psikofar okehh

25
PSIKOFARMAKA Definisi Obat psikofarmaka atau disebut juga obat psikotropik merupakan obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku (mind and behavior altering drugs), digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik (psychotherapeutic medication). Obat ini mempunyai efek terapeutik langsung pada proses mental pasien karena efeknya pada otak. Obat-obat psikofarmaka digolongkan berdasarkan kesamaan efek terhadap supresi gejala sasaran, kesamaan dalam susunan kimia, dan kesamaan dalam mekanisme kerja obat yaitu obat anti psikosis, anti mania, anti ansietas, anti insomnia, anti obsesif kompulsif, dan anti panik. Obat yang sudah masuk dalam satu golongan tertentu, dapat juga masuk ke golongan lain sesuai dengan efek klinisnya yang berbeda. Obat-obat psikotropika 1. Obat Anti Psikosis Sekelompok obat yang menghambat reseptor dopamine tipe 2 (D2) sering dinamakan sebagai antipsikotik. 1

Transcript of psikofar okehh

Page 1: psikofar okehh

PSIKOFARMAKA

Definisi

Obat psikofarmaka atau disebut juga obat psikotropik merupakan obat yang

bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP) dan mempunyai efek utama

terhadap aktivitas mental dan perilaku (mind and behavior altering drugs), digunakan

untuk terapi gangguan psikiatrik (psychotherapeutic medication). Obat ini

mempunyai efek terapeutik langsung pada proses mental pasien karena efeknya pada

otak.

Obat-obat psikofarmaka digolongkan berdasarkan kesamaan efek terhadap

supresi gejala sasaran, kesamaan dalam susunan kimia, dan kesamaan dalam

mekanisme kerja obat yaitu obat anti psikosis, anti mania, anti ansietas, anti

insomnia, anti obsesif kompulsif, dan anti panik. Obat yang sudah masuk dalam satu

golongan tertentu, dapat juga masuk ke golongan lain sesuai dengan efek klinisnya

yang berbeda.

Obat-obat psikotropika

1. Obat Anti Psikosis

Sekelompok obat yang menghambat reseptor dopamine tipe 2 (D2) sering

dinamakan sebagai antipsikotik. Indikasi utamanya adalah terapi skizofrenia dan

gangguan psikotik lainnya.

1

Page 2: psikofar okehh

Klasifikasi

Antipsikotik dapat diklasifikasikan berdasarkan :

1. Rumus kimia

Dibagi menjadi fenotiazin dan non fenotiazin. Contoh golongan fenotiazin

adalah chlorpromazine, dan golongan non fenotiazin adalah haloperidol.

Golongan fenotiazin disebut juga obat-obat berpotensi rendah (low potency),

sedangkan golongan nonfenotiazin disebut obat-obat potensi tinggi (high

potency) karena hanya memerlukan dosis kecil untuk memperoleh efek yang

setara dengan chlorpromazine 100 mg.

2. Menurut cara kerjanya terhadap reseptor dopamin

Dibagi menjadi dopamin reseptor antagonis (DA), dan serotonin dopamin

antagonis (SDA). Obat-obat DA sering juga disebut sebagai antipsikotik

tipikal, dan obat-obat SDA disebut sebagai antipsikotik atipikal.

Penggolongan obat-obat anti psikosis:

1. Obat anti psikotik tipikal

a. Phenothiazin

Rantai Aliphatic : Chlorpromazine

Rantai Piperazin : Perphenazin

Trifluoperazin

Fluophenazin

Rantai piperidin : Thioridazin

b. Butyrophenon : Haloperidol

c. Diphenyl-butylpiperidin : Pimozid

2. Obat anti psikotik atipikal

a. Benzamide : Supiride

b. Dibenzodiazepin : Clozapin

Olanzapin

Quetiapin

2

Page 3: psikofar okehh

Zotepin

c. Benzisoxazol : Risperidon

Aripiprazol

Mekanisme Kerja

Obat anti psikosis memblokade dopamine pada reseptor pasca sinaptik neuron

di otak, prosesnya di sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal (dopamine D2 reseptor

antagonis). Obat anti psikosis yang baru (misalnya risperidone) di samping berafinitas

terhadap dopamine D2 reseptor juga terhadap serotonin.

Indikasi

Obat anti psikosis merupakan pilihan pertama dalam menangani skizofrenia,

untuk mengurangi delusi, halusinasi, gangguan proses dan isi pikiran dan juga efektif

dalam mencegah kekambuhan. Major transquilizer juga efektif dalam menangani

mania, perilaku kekerasan dan agitasi akibat bingung dan demensia. Juga dapat

dikombinasikan dengan anti depresan dalam penanganan depresi delusional.

Kontraindikasi

Kontraindikasi dari obat anti psikosis:

- Penyakit hati

- Penyakit darah

- Epilepsi

- Kelainan jantung

- Febris yang tinggi

- Ketergantungan alkohol

- Penyakit SSP

Efek Samping

Efek samping obat anti psikosis dapat berupa:

3

Page 4: psikofar okehh

- Sedasi dan inhibisi psikomotor.

- Gangguan otonomik (hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik berupa mulut

kering, kesulitan miksi dan defekasi, hidung tersumbat, mata kabur, tekanan

intraokuler meninggi, ganggua irama jantung).

- Gangguan ekstrapiramidal (distonia akut, akathisia, sindrom Parkinson seperti

tremor, bradikinesia, rigiditas).

- Gangguan endokrin (amenore, ginekomastia), metabolik (jaundice), hematologik

(agranulositosis), biasanya untuk pemakaian jangka panjang.

- Efek samping yang ireversibel yaitu tardive dykinesia (gerakan berulang

involunter pada lidah, wajah, mulut/rahang, dan anggota gerak, dimana pada

waktu tidur gejala tersebut menghilang).

Interaksi Obat

- Anti psikosis dengan anti psikosis lainnya berpotensial efek samping obat dan

tidak ada bukti lebih efektif atau tidak ada efek sinergis antara 2 obat anti

psikosis). Misalnya CPZ dikombinasikan dengan reserpine berpotensial efek

hipotensif.

- Antipsikosis dengan anti depresan trisiklik menimbulkan efek samping

antikolinergik meningkat.

- Anti psikosis dengan antiansietas meningkatan efek sedasi, bermanfaat untuk

kasus dengan gejala agitasi dan gaduh gelisah yang sangat hebat.

- Anti psikosis dengan ECT. Dianjurkan tidak memberikan gabungan obat ini pada

pagi hari sebelum dilakukan ECT karena angka mortalitas yang tinggi

- Anti psikosis dengan anti konvulsan mengakibatkan ambang konvulsi menurun,

kemungkinan serangan kejang meningkat, maka dosis antikonvulsan harus len\bih

besar.

- Anti psikosis dengan antasida menibulkan aktivitas antipsioksis menurun

disebabkan gangguan absorpsi.

4

Page 5: psikofar okehh

2. Obat anti depresi

Sinonim dari obat anti depresi yaitu thymoleptics psychic energizers,

antidepresan. Penggolongan obat anti depresan dapat dilihat pada table di bawah ini:

Tabel 1. Penggolongan obat anti depresan

No. Golongan Obat Sediaan Dosis Terapi

1. Trisiklik

(TCA)

Amitriptilin Tablet 25 mg 75-150 mg/hari

Imipramin Tablet 25 mg 75-150 mg/hari

2. SSRI Sentralin Tablet 50 mg 50-150 mg/hari

Fluvoxamin Tablet 50 mg 50-100 mg/hari

Fluoxetin Kapsul 20 mg,

Kaplet 20 mg

20-40 mg/hari

Paroxetin Tablet 20 mg 20-40 mg/hari

3. MAOI Moclobemide Tab 150 mg 300-600 mg/

hari

4. Atypical Mianserin Tablet 10, 30 mg 30-60 mg/hari

Trazodon Tab 50 mg, 100 mg 75-150 mg/hari

dosis terbagi

Maprotilin Tab 10, 25, 50, 75 mg 75-150 mg/hari

dosis terbagi

5

Page 6: psikofar okehh

Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja dari obat anti depresan adalah menghambat reuptake

aminergik neurotransmitter, menghambat penghancuran oleh enzim “monoamine

oksidase” sehingga terjadi peningkatan jumlah aminergik neurotransmitter pada

sinaps neuron di susunan saraf pusat.

Indikasi

Gejala sasaran dari obat ini ialah sindrom depresi. Butir-butir diagnostik

sindrom depresi sebagai berikut:

- Selama paling sedikit 2 minggu dan hampir setiap hari mengalami:

1. Rasa hati murung.

2. Hilang rasa minat dan rasa senang.

3. Kurang tenaga hingga mudah lelah dan kendur kegiatan.

- Keadaan di atas disertai gejala-gejala:

1. Penurunan konsentrasi pikiran dan perhatian.

2. Pengurangan rasa harga diri dan percaya diri.

3. Pikiran perihal dosa dan diri tidak berguna lagi.

4. Pandangan suram dan pesimistik terhadap masa depan.

5. Gagasan atau tindakan mencederai diri/bunuh diri.

6. Gangguan tidur.

7. Pengurangan nafsu makan.

- Hendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari bermanifestasi dalam gejala

penurunan kemampuan bekerja, hubungan social dan melakukan kegiatan rutin.

Kontraindikasi

Kontraindikasi dari obat anti depresan adalah penyakit jantung koroner,

glaukoma, retensi urin, hipertrofi prostat, gangguan fungsi hati, epilepsy, penggunaan

bersama obat lithium

6

Page 7: psikofar okehh

Efek Samping

Efek samping obat anti depresi dapat berupa:

- Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun,

kemampuan kognitif menurun dll).

- Efek antikolinergik (mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur, konstipasi,

sinus takikardia dll).

- Efek antiadrenergik alfa (perubahan EKG, hipotensi).

- Efek neurotoksis (tremor halus, gelisah, agitasi, insomnia).

Pada keadaan overdosis/intoksikasi trisiklik dapat timbul “Atropine Toxic

Syndrome” dengan gejala eksitasi SSP, hipertensi, hiperpireksia, konvulsi, toxic

confusional state (confusion delirium disorientation).

Interaksi Obat

- Interaksi antara obat golongan trisiklik dan haloperidol/phenothiazine dapat

mengurangi kecepatan ekskresi dari trisiklik (kadar dalam plasma meningkat).

Terjadi potensial efek antikolinergik (ileus paralitik, disuria, gangguan absorpsi).

- Interaksi obat SSRI/TCA dengan MAOI menimbulkan Serotonin Malignant

Syndrome dengan gejala-gejala gastrointestinal distress (mual, muntah, diare),

agitasi, gelisah.

- Interaksi golongan MAOI dan obat simpatomimetik menimbulkan efek potensiasi

yang dapat mengarah ke krisis hipertensi, dimana ada resiko terjadinya serangan

stroke.

- Interaksi MAOI dan senyawa mengandung tyramine mengakibatkan terjadinya

krisis hipertensi dengan adanya resiko serangan stroke pada pasien usia lanjut.

- Interaksi obat anti depresi dengan depresi SSP menimbulkan sedasi dan penekanan

terhadap pusat napas, resiko timbulnya gagal napas.

7

Page 8: psikofar okehh

3. Obat Anti Mania

Sinonim obat anti mania yaitu mood modulators, moot stabilizers, antimanics.

Berikut di bawah ini adalah tabel penggolongan obat anti mania

Tabel 3. Penggolongan obat anti mania

No Nama Generik Sediaan Dosis terapi

1 Litium karbonat 250-500 mg

2 Haloperidol Tab 0,5 mg,2 mg, 5 mg

Liq 2 mg/hr

Injk 5 mg/ml

4,5-15 mg

3 Karbamazepin Tab 200 mg 400-600 mg/hr

2-3 x/hr

Mekanisme Kerja

Lithium Carbonate merupakan obat pilihan utama untuk meredakan sindrom

mania akut atau profilaksis terhadap serangan sindrom mania yang kambuhan pada

gangguan afektif bipolar. Efek anti mania dari litium disebabkan kemampuannya

mengurangi supersensitifitas reseptor dopamine, meningkatkan aktifitas kolinergik-

muskarinik dan menghambat cyclic AMP.

Indikasi

Gejala sasaran : Sindrom Mania

Butir-butir diagnosis sindrom mania:

- Dalam jangka waktu paling sedikit satu minggu hamper setiap hari terdapat

keadaan afek (mood, suasana perasaan) yangmeningkat, ekspresif atau iritabel.

- Keadaan tersebut disertai paling sedikit 4 gejala berikut:

8

Page 9: psikofar okehh

1. Peningkatan aktifitas ketidaktenangan fisik.

2. Lebih banyak berbicara dari lazimnya atau adanya dorongan untuk berbicara

terus menerus.

3. Lompat gagasan (flight of ideas) atau penghayatan subjektif bahwa pikirannya

sedang berlomba.

4. Rasa harga diri yang melambung (yang dapat bertaraf sampai waham dan

delusi).

5. Berkurangnya kebutuhan tidur.

6. Mudah teralih perhatian.

7. Keterlibatan berlebih dalam aktifitas-aktifitas yang mengandung kemungkinan

resiko tinggi dengan akibat yang merugikan apabila tidak diperhitungkan secara

bjaksana.

Kontraindikasi

Kontraindikasi dari obat anti mania adalah wanita hamil

Efek Samping

Efek samping dari obat anti mania sebagai berikut:

1. Efek samping litium berhubungan erat dengan dosis dan kondisi fisik pasien.

2. Gejala efek samping pada pengobatan jangka lama: mulut kering, haus,

gastrointestinal distress (mual, muntah, diare feses lunak), kelemahan otot,

poliuria, tremor halus. Tidak ada efek sedasi dan gangguan ekstrapiramidal.

3. Efek samping lain adalah hipotiroidisme, peningkatan berat badan, perubahan

fungsi tiroid, edema pada tungkai, metallic taste , leukositosis, gangguan daya

ingat dan konsentrasi pikiran.

Interaksi Obat

- Interaksi litium dengan diuretika thiazide dapat meningkatkan konsentrasi serum

litium sebanyak 50% sehingga resiko intoksikasi semakin besar, sehingga dosis

litium harus dikurangi 50%.

9

Page 10: psikofar okehh

- Interaksi ACE Inhibitor dengan litium dapat meningkatkan konsentrasi serum

litium sehingga menimbulkan gejala intoksikasi.

- Interikasi haloperidol dengan litium dapat menimbulkan efek neurotoksis

bertambah (diskenesia, ataksia)

- Interaksi golongan NSAID dengan litium, sehingga resiko intoksikasi lebih besar.

4. Obat Anti Anxietas

Sinonim obat anti anxietas yaitu psikoleptik, transquilizer minor dan anksiolitik

No Nama Generik Golongan Sediaan Dosis terapi

1 Diazepam Benzodiazepin Tab 2- 5 mg Peroral 10-

30mg/hr,2-3

x/hari

Paenteral

IV/IM

2-10 mg/kali,

setiap 3-4 jam

2 Klordiazepoksoid Benzodiazepin Tab 5 mg

Kap 5 mg

15-30 mg/hari

2-3 x/sehari

3 Lorazepam Benzodiazepin Tab 0,5-2 mg 2-3 x 1 mg/hr

4 Clobazam Benzodiazepin Tab 10 mg 2-3 x 10

mg/hr

5 Brumazepin Benzodiazepin Tab 1,5-3-6

mg

3 x 1,5 mg/hr

6 Oksazolom Benzodiazepin Tab 10 mg 2-3 x 10

mg/hr

10

Page 11: psikofar okehh

7 Klorazepat Benzodiazepin Cap 5-10mg 2-3 x 5 mg /

hr

8 Alprazolam Benzodiazepin Tab0,25-0,5-

1 mg

3 x 0,25-0,5

mg/hr

9 Prazepam Benzodiazepin Tab 5 mg 2-3 x 5 mg/hr

10 Sulpirid NonBenzodiazepin Cap 50 mg 100-200

mg/hari

11 Buspiron NonBenzodiazepin Tab 10 mg 15-30 mg/hari

Mekanisme Kerja

Sindrom anxietas disebabkan hiperaktifitas dari sistem limbik yang terdiri dari

dopaminergic, nonadrenergik, seretonergic yang dikendalikan oleh GABA ergic yang

merupakan suatu inhibitor neurotransmitter.

Indikasi

Gejala sasaran yaitu sindrom anxietas (adanya perasaan cemas atau khawatir

yang tidak realistik terhadap 2 atau lebih hal yang dipersepsi sebagai ancaman,

perasaan ini menyebabakan individu tidak mampu istirahat dengan tenang)

Kontraindikasi

Pasien dengan hipersensitif terhadap benzodiazepin, glaukoma, miastena

gravis, insufisiensi paru kronik, penyakit ginajl dan penyakit hati kronik.

Ketergantungan relatif sering terjadi pada individu dengan riwayat peminum alkohol,

penyalahgunaan obat atau unstable personalities. Untuk mengurangi resiko

11

Page 12: psikofar okehh

kertergantungan obat, maksimum lama pemberian 3 bulan dalam rentang dosis

terapeutik.

Efek Samping

- Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun,

kemampuan kognitif melemah).

- Relaksasi otot (rasa lemas, cepat lelah dll).

- Potensi menimbulkan ketergantungan lebih rendah dari narkoba.

- Potensi ketergantungan obat disebabkan oleh efek obat yang masih dapat

dipertahankan setelah dosis terakhir berlangsung sangat singkat.

- Penghentian obat secara mendadak, akan menimbulkan gejala putus obat, pasien

menjadi iritabel, bingung, gelisah, insomnia, tremor, palpitasi, keeringat dingin,

konvulsi.

Interaksi Obat

- Interaksi benzodiazepine dengan CNS depresan berpotensial efek sedasi dan

penekanan pusat nafas.

- Interaksi benzodiazepine dengan neuroleptika menyebabkan efek klinis dari

benzodiazepine mengurangi kebutuhan dosis neuroleptika, sehingga resiko efek

samping neuroleptika berkurang.

5. Obat Anti Insomnia

Sinonimnya adalah hipnotik, somnifacient.

No Nama Generik Golongan Sediaan Dosis terapi

1 Nitrazepam Benzodiazepin Tab 5 mg Dewasa 2 tab

Lansia 1 tab

12

Page 13: psikofar okehh

2 Triazolam Benzodiazepin Tab 0,125 mg

Tab 0,250 mg

Dewasa 2 tab

Lansia 1 tab

Dewasa 2 tab

Lansia 1 tab

3 Estazolam Benzodiazepin Tab 1 mg

Tab 2mg

1-2 mg/malam

4 Chloral hydrate Non-

Benzodiazepin

Soft cap 500 mg 1-2 cap, 15-30

menit sebelum

tidur

Mekanisme Kerja

Proses tidur merupakan suatu proses yang terdiri dari:

- Stadium jaga (wake).

- Stadium 1 (gelombang alfa, beta, theta).

- Stadium 2 (gelombang delta 20%).

- Stadium 3 (gelombang delta 20-50%).

- Stadium 4 (gelombang delta 50%).

- Stadium REM (Rapid Eye Movement)=REM sleep.

Satu siklus berlangsung sekitar 90 menit sehingga terjadi sekitar terjadi sekitar

4-5 siklus tidur yang teratur pada tidur yang normal.

Obat golongan benzodiazepine tidak menyebabkan REM supression dan

rebound. Pada kasus depresi terjadi pengurangan gelombang delta <20%, sehingga

tidak pulas tidurnya dan mudah terbangun. Obat anti depresi menekan dan

13

Page 14: psikofar okehh

menghilangkan REM Sleep dan meningkatkan delta Sleep sehingga pasien tidur

nyaman dan tidak diganggu mimpi buruk.

Indikasi

Gejala sasaran: Sindrom insomnia (membutuhkan waktu lebih dari setengah jam

untuk tertidur atau tidur kembali setelah terbangun sehingga siklus tidur tidak utuh.

Kontraindikasi

- Sleep apneu syndrom.

- Congestive heart failure.

- Chronic respiratory disease.

- Wanita hamil dan menyusui.

Efek samping

- Supresi SSP saat tidur

- Rebound phenomen

- Disinhibiting effect yang menyebabkan perilaku penyerangan dan ganas pada

penggunaan golongan benzodiazepin dalam jangka waktu yang lama.

Interaksi obat

- Interaksi obat antiinsomnia dengan CNS depresant berpotensial mensupresi SSP

yang dapat menyebabkan over sedasi dan gagal napas.

- Interaksi obat golongan benzodiazepin tidak menginduksi enzim hepar

mikrosomal sehingga jarang menimbulkan interaksi obat.

- Overdosis jarang menimbulkan kematian, tetapi bila disertai alkohol atau depresi

saraf pusat, resiko kematian jadi meningkat.

6. Obat Anti Obsesif Kompulsif

Obat anti obsesif kompulsif dapat digolongkan menjadi:

1. Obat anti obsesif kompulsif trisiklik, contohnya Clomipramine.

14

Page 15: psikofar okehh

2. Obat anti obsesif kompulsif SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor),

contohnya sertraline, paroxetine, fluvoxamine, fluoxetine.

Tabel 6. Penggolongam Obat Anti Obsesif Kompulsif

No Nama Generik Sediaan Dosis terapi

1 Clompramine Tab 25 mg 75-200 mg/hr

2 Fluvoxamine Tab 50 mg 100-200 mg/hr

3 Sertraline Tab 50 mg 50-150 mg/hr

4 Fluxetine Cap 20 mg, caplet

20 mg

20-80 mg/hr

5 Paroxetine Tab 20 mg 40-60 mg/ hr

Indikasi

Gejala sasaran: Sindrom Obsesif Kompulsif

Mekanisme kerja

Mekanisme obat ini adalah sebagai serotonin reuptake blockers sehingga

hipersensitifitas berkurang.

Efek Samping

Efek samping dapat berupa:

- Efek anti histaminergik (sedasi, rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja

psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun)

- Efek antikolinergik (mulut kering, keluhan lambung, retensi urin, disuria,

penglihatan kabur, konstipasi, gangguan seksual)

- Efek antiadrenergik (perubahan EKG, hipotensi ortostatik)

15

Page 16: psikofar okehh

- Efek neurotoksik (tremor halus, kejang epilektik, agitasi, insomnia)

Interaksi Obat

- Interaksi klomipramine dengan haloperidol/phenotiazine mengurangi kecepatan

ekskresi dari klomipramine.

- Interaksi obat anti obsesif kompulsi trisiklik/SSRI dengan CNS depresant

menyebabkan potensiasi efek sedasi dan penekanan terhadap pusat pernafasan.

- Interaksi obat anti obsesif kompulsi trisiklik/SSRI dengan obat simpatomimetik

dapat membahayakan kondisi jantung.

- Interaksi obat anti obsesif kompulsi trisiklik/SSRI dengan MAOI tidak boleh

diberikan bersamaan sebab dapat terjadi serotonin malignant syndrome.

- Pemberian bersamaan obat anti kompulsif SSRI dan trisiklik, umumnya

meningkatkan kadar trisiklik dalam plasma sehingga mudah terjadi gejala

overdosis.

-

7. Obat Anti Panik

Penggolongan obat anti panik dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 7. Penggolongan Obat anti-panik

No Nama Generik Sediaan Dosis terapi

1 Imipramin Tab 25 mg 75-150 mg/hr

2 Clomipramin Tab 25 mg 75-150 mg/hr

3 Alprazol Tab 0,25 mg,0,5 mg,

1 mg

2-4 mg/hr

4 Moclobemid Tab 150 mg 300-600 mg/hr

5 Sertralin Tab 50 mg 50-100 mg/hr

6 Fluoxetin Cap dan caplet 20 20-40 mg/hr

16

Page 17: psikofar okehh

mg

7 Parocetin Tab 20 mg 20-40 mg/hr

8 Fluvoxamine Tab 50 mg 50-100 mg/hr

Mekanisme kerja

Sindrom panik berkaitan dengan hipersensitifitas dari reseptor serotonin di sarf

pusat. Mekanisme kerja obat antipanik adalah menghambat reuptake serotonin pada

celah sinaptik antar neuron.

Indikasi

Untuk mengatasi sindrom panik

Efek samping

- Efek antihistaminergik

- Efek antikolinergik

- Efek antiadrenergik alfa

- Efek neurotoksis

Interaksi Obat

- Interaksi obat antipanik trisiklik dengan haloperidol dapat mengurangi kecepatan

ekskresi dari trisiklik sehingga kadar dalam plasma meningkat, sebagai akibatnya

dapat terjadi potensiasi efek samping antikolinergik.

- Obat antipanik trisiklik/SSRI dengan CNS depresant menimbulkan efek sedasi dan

penekanan terhadap pusat pernafasan.

- Interaksi obat antipanik trisklik/SSRI dengan MAOI, tidak boleh diberikan

bersamaan karena dapat menyenankan serotonin malignant syndrome.

- Pemberian bersamaan obat antipanik SSRI dan trisiklik, dapat terjadi gejala

overdosis (intoksikasi trisiklik).

17