psikologi abnorml

33
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan terkadang naik terkadang turun. Kebanyakan dari kita merasa senang bila memperoleh nilai tinggi, promosi, atau perhatian dari orang yang kita idamkan. Kebanyakaan dari kita merasa sedih atau depresi bila ditolak oleh seseorang, gagal dalam ujian. Atau mengalami kesulitan keuangan. Merupakan sesuatu yang normal dan tepat untuk merasa senang terhadap kejadian yang menggembirakan. Juga sama normal dan sama tepatnya untuk merasa depresi karna kejadian yang menyedihkan. Bahkan akan menjadi “abnormal” bila kita tidak depresi saat mengalami kesulitan hidup. Gangguan yang digambarkan pada pembahasan ini jauh lebih menyakitkan dan sangat mengganggu dari variasi mood normal yang terjadi sehari-hari. Orang dengan gangguan mood melibatkan prilaku yang menunjukan kegembiraan yang dilakukan diluaar karakter mereka yang biasanya, mungkin berprilaku liar dan tidak terkendali. Pada gangguan mood yang mencakup depresi yang serius, individu mengalami kesedihan yang sangat kuat sehingga mereka merasa tidak dapat berbuat apapun dan mungkin memiliki kecenderungan bunuh diri. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian gangguan suasana perasaan? 2. Apa jenis-jenis dari gangguan suasana perasaan? 3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan suasana perasaan? 1

description

psikologi abnormal

Transcript of psikologi abnorml

Page 1: psikologi abnorml

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Kehidupan terkadang naik terkadang turun. Kebanyakan dari kita merasa senang bila

memperoleh nilai tinggi, promosi, atau perhatian dari orang yang kita idamkan.

Kebanyakaan dari kita merasa sedih atau depresi bila ditolak oleh seseorang, gagal

dalam ujian. Atau mengalami kesulitan keuangan. Merupakan sesuatu yang normal

dan tepat untuk merasa senang terhadap kejadian yang menggembirakan. Juga sama

normal dan sama tepatnya untuk merasa depresi karna kejadian yang menyedihkan.

Bahkan akan menjadi “abnormal” bila kita tidak depresi saat mengalami kesulitan

hidup. Gangguan yang digambarkan pada pembahasan ini jauh lebih menyakitkan dan

sangat mengganggu dari variasi mood normal yang terjadi sehari-hari. Orang dengan

gangguan mood melibatkan prilaku yang menunjukan kegembiraan yang dilakukan

diluaar karakter mereka yang biasanya, mungkin berprilaku liar dan tidak terkendali.

Pada gangguan mood yang mencakup depresi yang serius, individu mengalami

kesedihan yang sangat kuat sehingga mereka merasa tidak dapat berbuat apapun dan

mungkin memiliki kecenderungan bunuh diri.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian gangguan suasana perasaan?

2. Apa jenis-jenis dari gangguan suasana perasaan?

3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan suasana perasaan?

4. Apa penanganan gangguan suasana perasaan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian gangguan suasana perasaan.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari gangguan suasana perasaan.

3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi gangguan suasana perasaaan.

4. Untuk mengetahui penanganan gangguan suasana perasaan.

1

Page 2: psikologi abnorml

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Gangguan Suasana Perasaan (MOOD)

Mood adalah kondisi perasaan yang terus ada yang mewarnai kehidupan psikologis

kita. Perasaan sedih atau depresi bukanlah hal yang abnormal dalam konteks pristiwa

atau situasi yang penuh tekanan. Namun orang dengan gangguan mood ( mood

disorder) mengalami gangguan mood yang luar biasa parah atau berlangsung lama

dan mengganggu kemampuan mereka untuk berfungsi dalam memenuhi tanggung

jawab secara normal.

Orang dapat mengalami gangguan ini dalam bentuk depresi yang ekstrim,

kegembiraan yang berlebihan, atau kombinasi dari kedua keadaan tersebut.

B. Jenis-jenis Gangguan Suasana Perasaan (MOOD)

Ganggaun depresi dianggap unipolar karena gangguan ini terjadi hanya pada satu arah

atau kutub emosional kebawah.gangguan yang melibatkan perubahan mood adalah

bipolar. Gangguan ini melibatkan baik depresi maupun rasa girang, biasanya dalam

pola yang saling bergantian.

a. Ganguang Depresi Mayor

Dalam episode depresi mayor, orang tersebut mengalami salah satu diantara mood

depresi ( merasa sedih, putus asa, atau terpuruk ) atau kehilangan minat/rasa

senang dalam semua atau berbagai aktifitas untuk periode waktu paling sedikit

dua minggu. Ciri-ciri gejala :

1. Perubahan pada kondisi emosional

Perubahan pada mood ( periode terus menerus dari perasaan terpuruk, depresi,

sedih, atau muram) penuh air mata atau menangis. Meningkatnya iritabilitas

(mudah tersinggung), kegelisahan, atau kehilangan kesabaran.

2. Perubahan dalam motivasi

Perasaan tidak termotivasi, atau memiliki kesulian untuk memulai (kegiatan)

dipagi hari atau bahkan sulit bangun dari tempat tidur. Menurunnya tingkat

partisipasisosial atau minat pada aktivitas sosial. Kehilangan kenikmatan atau

minat dalam aktivitas menyenangkan. Menurunnya minat pada seks. Gagal

untuk berespon pada pujian atau reward.

2

Page 3: psikologi abnorml

3. Perubahan dalam fungsi dan perilaku motorik

Bergerak atau berbicara dengan lebih perahan dari pada biasanya. Perubahan

dalam kebiasaan tidur (tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, bangun lebih

awal dari biasanya dan merasa kesulitanuntuk kembali tidur di pagi buta).

Perubahan dalam selera makan (makan terlalu banyak atau terlalu sedikit).

Perubahan dalam berat badan (bertambah atau kehilangan berat badan).

Berfungsi secara kurang efektif dari pada biasanya di tempat kerja atau di

sekolah.

4. Perubahan kognitif

Kesulitan berkonsentrasi atau berpikir jernih. Berpikir negatif mengenai diri

sendiri dan masa depan. Perasaan bersalah atau menyesal mengenai kesalahan

di masa lalu. Berpikir akan kematian atau bunuh diri.

Kebanyakan orang yang secara klinis mengidap depresi tetap terdiagnosis dan tidak tetangani

atau gagal mendapatkan penanganan yang tetap. Banyak orang dengan depresi yang tidak

tertangani percaya bahwa mereka dapat mengatasi masalahnya sendiri. Bahkan untuk mereka

yang mendapatkan penanganan, kebanyakan menerima perawatan yang tidak tetap.

Gangguan garis mayor adalah tipe yang paling umum dari gangguan mood yang dapat di

diagnosis, dengan perkiraan semasa hidup berkisar antara 10% hingga 25% untuk wanita dan

5% hingga 12% untuk pria. Diperkirakan 120 juta orang diseluruh dunia menderita depresi.

Penanganan yang efektif untuk depresi menghasilkan tidak hanya perbaikan psikologis tetapi

juga pekerjaan yang lebih stabil dan peningkatan pemasukan, seiiring orang dapat kembali

ketingkat fungsi yang lebih produktif.

Depresi mayor, khususnya pada episode yang lebih berat/ parah, dapat disertai dengan ciri

psikosis, seperti delusi bahwa tubuhnya digrogoti penyakit. Orang dengan depresi berat juga

dapat mengalami halusinasi seperti mendengar suara-suara orang lain, atau iblis, yang

mengutuk mereka atas kesalahan yang di presepsikan.

Faktor-faktor resiko dalam depresi mayor:

- Usia (biasanya lebih umum terjadi pada dewasa muda dari pada dewasa yang lebih

tua)

- Status sosio-ekonomi (orang dengan taraf sosio-ekonomi yang lebih rendah memiliki

resiko yang lebih besar dibanding mereka dengan taraf yang lebih baik)

- Status pernikahan (orang yang berpisah atau bercerai memiliki resiko yang lebih

tinggi dari pada orang yang menikah atau tidak pernah menikah. Wanita lebih

cenderung menghadapi faktor-faktor kehidupan yang penuh tekanan seperti

3

Page 4: psikologi abnorml

penganiayaan fisik dan seksual, kemiskinan, orang tua tunggal, dan diskriminasi

gender. Depresi mayor umumnya berkembang pada dewasa muda, dengan usia rata-

rata adalah pertengahan 20. Namun, gangguan tersebut dapat dialami bahkan oleh

anak-anak kecil, meski hingga usia 14 tahun resikonya sangat rendah.

b. Gangguan Distimik

Orang dengan gangguan distimik merasakan spirit yang buruk atau keterpurukan

sepanjang waktu, namun mereka tidak mengalami depresi yang sangat parah

eperti yang dialami oleh orang dengan gangguan depresi mayor. sementara

gangguan deperesi mayor cenderung parah dan terbatas waktunya, gangguan

distimik relatif ringan dan kronis, biasanya berlangsung selama beberapa tahun.

Perasaan depresi dan kesulitan sosial terus ada bahkan setelah orang tersebut

menampakkan kesembuhan. Resiko dari kambuh kembali juga cukup tinggi. Pada

gangguan distimik, keluhan mengenai depresi dapat menjadi semacam pelengkap

dari kehidupan orang tersebut sehingga sepertinya sudah menjadi bagian tak

terpisahkan dari setruktur kepribadian mereka. Keluhan yang terus-menerus dapat

membuat orang lain menganggap mereka perengek dan pengeluh.merki gangguan

distimik lebih ringan dari pada gangguan depresi mayor,ood tertekan dan self es-

teem yang terus menerus dapat mempengaruhi fungsi pekerjaan dan sosial orang

tersebut. Sebagian orang mengalami gangguan distimik sekaligus depresi mayor

pada waktu yang bersamaan. Istilah depresi ganda (double deppretion) dapat

dikena kan pada mereka yang mengalami episode depresi mayo yang berlapis

dengan gangguan distimik yang bertahan lebih lama. Orang yang menderita

depresi ganda umumnya mengalami episode deprsi yang lebih parah dari pada

orang dengan depresi mayor saja.

c. Gangguan Bipolar

Orang dengan gangguan bipolar (bipolar disorder) seperti mengendarai suatu

rollercoster emosional, berayun dari suatu ketinggian rasa girang, kekedalaman

depresi tanpa adanya penyebab dari luar atau eksternal. Gangguan bipolar adalah

suatu gangguan yang ditandai dengan perubahan mood antara rasa girang yang

ekstrim dan depresi yang parah. Eposide pertama dapat berupa manik atau

depresi. Episode manik, biasanya bertahan beberapa minggu hingga bebebrapa

bulan umumnya lebih singkat durasinya dan berakhir secara lebih tiba-tiba dari

pada episode depresi mayor. Episode manik adalah suatu periode peningkatan

4

Page 5: psikologi abnorml

euforia yang tidak realitis, sangat gelisah, dan aktivitas yang berlebihan, yang

ditandai dengan perilaku yang tidak terorganiasi dan dalam penilaian.

Karakteristik diagnostik episode manik :

- Periode peningkatan mood yang terus menerus yang terjadi secraa abnormal, meluap-

lupa, atau individu mudah marah yang terjadi setidaknya selama satu minggu. Selama

periode ini, muncul tiga atau lebih simtom berikut (empat jika mood yang terlihat

hanya mudah marah)

Meningkatnya harga diri atau individu merasa sangat hebat

Menurunnya kebutuhan untuk tidur

Individu senang untuk berbicara

Ide-ide yang mengalir atau pikiran yang saling berlomba

Mudah teralihkan perhatiannya

Meningkatnya aktifitas yang berorientasi pencapaian tujuan atau

meningkatnya psikomotorik

Keterlibatan yang berlebihan pada aktifitas yang menyenangkan dengan

konsekuensi yang menyakiitkan

- Simtom bukan bagian dari episode campuran (manik/depresi) dan tidak berhubungan

dengan kondisi medis atau penggunaan obat-obatan.

- Simtom menyebabkan setres atau gangguan yang signifikan atau keharusan bagi

individu untuk mendapatkan perawatan rumah sakit untuk menghindari individu dari

menyakiti dirinya sendiri atau orang lain.

Karakteristik diagnostik episode hipomanik :

- Periode meningkatnya mood, mood yang meluap-luap, atau individu mudah marah

yang terjadi setidaknya selama 4 hari yang jelas berbeda dengan mood normal yang

dapat diamati oleh orang lain.

- Selama periode ini terjadi 3 atau lebih simtom berikut ( empat jika mood yang muncul

adalah mudah marah)

Meningkatnya harga diri atau individu merasa sangat hebat

Menurunnya kebutuhan untuk tidur

Individu senang untuk berbicara

Ide-ide yang mengalir atau pikiran yang saling berlomba

Mudah teralihkan perhatiannya

Meningkatnya aktifitas yang berorientasi pencapaian tujuan atau

meningkatnya psikomotorik

5

Page 6: psikologi abnorml

Keterlibatan yang berlebihan pada aktifitas yang menyenangkan dengan

konsekuensi yang menyakiitkan

- Tidak ada karakteristik psikotik, dan episode yang terjadi tidak terlalu parah untuk

dapat menyebabkan impairment atau kebutuhan untuk mendapatkan perawan rumah

sakit

- Simtom tidak berhubungan dengan kondisi medis atau pengaruh dari pengguanaan

obat-obatan.

Jenis gangguan bipolar:

Ada beberapa macam contoh gangguan bipolar dengan perbedaan yang utama antara

gangguan bipolar I dan gangguan bipolar II. Diagnosis gangguan bipolar I (bipolar I

disorder) mendeskripsikan serangkaian gambaran klinis ketika individu mengalami satu

atau lebih episode manik, dengan kemungkinan meskipun tidak dipastikan akan terjadi,

mengalami satu atau lebih episode depresi mayor. Sebaliknya, diagnosis gangguan

bipolar II (bipolar II disorder) mengindikasikan bahwa individu memiliki satu atau lebih

episode deprsi mayor dan setidaknya mengalami satu episode hipomanik. Dengan kata

lain, individu dengan gangguan bipolar II belum pernah mengalami ledakan episode

manik, tetapi pernah merasa cukup bersemangat, sehingga cukup untuk memenuhi

kriteria episode hipomanik. Episode pertama gangguan bipolar pada pria biasanya adalah

manik, tetapi pada wanita biasanya episode depresi mayor. Gangguan bipolar biasanya

muncul pada usia 20-an. Pada orang dewasa biasanya diatas usia 65 tahun. Pada beberapa

tahun terakhir, diagnosis gangguan bipolar juga mulai sering diberikan kepada anak-anak

beberapa diberikan kepada anak usia 3 tahun. Sebagian besar orang dengan gangguan

bipolar berprilaku dan mengalami perasaan yang normal diantara episode-episode

meskipun satuperempat terus menunjukan mood yang tidak stabil dan mengalami

permasalahan ketika menghadapi orang lain, baik dilingkungan rumah maupun pekerjaan.

Mereka biasanya terus memiliki kesulitan pada lingkungan pekerjaan setelah terjadinya

episode pertama, dan kurang dari setengahnya dapat menyesuaikan diri dengan baik

dalam waktu 5 tahun setelah dirawat dirumah sakit. Gangguan bipolar adalah kondisi

yang serius jika tidak mendapatkan trirmen. Bahkan, resiko terjadinya bunuuh diri pada

orang yang menderita gangguan bipolar yang tidak mendapatkan tritmen diperkirakan

sebesar 15 persen.

d. Gangguan siklotimik

6

Page 7: psikologi abnorml

Semua orang mengalami perubahan mood, tetapi perubahan mood pada individu

dengan gangguan sikloimik biasanya terjadi dengan cara yang dramatis dan

berulang-ulang meskipun tidak dengan intensitas sekuat yang dialami oleh orang

dengan gangguan bipolar. Gangguan siklotimik adalah kondisi yang kronis yang

berlangsung setidaknya selama 2 tahun ( 1 tahun pada anak-anak dan remaja).

Gangguan siklotimik adalah suatu gangguan mood yang ditandai oleh pola kronis

dari perubahan mood yang ringan yang tidak cukup parah untuk diklasifikasikan

sebagai gangguan bipolar. Pada permukaannya, beberapa orang dengan gangguan

siklotimik dapat bergaul dengan baik,dan mereka mungkin mengatakan jika

periode meningkatnya energi adalah periode datangnya kreativitas. Sayangnya,

individu dengan gangguan tersebut sebenarnya sering merasakan sters atau

gangguan pada pekerjaan atau hubungan interpersonal yang disebabkan adanya

gangguan mood. Permasalahan biasanya terjadi pada individu yang berjuang

dengan perubahan mood yang tidak dapat di prediksi dengan siklus acak karena

individu lain menganggap mereka moody dan tidak dapat diandalkan. Permulaan

gangguan tersebut biasanya terjadi ketika individu berusia 20-an. Orang dengan

gangguan sikllotimik memiliki resiko untuk mengembangkan ganguan bipolar.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan mood

Dalam perspektif biologis :

1. Genetik

Observasi yang menyatakan jika gangguan tersebut diturunkan dalam keluarga

yang dapat dipastikan. Orang yang anggota keluarganya memiliki gangguan

depresi mayor memiliki kemungkinan dua kali lebih besar mengembangkan

gangguan depresif dibandingkan pada orang umumnya. Psiko ini lebih besar

ketika individu yang memiliki hubungan keluarga ini adalah anak dari individu

yang mengalami depresi. Ketika gangguan depresi mayor terjadi pada generasi

orang tua serta pada kakek nenek, maka anak-anak cenderung menunjukan

simtom psikopatologi. Menariknya, penyebab gangguan tersebut mengambil

bentuk gangguan kecemasan yang nantinya merupakan prediksi teerjadinya

perkembangan gangguan depresi pada masa dewasa oleh karna itu, anak-anak

dengan gangguan kecemasan yang berasal dari keluarga yang memiliki gangguan

depresi memiliki resiko yang besar untuk mengembangkan gangguan depresi pada

kehidupan mereka yang akan datang. Gender juga tampaknya memiliki peran

7

Page 8: psikologi abnorml

penting dalam mempengaruhi interaksi gen-lingkungan pada perkembangan

gangguan mood faktor resiko genetik yang besar dapat dipengaruhi oleh faktor

lingkungan seperti hubungan sosial.

2. Biokimia

Teori yang paling awal membahas mengenai faktor biokimia dengan depresi

adalah hipotesis katekolamin yang menyatakan bahwa kekurangan yang relatif

pada neropinefrin (katekolamin) dapat menyebabkan depresi dan kelebihan

neropinefrin dapat menyebabkan mania. Hipotesis alternatif dari hipotesis

katekolamin adalah hipotesis indoleamine yang menyatakan bahwa kekurangan

serotonim memberikan kontribusi pada simtom perilaku penderita depresi.

Hipotesis yang berkaitan dengan adanya kekurangan neurotransmiter sekarang

lebih dikenal dengan monoamine delpletion model (merefleksikan nama dari

kategeroni ini pada neurotransmiter), memberikan terobosan penting dalam

memahami faktor biologis pada gangguan mood. Neropinefrin dan serotonim

adalah dua monoamina yang diperkirakan sebagai faktor penting dalam gangguan

depresi mayor. Bahkan, semua pengobatan antidepresi yang saat ini digunakan

bekerja untuk meningkatkan ketersediaan neurotransmiter tersebut pada sinapsis.

Dalam perspektif psikologis :

1. Teori psikodinamika

teori psikodinamika klasik mengenai depresi dari freud dan para pengikutnya

meyakini bahwa depresi mewakili kemarahan yang diarahkan kedalam diri

sendiri dan bukan terhadap orang-orang yang dikasihi. Rasa marah dapat

diarahkan kepada self setelah mengalami kehilangan yang sebenarnya atau

ancaman kehilangan dari orang-orang yang di anggap penting. Freud

mempercayai bahwa berduka, atau rasa berkabung yang normal, adalah proses

yang sehat karena dengan berduka seseorang akhirnya dapat melepaskan

dirinya sendiri secara psikologis dari seseorang yang hilang karena kematian,

perpisahan, perceraian, atau alasan lainnya. Namun, rasa duka yang patologis

tidak mendukung perpisahan yang sehat. Malahan, hal ini akan memupuk

depresi yang tak berkesudahan. Rasa duka ynag patologis cenderung terjadi

pada orang yang memiliki perasaan ambifalen yang kuat yaitu suatu

kombinasi dari perasaan positif (cinta) dan negatif (marah,permusuhan)

terhadap orang yang telah pergi atau ditakutkan kepergiannya. Namun

8

Page 9: psikologi abnorml

kemarahan yang ekstrim tersebut memicu rasa bersalah, yang justru mencegah

mereka untuk mengarahkan rasa marah secara langsung kepada orang yang

telah pergi.

Menurut pandangan psikodinamika, gangguan bipolar mewakili dominasi

yang berubah-ubah dari kepribadian individu antara ego dan superego. Dalam

fase depresi, superego adalah dominan, memproduksi kesadaran yang

berlebihan atas kesalahan-kesalahan dan membanjiri individu dengan perasaan

bersalah dan ketidakberhargaan. Setelah beberapa waktu, ego muncul kembali

dan mengambil alih supremasi, memproduksi perasaan girang dan

kepercayaan diri yang menandai fase manik. Teoritikus psikodinamika

berfokus pada peran kehilangan dalam depresi. Orang yang sedang depresi

menunjukan keterlibatan dalam tingkat fokus kepercayaan diri yang lebih

tinggi setelah pengalaman kegagalan dibandingkan orang yang tidak depresi,

dan dalam tingak yang relatif lebih rendah untuk fokus kepercayaan diri yang

menyertai suatu kesuksesan.

2. Teori Humanistik

Menurut kerangka kerja humanistik, orang menjadi depresi saat mereka tidak

dapat mengisi keberadaan mereka dengan makna dan tidak dapat membuat

pilihan-pilihan autentik yang menghasilkan self-fulfillment. Kemudian dunia

dianggap sebagai tempat yang menjemukkan. Pencarian orang akan makna

memberikan warna dan arti bagi kehidupan mereka. perasaan bersalah dapat

timbul saat orang percaya bahwa mereka tidak membangkitkan potensi-

potensi mereka. psikolog humanistik menantang kita untuk memperhatikan

kehidupan kita secara mendalam. Apakah cukup berharga dan kaya? Atau kah

menjemukkan dan rutin? Bila jawabannya yang terkahir, mungkin saja kita

telah mencegah tercapainya kebutuhan kita akan aktualisasi diri.

Teoretikus humanistik juga berfokus pada hilangnya self-esteem yang dapat

muncul saat orang kehilangan teman atau anggota keluarga, ataupun

mengalami kemunduran atau kehilangan dalam pekerjaan. Kita cenderung

menghubungkan identitas personal dan rasa keberadaan diri sendiri kita

dengan peran-peran sosial kita sebagai orang tua, pasangan, pelajar, atau

pekerja. Bila identitas peran ini hilang, melalui kematian seorang pasangan,

perginya anak-anakuntuk kuliah, atau hilangnya suatu pekerjaan maka

9

Page 10: psikologi abnorml

keberadaan diri kita dapat terguncsng. Depresi adalah konsekuensi yang sering

terjadi dari kehilangan yang seperti itu.

3. Teori Belajar

Teoretikus belajar lebih memikirkan faktor-faktor situasional, seperti

kehilangan reinforcement positif.

Reinforcement dan depresi teoritikus belajar peter lewin shon menyatakan

bahwa depresi dihasilkan dari ketidak seimbangan antara output prilaku dan

input reinforcement yang berasal dari lingkungan. Kurang reinforcementuntuk

usaha seseorang dapat menurunkan motivasi dan menyebabkan perasaan

depresi. Tingkat aktivitas yang rendah yang menjadi ciri depresi juga dapat

menjadi sumber dari hasil sekunder atau reinforcement sekunder.

Reinforcement sosial dapat hilang saat orang yang dekat dengan kita, yang

menjadi pemberi reinforement, meninggal atau meninggalkan kita. Perubahan

dalam kondisi kehidupan juga dapat merubah keseimbangan antara usaha dan

reinforcement. Menganggur dalam waktu lama dapat mengurangi

reinforcement keuangan, yang nantinya akan menyebabkan penurunan yang

menyakitkan dalam gaya hidup. Kecacatan atau sakit yang berkepanjangan

juga dapat merusak kemampuan seseorang dalam memastikan arus penguatan

yang stabil.

Orang dengan gangguan depresi juga ditemukan melaporkan lebih sedikit

aktivitas yang menyenangkan dari pada yang tidak depresi. Depresi dapat

menyebabkan seseorang menarik diri dari aktivitas yang memberikan

reinforcement sosial. Apa pun akar penyebab dari depresi, suatu pendekatan

penangana behavioral yang mendorong orang dengan depresi untuk

meningkatkan tingkat aktivitas yang menyenangkan dan memberikan mereka

ketrampilan untuk melakukannya sering kali membantu dalam

menyembuhkan depresi.

4. Teori ineraksi

Interaksi antar orang yang depresi dengan orang lain dapat membantu

menjelaskan pengurangan yang dialami kelompok pertama dalam hal

reinforcement positif. Teori interaksional dikembangkan oleh psikolog james

Coyhe menyatakan bahwa penyesuaian pada kehidupan bersama dengan orang

yang depresi sangat menekan sehingga semakin lama reinforcement yang

10

Page 11: psikologi abnorml

diberikan pasangan atau anggota keluarga kepada orang yang depresi tersebut

menjadi semakin berkurang.

Teori interaksi didasarkan pada konsep interaksi timbal balik. Perilaku

seseorang mempengaruhi dan sebaliknya dipengaruhi oleh perilaku orang lain.

Teori ini meyakini bahwa orang yang mudah depresi bereaksi terhadap stres

dengan menuntut diberi keyakinan dan dukungan sosial yang lebih besar.

Awalnya orang yang menjadi depresi dapat sukses dalam mengumpulkan

dukungan. Namun setelah beberapa waktu, tuntunan dan perilaku mereka

mulai menimbulkan kemarahan dan kejengkelan.

Orang yanga depresi cenderung menghadapi penolakan dalam hubungan

jangja panjang. Anggota keluarga dapat menyadari betapa penuh tekanan

upaya penyesuaian diri denngan prilaku orang depresi tersebut, terutama

dengan perilaku seperti menarik diri, rasa lelah, putus asa, dan permohonan

yang terus-menerus untuk diberi keyakinan.

5. Teori prilaku dan kognitif

Simtom depresi nerupakan hasil dari adanya pengurangan terhadap penguatan

positif. Orang yang depresi menarik diri dari khidupan karena mereka tidak

lagi mendapatkan penguatan untuk tetap aktif. Perspektif behavioris, orang

yang depresi memiliki tingkat yang rendah dari yang ia sebut dengan

penguatan positif yang bergantung pada respons, prilaku yang meningkat

frekuensinya sebagai hasil dari melakukan perbuatan yang menghasilkan efek

yang menyenangkan. Menurut perspektif kognitif, orang yang

mengembangkan gangguan depresi telah memiliki pengalaman awal untuk

bereaksi dengan cara tertentu terhadap rasa kehilangan atau peristiwa stres

ttertentu. Orang yang depresi bereaksi terhadap pengalaman stres dengan

mengaktifkan serangkaian pikiran yang disebut dengan segitiga kognitif :

pandangan negative mengenai diri, dunia, dan masa depan.

Distorsi kognitif yang diasosiasikan dengan depresi :

a. Cara berpikir semua atau tidak sama sekali. Memandang kejadian-kejadian

sebagai hitam dan putih,sebagai “semua tentangnya baik” atau “semua

tentangnya buruk”. Misalnya, seseorang dapat memandang sebuah

hubungan yang berakhir dengan kekecewaan sebagai pengalaman yang

benar –benar negatif, terlepas dari perasaan atau pengalaman positif apa

pun yang mungkin ada sepanjang hubungan tersebut. Perfeksionisme

11

Page 12: psikologi abnorml

adalah sebuah contoh dari cara berpikir semua atau tidak sama sekali.

Orang yang perfeksionis meniali setiap hasil yang berada di luar

kesuksesan yang sempurna sebagai kegagalan sepenuhnya. Mereka

mempertimbangkan sebuah nilai B atau bahkan A – sebagai serupa dengan

F.

b. Generalisasi yang berlebihan. Mempercayi bahwa suatu peristiwa negatif

terjadi, maka hal itu cenderung akan terjadi lagi pada situasi yang serupa

dimasa depan.

c. Filter mental. Berfokus hanya pada detail-detail negatif dari suatu

peristwa, dan dengan sendirinya menolak unsur-unsur positif dari semua

yang serupa di masa depan.

d. Mendiskualifikasikan hal-hal positif. Ini mengacu pada kecenderungan

untuk memilih kalah dari kemenangan yang hampir terjadi dengan

menetralisasi atau tidak mengakui pencapian-pencapaian anda. Contohnya

adalah menolak atas ucapan selamat atas sebuah pekerjaan yang

diselesaikan secara baik dengan berpikir dan mengatakan “oh, bukan apa-

apa”

e. Tergesa-gesa membuat kesimpulan. Membentuk interpretasi negatif

mengenai suatu peristiwa, meskipun kekurangan bukti. Contoh dari gaya

berpikir ini adalah “membaca pikiran” dan “kesalahan tukang ramal.”

Dalam membaca pikiran, anda secara ceroboh tergesa-gesa membuat

kesimpulan bahwa orang lain tidak menyukai atau tidak menghargai anda,

sepertin menginterpretasikan seorang teman yang tidak menelpon untuk

beberapa lama sebagai suatu penolakan. Kesalahan tukan ramal

melibatkan prediksi bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi pada

diri sendiri. Orang tersebut meyakini bahwa prediksi dari kesialan ini

berdasarkan fakta meskipun tidak ada bukti yang mendukungnya.

Misalnya, orang itu menyimpulkan bahwa kekuatan sesaat yang terasa

pada bahu pastilah merupakan suatu tanda dari sakit jantung, mengabaikan

kemungkinan akakn penyebab yang lebih ringan.

f. Membesar-besarkan dan mengecilkan. Membesar-besarkan, atau

mengkatastrofekan mengacu pada kecendrungan untuk mebuat gunung

dari krikil-krikil – untuk membesar-besarkan pentingnya peristiwa-

peristiwa negatif, kekurangan pribadi, ketakutan atau kesalahan.

12

Page 13: psikologi abnorml

Mengecilkan adalah seperti bayangan pada cermin, suatu tipe dari distorsi

kognitif dimana seseorang mengecilkan atau memandang rendah

kebaikan-kebaikannya.

g. Penalaran emosional. Mendasarkan penalaran pada emosi – berpikir,

misalnya, “bila saya merasa bersalah, ini pasti kaarena saya telah

melakukan suatu kesalahan yang sangat besar.” Orang itu

menginterprettasikan perasaan dan peristiwa berdasarkan emosi dan bukan

pada pertimbangan-pertimbangan yang adil terhadap bukti.

h. Pernyataan-pertanyaan keharusan. Menciptakan perintah personal atau

self-commandments keharusan-keharusan atau semestinya-semestinya.

Misalnya, “pukulan pertama saya haru masuk!”

i. Memberi lebel dan salah melebel. Menjelaskan prilaku dengan melekatkan

lebel negatif pada diri sendiri dan orang lain. Anda dapat menjelaskan

suatu nilai yang buruk pada sebuah tes dengan berpikir bahwa anda

“malas: atau “bodoh” dan bukan hanya untuk ijian yang khusus itu, atau

mungkin sakit.

j. Melakukan personalisasi. Hal ini mengacu pada keenderungan untuk

mengasumsikan bahwa diri anda bertanggung jawab atas masalah dan

prilaku orang lain.

Orang yang depresi juga cenderung memegang pandangan yang lebih

pesimistis akan masa depan serta lebih kritis terhadap diri sendiri dan

orang lain.

Hubungan antara berpikir negatif dan depresi lebih bergantung pada

keseimbangan antara pikiran-pikiran negatif dan positif daripada hanya

pada keberadaan pikiran-pikiran negtif saja.

k. Teori ketidakberdayaan (atribusional). Mengajukan pandangan bahwa

orang dapat menjadi depresi karna ia belajar untuk memandang dirinya

sendiri sebagi tidak berdaya dalam mengontrol reinforcement-

reinforcement di lingkungannya atau untuk mengubah kehidupannya

menjadi lebih baik. Orang belajar untuk memandang dirinya sebagai tidak

berdaya karena pengalaman-pengalamannya. Oleh karena itu, model

ketidakberdayaan yang dipelajari menggabungkan teori behavioral dan

kognitif. Faktor-faktor situasiolnal membentuk sikap yang menyebabkan

depresi. Seligman dan kolega-koleganya mengubah teori ketikaberdayaan

13

Page 14: psikologi abnorml

dalam kerangka konsep psikologi sosial atas gaya atribusional (atributional

style). Gaya atribusional adalah suatu gaya personal dalam menjelaskan

sesuatu. Atribusi internal, keyakinan bahwa penyebab dari suatu peristiwa

melibatkan faktor-faktor didalam diri sendiri. Atribusi eksternal,

keyakinan bahwa penyebab dari suatu peristiwa melibatkan faktor-faktor

di luar diri sendiri. Atribusi stabil, keyakinan bahwa penyebab dari suatu

peristiwa melibatkan faktor-faktor yang satbil, dan bukan yang dapat

diubah. Atribusi tidak satbil, keyakinan bahwa penyebab dari suatu

peristiwa melibatkan faktor-faktor yang dapat diubah, dan bukan yang

stabil. Atibusi global, keyakinan bahwa penyebab dari suatu peristiwa

melibatkan faktor-faktor yang menyeluruh, dan bukan yang spesifik.

Atribusi spesifik, keyakinan bahwa penyebab dari suatu peristiwa

melibatkan faktor-faktor yang spesifik, dan bukan yang menyeluruh.

Tetoi ketidakberayaan yang sudah diperbaiki ini disebut toeri

ketidakberdayaan yang diformulasi ulang meyakini bahwa orang yang

menjelaskan penyebab-penyebab dan peristiwa negatif (seperti kegagalan

dalam pekerjaan, sekolah, atau hubungan romantis) dengan berdasar pada

ketiga tipe atribusi berikut ini adalah orang yang paling rntan terhadap

depres:

1. Fator-faktor internal, atau keyakinan bahwa kegagalan mereflesikan

ketidakmampuan pribadi, dan bukan faktor-faktor eksternal, atau

keyakinan bahwa kegagalan disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan.

2. Faktor-faktor global, atau keyakinan bahwa kegagalan mereflesikan

seluruh kesalahan dalam kepribadian dan bukan fakto-faktor spesifik,

atau keyakinan bahwa kegagalan mereflesikan area yang terbatas dari

kemampuan berfungsi.

3. Faktor-faktor stabil, atau keyakinan bahwa kegagalan mereflesikan

faktor kepribadian yang menetap dan bukan faktor-faktor yang tidak

stabil, atau keyakina bahwa faktor-faktor yang menyebabkan

kegagalan dapatlah diubah.

Ditorsi kognitif dan respons-respons rasional

14

Page 15: psikologi abnorml

Pikiran otomatis Jenis distorsi kognitif Respons rasional

Saya sendirian didunia ini. Cara berpikir semua atau

tidak sama sekali

Mungkin terasa sepertinya saya

sendirian, namun ada sejumlah

orang yang peduli terhadap saya.

Tidak akan pernah ada yang

berkahir sukses untuk saya.

Generalisasi berlebihan Tidak ada orang pun yang

melihat masa depan.

Konsentrasilah pada saat ini.

Paras yang menyedihkan. Membesar-besarkan Saya mungkin tidak berparas

sempurna, tapi saya tidak

menydihkan.

Saya hancur. Saya tidak

dapat mengatasi hal ini.

Membesar-besarkan Terkadang saya merasa terlalu

terbebani. Namun saya telah

mengatasi hal-hal ini

sebelumnya. Selesaikan langkah

demi langkah dan saya akan

baik-baik saja.

Saya kira saya memang

dilahirkan sebagai seorang

pecundang.

Melebel dan salah melebel Tidak ada seorang pun yang di

takdirkan menjadi seorang

pencundang. Berhenti menjelek-

jelekan diri Anda.

Saya hanya tutun 8 pon

dengan diet ini. Saya harus

melupakannya. Saya tidak

akan sukses.

Fokus pada hal negatif/

mengecilkan/

mendiskualisifikasikan hal

positif/melompat pada

kesimpulan/berpikir semua

atau tidak sama sekali

8 pon adalah awal yang baik.

Saya tidak mendapatkan berat

badan seperti ini dalam

semalam, dan saya harus sadar

bahwa butuh waktu untuk

menurunkannya.

Saya tahu segalanya pasti

sangat buruk sehingga saya

merasa sangat tidak enak.

Penalaran emosional Merasakan sesuatu tidak

membuat itu menjadi kenyataan.

Bila saya tidak melihat

segalanya dengan jernih, emosi

saya akan terdistorsi juga.

Saya akan gagal di mata

kuliah ini.

Kesalahan tukang ramal Santai dulu dong! Fokus saja

pada menyelesaikan mata kuliah

ini, jangan melompat pada

15

Page 16: psikologi abnorml

kesimpulan yang negatif.

Saya tahu sebernarnya

masalah Jhon adala karena

kesalahan saya.

Personalisasi Berhenti menyalahkan dirimu

untuk masalah orang lain ada

banyak alasan masalah Jhon

tidak ada hubungannya dengan

saya.

Seseorang seusia saya

seharusnya dapat

melakukannya dengan lebih

baik dari pada saya.

Pernyataan perintah Berhenti membandingkan dirimu

dengan orang lain. Semua orang

diharapkan untuk berbuat sebaik

yang mereka bisa. Apa gunanya

membandungkan diri saya

dengan orang lain? Itu hanya

membuat saya memandang jelek

diri saya dan bukannya

memotivasi saya.

Saya tidak punya otak yang

encer untuk kuliah.

Melebel dan salah melebel Berhenti mengejek dirimu

sendiri “bodoh.” Saya dapat

mencapai lebih banyak dari yag

saya kira.

Semuanya adalah salah

saya.

Personalisasi Mulai lagi, kan. Berhenti

memainkan permainan

menempatkan kesalahan pada

dirimu. Terlalu banyak

kesalahan untuk ditimpakan.

Lebih baik berhenti

menempatkan kesalahan dan

mencoba berpikir bagaimana

menyelesaikan masalah ini.

Akan sangat memalukan

bila Sue menolak saya.

Membesar-besarkan Mungkin akan menyebalkan,

tapi tidak akan terlalu buruk bila

saya tidak menjadikannya

sesuatu yang buruk.

Bila orang benar-benar

mengenal saya, mereka

Pembaca pikiran Bukti apa yang ada untuk itu?

Lebih banyak orang yang

16

Page 17: psikologi abnorml

akan membenci saya. mengenal saya yang akan

menyukai saya daripada tidak

menyukai saya.

Bila sesuatu tidak segera

menjadi lebih baik, saya

akan menjadi gila.

Melompat pada

kesimpulan/membesar-

besarkan

Saya telah mengatasi masalah-

masalah tersebut selama ini

tanpa menjadi hancur. Saya

hanya perlu bertahan. Segalanya

tidak seburuk yang terlihat.

Saya tidak percaya saya

memiliki jerawat lagi di

wajah saya. Ini akan

merusan akhir minggu saya.

Filter mental Santai saja. Sebuah jerawat

bukanlah akhir dunia. Ini tidak

akan merusak seluruh akhir

minggu saya. Orang lain punya

jerawat dan tampaknya mereka

senang-senang saja.

D. Penanganan Gangguan Mood

Sepertinya halnya perspektif teoretis yang menyatakan terdapat banyak faktor yang

mungkin terlibat dalam perkembangan gangguan mood, terdapat pula berbagai

pendekatan penanganan yang berasal dari model-model psikologi dan biologi.

1. Pendekatan psikodinamika

Psikoanalisis tradisional bertujuan membantu orang yang depresi untuk

memahami perasaan mereka yang ambivalen terhadap orang-orang (objek)

penting dalam hidup mereka yang telah hiang atau yang terancam akan hilang.

Dengan menggali perasaa-perasaan marah terhadap objek yang hilang ini, mereka

dapat mengarahkan rasa marah keluar melalui espresi verbal dari perasaan dan

bukan membiarkannya menjadi lebih buruk dan mengarah kedalam. Psikoanalisis

tradisional dapat menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengungkap dan

menghadapi konflik-konflik yang tidak disadari.

2. Pendekatan behavioral

Pendekatan penanganan behavioral beranggapan bahwa perilaku depresi dipelajari

dan dapat dihilangkan. Terapis perilaku bertujuan untuk secara langsung

memodifikasi perilaku dan bukan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap

kemungkinan penyebab yang tidak disadari dari setiap perilaku-perilaku ini.

17

Page 18: psikologi abnorml

Terapi perilaku telah terbukti menghasilkan keuntungan yang cukup berarti dalam

menangani depresi untuk orang dewasa dan jugaa remaja.

3. Pendekatan kognitif

Teoretikus kognitif percaya bahwa pikiran yang terdistorsi memainkan suatu

peran kunci dalam perkembangan depresi. Terapi kognitf yang berfokus pada

membantu orang dengan depresi belajar untuk menyadari dan mengubah pola

berpikir mereka yang disfungsional. Orang depresi cenderung untuk berfokus

pada bagaimana perasaan mereka dan bukan pada pikiran-pikiran yang mendasari

kondisi perasaan mereka. artinya, mereka biasanya memberikan lebih banyak

perhatian pada baimana buruknya perasaan mereka dibanding pada pikiran-pikiran

yang memungkinkan memicu atau mempertahankan mood yang depresi.

Teoretikus kognitif menyatakan bahwa kesalahan-kesalahan kognitif dapat

menyebabkan depresi bila kesalahan-kesalahan tersebut dibiarkan mengobrak-

abrik pikiran individu tanpa adanya tentangan. Terapis kognitif membantu klien

untuk menyadari adanya distorsi kognitif dan mengganti distorsi tersebut dengan

pikiran-pikiran alternatif yang lebih rasional.

4. Pendekatan biologis

Pendekatan biologis yang paling umum untuk menangani gangguan mood

melibatkan pengguanaan obat-obatan antidepresan dan terapi elektrokonvulsif

untuk depresi serta litium karbonat untuk gangguan bipolar.

- Obat-obatan antidepresan

Obat-obatan yang digunakan untuk menangani depresi mencakup beberapa kelas dari

antidepresan : tricyclyc antidepressants (TCAs), monoamine (MOA), inhibitors, dan

selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs).

- Penanganan obat untuk gangguan bipolar

Obat litium karbonat,bentuk bubuk dari litium berelemen metalik, adalah

pengonbatan yang paling luas dipakai dan direkomendasikan untuk gangguan bipolar.

Dapat dikatakan bahwa orang Yunani dan Romawi kuno adalah yang pertama dalam

menggunakan litium sebagai bentuk kemoterapi. Mereka meresepkan air mineral yang

berisi litium untuk orang dengan mood yang sangat mudah berubah-ubah.

Litium berefektif dalam menstabilkan mood orang yang menderita gangguan bipolar

dan dalam mengurangi episode-episode kambuh dari maniak depresi.

18

Page 19: psikologi abnorml

Obat anti konvulsan digunakan dalam penanganan epilepsi, seperti carba mazepine

dan bivalproeks juga digunakan untuk menstabilkan mood dan menghilangkan

simtom-simtom manik pada orang dengan gangguan bipolar.

5. Terapi Elektrokonvulsif

Biasa disebut terapi kejutan (shock therapy), terus menimbulkan kontroversi. De

mengalirkan arus listrik ke otak seseorang mungkin tampak biadab. Namun ECT

adalah suatu penanganan yang secara umum aman dan secara elektif bagi

penderita depresi berat, serta dapat membantu menghilangkan depresi pada

banyak kasus dimana penanganan yang telah gagal.

19

Page 20: psikologi abnorml

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gangguan mood adalah gangguan suasana perasaan yang berlangsung yang

sangat lama, tidak seperti biasanya atau parah dan cukup serius sehingga

menghambat fungsi sehari-hari. Ada berbagai jenis gangguan mood, termasuk

gangguan depresi (unipolar), seperti gangguan depresi mayor, dan gangguan

distimiik, dan gangguan yang melibatkan perubahan mood, seperti gangguan

bipolar dan gangguan siklitimik. Stres berkaitan dengan mood, namun

sejumlah orang memang lebih tangguh dalam menghadapi stres, mungkin

karna faktor-faktor sosial seperti dukungan sosial. Faktor-faktor biologi dalam

gangguan mood genetis, biokimia. Teori-teori yang mengonsepkan gangguan

mood adalah psikodinamika, humanistik, aliran belajar (behavioral), dan

model kognitif.

20

Page 21: psikologi abnorml

DAFTAR PUSTAKA

Nevid,jeffrey s.2005.Psikologi Abnormal.jakarta:Erlangga

Halgim,richard P, dkk. 2009.Psikologi Abnormal,Jakarta:Salemba Humanika

21