psikopend konsep diri
-
Upload
sylphanie-aveiro-hernandez -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of psikopend konsep diri
-
7/29/2019 psikopend konsep diri
1/15
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Siapa saya? Mungkin ini menjadi salah satu pertanyaan penting yang
harus dijawab sesorang jika ingin maju dan berkembang. Konsep diri merupakan
suatu cara untuk menjawab pertanyaan ini. Kini, di saat pendidikan menjadi
tulang punggung untuk menciptakan individu yang berkualitas, pembentukan
konsep diri positif pada anak didik adalah suatu hal yang tak dapat ditinggalkan,
yang harus dilakukan secara kontinyu dan menyeluruh pada setiap tahapan
perkembangan anak didik. Di luar rumah, aktivitas kelas dan lingkungan sekolah
memberikan warna terhadap pembentukan imdividu anak didik, yang dalam
prosesnya peran guru adalah sangat vital. Keberhasilannya sangat ditentukan
oleh ada atau tidaknya kesadaran, kemauan dan kreativitas guru untuk
mengintegrasikan pembentukan konsep diri yang positif ke dalam kegiatan
pembelajaran.
Konsep diri sangat erat kaitannya dengan diri individu. Kehidupan yang
sehat, baik fisik maupun psikologi salah satunya di dukung oleh konsep diri yang
baik dan stabil. Konsep diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan ide, pikiran,
kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang
dirinya. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan individu dalam membina
hubungan interpersonal.
Meski konsep diri tidak langsung ada, begitu individu di lahirkan, tetapi
secara bertahap seiring dengan tingkat pertumbuhan dan perkembanga individu,
konsep diri akan terbentuk karena pengaruh ligkungannya . selain itu konsep diri
juga akan di pelajari oleh individu melalui kontak dan pengalaman dengan orang
lain termasuk berbagai stressor yang dilalui individu tersebut. Hal ini akan
membentuk persepsi individu terhadap dirinya sendiri dan penilaian persepsinya
terhadap pengalaman akan situasi tertentu.
4
-
7/29/2019 psikopend konsep diri
2/15
I.2 Rumusan Masalah
Dari berbagai uraian diatas tentang konsep diri, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang merupakan fokus pada makalah ini, yaitu :
1. Apakah pengertian konsep diri ?
2. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri ?
3. Apakah ciri-ciri dari konsep diri ?
4. Bagaimanakah perkembangan konsep diri ?
5. Apakah pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar seorng siswa ?
I.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang faktor-
faktor perkembangan konsep diri, serta mengetahui individu secara utuh baik
fisikal, emosional, intelektual, social dan spiritual. Untuk mengetahui pesepsi
individu akan sikap dan kemampuannya.
5
-
7/29/2019 psikopend konsep diri
3/15
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Konsep diri
Menurut Burns (dalam Pudjijogyanti,1993:2) konsep diri adalah
hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri kita sendiri, sedangkan menurut
Rini (2004:1) konsep diri diartikan keyakinan, pandangan atau penilaian
seseorang terhadap dirinya.
Cawagas ( dalam Pudjijogyanti,1993:2) konsep diri mencakup seluruh
pandangan individu akan dimensi fisik, karakteristik pribadi, motivasi,
kelemahan, kepandaian, kegagalan dan lain sebagainya.
Menurut William D Brooks (dalam Rahmat, 2003:99) konsep diri
sebagai those phsysical, social, and psycological perceptions of ourselves that we
have derived from experiences and our interaction with others. Jadi, konsep diri
adalah pandangan dan perasaan tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini boleh
bersifat psikologi, sosial dan fisik.
Pietrosefa memberikan gambaran mengenai konsep diri yang
diadaptasikan oleh Mappiarre (2002:69-70) yaitu dimensi pertama citra diri, yaitu
diri dilihat oleh diri sendiri ; dimensi kedua citra diri, yaitu dilihat oleh orang lain,
persepsi orang lain terhadap dirinya (beginilah saya kira orang lain memandangsaya) ; dimensi ketiga citra diri, yaitu diri mengacu pada tipe-tipe orang yang
saya kehendaki tentang diri saya (ideal self).
Konsep diri menurut Hurlock (1999:58) menyangkut gambaran fisik dan
psikologis. Aspek fisik berkaitan dengan tampang atau penampakan lahiriah
(appearance) anak, yang menyangkut kemenarikan dan ketidakmenarikan diri dan
cocok atau tidaknya jenis kelamin dan pentingnya bagian-bagian tubuh yang
6
-
7/29/2019 psikopend konsep diri
4/15
berbeda serta prestise yang ada pada dirinya, sedangkan konsep diri yang bersifat
psikologis berdasarkan pikiran, perasaan dan emosional. Hal ini berhubungan
dengan kualitas dan abilitas yang memainkan peranan penting dalam penyesuaian
dalam kehidupan, seperti keberanian, kejujuran, kemandirian, kepercayaan diri,
aspirasi dan kemampuan diri dari tipe-tipe yang berbeda.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri
adalah kesadaran akan pandangan, pendapat, penilaian dan sikap seseorang
terhadap dirinya sendiri yang meliputi fisik, diri pribadi, diri keluarga, diri sosial
dan juga etik.
II.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
Menurut Stuart dan Sudeen ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan konsep diri. Faktor-foktor tersebut terdiri dari teori
perkembangan, Significant Other (orang yang terpenting atau yang terdekat) dan
Self Perception (persepsi diri sendiri).
1. Teori perkembangan.
Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara
bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya dan orang
lain. Dalam melakukan kegiatannya memiliki batasan diri yang terpisah dari
lingkungan dan berkembang melalui kegiatan eksplorasi lingkungan melaluibahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pangalaman budaya
dan hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri
sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang
nyata.
7
-
7/29/2019 psikopend konsep diri
5/15
2. Significant Other ( orang yang terpenting atau yang terdekat )
Dimana konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan
orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara
pandangan diri merupakan interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri,
anak sangat dipengaruhi orang yang dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain
yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang
siklus hidup, pengaruh budaya dan sosialisasi.
3. Self Perception ( persepsi diri sendiri )
Yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta
persepsi individu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat
dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif. Sehingga konsep
merupakan aspek yang kritikal dan dasar dari prilaku individu. Individu dengan
konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih
efektif yang dapat dilihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual
dan penguasaan lingkungan. Sedangkan konsep diri yang negatif dapat dilihat dari
hubungan individu dan sosial yang terganggu.
Sebenarnya kehidupan kita pada saat ini dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu :
1. Masa Lalu
Pada hari ini kita tidak lepas dari proses pembelajaran dimasa lalu.Bimbingan orang tua, proses pembelajaran dalam hidup, pengalaman kehidupan
yang sudah lalu, semua itulah yang menjadikan kita hari ini. Baik-buruk, suka-
duka, senang-susah, sedih-gembira dimasa lalu (bahkan sejak masa kanak-kanak)
memberikan sumbangan pada kita sampai hari ini. Mungkin kita dapat sedikit
memetik hikmah dari untaian kata-kata dari Dorothy Law Nolte:
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
8
-
7/29/2019 psikopend konsep diri
6/15
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan , ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan hinaan, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar
menemukan arti hidup dalam kehidupan
Kita tidak dapat tergantung/dibentuk oleh masa lalu. Kita harus mempersepsikan
masa lalu secara positif dan proporsional. Instropeksi (Muhasabah), perenungan
positif adalah sebuah motode bagi kita untuk merubah pengalaman masa lalu
menjadi energi positif .
2. Masa Kini.
Masa kini adalah merupakan akumulasi pencapaian aktualisasi diri dari
potensi-potensi kita, tapi ingat, Kebanyakan orang hanya menggunakan sebagian
kecil dari kemampuannya (Wiliiam James, filsuf dan psikolg asal USA), Artinya
kita saat ini hanyalah baru sebagian kecil dari seharusnya menjadi. Masih
banyak potensi-potensi dalam diri kita yang belum terbina, terbangun dan
teraktualisasi dalam sekian lama kehidupan. Pada saat ini kita kembali mencoba
mengidentifikasi potensi-potensi yang sudah teraktualisasi dan yang belum, baik
dari segi fisik, emosi, sikap, intelektual dan lainnya lagi. Inventarisasi semua hal
itu dengan metode perenungan, instropeksi individual, kemudian mintalah
pendapat orang lain, sahabat, orangtua, teman kerja atau lainnya untuk membantu
mengenali potensi apa saja yang sudah dan belum teraktualisasi.
9
-
7/29/2019 psikopend konsep diri
7/15
Identifikasi dan inventarisasi itu merupakan database kita untuk mulai
merencanakan pengembangan diri. Database tersebut dapat memberikan informasi
tentang potensi-potensi apa yang harus direncanakan untuk
mengaktualisasikannya, dan juga bagaimana potensi-potensi yang sudah
teraktualisasi dapat dipertahankan dan ditingkatkan kwalitasnnya.
3. Masa Depan.
Masa depan adalah sebuah mimpi/imajinasi untuk menjadi apa. Apa
yang ada dalam benak dan fikiran tentang masa depan kita? Menjadi orang
sukseskah? Menjadi orang bahagiakah? Prinsip dan imajinasi yang menentukan!
Kehidupan kita ditentukan oleh pikiran kita sendiri (Muhammad Al Ghazali).
Namun dalam imajinasi kita tentang masa depan ada perbedaan orang yang
religius dan yang tidak. Orang yang religius memandang bahwa masa depannya
bukan hanya pada tahap hidup didunia, tetapi ada hal yang lebih penting lagi
adalah masa depan akhirat. Sehingga cobalah latih imajinasi kita untuk
memikirkan bagaimana keadaan akhir kita kelak diakhirat bahagiakah atau
tersiksa?
II.3 Ciri-Ciri dari Konsep Diri
1. Terorganisasikan
Seseorang mengumpulkan banyak informasi yang dipakai untuk
membentuk persepsi tentang dirinya sendiri melalui kategori-kategori yang lebih
luas dan banyak.
2. Multifaset
Individu mengategorikan persepsi diri dalam beberapa wilayah seperti
kemampuan akademis dan ketertarikan fisik.
3. Stabil
Konsep diri umumnya stabil, tetapi area konsep diri itu berubah secara
hirarkis yaitu konsep diri umum.
10
-
7/29/2019 psikopend konsep diri
8/15
4. Berkembang
Konsep diri akan berkembang sesuai umur, kematangan, atau
pengalaman dan lingkungannya.
5. Evaluatif
Individu tidak hanya membentuk deskripsi dirinya tapi juga menilai
dirinya sendiri.
II.4 Perkembangan Konsep Diri
Terkait dengan pembentukannya, konsep diri mulai berkembang sejak
masa bayi dan akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan individu itu
sendiri. Konsep diri individu terbentuk melalui imajinasi individu tentang respon
yang diberikan oleh orang lain.
Sasaran Pengembangan Diri.
Proses pengembangan diri adalah sebuah proses yang terus-menerus dan
integral ,utuh serta bertahap. Proses pengembangan diri meliputi empat unsur
dalam aspek kepribadian manusia: Aspek Spiritual, Moral (Truee), Aspek
Emosional (Responsible), Aspek Intelektual (Unique), dan Aspek Fisik
(Sacrifice).
1. Aspek Spiritual.
Meliputi: Iman, Taqwa, Ibadah, Niat, Sopan, Ramah, Siap berkurban,
Totalitas, Tepat waktu, Menghormati/menghargai orang lain, Bersih dan
berwibawa, Kejujuran, Tegas, Keaslian, Kesetiaan, Ketaatan, Kebenaran, dll.
2. Aspek Emosional.
Meliputi: Tanggung jawab, Membantu orang lain, Ingin maju, Rasa ikut
memiliki, Mawas diri, Proaktif, Mandiri, Berfikir positif, Inisiatif, Sumbangan
kepada semangat kelompok, Hubungan masyarakat, Kepercayaan pada diri
sendiri, Kerjasama, Fleksibelitas, Pengambilan resiko, Kemampuan
memotivasi bawahan, Keuletan, Kerja keras, Integritas, Empati, Ketegasan,
Perhatian terhadap orang lain, dll.
11
-
7/29/2019 psikopend konsep diri
9/15
3. Aspek Intelektual.
Meliputi: Terampil, Trengginas, Merencanakan, Mengorganisasi,
Mengkoordinasi, Mensupervisi, Kepemimpinan, dinamika, Kepandaian
mencari akal, Kreativitas dan Daya akal, Pengembangan para bawahan,
Kemampuan analitis (nalar, logika), Pendelegasian, Pengambilan keputusan,
Menyelesaikan masalah,Manajemen konflik, Kemampuan komunikasi (lisan,
tulisan), Pengaturan data, Dapat belajar dengan cepat, Dapat mengakses
informasi dengan cepat, Mudah mempelajari ilmu baru, dll.
4. Aspek Fisik.
Meliputi: Dapat melakukan hajat hidup dengan fisik, Sehat, Tidak cacat
karena kecelakaan, Tidak sakit akut atau kronis, Olah raga, Pola makan yang
baik, Tinggi badan dan berat badan yang seimbang, Memiliki tenaga yang
kuat, Tidak melakukan kebiasaan yang merusak fisik, Merasakan nafas lega,
dll.
Prinsip-Prinsip Pengembangan Konsep Diri.
1. Prinsip Keterarahan.
Setiap aktivitas pengembangan diri, harus memiliki arah yang jelas yang
terdefinisikan dengan tujuan akhir dari pengembangan diri tersebut. Parameter
hasil yang kongkrit. Karena sebuah usaha pengembangan diri, tetapi tanpa target,
tujuan yang jelas, maka usaha pengembangan diri tidaklah efektif dan maksimal.
2. Prinsip Perencanaan.
Aktivitas pengembangan diri merupakan suatu aktivitas yang terencana,
bukan sambilan atau insidental. Ia merupakan bagian dari agenda kehidupan kita.
Perncanaan pengembangan diri meliputi, target-target waktu, jadwal aktivitas dan
evaluasi.
3. Prinsip Kesinambungan.
Aktivitas pengembangan diri merupakan aktivitas yang terus-menerus
dan tidak berhenti sampai akhir kehidupan kita. Aktivitas pengembangan diri
12
-
7/29/2019 psikopend konsep diri
10/15
sesungguhnya kehidupan itu sendiri, Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin,
Hari esok lebih baik dari hari ini.
4. Prinsip Keteraturan.
Aktivitas pengembangan diri harus teratur, punya alur yang jelas aspek
mana yang akan dikembangkan terlebih dahulu kemudian aspek lainnya
menyusul, atau bisa juga secara simultan namun tetap harus merujuk pada prinsip
keteraturan. Hal ini untuk mencegah terrjadinya aktivitas yang berlebih-lebihan.
5. Prinsip Kebertahapan.
Aktivitas pengembangan diri merupakan sebuah aktivitas yang bertahap
dan berproses sesuai dengan karakter fitrah manusia itu sendiri yang berproses
baik secara fisik ataupun psikologis. Terdapat hubungan keterkaitan antara satu
tahap dengan tahap yang lainnya
6. Prinsip Latihan dan Tindakan.
Aktivitas pengembangan diri merupakan aktvitas Learning by Doing
atau Experience Learning. Artinya tujuan dari pengembangan diri tidak akan
tercapai apabila kita tidak melakukan latihan-latihan dan tindakan-tindakan yang
dibutuhkan dalam proses pengembangan diri.
Treatment Pengembangan Diri.
Treatment dilaksanakan dengan bersandar pada prinsip-prinsip
pengembangan diri diatas. Treatment lebih merupakan sebuah siklus
(kesinambungan) yang tidak berhenti. Siklus tersebut adalah:
1. Perenungan.
Perenungan merupakan sebuah tahap untuk melihat diri pribadi kita dalam
kesadaran yang hakiki, kesadaran spiritual, kesadaran emosional, kesadaran
intelektual dan kesadaran fisik.
2. Insight.
Hasil perenungan dengan kesadaran hakiki itulah yang akan menimbulkan
sebuah pemahaman baru (insight) yang lebih positif dan lebih baik arahnya.
13
-
7/29/2019 psikopend konsep diri
11/15
3. Motivasi.
Dengan pemahaman baru, maka akan muncul sebuah nuansa motivasi untuk
berubah dan berbuat.
4. Latihan dan Tindakan
Motivasi merupakan sebuah kecenderungan tindakan yang nantinya akan
menjadi sebuah tindakan yang nyata, tindakan-tindakan tersebut harus dilatih
sehingga menjadi sebuah kebiasaan dan menjadi karakter.
5. Insight dan Evaluasi
Latihan-latihan serta tindakan yang dilakukan akan kembali menimbulkan
pemahaman baru dan segera dievaluasi untuk kita teruskan menjadi kebiasaan
dan karakter kita.
II.5 Pengaruh Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar
Melihat besarnya pengaruh konsep diri terhadap keberhasilan seseorang,
tak heran jika sekolah-sekolah berrupaya untuk mengintegrasikan pembentukan
konsep diri ke dalam aktivitas belajar mengajar di dalam dan di luar kelas.
Aktivitas sekolah terkait dengan pembentukan konsep diri dilakukan sepanjang
masa belajar dari tingkat dasar sampai jenjang pendidikan tinggi, sebagaimana
yang diungkapkan Cotton (1993), meskipun, OMara dkk (2006) menyebutkan
bahwa intervensi guru dalam aktivtas kelas untuk pembentukan konsep diri
memberikan respon paling nyata ketika siswa berada pada masa sekolah
menengah dimana siswa pada usia ini memiliki keterlibatan paling tinggi dalam
aktivias kelas dibandingkan dengan rekannya yang lebih muda di sekolah dasar
ataupun yang lebih tua di perguruan tinggi.
Germer (1974), Cotton (1993), dan OMara dkk (2006) menyatakan
bahwa guru memegang peranan kunci dalam aktivitas kelas, dan karenanya
kesadaran guru terhadap pentingnya pembentukan konsep diri akan menentukan
seberapa jauh pembentukan konsep diri dapat diintegrasikan ke dalam aktivitas
belajar mengajar. Bagaimanakah aktivitas belajar mengajar dapat menjadi media
14
-
7/29/2019 psikopend konsep diri
12/15
pembentukan konsep diri? Germer (1974) menyatakan bahwa aktivitas kelas yang
memungkinkan komunikasi dan partisipasi guru siswa dan siswa siswa secara
lebih aktif, akan membantu siswa menjadi individu yang terbuka dan menerima
diri sendiri dengan lebih baik sehingga memacu pembentukan konsep diri positif,
menjadi individu yang lebih mampu mendengar, merasakan, menghormati, dan
menciptakan komunikasi yang lebih terbuka dengan yang lain.
Secara lebih spesifik, Cotton (1993) menguraikan program
pengembangan konsep diri anak dilakukan pada basis yang berbeda, dari mulai
kelas, sekolah sampai wilayah. Cotton menyatakan bahwa pembentukan konsep
diri di dalam kelas dilakukan dengan memberikan tugas berbasis kelompok danberorientasi kepada pengembangan kemampuan afektif siswa, serta penggunaan
umpan balik terhadap kemajuan pembelajaran siswa, dan mengupayakan
partisipasi aktif dan komunikasi yang terbuka antara guru murid walimurid.
Ke semua hal tersebut dilakukan melaui berbagai kegiatan kelas seperti rotasi
teman sebangku, pembuatan papan apresiasi siswa terhadap siswa yang lain
sekaligus pengisian papan pernyataan penyesalan atas kesalahan yang diperbuat
siswa terhadap siswa yang lain, pendampingan siswa korban narkoba, pengajaran
ketrampilan hidup, penunjukan relawan sebaya sebagai tutor dalam belajar, serta
penguatan kemampuan matematika dan bahasa siswa. Program yang dilakukan
secara kontinyu tersebut, menghasilkan perubahan positif dalam diri siswa seperti
penurunan angka drop out, peningkatan kehadiran siswa, penurunan kegagalan
siswa dalam mata pelajaran, dan meningkatnya rasa kepedulian siswa terhadap
lainnya.
Ciri-ciri Pribadi dan Prilaku orang yang memiliki konsep diri yang
positif:
a. Merasa yakin atau percaya diri akan kemampuannya untuk mengatasi masalah
yang dihadapinya.
b. Merasa setara dengan yang lain
c. Dapat menerima Pujian orang lain
d. Mampu memperbaiki dirinya apabila mengalami kegagalan
e. Mempunyai kepedulian terhadap kepentingan orang lain.
15
-
7/29/2019 psikopend konsep diri
13/15
Ciri - Ciri Pribadi dan Prilaku yang memiliki Konsep diri yang Negatif :
a. Tidak mau dikritik orang lain.
b. Senang di puji orang lain.
c. Suka meremehkan atau mencela orang lain.
d. Merasa tidak disenangi,ditolak atau tidak diperhatikan orang lain.
e. Bersikap Pesimis dalam suasana persaingan, atau pesimis akan masa depannya.
16
-
7/29/2019 psikopend konsep diri
14/15
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang
diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sudeen, 1998).
Menurut Stuart dan Sudeen ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan konsep diri. Faktor-foktor tersebut terdiri dari teori perkembangan,
Significant Other (orang yang terpenting atau yang terdekat) dan Self Perception
(persepsi diri sendiri).
1. Teori perkembangan.
2. Significant Other ( orang yang terpenting atau yang terdekat )
3. Self Perception ( persepsi diri sendiri )
Pembentukan konsep diri kedalam aktifitas belajar mengajar di dalam
dan di luar kelas sangat mempengaruhi pencapaian terhadap akademik siswa.
Apalagi guru memegang peranan kunci dalam aktifitas kelas dan mengarahkan
siswa untuk membangun konsep diri yang positif melalui kemampuan
interpersonal dan intrapersonal yang baik pula. Disamping itu, guru juga
meminimalisir konsep diri yang negative. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan
belajar pada siswa.
III.2 Opini
Menurut kami, mempelajari dan memahami tentang konsep diri amatlah
sangat penting. Hal ini dikarenakan teori tentang konsep diri ini membantu kami
sebagai calon pendidik untuk mengetahui bagaimana cara membantu
pembentukan suatu konsep diri yang positif kepada siswa yang akan kami ajar
kelak. Dengan konsep diri yang positif, siswa dapat mengetahui tentang gambaran
tentang sifat dan kemampuannya, cara berinteraksi dengan orang lain dan
lingkungan dll.
17
-
7/29/2019 psikopend konsep diri
15/15
DAFTAR PUSTAKA
1. blog.wordpress.com
2. bintangbangsaku.org
3. google.com
4. wikipedia.org
5. buku psikologi pendidikan
6. suhadianto.blogspot.com
7. multiply.com
18