Prurigo
-
Upload
zeeii-ziezie -
Category
Documents
-
view
1.099 -
download
1
Transcript of Prurigo
PRURIGO
Prurigo adalah penyakit dermatosis yang ditandai dengan lesi berupa papul yang mengalami
likenifikasi.
Ada banyak klasifikasi dan pembagian untuk prurigo, KOSCARD membagi prurigo menjadi
dua kelompok besar, yaitu prurigo simpleks dan dermatosis prurigoginosa. Selain kedua
pembagian diatas, terdapat juga prurigo nodularis yang termsuk golongan neurodermatitis.
Klasifiksi lain untuk prurigo adalah berdasarkan lama penyakitnya dibedakan atas:
Prurigo akut = Strophulus Infantum
Subakut prurigo = prurigo simpleks subakut
Prurigo kronis dibedakan atas prurigo nedularis dan prurigo chronic multiformis
Etiologi prurigo belum diketahui dengan pasti, tapi diduga disebabkan reaksi alergi akibat
racun/toksin serangga. Selain itu, diduga faktor-faktor lain juga ikut berperan seperti
penurunan imunitas, atau penyakit sistemik lainnya. 1,2,4,6
Adapun mekanisme/patioisiologi terjadinya prurigo adalah reaksi alergi terhadap gigitan
serangga. Dimana toksin/sekret yang dikeluarkan/yang berada pada saliva serangga akan
masuk dan menginduksi reaksi sensitivitas tipe cepat yang diperantarai oleh IgE. Ketika
terjadi gigitan oleh serangga tertentu maka saat itu protein tertentu dilepaskan sebagai
neurotoxin serangga. Neurotoxin ini, pada individu yang sensitif akan ditangkap oleh
eosinofil. Selain eosinofil, neurotoxin protein juga ditangkap oleh sel Langerhans dan sel
dendritik dalam epidermis. Ketiga sel ini mengekspresikan FcεRI, yang nantinya akan
berikatan dengan IgE yang terikat antigen. Kompleks IgE-FcεRI ini akan menginduksi
serangkaian reaksi intraselular yang bertujuan mensekresi berbagai mediator inflamasi.
Mediator inflamasi yang dilepskan antara lain histamin, heparin, faktor kemotaktik eosinofil
(ECF), faktor kemotaktik neutrofil (NCF), faktor aktovasi platelet (PAF) dan mediator-
medotaor baru yang berperan dalam slow reaction subtance of anaphilaxys (SRSA) yang
bersifat spasmodik dan vasodilator (leukotrin, tromboksan dan prostaglandin). Selain itu,
aktifasi APC melalui kompleks IgE-FcεRI juga akan menginduksi produksi sel Th2 yang
nantinya akan menyebabkan Ig switching pada sel B, dan diproduksi lebih banyak IgE. Hal
ini menyebabkan reaksi inflamasi meningkat dan berlebih.1,2,3,4,5
Akibat sekresi berbagai mediator tadi, hal pertama yang terjadi adalah pruritis (rasa gatal)
akibat dari perangsangan berbagai mediator inflamasi. Adapun stimulus untuk reseptor gatal
dapat diinduksi oleh berbagai rangsangan baik mekanik maupun kimiawi. Stimulus yang bisa
mencetuskan rasa gatal diantaranya adalah panas, sentuhan, vibrasi (getaran), vasodilatasi,
mediator inflamasi (histamin, bradikinin, substansi P) dan prostaglandin. Meningkatnya
mediator inflamasi yang merangsang pruritis ditambah dengan terjadi hiperplasia neural yang
disebabkan peningkatan ekspresi faktor pertumbuhan saraf p75 oleh membran sel-Schwann
dan sel perineurium, meningkatkan kejadian pruritus.1,2,3,4
Selain itu, inflamasi yang terjadi pada dermis akan menyebabkan berkumpulnya sel-sel
radang, debris dan sel-sel jaringan nekrotik pada lapisan dermis. Pus pada dermis akan
diakumulasi dan berpindah kelapisan diatasnya. Pada proses perpindahan ini terjadi
pemadatan pus sehingga dipermukaan kulit muncul sebagai papul-papul dengan massa padat.
Adanya papul disertai pruritis merangsang refleks menggaruk yang nantinya akan
menyebabkan terjadinya erosi, eskoriasi, skuama hingga likenifikasi pada daerah
lesi.1,2,3,4,6
MENIFESTASI GEJALA
Prurigo Nodularis adalah suatu nodul pada tempat di mana terjadi garukan yang terus-
menerus. Lesinya berupa nodul yang berbentuk kubah, dimana permukaannya sering
mengalami erosi dengan skuama dan krusta. Ukurannya bervariasi mulai dari beberapa
milimeter hingga 2 sentimeter. Lesi multipel tersebar pada ekstremitas. Kulit diantaranya
dapat normal atau menunjukkan perubahan berupa eritema, skuama, ekskoriasi,
likenifikasi serta perubahan pigmen post inflamasi. Pada prurigo nodularis, pasien akan
merasa gatal yang hebat pada tempat yang beda pada tubuh dan tidak dapat mengontrol
keinginan untuk menggaruk atau menggosok daerah tersebut sehingga pada kulit sering
nampak bekas garukan. Pruritus kadang datang dalam beberapa menit sampai beberapa
jam dan kemudian akan berhenti secara spontan. 1,2,3,4
PRURIGO SIMPLEKS
Prurigo papul ditemukan pada berbagai tingkat usia dan paling sering pada orang dengan
usia pertengahan. Tempat yang sering terkena ialah badan dan bagian ekstensor
ekstremitas.Muka dan bagian kepala yang berambut juga dapat terkena tersendiri atau
bersama-sama dengan tempat lainnya. Lesi biasanya muncul dalam kelompok-kelompok
sehingga papul-papul,vesikel-vesikel dan jaringan-jaringan parut sebagai tingkat
perkembangan terakhir dapat terlihat pada saat yang bersamaan.
Beberapa variasi prurigo pernah dilaporkan.Prurigo melanotik Pierini dan Borda terjadi
pada wanita usia pertengahan,berupa pruritus bersamaan dengan sirosis biliaris
primer.Lesi berupa hiperpigmentasi retikular,sangat gatal,terutama mengenai badan.
Pengobatannya simtomatik,diberikan obat untuk mengurangi gatal baik sistemik maupun
topikal. 1,2,6
DERMATOSIS PRURIGINOSA
Pada kelompok penyakit ini prurigo papul terdapat bersama-sama dengan urtika,infeksi
piogenik,tanda-tanda bekas garukan,likenifikasi dan eksematisasi.Termasuk dalam
kelompok penyakit ini antara lain ialah : strofulus,prurigo kronik multiformis Lutz dan
prurigo Hebra.1,2,6
Strofulus
Penyakit ini juga dikenal sebagai urtikaria papular,liken urtikatus dan strofulus
pruriginosis.Sering dijumpai pada bayi dan anak-anak. Papul-papul kecil yang gatal
tersebar di lengan dan tungkai,terutama menganai bagian ekstensor.Lesi mula-mula berupa
urticated papules yang kecil.Akibat garukan menjadi ekskoriasi dan mengalami infeksi
sekunder atau likenifikasi. Lesi-lesi muncul kembali dalam kelompok,biasanya pada
malam hari.Tetapi lesi dapat bertahan sampai 12 hari.Semua tingkatan perkembangan dan
regresi papul-papul dapat dilihat pada saat yang bersamaan.Serangan dapat berlangsung
bulanan sampai tahunan.Biasanya tidak disertai pembesaran KGB maupun gejala
konstitusi.1,2,6
Prurigo kronik multiformis Lutz
Kelainan kulitnya berupa papul prurigo disertai likenifikasi dan eksematisasi.Penderita
juga mengalami pembesaran KGB.Pengobatan bersifat simtomatik.
Prurigo Hebra
Prurigo Hebra adalah yang tersering didapat. Prurigo Hebra adalah penyakit kulit kronik
dimulai sejak bayi atau anak.Kelainan kulit terdiri atas papul-papul miliar berbentuk
kubah yang sangat gatal dan lebih mudah diraba daripada dilihat.Tempat terutama di
daereah ekstremitas bagian ekstensor. Sering dimulai pada anak berusia diatas 1
tahun.Kelainan yang khas adalah adanya papul-papul miliar tidak berwarna,berbentuk
kubah,lebih mudah diraba daripada dilihat. Garukan menimbulkan
erosi,ekskoriasi,krusta,hiperpigmentasi dan likenifikasi. Jika telah kronik,tampak kulit
yang sakit lebih gelap kecoklatan dan berlikenifikasi. Tempat predileksi di ekstremitas
bagian ekstensor dan simetris,dapat meluas ke bokong dan perut,muka dapat pula
terkena.Biasanya bagian distal lengan dan tungkai lebih parah daripada bagian proksimal.
Tungkai lebih parah daripada lengan. KGB regional biasanya membesar,tidak nyeri,tidak
bersupurasi,pada perabaan teraba lebih lunak.Pembesaran tersebut disebut bubo prurigo.
Bila penyakitnya ringan disebut prurigo mitis,hanya terbatas di ekstremitas bagian
ekstensor dan sembuh sebelum akil balik. Jika penyakit lebih berat disebut prurigo feroks
(agria),lokasi lesi lebih luas dan berlanjut hingga dewasa.1,2,6
PRURIGO NODULARIS
Adalah penyakit kronik,pada orang dewasa,ditandai adanya nodus kutan yang
gatal,terutama terdapat di bagian ekstensor. Merupakan penyakit kulit kronik dan terutama
mengenai wanita. Lesi berupa nodus,dapat tunggal atau multipel,mengenai ekstremitas
terutama pada permukaan anterior paha dan tungkai bawah.Lesi sebesar kacang polong
atau lebih besar,keras dan berwarna merah atau kecoklatan.Bila perkembangannya sudah
lengkap maka lesi akan berubah menjadi verukosa atau mengalami fisurasi.1,2,6
DAFTAR PUSTAKA
1. Clark RAF, Hopkins TT. The other eczemas. In: Moschella SL, Hurley HJ, editors.
Dermatology. 3rd ed. Philadelphia: W.B.Saunders company; 1992.P.476-9.
2. Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, KATZ SC, editors.
Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 6th ed. New york: McGraw_Hill;
2003.p.1196-1197.
3. Harrison
4. Hogan D. Prurigo nodularis.[online]. 2006 May 17 [cited 2008 June 7]; Available
From: URL: http://www.emedicine.com/DERM/topic_350.htm
5. Imunologi dasar
6. Penyekit Kulit Kelamin FKUI