psikopend konsep diri

download psikopend konsep diri

of 15

Transcript of psikopend konsep diri

  • 7/29/2019 psikopend konsep diri

    1/15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Siapa saya? Mungkin ini menjadi salah satu pertanyaan penting yang

    harus dijawab sesorang jika ingin maju dan berkembang. Konsep diri merupakan

    suatu cara untuk menjawab pertanyaan ini. Kini, di saat pendidikan menjadi

    tulang punggung untuk menciptakan individu yang berkualitas, pembentukan

    konsep diri positif pada anak didik adalah suatu hal yang tak dapat ditinggalkan,

    yang harus dilakukan secara kontinyu dan menyeluruh pada setiap tahapan

    perkembangan anak didik. Di luar rumah, aktivitas kelas dan lingkungan sekolah

    memberikan warna terhadap pembentukan imdividu anak didik, yang dalam

    prosesnya peran guru adalah sangat vital. Keberhasilannya sangat ditentukan

    oleh ada atau tidaknya kesadaran, kemauan dan kreativitas guru untuk

    mengintegrasikan pembentukan konsep diri yang positif ke dalam kegiatan

    pembelajaran.

    Konsep diri sangat erat kaitannya dengan diri individu. Kehidupan yang

    sehat, baik fisik maupun psikologi salah satunya di dukung oleh konsep diri yang

    baik dan stabil. Konsep diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan ide, pikiran,

    kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang

    dirinya. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan individu dalam membina

    hubungan interpersonal.

    Meski konsep diri tidak langsung ada, begitu individu di lahirkan, tetapi

    secara bertahap seiring dengan tingkat pertumbuhan dan perkembanga individu,

    konsep diri akan terbentuk karena pengaruh ligkungannya . selain itu konsep diri

    juga akan di pelajari oleh individu melalui kontak dan pengalaman dengan orang

    lain termasuk berbagai stressor yang dilalui individu tersebut. Hal ini akan

    membentuk persepsi individu terhadap dirinya sendiri dan penilaian persepsinya

    terhadap pengalaman akan situasi tertentu.

    4

  • 7/29/2019 psikopend konsep diri

    2/15

    I.2 Rumusan Masalah

    Dari berbagai uraian diatas tentang konsep diri, maka dapat dirumuskan

    permasalahan yang merupakan fokus pada makalah ini, yaitu :

    1. Apakah pengertian konsep diri ?

    2. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri ?

    3. Apakah ciri-ciri dari konsep diri ?

    4. Bagaimanakah perkembangan konsep diri ?

    5. Apakah pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar seorng siswa ?

    I.3 Tujuan Penulisan

    Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang faktor-

    faktor perkembangan konsep diri, serta mengetahui individu secara utuh baik

    fisikal, emosional, intelektual, social dan spiritual. Untuk mengetahui pesepsi

    individu akan sikap dan kemampuannya.

    5

  • 7/29/2019 psikopend konsep diri

    3/15

    BAB II

    PEMBAHASAN

    II.1 Pengertian Konsep diri

    Menurut Burns (dalam Pudjijogyanti,1993:2) konsep diri adalah

    hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri kita sendiri, sedangkan menurut

    Rini (2004:1) konsep diri diartikan keyakinan, pandangan atau penilaian

    seseorang terhadap dirinya.

    Cawagas ( dalam Pudjijogyanti,1993:2) konsep diri mencakup seluruh

    pandangan individu akan dimensi fisik, karakteristik pribadi, motivasi,

    kelemahan, kepandaian, kegagalan dan lain sebagainya.

    Menurut William D Brooks (dalam Rahmat, 2003:99) konsep diri

    sebagai those phsysical, social, and psycological perceptions of ourselves that we

    have derived from experiences and our interaction with others. Jadi, konsep diri

    adalah pandangan dan perasaan tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini boleh

    bersifat psikologi, sosial dan fisik.

    Pietrosefa memberikan gambaran mengenai konsep diri yang

    diadaptasikan oleh Mappiarre (2002:69-70) yaitu dimensi pertama citra diri, yaitu

    diri dilihat oleh diri sendiri ; dimensi kedua citra diri, yaitu dilihat oleh orang lain,

    persepsi orang lain terhadap dirinya (beginilah saya kira orang lain memandangsaya) ; dimensi ketiga citra diri, yaitu diri mengacu pada tipe-tipe orang yang

    saya kehendaki tentang diri saya (ideal self).

    Konsep diri menurut Hurlock (1999:58) menyangkut gambaran fisik dan

    psikologis. Aspek fisik berkaitan dengan tampang atau penampakan lahiriah

    (appearance) anak, yang menyangkut kemenarikan dan ketidakmenarikan diri dan

    cocok atau tidaknya jenis kelamin dan pentingnya bagian-bagian tubuh yang

    6

  • 7/29/2019 psikopend konsep diri

    4/15

    berbeda serta prestise yang ada pada dirinya, sedangkan konsep diri yang bersifat

    psikologis berdasarkan pikiran, perasaan dan emosional. Hal ini berhubungan

    dengan kualitas dan abilitas yang memainkan peranan penting dalam penyesuaian

    dalam kehidupan, seperti keberanian, kejujuran, kemandirian, kepercayaan diri,

    aspirasi dan kemampuan diri dari tipe-tipe yang berbeda.

    Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri

    adalah kesadaran akan pandangan, pendapat, penilaian dan sikap seseorang

    terhadap dirinya sendiri yang meliputi fisik, diri pribadi, diri keluarga, diri sosial

    dan juga etik.

    II.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

    Menurut Stuart dan Sudeen ada beberapa faktor-faktor yang

    mempengaruhi perkembangan konsep diri. Faktor-foktor tersebut terdiri dari teori

    perkembangan, Significant Other (orang yang terpenting atau yang terdekat) dan

    Self Perception (persepsi diri sendiri).

    1. Teori perkembangan.

    Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara

    bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya dan orang

    lain. Dalam melakukan kegiatannya memiliki batasan diri yang terpisah dari

    lingkungan dan berkembang melalui kegiatan eksplorasi lingkungan melaluibahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pangalaman budaya

    dan hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri

    sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang

    nyata.

    7

  • 7/29/2019 psikopend konsep diri

    5/15

    2. Significant Other ( orang yang terpenting atau yang terdekat )

    Dimana konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan

    orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara

    pandangan diri merupakan interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri,

    anak sangat dipengaruhi orang yang dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain

    yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang

    siklus hidup, pengaruh budaya dan sosialisasi.

    3. Self Perception ( persepsi diri sendiri )

    Yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta

    persepsi individu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat

    dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif. Sehingga konsep

    merupakan aspek yang kritikal dan dasar dari prilaku individu. Individu dengan

    konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih

    efektif yang dapat dilihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual

    dan penguasaan lingkungan. Sedangkan konsep diri yang negatif dapat dilihat dari

    hubungan individu dan sosial yang terganggu.

    Sebenarnya kehidupan kita pada saat ini dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu :

    1. Masa Lalu

    Pada hari ini kita tidak lepas dari proses pembelajaran dimasa lalu.Bimbingan orang tua, proses pembelajaran dalam hidup, pengalaman kehidupan

    yang sudah lalu, semua itulah yang menjadikan kita hari ini. Baik-buruk, suka-

    duka, senang-susah, sedih-gembira dimasa lalu (bahkan sejak masa kanak-kanak)

    memberikan sumbangan pada kita sampai hari ini. Mungkin kita dapat sedikit

    memetik hikmah dari untaian kata-kata dari Dorothy Law Nolte:

    Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki

    8

  • 7/29/2019 psikopend konsep diri

    6/15

    Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi

    Jika anak dibesarkan dengan cemoohan , ia belajar rendah diri

    Jika anak dibesarkan dengan hinaan, ia belajar menyesali diri

    Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri

    Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri

    Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai

    Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan

    Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan

    Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya

    Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar

    menemukan arti hidup dalam kehidupan

    Kita tidak dapat tergantung/dibentuk oleh masa lalu. Kita harus mempersepsikan

    masa lalu secara positif dan proporsional. Instropeksi (Muhasabah), perenungan

    positif adalah sebuah motode bagi kita untuk merubah pengalaman masa lalu

    menjadi energi positif .

    2. Masa Kini.

    Masa kini adalah merupakan akumulasi pencapaian aktualisasi diri dari

    potensi-potensi kita, tapi ingat, Kebanyakan orang hanya menggunakan sebagian

    kecil dari kemampuannya (Wiliiam James, filsuf dan psikolg asal USA), Artinya

    kita saat ini hanyalah baru sebagian kecil dari seharusnya menjadi. Masih

    banyak potensi-potensi dalam diri kita yang belum terbina, terbangun dan

    teraktualisasi dalam sekian lama kehidupan. Pada saat ini kita kembali mencoba

    mengidentifikasi potensi-potensi yang sudah teraktualisasi dan yang belum, baik

    dari segi fisik, emosi, sikap, intelektual dan lainnya lagi. Inventarisasi semua hal

    itu dengan metode perenungan, instropeksi individual, kemudian mintalah

    pendapat orang lain, sahabat, orangtua, teman kerja atau lainnya untuk membantu

    mengenali potensi apa saja yang sudah dan belum teraktualisasi.

    9

  • 7/29/2019 psikopend konsep diri

    7/15

    Identifikasi dan inventarisasi itu merupakan database kita untuk mulai

    merencanakan pengembangan diri. Database tersebut dapat memberikan informasi

    tentang potensi-potensi apa yang harus direncanakan untuk

    mengaktualisasikannya, dan juga bagaimana potensi-potensi yang sudah

    teraktualisasi dapat dipertahankan dan ditingkatkan kwalitasnnya.

    3. Masa Depan.

    Masa depan adalah sebuah mimpi/imajinasi untuk menjadi apa. Apa

    yang ada dalam benak dan fikiran tentang masa depan kita? Menjadi orang

    sukseskah? Menjadi orang bahagiakah? Prinsip dan imajinasi yang menentukan!

    Kehidupan kita ditentukan oleh pikiran kita sendiri (Muhammad Al Ghazali).

    Namun dalam imajinasi kita tentang masa depan ada perbedaan orang yang

    religius dan yang tidak. Orang yang religius memandang bahwa masa depannya

    bukan hanya pada tahap hidup didunia, tetapi ada hal yang lebih penting lagi

    adalah masa depan akhirat. Sehingga cobalah latih imajinasi kita untuk

    memikirkan bagaimana keadaan akhir kita kelak diakhirat bahagiakah atau

    tersiksa?

    II.3 Ciri-Ciri dari Konsep Diri

    1. Terorganisasikan

    Seseorang mengumpulkan banyak informasi yang dipakai untuk

    membentuk persepsi tentang dirinya sendiri melalui kategori-kategori yang lebih

    luas dan banyak.

    2. Multifaset

    Individu mengategorikan persepsi diri dalam beberapa wilayah seperti

    kemampuan akademis dan ketertarikan fisik.

    3. Stabil

    Konsep diri umumnya stabil, tetapi area konsep diri itu berubah secara

    hirarkis yaitu konsep diri umum.

    10

  • 7/29/2019 psikopend konsep diri

    8/15

    4. Berkembang

    Konsep diri akan berkembang sesuai umur, kematangan, atau

    pengalaman dan lingkungannya.

    5. Evaluatif

    Individu tidak hanya membentuk deskripsi dirinya tapi juga menilai

    dirinya sendiri.

    II.4 Perkembangan Konsep Diri

    Terkait dengan pembentukannya, konsep diri mulai berkembang sejak

    masa bayi dan akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan individu itu

    sendiri. Konsep diri individu terbentuk melalui imajinasi individu tentang respon

    yang diberikan oleh orang lain.

    Sasaran Pengembangan Diri.

    Proses pengembangan diri adalah sebuah proses yang terus-menerus dan

    integral ,utuh serta bertahap. Proses pengembangan diri meliputi empat unsur

    dalam aspek kepribadian manusia: Aspek Spiritual, Moral (Truee), Aspek

    Emosional (Responsible), Aspek Intelektual (Unique), dan Aspek Fisik

    (Sacrifice).

    1. Aspek Spiritual.

    Meliputi: Iman, Taqwa, Ibadah, Niat, Sopan, Ramah, Siap berkurban,

    Totalitas, Tepat waktu, Menghormati/menghargai orang lain, Bersih dan

    berwibawa, Kejujuran, Tegas, Keaslian, Kesetiaan, Ketaatan, Kebenaran, dll.

    2. Aspek Emosional.

    Meliputi: Tanggung jawab, Membantu orang lain, Ingin maju, Rasa ikut

    memiliki, Mawas diri, Proaktif, Mandiri, Berfikir positif, Inisiatif, Sumbangan

    kepada semangat kelompok, Hubungan masyarakat, Kepercayaan pada diri

    sendiri, Kerjasama, Fleksibelitas, Pengambilan resiko, Kemampuan

    memotivasi bawahan, Keuletan, Kerja keras, Integritas, Empati, Ketegasan,

    Perhatian terhadap orang lain, dll.

    11

  • 7/29/2019 psikopend konsep diri

    9/15

    3. Aspek Intelektual.

    Meliputi: Terampil, Trengginas, Merencanakan, Mengorganisasi,

    Mengkoordinasi, Mensupervisi, Kepemimpinan, dinamika, Kepandaian

    mencari akal, Kreativitas dan Daya akal, Pengembangan para bawahan,

    Kemampuan analitis (nalar, logika), Pendelegasian, Pengambilan keputusan,

    Menyelesaikan masalah,Manajemen konflik, Kemampuan komunikasi (lisan,

    tulisan), Pengaturan data, Dapat belajar dengan cepat, Dapat mengakses

    informasi dengan cepat, Mudah mempelajari ilmu baru, dll.

    4. Aspek Fisik.

    Meliputi: Dapat melakukan hajat hidup dengan fisik, Sehat, Tidak cacat

    karena kecelakaan, Tidak sakit akut atau kronis, Olah raga, Pola makan yang

    baik, Tinggi badan dan berat badan yang seimbang, Memiliki tenaga yang

    kuat, Tidak melakukan kebiasaan yang merusak fisik, Merasakan nafas lega,

    dll.

    Prinsip-Prinsip Pengembangan Konsep Diri.

    1. Prinsip Keterarahan.

    Setiap aktivitas pengembangan diri, harus memiliki arah yang jelas yang

    terdefinisikan dengan tujuan akhir dari pengembangan diri tersebut. Parameter

    hasil yang kongkrit. Karena sebuah usaha pengembangan diri, tetapi tanpa target,

    tujuan yang jelas, maka usaha pengembangan diri tidaklah efektif dan maksimal.

    2. Prinsip Perencanaan.

    Aktivitas pengembangan diri merupakan suatu aktivitas yang terencana,

    bukan sambilan atau insidental. Ia merupakan bagian dari agenda kehidupan kita.

    Perncanaan pengembangan diri meliputi, target-target waktu, jadwal aktivitas dan

    evaluasi.

    3. Prinsip Kesinambungan.

    Aktivitas pengembangan diri merupakan aktivitas yang terus-menerus

    dan tidak berhenti sampai akhir kehidupan kita. Aktivitas pengembangan diri

    12

  • 7/29/2019 psikopend konsep diri

    10/15

    sesungguhnya kehidupan itu sendiri, Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin,

    Hari esok lebih baik dari hari ini.

    4. Prinsip Keteraturan.

    Aktivitas pengembangan diri harus teratur, punya alur yang jelas aspek

    mana yang akan dikembangkan terlebih dahulu kemudian aspek lainnya

    menyusul, atau bisa juga secara simultan namun tetap harus merujuk pada prinsip

    keteraturan. Hal ini untuk mencegah terrjadinya aktivitas yang berlebih-lebihan.

    5. Prinsip Kebertahapan.

    Aktivitas pengembangan diri merupakan sebuah aktivitas yang bertahap

    dan berproses sesuai dengan karakter fitrah manusia itu sendiri yang berproses

    baik secara fisik ataupun psikologis. Terdapat hubungan keterkaitan antara satu

    tahap dengan tahap yang lainnya

    6. Prinsip Latihan dan Tindakan.

    Aktivitas pengembangan diri merupakan aktvitas Learning by Doing

    atau Experience Learning. Artinya tujuan dari pengembangan diri tidak akan

    tercapai apabila kita tidak melakukan latihan-latihan dan tindakan-tindakan yang

    dibutuhkan dalam proses pengembangan diri.

    Treatment Pengembangan Diri.

    Treatment dilaksanakan dengan bersandar pada prinsip-prinsip

    pengembangan diri diatas. Treatment lebih merupakan sebuah siklus

    (kesinambungan) yang tidak berhenti. Siklus tersebut adalah:

    1. Perenungan.

    Perenungan merupakan sebuah tahap untuk melihat diri pribadi kita dalam

    kesadaran yang hakiki, kesadaran spiritual, kesadaran emosional, kesadaran

    intelektual dan kesadaran fisik.

    2. Insight.

    Hasil perenungan dengan kesadaran hakiki itulah yang akan menimbulkan

    sebuah pemahaman baru (insight) yang lebih positif dan lebih baik arahnya.

    13

  • 7/29/2019 psikopend konsep diri

    11/15

    3. Motivasi.

    Dengan pemahaman baru, maka akan muncul sebuah nuansa motivasi untuk

    berubah dan berbuat.

    4. Latihan dan Tindakan

    Motivasi merupakan sebuah kecenderungan tindakan yang nantinya akan

    menjadi sebuah tindakan yang nyata, tindakan-tindakan tersebut harus dilatih

    sehingga menjadi sebuah kebiasaan dan menjadi karakter.

    5. Insight dan Evaluasi

    Latihan-latihan serta tindakan yang dilakukan akan kembali menimbulkan

    pemahaman baru dan segera dievaluasi untuk kita teruskan menjadi kebiasaan

    dan karakter kita.

    II.5 Pengaruh Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar

    Melihat besarnya pengaruh konsep diri terhadap keberhasilan seseorang,

    tak heran jika sekolah-sekolah berrupaya untuk mengintegrasikan pembentukan

    konsep diri ke dalam aktivitas belajar mengajar di dalam dan di luar kelas.

    Aktivitas sekolah terkait dengan pembentukan konsep diri dilakukan sepanjang

    masa belajar dari tingkat dasar sampai jenjang pendidikan tinggi, sebagaimana

    yang diungkapkan Cotton (1993), meskipun, OMara dkk (2006) menyebutkan

    bahwa intervensi guru dalam aktivtas kelas untuk pembentukan konsep diri

    memberikan respon paling nyata ketika siswa berada pada masa sekolah

    menengah dimana siswa pada usia ini memiliki keterlibatan paling tinggi dalam

    aktivias kelas dibandingkan dengan rekannya yang lebih muda di sekolah dasar

    ataupun yang lebih tua di perguruan tinggi.

    Germer (1974), Cotton (1993), dan OMara dkk (2006) menyatakan

    bahwa guru memegang peranan kunci dalam aktivitas kelas, dan karenanya

    kesadaran guru terhadap pentingnya pembentukan konsep diri akan menentukan

    seberapa jauh pembentukan konsep diri dapat diintegrasikan ke dalam aktivitas

    belajar mengajar. Bagaimanakah aktivitas belajar mengajar dapat menjadi media

    14

  • 7/29/2019 psikopend konsep diri

    12/15

    pembentukan konsep diri? Germer (1974) menyatakan bahwa aktivitas kelas yang

    memungkinkan komunikasi dan partisipasi guru siswa dan siswa siswa secara

    lebih aktif, akan membantu siswa menjadi individu yang terbuka dan menerima

    diri sendiri dengan lebih baik sehingga memacu pembentukan konsep diri positif,

    menjadi individu yang lebih mampu mendengar, merasakan, menghormati, dan

    menciptakan komunikasi yang lebih terbuka dengan yang lain.

    Secara lebih spesifik, Cotton (1993) menguraikan program

    pengembangan konsep diri anak dilakukan pada basis yang berbeda, dari mulai

    kelas, sekolah sampai wilayah. Cotton menyatakan bahwa pembentukan konsep

    diri di dalam kelas dilakukan dengan memberikan tugas berbasis kelompok danberorientasi kepada pengembangan kemampuan afektif siswa, serta penggunaan

    umpan balik terhadap kemajuan pembelajaran siswa, dan mengupayakan

    partisipasi aktif dan komunikasi yang terbuka antara guru murid walimurid.

    Ke semua hal tersebut dilakukan melaui berbagai kegiatan kelas seperti rotasi

    teman sebangku, pembuatan papan apresiasi siswa terhadap siswa yang lain

    sekaligus pengisian papan pernyataan penyesalan atas kesalahan yang diperbuat

    siswa terhadap siswa yang lain, pendampingan siswa korban narkoba, pengajaran

    ketrampilan hidup, penunjukan relawan sebaya sebagai tutor dalam belajar, serta

    penguatan kemampuan matematika dan bahasa siswa. Program yang dilakukan

    secara kontinyu tersebut, menghasilkan perubahan positif dalam diri siswa seperti

    penurunan angka drop out, peningkatan kehadiran siswa, penurunan kegagalan

    siswa dalam mata pelajaran, dan meningkatnya rasa kepedulian siswa terhadap

    lainnya.

    Ciri-ciri Pribadi dan Prilaku orang yang memiliki konsep diri yang

    positif:

    a. Merasa yakin atau percaya diri akan kemampuannya untuk mengatasi masalah

    yang dihadapinya.

    b. Merasa setara dengan yang lain

    c. Dapat menerima Pujian orang lain

    d. Mampu memperbaiki dirinya apabila mengalami kegagalan

    e. Mempunyai kepedulian terhadap kepentingan orang lain.

    15

  • 7/29/2019 psikopend konsep diri

    13/15

    Ciri - Ciri Pribadi dan Prilaku yang memiliki Konsep diri yang Negatif :

    a. Tidak mau dikritik orang lain.

    b. Senang di puji orang lain.

    c. Suka meremehkan atau mencela orang lain.

    d. Merasa tidak disenangi,ditolak atau tidak diperhatikan orang lain.

    e. Bersikap Pesimis dalam suasana persaingan, atau pesimis akan masa depannya.

    16

  • 7/29/2019 psikopend konsep diri

    14/15

    BAB III

    PENUTUP

    III.1 Kesimpulan

    Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang

    diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam

    berhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sudeen, 1998).

    Menurut Stuart dan Sudeen ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi

    perkembangan konsep diri. Faktor-foktor tersebut terdiri dari teori perkembangan,

    Significant Other (orang yang terpenting atau yang terdekat) dan Self Perception

    (persepsi diri sendiri).

    1. Teori perkembangan.

    2. Significant Other ( orang yang terpenting atau yang terdekat )

    3. Self Perception ( persepsi diri sendiri )

    Pembentukan konsep diri kedalam aktifitas belajar mengajar di dalam

    dan di luar kelas sangat mempengaruhi pencapaian terhadap akademik siswa.

    Apalagi guru memegang peranan kunci dalam aktifitas kelas dan mengarahkan

    siswa untuk membangun konsep diri yang positif melalui kemampuan

    interpersonal dan intrapersonal yang baik pula. Disamping itu, guru juga

    meminimalisir konsep diri yang negative. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan

    belajar pada siswa.

    III.2 Opini

    Menurut kami, mempelajari dan memahami tentang konsep diri amatlah

    sangat penting. Hal ini dikarenakan teori tentang konsep diri ini membantu kami

    sebagai calon pendidik untuk mengetahui bagaimana cara membantu

    pembentukan suatu konsep diri yang positif kepada siswa yang akan kami ajar

    kelak. Dengan konsep diri yang positif, siswa dapat mengetahui tentang gambaran

    tentang sifat dan kemampuannya, cara berinteraksi dengan orang lain dan

    lingkungan dll.

    17

  • 7/29/2019 psikopend konsep diri

    15/15

    DAFTAR PUSTAKA

    1. blog.wordpress.com

    2. bintangbangsaku.org

    3. google.com

    4. wikipedia.org

    5. buku psikologi pendidikan

    6. suhadianto.blogspot.com

    7. multiply.com

    18