PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tumbuh dan ...

Growing & SharingTumbuh dan Berbagi

SUSTAINABILITYREPORT

2019Laporan Keberlanjutan

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

iv PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) • Laporan Keberlanjutan 2019

Sebagai lembaga pembiayaan sekunder perumahan, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) melalui aktivitas bisnisnya mendukung program pemerintah dalam penyediaan perumahan bagi rakyat Indonesia. Pertumbuhan bisnis Perseroan dengan demikian berkorelasi langsung dengan manfaat sosial yang dapat dibagikan dan dikembalikan kepada masyarakat, yaitu dalam bentuk tersedianya perumahan yang layak dan terjangkau, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Dinamika pembangunan bangsa ternyata menunjukkan bahwa, masih terdapat ruang pengembangan usaha melalui pengembangan usaha bagi optimasi rumah hunian sebagai sarana pendukung kegiatan pariwisata disatu sisi dengan pembiayaan hunian bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap di sisi lain. Mengingat pemenuhan hunian layak bagi seluruh kalangan merupakan salah satu butir tujuan dari agenda Sustainable Development Goals (SDGs), SMF berkomitmen penuh untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi seluruh lapisan masyarakat tersebut. Oleh karenanya kini dan kedepan, SMF bertekad meningkatkan upayanya mengembangkan skema-skema pembiayaan inovative terbaru yang dapat mengintegrasikan aspek ekonomi dari bisnis utama yang dijalankan dengan aspek pengembangan sosial kemasyarakan guna mendukung pengembangan skema pembiayaan hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan maysarakat. Seluruh upaya tersebut merupakan wujud dari tekad Perseroan untuk senantiasa berupaya mengembangan skala usaha secara berkualitas sekaligus mampu berbagi sebagai wujud nyata dukungan pencapaian tujuan keberlanjutan dalam SDGs.

As a secondary mortgage institution, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) supports the government's program to provide housing for the people of Indonesia. As such, the growth of the Company's business correlates with social benefits and community growth through the availability of adequate and affordable housing, especially for low-income earners.

The dynamics of national development suggests that there is still room for business development to optimize residential housing and homestays as a means of supporting tourism activities through the provision of housing finance for people with low and irregular incomes. Considering that the fulfillment of housing needs for all is one of the Sustainable Development Goals (SDGs), SMF is fully committed to fulfilling the housing needs at all levels of the society.

SMF is determined to increase its efforts to develop innovative financing schemes that can integrate the economic aspects of the Company’s main business with social development to support the development of affordable housing finance schemes at all social levels. All of these efforts are a form of the Company's determination to develop a high-quality business while supporting the achievement of the SDGs.

Growing & SharingTumbuh dan Berbagi

Sanggahan dan Batasan Tanggung Jawab:Laporan Keberlanjutan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau selanjutnya disebut "SMF" atau Perseroan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan Perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan.

Adapun seluruh pernyataan prospektif yang tertuang di dalam Laporan Keberlanjutan 2019 disusun berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang Perseroan serta lingkungan bisnis di mana Perseroan menjalankan kegiatan usaha. Perseroan tidak menjamin bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan.

Disclaimer and Limitation of Liability:This sustainability report contains statements of financial conditions, results of operations, projections, plans, strategies, policies, and objectives of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) or hereinafter referred to as "SMF" or "the Company", which is classified as a forward-looking statement in the implementation of applicable legislation, except for historical issues. These statements have the prospect of risk, uncertainty, and can result in actual developments that are materially different from those reported.

All prospective statements contained in the 2019 Sustainability Report are prepared based on various assumptions regarding the current and future conditions of the Company and the business environment in which the Company conducts its business activities. The Company does not guarantee that documents that have been confirmed as for their validity will bring certain results as expected.

12019 Sustainability Report • PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

ContentsDaftar Isi

Tentang Tema About the Theme

5 IKHTISAR KEBERLANJUTAN SUSTAINABILITY HIGHLIGHTS

6 • Aspek Ekonomi Economic Aspects

8 • Tanggung Jawab Konsumen Responsibility to Customers

8 • Bidang Pengembangan Komunitas The Field of Community Development

9 • Aspek Sumber Daya Manusia Human Resources Aspects

9 • Aspek Lingkungan Environmental Initiatives

10 Peristiwa Penting KeberlanjutanSustainability Event Highlights

12 Penghargaan dan Sertifikasi 20192019 Awards and Certifications

15 LAPORAN DIREKSIREPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS

18 • Kinerja Ekonomi Economic Performance

20 • Kinerja Sosial Social Performance

21 • Kinerja Lingkungan Environmental Performance

22 • Apresiasi Appreciation

25 PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

26 • Profil Perusahaan Company Profile

28 • Sekilas SMF SMF at a Glance

30 • Jejak Langkah Milestones

36 • Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan Vision, Mission, and Corporate Values

38 • Empat Pilar Strategis Perusahaan Four Strategic Pillars of the Company

40 • Produk dan Jasa Products and Services

40 - Sekuritisasi Securitization

40 - Penyaluran Pembiayaan Loan Disbursement

40 - Penerbitan Surat Utang Issuance of Debt Securities

40 - Program Penjaminan Guarantee Program

40 - Housing Finance Information System (HFIS) Housing Finance Information System (HFIS)

41 ο Standardisasi Dokumen KPR Standardization of Mortgage Documents

41 ο SOP KPR SMF SOPs of SMF Mortgage

41 ο KPR SMF SMF Mortgage

41 ο Pendidikan dan Pelatihan Education and Training

42 • Struktur Organisasi Organizational Structure

44 • Skala Ekonomi Economic Scale

45 • Rantai Pasok Supply Chain

47 KERANGKA DAN STRATEGI KEBERLANJUTANSUSTAINABILITY FRAMEWORK AND STRATEGY

48 • Pembangunan Berkelanjutan Skala Global Global Scale Sustainable Development

51 • Penerapan Aksi Keuangan Berkelanjutan Sustainable Financial Action Implementation

51 • Metode dan Lingkup Due Diligence terhadap Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan dari Aktivitas SMF

Method and Scope of Due Diligence of Social, Economic, and Environmental Aspects of SMF’s Activities

53 • Identifikasi Risiko dan Mitigasi Dampak Lingkungan

Risk Identification and Mitigation of Environmental Impact

54 • Manajemen Pemangku Kepentingan Stakeholder Management

61 • Ruang Lingkup Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Scope of Corporate Social Responsibility Activities 62 • Strategi Pengembangan Usaha Berkelanjutan

Sustainable Business Development Strategy 63 • Optimasi Pencapaian Tujuan Berkelanjutan

Optimizing The Achievement of Sustainable Goals

67 MENINGKATKAN AKSES PEMBIAYAAN PERUMAHAN YANG LAYAK DAN TERJANGKAUIMPROVING ACCESS TO FINANCING FOR DECENT AND AFFORDABLE HOUSING

69 • Solusi Melalui Pembiayaan Perumahan Sekunder Solution Through Secondary Mortgage

70 • Strategi Usaha Business Strategy

71 • Kinerja Bisnis Business Performance

2 PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) • Laporan Keberlanjutan 2019

71 ο Penyaluran Pinjaman Loan Disbursement

73 ο Sekuritisasi Securitization

73 ο Penempatan Placement

73 ο Penerbitan Surat Utang Issuance of Debt Securities

75 ο Penerbitan MTN dan Efek Beragun Aset Issuance of MTN and Residential Mortgage-

Backed Securities76 • Ringkasan Kinerja Keuangan

Summary of Financial Performance76 • Distribusi Perolehan Nilai Ekonomi

Distribution of Economic Value78 • Imbalan Pascakerja dan Liabilitas Imbalan

Pasca Kerja Post-Employment Benefits and Post-Employment

Benefit Liabilities80 • Kontribusi Terbaik Bagi Kesejahteraan SDM

Contribution to HR Welfare81 • Kontribusi Kepada Negara

Contribution to the State82 • Membangun Negeri bersama Para Mitra Kerja

Building the Country with Business Partners

85 TANGGUNG JAWAB KEPADA KONSUMENRESPONSIBILITY TO CUSTOMERS

86 • Komitmen dan Kebijakan Umum Commitment and General Policy

86 • Program-program yang Dijalankan Implemented Programs

87 ο Penyaluran Pembiayaan dan Penjaminan Loan Disbursement and Guarantee

87 ο Pelatihan dan Advisory Training and Advisory

90 ο Informasi Produk Product Information

91 • Survey Pengukuran Pemahaman Produk dan Kepuasan Stakeholder

Product Information and Stakeholders Satisfaction Survey

93 • Sarana Komunikasi Pelanggan Customer Communication Facility

95 MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN UNTUK KESEJAHTERAAN KOMUNITASENHANCING EMPOWERMENT TO ACHIEVE COMMUNITY WELFARE

96 • Komitmen Commitment

97 • Landasan Hukum, Struktur Pengelola dan Kebijakan Dasar

Legal Basis, Management Structure, and Basic Policy97 ο Landasan Hukum

Legal Basis98 ο Struktur Pengelola

Management Structure99 ο Kebijakan Dasar

Basic Policy99 • Program dan Pelaksanaan Program

Programs and Program Implementation

99 • Pembiayaan Homestay Homestay Financing

107 • Pengembangan Rumah Tidak Layak Huni di Daerah Kumuh

Development of Uninhabitable Houses in Slum Areas

113 • Program Sosial Social Program

113 o SMF – Care SMF – Care

113 o SMF – Smart SMF – Smart

113 o SMF – Green SMF – Green

119 MENGUTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAPRIORITIZING OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY

120 • Komitmen dan Kebijakan Commitment and Policy

121 o Tim Pengelola K3 OHS Management Team

121 • Program-Program Aspek K3 OHS Programs

123 • Audit Kepatuhan terhadap Standar Keselamatan dan Keamanan

Compliance Audit of Safety and Security Standards

127 PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN INSAN PILIHANMANAGEMENT AND DEVELOPMENT OF HUMAN RESOURCES

128 • Komitmen dan Kebijakan Pengelolaan SDM HR Commitment and Management Policy

129 o Kesetaraan dalam Pengelolaan SDM Equality in HR Management

131 • Membina Hubungan Industrial yang Efektif Establishing Effective Industrial Relations

131 • Rekrutmen & Turnover Karyawan Employee Recruitment & Turnover

134 • Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Competency Training and Development

135 • Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karir Performance Assessment and Career Development

135 o Penilaian Kinerja Performance Assessment

136 • Remunerasi dan Kesejahteraan Remuneration and Welfare

137 o Cuti Melahirkan Maternity Leave

137 • Pensiun dan Persiapan Pensiun Retirement and Retirement Preparation


141 MENGEMBANGKAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN RAMAH LINGKUNGANDEVELOPING ENVIRONMENTALLY-FRIENDLY HOUSING FINANCE


143 • Kebijakan dan Program Policy and Programs

143 • Pengelolaan Konsumsi Energi Energy Consumption Management

144 ο Konsumsi BBM Fuel Consumption

144 ο Konsumsi Listrik Electricity Consumption

145 • Pengelolaan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Management of Green House Gas Emissions

146 • Efisiensi Penggunaan Kertas Efficient Paper Usage

147 • Pengelolaan Konsumsi Air Water Consumption Management

148 • Pengelolaan Limbah Waste Management

148 • Pengurangan Emisi Zat Perusak Ozon Reducing the Emissions of Ozone-Depleting

Substances

151 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN SUSTAINABLE GOVERNANCE

152 • Komitmen dan Tujuan Commitment and Objectives

153 • Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Governance Structure and Mechanism

155 • Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS)

157 • Dewan Komisaris The Board of Commissioners

158 o Komposisi Personalia Personnel Composition

159 • Direksi The Board of Directors

160 o Susunan Personalia Direksi Composition of the Board of Directors

159 • Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris dan Direksi

Competency Development of the Board of Commissioners and the Board of Directors

161 • Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Performance Assessment of the Board of

Commissioners and the Board of Directors163 • Manajemen Risiko

Risk Management163 o Struktur Pengelola Manajemen Risiko

Management Structure of Risk Management164 o Profil Risiko Perseroan

Risk Profile of the Company166 • Sistem Pengendalian Internal

Internal Control System

166 • Satuan Pengawasan Intern Internal Audit Unit

167 o Piagam Audit Internal Internal Audit Charter

167 o Kedudukan SPI dalam Struktur Organisasi IAU Position in the Organizational Structure

168 • Kode Etik Code of Conduct

168 o Sosialisasi Kode Etik Socialization of the Code of Conduct

169 o Sanksi Sanctions

169 • Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System

171 • Inisiatif Eksternal External Initiative

173 TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTANABOUT THIS SUSTAINABILITY REPORT

174 • Pedoman, Standar Pelaporan dan Assurance Guidelines, Standards of Report, and Assurance

175 • Periode dan Siklus Laporan Report Period and Cycle

176 • Ruang Lingkup (Boundary) dan Batasan Laporan Boundaries and Limitations of this Report

176 • Penetapan Konten Laporan Determination of Report Content

178 • Dampak Signifikan dan Uji Materialitas Significant Impact and Materiality Test

180 • Validasi dan Review Validation and Review

181 • Kontak Contact

183 INDEKS STANDAR GRI-COREGRI-CORE STANDARD INDEX

184 DAFTAR INDEKS GRI STANDAR – COREIndex List of GRI Standard – CORE

188 LEMBAR UMPAN BALIKFEEDBACK SHEET


IKHTISARKEBERLANJUTANSustainability Highlights

LAPORAN DIREKSIReport of The Board of Directors

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

KERANGKA DAN STRATEGI KEBERLANJUTANSustainability Framework and Strategy

MENINGKATKAN AKSES PEMBIAYAAN PERUMAHAN YANG LAYAK DAN TERJANGKAUImproving Access to Financing for Decent and Affordable Housing

TANGGUNG JAWAB KEPADA KONSUMENResponsibility to Customers

MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN UNTUK KESEJAHTARAAN KOMUNITASEnhancing Empowerment to Achieve Community Welfare

MENGUTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAPrioritizing Occupational Health and Safety

PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN INSAN PILIHANManagement and Development of Human Resources

MENGEMBANGKAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN RAMAH LINGKUNGANDeveloping Environmentally- Friendly Housing Finance

TATA KELOLA KEBERLANJUTANSustainable Governance

TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTANAbout This Sustainability Report

IKHTISAR KEBERLANJUTAN

SUSTAINABILITY HIGHLIGHTS

6 • Aspek Ekonomi Economic Aspects

8 • Tanggung Jawab Konsumen Responsibility to Customers

8 • Bidang Pengembangan Komunitas The Field of Community Development

9 • Aspek Sumber Daya Manusia Human Resources Aspects

9 • Aspek Lingkungan Environmental Initiatives

10 Peristiwa Penting KeberlanjutanSustainability Event Highlights

12 Penghargaan dan Sertifikasi 20192019 Awards and Certifications


Ikhtisar Keberlanjutan Sustainability Highlights

ASPEK EKONOMIEconomic Aspects

triliun | trillion

Pinjaman Komersial | Commercial Loan

Rp47,82

28,00%

Menyalurkan Pinjaman Komersial di tahun 2019 sebesar Rp10,46 triliun, sehingga kumulatif pinjaman komersial menjadi sebesar Rp47,82 triliun naik 28,00% dari Rp37,36 triliun di tahun 2018.

The Company disbursed Commercial Loans amounting to Rp10.46 trillion in 2019, thus its cumulative commercial loans amounted to Rp47.82 trillion, an increase of 28.00% from Rp37.36 trillion in 2018.

Penyaluran Pinjaman KomersialDisbursed Commercial Loans

triliun | trillion

KPR FLPP

Rp1,96

106,89%

Menyalurkan KPR FLPP total sebesar Rp1,96 triliun, tumbuh 106,89% dari Rp948,00 miliar di tahun 2018.

The Company disbursed a total of Rp1.96 trillion for FLPP mortgages, a 106.89% increase from Rp948.00 billion in 2018.

Penyaluran KPR FLPPFLPP Mortgage Disbursement

triliun | trillion

Sekuritisasi | Securitization

Rp12,16

19,96%

Melakukan sekuritisasi Efek Beragun Aset (EBA) piutang dengan nilai mencapai Rp12,16 triliun, tumbuh 19,96% dari Rp10,16 triliun di tahun 2018.

The Company securitized receivable assets with a value of Rp12.16 trillion, a 19.96% increase from Rp10.16 trillion in 2018.

SekuritisasiSecuritization

triliun | trillion

Penempatan | Placement

Rp4,21

7,88%

Menempatkan dana sebesar Rp4,21 triliun, naik 7,88% dari Rp3,90 triliun di tahun 2018 kedalam beberapa jenis instrumen investasi, yakni Deposito, SUN dan EBA.

The Company’s placement of funds in several types of investment instruments—namely Deposits, Government Securities and RMBS—totaled Rp4.21 trillion, an increase of 7.88% from Rp3.90 trillion in 2018.

PenempatanPlacement














triliun | trillion

triliun | trillion

triliun | trillion

triliun | trillion

miliar | billion

Total aset | Total assets

Total pendapatan | Total income

Total distribusi | Total distribution

Total pinjaman | Total loans

Laba bersih | Net income

Rp26,70

Rp1,86

Rp1,45

Rp22,31

Rp427,89

37,0%

38,5%

56,7%

45,1%

8,3%

triliun | trillion triliun | trillion

Rp9,28 Rp1,98

7% – 9,25% 8,50% – 10,40%

• Menerbitkan 12 Obligasi dan satu MTN dengan tenor antara 1 – 5 tahun dengan kupon di kisaran 7%-9,25% senilai total Rp9,28 triliun.

• The Company issued 12 bonds and one MTN with a tenor of 1 - 5 years with coupons in the range of 7% -9.25%, totaling Rp9.28 trillion.

• Total aset 2019 mencapai Rp26,70 triliun, naik 37,0% dari Rp19,49 triliun di tahun 2018.

• The total assets in 2019 reached Rp26.70 trillion, a 37.0% increase from Rp19.49 trillion in 2018.

• Total pendapatan naik 38,5% menjadi Rp1,86 triliun dari Rp1,34 triliun.

• The total income increased by 38.5% to Rp1.86 trillion from Rp1.34 trillion

• Total distribusi perolehan nilai ekonomi meningkat menjadi Rp1,45 triliun, naik 56,7% dari Rp927 miliar.

• The total distributed economic value acquisition increased by 56.7% to Rp1.45 trillion from Rp927 billion.

• Menerbitkan 4 Efek Beragun Aset (EBA) dengan tenor 2 - 8,4 tahun dengan kupon 8,50 – 10,40% dengan total nominal sebesar Rp1,98 triliun.

• The Company issued 4 RMBSs with a tenor of 2 - 8.4 years with coupons in the range of 8.50 - 10.40% and a total nominal value of Rp1.98 trillion

• Total pinjaman diberikan naik 45,1% menjadi Rp22,31 triliun dari Rp15,37 triliun.

• The total loans disbursed increased by 45.1% to Rp22.31 trillion from Rp15.37 trillion.

• Laba bersih naik 8,3% menjadi Rp472,89 miliar dari Rp436,54 miliar

• The net income increased by 8.3% to Rp472.89 billion from Rp436.54 billion

Penerbitan Surat UtangIssuance of Debt Securities

Kinerja KeuanganFinancial Performance

• Kontribusi kepada Negara dalam bentuk setoran pajak dan dividen di tahun 2019 meningkat 21,12% menjadi sebesar Rp274,75 miliar dari Rp226,84 miliar.

• The Company’s contribution to the State in the form of tax payments and dividends in 2019 increased by 21.12% to Rp274.75 billion from Rp226.84 billion.


Ikhtisar KeberlanjutanSustainability Highlights

TANGGUNG JAWAB KONSUMENResponsibility to Customers

BIDANG PENGEMBANGAN KOMUNITASThe Field of Community Development

Menyalurkan Total Investasi Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Tahun 2019 sebesar:Distributing a Total Investment for Social Development in 2019 in the Amount of:

Survei Pengukuran Pemahaman Produk dan Kepuasan Stakeholder dengan Nilai

Brand Equity adalahProduct Information and Stakeholder

Satisfaction Survey with a Brand Equity score of

80,00% 73,10%

87,5%95,2%90,90%

Rp10,23

12X 12XPelatihan UmumGeneral Training

in-House TrainingIn-house Training

Produk KPR SMF-Grab:SMF-Grab Mortgage Product:

Merealisasikan Renovasi 92 unit Rumah tak Layak Huni di daerah Kumuh. Realized the Renovation of 92 Uninhabitable Houses in Slum Areas.

Merealisasikan Pembiayaan 45 Homestay di Daerah Tujuan wisata.Realized the Financing of 45 Homestays in Tourism Destination areas.

Merealisasikan 38 Kegiatan Sosial SMF Care, SMF Smart dan SMF Green.Realized a Total of 38 SMF Care. SMF Smart, and SMF Green activities.

Instagram B2B

Instagram B2C

Evaluasi Sosial Media:Radio Advertisement Evaluation:

Evaluasi Iklan Radio: Radio Advertisement Evaluation:

Total BantuanTotal Assistance

Total Dukungan InvestasiTotal Investment Support

Total Investasi Sosial Total Social Investment

6,00 2,23 2,00

Merealisasikan Pelatihan Capacity Building dengan

Total PesertaCapacity building training

with a Total of

miliar billion

miliar billion

miliar billion

miliar billion

Rp Rp Rp


537Orangparticipants

9

ASPEK SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources Aspects

ASPEK LINGKUNGANEnvironmental Initiatives

Menyelenggarakan Program Beasiswa

S2 bagiOrganizing Master’s Degree

Scholarship Program for

karyawan di Tahun 2019Employees in 2019

4.269

297

80

29,6325,70

377

6,496

Total DurasiTotal duration of

In House Training

External Training

Rata-rataAverage of

PesertaParticipants

Total investasi Pengembangan Kompetensi karyawanTotal investment for employee competency development

JamHours

Orang People

OrangPeople

Jam/karyawanhours/employee

Jam/karyawanhours/employee

KaryawanEmployees

Menyelenggarakan Program Pelatihan:Organizing Training Programs:

Miliarbillion

LiterLiters

57,061 Kg eq CO2

397.044M3

256

rim = 3.628 kg

1.664

Unit AC

48

Kwh

322.870

Pengelolaan Konsumsi EnergiEnergy Consumption Management

Pengelolaan Emisi GRKGHG Emissions Management

Pengelolaan Konsumsi AirWater Consumption Management

Effisiensi Penggunaan KertasPaper Usage Efficiency

Pengurangan Emisi Zat Perusak OzonReduction in the Emisisions of Ozone Depleting Substances

Konsumsi BBMFuel consumption

Total EmisiTotal Emissions

Total KonsumsiTotal Consumption

Total KonsumsiTotal Consumption

Penggunaan Refrigerant Ramah Lingkungan terhadap Seluruh The Use of environmentally-Friendly Refrigerants in All

Konsumsi ListrikElectricity Consumption

Rp

9















17 JANUARI JANUARY

10 APRIL APRIL

10 JULI JULY

12 AGUSTUS AUGUST

11 FEBRUARI FEBRUARY

16 JULI JULY

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dalam rangka Penyaluran KPR Sejahtera FLPP Tahun 2019.

Signing of Cooperation Agreement for the Distribution of FLPP Sejahtera Mortgages in 2019.

Kerja sama SMF & ASBISINDO – Riset Pendalaman Pasar Pembiayaan Perumahan Syariah.

Cooperation of SMF & ASBISINDO - Research on the Sharia Housing Financing Market.

Penandatanganan PKS Pembiayaan Homestay antara SMF & Kementerian Pariwisata.

Signing of Homestay Financing between SMF & Ministry of Tourism Cooperation Agreement.

Penandatanganan PKS antara Jamkrindo, BPD Jawa Timur, SMF dan REI.

Signing of Cooperation Agreement between Jamkrindo, East Java Regional Development Bank, SMF, and REO.

Penandatanganan Perjanjian Penyaluran Program Kemitraan Pembiayaan Homestay antara SMF dengan BUMDes Samiran dan Nglanggeran.

Signing of Agreement on the Distribution of Homestay Financing Partnership Program between SMF and BUMDes Samiran and Nglanggeran.

Penandatanganan PKS antara SMF dengan HUG Korea.

Signing of Cooperation Agrement between SMF and HUG Korea.

24 MEI MAY

Sosialisasi dan Edukasi Efek Beragun Aset Syariah Surat Partisipasi.

Socialization of Residential Mortgage-Backed Securities in the form of Participation Certification.

29 APRIL APRIL

Kunjungan Kerja Housing & Urban Guarantee Korea Selatan

South Korea Housing & Urban Guarantee Working Visit

Peristiwa Penting KeberlanjutanSustainability Event Highlights














7 OKTOBER OCTOBER

Penandatanganan Akad KPR SMF-Grab Bersama Driver Grab.

Signing of SMF-Grab Mortgage Contract with Grab Drivers.

21 NOVEMBER NOVEMBER

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni, Bukit Tinggi.

Signing of Cooperation Agreement for Quality Improvement of Uninhabitable Houses, Bukit Tinggi.

18 OKTOBER OCTOBER

Penandatanganan Kerja Sama antara PNM dan SMFPenandatanganan MOU pembiayaan perumahan yang layak dan terjangkau untuk karyawan PNM yang tersebar di seluruh Indonesia.

Signing of Agreement between PNM and SMFSigning of adequate and affordable housing finance MOU for PNM employees throughout Indonesia.

24 OKTOBER OCTOBER

Penandatanganan Perjanjian Penyaluran Program Kemitraan Pembiayaan Homestay antara SMF dan BUMDes Kuta, Mandalika.

Signing of Agreement on Distribution of Homestay Financing Partnership Program between SMF and BUMDes Kuta, Mandalika.

5 DESEMBER DECEMBER

Workshop Indonesia Capital City Realocation and Affordable Mortgage for Civil Servants bersama LPPSA Malaysia.

Indonesia Capital City Relocation and Affordable Mortgage for Civil Servants Workshop with LPPSA Malaysia.

17 DESEMBER DECEMBER

Sosialisasi EBAS-SP dengan tema: Sekuritisasi KPR iB dalam Mendukung Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia.

RMBS-PC socialization with the theme: Securitization of iB Mortgages to Support the Development of Sharia Economy in Indonesia.


Penghargaan dan Sertifikasi 20192019 Awards and Certifications

1. Juru Bicara Terbaik dalam Membangun Citra Positif Perusahaan Pembiayaan Perumahan (Indonesia Spokesperson of The Year Award), yang diselenggarakan oleh Majalah Warta Ekonomi, 15 Maret 2019.

The Best Spokesperson in Building a Positive Image of the House Financing Company (Indonesia Spokesperson of the Year Award), organized by Warta Ekonomi Magazine, March 15, 2019.

2. Indonesia Financial Top Leader Award kategori Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan, yang diselenggarakan oleh Majalah Warta Ekonomi, 30 April 2019.

Indonesia Financial Top Leader Award in the category of Secondary House Financing Company, organized by the Warta Ekonomi Magazine, 30 April 2019.

3. Property Indonesia Award Kategori Property Supporting Business sub Kategori Bank & Lembaga Pembiayaan Non Bank Title: Highly Recommended for Mortgage Securitization, yang diselenggarakan oleh Majalah Property, 10 Juli 2019.

Indonesia Property Award in the Property Supporting Business Category Bank & Non-Bank Financing sub-category with Title: Highly Recommended for Mortgage Securitization, organized by Property Magazine, July 10, 2019.

4. TOP GRC 2019 # 4 Stars (Very Good), yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business, 22 Agustus 2019.

TOP GRC 2019 # 4 Stars (Very Good), organized by Top Business Magazine, August 22, 2019.

5. The Most Committed GRC Leader 2019 yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business, 22 Agustus 2019.

The Most Committed GRC Leader 2019 organized by Top Business Magazine, August 22, 2019.

1 2 3














6. The Best SOE BUMN Awards 2019 Predikat Sangat Bagus, yang diselenggarakan oleh Majalah Infobank, 25 Oktober 2019.

The Best SOE Awards 2019 with Very Good predicate, organized by Infobank Magazine, October 25, 2019.

7. RRI Financial Award 2019, kategori Brand usage (Gold), yang diselenggarakan oleh RRI & Iconomics (PT Ikon Asia Komunikasi), 5 Desember 2019.

RRI Financial Award 2019, Brand Usage category (Gold), organized by RRI & Iconomics (PT Ikon Asia Communications), 5 December 2019.

8. RRI Financial Award 2019, kategori Brand Awareness (Gold), yang diselenggarakan oleh RRI & Iconomics (PT Ikon Asia Komunikasi), 5 Desember 2019.

RRI Financial Award 2019, Brand Awareness category (Gold), organized by RRI & Iconomics (PT Ikon Asia Communications), December 5, 2019.

9. RRI Financial Award 2019, kategori Brand Image (Gold), yang diselenggarakan oleh RRI & Iconomics (PT Ikon Asia Komunikasi), 5 Desember 2019.

RRI Financial Award 2019, Brand Image category (Gold), organized by RRI & Iconomics (PT Ikon Asia Communications), 5 December 2019.

10. RRI Financial Award 2019, kategori Customer Service Quality (Gold), yang diselenggarakan oleh RRI & Iconomics (PT Ikon Asia Komunikasi), 5 Desember 2019.

RRI Financial Award 2019, Customer Service Quality category (Gold), organized by RRI & Iconomics (PT Ikon Asia Communications), December 5, 2019.

11. RRI Financial Award 2019, kategori social Economy Contribution (Gold), yang diselenggarakan oleh RRI & Iconomics (PT Ikon Asia Komunikasi), 5 Desember 2019.

RRI Financial Award 2019, Social Economy Contribution category (Gold), organized by RRI & Iconomics (PT Ikon Asia Communications), 5 December 2019.

4 5 6 7-11














REPORT OF THE BOARD OF

DIRECTORS

LAPORAN DIREKSI

18 • Kinerja Ekonomi Economic Performance

20 • Kinerja Sosial Social Performance

21 • Kinerja Lingkungan Environmental Performance

22 • Apresiasi Appreciation


Laporan Direksi [102-14]

Report of the Board of Directors

Ananta WiyogoDirektur Utama

President Director















Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Sebab, atas berkah dan kuasa-Nya, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dapat melalui tahun 2019 yang berkembang dinamis dan penuh tantangan dengan pencapaian kinerja yang memuaskan. Pencapaian ini lebih baik dari laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 yang sedikit melambat, tumbuh 5,02% dari pertumbuhan 5,17%, di tahun sebelumnya. Pelambatan pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa kondisi perekonomian nasional memang berkembang kurang kondusif akibat berkepanjangannya perselisihan dagang antara Amerika Serikat dengan China.

Dear Distinguished Stakeholders,

Praise be to the God Almighty for His Grace and Blessings, and allowing PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) to conclude the challenging year of 2019 with a satisfactory performance. This achievement exceeded Indonesia's economic growth in 2019, which experienced a slight slowdown to 5.02%, from 5.17% in 2018. This slowdown in growth shows that the national economic growth in 2019 was affected by the prolonged trade war between the United States and China.

Di Tahun 2019, kami mencatatkan kenaikan kinerja pada seluruh aspek operasional dalam mendukung upaya mengatasi backlog perumahan yang masih tinggi di Indonesia. Selain itu, kami mencatatkan sejarah dengan menginisiasi pelaksanaan program Kemitraan Pembiayaan Homestay, Program Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni di daerah Kumuh.

In 2019, we recorded improved performance in all operational aspects in support of initiatives to reduce the high level of housing backlog in Indonesia. In addition, we achieve milestone events with the launch of the Partnership Program for Homestay Financing and the Program for Improving the Quality of Unfit for Habitation Dwellings in Slum Areas.


Pada kesempatan ini kembali kami menyampaikan Laporan Keberlanjutan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) 2019. Sebagaimana tahun sebelumnya, selain Standar GRI, penerbitan Laporan ini juga merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik yang bagi perusahaan pembiayaan sekunder perumahan baru akan berlaku per tanggal 1 Januari 2020. Kami berinisiatif untuk menerapkan lebih dini sehingga dapat mempersiapkan seluruh aspek yang terkait dengan lebih baik saat peraturan tersebut resmi berlaku.

Melalui laporan ini kami menjelaskan secara ringkas pencapaian SMF pada aspek Ekonomi, Lingkungan dan Sosial selama tahun 2019 sesuai dengan kedua rujukan tersebut. Kami berharap Laporan ini dapat menjadi sarana bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mencermati berbagai inisiatif, inovasi, realisasi kegiatan pengembangan usaha dan pencapaiannya pada ketiga aspek tersebut.

KINERJA EKONOMIKami menjalankan kegiatan pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka mendukung upaya pemerintah mengatasi backlog perumahan yang masih tinggi di Indonesia. Untuk mengurangi backlog, sejak tahun 2015 Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Program Satu Juta Rumah. Selaras dengan berkembangnya kemampuan perekonomian negara, jumlah realisasi pembangunan rumah terus meningkat, sehingga di tahun 2019, pemerintah berhasil membangun 1.257.852 unit rumah dalam rangka program tersebut. Tahun 2020, pemerintah telah menyatakan tekadnya untuk kembali membangun 1.250.000 unit rumah.

Sejalan dengan upaya pemerintah, dalam rangka mendukung pertumbuhan kepemilikan rumah, SMF mengintensifkan penerbitan produk-produk yang telah dirintis sebelumnya, seperti Repo KPR, Efek Beragun Aset dalam bentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) dan EBA Retail, termasuk mengintensifkan kegiatan Unit Usaha Syariah, di samping merintis program baru,

We would like to take this opportunity to submit the 2019 Sustainability Report of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). As in the previous year, in addition to the GRI Standard, the publication of this Report also refers to the Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 51/POJK.03/2017 on the Implementation of Sustainable Finance for Financial Service Institutions, Issuers, and Public Companies, which will take effect on 1 January 2020 for new secondary mortgage companies. We had the foresight to start implementing this regulation earlier to be prepared when it takes effect.

In this report, we briefly describe SMF’s Economic, Social, and Environmental achievements during 2019, in line with both standard references. We hope that this Report can be a means for all stakeholders to examine the Company’s initiatives, innovations, and business development activities and achievements when it comes to these three aspects.

ECONOMIC PERFORMANCEWe conduct secondary housing financing in order to support the government's efforts to overcome the housing backlog in Indonesia, which remains quite high. To reduce the backlog, the government launched the One Million Houses Program in 2015. In line with the development of the country's economic capacity, the realization of housing construction continues to increase. In 2019, the government succeeded in building 1,257,852 housing units within the framework of the program. In 2020, the government has stated its determination to build another 1,250,000 housing units.

In order to support the government’s program to increase home ownership, SMF increased the issuance of its existent products, such as Mortgage Repo and Residential Mortgage-Backed Securities in the form of Retail Participation Certificate (RMBS-PC). The Company also focused on the activities of the Sharia Business Unit, in addition to initiating a new program,

Laporan DireksiReport of the Board of Directors














yakni mengintegrasikan kegiatan usaha pembiayaan perumahan sekunder dengan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.

Di tahun 2019, kami semakin mengintensifkan pendekatan kepada bank-bank syariah, mengingat pembiayaan jangka menengah atau panjang yang ditawarkan kami nilai sesuai dengan kebutuhan pendanaan bank syariah untuk penyaluran KPR Syariah. Upaya ini membuat nilai pembiayaan SMF kepada perbankan syariah di tahun 2019 terus menunjukkan perkembangan yang baik, mencapai nilai sebesar Rp500,0 miliar atau 4,8% dari total penyaluran pembiayaan tahun 2019 yang sebesar Rp10,5 triliun. Tahun 2019, kami mencatatkan penyaluran pinjaman dalam rangka KPR FLPP sebesar Rp2,0 triliun, Bank Daerah sebesar Rp130,0 miliar, perusahaan pembiayaan Rp10,0 miliar dan pembiayaan melalui bank umum/konvensional tetap mendominasi, mencapai Rp9,8 triliun atau 93,9% dari total penyaluran pinjaman.

Secara keseluruhan akumulasi penyaluran pinjaman yang diberikan Perseroan dari 2011 sampai dengan tahun 2019 mencapai nilai sebesar Rp47,8 triliun, naik 28,00% dari Rp37,36 triliun di tahun 2018.

Untuk mendukung pembiayaan tersebut, di tahun 2019 kami menerbitkan beberapa jenis surat utang, yakni obligasi, MTN dan EBA dengan total raihan dana sebesar Rp11,3 triliun naik 49,2% dari tahun 2018 yang sebesar Rp7,6 triliun. Kemudian kami juga menempatkan kelebihan dana yang tersedia sebesar Rp4,11 triliun, naik 5,35% dari Rp3,90 triliun di tahun 2018. Adapun aset SMF berkembang menjadi Rp26,70 triliun, naik 37,0% dari Rp19,49 triliun di tahun 2018.

Peningkatan kegiatan operasional dari aktivitas pembiayaan perumahan, sekuritisasi dan penempatan dana tersebut membuat SMF mencatatkan kenaikan pendapatan naik 38,5% menjadi Rp1,86 triliun dari Rp1,34 triliun, namun karena meningkatnya biaya dana, total laba bersih adalah sebesar Rp472,89 miliar atau naik 8,3% dari Rp436,54 miliar.

which integrates the secondary mortgage business activities with corporate social responsibility.

In 2019, we increased our focus on Islamic banks, considering that the medium and long-term financing that we offer is in line with the funding needs of Islamic banks for the distribution of Sharia mortgages. This effort increased the value of SMF financing to Islamic banks in 2019, which reached Rp500.0 billion or 4.8% of the total loan disbursements in 2019 that amounted to Rp10.5 trillion. In 2019, we posted loan disbursements in the context of FLPP Mortgage in the amount of Rp2.0 trillion, Regional Banks in the amount of Rp130.0 billion, and finance companies in the amount of Rp10.0 billion. Meanwhile, financing through commercial/ conventional banks remained dominant, reaching Rp9.8 trillion or 93.9% of the total loan disbursement.

Overall, the accumulated loan disbursement provided by the Company from 2011 to 2019 reached a total of Rp47.8 trillion, an increase of 28.00% from Rp37.36 trillion in 2018.

To support this financing, we issued several types of debt securities in 2019, namely bonds, MTN and RMBS with total proceeds of Rp11.3 trillion, an increase of 49.2% from Rp7.6 trillion in 2018. Furthermore, we also placed excess funds in the amount of Rp4.11 trillion, an increase of 5.35% from Rp3.90 trillion in 2018. Meanwhile, SMF assets grew to Rp26.70 trillion, an increase of 37.0% from Rp19.49 trillion in 2018.

The increase in operational activities from housing finance, securitization, and fund placement resulted in SMF posting a revenue of Rp1.86 trillion, a 38.5% increase from Rp1.34 trillion in 2018, but due to increased cost of funds, total net profit amounted to Rp472.89 billion in 2019, or an increase of 8.3% from Rp436.54 billion.


Secara keseluruhan di tahun 2019, kami mencatatkan perolehan nilai ekonomi sebesar Rp1,86 triliun, naik 38,5% dari nilai sebesar Rp1,36 triliun di tahun sebelumnya. Sehingga kami dapat meningkatkan jumlah distribusi nilai perolehan kepada para pemangku kepentingan, menjadi sebesar Rp1,45 triliun, naik 56,7% dari nilai sebesar Rp927 miliar di tahun sebelumnya. Dari total distribusi perolehan nilai ekonomi tersebut, kami memberikan kontribusi kepada negara dalam bentuk setoran pajak dan pembayaran dividen, sebesar Rp274,8 miliar, naik 21,1% dari nilai sebesar Rp226,84 miliar di tahun 2018.

KINERJA SOSIALPada aspek sosial, kami tetap memegang teguh komitmen untuk mengembangkan kompetensi para karyawan sebagai aset terpenting SMF dengan merealisasikan program-program pendidikan dan pelatihan dengan dukungan dana sebesar Rp6,49 miliar di tahun 2019, naik dari Rp4,24 miliar di tahun sebelumnya. Termasuk dalam anggaran tersebut adalah realisasi program beasiswa S-2 bagi karyawan SMF.

Di luar pengembangan kompetensi karyawan, kami tetap memegang teguh komitmen untuk mengedepankan langkah mitigasi terhadap aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi para karyawan. Selain memberikan perlindungan bagi karyawan, mitigasi aspek K3 juga kami tujukan untuk melindungi pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari risiko insiden yang mungkin terjadi. Upaya sungguh-sungguh yang kami jalankan membuat SMF kembali mencatatkan nihil kecelakaan kerja selama tahun 2019.

Pada aspek pemberdayaan masyarakat, tahun 2019 menjadi tonggak sejarah bagi langkah SMF dalam mengintegrasikan kegiatan usaha utamanya dengan pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan atau PKBL yang selama ini dijalankan. Setelah melalui proses pembahasan yang panjang di tahun 2019 kami meresmikan dimulainya implementasi program PKBL terpadu dalam tiga kelompok program, yakni Program Kemitraan Pembiayaan Homestay, Program Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak

Overall in 2019, we posted Rp1.86 trillion in economic value generated, an increase of 38.5% from Rp1.36 trillion in 2018. This allowed us to increase the amount of economic value distributed to stakeholders to Rp1.45 trillion, a 56.7% increase from Rp927 billion in 2018. Of the total economic value distributed, we contributed Rp274.8 billion to the state in the form of tax payments and dividend payments, a 21.1% increase from Rp226.84 billion in 2018.

SOCIAL PERFORMANCEWe continue to uphold our commitment to developing employee competency through education and training programs, as they are the most important asset of SMF. In 2019, our education and training support amounted to Rp6.49 billion, an increase from Rp4.24 billion in 2018. The Master’s Degree scholarship program for SMF employees is included in this budget.

In addition to developing employee competency, we uphold our commitment to prioritizing Occupational Health and Safety (OHS) of our employees. In addition to providing protection for the employees, we also aim to protect the customers, our assets, business partners and the environment from any risks. SMF’s effort has paid off, as we posted zero work accidents in 2019.

In terms of community empowerment, 2019 marked a milestone in terms of SMF's integration of its main business activities with its corporate social responsibility programs or PKBL. After going through a lengthy discussion process in 2019, we formally commenced the implementation of the integrated PKBL program in three program groups, namely the Homestay Financing Partnership Program, the Housing in Slum Areas Quality Improvement Program and the Social Program. To improve coordination, we















Huni di daerah Kumuh dan Program Sosial. Untuk meningkatkan koordinasi, kami kemudian merombak susunan pengelola program PKBL melalui penerbitan Surat Keputusan Direksi No. 009/SKD/DIR/III/2019, perihal “Perubahan Struktur Dan Pengangkatan Pengurus Tim Pengelola Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).

Pada tahun pertama implementasi kebijakan tersebut, kami berhasil merealisasikan renovasi 92 unit rumah tak layak huni menjadi Layak Huni di daerah kumuh yang berlokasi di empat kota besar, yakni Bukittinggi, Pontianak, Semarang dan Yogyakarta dengan dukungan dana bantuan Bina Lingkungan sebesar Rp6,00 miliar. Pada program Pembiayaan Homestay, kami berhasil mendukung renovasi total 45 hunian yang berlokasi di sekitar area prospek wisata di desa Samiran, Boyolali – Jawa Tengah; Desa Nglanggeran, Gunung Kidul dan Desa Pagerharjo, Kulonprogo – Yogyakarta; dan Desa Kuta, Lombok Tengah – NTB. Total dana investasi kemitraan yang kami salurkan untuk Program Homestay adalah Rp2,23 miliar.

Sementara untuk Program Sosial yang kami kemas melalui program SMF Care, SMF Smart dan SMF Green, kami merealisasikan investasi sosial sebesar Rp2,0 miliar untuk mendukung pelaksanaan 38 kegiatan sosial, baik berupa bantuan bencana alam, pemberdayaan masyarakat, dukungan pembangunan infrastruktur dasar, perbaikan sarana ibadah dan lain-lain kegiatan sebagaimana biasa dilaksanakan dalam realisasi program Bina Lingkungan.

KINERJA LINGKUNGANSebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder perumahan, kami mendukung penuh komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi GRK dan memperbaiki kualitas lingkungan sebagaimana telah disampaikan dalam Perjanjian Paris, dengan senantiasa menyampaikan pesan ketaatan pada peraturan dan undang-undang lingkungan agar proyek-proyek KPR yang dikerjakan lebih ramah lingkungan (pro-lingkungan) kepada para mitra penerima dukungan pembiayaan kepemilikan rumah sekunder, baik langsung maupun tidak langsung.

reorganized the management team composition of the PKBL program through the issuance of the Decree of the Board of Directors No. 009/SKD/DIR/III/2019, on "Changes in the Structure and Appointment of the Management Team of the Partnership and Community Development Program of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).

During the first year of the policy’s implementation, we succeeded in renovating 92 uninhabitable houses in slum areas in four major cities, namely Bukittinggi, Pontianak, Semarang, and Yogyakarta. This was done with the support of the Community Development assistance fund of Rp6.00 billion. In the Homestay Financing program, we successfully supported the renovation of 45 residences in prospective tourism areas including: Samiran village, Boyolali - Central Java; Nglanggeran Village, Gunung Kidul and Pagerharjo Village, Kulonprogo - Yogyakarta; and Kuta Village, Central Lombok - NTB. The total partnership investment funds allocated for the Homestay Program amounted to Rp2.23 billion.

As for the Social Program through the SMF Care, SMF Smart, and SMF Green, we have used a social investment of Rp2.0 billion to support the implementation of 38 social activities in the form of natural disaster assistance, community empowerment, basic infrastructure development, improvement of worship facilities, and other Community Development activities.

ENVIRONMENTAL PERFORMANCEAs one of the SOEs engaged in the field of secondary mortgages, we fully support the government's commitment to reducing GHG emissions and improving environmental sustainability, as stated in the Paris Agreement, by delivering messages on compliance with environmental regulations and laws. This ensures that the implemented Mortgage projects are more environmentally-friendly (pro-environment) to the business partners that receive secondary housing finance support, both directly and indirectly.


Selain itu, kami menunjukkan dukungan terhadap upaya pemerintah tersebut melalui implementasi kegiatan operasional kantor ramah lingkungan. Beberapa inisiatif yang kami laksanakan dengan komitmen tinggi, meliputi: penghematan pemakaian listrik dan BBM untuk transportasi, memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang, menghemat penggunaan kertas dan pensil, memilah dan membuang sampah sesuai jenisnya (organik dan anorganik), menghemat konsumsi air, serta menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan. Kami juga berpartisipasi dalam mencegah terjadinya kerusakan lapisan ozon dengan mengganti refrigerant pada seluruh unit AC yang digunakan dengan refrigerant yang lebih ramah lingkungan.

APRESIASIKami menyadari bahwa seluruh pencapaian kinerja positif pada tahun 2019 merupakan hasil kerja keras bersama, juga sebagai wujud hasil komitmen seluruh jajaran untuk senantiasa memberikan kompetensi terbaiknya dalam menjalankan tugas-tugasnya dan juga wujud hasil dukungan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Dewan Komisaris melalui tugas pengawasan dan penasehatan yang dijalankan. Untuk itu, atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham, Dewan Komisaris, mitra penyalur kredit KPR dan seluruh pemangku kepentingan atas seluruh kerja sama dan kepercayaannya selama ini. Ungkapan yang sama kami sampaikan kepada seluruh karyawan yang telah bekerja keras, loyal dalam menjalankan amanahnya, dan berdedikasi tinggi sehingga target-target yang ditetapkan Perseroan dapat tercapai, bahkan terlampaui.

In addition, we demonstrate our support for the government's efforts through the implementation of environmentally-friendly office operational activities. Some initiatives that we have carried out include: saving electricity and fuel consumption, utilizing recycled goods, saving paper and pencil usage, sorting and disposing of waste according to type (organic and inorganic), reducing water consumption, as well as planting and caring for trees in our surrounding environment. We also help to minimize damage to the ozone layer by replacing refrigerants in all air conditioning units with environmentally-friendly refrigerants.

APPRECIATIONWe realize SMF’s positive performance achievements in 2019 are the result of the collective hard work of the Company’s employees, as well as the commitment of all personnel at all levels to carrying out their duties to the best of their abilities. It is also the result of the support of the Company’s stakeholders, including the Board of Commissioners, which contributed through its supervisory and advisory function. For this reason, on behalf of the Board of Directors, we would like to express our gratitude to the shareholders, the Board of Commissioners, mortgage lender partners, and all stakeholders for their cooperation and support. We would also like to thank all employees who have carried out their tasks with loyalty and dedication, enabling the Company to exceed its targets.















Kami sangat berharap agar dukungan, kerja sama dan kepercayaan tersebut terus dapat dijaga dan ditingkatkan. Kami sangat meyakini, dengan dukungan dan kepercayaan tersebut, maka SMF akan dapat bertumbuh dengan sehat dan dapat terus berbagi pengetahuan serta meningkatkan kompetensinya dalam memberikan dukungan pembiayaan kepemilikan hunian yang layak sekaligus terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

We sincerely hope that this support and cooperation will continue into the future. We strongly believe that it will enable SMF to grow in a sound manner and continue to increase its success in providing financing support for ownership of decent and affordable housing by all segments of the society.

Jakarta, April 2020 Atas nama Direksi,

On behalf of the Board of Directors,

Ananta WiyogoDirektur Utama

President Director














COMPANY PROFILE

PROFILPERUSAHAAN

26 • Profil Perusahaan Company Profile

28 • Sekilas SMF SMF at a Glance

30 • Jejak Langkah Milestones

36 • Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan Vision, Mission and Corporate Values

38 • Empat Pilar Strategis Perusahaan Four Strategic Pillars of the Company

40 • Produk dan Jasa Products and Services


40 ο Penyaluran Pembiayaan Loan Disbursement


40 ο Program Penjaminan Guarantee Program

40 ο Housing Finance Information System (HFIS) Housing Finance Information System (HFIS)

41 ο Standardisasi Dokumen KPR Standardization of Mortgage Documents

41 ο SOP KPR SMF SOPs of SMF Mortgage

41 ο KPR SMF SMF Mortgage

41 ο Pendidikan dan Pelatihan Education and Training

42 • Struktur Organisasi Organizational Structure

44 • Skala Ekonomi Economic Scale

45 • Rantai Pasok Supply Chain


Profil Perusahaan Company Profile

Nama Perusahaan [102-1]Company Name

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau disingkat PT SMF atau SMFPT Sarana Multigriya Finansial (Persero), abbreviated as PT SMF or SMF

Bidang Usaha [102-2]Line of Business

Pembiayaan Sekunder PerumahanSecondary Mortgages

Alamat Kantor Pusat [102-3]Head Office Address

Grha SMFJalan Panglima Polim I No.1 MelawaiKebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160

TelphoneFacsimile

(62 21) 2700 400(62 21) 2701 400

Website E-Mail

www.smf-indonesia.co.id [email protected]

Wilayah Operasional dan Jaringan Layanan [102-4]Area of Operations and Service Network

SMF mendukung pembiayaan pembangunan perumahan di seluruh wilayah Indonesia.Kegiatan dukungan pembiayaan tersebut dikoordinasikan hanya dari kantor pusat di Jakarta.

SMF supports the financing for housing construction in locations all over Indonesia.This financing support is coordinated directly from the head office in Jakarta

Ruang Lingkup Pasar [102-6]Scope of Market

Di seluruh wilayah IndonesiaIn all regions of Indonesia

Dasar Hukum Pendirian [102-5]Legal Basis of Establishment

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.5 Tahun 2005 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di bidang Pembiayaan Pembelian Perumahan, tanggal 7 Februari 2005, yang terakhir diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.75 Tahun 2011 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di bidang Pembiayaan Pembelian Perumahan.

2. Peraturan Presiden No.19 Tahun 2005, terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.101 Tahun 2016.

3. Akta tertanggal 22 Juli 2005 No.59, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.C-20694. HT.01.01.TH.2005 tanggal 26 Juli 2005, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 30 Agustus 2005 No.69, Tambahan No.9263, Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 3 Juli 2009 No.53, Tambahan No.17294.

1. Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 5/2005 on the Government of the Republic Indonesia Capital Investment for Establishment of a Limited Liability Company in the field of Mortgage Financing dated 7 February 2005, last amended by Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 75/2011 on the Government of the Republic of Indonesia Capital Investment for Establishment of a Limited Liability Company in Mortgage Financing No. 5/2005.

2. Presidential Regulation No. 19/2005, last amended by Presidential Regulation No. 101/2016

3. Deed No. 59 dated 22 July 2005, made before Imas Fatimah, SH, Notary in Jakarta, approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in the Decree No. C 20694.HT.01.01.TH.2005 dated 26 July 2005, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 69, dated 30 August 2005, Supplement No. 9263, and the Gazette of the Republic of Indonesia No. 53, dated 3 July 2009, Supplement No. 17294.

Tanggal Pendirian (Pertama Kali Beroperasi)Date of Establishment (1st time operating)

22 Juli 200522 July 2005

Modal DasarAuthorized Capital

Rp8.000.000.000.000 (delapan triliun Rupiah) IDR8,000,000,000,000 (eight trillion Rupiah)

Modal DisetorPaid-Up Capital

Rp6.000.000.000.000 (enam triliun Rupiah)Perseroan mendapat tambahan modal sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2017 Tanggal 27 Desember 2017 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial yang per tanggal 31 Desember 2017 uang tambahan modal tersebut telah masuk ke Perseroan dan dicatatkan sebagai setoran modal diterima di muka, sampai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan selaku Pemegang Saham dan Akta Notariil sehubungan dengan penambahan modal tersebut.

Rp6,000,000,000,000 (six trillion Rupiah)The Company received additional capital of IDR1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah) as stated in Government Regulation No. 56/2017 dated 27 December 2017 regarding Addition of Equity Participation of the Republic of Indonesia into the Company’s Share Capital of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), which as of 31 December 2017, the additional capital has been entered into the Company and registered as capital paid-up in advance, until the issuance of the Decree of the Minister of Finance as the Shareholder and Notarial Deed in regards to the additional capital














Kepemilikan [102-5]Ownership

100% milik Pemerintah Republik Indonesia100% owned by the Government of the Republic of Indonesia

Rating PerusahaanCompany Rating

AAA - Pefindo

Produk dan Jasa [102-2]Products and Services

• Sekuritisasi • Penyaluran Pembiayaan Perumahan Sekunder

- Program Refinancing KPR SMF- Program Repo KPR SMF

• Penerbitan Surat Utang• Program Penjaminan• Housing Finance Information System (HFIS)• Standarisasi dokumen KPR• Jasa Pendidikan dan Pelatihan

• Securitization • Distribution of Secondary Mortgage Financing

- SMF Mortgage Refinancing Program- SMF Mortgage Repo Program

• Issuance of Debt Securities• Guarantee Program• Housing Finance Information System (HFIS)• Mortgage documents standardization• Education and Training Services

Keanggotaan dalam Asosiasi [102-13]Membership in Associations

• Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA) • The Institute of Internal Auditors (IIA) Indonesia• Asosiasi Pengelola Gedung (APG) BUMN• Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)• Pusat Mediasi Nasional• Asian Secondary Mortgage Market Association (ASMMA)

• Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA) • The Institute of Internal Auditors (IIA) Indonesia• SOE Association of Building Management• Indonesian Institute of Accountants• National Mediation Center • Asian Secondary Mortgage Market Association (ASMMA)


Sekilas SMFSMF at a Glance

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), disebut dengan “SMF” atau “Perseroan” didirikan pada tanggal 22 Juli 2005. Cikal bakal berdirinya Perseroan bermula pada tahun 1993. Kala itu, pemerintah mewacanakan perlunya sebuah lembaga pembiayaan sekunder perumahan di antara pemangku kepentingan industri pembiayaan perumahan. Keberadaan lembaga ini dinilai sangat penting agar kepemilikan rumah menjadi mudah dan terjangkau bagi seluruh keluarga Indonesia. (102-1).

Tahun 1998 terbit Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.132/KMK.014/1998 tentang Perusahaan Fasilitas Pembiayaan Sekunder Perumahan, yang memberikan peluang bagi berdirinya lembaga pembiayaan sekunder perumahan pertama di Indonesia, SMF, pada tanggal 22 Juli 2005.

Sesuai dengan Anggaran Dasar, maksud dan tujuan berdirinya SMF adalah untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan menyediakan dana jangka menengah/panjang melalui kegiatan sekuritisasi dan penyaluran pinjaman yang dananya berasal dari penerbitan surat berharga pasar modal.

Dalam kegiatan penyaluran pinjaman, Perseroan menggunakan dana yang berasal dari ekuitas terlebih dahulu sebagai bridging, untuk kemudian digantikan dengan dana dari hasil penerbitan surat utang sehingga terjadi kelipatan dalam penyalurannya. Di sisi lain, untuk penyalur KPR yang telah memiliki tagihan KPR yang cukup dan memenuhi kriteria, dapat menjual putus tagihan KPR-nya (true sale), untuk kemudian dikonversi melalui transaksi sekuritisasi menjadi efek yang likuid di pasar modal yang disebut Efek Beragun Aset (EBA).

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), referred to as “SMF” or “Company,” was established on 22 July 2005. The Company’s origins date back to 1983. At that time, the government discussed the need for a secondary mortgage financing institution among the stakeholders in the mortgage industry. This institution was considered crucial for facilitating easy and affordable home ownership for all Indonesian families. (102-1).

In 1998, the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia N.132/KMK.014/1998 on a Secondary Mortgage Facility Company was issued, providing the opportunity for the establishment of the first secondary mortgage financing institution in Indonesia, namely SMF, on 22 July 2005.

In accordance with the Articles of Association, the purpose and objective of SMF are to build and develop a secondary mortgage market in order to improve the capacity and sustainability of affordable mortgage financing for the community. To achieve this objective, the Company provides medium/ long-term funds derived from the issuance of capital market securities through securitization and lending activities.

In its lending activities, the Company uses funds originating from equity as bridging. These are later replaced by funds from the issuance of bonds resulting in multiples in the distribution. Mortgage lenders who already have sufficient Mortgage receivables and meet the criteria, can sell them off (true sale), to be converted through securitization transactions into liquid securities in the capital market called Residential Mortgage Backed Securities (RMBS).














Melalui kegiatan sekuritisasi dan penyaluran pinjaman yang sumber dananya diperoleh dengan menerbitkan surat berharga yang dijual di pasar modal, maka akan terjadi aliran dana jangka menengah/panjang dari pasar modal ke sektor riil perumahan secara berkesinambungan untuk mendukung pembiayaan penyediaan perumahan dengan tingkat bunga yang lebih bersaing dan tenure yang memadai. Dengan kondisi tersebut diharapkan tercipta skema kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

Securitization and lending activities in which funds are obtained by issuing securities sold in the capital market will ensure medium/ long-term capital flows from the capital market to the housing sector on a continuing basis for mortgages with a more competitive interest rate and sufficient tenure. It is expected that this will ensure adequate and affordable home ownership for the Indonesian people.


Jejak LangkahMilestones

Kementerian Keuangan (d/h Departemen Keuangan) mengadakan serangkaian studi kelayakan untuk pendirian lembaga pembiayaan sekunder perumahan sejak 1993.

The Ministry of Finance (formerly Department of Finance) had been conducting a series of feasibility studies for the establishment of a secondary mortgage institution since 1983.

Pada 22 Juli 2005, Pemerintah mendirikan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dengan Akta No. 59 yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 30 Agustus 2005 No. 69 Tambahan No. 9263. Pendirian Perseroan berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 5/2005 tanggal 7 Februari 2005, tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia dan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 19/2005 tanggal 7 Februari 2005, tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan.

On 22 July 2005, the Government established PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) by virtue of Deed No. 59. Information about this was duly published in the State Gazette of the Republic of Indonesia dated 30 August 2005, No. 69, Supplement No. 9263. The establishment of the Company is based on Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 5/2005 dated 7 February 2005 on the Government of the Republic Indonesia Capital Investment and Presidential Regulation No. 19/2005 dated 7 February 2005 on Secondary Mortgages.

Perseroan menyalurkan pinjaman pertama kepada lembaga penyalur KPR PT Bank Tabungan Negara (Persero).

The first loan disbursement by the Company to a mortgage lender, namely PT Bank Tabungan Negara (Persero).

Perseroan melakukan penyaluran pinjaman perdana kepada perusahaan pembiayaan.

The Company conducted its first lending transaction to a financing company.

Pemerintah Indonesia menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.132/ KMK.014/1998 yang membuka peluang berdirinya lembaga pembiayaan sekunder perumahan.

The Indonesian Government issued the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 132/KMK.014/1998 that provided an opportunity for the establishment of a secondary mortgage institution.

1993 1998

2005 2006 2007














Cont >

1. Penyaluran pinjaman yang pertama kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD).

2. Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No.1/2008 sebagai Perubahan atas Peraturan Presiden No.19/2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan, sehingga Perseroan dapat memberikan fasilitas pinjaman paling lama 10 tahun dari penerbitan peraturan dimaksud sampai dengan 2018, dengan jangka waktu penyaluran fasilitas pinjaman paling lama 15 tahun.

1. The first loan disbursement to a Regional Development Bank.

2. The Government issued Presidential Regulation of the Republic of Indonesia No. 1/2008 as Amendment to Presidential Regulation No. 19/2005 on Secondary Mortgages. The Government provided concessions to the Company to disburse lending facilities for 10 years since the issuance of the regulation up to 2018, with a maximum tenor of 15 years.

1. Peluncuran harga pasar wajar EBA bekerja sama dengan PT Penilai Harga.

2. Penerbitan obligasi berjaminan agunan tagihan KPR yang pertama dengan Penawaran Umum.

3. Penerbitan Medium Term Notes (MTN) yang pertama melalui Penawaran Terbatas.

1. Launch of the RMBS fair market value in collaboration with PT Penilai Harga.

2. Issuance of the first mortgage secured bonds through a Public Offering.

3. Issuance of the first Medium Term Notes (MTN) through a Limited Offering.

1. Penambahan modal disetor sebesar Rp1 triliun.2. Penerbitan obligasi dengan penawaran umum

berkelanjutan yang pertama.

1. Additional paid-up capital of Rp1 trillion.2. Issuance of the first continuous bonds through a

Public Offering.

1. Realisasi transaksi sekuritisasi yang pertama dengan penawaran umum Efek Beragun Aset (EBA) yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

2. Penerbitan obligasi Perseroan yang pertama (tanpa jaminan) dengan penawaran umum.

3. Penyaluran pinjaman yang pertama kepada bank syariah

1. Realization of the first securitization transaction through the public offering of Residential Mortgage Backed Securities (RMBS), which was listed on the Indonesian Stock Exchange (BEI).

2. The first issuance of the Company’s unsecured bonds through public offering.

3. First loan disbursement to a Sharia bank.

2008 2009

2010 2011


1. Penetapan EBA Surat Partisipasi sebagai efek oleh Ketua Bapepam-LK berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK Nomor 11663/ BL/2012 tanggal 3 Oktober 2012.

2. Penghargaan pertama dari media sebagai “BUMN yang Mendukung & Mengembangkan Pembiayaan Perumahan bagi Rakyat yang Berkesinambungan.”

1. The RMBS Participation Certificate is declared as securities by the Chairman of Bapepam-LK based on the letter of the Chairman of Bapepam-LK No. 11663/BL/2012 dated 3 October 2012.

2. SMF received its first award from the media for being a “State-Owned Enterprise that Supports and Develops Sustainable Housing Finance for the People.”

1. Peluncuran logo baru SMF pada 22 Juli 2015, menandai semangat baru Perseroan untuk meningkatkan prestasi dan kinerja demi terealisasinya dukungan program “Sejuta Rumah”.

2. Terbitnya POJK No.20/POJK.04 tahun 2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Beragun Aset Syariah.

3. SMF menjalin kerja sama dengan PT Penilai Harga Efek Indonesia atau Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) untuk menentukan harga dasar wajar EBA-SP.

4. Penerbitan Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBASP) untuk pertama kalinya sebesar Rp200 miliar.

5. Penandatanganan MoU antara SMF dengan Kementerian PUPR, dan 7 (tujuh) Bank Pembangunan Daerah (BPD), terkait peningkatan kapasitas penyaluran KPR yang didukung oleh Asbanda.

6. SMF menerima tambahan Penyertaan Modal Negara sebesar Rp1 triliun.

1. The launch of the new SMF logo, marking the Company’s endeavour to improve its achievement and performance to support the “One Million Houses” program.

2. Issuance of POJK No.20/POJK.04 of 2015 on Issuance and Requirements of Sharia Residential Mortgage Backed Securities.

3. SMF established a partnership with PT Penilai Harga Efek Indonesia, or the Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), to determine the fair value of RMBS-PC.

4. Listing of the first Residential Mortgage Backed Securities Participation Certificate (RMBSPC) in the amount of Rp200 billion.

5. The Company signed an MOU with the Ministry of Public Works and Housing (PUPR) and 7 (seven) Regional Development Banks (BPD) in relations to capacity improvement related to mortgage disbursements supported by Asbanda.

6. The Company received additional State Equity Participation in the amount of Rp1 trillion.

1. SMF diikutsertakan dalam menyusun Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang EBA–Surat Partisipasi.

2. Penghargaan pertama yang diterima dari Menteri Perumahan Rakyat, Republik Indonesia sebagai “Lembaga Pendukung Pendanaan Program Pembiayaan Perumahan.”

3. Penghargaan Khusus sebagai BUMN Keuangan Terbaik di antara BUMN Keuangan di bawah Kementerian Keuangan pada November 2013.

1. SMF was included in the formulation of the Draft of the Regulation of the Financial Services Authority on RMBS-Participation Certificate.

2. SMF received its first award from the Indonesian Minister of Public Housing for being a “Financial Institution that Supports Housing Finance Programs.”

3. SMF received a special award as a “Best Finance SOE” under the Indonesian Ministry of Finance in November 2013.


2012 2013

2015














1. Terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 23/POJK.04/2014 tentang Pedoman Penerbitan dan Pelaporan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) dalam rangka Pembiayaan Sekunder Perumahan.

2. Mendapatkan “Bronze Award” pada BUMN Marketing Award dalam kategori “Strategic Marketing.”

3. Perseroan menerima tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun.

1. Issuance of POJK No. 23/POJK.04/2014 on Issuance and Reporting Guidelines of Residential Mortgage Backed Securities Participation Certificate (RMBS-PC) for Secondary Mortgages.

2. SMF received a “Bronze Award” in the SOE Marketing Award event in the “Strategic Marketing” category.

3. The Company received additional State Equity Participation (PMN) amounting to Rp1 trillion.

1. Pencatatan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) SMF-BMRI01 di Bursa Efek Indonesia dengan rating idAAA dari Pefindo, kerja sama SMF dan Bank Mandiri.

2. Pencatatan EBA-SP SMF-BTN 02 di Bursa Efek Indonesia dengan rating AAA dari Pefindo, kerja sama SMF dan Bank BTN.

3. Penandatanganan kerja sama dengan Korea Housing Finance Corporation (KHFC), terkait Penelitian dan Program di Bidang Perumahan.

4. Peluncuran Housing Finance Information System (HFIS) dan Penyerahan SPO Dokumen KPR SMF untuk BPD kepada Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda).

5. Terbitnya Peraturan Presiden No. 101 Tahun 2016 yang merupakan perubahan ke-2 Peraturan Presiden No.19 Tahun 2005, yang membuka peluang bagi SMF untuk menyalurkan pinjaman tanpa adanya batasan waktu, dengan jangka waktu fasilitas pinjaman paling lama 15 tahun.

6. Perseroan menerima tambahan Penyertaan Modal Negara Sebesar Rp1 triliun.

7. Perseroan meraih penghargaan di Annual Report Award 2015, Juara ke-3 Kategori BUMN Keuangan Listed.

1. Listing of Residential Mortgage Backed Securities Partcipation Certificate (RMBS-PC) of SMF-BMRI01 on the IDX with an idAAA rating from Pefindo, cooperation between SMF and Bank Mandiri.

2. Listing of RMBS-PC SMF-BTN 02 on the IDX with an AAA rating from Pefindo, cooperation between SMF and Bank BTN.

3. Signing of cooperation agreement with Korea Housing Finance Corporation (KHFC) related to Research and Programs in the Housing Sector.

4. Launch of Housing Finance Information System (HFIS) and Handover of SPO Document of SMF Mortgage for Regional Development Banks to Regional Development Bank Association (Asbanda).

5. The issuance of the Presidential Regulation of the Republic of Indonesia No. 101 of 2016, which is the 2nd Amendment to Presidential Regulation No. 19 of 2005 relating to SMF loan disbursement with no time limitation and a maximum tenor of 15 years.

6. The Company received additional State Equity Participation (PMN) amounting to Rp1 trillion.

7. The Company was awarded the third position in the 2015 Annual Report Award in the Listed Financial SOE category.

Cont >

2014

2016


1. Pencatatan EBA-SP BTN03, kerja sama SMF dan Bank BTN senilai Rp1 triliun di Bursa Efek Indonesia.

2. Perseroan menyelenggarkan Asia Fixed Income Summit (AFIS) ke-4 yang digelar pada tanggal 7 September 2017 di Nusa Dua, Bali dan dihadiri oleh lebih dari 300 orang peserta dari dalam dan luar negeri. Selain itu, Perseroan menjadi tuan rumah pertemuan anggota Asian Secondary Mortgage Market Association (ASMMA).

3. SMF menjadi chairman ASMMA yang memiliki otoritas untuk mengkoordinasikan seluruh informasi dan kegiatan yang dilakukan oleh anggota ASMMA, termasuk mengelola sarana komunikasi hingga melakukan perencanaan ASMMA tahun berikutnya.

4. Perseroan mendapatkan peringkat tertinggi IdAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), baik untuk surat utang yang diterbitkan maupun untuk peringkat Korporasi.

1. Listing of RMBS-PC SMF-BTN03 on BEI in the amount of Rp1 trillion on the Indonesian Stock Exchange.

2. The Company held the 4th Asia Fixed Income Summit (AFIS) on 7 September 2017 in Nusa Dua, Bali, which was attended by more than 300 Indonesian and international participants. In addition, the Company also hosted the meeting of Asian Secondary Mortgage Market Association (ASMMA) members.

3. The Company was appointed as the Chair of ASMMA, with the authority to coordinate all information and activities carried out by ASMMA members, from managing communication facilities to the planning of the following ASMMA.

4. The Company received the highest certificate of IdAAA from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), both for debt securities and Corporate rating.

5. Bersama Dirjen Pembiayaan Perumahan, Kementerian PUPR, Lana Winayanti, Perseroan menyerahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) KPR BPD SMF, SPO Kredit Modal Kerja – Konstruksi Perumahan SMF (KMK – KP SMF), kepada 25 BPD di Indonesia diikuti dengan penandatanganan Komitmen penerapan SPO tersebut oleh masing-masing perwakilan BPD. Kedua SPO yang disusun oleh SMF yang bekerja sama dengan Kementerian PUPR dan Asbanda untuk mendorong penyaluran KPR di daerah.

6. Peluncuran dan penyerahan Standar Prosedur Operasional (SPO) PPR (Pembiayaan Pemilikan Rumah) Syariah atau SPO PPR Syariah, yang telah disusun oleh SMF kepada Pengurus Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA).

7. Peluncuran KPR SMF bekerja sama dengan Perusahaan Pembiayaan.

8. Listing Obligasi PUB III Tahap VII sebesar Rp1,677 Triliun, PUB IV Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp1 Triliun, dan PUB IV Tahap II Tahun 2017 sebesar Rp1 Triliun.

5. In collaboration with the Directorate General of Housing Finance - Ministry of Public Works and Housing (PUPR), Lana Winayanti, the Company submitted the Standard Operating Procedures (SOP) for KPR BPD SMF, Working Capital Credit - SMF Housing Construction SOPs, to 25 BPD in Indonesia. This was followed by the signing of the Commitment to SOP implementation by each BPD representative. The SOPs that have been formulated by SMF in collaboration with the Ministry of PUPR and ASBANDA are expected to encourage mortgage disbursements in the regions.

6. Launch and submission of the Sharia Home Ownership Financing SOPs prepared by SMF to the Management of the Indonesian Sharia Bank Association (ASBISINDO) and the Regional Development Bank Association (ASBANDA).

7. Launch of the SMF Mortgage in cooperation with Financing Companies.

8. Listing of Continuous Public Offering Bonds III Tranche VII of Rp1.677 Trillion, Continuous Public Offering Bonds IV Tranche I 2017 of Rp1 Trillion, and Continuous Public Offering Bonds IV Tranche II 2017 of Rp1 Trillion.


2017














1. SMF secara resmi telah memiliki Unit Usaha Syariah (UUS), melalui Surat Keputusan OJK No.KEP-73 NB.223/2018, tanggal 10 Juli 2018, perihal Pemberian Izin Pembukaan Unit Usaha Syariah Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).

2. SMF berhasil menghadirkan produk Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) Ritel pertama di Indonesia melalui mekanisme perdagangan di pasar sekunder. Sebelumnya EBA-SP banyak dimiliki oleh investor institusi seperti Dana Pensiun (Dapen), Asuransi, dan lainnya.

3. SMF berperan dalam mengurangi beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25% pendanaan KPR FLPP, sehingga Pemerintah hanya menyediakan 75% total pendanaan FLPP dari sebelumnya sebesar 90%.

4. Selama tahun 2018, SMF mengeluarkan surat utang senilai Rp5,551 triliun melalui penerbitan obligasi:• PUB IV Tahap III sebesar Rp2.000 miliar, • PUB IV Tahap IV sebesar Rp1.163 miliar, • PUB IV Tahap V sebesar Rp1.500 miliar, dan • PUB IV Tahap VI sebesar Rp888 miliar.

5. Pada 13 Agustus 2018, SMF melakukan penandatanganan kerja sama dengan Japan Housing Finance Agency (JHF), Jepang, di bidang pembiayaan perumahan, khususnya pengembangan pasar sekunder permbiayaan perumahan.

1. Merintis realisasi Penyaluran Pembiayaan Homestay untuk mendukung pengembangan industri pariwisata di berbagai destinasi pariwisata unggulan di Indonesia, sebagai bagian dari program PKBL.

2. Merintis realisasi program pengembangan rumah tak layak huni di daerah kumuh, bekerja sama dengan Pemda – Faskel Kota Tanpa Kumuh - dan BKM sebagai bagian dari program PKBL.

3. Mendukung kegiatan The International Secondary Mortgage Market Association (ISMMA) atau institusi pembiayaan sekunder perumahan.

4. Kerja sama SMF dengan Grab Indonesia untuk mewujudkan rumah idaman bagi mitra pengemudi, SMF juga bekerja sama dengan Jasa Marga dalam rangka pemberian penjaminan program pembiayaan kepemilikan rumah bagi para karyawan.

1. SMF officially established a Sharia Business Unit (UUS), through the Decree of the OJK No. KEP-73 NB. 223/2018 dated 10 July 2018 on the Granting of Permit for the Establishment of a Sharia Business Unit for the Secondary Mortgage Company of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).

2. The Company successfully launched the first Retail Residential Mortgage Backed Securities Participation Certificate (RMBS-PC) product in Indonesia through the trade mechanism in the secondary market. Previously, RMBS-PC were mostly owned by institutional investors, such as Pension Funds (Dapen), Insurance, and others.

3. SMF contributed to reducing the Government’s fiscal burden by financing 25% of FLPP mortgage funding, thus the Government only needed to provide 75% of the total FLPP funding, a decrease from 90%.

4. During 2018, SMF issued debt securities amounting to Rp5.551 trillion through the issuance of bonds.• Continuous Public Offering Bonds IV Tranche III of

Rp2.000 billion,• Continuous Public Offering Bonds IV Tranche IV of

Rp1.163 billion,• Continuous Public Offering Bonds IV Tranche V of

Rp1.500 billion, and• Continuous Public Offering Bonds IV Tranche VI of

Rp888 billion5. On 13 August 2018, SMF signed a bilateral cooperation

with a Japanese company, namely the Japan Housing Finance Agency (JHF), in housing finance, specifically the development of the secondary mortgage market.

1. Initiation of the realization of the Homestay Financing Disbursement to support the development of the tourism industry in various leading tourism destinations in Indonesia, as a part of the PKBL program.

2. Initiation of the realization of a program to develop uninhabitable housing in slum areas in collaboration with the Regional Government - Faskel Kota Without Slums - and BKM as a part of the PKBL program.

3. Support of the activities of the International Secondary Mortgage Market Association (ISMMA) and secondary mortgage institutions.

4. Collaboration between SMF and Grab Indonesia to create a dream home for driver partners. SMF also collaborates with Jasa Marga to provide mortgage guarantee programs for employees.

2018

2019


MiSi MiSSiON1. Membangun dan mengembangkan pasar

pembiayaan sekunder perumahan, 2. Meningkatkan tersedianya sumber dana jangka

panjang bagi sektor perumahan3. Memungkinkan kepemilikan rumah menjadi

terjangkau bagi setiap keluarga Indonesia.

Visi dan Misi Perseroan disetujui dan disahkan melalui RUPSLB 24 Januari 2014. Pada tahun 2018, Dewan Komisaris dan Direksi telah mereview Visi dan Misi Perusahaan dan menyatakan bahwa Visi dan Misi tersebut masih sesuai dengan potensi dan tantangan usaha Perseroan ke depan.

1. To promote and to develop a secondary mortgage market.

2. To increase long-term fund availability for the housing sector.

3. To enable affordable home ownership for every Indonesian family.

The Company’s Vision and Mission have been approved and ratified at the EGMS on 24 January 2014. In 2018, the Board of Commissioners and the Board of Directors reviewed the Company’s Vision and Mission and stated that they are still in accordance with the potential and challenges of the Company’s business.

viSiTo become an independent entity that

supports adequate and affordable home ownership for every Indonesian family.

Menjadi entitas mandiri yang mendukung kepemilikan rumah yang

layak dan terjangkau bagi setiap keluarga Indonesia.

viSiON

Visi, Misi & Budaya PerusahaanVision, Mission and Corporate Values














Tata Nilai Perusahaan [102-16]

Corporate Values

TATA NiLAi PERUSAHAAN i-SMF | i-SMF CORPORATE vALUESNilai Budaya

Cultural ValuesMakna Nilai

Definition of ValuePerilaku UtamaKey Behaviors

IntegritasIntegrity

Aktivitas pekerjaan berpegang pada prinsip moral dan etika bisnis yang baikWork activities adhere to the principles of good morals and business ethics

JujurKonsistenDisiplinBeretikaHonestConsistentDisciplinedEthical

SinergiSynergy

Semangat atau dorongan untuk berperan aktif dan mendalam pada setiap aktivitas kerja.Passion for each work activity

ProaktifSaling menghargaiWin-win solutionKerja samaProactiveMutual-respectWin-win solutionCooperation

MotivasiMotivation

Dengan menerima ide-ide baru yang didukung oleh energi dari diri sendiri terlebih dahuluAcceptance of new ideas

KompetenBertanggung jawabGigihAntusiasCompetentResponsiblePersistentEnthusiastic

FokusFocus

Identifikasi, memahami dan memberikan prioritas pekerjaan sehingga mendukung kinerja pemangku kepentinganIdentifying, understanding, and prioritizing work to support stakeholder performance

SolutifResponsifCermatTerencanaResourcefulResponsiveCautiousOrganized


Empat Pilar Strategis PerusahaanThe Four Strategic Pillars of The Company

01

02

03

04

SiNERGiSYNERGY

PRODUKPRODUCTS

OPERASiONALOPERATIONS

REPUTASiREPUTATION














Rangkaian strategi yang disusun oleh Perseroan berlandaskan pada 4 (empat) pilar strategis, yaitu: Produk, Reputasi, Sinergi dan Operasional. 1. Produk Perseroan mengeluarkan produk- produk yang

berkualitas untuk melayani pasar pembiayaan primer dan sekunder perumahan sesuai segmen dan target pasar yang akan dituju. Tujuannya adalah untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan dapat meningkatkan peran Perseroan di pasar pembiayaan primer dan pasar pembiayaan sekunder.

2. Reputasi Perseroan fokus dalam meningkatkan reputasinya

di pasar pembiayaan perumahan. Reputasi yang dimaksud meliputi pembentukan citra dan pembinaan hubungan baik dengan stakeholders. Peningkatan reputasi perlu dilakukan untuk mendapatkan insentif dan dukungan regulator dan pada akhirnya dapat meningkatkan kedudukan Perseroan di pasar pembiayaan perumahan.

3. Sinergi Perseroan melakukan sinergi untuk mendorong

pertumbuhan sektor pembiayaan perumahan. Program kerja diarahkan untuk menambah jumlah investor jangka panjang, mendukung penyalur KPR dalam membangun unit bisnis KPR dan pembangunan infrastruktur sistem informasi perumahan yang dapat dimanfaatkan untuk memantau kondisi sektor pembiayaan perumahan.

4. Operasional Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan

kemampuan operasional melalui pengembangan organisasi yang utamanya terkait aspek human capital dan teknologi informasi. Struktur organisasi Perseroan senantiasa disesuaikan dengan perkembangan bisnis, di samping itu pembangunan sistem informasi manajemen ditujukan untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi operasional Perseroan.

The Company’s strategies are based on 4 (four) pillars, namely: Products, Reputation, Synergy and Operations.

1. Products The Company has launched a variety of high quality

products to serve the primary and secondary mortgage market that are in line with the targeted market segments and the Company’s goals. This has been done to enable the Company to generate products that are in line with market needs, which will ultimately increase the Company’s role in the primary and secondary mortgage sector.

2. Reputation The Company is focused on improving its reputation

in the housing finance market. Reputation includes brand awareness and development of good relationships with stakeholders. Good reputation will allow the Company to have the incentives and support of the regulator, which will ultimately affect the Company’s position in the mortgage market.

3. Synergy The Company creates synergies to encourage

growth in the housing finance sector. The Company’s work programs are aimed at increasing the number of long-term investors, supporting mortgage lender institutions in developing mortgage business units, and developing a housing information system infrastructure that can be utilized to monitor the condition of the housing finance sector.

4. Operations The Company is committed to improving its

operational capabilities through organizational development, mainly in the human capital and information technology areas. The Company’s organizational structure is continually aligned with the business developments, while the development of the management information system aims to generate effective and efficient Company operations.


Produk dan Jasa [102-2] Products and Services

Produk

1. Sekuritisasi Dalam memfasilitisasi transaksi sekuritisasi, SMF

berperan sebagai koordinator global, Penata Sekuritisasi, Pendukung Kredit, serta Penerbit EBA Surat Partisipasi (EBA-SP).

2. Penyaluran Pembiayaan Untuk mendorong terbentuknya volume KPR yang

berkualitas serta mendorong terbentuknya pasar primer yang kuat, SMF menyalurkan pinjaman dengan menggunakan dana yang diperoleh dari hasil penerbitan surat utang. SMF memiliki dua program penyaluran pembiayaan yaitu:a. Program Refinancing KPR SMF Menawarkan fasilitas likuiditas dalam bentuk

pinjaman yang disalurkan ke lembaga penyalur KPR secara refnancing (membiayai kembali) portofolio KPR yang sudah dimiliki. Dengan memanfaatkan produk pembiayaan ini penyalur KPR dapat mengurangi permasalahan Mismatch Funding penyaluran KPR sekaligus untuk meningkatkan kapasitas dalam penyaluran.

b. Program Repo KPR SMF Transaksi jual beli tagihan hak tagih KPR,

di mana Penyalur KPR memilliki kewajiban (persyaratan) membeli kembali tagihan KPR tersebut pada akhir tenor yang disepakati.

3. Penerbitan Surat Utang. Sumber dana yang digunakan untuk penyaluran

pinjaman adalah dari hasil penerbitan surat utang baik melalui penawaran umum (obligasi) dan atau penawaran terbatas (Medium Term Note) atau surat utang lainnya. Dengan cara demikian diharapkan penyalur KPR secara bertahap akan menggunakan dana jangka menengah/panjang dari pasar modal sehingga dapat menawarkan KPR dengan bunga tetap untuk jangka panjang.

4. Program Penjaminan. SMF memberikan penjaminan terhadap Efek

Beragun Aset KPR dan/atau surat utang yang diterbitkan oleh Lembaga penyalur KPR

5. Housing Finance Information System (HFIS) Merupakan sistem yang mengakomodir informasi

terkait pasar perumahan dan pembiayaan perumahan di Indonesia, yang keberadaannya diharapkan dapat menjadi panduan informasi bagi para pemangku kepentingan untuk dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk mendapatkan hunian yang layak.

Products

1. Securitization In facilitating securitization transactions, SMF acts

as a global coordinator that enhances credit and arranges securitization, as well as a RMBSPC (Residential Mortgage Backed Securities-Participation Certificate) Issuer.

2. Loan Disbursement To encourage the formation of high-quality KPR

volumes and a strong primary market, SMF disburses loans using funds derived from the issuance of debt securities. SMF has two loan disbursement programs, namely:a. SMF Mortgage Refinancing Program Liquidity

facilities in the form of loans disbursed to mortgage lenders through refinancing of their mortgage portfolios. By using this financing strategy, mortgage lenders can reduce issues related to Mismatch Funding of mortgage disbursements, as well as increase their disbursement capacities.

b. SMF Mortgage Repo Program Sale and purchase transactions of mortgage

receivables whereas mortgage lenders have an obligation (requirement) to buyback (recourse) the mortgage receivables at the end of the agreed-upon tenor.

3. Issuance of Debt Securities The funds used for loan disbursement come from

the issuance of debt securities through a public offering (bonds) and/or limited offering (Medium Term Note), or other debt securities. With the availability of various alternative funding sources, SMF expects the mortgage lenders to gradually use medium/long term funds from the capital market so as to offer long-term mortgages with a fixed interest.

4. Guarantee Program SMF provides guarantee on RMBS and/ or debt

securities issued by mortgage lenders.5. Housing Finance Information System (HFIS) A system that accommodates information related to

the housing market and housing finance conditions in Indonesia. This system is expected to be a source of information for stakeholders, especially in terms of decision making, to ensure that each community has access to decent housing.














Jasa

1. Standarisasi dokumen KPR

Selain melakukan kegiatan pembiayaan dan sekuritisasi, untuk mendorong penyaluran KPR di seluruh Indonesia, SMF juga telah menyusun Standar Operasi Prosedur Kredit Pemilikan Rumah bagi Bank Pembangunan Daerah (SOP KPR BPD - SMF), SOP Kredit Modal Kerja – Konstruksi Perumahan SMF (KMK – KP SMF), SOP Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) - Syariah.

SOP KPR & PPR Syariah dapat menjadi petunjuk bagi lembaga mitra SMF dalam melakukan produksi yang terstandar dengan baik dan homogen di mana pada akhirnya produk KPR tersebut dapat dilakukan sekuritisasi.

2. SOP KPR SMF

Dalam rangka mendukung program Pemerintah Sejuta Rumah dan meningkatkan kapasitas lembaga keuangan dalam penyaluran kredit di sektor perumahan, baik untuk program pemerintah/subsidi maupun kredit komersil/nonsubsidi, telah disusun beberapa ketentuan Standar Operasional Prosedur (SOP) yaitu:• SOP KPR BPD.• SOP Kredit Modal Kerja - Konstruksi

Perumahan (KMK-KP).• SOP PPR Syariah.

3. KPR SMF

KPR SMF menawarkan produk KPR yang memiliki suku bunga tetap untuk jangka waktu tertentu sehingga nilai kewajiban angsuran debitur lebih stabil, disalurkan oleh multifinance yang bekerja sama dengan SMF untuk masyarakat berpenghasilan tetap (fixed income).

4. Pendidikan dan Pelatihan

Pelatihan KPR yang dilakukan oleh SMF adalah bagian dari kegiatan capacity building bagi lembaga penyalur mitra SMF guna meningkatkan kapasitasnya dalam memproduksi produk KPR yang terstandar dengan baik sesuai kriteria SMF.

Services

1. Standardization of Mortgage Documents

In addition to the financing and securitization activities to encourage the distribution of mortgages evenly throughout Indonesia, SMF has also formulated Mortgage Standard Operating Procedures for Regional Development Banks (SOP KPR BPD – SMF), SOPs for Working Capital Credit – SMF Housing Construction (KMK – KP SMF), and SOPs for Sharia Home Ownership Financing.

The Mortgage and Sharia Home Ownership SOPs can be used as guidelines by SMF partners when launching homogeneous and standardized mortgage products to be securitized by SMF.

2. SOP KPR SMF In order to support the Government’s One Million

Houses program and increase the capacity of financial institutions when it comes to housing sector lending, both for government programs/ subsidies and commercial/ non-subsidized loans, the Company has prepared several Standard Operating Procedures (SOP), namely:• Regional Development Bank Mortgage SOPs• Working Capital Credit – Housing Construction

(KMK-KP) SOPs• Sharia Home Ownership Financing SOPs

2. SMF MORTGAGE KPR SMF offers mortgage products with a fixed

interest rate for a certain period of time, allowing a more stabled value of debtor installments, which are disbursed by multi-finance companies in collaboration with SMF for people with fixed incomes.

4. Education and Training Mortgage training provided by SMF is a part of

the Company’s capacity building activities for its partner mortgage lender institutions. The training aims to increase capacity in relation to generating mortgage products that are in line with SMF’s criteria.


Struktur Organisasi [102-18] Organization Structure

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.S-001/DIR/SMF/I/2019 Tanggal 2 Januari 2019, tentang Perubahan Struktur Organisasi Fungsi Kerja PT Sarana Multigriya Finansial tahun 2019, struktur organisasi SMF sebagai berikut:

Based on the Decree of the Board of Directors No.S-001/DIR/SMF/I/2019 dated January 2, 2019 on the Changes to Organizational Structure of Work Function of PT Sarana Multigriya Finansial in 2019 is as follows:

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholder

Komite AuditAudit Committee

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Dewan Pengawas SyariahSharia Supervisory Board

Direktur UtamaPresident Director

Satuan Pengawasan InternInternal Audit Unit

PembiayaanFinancing

Manajemen KreditCredit Management

TresuriTreasury

Sekuritisasi & Pembelian KPR

Securitization & Mortgage Purchasing Division

Unit Usaha SyariahSharia Business Unit

Direktur Sekuritisasi dan PembiayaanDirector of Securitization and Financing

Keterangan | Description:

Direksi | Directors Jabatan Fungsional | Functional Positions Garis Koordinasi | Coordination Lines

Divisi | Division Tim Penugasan Khusus | Special Assignment Team Garis Supervisi | Supervision Lines














Pengembangan Homestay di Destinasi Pariwisata

Developing Homestay at Tourist Destination

Pengembangan Rumah di Daerah Kumuh

Housing at Slum Areas

Pengembangan Bisnis Business Development

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Manajemen Risikodan KepatuhanRisk Managementand Compliance

Teknologi InformasiInformation Technology

KeuanganFinance

Sumber DayaManusia & UmumHuman Capital &General Affairs

Sekretaris Dewan KomisarisSecretary to the Board of Commissioners

Direktur Manajemen Risiko dan Operasional

Director of Risk Management and Operational


Skala Ekonomi [102-7] Economic Scale

Hingga 31 Desember 2019, skala usaha SMF digambarkan dalam tabel berikut:

KeteranganPeriode

Description2019 2018 2017

Jumlah karyawan tetap 123 67 62 Number of permanent employees

Total Pendapatan Bersih (Rp miliar) 1.863,08 1.345,41 1.178,92 Total Net Income (Rp billion)

Total kapitalisasi (Rp miliar): Total capitalization (Rp billion):

- Liabilitas (Rp miliar) 17.279,35 10.805,64 7.289,23 - Liabilities (Rp billion)

- Ekuitas (Rp miliar) 9.348,94 8.185,92 7.873,36 - Equity (Rp billion)

- Aset Total (Rp miliar) 26.689,29 19.491,56 15.662,58 - Total Assets (Rp billion)

Jumlah Kantor 1 1 1 Number of Offices

Jumlah Produk 6 5 4 Number of Products

Jumlah Jasa 8 8 7 Number of Services

SMF’s business scale up to 31 December 2019 is illustrated in the following table:














Rantai Pasok [102-9]

Supply Chain

SMF memenuhi kebutuhan produk dan jasa untuk kegiatan operasional melalui pemasok yang diseleksi ketat berdasarkan prasyarat Perusahaan. Proses seleksi pemasok dilakukan dengan metode pemilihan langsung dan penunjukan langsung. Dalam menjalin kerja sama, SMF senantiasa mengikuti aturan dan perundang-undangan yang berlaku sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

Pada tahun 2019, SMF bekerja sama dengan perusahaan lain dalam rangka pengadaan barang sebanyak 23 (2018: 34) pemasok dan pengadaan jasa sebanyak 125 (2018: 100) pemasok.

KeteranganJumlah Pemasok

Number of Suppliers Nilai Kontrak (Rp Juta)

Contract Value (Rp Million) Description2019 2018 2017 2019 2018 2017

Indonesia 23 34 33 5.966 2.133,32 1.975,83 Indonesia

Luar Negeri 0 0 0 0 0 0 Overseas

Total 23 34 33 5.966 2.133,32 1.975,83 Total

Jumlah Pengadaan BarangTotal Procurement of Goods

KeteranganJumlah Pemasok

Number of Suppliers Nilai Kontrak (Rp Juta)

Contract Value (Rp Million) Description2019 2018 2017 2019 2018 2017

Indonesia 125 99 74 28.668 24,154 24.241,75 Indonesia

Luar Negeri 0 1 0 0 5,692 149,68 Overseas

Total 125 100 74 28.668 36,736 24.391,43 Total

Jumlah Pengadaan JasaTotal Procurement of Services

SMF cooperates with suppliers that have been selected in accordance with the Company’s prerequisites to meet the needs of products and services for operational activities. The supplier selection process is carried out through direct selection and appointment. In establishing cooperation with suppliers, SMF always adheres to the applicable rules and legislation.

In 2019, SMF cooperated with a number of companies to procure goods through 23 suppliers (2018: 34) and to procure services through 125 suppliers (2018: 100).














SUSTAINABILITY FRAMEWORK

AND STRATEGY

KERANGKA DAN STRATEGI

KEBERLANJUTAN48 • Pembangunan Berkelanjutan Skala Global

Global Scale Sustainable Development51 • Penerapan Aksi Keuangan Berkelanjutan

Sustainable Financial Action Implementation51 • Metode dan Lingkup Due Diligence terhadap

Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan dari Aktivitas SMF

Method and Scope of Due Diligence of Social, Economic, and Environmental Aspects of SMF’s Activities

53 • Identifikasi Risiko dan Mitigasi Dampak Lingkungan

Risk Identification and Mitigation of Environmental Impact

54 • Manajemen Pemangku Kepentingan Stakeholder Management

61 • Ruang Lingkup Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Scope of Corporate Social Responsibility Activities 62 • Strategi Pengembangan Usaha Berkelanjutan

Sustainable Business Development Strategy 63 • Optimasi Pencapaian Tujuan Berkelanjutan

Optimizing The Achievement of Sustainable Goals

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SKALA GLOBAL

Pasca berakhirnya konsep pembangunan berkelanjutan Millenium Development Goals pada periode 2000-2015, sejak awal tahun 2016 hingga akhir tahun 2030 seluruh negara di dunia telah sepakat untuk mulai menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan skala global dalam rumusan Sustainable Development Goals (SDGs). Rumusan tujuan pembangunan berkelanjutan skala global dalam SDGs dibahas dan ditetapkan oleh hampir seluruh negara dunia yang menjadi anggota PBB.

Rumusan tujuan pembangunan dimaksud, disebut juga Global Goals, meliputi meliputi lima aspek dasar dalam prinsip keberlanjutan, yakni 5-P, People, Planet, Partnership, Peace, Prosperity yang kemudian dijabarkan kedalam 17 rumusan tujuan, sebagai berikut:

GLOBAL SCALE SUSTAINABLE DEVELOPMENT

Following the completion of the Millennium Development Goals in the 2000-2015 period, all nations have agreed to work on achieving the Sustainable Development Goals (SDGs) in the period 2016 - 2030. The formulation of the global scale SDGs has been discussed and determined by almost all nations that are members of the United Nations.

The formulation of the SDGs, also called Global Goals, covers five basic aspects of sustainability, namely the 5-P: People, Planet, Partnership, Peace, and Prosperity. These, in turn, have been broken down into the following 17 goals:

Kerangka dan Strategi KeberlanjutanSustainability Framework and Strategy















1. Tanpa KemiskinanNo Poverty

Menghapus segala bentuk kemiskinan di seluruh penjuru duniaEnd poverty in all its forms

2. Tanpa KelaparanZero Hunger

Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan.End hunger, achieve food security and better nutrition, and promote sustainable agriculture

3. Kesehatan yang Baik dan KesejahteraanGood Health and Well-Being

Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan Kesejahteraan Penduduk di Segala Usia.Ensure healthy lifestyles and promote well-being for all, at all ages

4. Pendidikan BerkualitasQuality Education

Menjamin kualitas pendidikan inklusif dan adil dan mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua orang.Ensure inclusive and equitable education and promote lifelong learning opportunities for all

5. Kesetaraan GenderGender Equality

Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan anak perempuan.Achieve gender equality and empower all women and girls

6. Air Bersih dan SanitasiClean Water and Sanitation

Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua.Ensure availability and sustainable management of water and sanitation for all

7. Energi Bersih dan TerjangkauAffordable and Clean Energy

Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan, dan modern untuk semua orang.Ensure access to affordable, reliable, sustainable, and modern energy for all

8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang LayakEconomic Growth and Decent Work

Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, membuka kesempatan kerja seluas-luasnya, produktif serta menciptakan pekerjaan yang layak untuk semua.Promote sustained, inclusive, and sustainable economic growth, full and productive employment, and decent work for all

9. Industri, Inovasi dan InfrastrukturIndustry, Innovation, and Infrastructure

Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan dan mendorong inovasi.Build resilient infrastructure, promote inclusive and sustainable industrialization, and forster innovation

10. Mengurangi KesenjanganReduction in Inequality

Mengurangi kesenjangan di dalam sebuah Negara maupun di antara negara-negara di dunia.Reduce inequality within and among countries

11. Keberlanjutan Kota dan KomunitasSustainable Cities and Communities

Menjadikan Kota dan Permukiman Inklusif, Aman, Tangguh dan Berkelanjutan.Make cities and human settlements inclusive, resilient, and sustainable

12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung JawabResponsible Consumption and Production

Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.Ensure sustainable consumption and production patterns

13. Aksi Terhadap IklimClimate Action

Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.Take urgent action to combat climate change and its impacts

14. Kehidupan Bawah LautLife Below Water

Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk pengembangan pembangunan yang berkelanjutan.Conserve the oceans, seas, and marine resources for sustainable development

15. Kehidupan di DaratLife on Land

Melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah, memerangi penggundulan hutan, menghentikan dan memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.Protect, restore, and promote sustainable use of terrestrial ecosystems, sustainably manage forests, combat desertification, halt and reverse land degradation, and halt biodiversity loss

16. Institusi Peradilan yang Kuat dan PerdamaianPeace, Justice, and Strong Institutions

Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua pihak termasuk untuk lembaga, membangun institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua tingkatan.Promote peaceful and inclusive societies for sustainable development, provdie access to justice for all, and build effective, accountable, and inclusive institutions at all levels

17. Kemitraan untuk Mencapai TujuanPartnership to Achieve Goals

Memperkuat implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.Revitalize global partnerships to strengthen the means of goal implementation to achieve sustainable development


Rumusan tujuan pembangunan berkelanjutan skala global dalam SDGs dibahas dan ditetapkan oleh hampir seluruh negara dunia yang menjadi anggota PBB. Untuk memastikan pencapaian beragam rumusan tujuan dalam SDGs, dilakukan pertemuan reguler, Cooperation of Parties (COP) dengan koordinator United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), yang untuk tahun 2019, COP-25, diselenggarakan di Chile.

Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk bersama-sama warga dunia lainnya, berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan skala global dalam SDGs. Indonesia bahkan telah menetapkan tekadnya untuk mengurangi emisi CO2 dalam pengelolaan pembangunan ekonominya hingga sebesar 29% dengan upaya sendiri, atau hingga 40% jika mendapatkan bantuan internasional di tahun 2030 mendatang. Basis pengukuran sebagai standar adalah hasil pengukuran emisi tahun 2016.

Indonesia menunjukkan komitmen tinggi dalam menerapkan agenda pembangunan berkelanjutan dengan telah mengeluarkan Peraturan Presiden (PerPres) no 59 tahun 2017 tentang “Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”. PerPres ini kemudian diikuti dengan dibuatnya Rencana Aksi Nasional (RAN) Tujuan Pembangunan Berkelenjutan (TPB / SDGs) – RAN TPB, maupun Rencana Aksi Daerah (RAD) Tujuan Pembangunan Berkelenjutan (TPB / SDGs) – RAD TPB, suatu dokumen yang memuat program dan rencana kerja 5 (lima) tahunan bagi pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung mendukung pencapaian TPB sesuai dengan potensi masing-masing daerah.

Sebagai bagian dari implementasi program RAN TPB dan RAN TPB tersebut, pada awal kuartal IV-2018, Kementerian Keuangan mendeklarasikan SDG Indonesia One, suatu platform rencana kerja sebagai wujud implementasi berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung pencapaian rumusan tujuan dalam TPB melalui ketersediaan akses pendanaan.

The formulation of the SDGs has been discussed and determined by almost all nations that are members of the UN. To ensure the achievement of the various SDG objectives, regular Cooperation of Parties (COP) meetings are conducted with the United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) as a coordinator. In 2019, the COP-25 was held in Chile.

Indonesia has stated its commitment to joining other global citizens to achieve the SDGs. Indonesia has expressed its determination to reduce its CO

2 by 29% on its own, or up to 40% by 2030 if it has international assistance. The measurement used as a standard for this is the 2016 emissions measurement.

Indonesia has confirmed its commitment to implementing the sustainable development agenda in the Presidential Regulation (PerPres) No. 59 of 2017 on the "Implementation of Sustainable Development Goals." The Presidential Regulation was followed by the formulation of a National Action Plan (RAN) for Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) - RAN TPB, and Regional Action Plans (RAD) for Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) - RAD TPB, which is a document that outlines 5 (five) year work programs and plans for the implementation of various activities that directly and indirectly support the achievement of the SDGs in accordance with the potential of each region.

As a part of the implementation of the RAN TPB and RAN TPB programs, at the beginning of the fourth quarter of 2018, the Ministry of Finance declared SDG Indonesia One, a work plan platform to help implement the various efforts to support the achievement of the SDG objectives through the availability of funding access.















PENERAPAN AKSI KEUANGAN BERKELANJUTANSelanjutnya sebagai bagian dari upaya memastikan pencapaian target reduksi emisi tersebut, Pemerintah Indonesia, melalui Otoritas Jasa Keuangan, telah mengeluarkan Peraturan OJK 51/POJK.03.2017 tentang “Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik”, lengkap dengan target waktu implementasi bagi seluruh perusahaan di bidang keuangan, dan bagi perusahaan yang telah tercatat di pasar modal Indonesia, BEI.

Ada 5 tujuan utama pemberlakukan POJK 51, yakni: • Terciptanya lingkungan Bisnis Keuangan maupun

non-Keuangan di lingkup pasar modal/ keuangan yang pro lingkungan dan pro sosial.

• Mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi berkelanjutan

• Mendorong pelaku pasar modal/keuangan menjalankan bisnis berdasarkan prinsip 3 P (Profit, Planet, People).

• Medorong terjadinya proses pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, lingkungan dan sosial.

• Mendorong pelaku bisnis di pasar modal/keuangan untuk menerbitkan dan mempublikasikan Laporan Keberlanjutan.

Seluruh tujuan tersebut pada hakekatnya selaras dengan tujuan dalam SDGs. Perseroan meyakini selarasnya tujuan penerapan POJK-51 dengan pencapaian tujuan SDGs dapat mengoptimalkan realisasi program dukungan pembiayaan kepemilikan rumah oleh SMF, yang juga berarti berpartisipasi mencapai tujuan pembangunan keberkelanjutan.

METODE DAN LINGKUP DUE DILIGENCE TERHADAP DAMPAK SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN DARI AKTIVITAS SMF Pencapaian tujuan keberlanjutan dalam SDGs maupun dalam POJK-51 pada dasarnya berkorelasi positif dengan kemampuan perusahaan dalam mengidentifikasi dampak sosial, ekonomi dan lingkungan dari aktifitas yang dilakukan, untuk kemudian menyusun serta menjalankan program

SUSTAINABLE FINANCE ACTION IMPLEMENTATIONFurthermore, as a part of the effort to ensure the achievement of the emission reduction goals, the Government of Indonesia, through the Financial Services Authority, has issued OJK Regulation No. 51/POJK.03.2017 on the "Implementation of Sustainable Finance for Financial Services Institutions, Issuers and Public Companies," complete with an implementation timetable for all companies in the financial sector, and companies listed on the Indonesian capital market, IDX.

POJK 51 has 5 main objectives, namely: • The creation of a financial and non-financial

business environment in the scope of pro-environmental and pro-social capital/ financial markets.

• Supporting sustainable economic growth.• Encouraging the capital/ financial market to

conduct business based on the 3 P principles (Profit, Planet, People).

• Encouraging a decision-making process that takes into account the economy, as well as the environment and the society.

• Encouraging business players in the capital/ financial market to issue and publish Sustainability Reports.

All of these objectives are in line with the SDG objectives. The Company believes that the compatibility of the objectives of POJK-51 and the SDGs can optimize the realization of the SMF mortgage program. This also means participation in achieving one of the sustainable development goals.

METHOD AND SCOPE OF DUE DILIGENCE ON SOCIAL, ECONOMIC AND ENVIRONMENTAL IMPACT OF SMF’s ACTIVITIESThe achievement of the SDGs, as well as the goals set out in POJK-51, correlate positively with the Company's ability to identify the social, economic, and environmental impact of its activities, allowing the Company to compile and implement a comprehensive Corporate Social Responsibility (CSR) program.


tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibilities – CSR), secara menyeluruh. Yakni program CSR terhadap seluruh aspek operasional dan terhadap seluruh pemangku kepentingan.

Oleh karenanya SMF selalu menjalankan proses due diligence sebelum menentukan program dan/kegiatan CSR termasuk dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui program PKBL, sebagai mandatori setiap BUMN, yang akan dijalankan pada tahun buku. Proses ini menjadi penting karena akan menentukan pihak-pihak atau siapa saja yang menjadi subjek pemangku kepentingan utama dalam pelaksanaan program CSR, serta menentukan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berpotensi timbul dari aktivitas bisnis Perseroan dan kemudian menyiapkan program mitigasinya.

Agar diperoleh batasan subjek dan hasil due diligence yang akurat dan objektif maka pada tahun 2019, Perseroan bekerja sama dengan konsultan independen, yaitu PT Undip Mandiri Aneka Jasa Usaha (PT Undip MAJU) Semarang. Didalam proses due diligence tersebut, tim konsultan menggunakan data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari lembaga-lembaga terkait, antara lain SMF, Dinas Pariwisata, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah serta instansi Pemerintah lain yang terkait. Data sekunder yang akan dikumpulkan, meliputi: - Data jumlah fasilitas penginapan (hotel,

homestay, dll)- Data jumlah kunjungan wisatawan - Data PDRB - Mekanisme pembinaan desa wisata - Rata-rata lama tinggal dan pengeluaran wisatawan

di masing-masing daerah sampel.

Sementara itu, data primer akan dikumpulkan melalui wawancara dengan responden yang dipandu dengan kuesioner terstruktur yang telah dipersiapkan terhadap: - Rumah tangga pengelola homestay dan non-

homestay - Tamu/wisatawan yang menginap di homestay - Kelompok Sadar wisata (Pokdarwis) - Ketua BUMDes


The Company’s CSR programs involve all operational aspects and stakeholders.

Therefore, SMF always conducts a due diligence process prior to determining its CSR programs and/or activities, including carrying out the community empowerment program, which is implemented through the PKBL program, as a requirement for each SOE. This process is important because it determines the parties or anyone who is the subject of the main stakeholders in the implementation of the CSR program, as well as the potential social, economic, and environmental impact of the Company's business activities and the appropriate mitigation programs.

In order to obtain accurate and objective subject limits and due diligence results, in 2019, the Company collaborated with an independent consultant, namely PT Undip Mandiri Aneka Jasa Usaha (PT Undip MAJU) Semarang. In the due diligence process, the consultant team used both secondary and primary data. The secondary data was obtained from the related institutions, including SMF, the Government Tourism Office, the Regional Planning and Development Agency, as well as other relevant Government agencies. The secondary data that was collected included: - Data on the number of lodging facilities (hotels,

homestays, and others)- Data on the number of tourist visits - PDRB Data - Tourism village assistance mechanism - Average length of stay and tourist spending in each

sample area.

Meanwhile, the primary data was collected through interviews with respondents, guided by structured questionnaires. These included the following parties:- Homestay and non-homestay managers - Guests/ tourists staying at homestays- A tourism group (Pokdarwis) - Head of BUMDes














Uraian identifikasi dampak sosial dan ekonomis dari program terbaru SMF, yakni Program Homestay, disampaikan pada Bab “Meningkatkan Pemberdayaan Untuk Kesejahteraan Komunitas.”

IDENTIFIKASI RISIKO DAN MITIGASI DAMPAK LINGKUNGANSebagai salah satu korporasi di bidang pembiayaan, SMF juga menaruh perhatian tinggi pada isu lingkungan, seperti halnya korporasi lainnya di lingkup Kementerian Keuangan. Perseroan berpandangan kondisi lingkungan, baik darat, air maupun udara yang tidak sehat, akan berdampak negatif bagi setiap manusia. Oleh sebab itu, meskipun kegiatan usaha utama SMF tidak bersentuhan langsung dengan aktivitas eksplorasi alam, Perseroan tetap memiliki komitmen tinggi dan memberikan perhatian besar terhadap kelestarian lingkungan hidup demi terjaganya kualitas kehidupan yang layak di bumi, kini maupun dimasa mendatang.

SMF berkomitmen untuk sedapat mungkin turut berkontribusi pada upaya pemeliharaan dan perbaikan lingkungan hidup. Untuk itu, SMF melakukan analisa mendalam dan berkesimpulan bahwa seluruh aktivitas operasional bisnis yang dijalankan setiap harinya tidak memiliki dampak dan risiko langsung terhadap lingkungan hidup. Sedangkan, dampak dan risiko tidak langsung yang ditimbulkan dari aktivitas operasi Perseroan terbilang sangat kecil.

Berikut ini dapat dilihat uraian penjelasan mengenai dampak dan risiko, baik langsung maupun tidak langsung yang timbul dari kegiatan operasi SMF, termasuk mitigasi yang dilakukan oleh Perseroan.

A description of the social and economic impact of the latest SMF program, namely the Homestay Program, can be found in the chapter on "Enhancing Empowerment for Community Welfare.”

RISK IDENTIFICATION AND MITIGATION OF ENVIRONMENTAL IMPACTAs one of the corporations in the financing sector, SMF also pays attention to environmental issues, like other corporations within the Ministry of Finance. The Company believes that unhealthy environmental conditions, be it land, water, or air, have a negative impact on every human being. Therefore, although the main business activities of SMF do not directly involve nature exploration activities, the Company remains committed to environmental sustainability on account of maintaining a decent quality of life on earth, for the present time and in the future.

SMF is committed to preserving and improving the environment. For this reason, SMF has conducted an in-depth analysis, which concluded that all of its daily business operational activities had no direct impact on the environment. Meanwhile, the indirect impacts and risks arising from the Company's operational activities are relatively small.

The following table outlines the impact and risks, both direct and indirect, arising from SMF’s operations, as well as the mitigation measures taken by the Company.


Dampak & Risiko LangsungDirect Impact & Risks

Dampak & Risiko Tidak LangsungIndirect Impact & Risks

UraianDescription

KeteranganRemarks

MitigasiMitigation

UraianDescription

KeteranganRemarks

MitigasiMitigation

Bidang usaha SMF tidak berkaitan secaralangsung denganlingkungan hidup

The Company’sbusiness activitiesare not directlyrelated to theenvironment

Tidak AdaNone

Penggunaan kertasUse of paper

Jumlah terbatasLimited amount

Efisiensi penggunaan kertasEfficient use of paper

Penggunaan bahanbakar fosilUse of fossil fuels


Penggunaan BBM dengan Ron 92 ke atasUse of fuels with RON 92and above

Limbah domestikDomestic waste


Penggunaan airUse of water


Efisiensi penggunaan airEfficient use of water

Emisi COCO emission


Penggunaan AC non CFCUse of Non-CFC AirConditioner

Energi listrikElectricity


Efisiensi penggunaan listrikEfficient use of electricity

Adapun penjelasan program mitigasi yang dilakukan SMF disampaikan pada uraian “Mengembangkan Pembiayaan Perumahan Ramah Lingkungan”

MANAJEMEN PEMANGKU KEPENTINGANGuna mengoptimalkan pelaksanaan Program CSR agar tepat sasaran dan dapat memenuhi harapan para pemangku kepentingan, Perseroan mengidentifikasi seluruh kelompok pemangku kepentingan utama berdasarkan hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi, aktif dan responsif, antara kelompok-kelompok tersebut dengan Perseroan. Salah satu faktor yang mendasari pemilihan pemangku kepentingan utama adalah dampak yang diakibatkan oleh kegiatan operasional terhadap kelompok kepentingan di satu sisi dan juga bobot pengaruh mereka terhadap kegiatan SMF.

Berdasarkan pengenalan dampak dan pengaruh tersebut Perseroan kemudian menetapkan intensitas pelibatan pemangku kepentingan tersebut dalam setiap proses bisnis SMF, agar dapat menghasilkan pengelolaan sumber daya yang optimal guna mendukung pencapian harapan para pemangku kepentingan, sekaligus benefit ekonomi, sosial maupun lingkungan yang dihasilkan. Hal ini penting, mengingat


Description of SMF’s mitigation programs can be found in the "Developing Green Housing Financing" description.

STAKEHOLDER MANAGEMENTIn order to ensure that the CSR Program is accurate and able to meet the expectations of the stakeholders, the Company has identified all key stakeholder groups based on mutual, active and responsive reciprocal relationships between these groups and the Company. One underlying factor in the selection of the key stakeholders is the impact caused by operational activities on stakeholder groups on the one hand and the weight of their influence on SMF activities on the other.

Based on the identification of these impacts and influences, the Company has determined the extent of each stakeholder’s involvement in SMF’s business process to generate optimal resource management and support of the achievement of stakeholder expectations, as well as the resulting economic, social, and environmental benefits. This is important, bearing in mind that SMF's success in meeting stakeholder














keberhasilan SMF dalam memenuhi harapan para pemangku kepentingan secara optimal sesuai dengan resources yang tersedia, juga akan berarti terjaminnya kesinambungan usaha.

Adapun para pemangku kepentingan yang terdampak dan sekaligus memberi pengaruh signifikan terhadap kinerja maupun kesinambungan usaha SMF adalah: Pemegang Saham, Regulator, Investor, Karyawan, Bank/Lembaga Penyalur KPR, Media dan Masyarakat.

• Pemegang Saham SMF merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) dengan 100% sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Keuangan RI selaku Kuasa Pemegang Saham, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 tahun 2011 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No.5 tahun 2005 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pembiayaan Sekunder Perumahan. Oleh karenanya, Menteri Keuangan dalam kedudukannya sebagai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki wewenang penuh untuk mengangkat/memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta menyetujui strategi perusahaan jangka pendek dan jangka panjang.

Pemegang Saham memiliki kepentingan langsung dengan Perseroan melalui investasi kepemilikan saham atau modal yang ditanamkannya. Dengan demikian, Pemegang Saham sangat berkepentingan atas kinerja operasional dan keuangan Perseroan.

Interaksi dengan Pemegang Saham sedikitnya dilakukan dua kali dalam setahun yaitu dalam forum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. Pada RUPS Tahunan, Perseroan melaporkan pencapaian kinerja perusahaan secara keseluruhan, mengajukan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) untuk satu tahun ke depan, dan rencana jangka panjang perusahaan untuk 5 (lima) tahun mendatang

expectations with the available resources will also ensure business continuity.

The stakeholders that are both affected by, and have a significant influence on, the performance and sustainability of the SMF’s business include: Shareholders, Regulators, Investors, Employees, Banks/ Mortgage Lending Institutions, Media, and Society.

• Shareholders SMF is a State-Owned Enterprise (SOE) with

100% of its shares owned by the Republic of Indonesia. It is represented by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia as the Proxy of the Shareholders, based on Government Regulation No. 75 of 2011 on amendments to Government Regulation No.5 of 2005 on State Equity Participation of the Government of the Republic of Indonesia for the Establishment of a Limited Liability Company for Secondary Mortgage. Therefore, the Minister of Finance, who has the same function as a General Meeting of Shareholders (GMS), has the authority to appoint/ dismiss the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, as well as approve the Company's short and long-term strategies.

The shareholders have a direct interest in the Company through investment in shares or capital. Therefore, the Shareholders are interested in the Company's operational and financial performance.

Interaction with the Shareholders is conducted at least twice a year, namely at the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) forum. At the Annual GMS, the Company reports on the overall performance of the Company, submits the Company’s work plan and budget (RKAP) for the following year, and the Company's long-term plan (RJPP) for the next 5 (five) years. As a part of the discussion of the meeting’s main agenda,


(RJPP). Melalui pembahasan pokok agenda rapat, pemegang saham dapat menyetujui usulan-usulan dari manajemen yang dibahas melalui RUPS, serta memberikan arahan atas perkembangan dan kebijakan strategis perusahaan.

• Regulator Perseroan wajib mematuhi peraturan dan kebijakan

yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator, terkait pengaturan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan Perseroan di sektor jasa keuangan. Sebaliknya, OJK memiliki wewenang untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen dan tindakan lain terhadap Perseroan serta menetapkan sanksi administratif bila terbukti melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Dalam hal SMF akan menerbitkan surat utang melalui penawaran umum (obligasi), maka obligasi tersebut wajib didaftarkan di OJK dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta diadministrasikan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

• Investor Keberadaan investor memiliki peran strategis untuk

menopang kegiatan usaha SMF yang membutuhkan dukungan keuangan yang tidak dapat sepenuhnya dipenuhi oleh ekuitas Perseroan. Dalam proses bisnis SMF, setelah memberikan fasilitas pinjaman jangka menengah/panjang kepada bank dan/atau lembaga penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan menggunakan ekuitas terlebih dahulu, selanjutnya Perseroan harus menghimpun dana dari investor atau masyarakat melalui penerbitan Surat Utang sehingga terjadi kesinambungan dalam penyalurannya.

SMF melakukan pendekatan intensif kepada para investor potensial seperti perusahaan asuransi dan dana pensiun yang mau berinvestasi dalam efek berbasis KPR (dengan underlying hak tagih KPR) yang diterbitkan dari transaksi sekuritisasi. SMF


shareholders can approve the management’s proposals at the GMS, as well as provide directives for the development and strategic policies of the Company.

• Regulator The Company must comply with the regulations and

policies issued by the Financial Services Authority (OJK) as the regulator that supervises all of the Company’s activities in the financial services sector. On the other hand, the OJK has the authority to conduct surveillance, inspections, investigations, and consumer protection activities, and to impose administrative sanctions on the Company for proven violations of laws and regulations.

In the event that the Company issues debt securities (bonds) through a public offering, such bonds are registered with the OJK, listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI), and administered by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

• Investors Investors support the Company’s business activities

that require the kind of financial support that cannot be fully obtained from the Company’s equity. After providing medium/ long-term loan facilities to banks and/or mortgage lenders by using equity, the Company must raise funds from investors or the public through the issuance of bonds for continuous distribution.

SMF approaches investors such as insurance companies and pension funds with the potential of investing in mortgage-based securities (with underlying mortgage claim rights) issued through securitization transactions. The Company














menyelenggarakan kegiatan investor gathering dan sosialisasi produk/temu analis secara berkala untuk memaparkan mengenai program-program dan kinerja Perseroan.

• Karyawan Karyawan merupakan pemangku kepentingan

internal sekaligus aset penting SMF. Oleh karenanya SMF senantiasa berupaya menyelenggarakan sistem pengelolaan SDM yang mampu menjaga keseimbangan antara kebutuhan Perseroan untuk mencapai kinerja optimal dan harapan karyawan untuk memperoleh remunerasi yang baik serta jenjang karir yang jelas dan adil. Semua upaya tersebut dilakukan secara seimbang, demi tercapainya seluruh program operasional secara efektif dan efisien untuk menjamin pertumbuhan usaha secara keberlanjutan.

Interaksi karyawan dengan manajemen maupun dengan sesama karyawan dibangun baik di dalam lingkungan kerja maupun dalam forum-forum informal. Pertemuan bulanan antara karyawan dengan Direksi diadakan secara berkala sebagai forum diskusi mengenai kinerja Perseroan, isu-isu ketenagakerjaan ataupun penyampaian aspirasi. Bagi karyawan juga disediakan program KMS (Knowledge Management System) yang menjadi media komunikasi yang sangat efektif dan dimanfaatkan secara optimal oleh karyawan.

• Bank/Lembaga Penyalur KPR Sesuai Peraturan Presiden No. 1/2008 juncto

No. 19/2005, SMF memberikan pinjaman jangka menengah/panjang kepada lembaga penyalur kredit pembiayaan perumahan. Pendanaan awal bersumber dari ekuitas Perseroan, untuk kemudian digantikan dengan dana dari hasil penerbitan surat utang.

Dalam hal ini, lembaga perbankan dan lembaga keuangan yang mempunyai program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di mana SMF akan memberikan pinjaman untuk Repo KPR maupun pinjaman untuk refinancing KPR

organizes periodic investor gathering and product disseminations/ analyst meetings to present the Company’s programs and performance.

• Employees The Company’s employees are its internal

stakeholders, as well as key assets. Therefore, SMF strives to have an HR management system that maintains a balance between the Company’s needs to achieve optimal performance and the employees’ expectation to obtain good remuneration, as well as a clear and fair career path. All of these efforts are conducted in a balanced manner to ensure sustainable business growth, and effective and efficient operational programs.

Interactions between the employees and the management, and among the employees take place in the work environment and at informal forums. Monthly meetings between the employees and the Board of Directors provide a forum for discussion about the Company’s performance, and employment issues and employee aspirations. Employees are also provided with a KMS (Knowledge Management System) program, which is a very effective communication media that is utilized optimally by the employees.

• Bank/Mortgage Lending Institutions In accordance with the Presidential Regulation

No. 1/2008 in conjunction with No. 19/2005, the Company provides medium/ long-term loans to mortgage lending institutions. The initial funding comes from the Company’s equity, and is later replaced by the proceeds from the issuance of debt securities.

In this case, banking and financial institutions with Mortgage Repo or Mortgage refinancing from the Company must be provided with the best services in line with the established standards and customer expectations. Therefore, various


adalah pelanggan/customer yang harus diberikan pelayanan terbaik sesuai dengan standar yang ditetapkan dan harapan pelanggan. Untuk itu berbagai upaya telah dan akan dilakukan Perseroan untuk meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan.

• Media SMF sangat memahami pentingnya peranan media

dalam penyebaran informasi kepada masyarakat. Oleh karenanya Perseroan intensif membina komunikasi dengan media untuk membantu mempublikasikan kegiatan usaha SMF secara luas. Sebaliknya, media pun membutuhkan informasi resmi, lengkap dan akurat mengenai kinerja Perseroan yang dibutuhkan pada pemangku kepentingan. Dengan demikian, terdapat sinergi positif antara Perseroan dengan media.

SMF menyelenggarakan kegiatan bersama media berupa konferensi pers, media visit dan media gathering yang bertujuan untuk mempererat hubungan dengan media khususnya wartawan dan menyampaikan berbagai informasi yang perlu diketahui publik.

• Masyarakat Sebagai BUMN, SMF tidak hanya berorientasi pada

profit, tetapi juga berkewajiban untuk mewujudkan 3 (tiga) pilar utama pembangunan (triple tracks) yaitu: pengurangan jumlah pengangguran (pro-job), pengurangan jumlah penduduk miskin (pro–poor) dan peningkatan pertumbuhan ekonomi (pro-growth) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang diselaraskan dengan potensi yang dimiliki masyarakat setempat. PKBL merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada para pemangku kepentingan, baik internal (pemegang saham, manajemen dan karyawan) maupun eksternal (masyarakat penerima manfaat).

• Kegiatan PKBL Perseroan dimulai sejak tahun 2010 dengan pelaksanaan program BL diutamakan pada kegiatan yang berkaitan dengan sektor perumahan, seperti pembangunan MCK, renovasi sekolah serta pembangunan sarana/prasarana


efforts have been made by the Company to improve customer service.

• Media The Company is aware of the important role of

the media in disseminating information to the community. The Company works on developing communication channels with the media to publicize information about the Company’s business activities. On the other hand, the media needs official, complete, and accurate information on the Company’s performance as required by the stakeholders. Hence, there is a positive synergy between the Company and the media.

The Company holds joint activities with the media in the form of press conferences, media visits, and media gatherings to strengthen its relationship with the media, especially the journalists, and to deliver various information required by the public.

• Community As a State Owned-Enterprise, the Company is not

only profit-oriented, but also required to follow the 3 (three) main pillars of development (triple tracks), namely: unemployment reduction (pro-job), poverty alleviation (pro-poor), and increase in economic growth (pro-growth) through the Partnership and Community Development (PKBL) Program, which is aligned with the potential of the local community. PKBL is a form of corporate social responsibility to the stakeholders, both internal (shareholders, management, and employees) and external (community as a beneficiary).

The Company’s PKBL activities began in 2010 with the implementation of the Community Development program, which was focused on activities related to the housing sector, such as construction of sanitation facilities (MCK), school renovation, and














umum dan keagamaan. Perseroan juga melakukan pembangunan manusia, seperti program pemberian beasiswa pendidikan untuk anak-anak yatim dan kurang mampu, pemberian bantuan gizi dan kesehatan, pemberian bantuan untuk korban bencana alam, pelaksanaan pendidikan/edukasi tentang Pola Hidup Bersih & Sehat (PHBS), pendidikan psikologis bagi anak jalanan secara berkelanjutan serta program-program non-fisik lainnya.

SMF juga aktif memberikan edukasi bagi para mahasiswa mengenai instrumen pasar modal termasuk memperkenalkan produk baru Perseroan yaitu Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP). Edukasi berupa kuliah umum dilaksanakan di beberapa fakultas ekonomi perguruan tinggi negeri.

Sesuai hasil proses identifikasi tersebut, berikut disampaikan rangkuman interaksi SMF dengan para pemangku kepentingan, isu-isu penting dari masing-masing pemangku kepentingan, pendekatan yang dilakukan dan frekuensi pelibatan yang dijalankan.

Pemangku KepentinganStakeholder

[102-40]

Basis Penetapan/ IdentifikasiBasis for

Determination/Identification

[102-42]

Topik dan Isu Utama Kepentingan

Topic and Main Issues of Interest [102-44]

PendekatanApproach[102-43]

Frekuensi Pelibatan

Frequency of Engagement

Pemegang Saham Shareholder

• ketergantungan dependency

• pengaruh influence

• tanggung jawab responsibility

• perbedaan pendapatan different opinion

• perbedaan kepentingan

different interest • perhatian concern

1. Pelaporan pencapaian kinerja Perseroan

Reporting of the Company’s performance achievement

2. Persetujuan rencana kerja dan anggaran Tahunan

Approval of the Company’s work plan and budget

3. Persetujuan rencana kerja dan anggaran PKBL

Approval of the work plan and budget of Partnership and Community Development Program (PKBL)

4. Penetapan anggota Dewan Komisaris dan Direksi

Determination of members of the Board of Commissioners and Board of Directors

5. Rencana stratejik pengembangan Perseroan dalam 5 (lima) tahun Mendatang

The Company’s strategic development plan for the next 5 (five) years

1. Laporan kinerja tahunan dan laporan keuangan

Annual performance report and financial statements

2. Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan

The Company’s Work Plan and Budget



4. Laporan kinerja tahunan dan Laporan Keuangan



Annual performance report and financial statement

6. Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan

The Company’s Work Plan and Budget

1 tahun sekaliOnce a year



Sesuai kebutuhanAs required



construction of public and religious facilities/ infrastructure. The Company also conducts human development programs, such as a scholarship program for orphans and disadvantaged children, nutrition and health care aids, natural disaster reliefs, education about Clean and Healthy Lifestyles (PHBS), and psychological education for street children.

SMF is also active in facilitating education about capital market instruments for undergraduate students, including introducing the Company’s new product, namely the Residential Mortgage-Backed Securities in the form of Participation Certificate (RMBS-PC).The sessions include public lectures held at several economic faculties of state universities.

The following table summarizes SMF’s interactions with its stakeholders, the topics and main issues of interest, the approach taken, and the frequency of engagement.



[102-40]



[102-42]




Frekuensi Pelibatan


RegulatorRegulators

• tanggung jawab responsibility • perbedaan

pendapat different opinion • pengaruh influence

Program Perseroan telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan regulasi yang ditetapkan PemerintahThe Company’s programs have been wellimplemented in accordance with the Government’s regulations.

1. Koordinasi terkait regulasi Coordination related to

regulations2. Pelaporan Kinerja Performance reporting3. Memenuhi undangan

sosialisasi yang diadakan oleh regulator

Meeting the invitation for socialization conducted by regulators


InvestorInvestors

• ketergantungan dependency• tanggung jawab responsibility • pengaruh influence

1. Sosialisasi program Perseroan Socialization of the Company’s

programs2. Sosialisasi produk Socialization of products

1. Temu investor, sesuai kebutuhan

Investor gathering, as required

2. Temu Analis (meeting & courtesy call), sesuai kebutuhan

Analyst gathering (meeting & courtesy call), as required


KaryawanEmployees

• ketergantungan dependency• tanggung jawab responsibility • perhatian concern • pengaruh influence

1. Update kegiatan Perseroan Update of the Company’s

activities

2. Meningkatkan dukungan dan apresiasi kepada keluarga besar Perseroan

Increase the support and appreciation towards the Company’s extended family

3. Meningkatkan solidaritas dan kerja sama antar Karyawan

Improve the solidarity and team work among employees

4. Sharing gagasan, pengetahuan dan informasi dari dan untuk karyawan

Sharing ideas, knowledge, and information from and to the employees

1. Pertemuan Bulanan Karyawan dengan Direksi

Monthly Meeting of Employees with the Board of Directors

2. Pertemuan Karyawan Employee Gathering

3. Media penyampaian aspirasi dan sharing melalui program KMS (Knowledge Management System)

Media to deliver aspirations and sharing via KMS (Knowledge Management System) program


TahunanEvery year

Setiap waktuAnytime

Setiap waktuAnytime

Bank/Lembaga Penyalur KPRBanks/Mortgage Lenders

• ketergantungan dependency• tanggung jawab responsibility • perbedaan

kepentingan different interest • pengaruh influence

1. Sosialisasi dan updating produk Perseroan

Socialization and updating of the Company’s products

2. Masukan dan penilaian terhadap produk/kegiatan usaha Perseroan

Input and assessment towards the Company’s products/business activities

1. Pertemuan dengan Bank/Lembaga Penyalur KPR, tahunan.

Meeting with Banks/ Mortgage Lenders, every year.

2. Survei terkait product knowledge Survey related to

product knowledge

TahunanEvery year

Sesuai KebutuhanAs required
















[102-40]



[102-42]




Frekuensi Pelibatan


MediaMedia

• ketergantungan dependency• tanggung jawab responsibility • pengaruh influence

1. Pemaparan pencapaian dan rencana kerja Perseroan

Presentation of the Company’s achievement and work plan

2. Silaturahmi dan pemaparan program kerja Perseroan Gathering and presentation of the Company’s work program

3. Terjalinnya hubungan baik serta sinergi antara Perseroan dengan media massa

Establishment of good relations and synergy between the Company and the mass media

1. Konferensi Pers Press conference

2. Kunjungan Media Media visits

3. Pertemuan media Media gathering



TahunanEvery year

MasyarakatCommunity

• ketergantungan dependency• tanggung jawab responsibility • perbedaan

pendapat different opinion • pengaruh influence

1. Terjalinnya hubungan saling memberi manfaat, harmonis dan berkelanjutan.

Establishment of mutually beneficial, harmonious and sustainable relationships

2. Pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.

Sustainable community empowerment

3. Sosialisasi dan edukasi tentang kegiatan usaha Perseroan dan hal lain yang terkait.

Dissemination and education about the Company’s business activities and other related matters.

1. Pelaksanaan Tanggung jawab sosial/PKBL

Implementer of Corporate Social Responsibility/ Partnership and Community Development Program (PKBL)

2. Kuliah umum, magang, seminar, and pameran.

Public lecture, internship, seminar, and exhibitions



RUANG LINGKUP KEGIATAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANPelaksanaan due diligent dampak ekonomi, sosial dan lingkungan serta identifikasi para pemangku kepentingan dari keberadaan SMF tersebut menunjukkan bahwa bagi Perseroan, pelaksanaan program CSR tidak lagi hanya sekedar aktivitas filantropi, akan tetapi mengusung konsep yang berkesinambungan dari hulu ke hilir terkait dengan kegiatan operasional perusahaan dan juga mengusung konsep pemenuhan harapan para pemangku kepentingan sebagai inti dari pencapaian tujuan keberlanjutan.

SCOPE OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ACTIVITIESThe implementation of due diligent on economic, social, and environmental impacts, as well as the identification of stakeholders for SMF shows that the implementation of the CSR program is no longer just a philanthropic activity, but carries a sustainable upstream to downstream concept in relations to the Company's operational activities, as well as the concept of fulfilling stakeholder expectations as the core of achieving the sustainability goals.


To this end, the Company's CSR program, as outlined in the 2019 Sustainability Report, also refers to 7 (seven) core subjects contained in the ISO 26000 on Social Responsibility, namely:1. Organizational Governance;2. Fair Operations;3. Human Rights;4. The Environment;5. Employment, Occupational Health and Safety

Practices;6. Community Involvement and Development; and7. Products/ Services, and Consumers and Business

Partners.

Each CSR program and the activities carried out under each core subject are described with reference to the reporting requirements under the GRI Standards.

SUSTAINABLE BUSINESS DEVELOPMENT STRATEGYThe Company’s main business activity is providing housing finance for low-income earners (MBR). This activity directly supports the achievement of the 11th SDG, namely: "Sustainable Cities and Communities.”

Untuk itu, penyampaian program CSR Perseroan dalam Laporan Keberlanjutan 2019 ini juga merujuk pada 7 (tujuh) subjek inti yang terkandung dalam ISO 26000 tentang Panduan Tanggung Jawab Sosial (Guidance on Social Responsibility), yaitu:1. Tata Kelola Organisasi;2. Core Subject Operasi yang Adil;3. Core Subject Hak Asasi Manusia;4. Lingkungan Hidup;5. Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan dan

Keselamatan Kerja;6. Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat; dan7. Isu Produk/Jasa serta Konsumen dan Mitra Kerja.

Tanggung Jawab Sosial

Social Responsibility

Lingkungan Environment

Praktik Operasional yang Adil

Fair Operating Practises

Praktik Ketenagakerjaan

Labour Practises

Aspek Konsumer Consumer Issues

Hak-hak Azasi Manusia

Human Rights

Pelibatan dan Pengembangan

Masyarakat Community

Involvement and Development

Tata Kelola Organisasi

Organizational Governance

Dalam pembahasannya, masing-masing program dan kegiatan CSR yang dilaksanakan sesuai subyek inti tersebut kemudian diuraikan dengan merujuk kepada ketentuan pelaporan sesuai GRI Standard.

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BERKELANJUTAN Kegiatan usaha utama SMF adalah menyediakan pembiayaan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kegiatan ini secara langsung mendukung pencapaian rumusan tujuan ke-11 “Keberlanjutan Kota dan Komunitas” dari SDGs tersebut di atas.















For the purpose of ensuring the achievement of its objectives, SMF issued a variety of innovative financing support products that include Securitization, Loan Distribution and others which can be illustrated in the following chart.

SMF Business Activity Scheme

OPTIMIZING THE ACHIEVEMENT OF SUSTAINABLE GOALSSMF believes that it can still develop different business lines, so that the Company's role is not only limited to supporting the provision of adequate and affordable housing for low-income earners (MBR). SMF is of the view that it can support the development of the tourism through homestay financing industry in various areas, support the rebuilding of houses for people affected by disasters, and even support the improvement of the quality of uninhabitable houses.

All this has been included in SMF’s strategic initiative to optimize the role of the Company, as well as integrate corporate social responsibility activities into a single unit. With this integration, the SMF can support the achievement of various sustainable

Untuk memastikan pencapaian tujuan tersebut, SMF kemudian mengeluarkan berbagai produk-produk dukungan pembiayaan inovatif, meliputi: Sekuritisasi, Penyaluran Pinjaman dan inisiatif program lainnyadimana kegiatan usaha yang dijalankan tersebut dapat digambarkan melalui bagan sebagai berikut.

Skema Kegiatan Usaha SMF

KPR UMUM(Menengah ke bawah)

Ordinary Mortgage (middle-class and

lower)

KPR PROGRAM (Salaried)

Program Mortgage (salaried)

Pembina dan PengarahSupervisor dan Manager

Penyaluran PinjamanLoan Disbursement

Penerbitan Surat UtangDebt Securities Issuance

Pelatihan & AdvisoryTraining & Advisory

SekuritisasiSecuritization

Investor

Bank Umum

Bank Syariah

BPD

Multi Finance

Pen

yalu

r K

PR

OPTIMASI PENCAPAIAN TUJUAN BERKELANJUTANPada perkembangan selanjutnya, SMF mengidentifikasi bahwa masih terdapat ruang usaha yang dapat dikembangkan, sehingga peran Perseroan tidak hanya terbatas pada dukungan penyediaan hunian layak huni yang terjangkau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dari proses identifikasi tersebut SMF bahkan dapat mendukung pengembangan industri pariwisata melalui pembiayaan homestay di areal potensial, mendukung pembangunan kembali rumah-rumah warga yang terdampak bencana dan bahkan mendukung perbaikan kualitas rumah tidak layak huni, menjadi layak huni.

Seluruh identifikasi tersebut kemudian dituangkan ke dalam satu penugasan khusus optimasi peran SMF, sekaligus integrasi kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan menjadi satu kesatuan. Dengan integrasi tersebut, SMF kini dapat mendukung pencapaian


development goals, including: the 1st goal, "End poverty in all its forms everywhere"; the 3rd goal, "Good Health and Well-being"; the 4th goal, "Ensure availability and sustainable management of water and sanitation for all"; the 8th goal, "Economic Growth and Decent Work; and the 11th goal, "Make cities and human settlements inclusive, resilient, and sustainable".

SMF’s strategic initiative to enhance its role in supporting the achievement of the sustainability goals is illustrated in the following chart.

berbagai rumusan tujuan pembangunan berkelanjutan, secara signifikan, mencakup: tujuan ke-1 “Menghapus segala bentuk kemiskinan”; tujuan ke-3 “Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan”; tujuan ke-4 “Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua”; tujuan ke-8 “Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak; dan tujuan ke-11 “Menjadikan Kota dan Permukiman Inklusif, Aman, Tangguh dan Berkelanjutan”.

Adapun penugasan khusus SMF untuk meningkatkan perannya dalam mendukung pencapaian tujuan keberlanjutan tersebut digambarkan dalam bagan berikut.

Program Penurunan Beban FiskalFiscal Burden Reduction Program

Porsi Bank PelaksanaPortion of the Executing Bank

Ribu RumahThousands of Houses

Focus Debitur saat iniCurrent Debtor Focus

Sesuai NJOP tanah atau KPR maksIn accordance with Land NJOP or maximum Mortgage

25%

68Penugasan Khusus PerseroanStrategic Initiatives by the Company

4100Program KPR

SMF Paska BencanaPost-Disaster Mortgage Program by SMF

Program Pembiayaan HomestayHomestay Financing Program

BKM / LKM

BUMDES

Program Pengembangan Rumah di Daerah KumuhHousing Development Program in Slum Areas

01

02

03

04

3

4

LokasiLocations

LokasiLocations

Juta/ASN

ASN















SMF has complemented this initiative by reformulating the implementation of the PKBL program into three groups of activities relevant to the Company's business activities, namely: • SMF – Care• SMF – Smart• SMF – Green

A full explanation of these programs can be found in the "Enhancing Empowerment to Achieve Community Welfare" description.

SMF melengkapi inisiatif tersebut dengan mereformulasikan pelaksanaan program PKBL yang selama ini dijalankan menjadi tiga kelompok kegiatan yang relevan dengan kegiatan usaha Perseroan, yakni: • SMF – Care• SMF – Smart• SMF – GreenPenjelasan lengkap dan realisasi program-program dimaksud disampaikan dalam uraian “Meningkatkan Pemberdayaan Untuk Kesejahteraan Komunitas”.














IMPROVING ACCESS TO FINANCING

FOR DECENT AND AFFORDABLE

HOUSING

MENINGKATKAN AKSES PEMBIAYAAN

PERUMAHAN YANG LAYAK DAN

TERJANGKAU69 • Solusi Melalui Pembiayaan Perumahan

Sekunder Solution Through Secondary Mortgage

70 • Strategi Usaha Business Strategy

71 • Kinerja Bisnis Business Performance

71 ο Penyaluran Pinjaman Loan Disbursement


73 ο Penempatan Placement


75 ο Penerbitan MTN dan Efek Beragun Aset

Issuance of MTN and Residential Mortgage-Backed Securities

76 • Ringkasan Kinerja Keuangan Summary of Financial Performance

76 • Distribusi Perolehan Nilai Ekonomi Distribution of Economic Value

78 • Imbalan Pascakerja dan Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Post-Employment Benefits and Post-Employment Benefit Liabilities

80 • Kontribusi Terbaik bagi Kesejahteraan SDM

Contribution to HR Welfare81 • Kontribusi kepada Negara

Contribution to the State82 • Membangun Negeri bersama Para

Mitra Kerja Building the Country with Business

Partners

Article 28H paragraph (1) of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia affirms that "Every person shall have the right to live in physical and spiritual prosperity, to have a home and to enjoy a good and healthy environment, and shall have the right to obtain medical care." Even though it has been outlined in the Constitution, meeting the housing needs of people in Indonesia is not an easy matter, given the wide disparity in income and the relatively high price of housing. [103-1]

For people with adequate incomes, owning a house is not an issue. However, this is not the case for Low Income Society (MBR). People with limited incomes usually have to use it for other needs, such as clothing and food. The absence of financial resources means that home ownership is not their priority.

The low level of home ownership amid MBR makes this an urgent issue that needs addressing. The housing backlog from a residential perspective is calculated with reference to the concept of an ideal calculation: 1 family occupying 1 house.

The 2016 data from the Central Bureau of Statistics indicates that the percentage of people occupying self-owned houses has increased from 78% in 2010 to 82.63% in 2015. Therefore, the number of those who do not own their home has dropped from 13.5 million households in 2010 to approximately 11.4 million households in 2015. This figure suggests that in 2015 there were 11.4 million Indonesian households, both Low Income Society (MBR) and non-MBR, where the occupants did not own their house.

Meningkatkan Akses Pembiayaan Perumahan yang Layak dan TerjangkauImproving Access to Financing for Decent and Affordable Housing

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pasal 28H ayat (1) menegaskan, “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh layanan kesehatan.” Namun demikian sekalipun telah diatur dalam UUD, pemenuhan kebutuhan hunian bagi seluruh masyarakat di Indonesia bukanlah perkara mudah, mengingat masih cukup lebarnya disparitas pendapatan perserorangan dan relatif mahalnya harga satu unit rumah. [103-1]

Bagi sebagian masyarakat dengan penghasilan cukup, memiliki rumah tak menjadi masalah. Namun, tak demikian halnya dengan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Oleh karena penghasilannya terbatas, mereka lebih memprioritaskan penghasilannya untuk kebutuhan yang lain, terutama sandang dan pangan (makan). Ketiadaan sumber dana membuat mereka tak lagi menjadikan kepemilikan rumah sebagai prioritas.

Rendahnya keterjangkauan kepemilikan rumah, terutama bagi MBR, membuat backlog kebutuhan rumah menjadi masalah yang mendesak untuk dipecahkan. Backlog rumah dari perspektif kepenghunian dihitung dengan mengacu pada konsep perhitungan ideal: 1 keluarga menghuni 1 rumah.

Data Badan Pusat Statistik tahun 2016 menunjukkan, persentase rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri telah meningkat dari 78% pada tahun 2010 menjadi 82,63% pada tahun 2015. Dengan demikian, maka angka backlog kepemilikan rumah yang semula sekitar 13,5 juta rumah tangga pada tahun 2010, telah turun menjadi sekitar 11,4 juta rumah tangga pada tahun 2015. Angka tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2015 terdapat 11,4 juta rumah tangga Indonesia, baik Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) maupun yang non- MBR yang menghuni rumah bukan milik sendiri.















Untuk mengurangi backlog, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah melansir Program Satu Juta Rumah pada tahun 2015. Sesuai Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berikut adalah perkembangan realisasi pembangunan perumahan program “Sejuta Rumah”.

Realisasi Pembangunan RumahRealization of Housing Construction(Unit)

2015 20172016 2018 2019

669.

770

805,

169

904

,758

1.13

2.62

1

1.25

7.85

2

Sumber : Kementerian PUPRSource : Ministry of PUPR

Dengan realisasi tersebut, maka dalam periode 2015-2019, Pemerintah, melalui PUPR telah merealisasikan pembangungan 4.770.170 rumah. Adapun untuk tahun 2020, Pemerintah Indonesia kembali menargetkan pembangunan 1.250.000 unit rumah bagi kalangan MBR.

SOLUSI MELALUI PEMBIAYAAN PERUMAHAN SEKUNDER [103-2]Guna mengatasi keterbatasan penyediaan pembiayaan kepemilikan melalui perbankan dari skema KPR yang selama ini dijalankan, dan mengatasi backlog, maka SMF menawarkan sistem pembiayaan perumahan sekunder yang menghubungkan sektor perumahan dengan pasar modal melalui efek beragun aset maupun obligasi. Pihak-pihak yang terlibat tak perlu khawatir karena praktiknya di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

SMF terus mengkampanyekan sistem pembiayaan yang dikembangkan, termasuk terus mendesak agar lebih banyak lagi bank untuk ikut berpartisipasi dalam mengembangkan KPR sekunder. Saat ini, tercatat hanya ada enam hingga tujuh bank yang menjadi penyalur KPR melalui sistem pembiayaan perumahan sekunder.

One of the efforts made by the Government to reduce this number has been the One Million Houses Program, which was launched in 2015. According to the data of the Ministry of Public Works and Public Housing, the following is the progress of the realization of the "One Million Houses" housing development program.

The Government, through PUPR, has realized the construction of 4,770,170 houses in the 2015-2019 period. As for 2020, the Government of Indonesia is again targeting the construction of 1,250,000 housing units for the MBR.

SOLUTION THROUGH SECONDARY MORTGAGE [103-2]To address the limitations associated with obtaining ownership financing through banks, and to overcome the backlog, SMF offers a secondary mortgage system that links the housing sector with capital markets through asset-backed securities and bonds. The parties involved have no reason to worry, since this practice is under the supervision of the Financial Services Authority (FSA).

SMF continues to campaign for a developed financing system, including continuing to urge more banks to start offering secondary mortgages. Currently, there are only six to seven banks that offer a secondary mortgage system.



Kampanye yang dilakukan SMF merupakan bagian dari upaya mewujudkan tugas dari SMF. Tugas utama SMF adalah memfasilitasi aliran dana dari pasar modal ke pasar pembiayaan primer perumahan. Untuk mencapai tujuan tersebut, SMF melakukan 3 (tiga) segmen bisnis, yaitu: 1. Pemberian pinjaman kepada Penyalur KPR melalui

program Refinancing KPR dan Repo KPR.2. Sekuritisasi.3. Penempatan.

Sasaran utama SMF adalah sektor perbankan, yaitu bank konvensional, bank syariah, dan bank pembangunan daerah, terutama bank yang memiliki portofolio dalam jumlah besar atau yang ingin mengembangkan nilai portofolio Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Selain itu, SMF juga mendorong dan membina perusahaan pembiayaan yang belum menyalurkan KPR untuk ikut berperan serta sebagai penyalur KPR.

Untuk mendapatkan dana pembiayaan guna mendukung kegiatan bisnis tersebut, SMF secara berkala menerbitkan surat utang.

STRATEGI USAHA [103-2]Untuk memperkuat pasar pembiayaan sekunder, SMF terus mengintensifkan kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Sampai akhir tahun 2019, SMF telah bekerja sama dengan 27 Bank BPD, baik kerja sama untuk program pembiayaan, pendampingan dan pelatihan, baik secara eksklusif maupun kolektif.

Untuk mendukung pengembangan kapasitas penyaluran KPR, SMF bekerja sama dengan Kementerian PUPR dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda). Salah satu program konkretnya adalah SMF merilis dan menyerahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) KPR BPD SMF, dan SPO Kredit Modal Kerja – Konstruksi Perumahan SMF (KMK – KP SMF) kepada seluruh BPD di Indonesia.

Selain menggandeng BPD, SMF menggandeng beberapa perusahaan multifinance untuk bersama-sama mengembangkan KPR SMF. KPR SMF merupakan pilot project tahun 2017 yang ditujukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap kredit kepemilikan rumah yang disalurkan melalui

The campaign carried out by SMF is a part of its mission. The main duty of SMF is to facilitate the flow of funds from the capital market to the primary mortgage market. To achieve these objectives, SMF is involved in 3 (three) main activities, which are: 1. Loan disbursements to Mortgage Lenders through

Mortgage Refinancing and Mortgage Repo programs.

2. Securitization.3. Placement.

The Company’s main target is the banking sector, consisting of conventional banks, sharia banks, and regional development banks, particularly banks with large portfolios or banks that want to develop their Mortgage portfolio value. In addition, the Company also encourages financing companies that have up to now not been distributing Mortgages to become Mortgage Lenders.

To obtain funding to support these business activities, SMF periodically issues debt securities.

BUSINESS STRATEGY [103-2]To strengthen the secondary mortgage market, the Company continues to intensify its cooperation with Regional Development Banks (BPD). Up to the end of 2019, SMF collaborated with 27 Regional Development Banks in relation to financing, assistance, and training programs, both exclusively and collectively.

To support mortgage disbursement capacity development, SMF collaborates with the Ministry of PUPR and the Association of Regional Development Banks (Asbanda). One of the programs involved the launch and submission of Regional Development Bank Mortgage SOPs and Working Capital Credit – House Construction SOPs to all Regional Development Banks in Indonesia.

In addition to collaborating with Regional Development Banks, SMF also continues the Company’s Mortgage program development through a partnership with several multifinance companies. The SMF Mortgage is a pilot project started in 2017 to increase the community’s access to mortgage disbursed by














multifinance yang bekerja sama dengan SMF. KPR SMF menawarkan suku bunga tetap untuk jangka waktu tertentu sehingga nilai kewajiban angsuran debitur lebih stabil.

KPR SMF merupakan bentuk implementasi dari pelaksanaan misi SMF sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan, yang mengemban tugas dari Pemerintah sebagai special mission vehicle untuk membangun dan mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan. Hingga akhir tahun 2019, ada 7 perusahaan multifinance yang telah bekerja sama dan melakukan transaksi dengan SMF.

SMF juga berusaha meningkatkan perannya agar menjadi lebih sentral dengan menerbitkan Efek Beragun Aset-Surat Partisipasi (EBA-SP) serta menjadi Guarantor Penjamin efek beragun aset yang diterbitkan. Penerbitan EBA-SP sesuai dengan Peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 23/POJK.04/2014 tentang Pedoman Penerbitan dan Pelaporan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) dalam angka Pembiayaan Sekunder Perumahan, yang telah diperbaharui dengan Peraturan OJK No. 20 tahun 2017 tentang Pedoman Penerbitan dan Pelaporan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi dalam Rangka Pembiayaan Sekunder Perumahan.

Sesuai aturan tersebut, SMF sebagai satu-satunya BUMN yang mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan melalui sekuritisasi dan pembiayaan, bisa menahan lebih dari 10 persen dari total penerbitan Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA SP) sebagai antisipasi apabila produk kurang diminati pasar.

KINERJA BISNIS [103-3, FS7] Penyaluran PinjamanPada awal pendirian, SMF mendukung pertumbuhan KPR dengan menyalurkan fasilitas likuiditas dalam bentuk program pinjaman kepada lembaga penyalur KPR dengan menggunakan portofolio kredit yang sudah dimiliki oleh lembaga keuangan penyalur KPR sebagai agunan. Mengacu pada Perpres No. 101 tahun 2016, Perseroan diperbolehkan untuk melakukan kegiatan penyaluran pinjaman dengan

multifinance companies in collaboration with SMF. SMF Mortgage offers fixed interest rate for a certain period of time to ensure that each debtor’s installment payments are more stable.

The SMF Mortgage is a form of the implementation of the Company’s mission as a State Owned Enterprise (SOE) under the Ministry of Finance, carrying a Government mandate as a special mission vehicle to develop the market for secondary mortgage. Up to the end of 2019, there were 7 multifinance companies that already collaborated and made transactions with SMF.

SMF is also trying to expand its role by issuing Residential Mortgage-Backed Securities – Participation Certificate (RMBS-PC) and being a Guarantor for asset-backed securities. The issuance of RMBS-PC is in accordance with the Financial Services Authority (OJK) Regulation No. 23/POJK.04/2014 on the Guidelines for the Issuance and Reporting of Residential Mortgage-Backed Securities in the form of Participation Certification (RMBS-PC) for Secondary Mortgages, which has been updated by OJK Regulation No. 20/2017 on the Guidelines for the Issuance and Reporting of Asset-Backed Securities for Secondary Mortgages.

Under the new regulation, SMF, as the only SOE that is developing the Secondary Mortgage Market through securitization and financing, can withhold more than 10 percent of the total issuance of Residential Mortgage-Backed Securities - Participation Certification (RMBS-PC) in case the product is not appealing to the market.

BUSINESS PERFORMANCE [103-3, FS7]Loan DisbursementAt the beginning of its establishment, SMF supported mortgage growth by providing liquidity facilities in the form of loan programs to Mortgage lender institutions using their existing credit portfolios as collateral. Referring to the Presidential Regulation No. 101 of 2016, the Company is permitted to conduct lending activities with a maximum term of 15 years when the funding is derived from the issuance of


jangka waktu paling lama 15 tahun dan sumber pendanaannya berasal dari penerbitan instrumen bersifat utang, yakni obligasi korporasi, sukuk maupun Medium Term Notes (MTN).

Hingga akhir 2019, SMF menyalurkan 2 (dua) jenis program pinjaman kepada institusi penyalur KPR, yakni penyaluran pinjaman untuk KPR FLPP dan KPR Komersil.

KPR FLPPPenyaluran pinjaman KPR FLPP menjadi bentuk nyata dukungan SMF sebagai Special Mission Vehicle (SMV) yang berada di bawah Kementerian Keuangan RI dalam merealisasikan program sejuta rumah yang dicanangkan Pemerintah sejak 2015 lalu.

Adapun total penyaluran pinjaman SMF untuk mendanai KPR FLPP per 31 Desember 2019 mencapai sebesar Rp1,96 triliun, atau tumbuh 106,89% dari sebesar Rp948,00 miliar pada 2018.

KPR KomersilPenyaluran pinjaman untuk KPR komersil disalurkan melalui program Refinancing dengan sumber dana berasal dari penerbitan surat utang. Pembiayaan KPR Komersil (refinancing) ini disalurkan kepada Bank Umum, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan Multifinance.

Selain pembiayaan konvensional, untuk meningkatkan nilai penyaluran pembiayaan, SMF secara intensif melakukan pendekatan kepada Bank Syariah, termasuk Unit Usaha Syariah. Pembiayaan jangka menengah atau panjang yang ditawarkan Perseroan dinilai sesuai dengan kebutuhan pendanaan Bank Syariah untuk penyaluran KPR Syariah.

Pada akhir 2019, total penyaluran pinjaman SMF untuk KPR Komersil mencapai Rp10,46, atau tumbuh 17,09% dibandingkan realisasi tahun 2018 sebesar Rp8,9 triliun.

Sepanjang tahun 2019, jumlah outstanding pinjaman SMF kepada penyalur KPR tercatat sebesar Rp19,37 triliun atau naik 34,25% dibandingkan posisi tahun 2018 yang mencapai Rp14,43 triliun.


debt instruments, namely corporate bonds, sukuk and Medium-Term Notes (MTN).

Up to the end of 2019, SMF distributed 2 (two) types of loan programs to Mortgage lender institutions, namely lending for FLPP Mortgages and Commercial Mortgages.

FLPP MortgagesThe disbursement of FLPP Mortgage loans is a form of SMF’s support, as a Special Mission Vehicle (SMV) under the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, to realizing the one million house program, which was launched by the Government in 2015.

The total SMF loan disbursements to finance FLPP Mortgages as at 31 December 2019 stood at Rp1.96 trillion, a 106.89% increase from Rp948.00 billion in 2018.

Commercial MortgagesLoans for Commercial Mortgages are disbursed through the Refinancing program, with the funds deriving from the issuance of debt securities. Commercial mortgage financing (refinancing) is disbursed to Commercial Banks, Regional Development Banks (BPD), and Multifinance companies.

In addition to conventional financing, to increase loan distribution value, the Company has been approaching Sharia Banks, including Sharia Business Units. Medium/long-term financing offered by the Company is valued in accordance with the financing needs of Sharia Banks for Sharia Mortgage distribution.

At the end of 2019, the total disbursement of SMF loans for Commercial Mortgages reached Rp10.46 trillion, a 17.09% growth from Rp8.9 trillion in 2018.

Throughout 2019, the outstanding SMF loans to Mortgage Lenders totaled Rp19.37 trillion, a 34.25% increase from Rp14.43 trillion in 2018.














Sehingga pada akhir tahun 2019, segmen usaha pinjaman yang diberikan membukukan peningkatan jumlah aset yang cukup signifikan, yakni senilai Rp22,31 triliun, naik 45,12% dari sebesar Rp15,37 triliun di tahun 2018.

SekuritisasiSMF kini menyediakan layanan untuk memfasilitasi penjualan aset piutang KPR yang dimiliki institusi penyalur KPR untuk ditransformasikan terlebih dahulu menjadi efek di pasar modal yang dapat diperjualbelikan oleh investor. Efek yang dimaksud dapat berupa pendapatan penata sekuritisasi termasuk transaksi pendukung kredit - reserve account dan servicer transition fund.

Pada tahun 2019, SMF telah melakukan sekuritisasi beragam aset piutang dengan nilai mencapai Rp2 triliun sama dengan tahun 2018.

PenempatanSMF melakukan penempatan dana di Bank dalam bentuk deposito, baik deposito berjangka, deposito on call maupun deposito ≤ 3 bulan. Selain itu, SMF juga melakukan kegiatan investasi dalam bentuk EBA dan SUN (dimiliki hingga jatuh tempo).

Komposisi investasi SMF di tahun 2019 tercatat Rp4,21 triliun, naik 7,88% dibandingkan posisi tahun 2018 sebesar Rp3,90 triliun. Komposisi portofolio investasi SMF per 31 Desember 2019, terdiri dari Deposito (51,22%), Surat Utang Negara (3,15%) dan Efek Beragun Aset atau EBA (45,63%).

Penerbitan Surat UtangPenerbitan surat utang adalah bagian dari upaya pengelolan likuiditas SMF untuk menjalankan amanat Peraturan Presiden No. 1/2008 juncto No. 19/2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan.

Sesuai ketentuan tersebut, pada tahun 2019 SMF telah menerbitkan efek bersifat utang berupa obligasi dengan skema berkelanjutan. Total penerbitan obligasi SMF yang drealisasikan di tahun 2019 adalah senilai Rp9,28 triliun yang terdiri dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV tahap VII – VIII dan PUB V tahap I – II, di samping SBK I SMF dengan jangka waktu 1 (satu) tahun hingga 5 (lima) tahun,

Thus, at the end of 2019, the loan business segment provided a significant increase in total assets, which amounted to Rp22.31 trillion, a 45.12% increase from Rp15.37 trillion in 2018.

Securitization SMF provides services to facilitate the sale of mortgage receivables from Mortgage Lender institutions to be transformed into capital market securities that can be traded by investors. The securities can be in the form of securitization arranger income, including credit enhancement transactions – reserve accounts and servicer transition funds.

In 2019, SMF performed securitization of various receivables amounting to Rp2 trillion, same as in 2018.

PlacementThe Company places funds in Banks in the form of deposits, namely time deposits, deposits on call, and ≤ 3 month deposits. In addition, the Company also engages in investment activities in the form of Government Bonds and RMBS (held to maturity).

SMF investment composition in 2019 was posted at Rp 4,21 trillion, a 7,88% increase from Rp3,90 trillion in 2018. SMF investment portfolio as at 31 December 2019, consisted of Time Deposits (51.22%), Government Bonds (3.15%), and Residential Mortgage-Backed Securities or RMBS (45.63%).

Issuance of Debt SecuritiesThe issuance of debt securities is a part of SMF’s liquidity management effort, pursuant to the mandate of the Presidential Regulation No. 1/ 2008 juncto No. 19/2005 on Secondary Mortgages.

In accordance with these provisions, SMF has issued debt securities in the form of bonds with a continuous scheme in 2019. The bonds issued by SMF in 2019 amounted to Rp9.28 trillion, consisting of Continuous Public Offering Bonds (PUB) IV Tranche VII - VIII and PUB V Tranche I - II, in addition to SMF SBK I with a tenor from 1 (one) year up to 5 (five) years, adjusted for the mortgage market demand. The issuance of


disesuaikan dengan permintaan pasar pembiayaan KPR. Penerbitan surat utang ini dilakukan untuk mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan melalui penyaluran pembiayaan kepada penyalur KPR di pasar primer.

Daftar Penerbitan Obligasi di Tahun 2019

Nama PenerbitanName of Issuance

SeriSeries

Jangka WaktuTenor

Tanggal TerbitIssuance Date

Jatuh TempoMaturity Date

RateRate

Jumlah (Rp)Amount (Rp)

RatingRating

PUB IV Tahap VII Tahun 2019Continuous Public Offering Bonds IV Tranche VII 2019

Seri ASeries A

370 hari370 days

12 Februari 201912 February 2019


8,00% 677.000.000.000 AAA

Seri BSeries B

3 Tahun3 Years



8,80% 748.500.000.000 AAA

Seri CSeries C

5 Tahun5 Years



9.25% 425.000.000.000 AAA

MTN VIII Non SeriNon Series

2 Tahun2 Years



8,45% 500.000.000.000 AAA

PUB IV Tahap VIII Tahun 2019Continuous Public Offering Bonds IV Tranche VIII 2019

Seri ASeries A

370 hari370 days

22 Maret 201922 March 2019

02 April 2020 7,75% 522.000.000.000 AAA

Seri BSeries B

3 Tahun3 Years

22 Maret 201922 March 2019

22 Maret 202222 March 2022

8,45% 1.989.000.000.000 AAA

PUB V Tahap I Tahun 2019Continuous Public Offering Bonds V Tranche I 2019

Seri ASeries A

370 hari370 days

4 Juli 20194 July 2019

14 Juli 202014 July 2020

7,50% 428.000.000.000 AAA

Seri BSeries B

3 Tahun3 Years

4 Juli 20194 July 2019

4 Juli 20224 July 2022

8,50% 640.000.000.000 AAA

Seri CSeries C

5 Tahun5 Years

4 Juli 20194 July 2019

4 Juli 20244 July 2024

8,75% 932.000.000.000 AAA

Sukuk PUB I Tahap IContinuous Public Offering Sukuk I Tranche I

370 hari370 days

4 Juli 20194 July 2019

14 Juli 202014 July 2020

100.000.000.000 AAA

PUB VTahap II Tahun 2019Continuous Public Offering Bonds V Tranche II 2019

Seri ASeries A

3 Tahun3 Years

28 Agustus 2019 28 Agustus 2022 7,80% 1.422.500.000.000 AAA

Seri BSeries B

5 Tahun5 Years

28 Agustus 2019 28 Agustus 2024 8,10% 780.000.000.000 AAA

SBK I SMF 2019SMF SBK I 2019

Non SeriNon Series

1 Tahun1 Year

21-Nov-19 20-Nov-20 7.00% 120.000.000.000 A1+

Total Nilai Penerbitan Obligasi | Total Value of Bonds Issuance 9.284.000.000.000


debt securities is carried out to develop the secondary mortgage market through distribution of mortgages to Mortgage Lenders in the primary market.

List of Bonds Issued in 2019














Penerbitan Medium Term NotesSejak tahun 2012 SMF telah beberapa kali menerbitkan MTN dengan jangka waktu antara 360 hari sampai 2 tahun. Pada bulan Februari tahun 2019 SMF kembali menerbitkan 1 MTN, yakni MTN VIII senilai Rp500 miliar dengan jangka waktu pelunasan 2 tahun. Rincian keterangan mengenai MTN ini tampak pada tabel Penerbitan Obligasi.

Penerbitan Efek Beragun Aset

Selain menerbitkan obligasi, Perseroan juga menerbitkan efek lainnya berupa Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP). Aksi korporasi berupa penerbitan EBA-SP yang sudah dilakukan Perseroan sejak tahun 2017, sesuai dengan ketentuan POJK No. 23/POJK.04/2014 tentang Pedoman Penerbitan dan Pelaporan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) dalam rangka Pembiayaan Sekunder Perumahan. Adapun di tahun 2019, SMF menerbitkan 4 EBA dengan total nilai sebesar Rp1,98 triliun.

Berikut ringkasan daftar penerbitan EBA selama tahun 2019

Nama EBAName of RMBS

PenerbitIssuer

TrancheTranche

Tanggal Date of

Issuance

Tenor (Tahun)Tenor (Year)

KuponCoupon

Nominal (Rp)Nominal (Rp)

RatingRating

Rerata Suku

Bunga KPR

Average Mortgage Interest

Rate

Yield SUNGov.

Bonds Yield

Jumlah Debitur

KPRNumber of Mortgage Debtors

EBA-SP SMF-BTN05

SMF

Kelas A1

27-Nov-19

2 8,50% 574.000.000.000 IdAAA (Pefindo)

13,52%

6,30% 16,476

Kelas A2 5 8,75% 1.124.000.000.000 IdAAA (Pefindo)

6,81%

Kelas M 8,4 10,4% 24.000.000.000 IdA (Pefindo)

7,61%

Kelas B 260.000.000.000 Unrated

Total 1.982.000.000.000

Issuance of Medium-Term NotesSince 2012, SMF has issued MTNs with a term of between 360 days and 2 years on several occasions. In February 2019, SMF issued 1 MTN, namely MTN VIII of Rp500 billion with a repayment period of 2 years. Detailed information regarding this MTN can be found in the Bonds Issuance table.

Issuance of Residential Mortgage-Backed SecuritiesIn addition to issuing bonds, the Company also issued other securities in the form of Residential Mortgage-Backed Securities in the form of Participation Certificates (RMBS-PC). The corporate action in the form of RMBS-PC issuance, which has been carried out by the Company since 2017, is in accordance with POJK No. 23/POJK.04/2014 on the Guidelines for the Issuance and Reporting of Residential Mortgage-Backed Securities in the form of Participation Certificates (RMBS-PC) in the context of Secondary Mortgages. In 2019, SMF issued 4 RMBSs with a total value of Rp1.98 trillion.

The following is a summary of RMBS issuance in 2019


RINGKASAN KINERJA KEUANGAN

Seluruh kegiatan usaha yang dijalankan tersebut membuat SMF mencatatkan berbagai kinerja keuangan yang cukup mengesankan, dalam mendukung pertumbuhan KPR, dengan mencatatkan kenaikan pinjaman sebesar 45,1% menjadi sebesar Rp22,31 triliun, dari Rp15,37 triliun ditahun sebelumnya.

Kenaikan tersebut membuat Total Aset SMF meningkat 37,0% menjadi Rp26,70 triliun dari Rp19,49 triliun. Sementara laba yang hanya meningkat sebesa 8,3% mencapai Rp472,89 miliar dari Rp436,54 miliar, menunjukkan wujud peran SMF sebagai pendukung penyediaan rumah layak huni bagi MBR, menjadi semakin tampak nyata. Perkembangan tersebut disajikan dalam tabel berikut.

Ringkasan Kinerja Keuangan SMF

Keterangan

2019 2018Perubahan

ChangeDescription(Dalam Rp Juta)

(In Rp Million)

Laba Bersih Perusahaan 472.888 436.543 8,30% Net Income of the Company

Ekuitas 9.348.938 8.185.922 14,20% Equity

Liabilitas 17.249.349 10.805.635 59,60% Liabilities

Pinjaman Diberikan 22.311.577 15.374.938 45,10% Loans Disbursed

Aset Total 26.698.287 19.491.557 37,00% Total Assets

DISTRIBUSI PEROLEHAN NILAI EKONOMI [201-1]Di tahun 2019, SMF mencatatkan pertumbuhan perolehan ekonomi atau total pendapatan 38,5% menjadi sebesar Rp1,86 triliun dari Rp1,35 triliun di tahun sebelumnya. Perseroan juga mencatatkan total pendistribusian perolehan nilai ekonomi di tahun 2019 sebesar Rp1,45 triliun, meningkat 55,8% dari Rp931,62 miliar di tahun sebelumnya.


SUMMARY OF FINANCIAL PERFORMANCEAll of SMF’s business activities resulted in an impressive financial performance, with an increase in loans of 45.1% to Rp22.31 trillion from Rp15.37 trillion in 2018.

The increase resulted in a 37.0% growth of SMF’S Total Assets to Rp26.70 trillion from Rp19.49 trillion in 2018. Meanwhile, profits reached Rp472.89 billion, a 8.3% increase from Rp436.54 billion, demonstrating SMF's support for the provision of adequate housing for MBR. These developments are presented in the following table.

Financial Performance Summary of SMF

DISTRIBUTION OF ECONOMIC VALUE [201-1]In 2019, SMF recorded a 38.5% growth in income to Rp1.86 trillion from Rp1.35 trillion in 2018. The Company also posted a total distribution of economic value of Rp1.45 trillion in 2019, an increase of 55.8% from Rp931.62 billion in 2018.














SMF mendistribusikan perolehan pendapatan operasional kepada pemilik properti yang disewa, gaji karyawan, penyedia jasa leasing kendaraan, fee untuk sistem TI yang digunakan dan berbagai biaya operasional lain, diluar biaya penyisihan, dengan total senilai Rp55,75 miliar, naik 32,9% dari Rp41,95 miliar di tahun 2018.

SMF juga mendistribusikan biaya bunga dan bagi hasil kepada pemangku kepentingan lain, yakni para penyandang dana, yang menempatkan dana dalam bentuk obligasi dan instrumen utang lainnya sebesar Rp1.134,13 miliar untuk tahun 2019, naik 62,8% dari Rp696,65 miliar di tahun 2018. Selain dalam bentuk bunga dan dana bagi hasil, SMF juga mendistribusikan dana kepada pemegang saham dalam bentuk dividen sebesar Rp144,00 miliar untuk tahun 2019, naik 68,4% dari nilai sebesar Rp85,50 miliar di tahun 2018.

SMF memberi perhatian kepada peningkatan pendapatan masyarakat, dengan merealisasikan program pemberdayaan secara terpadu, dengan dukungan dana sebesar Rp12,00 miliar di tahun 2019, meningkat signifikan 380% dari Rp2,50 miliar di tahun sebelumnya. Sementara itu, pembayaran pajak (pajak badan) SMF kepada negara untuk tahun 2019 adalah sebesar Rp54,49 miliar, menurun 11,8% dari Rp61,81 miliar di tahun 2018.

Selama ini SMF tidak menerima bantuan finansial dari pemerintah dalam merealisasikan seluruh kegiatan operasional, baik berupa pembebasan pajak, subsidi, hibah untuk penelitian dan pengembangan produk dan lain sebagainya.

Sehingga secara keseluruhan, di tahun 2019 SMF masih menahan nilai perolehan ekonomi sebesar Rp411,97 miliiar untuk mendukung pengembangan usaha di masa mendatang.

SMF distributed operational income to property owners, employee salaries, vehicle leasing service providers, fees for IT systems, and various other operational costs, excluding allowance costs, with a total amount of Rp55.75 billion, an increase of 32.9% from Rp41.95 billion in 2018.

SMF also distributed interest costs and profit sharing to other stakeholders, including those who placed funds in the form of bonds and other debt instruments amounting to Rp1,134.13 billion in 2019, a 62.8% increase from Rp696.65 billion in in 2018. In addition to interest and profit sharing, SMF also distributed funds to shareholders in the form of dividends in the amount of Rp144.00 billion in 2019, an increase of 68.4% from Rp85.50 billion in 2018.

SMF pays attention to the increase in community income by realizing an integrated empowerment program with funding support that amounted to Rp12.00 billion in 2019, a significant increase of 380% from Rp2.50 billion in 2018. Meanwhile, SMF’s tax payments (corporate tax) to the state amounted to Rp54.49 billion in 2019, a decrease of 11.8% from Rp61.81 billion in 2018.

So far, SMF has not received any financial assistance from the government to support its operational activities, whether in the form of tax exemptions, subsidies, grants for research and product development.

Thus, SMF posted Rp411.97 billion in economic value retained in 2019, which in 2019, which will be used to support future business development.


Tabel Distribusi Perolehan Nilai Ekonomi

(Rp Juta) [201-1]

KINERJA EKONOMI 2019 2018Perubahan

ChangeECONOMIC PERFORMANCE

Perolehan Nilai Ekonomi (Dalam Rp Juta)(In Rp Million)

% Economic Value Generated

Pendapatan bunga dan Pendapatan Syirkah

1.857.223 1.340.953 38,5% Interest Income and Sharia Income

Pendapatan sekuritisasi 4.883 5.692 -14,2% Securitization Income

Keuntungan/(Kerugian) dari instrumen keuangan diperdagangkan

8 (1.917) -100,4% Gains / (Losses) from trading financial instruments

Penerimaan penjualan aset keuangan 967 678 42,6% Receipt of sale of financial assets

Jumlah Nilai Ekonomi Diperoleh 1.863.081 1.345.406 38,5% Total Economic Value Acquired

Pendistribusian Nilai Ekonomi Distribution of Economic Value

Biaya Operasional dan Beban Lain-lain (net biaya pegawai & penyusutan)

55.750 41.947 32,9% Operating Cost and Other Expenses (net of employee cost & depreciation)

Gaji Karyawan dan benefit lainnya 50.748 43.211 17,4% Employee Salaries and other benefits

Pembayaran kepada penyandang dana : Payment to funders:

- Pemegang saham (Dividen) 144.000 85.500 68,4% - Shareholders (Dividend)

- Biaya Bunga dan Bagi Hasil 1.134.131 696.651 62,8% - Interest Cost and Profit Sharing

Jumlah pembayaran kepada penyandang dana:

1.278.131 782.151 63,4% Total payment to funders

Pengeluaran untuk Pemerintah (pajak badan saja)

54.486 61.810 -11,8% Expenditure for the Government (corporate tax)

Pengeluaran untuk masyarakat (CSR) 12.000 2.500 380,0% Expenditure for the community (CSR)

Jumlah Nilai Perolehan Ekonomi yang Didistribusikan

1.451.115 931.619 55,8% Total Economic Value Distributed

Nilai perolehan ekonomi yang ditahan sebelum dividen

555.966 499.287 11,4% Value of retained economic gains before dividend

Nilai Perolehan Ekonomi yang Ditahan 411.966 413.787 -0,4% Economic Value Retained

IMBALAN PASCAKERJA DAN LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA [201-3]

Selain memberikan gaji dan tunjangan sebagai bentuk distribusi perolehan nilai ekonomi kepada para pegawai sebagaimana disinggung di atas, Perseroan juga menyediakan program imbalan pensiun dengan jumlah imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 (UUTK). Karena UUTK menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UUTK adalah program imbalan pasti.


Table of Economic Value Distribution

(Rp Million) [201-1]

POST-EMPLOYMENT BENEFITS AND POST-EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITIES [201-3]In addition to providing employee salaries and benefits as a form of economic value distribution, the Company also has a pension benefit program in line with Labor Law No. 13/2003 (UUTK). Since the UUTK sets the formula for determining the minimum amount of benefits, pension plans under the Labor Law represent a defined benefit plan.














Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan beberapa faktor seperti usia, masa kerja atau kompensasi.

Perseroan memberikan imbalan kerja untuk karyawanyang telah mencapai batas usia kerja yaitu 56tahun, sesuai dengan Peraturan PemerintahNo.45/205 Pasal 15 dan Keputusan KadisnakerDKI Jakarta tentang pengesahan PP No.1680 Tahun2019 tanggal 14 Juni 2019 Pasal 6.

Semenjak tahun 2012, Perseroan telah menetapkan kebijakan untuk memberikan kontribusi sebesar 7,00% dari gaji pokok karyawan setiap bulannya ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Kontribusi tersebut sepenuhnya dibiayai oleh Perseroan. Akumulasi saldo DPLK dapat digunakan untuk membiayai imbalan pensiun normal sesuai UUTK. Rencana ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2012 di mana saldo awal yang ditransfer ke DPLK Mandiri pada bulan Desember 2012 adalah sebesar Rp792 juta.

Ringkasan komponen beban imbalan kerja karyawan yang dicatat di laporan laba rugi dan diakui dalam laporan posisi keuangan untuk liabilitas imbalan pasca kerja karyawan, sesuai perhitungan yang dilakukan oleh PT Milliman Indonesia, aktuaris independen menggunakan metode ‘‘Projected Unit Method”, adalah sebagai berikut.

Beban imbalan pasca kerja karyawan untuk tahun- tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017-2019.

Uraian2019 2018 2017

Description(Rp Juta) | (Rp Million)

Beban Jasa Kini 909 894 648 Current Service Cost

Beban Jasa Lalu -454 0 0 Past Service Cost

Beban Bunga 439 525 585 Interest Expense

Jumlah 894 1.419 1.233 Total

A defined benefit plan is a pension plan program where the pension amount to be received by each employee at the time of their retirement depends on a number of factors, such as age, and years of service or compensation.

The Company provides employment benefits for employees who have reached the working age limit, which is 56 years, in accordance with Government Regulation No. 45/205 Article 15 and the Decree of the Head of the Office of Manpower and Transmigration of Jakarta Province concerning the ratification of Government Regulation No. 1680 in 2019 dated June 14, 2019 Article 6.

Since 2012, the Company has had a policy of contributing 7.00% of the employees’ basic salary to their individual Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) each month. The contribution is fully paid by the Company. The accumulated DPLK balance can be used to pay normal retirement benefit under the Labor Law. This plan was implemented in December 2012 with the initial balance transferred to DPLK Mandiri in December 2012 amounting to Rp792 million.

The summary of employee benefit expense components recognized in the statement of profit or loss and the amount recognized in the statement of financial position for post-employment benefit liabilities, according to calculations made by PT Milliman Indonesia, an independent actuary, using the ‘’Projected Unit Method’’ is as follows.

Employee benefit expense for the years ended 31 December 2017-2019.


Mutasi nilai kini kewajiban untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017-2019.

Uraian2019 2018 2017


Nilai Kewajiban Kini 8.747 8.246 7.543 Present Value Obligation

Beban Jasa Kini 2.890 894 648 Current Service Cost

Beban Jasa Lalu -454 Past Service Cost

Beban Bunga 439 525 585 Interest Expense

Pembayaran Imbalan Kerja -2.699 -750 -174 Benefits Paid

Pengukuran Kembali: Remeasurement:

Kerugian Aktuaria yang timbul dan perubahan asumsi aktuaria

381 -814 502 Actuarial Losses from changes in actuarial assumptions

Keuntungan dari penyesuaian pengalaman

-896 646 -858 Gain from experience adjustment

Jumlah 8.408 8.747 8.246 Total

KONTRIBUSI TERBAIK BAGI KESEJAHTERAAN SDM Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan aset penting bagi perusahaan dalam mencapai target-target yang ditetapkan setiap tahun dan dalam menjalankan visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, Perseroan berkomitmen untuk memberikan kompensasi atas pekerjaan yang mereka berikan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, selaras dengan perkembangan pasar tenaga kerja serta sesuai dengan kemampuan Perseroan.

Sebagai wujud komitmen untuk memberikan kesejahteraan terbaik, Perseroan memberikan upah standar pegawai pemula dengan merujuk pada ketentuan Upah Minimum Regional sesuai lokasi kantor operasional tanpa membedakan jenis kelamin. [202-1]


The movement of present value obligation for the years ended 31 December 2017-2019.

CONTRIBUTION FOR HR WELFARE

SMF realizes that HR is an important asset when it comes to achieving the Company’s annual targets and its vision and mission. To this end, the Company is committed to providing compensation for the work that they provide in accordance with the statutory regulations and in line with the development of the labor market and the Company’s capabilities.

As a form of its commitment to employee welfare, SMF provides a standard wage for new employees by referring to the Regional Minimum Wage provisions in the location of the operational office, without discrimination of gender. [202-1]














KONTRIBUSI KEPADA NEGARABentuk kontribusi Perseroan kepada negara diwujudkan melalui pemenuhan kewajiban perusahaan sebagai wajib pajak. Nilai pajak terbesar yang dibayarkan Perseroan adalah Pajak Penghasilan (PPh) Badan. Selain dalam bentuk pajak, mengingat Pemerintah juga adalah pemegang saham dengan porsi 100%, Perseroan juga memberikan kontribusi dalam bentuk pembagian dividen.

Pada tahun 2019, total pajak yang dibayarkan kepada Pemerintah, yang meliputi pajak badan, pajak pertambahan nilai dan sebagainya adalah sebesar Rp130,76 miliar. Sementara untuk tahun 2018 kontribusi pajak Perseroan sebesar Rp141,34 miliar, sehingga secara kumulatif hingga akhir tahun pelaporan, total pajak yang dibayarkan kepada negara mencapai Rp829,05 miliar, dari Rp698,29 miliar di tahun 2018.

Adapun dividen yang dibayarkan kepada Pemerintah di tahun 2019 adalah sebesar Rp144,00 miliar, dari Rp85,50 miliar di tahun sebelumnya, menjadikan akumulasi pembayaran dividen kepada negara selama perusahaan beroperasi adalah sebesar Rp229,50 miliar.

Total Pajak dan Dividen yang disetorkan ke kas negara di tahun 2019 adalah sebesar Rp274,76 miliar. Sehingga secara akumulatif, sejak masa berdirinya, SMF telah memberikan kontribusi finansial dalam bentuk setoran pajak dan pembagian dividen total di tahun 2019 sebesar Rp1.058,55 miliar.

CONTRIBUTION TO THE STATEThe Company's contribution to the state is realized through the fulfillment of its corporate obligations as a taxpayer. The largest amount of the Company’s tax payment is the Corporate Income Tax (PPh). In addition to tax, given that the Government holds 100% of the Company’s shares, the Company also provides contributions in the form of dividends.

In 2019, the total tax paid to the Government, including corporate tax and value added tax, amounted to Rp130.76 billion. In 2018, the Company's tax contribution amounted to Rp141.34 billion. Cumulatively up to the end of the reporting year, the total tax paid to the state by the Company in 2019 reached Rp829.05 billion, an increase from Rp698.29 billion in 2018.

Moreover, dividends paid to the Government in 2019 amounted to Rp144.00 billion, an increase from Rp85.50 billion in 2018, making the accumulated payment of dividends to the state during the Company's operations Rp229.50 billion.

The total Tax and Dividends deposited to the state treasury in 2019 amounted to Rp274.76 billion. Since its establishment, SMF has provided a financial contribution in the forms of tax payments and dividend distribution of Rp1,058.55 billion in 2019.


Rekapitulasi Kontribusi kepada Negara

Uraian2019 2018 2017 2016


PPh Final 65.563 70.073 54.512 40.681 Final Income Tax

PPH 21 9.998 8.866 7.361 6.587 Income Tax Article 21

PPH 23, 22 dan 4 ayat 2 708 595 337 377 Income Tax Articles 23, 22, and 4 paragraph (2)

PPH Badan 54.486 61.810 39.533 47.949 Corporate Income Tax

Jumlah Pembayaran Pajak 130.755 141.344 101.743 95.594 Total Tax Payment

Kumulatif Pembayaran Pajak 829.045 698.290 556.946 455.203 Cumulative Tax Payment

Dividen di bayarkan 144.000 85.500 63.500 0 Dividends paid

Kumulatif Pembayaran Dividen 229.500 149.000 63.500 0 Cumulative Dividends Paid

Kumulatif Pembayaran Pajak dan Dividen

1.058.545 847.290 620.446 455.203 Cumulative Tax Payment and Dividends

MEMBANGUN NEGERI BERSAMA PARA MITRA KERJA [FS5]Terjaminnya kualitas barang dan jasa, akan turut menjamin kualitas layanan yang diberikan kepada nasabah. Oleh karenanya SMF melakukan evaluasi berkala terhadap seluruh mitra pemasok atau vendor baik untuk vendor barang, produk teknologi informasi maupun vendor jasa, seperti jasa sistim operasi.

Evaluasi dilakukan terhadap aspek kemampuan keuangan, ketenagakerjaan, maupun aspek kualitas barang dan jasa yang diberikan selama periode tertentu. Untuk itu, SMF memiliki daftar rekanan vendor dan pemasok barang maupun jasa yang telah terbukti memiliki rekam jejak yang baik dan yang terbukti memiliki rekam jejak kurang memuaskan.

Untuk tahun 2019, terdapat 148 perusahaan mitra kerja pemasok barang dan jasa yang terdaftar di sistem SMF. Seluruh mitra pemasok merupakan perusahaan lokal. Adapun nilai pengadaan barang dan jasa dari seluruh mitra pemasok di tahun 2019 adalah sebesar Rp34,63 miliar, turun dari Rp38,87 miliar di tahun 2018.

Recapitulation of the Contribution to the State

BUILDING THE COUNTRY WITH BUSINESS PARTNERS [FS5]The quality of goods and services received by the Company means better quality of services provided to customers. To this end, SMF conducts periodic evaluations of all suppliers or vendors of goods, information technology products, as well as service vendors who provide operating system services.

The evaluation takes into account financial capability, employment, as well as the quality of goods and services provided during a certain period. For this reason, SMF has a list of vendors and suppliers of goods and services that have been proven to have satisfactory or unsatisfactory track records.

In 2019, 148 partner suppliers of goods and services were registered in the SMF system. All supplier partners are local companies. The value of goods and service procurement from all suppliers in 2019 amounted to Rp34.63 billion, decreasing from Rp38.87 billion in 2018.















Pada seluruh vendor barang maupun jasa tersebut SMF menerapkan kebijakan pemilihan vendor berdasarkan pada SOP Pengadaan yang ditinjau secara berkala. Proses dan prosedur pengadaan Perseroan didisain dengan menggunakan benchmark lembaga keuangan sejenis di lingkup nasional, untuk memastikan transparansi, efisiensi dan efektivitas proses pengadaan.

SMF has a vendor selection policy based on the e-procurement mechanisms that are reviewed periodically. The Company's e-procurement processes and procedures are designed using benchmarks set by similar financial institutions on a national scale to ensure a transparent, efficient and effective procurement process.














RESPONSIBILITY TO CUSTOMERS

TANGGUNG JAWAB

KEPADA KONSUMEN

86 • Komitmen dan Kebijakan Umum Commitment and General Policy

86 • Program-program yang Dijalankan Implemented Programs

87 ο Penyaluran Pembiayaan dan Penjaminan

Loan Disbursement and Guarantee87 ο Pelatihan dan Advisory

Training and Advisory90 ο Informasi Produk

Product Information91 • Survey Pengukuran Pemahaman Produk

dan Kepuasan Stakeholder Product Information and Stakeholders

Satisfaction Survey93 • Sarana Komunikasi Pelanggan

Customer Communication Facility

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN UMUM [103-1, 103-2, 103-3]Pengguna produk akhir SMF memang adalahmasyarakat berpenghasilan rendah, namun yangmenjadi pelanggan utama dari seluruh produk-produk jasa maupun program pembiayaan adalah badan usaha, yakni lembaga pembiayaan dan perbankan yang memiliki lini usaha pembiayaan pemilikan rumah. Selain itu, Perseroan juga memiliki stakeholder lainnya, yaituBank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, Asosiasi (Perbankan, lembaga Pembiayaan, developer), serta Perguruan Tinggi yang harapannya harus dipenuhi. Dalam visi SMF ditegaskan bahwa “Menjadi entitas mandiri yang mendukung kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi setiap keluarga Indonesia”. Oleh karenanya SMF berkomitmen penuh untuk menjalankan tanggung jawab kepada konsumen utama Perseroan, agar visi perusahaan tersebut dapat tercapai dan disaat bersamaan harapan para pemangku kepentingan dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya sumber daya yang tersedia.

PROGRAM-PROGRAM YANG DIJALANKANDalam menjalankan fungsinya sebagai Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan, SMF memiliki fungsi dan tanggung jawab atas program kerja yang dijalankan, yang mencakup di antaranya: menyediakan fasilitas Pembiayaan jangka panjang bagi penyalur KPR dalam bentuk Sekuritisasi dan pinjaman, penyediaan standardisasi SOP KPR dan KMK Konstruksi Perumahan, Program Advisory mencakup pelatihan dan pendampingan mengenai pembiayaan perumahan, dan penugasan khusus yg dimandatkan oleh Pemerintah dalam rangka mendukung program perumahan di Indonesia.

COMMITMENT AND GENERAL POLICY[103-1, 103-2, 103-3]The end user of SMF is the low-income community, but the main customers of the Company’s services, products and financing programs are business entities, namely financial institutions and banks with mortgage business lines. In addition, the Company also has other stakeholders whose expectations it is responsible for meeting, including Bank Indonesia, the Financial Services Authority, the Ministry of Finance, the Ministry of PUPR, as well as Universities.

In its vision statement, SMF reiterated its commitment to "Become an independent entity that supports the ownership of a livable and affordable home for every Indonesian family". For this purpose, SMF is fully committed to carrying out its responsibilities to its main customers, so that the company's vision can be achieved and at the same time the expectations of the stakeholders can be fulfilled as good as it gets with the available resources.

IMPLEMENTED PROGRAMS

As a Secondary Housing Financing Company, SMF carries out the functions and responsibilities of implementing work programs, which include: providing long-term financing facilities for KPR distributors in the form of securitization and loans, standardizing SOPs for Mortgage and Working Capital Loans for Housing Construction, Advisory The program includes training and advisory services on housing finance, and special assignments mandated by the Government to support the realization of the housing program in Indonesia.

Tanggung Jawab kepada KonsumenResponsibility to Customers















Penyaluran PembiayaanSMF menjalankan tanggung jawab kepada konsumen dalam menyediakan pembiayaan jangka panjang untuk mendukung penyalur KPR meningkatan kapasitasnya dalam memfasilitasi KPR (subsidi dan non-subsidi) khususnya bagi masyarakat MBR. Dukungan pendanaan jangka panjang tersebut membantu lembaga penyalur KPR mengurangi risiko mismatch yang umumnya pembiayaan kepemilikkan rumah yang berjangka waktu panjang. SMF juga menyediakan sistem informasi terpadu berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan perumuhan yanng dapat diakses oleh para pelaku bisnis pembiayaan perumahan maupun pengembang perumahan. Selain itu SMF mengembangkan standardisasi dokumen KPR, agar program pembiayaan perumahan berkembang dengan penerapan standar kebutuhan dokumen pelengkap yang lebih seragam, sehingga konsumen akhir, masyarakat luas yang membutuhkan rumah dapat memenuhi persyaratan dengan lebih cepat dan akurat.

Pada aspek ini, SMF melaksanakan tanggung jawabnya dengan menyediakan produk-produk: Program Refinancing KPR SMF, Program Repo KPR SMF, Program Penjaminan dan Housing Finance Information System (HFIS) dan Standardisasi dokumen KPR

Pelatihan dan Advisory dalam rangka Capacity Building [FS16]Selain menjalankan tanggung jawab atas kegiatan bisnis utamanya, SMF juga menjalankan tanggung jawab kegiatan pendukung bisnis utama lainnya yaitu melalui Program Training & Advisory. Program ini diperuntukan bagi Lembaga-Lembaga Penyalur KPR dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar dapat memiliki kemampuan yang baik, baik secara pengetahuan maupun teknis dalam pelaksanaan pembiayaan perumahan sehingga menghasilkan produk pembiayaan perumahan yang berkualitas dan berkembang.

Bentuk kegiatan dari program ini yaitu berupa pelatihan dan pendampingan terkait program pembiayaan perumahan yang dirancang dengan menyesuaikan setiap kebutuhan yang dibutuhkan oleh Lembaga Penyalur KPR. Selain itu, melalui

Loan DisbursementSMF has a responsibility to consumers in terms of provision of long-term financing to support mortgage suppliers to increase their capacity to facilitate subsidized and non-subsidized KPRs, especially for Low Income Communities. The long-term financial support helps mortgage lenders in reducing the risk of mismatch that generally comes from long-term housing ownership financing. SMF also provides an integrated information system to meet housing needs, which can be accessed by businesses engaged in housing finance and housing development. In addition, SMF is developing a mortgage document standardization to enable the housing finance program to develop through the application of more uniform standards for supplementary document requirements. Such standardization will enable the end consumers, namely the general public who need housing, to meet the Company’s requirements faster and with more accuracy.

To achieve this, SMF has carried out its responsibilities by providing the following products: SMF Mortgage Refinancing Program, SMF Mortgage Repo Program, Guarantee Program and Housing Finance Information System (HFIS), and Mortgage document standardization

Training and Advisory Capacity Building Programs [FS16]In addition to carrying out responsibilities through its main business, SMF also carries out responsibilities through business support activities, namely the Training & Advisory Program. This program is designed to increase the capacity of human resources at KPR channeling institutions, so that they can have excellent capabilities, both in terms of knowledge and technical implementation of housing finance, and thus can produce quality housing finance products and continue to grow.

This program is carried out in the form of training and advocacy on housing finance that is designed according to the needs of KPR Distribution Institutions. In addition, through this program SMF also introduces the latest financial instruments in



program ini juga SMF melakukan pengenalan instrumen keuangan terkini di bidang pembiayaan perumahan, yakni sekuritiasasi aset-aset piutang pembiayaan perumahan.

Melalui pelaksanaan program pelatihan ini diharapkan para pelaku bisnis pembiayaan perumahan dapat membuka skala usahanya dan menyediakan perluasan pembiayaan yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

Adapun rekapitulasi program Training & Advisory yang dijalankan oleh SMF sepanjang tahun 2019 adalah sebagai berikut.

NoTema Training

Theme Peserta

Participants

Jumlah Peserta

Number of Participants

KategoriCategory

Waktu Pelaksanaan

Time of Implementation

1

Analisis Pembiayaan Perumahan Syariah (Bali)Sharia Housing Finance Analysis (Bali)

PT Bank Syariah Bukopin 5OrangPeople

Public Training 14-15 Feb 2019

PT Bank Jatim Syariah (UUS) 3OrangPeople

PT Bank Riau Kepri Syariah (UUS) 4OrangPeople

PT Bank Jateng Syariah (UUS) 2OrangPeople

PT Bank Syariah Mandiri 1OrangPeople

2KPR Tingkat 2Mortgages Level 2

PT BPD Aceh Syariah 8OrangPeople

Public Training 4-5 Mar 2019

3

Kredit Modal Kerja Konstruksi Pembangunan PerumahanHousing Development Construction Working Capital Loans

PT BPD Sumbar (Bank Nagari) 60OrangPeople

In-house Training 6 April 2019

4Analisis Kredit KPRMortgage Credit Analysis

PT BPD Sumbar (Bank Nagari) 60OrangPeople


5Analisis Kredit KPRMortgage Credit Analysis

PT BPD Sulselbar 70OrangPeople


6Analisis Pembiayaan Perumahan SyariahSharia Housing Finance Analysis

PT BPD Sulselbar 70OrangPeople


7

Aspek Hukum & Regulasi Pembiayaan Perumahan Di IndonesiaLegal & Regulatory Aspects of Housing Finance in Indonesia

PT Proline Finance 2OrangPeople

Public Training 16 April 2019

PT Bank SyariahBukopin 2OrangPeople

8KPR iB (Syariah) Tingkat 1iB Mortgages (Sharia) Level 1

PT BPD Sumatera Utara 4OrangPeople

Public Training 25-26 April 2019

9

Workshop Intermediate Analytical Skill for Mortgage ManagerWorkshop - Intermediate Analytical Skills for Mortgage Managers

PT Bank Syariah Mandiri 1 In-house Training 3 Mei 2019

housing finance, namely securitization of housing finance receivable assets.

Through the training program, business players in the housing finance sector are expected to increase the scale of their businesses and be able to provide an expansion of quality financing for all levels of society.

In 2019, SMF ran the following training and advisory programs.














NoTema Training

Theme Peserta

Participants

Jumlah Peserta


KategoriCategory

Waktu Pelaksanaan



PT BNI Multifinance 8OrangPeople

Public Training 27-28 Mei 2019

11KMK Konstruksi PerumahanHousing Construction Working Capital

PT BPD Riau Kepri 30OrangPeople

In-house Training 20-21 Juni 2019

12OSHDP Study Visit ProgramsOSHDP Study Visit Programs

OSHDP 56OrangPeople

Workshop 25-29 Juni 2019

13KPR Tingkat II Batch 2Mortgages Level II Batch 2

PT BPD Riau Kepri 2OrangPeople Public Training 26-27 Agt 2019

PT BPD DIY 2

14

Effective Selling Skill for Mortgage Business BankersEffective Selling Skills for Mortgage Business Bankers

PT Bank Bukopin 24OrangPeople

In-house Training 12 Sep 2019

15

Business Development & Partnership Strategy for Mortgage Business BankersBusiness Development & Partnership Strategy for Mortgage Business Bankers

PT Bank Bukopin 24OrangPeople

In-house Training 13-Sep-19

16

Aspek Penilaian Agunan Dalam Pembiayaan Perumahan di IndonesiaCollateral Appraisal in Housing Finance in Indonesia

PT BPD Riau Kepri 2OrangPeople

Public Training 17-Sep-19

PT Proline Finance 2

17

Kredit Modal Kerja untuk Pembiayaan Pembangunan PropertiWorking Capital Loans for Property Development Financing

PT BPD Papua 5OrangPeople

Public Training14-15 Okt 2019PT Proline Multifinance 1

OrangPeople

PT Bank Yudha Bhakti 2OrangPeople


PT Proline Multifinance 1OrangPeople Public Training

21-22 Okt 2019


19Kredit Analisa Pembiayaan PerumahanHousing Finance Loan Analysis

PT Reliance Finance 14OrangPeople

In-house Training 25 Okt 2019

20Analisa Pembiayaan DeveloperDeveloper Financing Analysis

PT Pool Advista Finance 18OrangPeople

In-house Training 1 -2 Nov 2019

21Penyelesaian Kredit BermasalahSettlement of Non-Performing Loans

PT Pool Advista Finance 18OrangPeople

In-house Training 7 Nov 2019

22KPR Tingkat II Batch 3Mortgages Level II Batch 3


Public Training 11-12 Nov 2019

PT BPD DIY 7OrangPeople

PT BPD Sulteng 4OrangPeople

PT Proline Finance 4OrangPeople


NoTema Training

Theme Peserta

Participants

Jumlah Peserta


KategoriCategory

Waktu Pelaksanaan


23

Strategi Penyelamatan Kredit BermasalahRecovery Strategy of Non-Performing Loans


Public Training 14-15 Nov 2019

24

Analisa Kredit Modal Kerja Konstruksi & Strategi Penjualan KPRConstruction Working Capital Loan Analysis & Mortgage Sales Strategy

PT BPD DIY 6OrangPeople

In-house Training 12-13 Des 2019

Selama tahun 2019, kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan oleh SMF adalah sebagai berikut:1) Pelatihan umum diselenggarakan sebanyak 12 kali.2) In-house Training diselenggarakan sebanyak 12 kali.3) Training terkait peningkatan kapasitas dalam

Program Penugasan Khusus.a. 5 kali kegiatan pelatihan untuk Program

Pembiayaan Homestayb. 1 kali untuk Program Pengembangan Rumah

Daerah Kumuh4) Kegiatan Pendampingan.

a. Kegiatan pendampingan untuk bisnis utama Perseroan kepada 2 BPD, yang terdiri dari pendampingan terkait smoothing SOP KPR, dan pendampingan terkait proses bisnis KPR.

b. Kegiatan pendampingan untuk Program Penugasan Khusus telah diselenggarakan sebanyak 24 kali.

Total peserta yang telah mengikuti Pelatihan Umum dan In-house Training selama tahun 2019 adalah 537 orang utusan dari dari Bank Umum, Bank Syariah, BPD, Perusahaan Pembiayaan (Konvensional dan Syariah), Regulator dan kalangan Universitas.

Informasi ProdukSMF menyediakan sarana informasi produk agar seluruh pemangku kepentingan mendapatkan pengetahuan memadai mengenai Visi, Misi SMF, apa yang telah dilaksanakan, termasuk pengetahuan mengenai produk-produk pembiayaan perumahan masa kini yang dapat digunakan untuk mendukung pengembangan program pembiayaan kepemilikan rumah seluruh kalangan.


In 2019, SMF carried out the following training activities:1) General training: 12 sessions.2) In-house training: 12 sessions.3) Special Assignment Program training.

a. 5 training activities as a part of the Homestay Financing Program

b. 1 training activity as a part of the Slum Housing Development Program

4) Assistance Activities a. Assistance activity as a part of the Company’s

core business involving 2 Regional Development Banks (BPD), consisting of assistance related to improving Mortgage SOPs and Mortgage business processes.

b. Assistance activity in relation to the Special Assignment Program has been held 24 times.

In 2019, the General Training and In-house Training was attended by 537 participants from Commercial Banks, Islamic Banks, BPD, Financing Companies (Conventional and Sharia), Regulators and Universities.

Product InformationSMF provides information to enable all stakeholders to acquire an adequate knowledge of its Vision and Mission, as well as current housing finance products that can be used to support home ownership across all groups.














Informasi mengenai produk dan/atau jasa Perseroan telah disajikan secara lengkap pada situs web Perseroan: https://www.smf-indonesia.co.id/. Sementara untuk mendapatkan informasi lain yang lebih komprehensif mengenai produk dan/atau jasa Perseroan, para nasabah/mitra kerja/Pemangku Kepentingan lainnya dapat menghubungi Perseroan melalui sambungan telepon di nomor (021) 2700400 dan e-mail [email protected].

Penyajian informasi produk dan/atau jasa secara transparan baik melalui situs web maupun media lainnya dilakukan sebagai bentuk komitmen Perseroan dalam melindungi hak-hak para nasabah. Perseroan menyadari tanggung jawabnya dalam memastikan bahwa seluruh penjelasan informasi tersebut sudah tersampaikan secara akurat, jujur, jelas dan tidak menyesatkan.

SURVEY PENGUKURAN PEMAHAMAN PRODUK DAN KEPUASAN STAKEHOLDERSebagai wujud komitmen tanggung jawab kepada para konsumen, SMF secara berkala merealisasikan program pengukuran pemahaman produk dan mengukur kepuasan para stakeholder. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas layanan dan mengetahui tingkat awareness stakeholder terhadap Perseroan, serta produk dan/atau layanan yang ditawarkan, agar dapat dilakukan perbaikannya dimasa mendatang. Termasuk dalam upaya perbaikan tersebut adalah peningkatan komunikasi publik atas peran dan kegiatan yang telah dijalankan SMF dalam mendukung pemenuhan kebutuhan perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat, utamanya mereka yang tergolong kedalam kelompok MBR.

Tahun 2019, Perseroan bekerja sama dengan pihak eksternal yaitu PT Markplus.inc dalam menyelenggarakan Survey Pengukuran Pemahaman Produk dan Kepuasan Stakeholder. Survei dilakukan dengan metode kuantitatif melalui face to face interview dan metode kualitatif melalui in depth interview. Responden berasal dari berbagai lembaga yang memiliki kaitan dengan Perseroan, yaitu OJK,

Information regarding the Company's products and/or services has been presented in a comprehensive manner on the Company's website: https://www.smf-indonesia.co.id/. To obtain more information about the Company's products and/or services, customers/ business partners/ other Stakeholders can contact the Company at (021) 2700400 or via e-mail on [email protected].

The Company’s transparent presentation of information on its products and/or services both through its website and other media aims to protect the rights of its customers. The Company is committed to conveying all information in an accurate, honest and clear manner.

PRODUCT INFORMATION AND STAKEHOLDER SATISFACTION SURVEYAs a manifestation of its commitment to the consumers, SMF regularly carries out programs to measure product understanding and stakeholder satisfaction. The objective of these programs is to determine the level of stakeholder awareness about the Company, and its products and/or services, in order to improve their quality in the future. The Company is also committed to improving public knowledge of the activities carried out by SMF in relation to supporting the fulfillment of housing needs at all social levels, including the Low Income Society (MBR) group.

In 2019, the Company cooperated with an external party, namely PT Markplus.inc, to conduct a Survey on Product Understanding and Stakeholder Satisfaction. The survey was conducted using the quantitative and qualitative methods through face-fo-face interviews. The respondents came from various institutions related to the Company, including the OJK, Regional Governments, Custodian Banks/


Pemerintah Daerah, Bank Kustodian/Wali Amanat, Investor, Debitur (penyalur KPR), Asosiasi Syariah dan Dana Pensiun, dan Kementerian.

Berdasarkan aktivitas survei tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut:1. Hasil Survey Event: PT SMF memiliki nilai kepuasan

secara umum sebesar 90,90%.2. Produk KPR SMF – Grab: secara proses responden

sudah merasa puas dengan program KPR Grab SMF dengan kepuasan pada proses mencapai 80%.

3. Evaluasi iklan Radio: 95,2% mayoritas responden mengetahui PT SMF dalam 12 bulan terakhir pernah mendengar iklan radio PT SMF.

4. Evaluasi media sosial dan media promosi: Instagram, Facebook, dan Event menjadi pilihan

utama responden B2C, dengan konten produk investasi PT SMF (EBA – SP Ritel) sedangkan responden B2B juga menyarankan instagram dan event dengan konten terkait peran PT SMF. Secara overall media promosi:- Media Radio 95,2% - Media Instagram 73,10% (B2B)- Media Instagram 87,5% (B2C)

Kesimpulan:Media promosi dan social media: Instagram, facebook, dan event masih menjadi pilihan utama responden B2C dengan konten produk investasi PT SMF( EBA – SP ritel) sedangkan respons B2B juga menyarankan Instagram dan event dengan konten terkait peran PT SMF.

Seluruh umpan balik yang diterima Perseroan melalui survei ini akan dijadikan sebagai sebuah masukan yang positif dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik lagi terhadap nasabah di kemudian hari.


Trustees, Investors, Debtors (Mortgage Lenders), Sharia Associations and Pension Funds, as well as Ministries.

The following results were obtained through the survey:1. Event Survey Results: PT SMF has a general

satisfaction score of 90.90%.2. SMF – the Grab Mortgage product has a process

satisfaction score of 80%.3. Radio advertisement evaluation: 95.2% of

respondents have heard PT SMF advertisements on the radio in the last 12 months.

4. Social media and media promotion evaluation: Instagram, Facebook and Events are the main

platforms of choice for the B2C respondents in relation to content on PT SMF investment products (Retail RMBS – PC) while B2B respondents also suggest Instagram and Events with content related to PT SMF's role. Overall promotional media:- Radio 95,2% - Instagram 73,10% (B2B)- Instagram 87,5% (B2C)

Conclusion:Promotional media and social media, such as Instagram, Facebook, and Events, are still the main platforms of choice for B2C respondents in relation to content on PT SMF investment product (Retail RMBS-PC) while B2B responses also suggested Instagram and Events with contents related to PT SMF's role.

All feedback received by the Company through this survey will be used to improve the quality of its customer service.














CUSTOMER COMMUNICATION FACILITY [418-1]SMF has a formal communication platform to enable its customers and business partners to submit criticism/feedback regarding the Company's products and/or services. SMF has always taken any criticism/ input as positive feedback that can be used to improve the Company.

Each criticism/ feedback received by SMF is handled by the Corporate Secretary and forwarded to the relevant parties to ensure that it can be resolved in accordance with the Company’s procedures and policies.

SMF has formal complaints channels that can be utilized by customers and business partners wishing to ask questions, obtain information, or submit complaints related to the Company's products and/or services, including:• Phone : (021) 2700400• E-mail: [email protected]• Social media:

- instagram : @ptsmfpersero- twitter : @smfpersero- facebook : PT Sarana Multigriya Finansial

(Persero)

Number of Customer ComplaintsDuring 2019, the Company did not receive any complaints from customers or other third parties.

SARANA KOMUNIKASI PELANGGAN [418-1]Sebagai bentuk pelayanan prima yang diberikan bagi para Pemangku Kepentingan, khususnya bagi para nasabah/mitra kerja, SMF telah menyediakan wadah komunikasi formal agar para nasabah/mitra kerja dapat menyampaikan kritik/masukan terkait produk dan/atau jasa Perseroan. SMF senantiasa bersikap terbuka terhadap setiap kritik/masukan yang diberikan oleh para pihak sebagai feedback positif demi kepentingan dan kemajuan Perseroan.

Setiap kritik/masukan yang diterima SMF akan ditangani oleh Sekretaris Perusahaan, untuk kemudian diteruskan kepada pihak-pihak terkait agar dapat segera diselesaikan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang berlaku di Perseroan.

SMF telah menyediakan kanal pengaduan formal yang dapat dimanfaatkan oleh para nasabah/mitra kerja yang ingin mengajukan berbagai pertanyaan, mendapatkan informasi ataupun menyampaikan keluhan terkait produk dan/atau jasa Perseroan, di antaranya:• Telepon : (021) 2700400• E-mail: [email protected]• Media sosial:

- instagram : @ptsmfpersero- twitter : @smfpersero- facebook : PT Sarana Multigriya Finansial

(Persero)

Jumlah dan Penanggulangan Aduan KonsumenSepanjang tahun 2019, Perseroan tidak menerima adanya keluhan dari nasabah ataupun pihak ke-3 lainnya.














ENHANCING EMPOWERMENT

TO ACHIEVE COMMUNITY

WELFARE

MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN UNTUK

KESEJAHTERAAN KOMUNITAS


97 • Landasan Hukum, Struktur Pengelola dan Kebijakan Dasar

Legal Basis, Management Structure, and Basic Policy

97 ο Landasan Hukum Legal Basis

98 ο Struktur Pengelola Management Structure

99 ο Kebijakan Dasar Basic Policy

99 • Program dan Pelaksanaan Program Programs and Program Implementation

99 • Pembiayaan Homestay Homestay Financing

107 • Pengembangan Rumah Tidak Layak Huni di Daerah Kumuh

Development of Uninhabitable Houses in Slum Areas

113 • Program Sosial Social Program

113 ο SMF – Care SMF – Care

113 ο SMF – Smart SMF – Smart

113 ο SMF – Green SMF – Green

MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN UNTUK KESEJAHTERAAN KOMUNITASEnhancing Empowerment to Achieve Community Welfare

KOMITMEN [103-1]Sebagai korporasi yang berorientasi pada keberlanjutan, SMF berkomitmen untuk turut serta berkonripbusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Komitmen itu selaras dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang di dalamnya mengatur ketentuan tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

Perseroan melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan melalui Program Tanggung jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/ CSR), yang kegiatannya diwujudkan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Pelaksanaan PKBL akan membuat hubungan antara Perseroan dengan para pemangku kepentingan, terutama komunitas setempat dan masyarakat secara umum, menjadi lebih dekat dan lebih harmonis. Kami meyakini bahwa hubungan serupa itu akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan usaha SMF dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Dalam merumuskan program PKBL, SMF berupaya semaksimal mungkin melibatkan pemangku kepentingan, seperti komunitas atau masyarakat, agar program yang dihadirkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan. Perseroan percaya, apabila program yang ada sesuai dengan kebutuhan, maka peluang keberhasilannya akan lebih tinggi, serta peran dan keterlibatan masyarakat akan lebih optimal. Selain bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat, keberadaaan program-program tersebut diharapkan juga berkontribusi bagi kelestarian lingkungan.

COMMITMENT [103-1]SMF is committed to contributing to sustainable economic development to improve environmental sustainability and social welfare. This is done to benefit the Company itself, the surrounding community, and the society in general. This commitment is in line with the Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, which regulates Social and Environmental Responsibility.

The Company implements Social and Environmental Responsibility through the Corporate Social Responsibility (CSR) Program, in which the activities are realized through the Partnership and Community Development Program (PKBL). The implementation of PKBL will make the relationship between the Company and its stakeholders, particularly in the communities surrounding the Company’s operations, closer and more harmonious. We believe these relationships will be very beneficial for the sustainability of SMF’s business in the short, medium and long-term.

When formulating the PKBL program, SMF made every effort to engage the stakeholders, including the community and the public, to ensure that the established programs are in accordance with their needs. The Company believes that this will ensure that its programs are successful and attract community engagement. Besides improving people’s quality of life, these programs are also expected to contribute to environmental preservation.















LANDASAN HUKUM, STRUKTUR PENGELOLA DAN KEBIJAKAN DASAR [103-2, 103-3]Tahun 2019 merupakan tahun pertama SMF merealisasikan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Sosial Responsisbility (CSR) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dengan mengintegrasikan kegiatan operasional yang dijalankan dalam pelaksanaan program-program PKBL dimaksud.

Setelah melalui pembahasan yang panjang, maka ditetapkan dua program yang berkaitan erat dengan kegiatan operasional SMF ditetapkan sebagai bagian dari Program CSR/PKBL Perseroan, yakni Program Pembiayaan Homestay dan Program Pengembangan Rumah di Daerah Kumuh. Sementara program PKBL lainnya diredefinisikan sebagai Program Sosial.

Landasan HukumUntuk mendukung implementasi program-program tersebut, SMF telah merumuskan Kebijakan internal yang ditetapkan melalui penerbitan Surat Keputusan Direksi No. 009/SKD/DIR/III/2019, perihal “Perubahan Struktur dan Pengangkatan Pengurus Tim Pengelola Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). Adapun SK Direksi tersebut dikeluarkan dengan mengacu pada berbagai peraturan perundangan, Peraturan dan Ketentuan terkait, meliputi: 1. UU No.19/2003 tentang Badan Usaha Milik

Negara.2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas.3. Keputusan Menteri BUMN No. 02/MBU/7/2017

tanggal 5 Juli 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.9/MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.

4. Surat Edaran Menteri Negara BUMN No. SE-07/MBU/2008 tentang Pelaksanaan PKBL

5. Surat Keputusan Direksi No.021/SKD/DIR/X/2018 tanggal 3 Oktober 2018 perihal Perubahan Anggota Tim Pengembangan Pembiayaan Homestay di Kawasan Pariwisata.

LEGAL BASIS, MANAGEMENT STRUCTURE, AND BASIC POLICY[103-2, 103-3]In the fiscal year 2019, SMF realized its Corporate Social Responsibility (CSR) program through the integration of the operational activities of the Partnership and Community Development Program (PKBL).

After a lengthy discussion, two programs that are closely related to SMF's operational activities were established as a part of the Company's CSR/PKBL Program, namely the Homestay Financing Program and the House Development Program in Slum Areas. Meanwhile, other PKBL programs have been redefined as Social Programs.

Legal BasisTo support the implementation of these programs, SMF has formulated an internal policy through the issuance of the Decree of the Board of Directors No. 009/SKD/DIRIII/2019, on the "Changes to the Structure and Appointment of the Management Board of the Partnership and Community Development Program of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).” The Decree is in line with various laws, regulations and related provisions, including: 1. Law No.19/2003 on State Owned Enterprises.2. Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007

on Limited Liability Companies.3. Decree of the Minister of SOEs No. 02/

MBU/7/2017 dated 5 July 2017 on the Second Amendment to the Regulation of the Minister of SOEs No.9/MBU/07/2015 on Partnership and Community Development Programs of State Owned Enterprises.

4. Circular of the State Minister of SOEs No. SE-07/MBU/2008 on PKBL Implementation.

5. Decree of the Board of Directors No.021/SKD/DIR/X/2018 dated 3 October 2018 on the Change in the Membership of the Homestay Financing Development Team in Tourism Areas.


6. Decree of the Board of Directors No.022/SKD/DIR/X/2018 dated 3 October 2018 on the Team for Housing Finance Development in Slum Areas.

Management Structure With the issuance of the Board of Directors’ Decree No.009/SKD/DIR/III/2019, the structure and composition of the management of the PKBL Program or the SMF PKBL Team is as follows:

PKBL Team Structure

Meningkatkan Pemberdayaan untuk Kesejahteraan KomunitasEnhancing Empowerment to Achieve Community Welfare

6. Surat Keputusan Direksi No.022/SKD/DIR/X/2018 tanggal 3 Oktober 2018 perihal Tim Pengembangan Pembiayaan Rumah di Daerah Kumuh.

Struktur PengelolaDengan telah dikeluarkannya SK Direksi No.009/SKD/DIR/III/2019, tersebut, maka struktur dan susunan personel pengelola Program PKBL atau Tim PKBL SMF adalah sebagai berikut.

Struktur Tim PKBL

Pembina dan PengarahDirektur Manajemen Risiko

dan Operasional

Advisors and InstructorsDirector of Risk Management

and Operations

Koordinator TIM PKBLCoordinator of PKBL Team

Arief Hidayat

Anggota | Member 1. M Radian Agusta2. Eno Dhaniestyasto

Ketua TIM PKBLHead of PKBL Team

Bonai Subiakto

Kepala Bidang | Section Head Leo Khadafi

Anggota | Member 1. Ajio Budiman2. Aries Ridwanshah3. Henry A Sumule4. Hendry Alfiansyah5. Bunga Ade Tama6. Awwalina Ghaida

Bidang Pembiayaan HomestayHomestay Financing Section

Kepala Bidang | Section Head Wisnu Prihantono

Anggota | Member 1. Shita Pangestuti2. Ganesha Yogiswara H3. Arry Pandowo4. Deandra Novendrea5. Danny Ramdhan6. Wahyu Januar

Bidang Pengembangan Rumah di Daerah kumuh

Slum Areas Housing Development Section

Kepala Bidang | Section Head Oman Sukmana

Anggota | Member 1. Arwan Sjahroni2. Misnawi3. M Radian Agusta4. Fransiska Wati5. Rizki Maulida

Bidang Program SosialSocial Program Section

Koordinator | Coordinators 1. Oman Sukmana

Staf | Staff 1. Sahrul H Ananto2. Aldino Adi Sinatra3. Misnawi

Bidang Komunikasi PerusahaanCorporate Communication

Section

Garis koordinasiCoordinations line














Kebijakan DasarKebijakan Dasar dalam Pelaksanaan Program PKBL SMF adalah sebagai berikut.• Sinergi dengan Lembaga Kompeten. Perseroan bekerja sama dengan Lembaga-

lembaga kompeten dalam melaksanakan CSR• Tepat Sasaran dan Tepat Guna. Bantuan yang diberikan sesuai kebutuhan bagi

yang membutuhkan• Optimalisasi Dana. Dana yang dikeluarkan mendapatkan hasil yang

optimal• Manfaat Dirasakan Masyarakat yang

Membutuhkan. Bantuan yang diberikan menjadi manfaat bagi

yang membutuhkan• Mulai dari Lingkungan Terdekat Dalam implementasi Corporate Social

Responsibility, dimulai dengan melihat kondisi sekitar dan lingkungan terdekat.

PROGRAM DAN PELAKSANAAN PROGRAM [413-1] Sesuai dengan SK Direksi No.009/SKD/DIR/III/2019, Program PKBL SMF kini terdiri dari tiga kelompok besar, yakni:• Pembiayaan Homestay• Pengembangan Rumah Di Daerah Kumuh• Program Sosial

PEMBIAYAAN HOMESTAY [203-1]SMF merealisasikan program Pembiayaan Homestay sebagai wujud komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan pariwisata yakni di destinasi wisata prioritas sesuai ketetapan Pemerintah Indonesia, dan dalam waktu bersamaan memberdayakan masyarakat setempat agar dapat memperoleh manfaat ekonomi yang optimal dari kegiatan pariwisata yang berkembang di daerah mereka. Oleh karenanya, Program Kemitraan Pengembangan Homestay dilakukan berdasarkan kerja sama SMF dengan Kementerian Pariwisata atau lembaga lainnya yang berkaitan dengan pengembangan homestay.

Pada prinsipnya, SMF menjalankan kegiatan Pengembangan Homestay bekerjasama dengan Penyalur (direpresentasikan oleh Badan

Basic PolicyThe Basic Policies of SMF’s PKBL Program are as follows.• Synergy with Competent Institutions. The Company collaborates with competent

institutions to implement CSR.• Accurate and Effective. Assistance is provided for those in need• Fund Optimization. The funds allocated obtain the optimal results• Benefiting Those in Need. The assistance provided is beneficial for those in

need• Starting from the Surrounding Environment The implementation of Corporate Social

Responsibility begins in the Company’s immediate environment.

PROGRAMS AND PROGRAM IMPLEMENTATION [413-1]In accordance with the Board of Directors' Decree No.009/SKD/DIR/III/2019, the PKBL Program currently consists of three large groups, namely:• Homestay Financing• Housing Development in Slum Areas• Social Program

HOMESTAY FINANCING [203-1]SMF’s Homestay Financing program is a manifestation of the Company's commitment to supporting the development of tourism, namely in priority tourist destinations, in accordance with the regulations of the Indonesian Government, while empowering local communities to obtain optimal economic benefit from tourism-related activities in their areas. The Homestay Development Partnership Program is based on SMF’s collaboration with the Ministry of Tourism and other institutions relevant to homestay development.

SMF implements Homestay Development activities in collaboration with Distributors (represented by the Community Agency/ BumDes) as outlined in the


Meningkatkan Pemberdayaan untuk Kesejahteraan Komunitas

Kemasyarakatan Badan Usaha Milik Desa/BumDes yang dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam pelaksanaan Penilaian Kelayakan Kegiatan, penyaluran pinjaman, serta hal-hal Iain yang berkaitan dengan kegiatan operasional kepada Mitra Binaan.

Risiko Kredit menjadi risiko inherent yang tidak terpisahkan dari kegiatan Penyaluran Pinjaman. Upaya Perseroan dalam melakukan mitigasi atas hal tersebut adalah dengan melakukan penyusunan Kebijakan dan Prosedur internal yang komprehensif serta penyusunan Manual Produk sebagai pedoman Penyalur melaksanakan kegiatan Penyaluran Pinjaman.

Pembiayaan Homestay melibatkan kerja sama dengan para pihak, meliputi:• Kementerian Keuangan, melalui PT Sarana

Multigriya Finansial (Persero)• Kementerian Pariwisata, melalui Asisten Deputi

Bidang Investasi Pariwisata dan Tim Percepatan Pengembangan Homestay

• Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)• Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata)• Masyarakat setempat

Tujuan Pelaksanaan Program • Mendukung sektor pariwisata• Mendukung program pemerintah• Meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah

Pariwisata

Melalui pembiayaan Homestay, SMF Membuka channel/rantai bisnis baru dalam pembiayaan perumahan berorientasi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), memperkenalkan Perseroan kepada masyarakat luas dengan bukti nyata melalui Program Inisiatif dan memberikan Capacity Building kepada elemen masyarakat desa untuk memahami proses pembiayaan perumahan, bukan hanya terbatas pada rumah sebagai tempat hunian, namun juga optimalisasi penggunaannya sebagai sumber pendapatan tambahan bagi keluarga.

Pola Kerja SamaPola kerja sama yang terjalin antara para pihak dalam Program Pembiayaan Homestay, digambarkan secara ringkas sebagai berikut:

Cooperation Agreement (PKS) for the implementation of Activity Feasibility Assessments, lending, and other matters relating to operational activities to the Fostered Partners.

Credit risk is inseparable from Loan Disbursement activities. The Company's efforts to mitigate risk involve formulating comprehensive internal Policies and Procedures, as well as preparing Product Manuals as guidelines for Loan Disbursement Distributors.

Homestay financing involves collaboration with the follwowing parties:• Ministry of Finance, through PT Sarana Multigriya

Finansial (Persero)• Ministry of Tourism, through the Assistant Deputy

for Tourism Investment and the Homestay Development Acceleration Team

• Village-Owned Enterprises (BUMDes)• Pokdarwis (Tourism Group)• Local communities

Program Implementation Objectives • Supporting the tourism sector• Supporting government programs• Enhancing the economy of communities in tourist

areas

Through Homestay financing, SMF has opened a new business channel/ chain in housing finance aimed at Low Income Earners (MBR), which has introduced the Company to the wider community through the Initiative Program, and provides Capacity Building to elements of the village community on the housing finance process and utilizing homes as sources of additional income for family.

Cooperation SchemeThe Homestay Financing Program involves cooperation between the following parties:

Enhancing Empowerment to Achieve Community Welfare














Kementerian PariwisataMinistry of Tourism

Tim Percepatan Pengembangan Homestay

Acceleration Team Homestay Development

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

Directorate General of State Assets

Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan

Directorate of Separated State Assets

Badan Usaha Milik Desa(BUMDes)

Village-Owned Enterprises

Deputy Bidang Pengembangan Destinasi Pariwista

Deputy for Tourism Destination Development

Asdep Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem

PariwisataAssistant Deputy for Tourism Infrastructure and Ecosystem

Asdep Investasi PariwisataAssistant Deputy for Tourism

Investment

POKDARWIS

Pemilik HomestayHomestay Owners

RekomendasiRecommendation

Penyaluran DanaFund Distribution

PKS & MOU

PKS & MOU

KEMENTERIAN KEUANGANMINISTRY OF FINANCE

Catatan | Note : (*) Telah dialihfungsikan di tahun 2020 Converted in 2020

Skema Penyaluran DanaSebagai langkah mitigasi terhadap adanya potensi risiko kesalahan penyaluran dana, SMF telah merancang skema penyaluran dana sebagai berikut.

POKDARWIS

RekomendasiRecommendations

KonfirmasiConfirmation

Permohonan PembiayaanFinancing Proposal

AnalisaAnalysis

Permohonan TransferTransfer Request

Validasi Kelengkapan DokumenCompleteness of Documents Validation

Kelengkapan DokumenCompleteness of

documents

Transfer Dana ke Rekening Jo. BUMDes & SMF

Fund Transfer to a Joint Operation Account of BUMDes

& SMF

Pencairan/Transfer Dana dari BUMDes ke Pemilik Homestay

Withdrawal/ Transfer of Funds from BUMDes to Homestay Owner

Persetujuan Transfer Dana

Approval of Fund Transfer

2

9

81

7

4

35

6BUMDes

Virtual Account BankJoint Operation (JO)

BUMDes & SMFVirtual Account Bank Joint Operation (JO)

BUMDes & SMFPemilik HomestayHomestay Owner

Fund Distribution SchemeAs a mitigation measure of the risk of fund mismanagement, SMF has designed the following fund distribution scheme.



Adapun peran pokok para pihak dalam program pembiayaan Homestay adalah sebagai berikut:

Capacity BuildingCapacity Building

Penyediaan DanaFund

Provision

SOP, Sistem dan Pelatihan ke BUMDesSOP, BUMDes System and Training

Perjanjian Kerja Sama, Pencairan Dana dan Monitoring ke BUMDesCooperation Agreements, Fund Withdrawals, and Monitoring of BUMDes

Capacity BuildingCapacity Building

RekomendasiRecommendation

Hospitality Management & Arsitektur Nusantara ke Pemilik HomestayHospitality Management & Archipelago Architecture for Homestay Owners

Usulan Lokasi, Data & Informasi BUMDes ke SMFBUMDes Location, Data & Information for SMF

PE

RA

N S

MF

RO

LE O

F S

MF

Per

an T

PP

Rol

e of

TP

P

Realisasi Program Pembiayaan HomestaySelama tahun 2019, SMF telah merealisasikan penyaluran dana Program Pembiayaan Homestay total sebesar Rp2,23 miliar untuk mendukung renovasi 45 rumah di empat desa wisata prioritas, dengan penjelasan ringkas sebagai berikut.

Keterangan Desa WisataTourist Village

Lembaga PenyalurDistributing Agency

FasilitasFacility

Penerima ManfaatBeneficiaries

Nilai Pinjaman (Rp)Value of Loan (Rp)

DESA SAMIRANSAMIRAN VILLAGE

Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa TengahDistrict of Selo, Boyolali Regency, Central Java

BUMDES Madani SamiranMadani Samiran BUMDES

Bunga Fixed 3% Tenor 1 s/d 10 thn**Fixed Interest Rate of 3% with a Tenor of 1 to 10 years

13 Pemilik Homestay13 Homestay Owners

505.000.000

Wisata Andalan:Mainstay Tourism:

Kirab Budaya Purba 1 Muharram, Parade Seni Budaya, Reog, Jelantur, topeng Ireng, dsb1 Muharram Ancient Culture Parade, Cultural Arts Parade, Reog, Jelantur, and Ireng masks

DESA NGLANGGERANNGLANGGERAN VILLAGE

Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul, YogyakartaDistrict of Pathuk, Gunung Kidul Regency, Yogyakarta

BUMDES Tunas Mandiri NglanggeranTunas Mandiri Nglanggeran BUMDES



1.449.000.000Wisata Andalan:Mainstay Tourism:

Wisata gunung api purba dan embung besarAncient volcano and large reservoir tours

The main roles of the parties in the Homestay financing program are as follows:

Realization of the Homestay Financing ProgramDuring 2019, the SMF realized a total fund disbursement of Rp2.23 billion as a part of the Homestay Financing Program to support the renovation of 45 houses in four priority tourist villages, including.















Keterangan Desa WisataTourist Village

Lembaga PenyalurDistributing Agency

FasilitasFacility


Nilai Pinjaman (Rp)Value of Loan (Rp)

DESA PAGERHARJOPAGERHARJO VILLAGE

Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo, D.I. YogyakartaDistrict of Samigaluh, Kulonprogo Regency, D.I. Yogyakarta

BUMDES Binangun PagerharjoBinangun Pagerharjo BUMDES



30.000.000Wisata Andalan:Mainstay Tourism:

Kebun Teh, Wisata Budaya dan Edukasi KerajinanTea Gardens, Cultural Tourism, and Crafts

DESA KUTAKUTA BEACH

Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTBDistrict of Pujut, Central Lombok Regency, NTB BUMDES Putri Nyale

KutaPutri Nyale Kuta BUMDES


7 Pemilik Homestay7 Homestay Owner

250.000.000Wisata Andalan:Mainstay Tourism:

Pantai dan SurfingBeach and Surfing

Jumlah 45 Homestay 2.234.000.000

Dampak Sosial dan Ekonomi Pembiayaan Homestay bagi MasyarakatPengukuran dampak Sosial dan Ekonomi Program Pembiayaan Homestay, sebagaimana telah disinggung pada uraian “Kerangka dan Strategi Keberlanjutan” dilaksanakan oleh pihak ketiga independen, PT Undip Mandiri Aneka Jasa Usaha (PT Undip MAJU) Semarang. Melalui data sekunder maupun primer yang dianalisa secara seksama menggunakan pendekatan statistik, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut.• Hubungan antara pembiayaan homestay dan

pendapatano Terdapat hubungan yang positif antara

investasi/pembiayaan SMF dengan pendapatan total rumah tangga. Terdapat hubungan rendah antara investasi dengan pendapatan rumah tangga, namun masih memiliki arah yang positif.

Artinya jika investasi dalam pembiayaan homestay dilakukan maka akan meningkatkan pendapatan total rumah

Social and Economic Impact of Homestay Financing on the CommunityThe measurement of the Social and Economic Impact of the Homestay Financing Program, as mentioned in the "Sustainability Framework and Strategy," is carried out by an independent third party, namely PT Undip Mandiri Aneka Jasa Usaha (PT Undip MAJU) Semarang. The following conculsions were obtained after a thorough analysis of primary and secondary data using a statistical approach:

• The relationship between homestay financing and incomeo There is a positive relationship between SMF

investment/ financing and total household income. While the relationship between investment and household income is not substantial, it is still positive.

This means that investment in homestay financing increases total household income. It is suspected that this insubstantial relationship is due to the



tangga. Arah yang positif namun dengan hubungan yang rendah diduga karena sumber utama pendapatan rumah tangga masih bersumber dari pendapatan non-homestay.

o Terdapat hubungan yang positif antara investasi/pembiayaan SMF dengan pendapatan total rumah tangga homestay. Hubungan antara investasi dan pendapatan dari homestay menunjukkan hubungan positif yang kuat, artinya jika investasi dinaikan akan sangat besar kemampuan menaikkan pendapatan dari homestay.

Semakin besar pendapatan dari homestay akan semakin besar kontribusinya dalam meningkatkan status ekonomi rumah tangga homestay. Keberadaan homestay diharapkan dapat memberikan pendapatan yang sifatnya kontinyu bagi rumah tangga homestay. Usaha homestay dianggap sangat membantu bagi pendapatan rumah tangga.

o tIdak terdapat hubungan linear antara investasi/pembiayaan dan pendapatan dari non-homestay. Hal ini diduga karena pekerjaan utama pada umumnya adalah pertanian yang memiliki hubungan rendah dengan usaha homestay.

Pendapatan yang diterima di pekerjaan pekerjaan utama masyarakat desa tersebut yaitu di sektor pertanian adalah musiman. Urutan kedua pekerjaan utama yang ditekuni rumah tangga responden adalah pedagang.

Keberadaan homestay di Desa Wisata Nglanggeran ternyata membantu meningkatkan pendapatan mereka yang berasal dari usaha di luar homestay, yaitu perdagangan.

• Hubungan antara pembiayaan homestay terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat di desa wisata.o Jika investasi dinaikkan maka jam kerja pada

pekerjaan utama akan semakin menurun, curahan jam kerja pada pekerjaan utama yang menurun karena curahan waktu kerjanya bergeser ke jam kerja homestay. Semakin

fact that the main source of household income is still non-homestay income.

o There is a positive relationship between SMF investment/ financing and the total income of homestay households. The relationship between investment and income from homestays shows a strong positive relationship, meaning that if the investment is increased, it is very likely to increase incomes from homestays.

The larger the income from homestays, the greater the contribution to improving the economic status of homestay households. The existence of homestays is expected to provide a continuous income for homestay households. The homestay business is considered to improve household incomes.

o There is no linear relationship between investment/ financing and income from non-homestays. This is presumably because the main occupation of home owners is agriculture, which has an insignificant relationship with the homestay business.

Agricultural income is seasonal The second main occupation of the respondents’ households was trade.

The existence of a homestay in the Nglanggeran Village assisted in increasing the income of businesses outside the homestay, namely shops.

• The relationship between homestay financing and the socio-economic aspects of the community in a tourist village.o If the investment is increased, working hours put

into the main occupation will decrease because this time will shift to hours spent building up the homestay business. Larger SMF funding for homestays will encourage more households to















besar pembiayaan SMF pada homestay akan mendorong rumah tangga semakin banyak mencurahkan jam kerjanya pada usaha homestay. Investasi yang semakin meningkat, akan meningkatkan pendapatan dari usaha homestay sehingga menjadi insentif untuk curahan jam kerja yang semakin besar.

o Pembiayaan homestay belum memberikan dampak secara langsung bagi peluang kerja, karena usaha homestay pada umumnya dijalankan oleh keluarga sendiri. Sebagian besar rumah tangga homestay menyatakan mampu mengelola sendiri, artinya hanya melibatkan anggota keluarga.

o Pembiayaan homestay belum memberikan dampak secara langsung bagi pemberdayaan wanita pada rumah tangga homestay. Hampir seluruh responden melibatkan anggota keluarga wanita dalam usaha homestay. Akan tetapi tambahan jam kerja tidak begitu berarti terhadap tambahan jam kerja bagi perempuan di rumah tangga homestay. Meskipun tidak signifikan namun arah tanda yang positif menunjukkan terdapat hubungan searah dengan pembiayaan SMF, artinya jika pembiayaan SMF homestay meningkat maka peluang peningkatan pemberdayaan perempuan juga meningkat.

• Dampak Sosial program pembiayaan Homestay SMF bagi rumah tangga di desa wisata. o Adanya peningkatan aspek kesehatan,

pendidikan, pekerjaan, kekayaan, tingkat pendapatan, kualitas hidup, pemberdayaan wanita, ikatan sosial, perdagangan, lingkungan, infrastruktur, dan kesadaran masyarakat yang tinggi yang dirasakan oleh rumah tangga pemilik homestay di desa wisata Nglanggeran.

o Secara umum meningkatnya wisatawan yang menginap di homestay di desa wisata Nglanggeran ini sangat membantu perekonomian di desa tersebut.

o Rumah tangga non-homestay juga juga merasakan peningkatan di semua aspek sosial ekonomi. Sebagian besar pihak dalam rumah tangga non-homestay banyak terlibat dalam

devote their working hours to the homestay businesses. Increasing investment will increase income from homestay businesses, becoming an incentive for working more hours.

o Homestay financing has yet to directly influence employment opportunities, because homestay businesses are generally run by families. Most homestay households say they are capable of managing the homestay themselves, meaning that they only involve their family members.

o Homestay financing has yet to have a direct influence on woman empowerment in homestay households. Almost all respondents involved female family members in the homestay business. However, the additional working hours are not as significant to the additional working hours for women in the homestay household. Although not significant, there are signs that show that there is a direct relationship between women empowerment and SMF funding, meaning that if the SMF homestay financing increases, the chances of increasing women's empowerment will also increase.

• Social Impact of the SMF Homestay financing program for households in tourist villages. o Homestay owners in the Nglanggeran tourist

village have felt improvements in health, education, employment, wealth, income level, quality of life, empowerment of women, social ties, trade, environment, infrastructure, and public awareness.

o In general, the increase in the number

of tourists staying at homestays in the Nglanggeran tourist village has been very helpful to the economic life in the village.

o Non-homestay households have also experience socio-economic improvements. Most parties in non-homestay households are involved in homestay-related businesses, such as helping with cooking and, cleaning, working



usaha homestay seperti membantu memasak, membersihkan rumah, buka warung atau kegiatan lain dalam mensuplai kebutuhan homestay di sekitar tempat tinggal.

• Analisis faktor-faktor dampak ekonomi pembiayaan homestay.o Kenaikan pada pengeluaran rumah tangga

di Desa Nglanggeran belum menyebabkan kenaikan pendapatan homestay di desa Nglanggeran. Hal ini dikarenakan pengeluaran rumah tangga relatif di Desa Nglanggeran tidak terlalu bervariasi, dan besarnya pengeluaran rumah tangga tidak mempengaruhi pendapatan rumah tangga homestay.

o Pembiayaan SMF untuk homestay mampu meningkatkan pendapatan keluarga. Pembiayaan homestay memberikan dampak positif bagi status ekonomi rumah tangga. Nilai investasi renovasi rumah menjadi homestay relatif tinggi bagi penduduk di desa Nglanggeran yang sebagian besar mata pencahariannya petani. Pinjaman dengan beban bunga yang murah sangat diharapkan oleh responden untuk pengembangan homestay yang dikelolanya.

• Dampak Ekonomi Program Pembiayaan Homestay diukur secara ekonometrika.o Setiap pembiayaan homestay sebesar

Rp1.000.000 maka mampu meningkatkan pendapatan usaha homestay sebesar Rp5.000 dengan asumsi variabel lain konstan.

o Dari model didapat kesimpulan bahwa besarnya pengeluaran rumah tangga tidak tergantung dari besar kecilnya pendapatan. Hal ini dikarenakan pengeluaran rumah tangga di desa relatif tidak terlalu bervariasi dan dibuktikan dengan saving rate yang cukup tinggi di atas 50%, kecuali kelompok pendapatan terendah.

o Pendapatan homestay juga dipengaruhi oleh target pendapatan. Setiap rumah tangga homestay yang menetapkan target pendapatan dari homestay naik sebesar Rp100.000, maka mampu meningkatkan pendapatan usaha homestay sebesar Rp18.900.

at food stalls, or other activities in supplying tourist needs around the homestays.

• Analysis of the economic impact factors of homestay financing.o The increase in household expenditure in

Nglanggeran Village has yet to increase the homestay income in Nglanggeran village. This is because the household expenditure in Nglanggeran Village is not overly varied, and the amount of household expenditure does not affect the homestay’s household income.

o SMF financing for homestays can increase family income. Homestay financing has a positive impact on the economic status of the household. The investment value associated with converting a house into a homestay has been relatively high for the residents in the Nglanggeran village, who are mostly farmers. Low interest loans are expected by the respondents for the development of homestays.

• The Economic Impact of Homestay Financing Program is measured econometrically.o Each homestay financing of Rp1,000,000 will be

able to increase the homestay operating income by Rp5,000, with the assumption that other variables are constant.

o The model concludes that the amount of household expenditure does not depend on the the income. This is because household expenditure in the village is not very varied as is evidenced by a fairly high saving rate of above 50%, except for the lowest income group.

o Homestay income is also affected by revenue targets. Each homestay household that sets a homestay income target increases by Rp100,000, is able to increase the homestay’s business income by Rp18,900.















PENGEMBANGAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI DAERAH KUMUH [203-1]SMF menjalankan kegiatan Bina Lingkungan Pengembangan Rumah Kumuh dengan menggunakan Penyalur dalam pelaksanaan Penilaian Kelayakan Kegiatan, penyaluran bantuan, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan operasional atas kegiatan Bina Lingkungan Pengembangan Rumah Kumuh. Program ini dilaksanakan dengan memberikan sejumlah dana kepada Penyalur, sebagai pelaksana pembangunan rumah, berdasarkan suatu dokumentasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditanda tangani dengan para pihak terkait yang terlibat dalam program.

Tujuan Pelaksanaan Program• Mendukung Program Pemerintah Mengurangi

Daerah Permukiman Kumuh• Membangun dan/atau memperbaiki Rumah Tidak

Layak Huni (RTLH)• Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR)

Realisasi Program Pengembangan Rumah Layak Huni di Daerah Kumuh, atau selanjutnya disebut “Program RLH” selaras dengan beberapa rumusan tujuan pembangunan berkelanjutan dalam SDGs, yakni: • Tujuan ke-1 “Menghapus segala bentuk

kemiskinan”, • Tujuan ke-3 “Menjamin Kehidupan yang Sehat dan

Meningkatkan Kesejahteraan Penduduk di Segala Usia”,

• Tujuan ke-6 “Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua”, dan

• Tujuan ke-11 “Menjadikan Kota dan Permukiman Inklusif, Aman, Tangguh dan Berkelanjutan”.

Aspek dan Kriteria KekumuhanDalam merealisasikan Program RLH ini mengacu pada kriteria kekumuhan yang ditetapkan oleh Kementerian PUPR, yakni Permen PUPR No14.PRT/M/2018 tentang “Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh”. Sesuai dengan PerMen PUPR tersebut terdapat 7 kriteria kekumuhan. Namun demikian untuk implementasi program Pengembangan Rumah di Daerah Kumuh, SMF hanya

DEVELOPMENT OF UNINHABITABLE HOUSES IN SLUM AREAS [203-1]SMF carries out Slum House Development activities through a Distributor when it comes to the areas of Activity Feasibility Assessments, the channeling of assistance, as well as other operational matters. The program is carried out by providing a certain amount of funds to a Distributor, as the executor of the housing construction, as outlined in a Cooperation Agreement (PKS), which is signed by the relevant parties involved in the program.

Program Implementation Objectives• Supporting the Government’s Program to Reduce

Slum Areas• Constructing and/ or repairing Uninhabitable

Houses (RTLH)• Improving the Quality of Life of Low Income

Earners (MBR)

The realization of the Development of the Uninhabitable Houses in Slum Areas program, hereinafter referred to as the "RLH Program," is in line with several SDGs, namely: • 1st Goal: “End poverty in all its forms everywhere,”• 3rd Goal: “Ensure healthy lives and promote well-

being of all at all ages,”• 6th Goal: “Ensure the Availability and Sustainable

Management of Water and Sanitation for All,” and• 11th Goal: “Make Cities and Human Settlements

Inclusive, Safe, Resilient, and Sustainable.”

Slum Aspects and CriteriaThe realization of the RLH Program references the slum criteria that have been set by the Ministry of Public Works and Housing (PUPR), namely the Minister of PUPR Regulation No. 14.PRT/M/2018 on the "Prevention and Quality Improvement of Slum Houses and Slum Areas." In accordance with the Minister of PUPR Regulation, there are 7 criteria that constitute a slum area. However, for the implementation of the House Development in



mempertimbangkan dan melaksanakan 1 aspek saja, yang relevan dengan kegiatan Perseroan, yakni Aspek No 1. Kondisi Bangunan.

Sesuai kriteria dimaksud maka kondisi bangunan yang menjadi sasaran pelaksanaan Program RLH dalam keadaan: 1. Merupakan satuan entitas perumahan dan

permukiman, yang mengalami degradasi kualitas;2. Kondisi bangunan memiliki kepadatan tinggi, tidak

teratur dan tidak memenuhi syarat;3. Kondisi sarana dan prasarana tidak memenuhi

syarat sebagaimana dalam Permen PUPR No. 14 Tahun 2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh

Kriteria Pelaksanaan Program Selain kriteria kekumuhan dan kondisi program, SMF juga menetapkan keselarasan pelaksanaan Program dengan rencana pembangunan dari Pemerintah Daerah setempat, kesesuaian dengan Rumah Tak Layak Huni (RTLH) dan ketepatan identifikasi Penerima Manfaat dan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang kredibel yang akan bertindak sebagai Penyalur. Seluruh kriteria tersebut secara ringkas disampaikan dalam tabel berikut.

Daerah KumuhSlum Area

RTLHUninhabitable Houses

(RTLH)


BKMBeneficiaries and Community Self-

Reliance Body (BKM)

• Masuk dalam SK Kumuh Walikota• Termasuk dalam Skala Kawasan yang

menjadi Sasaran Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Direktorat Jendral Cipta Karya (DJCK)

• Daya dukung Pemerintah Kota

• Included in the Mayor’s Decree on Slums• Included in the Area, which is the target of the

Development of Settlement Areas (PKP) of the Directorate General of Cipta Karya (DJCK)

• Supporting the capacity of the City Government

• RTLH benar-benar memang membutuhkan perbaikan.

• Tanah tempat RTLH berstatus legal

• The RTLH in dire need of improvement

• The land of the RTLH has a legal status

• Masyarakat penerima manfaat menerima untuk rumahnya masuk dalam program.

• Siap bekerja sama dengan BKM dan Faskel KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh)

• The beneficiary community receiving assistance for their housing needs is included in the program

• Ready to work with BKM and KOTAKU (City Without Slums) Faskel

• Termasuk BKM dalam kategori sehat.

• Included as a BKM in the sound category.

Slum Area program, SMF only takes into account and implements one aspect, which is relevant to the activities of the Company, namely Aspect No 1: Building Conditions.

In accordance with this criteria, the RLH Program targets buildings in the following condition: 1. A unit of housing or a settlement entity that is

experiencing quality degradation;2. The building is densely populated and does not

meet the set requirements;3. The condition of facilities and infrastructure does

not meet the requirements as stated in the PUPR Regulation No. 14 of 2018 on the Prevention and Quality Improvement of Slum Houses and Slum Areas

Program Implementation CriteriaIn addition to the slum criteria and program conditions, SMF has also aligned the Program’s implementation with the development plans of the Regional Government, conformity with Uninhabitable Houses (RTLH) and the accuracy of the credible Beneficiaries and Community Self-Reliance Body (BKM) identification that would act as Distributors. All of these criteria are summarized in the following table.















Program Implementation Scheme and Role of the PartiesThe RLH program involves various parties. Each party has a different role, in accordance with the inherent authority of the referred institution. The role of SMF, as the initiator and provider of funds, is limited to ensuring that the program is in line with the Company's objectives, and to provides the best possible benefits for the recipients and the surrounding communities. This is illustrated in the following diagram.

Skema Pelaksanaan Program dan Peran Para PihakProgram RLH melibatkan berbagai pihak, dimana masing-masing pihak memiliki peran yang berbeda, sesuai dengan kewenangan yang melekat dari lembaga dimaksud. Peran SMF sebagai pemrakarsa dan penyedia dana, terbatas pada penyiapan program agar selaras dengan tujuan perusahaan, dan memberi manfaat terbaik bagi penerima dan lingkungan sekitarnya. Hal ini digambarkan dalam diagram berikut.

02Pemberian Dana BL (Hibah)kepada sebagai Dana Bergulir (di BKM) dalam pembangunan /perbaikan rumah.

Provision of BL (Grant)Funds to BKM to be used as a Revolving Fund (at BKM) in house construction/ repairs.

03Pemberdayagunaan BKMSebagai pengelola Dana Bergulir, juga bagi masyarakat Penerima Manfaat.

Empowerment of BKMas manager of Revolving Funds, also for Beneficiary Communities.

04Penyusunan Kajianuntuk memastikan peningkatan taraf Sosial Ekonomi & Lingkungan (SEL) Masyarakat untuk peningkatan kualitas program.

Preparation of Studiesto ensure Social, Economic, and Environmental (SEL) improvements to enhance the quality of the program.

01Persiapan Programyang berkualitas untuk memastikan ketepatan sasaran Program.

Preparation of the programto ensure that it is of high quality and has the appropriate objectives.

SKEMAScheme

Dana Bina Lingkungan

BKM

CSR

MBR


Phases of the RLH Program Implementation in Slum Areas


PERAN | ROLE

• Persiapan program• Penyediaan Dana Bina

Lingkungan• Pemberian Pelatihan

untuk Masyarakat Penerima Manfaat

• Kajian peningkatan taraf sosial ekonomi & lingkungan

• Program preparation• Provision of Community

Development Funds• Provision of Training for

BKM and Beneficiary Communities

• Study on enhancing the social, economic, and environmental benefits of the program

• Arahan Kebijakan• Usulan Pemilihan dan

Penetapan Lokasi• Usulan Pemilihan BKM• Fasilitas KOTAKU

melakukan penyiapan dan pendampingan masyarakat dan BKM, serta pengawasan program

• Policy Directives• Proposal for Selection

and Determination of Location

• BKM Selection Proposal• Kotaku facilitator

prepares and assists the community and BKM, as well as monitors the Program

• Penyiapan Masyarakat• Penyusunan RAB/DED

dibantu Konsultan Ahli• Pelaksanaan perbaikan

dan pembangunan, dengan memberdayakan KSM dan/atau Kontraktor

• Pendampingan dan pengawasan

• Pengelola Dana Bergulir

• Preparation of the Community

• Preparation of RAB/ DED assisted by Expert Consultants

• Implementation of repairs and development by the KSM and/or Contractor

• Assistance and supervision

• Management of the Revolving Fund

• Pendampingan dan pengawasan BKM dan Masyarakat

• Assistance and supervision of BKM and the community

BKM

Tahapan Pelaksanaan Program RLH di Daerah Kumuh.

12

3

4

5

6

7

Penentuan RTLHKolaborasi Pemkot, KOTAKU dan Dinas Terkait

Determination of RTLHCollaboration between the City Government, KOTAKU, and the Relevant Agencies

Pembuatan DEDOleh Konsultan yang ditunjuk SMF

Preparation of DEDBy Consultants appointed by SMF

Perjanjian Kerja SamaPerjanjian tiga Pihak antara PKP-DJCK PUPR, Pemkot dan SMF

Cooperation AgreementThree party Agreement between PKP-DJCK PUPR, the City Government, and SMF

ProposalBKM menyampaikan Proposal kepada SMF

ProposalBKM submits the Proposal to SMF

POK (Pedoman Operasional Kegiatan)Dilengkapi dengan POK sebagai Petunjuk Teknis

POK (Operational Activity Guidelines)Complemented by the POK as Technical Guidelines

Pencairan Tahap IPencairan kepada BKM sebesar 70% dan dimulainya pembangunan

Disbursement Phase IDisbursement to BKM by 70% and the commencement of development

Pencairan Tahap IIPencairan kepada BKM sebesar 30% untuk penyelesaian pembangunan

Disbursement Tahap IIDisbursement to BKM by 30% for the completion of the development















Realisasi Program Rumah Layak HuniSelama periode 2018-2019, SMF telah merealisasikan Program RLH di beberapa kota di Indonesia, yakni di Kota Bukittinggi, Kota Pontianak, Kota Semarang dan Kota Yogyakarta. Total dana yang disalurkan untuk program ini adalah Rp6 miliar, berasal dari dana Bina Lingkungan, dengan realisasi pembangunan RTLH menjadi RLH adalah 92 unit dan 2 unti Instalasi Pengolah Air Limbah. Rincian program RLH adalah sebagai berikut.

Tabel Rincian Realisasi Program Rumah Layak Huni

Keterangan KotaLocation

Jenis Bantuan – Bangun/RehabilitasiType of Assistance – Construction/ Rehabilitation

Nilai Bantuan (Rp)Assistance Amount (Rp)

Bukittinggi 1.000.000.000

Kelurahan ATTSATTS Sub-district

6 Unit RTLH6 Units of Uninhabitable Houses (RTLH)

Kelurahan Pakan KuraiPakan Kurai Sub-district


Pontianak 2.000.000.000

Kelurahan Siantan HuluSiantan Hulu Sub-district

25 unit RTLH25 Units of Uninhabitable Houses (RTLH)

Pembangunan IPAL bekerjasama dengan SMIConstruction of a Wastewater Treatment Plant in collaboration with SMI

Semarang 2.000.000.000

Kelurahan RejomulyoRejomulyo Sub-district


Kelurahan MlatibaruMlatibaru Sub-district


Pembangunan IPAL di Kampung Batik bekerjasama dengan SMIConstruction of a Wastewater Treatment Plant in collaboration with SMI

Yogyakarta 1.200.000.000

Kelurahan PurwokinantiPurwokinanti Sub-district


Jumlah 94 Unit RTLH94 Units of Uninhabitable Houses (RTLH)

6.200.000.000

Realization of the Inhabitable House ProgramDuring the 2018-2019 period, SMF implemented the RLH programs in a number of cities in Indonesia, namely: Bukittinggi City, Pontianak City, Semarang City, and Yogyakarta City. The total funds disbursed as a part of this program amounted to Rp6 billion, deriving from Community Development funds, with the realization of RTLH development amounting to 92 units and 2 units of Wastewater Treatment Plants. The details of the RLH program are as follows.

TableDetails of the Realization of the Inhabitable House Program


The Transition from Uninhabitable Houses (RTLH) to Inhabitable Houses (RLH)


Berikut Gambaran Realisasi Pembangunan RTLH menjadi RLH















PROGRAM SOSIALPada Program Sosial, SMF merealisasikan 3 kelompok program, yakni:• SMF – Care Komitmen Perusahaan terhadap isu-isu sosial

kemasyarakatan, termasuk dalam program ini adalah: bantuan bencana, perbaikan infrastruktur umum/sarana ibadah dan bantuan sosial kemasyarakatan lainnya. Di tahun 2019 terdapat total 25 kegiatan dalam kerangka SMF-Care ini.

• SMF – Smart Komitmen Perusahaan dalam pengembangan

kapasitas manusia (people), termasuk dalam program ini adalah: bantuan sarana dan prasarana pendidikan, pemberian beasiswa dan dukungan program maupun pengembangan/pemberdayaan UMKM. Di tahun 2019 terdapat total 12 kegiatan dalam kerangka SMF-Smart ini.

• SMF – Green Komitmen Perusahaan dalam menjaga lingkungan

agar tetap nyaman dan layak huni, dengan kegiatan yang dilaksanakan adalah Penghijauan dengan pola Pemberdayaan Masyarakat.

Selama tahun 2019, Perseroan merealisasikan tidak kurang dari 38 kegiatan dalam rangka pelaksanaan Program Sosial, di antaranya adalah sebagai berikut:

NoREALISASI PROGRAM SOSIAL - PKBL SMF 2019 REALIZATION OF SOCIAL PROGRAMS - PKBL SMF 2019

Realisasi Anggaran

Budget Realization

SMF - Care 1.055.793.900

1 SMF-Care, Dapur SMF bagi Korban Tsunami di Selat Sunda SMF-Care, SMF Kitchen for Tsunami Victims in the Sunda Strait

100.000.000

2 SMF-Care,Pembangunan dan Renovasi Masjid Al-Muslimun, BogorSMF-Care, Construction and Renovation of Al-Muslimun Mosque, Bogor

50.000.000

3 SMF-Care Bantuan untuk Masjid Sekitar Kantor SMF SMF-Care Assistance for Mosques neighboring the SMF Office

46.006.881

4 SMF-Care melalui Donasi untuk Pembangunan dan Pengadaan Peralatan Gereja di Kalimantan Barat SMF-Care through Donations for the Construction and Purchase of Church Equipment in West Kalimantan

40.000.000

5 SMF-Care Dukungan Rumah Perlindungan Anak Sanggar Senja SMF-Care Support Sanggar Senja Children Shelter Home

140.227.019

6 SMF-Care melalui Bantuan Pembangunan Gedung Diniyah Darul Falah Lampung SMF-Care through Assistance for the Construction of Diniyah Darul Falah Building in Lampung

50.000.000

7 Bakti Sosial OKU Timur, Sumatera SelatanSocial Service of East OKU, South Sumatra

55.000.000

SOCIAL PROGRAMIn Social Program, SMF complete 3 program groups of the Social Program, which are:• SMF – Care The Company's commitment to social issues

included in this program are disaster relief, renovation of public infrastructure/worship facilities and other social assistance. There were a total of 25 activities conducted within this SMF-Care framework in 2019.

• SMF – Smart The Company's commitment in developing

human capacity (people) in this program are educational facilities and infrastructure assistance, scholarships and program support as well as the development/empowerment of MSMEs. There were be a total of 12 activities carried out within this SMF-Smart framework.

• SMF – Green The Company's commitment in preserving the

environment in order to remain comfortable and livable are carried out through activity of Reforestation with Community Empowerment scheme.

During 2019, the Company completed no less than 38 activities with regards to Social Program implementation, among others:



NoREALISASI PROGRAM SOSIAL - PKBL SMF 2019 REALIZATION OF SOCIAL PROGRAMS - PKBL SMF 2019

Realisasi Anggaran

Budget Realization

8 Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Nov 19Blood Donation and Health Check on Nov 2019

30.000.000

9 SMF-Care, Bantual Alat Penunjang Hidup Veteran Republik Indonesia di LVRI Surabaya Memperingati Hari PahlawanSMF-Care, Donation of Life Supporting Device for Veteran of the Republic of Indonesia at LVRI Surabaya in commemorating 2019 National Hero’s Day

148.500.000

10 Lain-lain 16 program SMF-Care 16 other SMF-Care’s programs

396.060.000

SMF - Smart 806.706.100

1 SMF-Smart, Pelatihan Digitalisasi Guru di Sumba Timur, Memperingati Hari Guru Nasional 2019SMF-Smart, Teacher Digitization Training in East Sumba, in commemorating 2019 National Teacher's Day

150.000.000

2 SMF-Smart, Pembangunan Ruang Kelas Baru SD Pararel MbatapuhuSMF-Smart, Construction of New Classroom of Pararel Mbatapuhu Elementary School

122.397.981

3 SMF-Smart, Beasiswa Karyawan dan Outsourcing SMF tahun 2019SMF-Smart, SMF Employee Scholarship and Outsourcing in 2019

90.600.000

4 SMF-Smart, melalui Dukungan UMKM Bata Merah di Desa Sadeng KolotSMF-Smart, through Support to Bata Merah SMSEs in Sadeng Kolot Village

47.780.000

5 Kampung Wirausaha SMFSMF Entrepreneurship Village

200.000.000

6 Lain-lain 5 program SMF-Smart16 other SMF-Smart’s programs

177.003.119

SMF - Green 137.500.000

1 SMF-Green, Penghijauan dengan Pola Pemberdayaan MasyarakatSMF-Green, Reforestation with Community Empowerment Scheme

137.500.000

Total 2.000.000.000

Dengan demikian secara keseluruhan, pada tahun 2019 SMF merealisasikan investasi sosial kemasyarakatan sebesar Rp10,23 miliar, meningkat signifikan dari nilai investasi di tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,90 miliar.

Therefore, overall SMF had realized social investment of Rp10.23 billion in 2019, significant increase from that in 2018 of Rp1.90 billion.















SMF-Care – Dukungan Rumah Perlindungan

Anak Sanggar Senja.

Rumah Perlindungan Anak Sanggar adalah rumah

yang diperuntukkan bagi anak-anak terlantar,

yatim dan dhuafa. Di rumah ini mereka berkumpul,

belajar dan berkreatifitas. Sebagian dari mereka

bahkan menetap dan tinggal dirumah ini karena tak

ada lagi orang tua dan sanak keluarga.

SMF hadir pada program ini sebagai wujud

kepedulian terhadap sesama. Lewat pembangunan

Rumah Perlindungan Anak Sanggar Senja, SMF

berharap anak anak bisa mendapatkan hunian

yang layak. Ini sesuai dengan visi dan misi

pendirian perusahaan.

Sasaran yang ingin diraih dari pelaksanaan

program ini adalah memberi tempat perlindungan

dan mewujudkan hunian yang layak bagi

anak -anak terlantar. Saat ini, rumah perlindungan

sanggar senja sudah berdiri dengan lebih layak.

Anak-anak yang tadinya terlantar kini bisa

berteduh, menjalani hidup dan belajar dengan lebih

layak di tempat ini.

Mempertimbangkan besarnya manfaat bagi

anak-anak terlantar, yatim dan dhuafa, Perseroan,

melalui program SMF-Care maupun SMF-Smart

bertekad untuk melanjutkan program ini di masa

mendatang.

SMF-Care – Support on Sanggar Senja Children

Shelter Home

Sanggar Senja Children Shelter Home is a shelter

house that is intended for underprivileged children

and orphans. In this house they gather, study

and be creative. Some of them even are settling

down and living in this house because the have no

parents and relatives anymore.

SMF is present at this program as a form of caring

for others. Through the construction of the Sanggar

Senja Shelter Home, SMF hopes that the children

can get proper home. This is in line with the vision

and mission of the establishment of the Company.

The objective of the implementation of this

program is to provide shelter and provide decent

home for underprevileged children. Currently, the

Sanggar Senja Shelter Home is more developed.

Underprevileged children can now stay, live and

learn properly in this place.

Considering the high benefits for underprevileged

children and orphans, the Company is determined

to continue this program in the future through the

SMF-Care and SMF-Smart programs


SMF-Care - Bantuan Alat Penunjang Hidup

Veteran Republik Indonesia di LVRI Surabaya.

Para pejuang veteran, merupakan sosok-sosok para

pahlawan bangsa, yang dengan tekadnya dalam

mengusir para penjajah, berperan penting bagi

tercapainya kemerdekaan Indonesia. Namun saat

ini, dimasa tuanya, tidak sedikit yang kondisinya

memprihatinkan. Keterbatasan fisik karena usia dan

cacat akibat perang, membuat mereka memerlukan

alat bantu untuk berkomunikasi maupun untuk

mendukung aktivitas mereka sehari-hari.

Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, SMF

hadir memberikan beragam peralatan, seperti kursi

roda, alat bantu dengar dan tongkat penyangga

bagi sekitar 100 orang veteran perang kemerdekaan

Republik Indonesia. Acara penyerahan dilaksanakan

di Gedung LVRI Surabaya.

Mengingat besarnya jasa mereka, SMF akan

kembali menyambangi para veteran pada masa-

masa mendatang, dengan mengusung program-

program bantuan lain tepat guna, sebagai wujud

penghormatan atas jasa-jasa mereka bagi

Indonesia.

SMF-Care – Donation of Life Supporting Device

for Veteran of the Republic of Indonesia at LVRI

Surabaya.

The combatant veterans, are the nation's heroes,

with their determination to drive out the colonialist,

play an important role in the achievement of

Indonesian independence. But now, in their

adulthood, not a few are in deprived condition.

Physical limitations due to age and disability

due to war, making them need devices to help

communicate and support their daily activities.

In commemoration of the National Heroes' Day,

SMF contributed a variety of equipment, such

as wheelchairs, hearing aids and crutches for

around 100 veterans of the Republic of Indonesia's

independence war. The handover was held at the

LVRI Building Surabaya.

Considering their great services, SMF would return

to visit veterans in the future, through executing

other appropriate assistance programs, as a form of

respect for their services to Indonesia.

Meningkatkan Pemberdayaan untuk Kesejahteraan KomunitasEnhancing Empowerment to Achieve Community Welfare














SMF-Smart – Kampung Wirausaha SMF Sebagai perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, bisnis usaha utama Perseroan adalah pada bidang perumahan. Membangun Kampung Wirausaha adalah bagian dari program SMF dalam membantu meningkatkan kapasitas (capacity building) masyarakat di sekitar kampung tersebut agar ekonomi dan kehidupan masyarakatnya menjadi lebih baik.

Untuk itu, Perseroan mendukung pengembangan Kampung Wirausaha SMF di Desa Tenjolaya, Kabupaten Bogor, sebagai kampung wirausaha berbasiskan sumber kekayaan alam bambu yang melimpah. Bambu merupakan salah satu elemen/ bahan pembuat rumah. Pemilihan kampung ini sebagai percontohan pengembangan kampung wirausaha sangat sesuai dengan bisnis Perseroan. Pemilihan kampung ini dilakukan melalui kerja sama dengan Dinas UMKM Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Adapun program pengembangan yang dilaksanakan meliputi semua aspek & pilar kegiatan PKBL sosial yakni SMF Care seperti pemeriksaan kesehatan bagi warga kampung, pemberian suplemen / vitamin bagi warga kampung serta imunisasi bagi para balita. Kemudian, SMF Smart dalam bentuk pelatihan kewirausahaan bagi warga termasuk didalamnya pelatihan pemasaran online. Sementara SMF Green diwujudkan diantaranya melalui pembuatan apotek hidup serta lomba lingkungan hidup.

SMF melakukan evaluasi pelaksanaan program Kampung Wirausaha secara berkala, dengan kunjungan atas beberapa kegiatan yang sedang/ sudah berjalan. Sejauh ini, program yang direncanakan berjalan sesuai rencana. SMF telah merancang program lanjutan untuk beberapa tahun mendatang, agar Kampung Wirausaha di Tenjolaya benar-benar berkembang dan semakin mandiri. SMF bertekad menjadikan pengembangan Kampung Wirausaha ini sebagai contoh program pengembangan berkelanjutan, yang kelak juga akan dikembangkan di area lain.

SMF-Smart – SMF’s Entrepreneurial VillageAs a secondary home financing company, the Company's main business is in the housing sector. Building Entrepreneurial Village is part of the SMF program to improve the capacity building of communities around the village so that the economy and lives of the people become better.

The Company therefore supports the development of SMF Entrepreneurship Village in Tenjolaya Village, Bogor Regency, as an entrepreneur village based on bamboo's abundant natural resource. Bamboo is one of the elements/materials for building a house. The selection of this village as a model for entrepreneurship village development is very much in line with the Company's business. The selection of the village was carried out in collaboration with the MSMEs Office of Bogor Regency, West Java.

The development program implemented covers all aspects & pillars of PKBL’s social activity namely SMF Care, such as medical check for residents, vitamin dispensing for residents and immunization for toddlers. SMF Smart then conducts entrepreneurship training for citizens including online marketing training. Meanwhile SMF Green is realized among others through the creation of living pharmacist and environmental competition.

SMF periodically evaluates the implementation of the Village Entrepreneurial program, through visiting to several activities that are already running. So far, the planned program is working according to plan. SMF has designed an advanced program for the next few years, so that the Entrepreneurial Village in Tenjolaya truly develops and becomes

more independent. SMF is determined to make the development of the Entrepreneurship Village as an example of a sustainable development program, which would also be developed later in other areas.

1192019 Sustainability Report • PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) 119













PRIORITIZING OCCUPATIONAL

HEALTH AND SAFETY

MENGUTAMAKAN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA120 • Komitmen dan Kebijakan

Commitment and Policy121 o Tim Pengelola K3

OHS Management Team121 • Program-Program Aspek K3

OHS Programs123 • Audit Kepatuhan Terhadap Standar

Keselamatan dan Keamanan Compliance Audit of Safety and

Security Standards


KOMITMEN DAN KEBIJAKAN [103-1, 103-2, 103-3]Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi fokus perhatian bagi SMF. Kebijakan itu diambil karena Perseroan menyadari bahwa K3 merupakan salah satu jenis hak terpenting bagi karyawan. Jika K3 bisa dilaksanakan dengan baik, hal itu akan membuat karyawan Perseroan lebih bersemangat dan berdedikasi dalam menjalankan pekerjaannya. Selain memberikan perlindungan bagi karyawan, penerapan K3 juga bertujuan untuk melindungi pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari potensi bahaya yang mungkin terjadi.

Dalam Pengelolaan Aspek K3, SMF mengacu pada peraturan-peraturan sebagai berikut:1. Undang Undang No. 01 tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja.2. Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan:a. Pasal 86: pekerja/buruh mempunyai hak untuk

memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.

b. Pasal 87: setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

4. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN:a. Pasal 36: Direksi wajib memastikan bahwa aset

dan lokasi usaha serta fasilitas BUMN lainnya, memenuhi peraturan perundang-undangan berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan.

COMMITMENT AND POLICY [103-1, 103-2, 103-3]The Company focuses on Occupational Health and Safety (OHS), as it is one of the most important rights of its employees. If OHS can be implemented appropriately, it will make the Company’s employees more enthusiastic and dedicated when carrying out their tasks. In addition to providing protection for employees, the implementation of OHS also aims to protect the Company’s customers and business partners, as well as its assets and work environment, from potential hazards.

In the implementation of OHS, SMF refers to the following regulations:1. Law No. 1/1970 regarding Occupational Safety.2. Law No. 13/2003 regarding Manpower:

a. Article 86: every worker/ laborer has the right to occupational health and safety protection.

b. Article 87: Every enterprise/ company is under an obligation to implement an Occupational Health and Safety Management System that is integrated with the enterprise/ company’s management system.

3. Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 50/2012 regarding the Implementation of Occupational Health and Safety Management System.

4. Minister of State-Owned Enterprises Regulation No. PER-01/MBU/2011 regarding the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in SOEs:

a. Article 36: The Board of Directors shall ensure that the assets and location of the business, as well as other state-owned facilities, comply with the laws and regulations relating to occupational health and safety and environmental preservation.















Tim Pengelola K3Sebagai wujud komitmen untuk senantiasa mencatatkan kinerja aspek K3 terbaik, Perseroan membentuk Tim Pengelola K3 melalui SKD- 030/K3/SMF/III/2015 yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota, berdasarkan pada kemampuan yang sesuai dengan penempatan personel. Struktur Tim Pengelola K3 adalah sebagai berikut:

Ketua | Head Tim Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary Team

Sekretaris | Secretary Head Kepala Divisi yang membawahi SDM & Umum |Division Head in charge of HR & General Affairs

Anggota | Member Divisi yang membawahi Akuntansi & Pelaporan | Division in charge of Accounting & Reporting

Anggota | Member Kepala Bagian yang membawahi Umum & Pengelola Gedung | Section Head in charge of General Affairs & Building Management

Anggota | Member Security 1



Tugas dan fungsi Tim Pengelola K3 antara lain: 1. Menyusun rencana program dan anggaran K3

untuk setiap tahun anggaran.2. Mengkoordinasikan pelaksanaan operasionalisasi

program K3 dengan unit-unit kerja terkait.3. Bekerja sama dengan Divisi SDM & Umum

dalam melaksanakan program pemahaman dan sosialisasi program K3.

4. Bekerja sama dengan Divisi SDM & Umum serta Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhan dalam melaksanakan koordinasi pemeriksaan pemenuhan standar-standar K3 secara periodik.

5. Menyusun dan memutakhirkan pedoman K3 yang digunakan untuk menerjemahkan kebijakan dan prosedur yang berlaku berkaitan dengan aspek- aspek K3 yang diterapkan.

6. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap kondisi K3 serta memberikan masukan/ usulan perbaikan kebijakan & prosedur yang diperlukan penambahan & pengaturan peralatan penunjang K3 dan pemutakhiran pemahaman K3 berdasarkan perkembangan teknologi yang tersedia.

7. Apabila terjadi kondisi bencana maka Tim Pengelola K3 akan bertindak sebagai petugas penghubung dengan aparat Badan Nasional Pengelola Bencana (BNPB) ataupun dengan aparat Pemadam Kebakaran.

OHS Management TeamAs a form of commitment to continually achieving the best possible OHS performance, the Company has established the OHS Management Team through SKD-030/K3/SMF/III/2015 consisting of the Head, the Secretary, and Members, based on availability and personnel placement. The structure of the OHS Management Team is as follows:

The OHS Management Team has the following duties and functions: 1. Develop OHS program and budget plan for each

budget year.2. Coordinate the implementation of OHS program

operations in related work units.3. Cooperate with the HR & General Affairs Division

to implement socialization programs of the OHS program.

4. Cooperate with the HR & General Affairs Division and the Risk Management & Compliance Division to implement periodic OHS standard compliance inspections.

5. Prepare and update OHS guidelines on the policies and procedures related to the implemented OHS.

6. Conduct periodic evaluations of OHS and provide input/ suggestions to improve the policies and procedures on OHS supporting equipment, and update OHS knowledge to ensure that it is in line the available technological development.

7. In the event of a disaster, the OHS Management Team will act as a liaison with the National Disaster Management Agency (BNPB) or with the Fire Department.


8. Melaporkan pertanggungjawaban pengelolaan K3 paling lambat dalam 1 (satu) bulan setelah masa tugas berakhir.

Kebijakan perusahaan terkait kesehatan dan keselamatan karyawan diatur dalam Bab I Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada poin 3. [403-4]

PROGRAM-PROGRAM ASPEK K31. Program Kesehatan Karyawan Perseroan menyediakan fasilitas kesehatan yang

komprehensif untuk karyawan dan anggota keluarganya mencakup fasilitas kesehatan preventif dan kuratif, seperti:a. Tunjangan rawat jalan, rawat inap dan

persalinan.b. Tunjangan perawatan gigi, kaca mata,

perawatan gigi dan bantuan alat pendengaran (hearing aid) khusus untuk karyawan.

c. Pemeriksaan kesehatan tahunan (medical check-up) dengan pemeriksaan pap-smear untuk wanita dan pemeriksaan kadar PSA (prostate specific antigen) untuk pria. Untuk karyawan di bawah usia 40 tahun pemeriksaan dilakukan 2 (dua) tahun sekali dan untuk yang berusia di atas 40 tahun dilakukan setahun sekali.

Realisasi kebijakan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan karyawan tetap prima sehingga membawa dampak positif bagi karyawan dan keluarganya.

Dalam rangka mendukung program Pemerintah dalam layanan kesehatan, Perseroan mendaftarkan seluruh karyawan dan anggota keluarganya menjadi peserta BPJS Kesehatan. Kepesertaan BPJS Kesehatan dilakukan secara kolektif dengan jumlah maksimal peserta keluarga karyawan sebanyak 5 (lima) orang termasuk karyawan.

2. Keselamatan Kerja Dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang

aman di gedung/kantor Perseroan, penataan ruang kerja dilakukan dengan mengacu kepada beberapa hal, yaitu:

8. Report the accountability of OHS management no later than 1 (one) month after the end of the term of office.

The Company’s policy regarding employee health and safety, as stipulated in Chapter I, point 3, of the Guidelines on the Implementation of Occupational Health and Safety. [403-4]

OHS PROGRAMS1. Employee Health Program The Company provides its employees and their

families with comprehensive health facilities that include preventive and curative health facilities, such as:a. In-Patient, Out-Patient and Maternity allowance.b. Dental, glasses, and hearing aid allowance for

the Company’s employees.c. Annual medical check-ups and pap smear

examinations for women and PSA (prostate specific antigen) examinations for men. For employees below 40 years, these medical check-ups are performed every two years, and for employees above 40 years, these check-ups are performed once a year.

This health policy is aimed at ensuring that all employees are in the best possible health.

As a support to the Government’s heath service Program, the Company registers all of its employees and their families as BPJS Kesehatan program participants. Membership of BPJS Kesehatan is conducted collectively with a maximum number of five family members, including the employee.

2. Work Safety The Company designs its work spaces by referring

to the following principles to create a safe working environment in its buildings/ offices:

Mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan KerjaPrioritizing Occupational Health and Safety














a. Kelengkapan dan kelayakan sarana dan lingkungan kerja.

b. Kebersihan lingkungan kerja.c. Sertifikasi bagi alat-alat kelengkapan gedung

untuk memastikan kelayakan pakai dan pemeliharaannya.

Tim Pengelola K3 secara rutin mengkoordinasikan

latihan/simulasi bahaya kebakaran termasuk penyuluhan mengenai pencegahan risiko kebakaran.

AUDIT KEPATUHAN TERHADAP STANDAR KESELAMATAN DAN KEAMANANBerdasarkan kebijakan penerapan kepatuhan yang ditetapkan dan telah diperbaharui pada tanggal 3 Agustus 2015, Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhan telah melakukan pemeriksaan kepatuhan periode Januari sampai dengan bulan Desember 2019. Salah satu prioritas aktivitas pemeriksaan kepatuhan adalah kepatuhan terhadap standar keselamatan dan keamanan di gedung kantor Perseroan.

Pemeriksaan kepatuhan terhadap standar keselamatan dan keamanan, mencakup aspek-aspek sebagai berikut:

Aspek KepatuhanCompliance Aspect

Pemeriksaan / TemuanAudit / Findings

Kesiapan operasional sistem listrik cadanganReadiness of the electricity system reserves

Kesiapan operasional listrik cadangan yaitu kesiapan dari alat mesin genset apabila terjadi mati listrik secara tiba-tiba, termasuk kecukupan daya dari mesin genset untuk memenuhi kebutuhan darurat aktivitas kantor.Readiness of electricity system reserves means readiness of the generator machine in case of a sudden electricity black out, including adequacy of the generator to meet the emergency needs of office facilities.

Alat pendukung pompa sump-pit untuk pembuangan air pada bagian basement agar tidak terjadi banjir.Sump pit pump supporting equipment for water disposal in the basement to prevent floods

Terdapat 2 (dua) buah pompa sump-pit yang berfungsi dengan baik.There are 2 (two) sump pit pumps that are fully operational.

a. Appropriateness of work environment. b. Cleanliness of the work environment.c. Certification of building equipment to

ensure its appropriateness and maintenance standards.

The OHS Management Team conducts routine training/ and fire simulations, including sessions on fire risk prevention.

COMPLIANCE AUDIT OF SAFETY AND SECURITY STANDARDS

Based on a compliance implementation policy established on 3 August 2015, the Risk Management & Compliance Division has conducted a compliance audit for the period of January to December 2019. One of the main activities of the compliance audit involved looking at the Company’s adherence to the safety and security standards in office buildings.

The compliance audit of the Company’s safety and security standards involved the following:




Kemudahan akses evakuasiEasy evacuation access

• Pintu utama area mesin genset yang terdapat di basement gedung ditutup karena masuk ke dalam area pembangunan gedung baru sehingga akses masuk hanya dari elevator.

• Telah dibuat pintu darurat untuk menanggulangi bila mati listrik yang mengakibatkan elevator tidak dapat digunakan.

• The main gate of the generator machine area located in the building’s basement is closed because it is located in the new building construction area. As such, entry access is only via elevator.

• There is an emergency exit in case of any power failure that affects the elevators.

Kelayakan operasi sistem pemadam kebakaranPreparedness of fire extinguisher system

• Pemeriksaan kelayakan operasi sistem pemadam kebakaran mencakup kesiapan sistem hydran, sistem cadangan air pemadam, alat pemadam api ringan dan pendukung lain seperti kesiapan petugas piket.

• Pada area hydran telah dipasang pagar pembatas untuk memenuhi kriteria safety clearance area.

• Alat pemadam api ringan (APAR) diletakkan di tempat yang mudah dijangkau apabila dalam keadaan darurat. Untuk kesiapan petugas pemadam kebakaran diperbantukan oleh sekuriti.

• Hasil pengecekan terhadap 15 APAR dan 1 set hydran (pompa jocky, pipa utama dan pompa diesel) oleh Pengawas Ketenagakerjaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, semua dinyatakan dalam kondisi baik dan normal. Pemeriksaan ini rutin dilakukan setiap tahun satu kali.

• Audit of the fire extinguisher system, including hydrant system readiness, water preservation for extinguishers, simple fire extinguisher equipment, and other supporting elements, such as the readiness of the officers.

• The hydrant area has been equipped with a barrier to comply with safety clearance area criteria.

• Simple fire extinguisher equipment (APAR) is located in an easy-to-reach area in case of an emergency. The fire extinguisher officers are assisted by security officers.

• The audit results of 15 APARs and 1 set of hydrants (jocky pumps, main pipes and diesel pumps) by the Occupational Health and Safety Inspector, the Manpower and Transmigration Agency of the DKI Jakarta Province, stated that all were in a good condition. The audit is conducted once every year.

Mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan KerjaPrioritizing Occupational Health and Safety
















Lain-lainOther

• Formulir yang digunakan untuk pemeriksaan sistem pemadam kebakaran pada formulir FPKS01.

• Khusus bagi pengelola gedung telah dilengkapi dengan sertifikasi di bidang pengelolaan gedung dan K3, untuk memastikan kecukupan kompetensi pelaksana dalam pengendalian K3.

• Perseroan menerbitkan buku Saku K3 yang dapat dipakai sebagai pedoman bagi karyawan untuk memahami dan menjamin keselamatan dan kesehatan kerja dalam melakukan aktivitas pekerjaan di kantor Perseroan.

• The audit of the fire extinguisher system is based on the FPKS01 form.

• In particular, the building management has OHS and building management certification to ensure adequate competence.

• The Company has published an OHS pocket book as a guide to help employees understand operational health and safety at the Company’s office.

Dengan berbagai upaya dan kesungguhan yang dilakukan oleh SMF, selama tahun pelaporan, tidak ada laporan berkaitan dengan terjadinya kecelakaan kerja (zero accident). Keberhasilan ini meneruskan pencapaian tahun sebelumnya. [403-2]

Due to the Company’s efforts, there were no reports related to occupational accidents or occupational diseases throughout the 2019 This follows similar success recorded the previous year. [403-2]

PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN

INSAN PILIHAN















MANAGEMENT AND DEVELOPMENT OF

HUMAN RESOURCES

PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN

INSAN PILIHAN128 • Komitmen dan Kebijakan

Pengelolaan SDM HR Commitment and Management

Policy129 o Kesetaraan dalam Pengelolaan

SDM Equality in HR Management

131 • Membina Hubungan Industrial yang Efektif

Establishing Effective Industrial Relations

131 • Rekrutmen & Turnover Karyawan Employee Recruitment & Turnover

134 • Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi

Competency Training and Development

135 • Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karir

Performance Assessment and Career Development

135 o Penilaian Kinerja Performance Assessment

136 • Remunerasi dan Kesejahteraan Remuneration and Welfare

137 o Cuti Melahirkan Maternity Leave

137 • Pensiun dan Persiapan Pensiun Retirement and Retirement

Preparation


KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SDM [103-1, 103-2, 103-3]Bagi Perseroan, sumber daya manusia merupakan aset yang paling berharga dengan peran sentralnya dalam mendukung keberhasilan Perseroan meraih nilai tambah untuk para pemegang saham, nasabah dan pemangku kepentingan Perseroan lainnya. Untuk itu, Perseroan berkomitmen penuh menghadirkan lingkungan kerja yang menyenangkan, remunerasi yang kompetitif, serta kesempatan untuk pengembangan pribadi dan karir bagi para karyawannya.

Tujuannya adalah memberi kesempatan SDM untuk berkembang sesuai potensi terbaik yang dimiliki, memberi ruang kepada mereka untuk mencatatkan kinerja terbaik untuk mendukung pengembangan skala usaha dan mendukung Pemerintah mewujudkan ketersediaan rumah yang berkualitas dan terjangkau.

Perseroan menerapkan kebijakan umum persamaan kesempatan dan anti diskriminasi dalam mengelola dan mengembangkan kompetensi seluruh jajaran SDM. Perseroan juga berkomitmen penuh untuk membekali karyawan dengan berbagai keterampilan, baik soft skill maupun hard skill.

Untuk meningkatkan soft skill, Perseroan mewujudkannya melalui coaching, yakni proses membimbing bawahan dalam team, dan proses bagaimana pemimpin mengembangkan kesadaran diri bawahan sehingga mereka memiliki keinginan untuk lebih maju. Sementara itu, untuk technical skill, Perseroan menggandeng lembaga pelatihan yang kredibel dan berkualitas dalam pengelolaan sumber daya manusia.

Perseroan melakukan penilaian kinerja secara berkala, menetapkan jenjang karir serta paket remunerasi dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan, prestasi dan kinerja individu karyawan, kompetensi, posisi gaji di skala upah dan hasil survei penggajian.

HR MANAGEMENT COMMITMENT AND POLICY [103-1, 103-2, 103-3]For SMF, human resources are a valuable asset that supports the Company's successful achievement of added value for its shareholders, customers and other stakeholders. As such, SMF is fully committed to promoting a positive work environment, competitive remuneration, as well as opportunities and career development for its employees.

The Company provides its employees with opportunities to develop in line with their potential, so that they can perform to the best of their abilities and support the development of the Company’s business and the Government’s plan to provide affordable and adequate housing.

SMF has a policy on equal opportunity and anti-discrimination when it comes to managing and developing the competencies of all HR levels. The Company is also committed to providing employees with soft and hard skills.

To improve employee soft skills, the Company uses the coaching method, with leaders or supervisors guiding their direct subordinates to develop their performance and motivation. Meanwhile, in terms of technical skills, SMF collaborates with reputable training institutions in the area of human resources management.

The Company conducts periodic performance evaluations, sets career paths, and remuneration packages, taking into account the Company's capabilities, achievement and performance of individual employees, competence, salary position in wages scale and sales survey results.















Implementasi kebijakan dasar, pengukuran kinerja pengelolaan SDM dan penetapan parameter kualitas pengelolaan SDM tersebut, selaras dengan pencapaian rumusan pembangunan berkelanjutan skala global dalam SDGs, butir-ke 8 “Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak”.

Kesetaraan dalam Pengelolaan SDM [102-8]Perseroan melaksanakan prinsip kesetaraan dalam seluruh praktik manajemen sumber daya manusianya. Perseroan menghormati dan menghargai adanya keragaman suku bangsa, gender, kewarganegaraan, etnis dan agama, serta juga keragaman pendapat, pengalaman, talenta dan gagasan. Perseroan berupaya memberdayakan seluruh individu agar dapat meraih prestasi kerja dan seluruh potensinya, serta memberi penghargaan berdasarkan kinerja dan pencapaiannya.

Komitmen Perseroan dalam membangun lingkungan kerja yang beragam dan inklusif terefleksi pada komposisi karyawan Perseroan. Per akhir tahun 2019, total karyawan tetap Perseroan adalah 80 orang (2018 : 67 orang) terdiri dari 23 (2018: 23) karyawan wanita dan 57 (2018: 44) karyawan pria.

Keterangan

2019 2018

DescriptionJumlah Orang

Number of Employees

%

Jumlah Orang

Number of Employees

%

Laki-laki 57 71% 44 66% Male

Perempuan 23 29% 23 34% Female

Jumlah 80 100% 67 100% Total

Total Karyawan Tetap menurut GenderPermanent Employees by Gender

Status Kepegawaian

2019 2018

Employment StatusLaki-laki

MalePerempuan

Female

Jumlah Orang

Number of Employees

%Laki-laki

MalePerempuan

Female

Jumlah Orang

Number of Employees

%

Tetap 52 21 73 91% 44 23 66 99% Permanent

Kontrak 5 2 7 9% 0 0 1 1% Contract

Jumlah 57 23 80 100% 44 23 67 100% Total

Karyawan menurut Status Kepegawaian dan GenderEmployee Composition by Employment Status and Gender

The implementation of the basic policy, performance measurement, and determination of quality parameters of the Company's HR management are in line with the achievement of the sustainable development goal (SDGs) number 8: "Economic Growth and Decent Work."

Equality in HR Management [102-8]

SMF implements the principle of equality in all aspects of human resources management. The Company respects and values diversity in the form of ethnicity, gender, citizenship, race and religion, as well as diversity of opinions, experiences, talent, and ideas. SMF seeks to empower all individuals to achieve the best possible performance and realize their full potential, and rewards them for their performance and achievements.

The Company's commitment to building a diverse and inclusive work environment is reflected in its employee composition. At the end of 2019, SMF had 80 permanent employees (2018: 67 people), consisting of 23 (2018: 23) female employees and 57 (2018: 44) male employees.


Jenjang Manajemen

2019 2018

Management LevelLaki-laki

MalePerempuan

Female

Jumlah Orang

Number of Employees

%Laki-laki

MalePerempuan

Female

Jumlah Orang

Number of Employees

%

Senior Vice President

3 0 3 4% 4 0 4 6%Senior Vice

President

Vice President 5 1 6 8% 5 1 6 9% Vice President

Assistant Vice President

7 1 8 10% 4 2 6 9%Assistant Vice

President

Senior Manager 4 1 5 6% 2 0 2 3% Senior Manager

Manager 12 7 19 24% 12 7 19 28% Manager

Senior Officer/Sr. Associate

24 11 35 44% 14 11 25 37%Senior Officer/Sr.

Associate

Officer/Associate 3 1 4 5% 3 2 5 7% Officer/Associate

Staff 0 0% 0 0 0 0% Staff

Junior Staff 0 0% 0 0 0 0% Junior Staff

Total 58 22 80 100% 44 23 67 100% Total

Komposisi Karyawan menurut Jenjang Manajemen dan GenderEmployee Composition by Management Level and Gender

Jenjang Manajemen

2019 2018

Management LevelLaki-laki

MalePerempuan

Female

Jumlah Orang

Number of Employees

%Laki-laki

MalePerempuan

Female

Jumlah Orang

Number of Employees

%

55 Tahun > 0 0 0 0% 2 0 2 3% 55 Years old

51 – 55 Tahun 3 0 3 4% 3 0 3 4% 51 – 55 Years old

46 – 50 Tahun 4 2 7 9% 4 3 7 10% 46 – 50 Years old

41 – 45 Tahun 5 1 6 8% 4 1 5 7% 41 – 45 Years old

36 – 40 Tahun 13 1 14 18% 10 0 10 15% 36 - 40 Years old

31 – 35 Tahun 8 6 16 20% 8 5 13 19% 31 – 35 Years old

24 – 30 Tahun 25 12 34 43% 13 14 27 40% 24 – 30 Years old

Total 58 22 80 100% 44 23 67 100% Total

Komposisi Karyawan menurut Usia dan GenderEmployee Composition by Age and Gender

Tingkat Pendidikan

2019 2018

Education LevelLaki-laki

MalePerempuan

Female

Jumlah Orang

Number of Employees

%Laki-laki

MalePerempuan

Female

Jumlah Orang

Number of Employees

%

Master (S2) 16 6 21 26% 10 5 15 22% Master (S2)

Sarjana (S1) 39 16 56 70% 31 18 48 72% Bachelor (S1)

Sarjana Muda (D3)

0 1 1 1% 1 0 2 3% Diploma III

SMU 2 0 2 3% 2 0 2 3% High School

Jumlah 57 23 80 100% 44 23 67 100% Total

Jumlah Karyawan menurut Jenjang Pendidikan dan GenderEmployee Composition by Education Level and Gender

Pengelolaan dan Pengembangan Insan PilihanManagement and Development of Human Resources














MEMBINA HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG EFEKTIF [102-41]Perseroan membina hubungan industrial yang efektif melalui pemahaman dan komitmen penuh terhadap penerapan berbagai kesepakatan yang melandasi hubungan kerja sama dengan jajaran insan Perseroan. Landasan hubungan tersebut dirangkum dalam Peraturan Perusahaan yang ditinjau secara berkala, mengingat Perseroan tidak memiliki Serikat Pekerja maupun Perjanjian Kerja Bersama.

Untuk menjamin hak dan kewajiban karyawan, semua tata cara hubungan kerja diatur dalam Peraturan Perusahaan yang berlaku dan mengikat bagi seluruh karyawan serta ditinjau secara berkala. Peraturan Perusahaan dimaksud telah disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta pada 14 Juni 2019.

SMF memastikan bahwa beragam aturan yang terdapat di dalam Peraturan Perusahaan merupakan hasil pembahasan dan kesepakatan bersama dengan wakil-wakli karyawan. Dengan demikian seluruh (100%) karyawan Perseroan terjamin hak dan kewajibannya dalam Peraturan Perusahaan dimaksud. [102-41]

Dalam Peraturan Perusahaan tersebut, diatur juga secara lengkap hak dan kewajiban karyawan dan manajemen Perusahaan, termasuk apabila terjadi perselisihan atau sengketa di antara kedua pihak. Ketentuan tersebut diatur dalam Bab XII Komunikasi dan Penutup Pasal 45 Komunikasi, Keluhan dan Pengaduan Karyawan.

REKRUTMEN & TURNOVER KARYAWAN [401-1] SMF menjalankan program rekrutmen secara terbuka untuk mendapatkan sumber daya manusia terbaik, berkompeten dan sesuai kebutuhan perusahaan. Rekrutmen karyawan dilakukan dalam rangka mengantisipasi kondisi pasar pembiayaan sekunder perumahan yang semakin berkembang, atau dalam rangka regenerasi karyawan pensiun dan/atau mengundurkan diri. Rekrutmen eksternal dilakukan apabila terdapat kebutuhan SDM yang tidak dapat dipenuhi dari rekrutmen internal untuk menempati posisi-posisi tertentu.

ESTABLISHING EFFECTIVE INDUSTRIAL RELATIONS [102-41]The Company establishes effective industrial relations thorough a full commitment to the implementation of the agreements that underlie cooperative relations with the Company’s employees. The foundation of this relationship is summarized in the Company Regulations, which are regularly updated, as the Company does not have an Employee Union or a formal Collective Labor Agreement.

The Company Regulations are binding on all employees, govern all aspects of work relations, and guarantee the rights and obligations of the employees. The Company Regulations have been ratified by the Manpower and Transmigration Agency of DKI Jakarta Province on 14 June 2019.

SMF ensures that the various rules contained in the Company Regulations are a result of discussion and mutual agreement with employee representatives. Therefore, the rights and obligations of all (100%) of the Company's employees are outlined in the Company Regulations. [102-41]

The Company Regulations govern the rights and obligations of the employees and the Company's management in a comprehensive manner, including in the event of a dispute or conflict between the two parties. The relevant provision of the regulations appears in Chapter XII communication and closing of article 45 concerning employees communication, grievance and complaints.

EMPLOYEE RECRUITMENT & TURNOVER [401-1]SMF has a transparent recruitment process to acquire the best possible human resources who are competent and ready to fulfill the needs of the Company. Employee recruitment is carried out in order to keep abreast of the expanding secondary mortgage market, or in the context of regeneration to replace retiring and/or resigning employees. External recruitment is carried out if there are HR needs that cannot be met through internal recruitment.


Dalam proses rekrutmen, SMF membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat dari berbagai golongan maupun penganut agama untuk menjadi karyawan Perseroan sepanjang memenuhi persyaratan dan kualifikasi yang dibutuhkan. Proses seleksi dilakukan melalui berbagai cara, seperti melalui referensi internal maupun eksternal, bekerja sama dengan penyedia tenaga kerja (job hunter) dan memasang iklan melalui website perusahaan.

Melalui proses seleksi tersebut, pada tahun 2019, Perseroan merekrut 18 (2018 : 10) orang karyawan baru, dari berbagai kelompok usia untuk menduduki berbagai jabatan yang tersedia, kebutuhan rekrutmen dilakukan sesuai dengan kebutuhan perseroan dengan pemenuhan yang ada.

Usia2019 2018

AgeLaki-lakiMale

PerempuanFemale

JumlahTotal

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

JumlahTotal

23-30 tahun 11 4 15 4 1 5 23-30 years old

31-35 tahun - - - 1 1 2 31-35 years old

36-40 tahun 2 - 2 2 - 2 36-40 years old

41-45 tahun 1 - 1 1 - 1 41-45 years old

46-50 tahun - - - - - - 46-50 years old

51-55 tahun - - - - - x 51-55 years old

> 55 tahun - - - - - x > 55 years old

Total 14 4 18 8 2 10 Total

Rekrutmen menurut Usia dan Gender [401-1]Recruitment Based on Age and Gender

Selain menjalankan proses rekrutmen, di tahun 2019 Perseroan juga memproses keluarnya beberapa karyawan dengan berbagai sebab. Terdapat 6 (2018: 6) karyawan yang mengakhiri hubungan kerja, sebagai pada tabel berikut.


SMF’s recruitment process opens the doors for people from all social classes and religious backgrounds to become the Company’s employees, as long as they meet the Company requirements and qualifications. The selection process is carried out through various methods, such as internal and external references, through collaboration with job hunters, and advertisements on the Company's website.

Through the selection process, in 2019, the Company has recruited 18 new employees (2018: 10), from various age groups, to fill various available positions. Recruitment is carried out in accordance with the needs of the Company by fulfilling existing positions.

In addition to carrying out the recruitment process, the Company also had to let go of a number of employees for various reasons in 2019. There were 6 employees (2018: 6) who terminated their employment in 2019, as in the folowing table.














Usia2019 2018

AgeLaki-lakiMale

PerempuanFemale

JumlahTotal

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

JumlahTotal

23-30 tahun - 1 1 2 3 5 23-30 years

31-35 tahun 1 2 2 1 - 1 31-35 years

36-40 tahun - - - - - - 36-40 years

41-45 tahun - - - - - - 41-45 years

46-50 tahun - 1 - - - - 46-50 years

51-55 tahun - - - - - - 51-55 years

> 55 tahun 2 - 2 - - - > 55 years

Total 3 3 3 3 6 Total

Turn-over menurut Usia dan Jenis Kelamin – 2018 dan 2019 [401-1]Employee Turnover by Age and Gender

Alasan berhentinya hubungan kerja dari para karyawan tersebut beragam, namun umumnya mengundurkan diri karena adanya kesempatan lain. Hal ini tampak dari usia karyawan yang umumnya masih dalam usia produktif pada saat mengajukan pengunduran diri untuk mengakhiri hubungan kerja dengan Perseroan, sebagaimana tampak pada tabel berikut.

Penyebab 2019 2018 Description

Pensiun alami 2 0 Natural Retirement

Pensiun dini 0 0 Early Retirement

Meninggal dunia 0 0 Death

Mengundurkan diri 4 6 Resign

Diberhentikan 0 0 Terminated

Total Karyawan 80 67 Total Employees

Tingkat Turnover 3,75% 8,95% Percentage of Turnover

Jumlah dan Alasan Pengunduran Diri [401-1]Number and Reason for Termination of Employment

Untuk menekan angka turnover cukup tinggi, terutama bagi mereka yang berada dalam kategori usia produktif, SMF menjalankan berbagai upaya. Antara lain, mengembangkan sistem remunerasi yang adil dan kompetitif, melakukan evaluasi partisipasi kerja setiap tahun dari seluruh karyawan, melaksanakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan seluruh karyawan dan manajemen serta menyusun program pengembangan bagi karyawan.

While there were various reasons for employee resignations, most of those resigning during the year were seeking other work opportunities. This is evident from the fact that these employees are generally in the productive age when submitting their resignations, as indicated in the following table.

SMF has implemented a number of initiatives to reduce the high turnover rate, particularly in the productive age category. These initiatives include developing a fair and competitive remuneration system, evaluating the annual work participation of the employees, carrying out activities that involve all employees and the management, as well as preparing employee development programs.


PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI [404-1, 404-2] Kebijakan umum mengenai pendidikan dan pelatihan menegaskan bahwa setiap karyawan berhak untuk memperoleh pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya, baik dibidang soft skill maupun technical skill dalam rangka memastikan diperolehnya sumber daya manusia yang unggul dan mumpuni di bidangnya. Adapun pengembangan kompetensi karyawan di antaranya dilakukan melalu program pelatihan baik yang diselenggarakan di internal (in-house) maupun pelatihan eksternal (public course). Setiap karyawan berhak mengikuti kegiatan public course sebanyak dua kali dalam setahun.

Sepanjang tahun 2019, jumlah jam pelatihan yang diselenggarakan oleh SMF tercatat 4.269 jam (2018: 6.013 jam) dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 377 karyawan (2018: 428 karyawan). Dengan pelatihan sebanyak itu, rerata jam pelatihan karyawan laki-laki adalah 25,70 jam/karyawan/tahun (2018: 33,54 jam/karyawan/tahun), lebih tinggi dibanding rerata jam pelatihan karyawan perempuan 24,76 jam/karyawan/tahun. Sementara rerata jam pelatihan di tahun 2018 adalah 28,65 jam/karyawan/tahun.

Sementara itu, berdasarkan level jabatan, rata-rata jam pelatihan level staf adalah 53,50 jam/staf/tahun (2018: 32,20 jam/karyawan/tahun), lebih tinggi dibanding level manajemen dengan 13,99 jam/karyawan/tahun (2018: 31,79 jam/karyawan/tahun). Rekapitulasi Program Pelatihan di tahun 2019 adalah sebagai berikut.

Keterangan

Durasi (Jam) Duration (Hour)

Jumlah Peserta (Orang) Number of Participants

(People)

Rata-rata Pelatihan Training Average

DescriptionLaki-laki

MalePerempuan

FemaleTotalTotal

PriaMale

WanitaFemale

TotalTotal

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

TotalTotal

In-House Training

2,184 875 3,059 215 82 297 10.16 10.67 20.83In-House

Training

Pelatihan Eksternal

886 324 1,210 57 23 80 15.54 14.09 29.63External Training

Jumlah 3,070 1,199 4,269 272 105 377 26 24.76 50.46 Total

Durasi Pelatihan menurut Jenis Pelatihan dan Gender Duration of Training by Type of Training and Gender


COMPETENCY TRAINING AND DEVELOPMENT [404-1, 404-2]The Company’s policy on employee education and training emphasizes that every employee is entitled to receiving education and training to improve and develop their competence with regard to soft skills as well as technical skills. This ensures that the Company’s human resources are as qualified as possible for their roles. The training programs for the Company’s employees include programs that are organized internally (in-house) as well as external training (public courses). Every employee is entitled to attend a public course twice a year.

During 2019, the total number of training hours organized by SMF was recorded at 4,269 hours (2018: 6,013 hours) with a total of 377 training participants (2018: 428 employees). The average number of training hours for male employees was 25.70 hours/employee/year (2018: 33.54 hours / employee / year), slightly higher than the average training hours of 24.76 hours/employee/year for female employees (2018: 28.65 hours/employee/year).

Meanwhile, based on the position level, the average training hours for staff was 53.50 hours/employee/year (2018: 32.20 hours/employee/year), higher than the average training hours at the managerial level of 13.99 hours/employee/year (2018: 31.79 hours/employee/year). The following table presents more information about the Company’s Training Programs in 2019.














Keterangan

Durasi (Jam) Duration (Hour)

Jumlah Peserta (Orang) Number of Participants (People)

Rata-rata Pelatihan Training Average

DescriptionManajemen

Management StaffStaff

TotalTotal

ManajemenManagement

StaffStaff

TotalTotal

ManajemenManagement

StaffStaff

TotalTotal

In-House Training 560 2.499 3.059 55 242 297 10,18 10,33 20,51 In-House Training

Pelatihan Eksternal

217 993 1210 57 23 80 3,81 43,17 46,98 External Training

Jumlah 777 3.492 4.269 112 265 377 13,99 53,5 67,49 Total

Durasi Pelatihan menurut Jabatan Duration of Training by Position

Di samping pelatihan, Perseroan memberikan beasiswa untuk meningkatkan jenjang pendidikan formal melalui program beasiswa S2 yang saat ini diikuti oleh 6 orang karyawan. Total realisasi anggaran biaya pelatihan karyawan termasuk program beasiswa S2 pada tahun 2019 adalah sebesar Rp6,49 miliar, naik 52,9% dibanding realisasi Rp4,24 miliar di tahun 2018.

PENILAIAN KINERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR [404-3]

Peniliaian Kinerja Penilaian kinerja dilaksanakan sebagai bentuk pengukuran hasil kinerja atau capaian setiap individu karyawan. Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai dasar untuk mengukur kinerja karyawan dalam menentukan jenjang karir dan remunerasi. Perseroan telah mengembangkan metode penilaian kinerja dengan prinsip Balanced Scorecard (BSC). BSC terdiri dari kartu skor (scorecard) dan berimbang (balanced). Kartu skor digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh karyawan sebagai target individu. Melalui kartu skor, skor target dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya.

Hasil penilaian kinerja menjadi salah satu pertimbangan dalam mengidentifikasi karyawan yang berpotensi untuk dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi. Perseroan memberikan kesempatan yang sama untuk semua karyawan, baik pria maupun wanita, untuk mengembangkan karir dan mencapai jenjang karir tertinggi sepanjang memenuhi kompetensi dan kapabilitas yang dipersyaratkan.

In addition to training programs, the Company provides a scholarship program for the employees who wish to pursue a Master’s Degree. There are currently 6 employees who receive the scholarship. The total realization of employee training costs, including the Master’s Degree scholarship program, amounted to Rp6.49 billion in 2019, an increase of 52.9% from Rp4.24 billion in 2018.

PERFORMANCE ASSESSMENT AND CAREER DEVELOPMENT [404-3]

Performance AssessmentPerformance assessment measures the performance results or achievements of individual employees. The performance assessment results are used as a basis for determining career paths and remuneration. When assessing the performance of the employees, the Company uses the Balanced Scorecard (BSC). The BSC consists of scorecard and balanced. The scorecard is used to record each employee’s performance score, and can be used to record the score that the employee intends to achieve in the future. Through the scorecard, this target score is compared to the actual performance results. The disparity between the two results is used to evaluate the relevant employee’s performance.

Performance assessment results are one of the considerations when identifying employees for promotion. The Company provides equal opportunities for all employees, regardless of gender, to pursue their careers, as long as they meet the required competencies and capabilities.


Selama tahun 2019, seluruh karyawan (100%) telah dinilai kinerjanya berdasarkan metode BSC tersebut.

Selain kesempatan pengembangan karir berupa promosi, setiap karyawan dapat memiliki kesempatan untuk dirotasi dalam rangka menambah wawasan, kompetensi dan mengembangkan potensi yang ada. Rotasi dapat dilakukan sebagai job assignment dari atasan atau mengajukan diri untuk menempati posisi yang sedang dibutuhkan di divisi/unit lain. Sepanjang memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan.

REMUNERASI DAN KESEJAHTERAAN [401-2]SMF menerapkan strategi remunerasi yang senantiasa dikaji ulang secara berkala untuk menjaga daya saing di pasar tenaga kerja dan memastikan kesesuaiannya dengan kemajuan perusahaan. Perseroan menerapkan sistem remunerasi yang bertujuan untuk mendukung sasaran strategi perusahaan sehingga diharapkan dengan adanya sistem remunerasi yang baik akan mendukung daya saing.

Remunerasi diberikan dengan mempertimbangkan kemampuan Perusahaan, prestasi dan kinerja individu karyawan, kompetensi, posisi gaji di skala upah dan hasil survei penggajian. Komponen remunerasi yang diberikan kepada karyawan terdiri dari komponen tetap dan komponen tidak tetap. Kebijakan remunerasi dievaluasi secara berkala untuk disesuaikan dengan strategi perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Selain remunerasi, karyawan SMF juga menerima berbagai benefit dan fasilitas lainnya kepada karyawan sesuai dengan jenjang jabatannya. Secara umum, benefit dan fasilitas yang diberikan Perseroan kepada karyawan tetap adalah sebagai berikut: [401-2]. 1. Asuransi kesehatan dan Rawat Inap.2. Tunjangan rawat jalan termasuk rawat gigi dan kaca

mata.3. Cuti tahunan4. Cuti melahirkan5. Cuti besar6. Program Pensiun dan Tunjangan Hari Tua (THT)


During 2019, the Company assessed the performance of all of its employees (100%) using the BSC method.

In addition to career development opportunities in the form of promotions, every employee also has the opportunity to participate in a job rotation to enhance their competencies and develop their potential. A job rotation can take the form of a job assignment from a superior, or can be initiated by the employee through an application for a position in another division/unit as long as they are able to meet the required criteria of that position.

REMUNERATION AND WELFARE [401-2]

SMF regularly updates its remuneration strategy to remain competitive in the labor market and ensure suitability with the Company's progress. The remuneration system supports the Company's competitiveness and the achievement of its strategic objectives.

Remuneration is provided by considering the Company's capabilities, individual employee's achievements and performance, competencies, salary position on the wage scale and payroll survey results. Remuneration received by employees consists of fix component and variable component. The remuneration policy is regularly evaluated to suit the Company's short-term and long-term strategies.

In addition to remuneration, SMF employees also receive various benefits in accordance with their respective positions. In general, the benefits provided by the Company to permanent employees include: [401-2].

1. Health insurance and hospitalization.2. Outpatient allowance, including dental and optical

allowance.3. Annual leave4. Maternity leave5. Long leave6. Retirement and Post Retirement Program














7. Penghargaan masa bakti8. Tunjangan kinerja perumahan (untuk karyawan

tertentu)9. Tunjangan jabatan (untuk karyawan tertentu)10. Beasiswa S2 dan S311. Fasilitas makan siang12. Pendidikan dan Pelatihan13. Tunjangan hari raya14. Tunjangan cuti tahunan15. Tunjangan cuti besar16. Tunjangan transportasi17. Tunjangan komunikasi dan alat komunikasi (untuk

karyawan tertentu)

Sementara itu, bagi karyawan alih daya, mereka mendapatkan benefit berupa fasilitas kesehatan BPJS Kesehatan, rawat inap, pelatihan dan pengembangan, fasilitas makan siang Senin-Kamis, THR (disesuaikan dengan ketentuan pemerintah), tunjangan cuti dan uang tali asih pada masa akhir kontrak, tanpa mendapatkan hak/tunjangan pensiun.

Cuti Melahirkan [401-3] SMF memberikan hak cuti melahirkan bagi karyawan perempuan selama 3 (tiga) bulan atau 90 hari dan memberikan keleluasaan kepada mereka untuk kembali bekerja dan menempati posisi kerja sebelumnya. Cuti yang diambil karyawan tersebut tidak memengaruhi posisi dan remunerasinya setelah kembali bekerja.

Selama tahun 2019, karyawan perempuan yang mengajukan cuti melahirkan ada 1 satu orang dan telah menyatakan akan kembali bekerja selama minimal 12 bulan.

PENSIUN DAN PERSIAPAN PENSIUN

SMF telah memiliki program bagi karyawan yang hendak menjalani purna bakti atau pensiun. Program tersebut diambil dengan pertimbangan bahwa karyawan yang akan mengalami purna tugas 3-5 tahun ke depan perlu diberikan pelatihan dalam mempersiapkan masa pensiun. Program tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi karyawan selama bekerja di SMF.

7. Appreciation for period of service 8. Performance Allowance Housing (for certain

employees)9. Position allowance (for certain employees)10. Master and Doctoral Scholarships11. Meal Allowance12. Education and Training13. Holiday allowance14. Annual Leave Allowance15. Sabbatical Leave Allowance16. Transportation Allowance17. Communication and Communication Device

Allowance (for certain position)

Meanwhile, outsourced employees receive benefits in the form of BPJS Kesehatan benefits, inpatient benefits, training and development, lunch facilities on Monday-Thursday, Religious Holiday Allowance (in line with government regulations), leave allowance, and a golden handshake payment at the end of the contract, without receiving retirement rights/ benefits.

Maternity Leave [401-3]SMF provides maternity leave for female employees for 3 (three) months or 90 days, while ensuring that they can return to their previous position. The maternity leave taken does not affect the employee’s position and remuneration.

During 2019, there was 1 female employee who applied for maternity leave and have stated that she will return to work for a minimum of 12 months.

RETIREMENT AND RETIREMENT PREPARATIONThe Company has a program for employees who are about to enter retirement and receive pension. The program is based on the view that employees who will retire in the next 3-5 years need to prepare for the retirement period. The program is a form of appreciation for the employees’ dedication while working for the Company.


Tujuan pelaksanaan program adalah agar selepas purna tugas, para pensiunan tetap bisa berkarya dan produktif, serta memiliki tingkat kesejahteraan yang memadai. Oleh karenanya, karyawan yang akan mengalami purna tugas diikut sertakan pada program pelatihan persiapan masa pensiun agar setiap karyawan yang akan purna tugas memiliki persiapan yang matang dan arahan yang jelas serta nyata tentang hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan dilakukan saat memasuki masa purna tugas.

Program pelatihan purna tugas dilakukan dua tahun sekali dengan mempertimbangkan jumlah karyawan yang memasuki usia pensiun. Pelatihan terakhir dilakukan pada 25-27 Agustus 2017 di Bandung, diikuti oleh 28 orang. Pada program tersebut, peserta diberikan bekal untuk persiapan mental, kesehatan dan finansial menjelang pensiun. Selain itu, pada kesempatan ini, peserta diajak melihat berbagai contoh wirausaha yang dapat dijalankan (usaha kuliner, perkebunan dan peternakan). [201-3, 404-2]

Selain pelatihan menjelang pensiun, sebagai persiapan pensiun, Perseroan juga mengikutsertakan karyawan dalam program pensiun yaitu program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dan Program Jaminan Pensiun (JP) BPJS Ketenagakerjaan. Dengan demikian, karyawan Perseroan akan mendapat manfaat (dana) pensiun pada saat memasuki usia purna bakti yang dapat digunakan sebagai modal berwirausaha maupun melakukan kegiatan produktif lainnya di masa pensiunnya.


The objective of the program is to ensure that employees who retire can remain productive, as well as have an adequate level of welfare. Therefore, employees who are entering retirement age are included in the retirement preparation training program to ensure that they are prepared, and have a clear and concrete idea about what needs to be carried out when entering retirement.

The Company holds a post-employment training program every two years, taking into account the number of employees entering retirement age. The last such training, which was attended by 28 people, was held on August 25-27 2017 in Bandung. During the program, participants were given support relating to mental and physical health, and financial preparation for retirement. In addition, participants were also invited to see various examples of entrepreneurship (culinary, plantation and livestock businesses). [201-3, 404-2]

In addition to pre-retirement training, as a preparation for retirement, the Company also involves the employees in a pension program, namely the Financial Institution Pension Fund (DPLK) and the Pension Insurance Program of BPJS Ketenagakerjaan. Thus, the Company’s employees receive pension benefits (fund) upon entering the retirement age, which can be used as capital for a small business or other productive activities during their retirement.














SMF Bantu Benahi Kawasan Kumuh di BukittinggiSMF helps Improve Slums in Bukittinggi

Apresiasi Pejuang, SMF Serahkan Bantuan untuk VeteranAppreciation for Veterans, SMF Hand Over Assistance to Veterans

SMF & Kemenpar RI Kembangkan Homestay di 10 Daerah Pariwisata PrioritasSMF & Kemenpar RI Develop Homestay in 10 Priority Tourism Areas







PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN INSAN PILIHANManagement and Development of Personnel







DEVELOPING ENVIRONMENTALLY-

FRIENDLY HOUSING FINANCE

MENGEMBANGKAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN

RAMAH LINGKUNGAN142 • Komitmen

Commitment 143 • Kebijakan dan Program

Policy and Programs143 • Pengelolaan Konsumsi Energi

Energy Consumption Management144 ο Konsumsi BBM

Fuel Consumption144 ο Konsumsi Listrik

Electricity Consumption145 • Pengelolaan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

Management of Green House Gas Emissions146 • Efisiensi Penggunaan Kertas

Efficient Paper Usage147 • Pengelolaan Konsumsi Air

Water Consumption Management148 • Pengelolaan Limbah

Waste Management148 • Pengurangan Emisi Zat Perusak Ozon

Reducing the Emissions of Ozone-Depleting Substances

MENGEMBANGKAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN RAMAH LINGKUNGANDeveloping Environmentally-Friendly Housing Finance

KOMITMEN [103-1]Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, perubahan iklim yang melanda seluruh dunia membuat hampir seluruh negara di dunia kini bersama-sama menjalankan program pembangunan berkelanjutan skala global - Sustainable Development Goals (SDGs), melalui kesepakatan yang dituangkan dalam Perjanjian Paris, yang menetapkan adanya Intended Nationally Determined Contributions (INDC) saat berlangsungnya Paris Cop 21 yang dilaksanakan pada tahun 2015 lalu.

Tujuan disusunnya Perjanjian Paris tertuang dalam pasal 2, yaitu:• Menahan laju peningkatan temperatur global hingga

di bawah 2 derajat celcius dari angka sebelum masa Revolusi Industri, dan mencapai upaya dalam membatasi perubahan temperatur hingga setidaknya 1.5 derajat Celcius, karena memahami bahwa pembatasan ini akan secara signifikan mengurangi risiko dan dampak dari perubahan iklim.

• Meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi terhadap dampak dari perubahan iklim, meningkatkan ketahanan iklim, dan melaksanakan pembangunan yang bersifat rendah emisi gas rumah kaca tanpa mengancam produksi pangan.

• Membuat aliran finansial yang konsisten demi tercapainya pembangunan yang bersifat rendah emisi gas rumah kaca dan tahan terhadap perubahan iklim.

Indonesia menjadi salah satu negara yang menandatangani Perjanjian Paris tersebut dan telah menyerahkan INDC, dengan salah satu butirnya menegaskan tekad mengurangi emisi CO

2 hingga sebesar 29% dengan upaya sendiri, atau hingga 40% jika mendapatkan bantuan internasional di tahun 2030 mendatang, dengan menggunakan basis pengukuran tahun 2016 sebagai standar.

COMMITMENT [103-1]As previously stated, climate change has resulted in almost all nations joining forces in a global scale sustainable development program - Sustainable Development Goals (SDGs) - through the Paris Agreement, which established the Intended Nationally Determined Contributions (INDC) during the Paris Cop 21, which took place in 2015.

The objectives of the Paris Agreement are contained in article 2, namely:• To limit the increase in the rate of the global

temperatures to below 2 degrees Celsius from the figure before the Industrial Revolution, and to strive to limit temperature changes to 1.5 degrees Celsius, with the understanding that this limitation will significantly reduce the impact of climate change.

• To increase the ability to adapt to the effects of climate change and implement developments with low greenhouse gas emissions without threatening food production.

• To formulate a consistent financial flow for developments that are low in greenhouse gas emissions and resistant to climate change.

Indonesia was one of the signatories of the Paris Agreement and has submitted the INDC, with one of its points emphasizing the country’s determination to reduce its CO2 emissions up to 29%, or up to 40% if it receives international assistance in 2030, using the 2016 measurement base as a standard.















SMF sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder perumahan mendukung penuh komitmen pemerintah untuk ikut mengambil peran dalam menangani perubahan iklim seperti tertuang dalam Perjanjian Paris.

KEBIJAKAN DAN PROGRAM [103-2, 103-3, 419-1]Dalam rangka mendukung komitmen Pemerintah Indonesia, SMF kemudian menetapkan ketentuan bagi mitra penyalur kredit KPR, agar senantiasa patuh dan taat pada peraturan dan undang-undang lingkungan sehingga proyek-proyek KPR yang dikerjakan lebih ramah lingkungan (pro-lingkungan).

Selain melalui penetapan ketentuan ramah lingkungan kepada para mitra penyalur kredit, SMF menetapkan kebijakan operasional ramah lingkungan dan merealisasikan beragam inisiatif pelaksanaan kegiatan operasional ramah lingkungan, seperti: 1. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah,

seperti diolah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan,

2. Penanaman pohon pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta meminimalkan penebangan pohon agar kelestarian hutan, daerah serapan dan sumber air serta fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga,

3. Menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan,

4. Menghemat penggunaan kertas dan pensil,5. Memilah dan membuang sampah sesuai jenisnya

(organik dan anorganik),6. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang, 7. Menghemat penggunaan listrik, air, dan bahan

bakar minyak (BBM), serta8. Menanam dan merawat pohon di sekitar

lingkungan kantor operasional.

PENGELOLAAN KONSUMSI ENERGI [302-1]Ada dua jenis sumber energi yang digunakan oleh SMF untuk mendukung kegiatan operasionalnya, yakni sumber energi prime BBM untuk kegiatan transportasi, dan listrik untuk kegiatan administrasi di kantor perusahaan. SMF berupaya menggunakan sumber-sumber energi tersebut secara efisien dengan menyiapkan sistem, sarana dan prasarana

As one of the SOEs engaged in secondary mortgages, SMF supports the government's commitment to help to address climate change as stated in the Paris Agreement.

POLICY AND PROGRAMS [103-2, 103-3, 419-1]In order to support the Governments commitment, SMF set has set out provisions for its Mortgage Lender partners to ensure that they comply with environmental regulations and laws. This ensures that the Mortgaged projects are more environmentally-friendly (pro-environment).

In addition to establishing environmentally-friendly provisions for Mortgage Lenders, SMF has established environmentally-friendly operational policies and various initiatives to implement environmentally-friendly operational activities, such as: 1. Treating waste prior to disposed to ensure that it

does not pollute the environment,2. Planting trees on dry and desolate land, as well

as minimizing tree logging to conserve forests, absorption areas, water sources, and fauna,

3. Using environmentally-friendly industrial goods,4. Minimizing paper and pencil usage,5. Sorting and disposing of waste by type (organic

and inorganic),6. Utilizing recycled goods, 7. Conserving electricity, water, and fuel oil (BBM), as

well as8. Planting and maintaining trees in the surroundings

of the Company’s operations.

ENERGY CONSUMPTION MANAGEMENT [302-1]SMF uses two types of energy sources to support its operational activities, namely: primary energy source fuel for transportation and electricity for administrative activities at the offices. SMF seeks to use these energy sources efficiently by establishing systems, facilities, and infrastructure to reduce operational costs related to fuel and electricity consumption.


untuk menekan biaya operasional yang berhubungan dengan konsumsi BBM dan listrik. Upaya penghematan penting dilakukan karena ketersediaan sumber energi tak terbarukan tersebut kian terbatas, selain dilakukan dalam rangka menekan tingkat emisi yang terjadi sebagai konsekuensi penggunaan energi tersebut.

Pengelolaan Konsumsi BBM Data konsumsi BBM untuk aktivitas operasional di SMF tahun 2019 dan perbandingannya dengan tahun 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Bahan BakarNilai Kalori *Calorific Value

Konsumsi Bahan Bakar Per tahunFuel Consumption per Year

Fuel2019 2018 2017

LiterKalori (GJ)

Calorie (GJ)Liter

Kalori (GJ)Calorie (GJ)

LiterKalori (GJ)

Calorie (GJ)

Bensin ** 33 x 10 -6 57.061 1.883,0 27.603 910,9 25.164 830,4 Gasoline **

Solar 38 x 10 -6 0 0.0 250 7,9 600 19,1 Diesel

Total 57.061 1.883,0 27.853 918,8 25.764 849,5 Total

*) Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional – Buku II - Volume 1 Metodologi Penghitungan Tingkat Emisi Gas Rumah Kaca Kegiatan Pengadaan dan Penggunaan Energi – Kementerian Lingkungan Hidup 2012, halaman 12

**) Bensin termasuk jenis premium dan pertamax.

Sebagaimana tampak pada tabel tersebut, konsumsi BBM SMF di tahun 2019 meningkat 104,9% menjadi sebesar 57.061 liter. Adapun nilai kalorinya adalah 1.883 GJ, dari 918.8 GJ di tahun sebelumnya. Hal ini lebih disebabkan karena meningkatnya aktivitas SMF dalam mendukung kegiatan pembiayaan pembangunan perumahan, termasuk adanya inisiatif pengembangan Homestay dan Renovasi Rumah Tak Layak Huni di daerah kumuh, yang membuat jajaran karyawan SMF harus semakin aktif mengkoordinasikan realisasi program-program tersebut.

Pengelolaan Konsumsi ListrikSMF memberlakukan berbagai kebijakan terkait efisiensi konsumsi listrik di kantor Perseroan. Di antaranya adalah pengaturan jadwal mematikan lampu untuk penggunaan gedung (pagi dan malam), himbauan kepada seluruh karyawan untuk mematikan lampu dan peralatan listrik lainnya (komputer, charger)

Mengembangkan Pembiayaan Perumahan Ramah LingkunganDeveloping Environmentally-Friendly Housing Finance

These efforts are important because non-renewable energy sources are becoming increasingly scarce. SMF makes these efforts in addition to reducing the level of emissions that occur as a consequence of the use of energy.

Fuel Consumption ManagementData on fuel consumption for SMF’s operational activities in 2019 compared to fuel use in 2018 and 2017:

*) Guidelines for the Implementation of National Greenhouse Gas Inventory - Book II - Volume 1 Methodology of Greenhouse Gas Emission Level Calculation Procurement and Energy Use – Ministry of Environment 2012, page 12

**) Gasoline including premium and pertamax

As illustrated in the table, SMF’s fuel consumption in 2019 increased by 104.9% to 57,061 liters. The fuel’s calorific value is 1,883 GJ, an increase from 918.8 GJ in 2018. This is mostly due to an increase in SMF’s housing development financing activities, including the initiatives to develop Homestay and Uninhabitable Houses in Slum Areas. These have led to SMF’s employees becoming more active in coordinating the realization of these programs.

Electricity Consumption ManagementThe Company has several policies relating to the efficiency of electricity consumption at the Company’s office. One of them is setting the schedule to turn off the lights in the building (morning and night), appealing to all employees to turn off lights and other electrical equipment (computers, chargers) each time they leave














setiap meninggalkan ruang kerja, mematikan lampu toilet setelah digunakan, dan menggunakan lampu penerangan secukupnya pada ruangan yang mendapat sinar matahari karena dindingnya menggunakan panel kaca.

Selain itu, pengaturan suhu sistem pendingin udara (AC) dibatasi suhu paling rendah 220 Celcius untuk semua ruang kerja dan ruang rapat yang sedang digunakan, kecuali ada kebutuhan temperatur tertentu seperti pada ruang server. Sementara itu, saat istirahat, sistem AC dimatikan.

Realisasi kebijakan tersebut membawa hasil dengan terbatasnya kenaikan penggunaan listrik pada tahun 2019 menjadi sebesar 322.870 Kwh atau setara 1.162,3 GJ, naik 9,4% dari 295.000 Kwh atau 1.062,00 GigaJoule (GJ) di tahun 2018, di tengah meningkatnya aktivitas pertemuan lintas lembaga di kantor SMF menyusul naiknya skala kegiatan SMF di tahun 2019 lalu.

Tahun

KonversiConversion

Konsumsi Listrik PertahunElectricity Consumption per Year

Year 2019 2018 2017

1 Kwh = GJ KwhKalori (GJ)

Calorie (GJ)Kwh

Kalori (GJ)Calorie (GJ)

KwhKalori (GJ)

Calorie (GJ)

Nilai 0,0036 322.870 1.162,3 295.000 1.062,0 312.824 1.126,2 Value

PENGELOLAAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) [305-1, 305-2]Pengelolaan emisi GRK berkaitan erat dengan pengelolaan konsumsi energi. Mengingat setiap energi yang digunakan, menghasilkan sejumlah emisi, sesuai dengan jenis sumber energi yang digunakan. Dengan memperhatikan konsumsi BBM dan listrik SMF tersebut, dapat dihitung emisi GRK dari aktivitas operasional Perseroan sebagai berikut.

the workspace, turning off the toilet light after use, and using glass panels so that rooms get sufficient sunlight.

In addition, the SMF air conditioning (AC) system cannot be lowered below 22 degrees Celsius in all workspaces and meeting rooms, unless there is a need for a certain temperature as in the server room. The AC system is turned off during break time.

The realization of this policy resulted in a limited increase in electricity consumption amid increasing cross-institutional meeting activities at the SMF office due to the increase in the scale of SMF’s activities in 2019. SMF’s electricity consumption in 2019 reached 322,870 Kwh, equivalent to 1,162.3 GJ, a 9.4% increase from 295,000 Kwh, or 1,062.00 GigaJoule, (GJ) in 2018,

MANAGEMENT OF GREEN HOUSE GAS EMISSIONS [305-1, 305-2]The management of GHG emissions is closely related to the management of energy consumption, given that the energy used generates emissions according to the type of its source. By observing SMF’s fuel and electricity consumption, GHG emissions due to the Company's operational activities have been calculated as follows.


BahanBakar

Konversi Emisi CO2 (Kg Eq CO2)Konversi Emisi CO2 (Kg Eq CO2)

Konsumsi Bahan Bakar Per tahunFuel Consumption per Year

Fuel2019 2018 2017

Liter / KwH Kg eq CO2 Liter / KwH Kg eq CO2 Liter / KwH Kg eq CO2

BBM 1,917 57.061 109.366,4 27.603 52.905,5 25.164 48.230,8 Gasoline

Listrik 0,891 322.870 287.677,2 295.000 262.845,0 312.824 278.726,2 Electricity

Total 379.931 397.044 322.603 315.750,5 337.988 326.957,0 Total

Catatan : 1. Dihitung dari data konsumsi energi sesuai Indeks Konversi menurut EIA untuk

BBM.2. Dihitung menurut Surat Menteri ESDM No. 3783/21/600.5/2008 tentang faktor

emisi listrik di Indonesia.

EFISIENSI PENGGUNAAN KERTASUntuk menghasilkan 1 rim kertas A4, dibutuhkan satu batang pohon usia lima tahun. Industri kertas juga menghasilkan limbah yang sangat besar, baik secara kuantitatif dalam bentuk cair, gas, dan padat, maupun secara kualitatif. Sehingga jelaslah bahwa industri kertas memberi dampak lingkungan yang signifikan, baik dampak langsung maupun dampak jangka panjang yang berkontribusi pada pemanasan global dan kerusakan lingkungan.

Oleh karenanya dalam rangka turut mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan tersebut, SMF berkomitmen penuh untuk menjalankan kebijakan penghematan penggunaan kertas. Upaya yang dilakukan, antara lain, mengoptimalkan penggunaan kertas bekas dokumen yang tidak bersifat rahasia untuk digunakan kembali pada sisi lainnya yang masih kosong untuk keperluan-keperluan internal. Konsep paperless office diaplikasikan semaksimal mungkin dengan mengoptimalkan penggunaan media internet untuk berbagai aktivitas administrasi kantor sehingga diperoleh efisiensi konsumsi kertas yang terukur dan terus membaik dari tahun ke tahun.

Realisasi penggunaan kertas selama tahun 2019 meningkat signifikan selaras dengan naiknya intensitas kegiatan operasional SMF sehubungan dengan implementasi inisiatif pengembangan Homestay dan Renovasi Rumah Tak Layak Huni di daerah kumuh, yang membuat SMF harus mendokumentasikan


Note : 1. Calculated on the basis of energy consumption data according to the

Conversion Index according to EIA for Gasoline2. Calculated in line with the Letter of the Minister of Energy and Mineral

Resources No. 3783/21/600.5 2008 on factors related to electricity emission in Indonesia.

EFFICIENT PAPER USAGEThe production of 1 ream of A4 paper requires a five-year-old tree trunk. The paper industry also generates enormous waste in the form of liquids, gases and solids. It is obvious that the paper industry has a significant environmental impact, which is both direct and long-term, and contributes to global warming and environmental damage.

Due to its negative impact on the environment, SMF is fully committed to implementing a policy to reduce paper usage. The efforts made include using both sides of paper for internal purposes when it comes to non-confidential documents. We also apply the paperless office concept by optimizing the use of internet media for various office administration activities. Our efforts have achieved a measured paper consumption efficiency that continues to improve every year.

SMF’s paper usage in 2019 increased significantly. This is in line with SMF’s increasing operational activities in connection with the implementation of the Homestay and Renovation of Uninhabitable Houses in Slum Areas initiatives, which require SMF to document all meeting minutes, as well as agreements with related parties.














seluruh minuta rapat-rapat dan perjanjian dengan para pihak terkait. Adapun gambaran konsumsi kertas SMF dalam lima tahun terakhir adalah sebagai berikut.

Tahun

KonversiConversion

KonsumsiConsumption

1 rim = 2,18 kg Rim Kg

2015 2,18 525 1.145

2016 2,18 735 1.602

2017 2,18 935 2.038

2018 2,18 690 1.504

2019 2,18 1664 3.628

PENGELOLAAN KONSUMSI AIR [303-1] Air di kantor SMF hanya digunakan sebagai sarana MCK dan seluruhnya dipasok oleh PDAM. SMF melakukan penghematan melalui kampanye penghematan agar seluruh jajaran menggunakan air secara efisien. Selain itu, kondisi jaringan pipa dan keran air diperiksa secara rutin dan segera dilakukan perbaikan/penggantian bila ada pipa, keran atau valve yang bocor/rusak. Keran/valve distribusi akan ditutup setelah jam kerja. Upaya penghematan lain adalah mematikan kran setelah jam kerja, serta memanfaatkan air tampungan untuk kegiatan rutin non-MCK, seperti menyimari tanaman.

Adapun realisasi penggunaan ari selama empat tahun terakhir adalah sebagai berikut.

Sumber Air

Volume (M3)Volume (M3) Water Source

2019 2018 2017 2016

PDAM 256 2,048 478 480 PDAM

Tampak bahwa upaya yang dilakukan untuk menghemat penggunaan air di tahun 2019 berhasil. Adapun kenaikan signifikan yang terjadi di tahun 2018 lebih disebabkan oleh karena SMF tengah melakukan renovasi terhadap beberapa bagian kantor, dimana air juga digunakan sebagai media untuk membuat adukan semen bangunan.

SMF’s paper usage in the past five years is outlined in the table below.

WATER CONSUMPTION MANAGEMENT [303-1]The water used in SMF’s offices is only used as a sanitation facility and is supplied by the PDAM. SMF runs campaigns to ensure that all staff use water efficiently. In addition, the condition of the tap water pipes is checked regularly and they are promptly repaired/ replaced if there are leakages/ or damage to the pipes, faucets, or valves. The distribution tap/ valve is closed after business hours. Other saving measures involve turning the water taps off after business hours, and utilizing water reservoirs for routine non-sanitation activities, such as watering the plants.

The realization of water consumption in the past four years is illustrated below.

SMF’s efforts to conserve water in 2019 were successful. The significant water use increase that occurred in 2018 was mostly due to SMF’s renovation of several parts of the office, in which water was used as a medium to produce mortar.


PENGELOLAAN LIMBAHSMF tidak melakukan pemrosesan suatu produk, sehingga tidak menghasilkan limbah yang signifikan. Dari kegiatan dukungan pembiayaan perumahan yang dilakukan limbah dominan yang dihasilkan hanyalah kertas dan ATK lainnya, yang dikelola dengan metode sederhana.

Limbah kertas bekas dokumen dimusnahkan menggunakan mesin menghancur kertas. Sedangkan pengelolaan limbah padat lainnya dilakukan secara berbeda: lampu bekas dimusnahkan/dihancurkan, perangkat elektronik (Teknologi Informasi) yang sudah tidak digunakan, bila masih mempunyai nilai ekonomi dijual dengan cara lelang dan hasilnya disetorkan ke rekening Perseroan sebagai pendapatan lain-lain. Sementara itu, aki bekas ditukar dengan aki baru karena pembelian dilakukan dengan cara trade-in, sedangkan oli bekas genset dimanfaatkan untuk pelumas rel lift.

PENGURANGAN EMISI ZAT PERUSAK OZONSMF mendukung penuh kebijakan pemerintah untuk memperketat penggunaan bahan perusak lapisan ozon (BPO). Zat ini biasa terdapat di mesin pendingin ruangan (AC), kulkas, dan tabung pemadam api. Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Menperin) No.33/M/IND/PER/4/2007 tentang larangan memproduksi bahan perusak lapisan ozon serta memproduksi barang yang mempergunakan bahan perusak lapisan ozon.


WASTE MANAGEMENTSMF does not process products, so it does not generate significant waste. The dominant waste generated by mortgage support activities is in the form of paper and other stationery, which can be processed through simple methods.

Waste in the form of paper documents is destroyed using a paper shredder. Meanwhile, solid waste management is carried out differently. Used lights are destroyed, and electronic devices (Information Technology) that are no longer used are resold at auction if they still have economic value. The income from such sales is deposited in the Company’s account as other income. Meanwhile, used batteries are exchanged for new batteries because the purchase is done via trade-ins, while used generator oil is used on the elevator rail.

REDUCING THE EMISSIONS OF OZONE-DEPLETING SUBSTANCESThe Company supports government policies to limit the use of ozone-depleting substances (ODS), as stated in the Minister of Industry Regulation No.33/M/IND/PER/4/2007 on the prohibition on producing ozone-depleting substances and goods that use ozone-depleting substances. These substances are commonly found in air conditioners, refrigerators, and fire extinguishers.














Upaya yang dilakukan Perseroan untuk mengurangi emizi zat perusak ozon adalah menggunakan refrigeran ramah lingkungan untuk mesin pendingin udara dan kulkas, yakni R410 dan R32. Per 31 Desember 2019, SMF menggunakan 18 unit AC dengan refrigeran R410, 23 unit AC dengan refrigeran R32, dan 7 unit kulkas dengan refrigeran R134A. Sementara itu, 15 alat pemadam api ringan merupakan type ABC yang ramah lingkungan.

Pada akhir 2019, Perseroan tidak lagi menggunakan unit AC dengan refrigeran R22 yang tidak ramah lingkungan.

The Company’s effort to reduce ozone-depleting substance emissions involves using environmentally-friendly refrigerants for air-conditioning and refrigerator engines, namely R410 and R32. As at 31 December 2019, the Company had 18 AC units with R410 refrigerants, 23 AC units with R32 refrigerants, and 7 refrigerator units with R134A refrigerants. Meanwhile, SMF’s 15 ABC-type light fire extinguishers are environmentally-friendly.

At the end of 2019, the Company no longer used AC units with R22 refrigerants that are not considered environmentally-friendly.














SUSTAINABLE GOVERNANCE

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

152 • Komitmen dan Tujuan Commitment and Objectives

153 • Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Governance Structure and Mechanism

155 • Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS)

157 • Dewan Komisaris The Board of Commissioners

158 o Komposisi Personalia Personnel Composition

159 • Direksi The Board of Directors

160 o Susunan Personalia Direksi Composition of the Board of Directors

161 • Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris dan Direksi

Competency Development of the Board of Commissioners and the Board of Directors

162 • Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi

Performance Assessment of the Board of Commissioners and the Board of Directors

163 • Manajemen Risiko Risk Management

163 o Struktur Pengelola Manajemen Risiko Management Structure of Risk

Management164 o Profil Risiko Perseroan

Risk Profile of the Company166 • Sistem Pengendalian Internal

Internal Control System166 • Satuan Pengawasan Intern

Internal Audit Unit167 o Piagam Audit Internal

Internal Audit Charter167 o Kedudukan SPI Dalam Struktur Organisasi

IAU Position in the Organizational Structure

168 • Kode Etik Code of Conduct

168 o Sosialisasi Kode Etik Socialization of the Code of Conduct

169 o Sanksi Sanctions

169 • Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System

171 • Inisiatif Eksternal External Initiative


KOMITMEN DAN TUJUAN [103-1, 103-2, 103-3] SMF meyakini bahwa implementasi praktik-praktik GCG di setiap lini usaha ataupun operasional bukan lagi sebagai sebuah praktik kepatuhan semata, akan tetapi menjadi praktik sukarela yang berlandaskan pada kesadaran dan kemauan yang independen oleh seluruh organ Perseroan demi terciptanya nilai tambah bagi seluruh Pemangku Kepentingan, termasuk kepada Pemegang Saham. Pencapaian berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan, juga pemenuhan harapan seluruh Pemangku Kepentingan, tidak akan dapat berlangsung dengan baik, manakala Perseroan tidak mendapatkan kepercayaan dari seluruh Pemangku Kepentingan.

Oleh karenanya, seluruh insan SMF berkomitmen penuh penuhnya untuk selalu menjadikan prinsip-prinsip GCG sebagai sebuah budaya kerja agar Perseroan senantiasa mampu menciptakan nilai lebih yang berkelanjutan bagi kepentingan para Pemegang Saham, karyawan, konsumen, regulator dan masyarakat secara luas baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Komitmen tersebut setidaknya tercantum dalam Pakta Integritas yang setiap awal tahun wajib ditandatangani oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan. Pada tahun 2019, penandatanganan pakta integritas dilakukan pada 2 Januari 2019.

Sebagai entitas BUMN yang berada di bawah pengawasan Kementerian Keuangan RI, adapun penerapan prinsip-prinsip GCG di lingkungan Perseroan sarat sejumlah makna dan tujuan, antara lain: 1. Melindungi kepentingan Pemegang Saham

dan pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan pengelolaan perusahaan. Hal ini diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan usaha secara efektif dan efisien agar kinerja keuangan dan kepercayaan publik maupun Investor terhadap Perseroan terus meningkat.

COMMITMENT AND OBJECTIVES [103-1, 103-2, 103-3]SMF is of the view that the implementation of GCG practices in each line of business or operations is no longer just a matter of compliance, but rather a voluntary practice based on the awareness of the importance of creating added value for all of the Company’s stakeholders, including the Shareholders. Achievements of the various sustainable development goals, as well as meeting the expectations of all Stakeholders, require the confidence of all Stakeholders.

To this end, all SMF employees are fully commitment to making the principles of GCG a part of the Company’s work culture to enable it to continuously create more sustainable value for the Shareholders, employees, consumers, regulators and the public at large, both in the short and long-term. This commitment is stated in the Integrity Pact, which must be signed by the Board of Commissioners, the Board of Directors, and all employees at the beginning of each year. In 2019, the signing of the integrity pact was executed on 2 January 2019.

As an SOE entity under the supervision of the Ministry of Finance, the implementation of GCG principles within the Company has the following objectives:

1. Protecting the interest of the Shareholders and related parties through the Company’s management activities. This is realized through the implementation of business activities in an effective and efficient manner to ensure that both financial performance, and public and Investor confidence in the Company, continue to improve.















2. Meningkatkan kesadaran penuh seluruh Organ Perseroan agar dalam membuat keputusan dan mengambil tindakan apapun selalu berlandaskan nilai-nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Mendorong pengelolaan BUMN yang profesional, transparan, dan efisien serta mengoptimalkan pemberdayaan fungsi dan meningkatkan kemandirian masing-masing organ Perseroan.

4. Mendorong agar organ Perseroan memiliki kesadaran tinggi untuk melaksanakan tanggung jawab sosial BUMN terhadap stakeholders maupun lingkungan di sekitar BUMN.

5. Memaksimalkan nilai Perseroan dengan menjaga dan/atau meningkatkan kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG agar Perseroan senantiasa berdaya saing kuat, baik pada skala nasional maupun internasional.

6. Meningkatkan nilai Perseroan dengan terjalinnya kerja sama yang baik antar organ Perseroan.

7. Menumbuhkan kesadaran untuk menjalankan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap Pemangku Kepentingan termasuk dalam menjaga kelestarian lingkungan di sekitar Perseroan.

8. Meningkatkan efisiensi operasional dan pelayanan Perseroan kepada stakeholders.

9. Meningkatkan kontribusi BUMN terhadap perekonomian nasional.

STRUKTUR DAN MEKANISME TATA KELOLA [102-18]Struktur tata kelola SMF terdiri atas organ utama dan organ pendukung. Organ utama terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Secara garis besar, fungsi dan peran organ utama tersebut di dalam struktur GCG Perseroan, adalah:1. RUPS adalah organ Perseroan yang mempunyai

wewenang yang tidak dapat diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-undang dan/atau Anggaran dasar.

2. Enhancing awareness of the Company’s organs to enable them to make decisions and take any actions based on high moral values and compliance with the applicable laws and regulations.

3. Encouraging professional, transparent, and efficient management of the SOE, as well as optimizing the empowerment of functions and improving the independence of each of the Company’s organ.

4. Encouraging the Company’s organs to implement the social responsibilities of SOEs to the stakeholders as well as the surrounding of the SOE.

5. Maximizing the Company’s values by maintaining and/or enhancing the quality of the implementation of the principles of GCG to enable the Company to be competitive, both nationally and internationally.

6. Increasing the Company’s values through cooperation between the Company’s organs.

7. Fostering the implementation of corporate social responsibility activities in the interest of the stakeholders, including maintaining the environmental sustainability around the Company’s areas of operations.

8. Increasing the Company’s operational efficiency, as well as services for its stakeholders.

9. Increasing the contribution of SOEs to the national economy.

GOVERNANCE STRUCTURE AND MECHANISM [102-18]SMF’s governance structure consists of main organs and supporting organs. The main organs include the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners, and the Board of Directors. In general, the role and function of the main organs in the Company’s GCG structure are:1. GMS has the authority not granted to the Board

of Directors or the Board of Commissioners within the limits specified in the Law and/or Articles of Association.


Tata Kelola Keberlanjutan

2. Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.

3. Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, sesuai dengan ketentuan Anggaran dasar.

Selain keberadaan organ utama di atas, Perseroan juga memiliki organ-organ pendukung yang berada di bawah Dewan Komisaris dan Direksi, antara lain:1. Organ pendukung Dewan Komisaris

a. Komite Auditb. Komite Nominasi dan Remunerasic. Komite Pemantau Risiko

2. Organ pendukung Direksia. Sekretaris Perusahaanb. Satuan Pengawasan Internc. Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhand. Komite-Komite di bawah Direksi yang mana

uraian dari masing-masing komite akan dijelaskan pada bagian selanjutnya dalam Bab Tata Kelola Perusahaan.

Soft Structure GCGDalam rangka meningkatkan kualitas dan cakupan implementasi tata kelola secara berkelanjutan, Perseroan telah menyusun dan menerapkan berbagai kebijakan internal baik dari sisi bisnis maupun operasional dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip GCG. Sampai akhir 2019, Governance Soft Structure yang telah dimiliki oleh Perseroan, antara lain:1. Anggaran Dasar Perseroan2. Kebijakan Umum tentang Tata Kelola Perusahaan3. Kebijakan Etika dan Perilaku Perusahaan4. Pakta Dewan Komisaris 5. Pakta Direksi

2. The Board of Commissioners is responsible for taking general and/or specific supervisory actions in accordance with the Articles of Association, as well as providing advice to the Board of Directors.

3. The Board of Directors is responsible for managing the Company in its best interest and in accordance with its purpose and objectives, as well as representing the Company in accordance with the provisions of the Articles of Association.

In addition to these main organs, the Company also has supporting organs under the Board of Commissioners and the Board of Directors, including:1. Supporting organs to the Board of Commissioners

a. Audit Committee b. Nomination and Remuneration Committeec. Risk Monitoring Committee

2. Supporting organs to the Board of Directorsa. Corporate Secretaryb. Internal Audit Unitc. Risk Management & Compliance Divisiond. Committees under the Board of Directors

Corporate Governance Chapter in the 2019 Annual Report

GCG Soft StructureIn order to improve the quality and scope of the implementation of sustainable governance, the Company has established and implemented various internal policies that are based on the principles of GCG, both from the business and operational perspective. Up to the end of 2019, the Company’s GCG Soft Structure included:1. Company’s Articles of Association2. General Policy on Corporate Governance3. Company’s Code of Conduct4. Board of Commissioners Pact 5. Board of Directors Pact

Sustainable Governance














RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)RUPS merupakan forum bagi Pemegang Saham yang diselenggarakan oleh Direksi dan dapat dilaksanakan berdasarkan permintaan Dewan Komisaris untuk menetapkan keputusan-keputusan penting dalam Perseroan dan/atau untuk pengambilan keputusan atas hal-hal yang kewenangannya tidak diserahkan kepada Direksi atau Dewan Komisaris.

Sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundangan, terdapat 2 (dua) jenis RUPS, yakni RUPS Tahunan yang diadakan setiap tahun dan RUPS Luar Biasa yang dilaksanakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Perseroan.

RUPS Tahunan, wajib diselenggarakan satu kali dalam setahun, dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. Agenda wajib dalam RUPS Tahunan SMF antara lain: persetujuan Laporan Tahunan, pengesahan laporan keuangan dan pengesahan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris serta penggunaan laba bersih dan penetapan auditor eksternal.

RUPS Luar Biasa, dapat diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perusahaan. Pelaksanaan RUPS mengacu kepada anggaran dasar Bank dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Beberapa agenda yang dapat disahkan dalam RUPS Luar Biasa antara lain: pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris, serta tindakan korporasi yang membawa dampak signifikan.

Untuk tahun 2019, RUPS dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali, yakni 1 (satu) kali RUPS pada tanggal 24 Mei 2019 dan 1 (satu) kali RUPS pada tanggal 18 Desember 2019.

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)The GMS is a forum for the Shareholders that is convened by the Board of Directors and can be carried out on the request of the Board of Commissioners to determine important decisions and/or to make decisions on matters in which the authority is not granted to the Board of Directors or the Board of Commissioners.

Pursuant to the provisions of the Company's Articles of Association and Regulations, there are 2 (two) types of GMS, namely the Annual GMS, which is held annually and the Extraordinary GMS, which is held at any time in accordance with the needs of the Company.

The Annual GMS shall be convened once a year within a period of no later than 6 (six) months after the end of each fiscal year. The mandatory agenda at each SMF Annual GMS includes: approval of the Annual Report, ratification of the financial statements and the report of the Board of Commissioners, as well as the use of net profits and the appointment of an external auditor.

The Extraordinary GMS can be held at any time as deemed necessary in the interests of the Company. The implementation of the GMS is based on to the Bank's Articles of Association and the applicable laws and regulations. The agenda open for ratification at an Extraordinary GMS includes: the appointment and dismissal of the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners, as well as corporate actions that may have a significant impact on the Company.

In 2019, the GMS was held 2 (two) times, namely on 24 May 2019 and 18 December 2019.


Beberapa keputusan pokok dalam penyelenggaraan RUPS di tanggal 24 Mei 2019 tersebut adalah:1. Agenda 1

a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan b. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan

untuk tahun buku 2018 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan dengan pendapat Wajar dalam semua hal yang material

c. Memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya (acquit et decharge) kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2018, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam buku Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Perseroan.

2. Agenda 2 Memperhatikan usulan penggunaan laba dari

Direksi, tanggapan dari Dewan Komisaris, serta hal-hal lain maka Rapat menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2018 untuk dialokasikan sebagai cadangan umum sebesar 10% dari laba bersih dengan nilai sebesar Rp44.000.000.000, dividen sebesar 33% dengan nilai sebesar Rp144.000.000.000, dan sisanya ditetapkan sebagai laba ditahan.

3. Agenda 3 Penetapan keputusan pembayaran tantiem atas

kinerja tahun buku 2018 dan penyesuaian gaji/honorarium dan tunjangan/fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2019 akan ditetapkan secara terpisah melalui keputusan Pemegang Saham yang akan dilakukan secara sirkuler.

Adapun keputusan pokok dalam penyelenggaraan RUPS di tanggal 18 Desember 2019 adalah:1. Menyetujui dan mengesahkan Rencana Kinerja dan

Anggaran perusahaan tahun 2020 yang diajukan oleh Direksi, dengan penyesuaian sesuai dengan hasil pembahasan

2. Menyetujui dan mengesahkan Kontrak Kinerja Direksi dan Kontrak Kinerja Dewan Komisaris tahun 2020.

Tata Kelola KeberlanjutanSustainable Governance

Some of the main resolutions taken at the GMS on 24 May 2019 included:1. Agenda 1

a. Approving the Company’s Annual Report b. Ratifying the Company’s 2018 Financial

Statements and Financial Statements in relation to the Partnership and Community Development Program for the 2018 Fiscal Year, audited by the Public Accountant Office of Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners, with an unqualified opinion

c. Granting full release and discharge (acquit et de charge) to all members of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners in relation to their management and supervision during the 2018 fiscal year, as long as the actions did not constitute a criminal offence and are reflected in the Annual Report and Financial Statements of the Company.

2. Agenda 2 Taking into account the proposed use of profits by

the Board of Directors, the feedback of the Board of Commissioners, as well as other matters, the Meeting approved the use of the Company’s net profit from 2018 in the following manner: general reserve of 10% of the net income, which amounted to Rp.44,000,000,000, 33% to be used as dividends, which amounted to Rp144,000,000,000 and the remainder to be set as retained earnings.

3. Agenda 3 Stipulation of the tantiem payment decisions for the

performance in the 2018 fiscal year. Adjustments to the salaries/ honorarium and allowances/ benefits of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners for the 2019 fiscal year was determined separately through a circular decision of the Shareholders.

The main resolutions at the GMS on 18 December 2019 included:1. Approving and ratifying the 2020 Company’s

Performance Plan and Budget proposed by the Board of Directors.

2. Approving and ratifying the 2020 Board of Directors Performance Contracts and the Board of Commissioners Performance Contracts.














DEWAN KOMISARIS [102-23]Dewan Komisaris merupakan Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan terhadap jalannya kepengurusan perusahaan dan berperan dalam memberikan nasihat/rekomendasi kepada Direksi. Di samping itu, Dewan Komisaris juga memiliki kewenangan untuk memantau dan melakukan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan praktik GCG yang dijalankan oleh segenap jajaran manajemen di lingkup perusahaan agar senantiasa berjalan efektif dan efisien.

Adapun Fungsi, Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris Perseroan, mencakup antara lain: Fungsi:1. Mengawasi tindakan Direksi dalam hal pengurusan

dan pengelolaan perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi jika dipandang perIu ;

2. Memantau efektivitas praktik GCG yang ditetapkan di lingkup perusahaan.

Tugas:1. Mengawasi jalannya kebijakan pengelolaan dan

pengurusan perusahaan yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk mengenai master plan, RJPP, RKAP, penanganan risiko usaha serta pelaksanaan Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan Peraturan perundangan.

2. Melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar perusahaan dan keputusan RUPS.

3. Melaksanakan kepentingan perusahaan dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada RUPS.

4. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tersebut.

Wewenang: 1. Melihat buku-buku, surat-surat serta dokumen-

dokumen lainnnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi.

2. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan.

THE BOARD OF COMMISSIONERS [102-23]The Board of Commissioners is responsible for overseeing the management of the Company and providing advice/ recommendations to the Board of Directors. In addition, the Board of Commissioners also has the authority to monitor and evaluate the effectiveness of the implementation of the practices of GCG carried out by all management levels within the Company to ensure that they are run in an effective and efficient manner.

The Functions, Duties and Authority of the Company’s Board of Commissioners, include:Functions:1. Overseeing the actions of the Board of Directors

in the administration and management of the Company as well as providing advice to the Board of Directors as required;

2. Monitoring the effectiveness of the Company’s GCG practices.

Duties:1. Supervising the Company’s management policy

and the management of the Company by the Board of Directors, as well as providing advice to the Board of Directors regarding master plans, RJPP, RKAP, mitigation of business risks, and the implementation of the Articles of Association and GMS decisions.

2. Conducting duties and responsibilities in accordance with the provisions of the Company’s Articles of Association and GMS decisions.

3. Implementing the Company’s activities by taking into account the interests of the Shareholder, in this case represented by the General Meeting of Shareholders (GMS).

4. Reviewing, analyzing and singing off on annual reports prepared by the Board of Directors.

Authority: 1. Inspecting the books, papers, and other

documents, examining cash for verification purposes.

2. Asking the Board of Directors for clarifications and/or other officials about any matters.


3. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi.

4. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban perusahaan, jika dianggap perlu.

5. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal yang dibicarakan.

Sedangkan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris, antara lain: 1. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan

Perseroan yang dilakukan Direksi;2. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam

melaksanakan kegiatan pengurusan Perseroan;3. Melaksanakan kepentingan Perseroan dengan

memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada Perseroan yang dalam hal ini diwakili oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);

4. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut;

5. Memberikan saran dan pendapat mengenai Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan yang diusulkan Direksi pada saat RUPS.

Komposisi PersonaliaDewan Komisaris terdiri dari Komisaris dan Komisaris Independen. Komisaris Independen ditetapkan paling kurang 30% dari jumlah anggota Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris dipilih, diangkat dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya melalui RUPS. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dijalankan dengan berpedoman kepada Anggaran Dasar dan Pakta Dewan Komisaris.

Komposisi anggota Dewan Komisaris ditetapkan dengan mengedepankan pemenuhan unsur pengalaman, ketersediaan waktu dan keahlian khusus, baik menyangkut bidang ilmu ekonomi, hukum, sosial maupun lingkungan.


3. Understanding all policies and actions that have been and will be implemented by the Board of Directors.

4. Using experts for certain matters in a certain time period and at the expense of the Company, if necessary.

5. Attending Board of Directors meetings and providing opinions on the discussed matters.

The duties and responsibilities of the Board of Commissioners include: 1. Monitoring the management of the Company

carried out by the Board of Directors;2. Providing advice to the Board of Directors in relation

to the management of the Company;3. Looking after the Company’s interests by taking

into account the interests of the Shareholder, in this case represented by the General Meeting of Shareholders (GMS);

4. Analyzing, reviewing and signing annual reports prepared by the Board of Directors;

5. Providing advice and opinions concerning the Company’s Annual Work Plans and Budgets, as submitted by the Board of Directors at the GMS.

Personnel CompositionThe Board of Commissioners consists of Commissioners and Independent Commissioners. Independent Commissioners shall constitute at least 30% of the total members of the Board of Commissioners.

The Board of Commissioners is elected, appointed, and held accountable for the implementation of its duties through the GMS. The duties of the Board of Commissioners are carried out in accordance with the Articles of Association and the Board of Commissioners Pact.

The composition of the members of the Board of Commissioners is determined on the basis of experience, time availability, and special expertise in the fields of economics, law, social sciences, and environment.















Adapun Komposisi anggota Dewan Komisaris Perseroan sampai dengan akhir tahun 2018 adalah sebagai berikut: [102-22]

Jabatan NamaName

Position

Komisaris Utama / Independen Iskandar Saleh President Commissioner / Independent

Komisaris Wempi Saputra Commissioner

Komisaris Rina Widiyani Wahyuningdyah Commissioner

DIREKSI [102-23]Direksi berwenang dan bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan bisnis perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta bertugas mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, Direksi wajib mencurahkan seluruh tenaga, pikiran, perhatian dan pengabdiannya secara penuh dengan senantiasa memperhatikan kepentingan stakeholder.

Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang berdasarkan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi mengacu pada Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan lebih rinci mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi Bank dijelaskan dalam Pakta Integritas Direksi.

Adapun Tugas dan Tanggung Jawab Direksi, sebagaimana diamanatkan dalam Board Manual dan Pasal 13 Anggaran Dasar Perseroan di antaranya mencakup:1. Direksi harus melaksanakan tugasnya dengan

itikad baik untuk kepentingan Perseroan serta sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; Memastikan agar Perseroan melaksanakan tanggung jawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan berbagai Pemangku Kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

The composition of the Company's Board of Commissioners up to the end of 2018 was as follows: [102-22]

THE BOARD OF DIRECTORS [102-23]The Board of Directors is responsible for managing the Company's business in accordance with its purposes and objectives and has the duty to represent the Company, both in and out of court in accordance with the provisions of the Articles of Association. The Board of Directors must devote all its energy, attention and dedication to fulfilling its duties and obligations while taking into account the interests of the stakeholders.

Each member of the Board of Directors carries out their duties and makes decisions in accordance with the division of tasks outlined in the Articles of Association and the applicable laws and regulations.

The duties and responsibilities of the Board Directors are based on the Articles of Association and the applicable laws and regulations. More detailed information about the duties and responsibilities of the Board of Directors can be found in the Integrity Pact of the Board of Directors.

The duties and responsibilities of the Board of Directors as mandated by the Board Manual and Article 13 of the Company's Articles of Association, include:1. The Board of Directors shall perform its duties in

the interest of the Company and in accordance with Company’s purpose and objectives, as well as ensure that the Company implements its corporate social responsibility programs and pays attention to the interests of Stakeholders in accordance with the legislative provisions.


2. Direksi mengelola Perseroan sesuai dengan tugas dan wewenangnya sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Perseroan.

3. Direksi bertanggung jawab mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya.

4. Menyiapkan perencanaan pengembangan Perseroan, rencana jangka panjang Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan, termasuk rencana-rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan Perseroan dan menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk selanjutnya disampaikan kepada RUPS agar mendapatkan persetujuan.

5. Direksi bertanggung jawab untuk mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perseroan sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu perusahaan.

Susunan Personalia DireksiSusunan anggota Direksi senantiasa diupayakan terdiri atas kombinasi personel dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan dan pengalaman spesifik yang relevan dengan bidang usaha Perseroan, meliputi keuangan, teknologi informasi, ekonomi, hukum maupun sosial dan lingkungan.

Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Periode jabatan masing-masing Direksi adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali sesuai keputusan RUPS untuk 1 (satu) kali periode jabatan berikutnya. Jabatan anggota Direksi akan berakhir apabila mengundurkan diri dan tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal dunia atau diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. Seluruh anggota Direksi yang menjabat pada tahun buku 2019 telah memenuhi ketentuan persyaratan formal dan material sebagaimana ditetapkan di dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Board Manual,


2. The Board of Directors shall manage the Company in accordance with its duties and authority as stated in the Company’s Articles of Association.

3. The Board of Directors is responsible for guaranteeing that the Company’s activities are in accordance with its business purpose and objectives.

4. The Board of Directors is responsible for preparing the Company’s development plans, long-term plans, annual work plans and budgets, and other plans related to the Company’s business activities, in a timely manner, and submit these to the Board of Commissioners and the Shareholders for approval at the General Meeting of Shareholders.

5. The Board of Directors is responsible for bookkeeping and the administration of the Company in accordance with the standard rules.

Composition of the Board of DirectorsThe Board of Directors should consist of personnel with specific abilities and educational backgrounds, as well as experience that is relevant to the Company's business fields, covering finance, information technology, economics, law, social sciences and environment.

The Board Directors is appointed and dismissed by the GMS in accordance with the provisions of the Company's Articles of Association. The term of office of each Director is 5 (five) years and each director can be reappointed by a resolution of the GMS for 1 (one) subsequent term of office. The position of a member of the Board of Directors will end if the member resigns or no longer meets the set requirements, passes away, or is dismissed by a resolution of the GMS. All members of the Board of Directors who have served in the 2019 fiscal year have met the formal and material requirements as stipulated in the Company's Articles of Association and the Board Manual.















Adapun Komposisi Direksi Perseroan sampai dengan akhir tahun 2018 adalah sebagai berikut: [102-22]

Jabatan Nama | Name Position

Direktur Utama Ananta Wiyogo President Director

Direktur Manajemen Risiko dan Operasional Trisnadi YulrismanDirector of Risk Management and

Operational

Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan Heliantopo Director of Securitization and Financing

PENGEMBANGAN KOMPETENSI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI [102-27]

Perseroan memfasilitasi pelaksanaan program peningkatan dan pengembangan kompetensi anggota Dewan Komisaris dan Direksi melalui pelibatan para pihak dalam program pelatihan yang relevan. Pengembangan kompetensi anggota Dewan Komisaris umumnya dilakukan dengan melibatkan anggota Dewan untuk mengikuti pelatihan dengan topik spesifk yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga kredibel bertaraf nasional/internasional di dalam maupun di luar negeri.

Pengembangan kompetensi Direksi dilaksanakan melalui dua pendekatan. Bagi anggota Direksi yang baru diangkat, maka dilakukan Program Orientasi, dengan materi mencakup: (1) Pelaksanaan dan Prinsip-prinsip GCG Perseroan; (2) Tugas, tanggung jawab dan kewenangan Direksi berdasarkan Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia; (3) Kebijakan terkait Tata Kelola Perseroan dan (4) Fungsi Perseroan dan Strategi Umum Pengembangan Usaha.

Selanjutnya bagi anggota Direksi lainnya, program peningkatan kompetensi dilakukan dengan menyertakan anggota Direksi pada program-program pelatihan khusus yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga independen ataupun pelatih yang ahli di bidang-bidang spesifik yang relevan dengan bidang kegiatan Perseroan, baik berupa seminar, workshop, executive training dan lain-lain. Materi pelatihan, seminar maupun workshop tersebut umumnya adalah materi yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan strategis dan managerial yang relevan dengan tugas pengelolaan Perseroan.

The composition of the Company's Board of Directors up to the end of 2018 was as follows: [102-22]

COMPETENCY DEVELOPMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS [102-27]The Company facilitates the implementation of competency improvement and development programs for the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors. Competency development of the members of the the Board of Commissioners is generally carried out by inviting members of the Board to attend training on specific topics organized by credible national/ international institutions at home and overseas.

Competency development of the Board of Directors is carried out through two approaches. For newly appointed members of the Board of Directors, an Orientation Program is carried out, which covers the following: (1) Implementation and Principles of the Company's GCG; (2) Duties, responsibilities, and authority of the Board of Directors based on the Articles of Association and the prevailing laws and regulations in Indonesia; (3) Policies related to Corporate Governance and (4) Corporate Functions and General Business Development Strategies.

In addition, the members of the Board of Directors are invited to attend special training programs (seminars, workshops and executive training sessions) organized by independent institutions or trainers who are experts in specific fields that are relevant to the Company's business activities. These seminars, workshops and training sessions are generally related to strategic and managerial skill improvements related to the Company's managerial tasks.


Pelatihan dan pengembangan kompetensi juga dilakukan bagi anggota Komite-Komite Komisaris, Komite-Komite Direksi dan Sekretaris Perusahaan, dengan materi pelatihan yang sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI [102-28]

Penilaian kinerja terhadap Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dilakukan dengan menggunakan metode self-assessment dan bersifat kolegial yang dituangkan dalam Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris. Setiap awal tahun, Dewan Komisaris secara bersama-sama menyusun Program Kerja yang akan dijalankan selama 1 (satu) tahun buku yang mana hasil pelaksanaannya akan dituangkan dalam Laporan Tugas Pengawasan untuk kemudian disampaikan kepada Pemegang Saham agar dapat dievaluasi dan disahkan dalam RUPS.

Sebagai perusahaan BUMN yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan RI, maka kriteria penilaian yang digunakan untuk mengukur kinerja Dewan Komisaris Perseroan berpedoman pada PMK No. 88/PMK.06/201, Pasal 24, tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Perusahaan Perseroan (Persero) di Bawah Pembinaan dan Pengawasan Menteri Keuangan.

Sesuai PMK No. 88/PMK.06/2015, maka penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dilihat secara khusus melalui kinerja dan hasil penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Berkenaan dengan hal itu, pada tahun 2019, Perseroan telah melaksanakan Penilaian Penerapan GCG dengan menggunakan kriteria SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dengan beberapa penyesuaian.

Hasil dari penilaian kinerja tersebut digunakan untuk pengambilan keputusan kelanjutan masa tugas, di samping untuk menetapkan paket remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi.


Competency training and development is also carried out for the members of the committees under the Board of Commissioners, the Board of Directors and the Corporate Secretary, with training materials in accordance with their respective duties.

PERFORMANCE ASSESSMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS [102-28]The performance assessment of the Company's Board of Commissioners and Board of Directors is conducted through the self-assessment and collegiate method as outlined in the Supervisory Duties section of the Board of Commissioners Report. At the beginning of each year, the Board of Commissioners prepares a Work Program for the fiscal year. The results of its implementation are outlined in the Supervisory Task Report to be submitted to the Shareholders for evaluation and ratification at the GMS.

Since the Company is an SOE under the supervision of the Indonesian Ministry of Finance, the assessment criteria used to measure the performance of the Company's Board of Commissioners refers to PMK No. 88/PMK.06/201, Article 24, on the Implementation of Good Corporate Governance in Corporate Companies (Persero) under the Guidance and Supervision of the Minister of Finance.

In accordance with PMK No. 88/PMK.06/2015, the performance assessment of the Board of Commissioners and the Board of Directors is takes into account Good Corporate Governance. In 2019, the Company conducted a GCG Implementation Assessment using the SK-16 S.MBU/2012 criteria regarding Assessment and Evaluation Indicators/Parameters of Good Corporate Governance at SOEs with several adjustments.

These performance assessment results are used for decision-making in relation to the continuation of the term of office of the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, and the determining of their remuneration packages.















MANAJEMEN RISIKO [102-11]SMF menyadari bahwa dalam menjalankan usaha, ada sejumlah risiko yang dihadapi, di antaranya risiko operasional dan keuanganr. Apabila tidak ditangani dan dikelola dengan baik, risiko tersebut berpotensi mengganggu kinerja dan menghambat pencapaian target Perseroan. Untuk itu, SMF menerapkan sistem pengelolaan risiko secara terintegrasi, yakni dengan pembentukan Komite Good Corporate Governance, Komite Manajemen Risiko, Komite Aset dan Liabilitas, serta Komite Kredit.

Perseroan menempatkan manajemen risiko sebagai prioritas utama dalam mencapai keseimbangan yang optimal antara penciptaan nilai dalam suatu tindakan bisnis dan risiko yang dihadapi. Guna meminimalisir dampak yang dapat ditimbulkan dari risiko-risiko tersebut di kemudian hari, Perseroan telah menerapkan sistem manajemen risiko yang komprehensif dan akurat, mencakup proses identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian risiko. Selain itu, Perseroan juga senantiasa menjaga kualitas kepatuhan terhadap regulasi normatif dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Seluruh aktivitas ataupun hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan risiko Perseroan dijalankan oleh Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhan yang pelaporannya bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang membawahi Manajemen Risiko dan Operasional. Kendati demikian, Perseroan memastikan bahwa seluruh karyawan dan organ Perseroan turut memiliki komitmen dan budaya sadar risiko yang besar sehingga masing-masing pihak dapat memberikan kontribusi terbaiknya di dalam sistem manajemen risiko Perseroan.

Struktur Pengelola Manajemen RisikoPerseroan membentuk Unit Kerja Manajemen Risiko dan Kepatuhan berdasarkan SK Direksi No. 001/DIR/XI/2009 dan SK Direktur Utama No. 002/DIRUT/XI/2009 tanggal 01 November 2009 dan mulai mulai beroperasi terhitung tanggal 4 Januari 2010. Selanjutnya atas berbagai pertimbangan, pada tanggal 1 Agustus 2012, Unit Kerja Manajemen Risiko dan Kepatuhan resmi digabung dan namanya diubah menjadi Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhan.

RISK MANAGEMENT [102-11]SMF realizes that there are a number of risks associated with running its business, including operational and financial risks. If not mitigated and managed appropriately, these risks have the potential to disrupt the Company’s performance and hinder the achievement of its targets. Therefore, the Company implements an integrated risk management system through the Good Corporate Governance Committee, the Risk Management Committee, the Asset and Liability Committee, and the Credit Committee.

The Company prioritizes risk management to achieve an optimal balance between value creation and risk. To minimize the impact that may arise from these risks, the Company has implemented a comprehensive risk management system, which includes the process of identifying, measuring, monitoring and controlling risks. In addition, the Company also continues to maintain the quality of its compliance in line with the applicable laws and regulations.

All activities related to the Company's risk management are carried out by the Risk & Compliance Management Division, which is directly responsible to the Director in charge of Risk Management and Operations. The Company also ensures that all employees and organs of the Company follow the culture of risk awareness, enabling each party to make a contribution to the Company's risk management system.

Management Structure of Risk ManagementThe Company has established the Risk Management and Compliance Work Unit based on the Director’s Decree No. 001/DIR/XI/2009 and the Decree of the President Director No. 002/DIRUT/XI/2009 dated 1 November 2009, which took effect on 4 January 2010. Furthermore, based on various considerations, on 1 August 2012, the Risk Management and the Compliance Work Unit were officially merged as the Risk and Compliance Management Division.


Risk Profile of the CompanyThe Company makes ever effort to minimize various risks, both risks that can be controlled internally and risks that are beyond the Company's control. Based on the established risk management policies and procedures, every month throughout 2019, the Risk & Compliance Management Division analyzed and compiled the Company's risk profile.

1. Credit Risk Sources of the Company’s credit risk include

loans, deposits, and the position of the RMBS. The Company’s credit risk profile in 2019 was relatively stable at a LOW level with a potential loss against the credit risk limit between 5.70% and 7.38%. Meanwhile, the potential loss against the Company’s portfolio was between 0.62% and 0.95%.

2. Market Risk In accordance with the applicable policies, the

market risk management tool that is currently being used to calculate Value at Risk (VaR) is based on the Historical Simulation method of 250 trading days. The 10-day VaR figure illustrates the level of market risk. Sources of market risk exposure that are on


DirekturDirector

Unit Kerja Manajemen RisikoRisk and Compliance

Management Unit

Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhan

Risk Management and Compliance Division

Komite Manajemen RisikoRisk Management Committee

Profil Risiko PerseroanPerseroan mengerahkan segala upaya untuk mengantisipasi atau meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari berbagai risiko yang dapat timbul sewaktu-waktu baik risiko yang sifatnya dapat dikendalikan secara internal maupun risiko yang berada diluar kendali perusahaan. Berlandaskan pada kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko yang telah ditetapkan, setiap bulannya, Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhan melakukan analisa dan menyusun profil-profil risiko Perseroan untuk posisi 1 Januari 2019 sampai dengan posisi 31 Desember 2019.

1. Risiko Kredit Sumber risiko kredit Perseroan adalah dari kegiatan

penyaluran pinjaman, penempatan deposito dan posisi EBA yang dimiliki. Profil risiko kredit pada tahun 2019 menunjukkan nilai yang relatif stabil pada level RENDAH dengan nilai rasio potential loss terhadap limit risiko kredit yaitu antara 5,70% - 7,38%, sedangkan nilai rasio potential loss terhadap jumlah portofolio berada di antara 0,62% sampai dengan 0,95%.

2. Risiko Pasar Sesuai dengan kebijakan yang berlaku, perangkat

manajemen risiko pasar yang saat ini digunakan untuk menghitung Value at Risk (VaR) dengan menggunakan metode Historical Simulation selama 250 hari perdagangan. Besaran angka VaR10 hari memberikan gambaran tingkat risiko pasar yang















terkandung. Sumber dari eksposur risiko pasar yang ada di dalam neraca Perseroan berasal dari posisi efek yang diperdagangkan, yaitu dari DBTN05A2, SPSMFMRI01A1, SPSMFMRI01A2, EBA-SP SMFBTN02A2, EBA-SP SMFBTN03A1, SMFBTN03A2, dan EBA-SP SMFBTN04A1, EBA-SP SMFBTN04A2, EBA-SP SMFBTN05 yang baru diterbitkan di tahun 2019.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, pada

tahun 2019 VaR 10 hari dari portofolio tercatat antara 4,87%-11,56%; Risk Based Capital (RBC) yang diperhitungkan sebagai limit risiko pasar adalah sebesar Rp800 miliar. Dengan demikian risiko pasar tetap terjaga pada level RENDAH dengan nilai antara 11,31%-24,45%.

3. Risiko Likuiditas Sesuai kebijakan yang berlaku, tingkat likuiditas

yang diterapkan oleh Perseroan adalah mempertahankan minimum alat likuid di neraca sebesar Rp500 miliar. Ukuran risiko likuiditas diambil dari proyeksi rata-rata rasio likuiditas tersedia terhadap minimum likuiditas yang ditetapkan berdasarkan kebijakan Risk Based Capital (RBC) untuk risiko likuditas. Selain itu secara kualitatif juga dilakukan penilaian terhadap kondisi likuiditas eksternal. Penilaian dari kedua hal itu dikompositkan menjadi suatu nilai profil risiko likuiditas.

Secara kuantitatif, sepanjang tahun 2019 kondisi risiko likuiditas berfluktuasi pada level rendah. Dari sisi kuantitatif proyeksi likuiditas satu tahun kedepan selalu melebihi Rp 500 miliar. Fluktuasi risiko likuiditas lebih banyak diakibatkan oleh perubahan aspek kualitatif likuiditas.

4. Risiko SKHORFP Risiko SKHORFP mencakup risiko Stratejik, risiko

Kepatuhan, risiko Hukum, risiko Operasional, risiko Reputasi, risiko Finansial (keuangan) dan risiko Personalia (SDM).

Sesuai dengan kebijakan yang berlaku, Perseroan meninjau kejadian (risk event) selama 1 tahun terakhir dengan mengasumsikan bahwa kejadian-kejadian berisiko SKHORFP yang

the Company’s balance sheet are derived from the position of the securities traded, namely from DBTN05A2, SPSMFMRI01A1, SPSMFMRI01A2, EBA-SP SMFBTN02A2, EBA-SP SMFBTN03A1, SMFBTN03A2, dan EBA-SP SMFBTN04A1, EBA-SP SMFBTN04A2, and EBA-SP SMFBTN05 issued in 2019.

Based on calculations, in 2019 the VaR on the 10-day portfolio was posted at between 4.87% and 11.56%; while the Risk Based Capital (RBC), which is calculated as a market risk limit, was Rp800 billion. Thus, the market risk was maintained at the LOW level of 11.31% - 24.45%.

3. Liquidity Risk In accordance with the applicable policy, the

Company maintains a minimum balance of liquid assets of Rp500 billion. The size of liquidity risk is measured using the available average projection of liquidity defined by the Risk Based Capital (RBC) policy for liquidity risk, in addition to a qualitative assessment of external liquidity conditions. These assessments are then combined into a liquidity risk profile value.

Quantitatively, throughout 2019, liquidity risk fluctuated at a low level, with liquidity projections one year ahead of over Rp500 billion. The fluctuation in the liquidity risk was caused by changes in the qualitative aspects of liquidity.

4. SKHORFP Risk The SKHORFP risk includes Strategic risk,

Compliance risk, Legal risk, Operational risk, Reputation risk, Financial risk and Personnel (HR) risk.

In accordance with the applicable policies, the Company reviews risk events in the past 1 year by assuming that the latest SKHORFP risk events best describe the actual level of risk.


terakhir yang paling menggambarkan tingkat risiko yang sebenarnya. Pengukuran risiko SKHORFP didasarkan pada penetapan nilai risiko inheren dan risiko residual atas risk register oleh seluruh Divisi Perseroan. Pelaporan profil risiko SKHORFP dilaksanakan secara 3 bulanan.

Berdasarkan analisa yang dilakukan, pada 2019 Perseroan masih cukup terekspos risiko operasional, diikuti oleh risiko stratejik, dimana kedua risiko tersebut berada pada level Moderat.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNALPerseroan telah menjalankan Sistem Pengendalian Internal (SPI) yang menyeluruh dan melibatkan seluruh unsur Perseroan termasuk Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan. Pada prinsipnya, pelaksanaan aktivitas SPI di Perseroan bertujuan untuk membantu manajemen dalam memberikan keyakinan memadai mengenai keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, pengelolaan risiko, efektivitas dan efisiensi operasi serta untuk menjaga aktiva perusahaan di setiap level organisasi.

Sampai saat ini, pengembangan kerangka SPI di Perseroan mengadopsi pendekatan COSO (Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commissions) sehingga secara garis besar penerapan pengendalian di perusahaan bertujuan untuk mengamankan investasi dan aset Perseroan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip COSO, maka penerapan SPI Perseroan dirancang untuk membuat reasonable assurance mengenai hal-hal berikut ini, antara lain:1. Efektivitas dan efisiensi operasi;2. Keandalan pelaporan keuangan; dan3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang

berlaku.

SATUAN PENGAWASAN INTERNPerseroan telah menerapkan sistem pengendalian internal yang komprehensif melalui penerapan kebijakan dan prosedur yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan. Agar kualitas pengendalian internal perusahaan semakin baik terutama dalam menegakkan prinsip-prinsip GCG di


The SKHORFP risk measurement is based on the determination of the value of inherent risk and residual risk at all Divisions of the Company. The reporting of the SKHORFP risk profile is carried out on a quarterly basis.

Based on the analysis carried out in 2019, the

Company remains exposed to operational risk, followed by strategic risk, with both risks at a Moderate level.

INTERNAL CONTROL SYSTEMThe Company has a comprehensive Internal Control System (SPI) that involves all elements of the Company including the Board of Commissioners, the Board of Directors, and all employees. The implementation of SPI activities aims to assist the management in providing confidence regarding the reliability of financial reporting, compliance with the applicable laws and regulations, risk management, effectiveness and efficiency of operations, and safeguard company assets at every level of the organization.

Up to the present time, the development of the Company’s SPI framework adopted the COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commissions) approach. As such, the implementation of control in the Company aims to secure its investments and assets. The application of the COSO principles means that the Company's SPI is designed to create reasonable assurance regarding the following matters:1. Operational effectiveness and efficiency;2. Reliability of financial reporting; and3. Compliance with the applicable laws and

regulations.

INTERNAL AUDIT UNITThe Company implements a comprehensive internal control system based on policies and procedures that is followed by the Board of Commissioners, the Board of Directors and all employees. In order to improve the quality of the Company's internal control, particularly in terms of upholding the principles of GCG at all levels of















seluruh tingkatan organisasi dan lini bisnis usaha, Perseroan membentuk Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang bertugas memberikan rekomendasi dan pelaporan yang independen dan objektif melalui kegiatan pengawasan yang komprehensif terhadap seluruh aktivitas dan operasi perusahaan.

Pada pelaksanaannya, seluruh anggota SPI Perseroan berperan didalam proses audit internal, yaitu suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi (consulting) yang bersifat independen dan objektif. Kegiatan audit internal bertujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perseroan melalui pendekatan yang sistematis dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian internal, dan proses tata kelola Perusahaan.

Piagam Audit InternalDalam rangka meningkatkan efektivitas pengawasan dan pelaksanaan GCG serta pengelolaan risiko, maka Perseroan menetapkan Piagam Audit Internal yang telah disahkan dan ditandatangani oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama. Piagam Audit Internal Perseroan berguna sebagai pedoman atau acuan kerja bagi seluruh personel SPI dalam menjalankan fungsi, tugas, dan kewajibannya dalam memastikan kepatuhan perusahaan terhadap perundang-undangan yang berlaku.

Kedudukan SPI dalam Struktur OrganisasiKedudukan SPI dalam struktur organisasi adalah sebagai unit kerja fungsional yang berada di bawah pengawasan langsung Direktur Utama. Namun demikian, pada praktiknya seluruh personel SPI Perseroan wajib berkoordinasi dengan Komite Audit dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagaimana tercantum dalam SK Direksi No. 018/SKD/DIR/III/2018 tanggal 29 Maret 2018 Perihal Struktur Organisasi PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) 2018.

the organization and lines of business, the Company has established an Internal Audit Unit (IAU), which is in charge of providing independent and objective recommendations and reporting the results of a comprehensive supervision of all Company activities and operations.

All members of the Company's IAU play a role in the internal audit process, which is an independent and objective assurance and consulting activity. Internal audit activities aim to increase value and improve the Company's operations by evaluating and increasing the effectiveness of risk management, internal control, and corporate governance.

Internal Audit CharterIn order to improve the effectiveness of the implementation of GCG and risk management, the Company has an Internal Audit Charter that was ratified and signed by the President Commissioner and the President Director. The Company's Internal Audit Charter is used as a guideline or work reference for all IAU personnel when carrying out their functions, duties, and obligations to ensure the Company’s compliance with all applicable legislation.

IAU Position in the Organizational StructureIAU is a functional work unit under the direct supervision of the President Director. All employees of the Company’s IAU are required to coordinate with the Audit Committee in carrying out their duties as stated in the Decree of the Board of Directors No. 018/SKD/DIR/III/2018 dated 29 March 2018 on the 2019 Organizational Structure of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).


CODE OF CONDUCT [102-16]The Company’s Code of Conduct serves as one of the main tools to creating a solid and ethical organization, and realizing the Company's vision and mission. The Company believes that the implementation of sustainable corporate ethics can shape corporate culture and values.

All elements of the Company, including the Stakeholders, Shareholders, management and employees, are guided by the Company’s Code of Conduct when carrying out their duties and responsibilities.

The Company's Code of Conduct applies to all employees and must be adhered to by all elements of the Company from staff to top management, including the Board of Commissioners and the Board of Directors.

Socialization of the Code of Conduct [102-17] The Company socializes the principles of its Code of Conduct by distributing the Code of Conduct Guideline Book, both to new and existing employees.


Satuan Pengawasan InternInternal Audit Unit

Senior AuditorSenior Auditor

AuditorAuditor

KODE ETIK [102-16]Kode Etik di Perseroan berfungsi sebagai salah satu perangkat utama dalam mendorong terciptanya organisasi yang solid dan beretika serta berperan dalam merealisasikan visi dan misi Perseroan. Perseroan meyakini pelaksanaan etika perusahaan yang berkesinambungan dapat membentuk budaya perusahaan yang mengandung nilai-nilai perusahaan.

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab serta berperilaku sehari-hari, seluruh unsur Perseroan baik Pemangku Kepentingan, Pemegang Saham, jajaran manajemen maupun karyawan, wajib berpedoman pada Kode Etik yang berlaku di Perseroan.

Kode Etik Perseroan berlaku setara bagi seluruh karyawan sehingga wajib dipatuhi oleh seluruh unsur Perseroan mulai dari level staf hingga tingkatan manajemen puncak termasuk Dewan Komisaris dan Direksi.

Sosialisasi Kode Etik [102-17]Salah satu upaya yang dilakukan Perseroan dalam rangka menyebarluaskan dan mensosialisasikan pokok-pokok Kode Etik Perseroan adalah dengan membagikan Buku Pedoman Kode Etik, baik kepada karyawan yang baru bergabung di perusahaan ataupun yang telah lama bekerja.















Selain itu guna menjamin efektivitas sosialisasi Kode Etik di seluruh tingkatan manajemen, Direksi dan pejabat struktural di unit kerja masing-masing juga diwajibkan untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai pokok-pokok Kode Etik Perseroan kepada seluruh staf yang berada di bawahnya. Pengetahuan tentang Kode Etik juga menjadi salah satu materi dalam Pelatihan Dasar Karyawan. Pada praktiknya, Kode Etik Perseroan juga dikomunikasikan dan disebarkan secara konsisten kepada seluruh organ Perseroan

SanksiPerseroan telah menetapkan sanksi yang tegas kepada siapapun yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik Perseroan. Adapun penetapan sanksi tersebut ditentukan berdasarkan derajat materialitas atas tingkat kesalahan, sifat, dan frekuensi terjadinya pelanggaran. Namun demikian, secara garis besar prosedur pemberian sanksi tetap mengacu pada ketentuan Kode Etik, Anggaran Dasar, Peraturan Perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.

Sepanjang tahun 2019, Perseroan tidak menerima laporan apapun mengenai pelanggaran Kode Etik.

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN [205-3]Perseroan merancang dan menetapkan sebuah mekanisme pelaporan atas pelanggaran atau dugaan pelanggaran terhadap kebijakan dan/atau prosedur serta etika dan nilai-nilai budaya Perseroan, yang dikenal dengan nama Sistem pelaporan pelanggaran (Whistle Blowing System/”WBS”). Kehadiran WBS di Perseroan menjadi salah satu perwujudan nyata atas komitmen kuat Perseroan dalam menghadirkan praktik bisnis sehat yang berlandaskan pada prinsip-prinsip GCG.

Secara umum, penerapan WBS di lingkup Perseroan bertujuan untuk menghadirkan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif bagi seluruh karyawan, serta dalam rangka mencegah terjadinya tindak kecurangan yang dapat menimbulkan kerugian materiil ataupun immaterial bagi Perseroan di kemudian hari.

In addition, to ensure the effectiveness of the dissemination of the Code of Conduct at all management levels, the Board of Directors and structural officers are also required to provide an understanding of the principles of the Company's Code of Conduct to all staff in their respective work units. The Code of Conduct is also socialized during Basic Employee Training. The Company's Code of Conduct is continually disseminated to all organs of the Company.

SanctionsThe Company has strict sanctions for anyone who is proven to have violated the Company's Code of Conduct, which are based on the type and nature of the violation and its frequency. The procedure for administering sanctions is based on the provisions of the Code of Conduct, the Articles of Association, Company Regulations, and the applicable legislation.

Throughout 2019, the Company did not receive any reports regarding violations of the Code of Conduct.

WHISTLEBLOWING SYSTEM [205-3]

The Company has a mechanism for reporting violations or suspected violations of policies and/or procedures, as well as the ethics and cultural values of the Company, known as the Whistleblowing System ("WBS"). The WBS is a tangible manifestation of the Company's strong commitment to sound business practices that are based on the principles of GCG.

The application of the WBS within the Company aims to ensure a comfortable work environment for all employees, and prevent fraud that may lead to material or immaterial losses for the Company.


Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan efektivitas penerapan Whistle Blowing System (WBS), Perseroan terus melakukan berbagai upaya sosialisasi setiap tahunnya, baik secara internal maupun kepada stakeholder eksternal. Adapun sosialisasi tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan media internal Perseroan, yaitu Knowledge Management System (KMS) yang berfungsi sebagai wadah bertukar informasi serta media komunikasi internal antar karyawan, Direksi hingga Dewan Komisaris.

Sementara itu dalam hal sosialisasi kepada pihak eksternal, Perseroan senantiasa mengoptimalkan penggunaan situs web dan Media Sosial lainnya sebagai tools untuk meningkatkan awareness para Pemangku Kepentingan eksternal bahwa Perseroan sudah memiliki media WBS.

Pada tahun ini, bertepatan dengan acara pelaksanaan penandatanganan Pakta Integritas tanggal 2 Januari 2019, Perseroan sekaligus melakukan sosialisasi WBS kepada seluruh karyawan yang juga dihadiri oleh jajaran Manajemen Puncak.

Kriteria pelaporan pelanggaran atau dugaan terjadinya pelanggaran yang dapat diproses melalui WBS Perseroan, antara lain sebagai berikut:1. Indikasi Pelanggaran dilakukan/melibatkan Pihak

Internal Perseroan yaitu Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan Perseroan

2. Pelaporan Pelanggaran dilakukan dengan melampirkan alat bukti indikasi Pelanggaran serta identitas lengkap Pelapor, Pelaporan tanpa identitas (anonymous) tidak dapat ditindaklanjuti oleh Pengelola WBS

Perseroan memberi jaminan perlindungan kepada Pelapor yang beritikad baik beserta keluarganya dengan merahasiakan identitas diri Pelapor. Selain itu, Perseroan juga memberikan bantuan perlindungan hukum kepada Pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, hukuman atau tindakan yang tidak menyenangkan dari pihak manapun. Perlindungan juga diberikan kepada karyawan yang melakukan penyelidikan dan bagi yang memberikan informasi terkait dengan penyelidikan pelanggaran.


In order to increase the understanding and effectiveness of the WBS, the Company continues to conduct various socialization efforts, both internally and to external stakeholders. The socialization is carried out by optimizing the use of the Company's internal media, namely the Knowledge Management System (KMS), which serves as a forum for exchanging information, as well as internal communication media between the employees, the Board of Directors, and the Board of Commissioners.

In addition, the Company optimizes the use of its website and other Social Media as tools to increase awareness of external stakeholders about the Company’s WBS.

In 2019, coinciding with the signing of the Integrity Pact on 2 January, the Company also disseminated information about the WBS to all employees, including Top Management.

The following violations or suspected violations can be reported through the Company's WBS:

1. Violations that involve the Company's Internal Parties, namely the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the Employees of the Company

2. Reporting of violations is done by attaching evidence of the violation, as well as the full identity of the reporter since anonymous reports cannot be followed up by the WBS manager.

The Company guarantees anonymity and protection for Whistleblowers who make reports in good faith, as well as their families. In addition, the Company also provides legal protection to ensure that Whistleblowers are free from threats, or intimidation from any party. Protection is also given to the employees who investigate the violations and provide information related to the investigation of the violation.















Pengelolaan WBS dilakukan oleh Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran, yaitu sebuah tim yang dibentuk secara ad-hoc berdasarkan SK Direksi sesuai laporan pelanggaran yang diproses. Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi atas dokumen Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Laporan Pelanggaran tertanggal 26 Desember 2012.

Apabila Terlapor terbukti melakukan pelanggaran, maka sanksi yang diberikan mengacu pada ketentuan yang berlaku di Perseroan, maupun secara umum sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Sepanjang tahun 2019, tidak ada laporan yang masuk mengenai pelanggaran atau dugaan atas pelanggaran melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran. [205-3]

INISIATIF EKSTERNAL [102-12]Perseroan terus melakukan peningkatan standar dengan melakukan peningkatan mutu atas kegiatan yang dilakukan. Secara bertahap, Perseroan melakukan Penerapan Standar Internasional dalam setiap kegiatan yang dilakukan yang dituangkan di dalam kebijakan dan prosedur kerja sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

Saat ini, perseroan telah memiliki karyawan yang memiliki sertifikasi ISO 31000:2018 Manajemen Risiko yang yang dikeluarkan oleh Central Risk Management Study (CRMS) untuk membentuk manajemen risiko berbasis Entreprise Risk Management.

Penerapan manajemen mutu juga terus ditingkatkan oleh Perseroan, tahun 2018 dilakukan pembentukan framework penerapan manajemen mutu yang nantinya akan dikaji lebih lanjut sebelum Perseroan menerapkan ISO 9001:2008 Manajemen Mutu pada kegiatan operasional Perseroan.

The management of the WBS is carried out by the Whistleblowing Management Team, which is a team established on an ad-hoc basis pursuant to a decree of the Board of Directors as required. The Whistleblowing Management Team is approved by the Board of Commissioners and the Board of Directors for the Policy and Procedure for the Management of Violation Report dated 26 December 2012.

In the event the reportee is proven to have committed a violation, the sanctions imposed will be in line with the applicable provisions of the Company, as well as all applicable laws.

During 2019, no reports of violations or suspected violations were made through the Whistleblowing System. [205-3]

EXTERNAL INITIATIVE [102-12]The Company continues to improve its standards by increasing the quality of its activities. The Company implements International Standards in each of its activities as outlined in the guiding work policies and procedures.

The Company has employees with ISO 31000: 2018 Risk Management certifications issued by the Central Risk Management Study (CRMS) to form a risk management system based on Enterprise Risk Management.

The Company also continually improves the quality of its management. In 2018, the framework for the implementation of quality management has been established. This will be studied further before the Company implements ISO 9001: 2008 on Quality Management in its operational activities.














TENTANGLAPORAN

KEBERLANJUTAN

ABOUT THIS SUSTAINABILITY

REPORT

174 • Pedoman, Standar Pelaporan dan Assurance

Guidelines, Standards of Report, and Assurance

175 • Periode dan Siklus Laporan Report Period and Cycle

176 • Ruang Lingkup (Boundary) dan Batasan Laporan

Boundaries and Limitations of this Report

176 • Penetapan Konten Laporan Determination of Report Content

178 • Dampak Signifikan dan Uji Materialitas

Significant Impact and Materiality Test

180 • Validasi dan Review Validation and Review

181 • Kontak Contact

TentangLaporan KeberlanjutanAbout This Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), atau SMF, atau “Laporan” ini, merupakan laporan ke-enam. Melalui Laporan ini, kami kembali memberikan gambaran mengenai tantangan yang harus diatasi dan upaya yang kami lakukan dalam mengelola kesinambungan usaha, berbagai upaya yang kami lakukan untuk memenuhi harapan para pemangku kepentingan di tahun 2019, juga partisipasi kami dalam mendukung pencapaian tujuan keberlanjutan.

PEDOMAN, STANDAR LAPORAN & ASSURANCE [102-10, 102-54, 102-48, 102-49]Laporan tahun 2019 ini kami susun menggunakan Pedoman Penyusunan Laporan Keberlanjutan Global Reporting Initiatives (GRI) Standar “CORE”. Selain mengacu pada GRI Standards, Laporan ini juga merujuk pada Peraturan otoritas Jasa Keuangan Nomor 51/P0JK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan

The Sustainability Report of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), or SMF, is the Company’s sixth report. The report provides an overview of challenges, the efforts to ensure business continuity, efforts to meet the expectations of stakeholders, as well as our participation in supporting the achievement of sustainability goals.

GUIDELINES, STANDARD OF REPORTING & ASSURANCE [102-10, 102-54, 102-48, 102-49]This 2019 report was prepared using the “CORE” Standard of the Guidelines of the Sustainability Report Preparation of Global Reporting Initiatives (GRI). In addition to referring to the GRI Standards, this report also refers to the Regulation of the Financial Services Authority No. 51/P0JK.03/2017 on the Application of

“Laporan Keberlanjutan ketiga ini kami susun berdasarkan Pedoman Pelaporan Keberlanjutan GRI versi Standard, yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiatives [GRI], dengan pilihan kelengkapan Core dari dua pilihan Core atau Comprehensive yang tersedia. Melalui laporan ini, kami ingin menunjukkan komitmen Perseroan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembiayaan sekunder dalam penyediaan perumahan yang terjangkau yang selaras dengan upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dalam SDGs”.

This third Sustainability Report has been compiled in line with the GRI Sustainability Reporting Guidelines, which were issued by the Global Reporting Initiatives [GRI], with a choice of Core or Comprehensive completeness. In this report, we would like to show the Company's commitment to supporting national economic growth through secondary financing of affordable housing that is in line with the efforts to achieve sustainable development goals in the SDGs.”















Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.

Kami tetap menggunakan prinsip materialitas dalam menyampaikan isu-isu keberlanjutan yang penting bagi para pemangku kepentingan dan dalam menjalankan kegiatan usaha. Kami menyajikan indikator disclosure GRI Standard Core yang diaplikasikan pada setiap halaman yang relevan. Daftar Indeks Standard Core yang diterapkan dalam Laporan ini kami sajikan pada halaman 183. [102-55]

Pada penyusunan Laporan Tahun 2019 ini, kami masih belum menggunakan jasa penjamin (assurance), namun demikian untuk menjamin kredibilitas dan kualitas informasi yang tercantum dalam laporan ini, seluruh isi dan data yang disajikan telah melalui tahap verifikasi internal. [102-56]

PERIODE DAN SIKLUS LAPORAN [102-50, 102-51, 102-52]Laporan ini memuat berbagai program dan kegiatan yang kami lakukan sebagai kelanjutan dari program serupa yang telah disampaikan pada laporan sebelumnya yang relevan dengan pilihan topik material selama dua tahun terakhir, pada periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019 dan perbandinganya untuk periode yang sama di tahun sebelumnya. Laporan periode sebelumnya terbit pada bulan Maret 2019.

Laporan ini kami rencanakan terbit secara reguler setiap tahun, bersamaan dengan Laporan Tahunan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). Walau terbit terpisah, namun antara keduanya saling melengkapi.

Tidak ada penyajian ulang atas data tahun yang lalu, mengingat tidak ada perubahan signifikan terhadap kegiatan operasional perusahaan selama tahun pelaporan. Begitu pula tidak terdapat perubahan signifikan atas ruang lingkup dan boundary dalam periode pelaporan. Namun demikian ada pengurangan indeks disclosure yang diungkapkan dalam Laporan ini, yakni indeks terkait dengan bahan baku material, penggunaan air dan limbah. Pengurangan indeks disclosure semata-mata karena kurangnya relevansi pengungkapannya, mengingat Perseroan tidak bergerak dibidang manufaktur.

Sustainable Finance for Financial Services Institutions, Issuers, and Public Companies.

We continue to use the materiality principle in addressing sustainability issues that are important to the Company’s business activities and the stakeholders. We present the indicators for GRI Standard Core disclosure, which are applied to every relevant page. In addition, we present a list of the Standard Core Index on page 183 of the report. [102-55]

We still have not used assurance services in the preparation of this report, however, to ensure the credibility and quality of the information contained in this report, all its content and data have gone through an internal verification process. [102-56]

REPORT PERIOD AND CYCLE[102-50, 102-51, 102-52]This report contains information about various programs, as a continuation of the information about similar programs submitted in previous reports, that have been relevant to the selection of the material topics for the period from January 1, 2019, to 31 December, 2019, and the previous year. The report for the previous period was published in March 2019.

We plan to publish these reports each year, along with the Annual Report of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). Although published separately, the two reports complement each other.

This report does not restate last year's data, considering that there were no significant changes to the Company's operational activities during the reporting year. Moreover, there were no significant changes in the scope and boundaries during the reporting period. However, there is a reduction in the disclosure index, namely the index related to raw materials, water usage, and waste. This reduction is solely due to its lack of relevance, considering that the Company is not engaged in manufacturing.



RUANG LINGKUP (BOUNDARY) DAN BATASAN LAPORAN [102-45]Data dan kegiatan yang dicantumkan dalam Laporan ini hanya menyangkut data SMF semata, mengingat Perseroan belum memiliki anak usaha, juga bukan merupakan bagian dari entitas usaha lain. Sementara data keuangan mengacu pada Laporan Audit. Dalam melaporkan data keuangan, SMF menggunakan teknik berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) Indonesia. Sedangkan untuk data keberlanjutan, SMF menggunakan teknik pengukuran data yang berlaku secara internasional.

Data kuantitatif dalam laporan ini, disajikan dengan menggunakan prinsip daya banding (comparability) dalam dua tahun, dengan data-data lingkungan, hanya mencakup data penggunaan kertas, listrik dan BBM dari Kantor Pusat saja.

PENETAPAN KONTEN LAPORAN [102-46, 103-1, 103-2, 103-3]Kami menetapkan isi Laporan dengan menerapkan 4 (empat) langkah yang disyaratkan oleh Standar GRI, yaitu: 1. Mengidentifikasikan aspek-aspek yang material dan

boundary (langkah Identifikasi). Identifikasi aspek-aspek keberlanjutan (sustainability

context) dipilih yang relevan dengan karakteristik industri perbankan, dan pengaruhnya terhadap pemangku kepentingan.

2. Membuat prioritas atas aspek-aspek yang telah diidentifikasi pada langkah sebelumnya (langkah Prioritas). Dengan pertimbangan bahwa prioritas aspek dan isu yang material tahun 2018 masih relevan dengan kondisi tahun 2019, maka Laporan ini menggunakan aspek dan isu yang material yang sama dengan tahun sebelumnya.

3. Melakukan validasi atas aspek-aspek material tersebut (langkah Validasi).

4. Melakukan review atas Laporan setelah diterbitkan guna meningkatkan kualitas Laporan tahun berikutnya (langkah Review).

Kami mengkaji ulang kontent laporan ini dengan memperhatikan masukan dari para pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal (stakeholder inclusiveness). Penetapan isi Laporan tersebut kami lakukan dengan memperhatikan

BOUNDARIES AND LIMITATIONS OF THIS REPORT [102-45]The data and activities contained in this report only concern SMF, given that the Company does not have a subsidiary, nor is it a part of another business entity. In reporting financial data, SMF uses techniques based on the Indonesian Statement of Financial Accounting Standards ("PSAK"). Meanwhile, for sustainability data, SMF uses internationally-accepted data measurement techniques.

Quantitative data in this report is presented using the principle of comparability of two years. The environmental data only includes data about the consumption of paper, electricity, and fuel at the Head Office.

DETERMINATION OF REPORT CONTENT[102-46, 103-1, 103-2, 103-3]We have determined the contents of this Report by applying the 4 (four) steps in line with the GRI Standards, namely: 1. Identification of material aspects and boundaries

(Identification step). The selected sustainability aspects (sustainability

context) are relevant to the characteristics of the banking industry, and their influence on the stakeholders.

2. Prioritizing the elements identified in the previous step (Priority step). With the consideration that the priority aspects and material issues of 2018 are still relevant to 2019, this report addresses the same material aspects and issues as were used the previous year.

3. Validating material aspects (Validation step). 4. Reviewing the Report after it has been published

to improve the quality of the next Report (Review step).

The review of this report takes into account input from the stakeholders, both internal and external (stakeholder inclusiveness). We determine the contents of the report by taking into account the requirements of the GRI Standards, namely: stakeholder inclusiveness;














Materiality; Sustainability Context, and Completeness. We also conduct an analysis of stakeholder responses delivered through various activities involving specific stakeholder groups, for example at the AGM forum and media gatherings.

kesesuaian dengan prinsip yang disyaratkan oleh Standar GRI, yakni: stakeholders inclusiveness (pelibatan pemangku kepentingan); Materiality (materialitas); Sustainability context (konteks keberlanjutan) dan Completeness (kelengkapan). Kami juga melakukan analisis terhadap respons pemangku kepentingan yang disampaikan melalui beragam kegiatan yang melibatkan berbagai kelompok pemangku kepentingan secara spesifik, misalnya dalam forum RUPS, media gathering dan sebagainya.

TopikTopic

AspekAspect

Pengungkapan Pendekatan Manajemen + IndikatorDisclosure of Management approach + Indicator

Bagan Alur Proses Penetapan Konten LaporanFlow Chart of Process to Determine in the Contents of Report

Laporan Keberlanjutan 2018Sustainability Report 2018

Langkah 1IDENTIFIKASI

Step 1IDENTIFICATION

Langkah 2PRIORITAS

Step 2PRIORITY

Langkah 4REVIEW

Step 4REVIEW

Langkah 3VALIDASI

Step 3VALIDATION

LAPORANREPORT

Konteks Keberlanjutan

Sustainability Context

MaterialitasMateriality

Kelengkapan Completeness

Pelibatan Pemangku KepentinganStakeholder Engagement

Konteks KeberlanjutanSustainability Context

01 02 03

04

Pelibatan Pemangku Kepentingan

Stakeholder Engagement


DAMPAK SIGNIFIKAN DAN UJI MATERIALITAS [102-47] Untuk menentukan topik-topik yang dilaporkan, kami melakukan kajian dampak material dengan membentuk grup diskusi internal guna membahas dampak operasional terhadap para pemangku kepentingan utama, serta mempertimbangkan masukan dari beberapa pihak eksternal maupun melalui interaksi dengan masyarakat sekitar.

Melalui diskusi tersebut kami melakukan uji materialitas terhadap sejumlah topik material yang diperkirakan layak disampaikan dalam laporan, kemudian menetapkan beberapa informasi material yang berada pada kategori ‘tinggi’ dan beberapa informasi lainnya berada pada kategori ‘sedang’ maupun ‘rendah’, sebagaimana digambarkan dalam diagram materialitas berikut.

Diagram Matriks Materialitas [102-47]

5 12 69

2

1

10

7 113

4

8

TinggiHigh

Ting

giH

igh

Penting bagi SMFImportant to SMF

SedangMedium

Rendah Low

Ren

dah

Lo

wS

edan

gM

ediu

m

Penting bagi Pemangku KepentinganImportant to Our Stakeholders

SIGNIFICANT IMPACT AND MATERIALITY TEST [102-47] To determine the topics of this report, we conducted a material impact assessment by forming an internal discussion group to talk about the Company’s operational impact on its key stakeholders. We also took into account input from several external parties and feedback gained through interaction with the surrounding communities.

During these discussions, we conducted materiality tests on a number of topics appropriate for this report. We then classified the material information into 'high,' 'medium' and 'low' categories, as illustrated in the following materiality diagram.

Materiality Matrix Diagram [102-47]















Terdapat 12 kelompok topik material yang memenuhi kriteria dampak paling material terhadap kinerja keberlanjutan SMF. Topik material dan kelompok pemangku kepentingan utama yang terdampak serta terlibat dalam upaya menjaga keberlanjutan dan boundary yang diterapkan dalam laporan ditunjukan pada tabel Aspek Material dan Boundary, adalah sebagai berikut.

Daftar Topik Material dan Boundary | [102-46, 102-47]

No. Indeks di GrafikIndex No.

Topik Material Material Aspects

Alasan MaterialitasReason for Materiality

Indeks DisclosureDisclosure Index

Boundary

Di dalam SMFWithin SMF

Di luar SMFOutside SMF

EKONOMI | ECONOMIC

1Kinerja Keuangan/EkonomiFinancial/Economic Performance

Berdampak signifikan pada pemangku kepentinganHas significant impact on stakeholders

201-1, 201-3 √

2Dampak ekonomi tak langsungIndirect economic impact


203-1 √ √

3Anti Korupsi Anti-Corruption

Berdampak signifikan pada pembangunan dan pada kesinambungan usahaHas significant impact on business development and business sustainability

205-3 √ √

LINGKUNGAN | ENVIRONMENTAL

4EnergiEnergy

Berdampak signifikan pada lingkunganHas significant impact on the environment

302-1, 302-4 √

5EmisiEmissions

Berdampak signifikan pada lingkunganHas significant impact on the environment

305-1, 305-2 √

SOSIAL | SOCIAL

6KepegawaianEmployment

Berdampak signifikan pada karyawan dan bagi kesinambungan usahaHas significant impact on employees and business sustainability

401-1, 401-2, 401-3 √

7

Kesehatan dan Keselamatan KerjaOccupational Health and Safety

Berdampak signifikan bagi karyawan dan bagi kesinambungan usahaHas significant impact on employees and business sustainability

403-2, 403-4 √

There are 12 material topic groups that have met the criteria for topics that have the most material impact on SMF's sustainability performance. The following Material Aspects and Boundaries table shows the material topics and key stakeholder groups affected or involved in the Company’s efforts to maintain sustainability, as well as the boundaries of the report.

Material Aspects and Boundary [102-46, 102-47]


No. Indeks di GrafikIndex No.

Topik Material Material Aspects

Alasan MaterialitasReason for Materiality

Indeks DisclosureDisclosure Index

Boundary

Di dalam SMFWithin SMF

Di luar SMFOutside SMF

8Pelatihan dan PendidikanTraining and Education

Berdampak signifikan bagi karyawan, pemangku kepentingan dan bagi kesinambungan usahaHas significant impact on employees, stakeholders, and business sustainability

404-2, 404-3 √

9Masyarakat SetempatSurrounding Community


413-1 √ √

10KepatuhanCompliance

Berdampak signifikan bagi kesinambungan usahaHas significant impact on business sustainability

419-1

FINANCIAL SERVICE SECTOR

11

Produk dan Layanan untuk Manfaat SosialProducts and Services for Social Benefit

Berdampak signifikan bagi pemangku kepentingan dan bagi kesinambungan usahaHas significant impact on stakeholders and r business sustainability

FS7 √ √

12

Inisiatif untuk mengadakan dan mendukung kegiatan literasi keuangan atau pembiayaan khususInitiative to organize and support financial literacy activities or special financing

Berdampak signifikan bagi pemangku kepentinganHas significant impact on stakeholders

FS16 √ √

VALIDASI DAN REVIEWSMF melaksanakan proses validasi dan review dengan tujuan memastikan bahwa laporan memuat konten yang seimbang, yakni di samping memuat kinerja positif, laporan juga memuat informasi atau kinerja yang negatif. Untuk memperbaiki kualitas laporan di masa mendatang, Perseroan juga akan memperhatikan masukan-masukan, saran serta pertimbangan dari pemangku kepentingan.

VALIDATION AND REVIEWSMF carries out a validation and review process to ensure that the report contains balanced content. In addition to containing information about SMF’s positive performance, the report also contains negative information. To improve the reporting quality in the future, the Company will continue paying attention to feedback, suggestions, and considerations from its stakeholders.















KONTAK [102-53]Apabila memerlukan informasi lebih lanjut atau pertanyaan-pertanyaan tentang Laporan ini, silahkan menghubungi:PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)Grha SMFJalan Panglima Polim I No. 1, Melawai Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160 Telp: (021) 2700400Fax: (021) 2701400E-mail: [email protected]: www.smf-indonesia.co.id

CONTACT [102-53]If you need further information or have questions about this report, please contact:

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)Grha SMFJalan Panglima Polim I No. 1, Melawai Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160 Telephone: (021) 2700400Fax: (021) 2701400E-mail: [email protected]: www.smf-indonesia.co.id


INDEKS STANDAR GRI-CORE

GRI-CORE STANDARD INDEX


Daftar Indeks GRI Standar – CORE [102-55]Index List of GRI Standard – CORE

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL – 2019

GRI – SandardDISCLOSURE

HalamanPageNo Indeks

JudulTitle

DISCLOSURE UMUM | GENERAL DISCLOSURE

GRI 102: Disclosure UmumGeneral Disclosure

Profil Organisasi | Organizational Profile

102-1 Nama Organisasi | Name of Organization 26

102-2 Kegiatan, Merek, Produk, dan Jasa | Activities, Brand, Products, and Services 26

102-3 Lokasi Kantor Pusat | Location of Head Office 26

102-4 Lokasi Operasi | Location of Operations 26

102-5 Kepemilikan dan Bentuk Hukum | Ownership and Legal Form 26

102-6 Pasar Yang Dilayani | Market Served 26

102-7 Skala Organisasi | Organizational Scale 44

102-8 Informasi Mengenai Karyawan dan Pekerja Lain | Information About Employees and Other Workers

129

102-9 Rantai Pasokan | Supply Chain 45

102-10 Perubahan signifikan pada periode laporan, skala usaha, perubahan kegiatan usaha, termasuk organisasi dan rantai pasokannya |Significant changes in the reporting period, including changes in business scale, business activities, and the organizational supply chain

174

102-11 Pendekatan atau Prinsip Pencegahan | Precautionary Approach 163

102-12 Inisiatif ekstrnal diadopsi atau diterapkan | Adopted and application of external initiatives

173

102-13 Keanggotaan Organisasi | Membership in Associations 27

Strategi | Strategy

102-14 Pernyataan dari Pembuat Keputusan Senior | Statement from Senior Decision-Maker

16

Visi - Misi | Vision – Mission

102-16 Nilai, Prinsip, Standar, dan Norma Perilaku | Values, Principles, Standards, and Norms of Behaviour

168

102-17 Mekanisme pengenalan etika Perusahaan | Mechanisms for Introducing Corporate Ethics

168

Tata Kelola | Governance

102-18 Struktur Tata Kelola | Governance Structure 42

102-22 Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi | Composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors

159, 161

102-23 Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi | Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors

157, 159

102-27 Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris dan Direksi | Competency Development of the Board of Commissioners and the Board of Directors

161

102-28 Penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi | Performance Assessment of the Board of Commissioners and the Board of Directors

162

Pemangku Kepentingan | Stakeholders

102-40 Daftar Kelompok Pemangku Kepentingan | List of Stakeholder Groups 59

102-41 Perjanjian Perundingan Kolektif | Collective Bargaining Agreements 131

102-42 Mengidentifikasi dan Memilih Pemangku Kepentingan | Identifying and Selecting Stakeholders

59

102-43 Pendekatan Untuk Keterlibatan Pemangku Kepentingan | Approach to Stakeholder Engagement

59

102-44 Topik Utama dan Hal-hal yang Diajukan | Key Topics and Concerns 59




JudulTitle

GRI 102: Disclosure UmumGeneral Disclosure

Tentang Laporan | About the Report

102-45 Entitas Anak Usaha yang Masuk dalam Laporan Keuangan |Subsidiary Entities Included in the Consolidated Financial Statements

176

102-46 Menetapkan Isi Laporan dan Topik Boundary | Defining Report Content and Topic Boundary

176

102-47 Daftar Topik Material | List of Material Topics 178

102-48 Penyajian Kembali Informasi | Restatement of Information 174

102-49 Pengungkapan Perubahan pada Laporan | Disclosure of Changes in Reporting

174

102-50 Periode Pelaporan | Reporting Period 175

102-51 Tanggal Laporan Terbaru | Date of Most Recent Report 175

102-52 Siklus Laporan | Reporting Cycle 175

102-53 Titik kontak untuk Pertanyaan Mengenai Laporan | Contact Point for Questions Regarding the Report

181

102-54 Klaim Bahwa Laporan Sesuai dengan Standar GRI | Claims in Relation to Reporting in Accordance with GRI Standard

174

102-55 Indeks Isi GRI | GRI Content Index 175, 184

102-56 Assurance Eksternal | External Assurance 185

DISCLOSURE TOPIK SPESIFIK | DISCLOSURE OF SPECIFIC TOPICS

DAMPAK EKONOMI | ECONOMIC IMPACT

201 Kinerja Ekonomi | Economic Performance

GRI 103:Pendekatan ManajemenManagement Approach

103-1 Penjelasan topik material dan batasannya | Explanation of the material topic and its boundaries

68

103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya | Management approach and its components

69, 70

103-3 Evaluasi pendekatan manajemen | Evaluation of the management approach 71

GRI 201: Kinerja EkonomiEconomic Performance

201-1 Distribusi perolehan nilai ekonomi | Distribution of economic value acquisition 76

201-3 Kewajiban program pensiun manfaat pasti dan program pensiun lainnya | Benefit plan obligations and other retirement plans

78

203 Dampak Ekonomi Tidak Langsung | Indirect Economic Impact

GRI 103:Pendekatan Manajemen Management Approach

103-1 Penjelasan topik material dan batasannya | Explanation of the material topic and its boundary

96


97


GRI 203:Dampak Ekonomi Tidak LangsungIndirect Economic Impact

203-1 Investasi Infrastruktur dan Layanan Jasa | Infrastructure Investment and Supported Services

99, 107

Suplemen Sektor Keuangan dan Jasa | Supplement for the Financial and Services Sector

Pembahasan Indeks Spesifikasi khusus KeuanganDisclosure Financial Specific

103-1 Penjelasan Topik Material dan Batasannya | Explanation of the material topic and its boundary

96

103-2 Pendekatan Manajemen dan Komponennya | Management approach and its components

97

103-3 Evaluasi Pendekatan Manajemen | Evaluation of the management approach 97

FS7 Nilai portofolio produk dan jasa yang dirancang untuk mendukung kegiatan sosial dibagi menurut segmen bisnis | Monetary value of products and services designed to deliver a specific social benefit for each business line broken down by purpose.

71

FS16 Inisiatif untuk mengadakan dan mendukung kegiatan literasi keuangan atau pembiayaan khusus |Initiatives to enhance financial literacy by type of beneficiary.

87




JudulTitle

205 Anti Korupsi | Anti-Corruption



152


152


GRI 205:Anti KorupsiAnti-Corruption

205-3 Kasus korupsi dan penindakan kasus korupsi | Confirmed incidents of corruption and actions taken

169

DAMPAK LINGKUNGAN | ENVIRONMENTAL IMPACT

302 Energi | Energy



142


143


GRI 302: EnergiEnergy

302-1 Konsumsi energi organisasi | Energy consumption within the organization

143

303 Air | Water



142


143


GRI 303: AirWater

303-1 Konsumsi air dan sumber air | Water consumption and source of water

147

305 Emisi | Emissions



142


143


GRI 305: EmisiEmissions

305-1 Emisi GRK (Cakupan 1) langsung | Direct (Scope 1) GHG Emissions

145

305-2 Emisi GRK (Cakupan 2) tidak langsung | Indirect (Scope 2) GHG Emissions

145

DAMPAK SOSIAL | SOCIAL IMPACT

401 Kepegawaian | Employment


103-1 Penjelasan Topik Material dan Batasannya | Explanation of the Material Topic and its Boundary

128

103-2 Pendekatan Manajemen dan Komponennya | Management Approach and its Components

128

103-3 Evaluasi Pendekatan Manajemen | Evaluation of the Management Approach 128

GRI 401:KepegawaianEmployment

401-1 Perekrutan Karyawan Baru dan Pergantian (Turn-over) Karyawan | New Employee Recruitment and Employee Turnover

131

401-2 Tunjangan yang diberikan kepada Karyawan Purna Waktu yang tidak diberikan kepada Karyawan Sementara Atau Paruh Waktu | Benefits provided to Full-Time Employees that are not provided to Temporary or Part-Time Employees

136

401-3 Cuti melahirkan | Maternity leave 137

Daftar Indeks GRI Standar – COREIndex List of GRI Standard – CORE




JudulTitle

403 Kesehatan dan Keselamatan Kerja | Occupational Health and Safety



120


120


GRI 403:Kesehatan danKeselamatan KerjaOccupational Health and Safety

403-2 Frekuensi kecelakaan kerja, tipe kecelakaan kerja dan frekuensi absensi karena kesehatan berdasarkan genderFrequency of work accidents, types of work accidents, and frequency of absences due to gender-related health issues

125

403-4 Topik kesehatan dan keselamatan dalam perjanjian resmi dengan serikat karyawan Health and safety topics agreed upon with labor union

122

404 Pelatihan dan Pendidikan | Training and Education



128


128


GRI 404:Pelatihan dan PendidikanTraining and Education

404-1 Rerata jam pelatihan karyawan, menurut gender dan jenjang jabatan | Average training hours of employees based on gender and level of position

134

404-2 Program untuk meningkatkan keterampilan karyawan dan program bantuan peralihan | Programs for upgrading employee skills and transition assistance programs

134

404-3 Prosentase karyawan yang mendapatkan penilaian kinerja dan penyesuaian jenjang karir secara reguler, menurut jabatan dan gender | Percentage of employees receiving regular performance and career development reviews based on level of position and gender

135

413 Masyarakat Lokal | Local Community



96


97


GRI 413:Masyarakat LokalLocal Community

413-1 Operasi dengan keterlibatan masyarakat lokal, penilaian dampak, dan Program Pengembangan Komunitas | Operations with local community engagement, impact assessment, and Community Development Programs

99

419 Kepatuhan Sosial Ekonomi | Socioeconomic Compliance



142


143


GRI 419:KepatuhanCompliance

419-1 Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan di bidang sosial dan ekonomi | Non-compliance with laws and regulations in the social and economic field

143


LEMBAR UMPAN BALIKFEEDBACK SHEET

Kami mohon kesediaan para pemangku kepentingan

untuk memberikan umpan balik setelah membaca Laporan

Keberlanjutan ini dengan mengirim e-mail atau mengirim

formulir ini melalui fax/pos

Profil AndaNama (bila berkenan) : .........................................................

.........................................................

Institusi/Perusahaan : .........................................................

.........................................................

Telp/Hp : .........................................................

.........................................................

Golongan Pemangku Kepentingan (beri tanda silang yang

sesuai)

• Pemerintah

• Industri

• Masyarakat

• Lembaga Pendidikan

• Media

• LSM

• Perusahaan

• Lain-lain, mohon sebutkan....

Mohon pilih jawaban yang paling sesuai:

1. Laporan in bermanfaat bagi Anda:

• Sangat setuju

• Setuju

• Netral

• Tidak setuju

• Sangat tidak setuju

2. Laporan ini sudah menggambarkan kinerja Perusahaan

dalam pembangunan berkelanjutan:

• Sangat setuju

• Setuju

• Netral

• Tidak setuju


3. Laporan ini mudah dimengerti:

• Sangat setuju

• Setuju

• Netral

• Tidak setuju


We request that the stakeholders provide feedback after

reading this Sustainability Report by e-mailing or faxing/mailing

this form.

Your ProfileName (optional) : .........................................................

.........................................................

Institution/Company : .........................................................

.........................................................

Telp/Hp : .........................................................

.........................................................

Stakeholder Groups (tick appropriate):

• Government

• Industry

• Public

• Education Institutions

• Media

• NGOs

• The Company

• Other, please mention .....

Please choose the most suitable answer:

1. This report is of benefit to you:

• Strongly agree

• Agree

• Neutral

• Disagree

• Strongly disagree

2. This Report has described the Company's performance in

sustainable development:

• Strongly agree

• Agree

• Neutral

• Disagree


3. This report is easy to understand:

• Strongly agree

• Agree

• Neutral

• Disagree



4. Laporan ini menarik:

• Sangat setuju

• Setuju

• Netral

• Tidak setuju


5. Laporan ini meningkatkan kepercayaan Anda terhadap

keberlanjutan Perusahaan:

• Sangat setuju

• Setuju

• Netral

• Tidak setuju


Mohon untuk memberikan saran/usul/komentar Anda atas

laporan ini:

Terima Kasih atas Partisipasi Anda. Mohon agar lembar ini

dikirimkan ke alamat berikut:

Corporate Secretary Division

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

Grha SMF

Jalan Panglima Polim I No. 1, Melawai

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160

Telp : (021) 2700400

Fax : (021) 2701400

E-mail : [email protected]

Website : www.smf-indonesia.co.id

4. This report is interesting:

• Strongly agree

• Agree

• Neutral

• Disagree


5. This report enhances your trust towards the Company's

sustainability:

• Strongly agree

• Agree

• Neutral

• Disagree


Please provide your advice/suggestions/comments for this

report:

Thank you for your participation.

We kindly request to send back this form to:

SUSTAINABILITYREPORT

2019Laporan Keberlanjutan

Grha SMFJalan Panglima Polim I No.1 MelawaiKebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160Telp. : 021 2700400Fax. : 021 [email protected]

www.smf-indonesia.co.id

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tumbuh dan ...

Documents

Transcript of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tumbuh dan ...