psikososial

4
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Setelah dilakukan penelitian pada orangtua yang memiliki remaja gambaran tingkat pengetahuan orang tua tentang tahapan perkembangan psikoso remaja maka berikut ini akan membahas hasil penelitian. 1. Gambaran Karakteristik Responden a. Umur Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa umur responden termas dalam kategori usia produktif. Menurut Badan Pusat Statistik produktif berada pada rentang 15-64 tahun. Semakin cukup usia seseora tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam ber dan bekerja. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2007)yang menyatakan bahwa kurangnya pengalaman dalam kehidupan sehari-hari dap mempengaruhi tingkat kematangan seseorang dalam berpikir. b.Jenis Kelamin Hasil penelitian menyampaikan bahwa mayoritas respondenadalah perempuan. Hal ini terkait dengan kedekatan remaja terhadap s orangtua mereka yaitu ibu. Sebagian remaja merasa lebih dekat dengan karenaayah tidakada atau jarang dirumah. Ketidakhadiran ayah dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya rapat kerja, bekerja lembur at diluar kota (Yuliawati, 2008). Hal ini didukung oleh Steinber menyebutkan, bahwa lebih banyak waktu yang dihabiskan antara ibu dan selama masa pertumbuhan anak justru memperkuat kedekatan emosional an 43

Transcript of psikososial

BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Setelah dilakukan penelitian pada orangtua yang memiliki remaja yaitu tentang gambaran tingkat pengetahuan orang tua tentang tahapan perkembangan psikososial pada remaja maka berikut ini akan membahas hasil penelitian. 1. Gambaran Karakteristik Responden a. Umur Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa umur responden termasuk ke dalam kategori usia produktif. Menurut Badan Pusat Statistik (2009), usia produktif berada pada rentang 15-64 tahun. Semakin cukup usia seseorang, maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2007) yang menyatakan bahwa kurangnya pengalaman dalam kehidupan sehari-hari dapat mempengaruhi tingkat kematangan seseorang dalam berpikir. b. Jenis Kelamin Hasil penelitian menyampaikan bahwa mayoritas responden adalah perempuan. Hal ini terkait dengan kedekatan remaja terhadap salah satu dari orangtua mereka yaitu ibu. Sebagian remaja merasa lebih dekat dengan ibunya karena ayah tidak ada atau jarang dirumah. Ketidakhadiran ayah dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya rapat kerja, bekerja lembur atau bekerja diluar kota (Yuliawati, 2008). Hal ini didukung oleh Steinberg (2002) yang menyebutkan, bahwa lebih banyak waktu yang dihabiskan antara ibu dan anak selama masa pertumbuhan anak justru memperkuat kedekatan emosional anak

43

44

dengan ibu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedekatan emosional tidak hanya berkaitan dengn karakteristik pribadi, namun juga berkaitan dengan waktu yang cukup untuk hadir bersama-sama dengan remaja. c. Agama Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh 110 orangtua yang memiliki remaja diperoleh hasil bahwa mayoritas responden beragama Islam. Hal tersebut terkait dengan data demografi dari Kelurahan Tuah Karya tahun 2011. d. Tingkat Pendidikan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mayoritas pendidikan orangtua yang memiliki remaja adalah perguruan tinggi mulai dari tingkatan D1 sampai dengan S2. Menurut Notoatmodjo (2007), tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi pengetahuan. Pendidikan seseorang akan mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang atau kelompok tertentu. Individu yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dibandingkan dengan orang yang berpendidikan lebih rendah. Hal ini terbukti dari responden yang memiliki jenjang pendidikan perguruan tinggi memiliki pengetahuan yang tinggi pula yaitu sebanyak 45,4%, responden yang

berpendidikan SMA sebanyak 39,1 %, responden berpendidikan SMP sebanyak 7,3 % dan responden yang berpendidikan SD sebanyak 8,2 %. e. Status Perkawinan Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh responden diperoleh hasil bahwa mayoritas dari status perkawinan orangtua yang memiliki remaja adalah menikah. Hal ini terbukti dengan responden yang hampir keseluruhannya menikah yaitu sebanyak 80,0 %. Pada dasarnya, orang tua yang lengkap memang memiliki keuntungan dibanding orang tua tunggal, yaitu bisa berbagi dan menyediakan

45

kondisi yang harmonis bagi perkembangan anak mereka (Tabloid Wanita, 2007). Perpisahan dengan anggota keluarga baik melalui perceraian maupun kematian adalah hal yang sulit, bagi orang dewasa dan anak. Terutama bagi anak, kehilangan orang tua dapat mengakibatkan gangguan dalam perkembangannya (Aqsyaluddin, 2007). f. Pekerjaan Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh responden diperoleh hasil bahwa mayoritas dari pekerjaan orangtua yang memiliki remaja yaitu ibu rumah tangga sebanyak 32 orang responden. Hal ini terkait dengan banyaknya responden adalah seorang wanita. 2. Gambaran Pengetahuan Orangtua tentang Tahapan Psikososial pada Remaja Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tingkat pengetahuan orangtua yang memiliki remaja adalah tinggi. Menurut Notoatmodjo (2007), semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula pengetahuan yang dimiliki karena dengan adanya pendidikan memungkinkan seseorang mendapatkan informasi yang lebih banyak selain pendidikan. Menurut Hurlock (2007), umur seseorang dapat mempengaruhi pengetahuan, karena semakin muda seseorang maka semakin rendah pengetahuan yang dimilikinya dan sebaliknya semakin lanjut umur seseorang maka semakin meningkat pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya. Penelitian Wahyuni (2005), tentang faktor-faktor yang mempengaruhi usia dengan tingkat pendidikan, mengatakan bahwa semakin tua seseorang yang tidak diikuti dengan pengetahuan dan pengalaman, maka pada diri seseorang akan berperilaku negatif karena orang tersebut akan melakukan berbagai hal untuk mencukupi hidupnya walaupun merugikan orang lain. Hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan bertambahnya usia seseorang

46

maka pengetahuan akan bertambah, tetapi bila tidak didukung oleh faktor-faktor seperti pendidikan, informasi ataupun pengalaman maka tingginya umur seseorang tidak menjamin baiknya tingkat pengetahuan seseorang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah perguruan tinggi yaitu 45,4 %. Pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut Notoatmodjo (2003), semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pemahamannya, sehingga tingkat pendidikan sangat berperan dalam penyerapan dan pemahaman terhadap informasi. Dalam penelitian lain menurut Azwar (2001), semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka meningkat pula keadaan sosial ekonomi dan semakin mudah untuk mendapatkan informasi dan hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah memiliki tingkat pendidikan yang cukup. Pendidikan yang tinggi dapat menambah rasa percaya diri seseorang dan mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan baik untuk keluarga maupun untuk diri sendiri, misalnya dalam menghadapi perkembangan psikososial pada remaja.

B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu sulitnya menjelaskan prosedur penelitian pada responden yang memiliki remaja dan lokasi dari responden yang tidak tahu secara pasti sehingga menyebabkan peneliti kesulitan dalam menyebarkan kuesioner.