Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I – · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL...

105
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I – 2008 Kantor Bank Indonesia Manado

Transcript of Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I – · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL...

Page 1: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

0

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I – 2008 Kantor Bank Indonesia Manado

Page 2: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

1

Kata Pengantar

Sesuai Pasal 7 UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, dijelaskan bahwa tujuan

Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai

tujuan tersebut, Bank Indonesia mempunyai 3 (tiga) tugas yaitu menetapkan dan

melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

serta mengatur dan mengawasi bank.

Sejalan dengan itu dan diperkuat oleh momentum otonomi daerah, setiap Kantor Bank

Indonesia (KBI) yang berada di daerah, termasuk KBI Manado dituntut berperan sebagai

”economic intelligent and research unit” yang diharapkan mampu memberikan informasi

ekonomi dan keuangan daerah yang akurat, menyeluruh, dan terkini sebagai bahan

masukan Kantor Pusat Bank Indonesia dalam perumusan dan penetapan kebijakan moneter

yang tepat sasaran. Penyajian informasi ekonomi dan keuangan daerah tersebut, disusun

dalam bentuk Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Sulawesi Utara, yang berisi kajian dan

analisis meliputi tingkat inflasi, PDRB, dan kinerja produksi kegiatan dunia usaha, perbankan

dan sistem pembayaran serta keuangan daerah secara triwulanan.

Di samping itu, dalam rangka meningkatkan akuntabilitas Bank Indonesia melalui

penyampaian informasi mengenai kondisi perekonomian dan keuangan kepada stakeholder

maka KBI perlu menyampaikan informasi dimaksud kepada stakeholder di daerah seperti

pemerintah daerah, lembaga pendidikan, institusi keuangan, dan lembaga lainnya di

daerah. Kami senantiasa mengharapkan masukan dan saran untuk meningkatkan kualitas

dan manfaat laporan di masa yang akan datang. Akhir kata, kiranya laporan ini dapat

memberikan manfaat bagi yang berkepentingan dan kepada pihak-pihak yang telah

membantu dalam penyusunan laporan ini kami ucapkan terima kasih.

Manado, 31 Maret 2008

BANK INDONESIA MANADO

Jeffrey Kairupan Pemimpin

Page 3: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

2

Daftar Isi

RINGKASAN EKSEKUTITF halaman 4

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20

Sisi Permintaan halaman 21

Sisi Penawaran halaman 30

Analisis LQ (Location Quatient) halaman 39

Boks. 1 : Revitalisasi Pertanian dan Dukungan Pembiayaan Fiskal di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2008

halaman 42

Boks. 2 : Kredt Ketahan Pangan dan Energi (KKP – E) halaman 43

Box 3 : Tinjauan Liason Sektor Properti di Kota Manado halaman 45

PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH halaman 48

Inflasi Tahunan (Y.o.Y) halaman 48

Inflasi Bulanan (Q-t-Q) halaman 52

Inflasi Zona Sulampua halaman 54

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH halaman 56

Fungsi Intermediasi halaman 57

Risiko Kredit halaman 67

Perkembangan Bank Umum Syariah halaman 71

Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat halaman 72

PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH Halaman 74

Keuangan Daerah di Tingkat Provinsi halaman 75

Keuangan Daerah Sulawesi Utara (Kab/Kota/Provinsi) halaman 77

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN halaman 81

Perkembangan Aliran Uang Kartal halaman 81

Penemuan Uang Palsu halaman 85

Perkembangan Kliring Lokal (Tunai) halaman 86

RTGS (Real Time Gross Settlement) halaman 86

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

halaman 88

Pengangguran halaman 89

Kemiskinan halaman 91

Rasio Gini halaman 92

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) halaman 92

Page 4: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

3

PERKIRAAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH halaman 94

Pertumbuhan Ekonomi halaman 94

Inflasi halaman 99

LAMPIRAN halaman 101

Daftar Istilah dan Singkatan halaman 103

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : Kantor Bank Indonesia Manado Jl. 17 Agustus No. 56 Ph. 0431-868102, 868103, 868108 Fax. 0431-866933 Email : [email protected]

Page 5: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

4

RINGKASAN EKSEKUTIF

Secara umum, stabilitas makro ekonomi dan stabilitas sistem

keuangan Indonesia masih terjaga di tengah kondisi perekonomian

global yang belum kondusif. Relatif terjaganya stabilitas nasional

tersebut berimplikasi positif bagi kelanjutan pertumbuhan ekonomi

di Provinsi Sulawesi Utara. Pada triwulan I – 2008, perekonomian

tumbuh 6,02% (y.o.y), lebih tinggi dibandingkan triwulan yang

sama tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 5,51% (y.o.y). Dari

sisi permintaan, laju pertumbuhan ekonomi terutama didorong

oleh membaiknya kinerja ekspor disamping aktivitas konsumsi

yang tetap tinggi dan meningkatnya investasi. Dari sisi penawaran,

sebagian besar sektor menunjukkan perkembangan yang lebih

baik dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat, sektor pertanian,

sektor bangunan dan sektor PHR (Perdagangan, Hotel dan

Restoran) merupakan sektor-sektor dominan yang memberikan

andil bagi pertumbuhan ekonomi.

Tekanan harga barang dan jasa di Kota Manado selama triwulan I -

2008 memperlihatkan penurunan dibandingkan triwulan

sebelumnya. Secara akumulasi, hingga Maret 2008 inflasi Kota

Manado tercatat sebesar 1,04% (y.t.d) lebih rendah dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 3,34%

(y.t.d). Sementara itu, secara tahunan inflasi Kota Manado tercatat

7,68% (y.o.y), lebih lambat dibandingkan akhir triwulan lalu yang

tercatat sebesar 10,13% (y.o.y). Menurut sumber tekanannya,

inflasi Kota Manado berasal dari sisi permintaan maupun

penawaran.

PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL

Perekonomian Sulawesi Utara pada triwulan I – 2008 cukup

menggembirakan tercermin dari laju pertumbuhan sebesar 6,02%

(y.o.y). Pencapaian ini masih lebih rendah dibandingkan triwulan

Pada triwulan I – 2008, perekonomian Sulawesi Utara tumbuh 6,02% (y.o.y), lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya…

Tekanan harga barang dan jasa di Kota Manado selama triwulan I – 2008 memperlihatkan penurunan.…

Page 6: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

5

sebelumnya yang tercatat 6,82% (y.o.y), namun masih lebih tinggi

dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat

5,41% (y.o.y).

Kegiatan konsumsi selama triwulan laporan sedikit mengalami

perlambatan walaupun masih tetap tumbuh positif sebesar 2,02%

(y.o.y). Peningkatan konsumsi terutama disumbangkan oleh

konsumsi swasta yaitu rumah tangga dan perusahaan sedangkan

konsumsi pemerintah relatif belum banyak menunjukkan

perkembangan yang berarti, atau jauh lebih rendah dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya. Beberapa even yang

mendorong peningkatan aktivitas konsumsi rumah tangga

diantaranya adalah perayaan hari besar keagamaan seperti Cap Go

Meh (Tahun Baru China, Hari Nyepi, Maulid Nabi dan Paskah.

Perlambatan pertumbuhan konsumsi masyarakat antara lain

tercermin dari menurunnya indeks berbagai indikator ekonomi

berdasarkan hasil Survey Konsumen (SK) Kota Manado diantaranya

indeks penghasilan, indeks ketepatan waktu pembelian barang

tahan lama, serta indeks ketersediaan lapangan kerja.

Di tengah-tengah keterbatasan infrastruktur, pasokan listrik, dan

kenaikan harga bahan bangunan seperti semen dan seng, kegiatan

investasi mengalami perlambatan pertumbuhan walaupun masih

pada level yang positif. Kegiatan investasi yang tercermin dari nilai

tambah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 7,50%

(y.o.y) dengan kontribusi 1,49% terhadap laju pertumbuhan

ekonomi secara umum. Perkembangan kegiatan investasi antara

lain dapat dikonfirmasi dengan perkembangan indeks bahan

bangunan dari hasil Survey Penjualan Eceran Kota Manado yang

memperlihatkan trend kenaikan indeks.

Sementara itu, berbagai persiapan terkait dengan penyelenggaraan

World Ocean Conference (WOC) di Tahun 2009 antara lain berupa

pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, lapangan udara

Kegiatan konsumsi selama triwulan laporan sedikit mengalami perlambatan walaupun masih tetap tumbuh positif…

Di tengah-tengah keterbatasan infrastuktur, pasokan listrik dan kenaikan harga bahan bangunan seperti semen dan seng, kegiatan investasi mengalami perlambatan pertumbuhan …

Page 7: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

6

dan infrastruktur lainnya juga turut andil mendorong laju

pertumbuhan kegiatan investasi selama triwulan laporan. Dari sisi

pembiayaan, jumlah kredit produktif yang disalurkan masih relatif

kecil. Namun demikian berdasarkan trend yang ada menunjukkan

perkembangan yang cukup baik. Peningkatan kegiatan investasi

juga tercermin dari struktur impor Sulawesi Utara dimana hampir

seluruhnya merupakan jenis barang modal.

Perkembangan nilai tambah kegiatan ekspor dan impor

menunjukkan peningkatan tercermin dari selisih bersih (netto)

kontribusi kegiatan ekspor dan impor yang tercatat sebesar 3,71%

terhadap laju pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara secara umum.

Secara gabungan (antar provinsi maupun antar negara), transaksi

perdagangan berada pada kondisi surplus. Surplus perdagangan ini

terutama berasal dari transaksi perdagangan luar negeri,

sedangkan untuk transaksi perdagangan antar provinsi umumnya

masih berada pada kondisi defisit. Hal ini disebabkan karena

hampir 70% barang konsumsi masih harus didatangkan dari luar

Provinsi Sulawesi Utara terutama dari Kota Surabaya dan Kota

Makassar (seperti beras, bawang merah dan cabe). Membaiknya

kinerja perdagangan selama triwulan laporan antara lain didukung

oleh relatif stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar US walaupun

masih dibayang-bayangi oleh trend peningkatan biaya produksi

akibat kenaikan harga minyak dunia dan tingginya inflasi baik di

dalam negeri dan maupun dunia.

Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I –

2008, disumbangkan oleh seluruh sektor yang ada. Hampir seluruh

sektor mencatat perkembangan yang positif melebihi kinerja di

triwulan sebelumnya kecuali sektor pengangkutan dan komunikasi,

sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa

yang mengalami perlambatan. Menurut kontribusinya, sektor

pertanian, bangunan dan PHR (perdagangan, hotel dan restoran)

merupakan lokomotif pertumbuhan.

Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi disumbangkan oleh seluruh sektor yang ada…

Perkembangan nilai tambah kegiatan ekspor dan impor menunjukkan peningkatan...

Page 8: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

7

Sektor pertanian tumbuh 5,61% (y.o.y) dengan kontribusi 1,19%

terhadap laju pertumbuhan secara umum. Berdasarkan sub

sektornya, laju pertumbuhan sektor pertanian disumbangkan oleh

seluruh sub sektor yang ada dengan laju pertumbuhan tertinggi

dialami oleh sub sektor peternakan dan sub sektor tanaman bahan.

Beberapa faktor yang mendorong perkembangan sub sektor

tanaman bahan makanan antara lain mulai memasukinya musim

panen padi di beberapa daerah serta dampak lanjutan program

revitalisasi pertanian yang dicanangkan oleh pemerintah provinsi

Tahun 2007 lalu. Perkembangan sub sektor tanaman bahan

makanan selama triwulan laporan antara lain dapat dikonfirmasi

dengan data perkembangan komoditi beras dan jagung.

Sementara itu, perkembangan sub sektor peternakan terutama

didominasi oleh peternakan kuda dan babi. Dari sisi pembiayaan,

peran perbankan untuk membiayai sektor pertanian khususnya sub

sektor tanaman pangan dan sub sektor perikanan masih relatif

kecil yaitu hanya sebesar 4,28% dengan jumlah nominal Rp 281

milliar. Belum terlalu optimalnya penyaluran kredit di sektor

pertanian antara lain disebabkan masih relatif tingginya resiko

usaha di sektor tersebut.

Sektor bangunan tumbuh 7,79% (y.o.y) dengan kontribusi sebesar

1,24%. Andil sektor ini merupakan yang tertinggi dibandingkan

sektor-sektor lainnya. Perkembangan sektor ini tercermin dari

meningkatnya aktivitas pembangunan sektor properti antara lain

Mal Manado Town Square, Mal Boulevard, ITC (Elektronik Centre),

perhotelan, ruko dan komplek perumahan. Perkembangan sektor

bangunan antara lain dapat dikonfirmasi dengan indeks penjualan

bahan bangunan berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE)

Kota Manado. Berdasarkan trend, terlihat bahwa indeks penjualan

bahan bangunan terus mengalami kenaikan hingga ke level 215,69

pada akhir triwulan laporan. Dari sisi pembiayaan, penyaluran

kredit di sektor bangunan mencapai Rp282 milliar atau meningkat

37,56% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sektor pertanian tumbuh 5,61% (y.o.y) dengan kontribusi 1,19% terhadap laju pertumbuhan secara umum...

Sektor bangunan tumbuh 7,79% (y.o.y) dengan kontribusi sebesar 1,24%...

Page 9: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

8

Namun demikian, alokasi kredit sektor bangunan ini relatif kecil

dibandingkan total kredit yang disalurkan.

Sektor PHR (perdagangan, hotel dan restoran) tumbuh 7,24%

(y.o.y) dengan kontribusi 0,96%. Berdasarkan sub sektornya,

pertumbuhan sektor ini disumbangkan oleh seluruh sub sektor

yang ada yaitu sub perdagangan besar dan eceran, sub sektor

restoran serta sub sektor hotel. Perkembangan sub sektor

perdagangan besar dan eceran, antara lain dapat dikonfirmasi

dengan indeks penjualan eceran hasil Survey Penjualan Eceran

yang terus memperlihatkan kenaikan indeks mencapai 154,91

pada akhir triwulan laporan. Perkembangan sub sektor hotel

antara lain dapat dikonfimasi melalui data kunjungan wisatawan

baik manca negara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnu)

yang meningkat 137,15% dibandingkan periode yang sama tahun

lalu. Sedangkan perkembangan sub sektor restoran antara lain

sejalan dengan banyak bermunculannya restoran, rumah makan,

ruko serta mal khususnya di pusat Kota Manado. Kinerja sektor

PHR juga dapat dikonfirmasi melalui peningkatan aktivitas

perdagangan dalam negeri berupa kegiatan bongkar muat di

pelabuhan Bitung yang mengalami peningkatan frekuensi selama

triwulan I – 2008 sebesar 12,67% (y.o.y). Dari segi pembiayaan,

sektor PHR merupakan sektor terbesar kedua (setelah sektor

konsumsi) yang mendapat alokasi pembiayaan mencapai jumlah

Rp1,98 triliun atau meningkat 40,77% dibandingkan periode yang

sama tahun sebelumnya.

Sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh 6,68% (y.o.y)

dengan kontribusi sebesar 0,80%. Menurut sub sektornya,

pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi didukung baik

oleh sub sektor pengangkutan maupun sub sektor komunikasi.

Perkembangan sub sektor angkutan antara lain dapat

dikonfirmasikan dengan indeks penjualan kendaraan melalui

Survey Penjualan Eceran (SPE) dimana terjadi kenaikan indeks

Sektor PHR (perdagangan, hotel dan restoran) tumbuh 7,24% (y.o.y) dengan kontribusi 0,96%...

Sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh 6,68% (y.o.y) dengan kontribusi sebesar 0,80%...

Page 10: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

9

walaupun masih tetap dalam kondisi pesimis. Perkembangan

sektor pengangkutan juga dapat dikonfirmasi dengan jumlah

pemakaian bahan bakar minyak (BBM) khususnya jenis non

industri. Selama triwulan I - 2008, tercatat penggunaan BBM non

industri meningkat 18,02% (y.o.y) dibandingkan periode yang

sama tahun lalu. Sementara itu, relatif tingginya pertumbuhan sub

sektor komunikasi dalam triwulan laporan terutama disebabkan

oleh pesatnya penggunaan sarana telepon selular (Mobile Phone)

oleh masyarakat yang didukung oleh semakin luasnya wilayah

jangkauan. Hal ini antara lain terbukti pesatnya pembangunan

sejumlah menara BTS (Base Transceiver System) di beberapa lokasi

pada daerah yang sebelumnya terisolir. Dari sisi pembiayaan,

pertumbuhan sektor angkutan dan telekomunikasi ternyata

didukung pula oleh kredit yang disalurkan pada sektor ini yang

tercatat sebesar Rp84,85 milliar atau meningkat sebesar 79,80%

(y.o.y) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sektor jasa-jasa selama triwulan laporan mengalami perlambatan

khususnya untuk sub sektor jasa pemerintahan. Tercatat sektor

jasa-jasa tumbuh 3,31% (y.o.y), sedikit melambat dibandingkan

triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar

3,76% (y.o.y). Perlambatan sub sektor jasa pemerintahan ternyata

seiring pula dengan turunnya persentase realisasi Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Provinsi Sulawesi Utara hingga triwulan laporan bila

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara

itu, untuk sub sektor jasa swasta justru mengalami mengalami

peningkatan sedikit bila dibandingkan periode yang sama tahun

lalu. Peningkatan sub sektor ini antara lain sebagai dampak cukup

banyaknya terdapat hari libur nasional selama triwulan laporan

yang dimanfaatkan masyatakat untuk melaksanakan kegiatan

rekreasi dan sosial.

Sektor jasa tumbuh melambat yaitu sebesar 3,31% (y.o.y)...

Page 11: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

10

PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

Secara umum, tekanan harga barang dan jasa di Kota Manado

selama triwulan I - 2008 memperlihatkan penurunan dibandingkan

triwulan sebelumnya dan periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara akumulasi, hingga Maret 2008 inflasi Kota Manado tercatat

sebesar 1,04% (y.t.d) lebih rendah dibandingkan periode yang

sama tahun lalu yang tercatat sebesar 3,34% (y.t.d). Sementara

itu, secara tahunan inflasi Kota Manado tercatat 7,68% (y.o.y),

lebih lambat dibandingkan akhir triwulan lalu yang tercatat sebesar

10,13% (y.o.y) namun demikian dibandingkan angka inflasi

periode yang sama tahun lalu sebesar 6,98% (y.o.y) maka laju

perbahan harga selama triwulan laporan relatif masih lebih tinggi.

Berdasarkan sumber tekanannya, inflasi Kota Manado berasal baik

dari sisi permintaan maupun penawaran. Dari sisi permintaan,

faktor seasonal berupa perayaan Tahun Baru Imlek 2559 dan

terdapatnya banyak hari libur nasional menyebabkan

meningkatnya permintaan masyarakat khususnya untuk barang

dan jasa tertentu. Selin itu, tingginya permintaan bahan bangunan

(kelompok) tercermin dari maraknya pembangunan pusat

perbelanjaan, hotel, ruko dan mal serta meningkatnya aktivitas

pembangunan infrastruktur milik pemerintah menjelang even

World Ocean Conference Tahun 2009 juga memberikan andil bagi

peningkatan tekanan inflasi. Dari sisi penawaran, faktor eksternal

berupa kenaikan harga minyak dunia yang terus berlanjut bahkan

hingga ke level USD 110 / barrel menyebabkan peningkatan biaya

produksi barang dan jasa secara umum. Kenaikan harga minyak

dunia ini, juga telah direspon oleh Pertamina dengan menaikkan

harga Bahan Bakar Minyak (BBM) industri pada kisaran 5-8 persen

per 1 Maret 2008. Sementara itu beberapa faktor yang sifatnya

regional dan memberikan tekanan harga selama triwulan laporan

diantaranya adalah faktor iklim/cuaca (cenderung hujan disertai

angin kencang) yang menyebabkan terhambatnya pasokan

beberapa komoditi khususnya untuk komoditi yang harus dipasok

Secara umum, tekanan harga barang dan jasa di Kota Manado selama tripulan I -2008 memperlihatkan penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya…

Berdasarkan sumber tekanannya, inflasi Kota Manado berasal baik dari sisi permintaan maupun penawaran…

Page 12: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

11

dari luar wilayah. Selain itu, masih sering berlangsungnya

pemadaman listrik serta banyaknya pungli (pungutan liar)

menyebabkan pelaku usaha mengalami kesulitan untuk menjual

barang/jasanya pada tingkat yang wajar.

Laju inflasi Zona Sulampua pada akhir triwulan I - 2008

menunjukkan kecenderungan meningkat bila dibandingkan

triwulan sebelumnya. Secara tahunan (y.o.y), laju inflasi Zona

tercatat sebesar 8,17% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan akhir

triwulan sebelumnya sebesar 7,39% (y.o.y) dan laju inflasi nasional

yang tercatat 8,17% (y.o.y). Menurut kotanya, inflasi di Kota

Ternate dan Jayapura merupakan yang tertinggi yaitu masing-

masing sebesar 12,94% (y.o.y) dan 11,99% (y.o.y) sedangkan

inflasi terendah dialami oleh Kota Ambon sebesar 7,05% (y.o.y).

Secara umum, inflasi kota-kota di Zona Sulampua relatif lebih

tinggi dibandingkan dibandingkan inflasi nasional.

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

Kinerja perbankan pada triwulan I - 2008 cukup baik tercermin

dari meningkatnya total aset, kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK)

yang berhasil dihimpun, disertai membaiknya rasio fungsi

intermediasi (LDR) dan kualitas kredit (NPL). Peningkatan rasio LDR

ini disebabkan oleh laju pertumbuhan kredit yang lebih significant

dibandingkan pertumbuhan dana. Sedangkan membaiknya

kualitas kredit lebih disebabkan oleh persentase meningkatnya

jumlah realisasi kredit baru yang lebih tinggi dibandingkan akibat

proses restrukturisasi kredit bermasalah.

DPK tumbuh 17,88% (y.o.y) lebih tinggi sedikit dibandingkan

triwulan sebelumnya (akhir Tahun 2007) yang tumbuh 17,49%

(y.o.y). Peningkatan DPK tersebut terjadi pada semua jenis

penempatan dana di perbankan, yakni giro, tabungan dan

deposito, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada rekening

tabungan dan giro sedangkan untuk jenis deposito

Kinerja perbankan pada Q1 - 2008 cukup baik tercermin dari meningkatnya total aset, kredit dan DPK yang disertai dengan membaiknya rasio fungsi intermediasi (LDR) dan kualitas kredit (NPL)…

DPK (Dana Pihak Ketiga) tumbuh 17,88% (y.o.y) lebih tinggi sedikit dibandingkan triwulan sebelumya…

Laju inflasi Zona Sulampua pada triwulan I – 2008 menunjukkan kecenderungan meningkat …

Page 13: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

12

pertumbuhannya relatif landai hanya 2,43%. Berdasarkan

trendnya, perlambatan pertumbuhan deposito mulai terlihat di

awal Tahun 2007 dan berlangsung hingga saat ini sebagai dampak

terus menurunnya BI Rate.

Kredit secara tahunan tumbuh 26,92% (y.o.y) yang disumbangkan

baik oleh jenis kredit investasi, modal kerja dan konsumsi

(walaupun dalam persentase yang bervariasi). Berdasarkan jenis

penggunaannya, peningkatan kredit terbesar terjadi pada kredit

modal kerja yang tumbuh 34,36% (y.o.y), disusul kredit konsumsi

23,49% (y.o.y) dan kredit investasi 18,59% (y.o.y). Namun

demikian, pangsa kredit modal kerja ternyata hanya 38,49% dari

total kredit yang disalurkan, atau masih lebih kecil dibandingkan

kredit konsumtif yang pangsanya mencapai 51,52% pada triwulan

I-2008. Belum lagi melihat fakta kecilnya pangsa kredit investasi

yang hanya 9,99% dari total kredit yang disalurkan.

Fungsi intermediasi perbankan berjalan baik tercermin dari rasio

Loan to Deposit Ratio (LDR) yang meningkat dari 86,53% di

triwulan I – 2008 menjadi 93,16% pada triwulan I - 2008.

Meningkatnya rasio LDR ini terutama disebabkan oleh

pertumbuhan kredit yang lebih significant dibandingkan

pertumbuhan dana. Peningkatan jumlah kredit ini ternyata juga

diiringi dengan membaiknya kualitas kredit yang disalurkan

tercermin dari menurunnya rasio kredit bermasalah (NPL) dari

5,12% pada triwulan I - 2007 menjadi 5,03% pada triwulan I -

2008.

Jumlah kredit MKM (Mikro, Kecil dan Menengah) pada triwulan I -

2008 mencapai Rp4,19 Triliun, meningkat sebesar 30,13% (y.o.y)

dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu. Menurut pangsanya,

sebagian besar atau 60,49% dari total kredit MKM merupakan

jenis kredit menengah sedangkan sisanya 33,46% merupakan jenis

kredit kecil dan baru sebagian kecil atau hanya 6,05% merupakan

Fungsi intermerdiasi perbankan berjalan baik tercermin dari rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang meningkat menjadi 93,16% pada triwulan I - 2008…

Jumlah kredit MKM (Mikro, Kecil dan Menengah) pada triwulan I – 2008 mencapai Rp4,19 triliun, meningkat sebesar 30,13% (y.o.y)…

Kredit secara tahunan tumbuh 26,92% (y.o.y) dengan kenaikan terbesar dialami oleh jenis kredit modal kerja yang tumbuh 34,36% (y.o.y)…

Page 14: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

13

jenis kredit mikro. Kecilnya porsi kredit mikro dan kecil terutama

disebabkan oleh cukup tingginya rasio kredit bermasalah untuk

kedua jenis kredit tersebut.

Kiprah perbankan syariah masih relatif kecil bila dibandingkan

perbankan konvensional tercermin dari total aset perbankan

syariah yang kurang dari 5% total asset perbankan di Sulawesi

Utara. Saat ini jumlah bank syariah di wilayah Sulawesi Utara baru

2 (dua) bank yaitu Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat. Pada

triwulan I - 2008, total aset perbankan syariah mencapai Rp82,29

milliar atau naik 11,87% (y.o.y) dibandingkan triwulan yang sama

tahun sebelumnya. Demikian pula dengan DPK yang tumbuh

38,28% (y.o.y) mencapai jumlah Rp64,23 milliar. Namun demikian,

dari keseluruhan jumlah DPK tersebut baru sebagain kecil yang

disalurkan kembali kepada masyarakat sebagai pembiayaan

tercermin dari rendahnya rasio FDR (Finance to Deposit Ratio) yang

hanya sebesar 25,25% dengan jumlah nominal pembiayaan

sebesar Rp16,22 milliar.

Jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang beroperasi di wilayah

kerja Bank Indonesia Manado tercatat sebanyak 16 BPR yang

keseluruhannya merupakan jenis bank konvensional. Kinerja BPR

selama triwulan I – 2008 cukup baik tercermin dari peningkatan

total aset, DPK, kredit serta membaiknya kualitas kredit. Total aset

BPR tercatat sebesar Rp176,2 milliar, dengan jumlah dana dan

kredit masing-masing sebesar Rp131,7 milliar dan Rp135,0 milliar.

Membaiknya kinerja BPR diiringi pula dari membaiknya fungsi

intermediasi dan kualitas kreditnya tercermin dari rasio LDR (Loan

to Deposit Ratio) yang naik menjadi sebesar 102,5% dan rasio NPL

(Non Performing Loan) yang turun dari 4,3% pada triwulan I –

2007 menjadi 2,6% di akhir triwulan laporan. Namun demikian,

secara keseluruhan pangsa BPR masih jauh lebih kecil

dibandingkan bank umum.

Kiprah perbankan syariah masih relatif kecil tercermin dari total aset perbankan syariah yang kurang dari 5% dari total asset perbankan secara keseluruhan…

Kinerja BPR di Sulawesi Utara cukup menggembirakan, tercermin dari meningkatnya aset, DPK dan kredit diringi dengan meningkatnya fungsi intermediasi perbankan dan membaiknya kualitas kredit…

Page 15: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

14

PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH (APBD)

Alokasi dana perimbangan dari pemerintah pusat bagi Provinsi

Sulawesi Utara dari waktu ke waktu menunjukkan trend

peningkatan. Hampir seluruh kabupaten/kota/provinsi di Tahun

2008 ini mengalami kenaikan alokasi anggaran dibandingkan

tahun sebelumnya terkecuali Kab. Minsel, Kab. Bolmong dan Kab.

Sangihe. Persentase kenaikan terbesar terjadi di tingkat provinsi

yaitu sebesar 33,77% mencapai jumlah Rp604,70 milliar,

sedangkan persentase penurunan dialami oleh Kab. Sangihe

sebesar 20,50%. Berdasarkan komponen pembentuknya, dana

perimbangan ini meliputi Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi

Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH). Secara agregat, jumlah

alokasi dana dari pemerintah pusat ke provinsi, kabupaten dan

kota di Sulawesi Utara mencapai Rp4,33 Triliun atau mengalami

kenaikan sebesar 16,54%.

Pada tingkat provinsi, target penerimaan dalam APBD di Tahun

2008 ditetapkan sebesar Rp847,37 milliar atau meningkat sebesar

7,01% dibandingkan tahun lalu. Sedangkan dari sisi pengeluaran

ditetapkan sebesar Rp884,71 milliar atau meningkat 7,75%

dibandingkan sebelumnya. Selama triwulan I – 2008, kinerja

keuangan daerah di tingkat provinsi menunjukkan hasil yang

menggembirakan tercermin dari peningkatan persentase realisasi

baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran. Dari sisi

penerimaan, jumlah realisasi anggaran sampai dengan triwulan I –

2008, tercatat Rp223,44 milliar. Pencapaian ini jauh lebih besar

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya

sebesar Rp58,06 milliar. Sedangkan dari sisi pengeluaran, jumlah

realisasi anggaran sampai dengan triwulan I – 2007, tercatat

Rp154,35 milliar atau 17,45% dari total rencana pengeluaran

sebesar Rp884,71 milliar. Pencapaian ini juga jauh lebih baik

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya

sebesar Rp106,73 milliar. atau 13,70% dari total rencana

pengeluaran sebesar Rp821,06 milliar.

Dari waktu ke waktu, alokasi dana pembangunan bagi masyarakat di wilayah Sulawesi Utara yang berasal dari pemerintah pusat maupun daerah mengalami peningkatan...

Di tingkat provinsi, target penerimaan dalam APBD di Tahun 2008 ditetapkan sebesar Rp847,37 milliar atau meningkat 7,01% dibandingkan tahun lalu…

Page 16: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

15

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

Aliran uang kartal di khasanah Kantor Bank Indonesia Manado

pada triwulan I - 2008 kembali berada pada kondisi net inflow

yang berarti aliran uang masuk ke khasanah lebih besar

dibandingkan aliran uang keluar. Hal ini merupakan pola musiman

setelah pada triwulan sebelumnya mengalami net outflow akibat

meningkatnya penggunaan uang kartal sehubungan dengan

terdapatnya perayaan hari-hari besar keagamaan seperti lebaran,

natal dan Tahun Baru 2008 serta meningkatnya realisasi belanja

perusahaan dan belanja pemerintah dalam membiayai berbagai

kegiatan dan proyek yang ada menjelang berakhirnya tutup tahun

anggaran 2007.

Jumlah aliran uang masuk dan keluar selama triwulan laporan

mengalami kenaikan dibandingkan triwulan yang sama tahun

sebelumnya. Aliran uang masuk meningkat sebesar Rp163,86

milliar atau 3,82% (y.o.y) sedangkan aliran uang keluar meningkat

sebesar Rp58,21 milliar atau 20,30% (y.o.y). Secara netto, aliran

uang kartal berada pada kondisi net inflow sebesar Rp505,44

milliar lebih tinggi bila dibandingkan triwulan sebelumnya yang

hanya sebesar Rp399,79 milliar. Secara bulanan, net inflow hanya

terjadi di Bulan Januari 2008 sebesar Rp520,60 milliar, sedangkan

di 2 (dua) bulan berikutnya mengalami net outflow masing-masing

sebesar Rp419 juta dan Rp14,74 milliar.

Sementara itu, Bank Indonesia berupaya memelihara kualitas uang

kartal yang diedarkan, melakukan kegiatan Pemberian Tanda Tidak

Berharga (PTTB) dalam bentuk pemusnahan terhadap uang yang

sudah tidak layak edar. Selama triwulan laporan, rasio PTTB

terhadap aliran uang kartal masuk tercatat sebesar 51,44%, lebih

rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang

tercatat sebesar 59,96%. Secara nominal, jumlah uang yang diberi

tanda tidak berharga selama triwulan laporan sebesar Rp304,7

Perkembangan aliran uang kartal di Bank Indonesia Manado selama triwulan I – 2008 berada pada kondisi net inflow...

Jumlah aliran uang masuk dan keluar selama triwulan mengalami kenaikan dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya...

Rasio PTTB terhadap aliran uang masuk tercatat sebesar 51,44%, lebih rendah...

Page 17: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

16

milliar atau naik 19,39% dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya.

Penemuan uang palsu di wilayah kerja Kantor Bank Indonesia pada

tiwulan I - 2008 sebanyak 25 lembar atau turun dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 157

lembar. Berdasarkan jumlah lembarannya, selama triwulan laporan,

jenis pecahan Rp50.000,- merupakan jenis pecahan yang paling

banyak dipalsukan yaitu sebanyak 68% dari total keseluruhan

lembar uang palsu yang ditemukan. Berkurangnya jumlah

penemuan uang palsu disebabkan pelaku pemalsuan uang sudah

semakin sempit pergerakannya sehubungan dengan meningkatnya

pemahaman masyarakat terhadap ciri-ciri keaslian uang rupiah

yang secara intensif disosialisasikan oleh KBI Manado. Selain itu,

peran serta aktif masyarakat bersama dengan pihak kepolisian

telah berhasil membongkar sejumlah kasus pemalsuan uang di

Sulawesi Utara.

Perkembangan kliring lokal (tunai) terus menunjukkan

perkembangan yang menggembirakan dari waktu ke waktu.

Jumlah rata-rata harian lembar warkat yang dikliringkan selama

triwulan I - 2008 tercatat sebesar 1.273 lembar atau meningkat

sebesar 5,29% (y.o.y) dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya. Bahkan secara nominal, jumlah rata-rata harian kliring

naik sebesar 24,50% mencapai jumlah Rp27,24 milliar.

Peningkatan rata-rata harian lembar dan nominal kliring tersebut

semakin menegaskan bahwa perekonomian Provinsi Sulawesi

Utara mengalami pertumbuhan yang positif. Sementara itu, rata-

rata penolakan lembar bilyet cek dan Bilyet Giro (BG) kosong

selama triwulan laporan tercatat sebesar 0,53% dari total lembar

warkat yang dikliringkan atau meningkat dibandingkan triwulan

yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 0,37%.

Demikian pula dari segi jumlah nominalnya terdapat kenaikan dari

Penemuan uang palsu di wilayah kerja Kantor Bank Indonesia pada triwulan I – 2008 turun…

Perkembangan kliring lokal (tunai) terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan…

Page 18: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

17

0,35% menjadi 0,88% dari total nominal cek dan BG yang

dikliringkan.

Selama triwulan I - 2008, total volume transaksi melalui RTGS

(dari/ke/dalam Kota Manado) mencapai 16.233 lembar atau

meningkat 18,38% (y.o.y) bila dibandingkan periode yang sama

tahun sebelumnya. Demikian pula dengan nilai nominal

penyelesaian transaksi RTGS yang secara tahunan tumbuh sebesar

29,50% mencapai jumlah Rp26,2 Triliun.

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Secara umum perkembangan ketenagakerjaan di Sulawesi Utara di

Tahun 2007 menunjukkan perkembangan yang lebih baik

dibandingkan tahun sebelumnya tercermin dari menurunnya

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Namun, membaiknya angka

ketenagakerjaan tersebut, masih terus dibayang-bayangi oleh

menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat tercermin dari

tingginya angka kemiskinan dibandingkan tahun-tahun

sebelumnya, paling tidak kondisi ini berlangsung hingga Maret

2007. Salah satu program kerja pemerintah daerah yang

diperkirakan cukup memberikan dampak positif bagi berkurangnya

TPT adalah Program Revitalisasi Pertanian yang dicanangkan oleh

pemerintah provinsi yang mendapat dukungan dari masyarakat

perbankan khususnya dari sisi pembiayaan.

Perkembangan tingkat pengangguran memperlihatkan

perkembangan yang menurun, tercermin dari Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) yang turun menjadi 12,35% di Tahun

2007 dari sebelumnya sebesar 14,62% di Tahun 2006. Beberapa

sektor/lapangan usaha yang banyak digeluti dan menyerap banyak

tenaga kerja diantaranya adalah sektor pertanian, perdagangan

dan jasa. Sementara itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja /TPAK

menunjukkan peningkatan menjadi sebesar 61,97% dari

Secara umum tingkat kesejahteraan masyarakat Sulawesi Utara di Tahun 2007 menunjukkan perkembangan yang lebih baik…

Perkembangan tingkat pengangguran memperlihatkan perkembangan yang menurun, tercermin dari angka TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka)…

Selama triwulan I – 2008, total volume transaksi melalui RTGS dari/ke/dalam Kota Manado meningkat 18,38% (y.o.y)…

Page 19: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

18

sebelumnya 59,20%. Meningkatnya TPAK ini disebabkan oleh

pertambahan jumlah penduduk yang memperoleh pekerjaan yang

lebih cepat dibandingkan pertambahan jumlah penduduk berusia

15 tahun ke atas.

Namun demikian, angka kemiskinan belum menunjukkan

perkembangan yang menggembirakan paling tidak hingga Maret

2007 bahkan cenderung meningkat dibandingkan periode-periode

sebelumnya. Bila pada Februari 2004, angka kemiskinan baru

tercatat sebesar 192,2 ribu orang dengan persentase 8,93%

terhadap total penduduk maka pada Maret 2007 angka tersebut

sudah jauh bertambah menjadi 250 ribu orang dengan rasion

11,42%. Berdasarkan wilayahnya, sebagian besar penduduk miskin

tersebut berada di daerah pedesaan sedangkan sisanya berada

diperkotaan. Struktur kemiskinan ini sedikit demi sedikit mulai

mengalami pergeseran dimana bila Februari 2004 hampir 81,32%

penduduk miskin merupakan orang-orang yang tinggal di desa

maka pada Maret 2007 prosentase tersebut terus berkurang

hingga hanya 68,40%. Dengan demikian, peningkatan jumlah

penduduk miskin secara significant lebih banyak terjadi di wilayah

perkotaan dibandingkan pedesaan.

OUTLOOK PERTUMBUHAN EKONOMI

Perekonomian Sulawesi Utara pada triwulan II – 2008 diperkirakan

akan mengalami sedikit perlambatan dibandingkan triwulan I -

2008. Beberapa faktor penyebab melambatnya pertumbuhan

ekonomi pada triwulan mendatang diantaranya adalah

meningkatnya tekanan ekonomi yang disebabkan oleh kenaikan

harga minyak dunia yang berlanjut pada kenaikan harga barang

dan jasa secara umum atau inflasi. Namun demikian,

perkembangan ekonomi pada triwulan mendatang diperkirakan

masih tetap positif yaitu sebesar 6,26% (y.o.y). Dari sisi

permintaan, sektor konsumsi rumah tangga dan aktivitas ekspor

diperkirakan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan

Perekonomian Sulawesi Utara pada triwulan II – 2008 diperkirakan akan mengalami perlambatan dibandingkan triwulan I – 2008…

Namun demikian, angka kemiskinan belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan paling tidak hingga Maret 2007 bahkan cenderung meningkat….

Page 20: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

19

ekonomi walaupun dengan trend yang sedikit melambat.

Pertumbuhan sektor konsumsi rumah tangga antara lain ditopang

oleh masih relatif tingginya daya beli masyarakat walaupun dalam

bulan-bulan terakhir memperlihatkan trend penurunan. Hal ini

antara lain dapat dikonfirmasi melalui indeks ekspektasi

penghasilan dari hasil Survey Ekspektasi Konsumen (SEK) Kota

Manado periode Maret 2008. Tingginya daya beli masyarakat

antara lain bersumber dari kenaikan gaji, upah minimum provinsi

(UMP), serta penyaluran kredit konsumsi oleh perbankan. Selain itu

berlangsungnya liburan sekolah pada akhir triwulan mendatang

diperkirakan akan mendorong laju konsumsi masyarakat.

OUTLOOK INFLASI REGIONAL

Kenaikan harga minyak dunia yang diikuti oleh kenaikan harga

berbagai komoditas pangan di tingkat internasional di perkirakan

akan berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa secara

umum pada tingkat nasional dan regional termasuk di Provinsi

Sulawesi Utara. Selain itu, kelangkaan minyak tanah akibat tidak

berjalan baiknya kebijakan konversi energi dari minyak tanah ke

LPG diperkirakan akan menyebabkan lonjakan harga khususnya

terhadap bahan-bahan kebutuhan pokok. Dengan memperhatikan

besaran inflasi selama triwulan I – 2008 serta sumber-sumber

tekanan inflasi pada triwulan mendatang maka diperkirakan laju

inflasi pada triwulan II – 2008 masih tetap akan tinggi. Hal ini

sejalan dengan hasil survei yang dilaksanakan oleh Kantor Bank

Indonesia Manado, dimana sebagian besar penjual atau konsumen

optimis bahwa harga barang/jasa pada 3-6 bulan mendatang akan

mengalami kenaikan dengan level yang lebih tinggi dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya. Selain berbagai faktor

eksternal, meningkatnya tekanan harga pada triwulan mendatang

juga dipengaruhi oleh masih terdapatnya kebutuhan pokok yang

harus sepenuhnya didatangkan dari luar Provinsi Sulawesi Utara.

Dengan memperhatikan besaran inflasi selama triwulan I – 2008 serta sumber-sumber tekanan inflasi pada triwulan mendatang maka diperkirakan laju inflasi pada triwulan II – 2008 masih tetap cukup tinggi…

Page 21: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

20

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Secara umum, stabilitas makro ekonomi dan stabilitas sistem keuangan Indonesia masih

terjaga di tengah kondisi perekonomian global yang belum kondusif. Kondisi fundamental

ekonomi dan risiko perekonomian yang masih terjaga tercermin dari membaiknya pasar

keuangan domestik dan peningkatan sovereign rating Indonesia. Hal tersebut ditandai

dengan kenaikan aliran masuk modal asing yang selanjutnya mendukung penguatan nilai

tukar rupiah dan menahan peningkatan inflasi lebih lanjut. Sementara itu, tekanan faktor

eksternal yang ditunjukkan oleh perlambatan perekonomian global, peningkatan harga

komoditas pangan dan energi, serta kenaikan tekanan inflasi dunia diperkirakan akan dapat

mendorong perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik dan meningkatkan tekanan

inflasi. Namun demikian secara regional khususnya Provinsi Sulawesi Utara berbagai faktor

perlambatan tersebut masih dapat dinetralisir sehubungan dengan meningkatnya kinerja

ekspor secara significant selama triwulan laporan.

Relatif terjaganya stabilitas nasional tersebut berimplikasi positif bagi kelanjutan

pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara. Pada triwulan I - 2008, perekonomian tumbuh

6,02% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang

sebesar 5,51% (y.o.y). Dari sisi permintaan, laju pertumbuhan ekonomi terutama didorong

oleh membaiknya kinerja ekspor selain kegiatan konsumsi dan investasi. Peningkatan ekspor

diperkirakan dipicu oleh kecenderungan meningkatnya harga komoditas pertanian di

pasaran Internasional sehingga menarik petani dan para pelaku usaha termasuk eksportir

untuk meningkatkan penjualan produksinya ke luar negeri. Kondisi ini terjadi sehubungan

dengan terus meningkatnya permintaan masyarakat dunia akan komoditas pertanian

sebagai sumber bahan baku energi alternatif di tengah-tengah meningkatnya harga minyak

dunia.

Dari sisi penawaran, menurut sektornya, sebagian besar sektor menunjukkan

perkembangan yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat, sektor pertanian,

sektor bangunan dan sektor PHR memberikan andil yang paling dominan. Perkembangan

sektor pertanian selama Tahun 2007 tak terlepas dari keberhasilan program revitalisasi

pertanian yang dijalankan oleh pemerintah daerah yang mendapat dukungan dari

masyarakat perbankan khususnya dari sisi pembiayaan.

Page 22: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

21

A. SISI PERMINTAAN

Perekonomian Sulawesi Utara pada triwulan I - 2008 relatif cukup baik tercermin dari laju

pertumbuhan sebesar 6,02% (y.o.y). Pencapaian ini masih lebih rendah dibandingkan

triwulan sebelumnya yang tercatat 6,82% (y.o.y), namun masih lebih tinggi dibandingkan

triwulan yang sama tahun lalu sebesar 5,41% (y.o.y). Berdasarkan jenis penggunaannya,

pertumbuhan ekonomi terutama disumbangkan oleh kegiatan ekspor disamping kegiatan

konsumsi dan investasi yang walaupun tumbuh lebih lambat namu tetap tumbuh positif.

Tabel 1.1.

Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB Provinsi Sulawesi Utara Menurut Jenis Penggunaan (Persen)

Tumbuh Kontribusi Tumbuh Kontribusi

Konsumsi 4.76 2.37 3.50 2.84 1.94 2.02 1.35Konsumsi Swasta 4.05 2.15 2.89 2.37 1.08 2.07 0.91Konsumsi Pemerintah 6.27 2.80 4.71 3.78 0.87 1.93 0.44

PMTB 13.11 14.70 19.08 10.52 1.99 7.50 1.49Stok -22.00 81.72 15.35 -29.84 -0.72 -33.13 -0.53Ekspor 0.85 19.46 5.59 14.28 5.86 53.15 23.63Impor 2.81 21.54 6.97 11.92 3.67 60.93 19.92

PDRB 4.90 6.16 6.42 5.41 5.41 6.02 6.02

Q1-082006 2007

Q1-07JENIS PENGGUNAAN 2005

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara

1. Konsumsi

Kegiatan konsumsi selama triwulan laporan sedikit mengalami perlambatan walaupun

masih tetap tumbuh positif sebesar 2,02% (y.o.y). Peningkatan konsumsi terutama

disumbangkan oleh konsumsi swasta yaitu rumah tangga dan perusahaan sedangkan

konsumsi pemerintah relatif belum banyak menunjukkan perkembangan yang berarti, atau

jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Beberapa even yang

mendorong peningkatan aktivitas konsumsi rumah tangga diantaranya adalah perayaan

hari besar keagamaan seperti Cap Go Meh (Tahun Baru China, Hari Nyepi, Maulid Nabi dan

Paskah.

Perlambatan pertumbuhan konsumsi masyarakat antara lain tercermin dari menurunnya

indeks berbagai indikator ekonomi berdasarkan hasil Survey Konsumen (SK) Kota Manado

diantaranya indeks penghasilan, indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama,

serta indeks ketersediaan lapangan kerja. Penurunan indeks penghasilan dari 148,5 pada

Desember 2007 menjadi hanya sebesar 85,0 pada Maret 2008 menunjukkan menurunnya

rasa optimisme masyarakat terhadap peningkatan penghasilan saat ini dibandingkan 3-6

bulan yang lalu. Hal ini menandakan telah terjadinya penurunan daya beli masyarakat akibat

terus meningkatnya harga barang dan jasa secara umum sebagai dampak kenaikan harga

Page 23: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

22

minyak dunia dan faktor-faktor lainnya khususnya dari sisi penawaran. Bahkan rasa

optimisme tersebut telah sampai pada tahap pesimis di akhir triwulan laporan karena nilai

indeks hanya sebesar 85 atau jauh di bawah dari indeks netral sebesar 100 (angka indeks >

100 berarti optimis).

.

Selain itu, perlambatan pertumbuhan kegiatan konsumsi juga tercermin dari menurunnya

indeks ketersedian lapangan kerja pada triwulan laporan yang terus turun hingga pada level

pesimis. Bila pada Desember 2007, angka indeks masih berada pada level optimis sebesar

115 maka pada Maret 2008 mengalami penurunan significant hingga berada pada level

pesimis sebesar 96 yang berarti sebagian besar masyarakat menganggap bahwa

ketersediaan lapangan kerja saat ini lebih buruk dibandingkan 3-6 bulan yang lalu. Hal ini

merupakan dampak lanjutan dari berbagai macam efisiensi yang dilakukan para pelaku

usaha guna mengatasi kenaikan biaya operasional dan biaya tenaga kerja.

Sementara itu, konsumsi pemerintah hanya tumbuh tipis 1,93% (y.o.y) lebih rendah

dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 3,78% (y.o.y).

Perlambatan pertumbuhan konsumsi pemerintah antara lain dapat dikonfirmasi dengan

kinerja keuangan pemerintah daerah yang hingga akhir triwulan I-2008 persentase jumlah

realisasinya diperkirakan lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu.

2. Investasi

Di tengah-tengah keterbatasan infrastruktur, pasokan listrik, dan kenaikan harga bahan

bangunan seperti semen dan seng, kegiatan investasi selama triwulan I – 2008 mengalami

perlambatan pertumbuhan walaupun masih pada level yang positif. Kegiatan investasi yang

Grafik 1.1. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen

Grafik 1.2. Komponen Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini

Sumber : Survey Konsumen (SK) Kota Manado

nado

Sumber : Survey Konsumen (SK) Kota Manado

80

90

100

110

120

130

140

150

J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M

2005 2006 2007 2008

Indeks Keyakinan KonsumenKondisi Ekonomi Saat Ini

Ekspektasi Konsumen

60

80

100

120

140

160

J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M

2005 2006 2007 2008

Kondisi Ekonomi Saat Ini Penghasilan Saat IniPembelian Barang Tahan Lama Ketersediaan Lap. Kerja

Page 24: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

23

tercermin dari nilai tambah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 7,50% (y.o.y)

dengan kontribusi 1,49% terhadap laju pertumbuhan ekonomi secara umum. Pencapaian

ini masih lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh

10,52% (y.o.y) dengan kontribusi sebesar 1,99%. Perkembangan kegiatan investasi selama

triwulan laporan antara lain dapat dikonfirmasi dengan perkembangan indeks bahan

bangunan dari hasil Survey Penjualan Eceran Kota Manado yang memperlihatkan trend

kenaikan indeks dari 176,9 pada posisi Maret 2007 naik menjadi 215,7 pada posisi Maret

2008. Namun demikian, menurut komponen penyusunnya, kenaikan indeks bahan

bangunan lebih disebabkan oleh peningkatan penjualan bahan konstruksi kayu dan

perlengkapan konstruksi dibandingkan komoditi lain seperti semen, pasir, bahan konstruksi

logam serta bahan konstruksi tanah liat yang justru sedikit mengalami perlambatan

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal paling tidak tercermin dari data

volume penjualan semen pada 3 (tiga) distributor utama di Sulawesi Utara yang mengalami

penurunan sebesar -25% sebagai dampak terganggunya pasokan semen dari produsen

yang mendorong kenaikan harga akhir-akhir ini.

Sementara itu, berbagai persiapan terkait dengan penyelenggaraan World Ocean

Conference (WOC) di Tahun 2009 antara lain berupa pembangunan berbagai proyek jalan,

jembatan, lapangan udara dan infrastruktur lainnya juga turut andil mendorong laju

pertumbuhan kegiatan investasi selama triwulan laporan. Beberapa proyek yang harus

segera dijalankan diantaranya adalah pelebaran jalan Manado – Mapanget yang menelan

biaya Rp66 milliar, pembangunan jembatan Soekarno senilai Rp180 milliar dan proyek-

proyek lainnya yang secara keseluruhan menghabiskan biaya sebesar Rp854,99 milliar.

Grafik 1.3. Indeks Penjualan Bahan Bangunan

Grafik 1.4. Penjualan Semen di 3 Distributor Utama (Ton)

Sumber : Survei Penjualan Eceran (SPE) Kota Manado Sumber : Disperindag Provinsi Sulut

-

50

100

150

200

250

J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F

2005 2006 2007 2008

Indeks Bangunan

Growth Kredit Konstruksi

-

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

140,000

160,000

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2007 2008

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

70Total Tumbuh Y.o.Y (%)

Page 25: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

24

Tabel 1.2. Pembangunan Infrastruktur Penunjang WOC (World Ocean Conference)

Jenis Kegiatan Target Rencana Biaya

Pekerjaan UmumPembangunan Jln Manado-Mapanget 11,8 km Rp66 MPembangunan Jembatan Soekarno 491 m Rp180 MPengembangan Air Minum 40 ltr/det Rp15 MPembangunan Jalan Boulevard II 4 km Rp40 MPembangunan Drainase dalam kota 25 km Rp19,5 MNormalisasi dan Perkuatan Tebing Sungai Tondano 1 km Rp7,5 MPembangunan Jalan Ring Road II 7,7 km Rp146,4 MPembangunan Jembatan Sario 25 m Rp7,5 MSaringan Sampah Hidrolik 3 lokasi Rp70 MPembangunan RS Taraf Internasional 1 unit Rp150 M

Perhubungan Perluasan Apron Bandara Sam Ratulangi 29.622 M2 Rp50 MPerluasan Terminal Penumpang Bandara 9.000 M2 Rp73,4 MPerluasan Lapangan Parkir Bandara 8.500 M2 Rp6,69 MPengadaan Garbarata 2 unit Rp8 MPemasangan Eskalator 2 unit Rp3 MPembangunan Dermaga Penyeberangan Bunaken Rp6 MPembangunan Dermaga Penyeberangan Manado Rp6 M

Sumber : Harian Manado Post

Dari sisi pembiayaan, jumlah kredit produktif yang disalurkan guna mendukung kegiatan

investasi masih relatif kecil. Namun, melihat trend yang ada menunjukkan perkembangan

yang positif di mana bila pada akhir triwulan sebelumnya tumbuh 39,24% (y.o.y) maka

pada akhir triwulan laporan mencapai 43% (y.o.y) dengan jumlah baki debet sebesar Rp3,1

triliun. Peningkatan kegiatan investasi juga tercermin dari struktur impor Sulawesi Utara

dimana hampir seluruhnya merupakan jenis barang modal antara lain dalam bentuk mesin,

perkakas dan peralatan lain. Sejak Januari s.d. Februari 2008, nilai impor barang modal

tercatat sebesar USD 984 ribu.

Grafik 1.5. Pertumbuhan Kredit Produkif (%)

Grafik 1.6. Nilai Transaksi Impor Barang Modal (USD)

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Sumber : Direktorat Statistik Moneter Bank Indonesia *) s.d. Febuari 2008

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

J F M A M J J A S O N D J FM A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F

2005 2006 2007 2008

(%)

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

2004 2005 2006 2007 2008*)

M anufaktur / Barang M odal

Pertambangan dan Penggalian

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Page 26: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

25

3. Ekspor – Impor

Kinerja perdagangan Provinsi Sulawesi Utara khususnya perdagangan luar negeri mencatat

kemajuan yang sangat significant selama triwulan I – 2008. Kenaikan harga berbagai

komoditas pangan di pasaran Internasional sebagai dampak dari meningkatnya jumlah

permintaan serta efek dari terus meningkatnya harga minyak mentah dunia telah

menambah minat para eksportir untuk menambah volume penjualannya ke luar negeri. Hal

ini tercermin dari kenaikan nilai tambah kegiatan ekspor luar negeri. Namun demikian,

seiring dengan itu tingkat ketergantungan Provinsi Sulawesi Utara terhadap daerah lain

ternyata juga masih cukup tinggi.

Perkembangan nilai tambah kegiatan ekspor dan impor selama triwulan laporan

menunjukkan peningkatan. Secara gabungan (antar provinsi maupun antar negara),

transaksi perdagangan berada pada kondisi surplus. Surplus perdagangan ini terutama

berasal dari transaksi perdagangan luar negeri, sedangkan untuk transaksi perdagangan

antar provinsi umumnya masih berada pada kondisi defisit. Hal ini disebabkan karena

hampir 70% barang konsumsi masih harus didatangkan dari luar Provinsi Sulawesi Utara

terutama dari Kota Surabaya dan Kota Makassar (seperti beras, bawang merah dan cabe).

Membaiknya kinerja perdagangan selama triwulan laporan antara lain didukung oleh relatif

stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar US walaupun masih dibayang-bayangi oleh trend

peningkatan biaya produksi akibat kenaikan harga minyak dunia dan tingginya inflasi baik

di dalam negeri dan maupun dunia.

Kegiatan ekspor selama triwulan laporan tumbuh 53,15% (y.o.y) dengan kontribusi sebesar

23,63%, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya

tumbuh 14,28% (y.o.y) dengan kontribusi sebesar 5,86%. Membaiknya kinerja ekspor

tersebut diiringi pula oleh meningkatnya kegiatan impor khususnya terhadap

barang/komoditi yang berasal dari provinsi/daerah lain sebagaimana tercermin laju

pertumbuhan impor sebesar 60,93% (y.o.y) dengan kontribusi sebesar 19,92%. Sementara

itu, realisasi jumlah nilai ekspor luar negeri Januari s.d. Februari 2008 mencapai nilai

USD114,31 juta dengan volume 138,67 ribu ton atau meningkat significant dibandingkan

periode yang sama tahun lalu (Januari s.d. Februari 2007) yang hanya sebesar USD 4,90

juta. Menurut jenisnya, komoditi utama ekspor luar negeri terutama dalam bentuk

kelompok bahan makanan (baik nabati maupun hewani) dan kelompok minyak nabati dan

hewani (animal or vegetable fats and oils) antara lain kopra, minyak kelapa (Virgin Coconut

Page 27: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

26

Oil (VCO) dan ikan dengan negara tujuan utama adalah Belanda, China, Korea Selatan dan

Amerika Serikat.

Sumber : Direktorat Statistik, Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia *) s.d. Februari 2008

Kegiatan perdagangan luar negeri Sulawesi Utara terutama bertumpu pada sumber daya

alam yang dimilikinya. Dengan demikian, perkembangan industri pengolahan harus terus

digalakkan oleh pemerintah daerah agar komoditi yang diekspor tidak semata-mata

mengandalkan bahan mentah/baku namun juga bahan setengah jadi/barang jadi sehingga

nilai tambahnya menjadi lebih tinggi, serta menambah penyediaan lapangan kerja baru.

Tabel 1.3.

Komoditi Utama Ekspor Sulawesi Utara (dalam ribu USD)

Sumber : Direktorat Statistik, Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia *) s.d. Februari 2008

Grafik 1.7.Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor Sulawesi Utara

-

200.00

400.00

600.00

800.00

1,000.00

1,200.00

1,400.00

1,600.00

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Q1-08*)

Volume (Ribu Ton)

Nilai (Juta USD)

-

200.00

400.00

600.00

800.00

1,000.00

1,200.00

Q1-06 Q2-06 Q3-06 Q4-06 Q1-07 Q2-07 Q3-07 Q4-07 Q1-08*)

Volume (Ribu Ton) Nilai (Juta USD)

KELOMPOK KOMODITI 2003 2004 2005 2006 2007 2008*)

Food and Live Animals 59,488 95,367 112,762 68,547 128,552 21,357 Beverages and Tobacco - 39 - 6 - - Crude Materials, Ineble 4,757 7,624 13,127 4,280 2,107 315 Mineral Fuels, Lubricants etc - - - - - - Animal & Vegetable Oil & Fats 69,520 142,611 245,181 186,296 421,595 91,833 Chemical 420 165 2,436 2,492 4,211 561 Manufactured Goods 500 1,999 1,094 1,611 566 34 Machinery & Transport Eqp 56 125 25 87 145 7 Misc. Manufactured Articles 253 225 378 234 182 204 Commodities & Transaction Nes - - 7,290 9,810 - -

TOTAL 134,995 248,155 382,294 273,363 557,359 114,312

Page 28: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

27

Grafik 1.8. Negara Tujuan Utama Ekspor Sulawesi Utara

(dalam ribu USD)

Sumber : Direktorat Statistik, Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia s.d. Februari 2008

Membaiknya kinerja ekspor luar negeri diiringi pula dengan masih tingginya nilai realisasi

impor non migas. Selama Januari s.d Februari 2008, nilai impor luar negeri tercatat USD 990

ribu dengan volume 80 ton, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya yang tercatat sebesar USD 31 ribu. Di satu sisi, besarnya nilai impor

mencerminkan masih tingginya tingkat ketergantungan terhadap barang/jasa yang berasal

dari negara lain namun berdasarkan strukturnya, ternyata sebagian besar barang yang

diimpor tersebut merupakan barang modal yang diperlukan dalam kegiatan investasi.

-

10

20

30

40

50

60

70

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008*)-

10

20

30

40

50

60

70

80

Nilai (Juta USD) - y kiri

Volume (Ribu Ton) - y kanan

Sumber : Direktorat Statistik, Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia

*) s.d. Februari 2008

Grafik 1.9.Nilai dan Volume Impor Sulawesi Utara

Tahun 2006

28.61%

17.18%

15.98%

5.49%

4.68%

4.25%

23.81%China

Amerika Serikat

Belanda

India

Korea Selatan

Filipina

Negara Lainnya

Tahun 2007

38.52%

14.93%12.98%

9.52%

4.81%

3.91%

15.32%Belanda

Amerika Serikat

China

Korea Selatan

India

Jerman

Negara Lainnya

Q1-2008

36.21%

25.69%

14.17%

11.96%

2.66%

1.83%

7.49%

Belanda

China

Korea Selatan

Amerika Serikat

Jepang

Vietnam

Negara Lainnya

Total Rp273 milliar Total Rp557 milliar

Total Rp114 milliar

Page 29: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

28

Berdasarkan strukturnya, kegiatan impor sejak Januari 2006 s.d Februari 2008 memiliki

perbedaan yang significant dibandingkan periode sebelum Tahun 2006. Pada periode

sebelum Tahun 2006 kegiatan impor lebih didominasi oleh kelompok komoditi bahan

makanan yaitu gula dan produk olahannya (sugars dan sugar confectionery) sedangkan

untuk periode awal Tahun 2006 hingga awal Tahun 2008 lebih didominasi oleh barang-

barang modal (mesin, perkakas, alat transportasi, dlsb-nya). Meningkatnya komposisi

barang impor dalam bentuk mesin, peralatan dan material ini mengindikasikan terus

meningkatnya kegiatan investasi di Sulawesi Utara.

Tabel 1.4. Komoditi Utama Impor Sulawesi Utara Berdasarkan SITC (dalam USD)

Sumber : Direktorat Statistik, Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia *) s.d.Februari 2008

Grafik1.10. Negara Asal Impor Sulawesi Utara (dalam ribu USD)

Sumber : Direktorat Statistik, Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia

*) s.d. Februari 2008

KELOMPOK KOMODITI 2003 2004 2005 2006 2007 2008*)

Food and Live Animals 6,201 2,411 5,035 5,061 6,401 - Beverages and Tobacco 0 - - - 1 - Crude Materials, Ineble 26 114 0 6 964 7,221 Mineral Fuels, Lubricants etc - - - - - - Animal & Vegetable Oil & Fats 1,194 15 160 717 - - Chemical 445 340 166 975 1,347 2,488 Manufactured Goods 1,842 297 101 7,678 349 97,372 Machinery & Transport Eqp 1,475 803 715 21,833 52,472 865,172 Misc. Manufactured Articles 179 185 65 643 418 19,406 Commodities & Transaction Nes - - - - - -

TOTAL 11,363 4,165 6,242 36,912 61,952 991,659

Tahun 2006

31.01%

13.84%

4.58%3.45%

1.72%

45.40%

Filipina

M alaysia

Vietnam

Australia

Jerman

Negara Lainnya

Tahun 2007

68.21%

12.98%

6.42%

3.89%

2.36% 6.13%

Amerika Serikat

Perancis

Vietnam

Thailand

Singapore

Negara Lainnya

Q1-2008

81.10%

9.47%

2.33%

5.08%0.73%

1.29%

Australia

Singapore

Filipina

Jerman

Jepang

Negara Lainnya

Total Rp36 milliar Total Rp61 milliar

Total Rp1 milliar

Page 30: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

29

Berdasarkan negara asal barangnya, impor sepanjang Tahun 2008 terutama berasal dari

negara Australia dan Singapore, sedikit berbeda dibandingkan tahun sebelumnya dimana

impor lebih banyak berasal dari negara Amerika Serikat, Perancis, dan Vietnam. Secara

netto, nilai perdagangan luar negeri berada pada kondisi surplus yang berarti nilai ekspor

masih jauh lebih besar dibandingkan nilai impor. Selama periode Januari s.d. Februari 2008,

jumlah surplus perdagangan (net ekspor) tercatat sebesar USD113,3 juta.

-

100

200

300

400

500

600Net Ekspor Nilai Ekspor

Nilai Impor

Net Ekspor 208.75 27.58 98.85 123.63 243.99 376.05 236.45 495.41 113.32

Nilai Ekspor 221.81 27.73 115.53 135.00 248.15 382.29 273.36 557.36 114.31

Nilai Impor 13.06 0.15 16.67 11.36 4.17 6.24 36.91 61.95 0.99

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008*)

Sumber : Direktorat Statistik, Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia

*) s.d. Febuari 2008

Perkembangan kegiatan perdagangan antara lain juga dapat dikonfirmasi dengan aktivitas

ekspor impor serta bongkar muat barang melalui pelabuhan Bitung yang walaupun sepintas

menunjukkan perkembangan yang melambat namun ternyata hal ini lebih disebabkan

periode pengamatan yang baru berjalan 2 (dua) bulan. Secara umum, aktivitas perdagangan

hingga akhir triwulan laporan diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya.

Tabel 1.5.

Neraca Perdagangan Dalam dan Luar Negeri di Pelabuhan Bitung 2007 2008

Q1 Q1*)

1 Perdagangan Luar Negeri

a. Impor Ton 57,180 51,368 9,978 -

b. Ekspor Ton 447,500 413,285 122,517 90,701

Jumlah Ton 504,680 464,653 132,495 90,701

2

a. Bongkar Ton 2,310,395 2,698,362 549,669 654,800

b. Muat Ton 803,014 950,690 220,222 212,611

Jumlah Ton 3,113,409 3,649,052 769,891 867,411

3,618,089 4,113,705 902,386 958,112 Total

Perdagangan Dalam Negeri

No. 20072006Jenis Kegiatan

Sumber : PT. Pelindo IV (Persero), Bitung *) s.d. Februari 2008

Grafik 1.11.Nilai Perdagangan Ekspor dan Impor Sulawesi Utara

Page 31: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

30

Berdasarkan strukturnya, terlihat bahwa untuk perdagangan luar negeri lebih didominasi

oleh kegiatan ekspor sedangkan kegiatan impor relatif kecil pangsanya. Sedangkan untuk

perdagangan dalam negeri, intensitas kegiatan bongkar lebih tinggi dibandingkan dengan

kegiatan muat yang berarti lebih banyak barang-barang yang masuk ke wilayah Sulawesi

Utara dibandingkan barang yang keluar. Dengan demikian, benar adanya bahwa tingkat

ketergantungan Sulawesi Utara terhadap daerah/provinsi lainnya di luar Sulawesi Utara

masih cukup tinggi.

B. SISI PENAWARAN

Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I - 2008 disumbangkan oleh

seluruh sektor yang ada. Hampir seluruh sektor mencatat perkembangan positif yang

melebihi kinerja pada triwulan sebelumnya kecuali sektor pengangkutan dan komunikasi,

sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa yang mengalami

perlambatan. Menurut kontribusinya, sektor pertanian, bangunan dan PHR (perdagangan,

hotel dan restoran) merupakan lokomotif pertumbuhan.

Tabel 1.6. Laju Pertumbuhan Masing-Masing Sektor Dalam Perekonomian Sulawesi Utara

Tumbuh Kontribusi Tumbuh Kontribusi

Pertanian 6.15 4.67 6.55 4.28 0.91 5.61 1.19 Pertambangan & Penggalian -0.72 7.27 7.30 7.27 0.37 7.72 0.40 Industri Pengolahan 2.23 6.86 5.86 4.24 0.34 5.23 0.42 Listrik, Gas & Air Bersih 13.82 5.28 6.31 6.23 0.05 6.26 0.05 Bangunan 5.06 6.97 7.51 6.52 1.03 7.79 1.24 PHR 7.41 7.78 7.72 6.31 0.83 7.24 0.96 Pengangkutan & Komunikasi 5.83 5.56 6.88 6.78 0.80 6.68 0.80 Keu., Sewa & Jasa Perusahaan 5.64 10.03 7.47 6.25 0.42 5.86 0.40 Jasa-Jasa 2.79 4.21 3.21 3.76 0.64 3.31 0.55

PDRB 4.90 6.16 6.42 5.41 5.41 6.02 6.02

2006 2007Q1-07 Q1-08

JENIS PENGGUNAAN 2005

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara

1. Pertanian

Sektor pertanian tumbuh 5,61% (y.o.y) pada triwulan laporan dengan andil sebesar 1,19%

terhadap laju pertumbuhan secara umum. Berdasarkan sub sektornya, laju pertumbuhan

sektor pertanian disumbangkan oleh seluruh sub sektor yang ada dengan laju pertumbuhan

tertinggi dialami oleh sub sektor peternakan dan sub sektor tanaman bahan makanan

masing-masing sebesar 6,87% (y.o.y) dan 6,56% (y.o.y). Beberapa faktor yang mendorong

perkembangan sub sektor tanaman bahan makanan antara lain mulai memasukinya musim

panen padi di beberapa daerah serta dampak lanjutan program revitalisasi pertanian yang

dicanangkan oleh pemerintah provinsi Tahun 2007 lalu. Sedangkan, perkembangan sub

sektor peternakan terutama didominasi oleh peternakan kuda dan babi.

Page 32: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

31

Perkembangan sub sektor tanaman bahan makanan selama triwulan laporan antara lain

dapat dikonfirmasi dengan data perkembangan komoditi beras dan jagung. Pada triwulan I

– 2008, jumlah produksi beras diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 55,08% (y.o.y)

bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya atau mencapai jumlah

109.563 ton. Demikian pula halnya dengan komoditi jagung yang selama triwulan laporan

mengalami peningkatan produksi sebesar 77,58% (y.o.y) mencapai jumlah 153.878 ton.

Tabel 1.7. Perkembangan Luas Panen, Produksi Gabah dan Produksi Beras

2007 2008 2005 2006 2007

Q1 Q1*) Y.o.Y

Luas Panen (Ha) 94,946 90,717 103,189 30,076 36,202 20.37 Produksi Gabah (Ton) 432,624 454,903 494,950 129,703 173,909 34.08 Produksi Beras (Ton) 268,227 282,038 276,604 70,648 109,563 55.08

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara

Tabel 1.8. Perkembangan Luas Panen dan Produksi Pipilan Kering Jagung

2007 2008 2005 2006 2007

Q1 Q1*) Y.o.Y

Luas Panen (Ha) 71,644 82,185 121,716 29,085 39,721 36.57 Produksi Pipilan Kering (Ton)

195,305 242,711 403,127 86,653 153,878 77.58

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara

Dari sisi pembiayaan, peran perbankan untuk membiayai sektor pertanian khususnya sub

sektor tanaman pangan dan sub sektor perikanan menunjukkan perkembangan yang lebih

baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Tercatat, penyaluran kredit pada sektor pertanian

tumbuh significant sebesar 67,11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun demikian, pangsa kredit pertanian masih relatif kecil dibandingkan total kredit yang

berhasil disalurkan yaitu hanya sebesar 4,28% dengan jumlah nominal Rp 281 milliar.

Belum terlalu optimalnya penyaluran kredit di sektor pertanian antara lain disebabkan masih

relatif tingginya resiko usaha di sektor tersebut.

-10

0

10

20

30

40

50

60

70

80

J F MAM J J A SOND J FM AM J J AS ON D J F MAM J J A SOND J F

(%)

20062005 20082007

Sumber : Lapoaran Bulanan Bank Umum (LBU)

Grafik 1.12. Pertumbuhan Kredit Pertanian

Page 33: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

32

2. Sektor Bangunan

Perkembangan sektor bangunan secara konsisten terus menunjukkan perkembangan yang

menggembirakan. Selama triwulan I - 2008, sektor bangunan tumbuh 7,79% (y.o.y)

dengan kontribusi sebesar 1,24% terhadap laju pertumbuhan secara umum. Andil sektor ini

merupakan yang tertinggi dibandingkan sektor-sektor lainnya. Perkembangan sektor ini

tercermin dari meningkatnya aktivitas pembangunan sektor properti antara lain Mal

Manado Town Square, Mal Boulevard, ITC (Elektronik Centre), perhotelan, ruko dan

komplek perumahan. Perkembangan sektor bangunan antara lain dapat dikonfirmasi

dengan indeks penjualan bahan bangunan berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE)

Kota Manado. Berdasarkan trend, terlihat bahwa indeks penjualan bahan bangunan terus

mengalami kenaikan hingga ke level 215,69 pada akhir triwulan laporan atau meningkat

dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang berada pada indeks 179,93. Dari

sisi pembiayaan, penyaluran kredit di sektor bangunan mencapai Rp282 milliar atau

meningkat 37,56% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun demikian,

alokasi kredit sektor bangunan ini relatif kecil bila dibandingkan dengan fakta

perkembangan sektor bangunan di Sulawesi Utara. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa pembiayaan sektor-sektor properti di Sulawesi Utara sebagian besar lebih didominasi

oleh pembiayaan di luar sektor perbankan bahkan ada diantaranya yang menggunakan

pembiayaan mandiri.

3. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) merupakan salah satu sektor yang konsisten

mencatat laju pertumbuhan yang cukup tinggi. Di triwulan I -2008, laju pertumbuhan

sektor ini tercatat sebesar 7,24% (y.o.y) dengan kontribusi 0,96% terhadap laju

pertumbuhan ekonomi secara umum. Berdasarkan sub sektornya, pertumbuhan sektor ini

Grafik 1.13.Perkembangan Indeks Penjualan Bahan Bangunan

dan Pertumbuhan Kredit Konstruksi (%)

Sumber : Survei Penjualan Eceran dan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

-

50

100

150

200

250

J F M AM J J A S ON D J F M AM J J A S ON D J F M AM J J A S ON D J F M20062005 2007 2008

Page 34: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

33

disumbangkan oleh seluruh sub sektor yang ada yaitu sub perdagangan besar dan eceran,

sub sektor restoran serta sub sektor hotel dengan kontribusi tertinggi disumbangkan oleh

sub sektor perdagangan besar dan eceran. Perkembangan sub sektor perdagangan besar

dan eceran, antara lain dapat dikonfirmasi dengan indeks penjualan eceran hasil Survey

Penjualan Eceran yang terus memperlihatkan kenaikan indeks yaitu dari indeks 129,50 di

akhir triwulan I – 2007 naik menjadi 154,91 di akhir triwulan I – 2008. Berdasarkan

komponen pembentuknya, komoditi yang konsisten mengalami kenaikan indeks adalah alat

tulis, bahan bangunan, dan makanan sedangkan untuk komoditi tekstil, kebutuhan rumah

tangga dan kendaraan cenderung stagnan.

Grafik 1.14. Perkembangan Indeks Penjualan Eceran Kota Manado

-

50

100

150

200

250

J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M

2005 2006 2007 2008

Indeks Penjualan Bangunan

Tekstil Rumah Tangga

Alat Tulis KendaraanM akanan

Sumber : Survey Penjualan Eceran (SPE) Kota Manado

Perkembangan sub sektor hotel antara lain dapat dikonfimasi melalui data kunjungan

wisatawan. Berdasarkan data yang bersumber dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,

selama triwulan I -2008, tercatat jumlah kunjungan wisatawan manca negara (wisman)

maupun wisatawan nusantara (wisnu) meningkat 137,15% menjadi 99.256 orang

dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebanyak 41.854 orang.

Sedangkan perkembangan sub sektor restoran antara lain sejalan dengan banyak

bermunculannya restoran, rumah makan, ruko serta mal khususnya di pusat Kota Manado.

Tabel 1.9.

Perkembangan Jumlah Wisatawan Asing ke Sulawesi Utara

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Utara

Kinerja sektor perdagangan, hotel dan restoran juga dapat dikonfirmasi melalui

peningkatan aktivitas perdagangan dalam negeri berupa kegiatan bongkar muat di

Triwulan I 2007 Triwulan I 2008 Y.o.Y

Wisatawan Manca Negara 4,854 5,336 9.93

Wisatawan Nusantara 37,000 93,920 153.84

Total 41,854 99,256 137.15

Page 35: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

34

pelabuhan Bitung. Tercatat, aktivitas bongkar dan muat mengalami peningkatan frekuensi

selama triwulan I – 2008 menjadi 867.411 kegiatan dari sebelumnya 769.891 kegiatan di

triwulan yang sama tahun sebelumnya atau terdapat peningkatan sebesar 12,67% (y.o.y).

Tabel 1.10.

Perkembangan Aktivitas Perdagangan Dalam Negeri Di Pelabuhan Bitung – Provinsi Sulawesi Utara

Sumber : PT. Pelindo IV (Persero), Bitung *) s.d. Februari 2008

Dari segi pembiayaan, sektor PHR merupakan sektor terbesar kedua (setelah sektor

konsumsi) yang mendapat alokasi pembiayaan dari perbankan Sulawesi Utara yaitu sebesar

Rp1,98 triliun atau meningkat 40,77% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Hal ini mengindikasikan bahwa penyaluran kredit pada sektor perdagangan, hotel dan

restoran cukup berperan bagi perkembangan ekonomi Sulawesi Utara.

Grafik 1.15.

Perkembangan Kredit Sektor PHR

-

5

10

15

20

25

30

35

40

45

J F M AM J J A S ON D J F M AM J J A S ON D J F M AM J J A S ON D J F

(%)

2005 2006 2007

4. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor Pengangkutan dan Komunikasi pada triwulan I - 2008 tumbuh 6,68% (y.o.y) dengan

kontribusi sebesar 0,80% terhadap laju pertumbuhan ekonomi secara umum. Pencapaian

ini sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu yang tumbuh 6,78%

(y.o.y). Menurut sub sektornya, pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi

didukung baik oleh sub sektor pengangkutan maupun sub sektor komunikasi yang masing-

masing tumbuh 6,43% (y.o.y) dan 8,89% (y.o.y). Perkembangan sub sektor angkutan

antara lain dapat dikonfirmasikan dengan indeks penjualan kendaraan melalui Survey

2008

Q1 Q1*)

Perdagangan Dalam Negeri

a. Bongkar Ton 2,310,395 2,698,362 549,669 654,800

b. Muat Ton 803,014 950,690 220,222 212,611

Jumlah Ton 3,113,409 3,649,052 769,891 867,411

20072006JENIS KEGIATAN 2007

Page 36: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

35

Penjualan Eceran (SPE) dimana terjadi kenaikan indeks walaupun masih tetap dalam kondisi

pesimis yaitu dari 38,25 di akhir Q1-2007 naik menjadi 44,67 pada akhir triwulan I - 2008.

-

20

40

60

80

100

120

J F M A M J J A S ON D J F M AM J J A S ON D J F M AM J J A S ON D J F M2005 2006 2007 2008

Perkembangan sektor pengangkutan juga dapat dikonfirmasi dengan jumlah pemakaian

bahan bakar minyak (BBM) khususnya jenis non industri. Selama triwulan I - 2008, tercatat

penggunaan BBM non industri sebesar 128,6 ribu Kilo Liter (KL) meningkat sebesar 18,02%

(y.o.y) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 108,9 ribu

Kilo Liter (KL). Berdasarkan jenisnya, peningkatan jumlah pemakaian BBM dialami oleh jenis

Solar yaitu sebesar 33,52% (y.o.y) sedangkan yang terendah adalah jenis minyak tanah

yang hanya naik 7,85% (y.o.y). Sementara itu, jenis premium mengalami kenaikan jumlah

pemakaian sebesar 10,74% (y.o.y) atau mencapai jumlah penggunaan sebesar 48,4 ribu

Kilo Liter (KL).

Tabel 1.11.

Jumlah Pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sulawesi Utara (dalam KL)

Q1-2007 Q2-2007 Q3-2007 Q4-2007 Q1-2008 Y.o.Y

1 Premium 43,741 46,261 33,011 51,919 48,437 10.74 2 Minyak Tanah 26,979 28,013 19,987 31,219 29,098 7.85 3 Solar 38,273 54,729 25,091 60,356 51,102 33.52

108,993 129,003 78,089 143,494 128,637 18.02 TOTAL

N O N I N D U S T R I

Sumber : PT. Pertamina Cabang Manado, Sulawesi Utara

Sementara itu, relatif tingginya pertumbuhan sub sektor komunikasi dalam triwulan laporan

terutama disebabkan oleh pesatnya penggunaan sarana telepon selular (Mobile Phone) oleh

masyarakat yang didukung oleh semakin luasnya wilayah jangkauan. Hal ini antara lain

terbukti pesatnya pembangunan sejumlah menara BTS (Base Transceiver System) di

beberapa lokasi pada daerah yang sebelumnya terisolir hingga meningkatkan kenyamanan

pelanggan dalam berkomunikasi. Selain itu perkembangan berbagai macam fasilitas dan

Grafik 1.16. Indeks Penjualan Kendaraan

Sumber : Survei Penjualan Eceran (SPE) Kota Manado

Page 37: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

36

fitur-futur baru semakin memudahkan dan memanjakan para pengguna jasa

telekomunikasi.

-40

-20

0

20

40

60

80

100

J F M A M J J A S ON D J F M AM J J A S ON D J F M A M J J A S O N D J F

(%)

2005 2006 2007 2008

Dari sisi pembiayaan, pertumbuhan sektor angkutan dan telekomunikasi ternyata didukung

pula oleh kredit yang disalurkan pada sektor ini yang tercatat sebesar Rp84,85 milliar atau

meningkat sebesar 79,80% (y.o.y) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Jumlah ini masih relatif kecil dibandingkan total kredit yang berhasil disalurkan sampai akhir

triwulan laporan yang mencapai jumlah Rp6,57 triliun. Namun demikian, berdasarkan trend

yang ada, perkembangan kredit di sektor angkutan dan telekomunikasi dari waktu ke

waktu terus menunjukkan peningkatan.

5. Sektor Jasa-jasa

Sektor jasa-jasa selama triwulan I – 2008 sedikit mengalami perlambatan khususnya untuk

sub sektor jasa pemerintahan. Tercatat sektor jasa-jasa tumbuh 3,31% (y.o.y) selama

triwulan laporan atau sedikit melambat dibandingkan triwulan yang sama tahun

sebelumnya yang tercatat sebesar 3,76% (y.o.y). Perlambatan sub sektor jasa pemerintahan

ternyata seiring pula dengan turunnya persentase realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Provinsi Sulawesi Utara hingga triwulan laporan bila dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya. Sementara itu, untuk sub sektor jasa swasta justru mengalami mengalami

peningkatan sedikit bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan sub

sektor ini antara lain sebagai dampak cukup banyaknya terdapat hari libur nasional selama

triwulan laporan yang dimanfaatkan masyatakat untuk melaksanakan kegiatan rekreasi dan

sosial.

Grafik 1.17. Pertumbuhan Kredit Sektor Transportasi

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Page 38: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

37

6. Sektor Lainnya

Dampak kenaikan harga minyak mentah dunia yang diikuti oleh pergerakan harga Bahan

Bakar Minyak (BBM) industri di dalam negeri ternyata tidak terlalu berdampak terhadap

perkembangan sektor industri pengolahan. Selama triwulan I – 2008, sektor industri

pengolahan tumbuh 5,23% (y.o.y) dengan kontribusi sebesar 0,42% terhadap laju

pertumbuhan umum Provinsi Sulawesi Utara. Pencapaian ini relatif lebih tinggi

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 4,24% (y.o.y).

Membaiknya perkembangan sektor industri pengolah khususnya industri pengolahan non

migas antara lain tercermin dari meningkatnya volume ekspor Sulawesi Utara selama

triwulan laporan (periode Januari s.d. Februari 2008) yang mencapai 138 ribu ton dari

sebelumnya (periode Januari s.d. Februari 2007) yang hanya sebesar 8 ribu ton. Salah satu

faktor yang mendorong meningkatnya kegiatan ekspor ke luar negeri diantaranya adalah

naiknya harga berbagai komoditas pangan dunia yang menyebabkan eksportir dan pelaku

usaha tertarik untuk menambah volume ekspor khususnya untuk produk-produk pertanian.

Perkembangan sektor indutri pengolahan tak lepas pula dari dukungan pembiayaan oleh

perbankan. Sejak awal tahun 2007 hingga akhir triwulan laporan, penyaluran kredit pada

sektor industri memperlihatkan trend peningkatan dengan laju pertumbuhan pada akhir

triwulan laporan sebesar 36,04% (y.o.y) dengan jumlah realisasi sebesar Rp169 milliar.

Grafik 1.18.

Perkembangan Kredit Sektor Industri

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

J FM AM J J AS ON D J F MAM J J A SOND J FM AM J J AS ON D J F

(%)

20062005 20082007

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Di tengah-tengah keterbatasan pasokan listrik selama ini, sektor listrik, gas dan air bersih

tumbuh 6,28% (y.o.y) selama triwulan laporan. Hal ini tak terlepas dari mulai beroperasinya

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Lahendong berkapasitas 20 MW pada

pertengahan Desember 2007. Menurut sub sektor pembentuknya, laju pertumbuhan ini

Page 39: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

38

disumbangkan baik oleh sub sektor listrik maupun sub sektor air bersih masing-masing

sebesar 6,36% (y.o.y) dan 5,88% (y.o.y). Perkembangan sub sektor listrik, antara lain dapat

dikonfirmasi melalui data konsumsi listrik yang selama triwulan I – 2008 mencapai 178 MW

(Mega Watt) atau meningkat 8,75% (y.o.y) dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya. Namun demikian, peningkatan konsumsi ini tidak seiring dengan data

perkembangan pelanggan yang justru mengalami penurunan rata-rata sebesar 20% (y.o.y)

dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya.

Grafik 1.20. Konsumsi Listrik di Provinsi Sulawesi Utara

Tabel 1.12. Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik di Provinsi Sulawesi Utara

Sumber : PT. PLN Kanwil Sulutenggo

Secara umum, pemenuhan kebutuhan listrik oleh masyarakat dan berbagai perusahaan/unit

bisnis belumlah mampu seluruhnya dipenuhi oleh PT. PLN Sulutenggo. Hal ini antara lain

tercermin dari tingginya daftar tunggu penyambungan dan penambahan daya aliran listrik

yang hingga akhir Desember 2007 masih tercatat sebesar 31,85 MW. Ketidakmampuan PLN

untuk memenuhi permintaan masyarakat/unit usaha tersebut disebabkan masih terbatasnya

pembangunan infrastruktur kelistrikan baru yang diperkirakan baru akan dipenuhi pada

Tahun 2009 y.a.d. Di sisi lain, rata-rata biaya pokok penyedian listrik adalah sebesar

Rp1.771/kwh (selama Tahun 2006) atau jauh lebih tinggi dibandingkan harga jualnya yang

hanya sebesar 611/kwh. Hal ini menyebabkan kurang tertariknya investor baru untuk

menanamkan modalnya khususnya di sektor kelistrikan. Selain itu, rata-rata beban puncak

2008

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

Sosial, RT dan Publik (dlm ribu) 1,052 1,058 1,160 1,361 1,364 1,366 1,068 1,072 1,078 -20.98

Bisnis dan Industri 37,028 36,990 40,691 48,334 48,645 48,917 37,994 38,353 38,642 -20.56

2006 2007Y.o.Y

Sumber : PT. PLN Kanwil Sulutenggo

140

145

150

155

160

165

170

175

180

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2006 20082007

Page 40: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

39

yang mampu dilayani oleh PLN untuk wilayah Sulawesi Utara sebesar 80-90 MW padahal

kebutuhan yang ada melebihi jumlah tersebut sehingga menyebabkan terjadinya

pemadaman bergilir di beberapa tempat. Kondisi ini akan menyebabkan meningkatnya

biaya produksi barang akibat penggunaan mesin-mesin diesel yang relatif ongkos yang

dikeluarkan menjadi lebih tinggi.

Sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 7,72% (y.o.y) selama triwulan laporan

dengan kontribusi sebesar 0,4% terhadap laju pertumbuhan ekonomi secara umum.

Berdasarkan sub sektornya, pertumbuhan sektor ini disumbangkan oleh seluruh sub sektor

yang ada yaitu sub sektor minyak dan gas, pertambangan tanpa migas dan penggalian.

Khusus untuk sub sektor penggalian, berdasarkan pelaku usahanya, sub sektor penggalian

ini lebih banyak dilakukan oleh penambangan tradisional/rakyat dan bukan industri berskala

besar.

Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan walaupun masih tetap tumbuh positif

sebesar 5,86% (y.o.y) namun menunjukkan perlambatan dibandingkan triwulan yang sama

tahun sebelumnya sebesar 6,25% (y.o.y). Berdasarkan sub sektornya, perlambatan

pertumbuhan dialami oleh sub sektor bank, lembaga keuangan non bank dan jasa

perusahaan sedangkan sub sektor sewa bangunan justru mengalami pertumbuhan yang

lebih tinggi. Perkembangan sub sektor bank antara lain tercermin dari maraknya

pembangunan jaringan kantor dan fasilitas perbankan antara lain : pembukaan kantor

cabang baru, penambahan ATM (Anjungan Tunai Mandiri), serta penawaran produk-produk

baru yang memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada masyarakat dalam

bertransaksi.

C. Analisis LQ (Location Quatient)

Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu wilayah diantaranya dapat

dilakukan dengan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi sekaligus memperkuat struktur

perekonomian wilayah tersebut. Percepatan laju pertumbuhan dan penguatan struktur

perekonomian suatu wilayah pada gilirannya akan dapat dilakukan lebih efektif dengan cara

penekanan pembangunan pada sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan

kompetitif dalam wilayah tersebut. Pendekatan Analisis LQ (Location Quatient) merupakan

salah satu dari alat analisis yang dapat digunakan untuk menentukan sektor basis dan

kecenderungan pertumbuhan sektor basis tersebut dalam struktur perekonomian di suatu

Page 41: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

40

wilayah. Sektor basis yang pendekatan perhitungannya dilakukan dengan rasio kontribusi

sektor pada salah satu bagian wilayah terhadap kontribusi sektor yang sama dalam wilayah,

pada hakekatnya tidak terlepas dari aspek kontribusi.

Tabel 1.13.

Share Sektor dalam PDRB Sulsel, Sulut, Gorontalo dan Sulampua Periode Tahun 2007

S E K T O RSulawesi Selatan

Sulawesi Utara

Gorontalo Sulampua

Pertanian 30.25 21.68 30.58 28.80

Pertambangan & Penggalian 10.03 5.20 0.96 17.62

Industri Pengolahan 14.10 7.60 8.80 9.13

Listrik, Gas & Air Bersih 0.96 0.75 0.59 0.68

Bangunan 4.67 15.71 7.45 6.50

Perdagangan, Hotel & Restoran 14.98 14.71 13.79 13.05

Pengangkutan & Komunikasi 7.63 11.79 10.33 7.61

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 6.01 6.59 9.90 4.76

Jasa-Jasa 11.37 15.97 17.59 11.84

T O T A L 100.00 100.00 100.00 100.00

Data yang bersumber dari Biro Pusat Statistik (BPS) se-provinsi Sulawesi, Maluku, dan Papua

(SULAMPUA) menunjukkan bahwa pada Tahun 2007, kontribusi utama PDRB SULAMPUA

berasal dari sektor pertanian (28,94%), diikuti oleh sektor pertambangan dan penggalian

(17,62%), sektor perdagangan, hotel dan restoran (13,05%), sektor jasa-jasa (11,84%) dan

sektor-sektor lainnya. Struktur perekonomian ini tentunya akan berbeda-beda di masing-

masing wilayah sesuai dengan karakteristik masing-masing provinsi.

Tabel 1.14. Nilai LQ Sektor-Sektor Unggulan Provinsi Sulawesi Utara

Terhadap Zona Sulampua (Basis Tahun 2007)

Lapangan UsahaSulawesi Selatan

Sulawesi Utara

Gorontalo

Pertanian 1.04 0.75 1.08 Pertambangan & Penggalian 0.57 0.29 0.06 Industri Pengolahan 1.56 0.83 0.89 Listrik, Gas & Air Bersih 1.44 1.11 0.84 Bangunan 0.71 2.42 1.15 Perdagangan, Hotel & Restoran 1.15 1.16 1.06 Pengangkutan & Komunikasi 1.03 1.57 1.40 Keu, Sewa Bangunan & Jasa Perusahaan 1.25 1.31 1.77 Jasa-Jasa 0.97 1.32 1.59

Selanjutnya dengan melakukan perbandingan terhadap masing-masing sektor dalam PDRB

ketiga provinsi yaitu Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Gorontalo dengan sektor-

sektor dalam PDRB Zona Sulampua sebagai acuan, maka akan diperoleh nilai koefisien LQ.

Berdasarkan hasil tersebut, diperolah hasil bahwa terdapat 5 (lima) sektor yang merupakan

sektor basis (rasio LQ>1) di Provinsi Sulawesi Utara yaitu (1) sektor bangunan, (2) sektor

pengangkutan dan komunikasi, (3) sektor jasa-jasa, (4) sektor keuangan, sewa bangunan

Page 42: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

41

dan jasa perusahaan serta (5) sektor listrik, gas dan air bersih. Dari 5 (lima) sektor basis

tersebut terdapat 3 (tiga) sektor yang secara dominan lebih tinggi dibandingkan sektor basis

yang sama di provinsi lainnya yaitu Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Gorontalo yaitu

sektor bangunan, sektor PHR dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Dengan demikian,

upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara diharapkan dapat

lebih diarahkan pada sektor-sektor tersebut yang secara umum memiliki keunggulan

komparatif dan kompetitif dibandingkan provinsi lainnya di Zona Sulampua.

Page 43: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

42

Pendahuluan Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan di Provinsi Sulawesi Utara. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi selama 2 (dua) tahun terakhir yang menunjukkan perkembangan yang cukup significant. Besarnya kontribusi sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara tidak lepas dari kebijakan Pemerintah Provinsi yang telah menetapkan program Revitalisasi Pertanian sebagai program unggulan/prioritas pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2005 – 2010. Tujuan Revitalisasi Pertanian Pelaksanaan program revitalisasi pertanian di Provinsi Sulawesi Utara secara umum diharapkan mencapai tujuan sebagaimana amanat RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2005 – 2010, sebagai berikut : 1. Meningkatkan produktifitas dan produksi pertanian 2. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani 3. Mengurangi kemiskinan 4. Membuka lapangan kerja baru 5. Meningkatkan ketahanan pangan 6. Meningkatkan daya saing ekonomi 7. Melestarikan lingkungan hidup. Agenda Revitalisasi Pertanian Pelaksanaan program revitalisasi pertanian di Provinsi Sulawesi Utara diharapkan mencapai tujuannya pada tahun 2010, dengan agenda: 1. Penataan infrastruktur pertanian/pedesaan 2. Pengembangan kelembagaan petani dan penyuluh pertanian 3. Pengembangan teknologi pertanian 4. Pembiayaan pertanian 5. Pemasaran hasil/produk pertanian Sedangkan komoditas unggulan pertanian meliputi:

Tanaman Pangan : Padi, jagung dan kedelai Hortilkultura : Kentang,cabe, bawang merah,tanaman hias, Peternakan : Sapi potong, babi, ayam buras, kuda pacu dan itik.

Dukungan Pembiayaan Fiskal 1. Pagu APBN Tahun 2008 sebesar Rp146,14 milliar 2. APBD Provinsi sebesar Rp105 milliar 3. APBD Kabupaten/Kota (DAU) sebesar Rp15,07 milliar 4. Pagu Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2008 sebesar Rp46,94 milliar 5. Pembiayaan Deptan lainnya

LM3 dan DPM - LUEP Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) sebanyak 214 desa @ Rp100 juta =

Rp21,4 milliar Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) sebesar Rp91,23 milliar terdiri dari :

- Pengembangan padi, jagung dan kedelai : Rp29,87 milliar - Pengembangan ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan sorgum : Rp11,82 milliar - Pengembangan cabai, bawang merah, kentang, pisang dan jahe : Rp42,85 milliar - Pengembangan pangan, gabah, jagung dan kedelai : Rp5,34 milliar - Pengembangan peternakan : Rp1,34 milliar

BOKS. 1

REVITALISASI PERTANIAN & DUKUNGAN PEMBIAYAAN FISKAL DI PROVINSI SULAWESI UTARA PERIODE TAHUN 2008

Page 44: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

43

Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP – E) adalah jenis kredit investasi dan atau modal kerja yang diberikan oleh Bank Pelaksana kepada petani/peternak melalui kelompok tani atau koperasi. Pola penyaluran kredit yang digunakan KKP – E adalah executing dengan sumber pendanaan 100% berasal dari bank sehingga resikonya ditanggung oleh perbankan. Tujuan :

Meningkatkan ketahanan pangan nasional Membantu petani/peternak di bidang permodalan sehingga produktivitas dan pendapatan petani

menjadi lebih baik. Sasaran :

Petani tanaman pangan : padi, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan sorgum Petani hortikultura : bawang merah, cabai, kentang, jahe dan pisang Petani perkebunan : budidaya tebu Peternak sapi potong, sapi perah, pembibitan sapi, ayam ras, ayam buras, itik dan burung puyuh Koperasi pengadaan pangan gabah, jagung dan kedelai.

Suku Bunga, Jangka Waktu dan Plafond

Suku bunga : sebesar suku bunga komersial dikurangi subsidi yang dibayar pemerintah. Petani tebu => 8% per tahun dan petani tanaman pangan, peternakan, hortikultura dan

pengadaan pangan => 7% per tahun. Jangka waktu : disesuaikan dengan siklus usaha dan paling lama 5 (lima) tahun Besaran kredit : Plafond kredit maksimum per debitur (petani/peternak) maksimum Rp25 juta.

Persyaratan (1) Petani pemilik dat atau penggarap dengan luas garapan maksimal 4 ha. (2) Usia minimal 21 tahun / sudah menikah (3) Menjadi anggota kelompok tani (4) Bersedia mengikuti petunjuk PPL/dinas terkait setempat.

Prosedur Penyaluran Keterangan : 1. Kel. Tani menyusun RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) dibantu PPL/dinas terkait 2. RDKK disahkan oleh dinas teknis/PPL

BOKS. 2

KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKP – E)

Bank Pelaksana

Bank PelaksanaKel. Tani/Koperasi

Petani

7 4

3

6 5

1

2

Page 45: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

44

3. RDKK diajukan langsung kepada bank 4. Bank meneliti dokumen RDKK dan bila layak akad kredit dengan kel. Tani 5. Kel. Tani meneruskan KKP - E kepada petani 6. Petani mengembalikan kredit kepada kel. Tani 7. Kel. Tani mengembalikan KKP – E langsung kepada bank sesuai jadwal

Bank Pelaksana 1. PT. BRI (Persero), Tbk 2. PT. BNI (Persero), Tbk 3. PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk 4. PT. Bank Bukopin 5. PT. BCA, Tbk 6. PT. Bank Danamon, Tbk 7. PT. Agroniaga, Tbk 8. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk 9. PT. Bank Niaga, Tbk 10. BPD Sumut, Sumbar, Sumsel, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Sumsel, Kalsel dan Papua

Peran Stakeholders 1. Melakukan upaya intermediasi akses permodalan kepada bank 2. Identifikasi petani yang layak dibiayai KKP – E 3. Membantu mencarikan penjamin pasar atau penjamin kredit (avalis) 4. Melakukan bimbingan dan pengawasan agar kredit dimanfaatkan secara optimal dan tepat

sasaran

Page 46: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

45

Kenaikan harga minyak dunia sejak akhir tahun 2004 yang mendorong pemerintah menaikkan harga BBM nasional sebanyak 2 kali pada tahun 2005 telah menyebabkan meningkatnya tekanan inflasi baik nasional maupun regional. Indikasi meningkatnya tekanan inflasi tercermin dari meningkatnya harga bahan baku di sektor properti termasuk di Kota Manado. Seiring hal tersebut, suku bunga acuan BI rate kembali dinaikkan untuk mengantisipasi tekanan inflasi. Kombinasi faktor-faktor di atas telah memicu menurunnya pertumbuhan sektor properti tidak terkecuali di Kota Manado. Kenaikan harga bahan baku dan melemahnya daya beli masyarakat di tahun 2006 merupakan kombinasi penyebab penurunan pertumbuhan sektor properti, namun seiring menurunnya suku bunga serta relative stabilnya harga mendorong pertumbuhan yang lebih baik sektor properti pada tahun 2007 lalu. Selanjutnya pengusaha berharap agar tingkat suku bunga dapat diturunkan kembali sehingga mendorong pertumbuhan yang lebih baik termasuk di sektor properti di Kota Manado.

Kondisi Terkini Properti (Non Residen dan Residen) merupakan gambaran Liaison KBI Manado di bulan Maret 2008 yang mewawancarai 2 pengusaha properti dengan pangsa tertinggi di Kota Manado yaitu PT Ciputra Internasional (Properti Residen) dan PT Megasurya Nusalestari (Properti Non Residensial) yang termasuk anggota Real Estate Indonesia (REI) Sulut.

Grafik 1 Pertumbuhan Tahunan Penjualan Komponen Bahan

Bangunan Tahun 2005-2007

(80)

(60)

(40)

(20)

-

20

40

60

80

100

120

140

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4

2006 2007 2008

Pers

en

Semen

Pasir

Bahan konstruksi dari kayu

Perlengkapan kostruksi

Sumber: SPE Kota Manado

Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan tahunan penjualan komponen bahan bangunan relatif meningkat. Setelah tumbuh negatif di awal tahun 2006, pertumbuhan penjualan komoditi semen menunjukkan pertumbuhan positif di akhir tahun 2006 hingga tahun 2007. Pola yang sama juga terjadi pada komoditi pasir, kayu dan peralatan konstruksi. Pertumbuhan negatif tertinggi tercatat pada bulan Januari 2006 (-24,54%), hal ini diperkirakan merupakan dampak langsung kenaikan harga BBM tahun 2005 yang berpengaruh kepada penurunan penjualan semen. Pertumbuhan negatif ini terjadi hingga bulan september 2006, namun setelah itu penjualan semen mencatat pertumbuhan tahunan positif seiring membaiknya keadaan perekonomian yang berdampak kepada membaiknya permintaan masyarakat, dengan rata-rata pertumbuhan penjualan berkisar 30%.

BOKS. 3

TINJAUAN LIASON SEKTOR PROPERTI DI KOTA MANADO

Page 47: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

46

Kenaikan harga semen rata-rata pada triwulan I tahun 2008 dibanding rata-rata triwulan I tahun 2007 di Kota Manado mencapai 42,85%. Kenaikan harga semen di Kota Manado disebabkan antara lain: berkurangnya pasokan semen yang keseluruhannya berasal dari luar daerah akibat kendala transportasi/faktor cuaca dan meningkatnya kebutuhan semen.

Berdasarkan data/informasi DISPERINDAG Provinsi Sulawesi Utara, selama triwulan I tahun 2007 hingga triwulan I tahun 2008, harga semen telah melonjak dari rata-rata Rp.35.000,-/zak di triwulan I tahun 2007 menjadi rata-rata Rp.50.000,-/zak pada triwulan I tahun 2008. Trend kenaikan harga ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga beberapa bulan ke depan mengingat meningkatnya permintaan masyarakat dan mulai direalisasikannya proyek-proyek pemerintah.

Berdasarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Sulut, kenaikan harga komponen bahan bangunan berdampak signifikan kepada turunnya realisasi pembangunan properti tipe residensial. Indikasi ini dapat dilihat dari gabungan data 14 perusahaan pengembang baik skala kecil, menengah dan besar (termasuk PT Ciputra Internasional) yang merupakan anggota REI Sulut, menunjukkan terjadi penurunan realisasi pembangunan perumahan sebesar 46% atau dari 941 unit di tahun 2005 menjadi 508 unit di tahun 2006.

Namun demikian, membaiknya permintaan masyarakat sebagai dampak stabil dan rendahnya suku bunga memberikan pengaruh positif terhadap realisasi pembangunan yang meningkat kembali sebesar 32% dibandingkan tahun 2006 atau menjadi sebesar 674 unit rumah berbagai tipe.

Sumber : Survei Harga Properti Residen Sulut Sumber : LBU KBI Manado Penyaluran kredit perbankan ke sektor properti di Sulawesi Utara relatif stabil dalam 2 tahun terakhir. Kenaikan harga produk properti akibat kenaikan harga bahan baku relatif tidak berpengaruh terhadap jumlah penyaluran kredit kepada sektor properti, hal ini ditandai dengan persentase pangsa kredit properti terhadap total kredit yang relatif tidak berubah berkisar antara 12% - 15%, meskipun secara nominal mengalami kenaikan. Tercatat hingga bulan Februari 2008 total kredit yang disalurkan sebesar Rp1,1 Triliun dari total kredit sebesar Rp8,01 Triliun atau meningkat sebesar 50% dibandingkan akhir tahun 2006.

Dampak Kenaikan Harga Semen dan bahan bangunan lainnya di Sulut mendorong peningkatan harga jual produk properti oleh pengembang baik tipe residen maupun non residen. Kenaikan harga jual produk ini didorong oleh keinginan pengembang untuk mempertahankan margin keuntungan yang didapatnya meskipun tidak mengalami kenaikan margin keuntungan. Hal

0

200

400

600

800

1000

1200

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Un

it

Grafik 2

Realisasi Pembangunan Properti Residensial di Sulut

Grafik 3 Realisasi Kredit Kepada Properti dan

Total Kredit

0%

20%

40%

60%

80%

100%

3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2

2006 2007 2008

Kredit Properti Total Kredit

Page 48: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

47

ini tercermin dari hasil wawancara dengan contact liaison yang seluruhnya menyatakan mempertahankan margin keuntungan yang diperoleh dengan cara menaikkan harga produk.

Stabilnya Suku Bunga di level yang rendah sepanjang tahun 2007 merupakan satu-satunya faktor yang dominan didalam mempengaruhi tingkat penjualan properti di Sulut dibandingkan tahun 2006, meskipun biaya bahan baku mengalami peningkatan. Rendahnya suku bunga tersebut telah mendorong penjualan properti melalui skim kredit perbankan meningkat.

Beberapa hal penting yang diperoleh melalui contact liaison.

Penjualan rata-rata di tahun 2007 meningkat berkisar antara15%-40% dibandingkan tahun 2006. Penjualan rata-rata tahun 2007 tersebut meningkat di atas rata-rata tahun sebelumnya, sebagian besar pembeli adalah berasal dari domestik (Sulut) dengan menggunakan skim kredit perbankan 60%. Hal ini menandakan bahwa permintaan masyarakat terhadap produk properti mengalami perbaikan setelah sempat turun di tahun 2006 sebagai dampak turunnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga BBM tahun 2005.

Kenaikan rata-rata biaya produksi terbesar disebabkan kenaikan harga bahan baku terutama semen dan bahan bangunan lainnya mengalami kenaikan berkisar 50% - 100% dibandingkan tahun 2006. Struktur biaya masih didominasi oleh biaya bahan bangunan yang mencapai 70% dari total biaya produksi atau relatif sama dibandingkan tahun sebelumnya, diikuti oleh biaya tenaga kerja 30%.

Rata-rata margin keuntungan dipertahankan pada level tetap dibandingkan tahun sebelumnya yaitu berkisar antara 5% - 12,5%. Hal ini berpengaruh kepada kenaikan harga jual produk sebagai dampak kenaikan harga bahan baku terutama bahan bangunan. Meskipun rata-rata margin keuntungan dipertahankan tetap namun secara total mengalami peningkatan, hal ini disebabkan total penjualan mengalami peningkatan sebagaimana tersebut diatas.

Page 49: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

48

BAB II PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

Secara umum, tekanan harga barang dan jasa di Kota Manado selama triwulan I - 2008

memperlihatkan penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya dan periode yang sama

tahun sebelumnya. Secara akumulasi, hingga Maret 2008 inflasi Kota Manado tercatat

sebesar 1,04% (y.t.d) lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya

yang tercatat sebesar 3,34% (y.t.d). Sementara itu, secara tahunan inflasi Kota Manado

tercatat 7,68% (y.o.y), lebih lambat dibandingkan akhir triwulan lalu yang tercatat sebesar

10,13% (y.o.y) namun demikian dibandingkan angka inflasi periode yang sama tahun lalu

sebesar 6,98% (y.o.y) maka laju perbahan harga selama triwulan laporan relatif masih lebih

tinggi.

A. INFLASI TAHUNAN (Y.O.Y)

Inflasi Tahunan Kota Manado sedikit mengalami perlambatan dibandingkan periode-periode

sebelumnya. Hingga akhir Maret 2008, inflasi tahunan Kota Manado tercatat 7,68% (y.o.y),

lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 10,13% (y.o.y).

Demikian pula bila dibandingkan laju inflasi Zona Sulampua dan Nasional yang masing-

masing sebesar 8,44% (y.o.y) dan 8,17% (y.o.y), maka laju inflasi Kota Manado masih

relatif lebih rendah. Kondisi ini berbeda bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya,

dimana laju inflasi Kota Manado relatif lebih tinggi dibandingkan inflasi Zona Sulampua dan

inflasi nasional.

-

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3

2005 2006 2007 2008

M anado

Sulampua

Nasional

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah

Grafik 2.1.Inflasi Manado, Zona Sulampua dan Nasional (Y.o.Y)

Page 50: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

49

Berdasarkan sumber tekanannya, inflasi Kota Manado berasal baik dari sisi permintaan

maupun penawaran. Dari sisi permintaan, faktor seasonal berupa perayaan Tahun Baru

Imlek 2559 dan terdapatnya banyak hari libur nasional menyebabkan meningkatnya

permintaan masyarakat khususnya untuk barang dan jasa tertentu. Dari sisi penawaran,

faktor eksternal berupa kenaikan harga minyak dunia yang terus berlanjut bahkan hingga

ke level USD 110 / barrel menyebabkan meningkatnya biaya produksi barang dan jasa

secara umum. Kenaikan harga minyak dunia ini, juga telah direspon oleh Pertamina dengan

menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) industri pada kisaran 5-8 persen per 1 Maret

2008. Sementara itu beberapa faktor yang sifatnya regional dan memberikan tekanan harga

selama triwulan laporan diantaranya adalah faktor iklim/cuaca (cenderung hujan disertai

angin kencang) yang menyebabkan terhambatnya pasokan beberapa komoditi khususnya

untuk komoditi yang harus dipasok dari luar wilayah Sulawesi Utara. Selain itu, masih sering

berlangsungnya pemadaman listrik serta banyaknya pungli (pungutan liar) menyebabkan

pelaku usaha mengalami kesulitan untuk menjual barang/jasanya pada tingkat yang wajar.

Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Des Mar1 Bahan Makanan 23.25 22.43 23.31 13.52 13.33 12.89 14.05 21.14 13.582 Makanan Jadi 8.12 7.25 5.28 5.23 7.90 6.62 7.75 4.52 2.333 Perumahan 9.18 11.25 9.95 -1.60 2.94 2.38 4.78 5.34 6.894 Sandang 8.82 10.15 8.55 4.06 3.59 2.19 3.92 7.39 10.315 Kesehatan 6.75 3.67 3.74 1.41 7.39 8.87 10.13 12.12 10.086 Pendidikan 10.40 10.35 3.01 1.38 2.18 1.70 1.61 3.15 2.347 Transportasi 30.72 30.31 30.47 0.12 0.90 1.16 1.17 1.18 0.52

16.08 15.98 15.15 5.09 6.98 6.43 7.79 10.13 7.68

2006 2007 2008

Umum

KelompokNo.

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah

Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Des Mar1 Bahan Makanan 7.12 6.78 7.23 4.17 4.33 4.11 4.67 7.04 4.672 Makanan Jadi 1.44 1.31 0.95 0.87 1.30 1.11 1.27 0.75 0.393 Perumahan 2.05 2.49 2.17 -0.35 0.62 0.51 0.99 1.11 1.394 Sandang 0.61 0.71 0.59 0.26 0.23 0.15 0.25 0.48 0.655 Kesehatan 0.28 0.16 0.16 0.06 0.29 0.34 0.38 0.46 0.396 Pendidikan 0.54 0.54 0.17 0.07 0.11 0.08 0.08 0.15 0.117 Transportasi 4.00 3.95 3.86 0.02 0.13 0.17 0.17 0.17 0.07

16.08 15.98 15.15 5.09 6.98 6.43 7.79 10.13 7.68Umum

KelompokNo.2006 2007 2008

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah

Menurut kelompoknya, inflasi tertinggi dialami kelompok bahan makanan dengan laju

13,58% diikuti oleh kelompok sandang dan kelompok kesehatan masing-masing dengan

laju inflasi 10,31% dan 10,08%. Kelompok dengan laju perubahan harga terendah adalah

kelompok transportasi. Berdasarkan sumbangannya, kelompok bahan makanan

memberikan andil terbesar yaitu 4,67% terhadap laju inflasi tahunan Kota Manado secara

umum yang tercatat 7,68% (y.o.y). Berikutnya adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas

dan bahan bakar dengan andil sebesar 1,39%. Tingginya permintaan bahan bangunan

Tabel 2.1. Inflasi Menurut Kelompok Barang/Jasa (Y.o.Y)

Tabel 2.2. Sumbangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/Jasa (Y.o.Y)

Page 51: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

50

(kelompok) tercermin dari maraknya pembangunan pusat perbelanjaan, hotel, ruko dan mal

serta meningkatnya aktivitas pembangunan infrastruktur milik pemerintah menjelang even

World Ocean Conference Tahun 2009 menyebabkan harga-harga komoditi pada kelompok

perumahan terus bergerak naik. Tekanan harga pada kelompok perumahan air, listrik, gas

dan bahan bakar juga disebabkan oleh sempat terganggunya pasokan gas elpiji ke wilayah

Sulawesi Utara. Akibatnya, harga eceran tabung gas elpiji mengalami kenaikan yang cukup

significant yaitu rata-rata sebesar 50%. Untuk tabung 12 kg naik dari Rp90.000,- menjadi

Rp135.000,- sedangkan tabung 50 kg naik dari Rp460.000,- menjadi Rp600.000,- per

tabung. Harga ini jauh lebih tinggi dibandingkan harga eceran tabung gas elpji di jawa yang

hanya berkisar pada harga Rp60.000,- s.d. Rp70.000,- untuk ukuran tabung 12 kg.

Tingginya harga tersebut disebabkan belum ada depot elpiji di wilayah Sulawesi Utara

sehingga kebutuhan tabung gas elpiji harus dipasok dari Makassar – Sulawesi Selatan

sehingga komponen biaya transportasi dari Makassar ke Manado menjadi mahal yaitu

sekitar Rp80.000,- per tabung ukuran 12 kg. Hal ini masih ditambah lagi dengan adanya

kebijakan yang dikeluarkan oleh Pertamina Makassar terkait pembatasan pengangkutan gas

elpiji ke Manado khususnya untuk memenuhi unsur keamanan sehingga pasokan relatif

terbatas akhir-akhir ini.

Kelompok penyumbang inflasi berikutnya adalah kelompok sandang yang memberikan

andil sebesar 0,65%. Salah satu komoditi yang tercatat mengalami kenaikan harga sangat

significant dan memberikan sumbangan yang cukup besar adalah emas perhiasan. Kenaikan

harga emas ini lebih disebabkan oleh kekhawatiran penguatan harga minyak yang akan

mendorong inflasi dan sebagai perlindungan dari melemahnya pasar kredit AS. Berikutnya

adalah kelompok kesehatan dan kelompok makanan jadi dengan sumbangan sebesar

0,39% terhadap laju inflasi Kota Manado secara umum. Kenaikan harga pada kelompok

kesehatan terutama disumbangkan oleh sub kelompok jasa kesehatan dan perawatan

jasmani dan kosmetik. Kecenderungan terus meningkatnya biaya kesehatan menyebabkan

semakin meningkatnya beban hidup khususnya bagi masyarakat kecil. Kenaikan tarif dokter

umum, dokter specialis dan tarif laboratorium merupakan beberapa bentuk pelayanan

kesehatan yang sering mengalami kenaikan harga.

Page 52: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

51

Hasil forum diskusi inflasi Kota Manado yang diselenggarakan secara periodik setiap

bulannya, untuk periode Bulan Januari – Maret 2008, memperlihatkan bahwa sumber-

sumber tekanan inflasi Kota Manado terutama berasal dari kelompok bahan makanan

(beras, ikan, daging, dlsb), bahan bangunan (semen dan seng) dan kesehatan. Adapun

faktor-faktor penyebab meningkatnya harga pada kelompok/komoditi tersebut antara lain

disarikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2.3. Kelompok/Komoditi Penyumbang Inflasi dan

Faktor Penyebab Kenaikan Harga

NO. KELOMPOK/KOMODITI FAKTOR PENYEBAB KENAIKAN HARGA

1 Bahan Bangunan Faktor eksternal berupa kenaikan harga minyak dunia; Faktor dometik dan regional, kesulitan sarana transportasi laut (kapal-kapal tua banyak di jual ke China) serta Faktor iklim/cuaca yang menghambat distribusi

2 Beras Meningkatnya motif berjaga-jaga masyarakat sehubungan dengan pemberitaan mengenai terjadinya kelangkaan pangan dunia

3 Ikan Faktor iklim/cuaca, banyaknya pungli dan meningkatnya aktivitas penjualan ikan di laut (selanjutnya di ekspor ke luar negeri)

4 Tahu, Tempe dan Kecap Kesulitan bahan baku (impor)5 Minyak Tanah Semakin berkurangnya pasokan seiring dengan implementasi program pemerintah

berupa konversi minyak tanah ke gas.6 Tepung Terigu Kenaikan harga gandum sebagai bahan baku utama di luar negeri7 Minyak Goreng Kenaikan harga kelapa sawit dunia, kemasan, biaya transportasi dan kenaikan harga

minyak bumi8 Daging (sapi, ayam dan babi) Kenaikan harga pakan ternak9 Bawang Merah dan Cabe Merah Tingginya permintaan dan kurangnya stok akibat struktur pasar yang oligopoli

10 Kelompok Kesehatan Kenaikan biaya transportasi (biaya kontainer), naiknya biaya operasional (gaji karyawan dan BBM) dan masih tingginya retribusi/pungutan di lapangan. Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah

Selanjutnya dengan melakukan disagregasi inflasi, laju perubahan harga tahunan Kota

Manado terutama disumbangkan oleh kelompok inflasi inti (core inflation) dan inflasi

volatile food. Sedangkan kelompok inflasi administered cenderung tidak banyak mengalami

perubahan. Menurut definisinya, inflasi inti adalah kelompok barang dan jasa yang

pembentukkan harganya lebih dominan dipengaruhi oleh kebijakan moneter (bank sentral)

sedangkan inflasi volatile food adalah kelompok barang/komoditi yang pergerakan

harganya cenderung berfluktuatif misalnya kelompok bahan makanan dan makanan jadi.

Laju inflasi kelompok volatile food pada akhir triwulan I - 2008 tercatat sebesar 15,67%

(y.o.y) dengan andil 4,40%. Sedangkan kelompok inflasi inti (core inflation) mengalami

inflasi sebesar 6,34% (y.o.y) dengan andil 3,16% terhadap laju inflasi Kota Manado secara

umum.

Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil1 Inflasi Inti 5.78 2.92 5.61 2.83 7.65 3.80 6.78 3.40 6.34 3.162 Inflasi Administered 2.82 0.65 2.36 0.53 2.40 0.53 1.89 0.42 0.53 0.123 Inflasi Volatile Food 12.83 3.41 11.71 3.06 12.56 3.45 23.01 6.30 15.67 4.40

6.98 6.98 6.43 6.43 7.79 7.79 10.13 10.13 7.68 7.68Inflasi IHK

Mar-07 Jun-07 Sep-07 Des-07 Mar-08Disagregasi InflasiNo.

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah

Tabel 2.4. Disagregasi Inflasi (Y.o.Y)

Page 53: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

52

Menurut komoditinya, penyumbang tertinggi inflasi tahunan Kota Manado diakhir triwulan

I - 2008 adalah minyak goreng, beras, cabe rawit, bawang merah dan emas perhiasan.

Sementara komoditi dengan sumbangan deflasi tertinggi diantaranya adalah daun bawang,

tude, bawang putih, tomat buah dan ikan mujair.

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah

B. INFLASI TRIWULANAN (Q.t.Q)

Secara triwulanan, inflasi Kota Manado mengalami perlambatan dibandingkan akhir

triwulan sebelumnya. Tercatat, laju inflasi Kota Manado pada triwulan I - 2008 sebesar

1,04% (q.t.q), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya dan periode yang sama

tahun sebelumnya yang masing-masing tercatat 3,49% (q.t.q) dan 3,34% (q.t.q). Laju

perubahan harga ini juga relatif lebih rendah dibandingkan laju inflasi Zona Sulampua

(Sulawesi, Maluku dan Papua) maupun nasional yang tercatat masing-masing sebesar

3,19% (q.t.q) dan 3,41% (q.t.q). Berdasarkan faktor penyebabnya, sumber tekanan inflasi

selama triwulan laporan berasal baik dari sisi permintaan maupun penawaran khususnya

sebagai dampak kenaikan harga minyak dunia dan iklim yang menghambat pendistribusian

barang khususnya ke wilayah Indonesia Timur.

Tabel 2.4. Komoditi Penyumbang Inflasi Tertinggi

Tabel 2.5. Komoditi Penyumbang Deflasi Tertinggi

No. Kelompok Komoditi Bobot

Laju Inflasi Y.o.Y

Sumbangan Y.o.Y

1 Minyak Goreng 0.013 87.22 1.16

2 Beras 0.120 5.49 0.66

3 Cabe Rawit 0.001 321.81 0.46

4 Bawang Merah 0.006 69.54 0.42

5 Emas Perhiasan 0.005 59.53 0.31

6 Malalugis 0.008 37.12 0.30

7 Sewa Rumah 0.027 9.30 0.25

8 Semen 0.007 37.12 0.25

9 Daging Ayam Ras 0.007 33.38 0.22

10 Susu Bubuk 0.008 22.12 0.18

4.21

7.68

Sumbangan 10 komoditi dengan andil inflasi tertinggi

Laju Inflasi Umum

No. Kelompok Komoditi Bobot

Laju Deflasi Y.o.Y

Sumbangan Y.o.Y

1 Daun Bawang 0.010 -30.83 -0.31

2 Tude 0.019 -9.15 -0.17

3 Bawang Putih 0.004 -33.33 -0.13

4 Tomat Buah 0.003 -37.50 -0.11

5 Mujair 0.006 -9.93 -0.05

6 Tomat Sayur 0.004 -7.74 -0.03

7 Rokok Kretek Filter 0.033 -0.91 -0.03

8 Kol Putih/Kubis 0.001 -38.69 -0.02

9 Labu Parang/Manis/Me 0.001 -24.52 -0.02

10 Hand Body Lotion 0.001 -11.96 -0.02

-0.89

7.68

Sumbangan 10 komoditi dengan andil deflasi terbesar

Laju Inflasi Umum

Page 54: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

53

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah

Dengan melakukan disagregasi inflasi, teridentifikasi bahwa sumber tekanan inflasi pada

triwulan laporan terutama berasal dari kelompok inflasi inti (core inflation) dengan andil

sebesar 1,08% terhadap laju inflasi triwulanan Kota Manado yang tercatat 1,04% (q.t.q).

Kondisi ini berbeda bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dan periode yang sama

tahun sebelumnya dimana tekanan inflasi lebih banyak disumbangkan oleh kelompok inflasi

volatile food. Sementara itu, perkembangan harga barang/komoditi yang termasuk dalam

kelompok inflasi administered prices cenderung tidak banyak mengalami perubahan harga

sehubungan tidak adanya kebijakan tata niaga yang dikeluarkan pemerintah selama

triwulan laporan dan kalaupun ada perubahan harga tersebut lebih banyak terjadi di tingkat

pengecer.

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah

Menurut kelompoknya, inflasi tertinggi selama triwulan laporan terjadi pada kelompok

kesehatan dan kelompok sandang masing-masing sebesar 3,80% (q.t.q) dan 3,45% (q.t.q),

sedangkan inflasi terendah dialami oleh kelompok transportasi dengan laju 0,05% (q.t.q).

Namun demikian, berdasarkan andilnya, sumber tekanan inflasi terbesar justru terjadi pada

kelompok perumahan dengan andil 0,46% terhadap laju inflasi triwulanan Kota Manado

sebesar 1,04% (q.t.q). Berikutnya adalah kelompok sandang dengan andil 0,22% dan

Tabel 2.6. Disagregasi Inflasi (Q.t.Q)

Grafik 2.2. Inflasi Manado, Zona Sulampua dan Nasional (Q.t.Q)

Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil1 Inflasi Inti 2.64 1.33 0.23 0.10 2.52 1.26 1.25 0.64 2.21 1.082 Inflasi Administered 1.63 0.37 0.21 0.04 0.06 0.01 -0.01 0.00 0.27 0.063 Inflasi Volatile Food 6.02 1.65 -2.10 -0.60 7.88 2.17 9.86 2.85 -0.31 -0.09

3.34 3.34 -0.46 -0.46 3.45 3.45 3.49 3.49 1.04 1.04Inflasi IHK

Mar-07 Jun-07 Sep-07 Des-07 Mar-08No. Disagregasi Inflasi

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3

2005 2006 2007 2008

M anado

Sulampua

Nasional

Page 55: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

54

kelompok kesehatan dengan andil 0,15%. Kondisi ini berbeda bila dibandingkan triwulan

sebelumnya dan periode yang sama tahun sebelumnya dimana sumber tekanan inflasi justru

berasal dari kelompok bahan makanan.

Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Des Mar

1 Bahan Makanan 6.97 -1.80 6.34 1.62 6.79 -2.18 7.44 7.94 0.122 Makanan Jadi 0.48 1.73 0.12 2.84 3.02 0.52 1.18 -0.24 0.863 Perumahan -3.61 0.90 0.26 0.91 0.83 0.36 2.61 1.44 2.324 Sandang 1.17 1.96 0.24 0.64 0.71 0.59 1.94 3.99 3.455 Kesehatan -0.17 -0.10 0.44 1.23 5.72 1.27 1.61 3.06 3.806 Pendidikan 0.63 0.32 0.32 0.12 1.41 -0.15 0.23 1.63 0.617 Transportasi -0.07 0.14 0.04 0.01 0.71 0.40 0.04 0.02 0.05

1.52 0.05 2.15 1.29 3.34 -0.46 3.45 3.49 1.04

2006 2007 2008KelompokNo.

Umum Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah

Berdasarkan komoditinya, minyak goreng, cabe rawit, emas perhiasan, beras dan semen

merupakan penyumbang terbesar inflasi Kota Manado. Sedangkan komoditi ikan dan sayur-

sayuran justru mengalami penurunan harga (deflasi) selama triwulan.

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah

C. INFLASI ZONA SULAMPUA (SULAWESI, MALUKU DAN PAPUA)

Laju inflasi Zona Sulampua pada akhir triwulan I - 2008 menunjukkan kecenderungan

meningkat bila dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara tahunan (y.o.y), laju inflasi Zona

Tabel 2.7. Inflasi Menurut Kelompok Barang/Jasa (Q.t.Q)

Tabel 2.8.Sumbangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/Jasa (Q.t.Q)

Tabel 2.9. Sepuluh Komoditi Penyumbang Inflasi Tertinggi

Tabel 2.10. Sepuluh Komoditi Penyumbang Deflasi Tertinggi

Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Des Mar1 Bahan Makanan 2.15 -0.58 2.02 0.54 2.26 -0.75 2.52 2.79 0.042 Makanan Jadi 0.08 0.28 0.02 0.47 0.50 0.09 0.20 -0.04 0.143 Perumahan -0.80 0.19 0.06 0.19 0.17 0.07 0.53 0.29 0.464 Sandang 0.08 0.13 0.02 0.04 0.05 0.04 0.12 0.25 0.225 Kesehatan -0.01 0.00 0.02 0.05 0.22 0.05 0.06 0.12 0.156 Pendidikan 0.03 0.02 0.02 0.01 0.07 -0.01 0.01 0.08 0.037 Transportasi -0.01 0.02 0.01 0.00 0.10 0.06 0.01 0.00 0.01

1.52 0.05 2.15 1.29 3.34 -0.46 3.45 3.49 1.04

KelompokNo.

Umum

2006 2007 2008

No.Kelompok Komoditi

Bobot Laju Inflasi Q.t.Q Sumbangan

Q.t.Q

1 Minyak Goreng 0.017 38.51 0.649

2 Cabe Rawit 0.004 50.83 0.1893 Emas Perhiasan 0.006 20.68 0.1344 Beras 0.118 1.12 0.131

5 Semen 0.007 16.30 0.1216 Kangkung 0.004 20.54 0.091

7 Cabe Merah 0.003 22.67 0.0788 Susu Bubuk 0.009 8.07 0.0719 Pisang 0.006 10.63 0.068

10 Roti Tawar 0.005 11.11 0.056

1.591.04

Sumbangan 10 komoditi dengan andil inflasi tertinggiLaju Inflasi Umum

No.Kelompok Komoditi

Bobot Laju Inflasi Q.t.Q Sumbangan

Q.t.Q

1 Cakalang 0.027 -20.19 -0.552 Malalugis 0.014 -23.12 -0.323 Bawang Merah 0.012 -17.53 -0.214 Tomat Buah 0.003 -50.00 -0.175 Tomat Sayur 0.005 -29.32 -0.146 Tude 0.017 -3.87 -0.077 Sawi Hijau 0.001 -31.11 -0.048 Telur Ayam Ras 0.005 -6.74 -0.039 Kacang Panjang 0.001 -17.31 -0.0210 Deho 0.012 -1.82 -0.02

-1.571.04

Sumbangan 10 komoditi dengan andil deflasi terbesarLaju Inflasi Umum

Page 56: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

55

tercatat sebesar 8,17% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan akhir triwulan sebelumnya sebesar

7,39% (y.o.y) dan laju inflasi nasional yang tercatat 8,17% (y.o.y). Menurut kotanya, inflasi

di Kota Ternate dan Jayapura merupakan yang tertinggi yaitu masing-masing sebesar

12,94% (y.o.y) dan 11,99% (y.o.y) sedangkan inflasi terendah dialami oleh Kota Ambon

sebesar 7,05% (y.o.y). Secara umum, inflasi kota-kota di Zona Sulampua relatif lebih tinggi

dibandingkan dibandingkan inflasi nasional.

Secara triwulan, laju inflasi zona pada triwulan I - 2008 tercatat 3,41% (q.t.q), meningkat

dibandingkan Q4-2007 yang tercatat sebesar 2,09% (q.t.q). Berdasarkan andilnya, Kota

Makassar merupakan penyumbang inflasi tertinggi dengan andil sebesar 1,87% terhadap

inflasi zona (dengan pangsa 54,83%), diikuti oleh Kota Jayapura dengan andil 0,36% dan

kota-kota lainnya di Zona Sulampua. Sementara itu berdasarkan perubahan harganya,

selama triwulan laporan tercatat Kota Jayapura mengalami inflasi tertinggi yaitu 6,50%

(y.o.y) disusul Kota Ternate 4,71% (y.o.y) dan kota-kota lain. Satu-satunya kota yang

mengalami deflasi selama triwulan laporan adalah Kota Gorontalo yaitu sebesar -0,04%.

Sumber : Direktorat Statistik Moneter, Bank Indonesia

Tabel 2.11.Perkembangan Harga di Zona Sulampua dan Nasional

Zona/Kota Bobot Kota Inflasi (%) SumbanganSulampua 7.27 3.19 3.19 8.44

Manado 1.27 1.04 0.18 7.68Palu 0.68 1.49 0.14 9.09Makassar 3.06 4.45 1.87 7.96Kendari 0.50 2.90 0.20 8.41Gorontalo 0.46 -0.04 0.00 8.33Ambon 0.58 2.92 0.23 7.05Ternate 0.32 4.71 0.21 12.94Jayapura 0.40 6.50 0.36 11.99

Indonesia 100 3.41 8.17

Y.o.Y (%)

Jan-Mar 2008Y.t.D

Page 57: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

56

BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

Kinerja perbankan di Provinsi Sulawesi Utara hingga triwulan I - 2008 (posisi Februari 2008)

cukup baik tercermin dari meningkatnya total aset, kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang

berhasil dihimpun, disertai membaiknya berbagai rasio fungsi intermediasi (LDR) dan

kualitas kredit (NPL). Peningkatan rasio LDR ini disebabkan oleh laju pertumbuhan kredit

yang lebih significant dibandingkan pertumbuhan dana. Sedangkan membaiknya kualitas

kredit lebih disebabkan oleh meningkatnya jumlah realisasi kredit baru dibandingkan

restrukturisasi kredit-kredit yang bermasalah.

Sementara itu, walaupun tetap tumbuh positif selama triwulan I - 2008, namun

pertumbuhan DPK tidak lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini diperkirakan

sebagai dampak genjarnya promosi penjualan ORI seri 4 (Obligasi Republik Indonesia) oleh

pemerintah yang menyebabkan beralihnya sebagian kecil dana masyarakat di sistem

perbankan untuk pembelian ORI seri 4 (tercermin dari relatif landainya pertumbuhan

deposito). Untuk jenis simpanan lainnya yaitu tabungan dan giro justru mengalami

peningkatan yang berarti. Hal ini memperlihatkan tingginya motif berjaga-jaga dan motif

transaksi oleh masyarakat dalam memanfaatkan sistem perbankan dibandingkan motif

berinvestasi, paling tidak dalam kurun waktu awal Tahun 2007 hingga saat ini.

2008

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

Total Aset 7,418 7,914 8,141 8,820 8,958 9,319 9,905 10,548 10,362

Tumbuh Y.o.Y (%) 23.96 25.92 22.96 16.35 20.76 17.76 21.67 19.59 15.67

DPK (Rp Miliar) 5,066 5,324 5,450 6,018 5,985 6,436 6,504 7,070 7,055 Tumbuh Y.o.Y (%) 16.01 18.58 12.46 14.94 18.14 20.88 19.34 17.49 17.88Kredit (Rp Miliar) 4,307 4,620 4,792 5,071 5,179 5,638 6,079 6,577 6,573 Tumbuh Y.o.Y (%) 24.39 25.10 22.84 22.99 20.25 22.04 26.85 29.70 26.91 LDR (%) 85.02 86.78 87.93 84.26 86.53 87.61 93.46 93.02 93.16 NPL (%) 5.78 5.71 6.08 4.84 5.12 4.91 6.29 3.77 5.03

Share UMKM 63.01 62.84 62.17 59.69 62.19 64.42 63.86 61.79 63.77 NPL UMKM (%) 8.22 10.11 8.8 7.91 8.23 7.62 7.11 5.67 6.47

Komponen2006 2007

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Tabel 3.1.Indikator Utama Perbankan di Sulawesi Utara

Page 58: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

57

A. FUNGSI INTERMEDIASI

1. Respon Perbankan Sulawesi Utara Terhadap Kebijakan Moneter

Secara umum respon perbankan terhadap kebijakan moneter yang diambil Bank Indonesia

cukup baik. Konsistensi BI Rate pada level 8,0% sejak tanggal 6 Desember 2007 yang lalu

ternyata diikuti oleh pergerakan penurunan suku bunga deposito 1 bulan dan suku bunga

kredit yang masing-masing tercatat sebesar 6,81% dan 14,93%. Tingkat bunga ini relatif

lebih rendah bila dibandingkan posisi akhir triwulan sebelumnya, dimana suku bunga

deposito 1 bulan dan kredit masing-masing tercatat sebesar 7,03% dan 15,23%. Sepanjang

kurun waktu Januari s.d. Desember 2007, rata-rata suku bunga deposito 1 bulan berada

pada posisi 7,62% sedangkan suku bunga kredit tertimbang berada pada besaran 15,87%

atau turun dibandingkan rata-rata tingkat suku bunga tahun lalu. Namun demikian terlihat

bahwa penurunan suku bunga dana ternyata lebih sensitif terhadap BI Rate dibandingkan

dengan penurunan suku bunga pinjaman.

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

2. Penyerapan Dana Masyarakat

Tidak berubahnya BI Rate yaitu tetap di level 8% sejak 6 Desember 2007 ternyata masih

tetap direspon positif oleh masyarakat dalam menempatkan dananya ke dalam sistem

perbankan. Selama triwulan I - 2008, tercatat DPK mengalami pertumbuhan tahunan

sebesar 17,88% (y.o.y) lebih tinggi sedikit dibandingkan triwulan sebelumnya (akhir Tahun

2007) yang tumbuh 17,49% (y.o.y). Peningkatan DPK tersebut terjadi pada semua jenis

penempatan dana di perbankan, yakni giro, tabungan dan deposito, dengan kenaikan

tertinggi terjadi pada rekening tabungan dan giro masing-masing sebesar 30,15% dan

Grafik 3.1.Perkembangan Suku Bunga

-

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

14.0

16.0

18.0

20.0

J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F

Penjaminan Dep. 1 Bulan Kredit

Deposito 1 Bln BI Rate

2006 2007 2008

Page 59: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

58

16,34%. Sedangkan untuk jenis deposito pertumbuhannya relatif landai yaitu hanya

tumbuh 2,43%. Berdasarkan trendnya, perlambatan pertumbuhan deposito mulai terlihat di

awal Tahun 2007 dan berlangsung hingga saat ini sebagai dampak terus menurunnya BI

Rate.

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

70

80

J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F

2005 2006 2007 2008

DPKGiroDepositoTabungan

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Berdasarkan jenisnya, penempatan dana dalam sistem perbankan didominasi oleh jenis

tabungan dengan pangsa 50,52%, mencapai jumlah Rp3.564 miliar, disusul deposito

(31,31%) dengan jumlah nominal Rp2.209 milliar dan giro (18,17%) atau sebesar Rp1.282

milliar. Sejak Agustus 2006, perkembangan tabungan menunjukkan trend peningkatan

yang cukup berarti, berbeda halnya dengan deposito dan giro. Secara umum, selama

triwulan laporan, preferensi masyarakat dalam menggunakan sistem perbankan tidak

mengalami perubahan yang significant walaupun pada periode tersebut berlangsung

promosi penjualan ORI seri 4. Hal ini dikarenakan masyarakat menganggap sistem

perbankan sudah sangat baik dan memiliki resiko yang paling kecil dibandingkan jenis

instrumen investasi lainnya. Khusus untuk jenis simpanan giro, dimulainya dropping dana

pemerintah pusat ke daerah menyebabkan dana yang tersimpan dalam rekening giro

kembali meningkat di triwulan I - 2008 setelah sebelumnya sempat menurun di akhir Tahun

2007 terkait dengan perilaku musiman pelunasan kredit jenis rekening koran untuk modal

kerja.

Grafik 3.2.Perkembangan Dana Pihak Ketiga

(Persen)

Page 60: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

59

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2006 2007 2008

Bank SwastaBank Pemerintah

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Berdasarkan kelompok bank penghimpun dana, bank pemerintah menyerap hampir

62,19% dari total DPK sedangkan sisanya dihimpun oleh bank swasta. Berdasarkan laju

pertumbuhannya, bank pemerintah dan bank swasta mengalami perkembangan yang

cukup baik yaitu masing-masing sebesar 17,29% (y.o.y) dan 18,84% (y.o.y). Hal ini tak

lepas dari gencarnya promosi yang dilakukan perbankan Manado dalam menjaring para

nasabah baru. Berdasarkan kepemilikannya, dana yang dimiliki pemerintah daerah baik

provinsi/kota/kabupaten tercatat sebesar Rp770 milliar atau turun sebesar 3,88% (y.o.y)

dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan dana milik swasta justru

mengalami peningkatan mencapai jumlah Rp6.285 milliar atau naik sebesar 21,23% (y.o.y).

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Grafik 3.4. Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Bank Penghimpun

(Rp. Milliar)

Grafik 3.5. Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Kepemilikan

(Rp. Milliar)

Grafik 3.3. Perkembangan Dana Pihak Ketiga

(Milliar Rp)

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2006 2007 2008

SwastaPemerintah

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2006 2007 2008

Tabungan

Deposito

Giro

Page 61: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

60

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

Q1-06 Q2-06 Q3-06 Q4-06 Q1-07 Q2-07 Q3-07 Q4-07 Q1-08

M inahasa BolmongSangihe Talaud M anadoBitung

Berdasarkan wilayah penghimpunan dana, dari keseluruhan total DPK, sebesar 75,33%

atau Rp5.315 milliar berasal dari dari bank-bank yang berlokasi di Kota Manado, selanjutnya

adalah Kota Bitung (8,16%), Kabupaten Minahasa (6,54%), Kabupaten Bolaang

Mongondow (5,40%) dan Kabupaten Sangihe – Talaud (4,56%). Tingginya penghimpunan

dana masyarakat di Kota Manado terkait dengan jaringan kantor bank yang sebagian besar

terkonsentrasi di Kota Manado, disamping itu sentra pertumbuhan ekonomi daerah berada

di Manado tercermin dari maraknya aktifitas pembangunan daerah yang lebih terfokus di

sekitar Manado.

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Berdasarkan laju pertumbuhan dana secara tahunan, seluruh kabupaten/kota di Sulawesi

Utara mengalami pertumbuhan yang positif dengan kenaikan tertinggi dialami oleh Kota

Bitung sebesar 27,3% (y.o.y), berikutnya ada Kota Manado dan Kabupaten Minahasa yang

masing-masing tumbuh 18,3% (y.o.y) dan 18,1% (y.o.y). Wilayah dengan laju

pertumbuhan dana terendah adalah Kabupaten Bolaang Mongondow yang hanya tumbuh

7,7% (y.o.y).

3. Penyaluran Kredit Bank Pelapor

Berdasarkan data historis yang ada, terlihat bahwa secara umum trend penyaluran kredit

menunjukkan peningkatan. Hal ini menandakan bahwa fungsi intermediasi perbankan telah

berjalan cukup baik. Berdasarkan jenis penggunaannya, perkembangan kredit paling

significant dialami oleh kredit modal kerja yang sejak awal Tahun 2007 mencatat

pertumbuhan yang terus meningkat. Hal yang hampir sama dialami oleh kredit konsumsi

yang tumbuh relatif stabil pada kisaran 20% (y.o.y). Namun demikian, kondisi sedikit

Grafik 3.6. Komposisi Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Kabupaten/Kota s.d. November 2007 (%)

Grafik 3.7. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan

Kabupaten/Kota (%)

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60

M inahasa

Bolmong

Sangihe Talaud

M anado

Bitung Q1-08

Q4-07

Q1-07

Page 62: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

61

berbeda dialami oleh jenis kredit investasi yang walaupun tumbuh positif namun trend

pertumbuhannya menunjukkan perlambatan.

Grafik 3.8.

Perkembangan Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan (Persen)

(20)

(10)

-

10

20

30

40

50

60

70

J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M

2005 2006 2007 2008

Kredit InvestasiM odal KerjaKonsumsi

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Pada triwulan I-2008, kredit tahunan perbankan tumbuh 26,92% (y.o.y). Pertumbuhan ini

disumbangkan baik oleh jenis kredit investasi, modal kerja dan konsumsi (walaupun dalam

persentase yang bervariasi). Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan kredit terbesar

terjadi pada kredit modal kerja yang tumbuh 34,36% (y.o.y), disusul kredit konsumsi

23,49% (y.o.y) dan kredit investasi 18,59% (y.o.y). Namun demikian, pangsa kredit modal

kerja ternyata hanya 38,49% dari total kredit yang disalurkan, atau masih lebih kecil

dibandingkan kredit konsumtif yang pangsanya mencapai 51,52% pada triwulan I-2008.

Belum lagi melihat fakta kecilnya pangsa kredit investasi yang hanya 9,99% dari total kredit

yang disalurkan.

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Grafik 3.9. Panyaluran Kredit di Provinsi Sulawesi Utara

(Rp. Milliar)

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2006 2007 2008

Konsumsi Investasi M odal Kerja

Page 63: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

62

Berdasarkan sektor ekonominya, penyaluran kredit produktif selama triwulan ini sebagian

besar ditujukan ke sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) dengan pangsa sebesar

30,24% dari total kredit sebesar Rp6.573. Disusul kredit jasa dunia usaha dengan pangsa

5,24%, kredit konstruksi (4,30%) dan kredit pertanian (4,29%). Selain tingginya tingkat

konsumsi masyarakat Sulawesi Utara, tingginya minat wisatawan asing dan domestik untuk

berkunjung ke Sulawesi Utara (tercermin dari tingginya tingkat hunian hotel dan terus

berlangsungnya pembangunan hotel-hotel baru) menyebabkan pihak perbankan di

Sulawesi Utara sangat tertarik untuk membiayai sektor PHR ini.

Sementara itu, berdasarkan pencapaiannya, peningkatan kredit paling significant terjadi

pada sektor jasa dunia usaha yang tumbuh 99,03% (y.o.y) mencapai jumlah Rp344,38

milliar atau meningkat dibandingkan pencapaian akhir triwulan sebelumnya yang tumbuh

81,71% (y.o.y). Berikutnya adalah kredit sektor angkutan yang tumbuh 79,80% (y.o.y),

kredit sektor pertanian 67,11% (y.o.y), dan kredit sektor PHR 40,77% (y.o.y).

Meningkatnya kredit pertanian pada triwulan laporan merupakan bentuk keberhasilan

program revitalisasi pertanian yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara pada

Tahun 2007 lalu yang mendapat dukungan perbankan. Tercatat hingga akhir Tahun 2007,

jumlah kredit revitalisasi pertanian yang berhasil disalurkan oleh perbankan selama Tahun

2007 mencapai jumlah Rp11 milliar. Selain sektor-sektor yang mengalami peningkatan

kredit, terdapat pula beberapa sektor yang pembiayaannya justru mengalami kontraksi yaitu

sektor listrik, gas dan air sebesar -45,03% (y.o.y) dan sektor jasa sosial sebesar -79,13%

(y.o.y).

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Grafik 3.10. Panyaluran Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi

(Rp Milliar)

178 193 199 181 174 199 264 309 282181 212 225 208 210 250 267 294 283

393 415 423 438 542 501510

584 620

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2006 2007 2008

Pertanian KonstruksiPHR Sektor Produktif LainnyaLainnya (Konsumsi)

Page 64: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

63

Berdasarkan kelompok bank, hingga saat ini bank umum milik pemerintah masih terus

mendominasi penyaluran kredit dibandingkan dengan bank umum swasta nasional.

Kelompok bank pemerintah berhasil menyalurkan kredit hingga triwulan laporan mencapai

Rp4.721 milliar dengan pangsa mencapai 71,83% sedangkan selebihnya disalurkan oleh

kelompok bank swasta sebesar Rp1.851 milliar. Meskipun bank swasta mencatat pangsa

yang lebih kecil dibandingkan bank pemerintah, namun dilihat dari sisi pertumbuhan bank

swasta justru mengalami pertumbuhan yang lebih significant selama triwulan laporan yaitu

tumbuh 35,44%, lebih tinggi dibandingkan kredit yang disalurkan bank pemerintah yang

hanya tumbuh sebesar 23,86%.

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Berdasarkan wilayah penyaluran kredit, dari jumlah kredit yang berhasil disalurkan sebesar

Rp6.573 milliar, sebesar 65,58% atau sebesar Rp4.310 milliar disalurkan di wilayah Kota

Manado hal ini tidak lepas dari banyaknya jaringan kantor perbankan yang berada di Kota

Manado sebagai sentra pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara. Selanjutnya, diikuti oleh

Kabupaten Minahasa sebesar 11,49% atau sebesar Rp755 milliar, Kabupaten Bolaang

Mongondow sebesar 9,20% atau Rp604 milliar, Kota Bitung 7,77% atau sebesar Rp511

milliar dan Kabupaten Sangihe – Talaud sebesar 5,96% atau sebesar Rp392 milliar.

Berdasarkan pertumbuhannya, seluruh kabupaten dan kota pada triwulan laporan mencatat

pertumbuhan kredit yang lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya walaupun pada

level yang masih tetap positif. Rata-rata pertumbuhan kredit di setiap wilayah

kabupaten/kota berada pada range 20-28% (y.o.y) pada triwulan ini. Wilayah dengan laju

Grafik 3.11. Panyaluran Kredit Berdasarkan Kelompok Bank

(Rp. Milliar)

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2006 2007 2008

Bank Swasta

Bank Pemerintah

Page 65: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

64

pertumbuhan kredit tertinggi dialami Kota Bitung yaitu sebesar 28,90% (y.o.y) sedangkan

yang terendah adalah Kabupaten Sangihe Talaud sebesar 20,41% (y.o.y).

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Fungsi intermediasi perbankan berjalan baik tercermin dari rasio Loan To Deposit (LDR) yang

naik dari 86,53% di triwulan I – 2007 menjadi 93,16% pada triwulan I - 2008. Membaiknya

rasio LDR ini disebabkan karena peningkatan kredit yang lebih significant dibandingkan

pertambahan dana. Berdasarkan wilayah administrasinya, rasio LDR tertinggi dialami oleh

Kab. Minahasa yaitu sebesar 163,62%, disusul oleh Kab. Bolmong sebesar 158,57%.

Adapun wilayah dengan rasio LDR terendah dialami oleh Kota Manado yaitu hanya sebesar

81,10%.

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Grafik 3.12. Komposisi Kredit Berdasarkan Kabupaten/Kota

TRIWULAN I - 2008 (%)

Grafik 3.13. Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Kabupaten/Kota (%)

Grafik 3.14. Loan to Deposit Ratio (LDR) Berdasarkan

Kabupaten/Kota (%)

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

Q1-06 Q2-06 Q3-06 Q4-06 Q1-07 Q2-07 Q3-07 Q4-07 Q1-08

BitungM anadoSangihe TalaudBolmongM inahasa

19.20

16.90

17.85

22.09

13.26

27.39

24.05

23.78

30.83

35.66

22.05

22.42

20.41

28.88

28.90

- 5 10 15 20 25 30 35 40

M inahasa

Bolmong

Sangihe Talaud

M anado

Bitung

Q1-08

Q4-07

Q1-07

158.31

139.44

110.67

74.42

87.64

187.29

156.99

129.60

78.49

100.74

163.61

158.57

121.82

81.10

88.72

- 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

M inahasa

Bolmong

Sangihe Talaud

M anado

Bitung Q1-08Q4-07Q1-07

Page 66: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

65

Namun demikian, membaiknya fungsi intermediasi perbankan belum sepenuhnya

terdistribusi secara merata untuk seluruh sektor ekonomi yang ada. Hal ini merupakan

konsekuensi dari sikap kehati-hatian perbankan dalam menyalurkan kredit serta faktor risiko

yang cukup tinggi di beberapa sektor. Guna lebih mendorong perkembangan

perekonomian secara nasional maupun regional didukung oleh relatif membaiknya kondisi

makro ekonomi, Bank Indonesia sejak September 2007 ini telah menurunkan suku bunga

(BI rate) sebesar 25 bps menjadi 8,0% yang bertahan hingga akhir triwulan laporan.

Kebijakan tersebut diharapkan mampu menjadi stimulus dan insentif bagi perekonomian

meskipun kebijakan tersebut perlu juga didukung dengan kebijakan di bidang fiskal,

investasi dan sektor riil.

4. Kredit UMKM

Perkembangan kredit MKM (Mikro, Kecil dan Menengah) memperlihatkan perkembangan

yang cukup baik tercermin dari laju pertumbuhannya yang sejak Mei 2007 selalu lebih

tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit secara total. Pada triwulan 1-2008, jumlah kredit

MKM yang disalurkan mencapai Rp4,19 Triliun dengan laju pertumbuhan tahunan sebesar

30,13% (y.o.y) atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahunan total kredit yang

hanya sebesar 26,76% (y.o.y).

Grafik 3.15 Perkembangan Kredit UMKM dan Total Kredit

0

5

10

15

20

25

30

35

40

J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S 1112 1 2

(%)

Kredit UM KM

2005 20082006 2007

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Menurut pangsanya, sebagian besar atau 60,49% dari total kredit MKM merupakan jenis

kredit menengah sedangkan sisanya 33,46% merupakan jenis kredit kecil dan baru

sebagian kecil atau hanya 6,05% merupakan jenis kredit mikro. Kecilnya porsi kredit mikro

dan kecil terutama disebabkan oleh cukup tingginya rasio kredit bermasalah untuk kedua

Page 67: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

66

165 185 190 190 216 372 237 248 254-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2006 2007 2008

M enengahKecilM ikro

39 55 44 41 47 49 50 46 47

104

137111

99112 114

222

99119

80

102

10699

106 114

105

86

105

-

50

100

150

200

250

300

350

400

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2006 2007 2008

M enengahKecilM ikro

jenis kredit tersebut yaitu masing-masing sebesar 18,55% dan 8,51%, jauh dari batas

toleransi Bank Indonesia sebesar 5%. Sedangkan kualitas kredit menengah relatif cukup

baik yaitu sebesar 4,13%.

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Berdasarkan penyebarannya, penyaluran kredit MKM masih belum merata dan lebih banyak

terfokus pada daerah-daerah tertentu. Tercatat Kota Manado menyerap 67,64% dari total

kredit MKM yang disalurkan, diikuti kota dan kabupaten lainnya yang rata-rata memiliki

pangsa pada kisaran kurang dari 9%. Berdasarkan laju pertumbuhannya, perkembangan

kredit MKM di Kabupaten Minahasa merupakan yang tertinggi yaitu sebesar 42,96% (y.o.y)

sedangkan wilayah dengan laju pertumbuhan kredit MKM terendah adalah Kota Manado

yang hanya tumbuh 27,01% (y.o.y).

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Grafik 3.16. Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(Rp. Milliar)

Grafik 3.17. Non Performing Loan Kredit Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (Rp. Milliar)

Grafik 3.18. Perkembangan Kredit UMKM Berdasarkan Kabupaten/Kota

(Persen)

Grafik 3.19. Pertumbuhan Kredit UMKM Berdasarkan Kabupaten/Kota

(Persen)

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

Q1-06 Q2-06 Q3-06 Q4-06 Q1-07 Q2-07 Q3-07 Q4-07 Q1-08

BitungM anadoSangihe-TalaudBolmongM inahasa

19.65

42.79

35.87

35.06

12.35

19.59

16.24

19.73

32.71

37.54

34.92

38.29

42.96

27.01

31.78

0 10 20 30 40 50

M inahasa

Bolmong

Sangihe Talaud

M anado

Bitung

Q1-07 Q4-07 Q1-08

(%)

Page 68: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

67

-

2,000

4,000

6,000

8,000M illiar

-12345678910

%

Outstanding 4,307 4,620 4,792 5,071 5,179 5,638 6,079 6,577 6,573

Plafond 4,952 5,207 5,458 5,687 5,745 6,045 6,603 7,328 7,572

Rasio (Persen) 6.92 6.66 7.39 6.96 7.64 6.96 6.70 6.70 9.03

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2006 2007 2008

B. RISIKO KREDIT

1. Rasio Kelonggaran Tarik Kredit

Perkembangan rasio kelonggaran tarik kredit bank umum pada TRIWULAN I - 2008

memperlihatkan peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Tercatat rasio

kelonggaran tarik pada TRIWULAN I - 2008 sebesar 9,03% meningkat dibandingkan

triwulan lalu yang hanya sebesar 6,70%. Hal ini menunjukkan perbankan sudah

menjalankan fungsi intermediasi perbankannya dengan baik namun terkendala oleh kondisi

sektor riil yang belum juga kondusif khususnya berkaitan dengan masih terdapatnya

beberapa peraturan daerah yang tumpang tindih dan birokrasi yang berbelit-belit. Tercatat

jumlah kredit yang telah diambil dan dipergunakan oleh debitur hingga triwulan laporan

sebesar 90,97% dari total plapond kredit yang disetujui atau sebesar Rp6,88 Trilliun. Dan

dari jumlah tersebut, sebesar Rp313 milliar telah dilunasi.

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

2. Net Interest Margin (NIM)

Net Interest Margin (NIM) adalah varial yang mengukur saldo bersih pendapatan bunga

dikurangi biaya bunga. Pada awal tahun nilai NIM akan kembali menurun dan terus

meningkat hingga akhir tahun. Pada akhir TRIWULAN I - 2008, total NIM tercatat sebesar

Rp124 milliar atau sedikit mengalami penurunan bila dibandingkan triwulan yang sama

tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp126 milliar. Namun demikian secara umum, nilai

NIM masih tetap positif yang menunjukkan bahwa pendapatan bunga (antara lain dalam

bentuk kredit dan penempatan antar bank) lebih besar dibandingkan dengan biaya bunga

(antara lain dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito). Hal ini seiring dengan

Grafik 3.20.Kelonggaran Tarik Kredit Bank Umum

(milliar)

Page 69: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

68

-

200

400

600

800

1,000

1,200

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2006 2007 2008

NIMBiaya Bunga

peningkatan kredit yang relatif lebih significant dibandingkan peningkatan dana sehingga

berdampak pada peningkatan pendapatan bunga. Pada sisi yang lain, repons penurunan

suku bunga acuan (BI rate) ternyata lebih cepat diikuti oleh pergerakan suku bunga

simpanan dibandingkan suku bunga kredit sehingga beban bunga yang ditanggung bank

relatif menurun lebih cepat. Dengan demikian, dampak kebijakan moneter lebih dinikmati

oleh bank dari pada masyarakat karena penurunan suku bunga kredit relatif lambat.

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

3. Rasio BOPO

Tingkat efisiensi perbankan yang antara lain diukur dengan rasio BOPO mengalami sedikit

penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Rasio BOPO adalah perbandingan antara

biaya operasional dengan pendapatan operasional. Sampai dengan akhir TRIWULAN I -

2008, tingkat efisiensi operasional perbankan sedikit mengalami penurunan tercermin dari

rasio BOPO bank umum yang turun menjadi 72,80% dibandingkan triwulan yang sama

tahun sebelumnya yang tecatat sebesar 87,28%.

Grafik 3.21. Net Interest Margin Bank Umum

Grafik 3.22. Rasio Biaya Operasional dan

Pendapatan Operasional Bank Umum

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400M iliar

-

20

40

60

80

100

120

140%

BO PO Rasio

BO 272 571 651 891 210 436 637 850 152

PO 312 469 814 1,115 281 569 874 1,188 209

Rasio 87.28 121.81 79.97 79.90 74.81 76.60 72.83 71.56 72.80

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2006 2007 2008

Page 70: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

69

4. Return on Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) merupakan suatu rasio yang mengukur kemampuan bank untuk

menghasilkan laba dengan asset yang dimilikinya. Sampai dengan akhir TRIWULAN I - 2008,

rasio ROA bank umum tercatat sebesar 0,51%, lebih rendah bila dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tercatat sebesar 0,81%. Penurunan rasio ROA ini disebabkan oleh

kenaikan total aset yang lebih cepat dibandingkan kemampuan bank untuk menghasilkan

laba. Hal ini terindikasi antara lain dari menurunnya jumlah laba yang berhasil dihimpun

perbankan sebesar -27,77% (y.o.y) menjadi Rp53 milliar bila dibandingkan posisi yang sama

tahun sebelumnya.

2008

Q1 Q2 Q3 Q4 Q2

Aset (Rp Juta) 8,958 9,319 9,905 10,548 10,362

L/R (Rp Juta) 72 132 244 221 53

ROA (Persen) 0.81 1.41 2.46 2.09 0.51

2007

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

5. Sensitivitas Resiko Pasar

Sensitivitas terhadap resiko pasar adalah tingkat kepekaan aset (aktiva produktif seperti

ABA, Surat Berharga dan Kredit) maupun liabilities terhadap volatilitas suku bunga. Aset

dan liabilities dimaksud adalah aktiva maupun passiva yang sensitive terhadap perubahan

suku bunga. Tingkat sensitivitas dipengaruhi oleh struktur on/off balance sheet antara lain :

jenis, karakteristik, jangka waktu, besaran dan rating instrument. Tingkat sensitivitas yang

tinggi dapat dilihat dari besarnya perubahan yang diakibatkan oleh volatilitas suku bunga

dan nilai tukar. Pendekatan yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat sensitivitas

tersebut adalah pendekatan melalui perhitungan Net Portofolio Value (NPV), yaitu

mengetahui perubahan economic value dari suatu portofolio. Pendekatan lain yang dapat

digunakan adalah pendekatan earning, yaitu pendekatan untuk menghitung potensial profit

dan loss dari suatu portofolio. Mengingat dalam perhitungan sensitivitas terhadap resiko

pasar juga menetapkan potensial loss terhadap ekses modal maka pendekatan yang relevan

untuk mengukur tingkat sensitivitas adalah pendekatan earning.

Dalam hal ini diperlukan identifikasi secara tepat atas aset, kewajiban, dan rekening

administratif yang mengandung risiko suku bunga dan nilai tukar baik aktivitas fungsional

tertentu maupun aktivitas bank secara keseluruhan. Setelah itu dilakukan perhitungan gap

position suku bunga maupun nilai tukar. Semakin besar bank memelihara gap position

Tabel 3.2. ROA (Return On Asset) Bank Umum

Page 71: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

70

maka semakin tinggi potensial profit dan loss bank. Oleh karena itu diperlukan besaran gap

yang sesuai dengan strategi yang diambil dikaitkan dengan perkiraan arah suku bunga

(interest rate forecast), tingkat keyakinan manajemen terhadap perkiraan yang dimaksud

(degree of confidential) dan preferensi tingkat resiko yang akan diambil (risk appetite).

Sensitivitas asets dan liabilities ditunjukkan oleh perubahan NIM bank akibat perubahan

suku bunga, sedangkan perubahan NIM dipengaruhi oleh posisi gap bank. Tingkat

sensitivitas NIM bank terhadap perubahan suku bunga sangat tergantung kepada

karakterisitik instrumen keuangan yang membentuk portofolio bank tersebut, antara lain

jatuh tempo (maturity) dan karakteristik suku bunga bank (floating atau fixed).

2008

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

1 Penempatan pada Bank Indonesia 875,527 695,867 594,361 335,133 495,073

2 Penempatan pada Bank Lain 218,982 179,788 325,513 537,735 303,272

3 Surat Berharga yang Dimiliki 9,995 21,515 20,964 20,000 9,406

4 Kredit yang Diberikan 5,178,783 5,638,381 6,078,692 6,576,952 6,572,753

5 Tagihan Lainnya 2,829 2,777 2,823 2,846 2,773

6,286,116 6,538,328 7,022,353 7,472,666 7,383,277

2008

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

1 Giro 2,144,720 1,311,101 1,364,753 1,189,195 1,282,087

2 Tabungan 2,738,769 2,994,238 2,998,019 3,724,885 3,564,430

3 Simpanan Berjangka 2,144,720 2,130,479 2,141,467 2,156,324 2,208,649

4 Kewajiban kepada Bank Indonesia 4,991 5,091 5,102 4,812 4,774

5 Kewajiban kepada Bank Lain 118,066 176,283 217,312 697,268 275,456

6 Surat Berharga yang Diterbitkan 208,094 208,732 211,454 170,124 169,434

7 Pinjaman yang Diterima 11,621 12,265 12,062 11,242 11,329

8 Kewajiban Lainnya 66,914 62,041 54,701 67,661 50,643

9 Setoran Jaminan 11,871 9,950 10,368 13,357 10,833

7,449,766 6,910,180 7,015,238 8,034,868 7,577,635

-1,163,650 -371,852 7,115 -562,202 -194,358

No. Passiva2007

2007

RSA

RSL

GAP

No. Aktiva

Sumber : Laporan Bank Umum (LBU)

Perilaku perbankan di Sulawesi Utara padatriwulan I - 2008 menunjukkan kebijakan negatif

gap yang berarti RSA < RSL. Dengan demikian, bank akan merugi bila SBI turun karena

penurunan biaya bunga akan lebih besar dibandingkan penurunan pendapatan bunga. Bila

diasumsikan pada triwulan mendatang terjadi penurunan suku bunga (BI Rate) maka

diperkirakan pendapatan bank akan menurun. Sebaliknya, apabila suku bunga naik maka

pendapatan akan meningkat karena peningkatan interest expense lebih besar dari pada

peningkatan interest income.

Tabel 3.3. Portofolio Interest Instrument Perbankan

di Sulawesi Utara

Page 72: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

71

C. PERKEMBANGAN BANK UMUM SYARIAH

Secara umum, kiprah perbankan syariah masih relatif kecil bila dibandingkan perbankan

konvensional tercermin dari total aset perbankan syariah yang kurang dari 5% total asset

perbankan di Sulawesi Utara. Saat ini jumlah bank syariah di wilayah Sulawesi Utara baru 2

(dua) bank yaitu Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat.

Q1-07 Q2-07 Q3-07 Q4-07 Q1-08 Y.o.Y

Aset 73,559 79,172 79,295 82,797 82,294 11.87

DPK 46,454 48,115 48,542 62,386 64,237 38.28

Pembiayaan 6,694 8,881 9,449 12,267 16,220 142.31

FDR (%) 14.41 18.46 19.47 19.66 25.25 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Pada triwulan I - 2008, total aset perbankan syariah mencapai Rp82,29 milliar atau naik

11,87% (y.o.y) dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Demikian pula dengan

DPK yang tumbuh 38,28% (y.o.y) mencapai jumlah Rp64,23 milliar. Namun demikian, dari

keseluruhan jumlah DPK tersebut baru sebagain kecil yang disalurkan kembali kepada

masyarakat sebagai pembiayaan tercermin dari rendahnya rasio FDR (Finance to Deposit

Ratio) yang hanya sebesar 25,25% dengan jumlah nominal pembiayaan sebesar Rp16,22

milliar.

Secara sektoral, sebagian besar pembiayaan pada triwulan laporan diberikan kepada sektor

produktif (kredit investasi dan modal kerja) dengan pangsa sebesar 89,05% (y.o.y)

sedangkan sisanya di sektor konsumsi. Namun, menurut kinerjanya pembiayaan di sektor

konsumsi mencatat pertumbuhan tertinggi yaitu naik hingga lebih 3 (tiga) kali lipat

dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan pembiayaan untuk kredit

produktif hanya meningkat 134% (y.o.y). Sementara itu, berdasarkan jenisnya, sebagian

besar dana pihak ketiga disimpan dalam bentuk dana investasi terikat sebesar 96,45%

sedangkan sisanya dalam bentuk dana simpan wadiah. Berdasarkan komponen

pembentuknya, dana investasi terikat ini meliputi tabungan deposito mudarabah yang

selama triwulan laporan meningkat hingga lebih dari 100% mencapai jumlah Rp13,41

milliar dan tabungan mudharabah yang juga mengalami kenaikan sebesar 6,85% mencapai

jumlah Rp14,99 milliar.

Tabel 3.4. Indikator Kinerja Bank Umum Syariah

(Rp Milliar)

Page 73: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

72

D. PERKEMBANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

Secara kelembagaan, jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang beroperasi di wilayah kerja

Bank Indonesia Manado sebanyak 20 BPR yang seluruhnya merupakan bank konvensional

dengan rincian sebanyak 16 BPR dengan jumlah kantor 34 unit beroperasi di Sulawesi Utara

sedangkan 4 BPR dengan jumlah kantor 9 unit beroperasi di Gorontalo.

2008

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

Aset 144.7 148.8 152.3 170.6 176.2 21.7

DPK 102.4 111.2 116.0 125.9 131.7 28.6

Deposito 76.4 80.8 82.9 86.5 94.1 23.1

Tabungan 26.0 30.4 33.1 39.5 37.6 44.8

Kredit 110.6 121.7 126.9 130.8 135.0 22.0

Jenis Penggunaan

Modal Kerja 25.8 25.7 28.7 29.1 31.4 21.6

Investasi 11.1 11.8 11.7 12.0 12.2 9.7

Konsumsi 73.7 84.2 86.5 89.8 91.4 24.0

Sektoral

Pertanian 1.9 2.3 2.7 3.1 3.0 60.5

Perindustrian 0.8 0.7 0.6 0.6 0.6 -18.5

PHR 19.3 18.9 20.5 21.0 23.9 23.7

Jasa-jasa 12.8 12.5 13.1 11.5 10.4 -19.4

Lain-lain 75.8 87.3 90.0 94.7 97.0 28.0

LDR (Persen) 108.0 109.4 109.3 103.9 102.5

NPL (Persen) 4.3 4.5 4.2 3.4 2.6

Y.o.YKomponen2007

Sumber : Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Kinerja BPR selama triwulan I - 2008 cukup menggembirakan tercermin dari meningkatnya

total asset, DPK (dana pihak ketiga), kredit serta membaiknya kualitas kredit. Total asset BPR

tercatat Rp176,2 milliar atau naik 21,7% (y.o.y) dibandingkan posisi yang sama tahun

sebelumnya. Sementara itu, jumlah DPK yang berhasil dihimpun naik sebesar 28,6% (y.o.y)

mencapai jumlah Rp131,7 milliar dan kredit naik 21,6% (y.o.y) mencapai Rp135 milliar.

Berdasarkan jenisnya, sebagian besar DPK disimpan dalam bentuk deposito dengan pangsa

sebesar 71,43% atau sebesar Rp94,1 milliar, sedangkan sisanya dalam bentuk tabungan.

Berdasarkan jenisnya, kredit yang disalurkan sebagian besar merupakan kredit konsumsi

dengan pangsa 67,72%, selanjutnya kredit modal kerja dengan pangsa 23,27% dan

sisanya kredit investasi 9,01%.

Dibandingkan dengan akhir triwulan sebelumnya, jenis kredit konsumsi mencatat

pertumbuhan tertinggi sebesar 24% (y.o.y) berikutnya kredit modal kerja (21,6%) dan

kredit invetasi (9,7%). Peningkatan kredit konsumsi ini seiring dengan pertumbuhan

Tabel 3.5. Indikator Utama Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Di Sulawesi Utara (Rp Milliar)

Page 74: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

73

ekonomi daerah yang masih bertumpu pada sektor konsumsi serta berbagai kemudahan

yang diberikan oleh BPR dalam pengajuan kredit dibandingkan bank umum walaupun

bunga yang diberikan relatif lebih tinggi. Sementara itu, fungsi intermediasi berjalan cukup

baik, tercermin dari rasio LDR (Loan To Deposit Ratio) BPR yang mencapai 102,5%.

Membaiknya performa fungsi intermediasi BPR diimbangi pula dengan membaiknya kualitas

kredit tercermin dari menurunnya rasio NPL (Non Performing Loan) dari 4,3% pada triwulan

I-2007 menjadi 2,6% padatriwulan I - 2008.

Page 75: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

74

BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Alokasi dana perimbangan dari pemerintah pusat bagi Provinsi Sulawesi Utara dari waktu ke

waktu menunjukkan trend peningkatan. Hampir seluruh kabupaten/kota/provinsi di Tahun

2008 ini mengalami kenaikan alokasi anggaran dibandingkan tahun sebelumnya terkecuali

Kab. Minsel, Kab. Bolmong dan Kab. Sangihe. Persentase kenaikan terbesar terjadi di

tingkat provinsi yaitu sebesar 33,77% mencapai jumlah Rp604,70 milliar, sedangkan

persentase penurunan terendah dialami oleh Kab. Sangihe sebesar 20,50%. Berdasarkan

komponen pembentuknya, dana perimbangan ini meliputi Dana Alokasi Umum (DAU),

Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH). Secara agregat, jumlah alokasi dana

dari pemerintah pusat ke provinsi, kabupaten dan kota di Sulawesi Utara mencapai Rp4,33

Triliun atau mengalami kenaikan sebesar 16,54%.

Tabel 4.1 Dana Perimbangan ke Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2008

*) Daerah Pemekaran Tahun 2007

Berdasarkan alokasi dana perimbangan di masing-masing kabupaten/kota/provinsi di Tahun

2008, pangsa terbesar terjadi pada tingkat provinsi yaitu sebesar 13,97% dengan jumlah

Rp604 milliar naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 12,17%. Berikutnya

adalah Kota Manado sebesar 11,65% dan Kota Bitung sebesar 7,57%. Alokasi dana

terendah diperoleh oleh Kab. Bolmut (Bolaang Mongondow Utara) dengan pangsa 2,14%

dari total dana perimbangan di Sulawesi Utara atau sebesar Rp92 milliar.

Total Dana Perimbangan

(J t R )

Naik/Turun (Persen)

Pemprov 608.33 33.77Manado 504.13 10.52Bitung 327.74 2.84Tomohon 293.07 16.67Minahasa 459.47 14.52Minsel 316.74 -12.94Minut 361.32 14.52Bolmong 406.96 -16.88Talaud 326.03 11.65Sangihe 297.18 -20.50Kotamobagu *) 94.66 n.a.Bolmut*) 92.74 n.a.Sitaro*) 120.89 n.a.Mitra*) 122.79 n.a.TOTAL 4,332.07 16.54

Page 76: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

75

Grafik 4.1. Grafik 4.2. Alokasi Dana Perimbangan Tahun 2007 Alokasi Dana Perimbangan Tahun 2008

A. KEUANGAN DAERAH DI TINGKAT PROVINSI

Pada tingkat provinsi, target penerimaan dalam APBD di Tahun 2008 ditetapkan sebesar

Rp847,37 milliar atau meningkat sebesar 7,01% dibandingkan tahun lalu. Sedangkan dari

sisi pengeluaran ditetapkan sebesar Rp884,71 milliar atau meningkat 7,75% dibandingkan

sebelumnya. Selama triwulan I – 2008, kinerja keuangan daerah di tingkat provinsi

menunjukkan hasil yang menggembirakan dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya tercermin dari peningkatan persentase realisasi baik dari sisi penerimaan

maupun pengeluaran. Dari sisi penerimaan, jumlah realisasi anggaran sampai dengan

triwulan I – 2008, tercatat Rp223,44 milliar atau 26,37% dari target penerimaan sebesar

Rp847,27 milliar. Pencapaian ini jauh lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya yang hanya sebesar Rp58,06 milliar atau 7,92% dari target penerimaan sebesar

Rp791,77 milliar. Sedangkan dari sisi pengeluaran, jumlah realisasi anggaran sampai dengan

triwulan I – 2007, tercatat Rp154,35 milliar atau 17,45% dari total rencana pengeluaran

sebesar Rp884,71 milliar. Pencapaian ini juga jaun lebih baik dibandingkan periode yang

sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp106,73 milliar atau 13,70% dari total

rencana pengeluaran sebesar Rp821,06 milliar.

13.97%

11.65%

7.57%

6.77%

10.62%7.32%

8.35%

9.40%

7.53%

6.87%

2.14%

2.19%

2.79%

2.84%

Pemprov

Manado

Bitung

Tomohon

Minahasa

Minsel

Minut

Bolmong

Talaud

Sangihe

Kotamobagu

Bolmut

Sitaro

Mitra

12.28%

8.58%

6.76%

10.80%9.80%

8.49%

13.18%

7.86%

10.06% 12.17%Pemprov

Manado

Bitung

Tomohon

Minahasa

Minsel

Minut

Bolmong

Talaud

Sangihe

Total : Rp 3,71 Triliun Total : Rp 4,33 Triliun

Page 77: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

76

Tabel 4.2. Kinerja Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi Utara

s.d. 31 Maret 2008 (Dalam Milliar Rp)

Nominal % Realisasi % thd PDRB Nominal % Realisasi % thd PDRB A. PENERIMAAN RUPIAH 791.77 58.06 7.92 1.23 847.28 223.44 26.37 4.07

Pendapatan Asli Daerah 240.20 46.31 21.26 0.98 238.95 79.70 33.36 1.451. Pajak Daerah 199.79 42.13 23.62 0.89 199.60 56.13 28.12 1.022. Retrebusi 5.31 0.81 16.39 0.02 4.99 0.33 6.51 0.013. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 26.87 0.00 0.00 0.00 27.00 12.90 47.79 0.244. Lain-lain 8.23 3.37 42.61 0.07 7.35 10.34 140.66 0.19Dana Perimbangan 488.57 11.76 2.41 0.25 608.33 143.74 23.63 2.621. Bagi Hsl. Pajak dan Bkn Pajak 41.57 0.00 0.00 0.00 47.33 2.09 4.40 0.042. Dana Alokasi Umum 447.00 11.76 2.63 0.25 532.92 133.23 25.00 2.433. Dana Alokasi Khusus 0.00 0.00 0.00 0.00 28.08 8.42 30.00 0.15Lain-Lain Pendapatan yang Sah 63.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

B. PENGELUARAN RUPIAH 821.06 106.73 13.70 2.26 884.71 154.35 17.45 2.81Konsumsi Pemerintah 669.27 104.50 16.55 2.21 738.65 147.15 19.92 2.681. Belanja Pegawai 311.99 55.45 17.62 1.17 373.02 60.74 16.28 1.112. Belanja Barang dan Jasa 205.33 19.64 10.80 0.42 187.17 24.57 13.13 0.452. Belanja Bantuan Sosial 64.98 15.38 27.61 0.33 53.95 14.17 26.26 0.263. Belanja Bagi Hasil 70.95 12.42 18.83 0.26 90.50 45.12 49.86 0.824. Belanja Bantuan Keuangan 11.00 0.00 0.00 0.00 20.00 1.25 6.25 0.025. Belanja Tidak Terduga 5.02 1.61 26.85 0.03 6.00 0.00 0.00 0.006. Belanja Hibah 8.00 1.30 16.25 0.02Pembentukan Modal Tetap Bruto 151.80 2.23 1.51 0.05 146.06 7.20 4.93 0.13Belanja Modal 151.80 2.23 1.51 0.05 146.06 7.20 4.93 0.13

D. SURPLUS/ (DEFISIT) 0.00 -48.67 0.00 69.09C. PEMBIAYAAN DAERAH -29.29 48.67 -37.43 -9.50D. Sisa Lebih Tahun Berkenan 0.00 0.00 0.00 59.59

U R A I A NAPBD-P

2007

Realisasi APBD s.d. 31 Maret 2008

Realisasi APBD s.d. 31 Maret 2007 APBD 2008

Sumber: Biro Keuangan Provinsi Sulawesi Utara *) PDRB Q1 - 2008 (Harga Berlaku)

1. Penerimaan Daerah

Realisasi penerimaan daerah selama triwulan I – 2008 mencapai Rp223,44 milliar.

Berdasarkan komponennya, realisasi penerimaan daerah ini terutama berasal dari dana

perimbangan dengan pangsa 64,33%, Penerimaan Asli Daerah (PAD) dengan pangsa

35,66% serta sisanya yang merupakan penerimaan lain-lain. Kinerja pemerintah provinsi

dalam melakukan berbagai pemanfaatan aset-aset yang dimiliki menunjukkan

perkembangan yang cukup baik. Hal ini antara lain tercermin dari pencapaian realisasi

Penerimaan Asli Daerah (PAD) yang selama triwulan laporan telah mencapai jumlah

persentase realisasi sebesar 41,85% dari target Tahun 2008 sebesar Rp238,95 milliar.

Namun demikian, target PAD tersebut masih relatif kecil bila dibandingkan kebutuhan dana

pembangunan tercermin dari rasio kemandirian fiskal daerah (perbandingan PAD terhadap

total belanja) yang hanya sebesar 35,66% yang berarti kegiatan ekonomi dan sosial

sebagian besar masih digerakkan oleh dana perimbangan yang berasal dari pusat.

2. Pengeluaran Daerah

Realisasi pengeluaran daerah selama triwulan I - 2008 mencapai jumlah Rp154,35 milliar.

Jumlah tersebut diperkirakan masih akan lebih besar dikarenakan masih terdapatnya

pengeluran yang belum sempat dipertanggungjawabkan dan dilaporkan. Menurut

Page 78: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

77

komponen pembentuknya, pengeluaran daerah selama triwulan laporan terutama berasal

dari konsumsi pemerintah sebesar 95,33% sedangkan sisanya merupakan belanja modal.

Walaupun secara umum kinerja pengeluaran daerah pada triwulan laporan masih lebih baik

dibandingkan periode yang sama tahun lalu namun sama halnya seperti periode-periode

sebelumnya, pangsa belanja modal masih relatif kecil yaitu hanya sebesar 4,66% disamping

realisinya sering kali terhambat. Hal antara lain disebabkan oleh masih terdapatnya

kekhawatiran pejabat pelaksana proyek di daerah berkenaan dengan penegakan hukum

yang dirasa berlebihan oleh aparat menyebabkan proses pelaksanaan proyek berjalan

lambat. Hal lainnya yang perlu mendapat perhatian adalah masih relatif kecilnya pangsa

belanja modal terhadap komponen belanja daerah yang tidak lebih dari 5%. Dengan

demikian sebagian besar belanja daerah masih diperuntukkan bagi belanja pegawai semata

berupa pembayaran gaji, tunjangan, dlsbnya.

3. Kontribusi APBD Provinsi Terhadap Sektor Riil dan Uang Beredar

Realisasi APBD di tingkat provinsi khususnya realisasi belanja daerah sedikit banyak telah

memberikan kontribusi bagi pertumbuhan perekonomian. Dengan melakukan identifikasi

terhadap pos-pos dalam APBD provinsi ke dalam 2 (dua) kegiatan utama berdasarkan tabel

PDRB sisi permintaan, yaitu konsumsi pemerintah dan Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) diperoleh hasil bahwa realisasi anggaran konsumsi pemerintah memberikan pangsa

2,68% terhadap nilai tambah kegiatan pengeluaran pemerintah sedangkan terhadap

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) hanya memberikan pangsa 0,13%. Relatif

rendahnya dampak stimulus fiskal terhadap sektor riil tersebut disebabkan penyajiaan data

APBD secara detail dan lengkap baru dapat diperoleh pada tingkat provinsi. Sedangkan di

tingkat kabupaten dan kota relatif sulit untuk diperoleh sehingga hanya besaran-besaran

pokok saja yang dimiliki. Secara total, realisasi anggaran belanja dan modal dalam APBD

provinsi hanya memberikan kontribusi sebesar 2,81% terhadap PDRB Sulawesi Utara.

Sementara itu, dampak realisasi APBD provinsi terhadap perkembangan uang beredar

sampai triwulan I – 2008 berada pada kondisi kontraksi yang berarti jumlah penerimaan

pemerintah lebih besar dibandingkan pengeluarannya.

B. PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH SELURUH KABUPATEN/KOTA/PROVINSI

DI SULAWESI UTARA

Perkembangan kinerja keuangan daerah di seluruh kabupaten/kota/provinsi di Sulawesi

Utara mencakup 3 kotamadya, 6 kabupaten dan 1 provinsi yaitu Kota Manado, Kota

Page 79: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

78

Bitung, Kota Tomohon, Kab. Minahasa, Kab. Minahasa Selatan, Kab. Minahasa Utara, Kab.

Bolaang Mongondow, Kab. Kep. Talaud, Kab. Kep. Tahuna dan Provinsi Sulawesi Utara.

1. Kinerja APBD Seluruh Kabupaten/Kota/Provinsi Tahun 2006

Dari sisi penerimaan, realisasi penerimaan daerah sampai dengan akhir Tahun 2006 telah

mencapai Rp 3.643 milliar atau 99,13% terhadap target awal tahun yang ditetapkan

sebesar Rp3.675 milliar (untuk seluruh kab/kota/provinsi). Adapun target penerimaan

daerah tertinggi berasal dari Provinsi Sulawesi Utara sebesar Rp644 milliar sedangkan yang

terendah adalah Kota Tomohon sebesar Rp221 milliar.

Berdasarkan pencapaiannya, dari seluruh kab/kota/provinsi yang ada, rasio realisasi

penerimaan daerah tertinggi sampai dengan akhir Tahun 2006 dicapai oleh Kab. Minahasa

yaitu sebesar 101,31% dari target yang ditetapkan di awal tahun. Sementara itu, Kab.

Bolmong tercatat sebagai daerah dengan pencapaian penerimaan terendah yaitu hanya

sebesar 88,85%.

Grafik 4.4. Target dan Realisasi Penerimaan dalam APBD Tahun 2006

Seluruh Kab/Kota/Provinsi di Sulawesi Utara

-100200300400

500600700800

Prov

. Sul

ut

Kot

a M

anad

o

Kot

a Bi

tung

*)

Kot

a To

moh

on *

)

Kab

. Min

ahas

a

Kab

. Min

sel *

)

Kab

. Min

ut

Kab

. Bol

mon

g

Kab

. Tal

aud

*)

Kab

. San

gihe

*)

Miliar Rp

80

85

90

95

100

105

110%Target Realisasi %

Sumber: Biro Keuangan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara *) Diasumsikan Seluruh Target Penerimaan Tercapai 100%

Dari sisi pengeluaran, jumlah realisasi sampai dengan akhir Tahun 2006 untuk seluruh

kab/kota/provinsi di Sulawesi Utara diperkirakan telah mencapai Rp 3.505 milliar atau

92,61% dari target pembelanjaan yang ditetapkan di awal tahun yaitu sebesar Rp3.785

milliar. Belanja daerah ini meliputi belanja aparatur daerah, belanja pelayanan publik,

belanja bagi hasil dan batuan keuangan, serta belanja tidak tersangka. Tercatat, Provinsi

Sulawesi Utara memiliki rencana belanja tertinggi yaitu sebesar Rp677 milliar sedangkan

yang terendah adalah Kota Tomohon sebesar Rp224 milliar.

Page 80: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

79

Grafik 4.4. Target dan Realisasi Pengeluaran dalam APBD Tahun 2006

Seluruh Kab/Kota/Provinsi di Sulawesi Utara

-100200300400

500600700800

Prov

. Sul

ut

Kot

a M

anad

o

Kot

a Bi

tung

*)

Kot

a To

moh

on *

)

Kab

. Min

ahas

a

Kab

. Min

sel *

)

Kab

. Min

ut

Kab

. Bol

mon

g

Kab

. Tal

aud

*)

Kab

. San

gihe

*)

Miliar Rp

-

20

40

60

80

100

120%Target Realisasi %

Sumber: Biro Keuangan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara *) Diasumsikan Seluruh Target Penerimaan Tercapai 100%

2. Target APBD Kabupaten/Kota/Provinsi Tahun 2007

Dari tahun ke tahun jumlah dana pembangunan di wilayah Provinsi Sulawesi Utara

memperlihatkan peningkatan. Hal ini cukup menggembirakan sebab di satu sisi

mengindikasikan terus bertambahnya jumlah alokasi dana (baik yang berasal dari pusat

maupun daerah) bagi kepentingan masyarakat Sulawesi Utara. Namun di sisi yang lain

menuntut seluruh komponen masyarakat Sulawesi Utara untuk lebih bertanggung jawab

dalam pemanfaatan dana-dana tersebut.

Berdasarkan hasil rekapitulasi data APBD seluruh kabupaten/kota/provinsi di Sulawesi Utara,

dibandingkan Tahun 2006 yang lalu, target penerimaan dan belanja daerah untuk Tahun

2007 secara total mengalami kenaikan masing-masing sebesar 19,28% dan 18,60%.

Berdasarkan wilayah administratifnya, persentase kenaikan anggaran penerimaan tertinggi

dialami oleh Kabupaten Talaud dan Kabupaten Minahasa masing-masing sebesar 41,02%

dan 23,88%, sedangkan yang terendah dialami pada tingkat provinsi sebesar 13,82% dan

Kab. Bolmong sebesar 12,20%. Dari sisi belanja daerah, persentase kenaikan anggaran

belanja tertinggi tercatat pada kabupaten minahasa dan kabupaten Talaud masing-masing

sebesar 28,28% dan 27,37% sedangkan yang terendah dialami oleh Kabupaten Bolmong

dan Kabupaten Sangihe masing-masing sebesar 14,15% dan 14,67%. Dengan

membandingkan seluruh target penerimaan dan belanja daerah di tingkat kab/kota/provinsi

untuk Tahun 2007 dan Tahun 2006, Kabupaten Talaud dan Kabupaten Sangihe tercatat

sebagai daerah yang dengan performance APBD yang terbaik. Hal ini dilandasi oleh

Page 81: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

80

besarnya laju kenaikan penerimaan yang jauh lebih tinggi dibandingkan laju peningkatan

belanja daerah untuk kedua daerah tersebut. Secara gabungan (seluruh kab/kota/provinsi),

besarnya target penerimaan APBD Sulawesi Utara di Tahun 2007 mencapai Rp4,38 Triliun

dengan target belanja sebesar Rp4,49 Trilliun. Dengan demikian terdapat selisih kekurangan

sebesar Rp110 milliar yang akan dibiayai melalui pos pembiayaan daerah.

Tabel 4.4. Target Penerimaan dalam APBD Seluruh Kab/Kota/Provinsi di Sulawesi Utara

(dalam Milliar Rp)

2006 2007

1 Prov. Sulut 644.08 733.08 13.82

2 Kota Manado 468.69 546.52 16.61

3 Kota Bitung 270.42 322.29 19.18

4 Kota Tomohon 221.81 267.79 20.73

5 Kab. Minahasa 358.98 444.71 23.88

6 Kab. Minsel 339.6 407.17 19.9

7 Kab. Minut 290.47 342.7 17.98

8 Kab. Bolmong 481.59 540.35 12.2

9 Kab. Talaud 249.59 351.97 41.02

10 Kab. Sangihe 350.37 427.56 22.03

3,675.58 4,384.14 19.28

APBDPenerimaan

% Kenaikan

Total Sumber: Biro Keuangan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara

Tabel 4.5.

Rencana Belanja dalam APBD Seluruh Kab/Kota/Provinsi di Sulawesi Utara (dalam milliar Rp)

Sumber: Biro Keuangan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara

2006 2007

1 Prov. Sulut 677.21 778.84 15.01

2 Kota Manado 470.11 546.52 16.26

3 Kota Bitung 264.77 321.23 21.33

4 Kota Tomohon 224.98 269.82 19.93

5 Kab. Minahasa 360.18 458.76 27.37

6 Kab. Minsel 340.26 407.17 19.67

7 Kab. Minut 299.37 354.96 18.57

8 Kab. Bolmong 496.98 567.33 14.15

9 Kab. Talaud 276.97 355.31 28.28

10 Kab. Sangihe 375.07 430.1 14.67

3,785.89 4,490.04 18.60Total

APBDBelanja

% Kenaikan

Page 82: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

81

BAB V PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

A. Perkembangan Aliran Uang Kartal

Aliran uang kartal di khasanah Kantor Bank Indonesia Manado pada triwulan I - 2008

kembali berada pada kondisi net inflow yang berarti aliran uang masuk ke khasanah lebih

besar dibandingkan aliran uang keluar. Hal ini merupakan pola musiman setelah pada

triwulan sebelumnya mengalami net outflow akibat meningkatnya penggunaan uang kartal

sehubungan dengan terdapatnya perayaan hari-hari besar keagamaan seperti lebaran, natal

dan Tahun Baru 2008 serta meningkatnya realisasi belanja perusahaan dan belanja

pemerintah dalam membiayai berbagai kegiatan dan proyek yang ada menjelang

berakhirnya tutup tahun anggaran 2007.

Secara historis, jumlah aliran uang masuk dan keluar ke/dari khasanah Bank Indonesia

Manado khususnya sejak awal Tahun 2007 sampai dengan saat ini mengalami penurunan.

Hal ini dikarenakan sejak Desember Tahun 2006, Bank Indonesia telah

mengimplementasikan kebijakan Focus Group dimana hanya uang lusuh dan tidak layak

edar saja yang masuk ke Bank Indonesia, sedangkan uang yang masih layak edar dikelola

oleh beberapa bank dalam sebuah group. Hal ini dengan harapan akan terjadi interaksi

yang intens antar bank sehingga mendorong efesiensi dan efektifitas manajemen

pengedaran uang baik di bank umum maupun di Bank Indonesia.

Jumlah aliran uang masuk dan keluar selama triwulan laporan mengalami kenaikan

dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Aliran uang masuk meningkat sebesar

Rp163,86 milliar atau sebesar 3,82% (y.o.y) sedangkan aliran uang keluar meningkat

sebesar Rp58,21 milliar atau naik sebesar 20,30%. Secara netto, aliran uang kartal berada

pada kondisi net inflow sebesar Rp505,44 milliar lebih tinggi bila dibandingkan triwulan

sebelumnya yang hanya sebesar Rp399,79 milliar. Secara bulanan, net inflow hanya terjadi

di Bulan Januari 2008 sebesar Rp520,60 milliar, sedangkan di 2 (dua) bulan berikutnya

mengalami net outflow masing-masing sebesar Rp419 juta dan Rp14,74 milliar.

Page 83: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

82

Sumber : Kantor Bank Indonesia Manado

Sementara itu, Bank Indonesia juga berupaya memelihara kualitas uang kartal yang

diedarkan, melakukan kegiatan Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) dalam bentuk

pemusnahan terhadap uang yang sudah tidak layak edar. Selama triwulan laporan, rasio

PTTB terhadap aliran uang kartal masuk tercatat sebesar 51,44%, lebih rendah

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 59,96%. Secara

nominal, jumlah uang yang diberi tanda tidak berharga selama triwulan laporan sebesar

Rp304,7 milliar atau naik 19,39% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebagaimana diketahui, penerapan Focus Group (FG) oleh Bank Indonesia bertujuan agar

uang yang disetorkan kembali ke Bank Indonesia merupakan uang yang benar-benar sudah

tidak layak lagi untuk diedarkan atau digunakan. Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan

likuiditas dan kebutuhan uang yang layak edar bagi masyarakat setempat (fit to transaction)

yang lokasinya jauh dari Manado, Kantor Bank Indonesia Manado secara berkala

melaksanakan kegiatan kas titipan di Gorontalo dan Tahuna bekerjasama dengan salah satu

bank umum di wilayah tersebut.

Grafik 5.1. Netflow Aliran Kas Uang Kartal KBI Manado

(Rp Milliar)

-1,000

-500

0

500

1,000

1,500

2,000 InflowOutflowNet Flow

Inflow 1,087.3 1,000.3 1,233.6 1,048.19428.47 128.97 105.14 252.51 592.33Outflow 847.58 1,115.98 1,298.5 1,554.81 28.68 452.86 167.99 928.43 86.89Net Flow 239.80 -115.62 -64.88 -506.62399.79 -323.88 -62.86 -675.92505.44

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q12006 2007 2008

Page 84: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

83

Grafik 5.2. Rasio Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) Terhadap Inflow

(Persen)

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400M iliar

-

20

40

60

80

100

Rasio Rasio Inflow PTTB

Rasio 9.87 36.50 13.63 10.07 59.56 91.75 60.02 1.48 51.44

Inflow 1,087.3 1,000.3 1,233.6 1,048.1 428.47 128.97 105.14 252.51 592.33

PTTB 107.33 365.16 168.10 105.54 255.21 118.33 63.11 3.73 304.70

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2006 2007 2008

Sumber : Kantor Bank Indonesia Manado

Sama halnya dengan kondisi perkasan di khasanah Kantor Bank Indonesia Manado, kondisi

perkasan di Provinsi Gorontalo (diwakilkan dengan keberadaan kas titipan di salah satu

bank umum disana) juga mengalami net inflow sebesar Rp70,31 milliar yang berarti aliran

uang kartal masuk lebih besar dibandingkan aliran uang kartal keluar. Bila dibandingkan

triwulan yang sama tahun sebelumnya terjadi penurunan net inflow sebesar 14,27%

dengan jumlah nominal sebesar Rp11,7 milliar. Net inflow yang terjadi selama triwulan

laporan merupakan pola musiman setelah pada triwulan sebelumnya (akhir Tahun 2007)

terjadi peningkatan penggunaan uang kartal di masyarakat berkenaan dengan banyak

terdapatnya perayaan hari-hari besar keagamaan seperti lebaran, natal dan Tahun Baru

2008.

Sumber : Kantor Bank Indonesia Manado

Grafik 5.3. Netflow Kas Titipan KBI Manado di Gorontalo

(Rp Milliar)

-100

0

100

200

300

400

500

600InflowOutflowNetflow

Inflow 258.04 303.15 111.56 522.47 365.74 413.10 437.31 548.97 532.88

Outflow 261.81 293.17 103.67 526.97 283.74 404.00 465.60 556.96 462.57

Netflow -3.77 9.97 7.89 -4.50 82.01 9.10 -28.30 -7.98 70.31

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2006 2007 2008

Page 85: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

84

Selain di Provinsi Gorontalo, keberadaan kas titipan juga terdapat di salah satu bank umum

di Kabupaten Sangihe (dengan ibukota Tahuna). Keberadaan kas titipan di wilayah terluar

Provinsi Sulawesi Utara tersebut (hampir berbatasan dengan negara tetangga yaitu Filipina),

sebagai upaya melaksanakan kebijakan Clean Money Policy khususnya di wilayah yang jauh

dari jangkauan Kantor Bank Indonesia. Secara historis, kegiatan kas titipan Tahuna

cenderung mengalami net outflow (terkecuali di awal tahun). Pada triwulan I - 2008, kas

titipan Tahuna mengalami net inflow sebesar Rp20,01 milliar atau meningkat 40,16%

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sama halnya seperti yang terjadi pada

kasanah titipan di Provinsi Gorontalo, net inflow yang terjadi di kasanah titipan di Tahuna

lebih disebabkan oleh kembali masuknya aliran uang kartal ke dalam sistem perbankan

setelah sebelumnya banyak ditarik keluar oleh masyarakat guna keperluan pembiayaan

berbebagai kebutuhan dalam menghadapi pesta perayaan berbagai hari besar keagamaan

seperti lebaran, natal dan Tahun Baru 2008. Selain itu, meningkatnya realisasi belanja

pemerintah menjelang akhir tahun anggaran juga menjadi pemicu meningkatnya

kebutuhan uang kartal di triwulan sebelumnya.

-80

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

100

120 InflowOutflowNetflow

Inflow 28.17 13.73 22.82 54.28 47.82 12.21 27.83 37.29 51.50

Outflow 30.70 41.45 55.27 94.27 33.55 73.96 62.01 106.66 31.49

Netflow -2.53 -27.71 -32.46 -39.99 14.27 -61.76 -34.17 -69.37 20.01

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2006 2007 2008

Sumber : Kantor Bank Indonesia Manado

Posisi kas gabungan Kantor Bank Indonesia Manado sampai dengan akhir triwulan laporan

tercatat sebesar Rp1,41 trilliun atau meningkat dibandingkan posisi kas gabungan pada

akhir triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp882,02 milliar. Naiknya posisi kas

gabungan disebabkan oleh melonjaknya saldo kas titipan di Provinsi Gorontalo dan Tahuna

sehubungan dengan kembali masuknya aliran uang kartal. Berdasarkan perhitungan rata-

rata outflow dan kegiatan PTTB selama Tahun 2006 dan dengan mengambil asumsi tidak

Grafik 5.4. Netflow Kas Titipan KBI Manado di Tahuna

(Rp Milliar)

Page 86: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

85

ada remise masuk ke Kantor Bank Indonesia Manado, posisi kas gabungan tersebut

diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan likuiditas antara 3 sampai 4 bulan mendatang.

B. Penemuan Uang Palsu

Penemuan uang palsu di wilayah kerja Kantor Bank Indonesia pada tiwulan I - 2008

sebanyak 25 lembar atau turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang

tercatat sebanyak 157 lembar, walaupun masih lebih banyak dibandingkan triwulan

sebelumnya sebanyak 15 lembar. Berdasarkan jumlah lembarannya, selama triwulan

laporan, jenis pecahan Rp50.000,- merupakan jenis pecahan yang paling banyak dipalsukan

yaitu sebanyak 68% dari total keseluruhan lembar uang palsu yang ditemukan.

Berkurangnya jumlah penemuan uang palsu disebabkan pelaku pemalsuan uang sudah

semakin sempit pergerakannya sehubungan dengan meningkatnya pemahaman masyarakat

terhadap ciri-ciri keaslian uang rupiah yang secara intensif disosialisasikan oleh KBI Manado.

Selain itu, peran serta aktif masyarakat bersama dengan pihak kepolisian telah berhasil

membongkar sejumlah kasus pemalsuan uang di Sulawesi Utara.

Berkaitan dengan komitmen untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ciri-ciri

keaslian uang rupiah, Bank Indonesia Manado telah secara berkala melaksanakan kegiatan

sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk

meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat perbankan, dunia pendidikan,

instansi pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat umum terhadap ciri-ciri keaslian uang

Rupiah sehingga diharapkan memiliki kemampuan untuk membedakan mana uang rupiah

asli dan yang dipalsukan. Melalui kontinuitas pelaksanaan kegiatan tersebut di tahun-tahun

mendatang, diharapkan tingkat peredaran uang palsu semakin rendah. Selain itu, berkaitan

dengan proses penanganan hukumnya, Bank Indonesia Manado juga menjalin kerjasama

dengan instansi penegak hukum antara lain dengan Kepolisian Daerah Sulawesi Utara.

Sumber : Kantor Bank Indonesia Manado

Tabel 5.1. Temuan Uang Palsu di Wilayah Kerja KBI Manado

(Lembar)

2008

Q1

- Rp100.000,- 3 3 16 529 44 36 2

- Rp50.000,- 4 9 73 480 87 162 17

- Rp20.000,- 1 4 6 10 74 31 6

- Rp10.000,- - - - 4 13 15 -

- Rp5.000,- - - - 1 2 1 -

- Rp1.000,- - - - - - - -

Total 8 16 95 1,024 220 245 25

200720052004Pecahan 2002 20062003

Page 87: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

86

C. Perkembangan Kliring Lokal (Tunai)

Perkembangan kliring lokal (tunai) terus menunjukkan perkembangan yang

menggembirakan dari waktu ke waktu. Jumlah rata-rata harian lembar warkat yang

dikliringkan selama triwulan I - 2008 tercatat sebesar 1.273 lembar atau meningkat sebesar

5,29% (y.o.y) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan secara nominal,

jumlah rata-rata harian kliring naik sebesar 24,50% mencapai jumlah Rp27,24 milliar.

Peningkatan rata-rata harian lembar dan nominal kliring tersebut semakin menegaskan

bahwa perekonomian Provinsi Sulawesi Utara mengalami pertumbuhan yang positif.

Sementara itu, rata-rata penolakan lembar bilyet cek dan Bilyet Giro (BG) kosong selama

triwulan laporan tercatat sebesar 0,53% dari total lembar warkat yang dikliringkan atau

meningkat dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar

0,37%. Demikian pula dari segi jumlah nominalnya terdapat kenaikan dari 0,35% menjadi

0,88% dari total nominal cek dan BG yang dikliringkan.

2008

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

Lembar 84,463 93,075 88,942 73,802 75,010 84,817 90,390 75,426 76,386

Nominal (Rp Milliar) 1,185 1,287 1,339 1,221 1,354 1,428 1,625 1,425 1,634

Lembar 1,361 1,502 1,412 1,407 1,209 1,368 1,412 1,347 1,273

Nominal (Rp Milliar) 19.13 20.73 21.26 23.15 21.88 23.02 25.39 25.45 27.24

Rata-Rata Penolakan Cek dan BG Kosong

Lembar (%) 0.40 0.43 0.12 0.50 0.37 0.29 0.29 0.49 0.53

Nominal (%) 0.35 0.50 0.27 0.74 0.35 0.28 0.38 0.54 0.88

2007KETERANGAN

2006

Perputaran Kliring

Rata-Rata Harian

Sumber : Kantor Bank Indonesia Manado

D. RTGS (Real Time Gross Settlement)

RTGS sebagai salah satu sarana penyelesaian transaksi non tunai, menunjukkan

perkembangan yang cukup pesat sejak pertama kali diperkenalkan. Hal ini disebabkan BI

RTGS mempunyai keunggulan dalam kecepatan penyelesaian transaksi (seketika) dan resiko

settlement-nya dapat diperkecil. Selama triwulan I - 2008, perkembangan total volume

transaksi melalui RTGS (dari/ke/dalam Kota Manado) mencapai 16.233 lembar atau

meningkat 18,38% (y.o.y) bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Demikian pula dengan nilai nominal penyelesaian transaksi RTGS yang secara tahunan

tumbuh sebesar 29,50% mencapai jumlah Rp26,2 Triliun.

Tabel 5.2. Perputaran Kliring dan Cek/BG Kosong di KBI Manado

Page 88: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

87

Tabel 5.3. Perkembangan Traksaksi Melalui RTGS - Real Time Gross Settlement

(Milliar)

Sumber : Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran (DASP) KP Bank Indonesia

2008

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

Nilai 11,738 13,437 11,565 13,433 15,976 36.10

Volume 6,770 7,478 8,731 14,251 7,225 6.72

Nilai 4,846 6,615 7,549 7,046 6,369 31.42

Volume 5,007 5,944 7,175 12,356 6,481 29.44

Nilai 3,648 4,971 5,615 4,682 3,856 5.71

Volume 1,936 2,553 3,077 7,681 2,527 30.53

NIlai 20,232 25,023 24,729 25,161 26,200 29.50

Volume 13,713 15,975 18,983 34,288 16,233 18.38

TOTAL TRANSAKSI

2007Y.o.Y

Dalam Kota

Ke Manado

Dari Manado

Page 89: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

88

BAB VI PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Secara umum perkembangan ketenagakerjaan di Sulawesi Utara di Tahun 2007

menunjukkan perkembangan yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya tercermin

dari menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Namun, membaiknya angka

ketenagakerjaan tersebut, masih terus dibayang-bayangi oleh menurunnya tingkat

kesejahteraan masyarakat tercermin dari tingginya angka kemiskinan dibandingkan tahun-

tahun sebelumnya, paling tidak kondisi ini berlangsung hingga Maret 2007. Salah satu

program kerja pemerintah daerah yang diharapkan akan memberikan dampak positif bagi

berkurangnya TPT adalah Program Revitalisasi Pertanian yang dicanangkan oleh pemerintah

provinsi yang mendapat dukungan dari masyarakat perbankan khususnya dari sisi

pembiayaan.

Di Tahun 2006 yang lalu pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara dirasa kurang berkualitas

karena masih diiringi oleh tingginya angka kemiskinan dan pengangguran atau yang lebih

dikenal dengan Paradoc of Growth. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga

Tahun 2007 bila tidak ada upaya-upaya konkret dari pemerintah daerah untuk

mengatasinya. Salah satu faktor penyebab meningkatnya angka pengangguran dan

kemiskinan adalah pertumbuhan angkatan kerja yang jauh melebihi tingkat penyerapannya

di dunia kerja. Kondisi ini masih diperparah lagi dengan dampak kebijakan pemerintah

untuk menaikkan harga BBM di akhir Tahun 2005 lalu yang berdampak sangat besar

terhadap masyarakat dan juga pelaku usaha sehingga terpaksa melakukan pengurangan

jumlah tenaga kerja (downsizing). Tak jarang terdapt beberapa perusahaan yang terpaksa

menghentikan usahanya karena tidak mampu lagi menanggung tingginya biaya operasional

yang tinggi.

Pada perkembangan selanjutnya, pemerintah daerah Sulawesi Utara di Tahun 2007 telah

mencanangkan kembali program revitalisasi pertanian. Pada tahap awal program ini lebih

difokuskan pada pengembangan tanaman jagung dan rumput laut. Berbagai kemudahan

diberikan oleh pemda antara lain dalam bentuk pemberian bantuan pupuk dan benih secara

gratis kepada petani/kelompok tani yang prospektif. Program revitalisasi pertanian ini

ternyata mendapat dukungan pula dari masyarakat perbankan di Sulawesi Utara dengan

fasilitasi Bank Indonesia Manado. Wujud dari peran serta perbankan antara lain adalah

Page 90: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

89

pembentukkan skim kredit jagung dan rumput laut dengan bunga yang relatif rendah.

Selain itu dibentuk pula pola penjaminan bagi usaha kecil (UMKM) yang melibatkan

Askrindo, BPD Sulut dan Pemda Sulut. Seluruh usaha ini sedikit banyak ternyata telah

menampakkan hasil, paling tidak tercermin dari menurunnya Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) dari 14,62% di akhir Tahun 2006 menjadi 12,35% pada Agustus 2007.

A. PENGANGGURAN

Perkembangan tingkat pengangguran di Sulawesi Utara memperlihatkan perkembangan

yang menurun, tercermin dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang turun menjadi

12,35% di Tahun 2007 dari sebelumnya sebesar 14,62% di Tahun 2006. Beberapa

sektor/lapangan usaha yang banyak digeluti dan menyerap banyak tenaga kerja di Sulawesi

Utara diantaranya adalah sektor pertanian, perdagangan dan jasa. Namun demikian, dari

segi jumlah, angka pengangguran dirasakan masih cukup tinggi yaitu sebanyak 127 ribu

orang dari jumlah sebesar 1,03 juta penduduk Sulawesi Utara yang termasuk dalam

kelompok angkatan kerja. Berdasarkan definisinya, seluruh penduduk berusia 15 tahun ke

atas yang telah bekerja atau sedang mencari kerja digolongkan ke dalam angkatan kerja

sedangkan penduduk berusia 15 tahun ke atas yang masih sekolah dan ibu rumah tangga

masuk dalam kelompok bukan angkatan kerja.

Sementara itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja/TPAK (rasio angkatan kerja dibandingkan

dengan jumlah penduduk 15 tahun ke atas) di Tahun 2007 tercatat sebesar 61,97% atau

naik dibandingkan akhir tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 59,20%. Meningkatnya

TPAK ini disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk yang memperoleh pekerjaan yang

lebih cepat dibandingkan pertambahan jumlah penduduk berusia 15 tahun ke atas.

Tabel 6.1.

Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja di Provinsi Sulawesi Utara

2004 2005 2006 2007 *)

Penduduk 15 Thn ke atas 1,756,509 1,601,686 1,639,268 1,672,655 Angkatan Kerja 984,152 998,398 970,415 1,036,499

Mencari Kerja 107,410 140,275 141,865 127,996 Bekerja 797,347 858,093 828,550 908,503

Bukan Angkatan Kerja 782,357 603,288 668,853 636,156 TPAK (persen) 56.03 62.33 59.20 61.97 TPT (persen) 10.91 14.05 14.62 12.35

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara *) Agustus 2007

Page 91: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

90

Berdasarkan persebarannya, dari jumlah sebanyak 13 kabupaten dan kota di Sulawesi

Utara, tercatat jumlah angkatan kerja terbanyak terdapat di Kota Manado sebanyak

206.622 orang, diikuti oleh Kabupaten Minahasa sebesar 154.204 orang. Demikian pula

berdasarkan jumlah pekerjanya, Kota Manado tercatat memiliki jumlah pekerja terbanyak

sebesar 166.262 orang diikuti Kota Manado (181.833 orang) dan Kabupaten Minahasa

(132.261 orang). Namun demikian, walaupun berdasarkan jumlah angkatan kerja dan

pekerjanya Kabupaten Bolmong memiliki jumlah terbanyak, berdasarkan rasio TPAK

(Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja) Kabupaten Bolmong justru berada di urutan ke 3

terendah dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara setelah Kota Bitung dan

Kabupaten Kepulauan Talaud masing-masing dengan rasio 61,83% dan 62,73%.

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara *) Agustus 2007 *) Agustus 2007

Sementara itu, jumlah pengangguran terbanyak terdapat di Kota Manado sebanyak 40.360

orang, disusul Kabupaten Minahasa sebanyak 17.669 orang dan Kabupaten Minahasa

Utara sebanyak 11.030 orang, sedangkan terendah tercatat di Kabupaten Kep. Talaud

sebanyak 3.815 orang. Namun demikian, berdasarkan rasio Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT), Kota Manado tercatat yang tertinggi yaitu sebesar 19,53% diikuti Kota Bitung

sebesar 13,85% dan Kabupaten Minahasa Utara sebesar 13,68%. Adapun wilayah yang

memiliki rasio TPT terendah adalah Kabupaten Bolmong sebesar 7,33%. Hal ini berarti

kemampuan penyerapan tenaga kerja Kabupaten Bolmong lebih besar dibandingkan

daerah lainnya di Sulawesi Utara. Rasio TPT adalah perbandingan jumlah pengangguran di

suatu wilayah terhadap jumlah angkatan kerjanya.

Grafik 6.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat

Pengangguran Terbuka

Tabel 6.2. Angkatan Kerja di Kab/Kota

Se – Sulawesi Utara Tahun 2007

7.33 11

.46

15.1

6

9.17

9.37 13

.68

7.39

7.71 9.30

19.5

3

13.8

5

9.84

9.55 12

.35

-5

1015202530354045

Bol

mon

g

Min

ahas

a

Sang

ihe

Kep.

Tal

aud

Min

sel

Min

utB

olm

ong

Uta

raKe

p. S

itar

o

Mit

ra

Man

ado

Bit

ung

Tom

ohon

Kota

Kota

mob

agu

(%)TPT TPAKNo. Kabupaten/Kota Bekerja Pengangguran

Jumlah Angkatan Kerja

1 Bolmong 83,050 6,573 89,623 2 Minahasa 136,535 17,669 154,204 3 Sangihe 43,045 7,691 50,736 4 Kep. Talaud 37,791 3,815 41,606 5 Minsel 70,067 7,244 77,311 6 Minut 69,620 11,030 80,650 7 Bolmong Utara 50,636 4,039 54,675 8 Kep. Sitaro 31,532 2,633 34,165 9 Mitra 53,165 5,449 58,614 10 Manado 166,262 40,360 206,622 11 Bitung 67,847 10,911 78,758 12 Tomohon 37,088 4,049 41,137 13 Kota Kotamobagu 61,865 6,533 68,398

908,503 127,996 1,036,499 Sulawesi Utara

Page 92: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

91

B. KEMISKINAN

Hingga Maret 2007, angka kemiskinan di Sulawesi Utara belum menunjukkan

perkembangan yang menggembirakan bahkan cenderung meningkat dibandingkan tahun-

tahun sebelumnya. Bila pada Februari 2004, angka kemiskinan baru tercatat sebesar 192,2

ribu orang dengan persentase 8,93% terhadap total penduduk Sulawesi Utara maka pada

Maret 2007, angka tersebut sudah jauh bertambah menjadi 250 ribu orang dengan rasio

11,42%. Berdasarkan wilayahnya, sebagian besar penduduk miskin tersebut berada di

daerah pedesaan sedangkan sisanya berada di perkotaan. Struktur kemiskinan ini sedikit

demi sedikit mulai mengalami pergeseran dimana bila pada Februari 2004 hampir 81,32%

penduduk miskin Sulawesi Utara merupakan orang-orang yang tinggal di desa maka pada

Maret 2007 prosentase tersebut terus berkurang hingga hanya 68,40%. Dengan demikian,

peningkatan jumlah penduduk miskin secara significant lebih banyak terjadi di wilayah

perkotaan dibandingkan di wilayah pedesaan.

Dibandingkan angka kemiskinan nasional, persentase penduduk miskin di Sulawesi Utara

relatif masih jauh lebih rendah baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Sebagai

ilustrasi, persentase angka kemiskinan di Sulawesi Utara pada Maret 2007 tercatat 11,42%

sedangkan angka kemiskinan nasional sebesar 16,58%. Namun demikian, angka

kemiskinan secara nasional cenderung tidak banyak mengalami perubahan yaitu berada

pada kisaran 16% dari total penduduk Indonesia, sedangkan angka kemiskinan di Sulawesi

Utara terus meningkat dari 8,93% pada Februari 2004 naik hingga 11,42% pada Maret

2007. Namun demikian, implementasi program revitalisasi pertanian oleh pemerintah

daerah di awal Tahun 2007 yang mendapat dukungan pula dari masyarakat perbankan

diharapkan akan mampu menurunkan angka kemiskinan Sulawesi Utara pada akhir Tahun

2007 ini.

Tabel 6.3.

Sebaran Penduduk Miskin di Kota dan Desa

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara

Kota Desa Total Kota Desa TotalSulawesi Utara 35.9 156.3 192.2 4.37 11.76 8.93 Indonesia 11,369.0 24,777.9 36,146.9 12.13 20.11 16.66

Sulawesi Utara 46.4 155.0 201.4 4.96 12.70 9.34 Indonesia 13,297.4 23,504.7 36,802.1 12.48 20.63 16.69 Sulawesi Utara 61.2 171.4 232.6 6.52 14.01 10.76 Indonesia 13,568.4 23,820.9 37,389.3 12.68 20.84 16.90 Sulawesi Utara 79.0 171.0 250.0 8.31 13.80 11.42 Indonesia 13,559.3 23,609.0 37,168.3 12.52 20.37 16.58

Mar 2007

Jul 2006

Jul 2005

Feb 2004

Persentase Penduduk MiskinPeriode

Jumlah Penduduk Miskin (000 Orang)

Page 93: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

92

C. Rasio Gini

Rasio gini merupakan ukuran kemerataan tingkat pendapatan yang dihitung dengan

membagi luas antara garis diagonal dan kurva lorent dengan luas segi tiga di bawah garis

diagonal. Nilai Rasio Gini terletak antara 0 dan 1, nilai rasio Gini yang mendekati 0 maka

tingkat ketimpangan pendapatan sangat rendah, artinya distribuso pendapatan merata dan

apabila nilainya mendekati 1 maka tingkat ketimpangan pendapatan tinggi.

Perkembangan angka rasio gini Sulawesi Utara dalam 3 (tiga) tahun terakhir relatif tetap.

Pada Tahun 2007 indeks gini tercatat 0,32, relatif tidak berubah dibandingkan indeks gini

Tahun 2005 lalu yang juga sebesar 0,32. Namun demikian berdasarkan strukturnya,

persentase pendapatan yang dinikmati oleh 20% penduduk berpenghasilan tertinggi

menjadi semakin meningkat dari 40,70% menjadi 41,24%. Faktor yang mempengaruhi

peningkatan kesenjangan ini adalah dampak kenaikan harga BBM yang menyebabkan

kelompok 40% penduduk berpenghasilan rendah terpukul. Fenomena yang menarik adalah

terjadinya shifting dari sebagian penduduk di kelompok 40% menengah ke 40% ke bawah

dan 20% teratas.

Tabel 6.4. Rasio Gini Provinsi Sulawesi Utara

40% populasi dengan pendapatan terendah

40% populasi dengan pendapatan moderat

20% populasi dengan pendapatan tertinggi

Rasio Gini 40% populasi dengan pendapatan terendah

40% populasi dengan pendapatan moderat

20% populasi dengan pendapatan tertinggi

Rasio Gini

Sulawesi Utara 20.03 39.27 40.70 0.32 21.19 37.57 41.24 0.32

Provinsi 2005 2007

D. IPM (Indeks Pembangunan Manusia)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Utara sampai Tahun 2006 adalah

sebesar 74,4, meningkat 0,2 poin dari angka IPM 2005 yang sebesar 74,2. Peningkatan ini

ditopang oleh kenaikan angka harapan hidup dari 71,7 tahun menjadi 71,8 tahun dan rata-

rata pengeluaran riil per kapita dari Rp616.100,- menjadi Rp616.900,-. Adapun komponen

penyusun IPM terdiri dari angka harapan hidup, angka melek hurup, rata-rata lama sekolah

dan rata-rata pengeluaran riil per kapita.

Page 94: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

93

Tabel 6.5. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Provinsi Sulawesi Utara

Komponen IPM 2002 2004 2005 2006

Angka Harapan Hidup 70.9 71.0 71.7 71.8

Angka Melek Huruf 98.8 99.1 99.3 99.3

Rata-Rata Lama Sekolah 8.6 8.6 8.8 8.8

Pengeluaran Riil/Kapita (000 Rp) 587.9 611.9 616.1 616.9

IPM 71.3 73.4 74.2 74.4

Peringkat Nasional 2 2 2 2

Berdasarkan wilayah administrasinya, perkembangan komponen IPM di kota/kabupaten di

Sulawesi Utara dapat dijelaskan sebagai berikut :

Kota Manado memiliki angka harapan hidup tertinggi yaitu 72 tahun sedangkan

terendah di Kota Bitung yang tercatat 69,6 tahun.

Persentase angka melek hurup hampir merata di seluruh daerah dengan rata-rata

99,08%. Namun terdapat 3 (tiga) daerah dengan persentase melek huruf berada di

bawah rata-rata di Provinsi Sulawesi Utara yaitu Kabupaten Bolmong, Sangihe dan

Talaud.

Kabupaten Bolmong memiliki rata-rata lama sekolah terendah yaitu selama 7,3 tahun

sedangkan tertinggi di Kota Manado dengan rata-rata sekolah selama 10,5 tahun.

Rata-rata jumlah pengeluaran per kapita riil tertinggi di Kota Manado sebesar Rp623

ribu dan terendah di Minahasa Selatan sebesar Rp587 ribu.

Dibandingkan dengan daerah lainnya di tingkat nasional, IPM Provinsi Sulawesi Utara

kondisinya lebih baik khususnya pada komponen angka harapan hidup, persentase angka

melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Selama kurun waktu 2004 – 2005, IPM Provinsi

Sulawesi Utara menduduki peringkat 2 (dua) di tingkat nasional.

Tabel 6.6.

Sebaran IPM Sulawesi Utara Tahun 2004-2005

2004 2005 2004 2005

Bolaang Mongondow 70.7 71.6 121 105

Minahasa 73.5 74.0 47 46

Minahasa Selatan 71.2 71.5 96 113

Minahasa Utara 72.7 73.7 69 57

Kepulauan Sangihe 72.8 73.4 67 64

Kepulauan Talaud 71.8 72.3 80 87

Manado 75.9 76.3 8 12

Bitung 73.2 73.6 56 59

Tomohon 72.9 73.3 63 67

Sulawesi Utara 73.4 74.2 2 2

Indonesia 68.7 69.6

KAB/KOTAIPM Ranking Nasional

Page 95: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

94

BAB VII PERKIRAAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH

A. PERKIRAAN EKONOMI

Perekonomian Sulawesi Utara pada triwulan mendatang diperkirakan akan mengalami

sedikit perlambatan dibandingkan triwulan I - 2008. Beberapa faktor penyebab

melambatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan mendatang diantaranya adalah

meningkatnya tekanan ekonomi yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang

berlanjut pada kenaikan harga barang dan jasa secara umum atau inflasi. Namun demikian,

perkembangan ekonomi pada triwulan mendatang diperkirakan masih tetap positif yaitu

sebesar 6,26% (y.o.y).

Tabel 7.1. Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II - 2008

Berdasarkan Jenis Penggunaan

Tumbuh Kontribusi Tumbuh Kontribusi

Konsumsi 4.76 2.37 3.50 2.90 2.03 1.36 0.92Konsumsi Swasta 4.05 2.15 2.89 2.52 1.19 0.69 0.32Konsumsi Pemerintah 6.27 2.80 4.71 3.67 0.84 2.73 0.61

PMTB 13.11 14.70 19.08 15.56 2.99 12.24 2.55Stok -22.00 81.72 15.35 9.24 0.16 0.33 0.01Ekspor 0.85 19.46 5.59 12.41 5.35 12.39 5.64Impor 2.81 21.54 6.97 12.17 4.14 7.98 2.86

PDRB 4.90 6.16 6.42 6.38 6.38 6.26 6.26

Q2-07 Q2-08*)2005 2006 2007

*) Perkiraan Bank Indonesia Manado menggunakan Metode Smoothing dan Arima

Tabel 7.2.

Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II - 2008 Berdasarkan Lapangan Usaha

Tumbuh Kontribusi Tumbuh KontribusiPertanian 6.15 4.67 6.55 8.29 1.85 4.36 0.99 Pertambangan & Penggalian -0.72 7.27 7.30 6.22 0.33 9.20 0.49 Industri Pengolahan 2.23 6.86 5.86 5.18 0.39 2.46 0.18 Listrik, Gas & Air Bersih 13.82 5.28 6.31 5.95 0.04 8.15 0.06 Bangunan 5.06 6.97 7.51 6.89 1.04 6.44 0.97 PHR 7.41 7.78 7.72 6.81 0.99 9.09 1.33 Pengangkutan & Komunikasi 5.83 5.56 6.88 6.50 0.73 7.34 0.82 Keu., Sewa & Jasa Perusahaan 5.64 10.03 7.47 7.84 0.52 8.18 0.55 Jasa-Jasa 2.79 4.21 3.21 2.95 0.49 5.36 0.86

PDRB 4.90 6.16 6.42 6.38 6.38 6.26 6.26

2005 2006 2007Q2-07 Q2-08*)

*) Perkiraan Bank Indonesia Manado menggunakan Metode Smoothing dan Arima

1. Prospek Permintaan Agregat

Dari sisi permintaan, sektor konsumsi rumah tangga dan aktivitas ekspor diperkirakan akan

menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi walaupun dengan trend yang sedikit

melambat. Pertumbuhan sektor konsumsi rumah tangga antara lain ditopang oleh masih

relatif tingginya daya beli masyarakat walaupun dalam bulan-bulan terakhir memperlihatkan

trend penurunan. Hal ini antara lain dapat dikonfirmasi melalui indeks ekspektasi

Page 96: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

95

penghasilan dari hasil Survey Ekspektasi Konsumen (SEK) Kota Manado periode Maret 2008.

Tingginya daya beli masyarakat antara lain bersumber dari kenaikan gaji, upah minimum

provinsi (UMP), serta penyaluran kredit konsumsi oleh perbankan. Selain itu berlangsungnya

liburan sekolah pada akhir triwulan mendatang diperkirakan akan mendorong laju konsumsi

masyarakat.

Grafik 7.1. Indeks Ekspektasi Konsumen Kota Manado

60

80

100

120

140

160

180

J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M

2005 2006 2007 2008

Ekspektasi Konsumen Ekspektasi Penghasilan

Ekspektasi Ekonomi Ekspektasi Ketersediaan Lap. Kerja

Sumber : Survey Konsumen (SK) Kota Manado

Realisasi investasi diperkirakan semakin meningkat seiring dengan kelanjutan berbagai

proyek infrastruktur pemerintah dan swasta guna mensukseskan even WOC (World Ocean

Conference) Tahun 2009 dan Manado sebagai kota pariwisata dunia 2010. Dari sisi belanja

fiskal, meningkatnya alokasi DIPA ke Sulawesi Utara dari Pemerintah Pusat yang mencapai

jumlah Rp 4,33 triliun di Tahun 2008 atau naik 16,54% diperkirakan akan meningkatkan

sumbangan belanja pemerintah daerah dalam PDRB Sulawesi Utara. Berdasarkan komponen

penyusunannya, DIPA sebagian besar disalurkan dalam bentuk DAU (Dana Alokasi Umum)

dengan pangsa sebesar 79,2% sedangkan sisanya dalam bentuk DAK (Dana Alokasi

Khusus) dan DBH (Dana Bagi Hasil) masing-masing dengan pangsa 15,6% dan 15,2%.

Dari sisi pembiayaan, sumber pembiayaan investasi selain bersumber dari dana pribadi juga

berasal dari pemerintah baik APBN dan APBD, kredit perbankan, lembaga keuangan non

bank, eksternal, serta sumber pembiayaan lainnya. Mengacu Dana Alokasi Khusus yang

disalurkan oleh pemerintah pusat ke Sulawesi Utara di Tahun 2008, jumlah dana yang

dialokasikan untuk pembangunan sarana dan prasana di Sulawesi Utara mencapai jumlah

Rp673 milliar atau meningkat 15,56% dibandingkan alokasi tahun sebelumnya. Sementara

Page 97: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

96

itu, terus meningkatnya pangsa kredit produktif yaitu kredit modal kerja dan investasi yang

rata-rata pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan kredit konsumsi juga cukup

memberikan optimisme bahkan kegiatan investasi di waktu mendatang akan lebih baik. Hal

ini antara lain didukung oleh terus bergerak turunnya tingkat suku bunga.

Tabel 7.3. Dana Alokasi Khusus Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2007 dan 2008

No. Jenis Penggunaan 2007 2008 Share

1 Pendidikan 144.25 202.48 30.06

2 Kesehatan 99.09 107.75 16.00

3 Kependudukan - 11.03 1.64

4 Jalan 93.92 128.97 19.15

5 Irigasi 43.05 65.88 9.78

6 Air Minum & Penyehatan Lingkunga 27.28 32.18 4.78

7 Kelautan dan Perikanan 30.78 30.77 4.57

8 Pertanian 46.94 46.94 6.97

9 Prasarana Pemerintahan 7.67 34.81 5.17

10 Lingkungan Hidup 8.65 8.63 1.28

11 Kehutanan - 4.08 0.61

501.63 673.50 100.00 Total Sumber : DPJPKPD, Depkeu

2. Prospek Penawaran Agregat

Dari sisi penawaran, sektor pertanian, sektor bangunan dan sektor PHR (Perdagangan, Hotel

dan Restoran) diperkirakan masih akan menjadi lokomotif pertumbuhan Sulawesi Utara.

Sektor pertanian pada triwulan mendatang diperkirakan tumbuh 4,36% (y.o.y).

Pertumbuhan sektor pertanian ini antara lain dapat dikonfirmasi dengan angka ramalan

(ARAM) tanaman padi dan palawija di Tahun 2008 yang diperkirakan mengalami

peningkatan.

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara

Jenis Tanaman 2006 2007 Y.o.Y ARAM 2008 Y.o.Y

Produksi (Ton)

Padi Sawah 441,573 473,940 7.33 484,477 2.22

Padi Ladang 13,329 21,010 57.63 21,630 2.95

Padi (Sawah + Ladang) 454,902 494,950 8.80 506,107 2.25

Jagung 242,714 406,759 67.59 462,565 13.72

Kedelai 4,875 4,562 -6.42 6,222 36.39

Kacang Tanah 7,205 7,553 4.83 8,232 8.99

Kacang Hijau 2,078 2,153 3.61 2,057 -4.46

Ubi Kayu 82,416 74,406 -9.72 81,163 9.08

Ubi Jalar 37,345 35,485 -4.98 40,790 14.95

Jenis Tanaman 2006 2007 Y.o.Y ARAM 2008 Y.o.Y

Produktivitas (Ku/Ha)

Padi Sawah 49.53 50.14 1.23 50.44 0.60

Padi Ladang 23.98 24.24 1.08 24.49 1.03

Padi (Sawah + Ladang) 48.03 47.97 -0.12 48.26 0.60

Jagung 29.53 35.17 19.10 35.35 0.51

Kedelai 14.68 17.14 16.76 13.91 -18.84

Kacang Tanah 12.38 13.12 5.98 13.14 0.15

Kacang Hijau 13.8 13.34 -3.33 13.31 -0.22

Ubi Kayu 136.86 130.33 -4.77 130.38 0.04

Ubi Jalar 99.45 98.08 -1.38 98.08 0.00

Tabel 7.4. Perkembangan Jumlah Produksi Padi dan Palawija

di Provinsi Sulawesi Utara

Tabel 7.5. Tingkat Produktivitas Produksi Padi dan Palawija

Page 98: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

97

Selain itu, meningkatnya peran dan perhatian pemerintah di sektor pertanian di Tahun 2008

tercermin pula dari meningkatnya alokasi dana bagi pembangunan dan perbaikan sarana

irigasi yang mencapai jumlah Rp102,74 milliar baik yang bersumber dari APBN maupun

APBD. Secara rinci, penanganan irigasi melalui APBN terbagi 2 (dua) yaitu pembangunan

dengan alokasi dana Rp28,35 milliar untuk 10 daerah irigasi dan rehabilitasi jaringan

sebanyak 6 lokasi dengan dana Rp8,51 milliar. Sedangkan penanganan irigasi melalui APBD

kabupaten, kota dan provinsi se-Sulawesi Utara mencapai jumlah Rp65,87 milliar.

Tabel 7.6.

Penanganan Irigasi Provinsi Melalui DAK (Dana Alokasi Umum) 2008

1 Noongan 1286 Langowan 438 2 Lahendong 1059 Ratahan 94 3 Ranoyapo 2059 Tompaso Baru 650 4 Ranombolay 1157 Tombatu 430 5 Talawaan-Meras 1705 Minut 400 6 Buyat 769 Buyat-Ratatotok 190 7 Katulidan Sintakan 650 Passi-Kotamobagu 170 8 Tombolikat Sita 1076 Kotabunan 250 9 Pusian Molong 1171 Dumoga Timur 150 10 Lolak-Pinogaluman-Monanow 2040 Lolak 200 11 Tangaton-Tumubui-Pangai-Yuyag 1476 Lolayan 250

1 Buko Tuntung 1166 Pinogaluman 342 3,564

No.

Total

Rehabilitasi

Peningkatan

Kegiatan LokasiLuas (Ha) Volume (Ha)

Sumber : Balai Wilayah Sungai Sulawesi I

Tabel 7.7.

Proyek Irigasi di Sulawesi Utara Sumber Dana APBN 2008

No. Kegiatan LokasiAlokasi (Milliar)

1 Bakan (lanjutan) Bolmong 2.25 2 Torosik (lanjutan) Bolmong 2.00 3 Lolak (lanjutan) Bolmong 2.00 4 Otam (lanjutan) Bolmong 1.75 5 Nunuk (bendung & jarin Talaud 8.25 6 Pinaingan Talaud 1.75 7 Halabolu Bolmong 1.85 8 Bontane (lanjutan) Talaud 4.00 9 Bowonbaru (lanjutan) Talaud 2.00 10 Lalue (lanjutan) Talaud 2.50

28.35

1 Maelang Bolmong 1.50 2 Ayong Bolmong 2.00 3 Pusian Bolmong 1.84 4 Salongo Bolmong 0.80 5 Moayat Bolmong 1.37 6 Noongan Minahasa 1.00

8.51

Total

Total

Rehabilitasi Jaringan

Pembangunan

Sumber : Balai Wilayah Sungai Sulawesi I

Sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) diperkirakan tumbuh 9,09% (y.o.y) lebih

tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Selain didorong oleh perbaikan

permintaan, bisnis ritel pada periode-periode mendatang juga diperkirakan semakin

prospektif seiring dengan bertahannya tingkat suku bunga pada level 8% di tengah-tengah

Page 99: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

98

meningkatnya tekanan inflasi. Perkembangan sektor PHR dapat dikonfirmasi dengan indeks

ekspektasi penjualan dalam 3-6 bulan y.a.d yang masih tetap memperlihatkan optimisme

peningkatan.

Grafik 7.2 Ekspektasi Penjualan 3 dan 6 Bulan y.a.d

708090

100

110120130

140

150160

170

J F M A M J J A S O N D J F M

2007 2008

3 bln yad 6 bln yad

Sumber : Survei Penjualan Eceran (SPE) Kota Manado

Sektor bangunan diperkirakan tumbuh 6,44% (y.o.y) tercermin dari terus berlangsungnya

pembangunan mal, hotel, apartemen, IT center dan kompleks perumahan. Selain di dukung

oleh meningkatnya permintaan, tumbuhnya sektor bangunan juga disebabkan oleh relatif

stabilnya suku bunga pada level 8% sejak pertengahan Tahun 2007. Namun demikian ke

depan diperkirakan penurunan tingkat suku bunga sedikit tertahan sehubungan dengan

tingginya angka inflasi dan tekanan harga minyak yang terus bergerak naik. Kondisi ini

dipertegas lagi dengan hasil Survey Ekspektasi Konsumen Kota Manado yang menunjukkan

pesimisme bahwa suku bunga kredit pada 3 s.d. 6 bulan mendatang akan mengalami

penurunan.

Grafik 7.3. Ekspektasi Suku Bunga Kredit 3 dan 6 Bulan y.a.d

Sumber : Survei Konsumen (SK) Kota Manado

Sektor pengangkutan dan komunikasi diperkirakan tumbuh 7,34% (y.o.y) pada triwulan

mendatang. Menurut sub sektornya, peningkatan sub sektor komunikasi antara lain

80

90

100

110

120

130

140

150

160

170

J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M

3 bulan yad 6 bulan yad

2006 2007 2008

Page 100: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

99

Grafik 7.4. Ekspektasi Harga Menurut Penjual

80

90

100

110

120

130

140

150

160

170

J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M

3 bulan yad 6 bulan yad

2006 2007 2008

80

100

120

140

160

180

200

220

J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M

3 bulan yad 6 bulan yad

2006 2007 2008

Grafik 7.5. Ekspektasi Harga Menurut Konsumen

ditandai dengan terus berlangsungnya pembangunan menara BTS (Base Tranceiver System)

oleh provider telekomunikasi khususnya di daerah-daerah yang selama ini terisolir. Selain

itu, penawaran berbagai produk dan tarif yang semakin kompetitif serta hadirnya provider

telekomunikasi baru diperkirakan akan meramaikan persaingan jasa telekomunikasi yang

telah ada selama ini. Hal yang sama terjadi pada kinerja sub sektor pengangkutan yang

diperkirakan akan mengalami peningkatan dimana pada akhir triwulan mendatang

intensitas dan frekuensi masyarakat dalam melaksanakan perjalanan diperkirakan akan

meningkat sehubungan dengan terdapatnya liburan sekolah.

B. OUTLOOK INFLASI

Kenaikan harga minyak dunia yang diikuti oleh kenaikan harga berbagai komoditas pangan

di tingkat internasional di perkirakan akan berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa

secara umum pada tingkat nasional dan regional termasuk di Provinsi Sulawesi Utara. Selain

itu, kelangkaan minyak tanah akibat tidak berjalan baiknya kebijakan konversi energi dari

minyak tanah ke LPG diperkirakan akan menyebabkan lonjakan harga khususnya terhadap

bahan-bahan kebutuhan pokok.

Dengan memperhatikan besaran inflasi selama tahun 2007 serta sumber-sumber tekanan

inflasi pada triwulan mendatang maka diperkirakan laju inflasi Kota Manado pada triwulan

mendatang akan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini

sejalan dengan hasil survei yang dilaksanakan oleh Kantor Bank Indonesia Manado, dimana

sebagian besar penjual atau konsumen optimis bahwa harga barang/jasa pada 3-6 bulan

mendatang akan mengalami kenaikan dengan level yang lebih tinggi dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya.

Sumber : Survei Penjualan Eceran (SPE) Kota Manado Sumber : Survei Konsumen (SK) Kota Manado

Page 101: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

100

Selain berbagai faktor eksternal, meningkatnya tekanan harga pada triwulan mendatang

juga dipengaruhi oleh masih terdapatnya kebutuhan pokok yang harus sepenuhnya

didatangkan dari luar Provinsi Sulawesi Utara. Beberapa komoditi tersebut diantaranya

adalah gula pasir, mentega, susu kental manis, dan terigu.

Page 102: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

101

LAMPIRAN I TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH

2008Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

MAKRO EKONOMI

IHK Kota Manado 146.21 145.58 150.61 155.86 155.86 157.48 Laju Inflasi Kota Manado (Y.o.Y) 6.98 6.43 7.79 10.13 10.13 7.68

PDRB - ADHK (Milliar Rp) 3,186 3,506 3,560 4,147 14,398 3,377 Pertumbuhan PDRB (y.o.y %) 5.41 6.38 6.46 7.21 6.42 6.02

Jenis Penggunaan-Konsumsi 2,126 2,374 2,472 2,731 9,704 2,169

- Konsumsi RT 1,310 1,482 1,547 1,624 5,963 1,333 - Konsumsi Lembaga Swasta Non Profit 98 111 116 120 444 103 - Konsumsi Pemerintah 719 781 810 987 3,297 733

- Pembentukkan Modal Tetap Bruto 633 731 851 939 3,154 681 - Perubahan Stok 51 62 68 30 211 34 - Ekpor 1,416 1,597 1,595 1,874 6,482 2,169 - Impor 1,042 1,258 1,426 1,426 5,152 1,676

Sektoral- Pertanian 674 794 789 843 3,100 712 - Pertambangan & Penggalian 167 188 191 220 765 179 - Industri Pengolahan 256 263 285 301 1,105 270 - Listrik, Gas, & Air Bersih 26 26 27 29 108 27 - Bangunan 507 529 587 657 2,280 547 - Perdagangan, Hotel & Restoran 424 511 518 698 2,150 454 - Pengangkutan & Komunikasi 382 393 365 546 1,685 407 - Keuangan, Persewaan & Jasa 217 236 246 262 961 230 - Jasa 533 566 551 592 2,242 551 Nilai Ekspor Non Migas (USD Juta) 9.23 16.06 388.98 143.09 557.36 114.31 Volume Ekspor Non Migas (ribu ton) 13.61 22.46 703.56 194.62 138.68 138.68 Nilai Impor Non Migas (USD Juta) 0.03 52.13 4.43 5.36 61.95 0.99 Volume Impor Non Migas (ribu ton) 0.00 0.15 11.30 11.30 26.87 0.08

2007INDIKATOR 2007

Page 103: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

102

LAMPIRAN II TABEL INDIKATOR PERBANKAN TERPILIH

2008Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

PERBANKAN

Bank Umum :Total Aset (Rp Triliun) 8,958 9,319 9,905 10,548 10,548 10,362 DPK (Rp Triliun) 5,985 6,436 6,504 7,070 7,070 7,055

- Tabungan (Rp Triliun) 2,739 2,994 2,998 3,725 3,725 3,564 - Giro (Rp Triliun) 1,102 1,311 1,365 1,189 1,189 1,282 - Deposito (Rp Triliun) 2,145 2,130 2,141 2,156 2,156 2,209

Kredit (Rp Triliun) - berdasarkan Bank Pelapor 5,179 5,638 6,079 6,577 6,577 6,573 - Modal Kerja 1,883 2,014 2,245 2,540 2,540 2,530 - Konsumsi 2,742 3,024 3,215 3,363 3,363 3,387 - Investasi 554 601 619 674 674 657

LDR 86.52 87.61 93.46 93.02 93 93.16 NPL Gross (%) 5.12 4.91 6.29 3.77 4 5.03 Kredit UMKM (Rp Triliun) 3,221.01 3,632.38 3,881.77 4,063.91 4,064 4,191.40Kredit Mikro ( < Rp50 juta) 216.24 372.20 237.45 248.10 248 253.66 Kredit Kecil ( Rp50 juta < X ≤ Rp500 Juta) 1,026.16 1,116.48 1,355.41 1,344.45 1,344 1,402.38Kredit Menengah (Rp500 Juta < X ≤ Rp5 milliar) 1,978.61 2,143.70 2,288.91 2,471.35 2,471 2,535.37NPL UMKM Gross (%) 5.12 4.91 6.29 3.77 3.77 5.03

BPR :Total Aset (Rp Triliun) 145 149 152 171 171 176 DPK (Rp Triliun) 102 111 116 126 126 132

- Tabungan (Rp Triliun) 26 30 33 39 39 38 - Deposito (Rp Triliun) 76 81 83 86 86 94

Kredit (Rp Trilun) 111 122 127 131 131 135 - Modal Kerja 26 26 29 29 29 31 - Konsumsi 74 84 86 90 90 91 - Investasi 11 12 12 12 12 12

Kredit UMKM (Rp Triliun) 111 122 127 131 131 135 Rasio NPL Gross (%) 4.27 4.52 4.18 3.38 3.38 2.63 LDR 108.03 109.39 109.34 103.88 103.88 102.48

Bank SyariahTotal Aset (Rp Milliar) 73,559 79,172 79,295 82,797 82,797 82,294 DPK (Rp Milliar) 46,454 48,115 48,542 62,386 62,386 64,237 Pembiayaan 6,694 8,881 9,449 12,267 12,267 16,220 FDR 14.41 18.46 19.47 19.66 19.66 25.25

2007 2007INDIKATOR

Page 104: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

103

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

PDRB Produk Domestik Regional Bruto. Pendapatan suatu daerah yang mencerminkan

hasil kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah tertentu M.t.M Month to Month. Perbandingan antara satu bulan dan bulan sebelumnya. Q.t.Q Quarter to Quarter. Perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan

sebelumnya. Y.o.Y Year on Year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang, dengan skala 1-100

Indeks Harga Konsumen (IHK)

Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu.

Indeks Kondisi Ekonomi

Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1-100

Indeks Ekspektasi Konsumen

Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap ekspektasi kondisi ekonomi 6 bulan mendatang, dengan skala 1-100

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.

Dana Perimbangan

Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Ukuran kualitas pembangunan manusia yang diukur melalui pencapaian rata-rata 3 (tiga) hal kualitas hidup yaitu : pendidikan, kesehatan dan daya beli.

Inflasi Kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan bersifat persisten. Perubahan (laju) inflasi umumnya diukur dengan melihat perubahan harga pada sejumlah barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat, seperti tercermin pada perkembangan indeks harga konsumen (IHK). Berdasarkan faktor penyebabnya, inflasi dapat dipengaruhi baik dari penawaran maupun dari permintaan.

Volatile Food Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya sangat bergejolak karena faktor-faktor tertentu.

Administered Price

Salah satu disagregasi inflasi , yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya diatur pemerintah.

M1 Disebut sebagai narrow money (uang beredar dalam arti sempit), terdiri dari uang kartal dan uang giral

M2 Disebut broad money atau uang beredar dalam arti luas, merupakan indicator tingkat likuiditas perekonomian, terdiri dari uang kartal, uang giral dan uang kuasi (tabungan dan deposito baik dalam mata uang rupiah maupun asing).

Mo Disebut uang primer (base money) merupakan kewajiban otoritas moneter (di dalam neraca bank sentral), terdiri dari uang kartal pada bank umum dan masyarakat ditambah dengan saldo giro bank umum dan masyarakat dibank sentral.

Uang Kartal Uang kertas dan uang logam yang berlaku, tidak termasuk uang kas pada kas negara (KPKN) dan bank umum.

Uang Giral Terdiri dari rekening giro masyarakat masyarakat dibank, kiriman uang, simpanan berjangka dan tabungan yang sudah jatuh tempo yang seluruhnya merupakan simpanann penduduk dalam rupiah pada sistem moneter.

NIM Singkatan dari Net Interest Margin adalah selisih antara penerimaan bunga yang diperoleh oleh bank dengan biaya bunga yang harus dibayar.

NPLs Singkatan dari non performing loan disebut juga kredit bermasalah, dengan

Page 105: Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I –  · PDF filePERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 20 ... pembangunan berbagai proyek jalan, jembatan, ... Mal Manado Town Square,

104

kolektibiltas kurang lancar (3), diragukan(4) dan macet (5) menurut ketentuan BI. Restrukturisasi kredit

Upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha perkreditan agar debitur dapat memenuhi kewajibannya yang dilakukan antara lain dengan melalui : restrukturisasi, re-scheduling atau konversi kepemilikan.

UMKM Singkatan dari Sektor Usaha Mikri, Kecil Menengah yang mempunyai skala pinjaman antara Rp50 Juta s/d Rp 5 Milyar.

UYD

Singkatan dari uang yang diedarkan, adalah uang kartalyang berada dimasyarakat ditambah dengan uang yang berada di kas bank.

Inflow Uang kartal yang masuk ke BI, melalui kegiatan setoran yang dilakukan oleh bank umum.

Outflow Uang kartal yang keluar dari BI melaui proses penarikan uang tunai bank umum dari giro di BI atau pembayaran tunai melalui BI.

Netflow Selisih antara outflow and inflow. PTTB Pemberian tanda tidak berharga, adalah bagian dari kegiatan untuk menarik

uang yang sudah tidak layak edar, sehingga uang yang disediakan oleh BI tersebut dapat berada dalm kondisi layak dan segar (fit for circulation) untuk bertransaksi.