PT JAYA BERSAMA INDO TBK 2019...PT JAYA BERSAMA INDO TBK 2019 6 | 11 Cilandak Town Square 2012 162...
Transcript of PT JAYA BERSAMA INDO TBK 2019...PT JAYA BERSAMA INDO TBK 2019 6 | 11 Cilandak Town Square 2012 162...
PT JAYA BERSAMA INDO TBK
2019
1 | 11
INDIKASI STRUKTUR OBLIGASI
Penerbit : PT Jaya Bersama Indo Tbk.
Transaksi : Obligasi I Jaya Bersama Indo Tahun 2019
Jenis Obligasi : Konvensional
Penggunaan Dana : 1. Sekitar 14,87% akan digunakan untuk akuisisi 70,00% saham dalam PT Xiong Onn Food
Supplier (“XOFS”), PT Nutrisi Selera Asia (“NSA”), PT Fajar Baru Sentosa (“FBS”), dan
PT Fajar Baru Bali (“FBB”).
2. Sekitar 9,64% akan digunakan untuk pembelian tanah seluas 7.299 m2 dan bangunan
seluas 7.000 m2, berlokasi di Curug untuk kegiatan usaha XOFS, NSA, FBS dan FBB.
3. Sekitar 27,03% akan digunakan untuk akuisisi PT Liberica melalui mekanisme:
Sebanyak 25% akan digunakan untuk pembelian 51% saham lama PT Liberica;
dan
Sebanyak 75% akan digunakan untuk pembelian saham baru yang diterbitkan oleh
PT Liberica
4. Sekitar 27,43% akan digunakan untuk pembelian equipment antara lain chiller, freezer,
genset, mesin dimsum dan noodle, software dan hardware terkait pemeliharaan inventory
untuk meningkatkan kapasitas produksi XOFS, NSA, FBS dan FBB
5. Sekitar 7,43% akan digunakan untuk pembangunan warehouse tidak halal seluas 1.600
m2 yang berlokasi di Cipondoh.
6. Sekitar 12,85% akan digunakan untuk menyalurkan pinjaman ke Perusahaan Anak (SIM,
SKM, SSM, SUM, CSM dan SPJ) untuk pelunasan Pinjaman Rekening Koran (“PRK”),
Pinjaman Investasi (“PI”), Pinjaman Tetap (“PT”) dan Pinjaman Transaksi Khusus
(“PTK”) kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk.
7. Sisanya sekitar 0,75% akan digunakan untuk menyalurkan pinjaman ke Perusahaan
Anak yaitu SIM untuk modal kerja ekspansi gerai Duck King.
Sisan
Indikasi Peringkat : idA- (Single A Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“PEFINDO”).
Jumlah Pokok Obligasi : Obligasi I Jaya Bersama Indo Tahun 2019 dengan target dana sebanyak-banyaknya Rp
375.000.000.000,- (tiga ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah).
Final Jumlah Pokok Obligasi akan ditentukan kemudian berdasarkan hasil penawaran awal
(bookbuilding).
Jangka Waktu Obligasi : 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi.
Indikasi Kupon Obligasi : 10,00 – 10,50% per tahun (final akan ditentukan sesuai dengan hasil bookbuilding).
Harga Penawaran Obligasi : 100% dari Jumlah Pokok Obligasi.
Pembayaran Kupon Obligasi : Setiap 3 (tiga) bulan, dihitung berdasarkan 30/360 Hari Kalender.
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi : PT MNC Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
Komitmen Penjaminan Emisi : Kesanggupan penuh (Full Commitment) berdasarkan hasil bookbuilding.
Dokumentasi : Obligasi ini wajib memakai dokumen sebagaimana ditentukan oleh perundang-undangan, peraturan
dan/atau praktek umum yang berlaku di Pasar Modal Indonesia.
Jaminan : Obligasi ini dijamin dengan jaminan berupa piutang usaha dan piutang lain-lain dengan total nilai
sebesar 100% dari nilai Emisi Obligasi
Laporan Keuangan Audit : Per 30 Juni 2019
Wali Amanat : PT Bank Bukopin Tbk.
Konsultan Hukum : Assegaf Hamzah & Partners.
Notaris : Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito.
Kantor Akuntan Publik : Gani Sigiro & Handayani (Grant Thornton) (“KAP”).
Agen Pembayaran : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”).
Pencatatan : Bursa Efek Indonesia (“BEI”).
PT JAYA BERSAMA INDO TBK
2019
2 | 11
RISALAH INVESTASI Branding yang semakin dikenal. PT Jaya Bersama Indo Tbk (“Perseroan”) membawahi
4 brand restoran ternama di Indonesia yaitu The Grand Duck King, The Duck King, Imperial Chef dan Fook Yew. Restoran yang dibawahi oleh Perseroan terus bertumbuh dengan terus bertambahnya outlet restoran di mal-mal besar di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Jogjakarta, Medan, Bali dan Batam.
The Duck King merupakan restoran Chinese food yang terbesar di Indonesia.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Euromonitor International, Perseroan memiliki pangsa pasar sebesar 8,85%, 8,13% dan 8,18% pada tahun 2014, 2015 dan 2016 pada jaringan restoran full-service yang menyediakan Asian foods di Indonesia. Perseroan percaya The Duck King memimpin pangsa pasar dalam segmen restoran middle to high yang menghidangkan menu Chinese food di Indonesia. Masyarakat Indonesia saat ini sudah tidak asing dengan citarasa Chinese food di dalam menu makanan kesehariannya. Perseroan memiliki 36 outlet restoran di 8 kota di Indonesia – Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Medan, Batam dan Makassar termasuk franchise.
Masakan otentik Chinese food dengan label ‘no pork, no lard’ dengan pelayanan yang
prima. Label ‘no pork, no lard’ / ‘tanpa daging babi dan minyak babi’ (untuk The Grand Duck King dan The Duck King) pada restoran Chinese food khususnya di Indonesia merupakan
sesuatu yang penting dimana mayoritas populasinya adalah muslim. The Duck King sukses menyesuaikan dengan citarasa orang Indonesia tanpa menghilangkan ciri khas Chinese food yang otentik. Hal ini terefleksi pada jenis pengunjung The Duck King dimana sekitar 70% dari pengunjung adalah muslim. Merek dan loyalitas pelanggan yang kuat didukung kegiatan promosi dan pemasaran yang aktif. Grup Perseroan menggalakkan strategi pemasarannya secara aktif selama
beberapa tahun terakhir dengan melakukan investasi besar pada iklan melalui media konvensional dan juga media digital seperti social media. Iklan dan promosi. Perseroan lebih diarahkan untuk meningkatkan brand awareness dengan memanfaatkan event-event tertentu. Keunggulan operasional. Perseroan memiliki perusahaan afliasi yang bernama PT Sentra Kuliner Sejahtera (“SKS”) yang memasok beberapa bahan baku makanan kepada
Perseroan. Beberapa proses yang sebelumnya dilaksanakan oleh Grup Perseroan di masing-masing gerainya dapat diperankan oleh SKS sehingga pasokan bahan baku dari SKS membuat Perseroan dapat meningkatkan efisiensi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas.
(dalam miliar Rupiah)
Keterangan 31 Desember 30 Juni
2017 2018 2019
Jumlah aset 529 1.048 1.320 Jumlah liabilitas 211 299 476 Jumlah ekuitas 318 748 844 Pendapatan bersih 538 618 403 Laba bersih tahun berjalan 71 111 96
Laba bersih tahun berjalan/ Pendapatan bersih (%) 13,33 18,04 23,71 Laba bersih tahun berjalan/ Jumlah ekuitas (%) 22,55 14,89 11,32 Laba bersih tahun berjalan/ Jumlah aset (%) 13,57 10,64 7,24 Pendapatan bersih/ Jumlah aset (%) 101,76 58,97 30,52 Aset lancar/ Liabilitas jangka pendek (X) 2,2 3,4 2,6 Jumlah liabilitas/ Jumlah ekuitas (X) 0,66 0,40 0,56 Jumlah liabilitas/ Jumlah aset (X) 0,40 0,29 0,36
PT JAYA BERSAMA INDO TBK
2019
3 | 11
Keterangan:
CSM : Cita Selera Makmur SUM : Selera Utama Makmur
SSM : Selera Sejahtera Makmur SKM : Selera Kian Makmur
SPJ : Selera Pangeran Jayakarta SIM : Selera Indonesia Makmur
SS : Sinaran Sejahtera ISB : Indo Selera Bersama
PROFIL PERUSAHAAN Perseroan didirikan pada tanggal 19 Maret 2013 berdasarkan Akta Pendirian No. 50 tanggal
19 Maret 2013, yang dibuat dihadapan Rosliana Sari Hendarto, S.H., Notaris Jakarta Barat, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-21288.AH.01.01Tahun 2013 tanggal 19 April 2013, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0036280.AH.01.09. Tahun 2013 tanggal 19 April 2013 (“Akta Pendirian”).
Walau sebagai perusahaan induk yang didirikan pada tahun 2013, bisnis restoran Chinese
Food Perseroan telah dimulai pada tahun 2003 dengan diawali pembukaan Restoran The Duck King di Senayan Trade Center (“STC”), Jakarta Selatan oleh PT Selera Nusantara
Makmur. Dari STC, jaringan restoran The Duck King terus berkembang hingga mencapai 36 outlet restoran dengan 4 brand yang terafiliasi yaitu The Grand Duck King, The Duck King, Imperial Chef dan Fook Yew.
Dibandingkan dengan beberapa kompetitor yang hanya menyasar segmentasi pasar yang spesifik, Grup Duck King berbeda dengan melakukan strategi yang menyasar segmentasi pasar menengah ke bawah, menengah dan menengah ke atas yang berkembang pesat dengan membangun beberapa brand untuk setiap pangsa pasar yang berbeda.
Tahun Milestone Perseroan
2003 Pembukaan restoran The Duck King pertama di STC
2004 Pembukaan The Duck King di Surabaya
2005 Pembukaan restoran dengan nama Imperial Chef
2007 Pembukaan restoran The Grand Duck King
2014 The Duck King mendapatkan penghargaan "Best Chinese Restaurant" dari NOW!
2017 Perseroan melakukan akuisisi restoran dengan merek Fook Yew dari Ismaya Group
2018 Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
2019 Perseroan memiliki total 37 outlet restoran di 8 kota di Indonesia
Entitas Anak
Nama Entitas Anak
Persentase kepemilikan
efektif
Tahun Penyertaan
Tahun Operasi
onal
Pendapatan Entitas Anak 30
Juni 2019
Kontribusi Entitas Anak
terhadap Perseroan
Kegiatan Usaha
CSM 99% 2013 2004 25.351 6,30% Restoran SSM 99% 2013 2009 93.790 23,28% Restoran SPJ 99% 2013 2005 22.145 5,50% Restoran SIM 99% 2017 2007 108.083 26,83% Restoran SKM 99% 2017 2006 45.022 11,17% Restoran SUM 99% 2017 2013 76.485 18,98% Restoran SS 100% 2017 2012 21.792 5,41% Restoran ISB 51% 2018 2018 10.240 2,54% Restoran
Jumlah 402.908 100,00%
PT JAYA BERSAMA INDO TBK
2019
4 | 11
Struktur Pemegang Saham
Keterangan:
IB : Itek Bachtiar TW : Timmy Wiranata
LM : Lin Manuhutu IBB : Ibin Bachtiar
LSM : Lies Manuhutu TD : Tio Dewi
RM : Rina Manuhutu LIB : Limpa Itsin Bachtiar
TK : Tina Kumalasari SCR : PT Selera Cita Rasa
Manajemen
Berikut ini merupakan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan per 30 Juni 2019: Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Itek Bachtiar Komisaris : Robinto Komisaris Independen : Tjiendradjaja Yamin Direksi
Direktur Utama : Limpa Itsin Bachtiar Direktur : Ibin Bachtiar Direktur : Lin Manuhutu Direktur : Tio Dewi Direktur Independen : Andri Yoga
Kegiatan Usaha Perseroan
Kegiatan usaha utama Perseroan bergerak di bidang food and beverages dimana sekarang ini Perseroan memiliki 4 brand besar restoran seperti The Grand Duck King, The Duck King, Imperial Chef dan Fook Yew. Keempat brand restoran Perseroan menyediakan masakan otentik China dengan segmentasi yang berbeda-beda. Perseroan juga menjalankan usaha dalam bidang katering/jasa boga, jasa franchise, ekspor impor bahan makanan dan menjual bahan-bahan makanan di industri roti dan kue.
PT JAYA BERSAMA INDO TBK
2019
5 | 11
Lini Bisnis Perseroan
1. The Grand Duck King (“TGDK”) Konsep signature dari Grup Perseroan, The Grand Duck King melambangkan esensi pengalaman fine dining dalam suasana modern dan kontemporer. Merek ini dapat ditemukan di Jakarta. Terletak di pusat perbelanjaan di Jakarta yang memiliki traffic orang paling tinggi dengan dekorasi romantis dan nyaman.
Lokasi Tahun Beroperasi Jumlah Kursi Average Spending
(Rp'000)
Grand Indonesia, Jakarta 2008 276 250-300
Setiabudi, Jakarta 2011 350 250-300
Restoran The Grand Duck King
2. The Duck King (“TDK”) Restoran dengan konsep family dining dengan 23 gerai yang berlokasi di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Yogyakarta. Berlokasi strategis di mal dan merupakan salah satu konsep restoran Chinese food pertama yang menargetkan populasi muslim perkotaan modern yang besar di Indonesia.
Gerai Yang Dimiliki Perseroan:
Lokasi Tahun Beroperasi Jumlah Kursi Average Spending
(Rp'000)
Central Park 2010 315 200-250
Baywalk Pluit 2014 142 150-200
Summarecon Serpong 2011 200 150-200
Bintaro X-Change 2015 120 150-200
Aeon Mall Serpong 2016 116 150-200
Aeon Mall Jakarta Garden City Belum beroperasi 128 -
Lippo Supermall Karawaci 2018 174 150-200
Pondok Indah Mall 2 2005 292 150-200
PT JAYA BERSAMA INDO TBK
2019
6 | 11
Cilandak Town Square 2012 162 150-200
St. Moritz 2015 186 200-250
Taman Anggrek 2012 202 150-200
Senayan City 2006 180 200-250
Kemang Village 2013 237 200-250
Kotak Kasablanka 2013 188 200-250
Kelapa Gading 2008 188 150-200
Paris Van Java 2013 237 100-150
Trans Studio Mall Bandung
2013 151 150-200
Summarecon Bekasi 2014 134 150-200
Living World Alam Sutra 2017 142 100-150
Trans Studio Mall Cibubur Belum beroperasi - -
Plaza Tunjangan 2004 142 100-150
Ciputra World Surabaya
2014 188 100-150
Makassar 2018 154 100-150
Gerai franchise:
Lokasi Tahun Beroperasi Jumlah Kursi Average Spending
(Rp'000)
Nagoya Citywalk - Batam
2014 162 100-150
Hartono Mall Yogyakarta
2016 188 100-150
Plaza Ambarrukmo - Yogyakarta
2017 94 100-150
Restoran Duck King
3. Imperial Chef (“IC”)
Dikonseptualisasikan sebagai makanan keluarga, Imperial Chef lebih berfokus pada Chinese food
yang otentik dan tradisional. Pada saat ini, Perseroan memiliki 3 gerai di Jakarta dan 1 di Surabaya, didesain dalam suasana Oriental yang santai namun modern.
Lokasi Tahun Beroperasi Jumlah Kursi Average Spending
(Rp'000)
Ciputra World, Jakarta 2013 184 200-250
Hayam Wuruk, Jakarta 2005 210 150-200
Galaxy Mall, Surabaya 2005 206 250-300
Puri Indah, Jakarta 2014 94 150-200
PT JAYA BERSAMA INDO TBK
2019
7 | 11
Restoran Imperial Chef
4. Fook Yew (“FY”)
Fook Yew didirikan pada tahun 2012, gerai Fook Yew pertama kali didirikan pada Mall Gandaria City. Pada bulan Juni 2017, Perseroan mengakuisisi Fook Yew dari Ismaya Group. Target dari restoran Fook Yew adalah generasi muda / milenial dengan konsep Shanghai Pop Style Canteen.
Lokasi Tahun Beroperasi Jumlah Kursi Average Spending
(Rp'000)
Gandaria City 2012 155 100-150
Kelapa Gading Mall 2015 155 100-150
Grand Indonesia 2013 165 100-150
Pacific Place 2016 120 100-150
Restoran Fook Yew
PENGHARGAAN Pada July 2014 3 brand dari Perseroan mendapatkan
penghargaan dari Now! Jakarta Magazine dengan mendapatkan vote dari kurang lebih 75.000 pembaca. Penghargaan yang didapat oleh Perseroan adalah: 1. The Duck King sebagai pemenang pertama dengan
kategori THE BEST MULTIPLE CHINESE RESTAURANT
2. Imperial Chef sebagai runner up pertama dengan kategori THE BEST MULTIPLE CHINESE RESTAURANT
3. The Grand Duck King Signature sebagai runner up kedua dengan kategori THE BEST MULTIPLE CHINESE RESTAURANT
Pada Februari 2019 Living World Alam Sutera memberikan penghargaan kepada outlet The Duck King sebagai The Best F&B Tenant 2019 dalam event Infinite 8th Living World Anniversary Celebration.
PT JAYA BERSAMA INDO TBK
2019
8 | 11
STRATEGI USAHA Memperluas cakupan pasar secara geografis dengan pembukaan restoran-restoran baru. Misi Perseroan adalah untuk membangun lebih banyak restoran-restorannya terutama
Duck King di kota-kota besar di Indonesia serta membuka gerai internasional karena permintaan yang luar biasa dari luar negeri. Melihat perkembangan kelas menengah dan kelas atas di Indonesia yang cukup pesat, masih terbuka peluang yang besar untuk Perseroan memperluas pangsa pasarnya, dimana saat ini Perseroan baru merambah di 8 kota di Indonesia. Di masa depan, Perseroan berencana menambah gerai restoran The Duck King di beberapa kota lagi.
Memperluas pangsa pasar Perseroan dengan konsep restoran maupun merek baru.
Target pasar The Duck King dan The Grand Duck King saat ini adalah pelanggan yang memiliki pendapatan middle-high to high dan positioning restoran sebagai restoran keluarga, casual, dan juga perjamuan bisnis. Dalam rangka menargetkan pangsa pasar kalangan
menengah dan juga anak muda, Perseroan akan mengembangkan lebih mendalam merek “Fook Yew” yang saat ini baru memiliki 4 restoran di Jakarta.
Meningkatkan upaya pemasaran melalui berbagai media. Perseroan akan terus
menawarkan promosi-promosi menarik yang diarahkan kepada pengembangan loyalitas pelanggan kepada merek-merek Perseroan dan tidak banyak melakukan promosi berupa diskon. Hal ini diharapkan meningkatkan jumlah pengunjung berulang di seluruh gerai Perseroan dan tidak mengorbankan marjin Perseroan. Promosi iklan akan difokuskan kepada media digital seperti social media dan mengedepankan loyalty program dibandingkan melalui media konvensional. Perseroan juga berencana meningkatkan kerjasama dengan online payment company seperti Ovo, Wechat Pay, dan Ali Pay untuk melayani pelanggan Perseroan yang sudah terbiasa dengan e-payment.
Mengoptimalkan kapabilitas operasional. Perseroan berencana untuk terus
meningkatkan efisiensi operasional serta memastikan pasokan bahan baku yang berkelanjutan dan konsistensi kualitas rasa makanan di seluruh gerai restoran sesuai dengan standar yang ditetapkan. Perseroan memiliki target internal dalam menjaga biaya produksinya. Misalnya, Perseroan menargetkan beban pokok penjualan pada gerai restoran baru di kisaran 30%-32% dari pendapatan dan Perseroan berencana untuk menurunkannya menjadi 28%-30% dalam waktu 2 tahun operasional.
RISIKO USAHA Risiko ketergantungan terhadap kegiatan usaha dan pendapatan dari Entitas Anak
Perseroan. Perseroan tergantung pada kegiatan, serta pendapatan Entitas Anak. Risiko wabah penyakit terkait makanan. Perseroan memiliki risiko wabah penyakit karena
bergerak di bidang makanan dan minuman. Risiko perubahan kebijakan pemerintah terhadap pasokan bahan baku. Hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, terutama peraturan yang berlaku di Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan sewaktu-waktu dapat mempengaruhi pasokan bahan baku yang dibutuhkan Grup Perseroan di dalam kegiatan usahanya.
Risiko kenaikan harga bahan baku. Pasokan dan harga bahan baku makanan tergantung
pada berbagai faktor di luar kendali Grup Perseroan seperti nilai tukar mata uang asing, ketersediaan pasokan, cuaca, pajak dan bea cukai.
Risiko terkait kontaminasi dan kerusakan makanan. Kontaminasi dan kerusakan
makanan adalah risiko yang melekat pada operasional industri makanan dan minuman Risiko ketergantungan pada manajemen inti. Keberhasilan usaha Grup Perseroan sangat
bergantung pada upaya, keahlian dan kinerja dari manajemen inti Grup Perseroan yang berperan penting dalam menentukan arah strategis, mengoperasikan bisnis, mengindentifikasi peluang ekspansi dan mengatur pembiayaan.
PT JAYA BERSAMA INDO TBK
2019
9 | 11
IKHTISAR KEUANGAN Laporan Laba Rugi (dalam miliar Rupiah)
Keterangan 31 Desember 30 Juni
2017 2018 2018 2019
Pendapatan bersih 538 618 274 415 Beban pokok penjualan -148 -164 -68 -102 Laba bruto 390 454 196 301 Beban operasional -272 -313 -159 -183 Laba operasional 119 141 37 118 Pendapatan (beban) lain-lain - bersih -19 18 52 -4
Laba bersih tahun berjalan 72 111 65 96
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 71 112 65 96
Posisi Keuangan
(dalam miliar Rupiah)
Keterangan 31 Desember 30 Juni
2017 2018 2019
Aset Lancar Kas dan setara kas 85 710 727 Piutang usaha 145 92 289 Piutang lain-lain 126 75 97 Persediaan 10 11 21 Biaya dibayar dimuka dan uang muka bagian jangka pendek
39 34 32
Pajak dibayar dimuka 0 0 0
Jumlah Aset Lancar 404 922 1.166
Aset Tidak Lancar
Investasi pada asosiasi 1 0 0 Aset tetap - bersih 69 60 92 Uang jaminan 15 18 18 Biaya dibayar dimuka - bagian jangka panjang 22 32 30 Aset pajak tangguhan 0 0 0 Goodwill 17 14 14 Aset tidak lancar lainnya 1 2 0
Jumlah Aset Tidak Lancar 125 126 154 Jumlah Aset 529 1.048 1.320
Liabitilas Jangka Pendek
Utang usaha 38 50 154 Utang lain-lain 47 89 128 Utang pajak 41 80 115 Biaya masih harus dibayar 11 16 19 Utang bank - jatuh tempo dalam waktu satu tahun
46 39 36
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 183 274 451
Liabilitas Jangka Panjang
Utang bank - bagian jangka panjang 16 14 15 Liabilitas pajak tangguhan 6 6 5 Liabilitas imbalan pasca kerja 5 5 5
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 27 25 25 Jumlah Liabilitas 211 299 476
Ekuitas
Modal saham 3 128 128 Tambahan modal disetor 265 452 452 Saldo laba 48 164 256 Komponen ekuitas lainnya 0 0 0 Kepentingan non-pengendali 3 5 8
Jumlah Ekuitas 318 748 844 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 529 1.048 1.320
PT JAYA BERSAMA INDO TBK
2019
10 | 11
Rasio Keuangan
Keterangan 31 Desember 30 Juni
2017 2018 2019*
Rasio Pertumbuhan (%) Pendapatan 23,45 14,77 52,25 Laba Bruto 28,94 16,28 53,32 Laba Operasional 166,38 18,49 216,91 Laba Bersih Tahun Berjalan -18,59 55,29 47,37 Laba Komprehensif Tahun Berjalan -19,08 57,26 47,37 EBITDA 118,18 18,66 174,13 Jumlah Aset 18,33 134,37 26,02 Jumlah Liabilitas 2,33 45,33 59,17 Jumlah Ekuitas 31,99 210,42 12,76
Rasio Profitabilitas (%) Laba Bruto/Pendapatan Bersih 72,54 73,49 74,76 Laba Operasional/Pendapatan Bersih 22,05 22,76 29,27 Laba Bersih Tahun Berjalan/Pendapatan Bersih
13,33 18,04 23,71
Marjin EBITDA 24,94 25,79 31,38 Laba Bersih Tahun Berjalan/Jumlah Ekuitas
22,55 14,89 11,32
Laba Bersih Tahun Berjalan/Jumlah Aset 13,57 10,64 7,24 Rasio Solvabilitas (%)
Jumlah liabilitas/ Jumlah aset 39,84 28,56 36,08 Jumlah liabilitas/ Jumlah ekuitas 66,22 39,98 56,44 Jumlah aset/ Jumlah liabilitas 251,03 350,11 277,19
Rasio Likuiditas (X) Aset lancar/ Liabilitas jangka pendek 2,2 3,3 2,6 Kas dan setara kas/ Liabilitas jangka
pendek 0,5 2,6
1,1 Rasio Modal Kerja
Beban Pokok Penjualan/ Persediaan (X) 15,3 14,9 4,8 Rata-rata perputaran persediaan (hari) 24 24 75 Pendapatan bersih/ Piutang usaha (X) 3,7 6,7 1,4 Rata-rata jumlah hari pembayaran piutang usaha (hari) 97 54 259 Beban Pokok Penjualan/ Utang usaha (X) 3,9 3,3 0,7 Rata-rata jumlah hari pembayaran utang usaha (hari) 93 110 554
*khusus untuk akun dalam laporan laba rugi, dibandingkan dengan 30 Juni 2018
JADWAL INDIKATIF
Masa Penawaran Awal 16 – 23 Desember 2019 Tanggal Efektif : 30 Desember 2019 Masa Penawaran Umum : 2 – 3, 6 - 7 Januari 2020 Tanggal Penjatahan : 8 Januari 2020 Pembayaran dari Investor ke MNCS 9 Januari 2020 Tanggal Distribusi Obligasi secara elektronik 10 Januari 2020 Tanggal Pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia 13 Januari 2020
PT JAYA BERSAMA INDO TBK
2019
11 | 11
Untuk informasi dan pemesanan Obligasi ini, Investor dapat menghubungi:
I Made Adi Saputra Annie Djatmiko Angelique H. Tanujaya Head of Fixed Income Sales Fixed Income Sales Fixed Income Sales
[email protected] [email protected] [email protected]
Telp : (+62 21) 2980 3117 Telp : (+62 21) 2980 3294 Telp: (+62 21) 2980 3273 Prama Dithya Noor Izmi Irianto Nurtantina Lasianthera Soedarwo Tommy Zulfikar Fixed Income Sales Fixed Income Sales Fixed Income Sales
[email protected] Telp : (+62 21) 2980 3226
[email protected] Telp : (+62 21) 2980 3266
[email protected] Telp : (+62 21) 2980 3316
Yoni Bambang Oetoro Bambang Adhitya
Fixed Income Sales Fixed Income Sales [email protected] [email protected]
Telp : (+62 21) 2980 3230 Telp : (+62 21) 2980 3173
MNC Financial Center Lantai 14-16 Jl. Kebon Sirih No. 21 – 27, Jakarta 10340 Telp. 021 – 2980 3111 Fax. 021 – 3983 6868 DISCLAIMER:
Dokumen ini diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya dan bukan dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran umum atau undangan umum kepada pihak manapun. Informasi ini hanya ditujukan sebagai pre-marketing. Pihak manapun yang menerima dokumen ini, dilarang untuk menyebarluaskan, menduplikasi, atau memperbanyak dengan cara apapun.