PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN …
Transcript of PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN …
PT JAMKRIDA BALI MANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
5
1. UMUM
1.1 Dasar Pelaksanaan Audit
General audit berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Nomor: 10284/X/SPK/ DPS.1
/2016, tanggal 26 Oktober 2016, dan Surat Tugas Nomor: 10289/X/ST/ DPS.1
/2016, tanggal 26 Oktober 2016.
1.2 Sejarah Pendirian Perusahaan
PT Jamkrida Bali Mandara didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor: 27
tanggal 21 Nopember 2010 yang dibuat dihadapan Notaris I Made Pria Dharsana,
SH, Notaris di Kabupaten Badung dan telah disahkan dengan Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-59685.AH.01.01,
tahun 2010 tertanggal 22 Desember 2010, tentang Pengesahan Badan Hukum
Perseroan. Perubahan anggaran dasar terakhir, berdasarkan Akta Nomor: 8 tanggal
13 Nopember 2015 yang dibuat dihadapan Notaris I Made Pria Dharsana, SH,
Notaris di Kabupaten Badung, tentang mengangkat kembali seluruh direksi dan
dewan komisaris PT Jamkrida Bali Mandara periode kepengurusan dua ribu
sepuluh (2010) sampai tahun dua ribu lima belas (2015) dengan formasi terdiri dari
2 (dua) orang Direksi dan 1 (satu) orang Komisaris, serta pengunduran diri
Komisaris PT Jamkrida Bali Mandara atas nama Ida Bagus Toni Astawa, SH.
Dalam melaksanakan kegiatannya PT Jamkrida Bali Mandara bekerja berdasarkan
Peraturan Pemerintah (PP), Perundang-undangan dan asas-asas penjaminan untuk
bersikap hati-hati. Sebagai lembaga yang turut menunjang program pemerintah
dibidang pengembangan usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi dengan
melakukan kegiatan usaha penjaminan atas kredit yang diberikan oleh lembaga
keuangan perbankan atau bukan perbankan, dan badan usaha lain, disamping
memberikan bantuan konsultasi manajemen dan melakukan kegiatan usaha lain
yang dapat menunjang pencapaian tujuan perusahaan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 222/PMK.010/2008 dan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor: 99/PMK.010/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 222/PMK.010/2008 tentang Perusahaan Penjaminan Kredit dan
Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit.
1.3 Susunan Pengurus Perusahaan
Sesuai Akta Notaris Nomor: 8 tanggal 13 Nopember 2015, susunan pengurus
perusahaan sebagai berikut:
Komisaris Utama : Drs. I Gede Komang Sandjaja Putra, SE., SH., MH
Direktur Utama : I Ketut Widiana Karya, SE., MBA
Direktur : I Ketut Indra Satya Dharma Putra, SE
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
6
1.4 Perizinan Perusahaan
1) Akta Pendirian PT Jamkrida Bali Mandara Nomor: 27 tanggal 21 Nopember
2010.
2) Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor:
AHU-59685.AH.01.01, tahun 2010 tertanggal 22 Desember 2010, tentang
Pengesahan Badan Hukum Perseroan.
3) Keputusan Menteri Keuangan Nomor: KEP-720/KM.10/2010 tentang Pemberian
Izin Usaha Perusahaan Penjaminan Kredit Kepada PT Jamkrida Bali Mandara
tanggal 30 Desember 2010.
4) Surat Keterangan Ijin Lokasi Nomor: 2235.10.10.2010.2, tanggal 2 Desember
2010.
5) Nomor Pokok Wajib Pajak Nomor: 31.250.559.7-901.000 tertanggal
23 Nopember 2010.
1.5 Bidang Kegiatan Perusahaan
Sesuai dengan pasal 3 Akta Notaris Nomor: 27 tanggal 21 Nopember 2010, maksud
dan tujuan perseroan adalah sebagai berikut:
Berusaha dalam bidang penjaminan kredit,
Memberikan jasa penjaminan pembiayaan kepada usaha mikro, kecil, menengah
dan Koperasi,
Meningkatkan kegiatan ekonomi di daerah dan meningkatkan sumber
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Berdasarkan perubahan terakhir Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Jamkrida Bali Mandara Nomor: 2 tanggal
4 September 2012, maksud dan tujuan perseroan ini adalah sebagai berikut:
1) Maksud dan tujuan Perseroan ini ialah berusaha dalam bidang Jasa Penjaminan
Kredit, memberikan jasa penjaminan pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi, meningkatkan kegiatan ekonomi di Daerah dan
meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah.
2) Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat
melaksanakan kegiatan usaha melalui pemberian jasa penjaminan kredit yaitu
dengan menanggung pembayaran atas kewajiban finansial dari terjamin kepada
penerima jaminan apabila terjamin tidak lagi memenuhi kewajibannya
berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.
3) Selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
Anggaran Dasar ini, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha lain yaitu :
a. Penjaminan pinjaman yang disalurkan Koperasi kepada anggotanya
b. Penjaminan kredit dan/atau pinjaman Program Kemitraan yang disalurkan
Badan Usaha Milik Negara dalam rangka Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL).
c. Penjaminan penyaluran uang pinjaman dengan jaminan gadai dan fidusia.
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
7
d. Penjaminan atas surat utang.
e. Penjaminan transaksi dagang.
f. Penjaminan pengadaan barang dan/atau jasa (surety bond).
g. Penjaminan bank garansi (kontra bank garansi).
h. Penjaminan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN).
i. Penjaminan letter of credit (L/C).
j. Penjaminan kepabeanan (custom bond).
k. Jasa konsultasi manajemen terkait dengan kegiatan usaha Penjaminan.
l. Penyediaan informasi/database Terjamin terkait dengan kegiatan usaha
Penjaminan dan/atau
m. Penjaminan lainnya setelah memperoleh persetujuan Menteri
1.6 Tempat Kedudukan Perusahaan
PT Jamkrida Bali Mandara berdomisili di Jl. Teratai No 15 (Lantai II) Denpasar.
1.7 Sumber Daya Manusia Perusahaan
Jumlah sumber daya manusia per tanggal 31 Desember 2016 adalah 22 orang
dengan rincian sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris : 2 (dua) orang
b. Direksi : 2 (dua) orang
c. Karyawan : 17 (tujuh belas) orang
d. Karyawan Kontrak (KKWT) : 1 (satu) orang
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
8
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
PT Jamkrida Bali Mandara adalah Badan Usaha Perseroan yang melaksanakan kegiatan
usaha dibidang Penjaminan bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi
(UMKMK). PT Jamkrida Bali Mandara sudah menyusun Standard Operating Procedure
(SOP) untuk bagian Accounting sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Kebijakan
akuntansi yang diterapkan oleh PT Jamkrida Bali Mandara secara rinci sebagai berikut:
2.1 Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan disusun atas dasar accrual. Pendapatan imbal jasa penjaminan
dicatat secara accrual. Seluruh biaya diakui sebagai beban pada saat perusahaan
mempunyai kewajiban untuk melakukan pembayaran (accrual basis). Laporan
Keuangan disusun berdasarkan going concern concept. Laporan Arus Kas disusun
berdasarkan Metode Tidak Langsung dengan mengklasifikasikan arus kas
berdasarkan aktifitas operasi, investasi dan pendanaan.
2.2 Kas dan Setara Kas
Kas dan Setara Kas terdiri dari saldo Kas dan Bank dan semua investasi yang jatuh
tempo kurang dari 3 (tiga) bulan dan bukan sebagai jaminan dan penggunaannya
tidak terbatas.
2.3 Piutang Usaha
Cadangan penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti objektif bahwa
saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang dan cadangan penurunan nilai piutang
yang dihapus pada saat piutang tersebut dipastikan tidak tertagih.
Pada tanggal 31 Desember 2016 manajemen belum menetapkan kebijakan dan
melakukan perhitungan terkait dengan cadangan penurunan nilai piutang.
2.4 Aset dan Liabilitas Keuangan
2.4.1 Aset Keuangan
Pengakuan Awal
Semua aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, ditambah
dengan biaya transaksi, kecuali pada aset keuangan dicatat pada nilai wajar
melalui laba rugi.
Pembelian atau penjualan aset keuangan diakui pada tanggal transaksi yaitu
tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
9
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Pengukuran aset keuangan setelah pengukuran awal tergantung pada
klasifikasinya sebagai berikut:
Aset Keuangan yang Diukur Pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba
Rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang
ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika
mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu
dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrument lindung
nilai efektif.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
disajikan dalam Posisi Keuangan pada nilai wajar dan keuntungan atau
kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif.
Pada tanggal 31 Desember 2016 Perusahaan tidak memiliki aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan jatuh temponya, yang
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur
sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan
menggunakan metode Suku Bunga Efektif (Effective Interest Rate
Method) dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan
metode Suku Bunga Efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana
pengakuan bunga tidak material. Keuntungan dan kerugian diakui dalam
Laporan Laba Rugi Komprehensif pada saat pinjaman yang diberikan
dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai,
demikian juga pada saat proses amortisasi.
Aset keuangan perusahaan meliputi kas dan bank, piutang usaha dan
piutang lain-lain.
Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Held To Maturity/HTM)
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai
HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk
memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
10
awal, aset keuangan HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif. Metode ini
menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan
estimasi penerimaan kas dimasa datang selama perkiraaan umur dari aset
keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset
keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Pada tanggal 31 Desember 2015 Perusahaan tidak memiliki aset
keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo.
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (Available for Sale/AFS)
Aset Keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan
sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga
kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS
diukur dengan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif
dan ekuitas. Keuntungan atau kerugian atas penurunan nilai bunga yang
dihitung dengan metode Suku Bunga Efektif dan Laba Rugi Selisih Kurs
atas aset moneter yang diakui pada Laporan Laba Rugi Komprehensif
pada tahun berjalan. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami
penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi sebelumnya diakui di ekuitas,
direklasifikasi ke Laporan Laba Rugi Komprehensif pada tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2015 Perusahaan tidak memiliki aset
keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk
dijual.
2.4.2 Liabilitas Keuangan
Pengakuan Awal
Semua liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan,
dalam hal liabilitas keuangan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi,
termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai
berikut:
Liabilitas Keuangan Yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan
Laba Rugi
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
11
keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan
jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.
Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk
diperdagangkan diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif.
Pada tanggal 31 Desember 2016 Perusahaan tidak memiliki liabilitas
keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang
diperdagangkan.
Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta
melalui proses amortisasi.
Liabilitas keuangan perusahaan meliputi utang usaha, utang deposit,
biaya yang masih harus dibayar, utang pajak dan utang lain-lain.
2.4.3 Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya
disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan, jika entitas memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah
diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
2.4.4 Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar
keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga
penawaran atau permintaan (bid or ask prices) di pasar aktif pada penutupan
bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak
memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini
yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan
memahami (recent arm’s length market transaction); penggunaan nilai
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
12
wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas
yang didiskonto; atau model penilaian lain.
Penyesuaian Risiko Kredit
Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk
mencerminkan adanya perbedaaan risiko kredit pihak lawan antara
instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrument yang
dinilai untuk aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas
keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrument harus
diperhitungkan.
2.4.5 Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan Suku Bunga
Efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran
pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut
mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan
termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari suku bunga efektif.
2.4.6 Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
Kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan adalah sebagai
berikut:
a. Penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual (individual
assessment) termasuk pengungkapan kelompok aset keuangan yang
evaluasi penurunan nilainya dihitung dengan menggunakan individual
assessment;
b. Penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara objektif (collective
assessment) termasuk pengungkapan kelompok aset keuangan yang
evaluasi penurunan nilainya dilakukan secara kolektif atau kapan suatu
aset keuangan penurunan nilainya dihitung dengan menggunakan
collective assessment.
Bukti objektif dari penurunan nilai piutang dapat termasuk pengalaman
perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan
penerimaan pembayaran piutang rata-rata periode kredit, dan juga
pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang
berkorelasi dengan default atas piutang.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi,
jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset
keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang akan
didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset
keuangan.
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
13
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan
nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali untuk piutang yang nilai
tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan kerugian
penurunan nilai piutang. Perusahaan menetapkan cadangan penurunan nilai
piutang tak tertagih berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap
keadaan dan kolektibilitas masing-masing (individual assessment) piutang
pada akhir periode. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan
melalui akun cadangan penurunan nilai piutang. Perubahan nilai tercatat
akun cadangan penurunan nilai piutang diakui dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif.
Jika aset keuangan AFS mengalami penurunan nilai, keuntungan atau
kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas
direklasifikasi ke Laporan Laba Rugi Komprehensif dalam tahun yang
bersangkutan.
Pengecualian dari Instrumen AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah
penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif
dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut
diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan
melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal
pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi
sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif tidak boleh dipulihkan
melalui Laporan Laba Rugi Komprehensif. Setiap kenaikan nilai wajar
setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke Ekuitas.
2.4.7 Penghentian Pengakuan Aset dan Libilitas Keuangan
Aset Keuangan
Aset keuangan atau bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok
aset keuangan serupa dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir, atau (2)
perusahaan telah mentransfer hak mereka menerima arus kas yang berasal
dari aset atau liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh
tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-
through” dan baik, Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh
risiko dan manfaat dari aset, atau Perusahaan secara substansial tidak
mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset,
namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
14
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas
keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang
berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan
dari suatu liabilitas yang saat ini ada. Pertukaran atau modifikasi tersebut
diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan
liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas
diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif.
2.4.8 Instrumen Keuangan Majemuk dan Ekuitas
Komponen-komponen dalam instrument keuangan Majemuk
diklasifikasikan secara terpisah sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan
atau instrumen ekuitas.
Nilai tercatat awal suatu instrument keuangan majemuk dialokasikan pada
komponen ekuitas dan liabilitas. Komponen ekuitas yang dialokasikan
adalah nilai sisa dari nilai wajar instrument keuangan secara keseluruhan
dikurangi dengan nilai komponen liabilitas yang ditetapkan secara terpisah.
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas
aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen
ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya
penerbitan langsung.
2.5 Aset Tetap dan Inventaris
Aset tetap dicatat berdasarkan harga perolehannya pada saat pembelian/pengadaan
barang dilakukan. Penyusutan aset tetap dihitung dengan metode garis lurus. Tarif
penyusutan untuk masing-masing aset sebagaimana yang termuat dalam Peraturan
Direksi Nomor: 003/PER-Dir/I/2010 berlaku mulai 28 Januari 2010, dengan rincian
sebagai berikut:
Keterangan Tahun %
- Gedung Kantor 30 3,33%
- Kendaraan Kantor 5 20%
- Inventaris Kantor 5 20%
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
15
Pengakuan beban penyusutan dihitung sejak tanggal perolehan aset tetap tersebut
dengan ketentuan:
- Jika perolehan sebelum/pada tanggal 15, beban penyusutan diakui satu bulan
pada bulan perolehan.
- Jika perolehan setelah tanggal 15, beban penyusutan diakui pada bulan
berikutnya.
Untuk perolehan aset tetap baru kapitalisasinya ditentukan berdasarkan daftar aset
yang dapat dikapitalisasi yang ditetapkan dengan SK Direksi tersendiri. Biaya-
biaya lain yang timbul sebagai akibat transaksi pembelian aset tetap dapat
dikapitalisasi dan menambah harga perolehan aset sepanjang biaya tersebut relevan
dan terkait langsung dengan aset tetap yang bersangkutan dengan jumlah maksimal
20% dari harga perolehan aset yang bersangkutan.
Pengeluaran pemeliharaan dan perbaikan aset tetap yang dapat dikapitalisasi
ditentukan oleh tingkat materialitas. Ketentuan batas minimal pengeluaran yang
dapat dikapitalisasi sebagai berikut:
- Gedung dan Tanah Rp.50.000.000,-
- Kendaraan Rp.10.000.000,-
- Inventaris Rp. 5.000.000,-
2.6 Transaksi Dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs rupiah yang
berlaku pada saat terjadinya transaksi. Aset dan kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dalam nilai rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal perolehan /
kejadiannya.
Selisih penjabaran pos aset dan kewajiban dalam mata uang asing dikreditkan atau
dibebankan pada laba rugi periode berjalan. Tidak terdapat transaksi dalam mata
uang asing untuk periode tahun 2016.
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
16
3 PENJELASAN POS-POS LAPORAN POSISI KEUANGAN
3.1 Kas
Saldo kas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian
sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Kas 22.242.545 2.186.503
Jumlah 22.242.545 2.186.503
3.2 Bank
Saldo bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian
sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Bank Pembangunan Daerah Cabang 2.643.849.130 3.695.874.738
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 5.610.185.850 2.897.384.816
Bank Bukopin 136.474.747 588.412.880
Bank Pembangunan Daerah Cabang Pembantu 770.630.296 592.433.991
Bank BRI 1.591.463.754 57.384.293
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) 2.156.561.670 563.092.297
Koperasi 993.079.414 502.571.090
Bank Andara 2.152.360 2.135.518
Bank BNI 46 185.578.202 -
Jumlah 14.089.975.422 8.899.289.623
(Secara rinci dapat dilihat pada lampiran 1).
3.3 Deposito
Saldo deposito pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan
rincian sebagai berikut:
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
17
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Bank Pembangunan Daerah Cabang 27.980.000.000 25.830.000.000
Bank Bukopin 30.200.000.000 18.200.000.000
Bank BRI 6.100.000.000 1.100.000.000
Bank Bumiputera 8.000.000.000 8.000.000.000
Bank Pembangunan Daerah Capem 9.100.000.000 7.700.000.000
Bank Andara 8.500.000.000 8.500.000.000
Bank BTPN 4.500.000.000 4.900.000.000
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 17.330.000.000 7.310.000.000
Bank Mayapada 4.500.000.000 1.500.000.000
Bank CIMB Niaga 3.900.000.000 4.500.000.000
Bank Mega 2.000.100.000 -
Bank BJB 3.000.000.000 -
Jumlah 125.110.100.000 87.540.000.000
(Secara rinci dapat dilihat pada lampiran 2).
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun atas penempatan deposito tahun 2016 adalah
antara 7,75% sampai dengan 14,00%.
3.4 Piutang Co - Guarantee
Saldo piutang co - guarantee pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 dengan rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Asuransi Jiwa Reliance 937.050 -
Jumlah 937.050 -
3.5 Piutang Usaha
Saldo piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
dengan rincian sebagai berikut:
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
18
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Piutang Usaha Imbal Jasa Penjaminan 149.334.676 515.141.163
Piutang Pendapatan Bunga Deposito 201.281.386 182.423.462
Piutang Pendapatan Surety Bond 533.370.779 47.722.699
Piutang Pendapatan Lainnya 199.378.111 328.800
Piutang Pendapatan Kupon Obligasi 46.961.326 -
Jumlah 1.130.326.278 745.616.123
Piutang usaha imbal jasa penjaminan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp.149.334.676,- terinci sebagai berikut:
Piutang Usaha IJP Produktif Rp 31.301.602
Piutang Usaha IJP Konsumtif/Multiguna Rp 16.639.874
Piutang Usaha IJP Linkage Rp 4.350.000
Piutang Usaha IJP KUR Rp 96.863.000
Piutang Usaha IJP Lainnya Rp 180.200
Jumlah Rp 149.334.676
Piutang pendapatan surety bond pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp.533.370.779,- terinci sebagai berikut:
Piutang Pendapatan Surety Bond (Jaminan Pelaksanaan) Rp 23.964.057
Piutang Pendapatan Surety Bond (Jaminan Uang Muka) Rp 393.317.025
Piutang Pendapatan Surety Bond (Jaminan Pemeliharaan) Rp 110.467.235
Piutang Pendapatan Surety Bond (Jaminan Penawaran) Rp 5.622.462
Jumlah Rp 533.370.779
Pada tanggal 31 Desember 2016 manajemen belum menetapkan kebijakan dan
melakukan perhitungan terkait dengan cadangan penurunan nilai piutang.
3.6 Piutang Lain-Lain
Saldo piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
dengan rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Piutang Karyawan 4.090.995 127.357
Piutang Lain-lain 30.000 205.500
Jumlah 4.120.995 332.857
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
19
3.7 Uang Muka
Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan
rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Uang Muka Penyempurnaan Sistem Informasi 16.000.000 57.600.000
Jumlah 16.000.000 57.600.000
Uang Muka sebesar Rp.57.600.000,- merupakan uang muka pengadaan kepada PT
Ganeshaglobal Sarana – Sistem Surety & KBG berdasarkan Perjanjian Kerjasama
Nomor: 136/Jamkrida Bali-PKS/IX/2015 / 003/GGS/KONT/IX/ 2015, antara PT
Jamkrida Bali Mandara dengan PT Ganeshaglobal Sarana di Denpasar. Harga
kontrak yang disepakati adalah Rp.79.200.000,- sudah termasuk pajak.
Berikut rincian pembayaran yang telah dilakukan oleh perusahaan untuk pengadaan
Sistem Informasi Jamkrida.
Tanggal Keterangan
08/04/2015 Termin 1 (40%) Rp 31.680.000
15/09/2015 Termin 2 (40%) Rp 31.680.000
Total Uang Muka Rp 63.360.000
Jumlah
Uang Muka sebesar Rp.16.000.000,- merupakan uang muka Termin I tertanggal
31 Oktober 2016 pengadaan kepada PT Ganesha Global Sarana – Sistem Surety &
KBG berdasarkan Perjanjian Kerjasama Nomor: 136/Jamkrida Bali-PKS/IX/2015 /
003/GGS/KONT/IX/ 2015, antara PT Jamkrida Bali Mandara dengan PT Ganesha
Global Sarana di Denpasar. Harga kontrak yang disepakati adalah Rp.79.200.000,-
sudah termasuk pajak.
3.8 Biaya Dibayar Dimuka
Saldo biaya dibayar dimuka merupakan pada tanggal 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Biaya Re Asuransi Reliance 1.623.054.413 -
Sewa Gedung Kantor - Jalan Surapati 145.544.667 -
Biaya Renovasi Gedung - Jalan Surapati 116.520.000 -
Jumlah 1.885.119.080 -
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
20
Sewa Gedung Kantor – Jalan Surapati
Perjanjian sewa menyewa Gedung Kantor di Jalan Surapati Denpasar tertuang
dalam Surat Perjanjian Sewa Menyewa Pemerintah Kabupaten Badung dengan PT
Jamkrida Bali Mandara Nomor : 593.1/5043/PPa tertanggal 15 Desember 2016
dengan nilai sewa sebesar Rp.158.776.000,-.
3.9 Biaya Yang Ditangguhkan
Saldo biaya yang ditangguhkan merupakan biaya sewa gedung kantor di Jalan
Teratai Denpasar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan
rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Biaya Yang Ditangguhkan - Sewa Gedung 23.375.200 49.288.903
Jumlah 23.375.200 49.288.903
Sewa Gedung Kantor – Jalan Teratai
Sewa gedung yang dimaksud merupakan sewa atas gedung Eks. Dinas Pertanian,
Jalan Teratai No. 15. Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa Pemerintah
Kabupaten Badung dengan PT Jamkrida Bali Mandara Nomor:
030/2247/Persetda/045a/JBM/III/2013 tanggal 1 Maret 2013, nilai sewa gedung
disepakati sebesar Rp.129.568.515,- dengan jangka waktu sewa selama 5 (lima)
tahun atau berakhir tanggal 28 Pebruari 2018. Cara pembayaran ditetapkan secara
bertahap sebagai berikut:
a) Pembayaran tahap I sebesar Rp.65.000.0000,- di tahun anggaran 2013.
b) Pembayaran tahap II sebesar Rp.64.568.515,- di tahun anggaran 2014.
Berikut rincian pembayaran yang telah dilakukan oleh perusahaan.
Tanggal Keterangan
23/07/2013 Tahap 1 Rp 65.000.000
09/09/2014 Tahap 2 Lunas Rp 64.568.515
Jumlah Keseluruhan Rp 129.568.515
Jumlah
Akumulasi Akumulasi
Amortisasi Amortisasi
31-Des-15 31-Des-16
Sewa Gedung
Kantor - Teratai
1/03/2013 s/d
28/02/2018
129.568.515 80.279.612 25.913.703 106.193.315 23.375.200
Jumlah 129.568.515 80.279.612 25.913.703 106.193.315 23.375.200
Keterangan BerlakuBiaya
Perolehan
Amortisasi
Tahun 2016Nilai Tercatat
(Secara rinci dapat dilihat pada lampiran 3).
Biaya amortisasi sewa gedung tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp.25.913.703,- dan Rp.25.913.703,-.
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
21
3.10 Obligasi
Berikut adalah rincian atas saldo Obligasi pada periode 31 Desember 2016
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Obligasi FR59 9.662.435.000 -
Obligasi FR70 5.296.645.000 -
Jumlah 14.959.080.000 -
3.11 Aset Tetap Inventaris
Posisi aset tetap pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan
rincian sebagai berikut:
Saldo Awal Saldo Akhir
(Rupiah) Penambahan Pengurangan (Rupiah)
Kendaraaan 735.056.250 - - 735.056.250
Inventaris Kantor 439.357.400 77.763.000 - 517.120.400
1.174.413.650 77.763.000 - 1.252.176.650
Kendaraan 406.249.567 147.011.250 - 553.260.817
254.505.477 75.248.047 - 329.753.524
Jumlah Akumulasi Penyusutan 660.755.044 222.259.297 - 883.014.341
513.658.606 369.162.309
31-12-2016
Keterangan Mutasi (Rp)
Harga Perolehan
Nilai Tercatat
Jumlah Biaya Perolehan
Inventaris Kantor
Akumulasi Penyusutan
Saldo Awal Saldo Akhir
(Rupiah) Penambahan Pengurangan (Rupiah)
Kendaraaan 757.458.250 - 22.402.000 735.056.250
Inventaris Kantor 345.008.900 94.348.500 - 439.357.400
1.102.467.150 94.348.500 22.402.000 1.174.413.650
Kendaraan 259.238.317 147.011.250 - 406.249.567
180.203.706 74.301.771 - 254.505.477
Jumlah Akumulasi Penyusutan 439.442.023 221.313.021 - 660.755.044
663.025.127 513.658.606
31-12-2015
Keterangan Mutasi (Rp)
Harga Perolehan
Nilai Tercatat
Jumlah Biaya Perolehan
Inventaris Kantor
Akumulasi Penyusutan
(Secara rinci lihat lampiran 4).
Beban penyusutan aset tetap inventaris untuk tahun 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp.222.259.297,- dan Rp.221.313.021,-.
Pengadaan Inventaris Di Tahun 2016
Selama tahun 2016, terdapat penambahan inventaris kantor berupa pengadaan
furniture, alat komunikasi dan komputer sebesar Rp.77.763.297,-.
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
22
3.12 Aset Lain - Lain
Saldo aset lain-lain pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan
rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
- Aset Tidak Berwujud
Sistem Informasi Jamkrida 237.454.545 165.454.545
Akumulasi Amortisasi (73.115.152) (36.424.242)
Nilai Tercatat 164.339.393 129.030.303
- Biaya Yang Ditangguhkan 34.128.520 57.503.720
Jumlah 198.467.913 186.534.023
A. Sistem Informasi Jamkrida
Akumulasi Akumulasi
Amortisasi Amortisasi
31-Des-15 31-Des-16
Sistem Informasi
Jamkrida (CV
Rumah Media)
13/11/2014 s/d
13/11/2019
154.545.455 36.060.606 30.909.091 66.969.697 87.575.758
Sistem &
Penambahan Fitur
(CV Rumah
Media)
2/11/2015 s/d
2/11/2020
10.909.091 363.636 2.181.818 2.545.455 8.363.636
Sistem &
Penambahan Fitur
(CV Ganesha
Global)
25/10/2016 s/d
25/10/2021
72.000.000 - 3.600.000 3.600.000 68.400.000
Jumlah 237.454.545 36.424.242 36.690.909 73.115.152 164.339.394
Amortisasi
Tahun 2016Nilai TercatatKeterangan Berlaku Biaya Perolehan
(Secara rinci lihat lampiran 5)
.
Beban Amortisasi
Beban amortisasi aset tidak berwujud untuk tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar
Rp.36.690.909,- dan Rp.31.272.727,-
1) Sistem Informasi Jamkrida
Pengadaan Sistem Informasi Jamkrida berdasarkan Perjanjian Kerjasama
Nomor: 039/Jamkrida Bali-PKS/XI/2013, antara PT Jamkrida Bali Mandara
dengan CV Rumah Media di Denpasar. Harga kontrak yang disepakati adalah
Rp170.000.000,- sudah termasuk pajak. Tata cara pembayaran sebagai berikut:
a) Termin I / Down Payment (DP) sebesar 40% dari harga kontrak
(Rp170.000.000,-), dibayar 2 (dua) minggu pada bulan I setelah jadwal
pengerjaan.
b) Termin II sebesar 55% pada saat pekerjaan telah mencapai 100% atau
pada bulan II serah terima akhir.
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
23
c) Sisa pembayaran Termin III yaitu sebesar 5% setelah masa pemeliharaan
berakhir atau hingga software aplikasi dapat diterapkan dengan baik di
perusahaan.
Berikut rincian pembayaran yang telah dilakukan oleh perusahaan untuk
pengadaan Sistem Informasi Jamkrida.
Tanggal Keterangan
17/12/2013 Termin 1 (40%) Rp 61.818.182
11/04/2014 Termin 2 (55%) Rp 85.000.000
13/11/2014 Termin 3 (5%) Rp 7.727.273
Harga Perolehan Rp 154.545.455
Jumlah
2) Penambahan Fitur Sistem Informasi Jamkrida
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Nomor: 092/Jamkrida Bali-PKS/XI/2014 /
105/RM/XI/2014 tanggal 28 Nopember 2014 antara PT Jamkrida Bali Mandara
dengan CV Rumah Media di Denpasar, harga yang disepakati sebesar
Rp10.000.000,- sudah termasuk PPN. Masa pengerjaan 1 (satu) bulan dimulai
dari tanggal 1 Desember 2014, masa uji coba paling lambat 1 (bulan) setelah
jangka waktu pengerjaan selesai, dan kemudian masa pemeliharaan 2 (dua)
bulan setelah masa serah terima perbaikan akhir. Cara pembayaran ditetapkan
secara bertahap sebagai berikut:
a) Termin I/ Down Payment (DP) sebesar 50% dari harga kontrak
(Rp.10.000.000,-), dibayar pada awal jadwal pengerjaan atau setelah
perjanjian ditandatangani oleh kedua belah pihak.
b) Termin II sebesar 50% pada saat pekerjaan telah mencapai 100% atau
pada akhir bulan II (masa uji coba).
Perusahaan telah membayar termin I dan II dengan total sebesar
Rp.10.000.000,- (sudah termasuk PPN) dan biaya tambahan lainnya sebesar
Rp.2.000.000,-.
3) Penambahan Fitur Sistem Informasi Jamkrida Surenty Bonds dan KBG
Sampai dengan 31 Desember 2016 perusahaan telah melakukan penambahan
sistem sofware surenty bonds dengan vendor Ganesha Global dan pembayaran
termin IV tanggal 25 Oktober 2016 sebesar Rp.72.000.000,-.
B. Biaya Yang Ditangguhkan
Saldo biaya yang ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut:
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
24
Akumulasi Akumulasi
Amortisasi Amortisasi
31-Des-15 31-Des-16
Biaya Perbaikan
Gedung
31/12/2013 s/d
28/2/2018
116.876.000 59.372.280 23.375.200 82.747.480 34.128.520
Jumlah 116.876.000 59.372.280 23.375.200 82.747.480 34.128.520
Keterangan BerlakuBiaya
Perolehan
Amortisasi
Tahun 2016Nilai Tercatat
(Secara rinci lihat lampiran 5)
3.13 Utang Pajak
Saldo utang pajak pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan
rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
PPh Pasal 21 24.169.067 74.643.682
PPh Pasal 23 368.574 603.857
PPh Final Pasal 4 Ayat 2 15.877.600 11.373.847
Jumlah 40.415.241 86.621.386
3.14 Utang CO-Guarantee
Saldo utang CO-Guarantee pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
dengan rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Hutang CO- Guarantee kepada Lainnya 831.076.050 486.028.077
Jumlah 831.076.050 486.028.077
3.15 Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Saldo Biaya yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
105.369.570 105.369.570
61.187.250 61.187.250
70.067.960 70.067.960
Biaya Tantiem 279.999.999 184.232.053
Biaya Fee Agent Yang Masih Harus Dibayar 543.204.636 471.316.709
Biaya Lainnya 165.016.519 69.871.906
Jumlah 1.224.845.934 962.045.448
Biaya Fee Based KU Jasa & Dagang
Biaya Fee Based Kredit Program Linkage
Biaya Fee Based KU Konsumtif/Multiguna
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
25
3.16 Utang Lancar Lainnya
Utang lancar lainnya pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
dengan rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
225.000 -
Komisaris 29.947.500 -
Direktur Utama 59.895.000 -
Direktur 53.905.500 -
Jumlah 143.973.000 -
Cadangan Purna Jabatan
Utang Titipan Karyawan
3.17 Kewajiban Dalam Penyelesaian
Saldo kewajiban dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
36.530.404 35.202.404
Jumlah 36.530.404 35.202.404
Kewajiban Dalam Penyelesaian
3.18 Penampungan Sementara Jasa Jaminan
Saldo penampungan sementara jasa jaminan pada tanggal 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rp Rp
492.889.733 239.513.878
290.466 290.466
Jumlah 493.180.199 239.804.344
Penampungan Sementara Jasmin Kredit Umum Denpasar
Penampungan Sementara Jasmin lainnya
3.19 Dana Cadangan Klaim
Saldo dana cadangan klaim pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
dengan rincian sebagai berikut:
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
26
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Dana Cadangan Klaim 4.316.520.003 3.701.685.275
Jumlah 4.316.520.003 3.701.685.275
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 6/POJK.05/2014 tentang
tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga Penjaminan Pasal 9 Lembaga
Penjaminan wajib memiliki cadangan Klaim paling sedikit 0,25% (nol koma dua
puluh lima per seratus) dari nilai Penjaminan yang ditanggung oleh Lembaga
Penjaminan.
Berikut perhitungan dana cadangan klaim yang wajib dibentuk pada tanggal
31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015.
Tahun 2016
Cadangan Klaim
Minimal Yang Wajib Dibentuk
(0,25% Dari Nilai Penjaminan)
1.146.981.056.242 4.316.520.003 0,38% 2.867.452.641
Nilai Penjaminan
Cadangan Klaim
Yang Sudah
Dibentuk
%
Tahun 2015
Cadangan Klaim
Minimal Yang Wajib Dibentuk
(0,25% Dari Nilai Penjaminan)
892.368.780.004 3.701.685.275 0,41% 2.230.921.950
Nilai Penjaminan
Cadangan Klaim
Yang Sudah
Dibentuk
%
Berdasarkan data tersebut di atas perusahaan telah memenuhi kewajiban
pembentukan cadangan klaim minimal.
3.20 Utang Setoran Modal Pemegang Saham
Saldo utang setoran modal pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2014
Rupiah Rupiah
Utang Setoran Modal Pemegang Saham 700.000.000 400.000.000
Jumlah 700.000.000 400.000.000
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
27
Berikut rincian utang pemegang saham pada tahun 2016 sebesar Rp.700.000.000,-.
Penyertaan Modal
Pemerintah Kabupaten Tabanan 1.000.000 200 200.000.000
Pemerintah Kabupaten Klungkung 1.000.000 200 200.000.000
Pemerintah Kabupaten Jembrana 1.000.000 200 200.000.000
Pemerintah Kabupaten Buleleng 1.000.000 100 100.000.000
Jumlah 700.000.000
Nominal Per
Lembar Saham
Lembar
Saham Jumlah
3.21 Pendapatan Diterima Dimuka
Saldo pendapatan diterima dimuka pada tanggal 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2014
Rupiah Rupiah
Pendapatan Diterima Dimuka 14.527.434.275 9.206.092.095
Jumlah 14.527.434.275 9.206.092.095
Pendapatan diterima dimuka pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp.14.527.434.275,- terinci sebagai berikut:
- Pendapatan Jasmin Jasa & Dagang KU diterima di muka Rp 4.054.531.848
- Pendapatan Jasmin Konsumtif/Multiguna KU diterima di muka Rp 9.332.670.615
- Pendapatan Jasmin Jasa & Dagang Non Bank diterima di muka Rp 41.972.374
- Pendapatan Jasa Penjaminan Linkage diterima di muka Rp 1.098.259.438
Jumlah Rp 14.527.434.275
Pendapatan diterima dimuka pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp.9.206.092.095,- terinci sebagai berikut:
- Pendapatan Jasmin Jasa & Dagang KU diterima di muka Rp 2.010.515.156
- Pendapatan Jasmin Konsumtif/Multiguna KU diterima di muka Rp 6.233.204.602
- Pendapatan Jasmin Jasa & Dagang Non Bank diterima di muka Rp 39.976.208
- Pendapatan Jasa Penjaminan Linkage diterima di muka Rp 922.396.129
Jumlah Rp 9.206.092.095
3.22 Ekuitas
Saldo ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan
rincian sebagai berikut:
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
28
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Modal Disetor 128.375.000.000 77.875.000.000
Cadangan Umum 1.625.050.359 999.135.222
Cadangan Tujuan 1.521.520.238 1.020.788.129
Laba Ditahan 840.545.514 478.443.713
Laba Tahun Berjalan 3.132.815.576 2.503.660.547
Jumlah 135.494.931.687 82.877.027.611
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan
Terbatas PT Jamkrida Bali Mandara Nomor: 1 tanggal 1 Maret 2016 yang dibuat
dihadapan Notaris I Made Pria Dharsana, SH, Notaris di Kabupaten Badung,
menyetujui penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2015 sebesar
Rp.2.503.660.547,- sebagai berikut:
1) Cadangan Umum sebesar 25% atau sebesar Rp.625.915.137,-
2) Cadangan Teknis sebesar 20% atau sebesar Rp.250.366.055,-
3) Cadangan Khusus sebesar 10% atau sebesar Rp.250.366.055,-
4) Deviden sebesar 20% atau sebesar Rp.626.915.137,-
5) Laba ditahan sebesar 10% atau sebesar Rp.375.549.082,- dan
6) Jasa produksi sebesar 15% atau sebesar Rp.375.549.082,-
Modal setor perseroan dari pemegang saham mengalami peningkatan berdasarkan
Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas
PT Jamkrida Bali Mandara yang Nomor: 2 tanggal 01 Maret 2016 yang dibuat
dihadapan Notaris I Made Pria Dharsana, SH. di Kabupaten Badung, yaitu menjadi
sebesar Rp.78.275.000.000,- terdiri dari 78.275 saham, dengan nominal per saham
Rp1.000.000,- dan ditambah setoran modalnya sesuai dengan Akta Berita Acara
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Jamkrida Bali
Mandara yang Nomor: 9 tanggal 23 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Notaris I
Made Pria Dharsana, SH. di Kabupaten Badung, yaitu menjadi sebesar
Rp.128.375.000.000,- terdiri dari 128.375 saham, dengan nominal per saham
Rp1.000.000,-.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 5/POJK.05/2014 tentang Perizinan
Usaha Dan Kelembagaan Lembaga Penjaminan Pasal 6 mengatur tentang
permodalan sebagai berikut:
1) Ayat (1) menyatakan Modal disetor atau simpanan pokok, simpanan wajib, dan
hibah Penjamin ditetapkan berdasarkan lingkup operasi yaitu nasional atau
provisi.
2) Ayat (2) menyatakan jumlah modal disetor atau simpanan pokok, simpanan
wajib dan hibah Penjamin ditetapkan paling sedikit:
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
29
a. Rp100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah), untuk lingkup nasional, atau
b. Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar rupiah), untuk lingkup provinsi.
3) Jumlah modal disetor atau simpanan pokok, simpanan wajib dan hibah
Penjamin Ulang ditetapkan paling sedikit Rp.200.000.000.000,- (dua ratus
miliar rupiah).
Modal saham (modal yang telah disetor) tersebut terinci sebagai berikut:
Pemerintah Daerah Provinsi Bali 1.000.000 120.000 120.000.000.000
Pemerintah Kabupaten Karangasem 1.000.000 75 75.000.000
Pemerintah Kabupaten Bangli 1.000.000 600 600.000.000
Pemerintah Kabupaten Gianyar 1.000.000 500 500.000.000
Pemerintah Kota Denpasar 1.000.000 500 500.000.000
Pemerintah Kabupaten Badung 1.000.000 5.000 5.000.000.000
Pemerintah Kabupaten Tabanan 1.000.000 500 500.000.000
Pemerintah Kabupaten Jembrana 1.000.000 800 800.000.000
Pemerintah Kabupaten Klungkung 1.000.000 200 200.000.000
Pemerintah Kabupaten Singaraja 1.000.000 200 200.000.000
Total 128.375 128.375.000.000
Nominal Per
Lembar Saham
Lembar
Saham
31 Des 2016
Jumlah Modal
Disetor Pemegang Saham
Pemerintah Daerah Provinsi Bali 1.000.000 70.000 70.000.000.000
Pemerintah Kabupaten Karangasem 1.000.000 75 75.000.000
Pemerintah Kabupaten Bangli 1.000.000 500 500.000.000
Pemerintah Kabupaten Gianyar 1.000.000 500 500.000.000
Pemerintah Kota Denpasar 1.000.000 500 500.000.000
Pemerintah Kabupaten Badung 1.000.000 5.000 5.000.000.000
Pemerintah Kabupaten Tabanan 1.000.000 300 500.000.000
Pemerintah Kabupaten Jembrana 1.000.000 400 600.000.000
Pemerintah Kabupaten Klungkung 1.000.000 100 100.000.000
Pemerintah Kabupaten Singaraja 1.000.000 100 100.000.000
Total 77.475 77.875.000.000
Nominal Per
Lembar Saham
Lembar
Saham
31 Des 2015
Jumlah Modal
Disetor Pemegang Saham
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
30
4 PENJELASAN POS-POS LABA RUGI KOMPREHENSIF
4.1 Pendapatan Usaha
Pendapatan usaha periode 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 dan
periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
2016 2015
Rupiah Rupiah
Pendapatan Usaha
Pendapatan Jasa Penjaminan Kredit Umum 3.348.453.899 2.948.399.334
Pendapatan Jasa Penjaminan Kredit Program 297.485.891 610.024.731
Pendapatan Jasa Penjaminan Kredit Non Bank 33.833 6.851.170
Pendapatan Subrogasi 105.580.538 217.791.100
Pendapatan Jasa Penjaminan Kredit KUR - 144.526.417
Jumlah Pendapatan Usaha 3.751.554.161 3.927.592.752
Pendapatan Lainnya
Pendapatan Surety Bond 1.689.601.982 874.510.987
Pendapatan Kontra Bank Quarantee 1.252.675.600 1.308.380.200
Pendapatan R/I Com 568.463.827 -
Jumlah Pendapatan Lainnya 3.510.741.409 2.182.891.187
Pendapatan Bunga
Pendapatan Bunga Deposito 7.207.953.272 5.998.558.551
Jumlah Pendapatan Bunga 7.207.953.272 5.998.558.551
Jumlah Pendapatan 14.470.248.842 12.109.042.490
Pendapatan jasa penjaminan kredit umum pada tahun 2016 sebesar
Rp.3.348.453.899,- terinci sebagai berikut:
- Pendapatan Jasmin Jasa & Dagang KU Rp 1.411.939.527
- Pendapatan Jasmin Konsumtif/Multiguna KU Rp 1.936.514.371
Jumlah Rp 3.348.453.899
Pendapatan jasa penjaminan kredit program pada tahun 2016 sebesar
Rp.297.485.891,- merupakan pendapatan jasmin produk linkage.
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
31
4.2 Beban Usaha
Beban usaha periode 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode
1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
2016 2015
Rupiah Rupiah
Beban Cadangan Klaim Kredit Umum 4.825.449.698 3.852.000.000
Beban Co Guarantee - 489.458.537
Beban Re Asuransi 468.901.609 -
Beban Pengembalian Jasa Jaminan 13.461.720 14.635.500
Beban Promosi 117.457.000 100.826.175
Beban Pemasaran 710.748.090 389.642.311
Beban Perjalanan Dinas 256.400.372 373.621.372
Beban Pemeliharaan Kendaraan Dinas 83.790.424 98.961.892
Beban Pengkajian Sistem Dan Teknologi 3.409.345 8.165.000
Beban Pengembangan Bisnis 150.000 803.100
Beban Sumber Daya Manusia 4.173.896.995 3.527.890.884
Beban Administrasi Kntor Dan Umum 112.371.819 86.356.190
Beban Sewa 200.613.146 158.614.724
Beban Komunikasi & Energi Kantor 180.307.827 153.813.171
Beban Penyusutan dan Amortisasi 258.950.206 252.585.748
Beban Pemeliharaan Aset tetap 56.497.100 29.679.500
Beban Umum Lainnya 213.735.118 156.298.279
Beban Representatif 47.944.374 34.680.323
Jumlah Beban Usaha 11.724.084.843 9.728.032.706
Beban Cadangan Klaim Kredit Umum pada tahun 2016 sebesar Rp.4.770.000.000,-
merupakan beban cadangan klaim kredit lainnya.
Beban promosi pada tahun 2016 sebesar Rp.117.457.000,- terinci sebagai berikut:
- Brosur-2, Leaflet, Banner Rp 120.000
- Mengikuti Pameran Rp 3.767.500
- Video Company Profile Rp 7.000.000
- Diary, Tanggalan dll. Rp 40.761.500
- Iklan Rp 13.100.000
- Berita Rp 43.270.000
- Beban Promosi Lainnya Rp 9.438.000
Jumlah Rp 117.457.000
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
32
Beban pemasaran pada tahun 2016 sebesar Rp.710.748.090,- terinci sebagai
berikut:
- Marketing & Promosi Rp 88.093.966
- Sponsorship & Sumbangan Rp 62.814.415
- Fee Agent Rp 559.839.709
Jumlah Rp 710.748.090
Beban perjalanan dinas pada tahun 2016 sebesar Rp.256.400.372,- terinci sebagai
berikut:
- Beban Perjalanan Dinas Komisaris Rp 17.632.400
- Beban Perjalanan Dinas Direksi Rp 136.067.700
- Beban Perjalanan Dinas Kepala Bagian Rp 38.876.200
- Beban Perjalanan Dinas Karyawan Rp 52.756.420
- Beban Perjalanan Dinas Pelaksana Rp 11.067.652
Jumlah Rp 256.400.372
Beban pengkajian sistem dan teknologi pada tahun 2016 sebesar Rp.3.409.345,-
terinci sebagai berikut:
- Beban Teknologi Informasi (SW/HW) Rp 3.254.000
- Beban Koneksi Jaringan Rp 155.345
Jumlah Rp 3.409.345
Beban sumber daya manusia pada tahun 2016 sebesar Rp.4.229.346.693,- terinci
sebagai berikut:
- Beban Gaji Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan Rp 1.782.201.336
- Tunjangan-tunjangan Rp 1.183.346.666
- Beban Seragam Rp 110.550.000
- Beban Tantiem Rp 280.000.000
- Beban Insentif Rp 245.348.090
- Beban Pendidikan dan Pelatihan Rp 22.163.896
- Tunjangan Kesehatan (Asuransi Kesehatan) Rp 26.967.635
- Dana Purna Bhakti Rp 143.748.000
- Beban Premi Jamsostek Karyawan Rp 67.295.504
- Beban PPh Pasal 21 Rp 367.725.566
Jumlah Rp 4.229.346.693
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
33
Beban administrasi umum dan kantor pada tahun 2016 sebesar Rp.112.371.819,-
terinci sebagai berikut:
- Beban ATK Rp 40.641.415
- Beban Pencetakan Peralatan Kantor Rp 39.623.150
- Pajak Masukan Rp 1.440.000
- Beban Pajak Rp 30.667.254
Jumlah Rp 112.371.819
Beban sewa pada tahun 2016 sebesar Rp.200.613.146,- terinci sebagai berikut:
- Beban Sewa Gedung Rp 39.145.036
- Beban Sewa Peralatan Kantor Rp 14.218.110
- Beban Sewa Kendaraan Kantor Rp 147.250.000
Jumlah Rp 200.613.146
Beban komunikasi & energi kantor pada tahun 2016 sebesar Rp.180.307.827,-
terinci sebagai berikut:
- Beban Listrik Kantor Rp 35.686.901
- Beban Telepon & Faximile Kantor Rp 30.213.959
- Beban PDAM Kantor Rp 9.010.958
- Beban Internet Kantor Rp 39.034.499
- Beban Perangko & Materai Kantor Rp 20.743.000
- Beban Komunergi Lain-Lain Kantor Rp 45.618.510
Jumlah Rp 180.307.827
Beban penyusutan dan amortisasi pada tahun 2016 sebesar Rp.258.950.100,-
terinci sebagai berikut:
- Beban Penyusutan Kendaraan Rp 147.011.250
- Beban Penyusutan Inventaris Kantor Rp 75.248.047
- Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud Rp 36.690.909
Jumlah Rp 258.950.206
Beban pemeliharaan aset tetap pada tahun 2016 sebesar Rp.56.497.100,- terinci
sebagai berikut:
- Beban Perbaikan & Pemeliharaan Aset Tetap Rp 4.187.000
- Beban Perbaikan & Pemeliharaan Inv Gedung Kantor Rp 35.273.100
- Beban Perbaikan & Pemeliharaan Aset Tetap Lainnya Rp 1.541.000
- Beban Perbaikan & Pemeliharaan Inv Rumah Dinas Rp 225.000
- Beban Perbaikan & Pemeliharaan Gedung Kantor Rp 15.271.000
Jumlah Rp 56.497.100
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
34
Beban umum lainnya pada tahun 2016 sebesar Rp213.735.118,- terinci sebagai
berikut:
- Beban Rapat Kerja Rp 68.586.500
- Beban Pemeriksaan Rp 33.416.500
- Beban Rumah Tangga Kantor Rp 31.935.018
- Beban Persembahyangan Kantor Rp 34.919.100
- Beban Asosiasi Rp 15.750.000
- Beban Edukasi & Sosialisasi kepada Masyarakat Umum Rp 29.128.000
Jumlah Rp 213.735.118
4.3 Pendapatan Diluar Usaha Pokok
Pendapatan diluar usaha pokok / non operasional periode 1 Januari 2016 sampai
dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember
2015 adalah sebagai berikut:
2016 2015
Rupiah Rupiah
Pendapatan Jasa Giro / Tabungan 480.146.691 257.457.093
Pendapatan Lainnya 59.260.437 77.181.189
Jumlah Pendapatan Diluar Usaha Pokok 539.407.128 334.638.282
4.4 Beban Diluar Usaha Pokok
Beban diluar usaha pokok / non operasional periode 1 Januari 2016 sampai dengan
31 Desember 2016 dan periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015
adalah sebagai berikut:
2016 2015
Rupiah Rupiah
Beban Administrasi Bank 7.564.182 4.596.013
Pajak Jasa Giro/Tabungan 72.175.755 45.167.798
Beban Suka Duka 11.739.027 6.682.135
Lainnya 61.276.586 48.750.669
Jumlah Beban Diluar Usaha Pokok 152.755.550 105.196.616
Biaya lain-lain pada tahun 2016 sebesar Rp.61.276.586,- merupakan pengeluaran-
pengeluaran perusahaan, seperti parkir, snack kunjungan tamu, dan banten upacara.
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
35
5. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan. Tidak terdapat
peristiwa-peristiwa penting setelah periode pelaporan yang memerlukan pengungkapan
dalam dan atau penyesuaian terhadap laporan keuangan.
6. REKLASIFIKASI AKUN
Tidak terdapat reklasifikasi akun untuk Laporan Auditor Independen tahun 2015 untuk
menyesuaikan dengan penyusunan laporan keuangan audit pada tahun 2016.
7. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN.
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan
pada tanggal 03 Pebruari 2017.
8. ANALISA RASIO KEUANGAN
Berdasarkan data dalam Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi dapat disusun
analisa rasio keuangan untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut :
2016 2015
I Rasio Likuiditas
1 Current Ratio 637,64% 640,36%
2 Cash Ratio 623,92% 626,59%
3 Working Capital to Total Aset Ratio 76,02% 76,08%
II Leverage Ratio
1 Total Debt To Equity Ratio 16,47% 16,39%
2 Total Debt to Total Aset 14,14% 14,08%
III Rasio Aktivitas
1 Total Aset turn Over 0,09 Kali 0,09 Kali
2 Working Capital Turn Over 0,14 Kali 0,14 Kali
IV Rasio Rentabilitas
1 Gross profit Margin 18,98% 19,57%
2 Operating Profit Margin 18,98% 19,57%
3 Operating Ratio 81,02% 80,43%
4 Sales Margin (Net Operation Profit Margin) 21,65% 22,23%
5 Rate Of Return On Total aset 1,99% 2,04%
6 Rate Of Return On Investment 1,99% 2,04%
7 Rate Return For the Owner/Return On Equity 2,31% 2,37%
Keterangan Rasio
Penjelasan lebih lanjut atas Analisa Rasio Keuangan tahun buku 2016 dapat dilihat pada
lampiran 6.