PROTEKSI RADIASI.doc
-
Upload
febria-angelina -
Category
Documents
-
view
65 -
download
5
Transcript of PROTEKSI RADIASI.doc
PROTEKSI RADIASI
Proteksi radiasi adalah topik pada rencana perundang-undangan untuk meminimalkan
resiko radiasi terhadap pekerja dan pasien. International Commmission on Radiological
Protection (ICRP) menetapkan data dan merekomendasikan untuk mengikuti prinsip dasar,
sebagai berikut:
Tidak ada tindakan radiasi yang dilakukan kecuali jika itu menguntungkan (justification).
Setiap paparan radiasi harus memenuhi prinsip as low as reasonably practicable
(ALARP), dan mempertimbangkan faktor sosial dan ekonomi pasien (optimization).
Dosis ekuivalen tiap individu tidak boleh melebihi batas yang direkomendasikan oleh
ICRP (limitation).
Rekomendasi ICRP digunakan sebagai garis pedoman dan undang-undang nasional,
meskipun detail tiap negara berbeda-beda. Berdasarkan ilustrasi tersebut, bab ini membahas
tentang syarat terbaru garis legalitas yang berlaku, bersama proteksi radiasi bagi para pekerja
radiasi dan dental staff.
Garis besar dan perundang-undangan radiasi (berlaku di Inggris)
Undang-undang
Terdapat dua aturan yang diberlakukan di Inggris tentang penggunaan radiasi ionisasi.
Keduanya merupakan bagian dari The Health and Safety at Work act 1974 serta memenuhi
ketentuan dari the Europian Council Directive 96/29/Euratom dan 97/43/Euratom:
Peraturan Radiasi Ionisasi 1999 (SI 1999 No. 3232) (IRR 99) yang menggantikan
Peraturan Radiasi Ionisasi 1985 (SI 1985 No. 1333).
Peraturan Radiasi Ionisasi (Radiasi Kedokteran) 2000 (SI 2000 No. 1059)
(IR(ME)R2000) yang menggantikan Peraturan Radiasi Ionisasi (Proteksi pasien yang
menjalani pemeriksaan atau perawatan) 1988 (SI 1988 No. 778).
1
Garis Besar
Terdapat tiga aturan, yaitu:
Garis besar standar radiologi pada perawatan gigi yang ditetapkan tahun 1994 oleh
National Radiological Protection Board (NRPB) dan Royal Collage of Radiologists.
Garis besar tesebut dan rekomendasi mereka meliputi semua aspek radiologi kedokteran
gigi dan mengemukakan prinsip praktik yang baik.
Kriteria untuk radiografi kedokteran gigi ditetapkan pada tahun 1998 oleh Faculty of
General Dental Practitioners of the Royal Collage of Surgeons di Inggris. Buku ini
meninjau dan menyediakan panduan radiografi yang tepat untuk kondisi klinis yang
berbeda dan frekuensi untuk melakakan radiografi.
Catatan panduan untuk praktisi kedokteran gigi tentang keamanan penggunaan alat sinar-
x yang ditetapkan tahun 2001 oleh departeman kesehatan yang membawa serta syarat dari
IRR99 dan IR(ME)R2000 yang berhubungan terhadap dokter gigi dan termasuk prinsip
praktik yang baik, yang dibentuk tahun 1994. Inti dari garis besar tahun 2001 di
reproduksi dengan izin dari NRPB.
Catatan: Poin-poin tersebut tidak akan meliputi semua aspek garis besar dan undang-undang.
Berbagai macam publikasi yang ditunjukkan di atas, terutama garis besar tahun 2001 dan
kriteria terpilih tahun 1998, harus dihormati dan diketahui oleh semua profesi kedokteran
gigi, baik praktisi umum, dokter gigi rumah sakit atau klinik umum.
Ringkasan dari undang-undang dan inti dari garis-garis besar bagi praktisi kedokteran
gigi pada penggunaan alat penghasil sinar-x yang aman
Peraturan Radiasi Ionisasi tahun 1999 (IRR99)
Secara umum:
Peraturan tersebut secara prinsip tidak hanya prihatin dengan keamanan pekerja dan
masyarakat umum tapi juga memusatkan perhatiannya pada peralatan proteksi pasien dari
radiasi.
Peraturan tersebut mulai berlaku sejak 1 Januari 2000.
Peraturan ini menggantikan Peraturan Radiasi Ionisasi tahun 1985.
Syarat resmi yang utama:
Otoritas. Penggunaan alat penghasil sinar-x yang aman untuk tujuan penelitian harus
sesuai dengan otoritas umum yang diperbolehkan Health and Safety Executive (HSE).
2
Pemberitahuan. HSE harus memperhatikan penggunaan rutin peralatan kedokteran gigi
penghasil sinar-x dan semua perubahan bahan termasuk perubahan kepemilikan atau
tempat.
Perkiraan resiko utama. Hal ini harus dilakukan sebelum memulai pekerjaan dan menjadi
pembahasan pada peninjauan. Seluruh pegawai diwajibkan untuk mencatatkan penemuan
pada perkiraan resiko, tetapi juga merupakan syarat bagi pemilik yang memiliki lima
pegawai atau lebih. Lima langkah yang direkomendasikan oleh HSE:
1. Mengidentifikasi resiko (contohnya kecelakaan dan paparan rutin sinar-x).
2. Memutuskan siapa yang terkena resiko dan bagaimana efeknya.
3. Mengevaluasi resiko dan memutuskan perlindungan yang diperlukan.
4. Meninjau perkiraan resiko dan meninjau kembali jika diperlukan.
Pembatasan paparan. Terdapat kebijakan untuk membatasi dosis radiasi terhadap staf dan
orang lain sesuai prinsip as low as reasonably practicable (ALARP).
Perawatan dan pemeriksaan kontrol mesin. Terutama penggunaan tanda keamanan dan
peringatan pada peralatan penghasil sinar-x.
Rencana terhadap kemungkinan. Hal ini harus disusun berdasarkan perkiraan resiko dan
disediakan dalam peraturan lokal.
Penasehat proteksi radiasi (RPA). Seorang RPA harus merupakan ahli dalam bidang
proteksi radiologi dan bersedia menasehati berdasarkan peraturan dan segala aspek
proteksi radiasi, termasuk didalamnya menasehati pada:
Pengendalian dan rencana letak peralatan radiasi.
Instalasi baru atau modifikasi peralatan sinal-x.
Pemeriksaan berkala dan tes kontrol mesin, tanda aman dan peringatan.
Sistem kerja
Perkiraan resiko
Rencana kemungkinan
Pelatihan karyawan
Perkiraan dan pencatatan dosis yang didapat pasien
Program penjaminan kualitas.
Informasi, instruksi dan pelatihan. Harus disediakan secara tepat, untuk semua orang yang
berhubungan dengan radiologi kedokteran gigi.
Rencana area. Selama pemaparan, area kontrol akan ditentukan dalam pancaran sinar-x
sampai didapatkan penipisan oleh jarak atau dengan adanya pembatas dan dalam 1.5 m
3
dari tabung dan pasien, seperti terlihat pada gambar 6.1. Seharusnya, hanya pasien yang
diperbolehkan berada dalam area ini. Hal ini juga difasilitasi dengan penggunaan tanda,
seperti terlihat pada gambar 6.2.
Gbr 6.1 Ukuran ruangan area kontrol1.5 m jarak segala arah, dari pasien dan kepala tabung, hingga terjadi penipisan paparan radiasi oleh dinding Pb.
Gbr 6.2 Contoh tanda peringatan pada are kontrol.Tulisan ‘DO NOT ENTER’ menyala ketika penyinaran radiasi dilakukan
Pengawas proteksi radiasi (RPS). Seorang RPS, umumnya dokter gigi atau staf senior,
harus yakin memenuhi aturan dan peraturan lokal. RPS harus terlatih, mengetahui
perkembangan radiografi dan memiliki otoritas untuk mengimplementasikan tanggung
jawab dengan tepat.
Peraturan lokal. Semua praktisi memiliki peraturan tertulis yang berhubungan dengan
pengukuran proteksi radiasi dalam praktik dan aplikasinya terhadap seluruh karyawan.
Informasi ini meliputi:
Nama dari RPS
Identifikasi dan deskripsi dari area pengaturan
Ringkasan instruksi kerja termasuk nama staf yang memenuhi syarat untuk
menggunakan peralatan dan pelatihan mereka sebaik instruksi atas penggunaan alat.
Rencana atas kemungkinan jika terjadi malfungsi atau kecelakaan pemaparan radiasi.
Nama orang yang resmi bertanggung jawab terhadap peraturan.
4
Rincian dan hasil tingkat investigasi dosis. (Catatan: dosis tidak melebihi 1 mSv per
tahun adalah yang disarankan untuk staf radiografi)
Nama dan rincian kontak dari RPA.
Ketetapan dosimetri per individu.
Ketetapan bagi staf yang sedang mengandung.
Memperingatkan pegawai atas tanggung jawabnya di bawah IRR99.
Klasifikasi perorangan. Dalam praktik, staf terbanyak adalah non-clasified workers.
Tanggung jawab manufaktur. Bagian instalasi bertanggung jawab terhadap pemeriksaan
penting dan laporan peralatan sinar-x baru dan modifikasi, yang harus meliputi:
Jelas dan tidak bersifat ambigu.
Evaluasi terhadap lokasi dalam hubungannya dengan posisi operator dan tanda
peringatan pada ruangan dan sinyal.
Evaluasi tanda peringatan pada peralatan.
Evaluasi pada kontrol paparan.
Konfirmasi tanda pengamanan peralatan pada tempatnya dan penggunaan yang tepat
(contohnya ukuran penyinaran dan sudut, filter penyinaran dan pengatur waktu).
Peralatan sinar-x. Seluruh peralatan harus diperiksa dan telah teruji . Tes ini bertujuan
untuk menyusun pemeriksaan penting, harus meliputi:
Pengukuran untuk menentukan apakah peralatan dioperasikan dalam parameter yang
berlaku (contohnya potensial operasi (kV), keluaran sinar-x (mA) dan akurasi waktu
(s)).
Perkiraan dosis radiasi untuk pasien tertentu dibandingkan dengan national
Diagnostic Reference Levels.
Tinjauan dan pencetakan film, kombinasi film/layar, dan rincian proses dan evaluasi
proses yang tepat.
Catatan tetap harus dibuat dari hasil dan ringkasan dari semua tes dan ditopang
sebagai bagian dari program QA dan segala kekurangan harus dibetulkan.
Seluruh peralatan (penghasil sinar-x dan penerima gambar) harus memenuhi
persyaratan peraturan, yaitu:
Radiografi Intraoral
5
Voltase tabung tidak boleh kurang dari 50 kV. Peralatan baru harus dioperasikan
sekitar 60-70 kV.
Seluruh peralatan harus beroperasi dalam 10% pengaturan kV yang tercantum atau
dipilih.
Diameter penyinaran tidak boleh melebihi 60 mm dari jarak pasien dan konus
atau tabung penunjuk.
Kolimasi harus disediakan pada peralatan baru dan terpasang pada alat tersedia
pada awal dan ukuran penyinaran tidak melebihi 40-50 mm.
Total filter penyinaran (yang melekat dan ditambahkan) harus berbahan
alumunium setebal 1.5 mm pengoperasian dibawah 70 kV dan alumunium setebal
2.5 mm dipasangkan untuk pengoperasian di atas 70 kV dan harus ditandai pada
pelindung tabung.
Posisi focal spot harus ditandai di luar tempat kepala tabung.
Jarak focal spot dan kulit (FSD) paling tidak 100 mm untuk pengoperasian di
bawah 60 kV dan 200 mm di atas 60 kV.
Kontrol kecepatan film dan pengaturan waktu paparan harus telah disesuaikan.
Film dengan kecepatan tinggi (kecepatan E atau F) harus dipakai karena
memberikan hasil diagnosa yang memuaskan.
Radiografi Panoramik
Peralatan harus telah memiliki jarak pengaturan tabung potensial antara 60-90 kV.
Tinggi pancaran mencapai celah pemegang kaset, tidak melebihi film yang
digunakan (biasanya 125 mm atau 150 mm). Lebar penyinaran tidak melebihi 5
mm.
Peralatan harus diletakkan dengan tepat terhadap posisi pasien bersama dengan
penanda penyinaran.
Peralatan baru harus menyediakan fasilitas untuk tehnik pembatasan lapang.
Radiografi Cephalometri
Peralatan harus dapat diletakkan dengan benar untuk mendapatkan sudut
penyinaran yang tepat terhadap kaset dan pasien.
Penyinaran harus dikolimasi supaya hanya meliputi daerah yang berhubungan
untuk diagnosa.
Untuk memfasilitasi gambaran jaringan lunak, irisan filter alumunium harus
disediakan pada kepala tabung sinar-x, lebih baik daripada satu kaset.
6
Seluruh peralatan
Harus memiliki lampu pada panel kontrol untuk menendakan keadaan menyala.
Harus memiliki lampu yang memberi tanda yang jelas dan terlihat oleh operator
jika pemaparan radiasi sedang dilakukan, serta tanda yang terdengar oleh operator
tentang informasi serupa.
Pengatur waktu pemaparan hanya dapat berfungsi ketika tombol ditekan dan
terputus ketika tombol dilepaskan.
Pengatur paparan harus diletakkan sehingga operator berada di luar area kontrol
dan paling tidak berjarak 2 m dari tabung sinar-x dan pasien.
Pengatur waktu harus terpasang secara otomatis.
Kewajiban petugas. Meskipun banyak macam tanggung jawab yang ditempatkan pada
legal person, IRR99 menempatkan tanggung jawab utama pada petugas yang meliputi :
- tidak dengan sengaja memapar diri sendiri atau orang lain dengan sinar x yang
melebihi batas wajar yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
- melakukan perlindungan yang layak saat bekerja pada setiap aspek dental radiologi.
- melapor dengan segera kepada legal person ketika terjadi kerusakan pada alat sinar x
yang membuat seseorang telah mendapat paparan berlebih.
Regulasi Radiasi Ionisasi (Paparan Medis) tahun 2000 (IR(ME)R 2000)
Poin umum
regulasi ini memperhatikan masalah keamanan pasien
muncul pada tanggal 13 mei 2000
menggantikan regulasi tahun 1988
dirumuskan posisi baru yang dinamakan :
- petugas
- pengirim konsul
- praktisi
- operator
Syarat resmi utama:
Kewajiban petugas. Petugas (legal person) adalah orang atau badan dengan tanggung
jawab yang sah untuk instalasi radiologi. Dia bertanggung jawab untuk menyediakan
7
keamanan menyeluruh pada saat praktek dan menjamin pegawai dan prosedurnya sesuai
dengan regulasi. Selain itu, legal person harus menyediakan prosedur tertulis untuk
paparan medis yang harus mencakup informasi :
- prosedur identifikasi pasien dengan benar sebelum radiografi
- identifikasi pengirim konsul, praktisi, dan operator
- otorisasi dan justifikasi semua paparan klinis untuk menjamin proses justifikasi
- justifikasi paparan medis
- identifikasi pasien hamil
- pemenuhan program QA secara detail
- penaksiran dosis pasien
- menggunakan level referensi diagnostic (DRLs) – dinamakan sebagai dosis level pada
praktek radiodiagnostik medis untuk pemeriksaan tipikal pada grup standar pasien
atau standar khayal untuk tipe luas. Sebagaimana, mereka tidak boleh dilampaui
secara normal tanpa alasan yang baik. Pada tahun 1999, NRPB merekomendasikan
DRLs sebesar 4 mGy untuk radiografi periapikal gigi molar rahang bawah dewasa
dan 65 mGy mm untuk radiografi panoramik dewasa.
- mencatat evaluasi klinis pada setiap kali pemaparan
- menjamin berkurangnya kemungkinan kesalahan dosis pada praktek yang wajar
- ketentuan untuk mengeluarkan pemeriksaan klinis
- pedoman kriteria penyerahan untuk pemeriksaan radiografik
- protokol tertulis (pedoman tata cara pemaparan) untuk setiap proyeksi standar untuk
setiap perlengkapan
- mengikuti prosedur jika pasien diduga telah menerima paparan berlebih sebagai akibat
dari kerusakan alat
Disarankan agar prosedur tertulis dan aturan lokal ini (lihat sebelumnya) disimpan bersamaan
sebagai catatan proteksi radiasi dan semua staf sadar akan hal ini.
Kewajiban dari Praktisi, Operator, dan Pengirim Konsul.
8
Pengirim Konsul : dokter, dokter gigi, atau profesi kesehatan lain yang mengarahkan pasien
kepada praktisi untuk mendapatkan paparan medis. Pengirim konsul bertanggung jawab
menyediakan informasi yang cukup kepada praktisi untuk melakukan pemaparan yang tepat.
Praktisi : dokter, dokter gigi, atau profesi kesehatan lain yang bertanggung jawab pada
pemaparan medis. Praktisi harus cukup terlatih untuk mengambil keputusan dan bertanggung
jawab akan ketepatan setiap paparan.
Operator : orang yang melakukan semua aspek praktis pada paparan medis.
Aspek praktis meliputi :
* identifikasi pasien
* posisi film, pasien atau tabung sinar x
* menyesuaikan parameter paparan
* menekan tombol paparan untuk memulai pemaparan
* memproses film
* evaluasi klinis radiografi
* memapar tes obyek sebagai bagian dari program QA.
Operator harus cukup terlatih untuk peranan dia pada saat pemaparan (lihat selanjutnya).
Justifikasi paparan medis individu.
Sebelum dilakukan pemaparan, harus dijustifikasi (untuk menjamin perubahan penanganan
pasien dan prognosisnya) oleh praktisi IRMER dan disahkan dalam arti membuktikan bahwa
ini telah dibenarkan. Setiap paparan harus dijustifikasi sesuai dengan :
- adanya dan/atau ditemukannya radiografi sebelumnya.
- obyek spesifik dari paparan dalam hubungannya dengan sejarah dan pemeriksaan pasien.
- total potensi diagnostik yang menguntungkan pasien.
- resiko radiasi dihubungkan dengan pemeriksaan radiografi
- efektifitas, keuntungan, dan resiko dari teknik alternatif pada obyek yang sama tapi
tidak/sedikit melibatkan radiasi ionisasi.
Catatan : kriteria dental radiografi tahun 1998 (lihat selanjutnya) menyatakan bahwa tidak
ada justifikasi yang mungkin untuk radiografi rutin dari pasien baru sebelum pemeriksaan
klinis. Sejarah dan pemeriksaan klinis adalah satu-satunya cara yang dapat diterima untuk
menentukan gambaran radiografi yang dibutuhkan.
Optimisasi. Seluruh dosis harus dijaga serendah-rendahnya sesuai kelayakan praktis
(ALARP) sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Ini meliputi kebutuhan untuk
menggunakan prosedur QA untuk optimisasi dosis pasien (lihat bab 16).
9
Catatan klinis. Ketentuan yang mesti dibuat untuk catatan klinis. Topik yang tepat dapat
meliputi berbagai aspek dari program QA, permintaan kelayakan radiografi dan evaluasi
klinis dari radiografi.
Saran ahli. Regulasi menetapkan kebutuhan dan keterlibatan Medical Physics Expert
(MPE) yang dapat memberikan saran pada pengukuran dan optimisasi dosis pasien.
Akan tetapi, dukungan dari medical physics pada praktek kedokteran gigi dibatasi, dan
pada banyak kasus RPA dapat bertindak sebagai MPE.
Perlengkapan. Perawatan dan pemeliharaan setiap alat sangat dibutuhkan, dan harus
meliputi :
- nama pabrik
- nomor model
- nomor seri dan identitas unik lain
- tahun pembuatan
- tahun pemasangan
Pelatihan dan pendidikan berkelanjutan
Operator dan praktisi harus mendapat pelatihan yang cukup dan harus mendapatkan
pendidikan dan pelatihan berkelanjutan setelah kualifikasi. Pelatihan ini ditetapkan pada
catatan pedoman :
- Pelatihan untuk praktisi:
Kebutuhan untuk kurikulum tingkat sarjana di bidang dental radiologi dan radiografi
seperti yang ditetapkan oleh General Dental Council mencakup kurikulum inti di bidang
dental radiologi dan radiografi seperti yang tercatat pada NRPB/RCR 1994 pedoman
standar radiologi pada perawatan gigi (dilakukan di Inggris).
- Pelatihan memadai bagi operator meliputi pemilihan tata cara pemaparan
dan/atau posisi pasien, film atau tabung sinar x :
* dokter gigi – pelatihan praktis
* perawat gigi – harus memiliki sertifikat dental radiografi dari kursus yang
menyesuaikan kepada silabus yang ditetapkan oleh perguruan tinggi dari radiographer
(meskipun ukuran sementara memperbolehkan beberapa flexibilitas pada syarat ini
sampai 2005)
* dental higienis dan terapis – harus sudah mendapat level pelatihan yang setara dengan
perawat gigi.
10
- Pelatihan memadai bagi operator lainnya :
Perawat gigi dan operator lain harus memiliki sertifikat keperawatan. Perawat gigi (atau
staf lain), yang hanya menekan tombol pemapar setelah pasien dipersiapkan oleh
operator lain yang lebih ahli, hanya dapat melakukan hal tersebut dikemudian hari dan
dalam pengawasan operator.
- Pendidikan dan Pelatihan Lanjutan bagi praktisi :
Pendidikan dan pelatihan lanjutan di segala aspek dental radiologi harus jadi bagian
pembelajaran seumur hidup bagi paraktisi dan operator. Pada akhirnya, disarankan agar
praktisi menghadiri kursus resmi (setara 5 jam dari pendidikan berkelanjutan) tiap 5
tahun mencakup semua aspek dari proteksi radiasi yang meliputi :
* prinsip radiasi fisik
* resiko radiasi ionisasi
* dosis radiasi pada dental radiografi
* faktor yang mempengaruhi dosis pada dental radiografi
* prinsip proteksi radiasi
* keperluan hukum
* jaminan kualitas
Proteksi timbal. Kontroversi dan kekeliruan yang ditimbulkan akibat penggunaan
proteksi timbal adalah faktor pendesak utama pada pedoman NRPB/RCR tahun 1994.
Disimpulkan bahwa proteksi pasien dicapai baik oleh karena implementasi dari
pengurangan dosis praktis, pengukuran dalam hubungannya dengan pertimbangan klinis,
perlengkapan dan teknik radiografi dan bukan karena proteksi timbal. Pandangan ini
telah disahkan pada catatan pedoman tahun 2001 yang menyatakan :
- tidak ada justifikasi dari pemakaian rutin apron timbal pada pasien pada dental
radiografi.
- apron tiroid, seperti yang terlihat pada gambar 6.3, harus digunakan pada beberapa
kasus dimana tiroid merupakan pusat penyinaran (menurut pendapat penulis, ini
meliputi radiografi oklusal rahang atas, proteksi tiroid ditunjukkan pada bab 10).
- apron timbal tidak melindungi radiasi yang tersebar ke seluruh tubuh, dan hanya
menyediakan derajat proteksi praktis pada kasus proyeksi vertex oklusal. Dalam kasus
ini, pemakaian apron timbal hanya dapat digunakan untuk pasien wanita yang sedang
atau mungkin hamil.
11
- apron protektif, memiliki kesetaraan tidak kurang dari 0,25 mm, harus disediakan
untuk orang dewasa yang mendampingi pasien ketika radiografi.
- ketika apron timbal tersedia, harus tersimpan dengan baik (pada gantungan yang baik)
dan tidak dilipat. Kondisi ini harus rutin di cek meliputi inspeksi visual dengan
interval tahunan.
Gbr. 6.3 Contoh proteksi timbale tiroid. A Kerah timbal (setara 0,5 mm Pb). B Pelindung leher dengan pegangan (setara 0,5 mm Pb).
Kebutuhan spesifik untuk wanita usia produktif. Perkembangan janin yang paling rentan
dan berbahaya untuk radiasi ionisasi ialah ketika periode organogenesis (2-9 minggu) –
sering sebelum wanita tahu bahwa ia sedang hamil. IR(ME)R 2000 melarang paparan medis
pada wanita usia produktif tanpa menyelidiki apakah ia hamil atau tidak jika daerah
penyinaran akan meradiasi area pelvis. Ini berbeda dengan dental radiografi. Meskipun
demikian, disarankan untuk alasan psikologis, bahwa operator harus menyelidiki setiap
wanita usia produktif apakah mereka hamil atau tidak. Jika ya, maka poin spesifik berikut
mesti dipertimbangkan :
- justifikasi mesti ditinjau untuk memastikan bahwa hanya radiografi yang benar-benar
dibutuhkan yang dilakukan. Pasien perlu diyakinkan bahwa dosis minimal yang diterima
dan pasien diberi pilihan untuk menunda radiografi.
- seperti yang dijelaskan sebelumnya, sangat bijaksana untuk menggunakan apron timbal
ketika mengambil proyeksi vertex oklusal.
12
Batasan dosis dan batas dosis tahunan
Untuk batasan dosis, ICRP telah membagi populasi menjadi tiga grup :
pasien
pekerja radiasi (klasifikasi dan non klasifikasi)
Masyarakat umum.
Pasien
Investigasi radiografi yang melibatkan pasien terbagi menjadi 4 sub grup :
pemeriksaan langsung dihubungkan dengan penyakit
pemeriksaan sistemik (pemeriksaan kesehatan rutin)
pemeriksaan untuk pekerjaan, dokter, atau tujuan asuransi
pemeriksaan untuk penelitian kesehatan
Pemeriksaan langsung dihubungkan dengan penyakit
tidak ada batasan dosis
keputusan yang diambil pada investigasi harus didasarkan pada :
- pemikiran indikasi yang tepat
- hasil yang diharapkan
- hasil yang dapat mempengaruhi diagnosis dan perawatan
- klinisi memiliki pengetahuan memadai dari sifat fisik dan efek biologis dari radiasi
ionisasi (cukup terlatih).
jumlah, tipe, dan frekuensi permintaan radiografi (kriteria pemilihan) adalah tanggung
jawab klinisi. Saran kriteria pemilihan telah dipublikasikan di banyak negara pada tahun-
tahun terakhir untuk membuat pedoman proteksi radiasi. Di Inggris, booklet kriteria
pemilihan pada dental radiografi telah dipublikasikan pada tahun 1998 oleh fakultas
kedokteran gigi Royal College Ssurgeons of England dan seperti dinyatakan sebelumnya,
harus dijadikan bacaan untuk semua dokter gigi. Para ahli bertanggung jawab untuk
menunjukkan bukti penelitian. Pada beberapa tempat, dimana kekurangan bukti
penelitian, rekomendasi didasarkan pada opini para ahli. Tampilan rekomendasi dapat
dilihat pada Tabel 6.1
Pemeriksaan sistematis (pemeriksaan kesehatan berkala)
Tidak ada batas dosis yang tetap.
13
Harus ada kemungkinan untuk mendapatkan informasi yang berguna- lihat Tabel 6.1.
Informasi yang didapatkan haruslah penting bagi kesehatan pasien.
Pemeriksaan untuk pekerjaan, persyaratan kesehatan atau keperluan asuransi
Tidak ada batas dosis yang tetap.
Manfaat utamanya bagi pihak ke-3.
Sang pasien setidaknya harus mendapat manfaat secara tidak langsung.
Garis besar tahun 2001 (the 2001 Guidance Notes) menekankan bahwa keperluan dan
manfaat pemeriksaan harus diteliti secara kritis untuk menilai apakah dapat
dibenarkan. Disarankan juga bahwa jenis pemeriksaan ini harus dilakukan oleh
praktisi medis/dental dan telah mendapatkan persetujuan pasien yang bersangkutan.
Pemeriksaan untuk penelitian medis
Tidak ada batas dosis yang tetap.
Semua rancangan penelitian harus disetujui oleh kelompok ahli yang terpercaya atau
komisi etik dan memenuhi peraturan dan regulasi lokal.
Semua naracoba harus sepenuhnya mengerti akan kemungkinan resiko dan
memberikan persetujuannya.
Pekerja di bidang radiasi
Pekerja di bidang radiasi adalah orang yang terpapar radiasi selama waktu kerjanya.
Paparan ini memberikan resiko tanpa adanya manfaat.ICRP membagi pekerja ini dalam 2
kelompok berdasarkan tingkat paparan selama bekerja:
Classified workers / operator radiograf
Non-classified workers / non operator radiograf
Tabel 6.1 Gambaran rekomendasi dari the 1998 Selection Kriteria in Dental Radiography. Tidak ada radiograf yang boleh dilakukan tanpa pemeriksaan riwayat dan klinis
Kategori Pasien Individu bergigi Individu tak bergigi
14
Pasien baru
KRITERIA SELEKSI
ANAK-ANAK GIGI SULUNG
ANAK-ANAK GIGI CAMPURAN
REMAJA DEWASA
Semua pasien baru yang dinilai memiliki kelainan gigi dan pertumbuhan dan perkembangan
Bitewing posterior yang diindikasikan setelah pemeriksaan klinis
Pemeriksaan radiografik tertentu yang diindikasikan setelah penilaian pemeriksaan klinis
Pemeriksaan radiografik tertentu yang terdiri dari bitewing posterior dan periapikal. Pemeriksaan radiografik intraoral yang ekstensif mungkin sesuai ketika pasien menunjukkan petunjuk klinis adanya kelainan dental yang menyeluruh atau riwayat perawatan dental yang ekstensif. Sebagai alternatif, radiografi panoramik mungkin sesuai dalam beberapa hal
Radiografi periapikal pada area simptomatik atau dicurigai secara klinis
Pasien lama
Pertumbuhan dan
perkembangan
Biasanya tidak diindikasikan
Pemeriksaan radiografik tertentu yang diindikasikan setelah penilaian pemeriksaan klinis
Salah satu pemeriksaan periapikal atau panoramik untuk menilai perkembangan molar ke-3 jika simptomatik
Biasanya tidak diindikasikan
Resiko Karies Tinggi
Pemeriksaan bitewing posterior dengan interval 6 bulan atau sampai tidak ada lagi lesi karies baru atau berkembang ditemukan*Bitewing posterior tidak boleh dilakukan lebih sering dan penting sekali untuk menilai resiko karies untuk penyesuaian interval
Tidak digunakan
Resiko Karies Sedang
Pemeriksaan bitewing posterior dengan interval 1 tahun Tidak digunakan
Resiko Karies Rendah
Pemeriksaan bitewing posterior dengan interval 12-18 bulan
Pemeriksaan bitewing posterior dengan interval 2 tahun. Perpanjangan interval radiografik recall boleh dilakukan jika ada bukti jelas kelanjutan resiko karies rendah
Tidak digunakan
Penyakit periodontal atau riwayat penyakit periodontal
Pemeriksaan radiografik tertentu dengan periapikal dan atau bitewing pada area dimana penyakit periodontal (selain non-spesifik gingivitis) dapat ditunjukkan secara klinis
Tidak digunakan
Tabel 6.2 Batas dosis tahunan sebelumnya dan yang baru Peraturan Radiasi Ionisasi tahun 1999 (IRR99)
Classified workers
Non-classified workersMasyarakat umum
Batas dosis lama
Batas dosis baru (IRR99)
50 mSv15 mSv5 mSv
20 mSv6 mSv1 mSv
15
ICRP menetapkan batas dosis maksimal untuk tiap kelompok berdasarkan pada
prinsip bahwa resiko pekerja menerima batas dosis yang penuh dapat memiliki resiko yang
tidak lebih besar dari pekerja di lingkungan hazard lain, tapi non-radioaktif. Batas dosis
tahunan telah direvisi dalam Peraturan Radiasi Ionisasi tahun 1999 (IRR99) yang ditunjukkan
pada Tabel 6.2.
Ciri-ciri utama dari tiap kelompok pekerja di bidang radiasi diringkas sebagai berkut:
Classified workers / operator radiograf:
Menerima paparan radiasi tingkat tinggi saat bekerja (jika peraturan lokal dipatuhi,
hal ini kemungkinan besar tidak terjadi dalam praktek kedokteran gigi).
Wajib melakukan personal monitoring.
Wajib melakukan pemeriksaan kesehatan tahunan.
Non-classified workers/ nonoperator radiograf (kebanyakan adalah staf kedokteran gigi):
Menerima paparan radiasi tingkat rendah saat bekerja (misalkan saat bedah mulut).
Batas dosis tahunan adalah 3/10 dari batas dosis classified workers. Berdasarkan
peraturan lokal, semua staf kedokteran gigi harus menerima dosis tahunan kurang dari
6 mSv. Karena itu, regulasi mengusulkan setting dari ‘Dose Constraints’. Yang
menggambarkan tingkat tertinggi dosis individual yang tidak boleh dilewati dalam
praktek yang dilaksanakan dengan baik dan untuk dental radiografi dibuat
rekomendasi sebagai berikut:
1 mSv untuk pekerja yang terlibat langsung dalam radiografi (operator)
0,3 mSv untuk pekerja yang tidak langsung terlibat dalam radiografi dan untuk anggota
masyarakat umum
Sebagai tambahan dari batas dosis di atas, harus dipastikan bahwa dosis terhadap janin
staf yang sedang hamil tidak melebihi 1 mSv selama masa kehamilan.
Personal monitoring tidak diwajibkan, meskipun itu disarankan jika beban resiko
menunjukkan bahwa dosis individual dapat melebihi 1 mSv per tahun. The 2001
Guidance Notes menyatakan bahwa dalam prakteknya ini harus dipertimbangkan bagi
pekerja yang beban kerja per minggunya melebihi 100 intraoral atau 50 film
panoramik atau bagi rata dari kombinasi tiap pemeriksaan.
Pemeriksaan kesehatan tahunan tidak diwajibkan.
Dosis radiasi bagi dokter gigi dan stafnya dapat berasal dari:
16
Sinar primer, jika mereka berdiri dalam jalurnya
Pencaran radiasi dari pasien
Kebocoran radiasi dari tubehead.
Langkah proteksi utama untuk membatasi dosis yang mungkin diterima pekerja
berdasarkan kombinasi akal sehat dan pengetahuan bahwa radiasi ionisasi dilemahkan oleh
jarak dan mengikuti hukum kwadrat terbalik (the inverse square law) (lihat Gambar 6.4).
Gambar 6.4 Gambaran diagram dari hukum kwadrat terbalik (the inverse square law). Menggandakan jarak dari sumber berarti bahwa area B adalah empat kali lebih besar dari area A, jadi radiasi per unit area B adalah seperempatnya area A.
Langkah utama pembatasan dosis berhubungan dengan:
Jarak dari sumber radiasi- staf harus berada di luar kontrolled area dan tidak berada
pada jalur sinar primer. Jika posisi ini tidak dapat dilakukan, lead screens/barriers
yang layak harus digunakan.
Penggunaan peralatan yang aman sebagaimana yang diterangkan dalam Garis besar
tahun 2001 (the 2001 Guidance Notes).
Teknik radiografi- staf harus cukup terlatih dan mengikuti rekomendasi yang
diterangkan dalam Garis besar tahun 2001.
Monitoring
Masyarakat umum
Kelompok ini meliputi semua orang yang tidak menerima dosis radiasi baik sebagai
pasien atau pekerja di bidang radiasi, tapi mungkin terpapar secara tidak sengaja, misalnya
seseorang yang berada di ruang tunggu kamar operasi, di ruang lain dalam gedung yang sama
atau sedang lewat. Batas dosis tahunan untuk kelompok ini diturunkan menjadi 1 mSv yang
ditunjukkan pada Tabel 6.2 meskipun ‘Dose Constraint’ yang disarankan adalah 0,3 mSv.
Masyarakat umum memiliki resiko terkena sinar primer, jadi pertimbangan khusus harus
dilakukan pada:
17
Posisi peralatan x-ray untuk menjamin bahwa sinar primer tidak mengarah langsung
ke ruangan yang terisi atau koridor
Ketebalan/material dinding pemisah
Saran RPA (lihat regulasi tahun 1999) tentang penempatan semua peralatan x-ray,
rancangan ruang operasi dan penempatan tanda bahaya radiasi.
Metode utama untuk memonitor dan mengukur dosis radiasi
Terdapat tiga alat utama untuk memonitor dan mengukur dosis radiasi:
Film badge
Thermoluminescent dosemeters (TLD):
- Badge
- Extremity monitor
Ionization chambers
Gambar 6.5 Monitoring devices A. Film badge. B. TLD badge. C.Ionization bleeper. D.TLD extremity monitor
Film badge
Ciri-ciri utama film badge adalah:
Terdiri dari frame plastik berwarna biru yang mengandung beberapa macam filter
metal yang berbeda dan sebuah film radiografi kecil yang bereaksi terhadap radiasi
Dikenakan di luar pakaian, biasanya setinggi organ reproduksi, selama 1-3 bulan
sebelum akhirnya diolah
Bentuk paling umum alat personal monitoring yang saat ini digunakan.
Keuntungan:
Memberikan catatan permanen dari dosis yang diterima
Bisa diperiksa dan dinilai dikemudian hari
Bisa menilai tipe dan energi radiasi yang dialami
Sederhana, kuat dan tahan lama.
18
Kekurangan:
Tidak menunjukkan informasi paparan yang baru- semua adalah informasi paparan
yang lama
Memerlukan pengolahan yang dapat menimbulkan kesalahan
Badge mudah kehilangan filternya.
Thermoluminescent dosemeters
Ciri-ciri utama TLD adalah:
Penggunaannya untuk personal monitoring seluruh tubuh dan atau ekstrimitas,
maupun pemeriksaan khusus untuk dosis pada kulit
Mengandung material seperti lithium fluoride (LiF) yang mengabsorbsi radiasi dan
kemudian melepaskan energi dalam bentuk cahaya ketika dipanaskan
Intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan energi radiasi yang diabsorbsi
Personal monitor terdiri dari tempat plastik berwarna kuning atau jingga, dikenakan
seperti film badge selama 1-3 bulan.
Keuntungan:
Lithium fluoride dapat digunakan ulang
Pembacaan pengukuran mudah dilakukan dan cepat
Sesuai untuk penggunaan luas berbagai macam pengukuran dosis.
Kekurangan:
Pembacaannya bersifat destruktif, tidak memberikan catatan permanen, hasilnya tidak
dapat diperiksa dan dinilai ulang
Hanya menunjukkan informasi yang terbatas mengenai tipe dan energi radiasi
Gradient dosis tidak terdeteksi
Relatif mahal.
Ionization chambers
Ciri-ciri utama Ionization chambers adalah:
Digunakan untuk personal monitoring (thimble chamber) dan oleh ahli fisika (free-air
chamber) untuk mengukur paparan radiasi
Radiasi menghasilkan ionisasi pada molekul udara di dalam chamber yang tertutup,
yang hasilnya dapat diukur dan dapat langsung dibaca
Tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Keuntungan:
Metode pengukuran dosis radiasi yang paling akurat.
19
Pembacaan langsung memberikan informasi yang cepat.
Kekurangan:
Tidak memberikan catatan permanen mengenai paparan.
Tidak menunjukkan tipe atau energi radiasi.
Monitor ionisasi personal tidak terlalu sensitif terhadap energi radiasi yang rendah.
Mudah pecah dan rusak.
20