OLEH: Dr. ENDIANI ROLEH: Dr. ENDIANI R

PROTOZOAPROTOZOA• Definisi :Definisi :

Parasit yang terdiri atas satu sel, tetapi mempunyai fungsi lengkapParasit yang terdiri atas satu sel, tetapi mempunyai fungsi lengkap

yaitu fungsi reproduksi, fungsi pencernaan, fungsi respirasi, fungsiyaitu fungsi reproduksi, fungsi pencernaan, fungsi respirasi, fungsi

ekskresi, dll.ekskresi, dll.

• Terdiri dari :Terdiri dari :

1. Sitoplasma1. Sitoplasma

- Luar : Fungsi protektif, lokomotif (pergerakan), - Luar : Fungsi protektif, lokomotif (pergerakan), sensorissensoris

- Dalam : Fungisi pencernaan makanan reproduktif- Dalam : Fungisi pencernaan makanan reproduktif

2. Inti2. Inti

- Fungsi mengatur berbagai fungsi hidup dan - Fungsi mengatur berbagai fungsi hidup dan reproduksi selreproduksi sel

3. Vacuola kontraktil3. Vacuola kontraktil

- Fungsi membuang sisa makanan/metabolisme- Fungsi membuang sisa makanan/metabolisme

- Terbentuk dari ektoplasma - Terbentuk dari ektoplasma

STRUKTUR PROTOZOASTRUKTUR PROTOZOA

BENTUK PROTOZOA:BENTUK PROTOZOA:

1. AKTIF (TROPOZOIT)1. AKTIF (TROPOZOIT)2. TIDAK AKTIF (KISTA)2. TIDAK AKTIF (KISTA)

• REPRODUKSI PROTOZOA REPRODUKSI PROTOZOA - HANYA BENTUK TROPOZOIT YANG MAMPU MEMPERBANYAK- HANYA BENTUK TROPOZOIT YANG MAMPU MEMPERBANYAK DIRIDIRI - PROSES:- PROSES: 1. 1. ASEKSUALASEKSUAL : - SIMPLE BINARY FISION : - SIMPLE BINARY FISION - MULTIPLE FISION (SCHIZOGONI)- MULTIPLE FISION (SCHIZOGONI) 2. 2. SEKSUALSEKSUAL MULTIPLIKASI SECARA :MULTIPLIKASI SECARA : 1. 1. CONJUGASICONJUGASI: 2 INDIVIDU PROTOZOA MENGADAKAN PENYATU-: 2 INDIVIDU PROTOZOA MENGADAKAN PENYATU- DIRI UNTUK PERTUKARAN INT DIRI UNTUK PERTUKARAN INT MEMISAHKAN MEMISAHKAN DIRI DIRI INDIVIDU YANG LEBIH MUDA INDIVIDU YANG LEBIH MUDA

2. 2. SINGAMISINGAMI: 2 SEL YANG BERBEDA JENIS KELAMIN(GAMET): 2 SEL YANG BERBEDA JENIS KELAMIN(GAMET) MENYATUMENYATUFUSI MATERIALFUSI MATERIALZIGOTZIGOT

KLASIFIKASI PROTOZOAKLASIFIKASI PROTOZOA BERDASAR ALAT GERAK YANG DIGUNAKANBERDASAR ALAT GERAK YANG DIGUNAKAN ::

1. RHIZOPODA1. RHIZOPODA PSEUDOPODI PSEUDOPODI

2.2. MASTIGOPHORA MASTIGOPHORA FLAGELAFLAGELA

3. CILIATA3. CILIATA RAMBUT GETAR RAMBUT GETAR

4. SP4. SPOOROZOAROZOA TIDAK PUNYA ALAT TIDAK PUNYA ALAT GERAKGERAK

KELASKELAS SPESIESSPESIES HABITATHABITAT EFEKEFEK

PATOGENPATOGEN

RHIZOPODARHIZOPODA ENTAMOEBAENTAMOEBA

HISTOLITICAHISTOLITICAUSUS BESARUSUS BESAR DISENTRI,DISENTRI,

HEPATITIS.HEPATITIS.

ABSES HATIABSES HATI

FLAGELLATFLAGELLATAA

G.LAMBLIAG.LAMBLIA

T,VAGINALIST,VAGINALIS

TRYPANOSOMA CRUZITRYPANOSOMA CRUZI

TRYPANOSOMA TRYPANOSOMA GAMBIENSEGAMBIENSE

TRYPANOSOMA TRYPANOSOMA RHODESIENSERHODESIENSE

LEISMANIA DONOVANILEISMANIA DONOVANI

LEISMANIA TROPICALEISMANIA TROPICA

LEISMANIA LEISMANIA BRAZILIENSEBRAZILIENSE

USUS BESARUSUS BESAR

VAGINAVAGINA

JANTUNG,SARAFJANTUNG,SARAF

DARAH,SSP,KDARAH,SSP,KGB,GB,

DARAH,SSP, DARAH,SSP,

KELJ.LIMFEKELJ.LIMFE, , RESRES

KULITKULIT

OROPHARYNGOROPHARYNG

KULITKULIT

ORO-NASALORO-NASAL

DIAREDIARE

VAGINITISVAGINITIS

CHAGAS CHAGAS DISEASEDISEASE

PENYAKIT PENYAKIT TIDURTIDUR

PENYAKIT PENYAKIT TIDURTIDUR

KALA AZARKALA AZAR

ORIENTAL ORIENTAL SORESORE

ESPUNDIAESPUNDIA

SPOROZOSPOROZOAA

CILIATACILIATA

PLASMODIUN VIVAXPLASMODIUN VIVAX

PLASMODIUM PLASMODIUM FALCIPARUMFALCIPARUM

PLASMODIUM PLASMODIUM MALARIAEMALARIAE

PLASMODIUM OVALEPLASMODIUM OVALE

ISOSPORA HOMINISISOSPORA HOMINIS

EIMERIA GUBLERIEIMERIA GUBLERI

TOXOPLASMA GONDIITOXOPLASMA GONDII

SARCOCYSTIKSARCOCYSTIK

PNEUMOCYSTIKPNEUMOCYSTIK

BALANTIDIUBALANTIDIUM M COLICOLI

ERITROSITERITROSIT

ERITROSITERITROSIT

ERITROSITERITROSIT

ERITROSITERITROSIT

USUSUSUS

HATIHATI

RESRES

OTOTOTOT

PARUPARU

USUS BESARUSUS BESAR

M.TERTIANAM.TERTIANA

M.TERTIANAM.TERTIANA

M.KUARTANAM.KUARTANA

M.OVALEM.OVALE

DIAREDIARE

COCCIDIOSIS COCCIDIOSIS HATIHATI

TOXOPLASMOSITOXOPLASMOSISS

T.JELAST.JELAS

PNEUMONIAPNEUMONIA

DISENTRIDISENTRI

RHIZOPODARHIZOPODA

1. 1. ENTAMOEBA ENTAMOEBA : SELAPUT INTI DIBATASI BUTIR KROMATIN : SELAPUT INTI DIBATASI BUTIR KROMATIN

KARIOSOM PADATKARIOSOM PADAT

2. 2. ENDOLIMAX ENDOLIMAX : : KARIOSOM BENTUK TIDAK TERATURKARIOSOM BENTUK TIDAK TERATUR LETAK LETAK DI TEPIDI TEPI

33. IODAMOEBA . IODAMOEBA : : KARIOSOKARIOSOMM BESAR DIKELILINGI BULATAN- BESAR DIKELILINGI BULATAN-BULATANBULATAN

4. 4. DIENTAMOEBADIENTAMOEBA : : MEMPUNYAI 2 INTIMEMPUNYAI 2 INTI

KARIOSOM TERDIRI 2 BUTIR KROMATINKARIOSOM TERDIRI 2 BUTIR KROMATIN

ENTAMOEBA HISTOLYTICAENTAMOEBA HISTOLYTICA

• HABITAT : HABITAT : MUKOSA USUS BESARMUKOSA USUS BESAR• MORFOLOGI :MORFOLOGI : 1. TROPOZOIT : 1. TROPOZOIT : - MERUPAKAN BENTUK YANG , BERKEMBANG BIAK- MERUPAKAN BENTUK YANG , BERKEMBANG BIAK DAN AKTIF DAN AKTIF

MENCARI MAKANMENCARI MAKAN - BENTUKNYA TIDAK TETAP- BENTUKNYA TIDAK TETAP - SITOPLASMA TERDIRI EKTOPLASMA DAN ENDOPLASMA- SITOPLASMA TERDIRI EKTOPLASMA DAN ENDOPLASMA - ENDOPLASMA BERISI ERITROSIT, LEKKOSIT DAN SISA- ENDOPLASMA BERISI ERITROSIT, LEKKOSIT DAN SISA

JARINGANJARINGAN INTI : BULAT,KROMOSOM SENTRAL, BUTIR KROMATININTI : BULAT,KROMOSOM SENTRAL, BUTIR KROMATIN PADA PADA

SELAPUT INTI HALUSSELAPUT INTI HALUS 2. PRAKISTA2. PRAKISTA - PERALIHAN DARI TROPOZOIT KE KISTA- PERALIHAN DARI TROPOZOIT KE KISTA - SITOPLASMA TIDAK BERISI ERITROSIT ATAU SISA- SITOPLASMA TIDAK BERISI ERITROSIT ATAU SISA MAKANAN MAKANAN 3. KISTA3. KISTA - BENTUK BULAT- BENTUK BULAT - INTI : 1-4 BUAH- INTI : 1-4 BUAH

ENTAMOEBA HISTOLITICAENTAMOEBA HISTOLITICA

TROPOZOIT :TROPOZOIT :KISTA KISTA ::

SIKLUS HIDUP E. HISTOLITICASIKLUS HIDUP E. HISTOLITICA

HANYA BERLANGSUNG DALAM TUBUH MANUSIAHANYA BERLANGSUNG DALAM TUBUH MANUSIA

BENTUK INFEKTIF ADALAH KISTA BERINTI 4BENTUK INFEKTIF ADALAH KISTA BERINTI 4

CARA INFEKSI :CARA INFEKSI :

- - MELALUI MULUT, BERSAMA MAKANAN LAIN YANG MELALUI MULUT, BERSAMA MAKANAN LAIN YANG TERCEMARTERCEMAR

KISTA KISTA AMUBA BERINTI 4 (TETRANUKLEAT) AMUBA BERINTI 4 (TETRANUKLEAT) AMUBULA AMUBULA

(METACYSTIK TROPOZOIT) (METACYSTIK TROPOZOIT) TROPOZOIT (PADA PERMUKAAN TROPOZOIT (PADA PERMUKAAN

USUS BESAR)USUS BESAR)

PROSES REPRODUKSI E.HISTOLITICA ( 3 PROSES REPRODUKSI E.HISTOLITICA ( 3 TAHAP ) :TAHAP ) :

1. EKSKISTASI1. EKSKISTASI

- PERUBAHAN BENTUK KISTA MENJADI TROPOZOIT- PERUBAHAN BENTUK KISTA MENJADI TROPOZOIT

2. ENKISTASI2. ENKISTASI

- PERUBAHAN DARI BENTUK TROPOZOIT MENJADI KISTA- PERUBAHAN DARI BENTUK TROPOZOIT MENJADI KISTA

3. MULTIPLIKASI3. MULTIPLIKASI

- PEMBELAHAN SEDERHANA- PEMBELAHAN SEDERHANA

- HANYA TERJADI PADA BENTUK TROPOZOIT- HANYA TERJADI PADA BENTUK TROPOZOIT

RESERVOIR HOST : KUCING, ANJING, TIKUSRESERVOIR HOST : KUCING, ANJING, TIKUS

DISENTRI AMUBA ( AMUBIASIS )DISENTRI AMUBA ( AMUBIASIS )

- MASA INKUBASI : 4-5 HARIMASA INKUBASI : 4-5 HARI- AKUT : TINJA MENGANDUNG DARAH DAN LENDIRAKUT : TINJA MENGANDUNG DARAH DAN LENDIR TERJADI TERJADI

ULKUS DI USUSULKUS DI USUS- KRONIK : TERDAPAT ULKUS DENGAN REGENERASI JARINGANKRONIK : TERDAPAT ULKUS DENGAN REGENERASI JARINGAN

AMUBIASIS PADA ORGAN LAINAMUBIASIS PADA ORGAN LAIN

HATI : (AMUBIASIS HATI)HATI : (AMUBIASIS HATI)

- PADA UMUMNYA HANYA 1 ABSES HATI- PADA UMUMNYA HANYA 1 ABSES HATI

- GEJALA : - GEJALA : - NYERI HIPOKONDRIUM KANAN- NYERI HIPOKONDRIUM KANAN

- PEMBESARAN HATI- PEMBESARAN HATI

- DEMAM- DEMAM, , JAUNDICEJAUNDICE

- KOMPLIKASI :- KOMPLIKASI :

JIKA PECAH : MENYEBAR KE KULIT, PARU, PLEURA,JIKA PECAH : MENYEBAR KE KULIT, PARU, PLEURA,

DIAFRAGMA, RONGGA PERITONEUM,USUSDIAFRAGMA, RONGGA PERITONEUM,USUS

LAMBUNG, RONGGA PERITONEUMLAMBUNG, RONGGA PERITONEUM

PARUPARU : : PULMONARY AMUBIASISPULMONARY AMUBIASIS - PRIMER : TROPOZOIT MELALUI SIRKULASI PORTAL- PRIMER : TROPOZOIT MELALUI SIRKULASI PORTAL JARANGJARANG

- SEKUNDER : DARI ABSES HATI YANG MENGALAMI KOMPLIKASI - SEKUNDER : DARI ABSES HATI YANG MENGALAMI KOMPLIKASI

OTAK : CEREBRAL AMUBIASISOTAK : CEREBRAL AMUBIASIS - HANYA TERJADI DARI KOMPLIKASI HATI DAN PARU- HANYA TERJADI DARI KOMPLIKASI HATI DAN PARU

KULIT :KULIT : - TERDAPAT DIATAS DAERAH YANG BERDEKATAN DENGAN- TERDAPAT DIATAS DAERAH YANG BERDEKATAN DENGAN TEMPAT KELUARNYA CAIRAN ABSES HATI, APENDIKS DANTEMPAT KELUARNYA CAIRAN ABSES HATI, APENDIKS DAN

OPERASI USUSOPERASI USUS

ABSES LIMPA :ABSES LIMPA : - TERJADI DARI KOMPLIKASI HATI- TERJADI DARI KOMPLIKASI HATI - SECARA LANGSUNG : PENULARAN TROPOZOIT E.HISTOLITIC- SECARA LANGSUNG : PENULARAN TROPOZOIT E.HISTOLITICA A

DARI COLONDARI COLON

DIFERENSIASI DISENTRI AMUBA DAN DISENTRI DIFERENSIASI DISENTRI AMUBA DAN DISENTRI BASILERBASILER

DISENTRI AMUBADISENTRI AMUBA DISENTRI BASILERDISENTRI BASILER

FREKUENSI DEFEKASIFREKUENSI DEFEKASI

VOLUME DEFEKASIVOLUME DEFEKASI

BAU TINJABAU TINJA

REAKSI TINJAREAKSI TINJA

WARNA TINJAWARNA TINJA

SUSUNAN TINJASUSUNAN TINJA

KONSISTENSI TINJAKONSISTENSI TINJA

PX.MIKROSKOPISPX.MIKROSKOPIS

6-8X/HARI6-8X/HARI

>>>>

MENYENGATMENYENGAT

ASAMASAM

MERAH TUAMERAH TUA

DARAH+LENDIR+DARAH+LENDIR+

MASSA TINJA +MASSA TINJA +

TDK MELEKATTDK MELEKAT

TROPOZOIT+TROPOZOIT+

BAKTERI++BAKTERI++

KRISTAL CHARCOTKRISTAL CHARCOT

LEYDENLEYDEN

>10X>10X

<<<<

TAK BERBAUTAK BERBAU

ALKALIALKALI

MERAH MUDAMERAH MUDA

DARAH+LENDIR+DARAH+LENDIR+

MASSA TINJA –MASSA TINJA –

MELEKATMELEKAT

--

--

--

DIAGNOSIS LABORATORIUM DIAGNOSIS LABORATORIUM

DIAGNOSIS PASTIDIAGNOSIS PASTI

AMUBIASIS USUSAMUBIASIS USUS

AKUTAKUT

AMUBIASIS KRONIKAMUBIASIS KRONIK

(ASIMTOMATIK DAN(ASIMTOMATIK DAN

KARIER)KARIER)

PEMERIKSAAN TINJAPEMERIKSAAN TINJA

-MAKROSKOPIS-MAKROSKOPIS

-MIKROSKOPIS-MIKROSKOPIS

-PX. DARAH-PX. DARAH

-PX. SEROLOGI-PX. SEROLOGI

PEMERIKSAAN TINJAPEMERIKSAAN TINJA

-MAKROSKOPIS-MAKROSKOPIS

-MIKROSKOPIS-MIKROSKOPIS

-PX. DARAH-PX. DARAH

-PX. SEROLOGIS-PX. SEROLOGIS

WARNA MERAH TUA,WARNA MERAH TUA,

MENYENGAT,ASAMMENYENGAT,ASAM

TROPOZOIT+TROPOZOIT+

LEKOSITOSISLEKOSITOSIS

--

NORMALNORMAL

KISTA+KISTA+

NORMALNORMAL

ASIMTP.:N/-ASIMTP.:N/-

CARIER :+ CARIER :+

TERAPI AMUBIASIS :TERAPI AMUBIASIS :

1.1. METRONIDAZOLEMETRONIDAZOLE

2X1GRAM (3-5 HARI)/3X750MILIGRAM (5-10HARI)2X1GRAM (3-5 HARI)/3X750MILIGRAM (5-10HARI)

ANAK : 50MILIGRAM/KG/HARI (5-10HARI)ANAK : 50MILIGRAM/KG/HARI (5-10HARI)

2.2. DEHIDROEMETIN DIHIDROKLORIDADEHIDROEMETIN DIHIDROKLORIDA

1-1,5MILIGRAM /KG/HARI1-1,5MILIGRAM /KG/HARI

MASTIGOPHORA/FLAGELLATAMASTIGOPHORA/FLAGELLATA

MENURUT TEMPAT HIDUPNYA, 2 KELOMPOK :MENURUT TEMPAT HIDUPNYA, 2 KELOMPOK :

1. 1. HEMOFLAGELLATA HEMOFLAGELLATA (TERDAPAT DALAM SISTIM P.D):(TERDAPAT DALAM SISTIM P.D):

- TRYPANOSOMA- TRYPANOSOMA

- LEISHMANIA- LEISHMANIA

2. PADA 2. PADA JARINGANJARINGAN

- USUS : - USUS : - CHILOMASTIX MESNILI- CHILOMASTIX MESNILI

- TRICHOMONAS HOMINIS- TRICHOMONAS HOMINIS

- ENTEROMONAS HOMINIS- ENTEROMONAS HOMINIS

- GIARDIA LAMBLIA- GIARDIA LAMBLIA

- MULUT : - MULUT : TRICHOMONAS TENAXTRICHOMONAS TENAX

- GENITAL : - GENITAL : TRICHOMONAS VAGINALISTRICHOMONAS VAGINALIS

HEMOFLAGELLATAHEMOFLAGELLATA

SIFAT UMUM SIFAT UMUM FAMILI TRYPANOSOMIDAE FAMILI TRYPANOSOMIDAE

- HIDUP DALAM DARAH/JARINGAN MANUSIA/HEWAN- HIDUP DALAM DARAH/JARINGAN MANUSIA/HEWAN

- SERANGGA MERUPAKAN HOSPES PERANTARA DAN VEKTOR - SERANGGA MERUPAKAN HOSPES PERANTARA DAN VEKTOR

PENULARPENULAR

- MEMPUNYAI 2 STADIUM :- MEMPUNYAI 2 STADIUM :

- FLAGELLATA : LANGSING, MEMANJANG, SERING - FLAGELLATA : LANGSING, MEMANJANG, SERING

MELENGKUNGMELENGKUNG

- NON FLAGELLA : BULAT/LONJONG- NON FLAGELLA : BULAT/LONJONG

- INTI : BULAT, LETAK DI SENTRAL- INTI : BULAT, LETAK DI SENTRAL

- KINETOPLAS : BULAT, BATANG, <- KINETOPLAS : BULAT, BATANG, < INTIINTI

LETAK DIDEPAN/BELAKANG INTI LETAK DIDEPAN/BELAKANG INTI

MORFOLOGI MORFOLOGI FAM.TRYPANOSOMIDAEFAM.TRYPANOSOMIDAE

1. LEISHMANIA1. LEISHMANIA

2. LEPTOMONAD2. LEPTOMONAD

3. KRITIDIA3. KRITIDIA

4. TRIPANOSOMA4. TRIPANOSOMA

5. TRIPANOSOMA METASIKLIK5. TRIPANOSOMA METASIKLIK

TRYPANOSOMATRYPANOSOMA

- Terdapat 2 jenis tuan rumah : Vertebrata danTerdapat 2 jenis tuan rumah : Vertebrata dan SeranggaSerangga- Terjadinya penularan oleh serangga dengan 2 cara :Terjadinya penularan oleh serangga dengan 2 cara : 1. 1. ANTERIOR STATIONANTERIOR STATION (Melalui gigitan (Melalui gigitan Vertebrata)Vertebrata) Pada : T. gambiensePada : T. gambiense T. rhodesienseT. rhodesiense T. bruceiT. brucei

2. POSTERIOR STATION2. POSTERIOR STATION Melaui mulut karena termakan tinja seranggaMelaui mulut karena termakan tinja serangga Pada : T. lewwesiPada : T. lewwesi T. cruziT. cruzi

TRYPANOSOMA GAMBIENSETRYPANOSOMA GAMBIENSE

SIKLUS HIDUPSIKLUS HIDUP TRYPANOSOMA GAMBIENSE TRYPANOSOMA GAMBIENSE

DIFERENSIASI GENUSDIFERENSIASI GENUS TRYPANOSOMATRYPANOSOMA

T. GAMBIENSET. GAMBIENSE T. T. RHODESIENSRHODESIENS

T. CRUZIT. CRUZI

HABITATHABITAT

MORFOLOGIMORFOLOGI

VEKTOR VEKTOR

R.HOSTR.HOST

DIAGNOSADIAGNOSA

CARA INFEKSICARA INFEKSI

GEJALA KLINISGEJALA KLINIS

KHASKHAS

Plasma,Otot,Plasma,Otot,

LimphnoteLimphnote

PolimorfPolimorf

G.palpalisG.palpalis

Sapi, Babi, Sapi, Babi, dombadomba

Mikroskopid,sutMikroskopid,sutulul

,Cgb,Cs,Cgb,Cs

GigitanGigitan

P. tidurP. tidur

PolimorfPolimorf

G.palpalisG.palpalis

G.MorsitansG.Morsitans

AntelopeAntelope

Mikroskopis,sutuMikroskopis,sutull

,Cgb,Cs,Cgb,Cs

GigitanGigitan

P. tidurP. tidur

Darah tepi, ototDarah tepi, otot

,Saraf, Res,Saraf, Res

Trypanosoma,Trypanosoma,

LeismaniaLeismania

ReduvidaeReduvidae

Armadilo,kucing,Armadilo,kucing,

Tikus, AnjingTikus, Anjing

Mikroskopis,Mikroskopis,

inokulasi hwninokulasi hwn

Kontaminasi Kontaminasi tinjatinja

Chagoma-Chagoma-RomanaRomana

signsign

TRYPANOSOMA CRUZITRYPANOSOMA CRUZI

CHAGAS CHAGAS DISEASEDISEASE

TRYPANOSOMA RHODESIENSETRYPANOSOMA RHODESIENSE

LEISHMANIALEISHMANIA

SPESIES YANG PARASITIK TERHADAP MANUSIA :SPESIES YANG PARASITIK TERHADAP MANUSIA :1.1. L.L. donovani donovani L Leismaniasis visceraleismaniasis visceral (penyakit kala azar)(penyakit kala azar)

LLeismaniasis kuliteismaniasis kulit (D (Dermal ermal LLeismaniasiseismaniasis))

2.2. L. L. tropicatropica L Leismaniasis kuliteismaniasis kulit (O (Oriental soreriental sore))

3.3. L. L. braziliensisbraziliensis L Leismaniasis eismaniasis MMucocutan (Nasopharyng ucocutan (Nasopharyng espundi)espundi)

LEISHMANIALEISHMANIADIFERENSIASI LEISHMANIADIFERENSIASI LEISHMANIA

L.DONOVANIL.DONOVANI L.TROPIKAL.TROPIKA L.BRAZILIENSIL.BRAZILIENSISS

PENYAKITPENYAKIT

HOSP.DEFHOSP.DEF

HOSP.PERANTRHOSP.PERANTR

PENULARANPENULARAN

INKUBASIINKUBASI

GEJALAGEJALA

DIAGNOSADIAGNOSA

TERAPITERAPI

KALA AZARKALA AZAR

MAN, ANJINGMAN, ANJING

PHLEBOTOMUSPHLEBOTOMUS

GIGITAN GIGITAN VEKTORVEKTOR

3-6 BLN3-6 BLN

LEISHMANIOMALEISHMANIOMA

MIKROSKOPIS,MIKROSKOPIS,

DARAH,SUTUL,DARAH,SUTUL,

BIOPSI, BIOPSI, KULTUR,KULTUR,

TES SEROLOGITES SEROLOGI

ANTIMONI ANTIMONI DRUGDRUG

PENTAMIDINEPENTAMIDINE

ORIENTAL SOREORIENTAL SORE

MAN, ANJINGMAN, ANJING

PHLEBOTOMUSPHLEBOTOMUS

GIGITAN GIGITAN VEKTORVEKTOR

KONTAMINASIKONTAMINASI

LUKALUKA

2MGG-6BLN2MGG-6BLN

DELHI BOILDELHI BOIL

MIKROSKOPIS, MIKROSKOPIS,

NODUL KULIT,NODUL KULIT,

KULTURKULTUR

ANTIMONI ANTIMONI DRUGDRUG

EMETINEMETIN

VAKSINVAKSIN

ESPUNDIAESPUNDIA

MAN, ANJINGMAN, ANJING

PHLEBOTOMUSPHLEBOTOMUS

GIGITAN GIGITAN VEKTORVEKTOR

AUTO INF,AUTO INF,

KONTAK LGSKONTAK LGS

BBRP HR/MGBBRP HR/MG

KULIT DANKULIT DAN

MUKOSAMUKOSA

MIKROSKOPIS,MIKROSKOPIS,

BHN.INFBHN.INF

KULTURKULTUR

TES SEROLOGITES SEROLOGI

ANTIMONI ANTIMONI DRUGDRUG

ATEBRINATEBRIN

LEISMANIA CUTISLEISMANIA CUTIS

LEISHMANIA LEISHMANIA DONOVANIDONOVANI

LEISHMANIA BRAZILIENSELEISHMANIA BRAZILIENSE

LEISHMANIA LEISHMANIA TROPICATROPICA

NASAL NASAL ESPUNDIAESPUNDIA

TRICHOMONASTRICHOMONAS

- HANYA MEMPUNYAI BENTUK TROPOZOITHANYA MEMPUNYAI BENTUK TROPOZOIT

- FLAGELLATA INI BENTUK MIRIP BUAH PIR, UK: 10-12uFLAGELLATA INI BENTUK MIRIP BUAH PIR, UK: 10-12u

- INTI : 1, OVAL PADA ANTERIOR TUBUHINTI : 1, OVAL PADA ANTERIOR TUBUH

- FLAGEL : ANTERIOR : 3-5 BUAHFLAGEL : ANTERIOR : 3-5 BUAH

POSTERIOR 1 BUAH, TEBAL DAN MEMBENTUK POSTERIOR 1 BUAH, TEBAL DAN MEMBENTUK UNDULATING UNDULATING

MEMBRAN MEMBRAN

- AKSOTIL BERJALAN DI PERTENGAHAN TUBUHAKSOTIL BERJALAN DI PERTENGAHAN TUBUH

- TERDAPAT 3 SPESIES :TERDAPAT 3 SPESIES :

1. T. HOMINIS (USUS)1. T. HOMINIS (USUS)

2. T. TENAX (RONGGA MULUT)2. T. TENAX (RONGGA MULUT)

3. T. VAGINALIS (SALURAN UG)3. T. VAGINALIS (SALURAN UG)

TRICHOMONAS VAGINALISTRICHOMONAS VAGINALIS

- MORFOLOGI :MORFOLOGI :

- FLAGEL : ANTERIOR : 4 BUAH, SAMA PANJANGFLAGEL : ANTERIOR : 4 BUAH, SAMA PANJANG

POSTERIOR : 1 BUAH, BERJALAN KE BELAKANG POSTERIOR : 1 BUAH, BERJALAN KE BELAKANG

SEPANJANG TEPI UNDULATING MEMBRANSEPANJANG TEPI UNDULATING MEMBRAN

- INTI : OVALINTI : OVAL

TROPOZOIT,PIRIFORM, TAK BERWARNATROPOZOIT,PIRIFORM, TAK BERWARNA

- STADIUM KISTA -STADIUM KISTA -

TRICHOMONAS TRICHOMONAS VAGINALISVAGINALIS

PENYAKIT YANG DITIMBULKAN :PENYAKIT YANG DITIMBULKAN :

LAKI-LAKI : PROSTATITIS VESIKALISLAKI-LAKI : PROSTATITIS VESIKALIS

WANITA : VAGINITIS,URETRITIS, VULVITIS, SERVISITISWANITA : VAGINITIS,URETRITIS, VULVITIS, SERVISITIS

GEJALA KLINIK :GEJALA KLINIK :

- GATAL DAN PANAS PADA VAGINAGATAL DAN PANAS PADA VAGINA

- FLUOR ALBUSFLUOR ALBUS

LAKI-LAKI : (10%) MENGELUARKAN CAIRAN PUTIH DARI LAKI-LAKI : (10%) MENGELUARKAN CAIRAN PUTIH DARI URETRAURETRA

DIAGNOSA :DIAGNOSA : 1. GEJALA KLINIS1. GEJALA KLINIS2. MIKROSK. PADA SEKRET VAGINA : TROPOZOIT +2. MIKROSK. PADA SEKRET VAGINA : TROPOZOIT +3. BIAKAN SEKRET VAGINA, CAIRAN URETRA, AIR MANI3. BIAKAN SEKRET VAGINA, CAIRAN URETRA, AIR MANI

TERAPI :TERAPI :- METRONIDAZOLMETRONIDAZOL

LAKI : 2X250MG (10HARI)/2 GR SINGLE DOSE (MALAM)LAKI : 2X250MG (10HARI)/2 GR SINGLE DOSE (MALAM)

WANITA : 3X250MG (10HARI)/2 GR SINGLE DOSE (MALAM)WANITA : 3X250MG (10HARI)/2 GR SINGLE DOSE (MALAM)

- TINIDAZOLTINIDAZOL

- NIMORAZOLNIMORAZOL

GIARDIA LAMBLIAGIARDIA LAMBLIA( LAMBLIA INTESTINALIS)( LAMBLIA INTESTINALIS)

HABITAT :DUODENUM, BAGIAN ATAS YEYENUMHABITAT :DUODENUM, BAGIAN ATAS YEYENUM

MORFOLOGI :MORFOLOGI :

1. 1. TROPOZOIT TROPOZOIT : MIRIP RAKET: MIRIP RAKET

PERMUKAAN BADAN DORSAL CEMBUNG, VENTRAL CEKUNG:PERMUKAAN BADAN DORSAL CEMBUNG, VENTRAL CEKUNG:

UKURAN : P: 14u. L:7uUKURAN : P: 14u. L:7u

ANTERIOR TUBUH : MELEBAR DAN MEMBULATANTERIOR TUBUH : MELEBAR DAN MEMBULAT

POSTERIOR TUBUH :MERUNCINGPOSTERIOR TUBUH :MERUNCING

2. 2. KISTA KISTA ::

- LONJONG, UK. P:12u, L:7U- LONJONG, UK. P:12u, L:7U

- 4 BUAH INTI- 4 BUAH INTI

GIARDIA LAMBLIAGIARDIA LAMBLIATROPOZOIT DAN KISTATROPOZOIT DAN KISTA

SIKLUS HIDUP GIARDIA LAMBLIASIKLUS HIDUP GIARDIA LAMBLIA

PENYAKITNYA : PENYAKITNYA : GIARDIASISGIARDIASIS

GEJALA KLINIS :GEJALA KLINIS : - DEMAM,ANEMI, ALERGI- DEMAM,ANEMI, ALERGI - ENTEROLITIS- ENTEROLITIS - KOLESISTOPATI - KOLESISTOPATI - STEATORHEA- STEATORHEA

DIAGNOSA :DIAGNOSA : - TINJA : KISTA/TROPOZOIT G.LAMBLIA - TINJA : KISTA/TROPOZOIT G.LAMBLIA

TERAPI :TERAPI : - METRONIDAZOL :3 X 250GM/10HARI/2GR/HR/3HARI- METRONIDAZOL :3 X 250GM/10HARI/2GR/HR/3HARI - TINIDAZOL : 2GR/HARI/SINGLE DOSE- TINIDAZOL : 2GR/HARI/SINGLE DOSE - CHLOROQUIN : 1X300MG/5HARI- CHLOROQUIN : 1X300MG/5HARI

SPOROZOASPOROZOA

KLAS TELOSPOREA TOXOPLASMAKLAS TELOSPOREA TOXOPLASMA

SUBKLAS : HAEMOSPORA COCCIDIASUBKLAS : HAEMOSPORA COCCIDIA

ORDO : EIMERIIDEA TOXOPLASMIDAORDO : EIMERIIDEA TOXOPLASMIDA

FAMILI: PLASMODIIDAE EIMERIIDAEFAMILI: PLASMODIIDAE EIMERIIDAE

GENUS: GENUS: PLASMODIUM ISOSPORA TOXOPLASMAPLASMODIUM ISOSPORA TOXOPLASMA PNEUOCYSTICPNEUOCYSTIC SARCOCYSTICSARCOCYSTIC

PLASMODIUMPLASMODIUM

HOSPES DEFINITIF : ANOPHELESHOSPES DEFINITIF : ANOPHELES

HOSPES PERANTARA : MANUSIAHOSPES PERANTARA : MANUSIA

SIKLUS HIDUP :SIKLUS HIDUP :

1. SEKSUAL 1. SEKSUAL (SPOROGONI)(SPOROGONI)

- PADA - PADA NYAMUKNYAMUK

- MENGHASILKAN - MENGHASILKAN SPOROZOIT SPOROZOIT INFEKTIF BAGI INFEKTIF BAGI MANUSIAMANUSIA

2. ASEKSUAL (2. ASEKSUAL (SKIZOGONI)SKIZOGONI)

- PADA - PADA MANUSIAMANUSIA

- MENGHASILKAN - MENGHASILKAN GAMETOSITGAMETOSIT

A. A. AASEKSUALSEKSUAL

DALAM TUBUH MANUSIADALAM TUBUH MANUSIA1.1. PREERITROSITIK (SKIZOGONI) DALAM PARENKIM PREERITROSITIK (SKIZOGONI) DALAM PARENKIM

HATIHATI2.2. ERITROSITIK (SKIZOGONI) DALAM ERITROSITERITROSITIK (SKIZOGONI) DALAM ERITROSIT3.3. GAMETOGONI (MEROZOIT-GAMETOSIT PADA GAMETOGONI (MEROZOIT-GAMETOSIT PADA

ERITROSIT KAPILER LIMPA DAN SUTULERITROSIT KAPILER LIMPA DAN SUTUL4.4. EKSOERITROSITIK (SKIZOGONI) PADA SEL HATIEKSOERITROSITIK (SKIZOGONI) PADA SEL HATI

B. SEKSUALB. SEKSUAL

1.1. EKSFLAGELASI: MIKROGAMET MUDA EKSFLAGELASI: MIKROGAMET MUDA MIKROGAMET TUA MIKROGAMET TUA

2.2. MAKROGAMETOSIT MAKROGAMETOSIT MAKROGAMET MAKROGAMET

3.3. FUSI MIKROGAMET + MAKROGAMET FUSI MIKROGAMET + MAKROGAMET ZIGOT ZIGOT

4.4. ZIGOT ZIGOT OOKINET OOKINET

5.5. OOKINET OOKINET OOKISTA OOKISTA

6.6. PEMBENTUKAN SPOROZOIT DALAM OOKISTAPEMBENTUKAN SPOROZOIT DALAM OOKISTA

7.7. SPOROZOIT MASUK DALAM KELJ. LUDAH NYAMUKSPOROZOIT MASUK DALAM KELJ. LUDAH NYAMUK

http://2.bp.blogspot.com/_q8BUVlBrjK0/Slh3mUeyUcI/AAAAAAAAAA8/Mw39KrNnJ9E/s1600-h/ANOPELES.jpg

MORFOLOGI KHAS PLASMODIUMMORFOLOGI KHAS PLASMODIUMTROPOZOIT P. VIVAXTROPOZOIT P. VIVAX

• ERITROSIT MEMBESARERITROSIT MEMBESAR - TROPOZOIT MUDA : BTK CINCIN MGD BINTIK - TROPOZOIT MUDA : BTK CINCIN MGD BINTIK BASOFILBASOFIL - TROPOZOIT LANJUT : AMUBOID DNG BINTIK - TROPOZOIT LANJUT : AMUBOID DNG BINTIK SCHUFFNERSCHUFFNER

TROPOZOIT PLASMODIUM TROPOZOIT PLASMODIUM FALCIPARUMFALCIPARUMTROPOZOIT MUDA : BENTUK CINCINTROPOZOIT MUDA : BENTUK CINCINTROPOZOIT LANJUT : KROMATIN GANDA DNG BINTIK TROPOZOIT LANJUT : KROMATIN GANDA DNG BINTIK MAURERMAURER TROPOZOIT TROPOZOIT

PLASMODIUM PLASMODIUM MALARIAEMALARIAEBENTUK PITA (BANDFORM)BENTUK PITA (BANDFORM)

TROPOZOIT PLASMODIUM VIVAXTROPOZOIT PLASMODIUM VIVAX

Plasmodium vivax (tropozoit muda)Sediaan darah tipisPerhatikan :- Parasit berbentuk cincin tebal- Parasit berada di dalam eritrosit.- Eritrosit yang terinfeksi berukuran lebih besar dari eritrosit normal.- Inti bulat berwarna ungu tua.- Sitoplasma / cincin berwarna merah muda.

SKIZONT PLASMODIUM MALARIAESKIZONT PLASMODIUM MALARIAE• -- 8 ME 8 MERRAZOITAZOIT, MASING-MASING BESAR, WARNA , MASING-MASING BESAR, WARNA

MERAH, BULAT TERSEBAR DIANTARA SITOPLASMAMERAH, BULAT TERSEBAR DIANTARA SITOPLASMA

YANG PUCAT YANG PUCAT - BENTUK ROSET MIRIP BUNGA - BENTUK ROSET MIRIP BUNGA

GAMETOSIT PLASMODIUM GAMETOSIT PLASMODIUM MALARIAEMALARIAE

- BULAT/LONJONG DNG ERITROSIT NORMALBULAT/LONJONG DNG ERITROSIT NORMAL

- INTI BULAT, MENGANDUNG KROMATIN BERWARNA INTI BULAT, MENGANDUNG KROMATIN BERWARNA MERAHMERAH

- LETAK INTI DI TEPILETAK INTI DI TEPI

SKIZONT PLASMODIUM VIVAXSKIZONT PLASMODIUM VIVAX

- TERDIRI DARI MEROZOIT YANG BERJUMLAH - TERDIRI DARI MEROZOIT YANG BERJUMLAH

16-18, BENTUKNYA BESAR, APADAT BERUPA 16-18, BENTUKNYA BESAR, APADAT BERUPA

GRANULA MERAHGRANULA MERAH

- BENTUK TERATUR/MENGISI PENUH- BENTUK TERATUR/MENGISI PENUH

- ERITROSIT YANG TAMPAK MEMBESAR- ERITROSIT YANG TAMPAK MEMBESAR

GAMETOSIT GAMETOSIT PLASMODIUM VIVAXPLASMODIUM VIVAX- LONJONG, ERITROSIT MEMBESAR- LONJONG, ERITROSIT MEMBESAR- MENGANDUNG BINTIK - MENGANDUNG BINTIK SCHUFFNERSCHUFFNER

GAMETOSIT GAMETOSIT PLASMODIUM PLASMODIUM FALCIPARUMFALCIPARUM - MIRIP BUAH PISANG- MIRIP BUAH PISANG - GAMETOSIT > UK. ERITROSIT - GAMETOSIT > UK. ERITROSIT

GAMETOSIT GAMETOSIT PLASMODIUM OVALEPLASMODIUM OVALE - BULAT/LONJONG- BULAT/LONJONG - SEL DARAH MERAH = - SEL DARAH MERAH = GAMETOSITGAMETOSIT

PENYAKIT MALARIAPENYAKIT MALARIA

SPESIESSPESIES JENIS MALARIAJENIS MALARIA INKUBASIINKUBASI SIKLUS SIKLUS DEMAMDEMAM

P.VIVAXP.VIVAX MA.TERTIANAMA.TERTIANA

BENIGNABENIGNA10 – 17 HARI10 – 17 HARI 48 JAM48 JAM

P. P. FALCIPARUMFALCIPARUM

MA.TERTIANAMA.TERTIANA

MALIGNAMALIGNA

MA. PERNISIOSAMA. PERNISIOSA

BLACK WATERBLACK WATER

8 - 12 HARI8 - 12 HARI 48 JAM48 JAM

P. MALARIAEP. MALARIAE MA.KUARTANAMA.KUARTANA 21 – 40 HARI21 – 40 HARI 72 JAM72 JAM

P. OVALEP. OVALE MA. OVALEMA. OVALE 10 – 17 HARI10 – 17 HARI T- JELAST- JELAS

CARA PENULARAN MALARIACARA PENULARAN MALARIA

1.1. MELALUI GIGITAN NYAMUK ANOPHELES BETINA MELALUI GIGITAN NYAMUK ANOPHELES BETINA YANG MENGANDUNG SPOROZOIT INFEKTIFYANG MENGANDUNG SPOROZOIT INFEKTIF

2.2. PENULARAN DENGAN TROPOZOIT MELALUI:PENULARAN DENGAN TROPOZOIT MELALUI:

TRANSFUSI DARAH, PLASENTA, JARUM SUNTIKTRANSFUSI DARAH, PLASENTA, JARUM SUNTIK

- DEMAM INTERMITTEN- DEMAM INTERMITTEN

- KEDINGINAN (20MNT - 1JAM) - KEDINGINAN (20MNT - 1JAM)

- FASE PANAS BADAN (1 – 4 JAM)- FASE PANAS BADAN (1 – 4 JAM) - KERINGAT >> ( 2 – 3 JAM )- KERINGAT >> ( 2 – 3 JAM )

- ANEMIA- ANEMIA - AKIBAT PECAHNYA SEL DARAH MERAH SELAMA - AKIBAT PECAHNYA SEL DARAH MERAH SELAMA

SEGMENTASI SEGMENTASI PARASIT DALAM ERITROSITPARASIT DALAM ERITROSIT

- PEMBESARAN LIMPA- PEMBESARAN LIMPA

GEJALA KHAS MALARIAGEJALA KHAS MALARIA

DIAGNOSA LABORATORIUMDIAGNOSA LABORATORIUM

1.1. TETES TEBAL DARAH (THICK SMEAR)TETES TEBAL DARAH (THICK SMEAR)

UNTUK MENENTUKAN SECARA CEPAT MENDERITA UNTUK MENENTUKAN SECARA CEPAT MENDERITA MALARIA/TIDAKMALARIA/TIDAK

2.2. HAPUSAN DARAH (THIN SMEAR)HAPUSAN DARAH (THIN SMEAR) UNTUK MENENTUKANUNTUK MENENTUKAN SPESIES PLASMODIUMSPESIES PLASMODIUM

3.3. TES SEROLOGITES SEROLOGI

PENGOBATAN MALARIAPENGOBATAN MALARIA1. 1. KLORKINA (CHLOROQUIN)KLORKINA (CHLOROQUIN)

AWAL : 1GR/P.O AWAL : 1GR/P.O 6J KMD6J KMD 0,5GR (1HR) 0,5GR (1HR)

0,5GR/HR0,5GR/HR

PENCEGAHAN DI FAERAH ENDEMIK :PENCEGAHAN DI FAERAH ENDEMIK :

DEWASA : 1X0,5GR/P.O/HRDEWASA : 1X0,5GR/P.O/HR

ANAK : SEKALI-1MGGANAK : SEKALI-1MGG

1-4TH : 75MG, 5-8TH : 150MG,>8TH : 300MG1-4TH : 75MG, 5-8TH : 150MG,>8TH : 300MG

2. AMODIAQUIN (UNTUK BENTUK SKIZON SEMUA 2. AMODIAQUIN (UNTUK BENTUK SKIZON SEMUA

SPESIES PLASMODIUM)SPESIES PLASMODIUM)

- - 600MG, SINGLE DOSE600MG, SINGLE DOSE

- PENCEGAHAN ; 400MG/MGG- PENCEGAHAN ; 400MG/MGG

3. PIRIMETAMIN3. PIRIMETAMIN

UNTUK MENCEGAH MALARIA, KARENA UNTUK MENCEGAH MALARIA, KARENA BEKERJA LAMBATBEKERJA LAMBAT

DOSIS : 25MG/P.O/MGGDOSIS : 25MG/P.O/MGG

4. BIGUANID/PROGUANIL4. BIGUANID/PROGUANIL

UNTUK MENCEGAH PLASMODIUM UNTUK MENCEGAH PLASMODIUM FALCIPARUM FALCIPARUM

DOSIS : 500MG/HR (5HR)DOSIS : 500MG/HR (5HR)

5. PRIMAKUIN5. PRIMAKUIN - BEKERJA TERHADAP BENTUK SEKSUAL - BEKERJA TERHADAP BENTUK SEKSUAL

PLASMODIUM PLASMODIUM DAN EKSOERITROSITIK SEKUNDERDAN EKSOERITROSITIK SEKUNDER - LEBIH EFEKTIF DENGAN EFEK SAMPING LEBIH- LEBIH EFEKTIF DENGAN EFEK SAMPING LEBIH

RENDAHRENDAH DOSIS : 2X15MG (14HR)DOSIS : 2X15MG (14HR) KONTRA INDIKASI :KONTRA INDIKASI : - PENYAKIT GINJAL- PENYAKIT GINJAL - ANEMIA HEMOLITIK- ANEMIA HEMOLITIK

EPIDEMIOLOGI MALARIAEPIDEMIOLOGI MALARIA

UNTUK TINGKAT ENDEMISITAS MALARIAUNTUK TINGKAT ENDEMISITAS MALARIA

MELIPUTI PEMERIKSAAN :MELIPUTI PEMERIKSAAN :

1.1. INDEX LIMPA (SPLEEN INDEX/SI)INDEX LIMPA (SPLEEN INDEX/SI)

2.2. INDEX PARASIT (PI)INDEX PARASIT (PI)

3.3. ANGKA INFEKSI (INFECTION RATE) DARI NYAMUK ANGKA INFEKSI (INFECTION RATE) DARI NYAMUK ANOPHELESANOPHELES

4.4. KEPADATAN NYAMUK (MOSQUITO DENSITY)KEPADATAN NYAMUK (MOSQUITO DENSITY)

INDEX LIMPA (S I)INDEX LIMPA (S I)

- PENGUKURAN LIMPA TERUTAMA DILAKUKAN PENGUKURAN LIMPA TERUTAMA DILAKUKAN PADAPADAUMUR 2 – 9THUMUR 2 – 9TH

- SAAT PEMERIKSAAN : DILAKUKAN PADA PUNCAK SAAT PEMERIKSAAN : DILAKUKAN PADA PUNCAK SERANGANSERANGAN MALARIAMALARIA

- UKURAN LIMPA DITENTUKAN DENGAN METODEUKURAN LIMPA DITENTUKAN DENGAN METODE SCHUFFNERSCHUFFNER // UKURAN LEBAR JARI DI BAWAH IGAUKURAN LEBAR JARI DI BAWAH IGA

DERAJAT ENDEMISITAS MALARIADERAJAT ENDEMISITAS MALARIA

WHO : INDEX LIMPAWHO : INDEX LIMPA

BEBERAPA TINGKATAN :BEBERAPA TINGKATAN :

1. HIPOENDEMIK 1. HIPOENDEMIK DAERAH ENDEMIK MALARIA DAERAH ENDEMIK MALARIA 0-10% 0-10%

(UMUR 2-9 TH)(UMUR 2-9 TH)

2. MESOENDEMIK 2. MESOENDEMIK DAERAH ENDEMIK MALARIA DAERAH ENDEMIK MALARIA 11-50% 11-50%

3. HIPERENDEMIK 3. HIPERENDEMIK DAERAH ENDEMIK MALARIA DAERAH ENDEMIK MALARIA >75% + >75% +

SI DEWASA SI DEWASA MENINGKATMENINGKAT

4. HOLOENDEMIK 4. HOLOENDEMIK DAERAH ENDEMIK MALARIA DAERAH ENDEMIK MALARIA > 75% + > 75% +

SI DEWASA SI DEWASA MENURUNMENURUN

INDEX PARASITINDEX PARASIT

DEFINISI :DEFINISI :

- PROSENTASI DARI ANAK – ANAK UMUR 2- 9 TH YANG - PROSENTASI DARI ANAK – ANAK UMUR 2- 9 TH YANG PADA PADA

PEMERIKSAAN TETES TEBAL MENGANDUNG PLASMODIUM PEMERIKSAAN TETES TEBAL MENGANDUNG PLASMODIUM ++

ENDEMIK : IP PADA ANAK > DEWASAENDEMIK : IP PADA ANAK > DEWASA

MALARIA PERNISIOSAMALARIA PERNISIOSAMERUPAKAN KUMPULAN AKIBAT GEJALA AKIBAT PENGOBATANMERUPAKAN KUMPULAN AKIBAT GEJALA AKIBAT PENGOBATANYANG TIDAK SEMPURNA TERHADAP MALARIA FALCIPARUM YANG TIDAK SEMPURNA TERHADAP MALARIA FALCIPARUM SEHINGGA MENIMBULKAN KEMATIAN PENDERITA DALAM 1-3 SEHINGGA MENIMBULKAN KEMATIAN PENDERITA DALAM 1-3

HARIHARISETELAH PENGOBATANSETELAH PENGOBATAN

PATOGENESA :PATOGENESA :- AGLUTINASI ERITROSIT YANG TERINFEKSI PARASIT AGLUTINASI ERITROSIT YANG TERINFEKSI PARASIT

PEMBENPEMBEN DDEENGAN PEMBULUH DARAH KAPILERNGAN PEMBULUH DARAH KAPILER- PARASIT TIDAK MAMPU MENYESUAIKAN BENTUK PEMBULUHPARASIT TIDAK MAMPU MENYESUAIKAN BENTUK PEMBULUH

DARAH DARAH EMBOLI EMBOLI- BENTUK TROPOZOIT BENTUK TROPOZOIT MUDAH MELEKAT PADA DINDING MUDAH MELEKAT PADA DINDING

KAPILER KAPILER AGLUTINASI DAN PEMBUNTUAN KAPILER AGLUTINASI DAN PEMBUNTUAN KAPILER- TETERRJADI PARASITEMIA BERAT (>> BENTUK CINCIN DAN JADI PARASITEMIA BERAT (>> BENTUK CINCIN DAN

SKIZONT)SKIZONT)

BENTUK KLINIS MALARIABENTUK KLINIS MALARIA PERNISIOSAPERNISIOSA

1. 1. MALARIA CEREBRALMALARIA CEREBRAL - TERJADI KELAINAN DI OTAK- TERJADI KELAINAN DI OTAK - HIPERPIREKSI, PARALISA DAN KOMA- HIPERPIREKSI, PARALISA DAN KOMA

2. 2. MALARIA ALGIDMALARIA ALGID - KEGAGALAN SIRKULASI PERIFER - KEGAGALAN SIRKULASI PERIFER KULIT LEMBAB DAN KULIT LEMBAB DAN

DINGINDINGIN - MUNTAH, DIARE + TINJA BERDARAH- MUNTAH, DIARE + TINJA BERDARAH

3. 3. MALARIA SEPTIKEMIAMALARIA SEPTIKEMIA - PANAS TERUS – MENERUS- PANAS TERUS – MENERUS - PNEUMONI- PNEUMONI - SINCOPE CARDIAC - SINCOPE CARDIAC

BLACK WATER FEVERBLACK WATER FEVER

- MALARIA FALCIFARUM YANG DISERTAI :MALARIA FALCIFARUM YANG DISERTAI :

- HEMOLISIS INTRAVASCULAR- HEMOLISIS INTRAVASCULAR

- DEMAM- DEMAM

- HEMOGLOBINURA- HEMOGLOBINURA

- TERJADI PADA ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI KEKEBALANTERJADI PADA ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI KEKEBALAN

TERHADAP MALARIA YANG TINGGAL DI DAERAH ENDEMIK TERHADAP MALARIA YANG TINGGAL DI DAERAH ENDEMIK

MALARIA 6BLN – 1TH YANG TIDAK MENDAPAT MALARIA 6BLN – 1TH YANG TIDAK MENDAPAT PENGOBATANPENGOBATAN

KINA ADEKUAT KINA ADEKUAT

PATOGENESA :PATOGENESA :- HEMOLISA INTRAVASCULARHEMOLISA INTRAVASCULAR

- METHEMALBUMINEMIA - METHEMALBUMINEMIA - HIPERBILIRUBINEMIA- HIPERBILIRUBINEMIA - HEMOGLOBINURIA- HEMOGLOBINURIA

- GINJAL : MEMBESAR DAN BERWARNA GELAP GINJAL : MEMBESAR DAN BERWARNA GELAP KARENA KARENA BENDUNGAN DAN PIGMENTASIBENDUNGAN DAN PIGMENTASI

- HATI : MEMBESAR DAN MELUNAK DAN BERWARNA KUNINGHATI : MEMBESAR DAN MELUNAK DAN BERWARNA KUNING KARENA TUMPUKAN HEMOSIDERINKARENA TUMPUKAN HEMOSIDERIN

- KANDUNG EMPEDU : CAIRAN EMPEDU BERWARNA HIJAUKANDUNG EMPEDU : CAIRAN EMPEDU BERWARNA HIJAU GELAP DAN PEKATGELAP DAN PEKAT

- LIMPA : MEMBESAR DAN BERWARNA HITAM KARENALIMPA : MEMBESAR DAN BERWARNA HITAM KARENA PIGMENTASI HEMOZOINPIGMENTASI HEMOZOIN

KOMPLIKASI BLACK WATER FEVERKOMPLIKASI BLACK WATER FEVER

• UTAMA :UTAMA :

- UREMIA (GAGAL FAAL GINJAL)- UREMIA (GAGAL FAAL GINJAL)

- GAGAL FAAL HATI- GAGAL FAAL HATI

- KOLAPS SIRKULASI- KOLAPS SIRKULASI

OBAT ANTI MALARIA YANG BOLEH :OBAT ANTI MALARIA YANG BOLEH :

- KLORKINA, PIRIMETAMINKLORKINA, PIRIMETAMIN

- KONTRA INDIKASI : PRIMAQUINKONTRA INDIKASI : PRIMAQUIN

TOXOPLASMA GONDIITOXOPLASMA GONDII

- MERUPAKAN PENYAKIT ZOONOSIS YANG DAPAT MERUPAKAN PENYAKIT ZOONOSIS YANG DAPAT DITULARKANDITULARKAN DARI BINATANG KEPADA MANUSIADARI BINATANG KEPADA MANUSIA

- MORFOLOGI :MORFOLOGI :

1. EKSTRASELULER 1. EKSTRASELULER BENTUK MIRIP BULAN SABIT BENTUK MIRIP BULAN SABIT LANGSING LANGSING

DENGAN UJUNG RUNCING DAN LAIN DENGAN UJUNG RUNCING DAN LAIN

TUMPULTUMPUL

2. INTRASELULER 2. INTRASELULER BENTUK BULAT LONJONG INTI 1 PADA BENTUK BULAT LONJONG INTI 1 PADA UJUNG UJUNG YANG TUMPUL YANG TUMPUL

MORFOLOGI TOXPLASMA GONDIIMORFOLOGI TOXPLASMA GONDII

Keterangan : -bentuknya seperti bulan sabit-mempunyai ukuran antara 4-6 mikron x 2-3 mikron-ujung yang sebelah tumpul bila dibanding dengan yang lain-kadang-kadang ditemukan bentuk ovale-nukleus yang mempunyai kariosom terletak eksentrik di bagian yang tumpul-mempunyai para nukleus-mungkin ia mempunyai suatu staium dengan satu flagella-didalam sel toxoplasma terdapat organ-organ kecil yang namanya adalah toxonema dan conoid.

SIKLUS HIDUP TOXOPLASMA GONDIISIKLUS HIDUP TOXOPLASMA GONDII

SIKLUS HIDUP :SIKLUS HIDUP :

CARA INFEKSI :CARA INFEKSI :1.1. AQUIRED AQUIRED TOXOPLASMOSIS TOXOPLASMOSIS

ORAL : MANUSIA TERMAKAN OOKISTA YANG BERASAL DARIORAL : MANUSIA TERMAKAN OOKISTA YANG BERASAL DARI

TINJA KUCINGTINJA KUCING

UDARA : PENULARAN OLEH PENDERITA PNEUMONITIS TOXOUDARA : PENULARAN OLEH PENDERITA PNEUMONITIS TOXO

PLASMOSISPLASMOSIS

KULIT : KONTAK MANUSIA DENGAN EXCRET BINATANG YANGKULIT : KONTAK MANUSIA DENGAN EXCRET BINATANG YANG SAKITSAKIT

( KUCING, ANJING, BABI TIKUS )( KUCING, ANJING, BABI TIKUS )

2.2. KONGENITAL KONGENITAL TOXOPLASMOSISTOXOPLASMOSIS

- - TRANSPLACENTALTRANSPLACENTAL DARI IBU KE JANIN DARI IBU KE JANIN

AWALAWAL KEHAMILAN : ABORTUS/LAHIR MATI KEHAMILAN : ABORTUS/LAHIR MATI

AKHIRAKHIR KEHAMILAN : KELAINAN TAMPAK SETELAH 2-3 KEHAMILAN : KELAINAN TAMPAK SETELAH 2-3 BLNBLN

DILAHIRKANDILAHIRKAN

- - MELALUI ASIMELALUI ASI

GEJALA KLINIS TOXOPLASMOSIS GEJALA KLINIS TOXOPLASMOSIS DAPATANDAPATAN1. 1. SSP DAN OTAK (PADA BAYI)SSP DAN OTAK (PADA BAYI)

- ENCEPHALITIS- ENCEPHALITIS

- HIDROSEFALUS- HIDROSEFALUS

- KALSIFIKASI CEREBRAL- KALSIFIKASI CEREBRAL

2. KELJ. LIMFE 2. KELJ. LIMFE DEMAM + LIMFADENITIS DEMAM + LIMFADENITIS

3. KULIT 3. KULIT RUAM MAKULAPAPULAR RUAM MAKULAPAPULAR

4. PARU 4. PARU PNEUMONIA INTERSTITIAL PNEUMONIA INTERSTITIAL

5. JANTUNG 5. JANTUNG MIOKARDITIS MIOKARDITIS

6. HEPATOSPLENOMEGALI6. HEPATOSPLENOMEGALI

DIAGNOSA LABORATORIUMDIAGNOSA LABORATORIUM1. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS SECARA LANGSUNG DARI SUTUL1. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS SECARA LANGSUNG DARI SUTUL

CCS, BIOPSICCS, BIOPSI

2. ISOLASI PARASIT DENGAN INOKULASI PADA HEWAN COBA2. ISOLASI PARASIT DENGAN INOKULASI PADA HEWAN COBA

3. PEMERIKSAAN SEROLOGIS3. PEMERIKSAAN SEROLOGIS

TERAPI TOXOPLASMOSISTERAPI TOXOPLASMOSIS

1. KOMBINASI PIRIMETAMIN + SULFADIAZIN1. KOMBINASI PIRIMETAMIN + SULFADIAZIN

D: 50MG/ORAL/ D: 2GR DIIKUTID: 50MG/ORAL/ D: 2GR DIIKUTI

6JAM KMDN 4X1 GR(14HR)6JAM KMDN 4X1 GR(14HR)

HR 1: 25MG HR 1: 25MG

(13): 25MG/HR(13): 25MG/HR

2. SPIRAMISIN : 2 – 4GR/HR (3-4MGG)2. SPIRAMISIN : 2 – 4GR/HR (3-4MGG)

3. TOXOPLASMOSIS MATA : PREDNISON3. TOXOPLASMOSIS MATA : PREDNISON

4. PENUNJANG : B COMPLEKS DAN ASAM FOLAT4. PENUNJANG : B COMPLEKS DAN ASAM FOLAT

PNEMOCYSTIC CARINIIPNEMOCYSTIC CARINII

MORFOLOGI :MORFOLOGI :

- BULAT/LONJONG MIRIP KISTA- BULAT/LONJONG MIRIP KISTA

- MEMPUNYAI 8 BADAN DENGAN- MEMPUNYAI 8 BADAN DENGAN

1 INTI1 INTI

- UK : 1-2 u- UK : 1-2 u

SIKLUS HIDUP :SIKLUS HIDUP :

- HOSPES : MANUSIA DAN MAMALIA LAINHOSPES : MANUSIA DAN MAMALIA LAIN

- INFEKSI TERJADI PER ORAL DENGANINFEKSI TERJADI PER ORAL DENGAN

TERTELAN KISTATERTELAN KISTA

- SPOROZOIT KELUAR, MENCAPAISPOROZOIT KELUAR, MENCAPAI

SEL ENDOTEL, SESUDAH PROSESSEL ENDOTEL, SESUDAH PROSES

SKIZOGONI SKIZOGONI MEROZOIT MEROZOIT MENYEBAR DI GINJAL MENYEBAR DI GINJAL PROSES PROSES

SPOROGONISPOROGONI

ISOSPORAISOSPORA

MORFOLOGI :MORFOLOGI : - 2 SPESIES : - 2 SPESIES : ISOSPORA BELLIISOSPORA BELLI ISOSPORA HOMINISISOSPORA HOMINISPATOLOGI : PATOLOGI : - PENYAKIT : SELF LIMITING DISEASE- PENYAKIT : SELF LIMITING DISEASE MASA INKUBASI : 7 HARI, DIIKUTI DEMAM, MALAISE, DIAREMASA INKUBASI : 7 HARI, DIIKUTI DEMAM, MALAISE, DIARE DAN SAKIT PERUTDAN SAKIT PERUTDIAGNOSA :DIAGNOSA : - PEMERIKSAAN TINJA : OOKISTA +- PEMERIKSAAN TINJA : OOKISTA +

TERAPI :TERAPI : - TRIMETOPRIM-SULFAMETOXAZOL- TRIMETOPRIM-SULFAMETOXAZOL

ISOSPORAISOSPORA

Keterangan :- Hanya ditemukan bentuk ookista yang bujur memanjang- Mempunyai ukuran antara 20-30 mikron x 10-19 mikron (bentuk l hominis)- Mempunyai ukuran antara 10 mikron x 16 mikron (untuk l.belli)- Berbentuk oval- Berdinding yang tembus cahaya- Sitoplasma bergranuler- Ookista terdapat 2 sporoblas- 2 sporoblas matang menjadi 2 sporokista- Tiap sporokista berkembang menjadi 4 sporozoit

CILIATACILIATABALANTIDIUM COLIBALANTIDIUM COLI

MORFOLOGI :MORFOLOGI :

TROPOZOITTROPOZOIT

- LONJONG, UK : P: 60-70u, L:40-50u- LONJONG, UK : P: 60-70u, L:40-50u

- MERUPAKAN PROTOZOA YANG PALING BESAR- MERUPAKAN PROTOZOA YANG PALING BESAR

- TUBUH TERTUTUP CILIA PENDEK, KECUALI DI DAERAH MULUT- TUBUH TERTUTUP CILIA PENDEK, KECUALI DI DAERAH MULUT

TDP CILIA YANG LEBIH PANJANG : ADORAL CILIATDP CILIA YANG LEBIH PANJANG : ADORAL CILIA

- ANTERIOR : CEKUNGAN : PERISTOM - ANTERIOR : CEKUNGAN : PERISTOM MULUT (SITOSTOM) MULUT (SITOSTOM)

- TIDAK MEMPUNYAI USUS- TIDAK MEMPUNYAI USUS

- POSTERIOR : ANUS (CYTOPYGE)- POSTERIOR : ANUS (CYTOPYGE)

- 2 BUAH INTI : MAKRONUKLEUS + MIKRONUKLEUS- 2 BUAH INTI : MAKRONUKLEUS + MIKRONUKLEUS

- VACUOL KONTRAKTIL (2 BUAH)- VACUOL KONTRAKTIL (2 BUAH)

- VACUOL MAKANAN ( SISA MAK, LEKOSIT, ERITROSIT)- VACUOL MAKANAN ( SISA MAK, LEKOSIT, ERITROSIT)

KISTA :KISTA :

- BULAT, UK : 50-60uBULAT, UK : 50-60u

- SITOPLASMA BERGRANULSITOPLASMA BERGRANUL

- MAKRONUKLEUS + MIKRONUKLEUSMAKRONUKLEUS + MIKRONUKLEUS

- 1 BUAH BADAN RETRAKTIL1 BUAH BADAN RETRAKTIL

- DINDING KISTA TERDAPAT 2 LAPIS DINDING KISTA TERDAPAT 2 LAPIS

BALANTIDIUM COLIBALANTIDIUM COLI

SIKLUS HIDUP:SIKLUS HIDUP:BALANTIDIUM COLIBALANTIDIUM COLITUAN RUMAH ALAMI : BABITUAN RUMAH ALAMI : BABI

TUAN RUMAH INSIDENTAL : MANUSIATUAN RUMAH INSIDENTAL : MANUSIA

STADIUM INFEKTIF : KISTASTADIUM INFEKTIF : KISTA

REPRODUKSI :REPRODUKSI :

- BINARY TRANSVERSE FISSIONBINARY TRANSVERSE FISSION : :

MEMBELAH DIRI MELINTANGMEMBELAH DIRI MELINTANG

- KONJUGASI KONJUGASI ::

2 TROPOZOIT 2 TROPOZOIT KISTA KISTA BERTUKAR MATERIAL DARI INTIBERTUKAR MATERIAL DARI INTI

2 TROPOZOIT BARU2 TROPOZOIT BARU

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIKPATOLOGI DAN GEJALA KLINIKINFEKSI INFEKSI KARENA TERTELAN KISTA INFEKTIF BERSAMA KARENA TERTELAN KISTA INFEKTIF BERSAMA

MAKANAN/MAKANAN/

MINUMAN YANG TERCEMAR TINJA BABI/PENDERITAMINUMAN YANG TERCEMAR TINJA BABI/PENDERITA

- USUS BESAR : ULSERASI USUS BESAR : ULSERASI PERDARAHAN + LENDIR PADA PERDARAHAN + LENDIR PADA TINJA PENDERITATINJA PENDERITA

- DEMAM -DEMAM -

DIAGNOSA :DIAGNOSA : TINJA TINJA KISTA/TROPOZOIT BALANTIDIUM COLI KISTA/TROPOZOIT BALANTIDIUM COLI

TERAPI :TERAPI :

- OKSITETRASIKLIN- OKSITETRASIKLIN

- DIIDOKUIN- DIIDOKUIN