PSAK 24

4
PSAK 24 IMBALAN KERJA PARAGRAF 113 – 175 A. PENDAHULUAN Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 24 tentang Imbalan Kerja pada tanggal 27 Agustus 2014. PSAK 24 penyesuaian 2014 ini merevisi PSAK 24 revisi 2013. Sejak tahun 1994 dengan nama PSAK 24 Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun, PSAK ini telah berubah 4 kali yaitu tahun 2006,2010, 2013 dan terakhir 2014. Perubahan PSAK 24 dilakukan karena terjadi perubahan dan revisi atas IAS 19 Employee Benefit. Sebagai konsekuensi, Indonesia mengadopsi IFRS, maka setiap terjadi perubahan IFRS/IAS akan dilakukan perubahan terhadap PSAK terkait. B. PEMBAHASAN Paragraf 113 – 119 (Pengakuan & Pengukuran : Aset Program) Terkadang entitas membuat perjanjian dengan pihak lain, seperti asuransi, untuk membayarkan sebagian atau seluruh pengeluaran yang dibutuhkan untuk memenuhi kewajiban imbalan pasti. Dalam paragraf ini dijelaskan bahwa untuk menentukan jumlah surplus atau defisit, nilai wajar aset program dikurangkan dari nilai kini kewajiban imbalan pasti. Aset program tidak mencakup iuran yang masih harus dibayar oleh entitas pelapor kepada dana, instrumen keuangan yang

description

Pelaporan Korporat

Transcript of PSAK 24

Page 1: PSAK 24

PSAK 24 IMBALAN KERJA

PARAGRAF 113 – 175

A. PENDAHULUAN

Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas

PSAK 24 tentang Imbalan Kerja pada tanggal 27 Agustus 2014. PSAK 24

penyesuaian 2014 ini merevisi PSAK 24 revisi 2013. Sejak tahun 1994 dengan nama

PSAK 24 Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun, PSAK ini telah berubah 4 kali yaitu

tahun 2006,2010, 2013 dan terakhir 2014. Perubahan PSAK 24 dilakukan karena

terjadi perubahan dan revisi atas IAS 19 Employee Benefit. Sebagai konsekuensi,

Indonesia mengadopsi IFRS, maka setiap terjadi perubahan IFRS/IAS akan dilakukan

perubahan terhadap PSAK terkait.

B. PEMBAHASAN

Paragraf 113 – 119 (Pengakuan & Pengukuran : Aset Program)

Terkadang entitas membuat perjanjian dengan pihak lain, seperti asuransi, untuk

membayarkan sebagian atau seluruh pengeluaran yang dibutuhkan untuk memenuhi

kewajiban imbalan pasti.

Dalam paragraf ini dijelaskan bahwa untuk menentukan jumlah surplus atau defisit,

nilai wajar aset program dikurangkan dari nilai kini kewajiban imbalan pasti. Aset

program tidak mencakup iuran yang masih harus dibayar oleh entitas pelapor kepada

dana, instrumen keuangan yang diterbitkan oleh entitas yang tidak dapat dialihkan

yang dikuasai oleh dana

Paragraf 120 – 139 (Komponen Biaya Imbalan Pasti)

Entitas menilai apakah semua atau beberapa pengungkapan harus dipisahkan untuk

membedakan program atau kelompok program dengan risiko material yang berbeda.

Entitas mengakui komponen biaya imbalan pasti, meliputi biaya jasa, bunga neto atas

liabilitas (aset) imbalan pasti neto dalam laporan laba rugi, dan pengukuran kembali

liabilitas (aset) imbalan pasti neto, kecuali apabila PSAK lain mensyaratkan atau

mengizinkan komponen tersebut sebagai biaya perolehan aset.

Page 2: PSAK 24

Pengukuran kembali liabilitas (aset) imbalan pasti neto terdiri atas :

Keuntungan dan kerugian aktuarial;

Imbal hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam

bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto;

Setiap perubahan dampak batas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan

dalam bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto.

Entitas melakukan saling hapus antara aset terkait dengan satu program dan liabilitas

terkait dengan program lain jika, dan hanya jika, entitas mempunyai hak yang dapat

dipaksakan secara hukum untuk menggunakan surplus pada satu program untuk

menyelesaikan kewajiban program lain dan bermaksud untuk menyelesaikan

kewajiban dengan dasar neto, atau merealisasi surplus pada satu program dan

menyelesaikan kewajiban program lain secara simultan.

Entitas mengungkapkan informasi yang menjelaskan karakteristik program imbalan

pasti dan risiko yang terkait, informasi yang mengidentifikasi dan menjelaskan jumlah

yang timbul dari program imbalan pasti dalam laporan keuangan, informasi yang

menjelaskan bagaimana program imbalan pasti dapat berdampak terhadap jumlah,

waktu, dan ketidakpastian arus kas entitas di masa depan.

Paragraf 140 – 144 (Penjelasan Angka dalam Laporan Keuangan)

Entitas harus memisahkan nilai wajar aset program ke dalam kelompok yang

dibedakan berdasarkan sifat dan risiko dari aset tersebut, membagi setiap kelompok

aset program menjadi kelompok aset yang memiliki harga pasar kuotasian dalam pasar

aktif.

Paragraf 145 – 148 (Jumlah, Waktu, dan Ketidakpastian Arus Kas Masa Depan)

Deskripsi mengenai pengaturan pendanaan, termasuk metode yang digunakan untuk

menentukan tingkat iuran entitas dan persyaratan dan persyaratan pendanaan

minimum.

Paragraf 149 – 152 (Program Imbalan Pasti yang Membagi Risiko Antara

Entitas Sepengendali )

Page 3: PSAK 24

Laporan keuangan entitas kelompok usaha tersedia untuk pengguna laporan keuangan

pada persyaratan yang sama dengan laporan keuangan entitas dan pada saat yang

sama, atau lebih awal dari, laporan keuangan entitas.

Paragraf 153 – 175 (Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain)

Pengukuran imbalan kerja jangka panjang lain biasanya tidak bergantung pada tingkat

ketidakpastian yang sama seperti halnya pengukuran imbalan pasca kerja.

KESIMPULAN