PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

18
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak AKUNTANSI R ESTRUKTURISASI U TANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54 54.1 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 54 AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG-PIUTANG BERMASALAH Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar yang harus dibaca dalam konteks dengan paragraf- paragraf penjelasan dan panduan implementasi yang dicetak dalam huruf biasa. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material. PENDAHULUAN Tujuan 01 Pernyataan ini mengatur standar akuntansi keuangan dan pelaporan restrukturisasi hutang-piutang bermasalah, baik bagi debitur maupun kreditur. Pernyataan ini tidak mencakup akuntansi untuk penyisihan piutang tidak tertagih dan tidak mengatur metode estimasi piutang tidak tertagih. 02 Untuk kepentingan Pernyataan ini, restrukturisasi hutang- piutang bermasalah terjadi jika, berdasarkan pertimbangan ekonomi atau hukum, kreditur memberikan konsesi khusus kepada debitur yaitu konsesi yang tidak akan diberikan dalam keadaan tidak terdapat kesulitan keuangan di pihak debitur. Konsesi ini dapat berasal dari perjanjian antara kreditur dan debitur atau dari keputusan pengadilan atau peraturan hukum. Sebagai contoh, kreditur dapat merestrukturisasi syarat hutang-piutang untuk me- ringankan beban kebutuhan kas jangka pendek debitur. Banyak restruk- turisasi hutang-piutang bermasalah mencakup pengubahan syarat hutang untuk mengurangi atau menunda pembayaran kas yang diperlukan oleh debitur dalam jangka pendek guna membantu debitur untuk meningkatkan kondisi keuangan, sehingga debitur akan dapat membayar kembali hutang- nya kepada kreditur. Sebagai contoh, kreditur dapat menerima kas, aset lain, atau pemberian saham dari debitur untuk pembayaran kewajiban debitur, meskipun nilai yang diterima oleh kreditur lebih rendah dari jumlah hutang-piutang yang seharusnya dibayar oleh debitur, karena kreditur berkesimpulan bahwa langkah tersebut akan memaksimumkan pemulihan investasi yang telah dilakukan oleh kreditur.

Transcript of PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

Page 1: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54

5 4 . 1

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 54AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG-PIUTANGB E R M A S A L A H

Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalahparagraf standar yang harus dibaca dalam konteks dengan paragraf-paragraf penjelasan dan panduan implementasi yang dicetak dalam hurufbiasa. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidakmaterial.

P E N D A H U L U A N

Tu j u a n

01 Pernyataan ini mengatur standar akuntansi keuangan danpelaporan restrukturisasi hutang-piutang bermasalah, baik bagi debiturmaupun kreditur. Pernyataan ini tidak mencakup akuntansi untuk penyisihanpiutang tidak tertagih dan tidak mengatur metode estimasi piutang tidaktertagih.

02 Untuk kepentingan Pernyataan ini, restrukturisasi hutang-piutang bermasalah terjadi jika, berdasarkan pertimbangan ekonomi atauhukum, kreditur memberikan konsesi khusus kepada debitur yaitu konsesiyang tidak akan diberikan dalam keadaan tidak terdapat kesulitan keuangandi pihak debitur. Konsesi ini dapat berasal dari perjanjian antara krediturdan debitur atau dari keputusan pengadilan atau peraturan hukum. Sebagaicontoh, kreditur dapat merestrukturisasi syarat hutang-piutang untuk me-ringankan beban kebutuhan kas jangka pendek debitur. Banyak restruk-turisasi hutang-piutang bermasalah mencakup pengubahan syarat hutanguntuk mengurangi atau menunda pembayaran kas yang diperlukan olehdebitur dalam jangka pendek guna membantu debitur untuk meningkatkankondisi keuangan, sehingga debitur akan dapat membayar kembali hutang-nya kepada kreditur. Sebagai contoh, kreditur dapat menerima kas, asetlain, atau pemberian saham dari debitur untuk pembayaran kewajibandebitur, meskipun nilai yang diterima oleh kreditur lebih rendah dari jumlahhutang-piutang yang seharusnya dibayar oleh debitur, karena krediturberkesimpulan bahwa langkah tersebut akan memaksimumkan pemulihaninvestasi yang telah dilakukan oleh kreditur.

Page 2: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak5 4 . 2

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54

03 Apapun bentuk konsesi yang diberikan oleh kreditur kepadadebitur dalam restrukturisasi hutang-piutang bermasalah, tujuan kredituradalah untuk mendapatkan yang terbaik dalam situasi yang sulit. Krediturberharap untuk memperoleh kas lebih banyak atau nilai lain dari debitur,atau untuk meningkatkan kemungkinan penerimaan kas dengan caramemberikan konsesi dibandingkan jika kreditur tidak memberikan konsesisama sekali.

04 Dalam Pernyataan ini, suatu piutang atau hutang (secarakolektif disebut hutang-piutang) merupakan suatu hak kontraktual untukmenerima uang atau suatu kewajiban kontraktual untuk membayar kasberdasarkan permintaan atau pada tanggal yang ditentukan, yang ter-cantum sebagai aset atau kewajiban di dalam neraca debitur atau krediturpada saat restrukturisasi dilaksanakan. Piutang atau hutang yang termasukdalam restrukturisasi hutang-piutang bermasalah umumnya terjadi sebagaiakibat dari pemberian pinjaman atau peminjaman kas, investasi dalamefek hutang-piutang (debt securities) yang sebelumnya diterbitkan, ataupembelian atau penjualan barang dan jasa secara kredit. Contohnya adalahpiutang atau hutang, wesel, surat hutang (debentures) dan obligasi (baikyang dijamin maupun yang tidak dijamin atau baik yang dapat diubah mau-pun yang tidak dapat diubah), dan jika ada, bunga terhutang yang berkaitandengan hutang-piutang tersebut. Umumnya, restrukturisasi setiap piutangatau hutang dirundingkan secara terpisah, namun seringkali dua atau lebihpiutang atau kewajiban dirundingkan secara bersamaan. Sebagai contoh,seorang debitur dapat merundingkan restrukturisasi dengan sekelompokkreditur walaupun pada awalnya debitur menandatangani instrumen hutang-piutang secara individu dengan setiap kreditur. Untuk tujuan Pernyataanini, restrukturisasi tiap piutang atau kewajiban, termasuk yang dirundingkandan direstrukturisasi secara bersamaan, harus dipertanggung-jawabkansecara individual. Yang menjadi acuan adalah substansi, bukan bentukformalnya. Sebagai contoh, bagi seorang debitur, obligasi merupakan satukewajiban, meskipun terdapat banyak pemegang obligasi.

Ruang Lingkup

05 Pernyataan ini diterapkan pada akuntansi restrukturisasihutang-piutang bermasalah. Pernyataan ini tidak mengatur:a) Biaya Manfaat Pensiun yang telah diatur dalam PSAK 24b) Sewa Guna Usaha yang telah diatur dalam PSAK 30

Page 3: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54

5 4 . 3

c) Akuntansi untuk investasi dalam efek hutang tertentu yang telahdiatur dalam PSAK 50

d) Kuasi-Reorganisasi yang telah diatur dalam PSAK 51

Def in i s i

06 Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalamPernyataan ini:

Nilai wajar (fair value) adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagaidasar pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban antara pihak yangpaham (knowledgeable) dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar(arm’s length transaction).

Harga pasar adalah jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan suatuinvestasi dalam pasar yang aktif.

Nilai tercatat (carrying amount ) adalah nilai buku, yaitu biaya perolehansuatu aktiva setelah dikurangi akumulasi penyusutan.

07 Restrukturisasi hutang-piutang mencakup, namun tidakterbatas pada, satu atau lebih kombinasi berikut ini:

a) Transfer aset berikut ini: real estat, piutang kepada pihak ketiga,atau aset lain dari debitur kepada kreditur untuk memenuhi sebagianatau seluruh hutang-piutang (termasuk transfer sebagai akibat darikepemilikan kembali atau sita jaminan).

b) Penerbitan saham baru atau penyerahan saham debitur untukmemenuhi sebagian atau seluruh hutang-piutang, kecuali jika sahamdiberikan dalam rangka pemenuhan persyaratan yang telah ditetap-kan sebelumnya untuk pengubahan hutang-piutang menjadi pem-berian saham (misalnya penukaran obligasi konversi).

c) Modifikasi syarat-syarat hutang-piutang, seperti satu atau lebihkombinasi berikut ini:

1) Pengurangan tingkat bunga untuk sisa masa hutang.

Page 4: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak5 4 . 4

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54

2) Perpanjangan jangka waktu pelunasan atau pengundurantanggal jatuh tempo dengan tingkat bunga yang lebih rendahdari tingkat bunga yang berlaku di pasar untuk hutang barudengan risiko yang sama.

3) Pengurangan (absolut atau kontinjen) jumlah pokok ataujumlah yang harus dibayar pada saat jatuh tempo hutang-piutang sebagaimana yang tercantum dalam instrumenhutang-piutang atau dokumen perjanjian.

4) Pengurangan (absolut atau kontinjen) bunga yang terhutang.

08 Restrukturisasi hutang-piutang bermasalah dapat terjadisebelum, pada, atau sesudah tanggal jatuh tempo hutang-piutang yangtercantum dalam perjanjian, dan akan terdapat rentang waktu di antarasaat perjanjian, keputusan pengadilan, dll. dengan pemindahan aset ataupemberian saham, tanggal efektif persyaratan baru, atau terjadinya peris-tiwa lain yang merupakan pelaksanaan restrukturisasi. Dalam Pernyataanini, tanggal efektif pelaksanaan merupakan saat restrukturisasi.

09 Untuk tujuan Pernyataan ini, restrukturisasi hutang-piutangtidak selalu merupakan restrukturisasi hutang-piutang bermasalah, karenakondisi debitur mengalami kesulitan keuangan. Sebagai contoh, restruk-turisasi hutang-piutang yang tidak merupakan restrukturisasi hutang-piu-tang bermasalah dilakukan bilamana (a) nilai bersih kas, aset lain, atausaham yang akan diterima oleh kreditur dari debitur dalam pelunasanpiutangnya paling tidak sama dengan investasi dalam piutang yang dicatatoleh kreditur, (b) nilai wajar aset lain, atau saham yang dialihkan oleh debiturkepada kreditur dalam penyelesaian penuh hutang-piutang paling tidaksama dengan jumlah hutang debitur yang tercatat, (c) kreditur mengurangitingkat bunga efektif hutang-piutang untuk mencerminkan penurunan tingkatbunga di pasar pada umumnya, atau (d) debitur menerbitkan surat hutangbaru yang diperdagangkan (marketable debt) sebagai pengganti hutangyang lama. Hutang baru ini memiliki tingkat bunga efektif berdasarkantingkat bunga di pasar, dengan tanggal jatuh tempo dan tingkat bungayang sama dengan surat hutang yang diterbitkan oleh debitur yang tidakbermasalah.

Page 5: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54

5 4 . 5

P E N J E L A S A N

AKUNTANSI DEBITUR

10 Perlakuan akuntansi oleh debitur atas restrukturisasi hutangbermasalah adalah sebagai berikut:

Pelunasan Hutang melalui Pengalihan Aset

11 Sehubungan pelunasan hutang melalui pengalihan asetberupa tanah dan bangunan, aset lain, dan piutang kepada kredituruntuk menyelesaikan seluruh kewajibannya; debitur dapat mengakuikeuntungan yang timbul sebagai akibat restrukturisasi kewajiban ter-sebut. Keuntungan dihitung dari selisih lebih antara (a) nilai tercatathutang yang diselesaikan (jumlah nominal dikurangi atau ditambahdengan bunga yang terhutang dan premi, diskonto, beban keuangan,atau biaya penerbitan yang belum diamortisasi), dengan (b) nilai wajaraset yang dialihkan ke kreditur.

12 Nilai wajar aset yang dialihkan adalah jumlah yang diharap-kan dapat diterima oleh debitur dari penjualan terkini kepada pembeli yangberminat, dalam kondisi normal (bukan dari transaksi penjualan terpaksaatau likuidasi).Nilai wajar aset harus diukur dengan nilai pasar, jika terdapatharga pasar untuk aset tersebut. Jika tidak terdapat harga pasar untukaset tersebut, namun terdapat harga pasar untuk aset serupa, maka hargapasar aset serupa tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk meng-estimasi nilai pasar aset yang dialihkan. Jika tidak terdapat harga pasaraset serupa, maka penentuan nilai wajar aset yang dialihkan dilakukandengan metode penilaian yang handal, seperti dengan menilai-tunaikanarus kas yang diharapkan pada tingkat diskonto sesuai dengan risiko yangterkait dengan arus kas masa depan.

13 Perbedaan antara nilai wajar aset dengan nilai tercatathutang yang diselesaikan diakui sebagai keuntungan yang timbul seba-gai akibat restrukturisasi hutang sesuai dengan paragraf 22. Perbedaanantara nilai wajar dan nilai tercatat aset yang dialihkan kepada kredituruntuk penyelesaian hutang merupakan keuntungan atau kerugian ataspengalihan aset. Debitur mengakui keuntungan atau kerugian ini dalampenentuan laba bersih dalam periode terjadinya pengalihan aset.

Page 6: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak5 4 . 6

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54

Pelunasan Hutang melalui Penyerahan Saham

14 Pelunasan hutang melalui penerbitan saham baru ataupenyerahan saham debitur dicatat sebesar nilai wajar saham. Perbeda-an antara nilai wajar saham yang diterbitkan dengan nilai tercatathutang yang diselesaikan diakui sebagai keuntungan yang timbul se-bagai akibat restrukturisasi hutang sesuai dengan paragraf 22.

Modifikasi Persyaratan Hutang

15 Dalam restrukturisasi hutang melalui modifikasi persya-ratan tanpa melakukan pengalihan aset atau pemberian saham, de-bitur harus mencatat dampak restrukturisasi tersebut secara pros-pektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan, dan tidak boleh meng-ubah nilai tercatat hutang pada saat restrukturisasi, kecuali jika nilaitercatat tersebut melebihi jumlah pembayaran kas masa depan yangditetapkan dalam persyaratan baru. Jumlah pembayaran kas masadepan harus mencakup jumlah bunga dan jumlah pokok hutang pe-riode masa depan, tanpa memperhitungkan nilai tunainya.

16 Beban bunga harus dihitung dengan menggunakan tingkatbunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awalsetiap periode antara saat restrukturisasi sampai dengan saat jatuh tempo.Tingkat bunga efektif yang baru adalah sebesar tingkat diskonto yang dapatmenyamakan nilai tunai jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimanaditetapkan dalam persyaratan baru (tidak termasuk jumlah hutang kontinjen)dengan nilai tercatat.

17 Jika jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimanaditetapkan dalam persyaratan baru hutang, termasuk pembayaranuntuk bunga maupun untuk pokok hutang, lebih rendah dari nilai ter-catat, maka debitur harus mengurangi nilai tercatat hutang ke jumlahyang sama dengan jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimanayang ditentukan dalam persyaratan baru dan harus mengakui keun-tungan yang timbul dari restrukturisasi hutang sebesar jumlah penu-runan hutang sesuai paragraf 22. Setelah itu, seluruh pembayarankas yang dibayar dianggap sebagai pengurangan nilai tercatat hutangdan tidak ada beban bunga yang di akui sejak saat restrukturisasihingga jatuh temponya

Page 7: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54

5 4 . 7

18 Debitur tidak boleh mengakui keuntungan dari restruk-turisasi hutang yang menyangkut pembayaran kas masa depan yangtidak dapat ditentukan, selama pembayaran kas masa depan mak-simum tidak melebihi nilai tercatat hutang.

19 Jumlah bunga atau pokok hutang menurut persyaratan barudapat merupakan hutang kontinjen, tergantung peristiwa atau keadaantertentu. Sebagai contoh, debitur mungkin dituntut untuk membayar jumlahtertentu jika kondisi keuangannya membaik sampai tingkat tertentu dalamperiode tertentu. Untuk menentukan apakah debitur harus mengakui ke-untungan, jumlah kontinjen tersebut harus dimasukkan dalam jumlah pem-bayaran kas masa depan berdasarkan persyaratan baru, sejauh diperlukanuntuk mencegah pengakuan keuntungan pada saat restrukturisasi yangkemudian dikredit dengan biaya bunga masa depan. Debitur harusmenerapkan PSAK 08 Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca,yang di dalamnya menyatakan kemungkinan terjadinya keuntungan kon-tinjen bukan merupakan suatu faktor bahwa pembayaran kas masa depantidak harus dibayar. Prinsip yang sama berlaku untuk pembayaran kasmasa depan yang seringkali harus diestimasi.

Kombinasi Beberapa Cara Restrukturisasi HutangB e r m a s a l a h

20 Restrukturisasi hutang bermasalah dapat berupa pe-nyelesaian sebagian hutang dengan pengalihan aset debitur ataupemberian saham (atau keduanya) kepada kreditur dan modifikasipersyaratan hutang yang masih tersisa.

21 Debitur harus mempertanggungjawabkan restruktu-risasi hutang bermasalah yang menyangkut penyelesaian sebagiandan modifikasi persyaratan hutang sebagaimana diatur di dalamparagraf 15 – 20; dengan cara: pertama, nilai tercatat hutang harusdikurangi dengan jumlah nilai wajar aset atau pemberian saham ter-sebut; kedua, perbedaan antara nilai wajar dan nilai tercatat aset yangdialihkan kepada kreditur diakui sebagai keuntungan atau kerugianatas pengalihan aset dan tidak sebagai keuntungan restrukturisasihutang; ketiga, baru setelah itu diperhitungkan jumlah pembayarankas masa depan. Jika nilai tercatat hutang yang tersisa lebih besardari jumlah pembayaran kas masa depan (termasuk jumlah hutang

Page 8: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak5 4 . 8

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54

kontinjen) yang ditetapkan dalam persyaratan hutang, tanpa memper-hitungkan nilai tunainya maka selisih kedua nilai tersebut baru diakuisebagai keuntungan restrukturisasi hutang sesuai paragraf 22.

Hal-hal yang Berkaitan

22 Keuntungan neto atas restrukturisasi hutang setelahpajak penghasilan terkait, diakui dalam perhitungan laba bersih untukperiode terjadinya restrukturisasi dan diklasifikasikan sebagai posluar biasa.

23 Jika restrukturisasi hutang menyangkut jumlah hutangkontinjen, maka jumlah kontinjen tersebut diakui sebagai pokokhutang dan sebagai beban bunga masa depan. Oleh karena itu, secaraumum beban bunga untuk pembayaran kontinjen diakui sesuai PSAK8 dalam periode (a) hutang telah diakui dan (b) jumlah hutang tersebutdapat diperkirakan. Sebelum pengakuan suatu hutang kontinjen danbeban bunga kontinjen, jumlah hutang atau pembayaran kontinjentersebut harus dikurangkan dari nilai tercatat hutang yang direstruk-tuturisasi hanya sampai batas dimana penghitungan pembayaranhutang kontinjen tersebut dalam jumlah pembayaran kas masa depanberdasarkan persyaratan baru tidak mengakibatkan pengakuankeuntungan pada saat restrukturisasi.

24 Pengurangan hutang kontinjen dari saldo hutang yangdirestrukturisasi yang mengakibatkan pengakuan keuntungan, tidak diizin-kan jika jumlah hutang kontinjen tidak dicatat sebagai bagian hutang hasilrestrukturisasi pada saat restrukturisasi, maka ada kemungkinan jumlahkeuntungan restrukturisasi yang diakui menjadi lebih tinggi. Hal tersebuttidak sesuai dengan dengan asas konservatisme, sehingga pengakuankeuntungan kontinjensi tidak diizinkan. Akibatnya, bagian kontijensi tersebuttidak boleh dikurangkan dari nilai hutang tercatat.

25 Biaya-biaya lain yang dikeluarkan oleh debitur dalamrangka pemberian saham kepada kreditur dalam restrukturisasihutang bermasalah dikurangkan dari keuntungan. Semua biaya lang-sung lain yang dikeluarkan oleh debitur dalam restrukturisasi hutangbermasalah dikurangkan dalam penghitungan keuntungan restruk-turisasi hutang atau harus dicatat sebagai biaya untuk periode terjadi-

Page 9: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54

5 4 . 9

nya restrukturisasi, jika tidak ada keuntungan yang diperoleh padasaat restrukturisasi.

Pengungkapan oleh Debitur

26 Debitur harus mengungkapkan, di dalam laporan ke-uangan atau dalam catatan atas laporan keuangan, informasi tentangrestrukturisasi hutang bermasalah yang terjadi dalam periode yangdicakup oleh laporan keuangan:

a) Untuk setiap restrukturisasi mengenai penjelasan tentangpokok-pokok perubahan persyaratan hutang-piutang danpenyelesaian hutang.

b) Jumlah keuntungan atas restrukturisasi hutang dan dampakpajak penghasilan yang terkait.

c) Jumlah keuntungan atau kerugian bersih atas pengalihan asetyang diakui selama periode tersebut.

27 Debitur harus mengungkapkan jumlah hutang kontinjenyang dimasukkan ke dalam nilai tercatat yang telah direstrukturisasidalam laporan keuangan untuk periode setelah restrukturisasi hutangbermasalah.

AKUNTANSI KREDITUR

Pelunasan Penuh Piutang Melalui Penerimaan Aset

28 Akuntansi oleh kreditur atas restrukturisasi piutang berma-salah dilaksanakan sesuai dengan cara restrukturisasi sebagai berikut:

Kreditur yang menerima pelunasan penuh piutang dari debitur dalam bentuk(a) piutang dari debitur, tanah dan bangunan, atau aset lain, atau (b) sahamatau bukti lain tentang pemberian saham dari debitur, atau keduanya,mencatat aset tersebut (termasuk pemberian saham) pada nilai wajar padatanggal restrukturisasi.

29 Kelebihan dari saldo piutang atas nilai wajar aset yang

Page 10: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak5 4 . 1 0

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54

diterima dikurangi biaya untuk menjual aset tersebut merupakan kerugianyang diakui.

Modifikasi Persyaratan Piutang

30 Dalam restrukturisasi piutang bermasalah dengan mo-difikasi persyaratan piutang yang tidak mengakibatkan penerimaanaset (termasuk penerimaan saham dari debitur), kreditur harus men-catat dampak restrukturisasi tersebut secara prospektif dan tidakmengubah nilai tercatat piutang pada tanggal restrukturisasi, kecualijika jumlahnya melebihi nilai tunai penerimaan kas masa depan yangditentukan dalam persyaratan baru. Dampak perubahan jumlah atausaat jatuh tempo (atau keduanya) penerimaan kas yang diperuntukkanbaik sebagai bunga maupun pokok piutang diakui secara prospektifdalam periode yang akan datang.

31 Namun jika jumlah nilai tunai penerimaan kas masadepan sebagaimana yang ditentukan dalam persyaratan baru piutangtersebut, termasuk penerimaan bunga dan pokok piutang, lebih rendahdaripada saldo piutang sebelum restrukturisasi, kreditur harusmengurangi saldo piutang ke suatu jumlah yang sama dengan jumlahnilai tunai penerimaan kas masa depan sebagaimana yang ditetapkandalam persyaratan baru. Jumlah pengurangan tersebut harus diakuisebagai kerugian. Setelah itu, semua penerimaan kas berdasarkanpersyaratan piutang yang telah direstrukturisasi, baik untuk bungamaupun pokok piutang, dicatat sebagai pengembalian pokok piutangdan penghasilan bunga sesuai dengan proporsinya.

32 Dalam penentuan kerugian restrukturisasi jumlah pem-bayaran kontinjen dimasukkan dalam perhitungan nilai tunai jumlahpenerimaan kas masa depan yang ditetapkan sesuai dengan persya-ratan baru, hanya jika pada saat restrukturisasi jumlah kontinjen ter-sebut memenuhi persyaratan untuk diakui (probable). Hal ini berarti,kreditur mengakui kerugian atas jumlah penerimaan kontinjen kasmasa depan pada saat restrukturisasi dilakukan.

Page 11: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54

5 4 . 1 1

Kombinasi Beberapa Cara Restrukturisasi PiutangB e r m a s a l a h

33 Restrukturisasi piutang bermasalah dapat dilakukandengan penerimaan aset (termasuk perolehan saham dari debitur)sebagai penyelesaian sebagian piutang dan modifikasi persyaratanterhadap sisa piutang. Kreditur mencatat restrukturisasi piutang ter-sebut dengan mengakui aset yang diterima sebesar nilai wajarnyadikurangi estimasi biaya untuk menjualnya dan mengurangi nilaipiutang yang tercatat dengan nilai wajar aset tersebut setelah di-kurangi estimasi biaya untuk menjualnya. Kelebihan saldo piutangyang tercatat atas jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan,seperti diatur dalam persyaratan baru atas saldo piutang setelahrestrukturisasi diakui sebagai kerugian restrukturisasi.

Hal-hal yang Berkaitan

34 Kerugian dari pengurangan jumlah piutang yang tercatatdapat diakui sebelum restrukturisasi dengan mengurangi taksiran jumlahpenyisihan piutang di neraca dan kemudian menaikkan taksiran jumlahpiutang tak tertagih dalam perhitungan laba bersih.

35 Jika restrukturisasi piutang bermasalah mencakupjumlah piutang kontinjen, atas jumlah piutang kontinjen tersebut tidakboleh diakui penghasilan bunga dalam periode masa depan, sebelumjumlah piutang kontinjen tersebut memenuhi persyaratan untuk diakuisebagai piutang nyata. dan penghasilan bunga diterima.

36 Biaya-biaya lain yang dikeluarkan oleh kreditur dalamrestrukturisasi piutang bermasalah dicatat sebagai biaya pada saatterjadinya.

Penggantian atau Penambahan Debitur

37 Restrukturisasi piutang bermasalah dapat mencakuppenggantian piutang oleh perusahaan lain, individu, atau lembagapemerintah yang menangani piutang bermasalah atau menambahdebitur lain. Restrukturisasi seperti ini dicatat sesuai dengan substan-sinya, meskipun pembayaran kepada kreditur dilakukan oleh debitur

Page 12: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak5 4 . 1 2

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54

pengganti atau debitur tambahan tersebut.

38 Perlakuan ini juga berlaku dalam hal melibatkan agen,wali amanat, atau pihak lain.

Pengungkapan oleh Kreditur

39 Kreditur harus mengungkapkan dalam laporan keuang-an pokok atau dalam catatan atas laporan keuangan, informasi yangberkaitan dengan restrukturisasi piutang bermasalah pada tanggalneraca sebagai berikut:

a) Saldo piutang yang persyaratannya telah dimodifikasi dalamrestrukturisasi piutang bermasalah, menurut kelompok utamasebagai berikut: (i) saldo piutang dan saldo penyisihan piutangtak tertagih yang bersangkutan dengan saldo piutang tersebut,yang dibentuk berdasarkan penyataan ini; dan (ii) saldo piutangtanpa saldo penyisihan piutang tak tertagih yang dibentukberdasarkan penyataan ini.

b) Kebijakan akuntansi untuk pengakuan perndapatan bunga ataspiutang bermasalah, termasuk cara pencatatan penerimaantunai.

c) Untuk setiap periode penyajian laporan keuangan komparatif:(i) rata-rata saldo piutang bermasalah, (ii) pendapatan bungayang diakui pada timbulnya piutang bermasalah dan (iii), kecualitidak praktis, jumlah pendapatan bunga yang diakui denganbasis kas selama periode timbulnya piutang bermasalah.

d) Jumlah komitmen, jika ada, untuk meminjamkan dana tambah-an kepada debitur yang persyaratan piutangnya telah dimodifi-kasi dalam restrukturisasi piutang bermasalah.

MASA TRANSISI

40 Penerapan Standar ini harus dilakukan secara prospek-tif. Laporan keuangan untuk periode sebelum diberlakukannya standarini tidak perlu dinyatakan kembali (restated).

Page 13: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54

5 4 . 1 3

TANGGAL BERLAKU EFEKTIF

41 Pernyataan ini berlaku untuk transaksi restrukturisasiyang terjadi sejak tanggal pengesahan. Penerapan lebih dini sangatdianjurkan, dengan memperhatikan paragraf 40.

Page 14: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

AKUNTANSI RESTRUKTURISASIUTANG-PIUTANG BERMASALAH

P E R N YATA A NSTANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PSAK No.

5 4IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Page 15: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54

DAFTAR ISI

Paragraf

PENDAHULUAN ..................................................................... 01 - 09

Tujuan ............................................................................ 01 - 04

Ruang Lingkup ............................................................... 05

Definisi ........................................................................... 06 - 09

AKUNTANSI OLEH DEBITUR .............................................. 10 - 27

Pelunasan Hutang melalui Pengalihan Aset .................. 11 - 13

Pelunasan Hutang melalui Penyerahan Saham ............ 14

Modifikasi Persyaratan Hutang ...................................... 15 - 19

Kombinasi Beberapa Cara ResrukturisasiHutang Bermasalah .............................................. 20 - 21

Hal-hal yang Berkaitan .................................................. 22 - 25

Pengungkapan oleh Debitur .......................................... 26 - 27

AKUNTANSI OLEH KREDITUR ............................................. 28 - 39

Pelunasan Penuh Piutang melalui Penerimaan Aset ..... 28 - 29

Modifikasi Persyaratan Piutang ..................................... 30 - 32

Kombinasi Beberapa Cara RestrukturisasiPiutang Bermasalah ............................................. 33

Hal-hal yang Berkaitan .................................................. 34 - 36

Penggantian atau Penambahan Debitur ........................ 37 - 38

Pengungkapan oleh Kreditur ......................................... 39

MASA TRANSISI .................................................................... 40

TANGGAL BERLAKU EFEKTIF ............................................ 41

Page 16: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

PSAK No. 54 tentang AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG-PIUTANGBERMASALAH telah disetujui dalam rapat Komite Standar AkuntansiKeuangan pada tanggal 7 Agustus 1998 dan telah disahkan oleh PengurusPusat Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 14 September 1998.

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (im-material items).

Jakarta, 14 September 1998

Komite Standar Akuntansi Keuangan

Jusuf Halim KetuaIstini T. Sidharta Wakil KetuaMirza Mochtar SekretarisWahjudi Prakarsa AnggotaKatjep K. Abdoelkadir AnggotaJan Hoesada AnggotaHein G. Surjaatmadja AnggotaSobo Sitorus AnggotaTimoty E. Marnandus AnggotaMirawati Sudjono AnggotaNur Indriantoro AnggotaRusdy Daryono AnggotaSiti Ch. Fadjriah AnggotaOsman Sitorus AnggotaJusuf Wibisana AnggotaYosefa Sayekti AnggotaHeri Wahyu Setiyarso Anggota

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54

Page 17: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54

SAMBUTAN KETUA UMUMIKATAN AKUNTAN INDONESIA

Dalam memasuki era globalisasi, arus dana tidak lagi mengenal batasnegara dan tuntutan transparansi informasi keuangan semakin meningkat,baik dari pengguna laporan keuangan di dalam negeri maupun di luarnegeri. Untuk memenuhi tuntutan yang semakin meningkat tersebut,Standar Akuntansi Keuangan haruslah berwawasan global.

Dengan keterbatasan tenaga, waktu dan dana, Ikatan Akuntan Indonesiaselalu berusaha secara berkesinambungan untuk meningkatkan mutu stan-dar akuntansi keuangan agar laporan keuangan yang disajikan perusahaanIndonesia dapat sejalan dengan perkembangan standar internasional. Pe-ningkatan mutu tersebut dilakukan baik dengan penerbitan standar barumaupun dengan melakukan penyempurnaan terhadap standar yang telahada.

Upaya pengembangan standar akuntansi ini tentunya tidak akan berhasiltanpa dukungan berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami menyampaikanterima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada DirektoratJendral Lembaga Keuangan-Departemen Keuangan yang telah mendukungupaya pengembangan standar akuntansi ini melalui Sub-Tim Pengem-bangan Sistem Akuntansi di Sektor Swasta.

Kami juga menyampaikan terima kasih kepada badan dan instansipemerintah lainnya, Kantor Akuntan Publik Drs. Hadi Sutanto & Rekan,

Page 18: PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

perguruan tinggi, asosiasi, perusahaan dan pihak lainnya yang telah banyakmemberikan masukan dan dukungan dalam proses pengembangan standarakuntansi ini. Kepada seluruh anggota Komite Standar Akuntansi Keuanganyang telah bekerja tanpa pamrih dengan semangat profesionalisme, kamiucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Jakarta, 14 September 1998

Pengurus PusatIkatan Akuntan Indonesia

Drs. Soedarjono

Ketua Umum

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PSAK NO. 54