Psak16(ed 0809)

27
P ERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKTIVA TETAP PSAK No.16 (Revisi 2002) 28 Agustus 2002 IKATANAKUNTAN INDONESIA EXPOSURE DRAFT

Transcript of Psak16(ed 0809)

PERNYATAANSTANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

AKTIVA TETAP

PSAK No.16 (Revisi 2002) 28 Agustus 2002

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

EX

POSU

RE

DR

AF

T

Hak cipta © 2002, Ikatan Akuntan IndonesiaAKTIVA TETAP

Diterbitkan olehDewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan IndonesiaJalan Sisingamangaraja No. 59Jakarta Selatan 12120Telp: (021) 722-2989Fax : (021) 724-5078email: [email protected]

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

ii ED Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

ED PSAK No.

1 6PE R N Y A T A A NSTANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Revisi 2002

Exposure Draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar AkuntansiKeuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran-saran danmasukan untuk menyempurnakan draft ini masih dimungkinkansebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada 31Desember 2002. Tanggapan dikirimkan ke:

Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan IndonesiaJl. Sisingamagaraja No. 59, Kebayoran BaruJakarta 12120

Fax: 62-21 724-5078, 724-3620E-mail: [email protected]

Hak Cipta © 2002 Ikatan Akuntan Indonesia

Kopi dari Exposure Draft (ED) ini dibuat dengan tujuan untukpenyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan keDewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan ED ini olehindividu atau organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untukpenggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indo-nesia, Jl. Sisingamagaraja No. 59, Kebayoran Baru, Jakarta12120. Tel. 62-21 722-2989, Fax: 62-21 724-5078, 724-3620,E-mail: [email protected]

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

ED iiiHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

PengantarDewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui Exposure DraftPSAK 16 (Revisi 2002) tentang Aktiva Tetap dalam rapatnya padatanggal 28 Agustus 2002 untuk disebarluaskan dan ditanggapi olehkalangan anggota IAI, Dewan Konsultatif SAK, Pengurus IAI,perguruan tinggi dan individu/organisasi/lembaga lainnya yangberminat.

Tanggapan akan sangat berguna jika menunjukkan paragraf khususatau kelompok paragraf yang berhubungan, memaparkanpermasalahannya secara jelas dan alternatif saran yang didukungdengan alasan.

Exposure Draft PSAK 16 (Revisi 2002): Aktiva Tetap, menggantikanPSAK 16: Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain, khususnya pada bagianmengenai perlakuan akuntansi terhadap penilaian kembali aktiva tetap(revaluasi). Exposure Draft ini juga melakukan penyelarasan denganPSAK lainnya seperti dengan PSAK 22: Akuntansi Penggabung-an Usaha, PSAK 26: Akuntansi Biaya Pinjaman, PSAK 46:Akuntansi Pajak Penghasilan, PSAK 48: Penurunan Nilai Aktiva,dan PSAK 57: Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, danAktiva Kontinjensi.

Dalam penyusunan PSAK ini DSAK telah membentuk Tim KecilPenyiapan Konsep Exposure Draft Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan tentang Aktiva Tetap dengan susunan sebagai berikut:

Tim Kecil:Siddharta Utama (Ketua)Sri YantoFranky SetiawanAhmad Juliana

Tim Kecil tersebut melaksanakan tugasnya sejak bulan Juli 2002 dantelah menghasilkan Konsep Exposure Draft (KED) PSAK tentang

iv ED Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

Aktiva Tetap. Penyusunan standar ini dilakukan dengan menelaahdan mengakomodasi berbagai ketentuan yang terkait baik ketentuaninternasional maupun nasional. Beberapa ketentuan tersebut, antaralain: IAS 16: Property, Plant and Equipment (revised 1998) danperundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

Selanjutnya Dewan Standar Akuntansi Keuangan juga telahmelakukan pembahasan KED PSAK tentang Aktiva Tetap yangdihasilkan oleh Tim Kecil tersebut dalam beberapa kali pertemuankhusus sejak 31 Juli 2002. Dalam rapat DSAK tanggal 28 Agustus2002, Dewan telah menyetujui konsep tersebut menjadi exposure draft(ED) untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh para konstituen.

Exposure draft ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipan dokumendalam Media Akuntansi dan home page IAI: http://www.akuntan-iai.or.id atau http://www.akuntanpublik.org.

Jakarta, 28 Agustus 2002Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Istini T. Siddharta KetuaRusdy Daryono AnggotaOsman Sitorus AnggotaAgung Nugroho Soedibyo AnggotaSudarwan AnggotaRamzi A. Zuhdi AnggotaGunadi AnggotaAnis Baridwan AnggotaAli Darwin AnggotaM. Jusuf Wibisana AnggotaDudi M. Kurniawan AnggotaJan Hoesada AnggotaSiddharta Utama AnggotaGudono Anggota

ED vHak Cipta © 2001 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

DAFTAR ISI

ParagrafPENDAHULUAN ..................................................... 01-06Tujuan ........................................................................ 01Ruang Lingkup ......................................................... 02-05Definisi ...................................................................... 06

PENGAKUAN AKTIVA TETAP ............................. 03-13

PENGUKURAN AWAL AKTIVA TETAP .............. 14-21Komponen Biaya Perolehan ..................................... 15-19Pertukaran Aktiva .................................................... 20-21

PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN ......... 22-26

PENGUKURAN SETELAHPENGAKUAN AWAL .............................................. 27-51Perlakuan Utama ...................................................... 27Perlakuan Alternatif yang Diizinkan ....................... 28-39

Revaluasi ............................................................ 29-39Penyusutan ................................................................ 40

Telaah Masa Manfaat ....................................... 48-50Telaah Metode Penyusutan ............................... 51

PEMILIHAN NILAI TERCATAT-RUGIPENURUNAN NILAI .............................................. 52-53

PENGHENTIAN DAN PELEPASAN ..................... 54-58

PENGUNGKAPAN .................................................. 59-65

KETENTUAN TRANSISI ....................................... 66

TANGGAL EFEKTIF .............................................. 67

ED viiHak Cipta © 2001 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

ED.1Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGANNO. 16 (Revisi 2002)AKTIVA TETAP

Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalahParagraf Standar. Paragraf Standar harus dibaca dalam kaitannya denganparagraf penjelasan yang dicetak dalam huruf tegak (biasa). Pernyataan initidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material (immaterialitems).

PENDAHULUAN

Tujuan

01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuanakuntansi aktiva tetap. Permasalahan utama dalam akuntansiaktiva tetap adalah saat pengakuan aktiva, penentuan nilaitercatat, dan pembebanan penyusutan. Pernyataan ini men-syaratkan suatu aktiva tetap diakui sebagai aktiva jika memenuhidefinisi dan kriteria pengakuan suatu aktiva dalam KerangkaDasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.

Ruang Lingkup

02.Pernyataan ini harus diterapkan dalam akuntansiaktiva tetap kecuali jika PSAK lain menetapkan ataumengizinkan perlakuan akuntansi yang berbeda.

03. Pernyataan ini tidak berlaku untuk:(a) hutan dan sumber daya alam serupa yang dapat diper-

baharui; dan(b) kuasa pertambangan, eksplorasi dan pengolahan tambang,

minyak, gas alam, dan sumber daya alam yang tidak dapatdiperbarui lainnya.

Namun demikian, Pernyataan ini berlaku untuk aktiva tetap yangdigunakan untuk mengembangkan atau memelihara aktivitasatau aktiva yang dicakup dalam (a) atau (b), tetapi dapatdipisahkan dari aktivitas atau aktiva tersebut.

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

ED.2 Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

04. Dalam keadaan tertentu, PSAK mengizinkan peng-akuan awal nilai tercatat aktiva tetap dengan menggunakanpendekatan yang berbeda dari yang dijelaskan dalam Pernyataanini. Misalnya, PSAK 22 tentang Akuntansi PenggabunganUsaha, mensyaratkan aktiva tetap yang diperoleh dalampenggabungan usaha diukur pada awalnya dengan nilai wajarsekalipun nilai tersebut melebihi biayanya. Namun, dalamkeadaan tersebut, seluruh aspek perlakuan akuntansi lainnyauntuk aktiva tersebut, termasuk penyusutan, ditentukan olehketentuan dalam Pernyataan ini.

05. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 13tentang Akuntansi untuk Investasi, mengizinkan suatuperusahaan untuk memperlakukan investasi properti sebagaiproperti, sesuai dengan Pernyataan ini, atau sebagai investasijangka panjang, sesuai dengan PSAK 13.

Definisi

06.Berikut adalah pengertian istilah-istilah yangdigunakan dalam Pernyataan ini:

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang:(a) dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam

produksi atau menyediakan barang atau jasa, untukdisewakan, atau untuk keperluan administrasi; dan

(b) diharapkan dapat digunakan lebih dari satu periode.

Penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapatdisusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa manfaat.

Jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount)adalah biaya perolehan suatu aktiva, atau jumlah lain yangdisubtitusikan untuk biaya perolehan dalam laporankeuangan, dikurangi nilai sisanya.

Masa manfaat adalah:(a) periode suatu aktiva yang diharapkan akan diguna-

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

ED.3Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

kan oleh perusahaan; atau(b) jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan

akan diperoleh dari aktiva oleh perusahaan.

Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yangdibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikanuntuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan ataukonstruksi.

Nilai sisa adalah suatu jumlah neto yang diharapkan dapatdiperoleh pada akhir masa manfaat suatu aktiva setelahdikurangi taksiran biaya pelepasan.

Nilai wajar adalah suatu jumlah yang digunakan untukmengukur aktiva yang dapat dipertukarkan melalui suatutransaksi yang wajar (arm's length transaction) yangmelibatkan pihak-pihak yang berkeinginan dan memilikipengetahuan memadai.

Rugi penurunan nilai (impairment loss) adalah jumlahyang diturunkan dari nilai tercatat hingga menjadi sebesarnilai yang dapat diperoleh kembali dari aktiva.

Nilai tercatat (carrying amount) adalah nilai yang disajikandalam neraca setelah dikurangi akumulasi penyusutandan akumulasi rugi penurunan nilai.

PENGAKUAN AKTIVA TETAP

07.Suatu aktiva tetap harus diakui sebagai aktiva jika:(a) besar kemungkinan (probable) manfaat ekonomi

masa datang yang berkaitan dengan aktiva tersebutakan mengalir ke perusahaan; dan

(b) biaya perolehan aktiva dapat diukur secara andal.

08. Aktiva tetap sering merupakan suatu bagian utamaaktiva perusahaan, oleh karena itu signifikan dalam penyajianposisi keuangan. Lebih lanjut, penentuan apakah suatu

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

ED.4 Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

pengeluaran merupakan suatu aktiva atau beban dapatberpengaruh signifikan pada hasil operasi yang dilaporkanperusahaan.

09. Dalam menentukan apakah suatu hal memenuhi kriteriapertama untuk pengakuan, suatu perusahaan harus menilaitingkat kepastian aliran manfaat ekonomi masa datangberdasarkan bukti yang tersedia pada waktu pengakuan awal.Adanya kepastian yang cukup bahwa manfaat ekonomi masadatang akan mengalir ke perusahaan membutuhkan suatukepastian bahwa perusahaan akan menerima imbalan danmenghadapi risiko terkait. Kepastian ini biasanya hanya tersediajika risiko dan imbalan telah diterima perusahaan. Sebelum haltersebut terjadi, transaksi untuk memperoleh aktiva dapatdibatalkan tanpa sanksi yang signifikan, dan jika demikiankondisinya maka aktiva tidak diakui.

10. Kriteria kedua untuk pengakuan biasanya dapatdipenuhi langsung karena transaksi pertukaran mempunyai buktipembelian aktiva yang mengindefikasi biaya perolehannya.Dalam keadaan suatu aktiva dikonstruksi sendiri, pengukuranyang andal atas biaya dapat dibuat dari transaksi dengan pihakeksternal untuk perolehan bahan baku, tenaga kerja, danmasukan lain yang digunakan dalam proses konstruksi.

11. Dalam mengindentifikasi suatu aktiva terpisah dariaktiva tetap, dibutuhkan pertimbangan dalam mengaplikasikankriteria yang ada dalam definisi untuk keadaan khusus ataujenis perusahaan tertentu. Mungkin tepat untuk menyajikansecara agregat pos individu yang tidak signifikan (seperticetakan, peralatan dan perkakas) dan menerapkan kriteriatersebut pada nilai agregatnya. Kebanyakan suku cadang danperalatan pemeliharaan biasanya dianggap sebagai persediaandan diakui sebagai beban pada saat dikonsumsi. Namun, sukucadang utama dan peralatan siap pakai dikualifikasi sebagaiaktiva tetap jika perusahaan mengharapkan untuk mengguna-kannya selama lebih dari satu periode. Demikian pula jika sukucadang dan peralatan reparasi dapat digunakan hanya dalam

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

ED.5Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

hubungannya dengan aktiva tetap tertentu dan penggunaannyadiperkirakan tidak teratur, maka suku cadang dan peralatanreparasi tersebut dibukukan sebagai aktiva tetap dan disusutkansepanjang periode waktu yang tidak melebihi masa manfaatdari aktiva yang berhubungan.

12. Dalam keadaan tertentu, adalah tepat untuk mengalo-kasikan total pengeluaran suatu aktiva pada komponennya danmembukukan biaya perolehan masing-masing komponen secaraterpisah. Hal ini dilakukan jika komponen aktiva memiliki masamanfaat berbeda atau menyediakan manfaat bagi perusahaandengan pola yang berbeda sehingga memerlukan penggunaantarif dan metode penyusutan yang berbeda. Contohnya sebuahpesawat terbang dan mesinnya harus diperlakukan sebagaiaktiva yang terpisah jika memiliki masa manfaat yang berbeda.

13. Aktiva tetap dapat diperoleh untuk alasan keamananatau lingkungan. Perolehan aktiva tetap yang tidak secara lang-sung meningkatkan manfaat ekonomi masa datang dari suatuaktiva tetap yang ada, mungkin diperlukan perusahaan untukmemperoleh manfaat ekonomi masa datang dari aktiva yanglain. Dalam keadaan ini, perolehan aktiva tetap semacam itumemenuhi kualifikasi pengakuan aktiva, karena memungkin-kan diperolehnya manfaat ekonomi masa depan yang lebih dariaktiva yang berkaitan jika dibandingkan dengan tidak diperoleh-nya aktiva tetap tersebut. Tetapi, aktiva tersebut hanya diakuisepanjang hasil nilai tercatat tersebut dan aktiva yang berkaitantidak melebihi jumlah yang dapat diperoleh kembali (recover-able amount) dari aktiva. Sebagai contoh, perusahaan kimiaharus memasang sarana pengendali zat kimia (chemical han-dling processes) tertentu yang baru untuk memenuhi persya-ratan lingkungan hidup pada produksi dan penyimpanan bahankimia yang berbahaya; peningkatan pabrik yang berkaitan diakuisebagai aktiva sepanjang dapat diperoleh kembali, karena tanpasarana tersebut perusahaan tidak dapat memproduksi danmenjual bahan kimia.

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

ED.6 Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

PENGUKURAN AWAL AKTIVA TETAP

14.Suatu aktiva tetap yang memenuhi kualifikasiuntuk diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkansebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur sebesarbiaya perolehan.

Komponen Biaya Perolehan

15. Biaya perolehan suatu aktiva tetap terdiri dari hargabelinya, termasuk bea impor dan PPN Masukan Tak BolehRestitusi (non-refundable), dan setiap biaya yang dapatdiatribusikan secara langsung hingga aktiva tersebut dalamkondisi siap pakai; setiap potongan dagang dan rabat yangdikurangkan dari harga pembelian. Contoh biaya yang dapatdiatribusikan secara langsung adalah:(a) biaya persiapan tempat;(b) biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan

dan bongkar-muat (handling costs);(c) biaya pemasangan (installation costs);(d) biaya profesional seperti arsitek dan insinyur; dan(e) estimasi biaya bongkar-muat dan memindahkan aktiva dan

persiapan lokasi, yang diakui sebagai kewajiban diestimasisesuai PSAK 57: Kewajiban Diestimasi, KewajibanKontinjensi, dan Aktiva Kontinjensi.

16. Jika pembayaran untuk suatu aktiva tetap ditangguhkanhingga melampaui jangka waktu kredit normal, biaya perolehanaktiva tersebut adalah setara dengan nilai tunainya; perbedaanantara nilai tunai dengan pembayaran total diakui sebagai bebanbunga selama periode kredit kecuali dikapitalisasi sesuai denganperlakuan alternatif yang diizinkan dalam PSAK 26: AkuntansiBiaya Pinjaman.

17. Biaya administrasi dan overhead umum lainnya bukanmerupakan komponen biaya perolehan aktiva tetap sepanjangtidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya perolehanaktiva atau membawa aktiva ke kondisi siap pakai. Demikian

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

ED.7Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

pula biaya permulaan (start-up) dan pra-produksi serupa bukanmerupakan bagian biaya perolehan aktiva kecuali biaya tersebutdiperlukan dalam membawa aktiva ke kondisi siap pakai. Rugioperasi awal yang terjadi sebelum aktiva mencapai kinerja yangdirencanakan diakui sebagai beban.

18. Biaya perolehan suatu aktiva yang dikonstruksi sendiriditentukan dengan menggunakan prinsip yang sama sebagai-mana perolehan aktiva. Jika perusahaan membuat aktiva serupauntuk dijual dalam keadaan usaha normal, biaya perolehan aktivabiasanya sama dengan biaya memproduksi aktiva untuk dijual(lihat PSAK 14: Persediaan). Oleh karena itu, setiap laba in-ternal dieliminasi dalam menetapkan biaya perolehan tersebut.Demikian pula biaya dari jumlah yang abnormal dari bahan bakuyang tak terpakai, tenaga kerja, atau sumber daya lain yangterjadi dalam memproduksi aktiva yang dikonstruksi sendiri tidakdimasukkan dalam biaya perolehan aktiva tersebut. PSAK 26:Akuntansi Biaya Pinjaman menetapkan kriteria yang harusdipenuhi sebelum biaya bunga dapat diakui sebagai suatukomponen biaya perolehan aktiva.

19. Biaya perolehan aktiva yang dimiliki oleh lessee dalamfinance lease ditentukan dengan menggunakan prinsip yangditetapkan dalam PSAK 30: Akuntansi Sewa Guna Usaha.

Pertukaran Aktiva

20. Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dengan pertukaranatau pertukaran sebagian untuk aktiva tetap yang tidak serupaatau aktiva lain. Biaya perolehan aktiva semacam ini diukursebesar nilai wajar aktiva yang diterima, yaitu setara nilai wajaraktiva yang diserahkan disesuaikan dengan jumlah kas atausetara kas yang dipindahkan.

21. Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaranaktiva tetap yang serupa yang memiliki manfaat yang serupapada bidang usaha yang sama dan memiliki nilai wajar yangserupa. Suatu aktiva tetap juga dapat dijual dalam pertukaran

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

ED.8 Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

dengan kepemilikan aktiva yang serupa. Dalam kedua keadaantersebut, karena proses perolehan penghasilan (earning pro-cess) tidak lengkap, sehingga tidak ada keuntungan ataukerugian yang diakui dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, biayaperolehan aktiva yang baru adalah nilai tercatat aktiva yangdiserahkan. Tetapi nilai wajar aktiva yang diterima dapatmemberikan bukti penurunan nilai aktiva yang diserahkan.Dalam keadaaan ini aktiva yang diserahkan diturun-nilai-buku-kan (written down) dan penurunan nilai buku ini ditetapkanuntuk aktiva baru. Contoh dari pertukaran aktiva serupatermasuk pertukaran pesawat terbang, hotel, bengkel, danproperti real estat lainnya. Jika terdapat aktiva lain seperti kastermasuk sebagai bagian transaksi pertukaran, maka hal inimenunjukkan bahwa aktiva yang dipertukaran tidak memilikisuatu nilai yang serupa.

PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN

22.Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aktivatetap harus ditambahkan pada nilai tercatat aktiva jikakemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan, dalambentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi dari aktivayang ada atau peningkatan standar kinerja, akan mengalirke perusahaan. Semua pengeluaran setelah perolehanharus diakui sebagai beban pada periode yang terjadi.

23. Pengeluaran setelah perolehan aktiva tetap hanya diakuisebagai aktiva jika pengeluaran tersebut meningkatkan kondisiaktiva melebihi standar kinerja semula. Contohnya peningkatanyang menghasilkan kenaikan manfaat ekonomi masa datangtermasuk:(a) modifikasi bagian aktiva untuk memperpanjang masa

manfaat, termasuk kenaikan kapasitas;(b) peningkatan kemampuan mesin untuk meningkatkan

kualitas hasil; dan(c) penerapan proses produksi baru yang memungkinkan

pengurangan yang signifikan terhadap biaya operasi.

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

ED.9Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

24. Pengeluaran untuk perbaikan atau pemeliharaan aktivatetap yang dilakukan untuk memperbaiki atau memeliharamanfaat ekonomi masa datang yang diharapkan perusahaandari standar kineja awal suatu aktiva biasanya diakui sebagaibeban pada saat terjadinya. Contohnya, biaya pemeliharaan danreparasi (servicing) atau turun mesin (overhauling) aktivabiasanya merupakan beban karena merupakan pemeliharaan,dan bukan untuk meningkatkan standar kinerja yang diperkirakansemula.

25. Perlakuan akuntansi yang tepat untuk pengeluaran yangterjadi setelah perolehan aktiva tetap tergantung pada keadaanyang diperhitungkan pada pengukuran awal dan pengakuanaktiva tetap yang berkaitan dan apakah pengeluaran setelahperolehan dapat diperoleh kembali. Contohnya, jika nilai tercatataktiva tetap telah memperhitungkan kerugian dalam manfaatekonomi, pengeluaran setelah perolehan awal yang bertujuanuntuk memperoleh manfaat ekonomi masa datang yang diha-rapkan dari aktiva tersebut dikapitalisasi selama nilai tercatattidak melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Kasus lainnyaterjadi pada saat harga beli aktiva telah mencerminkan kewajib-an perusahaan untuk melakukan pengeluaran di masa datangdalam membawa aktiva ke kondisi siap pakai. Contohnya, per-olehan bangunan yang memerlukan renovasi. Dalam keadaanini, pengeluaran setelah perolehan ditambahkan ke nilai tercatataktiva sepanjang dapat diperoleh kembali dari manfaat masadatang aktiva tersebut.

26. Komponen utama dari beberapa jenis aktiva tetapmungkin membutuhkan penggantian secara teratur. Sebagaicontoh, tungku pembakaran membutuhkan pelapisan ulang (re-lining) setelah digunakan beberapa kali atau interior pesawatterbang seperti tempat duduk dan dapur mungkin membutuhkanpenggantian beberapa kali selama usia pesawat. Komponentersebut dibukukan sebagai aktiva terpisah karena memiliki masamanfaat yang berbeda dengan aktiva tetap yang berkaitan. Olehkarena itu, jika kriteria pengakuan aktiva di paragraf 7 terpenuhi,pengeluaran yang terjadi dalam mengganti atau memperbaharui

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

ED.10 Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

komponen tersebut diakui sebagai perolehan aktiva yangterpisah dan aktiva yang diganti tersebut dihapusbukukan.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Perlakuan Utama

27.Setelah pengakuan awal sebagai aktiva, suatuaktiva tetap disajikan sebesar biaya perolehan dikurangiakumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.

Perlakuan Alternatif yang Diizinkan

28.Setelah pengakuan awal sebagai aktiva, suatuaktiva tetap disajikan sebesar nilai revaluasi yaitu nilaiwajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasipenyusutan dan akumulasi rugi penurunan setelahrevaluasi. Revaluasi dilakukan secara teratur sehingganilai tercatat tidak berbeda secara material dari nilaiwajarnya pada tanggal neraca.

Revaluasi

29. Nilai wajar dari tanah dan bangunan adalah nilaipasarnya. Nilai ini ditentukan melalui penilaian yang biasadilakukan oleh penilai profesional yang kompeten.

30. Nilai wajar salah satu aktiva dari pabrik dan peralatan(items of plant and equipment) adalah nilai pasar yangditentukan melalui penilaian. Jika bukti mengenai nilai pasartidak ada karena keunikan aktiva tersebut dan karena aktivatersebut jarang dijual, kecuali sebagai bagian dari suatu usahaberjalan, aktiva tersebut dinilai sebesar biaya penggantiantersusutkan (depreciated replacement cost).

31. Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajardari salah satu aktiva yang akan direvaluasi. Jika nilai wajardari aktiva yang direvaluasi berbeda secara material dari nilai

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

ED.11Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

tercatat, perlu dilakukan revaluasi lebih lanjut. Nilai wajarbeberapa bagian aktiva tetap mungkin mengalami perubahansecara cepat dan signifikan sehingga perlu dilakukan revaluasisecara tahunan. Revaluasi yang sering tidak diperlukan untukaktiva tetap yang perubahan nilai wajarnya tidak signifikan.Dalam hal ini, revaluasi setiap tiga atau lima tahun mungkinmemadai.

32. Jika suatu aktiva tetap direvaluasi, akumulasi penyusut-an pada tanggal revaluasi diperlakukan menurut salah satu daridua cara berikut:(a) disajikan kembali secara proporsional dengan perubahan

nilai tercatat bruto aktiva supaya nilai tercatat aktiva setelahrevaluasi sama dengan nilai revaluasinya. Metode ini seringdigunakan jika suatu aktiva direvaluasi dengan mengguna-kan indeks terhadap biaya penggantian tersusutkan (de-preciated replacement cost); atau

(b) dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto aktiva dan nilaibersihnya disajikan kembali sebesar nilai revaluasi aktiva.Sebagai contoh, metode ini digunakan untuk bangunan yangdirevaluasi sesuai nilai pasarnya.

Jumlah penyesuaian yang timbul sebagai akibat revaluasi meng-akibatkan kenaikan atau penurunan nilai tercatat yang diaturdalam paragraf 36 dan 37.

33.Jika salah satu aktiva dalam suatu kelompok aktivatetap direvaluasi, maka semua aktiva dalam kelompoktersebut harus direvaluasi.

34. Kelompok aktiva tetap adalah penggolongan aktivaberdasarkan sifat dan penggunaan yang serupa dalam operasiperusahaan. Berikut adalah contoh kelompok aktiva tetap:(a) tanah;(b) tanah dan bangunan;(c) mesin;(d) kapal laut;(e) pesawat terbang;

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

ED.12 Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

(f) kendaraan bermotor;(g) perabotan; dan(h) peralatan kantor.

35. Suatu aktiva dalam suatu kelompok aktiva tetapdirevaluasi secara bersamaan untuk menghindari revaluasiselektif atas aktiva tertentu dan tercampurnya pelaporan antaranilai perolehan dengan nilai lainnya dari tanggal yang berbedadalam laporan keuangan. Tetapi, suatu kelompok aktiva tetapdapat direvaluasi secara bergulir (rolling basis) asalkanrevaluasi kelompok aktiva tetap tersebut diselesaikan dalamjangka waktu yang pendek dan hasil revaluasi tetap mutakhir.

36.Jika nilai tercatat aktiva naik akibat revaluasi,maka kenaikan tersebut diakui dalam kelompok ekuitassebagai selisih revaluasi. Namun, kenaikan nilai akibatrevaluasi diakui sebagai penghasilan hingga kenaikantersebut menutup penurunan nilai akibat revaluasi aktivayang sama yang telah diakui sebagai beban pada periodesebelumnya

37.Jika nilai tercatat aktiva turun sebagai akibatrevaluasi, penurunan tersebut diakui sebagai beban.Namun, penurunan nilai akibat revaluasi diakui sebagaipengurang selisih revaluasi di kelompok ekuitas selamapenurunan tersebut tidak melebihi saldo selisih revaluasiaktiva yang sama yang telah diakui pada periodesebelumnya.

38. Selisih revaluasi yang telah disajikan dalam kelompokekuitas dapat diakui sebagai saldo laba pada saat selisih revaluasitersebut direalisasi. Selisih revaluasi suatu aktiva dapat direalisasisekaligus pada saat penghentian atau pelepasan aktiva tersebut.Namun, sebagian selisih revaluasi tersebut dapat direalisasibersamaan dengan penggunaan aktiva oleh perusahaan; dalamhal ini, selisih revaluasi yang direalisasi sebagai saldo laba adalahsebesar perbedaan antara jumlah penyusutan sesudah dan

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

ED.13Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

sebelum revaluasi. Pemindahan selisih revaluasi ke saldo labatidak dilakukan melalui laporan laba rugi.

39. Dampak atas pajak penghasilan, jika ada, yang dihasil-kan dari revalusi aktiva tetap diatur dalam PSAK 46: AkuntansiPajak Penghasilan.

Penyusutan

40.Jumlah yang disusutkan dari suatu aktiva tetapharus dialokasikan secara sistematis sepanjang masamanfaatnya. Metode penyusutan yang digunakan harusmencerminkan pola pemakaian manfaat ekonomi aktivaoleh perusahaan. Beban penyusutan pada setiap periodeharus diakui sebagai beban untuk periode yang bersang-kutan, kecuali sudah termasuk dalam nilai tercatat aktivalain.

41. Bersamaan dengan manfaat ekonomi yang diwujudkandalam aktiva yang digunakan perusahaan, nilai tercatat aktivaberkurang untuk mencerminkan penggunaan ini dalam bentukbeban penyusutan. Beban penyusutan tetap dilakukan meskipunnilai aktiva melebihi nilai tercatatnya.

42. Manfaat ekonomi yang diwujudkan dalam aktiva tetapdigunakan oleh perusahaan melalui penggunaan aktiva tersebutsepanjang masa manfaatnya. Tetapi, faktor lain seperti keusang-an teknis, aus dan rusak saat suatu aktiva tidak dipakai jugadapat mengurangi manfaat ekonomi yang mungkin diharapkandari aktiva tersebut. Oleh karena itu, seluruh faktor berikut harusdipertimbangkan dalam menentukan masa manfaat suatu aktiva:(a) penggunaan aktiva yang diharapkan oleh perusahaan.

Penggunaan dinilai dengan pedoman kapasitas aktiva yangdiharapkan atau hasil fisik;

(b) keusangan fisik yang diperkirakan, yang tergantung padafaktor operasional seperti jumlah pergantian kelompok kerja(shifts) dimana aktiva digunakan dan program perbaikandan pemeliharaan oleh perusahaan dan perawatan dan

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

ED.14 Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

pemeliharaan aktiva pada saat tidak digunakan;(c) keusangan teknis yang muncul dari perubahan atau per-

baikan proses produksi, atau dari perubahan permintaanpasar untuk produk atau jasa yang dihasilkan oleh aktiva;dan

(d) pembatasan hukum atau yang serupa dari penggunaanaktiva, seperti habisnya waktu atas hak sewa guna usahayang berkaitan.

43. Masa manfaat aktiva ditentukan berdasarkan kegunaanyang diharapkan oleh perusahaan. Kebijakan manajemen atasaktiva dapat berupa pelepasan aktiva setelah waktu tertentuatau setelah digunakan dengan proporsi tertentu atas manfaatekonomi yang diwujudkan dalam aktiva. Oleh karena itu, masamanfaat aktiva dapat lebih pendek dari masa ekonomisnya.Estimasi masa manfaat suatu aktiva tetap merupakan hal yangmembutuhkan pertimbangan berdasarkan pengalaman peru-sahaan terhadap aktiva yang serupa.

44. Tanah dan bangunan harus diperlakukan sebagai aktivayang terpisah untuk tujuan akuntansi, meskipun diperoleh secarasekaligus. Tanah biasanya memiliki masa manfaat yang tidakterbatas, oleh karena itu tidak disusutkan. Bangunan memilikimasa manfaat yang terbatas, oleh karena itu disusutkan.Peningkatan nilai tanah dimana bangunan didirikan tidakmempengaruhi masa manfaat bangunan.

45. Jumlah yang disusutkan dari suatu aktiva ditentukansetelah mengurangi nilai sisa aktiva. Dalam prakteknya, nilaisisa dari aktiva sering tidak signifikan dan karenanya tidakmaterial dalam penghitungan nilai yang dapat disusutkan. Jikaperlakuan utama (benchmark treatment) diterapkan dan nilaisisa signifikan, nilai sisa diestimasi pada tanggal perolehan dantidak meningkat lebih kanjut dalam perubahan harga. Tetapi,jika perlakuan alternatif yang diizinkan diterapkan, estimasi barudibuat pada tanggal penilaian kembali atas aktiva. Estimasididasarkan pada nilai sisa pada tanggal estimasi aktiva serupayang telah mencapai akhir masa manfaatnya dan telah ber-

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

ED.15Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

operasi dalam kondisi yang serupa dengan kondisi dimana aktivadigunakan.

46. Berbagai metode penyusutan dapat digunakan untukmengalokasikan jumlah yang disusutkan secara sistematis darisuatu aktiva selama masa manfaatnya. Metode ini antara lainmetode garis lurus (straight line method), metode saldomenurun (diminishing balance method) dan metode jumlahunit (sum of the unit method). Metode garis lurus menghasilkanpembebanan yang tetap selama masa manfaat aktiva. Metodesaldo menurun menghasilkan pembebanan yang menurunselama masa manfaat aktiva. Metode jumlah unit menghasilkanpembebanan berdasarkan pada penggunaan atau keluaran (out-put) yang diharapkan dari suatu aktiva. Metode yang digunakanuntuk aktiva dipilih berdasarkan pola manfaat ekonomi yangdiharapkan dan diterapkan secara konsisten dari periode keperiode kecuali ada perubahan pola manfaat ekonomi yangdiharapkan dari aktiva.

47. Pembebanan penyusutan dalam satu periode diakuisebagai beban. Walaupun, dalam beberapa keadaan, manfaatekonomi yang terdapat dalam aktiva tersebut diserap olehperusahaan dalam memproduksi aktiva lainnya dan bukanmenimbulkan beban. Dalam keadaaan ini, pembebananpenyusutan terdiri dari bagian biaya perolehan aktiva lainnyadan termasuk dalam nilai tercatatnya. Sebagai contoh,penyusutan pabrik dan peralatan manufaktur termasuk dalambiaya proses produksi persediaan (lihat PSAK 14: Persediaan).Demikian pula, penyusutan aktiva tetap yang digunakan untukaktivitas pengembangan dapat dimasukkan dalam hargaperolehan dari aktiva tidak berwujud sesuai dengan PSAK 19:Aktiva Tidak Berwujud.

Telaah Masa Manfaat

48.Masa manfaat suatu aktiva tetap harus ditelaahulang secara periodik dan, jika diperkirakan berbedasecara signifikan dari estimasi sebelumnya, beban

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

ED.16 Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

penyusutan untuk periode sekarang dan masa datangharus disesuaikan.

49. Mengestimasi masa manfaat selama umur aktivaadalah tidak tepat. Sebagai contoh, masa manfaat dapatdiperpanjang oleh pengeluaran setelah perolehan awal aktivayang meningkatkan kondisi aktiva melampaui kinerja standaryang dinilai pada awalnya. Alternatif lainnya, perubahanteknologi atau perubahan dalam pasar produk dapat mengurangimasa manfaat aktiva. Dalam hal ini, masa manfaat dan, olehkarena itu, tarif penyusutan disesuaikan untuk periode sekarangdan masa datang.

50. Kebijakan perusahaan untuk melakukan perbaikan danpemeliharaan suatu aktiva dapat juga mempengaruhi masamanfaat aktiva tersebut. Kebijakan tersebut dapat mengakibat-kan perpanjangan masa manfaat aktiva atau peningkatan nilaisisanya. Walaupun begitu, penggunaan kebijakan tersebut tidakmeniadakan pembebanan penyusutan.

Telaah Metode Penyusutan

51.Metode penyusutan yang digunakan untuk aktivatetap harus ditelaah ulang secara periodik dan, jika terjadiperubahan yang signifikan dalam pola manfaat ekonomiyang diharapkan dari aktiva tersebut, maka metodepenyusutan harus diubah untuk mencerminkan perubahanpola tersebut. Perubahan metode penyusutan harus diper-lakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi dan bebanpenyusutan untuk periode sekarang dan masa datangharus disesuaikan.

PEMULIHAN NILAI TERCATAT–RUGI PENURUN-AN NILAI

52. Dalam menentukan apakah suatu aktiva tetap meng-alami penurunan nilai, perusahaan menerapkan PSAK 48: Pe-nurunan Nilai Aktiva. PSAK tersebut menjelaskan bagaimana

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

ED.17Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

perusahaan menelaah ulang nilai tercatat aktivanya, bagaimanamenentukan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aktiva dankapan mengakui atau membalik suatu rugi penurunan nilai.

53. PSAK 22: Akuntansi Penggabungan Usaha, men-jelaskan bagaimana memperlakukan rugi penurunan nilai yangdiakui sebelum akhir tahun pertama periode akuntansi setelahpenggabungan usaha dilakukan.

PENGHENTIAN DAN PELEPASAN

54.Suatu aktiva tetap dihapuskan dari neraca ketikadilepaskan atau secara permanen ditarik dari pengguna-annya dan tidak ada manfaat ekonomi masa depan yangdiharapkan dari pelepasannya.

55.Keuntungan atau kerugian yang timbul dari peng-hentian atau pelepasan suatu aktiva tetap ditentukansebesar selisih antara estimasi hasil pelepasan bersih dannilai tercatat aktiva dan diakui sebagai penghasilan ataubeban dalam laporan laba rugi.

56. Jika suatu aktiva tetap ditukar dengan aktiva serupa,sesuai keadaan yang dijelaskan pada paragraf 21, biaya peroleh-an aktiva sebesar nilai tercatat aktiva yang dilepaskan dan tidakada keuntungan atau kerugian yang dihasilkan.

57. Transaksi jual dan sewa guna usaha (sale and lease-back) diperlakukan sesuai dengan PSAK 30: Akuntansi SewaGuna Usaha.

58. Aktiva tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif danditahan untuk dilepaskan dinilai sebesar nilai tercatatnya padatanggal ketika aktiva dihentikan dari penggunaan aktifnya. Padasetiap akhir tahun laporan keuangan, perusahaan perlu menilaiapakah aktivanya mengalami penurunan nilai sesuai denganPSAK 48: Penurunan Nilai Aktiva, dan mengakui kerugianpenurunan nilai yang terjadi.

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

ED.18 Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

PENGUNGKAPAN

59.Laporan keuangan mengungkapkan, untuk setiapjenis aktiva tetap:(a) dasar pengukuran yang digunakan dalam menentu-

kan nilai tercatat bruto. Jika lebih dari satu dasar yangdigunakan, jumlah tercatat bruto untuk dasar setiapkategori harus diungkapkan;

(b) metode penyusutan yang digunakan;(c) masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;(d) nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (diga-

bungkan dengan akumulasi rugi penurunan nilai)pada awal dan akhir periode;

(e) rekonsiliasi nilai tercatat pada awal dan akhir periodeyang menunjukkan:(i). penambahan;(ii). pelepasan;(iii). perolehan melalui penggabungan usaha;(iv). peningkatan atau penurunan yang dihasilkan

dari revaluasi sesuai paragraf 27, 36, dan 37serta dari rugi penurunan nilai yang diakui ataudibalik secara langsung dari modal selama pe-riode, sesuai PSAK 48: Penurunan Nilai Aktiva(jika ada);

(v). kerugian penurunan nilai yang diakui dalamlaporan laba rugi selama periode sesuai PSAK48 (jika ada);

(vi). kerugian penurunan nilai yang dibalik dalamlaporan laba rugi selama periode sesuai PSAK48 (jika ada);

(vii). penyusutan;(viii).perbedaan nilai tukar yang muncul pada pen-

jabaran laporan keuangan suatu entitas asing;dan

(ix). pergerakan lainnya.

Informasi komparatif tidak dibutuhkan dalam rekonsiliasipada point (e).

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

ED.19Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

60.Laporan keuangan juga mengungkapkan:(a) eksistensi dan batasan atas hak milik, dan aktiva yang

dijaminkan untuk hutang;(b) kebijakan akuntansi dalam estimasi biaya perbaikan

yang berkaitan dengan aktiva tetap;(c) jumlah pengeluaran pada pos aktiva tetap dalam

rangka konstruksi; dan(d) jumlah komitmen dalam perolehan aktiva tetap.

61. Pemilihan metode penyusutan dan estimasi masamanfaat aktiva adalah hal-hal yang memerlukan pertimbangan.Oleh karena itu, pengungkapan metode yang diterapkan danestimasi masa manfaat atau tarif penyusutan memberikaninformasi bagi pengguna laporan keuangan dalam menelaahkebijakan yang dipilih manajemen dan mampu melakukanpembandingan dengan perusahaan lain. Untuk alasan serupa,alokasi penyusutan dalam suatu periode dan akumulasipenyusutan pada akhir periode perlu diungkapkan.

62. Perusahaan mengungkapkan sifat dan dampak peru-bahan estimasi yang berdampak material pada periode saat iniyang diperkirakan berdampak material pada periode berikut-nya sesuai dengan PSAK 25: Laba atau Rugi Bersih untukPeriode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan PerubahanKebijakan Akuntansi. Perubahan tersebut dapat muncul dariperubahan estimasi dalam:(a) nilai sisa;(b) estimasi biaya pembongkaran dan pemindahan suatu jenis

aktiva tetap serta biaya persiapan lokasi;(c) masa manfaat; dan(d) metode penyusutan.

63.Jika aktiva tetap disajikan kembali pada nilai re-valuasi, hal berikut harus diungkapkan:(a) dasar yang digunakan dalam merevaluasi aktiva;(b) tanggal efektif revaluasi;(c) apakah penilai independen dilibatkan;(d) sifat dari indikator yang digunakan dalam menentu-

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

ED.20 Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

kan biaya pengganti;(e) nilai tercatat setiap jenis aktiva tetap yang disajikan

dalam laporan keuangan sesuai dengan perlakuanutama pada paragraf 28; dan

(f) keuntungan revaluasi, menunjukkan pergerakan se-lama satu periode dan batasan distribusi kepadapemegang saham.

64. Perusahaan mengungkapkan informasi penurunan nilaiaktiva tetap sesuai PSAK 48: Penurunan Nilai Aktiva, sebagaitambahan informasi yang diminta paragraf 59 (e) (iv) sampai(vi)

65. Informasi berikut relevan dengan kebutuhan penggunalaporan keuangan:(a) nilai tercatat aktiva tetap, yang untuk sementara, tidak

dipakai;(b) nilai tercatat bruto dari setiap aktiva yang telah disusutkan

penuh dan masih digunakan;(c) nilai tercatat aktiva tetap yang dihentikan dari penggunaan

aktif dan ditahan untuk dilepaskan; dan(d) nilai wajar aktiva tetap ketika berbeda secara material dari

nilai tercatat, jika perlakuan wajib digunakan.

Oleh karena itu, perusahaan dianjurkan mengungkapkan hal-hal tersebut.

KETENTUAN TRANSISI

66.Jumlah nilai revaluasi sebelum penerapan Per-nyataan ini dianggap sebagai nilai perolehan aktiva tetap.Jumlah tercatat selisih revaluasi tetap disajikan di kelom-pok ekuitas hingga dikapitalisasi menjadi modal disetor.

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Aktiva Tetap Exposure Draft PSAK No. 16 (Revisi 2002)

ED.21Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

TANGGAL EFEKTIF

67.Pernyataan ini berlaku efektif untuk laporankeuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atausetelah Januari 2003. Penerapan lebih dini dianjurkan.Jika perusahaan menerapkan Pernyataan ini sebelumJanuari 2003 perusahaan harus:(a) mengungkapkan kenyataan yang terjadi; dan(b) menerapkan PSAK 22: Akuntansi Penggabungan

Usaha, PSAK 48: Penurunan Nilai Aktiva, dan PSAK57: Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, danAktiva Kontinjensi, pada waktu yang sama.

68. Pernyataan ini menggantikan PSAK 16, Aktiva Tetapdan Aktiva Lain-lain yang disahkan pada 7 September 1994.