PSAK46
Transcript of PSAK46
-
7/28/2019 PSAK46
1/14
Akuntansi Pajak Penghasilan (PSAK 46)
Definisi
Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:
Pajak Penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan pajak ini
dikenakan atas penghasilan kena pajak perusahaan.
Pajak Penghasilan Final adalah pajak penghasilan yang bersifat final, yaitu bahwa setelah
pelunasannya, kewajiban pajak telah selesai dan penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan
final tidak digabungkan dengan jenis penghasilan lain yang terkena pajak penghasilan yang
bersifat tidak final. Pajak jenis ini dapat dikenakan terhadap jenis penghasilan, transaksi, atau
usaha tertentu.
Laba akuntansi adalah laba atau rugi bersih selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak.
Penghasilan kena paiak atau laba fiskal (taxable profit) atau rugi pajak (tax loss) adalah laba
atau rugi selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan yang
menjadi dasar penghitungan pajak penghasilan.
Beban paiak (tax expense) atau penghasilan pajak (tax income) adalah jumlah agregat pajak kini
(current tax) dan pajak tangguhan (deferred tax) yang diperhitungkan dalam penghitungan laba
atau rugi pada satu periode.
Pajak kini (current tax) adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable) atas penghasilan
kena pajak pada satu periode
Kewajiban pajak tanguhan (deferred tax liabilities) adalah jumlah pajak penghasilan terutang
(payable) untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak
Aset pajak tangguhan (deferred tax assets) adalah jumlah pajak penghasilan terpulihkan
(recoverable) pada periode mendatang sebaga; akibat adanya :
(a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, dan
(b) sisa kompensasi kerugian
Perbedaan temporer (temporary differences) adalah perbedaan antara jumlah tercatat aset
atau kewajiban dengan DPP-nya Perbedaan temporer dapat berupa
(a) perbedaan temporer kena pajak (taxable temporary differences) adalah perbedaan
temporer yang meninibulkan suatu jumlah kena pajak (taxable amounts) dalam penghitungan
-
7/28/2019 PSAK46
2/14
laba fiscal periode mendatang pada saat nilai tercatat aset dipulihkan (recovered) atau nilai
tercatat kewajthan tersebut dilunasi (settled), atau
(b) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan (deductible temporary differences)
adalah perbedaan temporer yang menimbulkan suatu jumlah yang boleh dikurangkan
(deductible amounts) dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai
tercatat aset dipulihkan (recovered) atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi (settled)
Beda Waktu/Sementara
Beda waktu artinya secara keseluruhan beban atau pendapatan akuntansi maupun perpajakan
sebernya sama, tetapi berbeda alokasi setiap tahunnya. Beda waktu dapat berasal dari
perbedaan akrual dan realisasinya, penyusutan, amortisasi, dan kompensasi kerugian fiscal
antara akuntansi dan perpajakan. Beda waktu akan menimbulkan asset/kewajiban pajak
tangguhan, sementara beda tetap tidak.
Beban Pajak Tangguhan dan Pendapatan Pajak Tangguhan
Pajak Kini (current tax) adalah jumlah PPh terhutang atas Penghasilan Kena Pajak pada satu
periode.
Beban pajak tangguhan akan menimbulkan kewajiban pajak tangguhan
Pendapatan pajak tangguhan menimbulkan asset pajak tangguhan.
Aset Pajak Tangguhan
Aset Pajak Tangguhan (deffered tax asset) timbul apabila beda waktu menyebabkan terjadinya
koreksi positif sehingga beban pajak menurut akuntansi lebih kecil dari pada beban pajak
menurut peraturan perpajakan.
Aset Pajak Tangguhan adalah jumlah PPh terpulihkan pada periode mendatang sebagai akibat
adanya perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan sisa kompensasi kerugian.
Kewajiban Pajak Tangguhan
Kewajiban Pajak tangguhan (deffferd tax liabilities) timbul apabila beda waktu menyebabkan
terjadinya koreksi negative sehingga beban pajak menurut akuntansi lebih besar daripada
beban pajak menurut peraturan perpajakan.
Kewajiban Pajak Tangguhan adalah jumlah PPh terhutang untuk periode mendatang sebagai
akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.
-
7/28/2019 PSAK46
3/14
Pencatatan dan Penyajiannya
Pengakuan asset dan kewajiban pajak tangguhan deilakukan terhadap rugi fiscal yang masih
dapat dikompensasikan dan beda waktu antara laporan keuangan komersial dengan laporan
keuangan fiscal yang dikenakan pajak, dikalikan dengan tariff pajak yang berlaku, tariff
maksimum PPh 30%.
Jurnal untuk mencatat timbulnya asset pajak tangguhan adalah
Aset pajak tangguhan xxxx
Pendapatan pajak tangguhan xxxx
Jurnal untuk mencatat timbulnya kewajiban pajak tangguhan adalah
Beban pajak tangguhan xxxxx
Kewajiban pajak tangguhan xxxx
Penyajian pajak tangguhan:
1. Aset pajak dan kewajiban pajak harus disajikan terpisah dari aset dan kewajibanlainnya dalam neraca.
2. Aset dan kewajiban pajak tangguhan harus dibedakan dari aset pajak kini (taxreceivable/prepaid tax) dan kewajiban pajak kini (tax payable).
3. Aset atau kewajiban pajak tangguhan tidak boleh disajikan sebagai aset ataukewajiban lancer
4. Aset pajak kini harus dikompensasikan (offset) dengan kewajiban pajak kini daniumlah netonya disajikan dalam neraca.
5. Beban (penghasilan) pajak yang berhubungan dengan laba atau rugi dari aktivitasnormal harus disajikan tersendiri pada laporan laba rugi.
6. Aset pajak tangguhan disajikan terpisah dengan akun tagihan restitusi PPh dankewajiban tangguhan juga disajikan terpisah dengan utang PPh 29.
7. PPh final:a. Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan PPh final
berbeda dari Dasar Pengenaan Pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak boleh diakui sebagai
aset atau kewajiban pajak tangguhan.
b. Atas penghasilan yang telah dikenakan PPh final, beban pajak diakui proporsional
dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.
-
7/28/2019 PSAK46
4/14
c. Selisih antara jumlah PPh final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai
pajak kini pada perhitungan laba rugi diakui sebagai Pajak Dibayar di Muka dan Utang Pajak.
d. Akun PPh final dibayar di muka harus disajikan terpisah dari PPh final yang masih
harus dibayar.
8. Perlakuan akuntansi untuk hal khusus:
a. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dalam Surat Ketetapan
Pajak harus dibebankan sebagai pendapatan atau beban lain-lain pada Laporan Laba Rugi
periode berjalan.
b. Apabila diajukan keberatan dan atau banding, pembebanannya ditangguhkan.
c. Apabila terdapat kesalahan mendasar, perlakuan akuntansinya mengacu pada PSAK
25 tentang Laba atau Rugi Bersih untuk periode berjalan, kesalahan mendasar, dan perubahan
kebijakan akuntansi.
Penyajian dalam laporan keuangan:
Laba sebelum PPh xxx
PPh:
PajakKini xxx
Pajak Tangguhan xxx
(xxx)
Laba Setelah PPh xxx
-
7/28/2019 PSAK46
5/14
Contoh:
1. Laba sebelum pajak tahun 2006 = Rp 900.000.000. Koreksi fiscal atas laba tersebut
adalah:
a. Pendapatan bunga deposito Rp 60.000.000.
b. Beban jamuan tanpa daftar nominatif Rp 40.000.00
c. Penyusutan fiskal lebih kecil Rp 15.000.000 daripada penyusutan komersial.
Angsuran PPh 25 Rp 20.000.000 per bulan.
Pertanyaan:
a. Tentukan Penghasilan Kena Pajak.
b. Tentukan PPh Kurang/Lebih Bayar.
c. Tentukan aset atau kewajiban pajak tangguhan.
d. Buatlah jurnal dan penyajiannya.
Jawab:
a. Laba sebelum pajak Rp 90.000.000
Koreksi beda tetap:
-/- Pendapatan bunga deposito (Rp 60.000.000)
+/+ Beban jamuan Rp 40.000.000
Total beda tetap (Rp 20.000.000)
-
7/28/2019 PSAK46
6/14
Rp 880.000.000
Koreksi beda waktu :
+/+ Penyusutan Rp 15.000.000
Total beda waktu Rp 15.000.000
Penghasilan Kena Pajak Rp 895.000.000
b. Pajak terutang: 10% x Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000
15% x Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000
30% x Rp 795.000.000 = Rp 238.500.000
Rp 251.000.000
Kredit PPh 25 (Rp 240.000.000)
PPh Kurang Bayar (PPh 29) Rp 11.000.000
c. Aset Pajak Tangguhan 30% x Rp 15.000.000 = Rp 4.500.000
d. Jurnal:
Keterangan
Debit
Kredit
PPh Badan Pajak Kini
Asset Pajak Tangguhan
Pendapatan Pajak Tangguhan
PPh 25 dibayar di muka
-
7/28/2019 PSAK46
7/14
Hutang PPh 29
251.000.000
4.500.000
4.500.000
240.000.000
11.000.000
Penyajian :
Laba sebelum pajak Rp 90.000.000
Pajak Kini Rp 251.000.000
Pajak Tangguhan (Rp 4.500.000)
(Rp 246.500.000)
Laba Bersih Rp 653.500.000
2. Laba sebelum pajak tahun 2006 = Rp 700.000.000. Koreksi fiskal atas laba tersebut
adalah:
a. Pendapatan sewa bangunan Rp 50.000.000.
b. Beban bunga pajak Rp 10.000.000.
c. Beban pemberian sembako Rp 40.000.000.
d. Penyusutan komersial Rp 10.000.000 lebih tinggi dan penyusutan fiskal.
e. Pendapatan jasa giro Rp 20.000.000.
f. Beban PPh Rp 5.000.000.
-
7/28/2019 PSAK46
8/14
g. Amortisasi fiskal Rp 15.000.000 lebih tinggi dan amortisasi komersial.
Kredit Pajak:
a. PPh 22: Rp 10.000.000
b. PPh 23: Rp 100.000.000
c. PPh 24: Rp 25.000.000
d. PPh 25: Rp 15.000.000
Pertanyaan:
a. Tentukan Penghasilan Kena Pajak.
b. Tentukan pajak Kurang/Lebih Bayar.
c. Tentukan aset atau kewajiban pajak tangguhan.
d. Buatlah jurnal dan penyajiannya.
Jawab:
a. Laba sebelum pajak Rp 700.000.000
Koreksi beda tetap:
-/- Pendapatan sewa bangunan (Rp 50.000.000)
-/- Pendapatan jasa giro (Rp 20.000.000)
+/+ Beban bunga pajak Rp 10.000.000
+/+ Beban pemberian sembako Rp 40.000.000
+/+ Beban PPh Rp 5.000.000
Total beda tetap (Rp 15.000.000)
Rp 685.000.000
-
7/28/2019 PSAK46
9/14
Koreksi beda waktu:
-/- Amortisasi (Rp 15.000.000)
+/+ Penyusutan Rp 10.000.000
Total beda waktu (Rp 5.000.000)
Penghasilan Kena Pajak Rp 680.000.0000
b. Pajak terutang: 10% x Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000
15% x Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000
30% x Rp 580.000.000 Rp 174.000.000
Rp 186.500.000
Kredit PPh 22, 23, 24, dan 25 (Rp 150.000.000)
PPh Kurang Bayar (PPh 29) Rp 36.500.000
c. Kewajiban Pajak Tangguhan = 30% x Rp 5.000.000 = Rp 1.500.000
d. Jurnal:
Keterangan
Debit
Kredit
PPh Badan Pajak Kini
Beban Pajak Tangguhan
Kewajiban Pajak Tangguhan
PPh 22 dibayar dimuka
PPh 23 dibayar di muka
PPh 24 dibayar di muka
-
7/28/2019 PSAK46
10/14
PPh 25 dibayar di muka
Hutang PPh 29
186.500.000
1.500.000
1.500.000
10.000.000
100.000.000
25.000.000
15.000.000
36.500.000
Penyajian :
Laba sebelum pajak Rp 700.000.000
Pajak Kini Rp 186.500.000
Pajak Tangguhan Rp 1.500.000
(Rp 188.000.000)
Laba Bersih Rp 512.000.000
Reactions:
Category: Akuntansi Pajak, Panduan Pajak
-
7/28/2019 PSAK46
11/14
Sunday, 3 January 2010 at 14:39
Links to this post
Create a Link
Shop Amazon - 2012 Tax Software Downloads
Total Pageviews
35,390
Kategori
Akuntansi Pajak (11)
Global tax (5)
Media Release (13)
Pajak dan Negara (3)
Panduan Pajak (23)
Sejarah pajak (3)
Tanya jawab (14)
Tax Review (18)
Zakat (2)
Popular Posts
CONTOH JURNAL TRANSAKSI YANG TERUTANG PPN
Pencatatan pada saat menerima /mengimpor BKP/JKP : Tanggal 8 Maret 2006, PT. Sierad
Produce Tbk. membeli bahan baku senilai Rp 10.000,00...
Akuntansi Pajak Penghasilan (PSAK 46)
-
7/28/2019 PSAK46
12/14
Definisi Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini: Pajak
Penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasa...
PENYUSUTAN ASET TETAP
PSAK No. 17 (2007), yang dimaksudkan penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aset yang dapatdisusutkan sepanjang masa manfaat yang diestim ...
DEFINISI DAN UNSUR PAJAK
DEFINISI DAN UNSUR PAJAK Definisi atau pengertian pajak menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro,
SH : Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara b...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KORUPSI ANGGARAN PENDAPATAN
BELANJA DAERAH (APBD) DI MALANG RAYA
Abstract Corruption has been widely discussed in many forum. Public budget (APBD) corruption
is abuse action public budget to private or the...
Aturan-aturan Pajak Baru tahun 2011
Jakarta - 1. Selama ini kita mengenal bentuk formulir SPT Masa PPN adalah bentuk Formulir SPT
Masa PPN 1107. Sedangkan untuk Wajib Pajak ...
Tiga jurus menghindari pajak
MENURUT Filsuf Ibnu Khaldun, orang akan berkelit dari pajak jika pemerintah menganut sistem
perpajakan yang melampaui batas tata kr...
SISTEM PERTANAHAN JAMAN KERAJAAN MATARAM ISLAM Oleh: Agust. Supriyono
Abstract Focus of this article is the land s system, especially at the period of pre-colonial
kingdoms in Java. The land s system at that ti...
PPH 21 Karyawan Kontrak
Jakarta - Saya ingin menanyakan besarnya PPh 21 yang dikenakan untuk pribadi. Ada seorang
eks karyawan kami, diberikan kontrak yang man...
Dirjen Pajak Tegaskan PPN dan PPnBM
JakartaSehubungan dengan adanya pemberitaan bahwa Pajak Jadikan Harga Jual Mobil
Mahal dan Pajak Impor Bajaj sama dengan Harley Davidso...
Arsip
-
7/28/2019 PSAK46
13/14
2012 (4)
2011 (2)
2010 (40)
December (9)
November (5)
October (5)
September (3)
August (2)
July (2)
June (2)
May (2)
April (2)
March (2)
February (2)
January (4)
ZAKAT DAN PERANAN NEGARA
Sejarah Pemikiran ekonomi pada masa nabi MUHAMMAD ...
Akuntansi Pajak Penghasilan (PSAK 46)
Perhitungan Pajak
2009 (10)
2008 (12)
Followers
-
7/28/2019 PSAK46
14/14
Follow by Email
KUMPULAN INFORMASI PERPAJAKAN powered by Blogger | Facebook 2.0 theme by Ainun
Nazieb | Coded and SEO by Blogger Templates Library