PT BANK SYARIAH MANDIRI - Indonesia Stock Exchange · 2020. 10. 21. · PT BANK SYARIAH MANDIRI...

120
PT BANK SYARIAH MANDIRI LAPORAN KEUANGAN INTERIM PADA TANGGAL 30 JUNI 2020, 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017 UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 DAN 2019, DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017

Transcript of PT BANK SYARIAH MANDIRI - Indonesia Stock Exchange · 2020. 10. 21. · PT BANK SYARIAH MANDIRI...

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI LAPORAN KEUANGAN INTERIM PADA TANGGAL 30 JUNI 2020, 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017 UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 DAN 2019, DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 1

    Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

    LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 Juni 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017 ASET KAS 1.326.183 1.591.962 1.324.081 1.135.610 GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA 3 13.270.971 11.010.935 9.658.298 14.391.293 GIRO PADA BANK LAIN 4,37 Pihak ketiga 1.416.898 1.826.882 1.233.079 479.636 Pihak berelasi 332.029 434.550 220.739 221.722 Jumlah giro pada bank lain 1.748.927 2.261.432 1.453.818 701.358 Penyisihan kerugian (2.679) (1.903) (1.715) (11) Bersih 1.746.248 2.259.529 1.452.103 701.347 INVESTASI PADA SURAT BERHARGA 5,37 setelah ditambah premium/(dikurangi diskon) yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp25.501, (Rp30.465), (Rp38.718) dan Rp13.134 pada tanggal 30 Juni 2020, 31 Desember 2019, 31 Desember 2018, dan 31 Desember 2017 Pihak ketiga 487.650 652.934 508.115 401.237 Pihak berelasi 21.711.023 20.468.247 16.995.205 9.854.319 Jumlah investasi pada surat berharga 22.198.673 21.121.181 17.503.320 10.255.556 Penyisihan kerugian (23.514) (33.053) (27.879) (19.912) Bersih 22.175.159 21.088.128 17.475.441 10.235.644 PIUTANG 6,37 Murabahah Pihak ketiga 39.788.927 39.427.207 37.545.102 35.630.253 Pihak berelasi 533.067 743.072 810.033 603.484

    Jumlah piutang murabahah 40.321.994 40.170.279 38.355.135 36.233.737 Istishna Pihak ketiga - 262 359 3.144 Piutang Ijarah Pihak ketiga 2.851 1.567 1.264 13.706

    Jumlah piutang 40.324.845 40.172.108 38.356.758 36.250.587 Cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian (1.585.519) (1.069.184) (1.349.283) (1.511.157)

    Bersih 38.739.326 39.102.924 37.007.475 34.739.430 PINJAMAN QARDH 7,37 Pihak ketiga 4.950.126 6.145.470 3.540.224 2.617.592 Pihak berelasi 672.039 357.190 526.607 -

    Jumlah pinjaman qardh 5.622.165 6.502.660 4.066.831 2.617.592 Penyisihan kerugian (138.810) (61.391) (22.523) (8.021)

    Bersih 5.483.355 6.441.269 4.044.308 2.609.571 Dipindahkan 82.741.242 81.494.747 70.961.706 63.812.895

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 2

    Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

    LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 Juni 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017

    ASET (lanjutan) Pindahan 82.741.242 81.494.747 70.961.706 63.812.895 PEMBIAYAAN 8,37 Mudharabah Pihak ketiga 1.148.774 1.611.238 3.084.369 3.220.460 Pihak berelasi 86.315 116.912 188.661 178.291

    Jumlah mudharabah 1.235.089 1.728.150 3.273.030 3.398.751 Penyisihan kerugian (18.045) (21.734) (46.425) (38.388)

    Bersih 1.217.044 1.706.416 3.226.605 3.360.363

    Musyarakah 9,37 Pihak ketiga 20.383.392 19.426.180 15.756.320 14.452.257 Pihak berelasi 7.766.108 7.346.244 5.692.757 3.187.956

    Jumlah musyarakah 28.149.500 26.772.424 21.449.077 17.640.213 Penyisihan kerugian (909.025) (815.548) (826.406) (372.138)

    Bersih 27.240.475 25.956.876 20.622.671 17.268.075

    Jumlah pembiayaan 29.384.589 28.500.574 24.722.107 21.038.964 Penyisihan kerugian (927.070) (837.282) (872.831) (410.526)

    Bersih 28.457.519 27.663.292 23.849.276 20.628.438 TAGIHAN AKSEPTASI 10,37 Pihak ketiga 14.616 20.549 74.826 34.069 Pihak berelasi 127.378 215.323 173.978 64.485 Jumlah tagihan akseptasi 141.994 235.872 248.804 98.554 Penyisihan kerugian (1.420) (2.359) (2.488) (985)

    Bersih 140.574 233.513 246.316 97.569 ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH 11 Nilai perolehan 865.320 929.656 1.171.123 1.207.704 Akumulasi penyusutan (585.469) (562.140) (564.023) (419.935)

    Bersih 279.851 367.516 607.100 787.769 PENYERTAAN MODAL SEMENTARA 12,37 Pihak berelasi - - 50.332 50.332 Penyisihan kerugian - - (25.166) (7.550)

    Bersih - - 25.166 42.782 ASET TETAP 13 Nilai perolehan 3.285.911 2.701.573 2.455.368 2.266.024 Akumulasi penyusutan (1.725.422) (1.580.494) (1.470.738) (1.384.520)

    Nilai buku 1.560.489 1.121.079 984.630 881.504 ASET LAIN-LAIN Aset pajak tangguhan - bersih 20c 382.812 386.500 259.084 272.709

    Agunan yang diambil alih 939 939 939 939 Penyisihan kerugian (939) (939) (939) (939)

    Bersih - - - -

    Lainnya - bersih 14 839.043 1.025.220 1.407.838 1.391.354

    Jumlah aset lain-lain 1.221.855 1.411.720 1.666.922 1.664.063

    JUMLAH ASET 114.401.530 112.291.867 98.341.116 87.915.020

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 3

    Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

    LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 Juni 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017

    LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER, SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS SEGERA 15,37 Pihak ketiga 224.292 263.038 182.442 156.141 Pihak berelasi 48.243 48.988 43.832 138.853

    Jumlah liabilitas segera 272.535 312.026 226.274 294.994 BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER DAN BONUS WADIAH PIHAK KETIGA YANG BELUM DIBAGIKAN 16 87.817 97.155 79.117 89.592 SIMPANAN WADIAH 17,37 Giro wadiah Pihak ketiga 12.830.427 10.761.875 8.050.127 7.745.976 Pihak berelasi 916.334 748.426 654.046 689.800 Tabungan wadiah Pihak ketiga 6.237.345 5.126.388 3.751.449 3.193.479 Pihak berelasi 518 338 142 79

    Jumlah simpanan wadiah 19.984.624 16.637.027 12.455.764 11.629.334 SIMPANAN DARI BANK LAIN 18,37 Giro wadiah Pihak ketiga 48.666 64.561 72.227 65.922 Pihak berelasi 5.685 2.574 6.018 3.462

    Jumlah simpanan dari bank lain 54.351 67.135 78.245 69.384 LIABILITAS AKSEPTASI 19,37 Pihak ketiga 139.351 190.272 246.335 80.608 Pihak berelasi 2.643 45.600 2.469 17.946 Jumlah liabilitas akseptasi 141.994 235.872 248.804 98.554 UTANG PAJAK 20a 195.464 187.853 115.419 181.775 ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI 21 16.831 16.740 12.493 32.366 LIABILITAS LAIN-LAIN 22,37 Pihak ketiga 1.067.718 1.470.808 1.233.716 1.091.960 Pihak berelasi 10.371 27.687 27.430 18.722 Jumlah liabilitas lain-lain 1.078.089 1.498.495 1.261.146 1.110.682 JUMLAH LIABILITAS 21.831.705 19.052.303 14.477.262 13.506.681 DANA SYIRKAH TEMPORER 23,37 Bukan Bank Investasi terikat Pihak ketiga 3.438.956 3.751.037 1.582.935 1.850.209 Investasi tidak terikat Pihak ketiga 77.079.235 77.525.037 71.037.669 63.388.634 Pihak berelasi 1.272.458 1.890.421 2.388.156 1.028.644

    Jumlah investasi tidak terikat 78.351.693 79.415.458 73.425.825 64.417.278 Jumlah dana syirkah temporer bukan bank 81.790.649 83.166.495 75.008.760 66.267.487 Bank Investasi tidak terikat Pihak ketiga 425.784 446.027 433.610 445.289

    Jumlah dana syirkah temporer bank 425.784 446.027 433.610 445.289 Musyarakah - giro mudharabah musytarakah Pihak ketiga 6.423 6.207 7.319 6.322

    JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER 82.222.856 83.618.729 75.449.689 66.719.098 Dipindahkan 104.054.561 102.671.032 89.926.951 80.225.779

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 4

    Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

    LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 Juni 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017

    LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER, SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN DAN EKUITAS (lanjutan) Pindahan 104.054.561 102.671.032 89.926.951 80.225.779 SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN 24,37 Pihak ketiga 112.000 112.000 112.000 112.000 Pihak berelasi 263.000 263.000 263.000 263.000

    JUMLAH SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN 375.000 375.000 375.000 375.000 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp5.000 per saham Modal dasar - 600.000.000 saham pada tanggal 30 Juni 2020, 31 Desember 2019, 31 Desember 2018, dan 31 Desember 2017 Modal ditempatkan dan disetor penuh 597.804.387 saham masing-masing pada tanggal 30 Juni 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018, serta 497.804.387 saham pada tanggal 31 Desember 2017 25 2.989.022 2.989.022 2.989.022 2.489.022 Dana setoran modal - - - 500.000 Surplus revaluasi aset tetap, setelah pajak 13 395.725 395.725 395.725 344.038 Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja, setelah pajak 55.254 47.049 53.944 46.340 Keuntungan yang belum direalisasi atas surat berharga yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, setelah pajak - 710 62.179 1.759 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 26 597.804 597.804 597.804 497.804 Belum ditentukan penggunaannya 5.934.164 5.215.525 3.940.491 3.435.278 JUMLAH EKUITAS 9.971.969 9.245.835 8.039.165 7.314.241 JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER, SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN DAN EKUITAS 114.401.530 112.291.867 98.341.116 87.915.020

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 5

    Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

    LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 Juni 31 Desember Catatan 2020 2019*) 2019 2018 2017

    PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB Pendapatan dari jual beli 28 Pendapatan keuntungan murabahah 2.338.925 2.381.569 4.776.408 4.565.808 4.335.905 Pendapatan bersih istishna - 148 343 13 123

    Jumlah pendapatan dari jual beli 2.338.925 2.381.717 4.776.751 4.565.821 4.336.028 Pendapatan dari sewa Pendapatan bersih ijarah 28 17.960 29.781 53.504 25.361 145.568 Pendapatan dari bagi hasil 28 Pendapatan bagi hasil musyarakah 1.129.026 947.986 2.015.342 1.616.886 1.384.132 Pendapatan bagi hasil mudharabah 71.526 141.493 248.319 330.120 363.818

    Jumlah pendapatan bagi hasil 1.200.552 1.089.479 2.263.661 1.947.006 1.747.950

    Pendapatan usaha utama lainnya 28,37 713.334 653.557 1.323.834 1.150.605 1.057.128

    Jumlah pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai Mudharib 4.270.771 4.154.534 8.417.750 7.688.793 7.286.674 HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER 29 (1.342.393) (1.507.896) (3.014.676) (2.659.310) (2.541.130)

    HAK BAGI HASIL MILIK BANK 2.928.378 2.640.312 5.403.074 5.029.483 4.745.544 PENDAPATAN USAHA LAINNYA 30,37 Pendapatan imbalan jasa perbankan 777.732 649.121 1.334.133 1.126.451 943.252 Pendapatan lainnya 193.834 201.367 532.105 478.604 465.617

    Jumlah pendapatan usaha lainnya 971.566 850.488 1.866.238 1.605.055 1.408.869

    BEBAN USAHA Beban kepegawaian 31,37 (846.077) (921.118) (2.084.091) (1.805.975) (1.599.262) Beban administrasi 32 (593.347) (662.123) (1.507.041) (1.375.739) (1.284.575) Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan penyisihan kerugian aset produktif 33 (1.071.052) (897.050) (1.376.790) (2.127.057) (2.176.450) Beban penyusutan aset tetap 13 (156.407) (66.946) (136.188) (144.648) (191.880) Beban bagi hasil surat berharga subordinasi yang diterbitkan (18.750) (18.750) (37.500) (37.500) (37.500) Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian aset non-produktif 33 (8.623) (2.422) (27.366) (57.522) (105.596) Pembalikan/pembentukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 33 37 (1.633) (4.432) 21.652 (18.022) Beban usaha lain: 34 Beban bonus simpanan wadiah (78.126) (29.555) (72.454) (64.652) (66.692) Beban lainnya (113.006) (106.680) (214.186) (203.107) (204.230)

    Jumlah beban usaha (2.885.351) (2.706.277) (5.460.048) (5.794.548) (5.684.207)

    LABA USAHA (dipindahkan) 1.014.593 790.849 1.809.264 839.990 470.206 *) Tidak diaudit dan tidak direviu

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 6

    Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

    LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 Juni 31 Desember Catatan 2020 2019*) 2019 2018 2017 LABA USAHA (pindahan) 1.014.593 790.849 1.809.264 839.990 470.206 PENDAPATAN DAN BEBAN NON-USAHA 35 Pendapatan non-usaha 5.616 12.093 18.385 37.915 45.201 Beban non-usaha (12.793) (44.161) (68.669) (41.256) (15.859)

    Jumlah pendapatan dan beban non-usaha (7.177) (32.068) (50.284) (3.341) 29.342 LABA SEBELUM ZAKAT DAN PAJAK PENGHASILAN 1.007.416 758.781 1.758.980 836.649 499.548

    ZAKAT 40 (25.185) (18.970) (43.974) (20.916) (12.488) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 982.231 739.811 1.715.006 815.733 487.060 (BEBAN)/MANFAAT PAJAK PENGHASILAN 20b Kini (259.805) (202.316) (544.540) (219.980) (188.830) Tangguhan (3.787) 13.073 104.568 9.460 66.936 Beban pajak penghasilan - bersih (263.592) (189.243) (439.972) (210.520) (121.894)

    LABA BERSIH 718.639 550.568 1.275.034 605.213 365.166 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja 36 8.106 (4.597) (9.193) 10.139 81.581 Pajak penghasilan terkait 20c 99 1.149 2.298 (2.535) (20.262) 8.205 (3.448) (6.895) 7.604 61.319 Surplus revaluasi aset tetap 13 - - - 51.687 - Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual (710) (61.878) (82.019) 80.970 (4.681) Pajak penghasilan terkait 20c - - 20.550 (20.550) - (710) (61.878) (61.469) 60.420 (4.681) Jumlah laba/(rugi) komprehensif lain 7.495 (65.326) (68.364) 119.711 56.638 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 726.134 485.242 1.206.670 724.924 421.804 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR**) 2af 1.202 921 2.133 1.012 734

    *) Tidak diaudit dan tidak direviu **) Dinyatakan dalam Rupiah penuh

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 7

    Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

    LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    Catatan

    Modal saham ditempatkan

    dan disetor penuh

    Pendapatan komprehensif lain Saldo laba

    Jumlah

    Dana setoran

    modal

    Surat berharga

    dalam kelompok tersedia untuk

    dijual, setelah pajak

    Selisih revaluasi aset tetap, setelah

    pajak

    Pengukuran kembali liabilitas

    imbalan kerja, setelah pajak

    Telah ditentukan

    penggunaannya

    Belum ditentukan

    penggunaannya

    Saldo per 1 Januari 2017 1.989.022 500.000 6.440 344.038 (14.979) 397.804 3.170.112 6.392.437 Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual, setelah pajak - - (4.681) - - - - (4.681) Penambahan modal saham 1a 500.000 - - - - - - 500.000 Reklasifikasi dana setoran modal ke modal saham 1a - (500.000) - - - - - (500.000) Dana setoran modal - 500.000 - - - - - 500.000 Pembentukan cadangan umum 26 - - - - - 100.000 (100.000) - Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja, setelah pajak - - - - 61.319 - - 61.319 Laba bersih tahun 2017 - - - - - - 365.166 365.166 Saldo per 31 Desember 2017 2.489.022 500.000 1.759 344.038 46.340 497.804 3.435.278 7.314.241 Surat berharga yang tersedia untuk dijual, setelah pajak - - 60.420 - - - - 60.420 Selisih revaluasi aset tetap 13 - - - 51.687 - - - 51.687 Penambahan modal saham 25 500.000 - - - - - - 500.000 Reklasifikasi dana setoran modal ke modal saham 25 - (500.000) - - - - - (500.000) Pembentukan cadangan umum 26 - - - - - 100.000 (100.000) - Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja, setelah pajak - - - - 7.604 - - 7.604 Laba bersih tahun 2018 - - - - - - 605.213 605.213

    Saldo per 31 Desember 2018 2.989.022 - 62.179 395.725 53.944 597.804 3.940.491 8.039.165

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 8

    Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

    LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    Pendapatan komprehensif lain Saldo laba

    Jumlah

    Modal saham ditempatkan

    dan disetor penuh

    Surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual, setelah

    pajak

    Selisih revaluasi aset tetap,

    setelah pajak

    Pengukuran kembali liabilitas

    imbalan kerja, setelah pajak

    Telah ditentukan penggunaannya

    Belum ditentukan penggunaannya

    Saldo per 1 Januari 2019 2.989.022 62.179 395.725 53.944 597.804 3.940.491 8.039.165 Surat berharga yang tersedia untuk dijual, setelah pajak - (61.469 ) - - - - (61.469) Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja, setelah pajak - - - (6.895) - - (6.895) Laba bersih 31 Desember 2019 - - - - - 1.275.034 1.275.034 Saldo per 31 Desember 2019 2.989.022 710 395.725 47.049 597.804 5.215.525 9.245.835 Surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual, setelah pajak - (710) - - - - (710) Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja, setelah pajak - - - 8.205 - - 8.205 Laba bersih 30 Juni 2020 - - - - - 718.639 718.639 Saldo per 30 Juni 2020 2.989.022 - 395.725 55.254 597.804 5.934.164 9.971.969

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 9

    Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

    LAPORAN ARUS KAS INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 Juni 31 Desember Catatan 2020 2019*) 2019 2018 2017

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan pendapatan bagi hasil, jual beli, sewa dan usaha utama lainnya 4.131.378 4.183.229 8.504.018 7.815.321 7.307.637 Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer (1.351.731) (1.489.911) (2.996.638) (2.669.785) (2.523.028) Penerimaan pendapatan usaha lainnya dan non-usaha 773.283 649.168 1.320.875 1.119.301 937.942 Penerimaan dari pembiayaan dan piutang yang dihapusbukukan 6,7,8,9,30 220.003 223.894 654.015 616.250 679.634 Pembayaran beban karyawan (1.116.145) (971.386) (1.864.642) (1.677.735) (1.543.329) Pembayaran tantiem 27 (26.064) (32.024) (32.024) (22.050) (14.291) Pembayaran beban usaha selain beban karyawan (966.150) (1.294.772) (1.807.543) (1.811.690) (1.667.538) Penerimaan tagihan pajak 14 - - - 83.610 5 Pembayaran pajak (235.732) (223.592) (485.165) (296.553) (98.585) Pembayaran zakat 40 (53.765) (6.907) (36.850) (27.751) (24.636) Penyaluran dana kebajikan (26.139) (32.130) (61.699) (85.894) (21.349) Pembayaran beban non-usaha (3.385) (50.003) (74.918) (16.548) (12.554) Penurunan/(kenaikan) aset usaha: Penempatan pada Bank Indonesia (675.000) (500.000) (850.000) 2.350.000 2.700.000 Surat berharga - diukur pada nilai wajar 1.591.225 (29.964) 1.606.384 (3.497) 4.375 Surat berharga jangka pendek lainnya 28.191 1.143.437 1.167.931 (1.240.429) 39.983 Piutang (404.847) (1.739.443) (2.787.434) (3.410.377) (1.622.446) Pinjaman qardh 873.934 (896.243) (2.444.548) (1.456.477) (663.833) Pembiayaan mudharabah 484.144 686.060 1.513.912 81.054 (361.640) Pembiayaan musyarakah (1.541.891) (2.128.118) (6.046.843) (4.388.964) (4.879.462) Tagihan akseptasi 93.878 (109.170) 12.932 (150.250) 15.476 Aset yang diperoleh untuk ijarah 87.665 92.900 239.584 180.669 119.421 Aset lain-lain 62.959 (220.268) 287.761 (70.329) (211.710) Kenaikan/(penurunan) liabilitas usaha: Liabilitas segera (10.911) 238.617 78.628 (61.884) 29.776 Simpanan wadiah 3.347.597 1.723.214 4.181.263 826.430 2.175.046 Simpanan dari bank lain (12.784) 1.843.458 (11.110) 8.861 12.821 Liabilitas akseptasi (93.878) 109.170 (12.932) 150.250 (15.476) Utang pajak (16.462) 18.453 13.059 10.217 11.667 Liabilitas lain-lain (81.869) 320.979 67.255 117.090 (13.886) Kenaikan/(penurunan) dana syirkah temporer: Investasi tidak terikat (1.084.008) (2.478.264) 6.002.050 8.996.868 5.597.203 Investasi terikat (312.081) 544.672 2.168.102 (267.274) 290.667 Investasi musyarakah 216 (1.107) (1.112) 997 (260) Arus kas bersih diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas operasi 3.681.631 (426.051) 8.304.311 4.699.431 6.247.630 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran sewa periode berjalan (134.002) - - - - Penerimaan dana setoran modal - - - - 500.000 Arus kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas pendanaan (134.002) - - - 500.000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pelepasan dari surat berharga tersedia untuk dijual dan diukur pada harga perolehan 54.288.832 11.974.840 40.122.136 8.350.137 1.061.299 Pembelian surat berharga tersedia untuk dijual dan diukur pada harga perolehan (57.830.719) (8.190.198) (46.548.078) (13.694.482) (4.546.394) Pembelian aset tetap 13 (104.348) (104.214) (273.738) (199.970) (100.856) Hasil penjualan aset tetap 13 5.358 11.725 13.501 22.820 44.293 Arus kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas investasi (3.640.877) 3.692.153 (6.686.179) (5.521.495) (3.541.658) (PENURUNAN)/KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (93.248) 3.266.102 1.618.132 (822.064) 3.205.972 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 14.914.329 13.296.197 13.296.197 14.118.261 10.912.289 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 14.821.081 16.562.299 14.914.329 13.296.197 14.118.261 *) Tidak diaudit dan tidak direviu

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 10

    Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

    LAPORAN ARUS KAS INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 Juni 31 Desember Catatan 2020 2019*) 2019 2018 2017 Kas dan setara kas akhir tahun terdiri dari: Kas 1.326.183 1.679.374 1.591.962 1.324.081 1.135.610 Giro pada Bank Indonesia 3 2.918.096 4.074.053 4.357.735 3.984.698 5.754.215 Giro pada bank lain 4 1.748.927 1.499.759 2.261.432 1.453.818 701.358 Penempatan pada Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 bulan dari tanggal penempatan 3 8.827.875 9.189.113 5.803.200 5.673.600 6.287.078 Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank yang jatuh tempo dalam 3 bulan dari tanggal penempatan 5 - 120.000 900.000 860.000 240.000 Jumlah 14.821.081 16.562.299 14.914.329 13.296.197 14.118.261

    REKONSILIASI LIABILITAS YANG TIMBUL DARI AKTIVITAS PENDANAAN

    Perubahan 31 Desember 2019 Arus Kas Non-Kas 30 Juni 2020

    Liabilitas sewa - (18.262) 126.280 108.018

    *) Tidak diaudit dan tidak direviu

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 11

    Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

    LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN DAN BAGI HASIL INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 Juni 31 Desember Catatan 2020 2019*) 2019 2018 2017

    Pendapatan usaha utama (akrual) 28 4.270.771 4.154.534 8.417.750 7.688.793 7.286.674 Pengurang: Pendapatan tahun berjalan yang kas atau setara kasnya belum diterima: Pendapatan keuntungan murabahah (244.633) (262.947) (253.863) (249.931) (223.312) Pendapatan surat berharga (161.531) (118.068) (146.696) (205.037) (191.335) Pendapatan bagi hasil mudharabah (2.962) (2.979) (2.650) (4.585) (5.339) Pendapatan bagi hasil musyarakah (35.127) (18.483) (24.137) (16.639) (20.452) Pendapatan amortisasi selisih nilai perolehan surat berharga dibanding nilai nominal (324) (34.578) (51.425) (108.115) (44.995) Pendapatan sewa ijarah (7.821) (9.881) (7.912) (7.833) (8.434) Pendapatan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (25.686) (46.951) (19.895) - (58.956) Jumlah (478.084) (493.887) (506.578) (592.140) (552.823) Penambah: Pendapatan tahun sebelumnya yang kasnya diterima pada periode berjalan: Penerimaan pelunasan piutang: Keuntungan murabahah 262.947 232.910 249.931 223.312 191.963 Pendapatan sewa ijarah 9.881 9.278 7.833 191.335 11.462 Pendapatan surat berharga 118.068 174.238 205.037 8.434 46.410 Pendapatan bagi hasil mudharabah 2.979 4.808 4.585 5.339 157.856 Pendapatan bagi hasil musyarakah 18.483 14.977 16.639 20.452 7.156 Pendapatan amortisasi selisih nilai perolehan surat berharga dibanding nilai nominal 34.578 65.838 108.115 44.995 11.629 Pendapatan Sertifikat Bank Indonesia Syariah 46.951 41.283 - 58.956 110.555

    Jumlah 493.887 543.332 592.140 552.823 537.031 Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil 4.286.574 4.203.979 8.503.312 7.649.476 7.270.882 Bagi hasil yang menjadi hak Bank 2.944.181 2.696.083 5.488.636 4.990.166 4.729.752 Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana dirinci atas: Hak pemilik dana atas bagi hasil yang sudah didistribusikan 1.254.576 1.410.794 2.917.521 2.580.193 2.451.538 Hak pemilik dana atas bagi hasil yang belum didistribusikan 16 87.817 97.102 97.155 79.117 89.592 1.342.393 1.507.896 3.014.676 2.659.310 2.541.130

    *) Tidak diaudit dan tidak direviu

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 12

    Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

    LAPORAN SUMBER DAN PENYALURAN DANA ZAKAT INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 Juni 31 Desember Catatan 2020 2019*) 2019 2018 2017

    Sumber dana zakat Zakat dari Bank 15,40 25.185 18.970 43.974 20.916 12.488 Zakat dari nasabah dan umum 5.169 2.767 5.296 3.181 2.658 Zakat dari pegawai Bank 6.498 6.118 12.245 11.229 10.883 36.852 27.855 61.515 35.326 26.029 Penyaluran dana zakat Disalurkan melalui lembaga zakat 40 (53.765) (6.907) (36.850) (27.751) (24.636) (Penurunan)/kenaikan dana zakat (16.913) 20.948 24.665 7.575 1.393 Saldo awal dana zakat 46.928 22.263 22.263 14.688 13.295 Saldo akhir dana zakat 15 30.015 43.211 46.928 22.263 14.688

    *) Tidak diaudit dan tidak direviu

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 13

    Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

    LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 Juni 31 Desember Catatan 2020 2019*) 2019 2018 2017

    Sumber dana kebajikan Denda 41 5.355 8.731 15.667 22.809 24.778 Penerimaan non-halal 273 60 139 628 76 Dana sosial lainnya 3 103 903 536 5

    5.631 8.894 16.709 23.973 24.859

    Penggunaan dana kebajikan Disalurkan melalui lembaga zakat (26.139) (32.130) (61.699) (85.894) (21.349) Keuntungan/(kerugian) selisih kurs 176 (115) (226) 686 31 Penurunan dana kebajikan (20.332) (23.351) (45.216) (61.235) 3.541 Saldo awal dana kebajikan 33.141 78.357 78.357 139.592 136.051

    Saldo akhir dana kebajikan 22 12.809 55.006 33.141 78.357 139.592

    *) Tidak diaudit dan tidak direviu

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 14 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum

    PT Bank Syariah Mandiri (Bank) didirikan pertama kali dengan nama PT Bank Industri Nasional disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking Corporation Ltd., berkantor pusat di Jakarta, berdasarkan Akta No. 115 tanggal 15 Juni 1955 dibuat di hadapan Meester Raden Soedja, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman Republik Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/69/23 tanggal 16 Juli 1955, dan telah didaftarkan pada buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1810 tanggal 6 Oktober 1955 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 37 tanggal 8 Mei 1956, Tambahan No. 390. Sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 12 tanggal 6 April 1967 yang diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 37 tanggal 4 Oktober 1967, keduanya dibuat di hadapan Adlan Yulizar, S.H., Notaris di Jakarta, yang mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 29 April 1969, Tambahan No. 55, nama Bank diubah dari PT Bank Industri Nasional disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking Corporation Ltd., menjadi PT Bank Maritim Indonesia. Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat No. 146 tanggal 10 Agustus 1973 dibuat di hadapan Raden Soeratman, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1974, Tambahan No. 554, nama Bank diubah dari PT Bank Maritim Indonesia menjadi PT Bank Susila Bakti. Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 29 tanggal 19 Mei 1999 dibuat di hadapan Machrani Moertolo Soenarto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1210.HT.01.04.TH.99 tanggal 1 Juli 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6587, nama Bank diubah dari PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Sakinah Mandiri.

    Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 7 Juli 1999 dibuat di hadapan

    Machrani Moertolo Soenarto, S.H., Notaris di Jakarta, yang diubah berturut-turut dengan Akta Berita Acara Rapat No. 6 tanggal 22 Juli 1999 dan Akta Berita Acara No. 9 tanggal 23 Juli 1999, keduanya dibuat di hadapan Hasanal Yani Ali Amin, S.H., Notaris di Jakarta, serta Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 23 tanggal 8 September 1999 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 16495.HT.01.04.TH.99 tanggal 16 September 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6588, nama Bank diubah dari PT Bank Syariah Sakinah Mandiri menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

    Selanjutnya Bank mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 November 1999. Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 38 tanggal 10 Maret 2000 dibuat dihadapan Lia Muliani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, Bank melakukan perubahan jumlah modal saham yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-11545.HT.01.04.TH.2000 tanggal 6 Juni 2000, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6589. Pada tahun 2006 terdapat perubahan terhadap anggaran dasar sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Syariah Mandiri No. 59 tanggal 17 Mei 2006, dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 74 tanggal 15 September 2006, Tambahan No. 960. Bank telah mengubah dan menyesuaikan anggaran dasarnya dengan Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana dimuat dalam Akta No. 10 tertanggal 19 Juni tahun 2008, yang dibuat dihadapan Badarusyamsi, S.H., Notaris di Jakarta. Anggaran dasar ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-729922.01.02 tahun 2008 tertanggal 13 Oktober 2008.

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 15 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    1. UMUM (lanjutan)

    a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan) Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2008, pemegang saham memutuskan menyetujui penambahan modal disetor sebesar Rp199.871 atau sebanyak 39.974.200 lembar saham yang akan dikeluarkan dari saham portepel. Keseluruhan saham-saham tersebut diambil bagian seluruhnya oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Penyetoran saham-saham tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Sebesar Rp100.000 disetor penuh secara tunai ke dalam kas Bank. b. Sebesar Rp99.871 disetor dengan cara non-tunai (inbreng) berupa tanah dan bangunan milik

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Setoran modal secara non-tunai (inbreng) sebesar Rp99.871 telah dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2008 dan setoran modal tunai sebesar Rp100.000 telah dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2009. Setoran modal tersebut dituangkan dalam Akta No. 211 tanggal 31 Desember 2008 yang dibuat oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai Notaris Pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 23 Februari 2009 No. AHU-AH.01.01-00922 tentang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri.

    Sesuai dengan Keputusan Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Sirkuler yang dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2013 dan dituangkan dalam Akta No. 20 tanggal 22 Januari 2014, dibuat oleh Chairul Bachtiar, S.H., Notaris di Jakarta, pemegang saham memutuskan menyetujui penambahan modal disetor sebesar Rp30.778 atau sebanyak 6.155.674 saham yang akan dikeluarkan dari saham dalam portepel. Keseluruhan saham-saham tersebut diambil bagian seluruhnya oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 09 tanggal 7 Desember 2016, dibuat dihadapan Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, pemegang saham (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) menyetujui untuk melakukan penambahan modal saham disetor sebesar 100.000.000 lembar saham atau setara Rp500.000. Akta tersebut telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0106588 tanggal 8 Desember 2016. Bank telah menerima tambahan modal disetor tersebut pada tanggal 14 November 2016. Persetujuan OJK terkait tambahan setoran modal ini telah diterima sesuai dengan surat OJK No.S-16/PB.13/2017 pada tanggal 24 Januari 2017. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 22 tanggal 12 Desember 2017, dibuat dihadapan Shasa Adisa Putrianti, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, pemegang saham (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) menyetujui untuk melakukan penambahan modal saham disetor sebesar 100.000.000 lembar saham atau setara Rp500.000. Akta tersebut telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0200755 tanggal 14 Desember 2017. Persetujuan OJK terkait tambahan setoran modal ini telah diterima sesuai dengan surat OJK No.S-07/PB.13/2018 pada tanggal 15 Januari 2018.

    Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, dan perubahan terakhir sehubungan dengan Persetujuan Perubahan Pengurus Perseroan yang dilakukan sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 09 tanggal 9 Maret 2020 dan telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0137330 tanggal 11 Maret 2020. Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No. 5 Jakarta 10340. Pada tanggal 30 Juni 2020, Bank memiliki 129 kantor cabang, 398 kantor cabang pembantu, 50 kantor kas, 114 payment point dan 36 outlet kantor layanan gadai (tidak diaudit).

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 16 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    1. UMUM (lanjutan)

    a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan) Susunan Dewan Pengurus Syariah pada tanggal 30 Juni 2020, 31 Desember 2019, 31 Desember 2018, dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017

    Dewan Pengawas Syariah Ketua: Dr. Mohamad Hidayat, Dr. Mohamad Hidayat, Dr. KH. Ma’ruf Amin Dr. KH. Ma’ruf Amin M.B.A., M.H. M.B.A., M.H. Anggota: Dr. H. Oni Sahroni, M.A.1) Dr. H. Oni Sahroni, M.A.1) Dr. Mohamad Hidayat, MBA., Dr. Mohamad Hidayat, MBA., MH. MH. Anggota: Dra. Hj. Siti Ma’rifah, S.H., Dra. Hj. Siti Ma’rifah, S.H., Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec. M.M, M.H.1) M.M., M.H.1)

    1) Akan efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.

    Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Bank Umum Syariah, Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas dan bertanggung jawab memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan prinsip syariah.

    Susunan pengurus Bank pada tanggal 30 Juni 2020, 31 Desember 2019, 31 Desember 2018, dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017

    Dewan Komisaris Komisaris Utama: Mulya Effendi Siregar Mulya Effendi Siregar Mulya Effendi Siregar Mulya Effendi Siregar Komisaris Independen: Mulya Effendi Siregar Mulya Effendi Siregar Mulya Effendi Siregar Mulya Effendi Siregar Komisaris Independen: Bambang Widianto Bambang Widianto Bambang Widianto Bambang Widianto Komisaris Independen: Bangun Sarwito Kusmulyono3) M. Kapitra Ampera1) Dimas Oky Nugroho Dikdik Yustandi Komisaris Independen: Suyanto3) - - - Komisaris Independen: Arief Rosyid3) - - - Komisaris: Mohammad Arifin Firdaus3) - - -

    Direksi Direktur Utama: Toni Eko Boy Subari Toni Eko Boy Subari Toni Eko Boy Subari Toni Eko Boy Subari Direktur: Ade Cahyo Nugroho Ade Cahyo Nugroho Ade Cahyo Nugroho Ade Cahyo Nugroho Direktur: Achmad Syafii Achmad Syafii Achmad Syafii Achmad Syafii Direktur: Kusman Yandi Putu Rahwidhiyasa2) Putu Rahwidhiyasa Putu Rahwidhiyasa Direktur: Rosma Handayani3) Kusman Yandi Kusman Yandi Kusman Yandi Direktur: Anton Sukarna3) Rosma Handayani Edwin Dwidjajanto Choirul Anwar Direktur: Tiwul Widyastuti3) - - Edwin Dwidjajanto

    1) Efektif berhenti sejak tanggal 3 April 2020 sesuai dengan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham. 2) Efektif berhenti sejak tanggal 12 Februari 2020 sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2019. 3) Akan efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test).

    Susunan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 30 Juni 2020, 31 Desember 2019, 31 Desember 2018, dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Komite Audit Ketua: Mulya Effendi Siregar Mulya Effendi Siregar Mulya Effendi Siregar Ramzi Ahmad Zuhdi Anggota: Bambang Widianto Bambang Widianto Bambang Widianto Bambang Widianto Anggota: Bangun Sarwito Kusmulyono1) Djoko Seno Adji Dikdik Yustandi Dikdik Yustandi Anggota: Mohammad Arifin Firdaus1) Saifuddin Latief Djoko Seno Adji Djoko Seno Adji Anggota: Suyanto1) - Kayim Hanuri Kayim Hanuri Anggota: Arief Rosyid1) - Dimas Oky Nugroho Mulya Effendi Siregar Anggota: Djoko Seno Adji - Ichwan Rochmanu - Anggota: M. Zacky Thayib1) - - - Komite Pemantau Risiko Ketua: Mulya Effendi Siregar Mulya Effendi Siregar Mulya Effendi Siregar Mulya Effendi Siregar Anggota: Bambang Widianto Bambang Widianto Bambang Widianto Bambang Widianto Anggota: Bangun Sarwito Kusmulyono1) Kayim Hanuri Dikdik Yustandi Dikdik Yustandi Anggota: Mohammad Arifin Firdaus1) - Hari Dewanto Hari Dewanto Anggota: Suyanto1) - Kayim Hanuri Kayim Hanuri Anggota: Arief Rosyid1) - Dimas Oky Nugroho Ramzi Ahmad Zuhdi Anggota: Kayim Hanuri - - - Anggota: Saifuddin Latief - - - Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua: Bambang Widianto Bambang Widianto Bambang Widianto Bambang Widianto Anggota: Mulya Effendi Siregar Mulya Effendi Siregar Mulya Effendi Siregar Mulya Effendi Siregar Anggota: Bangun Sarwito Kusmulyono1) - Dikdik Yustandi Dikdik Yustandi Anggota: Mohammad Arifin Firdaus1) - Dimas Oky Nugroho Ramzi Ahmad Zuhdi Anggota: Suyanto1) - - - Anggota: Arief Rosyid1) - - - Anggota/non voting member: - - Perwakilan Human Capital Perwakilan Human Capital PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sekretaris/non voting member: Head of HC Group (ex. Officio) Head of HC Group (ex. Officio) Head of HC Policy & Culture Head of Human Capital Group Group (Ex. Officio) (Ex. Officio) 1) Efektif sejak tanggal 1 Juni 2020 berdasarkan surat No.22/005/RAKOM tanggal 20 Mei 2020.

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 17 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    1. UMUM (lanjutan)

    a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)

    Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah per 30 Juni 2020 dan 30 Juni 2019, 31 Desember 2019, 31 Desember 2018, dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

    30 Juni 31 Desember 2020 2019*) 2019 2018 2017

    Direksi 26.888 25.798 32.167 37.183 30.732 Dewan Komisaris 5.145 4.935 6.754 8.068 8.107 Dewan Pengawas Syariah 1.414 1.475 2.444 1.994 1.630

    33.447 32.208 41.365 47.245 40.469

    Jumlah karyawan (tidak diaudit) Bank pada tanggal 30 Juni 2020, 31 Desember 2019, 31 Desember 2018, dan 31 Desember 2017 masing-masing adalah 8.612 orang, 8.552 orang, 8.710 orang, dan 8.874 orang.

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

    Laporan keuangan interim Bank diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 12 Agustus 2020. Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan interim Bank adalah seperti yang dijabarkan di bawah ini: a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Interim

    Laporan keuangan interim disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia termasuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 (Revisi 2016), “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 (Revisi 2019), “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 104 (Revisi 2016), “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106, “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107 (Revisi 2016), “Akuntansi Ijarah”, PSAK No.110 (Revisi 2015), “Akuntansi Sukuk”, PSAK No.111 “Akuntansi Wa’d”, dan PSAK lain selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) (Revisi 2013). Laporan keuangan interim disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan interim disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas dan laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil.

    Berdasarkan PSAK No. 101 (Revisi 2016), laporan keuangan bank syariah terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:

    (i) Laporan posisi keuangan. (ii) Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. (iii) Laporan perubahan ekuitas. (iv) Laporan arus kas. (v) Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil. (vi) Laporan sumber dan penyaluran dana zakat. (vii) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan, dan (viii) Catatan atas laporan keuangan.

    *) Tidak diaudit dan tidak direviu

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 18 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

    a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)

    Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial Bank sesuai prinsip syariah.

    Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, dan Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank, yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan dari tanggal penempatan. Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil merupakan rekonsiliasi antara pendapatan Bank yang menggunakan dasar akrual (accrual basis) dengan pendapatan yang dibagihasilkan kepada pemilik dana yang menggunakan dasar kas (cash basis). Laporan sumber dan penyaluran dana zakat dan laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan merupakan laporan yang mencerminkan peran Bank sebagai pemegang amanah dana kegiatan sosial yang dikelola secara terpisah. Laporan sumber dan penyaluran dana zakat merupakan laporan yang menunjukkan sumber dana, penyaluran dalam jangka waktu tertentu serta dana zakat yang belum disalurkan pada tanggal tertentu. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan merupakan laporan yang menunjukkan sumber dan penggunaan dana kebajikan selama jangka waktu tertentu serta saldo dana kebajikan pada tanggal tertentu. Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki (pembayar zakat) untuk diserahkan kepada mustahiq (penerima zakat). Sumber dana zakat, infaq dan shadaqah berasal dari Bank dan pihak lain yang diterima Bank untuk disalurkan kepada pihak yang berhak sesuai dengan prinsip syariah. Bank tidak secara langsung menjalankan fungsi pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah, dan dana kebajikan. Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2020 yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Penyusunan laporan keuangan interim sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank. Area yang kompleks akan memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan pada laporan keuangan diungkapkan di Catatan 2ah.

    b. Perubahan Kebijakan Akuntansi

    Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah melakukan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020, sebagai berikut:

    - PSAK 71: “Instrumen Keuangan”; - PSAK 72: “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”; - PSAK 73: “Sewa”;

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 19 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

    b. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

    Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah melakukan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020, sebagai berikut: (lanjutan)

    - Amandemen PSAK 1: “Penyajian Laporan Keuangan”; - Amandemen PSAK 15: “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”; - Amandemen PSAK 25: “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”; - Amandemen PSAK 62: “Kontrak Asuransi - Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan”; - Amandemen PSAK 71: “Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan

    Kompensasi Negatif”; - Amandemen PSAK 102: “Akuntansi Murabahah”; - Penyesuaian tahunan 2019 terhadap PSAK 1: “Penyajian Laporan Keuangan”; - ISAK 35: “Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nirlaba”; - ISAK 101: “Pengakuan Pendapatan Murabahah Tangguh Tanpa Risiko Signifikan Terkait

    Kepemilikan Persediaan”; - ISAK 102: “Penurunan Nilai Piutang Murabahah”; - PPSAK 13 Pencabutan PSAK 45: “Laporan Keuangan Entitas Nirlaba”. Kecuali untuk perubahan yang dijelaskan di bawah ini, implementasi dari standar-standar tersebut tidak menghasilkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Bank dan tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan Bank di periode berjalan atau tahun sebelumnya. PSAK 73 “Sewa”

    Sehubungan dengan penerapan PSAK 73, Bank sebagai pihak penyewa mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa terkait dengan sewa yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai sewa operasi berdasarkan PSAK 30 “Sewa”, kecuali atas sewa jangka pendek (masa sewa 12 bulan atau kurang) atau sewa dengan aset yang bernilai rendah, lihat Catatan 2ag. Liabilitas sewa diukur pada nilai kini dari sisa pembayaran sewa, yang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga pinjaman inkremental pada tanggal 1 Januari 2020. Dalam menentukan suku bunga pinjaman inkremental, Bank mempertimbangkan faktor-faktor utama berikut: risiko kredit korporat Bank, jangka waktu sewa, jangka waktu pembayaran sewa, waktu dimana sewa dimasukkan, dan mata uang dimana pembayaran sewa ditentukan. Sesuai dengan persyaratan transisi pada PSAK 73 “Sewa”, Bank memilih penerapan secara restrospektif modifikasi dimana aset hak-guna diukur pada jumlah yang sama dengan liabilitas sewa dan disesuaikan dengan jumlah pembayaran dimuka. Sehingga tidak terdampak dampak kumulatif terhadap saldo awal laba ditahan pada tanggal 1 Januari 2020 dan Bank tidak menyajikan kembali informasi komparatif. Dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 1 Januari 2020, Bank membukukan aset hak-guna dan liabilitas sewa. Rekonsiliasi antara komitmen sewa operasi yang tidak diungkapkan pada tanggal 31 Desember 2019 dengan liabilitas sewa dan aset hak-guna yang diakui berdasarkan PSAK 73 pada tanggal 1 Januari 2020 adalah sebagai berikut:

    Jumlah

    Komitmen sewa yang tidak diungkapkan pada 31 Desember 2019 141.733 Dikurangi:

    - sewa jangka pendek (6.080) - aset bernilai rendah (13.760)

    Jumlah liabilitas sewa yang diakui pada 1 Januari 2020 121.893 Reklasifikasi sewa dibayar dimuka menjadi aset hak-guna 242.812

    Jumlah aset hak-guna yang diakui pada 1 Januari 2020 364.705

    Dalam menerapkan PSAK 73 untuk pertama kalinya, Bank menerapkan cara praktis yang diizinkan oleh standar dengan cara menerapkan tingkat diskonto tunggal untuk portofolio sewa dengan karakteristik yang cukup serupa.

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 20 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

    b. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

    Amendemen PSAK 102 “Akuntansi Murabahah”, ISAK 101 “Pengakuan Pendapatan Murabahah Tangguh Tanpa Risiko Signifikan Terkait Kepemilikan Persediaan”, dan ISAK 102 “Penurunan Nilai Piutang Murabahah” PSAK 102 (Revisi 2019) merevisi acuan “Pengakuan Pendapatan Murabahah Tangguh bagi Penjual yang Tidak Memiliki Risiko Persediaan yang Signifikan” kepada ISAK 101. Sebelumnya, transaksi ini mengacu kepada PSAK 50, PSAK 55 dan PSAK 60. ISAK 101 menjadi acuan bagi Bank yang menerapkan “Metode Pendapatan Efektif” yang sebelumnya mengacu kepada PSAK 50, PSAK 55 dan PSAK 60. Bagi penjual dalam murabahah tangguh yang mengandung unsur pembiayaan signifikan tanpa risiko signifikan terkait kepemilikan persediaan, maka pendapatan murabahah neto diamortisasi dan diakui selama masa akad dengan tingkat pengembalian yang konstan antara arus kas yang dikeluarkan oleh penjual dan arus kas yang diterima oleh penjual berdasarkan ketentuan dalam akad. ISAK 102 terkait “Penurunan Nilai Piutang Murabahah” merupakan bridging standard sampai dengan keluarnya PSAK penurunan nilai aset-aset yang berasal dari transaksi berbasis syariah. ISAK 102 mensyaratkan Bank untuk melanjutkan kebijakan akuntansi saat ini untuk pembentukan penurunan nilai piutang murabahah menggunakan metode incurred loss (lihat Catatan 2f).

    c. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Bank menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” yang mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan Bank jika: a. Perusahaan di bawah pengendalian Bank. b. Perusahaan asosiasi. c. Investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang

    signifikan. d. Perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam butir c di atas. e. Karyawan kunci dan anggota keluarganya. f. Entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh

    Pemerintah melalui Menteri Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang saham dari entitas.

    Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 37 atas laporan keuangan.

    d. Instrumen Keuangan

    i. Aset Keuangan

    Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori aset keuangan berikut: diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; pinjaman yang diberikan dan piutang; aset keuangan tersedia untuk dijual dan aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Bank hanya memiliki aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: a) yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam

    kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi;

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 21 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

    d. Instrumen Keuangan (lanjutan)

    i. Aset Keuangan (lanjutan)

    Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (lanjutan) b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau c) dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara

    substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.

    Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode imbal hasil efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pendapatan marjin dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai “Pendapatan dari jual beli”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.

    Bank menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.

    ii. Liabilitas Keuangan

    Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

    Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan

    diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada). Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

    iii. Penghentian Pengakuan

    Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

    iv. Saling Hapus Instrumen Keuangan

    Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Hak yang berkekuatan hukum harus tidak bersifat kontinjen atas peristiwa di masa depan dan harus dapat dipaksakan dalam situasi bisnis yang normal dan dalam peristiwa gagal bayar, peristiwa kepailitan atau kebangkrutan perusahaan atau counterparty.

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 22 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

    e. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non-produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi 1) Aset produktif terdiri dari giro dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Sertifikat

    Bank Indonesia Syariah (SBIS), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Term Deposit Valas Syariah BI, giro pada bank syariah lain, investasi pada surat berharga, penyertaan modal sementara, piutang istishna, piutang ijarah, pinjaman qardh, pembiayaan musyarakah, pembiayaan mudharabah, aset yang diperoleh untuk ijarah, dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit seperti bank garansi dan letter of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan dan standby letter of credit.

    Klasifikasi dan pembentukan penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif bank umum yang melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.16/POJK.03/2014 tertanggal 18 November 2014, serta POJK No.12/POJK.03/2015 tertanggal 21 Agustus 2015, dan POJK No. 11/POJK.03/2020 tertanggal 13 Maret 2020.

    Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aset produktif berdasarkan POJK tersebut adalah sebagai berikut: a) Cadangan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aset produktif yang digolongkan

    lancar, tidak termasuk SBIS dan surat berharga yang diterbitkan pemerintah berdasarkan prinsip syariah, serta bagian aset produktif yang dijamin dengan jaminan pemerintah dan agunan tunai berupa giro, tabungan, deposito, setoran jaminan, dan/atau emas yang diblokir dan disertai dengan surat kuasa pencairan.

    b) Cadangan khusus, sekurang-kurangnya sebesar:

    (1) 5% dari aset produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi agunan.

    (2) 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi agunan. (3) 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi agunan. (4) 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi agunan.

    c) Kewajiban untuk membentuk penyisihan kerugian aset produktif tidak berlaku bagi aset

    produktif untuk transaksi sewa dengan perpindahan hak milik berupa akad ijarah atau ijarah muntahiyah bittamlik. Bank wajib membentuk penyusutan/amortisasi terhadap aset ijarah muntahiyah bittamlik (Catatan 2o).

    Khusus untuk kualitas surat berharga dan penempatan pada bank ditetapkan menjadi 3 (tiga) golongan yaitu lancar, kurang lancar, dan macet. Sedangkan untuk kualitas penyertaan modal sementara ditetapkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu lancar, kurang lancar, diragukan, dan macet. Cadangan kerugian penurunan nilai liabilitas komitmen dan kontinjensi dicatat pada akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”. Apabila manajemen berpendapat bahwa suatu aset produktif sudah tidak dapat ditagih kembali, maka aset tersebut harus dihapusbukukan dengan cara saldo aset produktif dikurangkan dari penyisihan kerugian. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian tahun berjalan.

    2) Aset non-produktif adalah aset Bank selain aset produktif yang memiliki potensi kerugian,

    antara lain dalam bentuk Agunan Yang Diambil Alih (AYDA), Rekening perantara dan temporary account. AYDA adalah aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan atau di luar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal nasabah tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. Bank wajib melakukan upaya penyelesaian terhadap AYDA yang dimiliki dan mendokumentasikan upaya penyelesaian AYDA. Bank wajib melakukan penilaian kembali terhadap AYDA atas dasar nilai realisasi bersih: a) pada saat pengambilalihan agunan, dan b) pada masa-masa berikutnya setelah dilakukan pengambilalihan agunan.

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 23 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

    e. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non-produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)

    Penetapan nilai realisasi bersih wajib dilakukan oleh penilai independen, untuk AYDA dengan nilai Rp5.000 (lima milyar Rupiah) atau lebih. Sementara untuk AYDA dengan nilai di bawah Rp5.000 (lima milyar Rupiah) dapat menggunakan penilai internal Bank.

    Bank wajib menggunakan nilai yang terendah apabila terdapat beberapa nilai dari penilai independen atau penilai internal Bank.

    AYDA yang telah dilakukan upaya penyelesaian, ditetapkan memiliki kualitas: a) Lancar, apabila dimiliki sampai dengan 1 (satu) tahun. b) Macet, apabila dimiliki lebih dari 1 (satu) tahun. Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian pembiayaan (disajikan dalam akun aset lain-lain) diakui sebesar nilai realisasi bersih maksimum sebesar kewajiban nasabah. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar aset setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Setelah pengakuan awal, AYDA dicatat sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dengan nilai wajarnya setelah dikurangi biaya untuk menjualnya. Rekening perantara adalah akun tagihan yang timbul dari transaksi antar kantor yang belum diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Temporary account adalah akun yang digunakan dalam operasional perbankan sehari-hari yang bersifat sementara dan harus segera diselesaikan dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan oleh Bank. Bank wajib melakukan upaya penyelesaian rekening perantara dan temporary account. Kualitas rekening perantara dan temporary account ditetapkan sebagai berikut: 1) Lancar, apabila tercatat dalam pembukuan Bank sampai dengan 180 (seratus delapan

    puluh) hari. 2) Macet, apabila tercatat dalam pembukuan Bank lebih dari 180 (seratus delapan puluh)

    hari.

    f. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan

    Aset keuangan Bank terdiri dari giro pada bank lain, dan piutang murabahah. Sesuai dengan PSAK 102 "Akuntansi Murabahah" dan PAPSI 2013, Bank menghitung CKPN individual untuk piutang murabahah sesuai dengan ketentuan di PSAK 55 "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran". Pada tanggal laporan keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

    Bukti objektif penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau debitur, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau marjin pembiayaan, restrukturisasi dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 24 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

    f. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan (lanjutan) Restrukturisasi atas debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban pada Bank karena debitur atau usaha debitur terdampak dari penyebaran Covid-19 baik secara langsung ataupun tidak langsung menjadi pengecualian dari bukti objektif penurunan nilai berdasarkan POJK No. 11/POJK.03/2020.

    Bank menetapkan piutang murabahah yang CKPN dihitung secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: 1. Piutang murabahah yang memiliki kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet, yang

    memiliki saldo nilai piutang secara individual diatas Rp10 milyar. 2. Piutang murabahah yang direstrukturisasi atau pernah direstrukturisasi dan yang secara

    individual memiliki saldo nilai piutang diatas Rp10 milyar. Bank menerapkan konsep one obligor untuk perhitungan CKPN individual. Apabila nasabah memiliki pembiayaan selain akad murabahah maka penurunan nilai untuk pembiayaan terkait dihitung dengan perhitungan CKPN individual.

    Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik yang jumlahnya signifikan maupun tidak signifikan, maka aset keuangan tersebut akan dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan penurunan nilai kelompok aset keuangan tersebut dilakukan secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Nilai tercatat aset keuangan diturunkan nilainya melalui pembentukan akun CKPN dan jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi. Jika pada tahun berikutnya, jumlah estimasi penyisihan kerugian meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun CKPN. Aset keuangan dan penyisihan yang terkait dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambah cadangan kerugian penurunan nilai.

    Dalam hal restrukturisasi pembiayaan dilakukan dengan modifikasi persyaratan pembiayaan, Bank mencatat dampak restrukturisasi tersebut secara prospektif dan tidak mengubah nilai tercatat pembiayaan pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika jumlah piutang setelah dikurangi marjin yang ditentukan dalam persyaratan baru setelah restrukturisasi lebih rendah daripada nilai tercatat pembiayaan sebelum direstrukturisasi, Jumlah pengurangan tersebut diakui sebagai pengurang pendapatan Murabahah periode berjalan. Pendapatan marjin setelah direstrukturisasi diakui sebesar jumlah marjin yang ditentukan dalam persyaratan baru. Untuk piutang murabahah yang secara individual tidak signifikan (di bawah Rp10 milyar) dan di atas Rp10 milyar dengan kolektibilitas lancar atau dalam perhatian khusus dan tidak direstrukturisasi, pembentukan CKPN dihitung secara kolektif. Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang murabahah yang dinilai secara kolektif dihitung berdasarkan PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (lihat Catatan 6). Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 25 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

    f. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan (lanjutan) Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Bank. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada tahun terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada tahun historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Bank menggunakan statistical model analysis method, yaitu migration analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif dengan menggunakan data historis tiga tahun.

    g. Penempatan pada Bank Indonesia

    Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari Giro wadiah pada Bank Indonesia, FASBIS, SBIS, dan Term Deposit Valas Syariah BI yang merupakan sertifikat yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip jualah. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan.

    h. Giro pada Bank Lain

    Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bonus yang diterima Bank dari bank umum syariah diakui sebagai pendapatan usaha lainnya. Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tidak diakui sebagai pendapatan Bank akan tetapi digunakan untuk dana kebajikan (qardhul hasan). Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tersebut sebelum disalurkan dicatat sebagai liabilitas Bank.

    i. Penempatan pada Bank Lain

    Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana Bank pada bank syariah lainnya dan/atau bank pembiayaan rakyat syariah antara lain dalam bentuk wadiah, deposito berjangka dan/atau tabungan mudharabah, pembiayaan yang diberikan, dan bentuk-bentuk penempatan lainnya berdasarkan akad murabahah, akad mudharabah, akad musyarakah, akad qardh dan prinsip akad syariah lainnya. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan kerugian (lihat Catatan 2e).

    j. Investasi pada Surat Berharga

    Surat berharga syariah adalah surat bukti penanaman dalam surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang syariah dan/atau pasar modal syariah antara lain obligasi syariah, sertifikat reksadana syariah, dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah.

    Investasi pada surat berharga, kecuali Reksadana, diklasifikasikan berdasarkan model usaha yang ditentukan oleh Bank berdasarkan klasifikasi sesuai PSAK No. 110 (Revisi 2015) tentang “Akuntansi Sukuk” sebagai berikut:

    1) Diukur pada biaya perolehan. Investasi diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan

    jika: (a) investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual; dan (b) persyaratan kontraktual menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya.

    2) Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Investasi diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain jika: (a) investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual dan melakukan penjualan sukuk; dan (b) persyaratan kontraktual menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya.

    3) Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dimana sukuk dinilai sebesar nilai wajar. Sukuk dimiliki untuk tujuan memperoleh keuntungan dari transaksi jual beli.

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 26 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

    j. Investasi pada Surat Berharga (lanjutan) Bank mengakui investasi pada sukuk sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan sukuk yang diukur pada biaya perolehan dan pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain termasuk biaya transaksi. Sedangkan biaya perolehan sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak termasuk biaya transaksi. Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan dan pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk. Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Pada saat terjadi penghentian pengakuan saldo perubahan nilai wajar dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. Investasi dalam unit penyertaan reksadana syariah dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari reksadana pada tanggal laporan posisi keuangan. Wesel ekspor merupakan transaksi yang timbul karena adanya pembayaran dimuka kepada pihak lain sehubungan dengan transaksi ekspor impor nasabah. Wesel ekspor dinyatakan sebesar saldonya dikurangi dengan penyisihan kerugian (lihat Catatan 2e). SIMA merupakan sertifikat yang diterbitkan oleh Bank Syariah atau Unit Usaha Syariah (UUS) yang digunakan sebagai sarana investasi jangka pendek di pasar uang antar bank berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah, SIMA disajikan sebesar saldonya dikurangi dengan penyisihan kerugian (lihat Catatan 2e).

    k. Piutang

    Piutang adalah tagihan yang timbul dari pembiayaan berdasarkan akad murabahah, akad istishna dan/atau, akad ijarah.

    Akad murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga beli kepada pembeli dan dibayar dengan harga yang lebih tinggi sebagai marjin yang disepakati.

    Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Piutang murabahah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

    Piutang murabahah pada awalnya diukur pada nilai bersih yang dapat direalisasi ditambah dengan biaya transaksi/pendapatan administrasi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat imbal hasil efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan marjin yang ditangguhkan yang dapat direalisasikan dan cadangan kerugian penurunan nilai. Bank menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang sesuai dengan kualitas piutang murabahah berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang (lihat Catatan 2f).

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 27 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

    k. Piutang (lanjutan)

    Akad istishna adalah akad pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli (Mustashni’) dan penjual atau pembuat (Shani’).

    Piutang istishna disajikan sebesar tagihan kepada pembeli dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas piutang istishna berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang (lihat Catatan 2f).

    Akad ijarah adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang tersebut kepada penyewa.

    Akad ijarah muntahiyah bittamlik adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan barang kepada penyewa.

    Perpindahan hak milik objek sewa kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik dapat dilakukan dengan hibah.

    Piutang pendapatan ijarah diakui pada saat jatuh tempo sebesar sewa yang belum diterima dan disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu sebesar saldo piutang.

    l. Pembiayaan

    Pembiayaan bagi hasil dapat dilakukan dengan akad mudharabah dan akad musyarakah.

    Akad mudharabah dalam pembiayaan adalah akad kerja sama suatu usaha antara pihak pertama (malik, shahibul maal, atau bank syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua (amil, mudharib, atau nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan persentase tertentu yang disepakati dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh bank syariah kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai, atau menyalahi perjanjian.

    Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan (lihat Catatan 2e). Apabila pembiayaan mudharabah mengalami penurunan nilai akibat hilang, rusak, atau faktor lain sebelum dimulainya usaha karena adanya kerusakan atau sebab lainnya tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka rugi tersebut mengurangi saldo pembiayaan mudharabah dan diakui sebagai kerugian Bank. Apabila pembiayaan mudharabah mengalami penurunan nilai akibat hilang, rusak, atau faktor lain setelah dimulainya usaha tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pengelola dana maka kerugian penurunan nilai tersebut diperhitungkan pada saat bagi hasil. Kerugian pembiayaan mudharabah akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi pembiayaan mudharabah.

    Akad musyarakah adalah akad kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan persentase yang disepakati, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing.

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 28 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) l. Pembiayaan (lanjutan)

    Musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.

    Musyarakah menurun (musyarakah mutanaqisha) adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana Bank akan dialihkan secara bertahap kepada nasabah, sehingga bagian dana Bank akan menurun dan pada akhir masa akad, nasabah akan menjadi pemilik penuh usaha tersebut.

    Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan musyarakah (lihat Catatan 2e).

    m. Pinjaman Qardh

    Pinjaman qardh adalah penyaluran dana dengan akad qardh. Akad qardh adalah akad pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati. Pinjaman qardh meliputi pembiayaan dengan akad hawalah dan rahn. Akad hawalah adalah akad pengalihan utang dari pihak yang berutang (nasabah) kepada pihak lain (Bank) yang wajib menanggung atau membayar. Atas transaksi ini Bank mendapatkan imbalan (ujrah) dan diakui pada saat diterima. Rahn merupakan transaksi gadai barang atau harta dari nasabah kepada Bank dengan uang sebagai gantinya. Barang atau harta yang digadaikan tersebut dinilai sesuai harga pasar dikurangi persentase tertentu. Atas transaksi ini Bank mendapatkan imbalan (ujrah) dan diakui selama tahun akad. Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya. Kelebihan penerimaan dari pinjaman atas qardh yang dilunasi diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya. Pinjaman qardh disajikan sebesar saldo dikurangi penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian qardh berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo (lihat Catatan 2e).

    n. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi

    Tagihan dan liabilitas akseptasi adalah tagihan atau liabilitas kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang timbul karena akseptasi wesel sehubungan dengan transaksi ekspor dan impor. Tagihan dan liabilitas akseptasi dinyatakan sebesar nilai transaksi.

    o. Aset yang Diperoleh untuk Ijarah

    Aset yang diperoleh untuk ijarah adalah aset yang dijadikan objek sewa (ijarah) dan diakui sebesar harga perolehan. Objek sewa dalam transaksi ijarah disusutkan sesuai kebijakan penyusutan aset sejenis, sedangkan objek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik disusutkan sesuai masa sewa. Aset yang diperoleh untuk ijarah disajikan sebesar nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan amortisasi.

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 29 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

    p. Penyertaan Modal Sementara Penyertaan modal sementara merupakan penyertaan modal sementara yang timbul akibat konversi pembiayaan menjadi saham.

    Penyertaan sementara dihapus buku dari laporan posisi keuangan apabila telah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun sesuai dengan POJK No.16/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 (sebelumnya Peraturan Bank Indonesia No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah”).

    Penyertaan modal pada entitas dimana Bank tidak memiliki pengaruh yang signifikan (

  • PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 30 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

    r. Biaya Dibayar Dimuka

    Biaya dibayar dimuka