PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK...

69
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI tidak diaudit PERIODE 30 JUNI 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE 2009 PT PT BANK CENTRAL ASIA BANK CENTRAL ASIA Tbk Tbk Head Office : Head Office : Menara BCA, Grand Indonesia, Jl. M.H. Thamrin No.1 Jakarta 10310 Menara BCA, Grand Indonesia, Jl. M.H. Thamrin No.1 Jakarta 10310 Tel. (021) Tel. (021) 235 88000 235 88000 Fax. (021) Fax. (021) 235 88300 235 88300 Website : Website : www.klikbca www.klikbca.com .com

Transcript of PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK...

PT BANK CENTRAL ASIA TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI – tidak diauditPERIODE 30 JUNI 2010DENGAN ANGKA PERBANDINGAN DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE 2009

PT PT BANK CENTRAL ASIABANK CENTRAL ASIA TbkTbk

Head Office : Head Office : Menara BCA, Grand Indonesia, Jl. M.H. Thamrin No.1 Jakarta 10310Menara BCA, Grand Indonesia, Jl. M.H. Thamrin No.1 Jakarta 10310

Tel. (021) Tel. (021) 235 88000235 88000

Fax. (021) Fax. (021) 235 88300 235 88300 Website : Website : www.klikbcawww.klikbca.com.com

Halaman

Neraca Konsolidasi ...................................................................................................... 1 - 2

Laporan Laba Rugi Konsolidasi ................................................................................... 3 - 4

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ..................................................................... 5 - 6

Laporan Arus Kas Konsolidasi .................................................................................... 7 - 8

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ............................................................. 9 - 67

****************************

Daftar Isi

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Catatan 2010 2009

Kas 4 6,865,283 6,417,555

Penempatan pada Bank Indonesia 2j,5 13,967,945 10,757,157

Penempatan pada Bank lain - setelah dikurangipenyisihan penghapusan masing-masingsebesar Rp215.273 dan Rp200.236 per30 Juni 2010 dan 2009 2k,2r,6 21,427,615 19,820,776

Surat-surat berharga - setelah dikurangipenyisihan penghapusan masing-masingsebesar Rp725.797 dan Rp619.916 per30 Juni 2010 dan 2009 2l,2r,7 69,850,598 60,448,941

Obligasi pemerintah 2l,8 42,856,817 42,225,314

Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 2m,9 1,000,104 -

Tagihan spot dan derivatif - setelah dikurangi penyisihanpenghapusan masing-masing sebesarRp354 dan Rp409 per 30 Juni 2010dan 2009 2g,2r,10 35,013 40,491

Kredit yang diberikan 2n,2o,11Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2c,3 636,732 635,294 Pihak ketiga 131,135,483 106,681,752 Jumlah kredit yang diberikan 131,772,215 107,317,046 Dikurangi: Pendapatan yang diterima dimuka (189,492) -

Jumlah kredit yang diberikan - setelah pendapatan yang diterima dimuka 131,582,723 107,317,046

Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai **) 2r 11 (3 546 108) (4 004 279)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI30 Juni 2010 dan 2009

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

ASET

Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai ) 2r,11 (3,546,108) (4,004,279)

Jumlah kredit yang diberikan - bersih 128,036,615 103,312,767

Pembiayaan Syariah - setelah dikurangi penyisihanpenghapusan masing-masing sebesar Rp222dan RpNihil per 30 Juni 2010 dan 2009 2p 266,652 -

Sewa pembiayaan - setelah dikurangi penyisihanpenghapusan masing-masing sebesar Rp42.416dan Rp44.103 per 30 Juni 2010 dan 2009 2h,2i,2r 2,602,526 1,558,505

Tagihan akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp460.970dan Rp71.632 per 30 Juni 2010 dan 2009 2q,2r,12 3,018,410 2,951,571

Penyertaan - setelah dikurangi penyisihanpenghapusan masing-masing sebesar Rp20.364dan Rp15.190 per 30 Juni 2010 dan 2009 2r,2s 30,311 21,617

Aset pajak tangguhan - bersih 2x,17 847,106 1,030,599

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasipenyusutan masing-masing sebesarRp3.144.689 dan Rp2.680.780 per30 Juni 2010 dan 2009 2h,2t,13,22 3,029,974 2,639,200

Aset lain-lain - setelah dikurangi penyisihanpenghapusan masing-masing sebesarRp43.781 dan Rp43.093 per30 Juni 2010 dan 2009 2c,2r,3 4,741,103 4,899,572

JUMLAH ASET 298,576,072 256,124,065

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 1

Catatan 2010 2009

KEWAJIBAN

Simpanan dari nasabah 2u,14Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2c,3 59,919 77,719 Pihak ketiga 254,969,718 219,328,658

Jumlah simpanan dari nasabah 255,029,637 219,406,377

Dana investasi revenue sharing 14 499,390 -

Kewajiban kepada Bank Indonesia 15 13,525 17,862

Kewajiban kepada bank lain 2v,14 2,746,559 2,549,459

Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 2m,8 - -

Kewajiban spot dan derivatif 2g,10 35,016 20,191

Kewajiban akseptasi 2q,16 2,028,112 2,028,699

Surat-surat berharga yang diterbitkan 2w 1,144,534 398,747

Pinjaman yang diterima 18 482,276 605,029

Estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif 2r,19 73,579 71,699

Dana investasi profit sharing - -

Hutang pajak 2x,17 1,368,996 1,667,973

Kewajiban lain-lain 31 4,954,745 4,252,435

JUMLAH KEWAJIBAN 268,376,369 231,018,471

EKUITAS

Modal saham dengan nilai nominal

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

30 Juni 2010 dan 2009NERACA KONSOLIDASI

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Modal saham dengan nilai nominal Rp62,50 (nilai penuh) per saham Modal dasar: 88.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh :

24.655.010.000 saham 1a,1c,20 1,540,938 1,540,938

Tambahan modal disetor 2aa,2ab,21 3,895,933 3,895,933

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangandalam mata uang asing 2d 200,491 246,098

Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 2s 3,676 1,494

Laba yang belum direalisasi atas surat-surat berharga danobligasi pemerintah yang tersedia untuk dijualsetelah dikurangi pajak tangguhan 2l 504,835 172,099

Saldo laba *) Telah ditentukan penggunaannya 30 460,108 392,036 Belum ditentukan penggunaannya 24,402,307 19,665,581

Modal saham diperoleh kembali (treasury stock) : 289.767.000 sahamharga perolehan 1c,2ad,20 (808,585) (808,585)

JUMLAH EKUITAS 30,199,703 25,105,594

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 298,576,072 256,124,065

*) Saldo rugi sebesar Rp25.853.162 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor pada saat kuasi-reorganisasi Bank pada tanggal 31 Oktober 2000 (Catatan 2aa).

**) Untuk tahun 2009 merupakan penyisihan penghapusan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 2

Catatan 2010 2009

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan dan Beban BungaPendapatan bunga 2c,2e,3,24 9,499,133 11,203,531 Beban bunga 2c,2e,3,25 (3,641,307) (3,724,385)

PENDAPATAN (BEBAN) BUNGA - BERSIH 5,857,826 7,479,146

Pendapatan operasional selain bunga

Provisi, komisi, fee dan administrasi 26 1,905,159 1,706,150

Peningkatan nilai wajar aset keuangan(mark to market) 2l 237,779 46,049

Keuntungan dari penjualan surat-suratberharga dan obligasi pemerintah 2l 1,137,594 15,107

Keuntungan transaksi spot dan derivatif(realised) 2d,2g 66,997 196,402

Lain-lain 557,175 371,544

Jumlah pendapatan operasional selain bunga 3,904,704 2,335,252

Koreksi (cadangan) kerugian penurunan nilaikredit dan pemulihan (beban)penyisihan penghapusan aset 2r 286,627 (1,685,253)

Pemulihan (beban) penyisihan penghapusan

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

transaksi rekening administratif 2r,19 (11,288) (19,738)

Beban operasional selain bunga

Beban karyawan 2z,27 (2,562,443) (2,109,445)

Beban lainnya 28 (2,607,258) (2,114,202)

Jumlah beban operasional lainnya (5,169,701) (4,223,647)

LABA (RUGI) OPERASIONAL 4,868,168 3,885,760

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 3

Catatan 2010 2009

PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - bersih Laba penjualan aset tetap 2t 4,860 4,462 Laba (rugi) penjabaran transaksi valuta asing 125,403 145,660 Lain-lain - bersih 68,388 188,924

Laba (rugi) non-operasional 198,651 339,046

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 5,066,819 4,224,806

(BEBAN) MANFAAT PAJAK PENGHASILAN 2x,17Pajak tahun berjalan (913,978) (1,233,180) Pajak tangguhan (172,142) 311,340

Jumlah beban pajak (1,086,120) (921,840)

LABA BERSIH 3,980,699 3,302,966

LABA PER SAHAM (nilai penuh): 2y,29Laba operasional

Dasar 200 159

Laba bersihDasar 163 136

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 4

Laba yang BelumDirealisasi atas

Surat-suratBerharga

Selisih dan Obligasikurs karena Selisih PemerintahPenjabaran Transaksi yang Tersedia

Laporan Perubahan Untuk Dijual Modal SahamModal Tambahan Keuangan Ekuitas Setelah Diperoleh Telah Belum

Ditempatkan dan modal dalam Mata Anak Dikurangi Pajak Kembali Ditentukan Ditentukan JumlahCatatan Disetor Penuh disetor Uang Asing Perusahaan Tangguhan (Treasury Stock) Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas

Saldo per 31 Desember 2008 1,540,938 3,895,933 273,356 1,494 37,782 (808,585) 392,036 17,946,356 23,279,310

Laba bersih - - - - - - - 3,302,966 3,302,966

Laba yang belum direalisasiatas surat-surat berhargadan obligasi pemerintahyang tersedia untuk dijualsetelah dikurangi pajak tangguhan 2l - - - - 134,317 - - - 134,317

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalammata uang asing 2d - - (27,258) - - - - - (27,258)

Dividen kas 30 - - - - - - - (1,583,741) (1,583,741)

Saldo per 30 Juni 2009 1,540,938 3,895,933 246,098 1,494 172,099 (808,585) 392,036 19,665,581 25,105,594

*) Saldo rugi sebesar Rp25.853.162 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor pada saat kuasi-reorganisasi Bank pada tanggal 31 Oktober 2000 (Catatan 2aa).

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Saldo Laba*)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 5

Laba yang BelumDirealisasi atas

Surat-suratBerharga

Selisih dan Obligasikurs karena Selisih PemerintahPenjabaran Transaksi yang Tersedia

Laporan Perubahan Untuk Dijual Modal SahamModal Tambahan Keuangan Ekuitas Setelah Diperoleh Telah Belum

Ditempatkan dan modal dalam Mata Anak Dikurangi Pajak Kembali Ditentukan Ditentukan JumlahCatatan Disetor Penuh disetor Uang Asing Perusahaan Tangguhan (Treasury Stock) Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas

Saldo per 31 Desember 2009 1,540,938 3,895,933 214,425 3,786 422,913 (808,585) 392,036 22,195,247 27,856,693

Laba bersih - - - - - - - 3,980,699 3,980,699

Laba yang belum direalisasiatas surat-surat berhargadan obligasi pemerintahyang tersedia untuk dijualsetelah dikurangi pajak tangguhan 2l - - - - 81,922 - - - 81,922

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalammata uang asing 2d - - (13,934) - - - - - (13,934)

Dividen kas 30 - - - - - - - (1,705,567) (1,705,567)

Penyisihan saldo laba untukcadangan umum 30 - - - - - - 68,072 (68,072) -

Selisih transaksi perubahanekuitas anak perusahaan 2s - - - (110) - - - - (110)

Saldo per 30 Juni 2010 1,540,938 3,895,933 200,491 3,676 504,835 (808,585) 460,108 24,402,307 30,199,703

*) Saldo rugi sebesar Rp25.853.162 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor pada saat kuasi-reorganisasi Bank pada tanggal 31 Oktober 2000 (Catatan 2aa).

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Saldo Laba*)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 6

2010 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan bunga 8,827,955 9,707,990 Pembayaran bunga (3,621,919) (3,892,542) Pembayaran dari (pembayaran untuk) transaksi valuta asing - bersih 1,867,071 3,661,358 Penerimaan dari pendapatan operasional lainnya 2,443,176 1,650,642 Penerimaan dari pendapatan non-operasional 54,820 188,488 Pembayaran untuk beban operasional lainnya (4,545,095) (3,545,521) Pembayaran pajak penghasilan (951,165) (1,389,236)

Kenaikan/penurunan lainnya yang mempengaruhi kas:Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (10,861,924) (6,177,887) Surat-surat berharga untuk tujuan diperdagangkan 4,814,258 (8,665,959) Obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan (8,513) 2,090 Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (330,768) - Kredit yang diberikan (8,350,285) 4,588,625 Pembiayaan syariah (272,555) - Sewa pembiayaan (700,865) (147,162) Aset lain-lain (335,022) (543,553) Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali - (49,892) Simpanan dari nasabah 8,877,496 7,962,639 Dana Investasi Revenue Sharing 499,390 - Simpanan dari bank lain 189,598 (1,635,816) Kewajiban (Tagihan) Akseptasi (114,720) 203,479 Surat-surat berharga yang diterbitkan 745,211 (106,700) Kewajiban lain lain 1 764 901 (751 820)

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Kewajiban lain-lain 1,764,901 (751,820) Kas bersih yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi (8,955) 1,059,223

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPerolehan aset tetap (320,400) (289,872) Hasil penjualan aset tetap 7,377 5,706 Pembelian penyertaan dalam saham (25,000) (243) Pembelian obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual (381,332) (8,217,250) Penerimaan dari obligasi pemerintah yang tersedia untuk

dijual yang dijual dan jatuh tempo selama periode berjalan 3,591,500 10,627,237 Pembelian obligasi pemerintah untuk dimiliki hingga jatuh tempo (3,714,748) (4,998,085) Pembelian surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual (59,473,334) (216,335) Penerimaan dari surat-surat berharga yang tersedia untuk

dijual yang jatuh tempo dan yang dijual selama periode berjalan 56,277,447 780,906 Pembelian surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo (1,649,137) (3,366,992) Penerimaan dari surat-surat berharga untuk dimiliki hingga

jatuh tempo yang dijual dan jatuh tempo selama periode berjalan 1,637,135 2,542,075 Penerimaan dari pelepasan penyertaan 24,366 Penerimaan dividen kas 69 49 Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas

investasi (4,026,057) (3,132,804)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 7

2010 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPembayaran dividen kas (1,705,567) (2,436,525) Penarikan (pembayaran untuk) - bersih atas pinjaman yang diterima (235,723) 172,917 Pembayaran tantieme Dewan Komisaris dan Direksi (85,085) (72,202)

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (2,026,375) (2,335,810)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (6,061,387) (4,409,391) KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 32,400,833 28,456,580 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 26,339,446 24,047,189

Kas dan setara kas terdiri dari:Kas 6,865,283 6,417,555 Giro pada Bank Indonesia 11,928,263 10,757,157 Giro pada bank lain 7,545,900 9,503,915

26,339,446 26,678,627

INFORMASI TAMBAHAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASIDAN PENDANAAN YANG TIDAK MEMPENGARUHI KAS:Reklasifikasi obligasi pemerintah dari kelompok dimiliki

hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual 2,751,063 7,313,684 Reklasifikasi surat-surat berharga dari kelompok dimiliki

hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual 619,264 711,972

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 8

1. UMUM

a.

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Perubahan sehubungan dengan penerbitan saham baru dalam rangka Program Kompensasi Manajemen BerbasisSaham, dimana eksekusi opsi telah dilakukan hingga 31 Desember 2006, dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi,S.H., tanggal 9 Januari 2007 No. 1. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. W7-HT.01.04-797tanggal 18 Januari 2007 dan diumumkan dalam tambahan No. 185 pada Berita Negara No. 15 tanggal 20 Februari 2007.

Bank mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober 1956. Sesuai dengan pasal 3 dari AnggaranDasarnya, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuaidengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Bank memperoleh izin untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebutberdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No. 42855/U.M.II tanggal 14 Maret 1957. Bank memperoleh izin untukmelakukan kegiatan usaha devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 9/110/Kep/Dir/UD tanggal28 Maret 1977.

Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat di Jalan M.H. Thamrin No. 1. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009,

PT Bank Central Asia Tbk (“Bank BCA” atau “Bank”) didirikan di negara Republik Indonesia dengan Akta Notaris RadenMas Soeprapto tanggal 10 Agustus 1955 No. 38 dengan nama “N.V. Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang KnittingFactory”. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. J.A.5/89/19 tanggal 10 Oktober 1955 dan diumumkandalam Tambahan No. 595 pada Berita Negara No. 62 tanggal 3 Agustus 1956. Nama Bank telah diubah beberapa kali,terakhir berdasarkan Akta Wargio Suhardjo, S.H., pengganti Notaris Ridwan Suselo, tanggal 21 Mei 1974 No. 144, namaBank diubah menjadi PT Bank Central Asia.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungandengan Penawaran Umum Perdana saham Bank pada bulan Mei 2000, yang antara lain, mengubah status Bank menjadiperusahaan terbuka dan nama Bank menjadi PT Bank Central Asia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan Akta NotarisHendra Karyadi, S.H., tanggal 29 Desember 1999 No. 62, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. C-21020HT.01.04.TH.99 tanggal 31 Desember 1999 dan diumumkan dalam Tambahan No. 1871 pada Berita Negara No. 30tanggal 14 April 2000.

Perubahan terakhir terhadap seluruh Anggaran Dasar dilakukan dengan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi.tanggal 15 Januari 2009 No. 19. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-12512.AH.01.02tanggal 14 April 2009 dan diumumkan dalam tambahan No. 12790 pada Berita Negara No. 38 tanggal 12 Mei 2009.

Cabang dalam negeriKantor perwakilan luar negeriJumlah

b.

c.

Bank memiliki sejumlah cabang dan kantor perwakilan sebagai berikut:

Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1037/PM/2000 tanggal 11 Mei 2000, Bank menawarkan662.400.000 saham melalui Penawaran Umum Perdana dengan jumlah nilai nominal Rp331.200 (harga penawaranRp1.400 (nilai penuh) per saham), yang merupakan 22% dari modal saham yang ditempatkan dan disetor, sebagaibagian dari divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh BPPN. Penawaran umum ini dicatatkanpada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 31 Mei 2000.

2009

858 2

Berdasarkan surat keputusan Ketua BPPN No. SK-501/BPPN/0400 tanggal 25 April 2000, BPPN mengembalikan Bankkepada Bank Indonesia yang berlaku efektif pada tanggal tersebut. Untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan dalamPeraturan Bank Indonesia No. 2/11/PBI/2000 tanggal 31 Maret 2000, Bank Indonesia mengumumkan melalui Peng. No.2/4/Bgub tanggal 28 April 2000, bahwa program pemulihan termasuk restrukturisasi Bank telah selesai dan Bank telahdikembalikan ke dalam pengawasan Bank Indonesia

Cabang-cabang dalam negeri berlokasi di berbagai pusat bisnis utama yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor-kantorperwakilan luar negeri berlokasi di Hong Kong dan Singapura.

2010

895

Berdasarkan surat keputusan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) No. 19/BPPN/1998 tanggal 28 Mei 1998,BPPN mengambil alih operasi dan manajemen Bank. Sesuai dengan keputusan tersebut, status Bank diubah menjadiBank Taken Over (BTO). Bank ditetapkan untuk ikut serta dalam program rekapitalisasi bank berdasarkan keputusanbersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 117/KMK.017/1999 dan No. 31/15/KEP/GBI tanggal 26Maret 1999 mengenai pelaksanaan program rekapitalisasi bank untuk Bank Taken Over.

893 856 2

Sehubungan dengan program rekapitalisasi, pada tanggal 28 Mei 1999 Bank menerima pembayaran sebesarRp60.877.000 dari Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah ini terdiri dari (i) nilai pokok kredit yang diberikan kepadaperusahaan afiliasi yang telah diserahkan kepada BPPN (terdiri dari Rp47.751.000 yang dialihkan secara efektif padatanggal 21 September 1998 dan Rp4.975.000 yang dialihkan secara efektif pada tanggal 26 April 1999), dan (ii) bungayang masih harus diterima atas kredit yang diberikan kepada perusahaan afiliasi terhitung sejak tanggal efektif pengalihansampai dengan tanggal 30 April 1999, sejumlah Rp8.771.000, dikurangi dengan (iii) kelebihan saldo Bantuan LikuiditasBank Indonesia (termasuk bunga) sejumlah Rp29.100.000 atas pembayaran rekapitalisasi dari Pemerintah melalui BPPNsejumlah Rp28.480.000. Pada tanggal yang sama, Bank menggunakan penerimaan tersebut untuk membeli obligasipemerintah yang baru diterbitkan sejumlah Rp60.877.000 (terdiri dari obligasi dengan tingkat bunga tetap sejumlahRp2.752.000 dan obligasi dengan tingkat bunga variabel sejumlah Rp58.125.000 melalui Bank Indonesia) (Catatan 8).

9

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 12 April 2001 (notulen rapat dibuat oleh Notaris HendraKaryadi, S.H., dengan Akta No. 25) menetapkan untuk dilakukannya pemecahan nilai nominal saham (“stock split ”) dariRp500 (nilai penuh) per saham, menjadi Rp250 (nilai penuh) per saham dan meningkatkan jumlah saham ditempatkansebanyak 147.199.300 saham (atau sejumlah 294.398.600 saham setelah stock split ) melalui Program KompensasiManajemen Berbasis Saham (“MSOP”). Stock split dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 12 April2001 No. 30, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 18 April 2001.

RUPSLB tanggal 15 Mei 2007 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 6) menyetujuiuntuk dilakukannya pembelian kembali saham (buy back shares ) tahap II oleh Bank, dengan ketentuan bahwa pembeliankembali saham disetujui oleh Bank Indonesia serta dilakukan dari waktu ke waktu selama 18 bulan terhitung sejaktanggal rapat tersebut, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 1% dari jumlah seluruh saham yang telahditerbitkan oleh Bank hingga tanggal 27 April 2007 atau seluruhnya 123.275.050 saham dan jumlah dana untukpembelian kembali saham tidak melebihi Rp678.013. Dengan surat No. 9/160/DPB 3/TPB 3-2 tanggal 11 Oktober 2007,Bank telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia terkait dengan Pembelian Kembali Saham Tahap II.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan tanggal 6 Mei 2004 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi,S.H., dengan Akta No. 16) menetapkan untuk dilakukannya stock split dari Rp250 (nilai penuh), per saham menjadiRp125 (nilai penuh), per saham. Stock split dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H. tanggal 18 Mei 2004 No.40, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 26 Mei 2004.

RUPSLB tanggal 26 Mei 2005 (notulen rapat dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 42) menyetujuiuntuk dilakukannya pembelian kembali saham (buy back shares ) oleh Bank, dengan ketentuan bahwa pembelian kembali saham disetujui oleh Bank Indonesia, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 5% dari jumlah seluruhsaham Bank yang telah diterbitkan hingga tanggal 31 Desember 2004, yaitu sebanyak 615.160.675 saham dan jumlahdana untuk pembelian kembali saham tidak melebihi Rp2.153.060. Dengan surat No. 7/7/DPwB2/PwB24/Rahasia tanggal16 November 2005, Bank Indonesia tidak berkeberatan dengan rencana pembelian kembali saham Bank.

RUPSLB t l 28 N b 2007 ( t l t dib t l h N t i H d K di S H d Akt N 33) t l h

Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1611/PM/2001 tanggal 29 Juni 2001, Bank menawarkanlagi 588.800.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp147.200 (harga penawaran Rp900 (nilai penuh) per saham), yangmerupakan 10% dari modal saham ditempatkan dan disetor saat itu, sebagai bagian dari divestasi pemilikan sahamRepublik Indonesia yang diwakili oleh BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa EfekSurabaya pada tanggal 10 Juli 2001.

a.b.

RUPSLB tanggal 28 November 2007 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 33), telahmenyetujui pemecahan saham Bank (stock split ) dari Rp125 (nilai penuh) per saham menjadi Rp62,50 (nilai penuh) persaham dan karenanya diputuskan pula perubahan ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 Pasal 4 Anggaran Dasar Bank. PerubahanAnggaran Dasar Bank dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 11 Desember 2007 yang diterimadan dicatat oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-0247 tanggal 3 Januari 2008.

Bapak Renaldo Hector Barros selaku Direktur Bank, efektif sejak tanggal 8 Februari 2008, danBapak Henry Koenaifi selaku Direktur Bank, efektif tanggal 13 Februari 2008, setelah Bank menyampaikan surat No.080/DIR/2008 tanggal 12 Februari 2008 kepada Bank Indonesia mengenai pemberhentian dengan hormat BapakHenry Koenaifi selaku Direktur Utama PT BCA Finance.

RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2008 memutuskan untuk mengangkat Bapak Sigit Pramono selaku Komisaris IndependenBank, efektif sejak tanggal 20 Agustus 2008 setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat persetujuanNo. 10/116/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 20 Agustus 2008.

Selain itu, RUPSLB tanggal 28 November 2007 memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Bapak RenaldoHector Barros selaku Komisaris Independen Bank dan mengangkat Bapak Renaldo Hector Barros dan Bapak HenryKoenaifi, setelah melepaskan jabatannya selaku Direktur Utama PT BCA Finance sebagai Direktur Bank, masing-masingberlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. Bank telah menerima surat persetujuan dari BankIndonesia No. 10/19/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 8 Februari 2008 yang menyetujui pengangkatan:

RUPSLB tanggal 18 Desember 2008 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., dengan Akta No.114), telah menyetujui pengambilalihan seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Bank UIB,berkedudukan di Jakarta Timur, sejumlah 42.500 saham, dengan harga pembelian akhir sebesar Rp248.257, sehinggaBank akan menjadi pemegang 99,99% saham PT Bank UIB, persetujuan mana termasuk tetapi tidak terbatas padapersetujuan terhadap rancangan akuisisi, ringkasan rancangan akuisisi dan konsep akta akuisisi dalam rangkapengambilalihan tersebut, dimana untuk selanjutnya PT Bank UIB tersebut akan diubah kegiatan usahanya menjadi BankUmum Syariah, termasuk kemungkinan apabila Bank bermaksud untuk mengalihkan sebagian saham PT Bank UIBkepada pihak lain yang disetujui oleh Bank sebagai strategic partner dalam mengembangkan Bank Umum Syariahtersebut.

Berdasarkan Surat No. 038/IQ-ECM/LTR/HFJ/XI/2008.TRIM, tanggal 26 November 2008, menyatakan bahwa aktivitasPembelian Kembali Saham Tahap II periode 11 Februari 2008 sampai dengan 13 November 2008 telah selesaidilaksanakan dengan jumlah pembelian sejumlah 397.562 lot atau 198.781.000 lembar dengan rata-rata perolehanRp3.106,88 (nilai penuh) per lembar saham.Sehingga jumlah pembelian kembali saham yang telah dilakukan sampaidengan 13 November 2008 sebanyak 289.767.000 lembar saham dengan nilai keseluruhan pembelian Rp808.585(Catatan 20).

10

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

d.

KomisarisPresiden Komisaris Eugene Keith Galbraith Eugene Keith GalbraithKomisaris Tonny Kusnadi Tonny Kusnadi

Cyrillus Harinowo*) Cyrillus Harinowo*)Raden Pardede*) Raden Pardede*)Sigit Pramono *) Sigit Pramono *)

DireksiP id Di kt Dj h E i S tij Dj h E i S tij

2010

Susunan pengurus Bank pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Pada tanggal 11 Agustus 2009, Bank telah menyetorkan tambahan modal kepada PT Bank UIB sebesar Rp200,000.

Berdasarkan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 187 tanggal 24 Oktober 2008, Bank telah menandatanganiperjanjian pengikatan jual beli dengan pemilik PT Bank UIB dalam rangka akuisisi PT Bank UIB. Akuisisi tersebut telahmendapat persetujuan Bank Indonesia melalui surat persetujuan No. 11/64/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 22 Mei 2009 dantelah dituangkan dalam Akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009.

RUPS Tahunan tanggal 18 Mei 2009 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., dengan Akta No.118), memutuskan untuk mengangkat Bapak Armand Wahyudi Hartono selaku Direktur, efektif sejak tanggal 14September 2009 setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat persetujuan No.11/124/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 14 September 2009.

Melalui Akta Pernyataan Keputusan Di Luar Rapat Perseroan Terbatas PT Bank UIB No.49 tanggal 16 Desember 2009dari Notaris Ny. Pudji Redjeki Irawati S.H., PT Bank UIB telah memutuskan untuk melakukan perubahan kegiatan usahaberdasarkan prinsip syariah dan berubah nama menjadi PT Bank BCA Syariah.

Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No.AHU-01929.AH.01.02 tanggal 14 Januari 2010 dan telah mendapat persetujuan Bank Indonesia berdasarkan KeputusanGubernur Bank Indonesia No: 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2010 tentang pemberian izin perubahankegiatan usaha dari Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum Syariah PT Bank BCA Syariah yang berlaku efektifsejak tanggal 2 Maret 2010.

2009

Presiden Direktur Djohan Emir Setijoso Djohan Emir SetijosoWakil Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja Jahja SetiaatmadjaDirektur Dhalia Mansor Ariotedjo Dhalia Mansor Ariotedjo

Anthony Brent Elam Anthony Brent ElamSuwignyo Budiman Suwignyo BudimanTan Ho Hien / Subur Tan**) Tan Ho Hien / Subur Tan**)Renaldo Hector Barros Renaldo Hector BarrosHenry Koenaifi Henry KoenaifiArmand Wahyudi Hartono Armand Wahyudi Hartono

*) Komisaris Independen**) Direktur Kepatuhan

Per 30 Juni 2010 dan 2009, Komite Audit Bank terdiri dari:

Ketua : Cyrillus HarinowoAnggota : Herman Yoseph SusmantoAnggota : Rodulphus Aquaviva SupriyonoAnggota : Inawaty Suwardi

e. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Bank mempekerjakan masing-masing 19.865 dan 20.295 karyawan tetap.

Pada tanggal 30 Juni 2010, susunan pengurus Bank berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 181, tanggal 18September 2009, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi.

Pada tanggal 30 Juni 2009, susunan pengurus Bank berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 118, tanggal 18Mei 2009, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi.

11

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

a.

b. Prinsip konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Bank dan Anak Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimilikiatau dikendalikan oleh Bank. Suatu pengendalian atas suatu Anak Perusahaan lain dianggap ada bilamana Bankmemiliki, baik secara langsung atau tidak langsung lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara pada Anak Perusahaan,atau Bank dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan, atau mempunyai kemampuanuntuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota Direksi pada Anak Perusahaan, atau mampu menguasai suaramayoritas dalam rapat pengurus.

Laporan arus kas konsolidasi disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas konsolidasi, yang termasuk setara kasadalah giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan berdasarkan nilai historis, kecuali untuk surat-surat berharga dan obligasipemerintah yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, tagihan dan kewajiban derivatif yang dicatat berdasarkan nilaiwajar, penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas. Laporan keuangan konsolidasi disusundengan metode akrual kecuali laporan arus kas dan tagihan bunga atas aset produktif non-performing yang dicatat padasaat kas diterima (cash basis ).

D l t t k i i i A k P h di k t d b li Bi k i i i di k b il i j t

Laporan keuangan konsolidasi Bank dan Anak Perusahaan telah disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) mengenai “Akuntansi Perbankan“ dan prinsip akuntansi yang berlaku umumlainnya yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta praktik-praktik akuntansi dan pedoman pelaporan danakuntansi perbankan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal danLembaga Keuangan (Bapepam - LK).

Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya, Bank dan Anak Perusahaan menganut kebijakan akuntansi sesuai denganprinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang signifikan, yang diterapkan secarakonsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:

PT BCA FinanceBCA Finance LimitedPT Bank BCA Syariah*)

*) Kepemilikan 0,01% telah dijual kepada PT BCA Finance, pada tanggal 16 Desember 2009.

Persentase kepemilikan Anak Perusahaan, secara langsung dan tidak langsung, yang dikonsolidasi pada tanggal 30 Juni2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

100.00 100.00

100.00

Dalam mencatat akuisisi Anak Perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar asetyang diserahkan, saham yang diterbitkan atau kewajiban yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yangberkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan dicatatsebagai goodwill .

2010

Jumlah aset semua Anak Perusahaan tersebut per 30 Juni 2010 dan 2009 (sebelum eliminasi) berjumlah Rp3.994.074dan Rp2.640.094 atau 1,34% dan 1,04% dari jumlah aset konsolidasi.

Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi dan bagian Bank atas nilai wajar bersih AnakPerusahaan yang diakuisisi pada tanggal akuisisi. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama 5 tahundengan pertimbangan bahwa estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut adalah 5 tahun.

Berdasarkan surat Bank Indonesia No. 12/22/DPB3/TPB 3-6/Rahasia, tanggal 10 Maret 2010 Bank Indonesia telahmenyetujui perubahan komposisi kepemilikan saham Bank.

99.99

Seluruh transaksi dan saldo antar perusahaan yang signifikan telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasi.

100.00

2009

PT BCA Finance, sebuah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Gedung Wisma BCA Pondok Indah,Jalan Niaga Hijau Raya Kavling I S No. 10 Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan, bergerak di bidang sewa guna usaha(multifinance ) dan beroperasi sejak tahun 1995.

Berdasarkan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., tanggal 7 Maret 2005 No. 25, PT Central Sari Finance diubahnamanya menjadi PT BCA Finance. Akta tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia denganKeputusan No. C-08091 HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Maret 2005.

BCA Finance Limited (“BFL”), sebuah perusahaan yang berdomisili di Hong Kong dan berlokasi di Room 3211-3215,Jardine House, 1 Connaught Place, Central, Hong Kong, bergerak di bidang money lending dan telah beroperasi sejaktahun 1975.

100.00

12

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

(1)

(2)

(3)(4)

c.

(i)

(ii)

(iii)

(iv)

Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan dalam mata uang asing milik Anak Perusahaan luar negeri Bank dijabarkanke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut:

Akun ekuitas - menggunakan kurs historis.

Dalam laporan keuangan konsolidasi ini, istilah pihak yang mempunyai hubungan istimewa digunakan sesuai denganPSAK No.7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, sebagai berikut:

Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Selisih Kurs karena PenjabaranLaporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” pada kelompok Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Laporan arus kas menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16:00 WIB pada tanggal neraca, kecuali akun-akunlaba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsur-unsur ekuitas menggunakan kurs historis.

perusahaan asosiasi (associated company);

Aset dan kewajiban, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16:00 WIB padatanggal neraca.

PT Bank BCA Syariah, sebuah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Jalan Jatinegara Timur No. 72,Jakarta Timur, bergerak di bidang perbankan dan beroperasi sejak tahun 1991.

perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara diperusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yangdimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi ataudipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries ), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atauberada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiariesdan fellow subsidiaries );

karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan

Pendapatan, beban, laba dan rugi - merupakan akumulasi dari laporan laba rugi bulanan selama tahun berjalan yangdijabarkan ke dalam Rupiah dengan rata-rata kurs tengah Reuters untuk bulan yang bersangkutan.

(v)

d.

1 Dolar Amerika Serikat (USD)1 Dolar Australia (AUD)1 Dolar Singapura (SGD)1 Dolar Hong Kong (HKD)1 Poundsterling Inggris (GBP)100 Yen Jepang (JPY)1 EURO (EUR)

e.

1,164.51

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut (nilai penuh):

2010

1,316.76

Penjabaran transaksi dalam valuta asing

Bank menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam Rupiah. Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan kedalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.

6,483.34 7,051.31 7,730.64 8,303.30 9,065.00 10,207.50

Valuta asing

perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidaklangsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv), atau perusahaan di mana setiap orang tersebutmempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimilikianggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

14,386.96

Laba (rugi) kurs, yang telah maupun yang belum direalisasi, dikreditkan (dibebankan) dalam laporan laba rugi konsolidasiperiode yang bersangkutan.

Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yangsama maupun berbeda dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangankonsolidasi.

manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut;

11,074.71

13,613.37 16,981.20 10,229.00 10,695.00

2009

Saldo akhir tahun aset moneter dan kewajiban moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurstengah Reuters pukul 16:00 WIB pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009.

Pendapatan dan beban bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Diskonto dan premi diamortisasi denganmetode garis lurus dan dicatat sebagai penyesuaian atas bunga.

13

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

f.

g.

Pendapatan provisi dan komisi

Instrumen derivatif

Pendapatan provisi dan komisi, termasuk yang berhubungan langsung dengan kegiatan pemberian kredit dan/ataumempunyai jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasidengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu kredit. Saldo pendapatan provisi dan komisi yangditangguhkan dari kredit yang diselesaikan sebelum jatuh tempo, diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaiankredit. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan jangka waktu tertentu diakui pada saatterjadinya transaksi.

Transaksi derivatif diakui sesuai dengan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, yangmensyaratkan bahwa semua instrumen derivatif diakui dalam laporan keuangan konsolidasi pada nilai wajarnya. Nilaiwajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dan kurs tengah Reuters pada tanggal laporan. Untuk memenuhipersyaratan akuntansi lindung nilai, PSAK No. 55 mensyaratkan beberapa kriteria tertentu yang harus dipenuhi, termasukadanya dokumentasi formal pada awal lindung nilai.

Pengakuan pendapatan bunga dari kredit dan aset produktif lainnya dihentikan pada saat kredit dan aset produktif lainnyatersebut diklasifikasikan sebagai non-performing (kurang lancar, diragukan dan macet). Pendapatan bunga dari kreditdan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai non-performing dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dan diakuisebagai pendapatan pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis ).

Seluruh penerimaan kas yang berhubungan dengan kredit non-performing yang digolongkan sebagai diragukan danmacet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan kas di atas pokok kredit diakuisebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan.

Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredityang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit non-performing . Kreditnon-performing terdiri dari kredit yang digolongkan sebagai kredit kurang lancar, diragukan dan macet. Bunga yang telahdiakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai non-performing .

P b h il i j i t d i tif tid k hi k it i li d il i di t t d l l l b i

Pendapatan bunga dari kredit yang direstrukturisasi hanya dapat diakui apabila telah diterima secara tunai sebelumkualitas kredit menjadi lancar sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari2005 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.

h.

i.

j.

Piutang pembiayaan konsumen disajikan sebesar jumlah angsuran yang belum dibayar dikurangi dengan pendapatanpembiayaan konsumen yang ditangguhkan dan penyisihan penghapusan. Pendapatan pembiayaan konsumen yangditangguhkan merupakan selisih antara jumlah angsuran yang belum dibayar dengan nilai pokok pembiayaan dan diakuisebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian berdasarkan tingkat pengembalian efektif.

Penempatan pada Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari giro pada Bank Indonesia dan penempatan pada Bank Indonesia yangdisajikan sebesar saldo penempatan, dikurangi bunga diterima dimuka.

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Anak Perusahaan mengakui aset berupa piutangsewa pembiayaan di neraca konsolidasi sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutangsewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaandidasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersihAnak Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.

Akuntansi untuk pembiayaan konsumen

Dalam sewa menyewa biasa, Anak Perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di neraca konsolidasi sesuai sifat asettersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari asetsewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Pendapatansewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakuisebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.

Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai dicatat dalam laporan laba rugikonsolidasi periode berjalan. Jika instrumen derivatif dirancang dan memenuhi syarat lindung nilai, perubahan nilai wajaryang berkaitan dengan lindung nilai diakui sebagai penyesuaian terhadap aset atau kewajiban yang dilindung nilai dalamlaba rugi konsolidasi periode berjalan atau disajikan dalam ekuitas, tergantung pada jenis transaksi dan efektivitas darilindung nilai tersebut.

Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, menggantikan PSAK No. 30 (1990) ”Akuntansi SewaGuna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewaatau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakahpemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untukmenggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko danmanfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewadiklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yangterkait dengan kepemilikan aset (Catatan 2t).

Akuntansi untuk transaksi sewa guna usaha

14

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

k.

l.

Untuk surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnyaditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengantanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut.Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar surat berhargaditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya adalah sama atau dihitung berdasarkanarus kas yang diharapkan terhadap aset bersih surat berharga tersebut. Penurunan nilai wajar permanen atas surat-suratberharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laba rugi konsolidasi periode

Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan tersedia untukdijual dinilai dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Laba atau rugi, yang telah maupun yang belum direalisasi akibatselisih antara nilai wajar dan harga perolehan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan,diakui atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan. Selisih antara nilai wajar danharga perolehan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual, yang belum direalisasi, dicatatsebagai unsur ekuitas setelah pengaruh pajak tangguhan dan akan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi padaperiode dimana surat-surat berharga dan obligasi pemerintah tersebut dijual.

Surat-surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, obligasi korporasi, obligasi konversi, obligasi sukuk, weseltagih, Medium Term Notes , unit penyertaan di reksa dana, surat berharga pasar uang dan Surat Perbendaharaan Negara.Investasi dalam surat-surat berharga dan obligasi pemerintah diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kelompok berikutini: diperdagangkan (trading ), tersedia untuk dijual (available-for-sale ), dan dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity ).

Penempatan pada Bank lain

Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo disajikandalam neraca konsolidasi sebesar harga perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto. Penurunan nilai wajar dibawah harga perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang tidak bersifat sementara dicatat sebagaipenurunan permanen nilai investasi dan dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan

Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah

Penempatan pada Bank lain terdiri dari giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain, yang disajikan sebesar saldogiro dan penempatan pada bank lain, dikurangi penyisihan penghapusan giro pada bank lain dan penempatan pada banklain tersebut, yang jumlahnya ditentukan berdasarkan evaluasi manajemen atas kolektibilitas masing-masing penempatanpada akhir periode.

m.

n.

Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali dan surat-surat berharga yang dijual dengan janjidibeli kembali

berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laba rugi konsolidasi periode

Surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai kewajiban sebesar harga pembeliankembali yang disepakati dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi. Beban bunga yang belum diamortisasimerupakan selisih antara harga jual dan harga beli kembali yang disepakati tersebut dan diakui sebagai beban bungaselama jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset dalam neracakarena secara substansi kepemilikan efek tetap berada pada pihak Bank sebagai penjual.

Laba atau rugi yang direalisasi dari penjualan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah diakui atau dibebankan dalamlaporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan berdasarkan metode identifikasi khusus.

Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan bersama (joint financing ) dan kredit penerusan (channeling loan ) diakui sebesar pokok kredit yang merupakan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank.

Kredit yang diberikan

Investasi dalam unit penyertaan di reksa dana dinilai berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (Net Asset Value ) pada tanggalneraca.

Jumlah bruto kredit yang direstrukturisasi mencakup pokok kredit, bunga, dan beban lainnya yang dikapitalisasi ke pokokkredit. Bunga yang dikapitalisasi ke pokok kredit tersebut diakui sebagai pendapatan bunga ditangguhkan.

Kredit yang diberikan disajikan sebesar nilai pokok kredit dikurangi provisi yang belum diamortisasi untuk provisi yangdipungut pada level pinjaman dikurangi lagi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sehingga nilai kredityang dilaporkan pada laporan keuangan dapat berbeda dengan nilai yang dicatat untuk ditagih ke debitur. Khusus untukprovisi yang dipungut pada level komitmen/ plafon nilai kredit tetap sebesar nilai pokok kredit.

Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo ) disajikan sebagai aset dalam neracakonsolidasi sebesar jumlah penjualan kembali dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi. Selisih antara harga belidan harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (belum diamortisasi), dan diakuisebagai pendapatan selama periode sejak surat-surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali.

15

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

o.

p.

a.b.

c.d.e.

Murabahah adalah jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati

Mudharabah adalah penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal ) kepada pengelola dana (mudharib ) untukmelakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian menggunakan metode bagi untung (profit sharing ) atau metodebagi pendapatan (net revenue sharing ) antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

Musyarakah adalah penanaman dana dari pemilik dana/modal untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatuusaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya, sedangkankerugian ditanggung semua pemilik dana/modal berdasarkan bagian dana/modal masing-masing.

transaksi bagi hasil dalam bentuk Mudharabah dan Musyarakah ;

transaksi multijasa dengan menggunakan akad Ijarah atau Kafalah .transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang Qardh ; dantransaksi jual beli dalam bentuk piutang Murabahah, Salam, dan Istishna’;

transaksi sewa dalam bentuk Ijarah atau sewa dengan opsi perpindahan hak milik dalam bentuk Ijarah Muntahiyah bit Tamlik ;

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/ataudiberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan, tanpa imbalanatau bagi hasil.

Dalam hal restrukturisasi kredit bermasalah yang dilakukan hanya dengan modifikasi persyaratan kredit, dampakrestrukturisasi tersebut dicatat secara prospektif dan tidak mengubah nilai tercatat kredit yang diberikan pada tanggalrestrukturisasi, kecuali jika jumlahnya melebihi nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditentukan dalampersyaratan baru. Jika nilai tunai penerimaan kas masa depan sebagaimana ditentukan dalam persyaratan baru darikredit yang diberikan tersebut lebih rendah daripada nilai tercatat kredit yang diberikan, saldo kredit yang diberikan harusdikurangi ke suatu jumlah yang sama dengan jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan. Jumlah pengurangantersebut diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan.

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

Selama tahun 2010 dan 2009, jenis restrukturisasi kredit bermasalah adalah dengan modifikasi persyaratan kredit dankonversi kredit menjadi instrumen keuangan lainnya.

Piutang dan Pembiayaan Syariah

Restrukturisasi kredit bermasalah

q.

r.

Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) atas kredit, yang terdiri dari:

1. CKPN kolektif (collective impairment )Perhitungan CKPN kolektif dilakukan untuk kategori kredit :a. KUK, SME & Konsumen serta pinjaman pegawai.b. Komersial & Korporasi (yang perhitungan CKPN-nya belum diperlakukan secara individual).

2. CKPN individu (individual impairment )

Qardh adalah pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjamansecara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.

Ijarah adalah akad sewa menyewa antara pemilik obyek sewa termasuk kepemilikan terhadap hak pakai atas obyeksewa, antara pemilik obyek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakannya.

Istishna’ adalah jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentuyang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan.

Salam adalah jual beli barang dengan cara pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran tunai terlebihdahulu secara penuh.

Murabahah adalah jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati.Piutang murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan ”marjin yang ditangguhkan” yang dapatdirealisasikan. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yakni saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian.

Ijarah Muntahiyah bit Tamlik adalah akad sewa menyewa antara pemilik obyek sewa dan penyewa untuk mendapatkanimbalan atas obyek sewa yang disewakannya dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa baik dengan jual beli ataupemberian (hibah) pada saat tertentu sesuai akad sewa.

Perhitungan CKPN ini dilakukan untuk kategori kredit Komersial dan Korporasi yang telah terdapat bukti obyektifantara lain terdapat tunggakan melebihi 90 hari.

Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai nominal letters of credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yangdiaksep oleh bank pengaksep (accepting bank ). Tagihan akseptasi disajikan bersih setelah dikurangi dengan penyisihanpenghapusan.

Cadangan penurunan nilai untuk kredit (CKPN), penyisihan penghapusan aset dan estimasi kerugian atastransaksi rekening administratif

Tagihan dan kewajiban akseptasi

16

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

% PD x % LGD x EAD

EAD = Exposure At Default

Perhitungan pembentukan CKPN kolektif berdasarkan kemungkinan kerugian penurunan nilai yang akan timbul, denganformula sebagai berikut.

PD (Probability of Default ) = tingkat kemungkinan kegagalan debitur memenuhi kewajiban. Untuk dapat menentukanpersentase Probability of Default (PD) yang wajar, maka diperlukan analisa data historis (minimal selama 3 tahun)dengan menggunakan metode Migration Analysis, Roll Rate , atau metode lainnya.

Evaluasi manajemen atas kolektibilitas masing-masing aset dan transaksi rekening administratif dilakukan berdasarkansejumlah faktor subjektif, termasuk keadaan ekonomi/prospek usaha saat ini maupun yang diantisipasi untuk masa yangakan datang, kondisi keuangan, kemampuan membayar dan faktor-faktor lain yang relevan, dimana khusus untuk Bank,selama periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dibentuk sesuai denganketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya yaitu PeraturanBank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret2007 dan Peraturan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.

Bank membentuk penyisihan penghapusan aset produktif (terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain,surat-surat berharga (kecuali Sertifikat Bank Indonesia, Surat Perbendaharaan Negara, dan obligasi pemerintah), tagihanderivatif, investasi dalam sewa guna usaha, piutang pembiayaan konsumen, tagihan akseptasi, dan penyertaan),penyisihan penghapusan aset non produktif (agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dansuspense account ), dan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif.

LGD (Loss Given Default ) = besarnya tingkat kerugian yang diakibatkan kegagalan debitur memenuhi kewajibanberdasarkan data historis minimal selama 3 tahun.

Penyisihan penghapusan aset dan estimasi kerugian ini dibentuk berdasarkan estimasi atas kerugian yang mungkintimbul. Jumlah penyisihan dan estimasi kerugian ini, yang menurut manajemen cukup untuk menutup risiko kerugian yangmungkin timbul akibat tidak tertagihnya aset dan transaksi rekening administratif, didasarkan atas evaluasi kolektibilitasmasing-masing aset dan transaksi rekening administratif.

Pembentukan penyisihan penghapusan aset dan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif yang diterapkanoleh Bank pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

1.

2.

Klasifikasi

Dalam perhatian khususKurang lancarDiragukanMacet

Penyisihan khusus untuk aset dan transaksi rekening administratif dengan kualitas:

Penyisihan umum sekurang-kurangnya 1% dari saldo aset produktif dan transaksi rekening administratif dengankualitas lancar.

100%

Untuk kredit yang telah direstrukturisasi, evaluasi manajemen Bank atas kolektibilitas kredit selama periode enam bulanyang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dibentuk sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan BankIndonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya yaitu Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006tanggal 30 Januari 2006, Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan Peraturan BankIndonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.

Penyesuaian atas penyisihan penghapusan aset dan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif dicatat dalamperiode dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Penyesuaian ini termasuk penambahanpenyisihan penghapusan aset dan penambahan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif, maupunpemulihan aset dan transaksi rekening administratif yang telah dihapuskan sebelumnya.

50%

5%15%

Estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit disajikan di sisi kewajiban padaneraca konsolidasi.

Penyisihan khusus untuk aset produktif dan transaksi rekening administratif dengan kualitas dalam perhatian khusus,kurang lancar, diragukan dan macet dihitung atas jumlah pokok pinjaman setelah dikurangi dengan nilai agunan yangdiperkenankan.

Aset dan transaksi rekening administratif dihapuskan dengan mengurangi penyisihan penghapusan yang bersangkutanatau estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif, apabila menurut manajemen aset dan transaksi rekeningadministratif tersebut tidak mungkin tertagih lagi.

Persentase minimum

17

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

s.

t.

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Bank dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yangmenggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aset Tetap dan Aset Lain-lain”, dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”.Bank telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya,maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost ) dan biaya perolehan tersebutadalah nilai pada saat PSAK 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap yang masihdimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalamneraca konsolidasi telah direklasifikasi ke saldo laba konsolidasi pada tahun 2008 (Catatan 22).

Aset tetap (selain tanah) dan aset tetap yang telah dinilai kembali disajikan sebesar harga perolehan/nilai revaluasidikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penilaian. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biayainspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount ”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhik it i k S bi lih d b ik tid k hi k it i k di k i d l

Aset tetap

Penyertaan dalam saham dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat dengan metode biaya (cost method ), sementarauntuk kepemilikan antara 20% - 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method ). Penyertaan dengankepemilikan lebih dari 50% dikonsolidasikan (Catatan 2b). Bagian laba (rugi) dari penyertaan yang dicatat denganmetode ekuitas dikreditkan (dibebankan) dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan. Penurunan nilaipenyertaan di bawah harga perolehan yang tidak bersifat sementara dicatat sebagai penurunan nilai penyertaan dandibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998, Bank telah melakukanpenilaian kembali aset tetap tertentu pada tanggal 31 Desember 1998 dan 31 Oktober 2000 (Catatan 2ab). Jumlah selisihpenilaian kembali aset tetap sebesar Rp1.059.907 (Catatan 22) merupakan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat asettetap pada tanggal 31 Desember 1998 dan 31 Oktober 2000. Selisih penilaian kembali aset tetap disajikan sebagai akunterpisah di bagian ekuitas di neraca. Aset tetap yang telah dinilai kembali tersebut dicatat sebesar nilai wajar/nilairevaluasi dan disusutkan berdasarkan sisa umur aset.

Perubahan nilai investasi pada Anak Perusahaan yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas Anak Perusahaanyang bukan merupakan transaksi antara Bank dengan Anak Perusahaan, diakui sebagai bagian dari ekuitas sebagai“Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”. Akun ini akan diperhitungkan di dalam penentuan laba atau rugi Induk Perusahaan pada saat pelepasan investasi tersebut.

Penyertaan

Bangunan : 20 tahunPeralatan kantor dan perabot : 2 - 8 tahunKendaraan : 4 - 8 tahun

Tanah disajikan sebesar harga perolehan/revaluasi dan tidak diamortisasi. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesarbiaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Ketika aset dalam penyelesaian telah selesai dan siapdigunakan, akumulasi biaya perolehan direklasifikasi ke akun aset tetap yang sebenarnya.

kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalamlaporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.

Penyusutan dihitung sejak bulan aset yang bersangkutan digunakan, dengan metode garis lurus (straight-line method ) untuk bangunan, dan metode saldo menurun ganda (double-declining-balance method ) untuk aset tetap lainnya,berdasarkan estimasi masa manfaat sebagai berikut:

Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, menggantikan PSAK No. 30 (1990), ”Akuntansi SewaGuna Usaha”, (Catatan 2h). Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Bank sebagai lessor,mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atausebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewadipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa.Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bungaperiodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangandicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangkawaktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yangmemadai bahwa Bank akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Dalam sewa operasi, Bank mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis ) selama masa sewa.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masadepan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuanaset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalamlaporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan bahwa nilai tercatat aset tetap dikaji ulang setiap tanggalneraca untuk menilai apakah aset tetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali(recoverable amount ) dari aset tetap tersebut. Jika nilai tercatat aset melebihi estimasi jumlah yang dapat diperolehkembali dari aset tetap tersebut, nilai tercatat aset tetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali dariaset tetap tersebut.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review , dan jika sesuai dengankeadaan, disesuaikan secara prospektif.

18

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

u. Simpanan dari nasabah

v. Kewajiban kepada bank lain

w. Surat-surat berharga yang diterbitkan

x. Taksiran pajak penghasilan

Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangkadengan Bank.

Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.

Kewajiban kepada bank lain terdiri dari giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjiankurang dari atau 90 hari, setoran jaminan dan deposito berjangka. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajibanterhadap bank lain.

Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh Bank dan Anak Perusahaan termasuk travelers’ cheques dan obligasi dicatatsebesar nilai nominal. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi ditangguhkan dan diamortisasidengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi. Saldo biaya emisi obligasi ditangguhkan dicatatsebagai pengurang terhadap saldo hutang obligasi.

Bank dan Anak Perusahaan menerapkan metode kewajiban (liability method ) untuk menentukan beban pajakpenghasilan. Menurut metode kewajiban, aset dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporerantara nilai aset dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan kewajiban tersebutpada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang sepertirugi menurut pajak yang belum digunakan apabila besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan dimasa yang akan datang.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau kewajibandilunasi, yaitu dengan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substansial berlaku padatanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajakdibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan ataudikreditkan ke ekuitas.

Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.

K k i t k jib j k di k i d t t k t t j k dit i t bil di j k k b t d t

y.

z.

aa.

Jumlah estimasi kewajiban didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh aktuaris independen sesuai denganUndang-undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003 dan revisi atas PSAK No. 24 mengenai ”Imbalan Kerja”.

Bank menyelenggarakan program Dana Pensiun Iuran Pasti bagi pekerja menurut ketentuan Undang-undang No. 11tahun 1992 tentang Dana Pensiun dan Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 1992 tentang Dana Pensiun Pemberi Kerjadan peraturan pelaksanaannya sejak tanggal 25 Januari 1995 melalui Surat Edaran No. SE/DIR/HRD/001/DPB/05/95tanggal 3 Februari 1995 perihal Dana Pensiun BCA. Peserta Dana Pensiun Bank adalah karyawan atau karyawati tetapBank dengan masa kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan berusia minimal 18 (delapan belas) tahun atau telahmenikah.

Kewajiban imbalan pasca-kerja

Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan ataubanding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan atau banding tersebut diterima.

Laba per saham

Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba operasional bersih dan laba bersih dibagi dengan jumlah rata-ratatertimbang saham beredar pada akhir periode yang bersangkutan setelah memperhitungkan pembelian kembali saham.Saham yang diterbitkan untuk dijual secara kas diperhitungkan dalam jumlah rata-rata tertimbang saham beredar apabilakas telah diterima.

Nilai wajar dari opsi saham yang diberikan ditaksir dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Binomial(Binomial option pricing model ).

Bank mengakui penyisihan uang penghargaan terhadap pegawai berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 (UU No. 13/2003) tanggal 25 Maret 2003 terutama ketentuan yang mengatur mengenai penyelesaian PemutusanHubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Rugi di perusahaan.

Kewajiban Bank atas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah kewajiban imbalan pasca-kerjadi masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengannilai wajar aset bersih dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected unit-credit . Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan ataukerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kinikewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Besarnya keuntungan atau kerugian aktuarial tersebut, diakui selama rata-rata sisa masa kerja dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu terjadi ketika Bank memperkenalkanprogram imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada. Biaya jasa lalu diakuiselama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested .

Program kompensasi manajemen berbasis saham

Bank memberikan opsi saham kepada manajemen dan karyawan tertentu. Beban kompensasi dinilai pada tanggalpemberian opsi saham dengan menggunakan nilai wajar dari opsi saham tersebut dan diakui selama masa baktikaryawan hingga opsi saham tersebut menjadi hak karyawan (vesting period ) (Catatan 21).

19

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

ab.

ac. Informasi segmen

ad.

Bank menetapkan metode biaya (cost method ) dalam mencatat modal saham diperoleh kembali (treasury stock ).

ae.

Bank mengidentifikasi segmen operasi berdasarkan geografis (segmen primer) serta produk (segmen sekunder). Setiapsegmen memberikan berbagai pelayanan jasa perbankan dan keuangan. Pendapatan dari setiap segmen diakuiberdasarkan lokasi aset dan pelanggannya. Harga antar segmen ditentukan secara wajar (arm’s length basis ). Bebanyang timbul akan dibebankan pada setiap segmen pada saat beban terjadi. Kebijakan akuntansi yang diterapkan olehsetiap segmen sama dengan yang dijelaskan dalam ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan. Seluruh transaksi antarsegmen telah dieliminasi.

Kuasi reorganisasi

Pada tanggal 31 Oktober 2000, Bank menerapkan PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi Reorganisasi”, untuk mendapatkanlaporan yang dimulai dari “awal yang baik” (fresh start ). Pelaporan “fresh start ” mengharuskan penilaian kembali seluruhaset dan kewajiban yang tercatat dengan menggunakan nilai wajarnya dan eliminasi atas saldo rugi (defisit ). Denganpenerapan kuasi reorganisasi, saldo rugi Bank pada tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp25.853.162 telah dieliminasi keakun tambahan modal disetor. Penerapan kuasi reorganisasi ini telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No.3/165/DPwB2/IDWB2 tanggal 21 Februari 2001 dan oleh para pemegang saham di dalam Rapat Umum PemegangSaham Luar Biasa tanggal 12 April 2001 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dalam Akta No. 25).

Nilai wajar dari aset dan kewajiban Bank ditentukan berdasarkan harga pasar. Apabila harga pasar tidak tersedia atautidak mencerminkan ukuran yang relevan untuk nilai wajar, estimasi nilai wajar didasarkan pada nilai tunai atau diskontopenerimaan kas masa depan dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang dihadapi.

Modal saham diperoleh kembali (treasury stock )

Modal saham diperoleh kembali dicatat sebesar harga perolehan kembali saham dan disajikan sebagai pengurang padasisi ekuitas laporan keuangan konsolidasi.

Penggunaan estimasi

Dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, manajementelah menggunakan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangankonsolidasi. Adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi dapat menyebabkan jumlahsesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan.

af.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporankeuangan bertujuan umum (general purpose financial statements ) agar dapat dibandingkan baik dengan laporankeuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar asetdicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengaturpengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untukmemastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan parapengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historisdalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,investasi, maupun pendanaan (financing ) selama suatu periode.

PSAK 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitasasosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994), “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi”, dan PSAK 40(1997), “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.PSAK 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteriauntuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atasperubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkandalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalampengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersamaentitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan penggunalaporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas usaha yang mana entitas terlibatdan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang barutersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah dikeluarkan tetapi belum berlaku efektif

Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK - Ikatan Akuntan Indonesia)sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Bank tetapi belum efektif di tahun 2010 adalah sebagai berikut:

20

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

3. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Kredit yang diberikan (Catatan 11)# Aset lain-lain*)

Simpanan dari nasabah danbank lain (catatan 14)

Fasilitas L/C yang diberikan kepadanasabah (Catatan 23)

Bank garansi yang diberikan kepada nasabah (Catatan 23)

Pendapatan bunga (Catatan 24)Beban bunga (Catatan 25)

*) Merupakan pembayaran sewa yang dibayar dimuka dan uang jaminan sewa kepada PT Grand Indonesia (Catatan 39).

4. KAS

RupiahValuta asing

Persentase

0.5920%

0.0350%

0.4839%7.0660%

dari jumlah

7.1105%635,294

440 0.0121%

0.5029%

338,102

59,919

26,688

2,624

31,186

Persentase

0.3283%

6,417,555 6,865,283

Saldo kas dalam mata uang Rupiah termasuk jumlah kas pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) masing-masing sebesarRp3.048.484 dan Rp2.810.318 pada tanggal 30 Juni 2010 & 2009.

351,355

77,719

508

0.0232%

264,902 352,986

2010

0.0884% 0.8204%

2009

6,064,569

24,441

0.3552%0.0127%

39,800 567

6,600,381

0.0152%

Perincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang tidak dikonsolidasikanpada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, serta periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagaiberikut:

2010 2009

Jumlah dari jumlah

636,732

Jumlah

5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA

Giro pada Bank IndonesiaRupiahValuta asing

Call money pada Bank IndonesiaRupiah

Jumlah penempatan pada Bank Indonesia 10,757,157

2009

Pemenuhan GWM Sekunder dalam Rupiah mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009. GWM Utama Bank dalam Rupiahtahun 2010 adalah sebesar 5,05% (2009: 5,04%), GWM Sekunder dalam Rupiah adalah sebesar 44,88%, sedangkan GWMUtama dalam Dolar Amerika Serikat adalah sebesar 1,26% (2009: 1,20%).

387,885

13,967,945

2,039,682 663,200

2010

Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesiaberupa GWM Utama dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 tentang Giro WajibMinimum Bank Umum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing menyatakan bahwa Giro Wajib Minimum (GWM)Utama dalam Rupiah sebesar 5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah sebesar2,5% dari DPK dalam Rupiah (Catatan 38). Sementara menurut PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum BankUmum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing menyatakan bahwa GWM dalam valuta asing ditetapkansebesar 1% dari DPK dalam valuta asing (Catatan 38).

11,511,273 9,706,072

11,928,263 10,093,957 416,990

21

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN

GiroRupiahValuta asing

Call money:Rupiah

Valuta asing

Lebih dari 6 bulan hingga 12 bulan

Deposito:Rupiah

Valuta asingLebih dari 6 bulan hingga 12 bulan

Jumlah penempatan pada Bank lain,sebelum penyisihan penghapusan

Dikurangi : Penyisihan penghapusanRupiah Valuta asing (176,096) (189,713)

1,788,739

20,021,012

1,799,009

(24,140)

Hingga 1 bulan

12,297,979

10,207 -

(215 273) (200 236)

Lebih dari 12 bulan

Hingga 1 bulan 5,046,731 8,576,868

- 1,755,000

1,020,749

6,182

2010

Hingga 1 bulan

17,350

-

Lebih dari 12 bulan19,943

(25,560)

21,642,888

1,500,503

8,728,358 453,250

24,066

1,755,000

- 510,375

Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulanHingga 1 bulan 450,000

407 Hingga 1 bulan

2,467,861

2009

Lebih dari 3 bulan hingga 6 bulan

-

Jangka waktu

200,000 800,000

Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan

Hingga 1 bulan 331 7,545,569 9,503,508

9,503,915 7,545,900

Jumlah penempatan pada Bank lain - bersih

Saldo awal tahunPenambahan penyisihan selama

periode berjalanSelisih kurs yang timbul dari penyisihan

penghapusan dalam valuta asing Saldo akhir periode

Saldo awal tahunSaldo awal anak perusahaan yg diakuisisiPenambahan penyisihan selama

periode berjalanSelisih kurs yang timbul dari penyisihan

penghapusan dalam valuta asing Saldo akhir periode

16,170 (24,140) (176,096)

16,170

(60,718)

Valuta asing

(161,419)

Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:

Bank tidak memiliki penempatan pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa.

(4,069) (95,207) (91,138)

-

19,820,776

(54,719)

6,865 6,865

21,427,615

(215,273)

Jumlah

(200,236)

2010

(215,272)

(101,128)

JumlahRupiah

(121,194)

2009

(5,999)

(20,066)

Termasuk dalam deposito adalah penempatan pada bank lain sehubungan dengan jaminan atas sewa gedung masing-masingsebesar RpNihil dan Rp6.182 per 30 Juni 2010 dan 2009 dan penempatan kepada Bank of New York sehubungan denganjaminan atas penggunaan jasa Visa dan Mastercard masing-masing sebesar Rp24.066 dan Rp17.350 per 30 Juni 2010 dan2009.

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, seluruh saldo penempatan pada bank lain diklasifikasikan sebagai “lancar”.

(141,859) (19,560)

Rupiah

(189,713)

(200,236)

- (25,559)

Valuta asing

(5) - (5)

22

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan:

Bank Indonesia dan Call money: Rupiah Valuta asing

Deposito: Rupiah

Valuta asing

7. SURAT-SURAT BERHARGA

a. Surat-surat berharga untuk diperdagangkan:

Rupiah:Sertifikat Bank Indonesia

8.96%

Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkintimbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.

2010

0.44%

6.42%0.11%

42,985,872

Akun ini terdiri dari surat-surat berharga untuk tujuan diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo,sebagai berikut:

Nilai wajar

amortisasi(setelah

2010

2009

8.03%

Per 30 Juni 2010 dan 2009, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang digunakan sebagai jaminan.

6.07%

belum

43,262,141

0.06%

perolehan

0.93%

276,269

Laba (rugi)

diskonto)premi /

Harga

direalisasi

Jumlah surat-surat berharga untuk diperdagangkan

b. Surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual:Rupiah:

Sertifikat Bank Indonesia Obligasi korporasiUnit penyertaan di reksa danaSurat Perbendaharaan NegaraLainnya

Valuta asing:Medium Term Notes

Jumlah surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual 21,674,082

74,815

531,216

1,944

21,068,051

-

25,255 155

17,113,838

2,196,316 495,771 495,662

276,269

496,198

21,599,267

43,262,141

536 2,692,087

1,236,980

25,410

74,815

32,810 17,115,782 1,269,790

42,985,872 43,262,141

23

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

c. Surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo:

Rupiah:Obligasi korporasiWesel tagihMedium Term NotesLainnya

Valuta asing:Medium Term NotesWesel tagih

Jumlah surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo

Jumlah surat-surat berharga, sebelum penyisihan penghapusan

Dikurangi : Penyisihan penghapusan Rupiah

Valuta asing

Jumlah surat-surat berharga - bersih

diskonto)premi /

amortisasiPenurunanPenyisihan

perolehan

2010

(setelah

108,001

Nilai Permanen

4,493,317

- 73,096

325,000 -

108,001

-

- -

- 4,999,414

5,640,172

2009

640,758

Harga

4,493,317

4,999,414

Nilai buku

73,096

234,122 234,122

640,758

-

406,636 406,636

325,000

-

(725,797)

70,576,395

(152,733) (573,064)

69,850,598

a. Surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual:Rupiah:

Obligasi korporasiUnit penyertaan di reksa danaSurat Perbendaharaan Negara

Jumlah surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual

perolehanHarga

2009

belumpremi / amortisasi

3,925,458

(setelah

2,662,467

diskonto) Nilai wajar

Laba (rugi)

direalisasi

2,317,101 876,091

345,366 3,440

386,900

3,589,752 335,706

400,000 (13,100)

3,925,458 872,651

24

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

b. Surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo:

Rupiah:Sertifikat Bank Indonesia Obligasi korporasiWesel tagihMedium Term NotesSurat Perbendaharaan Negara

Valuta asing:Medium Term NotesWesel tagih

Jumlah surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo

Jumlah surat-surat berharga, sebelum penyisihan penghapusan

Dikurangi : Penyisihan penghapusan Rupiah

Valuta asing

Jumlah surat-surat berharga - bersih

perolehan

1,551,273

amortisasi Penyisihan

325,000 667,527 -

48,737,709

diskonto)Penurunan

667,527

Nilai Permanen

4,158,311

-

1,398,327 305,252 -

-

1,398,327 -

(460,550)

60,448,941

305,252

57,143,399

-

(619,916)

61,068,857

(159,366)

2009

325,000

55,439,820

-

-

-

Nilai buku

48,737,709 4,158,311

1,703,579

Harga

premi /

(setelah

1,551,273 55,439,820

1,703,579

Bank tidak memiliki surat-surat berharga kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Surat-surat berharga berdasarkan kolektibilitas :

RupiahLancar:

Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto)Laba belum direalisasi dari perubahan nilai wajar surat-

surat berharga untuk diperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual

Macet:Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto) 100,000 100,000

69,760,822 59,265,278

58,929,572

2010

807,485

2009

335,706

68,953,337

Selama periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Bank melakukan reklasifikasi surat-surat berharga dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual masing-masing sebesarRp619.264 dan Rp711.972. Reklasifikasi surat-surat berharga dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersediauntuk dijual dilakukan untuk surat-surat berharga yang jatuh temponya kurang dari enam bulan.

25

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Valuta asing:Lancar:

Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto)

Dalam Perhatian Khusus:Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto)

DiragukanHarga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto)

MacetHarga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto)

Jumlah surat-surat berharga, sebelum penyisihan penghapusan

Dikurangi : Penyisihan penghapusanRupiah Valuta asing

Jumlah surat-surat berharga - bersih

a. Surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual, nilai wajar:

Hingga 1 tahunLebih dari 1 tahun hingga 5 tahunLebih dari 5 tahun

(152,733)

2009

2,410

Rincian surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual dan untuk dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan periode jatuhtempo:

2010

-

1,283

(573,064)

99,322

61,068,857

1,699,886

20,304,067 3,538,558 200,225

-

(619,916)

70,576,395

386,900

2009

(725,797)

2010

(159,366)

616,251

21,674,082 3,925,458 1,169,790 -

69,850,598 60,448,941

-

(460,550)

b. Surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo, nilai buku:

Hingga 1 tahunLebih dari 1 tahun hingga 5 tahunLebih dari 5 tahun

Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan:

Rupiah:Sertifikat Bank Indonesia Obligasi korporasiMedium Term NotesSurat Perbendaharaan Negara

Valuta asing:Medium Term Notes

Saldo awal tahun(Penambahan) pemulihan penyisihan

selama periode berjalanSelisih kurs yang timbul dari penyisihan

penghapusan dalam valuta asingSaldo akhir periode

Saldo awal tahunPenambahan penyisihan

selama periode berjalanSelisih kurs yang timbul dari penyisihan

penghapusan dalam valuta asingSaldo akhir periode (619,916)

(385,120) (123,045)

-

(119,910)

(460,550)

5,574

1,373

(162,898)

Rupiah Valuta asing

(3,218)

(569,846) (732,744)

(44,480)

8,159 8,159

8.84%

11.15%

5,640,172 57,143,399 3,264,490 3,018,153

5,574

Mutasi penyisihan penghapusan surat-surat berharga adalah sebagai berikut:

Jumlah

4,591

2010

(508,165)

(159,366)

9.73%

2009

10.26%

11.15%

7.22%

6.54%

2010

10.39%10.85%

Jumlah

(573,064) (152,733) (725,797)

2009

(75,430)

-

Rupiah

10.39%

479,732 51,261,761

Valuta asing

1,895,950 2,863,485

26

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

BNI SecuritiesBank Jabar BantenExcelcomindo FinanceLembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (d/h Bank Ekspor Indonesia (Persero))Majapahit Holding BVMandiri Tunas Finance (d/h PT Tunas Financindo Sarana)Perum PegadaianPT Arpeni Pratama Ocean LinePT Astra Sedaya FinancePT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Mega TbkPT Bank OCBC NISP TbkPT Bank Pan Indonesia TbkPT Bank Resonia PerdaniaPT Bank Tabungan Negara (Persero)PT Bank UOB Buana Indonesia TbkPT Bentoel Internasional Investama TbkPT Berlian Laju Tanker TbkPT Citra Margatama SurabayaPT Citra Marga Nusaphala Persada TbkPT Federal International FinancePT HM Sampoerna Tbk

A3id

idAidAA+

Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkintimbul akibat tidak tertagihnya surat-surat berharga.

idBBB

2010 2009

-

idAA-

idA

idCCC

idBBB+

idAA-

-

idAAA

idAA-

idA+A1

idAA+

Ba2

-

-

idA+idA+

idAA+

-

idAA-

-A

idA

-idAA-

idAA-

idA

idAA-

idA

idBBB+

idA-

idAAA

BB-

BB-idAAA

Berikut ini adalah ikhtisar peringkat efek yang dimiliki Bank berdasarkan laporan yang diperoleh dari PT Pemeringkat EfekIndonesia (PT Pefindo), PT Moody’s Indonesia (dahulu PT Kasnic Credit Rating Indonesia), atau Standard & Poor’s, masing-masing per 30 Juni 2010 dan 2009:

idA+-

AA1idAA-

idAAA

PT Indofood Sukses Makmur TbkPT Indosat TbkPT Jasa Marga (Persero)PT Lautan Luas TbkPT Medco Energi Internasional TbkPT Mobile-8 Telecom TbkPT Oto Multi ArthaPT Pembangunan Jaya Ancol TbkPT Perkebunan Nusantara III (Persero)PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)PT PGN Euro FinancePT Surya Citra TelevisiPT Telekomunikasi Indonesia (Persero) TbkPT XL Axiata Tbk (d/h PT Excelcomindo Pratama Tbk)

idAA

-

idAA

idAA-idAA-

BB-

idAA

idA+

idA+

-

idAA-

idA+AA-

-idA

idAAA

idAA-

idAA-idAA+

-

idA- idA-idAA-

idAA+

idDidAA-

idA

idAA+

27

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

8. Obligasi pemerintah

a. Diperdagangkan, nilai wajar:Rupiah:Obligasi non - rekapitalisasi pemerintah:

Tingkat bunga tetap

Valuta asing:Obligasi non - rekapitalisasi pemerintah:

Tingkat bunga tetap

Jumlah obligasi pemerintah untuk diperdagangkan

b. Tersedia untuk dijual, nilai wajar :Rupiah:Obligasi rekapitalisasi pemerintah - dari pasar sekunder:

Tingkat bunga tetapTingkat bunga variabel

Obligasi non - rekapitalisasi pemerintah:Tingkat bunga tetap

Valuta asing:

8,924,625

11,092,612 2,167,987

10,565

2,266,962 9,422,094

7,155,132 6,897,132

26,044 151,450

15,479 151,450

-

6,897,446 258,000 2,027,179

Rincian obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 2009

Akun ini terdiri dari obligasi rekapitalisasi pemerintah yang diperoleh dalam rangka rekapitalisasi Bank (Catatan 1b) dan yangdibeli dari pasar sekunder dan obligasi non-rekapitalisasi pemerintah. Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/18/DPM tanggal 31Juli 2001 memperbolehkan seluruh obligasi pemerintah yang diterima dalam rangka rekapitalisasi bank untuk diperdagangkandi pasar sekunder.

Obligasi non - rekapitalisasi pemerintah:Tingkat bunga tetap

Jumlah obligasi pemerintah tersedia untuk dijual

c. Dimiliki hingga jatuh tempo, harga perolehan setelah amortisasipremi/diskonto:

Rupiah:Obligasi rekapitalisasi pemerintah-dari pasar sekunder:

Tingkat bunga tetapTingkat bunga variabel

Obligasi non - rekapitalisasi pemerintah:Tingkat bunga tetap

Valuta asing:Obligasi non - rekapitalisasi pemerintah:

Tingkat bunga tetap

Jumlah obligasi pemerintah dimiliki hingga jatuh tempo

Jumlah obligasi pemerintah 42,225,314

15,288,676 28,806,275 30,313,182

1,563,523

30,369,798 31,628,042

17,376,405

12,936,777

42,856,817

1,314,860

12,460,975 10,445,822

1,023,728 1,368,363

8,560,047 4,698,719 8,816,358

13,517,599 8,818,880

28

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

a. Tersedia untuk dijual, nilai wajar :

Hingga 1 tahunLebih dari 1 tahun hingga 5 tahunLebih dari 5 tahun

b. Dimiliki hingga jatuh tempo, harga perolehan setelah amortisasi premi / diskonto :

Hingga 1 tahunLebih dari 1 tahun hingga 5 tahunLebih dari 5 tahun

Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan:

Rupiah:Obligasi rekapitalisasi pemerintah - rekapitalisasi BankObligasi rekapitalisasi pemerintah - dari pasar sekunderObligasi non - rekapitalisasi pemerintah

Valuta asing:Obligasi non - rekapitalisasi pemerintah 7.11% 7.89%

Frekuensi pembayaran bunga atas obligasi pemerintah adalah setiap 6 bulan kecuali untuk obligasi pemerintah dengan tingkat

31,655

2009

1,197,186

Rincian obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual dan untuk dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan periode jatuh tempo:

2,839,362 5,766,512

10,445,822

19,504,563

3,794,634

2010

12,706,197

5,826,979 3,482,124

- 12,123,479

8.15% 10.36%

17,631,946

2010

10.58%

11.35%

11.03%

30,369,798

2009

31,628,042

-

12,460,975

Selama periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Bank melakukan reklasifikasi obligasipemerintah dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual masing-masing sebesar Rp2.751.063dan Rp7.313.684. Reklasifikasi obligasi pemerintah dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untukdijual dilakukan untuk obligasi pemerintah yang jatuh temponya kurang dari enam bulan.

9. Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali

Jenis surat berharga

2010:Surat Perbendaharaan

negara, Rupiah

Obligasi Pemerintah 652,121 Hingga 1 bulan 649,681

1,000,104

dihasilkan

(2,440)

Harga

Merupakan tagihan kepada Bank Indonesia atas pembelian surat-surat berharga dengan janji dijual kembali. Surat-suratberharga tersebut diklasifikasikan sebagai berikut:

Jangka waktu kontrak

Frekuensi pembayaran bunga atas obligasi pemerintah adalah setiap 6 bulan kecuali untuk obligasi pemerintah dengan tingkatbunga variabel adalah setiap 3 bulan dan Obligasi Ritel Indonesia adalah setiap 1 bulan.

(1,839) 350,423

Nilai bersih

Pendapatan

jual kembali belum

Hingga 1 bulan

Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan untuk surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembaliadalah 6,46%.

1,004,383 (4,279)

352,262

bunga yang

29

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN SPOT & DERIVATIF

Ikhtisar transaksi derivatif adalah sebagai berikut:

Instrumen

Terkait Nilai Tukar1. Kontrak berjangka - beli:

USD2. Kontrak berjangka - jual:

USDEUR

3. Swap mata uang asing - beli:USD

4. Swap mata uang asing - jual:USD

5. Spot mata uang asing - beli:USD

6. Spot mata uang asing - jual:USDEUR

JumlahDikurangi: Penyisihan penghapusanBersih

35,016 -

9,545

1,344

385

683

4,671 680

1,737

(354)

30 Juni 2009

2 100,000

(nilai penuh dalamJumlah notional

35,367

35,013

56,088,362

78,978,062

35,016

-

Nilai wajar

18,559

91,817,017

458

mata uang asli)

132,504,427

-

4,503 25,260

(nilai penuh dalam

30 Juni 2010

Kewajiban derivatif

Nilai wajarJumlah notional

115,144,000

379,543,889

1,525,240

1,405

Tagihan derivatif

1,151

Instrumen

Terkait Nilai Tukar1. Kontrak berjangka - beli:

USD2. Kontrak berjangka - jual:

USDEURSGD

3. Swap mata uang asing - beli:USD

4. Swap mata uang asing - jual:USD

5. Spot mata uang asing - beli:USD

6. Spot mata uang asing - jual:USD

JumlahDikurangi: Penyisihan penghapusanBersih

Bank tidak memiliki transaksi derivatif dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, seluruh saldo tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai "lancar".

208,000,000

20,191

1,502

5,194 35,852

(409)

50

40,491 -

20,191

80,000 -

Kewajiban derivatif

355

6,464

1,945 15,258,702

mata uang asli)

1,136 6,936

2 - 9

372

93

Tagihan derivatif

Bank menggunakan instrumen derivatif sebagaimana dimaksud diatas sebagai upaya melakukan pengelolaan dan mitigasirisiko nilai tukar, pembiayaan kredit dan penempatan untuk melindungi posisi terbuka valuta asing yang signifikan danmemitigasi eksposur risiko suku bunga.

47,551,459

32,697,088

49,000,000

30,000

40,900

47,581,822 1,181

30

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Mutasi penyisihan penghapusan tagihan derivatif adalah sebagai berikut:

Saldo awal tahun(Penambahan) pemulihan penyisihan selama periode berjalan

Saldo akhir periode

11. KREDIT YANG DIBERIKAN

Kredit yang diberikan menurut jenisnya :

Rupiah:Pihak yang mempunyai hubungan istimewa:

Modal kerjaInvestasiKonsumen Pinjaman karyawan

Pihak ketiga:Modal kerjaInvestasiKonsumen Kartu kreditPinjaman karyawan

Jumlah Rupiah

2009

118,336,470

345,995

273

Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkintimbul dari tagihan derivatif.

(409) (354)

262,671

(682) (117)

26,880,043

118 973 202

636,732

61,113,021

9,652

51,467,708

2010

(237)

635,294

1,193,596

14,716 124,237

232,427

2009

130,544

151,784

19,032,310

97 788 432

2010

4,287,960 1,150,746

22,063,777

97,153,138

24,861,850

3,438,597

Jumlah Rupiah

Valuta asing:Pihak ketiga:

Modal kerjaInvestasi

Jumlah valuta asing

Jumlah kredit yang diberikan

Jumlah kredit yang diberikanPihak yang mempunyai hubungan istimewaPihak ketiga, setelah dikurangi penyesuaian nilai wajar

akibat restrukturisasi kredit

Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai **)RupiahValuta asing

Jumlah kredit yang diberikan, bersih

3,224,161

118,973,202

4,978,886 9,385,360

107,317,046

9,528,614

97,788,432

103,312,767

131,582,723

4,549,728

12,609,521

636,732

131,582,723

(4,004,279)

(3,202,776) (3,474,422)

(3,546,108)

128,036,615

635,294

(343,332)

106,681,752 130,945,991

(529,857)

107,317,046

31

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Kredit yang diberikan menurut jenis industri:

Rupiah:Manufaktur

Jasa bisnis

Perdagangan, restorandan hotel

Pertanian dan sarana pertanian

Konstruksi

Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi

Jasa sosial/pelayanan masyarakat

Pertambangan

Listrik, gas dan air

Lain-lain

Jumlah rupiah

Valuta asing:Manufaktur

563 4,629

3,063,931

23,817

10,428,661

16,751

11,666

2,499 8,905

-

-

165,876

1,858

-

564,532

1,162,728

31,494,582

4,985,870

31,911,184 167,651

118,973,202

1,592 -

31,035,711

17,000

3,972,862

576 609,501

1,180,060

49,470

6,945 - 7,373

332

64,582 1,407,253

-

3,909,505 4,533 9,354

607,333

11,007,131

1,512,775

116,179,441

115,581

LancarKurangperhatian

Macet

2010

5,579

Dalam

20,880,719 21,111,015

khusus JumlahDiragukanlancar

12,149

69,138

208,383

19,635

885

42,591 54,467

108,251

8,420 10,603,277

5,019,755 17,027

60 7,159

3,107,119

3,899 11,071,233

1,528,951

88,793 234,768

213,368 1,849,985

32,831,107

52,984

Jasa bisnis

Perdagangan, restorandan hotel

Pertanian dan sarana pertanian

Konstruksi

Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi

Jasa sosial/pelayanan masyarakat

Pertambangan

Jumlah valuta asing

Jumlah kredit yang diberikansebelum CKPN

Dikurangi :Cadangan kerugian

penurunan nilai **)Jumlah kredit yang

diberikan - bersih

-

-

-

50,963

-

116,765

12,609,521

131,582,723

-

-

165,876

12,467,600

(2,531,961)

128,647,041

4,975,553

59,050

6,217

590,024

- -

1,547,236 126,115,080

1,079,201

116,765

1,731,285

18,787

(321,536)

1,868,772

-

- -

67,638 9,433

- - -

-

1,493

-

- - -

- -

72,171 -

(185,952) (90,974) (415,685) (3,546,108)

99,587 128,036,615 74,902 199,810

285,539 615,495

59,050

-

- - -

6,217

1,079,201

590,024

4,975,553

1,809,849

32

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Kredit yang diberikan menurut jenis industri:

Rupiah:Manufaktur

Jasa bisnis

Perdagangan, restorandan hotel

Pertanian dan sarana pertanian

Konstruksi

Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi

Jasa sosial/pelayanan masyarakat

Pertambangan

Listrik, gas dan air

Lain-lain

Jumlah Rupiah

Valuta asing:Manufaktur

22,474,169

10,985

20,038

146,638

19,020

65,735

578,426

22,374

3,548,296

9,665,776

3,521,689

3,516,377

159,154

902,824

94,424,983

681,490

9,640,098

9,974,186

269,900 25,999,346

18,235,068

9,678

31,281

345,663

Dalamperhatian

2,842,271

Lancar khusus

103,328

41,263

lancar Diragukan

2009

Macet Jumlah

86,817 1,178

Kurang

279,334

1,685 16,248 1,741

47,091 250 111

22 - -

7,367 390 3,579 -

1,543,841 767,378

1,017,663 46,919

167,882 4,466

6,004

3,761,398

902,846

731,664

170,490

-

1,417

4,847 475,572

107,875

10,358

18,775,353

786

3,364,329

2,722

10,122,464

26,745,158

23,762,056

97,788,432

66,340

157,570

473,804

1,021

Jasa bisnis

Perdagangan, restorandan hotel

Pertanian dan sarana pertanian

Konstruksi

Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi

Jasa sosial/pelayanan masyarakat

Pertambangan

Lain-lain

Jumlah valuta asing

Jumlah kredit yang diberikansebelum CKPN

Dikurangi :Cadangan kerugian

penurunan nilai **)Jumlah kredit yang

diberikan - bersih

213,827

(225,883)

-

(2,137,515)

9,166,717

103,591,700

-

-

9,569

-

1,681 1,580,213

367,991

-

2,702 9,528,614

476,506

5,103

- -

2,101,881

-

-

- -

-

1,757,668

317,095

4,035

416,749

-

367,991

278,352 3,433 45,012

(498,595)

979,252

1,458,025

-

45,945

-

-

69,459

-

-

776,947

-

-

(669,213)

135,799

(473,073)

714,225

- 4,035

416,749 -

2,101,881

107,317,046

(4,004,279)

317,095 -

979,252 -

-

-

103,312,767 101,454,185 1,531,785

- - -

-

33

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Rupiah:Hingga 1 tahunLebih dari 1 tahun hingga 5 tahunLebih dari 5 tahun

Jumlah Rupiah

Valuta asing:Hingga 1 tahunLebih dari 1 tahun hingga 5 tahunLebih dari 5 tahun

Jumlah Valuta asing

Jumlah

Dikurangi:Pendapatan yang diterima dimukaJumlah kredit yang diberikan - setelah

pendapatan yang diterima dimuka

Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai **)

Jumlah kredit yang diberikan - bersih

Rupiah:Hingga 1 tahunLebih dari 1 tahun hingga 5 tahunLebih dari 5 tahun

Jumlah Rupiah

-

103,312,767

2010

28,281,413

2009

Kredit yang diberikan menurut periode jatuh tempo berdasarkan perjanjian kredit:

49,118,061 43,788,662 37,608,790

1,550,532 4,315,109

61,784,618

97,788,432

39,077,472

131,772,215

9,528,614

107,317,046

32,053,537

32,429,472

3,905,956

97,788,432

107,317,046

119,156,323

5,640,884

12,615,892

3,662,973

25,718,357

3,069,052

(3,546,108)

131,582,723

13,657,075

(189,492)

128,036,615

119,156,323

2010

(4,004,279)

Kredit yang diberikan menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:

52,077,820

18,294,233

2009

Jumlah Rupiah

Valuta asing:Hingga 1 tahunLebih dari 1 tahun hingga 5 tahunLebih dari 5 tahun

Jumlah Valuta asing

Jumlah

Dikurangi:Pendapatan yang diterima dimukaJumlah kredit yang diberikan - setelah

pendapatan yang diterima dimuka

Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai **)

Jumlah kredit yang diberikan - bersih

RupiahValuta asing

Giro, tabungan dan deposito berjangka yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp5.765.591 danRp4.568.092 per 30 Juni 2010 dan 2009 (Catatan 14).

7.21%11.09%

2010

Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank terdiri dari kredit untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnyadengan berbagai jangka waktu dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. Pinjaman Kendaraan Bermotor danPinjaman Perumahan diberikan dengan suku bunga efektif lima persen (5%) per tahun. Pinjaman untuk keperluan lainnyamerupakan fasilitas pinjaman darurat sebesar maksimal Rp5 yang diberikan tanpa bunga.

2009

(3,546,108)

128,036,615

-

3,880,026

107,317,046

(189,492)

4,079,250

97,788,432

6,894,577 4,170,380

Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan:

12.40%

119,156,323

(4,004,279)

107,317,046

103,312,767

1,841,289 1,278,984 9,528,614

131,772,215

12,615,892

4.55%

131,582,723

Kredit yang diberikan tersebut di atas merupakan kredit yang diberikan dalam rupiah dan valuta asing dengan berbagai bentukjaminan termasuk real estate , bangunan, aset berwujud lainnya, jaminan perusahaan dan pribadi.

34

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

PT Djarum PT Profesional Telekomunikasi Ind.

Lain-lain

Sebagai partisipan, partisipasi Bank berkisar antara 1,26% - 88,89% dan 2,00% - 89,00% masing-masing pada periode Juni 2010 dan 2009, saldo pada akhir periode Juni 2010 USD116.333.332 (nilai penuh) dan Rp2.563.551 (2009 : USD65.107.890 (nilai penuh) dan Rp1.366.900)

Sebagai arranger, partisipasi Bank berkisar antara 14,47% - 50% dan 22,50% - 72,02% masing-masing pada periode Juni 2010 dan 2009saldo pada akhir periode Juni 2010 USD33.547.733 (nilai penuh) dan Rp467.880 (2009 : USD51.385.695 (nilai penuh) dan Rp399.588)

140,196

262,671 232,427

3,618,113

924,107

Bank juga mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan pihak ketiga, antara lain PT Wahana OttomitraMultiartha Tbk (telah berakhir pada tahun 2009), PT Federal International Finance, PT Indomobil Multifinance, dan PT Sinar

S f ( ) S

Kredit sindikasi dengan pembagian risiko secara proporsional terhadap jumlah pendanaan Bank adalah sebagai berikut:

158,971

Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank per 30 Juni 2010 dan 2009 adalah masing-masingsebesar 1,84% dan 0,68%.

325,350

2,955,596

2,031,489

4,390,103 771,990

2009

635,294

Dalam laporannya kepada Bank Indonesia, Bank menyatakan bahwa Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) padatanggal 30 Juni 2010 dan 2009 telah memenuhi ketentuan BMPK, baik untuk pihak yang mempunyai hubungan istimewamaupun pihak ketiga.

Kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagaiberikut:

636,732

2009152,411

2010

2010

Perpanjangan jangka waktu kreditPengalihan fasilitas kreditPerpanjangan jangka waktu dan pengalihan fasilitas kreditPerpanjangan jangka waktu kredit dan skema restrukturisasi lain*)

*)

Mitra Sepadan Finance untuk memberikan fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) kepada konsumen. Segala risiko ataskerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas kredit yang diberikan dalam rangka pemberian fasilitas pembiayaanbersama akan ditanggung secara bersama-sama oleh kedua belah pihak secara proporsional sesuai bagian pembiayaan(partisipasi) masing-masing pihak.

44,352 12,856

265,847 1,597,260

395

Selama periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, kredit Bank yang telahdirestrukturisasi masing-masing sebesar Rp220.954 dan Rp2.041.408, dengan penyisihan penghapusan aset masing masingsebesar Rp18.629 dan Rp798.034. Atas kredit yang telah direstrukturisasi tersebut, Bank tidak mempunyai komitmen untukmemberikan tambahan kredit. Berikut ini adalah jenis dan jumlah kredit yang telah direstrukturisasi selama periode enambulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009:

Kredit non-performing Bank (diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet) pada tanggal 30 Juni 2010 dan2009, setelah dikurangi penyesuaian nilai wajar akibat restrukturisasi kredit, masing-masing sebesar Rp1.060.518 danRp1.962.464 (0,81% dan 1,83% dari jumlah kredit yang diberikan Bank), dengan pendapatan bunga atas kredit non-performing masing-masing sebesar ekuivalen Rp101.701 dan Rp136.548, yang mana dari jumlah tersebut tidak ada yangmerupakan kredit bermasalah yang masih dalam proses restrukturisasi.

20092010

2,041,408 220,954

Skema restrukturisasi lain terutama terdiri dari penurunan tingkat suku bunga, pengurangan tunggakan bunga, pelunasan sebagian pokok pinjaman,perubahan angsuran, penambahan fasilitas kredit, dan konversi kredit menjadi instrumen keuangan lainnya.

Selama periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Bank tidak melakukan novasi kreditdalam rangka restrukturisasi kredit non-performing .

16,807 165,445

159,400

35

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai **) kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

Saldo awal tahunPemulihan CKPN selama periode berjalanSelisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan dalam

valuta asingPenghapusan kreditPenerimaan kembali kredit yang telah dihapuskanSaldo akhir periode

Saldo awal tahunSaldo awal anak perusahaan yg diakuisisiPenambahan penyisihan selama periode berjalanSelisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan dalam

valuta asingPenghapusan kreditPenerimaan kembali kredit yang telah dihapuskanSaldo akhir periode

**) Untuk tahun 2009 merupakan penyisihan penghapusan

12 TAGIHAN AKSEPTASI

B d k j i t

(3,752,934) (4,305,608)

(14,233)

-

(3,474,422)

Rupiah Valuta asing

(16,047)

-

(552,674)

(529,857)

(2,757,475) (3,553)

Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkintimbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.

Rupiah Valuta asing

(431,932)

246,551 39,326

Jumlah

(4,004,279)

2010

- (3,553)

214,380

(2,325,543)

(1,345,473)

(14,233)

(169,422) (1,514,895)

39,326 32,171

16,701

(13,715) (3,202,776)

(2,332) -

- 16,701 74,491

490,061 685,034 194,973

74,491

(343,332) (3,546,108)

2009

Jumlah

a. Berdasarkan jenis mata uang:

Tagihan akseptasi kepada debitur, pihak ketiga:Rupiah

LancarDalam perhatian khususKurang lancar

Valuta asingLancarDalam perhatian khususKurang lancarDiragukan

Jumlah tagihan akseptasi kepada debitur

Tagihan akseptasi kepada bank lain, pihak ketiga:Rupiah

LancarDalam perhatian khusus

Valuta asingLancar

Jumlah tagihan akseptasi kepada bank lain

Jumlah tagihan akseptasi, sebelum penyisihan penghapusan

Dikurangi: Penyisihan penghapusanRupiahValuta asing

Jumlah tagihan akseptasi - bersih

2010

47,449

2009

- 213,303 -

887,847 224,049

2,245,477

3,018,410

245,888

35,740

127,736

3,351,644

15,262

(120,933)

3,479,380

(340,037)

-

-

2,777,315 1,467

11,297 - 2,462,330

-

3,023,203

(34,793) (460,970) (71,632)

(36,839)

2,951,571

112,474

250 21,971

223,667

36

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

b. Berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:

Hingga 1 bulanLebih dari 1 bulan - 3 bulanLebih dari 3 bulan - 6 bulanLebih dari 6 bulan - 12 bulanLebih dari 12 bulan

c. Mutasi penyisihan penghapusan tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:

Saldo awal tahunPenambahan penyisihan selama periode berjalanSelisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan dalam

valuta asingSaldo akhir periode

Saldo awal tahun(Penambahan) pemulihan penyisihan selama periode berjalanSelisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan dalam

valuta asingSaldo akhir periode

(4,816) (115,831)

(81,022)

675,167

818 (120,933)

85,130

197,037

Rupiah

- (340,037)

(86,904)

936,797

108,748

asing

1,115,359 862,299

813,944 122,853

108,748

(127,633)

2010Valuta asing

507,022

Rupiah Jumlah

2,516,181 -

(40,729)

Jumlah

2010

(4,092) (36,839)

Valuta

Valuta asing

(4,092) (71,632)

977,765

(253,133)

(32,023)

(460,970) 818

(334,155)

(120,647)

- (34,793)

187,132 415,500

Jumlah

1,081,678

Rupiah asing

103,913 1,440,528

922,154 383,696 1,056,832

- 3,876 - 31,144

506,654

903,109 2,576,271

Rupiah2009

3,876 -

53,107

918,322

2009

Jumlah

3,023,203 -

3,479,380

31,144 -

Valuta

13. ASET TETAP

Mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:

Biaya Perolehan/RevaluasiPemilikan langsung

Tanah*) Bangunan*)Perlengkapan dan peralatan

kantor*)Kendaraan bermotorAset dalam penyelesaian

Aset sewa guna usaha

Jumlah biaya perolehan/revaluasi

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi

Pemilikan langsungBangunan Perlengkapan dan peralatan

kantorKendaraan bermotor

Aset sewa guna usaha

Jumlah akumulasi penyusutan

27,816

Saldo Awal

1,443,670

(41,433) 212,819 (7,026)

2,548,264

2010Penambahan

(51,652)

5,913,511

222,252 (1,358) (8,637)

(70,487)

170,169

1,066,933

Saldo Akhir

1,398

(921)

(9,153) 301,672 15,883

33,570

6,174,663

3,302,162 (41,130)

2,770

573,365 37,898

254,099

1,032,179

20,061 3,173,123

2,376,878 15,818

2,942,242

5,286 21,928

(510)

14,471

1,467,952 35,675

Pengurangan

(9,288)

Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkintimbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.

(2,683)

916

88,057

331,639

2,466 7,242

538,150

3,144,689

37

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Nilai buku bersihPemilikan langsung

TanahBangunanPerlengkapan dan peralatan

kantorKendaraan bermotorAset dalam penyelesaian

Aset sewa guna usaha

*) Direvaluasi pada tahun 1998 dan 2000 (Catatan 22)

Biaya Perolehan/RevaluasiPemilikan langsung

Tanah*) Bangunan*)Perlengkapan dan peralatan

kantor*)Kendaraan bermotorAset dalam penyelesaian

Aset sewa guna usaha

Jumlah biaya perolehan/revaluasi

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi

Pemilikan langsungBangunan

(89,221)

919,532

28,113 462

2009

15,283

(23,497)

PenguranganPenambahan**)

159,336

1,236,680

125,771 29,094

2,835,893 (1,443)

3,029,974

5,319,980

23,284

Saldo AkhirSaldo Awal

(2,173)

116,701

(9) 39,365

- (83,136)

-

8,641

301,672 3,021,333

894,587

5,162,253 357,197

503,892

154,765

1,275,168

(199,470)

464,536

61,985

4,243

1,066,933

753,898

15,283

2,901,437

940,643

Perlengkapan dan peralatan kantor

Kendaraan bermotorAset sewa guna usaha

Jumlah akumulasi penyusutan

Nilai buku bersihPemilikan langsung

TanahBangunanPerlengkapan dan peralatan

kantorKendaraan bermotorAset dalam penyelesaian

Aset sewa guna usaha

*) Direvaluasi pada tahun 1998 dan 2000 (Catatan 22)**) Termasuk dalam penambahan aset tetap adalah reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian.

(87,709) 2,680,780

750,472 5,627

940,643

3,437 22,486

2,150,965 (1,308)

2,627,354

2,639,200

771,276

159,336

2,029,195 208,162

1,048 2,389 22,689

251,021

1,105

2,517,468

-

(86,392)

11,846

38

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

14. SIMPANAN DARI NASABAH DAN BANK LAIN

Giro:Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

RupiahValuta asing

Pihak ketigaRupiahValuta asing

Giro BCA Ekstra

Jumlah giro dari nasabah

Tabungan:Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

RupiahValuta asing

Pihak ketigaRupiah

Tahapan TapresTabunganku

Valuta asingBCA Dollar

3,822

7,648

32,564

112,865,764

47,119,567

50,851

59,125,063

58,499

1,320 443

501

877

Simpanan dari nasabah:

2009

12,004,995

38,863,975

56,210

703

2010

560

48,421,585

5,520,645

59,126,383

73,801 17,591

48,417,763

9,553,228

3,119

9,392,693

100,698,354

- 5,062,166

7,538,085

Jumlah tabungan dari nasabah

Deposito berjangka:Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

RupiahValuta asing

Pihak ketigaRupiahValuta asing

Jumlah deposito berjangka dari nasabahJumlah simpanan dari nasabah:

Pihak yang mempunyai hubungan istimewaPihak ketiga

Jumlah simpanan dari nasabah

Dana Investasi Revenue Sharing:

GiroPihak Ketiga

Rupiah

TabunganPihak Ketiga

Rupiah

Deposito BerjangkaPihak Ketiga

Rupiah

Jumlah dana investasi revenue sharing

254,969,718 219,328,658

68,033,089

127,811,666

55

127,870,165

57,612,290

219,406,377

59,919

100

, ,

68,032,989 9,570,090

45

58,462,899

255,029,637

77,719

113,298,605 , ,

113,372,406

9,899,317

45 51 96

47,712,973

57,612,386

499,400

2010

358,906

47,231

93,263

39

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Simpanan dari bank lain:

Giro:Pihak ketiga

RupiahValuta asing

Jumlah giro dari bank lain

Deposito berjangka:Pihak ketiga

Rupiah

Interbank call money:Pihak ketiga

Valuta asing

LainnyaPihak ketiga

Rupiah

Jumlah simpanan dari bank lain

1 bulan3 bulan 6 bulan 12 bulan 966,186

58,872,010 47,754,511 68,442,145

50,150

1,261,658

9,899,368

24,335,699

3,128,093 294,620

12,147,676

2,833,473 9,570,135

3,921,522 4,887,708

2009

57,653,879

2,746,559

asing

2009

Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:

2010

9,267,170

490,206

29,601,915 37,130,034

5,756,727

8,775,241 798,339

2,549,459

Rupiah

277,491

2010

561,100 19,591,846

Rupiah

8,998,763

Valuta

7,528,119

Valuta

1,359,750

486,634

976,840

6,034,218 20,390,185

Jumlah

268,407 11,586,576

asing

41,493

33,110,940

Jumlah

1,531,125

517,308 744,350

1 75,001

Hingga 1 bulanLebih dari 1 bulan hingga

3 bulanLebih dari 3 bulan hingga

6 bulanLebih dari 6 bulan hingga

12 bulan

Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan:

Nasabah:GiroTabunganDeposito berjangka

Bank-bank lain:GiroDeposito berjangkaInterbank call money

GiroTabunganDeposito berjangka 4,913,192

43,452,826

0.66 5.89

Simpanan yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan Bank pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Catatan 11) adalahsebagai berikut:

-

329,220

2010

5,765,591

7.23

36,590,208

2009

asing

Deposito berjangka menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:

179,788

8,870,951

13,992,652

57,653,879

ValutaRupiah

0.61

Valuta asing

68,442,145

-

5.93

2010

2.49

Rupiah

1.84 1.70 2.56

%Rupiah

0.50 2.83 1.63

%%Valuta asing

0.60

6.88 -

0.86

2009

7.65 0.87 6.28

36,572

4,568,092

796,793

9,899,368

2010

Rupiah

259,617

Jumlah

1.07

55,606

2.82

4,202,300

35,672,561

17,154,652

47,754,511 2,635,408

3,409,389

903,402 58,872,010

5,346,157

7,780,265

0.34

9,570,135

17,840,777

%

2009

5,605,774

1,285,457 1,465,245 3,538,810

Valuta

200,343

13,403,640

asing

3,609,732

686,125

27,719,257

Jumlah

589,012

40

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

15. KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA

(1) Kredit Likuiditas dari Bank Indonesia:Kredit Usaha Tani (KUT), jatuh tempo

30 September 2000, masih dalam proses untuk penutupan perjanjian

Kredit Pemilikan Rumah (KPR/KPRS/KPRSS), jatuh tempo antara 30 Juni 2007 sampai 1 Januari 2013

(2) Pinjaman dua tahap (two-step loans ):Pinjaman dari Japan Bank for

International Cooperation

(1)

(2) Pinjaman dua tahap (two-step loans )

Fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada Bank adalah sebagai berikut:

-

2.89

2009

3.38

16,991 12,743 4.22 6.73

583

782

Pinjaman dua tahap (two-step loans ) merupakan pinjaman yang pada awalnya diberikan kepada Pemerintah Indonesia,yang kemudian disalurkan kepada debitur yang memenuhi persyaratan melalui bank-bank di Indonesia.

17,862

288

-

2010

Kredit Likuiditas rupiah dari Bank Indonesia

13,525

199

583

2010periode berjalan

2009

871

Kredit likuiditas rupiah dari Bank Indonesia merupakan fasilitas kredit yang diperoleh Bank sebagai bank swasta nasionaldi Indonesia, untuk disalurkan kepada debitur-debitur di Indonesia yang memenuhi persyaratan program fasilitas kredityang bersangkutan.

Tingkat bunga rata-rata selama

% %

a.

b.

Overseas Economic Cooperation Fund (OECF - AJDF) (sekarang Japan Bank for International Cooperation):SSIPAE

Export-Import Bank of Japan (sekarang Japan Bank for International Cooperation):AJDF

Fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada Bank adalah sebagai berikut:

Proyek-proyek yang terlibat di dalam refinancing , bidang umum dan administrasi, pajak dan cukai, kompensasi, danpembelian tanah tidak diperkenankan untuk mendapatkan kredit dari program-program tersebut di atas.

SSI (Small Scale Industry ) Program, yang bertujuan untuk membiayai industri berskala kecil.

19933,710,000,000

angsuran pertamaFasilitas pinjaman

435,332,797

Jatuh tempoFasilitastersedia

1993JPY

PAE (Polution Abatement Equipment ) Program, yang bertujuan untuk membiayai perusahaan-perusahaan yangbermaksud untuk membeli peralatan pencegah polusi.

JPY

sejak

15 Agustus 199815 Agustus 1998

Dari Export-Import Bank of Japan (sekarang Japan Bank for International Cooperation): AJDF, yang bertujuan untukmembiayai proyek-proyek yang memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan investasi, terutama untukindustri berskala kecil.

Dari Overseas Economic Cooperation Fund (OECF-AJDF) (sekarang Japan Bank for International Cooperation):

menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

Dalam menyalurkan fasilitas pinjaman dua tahap (two-step loans ) kepada debitur, Bank diharuskan untuk melakukanpengawasan bahwa proyek yang dibiayai tersebut:

memperhatikan kepentingan umum dan nasional;

JPY 905,000,000 15 Desember 19971994

Persyaratan fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:

41

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

16. KEWAJIBAN AKSEPTASI

a. Berdasarkan jenis mata uang dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga:

Kewajiban kepada debitur, pihak ketiga:RupiahValuta asing

Jumlah kewajiban kepada debitur

Kewajiban kepada bank lain, pihak ketiga:RupiahValuta asing

Jumlah kewajiban kepada bank lain

b. Berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:

Tingkat bunga fasilitas tersebut di atas dihitung berdasarkan suku bunga rata-rata SBI tiga bulanan selama enam bulanterakhir dengan penyesuaian tertentu, yang tidak boleh lebih rendah dari suku bunga pinjaman yang diterima Bankditambah 1,75%.

359

172,206

Fasilitas-fasilitas pinjaman akan jatuh tempo dalam jangka waktu 15 tahun (kecuali untuk OECF AJDF: 20 tahun) dengantenggang waktu maksimum 3 tahun (kecuali untuk OECF-AJDF: 5 tahun), terhitung sejak tanggal penarikan pertamapinjaman, dan dibayar dalam 24 kali angsuran setengah-tahunan (kecuali untuk OECF-AJDF: 30 angsuran setengahtahunan) terhitung sejak tanggal jatuh tempo angsuran pertama.

121,989

2010

50,217

1,855,547

301,006

1,704,191

253,609

23,502

47,397

2009

2,028,699

1,855,906

2,028,112

Walaupun jumlah fasilitas pinjaman dinyatakan dalam valuta asing, berdasarkan perjanjian pinjaman, saldo hutang Bankkepada Bank Indonesia/Pemerintah Republik Indonesia untuk fasilitas-fasilitas pinjaman ini akan dibayar dalam Rupiah(sejumlah ekuivalen Rupiah dari jumlah penarikan fasilitas pinjaman dengan menggunakan kurs pada tanggal penarikanpinjaman).

1,727,693

Hingga 1 bulanLebih dari 1 bulan - 3 bulan Lebih dari 3 bulan - 6 bulanLebih dari 6 bulan - 12 bulanLebih dari 12 bulan

17. PAJAK PENGHASILAN

a.

Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak Penghasilan pasal 25/29 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak lainnya

b.

20,545

asing JumlahValuta

2010

827,602

RupiahRupiah

807,057 48,708

2,214 14,010

1,977,536

Beban (manfaat) pajak

-

2009

1,957,800 70,899 -

2,028,699

20,996 892,781

Valuta

443,211

3,876 -

1,667,973

278,397

Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinyadengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilanbadan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.

442,016

36,466

-

50,576 -

854,013

46,154

1,195

2,028,112

31,144 31,144 3,876

3,044

-

Hutang pajak

144,376

318,545

3,132 1,368,996

2009

782,714

108,747

673,031

108,747

27,184 269,862

1,203,388

734,006 694,027 865,597

272,709 2,847

Jumlahasing

2010

133,230

42

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Beban pajak - tahun berjalan:PT Bank Central Asia TbkAnak perusahaan

Beban (Manfaat) pajak - tangguhan:PT Bank Central Asia TbkAnak perusahaan

c.

Penurunan Tarif Pajak Penghasilan tersebut diberikan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:1.

2.

3.

Jumlah kepemilikan saham publiknya 40% (empat puluh persen) atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dansaham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) Pihak.

Ketentuan tersebut harus dipenuhi oleh Wajib Pajak dalam waktu paling singkat 6 (enam) bulan (183 (seratusdelapan puluh tiga) hari kalender) dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.

1,086,120 921,840

535 172,142 (311,340)

Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (laporan keuangankonsolidasi tidak dapat diterapkan dalam perhitungan pajak penghasilan badan).

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 238/PMK.03/2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan dan PengawasanPemberian Penurunan Tarif Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka yangditandatangani oleh Menteri Keuangan pada tanggal 30 Desember 2008 dalam Pasal 2 memutuskan bahwa Wajib Pajakdapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% (lima persen) lebih rendah dari tarif Pajak PenghasilanWajib Pajak Badan Dalam Negeri sebagaimana diatur dalam Undang-undang Perpajakan.

1,233,180

(323,683) 12,343

171,607

Wajib Pajak harus melampirkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPhWajib Pajak Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6 sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas PasarModal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK) Nomor X H 1 untuk setiap tahun pajak terkait

822,362 1,187,443

Masing-masing Pihak yang dimaksud di atas hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% (lima persen) darikeseluruhan saham yang disetor.

91,616 45,737 913,978

20092010

Laba akuntansi konsolidasi sebelum pajakEliminasiSebelum eliminasiLaba anak perusahaan sebelum beban pajakLaba akuntansi sebelum beban pajak (Bank)

Beda permanen:Kesejahteraan karyawanPendapatan sewa yang dikenakan pajak finalBagian laba anak perusahaanPendapatan lain yang tidak dapat ditambahkan/

dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak, bersih

Beda temporer:Kewajiban imbalan pasca-kerjaBeban penyisihan penghapusan asetLaba belum direalisasi dari surat-surat berharga dan obligasi

pemerintah untuk tujuan diperdagangkanPendapatan (beban) lain yang tidak dapat ditambahkan/

dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak, bersih

Laba kena pajak

4,375,280

4,596

2009

Rekonsiliasi dari laba akuntansi konsolidasi sebelum beban pajak ke laba fiskal Bank adalah sebagai berikut:

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 30 Desember 2008 dan mempunyai daya laku surut terhitungsejak tanggal 1 Januari 2008.

5,003,032

5,379,168

4,166,726

150,474 283,985

(2,809) (2,963) (219,788) (89,397)

(208,554)

2010

Pada tanggal 11 Januari 2010 dan 19 Januari 2009, Bank telah mendapatkan surat keterangan dari Biro AdministrasiEfek atas pemenuhan kriteria-kriteria di atas.

Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) Nomor X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait.

(376,136)

5,621

5,095,183 4,224,806

4,111,808 5,162,795

1,077,194

(13,122)

(24,669)

133,816 93,272

12,179 6,639 (204,797) (81,125)

(248,851)

(623,341)

51,949 (686,427)

1,021,713

43

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

d.

Laba akuntansi konsolidasi sebelum pajakTarif pajak maksimum

Perbedaan permanen dengan tarif pajak 25% (2009: 28%) :PT Bank Central Asia Tbk

Kesejahteraan karyawanPendapatan sewa yang dikenakan pajak finalBagian laba anak perusahaanPendapatan lain yang tidak dapat ditambahkan/

dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak, bersih

Beban pajak - Bank Beban pajak - Anak Perusahaan

Penyesuaian tarif pajak penghasilan badan (Catatan 17c)Penyesuaian tarif pajak tangguhan

Beban pajak - konsolidasi

e.

Laba kena pajak:PT Bank Central Asia TbkAnak perusahaan

Pajak tahun berjalan:PT Bank Central Asia Tbk

2010 2009

1,287

(25,031)

1,291,710 41,817

-

2009

1,182,946

5,095,183 4,224,806 25%

5,326,141

3,045

1,405 (830)

(205,590)

(54,947)

2010

Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak dikali tarif pajak maksimum yang berlaku dengan bebanpajak adalah sebagai berikut:

1,202,048

4,439,008 163,346 327,200

(22,068)

4,111,808

1,086,120

(258,140)

822,362 1,187,443

5,162,795

921,840

(702)

1,160,231

28%

Perhitungan pajak kini dan hutang pajak adalah sebagai berikut:

1,859

69,113 1,222,597

1,273,796

Anak perusahaan

Pajak dibayar dimuka:PT Bank Central Asia TbkAnak perusahaan

Hutang Pajak:PT Bank Central Asia TbkAnak perusahaan

f.

Induk perusahaan - PT Bank Central Asia Tbk:Aset pajak tangguhan:

Penyisihan penghapusan aset produktifPenerimaan dari kredit yang diberikan yang

diklasifikasikan sebagai diragukan dan macetPenyesuaian nilai wajar akibat kuasi reorganisasiPendapatan yang ditangguhkan atas restrukturisasi kreditBiaya cadangan tantiemeKewajiban imbalan pasca-kerjaLainnya

Kewajiban pajak tangguhan:Laba belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi

pemerintah untuk tujuan diperdagangkan dan yangtersedia untuk dijual

Penyusutan aset tetap

(2,269)

53,833

(65,497)

(886,643)

31,568

141,064

-

45 9,332

15,577

10,298

(237,391) -

913,978

650,582

(824,631)

2010

760,415

(62,012)

45,737

10,452

1,084,276

(65,469) (237,391) (28)

-

91,616

27,335

(30,160) (1,092,116)

2009

Aset dan kewajiban pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

1,073,931

381,144 248,045

1,260

1,233,180

29,604

(1,061,956)

1,233

125,487

44

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Aset pajak tangguhan, bersih -

PT Bank Central Asia Tbk *

Anak Perusahaan

BCA Finance Limited

PT BCA Finance

PT Bank BCA Syariah

Jumlah aset pajak tangguhan, bersih

* termasuk pengaruh pajak tangguhan atas laba belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual yang dicatat di ekuitas, masing-masing sebesar Rp168.278 dan Rp66.927 per 30 Juni 2010 dan 2009.

g.

h.

i.

1,018,779

7,110

836,540

1,030,599

3,418

1,912

Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank dan Anak Perusahaannya di Indonesia melaporkan/menyetorkanpajak untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (pelaporan pajak penghasilan konsolidasi tidakdiperbolehkan) berdasarkan sistem self assessment . Kantor pajak dapat menetapkan/mengubah pajak-pajak tersebutdalam waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak untuk tahun 1995 hingga 2007. Ketentuan baru yangdiberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun selanjutnya menentukan bahwa Direktorat Jenderal Pajak dapatmenetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batasan waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.

Pada tahun 2006, fiskus menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan pasal 26 untuktahun 2002 dan 2004 sebesar Rp325 485 yang harus dibayar dalam 7 kali angsuran Pada tanggal 31 Desember 2006

1,292

Pajak-pajak Bank tahun 2003 telah diperiksa oleh kantor pajak dan ditetapkan kekurangan pajak yang seluruhnyaberjumlah Rp160.803. Bank telah menyetorkan seluruh tambahan pajak tersebut dan mengajukan keberatan atas koreksipajak-pajak tersebut di tahun 2006, namun keberatan tersebut ditolak oleh kantor pajak melalui surat keputusan No. Kep-041/WPJ.19/BD.05/2007 tanggal 6 Februari 2007. Pada tanggal 20 Februari 2007, Bank mengajukan permohonanbanding atas hasil keberatan tersebut. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Pajak No. 13603/PP/M.I/13/2008 tertanggal 2April 2008, seluruh permohonan banding telah dikabulkan dan telah dikembalikan. Disamping itu, Bank mendapatkantambahan berupa imbalan bunga sebesar Rp74.545. Namun atas Keputusan Pengadilan Pajak tersebut, DirektoratJenderal Pajak masih mengajukan permohonan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung atas imbalan bunga tersebut.Berdasarkan Keputusan Mahkamah Agung No. 10/B/PK/PJK/2009 tertanggal 20 Maret 2009, permohonan PeninjauanKembali Direktorat Jenderal Pajak ditolak oleh Mahkamah Agung.

4,563

4,091

847,106

Pada tanggal 14 Februari 2008, Bank mengajukan permohonan banding atas hasil keberatan tersebut. BerdasarkanPutusan Pengadilan Pajak tanggal 28 Juli 2008 dengan No. 14622/PP/M.I/13/2008, No. 14623/PP/M.I/13/2008, dan No.14624/PP/M.I/13/2008, seluruh permohonan banding telah dikabulkan dan telah dikembalikan. Di samping itu Bankmendapatkan tambahan berupa imbalan bunga sebesar Rp117.717. Namun atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut,Direktorat Jenderal Pajak masih mengajukan permohonan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung atas imbalan bungatersebut. Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No. 11/B/PK/PJK/2009, No. 12/B/PK/PJK/2009, No. 13/B/PK/PJK/2009tertanggal 20 Maret 2009, permohonan Peninjauan Kembali Direktorat Jenderal Pajak ditolak oleh Mahkamah Agung.

tahun 2002 dan 2004 sebesar Rp325.485 yang harus dibayar dalam 7 kali angsuran. Pada tanggal 31 Desember 2006,Bank telah membayar angsuran pertama sebesar Rp162.742, sisanya sebesar Rp162.743 dilunasi di tahun 2007. Padatahun 2007, Bank telah melunasi tagihan pajak Bunga atas Pajak Penghasilan pasal 26 untuk tahun 2002 dan 2004sebesar Rp5.967. Bank mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut di tahun 2007, namun keberatan tersebut ditolakoleh fiskus melalui surat keputusan No. KEP-545/WPJ.19/BD.05/2007 tanggal 22 November 2007, No. KEP-561/WPJ.19/BD.05/2007 tanggal 30 November 2007, dan No. KEP-565/WPJ.19/BD.05/2007 tanggal 3 Desember 2007.

45

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

18. PINJAMAN YANG DITERIMA

Rupiah:

(1) Kredit Likuiditas dari Bank Indonesia:lembaga keuangan lainnya:PT Bank Chinatrust IndonesiaPT Bank UOB Buana TbkPT Bank OCBC IndonesiaThe Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Ltd,- Indonesia (Bank HSBC)

(2) Lain-lain

Valuta Asing:(3) Pinjaman dari bank lain(4) Lain-lain

Bank tidak memiliki pinjaman yang diterima dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

(1)

%

65,000

605,029

Pinjaman dari bank lain

482,276

%

305,864 27,155 33,914

306,225 271,950

30,000

80,000 20,000

2010

rata-rata selama

10.87

8.99 12.22

2010periode berjalan

9.24

12.05

2009

140,000

175,000

1.04

270,000

13.88

Tingkat bunga

30,000

2009

2.26

9.33 20,000

333,380

9.40 60,000

176,412 271,649 1,649 1,412

PT Bank Chinatrust Indonesia

PT Bank UOB Buana

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd,cabang Indonesia

PT Bank OCBC Indonesia

i.

ii.

(2)

Merupakan pinjaman untuk modal kerja PT BCA Finance dari bank lain. Rincian fasilitas pinjaman yang diterima per 30Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

100,000 30 Mei 2011

30 April 2008185,200

8 September 2010

Seluruh fasilitas pinjaman dijaminkan dengan tagihan sewa guna usaha dan piutang pembiayaan konsumen.

150,000 8 September 2007

15 Juli 2010

Perjanjian pinjaman di atas mewajibkan Anak Perusahaan menjaga rasio keuangan signifikan sebagai berikut:

30 Juni 2010

Bank

27 April 201050,000

Fasilitas tersedia sejak

18 Februari 2011

Jumlah fasilitas Jatuh tempo fasilitas

Pinjaman dari bank lain merupakan pinjaman Bank dari Standard Chartered Bank, cabang Jakarta, berdasarkanperjanjian fasilitas tanggal 3 September 2007, dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar USD80.000.000 yang terdiridari Tranche A sebesar USD50.000.000 dan Tranche B sebesar USD30.000.000. Seluruh fasilitas telah ditarik oleh Bankdengan periode pinjaman untuk Tranche A adalah selama 1 tahun dan untuk Tranche B adalah selama 3 tahun sejaktanggal penarikan. Per tanggal 3 Oktober 2008, pinjaman Bank dari Standard Chartered Bank, cabang Jakarta untukTranche A telah dilunasi oleh Bank.

rasio laba bersih sebelum pajak terhadap beban bunga dan rasio hutang terhadap modal yang dipersyaratkan oleh PT Bank UOB Buana masing-masing adalah maksimum 1,2 dan 7 kali.

Pinjaman dari bank lain

rasio hutang terhadap ekuitas adalah maksimum 10 kali kecuali PT Bank Chinatrust Indonesia yang mensyaratkanmaksimum 8 kali.

46

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

19. ESTIMASI KERUGIAN ATAS TRANSAKSI REKENING ADMINISTRATIF

Saldo awal tahunSaldo awal Anak Perusahaan yg diakuisisiPemulihan (penambahan) estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif Selisih kurs dari estimasi kerugian atas transaksi rekening

administratif dalam valuta asing Saldo akhir periode

20. MODAL SAHAM

Modal dasar dengan nilainominal Rp62,50 (nilai penuh)per saham

Belum ditempatkanDitempatkan dan disetor penuhModal saham diperoleh kembali

Jumlah saham

1,540,938

(54,233)

(73,579)

Nilai nominal

5,500,000

24,655,010,000

Jumlah saham

88,000,000,000

1,416

2010

(11,288)

2010

(63,692)

1,540,938

(15)

Merupakan estimasi kerugian atas Letter of Credit , bank garansi yang diterbitkan dan transaksi rekening administratif lainnya.Mutasi estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif selama periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

(63,344,990,000)

2009Jumlah

(71,699)

(19,738)

88,000,000,000

(42)

Nilai nominal

2,314

(3,959,062)

2009

Modal saham PT Bank Central Asia Tbk masing-masing per 30 Juni 2010 dan 2009 (setelah stock split , Catatan 1c) adalahsebagai berikut:

(63,344,990,000) 24,655,010,000

(3,959,062)

Jumlah

Manajemen yakin bahwa saldo estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif yang telah dibentuk cukup untukmenutup kerugian yang mungkin timbul dari transaksi rekening administratif.

5,500,000

(treasury stock)***)Saham beredar

FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. qualitate qua (qq) Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono*)

Anthony Salim

Direksi:Djohan Emir SetijosoAnthony Brent ElamJahja SetiaatmadjaDhalia Mansor AriotedjoSuwignyo BudimanSubur Tan

Pemegang saham publik

Modal saham diperoleh kembali (treasury stock)***)

9,900,000

129 6,500,000

424 6,792,000

18,110

1,540,938 100.00

98.82 24,365,243,000

406 0.02

49.64 764,931

1.18 289,767,000

24,655,010,000

(289,767,000)

619

12,238,888,024

0.04

2,061,000

615 9,832,000

2010

31,200,000

726,624

434,079,976

0.13

24,365,243,000 1,522,828

Jumlah Nilai

1,950

0.01

0.04

1,522,828

1.76

47.15

27,130

(18,110)

%

11,625,990,000

Nominal

24,365,243,000

Jumlah

0.03

saham

Komposisi pemegang saham pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkanoleh Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

(289,767,000) 1,522,828

(18,110)

47

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. qq Farallon Capital Management LLC, Sdr. Bambang Hartonodan Sdr. Robert Budi Hartono**)

Anthony Salim

Direksi:Djohan Emir SetijosoJahja SetiaatmadjaAnthony Brent ElamSubur TanDhalia Mansor AriotedjoSuwignyo Budiman

Pemegang saham publik

Modal saham diperoleh kembali (treasury stock)***)

FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. qualitate qua (qq) Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono*)

saham

0.03

0.04 0.04

0.03 10,332,000 10,000,000 625

1.76

2009Jumlah Nilai

27,130

12,612,020,000

Nominal %

24,655,010,000

47.71

Jumlah Nilai

406

1.18

0.03

Menunjuk pada Buletin Akuntansi Staf BAPEPAM dan LK (BAS) No. 5, komposisi pemegang saham pada tanggal 30 Juni2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:

702,858

11,625,990,000

11,245,728,024 1,522,828

JumlahNominal

1,540,938

%

2010

442

45.61 98.82

100.00

289,767,000 18,110

520 8,322,000

726,624

31,200,000

434,079,976

788,251

saham

0.13

7,061,000

6,500,000

24,365,243,000

646

51.15

Jumlah

1,950

Anthony Salim

Direksi:Djohan Emir SetijosoAnthony Brent ElamJahja SetiaatmadjaDhalia Mansor AriotedjoSuwignyo BudimanSubur Tan

Pemegang saham publik

Modal saham diperoleh kembali (treasury stock)***)

FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. qq Farallon Capital Management LLC, Sdr. Bambang Hartonodan Sdr. Robert Budi Hartono**)

Anthony Salim

Direksi:Djohan Emir SetijosoJahja SetiaatmadjaAnthony Brent ElamSubur TanDhalia Mansor AriotedjoSuwignyo Budiman

Pemegang saham publik

Modal saham diperoleh kembali (treasury stock)***)

0.13 0.04

0.03

31,200,000 1,950 615

1.78

0.01

0.04 9,900,000 619

434,079,976 27,130

6,792,000 424

1,522,828

9,832,000

24,365,243,000 100.00 12,238,888,024

129 2,061,000

764,931

289,767,000 18,110

6,500,000 406 0.03

50.23

saham Nominal

434,079,976 27,130 1.78

24,655,010,000 1,540,938

Jumlah

12,612,020,000 788,251

2009

%Jumlah Nilai

31,200,000 1,950 0.13 10,000,000 625 0.04

51.76

702,858 46.16

10,332,000 646 0.04 7,061,000 442 0.03 8,322,000 520 0.03 6,500,000 406 0.03

24,365,243,000 1,522,828 11,245,728,024

18,110

100.00

289,767,000

24,655,010,000 1,540,938

48

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

*) Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/21/DPB3/TPB3-7 tanggal 25 Februari 2010.**)

***)

21. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Tambahan modal disetor dari pembayaran modal saham Eliminasi atas saldo rugi melalui kuasi reorganisasi tanggal

31 Oktober 2000 (Catatan 2aa)

Tambahan modal disetor dari eksekusi opsi saham (Catatan 2aa)

22. SELISIH PENILAIAN KEMBALI ASET TETAP

Nilai wajarNilai buku fiskalSelisih penilaian kembali aset tetap, fiskal

(25,853,162)

Tambahan modal disetor pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 terdiri dari:

Pemegang saham publik terdiri dari pemegang saham yang memiliki kurang dari 5% jumlah saham beredar.

(498,560)

Selisih penilaian kembali aset tetap, basis pajak, di atas telah disetujui oleh Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Tamansarid t N KEP 2111/WPJ 05/KP 09/1999 t l 3 Okt b 1999

Sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan No.384/KMK/04/1998 tanggal 14 Agustus 1998, Bank telah melakukan penilaiankembali aset tetap tertentu pada tanggal 31 Desember 1998. Penilaian kembali aset tetap tersebut berdasarkan laporanpenilaian PT Ujatek Baru tanggal 24 Maret 1999 yang menggunakan pendekatan data pasar dan menghasilkan selisihpenilaian kembali aset tetap sebagai berikut:

1,542,030

1,043,470

296,088 3,895,933

Nilai harga perolehan pembelian kembali saham adalah sebesar Rp808.585 (Catatan 1c)

29,453,007

Seperti tercatat di Bank Indonesia sesuai dengan surat No. 5/31/DPIP/Prz/Rahasia tanggal 9 Juni 2003, namun sesuaidengan surat FarIndo Holdings (Mauritius) Ltd tanggal 4 Agustus 2009, terhitung 1 Juli 2009 Farallon CapitalManagement LLC telah melepaskan seluruh kepentingannya di FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. dan telahmengajukan permohonan kepada Bank Indonesia untuk tidak dicatat sebagai pemegang saham pengendali.

3,599,845

Selisih penilaian kembali aset tetap, fiskal (1999)

Nilai wajarNilai buku fiskalSelisih penilaian kembali aset tetap, fiskalSelisih penilaian kembali yang dialokasikan ke tambahan modal disetor akibat kuasi

reorganisasi (Catatan 2aa)Sisa selisih penilaian kembali aset tetap

Jumlah selisih penilaian kembali aset tetap

1,043,470

dengan surat No. KEP-2111/WPJ.05/KP.09/1999 tanggal 3 Oktober 1999.

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2s atas laporan keuangan konsolidasi, Bank dan Anak Perusahaan telah memilihmodel biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”,dan mereklasifikasi seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp1.059.907 yang disajikan sebagai bagian dariekuitas dalam neraca konsolidasi ke saldo laba konsolidasi pada tahun 2008.

(203,477) 141,127

Pada tanggal 31 Oktober 2000, Bank melakukan penilaian kembali aset tetap tertentu sehubungan dengan kuasi reorganisasi(Catatan 2ab). Penilaian kembali aset tetap tersebut berdasarkan laporan penilaian PT Ujatek Baru tanggal 20 Desember2000 yang menggunakan pendekatan data pasar, dan menghasilkan selisih penilaian kembali aset tetap sebagai berikut:

1,059,907

Selisih penilaian kembali aset tetap di atas sejumlah Rp141.127 telah disetujui oleh Kantor Pelayanan Pajak PerusahaanMasuk Bursa dengan surat No. KEP-04/WPJ.06/KP.0404/2001 tanggal 15 Juni 2001.

16,437

344,604

(124,690)

49

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

23. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Komitmen

Tagihan komitmen:

Fasilitas kredit yang belum digunakan

Posisi pembelian spot dan derivatifyang masih berjalan

Lainnya

Kewajiban komitmen:

Fasilitas kredit yang belum digunakan nasabah

Fasilitas L/C yang diberikan kepada nasabah*)

Jumlah dalam valuta asing

324,906,809

227,967,326

7,468,502

3,658,113

209,759 2,416,176

60,218,617 65,724 76,235

272,211 2,326,977

38,110,965

(nilai penuh)

56,494,780

266,538,957

2010

3,316,486

100,000

2010 2009

34,718,244

2009

20,000 Rupiah

3,468,750 1,440,619 -

7,250,274

USD

USDRupiah

Lainnya,ekuivalen

403,542,531 Rupiah

- 3,368,750 1,420,619

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, komitmen dan kontinjensi Bank adalah sebagai berikut:

USD

Jenis valuta

Lainnya,ekuivalen

Posisi penjualan spot dan derivatifyang masih berjalan

Lainnya

KontinjensiTagihan kontinjensi:

Bank garansi yang diterima

Pendapatan bunga atas kredit non-performing

Kewajiban kontinjensi:

Bank garansi yang diberikan kepada nasabah**)

37,214,727

*) Termasuk fasilitas L/C yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank masing-masing sebesar Rp2.624 dan Rp24.441per 30 Juni 2010 dan 2009

23,378 -

8,299 69

6,334

93,853 6,068 669,341

-

813,013

24,962

422,904

742,158

106,255 161,169

99,921 137,791

3,144,043 830,848

4,551,665

133,474 4,317

254

6,265 14,825

44,029,899

2,979,057 343,515 379,869

68,263,833

2,939,877

2,969,450

5,306,931 4,000,385 25,494 13,108 2,497,553

Rupiah81,395,879

**) Termasuk fasilitas bank garansi yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank masing-masing sebesar Rp26.688 danRp508 per 30 Juni 2010 dan 2009

37,894,619

USD

5,075,766

ekuivalen

USD

USDLainnya,

Lainnya,

Rupiah

Rupiah

ekuivalen

7,634

5,306,931 4,000,385

USD

USD

81,870,722

1,445,959

USD

- -

50

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

24. PENDAPATAN BUNGA

Kredit yang diberikanPembiayaan SyariahObligasi pemerintahSurat-surat berhargaPenempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lainLain-lain

25. BEBAN BUNGA

TabunganDeposito berjangkaGiroPinjaman yang diterimaLain-lain

- 10,409

2010

2009

2009

2,265,264

55,938

1,439,349

2,404,093

133,474

2010

95,090 85,631

970,224

48,617

Beban bunga meliputi bunga atas:

1,873,937

9,499,133

Pendapatan bunga meliputi bunga yang diperoleh dari:

1,716,235 1,538,694

Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan adalah pendapatan bunga yang berasal dari pihak yangmempunyai hubungan istimewa dengan Bank untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan2009 masing-masing sebesar Rp31.186 dan Rp39.800.

25,183

72,135 61,009 11,203,531

13,393

6,391,707 6,283,753

26,640

1,726,999 417,633 412,949

3,641,307 3,724,385

Termasuk dalam beban bunga atas giro, tabungan dan deposito berjangka adalah beban bunga atas pihak yang mempunyaihubungan istimewa dengan Bank untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009masing-masing sebesar Rp440 dan Rp567

26. PROVISI, KOMISI, FEE DAN ADMINISTRASI

Simpanan dari nasabahKreditPenyelesaian pembayaran (payment settlement )Kartu kreditPengiriman uang, kliring dan inkasoLain-lain

27. BEBAN KARYAWAN

Gaji dan upahKesejahteraan dan kompensasi karyawan

120,338

Merupakan provisi, komisi, fee dan administrasi sehubungan dengan:

2010

1,706,150

330,732 276,962 415,059 642,206

95,600 99,402 1,905,159

1,161,071

2,562,443

689,084

948,374

109,619 179,025 166,704

486,578

2009

masing masing sebesar Rp440 dan Rp567.

1,333,525

2,109,445

Kompensasi Direksi dan Komisaris Bank yang termasuk di dalam beban karyawan selama periode enam bulan yang berakhirpada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp34.829 dan Rp31.915.

2010

1,228,918

2009

51

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

28. BEBAN LAINNYA

Keperluan kantorSewaPromosiPenyusutan dan amortisasi Perbaikan dan pemeliharaanJasa pengolahan teknologiKomunikasi Jasa tenaga ahliAir, listrik dan bahan bakarKeamanan AsuransiPajakPengangkutanPenelitian dan pengembanganPremi penjaminan dana pihak ketigaPendidikan dan PelatihanAdministrasiBeban lainnya

29. LABA PER SAHAM

2010:Rp

41,894

3,135

30,657

6,819

3,968 14,952

beredar

80,314

47,482

Laba per saham dasar dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yangbersangkutan, sebagai berikut:

64,995 93,473 44,359 49,879

4,751

66,036

2009

228,621

2010

335,996

21,484

273,345

592,349 456,755 369,055

Jumlah saham

18,170

2,114,202

(nilai penuh)

254,690 210,568 58,973

235,318

2,607,258

14,137

75,071

271,837 179,228

26,952 85,442

49,176

126,368

43,049

242,162

2010:Laba operasional Laba bersih

Rata-rata tertimbang saham beredar:Dasar

Laba operasional Laba per saham dasar (nilai penuh)

Laba bersihLaba per saham dasar (nilai penuh)

2009:Laba operasional Laba bersih

Rata-rata tertimbang saham beredarDasar

Laba operasional Laba per saham dasar (nilai penuh)

Laba bersihLaba per saham dasar (nilai penuh)

4,868,168

200

24,365,243,000

3,980,699

159

3,302,966

136

24,365,243,000

3,885,760

163

52

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

30. PENGGUNAAN LABA BERSIH

a.b.

c.

d. Menetapkan sisa laba bersih 2009 setelah dikurangi dividen sebagai laba ditahan.

a.

b.

c.

d. Menetapkan sisa laba bersih 2008 setelah dikurangi dividen sebagai laba ditahan.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal 18 Mei 2009 juga memutuskan pemberian kuasa dan wewenangkepada Direksi Bank, jika keadaan keuangan Bank mengizinkan, untuk membayar dividen interim tahun buku 2009.

Laba bersih 2008 tidak disisihkan untuk dana cadangan dikarenakan dana cadangan Bank telah melebihi 20% darijumlah modal yang ditempatkan dan disetor.

Menetapkan tantiem anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat dalam tahun buku 2008 sebesar maksimal1,25% dari laba bersih tahun 2008. Jumlah aktual tantiem yang dibayarkan sebesar Rp72.202.

Membagi dividen kas sejumlah Rp2.436.524 (Rp100 (nilai penuh), per saham), dengan perkiraan jumlah saham yanghingga saat ini telah dikeluarkan Bank (tetapi tidak termasuk saham yang telah dibeli kembali) yakni 24.365.243.000saham; jumlah aktual dividen kas yang dibayarkan sebesar Rp1.583.741 (dividen interim tahun buku 2008 telahdibayarkan pada tanggal 30 Januari 2009 sebesar Rp852.784).

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank pada tanggal 18 Mei 2009 (notulen dibuat oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo,SH, MSi., dengan Akta No. 118) memutuskan penggunaan laba bersih 2008 sebagai berikut:

Menetapkan tantiem anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat dalam tahun buku 2009 sebesar maksimal1,25% dari laba bersih tahun 2009. Jumlah aktual tantiem yang dibayarkan sebesar Rp85.085.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal 5 Mei 2010 juga memutuskan pemberian kuasa dan wewenangkepada Direksi Bank, jika keadaan keuangan Bank mengizinkan, untuk membayar dividen interim tahun buku 2010.

Sebesar 1% (satu persen) dari Laba Bersih 2009 atau sebesar Rp68.072 disisihkan untuk dana cadangan.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank pada tanggal 5 Mei 2010 (notulen dibuat oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo,SH, MSi., dengan Akta No. 15) memutuskan penggunaan laba bersih 2009 sebagai berikut:

Membagi dividen kas sejumlah Rp2.680.177 (Rp110 (nilai penuh), per saham), dengan perkiraan jumlah saham yanghingga saat ini telah dikeluarkan Bank (tetapi tidak termasuk saham yang telah dibeli kembali) yakni 24.365.243.000saham; jumlah aktual dividen kas yang dibayarkan sebesar Rp1.705.567 (dividen interim tahun buku 2009 telahdibayarkan pada tanggal 2 Desember 2009 sebesar Rp974.610).

Sesuai dengan Surat Keputusan Rapat Direksi tanggal 22 Oktober 2009 No. 170/SK/DIR/2009 tentang Pembagian DividenSementara (Interim Dividend ) Tahun Buku 2009 Direksi menetapkan bahwa Bank akan membayarkan dividen sementara

31. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA

Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003

32. JASA KUSTODIAN

Jasa-jasa yang diberikan oleh Biro Jasa Kustodian meliputi jasa penyimpanan, penyelesaian dan penanganan transaksi,penagihan pendapatan, proxy, corporate action , pengelolaan kas, pencatatan/ pelaporan investasi dan tax reclamation .

Biro Jasa Kustodian Bank memperoleh izin untuk menyediakan jasa kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal(BAPEPAM) berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-148/PM/1991 tanggal 13 November 1991.

Bank membayar iuran pensiun kepada Dana Pensiun PT Bank Central Asia Tbk, yang dimaksudkan sebagai wadah untukmengelola aktiva, memberikan penghasilan investasi dan membayar imbalan pasca-kerja kepada karyawan. Iuran untuk danapensiun dihitung berdasarkan persentase tertentu dari gaji pokok karyawan. Dari jumlah iuran tersebut 3% ditanggung olehkaryawan, sedangkan 5% ditanggung oleh Bank. Menurut Undang-undang Ketenagakerjaan, akumulasi iuran Bank kepadadana pensiun tersebut dapat diperhitungkan sebagai pengurang dari kewajiban imbalan pasca-kerja.

Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, Bank wajib memberikan imbalanpasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masakerjanya. Imbalan pasca-kerja ini diberikan berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusanhubungan kerja atau selesainya masa kerja.

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, aset yang diadministrasikan oleh Biro Jasa Kustodian terdiri dari saham, obligasi,deposito berjangka, sertifikat deposito, surat berharga pasar modal dan pasar uang lainnya, masing-masing sejumlahRp12.244.161 dan Rp11.120.176.

Sementara (Interim Dividend ) Tahun Buku 2009, Direksi menetapkan bahwa Bank akan membayarkan dividen sementara(interim dividend ) kepada pemegang saham atas laba tahun 2009 sebesar Rp40 (nilai penuh) per saham. Jumlah aktualdividen interim yang dibayarkan sebesar Rp974.610.

53

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

33. INFORMASI SEGMEN

Pendapatan bungaBeban bunga Pendapatan (beban) bunga - bersihPendapatan operasional lainnyaBeban penyisihan

penghapusan aset(Beban) pemulihan estimasi kerugian atas

transaksi rekening administratifBeban operasional lainnyaLaba (rugi) operasional - bersihPendapatan (beban)

non-operasional - bersihLaba sebelum pajak penghasilanBeban pajak penghasilanLaba bersih

AsetKewajibanKredit yang diberikan - bersihSimpanan dari nasabah

Pendapatan bungaBeban bunga Pendapatan (beban) bunga - bersihPendapatan operasional lainnya(Beban) pemulihan penyisihan

bagian timur

Berdasarkan segmen geografis:

309,300 102,860

282,970,331

(3,072,975)

Operasi

7,279,934

Indonesia

(2,889) -

7,446,784

8,868,831 206,765

Sumatra Jawa

5,857,826 11,377 (3,641,307) (312,189)

Jumlah

134,695

(104,202) (1,342) 54,824 5,795,856

3,904,704 3,650,536 38,659 79,491

luar negeriKalimantan

2010

(151,941) 11,377 9,499,133

(80,602) (148,495)

-

- (11,288)

1,323

286,627

(13,605) (5,169,701) (905)

(81,242) 403,088

655 (10,678)

35,984 (71,203)

(984)

198,651

(234,883) 5,197,905 (8,285) (85,664)

401,733

(281) (4,640,897) (286,102)

- 4,949,538 3,857,116

166,850

2,642,944 5,439,374

124,922

7,172,679 21,765,049

luar negeribagian timur

(1,086,120)

(497,830)

6,102 298,576,072 5,022,311

3,980,699

Indonesia

(106,679) (3,135,447) (155,048)

5,066,819

2009

216,256,283

Sumatra Jawa Kalimantan

13,840 302,033 10,610,217 89,121 188,320

33,272 (327,211) -

(17,558) 66,668

13,840 2,335,252

72,772

4,868,168

133,207 158,436 3,105

11,203,531

7,479,146

Jumlah

116,836,852 255,529,027

2,122,702

253,497,851

2,200 4,700,075

7,474,770

1,903,273

(25,178) 1,600 112,652

(3,724,385)

31,630

128,036,615

368,780 2,767,866

10,335,016 -

Operasi

268,376,369

(Beban) pemulihan penyisihanpenghapusan aset

(Beban) pemulihan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratifBeban operasional lainnya

Pendapatan (beban) non-operasional- bersih

Beban pajak penghasilanLaba bersih

AsetKewajibanKredit yang diberikan - bersihSimpanan dari nasabah

Berdasarkan produk:

AsetKredit yang diberikan -bersihPendapatan bunga Pendapatan fee-based

AsetKredit yang diberikan - bersihPendapatan bunga Pendapatan fee-based

2,462,334

103,312,767

103,312,767

149,138,092

6,463

4,204,821

(28,643)

4,971,079 221,090,541 1,606,529 4,520,023

19,205,946

362 (217)

63,154 456,728 185,082

Laba sebelum pajak penghasilan

5,214,085

6,391,707 128,036,615

625,561

103,312,767 4,919,778

- 256,124,065 133,292,679

576,576

(233,265)

3,755,345 243,005

6,283,753

245,332,776

6,134

298,576,072

2009

144,202

94,308,359 185,289,324 -

(449,476)

Kredit

103,312,767

Jumlah

19,518,619

2,077,694

-

Tresuri

8,958,325

Jumlah

3,034,134

21,401,365

-

Tresuri

3,107,426

156,839 2,510

3,953 (66,260)

128,036,615

3,302,966

5,952,782

Kredit

256,124,065

219,406,377

(19,738)

3,885,760

(1,685,253)

231,018,471

(67,172)

9,499,133

(4,223,647)

2010

1,450,251

(2,033)

128,036,615

3,500,250 3,343,412

-

(126,512)

(921,840)

(11,487) -

Lain-lain

Lain-lain

(3,786,123)

1,669,683

(81,048)

1,494,984

6,230 1,830,543

11,203,531

-

Laba (rugi) operasional - bersih (213,723)

-

-

407,271 6,910

(1,587,405)

(760) (19,123)

(28,243)

4,224,806

-

339,046

54

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

34. JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN

Aset:KasPenempatan pada Bank

IndonesiaPenempatan pada Bank

lain - bersihSurat-surat berharga - bersihObligasi pemerintahSurat-surat berharga yang

dibeli dengan janji dijual kembali

Tagihan spot dan derivatif - bersih

Kredit yang diberikanPendapatan yang diterima

dimukaPenyisihan penghapusan Pembiayaan syariah Penyisihan penghapusan Sewa pembiayaan - bersihTagihan akseptasi - bersihPenyertaan - bersihAset pajak tangguhan - bersihAset tetap - bersihAset lain-lain - bersih

Kewajiban:Simpanan dari nasabah

35,013

Jumlah

21,427,615

-

-

-

23,741,231

5,299,487

-

-

-

1,792,349

-

Lebih dari 5tahun

(3,546,108)

20,135,522

71,798 -

3,166,046

-

63,140,393 - -

230,118,606

- -

46,922,416 57,951,473

2,101,505

131,772,215

- -

11,760,890

18,575,551

-

-

69,847 125,229

(189,492)

- - 1,000,104

4,213,000

-

1,677,116 6,446,573 28,783,105

-

2,039,682 -

Jatuh tempo aset dan kewajiban pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut:

1 bulan 1 tahun

646,153

29,433,641

468,461

Hingga

1,737,450

> 1 - 5 tahun>3 bulan -

-

- - -

-

- -

800,570

45,122,660 42,957,498

34

27,608,346

-

30,311

-

-

847,106 -

-

4,741,103 3,029,974

-

79,212,213

- -

31,586,942

- -

7,112,032

-

11,795,645 - - -

7,936 1,637 938,370

17,798,999

1,249,678 830,362

> 1 - 3 bulan

-

-

11,928,263 - -

Tanpa Bunga

-

-

35,013

-

6,865,283 6,865,283 -

-

(189,492)

266,874

2,602,526

1,000,104

69,850,598 42,856,817

-

4,741,103

13,967,945

(3,546,108)

- 3,018,410

847,106 30,311

255,029,637

(222) (222)

298,576,072

3,029,974

Dana Investasi revenuesharing

Kewajiban kepada bankIndonesia

Kewajiban kepada bank lainKewajiban spot dan derivatifKewajiban akseptasiSurat-surat berharga

yang diterbitkanPinjaman yang diterimaEstimasi kerugian atas

transaksi rekeningadministratif

Dana Investasi profitsharing

Hutang pajakKewajiban lain-lain

Posisi neto

2,028,112

2,746,559

- 4,954,745

35,016

-

-

6,433,748

-

- 1,359,750 - -

-

- 2,060,715

-

-

827,602

232,853,616

(169,713,223)

465,652

60,000 98,914

36,500

303,853

49,716,741

-

1,368,996

-

-

460,368 321,950

-

-

684,166

-

28,128,858

-

27,608,346

-

-

- -

10

- 8,234,732

77,151,498

3,876

-

-

- -

- 1,342,259

- 892,781

8,050

- -

33728

583

35,016

18,793,558

73,579

17,307,483 30,199,703

4,954,745 268,376,369

1,368,996

482,276

73,579

1,144,534 1,412

13,525

499,390 - - -

- - 12,923 19 -

55

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Aset:KasPenempatan pada Bank

IndonesiaPenempatan pada Bank

lain - bersihSurat-surat berharga

- bersihObligasi pemerintahTagihan spot dan derivatif

- bersihKredit yang diberikanPenyisihan penghapusan Pembiayaan syariah - bersihSewa pembiayaan - bersihTagihan akseptasi - bersihPenyertaan - bersihAset pajak tangguhan

- bersihAset tetap - bersihAset lain-lain - bersih

Kewajiban:Simpanan dari nasabahDana Investasi revenue

sharingKewajiban kepada bank

IndonesiaKewajiban kepada bank lainKewajiban spot dan derivatif

31,500

(4,004,279)

583 - -

-

4,050 982,783

-

- - - -

2,639,200

1

-

2,549,459

1,558,505

1,030,599

256,124,065

-

219,406,377

-

4,899,572

17,862

-

1,531,125

60,448,941

19,820,776

-

-

1,522,612

Lebih dari 5

-

Jumlah

10,757,157

- -

17,279

-

-

-

-

Tanpa Bunga

-

1,030,599

21,617

36,132,787

-

20,191

-

- -

tahun

-

663,200

Hingga1 bulan

-

3,566,789 20,245,897

-

28,294,425

Jatuh tempo aset dan kewajiban pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebagai berikut:

-

16,557,406

- 31,582,478

-

- -

12,017,279

1,175,419

> 1 - 3 bulan>3 bulan -

-

-

13,082

-

-

-

-

948,039

-

-

-

462,695

- -

1,088,932 914,600

-

198,378,256

12,648,443

-

1,082,728 -

-

54,682,453

- 55,045 -

-

57,816,441 26,283,330 -

13,988,602 - 7,039,519

-

-

-

9,187,738

- -

-

21,083,667 4,844,527 -

25,646,409

- -

- 2,639,200

-

-

- 40,491

- -

14,936,059

-

(4,004,279)

-

70,611,765

23,829,734 943

515,377

-

1,010,543

1 tahun > 1 - 5 tahun

-

1,737,450

21,617

3,364,375

107,317,046

42,225,314

6,417,555 10,093,957

-

6,417,555

40,491

-

11,486,323

2,951,571

20,191 Kewajiban akseptasiSurat-surat berharga

yang diterbitkanPinjaman yang diterimaEstimasi kerugian atas

transaksi rekeningadministratif

Dana Investasi profitsharing

Hutang pajakKewajiban lain-lain

Posisi neto

35. POSISI DEVISA NETO

- 398,747

-

-

- -

- - 398,747

2,028,699

1,649

551,958

-

49,953,464 68,328,389

Posisi devisa neto (“PDN”) Bank pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dihitung berdasarkan Peraturan BankIndonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15Juli 2004 dan No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005.

231,018,471

1,667,973

25,105,594

605,029

- -

4,252,435

15,069,719

71,699

- 6,013,948

25,646,409

Berdasarkan peraturan tersebut di atas, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa neto (termasuk semua kantorcabang dalam dan luar negeri) secara keseluruhan dan untuk neraca setinggi-tingginya 20% dari modal.

-

7,862,977 - 2,283,376 4,252,435

-

-

- - - -

- -

-

-

-

336,225

71,699

-

694,027

240,000 - -

-

11,596,651

- -

14,686,679 -

-

-

782,714

27,155

200,171,491

(145,489,038)

Posisi devisa neto secara keseluruhan merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari (i) selisih bersihaset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan (ii) selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dankontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif) untuk setiap mata uang asing, yang semuanyadinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca, merupakan angka penjumlahan dari selisih bersih asetdan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.

1,667,973

56

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

USDSGDJPYEURAUDGBPHKDCHFDKKCADSARSEKMYRCNYLain-lainJumlah

Jumlah modal

Persentase PDNterhadap modal

Rasio PDN per 30 Juni 2010 jika menggunakan modal bulan Mei 2010 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut :

42,507

- -

-

57,995 (58,140)

absolut)

620

- (293)

1,560,888

498 1,021

76 498

302

1,640

(nilai

21,840,655

-

236

0.324%

569 333 -

0.195%

293

1,819

389

76

1,020

1,650

-

3,299

kewajiban)

(719)

930

145

(2,981)

devisa neto

(13,036)

bersihtagihan dan

3,911

1,819

Selisih

(1,444,680)

di rekening

25,841,297

443

83,614

466 520

282

15,252 31,575

2010Posisi

neto secaradevisa

28,681 (16,940)

Posisi

kewajiban

(29,925)

aset dan

bersih

keseluruhan

2,423 1,473,361

Posisi

7.147%

21,840,655

389

-

(5,565)

administratifkewajiban)

2,109 7,674 (76,312) 78,735

1,519,472 (1,587,687)

2,436

absolut)

neto secaratagihan danbersih keseluruhankewajiban(selisih

Selisih

aset dan

devisa

di rekening

Posisi devisa neto Bank pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

devisa neto Posisiuntuk neraca bersih

(selisihuntuk neraca

2009

- 624

907

68,215 20,239

(nilai

12

3,185

6.398%

25,841,297

(282)

1,653,337 - 624

520

696 181

(21,375) 23,811

(464) -

administratif

(223,075)

855

149 953

(8,968)

- 3,185

454

219

2,216

222,926

- 696 400

(142) 811 9,823

Rasio PDN per 30 Juni 2010 jika menggunakan modal bulan Mei 2010 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut :

Modal bulan Mei 2010Rasio PDN (Neraca)Rasio PDN (Keseluruhan)

36. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

0.308%

27,161,731 6.087%

Bank-bank diwajibkan untuk memenuhi rasio kewajiban modal minimum sebesar 8% sesuai dengan Peraturan BankIndonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30Juni 2010 dan 2009.

Selama periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, perhitungan rasio kewajibanpenyediaan modal minimum dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September2008.

Dan dalam rangka memenuhi SE BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 perihal Perhitungan ATMR untuk RisikoOperasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID), selama periode enam bulan yang berakhir padatanggal 30 Juni 2010 Bank juga telah melakukan perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional.

Peraturan Bank Indonesia No. 9/13/PBI/2007 tanggal 1 November 2007 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengankualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk ) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modalminimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko

Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/27/DPNPtanggal 27 November 2006 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi ketentuan kewajiban penyediaan modal minimum untukbank secara individual maupun secara konsolidasi. Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum secarakonsolidasi dilakukan dengan menghitung modal dan aktiva tertimbang menurut risiko dari laporan keuangan konsolidasisebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

57

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Modal:Modal inti:Modal pelengkap:

Jumlah modal inti dan modal pelengkapJumlah modal untuk risiko kreditJumlah modal untuk risiko kredit dan risiko pasarJumlah modal untuk risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kreditAset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko pasarJumlah ATMR untuk risiko kredit dan risiko pasar

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko operasionalJumlah ATMR untuk risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar

KPMM untuk risiko kredit dan risiko operasionalKPMM untuk risiko kredit dan risiko pasarKPMM untuk risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasarKPMM Minimum

37. REKLASIFIKASI AKUN

25,841,297

1,207,475 1,195,467

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank secara konsolidasi pada tanggal 30 Juni 2009 dengan memperhitungkanrisiko pasar, tanpa risiko operasional adalah 17,13%

25,841,297

14.71%

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank secara konsolidasi pada tanggal 30 Juni 2010 dengan memperhitungkanrisiko operasional dan risiko pasar adalah 15,40% dan tanpa memperhitungkan risiko pasar adalah 15,48%.

132,311,769 164,941,362

21,840,655 21,840,655

2010

14.77%

25,841,297

2009

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:

16.49%

165,623,115

8%8%

15.60%

175,615,016 132,446,851

132,446,851

Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia di atas, rasio kewajiban penyediaan modal minimum harus dihitung tanpamemperhitungkan dampak dari pajak tangguhan.

20,645,188 24,633,822

21,840,655 25,841,297

9,991,901

135,082 681,753

38. MANAJEMEN RISIKO

Laporan keuangan konsolidasi per 30 Juni 2009 telah disajikan kembali sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 .Beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasi per 30 Juni 2009 tersebut telah direklasifikasi agar sesuai denganpenyajian akun-akun pada laporan keuangan konsolidasi per 30 Juni 2010.

Bank menyadari bahwa dalam melaksanakan semua kegiatannya, selalu terdapat risiko yang melekat (inheren), yaitu dalambentuk risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar atas nilai tukar valuta asing dan tingkat suku bunga, risiko operasional, risikohukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan.

Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif, Bank telah memiliki Komite Manajemen Risiko yang berfungsi untukmerekomendasikan kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan.

Produk dan Aktivitas Baru Bank senantiasa melakukan kajian risiko secara menyeluruh atas rencana penerbitan produk dan aktivitas baru sesuai jenisrisiko yang terdapat dalam PBI No. 5/8/PBI/2003, tanggal 19 Mei 2003 beserta perubahannya melalui PBI No. 11/25/PBI/2009tanggal 1 Juli 2009.

Dalam rangka mengendalikan risiko tersebut, Bank telah mengimplementasikan suatu Kerangka Dasar Manajemen Risiko(Risk Management Framework ) terpadu. Kerangka tersebut merupakan sarana untuk penentuan strategi, organisasi,kebijakan dan pedoman, serta infrastruktur yang digunakan sehingga dapat dipastikan bahwa semua risiko yang dihadapiBank dapat dikenali, diukur, dikendalikan dan dilaporkan dengan baik.

Selain komite-komite diatas, Bank telah membentuk beberapa komite lain yang bertugas untuk menangani risiko secara lebihspesifik antara lain: Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit serta Komite Aset dan Pasiva (Asset and Liability Committee- ALCO).

58

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Penyempurnaan prosedur dan sistem manajemen risiko perkreditan dilakukan melalui pengembangan “loan originationsystem ” atas alur kerja proses pengolahan kredit sehingga proses kredit yang efektif dan efisien dapat tercapai.Pengembangan sistem pengukuran profil risiko debitur terus dikembangkan agar dapat diterapkan secara menyeluruh,demikian juga dengan proses pembangunan database terus dilakukan.

Proses pengelolaan aset dan pasiva Bank dimulai dengan pengkajian parameter ekonomi yang mempengaruhi Bank, yangumumnya terdiri dari tingkat inflasi, likuiditas pasar, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadapRupiah dan faktor makro ekonomi lainnya. Risiko likuiditas, valuta asing dan tingkat suku bunga dikaji oleh Satuan KerjaManajemen Risiko dan dilaporkan kepada ALCO. ALCO kemudian menentukan strategi penetapan tingkat bunga simpanandan kredit berdasarkan kondisi dan persaingan di pasar.

Bank telah memiliki Kebijakan Dasar Perkreditan Bank (KDPB) yang terus disempurnakan secara berkala sejalan denganperkembangan Bank, Peraturan Bank Indonesia serta sesuai dengan “International Best Practices ”.

Manajemen aset dan pasiva

Organisasi perkreditan terus disempurnakan dengan berbasiskan kepada penerapan prinsip “empat mata” (“four eyesprinciple ”) dimana keputusan kredit ditentukan oleh dua pihak yaitu sisi pengembangan bisnis dan sisi analisa risiko kredit.

Manajemen risiko kredit

ALCO bertanggung jawab atas pengevaluasian, pengusulan dan penerapan strategi pendanaan dan investasi Bank. Ruanglingkup ALCO adalah mengelola risiko likuiditas, risiko tingkat suku bunga, dan risiko nilai tukar valuta asing; meminimalkanbiaya pendanaan serta mempertahankan likuiditas pada saat yang bersamaan; dan mengoptimalkan perolehan pendapatanbunga Bank dengan mengalokasikan dana secara hati-hati pada aset produktif. ALCO diketuai oleh Presiden Direktur(merangkap anggota), dengan anggota lainnya terdiri dari enam orang direktur, Kepala Divisi Tresuri, Kepala Divisi Keuangandan Akuntansi, Kepala Grup Bisnis Korporasi, Kepala Divisi Bisnis Kecil dan Menengah, Kepala Divisi Pengembangan Danadan Jasa, Kepala Divisi Perbankan Internasional, Kepala Unit Bisnis Kredit Konsumer, Kepala Unit Bisnis Kartu Kredit danKepala Satuan Kerja Manajemen Risiko. Anggota ALCO mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan danbertanggung jawab langsung kepada Direksi.

Komite Kebijakan Perkreditan bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan dan strategi perkreditan terutama yangberkaitan dengan prinsip kehati-hatian dalam melepas kredit, memantau penerapan kebijakan dan strategi perkreditan agard t t l k k i t t k j l k l t k d l k bij k k dit t b t

Dalam konteks manajemen risiko yang lebih luas, pengembangan database atas Internal Credit Risk Rating terus dilakukan.Internal Credit Risk Rating merupakan salah satu komponen utama yang akan digunakan dalam pengukuran risiko yangdikaitkan dengan ketentuan permodalan yang disebutkan didalam Basel Accord II untuk metode IRB (Internal Rating Based ) Approach . Selain itu hasil pengukuran risiko yang berbasiskan rating ini juga dapat menjadi sarana dalam pengembangan“pricing ” yang lebih sesuai dengan tingkat risiko dari debitur sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Peraturan BankIndonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 berkaitan dengan risk-based pricing , dan juga dalam rangka pengembanganportofolio perkreditan.

Bank telah mengembangkan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang lebih baik yang bertujuan untuk mengakomodasipenerapan Basel Accord II sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.

Bank telah mengembangkan sistem pemeringkat risiko debitur yang lebih dikenal dengan Internal Credit Risk Rating System.Internal Credit Risk Rating terdiri atas 11 kategori peringkat risiko mulai dari yang paling baik (RR1), sampai dengan RR10dan yang paling buruk (Loss ). Pemberian peringkat kepada setiap debitur menjadi suatu masukan yang berharga karenadapat membantu pejabat yang berwenang dalam memutuskan suatu usulan kredit dengan lebih baik.

Komite Kredit memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi dan memberikan keputusan kredit sesuai dengan bataswewenangnya melalui Rapat Komite Kredit atau Edaran Direksi. Komite juga akan memberikan pengarahan lebih lanjutapabila memerlukan analisa kredit yang lebih mendalam dan komprehensif karena menganggap informasi yang ada belummencukupi sebagai bahan pengambilan keputusan. Melakukan koordinasi dengan ALCO khususnya yang berhubungandengan sumber pendanaan kredit. Melaksanakan tugasnya terutama yang berkaitan dengan pemberian persetujuan kreditsecara profesional, jujur, objektif, cermat dan seksama, serta menolak permintaan dan/atau pengaruh pihak-pihak penerimakredit pada saat memberikan persetujuan kredit.

Bank telah mengembangkan pengelolaan risiko kredit dengan melakukan analisa stress testing terhadap portofolio kreditserta melakukan monitoring terhadap hasil stress testing tersebut. Sebagai respon atas kondisi perubahan pasar dan gejolakekonomi yang masih terjadi saat ini, Bank melakukan analisa stress testing ini secara berkala. Stress testing bermanfaatsebagai alat Bank untuk memperkirakan besarnya dampak risiko pada "stressful condition " sehingga Bank dapat membuatstrategi yang sesuai untuk memitigasi risiko tersebut sebagai bagian dari pelaksanaan "contingency plan ".

Dalam tahap awal, manajemen portofolio melakukan pengelolaan risk concentration dengan menentukan limit antara lainsektor industri, mata uang valuta asing, jenis kredit tertentu serta exposure perseorangan dan grup usaha. Seiring denganperkembangan rating database , teknologi, sumber daya manusia, tingkat kompleksitas bank, pasar, serta regulasi yang ada,manajemen portofolio akan dikembangkan secara lebih aktif dan dinamis yang diarahkan kepada optimalisasi alokasi darimodal Bank pada suatu tingkat risiko/risk appetite yang bisa diterima.

dapat terlaksana secara konsisten, serta merumuskan jalan keluar atas kendala penerapan kebijakan perkreditan tersebut.

59

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Aset likuid Bank terutama terdiri dari penempatan pada bank lain dan lembaga keuangan lainnya, SBI, giro pada BankIndonesia dan kas. Apabila Bank memerlukan likuiditas, dengan segera Bank dapat menarik cadangan dana dalam giro padaBank Indonesia, menjual putus SBI atau menjual SBI dengan perjanjian pembelian kembali atau mencari pinjaman di pasaruang antar bank di Indonesia. Cadangan utama Bank terdiri dari cadangan Giro Wajib Minimum dan kas di kantor-kantorcabang.

Bank sangat mementingkan penjagaan kecukupan likuiditas dalam memenuhi komitmennya kepada para nasabah dan pihaklainnya, baik dalam rangka pemberian kredit, pembayaran kembali simpanan nasabah, maupun untuk memenuhi kebutuhanlikuiditas operasional. Fungsi pengelolaan kebutuhan likuiditas secara keseluruhan ini dilakukan oleh ALCO dan secaraoperasional oleh Divisi Tresuri.

Bank menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah,dan menjaga agar jumlah aset yang jatuh tempo pada setiap periode dapat menutupi jumlah kewajiban yang jatuh tempo.

Manajemen risiko nilai tukar valuta asing

Manajemen risiko likuiditas

Bank menentukan tingkat suku bunga simpanan berdasarkan kondisi pasar dan persaingan. Tingkat suku bunga padaumumnya bervariasi tergantung pada jangka waktu dan besarnya simpanan. Tingkat suku bunga giro dan tabungan bersifatmengambang dan ditinjau secara berkala sesuai dengan kondisi pasar, sedangkan tingkat suku bunga deposito berjangkabersifat tetap, sesuai dengan jangka waktunya.

Saat ini Peraturan Bank Indonesia mewajibkan Bank untuk menjaga likuiditas (Giro Wajib Minimum) secara harian, sekurang-kurangnya sebesar 7,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) Rupiah, yang terdiri dari GWM Utama sebesar 5% dari DPK Rupiahdalam bentuk giro Rupiah pada Bank Indonesia dan GWM Sekunder sebesar 2,5% dari DPK Rupiah berupa SBI, SUNdan/atau excess reserves, serta GWM valuta asing sebesar 1% dari DPK valuta asing termasuk bank dalam bentuk girovaluta asing pada Bank Indonesia (Catatan 5).

Dalam mengelola risiko nilai tukar valuta asingnya, Bank memusatkan pengelolaan posisi devisa neto pada Divisi Tresuri,

Perdagangan valuta asing Bank diatur dalam ketentuan dan kebijakan internal dan peraturan Bank Indonesia mengenai posisidevisa neto (PDN). Bank Indonesia membatasi posisi devisa neto (gabungan cabang dalam dan luar negeri) untuk semuajenis valuta asing pada neraca maupun rekening administratif tidak boleh melebihi 20% dari modal bank.

Bank menentukan tingkat suku bunga simpanan dengan memantau pergerakan tingkat suku bunga SBI dan mengkaji tingkatsuku bunga simpanan yang ditawarkan oleh bank pesaing. Tingkat suku bunga kredit ditetapkan dengan menambahkanmarjin tertentu atas biaya pendanaan Bank (termasuk biaya pendanaan giro wajib minimum).

Komponen utama kewajiban Bank yang sensitif terhadap pergerakan tingkat suku bunga adalah simpanan, sedangkan asetBank yang sensitif adalah obligasi pemerintah, surat-surat berharga, dan kredit yang diberikan. ALCO secara berkalamemantau perkembangan pasar dan menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit yang diberikan.

Manajemen risiko tingkat suku bunga

Pendapatan Bank dari perdagangan valuta asing terutama diperoleh dari transaksi yang dilakukan oleh nasabahnya. Saat ini,Bank pada umumnya tidak melakukan perdagangan untuk mencari keuntungan, meskipun memang ada kalanya Bankmemiliki posisi devisa neto dalam jumlah terbatas, sesuai dengan ketentuan internal dan pandangan Bank terhadappergerakan nilai tukar valuta asing.

Kewajiban Bank dalam valuta asing terutama terdiri dari simpanan dan pinjaman yang diterima dalam dolar (AS). Untukmemenuhi peraturan posisi devisa neto, Bank mempertahankan asetnya yang terdiri dari penempatan pada bank lain dankredit yang diberikan dalam dolar (AS).

Dalam mengelola risiko nilai tukar valuta asingnya, Bank memusatkan pengelolaan posisi devisa neto pada Divisi Tresuri,yang menggabungkan laporan posisi devisa neto harian dari semua cabang. Secara umum, setiap cabang diharuskan untukmenutup risiko nilai tukar valuta asingnya pada setiap akhir hari kerja, walaupun ada batas toleransi posisi devisa neto untuksetiap cabang tergantung pada besarnya aktivitas transaksi valuta asing di cabang tersebut. Bank membuat laporan posisidevisa neto harian yang menggabungkan posisi devisa neto dalam neraca maupun rekening administratif (off-balance sheetaccounts ).

Bank menggunakan "earning approach " dan "economic value approach " untuk mengukur risiko suku bunga pada banking book . Pengukuran risiko dilakukan terhadap mata uang Rupiah dan valuta asing (USD) untuk kemudian dilaporkan kepadaALCO. Sedangkan untuk pengukuran risiko suku bunga pada trading book , Bank menggunakan metode Value at Risk (VaR).

60

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Loss Event Database (LED)

Dalam pelaksanaannya, RSA masih terus dilakukan dan disempurnakan dengan tujuan untuk lebih menanamkan risk awareness dalam pengelolaan risiko pada setiap unit kerja. Pada tahun 2006 program RSA telah disempurnakan denganmemasukkan unsur kontrol dalam penilaian risiko sehingga nama RSA diubah menjadi Risk and Control Self Assessment(RCSA). Tahun 2007 sampai dengan 2009, implementasi RCSA dilakukan dengan menggunakan metode samplingberdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan berdiskusi langsung bersama unit kerja, dilanjutkan dengan penilaian risiko.Hal ini dinilai dapat lebih meningkatkan risk awareness bagi unit kerja yang bersangkutan.

Manajemen risiko operasional

Key Risk Indicator (KRI )KRI adalah suatu metode yang digunakan untuk memberikan suatu indikator (early warning sign ) atas kemungkinan terjadinyapeningkatan risiko operasional di suatu unit kerja. Hingga akhir tahun 2008, hampir seluruh cabang telah menerapkan metodeKRI ini. Pada awal tahun 2009 dilakukan penyempurnaan KRI dengan menambahkan 7 indikator baru. Penyempurnaan iniditujukan untuk lebih meningkatkan risk awareness Pada pertengahan tahun 2009 seluruh kanwil dan cabang telah

Bank juga telah memiliki database kasus/kerugian-kerugian yang terjadi di seluruh unit kerja yang dikenal dengan namametode Loss Event Database (LED). LED bertujuan untuk membantu Bank dalam mencatat dan menganalisa kasus ataupermasalahan yang dihadapi, sehingga dapat diambil tindakan perbaikan dan pencegahan atas kasus yang serupa. Tujuanakhir dari LED adalah agar risiko kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimumkan. Selain itu LED juga merupakan saranapengumpulan data kerugian risiko operasional yang digunakan Bank untuk memperhitungkan alokasi beban modal (capital charge ) dan pemantauan secara berkesinambungan terhadap kejadian–kejadian yang dapat menimbulkan risiko operasionaldan kerugian operasional yang telah terjadi pada Bank. Saat ini LED telah diimplementasikan di seluruh Kantor Wilayah danCabang dan dalam implementasi secara bertahap ke Unit Kerja Kantor Pusat yang memiliki risiko operasional cukupsignifikan.

Risk and Control Self Assessment (RCSA)Basel Accord II mewajibkan Bank untuk memasukkan risiko operasional sebagai salah satu komponen di dalam perhitungankecukupan modal suatu bank. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tahun 2002 Bank mulai melaksanakan Risk SelfAssessment (RSA) tahap awal ke seluruh cabang/kanwil dan beberapa divisi di Kantor Pusat. Salah satu tujuan pelaksanaanRSA ini adalah untuk mensosialisasikan risk culture (budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk awareness (kesadaranakan risiko) yang merupakan syarat utama dalam pengelolaan risiko. Dengan meningkatnya risk culture diharapkan akanmampu meningkatkan budaya kontrol risiko pada setiap karyawan dalam melaksanakan aktivitas usaha sehari-hari.

Manajemen risiko hukum

Untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko hukum, maka Bank telah membentuk Satuan KerjaHukum dan Kepatuhan (SKHK) di Kantor Pusat dan unit kerja hukum di beberapa Kantor Wilayah.

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara laindisebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatanseperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Risiko hukum inheren dinilai berdasarkan potensial kerugian atas kasus-kasus yang terjadi di Bank dan Perusahaan AnakBank yang sedang dalam proses di pengadilan dibagi dengan modal Bank. Parameter yang digunakan untuk menghitungpotensial kerugian atas kasus yang sedang dalam proses di pengadilan adalah dasar gugatan (kasus posisi), nilai perkara,dan dokumentasi hukum.

Operational Risk Management Information System (ORMIS)

Perhitungan Pencadangan Modal Risiko OperasionalMulai tahun 2009 Bank telah menghitung kewajiban penyediaan modal minimum Bank untuk risiko operasional berdasarkanPendekatan Indikator Dasar. Dengan demikian Bank telah siap untuk mengimplementasikan regulasi dari Bank Indonesiaterkait dengan masuknya risiko operasional dalam perhitungan rasio kecukupan modal (CAR) selain untuk risiko kredit danrisiko pasar.

ditujukan untuk lebih meningkatkan risk awareness . Pada pertengahan tahun 2009, seluruh kanwil dan cabang telahmenerapkan metode KRI.

Merupakan aplikasi pendukung yang digunakan dalam implementasi RCSA, LED dan KRI.

Risiko hukum melekat pada aktivitas fungsional perkreditan (penyediaan dana), tresuri dan investasi, operasional dan jasa,jasa pembiayaan perdagangan, teknologi sistem informasi dan sistem informasi manajemen, dan pengelolaan sumber dayamanusia.

61

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Manajemen risiko hukum (lanjutan)

a)

b)

c)

d)

e)

f)

g)

h)

i)

j)

Mendaftarkan hak milik kekayaan intelektual atas produk-produk Bank pada instansi yang berwenang, dan mengamankan kepemilikan atas aset-aset Bank antara lain hak atas tanah dan bangunan Bank, memonitor dan melakukan tindakanhukum atas pelanggaran hak kekayaan intelektual milik Bank.

Mengadakan forum komunikasi secara periodik untuk meningkatkan kompetensi staf hukum kanwil dan cabang,mensosialisasikan modus operandi kasus yang pernah terjadi dan pedoman penanganan kasus secara hukum.

Mendampingi pejabat/karyawan Bank sehubungan dengan proses hukum di kepolisian, kejaksaan, pengadilan, KomisiPemberantasan Korupsi dan instansi lainnya, untuk memberikan perlindungan hukum bagi Bank dan ataupejabat/karyawan Bank.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003, Bank telah membuat KebijakanPengendalian Risiko Hukum yang telah diimplementasikan sejak tahun 2005 dan telah diperbaharui berdasarkan Peraturan

Meminta pendapat konsultan hukum independen atau pendapat dari instansi yang berwenang dalam hal terdapatperaturan yang tidak atau kurang jelas atau multi tafsir.

Menyusun rencana strategi pengamanan kredit (bekerja sama dengan unit kerja lain, antara lain Biro Penyelesaian Kredit)sehubungan dengan permasalahan kredit macet.

Melakukan pembelaan hukum atas perkara perdata yang melibatkan Bank yang sedang dalam proses di pengadilan danarbitrase, serta memonitor perkembangan kasusnya.

Meminta cabang membuat laporan hasil pengendalian risiko hukum secara periodik kepada SKHK.

Membuat manual kerja bagi staf hukum dan administrasi kredit di kanwil dan cabang.

Dalam rangka memitigasi risiko hukum, Satuan Kerja Hukum dan Kepatuhan telah melakukan antara lain hal-hal sebagaiberikut:

Membuat standarisasi dokumen hukum (antara lain perjanjian kredit, pengikatan agunan, perjanjian kerjasama, perjanjiansewa menyewa, perjanjian outsourcing ), menelaah kembali setiap perjanjian sebelum ditandatangani oleh pejabat Bank,dan memberikan pendapat hukum atas permasalahan hukum yang terjadi.

Memonitor dan menganalisa perkara yang sedang dalam proses di pengadilan yang dihadapi oleh Bank dan PerusahaanAnak Bank.

Manajemen risiko reputasi

Pengendalian Risiko Hukum yang telah diimplementasikan sejak tahun 2005, dan telah diperbaharui berdasarkan PeraturanBank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009.

Kebijakan/pedoman manajemen risiko reputasi sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/ 2003 tanggal 19 Mei2003 telah tercakup dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Bank tahun 2010 dan Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi.Di samping itu Bank juga telah mempunyai Pedoman Komunikasi dan Pedoman Penyelesaian Keluhan.

Organisasi pendukung yang secara khusus menangani risiko reputasi terdiri dari Sub Divisi Komunikasi Pemasaran, SentraOperasi Pembayaran (SOPD), Satuan Kerja Jaringan dan Hubungan Nasabah (SKJHN), Divisi Pengembangan Operasi danLayanan (DPOL), Unit Bisnis Kartu Kredit (UBC), Customer Service Officer (CSO) dan Account Officer (AO) di Kantor CabangUtama dan Kantor Cabang Pembantu.

Untuk mengelola dan mengendalikan risiko reputasi, Bank didukung oleh fasilitas Halo BCA (layanan telepon 24 jam untukinformasi, saran dan keluhan).

Peraturan Bank Indonesia No. 7/7/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah

Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank ataupersepsi negatif terhadap Bank.Penilaian atas risiko reputasi dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter seperti frekuensi keluhan dan publikasinegatif serta pencapaian penyelesaian keluhan. Penilaian tersebut disusun dalam laporan profil risiko reputasi setiap triwulan.

Manajemen risiko reputasi dilakukan dengan berpedoman pada :

Surat Edaran Bank Indonesia No. 10/13/DPNP tanggal 6 Maret 2008 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/24/DPNP tanggal 18 Juli 2005 perihal Penyelesaian Pengaduan Nasabah

Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/24/DPNP tanggal 18 Juli 2005 perihal Penyelesaian Pengaduan Nasabah

62

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Manajemen risiko strategik

Rencana pengembangan manajemen risiko strategik adalah :

Meningkatkan cakupan dan kualitas analisa data-data internal dan eksternal dalam rangka memitigasi risiko strategik.

Manajemen risiko kepatuhan

Pengelolaan dan pengendalian risiko strategik didukung dengan aplikasi pendukung seperti financial model , sumber-sumber data/informasi yang terpercaya, evaluasi dan analisa kinerja yang dilakukan secara bulanan, triwulanan,setengah tahunan dan tahunan.

Bank memiliki Satuan Kerja Perencanaan Perusahaan (SKPNP) dengan misi mendukung dan meningkatkankemantapan pertumbuhan Bank melalui perencanaan dan pengembangan riset.

Mempertajam perumusan arahan strategi bisnis untuk meningkatkan kinerja Bank.

Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepatatau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.

Parameter yang digunakan dalam menilai risiko strategik adalah realisasi kredit, secondary reserves , dana pihak ketiga danfee-based income .

Risiko kepatuhan adalah salah jenis risiko yang harus dikelola oleh Bank yang timbul karena Bank tidak mematuhi atau tidak

Risiko strategis inheren dapat timbul dari penerapan dan pelaksanaan strategi Bank pada aktivitas fungsional perkreditan,tresuri dan investasi serta operasional dan jasa. Sistem pengendalian risiko strategik dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut:

Dewan Komisaris dan Direksi turut aktif dalam pengawasan dan pemantauan atas penentuan dan pelaksanaanstrategi usaha Bank.

Pengembangan infrastruktur pendukung terus dilakukan dari waktu ke waktu, seperti telah diimplementasikannyapenggunaan perangkat lunak “Hyperion Budgeting Systems ” secara terintegrasi serta on-line dalam prosespembuatan anggaran Bank.

Adanya kebijakan, prosedur dan penetapan batas risiko strategik untuk mengukur kemajuan yang dicapai dan kinerjasesuai jadwal yang ditetapkan.

Profil risiko

Bank juga telah mengimplementasikan ketentuan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles ) dan Undang-undang Tindak Pidana Pencucian Uang. Sebagai catatan, pada semester II/2009, Bank Indonesia telah menerbitkanketentuan Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum yangmenggantikan ketentuan Bank Indonesia tentang Prinsip Mengenal Nasabah. Ketentuan baru tersebut wajib mulai diterapkanoleh Bank paling lambat awal Juli 2010.

Selain itu, mengingat bahwa risiko yang terjadi di anak perusahaan dapat mempengaruhi profil risiko Bank selaku indukperusahaan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pada awal tahun 2009 Bank sudah menerapkan manajemen risikokepatuhan secara konsolidasi dengan anak perusahaan.

Dalam rangka mengelola risiko kepatuhan, Bank telah membuat mekanisme untuk menjaga kepatuhan, yaitu antara laindengan selalu menyesuaikan ketentuan internal dengan peraturan yang berlaku dan mengkomunikasikan ketentuan barukepada karyawan terkait, melakukan kajian terhadap produk/aktivitas baru dan permohonan kredit besar, melakukan ujikepatuhan secara berkala, dan membuat laporan bulanan kepatuhan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.

Laporan profil risiko yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko kepada Bank Indonesia berisi substansi yangsama dengan laporan profil risiko yang disampaikan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Manajemen Risiko.

Sesuai dengan ketentuan pasal 24 Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atasPBI No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank wajib menyampaikan laporan profil risikoatas 8 (delapan) jenis risiko (Kredit, Pasar, Likuiditas, Operasional, Hukum, Reputasi, Strategik, dan Kepatuhan) kepada BankIndonesia. Laporan profil risiko tersebut memuat laporan tentang tingkat dan trend seluruh eksposur risiko yang relevan dansesuai dengan kompleksitas usaha Bank.

p j y g y gmelaksanakan peraturan dan ketentuan lain yang berlaku.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Bank telah mengangkat salah seorang anggota Direksi sebagai Direktur Kepatuhan.Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja Hukum dan Kepatuhan yang berfungsi untukmengkoordinasikan pengelolaan risiko kepatuhan Bank.

63

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Profil risiko (lanjutan)

Pada Triwulan II tahun 2009, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda perubahan sebagai dampak dariperkembangan positif yang terjadi di pasar keuangan global. Hal ini tercermin dari membaiknya kondisi pasar sahaminternasional dan terus menurunnya indikator persepsi risiko di berbagai negara. Sementara itu, hasil “stress test” perbankan di Amerika Serikat menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan banyak pihak. Hal tersebut juga telah menambahoptimisme terhadap membaiknya kondisi perekonomian global. Harapan perbaikan pada ekonomi global tersebut telahmembangun sentimen positif para pelaku pasar, termasuk di Indonesia. Sentimen positif pada perekonomian dunia dan mulaimembaiknya likuiditas di pasar keuangan global telah mendorong aliran modal masuk ke dalam negeri. Kondisi ini berdampakpositif pada penguatan mata uang Rupiah, peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan perbaikan yield SuratUtang Negara (SUN). Arus modal masuk juga memperkuat cadangan devisa Indonesia sehingga dapat membiayai kebutuhanimpor dan pembayaran utang luar negeri (ULN) Pemerintah.

Meskipun kondisi perekonomian menunjukkan tanda-tanda perbaikan, namun secara umum perekonomian negara majumasih belum pulih sepenuhnya dan masih menunjukkan angka perlambatan. Risiko dan ketidakpastian ekonomi globalterutama di negara maju, masih cukup tinggi. Berbagai indikator produksi juga masih menunjukkan penurunan. Hal iniditunjukkan oleh belum stabilnya kondisi pasar tenaga kerja, seiring dengan masih terjadinya pemutusan hubungan kerja dantingginya tingkat pengangguran. Di tengah tekanan dari perekonomian global tersebut, perekonomian Indonesia masih dapattumbuh lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan yang sama. Pertumbuhan yang lebih baik tersebutdidukung oleh permintaan konsumsi domestik yang masih cukup besar dan menjadi motor utama pertumbuhan ekonominasional. Meningkatnya konsumsi rumah tangga juga didorong oleh maraknya aktivitas Pemilihan Umum (Pemilu) yangtampak dari pertumbuhan sektoral seperti pengeluaran subsektor jasa periklanan, komunikasi, industri makanan, hotel danrestoran, serta percetakan. Kondisi perbankan nasional relatif stabil, ditunjukkan oleh beberapa indikator antara lain modalperbankan secara nasional dan rasio kecukupan modal yang relatif tetap tinggi

Secara umum risiko komposit Bank selama tahun 2009 adalah Rendah, merupakan hasil penilaian dari risiko inheren Rendahdengan penilaian kecukupan sistem pengendalian risiko Kuat. Sistem pengendalian risiko tersebut merupakan cerminan daricakupan penerapan manajemen risiko yang tertuang dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR) Bank. Dari 8(delapan) jenis risiko yang dinilai, risiko komposit Moderat pada Triwulan II tahun 2009 adalah risiko kredit dan risiko reputasi,sedangkan risiko lainnya tetap memiliki risiko komposit yang Rendah. Selanjutnya pada Triwulan III dan IV tahun 2009, risikokomposit yang Moderat adalah risiko kredit, risiko operasional dan risiko reputasi, sedangkan risiko lainnya tetap memilikirisiko komposit yang Rendah.

Pada Triwulan III tahun 2009, perkembangan perekonomian global terus menunjukkan pemulihan dan berdampak padamembaiknya ekonomi domestik. Proses pemulihan yang terjadi pada perekonomian global terus menunjukkan penguatan danmerata di berbagai negara. Perbaikan yang paling tampak adalah di negara-negara emerging markets Asia, terutama China.Sementara di negara maju, kontraksi ekonomi mulai melambat. Dari berbagai indikator makro ekonomi global, terlihatoptimisme pemulihan ekonomi global semakin menguat. Perkembangan penjualan eceran, utilisasi kapasitas, dan indeksproduksi mulai meningkat baik di negara maju maupun di negara emerging markets. Meskipun perekonomian globalmenunjukkan perbaikan, namun beberapa faktor risiko masih membayangi pemulihan ekonomi. Risiko tingkat pengangguranyang masih tinggi di negara-negara maju menjadi kendala bagi perbaikan kinerja perekonomian global lebih lanjut.

perbankan secara nasional dan rasio kecukupan modal yang relatif tetap tinggi.

Sementara itu, rasio gross Non Performing Loan (NPL) tetap terkendali di bawah 5%. Likuiditas perbankan, termasuk likuiditasdalam pasar uang antar bank makin membaik dan penyaluran kredit mulai meningkat meski belum optimal.

Perekonomian Indonesia menunjukkan perkembangan yang semakin baik seiring dengan terus membaiknya perekonomianglobal. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada Triwulan III tahun 2009 diperkirakan mencapai 4,2%, lebih tinggidibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 3,9%. Dari sisi permintaan, kinerja konsumsi mengalami peningkatan ditopangoleh pendapatan dari penjualan ekspor yang meningkat, keyakinan konsumen yang lebih kuat, serta faktor musimanmenjelang Hari Raya Idul Fitri. Kinerja investasi diperkirakan sedikit membaik, meskipun pertumbuhan relatif masih rendah.Dari sisi eksternal, pertumbuhan ekspor diperkirakan lebih tinggi sejalan dengan perekonomian negara mitra dagang yangsemakin membaik, serta harga komoditas global yang meningkat. Sementara itu, pertumbuhan impor diperkirakan masihbelum mengalami perubahan yang berarti dari periode sebelumnya. Di sisi penawaran, sektor industri pengolahan danperdagangan, hotel dan restoran, tumbuh membaik pada Triwulan III tahun 2009 seiring dengan perayaan Idul Fitri.

64

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Profil risiko (lanjutan)

Sementara itu, respon suku bunga perbankan terhadap kebijakan moneter terus membaik, terutama pada suku bungasimpanan. Sampai dengan pertengahan Triwulan III tahun 2009, rata-rata suku bunga kredit menurun sebesar 18 bps. Namundemikian, perlambatan pertumbuhan kredit masih terus berlanjut, hal ini terutama terkait dengan masih lemahnya sektor riildan perilaku bank yang lebih berhati-hati dalam penyaluran kredit.

Berbagai perkembangan di atas telah memberikan dampak positif pada kondisi sektor keuangan domestik. Secara umum,kinerja pasar keuangan meningkat dan transmisi kebijakan moneter terus membaik. Di pasar saham, perkembangan bursaefek selama Triwulan III tahun 2009 ditandai oleh peningkatan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang relatif tinggi. PosisiIHSG pada akhir Triwulan ini meningkat dari akhir triwulan sebelumnya yaitu dari 2.026,78 menjadi 2.467,59 (meningkatsebesar 440,81 poin). Fundamental ekonomi domestik yang membaik serta harga komoditas global yang meningkatmerupakan faktor siginifikan yang mendorong pembelian saham baik oleh investor asing maupun domestik. Di pasar obligasi,yield SUN menurun sejalan dengan penurunan BI Rate dan minat investor asing terhadap SUN yang meningkat. Namundemikian, yield SUN untuk tenor jangka panjang (di atas 15 tahun) masih cenderung tinggi terkait dengan persepsi risiko yangmasih tinggi.

Kondisi perbankan nasional relatif stabil dan respon perbankan terhadap sinyal kebijakan moneter mulai membaik. Secaramikro, kondisi perbankan nasional tetap stabil, yang diindikasikan oleh masih terjaganya rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio /CAR) per akhir Agustus 2009 yang cukup tinggi mencapai level 17,0%. Sementara itu, rasio Non PerformingLoan (NPL) gross perbankan nasional tetap terkendali di bawah 5% dengan rasio NPL neto di bawah 2%. Likuiditasperbankan cukup baik tercermin dari simpanan perbankan pada instrumen moneter (SBI dan FASBI) yang meningkat, volumetransaksi di pasar uang antar bank yang lebih besar, dan suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) overnight yangmenurun dan cenderung lebih rendah dari BI Rate.

Kondisi perekonomian global dan dalam negeri yang cukup kondusif memberikan ruang gerak bagi penguatan Rupiah.Masuknya dana asing akibat peningkatan optimisme investor akan pemulihan ekonomi dunia menyebabkan Rupiah secararata-rata terapresiasi sebesar 5,55% ke level Rp 9.973 per USD dari Rp 10.578 per USD pada triwulan sebelumnya.Penguatan Rupiah ini juga disertai oleh pergerakan Rupiah yang relatif stabil.

Pada Triwulan IV tahun 2009, penguatan berbagai indikator ekonomi menjelang akhir tahun 2009 terus berlangsung ditandaioleh terus berlanjutnya perbaikan kondisi makro ekonomi Indonesia. Perbaikan tersebut ditopang oleh peningkatan optimismeterhadap pertumbuhan ekonomi domestik dan global, serta terjaganya kestabilan makro ekonomi domestik.

Sementara itu, ekonomi Asia yang memiliki peranan penting sebagai penggerak utama pemulihan ekonomi global jugatumbuh semakin kuat, sejalan dengan kinerja pasar keuangan global terus membaik. Meskipun sempat mengalami tekananakibat kembali menurunnya kepercayaan investor terkait krisis utang Dubai World dan krisis fiskal Yunani, namun dampakkedua krisis tersebut berlangsung singkat dan dampaknya relatif kecil terhadap perkembangan pasar keuangan dunia.

p p g , j g y

Kondisi perekonomian dan pasar keuangan global secara umum terus berkembang positif. Proses pemulihan ekonomi dinegara maju terus berlangsung. Hal tersebut sejalan dengan membaiknya tingkat konsumsi dan produksi, serta kondisi pasartenaga kerja yang mulai mengindikasikan perbaikan.

Inflasi global tahun 2009 mulai meningkat sejalan dengan proses pemulihan ekonomi dunia, namun demikian masih lebihrendah dibandingkan inflasi tahun 2008. Kondisi tersebut mendorong sejumlah negara maju yang cenderung mempertahankankebijakan moneter yang akomodatif.

Di sektor keuangan, stabilitas sistem perbankan nasional tetap terjaga, namun penyesuaian suku bunga kredit belum sepertiyang diharapkan. Penurunan suku bunga, khususnya suku bunga deposito, masih terus berlangsung. Namun demikian,transmisi kebijakan moneter melalui suku bunga sebagaimana tercermin pada penurunan suku bunga kredit masih relatifterbatas.

Kinerja sektor perbankan nasional selama tahun 2009 secara umum tetap baik. Beberapa indikator utama perbankan sepertirasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio – CAR), rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan – NPL), Net InterestMargin (NIM) dan Return On Asset (ROA) tetap menunjukkan perkembangan yang cukup baik di tengah kondisi ekonomiglobal yang belum sepenuhnya stabil. NPL gross tetap terjaga di bawah 5%, sedangkan CAR masih solid di level 17%, jauhberada di atas level minimum yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8%.

Secara umum risiko komposit Bank selama dua triwulan di tahun 2010 adalah Rendah, merupakan hasil penilaian dari risikoinheren Rendah dengan penilaian kecukupan sistem pengendalian risiko Kuat. Sistem pengendalian risiko tersebutmerupakan cerminan dari cakupan penerapan manajemen risiko yang tertuang dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risiko(KDMR) Bank. Dari 8 (delapan) jenis risiko yang dinilai, risiko komposit yang Moderat pada Triwulan I adalah risiko kredit danrisiko reputasi, sedangkan risiko lainnya memiliki risiko komposit yang Rendah. Pada Triwulan II tahun 2010, risiko komposityang moderat adalah risiko kredit dan risiko operasional, sedangkan risiko lainnya memiliki risiko komposit yang rendah.

Selama Triwulan I tahun 2010 keadaan perekonomian domestik bertumbuh baik, didukung oleh berlanjutnya prosespemulihan ekonomi global. Pemulihan ekonomi global yang semakin merata didukung oleh tetap solidnya perekonomian dikawasan Asia, memberikan dampak positif pada perkembangan ekonomi di dalam negeri. Pada Triwulan I tahun 2010,perekonomian tumbuh lebih baik dari perkiraan semula yang didorong oleh adanya perbaikan ekspor serta adanya indikasipeningkatan investasi. Membaiknya permintaan negara mitra dagang yang disertai oleh masih tingginya harga komoditasberdampak positif pada kinerja ekspor. Sejalan dengan itu, optimisme pelaku usaha terhadap membaiknya kondisiperekonomian domestik disertai dengan perbaikan iklim investasi dan rencana pembangunan beberapa infrastruktur olehpemerintah berdampak pada perbaikan kinerja investasi. Hal ini didukung pula oleh perbaikan sovereign credit ratingIndonesia oleh Standard & Poor’s dari BB- menjadi BB dan rating dari Fitch Ratings tetap stabil di BB+.

65

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

Profil risiko (lanjutan)

Di sisi mikro perbankan, kondisi perbankan nasional tetap stabil. Hal ini tercermin dari masih terjaganya rasio kecukupanmodal (CAR) yang mencapai 17,8% dan rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan ) gross tetap terkendali pada3,6% dengan rasio NPL neto tetap sebesar 1%. Selain itu, likuiditas perbankan, termasuk likuiditas di pasar uang antar bankkian membaik dan dana pihak ketiga (DPK) yang terus meningkat.

Selama Triwulan II tahun 2010 kinerja perekonomian domestik terus menunjukkan perbaikan. Kinerja ekspor semakinmembaik didukung oleh perkembangan ekspor komoditas manufaktur yang semakin optimis, sejalan dengan membaiknyakondisi ekonomi global. Beberapa industri yang tumbuh signifikan antara lain tekstil, pakaian, alat angkut dan subsektor kimia.Kenaikan ekspor tersebut direspons sisi produksi melalui peningkatan utilisasi terutama pada industri yang berorientasiekspor. Perkembangan investasi juga menunjukkan peningkatan, sebagaimana tercermin pada peningkatan impor bahanbaku dan barang modal, serta peningkatan konsumsi semen dan listrik industri. Dari sisi sektoral, kinerja ekonomi didorongoleh perbaikan kinerja yang cukup signifikan dari sektor Perdagangan Hotel dan Restoran (PHR). Perbaikan kinerja padasektor PHR juga didukung oleh kegiatan di sektor-sektor lain seperti pertanian, industri dan impor. Selain sektor PHR, aktivitasdi sektor lain yang tetap tinggi ialah sektor pengangkutan dan komunikasi. Peningkatan kegiatan ekonomi tersebut didukungoleh pembiayaan perbankan yang meningkat, khususnya untuk kredit investasi.

Melanjutkan peningkatkan koordinasi antara Dewan Komisaris, Direksi, Kanwil dan Cabang.

Beberapa tindakan yang dilakukan oleh BCA dalam meningkatkan awareness sehubungan dengan masih adanya ancamangejolak ekonomi global dan penurunan perekonomian Indonesia yang dapat berpengaruh buruk pada bank adalah:

Transmisi kebijakan moneter di sektor keuangan cenderung terbatas. Meskipun suku bunga deposito dan kredit cenderungturun, penyaluran kredit masih terbatas. Penyaluran kredit pada bulan Januari 2010 tumbuh negatif, meskipun secara tahunanmasih mencatat pertumbuhan yang positif. Di masa yang akan datang, trend penurunan suku bunga kredit diharapkan dapatmendorong ekspansi kredit perbankan di tahun 2010.Kinerja sektor perbankan secara umum tetap baik. Indikator utama perbankan seperti rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio - CAR), rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan - NPL), Net Interest Margin (NIM) dan Return OnAsset (ROA) tetap menunjukkan perkembangan yang cukup baik dan stabil di tengah kondisi perekonomian global yangbelum sepenuhnya stabil. NPL gross tetap terjaga di bawah 5%, yaitu sebesar 3,8%, sedangkan CAR masih solid di level17,4%, jauh berada di atas level minimum yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu sebesar 8%. Sementara itu, ROA dan NIMtetap stabil sebesar 2,6% dan 0,5%.

Penerapan manajemen risiko secara konsolidasi di Bank dilakukan dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia di atas,yang mencakup:

Mengkaji ulang strategi pelepasan kredit dan kebijakan di bidang operasional dan perkreditan untuk memantau

Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko, dan

Melakukan kaji ulang terhadap ketentuan kredit, antara lain mengenai prosedur, wewenang, dan agunan.Melakukan pemberian kredit baru dengan lebih selektif dan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi,Kecukupan kebijakan prosedur dan penetapan limit,

dan mengendalikan peningkatan risiko terhadap eksposur yang mempunyai risiko di atas rata-rata.Meningkatkan monitoring terhadap portofolio kredit, terutama untuk kredit jumlah besar dan sektor ekonomi yangmempunyai risiko di atas rata-rata, baik untuk cash loan maupun non cash loan .

Pada saat ini perusahaan anak sedang mempersiapkan diri untuk dapat menerapkan manajemen risiko sejalan denganpenerapan manajemen risiko di Bank (induk). Penerapan manajemen risiko pada perusahaan anak bertujuan untuk meningkatkan daya saing, mengingat hal ini merupakan salah satu pemenuhan tingkat kepatuhan Bank terhadap standarinternasional.

Di masa mendatang Bank juga akan menyempurnakan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Manajemen Risiko yang dapatmengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko usaha dari Bank dan perusahaan anak, agar dapatmenerapkan manajemen risiko secara konsolidasi dengan efektif.

Sistem pengendalian risiko secara umum tetap Kuat karena Bank akan terus meningkatkan pengelolaan manajemen risiko disemua aktivitas fungsionalnya sehingga BCA dapat mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan setiap risikoyang ada.

Peringkat risiko komposit yang Rendah dapat tercapai karena Bank telah menerapkan proses manajemen risiko secara cukupefektif dan efisien pada seluruh aktivitasnya. Trend risiko komposit Bank diperkirakan tetap rendah karena berdasarkan hasilproyeksi tidak akan terjadi perubahan risiko inheren yang cukup signifikan.

Manajemen risiko konsolidasi

Dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 mengenai Penerapan ManajemenRisiko Secara Konsolidasi Bagi Bank Yang Melakukan Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak maka Bank wajibmelakukan penerapan manajemen risiko secara konsolidasi.

Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.

Mengacu pada konsep penerapan manajemen risiko secara konsolidasi, maka penerapan kerangka kerja manajemen risiko diperusahaan anak akan dipantau dan ditelaah secara tidak langsung oleh manajemen Bank.

66

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009

39. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING

a. Perjanjian Sewa dengan PT Grand Indonesia

Pada tanggal 29 Juni 2007, Bank telah melakukan pembayaran untuk sewa ruangan tambahan lantai 28 dan 29 denganluas 3.264,80 m2 senilai USD4.129.972 (nilai penuh) termasuk Pajak Pertambahan Nilai.

Pada tanggal 24 Oktober 2008, Bank telah melakukan pembayaran uang jaminan untuk sewa ruangan tambahan untuklantai 30 dan 31 dengan luas 3.854,92 m2 senilai USD208.165,68 (nilai penuh). Kesepakatan tersebut di atas telahdiaktakan dengan Akta Notaris No.110 Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., tanggal 22 Mei 2008.

Terhitung mulai periode Mei 2008, Bank telah melakukan amortisasi untuk sewa dibayar di muka tersebut. Per tanggal 30Juni 2010 dan 2009, total pembayaran sewa dibayar di muka yang telah diamortisasi masing-masing sebesar Rp28.199dan Rp15.184, sehingga sisa saldo pembayaran sewa dibayar di muka kepada PT Grand Indonesia per 30 Juni 2010 dan2009 masing-masing adalah sebesar Rp336.215 dan Rp349.230.

Kesepakatan tersebut di atas telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 14 Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 11 April2006.

Pada tanggal 11 April 2006, Bank menandatangani perjanjian sewa-menyewa dengan PT Grand Indonesia (pihak yangmempunyai hubungan istimewa), dimana Bank akan menyewa secara jangka panjang dari PT Grand Indonesia ruangankantor seluruhnya seluas 28.166,88 m2 senilai USD35.631.103,20 (nilai penuh) termasuk Pajak Pertambahan Nilai,dengan hak opsi untuk juga menyewa secara jangka panjang ruangan tambahan dengan luas 3.264,80 m2 senilaiUSD4.129.972 (nilai penuh) termasuk Pajak Pertambahan Nilai. Transaksi sewa-menyewa tersebut telah mendapatpersetujuan dari Direksi dan Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank pada tanggal25 November 2005 (notulen dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 11). Perjanjian sewa-menyewatersebut dimulai sejak 1 Juli 2007 dan berakhir 30 Juni 2035.

Bank diwajibkan membayar uang muka pada tanggal 5 Desember 2005 sebesar USD3.244.092,50 (nilai penuh) termasukPajak Pertambahan Nilai dan sepuluh kali cicilan masing-masing sebesar USD3.238.701,07 (nilai penuh) termasuk PajakPertambahan Nilai selama periode 15 April 2006 sampai dengan 31 Desember 2006. Pada tanggal 31 Desember 2006,Bank telah membayar sebesar USD32.392.402,13 (nilai penuh) termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan dicatat sebagaiaset lain-lain. Pada tanggal 2 Januari 2007, Bank melakukan pelunasan (pembayaran cicilan kesepuluh) sebesarUSD3.238.701,07 (nilai penuh) termasuk Pajak Pertambahan Nilai.

b.

40. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYAR BANK UMUM

41. KONDISI EKONOMI

42 PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Pembayaran sewa untuk lantai 30 dan 31 telah di mulai pada tanggal 1 Agustus 2009, di mana sesuai dengankesepakatan antara Bank dan PT Grand Indonesia, terhitung sejak tanggal pembayaran sewa pertama (1 Agustus 2009),maka Bank akan melakukan pembayaran sewa setiap tiga bulan sekali hingga masa sewa berakhir.

Kegiatan usaha Bank mungkin akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia di masa mendatang yang mungkin akanmenyebabkan ketidakstabilan nilai tukar mata uang dan secara negatif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Perbaikan danpemulihan ekonomi yang berkelanjutan tergantung pada beberapa faktor, seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukanoleh pemerintah dan pihak-pihak lain, tindakan yang berada di luar kendali Bank.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, efektif sejak tanggal 13Oktober 2008, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula ditetapkan paling banyakRp100 diubah menjadi paling banyak Rp2.000.

Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, LembagaPenjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminanyang berlaku.

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 30Juli 2010.

Bank menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum terselesaikan, yangberhubungan dengan kegiatan usaha Bank. Adalah tidak mungkin untuk memastikan apakah Bank akan memenangkanmasalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakinbahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasilusaha, posisi keuangan, atau likuiditas Bank.

67