak Konsolidasian - Neto 21.568.661.267 25.061.978.940

c. Pajak Tangguhan

2012 Dibebankan Liabilitas 2013(Dikreditkan) Pajak Tangguhanpada Laporan dari Entitas

Laba Rugi Anak yangKomprehensif DiakuisisiKonsolidasian

Aset Pajak Tangguhan Rp Rp Rp RpPerusahaan

Beban Imbalan Kerja 15.357.528.163 3.959.779.420 -- 19.317.307.583 Penyusutan (2.651.594.162) (3.297.790.498) -- (5.949.384.660)Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 955.874.428 100.222.739 1.056.097.167

13.661.808.429 762.211.661 -- 14.424.020.090

Entitas Anak 2.646.479.051 1.911.102.072 -- 4.557.581.123 Jumlah Aset Pajak Tangguhan 16.308.287.480 2.673.313.733 -- 18.981.601.213Entitas AnakLiabilitas Pajak Tangguhan (6.653.250.000) -- (5.329.854.371) (11.983.104.371)

2011 Dibebankan Koreksi Liabilitas Pajak 2012(Dikreditkan) Pajak Tangguhanpada Laporan Tangguhan dari Entitas

Laba Rugi Anak yangKomprehensif DiakuisisiKonsolidasian

Aset Pajak Tangguhan Rp Rp Rp Rp Rp Perusahaan

Beban Imbalan Kerja 14.439.372.857 918.155.306 -- -- 15.357.528.163Penyusutan 90.561.231 (2.742.155.393) -- -- (2.651.594.162)Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 791.084.872 164.789.556 -- -- 955.874.428

15.321.018.960 (1.659.210.531) -- -- 13.661.808.429

Entitas Anak 1.922.722.817 714.987.841 8.768.393 -- 2.646.479.051Jumlah Aset Pajak Tangguhan 17.243.741.777 (944.222.690) 8.768.393 -- 16.308.287.480

Liabilitas Pajak Tangguhan -- -- -- (6.653.250.000) (6.653.250.000)

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 28 paraf:

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui laba kena pajak di masa mendatang.

8. Beban Dibayar di Muka

2013 2012Rp Rp

Sewa 17.127.815.179 15.832.827.707Asuransi 2.365.595.628 566.885.569 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 3.756.822.829 1.138.290.572

Jumlah 23.250.233.636 17.538.003.848

Beban sewa dibayar di muka terutama merupakan sewa atas tanah dan bangunan rumah sakit Siloam Cikarang kepada PT Graha Pilar Sejahtera dan sewa rumah sakit Siloam Cinere kepada PT Anadi Sarana Tatahusada (lihat Catatan 33.a).

9. Uang Muka

2013 2012Rp Rp

Pembelian Aset Tetap 29.319.002.322 141.743.826.536 Konstruksi 18.852.487.557 9.439.593.907 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 12.410.384.073 1.571.961.111 Jumlah 60.581.873.952 152.755.381.554

Uang muka pembelian aset tetap terutama terdiri atas uang muka pembelian peralatan medis untuk Rumah Sakit Siloams Lippo Village. Uang muka konstruksi merupakan uang muka sehubungan dengan renovasi properti rumah sakit.

10. Transaksi dengan Pihak Berelasi

Grup dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan rincian sebagai berikut:

2013 2012 2013 2012Rp Rp % %

Kas dan Setara KasPT Bank Nationalnobu Tbk 223.200.570.371 6.091.992.087 8,58 0,38

Piutang UsahaKaryawan -- 1.253.220.859 -- 0,08 Non-Karyawan 2.432.208.891 1.917.799.594 0,09 0,12

Jumlah 2.432.208.891 3.171.020.453 0,09 0,20 Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 515.189.971 662.399.000 0,02 0,04 Jumlah 515.189.971 662.399.000 0,02 0,04

Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas

Beban AkrualPT Lippo Karawaci Tbk 10.888.996.419 -- 1,13 --

--

Page 136: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

134

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 29 paraf:

2013 2012 2013 2012Rp Rp % %

-- --Utang Pihak Berelasi Non-UsahaPT Lippo Karawaci Tbk 387.074.492.750 796.448.380.152 40,25 59,37 PT PKPPT Primakreasi Propertindo -- 1.588.998.000 -- 0,12 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) -- 749.246.407 -- 0,06

Jumlah 387.074.492.750 798.786.624.559 40,25 59,55

Persentase terhadap Jumlah Liabilitas

2013 2012 2013 2012Rp Rp % %

Imbalan Kerja Manajemen Kunci -Imbalan Kerja Jangka Pendek

Direksi 13.366.345.279 11.272.616.841 2,29 3,06 Komisaris -- -- -- --

13.366.345.279 11.272.616.841 2,29 3,06

Persentase terhadap Jumlah Beban Usaha

Beban SewaPT Lippo Karawaci Tbk 10.888.996.419 -- 1,87 --

Pinjaman dari PT Lippo Karawaci Tbk (LK) berasal dari pinjaman tanpa bunga. Pinjaman tersebut timbul sehubungan dengan pendanaan untuk kegiatan ekspansi dan akuisisi entitas anak. Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan LK. Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir segera setelah Perusahaan melakukan pembayaran dan pinjaman ini tidak dikenakan bunga apabila dilunasi selambat-lambatnya pada 31 Desember 2013. Seluruh saldo transaksi dengan pihak berelasi merupakan transaksi dalam mata uang Rupiah. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi PT Bank Nationalnobu Tbk Di bawah pengendalian bersama Simpanan giro PT Lippo Karawaci Tbk Entitas induk terakhir Pinjaman tanpa bunga dan jatuh tempo,

imbalan kerja manajemen kunci, beban sewa dan beban akrual.

PT Primakreasi Propertindo Anggota kelompok usaha yang sama Pinjaman tanpa bunga dan jatuh tempo Karyawan Karyawan Piutang usaha, Pinjaman tanpa bunga dan

jatuh tempo Non-Karyawan Anggota kelompok usaha yang sama Piutang usaha Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

11. Aset Nonkeuangan Tidak Lancar Lainnya

2013 2012Rp Rp

Beban Tangguhan 20.893.340.447 31.340.010.671Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 1.943.326.201 1.970.105.426Jumlah 22.836.666.648 33.310.116.097

Beban tangguhan merupakan biaya pelatihan dan biaya pengembangan staf profesional untuk persiapan rencana operasional rumah sakit yang akan didirikan.

Page 137: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

135

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 29 paraf:

2013 2012 2013 2012Rp Rp % %

-- --Utang Pihak Berelasi Non-UsahaPT Lippo Karawaci Tbk 387.074.492.750 796.448.380.152 40,25 59,37 PT PKPPT Primakreasi Propertindo -- 1.588.998.000 -- 0,12 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) -- 749.246.407 -- 0,06

Jumlah 387.074.492.750 798.786.624.559 40,25 59,55

Persentase terhadap Jumlah Liabilitas

2013 2012 2013 2012Rp Rp % %

Imbalan Kerja Manajemen Kunci -Imbalan Kerja Jangka Pendek

Direksi 13.366.345.279 11.272.616.841 2,29 3,06 Komisaris -- -- -- --

13.366.345.279 11.272.616.841 2,29 3,06

Persentase terhadap Jumlah Beban Usaha

Beban SewaPT Lippo Karawaci Tbk 10.888.996.419 -- 1,87 --

Pinjaman dari PT Lippo Karawaci Tbk (LK) berasal dari pinjaman tanpa bunga. Pinjaman tersebut timbul sehubungan dengan pendanaan untuk kegiatan ekspansi dan akuisisi entitas anak. Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan LK. Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir segera setelah Perusahaan melakukan pembayaran dan pinjaman ini tidak dikenakan bunga apabila dilunasi selambat-lambatnya pada 31 Desember 2013. Seluruh saldo transaksi dengan pihak berelasi merupakan transaksi dalam mata uang Rupiah. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi PT Bank Nationalnobu Tbk Di bawah pengendalian bersama Simpanan giro PT Lippo Karawaci Tbk Entitas induk terakhir Pinjaman tanpa bunga dan jatuh tempo,

imbalan kerja manajemen kunci, beban sewa dan beban akrual.

PT Primakreasi Propertindo Anggota kelompok usaha yang sama Pinjaman tanpa bunga dan jatuh tempo Karyawan Karyawan Piutang usaha, Pinjaman tanpa bunga dan

jatuh tempo Non-Karyawan Anggota kelompok usaha yang sama Piutang usaha Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

11. Aset Nonkeuangan Tidak Lancar Lainnya

2013 2012Rp Rp

Beban Tangguhan 20.893.340.447 31.340.010.671Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 1.943.326.201 1.970.105.426Jumlah 22.836.666.648 33.310.116.097

Beban tangguhan merupakan biaya pelatihan dan biaya pengembangan staf profesional untuk persiapan rencana operasional rumah sakit yang akan didirikan.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 30 paraf:

12. Aset Tetap

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Kepemilikan LangsungTanah 42.179.077.300 1.016.652.000 -- -- 43.195.729.300 Bangunan Prasarana dan Renovasi 127.484.041.038 142.545.184.422 -- 21.689.822.745 291.719.048.205 Perlengkapan dan Peralatan Medis 905.404.656.735 426.415.623.028 7.571.079.015 34.531.389.087 1.358.780.589.835 Peralatan dan Perabotan Kantor 217.750.864.022 125.189.842.986 208.681.380 (31.394.214.442) 311.337.811.186 Kendaraan 11.785.371.719 7.309.031.105 -- -- 19.094.402.824

Jumlah Kepemilikan Langsung 1.304.604.010.814 702.476.333.541 7.779.760.395 24.826.997.390 2.024.127.581.350 Aset dalam Penyelesaian 46.073.901.730 69.263.816.695 54.657.125 (24.826.997.390) 90.456.063.910 Jumlah Perolehan 1.350.677.912.544 771.740.150.236 7.834.417.520 -- 2.114.583.645.260

Akumulasi Penyusutan Kepemilikan LangsungBangunan Prasarana dan Renovasi 28.068.987.209 24.846.968.631 -- -- 52.915.955.840 Perlengkapan dan Peralatan Medis 340.628.942.578 180.511.021.752 4.626.731.359 -- 516.513.232.971 Peralatan dan Perabotan Kantor 110.772.573.177 23.169.398.188 206.583.536 -- 133.735.387.829 Kendaraan 5.914.983.073 3.233.845.040 -- -- 9.148.828.113

Jumlah Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung 485.385.486.037 231.761.233.611 4.833.314.895 -- 712.313.404.753 Nilai Tercatat 865.292.426.507 1.402.270.240.507

2013

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Kepemilikan LangsungTanah 10.309.700.000 31.869.377.300 -- -- 42.179.077.300 Bangunan Prasarana dan Renovasi 122.391.133.811 2.634.820.561 -- 2.458.086.666 127.484.041.038 Perlengkapan dan Peralatan Medis 524.877.127.570 315.079.111.902 1.525.884.081 66.974.301.344 905.404.656.735 Peralatan dan Perabotan Kantor 163.944.813.420 47.379.200.737 -- 6.426.849.865 217.750.864.022 Kendaraan 7.317.397.319 3.878.259.400 -- 589.715.000 11.785.371.719

Jumlah Kepemilikan Langsung 828.840.172.120 400.840.769.900 1.525.884.081 76.448.952.875 1.304.604.010.814 Aset dalam Penyelesaian 68.408.866.147 54.113.988.458 -- (76.448.952.875) 46.073.901.730 Jumlah Perolehan 897.249.038.267 454.954.758.358 1.525.884.081 -- 1.350.677.912.544

Akumulasi Penyusutan Kepemilikan LangsungBangunan Prasarana dan Renovasi 19.744.119.196 8.324.868.013 -- -- 28.068.987.209 Perlengkapan dan Peralatan Medis 235.936.433.368 106.084.119.734 1.391.610.524 -- 340.628.942.578 Peralatan dan Perabotan Kantor 85.144.905.572 25.627.667.605 -- -- 110.772.573.177 Kendaraan 4.167.595.534 1.747.387.539 -- -- 5.914.983.073

Jumlah Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung 344.993.053.670 141.784.042.891 1.391.610.524 -- 485.385.486.037 Nilai Tercatat 552.255.984.597 865.292.426.507

2012

Pada tahun 2013, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi (lihat Catatan 1.c dan 27) dengan biaya perolehan sebesar Rp246.927.708.694 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp29.272.544.334. Pada tahun 2012, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi (lihat Catatan 1.c dan 27) dengan biaya perolehan sebesar Rp48.037.384.860 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp21.476.460.307. Pada 31 Desember 2013, aset dalam penyelesaian sebagian besar adalah bangunan Rumah Sakit Balikpapan dimana penyelesaian pekerjaan telah mencapai 97% sampai tanggal pelaporan dan proyeksi penyelesaian pada Mei 2014. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat hal yang mengakibatkan penyelesaiannya tidak dapat dicapai.

Page 138: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

136

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 31 paraf:

Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

Beban Pokok Penjualan (lihat Catatan 24) 150.007.442.625 88.386.221.967Beban Usaha (lihat Catatan 25) 52.481.246.652 31.921.360.617Jumlah Beban Penyusutan 202.488.689.277 120.307.582.584

Pelepasan aset tetap Grup adalah sebagai berikut: 2013 2012Rp Rp

Biaya Perolehan 7.834.417.520 1.525.884.081 Akumulasi Penyusutan (4.833.314.895) (1.391.610.524)Nilai Tercatat 3.001.102.625 134.273.557 Harga Jual 701.907.125 45.520.996 Rugi Pelepasan Aset Tetap (2.299.195.500) (88.752.561)

Tanah beserta bangunan, sarana perlengkapan, mesin dan peralatan serta alat-alat kesehatan PT Balikpapan Damai Husada, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (lihat Catatan 17).

Tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, peralatan dan perabot kantor dan perlengkapan dan peralatan medis PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17).

Aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya, dengan jumlah nilai pertanggungan secara keseluruhan sebesar Rp1.421.237.772.220 dan Rp593.004.074.559 masing-masing pada 31 Desember 2013 dan 2012 kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami.

Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai atas nilai tercatat aset tetap pada 31 Desember 2013.

13. Goodwill dan Aset Takberwujud

a. Goodwill

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Rp Rp Rp Rp

Biaya PerolehanGoodwill 61.561.559.783 126.372.945.111 -- 187.934.504.894

Akumulasi Penurunan NilaiPenurunan Nilai Goodwill 7.143.144.198 -- -- 7.143.144.198 Nilai Tercatat 54.418.415.585 180.791.360.696

2013

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Rp Rp Rp Rp

Biaya PerolehanGoodwill 113.310.513.753 9.251.046.030 61.000.000.000 61.561.559.783

Akumulasi Penurunan NilaiPenurunan Nilai Goodwill 7.143.144.198 -- -- 7.143.144.198 Nilai Tercatat 106.167.369.555 54.418.415.585

2012

Page 139: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

137

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 31 paraf:

Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

Beban Pokok Penjualan (lihat Catatan 24) 150.007.442.625 88.386.221.967Beban Usaha (lihat Catatan 25) 52.481.246.652 31.921.360.617Jumlah Beban Penyusutan 202.488.689.277 120.307.582.584

Pelepasan aset tetap Grup adalah sebagai berikut: 2013 2012Rp Rp

Biaya Perolehan 7.834.417.520 1.525.884.081 Akumulasi Penyusutan (4.833.314.895) (1.391.610.524)Nilai Tercatat 3.001.102.625 134.273.557 Harga Jual 701.907.125 45.520.996 Rugi Pelepasan Aset Tetap (2.299.195.500) (88.752.561)

Tanah beserta bangunan, sarana perlengkapan, mesin dan peralatan serta alat-alat kesehatan PT Balikpapan Damai Husada, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (lihat Catatan 17).

Tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, peralatan dan perabot kantor dan perlengkapan dan peralatan medis PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17).

Aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya, dengan jumlah nilai pertanggungan secara keseluruhan sebesar Rp1.421.237.772.220 dan Rp593.004.074.559 masing-masing pada 31 Desember 2013 dan 2012 kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami.

Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai atas nilai tercatat aset tetap pada 31 Desember 2013.

13. Goodwill dan Aset Takberwujud

a. Goodwill

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Rp Rp Rp Rp

Biaya PerolehanGoodwill 61.561.559.783 126.372.945.111 -- 187.934.504.894

Akumulasi Penurunan NilaiPenurunan Nilai Goodwill 7.143.144.198 -- -- 7.143.144.198 Nilai Tercatat 54.418.415.585 180.791.360.696

2013

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Rp Rp Rp Rp

Biaya PerolehanGoodwill 113.310.513.753 9.251.046.030 61.000.000.000 61.561.559.783

Akumulasi Penurunan NilaiPenurunan Nilai Goodwill 7.143.144.198 -- -- 7.143.144.198 Nilai Tercatat 106.167.369.555 54.418.415.585

2012

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 32 paraf:

Rincian nilai tercatat Goodwill pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Entitas Pengakuisisi Akuisisi Saham pada TahunPerolehan 2013 2012

Rp Rp

PT Koridor Usaha Maju PT Medika Sarana Traliansia 2013 126.297.825.734 --PT Medika Sarana Traliansia PT Trisaka Raksa Waluya 2010 75.119.377 --PT Pancawarna Semesta PT Diagram Healthcare Indonesia 2012 9.251.046.030 9.251.046.030Perusahaan PT Prawira Tata Semesta 2011 14.146.465.217 14.146.465.217PT Prawira Tata Semesta PT Balikpapan Damai Husada 2011 27.480.578.103 27.480.578.103Perusahaan PT Guchi Kencana Emas 2011 3.540.326.235 3.540.326.235Total 180.791.360.696 54.418.415.585

Nilai Neto

Pada tahun 2012, penurunan goodwill disebabkan PT Metropolis Propertindo Utama (MPU) sebagai penjual membayar kompensasi kepada Perusahaan (sebagai pengakuisisi) karena PT Guchi Kencana Emas dan PT Prawira Tata Semesta tidak mencapai Laba Neto Setelah Pajak (NPAT) sebagaimana diatur dalam perjanjian, yaitu: Berdasarkan Perjanjian tanggal 2 Nopember 2010, antara Perusahaan dan MPU sehubungan akuisisi

PT Prawira Tata Semesta (PTS), MPU menjamin bahwa NPAT dari PT Balikpapan Damai Husada (BDH), entitas anak dari PTS, sebesar Rp17.000.000.000 pada tahun 2011, dan jika NPAT tidak tercapai, MPU akan membayar kompensasi sebesar Rp41.000.000.000 kepada Perusahaan. Kompensasi ini dicatat sebagai pengurang goodwill.

Berdasarkan Perjanjian tanggal 26 Oktober 2010, antara Perusahaan dan MPU sehubungan akuisisi

PT Guchi Kencana Emas (GKE), MPU menjamin bahwa NPAT dari PT Golden First Atlanta (GFA), entitas anak GKE sebesar Rp6.400.000.000 pada tahun 2011, dan jika NPAT tidak tercapai, MPU akan membayar kompensasi sebesar Rp20.000.000.000 kepada Perusahaan. Kompensasi ini dicatat sebagai pengurang goodwill.

b. Perangkat Lunak

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Rp Rp Rp Rp

Biaya PerolehanPerangkat Lunak 10.873.117.240 2.324.785.143 -- 13.197.902.383

Akumulasi AmortisasiAmortisasi Perangkat Lunak 4.130.903.131 1.734.067.369 -- 5.864.970.500

Nilai Tercatat 6.742.214.109 7.332.931.883

2013

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Rp Rp Rp Rp

Biaya PerolehanPerangkat Lunak 7.213.682.354 3.659.434.886 -- 10.873.117.240

Akumulasi AmortisasiAmortisasi Perangkat Lunak 2.720.429.852 1.410.473.279 -- 4.130.903.131

Nilai Tercatat 4.493.252.502 6.742.214.109

2012

Seluruh beban amortisasi perangkat lunak dicatat di beban lain-lain.

Page 140: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

138

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 33 paraf:

14. Utang Usaha – Pihak Ketiga

Akun ini terdiri dari:

2013 2012Rp Rp

RupiahPemasok 100.726.893.405 89.376.057.849 Jasa Dokter 63.239.958.115 66.150.580.103 Jumlah 163.966.851.520 155.526.637.952

Utang kepada pemasok terutama terdiri dari utang Grup kepada distributor atau pabrikan obat dan perlengkapan medis dengan rincian sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

PT Anugerah Pharmindo Lestari 12.414.361.504 10.476.367.072 PT Anugrah Argon Medica 9.944.779.383 6.521.392.283 PT Enseval Putera Megatrading 9.567.873.021 9.147.294.571 PT Parit Padang Global 4.503.104.804 4.779.266.046 PT Mensa Binasukses 3.941.503.435 2.522.823.593 PT Binasan Prima 3.225.528.199 2.324.180.084 PT Dos Ni Roha 3.019.139.278 1.999.068.237 PT Antar Mitra Sembada 2.769.532.788 1.698.644.819 PT Parazelsus Indonesia 2.578.864.741 1.015.094.654 PT Merapi Utama Pharma 2.277.408.754 1.920.076.448 PT Tempo 2.269.869.774 1.611.920.251 PT Tawada Healthcare 1.987.919.169 1.114.899.768 PT Kebayoran Farma 1.975.876.210 1.226.415.628 Lain-lain 40.251.132.345 43.018.614.395

Jumlah 100.726.893.405 89.376.057.849

Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Grup atas perolehan utang ini.

15. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya

Akun ini terdiri dari:

2013 2012Rp Rp

Utang Titipan 7.071.843.664 5.739.595.421 Utang Kontraktor 687.272.391 2.839.661.625 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 1.767.638.855 18.345.647.225 Jumlah 9.526.754.910 26.924.904.271 Utang titipan merupakan penerimaan pembayaran atas tagihan yang belum diterbitkan oleh Grup. Utang kontraktor merupakan utang atas pembangunan gedung rumah sakit dan pengadaan peralatan medis.

Page 141: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

139

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 33 paraf:

14. Utang Usaha – Pihak Ketiga

Akun ini terdiri dari:

2013 2012Rp Rp

RupiahPemasok 100.726.893.405 89.376.057.849 Jasa Dokter 63.239.958.115 66.150.580.103 Jumlah 163.966.851.520 155.526.637.952

Utang kepada pemasok terutama terdiri dari utang Grup kepada distributor atau pabrikan obat dan perlengkapan medis dengan rincian sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

PT Anugerah Pharmindo Lestari 12.414.361.504 10.476.367.072 PT Anugrah Argon Medica 9.944.779.383 6.521.392.283 PT Enseval Putera Megatrading 9.567.873.021 9.147.294.571 PT Parit Padang Global 4.503.104.804 4.779.266.046 PT Mensa Binasukses 3.941.503.435 2.522.823.593 PT Binasan Prima 3.225.528.199 2.324.180.084 PT Dos Ni Roha 3.019.139.278 1.999.068.237 PT Antar Mitra Sembada 2.769.532.788 1.698.644.819 PT Parazelsus Indonesia 2.578.864.741 1.015.094.654 PT Merapi Utama Pharma 2.277.408.754 1.920.076.448 PT Tempo 2.269.869.774 1.611.920.251 PT Tawada Healthcare 1.987.919.169 1.114.899.768 PT Kebayoran Farma 1.975.876.210 1.226.415.628 Lain-lain 40.251.132.345 43.018.614.395

Jumlah 100.726.893.405 89.376.057.849

Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Grup atas perolehan utang ini.

15. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya

Akun ini terdiri dari:

2013 2012Rp Rp

Utang Titipan 7.071.843.664 5.739.595.421 Utang Kontraktor 687.272.391 2.839.661.625 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 1.767.638.855 18.345.647.225 Jumlah 9.526.754.910 26.924.904.271 Utang titipan merupakan penerimaan pembayaran atas tagihan yang belum diterbitkan oleh Grup. Utang kontraktor merupakan utang atas pembangunan gedung rumah sakit dan pengadaan peralatan medis.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 34 paraf:

16. Beban Akrual

Akun ini terdiri dari:

2013 2012Rp Rp

Contract Service 23.847.144.394 10.582.611.507 Beban Pokok Penjualan 12.135.538.175 11.329.841.086 Beban Sewa (lihat Catatan 33.b) 10.988.996.419 --Listrik dan Air 7.371.045.498 4.678.504.462 Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 7.327.354.988 2.209.343.679 Biaya Emisi Saham 1.899.274.884 --Perbaikan dan Pemeliharaan 1.318.248.455 2.218.357.625 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 2.023.007.599 2.490.793.502 Jumlah 66.910.610.412 33.509.451.861

17. Utang Bank

2013 2012Rp Rp

Rupiah - Pihak KetigaUtang Bank Jangka Pendek

PT Bank Central Asia Tbk 4.927.167.196 4.853.583.896 Utang Bank Jangka Panjang

Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur 35.301.525.492 40.035.765.926PT Bank Central Asia Tbk 19.451.588.973 25.935.451.960Sub Jumlah 54.753.114.465 65.971.217.886Dikurangi: Bagian Lancar (11.792.174.233) (11.218.103.419)

Bagian Jangka Panjang 42.960.940.232 54.753.114.467

Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur Berdasarkan perjanjian kredit No. 005/870/9200/KI.59/BPDKP/2008/ tanggal 25 Pebruari 2008, PT Balikpapan Damai Husada (BDH), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi (Non PRK) sebesar maksimum Rp50.000.000.000, dengan suku bunga 11,5% per tahun. Pinjaman ini digunakan untuk tambahan dana Investasi untuk membiayai pembangunan rumah sakit dan melunasi pinjaman sebelumnya yang diperoleh dari PT Bank Mandiri Tbk. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 25 Pebruari 2019. Pinjaman tersebut dijamin dengan: 1 (satu) bidang tanah seluas 12.562 m2 beserta bangunan kesehatan dan rumah sakit seluas 8.024 m2 dengan

Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2069 yang terletak di Jalan MT. Haryono RT 35 Kelurahan Gang Bahagia Balikpapan, terdaftar atas nama PT Balikpapan Damai Husada (lihat Catatan 12).

Sarana pelengkap, mesin dan peralatan dan alat-alat kesehatan dengan nilai taksasi sebesar Rp8.665.020.000 (lihat Catatan 12).

Atas pinjaman ini tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas rasio keuangan tertentu yang harus dipenuhi oleh BDH. Pembayaran pinjaman untuk tahun berjalan sebesar Rp4.734.240.434.

Page 142: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

140

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 35 paraf:

PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 1 April 2003 yang dibuat di hadapan Yandes Effriady, S.H., Notaris di Jambi dan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 0242/JAM/2010 tanggal 3 Pebruari 2010, Perubahan PK No. 54 tanggal 19 Juli 2010 di hadapan Notaris Hasan S.H., Notaris di Jambi, yang terakhir diperbaharui dengan Surat No. 0134/ADD/119/IV/13 tanggal 30 April 2013, PT Golden First Atlanta (GFA), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut:

Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah maksimum sebesar Rp5.000.000.000. Fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp32.419.314.946.

Kedua pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun dan masing-masing akan jatuh tempo pada 5 Pebruari 2014 dan 20 Desember 2016.

Kedua fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan jaminan sebagai berikut:

3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2 berikut bangunan dan segala sesuatu yang telah ada dan akan didirikan masing-masing dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No. 842/Paal Merah, terdaftar atas nama GFA, entitas anak (lihat Catatan 12).

Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor, piutang, persediaan obat dan barang habis pakai, serta mesin dan peralatan medis (lihat Catatan 4, 6 dan 12).

Atas pinjaman ini GFA harus menjaga rasio utang terhadap modal maksimum 5,83 kali. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, GFA telah memenuhi rasio utang yang disyaratkan.

Pembayaran pinjaman untuk tahun berjalan sebesar Rp6.483.862.987.

18. Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik

2013 2012Rp Rp

Biaya Perolehan 51.954.383.673 51.954.383.673Akumulasi Amortisasi (16.444.307.342) (16.444.307.342)Nilai Tercatat 35.510.076.331 35.510.076.331Hasil yang diperoleh 219.921.683.217 219.921.683.217Dikurangi : Laba yang Dikreditkan pada Laporan Laba Rugi

Komprehensif Konsolidasian (5.949.923.669) (5.949.923.669)

Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik - Neto 178.461.683.217 178.461.683.217Dikurangi : Akumulasi Amortisasi (35.757.528.128) (23.827.486.838)Sub Jumlah 142.704.155.089 154.634.196.379Dikurangi : Bagian Lancar (11.897.445.548) (11.897.445.548)Bagian Jangka Panjang 130.806.709.541 142.736.750.831 Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik diamortisasi secara proporsional selama masa sewa 15 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 33.a).

Page 143: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

141

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 35 paraf:

PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 1 April 2003 yang dibuat di hadapan Yandes Effriady, S.H., Notaris di Jambi dan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 0242/JAM/2010 tanggal 3 Pebruari 2010, Perubahan PK No. 54 tanggal 19 Juli 2010 di hadapan Notaris Hasan S.H., Notaris di Jambi, yang terakhir diperbaharui dengan Surat No. 0134/ADD/119/IV/13 tanggal 30 April 2013, PT Golden First Atlanta (GFA), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut:

Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah maksimum sebesar Rp5.000.000.000. Fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp32.419.314.946.

Kedua pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun dan masing-masing akan jatuh tempo pada 5 Pebruari 2014 dan 20 Desember 2016.

Kedua fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan jaminan sebagai berikut:

3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2 berikut bangunan dan segala sesuatu yang telah ada dan akan didirikan masing-masing dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No. 842/Paal Merah, terdaftar atas nama GFA, entitas anak (lihat Catatan 12).

Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor, piutang, persediaan obat dan barang habis pakai, serta mesin dan peralatan medis (lihat Catatan 4, 6 dan 12).

Atas pinjaman ini GFA harus menjaga rasio utang terhadap modal maksimum 5,83 kali. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, GFA telah memenuhi rasio utang yang disyaratkan.

Pembayaran pinjaman untuk tahun berjalan sebesar Rp6.483.862.987.

18. Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik

2013 2012Rp Rp

Biaya Perolehan 51.954.383.673 51.954.383.673Akumulasi Amortisasi (16.444.307.342) (16.444.307.342)Nilai Tercatat 35.510.076.331 35.510.076.331Hasil yang diperoleh 219.921.683.217 219.921.683.217Dikurangi : Laba yang Dikreditkan pada Laporan Laba Rugi

Komprehensif Konsolidasian (5.949.923.669) (5.949.923.669)

Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik - Neto 178.461.683.217 178.461.683.217Dikurangi : Akumulasi Amortisasi (35.757.528.128) (23.827.486.838)Sub Jumlah 142.704.155.089 154.634.196.379Dikurangi : Bagian Lancar (11.897.445.548) (11.897.445.548)Bagian Jangka Panjang 130.806.709.541 142.736.750.831 Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik diamortisasi secara proporsional selama masa sewa 15 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 33.a).

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 36 paraf:

19. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Imbalan Pascakerja – Program Imbalan Pasti Tanpa Pendanaan Grup menunjuk aktuaris independen untuk menentukan liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas imbalan pascakerja Grup pada 31 Desember 2013 dihitung oleh PT Mega Jasa Aktuaria yang laporannya bertanggal 17 Pebruari 2014, pada 31 Desember 2012 dihitung oleh PT Mega Jasa Aktuaria dan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo yang masing-masing laporannya bertanggal 1 Pebruari 2013. Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi atas imbalan pascakerja tersebut telah memadai untuk menutup kewajiban yang dimaksud. Liabilitas imbalan kerja pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 74.954.669.459 83.246.126.314Penyesuaian (725.842.731) --Liabilitas dari Akuisisi Entitas Anak 5.156.240.000 2.897.038.000Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui 47.690.294 (1.159.032.913)Keuntungan (Kerugian) Aktuaria yang Belum Diakui 13.604.149.527 (13.961.501.752)

Jumlah Liabilitas 93.036.906.549 71.022.629.649

Rincian beban imbalan pascakerja diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

Beban Jasa Kini 15.983.695.631 14.869.160.461Beban Bunga 5.179.089.320 3.813.313.358Pengakuan Biaya Jasa Lalu - Non-Vested 1.206.723.188 1.206.723.565Keuntungan Aktuaria yang Diakui (2.112.730.224) (1.625.752.108)Jumlah Beban Imbalan Pascakerja 20.256.777.915 18.263.445.276

Rekonsiliasi perubahan pada liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

Liabilitas Awal Tahun 71.022.629.649 61.948.967.622Pembayaran Imbalan (2.204.595.005) (12.843.138.426)Liabilitas dari Akuisisi Entitas Anak 5.156.240.000 2.897.038.000Penyesuaian (1.194.146.010) 756.317.177Beban Manfaat Karyawan yang Diakui di Tahun Berjalan 20.256.777.915 18.263.445.276Liabilitas Akhir Tahun 93.036.906.549 71.022.629.649

Page 144: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

142

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 37 paraf:

Rekonsiliasi perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Awal Tahun 83.246.126.314 59.753.238.222Beban Bunga 5.179.089.320 4.569.630.535Beban Jasa Kini 15.983.695.631 14.869.160.461Pembayaran Imbalan Tahun Berjalan (2.204.595.005) (12.843.138.426)Penyesuaian Nilai Kini atas Tahun Lalu 3.072.028.957 --Kerugian Aktuarial yang Belum Diakui (30.321.675.758) 16.897.235.522Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Akhir Tahun 74.954.669.459 83.246.126.314

Jumlah periode saat ini dan empat tahun sebelumnya dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program dan defisit pada program adalah sebagai berikut:

2013 2012 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 74.954.669.459 83.246.126.314 59.753.238.222 43.855.091.116 39.705.112.010Nilai Wajar Aset Program -- -- -- -- --Defisit Program 74.954.669.459 83.246.126.314 59.753.238.222 43.855.091.116 39.705.112.010

Nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini yang terkait dan biaya jasa lalu di atas dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:

2013 2012Tingkat Diskonto : 8% 8%Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji : 8% 8%Tingkat Mortalita : Indonesia – II Indonesia – IITingkat Cacat Tetap : 10% x TMI – II 10% x TMI – IITingkat Pengunduran Diri : 1% untuk umur 18 – 44, 1% untuk umur 18 – 44,

0% untuk umur 45 – 54 0% untuk umur 45 – 54

20. Modal Saham

Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Jumlah Persentase JumlahLembar Saham Kepemilikan

(%) RpPT Megapratama Karya Persada 699.000.000 60,46 69.900.000.000PT Kalimaya Pundi Bumi 100.000.000 8,65 10.000.000.000PT Safira Prima Utama 100.000.000 8,65 10.000.000.000PT Gloria Mulia 50.000.000 4,32 5.000.000.000PT Nilam Biru Bersinar 44.100.000 3,81 4.410.000.000PT Maharama Sakti 1.000.000 0,09 100.000.000Publik (Masing-masing Kurang dari 5%) 162.000.000 14,01 16.200.000.000Jumlah 1.156.100.000 100,00 115.610.000.000

Pemegang Saham2013

Page 145: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

143

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 37 paraf:

Rekonsiliasi perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Awal Tahun 83.246.126.314 59.753.238.222Beban Bunga 5.179.089.320 4.569.630.535Beban Jasa Kini 15.983.695.631 14.869.160.461Pembayaran Imbalan Tahun Berjalan (2.204.595.005) (12.843.138.426)Penyesuaian Nilai Kini atas Tahun Lalu 3.072.028.957 --Kerugian Aktuarial yang Belum Diakui (30.321.675.758) 16.897.235.522Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Akhir Tahun 74.954.669.459 83.246.126.314

Jumlah periode saat ini dan empat tahun sebelumnya dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program dan defisit pada program adalah sebagai berikut:

2013 2012 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 74.954.669.459 83.246.126.314 59.753.238.222 43.855.091.116 39.705.112.010Nilai Wajar Aset Program -- -- -- -- --Defisit Program 74.954.669.459 83.246.126.314 59.753.238.222 43.855.091.116 39.705.112.010

Nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini yang terkait dan biaya jasa lalu di atas dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:

2013 2012Tingkat Diskonto : 8% 8%Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji : 8% 8%Tingkat Mortalita : Indonesia – II Indonesia – IITingkat Cacat Tetap : 10% x TMI – II 10% x TMI – IITingkat Pengunduran Diri : 1% untuk umur 18 – 44, 1% untuk umur 18 – 44,

0% untuk umur 45 – 54 0% untuk umur 45 – 54

20. Modal Saham

Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Jumlah Persentase JumlahLembar Saham Kepemilikan

(%) RpPT Megapratama Karya Persada 699.000.000 60,46 69.900.000.000PT Kalimaya Pundi Bumi 100.000.000 8,65 10.000.000.000PT Safira Prima Utama 100.000.000 8,65 10.000.000.000PT Gloria Mulia 50.000.000 4,32 5.000.000.000PT Nilam Biru Bersinar 44.100.000 3,81 4.410.000.000PT Maharama Sakti 1.000.000 0,09 100.000.000Publik (Masing-masing Kurang dari 5%) 162.000.000 14,01 16.200.000.000Jumlah 1.156.100.000 100,00 115.610.000.000

Pemegang Saham2013

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 38 paraf:

Jumlah Persentase JumlahLembar Saham Kepemilikan

(%) RpPT Megapratama Karya Persada 699.000.000 69,90 69.900.000.000PT Kalimaya Pundi Bumi 100.000.000 10,00 10.000.000.000PT Safira Prima Utama 100.000.000 10,00 10.000.000.000PT Gloria Mulia 50.000.000 5,00 5.000.000.000PT Nilam Biru Bersinar 50.000.000 5,00 5.000.000.000PT Maharama Sakti 1.000.000 0,10 100.000.000Jumlah 1.000.000.000 100,00 100.000.000.000

2012Pemegang Saham

Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013 2012Lembar Lembar

Jumlah Saham Beredar - Awal 1.000.000.000 1.000.000.000Ditambah : Penawaran Umum Saham Perdana 156.100.000 --Jumlah Saham Beredar - Akhir 1.156.100.000 1.000.000.000

Saham Beredar

21. Tambahan Modal Disetor - Neto Rincian tambahan modal disetor - neto pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

Agio Saham - Neto 1.312.722.950.000 --Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto (11.329.652.726) (11.329.652.726)Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak (11.728.781.953) (11.728.781.953)Jumlah 1.289.664.515.321 (23.058.434.679)

Agio Saham – Neto Rincian agio saham - neto pada 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

RpPenawaran Umum Perdana Saham

Agio Saham 1.389.290.000.000Biaya Emisi Saham (76.567.050.000)

Jumlah - Neto 1.312.722.950.000

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Nilai Aset Harga Selisih Nilai Bersih Perolehan Transaksi Restrukturisasi

Entitas Sepengendali – NetoRp Rp Rp

Pengalihan Nilai Aset Neto Divisi Rumah Sakit PT Lippo Karawaci Tbk 80.547.087.833 85.000.000.000 (4.452.912.167)

Pengalihan Kepemilikan SahamPT Siloam Dinamika Perkasa 243.948.248 249.999.000 6.050.752PT Siloam Tata Prima 243.948.248 249.999.000 6.050.752PT Multiselaras Anugerah (958.167.625) 599.999.000 (1.558.166.625)PT Persada Kencana Mandiri (1.427.431.797) 399.000.000 (1.826.431.797)PT Aritasindo Permaisemesta (3.491.744.641) 12.499.000 (3.504.243.641)

--Jumlah 75.157.640.266 86.511.496.000 (11.329.652.726)

Page 146: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

144

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 39 paraf:

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dihasilkan dari pengalihan aset bersih divisi rumah sakit PT Lippo Karawaci Tbk kepada Perusahaan dan pengalihan kepemilikan saham. Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak Perubahan transaksi ekuitas entitas anak pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

RpPT Aritasindo Permaisemesta 5.398.081.672PT Siloam Graha Utama (18.602.651.139)PT Nusa Medika Perkasa 1.475.787.514Jumlah (11.728.781.953)

Perubahan transaksi ekuitas entitas anak diperoleh dari selisih lebih biaya perolehan atas nilai aset neto.

22. Kepentingan Nonpengendali Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitas masing-masing entitas anak pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

PT Medika Sarana Traliansia 16.180.937.045 --PT Pancawarna Semesta 6.617.762.815 7.543.924.595PT Siloam Graha Utama 5.257.158.503 (472.250.406)PT Kusuma Primadana 1.573.807.364 3.955.843.441PT Prawira Tata Semesta (246.253.052) (572.514.804)PT Guchi Kencana Emas (2.088.100.598) 690.026.854Lainnya 313.416.751 316.087.531Jumlah 27.608.728.827 11.461.117.212

23. Pendapatan

Rincian pendapatan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

Rawat InapObat dan Perlengkapan Medis 584.672.264.173 402.551.213.913Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli 557.491.595.635 400.301.613.801Kamar Rawat Inap 199.932.759.295 136.165.709.933Fasilitas Rumah Sakit 72.130.669.241 45.968.214.995Pendapatan Administrasi 60.925.550.284 43.219.865.135Kamar Operasi 38.176.762.084 25.831.931.415Kamar Bersalin 860.233.118 1.603.312.271Lain-lain 26.743.171.507 21.304.483.008Sub Jumlah 1.540.933.005.337 1.076.946.344.471

Page 147: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

145

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 39 paraf:

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dihasilkan dari pengalihan aset bersih divisi rumah sakit PT Lippo Karawaci Tbk kepada Perusahaan dan pengalihan kepemilikan saham. Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak Perubahan transaksi ekuitas entitas anak pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

RpPT Aritasindo Permaisemesta 5.398.081.672PT Siloam Graha Utama (18.602.651.139)PT Nusa Medika Perkasa 1.475.787.514Jumlah (11.728.781.953)

Perubahan transaksi ekuitas entitas anak diperoleh dari selisih lebih biaya perolehan atas nilai aset neto.

22. Kepentingan Nonpengendali Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitas masing-masing entitas anak pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

PT Medika Sarana Traliansia 16.180.937.045 --PT Pancawarna Semesta 6.617.762.815 7.543.924.595PT Siloam Graha Utama 5.257.158.503 (472.250.406)PT Kusuma Primadana 1.573.807.364 3.955.843.441PT Prawira Tata Semesta (246.253.052) (572.514.804)PT Guchi Kencana Emas (2.088.100.598) 690.026.854Lainnya 313.416.751 316.087.531Jumlah 27.608.728.827 11.461.117.212

23. Pendapatan

Rincian pendapatan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

Rawat InapObat dan Perlengkapan Medis 584.672.264.173 402.551.213.913Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli 557.491.595.635 400.301.613.801Kamar Rawat Inap 199.932.759.295 136.165.709.933Fasilitas Rumah Sakit 72.130.669.241 45.968.214.995Pendapatan Administrasi 60.925.550.284 43.219.865.135Kamar Operasi 38.176.762.084 25.831.931.415Kamar Bersalin 860.233.118 1.603.312.271Lain-lain 26.743.171.507 21.304.483.008Sub Jumlah 1.540.933.005.337 1.076.946.344.471

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 40 paraf:

2013 2012Rp Rp

Rawat JalanJasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli 590.120.761.629 439.214.832.259Obat dan Perlengkapan Medis 298.529.196.482 220.624.606.988Pendapatan Registrasi 29.682.969.743 22.481.988.088Fasilitas Rumah Sakit 21.596.402.810 14.837.292.741Lain-lain 22.737.656.915 13.977.457.616Sub Jumlah 962.666.987.579 711.136.177.692

Jumlah 2.503.599.992.916 1.788.082.522.163 Tidak terdapat pelanggan dengan nilai pendapatan di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing tahun.

24. Beban Pokok Pendapatan

Rincian beban pokok pendapatan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

Rawat InapJasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 510.684.826.365 395.954.128.978Obat dan Perlengkapan Medis 371.705.835.179 280.972.888.278Penyusutan (lihat Catatan 12) 96.631.001.394 57.286.209.082Perlengkapan Klinik 51.242.139.072 36.973.906.620Makanan dan Minuman 44.936.462.301 26.302.409.797Biaya Rujukan 26.250.164.720 12.843.250.230Perbaikan dan Pemeliharaan 5.156.945.349 5.648.447.777Lain-lain 37.938.101.202 17.330.327.887Sub Jumlah 1.144.545.475.582 833.311.568.649

Rawat JalanJasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 337.183.777.951 272.787.817.492Obat dan Perlengkapan Medis 249.571.199.360 159.228.912.194Penyusutan (lihat Catatan 12) 53.376.441.231 31.100.012.885Perlengkapan Klinik 23.940.358.038 27.254.684.779Biaya Rujukan 9.566.483.079 6.242.220.706Perbaikan dan Pemeliharaan 3.644.388.444 3.353.644.758Lain-lain 23.073.928.027 9.989.144.433Sub Jumlah 700.356.576.130 509.956.437.246

Jumlah 1.844.902.051.712 1.343.268.005.895 Tidak terdapat pembelian di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing tahun.

Page 148: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

146

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 41 paraf:

25. Beban Usaha

Rincian beban usaha untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

Beban PenjualanPemasaran dan Iklan 15.983.562.023 8.812.286.603Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 9.638.746.077 7.108.994.477Lain-lain 127.439.812 48.539.941

Sub Jumlah 25.749.747.912 15.969.821.021

Beban Umum dan AdministrasiGaji dan Kesejahteraan Karyawan 201.730.617.015 131.457.762.955Listrik dan Air 74.758.410.316 49.006.311.516Biaya Kantor Lainnya 73.865.373.858 42.248.493.173Penyusutan (lihat Catatan 12) 52.481.246.652 31.921.360.617Sewa 40.894.709.044 30.251.843.966Transportasi dan Akomodasi 22.298.948.303 8.599.266.502Perbaikan dan Perawatan 21.899.667.766 18.126.965.395Perlengkapan Kantor 14.556.797.515 8.618.408.639Komunikasi 9.141.523.205 7.225.269.261Jasa Konsultan 8.249.126.477 5.916.101.415Pelatihan dan Pengembangan 7.654.720.888 5.407.340.840Legal dan Perizinan 6.568.907.839 2.109.718.427Asuransi 4.526.565.212 4.032.282.179Lain-lain 18.388.603.154 6.972.073.131

Sub Jumlah 557.015.217.244 351.893.198.016Jumlah 582.764.965.156 367.863.019.037

26. Penghasilan (Beban) Keuangan - Neto

Rincian penghasilan (beban) keuangan - neto untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 2012

Rp RpPenghasilan Bunga 12.021.433.715 3.578.943.329Beban Keuangan

Administrasi Bank (12.024.672.609) (9.438.966.580)Bunga Pinjaman (6.920.410.262) (8.586.532.716)

Sub Jumlah (18.945.082.871) (18.025.499.296)Jumlah (6.923.649.156) (14.446.555.967)

Biaya administrasi bank merupakan beban administrasi atas penggunaan mesin electronic data capture (EDC) dan pemanfaatan jasa bank.

Page 149: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

147

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 41 paraf:

25. Beban Usaha

Rincian beban usaha untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013 2012Rp Rp

Beban PenjualanPemasaran dan Iklan 15.983.562.023 8.812.286.603Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 9.638.746.077 7.108.994.477Lain-lain 127.439.812 48.539.941

Sub Jumlah 25.749.747.912 15.969.821.021

Beban Umum dan AdministrasiGaji dan Kesejahteraan Karyawan 201.730.617.015 131.457.762.955Listrik dan Air 74.758.410.316 49.006.311.516Biaya Kantor Lainnya 73.865.373.858 42.248.493.173Penyusutan (lihat Catatan 12) 52.481.246.652 31.921.360.617Sewa 40.894.709.044 30.251.843.966Transportasi dan Akomodasi 22.298.948.303 8.599.266.502Perbaikan dan Perawatan 21.899.667.766 18.126.965.395Perlengkapan Kantor 14.556.797.515 8.618.408.639Komunikasi 9.141.523.205 7.225.269.261Jasa Konsultan 8.249.126.477 5.916.101.415Pelatihan dan Pengembangan 7.654.720.888 5.407.340.840Legal dan Perizinan 6.568.907.839 2.109.718.427Asuransi 4.526.565.212 4.032.282.179Lain-lain 18.388.603.154 6.972.073.131

Sub Jumlah 557.015.217.244 351.893.198.016Jumlah 582.764.965.156 367.863.019.037

26. Penghasilan (Beban) Keuangan - Neto

Rincian penghasilan (beban) keuangan - neto untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 2012

Rp RpPenghasilan Bunga 12.021.433.715 3.578.943.329Beban Keuangan

Administrasi Bank (12.024.672.609) (9.438.966.580)Bunga Pinjaman (6.920.410.262) (8.586.532.716)

Sub Jumlah (18.945.082.871) (18.025.499.296)Jumlah (6.923.649.156) (14.446.555.967)

Biaya administrasi bank merupakan beban administrasi atas penggunaan mesin electronic data capture (EDC) dan pemanfaatan jasa bank.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 42 paraf:

27. Kombinasi Bisnis

Akuisisi PT Medika Sarana Traliansia (MST) Pada 13 Desember 2013, PT Koridor Usaha Maju mengakuisisi 80% saham MST dari pihak ketiga, dalam rangka perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup. Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah:

Nlai Buku Nilai WajarAset neto yang diperoleh Rp RpKas dan Setara Kas 27.436.090.446 27.436.090.446Piutang Usaha 10.435.964.113 10.435.964.113Aset Keuangan Lancar Lainnya 244.157.342 244.157.342Persediaan 5.242.737.740 5.242.737.740Pajak Dibayar di Muka 9.666.551.053 9.666.551.053Beban Dibayar di Muka 1.799.222.306 1.799.222.306Piutang Phak Berelasi Non-usaha 52.914.861.030 52.914.861.030Aset Tetap 148.521.465.206 167.319.345.979Aset Takberwujud Lainnya 77.008.822 77.008.822Utang Usaha - Pihak Ketiga (682.034.266) (682.034.266)Beban Akrual (2.612.701.121) (2.612.701.121)Utang Pajak (104.609.273) (104.609.273)Liabilitas Pajak Tangguhan (630.384.178) (5.329.854.371)Liabilitas Jangka Pendek Lainnya (8.220.363.189) (8.220.363.189)Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang (137.832.101.689) (137.832.101.689)Pendapatan Ditangguhkan (189.687.581) (189.687.581)Utang Pihak Berelasi Non-usaha (40.620.704.669) (40.620.704.669)Utang Jangka Panjang (416.164.840) (416.164.840)Jumlah Aset Neto 65.029.307.252 79.127.717.832Porsi Kepemilikan yang Diperoleh 80%Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto 63.302.174.266Goodwill 126.297.825.734Total Nilai Pengalihan 189.600.000.000

Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp126.297.825.734 (lihat Catatan 13) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup. Kepentingan nonpengendali diukur berdasarkan persentase kepemilikan pihak nonpengendali dengan nilai wajar aset neto MST. Saldo kepentingan nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp15.825.543.566. Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan MST terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup. Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan MST sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp10.345.841.011 dan Rp1.776.966.356. Pendapatan usaha dan laba periode berjalan dari MST untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, seolah-olah MST telah dikonsolidasi sejak 1 Januari 2013 adalah sebesar Rp110.929.201.050 dan Rp19.093.869.714.

Page 150: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

148

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 43 paraf:

Akuisisi PT Diagram Healthcare Indonesia (DHI) Pada 31 Maret 2012, PT Pancawarna Semesta mengakuisisi 80% saham DHI dari pihak ketiga, dalam rangka perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup. Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah:

Nlai Buku Nilai Wajar

Aset neto yang diperoleh Rp RpKas dan Setara Kas 5.951.879.958 5.951.879.958Piutang Usaha 1.718.362.121 1.718.362.121Aset Keuangan Lancar Lainnya 3.402.984.235 3.402.984.235Persediaan 3.016.325.388 3.016.325.388Beban Dibayar di Muka 6.988.810.376 6.988.810.376Aset Non-Keuangan tidak Lancar Lainnya 1.693.511.777 1.693.511.777Aset Tetap 25.969.943.963 52.582.943.963Utang Usaha - Pihak Ketiga (1.362.329.594) (1.362.329.594)Beban Akrual (812.059.303) (812.059.303)Utang Pajak (66.187.108) (66.187.108)Liabilitas Pajak Tangguhan (1.663.312.501) (8.316.562.501)Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang (2.897.038.000) (2.897.038.000)Liabilitas Keuangan Tidak Lancar lainnya (24.448.849) (24.448.849)Jumlah Aset Neto 41.916.442.463 61.876.192.463

Porsi Kepemilikan yang Diperoleh 80%Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto 49.500.953.970Goodwill 9.251.046.030Total Nilai Pengalihan 58.752.000.000 Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp9.251.046.030 (lihat Catatan 13) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup. Kepentingan nonpengendali diukur berdasarkan persentase kepemilikan pihak nonpengendali dengan nilai wajar aset neto DHI. Saldo nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp14.038.550.993. Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan DHI terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup. Jumlah pendapatan usaha dan rugi sebelum pajak penghasilan DHI sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp26.076.661.740 dan Rp5.860.131.989. Pendapatan usaha dan rugi periode berjalan dari DHI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, seolah-olah DHI telah dikonsolidasi sejak 1 Januari 2012 adalah sebesar Rp34.134.147.413 dan Rp6.487.148.864.

Page 151: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

149

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 43 paraf:

Akuisisi PT Diagram Healthcare Indonesia (DHI) Pada 31 Maret 2012, PT Pancawarna Semesta mengakuisisi 80% saham DHI dari pihak ketiga, dalam rangka perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup. Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah:

Nlai Buku Nilai Wajar

Aset neto yang diperoleh Rp RpKas dan Setara Kas 5.951.879.958 5.951.879.958Piutang Usaha 1.718.362.121 1.718.362.121Aset Keuangan Lancar Lainnya 3.402.984.235 3.402.984.235Persediaan 3.016.325.388 3.016.325.388Beban Dibayar di Muka 6.988.810.376 6.988.810.376Aset Non-Keuangan tidak Lancar Lainnya 1.693.511.777 1.693.511.777Aset Tetap 25.969.943.963 52.582.943.963Utang Usaha - Pihak Ketiga (1.362.329.594) (1.362.329.594)Beban Akrual (812.059.303) (812.059.303)Utang Pajak (66.187.108) (66.187.108)Liabilitas Pajak Tangguhan (1.663.312.501) (8.316.562.501)Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang (2.897.038.000) (2.897.038.000)Liabilitas Keuangan Tidak Lancar lainnya (24.448.849) (24.448.849)Jumlah Aset Neto 41.916.442.463 61.876.192.463

Porsi Kepemilikan yang Diperoleh 80%Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto 49.500.953.970Goodwill 9.251.046.030Total Nilai Pengalihan 58.752.000.000 Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp9.251.046.030 (lihat Catatan 13) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup. Kepentingan nonpengendali diukur berdasarkan persentase kepemilikan pihak nonpengendali dengan nilai wajar aset neto DHI. Saldo nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp14.038.550.993. Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan DHI terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup. Jumlah pendapatan usaha dan rugi sebelum pajak penghasilan DHI sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp26.076.661.740 dan Rp5.860.131.989. Pendapatan usaha dan rugi periode berjalan dari DHI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, seolah-olah DHI telah dikonsolidasi sejak 1 Januari 2012 adalah sebesar Rp34.134.147.413 dan Rp6.487.148.864.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 44 paraf:

28. Laba per Saham Dasar

Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: 2013 2012

Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Rupiah) 49.870.418.855 50.461.221.662

Jumlah Lembar Saham Beredar Awal Tahun 1.000.000.000 1.000.000.000 Ditambah:Penerbitan Saham Baru melalui Penawaran Umum Saham Perdana 156.100.000 -- Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa (Lembar) 1.047.043.836 1.000.000.000Laba per Saham Dasar (Rupiah) 47,63 50,46

29. Aset Moneter dalam Mata Uang Asing

Ekuivalen Ekuivalen USD SGD EURO AUD Rupiah USD SGD EURO AUD Rupiah

AsetKas dan Setara Kas 404.440 8.149.758 116.705 161.769 87.118.088.239 29.106 11.815.077 11.623 -- 93.851.223.089

2013Mata Uang Asing

2012Mata Uang Asing

30. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan

Risiko keuangan utama yang dihadapi Grup adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko likuiditas. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia. (i) Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko dimana Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, pasien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang non usaha. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Grup mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan serta penerimaan jaminan dari pasien dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih. Tabel berikut menganalisis kualitas aset keuangan berdasarkan jatuh tempo:

Belum Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Lebih dari 1 Tahun JumlahRp Rp Rp Rp

Kas dan Setara Kas 515.437.837.445 -- -- 515.437.837.445Piutang Usaha 118.448.967.164 145.688.002.043 15.399.739.411 279.536.708.618Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 515.189.971 -- -- 515.189.971Aset Keuangan Lancar Lainnya 3.143.279.756 -- -- 3.143.279.756

Jumlah 637.545.274.336 145.688.002.043 15.399.739.411 798.633.015.790

2013Jatuh Tempo

Belum Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Lebih dari 1 Tahun JumlahRp Rp Rp Rp

Kas dan Setara Kas 168.707.958.679 -- -- 168.707.958.679Piutang Usaha 68.794.566.719 114.153.507.973 10.286.077.597 193.234.152.289Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 662.399.000 -- -- 662.399.000Aset Keuangan Lancar Lainnya 8.072.306.481 -- -- 8.072.306.481

Jumlah 246.237.230.879 114.153.507.973 10.286.077.597 370.676.816.449

2012Jatuh Tempo

Page 152: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

150

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 45 paraf:

Tidak terdapat jaminan dari pelanggan atas piutang yang telah jatuh tempo. Grup telah mencatat penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha yang telah jatuh tempo (lihat Catatan 4).

(ii) Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terdiri dari kas dan setara kas (lihat Catatan 29). Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Singapura sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak tahun berjalan sebesar Rp7.846.587.002 (2012: Rp9.342.181.384). Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak tahun berjalan sebesar Rp493.131.592 dan (2012: Rp28.145.502). Pelemahan nilai tukar terhadap mata uang asing lainnya tidak berdampak material terhadap laba sebelum pajak. Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap semua mata uang asing dengan pola yang sama, tetapi tidak selalu benar-benar terjadi pada kenyataannya.

(iii) Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak memiliki risiko suku bunga terutama karena tidak memiliki pinjaman dengan suku bunga mengambang.

(iv) Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Grup menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Grup untuk operasi normal Grup dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan jatuh tempo:

Tidak MemilikiKurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Jatuh Tempo Jumlah

Rp Rp Rp Rp RpDiukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi

Utang Usaha - Pihak Ketiga 163.966.851.520 -- -- -- 163.966.851.520Beban Akrual 66.910.610.412 -- -- -- 66.910.610.412Utang Bank 16.719.341.429 42.210.302.599 750.637.633 -- 59.680.281.661Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 9.526.754.910 -- -- -- 9.526.754.910Utang Pihak Berelasi Non-Usaha -- -- -- 387.074.492.750 387.074.492.750

Jumlah 257.123.558.271 42.210.302.599 750.637.633 387.074.492.750 687.158.991.253

Akan Jatuh Tempo dalam2013

Tidak MemilikiKurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Jatuh Tempo Jumlah

Rp Rp Rp Rp RpDiukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi

Utang Usaha - pihak ketiga 155.526.637.952 -- -- -- 155.526.637.952Beban Akrual 33.509.451.861 -- -- -- 33.509.451.861Utang Bank 16.071.687.315 44.868.601.987 9.884.512.480 -- 70.824.801.782Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 26.924.904.271 -- -- -- 26.924.904.271Utang Pihak Berelasi Non-Usaha -- -- 798.786.624.559 798.786.624.559

Jumlah 232.032.681.399 44.868.601.987 9.884.512.480 798.786.624.559 1.085.572.420.425

2012Akan Jatuh Tempo dalam

Page 153: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

151

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 45 paraf:

Tidak terdapat jaminan dari pelanggan atas piutang yang telah jatuh tempo. Grup telah mencatat penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha yang telah jatuh tempo (lihat Catatan 4).

(ii) Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terdiri dari kas dan setara kas (lihat Catatan 29). Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Singapura sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak tahun berjalan sebesar Rp7.846.587.002 (2012: Rp9.342.181.384). Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak tahun berjalan sebesar Rp493.131.592 dan (2012: Rp28.145.502). Pelemahan nilai tukar terhadap mata uang asing lainnya tidak berdampak material terhadap laba sebelum pajak. Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap semua mata uang asing dengan pola yang sama, tetapi tidak selalu benar-benar terjadi pada kenyataannya.

(iii) Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak memiliki risiko suku bunga terutama karena tidak memiliki pinjaman dengan suku bunga mengambang.

(iv) Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Grup menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Grup untuk operasi normal Grup dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan jatuh tempo:

Tidak MemilikiKurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Jatuh Tempo Jumlah

Rp Rp Rp Rp RpDiukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi

Utang Usaha - Pihak Ketiga 163.966.851.520 -- -- -- 163.966.851.520Beban Akrual 66.910.610.412 -- -- -- 66.910.610.412Utang Bank 16.719.341.429 42.210.302.599 750.637.633 -- 59.680.281.661Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 9.526.754.910 -- -- -- 9.526.754.910Utang Pihak Berelasi Non-Usaha -- -- -- 387.074.492.750 387.074.492.750

Jumlah 257.123.558.271 42.210.302.599 750.637.633 387.074.492.750 687.158.991.253

Akan Jatuh Tempo dalam2013

Tidak MemilikiKurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Jatuh Tempo Jumlah

Rp Rp Rp Rp RpDiukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi

Utang Usaha - pihak ketiga 155.526.637.952 -- -- -- 155.526.637.952Beban Akrual 33.509.451.861 -- -- -- 33.509.451.861Utang Bank 16.071.687.315 44.868.601.987 9.884.512.480 -- 70.824.801.782Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 26.924.904.271 -- -- -- 26.924.904.271Utang Pihak Berelasi Non-Usaha -- -- 798.786.624.559 798.786.624.559

Jumlah 232.032.681.399 44.868.601.987 9.884.512.480 798.786.624.559 1.085.572.420.425

2012Akan Jatuh Tempo dalam

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 46 paraf:

Estimasi Nilai Wajar Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan:

Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai WajarRp Rp Rp Rp

Aset KeuanganPinjaman yang Diberikan dan Piutang

Kas dan Setara Kas 515.437.837.445 515.437.837.445 168.707.958.679 168.707.958.679Piutang Usaha 270.802.239.670 270.802.239.670 187.066.776.874 187.066.776.874Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 515.189.971 515.189.971 662.399.000 662.399.000Aset Keuangan Lancar Lainnya 3.143.279.756 3.143.279.756 8.072.306.481 8.072.306.481Deposito

Jumlah 789.898.546.842 789.898.546.842 364.509.441.034 364.509.441.034

20122013

Liabilitas Keuangan

Diukur dengan Biaya Perolehan DiamortisasiUtang Usaha - Pihak Ketiga 163.966.851.520 163.966.851.520 155.526.637.952 155.526.637.952Beban Akrual 66.910.610.412 66.910.610.412 33.509.451.861 33.509.451.861Utang Bank 59.680.281.661 59.680.281.661 70.824.801.782 70.824.801.782Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 9.526.754.910 9.526.754.910 26.924.904.271 26.924.904.271Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 387.074.492.750 387.074.492.750 798.786.624.559 798.786.624.559

Jumlah 687.158.991.253 687.158.991.253 1.085.572.420.425 1.085.572.420.425 Pada 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan telah mencerminkan nilai wajarnya.

31. Pengelolaan Modal

2013 2012Rp Rp

Liabilitas Neto:Jumlah Liabilitas 961.782.758.180 1.341.585.219.583Dikurangi : Kas dan Setara Kas (515.437.837.445) (168.707.958.679)

Jumlah Liabilitas Neto 446.344.920.735 1.172.877.260.904

Jumlah Ekuitas 1.638.991.778.979 244.640.798.509Dikurangi:

Tambahan Modal - NetoSelisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto 11.329.652.726 11.329.652.726Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak 11.728.781.953 11.728.781.953

Kepentingan Nonpengendali (27.608.728.827) (11.461.117.212)

Jumlah (4.550.294.148) 11.597.317.467

Jumlah Ekuitas yang Disesuaikan 1.634.441.484.831 256.238.115.976

Rasio Liabilitas Neto terhadap Ekuitas Disesuaikan 0,3 4,6

Tujuan manajemen permodalan adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan (going concern), memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.

Page 154: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

152

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 47 paraf:

Perusahaan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perusahaan, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Penurunan rasio tersebut di atas disebabkan penurunan liabilitas neto dan penambahan modal Perusahaan sebesar Rp1.328.332.950.000 yang berasal dari penawaran saham perdana (lihat Catatan 1.b). Penurunan liabilitas neto tersebut disebabkan pelunasan utang pihak berelasi dan peningkatan kas dan setara kas.

32. Transaksi Non-kas

Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: Penambahan aset tetap Grup periode 31 Desember 2013 dan 2012 dari reklasifikasi uang muka masing-

masing sebesar Rp141.582.484.925 dan Rp12.808.909.716. Biaya emisi saham yang masih terutang pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.899.274.884

(lihat Catatan 16).

33. Ikatan dan Perjanjian Penting

a. Perjanjian Sewa Pada bulan Pebruari 2005, DHI, entitas anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam

Hospitals Cinere dengan PT Anadi Sarana Tatahusada. Perjanjian ini berlaku selama 13 tahun dengan total nilai sewa Rp12.000.000.000.

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa yang dicatatkan masing-masing sebesar Rp1.039.562.172.

Berdasarkan perjanjian sewa yang dibuat oleh Allen & Gledhill Advocates & Solicitors tanggal 8 Nopember 2010, EJM selaku pihak yang menerima novasi sewa dari PT Lippo Karawaci Tbk, entitas induk, terakhir tanggal 10 Oktober 2011, mengadakan perjanjian sewa dengan GPS selama 15 tahun. Atas perjanjian tersebut, EJM akan membayar beban sewa yang terdiri dari tarif sewa pokok dan tarif sewa variabel. Sewa pokok ditentukan pada tahun pertama dan selanjutnya disesuaikan, sedangkan tarif variabel diperhitungkan mulai tahun kedua berdasarkan persentase tertentu dari gross revenue. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan. Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda sebesar 2% ditambah suku bunga rata-rata pinjaman dari 3 bank tertentu di Singapura. Transaksi jual dan sewa-balik tersebut memenuhi klasifikasi sewa operasi dan harga transaksinya di atas nilai wajar sehingga laba yang timbul diakui sebagai laba ditangguhkan (lihat Catatan 18).

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa atas transaksi jual dan sewa balik properti masing-masing sebesar Rp26.646.286.592 dan Rp22.333.390.630.

Pada 7 Januari 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Palembangparagon Mall (PM). Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak grand opening rumah sakit dan memiliki tenggang waktu tidak dikenakan sewa (grace period) selama 3 (tiga) bulan sejak grand opening rumah sakit.

Atas perjanjian tersebut, Siloam Sriwijaya akan membayar beban sewa sebesar Rp3 miliar dan meningkat Rp500 juta setiap tiga tahun, yang dibayar di muka untuk tiap periode sewa selambat-lambatnya setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan I (pertama) periode sewa.

Pada 5 Oktober 2012, PM menandatangani perjanjian pengalihan kepemilikan bangunan dengan PT Bisma Pratama Karya, sehingga Siloam Sriwijaya menerima novasi kepemilikan sewa. Perjanjian ini tidak mengubah ketentuan sewa di perjanjian sebelumnya.

Page 155: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

153

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 47 paraf:

Perusahaan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perusahaan, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Penurunan rasio tersebut di atas disebabkan penurunan liabilitas neto dan penambahan modal Perusahaan sebesar Rp1.328.332.950.000 yang berasal dari penawaran saham perdana (lihat Catatan 1.b). Penurunan liabilitas neto tersebut disebabkan pelunasan utang pihak berelasi dan peningkatan kas dan setara kas.

32. Transaksi Non-kas

Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: Penambahan aset tetap Grup periode 31 Desember 2013 dan 2012 dari reklasifikasi uang muka masing-

masing sebesar Rp141.582.484.925 dan Rp12.808.909.716. Biaya emisi saham yang masih terutang pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.899.274.884

(lihat Catatan 16).

33. Ikatan dan Perjanjian Penting

a. Perjanjian Sewa Pada bulan Pebruari 2005, DHI, entitas anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam

Hospitals Cinere dengan PT Anadi Sarana Tatahusada. Perjanjian ini berlaku selama 13 tahun dengan total nilai sewa Rp12.000.000.000.

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa yang dicatatkan masing-masing sebesar Rp1.039.562.172.

Berdasarkan perjanjian sewa yang dibuat oleh Allen & Gledhill Advocates & Solicitors tanggal 8 Nopember 2010, EJM selaku pihak yang menerima novasi sewa dari PT Lippo Karawaci Tbk, entitas induk, terakhir tanggal 10 Oktober 2011, mengadakan perjanjian sewa dengan GPS selama 15 tahun. Atas perjanjian tersebut, EJM akan membayar beban sewa yang terdiri dari tarif sewa pokok dan tarif sewa variabel. Sewa pokok ditentukan pada tahun pertama dan selanjutnya disesuaikan, sedangkan tarif variabel diperhitungkan mulai tahun kedua berdasarkan persentase tertentu dari gross revenue. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan. Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda sebesar 2% ditambah suku bunga rata-rata pinjaman dari 3 bank tertentu di Singapura. Transaksi jual dan sewa-balik tersebut memenuhi klasifikasi sewa operasi dan harga transaksinya di atas nilai wajar sehingga laba yang timbul diakui sebagai laba ditangguhkan (lihat Catatan 18).

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa atas transaksi jual dan sewa balik properti masing-masing sebesar Rp26.646.286.592 dan Rp22.333.390.630.

Pada 7 Januari 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Palembangparagon Mall (PM). Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak grand opening rumah sakit dan memiliki tenggang waktu tidak dikenakan sewa (grace period) selama 3 (tiga) bulan sejak grand opening rumah sakit.

Atas perjanjian tersebut, Siloam Sriwijaya akan membayar beban sewa sebesar Rp3 miliar dan meningkat Rp500 juta setiap tiga tahun, yang dibayar di muka untuk tiap periode sewa selambat-lambatnya setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan I (pertama) periode sewa.

Pada 5 Oktober 2012, PM menandatangani perjanjian pengalihan kepemilikan bangunan dengan PT Bisma Pratama Karya, sehingga Siloam Sriwijaya menerima novasi kepemilikan sewa. Perjanjian ini tidak mengubah ketentuan sewa di perjanjian sebelumnya.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 48 paraf:

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa yang dicatatkan sebesar nihil.

b. Perjanjian Menyewakan Kembali (Sub-Lease) antara Perusahaan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK) Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian menyewakan kembali (sub-lease) dengan LK, entitas induk, yang meliputi properti Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Semanggi MRCCC, Siloam Hospitals Manado, Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Bali dan Siloam Hospitals TB Simatupang. Untuk periode 1 Mei 2013 hingga 31 Desember 2013, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp10.888.996.419.

c. Master Agreement antara Perusahaan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK) Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan LK, entitas Induk, yang meliputi: Perjanjian sewa properti Rumah Sakit Umum Siloam dan properti yang akan digunakan sebagai Siloam

Hospitals Kemang dan Siloam Hospitals St. Moritz; Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Yogyakarta, Siloam

Hospitals Bintaro dan Siloam Hospitals Surabaya Manyar; Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Pontianak; dan Perjanjian kerjasama operasi Siloam Hospitals Bandung.

d. Master Agreement antara Perusahaan dengan PT Metropolis Propertindo Utama (MPU)

Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan MPU yang meliputi: Jual beli saham Siloam Hospitals Malang, Siloam Hospitals Salemba, Siloam Hospitals Palembang,

Siloam Hospitals Medan dan Siloam Hospitals Surabaya Sea Master; Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Padang, Siloam Hospitals

Bangka Belitung, Siloam Hospitals Semarang Srondol, Siloam Hospitals Bogor Internusa, Siloam Hospitals Jember, Siloam Hospitals Bluemall Bekasi, Siloam Hospitals Bekasi Grand Mall, Siloam Hospitals MT Haryono, Siloam Hospitals Salemba, Siloam Hospitals Lampung dan Siloam Hospitals Kupang;

Hak untuk mengoperasikan dan mengelola Siloam Hospitals Kupang; Perjanjian sewa properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Surabaya Sea Master, Siloam

Hospitals Pluit dan Siloam Hospitals Cempaka Putih; dan Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Purwakarta, Siloam

Hospitals Ambon, Siloam Hospitals Lubuk Linggau, Siloam Hospitals Manado Kairagi, Siloam Hospitals Serang dan Siloam Hospitals Pekanbaru.

34. Segmen Operasi

Siloam Hospital Siloam Hospital Siloam Hospital MRCCC Siloam Hospitals Siloam Hospitals Lain-lain Eliminasi KonsolidasianLippo Vilage Kebun Jeruk Surabaya Cikarang Balikpapan

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp RpPendapatan Eksternal

Rawat Inap 395.681.495 246.328.019 164.779.467 189.395.140 71.847.127 73.459.884 399.441.873 -- 1.540.933.005Rawat Jalan 273.202.557 185.709.456 87.195.123 129.400.617 70.958.421 55.714.738 160.486.075 -- 962.666.988

668.884.052 432.037.475 251.974.591 318.795.757 142.805.548 129.174.622 559.927.948 -- 2.503.599.993

Laba BrutoRawat Inap 140.413.177 69.474.463 34.383.712 39.997.810 16.637.245 24.744.455 70.736.668 -- 396.387.530Rawat Jalan 82.576.038 42.234.805 41.027.283 31.791.099 20.795.461 12.122.452 31.763.274 -- 262.310.411

222.989.216 111.709.267 75.410.995 71.788.909 37.432.705 36.866.908 102.499.941 -- 658.697.941Beban Usaha dan Lain-lain (81.573.445) (57.649.304) (34.142.267) (101.236.138) (27.653.506) (31.450.705) (246.307.778) -- (580.013.144)Beban Keuangan - Neto (3.148.433) (3.313.704) (650.442) (1.394.140) 1.470.313 (4.327.400) 4.440.157 -- (6.923.649)Beban Pajak -- -- -- -- 209.306 511.363 (22.289.330) -- (21.568.661)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan 138.267.337 50.746.259 40.618.285 (30.841.369) 11.458.818 1.600.166 (161.657.010) -- 50.192.487

Aset Segmen 445.586.168 223.986.260 154.695.211 262.701.850 170.919.068 183.152.323 1.159.733.658 -- 2.600.774.537

Liabilitas Segmen 84.280.626 59.295.907 45.527.970 352.247.107 160.404.751 184.360.082 75.666.315 -- 961.782.758

Pengeluaran Barang Modal 16.956.254 16.299.455 2.299.779 5.739.132 9.850.368 22.965.787 311.443.967 -- 385.554.742Penyusutan 20.694.313 14.681.464 9.504.873 41.655.927 6.013.894 12.200.206 97.738.013 -- 202.488.689Beban Non-kas Selain Penyusutan 3.778.307 2.552.757 304.125 13.544.223 166.742 1.737.414 12.921.042 -- 35.004.609

2013 (Dalam Ribuan Rupiah)

Page 156: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

154

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 49 paraf:

Siloam Hospital Siloam Hospital Siloam Hospital MRCCC Lain-lain Eliminasi KonsolidasianLippo Vilage Kebun Jeruk Surabaya

Rp Rp Rp Rp Rp Rp RpPendapatan Eksternal

Rawat Inap 351.265.081 211.283.839 143.523.300 130.657.935 240.216.190 -- 1.076.946.344Rawat Jalan 237.660.104 170.112.563 76.630.969 80.061.429 146.671.113 -- 711.136.178

588.925.185 381.396.402 220.154.269 210.719.364 386.887.303 -- 1.788.082.522

Laba BrutoRawat Inap 109.793.761 43.090.561 26.012.773 16.113.664 48.624.016 -- 243.634.776Rawat Jalan 57.698.237 45.623.815 35.660.108 19.259.602 42.937.979 -- 201.179.740

167.491.998 88.714.376 61.672.881 35.373.266 91.561.995 -- 444.814.516Beban Usaha dan Lain-lain (63.618.449) (38.422.795) (31.930.575) (71.876.667) (147.497.893) -- (353.346.379)Beban Keuangan - Neto (2.948.984) (3.244.757) (569.997) (758.024) (6.924.794) -- (14.446.556)Beban Pajak -- -- -- -- (25.061.979) -- (25.061.979)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan 100.924.565 47.046.825 29.172.309 (37.261.425) (87.922.671) -- 51.959.603

Aset Segmen 309.918.534 167.127.664 100.465.449 290.895.007 717.819.363 -- 1.586.226.018

Liabilitas Segmen 86.880.329 53.183.571 31.916.494 349.598.896 820.005.930 -- 1.341.585.220

Pengeluaran Barang Modal 32.594.545 25.582.413 24.734.220 25.504.056 285.693.230 -- 394.108.464Penyusutan 18.063.328 12.329.794 7.765.748 40.190.511 41.958.202 -- 120.307.583Beban Non-kas selain Penyusutan 5.235.156 2.640.534 2.663.675 3.886.534 7.269.796 -- 21.695.694

2012 (Dalam Ribuan Rupiah)

35. Kasus Hukum Pada 27 Maret 2009, dr Doro Soendoro, dr Liem Kian Hong dan dr Hardi Susanto sebagai penggugat

mengajukan gugatan kepada Perusahaan sebagai tergugat mengenai pemutusan kontrak kerja penggugat. Semua klaim yang diajukan ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No 147/Pdt.G/2009/PN.JKT.BAR tanggal 23 Juli 2009 namun klaim penggugat dikabulkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 626/PDT/2009/PT.DKI tanggal 29 Juni 2010. Pada 24 September 2010, penggugat mengajukan memori kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat ke Mahkamah Agung. Kemudian berdasarkan Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 410.K/Pdt/2011.jo No.147/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Bar tanggal 20 Agustus 2013, MA membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat No.626/Pdt/2009/PT.DKI dan menyatakan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat tidak berwenang untuk mengadili dan menghukum penggugat untuk membayar biaya pengadilan Rp500.000.

Sampai dengan tanggal laporan, Perusahaan tidak memperoleh informasi adanya upaya hukum lanjutan atas gugatan ini.

Pada 9 Juli 2009, Alfonsus Budi Susanto, S.E., M.A., mengajukan gugatan kepada Perusahaan dan tujuh tergugat lainnya sehubungan dengan malpraktik yang diderita oleh penggugat. Semua klaim ditolak melalui putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No 237/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Ut tanggal 11 Maret 2010 dan dikuatkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 548/PDT/2010/PT.DKI tanggal 18 Mei 2011.

Pada 23 Pebruari 2012, penggugat mengajukan memori kasasi kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan, kasus ini masih dalam proses.

Pada 1 Oktober 2012, Wahju Indrawan, penggugat, mengajukan gugatan No 71/Pdt.G/2012/PN.JBI kepada GFA, entitas anak, sebagai Tergugat I dan dua terdakwa lainnya sehubungan dengan dugaan malpraktik yang diderita oleh istri penggugat. Semua klaim ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jambi No. 71/Pdt.G/2012/PN.JBI tanggal 23 Juli 2013 dan dikuatkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jambi No. 63/PDT/2013/PT.JBI tanggal 18 Desember 2013. Pada 5 Pebruari 2014, penggugat mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung.

Page 157: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

155

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 49 paraf:

Siloam Hospital Siloam Hospital Siloam Hospital MRCCC Lain-lain Eliminasi KonsolidasianLippo Vilage Kebun Jeruk Surabaya

Rp Rp Rp Rp Rp Rp RpPendapatan Eksternal

Rawat Inap 351.265.081 211.283.839 143.523.300 130.657.935 240.216.190 -- 1.076.946.344Rawat Jalan 237.660.104 170.112.563 76.630.969 80.061.429 146.671.113 -- 711.136.178

588.925.185 381.396.402 220.154.269 210.719.364 386.887.303 -- 1.788.082.522

Laba BrutoRawat Inap 109.793.761 43.090.561 26.012.773 16.113.664 48.624.016 -- 243.634.776Rawat Jalan 57.698.237 45.623.815 35.660.108 19.259.602 42.937.979 -- 201.179.740

167.491.998 88.714.376 61.672.881 35.373.266 91.561.995 -- 444.814.516Beban Usaha dan Lain-lain (63.618.449) (38.422.795) (31.930.575) (71.876.667) (147.497.893) -- (353.346.379)Beban Keuangan - Neto (2.948.984) (3.244.757) (569.997) (758.024) (6.924.794) -- (14.446.556)Beban Pajak -- -- -- -- (25.061.979) -- (25.061.979)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan 100.924.565 47.046.825 29.172.309 (37.261.425) (87.922.671) -- 51.959.603

Aset Segmen 309.918.534 167.127.664 100.465.449 290.895.007 717.819.363 -- 1.586.226.018

Liabilitas Segmen 86.880.329 53.183.571 31.916.494 349.598.896 820.005.930 -- 1.341.585.220

Pengeluaran Barang Modal 32.594.545 25.582.413 24.734.220 25.504.056 285.693.230 -- 394.108.464Penyusutan 18.063.328 12.329.794 7.765.748 40.190.511 41.958.202 -- 120.307.583Beban Non-kas selain Penyusutan 5.235.156 2.640.534 2.663.675 3.886.534 7.269.796 -- 21.695.694

2012 (Dalam Ribuan Rupiah)

35. Kasus Hukum Pada 27 Maret 2009, dr Doro Soendoro, dr Liem Kian Hong dan dr Hardi Susanto sebagai penggugat

mengajukan gugatan kepada Perusahaan sebagai tergugat mengenai pemutusan kontrak kerja penggugat. Semua klaim yang diajukan ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No 147/Pdt.G/2009/PN.JKT.BAR tanggal 23 Juli 2009 namun klaim penggugat dikabulkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 626/PDT/2009/PT.DKI tanggal 29 Juni 2010. Pada 24 September 2010, penggugat mengajukan memori kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat ke Mahkamah Agung. Kemudian berdasarkan Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 410.K/Pdt/2011.jo No.147/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Bar tanggal 20 Agustus 2013, MA membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat No.626/Pdt/2009/PT.DKI dan menyatakan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat tidak berwenang untuk mengadili dan menghukum penggugat untuk membayar biaya pengadilan Rp500.000.

Sampai dengan tanggal laporan, Perusahaan tidak memperoleh informasi adanya upaya hukum lanjutan atas gugatan ini.

Pada 9 Juli 2009, Alfonsus Budi Susanto, S.E., M.A., mengajukan gugatan kepada Perusahaan dan tujuh tergugat lainnya sehubungan dengan malpraktik yang diderita oleh penggugat. Semua klaim ditolak melalui putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No 237/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Ut tanggal 11 Maret 2010 dan dikuatkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 548/PDT/2010/PT.DKI tanggal 18 Mei 2011.

Pada 23 Pebruari 2012, penggugat mengajukan memori kasasi kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan, kasus ini masih dalam proses.

Pada 1 Oktober 2012, Wahju Indrawan, penggugat, mengajukan gugatan No 71/Pdt.G/2012/PN.JBI kepada GFA, entitas anak, sebagai Tergugat I dan dua terdakwa lainnya sehubungan dengan dugaan malpraktik yang diderita oleh istri penggugat. Semua klaim ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jambi No. 71/Pdt.G/2012/PN.JBI tanggal 23 Juli 2013 dan dikuatkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jambi No. 63/PDT/2013/PT.JBI tanggal 18 Desember 2013. Pada 5 Pebruari 2014, penggugat mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only 50 paraf:

36. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan Pada tanggal 4 Pebruari 2014, berdasarkan surat No. 0258/JAM/2014, GFA, entitas anak melakukan perpanjangan fasilitas kredit lokal yang akan jatuh tempo pada 5 Mei 2014.

37. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun 2013 Beberapa interpretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: - ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari pelanggan” - ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” Disamping itu, pada bulan Desember 2013, DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas PSAK tersebut tidak diperkenankan. PSAK tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK No. 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK No. 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK No. 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK No. 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” - PSAK No. 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK No. 66 “Pengaturan bersama” - PSAK No. 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK No. 68 “Pengukuran nilai wajar”

Hingga tanggal otorisasi laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari ISAK serta PSAK baru dan revisian tersebut.

38. Tanggung Jawab dan Otorisasi Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada 7 Maret 2014.un

Disetujui oleh:

____________ ______________________

Director Accounting Manager

tuk di

Page 158: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

156

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 159: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

1 Tahun Terobosan

2 Sekilas Tentang Siloam

5 Budaya Perusahaan

6 Penghargaan 2013

7 Visi, Misi dan Nilai - nilai Perusahaan

8 Struktur Organisasi

10 Jejak Langkah

12 Peristiwa Penting

13 Wilayah Layanan Siloam

14 Ikhtisar Keuangan

16 Ikhtisar Saham

17 Lembaga dan Profesi Penunjang

18 Sambutan Dewan Komisaris

22 Laporan Direksi

26

82 90

54

26 Pembahasan & Analisa Manajemen

28 Tinjauan Bisnis

38 Analisa Kinerja Keuangan

46 Sumber Daya Manusia

52 Information & Communication Technology

54 Laporan Tata Kelola Perusahaan

81 Laporan Komite Audit

82 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

90 Data Perusahaan

92 Profil Dewan Komisaris

96 Profil Direksi

100 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT Siloam International Hospitals Tbk

101 Laporan Keuangan

Page 160: PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan

Tahun Terob

osan

Laporan Tahunan 2013

Laporan Tahunan 2013

Kantor Pusat:PT Siloam International Hospitals Tbk.Siloam Hospitals Lt. 5Jl. Siloam No. 6, Lippo VillageTangerang 15811Banten, IndonesiaTelpon: +6221 2566 8000Faximili:+6221 546 0075

www.siloamhospitals.com

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

LAPORANTAHUNAN

2013