PT Inocycle Technology Group - Kontan Selasa, 28 Juli 2020 ......2020/07/20  · PT Chandra Asri...

1
BURSA Kontan Selasa, 28 Juli 2020 JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) melihat potensi pemulihan bisnis. Sejak kuartal dua lalu, terlihat ada peningkatan ak- tivitas industri, terutama di China dan di kawasan Asia timur laut. Kondisi ini mengarah pada penguatan permintaan pol- ymer , salah satu produk TPIA. "Kami harap angin se- gar ini akan berlanjut sampai kuartal ketiga 2020," cetus Suryandi, Direktur TPIA. Harga bahan baku naphtha juga mulai turun seiring de- ngan penurunan harga mi- nyak mentah. Sepanjang enam bulan per- tama tahun ini, kinerja TPIA masih tertekan. Emiten pro- dusen bahan petrokimia ini mencetak rugi bersih US$ 29,85 juta, berbanding terba- lik dengan kinerja semester I-2019 yang masih mencatat laba bersih US$ 32,92 juta. Pendapatan bersih TPIA turun 20,1% secara tahunan menjadi US$ 841,4 juta. Ini terjadi karena harga penjual- an rata-rata produk lebih rendah, yakni US$ 777 per ton, dibandingkan sebelum- nya US$ 996 per ton. Namun, Suryandi menga- takan, volume penjualan TPIA masih relatif stabil, yakni 1.082 kilo ton (KT). Realisasi ini naik tipis diban- ding realisasi di semester I- 2019 sebesar 1.058 KT. Beban pokok pendapatan juga turun 7.4% menjadi US$ 852,6 juta dari sebelumnya US$ 920,6 juta di semester I- 2019. Sebagian besar karena harga naphtha yang lebih rendah, menjadi rata-rata US$ 422 per metrik ton (MT), dari US$ 547 per MT. "Ini mencer- minkan harga minyak mentah Brent yang lebih rendah," ujar Suryandi dalam paparan ki- nerja, Senin (27/7). EBITDA perusahaan ini juga merosot 96,3% menjadi US$ 4,5 juta. Hal ini karena permintaan produk polymer melemah akibat perang da- gang Amerika Serikat, serta perlambatan ekonomi di Chi- na karena timbulnya pande- mi Covid-19, yang terjadi saat periode Tahun Baru China. Rencana bisnis Di sisa tahun ini, TPIA ma- sih akan melanjutkan proyek pabrik Chandra Asri Perkasa 2 (CAP2). Proyek ini memang sempat terkendala pandemi Covid-19. Sehingga, tahap investor decision (FID) dise- suaikan ke tahun 2022. TPIA juga akan melanjut- kan rencana right issue. Tapi, perusahaan ini masih menunggu waktu yang tepat untuk mengeksekusi aksi korporasi tersebut. TPIA juga telah melunasi pinjaman berjangka US$ 125 juta yang dijamin, untuk mengurangi tingkat utang. Analis Danareksa Sekuri- tas Ignatius Teguh Prayoga memperkirakan, harga jual retata atau average selling price (ASP) dan harga naphtha akan cenderung tu- run. Namun, dia memperki- rakan harga naptha tidak akan turun sedalam ASP. "Kami masih mengharap- kan volume penjualan stabil, karena sebagian besar pro- dusen lebih cenderung mem- beli bahan petrokimia di da- lam negeri untuk menghin- dari risiko logistik dan risiko mata uang selama pandemi," tulis Teguh dalam risetnya, Senin (27/7). Teguh pun menurunkan rekomendasi saham TPIA menjadi hold dengan target harga Rp 7.300 per saham. Pada perdagangan kemarin, saham TPIA ditutup mele- mah 6,71% menjadi Rp 6.950 per saham. n Angin Segar dari Geliat Permintaan Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan melanjutkan pabrik CAP 2 Akhmad S. Sadewa "Kami harap angin segar akan berlanjut sampai kuartal III-2020," kata Suryandi. Proyeksi IHSG Berpotensi Menguat JAKARTA. Indeks Harga Sa- ham Gabungan (IHSG) melaju di teritori positif pada awal pekan ini. IHSG menguat 33,68 poin atau 0,66% ke posisi 5.116,67 di akhir perdagangan Senin (27/7). Penguatan IHSG kemarin disokong sejumlah sektor, terutama sektor pertambang- an yang menguat 1,9% dan perbankan yang positif 1,4%. Kenaikan IHSG berada di te- ngah aksi jual investor asing sebesar Rp 444,73 miliar. Kemarin, total volume transaksi mencapai 13,47 mili- ar saham, dengan nilai Rp 7,31 triliun, Analis Phintraco Seku- ritas Valdy Kurniawan mem- perkirakan, IHSG akan berge- rak fluktuatif di perdagangan hari ini (28/7). Membaiknya data ekonomi sejumlah negara akan jadi sentimen penggerak IHSG. Salah satunya data keuntung- an industri China yang naik 11,5% yoy di Juni 2020. Data ini diperkirakan bisa menopang pergerakan IHSG. "Di sisi lain, meningkatnya ke- tegangan geopolitik anatara AS dan China, serta perkem- bangan penanganan wabah Covid-19, membayangi perge- rakan IHSG," ujar Valdy. Analis MNC Sekuritas Her- ditya Wicaksana mengatakan, dari dalam negeri, pasar me- nantikan data pertumbuhan penyaluran kredit dan volume penjualan motor Juni 2020. Ia meramal IHSG berpeluang menguat dengan rentang per- gerakan 5.050-5.150. Analis Sucor Sekuritas Hen- driko Gani mengatakan, IHSG masih minim sentimen. Tapi, penguatan harga komoditas, terutama emas dan CPO, bisa menopang IHSG. Sehingga, menurut Hendriko, IHSG ber- potensi menguat ke level re- sistance 5.139-5.200, dengan support di level 5.100-5.110. Hendriko pun menyarankan pelaku pasar memanfaatkan momentum penguatan IHSG ini dengan mengoleksi saham- saham yang masih berada pada level support, ataupun saham yang berhasil breakout dari fase konsolidasinya. Sementara, Valdy memper- kirakan IHSG akan bergerak di rentang support-resistance 5.030-5.130. Menurut dia, sa- Bullish-Bearish Top Gainers Top Losers Sumber: Kontan.co.id, 27 Juli 2020 TARA -7,00% AKSI -6,99% NIKL -6,94% SAME 34,85% BNII 34,44% AGRS 34,92% Hot Money di Saham Tanggal Net Buy Net Sell 21-07-2020 - 94,01 22-07-2020 - 218,49 23-07-2020 - 163,85 24-07-2020 - 739,71 27-07-2020 - 444,73 Total - 1.660,79 (dalam Rp miliar), Sumber: Bloomberg Prediksi IHSG 10 Analis (28 Juli 2020) Nama Institusi Support Resistance Dimas Pratama Profindo Sekuritas 5.072 5.162 Muhammad Nafan Aji Binaartha Sekuritas 4.976 5.172 Mino Indo Premier Sekuritas 5.065 5.165 Herditya Wicaksana MNC Sekuritas 5.050 5.150 Akhmad Yaki BCA Sekuitas 5.015 5.175 Lanjar Nafi Reliance Sekuritas 5.080 5.158 Dennies Christoper Jordan Artha Sekuritas 5.092 5.140 Hendri Widiantoro Erdikha Elit Sekuritas 5.050 5.180 Valdy Kurniawan Phintraco Sekuritas 5.030 5.120 Hendriko Gani Sucor Sekuritas 5.100 5.200 Total / Nilai median 5.058 5.164 Disclaimer: Prediksi 10 analis disajikan berdasarkan kondisi pasar saham pada saat prediksi ini dibuat. KONTAN dan para analis tidak bertanggung- jawab atas segala risiko yang timbul akibat penggunaan prediksi ini. ham sektor perbankan masih menarik dicermati. Valdy merekomendasikan trading buy saham BBNI, BBCA, BTPS dan ASII. Pelaku pasar dapat mencermati pelu- ang buy on support pada sa- ham JSMR, ICBP dan JPFA. Ika Puspitasari

Transcript of PT Inocycle Technology Group - Kontan Selasa, 28 Juli 2020 ......2020/07/20  · PT Chandra Asri...

Page 1: PT Inocycle Technology Group - Kontan Selasa, 28 Juli 2020 ......2020/07/20  · PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) melihat potensi pemulihan bisnis. Sejak kuartal dua lalu,

Bursa �Kontan Selasa, 28 Juli 2020

JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) melihat potensi pemulihan bisnis. Sejak kuartal dua lalu, terlihat ada peningkatan ak-tivitas industri, terutama di China dan di kawasan Asia timur laut.

Kondisi ini mengarah pada penguatan permintaan pol-ymer, salah satu produk TPIA. "Kami harap angin se-gar ini akan berlanjut sampai kuartal ketiga 2020," cetus Suryandi, Direktur TPIA. Harga bahan baku naphtha juga mulai turun seiring de-ngan penurunan harga mi-nyak mentah.

Sepanjang enam bulan per-tama tahun ini, kinerja TPIA masih tertekan. Emiten pro-dusen bahan petrokimia ini mencetak rugi bersih US$ 29,85 juta, berbanding terba-lik dengan kinerja semester I-2019 yang masih mencatat laba bersih US$ 32,92 juta.

Pendapatan bersih TPIA

turun 20,1% secara tahunan menjadi US$ 841,4 juta. Ini terjadi karena harga penjual-an rata-rata produk lebih rendah, yakni US$ 777 per ton, dibandingkan sebelum-nya US$ 996 per ton.

Namun, Suryandi menga-takan, volume penjualan TPIA masih relatif stabil, yakni 1.082 kilo ton (KT). Realisasi ini naik tipis diban-ding realisasi di semester I-2019 sebesar 1.058 KT.

Beban pokok pendapatan juga turun 7.4% menjadi US$ 852,6 juta dari sebelumnya US$ 920,6 juta di semester I-2019. Sebagian besar karena harga naphtha yang lebih rendah, menjadi rata-rata US$ 422 per metrik ton (MT), dari US$ 547 per MT. "Ini mencer-minkan harga minyak mentah Brent yang lebih rendah," ujar Suryandi dalam paparan ki-nerja, Senin (27/7).

EBITDA perusahaan ini juga merosot 96,3% menjadi US$ 4,5 juta. Hal ini karena permintaan produk polymer melemah akibat perang da-

gang Amerika Serikat, serta perlambatan ekonomi di Chi-na karena timbulnya pande-mi Covid-19, yang terjadi saat periode Tahun Baru China.

Rencana bisnisDi sisa tahun ini, TPIA ma-

sih akan melanjutkan proyek pabrik Chandra Asri Perkasa 2 (CAP2). Proyek ini memang

sempat terkendala pandemi Covid-19. Sehingga, tahap investor decision (FID) dise-suaikan ke tahun 2022.

TPIA juga akan melanjut-kan rencana right issue. Tapi, perusahaan ini masih menunggu waktu yang tepat untuk mengeksekusi aksi

korporasi tersebut. TPIA juga telah melunasi pinjaman berjangka US$ 125 juta yang dijamin, untuk mengurangi tingkat utang.

Analis Danareksa Sekuri-tas Ignatius Teguh Prayoga memperkirakan, harga jual retata atau average selling price (ASP) dan harga naphtha akan cenderung tu-run. Namun, dia memperki-rakan harga naptha tidak akan turun sedalam ASP.

"Kami masih mengharap-kan volume penjualan stabil, karena sebagian besar pro-dusen lebih cenderung mem-beli bahan petrokimia di da-lam negeri untuk menghin-dari risiko logistik dan risiko mata uang selama pandemi," tulis Teguh dalam risetnya, Senin (27/7).

Teguh pun menurunkan rekomendasi saham TPIA menjadi hold dengan target harga Rp 7.300 per saham. Pada perdagangan kemarin, saham TPIA ditutup mele-mah 6,71% menjadi Rp 6.950 per saham. n

Angin Segar dari Geliat Permintaan

Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan melanjutkan pabrik CAP 2

Akhmad S. Sadewa

"Kami harap angin segar akan berlanjut sampai kuartal III-2020," kata Suryandi.

Proyeksi IHSG

Berpotensi MenguatJAKARTA. Indeks Harga Sa-ham Gabungan (IHSG) melaju di teritori positif pada awal pekan ini. IHSG menguat 33,68 poin atau 0,66% ke posisi 5.116,67 di akhir perdagangan Senin (27/7).

Penguatan IHSG kemarin disokong sejumlah sektor, terutama sektor pertambang-an yang menguat 1,9% dan perbankan yang positif 1,4%. Kenaikan IHSG berada di te-ngah aksi jual investor asing sebesar Rp 444,73 miliar.

Kemarin, total volume transaksi mencapai 13,47 mili-ar saham, dengan nilai Rp 7,31 triliun, Analis Phintraco Seku-ritas Valdy Kurniawan mem-perkirakan, IHSG akan berge-rak fluktuatif di perdagangan hari ini (28/7).

Membaiknya data ekonomi sejumlah negara akan jadi sentimen penggerak IHSG. Salah satunya data keuntung-an industri China yang naik 11,5% yoy di Juni 2020.

Data ini diperkirakan bisa menopang pergerakan IHSG. "Di sisi lain, meningkatnya ke-tegangan geopolitik anatara AS dan China, serta perkem-

bangan penanganan wabah Covid-19, membayangi perge-rakan IHSG," ujar Valdy.

Analis MNC Sekuritas Her-ditya Wicaksana mengatakan, dari dalam negeri, pasar me-nantikan data pertumbuhan penyaluran kredit dan volume penjualan motor Juni 2020. Ia meramal IHSG berpeluang menguat dengan rentang per-gerakan 5.050-5.150.

Analis Sucor Sekuritas Hen-driko Gani mengatakan, IHSG masih minim sentimen. Tapi, penguatan harga komoditas, terutama emas dan CPO, bisa menopang IHSG. Sehingga, menurut Hendriko, IHSG ber-potensi menguat ke level re-sistance 5.139-5.200, dengan support di level 5.100-5.110.

Hendriko pun menyarankan pelaku pasar memanfaatkan momentum penguatan IHSG ini dengan mengoleksi saham-saham yang masih berada pada level support, ataupun saham yang berhasil breakout dari fase konsolidasinya.

Sementara, Valdy memper-kirakan IHSG akan bergerak di rentang support-resistance 5.030-5.130. Menurut dia, sa-

Bullish-Bearish

Top GainersTop Losers

Sumber: Kontan.co.id, 27 Juli 2020

TARA -7,00%

AKSI -6,99%

NIKL -6,94%

SAME 34,85%

BNII 34,44%

AGRS 34,92%

Hot Money di SahamTanggal Net Buy Net Sell

21-07-2020 - 94,0122-07-2020 - 218,4923-07-2020 - 163,8524-07-2020 - 739,7127-07-2020 - 444,73

Total - 1.660,79(dalam Rp miliar), Sumber: Bloomberg

Prediksi IHSG 10 Analis (28 Juli 2020)

Nama Institusi Support Resistance

Dimas Pratama Profindo Sekuritas 5.072 5.162

Muhammad Nafan Aji Binaartha Sekuritas 4.976 5.172Mino Indo Premier Sekuritas 5.065 5.165Herditya Wicaksana MNC Sekuritas 5.050 5.150Akhmad Yaki BCA Sekuitas 5.015 5.175Lanjar Nafi Reliance Sekuritas 5.080 5.158Dennies Christoper Jordan Artha Sekuritas 5.092 5.140Hendri Widiantoro Erdikha Elit Sekuritas 5.050 5.180Valdy Kurniawan Phintraco Sekuritas 5.030 5.120Hendriko Gani Sucor Sekuritas 5.100 5.200Total / Nilai median 5.058 5.164

Disclaimer: Prediksi 10 analis disajikan berdasarkan kondisi pasar saham pada saat prediksi ini dibuat. KONTAN dan para analis tidak bertanggung-jawab atas segala risiko yang timbul akibat penggunaan prediksi ini.

ham sektor perbankan masih menarik dicermati.

Valdy merekomendasikan trading buy saham BBNI, BBCA, BTPS dan ASII. Pelaku pasar dapat mencermati pelu-ang buy on support pada sa-ham JSMR, ICBP dan JPFA.

Ika Puspitasari