PSIKOLOGI OLAHRAGA

14
PSIKOLOGI OLAHRAGA Posted on January 17, 2012 by Khairun Nisa Berawi PSIKOLOGI OLAHRAGA 1. Pengantar 2. Kepribadian 3. Motivasi dalam Olahraga 4. Kecemasan dalam Olahraga 5. Pembinaan Olahraga Usia Dini & Remaja 6. Aspek psikososial 7. Intelegensi Emosional dalam Olaraga 8. Isu-isu spesifik dalam konteks olahraga 1. Gender & sosialisasi olahraga 2. Agresi 3. Pengaruh penonton & perilakumassa 4. Pemanduan Bakat Olahraga 5. Pokok pembinaan OR sesuai tahap perkembangan Psikologi Olahraga : Psikologi yang diterapkan dalam bidang olahraga, meliputi faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap atlet dan faktor-faktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi penampilan atlet tersebut. Ada beberapa faktor yang berpengaruh besar terhadap penampilan/kemampuan bermain atlet (selain faktor fisik, teknik & taktik) yaitu : 1. Komponen psikis (motivasi dan kepercayaan diri) 2. Jenis olahraga 3. Tingkatan pertandingan 4. Ciri kepribadian. Motivasi Olahraga : dorongan/tuntutan psikologi dalam olahraga MOTIVASI/ TUNTUTAN PSIKOLOGIS DALAM OLAHRAGA Atlet dituntut : Mampu mengendalikan ketegangan fisik & psikis Mengatur intensitas motivasi

description

Psikologi Olahraga

Transcript of PSIKOLOGI OLAHRAGA

Page 1: PSIKOLOGI OLAHRAGA

PSIKOLOGI OLAHRAGAPosted on January 17, 2012 by Khairun Nisa Berawi

PSIKOLOGI OLAHRAGA

1. Pengantar2. Kepribadian3. Motivasi dalam Olahraga4. Kecemasan dalam Olahraga5. Pembinaan Olahraga Usia Dini & Remaja6. Aspek psikososial7. Intelegensi Emosional dalam Olaraga8. Isu-isu spesifik dalam konteks olahraga

1. Gender & sosialisasi olahraga2. Agresi3. Pengaruh penonton & perilakumassa4. Pemanduan Bakat Olahraga5. Pokok pembinaan OR sesuai tahap perkembangan

Psikologi Olahraga : Psikologi yang diterapkan dalam bidang olahraga, meliputi faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap atlet dan faktor-faktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi penampilan atlet tersebut.

Ada  beberapa faktor yang berpengaruh besar terhadap penampilan/kemampuan bermain atlet (selain faktor fisik, teknik & taktik) yaitu :

1. Komponen psikis (motivasi dan kepercayaan diri)2. Jenis  olahraga3. Tingkatan pertandingan4. Ciri kepribadian.

Motivasi Olahraga : dorongan/tuntutan psikologi dalam olahraga

MOTIVASI/ TUNTUTAN PSIKOLOGIS DALAM OLAHRAGA

Atlet dituntut :

Mampu mengendalikan ketegangan fisik & psikis Mengatur intensitas motivasi Menyalurkan tenaga sesuai kebutuhan sesaat Menggerakkan seluruh tenaga dengan cepat pada saat tepat (sprint) Membedakan antara faktor yang perlu diperhatikan dan yang diabaikan dalam

situasi pertandingan Memilki daya bayang serta orientasi keruangan yang kuat (senam dengan alat) Memiliki daya antisipasi terhadap tindakan orang lain (bela diri) Mampu membaca dan menganalisa permainan lawan Menunjukkan fleksibilitas dalam berfikir sehingga dapat mengikuti pola

permainan yang berubah-ubah dan menyusun taktik sesuai keadaan

Page 2: PSIKOLOGI OLAHRAGA

Mampu membuat keputusan secara tepat dan cepat dalam keadaan yang penuh ketegangan

Mampu belajar dari pengalaman Memilki rasa kepercayaan  diri yang positif realistis Meningkatkan rasa toleransi terhadap rasa lelah, rasa nyeri, linu, pegal & rasa

bosan Dapat bekerja sama dengan rekan seregu –> Perlu intelegensi yang rata karena

otomatis memilki pola pikir yang setara dengan teman-teman yang seregu.

Psikologi olahraga adalah jajaran terakhir dalam latihan dan ilmu olahraga (R K Diksman dalam Sanggih, 1996).

 Pengaruh non teknis pada atlet :

Stabilitas emosi Motivasi untuk berprestasi Fungsi kognisi/intelektual pada tingkat yang memadai Sikap & minat yang menunjang partisipasi dalam olahraga.

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tampilan atlit

Fisik dan Kesehatan Ketrampilan (skills) ==> teknik dan taktik Psikologis

Afrika : Jago lari (Negroid) kepadatan tubuh lebih besar kaki lebih panjang

Renang : Caucasoid ==> kaki lebih ceper

Pencak silat : kaki lebih panjang, tangan lebih panjang, kelenturan, kelincahan

Gulat : lentur

Tingkah Laku : merupakan fungsi dari interaksi antara kepribadian dan situasi (sebagaimana di persepsikan / dilihat oleh individu)

Kepribadian : perasaan/ kondisi kejiwaan seseorang yang merupakan gabungan dari tingkah laku, gabungan ciri-ciri psikis mapun fisik seseorang yang menentukan penyesuaiannya yang khas menghadapi lingkungan/perubahan situasi.

Pendekatan yang lebih menekankan pada peran sifat bawaan & naluri Pendekatan yang lebih menekankan pada pengalaman/rangsang dari

lingkungan Pendekatan interaksi antara sifat dalam diri & pengalaman dari lingkungan

Inti : sikap-sikap dasar, nilai, minat, motif-motif konsep diri

Respon khas : kebiasaan dalam berespon terhadap lingkungan sehari-hari (memberi indikasi pada keadaan di inti)

Page 3: PSIKOLOGI OLAHRAGA

Tingkah laku peran (role related behaviour):

Aspek tingkah laku yang berkaitan dengan peran dan paling mudah berubah dengan tuntutan lingkungan.

Pengaruh terhadap prestasi ada 4 faktor baik/bagus => peningkatan.

Pendekatan fenomologi, dorongan aktualisasi diri

Teori kebutuhan dari Maslow

Kebutuhan aktualisasi diri Kebutuhan penghargaan diri Kebutuhan cinta kasih Kebutuhan rasa aman dan perlindungan Kebutuhan fisiologis

Interaksi sifat & lingkungan

Sifat                                         Lingkungan

(kecendrungan untuk bertingkah laku)

(situasi tertentu)                      (situasi tertentu)

SIFAT/KEPRIBADIAN

Teori kepribadian Sigmund Freud :

Pendekatan psikodinamik

Id  : naluri-naluri yang dibawah kesadaran Ego : perantara sadar menghadapi realita (keseimbangan) Superego : aturan/norma (consecuence)

MOTIVASI

Dorongan untuk mencapai tujuan tertentu

Arti kata motivasi

Arah & intelegensi è usaha

Motif dipengaruhi oleh

* Kebutuhan (dorongan)

* Lingkungan

* Sasaran pemuasan kebutuhan (Tingkah laku)

Page 4: PSIKOLOGI OLAHRAGA

* Kepribadian

Pandangan interaksi tentang motivasi

Arah & intensitas usaha

Kekuatan & tenaga pendorong.

Perubahan motivasi  OR beOR sebagai fungsi usia => Vanek menyusun motivasi menjadi 4 tahapan.

1. Generalisasi => kebutuhan berprestasi

2.    Kebutuhan fasilitas dan sumber dana

3.    Kebutuhan bergerak

Dimensi motivasi atlet (Strub 1978, 33)

1. Dimensi atlet sendiri (tingkat aspirasi, kepribadian, minat instrinsik)2. Dimensi hasil penampilan (Hadiah, reinforcement +/-,

kegagalan/keberhasilan)3. Dimensi pertandingan (kehadiran pennonton, tingkatan pertandingan,

kemampuan lawan menurut persepsi atlet)4. Dimensi tugas (umpan balik negatif, pelatihan khusus/perhatian)

=> jika motivasi total => umpan balik // marah pada perbuatan bukan pada kepribadian

Motivasi ekstrinsik => materi, reward

Motivasi ekstrinsik => support dan konsultasi untk menambah kompetensi diri dan PD atlet

Aspek psikologis pembinaan atlet usia dini

1. Mempertimbangkan karakteristik perkembangan psikologi anak

usia 5-7 thn usia 8-11/12hn

2. Motif OR pada anak3. Kecendrungan untuk mengunduran diri dari program OR kompetitif

beberapa alasan yang tidak dikemukakan stress kompetitif pengaruh pelatih

4. Beberapa anak tidak berupaya mempertahankan motivasi untuk berolahraga5. Peranan orang tua

Page 5: PSIKOLOGI OLAHRAGA

6. Intelegensi emosionl1. ketrampilan emosional2. ketrampilan kognitif à jernih, posti, negatif3. ketrampilan perilaku/psikomotor

Melalui OR anak sering menghadapi tantangan yang menggairahkan dan menambah rasa kompetensi.

Pelaku perlu mempelajari teknik pengelolaan emosi dan pengendalian dorongan bertibdak dengan kekerasan.

KOMPONEN UTAMA PADA PROGRAM PEMBINAAN INTELEGENSI EMOSIONAL

1. KETRAMPILAN EMOSIONAL2. KETRAMPILAN KOGNITIF3. KETRAMPILAN PERILAKU/PSIKOMOTOR

I. Ketrampilan emosional

* Mengidentifikasi & memberi nama2 perasaan  => menunda permuasan

* Mengungkapkan perasaan

* Menilai intensitas perasaan

* Mengelola perasaan

* Mengendalikan dorongan hati

* Mengurangi stress

* mengetahui perbedaan antara persaan dan tindakan.

Latihan relaksasi bertahap – yoga, bernafas

Mengelola stress ; teknik relaksasi

Menyalurkan ketegangan secara produktif

Mampu memperhatikan & berkonsentrasi pada tugas sesaat

II. Ketrampilan Kognitif

Bicara sendiri untuk menghadapi suatu masalah atau menentang atau memperkuat perilaku diri sendiri (menyendiri dan menilai perasaan sesaat, ketrampilan kognitif berbicara positif pada diri sendiri sbg cara mengelola perasaan )

Membaca dan menafsirkan isyarat sosial misalnya, melihat diri sendiri dalam perspektif masyarakat yang lebih luas

Page 6: PSIKOLOGI OLAHRAGA

Menggunakan langkah2 bagi penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan misalnya memperhitungkan akibat-akibat yang mungkin terjadi

Memahami sudut pandang orang lain Memahami Mengembangkan kemampuan yang realistik bagi diri sendiri.

III. Ketrampilan perilaku/Psikomotor

Non Verbal Verbal => mengajukan permintaan dengan jelas

Menanggapi kritik secara efektif, menolak pengaruh negarif, mendengarkan orang lain, menolong sesama.

(Modifikasi dari Grant Consortium dalam Goleman, 1995)

kemampuan berkomunikasi perasaan terhadap peranan orang lain kemampuan bekerjasama

PEMBINAAN KETRAMPILAN EMOSIONAL PADA ANAK DALAM OLAHRAGA

Beberapa langkah yang perlu dikembangkan :

Pemahaman diri termasuk mengenali makna serta akibat dari persaan sesaat Persepsi diri yang realistik positif Sikap positif terhadap manfaat berolahraga Ketrampilan antar pribadi \& berkomunikasi Kemampuan memotivasi diri dan menyalurkan tenaga secara produktif Sportifitas dan disiplin diri Kemampuan  menikmati tantangan yang dihadapi Kemmampuan menerima kemenangan dan kekalahan secara matang.

Beberapa metode :

Membentuk & meningkatkan kompetensi dalam olahraga (mastery oriented) Memodifikasi alat & peraturan permainan agar sesuai dengan tahap

perkembangan anak Mengguakan teknik-teknik modeling Menerapkan fungsi belajar seperti “reinforcement” Mengajarkan beberapa strategi pengeolaan stress seperti relaksasi visualisasi ,

“self talk” dan reentering  Simulasi & bermain peran menghadapi berbagai keadaan yang baik maupun

yang buruk dalam lingkungan olahraga Mendidik orang tua & pelatih mengenai aspek-aspek psikologis dalam

olahraga

Contoh modeling ketrampilan meningkatkan kompetensi:

Page 7: PSIKOLOGI OLAHRAGA

Agresi : perilaku/perbuatan/tindakan

Agitasi : provokasi orang

AGRESI DALAM PERILAKU OLAHRAGA

Definisi :

Tingkah laku yang disengaja untuk menyakiti /mencederai orang lain :

1. Agresi merupakan TL bukan perasaan seperti marah, benci, dsb2. dilakukan dengan sngaja untuk menyakiti/mencederai.

Jenis Agresi :

Hostile/ Goal Reaktive Agression

bertingkah untuk mencederai agar lawannya menderita diertai rasa marah dan permusuhan.

Instrumental agression

bertujuan untuk mencederai agar dapat memenangkan pertandingan tidak disertai rasa marah dan permusuhan

Daerah Gelap

TL yang kurang jelas

Beberapa teori agresi :

Biological insting (naluri) Frustation aggression hypothesis Teori Frustasi, agresi yang direvisi Teori belajar sosial

Ada hubungan anatar gugahan (Arrausal), agresi dana prestasi dalam olaharaga.

UPAYA MENGENDALIKAN TL PENONTON AGAR TIDAK AGRESIF :

media massa diimbau paket keluarga seleksi penonton penangnanan tindakan agesif  interaksi dengan lawan Pelatih tanggap dengan situasi pertandingan Atlet top memberi contoh Tl yang non agresif Hukuman bagi atlet yang melakukan pelanggaran Sangsi juga ganjaran (reinforcement positif) bagi atlet yang berhasil tidak

melanggar

Page 8: PSIKOLOGI OLAHRAGA

Atlet diyakini berbuat salah dosa/ teknik pengendalian diri Rangsang2 luar yang membangkitkan agresi di pertandingan  Sanksi bagi pelatih.

KEHADIRAN PENONTON DALAM PERTANDINGAN

Kehadiran penonton Atlet belum sepenuhnya trampil, prestasi umumnya menurun di hadapan

penonton. Penampilan atlet top yang berpengalaman dan sangat menguasai

pketrampilannya, prestasi umumnya tidak dipengaruhi bahkan dapat meningkat di hadapan penonton

Tugas2 sederhana yang melibatkan kecepatan , “power”(kekuatan, kecepatan) umumnya ditunjang oleh kehadirn penonton. Pelatih  harus dapat mengidentifikaso tugas atlet yang tidak akan terganggu dengan hadirnya penonton.

Sebagai persiapan menghadapi pertandingan besar atlet2 yang belum banyak pengalamnnya dapat melakukan latihan didepan penonton yang jumlahnya meningkat secara bertahap

Atlet yang sangat cemas akan ber+ stress di hadapan penonton. Atlet2 seperti ini sangat butuh bantuan sebelum tampil.

ASPEK PSIKOLOGIS PEMANDUAN BAKAT OLAHRAGA

Secara umum faktor-faktor kepribadian yang diperlukan atlet berperstasi untuk segala jenis OR :

Motivasi untuk berprestasi Stabilitas emosi Fungsi kognisi (intelegensi) pada tingkat yang memadai Sikap dan minat yang menunjang partisipasi damal OR

TUNTUTAN KHUSUS PADA JENIS OR

Kegiatan Or yang melibatkan koordinasi antara gerakan tangan halus dan mati (tembak, panahan)

Kegiatan or yang menuntut koordiasi tubuh dan perhatian terhadap seluruh tubuh (senam, loncat indah, senam air)

Kegiatan or yang mmerlukan kemampuan pengerahan tenaga secara tota (lari, bela diri, renagn, dayung)

Kegiatan or yang berbahaya (panjat tebing, balap, terjun payung) Kegiatan or yang melibatkan daya antisipasi terhadap orang lain.

Antisipasi terhadap orang lain:

Pemainan yang mengundang agresi langsung dengan lawan (sepak bola,cepat tepat)

Or dengan net (konsentrasi bola dari mana) Permainan paralel (peboling, golf, panahan) => kesabaran, taktik, angkat besi

Page 9: PSIKOLOGI OLAHRAGA

(sepak bola)à mampu membaca situasi; cerdas, daya tangkap tinggi, kerja tim, memilki tingkat intelegensi yang memadai.

Intelegensi merupakan potensi seseorang untuk menggunakan pengalamannya untuk bernalar dalam memecahkan suatu persoalan/masalah, menerapkan pengetahuannya sesuai dengan tuntutan tuntutan yang sedang dipelajari dan mempengaruhi hal-hal baru.

Taraf intelegensi yang memadai akan membantu atlet :

Melancarkan pembelajaran dalam latihan Mengatur strategi dan taktik permainan Membaca permainan lawan & menentukan respon tepat dalam pertandingan Mempelajari teknik dan latihan menta seperti peningkatan daya konsentrasi

dan daya visualisasi.

Masalah yang sering dihadapi pembina kesehatan masyarakat adalah factor DO tinggi dari peserta program OR

Dalam jangka panjang berdampak negatif pada tingkat kebugaran seseorang Oki perlu ditinjau mengenai faktor-faktor yang dapat membuat seeorang >

bertahan dalam program OR masyarakat Orang tua: abudemen, penyuluhan/ceramah kesehatan.

 BEHAVIOUR (TINGKAH LAKU)

Pendidikan psikolgi terhadap exercise behaviour dapat dibagi 2 tahapan:

1. mengembangkan kebiasaan berlatih (acquisition of the exercise habit)2. mempertahankan kebiasaan tersebut untuk jangka panjang (exercise

maintenance)

Pokok-pokok pembinaan OR sesuai tahap perkembangan psikologis

Anak2 olahraga seperti pemaninan tidak menekankan pada prestasi.

MEMUPUK SIKAP POSITIF TERHADAP KEGIATAN SERTA PERMAINAN FISIK

OR merupakan permainan dan situasi bermain ini bermanfaat dalam mengembangkan sikap sosial, kerjasama, da sportifitas pada anak

Anak harus merasa aman yaitu bahwa pribadinya dihargai dan tidak tergantung pada tampilan or nya

Or diatur agar setiap anak memperoleh kesempatan bermain dengan penekanan bukan pada kemenangan

Anak akan ber< ketegangannya menghadapi pertandingan jika merasa tetap akan disayang oleh pembina walau pnampilannya kurang baik.

Lebih penting bila anak belajar menerima kekalahan daripada menerima kemenangan

Page 10: PSIKOLOGI OLAHRAGA

PRAREMAJA (10-12 TAHUN)

MEMUPUK RASA KEYAKINAN TERHADAP KEMAMPUAN DIRI

Hindari situasi yang membangkitkan stress

REMAJA

Masa Pergolakan yang ditandai usaha remaja mengukuhkan identitas diri dan kemandirian befikir dan berpendapat

Bertingkah laku sesuai dengan nasehat yang diberikan pada remaja Menunjukkan kesediaan mendengarkan pendapat remaja sehingga remaja

merasa > yakin mengenai identitas diri Menunjukkan sikap terbuka terhadap tindakan remaja yang terkadang aneh

dan bertujuan menarik perhatian Berusaha tidak mengecoh/menyembunyikan akta sebenarnya dari remaja Menerapkan disiplin tetapi juga berperan sebagai bapak yng penuh pengertian

terhadap kebutuhan anaknya

PEMUDA

Masa mulai suatu konsep atau persiapan menuju suatu karir untuk mencari nafkah dikemudian hari

Pembina perlu memahami bahwa pemuda dihadapkan pada berbagai tuntutan hidup diluar bidang OR, sehingga minat Ornya mungkin memudar atau tidak mungkin dipetahankan tanpan bantuan berbagai fihak.

MASA DEWASA (20-65 TAHUN)

Kegiatan fisik yang teratur tetap bermanfaat menjaga kesehatan, mengurangi stress dan seringkali meningkatkan gairah kerja.

MANULA (> 65TAHUN)

Kesehatan dan membantu manula mempertahankan fungsi mental yang diperlukan dalam kehidupan sehar-hari sehingga menunjang kemandiriannya untuk jangka waktu yang lebih lama.

Reaksi atlet terhadap cedera:

1. tidak percaya2. rx marah3. tawa menawar4. murung/isolasi diri5. rx pasrah

TAHAP I

Page 11: PSIKOLOGI OLAHRAGA

Tahap membangun hubungan dengan atlet

memahami perasaan dan reaksi atlet membangun komunikasi 2 arah menyusun dan mengajak atlet mengikuti program rehabilitasi fisik dan mental

sesuai  baginya

TAHAP II

Informasi keadaan & program rehabilitasi sesuai kemampuan atlet Mengurangi rasa takut atlet yang >> terhadap situasi yang belum jelas

bagaimana

TAHAP III

Tahap rehabilitasi mental

Mengelola pikiran-pikiran negatif Mempersiapkan diri secara mental untuk meneruskan karier Or & modifikasi

OR sesuai keadaan Membentuk konsep diri positif dan realistik.