Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya

13
Psikologi Lintas- Budaya: Penerapannya Muhammad Akhyar Disampaikan di Kuliah Psikologi Lintas Budaya Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Pancasila

Transcript of Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya

Page 1: Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya

Psikologi Lintas-Budaya:

Penerapannya

Muhammad AkhyarDisampaikan di Kuliah Psikologi Lintas Budaya

Program Sarjana Fakultas Psikologi

Universitas Pancasila

Page 2: Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya

Latar

• Psychologist bukanlah pesulap.• Butuh usaha dan waktu (lebih) untuk

menerapkan data penelitian untuk membawa perubahan kehidupan manusia.

• Seorang cross-cultural psychologist haruslah mengetahui kondisi politik ranahnya berkiprah.

Page 3: Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya

Latar

• Psikologi akan tetap menjadi disiplin ilmu teoritik jika hanya mencoba menjawab pertanyaan “apa”, “kapan”, dan “mengapa”

• Psikologi akan menjadi ranah terapan jika sasaran pertanyaan yang ingin dijawab “bagaimana mengubah sesuatu?”• Bagaimana mengajar di kelas yang multi-etnik• Bagaimana mengurangi stres karena gegar-budaya• Bagaimana cara mengurangi praduga

Page 4: Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya

Latar

• Psychologist bukanlah seorang pengambil keputusan.

• Psychologist dapat mempengaruhi kebijakan dengan menghembuskan suatu wacana kebijakan• Buku• Konferensi• Kuliah umum• Mempelopori suatu aksi bersama

Page 5: Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya

Kesehatan

• Setiap tahun WHO mengeluarkan sejumlah data terkait penderitaan dan kematian akibat penyakit tertentu.

• Penyebabnya masalah lingkungan dan kemiskinan.• 50 juta orang hidup dengan angka harapan hidup di bawah 45

tahun di dunia saat ini. • Tahun 2025 masih ada 5 juta anak yang meninggal di bawah usia

5 tahun karena malnutrisi dan infeksi penyakit.

• Selalu ada faktor budaya (norma dan nilai) yang mempengaruhi sikap masyarakat tersebut terhadap kesehatan. • AIDS• Angka Kelahiran

Page 6: Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya

Spiritualitas, Sains, dan Kesehatan

• Belakangan semakin banyak penelitian yang menunjukkan manfaat aktivitas spiritual terhadap kesehatan. • Orang yang mendatangi layanan keagamaan hidup lebih

panjang.• Beberapa bukti menunjukkan bahwa spiritualitas

melindungi terhadap gangguan kardivaskular.

• Psychologist tetap perlu menghormati kepercayaan klien tanpa harus menerima validitas kepercayaan itu.

Page 7: Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya

Keputusan Bisnis

• Psikologi Lintas-Budaya memiliki sumbangan yang berharga untuk perkembangan organisasi. • Membantu perusahaan untuk menciptakan atmosfer yang

melibatkan budaya untuk meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan psikologis.

• Pentingnya pelatihan untuk polisi dan petugas imigrasi yang akan berhadapan dengan sejumlah besar orang dari berbagai etnik.

• Semakin banyak usaha yang dilakukan untuk melindungi keunikan lokal suatu negara.

Page 8: Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya

Bekerja dengan Imigran

• Peperangan, kemiskinan, dan bencana menyebabkan semakin banyak pengungsi antar-negara.

• Salah satu masalah yang muncul adalah akulturasi.• Sering terjadi culture shock dalam proses akulturasi.• Belakangan, peneliti mengenai penyesuaian budaya

biasanya fokus pada • stres terkait penyesuaian diri, • faktor yang berhubungan dengan keberhasilan adaptasi, dan • kemampuan psikologis yang membantu seseorang

berkembang untuk melewati konsekuensi negatif dari stres.

Page 9: Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya

Pendidikan

• Sebagian kecil anak mendapatkan skor tes intelegensi yang rendah.

• Hal ini disebabkan kurangnya stimulasi akibat kemiskinan, pemukiman yang terlalu padat, hingga pengasuhan yang tidak baik.

• Kemampuan anak bisa ditingkatkan dengan mengembangkan lingkungan belajar yang apresiatif dan melibatkan orang tua.

Page 10: Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya

Budaya, Perilaku, dan Hukum

• Banyak kasus yang membuat usaha-usaha menghormati budaya atau nilai individu bergesekan dengan norma hukum di suatu wilayah.

• Penggunaan simbol agama di institusi publik• Peredaran minuman beralkohol• Keberadaan di perempuan di ruang publik

Page 11: Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya

Hak Asasi Manusia

• “have a full, free, safe, secure and healthy life” (UN, 1948) apakah benar-benar bisa diterapkan di semua konteks.

• Bagaimana dengan masih berlakunya hukuman mati di banyak negara?

• Apakah hak anak benar-benar dilindungi dan disediakan secara utuh?• Sunat pada anak perempuan.

Page 12: Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya

Sensor

• Di beberapa negara berlaku “rezim sensor” yang biasa dihaluskan penyebutannya menjadi “regulasi”.

• Tujuan sensor untuk menjaga kestabilan dan kelestarian suatu budaya.• Sensor film• Sensor media massa• Sensor internet

• Sebaliknya, apakah “pemaksaan” agar suatu negara memberlakukan demokrasi adalah pantas?

Page 13: Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya

Terimakasih atas Perhatiannya

“He who wants to do good knocks at the gate; he who loves finds

the gate open.”

Rabindranath TagoreRabindranath TagoreReferensi

Shiraev, B. E. & Levy, D. A (2010). Cross-Cultural Psychology Critical Thinking and Contemporary Application. Boston: Allyn & BaconFoto dari Kompas