PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI TBK DAN ENTITAS...
Transcript of PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI TBK DAN ENTITAS...
(MATA UANG INDONESIA)
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI TBK
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 (TIDAK DIAUDIT)
Halaman
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI I - II
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI III
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI IV
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI V
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 1 - 39
Daftar Isi
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI TBK
DAN ENTITAS ANAK
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT)
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 30-Sep-12 31-Des-11
(tidak diaudit) (diaudit)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2,4 2,057,424,339 534,314,698
Piutang usaha 2,5
Pihak ketiga 44,988,896,216 39,050,696,168
Pihak berelasi - -
Aset keuangan lancar lainnya 9 871,868,339 486,963,589
Persediaan 102,985,749,071 95,519,512,304
Pajak dibayar di muka 2,7 3,600,459,636 2,980,135,636
Biaya dibayar di muka 2,8 446,643,053 247,087,626
Asset tidak lancar atau kelompok lepasan 2,11,22,25,26 122,485,026,738 -
yang dimiliki untuk dijual
Total Aset Lancar 277,436,067,393 138,818,710,021
ASET TIDAK LANCAR
Piutang pihak berelasi non-usaha - -
Aset keuangan tidak lancar lainnya 12 209,200,000 209,200,000
Investasi pada entitas asosiasi 2,10,23,24,35 1,891,125,000 1,891,125,000
Properti Investasi - -
Aset tetap 2,11,22,25,26 242,432,094,862 407,870,955,299
Aset Tak berwujud - -
Aset pajak tangguhan 2,7 - -
Total Aset Tidak Lancar 244,532,419,862 409,971,280,299
TOTAL ASET 521,968,487,274 548,789,990,320
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
III
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN (lanjutan)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 30-Sep-12 31-Des-11
(tidak diaudit) (diaudit)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang usaha 15 31,499,316,235 22,821,399,369
Beban Akrual 2,18 17,061,888,274 16,181,312,250
Utang pajak 2,16 41,983,307,788 40,615,483,577
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek - -
Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang 60,919,028,514 58,767,420,273
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 17 26,527,644,866 14,578,419,935
Liabilitas atas pembayaran berbasis saham - -
jangka pendek
Provisi jangka pendek - -
Liabilitas terkait aset atau kelompok - -
lepasan yang dimiliki untuk dijual
Total Liabilitas Jangka Pendek 177,991,185,677 152,964,035,404
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank dan lembaga keuangan jangka panjang 2,13,14,20 82,772,000,000 92,772,000,000
Utang pihak berelasi non-usaha - -
Utang sewa pembiayaan - -
Utang Obligasi - -
Sukuk Ijarah - -
Obligasi konversi - -
Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya - -
Liabilitas atas pembayaran berbasis saham - -
jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 34 3,261,553,486 3,261,553,486
Liabilitas pajak tangguhan 2,16 10,916,763,765 10,916,763,765
Utang subordinasi - -
Provisi jangka panjang - -
Total Liabilitas Jangka Panjang 96,950,317,250 106,950,317,251
TOTAL LIABILITAS 274,941,502,927 259,914,352,655
III
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal saham
Modal dasar - 2.616.000.000 saham
- nilai nominal Rp. 500,- per saham
(angka penuh)
Modal ditempatkan dan disetor penuh
791.383.786 saham 1,23 395,691,893,000 395,691,893,000
Tambahan modal disetor - neto 1,2,3,24 429,747,489 429,747,488
Selisih transaksi dengan pihak non pengendali - -
Saham treasuri - -
Saldo laba 2, 3 (151,379,715,205) (109,862,989,238)
Pendapatan komperehensif lainnya - -
TOTAL EKUITAS YANG DAPAT 244,741,925,284 286,258,651,250
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK
ENTITAS INDUK
Kepentingan Nonpengendali 2,22 2,285,059,063 2,616,986,415
TOTAL EKUITAS 247,026,984,347 288,875,637,665
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 521,968,487,274 548,789,990,320
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
III
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 30-Sep-12 30-Sep-11
(tidak diaudit) (tidak diaudit)
OPERASI YANG DILANJUTKAN
Pendapatan 2,27 125,880,085,099 158,601,766,249
Beban Pokok Penjualan 2,28 (116,967,959,075) (126,871,644,357)
LABA BRUTO 8,912,126,023 31,730,121,892
Pendapatan lainnya - -
Beban Usaha 2,29 (44,300,746,597) (31,146,135,083)
Beban lainnya 30,31,32 (6,460,032,744) (12,139,712,686)
LABA USAHA (41,848,653,318) (11,555,725,877)
Biaya Keuangan - -
Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan/atau
ventura bersama 2 331,927,354 59,152,715
LABA (RUGI) DARI OPERASI YANG (41,516,725,964) (11,496,573,162)
DILANJUTKAN SEBELUM PAJAK
Beban (penghasilan) pajak - -
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (41,516,725,964) (11,496,573,161)
DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN
OPERASI YANG DIHENTIKAN
Laba (rugi) tahun berjalan dari operasi - -
yang dihentikan setelah pajak
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (41,516,725,964) (11,496,573,161)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
III
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 30-Sep-12 30-Sep-11
(tidak diaudit) (tidak diaudit)
PENDAPATAN KOMPEREHENSIF LAIN
TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK - -
TOTAL LABA RUGI KOMPEREHENSIF
TAHUN BERJALAN (41,516,725,964) (11,496,573,161)
Laba rugi tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada :
Pemilik entitas induk - -
Kepentingan nonpengendali - -
(41,516,725,964) (11,496,573,161)
Total laba rugi komperehensif tahun
berjalan yang dapat diatribusikan
kepada :
Pemilik entitas induk (41,101,558,704) (11,381,607,430)
Kepentingan nonpengendali (415,167,260) (114,965,732)
(41,516,725,964) (11,496,573,161)
LABA (RUGI) PER SAHAM UNTUK
OPERASI YANG DILANJUTKAN
Dasar dan Dilusian, laba dari operasi yang dilanjutkan (52) (15)
yang dapat diatribusikan kepada pemegang
saham biasa entitas induk
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
III
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 30-Sep-12 30-Sep-11
(tidak diaudit) (tidak diaudit)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 235,609,391,167 184,884,253,576
Pembayaran kas kepada pemasok (171,346,945,040) (158,767,079,535)
Pembayaran untuk beban usaha (21,139,211,391)
Pembayaran kepada karyawan (16,291,440,329)
Penerimaan bunga 32,852,660 3,934,582
Pembayaran pajak (6,870,094,877) (16,304,948,222)
Pembayaran bunga (8,472,578,075) (1,060,027,540)
Penerimaan kas dari hibah pemerintah -
terkait dengan penghasilan
Penerimaan (pembayaran) lainnya (297,794)
Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Operasi 11,521,676,321 8,756,132,861
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Aset Tetap 11
perolehan aset tetap (28,049,500)
penurunan (kenaikan) aset tidak lancar lain-lain 5,000,000
Properti Investasi
Penjualan - -
Pembelian - -
Perolehan entitas anak, setelah dikurangi kas - -
yang diperoleh
Penambahan investasi di entitas asosiasi - -
Penerimaan kas dari hibah pemerintah - -
terkait dengan aset
Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Investasi - (23,049,500)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
III
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 30-Sep-12 30-Sep-11
(tidak diaudit) (tidak diaudit)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Hasil dari penerbitan modal saham - -
Hasil dari pelaksanaan opsi saham - -
Biaya transaksi penerbitan saham - -
Pembayaran utang sewa pembiayaan - -
Pinjaman jangka panjang
Penerimaan - -
Pembayaran (10,000,000,000) (6,000,000,000)
Pembayaran deviden kepada :
Pemilik entitas induk - -
Kepentingan non pengendali - -
Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Pendanaan (10,000,000,000) (6,000,000,000)
Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas 1,521,676,321 2,733,083,361
Kas dan Setara Kas pada Awal Periode 4 534,314,698 634,993,446
Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode 4 2,055,991,019 3,368,076,807
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
III
Tambahan Selisih Transaksi Yang Telah Yang Belum Surplus Penjabaran Aset Keuangan Lindung
Modal Modal Pihak Saham Ditentukan Ditentukan Revaluasi Laporan Tersedia Nilai Kepentingan
Catatan Saham Neto Non pengendali Treasuri Penggunaannya Penggunaannya Aset Keuangan untuk Dijual Arus Kas Total Non pengendali Total
Saldo pada 1 Januari 2011 (diaudit) 2,3 327,000,000,000 69,121,640,488 - - - (58,647,552,086) - - - - - (592,399,516) 336,881,688,886
Perubahan Kebijakan Akuntansi - - - - - - - - - - - - -
Saldo yang disajikan kembali 327,000,000,000 69,121,640,488 - - - (58,647,552,086) - - - - - (592,399,516) 336,881,688,886
Perubahan Ekuitas pada 2,3
Tahun 2011
Dividen - - - - - - - - - - - - -
Total laba rugi komprehensif - - - - - (50,116,807,260) - - - - - (506,230,377) (50,623,037,637)
tahun berjalan
Saldo pada 31 Desember 2011 (diaudit) 327,000,000,000 69,121,640,488 - - - (108,764,359,346) - - - - - (1,098,629,893) 286,258,651,249
Perubahan Ekuitas pada
Tahun 2012 (tidak diaudit)
Penerbitan modal saham - - - - - - - - - - - - -
Dividen - - - - - - - - - - - - -
Total laba rugi komperehensif - - - - - (41,101,558,704) - - - - - (415,167,260) (41,516,725,964)
tahun berjalan -
Transfer ke saldo laba - - - - - - - - - - - - -
Saldo pada 30 Juni 2012 (tidak diaudit) 327,000,000,000 69,121,640,488 - - - (149,865,918,050) - - - - - (1,513,797,153) 244,741,925,284
*) Saldo laba termasuk keuntungan akturial
**) termasuk bagian pendapatan komperehensif lain dari entitas asosiasi dan/atau ventura bersama
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Pendapatan Komperehensif Lainnya**)
Saldo Laba*)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
b. Penawaran Umum Efek Entitas
1. UMUM (Lanjutan)
c. Struktur Entitas Anak
d. Komisaris, Direksi dan Karyawan
Komisaris :
Komisaris Utama :
Komisaris Independen :
Direksi :
Direktur Utama :
Direktur :
Direktur :
Robby Tatang Poniman
Lie Ju Tjhong
Hasil produksi dipasarkan di pasar lokal dan juga di ekspor ke beberapa negara antara lain ke Singapura, Thailand, Korea Selatan, Arab Saudi,
Amerika Serikat dan Rusia. Dengan proporsi pemasaran lokal dan ekspor untuk periode 31 Desember 2011 sebesar 84% dan 16%, dan untuk
periode 31 Desember 2010 sebesar 79% dan 21%.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (Entitas) didirikan dengan nama PT Intikeramik Alamasri Indah berdasarkan akta No. 38 tanggal 26 Juni 1991
dan diubah dengan akta No. 16 tanggal 14 Desember 1991, keduanya dibuat dihadapan Raden Muhammad Hendarmawan, S.H., Notaris di
Jakarta. Akta pendirian Entitas dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. C2-58.HT.01.01.Th.92 tanggal 3 Januari 1992 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 49 Tambahan No. 2817 tanggal 19
Juni 1992. Anggaran dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H.,
No. 69 tanggal 12 Agustus 2008 mengenai perubahan anggaran dasar Entitas untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas dan peningkatan modal dasar Entitas dari Rp 459.000.000.000 menjadi Rp 1.308.000.000.000. Akta perubahan
anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-70946.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 7
Oktober 2008.
Sesuai dengan pasal 2 anggaran dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas terutama bergerak dalam bidang industri ubin porselen dan menjual
hasil produksinya di dalam dan luar negeri.
Kantor pusat Entitas terletak di Jalan Pangeran Jayakarta No. 133, Jakarta Pusat. Lokasi pabrik Entitas terletak di Kawasan Industri Palem Manis,
Tangerang, Banten. Entitas mulai berproduksi komersial sejak tanggal 1 Mei 1993.
Tatang Surja
Rudy Hartawan
Besarnya gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Entitas adalah sekitar Rp 2 miliar masing-masing untuk
periode 31 Desember 2011 dan 2010. Entitas dan Entitas Anak memiliki sekitar 668 karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Kapasitas produksi konsolidasi Entitas yang dimanfaatkan untuk periode 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sekitar 40% dari kapasitas
terpasang (tidak diaudit).
Pada tanggal 7 Mei 1997, Entitas memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-808/PM/1997 dari
Ketua badan Pengawas pasar Modal (Bapepam) untuk melakukan penawaran Umum perdana kepada masyarakat sejumlah 100.000.000 saham
dengan nilai nominal Rp 500 setiap saham dan harga penawaran Rp 750 setiap saham. Entitas telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa efek
jakarta dan Bursa efek Surabaya pada tanggal 4 Juni 1997. Kelebihan harga jual saham atas nilai nominal saham telah dibukukan sebagai agio
saham (lihat catatan 24).
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) No. SK-1553/BPPN/0802 tanggal 7 Agustus 2002, BPPN
setuju untuk melakukan pengkonversian hutang Entitas menjadi 110.000.000 saham Entitas. Entitas telah memperoleh persetujuan dari Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya untuk mencatatkan 110.000.000 saham di bursa efek masing-masing berdasarkan surat No. S-
2233/BEJ.EEM/09-2002 tanggal 4 september 2002 dan No. JKT-006/LIST-EMITEN/BES/IX/02 tanggal 5 September 2002. Kelebihan nilai hutang
yang dikonversi menjadi saham Entitas dengan nilai nominal saham Entitas telah dibukukan sebagai agio saham (lihat Catatan24).
Entitas memiliki Entitas Anak dengan persentase pemilikan saham sebesar 99%, yaitu PT Internusa Keramik Alamasri. Kegiatan usaha pokok
Entitas Anak adalah bergerak dalam bidang industri ubin porselen dan menjual hasil produksinya di dalam dan luar negeri. Entitas Anak memulai
kegiatan komersial sejak tanggal 30 April 1997, berkedudukan di Jakarta dan pabiknya berlokasi di Tangerang, Banten. Pada tanggal 30
September 2012 dan 2011, Entitas Anak memiliki jumlah aset sebesar Rp 521.968.487.274, dan Rp. 648,416,037,428
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan akta notaris Paulus Widodo Sugeng
Haryono, S.H., masing-masing No. 127 tanggal 30 Juni 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31
Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
Lie In In
e. Kuasi Reorganisasi
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Pernyataan Kepatuhan
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Untuk menghilangkan saldo defisit pada tanggal 31 Desember 2006, Entitas dan
Entitas Anak melakukan Kuasi Reorganisasi. Kuasi Reorganisasi Entitas telah
disetujui para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPSLB) tanggal 29 Juni 2007 yang diaktakan dengan akta notaris Paulus
Widodo Sugeng Haryono, S.H., No. 152 tanggal 29 Juni 2007. Kuasi Reorganisasi
Entitas Anak telah disetujui para pemegang saham dalam RUPSLB tanggal 29
Juni 2007 yang diaktakan dalam pernyataan keputusan rapat yang dibuat oleh
notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., dalam akta No. 180 tanggal 23
Agustus 2007.
Saldo defisit pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 557.636.747.541 telah
dieliminasi dan dibebankan ke akun "Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap"
sebesar Rp 82.803.610.388, "Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak"
sebesar Rp 237.549.352.931. "Selisih Penilaian Kembali Aset dan Liabilitas"
sebesar Rp 17.203.825.736 dan "Tambahan Modal Disetor" sebesar Rp
220.079.958.486.
Lihat catatan 3 untuk penjelasann lebih rinci mengenai pelaksanaan Kuasi
Reorganisasi.
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan
keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) mengenai Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan.
Laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi,
disusun berdasarkan pada saat terjadinya (accrual basis) dengan konsep biaya
perolehan (historical cost ), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan
pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-
masing akun tersebut.
c. Prinsip Konsolidasi
-
-
-
-
Sejak tanggal 1 Januari 2011, Entitas dan Entitas Anak telah mengadopsi PSAK
No. 1 (Revisi 2009), mengenai " Penyajian Laporan Keuangan" dan PSAK No. 2
(Revisi 2009), mengenai "Laporan Arus Kas", yang efektif untuk periode
pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan
direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan
mengendalikan Entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan
direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan
mengendalikan Entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau
organ tersebut.
Sesuai dengan PSAK No. 40 mengenai "Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak
Perusahaan/Perusahaan Asosiasi", selisih yang timbul dari transaksi ekuitas
seperti perubahan ekuitas pada Entitas Anak disajikan dalam akun "Selisih
Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan" sebagai bagian dari ekuitas
pada laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi.
Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan metode langsung yang
dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi
adalah Rupiah.
Sejak tanggal 1 Januari 2011, Entitas dan Entitas Anak menerapkan PSAK No.
4 (Revisi 2009), mengenai "Laporan Keuangan Konsolidasi dan laporan
Keuangan Tersendiri".
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh Entitas Anak yang
dikendalikan oleh Entitas. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas memiliki
secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah
kekuasaan suara suatu Entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat
ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan
pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Entitas memiliki setengah atau
kurang kekuasaan suara suatu Entitas jika terdapat :
Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan
investor lain;
Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional
Entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Prinsip Konsolidasi (Lanjutan)
d. Kas dan Setara Kas
e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
g. Persediaan
h. Penyertaan Saham
Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun
piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
Persediaan dinyatakan berdasarkkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) . Biaya perolehan ditentukan dengan
metode rata-rata tertimbang (weighted average method ). Penyisihan persediaan usang dan
penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan
pada akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih.
Sejak 1 Januari 2011, Entitas dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), mengenai
"Investasi pada Entitas Asosiasi".
Entitas asosiasi adalah suatu Entitas dimana induk Entitas atau Entitas Anak mempuntai pengaruh
yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui
partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee .
Hasil operasi dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi dicatat dalam laporan keuangan
konsolidasi dengan metode ekuitas, kecuali bila investasi tersebut diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual, dalam hal ini, dicatat sesuai dengan PSAK 58 (Revisi 2009), mengenai "Aset Tidak
Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan".
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
Pada tahun 1999 Entitas Anak melakukan penilaian kembali aset tetap. Selisih atas penilaian
kembali aset tetap Entitas Anak tercermin sebagai penambah akun ekuitas Entitas Anak dan
disajikan sebagai "Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan" pada laporan posisi
keuangan (neraca) konsolidasi.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansi
yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Entitas.
Seluruh transaksi antara Entitas dan Entitas Anak, saldo penghasilan dan beban dieliminasi pada
saat konsolidasi.
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya.
Entitas dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang dinyatakan
dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi" yang efektif
berlaku mulai tanggal 1 Januari 2011.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
h. Penyertaan Saham (Lanjutan)
i. Aset Tetap
Tahun / Years
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan dan perabot kantor
Sesuai dengan PSAK No. 47, mengenai "Akuntansi Tanah", tanah dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu
sehubungan dengan perolehan tanah atau perpanjangan hak tanah atau hak
guna usaha ditangguhkan dan diamortisasi selama periode berlakunya dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line method ).
Investasi pada Entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasi
sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam
bagian kepemilikan Entitas atau Entitas Anak atas aset bersih entitas asosiasi
yang terjadi setelah perolehan dikurangi penurunan nilai investasi secara
individu, jika ada. Bagian Entitas atau Entitas Anak atas kerugian Entitas asosiasi
yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Entitas atau
Entitas Anak mempunyai liabilitas atau melakukan pembayaran liabilitas entitas
Anak yang dijaminnya oleh entitas atau entitas Anak, dalam hal demikian,
tambahan kerugian diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut.
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas
Entotas asosiasi yang bukan berasal dari transaksi antara Entitas dengan ekuitas
asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi
Perubahan Ekuitas Asosiasi, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban
pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Entitas menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007)
"Aset Tetap" yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) "Aset Tetap dan Aset Lain-
lain" dan PSAK No. 17 (1994) "Akumulasi Penyusutan", suatu Entitas harus
memilih antara model biaya cost model) atau model revaluasi (revaluation model)
sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetap. Entitas telah memilih untuk
menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset
tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan
terhadap laporan keuangan Entitas.
Aset tetap Entitas dan Entitas Anak berupa mesin pada tahun 1999 telah dinilai
kembali berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998, dengan selisih penilaian kembali
aset tetap milik Entitas disajikan pada akun "Selisih Penilaian Kembali Aset
Tetap" (lihat catatan 26), sedangkan bagian Entitas atas selisih penilaian kembali
aset tetap milik Entitas Anak disajikan apad akun "Selisih Transaksi Perubahan
Ekuitas Entitas Abak" (lihat catatan 25).
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line
method ) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang
bersangkutan dengan rincian sebagai berikut :
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada saat terjadinya; pemugaran
dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah
tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan
laba atauu rugi yang diperoleh/diderita dilaporkan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasi tahun yang bersangkutan.
20
15
4
4
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
i. Aset Tetap (Lanjutan)
Aset Dalam Penyelesaian
Aset Sewa Pembiayaan
j. Biaya Dibayar di Muka
k. Imbalan Kerja
Entitas dan Entitas Anak memilih untuk menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) secara
proospektif. Dampak perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap
laporan keuangan konsolidasi.
Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi dari bahan baku dan biaya lainnya
termasuk bunga dan kerugian dari transaksi mata uang asing, khususnya yang
berhubungan dengan pendanaan aset dalam penyelesaian sampai dengan ketika aset
tersebut selesai dan siap digunakan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke
masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan
dan siap digunakan.
Entitas dan Entitas anak melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terjadi
indikasi penurunan nilai atas aset pada akhir tahun, sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi
2009) mengenai "Penurunan Nilai Aset", yang efektif sejak tanggal 1 Januari 2011.
Apabila indikasi tersebut terjadi, Entitas dan Entitas Anak harus menentukan taksiran
jumlah yang dapat dipulihkan kembali (recoverable amount ) atas nilai aset dan
mengakui penurunan nilai aset sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasi.
Entitas dan Entitas Anak menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap dimana Entitas
dan Entitas Anak memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset,
diklasifikasikan sebagai sewa pemmbiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal
masa sewa sebesar nilai terendah antara nilai wajar aset tetap sewaan atau nilai kini
pembayaran sewa minimum.
Setiap pembiayaan sewa dialokasikan antara porsi pelunasan liabillitas dan beban
keuangan. Jumlah liabilitas sewa, setelah dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai
liabilitas jangka panjang kecuali untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari
12 bulan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek. Unsur bunga dalam beban
keuangan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasi selama masa sewa
yang menghasilkan tingkat suku bunga konstan atas saldo liabilitas. Aset tetap yang
diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan menggunakan metode garis
lurus berdasarkan takksiran manfaat ekonomisnya.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line method ).
Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010) mengenai "Imbalan Kerja", Entitas mencatat
imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003,
dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit . Keuntungan
atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi
keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing
program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari kewajiban
imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui
selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan metode garis lurus. Biaya jasa lalu
yang timbul akibat pengenalan pprogram imbalan pasti atau perubahan kewajiban
imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja
tersebut telah menjadi hak karyawan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
l. Biaya Emisi Ekuitas
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
2012 2011
EUR, Euro Eropa 12,407 11,956
US$, Dolar Amerika Serikat 9,588 8,823
SG$, Dolar Singapura 7,826 6,796
o. Pajak Penghasilan
p. Laba per Saham Dasar
q. Informasi Segmen
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang
berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca)
konsolidasi, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk
mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut yang dipublikasikan oleh Bank
Indonesia. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi
tahun berjalan.
Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, adalah
sebagai berikut :
Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-554/BL/2010 tentang Perubahan Keputusan
Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan, biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek
ekuitas dikurangkan langsung dari tambahan modal disetor yang diperoleh dari
penawaran efek tersebut.
Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barangn kepada
pelanggan. Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di
pelabuhan pengiriman. Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).
Pajak penghasilan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun
yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan
pengaruh pajak atas perhitungan beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal,
dan akumulasi rugi fiskal.
Menurut PSAK No. 56 (Revisi 2011) tentang Laba per Saham yang efektif untuk tahun
buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012, perhitungan laba tahun berjalan pemilik
entitas induk per saham dasar dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode pelaporan setelah
disesuaikan dengan efek yang sifatnya berpotensi dilutif.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) tentang "Segmen Operasi"
Entitas dan Entitas Anak mengklasifikasikan pelaporan segmen berdasarkan segmen
geografis berdasarkan lokasi pelanggan terdiri dari Asia Pasifik dan Australia, Timur
Tengah dan Afrika, Eropa dan Amerika. Manajemen Entitas dan Entitas Anak yakin
bahwa pelapporan segmen berdasarkan segmen usaha tidak dapat diterapkan karena
Entitas dan Entitas Anak hanya bergerak dalam usaha industri ubin porselen.
Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasi.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
r. Penggunaan Estimasi
s. Kuasi Reorganisasi
1. Cadangan umum
2. Cadangan khusus
3.
4. Tambahan setoran modal dan sejenisnya
5. Modal saham
3. KUASI REORGANISASI
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah
yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Dengan adanya risiko ketidakpastian yang
melekat dalam pembuatan estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda
dengan jumlah yang diestimasi sebelumnya.
Industri ubin porselen, yang merupakan bidang usaha utama yang dijalankan oleh PT
Intikeramik Alamasri Industri Tbk dan Entitas Anak, termasuk salah satu bidang usaha yang
terpengaruh oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Sebagian besar pinjaman yang diperoleh
Entitas dan Entitas Anak merupakan pinjaman dalam mata uang dolar Amerika Serikat.
Apresiasi/kenaikan yang luar biasa dolar Amerika Serikat nilai tukar Rupiah terhadap salah satu
penyebab utama Entitas dan Entitas Anak mengalami kerugian yang mengakibatkan Entitas dan
Entitas Anak mengalami defisit secara kumulatif sebesar Rp 557.636.747.541 pada tanggal 31
Desember 2006.
Pada tahun 2007, Entitas dan Entitas Anak melakukan Kuasi Reorganisasi untuk
mengeliminasi saldo laba negatif (defisit) melalui penilaian aset dan liabilitas tercatat
terhadap nilai wajarnya. Kuasi Reorganisasi dicatat sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi
2003) "Akuntansi Kuasi-Reorganisasi", berdasarkan PSAK ini Kuasi Reorganisasi
merupakan prosedur akuntansi yang mengatur Entitas merestrukturisasi ekuitasnya
dengan menghasilkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitasnya, tanpa
melalui reorganisasi secara hukum.
Dalam melakukan Kuasi Reorganisasi, aset dan liabilitas harus dinilai kembali dengan
nilai wajar. Nilai wajar aset dan liabilitas ditentukan sesuai dengan nilai pasar yang dapat
menghasilkan peningkatan atau penurunan aset bersih dibandingkan dengan nilai
tercatat sebelum penilaian kembali. Saldo akumulasi kerugian dieliminasi dengan urutan
prioritas sebagai berikut :
Selisih penilaian aset dan liabilitas (termasuk di dalamnya selisih revaluasi aset
tetap dan selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak) dan selisih penilaian
sejenisnya.
Agar Entitas dan Entitas Anak dapat memulai awal yang baik (fresh start ), dengan laporan posisi
keuangan (neraca) konsolidasi menunjukkan nilai sekarang dan tanpa dibebani dengan defisit,
maka Entitas dan Entitas Anak perlu melakukan kuasi-reorganisasi. Pada tanggal 29 Juni 2007,
saldo defisit pada tanggal 31 Desember 2006 telah dieliminasi.
Penentuan nilai wajar aset dan liabilitas Entitas dalam rangka Kuasi Reorganisasi ini
dilakukan berdasarkan nilai pasar. Apabila nilai pasar tidak tersedia atau tidak
menggambarkan nilai wajar yang sebenarnya, estimasi nilai wajar dilakukan dengan
mempertimbangkan harga aset sejenis, atau dengan model arus kas diskontoan.
Kondisi ekonomi Indonesia yang memburuk, yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997, yang
terutama disebabkan oleh mata uang, yang ditandai dengan tidak stabilnya kurs tukar Rupiah
terhadap mata uang asing dan tingginya tingkat sukuu bunga pinjaman, sangat langkanya
likuiditas, serta menurunnya tingkat kepercayaan investor, telah memberikan dampak yang
buruk terhadap perekonomian Indonesia.
4. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari :
Kas
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Setara Kas (Bank)
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Lain-lain
Dolar Amerika Serikat
PT CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Dolar Singapura
PT Bank Central Asia tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Escrow
Deposito
Rupiah
Bank Sinar Mas
Total Kas dan Setara Kas
5. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA DAN PIHAK BERELASI
Akun ini terdiri dari :
Rupiah
PT Primanusa Citrakarya
PT Ika Maestro Industri
Sarana Graha Sentosa
Vincentius Jandu
PT Jaya Glassindo Abadi
PT Graha Pelangi Jaya
PT Adhi Karya
PT Tiara Metropolitan Jaya
PT Arah Sejahtera Abadi
PT Multibangun Adhitama Konstruksi
PT Totalindo Eka Persada
Toyibi
PT Granite Jaya
PT Artisan Wahyu
PT Pembangunan Perumahan
1,147,088,022
(0) -
20,256,117,803
- 1,413,820,272
5,111,040 -
1,520,781,857
187,290,160
108,935,927 3,857,504
127,740,937 12,057,514
60,569,236 542,149,857
17,398,078 2,690,952,533
- 41,827,192
5,141,277 4,976,613
9,091,390 8,787,090
796,605,306
2012 2011
18,805,010 8,200,010
567,937 1,996,896
21,895,084 1,250,000
6,564,703 51,967,722
11,850,390 12,111,390
37,002,045,671
2,571,372,709 3,043,694,914
334,932,805 2,355,132,984
929,683,402 3,356,019,293
2012 2011
1,000,000,000 -
1,000,000,000 -
2,057,424,339 3,368,076,807
133,935,981 221,524,550
323,389,688 86,314,396
491,280,957 325,685,805
421,140,753 1,236,806,266
-
32,787,027 -
28,511,448 54,962,820
1,225,761,900 -
606,348,411
256,287,900
Lain-lain
Dolar Amerika Serikat
Truly Dragon International Ltd., Hongkong
Han Kook Ceramics Co., Korea Selatan
Pasific West Inc., Amerika Serikat
Euro Abrastones, Spanyol
Bartoloni Ceramic, Spanyol
LA Fenice SRL., Italy
Lain-lain
Dolar Singapura
J.E.M Marble & Granite, Australia
Marble Plus Pty, Ltd, Australia
Lain-lain
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
Pihak berelasi
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo :
Kurang dari 30 hari
31 hari sampai dengan 60 hari
61 hari sampai dengan 90 hari
Lebih dari 90 hari
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
Pihak ketiga
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo :
Kurang dari 30 hari
31 hari sampai dengan 60 hari
61 hari sampai dengan 90 hari
Lebih dari 90 hari
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
-
- -
- 5,448,587,183
- -
- 5,448,587,183
- 937,753,437
- 311,447,224
- 235,264,942
7,489,074,525 2,183,077,807
2,406,370,921 1,559,755,174
794,108,737 4,038,962,677
158,060,576
146,589,306
48,119,518,134 61,377,174,406
- 563,116,946
10,811,983,269 2,424,397,446
154,603,414
16,992,841,804 18,540,065,079
4,900,153,099 8,806,485,494
(3,130,621,918) (2,425,816,475)
44,988,896,216 58,951,357,931
Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang pada tanggal-tanggal 30 september 2012 dan 2011 adalah
sebagai berikut :
2012 2011
2012 2011
- 5,155,058,325
- -
- 293,528,858
-
48,119,518,134 61,359,174,407
(3,130,621,918) (2,425,816,475)
44,988,896,216 58,933,357,932
3,801,490,988 7,958,049,223
2,535,668,622 4,934,158,311
19,889,363,621 21,120,416,300
Ada mutasi penyisihan piutang ragu-ragu untuk tanggal 30 September 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp
3.130.621.918 dan Rp 2.425.816.475
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen
Entitas dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
Pada tanggal 1 Desember 2010, Entitas telah mengadakan perjanjian pengalihan piutang usaha (cessie ) dengan
PT Automotive Maximum International, dengan perjanjian No. 01/AMI/CS/2010. Berdasarkan perjanjian tersebut,
Entitas memperoleh dana sebesar Rp 50.100.000.000 yang telah digunakan oleh Entitas untuk melunasi
pinjaman kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
6. PERSEDIAAN
Akun ini terdiri dari :
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Perlengkapan suku cadang
Bahan pembantu
Bahan bakar
Jumlah
7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA
Entitas
Tahun 2012
Tahun 2011
Tahun 2010
Tahun 2009
Entitas Anak
Tahun 2012
Tahun 2011
Tahun 2010
Tahun 2009
Jumlah
Entitas
Entitas Anak
71,986,784,685 86,750,595,049
2,731,139,733 29,799,521,614
16,340,921,967 27,525,273,745
2012 2011
102,985,749,071 160,247,149,061
Berdasarkan penelaahan terhadap akun persediaan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berpendapat
bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya sehingga tidak perlu penyisihan atas persediaan
usang dan penyisihan penurunan nilai persediaan.
Pada tanggal-tanggal 30 september 2012 dan 2011, persediaan tertentu dan aset tetap kecuali tanah yang
dimiliki oleh Entitas dan Entitas Anak telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan
risiko lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 46.143.350.000,- dan US$ 39,072,208.- (lihat
catatan 11)
Manajemen Entitas dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas persediaan dan aset tetap yang dipertanggungkan.
Persediaan milik Entitas dan Entitas Anak sekitar Rp 143,4 miliar pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan
2010 digunakan sebagai jaminan atas liabilitas kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank CIMB Niaga
Tbk (lihat Catatan 13 dan 20).
9,325,726,846 11,971,335,691
2,530,311,968 4,095,325,301
70,863,872 105,097,661
- -
- -
56,654,536 56,654,536
Akun ini merupakan pajak penghasilan pasal 22 dibayar dimuka pada tanggal-tanggal 30 september 2012 dan
2011 adalah sebagai berikut:
2012 2011
- -
1,000,606,100 1,000,606,100
3,600,459,636 2,784,926,636
Entitas dan Entitas Anak telah memperoleh beberapa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Kantor
Pelayanan Pajak dengan rincian sebagai berikut :
Berdasarkan SKPLB dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) No. 00119/406/07/054/09 tanggal 16 Juni
2009, Perusahaan memperoleh pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan pasal 22 sebesar Rp
253.258.051 sebagai hasil pemeriksaan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun fiskal 2007.
620,324,000
952,205,000 756,996,000
970,670,000 970,670,000
Berdasarkan SKPLB dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) No. 00058/07/415/09 tanggal 10 Juni 2009,
Perusahaan memperoleh pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan pasal 22 sebesar Rp.
550.025.248 sebagai hasil pemeriksaan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun fiskal 2007.
8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Akun ini terdiri dari :
Iklan dan promosi
Asuransi
Lain-lain
Jumlah
9. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA
Akun ini terdiri dari :
Uang muka pembelian impor
Uang muka pembelian lokal
Setoran jaminan dan lainnya
Jumlah
10. PENYERTAAN SAHAM
PT Inter Nusa Karya Megah
Internusa Ceramic, Inc., Amerika Serikat
Jumlah
431,118,140 147,233,558
15,524,913 204,119,228
446,643,053 973,581,123
2012 2011
- 622,228,337
521,106,580 7,574,732,769
871,868,341 15,675,174,021
Akun ini merupakan penyertaan dalam bentuk saham pada pihak yang berelasi dengan metode biaya perolehan
(lihat Catatan 34) sebagai berikut :
2012 2011
- 5,797,339,950
350,761,761 2,303,101,302
1,891,125,000
PT Inter Nusa Karya Megah didirikan pada tahun 1995, berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam bidang
usaha distribusi ubin porselen.
Internusa Ceramic, Inc. didirikan pada tahun 1998, berkedudukan di Amerika Serikat dan bergerak dalam bidang
usaha distribusi ubin porselen.
Persentase Pemilikan Biaya Perolehan
15% 1,725,000,000
5% 166,125,000
11. ASET TETAP
Akun ini terdiri dari :
Saldo Akhir
Ending Balance
Harga Perolehan
Tanah 69,928,834,640
Bangunan dan prasarana 104,618,406,747
Mesin dan peralatan 521,856,882,751
Kendaraan 1,127,366,877
Peralatan dan perabot
kantor 6,886,478,200
Jumlah 704,417,969,215
Aset Tersedia untuk Dijual
Mesin dan peralatan 224,126,719,818
Bangunan dan prasarana 186,960,000
Jumlah 224,313,679,818
Jumlah Nilai Tercatat 928,731,649,033
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan prasarana 67,674,310,603
Mesin dan peralatan 386,573,464,879
Kendaraan 1,144,931,431
Peralatan dan perabot -
kantor 6,780,127,440
Jumlah 462,172,834,353
Aset Tersedia untuk Dijual
Mesin dan peralatan 101,641,693,080
Jumlah 101,641,693,080
Jumlah Akumulasi
Penyusutan 563,814,527,433
Nilai Buku 242,245,134,862
Saldo Akhir
Ending Balance
Harga Perolehan
Tanah 93,280,950,000
Bangunan dan prasarana 104,618,406,747
Mesin dan peralatan 521,856,882,751
Kendaraan 1,127,366,877
Peralatan dan perabot
kantor 6,849,338,720
Jumlah 727,732,945,095
Aset Tersedia untuk Dijual
Mesin dan peralatan 224,126,719,818
Bangunan dan prasarana 186,960,000
Jumlah 224,313,679,818
Jumlah Nilai Tercatat 952,046,624,913
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan prasarana 64,834,541,203
Mesin dan peralatan 381,570,855,686
Kendaraan 939,785,070
Peralatan dan perabot -
kantor 6,731,417,947
Jumlah 454,076,599,906
Aset Tersedia untuk Dijual
Mesin dan peralatan 101,641,693,080
Jumlah 101,641,693,080
Jumlah Akumulasi
Penyusutan 555,718,292,986
Nilai Buku 396,328,331,927
Beginning Balance Additions Disposals Reclassification
2012Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
521,856,882,751 - - -
1,127,366,877 - - -
93,280,950,000 - 23,352,115,360
104,618,406,747 - - -
727,764,084,575 6,000,000 23,352,115,360 -
224,126,719,818 - - -
6,880,478,200 6,000,000 - -
952,077,764,393 -
186,960,000 - - -
224,313,679,818 - - -
963,232,797 181,698,634 - -
64,495,329,608 3,178,980,995 - -
370,360,964,227 16,212,500,652 - -
101,641,693,080 - - -
101,641,693,080 - - -
6,745,589,382 34,538,058 - -
442,565,116,013 19,607,718,340 - -
2011Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
544,206,809,093 19,607,718,340 - -
407,870,955,300
93,280,950,000 - - -
104,618,406,747 - - -
Beginning Balance Additions Disposals Reclassification
6,821,289,220 28,049,500 - -
521,439,803,569 417,079,182 - -
1,127,366,877 - - -
186,960,000 - - -
224,313,679,818 - - -
727,287,816,413 445,128,682 - -
224,126,719,818 - - -
59,132,019,711 5,702,521,492 - -
364,922,475,304 16,648,380,382 - -
951,601,496,231 28,049,500 - -
6,687,920,214 43,497,733 - -
431,611,857,118 22,464,742,788 - -
869,441,889 70,343,181 - -
533,253,550,198 22,464,742,788 - -
418,347,946,033
101,641,693,080 - - -
101,641,693,080 22,464,742,788 - -
11. ASET TETAP (Lanjutan)
Beban pabrikasi
Beban umum dan administrasi
Jumlah beban penyusutan
12. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA
Akun ini terdiri dari :
Uang muka pembelian aset
Piutang karyawan
Lain-lain
Jumlah
13. UTANG BANK
1. Menjaga rasio keuangan tertentu.
2. Mengasuransikan barang-barang jaminan.
3.
a. Memindahtangankan barang jaminan;
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i. Melakukan ekspansi usaha dan atau investasi baru.
Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 september 2012 dan 2011 dibebankan pada operasi sebagai berikut:
2012 2011
19,433,296,973 22,350,901,874
2012 2011
Sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen, Laporan No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007, Entitas dan Entitas Anak dalam
rangka kuasi-reorganisasi melakukan penilaian kembali aset dan liabilitasnya. Aset tetap Entitas berupa tanah, bangunan dan prasarana
serta mesin dan peralatan dinilai kembali dan memberikan penambahan sebesar Rp 17.203.825.736 dan dicatat dalam akun Penilaian
Kembali Aset dan Kewajiban. Aset tetap Entitas Anak berupa tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dinilai kembali
dan memberikan penambahan sebesar Rp 103.197.379.663 (lihat catatan 3, 25 dan 26).
Berdasarkan penelaahan manajemen Entitas dan Entitas Anak, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang
mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap secara signifikan untuk periode 30 september 2012 dan 2011.
Untuk periode 30 september 2012 dan 2011, persediaan tertentu dan aset tetap kecuali tanah yang dimiliki oleh Entitas dan Entitas Anak
telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp 46.143.350.000 dan US$ 39,072,208 (lihat catatan 6). Manajemen Entitas dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan dan aset tetap yang dipertanggungkan.
174,421,367 113,840,914
19,607,718,340 22,464,742,788
Entitas dan Entitas Anak memiliki hak guna atas tanah (Hak Guna Bangunan) di Tangerang, Banten, masing-masing dengan luas 22.500
meter persegi dan 160.845 meter persegi. Hak atas tanah tersebut akan berakhir masing-masing pada tanggal 28 Oktober 2028 dan 24
September 2024 dan manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
Untuk periode 30 september 2012 dan 2011, seluruh aset tetap berupa tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan, kendaraan
serta peralatan dan perabot kantor digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(lihat catatan 13 dan 20).
Melakukan penyertaan baru dalam perusahaan-perusahaan lain; dan
130,000,000 -
79,200,000 79,200,000
- 1,871,551,016
209,200,000 1,950,751,016
Mengadakan rapat umum pemegang saham untuk merubah anggaran dasar, direksi, dewan komisaris dan pemegang
saham;
Melakukan merger, akuisisi, penjualan atau melepaskan hak atas harta kekayaan;
Membagikan bonus dan atau deviden, kecuali apabila ditentukan lain oleh undang-undang pasar modal;
Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain; dan
Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan dan INKA kepada pihak lain.
Memberi pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka transaksi dagang;
Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan (lihat catatan 5, 6, dan 11),
jaminan perusahaan dari Entitas, Entitas Anak dan pihak yang berelasi dan jaminan pribadi dari pihak-pihak yang berelasi.
Pada tanggal 29 September 2006, Bank Mandiri dan Entitas menandatangani perjanjian untuk mengabungkan fasilitas Non Cash Loan
dengan fasilitas Trust Receipt dan fasilitas Kredit Modal Kerja Pre-export Financing menjadi fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving
Switchable L/C dengan pagu kredit sebesar US$ 6,500,000. Saldo kredit modal kerja ini pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 adalah
sebesar US$ 6,480,747.71 atau ekuivalen dengan Rp 59.493.264.017 dan Rp 56.440.831.806. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga
tahunan sebesar 8% untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011.
Entitas dan Entitas Anak wajib memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Mandiri apabila akan melakukan transaksi - transaksi
tertentu. antara lain :
Berdasarkan perjanjian kredit dengan Bank Mandiri. Entitas dan Entitas Anak diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan. antara lain :
14. UTANG LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
15. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Akun ini terdiri dari :
Rupiah
PT Asada Mitra Packindo
PT Industri Mineral Indonesia
PT Satyamitra Kemas Lestari
PT Garuda Artha Resources
PT Irpau Hero Trully
PT Delta Chemical Sejahtera
PT Wana Hasil Nusantara
CV Karya Sukses Mandiri
PT Selatnasik Indokwarsa
PT Sejahtera Utama
PT Karya Pallet
PT Verona Makmur Abadi
Lain-lain
Dolar Amerika Serikat
Tesomac
Kalemaden Endustriyel Hammaddeler A.S
PT Verona Makmur Abadi
Itaca SA
Endeka Ceramics Sdn Bhd
Sinluang Co. Ltd.
PT Asada Mitra Packindo
Lain-lain
Euro Eropa
Euro Abrastones
Said S.P.A
PT Tyrolit Vincent
Lain-lain
Jumlah
Pihak ketiga
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo :
Kurang dari 30 hari
31 hari sampai dengan 60 hari
61 hari sampai dengan 90 hari
Lebih dari 90 hari
Jumlah
Entitas tidak diperbolehkan memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain;
Pada tanggal 23 November 2007, Entitas menandatangani perjanjian Promissory Notes dengan PT Investindo Nusantara Sekuritas-Fund
Management Division, dimana Entitas mengeluarkan Promissory Notes sebesar Rp 22.111.200.000 dengan kupon tetap sebesar 11% per
tahun, dan dapat diperpanjang setiap bulan.
427,264,181 210,969,000
207,272,758 621,011,000
Entitas tidak diperbolehkan melakukan perubahan pada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris;
Berdasarkan perjanjian ini Entitas diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban antara lain :
Memberikan informasi dari waktu ke waktu berupa informasi sehubungan dengan usaha dan keuangan Entitas;
Memastikan tidak ada perubahan dalam lingkup usaha tanpa ijin tertulis terlebih dahulu;
Mematuhi segala peraturan dan perijinan sesuai dengan hukum di Indonesia;
2012 2011
1,431,513,190 2,577,068,192
646,608,000 -
258,637,750
3,132,587,080 979,470,498
- 112,589,520
- 267,917,825
587,364,000 1,308,301,940
119,675,000 325,875,000
4,537,750
317,076,520 975,417,942
47,940,000 393,585,207
960,691,080 22,763,340
- 490,505,000
11,779,602,417 7,893,561,115
8,744,237 588,052,950
9,457,351,854 16,176,865,320
- 1,234,522,975
- 281,636,949
539,361,818 837,832,080
1,831,726,350 2,954,249,205
- -
2012 2011
90,866,056
1,191,581,328
31,499,316,235 39,793,280,192
2,528,573,739 2,536,390,663
2,301,025,377 1,755,616,063
9,580,200,064 14,118,226,096
14,030,342,686 9,424,690,737
3,059,174,369 11,958,356,633
31,499,316,235 39,793,280,192
Entitas tidak diperbolehkan mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Entitas kepada pihak
lain;
Entitas tidak diperbolehkan menjual, memindahkan, menyewakan atau melepaskan hak atas harta kekayaan dan
Entitas tidak diperbolehkan mengubah stuktur permodalan, kecuali untuk keperluan peningkatan modal dasar.
Rincian Utang Usaha berdasarkan umur piutang pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :
Entitas dan Entitas Anak tidak memberikan jaminan atas utang usaha tersebut.
16. UTANG PAJAK
Akun ini terdiri dari :
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Penghasilan
Pasal 21
Pasal 4(2)
Pasal 23
Jumlah
16. UTANG PAJAK (Lanjutan)
Entitas
1.
2.
3.
Entitas Anak
1.
2.
17. Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
Akun ini terdiri dari :
Pembelian suku cadang mesin
dan aset tetap
Lain-lain
Jumlah
18. BEBAN AKRUAL
Akun ini terdiri dari :
Bunga
Listrik , air, telepon dan gas
Pengangkutan
Iklan
Klaim dan asuransi
Jasa profesional
Lain-lain
Jumlah
2012 2011
37,026,701,439 37,877,579,788
Berdasarkan SKPKB PPN barang dan jasa No. 00069/207/07/415/09 tanggal 10 Juni 2009 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen
Pajak), Entitas dinyatakan terhutang PPN barang dan jasa untuk tahun fiskal 2007 sebesar Rp 9.370.381.978,- dan denda sebesar
Rp 3.373.337.512,-. Entitas telah melunasi pokok utang pajak pada tanggal 25 November 2009. .
Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 23 No. 00039/203/07/415/09 tanggal 10 Juni 2009 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak),
Entitas dinyatakan terhutang PPh pasal 23 untuk tahun fiskal 2007 sebesar Rp 48.706.792,- dan denda sebesar Rp 17.534.445,-.
Entitas telah melunasi pokok utang pajak pada tanggal 8 September 2009.
41,983,307,788 42,333,063,186
Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 23 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Entitas dinyatakan terhutang PPh pasal 21 untuk
tahun fiskal 2008 sebesar Rp 485.763.511.
Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 21 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Entitas dinyatakan terhutang PPh Pasal 23 untuk
tahun fiskal 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008 sebesar Rp 530.236.800.
Berdasar SKPKB Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2010 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Entitas dinyatakan terhutang
Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2002, 2004, dan 2005 sebesar Rp 1.751.641.004.
588,924,886 545,476,854
25,695,034,794 22,665,839,101
3,926,909,400 3,654,863,854
179,928,442 -
849,768,507 800,619,544
2012 2011
783,779,124 2,557,709,041
6,956,411,142
25,106,109,908 22,120,362,247
203,163,243 906,100,317
291,813,067 467,787,030
2012 2011
3,049,200,000 3,476,044,351
6,081,228,784
323,111,603 86,960,600
6,329,592,453 9,168,087,841
17,061,888,274 23,619,100,322
Entitas dan Entitas Anak telah memperoleh beberapa Surat Ketetapan Pajak (SKP) dari Kantor Pelayanan Pajak dengan rincian sebagai
berikut :
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG
Akun ini terdiri dari :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
1. Menjaga rasio keuangan tertentu.
2. Mengasuransikan barang-barang jaminan.
3.
a. Memindahtangankan barang jaminan;
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga)
1.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g. Melakukan pembagian dividen;
Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan (lihat Catatan 5, 6, dan 11),
jaminan perusahaan dari Entitas, Entitas Anak dan pihak yang berelasi dan jaminan pribadi dari pihak-pihak yang berelasi.
Berdasarkan perjanjian kredit dengan Bank Mandiri. Entitas dan Entitas Anak diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan. antara lain :
Entitas dan Entitas Anak wajib memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Mandiri apabila akan melakukan transaksi - transaksi
tertentu. antara lain :
70,100,000,000 83,100,000,000
2012 2011
Negative pledge , dengan pengecualian terbatas pada jaminan atas kekayaan baru yang dibeli dengan dana baru dan
jaminan atas tagihan piutang;
Melakukan penyertaan baru dalam perusahaan-perusahaan lain; dan
Saldo pinjaman Entitas pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 Rp 82.772.000.000,- dan Rp 95.772.000.000,-. Pinjaman ini dikenakan
tingkat bunga tahunan sebesar 13% pada tahun 2012 dan 2011.
12,672,000,000 12,672,000,000
82,772,000,000 95,772,000,000
Melakukan merger, akuisisi, penjualan atau melepaskan hak atas harta kekayaan;
Membagikan bonus dan atau deviden, kecuali apabila ditentukan lain oleh undang-undang pasar modal;
Melakukan pembagian dividen tunai, kecuali apabila tidak terjadi peristiwa kelalaian; pembayaran dividen tersebut tidak
dilakukan dari laba tahun berjalan; angka untuk ekuitas para pemegang saham positif; dan/atau jumlah dari dividen yang
dibagikan tidak melebihi jumlah yang ditetapkan BPPN;
Memberikan pinjaman kepada pihak-pihak yang berelasi, kecuali kepada para karyawan dengan ketentuan jumlah
pinjaman tidak melebihi jumlah yang ditetapkan BPPN;
Melepaskan aset-aset Entitas kecuali dalam menjalankan kegiatan usaha sehari-hari;
Melakukan pengeluaran modal/investasi baru melebihi jumlah yang ditetapkan BPPN;
Mengasuransikan semua persediaan, aset tetap, pabrik dan perlengkapan pada perusahaan asuransi yang bukan merupakan
pihak berelasi dengan Entitas.
Entitas wajib memperoleh persetujuan tertulis dari CIMB Niaga apabila akan melakukan transaksi tertentu, antara lain:
Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain; dan
Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Entitas dan INKA kepada pihak lain.
Memberi pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka transaksi dagang;
Mengadakan rapat umum pemegang saham untuk merubah anggaran dasar, direksi, dewan komisaris dan pemegang
saham;
Melakukan ekspansi usaha dan atau investasi baru.
Utang Entitas kepada Bank CIMB Niaga sebesar Rp 48.278.000.000 telah direstrukturisasi berdasarkan Perjanjian Pendahuluan dalam
Rangka Restrukturisasi Hutang Perusahaan dengan Bank CIMB Niaga tanggal 6 Februari 2001 yang telah difinalisasi dengan Perjanjian
Restrukturisasi Pinjaman yang dinyatakan dengan akta notaris Myra Yuwono, S.H., No. 20 dan 21 tanggal 24 Januari 2002.
Saldo pinjaman Entitas pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 berjumlah Rp 12.672.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan
persediaan Entitas (lihat catatan 6) dan tidak dikenakan bunga.
Berdasarkan perjanjian restrukturisasi kredit dengan Bank CIMB Niaga, Entitas diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan
kewajiban, antara lain :
Melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi, selain dari pihak-pihak yang telah diungkapkan secara tertulis dan
disetujui oleh BPPN;
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
h.
i.
j.
21. UTANG OBLIGASI KONVERSI MANDATORI
22.
23. MODAL SAHAM
Manajemen
Lie Ju Tjhong (Direktur Utama)
Non Manajemen
PT Inti Karya Megah
Best Achieve Investment Ltd
Delnica Holdings Limited
First Inertia Limited
Masyarakat (di bawah 5%)
Jumlah
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
Agio saham terdiri dari :
- Penerbitan saham untuk konversi hutang
(lihat catatan 1)
- Penawaran umum saham perdana kepada
masyarakat
Biaya emisi efek ekuitas
Eliminasi dalam rangka
kuasi-reorganisasi (lihat catatan 3)
Jumlah
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH (Lanjutan)
Jumlah Saham
Pada tanggal-tanggal yang berakhir pada tanggal–tanggal 30 September 2012 dan 2011, akun ini merupakan kepentingan non pengendali
atas aset bersih PT Internusa Keramik Alamasri, Entitas Anak.
Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, rincian pemegang saham dan kepemilikannya adalah sebagai berikut :
Shares Issued Percentage of Jumlah/
Membubarkan atau melakukan penggabungan atau peleburan; dan
Mengikatkan diri sebagai penjamin kecuali untuk jaminan-jaminan yang telah diberikan sebelum perjanjian ini.
Pemegang Saham and Fully Paid Ownership (%) Amount
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/ Persentase
Number of Pemilikan (%)/
296,757,000 37.50 148,378,500,000
24,000,000 3.03 12,000,000,000
69,383,786 8.77 34,691,893,000
144,243,000 18.23 72,121,500,000
189,000,000 23.88 94,500,000,000
68,000,000 8.59 34,000,000,000
200,651,771,931
25,000,000,000
(5,142,065,957)
Tidak ada mutasi tambahan modal disetor - bersih pada tahun 2012 dan 2011. Rincian tambahan modal disetor - bersih pada tanggal 30
September 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :
791,383,786 100 395,691,893,000
(220,079,958,486)
429,747,488
Agio saham dari penerbitan saham untuk konversi hutang merupakan selisih antara jumlah nilai nominal per saham seperti yang tercantum
dalam anggaran dasar Entitas dengan hasil yang diterima dari para pemegang saham sehubungan dengan pengkonversian hutang Entitas
menjadi saham Entitas pada tahun 2002 (lihat catatan 1).
Agio saham dari penawaran umum perdana merupakan selisih antara harga penawaran dengan jumlah nilai nominal per saham seperti
yang tercantum dalam anggaran dasar Entitas sehubungan dengan penawaran saham perdana kepada masyarakat pada tahun 1997
(lihat catatan 1).
KEPENTINGAN NON PENGENDALI ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
Melakukan investasi saham pada suatu Entitas dengan nilai yang melebihi jumlah yang ditetapkan BPPN atau pada
Entitas yang bergerak dalam industri yang berbeda dengan Entitas kecuali investasi saham pada PT Inter Nusa Karya
Megah;
Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, Hutang Obligasi Konversi Mandatori merupakan hutang kepada Best Achieve Investments
Limited.
Pada tanggal 24 Desember 2009, Perusahaan telah menandatangani adendum perjanjian yang menyatakan bahwa HOKM akan dikonversi
paling lambat tanggal 31 Desember 2010, dengan harga pelaksanaan yaitu sebesar Rp 500 per saham.
25. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK
26. SELISIH PENILAIAN KEMBALI ASET TETAP
27. PENDAPATAN BERSIH
Akun ini terdiri dari :
Lokal
Ekspor
Jumlah
28. BEBAN POKOK PENJUALAN
Akun ini terdiri dari :
Bahan baku yang digunakan
Upah buruh langsung
Biaya pabrikasi
Jumlah Beban Produksi
Persediaan barang dalam proses
Awal tahun
Akhir tahun
Beban Pokok Produksi
Persediaan barang jadi
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun
Jumlah
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998 dan Surat Edaran
Dirjen Pajak No. SE-29/PJ.42/1998 tanggal 17 September 1998, Entitas dan Entitas Anak telah melakukan penilaian kembali aset tetap
atas mesin (lihat catatan 2g). Penilaian kembali atas aset tetap tersebut dilakukan berdasarkan pendekatan nilai pasar sesuai dengan
laporan perusahaan penilai PT Graha Karya Reksatama pada tanggal 15 April 1999. Entitas dan Entitas Anak mendapatkan persetujuan
dari kantor pajak masing-masing berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa No. KEP-
018/WPJ.06/KP.0404/1999 tanggal 5 Mei 1999 dan Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Sawah Besar No. KEP-
01/WPJ.05/KP.0205/1999 pada bulan Juni 1999.
Entitas melakukan penilaian kembali aset dan liabilitas Entitas dalam rangka kuasi-reorganisasi, dimana merupakan selisih penilaian
kembali aset tetap sebesar Rp 17.203.825.736. Dalam rangka kuasi-reorganisasi sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen,
Laporan No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007, selisih tersebut telah dieliminasi dengan saldo defisit Entitas (lihat catatan 3).
Tambahan modal disetor sebesar Rp 220.079.958.486 telah dieliminasi dengan saldo defisit Entitas dalam rangka pelaksanaan kuasi-
reorganisasi (lihat catatan 3) sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen, Laporan No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007.
Pada tanggal 31 Desember 2006 akun ini merupakan bagian Entitas atas selisih penilaian kembali aset tetap Entitas Anak (lihat catatan
26) setelah dikurangi dengan pajak tangguhan yang timbul sehubungan dengan penilaian aset tetap Entitas Anak (lihat catatan 2), dimana
bagian Entitas yang dicatat pada akun ”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak".
Entitas Anak melakukan penilaian kembali atas aset tetap dalam rangka kuasi-reorganisasi (lihat catatan 3) dimana terdapat selisih
penilaian kembali aset tetap pada nilai wajarnya sebesar Rp 103.197.379.663. Sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen,
Laporan No. Y-025/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007, dimana yang menjadi bagian dari Entitas sebesar 99,99% atau Rp 102.165.405.866,
sehingga jumlah selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak menjadi sebesar Rp 237.549.352.931. Selisih transaksi perubahan
ekuitas Entitas Anak ini telah dieliminasi sebesar Rp 237.549.352.931 dengan saldo defisit Entitas dalam rangka pelaksanaan kuasi-
reorganisasi (lihat catatan 3), sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen, Laporan No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007.
56,424,615,269
15,248,999,368 11,772,327,686
2012 2011
108,485,571,311 133,203,707,565
70,366,508,142 68,380,029,824
17,394,513,788 25,397,260,437
125,880,085,099 158,600,968,002
2012 2011
36,905,323,678
3,153,379,116 28,357,917,463
(2,731,139,733) (29,799,521,614)
122,943,070,571 135,135,368,628
122,520,831,188 136,576,972,779
68,763,613 1,547,864,732
(71,986,784,685) (91,750,595,049)
116,967,959,075 126,871,644,357
65,942,909,576 81,939,006,046
29. BEBAN USAHA
Akun ini terdiri dari :
Beban Usaha
Iklan dan promosi
Pengangkutan dan pengiriman
Lain-lain
Sub-jumlah
Beban Lainnya
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Perjalanan dinas
Pos dan telekomunikasi
Administrasi bank
Representasi dan sumbangan
Alat tulis dan cetakan
Pemeliharaan dan perbaikan
Pajak Bumi dan Bangunan
Transportasi
Jasa profesional
Penyusutan
Administrasi saham
Penyesuaian piutang
Manajemen bangunan
Entertain
Sewa bangunan dan kendaraan
Lain-lain
Sub-jumlah
Jumlah
30. BEBAN BUNGA
Akun ini terdiri dari :
Bank
Lembaga keuangan bukan bank
Jumlah
31. DENDA PAJAK
32. LABA (RUGI) KURS - BERSIH
33. LAIN-LAIN BERSIH
Akun ini terdiri dari :
Selisih pembulatan
Penjualan Barang Sisa, Rusak dan lainnya
Lain - lain
Jumlah
3,952,329,023 1,932,229,180
2,324,860,209 3,499,780,298
11,222,288,843 7,787,857,623
2012 2011
4,945,099,611 2,355,848,145
17,430,925,133 11,765,290,226
787,643,223 341,884,547
352,833,752 389,959,493
74,753,464 322,794,323
1,000,402,686 -
363,400,076 436,917,075
1,545,921,612 440,485,089
32,600,000 2,592,047,243
659,735,464 530,195,810
- -
- -
2,243,377,747 -
1,010,187,504 861,076,000
174,421,367 113,840,914
219,906,665 154,499,999
44,300,746,597 31,146,135,082
2012 2011
8,472,505,046 9,812,690,663
3,510,168,222 -
3,672,180,839 5,409,286,740
33,078,457,754 23,358,277,459
2012 2011
- -
Akun ini merupakan realisasi kurs transaksi dalam mata uang asing dan selisih dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing ke dalam mata uang Rupiah yaitu berupa rugi kurs - bersih (Rp 1.759.678.313 ,-) dan laba kurs - bersih sebesar Rp
1.315.023.275,- masing-masing untuk tahun periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011.
- 1,236,384,600
8,472,505,046 11,049,075,263
Denda pajak merupakan beban denda pajak sehubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak terhadap
Entitas dan Entitas Anak masing–masing sebesar Rp 0,- dan Rp 2.412.718.069,- untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-
tanggal 30 September 2012 dan 2011.
- (37,000,000)
297,794 (272,798)
297,794 (37,272,798)
34 LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Usia pensiun
a. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
Biaya jasa lampau yang tidak dakui
(Kerugian) Keuntungan aktuarial yang tidak diakui
Nilai bersih liabilitas yang diakui
dalam laporan posisi keuangan
konsolidasi (neraca)
34 LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
b.
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biaya kewajiban yang diamortisasi
Biaya jasa lalu - vested yang diakui langsung
Amortisasi (Keuntungan) Kerugian aktuuarial
Beban yang diakui pada tahun
berjalan
c.
Saldo awal tahun
Beban yang diakui pada tahun berjalan
Pembayaran imbalan paska kerja
Saldo akhir tahun
35 INFORMASI SEGMEN USAHA
Desember'2011 Desember'2010
10% 12%
Pada tahun 2011 dan 2010, Entitas telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010) mengenai "Imbalan Kerja", Entitas mencatat liabilitas
diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan PT Ricky Leonard Jasatama Agnesia, aktuaria
independen, berdasarkan laporannya masing-masing pada tanggal 28 Februari 2012 dan 29 Maret 2011 dengan menggunakan metode
Projected Unit Credit. Asumsi utama yang digunakan adalah sebagai berikut :
3,613,622,236
(471,638,644) (503,081,221)
Analisa liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan beban imbalan kerja karyawan
yang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai
berikut :
7% 7%
TMI 2 TMI 2
55 tahun 55 tahun
782,256,039 224,677,977
3,261,553,486 3,476,740,715
Desember'2011 Desember'2010
(3,344,110,556) 366,199,700
Desember'2011 Desember'2010
7,077,302,686
(675,000,000) (223,331,500)
3,261,553,486 3,476,740,715
387,167,754
459,812,771 374,575,383
459,812,771 374,575,383
Desember'2011 Desember'2010
3,476,740,715
(66,224,774)
274,421,243
31,442,576 31,442,576
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber
daya yang dimiliki, manajemen Entitas dan Entitas Anak berpendapat bahwa pelaporan segmen yang dapat diterapkan adalah segmen
geografis berdasarkan lokasi pelanggan.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
adalah sebagai berikut :
Mutasi nilai bersih liabilitas diestimasi seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan (neraca) pada tanggal 31 Desember
2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
3,325,496,832
(374,853,898) (89,741,640)
(366,199,700)
Informasi konsolidasi menurut segmen geografis berdasarkan lokasi pelanggan adalah sebagai berikut :
Tidak dapat
Asia Pasific & Australia Timur Tengah & Afrika Eropa Amerika dialokasi Jumlah
Penjualan 122,826,468,905 1,077,108,438 906,950,753 1,069,557,003 125,880,085,099
Hasil Segmen (laba kotor) 8,695,934,460 76,257,703 64,210,788 75,723,072 8,912,126,023
Beban usaha 28,371,354,889 248,798,374 209,494,109 247,054,088 15,224,045,136 44,300,746,597
Rugi usaha (19,675,420,429) (172,540,671) (145,283,322) (171,331,016) (15,224,045,136) (35,388,620,574)
Beban bunga (9,419,356,714) (9,419,356,714)
Penghasilan bunga 33,024,478 33,024,478
Penghasilan (beban) lain-lain 3,258,226,846 3,258,226,846
Beban pajak pengh tangguhan - -
Rugi sebelum kepentingan non pengendali
atas rugi bersih
Entitas Anak
yang dikonsolidasi (19,675,420,429) (172,540,671) (145,283,322) (171,331,016) (21,352,150,526) (41,516,725,964)
Informasi Lainnya
Aset segmen 65,197,663,440 525,432,103 3,441,668,240 28,193,831,290 424,611,325,521 521,969,920,595
Kewajiban segmen 274,941,502,927 274,941,502,927
Perolehan aset tetap - -
Beban Penyusutan 19,132,071,647 167,775,855 141,271,234 166,599,605 - 19,607,718,340
36 PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN
a.
b.
c.
37 KONDISI EKONOMI
38
a.
-
-
-
-
-
-
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan anggapan bahwa Entitas dan Entitas Anak dapat mempertahankan kelangsungan
usahanya, di mana Entitas dan Entitas Anak dapat merealisasikan aset dan melakukan pembayaran atas kewajibannya dalam kegiatan
usaha normal. Namun, hal-hal yang diuraikan dalam paragraf sebelumnya, mengindikasikan bahwa terdapat ketidakpastian signifikan
apakah Entitas dan Entitas Anak dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya serta merealisasikan aset dan melakukan pembayaran
atas kewajibannya dalam kegiatan usaha normal dan pada nilai yang dinyatakan pada laporan keuangan konsolidasi.
Pada tanggal 22 Agustus 1996, Entitas menandatangani perpanjangan perjanjian penunjukan distributor penjualan ekspor produk
Entitas kepada Inti Ceramic Pte., Ltd., pihak-pihak berelasi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun. Perjanjian telah
diperpanjang beberapa kali dan yang terakhir pada tanggal 22 Agustus 2007 untuk perpanjangan jangka waktu 5 (lima) tahun.
Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 23 Januari 1997 yang dinyatakan dengan akta notaris Leolin Jayayanti,
S.H., sebagai notaris pengganti dari Machmudah Rijanto, S.H. No. 19 tanggal 6 Maret 1997, Entitas akan mengambil alih sebagian
saham PT Inter Nusa Karya Megah (INKM) yang dimiliki oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Saham yang dimiliki
Entitas dalam INKM, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, akan meningkat menjadi lebih dari 51%. Sampai dengan tanggal
31 Desember 2009, pengambilalihan tersebut belum dilaksanakan oleh Entitas.
Pada tanggal 28 Oktober 1997, Entity menandatangani perjanjian penunjukkan distributor penjualan ekspor produk Entity kepada
Internusa Ceramic, Inc., pihak-pihak berelasi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua tahun. Perjanjian telah diperpanjang
beberapa kali dan yang terakhir pada tanggal 28 Oktober 2008 untuk perpanjangan jangka waktu 5 (lima) tahun.
Krisis ekonomi global yang melanda dunia juga melanda Indonesia, dampak langsung dari krisis ini antara lain adalah sangat langkanya
likuiditas, melemahnya nilai tukar mata uang, tingginya tingkat suku bunga dan juga menurunnya permintaan terutama permintaan dari
negara-negara tujuan ekspor. Meskipun kondisi ekonomi di Indonesia menunjukkan perbaikan, kondisi ekonomi Indonesia akan tetap
dipengaruhi oleh ketidakpastian dalam situasi sosial dan politik.
Selain melakukan restrukturisasi hutang, Entitas dan Entitas Anak telah dan akan terus melakukan serangkaian tindakan pencegahan untuk
mengurangi dampak memburuknya kondisi ekonomi tersebut, antara lain dengan memenuhi kewajiban kepada para kreditur, meningkatkan
penjualan terutama penjualan di pasar domestik, melakukan penelitian dan pengembangan produk dengan harga jual yang lebih murah,
mengutamakan pemakaian bahan baku lokal sebagai substitusi bahan baku impor, meningkatkan kualitas produk dan produktivitas
produksi serta peningkatan operasi Entitas menjadi lebih efektif dan lebih efisien dengan melakukan perbaikan atas sistem dan prosedur
secara terus menerus.
Pemulihan atas memburuknya kondisi ekonomi yang berkesinambungan di Indonesia tergantung pada kebijakan-kebijakan yang telah dan
akan ditempuh oleh Pemerintah untuk menyehatkan perekonomian, tindakan-tindakan yang berada di luar kendali Entitas dan Entitas Anak.
Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak memburuknya kondisi ekonomi yang berkesinambungan di masa yang akan
datang terhadap likuiditas dan pendapatan Entitas dan Entitas Anak, termasuk dampak dari transaksi-transaksi dengan pelanggan,
pemasok dan kreditur. Hasil akhir dari kondisi tersebut tidak dapat ditentukan saat ini. Laporan keuangan konsolidasi tidak mencakup
penyesuaian atas dampak dari ketidakpastian tersebut. Dampak dari ketidakpastian tersebut akan dinyatakan dalam laporan keuangan
konsolidasi apabila telah diketahui dan dapat diperkirakan.
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI
Standar dan interpretasi revisi yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 :
PSAK No. 10 (Revisi 2010), mengenai "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing"
PSAK No. 18 (Revisi 2010), mengenai "Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya"
PSAK No. 24 (Revisi 2010), mengenai "Imbalan kerja"
PSAK No. 28 (Revisi 2010), mengenai "Akuntansi Asuransi Kerugian"
PSAK No. 33 (Revisi 2010), mengenai "Aktivitas Pengupasan Tanah dan pengelolaan Lingkungan Hidup pada
Pertambangan Umum"
PSAK No. 34 (Revisi 2010), mengenai "Kontrak Konstruksi"
38
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
b.
39
PSAK No. 45 (Revisi 2010), mengenai "Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba"
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI (Lanjutan)
PSAK No. 36 (Revisi 2010), mengenai "Akuntansi Asuransi Jiwa"
ISAK No. 16 (Revisi 2010), mengenai "Perjanjian Konsesi Jasa"
PSAK No. 46 (Revisi 2010), mengenai "Pajak Penghasilan"
PSAK No. 50 (Revisi 2010), mengenai "Instrumen Keuangan : Penyajian"
PSAK No. 53 (Revisi 2010), mengenai "Pembayaran Berbasis Saham"
PSAK No. 56 (Revisi 2010), mengenai "Laba per Saham"
PSAK No. 60 (Revisi 2010), mengenai "Instrumen Keuangan : Pengungkapan:
PSAK No. 61 (Revisi 2010), mengenai "Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah"
PSAK No. 62 (Revisi 2010), mengenai "Kontrak Asuransi"
PSAK No. 63 (Revisi 2010), mengenai "Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi"
PSAK No. 64 (Revisi 2010), mengenai "Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral"
ISAK No. 13 (Revisi 2010), mengenai "Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri"
ISAK No. 15 (Revisi 2010), mengenai "Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimun dan Interaksinya"
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK No. 21, mengenai "Perjanjian Konstruksi Real
Estate".
Manajemen Entitas dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan
konsolidasi.
PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Manajemen Entitas dan Entitas Anak bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada
tanggal 26 Juli 2012
ISAK No. 18 (Revisi 2010), mengenai "Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi"
ISAK No. 19 (Revisi 2010), mengenai "Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK No. 63"
ISAK No. 20 (Revisi 2010), mengenai "Pajak Penghasilan Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang
Sahamnya"
ISAK No. 22 (Revisi 2010), mengenai "Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan"
ISAK No. 23 (Revisi 2010), mengenai "Sewa Operasi - Insentif"
ISAK No. 24 (Revisi 2010), mengenai "Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa"