PSAK 16 – ASET TETAP IAS 16 - PROPERTY PLANT & EQUIPMENT
description
Transcript of PSAK 16 – ASET TETAP IAS 16 - PROPERTY PLANT & EQUIPMENT
PSAK 16 – ASET TETAPIAS 16 - PROPERTY PLANT & EQUIPMENT
Presented by: Dwi Martani
2
Agenda
Pengertian1
Akuntansi2
Permasalahan3
Ilustrasi dan Kasus4
Aset Tetap
Aset tetap merupakan komponen signifikan dalam Neraca.
Aset Tetap bersifat tangible. Masa manfaat jangka panjang
(lebih dari satu tahun) Digunakan dalam operasi :
produksi, disewakan, administrasi, dll
Pembebanan melalui depresiasi
3
CONTOH• Tanah• Bangunan
• Gedung Kantor• Gedung Pabrik• Land improvement
• Peralatan• Kendaraan• Mesin • Peralatan kantor
4
Perspektif Pengguna Informasi
Pengakuan asetPenilaian aset dalam laporan keuangan
Pembebanan dalam depresiasiPengungkapan informasi yang relevan
Kualitas aset yang dimilikiPenentuan nilai jaminan
Penilaian tingkat efisiensi perusahaanKepemilikan, keberadaan (sewa, jaminan kredit)
Penilaian dengan harga perolehan Acc. Analysis
Ikhtisar Perubahan
No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama1 Istilah Aset Aktiva2 Penyusutan Digabung di PSAK 16. Bagian
yg signifikan disusutkan terpisah.
Diatur di PSAK lain
3 Komponen Biaya Perolehan
Termasuk: • biaya imbalan kerja • biaya pengujian aset – hasil
penjualan dari pengujian
Tidak mengatur 2 hal tsb secara spesifik.
4 Bukan Komponen Biaya Perolehan
Kegiatan insidental ini mungkin terjadi sebelum atau selama konstruksi atau aktivitas pengembangan (misal : parkir)
Tidak mengatur hal tsb secara spesifik.
5 Pertukaran Aset Membedakan antara ada substansi komersial atau tidak.
Membedakan pertukaran sejenis dan tidak sejenis
5
Ikhtisar Perubahan
No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama6 Pengukuran
Setelah Pengakuan Awal
Cost Model atau Revaluation Model
Hanya Cost Model, revaluasi boleh dilakukan jika sesuai ketentuan pemerintah
7 Telaah Ulang Nilai Residu, Umur Manfaat & Metode Penyusutan
Harus dilakukan minimum tiap akhir tahun dan perubahannya diperlakukan sebagai perubahan estimasi (prospektif).
Telaah nilai residu tidak diatur, perubahan umur manfaat diperlakukan prospektif, perubahan metode penyusutan retrospektif.
8 Aktiva Lain-lain Diatur di PSAK lain Mengatur Aktiva Lain-lain
9 Dismantling Cost Diakui sebagai biaya perolehan dan kewajiban
Tidak diatur
6
7
Hubungan PSAK 16 dan PSAK Lain
PSAK16
PSAK 26
PSAK48
PSAK58
PSAK30
PSAK - Terkait
PSAK13 & 19
47
Penurunan Aset
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
Investasi PropertiAset tidak berwujudTanah
Sewa
Aset Tetap
Bunga Pinjaman
Pengertian Aset Tetap
Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
8
Tidak berlaku untuk1. Hak penambangan2. Reservasi tambang
Ciri► “Used in operations” and not
for resale.► Long-term in nature and
usually depreciated.► Possess physical substance.
Pengakuan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
9
Tidak membedakan kriteria pengakuan pada saat pengakuan awal dan untuk biaya setelah perolehan awal
Pengakuan Aset Tetap
10
Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk aset tetap jika
digunakan lebih dari satu periode hanya digunakan untuk aset tertentu komponen yang diganti tidak diakui lagi.
Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi entitas. Kriteria agregasi atau invidual.
Mempengaruhi nilai aset Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya operasi
Laba (potensi earning management) Evaluasi prinsip pengakuan
Biaya awal memperoleh aset Biaya selanjutnya untuk menambah, mengganti,
memperbaiki
Biaya Perolehan awal
Seluruh biaya terkait aset yang memiliki manfaat di masa mendatang.
Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat memiliki manfaat di masa mendatang.
Alat yang dipasang agar pabrik dapat berjalan sesuai dengan ketentuan pengolahan limbah industri.
11
Biaya Setelah Perolehan Awal
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban di laporan laba rugi periode berjalan
Perawatan Suku cadang kecil
Penggantian aset akan menambah aset jika: Memenuhi kriteria aset (Memiliki masa manfaat lebih dari
satu periode dan diukur dengan andal) Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset
Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai jumlah tercatat aset jika:
Memenuhi kriteria aset Nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan
pencatatanya
12
Pengukuran Awal
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. (par 15)
13
Harga Perolehan
Biaya yang dapat diartibusikan secara
langsungBiaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset
Komponen biaya Perolehan
a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;
b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul
– ketika aset tersebut diperoleh, atau– karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode
tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.
14
Biaya diatribusikan langsung
a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan atau akuisisi aset tetap.
b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;c) Biaya handling dan penyerahan awal;d) Biaya perakitan dan instalasie) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi
dengan baik (setelah dikurangi hasil penjualan produk tersebut)
f) Komisi profesional
15
Bukan komponen biaya
a) Baiay pembukaan fasilitas barub) Biaya pengenalan produk baruc) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru
termasuk biaya pelatihan stafd) Administrasi dan overhead umume) Biaya saat alat belum beroperasi penuhf) Kerugian awal operasig) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil parkir
dari lahan yang belum digunakan).i) Laba internal jika aset tersebut merupakan
persediaan perusahaan.
16
Pengukuran Awal – Dismantling Cost
Perusahaan menyewa sebuah lahan selama 5 tahun untuk didirikan bangunan sementara untuk kegiatan operasional kantor. Biaya untuk mendirikan bangunan tersebut sebesar 1.200 juta. Bangunan tersebut menurut perjanjian sewa, harus dibongkar di akhir masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran rumah tersebut 200 juta Harga perolehan bangunan adalah 1.200 juta ditambah estimasi biaya pembongkaran. 200 juta : (1 + 8%)5 = 135,1167 jt)
Contoh
17
Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:Dr Aset Tetap 1.335.1167 jtCr Kas 1.200 jt
Kewajiban diestimasi135,1167jt
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1Cr Biaya bunga 10,889 jt
Kewajiban diestimasi10,889 jt
Pengukuran Awal – Dismantling Cost
PT. Melati menyewa gedung selama 4 tahun mulai tahun 2011. Perusahaan mengeluarkan uang sebear 800 juta untuk membuat partisi ruang tersebut sesuai keinginan perusahaan.
Dalam kontrak disebutkan bahwa perusahaan harus mengembalikan ruangan seperti kondisi semula. Biaya untuk melakukan restorari sebesar 50 juta dengan tingkat diskon yang berlaku 5%. (PV n=5, i=5%) = 39,176 jt.
Example
18
Ilustrasi Biaya Perolehan
Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam rangka perolehan mesin baru untuk produk barunya:1. 5 milyar untuk pembelian mesin2. 50 juta biaya tenaga kerja untuk merubah interior pabrik
agar sesuai dengan penggunaan mesin.3. 100 juta untuk penyiapan lokasi pabrik4. 80 juta untuk pengiriman mesin5. 500 juta PPN dan 500 juta bea masuk.6. Biaya promosi produk baru 800 juta7. Biaya instalasi mesin sebesar 120 juta8. Biaya pengetesan awal 50 juta9. Biaya grand opening 130 juta10.Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan
dan instalasi 30 juta11.Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 25 juta
Contoh
19
Diskusikan mana yang merupakan biaya perolehan??
Pengukuran Awal
Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar 5.000+50+100+80+500+500+120+50+30= 6,430 milyar
Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan perolehan dan pemasangan mesin pabrik tersebut tidak boleh diakui.
Biaya yang tidak boleh dimasukkan adalah:1. Biaya grand opening 130 juta2. Biaya promosi produk baru 800 juta3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 25 juta
Example
20
21
Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :
Material, tenaga kerja, overhead selama proses konstruksi , biaya bunga jika membangun sendiri
Harga beli bangunan dan pengurusan hak perolehan bangunan.
Fee profesional
Ijin pendirian bangunan
Perolehan Gedung
22
Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biay a pengurusan hak tanah (sertifikat, pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran bangunan yang tidak diperlukan.
Perolehan Tanah
23
Tanah dan Bangunan Investasi Properti
Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah: properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan
—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa atau untuk tujuan administratif; atau2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Kriteria Pengakuan Sama dengan PSAK 16 Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya
perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
Setelah pengukuran awal perusahaan dapat memilih menggunakan metode biaya atau nilai wajar
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair value model (PSAK 13)
• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar
Revaluation model (PSAK 16)
• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.
• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi atau ekuitas.
• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.
• Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.
• Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara reguler.
Example
24
25LO 2 Identify the costs to include in initial valuation of
property, plant, and equipment.
Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan kantor, peralatan pabrik dan peralatan lain.
Biaya perolehan meliputi(1) Harga beli, (2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan(3) Biaya transportasi(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk
melakukan instalasi(6) Biaya untuk pengetesan peralatan
Perolehan Peralatan
26
Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaiaman perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?
Biaya Perolehan
(a) Uang yang dipinjam untuk mendanai konstruksi
(b) Pengeluaran untuk konstruksi dari pinjaman
(c) Biaya untuk perataan tanah
(d) Biaya pajak dan pengurusan ijin pembangunan
(e) Pembayaran asuransi selama proses pembangunan konstruksi
(f) Pengembalian polis asuransi satu bulan karena konstruksi selesai lebih awal.
ClassificationUtang Bank
Bangunan
Tanah
Tanah
Bangunan
(Bangunan)
27
Classification
Perolehan Aset
1. Architect’s fee on building2. Cost of real estate purchased as a plant site
(land €200,000 and building €50,000)3. Commission fee paid to real estate agency4. Installation of fences around property5. Cost of razing and removing building6. Proceeds from salvage of demolished building7. Cost of parking lots and driveways8. Cost of trees and shrubbery (permanent)
Building
Land
Land
Land Improvements
Land
(Land)
Land ImprovementsLand
Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaiaman perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?
28
Perolehan Aset yang Dibangun Sendiri
Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap digunakan: Material dan tenaga kerja Overhead biaya variabel dan porsi dari fixed
overhead yang terkait langsung dengan pembangunan aset.
Biaya bunga selama proses pembangunan
29
Bunga selama Proses Konstruksi
Alternatif pembebanan biaya bungan yang muncul selama proses konstruksi
Biaya bunga tidak
dikapitalisasi selama
konstruksi
Kapitalisasi biaya bunga aktual
selama konstruksi (dengan modifikasi)
Kapitalisasi semua biaya
bunga
IFRS
Rp 0 Rp ?Menambah Nilai Aset
30
PSAK 26 (IFRS 23) mengkapitalisasi biaya bunga aktual (dengan modifikasi)
Konsisten dengan prinsip harga perolehan
Dalam kapitalisasi ada tiga pertimbangan
1. Qualifying assets
2. Periode kapitalisasi
3. Jumlah yang dikapitalisasi
LO 4 Describe the accounting problems associated with interest capitalization.
Bunga Pinjaman (PSAK 26)
31
Qualifying Assets / Aset kualifikasi Memerlukan periode yang cukup lama untuk membangun
atau menyiapkan aset tujuan penggunaannya: Ada dua jenis aset : aset yang dibangun sendiri maupun
aset yang akan dijual / disewakan.
Bunga Pinjaman (PSAK 26)
Periode Kapitalisasi Dimulai :
1. terjadinya pengeluaran untuk aset;2. terjadinya biaya pinjaman; dan3. entitas telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk
menyiapkan aset untuk digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.
• Berakhir1. Aset telah selesai dibangun dan siap digunakan
32
Jumlah yang dikapitalisasi Jumlah yang lebih kecil antara
Biaya bunga aktual Avoidable interest – bunga yang dapat dihindarkan
yaitu biaya bunga yang tidak akan muncul jika kegiatan pembangunan tersebut tidak dilaksanakan.
Bunga Pinjaman (PSAK 26)
33
Bunga Pinjaman (PSAK 26)
Pinjaman Pinjaman dapat meliputi
1. Pinjaman khusus yang dikeluarkan untuk untuk mendanai aset tersebut
2. Pinjaman umum yang ada saat proses pembangunan aset tersebut terjadi
• Pinjaman khusus menggunakan aktual biaya bunga yang terjadi dikurangi pendapatan bunga yang dihasilkan dari pinjaman khusus sebelum digunakan.
• Pinjaman umum menggunakan rata-rata tertimbang dana yang terpakai dikalikan dengan bunga rata-rata.
• Dana yang digunakan gabungan ??• PSAK / IFRS tidak ada penjelasan khusus • US GAAP sampai dengan jumlah sebesar pinjaman
menggunakan rate bunga pinjaman khusus, sisanya menggunakan bunga pinjaman umum
34
Pengakuan PSAK 26
Sepanjang entitas meminjam dana secara spesifik untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, entitas harus menentukan jumlah biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi sebesar: biaya pinjaman aktual yang terjadi atas pinjaman
tersebut selama periode berjalan dikurangi penghasilan investasi dari investasi temporer
pinjaman tersebut.
35
Pengakuan PSAK 26
Menggunakan dana secara umum tingkat kapitalisasi untuk pengeluaran atas aset tersebut.
Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman yang dapat diterapkan atas saldo pinjaman selama periode berjalan, selain pinjaman yang secara spesifik untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian.
Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama suatu periode tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang terjadi.
36
Kapitalisasi Bunga Pinjaman (PSAK 26)
PT. Melati meminjam ke Bank sejumlah 10.000 juta untuk membangun gedung dengan tingkat bunga 8%. Pengeluaran dilakukan selama proses pembangunan sehingga sebagian dana diinvestasikan.
Hasil investasi yang terjadi selama proses pembangunan gedung dari pinjaman yang belum dipakai sebesar 300juta.
Total biaya bunga yang terjadi adalah:10.000 x 8% = 800 juta
Bunga yang dapat dikapiltalisasi adalah800 juta – 300 juta = 500 juta
37
Kapitalisasi Bunga Pinjaman (PSAK 26)
PT. Mutiara memiliki beberapa utang pada 1/1/2010 Utang 1 sebesar 1.600 juta bunga 9% Utang 2 sebesar 4.000 juta bunga 8% Utang 3 sebesar 800 juta bunga 7,5%
Perusahaan membangun pabrik baru dengan total biaya 1.600 juta. Waktu untuk membangunnya 6 bulan. Tidak ada utang khusus yang ditarik untuk mendanai pembangunan pabrik tersebut.
Bunga rata-rata pinjaman (1.600 x 0.09) + (4.000 x 0.08) + (800 x 0.075) / (1.600 + 4.000 + 800) = 8%
Bunga yang dikapitalisasi adalah : 1.600 x 8% x 6/12 = 64 juta
38
Pengukuran Biaya Perolehan
Diskon — Diskon harus dikurangkan dari harga perolehan aset
Pembayaran ditangguhkan— Aset yang dibeli dengan pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya. Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai beban bunga.
Pertukaran aset — menggunakan nilai wajar kecuali tidak ada substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar yang andal.
Pembelian dengan lumpsum — dialokasikan nilai total biaya perolehan ke masing-masing aset dengan dasar nilai wajar aset. (jika asetnya diklasikan atau memiliki masa manfaat berbeda).
39
Pengukuran Biaya Perolehan
Penerbitan saham — menggunakan dasar nilai wajar dari saham sebagai indikator nilai wajar aset, jika nilai saham dapat diandalkan. Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset.
Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang diserahkan digunakan untuk mengukur aset yang diterima.
Hibah pemerintah — tidak boleh diakui sampai diperoleh keyakinan bahwa entitas memenuhi persyaratan dan hibah akan diperoleh.
Pertukaran Aset
Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan.
Substansi Komersial
Nilai wajarAset dipertukarkan
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar nilai wajarkecuali:
– Tidak memiliki substansi komersial, atau
– Nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal
40
41LO 5 Understand accounting issues related to acquiring and valuing plant assets.
Disclosure include: nature of the transaction(s), method of accounting for the assets exchanged, and gains or losses recognized on the exchanges.
Akuntansi Pertukaran Aset
42
Ilustrasi Pembayaran Tangguhan
PT. Mulia membeli mesin pabrik dengan melalui angsuran. Uang muka yang dibayarkan sebesar 500 juta, angsuran 5 tahun yang dibayarkan 200juta per tahun.
Tingkat bunga yang berlaku 12% Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai
angsuran = 720,95 Nilai mesin pabrik 730,95+500 = 1.230,95
Jurnal perolehan Mesin 1.230,95
Kas 500Utang
720,95Pembayaran angsuran 1 Utang 113,49
Beban bunga 86,51Kas 200
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas harus memilih antara:
Cost Model
Revaluation Model
Sebagai kebijakan akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.
43
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Cost Model
Revaluation Model
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar : Biaya perolehan dikurangi Akumulasi penyusutan dan Akumulasi
rugi penurunan nilai aset
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar
pada tanggal revaluasi, dikurangi– Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai asetyang terjadi setelah tanggal revaluasi.
44
45
Nilai Wajar
Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s
length transaction)
Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi
yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan.
46
Hirarki Penentuan Nilai Wajar
Kuotasi harga di pasar aktif; Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan
teknik penilaian yang meliputi: penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang
terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia;
referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama;
analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis); dan
model penetapan harga opsi (option pricing model)
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
AppraisalJika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan, maka
Entitas perlu mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan penghasilan atau depreciated replacement cost.
47
48
Penentuan Nilai Wajar
Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi professional berdasarkan bukti pasar.
Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh penilai.
49
Tidak ada nilai wajar
Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai wajar karena sifat dari asset tetap yang khusus dan jarang diperjual-belikan, kecuali sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan, entitas mungkin perlu mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan penghasilan atau biaya pengganti yang telah disusutkan (depreciated replacement cost approach).
50
Frekuensi Penilaian
Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap yang direvaluasi.
Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu dilakukan.
Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi secara tahunan.
Revaluasi tahunan seperti itu tidak perlu dilakukan apabila perubahan nilai wajar tidak signifikan.
Namun demikian, asset tersebut mungkin perlu direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali.
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara reguler– Untuk memastikan jumlah tercatat
tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca.
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode:proporsional, atau eliminasi.
51
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Metode Proporsional Peralatan senilai 2.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2010 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset adalah 2.400.000.
1/1/08 Aset tetap 2.000,000Kas 2.000,000
31/12/08 Beban Penyusutan 400.000Akumulasi Penyusutan 400.000
31/12/08 Aset Tetap 1.000,000 Akumulasi Penyusutan 200.000*Surplus Revaluasi 800.000
*((2.400.000-1.600.000)/1.600.000) x 400.000 = 200.000
Example
52
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Metode Eliminasi Peralatan senilai 2.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2010 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset adalah 2.400.000.
Example
53
1/1/08 Aset tetap 2.000,000Kas 2.000,000
31/12/08 Beban Penyusutan 400.000Akumulasi Penyusutan 400.000
31/12/08 Akumulasi Penyusutan 400.000Aset Tetap 400.000
Aset Tetap 800,000Surplus Revaluasi 800.000
Pengukuran setelah Pengakuan AwalRevaluation Model
Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama
harus direvaluasi Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat
revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Diakui dalam L/R sejumlah penurunan akibat
revaluasi terdahulu (jika ada). Jika jumlah tercatat aset menurun akibat
revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi. Didebit ke ekuitas – sejumlah saldo kredit surplus
revaluasi (jika ada).
Entire class
To Equity directly
Negative to P/L
54
Pengukuran setelah Pengakuan AwalRevaluation Model
Surplus revaluasi yang disajikan di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh entitas. (partially realized) Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian
dan penyusutan dengan biaya perolehan. (atau nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi.
Dr Surplus RevaluasiCr Saldo Laba
55
56
Pengukuran setelah Pengakuan AwalExample
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 1.650.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 1.950.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000 Cr – Aset Tetap 1.650.000
Dr – Aset Tetap 600.000 Cr – Surplus Revaluasi 600.000
57
4. Pengukuran setelah Pengakuan AwalExample
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 1,650.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 1.950.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp 200.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000 Cr – Aset Tetap 1.650.000
Dr – Aset Tetap 600.000 Cr – Keuntungan Revaluasi 200.000 Cr - Surplus Revaluasi 400.000
58
4. Pengukuran setelah Pengakuan AwalExample
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 1.650.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 1.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000 Cr – Aset Tetap 1.650.000
Dr – Rugi Revaluasi 350.000 Cr – Aset Tetap 350.000.
59
4. Pengukuran setelah Pengakuan AwalExample
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 1.650.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 1.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp 200.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000 Cr – Aset Tetap 1.650.000
Dr – Rugi Revaluasi 150.000Dr – Surplus Revaluasi 200.000 Cr – Aset Tetap 350.000
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
PT. Kenanga membeli mesin dengan harga 50.000 pada 1 Jan 2009 dan menggunakan metode revaluasi
Mesin tersebut disusutkan dengan metode garis lurus 5thn.
Pada 31 Desember 2009 direvaluasi sebesar 48.000
Buat jurnal untuk tahun 2009 dan 2010.
Contoh
Dr Aset tetap 50,000Cr Kas 50,000
Dr Beban Penyusutan 10,000Cr Akumulasi Penyusutan
10,000Dr Akumulasi Penyusutan 10,000Cr Aset tetap 2,000Cr Surplus Revaluasi
8,000
Revaluation Model
Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000Cr Akumulasi Penyusutan
12,000Dr Surplus Revaluasi 2,000Cr Saldo Laba 2,000
31.12.2009
31.12.2010
60
Penyusutan
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful life).
PenyusutanCost Model
Revaluation Model
61
Penyusutan
Setiap bagian aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah. Contoh : rangka dan mesin
pesawatBeban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lain.
Penyusutan
62
Penyusutan
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan– Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.
Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika:– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
untuk dijual; dan– Aset dihentikan pengakuannya.
Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai aset terpisah walaupun diperoleh sekaligus.
Implikasinya, penyusutan tidak dihentikan sekalipun aset:–sedang tidak
digunakan atau–dihentikan
penggunaannya
Penyusutan
63
Penyusutan
Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir tahun buku Jika hasil review berbeda dengan
estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
64
Penyusutan
Faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat.
• Prakiraan daya pakai aset;
• Prakiraan tingkat keausan fisik;
• Keusangan teknis dan keusangan komersil;
• Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum (misal : sewa).
Umur Manfaat
65
Penyusutan
Metode penyusutan yang digunakan: Harus mencerminkan ekspektasi
pola konsumsi manfaat ekonomis masa depan atas aset oleh entitas.
Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku, dan
Perubahan metode diperlakukan sebagai perubahan estimasi.
Metode Penyusutan
66
Penyusutan
Garis Lurus
Saldo Menurun
Jumlah Unit
Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah
Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat
Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan
Metode Penyusutan
67
Penurunan Nilai – PSAK 48
PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount)
Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi
68
69
Setiap tanggal pelaporan perusahaan harus menguji apakah terdapat indikasi (external or internal) penurunan nilai, jika ada maka dilakukan pengujian berikut:
Penurunan Nilai
70
Example: Assume that Cruz Company performs an impairment test for its equipment. The carrying amount of Cruz’s equipment is $200,000, its fair value less costs to sell is $180,000, and its value-in-use is $205,000.
Illustration 11-15$200,000 $205,000
$180,000 $205,000
No Impairment
Ilustrasi Penurunan Nilai
71
Example: Assume the same information for Cruz Company except that the value-in-use of Cruz’s equipment is $175,000 rather than $205,000.
Illustration 11-15$200,000 $180,000
$180,000 $175,000
$20,000 Impairment Loss
Penurunan Nilai
72
Example: Assume the same information for Cruz Company except that the value-in-use of Cruz’s equipment is $175,000 rather than $205,000.
Illustration 11-15$200,000 $180,000
Cruz makes the following entry to record the impairment loss.
Loss on Impairment 20,000
Accumulated Depreciation—Equipment20,000
$20,000 Impairment Loss
Ilustrasi Penurunan Nilai
Penghentian Pengakuan
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:
a)dilepaskan; ataub)Tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali transaksi jual-sewa balik).
Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.
73
Penghentian Pengakuan
Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah
tercatat aset, Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang
digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya perolehan yang digantikan .
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara : Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan Jumlah tercatat dari aset.
74
Pengungkapan
75
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto
Metode penyusutan yang digunakan Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan
akhir periode. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena
penjaminan utang Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang
mengalami penurunan nilai, hilang / dihentikan. Pemilihan metode akuntansi Perubahan estimasi
76
Dasar yang digunakan untuk menilai kembali aktiva
Tanggal efektif penilaian Nama penilai independen, bila ada Hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk
menentukan biaya pengganti Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap Surplus penilaian kembali neraca
Pengungkapan Revaluasi
77
Transisi: Entitas yang sebelum PSAK ini melakukan revaluasi dan
kemudian menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost). Biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK ini diterbitkan.
Entitas yang sebelum penerapan PSAK ini pernah melakukan revaluasi aset tetap dan masih memiliki selisih saldo revaluasi aset tetap, maka pada saat penerapan pertama kali harus mereklasifikasi seluruh saldo selisih revaluasi aset tetap tersebut ke saldo laba dan hal tersebut harus diungkapkan
Efektif 1 Januari 2008
Transisi dan Tanggal Efektif
78
Kasus – Model Revaluasi & Cost
An asset was acquired January 1, 2006, for $10,000 and is expected to have a 5-year life without any salvage value. Straight-line depreciation is used.
• On January 1, 2007 the asset is appraised at a sound value (depreciated replacement cost) of $12,000
• On January 1, 2008 the asset is appraised at a sound value (depreciated replacement cost) of $4,500
• On January 1, 2009 the asset is appraised at a sound value (depreciated replacement cost) of $5,000
Required:a.Prepare all necessary journal based on revaluation model!b.Prepare all necessary journal based on cost model! Assume that the
condition of January 1, 2008 fulfills the criteria for impairment!
79
Jawaban – Revaluation -Proportional
1/1/06 Asset 10,000Cash. 10,000
31/12/06 Depreciation expense 2,000Accumulated depreciation 2,000
1/1/07 Asset 5,000*Accumulated depreciation 1,000**Revaluation surplus 4,000
*((12,000-8,000)/8,000) x 10,000**((12,000-8,000)/8,000) x 2,000
80
Jawaban – Revaluation -Proportional
31/12/07 Depreciation expense 3,000 (12,000/4)
Accumulated depreciation 3,000Revaluation surplus 1,000 (4000/4)
Retained earnings 1,0001/1/08 Accumulated depreciation 3,000*
Revaluation surplus 3,000Loss from asset impairment 1,500
Asset 7,500**
*((9,000-4,500)/9,000) x 6,000**((9,000-4,500)/9,000) x 15,000
81
Jawaban – Revaluation -Proportional
31/12/08 Depreciation expense 1,500 (4,500/3)
Accumulated depreciation 1,5001/1/09 Asset 5,000*
Accumulated depreciation 3,000**Profit/Loss 1,500Revaluation surplus 500
*((5,000-3,000)/3,000) x 7,500**((5,000-3,000)/3,000) x 4,500
82
Jawaban – Revaluation -Elimination
1/1/06 Asset 10,000Cash. 10,000
31/12/06 Depreciation expense 2,000Accumulated depreciation 2,000
1/1/07 Accumulated Depreciation 2,000Asset 2,000
Asset 4,000Revaluation Surplus 4,000
83
Jawaban – Revaluation -Proportional
31/12/07 Depreciation expense 3,000 (12,000/4)
Accumulated depreciation 3,000Revaluation surplus 1,000 (4000/4)
Retained earnings 1,0001/1/08 Accumulated depreciation 3,000
Asset 3,000Revaluation surplus 3,000Loss from asset impairment 1,500
Asset 4,500
84
Jawaban – Revaluation - Proportional
31/12/08 Depreciation expense 1,500 (4,500/3)
Accumulated depreciation 1,5001/1/09 Accumulated depreciation 1,500
Asset 1,500
Asset 2,000 Profit/Loss 1,500Revaluation surplus 500
85
Jawaban – Cost Model
1/1/06 Asset 10,000Cash. 10,000
31/12/06 Depreciation expense 2,000Accumulated depreciation 2,000
1/1/07 No journal31/12/07 Depreciation expense 2,000
Accumulated depreciation 2,0001/1/08 Loss from asset impairment 1,500
Accumulated depreciation 1,50031/12/08 Depreciation expense 1,500
Accumulated depreciation 1,5001/1/09 Accumulated Depreciation 1,000
Profit/Loss 1,000
86
Arcadia HS, purchased equipment for $510,000 which was estimated to have a useful life of 10 years with a residual value of $10,000 at the end of that time. Depreciation has been recorded for 7 years on a straight-line basis. In 2010 (year 8), it is determined that the total estimated life should be 15 years with a residual value of $5,000 at the end of that time.
Questions: What is the journal entry to correct
the prior years’ depreciation? Calculate the depreciation expense
for 2010.
No Entry Required
Ilustrasi Perubahan Estimasi
87
Equipment $510,000Accumulated depreciation 350,000
Net book value (NBV) $160,000
Balance Sheet (Dec. 31, 2009)
After 7 years
Equipment cost $510,000Salvage value - 10,000Depreciable base 500,000Useful life (original) 10 yearsAnnual depreciation $ 50,000 x 7 years = $350,000
First, establish NBV at date of change in estimate.
Ilustrasi Perubahan Estimasi
88
After 7 years
Net book value $160,000Salvage value (new) 5,000Depreciable base 155,000Useful life remaining 8 yearsAnnual depreciation $ 19,375
Depreciation Expense calculation for 2010.
Depreciation expense 19,375Accumulated depreciation 19,375
Journal entry for 2010
Ilustrasi Perubahan Estimasi
89
At December 31, 2011, Hanoi Company has equipment with a cost of VND26,000,000, and accumulated depreciation of VND12,000,000. The equipment has a total useful life of four years with a residual value of VND2,000,000. The following information relates to this equipment.
1. The equipment’s carrying amount at December 31, 2011, is VND14,000,000 (VND26,000,000 VND12,000,000).
2. Hanoi uses straight-line depreciation. Depreciation was VND6,000,000 for 2011 and is recorded.
3. Hanoi has determined that the recoverable amount for this asset at December 31, 2011, is VND11,000,000.
4. The remaining useful life after December 31, 2011, is two years.
Impairments Illustrations Case 1
Kasus Penurunan Nilai
90
Case 1: Hanoi records the impairment on its equipment at December 31, 2011, as follows.
Illustration 11-15VND14,000,000 VND11,000,000
VND3,000,000 Impairment Loss
Loss on Impairment 3,000,000
Accumulated Depreciation—Equipment3,000,000
Kasus Penurunan Nilai
91
Depreciation Expense 5,500,000
Accumulated Depreciation—Equipment 5,500,000
Equipment VND 26,000,000Less: Accumulated Depreciation-Equipment 15,000,000Carrying value (Dec. 31, 2011) VND 11,000,000
Hanoi Company determines that the equipment’s total useful life has not changed (remaining useful life is still two years). However, the estimated residual value of the equipment is now zero. Hanoi continues to use straight-line depreciation and makes the following journal entry to record depreciation for 2012.
Kasus Penurunan Nilai
92
At the end of 2010, Verma Company tests a machine for impairment. The machine has a carrying amount of $200,000. It has an estimated remaining useful life of five years. Because there is little market-related information on which to base a recoverable amount based on fair value, Verma determines the machine’s recoverable amount should be based on value-in-use. Verma uses a discount rate of 8 percent. Verma’s analysis indicates that its future cash flows will be $40,000 each year for five years, and it will receive a residual value of $10,000 at the end of the five years. It is assumed that all cash flows occur at the end of the year.
Impairments Illustrations Case 2
Illustration 11-16
Kasus Penurunan Nilai
93
Case 2: Computation of the impairment loss on the machine at the end of 2010.
Illustration 11-15$200,000 $166,514
Unknown $166,514
$33,486 Impairment Loss
Kasus Penurunan Nilai
94
Case 2: Computation of the impairment loss on the machine at the end of 2010.
Illustration 11-15$200,000 $166,514
Unknown $166,514
$33,486 Impairment Loss
Loss on Impairment 33,486
Accumulated Depreciation—Machine 33,486
Kasus Penurunan Nilai
95
Illustration: Tan Company purchases equipment on January 1, 2010, for $300,000, useful life of three years, and no residual value.
Reversal of Impairment Loss
At December 31, 2010, Tan records an impairment loss of $20,000.
Loss on Impairment 20,000
Accumulated Depreciation—Equipment 20,000
Kasus Penurunan Nilai
96
Depreciation expense and related carrying amount after the impairment.
Reversal of Impairment Loss
At the end of 2011, Tan determines that the recoverable amount of the equipment is $96,000. Tan reverses the impairment loss.
Accumulated Depreciation—Equipment 6,000
Recovery of Impairment Loss 6,000
Kasus Penurunan Nilai
97
At 31 Dec. 2007, replacement of the laser head is needed after 400 hours of operationThe carrying amount of the laser
head alone would be$ 2 million at that date[$10M – ($10M 500 x 400)]
The cost of a new laser head is $ 8 million.
If the laser head is replacedReplaced laser head with $ 2
million shall be derecognisedNew laser head of $ 8 million shall
be recognised
Ilustrasi Penghentian PengakuanExample
At 1 Jan. 2006, Celia bought a laser printing machine of $50 millionThe machine will be used for
5 years (maximum useful life) and then dispose of at zero value
The machine’s laser head can operate 500 hours, after that replacement of a new laser head is needed
The cost of a new laser head was $10 million at that time and its residual value is zero.
Same laser machine example as before
98
Ilustrasi Penghentian Pengakuan
Dr. Akumulasi Penyusutan 8 MDr. Rugi 2 M
Cr. Aset Tetap 10 M
Dr. Aset Tetap 8 MCr. Kas 8 M
Example
99
Sale of Plant Assets
BE10-15: Ottawa Corporation owns machinery that cost $20,000 when purchased on July 1, 2007. Depreciation has been recorded at a rate of $2,400 per year, resulting in a balance in accumulated depreciation of $8,400 at December 31, 2010. The machinery is sold on September 1, 2011, for $10,500. Prepare journal entries to
a) update depreciation for 2011 and b) record the sale.
Ilustrasi Penjualan Aset
100
a) Depreciation for 2011
Depreciation expense ($2,400 x 8/12) 1,600Accumulated depreciation 1,600
b) Record the sale
Cash 10,500Accumulated depreciation 10,000
Machinery 20,000
Gain on sale 500
* $8,400 + $1,600 = $10,000
*
Ilustrasi Penjualan Aset
101
Kasus kapitalitasi bunga 1
Pada 1 November 2010 PT. Mulia meminta kontraktor PT. Adhi membangun gedung senilai 2.800 juta dan tanah senilai 200 juta termasuk dalam pembayaran pertama ke kontraktor. Pembayaran kepada kontraktor dilakukan pada Januari 1 420jt; 1 Maret 600jt; 1 Mei 1.080jt dan 31 Des 900. Untuk mendanai pembangunan tersebut perusahaan memiliki :• Utang khusus untuk membangun gedung sebesar 1.500jt ditarik pada
31 Des 2010, dengan bunga 15%, jangka waktu 15%. Dana yang belum dipakai dari pinjaman didepositokan dengan bunga 10%.
• Utang lainnya terdiri dari:• Utang bank 1.100 juta dengan tingkat bunga 10%, ditarik pada
1/1/2009• Utang obligasi 1.200 juta diterbitkan 1 Januari 2008 dengan bunga
12% dibayar setiap tengah tahun.Hitung bunga yang dikapitalisasi
102
Interest Capitalization Illustration: Blue Corporation borrowed $200,000 at 12% interest from State Bank on Jan. 1, 2011, for specific purposes of constructing special-purpose equipment to be used in its operations. Construction on the equipment began on Jan. 1, 2011, and the following expenditures were made prior to the project’s completion on Dec. 31, 2011:
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga 1
Actual Expenditures:January 1, 2011 $100,000 April 30, 2011 150,000November 1, 2011 300,000December 31, 2011 100,000
Total expenditures $650,000
Other general debt existing on Jan. 1, 2011:
$500,000, 14%, 10-year bonds payable
$300,000, 10%, 5-year note payable
103
Step 1 - Determine which assets qualify for capitalization of interest.
Special purpose equipment qualifies because it requires a period of time to get ready and it will be used in the company’s operations.
Step 2 - Determine the capitalization period.
The capitalization period is from Jan. 1, 2011 through Dec. 31, 2011, because expenditures are being made and interest costs are being incurred during this period while construction is taking place.
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga 1
104
WeightedAverage
Actual Capitalization Accumulated Date Expenditures Period Expenditures
Jan. 1 100,000$ 12/12 100,000$ Apr. 30 150,000 8/12 100,000 Nov. 1 300,000 2/12 50,000 Dec. 31 100,000 0/12 -
650,000$ 250,000$
Step 3 - Compute weighted-average accumulated expenditures.
A company weights the construction expenditures by the amount of time (fraction of a year or accounting period) that it can incur interest cost on the expenditure.
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga 1
105LO 4 Describe the accounting problems associated with interest capitalization.
Step 4 - Compute the Actual and Avoidable Interest.
Selecting Appropriate Interest Rate:
1. For the portion of weighted-average accumulated expenditures that is less than or equal to any amounts borrowed specifically to finance construction of the assets, use the interest rate incurred on the specific borrowings.
2. For the portion of weighted-average accumulated expenditures that is greater than any debt incurred specifically to finance construction of the assets, use a weighted average of interest rates incurred on all other outstanding debt during the period.
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga 1
106LO 4 Describe the accounting problems associated with interest capitalization.
Accumulated Interest AvoidableExpenditures Rate Interest
200,000$ 12% 24,000$ 50,000 12.5% 6,250
250,000$ 30,250$
Step 4 - Compute the Actual and Avoidable Interest.
Avoidable Interest
Interest ActualDebt Rate Interest
Specific Debt 200,000$ 12% 24,000$
General Debt 500,000 14% 70,000 300,000 10% 30,000
1,000,000$ 124,000$
Weighted-average interest rate on general debt
Actual Interest
$100,000 $800,000
= 12.5%
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga 1
107
Step 5 – Capitalize the lesser of Avoidable interest or Actual interest.
Avoidable interest 30,250$ Actual interest 124,000
Journal entry to Capitalize Interest:
Equipment 30,250
Interest expense 30,250
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga 1
108
Comprehensive Illustration: On November 1, 2010, Shalla Company contracted Pfeifer Construction Co. to construct a building for $1,400,000 on land costing $100,000 (purchased from the contractor and included in the first payment). Shalla made the following payments to the construction company during 2011.
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga 2
109
Pfeifer Construction completed the building, ready for occupancy, on December 31, 2011. Shalla had the following debt outstanding at December 31, 2011.
Compute weighted-average accumulated expenditures for 2011.
Specific Construction Debt1. 15%, 3-year note to finance purchase of land and
construction of the building, dated December 31, 2010, with interest payable annually on December 31
Other Debt2. 10%, 5-year note payable, dated December 31, 2007, with
interest payable annually on December 31 3. 12%, 10-year bonds issued December 31, 2006, with
interest payable annually on December 31
$750,000
$550,000
$600,000
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga 2
110
Compute weighted-average accumulated expenditures for 2011.
Illustration 10-4
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga 2
111
Compute the avoidable interest.Illustration 10-5
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga 2
112
Compute the actual interest cost, which represents the maximum amount of interest that it may capitalize during 2011,
Illustration 10-6
The interest cost that Shalla capitalizes is the lesser of $120,228 (avoidable interest) and $239,500 (actual interest), or $120,228.
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga 2
113
Shalla records the following journal entries during 2011:
January 1 Land 100,000Building (or CIP) 110,000
Cash 210,000
March 1 Building 300,000Cash 300,000
May 1 Building 540,000Cash 540,000
December 31 Building 450,000Cash 450,000
Building (Capitalized Interest) 120,228Interest Expense 119,272
Cash 239,500
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga 2
114
At December 31, 2011, Shalla discloses the amount of interest capitalized either as part of the income statement or in the notes accompanying the financial statements.
Illustration 10-7
Illustration 10-8
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga 2
115
Exchanges - Gain Situation
Lacks Commercial Substance. Now assume that Interstate Transportation Company exchange lacks commercial substance. That is, the economic position of Interstate did not change significantly as a result of this exchange. In this case, Interstate defers the gain of $7,000 and reduces the basis of the semi-truck.
Ilustrasi Pertukaran Aset – Non Commercial 3
116
Semi-truck 53,000Accumulated Depreciation—Trucks 22,000
Trucks 64,000Cash 11,000
Illustration: Interstate records the exchange transaction as follows:
Illustration 10-15
Ilustrasi Pertukaran Aset 3
117
E10-19: Santana Company exchanged equipment used in its manufacturing operations plus $2,000 in cash for similar equipment used in the operations of Delaware Company. The following information pertains to the exchange.
Santana DelawareEquipment (cost) $28,000 $28,000 Accumulated Depreciation 19,000 10,000Fair value of equipment 13,500 15,500Cash given up 2,000
Instructions: Prepare the journal entries to record the exchange on the books of both companies.
Kasus Pertukaran Aset
118
Calculation of Gain or LossSantana Delaware
Fair value of equipment received $15,500 $13,500
Cash received / paid (2,000) 2,000
Less: Bookvalue of equipment
($28,000-19,000) (9,000)
($28,000-10,000) (18,000)
Gain or (Loss) on Exchange $4,500 ($2,500)
Kasus Pertukaran Aset
119
Has Commercial Substance
Santana:Equipment 15,500Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000Equipment 28,000Gain on exchange 4,500
Delaware:Cash 2,000Equipment 13,500Accumulated depreciation 10,000Loss on exchange 2,500
Equipment 28,000
Kasus Pertukaran Aset
120
Santana (Has Commercial Substance):Equipment 15,500Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000Equipment 28,000Gain on disposal of equipment 4,500
Santana (LACKS Commercial Substance):
Equipment (15,500 – 4,500) 11,000Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000Equipment 28,000
Kasus Pertukaran Aset
121
Delaware (Has Commercial Substance):
Delaware (LACKS Commercial Substance):
Cash 2,000Equipment 13,500Accumulated depreciation 10,000Loss on disposal of equipment 2,500
Equipment 28,000
Cash 2,000Equipment 13,500Accumulated depreciation 10,000Loss on disposal of equipment 2,500
Equipment 28,000
Kasus Pertukaran Aset
122
Companies may value long-lived tangible asset after acquisition at cost or fair value.
Network Rail (GBR) elected to use fair values to account for its railroad network.
► Increased long-lived tangible assets by £4,289 million.
► Change in the fair value accounted for by adjusting the asset account and establishing an unrealized gain.
► Unrealized gain is often referred to as revaluation surplus.
Recognizing Revaluations
Kasus Revaluasi
123
Revaluation—Land
Illustration: Siemens Group (DEU) purchased land for €1,000,000 on January 5, 2010. The company elects to use revaluation accounting for the land in subsequent periods. At December 31, 2010, the land’s fair value is €1,200,000. The entry to record the land at fair value is as follows.
LO 7 Explain the accounting for revaluations.
Land 200,000
Unrealized Gain on Revaluation - Land200,000
Unrealized Gain on Revaluation—Land increases other comprehensive income in the statement of comprehensive income.
Kasus Revaluasi
124
Revaluation—Depreciable Assets
Illustration: Lenovo Group (CHN) purchases equipment for ¥500,000 on January 2, 2010. The equipment has a useful life of five years, is depreciated using the straight-line method of depreciation, and its residual value is zero. Lenovo chooses to revalue its equipment to fair value over the life of the equipment. Lenovo records depreciation expense of ¥100,000 (¥500,000 5) at December 31, 2010, as follows.
Depreciation Expense 100,000
Accumulated Depreciation—Equipment 100,000
Kasus Revaluasi
125
Revaluation—Depreciable Assets
After this entry, Lenovo’s equipment has a carrying amount of ¥400,000 (¥500,000 - ¥100,000). Lenovo receives an independent appraisal for the fair value of equipment at December 31, 2010, which is ¥460,000.
Accumulated Depreciation—Equipment 100,000
Equipment 40,000
Unrealized Gain on Revaluation—Equipment 60,000
Kasus Revaluasi
126
Revaluation—Depreciable AssetsIllustration 11-22Financial StatementPresentation—Revaluations
Lenovo reports depreciation expense of ¥100,000. The Accumulated Other Comprehensive Income account related to revaluations cannot have a negative balance.
Kasus Revaluasi
127
Main References
Intermediate AccountingKieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley
Standar Akuntansi KeuanganDewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI
International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material
The Institute of Chartered Accountants, England and Wales
128
TERIMA KASIHDwi MartaniDepartemen Akuntansi [email protected] atau [email protected] atau 081318227080