PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK...

49

Transcript of PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK...

Page 1: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain
Page 2: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain
Page 3: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak Diaudit) UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 MARET 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

Daftar Isi

Halaman Neraca Konsolidasi ...................................................................................................................................... 1 - 2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi ................................................................................................................... 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ..................................................................................................... 4 Laporan Arus Kas Konsolidasi ..................................................................................................................... 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi .............................................................................................. 6 - 45

*******************************

Page 4: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

1

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI (Tidak Diaudit) 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan lain) Catatan 2010 2009

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d,e,n,3,29 11.165.640.559 117.310.752.265 Investasi jangka pendek 2d 25.000.000.000 - Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain – Pihak ketiga 2f,6 2.795.004.134 24.267.561.627 Pajak pertambahan nilai dibayar di muka 2l 5.775.287.197 9.768.836.179 Uang muka dan biaya dibayar di muka 1.625.690.909 1.267.370.534 Bank yang dibatasi penggunaannya 2d,7 840.055.756 -

JUMLAH ASET LANCAR 79.459.770.031 223.915.173.776

ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih 2l,12b 27.445.352.999 11.419.508.343 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 257.028.763.898 pada tahun 2010 dan Rp 203.914.774.041 pada tahun 2009 2h,q,8 1.108.587.831.986 1.034.058.835.930 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi Penyusutan sebesar Rp 2.547.693.081 Pada tahun 2010 dan Rp 1.561.489.307 Pada tahun 2009 2i,9 17.176.382.385 18.162.586.158 Aset lain-lain 2j 183.382.749 6.827.942.103

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 1.153.392.950.119 1.070.468.872.534

JUMLAH ASET 1.232.852.720.150 1.294.384.046.310

Page 5: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

2

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI (Tidak Diaudit) (lanjutan) 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan lain) Catatan 2010 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha 2c,10 Pihak hubungan istimewa 1.139.073.818 9.663.332.222 Pihak ketiga 8.575.345.109 13.318.232.643 Hutang lain-lain 11 1.427.227.614 1.336.142.557 Beban masih harus dibayar 2.207.267.966 179.048.595 Hutang pajak 2l,12a 3.516.029.706 2.275.115.696 Pendapatan diterima di muka 10 1.279.327.558 1.477.051.697 Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 14 2.181.481.476 32.766.666.671

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 20.325.753.247 61.015.590.081

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 14 851.091.750.238 828.610.886.028 Hutang hubungan istimewa 2c,27 439.606.683 439.606.682 Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2l,12b - 2.191.622.181 Kewajiban imbalan pasca kerja 2k,15 2.598.583.245 2.170.472.504 Hutang jangka panjang lainnya 5.501.440.000 5.501.440.000

JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 859.631.380.166 838.914.027.395

JUMLAH KEWAJIBAN 879.957.133.413 899.929.617.476

HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN 2b,16 40.592.248.383 42.675.027.590

EKUITAS Modal saham Nilai nominal Rp 35 per saham pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 Modal dasar – 40.514.285.714 saham pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh 10.128.571.429 saham pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 17 354.500.000.015 354.500.000.015 Tambahan modal disetor 19 6.659.372.521 6.659.372.521 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2m,20 14.554.372.439 14.554.372.439 Defisit (63.410.406.621) (23.934.343.731)

JUMLAH EKUITAS - BERSIH 312.303.338.354 351.779.401.244

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS - BERSIH 1.232.852.720.150 1.294.384.046.310

Page 6: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

3

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Tidak Diaudit) Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan lain) Catatan 2010 2009

PENDAPATAN - BERSIH 2o,21 42.537.504.613 33.124.634.350

LABA KOTOR 42.537.504.613 33.124.634.350

BEBAN USAHA 2o Beban jasa tol Pemeliharaan aset jalan tol 22 16.582.614.003 11.795.280.945 Pengumpul jalan tol 23 2.017.512.266 1.765.465.497 Pelayanan pemakai jalan tol 24 670.827.888 594.997.081 Umum dan administrasi 25 6.623.551.663 5.043.406.172

Jumlah Beban Usaha 25.894.505.821 19.199.149.695

LABA USAHA 16.642.998.792 13.925.484.655

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2o Pendapatan bunga deposito dan lainnya 516.338.362 6.961.633.806 Iklan 412.833.690 539.517.706 Laba selisih kurs - bersih (5.672.344 ) 49.393.844 Beban bunga - bersih (25.551.925.964) (34.955.195.400)

Jumlah Beban Lain-lain - bersih (24.628.426.256) (27.404.650.044)

RUGI SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN (7.985.427.464) (13.479.165.389) MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2l,12b Kini (1.021.658.680) (756.094.243) Tangguhan 3.299.611.303 5.607.176.856

JUMLAH MANFAAT PAJAK PENGHASILAN 2.277.952.623 4.851.082.613

RUGI SEBELUM HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN (5.707.474.841) (8.628.082.776) HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN 304.062.578 909.433.390

RUGI BERSIH (5.403.412.263) (7.718.649.386) Rugi bersih per saham dasar 2p,26 (0,53) (0,76)

Page 7: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

4

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI (Tidak Diaudit)

Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan lain)

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Tambahan Modal Tambahan Modal Entitas Jumlah Ekuitas - Catatan Modal Saham Disetor Lainnya Disetor Sepengendali Defisit Bersih

Saldo 31 Desember 2008 354.500.000.015 - 6.659.372.521 14.554.372.439 (16.215.694.345) 359.498.050.630 Rugi bersih - - - - (7.718.649.386) (7.718.649.386)

Saldo 31 Maret 2009 354.500.000.015 - 6.659.372.521 14.554.372.439 (23.934.343.731) 351.779.401.244

Saldo 31 Desember 2009 354.500.000.015 - 6.659.372.521 14.554.372.439 (58.006.994.357) 317.706.750.618 Rugi bersih - - - - (5.403.412.263) (5.403.412.263)

Saldo 31 Maret 2010 354.500.000.015 - 6.659.372.521 14.554.372.439 (63.410.406.620) 312.303.338.355

Page 8: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Tidak Diaudit) Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan lain)

5

2010 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 46.683.110.000 51.361.380.373 Pembayaran kepada pemasok - (5.958.043.568) Pembayaran pajak penghasilan (480.191.285) - Pembayaran untuk operasi lainnya (8.914.473.534) (7.163.139.648) Pembayaran beban bunga dan keuangan (25.747.668.110) (34.921.946.578)

Kas Bersih Yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 11.540.777.071 3.318.250.579

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI Penjualan aset tetap - 210.000.000 Surat berharga (3.000.000.000) - Perolehan aset tetap (3.918.675.249) (2.144.197.646)

Kas Bersih Yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (6.918.675.249) (1.934.197.646)

ARUS KAS (UNTUK) DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan piutang lain-lain - 17.847.168.750 Pembayaran pokok hutang bank (545.370.370) (10.724.459.553)

Kas Bersih Yang (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan (545.370.370) 7.122.709.197

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 4.076.731.452 8.506.762.130

BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (840.055.756) -

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 7.928.964.863 108.803.990.135

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 11.165.640.559 117.310.752.265 AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Reklasifikasi akun uang muka ke akun aset tetap 13.115.846.744 -

Page 9: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

a. Pendirian Perusahaan

PT Nusantara Infrastructure Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Abdullah Ashal, S.H., No. 3 tanggal 1 September 1995 dengan nama PT Sawitia Bersama Darma. Akta Pendirian Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-17.375.HT.01.01.TH.95 tanggal 28 Desember 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 15 Tambahan No. 1140 tanggal 20 Februari 2001. Berdasarkan Akta Notaris Linda Herawati, S.H., No. 23 tanggal 10 Juni 1998, PT Sawitia Bersama Darma merubah namanya menjadi PT Wahana Tradindo Jaya. Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 4 tanggal 6 Februari 2001, PT Wahana Tradindo Jaya merubah namanya menjadi PT Metamedia Technologies. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 56 tanggal 22 Februari 2001, PT Metamedia Technologies merubah statusnya menjadi perusahaan terbuka yang diumumkan dalam Berita Negara No. 6, Tambahan No. 649 tanggal 18 Februari 2002. Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 59 tanggal 21 Juni 2006 di Jakarta, PT Metamedia Technologies Tbk merubah namanya menjadi PT Nusantara Infrastructure Tbk dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-19480 HT.01.04.TH.2006 tanggal 4 Juli 2006. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 11 tanggal 4 Juni 2008 mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi dan Akta No. 13 dari Notaris yang sama mengenai penyesuaian dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa, perdagangan dan pembangunan yang berhubungan dengan bidang usaha infrastruktur, pertambangan, minyak dan gas bumi. Perusahaan memulai kegiatan operasinya secara komersial pada tanggal 2 Januari 2000.

Kantor Pusat Perusahaan terletak di Menara Global Lantai 23, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 27, Jakarta.

b. Komisaris, Direksi dan Karyawan

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama (Independen)

:

John Scott Younger

Komisaris : Drs. Cahyo Winarto Junianto Tri Prijono Direktur Utama : Muhammad Ramdani Basri Direktur : Omar Danni Hasan Ruswin Nazsir

Page 10: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (lanjutan) b. Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)

Gaji, tunjangan dan kompensasi lainnya yang diberikan kepada Dewan Direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 785.511.000 dan Rp 765.953.000 masing-masing untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. Sedangkan gaji, tunjangan dan kompensasi lainnya yang diberikan kepada Dewan Komisaris Perusahaan adalah sebesar Rp 95.000.000 dan Rp 90.000.000 masing-masing untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki karyawan masing-masing sebanyak 108 orang.

Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah Omar Danni Hasan yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 095/DIR-NI/VI/08 tanggal 18 Juni 2008.

c. Struktur Anak Perusahaan

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Anak Perusahaan dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% adalah sebagai berikut:

2010 Persentase Jenis Mulai Kegiatan Jumlah Nama Perusahaan Kepemilikan Usaha Komersil Aset

Kepemilikan Langsung PT Bosowa Marga Nusantara 98,54 Pengelola Jalan Tol 1998 278.025.439.356 PT Bintaro Serpong Damai 88,93 Pengelola Jalan Tol 1999 810.967.686.312 Kepemilikan Tidak Langsung PT Jalan Tol Seksi Empat 98,85 Pengelola Jalan Tol 26 September 2008 575.338.922.802

2009 Persentase Jenis Mulai Kegiatan Jumlah Nama Perusahaan Kepemilikan Usaha Komersil Aset

Kepemilikan Langsung PT Bosowa Marga Nusantara 98,54 Pengelola Jalan Tol 1998 257.626.470.310 PT Bintaro Serpong Damai 88,93 Pengelola Jalan Tol 1999 822.114.814.747 Kepemilikan Tidak Langsung PT Jalan Tol Seksi Empat 98,85 Pengelola Jalan Tol 26 September 2008 575.122.408.402

Page 11: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (lanjutan)

d. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 29 Juni 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan surat No. S-1609/PM/2001 untuk melakukan penawaran Umum Terbatas sebesar 60.000.000 saham dan 60.000.000 waran seri I kepada para pemegang saham dengan harga pelaksanaan Rp 200 per waran. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 18 Januari 2002 sampai dengan tanggal 17 Juli 2002. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa dan tidak bernilai. Sampai dengan tanggal 17 Juli 2002, tidak ada waran seri I yang dikonversikan sehingga seluruh waran tersebut menjadi kadaluarsa. Saham tersebut tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 18 Juli 2001. Pada tanggal 31 Maret 2010, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 10.128.571.429 lembar saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Peraturan No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran dari Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan“ yang kemudian diubah dengan Lampiran 4 dari Surat Edaran Ketua BAPEPAM No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Jalan Tol“. Laporan keuangan konsolidasi disusun atas dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi tersebut disajikan dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan di mana Perusahaan mempunyai persentase kepemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, di atas 50%. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas ekuitas bersih Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Pemegang Saham Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan“ pada neraca konsolidasi.

Page 12: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7, mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: (1) perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan

oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

(2) perusahaan asosiasi (associated company); (3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di

Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

(4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

(5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi.

d. Setara Kas

Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dijadikan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya diklasifikasikan sebagai “Setara kas“. Kas dan setara kas yang ditempatkan sebagai escrow account sehubungan restrukturisasi hutang bank disajikan sebagai “Bank Yang Dibatasi Penggunaannya”.

e. Penempatan Jangka Pendek Sesuai dengan PSAK No. 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu“, investasi jangka pendek pada efek dan surat-surat berharga diklasifikasikan ke dalam salah satu di kelompok berikut ini dan diukur pada nilai wajarnya: 1. Untuk diperdagangkan (trading) dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum

direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

2. Tersedia untuk dijual (available for sale) dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar tidak diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat realisasi.

Page 13: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu, jika ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

g. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing – masing biaya dengan menggunakan

metode garis lurus.

h. Aset Tetap Pemilikan Langsung Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” serta PSAK No. 17 (1994) tentang “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetapnya. Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK ini tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Sedangkan aset tetap yang diperoleh dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk dibukukan berdasarkan nilai kesepakatan. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) sejak aset tersebut siap digunakan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:

Jenis Taksiran Masa Manfat

Aset tetap jalan tol Jalan dan jembatan tol 20-35 tahun Sarana pelengkap 4-10 tahun Bangunan 20 tahun

Page 14: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Aset Tetap (lanjutan)

Pemilikan Langsung (lanjutan) Jenis Taksiran Masa Manfat

Aset tetap selain jalan tol Bangunan 20 tahun Mesin dan peralatan 5 tahun Kendaraan 4-5 tahun Inventaris kantor 5 tahun

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku secara prospektif. Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau tidak ada manfaat ekonomis di masa akan datang yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba dan rugi yang muncul dari penghentian pengakuan aset tetap (diperhitungkan sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan hasil penjualan bersih) dimasukkan pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Jalan tol terdiri dari jalan dan jembatan serta bangunan pelengkap dan sarana pelengkap jalan tol. Jalan tol disajikan sebagai aset tetap dan dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan jalan tol meliputi biaya konstruksi jalan tol dan biaya-biaya lain yang berhubungan langsung dengan pembangunan jalan tol yang bersangkutan, termasuk biaya pembangunan jalan akses ke jalan tol, jalan alternatif dan fasilitas umum yang disyaratkan, dan biaya bunga yang timbul selama masa konstruksi atas pinjaman dana yang digunakan untuk pembangunan jalan tol yang bersangkutan (lihat Catatan 2q). Jalan tol dikeluarkan dari neraca konsolidasi jika jalan tol diserahkan (dikuasakan) kepada pihak lain atau jika Pemerintah mengubah status jalan tol menjadi jalan non tol atau tidak ada manfaat ekonomi yang diharapkan dari penggunaannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan jalan tol diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Aset Dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dari aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke akun masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut secara substansial selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Adapun biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembangunan jalan dan fasilitas lainnya yang secara fisik masih dalam tahap pelaksanaan dikapitalisasi sebagai bagian dari aset dalam penyelesaian. Akumulasi biaya tersebut akan direklasifikasi sebagai aset jalan tol pada saat proyek selesai dikerjakan. Biaya pembangunan jalan meliputi biaya kontraktor, biaya konsultan supervisi, biaya penunjang proyek, bagi hasil selama masa konstruksi, provisi bank, biaya bunga dan biaya pinjaman lain (lihat Catatan 2q) yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu, serta biaya lainnya yang berkaitan dengan pembangunan jalan.

Page 15: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

i. Properti Investasi Sebelum tanggal 1 Januari 2008, properti investasi disajikan sebagai bagian dari aset tetap, dan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.13 (Revisi 2007), “Properti Investasi” yang menggantikan PSAK No.13 (Revisi 1994), “Akuntansi untuk Investasi”. Berdasarkan PSAK ini, Perusahaan harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas properti investasi. Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran properti investasinya. Properti investasi terdiri dari bangunan yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan rental atau kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa; atau untuk tujuan administratif; atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi. Properti investasi berupa bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 20 (dua puluh) tahun. Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari neraca konsolidasi) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaannya, yang ditunjukan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaannya, yang ditunjukan dengan dimulainya penggunaannya oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

j. Penurunan Nilai Aset Sesuai dengan PSAK No. 48, ”Penurunan Nilai Aset”, Perusahaan dan Anak Perusahaan menelaah aset untuk menentukan kemungkinan penurunan nilai aset apabila terdapat kejadian atau perubahan kondisi yang mengindikasikan nilai tercatat aset tersebut mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali, kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto dengan nilai pakai aset. Harga jual neto adalah jumlah yang diperoleh dari penjualan aset dalam transaksi antar pihak-pihak bebas, setelah dikurangi biaya yang terkait. Nilai pakai adalah nilai sekarang dari taksiran aliran kas masa depan yang diharapkan akan diterima atas penggunaan aset dan dari penghentian penggunaan aset pada akhir masa manfaatnya. Nilai yang dapat diperoleh kembali ditentukan untuk aset secara individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas.

Page 16: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

k. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan dan Anak perusahaan mencadangkan kewajiban estimasi imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/ 2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan program imbalan pasti ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut telah menjadi hak (vested), dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

l. Perpajakan

Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46. “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan konsolidasi dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih untuk tiap-tiap entitas yang dikonsolidasikan. Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan pada tanggal neraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan tersebut ditetapkan. Aset (kewajiban) pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.

Page 17: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m. Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, pengalihan aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun entitas sepengendali dan tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, saham, kewajiban atau instrumen lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi telah terjadi sejak awal periode laporan keuangan komparatif disajikan.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan transaksi restrukturisasi antara Perusahaan dengan perusahaan lain yang merupakan entitas sepengendali, disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada neraca konsolidasi. Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat berubah pada saat adanya transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama; peristiwa kuasi reorganisasi, hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi serta pelepasan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak ketiga.

n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca konsolidasi, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku yang terakhir diumumkan oleh Bank Indonesia untuk tahun berjalan. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Pada tanggal tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kurs yang digunakan untuk 1 Dolar Amerika Serikat masing-masing adalah sebesar Rp 9.115 dan Rp 11.575.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Berdasarkan Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan, bahwa wewenang penyelenggaraan jalan tol berada pada Pemerintah yang dilaksanakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Pengusahaan jalan tol dilakukan oleh Pemerintah dan atau badan usaha yang memenuhi persyaratan dan pengguna jalan tol dikenakan kewajiban membayar tol. Pendapatan dari hasil pengoperasian jalan tol diakui pada saat penjualan karcis tol dan atau jasa telah diberikan. Pendapatan sewa iklan diakui sesuai periode yang sudah berjalan dalam periode yang bersangkutan. Penerimaan di muka untuk periode yang belum berjalan diakui sebagai pendapatan diterima di muka dan disajikan di neraca konsolidasi sebagai kewajiban. Pendapatan lainnya merupakan pendapatan yang berasal dari penjualan semen dan sewa gedung. Pendapatan lainnya diakui atas dasar akrual.

Page 18: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Beban diakui pada saat terjadinya dan sesuai dengan masa manfaatnya (accrual basis). Beban bunga diakui atas dasar proporsi waktu dan tingkat bunga berlaku.

p. Rugi Bersih per Saham

Sesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba per Saham“, rugi bersih per saham dasar dihitung dengan membagi rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

q. Biaya pinjaman Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 1997) tentang “Biaya Pinjaman”, biaya-biaya (termasuk bunga, amortisasi diskonto atau premium, amortisasi biaya yang terkait dengan perolehan pinjaman dan selisih kurs atas biaya pinjaman) yang terjadi akibat transaksi pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan proyek jalan tol, dikapitalisasi sebagai bagian dari aset dalam penyelesaian selama periode pembangunan.

r. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

s. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

Page 19: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 2010 2009

Kas Rupiah 600.326.259 398.789.567

Bank Rupiah Pihak hubungan istimewa BPR Syariah Dana Moneter 19.109.877 14.789.067 Pihak ketiga PT Bank Mega Tbk 1.936.366.946 1.396.390.556 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.296.884.488 1.289.204.965 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 363.063.048 159.203.858 PT Bank Central Asia Tbk 105.383.197 22.967.338 PT Bank CIMB Niaga Tbk 76.364.935 474.917.978 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 15.234.705 5.506.798 PT Bank Victoria Tbk 4.446.554 - Citibank 1.215.945 - PT Bank Artha Graha - 2.453.532 Bank

Dolar Amerika Serikat PT Bank Mega Tbk (US$ 10.353 pada tahun 2009) - 119.843.151 PT Bank Panin Tbk (US$ 18.165,06 pada tahun 2010 dan US$ 1.748 pada tahun 2009) 165.574.613 20.239.027 PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$ 731,75 pada tahun 2010 dan US$ 833 pada tahun 2009) 6.669.992 9.646.600

Sub-jumlah bank 3.990.314.300 3.515.162.870

Deposito Pihak hubungan istimewa BPR Syariah Dana Moneter 100.000.000 100.000.000 Pihak ketiga PT Bank Mega Tbk 6.475.000.000 9.100.000.000 Citibank, N.A - 37.000.000.000 PT Bank Victoria - 35.000.000.000 PT Bank Bukopin - 15.000.000.000 PT Bank International Indonesia Tbk - 10.000.000.000 PT Bank Jabar - 5.000.000.000 ANZ Panin Bank - 1.180.965.000 PT Bank Permata Tbk - 1.000.000.000

Sub-jumlah deposito 6.575.000.000 113.380.965.000

Penempatan jangka pendek - 15.834.828

Jumlah 11.165.640.559 117.310.752.265

Page 20: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

Tingkat bunga deposito dan penempatan jangka pendek berkisar 6% - 13% per tahun.

Deposito merupakan deposito berjangka hari (breakable) yang jatuh tempo pada tanggal 5 April 2010.

Pada tanggal 31 Maret 2010, deposito pada BPR Syariah Dana Moneter merupakan deposito berjangka 1 bulan yang akan jatuh tempo pada tanggal 13 April 2010.

Pada tanggal 31 Maret 2009, penempatan jangka pendek merupakan penempatan di PT Samuel Sekuritas dengan tingkat pengembalian 2% per tahun.

4. INVESTASI JANGKA PENDEK

Berdasarkan perjanjian No.93/OPR-MI/SAM/III/2010 tanggal 22 Maret 2010, Perusahaan menunjuk PT Samuel Assets Management (SAM) sebagai pengelola dana, yang akan diinvestasikan sebagian atau seluruhnya dalam bentuk tunai, deposito, obligasi, reksadana, surat hutang, rekening saham, mata uang asing, REPO, obligasi konversi, waran, opsi dan kontrak derivatif. Perusahaan sebagai pemilik dana dapat melakukan penarikan seluruh atau sebagian dana yang telah diinvestasikan tersebut dengan memberikan instruksi tertulis minimal dalam jangka waktu 7 hari kepada SAM sebelum hari penarikan atas dana investasi tersebut.

5. PIUTANG USAHA

a. Jumlah piutang usaha berdasarkan langganan adalah sebagai berikut: 2010 2009

Pihak hubungan istimewa (Catatan 28c) PT Semen Bosowa Maros 27.824.389.085 -

Pihak ketiga : PT Ciwadan Jaya Lines 3.101.744.057 2.386.500.000 PT FBRT Corporindo 783.479.167 1.062.979.167 PT Tanjung Bukit Makmur 548.479.167 502.979.167 UD Cahaya Solo - 5.522.485.000 PT Jaya Logam - 5.480.152.000 PT Cipta Mandiri Selaras - 5.017.787.000 PT Pratama Inti Jaya - 4.248.579.000 CV Wijaya - 4.051.847.630 PT Panaikang Jaya Perkasa - 3.869.714.000 PT Mitra Muda Padaelo - 3.464.998.500 CV Surya Mas - 2.386.040.000 Toko Setia - 2.030.400.000 CV Sinar Matra - 1.624.014.000 PT Vita Samudra - 1.576.774.999 CV Makmur Perkasa - 1.268.634.000

PT Tehnik Fajar Timur - 1.223.556.703 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500.000.000) - 25.583.212.005

Jumlah 32.258.091.476 71.300.653.171

Page 21: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

2010 2009

Belum jatuh tempo 250.000.000 247.500.000 Sudah jatuh tempo: 1 - 30 hari 250.000.000 247.500.000 31 - 60 hari 250.000.000 34.861.839.298 61 - 90 hari 247.500.000 29.197.954.598 Lebih dari 90 hari 31.260.591.476 6.745.859.275

Jumlah 32.258.091.476 71.300.653.171

Manajemen berkeyakinan bahwa piutang usaha dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan pembentukan penyisihan piutang tak tertagih. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

6. PIUTANG LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari: 2010 2009

PT Nusantara Global Capital (lihat Catatan 28b) - 21.152.831.250 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000.000.000) 2.795.004.134 3.114.730.377

Jumlah 2.795.004.134 24.267.561.627

Manajemen berkeyakinan bahwa saldo piutang lain-lain tersebut dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu.

7. BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

Akun ini merupakan rekening escrow PT Bumi Serpong Damai, PT Bosowa Marga Nusantara dan PT Jalan Tol Seksi Empat, Anak Perusahaan, pada PT Bank Mega Tbk (Bank Mega), sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh Anak Perusahaan dari Bank Mega yang digunakan untuk menampung pendapatan tol harian dan digunakan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian restrukturisasi pinjaman Anak Perusahaan dari Bank Mega (lihat Catatan 14).

Page 22: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

8. ASET TETAP

Akun ini terdiri dari: 2010

Saldo Saldo 1 Januari 2010 Penambahan Reklasifikasi 31 Maret 2010

Nilai Tercatat Pemilikan langsung Aset tetap jalan tol Jalan dan jembatan tol 1.117.201.577.277 21.563.830.618 153.090.678.635 1.291.856.086.530 Sarana pelengkap 54.015.233.062 - - 54.015.233.062 Bangunan 11.883.551.757 - - 11.883.551.757 Aset dalam penyelesaian 151.397.289.286 1.693.389.349 (153.090.678.635) - Sub-jumlah 1.334.497.651.382 23.257.219.967 - 1.357.754.871.349 Aset tetap selain jalan tol Bangunan 1.035.873.363 - - 1.035.873.363 Mesin dan peralatan 2.153.714.520 - - 2.153.714.520 Kendaraan 1.048.273.655 - - 1.048.273.655 Inventaris kantor 3.616.762.997 7.100.000 - 3.623.862.997 Sub-jumlah 7.854.624.535 7.100.000 - 7.861.724.535 Jumlah 1.342.352.275.917 23.264.319.967 - 1.365.616.595.884 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Aset tetap jalan tol Jalan dan jembatan tol 222.225.568.863 14.172.054.249 - 236.397.623.112 Sarana pelengkap 10.376.510.094 1.310.689.320 - 11.687.199.414 Bangunan 2.523.312.042 262.501.218 - 2.785.813.260 Sub-jumlah 235.125.391.000 15.745.244.787 - 250.870.635.787 Aset tetap selain jalan tol Bangunan 389.300.678 13.756.866 - 403.057.544 Mesin dan peralatan 2.123.744.213 5.488.275 - 2.129.232.488 Kendaraan 1.035.063.760 3.721.145 - 1.038.784.905 Inventaris kantor 2.474.770.375 112.282.799 - 2.587.053.174

Sub-jumlah 6.022.879.026 135.249.085 - 6.158.128.111 Jumlah 241.148.270.026 15.880.493.872 - 257.028.763.898 Nilai buku 1.101.204.005.891 1.108.587.831.986

Page 23: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

8. ASET TETAP (lanjutan)

2009

Saldo Saldo 1 Januari 2009 Penambahan Pengurangan 31 Maret 2009

Nilai Tercatat Pemilikan langsung Aset tetap jalan tol Jalan dan jembatan tol 1.060.239.000.185 170.720.000 - 1.060.409.720.185 Sarana pelengkap 51.699.412.062 3.900.000 - 51.703.312.062 Bangunan 10.494.738.423 - - 10.494.738.423 Aset dalam penyelesaian 104.617.511.336 1.892.199.147 - 106.509.710.483 Sub-jumlah 1.227.050.662.006 2.066.819.147 - 1.229.117.481.153 Aset tetap selain jalan tol Bangunan 2.224.686.697 - - 2.224.686.697 Mesin dan peralatan 2.153.714.521 - - 2.153.714.521 Kendaraan 1.562.342.775 - 514.069.120 1.048.273.655 Inventaris kantor 3.352.075.445 77.378.500 - 3.429.453.945 Sub-jumlah 9.292.819.438 77.378.500 514.069.120 8.856.128.818 Jumlah 1.236.343.481.445 2.144.197.647 514.069.120 1.237.973.609.971 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Aset tetap jalan tol Jalan dan jembatan tol 180.222.773.227 9.850.241.440 - 190.073.014.667 Sarana pelengkap 5.339.926.525 1.195.354.309 - 6.535.280.834 Bangunan 953.799.594 249.757.658 - 1.203.557.252 Sub-jumlah 186.516.499.346 11.295.353.407 - 197.811.852.753 Aset tetap selain jalan tol Bangunan 860.447.448 26.025.244 - 886.472.692 Mesin dan peralatan 2.101.332.779 5.613.275 - 2.106.946.054 Kendaraan 1.514.629.130 8.625.938 514.069.120 1.009.185.948 Inventaris kantor 1.977.653.310 122.663.284 - 2.100.316.594

Sub-jumlah 6.454.062.667 162.927.741 514.069.120 6.102.921.288 Jumlah 192.970.562.013 11.458.281.148 514.069.120 203.914.774.041 Nilai buku 1.043.372.919.432 1.034.058.835.930 Pengurangan aset tetap meliputi transaksi penjualan aset dengan rincian sebagai berikut:

2010 2009

Harga jual - 210.000.000 Nilai buku - -

Laba (rugi) penjualan aset tetap - 210.000.000

Alokasi pembebanan penyusutan aset tetap untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:

Page 24: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

8. ASET TETAP (lanjutan) 2010 2009

Beban jasa tol Beban pemeliharaan aset jalan tol (lihat Catatan 22) 15.216.726.451 10.859.677.657 Beban pengumpul jalan tol (lihat Catatan 23) 406.354.495 350.555.163 Beban pelayanan pemakai jalan tol (lihat Catatan 24) 40.973.046 35.387.795 Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 25) 216.439.880 212.660.533

Jumlah beban penyusutan 15.880.493.872 11.458.281.148

Pada tahun 2008, PT Bintaro Serpong Damai, Anak Perusahaan, melakukan kegiatan konstruksi untuk penambahan lajur Jalan Tol Pondok Aren-Serpong. Pada tanggal 31 Maret 2009, tingkat presentase penyelesaian proyek terhadap estimasi keseluruhan nilai proyek adalah sekitar 66,9%. Pada tanggal 15 Januari 2010, proyek penambahan lajur Jalan Tol Pondok Aren – Serpong telah selesai. Aset dalam penyelesaian sehubungan dengan proyek tersebut direklasifikasi sebagai Jalan dan Jembatan Tol. Sebagian ruas jalan tol Pondok Aren - Serpong berada di atas tanah yang disewa dari PT Kereta Api (Persero) dengan nilai sebesar Rp 458.062.000 (lihat Catatan 28h). Aset tetap Anak Perusahaan kecuali perlengkapan dan peralatan kantor telah diasuransikan melalui PT Asuransi Bosowa Periskop (pihak hubungan istimewa), PT Asuransi Umum Mega, dan PT Asuransi Tri Pakarta terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar Rp 354.300.082.944 dan Rp 102.275.000.000 masing-masing untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko tersebut. Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.

Page 25: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

9. PROPERTI INVESTASI Akun ini terdiri dari: 2010 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan Bangunan 19.724.075.465 - - 19.724.075.465

Akumulasi Penyusutan Bangunan 2.301.142.137 246.550.943 - 2.547.693.080 Nilai Buku 17.422.933.328 17.176.382.385

2009 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan Bangunan 19.724.075.465 - - 19.724.075.465 Akumulasi Penyusutan Bangunan 1.314.938.364 246.550.943 - 1.561.489.307 Nilai Buku 18.409.137.101 18.162.586.158

Properti investasi ini merupakan unit office space yang terletak di gedung Menara Karya, Kuningan, Jakarta dengan luas keseluruhan 1.221,08 m2 dan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Milik atas satuan unit rumah susun non-hunian atas nama Perusahaan. Office space tersebut disewakan kepada pihak ketiga.

Beban penyusutan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dibebankan pada beban umum dan administrasi masing-masing sebesar Rp 986.203.773 (lihat Catatan 25). Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, seluruh properti investasi ini digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 14). Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, properti investasi Perusahaan telah diasuransikan melalui PT Asuransi Umum Mega dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar $AS 2.212.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas properti investasi.

Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan

keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.

Page 26: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

10. HUTANG USAHA

a. Jumlah hutang usaha berdasarkan langganan adalah sebagai berikut: 2010 2009

Pihak hubungan istimewa PT Otto Rental 1.139.073.818 - PT Semen Bosowa Maros - 9.663.332.222

Sub-Jumlah 1.139.073.818 9.663.332.222 Pihak ketiga PT Synergi Pancasakti 5.868.463.896 - PT Hopetec Indonesia 353.970.578 878.970.578 PT Menara Indra Utama 320.650.000 1.908.700.000 PT Citra Paramula Sejati 96.447.815 1.079.250.000 PT Yasa Patria Perkasa - 2.112.050.524 PT Harfiah Graha Perkasa - 715.075.790 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500.000.000) 1.935.812.820 6.624.185.751

Sub-Jumlah 8.575.345.109 13.318.232.643 Jumlah 9.714.418.927 22.981.564.865

b. Jumlah hutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut: 2010 2009

Belum jatuh tempo - - Sudah jatuh tempo: 1 - 30 hari - 9.663.332.222 31 - 60 hari - - 61 - 90 hari 1.139.073.818 - Lebih dari 90 hari 8.575.345.109 13.318.232.643

Jumlah 9.714.418.927 22.981.564.865

11. HUTANG LAIN - LAIN 2010 2009

PT Jasa Marga (Persero) Tbk (lihat catatan 28e) 495.605.387 200.000.000 PT Perkasa Adiguna Sembada 207.204.800 - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100.000.000) 724.417.427 1.136.142.557

Jumlah 1.427.227.614 1.336.142.557

Page 27: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

12. PERPAJAKAN

a. Hutang pajak 2010 2009

Kini 1.021.658.680 756.094.243 Pajak Penghasilan : Pasal 4 ayat 2 4.730.308 3.144.693 Pasal 21 116.014.502 59.128.622 Pasal 23 928.691.660 304.290.138

Pasal 29 1.444.934.556 1.152.458.000

Jumlah 3.516.029.706 2.275.115.696

b. Pajak Penghasilan Badan

2010 2009

Perusahaan Kini - (170.394.489) Tangguhan 380.439.762 (341.236.275)

Sub-jumlah 380.439.762 (511.630.764)

Anak Perusahaan Kini (1.021.658.680) (585.699.754) Tangguhan 2.919.171.541 5.948.413.131

Sub-jumlah 1.897.512.861 5.362.713.377

Konsolidasi Pajak kini (1.021.658.680) (756.094.243)

Tangguhan 3.299.611.303 5.607.176.856

Jumlah 2.277.952.623 4.851.082.613

Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan rugi fiskal Perusahaan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Page 28: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

12. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) 2010 2009

Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan berdasarkan laporan laba rugi konsolidasi (7.985.427.464) (13.479.165.389)

Dikurangi : Rugi sebelum beban pajak anak Perusahaan (6.782.670.223) (20.454.207.389)

Laba (rugi) dari sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Perusahaan (1.202.757.241) 6.975.042.000

Beda temporer: Penyusutan aset tetap - (668.916)

Beda permanen: Pajak 377.466.521 357.332.359 Astek dan lainnya 157.919.974 61.221.907 Jamuan dan sumbangan - 25.584.351 Penghasilan yang telah dikenakan pajak yang

bersifat final (766.342.691) (5.709.022.520)

Taksiran (rugi fiskal) penghasilan kena pajak Perusahaan (1.358.713.437) 1.709.489.181

Akumulasi rugi fiskal awal tahun (60.106.952) (1.100.937.436)

Penghasilan (Rugi Fiskal) Kena Pajak (1.418.820.389) 608.551.745

Beban pajak penghasilan kini dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

2010 2009

Beban pajak penghasilan periode berjalan Perusahaan - (170.394.489) Anak Perusahaan (1.021.658.680) (585.699.754)

Beban pajak penghasilan kini berdasarkan laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan (1.021.658.680) (756.094.243) Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka:

Perusahaan - - Anak Perusahaan - -

Taksiran hutang pajak penghasilan (1.021.658.680) (756.094.243)

Perusahaan tidak terhutang pajak penghasilan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 karena masih berada dalam posisi rugi fiskal.

Page 29: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

12. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)

Anak Perusahaan tertentu telah menerima: - Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-5.0002/WPJ.15/KP.0203/2009 tanggal 29 Januari

2009, tentang pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai masa Februari sampai dengan Mei 2008. Pengembalian kelebihan pembayaran yang diterima adalah sebesar Rp 5.208.391.515.

- Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.KEP-5.0014/WPJ.15/KP.0203/2009 tanggal 16 Juni 2009,

mengenai pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai masa pajak Agustus 2008 sebesar Rp 3.844.074.427.

Pada tanggal 2 September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” telah diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.

Perhitungan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dengan tarif maksimum 30% adalah sebagai berikut:

2010 2009

Perusahaan Rugi fiskal 380.439.762 (308.262.482) Penyusutan aset tetap - (187.296) Penyesuaian karena perubahan tarif pajak - (32.786.497)

Manfaat (Beban) pajak tangguhan 380.439.762 (341.236.275)

Anak Perusahaan Rugi fiskal 3.009.190.707 6.259.468.240

Penyusutan aset tetap (90.019.165) (97.085.331) Penyesuaian karena perubahan tarif pajak - (213.969.778)

Manfaat pajak tangguhan 2.919.171.542 5.948.413.131

Jumlah manfaat pajak penghasilan tangguhan - Bersih 3.299.611.303 5.607.176.856 Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 2009

Aset pajak tangguhan

Perusahaan Rugi fiskal 395.466.500 - Kewajiban diestimasi atas Imbalan kerja karyawan 76.394.137 63.543.745 Penyusutan aset tetap (3.552.691) 6.382.605

Jumlah 468.307.946 69.926.350

Page 30: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

12. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)

Anak Perusahaan

Rugi fiskal 26.293.348.999 11.463.094.594 Penyusutan aset tetap 110.444.378 742.250.871 Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 573.251.676 322.385.675

Pembayaran hutang sewa pembiayaan - (31.677.828) Aset pajak tangguhan atas selisih penilaian kembali Aset tetap yang diperhitungkan - (1.146.471.319)

Jumlah 26.977.045.053 1.349.581.993

Jumlah aset pajak tangguhan – bersih 27.445.352.999 11.419.508.343 Anak Perusahaan

Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan - 241.446.169 Pembayaran hutang sewa pembiayaan - (703.500) Penyusutan aset tetap - (2.432.364.850)

Jumlah kewajiban pajak tangguhan – bersih - (2.191.622.181) Jumlah aset pajak tangguhan – bersih 27.445.352.999 9.227.886.162

Perusahaan dan Anak Perusahaan memperhitungkan kerugian fiskal sebagai aset pajak tangguhan karena terdapat keyakinan bahwa akumulasi rugi fiskal tersebut akan dapat dipulihkan dengan laba kena pajak pada masa mendatang.

13. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, akun ini merupakan pendapatan yang diterima di muka dari pihak ketiga atas sewa lahan milik PT Bintaro Serpong Damai, Anak Perusahaan, atas pemasangan papan iklan dan pemanfaatan komersial lainnya.

14. HUTANG BANK

Akun ini terdiri dari: 2010 2009

PT Bank Mega Tbk 816.853.478.624 823.352.861.339 PT Bank Syariah Mega Indonesia 36.419.753.090 38.024.691.360

853.273.231.714 861.377.552.699

Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2.181.481.476 32.766.666.671

Bagian Jangka Panjang 851.091.750.238 828.610.886.028

Page 31: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

14. HUTANG BANK (lanjutan)

PT Bank Mega Tbk Perusahaan Pada tanggal 19 Juli 2007, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit Term Loan dari PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) untuk pembiayaan pembelian office space di Menara Karya dengan maksimal kredit sebesar Rp 14.000.000.000 dan tingkat suku bunga 14,00% per tahun. Pinjaman ini mempunyai masa tenggang (grace period) selama 1 (satu) tahun dan dibayar dengan angsuran bulanan serta akan berakhir pada bulan Agustus 2017. Jaminan atas pinjaman ini adalah office space di Gedung Menara Karya dan buy back guarantee dari PT Karyadeka Pancamurni, pihak ketiga (lihat Catatan 9). Saldo hutang bank untuk fasilitas term loan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 12.891.666.666 dan Rp 13.591.666.666 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar Rp 699.999.996 dan Rp 699.999.997 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. Perjanjian hutang antara Perusahaan dan Bank Mega memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan Perusahaan memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mega, di antaranya untuk:

1. Menarik modal 2. Memberikan pinjaman 3. Mengubah struktur permodalan, mengubah Anggaran Dasar dan pengurus Perusahaan 4. Membagi dividen

5. Melakukan penyertaan modal, pengambilalihan saham atau melakukan investasi pada perusahaan lain, termasuk tidak terbatas pada, Anak Perusahaan dan afiliasinya

6. Bertindak sebagai penjamin atas kewajiban pembayaran pihak lain atau menyebabkan dijaminkannya barang jaminan kepada pihak lain

Pada tanggal 9 Oktober 2009, Bank Mega telah memberikan persetujuan tertulis kepada Perusahaan mengenai

pencabutan pembatasan perihal pembagian dividen kepada pemegang saham.

Anak Perusahaan PT Bintaro Serpong Damai

Pada tanggal 28 Januari 2008, BSD mendapatkan fasilitas kredit Term Loan dari Bank Mega untuk pembiayaan kembali proyek jalan tol dengan maksimal kredit sebesar Rp 230.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun untuk jangka waktu 8 tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah seluruh tagihan jalan tol Serpong-Pondok Aren dan gadai seluruh saham Perusahaan di BSD.

Pada tanggal 24 September 2008, BSD dan Bank Mega menyetujui perubahan dan/atau tambahan dalam perjanjian pinjaman bertanggal 28 Januari 2008, sebagai berikut: 1. Menambah fasilitas pinjaman baru sebesar $AS 21.447.721,18 (setara Rp 200.000.000.000) dengan tingkat

bunga sebesar 9% per tahun dan jangka waktu selama 8 tahun. Fasilitas tambahan ini harus dilakukan swap minimal sebesar 60% (lihat Catatan 29d) dari pinjaman yang diperoleh dalam mata uang asing hingga fasilitas tambahan dilunasi. Pencairan fasilitas tambahan ini dilakukan pada tanggal 25 September 2008. Dengan adanya perubahan ini, maka komposisi pinjaman menjadi:

Page 32: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

14. HUTANG BANK (lanjutan) Anak Perusahaan (lanjutan) PT Bintaro Serpong Damai (lanjutan)

• Term loan 1 sebesar Rp 230.000.000.000 dan, • Term loan 2 sebesar $AS 21.447.721,18 (setara Rp 200.000.000.000).

2. Merubah tingkat bunga term loan 1 menjadi sebesar 15%. 3. Menambah jaminan pinjaman dengan hak pengelolaan jalan tol Serpong – Pondok Aren. Berdasarkan Surat No. 001/CRB-2/09 tanggal 5 Januari 2009 mengenai Perubahan Fasilitas Kredit, Bank Mega dan BSD menyetujui perubahan perjanjian pinjaman tanggal 24 September 2008 dengan merubah fasilitas pinjaman term loan 2 dari semula $AS 21.447.221,18 menjadi sebesar Rp 200.000.000.000. Saldo hutang bank untuk fasilitas term loan I dan term loan II pada tanggal 31 Maret 2010 masing-masing sebesar Rp 215.092.592.597 dan Rp 198.400.000.000 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun masing-masing sebesar nihil. Sedangkan saldo hutang bank untuk fasilitas term loan I dan term loan II pada tanggal 31 Maret 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 218.641.975.312 dan Rp 198.400.000.000 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun masin-masing sebesar Rp 18.456.790.130 dan Rp 2.400.000.000. Perjanjian hutang antara BSD dan Bank Mega memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan BSD memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mega, diantaranya untuk: 1. Melakukan penarikan modal 2. Melakukan perubahan usaha 3. Pailit, penundaan kewajiban pembayaran hutang, pembubaran, penggabungan, pengambilalihan usaha dan

peleburan usaha 4. Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain 5. Merubah struktur permodalan, anggaran dasar dan pemegang saham 6. Membagi dividen kepada pemegang saham

Berdasarkan Surat No. 069/CRBD/09 tanggal 28 Agustus 2009 mengenai Persetujuan Restrukturisasi Kredit, Bank Mega dan BSD menyetujui perubahan kondisi fasilitas kredit sebagai berikut:

- Memberikan grace period mulai bulan September 2009 hingga Desember 2012. - Merubah jangka waktu fasilitas kredit term loan 1 dan term loan 2 masing-masing menjadi 11 tahun. - Merubah tingkat suku bunga fasilitas kredit term loan 1 dan term loan 2 masing-masing menjadi 14% per tahun

mulai 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2010. Dengan pengaturan pembayaran bunga sebesar : • 12% per tahun dibayarkan pada 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2010 dan, • 2% per tahun ditangguhkan dan akan dibayarkan mulai September 2010 hingga September 2013.

- Suku bunga setelah tanggal 31 Agustus 2010 akan mengikuti tingkat suku bunga yang berlaku di Bank Mega.

Pada tanggal 9 Oktober 2009, Bank Mega telah memberikan persetujuan tertulis kepada BSD mengenai pencabutan pembatasan perihal pembagian dividen kepada pemegang saham. PT Bosowa Marga Nusantara Pada tanggal 22 Februari 2007, Anak Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit Term Loan dari Bank Mega untuk pelunasan fasilitas kredit pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan maksimal kredit sebesar Rp 45.700.000.000 dengan tingkat suku bunga 14,00% per tahun.

Page 33: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

14. HUTANG BANK (lanjutan) Anak Perusahaan (lanjutan) PT Bosowa Marga Nusantara (lanjutan) Pinjaman ini mempunyai masa tenggang (grace period) selama 3 bulan dan dibayar dengan angsuran setiap triwulan serta akan berakhir pada bulan September 2013. Pada tanggal 26 Februari 2007, BMN mendapatkan fasilitas kredit Term Loan dari Bank Mega untuk pelunasan fasilitas kredit pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan maksimal kredit sebesar Rp 45.700.000.000 dan tingkat suku bunga 14,00% per tahun. Pinjaman ini mempunyai masa tenggang (grace period) selama 3 (tiga) bulan dan dibayar dengan angsuran setiap triwulan serta akan berakhir pada bulan September 2013.

Pada tanggal 15 Juni 2007, BMN dan Bank Mega menyetujui perubahan dan/atau tambahan dalam perjanjian pinjaman bertanggal 26 Februari 2007 sebagai berikut:

a. Perubahan mengenai definisi perjanjian jaminan b. Mengubah dan menambah ketentuan mengenai jaminan c. Menambah ketentuan mengenai kejadian pelanggaran Jaminan atas pinjaman ini adalah hasil tagihan jalan tol seksi I dan II, seluruh tagihan yang telah ada dan yang akan ada, saham BMN yang dimilki oleh Perusahaan, seluruh hasil penerimaan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE), Anak Perusahaan, yang akan ada atas penerimaan jalan tol (tol fee) seksi empat Makassar, seluruh tagihan JTSE yang telah ada dan yang akan ada, saham-saham JTSE yang dimiliki masing-masing oleh BMN dan PT Bosowa Investama, pihak hubungan istimewa, serta jaminan lain sebagaimana yang akan diminta oleh Bank Mega dari waktu ke waktu. Saldo hutang bank untuk fasilitas term loan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 40.470.275.178 dan Rp 41.720.275.178 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar nihil dan Rp 5.000.000.000 masing masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.

Perjanjian hutang antara BMN dan Bank Mega memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan BMN memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mega, diantaranya untuk: 1. Penarikan modal 2. Perubahan usaha 3. Pailit, penundaan kewajiban pembayaran hutang, pembubaran, penggabungan, pengambilalihan usaha dan

peleburan usaha 4. Memberikan pinjaman 5. Menggadaikan dan mengalihkan saham 6. Membagi dividen kepada pemegang saham

Berdasarkan Surat No. 070/CRBD/09 tanggal 28 Agustus 2009 mengenai Persetujuan Restrukturisasi Kredit, Bank Mega dan BMN menyetujui perubahan kondisi fasilitas kredit sebagai berikut: - Memberikan grace period mulai bulan September 2009 hingga Desember 2012. - Merubah Jangka waktu fasilitas kredit term loan menjadi 10 tahun. - Merubah tingkat suku bunga fasilitas kredit term loan menjadi 14% per tahun mulai 1 September 2009 hingga

31 Agustus 2010. Dengan pengaturan pembayaran bunga sebesar :

Page 34: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

14. HUTANG BANK (lanjutan) Anak Perusahaan (lanjutan) PT Bosowa Marga Nusantara (lanjutan)

• 12% per tahun dibayarkan pada 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2010 dan, • 2% per tahun ditangguhkan dan akan dibayarkan mulai September 2010 hingga September 2013.

- Suku bunga setelah tanggal 31 Agustus 2010 akan mengikuti tingkat suku bunga yang berlaku di Bank Mega.

Pada tanggal 9 Oktober 2009, Bank Mega telah memberikan persetujuan tertulis kepada BMN mengenai pencabutan pembatasan perihal pembagian dividen kepada pemegang saham.

PT Jalan Tol Seksi Empat Pada tanggal 15 Juni 2007, PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) mendapat fasilitas kredit dari Bank Mega yang terdiri dari term loan dalam jumlah pokok tidak lebih dari Rp 280.000.000.000 di mana terdiri dari term loan sebesar Rp 245.000.000.000 dan Interest During Construction (IDC) sebesar Rp 35.000.000.000, serta Surat Keterangan Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) maksimal sebesar Rp 200.000.000 sub-limit dengan fasilitas term loan. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembangunan Jalan Tol Makassar Seksi IV dan pengadaan bahan baku serta dikenakan tingkat suku bunga 14% per tahun. Jangka waktu pinjaman adalah 11 (sebelas) tahun dengan masa tenggang (grace period) selama 2 (dua) tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah seluruh hasil penerimaan jalan tol seksi I dan II Makassar, seluruh tagihan BMN yang telah ada dan akan ada, saham BMN yang dimiliki oleh Perusahaan, seluruh hasil penerimaan JTSE yang akan ada atas penerimaan jalan tol (toll fee) seksi IV Makassar, seluruh tagihan JTSE yang telah ada dan yang akan ada, saham JTSE yang dimiliki masing-masing oleh BMN dan PT Bosowa Investama, pihak hubungan istimewa, dan jaminan lain sebagaimana akan diminta oleh Bank Mega dari waktu ke waktu. Berdasarkan Perubahan I Perjanjian Kredit yang dinyatakan dalam Akta No. 19 tanggal 10 Desember 2007 dari Notaris Mahmud Said, S.H., Bank Mega menyetujui peningkatan pagu fasilitas Term Loan sebesar Rp 70.000.000.000 sehingga maksimum kredit menjadi sebesar Rp 350.000.000.000 yang terdiri dari:

- Term loan sebesar Rp 306.000.000.000; dan - IDC sebesar Rp 44.000.000.000 Selanjutnya, berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit No.467/CRB-2/08 tanggal 2 Juli 2008 dari Bank Mega, JTSE mendapat persetujuan pengalihan sisa plafon IDC sebesar Rp 28.505.595.380 menjadi term loan, sehingga rincian pinjaman menjadi sebagai berikut: - Term loan sebesar Rp 334.505.595.380; dan - IDC sebesar Rp 15.494.404.620

Saldo hutang bank untuk fasilitas term loan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 349.998.944.183 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar nihil dan Rp 3.000.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.

Perjanjian hutang antara JTSE dan Bank Mega memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan JTSE memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mega, di antaranya untuk:

Page 35: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

14. HUTANG BANK (lanjutan) Anak Perusahaan (lanjutan) PT Jalan Tol Seksi Empat (lanjutan)

1. Penarikan modal 2. Perubahan anggaran dasar, struktur modal, pemegang saham dan pengurus 3. Perubahan usaha 4. Pailit, penundaan kewajiban pembayaran utang, pembubaran, penggabungan, pengambilalihan usaha dan

peleburan usaha 5. Memberikan pinjaman 6. Menggadaikan dan mengalihkan saham 7. Membagi dividen kepada pemegang saham

Berdasarkan Surat No. 68/CRBD/09 tanggal 28 Agustus 2009 mengenai Persetujuan Restrukturisasi Kredit, Bank Mega dan JTSE menyetujui perubahan kondisi fasilitas kredit sebagai berikut:

- Memperpanjang grace period mulai bulan September 2009 hingga Desember 2012. - Merubah jangka waktu fasilitas kredit term loan menjadi 13 tahun. - Merubah tingkat suku bunga fasilitas kredit term loan menjadi 14% per tahun mulai 1 September 2009 hingga

31 Agustus 2010. Dengan pengaturan pembayaran bunga sebesar : • 12% per tahun dibayarkan pada 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2010 dan, • 2% per tahun ditangguhkan dan akan dibayarkan mulai September 2010 hingga September 2013.

- Suku bunga setelah tanggal 31 Agustus 2010 akan mengikuti tingkat suku bunga yang berlaku di Bank Mega.

Pada tanggal 9 Oktober 2009, Bank Mega telah memberikan persetujuan tertulis kepada JTSE mengenai pencabutan pembatasan perihal pembagian dividen kepada pemegang saham.

PT Bank Syariah Mega Indonesia Anak Perusahaan - PT Bintaro Serpong Damai Pada tanggal 28 Januari 2008, BSD memperoleh fasilitas pinjaman Al-Musyarakah dari BSMI dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000.000.000. Pinjaman ini dikenai nisbah bagi hasil sebesar 13,25% dari pendapatan kotor BSD dengan jangka waktu maksimal 8 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan kembali proyek jalan tol dan dijamin dengan seluruh tagihan pendapatan jalan tol Serpong Pondok Aren serta gadai atas seluruh saham milik Perusahaan di BSD. Pencairan atas fasilitas kredit ini dilakukan pada tanggal 1 Februari 2008.

Saldo hutang bank untuk fasilitas pinjaman Al-Musyarakah pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 36.419.753.090 dan Rp 38.024.691.360 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar Rp 1.481.481.480 dan Rp 3.209.876.544. Perjanjian hutang antara BSD dan BSMI memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan BSD memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BSMI, di antaranya untuk:

1. Memberikan dan memperoleh pinjaman 2. Mengubah struktur permodalan dan anggaran dasar 3. Membagi dividen 4. Menjual dan mengalihkan saham 5. Bertindak sebagai penjamin atas kewajiban pihak lain 6. Melakukan penggabungan usaha, pengambilalihan dan peleburan usaha

Page 36: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

14. HUTANG BANK (lanjutan)

PT Bank Syariah Mega Indonesia (lanjutan) Anak Perusahaan - PT Bintaro Serpong Damai (lanjutan)

Pada tanggal 12 Oktober 2009, BSMI telah memberikan persetujuan tertulis kepada BSD mengenai pencabutan pembatasan perihal pembagian dividen kepada pemegang saham.

Beban bunga dan bagi hasil atas hutang bank yang dibayarkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 25.834.158.061 dan Rp 34.955.195.400.

15. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Rileos Pratama yang dalam laporannya masing-masing bertanggal 18 Januari 2010 dan 2 Februari 2009 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:

2010 2009

Umur pensiun normal (tahun) 55 55 Kenaikan gaji (per tahun) 10% 10% Tingkat bunga diskonto (per tahun) 11% 13% Perubahan pada kewajiban imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut: 2010 2009

Saldo awal penyisihan 2.598.583.245 2.170.472.504 Beban imbalan kerja - -

Saldo akhir kewajiban 2.598.583.245 2.170.472.504

16. HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas aset bersih PT Bosowa Marga Nusantara dan PT Bintaro Serpong Damai, Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan.

Page 37: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

17. MODAL SAHAM

Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Adimitra Transferindo (Biro Administrasi Efek), adalah sebagai berikut:

2010

Jumlah saham Persentase Pemegang Saham Ditempatkan Pemilikan Jumlah

PT Bosowa Trading Internasional 5.718.929.762 56,46% 200.162.541.670 PT Panin Life Tbk 892.857.000 8,82% 31.249.995.000 UBS AG, Singapura 515.933.214 5,09% 18.057.662.490 Credit Suisse, Singapura 452.591.500 4,47% 15.840.702.500 PT Tuju Wali Wali 287.654.210 2,84% 10.067.897.350 PT Galang Nusantara 285.375.000 2,82% 9.988.125.000 Masyarakat (masing-masing - dibawah 5%) 1.975.230.743 19,50% 69.133.076.005

Jumlah 10.128.571.429 100% 354.500.000.015 2009

Jumlah saham Persentase Pemegang Saham Ditempatkan Pemilikan Jumlah

PT Bosowa Trading Internasional 5.718.929.762 56,47% 200.162.541.670 PT Panin Life Tbk 892.857.000 8,82% 31.249.995.000 UBS AG, Singapura 715.933.214 7,07% 25.057.662.490 PT Bosowa Utama 623.131.447 6,15% 21.809.600.645 PT Tuju Wali Wali 287.654.210 2,84% 10.067.897.350 PT Galang Nusantara 285.375.000 2,82% 9.988.125.000 Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 1.604.690.796 15,83% 56.164.177.860

Jumlah 10.128.571.429 100% 354.500.000.015

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, tidak terdapat Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perusahaan.

18. TAMBAHAN MODAL DISETOR LAINNYA

Akun ini merupakan setoran modal dari PT Bosowa Investama, pihak hubungan istimewa, dalam rangka peningkatan modal dasar dan ditempatkan PT Jalan Tol Seksi Empat (kepemilikan tidak langsung). Sampai dengan tanggal 31 Maret 2009 disajikan sebagai tambahan modal disetor lainnya.

Page 38: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

19. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini terdiri dari:

2010 2009

Pengeluaran 60.000.000 saham perusahaan pada penawaran umum tahun 2001 6.000.000.000 6.000.000.000 Tambahan modal disetor lainnya 1.958.166.045 1.958.166.045 Biaya emisi saham (1.298.793.524) (1.298.793.524)

Jumlah 6.659.372.521 6.659.372.521

20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Pada bulan April 2006, PT Nusantara Konstruksi Indonesia (NKI) mengakuisisi PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dari PT Tuju Wali-Wali dan PT Bosowa Utama, pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan harga pembelian sebesar Rp 30.825.000.000 dengan nilai buku sebesar Rp 3.598.904.099.

Selanjutnya, pada bulan yang sama, NKI mengakuisisi PT Bintaro Serpong Damai (BSD) dari PT Bosowa Trading Internasional, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan harga pembelian sebesar Rp 280.000.000.000 dengan nilai buku sebesar Rp 362.227.511.407.

Berdasarkan Akta Penggabungan NKI ke dalam Perusahaan No. 14 tanggal 14 September 2006, dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., di Jakarta, NKI melakukan penggabungan usaha dengan Perusahaan.

Selisih antara harga pembelian dan nilai buku sebesar Rp 14.554.372.439 dicatat pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan pada neraca konsolidasi tahun 2010 dan 2009, dengan rincian sebagai berikut :

2010 2009

PT Bosowa Marga Nusantara ( 27.585.986.311) ( 27.585.986.311) PT Bintaro Serpong Damai 42.140.358.750 42.140.358.750

Jumlah 14.554.372.439 14.554.372.439 21. PENDAPATAN - BERSIH

Akun ini terdiri dari: 2010 2009

Pendapatan usaha jalan tol: Ruas Serpong – Pondok Aren 22.873.897.613 18.535.867.500 Ruas Tallo – Bandara Hasanuddin (Makassar) 10.330.527.900 7.525.984.400 Ruas Pelabuhan Soekarno Hatta – Pettarani (Makassar) 8.583.079.100 6.237.782.450

Sub Jumlah 41.787.504.613 32.299.634.350

Pendapatan usaha lainnya: Pendapatan sewa (lihat Catatan 9) 750.000.000 825.000.000

Jumlah 42.537.504.613 33.124.634.350

Page 39: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

21. PENDAPATAN – BERSIH (lanjutan)

Tidak terdapat pendapatan yang melebihi 10% kepada pihak tertentu dari pendapatan bersih untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. Pendapatan jalan tol dihitung dari jumlah kendaraan yang lewat dikalikan dengan tarif menurut golongan kendaraan . Tarif tol yang ditetapkan didasarkan pada: - Undang-undang No. 38 Tahun 2004 sebagai pengganti Undang-undang No. 13 Tahun 1980 tentang Jalan. - Peraturan Pemerintah (PP) No. 15 Tahun 2005 sebagai pengganti PP No. 8 Tahun 1990 dan PP No. 40 Tahun

2001. Undang-undang dan PP tersebut merupakan landasan hukum perhitungan/penyesuaian tarif tol yang kemudian ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Berdasarkan PP No. 15 Tahun 2005, Pasal 66 Ayat (1) dinyatakan: "Tarif dihitung berdasarkan kemampuan bayar pengguna jalan tol, besar keuntungan biaya operasi kendaraan, dan kelayakan investasi unsur-unsur kelayakan investasi" dan Pasal 66 Ayat (2): "Besar keuntungan biaya operasi kendaraan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dihitung berdasarkan pada selisih biaya operasi kendaraan dan nilai waktu pada jalan tol dengan lintas alternatif jalan umum yang ada". Rincian tarif tol terjauh adalah sebagai berikut:

No Ruas Golongan I II III IV V

1. Serpong – Pondok Aren 4.000 7.500 9.000 11.000 13.500 2. Ramp Tallo Barat (Makassar) 2.000 2.500 2.500 2.500 3.000 3. Ujung pandang tahap I

(Makassar)

2.500

3.000

4.000

5.000

6.000 4. Ramp Parangloe (Makassar) 3.000 4.500 6.500 8.000 9.500 5. Biringkanaya (Makassar) 6.000 9.000 12.500 15.500 18.500

Tidak terdapat pendapatan kepada satu pihak tertentu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih konsolidasi masing-masing untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.

22. BEBAN PEMELIHARAAN ASET JALAN TOL

Akun ini terdiri dari: 2010 2009

Penyusutan aset tetap (lihat Catatan 8) 15.216.726.451 10.859.677.657 Pemeliharaan jalan tol 939.236.846 642.212.220 Gaji dan tunjangan 230.253.685 157.111.368 Bahan bakar, sewa, listrik dan air 196.397.021 136.279.700

Jumlah 16.582.614.003 11.795.280.945

Page 40: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

23. BEBAN PENGUMPUL JALAN TOL

Akun ini terdiri dari:

2010 2009

Gaji dan tunjangan 913.626.959 805.661.378 Bahan bakar, listrik dan air 585.226.004 517.772.215 Penyusutan aset tetap (lihat Catatan 8) 406.354.495 350.555.163 Administrasi dan perlengkapan tol 95.886.508 84.097.741 Pemeliharaan aset tetap 16.418.300 7.379.000

Jumlah 2.017.512.266 1.765.465.497

24. BEBAN PELAYANAN PEMAKAI JALAN TOL

Akun ini terdiri dari:

2010 2009

Gaji dan tunjangan 364.205.842 344.762.678 Bahan bakar, listrik dan air 85.243.000 126.094.200 Penyusutan aset tetap (Catatan 8) 40.973.046 35.387.795 Pemeliharaan aset tetap 11.566.000 33.313.409 Sewa 168.840.000 55.438.999

Jumlah 670.827.888 594.997.081

25. BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI

Akun ini terdiri dari:

2010 2009

Gaji dan kesejahteraan karyawan 3.612.331.670 2.436.177.459 Jasa profesional 553.535.833 354.919.200 Pajak dan iuran 491.618.946 445.073.306

Sewa 305.719.594 176.267.700 Penyusutan Properti investasi (lihat Catatan 9) 246.550.943 246.550.943 Aset tetap (lihat Catatan 8) 216.439.880 212.660.533 Kantor 221.994.967 187.175.915 Transportasi dan perjalanan dinas 183.627.800 59.186.300 Pencatatan saham 110.000.000 110.000.000 Representasi dan sumbangan 75.900.000 243.008.654 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100.000.000) 605.832.030 572.386.162

Jumlah 6.623.551.663 5.043.406.172

Page 41: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

26. RUGI BERSIH PER SAHAM

Perhitungan rugi bersih per saham dasar adalah sebagai berikut: 2010 2009

Rugi bersih (5.403.412.263) (7.718.649.386) Jumlah rata-rata tertimbang saham 10.128.571.429 10.128.571.429

Rugi bersih per saham (0,53) (0,76) 27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Rincian akun dan transaksi kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Persentase Terhadap Jumlah Aset / Jumlah Kewajiban (%)

2010 2009 2010 2009

Bank BPR Syariah Dana Moneter 19.109.877 14.789.067 0,002 0,001

Deposito Berjangka BPR Syariah Dana Moneter 100.000.000 100.000.000 0,008 0,008

Jumlah 119.109.877 114.789.067 0,010 0,009

Piutang Usaha PT Semen Bosowa Maros 27.824.389.085 - 2,257 -

Hutang Usaha PT Otto Rental 204.540.000 - 0,023 - PT Semen Bosowa Maros - 9.663.332.222 - 1,074

Jumlah 204.540.000 9.663.332.222 0,023 1,074 Hutang hubungan istimewa PT Semen Bosowa Maros 289.596.023 289.596.023 0,033 0,032 PT Bosowa Berlian Motor 70.000.000 70.000.000 0,008 0,008 PT Bosowa Lloyd 50.152.109 50.152.109 0,006 0,006 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100.000.000) 29.858.531 29.858.531 0,003 0,003

Jumlah 439.606.683 439.606.683 0,050 0,049

Piutang hubungan istimewa merupakan piutang modal kerja yang diberikan kepada pihak hubungan istimewa. Piutang tersebut dilakukan tanpa bunga, jaminan ataupun jangka waktu pengembalian. Manajemen tidak melakukan pembentukan penyisihan atas piutang tersebut karena manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut akan tertagih.

Page 42: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39

27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Hutang kepada pihak hubungan istimewa merupakan transaksi pemberian pinjaman modal kerja dan pembayaran biaya yang dilakukan terlebih dahulu oleh Perusahaan hubungan istimewa. Hutang tersebut dilakukan tanpa bunga, jaminan ataupun jangka waktu pengembalian.

Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Pihak Hubungan Istimewa Transaksi

BPR Syariah Dana Moneter Jasa perbankan PT Bosowa Llyod Hutang piutang antar perusahaan PT Semen Bosowa Maros Penjualan bahan baku semen,

pembelian semen dan hutang piutang antar perusahaan PT Bosowa Berlian Motor Hutang piutang antar perusahaan PT Otto Rental Sewa kendaraan operasional PT Bosowa Mining Pembelian bahan baku semen PT Bosowa Resources Pembelian bahan baku semen PT Asuransi Bosowa Periskop Jasa asuransi

28. KONTINJENSI SERTA PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING

Dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian penting dengan pihak-pihak sebagai berikut: Perusahaan a. Berdasarkan Perjanjian No.001/NI SBM/Dist/2006 tanggal 8 Oktober 2006, Perusahaan mengadakan

perjanjian kerjasama dengan PT Semen Bosowa Maros (SBM), pihak hubungan istimewa sehubungan dengan pendistribusian serta pemasaran semen merk Bosowa untuk seluruh wilayah pemasaran, baik dalam negeri maupun luar negeri dengan jumlah tiap bulannya kurang lebih 40.000 ton untuk wilayah pemasaran dalam negeri dan 30.000 ton untuk wilayah pemasaran luar negeri. Laba penjualan untuk wilayah dalam negeri adalah sebesar Rp 5.000 per ton sedangkan untuk wilayah luar negeri adalah sebesar $AS 0,50 per ton. Beban operasional karyawan SBM akan ditanggung oleh Perusahaan sebesar Rp 100 per ton penjualan yang diakumulasi setiap bulannya.

Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal 15 Oktober 2006 sampai dengan tanggal 14 Oktober 2007 dan dapat diperpanjang kembali selama 1 tahun berikutnya berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 15 Oktober 2007.

Selanjutnya, berdasarkan addendum perjanjian No.001/NI SBM/Dist/2006 tanggal 15 Oktober 2008, Perusahaan dan SBM melakukan perpanjangan kerjasama distribusi semen yang akan berakhir pada tanggal 14 Oktober 2009.

b. Pada tanggal 10 Oktober 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian pemberian pinjaman kepada PT Nusantara Global Capital, pihak ketiga, dengan jumlah maksimal Rp 50 miliar untuk modal kerja perusahaan tersebut dalam rangka pembelian semen dari PT Semen Bosowa Maros, pihak hubungan istimewa. Pinjaman ini dikenakan bunga 22% per tahun. Piutang ini seluruhnya telah dilunasi pada tanggal 11 Agustus 2009.

Page 43: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

28. KONTINJENSI SERTA PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)

Perusahaan (lanjutan)

c. Pada tanggal 24 September 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bosowa Mining (BM) dan PT Bosowa Resources (BR), pihak hubungan istimewa, sehubungan dengan pembelian material dasar semen untuk seluruh wilayah pemasaran baik dalam negeri maupun luar negeri dengan jumlah dan harga yang telah disepakati oleh Perusahaan, BM dan BR. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal 25 September 2009 sampai dengan tanggal 24 September 2010 dan dapat diperpanjang kembali selama 1 tahun berikutnya berdasarkan kesepakatan para pihak.

Anak Perusahaan

PT Bintaro Serpong Damai (BSD) d. BSD mengadakan Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan Jalan Tol dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Jasa

Marga), sebagai pemegang hak Jalan Tol Pondok Aren-Serpong, sebagaimana dinyatakan dalam Akta No.183 tanggal 19 Desember 1996 dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian ini, Jasa Marga menunjuk dan memberi wewenang kepada BSD sebagai pengembang tunggal untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol atas nama Jasa Marga serta menyelenggarakan manajemen jalan tol dengan risiko dan biaya yang ditanggung sendiri oleh BSD selama 27 tahun, termasuk masa pembangunannya. Selama masa operasi, BSD wajib membayar kepada Jasa Marga sejumlah persentase tertentu dari hasil jalan tol setiap bulannya. Jasa Marga telah memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.S543/MK.16/1996 tanggal 25 Oktober 1996 untuk mengadakan Perjanjian tersebut. Pada akhir masa penyelenggaraan jalan tol, Perusahaan akan menyerahkan seluruh jalan tol tersebut kepada Jasa Marga.

e. Pada tanggal 19 Mei 1998, BSD dan Jasa Marga mengadakan Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Pondok Aren-Serpong. Berdasarkan perjanjian tersebut, BSD menyerahkan pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol kepada Jasa Marga dan sehubungan dengan itu, BSD akan menerima pembagian pendapatan jalan tol. Untuk kapasitas di bawah 120.000 kendaraan per hari, tarif pembagiannya adalah sebagai berikut:

BSD

Jasa Marga Periode perjanjian

Di bawah 10 tahun 81,75% 18,25% 10 – 15 tahun 77,75% 22,25% 16 – 20 tahun 72,75% 27,25% Di atas 20 tahun 69,75% 30,25%

Pembagian pendapatan jalan tol untuk kapasitas di atas 120.000 kendaraan adalah sebesar 50% setelah dikurangi biaya operasi dan pemeliharaan sebesar 18,25%. Perjanjian ini berlaku sampai dengan berakhirnya kerjasama penyelenggaraan jalan tol.

Page 44: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41

28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan)

PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (lanjutan)

f. Sesuai dengan keputusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No. 06.465/IX/BANI/Ktd tanggal 4 September 2006, pengoperasian gerbang Tol Pondok Aren Barat dan pemeliharaan jalan tol Pondok Aren – Serpong dilakukan oleh BSD, berlaku sejak tanggal 1 Oktober 2006. Jalan Tol Pondok Aren - Serpong yang dibangun dan dioperasikan oleh BSD merupakan bagian dari Jalan Tol Jakarta - Serpong, sedangkan pembangunan Jalan Tol Pondok Aren-Ulujami (Kebayoran Lama, Jakarta) yang merupakan lanjutan dari Jalan Tol Pondok Aren - Serpong dilaksanakan oleh Jasa Marga.

g. Berdasarkan Surat Permohonan Arbitrase No. 070/R&A Srt.G/I/06 tanggal 18 Januari 2006 yang telah didaftarkan di Sekretariat Badan Arbitrase Nasional Indonesia No. 217/I/ARB Bani/2006 tanggal 23 Januari 2006, BSD telah mengajukan permohonan arbitrase ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia untuk membatalkan Perjanjian Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Pondok Aren Serpong No. 004/SPK DIR/1998 serta menuntut ganti kerugian sebesar Rp 2.100.000.000. Hasil dari perkara arbitrase tersebut sudah diputuskan dalam surat Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No. 217/I/ARB BANI/2006 tanggal 31 Agustus 2006. Berdasarkan keputusan di atas, BSD dan Jasa Marga sepakat untuk merubah lingkup pengoperasian menjadi sebagai berikut: Jasa Marga: a. Pengoperasian gerbang tol Pondok Ranji (Pondok Aren Timur) b. Pelayanan lalu lintas dan keamanan pengguna jalan tol, serta pengamanan aset

BSD: a. Pengoperasian gerbang tol Pondok Aren Barat b. Pemeliharaan jalan tol Pondok Aren-Serpong Selain itu, BSD dan Jasa Marga ditetapkan untuk menunjuk konsultan penilai independen guna melakukan penghitungan ulang atas Bagi Hasil pengelolaan Jalan Tol Pondok Aren. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, hasil penghitungan ulang yang dilakukan oleh PT Hutama Penilai, penilai independen, masih dalam proses dan dampaknya terhadap pendapatan BSD belum dapat ditentukan.

h. Pada tanggal 17 April 1997, BSD dan PT Kereta Api (Persero) (PTKA) mengadakan perjanjian sewa tanah

milik PTKA seluas 39.597.404,50 m2 selama 5 tahun dari tanggal 17 April 1997 sampai dengan tanggal 17 April 2002. Perjanjian tersebut dapat diperpanjang kembali sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Berdasarkan addendum perpanjangan perjanjian sewa tanah tanggal 23 Maret 2007, kedua belah pihak setuju untuk memperpanjang jangka waktu sewa sampai dengan tanggal 16 Oktober 2011.

Page 45: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan)

PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)

i. Dalam Keputusannya No. 276/KPTS/1994 tanggal 26 Agustus 1994, Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia telah memberikan izin kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Jasa Marga) untuk menyelenggarakan tol Ujung Pandang dalam ikatan usaha patungan dengan BMN. Berdasarkan Akta No. 322 tanggal 29 Agustus 1994 dari Notaris Mestariany Habie, S.H., BMN mengoperasikan jalan tol selama 30 (tiga puluh) tahun untuk tahap pertama sedangkan tahap kedua akan diatur kemudian dengan ketentuan tidak lebih dari 30 (tiga puluh) tahun sejak dioperasikannya jalan tol, baik sebagian atau seluruhnya. BMN setuju bahwa setelah berakhirnya masa penyelenggaraan jalan tol, maka jalan tol dan fasilitas yang berada dalam daerah milik jalan langsung dengan serta merta kembali kepada Jasa Marga. Jasa Marga berhak untuk mengoperasikan dan memelihara jalan tol tanpa wajib menyerahkannya atau membayarkannya kepada BMN.

Perjanjian kontrak kerjasama tersebut berlaku untuk tol seksi I, II dan III. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, pekerjaan tol seksi III belum berjalan.

Berdasarkan Surat Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor JL. 01.03-Mn/518 tanggal 21 September 2005, dan pengumuman pemenang tender investasi jalan tol dari Departemen Pekerjaan Umum nomor JL.01.03-PB/69 tanggal 27 September 2005, ditetapkan bahwa pemenang tender investasi jalan tol ruas Makassar seksi IV adalah BMN.

Berdasarkan Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang jalan dan Peraturan Pemerintah No. 25 tentang jalan

tol, Pemerintah telah menyerahkan sebagian wewenang jalan tol kepada Departemen Pekerjaan Umum diwakili oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang berkaitan dengan pengaturan, pengusahaan dan pengawasan yang sebelumnya dikelola oleh Jasa Marga.

Atas hal tersebut di atas, BMN diwajibkan untuk mengganti Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) menjadi

Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).

Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, PPJT tersebut juga masih dalam tahap proses penggantian.

PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)

j. JTSE mengadakan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol dengan Departemen Pekerjaan Umum Republik

Indonesia (DPU), sebagai pemegang hak Jalan Tol Ruas Makassar Seksi IV, dengan Surat Perjanjian bernomor 190/PPJT/V/Mn/2006 tanggal 29 Mei 2006. Dalam perjanjian ini, DPU menunjuk dan memberikan kepada JTSE, hak untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol atas nama pemerintah dan menyelenggarakan manajemen jalan tol dengan risiko dan biaya yang ditanggung sendiri oleh JTSE dengan masa konsesi selama 35 tahun, termasuk masa pembangunannya. Selama masa operasi, JTSE wajib melaksanakan pemeliharaan dan menyediakan asuransi sebagai perlindungan aset jalan tol. Selain hal tersebut JTSE selama masa konsesi dapat memanfaatkan ruang milik jalan tol untuk penempatan iklan, utilitas dan/atau bangunan utilitas. Pada akhir masa pengusahaan jalan tol, JTSE akan menyerahkan jalan tol tersebut kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Page 46: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43

29. ASET DALAM MATA UANG ASING

Saldo aset moneter dalam mata uang asing serta konversinya ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs rata-rata beli dan jual uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

2010 Setara Mata Uang Mata Uang Asing Rupiah

Aset Kas dan setara kas US $ 18.896 ,82 172.244.605

Jumlah aset dalam mata uang asing - bersih US $ 18.896,82 172.244.605

2009 Setara Mata Uang Mata Uang Asing Rupiah

Aset Kas dan setara kas US $ 12.934 149.728.778

Jumlah aset dalam mata uang asing - bersih US $ 12.934 149.728.778

30. INFORMASI SEGMEN Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan

menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Perusahaan dan Anak Perusahaan menggunakan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder (lihat Catatan 2r).

Informasi konsolidasi menurut segmen usaha sebagai segmen primer adalah sebagai berikut: 2010

Jasa Jasa Eliminasi Konsolidasi Distribusi Pengelola

Jalan Tol

Segmen usaha Pendapatan 750.000.000 41.787.504.613 - 42.537.504.613

Beban segmen 3.856.805.883 23.537.699.939 (1.500.000.000) 25.894.505.821

Laba (rugi) usaha (3.106.805.883) 18.249.804.674 1.500.000.000 16.642.998.792

Penghasilan lain - lain (1.961.297.234) (5.137.455.186) 8.744.106.777 1.645.354.357 Beban lain – lain (715.748.909) (25.558.031.704) - (26.273.780.613)

Page 47: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

2010

Jasa Jasa Eliminasi Konsolidasi Distribusi Pengelola

Jalan Tol

Rugi sebelum

Beban pajak penghasilan (5.783.852.026) (12.445.682.216) 10.244.106.778 (7.985.427.464) Manfaat pajak penghasilan 380.439.762 1.897.512.861 - 2.277.952.623

Rugi sebelum Hak Pemegang Saham

minoritas atas rugi bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan (5.403.412.264) (10.548.169.355) 10.244.106.778 (5.707.474.841)

Hak pemegang saham minoritas atas rugi bersih anak perusahaan yang dikonsolidasikan - 304.062.578 - 304.062.578

Rugi bersih (5.403.412.264) (10.244.106.777) 10.244.106.778 (5.403.412.263)

Informasi lainnya

Aset segmen 554.654.529.457 1.664.332.048.472 (986.133.857.779) 1.232.852.720.150 Kewajiban segmen 242.351.191.102 1.021.624.769.444 (384.018.827.133) 879.957.133.413 Perolehan aset tetap - 23.264.319.967 - 23.264.319.967 Beban penyusutan 65.698.110 15.814.795.762 - 15.880.493.872

2009

Jasa Jasa Eliminasi Konsolidasi Distribusi Pengelola

Jalan Tol

Segmen usaha Pendapatan 825.000.000 32.299.634.350 - 33.124.634.350

Beban segmen 2.653.517.844 18.199.756.852 (1.654.125.001) 19.199.149.695

Laba (rugi) usaha (1.828.517.844) 14.099.877.498 1.654.125.001 13.925.484.655

Penghasilan lain - lain (4.745.311.531) (5.055.891.866) 23.023.335.691 13.222.132.294 Beban lain – lain (633.189.247) (39.993.593.091) - (40.626.782.338)

Rugi sebelum

Beban pajak penghasilan (7.207.018.622) (30.949.607.459) 24.677.460.692 (13.479.165.389) Manfaat (beban) pajak penghasilan (511.630.764) 5.362.713.377 - 4.851.082.613

Rugi sebelum Hak Pemegang Saham

minoritas atas rugi bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan (7.718.649.386) (25.586.894.082) 24.677.460.692 (8.628.082.776)

Hak pemegang saham minoritas atas rugi bersih anak perusahaan yang dikonsolidasikan - 909.433.390 - 909.433.390

Rugi bersih (7.718.649.386) (24.677.460.692) 24.677.460.692 (7.718.649.386)

Informasi lainnya

Aset segmen 775.844.226.345 1.654.863.693.459 (1.136.323.873.494) 1.294.384.046.310 Kewajiban segmen 424.064.825.100 935.434.430.618 (459.569.638.242) 899.929.617.476 Perolehan aset tetap 48.630.000 2.095.567.647 - 2.144.197.647 Beban penyusutan 57.648.208 11.400.632.940 - 11.458.281.148

Page 48: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45

30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Informasi konsolidasi menurut segmen geografis sebagai segmen sekunder adalah sebagai berikut: 2010

Jabotabek Makassar Eliminasi Konsolidasi Pendapatan 23.623.897.613 18.913.607.000 - 42.537.504.613 Aset segmen 1.365.622.215.769 853.364.362.158 (986.133.857.778) 1.232.852.720.150

2009 Jabotabek Makassar Eliminasi Konsolidasi Pendapatan 19.360.867.500 13.763.766.850 - 33.124.634.350 Aset segmen 1.597.959.041.092 832.748.878.712 (1.136.323.873.493) 1.294.384.046.310

31. REKLASIFIKASI AKUN

Beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010. Rincian reklasifikasi akun tersebut adalah sebagai berikut:

Dari Akun Ke Akun Jumlah Alasan

Aset tetap Properti investasi

19.724.075.465 Untuk penerapan PSAK No. 13 (Revisi

2007)

Beban penyusutan Jalan Tol Kerjasama Operasi

Beban pemeliharaan aktiva Jalan Tol

5.476.683.006

Untuk menyesuaikan dengan sifat akun dan transaksi

Beban penyusutan Jalan Tol Kerjasama Operasi

Beban pengumpul tol

6.465.116

Untuk menyesuaikan dengan sifat akun dan transaksi

Beban penyusutan Jalan Tol Kerjasama Operasi

Beban pelayanan pemakai Jalan Tol

322.917

Untuk menyesuaikan dengan sifat akun dan transaksi

Beban gaji dan kesejahteraan karyawan

Beban umum dan administrasi

436.465.500

Untuk menyesuaikan dengan sifat akun dan transaksi

Beban umum dan administrasi Beban pengumpul tol

446.083.015

Untuk menyesuaikan dengan sifat akun dan transaksi

Beban umum dan administrasi

Beban pelayanan pemakai Jalan Tol

69.807.208

Untuk menyesuaikan dengan sifat akun dan transaksi

Beban umum dan administrasi

Beban pemeliharaan aktiva Jalan Tol

558.080.680

Untuk menyesuaikan dengan sifat akun dan transaksi

32. TANGGUNG JAWAB ATAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 26 April 2010.

Page 49: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/TW1/META/META_LK_TW_I_2010.pdf · Piutang usaha 2f,5,27 32.258.091.476 71.300.653.171 Piutang lain-lain