PT Bank Maybank Syariah Indonesiamaybanksyariah.co.id/report/financial_report_2012_audited.pdf · 2...

PT Bank Maybank Syariah Indonesia Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-‐tanggal 31 Desember 2012 dan 2011/ Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2012 and 2011

2 3

PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2012 DAN 2011

PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA FINANCIAL STATEMENTS

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2012 AND 2011

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Page

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan .................................. 1 - 3 ..…..………….........Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif ..................... 4 - 5 ..……….........Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas ............................... 6 …...Statements of Changes in Shareholders’ Equity Laporan Arus Kas .............................................. 7 - 8 ….................................... Statements of Cash Flows Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil ..............................................................

9

Statements of Reconciliation of Income and ….………………………………..Revenue Sharing

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan .............................................

10

Statement of Sources and Uses of Qardhul Hasan ...................................................................Funds

Catatan Atas Laporan Keuangan ....................... 11 - 80 ............................Notes to the Financial Statements ************************************

4 1

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.

1

PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

December 31, 2012 and 2011 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated) Catatan/ 2012 Notes 2011

ASET ASSETS KAS 1.241 1.089 CASH GIRO PADA BANK CURRENT ACCOUNTS WITH INDONESIA 22.984 5 13.637 BANK INDONESIA GIRO PADA BANK LAIN - 2c,2d,2e, CURRENT ACCOUNTS WITH dikurangi penyisihan kerugian 6,31 OTHER BANKS - net of allowance masing-masing sebesar Rp127 for possible losses of Rp127 dan Rp166 pada tanggal and Rp166 as of December 31, 31 Desember 2012 dan 2011 12.547 16.396 2012 and 2011, respectively PENEMPATAN PADA BANK PLACEMENTS WITH INDONESIA DAN BANK LAIN - 2c,2f,2g,7 BANK INDONESIA AND setelah dikurangi penyisihan OTHER BANKS - net of allowance kerugian sebesar Rp680 for possible losses of Rp680 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2012 2012 dan 2011 396.820 384.420 and 2011, respectively INVESTASI PADA INVESTMENT IN SURAT BERHARGA 229.340 2c,2h,8 243.131 MARKETABLE SECURITIES PIUTANG 2c,2d,2i,9,31 RECEIVABLES Murabahah setelah dikurangi pendapatan Murabahah - yang ditangguhkan masing net of deferred income of -masing sebesar Rp237.200 Rp237,200 and Rp166,159 dan Rp166.159 pada tanggal as of December 31, 2012 31 Desember 2012 dan 2011 1.377.712 998.858 and 2011, respectively Penyisihan kerugian (32.673) (13.028) Allowance for possible losses

Piutang murabahah - neto 1.345.039 985.830 Murabahah receivables - net Istishna Istishna - setelah dikurangi pendapatan net of deferred yang ditangguhkan sebesar income of Rp3,300 Rp3.300 dan Rp1.959 pada and Rp1,959 as of tanggal 31 Desember 2012 December 31, 2012 dan 2011 27.304 12.900 and 2011, respectively Penyisihan kerugian (271) (129) Allowance for possible losses

Piutang istishna - neto 27.033 12.771 Istishna receivables - net Piutang ijarah 4 1 Ijarah receivables TAGIHAN AKSEPTASI - 2c,2aa,10 ACCEPTANCE setelah dikurangi penyisihan RECEIVABLES - net of kerugian sebesar RpNihil allowance for possible losses RpNil dan Rp71 pada tanggal and Rp71 as of December 31, 31 Desember 2012 dan 2011 - 7.028 2012 and 2011, respectively

2 3




2


(lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


(continued) December 31, 2012 and 2011

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2012 Notes 2011

ASET YANG DIPEROLEH ASSETS ACQUIRED FOR UNTUK IJARAH 2j IJARAH Nilai perolehan 90 44 Acquisition cost Akumulasi penyusutan (28) (9) Accumulated depreciation Neto 62 35 Net

ASET TETAP 2k,11 FIXED ASSETS Nilai perolehan 21.688 22.032 Acquisition cost Akumulasi penyusutan (13.143) (10.732) Accumulated depreciation Neto 8.545 11.300 Net ASET PAJAK TANGGUHAN DEFERRED TAX ASSETS - neto 2.855 2z,15e 1.285 - net ASET LAIN-LAIN - neto 16.082 2l,2m,12 16.036 OTHER ASSETS - net

JUMLAH ASET 2.062.552 1.692.959 TOTAL ASSETS

LIABILITIES, TEMPORARY LIABILITAS, DANA SYIRKAH SYIRKAH FUND, AND TEMPORER, DAN EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY LIABILITAS LIABILITIES OBLIGATIONS DUE LIABILITAS SEGERA 240 2n,2w,13 2.269 IMMEDIATELY UNDISTRIBUTED THIRD BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER PARTIES’ SHARE ON RETURN DAN BONUS WADIAH PIHAK OF TEMPORARY SYIRKAH KETIGA YANG BELUM DIBAGIKAN 1.618 14 433 FUNDS AND WADIAH BONUS SIMPANAN DEPOSITS Giro wadiah 137.407 2o,16 180.822 Wadiah demand deposits DEPOSITS FROM SIMPANAN DARI BANK LAIN 374.049 2d,2p,17,31 399.120 OTHER BANKS HUTANG PAJAK 3.834 2z,15a 5.897 TAXES PAYABLES LIABILITAS AKSEPTASI - 2aa,10 7.099 ACCEPTANCE PAYABLES ESTIMATED LOSSES ON ESTIMASI KERUGIAN COMMITMENTS AND KOMITMEN DAN KONTINJENSI 1.182 2c,18 3.133 CONTINGENCIES LIABILITAS LAIN-LAIN 20.054 2y,19 14.663 OTHER LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS 538.384 613.436 TOTAL LIABILITIES

DANA SYIRKAH TEMPORER 2q TEMPORARY SYIRKAH FUNDS Tabungan mudharabah 4 20 4 Mudharabah saving deposits Giro mudharabah 23.704 21 15.395 Mudharabah demand deposits Deposito mudharabah 549.611 22 153.627 Mudharabah time deposits

JUMLAH DANA SYIRKAH TOTAL TEMPORARY TEMPORER 573.319 169.026 SYIRKAH FUNDS




3


(lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011



(continued) December 31, 2012 and 2011



EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - Rp866.928,50 (nilai penuh) Rp866,928.50 par value per share per saham pada tanggal (full amount) as of December 31, 31 Desember 2012 dan 2011, 2012 and 2011, respectively Modal dasar, ditempatkan, dan disetor penuh - Authorized, issued, and fully 945.069 saham 819.307 23 819.307 paid - 945,069 shares Saldo laba dari kegiatan Retained earnings konvensional from conventional setelah eliminasi defisit activities after elimination sebesar Rp136.396 saat of deficit of Rp136,396 kuasi-reorganisasi tanggal in quasi-reorganization 31 Desember 2009 29.541 2b,3 29.541 as of December 31, 2009 Keuntungan bersih yang belum direalisasi atas surat-surat Unrealized gain on berharga tersedia untuk dijual available-for-sale securities - setelah pajak tangguhan - 2h 6.106 - net of deferred tax Saldo laba kegiatan syariah 102.001 55.543 Syariah activities retained earnings

EKUITAS - neto 950.849 910.497 SHAREHOLDERS’ EQUITY - net

JUMLAH LIABILITAS, DANA TOTAL LIABILITIES, SYIRKAH TEMPORER, DAN TEMPORARY SYIRKAH FUNDS, EKUITAS 2.062.552 1.692.959 AND SHAREHOLDERS’ EQUITY

4 5




4

PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011


PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

Years ended December 31, 2012 and 2011



KEGIATAN SYARIAH SYARIAH ACTIVITIES PENDAPATAN PENGELOLAAN INCOME FROM FUND DANA OLEH BANK SEBAGAI MANAGEMENT BY BANK MUDHARIB 2r AS MUDHARIB Pendapatan dari jual beli 98.548 2d,24,31 53.357 Income from sales and purchases Pendapatan ijarah - neto 14 24 5 Income from ijarah - net Pendapatan usaha utama lainnya 26.820 2s,24 45.971 Other main operating income

Jumlah Pendapatan Pengelolaan Total Income from Fund Dana oleh Bank Sebagai Mudharib 125.382 99.333 Management by Bank as Mudharib THIRD PARTIES’ SHARE ON HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI 2d, RETURN OF TEMPORARY HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER (14.065) 2t,25,31 (11.072) SYIRKAH FUNDS

BANK’S SHARE IN PROFIT HAK BAGI HASIL MILIK BANK 111.317 88.261 SHARING

KEGIATAN KONVENSIONAL CONVENTIONAL ACTIVITIES PENDAPATAN DAN BEBAN INTEREST INCOME AND BUNGA EXPENSES Pendapatan Bunga 2d,2u Interest Income Bunga - 26,31 12.544 Interest

Pendapatan Bunga dari Kegiatan Interest Income from Konvensional - neto - 12.544 Conventional Activities - net

Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Income Provisi dan komisi lainnya 417 2v 423 Other fees and commissions Laba selisih kurs - neto 4.609 2x 1.529 Gain on foreign exchange - net Lain-lain 5.199 3.645 Others

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 10.225 5.597 Total Other Operating Income

(Provision for)/Reversal of (Pembentukan)/Pemulihan Penyisihan Allowance for Possible Kerugian Aset Produktif 2c Losses on Earning Assets Kredit yang diberikan - 3.514 Loans Piutang (19.197) 9 (10.015) Receivables Giro pada bank lain 39 6 1 Current accounts with other banks Penempatan pada bank lain - 7 (680) Placements with other banks Tagihan akseptasi 74 10 (40) Acceptances receivables

Provision for Pembentukan Penyisihan Allowance for Possible Kerugian Aset Produktif - neto (19.084) (7.220) Losses on Earning Assets - net




5

PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

(lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal



PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

(continued) Years ended



Pemulihan/(Pembentukan) Estimasi Reversal of/(Provision for) Estimated Kerugian Komitmen dan Losses on Commitments and Kontinjensi 2.004 2c,18 (2.819) Contingencies

Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses Gaji dan kesejahteraan karyawan (23.895) 2y,27 (18.786) Salaries and employee’s benefits Umum dan administrasi (14.453) 28 (14.987) General and administrative Penyusutan dan amortisasi (6.590) 11,12 (6.708) Depreciation and amortization Promosi (1.021) (1.117) Promotion Beban bonus wadiah (103) (21) Wadiah bonus expense Lain-lain (2.213) (2.091) Others

Jumlah Beban Operasional Lainnya (48.275) (43.710) Total Other Operating Expenses

Beban Operasional Lainnya - neto (55.130) (48.152) Other Operating Expenses - net

LABA OPERASIONAL 56.187 52.653 OPERATING INCOME (Beban)/Pendapatan Non-Operating Non-Operasional - neto (1) 1.697 (Expenses)/Incomes - net

LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN) INCOME BEFORE INCOME TAX PAJAK PENGHASILAN 56.186 54.350 BENEFIT/(EXPENSE) (BEBAN)/MANFAAT PAJAK INCOME TAX (EXPENSE) PENGHASILAN 2z,15b /BENEFIT Kini (17.404) (15.394) Current Tangguhan 1.570 1.313 Deferred

Beban Pajak Penghasilan - neto (15.834) (14.081) Income Tax Expense - net

LABA NETO 40.352 40.269 NET INCOME PENDAPATAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAINNYA - - INCOME

TOTAL COMPREHENSIVE JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 40.352 40.269 INCOME LABA NETO PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE (nilai penuh) 42.698 2ab 42.609 (full amount)

6 7




6

PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS



PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’

EQUITY Years ended December 31, 2012 and 2011


Saldo laba dari kegiatan konvensional setelah eliminasi defisit sebesar Rp136.296 saat kuasi- reorganisasi tanggal 31 Desember 2009/ Retained earnings from Keuntungan yang conventional belum direalisasi activities after atas surat- Modal saham elimination surat berharga ditempatkan of deficit Saldo laba tersedia untuk dan disetor of Rp136,396 kegiatan dijual - setelah penuh/ in quasi- syariah/ pajak tangguhan/ Issued reorganization Syariah Unrealized gain on and fully as of activities available-for-sale Ekuitas - neto/ Catatan/ paid share December 31, retained securities - net of Shareholders’ Note capital 2009 earnings deferred tax equity - net

Saldo tanggal Balance as of 31 Desember 2010 819.307 29.541 15.274 -‐ 864.122 December 31, 2010 Keuntungan yang belum direalisasi Unrealized gain on atas surat-surat berharga available-for-sale tersedia untuk dijual - marketable securities setelah pajak tangguhan - - - 6.106 6.106 -‐ net of deferred tax Laba neto untuk tahun Net income for yang berakhir pada tanggal the year ended 31 Desember 2011 - - 40.269 - 40.269 December 31, 2011

Saldo tanggal Balance as of 31 Desember 2011 819.307 29.541 55.543 6.106 910.497 December 31, 2011 Dampak penerapan Effect of adoption PSAK No. 110 8 - - 6.106 (6.106) - of SFAS No. 110 Laba neto untuk tahun Net income for yang berakhir pada tanggal the year ended 31 Desember 2012 - - 40.352 - 40.352 December 31, 2012

Saldo tanggal Balance as of 31 Desember 2012 819.307 29.541 102.001 - 950.849 December 31, 2012

The original financial statements included herein are In the Indonesian language.



7

PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA LAPORAN ARUS KAS



PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS




ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Penerimaan keuntungan Income from margin of murabahah dan istishna 97.407 53.030 murabahah and istishna Penerimaan ijarah 78 15 Income from ijarah Penerimaan operasi lainnya 17.392 38.456 Income from other funding Pembayaran bagi hasil dana Payment of revenue sharing syirkah temporer (12.447) (11.072) from syirkah temporer funds Penerimaan bunga, provisi, dan Interest, fees, and commissions komisi 7.475 19.373 received Laba/(rugi) selisih kurs - neto 4.609 (1.529) Gain/(loss) on foreign exchange - net (Pembayaran beban)/ (Payment of non-operating penerimaan pendapatan expense)/receipt from non-operasional - neto (1) 1.697 non-operating income - net Pembayaran kepada karyawan Payment to employees dan pemasok (63.865) (47.234) and suppliers Pembayaran pajak penghasilan badan (19.554) (13.359) Payment of corporate income tax

Laba sebelum perubahan dalam Income before changes in aset dan liabilitas operasi 31.094 39.377 operating assets and liabilities Penurunan/(kenaikan) aset Decrease/(increase) in operating operasi: assets: Kredit yang diberikan - 293.658 Loans Piutang murabahah (351.010) (664.277) Murabahah receivables Piutang istishna (14.107) (12.771) Istishna receivables Tagihan akseptasi 7.028 (4.016) Acceptances receivables Piutang ijarah (93) (46) Ijarah receivables Aset lain-lain (1) (7.023) Other assets (Penurunan)/kenaikan liabilitas (Decrease)/increase in operasi: operating liabilities: Liabilitas segera (2.029) 1.860 Obligations due immediately Simpanan (43.415) 100.514 Deposits Simpanan dari bank lain (25.070) 228.429 Deposits from other banks Liabilitas akseptasi (7.099) 4.057 Acceptances payable Bagi hasil dana syirkah temporer Undistributed third parties’ share dan bonus wadiah pihak ketiga on return of temporary syirkah yang belum dibagikan (433) 107 funds and wadiah bonus Hutang pajak 87 (162) Taxes payable Liabilitas lain-lain 5.427 5.591 Other liabilities Kenaikan/(penurunan) Increase/(decrease) dana syirkah temporer 404.293 (106.040) in temporary syirkah funds

Kas bersih yang diperoleh dari/ Net cash provided by/(used in) (digunakan untuk) aktivitas operasi 4.672 (120.742) operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Perolehan efek-efek (127.500) (237.021) Acquisition of securities Penjualan efek-efek 141.291 199.996 Disposal of securities Perolehan aset tetap (715) 11 (9.430) Acquisitions of fixed assets Penjualan aset tetap 263 11 369 Disposal of fixed assets

Kas bersih yang diperoleh dari/ Net cash provided by/(used in) (digunakan untuk) aktivitas investasi 13.339 (46.086) investing activities

8 9




8

PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA LAPORAN ARUS KAS (lanjutan)



PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued)




KENAIKAN/(PENURUNAN) NETO NET INCREASE/(DECREASE) IN KAS DAN SETARA KAS 18.011 (166.828) CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 416.388 583.216 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 434.399 416.388 AT END OF YEAR

Rincian Kas dan Setara Kas Components of Cash and Cash Pada Akhir Tahun: Equivalents at End of Year: Kas 1.241 1.089 Cash Current accounts with Giro pada Bank Indonesia 22.984 5 13.637 Bank Indonesia Giro pada bank lain 12.674 6 16.562 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia and dan bank lain yang jatuh tempo other banks that will mature within dalam 3 bulan dari tanggal akuisisi 397.500 7 385.100 3 months from the acquisition date

Jumlah 434.399 416.388 Total




9

PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA LAPORAN REKONSILIASI

PENDAPATAN DAN BAGI HASIL Tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal



PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA STATEMENTS OF RECONCILIATION

OF INCOME AND REVENUE SHARING Years ended



Pendapatan Usaha 125.382 99.333 Operating Income Pengurang: Deduction: Income during the year in which Pendapatan tahun berjalan yang kas the cash or cash equivalent atau setara kasnya belum diterima: has not been received: Keuntungan murabahah 8.199 9.701 Margin murabahah Pendapatan bonus Sertifikat Bonus from Bank Indonesia Bank Indonesia Syariah (SBIS) 1.682 1.452 Syariah Cerificates (SBIS) Pendapatan dari Sukuk Negara 266 266 Income from Government Sukuk Keuntungan istishna 154 - Margin istishna Pendapatan Fasilitas Income from Simpanan Bank Indonesia Bank Indonesia Syariah Syariah (FASBIS) 147 79 Deposit Facility (FASBIS) Pendapatan deposito Income from mudharabah mudharabah 90 - time deposit Pendapatan Income from Interbank Sertifikat Investasi Mudharabah Investment Mudharabah Antar Bank (SIMA) 30 - Certificate (SIMA) Pendapatan sewa ijarah 4 1 Income from ijarah

Jumlah pengurang 10.572 11.499 Total deduction

Pendapatan yang tersedia untuk Available operating income bagi hasil 114.810 87.834 for profit sharing Bagi hasil yang menjadi hak Bank 100.745 76.762 Profit sharing attributable to Bank

Bagi hasil yang menjadi hak Profit sharing attributable pemilik dana 14.065 25 11.072 to depositors

Dirinci atas: Details to: Hak pemilik dana atas bagi hasil dana syirkah temporer dan Distributed return of temporary bonus wadiah yang sudah syirkah funds and wadiah bonus didistribusikan 12.447 10.639 attributable to depositors Hak pemilik dana atas bagi hasil dana syirkah temporer dan Undistributed return of temporary bonus wadiah yang belum syirkah funds and wadiah bonus didistribusikan 1.618 14 433 attributable to depositors

14.065 11.072

10 11




10

PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA LAPORAN SUMBER PENGGUNAAN DANA

KEBAJIKAN Tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal



PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA STATEMENTS OF SOURCES AND USES OF

QARDHUL HASAN FUNDS Years ended



Sumber dana kebajikan 2w Sources of qardhul hasan funds Penerimaan non-halal 11 33 300 Non-halal revenue Denda 7 33 - Penalties

Total sources of qardhul Jumlah sumber dana kebajikan 18 300 hasan funds

Penggunaan dana kebajikan 111 - Uses of qardhul hasan funds

Jumlah penggunaan dana kebajikan 111 - Total uses of qardhul hasan funds

(Decrease)/increase (Penurunan)/kenaikan dana kebajikan (93) 300 in qardhul hasan funds Beginning balance of qardhul Saldo awal dana kebajikan 300 - hasan funds

Ending balance of qardhul Saldo akhir dana kebajikan 207 300 hasan funds



CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal



PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS



11

1. UMUM 1. GENERAL

PT Bank Maybank Syariah Indonesia (“Bank”) berkedudukan di Jakarta, Indonesia, awalnya didirikan dengan nama PT Maybank Nusa International berdasarkan Akta Notaris Achmad Abid, S.H., notaris pengganti Sutjipto, S.H., No. 58 tanggal 16 September 1994 dan diubah dengan Akta Notaris No. 135 tanggal 17 Oktober 1994 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dalam surat keputusannya No. C2-15.525.HT.01.01.Th.94 tanggal 17 Oktober 1994 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 10872/1994, Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 27 Desember 1994.

PT Bank Maybank Syariah Indonesia (“Bank”) is located in Jakarta, Indonesia, and initially established under the name of PT Maybank Nusa International based on the Notarial Deed No. 58 dated September 16, 1994, of Achmad Abid, S.H., substitute notary for Sutjipto, S.H., and amended by notarial deed No. 135 dated October 17, 1994 which has been approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently Ministry of Laws and Human Rights) in its decision letter No. C2-15.525.HT.01.01.Th.94 dated October 17, 1994 and was published in supplement No. 10872/1994 of the State Gazette No. 103 dated December 27, 1994.

Perubahan nama dan kegiatan usaha menjadi berdasarkan prinsip syariah dari PT Bank Maybank Indocorp menjadi PT Bank Maybank Syariah Indonesia didasarkan pada Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sesuai dengan Akta Notaris Arman Lany, S.H No. 1 tanggal 1 Juni 2010 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 4209/2011, Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 8 Maret 2011.

The changes in name and business activity to be based on syariah principle from PT Bank Maybank Indocorp to PT Bank Maybank Syariah Indonesia was based on Resolution of Stockholders’ Extraordinary General Meeting (RUPSLB) Statement, as stated in the Notarial Deed No. 1 dated June 1, 2010 of Arman Lany, S.H. and was published in supplement No. 4209/2011 of the State Gazette No. 19 dated March 8, 2011.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/60/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 23 September 2010, Bank memperoleh izin untuk merubah kegiatan usaha bank umum konvensional menjadi bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Selama 60 (enam puluh) hari setelah keputusan tersebut, Bank wajib melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan selambat-lambatnya 360 (tiga ratus enam puluh) hari setelah keputusan, Bank wajib menyelesaikan seluruh kredit debitur dan liabilitas nasabah dari kegiatan konvensional. Bank mulai beroperasi sebagai bank umum syariah pada tanggal 11 Oktober 2010.

Based on Decision Letter of Bank Indonesia Governor No. 12/60/KEP.GBI/DpG/2010 dated September 23, 2010, the Bank obtained a license to change its business activity from a conventional commercial bank into a commercial bank which conduct business activity based on syariah principle. During 60 (sixty) days after the decision, the Bank must conduct its business activity based on syariah principle and at the latest 360 (three hundreds and sixty) days after the decision, the Bank must settle all of its loans and obligations to customers from conventional activities. The Bank started to operate as syariah commercial bank on October 11, 2010.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir adalah dengan Akta Notaris Aliya Sriwendayani Azhar, S.H., M.H., M.Kn. No. 34 tanggal 15 Juni 2012 mengenai antara lain perubahan ketentuan pemindahan hak atas saham. Perubahan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. AHU-AH.01.10-25737 tanggal 16 Juli 2012.

Bank’s Articles of Association has been amended from time to time, the last amendment by Notarial Deed No. 34 dated June 15, 2012 of Aliya Sriwendayani Azhar, S.H., M.H., M.Kn. concerning among others, changes in transfer share clause. The amendment was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU-AH.01.10-25737 dated July 16, 2012.

12 13









12

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Kantor Bank berlokasi di Menara Sona Topas, lantai 1-3, Jl. Jendral Sudirman Kav. 26, Jakarta. Bank mempunyai karyawan masing-masing sejumlah 57 dan 60 orang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

The Bank’s office is located at Sona Topas Tower, 1st-3rd Floor, Jl. Jendral Sudirman Kav. 26, Jakarta. The Bank employed 57 and 60 employees as of December 31, 2012 and 2011.

Susunan dewan komisaris Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2012 and 2011, the members of the Bank’s board of commissioners are as follows:

2012 2011

Presiden Komisaris - Dato’ Mohammed Hussein* President Commissioner Komisaris - Fransisca Ekawati Commissioner Komisaris Independen Fransisca Ekawati - Independent Commissioner Komisaris Independen Randolph Latumahina Randolph Latumahina Independent Commissioner

*Telah mengundurkan diri efektif tanggal 21 Desember 2011

*Has tendered resignation effective December 21, 2011

Susunan direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2012 and 2011, the members of the Bank’s board of directors are as follows:

2012 2011

Presiden Direktur Ibrahim Hassan Ibrahim Hassan President Director Direktur Kepatuhan Baiq Nadea Dzurriatin Baiq Nadea Dzurriatin Compliance Director Direktur Pengembangan Bisnis Dharma Setyadjaja Ksatryo Dharma Setyadjaja Ksatryo Business Development Director Perubahan susunan dewan komisaris dan direksi Bank ini telah dicatat dalam Akta Notaris Aliya S. Azhar, S.H., M.H., M.Kn., No. 10 tanggal 12 November 2012 dan telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. AHU-AH.01.10-02772 tanggal 1 Februari 2013.

The changes of the members of the Bank’s board of commissioners and directors was notarized in Notarial Deed No. 10 dated November 12, 2012 of Aliya S. Azhar, S.H., M.H., M.Kn., and was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU-AH.01.10-02772 dated February 1, 2013.

Susunan komite audit Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2012, and 2011 the members of the Bank’s audit committee are as follows:

2012 2011

Ketua Randolph Latumahina Randolph Latumahina Chairman Anggota Reynold Batubara Reynold Batubara Member Anggota Richard Chang Wah Choong Richard Chang Wah Choong Member









13

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Susunan Dewan Pengawas Syariah Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 ditetapkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Juni 2010 yang dinyatakan dengan Akta Notaris Arman Lany, S.H., No. 1 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 4209/2011, Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 8 Maret 2011 adalah sebagai berikut:

The composition of Bank Syariah Supervisory Boards as of December 31, 2012 and 2011 was determined based on the Stockholders Extraordinary General Meeting dated June 1, 2010 which is stated under Notarial Deed No. 1 of Notary Arman Lany, S.H., and was published in supplement No. 4209/2011 of the State Gazette No. 19 dated March 8, 2011 as follows:

2012 2011

Ketua Drs. H. Muhammad Ichwan Sam Drs. H. Muhammad Ichwan Sam Chairman Anggota Drs. H. M. Asrorun Ni’am Sholeh, M.A. Drs. H. M. Asrorun Ni’am Sholeh, M.A. Member

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Bank Umum Syariah, Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas dan bertanggung jawab memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan prinsip syariah.

According to the Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 11/3/PBI/2009 dated January 29, 2009 regarding Commercial Banks based on Syariah Principle, the Syariah Supervisory Board (SSB) is responsible to provide advices and suggestions to the Board of Directors and overseeing the activities of the Bank to comply with syariah principles.

Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan karyawan kunci pada tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Salaries and other compensation paid to the Board of Directors, Board of Commissioners, Syariah Supervisory Board, and key management personnel for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:

2012 2011

Direksi 5.876 4.906 Board of Directors

Dewan Komisaris 611 845 Board of Commissioners Dewan Pengawas Syariah 325 320 Syariah Advisory Board Karyawan kunci 4.581 3.844 Key management personnel

11.393 9.915

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan a. Basis of Financial Statements Pernyataan Kepatuhan Statement of Compliance

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The financial statements for the year ended December 31, 2012 and 2011 were prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

14 15









14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

(lanjutan) a. Basis of Financial Statements (continued)

Laporan keuangan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 (Revisi 2011), “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 104, “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 107, “Akuntansi Ijarah”, PSAK No. 110, “Akuntansi Sukuk”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia.

The financial statements have been prepared in conformity with the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 101 (Revised 2011), “Presentation of Syariah Financial Statements”, SFAS No. 102, “Murabahah Accounting”, SFAS No. 104, “Istishna Accounting”, SFAS No. 105, “Mudharabah Accounting”, SFAS No. 107, “Ijarah Accounting”, SFAS No. 110, “Sukuk Accounting”, the Indonesia Syariah Banking Accounting Guidelines (PAPSI), generally accepted accounting principles issued by Indonesian Institute of Accountants (IAI), and prevailing accounting and practices prescribed by the banking authority in Indonesia.

Laporan keuangan disajikan berdasarkan konsep biaya historis dan konsep akrual dengan beberapa pengecualian, yaitu:

The financial statements is presented using historical cost and accrual basis concepts with certain exceptions as follows:

1) Efek-efek tertentu disajikan sebesar perolehan (Catatan 2.h),

1) Certain securities are presented at cost (Note 2.h),

2) Perhitungan pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil yang disajikan menggunakan dasar kas (Catatan 2.t), dan

2) Calculation of income available for profit sharing which are presented using cash basis (Note 2.t), and

3) Pendapatan imbalan (ujrah) jasa tertentu yang diakui menggunakan dasar kas (Catatan 2.ae).

3) Fees from certain services (ujrah) which are recognized using cash basis (Note 2.ae).

Berdasarkan PSAK No. 101 (Revisi 2011), laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:

Based on SFAS No. 101 (Revised 2011), a complete syariah bank financial statements consist of components as follows:

1). Laporan Posisi Keuangan; 2). Laporan Laba Rugi Komprehensif; 3). Laporan Perubahan Ekuitas; 4). Laporan Arus Kas; 5). Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

Zakat; 6). Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

Kebajikan; dan 7). Catatan atas Laporan Keuangan.

1). Statements of Financial Position; 2). Statements of Comprehensive Income; 3). Statements of Changes in Equity; 4). Statements of Cash Flows; 5). Statements of Sources and Uses of Zakat

Funds; 6). Statements of Source and Uses of

Qardhul Hasan Funds; and 7). Notes to the Financial Statements.

Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial bank.

Statements of financial position, statements of comprehensive income, statements of changes in equity, and statements of cash flows are the financial statements reflecting bank’s commercial activities.









15



a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

(lanjutan) a. Basis of Financial Statements (continued)

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan dari tanggal perolehannya, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah yang jatuh tempo dalam 3 bulan dari tanggal perolehannya.

The statements of cash flows are prepared based on the modified direct method with cash flows classified into cash flows from operating, investing, and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks which are matured within 3 months from acquisition date, Certificates of Bank Indonesia Syariah and Deposit Facilities of Bank Indonesia Syariah which are matured within 3 months from acquisition date.

Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil merupakan rekonsiliasi antara pendapatan bank syariah yang menggunakan dasar akrual (accrual basis) dengan pendapatan yang dibagihasilkan kepada pemilik dana yang menggunakan dasar kas (cash basis).

The statements of reconciliation of income and revenue sharing represents reconciliation between income of syariah bank under accrual basis with income which are distributed to funds owner under cash basis.

Laporan sumber dan penggunaan dana zakat dan dana kebajikan merupakan laporan yang mencerminkan peran Bank sebagai pemegang amanah dana kegiatan sosial yang dikelola secara terpisah.

Statements of sources and uses of zakat and qardhul hasan funds is a statement that represents the Bank’s role as custodian of social funds which is managed separately.

Pada tahun 2012 dan 2011, Bank belum memiliki pengelolaan investasi terikat dan belum memulai aktivitas penyaluran dana zakat. Oleh karenanya, Bank tidak membuat laporan-laporan yang terkait dengan aktivitas tersebut.

In 2012 and 2011, Bank has no restricted investment management and has not begun zakat distribution activities. Therefore, Bank does not prepare such activities related reports.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Bank. Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan, kecuali bila dinyatakan secara khusus, adalah dibulatkan dalam jutaan Rupiah.

The reporting currency used in the financial statements is Rupiah which is the Bank’s functional currency. Unless otherwise stated, all figures presented in the financial statements are rounded in millions of Rupiah.

16 17









16



b. Kuasi-Reorganisasi b. Quasi-Reorganization

Berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003), ”Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”, Kuasi-Reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitasnya berdasarkan nilai wajar. Dengan kuasi-reorganisasi, perusahaan mendapatkan awal yang baik (fresh start) dengan laporan posisi keuangan menunjukan nilai sekarang tanpa dibebani defisit karena defisit dieliminasikan menjadi nihil.

Based on SFAS No. 51 (Revised 2003), “Accounting for Quasi-Reorganization”, Quasi-Reorganization is an accounting procedure that enables a company to restructure its equity by eliminating its deficit and revaluing its assets and liabilities based or their fair values. Due to quasi-reorganization, a company has a fresh start with its financial position report showing figures that represent fair values and without a deficit which has been eliminated to become nil.

Estimasi nilai wajar aset dan liabilitas dalam rangka kuasi-reorganisasi ditentukan berdasarkan informasi terbaik sesuai dengan karakteristik aset dan liabilitas yang bersangkutan atau nilai pasar aset dan liabilitas yang bersangkutan. Apabila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar dilakukan dengan mepertimbangkan harga aset sejenis, estimasi nilai sekarang atau arus kas diskontoan.

The fair value estimation for assets and liabilities due to quasi-reorganization is based on the best available information according to the characteristics of the assets and liabilities or the market value for the assets and liabilities. If the market value is not available, the fair value estimation is conducted by considering the value of similar assets, present value estimation, or discounted cash flow.

c. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan

Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi

c. Allowance for Possible Losses on Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies

Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), efek-efek, piutang, kredit yang diberikan, aset ijarah, dan tagihan akseptasi, termasuk komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit seperti bank garansi dan Letter of Credit (LC) yang tidak dapat dibatalkan serta standby LC.

Earning assets consist of current accounts with other banks, placements with other banks, placements with Bank Indonesia in the form of Bank Indonesia Syariah Certificates (SBIS) and Bank Indonesia Syariah Deposit Facilities (FASBIS), securities, receivables, loans, ijarah assets, and acceptances receivable, including commitments and contingencies with credit risk, such as bank guarantees, irrevocable letters of credit and standby letters of credit.









17




Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)

c. Allowance for Possible Losses on Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies (continued)

Penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif bank umum yang melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah sebagaimana telah diubah berdasarkan PBI No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007, PBI No. 10/24/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008, dan terakhir berdasarkan PBI No.13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011 Tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/10/DPbS tanggal 13 April 2011 perihal Penilaian Kualitas Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Allowance for possible losses of earning assets and non-earning assets for commercial bank conducting business based on syariah principles is regulated in Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/21/PBI/2006 dated October 5, 2006 regarding The Quality Rating Of Assets Of Commercial Banks Conducting Business Based On Syariah Principles, which has been ammended with PBI No. 9/9/PBI/2007 dated June 18, 2007, PBI No. 10/24/PBI/2008 dated October 16, 2008, and the latest amendment PBI No.13/13/PBI/2011 dated March 24, 2011 regarding The Quality Rating Of Assets Of Commercial Syariah Banks and Syariah Business Unit, and Bank Indonesia Circular Letter No.13/10/DPbS dated 13 April, 2011 concerning Quality Rating for Commercial Syariah Banks and Syariah Business Unit.

Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aset produktif berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut:

The guidelines in determining the allowance for possible losses on earning assets based on the aforementioned Bank Indonesia Regulation are as follows:

a) Cadangan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aset produktif yang digolongkan Lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan surat berharga yang diterbitkan pemerintah berdasarkan prinsip syariah, serta bagian aset produktif yang dijamin dengan jaminan pemerintah dan agunan tunai berupa giro, tabungan, deposito, setoran jaminan, dan/atau emas yang diblokir dan disertai dengan surat kuasa pencairan.

a) General reserve shall be at least 1% of total earning assets classified as Current, excluding Bank Indonesia Syariah Certificates and securities issued by the government based on syariah principles, and part of earning assets guaranteed by government and cash collateral in the form of demand deposits, saving deposits, time deposits, guarantee deposits, and/or gold which are pledged accompanied with the power of attorney to liquidate.

b) Cadangan khusus, sekurang-kurangnya sebesar:

b) Special reserve, shall be at least:

(1) 5% dari aset produktif yang digolongkan dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi agunan; dan

(1) 5% of earning assets classified as Special Mention after deducting collateral value; and

(2) 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi agunan; dan

(2) 15% of earning assets classified as Substandard after deducting collateral value; and

(3) 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi agunan; dan

(3) 50% of earning assets classified as Doubtful after deducting collateral value; and

(4) 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi nilai agunan.

(4) 100% of earning assets classified as Loss after deducting collateral value.

18 19









18




Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)

c. Allowance for Possible Losses on Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies (continued)

Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aset produktif berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut (lanjutan):

The guidelines in determining the allowance for possible losses on earning assets based on the aforementioned Bank Indonesia Regulation are as follows (continued):

c) Kewajiban untuk membentuk penyisihan kerugian aset produktif tidak berlaku bagi aset produktif untuk transaksi sewa berdasarkan akad ijarah. Namun, Bank wajib membentuk penyusutan/amortisasi terhadap aset ijarah (Catatan 2.j).

c) The requirement to establish allowance for possible losses is not applicable for earning assets under leasing transactions with ijarah principle. However, the Bank is required to establish depreciation/amortization for the assets of ijarah (Note 2.j).

Khusus untuk surat-surat berharga dan penempatan pada bank lain kualitasnya ditetapkan menjadi 3 (tiga) golongan yaitu lancar, kurang lancar, dan macet. Sedangkan untuk penyertaan modal kualitasnya ditetapkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu lancar, kurang lancar, diragukan, dan macet.

For marketable securities and placements with other banks, the quality rating is classified into 3 (three) categories: current, substandard, and loss. While for the quality of equity investment rating is determined into 4 (four) categories: current, substandard, doubtful, and loss.

Penyisihan kerugian liabilitas komitmen dan kontinjensi dicatat pada akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”.

Allowance for possible losses on commitments and contingencies is recorded under "Estimated Losses on Commitments and Contingencies" account.

Apabila pihak manajemen berpendapat bahwa aset produktif tersebut sudah tidak dapat ditagih kembali maka aset tersebut harus dihapusbukukan dengan cara saldo aset produktif dikurangkan dari masing-masing penyisihan kerugian. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian tahun berjalan.

If the management believes that certain earning assets are not recoverable then those assets should be written off by deducting the balance of earning assets from their respective allowances. Recoveries of earning assets that have been written off are recorded as additional allowance for possible losses in the current year.

d. Transaksi dan Saldo dengan Pihak-pihak

Berelasi d. Transactions and Balances with Related

Parties Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

The Bank enters into transactions with related parties. In these financial statements, the term related parties are defined under SFAS No. 7 (Revised 2010) on “Related Party Disclosures”.









19



d. Transaksi dan Saldo dengan Pihak-pihak

Berelasi (lanjutan) d. Transactions and Balances with Related

Parties (continued) Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak berelasi, maupun tidak, telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan.

All significant transactions and balances with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those granted to third parties, are disclosed in the notes to the financial statements.

e. Giro pada Bank Lain e. Current Accounts with Other Banks

Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bonus yang diterima Bank dari bank umum syariah diakui sebagai pendapatan usaha lainnya. Penerimaan jasa giro dari bank umum konvensional tidak diakui sebagai pendapatan Bank dan digunakan untuk dana kebajikan (qardhul hasan). Penerimaan jasa giro tersebut sebelum disalurkan dicatat sebagai liabilitas Bank.

Current accounts with other banks are stated at their outstanding balance net of allowance for possible losses. Bonuses received from commercial banks based on syariah principles are recognized as other operating income. Interest on current accounts placed with non-syariah banks are not recognized as the Bank's income but are recorded as part of the qardhul hasan fund. The interest from current accounts with non-syariah banks will be recorded as the Bank’s liabilities before distributed to the fund.

f. Penempatan pada Bank Indonesia f. Placements with Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari giro wadiah pada Bank Indonesia dan penanaman dana pada Bank Indonesia berupa Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS). FASBIS merupakan sertifikat yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip masing-masing adalah wadiah. Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan.

Placements with Bank Indonesia consist of wadiah current accounts with Bank Indonesia and placements of funds with Bank Indonesia in the form of Bank Indonesia Syariah Deposit Facilities (FASBIS). FASBIS is certificate issued by Bank Indonesia as a proof of short term fund deposits under wadiah principle. Placements with Bank Indonesia are stated at their outstanding balances.

g. Penempatan pada Bank Lain

g. Placements with Other Bank Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana pada bank lain dalam bentuk Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank (SIMA) dan call money, deposito berjangka, dan lain-lain.

Placements with other bank is placements of funds with other bank in the form of Interbank Mudharabah Investment Certificate (SIMA) and call money, time deposits, and others.

Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan kerugian yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing saldo penempatan pada bank lain.

Placements with other banks are stated at the outstanding balance net of allowance for possible losses which is determined based on evaluation of the collectibility of each placement with other banks.

20 21









20



h. Investasi pada Surat Berharga h. Investment in Marketable Securities

Surat berharga syariah adalah surat bukti penanaman dalam surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang syariah dan/atau pasar modal syariah antara lain obligasi syariah (sukuk) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).

Syariah marketable securities is a proof of investment under the syariah principles commonly traded in syariah money market and/or syariah stock exchange, such as syariah bonds (sukuk) and Bank Indonesia Syariah Certificates (SBIS).

Sejak tanggal 1 Januari 2012, investasi pada surat berharga diklasifikasikan berdasarkan model usaha yang ditentukan oleh Bank pada saat pembelian surat berharga tersebut didasarkan atas klasifikasi sesuai PSAK No. 110 tentang “Akuntansi Sukuk” sebagai berikut:

Since January 1, 2012, investment in marketable securities are classified based on busines model determined by Bank at the date of purchase of the marketable securities in accordance with SFAS No. 110 on “Accounting for Sukuk” as follows:

1) Diukur pada nilai perolehan disajikan sebesar biaya perolehan (termasuk biaya transaksi) yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskonto diamortisasi selama periode hingga jatuh tempo.

1) At cost, securities are stated at cost (including transaction costs), adjusted by unamortized premium and/or discount. Premium and discount are amortized over the period until maturity.

2) Diukur pada nilai wajar, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif periode yang bersangkutan.

2) At fair value are stated at fair values. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair values are presented in current year comprehensive statement of income.

Nilai tercatat pada tanggal 1 Januari 2012 untuk sukuk yang telah diterbitkan sebelum 1 Januari 2012 menjadi nilai tercatat awal untuk penerapan pertama kali PSAK No. 110.

Carrying value as of January 1, 2012 for sukuk which were issued before January 1, 2012 becomes the initial carrying value of the sukuk for the first time implementation of SFAS No. 110.

Sebelum 1 Januari 2012, investasi pada efek/surat berharga diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat pembelian efek-efek tersebut didasarkan atas klasifikasi sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” sebagai berikut:

Before January 1, 2012, investment in securities/marketable securities are classified based on management intention at the date of purchase in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006) on "Financial Instruments: Recognition and Measurement” as follows:

1) Dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskonto diamortisasi selama periode hingga jatuh tempo.

1) Held to maturity securities are stated at cost adjusted by unamortized premium and/or discount. Premium and discount are amortized over the period until maturity.









21



h. Investasi pada Surat Berharga (lanjutan) h. Investment in Marketable Securities

(continued) Sebelum 1 Januari 2012, investasi pada efek/surat berharga diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat pembelian efek-efek tersebut didasarkan atas klasifikasi sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” sebagai berikut (lanjutan):

Before January 1, 2012, investment in securities/marketable securities are classified based on management intention at the date of purchase in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006) on "Financial Instruments: Recognition and Measurement” as follows (continued):

2) Tersedia untuk dijual, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar, setelah dikurangi pajak, diakui dan disajikan sebagai komponen ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dikreditkan atau dibebankan pada saat realisasi pada operasi tahun berjalan.

2) Available-for-sale securities are stated at fair values. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value, net of tax, are recognized and presented as equity component. Such unrealized gains or losses are recognized in statements of income upon realization.

3) Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan. Atas penjualan efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, perbedaan antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai keuntungan atau kerugian penjualan pada periode dimana efek tersebut dijual.

3) Measured at fair value through profit and loss are stated at fair values. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair values are presented in current year statement of income. Upon sale of securities measured at fair value through profit and loss, the difference between the selling price and the purchase price is recognized as a gain or loss on sale in the period when the securities were sold.

SBIS diklasifikasikan sebagai surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo, yang dinyatakan sebesar nilai nominal

SBIS is classified as held to maturity which is stated at nominal amount.

i. Piutang i. Receivables

Piutang adalah tagihan yang timbul dari pembiayaan berdasarkan akad murabahah, akad istishna, dan/atau akad ijarah.

Receivables represent claims arising from murabahah, istishna, and/or ijarah financing.

Pembiayaan Murabahah adalah jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan tersebut kepada pembeli.

Murabahah is the sale and purchase of goods in which the selling price is determined based on acquisition cost added with mutually agreed margin and the seller shall disclouse the acquisition cost to the buyer.

Piutang murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan marjin yang ditangguhkan yang dapat direalisasikan dan penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas piutang murabahah berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang.

Murabahah receivables are stated at the balance of the receivable less deferred margin and allowance for possible losses. The Bank provides allowance for possible losses based on the review of the quality of individual murabahah receivable balance.

22 23









22



i. Piutang (lanjutan) i. Receivables (continued)

Istishna adalah jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan.

Istishna is the sale and purchase of goods in the form of manufacturing the ordered goods with agreed criteria, specification, and term of payment.

Dalam transaksi istishna pembeli menugasi penjual untuk membuat atau mengadakan al mashnu (barang pesanan) sesuai spesifikasi yang disyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang disepakati. Piutang istishna disajikan sebesar tagihan kepada pembeli dikurangi penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas piutang istishna berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang. Bank bertindak sebagai penyedia dana.

Based on istishna contract, the buyer orders the seller to make or to supply al-mashnu (goods ordered) with the specification required by the buyer at agreed price. Istishna receivables are presented based on the outstanding billings less allowance for possible losses. The Bank provides allowance for possible losses on istishna receivables based on the review of the quality of individual istishna receivable balance. In an istishna transaction, the Bank acts as the fund provider.

Ijarah adalah sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara pemilik objek sewa dengan penyewa untuk menyerahkan hak penggunaan objek sewa kepada penyewa dan mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan.

Ijarah is a lease contract of goods and/or services between lessor and lessee to transfer the right of use on object of lease to the lessee and to earn a return on the lease object.

Piutang pendapatan ijarah diakui pada saat jatuh tempo sebesar sewa yang belum diterima dan disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan yakni saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas piutang pendapatan ijarah berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang.

Ijarah receivable is recognized at the due date at the amount of lease income which has not yet received and presented at its net realizable value, which is the outstanding balance of the receivable less allowance for possible losses. The Bank provides allowance for possible losses based on the review of the quality of individual ijarah receivable balance.

j. Aset yang Diperoleh Untuk Ijarah j. Assets Acquired for Ijarah

Aset yang diperoleh untuk ijarah adalah aset yang dijadikan objek sewa (ijarah) dan diakui sebesar harga perolehan. Objek sewa dalam transaksi ijarah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus sesuai taksiran masa manfaat.

Assets acquired for ijarah represent assets/objects for lease transactions (ijarah) and are recognized at the acquisition cost. The assets in an ijarah transaction are depreciated using stright-line method based on the estimated usefull life.

Aset yang diperoleh untuk ijarah disajikan sebesar nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan amortisasi.

Assets acquired for ijarah are presented at the acquisition cost less accumulated depreciation and amortization.









23



k. Aset Tetap k. Fixed Assets

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (2007), “Aset Tetap”, dimana Bank telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Bank.

Effective on January 1, 2012, the Bank adopts SFAS No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”, which replaces SFAS No. 16 (2007), “Fixed Assets”, in which the Bank has choosen the cost model. Implementation of this revised standard does not have a significant effect on the financial statements of the Bank.

Aset tetap disajikan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat adalah sebagai berikut:

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Fixed assets are depreciated from the month of the usage of assets and depreciated using the straight-line method based on the estimated useful life of the assets as follows:

Tahun/Years

Renovasi bangunan yang disewa 5 Leasehold improvements Peralatan kantor 5 Office equipments Kendaraan 4 Vehicles Komputer 5 Computer

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada saat terjadinya, pemugaran dan peningkatan daya guna dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai buku dan akumulasi penyusutan dari aset tetap tersebut dikeluarkan dari akun aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

The cost of repair and maintenance are charged to operations as incurred, significant renewal and improvement are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed, their cost and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is recorded in current year statement of income.

Nilai tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying value of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits expected from its use or disposal. Gains or losses arising from derecognition of the asset (calculated as the difference of the net proceeds from disposal and the carrying amount of the asset) is recognized in the statement of income in the year the asset is derecognized.

Nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset diestimasikan ketika kejadian atau perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai kerugian pada laporan laba rugi tahun berjalan.

The recoverable value of an asset is estimated when events or changes in circumstances indicate that the carrying value may not be fully recoverable. Asset impairment, if any, is recognized as a loss in the current year statement of income.

24 25









24



l. Aset Tidak Berwujud l. Intangible Assets

Perangkat lunak yang bukan merupakan bagian dari perangkat keras yang terkait dicatat sebagai aset tidak berwujud dan dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi.

Computer software which is not an integral part of related hardware is recorded as intangible asset and stated at carrying amount, which is cost less accumulated amortization.

Biaya perolehan perangkat lunak terdiri dari seluruh pengeluaran yang dapat dikaitkan langsung dalam persiapan perangkat lunak tersebut sehingga siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Cost of software consists of all expense directly attributable to the preparation of such software, into ready to be used for their intended purpose.

Pengeluaran setelah perolehan perangkat lunak dapat dikapitalisasi sebagai perangkat lunak hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis masa depan dari perangkat yang bersangkutan sehingga menjadi lebih besar dari standar kinerja yang diperkirakan semula. Pengeluaran yang tidak menambah manfaat ekonomis masa depan dari perangkat lunak diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

Subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefit of the software, so that it becomes larger than originally expected performance standards. Expenditure with no addition of future economic benefits from the software is directly recognized as expense when incurred.

Perangkat lunak diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi umur manfaatnya, yaitu 5 (lima) tahun.

Computer software is amortized by using stright-line method over the estimated useful life of the software, which is 5 (five) years.

Amortisasi perangkat lunak diakui dalam laporan laba rugi, sejak tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai sampai berakhirnya masa manfaat dari perangkat lunak tersebut.

Software amortization is recognized in the statements of income since the date of the software available for use until the economic benefit of software is ended.

m. Aset Lain-lain m. Other Assets

Teridiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya, termasuk di dalamnya biaya dibayar dimuka. Aset lain-lain dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi, penurunan nilai, dan penyisihan kerugian atau penurunan nilai.

Represent immaterial assets that cannot be classified under the above accounts, including prepaid expenses. Other assets are stated at carying amount, which is cost less accumulated amortization, decline in value, and allowance for possible losses or impairment losses.

n. Liabilitas Segera n. Obligations Due Immediately

Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera dinyatakan sebesar nilai liabilitas Bank kepada pemberi amanat.

Obligations due immediately represent Bank’s obligations to other parties which should be settled immediately based on predetermined instructions by those having the authority. Obligations due immediately are stated at the amounts of Bank liabilities to the entrustee.









25



o. Simpanan dari Nasabah o. Deposits from Customers

Simpanan merupakan simpanan pihak lain dalam bentuk giro wadiah.

Deposits represent other parties’ deposits in the form of wadiah demand deposits.

Giro wadiah digunakan sebagai instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro, serta mendapatkan bonus sesuai dengan kebijakan Bank. Giro wadiah dinyatakan sebesar titipan pemegang giro di Bank.

Wadiah demand deposits are used as payment instruments and available for withdrawal at any time through cheque and demand deposits drafts, and receive bonuses according to the Bank policies. Wadiah demand deposits are stated at the amount entrusted by depositors.

p. Simpanan dari Bank Lain p. Deposits from Other Banks

Simpanan dari bank lain adalah liabilitas Bank kepada bank lain dalam bentuk giro dan tabungan dengan akad wadiah serta Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA). Simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar liabilitas kepada bank lain.

Deposits from other banks represent liabilities to other banks in the form of demand deposits and saving deposits with wadiah agreement and Interbank Mudharabah Investment Certificate (SIMA). Deposits from other banks are stated at the amounts payable to other banks.

q. Dana Syirkah Temporer q. Temporary Syirkah Funds

Dana syirkah temporer merupakan investasi dengan akad mudharabah mutlaqah, yaitu pemilik dana (shahibul maal) memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Bank) dalam pengelolaan investasinya dengan keuntungan dibagikan sesuai kesepakatan. Dana syirkah temporer terdiri dari tabungan mudharabah, giro mudharabah, dan deposito mudharabah.

Temporary syirkah funds represent investments from other parties on the basis of mudharabah mutlaqah in which the owners of the funds (shahibul maal) entrust to the fund manager (mudharib/Bank) in managing their investments with pre-agreed profit sharing distribution. Temporary syirkah funds consist of mudharabah saving deposits, mudharabah demand deposits, and mudharabah time deposits.

Tabungan mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. Tabungan mudharabah dicatat sebesar nilai simpanan nasabah.

Mudharabah saving deposits represent funds from third parties which receive predetermined and pre-agreed profit sharing return ratio (nisbah) from income derived by the Bank from the use of such funds. Mudharabah saving deposits are stated based on the customer’s saving deposits balance.

Giro mudharabah merupakan simpanan pihak lain yang dapat ditarik setiap saat dan mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. Giro mudharabah dicatat sebesar nilai simpanan nasabah.

Mudharabah demand deposits represent third party fund that can be withdrawn at any time and receive pre-determined and pre-agreed profit sharing return ratio (nisbah) from income derived by the Bank from the use of such funds. Mudharabah demand deposits are stated based on the customer’s demand deposits balance.

26 27









26



q. Dana Syirkah Temporer (lanjutan) q. Temporary Syirkah Funds (continued)

Deposito mudharabah merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito mudharabah dengan Bank. Deposito mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito mudharabah dengan Bank.

Mudharabah time deposits represent third party funds that can be withdrawn only at a certain point in time based on the agreement between the customer and the Bank. Mudharabah time deposits are stated at nominal amount as agreed by deposits holder and the Bank.

Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas. Hal ini karena Bank tidak berkewajiban untuk mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi Bank ketika mengalami kerugian. Di sisi lain dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non investasi.

Temporary syirkah fund cannot be classified as liability. This was due to the Bank does not have any liability to return the fund to the owners, except for losses due to the Bank’s management negligence or misrepresentation. On the other hand, temporary syirkah fund also cannot be classified as equity, because of the existence of maturity period and the depositors do not have the same rights as the shareholder such as voting rights and the rights of realized gain from current assets and other non investment accounts.

Dana syirkah temporer merupakan salah satu unsur laporan posisi keuangan, hal tersebut sesuai dengan prinsip syariah yang memberikan hak kepada Bank untuk mengelola dan menginvestasikan dana, termasuk untuk mencampur dana dimaksud dengan dana lainnya.

Temporary syirkah funds represent one of the financial position report accounts which is in accordance with syariah principle provide right to the Bank to manage and invest funds, including mixing of one fund with the other funds.

Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana syirkah temporer dapat dilakukan dengan konsep bagi hasil atau bagi pendapatan.

The owners of temporary syirkah funds receive parts of profit in accordance with the agreement and receive loss based on proportion to the total funds. The profit distribution of temporary syirkah funds can be based on profit sharing or revenue sharing concept.

r. Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank

sebagai Mudharib r. Revenue from Fund Management by The

Bank as Mudharib

Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib terdiri dari pendapatan pembiayaan akad murabahah, istishna, ijarah (sewa), dan pendapatan usaha utama lainnya.

Revenue from fund management by the Bank as mudharib consists of income from financing with murabahah, istishna, ijarah (leasing), and other main operating income.

Pengakuan keuntungan transaksi murabahah dengan pembayaran tangguh atau secara angsuran dilakukan selama periode akad sesuai dengan tingkat risiko dan upaya untuk merealisasikan keuntungan tersebut. Metode yang diterapkan oleh Bank adalah metode efektif (anuitas) sesuai dengan jangka waktu akad.

Income recognition from murabahah transaction with deferred payment or installment is conducted over the period of contract in line with the risk rate and effort to realize the income. The method implemented by the Bank is effective method (annuity) based on period of contracs.









27



r. Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank

sebagai Mudharib (lanjutan) r. Revenue from Fund Management by The

Bank as Mudharib (continued)

Pendapatan istishna diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian atau metode akad selesai.

Income from istishna is recognized using the percentage of completion or full completion method.

Pendapatan ijarah diakui selama masa akad secara proporsional.

Income from ijarah is recognized proportionally during the agreement period.

Pendapatan bagi hasil mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha.

Profit sharing income from mudharabah is recognized in the period when the profit sharing right arises in accordance with agreed sharing ratio and the recognition based on projection of income is not allowed.

Bank menetapkan kebijakan tingkat risiko berdasarkan ketentuan internal. Bank melakukan penghentian amortisasi keuntungan ditangguhkan pada saat pembiayaan diklasifikasikan sebagai Non-Performing.

The Bank prescribes the risk rate policies based on the internal regulation. The Bank terminates the amortization of deferred income at the time its financing is classified as Non-Performing.

Setoran dari debitur dengan kualitas non-performing diperlakukan sebagai pengembalian harga perolehan atau pokok piutang/pembiayaan. Kelebihan pembayaran di atas harga perolehan atau pokok piutang/pembiayaan diakui sebagai pendapatan pada saat diterimanya. Khusus untuk transaksi ijarah, setoran dari debitur dengan kualitas non-performing diperlakukan sebagai pelunasan piutang sewa.

Repayment from debtors classified as non-performing was treated as repayment of acquisition cost or principal of receivable/ financing. Payment in excess of the acquisition cost or principal of receivable/financing will be recognized as income when it received. However for ijarah transaction, repayment from customers is treated as repayment of rent receivable.

s. Pendapatan Usaha Utama Lainnya s. Other Main Operating Income

Pendapatan usaha utama lainnya terdiri dari pendapatan dari Sertifikat Bank Indonesia Syariah, pendapatan dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah, pendapatan dari penempatan pada bank syariah lain, dan pendapatan bagi hasil Surat Berharga Syariah. Pendapatan usaha utama lainnya diakui secara akrual (accrual basis).

Other main operating income consists of income derived from Bank Indonesia Syariah Certificates, Bank Indonesia Syariah Deposit Facility, placements with other syariah banks, and profit sharing from syariah securities. Other main operating income is recognized on an accrual basis.

t. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana

Syirkah Temporer t. Third Parties’ Share on Returns of

Temporary Syirkah Funds Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi laba milik nasabah yang didasarkan pada prinsip Mudharabah muthlaqah, Mudharabah muqayyadah dan Mudharabah musyarakah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Bank. Pendapatan yang dibagikan adalah pendapatan yang telah diterima (cash basis)

Third parties’ share on returns of temporary syirkah funds represents fnd ower share on the profit of Bank derived from managing of such fund under under Mudharabah mutlaqah, Mudharabah muqayyadah and Mudharabah musytarakah principles. The profit sharing is detirmined on the cash basis.

28 29









28



t. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana

Syirkah Temporer (lanjutan) t. Third Parties’ Share on Returns of

Temporary Syirkah Funds (continued) Pembagian laba dilakukan berdasarkan prinsip bagi laba, yaitu dihitung dari laba bruto (gross profit margin) Bank.

Distribution of profit is based on profit sharing principle which calculated from the Bank’s gross profit.

Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan dan aset produktif lainnya akan dibagikan kepada penyimpan dana dan Bank, dihitung secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan dan aset produktif lainnya. Selanjutnya, jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut dibagihasilkan pada nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul maal dan Bank sebagai mudharib sesuai porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil dari pembiayaan dan aset produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya menjadi milik Bank, termasuk pendapatan dari transaksi Bank berbasis imbalan.

Margin income and profit sharing on financing facilities and other earning assets are distributed to fund owners and the Bank based on proportion of fund used in the financing and other earning assets. Margin income and profit sharing income allocated to the fund owners are then distributed to fund owners as shahibul maal and the Bank as mudharib based on a predetermined ratio. Margin income and profit sharing from financing facilities and other earning assets using the Bank's funds, are entirely shared for the Bank, including income from the Bank's fee-based transactions.

u. Pendapatan dan Beban Bunga u. Interest Income and Expense

Bank mengakui pendapatan dan beban bunga atas dasar akrual. Pendapatan bunga dari aset produktif yang diklasifikasikan sebagai “non-performing” tidak diakui dalam akun ini sampai saat diterimanya pembayaran. Piutang bunga yang telah diakui secara akrual, dibatalkan pada saat aset produktif diklasifikasikan sebagai “non-performing” pada periode berjalan dan dibebankan pada periode berjalan. Pendapatan bunga dalam penyelesaian yang dikapitalisasi dalam rangka restrukturisasi pinjaman ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan berdasarkan penerimaan aktual.

The Bank recognizes interest income and expense on the accrual basis. Interest income on non-performing earning assets is not recognized in the accounts except to the extent of cash collections received. Any outstanding accrued interest on earning assets determined to be non-performing is reversed against interest income and charged in the current period. Interest in arrears on non-performing loans that is capitalized upon debt restructuring is deferred and is recognized as income upon actual collection.

Piutang bunga dari aset produktif yang diklasifikasikan sebagai “non-performing” dicatat sebagai tagihan kontinjensi dalam catatan atas laporan keuangan.

Interest receivables on non-performing assets are recorded as part of contingent receivables in the notes to the financial statements.

Penerimaan bunga dari kredit yang diklasifikasikan sebagai “diragukan” dan “macet” diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.

The collection of interest on loans classified as “doubtful” and “loss” are recognized as a reduction of loans principal. The excess of collections from loan principal are recognized as interest income.









29



v. Provisi dan Komisi v. Fees and Commissions

Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pembiayaan dan/atau jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Provisi dan komisi sehubungan dengan penyelesaian pembiayaan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat penyelesaian. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan pembiayaan dan/atau tidak untuk jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.

Fees and commissions directly related to the lending activities and/or which cover a specific period are deferred and amortized based on the straight-line method over the respective periods. The balance of fees and commissions related to financing settled prior to maturity is recognized as revenue or expense upon settlement. Fees and commissions, which are indirectly related to the lending activities and/or do not cover specific periods, are recognized upon execution of the transactions.

w. Dana Kebajikan w. Qardhul Hasan Funds

Denda/sanksi diberikan kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda-nunda pembayaran dengan disengaja dikenakan berupa denda sejumlah uang yang besarnya tidak ditentukan atas dasar kesepakatan dan tidak dibuat saat akad ditandatangani. Dana yang berasal dari denda/sanksi diperuntukkan untuk dana sosial/kebajikan.

Penalties/sanctions are charged to debtors who are able to pay, but deliberately delay payments, in the amount that are not agreed and not determined on the contract. The funds from penalties/sanctions will be used for charity funds/qardhul hasan funds.

x. Penjabaran Mata Uang Asing x. Foreign Currency Translation

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal-tanggal transaksi tersebut. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) yang berlaku pada tanggal tersebut.

Transactions denominated in foreign currency are converted into Rupiah using the spot rate at those transaction dates. At the financial position report date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated using the Reuters spot rate at 16.00 Western Indonesia Time (WIB) prevailing at that date.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi, kecuali apabila ditangguhkan pada bagian ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat.

Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statements of income, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges.

Selisih penjabaran mata uang asing atas efek utang dan aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs.

Translation differences on debt marketable securities and other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange gains and losses.

30 31









30



x. Penjabaran Mata Uang Asing (lanjutan) x. Foreign Currency Translation (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 kurs yang digunakan masing-masing adalah sebagai berikut (nilai penuh):

As of December 31, 2012 and 2011, the rates of exchange used were as follows (full amount):

2012 2011

Rupiah/1 Dolar AS 9.637,50 9.067,50 Rupiah/US Dollar 1 Rupiah/1 Yen Jepang 111,77 116,82 Rupiah/Japanese Yen 1 Rupiah/1 Dolar Singapura 7.878,61 6.983,55 Rupiah/Singapore Dollar 1 Rupiah/1 Poundsterling Inggris 15.514,93 13.975,29 Rupiah/Great Britain Poundsterling 1 Rupiah/1 Euro 12.731,62 11.714,76 Rupiah/Euro 1 Rupiah/1 Dolar Australia 10.007,10 9.205,78 Rupiah/Australian Dollar 1 Rupiah/1 Ringgit Malaysia 3.147,97 2.863,00 Rupiah/Malaysian Ringgit 1 Rupiah/1 Dolar Hong Kong 1.243,27 1.167,23 Rupiah/Hong Kong Dollar 1

y. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan y. Provision for Employee’s Benefits

Imbalan kerja sehubungan dengan imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya diakui selama masa kerja karyawan yang bersangkutan sesuai dengan imbalan yang lebih tinggi antara Undang-Undang RI Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003) atau peraturan Bank.

Employee benefits related to past retirement benefits and long term benefits are recognized during the working period of the employees in accordance with Labor Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003 (Law No. 13/2003) or the Bank’s regulation whichever benefit is higher.

Mulai tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

Starting January 1, 2012, Bank adopts SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefit”. The adoption of SFAS No. 24 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, pembebanan biaya untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Bank telah memilih metode koridor 10% untuk pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria. Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari kewajiban manfaat pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus sepanjang ekspektasi sisa masa kerja rata-rata karyawan. Lebih lanjut, biaya jasa lalu yang belum vested yang timbul dari pengenalan program manfaat pasti atau perubahan kewajiban manfaat dari program yang ada, diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata hingga manfaat tersebut vested.

Under SFAS No. 24 (Revised 2010), "Employee Benefits", the charged expese of employee benefits is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method. The Bank has chosen the 10% corridor method for the recognition of actuarial gains and losses. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of the defined benefit obligation. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working life of the employees. Moreover, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.









31



z. Pajak Penghasilan z. Income Tax

Bank menerapkan metode liabilitas untuk menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode liabilitas, aset dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai aset dan liabilitas yang tercatat di laporan posisi keuangan dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Manfaat pajak di masa mendatang diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Bank implements liabilities method to determine income tax expense. Based on liabilities method, deferred tax asset and liabilities are recognized for all temporary differences between the financial and the tax base of assets and liabilities at each reporting date. Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Future tax benefits are recognized based on the probability of the realization of such benefits.

Aset dan hutang pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan diterapkan pada periode aset atau liabilitas tersebut direalisasi atau diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan-peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to be applied in the period when the assets and liabilities are realized or settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the financial position report date.

Koreksi atas liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan atau banding, maka perubahan diakui pada saat keputusan atas keberatan dan atau banding tersebut ditetapkan.

Amendment to tax obligation is recorded when an assessment is received or, if there is objection or appeal, when the decision on the objection and or the result of the appeal is received.

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang mengharuskan Bank untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.

Effective January 1, 2012, Bank applied SFAS No. 46 (Revised 2010), which requires Bank to account for the current and future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (labilities) that are recognized in the statements of financial position and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

32 33









32



aa. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi aa. Acceptance Receivables and Acceptance

Payables

Tagihan dan liabilitas akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai yang dapat direalisasi atas L/C yang diaksep oleh bank pengaksep penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurang dari akun tagihan akseptasi.

Acceptance receivables and payables are stated at the amount of issued Letters of Credit (L/C) or the realizable value of the L/C accepted by the accepting bank. Acceptance receivables are recorded net of an allowance for possible losses.

ab. Laba Neto per Saham Dasar ab. Basic Earnings per Share

Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto dengan rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan.

Basic earning per share is computed by dividing net income with the weighted average number of shares issued and fully paid during the year.

Laba neto yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sejumlah Rp40.352 and Rp40.269. Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar yang digunakan sebagai pembagi dalam menghitung laba per saham dasar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah 945.069 lembar saham.

Net income used to calculate basic earnings per share for the years ended December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp40,352 and Rp40,269, respectively. Total weighted average shares outstanding used as the divisor in calculating basic earnings per share as of December 31, 2012 and 2011 are 945,069 shares.

ac. Penggunaan Estimasi ac. Use of Estimates

Dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, manajemen telah menggunakan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan.

The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those have been estimated.

ad. Pertimbangan dan estimasi akuntansi yang

signifikan ad. Significant accounting judgements and

estimates

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan estimasi dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Beberapa pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut:

In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has exercised professional judgement and estimates in determining the amounts recognized in the financial statements. The several significant uses of the professional judgment and estimates are as follows:









33



ad. Pertimbangan dan estimasi akuntansi yang

signifikan (lanjutan) ad. Significant accounting judgements and

estimates (continued)

Usaha yang berkelanjutan Going concern Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.

The Bank’s management has made an assessment of the Bank’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue its business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.

Deferred tax assets are recognized for the future recoverable taxable income arising from temporary difference. Management’s judgement is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing on level of future taxable profits together with future tax planning strategics.

Penyisihan imbalan kerja karyawan Provision for employee benefits Penyisihan imbalan kerja karyawan ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuaria. Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain.

Provision for employee benefits programs are determined based on actuarial valuation. The actuarial valuation involves assumptions such as discount rate, expected rate of returns on investments, future salary increase, mortality rate, resignation rates and others.

Karena imbalan kerja tersebut memiliki sifat jangka panjang, maka perkiraan tersebut memiliki ketidakpastian yang signifikan.

Due to the long-term nature of these employee benefits, such estimates are subject to significant uncertainty.

ae. Pendapatan Imbalan Jasa Perbankan ae. Fee Based Income from Banking Services

Pendapatan imbalan jasa perbankan pada umumnya diakui pada saat kas diterima, kecuali selisih nilai perolehan dibanding nilai nominal yang belum diamortisasi yang diakui secara akrual.

Fee based income from banking services are generally recognized when cash is received, except for the unamortized discount/premium which is recognized on accrual basis.

34 35









34



af. Penerapan Standar Akuntansi Revisi af. Implementation of Revised Accounting

Standards

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut yang dianggap relevan untuk Bank pada tanggal 1 Januari 2012:

Bank implements the following accounting standards, which are considered relevant, starting January 1, 2012:

i. PSAK No.101 (Revisi 2011), “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”. PSAK ini mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian, dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.

i. SFAS No.101 (Revised 2011), “Presentation of Syariah Financial Statements”. This SFAS requires the presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, difference between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information, and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations, and judgements, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards, and statement of compliance.

Perubahan signifikan yang ditimbulkan standar akuntansi tersebut terhadap Bank adalah sebagai berikut:

The significant changes of the accounting standard to the Bank are as follows:

- Laporan keuangan terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil, Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat, Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan, dan Catatan atas Laporan Keuangan dan Penambahan Laporan Posisi Keuangan yang Menunjukkan Saldo Awal (dalam hal terjadi reklasifikasi atau penyajian kembali). Sedangkan sebelumnya, laporan terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil, Laporan sumber dan penyaluran dana zakat, Laporan sumber dan Catatan atas Laporan Keuangan.

- Financial statements consist of Statements of Financial Position, Statements of Comprehensive Income, Statements of Changes in Equity, Statements of Cash Flows, Statements of Reconciliation of Income and Revenue Sharing, Statements of Sources and Uses of Zakat Funds, Statements of Sources and Uses of Qardhul Hasan Funds and Notes to the Financial Statements. Whilst, previously, the financial statements comprise of Balance Sheet, Statements of Income, Statements of Changes in Equity, Statements of Cash Flows, Statements of Reconciliation of Income and Revenue Sharing, Statements of Sources and Uses of Zakat Funds, Statements of Sources and Uses of Qardhul Hasan Funds and and Notes to The Financial Statements.









35



af. Penerapan Standar Akuntansi Revisi

(lanjutan) af. Implementation of Revised Accounting

Standards (continued)

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut yang dianggap relevan untuk Bank pada tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):

Bank implements the following accounting standards, which are considered relevant, starting January 1, 2012 (continued):

- Tambahan pengungkapan yang diperlukan, contohnya adalah pengelolaan permodalan dan pengungkapan kepatuhan terhadap standar akuntansi.

- Additional required disclosures, for example, disclosure of capital management and disclosure of compliance with accounting standards.

ii. PSAK No. 110 (Revisi 2011), “Akuntansi Sukuk”, mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi sukuk.

ii. SFAS No. 110 (Revised 2011), "Accounting for Sukuk", regulates the recognition, measurement, presentation, and disclosure transactions of Sukuk.

Perubahan signifikan yang ditimbulkan standar akuntansi tersebut terhadap Bank adalah sebagai berikut:

The significant changes of the accounting standard to the Bank are as follows:

- Sukuk yang diakuisisi Bank sebelum tanggal 1 Januari 2012 direklasifikasi dari tersedia untuk dijual menjadi diukur pada biaya perolehan. Nilai wajar sukuk yang dibukukan pada tanggal 1 Januari 2012 menjadi nilai tercatat awal sukuk.

- Sukuk that has been acquired by Bank prior to January 1, 2012 is reclassified from available-for-sale to measured at cost. Sukuk’s fair value as of January 1, 2012, is recognized as sukuk’s initial carrying value.

- Selisih antara nilai tercatat awal dengan nilai nominal diamortisasi selama sisa jangka waktu sukuk.

- The difference between initial carrying value is amortized over the remaining period of the sukuk.

- Keuntungan yang belum direalisasi atas sukuk pada tanggal 1 Januari 2012 direklasifikasi ke saldo laba.

- Unrealized gain of the sukuk as of January 1, 2012 is reclassified to retained earnings.

Bank juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan Bank:

Bank also implemented the following accounting standards as of January 1, 2012, which do not have material impact to the Bank’s financial statements:

i. PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.

i. SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. Prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.

36 37









36






Bank juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan Bank (lanjutan):

Bank also implemented the following accounting standards as of January 1, 2012, which do not have material impact to the Bank’s financial statements (continued):

ii. PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.

ii. SFAS No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”. This SFAS regulates the accounting treatment for fixed assets so that users of the financial statements can understand information about an entity's investment in its fixed assets and the changes in such investment. The main issues in accounting for fixed assets are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts, the depreciation charges, and the impairment losses.

iii. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa tersebut.

iii. SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. The revised SFAS regulates the accounting and disclosures for employee benefits and requires the recognition of liabilities and expenses when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service.

iv. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan, serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

iv. SFAS No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”. Prescribes the accounting treatment for income taxes in calculating the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position, and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

v. PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.

v. SFAS No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”. The revised SFAS prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve comparisons performance between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.

vi. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”. Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

vi. ISAK No. 15, “SFAS No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”. Provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.









37






Bank juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan Bank (lanjutan):

Bank also implemented the following accounting standards as of January 1, 2012, which do not have material impact to the Bank’s financial statements (continued):

vii. ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”. Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

vii. ISAK No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”. Prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.

3. KUASI-REORGANISASI 3. QUASI-REORGANIZATION

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/15/PBI/2009 tanggal 29 April 2009 dan Surat Edaran BI No. 11/24/DPbS tanggal 29 September 2009 terkait konversi kegiatan usaha dari bank umum komersial menjadi bank syariah, bank yang melakukan konversi kegiatan usahanya dari konvensional menjadi syariah harus memiliki laba/rugi tahun berjalan dan saldo laba awal nol atau nihil. Akibat dari peraturan tersebut, Bank harus menghapus posisi saldo defisitnya (pada tanggal 31 Desember 2009, tercatat akumulasi defisit Rp136.396). Metode untuk melakukan penghapusan ini berdasarkan Surat BI kepada Bank No. 12/DPbS/PADBS tanggal 8 April 2010 dan PSAK No. 51 (revisi 2003) adalah melalui kuasi-reorganisasi.

As per Bank Indonesia Regulation No. 11/15/PBI/2009 dated April 29, 2009 and BI Circular Letter No. 11/24/DPbS dated September 29, 2009 regarding Conversion of Business Activities from Commercial Bank to Syariah Bank, banks which would convert their business from conventional to syariah must have a zero or nil balance of the current year profit/loss and opening retained earning. As a result of the above regulation, the Bank must eliminate the current position of deficit (as of December 31, 2009, the Bank reported accumulated deficit of Rp136,396). The method to eliminate the retained earning based on BI letter to the Bank No. 12/DPbS/PADBS dated April 8, 2010 and SFAS No. 51 (Revision 2003) is through quasi-reorganization.

Berikut adalah laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2009 sebelum kuasi-reorganisasi (yang telah diaudit) dan laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2009 setelah kuasi-reorganisasi.

Following is financial position report as of December 31, 2009 before quasi-reorganization (audited) and financial position report as of December 31, 2009 after quasi-reorganization.

2009 (Sebelum Kuasi- Reorganisasi) 2009 (Telah diaudit)/ (Setelah Kuasi- (Before Quasi- Reorganisasi)/ Reorganization) (After Quasi- (Audited) Reorganization)

ASET ASSETS Kas 1.783 1.783 Cash Giro pada Bank Indonesia 13.751 13.751 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain - neto 6.705 6.773 Current accounts with other banks - net Penempatan Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia dan bank lain - neto 46.276 46.744 and other banks - net Surat berharga - neto 677.656 677.656 Securities - net Tagihan derivatif - neto 124 126 Derivatives receivable - net

38 39









38

3. KUASI-REORGANISASI (lanjutan) 3. QUASI-REORGANIZATION (continued) 2009 (Sebelum Kuasi- Reorganisasi) 2009 (Telah diaudit)/ (Setelah Kuasi- (Before Quasi- Reorganisasi)/ Reorganization) (After Quasi- (Audited) Reorganization)

ASET (lanjutan) ASSETS (continued) Kredit yang diberikan - neto 543.004 541.085 Loans - net Aset tetap - neto 2.384 7.834 Fixed assets - net Aset pajak tangguhan - neto 1.260 1.139 Deferred tax assets - net Aset lain-lain - neto 5.654 8.830 Other assets - net

Jumlah aset 1.298.597 1.305.721 Total assets

LIABILITIES AND LIABILITAS DAN EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segera 1 1 Obligations due immediately Simpanan Deposits Deposito berjangka 184.164 184.164 Time deposits Giro 90.514 90.514 Demand deposits Tabungan 349 349 Saving deposits

Jumlah simpanan 275.028 275.028 Total deposits

Simpanan dari bank lain 201.074 201.074 Deposits from other banks Hutang pajak 4.631 4.631 Taxes payable Estimasi kerugian komitmen Estimated losses on commitments dan kontinjensi 1.242 - and contingencies Liabilitas lain-lain 7.949 5.681 Other liabilities

Jumlah liabilitas 489.924 486.414 Total liabilities

EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY Modal saham, ditempatkan dan Share capital issued and disetor penuh 945.069 819.307 and fully paid Defisit (136.396) - Deficit

Jumlah ekuitas 808.673 819.307 Total shareholders’ equity

Total liabilities Jumlah liabilitas dan ekuitas 1.298.597 1.305.721 and shareholders’ equity

Sebagai hasil dari kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Desember 2009, saldo defisit sebesar Rp136.396 dieliminasi ke selisih penilaian kembali aset dan liabilitas sebesar Rp10.634 dan sisa defisit sebesar Rp125.762 dieliminasi ke modal saham. Penurunan modal telah disetujui oleh pemegang saham melalui rapat pemegang saham luar biasa yang dicatat dalam akta notaris Arman Lany, S.H., No. 6 tanggal 17 Juni 2010 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. AHU-41563.AH-01.02 tahun 2010 tanggal 23 Agustus 2010.

As a result of the quasi-reorganization dated December 31, 2009, the deficit balance amounted to Rp136,396 was eliminated against the revaluation difference on assets and liabilities amounted to Rp10,634 and the remaining balance of the deficit amounted to Rp125,762 was eliminated against share capital. The capital reduction has been approved by the shareholders through extraordinary shareholders’ meeting which was notarized in notarial deed No. 6 dated June 17, 2010 of Arman Lany, S.H., and was approved by the Ministry of Laws and Human Right of the Republik of Indonesia in its decision letter No. AHU-41563.AH-01.02 year 2010 dated August 23, 2010.









39

4. KEBIJAKAN KONVERSI PRODUK PERBANKAN KONVENSIONAL

4. CONVERSION POLICY OF CONVENTIONAL BANK PRODUCTS

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 10/60/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 23 September 2010, Bank memperoleh izin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Bank memulai kegiatan usaha secara syariah pada tanggal 11 Oktober 2010 dan Bank wajib menyelesaikan seluruh kewajibannya pada nasabah deposan dan debitur dari kegiatan konvensional selambat-lambatnya 360 (tiga ratus enam puluh) hari sejak tanggal ditetapkannya keputusan tersebut.

Based on Decision Letter of Governor of Bank Indonesia No. 10/60/KEP.GBI/DpG/2010 dated September 23, 2010, Bank obtained approval to change its business activities from conventional into syariah activities. The Bank started its syariah activities on October 11, 2010 and the Bank are required to settle all of its obligations to depositors and debtors from conventional activities at the latest of 360 (three hundreds and sixty) days since the decision letter’s effective date.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 11/15/PBI/2009 tanggal 29 April 2009 (“PBI 11”) tentang Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah, disebutkan bahwa bank konvensional yang akan melakukan perubahan kegiatan usaha menjadi bank syariah harus menyajikan laporan keuangan awal sebagai bank syariah. Bank juga telah menerima surat dari Bank Indonesia No. 12/1925/DPbS tertanggal 9 November 2010 yang berisi permintaan untuk penyampaian laporan keuangan awal bank umum syariah. Atas dasar ini, Bank telah menyajikan laporan keuangan pada tanggal dan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 sebagai saldo awal laporan keuangan Bank sebagai bank syariah.

Based on Bank Indonesia Regulation No. 11/15/PBI/2009 dated April 29, 2009 (“PBI 11”), regarding Conversion of Business Activities from Conventional Bank to Syariah Bank, stated that the conventional bank which would change its activities to become a syariah bank should present their beginning financial statement as a syariah bank. The Bank also has received a letter from Bank Indonesia No. 12/1925/DPbS dated November 9, 2010 contained request for submission a beginning financial statement as syariah bank. Based on this, the Bank has presented the financial statements as of and for nine months period ended September 30, 2010 as a beginning financial statement of the Bank as a syariah bank.

Kebijakan konversi produk pembiayaan bank konvensional ke bank syariah adalah sebagai berikut:

The conversion policies of Bank’s financing product from conventional bank to syariah bank are as follows:

1. Masa konversi produk pembiayaan yang diperkenankan oleh Bank Indonesia adalah selama 360 (tiga ratus enam puluh) hari terhitung dari tanggal efektif Bank mendapat izin dari Bank Indonesia untuk menjadi bank syariah.

1. Conversion period of financing product allowed by Bank Indonesia is 360 (three hundreds and sixty) days since the efective date of the Bank obtaining Bank Indonesia’s approval to become a syariah bank.

2. Memberitahukan rencana konversi secara tertulis kepada seluruh debitur.

2. Inform the written conversion plan to all of its debtors.

3. Kredit korporasi dikonversi menjadi pembiayaan syariah dengan akad mudharabah/musyarakah/murabahah tergantung kesesuaian produknya.

3. Corporate loans should be converted into syariah financing under mudharabah/ musyarakah/murabahah principle depends on the appropriateness of the product.

4. Pinjaman rekening koran yang tidak dikonversi harus dilunasi oleh nasabah pada saat jatuh tempo dalam jangka waktu 360 (tiga ratus enam puluh) hari.

4. Unconverted demand loans should be settled by customer at maturity date within 360 (three hundreds and sixty) days.

5. Selama belum dikonversi, kredit korporasi akan tetap sebagai kredit konvensional sampai batas waktu transisi maksimum 360 (tiga ratus enam puluh) hari sejak tanggal Bank mendapat izin dari Bank Indonesia untuk menjadi bank syariah.

5. As long as has not yet converted, corporate loans will continue to be considered as conventional loan until maximum transition time limit of 360 (three hundreds and sixty) days since the efective date of the Bank obtaining Bank Indonesia’s approval to become a syariah bank.

40 41









40

4. KEBIJAKAN KONVERSI PRODUK PERBANKAN KONVENSIONAL (lanjutan)

4. CONVERSION POLICY OF CONVENTIONAL BANK PRODUCTS (continued)

Sedangkan kebijakan konversi dana pihak ketiga dari produk bank konvensional ke bank syariah adalah sebagai berikut:

Conversion policies for third party funds from conventional bank into syariah bank products are as follows:

1. Memberitahukan rencana konversi dan tahapan-tahapan konversi secara tertulis kepada seluruh nasabah.

1. Inform the written conversion plan and conversion steps to the entire customers.

2. Giro dikelola berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah.

2. Current accounts is managed based on wadiah and mudharabah principle.

3. Tabungan dan deposito berjangka dikelola berdasarkan prinsip mudharabah.

3. Saving deposits and time deposits are managed based on mudharabah principle.

4. Memberikan nisbah/bagi hasil pada masa-masa awal setelah konversi kepada seluruh nasabah.

4. Provide the profit sharing ratio to entire customer in earlier period after the conversion.

Konversi mulai dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2010. Bagi nasabah dan debitur yang tidak setuju dikonversi akan dilakukan penyelesaian seketika atau secara bertahap. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh transaksi Bank telah dikonversikan menjadi transaksi sesuai dengan prinsip syariah.

The conversion started to be implemented on October 11, 2010. For depositors and debtors who do not agree with the conversion, there will be immediate or gradual settlement. As of December 31, 2012 and 2011, all the Bank’s transactions has been converted to syariah-compliance transactions.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK

INDONESIA

Giro pada Bank Indonesia terdiri dari: Current accounts with Bank Indonesia consist of:

2012 2011

Rupiah 13.828 8.650 Rupiah Dolar AS 9.156 4.987 US Dollar

Jumlah 22.984 13.637 Total

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI)

No. 6/21/PBI/2004 tanggal 3 Agustus 2004 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/23/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/23/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008, setiap bank diwajibkan memelihara Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah dan mata uang asing yang besarnya ditetapkan sebesar 5% dan 1% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan mata uang asing.

In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 6/21/PBI/2004 dated August 3, 2004 on Minimum Reserve Requirement in Rupiah and Foreign Currencies for Commercial Bank Conducting Business Based on Syariah Principles, as amended by PBI No. 8/23/PBI/2006 dated October 5, 2006 and recently by Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 10/23/PBI/2008 dated October 16, 2008, each bank is required to maintain Minimum Reserve Requirement (MRR) in Rupiah and foreign currencies which is set at 5% and 1% from the third party funds in Rupiah and foreign currencies.









41

6. GIRO PADA BANK LAIN 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

Rasio Giro Wajib Minimum Bank: Bank’s Minimum Reserve Requirement:

2012 2011

GWM utama Primary GWM Rupiah 5,79% 5,55% Rupiah Dolar AS 1,32% 1,21% US Dollar

Giro pada bank lain terdiri dari: Current accounts with other banks consist of:

2012 2011

Pihak-pihak berelasi (Catatan 31) Related parties (Note 31) Dolar Singapura 1.677 567 Singapore Dollar Poundsterling Inggris 845 767 Great Britain Poundsterling Dolar AS 188 176 US Dollar Ringgit Malaysia 129 12 Malaysian Ringgit Dolar Hong Kong 61 60 Hong Kong Dollar Rupiah 1 - Rupiah

Sub-jumlah 2.901 1.582 Sub-total

Pihak ketiga Third parties Dolar AS 9.338 14.313 US Dollar Yen Jepang 233 42 Japanese Yen Dolar Australia 92 42 Australian Dollar Euro 56 120 Euro Rupiah 54 463 Rupiah


Jumlah 12.674 16.562 Total Dikurangi penyisihan kerugian (127) (166) Less allowance for possible losses

Neto 12.547 16.396 Net

Giro pada pihak-pihak berelasi merupakan akun-akun pada PT Bank International Indonesia Tbk dan Malayan Banking Berhad, Malaysia dan cabang-cabangnya di luar negeri (London, New York, Hong Kong, dan Singapura) (Catatan 31).

Current accounts with related parties pertain to accounts with PT Bank International Indonesia Tbk and Malayan Banking Berhad, Malaysia and its overseas branches (London, New York, Hong Kong, and Singapore) (Note 31).

Perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

The movement in the allowance for possible losses on current accounts with other banks are as follows:

2012

Rupiah/ Mata uang Asing/ Jumlah/ Rupiah Foreign Currency Total

Saldo awal tahun 5 161 166 Balance at beginning of year Pemulihan selama Reversal during tahun berjalan (4) (35) (39) the year

Saldo akhir tahun 1 126 127 Balance at end of year

2011


Saldo awal tahun 1 166 167 Balance at beginning of year Penyisihan/(pemulihan) selama Provision/(reversal) during tahun berjalan 4 (5) (1) the year

Saldo akhir tahun 5 161 166 Balance at end of year

42 43









42

6. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued)

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 digolongkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

Based on management review and evaluation, all current accounts with other banks as of December 31, 2012 and 2011 are classified as current. Management believes that the allowance for possible losses is adequate to cover possible losses from uncollectible current accounts with other banks and has complied with Bank Indonesia regulation.

Seluruh jasa giro yang diterima dari bank konvensional setelah masa transisi dari bank konvensional menjadi bank syariah dicatat sebagai dana kebajikan (Catatan 33).

All income received from current accounts with non syariah banks after transition period from conventional bank into syariah bank are recorded as qardhul hasan fund (Note 33).

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN

BANK LAIN 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND

OTHER BANKS Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari:

Placements with Bank Indonesia and other banks consists of:

2012 2011

Rupiah Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

Fasilitas Simpanan Bank Bank Indonesia Syariah Deposit Indonesia Syariah (FASBIS) 329.500 317.100 Facility (FASBIS)

Penempatan pada bank lain Placement with other banks PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 50.000 68.000 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Panin Syariah 18.000 - PT Bank Panin Syariah

Jumlah 397.500 385.100 Total Dikurangi penyisihan kerugian (680) (680) Less allowance for possible losses

Neto 396.820 384.420 Net

Tingkat bagi hasil dari penempatan pada pasar uang (SIMA) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berkisar antara 3,80% sampai dengan 9,15% dan berkisar antara 3,42% sampai dengan 16,35%.

Profit sharing rates from placement in money market (SIMA) for the years ended December 31, 2012 and 2011 were ranging from 3.80% to 9.15% and ranging from 3.42% to 16.35%, respectivey.

Tingkat bonus yang diterima dari penempatan pada fasilitas FASBIS untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berkisar antara 3,75% sampai dengan 4,50% dan berkisar antara 4,50% sampai dengan 5,75%.

Bonus rates received from placement on FASBIS facility for the years ended December 31, 2012 and 2011 were ranging from 3.75% to 4.50% and ranging from 4.50% to 5.75%, respectively.









43

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)

7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued)

Jangka waktu FASBIS dan bank lainnya untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 berkisar antara 1 (satu) hari sampai 4 (empat) hari.

The maturity period of FASBIS and other banks for the years ended December 31, 2012 and 2011 ranged from 1 (one) day to 4 (four) days.

Tidak terdapat penempatan pada pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 31).

There is no placements with related parties as of December 31, 2012 and 2011 (Note 31).

Perubahan penyisihan kerugian atas penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:

The movement in the allowance for possible losses on placements with other banks is as follows:

2012


Saldo awal tahun 680 - 680 Balance at beginning of year Penyisihan selama tahun berjalan - - - Provision during the year

Saldo akhir tahun 680 - 680 Balance at end of year

2011


Saldo awal tahun - - - Balance at beginning of year Penyisihan selama tahun berjalan 680 - 680 Provision during the year

Saldo akhir tahun 680 - 680 Balance at end of year

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh penempatan pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 digolongkan lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain serta memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

Based on management review and evaluation, all placements with other banks as of December 31, 2012 and 2011 are classified as current. Management believes that the allowance for possible losses on placements with other banks is sufficient to cover possible losses from uncollectible placements with other banks and has complied with Bank Indonesia regulation.

44 45









44

8. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA 8. INVESTMENT IN MARKETABLE SECURITIES

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kolektibilitas

a. Based on Type, Currency, and Collectibility

31 Desember/December 31, 2012

Saldo yang belum diamortisasi Keuntungan atas selisih bersih yang antara nilai belum direalisasi perolehan dan atas surat nilai nominal/ berharga Unamortized tersedia amount of the untuk dijual/ difference Unrealized Nilai between gains on Nilai tercatat/Carrying amount Nominal/ acquisition cost available for Nominal and nominal sale marketable Lancar/ amount amount securities Current Macet/Loss Jumlah/Total

Rupiah Rupiah Diukur pada biaya perolehan Measured at cost Surat Berharga Syariah Syariah Government Negara (SBSN) 135.000 4.340 - 139.340 - 139.340 Securities (SBSN)

Jumlah efek-efek - diukur Total securities - pada nilai perolehan 135.000 4.340 - 139.340 - 139.340 measured at cost

Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity Sertifikat Bank Indonesia Bank Indonesia Syariah Syariah (SBIS) 90.000 - - 90.000 - 90.000 Certificates (SBIS)

Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 90.000 - - 90.000 - 90.000 Total held to maturity

Neto 229.340 Net


Saldo yang belum diamortisasi Keuntungan atas selisih bersih yang antara nilai belum direalisasi perolehan dan atas surat nilai nominal/ berharga Unamortized tersedia amount of the untuk dijual/ difference Unrealized Nilai between gains on Nilai tercatat/Carrying amount Nominal/ acquisition cost available for Nominal and nominal sale marketable Lancar/ amount amount securities Current Macet/Loss Jumlah/Total

Rupiah Rupiah Tersedia untuk dijual Available-for-sale Surat berharga syariah Syariah government negara (SBSN) 135.000 (10) 8.141 143.131 - 143.131 securities (SBSN)

Jumlah tersedia untuk dijual 135.000 (10) 8.141 143.131 - 143.131 Total available-for-sale

Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity Sertifikat Bank Indonesia Bank Indonesia Syariah (SBIS) 100.000 - - 100.000 - 100.000 Syariah Certificates (SBIS)

Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 100.000 - - 100.000 - 100.000 Total held to maturity

Neto 243.131 Net









45

8. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan)

8. INVESTMENT IN MARKETABLE SECURITIES (continued)

b. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo b. By Maturity

Berikut ini adalah pengelompokan berdasarkan sisa umur jatuh tempo:

Following are classification based on remaining term of maturity:

2012 2011

Rupiah Rupiah Diukur pada biaya perolehan Measured at cost

Lebih dari 1 tahun 139.340 - More than 1 year

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Kurang dari 1 tahun 90.000 100.000 Less than 1 year

Tersedia untuk dijual Available for sale

Lebih dari 1 tahun - 143.131 More than 1 year

Saldo akhir periode 229.340 243.131 Balance at end of period

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 110 dan telah melakukan reklasifikasi Sukuk Tersedia untuk Dijual menjadi Diukur pada Biaya Perolehan sebesar Rp135.000, sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 110 tersebut. Berdasarkan ketentuan transisi ini, Bank juga telah mereklasifikasi saldo keuntungan yang belum direalisasi atas surat berharga tersedia untuk dijual pada akun ekuitas sebesar Rp6.106 (neto setelah pajak tangguhan) ke saldo laba.

Effective January 1, 2012, the Bank implements SFAS No. 110 and has reclassified Sukuk - Available for Sale to Measured at Cost amounting to Rp135,000 based on transition rules of the SFAS No. 110. Based on this transition rules, the Bank also has reclassified unrealized gain/loss from available for sale in equity amounting to Rp6,106 (net after deferred tax) into retained earnings.

Seluruh surat berharga yang dimiliki Bank merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia sehingga tidak diperlukan pembentukan penyisihan kerugian atas surat berharga.

Marketable securities acquired by Bank are issued by the Government of Indonesia and Bank Indonesia, therefore there is no provision for allowance for possible losses of marketable securities.

9. PIUTANG 9. RECEIVABLES

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kolektibilitas

a. By Types, Currency, and Collectibility


Dalam Perhatian Kurang Lancar/ Khusus/ Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Current Special Mention Substandard Doubtful Loss Total

Rupiah Rupiah Murabahah 552.829 - - 15.105 - 567.934 Murabahah Istishna 27.304 - - - - 27.304 Istishna Ijarah 4 - - - - 4 Ijarah Allowance for Penyisihan kerugian (5.765) - - (7.552) - (13.317) possible losses

Neto 574.372 - - 7.553 - 581.925 Net

Dolar AS US Dollar

Murabahah 742.764 47.082 - 19.932 - 809.778 Murabahah Allowance for Penyisihan kerugian (7.382) (2.338) - (9.907) - (19.627) possible losses

Neto 735.382 44.744 - 10.025 - 790.151 Net

Jumlah 1.309.754 44.744 - 17.578 - 1.372.076 Total

46 47









46

9. PIUTANG (lanjutan) 9. RECEIVABLES (continued)

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kolektibilitas (lanjutan)

a. By Types, Currency, and Collectibility (continued)



Rupiah Rupiah

Murabahah 361.574 - - - - 361.574 Murabahah Istishna 12.900 - - - - 12.900 Istishna Ijarah 1 - - - - 1 Ijarah Allowance for Penyisihan kerugian (3.700) - - - - (3.700) possible losses

Neto 370.775 - - - - 370.775 Net

Dolar AS US Dollar

Murabahah 558.890 78.394 - - - 637.284 Murabahah Allowance for Penyisihan kerugian (5.551) (3.906) - - - (9.457) possible losses

Neto 553.339 74.488 - - - 627.827 Net

Jumlah 924.114 74.488 - - - 998.602 Total

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas

b. Based on Economic Sector, Currency, and Collectibility



Rupiah Rupiah Jasa 348.868 - - - - 348.868 Business service Manufaktur 153.137 - - - - 153.137 Manufacturing Perdagangan 43.266 - - - - 43.266 Trading Konstruksi 27.304 - - 15.105 - 42.409 Construction Lain-lain 7.562 - - - - 7.562 Others

Sub-jumlah 580.137 - - 15.105 - 595.242 Sub-total

Dolar AS US Dollar Manufaktur 228.557 - - - - 228.557 Manufacturing Listrik 167.633 - - - - 167.633 Electricity Jasa 78.790 47.082 - - - 125.872 Business service Pertanian 141.825 - - - - 141.825 Agriculture Pergudangan 99.066 - - - - 99.066 Warehouses Perdagangan 26.893 - - - - 26.893 Trading Konstruksi - - - 19.932 - 19.932 Construction

Sub-jumlah 742.764 47.082 - 19.932 - 809.778 Sub-total .

Jumlah 1.322.901 47.082 - 35.037 - 1.405.020 Total

Dikurangi penyisihan Less allowance for kerugian (13.147) (2.338) - (17.459) - (32.944) possible losses .

Neto 1.309.754 44.744 - 17.578 - 1.372.076 Net









47


b. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas (lanjutan)

b. Based on Economic Sector, Currency, and Collectibility (continued)



Rupiah Rupiah

Jasa 241.987 - - - - 241.987 Business service Manufaktur 69.500 - - - - 69.500 Manufacturing Konstruksi 24.527 - - - - 24.527 Construction Transportasi 29.820 - - - - 29.820 Transportation Lain-lain 8.641 - - - - 8.641 Others

Sub-jumlah 374.475 - - - - 374.475 Sub-total

Dolar AS US Dollar

Listrik 163.335 - - - - 163.335 Electricity Manufaktur 146.546 12.171 - - - 158.717 Manufacturing Jasa 129.632 66.223 - - - 195.855 Business service Pertanian 80.922 - - - - 80.922 Agriculture Distribusi 22.725 - - - - 22.725 Distribution Konstruksi 15.730 - - - - 15.730 Construction

Sub-jumlah 558.890 78.394 - - - 637.284 Sub-total .

Jumlah 933.365 78.394 - - - 1.011.759 Total

Dikurangi penyisihan Less allowance for kerugian (9.251) (3.906) - - - (13.157) possible losses .

Neto 924.114 74.488 - - - 998.602 Net

c. Berdasarkan Jangka Waktu Perjanjian c. Based on Contractual Period

2012 2011

Rupiah Rupiah

Kurang dari 1 tahun 170.590 21.911 Less than 1 year 1 - 3 tahun 293.813 168.372 1 - 3 years 3 - 5 tahun 84.079 119.599 3 - 5 years Lebih dari 5 tahun 46.760 64.593 Over 5 years


Dolar AS US Dollar



Jumlah 1.405.020 1.011.759 Total Dikurangi penyisihan kerugian (32.944) (13.157) Less allowance for possible losses

Neto 1.372.076 998.602 Net

48 49









48


d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo d. By Remaining Period to Maturity 2012 2011

Rupiah Rupiah



Dolar AS US Dollar




Neto 1.372.076 998.602 Net

e. Berdasarkan Hubungan e. By Relationship

2012 2011

Pihak berelasi (Catatan 31) Related parties (Note 31) Murabahah 77.701 5.775 Murabahah Pihak ketiga Third parties Murabahah 1.300.011 993.083 Murabahah Istishna 27.304 12.900 Istishna Ijarah 4 1 Ijarah

Jumlah pihak ketiga 1.327.319 1.005.984 Total third parties


Neto 1.372.076 998.602 Net

f. Informasi Penting Lainnya: f. Other Significant Information:

(i) Tingkat marjin keuntungan piutang

dalam rupiah berkisar antara 5,00% sampai dengan 12,62% per tahun untuk tahun 2012 dan 2011. Tingkat marjin keuntungan piutang dalam mata uang asing berkisar antara 5,81% sampai dengan 8,00% per tahun untuk tahun 2012 dan berkisar antara 5,55% sampai dengan 8,00% per tahun untuk tahun 2011.

(i) The profit margin rate on receivables in rupiah ranged from 5.00% to 12.62% per annum for the year 2012 and 2011, respectively. The annual profit margin rate on receivables in foreign currencies ranged from 5.81% to 8.00% per annum for the year 2012 and 5.55% to 8.00% per annum for the year 2011, respectively.

(ii) Jumlah piutang yang direstrukturisasi

pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp47.082 dan Rp86.689. Restrukturisasi piutang dilakukan dengan cara perpanjangan waktu dan penjadwalan kembali.

(ii) Restructured receivables for the year 2012 and 2011 are Rp47,082 and Rp86,689, respectively. Receivables are restructured by providing period extension and rescheduling.









49


f. Informasi Penting Lainnya (lanjutan): f. Other Significant Information (continued):

(iii) Pendapatan marjin murabahah yang masih akan diterima oleh Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp8.199 dan Rp9.701.

(iii) Accrued margin murabahah income as of December 31, 2012 and 2011 are Rp8,199 and Rp9,701, respectively.

(iv) Pendapatan marjin murabahah yang

ditangguhkan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp237.200 dan Rp166.159.

(iv) Deferred margin murabahah income as of December 31, 2012 and 2011 are Rp237,200 and Rp166,159, respectively.

(v) Pendapatan marjin istishna yang

ditangguhkan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp3.300 dan Rp1.959.

(v) Deferred margin istishna income as of December 31, 2012 and 2011 are Rp3,300 and Rp1,959, respectively.

(vi) Perubahan penyisihan kerugian piutang

adalah sebagai berikut:

(vi) The movement of allowance for possible losses on receivables are as follows:

2012


Saldo awal tahun 7.440 5.717 13.157 Balance at beginning of year Penyisihan selama tahun berjalan 5.877 13.320 19.197 Provision during the year Selisih kurs - 590 590 Exchange rate differences

Saldo akhir tahun 13.317 19.627 32.944 Balance at end of year

2011


Saldo awal tahun 2.355 787 3.142 Balance at beginning of year Penyisihan selama tahun berjalan 5.085 4.930 10.015 Provision during the year


Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

Management believes that the allowance for possible losses on receivables is adequate to cover possible losses from uncollectible receivables and in compliance with Bank Indonesia regulation.

(vii) Piutang murabahah dan istishna dijamin

dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah yang menjadi jaminan pembiayaan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar Rp2.409 dan Rp4.438 (Catatan 22).

(vii) Murabahah and istishna receivables are collateralized by registered mortgages or power of attorney to mortgage and sell, time deposits, and other guarantees accepted by the Bank. Total mudharabah deposits pledged as collateral as of December 31, 2012 and 2011 were Rp2,409 and Rp4,438, respectively (Note 22).

50 51









50


f. Informasi Penting Lainnya (lanjutan): f. Other Significant Information (continued):

(viii) Pembiayaan sindikasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp223.419 dan Rp125.491. Tidak terdapat pembiayaan sindikasi dimana Bank bertindak sebagai pimpinan sindikasi. Partisipasi Bank dalam pembiayaan sindikasi berkisar antara 5,83% sampai 18,18% pada tahun 2012 dan 5,29% sampai 18,18% pada tahun 2011.

(viii) Syndicated financing as of December 31, 2012 dan 2011 were Rp223,419 and Rp125,491, respectively. There were no syndicated financing where the Bank acted as the lead agent. The participation of the Bank in syndicated financing were ranged from 5.83% to 18.18% in 2012 and 5.29% to 18.18% in 2011, respectively.

(ix) Rasio piutang non-performing - gross

dan net pada tanggal 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar 2,49% dan 1,25% (2011: Nihil% dan Nihil%).

(ix) Ratio of non-performing receivable gross and net as of December 31, 2012 were 2.49% and 1.25%, respectively (2011: Nil% and Nil%, respectively).

10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2012 2011

Dolar AS US Dollar Nasabah - 7.099 Customers Dikurangi penyisihan kerugian - (71) Less allowance for possible losses

Jumlah - 7.028 Total

Liabilitas akseptasi disajikan sebesar jumlah bruto tagihan akseptasi.

Acceptances payable is presented at gross amount of acceptances receivable.

Perubahan penyisihan kerugian tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:

The movement in the allowance for possible losses on acceptances receivable is as follows:

2012


Saldo awal tahun - 71 71 Balance at beginning of year Pemulihan selama tahun berjalan - (74) (74) Reversal during the year Selisih kurs - 3 3 Exchange rate differences

Saldo akhir tahun - - - Balance at end of year

2011


Saldo awal tahun - 31 31 Balance at beginning of year Penyisihan selama tahun berjalan - 40 40 Provision during the year

Saldo akhir tahun - 71 71 Balance at end of year









51

10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI (lanjutan)

10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued)

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya akseptasi serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

Management believes that the allowance for possible losses on acceptance is adequate to cover possible losses from uncollectible acceptance and in compliance with Bank Indonesia regulation.

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS

Aset tetap terdiri dari: Fixed assets consist of the following: 31 Desember/December 31, 2012

Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/ balance Additions Disposals Ending balance

Biaya perolehan Cost Renovasi bangunan yang disewa 4.822 - - 4.822 Leasehold improvements Peralatan kantor 6.985 66 - 7.051 Office equipment Kendaraan 3.299 - 1.059 2.240 Vehicles Komputer 6.926 649 - 7.575 Computer

22.032 715 1.059 21.688

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Renovasi bangunan yang disewa 1.607 940 - 2.547 Leasehold improvements Peralatan kantor 2.388 1.254 - 3.642 Office equipment Kendaraan 1.899 399 885 1.413 Vehicles Komputer 4.838 703 - 5.541 Computer

10.732 3.296 885 13.143

Nilai buku 11.300 8.545 Net book value


Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/ balance Additions Disposals Ending balance

Biaya perolehan Cost Renovasi bangunan yang disewa 1.923 4.007 1.108 4.822 Leasehold improvements Peralatan kantor 4.273 3.740 1.028 6.985 Office equipment Kendaraan 3.527 1.010 1.238 3.299 Vehicles Komputer 6.253 673 - 6.926 Computer

15.976 9.430 3.374 22.032

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Renovasi bangunan yang disewa 1.865 899 1.157 1.607 Leasehold improvements Peralatan kantor 1.720 1.168 500 2.388 Office equipment Kendaraan 2.464 400 965 1.899 Vehicles Komputer 3.974 864 - 4.838 Computer

10.023 3.331 2.622 10.732

Nilai buku 5.953 11.300 Net book value

52 53









52

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebesar Rp3.296 dan Rp3.331 masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011.

Depreciation charged to operations amounted to Rp3,296 and Rp3,331 in 2012 and 2011, respectively.

Rincian atas penjualan aset tetap adalah sebagai

berikut:

The details of fixed assets sold are as follows:

2012 2011

Harga jual 263 369 Proceeds from sale of fixed assets Nilai buku (174) (752) Book value

Laba/(rugi) penjualan aset tetap 89 (383) Gain/(loss) on sale of fixed assets

Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp10.086 dan Rp10.429 masing-masing pada tahun 2012 dan 2011, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Fixed assets are covered by insurance against losses by fire and other risks under blanket policies amounting to Rp10,086 and Rp10,429, in 2012 and 2011, respectively, which management believes is adequate to cover possible losses arising from such risks.

Berdasarkan penelaahan manajemen Bank, tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset yang dimiliki oleh Bank.

Based on the Bank’s management review, there is no indication of impairment in value of assets owned by the Bank.

12. ASET LAIN-LAIN 12. OTHER ASSETS

Aset lain-lain terdiri dari: Other assets consist of:

2012

Rupiah/ Mata Uang Asing/ Jumlah/ Rupiah Foreign Currency Total

Aset tidak berwujud - piranti lunak - Intangible asset - setelah dikurangi akumulasi software - net of accumulated amortisasi sebesar Rp11.331 8.919 - 8.919 amortization of Rp11,331 Piutang margin yang akan diterima 2.215 - 2.215 Accrued margin income Biaya dibayar di muka 1.469 - 1.469 Prepaid expenses Setoran jaminan 117 1.570 1.687 Security deposits Lain-lain 524 1.268 1.792 Others

Jumlah 13.244 2.838 16.082 Totals

2011


Aset tidak berwujud - piranti lunak - Intangible asset - setelah dikurangi akumulasi software - net of accumulated amortisasi sebesar Rp8.037 10.636 - 10.636 amortization of Rp8,037 and Piutang margin yang akan diterima 1.859 - 1.859 Accrued margin income Biaya dibayar di muka 1.780 - 1.780 Prepaid expenses Setoran jaminan 102 1.477 1.579 Security deposits Lain-lain 182 - 182 Others

Jumlah 14.559 1.477 16.036 Totals









53

13. LIABILITAS SEGERA 13. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY

Liabilitas segera terdiri dari: Obligations due immediately consists of:

2012


Kiriman uang 33 - 33 Money transfer Dana kebajikan 200 7 207 Charity fund Jumlah 233 7 240 Total

2011


Kiriman uang 170 1.799 1.969 Money transfer Dana kebajikan 300 - 300 Charity fund Jumlah 470 1.799 2.269 Total

14. BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER DAN

BONUS WADIAH PIHAK KETIGA YANG BELUM DIBAGIKAN

14. UNDISTRIBUTED THIRD PARTIES’ SHARE ON RETURN OF TEMPORARY SYIRKAH FUNDS AND WADIAH BONUS

2012 2011

Bukan bank Non-bank Rupiah Rupiah Deposito 436 132 Time deposits Dolar AS US Dollar Deposito 542 128 Time deposits

978 260 Bank Bank Dolar AS US Dollar Deposito 640 173 Time deposits

Jumlah 1.618 433 Total

15. PERPAJAKAN 15. TAXATION

a. Hutang Pajak a. Taxes Payable

Rincian hutang pajak adalah sebagai berikut: The details of taxes payable are as follows:

2012 2011

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) keluaran 4 4 Value Added Tax (VAT) out Pajak Penghasilan Income Taxes Pasal 25/29 3.388 5.538 Article 25/29 Pasal 4 (2) 248 81 Article 4 (2) Pasal 21 160 266 Article 21 Pasal 26 33 7 Article 26 Pasal 23 1 1 Article 23


54 55









54

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

b. (Beban) Manfaat Pajak Penghasilan b. Income Tax (Expense) Benefit 2012 2011

Periode berjalan (17.404) (15.394) Current Tangguhan 1.570 1.313 Deferred

Beban Pajak Penghasilan - neto (15.834) (14.081) Income Tax Expense - net

c. Rekonsiliasi laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut:

c. Reconciliation between income before income tax benefit (expense), as shown in the statements of income, and estimated taxable income for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:

2012 2011

Laba sebelum manfaat/(beban) Income before income tax benefit/ pajak penghasilan 56.186 54.350 (expense) Beda waktu: Temporary differences: Liabilitas lain-lain 1.676 (636) Other liabilities Amortisasi aset tidak berwujud 436 (1.444) Intangible assets amortization Beban imbalan kerja - setelah Provision for employee’s dikurangi pembayaran benefits - net of benefit imbalan kerja 1.732 1.215 payments Penyusutan aset tetap 1.364 2.580 Fixed assets depreciation Provision for/(reversal of) Penyisihan/(pemulihan) kerugian allowance for possible losses aset produktif (2.725) 3.537 on earning assets Keuntungan yang belum direalisasi atas surat berharga tersedia Unrealized gain on available- untuk dijual 3.796 - for-sale securities

Beda tetap: Permanent differences: Suspense accounts 4.424 - Suspense accounts Gaji dan imbalan kerja Salaries and employee’s karyawan 1.229 1.581 benefits General and administrative Beban umum dan administrasi 1.228 1.248 expenses Pendapatan bunga - 252 Interest incomes Pendapatan operasional lain-lain - 62 Other operating incomes Beban promosi 207 18 Promotion expenses Pendapatan/(beban) non-operasional 64 (1.186) Non-operating income/(expense)

Taksiran penghasilan kena Pajak 69.617 61.577 Estimated taxable income

Beban pajak penghasilan periode berjalan dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

Taxable income for the current period and the estimated corporate income tax payable are as follows:

2012 2011

Taksiran penghasilan kena pajak 69.617 61.577 Estimated taxable income

Beban pajak periode berjalan sesuai dengan tarif pajak Current tax expense based on yang berlaku 17.404 15.394 applicable tax rates Pajak dibayar dimuka - pajak Prepaid taxes - income tax penghasilan pasal 25 (14.016) (9.856) article 25

Hutang pajak penghasilan 3.388 5.538 Income tax payable









55

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

d. Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan yang dihitung dengan menerapkan perkalian antara tarif pajak maksimum dengan laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

d. The reconciliation between income tax benefit (expense) as computed by applying the maximum tax rate to the income before income tax benefit (expense) as shown in the statements of income is as follows:

2012 2011

Laba sebelum manfaat pajak Income before income tax benefit penghasilan pada laporan laba rugi 56.186 54.350 per statements of income Beban pajak berdasarkan tarif Tax expense at maximum pajak maksimum yang berlaku 14.047 13.587 marginal tax rate Pengaruh pajak atas beda tetap 1.787 494 Net permanent differences

Beban pajak penghasilan - neto 15.834 14.081 Income tax expense - net

e. Aset Pajak Tangguhan e. Deferred Tax Assets

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 saldo aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan waktu pengakuan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balances of deferred tax assets and liabilities due to the effects of temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:

2012 2011

Aset/(Liabilitas) Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets/(Liablities) Liabilitas imbalan kerja karyawan 1.354 921 Liability for employee’s benefits Penyisihan kerugian aset Provision for possible losses produktif 497 1.178 on earning assets Liabilitas lain-lain 1.040 621 Other liabilites Aset tetap 1.229 888 Fixed assets Aset tidak berwujud (179) (288) Intangible assets Keuntungan yang belum direalisasi atas Unrealized gain on available for surat berharga tersedia untuk dijual (1.086) (2.035) sale securities

Asset Pajak Tangguhan - neto 2.855 1.285 Deferred Tax Assets - net

Manfaat yang diperoleh dari aset pajak tangguhan yang diakui Bank tergantung pada adanya penghasilan kena pajak yang lebih besar dari pembalikan perbedaan temporer yang bisa dikurangkan di masa yang akan datang.

The utilization of deferred tax assets recognized by the Bank depends on future taxable income arising from the reversal of existing taxable temporary differences.

16. GIRO WADIAH 16. WADIAH DEMAND DEPOSITS

Giro wadiah terdiri dari: Wadiah demand deposits consists of: 2012 2011

Pihak ketiga Third parties

Dolar AS 86.837 34.160 US Dollar Rupiah 50.570 146.662 Rupiah

Jumlah 137.407 180.822 Total

56 57









56

16. GIRO WADIAH (lanjutan) 16. WADIAH DEMAND DEPOSITS (continued)

Giro wadiah merupakan simpanan giro dari bank lain dengan akad wadiah yad-dhamanah yang akan mendapatkan bonus sesuai kebijakan Bank.

Wadiah demand deposits represent demand deposits from other banks in wadiah yad-dhamanah principle which will earn bonus based on Bank’s policy.

17. SIMPANAN DARI BANK LAIN 17. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

2012 2011

Pihak-pihak berelasi (Catatan 31) Related parties (Note 31) Rupiah Rupiah Giro dari bank lain Current accounts from other banks Malayan Banking (Maybank) Malayan Banking (Maybank) Berhad, Malaysia 27.023 13.718 Berhad, Malaysia Maybank, cabang Singapura 54 13 Maybank, Singapore branch Maybank International (L) Ltd., Maybank International (L) Ltd., Malaysia 21 19 Malaysia Maybank, cabang Brunei Darussalam 1 1 Maybank, Brunei Darussalam branch Dolar AS US Dollar Penempatan dari bank lain Placement from other banks Malayan Banking (Maybank) Malayan Banking (Maybank) Berhad, Malaysia 202.387 113.344 Berhad, Malaysia Maybank Islamic Berhad - 108.810 Maybank Islamic Berhad PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 90.675 PT Bank Internasional Indonesia Tbk


Pihak ketiga Third parties Dolar AS US Dollar Penempatan dari bank lain 144.563 72.540 Placement from other banks

Jumlah 374.049 399.120 Total

Rata-rata tingkat bagi hasil penempatan Rupiah dari bank lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar 1,32% dan 1,30%.

Average profit sharing rates for Rupiah placement from other banks for the years ended December 31, 2012 and 2011 were 1.32% and 1.30%, respectivey.

Rata-rata tingkat bagi hasil penempatan Dolar AS dari bank lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar 0,22% dan 0,53%.

Average profit sharing rates for US Dollar placement from other banks for the years ended December 31, 2012 and 2011 were 0.22% and 0.53%, respectivey.

18. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN

KONTINJENSI 18. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND

CONTINGENCIES

Akun ini merupakan estimasi penyisihan untuk komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:

This account represents estimated provision for the following commitments and contingencies:

2012 2011

Fasilitas pembiayaan yang belum digunakan 1.110 3.036 Unused financing facilities Letter of credit yang tidak Outstanding irrevocable letters dapat dibatalkan - 66 of credit Bank garansi yang diterbitkan 72 31 Bank guarantee issued










57

18. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

18. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, semua bank garansi yang diterbitkan dan LC yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan diklasifikasikan sebagai lancar.

As of December 31, 2012 and 2011, all bank guarantees issued and outstanding irrevocable LC are classified as current.

Perubahan estimasi penyisihan kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:

The movement in the estimated provision for losses on commitments and contingencies is as follows:

2012

Rupiah/ Mata uang asing/ Jumlah/ Rupiah Foreign currency Total

Saldo awal tahun 1.945 1.188 3.133 Balance at beginning of year Pemulihan selama tahun berjalan (1.161) (843) (2.004) Reversal during the year Selisih kurs - 53 53 Exchange rate differences

Saldo akhir tahun 784 398 1.182 Balance at end of year

2011

Rupiah/ Mata uang asing/ Jumlah/ Rupiah Foreign currency Total

Saldo awal tahun 111 203 314 Balance at beginning of year Penyisihan selama tahun berjalan 1.834 985 2.819 Provision during the year


Manajemen berpendapat bahwa estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian liabilitas komitmen dan kontinjensi serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

Management believes that the allowance for possible losses on commitments and contingencies is adequate to cover possible losses from commitments and contingencies payables and in compliance with Bank Indonesia regulation.

Transaksi komitmen dan kontinjensi pada tanggal-

tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dalam kegiatan usaha Bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut:

Commitments and contingencies transactions as of December 31, 2012 and 2011 which have credit risk are as follows:

2012 2011

Fasilitas pembiayaan yang belum digunakan 110.984 302.616 Unused financing facilities Letter of credit yang tidak Outstanding irrevocable letters Bank garansi yang diterbitkan 7.243 3.140 Bank guarantee issued dapat dibatalkan - 6.564 of credit Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri atas unjuk - 69 Local letter of credits sight

Jumlah 118.227 312.389 Total

58 59









58

19. LIABILITAS LAIN-LAIN 19. OTHER LIABILITIES

Liabilitas lain-lain terdiri dari: Other liabilities consist of: 2012


Biaya masih harus dibayar dan lainnya 5.243 1.276 6.519 Accrued expenses and others Pendapatan yang diterima di muka 7.892 226 8.118 Unearned income Liabilitas imbalan kerja Liability for employee’s karyawan (Catatan 32) 5.417 - 5.417 benefits (Note 32)

Jumlah 18.552 1.502 20.054 Totals

2011


Biaya masih harus dibayar dan lainnya 2.609 1.130 3.739 Accrued expenses and others Pendapatan yang diterima di muka 6.924 317 7.241 Unearned income Liabilitas imbalan kerja Liability for employee’s karyawan (Catatan 32) 3.683 - 3.683 benefits (Note 32)

Jumlah 13.216 1.447 14.663 Totals

20. TABUNGAN MUDHARABAH 20. MUDHARABAH SAVING DEPOSITS

Tabungan Mudharabah terdiri dari: Mudharabah saving deposits consists of: 2012 2011

Bukan bank Non-bank Pihak ketiga 4 4 Third parties

Jumlah 4 4 Total

Tabungan mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.

Mudharabah saving deposits represents deposits from third parties which are entitled to receive a share in the revenue derived by the Bank from the use of such fund based on a predetermined ratio.

Nisbah bagi hasil untuk tabungan mudharabah setara dengan 0,98% sampai dengan 1,79% per tahun untuk tahun 2012 dan 1,16% sampai dengan 1,59% per tahun untuk tahun 2011.

The annual profit sharing ratio for investments of mudharabah saving deposits is ranging from 0.98% to 1.79% per annum for 2012 and from 1.16% to 1.59% per annum for 2011.

21. GIRO MUDHARABAH 21. MUDHARABAH DEMAND DEPOSITS

Giro Mudharabah terdiri dari: Mudharabah demand deposits consists of:

2012 2011

Bukan bank Non-bank Pihak ketiga 23.704 15.395 Third parties










59

21. GIRO MUDHARABAH (lanjutan) 21. MUDHARABAH DEMAND DEPOSITS (continued)

Giro mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut berdasarkan nisbah yang disetujui sebelumnya.

Mudharabah demand deposits represents deposits from third parties which are entitled to receive a share in the revenue derived by the Bank from the use of such fund based on a predetermined ratio.

Nisbah bagi hasil untuk giro mudharabah dalam Rupiah berkisar antara 0,98% sampai dengan 1,79% per tahun untuk tahun 2012 dan 0,99% sampai dengan 1,42% per tahun untuk tahun 2011. Bagi hasil per tahun untuk giro mudharabah dalam mata uang asing berkisar antara 0,15% sampai dengan 0,33% per tahun untuk tahun 2012 dan 0,12% sampai dengan 0,38% per tahun untuk tahun 2011.

The annual profit sharing ratio for mudharabah demand deposits in Rupiah ranged from 0.98% to 1.79% for the year 2012 and 0.99% to 1.42% for the year 2011, respectively. The annual profit sharing ratio for mudharabah demand deposits in foreign currencies ranged from 0.15% to 0.33% per annum for the year 2012 and 0.12% to 0.38% per annum for 2011, respectively.

22. DEPOSITO MUDHARABAH 22. MUDHARABAH TIME DEPOSITS

Deposito Mudharabah terdiri dari: Mudharabah time deposits consists of:

a. Berdasarkan Hubungan: a. By Relationship:

2012 2011

Bukan bank Non-bank Pihak ketiga 549.611 153.627 Third parties

Jumlah 549.611 153.627 Total

b. Berdasarkan Jangka Waktu Kontrak: b. By Contractual Period:

2012 2011

1 bulan 545.111 129.214 1 month 3 bulan 3.500 24.413 3 months 6 bulan 1.000 - 6 months

Jumlah 549.611 153.627 Total

c. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: c. By Remaining Period to Maturity:

2012 2011

1 bulan 545.111 115.813 1 month 2 bulan 3.500 36.869 2 months 3 bulan - 945 3 months 5 bulan 1.000 - 5 months

Jumlah 549.611 153.627 Total

Deposito mudharabah yang dijadikan jaminan atas piutang yang diberikan oleh Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp2.409 dan Rp4.438 (Catatan 9).

The oustanding of mudharabah time deposits that used as collateral for the Bank’s receivables as of December 31, 2012 and 2011 were Rp2,409 and Rp4,438 (Notes 9).

60 61









60

22. DEPOSITO MUDHARABAH (lanjutan) 22. MUDHARABAH TIME DEPOSITS (continued) Deposito mudharabah merupakan investasi pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut berdasarkan nisbah yang disetujui sebelumnya.

Mudharabah time deposits represents other parties investment which are entitled to received a share in the income derived by the Bank from the use of such fund based on a predetermined ratio.

Nisbah bagi hasil untuk deposito berjangka mudharabah dalam Rupiah berkisar antara 2,26% sampai dengan 7,90% per tahun untuk tahun 2012 dan berkisar antara 2,60% sampai dengan 7,25% per tahun untuk tahun 2011. Bagi hasil per tahun untuk deposito berjangka mudharabah dalam mata uang asing berkisar antara 0,36% sampai dengan 3,74% per tahun untuk tahun 2012 dan berkisar antara 0,43% sampai dengan 2,63% per tahun untuk tahun 2011.

The annual profit sharing ratio for mudharabah time deposits in Rupiah ranged from 2.26% to 7.90% for the year 2012 and ranged from 2.60% to 7.25% for the year 2011. The annual profit sharing ratio for mudharabah time deposits in foreign currencies ranged from 0.36% to 3.74% per annum for the year 2012 and ranged from 0.43% to 2.63% per annum for 2011.

23. MODAL SAHAM 23. SHARE CAPITAL

Berdasarkan akta Notaris Aliya S. Azhar S.H., M.H., M.Kn., No. 27 tanggal 19 Desember 2011, Rapat Pemegang Saham Bank memutuskan untuk menjual 30.000 lembar saham Bank yang dimiliki oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia qq PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) kepada Malayan Banking (Maybank) Berhad dan Maybank telah melakukan penjualan 9.451 saham Bank kepada PT Prosperindo.

Based on Notarial deed of Aliya S. Azhar S.H., M.H., M.Kn., No. 27 dated December 19, 2011, Shareholders’ Meeting of the Bank had decided to sell 30,000 shares of the Bank owned by Ministry of Finance of Republic Indonesia qq PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) to Malayan Banking (Maybank) Berhad and Maybank has sold 9,451 shares of the Bank to PT Prosperindo.

Perubahan susunan pemegang saham tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. AHU-AH.01.10-42542 tanggal 28 Desember 2011.

The amandement of shareholder’s composition was approved by Ministry of Laws & Human Right of the Republic of Indonesia in its decision letter No AHU-AH.01.10-42542 dated December 28, 2011.

Susunan pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The composition of the Bank’s shareholders as of December 31, 2012 and 2011 is as follows:

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Persentase Shares Pemilikan/ Issued Percentage of Jumlah/ Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholders

Malayan Banking (Maybank) Malayan Banking (Maybank) Berhad, Malaysia 935.618 99,00% 811.114 Berhad, Malaysia PT Prosperindo 9.451 1,00% 8.193 PT Prosperindo

Jumlah 945.069 100,00% 819.307 Total









61

24. PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB

24. INCOME FROM FUND MANAGEMENT BY BANK AS MUDHARIB

2012 2011

Pendapatan dari jual beli Income from sales and purchases Pendapatan marjin murabahah 96.424 52.990 Murabahah margin incomes Pendapatan istishna 2.124 367 Istishna incomes

98.548 53.357

Pendapatan dari sewa Income from rent Pendapatan ijarah 81 16 Income from ijarah Dikurangi beban penyusutan asset ijarah (67) (11) Less depreciation expense of ijarah assets

14 5

Pendapatan usaha utama lainnya Other main operating income Pendapatan Fasilitas Simpanan Income from Bank Indonesia Bank Indonesia Syariah (FASBIS) 12.181 30.300 Syariah Deposit Facility (FASBIS) Pendapatan dari Sukuk Negara 7.212 9.374 Income from Government Sukuk Pendapatan bonus Sertifikat Bank Bonus from Bank Indonesia Indonesia Syariah (SBIS) 5.799 6.091 Syariah Certificates(SBIS) Pendapatan Sertifikat Investasi Income from Interbank Mudharabah Mudharabah Antar Bank (SIMA) 999 145 Investment Certificate (SIMA) Pendapatan deposito mudharabah 629 61 Income from mudharabah time deposit

26.820 45.971


Termasuk dalam pendapatan marjin murabahah adalah pendapatan marjin murabahah yang berasal dari pihak-pihak berelasi dengan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar Rp3.654 dan Rp271 (Catatan 31).

Murabahah margin income include murabahah margin income from related parties for the years ended December 31, 2012 and 2011 amounting to Rp3,654 and Rp271, respectively (Note 31).

25. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA

SYIRKAH TEMPORER

25. THIRD PARTIES’ SHARE ON RETURN OF TEMPORARY SYIRKAH FUNDS

Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer terdiri atas:

Third parties’ share on return of temporary syirkah funds consist of:

2012 2011

Pihak ketiga bukan bank Third parties non-bank Deposito mudharabah 8.373 7.952 Mudharabah time deposit Giro mudharabah 579 2.385 Mudharabah current account

8.952 10.337

Pihak ketiga bank Third parties bank Sertifikat Investasi Mudharabah Interbank Mudharabah Investment Antarbank (SIMA) 5.113 735 Certificate (SIMA)


Termasuk dalam hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer adalah bagi hasil dana syirkah temporer yang berasal dari pihak-pihak berelasi dengan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar Rp3.730 dan Rp568 (Catatan 31).

Third parties’ share on return of temporary syirkah funds profit sharing include temporary syirkah funds from related parties for the years ended December 31, 2012 and 2011 amounting to Rp3,730 and Rp568 (Note 31), respectively.

62 63









62

26. PENDAPATAN BUNGA 26. INTEREST INCOME

Pendapatan bunga terdiri dari: Interest income consists of: 2012 2011

Pendapatan Bunga Interest Income Kredit yang diberikan - 12.520 Loans Giro pada bank lain - 24 Current accounts with other banks

Jumlah - 12.544 Total

Termasuk dalam pendapatan bunga adalah pendapatan bunga yang berasal dari pihak-pihak berelasi dengan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar RpNihil dan Rp6 (Catatan 31).

Interest income include interest income from related parties for the years ended December 31, 2012 and 2011 amounting to RpNil and Rp6, respectively (Note 31).

27. GAJI DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN 27. SALARIES AND EMPLOYEE’S BENEFITS

Gaji dan kesejahteraan karyawan terdiri dari: Salaries and employee’s benefits consists of:

2012 2011

Gaji dan upah 16.172 12.053 Salaries and wages Tunjangan karyawan 4.761 4.620 Employee allowances Imbalan kerja (Catatan 32) 1.763 1.294 Employee benefits (Note 32) Pendidikan dan pelatihan 1.199 819 Education and training


28. UMUM DAN ADMINISTRASI 28. GENERAL AND ADMINISTRATIVE

Umum dan administrasi terdiri dari: General and administrative consists of: 2012 2011

Sewa gedung dan peralatan 6.144 5.344 Office and equipment rentals Pemeliharaan 2.656 3.015 Maintenance Jasa tenaga ahli 1.590 1.946 Professional fees Asuransi 990 1.093 Insurance Komunikasi 774 747 Communications Transportasi dan perjalanan dinas 534 734 Transportation and travel Beban bank dan komisi 490 540 Bank charges and commission Listrik dan air 410 415 Electricity and water Perlengkapan kantor 380 428 Office supplies Rapat 244 437 Office meetings Biaya proses konversi syariah - 131 Syariah convertion process expense Lain-lain 241 157 Others










63

29. TAGIHAN DAN LIABILITAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI

29. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES RECEIVABLE AND PAYABLE

Komitmen dan kontinjensi terdiri dari: Commitments and contingencies consist of: 2012 2011

KOMITMEN COMMITMENTS Liabilitas komitmen Commitments payable Fasilitas pembiayaan yang belum digunakan 110.985 302.616 Unused financing facilities Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri atas unjuk - 69 Local letter of credits sight Letters of credit yang tidak Outstanding irrevocable dapat dibatalkan - 6.564 letters of credit

Jumlah liabilitas komitmen 110.985 309.249 Total commitments payable

Liabilitas komitmen - neto (110.985) (309.249) Commitments payable - net

KONTINJENSI CONTINGENCIES Tagihan kontinjensi Contingencies receivable Jaminan yang diterima dari Guarantees received from bank lain 22.648 32.393 other banks Liabilitas kontinjensi Contigencies payable Bank garansi yang diterbitkan 7.243 3.140 Bank guaranteed issued

Tagihan kontinjensi - neto 15.405 29.253 Contigencies receivable - net

KOMITMEN DAN KONTINJENSI - COMMITMENTS AND NETO (95.580) (279.996) CONTINGENCIES - NET

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 termasuk dalam jaminan yang diterima dari bank lain adalah jaminan yang diterima dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp9.638 dan Rp18.882 (Catatan 31).

As of December 31, 2012 and 2011 guarantee received from other banks include guarantee received from related parties amounting to Rp9,638 and Rp18,882, respectively (Note 31).

30. POSISI DEVISA NETO 30. NET OPEN POSITION

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Neto Bank Umum, Posisi Devisa Neto (PDN) merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas dari masing-masing mata uang asing, baik dalam laporan posisi keuangan maupun rekening administratif.

In accordance with Bank Indonesia regulation No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010 concerning the Third Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 regarding Bank Net Open Position, the Net Open Position (NOP) is the sum of absolute value of the net difference between assets and liabilities of each foreign currency, either on the financial position report or off financial position report.

Sesuai ketentuan-ketentuan tersebut, sejak tanggal 1 Juli 2010 bank umum wajib mengelola dan memelihara PDN secara keseluruhan paling tinggi 20% dari modal setiap 30 menit sejak sistem tresuri Bank dibuka sampai dengan sistem tresuri ditutup.

According to these regulations, since July 1, 2010, commercial banks are required to manage and maintain overall NOP at a maximum of 20% from equity for every 30 minutes from the time the treasury system is opened until closed.

64 65









64

30. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) 30. NET OPEN POSITION (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Posisi Devisa Neto.

As of December 31, 2012 and 2011, the Bank has complied with Bank Indonesia Regulation on Net Open Position.

PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sesuai dengan pelaporan ke Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

The Bank’s NOP as of December 31, 2012 and 2011 in accordance with reporting to Bank Indonesia, are as follows:


Nilai Bersih Absolut/ Aset/ Liabilitas/ Nilai Bersih/ Net Absolute Assets Liabilities Net Value Value

Keseluruhan (neraca dan rekening Aggregate (on and administratif) off-balance sheet) Dolar AS 812.151 816.029 (3.878) 3.878 US Dollar Dolar Singapura 1.677 - 1.677 1.677 Singapore Dollar Poundsterling Inggris 849 - 849 849 Great Britain Poundsterling Yen Jepang 233 - 233 233 Japanese Yen Ringgit Malaysia 129 - 129 129 Malaysian Ringgit Dolar Australia 92 51 41 41 Australian Dollar Dolar Hong Kong 61 - 61 61 Hong Kong Dollar Euro 56 - 56 56 Euro

Jumlah (832) 6.924 Total

Neraca On balance sheet Dolar AS 812.151 816.029 (3.878) 3.878 US Dollar Dolar Singapura 1.677 - 1.677 1.677 Singapore Dollar Poundsterling Inggris 849 - 849 849 Great Britain Poundsterling Yen Jepang 233 - 233 233 Japanese Yen Ringgit Malaysia 129 - 129 129 Malaysian Ringgit Dolar Australia 92 51 41 41 Australian Dollar Euro 56 - 56 56 Euro Dolar Hong Kong 61 - 61 61 Hong Kong Dollar

Jumlah (832) 6.924 Total

Jumlah Modal 941.844 Total Capital

Rasio Posisi Devisa Neto 0,74% Net Open Position Ratio Rasio Posisi Devisa Neto Net Open Position Ratio (Neraca) 0,74% (On-Balance sheet) 31 Desember/December 31, 2011


Keseluruhan (neraca dan rekening Aggregate (on and administratif) off-balance sheet) Dolar AS 654.879 649.042 5.837 5.837 US Dollar Poundsterling Inggris 767 - 767 767 Great Britain Poundsterling Dolar Singapura 588 21 567 567 Singapore Dollar Euro 119 - 119 119 Euro Dolar Hong Kong 60 - 60 60 Hong Kong Dollar Dolar Australia 42 - 42 42 Australian Dollar Yen Jepang 42 - 42 42 Japanese Yen Ringgit Malaysia 11 - 11 11 Malaysian Ringgit










65

30. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) 30. NET OPEN POSITION (continued)



Neraca On balance sheet Dolar AS 654.879 649.042 5.837 5.837 US Dollar Poundsterling Inggris 767 - 767 767 Great Britain Poundsterling Dolar Singapura 588 21 567 567 Singapore Dollar Euro 119 - 119 119 Euro Dolar Hong Kong 60 - 60 60 Hong Kong Dollar Dolar Australia 42 - 42 42 Australian Dollar Yen Jepang 42 - 42 42 Japanese Yen Ringgit Malaysia 11 - 11 11 Malaysian Ringgit


Jumlah Modal 894.511 Total Capital

Rasio Posisi Devisa Neto 0,83% Net Open Position Ratio Rasio Posisi Devisa Neto Net Open Position Ratio (Neraca) 0,83% (On-Balance sheet)

31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-

PIHAK BERELASI 31. TRANSACTIONS AND BALANCES WITH

RELATED PARTIES

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak berelasi dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan yang berlaku bagi pihak ketiga, kecuali pinjaman yang dberikan kepada karyawan kunci. Saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut:

In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties under similar terms and conditions as those with third parties, except for financing to key management personnel. The outstanding balances and significant transactions with related parties as of December 31, 2012 and 2011 and for the years then ended, are as follows:

2012 2011

Aset Assets Giro pada bank lain (Catatan 6) Current accounts with other banks (Note 6) Maybank cabang Singapura 1.677 567 Maybank Singapore branch Maybank cabang London 845 767 Maybank London branch Maybank cabang New York 188 176 Maybank New York branch Malayan Banking Berhad Malayan Banking Berhad (Maybank), Malaysia 129 12 (Maybank), Malaysia Maybank cabang Hong Kong 61 60 Maybank Hong Kong branch PT Bank Internasional Indonesia Tbk 1 - PT Bank Internasional Indonesia Tbk Piutang (Catatan 9) Receivables (Note 9) Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Directors, Board of Commissioners, Pengawas Syariah, dan Pejabat Syariah Supervisory Board, and Eksekutif 4.465 5.775 Executive Officers PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 73.236 - PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk

Jumlah aset untuk pihak berelasi 80.602 7.357 Total related parties assets

Persentase terhadap jumlah aset 3,91% 0,43% Percentage to total assets

66 67









66

31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

31. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

2012 2011

Liabilitas Liabilities Giro dari bank lain Current account (Catatan 17) from other banks (Note 17) Malayan Banking Berhad Malayan Banking Berhad (Maybank), Malaysia 27.023 13.718 (Maybank), Malaysia Maybank, cabang Singapura 54 13 Maybank, Singapore branch Maybank International (L) Ltd, Malaysia 21 19 Maybank International (L) Ltd, Malaysia Maybank, Bandar Maybank, cabang Bandar Sri Begawan 1 1 Sri Begawan branch

Penempatan dari bank lain Placement (Catatan 17) from other banks (Note 17) Malayan Banking Berhad Malayan Banking Berhad (Maybank), Malaysia 202.387 113.344 (Maybank), Malaysia Maybank Islamic Berhad - 108.810 Maybank Islamic Berhad PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 90.675 PT Bank Internasional Indonesia Tbk

Jumlah liabilitas untuk pihak berelasi 229.486 326.580 Total related parties liabilities

Persentase terhadap jumlah liabilitas 42,36% 53,24% Percentage to total liabilities

Kontinjensi Contingencies Jaminan yang diterima dari Guarantees received from bank lain (Catatan 29) other banks (Note 29) Malayan Banking Berhad - 9.752 Malayan Banking Berhad Maybank cabang Singapura 9.638 9.130 Maybank Singapore branch

Jumlah kontinjensi untuk Total related parties pihak berelasi 9.638 18.882 contigencies

Persentase terhadap jumlah Percentage to total kontinjensi 62,56% 64,55% contigencies

Pendapatan Income Pendapatan jual beli Income from sales and purchases (Catatan 24) 3.654 271 (Note 24) Pendapatan bunga (Catatan 26) - 6 Interest income (Note 26)

Jumlah pendapatan dari pihak berelasi 3.654 277 Total related parties income

Persentase terhadap jumlah pendapatan 2,91% 0,24% Percentage to total income

Beban Expenses Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana Third parties’ share on return of syirkah temporer (Catatan 25) 3.730 568 temporary syirkah fund (Note 25)

Persentase terhadap jumlah hak pihak Percentage to total third parties’ Ketiga atas bagi hasil dana syirkah share on return of temporary temporer 26,52% 5,13% syirkah funds

Gaji dan kesejahteraan atas komisaris, Salaries and employee’s benefits of the direksi, dan personil manajemen Bank’s commissioner, directors, and kunci Bank (Catatan 27) 11.068 9.595 key management personnel (Note 27)

Persentase terhadap jumlah gaji Percentage to total salaries dan kesejahteraan karyawan 46,32% 51,08% and employee’s benefits









67

31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

31. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Penempatan dari Malayan Banking Berhad sejumlah Rp202.387 (USD21.000.000, nilai penuh) dan Rp45.337 (USD5.000.000, nilai penuh) pada tangga 31 Desember 2012 dan 2011 merupakan penempatan jangka panjang dengan periode penempatan selama 3 tahun. Rata-rata tingkat bagi hasil atas penempatan tersebut setara dengan 1,85% per tahun dan 1,35% per tahun pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Placement from Malayan Banking Berhad amounted to Rp202,387 (USD21,000,000, full amount) and Rp45,337 (USD5,000,000, full amount) as of December 31, 2012 and 2011, respectively, represents long term placement with maturity period of 3 years. Average profit sharing rate for the placement is equivalent to 1.85% per annum and 1.35% per annum as of December 31, 2012 and 2011, respectively.

Hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The relationships with related parties are as follows:

Sifat dari hubungan/ Pihak berelasi Relationship Related parties

Malayan Banking Berhad (Maybank), Pemegang saham mayoritas/ Malayan Banking Berhad (Maybank), Malaysia Majority shareholder Malaysia Maybank, cabang Singapura Kepengurusan manajemen yang sama/ Maybank, Singapore branch Common management Maybank Internatonal (L) Ltd., Kepengurusan manajemen yang sama/ Maybank International (L) Ltd., Malaysia Common management Malaysia Maybank, cabang Bandar Seri Begawan Kepengurusan manajemen yang sama/ Maybank, Bandar Seri Begawan branch Common management Maybank, cabang London Kepengurusan manajemen yang sama/ Maybank, London branch Common management Maybank, cabang New York Kepengurusan manajemen yang sama/ Maybank, New York branch Common management Maybank, cabang Hong Kong Kepengurusan manajemen yang sama/ Maybank, Hong Kong branch Common management Maybank Islamic Berhad Kepengurusan manajemen yang sama/ Maybank Islamic Berhad Common management PT Bank Internasional Indonesia Tbk Pemegang saham yang sama/ PT Bank Internasional Indonesia Tbk Same ultimate shareholder PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Pemegang saham yang sama/ PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Same ultimate shareholder Direksi, Dewan Komisaris, dan karyawan Karyawan kunci/ Board of directors, Board of Commissioner kunci lainnya Key management and other key management 32. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 32. LIABILITY FOR EMPLOYEE’S BENEFITS

Liabilitas imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dihitung berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan oleh PT Mercer Aktuaria Konsultan, aktuaris independen, dalam laporannya masing-masing pada tanggal 31 Januari 2013 dan 31 Januari 2012. Liabilitas dihitung dengan sebagai berikut:

The liability for employee’s benefits was accrued based on Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 which was calculated by PT Mercer Aktuaria Konsultan, an independent actuary, in their report dated January 31, 2013, and January 31, 2012, respectively. The liability is calculated using the following assumptions:

2012 2011

Tingkat bunga diskonto 6,00% 7,00% Discount rate Tingkat kenaikan gaji 10% 10% Salary growth rate Tabel mortalita TMI-2011 TMI2-1999 Mortality table Umur pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years Retirement age Metode penilaian Projected Unit Credit Valuation method

68 69









68

32. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

32. LIABILITY FOR EMPLOYEE’S BENEFITS (continued)

Tabel berikut ini merupakan komponen-komponen beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun 2012 dan 2011 dan liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:

The following tables summarize the components of the employee’s benefit expense recognized in the statements of comprehensive income in 2012 and 2011 and liability for employee’s benefits recognized in the statements of financial position as of December 31, 2012 and 2011:

Liabilitas imbalan kerja: Liability for employee’s benefits:

2012 2011

Present value of employee’s Nilai kini liabilitas imbalan kerja 6.264 5.165 benefit obligation Rugi aktuaria yang belum diakui (801) (1.390) Unrecognized actuarial loss Beban jasa masa lalu yang belum diakui (46) (92) Unrecognized past service cost

Jumlah liabilitas imbalan kerja Estimated liability for employee’s karyawan 5.417 3.683 benefits

Beban imbalan kerja: Provision for employee’s benefits:

2012 2011

Beban jasa kini 1.285 898 Current service cost Beban bunga 359 300 Interest expense Rugi aktuaria yang diakui 73 50 Actuarial loss recognized Amortisasi atas beban jasa masa lalu 46 46 Amortization of past service cost

Jumlah beban imbalan kerja 1.763 1.294 Total provision for employee’s benefits

Mutasi liabilitas: Movements of liability: 2012 2011

Saldo awal periode 3.683 2.468 Balance at beginning of period Beban periode berjalan 1.763 1.294 Expense recognized in current period Pembayaran imbalan kerja periode berjalan (29) (79) Benefit payments during the period

Saldo akhir periode 5.417 3.683 Balance at end of period

Perubahan satu poin persentase dalam tingkat yang diasumsikan terhadap kenaikan tingkat suku bunga diskonto akan memiliki dampak sebagai berikut:

A one percentage point change in the assumed rate of increase in discount rates would have the following effects:

2012

Kenaikan/ Penurunan/ Increase Decrease

Dampak pada agregat biaya jasa Effect on the aggregate current kini dan biaya bunga 132 118 service cost and interest cost Dampak liabilitas imbalan kerja 616 540 Effect on the defined benefit obligation









69

33. PENERIMAAN NON-HALAL 33. NON-HALAL REVENUE

Penerimaan non-halal merupakan penerimaan pendapatan bunga kredit konvensional yang diberikan, denda nasabah pembiayaan dan jasa giro dari bank umum konvensional. Pendapatan non-halal yang berasal dari pendapatan bunga kredit konvensional dan jasa giro dari bank konvensional adalah sebesar Rp11 dan Rp300 per 31 Desember 2012 dan 2011.

Non-halal revenue represents interest income from conventional loan, penalty income receipt from financing debtors and income from current account with non-syariah banks. Non-halal revenue from interest income from conventional loan and current account with non-syariah banks amounted to Rp11 and Rp300 as of December 31, 2012 and 2011.

34. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP

LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM

34. GOVERNMENT GUARANTEES ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS

Berdasarkan Peraturan LPS No. 2 tanggal

25 November 2010, simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan simpanan dari bank lain.

Based on LPS Regulation No. 2 dated November 25, 2010, the deposits guaranteed included demand deposits, time deposits, certificates of deposits, saving deposits, and deposits from other banks.

Pada tanggal 22 September 2004, Presiden Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Berdasarkan Undang-undang tersebut, LPS berfungsi menjamin simpanan nasabah sampai dengan Rp100 dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya. Undang-undang tersebut berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005 dan sejak tanggal tersebut LPS resmi beroperasi.

On September 22, 2004, the President of the Republic of Indonesia approved the Law No. 24 of the “Lembaga Penjamin Simpanan” (LPS). Based on the Law, LPS will guarantee customer’s deposits up to Rp100 and actively participate in maintaining the stability of the banking system in accordance with the authority given. The Law became effective from September 22, 2005 and since that date, the LPS has been formally operated.

Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan Peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-undang No. 24 tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100 diubah menjadi maksimum Rp2.000.

On October 13, 2008, the President of the Republic of Indonesia approved the Government Regulation No. 66, 2008 regarding the maximum amount of deposits guaranteed by LPS. Based on such regulation, the maximum amount of deposits guaranteed for a particular customer in a bank which previously according to the Law No. 24, year 2004 amounted to Rp100 was amended to Rp2,000.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.

On December 31, 2012 and 2011, Bank is a participant of the guarantee program.

35. MANAJEMEN MODAL 35. CAPITAL MANAGEMENT

Kebijakan pengelolaan modal Bank bertujuan untuk memastikan bahwa Bank memiliki struktur permodalan yang efisien, memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan usaha Bank saat ini dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha Bank di masa yang akan datang, serta untuk memenuhi kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator.

The Bank's capital management policy aims to ensure that the Bank has an efficient capital structure, has a strong capital to support the Bank’s current business development strategy and to maintain the continuity of the Bank’s business in the foreseeable future, as well as to meet the capital adequacy set by the regulator.

Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dalam Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris.

Capital Plan is prepared by the Board of Directors as part of the Bank’s Business Plan and is approved by the Board of Commissioners.

70 71









70

35. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) 35. CAPITAL MANAGEMENT (continued) Rencana permodalan Bank disusun berdasarkan penilaian atas kecukupan kebutuhan permodalan yang dipersyaratkan, rencana pengembangan usaha dan kebutuhan likuiditas Bank.

The Bank capital plan is formulated based on the assessment of capital adequacy requirements, business expansion plan and the Bank’s liquidity needs.

Perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The computation of Capital Adequacy Ratio (CAR) as of December 31, 2012 and 2011, are as follows:

2012 2011

Modal: Capital: Modal inti 927.818 881.211 Core capital Modal pelengkap 14.026 13.300 Supplementary capital

Jumlah modal 941.844 894.511 Total capital

Aset Tertimbang Menurut Risiko Risk-Weighted Assets (ATMR) untuk risiko kredit 1.467.137 1.210.489 considering loan risk Aset Tertimbang Menurut Risiko Risk-Weighted Assets (ATMR) untuk risiko pasar 6.924 7.445 considering market risk

Jumlah ATMR untuk risiko kredit Total risk-weighted assets considering dan risiko pasar 1.474.061 1.217.934 loan risk and market risk

KPMM untuk risiko kredit 64,20% 73,89% CAR considering loan risk KPMM untuk risiko kredit dan CAR considering loan risk and risiko pasar 63,89% 73,44% market risk

KPMM Minimum 8% 8% Capital Adequacy Ratio required 36. PROFIL SISA UMUR JATUH TEMPO 36. MATURITY PROFILES

Profil sisa umur aset dan liabilitas Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The maturity profiles of the Bank’s assets and liabilities as of December 31, 2012 and 2011, are as follows:


Tanpa bunga dan tidak memiliki kontrak jatuh tempo/ No interest < 1 1 - 3 3 - 6 6 - 12 > 12 bearing Jumlah/ bulan/ bulan/ bulan/ bulan/ bulan/ and maturity Keterangan Total month months months months months contract Descriptions

Aset Assets Kas 1.241 - - - - - 1.241 Cash Giro pada Bank Current accounts Indonesia 22.984 - - - - - 22.984 with Bank Indonesia Giro pada bank Current accounts with lain - neto 12.547 - - - - - 12.547 other banks - net Penempatan pada Placements with Bank Bank Indonesia dan Indonesia and other bank lain - neto 396.820 396.820 - - - - - banks - net Investasi pada surat Investment in berharga 229.340 - 40.000 20.000 30.000 139.340 - marketable securities Piutang - neto 1.372.076 20.540 98.130 85.442 271.113 896.851 - Receivables - net Aset yang diperoleh Assets acquired for untuk ijarah - neto 62 - - - - - 62 ijarah - net Aset tetap - neto 8.545 - - - - - 8.545 Fixed assets - net Aset pajak tangguhan Deferred tax assets - neto 2.855 - - - - - 2.855 - net Aset lain-lain - neto 16.082 485 2.027 980 1.922 17 10.651 Other assets - net

Jumlah 2.062.552 417.845 140.157 106.422 303.035 1.036.208 58.885 Total









71

36. PROFIL SISA UMUR JATUH TEMPO (lanjutan) 36. MATURITY PROFILES (continued) 31 Desember/December 31, 2012


Liabilitas Liabilities Obligations due Liabilitas segera 240 240 - - - - - immediately Bagi hasil dana syirkah Undistributed third parties’ temporer dan bonus share on return of wadiah pihak ketiga temporary syirkah funds yang belum dibagikan 1.618 1.608 3 7 - - - and wadiah bonus Wadiah demand Giro wadiah 137.407 137.407 - - - - - deposits Deposits from other Simpanan dari bank lain 374.049 171.662 - - - 202.387 - banks Hutang pajak 3.834 1.370 2.464 - - - - Taxes payable Estimasi kerugian Estimated losses on komitmen dan commitments and kontinjensi 1.182 1.182 - - - - - contingencies Liabilitas lain-lain 20.054 2.269 4.259 284 511 12.680 51 Other liabilities

Jumlah 538.384 315.738 6.726 291 511 215.067 51 Total

Dana syirkah Temporary syirkah temporer fund Tabungan Mudharabah mudharabah 4 4 - - - - - saving deposits Mudharabah Giro mudharabah 23.704 23.704 - - - - - demand deposits Deposito Mudharabah mudharabah 549.611 545.111 3.500 1.000 - - - time deposits

Jumlah 573.319 568.819 3.500 1.000 - - - Total

Posisi Neto 950.849 (466.712) 129.931 105.131 302.524 821.141 58.834 Net Position



Aset Assets Kas 1.089 - - - - - 1.089 Cash Giro pada Bank Current accounts Indonesia 13.637 - - - - - 13.637 with Bank Indonesia Giro pada bank Current accounts with lain - neto 16.396 - - - - - 16.396 other banks - net Penempatan pada Placements with Bank Bank Indonesia dan Indonesia and other bank lain - neto 384.420 384.420 - - - - - banks - net Investasi pada surat Investment in berharga 243.131 - - - 100.000 143.131 - marketable securities Piutang - neto 998.602 14.823 12.195 13.169 199.703 758.712 - Receivables - net Kredit yang diberikan - neto - - - - - - - Loans - net Tagihan akseptasi Acceptances - neto 7.028 - 1.240 - 5.788 - - receivable - net Aset yang diperoleh Assets acquired for untuk ijarah - neto 35 - - - - - 35 ijarah - net Aset tetap - neto 11.300 - - - - - 11.300 Fixed assets - net Aset pajak tangguhan Deferred tax assets - neto 1.285 - - - - - 1.285 - net Aset lain-lain - neto 16.036 486 1.273 1.394 624 - 12.259 Other assets - net

Jumlah 1.692.959 399.729 14.708 14.563 306.115 901.843 56.001 Total

72 73









72

36. PROFIL SISA UMUR JATUH TEMPO (lanjutan) 36. MATURITY PROFILES (continued) 31 Desember/December 31, 2011


Liabilitas Liabilities Obligations due Liabilitas segera 2.269 2.269 - - - - - immediately Bagi hasil dana syirkah Undistributed third parties’ temporer dan bonus share on return of wadiah pihak ketiga temporary syirkah funds yang belum dibagikan 433 369 64 - - - - and wadiah bonus Wadiah demand Giro wadiah 180.822 180.822 - - - - - deposits Deposits from other Simpanan dari bank lain 399.120 353.782 45.338 - - - - banks Hutang pajak 5.897 359 5.538 - - - - Taxes payable Estimasi kerugian Estimated losses on komitmen dan commitments and kontinjensi 3.133 3.133 - - - - - contingencies Liabilitas akseptasi 7.099 1.252 - - 5.847 - - Acceptances payable Liabilitas lain-lain 14.663 1.167 2.575 310 75 10.536 - Other liabilities

Jumlah 613.436 543.153 53.515 310 5.922 10.536 - Total

Dana syirkah Temporary syirkah temporer fund Tabungan Mudharabah Mudharabah 4 4 - - - - - saving deposits Mudharabah Giro Mudharabah 15.395 15.395 - - - - - demand deposits Deposito Mudharabah Mudharabah 153.627 115.813 37.814 - - - - time deposits

Jumlah 169.026 131.212 37.814 - - - - Total

Posisi Neto 910.497 (274.636) (76.621) 14.253 300.193 891.307 56.001 Net Position 37. PENGELOLAAN RISIKO 37. RISK MANAGEMENT

Dalam melakukan kegiatan usaha, Bank melakukan pengelolaan risiko untuk 10 (sepuluh) jenis risiko sesuai ketentuan yaitu risiko pembiayaan, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko imbal hasil, dan risiko investasi. Dua jenis risiko yang disebut terakhir yaitu risiko imbal hasil dan risiko investasi merupakan tambahan atas delapan jenis risiko yang telah ada sebelumnya sebagaimana diatur terakhir melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/23/PBI/2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Dalam hal ini, Bank sedang dalam proses pengembangan kerangka manajemen risiko mengenai kedua jenis risiko baru tersebut, namun belum memperhitungkannya dalam penilaian profil risiko Bank.

In conducting its business, the Bank has prepared risk management for 10 (ten) different risks which are financing risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, compliance risk, rate of return risk and investment risk. The latter two types of risk, which are rate of return risk and investment risk were addition to the previous eight other types of risks as stipulated by Bank Indonesia Regulation (PBI) no. 13/23/PBI/2011 concerning Risk Management Implementation in Sharia Banking and Sharia Business Units. The Bank is in the process to develop the risk management framework on the two type of risks although they have not officially been regarded as significant component of risk profile assessment.









73

37. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan) 37. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Pengelolaan Risiko Pembiayaan a. Financing Risk Management

Risiko pembiayaan adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Risiko pembiayaan dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio dan melalui penetapan kebijakan dan proses yang meliputi kriteria pemberian pembiayaan, originasi dan persetujuan pembiayaan, penetapan harga, pemantauan nasabah, pengelolaan pembiayaan bermasalah, dan manajemen portofolio.

Financing risk is the risk of loss resulting from the defaulting obligor or counterparty in fulfilling their obligations. Financing risk is managed both at the transaction and portfolio levels and through established policies and processes covering financing acceptance criteria, financing origination and approval, pricing, account monitoring, problem loan management, and portfolio management.

Bank menerapkan ‘customer risk rating scorecard’ untuk menciptakan konsistensi atas rating nasabah dan keselarasan rating dengan kebijakan, proses, dan prosedur.

The Bank applies the customer risk rating scorecards to establish consistency in the customer rating and harmonization of rating-related policies, processes, and procedures.

Nasabah-nasabah Bank sebagian besar merupakan nasabah korporasi pihak ketiga dari pihak berelasi dengan Bank. Untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko pembiayaan, Bank telah melakukan tindakan untuk mengkinikan kebijakan risiko pembiayaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan untuk bank syariah, meningkatkan pembagian tugas dan tanggung jawab diantara unit kerja yang terlibat dengan proses pembiayaan serta melakukan monitoring secara ketat terhadap kinerja portofolio pembiayaan, kesesuaian terhadap limit konsentrasi dan deteksi awal serta pengelolaan terhadap pembiayaan bermasalah. Risiko pembiayaan terutama muncul dari pembiayaan yang diberikan kepada nasabah-nasabah dari segmen korporasi.

Customers of the Bank mainly represents third party corporate customers of the Bank’s related companies. To increase the effectiveness of credit risk management, the Bank has taken action to review all credit risk management policies in line with regulations for syariah banks, to enhance the segregation of duties and responsibilities between parties involved in credit process and close monitoring to credit portfolio performance, adherence to financing concentration limits and and early detection and management of vulnerables financing. Financing risk mainly arise from financing granted to customers from corporate segmentation.

b. Pengelolaan Risiko Pasar b. Market Risk Management

Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Yang dimaksud dengan faktor pasar adalah suku bunga (imbal hasil) dan nilai tukar. Risiko pasar melekat pada hampir seluruh kegiatan dan aktivitas Bank baik di banking books maupun di trading books.

Market risk is the risk arising from movement in market variables in portfolios held by the Bank that could incur losses for the Bank (adverse movement). Market variables are defined as interest rates (rate of return risk) and exchange rates. Market risk is inherent in most of the Bank’s operating positions and activities, in the banking books and in the trading books.

Risiko pasar dikelola melalui kebijakan yang komprehensif dan kerangka limit untuk mengukur dan memonitor nilai risiko berdasarkan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) oleh Bank.

Market risk is managed through a comprehensive policy and limit framework to measure and monitor the amount of risk based on risk appetite of the Bank.

74 75









74


b. Pengelolaan Risiko Pasar (lanjutan) b. Market Risk Management (continued)

Pemantauan atas pergerakan nilai tukar telah dilakukan secara cermat dan real time sehingga Bank dapat mengelola portofolio mata uang asing pada kondisi yang paling kondusif bagi Bank. Untuk mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, pembatasan posisi secara internal telah ditentukan, sebagai tambahan dari pembatasan regulator sebesar 20%. Berikut seluruh transaksi Bank dengan nasabah yang dilakukan dalam mata uang asing:

The Bank monitors exchange rate movements on a real time basis so that the Bank can manage foreign currency portfolio favorably. In order to manage and mitigate the foreign exchange risk, predefined internal position limits are set on top of the 20% regulatory limit. Below all Bank’s transaction with the customers which are performed in foreign currency:

2012 2011

Aset Assets Kas Cash Dolar AS 610 533 US Dollar Giro pada Bank Indonesia Current account with Bank Indonesia Dolar AS 9.156 4.987 US Dollar

Giro pada bank lain - neto Current account with other banks - net Dolar AS 9.400 14.324 US Dollar Dolar Singapura 1.677 567 Singapore Dollar Poundsterling Inggris 845 767 Great Britain Poundsterling Yen Jepang 233 42 Japanese Yen Ringgit Malaysia 129 12 Malaysian Ringgit Dolar Australia 92 42 Australian Dollar Dolar Hong Kong 61 60 Hong Kong Dollar Euro 56 120 Euro Piutang - neto Receivables - net Dolar AS 790.151 627.827 US Dollar Tagihan akseptasi - neto Acceptance receivalbes Dolar AS - 7.028 US Dollar Aset lain-lain - neto Other assets - net Dolar AS 2.834 1.477 US Dollar Poundsterling Inggris 4 - Great Britain Poundsterling Liabilitas Liabilities Liabilitas segera Obligation due immediately Dolar AS 7 1.799 US Dollar Bagi hasil yang dibagikan Undistributed revenue sharing Dolar AS 1.182 301 US Dollar Giro wadiah Wadiah demand deposits Dolar AS 86.837 34.160 US Dollar Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Dolar AS 346.950 385.369 US Dollar Hutang pajak Taxes payables Dolar AS 145 - US Dollar Liabilitas akseptasi Acceptance payables Dolar AS - 7.099 US Dollar Estimasi kerugian komitmen Estimated losses on commitments dan kontinjensi and contingencies Dolar AS 398 1.188 US Dollar Liabilitas lain-lain Other liabilities Dolar AS 1.451 1.477 US Dollar Dolar Australia 51 - Australian Dollar Dana Syirkah Temporer Temporary Syirkah Funds Giro mudharabah Mudharabah demand deposits Dolar AS 9.248 1.998 US Dollar Deposito mudharabah Mudharabah time deposits Dolar AS 369.811 103.276 US Dollar









75


b. Pengelolaan Risiko Pasar (lanjutan) b. Market Risk Management (continued)

Selain pergerakan nilai tukar, Bank juga menghadapi risiko pasar dari perubahan tingkat imbal hasil pasar. Risiko imbal hasil Bank terutama terdapat pada posisi banking book (rate of return in the banking book). Bank mengelola risiko suku bunga dengan menggunakan pendekatan gap repricing sebagai dasar untuk menghitung Earning-at-Risk yang dapat memberikan estimasi dari dampak perubahan suku bunga terhadap pendapatan Bank.

In addition to the movement of exchange rate, the Bank is also exposed to market risks from changes in the market rate of return. The rate of return risk of the Bank mainly is on the banking book (rate of return in the banking book). The Bank manages its rate of return risk through the use of repricing gap as a basis to calculate Earning-at-Risk (EAR) that can provide insight on the impact of rate of return changes to the Bank’s earnings.

c. Pengelolaan Risiko Likuiditas

c. Liquidity Risk Management

Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Bank dalam memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Risiko likuiditas merupakan salah satu risiko utama yang dihadapi Bank yang harus dikelola secara berkesinambungan.

Liquidity risk is a risk caused among others by the inability of the Bank to meet its obligation associated with financial liabilities at due date. Liquidity risk is one of major concerns for the Bank that must be managed on an on-going basis.

Risiko likuiditas timbul akibat adanya ketidaksesuaian jatuh tempo antara liabilitas dan tagihan/pembiayaan yang dimiliki Bank. Hal ini dikarenakan pada umumnya Bank memiliki pendanaan dalam jangka pendek dan menyalurkannya ke dalam pembiayaan dengan jangka waktu yang lebih panjang.

Liquidity risk arises when there is a timing difference between the maturity of the Bank's liabilities and loan/financing. This is due to the short-term nature of the funds obtained by the Bank whereas the Bank uses these funds to finance loans granted to customers which are usually for a longer period of time.

Likuiditas dikelola dan dimonitor berdasarkan arus kas untuk memastikan kecukupan sumber dana dalam memenuhi liabilitas keuangan dan kewajiban regulator berdasarkan normal bisnis proses dan skenario stress. Analisis kesenjangan likuiditas dan monitoring terhadap indikator likuiditas telah diterapkan untuk memberikan informasi tambahan dalam mengelola posisi risiko likuiditas. Sumber dana terdiversifikasi untuk meminimalkan konsentrasi pendanaan. Rencana pendanaan darurat likuiditas telah disusun untuk mempersiapkan Bank jika terjadi krisis likuiditas.

Liquidity is managed and monitored on a cash flow basis to ensure that sufficient sources of funding is available to meet financial and regulatory obligations under business-as-usual (BAU) and stress scenarios. Liquidity gap analysis and monitoring on liquidity indicators have been implemented to serve as supplementary information in managing liquidity risk position. Sources of funding are diversified to minimize funding concentration. Liquidity contingency plan is in place to prepare the Bank in the case of a liquidity crisis.

Untuk memperkuat pengelolaan risiko likuiditas, Bank memaksimalkan fungsi Komite Aset dan Liabilitas. Posisi keuangan dan strategi likuiditas untuk pendanaan, kecukupan permodalan, penetapan harga dan kesenjangan jatuh tempo didiskusikan di rapat ALCO untuk evaluasi, pertimbangan dan keputusan lebih lanjut.

To strengthen the management of liquidity risk, the Bank maximizes the function of Asset Liability Management Committee (ALCO). Financial positions, as well as various liquidity strategy of funding, capital adequacy, pricing and maturity gap are discussed in ALCO for further assessment, deliberation and decision.

76 77









76


d. Pengelolaan Risiko Operasional d. Operational Risk Management

Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena kurang memadainya proses internal, kegagalan sistem, human error, fraud, dan kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Risiko operasional merupakan risiko terbesar yang perlu dikelola secara hati-hati karena dampak risiko operasional yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha bank.

Operational risk is the risk of loss arising from inadequate internal process, system failure, human error, fraud, and external events that affects operation of bank. Operational risk is the major risk that should be manage carefully due to the impact of operational risk that can affect bank’s going concern.

Pengendalian risiko operasional perlu dilakukan untuk memitigasi risiko operasional. Pengendalian risiko dilakukan melalui pemisahan tugas dan tanggung jawab, mekanisme dual control/dual custody dalam pelaksanaan transaksi, fungsi override/otorisasi, pembatasan wewenang akses sistem, pendidikan serta penilaian karyawan secara berkelanjutan, dan proses penilaian dan pelaksanaan fungsi internal audit

Controls of operational risk are necessary to mitigate the operational risk. The risk controls was done through the segregation of tasks and duties, dual control/dual custody mechanism in execution of transaction, override/authorization function, restrictions on system access authority, employee education and assessment on an on going basis, and assessment and implementation of internal audit.

Untuk mendukung monitoring risiko operasional, Bank telah menerapkan metode, seperti, dan tidak terbatas pada, Incident Management & Data Collection (IMDC), Risk & Control Self-Assessment (RCSA), Key Risk Indicators (KRI), Business Continuity Management, dan Fraud Risk Management.

To facilitate the operational risk monitoring, the Bank has applied management tools, such as, and not limited to, Incident Management & Data Collection (IMDC), Risk & Control Self-Assessment (RCSA), Key Risk Indicators (KRI), Business Continuity Management, and Fraud Risk Management.

Seluruh aspek pengelolaan risiko operasional tercantum secara resmi dan tertulis pada kerangka manajemen risiko operasional yang dievaluasi secara berkala untuk penyesuaian dan peningkatan.

All aspect of operational risk management are written formally in operational risk framework and evaluated periodically for adjustments and improvements.

e. Pengelolaan Risiko Hukum e. Legal Risk Management

Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis tersebut antara lain disebabkan oleh, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan dokumen yang tidak sempurna termasuk ketidakpatuhan terhadap hukum syariah yang berlaku.

Legal risk is the risk related to legal claims and/or weakness in the legal aspect. Such weakness in legal aspect is caused, among others, by the lack of the supporting of laws or weakness of the contracts such as incomplete requirements for a valid contract and imperfect contract documents including incompliances to shariah laws.









77


e. Pengelolaan Risiko Hukum (lanjutan) e. Legal Risk Management (continued)

Sebagai sebuah perusahaan yang berdiri dalam yuridiksi hukum Indonesia, Bank harus selalu tunduk terhadap segala peraturan hukum yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan segala bentuk peraturan perundangan yang berlaku di masyarakat baik yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan usaha Bank. Kegagalan Bank dalam mengikuti peraturan hukum yang berlaku dapat mengakibatkan pada timbulnya tuntutan hukum yang akan ditujukan kepada Bank. Apabila tuntutan-tuntutan hukum yang diajukan kepada Bank memiliki nilai yang material, maka hal tersebut dapat memberikan dampak secara langsung terhadap kinerja keuangan Bank.

As a company which is governed by the laws of the Republic of Indonesia, the Bank should always comply with all such laws and regulations issued by Bank Indonesia and prevailing rules and regulations in the society whether directly or indirectly related with the business activities conducted by the Bank. Bank’s failure to comply with such prevailing laws and regulations may impact to litigation claims against the Bank. If litigation claims against the Bank are material in amounts, then it may directly affect the Bank’s financial performance.

Dalam mengelola risiko hukum, Bank secara berkala bekerjasama dengan departemen terkait melakukan pelatihan-pelatihan mengenai peraturan-peraturan hukum antara lain yang terkait dengan hukum perusahaan dan hukum mengenai pembiayaan dan pemberian jaminan. Disamping itu Bank bekerjasama dengan kantor hukum eksternal dan notaris untuk memastikan setiap perjanjian telah memenuhi persyaratan secara hukum.

In managing legal risk, Bank, in cooperation with related department periodically conducts training regarding laws and regulations which are related to company law and financing and collateral laws. Moreover, the Bank also engages with external legal firm and notary to confirm that the Bank’s agreements have incorporated the applicable laws and regulations.

f. Pengelolaan Risiko Reputasi f. Reputation Risk Management

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko ini melekat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Bank. Kegagalan Bank dalam menjaga reputasinya di mata masyarakat dapat menimbulkan pandangan maupun persepsi negatif masyarakat terhadap Bank. Apabila risiko ini dihadapi oleh Bank, maka dalam waktu singkat dapat terjadi penurunan atau hilangnya kepercayaan nasabah terhadap Bank yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap pendapatan dan volume aktivitas Bank.

Reputation risk is the risk related to the decreasing level of stakeholders’ confidence arising from the negative perception on the Bank. Reputation risk is inherent in every activity conducted by the Bank. The Bank’s failure to protect its reputation in the public’s eye may result in negative view as well as perception by the public towards the Bank. If the Bank faces this risk then in the short run, the Bank may lose the customer’s trust that will ultimately result in a negative impact to the Bank’s income and volume of activities.

Untuk memitigasi risiko reputasi, Bank telah melakukan hal-hal sebagai berikut:

To mitigate the reputation risks, Bank has conducted the followings:

• Mengelola dan memastikan komunikasi atau penyampaian pesan positif melalui liputan media atau komunikasi massa secara konsisten dan efektif.

• To maintain and ensure consistent and

effective communication and dissemination of positive messages through media or public communication.

78 79









78


f. Pengelolaan Risiko Reputasi (lanjutan) f. Reputation Risk Management (continued)

Untuk memitigasi risiko reputasi, Bank telah melakukan hal-hal sebagai berikut (lanjutan):

To mitigate the reputation risks, Bank has conducted the followings (continued):

• Mengklasifikasikan media massa yang ada ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan sirkulasi dan cakupan geografis serta memperhatikan tingkat risiko reputasi yang dihadapi.

• To classify the mass media into certain

group in accordance with the scope of circulation and geographic coverage while considering the level of potential reputation risk.

• Memantau penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah secara intensif.

• To monitor intensively the handling and

settlement of customer complaints.

g. Pengelolaan Risiko Stratejik g. Strategic Risk Management

Risiko stratejik didefinisikan sebagai kegagalan Bank dalam mencapai target yang dikarenakan keputusan bisnis yang telah diambil Bank. Risiko stratejik menjadi perhatian utama Bank, untuk itu Bank telah menetapkan rencana stratejik dan rencana bisnis baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Strategic risk is defined as the bank’s failure in the achievement of target due to the business decision taken. Strategic risk is a major concern of the Bank, such that the Bank has developed short-term and long-term strategic and business plans.

Untuk memitigasi risiko stratejik, Bank memantau secara konsisten pencapaian rencana bisnis bank yang telah ditetapkan oleh manajemen.

To mitigate the strategic risks, the bank monitors consistenly the achievement of business target determined by the management.

h. Pengelolaan Risiko Kepatuhan h. Compliance Risk Management

Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku bagi bank syariah. Dalam menjalankan kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Pemerintah, Bank Indonesia dan Dewan Syariah Nasional.

Compliance risk is the risks resulting from the failure of the Bank in fulfilling and/or implementing the prevailing laws and regulations for syariah bank. In engaging in the banking industry services, the Bank is required to always comply with the banking regulations issued by the Government, Bank Indonesia and National Syariah Board.

Adapun metode untuk memitigasi risiko kepatuhan yang telah dilakukan oleh Bank selama ini adalah:

Few methods to mitigate the compliance risks conducted by the Bank up to present are as follows:

a. Meminta seluruh karyawan dan satuan kerja yang ada untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan proses kegiatan operasional selama ini, memastikan kesesuaian implementasi tersebut dengan manual atau SOP yang berlaku serta menyempurnakan manual/SOP terkait apabila diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan pengamanan pelaksanaan proses kegiatan operasional Bank.

a. To impose all employees and units to perform evaluation on the implementation of the bank’s operations, to ensure the consistency between implementation and the applicable manuals or SOPs and to enhance the relevant manual or SOP if needed to improve effectiveness and security in the bank’s operations.









79


h. Pengelolaan Risiko Kepatuhan (lanjutan) h. Compliance Risk Management (continued)

Adapun metode untuk memitigasi risiko kepatuhan yang telah dilakukan oleh Bank selama ini adalah (lanjutan):

Few methods to mitigate the compliance risks conducted by the Bank up to present are as follows (continued):

b. Meminta seluruh karyawan dan satuan kerja yang ada agar lebih meningkatkan kehati-hatian dan ketelitian dalam melakukan kegiatan operasional bank termasuk penyampaian laporan-laporan kepada Bank Indonesia.

b. To impose all employees and units to enhance prudence and thoroughness when performing the bank’s operations as well as regulatory reporting to Bank Indonesia.

c. Meneruskan program-program kepatuhan yang bersifat ex-ante, antara lain:

c. To continue the ex-ante programs, such as:

i. Pelatihan (in-house) secara berkala mengenai kepatuhan dan manajemen risiko.

i. Regular in-house training on compliance and risk management.

ii. Keikutsertaan satuan kerja Kepatuhan dan satuan kerja Manajemen Risiko secara aktif dalam pengawasan pengembangan produk berupa partisipasi selama kick-off meeting/sebelum peluncuran produk untuk memastikan bahwa semua risiko yang melekat pada produk dan kegiatan usaha terkait diidentifikasi dan dimitigasi secara dini.

ii. Active involvement of Compliance and Risk Management unit in the development of new product during kick-off meeting/prior to product launch to ensure that all compliance risks inherent in the product/financing packages and related business activities are identified and mitigated upfront.

iii. Mempertahankan komunikasi dan koordinasi yang efektif dengan Dewan Pengawas Syariah untuk menegakkan pelaksanaan fungsi kepatuhan terhadap Prinsip Syariah.

iii. To maintain effective communication and coordination with Syariah Supervisory Board to ensure syariah compliance.

iv. Meneruskan proses pengelolaan risiko dengan memperhatikan Risk Management Framework dan ketentuan manajemen risiko yang berlaku.

iv. To continue the risk management process based on the applicable Risk Management Framework and regulations.

38. OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH 38. OPINION OF THE SYARIAH SUPERVISORY

BOARD

Berdasarkan surat No. 19/MSI/DPS/OL/2013 tanggal 20 Februari 2013 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank menyatakan bahwa secara umum aspek syariah dalam operasional dan produk Bank telah mengikuti fatwa dan ketentuan syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), serta opini syariah dari DPS.

Through letter No. 19/MSI/DPS/OL/2013 dated February 20, 2013, the Syariah Supervisory Board (SSB) of the Bank has stated that in general the Bank’s operation and its products have complied with syariah rule and fatwa issued by the National Syariah Board Indonesian Ulama Council (DSN-MUI) and opinion of SSB for the year ended December 31, 2012.

80









80

39. STANDAR AKUNTANSI BARU 39. NEW ACCOUNTING STANDARDS Standar akuntansi yang telah dikeluarkan oleh

Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Bank dan relevan untuk Bank yang akan efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 adalah PPSAK No. 10, “Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi”. Saat ini Bank sedang mengevaluasi dan belum menetapkan dampak dari PSAK yang dicabut tersebut terhadap laporan keuangan Bank.

Accounting standars which have been issued by Financial Accounting Standard Board (DSAK) until the complete date of the Bank financial statement and relevant to the Bank which will efective on or after January 1, 2013 is PPSAK No. 10, “Revocation of SFAS No. 51: Accounting for Quasi-Reorganization”. The Bank is currently evaluating and has not yet determine the impact of the revoked SFAS to the Bank's financial statements.

40. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 40. COMPLETION OF THE FINANCIAL

STATEMENTS

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan dan disetujui untuk terbit oleh manajemen Bank pada tanggal 11 April 2013.

The management of the Bank is responsible for the preparation of financial statements which were completed and authorized for the issue by the management of the Bank on April 11, 2013.

PT Bank Maybank Syariah Indonesiamaybanksyariah.co.id/report/financial_report_2012_audited.pdf · 2...

Documents

Transcript of PT Bank Maybank Syariah Indonesiamaybanksyariah.co.id/report/financial_report_2012_audited.pdf · 2...