Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan...

30
Prosesing MINYAK SAWIT

Transcript of Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan...

Page 1: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Prosesing MINYAK SAWIT

Page 2: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Produksi dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit adalah :

▪ Tandan buah segar (TBS) merupakan bunga betina kelapa sawit yang dipanen dan biasa juga disebut dengan tandan atau buah.

▪ Minyak sawit kasar adalah hasil pengolahan TBS di pabrik pengolahan yang biasa disebut dengan CPO (Crude Palm Oil)

▪ Inti sawit adalah hasil pengolahan TBS di pabrik pengolahan yang biasa disebut dengan PKO (Palm Kernel Oil).

▪ Minyak sawit murni (Processed Palm Oil, PPO)

Page 3: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Panenan Buah Kelapa Sawit

• Dalam pengangkutan dijaga agar buah jangan terluka atau memar, karena pada buah luka atau memar perkembangan asam lemak bebasnya cenderung cepat meningkat selama pengolahan minyak

• Hasil panenan segera dibawa ke pabrik untuk dilakukan sortasi tandan & penimbangan, sebagai tahap pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit.

• Sortasi bertujuan untuk mengetahui mutu hasil panen (bahan mentah).

• Penimbangan bertujuan untuk menghitung rendemen, menentukan efisiensi ekstraksi dalam pengolahan minyak, serta menentukan upah pemetik.

• Setelah sortasi dilakukan penyemprotan air pada tandan untuk membersihkan tanah atau kotoran lain pada tandan.

Page 4: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating
Page 5: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

PROCESSING

Page 6: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating
Page 7: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Sterilisasi (Perebusan)Tujuan dari proses perebusan adalah

▪ menonaktifkan enzim lipase yang dapat menstimulir pembentukan free fatty acid

▪ mempermudah perontokan buah pada tresher

▪ memudahkan ekstraksi minyak pada proses pengempaan.

▪ mengurangi kadar air biji

▪ mengkoagulasikan protein globulin sehingga minyak mudah dipisahkan dari air

▪ Melunakkan mesocarp sehingga memudahkan proses pelumatan dan pengepressan.

▪ Memudahkan lepasnya kernel dari cangkangnya.

Page 8: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Vertikal Sterilizer

• Tata ruang lebih kompak terpadu

• Pengambilan minyak dari kondesat lebih mudah,kadar minyak dalam kondensat >>

• Perawatan relatif jarang, krn jml peralatan sedikit

• Lingkungan kerja lebih bersih, luas lantai <<

• Tingkat keselamatan kerja lebih aman

• Pengoperasian lebih sederhana (semi automatis)

Horisontal Sterilizer

• Lebih luas (4x), diperlukan parit/saluran

• Pengambilan minyak lebih sulit, kadar minyak dalam kondensat <<

• Perawatan tinggi : lorry, jalur rel, capstan

• Lantai berminyak, licin, sulit dibersihkan

• Banyak peralatan bergerak, keselamatan kerja rendah

• Lebih banyak mesin dan peralatan, lebih banyak manual, pengoperasian rumit

Page 9: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Distribusi Tekanan Sterilisasi 3 puncak Vertical Steriliser

Page 10: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Perontokan dan Pelumatan

❑ Proses perontokan atau pelepasan buah dari tandan

❑ Perontokan dilakukan dengan membanting buah dalam drum putar dengan kecepatan putaran 23-25 rpm.

❑ Buah yang terpisah akan jatuh melalui kisi-kisi dan ditampung oleh Fruit elevator dan dibawa dengan Distributing Conveyor untuk didistribusikan keunit-unit Digester.

❑ Di dalam digester buah diaduk dan dilumat untuk memudahkan daging buah terpisah dari biji.

Page 11: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

❑ Digester terdiri dari tabung silinder yang berdiri tegak yang di dalamnya dipasang pisau-pisau pengaduk sebanyak 6 tingkat yang diikatkan pada poros dan digerakkan oleh motor listrik.

❑ Untuk memudahkan proses pelumatan diperlukan panas 90-95°C yang diberikan dengan cara menginjeksikan uap 3 kg/cm2 langsung atau melalui mantel.

❑ Proses pengadukan/ pelumatan berlangsung selama 30 menit.

❑ Setelah massa buah dari proses pengadukan selesai kemudian dimasukkan ke dalam alat pengepresan (screw press).

Page 12: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Tujuan dari pelumatan di digester adalah:

• Melumatkan daging buah .

• Memisahkan daging buah dengan biji.

• Meremas struktur jaringan pericap dan pembukaan sel dimana minyak yang terkandung didalamnya.

• Mempermudah proses di press.

Page 13: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Stasiun Bantingan (Thressing Station)

• Lori lori yang berisi buah hasil perebusan ditarik keluar daridalam sterilizer dengan menggunakan Capstand menujuke stasiun penebah.

• Lori lori ini kemudian dituang menggunakan Tipplersehingga buah yang ada didalamnya akan masuk kedalamautomatic feeder.

Page 14: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

• Penuangan buah hasil rebusan ini harus benar benar dijagaagar penebah tidak kelebihan kapasitas sehinggamengurangi efektifitas pemipilan serta kehilangan minyakdalam tandan kosong tinggi.

• Kemudian lori lori diturunkan dan ditarik kembali keloading ramp.

Page 15: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

THRESSING• Tromol pemipil (Thressing) ini

berfungsi sebagai alat penebah yang berbentuk silinder dengankecepatan putaran ±25 rpm.

• Tromol pemipil ini dilengkapi denganbatang batang besi (sudu sudu) yang memanjang sepanjang tromol.

• Dengan bantuan sudu sudu yang ada didalam tromol, buah terangkatdan jatuh terbanting sehinggabrondolan akan jatuh daritandannya.

• Prinsip kerja tromol ini adalah gayasentrifugal dari pusingan tromol. Tandan yang masuk akan melekatpada dinding tromol yang sedangberputar, kemudian jatuh karenagrafitasi.

Page 16: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

THRESSING

• Bantingan yang terjadi berulang ulang akan menyebabkan brondolanterlepas dari tandannya dan melalui celah celah tromol jatuh kebagianbawah tromol ke bottom crossconveyor, sedangkan tandan kosong akanterlempar keluar dan jatuh ke empty bunch conveyor.

• Brondolan yang ada pada bottom conveyor diangkut oleh fruit elevator ke top cross conveyor untuk dimasukkan ke digester.

Page 17: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Digester • Digester (ketel adukan) adalah suatu ketel

yang mempunyai dinding rangkap, as

pemutar yang dilengkapi dengan pisau-pisau

pengaduk, yang digunakan untuk melumat

brondolan sampai homogen, sehingga daging

buah (pericarp) pecah dan lepas dari biji

(nut).

• Jumlah pisau-pisau pengaduk pada digester

terdiri dari 6 pasang pisau pelumat (Stirring

Arms), 5 set pisau pelumat sebelah atas

untuk mengaduk dan 1 set pisau buangan

dibagian bawah untuk mempermudah

pelumatan dan mendorong biji yang masih

bercampur dengan serat dari ketel adukan,

jarak pisau dengan dinding ketel maksimal 15

mm.

Page 18: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Digester

• Untuk mempermudah proses pelumatan suhu digester dipertahankan 90 – 950C agar serat dapat terpisah dari biji yang diberikan dengan cara menginjeksikan uap.

• Proses pengadukan berlangsung selama 15 menit.

Page 19: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Ekstraksi minyak

❑ Pengepresan berfungsi untuk memisahkan minyak kasar (crude oil) dari daging buah (pericarp).

❑ Massa yang keluar dari digester diperas dalam screw press pada tekanan 50-60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS (maks) dengan hasil minyak kasar (crude oil) yang viscositasnya tinggi.

❑ Dari pengepresan tersebut akan diperoleh minyak kasar dan ampas sertabiji.

❑ Minyak kasar (crude oil) yang dihasilkan kemudian disaring menggunakanVibrating screen. Penyaringan bertujuan untuk memisahkan beberapa bahan asing seperti pasir, serabut dan bahan-bahan lain yang masih mengandung minyak dan dapat dikembalikan ke digester.

❑ Minyak yang telah disaring kemudian ditampung kedalam Crude Oil Tank (COT). Di dalam COT suhu dipertahankan 90-95°C agar kualitas minyak yang terbentuk tetap baik.

Page 20: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

FLOW CHART

Crude Palm Oil

Refined Bleached

Deodorized Palm

Oil

Free Fatty

Acid

Olein

Stearin

Minyak

Goreng

Kosmetik

Page 21: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Tahapan Pemurnian Crude Palm Oil

Tahapan Kotoran yang Dihilangkan

De-gumming Fosfolipid, logam, pigmen

Bleaching Pigmen, produk oksidasi

Filtration Tanah pemucat (BE), gumi

Deodorization Asam lemak, mono dandigliserida, produk oksidasi, hasil dekomposisi pigmen

Polishing Endapan yang tidak larut

Page 22: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Pemurnian Minyak

▪ Proses pemurnian minyak di dalam tangki pemisah adalah melakukan pemisahan bahan berdasarkan berat jenis bahan sehingga campuran minyak kasar dapat terpisah dari air.

▪ Pada tahapan ini dihasilkan dua jenis bahan yaitu Crude oil dan Sludge Minyak kasar yang dihasilkan kemudian ditampung sementara kedalam Oil Tank. Di dalam oil tank juga terjadi pemanasan (75-80°C) dengan tujuan untuk mengurangi kadar air.

▪ Minyak kemudian dimurnikan dalam Purifier, Di dalam purifier dilakukan pemurnian untuk mengurangi kadar kotoran dan kadar air yang terdapat pada minyak berdasarkan atas perbedaan densitas dengan menggunakan gaya sentrifugal, dengan kecepatan perputarannya 7500 rpm.

▪ Kotoran dan air yang memiliki densitas yang besar akan berada pada bagian yang luar (dinding bowl), sedangkan minyak yang mempunyai densitas lebih kecil bergerak ke arah poros dan keluar untuk dialirkan ke vacuum drier. Kotoran dan air yang melekat pada dinding di-blowdown ke saluran pembuangan untuk dibawa ke Fat Pit.

Page 23: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

▪ Sludge yang dihasilkan dari Clarifier tank kemudian di alirkan ke dalam Decanter. Di dalam alat ini terjadi pemisahan antara Light phase, Heavy phase dan Solid.

▪ Light phase yang dihasilkan kemudian akan di alirkan kembali ke dalam crude oil tank sedangkan Heavy phase akan di tampung dalam bak penampungan (Fat Pit). Solid atau padatan yang dihasilkan akan diolah menjadi pupuk atau bahan penimbun.

▪ Minyak yang keluar dari purifier dipompakan ke vacuum drier. Di sini minyak disemprot dengan menggunakan nozzle sehingga campuran minyak dan air tersebut akan pecah. Hal ini akan mempermudah pemisahan air dalam minyak, dimana minyak yang memiliki tekanan uap lebih rendah dari air akan turun ke bawah dan kemudian dialirkan ke storage tank.

▪ Crude Palm Oil yang dihasilkan kemudian dialirkan ke dalam Storage tank (tangki timbun). Suhu simpan dalam Storage Tank dipertahankan antara 45-55°C. hal ini bertujuan agar kualitas CPO yang dihasilkan tetap terjamin sampai tiba waktunya pengiriman.

Page 24: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

INDUSTRI PABRIK KELAPA SAWIT

a.Minyak Sawit Kasar atau Crude Palm Oil (CPO)Berupa minyak yang agak kental berwarna kuning jingga kemerah-merahan. CPO mengandung asam lemak bebas (FFA) 5% dan mengandung banyakCarotene atau pro vitamin A (800-900 ppm).Titik lunak berkisar antara 33-34 °C.

b.Minyak Inti Kelapa Sawit atau Palm Kernel (PKO)Berupa minyak putih kekuning-kuningan yang diperoleh dari proses ekstraksiinti buah tanaman kelapa sawit.; asam lemak sekitar 5 %.

c. Inti Kelapa Sawit atau Palm KernelMerupakan buah tanaman kelapa sawit yang telah dipisahkan dari dagingbuah dan tempurungnya serta selanjutnya dikeringkan. Kandungan minyakyang terkandung di dalam inti sekitar 50 % dan kadar FFA-nya sekitar 5 %.

d.Bungkil Inti Kelapa Sawit atau Palm Kernel CakeBungkil inti kelapa sawit merupakan daging inti kelapa sawit yang telahdiambil minyaknya. Minyak dihasilkan melalui proses pemerasan mekanis atauproses ekstraksi dengan pelarut yang lazim dipergunakan. Bungkil mengandungsekitar 2 % minyak.

Page 25: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

e. Pretreated Palm OilPretreated palm oil merupakan minyak yang diperoleh dari proses degumingdan prebleaching untuk persiapan “physical refining” minyak daging buah. Kadar FFA sekitar 5 %. Nilai titik lunaknya adalah 33-39 °C.

f. Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBD Palm Oil)RBD palm oil merupakan minyak kelapa sawit yang telah mengalami proses refinasi lengkap. RBD mengandung FFA 0,15 % yang berwarna kuning kejingga-jinggaan dengan titik lunak antara 30-39 °C. RBD Palm Oil hanya digolongkandalam satu jenis mutu.

g. Crude Palm Fatty AcidAdalah asam lemak yang diperoleh sebagai hasil sampingan dari refinasilengkap CPO dan fraksi-fraksinya, kandungan asam lemak bebasnya mencapai89 %.

h. Crude Palm OilBerupa minyak yang berwarna merah sampai jingga. Minyak ini diperoleh darifraksinasi CPO dengan kadar FFA 5 %. Nilai titik lunak CPO maksimum 24 °C.

Page 26: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

i. Preteated Palm OleinAdalah minyak yang diperoleh dari proses deguming dan prebleaching untukpersiapan “physical refining” fraksi cair CPO. Pretreated palm olein berwarnamerah kekuning-kuningan dan memiliki kadar FFA sebesar 5%. Nilai titiklunaknya adalah 24 °C.

j. RBD Palm OleinAdalah minyak yang berwarna kekuning-kuningan. RBD palm olein diperolehdari CPO yang telah mengalami refinasi lengkap. Kadar FFA-nya sekitar 0,15 % dan titik lunak maksimumnya adalah 24 °C.

k. Crude Palm StearinCrude palm stearin merupakan lemak berwarna kuning sampai jinggakemerah-merahan yang diperoleh dari proses fraksinasi CPO. Crude palm stearin memiliki kadar FFA sebesar 5 % dan nilai titik lunak sekitar 48 °C.

l. Pretreated Palm StearinPretreated palm stearin adalah lemak yang diperoleh dari proses degumming dan prebleaching untuk persiapan “physical refining” fraksi padat CPO. Pretreated palm stearin memiliki kandungan FFA sebesar 5 % dan nilai titiklunak 48 °C.

Page 27: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

m. RDB Palm StearinAdalah fraksi lemak yang berasal dari CPO yang telah mengalami refinasilengkap. RBD palm stearin memiliki kadar FFA sebesar 0,2 %. Nilai titiklunaknya sama dengan Crude Palm Stearin, hanya warnanya lebih kuning.

n. Palm Acid OilPalm acid oil adalah asam lemak yang berasal dari CPO yang telah mengalamiproses netralisasi dengan soda kaustik dan dilanjutkan dengan proses pengasaman dengan asam sulfat. Palm acid oil memiliki kandungan FFA sebesar 50 % dengan total kadar lemak maksimum 95 %.

o. Crude Palm Kernel Fatty AcidCrude palm fatty acid adalah asam lemak yang diperoleh sebagai hasilsampingan dari rafinasi lengkap minyak inti sawit (PKO) dan fraksi-fraksinya. Kadar FFA-nya minimum 70 %.

Dari produk-produk tersebut yang memegang peranan penting dalamperdagangan dunia adalah minyak sawit, minyak inti sawit dan beberapaproduk olahan lanjutan dari minyak sawit antara lain Olein, Stearin, Fatty Acid.

Page 28: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Palm Kernel OilLine (A) is for direct screw-pressing without kernel pre-treatment; Line (B) is for partial kernel pre-treatment followed by screw-pressing; Line C is for complete pre-treatment followed by screw-pressing.

Page 29: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Standar MutuStandar mutu inti kelapa sawit di Indonesia tercantum di dalam

Standar Produksi SP 10-1975.

KlasifikasiInti kelapa sawit digolongkan dalam satu jenis mutu dengan nama“Sumatra Palm Kernel”.

Adapun syarat mutu inti kelapa sawait adalah sebagai berikut:a) Kadar minyak minimum (%): 48; cara pengujian SP-SMP-13-1975b) Kadar air maksimum (%):8,5 ; cara pengujian SP-SMP-7-1975c) Kontaminasi maksimum (%):4,0; cara pengujian SP-SMP-31-19975d) Kadar inti pecah maksimum (%):15; cara pengujian SP-SMP-31-1975

Page 30: Prosesing MINYAK SAWIT · pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan kelapa sawit. ... 60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95°C sebanyak 7 % TBS ... Vibrating

Produksi minyak kelapa sawit sebagai bahan makanan mempunyai duaaspek kualitas.:

1. Aspek pertama berhubungan dengan kadar dan kualitas asam lemak, kelembaban dan kadar kotoran.

2. Aspek kedua berhubungan dengan rasa, aroma dan kejernihan sertakemurnian produk.

Kelapa sawit dengan mutu prima (SQ, Special Quality) seperti yang dihasilkan Malaysia mengandung asam lemak (FFA, Free Fatty Acid) tidaklebih dari 2% pada saat pengapalan. Kualitas standard minyak kelapasawit mengandung tidak lebih dari 5% FFA.

Setelah pengolahan, kelapa sawit bermutu akan menghasilkan rendemanminyak 22,1-22,2% (tertinggi) dan kadar asam lemak bebas 1.7-2.1% (terendah).