Prosiding x4 baru ada issn - Universitas Islam Indonesia

20
HMTI UNS PERSATUAN INSINYUR INDONESIA TEKNIK INDUSTRI

Transcript of Prosiding x4 baru ada issn - Universitas Islam Indonesia

HMTI UNS

PERSATUANINSINYURINDONESIA

T E K N I KINDUSTRI

DAFTAR ISI

ID Judul Hal

SISTEM PRODUKSI

ID003 Perbandingan Peramalan Rata-rata Harga Pupuk XYZ Pasar

Internasional dengan yang Masuk oleh Pesaing PT. A

A01.1-10

Taufan Anindita Pradana*1), Arum Handini Primandari 2)

ID014

Penerapan Metode Rencana Proses Agregat Untuk Merencanakan

Jumlah Pegawai Berdasarkan Jumlah Permintaan yang

Berfluktuatif

A02.1-8

Panji Nirwana*1), Widy Setyawan2)

ID017

Analisis Persediaan dalam Proyek Renovasi Gedung

Menggunakan Metode Material Requirements Planning dengan

Teknik Lot For Lot

A03.1-8

Septo Abdul Azis*1), Akhmad Sutoni2)

ID023 Analisis Line Efficiency produk Air Conditioner pada Control

Board Assemzbly Line PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

A04.1-12

Yosua Arinto Wicaksono*1), Ilham Priadhytama2)

ID026 Pemeliharaan Berbasis Kondisi Di Fasilitas Produksi Industri

Minyak Bumi Di Indonesia

A05.1-6

Hendra R Firmansyah*1) Rahmat Nurcahyo2) Djoko Sihono Gabriel3)

ID038 Peramalan Permintaan Produk Insektisida dengan Metode Regresi

Linear Berganda dan Jaringan Saraf Tiruan

A06.1-10

Yusuf Qaradhawi ST*1), Farizal Ph.D2), Dr. Ir. Muhammad Dachyar,

M.Sc 3)

ID039 Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Mesin Boobts Pada Pembuatan

Kemasan Box Minuman 350ml

A07.1-8

Hermanto*1)

ID058 Optimasi Penjadwalan Kelas Kepemimpinan di Lembaga Non

Universitas Menggunakan Algoritma Genetika

A08.1-7

Muhammad Fikri Tauhid*1), Rahmat Nurcahyo2), dan Farizal3)

ID060 Perancangan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Algoritma

Particle Swarm Optimization di CV. Amanah Garment Jogja

A09.1-9

Maulana Ichwan Anshory*1) dan Yusuf Priyandari 2)

ID063 Optimalisasi Pembebanan Pembangkit Pada Sistem 500 kV Jawa

Bali Dengan Menggunakan Cuckoo Search Algorithm

A10.1-7

Rizka Abdullah1), M. Dachyar2), dan Farizal3)

ID123 Review Penerapan Metode Campbell Dudek Smith (CDS) Pada

Jadwal Perawatan Dan Jadwal Produksi

A11.1-5

Teuku Anggara*1), Pratikto2), Achmad As’ad Sonief3)

ID139 Penentuan Minimum Stock Consumable Spare Part Menggunakan

Forecast dan ROP Pada PT. SMART Tbk Surabaya

A12.1-8

Anida Norma Cahyati*1) dan Bambang Suhardi2)

ID102 Penentuan Stock Minimal-Maksimal Dan Pola Perencanaan

Produksi Pada Seksi Painting Plastic Di PT. ABC Karima Batennia Murti*1), Bambang Suhardi 2), Femilia Setya Puji

Hastuti3)

A13.1-9

ID103 Analisis Keseimbangan Lini Dan Usulan Perbaikan Menggunakan

Metode Line Balancing Di PT. XYZ Eldiana Juwita*1), Bambang Suhardi2), Frisheila Sely Apriliana3)

A14.1-10

PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI

ID004 Review Pemanfaatan Metode RAMP untuk Mencegah Gangguan

Musculosceletal para Pekerja Manual Handling di Industri

B01.1-11

B.Bambang Sulistiyawan*1,2), Wahyudi Sutopo3)

ID010

Studi Perkembangan Intervensi dengan Pendekatan Ergonomi

dalam Mengurangi Keluhan Muskuloskeletal Disorder pada

Operator Mesin Jahit

B02.1-6

Irham Aribowo1), Wahyudi Sutopo2)

ID022 Penerapan ISO 14001 di Industri Manufaktur Indonesia B03.1-7

Jenny Andres Yunirman*1) dan Rahmat Nurcahyo2)

ID036 Perancangan Ulang Alat Polishing Untuk Memperbaiki Postur

Kerja Di Ikm Yungki Edutoys Yogyakarta

B04.1-9

Chandra Dewi Kurnianingtyas*1) dan Bondan Brahmantyo2)

ID054 Penerapan Ergonomi terhadap Rancangan Fasilitas Kerja pada

Aktivitas Manual Pembuatan Simplisia Rimpang

B05.1-8

Rahmaniyah Dwi Astuti *1), Bambang Suhardi 2), Edmunsyah

Rambaudi Mahmud3)

ID069 Analisis Beban Kerja dan Kelelahan Kerja pada Pegawai Bagian

Penyelenggaraan E-Government

B06.1-8

Isharyanti Putri Pratiwi*1), Rahmaniyah Dwi Astuti2), dan Wakhid

Ahmad Jauhari3)

ID073 Analisis Penerapan Lean Ergonomics Guna Mengurangi

Ergowaste (Muda) pada Area Separating 2 di PT XYZ

B07.1-5

Cikal Bakal Tejo Salatoen*1), Taufiq Immawan2)

ID075 Identifikasi Risiko Ergonomi dengan Metode Nordic Body Map

Terhadap Pekerja Konveksi Sablon Baju

B08.1-9

Kurnia Wijaya*1)

ID099 Analisis Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada

Kapal Penumpang di PT PELNI Semarang

B09.1-6

Gupita Anjas Asmoro Bangun*1), Widodo Hariyono2)

ID124

Implementasi Metode Life cycle sustainability assessment Untuk

Meraih Sustainable manufacturing Pada Industri Manufaktur:

Kajian Literatur

B10.1-8

Galuh Zuhria Kautzar*1), Ishardita Pambudi Tama2), dan Yeni

Sumantri2)

ID125 Analisa Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control

(Hirarc) Pada Perguruan Tinggi Yang Berlokasi Di Pabrik

B11.1-10

Rizkiyah Nur Putri*1), M. Trifiananto2)

ID126 Analisis Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Kecepatan Reaksi

Calon Asisten Laboratorium XYZ

B12.1-5

Sinta Nofita*1), Cikal Bakal Tejo Salatoen2), Atyanti Dyah

Prabaswari3)

ID127 Analisis Postur Kerja Menggunakan Rapid Office Strain

Assessment dan CMDQ pada PT XYZ

B13.1-9

Tofan Pratama*1), Anindya Agripina Hadyanawati2), dan Sri

Indrawati3)

ID132

Evaluasi Desain Sistem Kerja Terhadap Output REBA

Pengangkatan Air Minum Kemasan berdasarkan Prinsip Manual

Material Handling

B14.1-7

Tiara Lusiana Della*1), Muhammad Fadhil Farras2), Andrian Naufaldi

Hamid3)

ID133 Implementasi Metodologi 5S sebagai Upaya Meningkatkan

Produktivitas Karyawan Kantor Pelayanan Publik XYZ

B15.1-11

Natasya Mazida Rahman*1), Ghina Allam Nurhusna2)

ID134 Analisis Efisiensi Kerja Berdasarkan Waktu Baku pada UMKM

XYZ Yogyakarta

B16.1-7

Dean Tirkaamiana*1), Oktavira Revi Pertiwi2), dan Atyanti Dyah

Prabaswari3)

ID135 Analisis Pengaruh Jenis Kelamin dan Indeks Massa Tubuh

terhadap Tingkat Kelelahan Kerja pada Aktivitas Treadmill

B17.1-6

Rino Rahmawanto Nugroho*1), Arief Muhammad Fatwa Zubaidi 2), dan

Atyanti Dyah Prabaswari 3)

ID136 Penilaian Postur Pekerja Pengangkatan Galon Dengan Metode

REBA dan Biomekanika

B18.1-8

Muhammad Safri Setiawan*1), Intania Widyantari Kirana2), Arum Dwi

Cahyani3), Muhammad Ragil Suryoputro S.T., M.Sc.*4)

ID116 Implementasi National Aeronautics and Space Administration

Task Load Index untuk Mengukur Mental Workload Karyawan

Pabrik Darminto Pujotomo*1), Abdan Adila Menawan2)

B19.1-10

ID029 Pengembangan Alat Produksi Tahu Dengan Pendekatan

Antropometri Untuk Peningkatan Produktifitas dan Penurunan

Kecelakaan Kerja Sajiyo*1), Jaka Purnama2), Syaiful Imam Yudhiansyah3)

B20.1-10

SISTEM KUALITAS

ID008 Analisis Principal Component Analysis (PCA) Untuk Mereduksi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Kulit Kikil Sapi

C01.1-10

Tatan Saepurohman*1), Bramantiyo Eko Putro2)

ID011

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Di Klinik Pratama Abc Kota

Bandung Menggunakan Metode Importance Performance

Analysis

C02.1-10

Ima Ratnasari*1), Nissa Syifa Puspani2)

ID012

Analisis Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan menggunakan

Metode Importance Performance Analysis dan Customer

Satisfaction Indeks

C03.1-10

Vickri Gunawan Yusuf*1), Ali Subhan2)

ID021 Pengendalian Kualitas Produk Kaos Menggunakan Metode Six

Sigma (Studi Kasus pada Konveksi X di Yogyakarta)

C04.1-9

Tia Atika Putri *1), Muhammad Naufal Alfareza2)

ID024 Penerapan ISO 9001 Pada Manufaktur Baja Tulangan Beton C05.1-7

Mareta Almipica*1) dan Rahmat Nurcahyo2)

ID047 Analisis Kualitas Kabel Listrik NFA di PT. Kabelindo Murni Tbk

dengan Metode PDCA

C06.1-7

Annisa Mulia Rani*1), Agus Prasetya2)

ID061 Model Konseptual Hubungan Antara Kualitas Layanan Logistik,

Kepuasan Pelanggan, Dan Loyalitas Pelanggan

C07.1-8

Indika maharani*1), Zulkarnain 2), dan Isti Surjandari 3)

ID068 Pengendalian Kualitas Pie Susu sebagai Upaya Sustainabilitas

IKM Mamin Berbasis Kearifan Lokal dengan SQC Method

C08.1-11

Debrina Puspita Andriani*1), Vina Dwi Novianti 2), Widya Rahayu

Utami3), Yayan Adi Prastyo4)

ID074

Upaya Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan

Di Bengkel Rekanan Padimas Motor Gedong Panjang Dengan

Metode Servqual

C09.1-8

Meri Prasetyawati*1), Irwan Saputra2)

ID079 Desain Eksperimen pada Sisi Mobil dengan Menggunakan

Taguchi

C10.1-7

Ravinska Chandra Rasyidi*1), I Gusti Bagus Budi Dharma2)

ID090 Penentuan Kebijakan Inspeksi Produk Kain Cacat di PT. XYZ C11.1-8

Risang Ardi Toni Pramudya*1), I Wayan Suletra2), dan Cucuk Nur

Rosyidi3)

ID095 Pengaruh Kompetensi Pegawai Dan Fasilitas Pelayanan Terhadap

Kualitas Pelayanan di Alfamart Sukabirus, Kota Bandung

C12.1-9

Intan Permatasari*1), Nurdinintya Athari2), dan Rizqi Nur Safitri3)

ID114 Analisa Kegagalan Kantong Plastik rHDPE dengan Menggunakan

Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

C13.1-8

Rifka Findiani*1), Oyong Novareza2), Moch. Agus Choiron3)

ID117 PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE SIX SIGMA

PADA PRODUK SEPATU DI CELL 1 PT XYZ

Darminto Pujotomo*1), Vinia Anida2

C14.1-10

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PRODUK

ID015

Analisis Kemasan Terasi Bonang Kabupaten Rembang Serta

Inovasinya (Iconic Printing Packaging) Untuk Menghadapi Industri

4.0

D01.1-10

Nur Lailiiyah*1), Faridatul Muatsiroh2), dan Muhammad Lutfi

Wirawan3)

ID016 Analisis Kepuasan Konsumen dan Pengembangan Produk

Menggunakan Metode Kano dan House Of Quality

D02.1-10

Akhmad Sutoni*1), Prima Ramadian2)

ID051 Industri 4.0: Analisis Hambatan dalam Penerapannya pada Industri

Manufaktur di Indonesia

D03.1-11

Yanuarta I. Partama*1), M Dachyar, Farizal2)

ID067

Peningkatan Kualitas Produk IKM Rotan Melalui Perancangan

Produk Unggulan dengan Pendekatan Quality Function

Deployment

D04.1-10

Debrina Puspita Andriani*1), Rheza Adnandy 2), Sulchi Tauzinal

Maghlidah3), Agustinus Alfian Anwar 4)

ID078 Perancangan Peningkatan Kualitas Layanan Pelanggan dengan

Value Stream Mapping Era Digital di Perusahaan Jasa Survei

D05.1-8

Mahfudh Asy’ari*1), Djoko S Gabriel 2)

ID080 Usulan Desain Meja Komputer dengan Metode Quality Function

Deployment (QFD)

D06.1-9

Muhammad Qurthuby1), Hari Purnomo2)

ID107 Rancang Bangun Ruang Bakar Berbahan Bakar Gas pada

Generator Set Berpenggerak Stirling Engine

D07.1-8

Eko Prasetyo, ST., MT.*1), Ululfathy Izzuramadany2)

ID109 Manufaktur Stirling Engine Sebagai Penggerak Genset Berbahan

Bakar Gas

D08.1-7

Eko Prasetyo S.T., M.T.*1), Nandang Saputra2)

ID110 Perancangan Roller Conveyor Pemindah Label Berkapasitas 80kg D09.1-10

Hendri Sukma, ST. MT*1), Muhammad Sulaeman2)

ID115 Analisa Enablers pada Konsep Agile Manufacturing System

Menggunakan Metode VIKOR

D10.1-6

Herdian Dwimas*1), Yeni Sumantri2), Purnomo Budi S.3)

ID140 Konservasi Nilai Material dalam Konteks Remanufaktur Sepatu

Rem

D11.1-10

Alfiandi Priantoso*1), Djoko S. Gabriel*2), Rachmat Nurcahyo*3)

ID104 Perancangan Stirling Engine Sebagai Penggerak Generator

Set Berbahan Bakar Gas Eko Prasetyo ST. MT. *1) Achmad Syahril2)

D12.1-7

ID106 Rancang Bangun Mesin Shaker Untuk Jerrycan Kemasan 2x5

Kiligram Skala Laboratorium Ir. Nafsan Upara, MM. MT., Mochamad Zaelani

D13.1-10

ID112 Analisis Kekuatan Sambungan Las Gesek Rotary Material

Bronze Dengan Stainless Steel Berdasarkan Standard Asme Ir. Nafsan Upara, MM. MT.1), Army Meindra2)

D14.1-10

SISTEM LOGISTIK DAN BISNIS

ID018 Faktor Kesuksesan dan Strategi untuk Perusahaan Rintisan Kuliner

di Indonesia

E01.1-11

Oktavian Budiansyah*1), Rahmat Nurcahyo2), Farizal3)

ID028 Algoritma Differential Evolution (DE) Dalam Optimalisasi Rute

Distribusi Produk Nestle (Studi Kasus: IDE. Paris Jaya Mandiri)

E02.1-10

Daniel B. Paillin*1), Johan M Tupan2), Rizki Anggraeni Utami Putri S3)

ID033 Penentuan Letak Toko Menggunakan Analytical Hierarchy Process

(AHP)

E03.1-6

Marcelly Widya Wardana*1), Melani Anggraini2), dan Suhardi3)

ID035

Studi Kelayakan Penggantian Tanaman Karet Menjadi Jagung Pada

Kebun di Subang dan Purwakarta Milik IDE Perkebunan Nusantara

VIII

E04.1-9

Dyah Ayu Suliandari*1), Syarif Hidayat2)

ID037 Kriteria Evaluasi Pemasok Berdasarkan Green Supply Chain

Management

E05.1-7

Maya Hana*1) dan Rahmat Nurcahyo2)

ID046 Pemilihan Loker Otomatis sebagai Media Pengumpulan Donasi

Bencana Menggunakan Optimasi Dua Fase: P-Median dan VRP

E06.1-9

Samuel Ro Paian Purba1), Ina Dwi Lasmana2), A.A.N. Perwira Redi3)

ID050

Pemilihan Lokasi Parkir Penyewaan Sepeda Menggunakan

Maximum Demand Covering Problem Studi Kasus : Kawasan

Monas

E07.1-7

Annisa Pratiwi Kamil*1), Hanan Fatika Adzkia2), A.A.N. Perwira

Redi3)

ID056 Analisa Keputusan Mengganti Mobil Dengan Metoda

Chamberlain (Studi Kasus di Bandar Lampung)

E08.1-5

Iing Lukman*1), Lestari Wuryanti2)

ID062 Strategi Penentuan Harga dan Penjualan Hotel Pada Online Travel

Agency (OTA)

E09.1-11

Yusma Dewi Yulianti1*), Rahmat Nurcahyo2) dan M. Dachyar2)

ID065 Karakteristik dan Strategi Perusahaan Rintisan : Perusahaan

rintisan Kedai Kopi Indonesia

E10.1-7

Adita Evalina Fitria Utami1), Rahmat Nurcahyo2) , dan M. Dachyar3)

ID066 Kepemimpinan Otokratis Dalam Capaian Kinerja Bisnis (Studi

Pada Industri Kecil Dan Menengah Kuliner Khas Palembang)

E11.1-9

Johan Gunady Ony1*)

ID094 Preferensi Mahasiswa Universitas Telkom Terhadap Pemilihan

Laptop Menggunakan Analisis Conjoint

E12.1-9

Ghina Rafidah1), Nurdinintya Athari2), dan Anindita Dewi Artanti3)

ID118 Analisis Operasional Bongkar Muat Barang Dengan Pendekatan

Activity Based Costing Di PT. KALOG Surakarta

E13.1-5

Arden Ridho Ilham Syawalaxa*1) Rizqi Fadhlillah 2) Wahyudi Sutopo

3), dan Yuniaristanto 4)

ID119 Analisis Penentuan Rute Distribusi Menggunakan Metode Nearest

Neighbor di PT. KALOG

E14.1-7

Leonard Leymena*1), Cahyo Suryo B.W.2), Yuniaristanto3), Wahyudi

Sutopo4)

ID120

Pemilihan Supplier Benang Katun di PT. Iskandartex

Menggunakan Technique of Order Preference Similarity to the

Ideal Solution (TOPSIS)

E15.1-7

Sarah Putri Aprilia*1), Yuka Sato2), Wahyudi Sutopo 3), dan

Yuniaristanto 4)

ID121 Analisis Pengukuran Kinerja Menggunakan Model Balance

Scorecard (Studi Kasus pada Industri Koran)

E16.1-10

Yasmine Husna Arsyifa*1), Sekar Riqaa Utruja’2), dan Yuniaristanto3)

ID122

Optimasi Pendistribusian Jas Hujan PT. Trijaya Plastik Utama

Menggunakan Distribution Requirement Planning Berdasarkan

Nilai Bullwhip Effect

E17.1-11

Dewi Sri Utami*1), Mega Pratiwi2), Yuniaristanto3) dan Wahyudi

Sutopo4)

ID137 Analisis Pengaruh Tingkat Kepadatan Lalu Lintas dan Jenis

Kelamin Terhadap Situational Awareness

E18.1-6

Anindya Agripina Hadyanawati*1), Tofan Pratama*2), dan Citra Fadila

Widyasari*3)

ID032 Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi dengan Metode Activity

Based Costing pada Produk Rubber Jaka Purnama*1), Sajiyo2), Fiqi Andriyansyah3)

E19.1-7

PERANCANGAN DAN OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

ID001 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen dan Reservasi Hotel

Ranaka Berbasis Web

F01.1-9

Samuel Eddy Gio Tatu*1), Andree E. Widjaja2), dan Suryasari3)

ID002 Aplikasi Pengelolaan Kartu Rencana dan Hasil Studi Mahasiswa

Berbasis Web pada STIKes Citra Husada Mandiri Kupang

F02.1-10

Hansel Adrial Liyanto1), Andree E. Widjaja2), dan Hery3)

ID005 Kajian Awal Pemodelan Berbasis Agen Sebuah Proses Bisnis

Virtual: Perspektif Manajemen Pengetahuan

F03.1-11

Yuliyani Nur Angraini1*) dan Bertha Maya Sopha2)

ID007 Analisis Model Knowledge Sharing Behavior pada Industri

Garmen di PT. EMA (Eastern Modern Apparel)

F04.1-9

Rahmat Ramdani*1), Bramantiyo Eko Putro2)

ID043

Perencanaan Model Penganganan Batubara Untuk Mendukung

Stabilitas Pasokan Batubara Dengan Extendtm (Studi Kasus PT.

PJB UPJ O&M PAITON)

F05.1-8

Danang Kusmiwardhana*1), Sugiono2), Yudy Surya Irawan3)

ID049 Purwarupa Aplikasi Pencatatan Sumber Bahan Baku Keju

Berbasis Mobile Application di KSU Keju Boyolali

F06.1-14

Yusuf Priyandari*1), Maulana Ichwan Anshory2), I Wayan Suletra 3),

Rahmaniyah Dwi Astuti 4), dan Eko Liquiddanu 5)

ID052 Dimensi dan Praktik Terbaik dari Pengembangan Produk Baru

(NPD) pada Perusahaan dan Usaha Kecil Menengah di Indonesia

F07.1-8

Hafiz Heryansyah1), Rahmat Nurcahyo2), Djoko S Gabriel3)

ID070 Analisis Kualitas Website Industri E-Commerce Menggunakan

Metode Webqual 4.0 Terhadap Keputusan Pembelian Online

F08.1-10

Lina*1)

ID071

Perancangan E-Business Berbasis CRM (Costumer Relationship

Management) Studi Kasus : Perusahaan Jasa Cuci Sepatu S-Neat-

Kers

F09.1-9

Asep Toto Kartaman*1), Arira Kusumah Winangun2)

ID084 Persiapan Dokumentasi SJH pada Produksi Tempe IKM Tempe

Samodra Sesuai Amanat Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014

F10.1-10

Bayu Prabowo Adisatriyo*1), Eko Liquiddanu2), I Wayan Suletra3)

ID087 Prediksi Harga Dasar Sewa Reklame Videotron Berdasarkan

Indikator Ekonomi Menggunakan Model Regresi Linear Berganda

F11.1-7

I Wayan Suletra*1), Yusuf Priyandari2), Eko Liquiddanu3), dan

Bernando Rico4)

ID088

Evaluasi Harga Sewa Sembilan Titik Reklame Videotron

Menggunakan Metode Pengambilan Keputusan Multi Kriteria

AHP

F12.1-8

Bernando Rico Irawan*1), I Wayan Suletra2), Eko Liquiddanu3) , dan

Yusuf Priyandari4)

ID130 Rekomendasi Strategi untuk Implementasi Industri 4.0 pada

Pemeliharaan di Industri Proses Menggunakan Metode ISM

F13.1-9

Seto Wahyu Jatmiko*1), dan Zulkarnain2)

ID141 Perancangan Model Konseptual Basis Data Antropometri

menggunakan Teknik Model Data Logika

F14.1-11

Muhammad Madaniy Fadlulhaq*1), Dicky Bayu Saputro2)

Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429

2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019

D06.1

Usulan Desain Meja Komputer dengan Metode Quality

Function Deployment (QFD)

Muhammad Qurthuby1, Hari Purnomo2 1) Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia,

Jl. Kaliurang KM 14.5, Sleman Yogyakarta, 55584, Indonesia

Email: [email protected]

ABSTRAK

Dewasa ini teknologi informasi berkembang sangat pesat. Komputer tidak dapat dipisahkan dari berbagai

aktifitas manusia. Untuk menunjang kegiatan dan aktifitas-aktifas yang menggunakan komputer tersebut,

dibutuhkan suatu meja komputer yang memadai agar pengguna komputer tersebut dapat

menggunakannya dengan nyaman. Perkembangan komputer juga turut mempengaruhi perkembangan

desain meja komputer yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain meja komputer

dengan pendekatan Quality Function Deployment berbasis ergonomi. Berdasarkan keinginan konsumen,

didesain meja komputer yang lebih lega dengan posisi keyboard dan sandaran kaki yang ergonomis serta

fungsi tambahan tempat meletakkan tas. Desain tersebut menggunakan metode anthropometri dengan

dimensi tubuh yang diukur yaitu lebar bahu (Lb), tinggi siku duduk (Tsd), jangkauan tangan (Jt), dan

tinggi popliteal (Tpo) untuk kenyamanan konsumen saat menggunakan meja komputer.

Kata kunci: Antropometri, Ergonomi, Kenyamanan Konsumen, Meja komputer, Quality Function

Deployment,.

1. Pendahuluan

Pada zaman modern ini, komputer memiliki peran penting dalam setiap aktifitas manusia.

Sebagian besar orang menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk menyelesaikan

pekerjaan (Herwanto dkk, 2015). Khusus di dunia bisnis, komputer digunakan sebagai

pendukung komunikasi, aplikasi sistem baru, pengelolaan keuangan hingga pemesanan produk. Kebutuhan tersebut membuat perusahaan terus mengembangkan berbagai inovasi terkait

komputer maupun hal yang berhubungan dengan komputer, baik itu sistem untuk keamanan,

kenyamanan, kemudahan dan estetika. Diantara berbagai keinginan tersebut, dibuatlah meja

komputer untuk melengkapi semua kriteria, baik itu untuk keindahan ruangan maupun untuk

kenyamanan pengguna komputer. Keberadaan meja komputer juga sangat di butuhkan di ruang-

ruang kerja untuk menunjang aktifitas pekerjaan dengan jam kerja yang cukup lama seperti di

warnet, kantor, kasir, costumer service hingga di laboratorium yang ada di perguruan tinggi. Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

mempunyai laboratorium yang bernama SAP (System Application and Product). Laboratorium

ini dijadikan tempat praktikum atau pembelajaran software SAP, yang dilengkapi dengan

komputer, meja komputer dan internet. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh peneliti

terhadap 60 responden, sebanyak 31,67 % responden menjawab meja komputer terlalu pendek,

35 % responden menjawab posisi keyboard terlalu rendah, 20% responden menjawab meja

komputer terlalu sempit, dan 13,33 % responden menjawab sandaran kaki tidak ergonomis.

Ketidaknyamanan tersebut membuat suasana tidak kondusif dalam kegiatan pembelajaran atau

praktikum (Parcells dkk., 1999). Selain mempengaruhi kinerja dalam proses pembelajaran,

desain yang mengabaikan aspek ergonomis juga dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti

muskuloskeletal. Hal ini diperkuat oleh Adewole dan Isedowo (2012) bahwa desain furniture

sekolah yang tidak ergonomis dapat menyebabkan masalah muskuloskeletal dan mengurangi

kinerja dalam proses pembelajaran.

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya terkait dengan perancangan ulang meja maupun

metode Quality Function Deployment (QFD) yang digunakan untuk mendesain suatu produk

sesuai dengan keinginan konsumen. Penelitian tersebut diantaranya dilakukan oleh Susanti dan

Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429

2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019

D06.2

Andriyama (2010), dengan menggunakan metode QFD dan menerapkan data anthropometri

pada perancangannya, peneliti berhasil merancang ulang meja komputer yang ergonomis

dengan fitur yang sesuai dengan keinginan pengguna. Penelitian serupa dilakukan oleh

Herwanto dkk. (2015), Raymundus (2013) dan Anggraeni dkk. (2013), mereka merancang

ulang meja laptop, meja tata kerja dan meja dapur multifungsi dengan mempertimbangkan

faktor ergonomis. Selain itu, dengan menggunakan metode QFD, maka meja dirancang sesuai

dengan kebutuhan. Penelitian lain dilakukan oleh Sulistiyoningrum dkk. (2017), dengan

menggunakan metode QFD, peneliti berhasil merancang ulang produk sepatu wanita berbahan

karung goni yang ramah lingkungan, tahan lama dan harga yang terjangkau.

Berdasarkan kajian di atas, maka peneliti tertarik melakukan perancangan ulang meja

komputer di Laboratorium SAP, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Universitas Islam Indonesia dengan memperhatikan keinginan pengguna dan faktor ergonomis.

Menurut Sutjana (2006), faktor ergonomis sangat penting dalam sebuah perancangan karena

dapat menciptakan kesehatan dan keselamatan kerja sehingga mampu meningkatkan

produktivitas (Sutjana, 2006). Selain itu, faktor ergonomis juga dapat mengurangi

ketidaknyamanan pada saat bekerja. Metode yang digunakan di dalam penelitian adalah QFD.

Metode ini memiliki keunggulan yaitu dapat menerjemahkan kebutuhan konsumen

menjadi persyaratan teknis, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen

(Louhapensang dan Seviset, 2014; Adriyangemi, 2012).

2. Metode

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia pada semester genap tahun ajaran 2018/2019

sebanyak 150 orang. Pada penelitian ini, diambil sampel sebanyak 60 orang dari populasi

dengan kriteria sampel adalah: (1) Mahasiswa jurusan Teknik Industri UII semester genap tahun

ajaran 2018/2019, (2) Sedang atau telah mengikuti praktikum di laboratorium SAP jurusan

Teknik Industri UII. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan rumus Slovin (Susanti dan

Andriyama, 2010), dengan menggunakan tingkat kepercayaan 90%.

Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini menggunakan metode QFD. Menurut Cohen (Prakoso, 2010),

metode ini merupakan metode pengembangan produk yang memungkinkan dibuatnya

spesifikasi kebutuhan/keinginan konsumen secara terspesifikasi kemudian mengevaluasinya,

sehingga kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Di dalam prosesnya, QFD menggunakan alat yang

disebut dengan House of Quality (HOQ). Prosedur dalam penelitian ini mengikuti langkah-

langkah sebagai berikut:

Tahap persiapan: Persiapan dilakukan sebelum penelitian dilakukan. Tahap ini meliputi,

(1) Identifikasi permasalahan, (2) Studi literatur terkait permasalahan, (3) Penentuan sampel

penelitian, (4) Pembuatan kuesioner voice of customer, dan (5) Persiapan formulir data

antropometri.

Tahap pengumpulan data: Tahap ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut

(Hasibuan dan Sutrisno, 2017; Widodo, 2003): (1) Identifikasi kebutuhan konsumen, (2)

Menerjemahkan kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan teknik, (3) Menentukan importance

rating (IR) dari masing-masing atribut kebutuhan konsumen, (4) Menentukan hubungan antara

kebutuhan teknis dengan kebutuhan konsumen, (5) Menentukan bobot dari masing-masing

kebutuhan teknis, (5) Menentukan hubungan antara kebutuhan teknis dengan menggunakan

matriks korelasi, (6) Menentukan target perancangan berdasarkan kebutuhan konsumen dan

dimensi anthropometri sebagai penentu ukuran.

Tahap perancangan produk: Setelah semua data dan informasi yang diperlukan

diperoleh, langkah selanjutnya adalah perancangan produk dengan menggunakan bantuan

software SketchUp.

Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429

2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019

D06.3

Dimensi Anthropometri

Antropometri merupakan ilmu yang mempelajari tentang dimensi tubuh manusia dalam

perancangan. Antropometri berasal dari kata latin yaitu anthropos yang berarti manusia dan

metron yang berarti pengukuran, dengan demikian antropometri mempunyai arti sebagai

pengukuran tubuh manusia (Bridger, 1995). Dimensi anthropometri yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tinggi mata duduk (Tmd), lebar bahu (Lb), tinggi siku duduk (Tsd),

jangkauan tangan (Jt), dan tinggi popliteal (Tpo), yang diperoleh dari bank data anthropometri

di Laboratorium APK, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam

Indonesia. Dimensi anthropometri yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar

1.

Gambar 1. Dimensi Anthropometri yang Digunakan

3. Hasil dan Pembahasan

Identifikasi Kebutuhan Konsumen

Proses perancangan meja komputer dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan

konsumen, tujuannya adalah untuk mengetahui apa saja yang dinginkan konsumen tentang

produk meja komputer. Identifikasi ini dilakukan menggunakan kuisioner yang diberikan

kepada 60 sampel konsumen. Sampel konsumen diambil dengan menggunakan rumus slovin.

Dari hasil kuisioner didapatkan dua belas atribut kebutuhan konsumen, yaitu (1) jarak antar user

lega, (2) mudah untuk menulis, (3) tinggi meja yang ideal, (4) jarak pandang user ke monitor

aman, (5) posisi keyboard nyaman, (6) sandaran kaki ergonomis, (7) mudah dibersihkan, (8)

tidak terdapat sisi dan sudut yang tajam, (9) kokoh, (10) bentuk menarik, (11) warna menarik,

(12) dilengkapi tempat penyimpanan tas.

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS.

Pengambilan keputusan atas validitas suatu data berdasarkan pada nilai R hitung > nilai R tabel

(Okada dkk., 2017). Hasil uji validitas dan raliabilitas dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Uji Validitas dengan SPSS

Kebutuhan Konsumen R Tabel Corrected Item-Total

Correlation

Keterangan

Jarak antar user lega 0,2542 0,637 Valid

Mudah untuk menulis 0,2542 0,617 Valid

Tinggi meja yang ideal 0,2542 0,712 Valid

Jarak pandang user ke monitor aman 0,2542 0,541 Valid

Posisi keyboard nyaman 0,2542 0,704 Valid

Sandaran kaki ergonomis 0,2542 0,547 Valid

Mudah dibersihkan 0,2542 0,611 Valid

Tidak terdapat sisi dan sudut yang tajam 0,2542 0,537 Valid

Kokoh 0,2542 0,520 Valid

Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429

2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019

D06.4

Bentuk menarik 0,2542 0,708 Valid

Warna menarik 0,2542 0,691 Valid

Dilengkapi tempat menyimpan tas 0,2542 0,385 Valid

Tabel 2. Uji Reliabilitas dengan SPSS

Cronbach’s Alpha Keterangan

0,836 Reliabel

Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa seluruh atribut kebutuhan konsumen dinyatakan valid,

sehingga seluruh atribut kebutuhan konsumen dapat digunakan untuk penyusunan matriks

HOQ.

Uji reliabiltas dilakukan terhadap atribut kebutuhan konsumen yang dinyatakan valid. Uji

reliabiltas menggunakan software SPSS dengan melihat pada nilai Cronbach Alpha. Suatu

atribut dinyatakan reliabel apabila nilai dari Cronbach Alpha > 0,7 (Mankan dkk., 2017; Shi

dkk., 2016). Berdasarkan Tabel 2, nilai Cronbach Alpha yang di peroleh sebesar 0,836, dimana

nilai tersebut lebih besar dari 0,7, maka atribut-atribut kebutuhan konsumen dapat dinyatakan

reliabel.

Penyusunan HOQ

Atribut kebutuhan konsumen yang diperoleh dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan

matriks HOQ. Matriks ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara atribut kebutuhan

konsumen dengan aspek teknisnya. Hasil dari penyusunan matriks HOQ dapat dilihat pada

Gambar 2.

Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429

2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019

D06.5

Gambar 2. Matriks HOQ

Berdasarkan hasil kuisioner, maka didapat beberapa atribut keinginan konsumen sebagai

berikut: (1) jarak antar user lega, (2) mudah untuk menulis, (3) tinggi meja yang ideal, (4) jarak

pandang user ke monitor aman, (5) posisi keyboard nyaman, (6) sandaran kaki ergonomis, (7)

mudah dibersihkan, (8) tidak terdapat sisi dan sudut yang tajam, (9) kokoh, (10) bentuk

menarik, (11) warna menarik, (12) dilengkapi tempat menyimpan tas. Sementara itu, kebutuhan

teknis yang didapat berdasarkan kebutuhan konsumen tersebut yaitu: (1) panjang meja, (2) lebar

meja, (3) tinggi meja, (4) tinggi laci keyboard, (5) tinggi sandaran kaki, (6) kemiringan sandaran

kaki, (7) jenis bahan, (8) kualitas bahan, (9) desain bentuk, (10) warna cat.

Tahap selanjutnya adalah menentukan tingkat kepentingan dari masing masing atribut

keinginan konsumen. Tujuannya adalah untuk menentukan atribut apa saja yang menjadi

perhatian utama konsumen dengan meberikan bobot kepentingan sehingga diperoleh prioritas

perancangan dan pengembangan produk. Pada tahap ini kuisioner kembali disebarkan kepada

konsumen. Berdasarkan kuisioner tersebut diperoleh tingkat kepentingan masing masing atribut

keinginan konsumen yang bisa dilihat pada Gambar 1. Diketahui juga bahwa atribut keinginan

konsumen yang memiliki bobot paling tinggi adalah jarak pandang user ke monitor aman yaitu

(4.23), sandaran kaki ergonomis (4.15) dan tinggi meja yang ideal (4.07). Atribut-atribut

tersebut menjadi prioritas dalam perancangan produk. Sebaliknya atribut keinginan konsumen

yang memiliki tingkat kepentingan terendah adalah atribut warna meja menarik.

Setelah nilai Importance Rating (IR) dari masing-masing atribut keinginan konsumen

diketahui, tahap selanjutnya adalah menentukan relationship antara kebutuhan teknis dengan

Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429

2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019

D06.6

kebutuhan pelanggan. Setiap kebutuhan pelanggan ditentukan tingkat relationshipnya dengan

kebutuhan teknik. Ada 3 pola hubungan yaitu hubungan kuat, sedang dan lemah. Berdasarkan

tabel yang dibuat pada bab sebelumnya diketahui pola hubungan kebutuhan pelanggan dengan

kebutuhan teknik sebagai berikut: (1) jarak antar user lega memiliki hubungan kuat dengan

panjang meja, memiliki hubungan sedang dengan desain bentuk, (2) mudah untuk menulis

memiliki hubungan kuat dengan panjang meja,lebar meja dan tinggi meja serta memiliki

hubungan sedang dengan jenis bahan dan desain bentuk, (3) tinggi meja yang ideal memiliki

hubungan kuat dengan tinggi meja, tinggi laci keyboard dan tinggi sandaran kaki, memiliki

hubungan sedang dengan kemiringan sandaran kaki serta memiliki hubungan lemah dengan

desain bentuk, (4) jarak pandang user ke monitor aman memiliki hubungan kuat dengan lebar

meja, hubungan lemah dengan desain bentuk, (5) posisi keyboard nyaman memiliki hubungan

kuat dengan tinggi meja dan tinggi laci keyboard, hubungan sedang dengan lebar meja dan

desain bentuk, (6) sandaran kaki ergonomis memiliki hubungan kuat dengan tinggi sandaran

kaki dan kemiringan sandaran kaki serta hubungan sedang dengan lebar meja, tinggi meja, dan

desain bentuk, (7) mudah dibersihkan memiliki hubungan sedang dengan jenis bahan, hubungan

lemah dengan desain bentuk dan warna cat, (8) tidak terdapat sisi dan sudut tajam memiliki

hubungan yang kuat dengan desain bentuk dan memiliki hubungan yang lsedang dengan jenis

bahan, (9) kokoh memiliki hubungan kuat dengan kualitas bahan, hubungan sedang denagan

jenis bahan serta hubungan lemah dengan desain bentuk, (10) bentuk menarik memiliki

hubungan kuat dengan desain bentuk, hubungan sedang dengan tinggi laci keyboard, tinggi

sandaran kaki, kemiringan sandaran kaki serta hubungan lemah dengan tinggi meja dan jenis

bahan, (11) warna menarik memiliki hubungan kuat dengan warna cat, (12) dilengkapi laci

penyimpanan tas memiliki hubungan kuat dengan desain bentuk, hubungan sedang dengan

psnjang meja, lebar meja, tinggi meja, tinggi laci keyboard dan tinggi sandaran kaki serta

memiliki hubungan lemah dengan kemiringan sandaran kaki.

Tahap selanjutnya adalah menentukan nilai bobot dari masing masing kebutuhan teknik.

Nilai bobot ditentukan dengan menerjemahkan pola hubungan yang dibuat sebelumnya.

Hubungan kuat diterjemahkan dengan nilai 9, hubungan sedang dengan nilai 3 dan hubungan

lemah dengan nilai 1. Dengan demikian didapat nilai bobot masing masing kebutuhan teknik

sebagai berikut yang bisa dilihat pada Gambar 1. Kebutuhan teknis yang memiliki bobot yang

paling tinggi adalah desain bentuk dan tinggi meja. Desain bentuk memiliki hubungan kuat

dengan tidak terdapat sisi dan sudut tajam, bentuk menarik, tempat menyimapan tas dan

memiliki hubungan sedang dengan jarak antar user lega, mudah untuk menulis, posisi keyboard

nyaman, sandaran kaki ergonomis serta memiliki hubungan lemah dengan tinggi meja yang

ideal, jarak pandang user ke monitor aman, mudah dibersihkan, kokoh. Sedangkan karakter

teknis tinggi meja memiliki hubungan kuat dengan mudah untuk menulis, tinggi meja yang

ideal, posisi keyboard nyaman dan memiliki hubungan sedang dengan sandaran kaki ergonomis,

tempat menyimpan tas serta memiliki hubungan lemah dengan bentuk menarik. Penentuan nilai

bobot tersebut sangat penting karna berpengaruh kepada prioritas pemgembangan produk.

Kebutuhan teknik yang memiliki nilai bobot paling tinggi akan menjadi prioritas dalam

perancangan produk.

Setelah nilai bobot ditentukan, selanjutnya menentukan hubungan antar kebutuhan teknis

dengan menggunakan matriks korelasi. Matriks korelasi digunakan untuk mengidentifikasi item

mana saja yang menjadi kebutuhan pengembangan. Berdasarkan matriks korelasi yang dibuat,

diketahui ada beberapa item kebutuhan teknis yang memiliki hubungan positif kuat yaitu:

panjang meja dengan desain bentuk, lebar meja dengan desain bentuk, tinggi meja dengan tinggi

laci keyboard, tinggi meja dengan tinggi sandaran kaki, tinggi meja dengan desain bentuk,

tinggi laci keyboard dengan tinggi sandaran kaki, tinggi laci keyboard dengan desain bentuk,

tinggi sandaran kaki dengan kemiringan sandaran kaki, tinggi sandaran kaki dengan desain

bentuk, kemiringan sandaran kaki dengan desain bentuk, jenis bahan dengan kualitas bahan,

kualitas bahan dengan deain bentuk.

Usulan Desain Produk Baru

Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429

2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019

D06.7

Berdasarkan perhitungan anthropometri dan analisis kebutuhan pelanggaan, maka produk

didesain seperti pada Gambar 3.

a. Tampak Depan b. Tampak Samping

c. Tampak Atas

Gambar 3. Desain Meja Komputer dengan Menggunakan Sofware SketchUp

Panjang meja adalah 223 cm. Ukuran diambil dari antropometri lebar bahu dengan

menggunakan persentil 95 (P95). Penggunaan P95 bertujuan agar orang yang memiliki lebar

bahu diatas rata-rata dapat menggunakan meja komputer dengan nyaman.

Lebar meja adalah 71,6 cm. Ukuran diambil dari antropometri jangkauan tangan dengan

menggunakan persentil 5 (P5). Penggunaan P5 bertujuan agar orang yang memiliki jangkauan

tangan dibawah rata-rata dapat menjangkau peralatan dengan baik.

Tinggi meja adalah 84,6 cm. Ukuran diambil dari antropometri tinggi poliliteal (Tpo)

ditambah tinggi siku duduk (Tsd) dengan penggunaan presentil 50 (P50). Sama seperti tinggi

meja, tinggi laci meja yaitu 81,63 juga menggunakan antropometri tinggi popliteal (Tpo)

ditambah tinggi siku duduk (Tsd) dikurangi 3 cm dengan penggunaan persentil 95 (P95). Tinggi

sandaran kaki ialah 19,36 cm dengan pertimbangan kenyamanan untuk dipijak kemudian

sandaran tersebut dibuat dengan kemiringan 150 agar pengguna tidak merasa kelelahan dikaki.

Material meja dibuat menggunakan kayu jenis polywood. Penggunaan jenis bahan tersebut

mempertimbangkan keinginan konsumen dan masukan dari pengrajin kayu, dimana bahan

tersebut telah terbukti kuat dan tahan lama. Selanjutnya desain bentuk meja yang membulat

tidak memiliki sudut, warna krem dan fitur berupa tempat menyimpan tas dibuat berdasarkan

kebutuhan konsumen (voice of costumer) yang terlebih dahulu dilakukan survei.

Fitur Dan Keunggulan Produk Baru

Desain dan pengembangan produk baru bertujuan untuk membuat produk usulan menjadi

lebih baik dari produk sebelumnya. Desain meja komputer ini dibuat dengan memperhitungkan

faktor anthropometri dan keinginan konsumen. Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh produk

Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429

2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019

D06.8

ini adalah memiliki dimensi yang sudah disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia sehingga

pengguna merasa nyaman menggunakan meja komputer. Posisi keyboard dirancang sebaik

mungkin agar dapat menggunakan keyboard senyaman mungkin. Meja komputer ini juga

mempertimbangkan faktor keamanan bagi konsumen yaitu tidak adanya sudut dan sisi tajam

yang dapat membahayakan konsumen. Selain itu, meja komputer ini memiliki fitur tambahan

berupa tempat penyimpanan tas yang merupakan fitur yang dirancang berdasarkan voice of

customer serta sandaran kaki yang dibuat miring agar memberikan kenyamanan bagi pengguna

meja komputer.

4. Simpulan

Dari hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan yaitu, Kebutuhan konsumen terhadap

terhadap desain meja komputer adalah Jarak antar user lega, mudah untuk menulis, tinggi meja

yang ideal, jarak pandang user ke monitor aman, posisi keyboard nyaman, sandaran kaki

ergonomis, mudah dibersihkan, tidak terdapat sisi dan sudut tajam, kokoh, bentuk menarik,

warna menarik, memiliki tempat menyimpan tas. Dalam penelitian ini kami mengusulkan

beberapa perubahan desain meja komputer diantaranya panjang meja dari sebelumnya 180.8 cm

menjadi 223 cm, tinggi meja dari 76,8 cm menjadi 84,6 cm, lebar meja dari sebelumnya 56,5

menjadi 71,6 cm, tinggi laci keyboard dari 66,6 cm menjadi 81,63 cm, tinggi sandaran kaki dari

12,5 cm menjadi 19,36 cm, kemiringan sandaran kaki dari 0ᴼ menjadi 15ᴼ, menggunakan kayu

polywood kualitas A, mengeliminasi sudut tajam, adanya fungsi tambahan berupa tempat untuk

meletakan tas dan separator antar user, warnanya berubah menjadi kuning krem dari

sebelumnya coklat tua.Saran penelitian selanjutnya agar dapat membuat beberapa desain

alternatif meja komputer untuk dibandingkan, perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang kursi,

suasana ruangan, pencahayaan ruangan, dan kebisingan.

Daftar Pustaka

Adewole, A. N., Isedowo, B. (2012). Excel Interface Utilization in Automation of Design

Process of Ergonomic Classroom Furniture for Primary School Pupils in Nigeria.

Adriyangemi. (2012). Metode Quality Function Deployment (QFD),

https://branchoftheworld.wordpress.com//?s=qfd&search=Go, Diunduh pada 10 April

2019.

Anggraeni, M., Desrianty, A., & Yuniar. (2013). Rancangan Meja Dapur Multifungsi

Menggunakan Quality Function Deployment (QFD). Jurnal Online Institute Teknologi

Nasional, Vol. 1, pp. 159-169.

Bridger, R.S.Ph.D. (1995). Introduction to Ergonomics. McGraw-Hill, Inc Hasibuan, C. F., & Sutrisno. (2017). Perancangan Produk Tas Travel Multifungsi dengan

Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD). Jurnal Sistem Teknik

Industri, Vol. 19, pp. 40-44.

Herwanto, D., Gumelar, A. J., & Aolia, S. (2015). Perancangan Meja Laptop Portable untuk

Mahasiswa Teknik Industri Universitas Singaperbangsa Karawang. PERFORMA, Vol.

14, pp. 88-95.

Herwanto, D., Gumelar, A. J., Aolia, S. (2015). Perancangan Meja Laptop Portable untuk

Mahasiswa Teknik Industri Universitas Singaperbangsa Karawang. PERFORMA, Vol.

14, No. 1, pp. 88-95. Louhapensang, C., dan Seviset, S. (2014). Instructional Design Integrated with Quality Function

Deployment (QFD) and TRIZ40. Applied Mechanics and Materils, Vol. 620, pp. 93-99.

Mankan, T., Erci, B., Turan, G. B., & Akturk, U. (2017). Turkish Validity and Reliability of the

Diabetes Self-Efficacy Scale. IJNSS, Vol. 4, pp. 239−243.

Okada, C., Iso, H., Ishihara, J., Maruyama, K., Sawada, N., & Tsugane, S. (2017). Validity and

Reliability of a Self-Administered Food Frequency Questionnaire for the JPHC Study:

the Assessment of Amino Acid Intake. J. Epidemiol, Vol. 27, pp. 242−247.

Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429

2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019

D06.9

Parcells, C., Stommel, M., Hubbard, R. P. (1999). Mismatch of Classroom Furniture and

Student Body Dimensions: Empirical Findings and Health Implications. J Adolesc

Health, Vol. 24, pp. 265-273.

Prakosa, R. F. (2010). Perbandingan Metode Rasional dengan Kreatif untuk Mendesain Alat

Bantu Pasang Lampu. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Raymundus, E. F. (2013). Rancang Bangun Meja Tata Kerja yang Ergonomis Berdasarkan Data

Antropometri untuk Praktikum Pengukuran Waktu Kerja. Jurnal TIN Universitas

Tanjungpura, Vol. 1, No 1.

Shi, J. H., Liu, L., & Li, Y. Q. (2016). Reliability and Validity of an Indicator System for

Assessing the Quality of Ophthalmic Nursing. Chinese Nursing Research, Vol. 3, pp.

158−161.

Sulistiyoningrum, C. E., Jufrizal, Mulia, A. (2017). Redesain Produk Sepatu Wanita Berbahan

Karung Goni Menggunakan Metode Quality Function Deployment. JITI UMS, Vol. 16,

No. 1, pp. 40-47.

Susanti, L., & Andriyama, R. (2010). Perancangan Meja Komputer Ergonomis Dengan Konsep

Modular Dan Mempertimbangkan Voice of Customer, National Confrence on Applied

Ergonomic, (Padang, 2010).

Sutjana, D., P. (2006). The Obstacle In Implementation Of Ergonomics Safety And Health

Program In Enterprises. Jurnal Ergonomi Indonesia, Fisiologi FK.UNUD. Bali. Widodo, I. D. (2003). Perancangan Dan Pengembangan Produk. UII Press. Yogyakarta.

[email protected]

idec.ft.uns.ac.id