PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA · 2020. 7. 2. · 9 27 Pengesahan/persetujuan rancangan RJPP...

345
PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA Final Report Hasil Assessment Penerapan GCG Parameter Kementerian Negara BUMN Periode Tahun 2019 Oleh: PT Multi Utama Indojasa MUC Consulting Group

Transcript of PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA · 2020. 7. 2. · 9 27 Pengesahan/persetujuan rancangan RJPP...

  • PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA

    Final Report Hasil Assessment Penerapan GCG Parameter Kementerian Negara BUMN Periode Tahun 2019

    Oleh: PT Multi Utama Indojasa MUC Consulting Group

  • Daftar Isi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    i

    DAFTAR ISI ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN

    PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA TAHUN 2019

    DAFTAR ISI i

    DAFTAR LAMPIRAN ii

    LAPORAN HASIL iii

    RINGKASAN EKSEKUTIF 1

    SIMPULAN DAN REKOMENDASI 2-16

    PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI 17-27

    URAIAN HASIL PENILAIAN/EVALUASI

    BAB I Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan

    28-43

    BAB II Pemegang Saham dan RUPS 44-77

    BAB III Dewan Komisaris 78-140

    BAB IV Direksi 141-258

    BAB V Pengungkapan Informasi dan Transparansi 259-282

    BAB VI Aspek Lainnya 283-285

    LAMPIRAN

  • Daftar Lampiran

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    ii

    DAFTAR LAMPIRAN ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN

    PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA TAHUN 2019

    Lampiran I Ringkasan Hasil Penilaian

    Lampiran II Daftar Capaian Penerapan GCG Per Indikator

    Lampiran III Daftar Capaian Penerapan GCG Per Alat Uji

  • LAPORAN HASIL ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN

    PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA TAHUN 2019

    Yang Terhormat,

    Dewan Komisaris dan Direksi

    PT Pengembang Pelabuhan Indonesia

    Kami, PT Multi Utama Indojasa (MUC Consulting Group) telah melakukan penilaian atas

    implementasi Good Corporate Governance (GCG) PT Pengembang Pelabuhan Indonesia

    selanjutnya disebut PPI atau Perusahaan untuk periode tahun 2019.

    Penilaian dilakukan melalui penyebaran kuesioner, review atas dokumen dan wawancara di

    Kantor Pusat PPI. Kami tidak melakukan validasi terhadap informasi yang diberikan oleh

    Manajemen pada saat pelaksanaan penilaian. Manajemen PPI bertanggung jawab untuk

    memastikan bahwa informasi yang diberikan kepada kami adalah benar, akurat dan

    mutakhir.

    Kami yakin bahwa penilaian kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan

    kesimpulan. Penilaian kami tidak memberikan penentuan legal atas kepatuhan PPI terhadap

    persyaratan tertentu.

    Assessment implementasi Good Corporate Governance (GCG) di PPI bertujuan untuk menilai

    implementasi Good Corporate Governance (GCG) berdasarkan standar alat uji Keputusan

    Sekretaris Menteri BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter

    Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN,

    yang mencakup enam aspek pokok pengukuran meliputi Komitmen terhadap Penerapan

    Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan, Pemegang Saham dan RUPS, Dewan

    Komisaris, Direksi, Pengungkapan Informasi dan Transparansi serta Aspek Lainnya.

    Dari keenam aspek pokok tersebut, total skor yang diperoleh PPI periode tahun 2019 adalah

    sebesar 93,803 dari total skor maksimal yaitu sebesar 100% yang setara dengan 93,803%

    sehingga secara overall hasil assessment implementasi PPI mendapatkan Klasifikasi Kualitas

    Penerapan GCG “Sangat Baik”.

  • Penilaian kami menyimpulkan bahwa berdasarkan klasifikasi kualitas penerapan GCG baik

    per indikator, aspek maupun keseluruhan, terhadap enam aspek pokok parameter

    assessment GCG yang dicapai PPI adalah sebagai berikut:

    Parameter Assessment

    Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan

    Pemegang Saham/RUPS

    Dewan Komisaris

    Direksi

    Pengungkapan Informasi dan Transparansi

    Aspek Lainnya

    Keterangan tabel:

    Jakarta, 1 April 2020

    PT Multi Utama Indojasa (MUC Consulting Group)

    Dr. Taridi Kasbi Ridho Direktur

    Nilai diatas 85 = Sangat Baik 75 < Nilai ≤ 85 = Baik 60 < Nilai ≤ 75 = Cukup Baik 50 < Nilai ≤ 60 = Kurang Baik Nilai ≤ 50 = Tidak Baik

    100,000%

    Sangat

    Baik

    Baik Kurang

    Baik

    Tidak

    Baik

    Cukup

    Baik

    8,861% 93,950%

    94,336%

    93,911%

    100,00%

    %

    98,223%

    50,000%

  • Ringkasan Eksekutif

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    1

    RINGKASAN EKSEKUTIF ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN

    PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA PERIODE TAHUN 2019

    Assessment implementasi Good Corporate Governance di PPI dilaksanakan dengan menggunakan kriteria berdasarkan standar alat uji Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada BUMN, bertujuan untuk menilai implementasi Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan meliputi enam aspek pokok yaitu:

    1. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan;

    2. Pemegang Saham dan RUPS; 3. Dewan Komisaris; 4. Direksi; 5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi; 6. Aspek Lain.

    Pencapaian skor assessment GCG Perusahaan untuk periode tahun 2019 adalah sebagai berikut:

    ASPEK PENGUJIAN / INDIKATOR PARAMETER BOBOT

    CAPAIAN TAHUN 2019

    Predikat SKOR

    % CAPAIAN

    I Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan

    7,000 7,000 100,000 Sangat Baik

    II Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 9,000 8,452 93,911 Sangat Baik

    III Dewan Komisaris 35,000 33,018 94,336 Sangat Baik

    IV Direksi 35,000 34,378 98,223 Sangat Baik

    V Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9,000 8,456 93,950 Sangat Baik

    VI Aspek Lainnya 5,000 2,500 50,000

    SKOR KESELURUHAN 100,000 93,803 93,803 Sangat Baik

    Pada tahun buku 2019 total nilai yang diperoleh PPI adalah sebesar 93,803 dari total nilai maksimal yaitu sebesar 100,000 yang setara dengan 93,803% sehingga secara overall hasil assessment implementasi GCG Perusahaan Tahun 2019 mendapatkan kualifikasi kualitas penerapan GCG “Sangat Baik”.

  • Simpulan dan Rekomendasi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    2

    Tidak Baik

    SIMPULAN DAN REKOMENDASI

    ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN

    PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA

    TAHUN 2019

    Pelaksanaan Assessment GCG PPI periode tahun 2019 mendapatkan perolehan total skor

    sebesar 93,803 dari total skor maksimal yaitu sebesar 100,000 yang setara dengan 93,803%.

    Secara overall hasil assessment implementasi GCG PPI periode tahun 2019 mendapatkan

    Kualifikasi Kualitas Penerapan GCG “Sangat Baik”, dengan total area of improvement adalah

    sebanyak 43 rekomendasi.

    Skor capaian assessment implementasi GCG PPI periode tahun 2019 untuk masing-masing

    aspek berikut praktik yang sejalan dan area of improvement dijelaskan sebagai berikut:

    I. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara

    Berkelanjutan

    Skor capaian sebesar 7,000 dari nilai maksimal sebesar 7,000 atau 100,000% yaitu mendapat

    Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Sangat Baik”

    Praktik yang Sejalan

    Kode

    Praktik yang Sejalan Aspek Indikator

    1 1 Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) yang ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala.

    1 2 Perusahaan memiliki Pedoman Perilaku yang ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala.

    2 3 Direksi menunjuk seorang Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

    2 4 Perusahaan menciptakan situasi kondusif untuk melaksanakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) dan Pedoman Perilaku.

    3 5 Perusahaan melakukan assessment terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan review secara berkala.

    3 6 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik menjadi salah satu Key Performance Indicator (KPI) yang dituangkan dalam Kontrak

    Sangat Baik Baik Kurang Baik Cukup Baik

    100,000%

  • Simpulan dan Rekomendasi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    3

    Kode

    Praktik yang Sejalan Aspek Indikator

    Manajemen.

    4 7 Perusahaan memiliki kebijakan tentang kepatuhan Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara bagi Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, Direksi dan pejabat satu tingkat di bawah Direksi.

    4 8 Penyelenggara Negara/Wajib Lapor memahami kebijakan/SOP tentang kepatuhan Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.

    4 9 Perusahaan melaksanakan kebijakan/SOP tentang kepatuhan Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.

    5 10 Perusahaan memiliki ketentuan/kebijakan tentang Pengendalian Gratifikasi.

    5 11 Perusahaan melaksanakan upaya untuk meningkatkan pemahaman terhadap kebijakan/ketentuan Pengendalian Gratifikasi.

    5 12 Perusahaan mengimplementasikan Pengendalian Gratifikasi.

    6 13 Perusahaan memiliki kebijakan tentang pelaporan atas sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan (Whistle Blowing System).

    6 14 Perusahaan melaksanakan kegiatan untuk memberikan pemahaman atas kebijakan pelaporan atas dugaan penyimpangan (Whistle Blowing System).

    6 15 Perusahaan melaksanakan kebijakan tentang pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan (Whistle Blowing System).

  • Simpulan dan Rekomendasi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    4

    II. Pemegang Saham dan RUPS

    Skor capaian sebesar 8,452 dari nilai maksimal sebesar 9,000 atau 93,911% yaitu

    mendapat Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Sangat Baik”

    Praktik yang Sejalan

    Kode Praktik yang Sejalan

    Aspek Indikator

    7 16 Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal menetapkan Pedoman Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi.

    7 17 Pemegang Saham/RUPS melaksanakan penilaian terhadap calon Anggota Direksi.

    7 19 Pemegang Saham/RUPS menetapkan pengaturan mengenai rangkap jabatan bagi Anggota Direksi.

    7 21 Pemegang Saham/RUPS memberikan respon terhadap lowongan jabatan dan/atau pemberhentian sementara Direksi oleh Dewan Komisaris.

    8 22 Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris.

    8 23 Pemegang Saham/RUPS melaksanakan penilaian terhadap calon Anggota Dewan Komisaris.

    8 24 Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman pengangkatan Dewan Komisaris dan komposisinya.

    8 26 Pemegang Saham/RUPS menghentikan Dewan Komisaris sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    9 28

    RUPS memberikan pengesahan/persetujuan rancangan RKAP tepat waktu, yaitu dilaksanakan paling lambat akhir tahun sebelum tahun anggaran berjalan.

    9 29 Pemegang Saham/RUPS memberikan persetujuan/ keputusan atas usulan aksi korporasi yang perlu mendapat persetujuan/keputusan RUPS.

    10 31 RUPS menetapkan gaji/ honorarium tunjangan, fasilitas dan tantiem/insentif kinerja untuk Direksi dan Dewan Komisaris.

    10 32 Pemegang Saham/RUPS menetapkan auditor eksternal yang mengaudit Laporang Keuangan Perusahaan.

    10 33 Pemegang Saham/RUPS memberikan persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta tugas pengawasan Dewan Komisaris.

    10 35 Pengesahan terhadap Laporan Tahunan dan persetujuan terhadap Laporan Keuangan dilaksanakan tepat waktu.

    11 36 RUPS mengambil keputusan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dibidang Perseroan Terbatas dan/atau sehingga

    93,911%

    Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Cukup Baik

  • Simpulan dan Rekomendasi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    5

    Kode Praktik yang Sejalan

    Aspek Indikator

    menghasilkan keputusan yang sah.

    11 37 RUPS mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil.

    12 39 Pemegang Saham tidak mencampuri kegiatan operasional Perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi.

    12 40 Pemegang Saham merespon terhadap informasi yang diterima dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris mengenai gejala penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan.

    Area of Improvement

    Kode Area of Improvement

    Aspek Indikator

    7 18 Pemegang Saham melakukan pengangkatan anggota Direksi secara definitif tidak melebihi 30 hari sejak masa jabatan berakhir.

    7 20 RUPS memuat alasan terkait pemberhentian Sdr Wahyu Hardianto dari jabatan Plt Direktur Teknik.

    8 25 Terdapat keputusan RUPS atau peraturan lainnya yang mengatur dan menetapkan jumlah maksimum jabatan Dewan Komisaris yang boleh dipegang oleh seorang Anggota Dewan Komisaris.

    9 27 Pengesahan/persetujuan rancangan RJPP dilaksanakan tepat waktu, di tahun sebelum periode RJPP berjalan dan tidak lebih dari 60 hari setelah rancangan RJPP diterima.

    10 30 Terdapat sistem/penilaian kinerja Direksi secara individu yang memuat indikator kinerja utama dan kriteria keberhasilan.

    Terdapat Kontrak Manajemen yang memuat target individu yang disahkan oleh Pemegang Saham.

    Pemegang Saham menyampaikan penialian kinerja Direksi secara individu dalam Risalah RUPS.

    Terdapat sistem/pedoman penilaian kinerja Dewan Komisaris yang memuat indikator kinerja utama dan kriteria keberhasilan.

    Terdapat KPI Dewan Komisaris yang disahkan oleh Pemegang Saham.

    Pemegang Saham melakukan penilaian berdasarkan KPI Dewan Komisaris, dan disampaikan dalam Risalah RUPS.

    10 34 Pemegang Saham menetapkan penggunaan laba bersih untuk deviden dalam Risalah RUPS.

    12 38 Pemegang Saham menindaklanjuti area of improvement yang dihasilkan dari assessment atas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik pada perusahaan yaitu berupa peningkatan skor dari hasil assessment GCG aspek Pemegang Saham tahun 2018.

    Total area of improvement untuk Aspek II Pemegang Saham dan RUPS adalah sebanyak

    12 rekomendasi.

  • Simpulan dan Rekomendasi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    6

    III. Dewan Komisaris

    Skor capaian sebesar 33,018 dari nilai maksimal sebesar 35,000 atau 94,336% yaitu

    mendapat Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Sangat Baik”

    Praktik yang Sejalan

    Kode Praktik yang Sejalan

    Aspek Indikator

    13 41 Dewan Komisaris yang baru diangkat mengikuti program pengenalan yang diselenggarakan oleh Perusahaan.

    13 42 Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Anggota Dewan Komisaris sesuai kebutuhan.

    14 43 Dewan Komisaris memiliki kebijakan dan melaksanakan pembagian tugas diantara Anggota Dewan Komisaris.

    14 44 Dewan Komisaris menetapkan mekanisme pengambilan keputusan Dewan Komisaris.

    14 46 Dewan Komisaris mendapatkan akses informasi Perusahaan sesuai kewenangannya.

    15 48 Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas Rancangan RKAP yang disampaikan oleh Direksi.

    16 49 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang hal-hal penting mengenai perubahan lingkungan bisnis yang diperkirakan akan berdampak besar pada usaha dan kinerja Perusahaan secara tepat waktu dan relevan.

    16 50 Dewan Komisaris dalam batas kewenangannya, merespon saran, harapan, permasalahan dan keluhan dari stakeholders (pelanggan, pemasok, kreditur, dan karyawan) yang disampaikan langsung kepada Dewan Komisaris ataupun penyampaian oleh Direksi.

    16 51 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang penguatan sistem Pengendalian Intern Perusahaan.

    16 52 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang manajemen risiko Perusahaan.

    16 53 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang sistem teknologi informasi yang digunakan Perusahaan.

    16 54 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan dan pelaksanaan pengembangan karir.

    16 55 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia SAK.

    16 56 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan pengadaan

    Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Cukup Baik

    94,336%

  • Simpulan dan Rekomendasi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    7

    Kode Praktik yang Sejalan

    Aspek Indikator

    dan pelaksanaannya.

    16 57 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan mutu dan pelayanan serta pelaksanaan kebijakan tersebut.

    17 59 Dewan Komisaris mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi dalam menjalankan Perusahaan sesuai RKAP dan/atau RJPP.

    17 60 Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas transaksi atau tindakan dalam lingkup kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS.

    17 61 Dewan Komisaris (berdasarkan usulan dari Komite Audit) mengajukan calon Auditor Eksternal kepada RUPS.

    17 62 Dewan Komisaris memastikan audit eksternal dan audit internal dilaksanakan secara efektif serta melaksanakan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan yang diterima oleh Dewan Komisaris.

    17 63 Dewan Komisaris melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan serta saran-saran yang telah disampaikan kepada Direksi untuk memperbaiki permasalahan yang dihadapi.

    18 65 Peranan Dewan Komisaris dalam pemilihan calon Anggota Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan/perusahaan patungan.

    19 66 Dewan Komisaris mengusulkan calon Anggota Direksi kepada Pemegang Saham sesuai kebijakan seleksi yang ditetapkan.

    20 69 Dewan Komisaris memiliki Kebijakan Benturan Kepentingan dan melaksanakan secara konsisten kebijakan tersebut.

    22 72 Dewan Komisaris memiliki pedoman/tata tertib Rapat Dewan Komisaris yang memadai.

    22 73 Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku.

    22 74 Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya.

    23 76 Sekretaris Dewan Komisaris melakukan administrasi dan penyimpanan Dokumen.

    23 78 Sekretaris Dewan Komisaris menyediakan data/informasi yang diperlukan oleh Dewan Komisaris dan Komite-komite di lingkungan Dewan Komisaris.

    24 80 Komposisi keanggotaan yang mendukung pelaksanaan fungsi komite dan independensi dari masing-masing Komite Dewan Komisaris.

    24 81 Komite Dewan Komisaris memiliki piagam/charter dan program kerja tahunan.

    24 83 Komite Dewan Komisaris melaporkan kegiatan dan hasil penugasan yang diterimanya kepada Dewan Komisaris.

  • Simpulan dan Rekomendasi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    8

    Area of Improvement

    Kode Area of Improvement

    Aspek Indikator

    14 45 Melengkapi Rencana Kerja dan anggaran Dewan Komisaris dengan indikator kinerja utama dan target yang mencerminkan ukuran keberhasilan pengawasan.

    15 47 Menyampaikan tanggapan rancangan RJPP sesuai dengan ketentuan/kebijakan internal.

    17 58 Melengkapi Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris dengan muatan pembahasan kepatuhan Direksi terhadap perjanjian dengan pihak ketiga.

    18 64 Melengkapi Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris dengan pembahasan kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan Anak Perusahaan.

    19 67 Menyampaikan dokumentasi proses telaah Dewan Komisaris dan keterlibatan Komite dalam penilaian kinerja Direksi secara individu.

    19 68 Menyampaikan dokumentasi proses telaah Dewan Komisaris yang melibatkan Komite mengenai usulan remunerasi Direksi termasuk usulan tantiem/insentif kinerja.

    21 70 Dewan Komisaris menindaklanjuti area of improvement assessment/review GCG yang menjadi kewenangan Dewan Komisaris.

    21 71 Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilaporkan dalam Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris.

    Dewan Komisaris atau Komite Dewan Komisaris mengevaluasi pencapaian kinerja masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan dituangkan dalam risalah Rapat Dewan Komisaris.

    22 73 Seluruh Dewan Komisaris menghadiri rapat Dewan Komisaris baik rapat internal dewan komisaris maupun rapat gebungan bersama Direksi.

    23 75 Sekretaris Dewan Komisaris menyediakan data/informasi yang diperlukan oleh Dewan Komisaris dan komite-komite di lingkungan Dewan Komisaris yang berkaitan dengan: (a) monitoring tindak lanjut hasil keputusan, rekomendasi dan arahan Dewan Komisaris diseluruh risalah rapat Dewan Komisaris; (b) dukungan administrasi serta monitoring berkaitan dengan hal-hal yang harus mendapatkan persetujuan atau rekomendasi dari Dewan Komisaris sehubungan dengan kegiatan pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi.

    23 77 Bahan-bahan rapat sepenuhnya disediakan dan disampaikan kepada peserta rapat paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan rapat.

    24 79 Membentuk komite lain untuk membantu tugas Dewan Komisaris untuk mendukung Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya.

    24 82

    Mendokumentasikan pertemuan berkala / rapat Komite Audit agar dapat dianalisis lebih lanjut terkait kesesuaian antara program kerja Komite Audit dan realisasinya.

  • Simpulan dan Rekomendasi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    9

    Kode Area of Improvement

    Aspek Indikator

    Komite Audit menyusun risalah rapat Komite Dewan Komisaris untuk setiap rapat, yang memuat hasil-hasil analisis, telaahan, dan evaluasi atas acara yang diagendakan, serta risalah asli dari setiap Rapat Komite diserahkan kepada Sekretaris Dewan Komisaris untuk disimpan Perusahaan.

    Total area of improvement untuk Aspek III Dewan Komisaris adalah sebanyak 15

    rekomendasi.

  • Simpulan dan Rekomendasi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    10

    IV. Direksi

    Skor capaian sebesar 34,378 dari nilai maksimal sebesar 35,000 atau 98,223% yaitu

    mendapat Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Sangat Baik”

    Praktik yang Sejalan

    Kode Praktik yang Sejalan

    Aspek Indikator

    25 84 Direksi yang baru diangkat mengikuti program pengenalan yang diselenggarakan oleh Perusahaan.

    25 85 Direksi melaksanakan program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Anggota Direksi sesuai kebutuhan.

    26 86 Direksi menetapkan struktur/susunan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.

    26 87 Direksi menetapkan kebijakan-kebijakan operasional dan standar operasional baku (SOP) untuk proses inti (core business) Perusahaan.

    26 88 Direksi menetapkan mekanisme pengambilan keputusan atas tindakan Perusahaan (Corporate Action) sesuai ketentuan perundang-undangan dan tepat waktu.

    27 90 Direksi memiliki Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang disahkan oleh RUPS/Menteri.

    27 91 Direksi menempatkan karyawan pada semua tingkatan jabatan sesuai dengan spesifikasi jabatan dan memiliki rencana suksesi untuk seluruh jabatan dalam Perusahaan.

    27 92 Direksi memberikan respon terhadap usulan peluang bisnis yang berpotensi meningkatkan pendapatan Perusahaan, penghematan/efisiensi Perusahaan, pendayagunaan aset, dan manfaat lainnya.

    27 93 Direksi merespon isu-isu terkini dari eksternal mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahannya, secara tepat waktu dan relevan.

    28 94 Direksi melaksanakan program/kegiatan sesuai dengan RKAP dan mengambil keputusan yang diperlukan melalui analisis yang memadai dan tepat waktu.

    28 95 Direksi memiliki sistem/ pedoman pengukuran dan penilaian kinerja untuk unit dan jabatan dalam organisasi (struktural) yang diterapkan secara obyektif dan transparan.

    28 97 Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap capaian kinerja untuk

    98,223%

    Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Cukup Baik

    98,223%

  • Simpulan dan Rekomendasi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    11

    Kode Praktik yang Sejalan

    Aspek Indikator

    jabatan/ unit-unit di bawah Direksi dan tingkat Perusahaan.

    28 100 Direksi menerapkan sistem tentang teknologi informasi sesuai dengan kebijkan yang telah ditetapkan.

    28 101 Direksi melaksanakan sistem peningkatan mutu produk dan pelayanan.

    28 102 Direksi melaksanakan pengadaan barang dan jasa yang menguntungkan bagi Perusahaan, baik harga maupun kualitas barang dan jasa tersebut.

    28 103 Direksi mengembangkan SDM, menilai kinerja dan memberikan remunerasi yang layak, dan membangun lingkungan SDM yang efektif mendukung pencapaian Perusahaan.

    28 104 Direksi menerapkan kebijakan pengaturan untuk anak Perusahaan (subsidiary governance) dan/atau Perusahaan patungan.

    29 106 Direksi menerapkan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

    29 107 Direksi menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian intern untuk melindungi mengamankan investasi dan aset Perusahaan.

    29 108 Direksi menindaklanjuti hasil penerimaan SPI dan auditor eksternal (KAP dan BPK).

    30 109 Direksi menetapkan mekanisme untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga.

    30 110 Perusahaan menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga.

    30 111 Pelaksanaan hubungan dengan pelanggan.

    30 112 Pelakasanaan hubungan dengan pemasok.

    30 113 Pelaksanaan hubungan dengan kreditur.

    30 114 Pelaksanaan kewajiban kepada Negara.

    30 115 Pelaksanaan hubungan dengan karyawan Perusahaan.

    30 116 Terdapat prosedur tertulis menampung dan menindaklanjuti keluhan-keluhan stakeholders.

    31 118 Perusahaan melaksankan tanggung jawab sosial Perusahaan untuk mendukung keberlanjutan operasi Perusahaan.

    32 119 Direksi menetapkan kebijakan tentang mekanisme bagi Direksi dan penjabat struktural untuk mencegah pengambilan keuntungan pribadi dan pihak lainnya disebabkan benturan kepentingan.

    32 120 Direksi menetapkan kebijakan untuk mencegah benturan kepentingan.

    33 121 Direksi melaporkan informasi-informasi yang relevan kepada

  • Simpulan dan Rekomendasi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    12

    Kode Praktik yang Sejalan

    Aspek Indikator

    Pemegang Saham dan Dewan Komisaris.

    33 122 Direksi memberikan perlakuan yang sama (fairness) dalam memberikan informasi kepada Pemegang Saham dan Anggota Dewan Komisaris.

    34 123 Direksi memiliki pedoman/tata tertib Rapat Direksi, minimal mengatur etika rapat dan penyusunan risalah rapat evaluasi tindak lanjut hasil rapat sebelumnya, serta pembahasan atas arahan/usulan dan/atau keputusan Dewan Komisaris.

    34 124 Direksi menyelenggarakan Rapat Direksi sesuai kebutuhan, paling sedikit sekali dalam setiap bulan.

    34 125 Anggota Direksi menghadiri setiap rapat Direksi maupun rapat Direksi & Komisaris, jika tidak dapat hadir yang bersangkutan harus menjelaskan alasan ketidakhadirannya.

    34 126 Direksi melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya.

    34 127 Direksi menindaklanjuti arahan, dan/atau keputusan Dewan Komisaris.

    35 128 Perusahaan memiliki Piagam Pengawan Intern yang ditetapkan oleh Direksi.

    35 129 SPI/Fungsi Audit Internal dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya.

    35 130 SPI melaksanakan fungsi pengawasan intern untuk memberikan nilai tambah dan memperbaiki operasional Perusahaan.

    36 132 Sekretaris Perusahaan menjalankan fungsinya.

    36 133 Direksi mengevaluasi kualitas fungsi Sekretaris Perusahaan.

    Area of Improvement

    Kode Area of Improvement

    Aspek Indikator

    27 89 Menyampaikan rancangan RJPP kepada Dewan Komisaris paling lambat 30 September sebelum tahun berjalan dan Pemegang Saham maksimal 31 Oktober sebelum tahun berjalan.

    28 96 Menyusun kontrak kinerja untuk setiap jabatan dalam struktur organisasi sesuai dengan kapasitas peran dan tugas masing-masing.

    28 97 Meningkatkan kinerja Perusahaan khususnya terhadap aspek-aspek yang belum tercapai dalam KPI Perusahaan.

  • Simpulan dan Rekomendasi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    13

    Kode Area of Improvement

    Aspek Indikator

    28 98 Menyusun pencapaian kinerja individu Direksi (KPI Direktorat) berdasarkan target dalam Kontrak Manajemen sebagai kinerja masing-masing Direksi.

    Menyampaikan kepada Dewan Komisaris terkait tingkat pencapaian target kinerja individu Direksi (KPI Direktorat).

    28 99 Menyampaikan usulan insentif kinerja Direksi kepada RUPS yang sudah disetujui Dewan Komisaris.

    29 105 Menyusun/meratifikasi kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Kebijakan Akuntansi Keuangan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

    31 117 Meningkatkan upaya pencapaian KPI terutama pada perspektif Keuangan dan Pasar serta Perspektif Kepemimpinan, Tata Kelola, dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan.

    Meningkatkan pencapaian KPI sehingga pencapaian tahun berjalan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

    33 121 Menyampaikan Laporan Tahunan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham secara tepat waktu yaitu paling lambat 5 bulan setelah tahun buku terakhir.

    36 131 Sekretaris Perusahaan perlu difasilitasi dan mengikuti peningkatan kompetensi yang mencakup bidang hukum, pasar modal dan manajemen keuangan.

    37 135 Panggilan RUPS memuat informasi mengenai setiap mata acara

    dalam agenda RUPS disertai pemberitahuan bahwa bahan yang

    akan dibicarakan dalam RUPS tersedia di kantor Perseroan atau

    telah disampaikan kepada Pemegang Saham sejak tanggal

    dilakukan pemanggilan RUPS.

    Total area of improvement untuk Aspek IV Direksi adalah sebanyak 12 rekomendasi.

    Not Applicable

    Kode Not Applicable

    Aspek Indikator

    37 134 Direksi menyelenggarakan RUPS sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.

  • Simpulan dan Rekomendasi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    14

    V. Pengungkapan Informasi dan Transparansi

    Skor capaian sebesar 8,456 dari nilai maksimal sebesar 9,000 atau 93,950% yaitu

    mendapat Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Sangat Baik”

    Praktik yang Sejalan

    Kode Praktik yang Sejalan

    Aspek Indikator

    38 136 Perusahaan menetapkan sistem dan prosedur pengendalian informasi Perusahaan dengan tujuan untuk mengamankan informasi Perusahaan yang penting.

    38 137 Tingkat kepatuhan Perusahaan yang memadai terhadap kebijakan pengendalian informasi Perusahaan.

    39 138 Terdapat media untuk penyediaan informasi publik agar dapat diperoleh dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana.

    39 139 Website Perusahaan mempublikasikan kebijakan dan informasi penting Perusahaan.

    39 140 Perusahaan menyediakan media lain untuk mengkomunikasikan kebijakan informasi penting Perusahaan.

    39 141 Informasi yang disediakan dalam website Perusahaan dimutakhirkan secara berkala.

    39 142 Tingkat kemudahan akses terhadap kebijakan dan informasi penting Perusahaan yang disediakan dalam website Perusahaan.

    40 143 Laporan Tahunan memenuhi ketentuan umum penyajian Laporan Tahunan.

    40 144 Laporan Tahunan memuat mengenai Ikhtisar Data Keuangan Penting.

    40 145 Laporan Tahunan memuat Laporan Dewan Komisaris dan Laporan Direksi.

    40 146 Laporan Tahunan memuat profil Perusahaan secara lengkap.

    40 147 Laporan Tahunan memuat bagian tersendiri mengenai Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan.

    40 148 Laporan Tahunan memuat pengungkapan praktik Tata Kelola

    Perusahaan yang Baik.

    40 149 Laporan Tahunan memuat bagian tersendiri mengenai Laporan Keuangan.

    Area of Improvement

    Kode Area of Improvement

    Aspek Indikator

    41 150 Melengkapi muatan Laporan Tahunan agar memperoleh juara dalam

    Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Cukup Baik

    93,950%

  • Simpulan dan Rekomendasi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    15

    Kode Area of Improvement

    Aspek Indikator

    Annual Report Award (ARA).

    41 151 Perusahaan berpartisipasi dalam Sustainability Reporting Award dan memperoleh penghargaan dalam ajang tersebut.

    Total area of improvement untuk Aspek V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

    adalah sebanyak 2 rekomendasi.

  • Simpulan dan Rekomendasi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    16

    VI. Aspek Lainnya

    Skor capaian sebesar 2,500 dari nilai maksimal sebesar 5,000 atau 50,000% yaitu

    mendapat Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG.

    Praktik yang Sejalan

    Kode Praktik yang Sejalan

    Aspek Indikator

    43 153 Tidak terdapat penyimpangan dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

    Area of Improvement

    Kode Area of Improvement

    Aspek Indikator

    42 152 Peningkatan kinerja di setiap bidang sehingga layak untuk menjadi Perusahaan terbaik dan menjadi benchmark bagi Perusahaan lain.

    Total area of improvement untuk Aspek VI Aspek Lainnya adalah sebanyak 1

    rekomendasi.

    Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Cukup Baik

    50,000 %

    50,00%

  • Profil Perusahaan dan Metodologi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    17

    PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN

    PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA TAHUN 2019

    A. Riwayat Singkat dan Profil Perusahaan

    PT Pengembang Pelabuhan Indonesia didirikan berdasarkan Akta No.9 tertanggal 5 November 2012 yang dibuat oleh notaris N.M Dipo Nusantara Pua Upa. S.H., M.Kn., berkantor pusat di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh status badan hukum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-57925 A.H.01.01, 2012. Adapun kepemilikan saham Perusahaan, mayoritas saham dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia II, yaitu sebanyak 99% dan 0,11% saham oleh PT Pelabuhan Indonesia Investama.

    Salah satu tujuan pendirian Perusahaan adalah untuk melaksanakan aspek kontribusi dan pengoperasian perjanjian konsesi New Priok Terminal – Pelabuhan Tanjung Priok sebagaimana ditetapkan oleh Kantor Pusat Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dengan PT Pelabuhan Indonesia II No.01/1/1/OP.TPK-12 dan No.HK.566/15/11/PI.II-12 tanggal 21 Agustus 2012 tentang Perjanjian Konsesi Pembangunan dan Operasi Terminal Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok. Berdasarkan kesepakatan konsesi tersebut, PT Pelabuhan Indonesia II dapat membentuk anak perusahaan untuk melakukan setiap aspek konstruksi dan pengoperasian Terminal Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok. Di awal tahun pendiriannya, Perusahaan dipercaya untuk membangun New Priok Terminal yang dilakukan dalam 2 fase. Fase pembangunan pertama dimulai pada tahun 2012 sampai 2017 dengan panjang tempat berlabuh 4.000 meter, untuk area peti kemas seluas 104 Ha, untuk area minyak 72 Ha dan area pendukung seluas 36 Ha, kedalaman air 16 meter. Untuk tahap pertama, kapasitas terminal dapat melayani peti kemas melewati terminal 4,5 juta TEUs. Tahap kedua, pengembangan terminal dimulai pada tahun 2018 sampai 2023 dengan panjang dermaga total 4.230 meter, kedalaman air 20 meter, halaman container 190 Ha dengan total kapasitas terminal 9 juta TEUs. Fokus bisnis Perusahaan di tahun 2013 adalah untuk melaksanakan pembangunan dan pengoperasian New Priok Container Terminal 1. Pada tahun 2014, PT Pengembang Pelabuhan Indonesia melaksanakan pembangunan New Priok Container Terminal 2 untuk pekerjaan pemasangan tiang pancang, break water dan dredging. Selain itu juga dimulainya perencanaan konstruksi jalan akses. Sedangkan di tahun 2015 finalisasi pembangunan New Priok Container Terminal 1 dan mulainya pembangunan New Priok Container Terminal 2 dan 3. Perusahaan telah melaksanakan Peresmian New Priok Container Terminal 1 (NPCT 1) Pelabuhan Utama Tanjung Priok oleh Presiden RI.

  • Profil Perusahaan dan Metodologi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    18

    Di tahun 2017, Perusahaan kembali dipercaya oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) untuk bertindak sebagai Project Management dalam proyek terbarunya yaitu Pengembangan Terminal Kijing, pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat. Perikatan antara PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia untuk proyek ini ditandai oleh penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pembangunan dan Pengembangan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak Kalimantan Barat pada tanggal 24 Oktober 2017. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham yang diambil secara sirkuler pada tanggal 14 Agustus 2018, Perusahaan sepakat untuk meningkatkan modal dasar yang semula sebesar Rp100.000.000.000,- menjadi Rp900.000.000.000,- dan penambahan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan yang semula Rp25.000.000.000,- menjadi Rp225.000.000.000,-. Dengan adanya peningkatan modal dasar penambahan modal ditempatkan dan disetor tersebut, maka komposisi kepemilikan saham turut berubah dimana kepemilikan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) menjadi 99,89% dan PT Pelabuhan Indonesia Investama menjadi 0,11%. Perubahan modal juga mengubah Anggaran Dasar Perusahaan ini telah dicatat dalam Akta No.11 tanggal 13 September 2018 dan disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0019856..AH.01.02 Tahun 2018 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Pengembang Pelabuhan Indonesia tanggal 25 September 2018.

  • Profil Perusahaan dan Metodologi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    19

    B. Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan

    Visi

    “Menjadi Penyedia Solusi Terbaik dan Paling Komprehensif dalam Pengembangan Infrastruktur dan Fasilitas Pendukung Pelabuhan di

    Indonesia”

    Misi

    Menyediakan infrastruktur dan fasilitas pendukung pelabuhan sesuai dengan standar

    internasional

    Menciptakan infrastruktur pelabuhan yang inovatif, unggul, dan kompetitif

    Meningkatkan konektivitas logistik

    Membangun keberhasilan yang saling menguntungkan kepada mitra kerja

    Memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh pemegang saham

    Meningkatkan kompetensi, profesionalisme, dan kesejahteraan karyawan

    Nilai-Nilai Perusahaan

    Integritas (Integrity)

    1) Mentaati Pedoman Perilaku Perusahaan dan beretika, memtuhi GCG dan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku

    2) Mengutamakan kejujuran dan kepentingan Perusahaan

    3) Bekerja dengan transparan, bertanggung jawab dan adil

    4) Berperilaku dan patuh terhadap etika bisnis dan bertanggung jawab atas

    tindakan yang dilakukan, dapat dipercaya, sehingga meningkatkan kepercayaan

    public dan citra Perusahaan.

    Inovasi (Innovation)

    1) Memiliki komitmen tinggi dalam bekerja dan mensinergikan praktik-praktik

    terbaik dengan wawasan bisnis dan budaya Perusahaan untuk memberikan

    kontribusi yang maksimal.

    2) Berusaha keras untuk mencapai standar yang lebih tinggi dan terbuka terhadap

    ide-ide baru.

    3) Berani mengambil keputusan dan tindakan dengan mempertimbangkan risiko

    dan manfaatnya bagi Perusahaan.

  • Profil Perusahaan dan Metodologi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    20

    4) Mengembangkan diri secara optimal dan berkesinambungan untuk peningkatan

    kinerja/unjuk kerja dengan pengembangan karir.

    5) Berusaha untuk inovasi dan mengembangkan solusi kreatif.

    Keberlanjutan (Sustainability)

    1) Membangun kerjasama yang solid antar karyawan, manajemen, supplier dan

    pelanggan berdasarkan pada prinsip-prinsip saling menghargai, saling percaya,

    jujur dan terbuka.

    2) Konsistensi dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi Perusahaan

    secara berkesinambungan sebagai pelopor penyedia infrastruktur pelabuhan dan

    pengembangan pelabuhan di Indonesia.

    3) Mempertahankan dan meningkatkan profitabilitas Perusahaan dengan

    melakukan efisiensi di setiap bagian proses Perusahaan termasuk di dalamnya

    meningkatkan produktivitas sumber daya manusia.

    4) Menjalankan aktivitas Perusahaan dengan teliti, cermat, objektif, dan

    komprehensif serta pengambilan keputusan dengan kehati-hatian yang tinggi,

    artinya suatu keputusan diambil bila telah diyakini bahwa hal-hal tersebut sudah

    dikaji dari segala aspek secara tuntas, adalah wujud dari kerja yang etikal,

    bernilai tinggi dan bertanggung jawab (prudence).

    5) Tindakan dan pengambilan keputusan terkait dengan aktivitas Perusahaan harus

    selalu memperhatikan manajemen risiko sebagai wujud sikap waspada dan

    mawas diri pada waktu dihadapkan pada kondisi bisnis yang berisiko tinggi

    (pengendalian risiko).

    Membuat Hal yang Benar Menjadi Nyata (Making The Right Things Happen)

    Ketika integritas dan inovasi sudah dilakukan dan terjadi keberlanjutan yang akhirnya membentuk pola pikir yang baru sehingga menggerakkan untuk senantiasa mewujudkan hal yang benar menjadi nyata dalam setiap aspek pekerjaan dan bisnis yang dikerjakan.

    C. Bidang Usaha Perusahaan

    Mengacu pada pasal dalam Akta Pendirian Nomor 9 tanggal 5 November 2012 yang

    merupakan Anggaran Dasar Perusahaan, disebutkan bahwa kegiatan usaha Perusahaan

    adalah sebagai berikut:

    Pasal 3 ayat (1)

    Maksud dan tujan Perusahaan ini adalah melakukan usaha di bidang penyediaan dan

    pengembangan fasilitas pelabuhan. Serta optimalisasi pemanfaatan sumber adya yang

    dimiliki Perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan

    berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai

    Perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

  • Profil Perusahaan dan Metodologi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    21

    Pasal 3 ayat (2)

    Menyatakan bahwa maksud dan tujuan Perusahaan ini adalah bergerak dalam bidang

    kegiatan pengusahaan di pelabuhan.

    Pasal 3 ayat (3)

    Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perusahaan dapat melaksanakan

    kegiatan usaha sebagai berikut:

    a. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk bertambat;

    b. Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar dan pelayanan air bersih;

    c. Penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik turun penumpang dan/atau

    kendaraan;

    d. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk pelaksanaan kegiatan bongkar

    muat barang dan peti kemas;

    e. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang dan tempat penimbunan barang, alat

    bongkar muat dan peralatan pelabuhan;

    f. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah air, curah kering

    dan ro-ro;

    g. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat barang;

    h. Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi dan konsolidasi barang; dan

    i. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa kapal tunda.

    Sejalan dengan pengembangan Perusahaan, saat ini kegiatan usaha Perusahaan dapat dibagi menjadi 4 (empat) jenis yaitu:

    Pengelolaan pelabuhan

    Pengelolaan proyek

    Pengembangan jalan tol

    Pengembangan properti

    D. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

    Susunan Dewan Komisaris Perusahaan per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

    1. Komisaris Utama : Ogi Rulino

    2. Komisaris : Irsal Yunus

    3. Komisaris : Dachamer Munthe

    4. Komisaris : Apep Fajar Kurniawan

    Susunan Direksi Perusahaan per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

    1. Direktur Utama : Prasetyo Wasis Prabowo

    2. Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis : Kiki M. Hikmat

    3. Direktur Keuangan dan SDM : Henri Panggabean

    4. Direktur Teknik sementara : Eko Afrilianto

  • Profil Perusahaan dan Metodologi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    22

    E. Kinerja Keuangan dan Tingkat Kesehatan

    Ikhtisar Keuangan Perusahaan dari tahun 2017-2019 adalah sebagai berikut:

    Dalam IDR ribuan

    Uraian 2017 2018 2019

    Laba Rugi Komprehensif

    Pendapatan Operasi

    706,040,487

    857,044,646

    772,359,897

    Beban Umum dan Administrasi

    (567,630,891)

    (659,070,645)

    (454,074,087)

    Laba (Rugi) Sebelum Pajak

    138,409,596

    197,974,001

    318,285,810

    Beban Pajak

    (74,579,657)

    (83,513,650)

    (76,863,157)

    Laba (Rugi) Tahun Berjalan

    63,829,939

    114,460,351

    241,422,653

    Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain

    3,024,060

    (26,345,862)

    Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan

    66,853,999

    88,114,489

    241,422,653

    Posisi Keuangan

    Jumlah Aset

    1,673,534,663

    2,159,382,818

    1,794,427,202

    Aset Lancar

    1,288,853,677

    1,379,278,702

    814,424,576

    Aset Tidak Lancar

    384,680,986

    780,104,116

    980,002,626

    Jumlah Liabilitas

    1,711,909,837

    1,883,393,502

    1,317,762,478

    Liabilitas Jangka Pendek

    831,707,954

    983,122,212

    449,427,067

    Liabilitas Jangka Panjang

    880,201,883

    900,271,290

    868,335,411

    Jumlah Ekuitas

    (38,375,174)

    275,989,316

    476,664,724

  • Profil Perusahaan dan Metodologi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    23

    F. Metodologi Assessment GCG

    Acuan Pelaksanaan Kegiatan

    Dasar pelaksanaan pekerjaan Assessment GCG Perusahaan periode tahun 2019 ini

    adalah Surat Perintah Kerja Nomor: PJK-621-12022020-018 tentang Pekerjaan Jasa

    Konsultan Penilai Independen Good Corporate Governance (GCG) Tahun 2019 PT

    Pengembang Pelabuhan Indonesia.

    Tujuan Assessment GCG

    Tujuan pelaksanaan Assessment penerapan GCG di Perusahaan adalah:

    1. Mengukur kualitas penerapan GCG melalui penilaian/evaluasi tingkat pemenuhan

    kriteria GCG dengan kondisi nyata yang diterapkan di Perusahaan, melalui

    pemberian skor/nilai atas penerapan GCG dan kategori kualitas penerapan GCG

    nya;

    2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan GCG di Perusahaan, serta

    mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi celah (gap) antara kriteria

    GCG dengan penerapan GCG di Perusahaan yang bersangkutan;

    3. Memonitor konsistensi penerapan GCG di Perusahaan dan memperoleh masukan

    untuk penyempurnaan dan pengembangan kebijakan Corporate Governance di

    lingkungan Perusahaan;

    4. Melakukan pemetaan dan evaluasi terhadap kelengkapan dokumen, infrastructure

    dan softstructure terkait GCG serta memberikan penilaian scoring berdasarkan

    parameter alat uji Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012

    terhadap praktik GCG di Perusahaan dan memberikan hasil evaluasi dan analisis;

    5. Memberikan rekomendasi penyempurnaan terhadap kesenjangan yang ditemukan

    dalam implementasi GCG di Perusahaan sejalan dengan best practices.

    Periode Assessment dan Implementasi GCG

    Periode penerapan GCG di Perusahaan yang dinilai dalam pelaksanaan Assessment GCG

    ini adalah sampai dengan tahun 2018 sepanjang memiliki kaitan sebagai dasar

    pengambilan kesimpulan atau penilaian. Pelaksanaan assessment ini dilakukan mulai

    tanggal 19 Februari 2020 sampai dengan 15 April 2020.

  • Profil Perusahaan dan Metodologi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    24

    Parameter Penilaian

    Berdasarkan standar alat uji Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor: SK-

    16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan

    Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN.

    Indikator/parameter tersebut dikelompokan dalam enam faktor/aspek penerapan GCG

    yang terdiri dari:

    1. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara

    Berkelanjutan;

    2. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal;

    3. Dewan Komisaris;

    4. Direksi;

    5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi;

    6. Aspek Lainnya.

    Pengumpulan & Penilaian Data

    Data-data yang diperoleh selama proses pengumpulan data diolah dengan

    menggunakan Kertas Kerja Assessment. Kertas kerja penilaian/evaluasi GCG dilakukan

    dengan tahapan sebagai berikut:

    1. Tahap pertama, Assessor mempelajari uraian yang termuat pada kolom Aspek

    Penerapan GCG/Indikator/Parameter dan faktor-faktor yang diuji kesesuaian

    penerapannya.

    2. Tahap kedua, Assessor menyusun analisis kecukupan pelaksanaan GCG, dengan

    melakukan hal-hal sebagai berikut:

    a. Menetapkan metode perolehan data yang akan digunakan untuk menilai

    setiap faktor yang diuji kesesuaian penerapannya, yaitu meliputi:

    Review Dokumen

    Dokumen-dokumen Perusahaan yang relevan diperoleh assessor dari pihak

    Perusahaan melalui tim counterpart Perusahaan. Dalam proses ini assessor

    bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan dokumen. Dokumen yang

    terkumpul dianalisis untuk menentukan apakah aktivitas organ Perusahaan

    telah sesuai dengan parameter pengujian berdasarkan informasi dari

    dokumen. Simpulan hasil analisis dokumen bersifat sementara dan akan

    dilengkapi dengan kuesioner dan wawancara.

  • Profil Perusahaan dan Metodologi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    25

    Wawancara dan/atau observasi

    Materi wawancara disusun berdasarkan kesimpulan sementara dari review

    dokumen dan kuesioner. Materi wawancara adalah praktik-praktik GCG

    yang tidak dapat diperoleh dari metode review dokumen dan kuesioner.

    Berikut daftar responden yang telah diwawancara pada proses

    assessment GCG Perusahaan.

    b. Mengumpulkan data dan informasi yang relevan berdasarkan butir a, untuk

    menilai pemenuhan faktor-faktor yang diuji kesesuaian penerapannya dalam

    setiap parameter/sub indikator.

    c. Membandingkan pemenuhan faktor-faktor yang diuji kesesuaian

    penerapannya pada setiap parameter/sub indikator dengan pelaksanaan GCG

    sesuai data dan informasi yang diperoleh pada butir b, yang meliputi

    penjelasana kelemahan dan/atau kekuatan yang dimiliki Perusahaan yang

    bersangkutan.

    d. Mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan kelemahan penerapan

    GCG pada seluruh faktor-faktor yang diuji kesesuaian penerapannya dalam

    setiap parameter/sub indikator yang memberikan usulan rekomendasi yang

    dituangkan pada kolom identifikasi masalah dan usulan rekomendasi.

    e. Berdasarkan butir c, menyusun analisis pelaksanaan GCG Perusahaan

    dimaksud dan dimuat pada kolom (Analisis Penerapan GCG).

    3. Tahap ketiga, setelah melakukan Analisis Penerapan GCG per Parameter/Sub

    indikator, Penilai/evaluator dapat mengambil kesimpulan melalui penetapan

    tingkat pemenuhan setiap parameter/sub indikator beserta penjelasannya, dengan

    berpedoman pada faktor-faktor yang diuji kesesuaian penerapannya.

    Untuk tingkat pemenuhan penerapan GCG oleh Perusahaan untuk setiap faktor-faktor

    yang diuji kesesuaian penerapannya dalam setiap parameter/sub indikator ditetapkan

    sebagai berikut:

    1. Keberadaan SOP/kebijakan/peraturan yang melandasi proses yang dilaksanakan

    oleh organ Perusahaan (Pemegang Saham/RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi),

    termasuk kelengkapan muatan SOP/kebijakan/peraturan;

    2. Diseminasi/sosialisasi SOP/kebijakan/peraturan;

    3. Pemahaman para partisipan yang melaksanakan proses;

    4. Rencana pelaksanaan atas proses sesuai SOP/kebijakan/peraturan;

    5. Pelaksanaan proses di organ Perusahaan sesuai SOP/kebijakan/peraturan;

    6. Keluaran/output atas proses yang dilaksanakan organ Perusahaan;

    7. Kualitas keluaran/output yang dihasilkan.

  • Profil Perusahaan dan Metodologi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    26

    Tingkatan pemenuhan “Faktor-faktor yang Diuji Kesesuaian Penerapannya”

    dikategorikan/diberikan nilai dalam lima tingkatan, yaitu 0; 0,25; 0,50; 0,75 dan 1.

    Sebagai langkah akhir, evaluator menetapkan nilai/skor hasil penilaian/evaluasi

    penerapan GCG Perusahaan, dengan menetapkan klasifikasi kualitas penerapan GCG

    baik per indikator, aspek maupun keseluruhan, berdasarkan kriteria sebagai berikut:

    Tingkat Capaian Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG

    1 Nilai diatas 85 Sangat Baik

    2 75

  • Profil Perusahaan dan Metodologi

    Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    27

    Lampiran laporan hasil penilaian/evaluasi terdiri dari:

    1. Ringkasan nilai akhir faktor penerapan GCG dan klasifikasi penilaian/evaluasi

    beserta kesimpulan umum hasil penilaian/evaluasi penerapan GCG;

    2. Daftar capaian nilai/skor per indikator/parameter;

    3. Daftar usulan rekomendasi berikut pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap

    pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi tersebut.

  • Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

    28 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    BAB I. KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA SECARA BERKELANJUTAN

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

    ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

    GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%) TKT –

    PEMENUHAN

    SKOR

    I. KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA SECARA BERKELANJUTAN

    1. Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct)

    1,218 1,218

    1.

    Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) yang ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala.

    Kekuatan:

    Perusahaan telah memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) tahun 2017 dan terbaru tahun 2019 berupa Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Policy) PT Pengembang Pelabuhan Indonesia.(1)

    Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) 2019 telah ditandatangani oleh Seluruh Anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada tanggal 25 Oktober 2019.(1)

    Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) 2019 telah mengacu pada Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) untuk BUMN atau Pedoman Sektoral.

    Peninjauan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG Code) secara berkala telah dilakukan, berupa pemutakhiran GCG Code tahun 2019.(2)

    Kelemahan: -

    Referensi: 1) Kebijakan Tata

    Kelola Perusahaan (Corporate Governance Policy) disahkan tanggal 6 November 2017

    2) Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Policy) Nomor: PPI-630-25102019-021 disahkan tanggal 25 Oktober 2019

    Hambatan: - Rekomendasi: -

    0,609 1,00 0,609

  • Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

    29 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

    ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

    GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%) TKT –

    PEMENUHAN

    SKOR

    2. Perusahaan memiliki Pedoman Perilaku yang ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala.

    Kekuatan:

    Perusahaan telah memiliki Standar Etika Perusahaan/Code of Conduct (COC) sebagai pedoman perilaku yang diterbitkan tahun 2016 dan tahun 2019.(1)(2)

    COC tahun 2019 telah disahkan oleh seluruh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 25 Oktober 2019.(2)

    COC tahun 2019 telah memuat antara lain: (2) - Pernyataan komitmen Direksi dan Dewan

    Komisaris; (hal. 2) - Nilai-nilai perusahaan (values); (hal. 5-6) - Benturan kepentingan; (hal. 25) - Memberi dan menerima (suap, hadiah,

    dan jamuan bisnis) (hal.28-29) - Kesehatan dan keselamatan kerja; (hal. 36) - Kesempatankerja yang adil; (hal. 31) - Kerahasiaan informasi; (hal.33-34) - Informasi orang dalam; (N/A) - Pemeliharaan, pengawasan, dan

    penggunaan asset; (hal 35-36) - Kegiatan sosial dan politik; (hal.27-28) - Etika yang terkait dengan stakeholders;

    (hal.11-20) - Mekanisme penegakan Pedoman Perilaku

    termasuk pelaporan atas pelanggaran; (hal.41)

    - Pelanggaran dan sanksi; (hal.42) Adapun terkait ketentuan lebih lanjut

    Referensi: 1) Pedoman Perilaku

    Perusahaan (Code of Conduct) PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Nomor: PPI-630-002879 disahkan tanggal 1 November 2016

    2) Pedoman Perilaku Perusahaan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Nomor: PPI-630-25102019-022

    Hambatan: -

    Rekomendasi: -

    0,609 1,00 0,609

  • Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

    30 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

    ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

    GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%) TKT –

    PEMENUHAN

    SKOR

    mengenai kategori, tingkat pelanggaran dan punishment diatur lebih detil dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

    Perusahaan telah meninjau dan memutakhirkan Pedoman Kode Etik Bisnis secara berkala. Pedoman Kode Etik diterbitkan tahun 2016 dan sudah dimutakhirkan dengan Pedoman Kode Etik Tahun 2019.(2)

    Kelemahan: -

    2. Perusahaan melaksanakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang baik dan Pedoman Perilaku secara konsisten 1,217 1,217 3. Direksi menunjuk

    seorang Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

    Kekuatan:

    Perusahaan telah memberikan laporan mengenai pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Assesment GCG tahun 2018) yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham berupa Laporan Hasil Assessment GCG yang rutin dilaksanakan setiap tahun.(1)(2)

    Telah terdapat seorang Anggota Direksi yang ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik yaitu Finance & Human Capital Director sebagai pengarah dalam penerapan GCG.

    Tugas Anggota Direksi yang ditunjuk sebagai Penaggung Jawab Penerapan dan Pemantuan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik yaitu:

    Referensi: 1) Surat Nomor: PPI-

    630-14032019-004 perihal Laporan Pelaksanaan Assessment GCG PT PPI Periode Tahun 2018 kepada Komisaris Utama PT Pengembang Pelabuhan Indonesia tanggal 14 Maret 2019

    2) Surat Nomor: PPI-630-14032019-003 perihal Laporan Pelaksanaan Assessment GCG PT PPI Periode

    Hambatan: - Rekomendasi: -

    0,456 1,00 0,456

  • Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

    31 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

    ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

    GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%) TKT –

    PEMENUHAN

    SKOR

    - Menyusun rencana kerja yang bertanggung diperlukan untuk memastikan perusahaan memenuhi Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN dan peraturan perundang-undangan lainnya dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. (dalam implementasinya Rencana kerja dituangkan dalam RKAP dan disusun oleh Sekretaris Perusahaan);

    - Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Perusahaan tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku;

    - Memantau dan menjaga kepatuhan Perusahaan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Perusahaan dengan pihak ketiga.

    Kelemahan: -

    Tahun 2018 kepada Direktur Utama PT Pengembang Pelabuhan Indonesia dan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia Investama tanggal 14 Maret 2019

    3) Surat Keputusan Direksi PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Nomor: SKD-630-15102018-003 tanggal 15 Oktober 2018

    4) Laporan Final Assessment GCG PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018

    4. Perusahaan menciptakan situasi kondusif untuk melaksanakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) dan Pedoman Perilaku.

    Kekuatan:

    Perusahaan telah memiliki kebijakan dan panduan tambahan yang dapat memberikan panduan lebih jauh tentang berbagai praktik yang terdapat dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG Code). Panduan tambahan tersebut antara lain Board Manual,

    Referensi: 1) Pedoman Perilaku

    Perusahaan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Nomor: PPI-630-25102019-022

    Hambatan: - Rekomendasi: -

    0,761 1,00 0,761

  • Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

    32 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

    ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

    GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%) TKT –

    PEMENUHAN

    SKOR

    Code of Conduct, dan berbagai Kebijakan Manajemen lainnya.(1)(2) Kebijakan dan panduan tambahan tersebut, telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada Dewan Komisaris dan organ pendukungnya, Direksi, dan karyawan Perusahaan melalui aplikasi PMIS, Laporan Tahunan, dan website Perusahaan.(3)(4)(5)

    Perusahaan telah memiliki kebijakan dan panduan tambahan yang dapat memberikan panduan lebih jauh tentang berbagai perkara yang terdapat dalam Pedoman Perilaku antara lain; Pedoman Pengelolaan Gratifikasi, dan Pedoman LHKPN.(6)(7) Dokumen tersebut telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada organ pendukung Dewan Komisaris dan karyawan Perusahaan melalui pendistribusian dokumen, aplikasi PMIS, Laporan Tahunan, dan website Perusahaan.(3)(4)(5)

    Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris telah melakukan penandatanganan pernyataan kepatuhan terhadap Kode Etik Bisnis (CoC) pada tahun 2019.(8)

    Seluruh Karyawan telah melakukan penandatanganan secara berkala terkait pernyataan kepatuhan terhadap Kode Etik Bisnis (CoC) dengan jumlah karyawan yaitu dengan komposisi karyawan organik 36, non

    2) Board Manual PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    3) PMIS IGCG 4) https://www.portd

    evco.com/ 5) Laporan Tahunan

    PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018

    6) Surat keputusan direksi PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Nomor: SKD-630-005123 Tentang Kewajiban Melaporkan Harta Kekayaan Bagi Direksi di lingkungan PT

    7) Surat Keputusan Direksi PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Nomor: SKD-630-002881 tentang kebijakan pengendalian penerimaan dan pemberian hadiah/hiburan di

  • Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

    33 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

    ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

    GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%) TKT –

    PEMENUHAN

    SKOR

    organik 19, dan PKWT 7 orang. (9)

    Perusahaan telah melakukan survei pemahaman GCG tahun 2019 untuk mengukur tingkat pemahaman terhadap Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Pedoman Perilaku di tingkatan Direksi, Dewan Komisaris beserta Organ Pendukungnya, dan karyawan Perusahaan.(10)

    Hasil Survei Tingkat Pemahaman Terhadap Pedoman GCG dan Pedoman Perilaku

    Jabatan Persentase Klasifikasi Pegawai 80,94 Baik

    Direksi 90,82 Sangat Baik

    Dewan Komisaris dan Organ Pendukungnya

    86,65 Sangat Baik

    Perusahaan telah menjadikan Code of Conduct dan peraturan teknis sebagai materi dalam proses induction bagi karyawan baru.(11)

    Kelemahan: -

    lingkungan PT Penge,mbangan Pelabuhan Indonesia tanggal 8 Desember 2016

    8) Pernyataan Komitmen Pribadi Insan PT PPI Untuk Memenuhi Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

    9) Rekapitulasi Pengisian I-GCG PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    10) Rekap Hasil Survei Pemahaman GCG dan Kode Etik

    11) Materi Program Induction Pegawai Baru Tahun 2019

    3. Perusahaan melakukan pengukuran terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. 0,608 0,608

    5. Perusahaan melakukan assessment terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan review secara

    Kekuatan:

    Perusahaan telah melakukan assessment untuk mengidentifikasi Pelaksanaan Tata Kelola yang Baik dan melaksanakan review (dalam bentuk assessment kembali) secara berkala setiap

    Referensi: 1) Laporan Tahunan

    Tahun 2018 PT Pengembang Pelabuhan Indonesia

    Hambatan: - Rekomendasi: -

    0,304 1,00 0,304

  • Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

    34 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

    ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

    GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%) TKT –

    PEMENUHAN

    SKOR

    berkala

    tahun. Assessment dan Review GCG berdasarkan pada alat uji keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012.(1)(2)

    Laporan Tahunan tahun 2018 telah mengungkapkan hasil assessment dan evaluasi pelaksanaan GCG Perusahaan.(1) Untuk assessment tahun buku 2018 dilakukan oleh PT Bumi Pertiwi Mandiri dengan memperoleh skor 92,199 dari skor maksimal 100 atau sebesar 92,199% dengan klasifikasi kualitas penerapan GCG “sangat baik”. Hal ini menunjukkan peningkatan mengingat capaian skor assessment tahun buku 2017 sebesar 90,303. Capaian skor GCG pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 2,10% dari capaian skor pelaksanaan GCG di tahun 2017. (1)(2)

    Kelemahan: -

    2) Memo Nomor: MMO-630-14032019-002 kepada President Director perihal Laporan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Assessment GCG PT PPI Periode Tahun 2018 tanggal 14 Maret 2019

    6. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik menjadi salah satu Key Performance Indicator (KPI) yang dituangkan dalam Kontrak Manajemen

    Kekuatan:

    Perusahaan telah memasukkan pelaksanaan GCG berupa skor dalam Key Performance Indicator (KPI) Korporat.(1)

    Tingkat pencapaian atas Index GCG pada KPI Korporat Tahun 2019 telah memadai yaitu sebesar 93,643%, sebagaimana tabel sebagai berikut:(1)(2)(3)

    Tahun KPI Target (%) KPI Realisasi (%)

    Referensi: 1) Kamus KPI PT

    Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    2) Realisasi KPI Tahun 2018 Triwulan IV Tahun 2018 Unaudited

    3) Laporan Tahunan

    Hambatan: -

    Rekomendasi: -

    0,304

    1,00

    0,304

  • Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

    35 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

    ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

    GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%) TKT –

    PEMENUHAN

    SKOR

    2018 83,00 90,303

    2019 91,00 93,643

    Kelemahan: -

    2018 4) Hasil Assessment

    GCG PT Pengembang Indonesia Tahun 2019

    4. Perusahaan melakukan koordinasi pengelolaan dan administrasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)

    1,370 1,370

    7. Perusahaan memiliki Kebijakan tentang Kepatuhan Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara bagi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat satu tingkat di bawah Direksi.

    Kekuatan:

    Perusahaan telah memiliki kebijakan/SOP tentang pengelolaan terhadap kepatuhan dan penyampaian LHKPN sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi PT Pengembang Pelabuhan Indonesia No: SKD-630-005123 yang ditandatangani Direktur Utama mengatur tentang Kewajiban Melaporkan Harta Kekayaan Bagi Direksi Perusahaan.(1)

    Perusahaan telah menetapkan Jabatan dalam Organisasi Perusahaan yang ditetapkan sebagai Penyelenggara Negara yang wajib menyampaikan LHKPN kepada KPK. sebagaimana yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi Surat Keputusan Direksi PT Pengembang Pelabuhan Indonesia No: SKD-630-005123 menetapkan wajib Lapor Harta Kekayaan Penyelenggaran Negara (LHKPN) di lingkungan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia adalah Direksi.(1)

    Referensi: 1) Surat Keputusan

    Direksi PT Pengembang Pelabuhan Indonesia No: SKD-630-005123 Tentang Kewajiban Melaporkan Harta Kekayaan Bagi Direksi Di Lingkungan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia ditetapkan tanggal 6 November 2017

    Hambatan: - Rekomendasi: -

    0,609 1,00 0,609

  • Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

    36 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

    ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

    GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%) TKT –

    PEMENUHAN

    SKOR

    Perusahaan telah memiliki kebijakan berupa Keputusan Direksi mengenai pejabat Perusahaan yang ditugaskan melaksanakan koordinasi dengan KPK berkaitan dengan pengelolaan LHKPN di lingkungan Perusahaan, sebagaimana diatur pada Pasal 5 dalam Surat Keputusan Direksi PT Pengembang Pelabuhan Indonesia No: SKD-630-005123 Tentang Kewajiban Melaporkan Harta Kekayaan Bagi Direksi Di Lingkungan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia ditetapkan tanggal 6 November 2017 menetapkan bahwa monitoring penyampaian LHKPN, berkas LHKPN disampaikan kepada KPK melalui Pengelola LHKPN Cq. Corporate Secretary & Stakeholder Relation Kemudian menetapkan VP Hubungan Pekerja dan Layanan SDM sebagai Koordinator Pengelola LHKPN di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Group.(1)

    Telah terdapat kebijakan/peraturan mengenai pengenaan sanksi terhadap penyelenggara Negara yang belum menyampaikan LHKPN sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi PT Pengembang Pelabuhan Indonesia No: SKD-630-005123 Pasal 4 yang berbunyi: “Apabila Direksi belum melaksanakan kewajiban menyampaikan LHKPN sesuai dengan ketentuan Perundang-Undangan akan

  • Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

    37 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

    ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

    GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%) TKT –

    PEMENUHAN

    SKOR

    dikenakan sanksi penundaan pembayaran bonus atau tantiem sampai yang bersangkutan memenuhi kewajibannya, yang dibuktikan dengan bukti Tanda Terima LHKPN.”(1)

    Kelemahan: -

    8. Penyelenggara Negara/Wajib Lapor memahami kebijakan/SOP tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara.

    Kekuatan:

    Telah terdapat pelaksanaan sosialisasi maupun himbauan tentang pelaporan LHKPN kepada wajib lapor LHKPN di lingkungan Perusahaan melalui pendistribusian dokumen.(1)

    Seluruh Pejabat wajib lapor LHKPN telah mampu menyusun LHKPN secara tepat waktu sesuai peraturan perundang-undangan.(2)(3)

    Kelemahan: -

    Referensi: 1) Surat Nomor.

    SK.01.02/10/2/1/LAD/LAS/PC.II-2020 tanggal 10 Februari 2020 perihal Himbauan Penyampaia LHKPN Tahun Pelaporan 2019 kepada Para Direksi Anak Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

    2) Lembar Penyerahan Formulir LHKPN

    3) Tanda Terima LHKPN dari KPK

    Hambatan: - Rekomendasi: -

    0,304 1,00 0,304

    9. Perusahaan melaksanakan kebijakan/SOP tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan

    Kekuatan:

    Telah terdapat pelaporan LHKPN kepada KPK oleh 4 orang Pejabat wajib lapor.(1)

    Telah terdapat dokumen pelaporan berkala tentang perkembangan pemenuhan kewajiban

    Referensi: 1) Tanda Terima

    Dokumen Kelengkapan LHKPN dari KPK

    2) Nomor:

    Hambatan: - Rekomendasi: -

    0,457 1,00 0,457

  • Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

    38 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

    ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

    GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%) TKT –

    PEMENUHAN

    SKOR

    Penyelenggara Negara menyampaikan LHKPN kepada KPK yang disusun oleh penanggung jawab LHKPN di Perusahaan.(2)

    Telah terdapat pemberian teguran/sanksi bagi Penyelenggara Negara yang belum menyampaikan LHKPN sesuai peraturan perundang-undangan yaitu berupa surat himbauan yang menjelaskan bahwa apabila belum melaksanakan kewajiban menyampaikan LHKPN akan dikenakan sanksi penundaan pembayaran bonus atau tantiem kepada yang bersangkutan.(3)

    Kelemahan: -

    SK.01.02/12/3/1/LAD/SDM/PI.8.2020 perihal: Pelaporan Berkala Perkembangan Pemenuhan Kewajiban Menyampaikan LHKPN Tahun Pelaporan 2019

    3) Surat Nomor. SK.01.02/10/2/1/LAD/LAS/PC.II-2020 tanggal 10 Februari 2020 perihal Himbauan Penyampaia LHKPN Tahun Pelaporan 2019 kepada Para Direksi Anak Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

    5. Perusahaan melaksanakan program pengendalian gratifikasi sesuai ketentuan yang berlaku. 1,370 1,370

    10. Perusahaan memiliki ketentuan/kebijakan tentang Pengendalian Gratifikasi.

    Kekuatan:

    Telah Terdapat kebijakan/ketentuan tentang Pengendalian Gratifikasi berupa Surat Keputusan DireksiPT Pengembang Pelabuhan Indonesia Nomor: SKD-630-002881 tentang kebijakan pengendalian penerimaan dan

    Referensi: 1) Surat Keputusan

    DireksiPT PengembangPelabuhan Indonesia Nomor: SKD-630-002881 tentang

    Hambatan: - Rekomendasi: -

    0,304 1,00 0,304

  • Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

    39 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

    ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

    GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%) TKT –

    PEMENUHAN

    SKOR

    pemberian hadiah/hiburan di lingkungan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia ditetapkan tanggal 8 Desember 2016 dan ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama.

    Kebijakan tentang Pengendalian Gratifikasi tahun 2016 telah mengatur aspek antara lain: (1)

    - Aspek Komitmen Dewan Komisaris dan Direksi.

    - Ketentuan-ketentuan tentang gratifikasi misalnya apa yang boleh dan tidak boleh diterima. (Pasal 4,5, dan 6)

    - Fungsi yang ditugaskan mengelola gratifikasi. (Pasal 15)

    - Mekanisme pelaporan gratifikasi. (Pasal 13)

    - Pemantauan atas pelaksanaan. (Pasal 13) - Sanksi atas penyimpangan ketentuan

    gratifikasi. (Pasal 16) Kelemahan: -

    kebijakan pengendalian penerimaan dan pemberian hadiah/hiburan di lingkungan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia ditetapkan tanggal 8 Desember 2016

    11. Perusahaan melaksanakan upaya untuk meningkatkan pemahaman terhadap kebijakan/ketentuan Pengendalian Gratifikasi

    Kekuatan:

    Telah Terdapat pelaksanaan komunikasi dan sosialisasi tentang Pengendalian Gratifikasi kepada Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Perusahaan melalui aplikasi PMIS dan pendistribusian dokumen.(1)(2)

    Telah terdapat kegiatan pendistribusian dari

    Referensi: 1) PMIS IGCG 2) Surat Keputusan

    Direksi PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Nomor: SKD-630-002881

    Hambatan: - Rekomendasi: -

    0,609 1,00 0,609

  • Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

    40 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

    ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

    GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%) TKT –

    PEMENUHAN

    SKOR

    ketentuan Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Perusahaan, seperti melalui website dan Laporan tahunan Perusahaan.(3)(4)

    Pada tahun 2019 telah dilakukan survei untuk mengukur tingkat pemahaman Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan terhadap Kebijakan Pengendalian Gratifikasi.(5)

    Telah terdapat kegiatan diseminasi tentang Pengendalian Gratifikasi kepada Stakeholders Perusahaan melalui sosialisasi pada aplikasi PMIS IGCG.(1)(3)

    Kelemahan: -

    tentang Kebijakan Pengendalian Penerimaan dan Pemberian Hadiah/Hiburan Di Lingkungan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia

    3) https://www.portdevco.com/

    4) Laporan Tahunan Tahun 2018

    5) Rekap Tingkat Pemahaman GCG,WBS, Grtaifikasi, dan COC 2019

    12. Perusahaan mengimplementasikan Pengendalian Gratifikasi.

    Kekuatan :

    Telah terdapat kegiatan pengelolaan gratifikasi yang sesuai dengan perundang-undangan.(1)

    Telah terdapat laporan terkait penerimaan gratifikasi dari Corporate Secretary & Stakeholder Relation kepada Direktur Utama. Yang menjelaskan bahwa di tahun 2019 tidak terdapat penerimaan maupun pemberian hadiah/hiburan.(1)

    Telah terdapat peninjauan dan penyempurnaan berkala terhadap perangkat pendukung Pengendalian Gratifikasi.

    Kelemahan:

    Referensi: 1) Memo Nomor:

    MMO-630-02012020-001 dari Corporate Secretary kepada President Director perihal Laporan Pelaksanaan Whistleblowing System serta Penerimaan dan Pemberian Hadiah/Hiburan PT Pengembang Pelabuhan

    Hambatan: - Rekomendasi: -

    0,457 1,00 0,457

  • Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

    41 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

    ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

    GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%) TKT –

    PEMENUHAN

    SKOR

    - Indonesia tanggal 2 Januari 2020

    2) Daftar Hadir Sharing Session Perangkat Pengendalian Gratifikasi

    6. Perusahaan melaksanakan kebijakan atas sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan yang bersangkutan (Whistle blowing system)

    1,217

    1,217

    13. Perusahaan memiliki kebijakan tentang pelaporan atas sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan (Whistle blowing system).

    Kekuatan:

    Telah terdapat kebijakan mengenai pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan (Whistle Blowing System) sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Nomor: SKD-630-002882 Tentang Kebijakan Penerapan Whistle Blowing System (WBS) Di Lingkungan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia.(1)

    Kebijakan mengenai pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan (Whistle Blowing System) telah mencakup materi sebagai berikut:(1) - Perlindungan pelapor - Unit pengelola sistem pelaporan

    pelanggaran - Kewajiban untuk melakukan pelaporan

    atas pelanggaran - Mekanisme penyampaian pelanggaran - Pelaksanaan investigasi

    Referensi: 1) Surat Keputusan

    Direksi PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Nomor: SKD-630-002882 Tentang Kebijakan Penerapan Whistle Blowing System (WBS) Di Lingkungan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia tanggal 8 Desember 2016

    Hambatan: - Rekomendasi: -

    0,304 1,00 0,304

  • Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

    42 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

    ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

    GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%) TKT –

    PEMENUHAN

    SKOR

    - Pelaporan atas penyelenggaraan sistem pelaporan pelanggaran

    Kelemahan: -

    14. Perusahaan melaksanakan kegiatan untuk memberikan pemahaman atas kebijakan pelaporan atas dugaan penyimpangan (whistle blowing system).

    Kekuatan:

    Telah terdapat kegiatan sosialisasi Kebijakan Whistle Blowing System kepada karyawan melalui : - website Perusahaan,(1) - aplikasi PMIS,(2) - banner tentang WBS di seluruh unit kerja

    (3)

    Telah terdapat kegiatan sosialisasi Kebijakan Whistleblowing System kepada Stakeholder (pihak eksternal) melalui - website Perusahaan, (1) - banner tentang WBS di seluruh ruang

    publik,(3) - Laporan Tahunan, (4) - email dan situs WBS (5(6)

    Kelemahan: -

    Referensi: 1) https://www.portd

    evco.com/ 2) PMIS IGCG 3) Banner tentang

    Whistle Blowing System

    4) Laporan Tahunan Tahun 2018

    5) [email protected]

    6) http//www.tipoffs.asia/ipcbersih/report/asp

    Hambatan: - Rekomendasi: -

    0,304 1,00 0,304

    15. Perusahaan melaksanakan kebijakan tentang pelaporan atas dugaan penyimpangan

    Kekuatan:

    Telah terdapat sarana/media Perusahaan yang memadai untuk mendukung pelaksanaan Kebijakan Whistle Blowing System. Tim terkait

    Referensi: 1) Memo Nomor:

    MMO-630-02012020-001 dari

    Hambatan: -

    0,609 1,00 0,609

  • Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

    43 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

    ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

    GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%) TKT –

    PEMENUHAN

    SKOR

    pada Perusahaan (whistle blowing system).

    pengelola Whistle Blowing System masih terpusat dengan tim yang ada di induk Perusahaan yaitu Komite IPC Bersih sehingga tidak terdapat tim tersendiri yang ada dibentuk oleh Perusahaan untuk mendukung pelaksanaan Kebijakan Whistle Blowing System.(1)

    Terdapat penanganan atau tindak lanjut atas pengaduan yang diterima Perusahaan. N/A karena di tahun 2019 tidak terdapat laporan terkait Whistle Blowing System.(1)

    Telah terdapat pelaporan atas pelaksanaan kebijakan tentang pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan (Whistleblowing System). Berdasarkan laporan Corporate Secretary ditahun 2019 tidak terdapat laporan terkait Whistle Blowing System.(1)

    Telah terdapat pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan Kebijakan Whistle Blowing System secara berkala.(1)

    Kelemahan: -

    Corporate Secretary kepada President Director perihal Laporan Pelaksanaan Whistle Blowing System serta Penerimaan dan Pemberian Hadiah/Hiburan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia tanggal 2 Januari 2020

    Rekomendasi: -

    TOTAL SKOR 7,000 100,000 7,000

  • Bab II Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal

    44 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2019

    BAB II. PEMEGANG SAHAM DAN RUPS/PEMILIK MODAL

    ASPEK PELAKSANAAN GCG/

    INDIKATOR ASSESSMENT ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

    KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

    IDENTIFIKASI

    HAMBATAN DAN

    USULAN REKOMENDASI

    PENILAIAN BOBOT

    (%)

    TKT -

    PEMENU

    HAN

    SKOR

    II. PEMEGANG SAHAM DAN RUPS/PEMILIK MODAL

    7. RUPS/Pemilik Modal melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi 2,423 2,308 16. Pemegang

    Saham/RUPS/Pemilik Modal menetapkan Pedoman Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi.

    Kekuatan:

    Pemegang Saham telah menetapkan pedoman dan ketentuan mengenai pengangkatan dan pemberhentian Direksi sebagaimana diatur dalam: - Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 10.(1) - Peraturan Menteri Negara Badan Usaha

    Milik Negara No.PER-03/MBU/02/2012.(2) - Surat Keputusan Direksi PT Pelabuhan

    Indonesia II (Persero) Nomor: HK.01/29/10/I/MTA/UT/PI.II-18.

    - Surat Edaran Nomor: SE/01/MBU/03/2017 Tentang Kelengkapan Dokumen Usulan Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN.

    Dalam Peraturan diatas telah berisi materi antara lain: (2)(3)(4) - Mekanisme penjaringan atau nominasi calon

    anggota Direksi - Penilaian/pengujian atas kepatutan dan

    kelayakan (fit and proper test) bagi anggota Direksi

    Referensi: 1) Anggaran Dasar

    Perusahaan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Pasal 10

    2) Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik