PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA...

132
PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Buzzer Dalam Kontestasi Pemilihan Presiden 2019) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Mohamad Imam Kurniawan 11151110000068 JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Transcript of PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA...

Page 1: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI

MEDIA SOSIAL

(Studi Kasus Buzzer Dalam Kontestasi Pemilihan Presiden 2019)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

Mohamad Imam Kurniawan

11151110000068

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI

PUBLIK MELALUI MEDIA SOSIAL

(Studi Kasus Buzzer Dalam Kontestasi Pemilihan Presiden 2019)

1. Merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Januari 2020

Mohamad Imam Kurniawan

Page 3: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Mohamad Imam Kurniawan

NIM : 11151110000068

Program Studi : Sosiologi

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI

PUBLIK MELALUI MEDIA SOSIAL

(Studi Kasus Buzzer Dalam Kontestasi Pemilihan Presiden 2019)

Dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 10 Januari 2020

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Pembimbing

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si. Saifuddin Asrori, M.Si.

NIP. 197609182003122003 NIP. 197701192009121001

Page 4: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK

MELALUI MEDIA SOSIAL

(Studi Kasus Buzzer Dalam Kontestasi Pemilihan Presiden 2019)

Oleh

Mohamad Imam Kurniawan

11151110000068

Telah dipertimbangkan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 08 Desember 2019. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos) pada Program

Studi Sosiologi.

Ketua Sekertaris,

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si. Dr. Joharatul Jamilah, M.Si

NIP. 197609182003122003 NIP. 196808161997032002

Penguji I, Penguji II,

Mohammad Hasan Ansori, Ph.D Dr. Dzuriyatun Toyibah, M.Si

NIP. - NIP. 197608032003122003

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 10 Januari 2020

Ketua Program Studi Sosiologi,

FISIP UIN Jakarta

Dr. Cucu Nurhayati, M. Si

NIP. 197609182003122003

Page 5: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

iv

ABSTRAK

Penelitian ini menjelaskan bagaimana proses simultan dalam pembentukan

opini publik melalui media sosial pada saat terjadinya pemilihan presiden 2019

dengan menggunakan sebuah kelompok yang bernama “buzzer”. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dimana pengumpulan data

menggunakan metode observasi dan wawancara. Tujuan dari penelitian ialah

untuk menjelaskan bagaimana proses-proses yang dilakukan oleh kelompok

buzzer dalam membentuk opini masyarakat melalui media sosial serta mengetahui

makna-makna yang terkandung dalam konten yang di unggah oleh kelompok

buzzer di media sosial. Teori yang digunakan adalah: Proses Simultan yang di

jelaskan oleh Burhan Bungin yang mengatakan bahwa pembentukan konstruksi

realitas dapat dibentuk melalui sebuah faktor yakni, “kemajuan teknologi”.

Terdapat beberapa tahapan dalam proses sosial simultan antara lain; (a) tahap

penyiapan materi, (b) tahap sebaran kontruksi, (c) tahap pembentukan kontruksi,

(d) tahap konfirmasi. Hasil dari penelitian ini ialah, kelompok buzzer dalam

membentuk opini publik melalui media sosial dapat dijelaskan melalui empat

tahap dari proses simultan antara lain; (1) tahap menyiapkan materi, dalam tahap

ini merupakan tugas dari tim pembuat konten, mereka bertugas untuk membuat

konten yang terkait dengan calon presiden-wakil presiden yang didukung, (2)

tahap sebaran kontruksi, dalam tahap ini merupakan tugas dari anggota buzzer,

media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan konten

ialah facebook, instagram dan twitter, (3) tahap pembentukan materi, dalam tahap

ini merupakan kontruksi yang dibangun melalui konten yang telah disebar dan

konten tersebut cenderung memberikan pesan yang baik (good news), (4) tahap

konfirmasi, dalam tahap ini menjelaskan bahwa kelompok buzzer menggunakan

media sosial sebagai alat untuk mempengaruhi pengambilan keputusan para

pemilih dalam agenda pemilihan presiden 2019.

Kata kunci: Media Sosial, Buzzer, Pilpres 2019

Page 6: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT karena

berkat kekuasaan Nya, rahmat, karunia, dan Anugrah-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis limpahkan kepada Nabi

besar Muhammad SAW beserta sahabat, keluarga serta pengikutnya hingga akhir

zaman.

Untuk yang paling istimewa, Ayahanda Gunawan dan Ibunda Siti Fatonah

tersayang, karena telah memberikan bantuan materi dan nonmaterial, semangat

serta kesabaran yang tiada henti kepada penulis. Tidak lupa kepada adik-adik

tersayang Muhammad Al Hazmi dan Muhammad Al Auzan sebagai penyemangat

penulis.

Skripsi ini bukan hanya hasil karya penulis seorang diri, karena banyak

pihak-pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, izinkan

penulis untuk mengucapkan rasa terima kasih penulis yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Ibu Prof Dr. Hj Amany Burhanudin Lubis, Lc, Ma selaku Rektor UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Ali Munhanif, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Cucu Nurhayati, M.Si., dan Ibu Dr. Joharotul Jamilah, M.Si.,

selaku masing-masing Ketua dan Sekretaris Program Studi Sosiologi

Page 7: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

vi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah membawa Prodi Sosiologi ke garda terdepan

(Akreditasi A). Terimakasih telah menyetujui permohonan penyusunan

skripsi ini,

4. Bapak Saifuddin Asrori M.Si..selaku Dosen pembimbing, berbaik hati

menyempatkan waktu luang di tengah kesibukan kepada penulis untuk

mendiskusikan berbagai hal dari mulai seminar proposal hingga menjadi

sebuah skripsi . Terimakasih atas ketelitian, kesabaran, dan dukungan

moril yang diberikan, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini

5. Bapak Kasyfiyullah M.Si., selaku dosen Sosiologi di FISIP, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Terimakasih atas saran serta kritik yang diberikan

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif

HidayatullahJakarta yang telah memberikan ilmu dan pembelajaran

berharga kepada penulis. Dan juga untuk seluruh staff Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

7. Kepada Saudara/i RWA, AGA, IY, N, L, D, JT, OPA, yang telah

meluangkan waktu dan membantu penulis dalam memberikatan data-data

dalam penelitian ini

8. Dedeh Kurniawati S.sos. seorang teman yang selalu membantu penulis

mulai dari pencarian dosen pembimbing hingga terselesaikannya skripsi

ini, serta menjadi teman yang selalu mendengarkan keluh kesah selama

Page 8: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

vii

penulisan skripsi ini, dan juga selalu memberikan semangat dalam

menyelesaikan penelitian ini.

9. Sayyidah Nailu Afiyah, Surya Ananda Fitriani, Rahmah Indar.

Terimakasih atas saran, kritik, dan support baik dari segi finansial maupun

immateriil yang kalian berikan kepada penulis.

10. Inas Amirah, Fitria Ayuningtyas, Muhammad Shafly, Farah Azizah S.sos.

Terimakasih atas saran yang kalian diberikan kepada penulis serta telah

berbaik hati memberikan sebuah tempat bagi penulis untuk mengerjakan

dan skripsinya.

11. Afifah dan Denia. Terimakasih atas support dan doa yang diberikan

12. Khairunnisa Hia, Zhafira Rahmayani, Annisa Pratiwi, Rafli Wiyan

Affandi, Hasanul Banna, Oka Pangestu Adi, Yunandika, Ferbian Ahmad

Rifai, Muhammad Nur Romdoni, Dodi Kurniawan, Hanif Susila, Aldo

Ghani Atmojo, Zainal Murtado. (RANDOM SQUAD), Terimakasih atas

support dan doa yang diberikan.

13. Kawan-kawan Sosiologi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2015 Terima kasih karena telah menjadi teman seperjuangan yang luar

biasa.

14. Kanda-Yunda HMI KOMFISIP, Cabang Ciputat, yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu. Tanpa mengurangi rasa bangga, penulis

mengucapkan terimakasih. “Yakin Usaha Sampai”

15. Semua pihak yang telah berinteraksi kepada penulis dan memberikan

semangat serta inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis

Page 9: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

viii

menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik yang

membangun.Semoga penelitian ini memberi manfaat dan pengetahuan

bagi pembaca.

Wassalamualaikum. Wr. Wb

Jakarta, 10 Januari 2020

Mohamad Imam Kurniawan

Page 10: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

ix

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ........................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ....................................................... ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI. ..................................................... iii

ABSTRAK. ............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 9

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian............................................................................... 9

2. Manfaat Penelitian............................................................................ 10

D. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 10

E. Kerangka Teori ....................................................................................... 15

Proses Simultan: .................................................................................... 15

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ....................................................... 20

2. Lokasi dan Waktu Penelitian Subjek Penelitian .............................. 21

3. Strategi Pemilihan Informan ............................................................ 22

4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 23

5. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 25

6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ............................................. 26

Page 11: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

x

7. Sistematika Penulisan ....................................................................... 27

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Media dan Politik di Indonesia ............................................................. 29

B. Kemajuan Teknologi; Media Sosial Sebagai Salah Satu Alternatif

Kampanye dalam Pemilihan Presiden 2019 ........................................... 31

C. Pemilihan Presiden 2019 ........................................................................ 35

D. Media Sosial, Buzzer dan Pemilihan Presiden 2019 .............................. 40

BAB III

Proses Simultan dalam Membentuk Opini Masyarakat Melalui -

Media Sosial ................................................................................................ 43

1. Tahap Menyiapkan Materi ..................................................................... 48

2. Tahap Penyebaran Konstruksi ................................................................ 59

3. Tahap Pembentukan Konstruksi ............................................................ 70

4. Tahap Konfirmasi ................................................................................... 72

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................... 74

B. Saran ............................................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. xv

Page 12: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Proses Sosial Simultan ....................................................................... 18

Gambar 2.2 Penetrasi Pengguna Internet Masyarakat Indonesia .......................... 32

Gambar 2.3 Platform Media Sosial yang Digunakan Oleh Masyarakat -

Indonesia ............................................................................................ 33

Gambar 3.4 Struktur Otoritas Industri Buzzer........................................................ 46

Gambar 3.5 Conton Teknik Bandwagon ................................................................ 52

Gambar 3.6 Contoh Teknik Beautiful People I ...................................................... 53

Gambar 3.7 Contoh Teknik Beautiful People II ..................................................... 53

Gambar 3.8 Contoh Teknik Half Truth .................................................................. 55

Gambar 3.9 Contoh Teknik Demonizing the Enemy ............................................. 56

Gambar 3.10 Contoh Teknik Plain Folks ............................................................... 58

Gambar 3.11 Contoh Konten yang di Unggah di Media Sosial Twitter ........................ 62

Gambar 3.12 Fitur yang Ada di Twitter ................................................................. 63

Gambar 3.13 Intensitas Tweet per Jam 20.30 Saat Debat Pilpres 2019 ................. 67

Gambar 3.14 Trending Topic Twitter Pada Saat Debat Pilpres 2019 .................... 67

Gambar 3.15 Pergerakan Tagar di Twitter ............................................................. 68

Gambar 3.16 Jumlah Percakapa Terkait Pasangan Presiden-Wakil Presiden-

Di Media Sosial ............................................................................... 71

Gambar 3.17 Sentimen Percakapan di Media Sosial .............................................. 71

Page 13: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I.F.1 Informan Penelitian .............................................................................. 23

Tabel II.3.2 Presiden RI ......................................................................................... 36

Tabel II.3.3 Agenda Pemilihan Umum 2019 .......................................................... 37

Tabel II.4.4 Akun Buzzer di Setiap Media Sosial................................................... 42

Tabel III.1.5 Teknik-teknik Propaganda ................................................................. 50

Tabel III.1.6 Penyebaran Tema Buzzer ................................................................. 51

Tabel III.2.7 Tagar Terpopuler di Twitter Saat Debat Pemilihan Presiden 2019 ... 66

Page 14: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Transkip Wawancara ......................................................................... xx

Lampiran II. Dokumentasi ..................................................................................... lii

Page 15: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam ajang kontestasi pemilihan presiden 2019, terdapat sebuah

orasi dari salah satu pendukung calon presiden yang sempat menjadi

kontroversial, orasi tersebut terdapat dalam aksi “Munajat 212”, berikut

adalah penggalan orasi yang sempat viral di dunia maya;

“Jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami

Karena jika Engkau tidak menangkan

Kami khawatir ya Allah

Kami khawatir ya Allah

Tak ada lagi yang menyembah-Mu”.

(detiknews, diakses pada https://news.detik.com/berita/d-

4439805/puisi-neno-warisman-di-munajat-212-ramai-disorot-ini-

isi-lengkapnya, 5 Agustus 2019)

Penggalan puisi tersebut mendapat sorotan yang tajam di dunia

maya. Banyak pengguna sosial media yang memberikan pendapat

mengenai penggalan puisi tersebut. Salah satunya pendapat yang

dilontarkan oleh @narkosun seorang pengguna twitter dalam menanggapi

penggalan puisi tersebut;

“@narkosun; Ini doa atau ngancem Allah? Denger Neno baca puisi

munajat atau apalah ini, kok malu sendiri. Ga ada adem2nya.. (cuitan

twitter yang dilansir oleh Tim detik, 2019)

Namun hal tersebut mendapatkan klarifikasi dari beberapa pihak

bahwasannya penggalan puisi tersebut merupakan potongan dari doa yang

dibacakan pada zaman Nabi Muhammad SAW ketika sedang mengalami

perang badar, dan puisi tersebut tidak di tunjukkan untuk pihak manapun

Page 16: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

2

"Doa tersebut, ada latar belakang atau sejarah waktu perang badar era rasul

Muhammad SAW," kata Djudju (Amelia R, 2019)

Terdapat sebuah isu yang sedang menjadi perbincangan atau

perdebatan mengenai potongan orasi yang dibacakan oleh Neno Warisman

di media sosial, nampaknya bukan hal tersebut tidak terjadi begitu saja.

Hal tersebut terjadi bukan hanya berasal dari respon warga di dunia maya,

melainkan terdapat peran sebuah kelompok yang mencoba menaikkan

sebuah isu tersebut dan memanfaatkan hal itu guna mencapai sebuah

tujuan tertentu. Kelompok tersebut dapat disebut dengan kelompok buzzer.

Dalam hal ini, keberadaan kelompok tersebut dapat dijelaskan sebagai

sekelompok orang yang menggunakan sosial media sesuai dengan perintah

sang pemilik modal, serta memiliki tugas untuk mempengaruhi pola pikir

masyarakat (Darwis, 2016).

Media sosial dianggap sebagai salah satu sarana yang efisien dalam

menyebarkan sesuatu informasi yang ada. Dalam perhelatan pemilihan

presiden 2019 nampaknya penggunaan media sosial diperlukan dalam

menyebarkan sebuah informasi yang ada sekaligus menjadi salah satu

alternatif strategi kampanye.

Seorang filsuf Yunani bernama Herakleitos berkata: “panta rhei

kai uden menei” yang memiliki arti "Semuanya mengalir dan tidak ada

sesuatu pun yang tinggal tetap” (Margianto, 2017). Hal ini bukan sekedar

ucapan belaka, dunia terus mengalami perkembangan terutama dalam

bidang teknologi dan informatika. Dalam perkembangan teknologi di

Page 17: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

3

bidang komunikasi dapat disadari bahwa terdapat sebuah perubahan yang

signifikan.

Pada awalnya manusia menggunakan surat-menyurat sebagai

media dalam berkomukasi jarak jauh, dalam proses mengirim surat

membutuhkan waktu berhari-hari hingga berbulan-bulan lamanya agar

surat tersebut sampai kepada penerima surat. Namun hal tersebut telah

tergantikan dengan adanya telepon genggam serta jaringan internet

Media sosial merupakan salah satu hal yang terbentuk dari

keberadaan internet dan telepon genggam yang berguna untuk seseorang

untuk mengakses komunikasi dan informasi di dunia digital. Media sosial

terus mengalami perkembangan setiap tahunnya, pada tahun 2000an media

sosial bernama facebook lahir dan hanya digunakan untuk

menghubungkan para mahasiswa di Harvard, kemudian pada tahun 2010

sudah banyak orang yang menggunakan facebook, tercatat pengguna aktif

facebook di dunia mencapai 400 juta. Sejak saat itu terdapat kemunculan

media sosial lainnya seperti pinterest dan instagram (Devi, 2019).

Keberadaan media sosial mengubah keterbatasan akan ruang dan

waktu yang ada. Media sosial memiliki sebuah kekuatan sosial yang

sangat mempengaruhi opini publik yang berkembang di masyarakat.

Media sosial dapat menjadi sebuah penggalangan dukungan atau gerakan

massa bisa terbentuk karena kekuatan media online karena apa yang ada di

dalam media sosial, terbukti mampu membentuk opini, sikap dan perilaku

Page 18: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

4

publik atau masyarakat (Erika, 2011). Hal ini mengisyarakatkan bahwa

media sosial memiliki kekuatan yang kuat dalam mempengaruhi

masyarakat dalam kehidupan aslinya.

Dalam perkembangannya, media sosial memiliki berbagai bentuk.

Survey yang dilakukan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

di Indonesia), survey tersebut dilakukan pada bulan November tahun 2016

serta menghasilkan data sebagai berikut: terdapat 129,2 juta (97,4%) dari

total pengguna internet di Indonesia menggunakan media sosial sebagai

jenis konten yang paling sering diakses (Iswandi, 2017). Jejaring sosial

yang sering kali di akses oleh masyarakat Indonesia adalah facebook dan

twitter.

Kemudian, menurut data yang di peroleh dari Kominfo,

menyebutkan bahwa media sosial yang sering diakses masyarakat

indonesia adalah facebook dan twitter. Dalam pengunaan facebook,

Indonesia menempati posisi ke-4 terbesar di dunia setelah USA, Brazil dan

India. Sedangkan dalam penggunaan twitter, Indonesia menempati posisi

ke-5 di dunia setelah USA, Brazil, Jepang dan Inggris (Iswandi, 2017).

Dari pemaparan data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas masyarakat

Indonesia sudah menggunakan internet dan dalam penggunaan internet

tersebut digunakan untuk mengakses informasi yang ada di media sosial

seperti facebook dan twitter.

Terpilihya Barrack Obama sebagai Presiden AS pada tahun 2008

dapat dirujuk sebagai kemenangan politik sekaligus merupakan contoh

Page 19: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

5

bagaimana media sosial memiliki peran dalam mempengaruhi sebuah

keputusan di kalangan masyarakat. Hal tersebut dikarenakan kemenangan

Barack Obama menjadi sebagai Presiden AS terdapat pemanfaatan

kekuatan media sosial. Shirky dalam (Iswandi, 2017) menjelaskan bahwa

media sosial saat itu di organisir dengan baik untuk memobilisasi gerakan

masyarakat yang mendukungnya.

Media sosial seperti yang telah dijelaskan sebelumnya memiliki

pengaruh dalam membentuk opini masyarakat. Kemampuan tersebut kini

di manfaatkan oleh beberapa kelompok, dimana media sosial digunakan

untuk mewujudkan kepentingan mereka. Bagi politisi media sosial

memberikan ruang untuk mereka melakukan kampanye yang pada

akhirnya akan mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihan

terhadap calon yang ada.

Kemudian, di Indonesia dapat dijumpai bagaimana media sosial

digunakan sebagai ruang dalam kampanye, hal tersebut dapat dilihat pada

saat Pilkada DKI Jakarta tahun 2011 ketika tim pemenangan pasangan

Jokowi Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) membentuk

sebuah kelompok yang bernama JASMEV (Jokowi Ahok Social Media

Volunteers) pada Agustus 2012, (Wisnu, 2013). JASMEV memiliki peran

sebagai kampanye politik yang menggunakan relawan terorganisir dalam

media sosial.

Dalam hal ini JASMEV menggunakan media sosial sebagai sebuah

sarana untuk membentuk sebuah jaringan melalui interaksi yang ada

Page 20: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

6

dilakukan para relawan untuk saling terhubung dengan relawan lainnya

dalam menyampaikan sebuah informasi kepada khalayak umum secara

massif dan real time secara terus menerus, dalam pergerakkannya

JASMEV di media sosial menggunakan relawan dari kalangan kelas

menengah yang tidak terikat secara formal namun secara aktif

menyebarkan kesan positif pasangan Jokowi-Ahok di berbagai media

sosial yang ada. Hal tersebut memberikan dampak positif kepada pasangan

Jokowi-Ahok dalam pemilihan Pilkada DKI Jakarta tahun 2012.

Menurut berita yang di temukan dalam Kompas yang berjudul

“Jokowi-Ahok Ungguli Foke-Nara 53,82 Persen” dalam artikel tersebut

menjelaskan bahwa pasangan Jokowi-Ahok berhasil menang melawan

pasangan Foke-Nara, pasangan Jokowi-Ahok berhasil menguasai lima

wilayah Jakarta dengan perolehan suara sebanyak 2.472.130 atau 53,83 %,

sedangkan pasangan Foke-Nara hanya mengantongi suara sebesar

2.120.815 atau 46,18 % (Rina, 2012).

Dari pemaparan sebelumnya dapat dilihat bahwa dalam

kemenangan Barack Obama menjadi presiden AS pada tahun 2008 serta

terpilihnya pasangan Jokowi-Ahok sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta terdapat peran dari media sosial yang dapat mempengaruhi

seorang dalam mengambil sebuah tindakan. Hal tersebut tidak terlepas dari

hadirnya sebuah kelompok yang membentuk sebuah informasi agar

informasi tersebut dapat tersebut dapat tersebar secara meluas serta terus

menerus sehingga dapat di konsumsi oleh masyarakat luas.

Page 21: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

7

Setidaknya terdapat tiga aktor penting yang berperan dalam media

sosial antara lain; buzzer, influencer, dan follower, kelompok tersebut

biasanya dinamakan buzzer. Buzzer secara sederhana dapat dimaknai

sebagai “otak” atau kreator wacana atau isu untuk diperbincangkan netizen

dalam dunia maya. Dinamakan sebagai buzzer karena berkaitan dengan

tugasnya mendengungkan (buzzing) sebuah isu atau wacana yang dibentuk

sebagai konstruksi berpikir kepada masyarakat sehingga dapat

mempengaruhi seseorang dalam pengambilan sebuah keputusan (Wasisto,

2016;)

Hal ini dapat diartikan kehadiran buzzer merupakan kelompok

yang memiliki peran untuk melakukan penggiringan opini yang ada di

masyarakat sesuai dengan keinginan dari kelompok buzzer tersebut.

Keberadaan JASMEV (Jokowi-Ahok Media Social Volunteers) pada

pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2013-2018 merupakan salah satu

fakta bahwa adanya buzzer yang berfungsi dalam menaikkan popularitas

seorang calon sehingga memiliki dapat mempengaruhi masyarakat dalam

menentukan pilihannya.

Terdapat berbagai media sosial yang ada di era digital seperti saat

ini, misalnya; facebook, instagram dan twitter merupakan beberapa contoh

platform media sosial yang sering ramai tingkat penggunaannya pada saat

terjadi suatu momentum politik di negeri ini.

Tahun 2019 merupakan tahun pergantian presiden, dimana

presiden sebelumnya yang mengabdi selama lima tahun telah habis masa

Page 22: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

8

baktinya, kemudian Indonesia akan menyiapkan pemimpin baru melalui

pemilihan presiden untuk menentukan siapa yang akan terpilih menjadi

presiden di periode selanjutnya. Hal ini sesuai dengan undang-undang

yang berlaku bahwa pergantian presiden dilakukan secara bertahap.

Media sosial digunakan sebagai salah satu sarana kampanye karena

dianggap efektif. Hal ini dikarenakan media sosial dianggap sebagai

sarana pertukaran ide dimana setiap individu dapat saling mempengarungi

(Sugiarto, 2014). Keberadaan media sosial dalam pemilihan presiden 2019

perlu dipertimbangkan sebagai sarana media berkampanye hal ini

dikarenakan dalam sebuah riset menyatakan bahwa masyarakat indonesia

rata-rata mengakses media sosial dalam sehari menghabiskan waktu 3 jam

26 menit, media sosial seperti facebook di dominasi oleh pengguna yang

berusia 18-24 tahun (Pertiwi, 2018). Kemudian dalam pemilihan 2019

sekitar 57% pemilih Indonesia merupakan berasal dari golongan kaum

mileniall, terdapat sebuah pendapat dari Direktur IndexPolitica, Denny

Charter mengatakan bahwa media sosial dianggap sesuatu hal yang

penting bagi kedua calon presiden dalam membentuk opini politik pada

pemilu 2019 (Fakhri, 2018).

Dalam menjalankan aktivitas kampanye di media sosial terkadang

politisi menggunakan kelompok buzzer. Hal tersebut dapat kita lihat pada

putaran kedua debat pemilihan presiden, melalui data yang diperoleh dari

detiknet terdapat beberapa tagar yang paling sering digunakan untuk

memeriahkan acara debat kedua tersebut antara lain; #DebatPintarJokowi,

Page 23: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

9

#PrabowoMenangDebat, #DebatPilpres2019, Debat02PrabowoMenang,

#JokowiOrangnyaBaik (Josina, 2019) .

Kemudian dalam debat keempat tercatat melalui CNN Indonesia,

terdapat 1,1 juta cuitan terkait debat pilpres 2019 adapun tagar yang

muncul dalam debat ke empat antara lain; #DebatPilpres2019,

#PemerintahanDilan, #PrabowoBentengNKRI (Tim CNN Indonesia,

2019). Hal tersebut dapat terjadi karena terdapat kelompok yang terus

memainkan perannya di media sosial sehingga interaksi kelompok tersebut

berdampak kepada naiknya sebuah isu kepermukaan dan diketahui oleh

khalayak umum.

Dari fenomena yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik

mendeskripsikan lebih dalam bagaimana proses-proses yang dilakukan

oleh kelompok buzzer dalam membentuk opini masyarakat.

B. Pertanyaan Masalah

1. Bagaimana proses simultan yang dilakukan oleh kelompok buzzer

dalam membentuk opini publik melalui media sosial pada pemilihan

presiden 2019?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pertanyaan diatas, maka tujuan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

Untuk mengetahui proses simultan yang dilakukan oleh kelompok

buzzer dalam membentuk opini publik melalui media sosial pada

pemilihan presiden 2019

Page 24: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

10

1. Manfaat Teoritis

a. Dalam penelitian ini, diharapkan menjadi sebuah sumber

referensi yang digunakan untuk menambah pengetahuan

dengan penelitian yang tidak jauh berbeda

b. Tulisan ini dapat menjadi suatu bacaan mengenai teori tentang

proses simultan yang terjadi di media

c. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literature kajian

sosiologi terutama mengenai pekerjaan buzzer dalam sosial

media

2. Manfaat Praktis

a. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bagi

mahasiswa yang memberikan sebuah informasi serta

pemahaman mengenai sebuah mekanisme kelompok buzzer.

b. Penelitian ini digunakan sebagai salah satu syarat untuk

terpenuhinya gelar sarjana S1. Penelitian ini diharapkan

menjadi informasi bagi perkembangan fenomena sosial yang

serupa di waktu mendatang.

D. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Iswandi Syahputra (2017) yang

berjudul “Demokrasi Virtual Dan Perang Siber Di Media Sosial;

Perspektif Netizen Indonesia”. Dalam jurnal ini menggunakan penelitian

yang bersifat kualitatif dengan analisis yang lebih menekankan kepada

Page 25: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

11

aktivitas dan dinamika yang ada didunia virtual. Narasumber dalam

penelitian ini adalah orang-orang yang disebut opinion maker. Hasil

penelitian ialah, terdapat beberapa fungsi adanya media sosial sebagai alat

politik antara lain; media sosial yang hadir pada saat ini seperti twitter,

facebook, serta grup whatsap memberikan sebuah ruang bagi masyarakat

untuk mengemukakan pendapat. Namun kebebasan dimanfaatkan menjadi

sebuah ujaran kebencian yang berkembang di media sosial. Adapun yang

melakukan hal tersebut ialah seorang buzzer, mereka melakukan ujaran

kebencian dengan tujuan untuk kepentingan politik. Dalam hal ini aktivitas

buzzer menimbulkan aktivitas menyebarkan isu hoax. Menurut

MacDougall hoax mengacu kepada sebuah isu ketidakbenaran yang

diproduksi yang dibuat bertujuan untuk mengaburkan sebuah kebenaran

dan hal tersebut mudah menyebar cepat dan meluas karena karakteristik

media sosial itu sendiri. Fungsi lainnya ialah media sosial sebagai media

yang memiliki ruang dalam sebuah kampanye politik serta menggalang

sebuah dukungan. Hal tersebut dapat kita lihat dalam berbagai kesempatan

seperti #TolakFPI #SaveKPK, tagar yang pernah viral di twitter.

Kemudian media sosial dapat digunakan sebagai salah satu strategi dalam

kampanye politik, kemenangan Jokowi-Ahok pada saat pemilihan

gubernur periode 2012-2017 tak lepas dari dukungan relawan media sosial

yang tergabung dalam JASMEV untuk menyebarkan trend positif

pasangan Jokowi-Ahok di media sosial.

Page 26: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

12

Penilitian yang dilakukan oleh Juliadi (2018) “The Construction

Identity of Buzzer on Socia Media”. Dalam penelitian ini menggunakan

kualitatif dalam memahami identitas buzzer. Kemudian teori yang

digunakan dalam penelitian ini ialah teori interaksi simbolik oleh George

H. Mead digunakan untuk menganalisis interaksi dan presentasi diri dalam

sosial media twitter. Hasil penelitian ini ialah buzzer mampu membangun

presentasi diri dengan cara mendapatkan respon dari pengikutnya dalam

sosial media twitter, tentunya buzzer memainkan peranannya dengan

mengangkat sebuah berita yang menarik. Melihat dalam teori interaksi

simbolik yang dijelaskan oleh Mead tentang konsep diri, hal ini dapat

dilihat dari aktivas buzzing dan biasanya agensi media mencari buzzer

yang konsisten dengan karakter atau produk yang ditawarkan.

Kemampuan buzzer dalam konsep diri akan memberikan kesempatan

membentuk hubungan yang berkelanjutan, pengikut akan merespon buzzer

didasari oleh konstruksi buzzer yang akan dapat memenuhi harapan

mereka.

Penelitian lainnya yang berjudul “Senjata Baru Dalam Ruang

Politik; Kontruksi Sosial Penggunaan Jejaring Sosial Online dalam

Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2012” yang ditulis Adi Suhendra

(2014). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-fenomenologi.

Hasil dari penelitian ini ialah dalam hal pemaknaan tim sukses terhadap

kampanye politik di media sosial memberikan makna marketing politik.

Pertama, media sosial dimaknai sebagai sebuah pembentuk opini publik.

Page 27: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

13

Kedua, media sosial tim sukses dianggap sebagai media kampanye yang

paling demokratis. Ketiga, media sosial sebagai penggerak revolusi.

Keempat, media sosial diartikan sebagai media komukasi-interaksi dua

arah. Kelima, tim sukses memaknai media sosial sebagai alat pengintai

lawan.

Penelitian yang dilakukan oleh Anshari (2013) yang berjudul

“Komunikasi Politik di Era Media Sosial”. Dalam jurnal ini membahas

mengenai media sosial sebagai ajang untuk membentuk citra seorang

tokoh politik. Melalui media sosial pesan tersebut akan sampai ke benak

masyarakat secara optimal. Namun, dalam pelaksaannya terdapat hal-hal

yang harus diperhatikan terkait dengan pesan yang ingin disampaikan agar

dapat diterima oleh khalayak luas.

Language atau Bahasa yang digunakan dalam penyampaian pesan

harus mempunyai bahasa yang selaras dengan target audience. Dalam hal

ini, penggunaan bahasa yang digunakan ialah bahasa-bahasa keseharian

yang digunakan oleh anak muda mengingat pengguna media sosial

terbanyak adalah golongan anak muda serta adanya konten gambar yang

bersifat motivasi.

Penelitian yang dilakukan Rusmulyadi dan Hanny Hafiar (2018)

berjudul “Dekonstruksi Citra Politik Jokowi dalam Media Sosial”. Dalam

penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan

pendekatan heurmenetika. Hasil penelitian ini adalah membahas mengenai

media sosial sebagai sebuah ruang dalam berpendapat, dimana seseorang

Page 28: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

14

dapat bebas mengelola dan menyebarluaskan informasi yang ada.

Kemudian, terdapat proses kontruksi maupun dekontruksi citra politik

seorang Jokowi sebagai seorang pemimpin. Media sosial merupakan ruang

bagi politisi dengan dukungan simpatisan dan buzzer untuk penyebaran

suatu pesan dengan cara menarik perhatian, menyusun percakapan sampai

membentuk opini. Hal ini dapat kita lihat dengan adanya hashtag

#2019GantiPresiden yang dalam hashtag tersebut menjadi viral dan

trending topic.

Beberapa unggahan netizen di media sosial menggunakan hashtag

tersebut bertujuan untuk mendekontruksi citra politik Jokowi merupakan

sosok yang tidak kompeten, tidak memiliki kapabilitas sebagai pemimpin

serta tidak konsisten dengan janji-janji politiknya. Hal itu menguat seiring

dengan momentum yang tepat dan bersesuaian dengan perasaan, persepsi

dan sikap masyarakat.

Dari penelitian-penelitian sebelumnya, memiliki kesamaan dengan

penulis yaitu sama-sama membahas mengenai media sosial sebagai ruang

untuk menyebarluaskan pesan. Hal tersebut digunakan oleh para politisi

sebagai ruang bagi mereka untuk berkampanye serta menyebarkan isu-isu

yang ada secara massif dan terus menerus agar pesan yang telah dibuat

oleh para politisi ini dapat di baca kemudian di internalisasi pesan tersebut

oleh pengguna media sosial

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

terletak pembahasan mengenai bagaimana sekelompok orang yang

Page 29: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

15

dinamakan buzzer dalam memproduksi isu maupun branding salah satu

tokoh politisi agar dapat menjadi viral dan trending topik dalam sebuah

media sosial. Melalui teori yang dibawakan oleh L Berger dan Luckman

yang telah diperbaharui Prof Burhan Bungin menjadi proses sosial

simultan, peneliti mencoba menggali lebih dalam mengenai cara-cara yang

digunakan oleh tim buzzer dalam menaikkan sebuah isu atau branding

tokoh politik menjadi viral dan trending topic serta elemen-elemen apa

saja yang terkandung dalam setiap konten yang disebar oleh para buzzer di

berbagai platform media sosial

E. Kerangka Teoritis

Proses Simultan

Pemikiran kontruksi sosial bukan merupakan yang lahir begitu

saja, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi pemikiran ini dapat

lahir, hal yang paling berperan dalam perkembangan kontruksi sosial ialah

filsafat kontrukvitisme. Konstruksi sosial mulai di kenal luas oleh berbagai

kalangan masyarakat pada saat Peter L Berger dan Thomas Luckmann

menerbitkan sebuah buku yang berjudul “The Social Construction of

Reality, a Treatise in the Sociological of knowledge (1966)”. Dalam buku

tersebut memaparkan terjadinya sebuah proses sosial, yang didalam proses

sosial tersebut terdapat tindakan dan interaksi yang dilakukan oleh

individu secara terus menerus yang pada akhirnya akan menciptakan

sebuah realitas.

Page 30: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

16

Dalam konstruksi sosial yang dijelaskan oleh Berger dan

Luckmann, mereka memisahkan pemahaman tentang “kenyataan” dan

“pengetahuan”, Berger dan Luckmann (1990;61) mengatakan bahwa

institusi masyarakat tercipta dan dipertahankan atau diubah melalui

tindakan dan interaksi manusia (Bungin, 2006). Dengan kata lain Berger

dan Luckmann, berpendapat bahwa terbentuknya objektifitas yang ada di

masyarakat mengenai realitas yang ada tidak sepenuhnya murni sebuah

objektifitas melainkan sebuah objektifikas yang terbentuk melalui

subjektifitas yang dibentuk secara terus menerus melalui proses interaksi

sehingga menjadi sebuah realitas yang ada dalam kehidupan masyarakat

dan hal ini memungkinkan terjadinya sebuah objektifikasi baru apabila hal

tersebut dilakukan secara terus menerus bersama orang lain dengan nilai

subjektifitas yang sama.

Oleh karena itu mereka terdapat proses dialektika antara individu

menciptakan masyarakat dengan masyarakat yang menciptakan individu.

Proses dialektika tersebut dapat terjadi melalui tiga tahapan yaitu;

eksternalisasi, objektivitas, dan internalisasi.

a. Eksternalisasi, hal ini merupakan proses penyesuaian diri dengan

dunia sosiokultural sebagai produk manusia

b. Objektivikasi, yaitu interaksi sosial yang terjadi dalam dunia

intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami institusionalisasi

Page 31: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

17

c. Internalisasi, yaitu proses yang mana individu

mengindentifikasikan dirinya dengan lembaga sosial atau

organisasi sosial tempat individu menjadi anggotanya (Bungin,

2006).

Namun dalam perkembangannya teori kontruksi sosial milik

Berger dan Luckmann kurang cocok jika dikaitkan dengan kehidupan

sekarang. Hal tersebut disebabkan karena mereka tidak memperkirakan

sebuah kemajuan teknologi dalam teori mereka tersebut yang dapat

merubah proses interaksi yang ada di masyarakat.

Burhan Bungin merupakan seorang yang telah memperbaharui

pemikiran dari Berger dan Luckmann dengan menggunakan media massa

sebagai variable tambahan. Melalui bukunya yang berjudul “Konstruksi

Sosial Media Massa; Realitas Iklan Televisi dalam Masyarakat

Kapitalistik”. Dalam buku tersebut menjelaskan adanya sirkulasi

informasi yang cepat dan tersebar merata. Burhan Bungin menjelaskan

beberapa tahapan mengenai proses sosial simultan yang ada pada

Kontruksi Sosial Media Massa

Page 32: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

18

Gambar 1.1 Proses Sosial Simultan

(Sumber: Bungin, 2006)

a. Tahap menyiapkan materi, dalam proses ini merupakan pekerjaan

dari seorang editor yang akan menyunting sebuah fenomena yang

nantinya akan dijadikan sebuah berita yang akan di beritakan

dalam media massa. Dalam proses ini terdapat beberapa hal yang

penting dalam proses persiapan materi, yaitu (a) keberpihakan

media massa kepada kapitalisme, (b) keberpihakan semu kepada

masyarakat dalam hal ini dapat kita lihat melalui simpati, dan

empati yang dilakukan masyarakat, (c) keberpihakan dengan

kepentigan umum (Burhan Bungin 2014).

Proses Sosial Simultan

Eksternalisasi

Objektivasi

Internalisasi

M

E

D

I

A

M

A

S

S

A

-Objektif

-Subjektif

-Iner-

subjektif

Realitas Terkonstruksi:

- Lebih Cepat

- Lebih Luas

- Sebaran Merata

- Membentuk

Opini Massa

- Massa

Cenderung

Terkonstruksi

- Opini Massa

Cenderung

Apriori

- Opini Massa

Cenderung sinis

Source Message Channel Receiver Effects

Page 33: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

19

b. Tahap sebaran kontruksi, tahapan ini merupakan penyebaran pesan

yang bersifat real time yang akan disebar melalui media massa dan

media lainnya. Dengan kata lain, real time yang dimaksudkan

dalam hal ini ialah proses penyebaran berita dilakukan pada

seketika berita di siarkan dan di kemudian di lihat oleh masyarakat

(Burhan Bungin 2014).

c. Tahap pembentukan kontruksi, pada tahapan ini terbagi kedalam

beberapa kontruksi antara lain, kontruksi realitas dan tahap

kontruksi citra. Di dalam tahapan kontruksi realitas dan kontruksi

citra memiliki bagiannya tersendiri. Adapun kontruksi realitas

terbagi menjadi tiga proses yakni (a) proses konstruksi realitas

pembenaran, hal ini sebagai bentuk kontruksi masyarakat yang

membenarkan apa saja yang terjadi di media massa, (b)

ketersediaan seseorang orang untuk di konstruk oleh media massa,

(c) konsumsi media massa sebagai pilihan yang konsumtif.

Sedangkan dalam tahapan konstruksi citra merupakan bagaimana

citra yang dibuat untuk sebuah berita yang akan di tayangkan.

Dalam hal ini kita akan mengetahui objek yang ditayangkan

merupakan objek yang memiliki kecenderungan baik (good news)

ataupun buruk (bad news) dalam kontruksi citra (Burhan Bungin

2014).

d. Tahap Konfirmasi, dalam tahapan ini merupakan tahapan dimana

media massa dan pembacanya mengeluarkan sebuah reaksi dalam

Page 34: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

20

pilihannya untuk terlibat dalam tahap pembentukan konstruksi.

Dalam tahapan ini menghasilkan sebuah reaksi yang berbeda

antara media dan pembaca. Bagi media tahap ini merupakan

tahapan untuk memberikan alasan-alasan melakukan kontruksi

sosial. Bagi pembaca tahap ini merupakan tahapan yang

menjelaskan mengapa individu dapat ikut turut serta dalam proses

kontruksi sosial, kemudian dalam memaknai berita tersebut setiap

masyarakat akan berbeda karena dalam hal ini posisi kelas akan

mempengaruhi pemaknaan terhadap berita yang disiarkan (Burhan

Bungin, 2006)

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kualitatif

menurut Bogdan dan Taylor (1975;5) mendefinisikan metodologi

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati (Moeleong, 2007). Kemudian Creswell

(2008) dalam (Raco, 2010) mendefinisikan metode penelitian kualitatif

sebagai suatu pendekatan atau penulusuran untuk mengeksplorasi dan

memahami suatu gejala sentral. Metode ilmiah ini lebih

mengutamakan bahan atau informasi yang nantinya akan diuji

berdasarkan tingkat kualitas data

Page 35: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

21

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan

dalam penelitian ini peneliti ingin menggali informasi dari informan

secara lebih mendalam oleh karena itu peneliti menggunakan

pendekatan penelitian kualitatif. Sedangkan, pendekatan penelitian

yang bersifat kuantitatif tidak dapat digunakan dalam penelitian ini

karena pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang bersifat

general.

Dalam penelitian mengambil pendekatan kualitatif dikarenakan

dalam penelitian ini mencoba untuk menggali lebih dalam bagaimana

kinerja tim buzzer dalam proses-proses pengerjaan dalam sebuah

media sosial sehingga sebuah isu ataupun seseorang dapat memiliki

elektabilitas di dalam dunia maya.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lembaga yang memperkerjakan buzzer

pada saat proses-proses pemilihan presiden dilaksanakan, tepatnya di

daerah Tangerang Selatan. Kemudian, dalam penelitian ini dilakukan

selama kurang lebih 5 bulan. Dalam kurun waktu tersebut peneliti

melakukan wawancara kepada informan yang telah di tentukan, serta

melakukan observasi-parsipatoris dengan cara mengambil bagian

dalam keanggotaan buzzer.

Page 36: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

22

3. Strategi Pemilihan Informan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif. Oleh karena itu dalam strategi yang akan

digunakan dalam pemilihan informan menggunakan cara-cara yang

telah ada dalam penelitian kualitatif, antara lain;

SnowBall, menurut Neuman (2003) dalam (Nina, 2014)

menjelaskan bahwa teknik snowball merupakan suatu metode untuk

mengindentifikasi, memilih dan mengambil sampel dari suatu jaringan

atau rantai hubungan yang menerus. Dengan menggunakan teknik

snowball, peneliti mencari orang-orang yang terkait dengan penelitian

hingga mendapatkan narasumber kunci.

Dalam memperoleh data dari informan hal yang pertama ialah

peneliti wawancara dengan informan yang peneliti sudah kenal

kemudian dari informan pertama peneliti meminta rekomendasi dari

siapa saja anggota yang sekiranya bersedia di wawancara, dalam hal

tersebut ternyata tidak berjalan dengan mudah ada informan yang

bersedia di wawancara ada juga informan yang menolak dikarenakan

beberapa alasan yang pada akhirnya peneliti berhasil wawancara

dengan koordinator buzzer kemudian mendapat beberapa informasi

yang menarik mengenai buzzer dan koordinator buzzer

merekomendasikan beberapa anggota lainnya untuk dijadikan informan

Page 37: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

23

selanjutnya dalam penelitian ini. Adapun informan yang sesuai dengan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel. I.F.1 Informan Penelitian

No Nama

(inisial)

Umur Jenis Kelamin Jabatan

1 RWA 23 Tahun Laki-laki Anggota Buzzer

2 AGA 24 Tahun Laki-laki Anggota Buzzer

3 IY 22 Tahun Laki-laki Anggota Buzzer

4 OPA 22 Tahun Laki-laki Anggota Buzzer

5 JT 22 Tahun Laki-laki Anggota Buzzer

6 N 23 Tahun Perempuan Anggota Buzzer

7 D 26 Tahun Perempuan Koordinator

Buzzer

8 L 20 Tahun Laki-laki Anggota Buzzer

4. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013) metode pengumpulan data merupakan

sebuah langkah strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam

penelitian ialah mendapatkan data. Dalam penelitian penulis

menggunakan pendekatan kualitatif sehingga metode pengumpulan

data yang dianggap cocok dalam penelitian ini ialah dengan

menggunakan teknik wawancara, observasi serta dokumentasi.

Page 38: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

24

a. Wawancara

Wawancara (interview) dilakukan untuk mendapatkan

informasi, yang tidak dapat diperoleh melalui observasi atau

kuesioner, hal ini disebabkan peneliti tidak dapat mengobservasi

seluruhnya (Raco, 2010).

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat

wawancara langsung dan mendalam, pertanyaan yang digunakan

bersifat terbuka, hal ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

data wawancara yang lebih terarah serta menggali informasi yang

akurat dan mendalam.

Dalam menentukan narasumber, peneliti melakukan

pertimbangan dan tujuan tertentu terhadap narasumber yang

berkenaan dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam

pengumpulan data yang dikumpulkan secara bertahap. Adapun

objek dalam penelitian ini adalah para anggota dari sebuah tim

buzzer

b. Observasi

Terdapat berbagai macam jenis observasi, adapun dalam

penelitian ini peneliti menggunakan jenis observasi partisipan

sebagai jenis observasi. Observasi partisipan adalah metode

observasi dimana observer mengambil bagian dalam kehidupan

observe (Hasyim, 2016)

Page 39: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

25

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan turun lapangan di

ruang lingkup tim buzzer, kemudian dalam melihat bagaimana cara

para anggota berinteraksi, peneliti ikut serta dalam mengambil

peran. Menurut hasil observasi peneliti terdapat sekitar 20 orang

anggota buzzer dengan satu orang menjadi koordinator buzzer,

rata-rata yang menjadi anggota buzzer merupakan mahasiswa

semester akhir yang tersebar di beberapa perguruan tinggi swasta

dan negri yang ada di daerah Banten,

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai data penunjang penelitian

dan sekaligus menjadi bukti karena dalam dokumentasi ini dapat

dilihat serta mengabadikan objek yang diteliti. Penelitian ini

dilakukan di ruang lingkup tim buzzer, adapun hal-hal yang dapat

didokumentasikan dalam penelitian ini ialah unggahan dari akun-

akun buzzer yang ada di media sosial seperti facebook, twitter dan

instagram.

5. Jenis atau Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.

Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang

dilakukan dilapangan melalui hasil wawancara dengan informan.

Dalam penelitian ini tidak menekankan pada jumlah informan yang

didapat. Disini peneliti mendapatkan delapan orang informan dalam

penelitian ini. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada

Page 40: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

26

delapan orang yang menjadi dari kelompok buzzer dalam pemilihan

presiden 2019, diantaranya seorang koordinator buzzer dan tujuh

anggota dari kelompok buzzer.

Data sekunder berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat

diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat, atau

mendengarkan, data tersebut dapat diperoleh melalui literature yang

terkait dengan tulisan yang berhubungan dengan objek penelitian,

seperti buku, internet dan jurnal penelitian terdahulu. Data sekunder

terkait dalam penelitian ini ialah jurnal yang terkait dengan tema

penelitian kemudian unggahan para anggota buzzer di media sosial.

6. Teknik Pengolahan Data atau Unit Analisis Data

Analisis data yang dimaksudkan ialah mengumpulkan informasi

sebanyak-banyaknya tentang peran tim buzzer melalui informan

sebagai data primer dengan menggunakan teknik wawancara dan

observasi maupun mencari artikel yang berkaitan dengan hal buzzer

dan media sosial melalui studi kepustakaan. Kemudian memilah

informasi yang telah tersedia, kemudian menganalisis data-data yang

telah terkumpul menjadi sebuah temuan yang baru dan memiliki

sumbangan dalam dunia akademis.

Dalam Raco (2017; 123) unit analisa merupakan sebuah proses

penyeleksian data setelah mendapatkan data dari berbagai informasi

yang ada, terdapat beberapa langkah yang perlu di perhatikan dalam

Page 41: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

27

menganalisis sebuah data antara lain; (a) mengurangi informasi yang

tumpang tindih, (b) signifikasi data yang diperoleh, (c) klasifikasi atau

pengkodingan data yang memiliki kesaamaan dengan data lain, (d)

mencari pola yang mengikat sebuah tema yang mengikat pikiran yang

satu dengan yang lainnya, (e) konstruksi frame work untuk

mendapatkan esensi yang di sampaikan oleh data tersebut.

7. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami susunan skripsi, maka

penulis membuat sistematika penulisan penelitian yang terdiri atas

empat, dimana masing-masing menguraikan secara terstruktur

mengenai hasil penelitian.

BAB I : PENDAHULUAN

Pada BAB I menguraikan pernyataan masalah, pertanyaan penelitian,

tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori,

definisi konsep, metodologi serta sistematika dalam penelitian

mengenai kelompok buzzer dalam pemilihan presiden 2019

BAB II : GAMBARAN UMUM

Dalam BAB II menjelaskan tentang gambaran umum mengenai objek

yang diteliti mengenai kelompok buzzer dalam pemilihan presiden

2019, di dalamnya memaparkan mengenai media dan politik di

Indonesia media sosial, agenda pemilihan presiden 2019 serta

kelompok buzzer.

Page 42: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

28

BAB III : TEMUAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

Dalam BAB III berisi tentang hasil penelitian, penulis menjelaskan

mengenai proses-proses yang dilakukan oleh kelompok buzzer dalam

membentuk opini publik melalui media sosial pada pemilihan presiden

2019, di dalam proses tersebut terdapat bagian-bagian yang dijelaskan

mulai dari pembentukan sebuah konten buzzer, penyebaran konten ke

berbagai media sosial serta makna yang terdapat di setiap konten yang

disajikan di media sosial.

BAB IV : PENUTUP

Pada BAB IV ini berisi mengenai kesimpulan dari saran. Kesimpulan

menjelaskan mengenai ringkasan dari hasil penelitian yang telah

dilakukan. Sedangkan, saran merupakan sebuah pendapat yang

dikemukakan oleh penulis mengenai hasil dari penelitian.

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 43: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

29

BAB II

FENOMENA PEMILIHAN PRESIDEN 2019 DAN TIM BUZZER

1. Media dan Politik di Indonesia

Media dan politik di Indonesia memiliki hubungan yang erat

sejak indonesia merdeka, Dalam sebuah buku yang berjudul “Political

Regimes and Media in Asia” dalam buku tersebut terdapat sebuah

judul yang membahas mengenai masyarakat, penonton dan media

dalam pemilihan indonesia 2004. (Krishna dan Terence 2008).

Mengikuti perkembangan kemerdekaan di Indonesia pada tahun 1949,

perkembangan media di Indonesia pada saat itu di pengaruhi oleh

Amerika, Wilbur Schramm merupakan seseorang yang memberikan

peran besar dalam pengembangan komunikasi dan efek media di Radio

Republik Indonesia (RRI) dan Televisi Republik Indonesia (TVRI).

Peluncuran Satelit Palapa (1976) pada dasarnya bertujuan untuk militer

namun juga berguna untuk kebudayaan dan pendidikan di Indonesia.

Kemudian, secara jelas dapat diketahui bahwa peran media

dalam politik di Indonesia dapat dilihat dalam proses reformasi. Dalam

Orde Baru media yang ada seperti pertelevisian dan penyiaran di

Indonesia secara kompetitif dalam mengungkap kebrutalan yang

dilakukan oleh Orde Baru. Pada akhirnya media berperan dalam

menumbangkan Orde Baru serta berkontribusi dalam terjadinya

Page 44: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

30

reformasi di Indonesia melalui cara politis seperti pembentukan

framing dan masalah representasi.

Lebih lanjut media memberikan ruang bagi politisi dalam

berkampanye. Dalam hal ini stasiun televisi membatasi kampanye

partai politik berdurasi selama lima menit, kemudian sepuluh iklan

berdurasi tiga puluh detik per hari baik gratis maupun berbayar untuk

pihak yang berkampanye.

Namun di era yang seperti sekarang, dimana di era kemajuan

teknologi dan informasi dan masifnya penggunaan media sosial,

propaganda politik kini bergeser medianya dari surat kabar cetak,

televisi, radio, film menjadi media sosial. Penggunaan sosial media

mulai dikenal sebagai salah media dalam kampanye politik dapat

dilihat dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2013-2018

pada saat Jokowi-Ahok melawan Foke-Nara, dimana pasangan

Jokowi-Ahok mendirikan kelompok yang bernama JASMEV,

kelompok ini bergerak di sosial media dan bertugas sebagai penyebar

pesan-pesan positif mengenai pasangan calon yang mereka dukung.

Kemudian, tahun 2018 merupakan tahun sebelum perhelatan

pemilihan presiden 2019 dimulai. Dalam tahun 2018 terdapat cuitan-

cuitan terkait Pemilu 2019, terdapat beberapa hal yang mulai ramai

diperbicangkan dalam media sosial, salah satunya ialah mengenai

hashtag tentang #2019GantiPresiden, hal tersebut merupakan sebuah

Page 45: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

31

pernyataan yang di ungkapkan seorang politisi Mardani Ali Sera.

Kemudian pernyataanya tersebut disoroti oleh para netizen sehingga

memuncaki popularitas di Twitter Indonesia sekitar tanggal 9-10 April

2018, yang pada akhirnya hal tersebut mendapat sebuah reaksi dari

pihak lainnya sehingga muncul sebuah hashtag tandingan sebagai

counter issue tersebut yakni #RakyatMauJokowi2019. (Bambang

2018).

Hal ini merupakan salah satu contoh media sosial digunakan

sebagai propaganda di Indonesia. Dengan demikian, terdapat hubungan

antara media dan ranah perpolitikan di Indonesia, lebih lanjut di era

modern seperti ini menjadi celah bagi politik menempatkan media

yang semakin canggih menjadi alat untuk membangun framing di

dalam masyarakat.

2. Kemajuan Teknologi; Media Sosial Sebagai Salah Satu Alternatif

Kampanye dalam Pemilihan Presiden 2019

Dewasa ini, perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat

semua pekerjaan manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Salah satu

dampak yang dapat dirasakan atas adanya perkembangan teknologi

ialah dalam bidang informasi dan komunikasi. Internet merupakan

sebuah bentuk atas adanya kemajuan teknologi yang kemudian

dimanfaatkan dalam bidang informasi dan komunikasi. Keberadaan

internet merubah kehidupan manusia dalam bidang informasi dan

Page 46: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

32

komunikasi, seorang individu dapat dengan mudah berkomunikasi dan

membagikan informasi ke individu lainnya.

Gambar 2.2 Penetrasi pengguna internet masyarakat

Indonesia

(Sumber: https://m.detik.com)

Menurut data yang di sajikan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara

Jasa Internet Indonesia) melalui survei yang diadakan pada tahun 2018

setidaknya terdapat 177,17 juta jiwa yang sudah menggunakan internet

dalam kehidupan sehari-hari, angka tersebut setara dengan 64,8% dari

populasi penduduk yang ada di Indonesia. Internet dapat digunakan

dalam berbagai hal salah satunya ialah dalam penggunaan media

sosial. Media sosial merupakan salah satu hal yang hadir karena

adanya internet, seiring perkembangannya kini media sosial memiliki

berbagai platform media sosial yang ada. Facebook, instagram dan

twitter merupakan beberapa contoh platform media sosial.

Setiap platform media sosial memiliki keunggulannya masing-

masing namun memiliki tujuan yang sama yakni dapat

menghubungkan individu dengan individu lainnya sehingga dapat

Page 47: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

33

berinteraksi di dalam media sosial. Kemudian penulis akan

memaparkan data mengenai platform media sosial yang sering

digunakan oleh masyarakat Indonesia, setidaknya terdapat enam belas

platform media sosial yang sering digunakan oleh masyarakat

Indonesia

Gambar 2.3 Platform Media Sosial yang Digunakan Oleh

Masyarakat Indonesia

(Sumber: https://tekno.kompas.com)

Data diatas menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia

menggunakan dua jenis media sosial yakni media sosial yang berbasis

jaringan sosial (social network) dan media sosial yang berbasis pesan

(messenger). Platform media sosial yang sering diakses oleh

masyarakat Indonesia ialah pertama youtube sebesar 85%, whatsapp

0% 20% 40% 60% 80% 100%

YoutubeWhatsappFacebookInstagram

LineTwitter

Fb MessengerBBM

LinkednPinterest

SkypeWechat

SnapchatPath

TumblrReaddit

Messenger

Social Network

Page 48: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

34

sebesar 83%, facebook 81%, instagram sebesar 80%, line sebesar 59%

dan twitter sebesar 52%.

Adapun media sosial yang digunakan sebagai tempat

pendistribusian konten-konten terkait buzzer dalam pemilihan presiden

2019 ialah media sosial yang berbasis jaringan sosial seperti, facebook,

instagram serta twitter dan ketiga aplikasi tersebut memiliki tingkat

intensitas yang cukup tinggi dalam penggunaannya di kalangan

masyarakat Indonesia.

Terdapat berbagai alasan mengapa media sosial dianggap efektif

dalam menyampaikan konten-konten tersebut salah satunya, menurut

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementrian

Komunikasi dan Informatika, Rosita Niken Widiastuti dalam kegiatan

Bimbingan Teknis SDM Penyiaran angkatan ke-30, dalam acara

tersebut ia menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia pada

umumnya menggunakan pola komunikasi 10 to 90 dalam bermedia

sosial (https://kominfo.go.id, 2018, diakses pada tangal 4 oktober

2019).

Pola komunikasi 10 to 90 yang dimaksudkan adalah pada

umumnya hanya 10% masyarakat indonesia yang memproduksi

informasi sedangkan sisanya sebesar 90% cenderung hanya

mendistribusikan informasi yang ada di media sosial.

Oleh karena itu media sosial menjadi sebuah alternatif dalam

kampanye pemilihan presiden 2019 dikarenakan masyarakat Indonesia

Page 49: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

35

kebanyakkan sudah menggunakan internet, kemudian media sosial

menjadi sarana dalam menyebarkan informasi yang efektif selain dari

segi jumlah pengguna serta intensitas pengguna sosial media yang

cukup banyak terdapat juga pola yang disebutkan sebelumnya bahwa

pengguna media sosial di indonesia hanya sedikit yang memproduksi

informasi dan lebih besar orang-orang yang cenderung hanya

mendistribusikan informasi yang ada.

3. Pemilihan Presiden 2019

Indonesia merupakan negara kepulauan yang menganut sistem

pemerintahan demokrasi. Demokrasi merupakan sebuah sistem

pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat melalui wakil-wakil yang

ada. Kemudian, dijelaskan lebih rinci oleh Henry B. Mayo (1960)

dalam karyanya yang berjudul “Introduction to Democratic Theory”

dalam (Budiardjo, 2013) menjelaskan sebagai berikut;

“Sistem politik yang demokratis ialah di mana kebijaksaan umum

ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi

secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkarya

yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan

dalam suasana terjaminnya kebebasan politik”. (h. 117)

Dalam penjelasan diatas kita ketahui bahwa wakil rakyat yang

terpilih merupakan pilihan dari masyarakat sesuai dengan aturan yang

ada. Pergantian pemimpin di Indonesia dilakukan sesuai dengan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang

Pemilihan Umum pada Pasal 1 menjelaskan bahwasannya Pemilu

merupakan sarana kedaulatan rakyat, rakyat diberikan haknya untuk

Page 50: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

36

memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah, anggota Dewan

Perwakilan Rakyat, Presiden dan Wakil Presiden secara langsung,

umum, bebas, rahasia dan adil.

Sejak era kemerdekaan hingga pasca reformasi, Indonesia telah

mengalami beberapa kali pergantian presiden. Adapun presiden

terpilih dari periode orde lama hingga pasca reformasi tercatat dalam

tabel sebagai berikut;

Tabel II.3.2 Presiden RI

No Nama Presiden Periode Menjabat

1. Soekarno 1945-1967

2 Soeharto 1967-1998

3 B. J. Habibi 1998-1999

4 Abdurahman Wahid 1999-2001

5 Megawati Soekarno Putri 2001-2004

6 Susilo Bambang Yudhoyono a. 2004-2009

b. 2009-2014

7 Joko Widodo 2014-2019

Dalam mengganti pemimpin dari periode sebelumnya ke periode

selanjutnya memiliki tahapan-tahapan yang sudah di tetapkan sebelumnya

dalam sebuah Pemilu. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No

42 Tahun 2008 pada Bab II pasal 3 (6) tentang pemilihan presiden dan

wakil presiden terdapat tahapan yang harus dilalui antara lain;

a. Penyusunan daftar pemilih

b. Pendaftaran bakal calon

c. Penetapan pasangan calon

d. Masa kampanye

Page 51: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

37

e. Masa tenang

f. Pemungutan dan perhitungan suara

g. Penetapan hasil pemilih

h. Pengucapan sumpah/janji presiden dan wakil presiden terpilih.

Dalam penyelenggaraan pemilu 2019, setidaknya terdapat agenda

yang di telah ditetapkan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) antara lain;

Tabel II.3.3 Agenda Pemilihan Umum 2019

Waktu Pelaksaan Agenda

17 Agustus 2017 – 31 Maret 2019 Perencanaan program dan anggaran

1 Agustus 2017 – 28 Februari 2019 Penyusunan peraturan KPU

17 Agustus 2017 – 14 April 2019 Sosialisasi

3 September 2017 – 20 Februari

2018

Pendaftaran dan verifikasi peserta

pemilu

19 Februari 2018 – 17 April 2019 Penyelesaian sengketa penetapan

partai politik peserta pemilu

9 Januari 2019 – 21 Agustus 2019 Pembentukan badan penyelenggara

17 Desember 2018 – 18 Maret 2019 Pemutakhiran data pemilih dan

penyusun daftar pemilih

17 April 2018 – 17 April 2019 Penyusunan daftar pemilih di luar

negri

26 Maret2018 – 21 September 2018 Pencalonan Anggota DPR, DPD,

DPRD Provinsi, dan DPRD

Kabupaten/Kota serta pencalonan

Page 52: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

38

Presiden dan Wakil Presiden

20 September 2018 – 16 November

2018

Penyelesaian sengketa penetapan

pencalonan anggota DPR, DPD, dan

DPRD serta pencalonan Presiden

dan Wakil Presiden

24 September – 16 April 2019 Logistik

23 September 2018 – 13 April 2019 Kampanye calon anggota DPR,

DPD, dan DPRD serta pasangan

calon Presiden dan Wakil Presiden

22 September 2018 – 13 April 2019 Laporan dan audit dana kampanye

14 April 2019 – 16 April 2019 Masa tenang

8 April 2019 – 17 April 2019 Pemungutan dan perhitungan suara

18 April 2019 – 22 Mei 2019 Rekapitulasi perhitungan suara

Agustus – Oktober 2019 Pengucapan sumpah/janji

(Data diambil dari: https//Kpu.go.id)

Adapun partai politik yang terlibat dalam dalam agenda Pemilu

2019 terdapat 14 partai politik, antara lain; (1) Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB), (2) Partai Gerindra, (3) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

(PDIP), (4) Partai Golkar, (5) Partai Nasdem, (6) Partai Garuda, (7) Partai

Berkarya, (8) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), (9) Partai Perindo, (10)

Partai Persatuan Pembangunan (PPP), (11) Partai Solidaritas Indonesia

(PSI), (12) Partai Amanat Nasional (PAN), (13) Partai Hanura, (14) Partai

Demokrat. (Liputan6, 2018)

Page 53: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

39

Kemudian partai politik diatas tergabung menjadi dua kelompok

koalisi yang mendukung pasangan presiden dan wakil presiden yang

dicalonkan. Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin memiliki beberapa partai

politik pendukung diantaranya; PDIP, PKB, Patai Golkar, Partai Nasdem,

Partai Perindo, PPP, PSI, Partai Hanura yang tergabung dalam TKN (Tim

Kemenangan Nasional) yang diketuai oleh Erick Thohir. Sedangkan

pasangan Prabowo-Sandi didukung oleh Partai Gerindra, PKS, PAN,

Partai Demokrat, Partai Berkarya tergabung dalam BPN (Badan

Pemenangan Nasional) yang diketuai oleh Jenderal TNI (Purn) Djoko

Santoso. (Liputan6, 2018)

Kampanye merupakan tahapan yang cukup penting dalam proses

terselenggaranya agenda pemilihan presiden dan wakil presiden. Dalam

proses kampanye merupakan proses pengenalan pasangan calon presiden

dan wakil presiden kepada para pemilihnya, adapun isi dari kampanye

tersebut meliputi visi, misi serta program yang akan dijalankan para calon

presiden dan wakil presiden jika terpilih nantinya

Dijelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 42

Tahun 2008 pada Bab VII pasal 38 (1) mengenai proses kampanye dapat

dilaksanakan melalui;

a. Pertemuan terbatas

b. Tatap muka dan dialog

c. Penyebaran melalui media cetak dan media elektronik

Page 54: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

40

d. Penyiaran melalui radio dan/atau telivisi

e. Penyebaran bahan kampanye kepada umum

f. Pemasangan alat peraga di tempat kampanye dan ditempat lain

yang telah ditentukan oleh KPU

g. Debat pasangan calon tentang materi kampanye pasangan calon

h. Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-

undangan

4. Media Sosial, Buzzer dan Pemilihan Presiden 2019

Kemajuan teknologi di bidang komunikasi membuat dinamika

pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2019 semakin menarik,

tidak hanya tampil dalam layar televisi maupun terdengar di siaran

radio, pasangan calon beserta tim kampanye dapat menggunakan

internet sebagai sumber daya mereka dalam berkampanye.

Tomaz Dazelan dan Igor Vobic dalam bukunya yang

“(R)evolutionizing Political Commucication throught Social Media”

mengungkapkan bahwa peluasan media sosial telah berkontribusi pada

modernisasi komunikasi politik yang signifikan sebagai sarana baru

untuk memungkinkan komunikasi langsung dengan follower dan

memberikan pengaruh pada komunikasi pesan-pesan politik kepada

pemilih. (Bambang, 2018)

Tak heran elektabilias seorang calon di pertaruhkan dalam dunia

maya. Oleh karena itu untuk menjaga elektabilitas seorang calon agar

tidak mengalami penurunan di dunia maya digunakan tim buzzer, tim

Page 55: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

41

buzzer merupakan sekumpulan orang-orang yang ditugaskan untuk

mendongkrak elektabilitas calon dalam dunia maya.

Dalam temuan di lapangan terdapat tim buzzer merupakan tim

yang terdiri dari beberapa kelompok yang ada, dididirikan oleh sebuah

lembaga yang memiliki tujuan untuk menaikkan elektabilitas seorang

calon yang di dukung dalam media sosial. Adapun orang-orang yang

berperan dalam mekanisme buzzer secara terorganisir, sebagai berikut

a. Agency Boss (Bos lembaga Terkait)

b. Leader (Penanggung Jawab)

c. Content Creator Team (Tim Pembuat Konten)

d. Buzzer Coordinator (Koordinator Buzzer)

e. Buzzer Member (Anggota Buzzer)

Setiap kelompok yang ada memiliki peranannya masing-masing.

Pada akhirnya kelompok ini memiliki tujuan untuk mempublikasi

konten-konten yang telah dibuat ke berbagai media sosial yang telah

ditentukan seperti instagram, facebook dan twitter. Dalam proses

penyebaran konten tersebut, anggota buzzer harus memiliki beberapa

akun di sosial media yang telah mereka buat agar terlihat seperti akun

resmi. Setiap anggota buzzer memiliki beberapa akun, berikut adalah

beberapa akun yang dimiliki oleh para anggota buzzer di setiap media

sosial yang telah dikumpulkan oleh peneliti, antara lain;

Page 56: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

42

Tabel II.4.4 Akun Buzzer di Setiap Media Sosial

Facebook Twitter Instagram

Farrel Gunadhya @farrelgunadhya @farrel.gunadhya

Farzan Prambudi @farzanprambudi @farzan.prambudi

Madava Parfis @madavaP @madava.parvis

Raka syahreza @syahreza_raka @syahreza165

Zidan Narendra @narendrarizan @zidannaren

Putri Kirana @kirana1242 @kirana1242

Layla Larasati @larasatilayla1 @larasatilayla

Indah Bunga @ImamFajrian @bunga.indaha

Prasetiyo @prasetiyoo2 @prasetiyoo2

Riskha Wulandari @RiskhaWulandari @wulandari.riskha

Kemudian mereka para anggota buzzer diberikan fasilitas tempat

sebagai ruangan bagi mereka untuk bekerja dan hal lain yang

menunjang terlaksananya pekerjaan mereka tersebut misalnya diruang

kerja mereka diberikan fasilitas internet yang stabil dan juga diberikan

nomor ponsel yang berguna untuk aktivasi akun-akun para buzzer

tersebut. Dalam kelompok buzzer yang diteliti oleh penulis setidaknya

memiliki 20 orang sebagai anggota buzzer dengan satu orang menjadi

koordinator tim, kemudian terdapat tim pembuat konten dan seseorang

menjadi pengawas aktivitas buzzer.

Page 57: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

43

BAB III

Proses Simultan Pembentukan Opini di Media Sosial Oleh Buzzer Pada

Pemilihan Presiden 2019

Buzzer merupakan sebuah pekerjaan yang di kerjakan oleh sekelompok

orang yang bertujuan untuk mempromosikan seseorang tokoh di sebuah media

sosial, hal ini senada seperti yang dijelaskan oleh Wasisto, “buzzer” dapat

diartikan sebagai otak atau kreator wacana atau isu untuk diperbincangkan netizen

dalam dunia maya (Wasisto Raharjo, 2016; 151). Kemudian hal ini kembali di

pertegas oleh kutipan wawancara sebagai berikut: “tim buzzer ini kan, bukan lah

sebuah profesi yang tetap, jadi tim buzzer ini ada kalo misalkan ada yang

namanya itu pengen di frame di tingkat nasional maupun daerah…. “ (wawancara

dengan RWA, (Anggota Buzzer) di Cireundeu, Tangsel, 07 Agustus 2019 )

Dapat disimpulkan dari isi percakapan di atas bahwa profesi buzzer dalam

kajian ini merupakan sebuah pekerjaan tim yang dikerjakan oleh beberapa orang

dan memiliki mekanisme dalam pekerjaan tersebut. Setiap anggota yang menjadi

anggota tim buzzer memiliki kekerabatan, hal ini menyebabkan pekerjaan seorang

buzzer tidak terlalu terkenal di kalangan umum namun dalam kalangan sendiri

pekerjaan buzzer merupakan hal yang sudah biasa. Hal ini dijelaskan oleh

beberapa informan dalam wawancara sebagai berikut:

“terbentuknya tim sendiri kita disuruh ngumpulin orang untuk jadi tim

kan, biasanya itu ya orang-orang sekitar, kaya temen rumah, temen kuliah

ya kaya temen main aja si sebenernya” (wawancara dengan AGA,

(Anggota Buzzer), di Cireundeu, Tangsel, 07 Agustus 2019)

Page 58: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

44

“ jadi sih dalam tahap rekrutmen biasanya sih dari temen-temen kita

sendiri ya orang terdekat, yak arena biar gampang aja komunikasiinnya,

sama kalo misalnya bingung gampang ngajarinnya” (wawancara dengan

IY, (Anggota Buzzer), di Cireundeu, Tangsel, 08 Agustus 2019)

Dalam menentukan keanggotaan dalam tim buzzer, para anggota tidak

dituntut untuk memiliki keterampilan khusus yang terpenting ialah mereka sudah

terbiasa dalam menggunakan aplikasi media sosial. Salah satu informan

menjelaskan hal tersebut sebagai berikut:

“menurut gue buzzer, gak perlu kemampuan khusus untuk menjadi sebuah

anggota buzzer karena buzzer itu tugas nya hanya nge-blush bahan yang

udah di siapin sama yang punya proyek, cuman nyebarin konten doang

yang udah di siapin, ya palingan keahlian ya cuman biasa mainin sosial

media yaudah gitu doang si, tugas dan tanggung jawabnya ya palingan

cuman bahan-bahan udah disiapin itu dapat tersampaikan ke khalayak

umum dan di noticed oleh banyak orang”.( wawancara dengan N,

(Anggota Buzzer), di Bintaro, Tangsel, 17 Agustus 2019)

Buzzer merupakan pekerjaan yang dikerjakan oleh sebuah tim serta

memiliki peran dan fungsi antara lain:

(a) Membentuk wacana politik, (b) menciptakan isu, (c) Wacana dan isu

tersebut bersifat advokatif, konstruktif, destruktif dan agitatif (d)

Menyiapkan counter-discourse bilamana terjadi perang siber dengan

buzzer lainnya, (e) Bergerak dalam kelompok kecil bersifat independen

dan partisan (Wasisto Raharjo, 2016; 151).

Kemudian narasumber lainnya, OPA kembali menjelaskan lebih

mendalam mengenai peran dan fungsi buzzer dalam media sosial, sebagai berikut

:

“ya membaguskan nama orang yang kita bangun kaya misalnya ngeshare

kegiatan si tokoh sehari-harinya ngapain aja kalo ga ya prestasi yang telah

Page 59: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

45

tercapai, bisa juga menjatuhkan nama orang yang menjadi lawan kita, itu

semua pasti ada..” (wawancara dengan OPA, (Anggota Buzzer),

Cireundeu, Tangsel, 08 Agustus 2019)

Dari pernyataan diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat peran serta fungsi

yang dikerjakan oleh para anggota buzzer, seperti menciptakan sebuah isu terkait

kontruktif, maupun destruktif serta buzzer berguna sebagai counter-discourse jika

ada isu terkait yang menyerang tokoh yang didukung serta mengikuti situasi

kondisi politik yang sedang berlangsung pada saat agenda pemilihan presiden

sedang berlangsung.

Dalam perhelatan pesta demokrasi di Indonesia khususnya pemilihan

presiden periode 2019-2024, penggunaan buzzer merupakan sebagai salah satu

strategi kampanye di dunia maya melalui beberapa platform media sosial seperti

Instagram, Twitter dan Facebook, kemajuan teknologi seperti hadirnya sosial

media di kalangan masyarakat menjadi salah satu wadah bagi politisi untuk

berkampanye. Dalam hal ini penulis akan menjelaskan bagaimana mekanisme

sebuah tim buzzer dalam mengerjakan pekerjaannya. Dalam sebuah diskusi yang

diselenggarakan di YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia)

mengusung tema mengenai “Buzzer dan Ancaman terhadap Demokrasi” terdapat

hal yang diutarakan seorang peneliti dari Centre for Innovation Policy and

Governance (CIPG) yaitu Klara Esti, ia menyebutkan bahwa dalam memahami

buzzer tidak dapat dipahami secara parsial, dalam industri buzzer terdapat aktor

lain yang memiliki pengaruh cara kerja serta terdapat arus kuasa dan aliran uang

yang berasal dari korporat, partai politik, ataupun tokoh politik. (Astuti, 2019).

Senada dengan pernyataan diatas bahwa dalam mengetahui peranan dan fungsi

Page 60: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

46

buzzer serta bagaimana cara mereka bekerja, peneliti menulusuri siapa saja yang

berperan dalam dinamika tersebut antara lain;

Gambar 3.4 Struktur Otoritas Industri Buzzer

1. Bos lembaga terkait (Agency Boss) : memiliki peran sebagai

pemilik modal sekaligus pengelola lembaga yang mempekerjakan

para anggota buzzer dengan tim lainnya, bos lembaga memiliki

posisi tertinggi dalam industri buzzer

Leader

Content Creator

Team

Buzzer

Coordinator

Buzzer Member

Agency Boss

Page 61: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

47

2. Penanggung jawab (Leader) : berperan sebagai pengawas tim

pembuat konten (content creator) dan tim buzzer. Leader

memiliki otoritas langsung di bawah dari boss lembaga

3. Tim pembuat konten (Content Creator Team): berperan sebagai

pembuat konten-konten yang nantinya akan disebar di kanal

media sosial

4. Koordinator buzzer (Buzzer Coordinator) : berperan sebagai

penghubung antara tim buzzer dengan tim content creator, ia

berperan sebagai orang yang menerima materi apa saja yang

harus di distribusikan kepada para anggota buzzer

5. Anggota buzzer (Buzzer Member): berperan sebagai penyebar

materi yang telah disiapkan oleh tim pembuat konten (content

creator) yang nantinya akan disebar di berbagai platform media

sosial.

Data diatas menjelaskan bagaimana industri buzzer dapat bergerak dan

bekerja secara sinergis di media sosial. Terdapat beberapa pembagian otoritas

dalam sebuah industri buzzer, tim yang terbentuk bekerja sesuai dengan

peranannya masing-masing. Lebih mendalam peneliti akan membahas bagaimana

mekanisme sebuah indrustri buzzer di media sosial dengan menggunakan teori

proses simultan sebagai berikut:

Page 62: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

48

A. Tahap Menyiapkan Materi

Burhan Bungin menjelaskan salah satu tahap dalam proses

simultan ialah tahap menyiapkan materi. Dalam proses ini merupakan

pekerjaan dari seorang editor yang akan menyunting sebuah fenomena

yang nantinya akan dijadikan sebuah berita yang akan di beritakan dalam

media massa. Dalam proses ini terdapat beberapa hal yang penting dalam

proses persiapan materi, yaitu

a. keberpihakan media massa kepada kapitalisme,

b. keberpihakan semu kepada masyarakat dalam hal ini dapat kita lihat

melalui simpati, dan empati yang dilakukan masyarakat,

c. keberpihakan dengan kepentigan umum (Burhan Bungin, 2014)

Dalam tahap penyiapan materi yang berperan dalam proses

tersebut ialah tim pembuat konten (content creator), dalam hal tersebut tim

ini menyiapkan materi yang nantinya akan di sebarkan oleh tim buzzer ke

berbagai platform media sosial yang ada. Adapun materi yang dibentuk

dalam bentuk gambar meme, video maupun narasi yang terkait dengan

kegiatan sehari-hari tokoh yang didukung maupun situasi politik yang

sedang terjadi pada saat kampanye pemilihan presiden berlangsung. Hal

tersebut dipertegas oleh salah satu informan:

“itu ada tapi diluar dari 20 anggota, selain ada leader, ada tim yang

membuat konten atau materi yang akan di buzzer dibawahnya tim

yang ngebuat konten ada ketua buzzer yang akan koordinasi

Page 63: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

49

dengan tim pembuat konten….” (wawancara dengan OPA,

(Anggota Buzzer), di Cireundeu, Tangsel, 08 Agustus 2019)

Lebih lanjut dijelaskan oleh beberapa informan lainnya mengenai

materi apa saja yang terkait dengan buzzer pemilihan presiden 2019;

“yaitu misalkan calon kita sedang blusukan kedaerah sini, nah itu

kita angkat berarti citra buat naikin citra si capres ini, jadi

kontennya kaya kegiatan sehari-hari gitu, jadi kita report terus kita

bagusin ya kaya media gitu, kalo media kan sifatnya netral kalo

kita membuat hal positif yang dilakukan si capres ini kita share

gitu, tapi bisa juga sifatnya nyerang misalkan calon sebelah lagi

kena masalah apa kita serang di situnya, jadi selain nyerang kita

juga nge-deff juga, misalkan juga calon kita juga dijelek-jelekin

kaya misalakan calon kita dibilang keturunan PKI, atau darimana

nah itu kita bersihin namanya dari situ” (wawancara dengan RWA,

(Anggota Buzzer) di Cireundeu, Tangsel, 07 Agustus 2019)

“selama saya kerja isu yang sering diangkat adalah ngebentuk

framing untuk tokoh yang akan kita dukung, gimana sih ngebangun

citra seorang tokoh dan menepis hal-hal yang tidak benar yang

beredar di dunia maya”( wawancara dengan IY, (Anggota Buzzer)

di Cireundeu, Tangsel, 08 Agustus 2019)

Dari uraian percakapan di atas dapat disimpulkan bahwa tim

pembentuk konten (content creator), merupakan tim yang bertanggung

jawab atas pembentukan materi terkait pemilihan presiden periode 2019-

2024. Berperan sebagai pembentuk materi-materi seperti, meme, narasi,

portal berita dari serta video yang berkaitan dengan agenda sang tokoh

yang dukung serta situasi politik yang berlangsung pada saat proses-proses

agenda pemilihan presiden yang nantinya akan di sebarkan oleh para

anggota buzzer ke berbagai media sosial yang telah disepakati

sebelumnya.

Page 64: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

50

Dalam mengkaji nilai-nilai yang terdapat di dalam setiap konten

yang di distribusikan oleh buzzer ke media sosial, peneliti menggunakan

definisi propaganda, menurut Malesevic (2010) menjelaskan bahwa

propaganda merupakan bentuk berat dari pendidikan terorganisir yang

melibatkan produksi, reproduksi dan penyebaran gagasan, gambar, dan

pesan yang ditujukan untuk membujuk dan mempengaruhi pendapat serta

tindakan besar kelompok besar individu. Dalam buku yang berjudul

“Memahami Propaganda, Metode, Praktik, dan Analisa” karya Alip Yog

Kunandar menjelaskan teknik-tenik propaganda dari berbagai tokoh yang

ada, diantaranya

Tabel III.1.5 Teknik-Teknik Propaganda

Sumber: Alip Yog Kunandar, Memahami Propaganda Metode, Praktik

dan Anilisis, 2017

Adapun konten yang diambil oleh peneliti ialah konten yang

disebarkan oleh anggota buzzer pada tanggal 17 februari hingga 25

februari 2019;

Teknik-Teknik Propaganda

A. Name Calling G. Card Stacking

B. Glittering Generality H. Bandwagon

C. Transfer I. Beautiful People

D. Testimony J. Demonizing the Enemy

E. Plain Folks K. Slogan

F. Half Truth

Page 65: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

51

Tabel III.1.6 Penyebaran Tema Buzzer

Hari dan Tanggal Tagar Yang Di Sebar

Minggu, 17 Februari 2019 #DebatPintarJokowi

Senin, 18 Februari 2019 -

Selasa, 19 Februari 2019 #JokowiMemberikanBukti

Rabu, 20 Februari 2019 #SederhanaSaja,

Kamis, 21 Februari 2019 #BantenMeluKyai

Jumat, 22 Februari 2019 #JokowiSayangMemoPepo,

#SudirmanSaidHalu

Sabtu, 23 Februari 2019 #TimnasIndonesiaMaju

#2019NenoGantiTuhan

Minggu, 24 Februari 2019 #01OptimisIndonesiaMaju

Sumber: https//twitter.com

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya propaganda merupakan

upaya untuk meyakinkan seseorang dalam mengambil sebuah keputusan,

hal ini dapat berupa gambar maupun sebuah gagasan. Dalam kesempatan

kali ini peneliti mencoba untuk menjelaskan beberapa teknik propaganda

yang digunakan dalam sebuah gambar atau meme yang disebarkan oleh

para angggota buzzer ke berbagai media sosial, antara lain:

1. Bandwagon

Teknik ini digunakan untuk meyakinkan sebuah anggota kelompok

untuk bergabung dan mengikuti kelompoknya. (Alip Yog, 2017)

Page 66: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

52

Gambar 3. 5 Contoh Teknik Bandwagon

Sumber: https//twitter.com

Sesuai dengan definisi yang dijelaskan bahwa teknik bandwagon

merupakan teknik yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang atau

kelompok bahwa mereka termasuk golongan yang sama. Dalam

gambar diatas menunjukkan sebuah ajakan untuk semua golongan

yang ada di banten untuk mendukung KH Makruf Amin menjadi calon

wakil presiden dalam kontestasi pemilihan presiden periode 2019-2024

karena KH Makruf Amin merupakan keturunan banten yang sudah

sepatutnya sebagai warga banten mendukung saudaranya yang sedang

menyalonkan diri, hal tersebut diperkuat dengan tagar atau hashtag

yang diusung yaitu #BantenMeluKyai

2. Beautiful People

Teknik ini merupakan teknik yang digunakan dengan cara meminta

orang-orang yang memiliki pengaruh memberikan pengalaman

Page 67: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

53

mengenai gagasan mereka di depan publik, dengan maksud untuk

mempengaruhi cara berpikir khalayak umum. (Alip Yog, 2017)

Gambar 3.6 Contoh Teknik Beatiful People I

(Sumber: Twitter.com)

Gambar 3.7 Contoh Teknik Beatiful People II

(Sumber: Twitter.com)

Dalam tagar atau hashtag yang sama dengan sebelumnya

#BantenMeluKyai, untuk meyakinkan warga banten bahwa pasangan

Jokowi-KH Makruf Amin merupakan pilihan yang tepat untuk menjadi

Page 68: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

54

presiden dan wakil presiden periode 2019-2024. Dalam hal ini

menggunakan orang-orang yang memiliki pengaruh untuk memberikan

pendapatnya kepada khalayak luas.

Terdapat beberapa tokoh yang memberikan pendapat mengenai

pasangan Jokowi-KH Makruf Amin ialah KH Juned yang memiliki

posisi sebagai ketua Ulama, dalam gambar diatas, ia berpendapat

bahwa pasangan Jokowi-KH Makruf Amin merupakan pasangan calon

yang sudah memenuhi kriteria nasionalisme dan religious untuk

membangun sebuah negara yang lebih baik. Sedangkan, Mulyadi Jaya

Baya yang merupakan sesepuh Jaro Banten, dijelaskan dalam gambar

tersebut ia menyatakan bahwa warga banten seharusnya putra

daerahnya KH Makruf Amin dapat mengikuti kontestasi pemilihan

presiden 2019 mendampingi Jokowi.

3. Half Truth

Teknik ini merupakan teknik yang digunakan dengan cara

memberikan sebuah pernyataan yang berisi “setengah kebenaran”

mengenai informasi tertentu. Maksud dari “setengah kebenaran” ialah

memberikan informasi atau fakta secara sebagian, hal ini tersebut

memang sengaja dibuat bertujuan untuk mengelabui pihak lawan.

(Alip Yog, 2017).

Teknik ini dapat ditemukan dalam salah satu kejadian yang terjadi

pada saat kontestasi pemilihan presiden 2019, Neno Warisman pada

Page 69: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

55

saat ia melakukan orasi dalam aksi “Munajat 212” yang kemudian

penggalan dari orasinya tersebut menjadi sorotan di dunia maya.

Adapun penggalan orasi Neno Warisman yang sempat menjadi sorotan

di dunia maya sebagai berikut;

“Jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami

Karena jika Engkau tidak menangkan

Kami khawatir ya Allah

Kami khawatir ya Allah

Tak ada lagi yang menyembah-Mu”. (Tim detik, 2019)

Gambar 3.8 Contoh Teknik Half Truth

Sumber: https//twitter.com

Gambar diatas merupakan salah satu contoh penggunaan teknik

Half Truth di media sosial, karena dalam unggahan tersebut informasi

yang disampaikan kepada khalayak luas hanya sebagian fakta yang ada

bukan secara keseluruhan, penggalan orasi tersebut merupakan bagian

Page 70: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

56

dari puisi yang pernah ada di era Nabi Muhammad ketika perang badar

berlangsung

4. Demonizing the Enemy

Teknik ini memberikan pernyataan yang merendahkan martabat

musuh agar pihak lawan dijauhi dan dibenci. (Alip Yog, 2017).

Kemudian teknik dapat ditemukan dalam salah satu konten yang telah

di siapkan oleh tim pembuat konten, antara lain;

Gambar 3.9 Contoh Teknik Demonizing the Enemy

Sumber: https//twitter.com

Dalam teknik demonizing the enemy, tujuan utama dari teknik ini

ialah menjatuhkan citra seorang lawan agar pihak lawan dibenci serta

di jauhi oleh pendukungnya. Dalam gambar diatas menunjukkan

bahwa Neno Warisman merupakan seperti sosok yang menyeramkan,

Page 71: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

57

sosok yang tidak mencerminkan manusia yang bersikap baik dan tidak

pantas untuk ditiru, meme tersebut bermunculan setelah orasinya pada

saat aksi di “Munajat 212”.

5. Slogan

Teknik ini merupakan sebuah retorika sederhana yang digunakan

baik secara tertulis, lisan, maupun visual. (Alip Yog, 2017). Dalam

ajang kontestasi pemilihan presiden 2019 setiap pasangan pasti

memiliki slogan masing-masing. Adapun pasangan Jokowi-Makruf

Amin memiliki beberapa slogan, salah satunya ialah

#01OptimisIndonesiaMaju. Perlunya slogan dalam hal ini bertujuan

untuk mepertahankan ingatan masyarakat terhadap pasangan calon

yang akan dipilihnya nanti.

6. Plain Folks

Plain Folks, merupakan teknik yang digunakan dalam upaya

meyakinkan khalayak luas bahwa mereka merupakan bagian dari

khalayak luas tersebut. (Alip Yog, 2017)

Page 72: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

58

Gambar 3.10 Contoh Teknik Plain Folks

(Sumber: Twitter.com)

Dalam gambar tersebut menjelaskan bahwa Jokowi sebagai

presiden menawarkan kebijakan mengenai akses lahan produktif bagi

masyarakat agar kehidupan mereka semakin membaik. Mengingat

bahwa mayoritas masyarakat Indonesia berprofesi sebagai petani,

memberikan sebuah kebijakan yang mensejahterakan masyarakat

terutama para petani merupakan langkah yang tepat. Hal tersebut

secara langsung menunjukkan bahwa pasangan Jokowi-KH Makruf

Amin merupakan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang

pro terhadap rakyat terutama yang berprofesi sebagai petani.

Dalam pembentukan materi tim content creator berfokus pada

pembentukan citra seorang tokoh yang di dukung hal ini bertujuan

untuk membentuk citra seorang tokoh yang di di harapkan oleh

masyarakat pada umumnya. Pembentukan citra sang tokoh agar sesuai

dengan yang diharapkan masyarakat merupakan hal yang serupa

Page 73: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

59

seperti yang dijelaskan oleh Burhan Bungin bahwa salah satu hal yang

harus diperhatikan dalam menyiapkan sebuah berita yang akan

disebarkan ke khalayak luas ialah adanya keberpihakan dengan

kepentingan umum. Pembentukan citra positif sang tokoh ke

masyarakat luas bertujuan untuk memberikan kesan yang baik kepada

sang pembaca materi tersebut yang pada akhirnya sang pembaca

tersebut memiliki rasa simpati dan empati terhadap tokoh yang

tersebut.

B. Tahap Penyebaran Konstruksi

Tahap kedua ialah tahap penyebaran kontruksi, dalam tahapan ini

merupakan penyebaran pesan yang bersifat real time yang akan disebar

melalui media massa dan media lainnya. Dengan kata lain, real time yang

dimaksudkan dalam hal ini ialah proses penyebaran berita dilakukan pada

seketika berita di siarkan dan di kemudian di lihat oleh masyarakat

(Bungin, 2014).

Tim buzzer berperan dalam tahapan ini, mereka bertugas sebagai

penyebar konten yang telah di bentuk oleh tim content creator ke berbagai

platform media sosial yang ada seperti Instagram, Facebook dan Twitter,

dalam menyebarkan materi tersebut terdapat kesepakatan yang telah di

bentuk sebelumnya agar materi yang di distribusikan dapat menjadi

pemberitaan yang dapat dilihat netizen secara mudah. Seorang buzzer

dalam melaksanakan pekerjaan terlebih dahulu harus memiliki beberapa

Page 74: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

60

akun di berbagai platform media sosial yang ada seperti Instagram,

Facebook dan Twitter. Hal ini dijelaskan oleh salah satu informan sebagai

berikut;

“kemaren si pas gue kerja, setiap orang tuh harus megang 15 akun,

lima akun facebook, lima akun twitter, lima akun instagram nah

itu akun harus aktif, dari awal kita kerja ampe akhir nanti pilpres”

(wawancara dengan J, (Anggota Buzzer), di Cireundeu, Tangsel,

13 Agustus 2019)

Dalam membuat akun-akun di berbagai media sosial yang ada,

para anggota buzzer telah diberikan nomer-nomer ponsel yang nantinya

berguna untuk aktivasi sebuah akun, hal tersebut di sampaikan oleh

informan L sebagai berikut;

“kemaren kita disiapin nomer telfonnya doang aja buat aktivasi

akun, kalo misalnya buat akunnya kita buat sendiri cuman disiapin

nomernya aja” (wawancara dengan L, (Anggota Buzzer), di

Ciputat, Tangsel, 26 September 2019)

Kemudian, setelah memiliki beberapa akun di setiap media sosial

yang telah tentukan, tim buzzer mulai melakukan pekerjaannya sebagai

penyebar materi yang telah di buat seperti meme, video, portal berita

media elektronik ke berbagai media sosial. Dalam menyebarkan konten ke

setiap media sosial yang telah ditentukan, dimana media sosial memiliki

tingkat kesulitan yang berbeda dalam menyebarkan konten. Hal tersebut

disebabkan tingkat pengamanan serta fitur yang ada di setiap media sosial

yang berbeda. Dalam bagian pengamanan, media sosial yang memiliki

tingkat keamanan yang tertinggi ialah instagram, kemudian facebook dan

Page 75: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

61

yang terakhir ialah twitter. Hal tersebut dijelaskan oleh beberapa informan

sebagai berikut;

“ya kan namanya sosial media itu sistem, nah di sistem itu ada

namanya sekuritas karena kita setiap posting itu banyak kadang

suka ke suspend, misal kaya instagram kan kita biasanya dikirimin

bahan bisa belasan sampe puluhan gambar per topic nah kita gabisa

posting semua ke ig karena yang gua alamin ketika main ig ketika

kita ngeshare konten berbau politik lebih dari 5 kali ke ig nanti

akun kita kena blok sama pihak ig, nah kalo fb kita bebas ngetik

kaga dibatesin maksimal berapa kata tapi susah buat naikin

trending terus kalo di fb cuman upload status doang ama ngeshare

ke grup, nah kalo ke twitter gampang walaupun ada batas minimal

berapa kata kita bisa bebas upload konten dan jarang kena blok

terus di twitter itu ada namanya trending topic jadi bisa keliatan

kalo berita kita naik di sosmed tersebut” (wawancara dengan OPA,

(Anggota Buzzer), di Cireundeu, Tangsel, 08 Agustus 2019)

“ya kita tetep nge post tapi ga semasif di twitter, soal nya di ig itu

rawan banget ke blok kalo misalnya kita posting berlebihan, nah

kalo fb mah ga terlalu ketat cuman uploadnya buat status dan kaga

ada fitur hastag kaya di twitter yang buat kita tau kalo missal berita

yang kita buat bisa trending gitu sii” (wawancara dengan J,

(Anggota Buzzer) di Cireundeu, Tangsel, 13 Agustus 2019)

Sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh informan OPA dan J

bahwa dalam menyebarkan bahan-bahan terkait pemilihan presiden 2019-

2024 ke berbagai media sosial yang ada tidak dapat disamakan antara satu

media sosial dengan yang media sosial lainnya, hal tersebut dikarenakan

setiap sistem pengamanan yang berbeda, jika dilakukan secara berlebihan

akan menyebabkan akun-akun yang menyebarkan materi buzzer akan di

berikan sanksi seperti suspend akun, maupun blokir akun oleh pihak media

sosial yang bersangkutan. Berikut ada beberapa contoh unggahan para

anggota buzzer di beberapa media sosial;

Page 76: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

62

Gambar 3.11 Contoh Konten yang di Unggah di Media Sosial Twitter

Sumber: https//twitter.com

Kemudian, terdapat hal yang perlu diperhatikan dalam penyebaran

berita seperti tagar atau hashtag (#) dalam setiap bahan yang akan di

sebarkan ke media sosial, hal ini dimaksudkan untuk membuat berita yang

dikirim ke media sosial dapat secara mudah untuk dicari oleh para

pembaca. Twitter merupakan sosial media yang memiliki keunggulan

dalam fitur tagar atau hashtag. Menurut Juditha (2015) dalam jurnalnya

yang berjudul “Fenomena Trending Topic di Twitter: Analisis Wacana

Twit #SaveHajiLulung”, dalam jurnal tersebut Juditha menyatakan bahwa

penggunaan kode tagar atau hashtag merupakan salah satu penanda dari

Page 77: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

63

fitur Twitter, hal tersebut bertujuan untuk mempermudah untuk

membedakan sebuah topik yang memiliki kalimat yang terlihat sama.

Namun di Indonesia sendiri penggunaan tagar atau hashtag

memiliki tujuan lain salah satunya diperuntukkan untuk menaikkan sebuah

popularitas topik tertentu dengan kata lain mengejar hal yang di sebut

trending topic. Trending topic ialah fenomena naiknya popularitas sebuah

topik dalam Twitter karena secara massif di perbincangkan dalam jangka

waktu tertentu (Juditha, 2015).

Gambar 3.12 Fitur yang Ada di Twitter

(Sumber: Twitter.com)

Gambar diatas merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki

twitter mengenai fitur yang telah disiapkan oleh media sosial tersebut.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Juditha keberadaan fitur tagar

atau hashtag (#) dalam twitter selain memudahkan seseorang mengetahui

topik yang sedang sering diperbincangkan dalam twitter sekaligus

Page 78: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

64

menaikkan polpularitas sebuah topik yang sedang beredar. Hal tersebut

dimanfaatkan oleh kawanan buzzer dalam menciptakan isu untuk menjadi

sebuah pemberitaan yang nantinya akan menjadi trending topic di twitter.

Adapun tahapan yang harus dilaksanakan untuk menciptakan sebuah isu

menjadi trending topic akan dijelaskan oleh salah satu informan sebagai

berikut:

“untuk di twitter sendiri biasanya ada akun pusatnya bang, ada

akun pusat selain kita bikin akun pribadi yang 5 itu, nah nanti

ketika akun pusat ngetweet apa nanti kita retweet-retweet nah kan

disitu ada tagar misalkan #JagalahKebersihan selagi kita nge post

itu, ada yang nge retweet dan komen lama-lama tagarnya naik, nah

nanti kalo bisa jadi trending topik satu di twitter ya paling engga 10

teratas di twitter biasanya dari tim kita, nah kaya yang tadi saya

sebelumnya bilang kalo udah masuk trending topic kan masyarakat

jadi tau di twitter yang paling banyak di omongin itu apa si, apa

yang kita kerjain itu cuman banyak spam si media, spam, spam

spam sebanyak-banyaknya nanti jadi trending nah kan orang pada

kepo...” (wawancara dengan RWA, (Anggota Buzzer) di

Cireundeu, Tangsel, 07 Agustus 2019)

Kemudian informan lainnya menambahkan beberapa hal yang

harus di cermati dalam proses untuk menaikkan sebuah isu menjadi

trending topic di twitter

“pertama ya harus banyak uploadnya,harus bener-bener ngebut

post di twitter di saat waktu tertentu kan kadang ada namanya

prime time nah misalkan prime time nya tuh jam 7 malem, nah pas

jam 7 malem langsung tuh bahan dikasih bahan yang dimasudkan

itu foto, beserta hashtag dan captionnya, nah sekitar jam 7 malem

sampe setengah 9 lah kita bener-bener intenst upload bahan-bahan

yang udah dikasih nah nanti kan hashtag yang kebaca di twitter itu

hashtag yang sering di omongin dan akhirnya naik gitu deh,

biasanya bahan dapet langsung kita upload bareng-bareng biar jadi

trending topic itu sih kuncinya” (wawancara dengan N, (Anggota

Buzzer), di Bintaro, Tangsel, 17 Agustus 2019)

Page 79: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

65

Dalam penjelasan informan N terdapat hal perlu diperhatikan

dalam menyebarkan konten ke media sosial, pertama ialah waktu pada saat

konten disebar, mengapa hal ini merupakan hal yang harus

dipertimbangkan karena pada jam tersebut seseorang biasanya sedang

menggunakan media sosial.

Hal lainnya ialah setidaknya dibutuhkan kerjasama yang baik antar

sesama anggota buzzer. Hal ini dikarenakan jika ingin sebuah isu naik

menjadi trending topic setidaknya terdapat banyak akun yang saling

berinteraksi bisa kedalam bentuk reply, love, rettweet, dan share konten

yang telah di persiapkan serta secara intens memperbincangkan topic

tersebut dalam jangka waktu tertentu di media sosial sehingga topik

tersebut dapat menjadi salah satu kategori trending topic.

Sesuai dengan data yang diberikan oleh kedua informan diatas

nampaknya twitter merupakan media sosial yang paling efektif dalam

menyebarkan isu mengenai pemilihan presiden 2019-2024. Hal tersebut di

karenakan pertama pengguna twitter di Indonesia merupakan terbesar ke-5

versi Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

Komunikasi Publik (IKP), kemudian tingkat sekuritas twitter yang tidak

terlalu ketat sehingga para buzzer tidak perlu khawatir akunnya akan

terkena suspend maupun blokir, mereka dapat memainkan akunnya secara

massif, serta fitur yang di miliki twitter memudahkan para buzzer dalam

menyebarkan konten yang terkait dengan pemilihan presiden 2019-2024

Page 80: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

66

dan dapat dilihat secara langsung hasil yang mereka kerjakan. Hal tersebut

dapat di buktikan dalam acara debat kedua pemilihan presiden 2019-2024

jagat maya khususnya twitter dipenuhi dengan tagar atau hashtag yang

berkaitan dengan politik.

Tabel III.2.7 Tagar Terpopuler di Twitter Saat Debat

Pemilihan Presiden 2019

10 Tagar Terpopuler di Twitter Saat Debat Pemilihan

Presiden 2019

#DebatPintarJokowi #PrabowoMenangDebat

#DebatPilpres2019 #DebatSebel

#CurhatPilpres2019 #DebatKeduaPilpres2019

#Debat02PrabowoMenang #NewEraPrabowoSandi

#JokowiOrangnyaBaik #DebatCapres

(Sumber: diolah dari https:m.detik.com/inet/cyberlife/d-

4432899/10-tagar-terpopuler-di-twitter-saat-debat-pilpres-2019)

Kemudian untuk melihat intesitas pergerakan tagar atau hashtag di

twitter, penulis menemukan beberapa data, hal ini dapat ditemukan melalui

pemberitaan yang berasal dari media elektronik Tempo, serta dalam fitur

pencarian di twitter. Adapun data di paparkan sebagai berikut;

Page 81: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

67

Gambar 3.13 Intensitas Tweet per Jam 20.30 Saat

Debat Pilpres 2019

(data di olah dari “https://bisnis.tempo.co/read/1176681/beragam-tagar-

debat-pilpres-mendominasi-trending-topic-twitter”)

Kemudian jika dilihat dari fitur twitter, sebagai berikut;

Gambar 3.14 Trending Topic Twitter Pada Saat Debat

Pilpres 2019

Sumber: https//twitter.com

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

#DebatPintarJokowi #PrabowoMenangDebat

Page 82: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

68

Gambar 3.15 Pergerakan Tagar di Twitter

(Data diolah dari: https//twitter.com dan tempo.com)

Dalam menaikkan sebuah isu menjadi trending topic di media

sosial dibutuhkan kerjasama tim yang baik. Oleh karena itu pentingnya

menjaga koordinasi yang baik antara tim content creator serta para

anggota buzzer sangat dibutuhkan, hal ini merupakan peran seorang leader

untuk mengawasi kinerja setiap tim yang telah dibentuk, apakah setiap tim

yang ada dapat bekerja dengan semestinya atau tidak.

“….nah leadernya sebagai penanggung jawab kepala tim, nah tim

nya dibagi menjadi dua ada tim conten kreator ada tim buzzer, , tim

content creator yang menyiapkan bahan-bahannya kemudian tim

buzzer juga…” (wawancara dengan OPA, (Aggota Buzzer), di

Cireundeu, Tangsel, 08 Agustus 2019)

Dapat disimpulkan bahwa terjalinnya koordinasi yang baik antara

tim content creator dan para anggota buzzer dapat dibangun dengan cara

komunikasi yang baik dari setiap tim yang ada, kemudian peran leader

seseorang yang bertanggung jawab atas kinerja kedua tim tersebut. Dalam

25300

6144

131000

41400

#DebatPintarJokowi #PrabowoMenangDebat

versi fitur twitter versi data Tempo

Page 83: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

69

menjaga kinerja para anggota agar menunjukkan hasil yang maksimal,

dalam waktu seminggu sekali para anggota buzzer dituntut untuk

mengumpulkan laporan hasil kerja mereka serta dalam beberapa minggu

sekali diadakan evaluasi hasil kinerja masing-masing para anggota buzzer.

Hal tersebut sesuai dengan yang di ucapkan oleh salah satu informan

sebagai berikut;

“iya ada SOPnya, nah terus di bentuknya grup untuk menjaga

komunikasi jarak jauh jika ada kendala dalam buzz, kemudian

adanya evaluasi agar mengetahui kinerja masing-masing anggota”

(wawancara dengan IY, (Anggota Buzzer), di Cireundeu, Tangsel,

08 Agustus 2019)

Dapat disimpulkan bahwa bahwa dalam tahap penyebaran

konstruksi ini merupakan peran seorang anggota buzzer, mereka

mempublikasikan konten-konten yang telah di buat oleh tim pembuat

konten (content creator) seperti meme, portal berita media online, video ke

berbagai media sosial yang telah ditentukan.

Dalam mempublikasikan konten-konten terdapat beberapa hal yang

perlu di perhatikan, salah satunya adalah ketika membuat sebuah konten

menjadi trending topic di media sosial, hal ini dapat diperoleh dengan

acara setiap akun media sosial yang ada saling berinteraksi

memperbicangkan tema tersebut dalam jangka tertentu dan hal ini

dilakukan secara massif. Dalam menjaga kinerja para anggota buzzer

bekerja semaksimal mungkin terdapat leader yang mengawasi kinerja

mereka serta terdapat evaluasi kerja yang di lakukan beberapa minggu

Page 84: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

70

sekali bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja serta kendala yang

di alami pada saat mempublikasikan konten tersebut ke media sosial.

C. Tahap Pembentukan Kontruksi

Tahap berikutnya ialah tahap pembentukan kontruksi, dalam tahap

ini terdapat kontruksi realitas dan kontruksi citra yang memiliki bagiannya

tersendiri. Adapun kontruksi realitas terbagi menjadi tiga proses yakni (a)

proses konstruksi realitas pembenaran, hal ini sebagai bentuk kontruksi

masyarakat yang membenarkan apa saja yang terjadi di media massa, (b)

ketersediaan seseorang orang untuk di konstruk oleh media massa, (c)

konsumsi media massa sebagai pilihan yang konsumtif. Sedangkan dalam

tahapan konstruksi citra merupakan bagaimana citra yang dibuat untuk

sebuah berita yang akan di tayangkan. Dalam hal ini, kita akan mengetahui

objek yang ditayangkan merupakan objek yang memiliki kecenderungan

baik (good news) ataupun buruk (bad news) dalam kontruksi citra (Burhan

Bungin 2014).

Dalam melihat kontruksi citra seorang tokoh melalui media sosial.

Hal ini dapat dilihat dari hasil riset lembaga Politicalwave mengenai

intensitas percakapan di media sosial mengenai pemilihan presiden 2019.

Riset tersebut dilakukan pada tanggal 28 Januari hingga 4 Februari 2019,

menghasilkan data sebagai berikut:

Page 85: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

71

Gambar 3.16 Jumlah Percakapan Terkait Pasangan Presiden-Wakil

Presiden di Media Sosial

(Sumber: Detiknews, 2019)

Gambar 3.17 Sentimen Percakapan di Media Sosial

(Sumber: Detiknews, 2019)

Dari pemaparan data diatas, dapat dilihat bahwa media sosial

digunakan sebagai media kampanye, kemudian setiap tokoh yang

diperbincangkan di media sosial tak luput dari sentimen positif maupun

negatif. Namun, jika dilihat dari proses pembentukan citra mengenai objek

yang dijelaskan oleh Bungin tentang konstruksi citra dapat disimpulkan

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

Prabowo-Sandiaga

Jokowi-Ma'ruf

Positif

Negatif

Page 86: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

72

bahwa pesan yang disampaikan oleh kelompok buzzer dalam media sosial

memiliki kecenderungan baik (good news).

D. Tahap Konfirmasi

Tahap konfirmasi, dalam tahapan ini merupakan tahapan dimana

media massa dan pembacanya mengeluarkan sebuah reaksi dalam

pilihannya untuk terlibat dalam tahap pembentukan konstruksi. Dalam

tahapan ini menghasilkan sebuah reaksi yang berbeda antara media dan

pembaca (Bungin, 2014). Sebagai kelompok buzzer, media sosial

merupakan media yang efektif dalam menyebarkan pesan kepada para

pembaca, hal ini dikarenakan kemudahan dalam mengakses sebuah

informasi melalui media sosial bagi masyarakat indonesia. Hal ini

dipertegas dengan pernyataan oleh beberapa informan sebagai berikut:

“Jadi buzzer menurut gue, cukup efektif karena mengingat pada

jaman sekarang itu apa-apa, semua by sosial media dari berita terus

lowongan pekerjaan atau ilmu pengetahuan semuanya bisa di dapat

dari media sosial, nah karena peran buzzer disini kan sangat kuat di

media sosial, jadi menurut gua cukup efektif dalam pilpres 2019

untuk menarik perhatian publik begitu” (wawancara dengan D,

(Koordinator Buzzer), di Ciputat, Tangsel, 26 September 2019)

“nyebar kontennya itu di facebok, twitter sama instagram jadi yang

paling berpotensi untuk naikin hashtag, tapi kita itu paling gencar

di twitter karena di twitter itu kalo jaman sekarang trending topic

di twitter bisa jadi trend setternya juga atau jadi patokan yang

paling banyak diomongin lewatnya twitter, twitter itu paling

banyak uploadnya kalo facebook sama instagram cuman

sekedarnya aja” (wawancara dengan N, (Anggota Buzzer), di

Bintaro, Tangsel, 17 Agustus 2019)

Dari pernyataan yang diberikan oleh kedua informan diatas dapat

ditarik kesimpulan bahwa memang peran kelompok buzzer dalam

Page 87: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

73

menggunakan media sosial sebagai alat berkampanye dapat dikatakan

cukup efektif untuk mempengaruhi seseorang untuk menentukan

pilihannya pada saat pemilihan presiden 2019.

Page 88: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

74

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai mekanisme

buzzer dalam membentuk opini publik melalui media sosial pada

pemilihan presiden 2019, maka kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan

data dan hasil, sebagai berikut :

Media sosial memberikan ruang bagi para politisi untuk

mempromosikan tokoh yang mereka dukung. Dalam perhelatan pemilihan

presiden 2019 dalam menjaga elektabilitas seorang calon di media sosial,

para politisi menggunakan sebuah jasa yang dinamakan kelompok buzzer.

Kelompok ini berperan untuk menjaga elektabilitas seorang tokoh agar

tetap eksis di media sosial. Dalam memahami kelompok buzzer tidak

dapat dipahami secara sebagian namun harus dipahami secara keseluruhan.

Dalam kelompok buzzer terdapat beberapa bagian yang memiliki perannya

masing-masing.

Bos lembaga terkait memiliki peran sebagai pemilik modal serta

seseorang yang memperkerjakan para kelompok buzzer, kemudian leader

sebagai penanggung jawab atas terselenggaranya agenda buzzer di media

sosial. Setelah itu, terdapat tim pembuat konten yang bertanggung jawab

Page 89: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

75

untuk membuat materi berupa portal berita, video, meme terkait buzz di

media sosial dan terakhir ialah, tim buzzer berperan sebagai kelompok

yang menyebarkan materi yang telah disiapkan oleh tim pembuat konten.

Kelompok buzzer menyebarkan konten yang telah dibuat oleh tim

pembuat konten ke berbagai media sosial yang telah ditentukan, antara

lain: instagram, facebook dan twitter. Adapun, materi buzzer tersebut

memiliki teknik-teknik propaganda di dalamnya, antara lain; bandwagon,

beautiful people, half truth, demonizing the enemy, slogan, dan plain folks.

Dalam menyebarkan konten terdapat hal yang perlu diperhatikan seperti

penggunaan hashtag, hal tersebut bertujuan untuk mempermudah topik

yang sedang diperbincangkan, serta bertujuan untuk menjadi sebuah

trending topic di media sosial, kemudian untuk mencapai sebuah trending

topic di media sosial, setidaknya topik tersebut harus diperbincangkan

dalam kurun waktu tertentu secara masif. Kecenderungan pesan yang

disampaikan ke media sosial adalah pemberian kesan baik (good news)

terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden, kemudian hal

tersebut bertujuan untuk mengubah pilihan masyarakat atau meyakinkan

bahwa calon yang didukung oleh kelompok buzzer merupakan pilihan

yang tepat

Page 90: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

76

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka saran-

saran yang dapat diberikan sebagai suatu rekomendasi untuk kepentingan

akademis dan praktis, adalah sebagai berikut:

1. Saran Akademik

Penelitian ini mengarah kepada sosiologi komunikasi

sehingga diharapkan agar akademisi selanjutnya dapat

memperbanyak literatur mengenai sosiologi komunikasi.

Penelitian ini lebih membahas mengenai bagaimana sebuah

kelompok yang terorganisir yang dinamakan kelompok buzzer

bekerja dalam membentuk opini publik melalui media sosial

dengan menggunakan teori Proses Simultan yang dibawakan

oleh Burhan Bungin serta teknik-teknik proganda berdasarkan

buku yang dikarang oleh Alip Yog Kusnandar. Apabila

akademisi selanjutnya ingin mengkaji penelitian mengenai

kelompok buzzer akan lebih menarik menggunakan sebuah

paradigma yang berbeda.

2. Saran Praktis

Dari hasil penelitian, peneliti ingin memberikan saran

praktis kepada kelompok buzzer, masyarakat pengguna media

sosial dan pemerintah. Pertama bagi kelompok buzzer untuk

Page 91: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

77

lebih berhati-hati dalam pemilihan diksi serta pemilihan konten

yang mengarah kepada isu perpecahan di masyarakat. Kedua,

saran bagi masyarakat pengguna media sosial lebih selektif

dalam memilah informasi yang ada di media sosial agar tidak

mudah terprovokasi. Ketiga, saran bagi pemerintah untuk lebih

menertibkan konten-konten yang berisi muatan yang negatif di

media sosial.

Page 92: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xiv

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Berger, Peter L. Tafsir Sosial atas Kenyataan; sebuah risalah tentang sosiologi

pengetahuan. LP3ES. Jakarta, 1990

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Prenadamedia Grup. Jakarta, 2006

J. Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Bandung. 2007

Kunandar, Alip Yog. Memahami Propaganda (Metode, Praktik, dan Analisis). PT

Kasinius, Yogyakarta. 2017

Malesevic, Sinisa. The Sociology of War and Violence. Cambridge University

Press. New York. 2010

Priyono. Metode Penelitian Kuantitatif. Zifatama Publishing. Sidoarjo. 2016

R. Raco, J. Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.

Grasindo. Jakarta, 2015

Sen, Krishna dan Lee, Terence. Political Regimes and the Media in Asia.

Routledge Media. New York. 2008

Setiade, Ellym dan Kolip, Usman. Pengantar sosiologi pemahaman fakta dan

gejala permasalahan sosial teori, aplikasi dan pemecahannya. Prenada

Media Grup. 2011

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Alfabeta,

Bandung. 2013

JURNAL, TESIS

Allo, Palma Sari Toding, dkk. Pengaruh Terpaan K-Pop di Youtube terhadap

Perilaku Pada Komunitas Soulmate di Samarinda. eJournal Ilmu

Komunikasi, Vol 6, No 2. 2018

Page 93: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xv

Anshari, Faridhian, Komunikasi Politik di Era Media Sosial. Jurnal Komunikasi,

Vol 8, No 1. 2013.

Ardha, Berliani. Social Media Sebagai Media Kampanye Partai Politik 2014 Di

Indonesia. Jurnal Visi Komunikasi, Vol 13, No 01. 2014

Bungin, Burhan. Kontruksi Sosial Media Massa, Makna Realitas Sosial Iklan

dalam Masyarakat Kapitalistik. Program Pasca Sarjana Universitas

Airlangga, Surabaya. 2000

Dwi Setya, Erika. Komunikasi dan Media Sosial. The Messengger, Vol III,

Nomor 1. 2011

Hasanah, Hasyim. Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode

Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial). Jurnal t-Tqddum. Vol 8,

No. 1. 2016.

Juditha, Christiany. Fenomena Trending Topic di Twitter; Analisis Wacana Twit

#SaveHajiLulung. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan. Vol

16. No 2. 2015

Juliadi, Rismi. The Construction of Buzzer Identity on Social Media ( A

Descriptive Study of Buzzer Identity in Twitter. Atlantis Press, Advanced

in Social, Education and Humanities Researc, Vol 15. 2017

Malik, Abdul. Agitasi Propaganda di Media Sosial (Studi kasus Cyberwar Antar-

Netizen terkait Dugaan Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaya Purnama).

Jurnal Lontar, Vol 4, No 3. 2016

Nurdiani, Nina. Teknik Sampling SnowBall Dalam Peneltian Lapangan.

ComTech Vol 5, No. 2, 2014.

Raharjo Jati, Warsisto. Aktivisme Kelas Menengah Berbasis Media Sosial;

Page 94: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xvi

Munculnya Relawan Dalam Pemilu 2014. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu

politik (JSP), Vol 20, No 2. 2016

Rusmulyadi dan Hafiar, Hanny. Dekonstruksi Citra Politik Jokowi dalam Media

Sosial. Jurnal PRofesi Humas, Vol 3, No 1. 2018.

Suhendra, Adi. Senjata Baru Dalam Ruang Politik; Kontruksi Sosial Penggunaan

Jejaring Sosial Online dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta

2012. Jurnal Sejarah dan Budaya, No 1. 2014

Syahputra, Iswandi. Demokrasi Virtual dan Perang Siber di Media Sosial;

Perspektik Netizen Indonesia. Jurnal ASPIKOM, Vol 3, No 3. 2017

ARTIKEL, BERITA DAN WEBSITE:

Afifah, Rina. 2012. Jokowi-Ahok Ungguli Foke-Nara 53,82 Persen.

https://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/28/18011745/Jokowi.Ahok.

Ungguli.Foke.Nara.53.82.Persen. Di akses pada 13 Maret 2019

Astuti, Nur Azizah Rizki. 2019. Buzzer Terlibat Politik, Medsos Jadi Pedang

Mata Dua Bagi Demokrasi. https://m.detik.com/news/berita/d-

4743019/buzzer-terlibat-politik-medsos-jadi- pedang-mata-dua-bagi-

demokrasi/2#detailfoto di akses pada pukul 15.00 WIB, 3 November 2019

Darwis, Yuliandre. 2016 Buzzer Media Sosial dalam Politik.

https://nasional.sindonews.com/read/1153277/18/buzzer-media-sosial-

dalam-politik-1478484432. Di akses pada 13 Maret 2019

Devi, Rizky Wika Shintya. 2019. Sejarah Internet dan Perkembangannya Hingga

Kini. https://m.detik.com/inet/cyberlife/d-4713807/sejarah-internet-dan-

perkembangannya-hingga-kini. Di akses pada 14 Januari 2020

Fakhri, Fakhrizal. Suara Milenial Jadi Penentu Hasil Pilpres 2019: Sosial Media

Page 95: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xvii

Berperan Penting. 2018.

https://news.okezone.com/read/2018/11/04/605/1973211/suara-milenial-

jadi-penentu-hasil-pilpres-2019-sosial-media-berperan-penting. Di akses

pada 14 Januari 2020.

Gunawan, Bambang. 2018. Propaganda Politik Melalui Hashtag Media Sosial.

https://m.detik.com/news/kolom/d-3997572/propaganda-politik-melalui-

hashtag-media-sosial. Di akses pada 12 November 2019

Haryanto, Agus Tri. 2019. Pengguna Internet Indonesia Didominasi Milenial.

https://m.detik.com/inet/telecommunication/d-4551389/pengguna-internet-

indonesia-didominasi-milenial. Di akses pada 18 Juli 2019

Josina, 2019. 10 Tagar Terpopuler di Twitter Saat Debat Pilpres 2019.

https://m.detik.com/inet/cyberlife/d- 4432899/10-tagar-terpopuler-di-

twitter-saat-debat pilpres-2019, Di akses pada pukul 20.00 WIB, 5

Agustus 2019

Kurnia, Tommy. 2018. 5 Negara dengan Jumlah Pengguna Media sosial

Terbanyak, Indonesia Berapa?.

https://m.liputan6.com/tekno/read/3481323/5-negara-dengan-jumlah-

pengguna-media-sosial-terbanyak-indonesia-berapa. Di akses pada 15

April 2019

Liputan 6. 2018. Apa Nama Koalisi Parpol Pendukung Prabowo di Pilpres 2019.

https://www.liputan6.com/pilpres/read/3615682/apa-nama-koalisi-parpol-

pendukung-prabowo-di-pilpres-2019. Di akses pada 15 April 2019

R, Mei Amelia. 2019. Kubu Ganti Presiden: Berlatar Belakang Perang Badar

https://news.detik.com/berita/4441672/kubu-ganti-presiden-puisi-neno-

berlatar-belakang-perang-badar. Di akses pada 5 Agustus 2019

Sugiarto, Toto. 2014. Media Sosial dalam Kampanye Politik.

Page 96: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xviii

https://nasional.kompas.com/read/2014/03/29/1153482/Media.Sosial.dala

m.Kampanye.Politik?page=all

Tanpa nama. 2018. Angka Penggunaan Media Sosial Orang Indonesia Tinggi,

Potensi Konflik juga Amat Besar.

https://kominfo.go.id/content/detail/14136/angka-penggunaan-media-

sosial-orang-indonesia-tinggi-potensi-konflik-juga-amat-

besar/0/sorotan_media. Di akses pada 20 Mei 2019

Tim detik. 2019, Puisi Neno Warisman di Munajat 212 Ramai di Sorot, Ini Isi

Lengkapnya. https://news.detik.com/berita/d-4439805/puisi-neno-

warisman-di-munajat-212-ramai-disorot-ini-isi-lengkapnya. Di akses pada

5 Agustus 2019

Widjaja, Yunizafira Putri Arifin. 2018. Sekjen PDIP; Insyalaah Partai Pendukung

Jokowi Bertambah Jadi 10.

https://m.liputan6.com/pilpres/read/3612410/sekjen-pdip-insyaallah-

partai-pendukung-jokowi-bertambah-jadi-10. Di akses pada 13 April 2019

Widyastuti, Rr Ariyani Yakti. 2019. Beragam Tagar Debat Pilpres Mendominasi

Trending Topic Twitter. https://bisnis.tempo.co/read/1176681/beragam-

tagar-debat-pilpres-mendominasi-trending-topic-twitter. Di akses pada 30

April 2019

https://Chartapolitika.com

Page 97: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xix

LAMPIRAN

Berikut transkip wawancara dengan beberapa informan selama peneliti melakukan

penelitian.

A. Wawancara

Nama Informan : RWA

Umur : 23 Tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Jabatan : Anggota Buzzer

Peneliti tolong dijelaskan bagaimana terbentuknya sebuah tim buzzer?

Informan tim buzzer ini kan, bukan lah sebuah profesi yang tetap, jadi

tim buzzer ini ada kalo misalkan ada yang namanya itu

pengen di frame di tingkat nasional maupun daerah, tim ini

pun bukan tim persiapan dari lama, jadi anggota timnya

palingan teman-teman dekat maupun orang-orang yang aktif

di dunia medsos, nah itu yang kita ambil. Yang terpenting itu

bukanlah tim nya, bukan orang-orangnya ini tetapi akun-akun

yang akan di akan dijalankan di medsos karena satu orang

dapat menjalankan beberapa akun,

Peneliti untuk satu tim buzzer biasanya beranggotakan berapa orang?

Informan untuk pilpres kemarin itu saya berlima, dan yang lainnya.

Kebetulan pada saat pilpres itu kita kebagian di banten dibagi

menjadi 2 tim ada yang berlokasi di serang dan ada yang di

tangsel, dan anggota yang ada di tangsel beranggotakan

sekitar 10 orang dan ditempat yang satunya beranggotakan

Page 98: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xx

10 orang. Jadi kita ditugasin untuk naikin elektabilitas tokoh

nasional tapi cakupannya banten

Peneliti Terus selain ini pernah buzz ga dulu sebelumnya

Informan Pernah si beberapa kali

Peneliti Oh iya, dalam menjalin hubungan antar anggota biasanya

lewat apa?

Informan sebelum terbentuknya tim kita kan panggil-panggil dulu

orang yang mau kerja terus kita jelasin SOPnya gimana-

gimana dan kita harus buat akun berapa, sebenernya

hubungan-hubungan begitu kita bisa lewat media udara bisa

dengan WhatsApp Grup, tapi kalo misalkan ada kendala

tentang konten turun atau ada akun-akun yang bermasalah

kaya akun yang ke blokir, biasanya kita ketemu, cuman

kemaren pas di tim buzzer ini kita diwajibin ke kantor jadi ya

intenst ketemu dikantor ya layaknya jam kerja cuman tetep

diluar jam kerja kita tetep nge buzz perang udara

Peneliti jadi kan anggota tim dibagi dua ada yang diserang dan

ditangsel, terus komunikasi lewat grup WhatsApp atau via

tata langsung pada saat dikantor, disini saya mau nanya dalam

satu tim itu ada apa aja si struktur dan masung-masing

mempunyai peranan apa?

Informan pertama ada peran dari lembaga terkait, dimana mereka punya

tugas untuk nge frame seseorang yanf intinya memenangkan

seseorang, nah dari situ kita dibentuk, sebenernya posisi yang

paling penting bukan kitanya. Saya dan temen-temen sebagai

anggota buzz cuman buat kaya ngepost-ngepost dan japri-

japri informasi apa yang akan disebarkan di media,

Page 99: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxi

sebenernya yang paling penting selain si boss dari konsultan

adalah tim yang bikin meme atau bisa kita sebut tim kreatif,

yang tugasnya bikin konten, yang bikin narasinya gimana,

nah dari situ tim banten sendiri kan ada coordinator dari tim

buzzer nah coordinator tim buzzer akan koordinasi dengan

tim kreatifnya , abis itu dari koordinator dapet baru nanti

dikasih ke kita, jadinya kita tinggal post doang gitu, kita mah

kerjanya ga repot cuman ngepost-ngepost doang main ig,

main facebook, main twitter

Peneliti kan tadi udah disebutin biasanya ngepost di ig, di fb dan

twitter dari ketiga medsos tersebut biasanya yang di

prioritasin yang mana?

Informan kalo misalkan saya pribadi nih ya, tergantung kita tinggal

dimana, kalo sekarang kan yang lagi naik di twitter jadinya

kita harus jadi take line utama atau trending topic teratas tapi

waktu itu pernah main dibelitung kan twitter kurang waw

disitu makanya kita ngejarnya di facebook, cuman kalo di

facebook kaya gitu resiko untuk diblokirnya lebih tinggi

daripada di twitter yaitu mah gatau ya kenapa bisa gitu

mungkin dari segi sekuritas sistemnya kita musuhnya

palingan sistem doang

Peneliti pada saat buzz pilpres kemarin setiap orang megang berapa

akun per medsos?

Informan lima-lima, di ig 5 akun, di facebook 5 akun, di twitter 5 akun

ya total 15 lah

Peneliti untuk konten yang biasanya disebar biasanya apa aja si?

Informan yaitu misalkan calon kita sedang blusukan kedaerah sini, nah

Page 100: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxii

itu kita angkat berarti citra buat naikin citra si capres ini, jadi

kontennya kaya kegiatan sehari-hari gitu, jadi kita report terus

kita bagusin ya kaya media gitu, kalo media kan sifatnya

netral kalo kita membuat hal positif yang dilakukan si capres

ini kita share gitu, tapi bisa juga sifatnya nyerang misalkan

calon sebelah lagi kena masalah apa kita serang di situnya,

jadi selain nyerang kita juga nge-deff juga, misalkan juga

calon kita juga dijelek-jelekin kaya misalkan calon kita

dibilang keturunan PKI, atau darimana nah itu kita bersihin

namanya dari situ,

Peneliti untuk dokumentasi saya nanti minta ss dari beberapa akunnya

apa aja si isu yang pernah diangkat

Informan Iya

Peneliti menurut lu apa si yang diharapkan sender (anggota buzz)

terhadap pembaca konten yang disebar di medsos

Informan kalo kita mau nge-buzz orang yaitu cuman kita mau menang,

mau naikin citra paslon yang kita dukung sehingga orang-

orang itu ke hegemoni, agar masyarakat-masyarakat yang

awalnya gatau paslon ini jadi tau, ibaratnya kalo udah masuk

twitter terus jadi trending topic itu kan gara-gara tim juga

bukan naik karena masyarakat tapi naik karna tektokan tim

jadi ketika trending topic tuh masyarakat bisa tau terus dibuka

oleh masyarakat.

Peneliti untuk menaikkan takeline di medsos apa aja sih hal yang

dibutuhkan entah itu instagram, ehtah di facebook maupun di

twitter, biar takeline paling atas

Informan untuk di twitter sendiri biasanya ada akun pusatnya bang, ada

Page 101: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxiii

akun pusat selain kita bikin akun pribadi yang 5 itu, nah nanti

ketika akun pusat ngetweet apa nanti kita retweet-retweet nah

kan disitu ada tagar misalkan #JagalahKebersihan selagi kita

nge post itu, ada yang nge retweet dan komen lama-lama

tagarnya naik, nah nanti kalo bisa jadi trending topic satu di

twitter ya paling engga 10 teratas di twitter biasanya dari tim

kita, nah kaya yang tadi saya sebelumnya bilang kalo udah

masuk trending topic kan masyarakat jadi tau di twitter yang

paling banyak di omongin itu apa si, apa yang kita kerjain itu

cuman banyak spam si media, spam, spam spam sebanyak-

banyaknya nanti jadi trending nah kan orang pada kepo, tapi

kalo di facebook kan beda kalo difacebook engga ada sistem

tagar tapi banyak grup-grup komunitas politik yang isinya

orang yang aktif nah kalo disitu kita ga bisa massif cuman

bisa menyadarkan orang-orang gitu bukan mainin trending,

jadi kalo di facebook masuk-masuk di grup komunitas , kalo

di instagram cakupannya lebih kecil cuman sebatas orang-

orang yang kita follow doang

Peneliti dalam sehari biasanya turun konten berapa banyak ya?

Informan ya tergantung tadi yang saya bilang, tergantung si paslon hari

ini ada kegiatan apa ya bisa sehari si pasti turun konten tapi

bonusnya ya kalo si paslon ini lagi ada agenda gitu

Peneliti Oh ya makasih ya udah mau, pertanyaannya udah semua kok

makasih ya

Informan Oh iya sama-sama

Page 102: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxiv

Nama : AGA

Umur : 24 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Jabatan : Anggota Buzzer

Peneliti langsung aja ya pertanyaannya kaya mas sebelumnya,

terbentuknya tim kompisisi nya dari mana ya?

Informan terbentuknya tim sendiri kita disuruh ngumpulin orang untuk

jadi tim kan, biasanya itu ya orang-orang sekitar, kaya temen

rumah, temen kuliah ya kaya temen main aja si sebenernya

Peneliti Oh iya sebelumnya mas nya buzzerini kerja pertama kali atau

udah pernah?

Informan Kalo saya sih udah pernah dulu main kaya begini juga, disini

juga ada yang beberapa udah pernah kerja kaya gini juga

sebelumnya

Peneliti Terus untuk tim buzz pilpres kemarin inget ga berapa

anggotanya?

Informan bisa belasan, bisa juga sepuluh orang tergantung permintaan

aja dibutuhin berapa akun permedsos jadi kita bagi-bagi aja

Peneliti Yang buzzer pilpres mas kemarin dibutuhin berapa orang?

Informan Oh buzz pilpres kalo ga salah hampir 20 orang tapi di pecah

ada yang disini sama di serang

Peneliti dalam menjalin komunikasi tuh gimana ya untuk satu tim

agar kordinasi dan buzzingnya berjalan dengan lancar?

Informan sebenernya bisa lewat chat bisa kita harus nyebar apa, itukan

tergantung dari atasanya sendiri, jadi masuk ke coordinator

Page 103: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxv

dapet konten baru dikasih ke anggotanya, jadi nya buat sebar

konten ada grup di WhatsApp buat nyebar konten nya lah

Peneliti Buzzer ini kan kelompok kan ya?

Informan Iya dibagi beberapa jobdesk

Peneliti Coba dong ada jobdesk apa aja yang ada dikelompok buzz

pilpres yang mas tau aja

Informan Ya seinget gue, di kelompok buzzer semua berperan tap

paling berperan si biasanya leader sama content creator, jadi

kalo satu hari aja si leader ga ngasih konten ya nanti anggota

juga bingung mau nyebar konten apa, jadi ada leader yang

ngebagiiin ke anggota nah content creator yang nyiapin

materinya.

Peneliti biasanya konten-konten tersebut disebar ke mana aja si?

Informan Ya disetiap medsos bisa Facebook, Ig dan twitter

Peneliti terus yang lebih di prioritasin di medsos mana ya?

Informan di twitter kalo di twitter gada batasan soalnya gada batasan

dan gamudah di blokir

Peneliti biasanya apa aja isu yang disebar di medsos?

Informan biasanya sih counter isu hoaks atau naikin citranya politisi

lah,

Peneliti untuk menaikkan isu menjadi trending di medsos apa aja sih

yang dibutuhin?

Informan untuk menjadi sebuah trending topic sih yang penting tagar,

tagar itu penting dalam menaikkan trending, jadi untuk

Page 104: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxvi

beberapa waktu kita menggunakan tagar tersebut, kita like

tagarnya, kita comment lama-lama juga akan naik sendiri

Peneliti Makasih ya mas udah meluangkan waktunya

Informan Ia sama-sama

Nama : IY

Umur : 22 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Jabatan : Anggota Buzzer

Peneliti kalo menurut abang buzzer tuh pekerjaan perorangan atau

tim sih?

Informan ya kalo menurut saya karena yang dibutuhkan kuantitas

namanya juga buzz campanye yang kerjanya buzzing isu ke

media jadi ya buzzer itu bukan perorangan melainkan tim

Peneliti jadi buzzer itu dilaksanakan oleh beberapa orang yang

terbentuk dalam suatu kelompok untuk?

Informan ya untuk menaikkan sebuah isu yang diingkan orang yang

bayar kita

Peneliti oh jadi tergantung dari customernya, namanya tim kan ada

namanya proses perekrutan, nah itu darimana aja?

Informan jadi sih dalam tahap rekrutmen biasanya sih dari temen-

temen kita sendiri ya orang terdekat, yak arena biar gampang

aja komunikasiin nya, sama kalo misalnya bingung gampang

Page 105: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxvii

ngajarinnya

Peneliti apakah ada kategori sendiri apakah dia cocok atau engga

untuk jadi buzzer?

Informan biasanya yang jadi anggota buzzer mahasiswa-mahasiwa

tingkat akhir maupun orang yang sedang tidak memiliki

pekerjaan, ya intinya orang-orang yang banyak waktu luang

aja si, karena disini buzzer cuman dibutuhkan kesenggangan

waktu aja untuk post ini-itu dengan pemilihan diksi aja

Peneliti jadi anggota buzzer gabutuh keahlian khusus ya kaya

misalnya harus dari jurusan IT, maupun yang paham tentang

medsos? Tapi semua orang bisa jadi buzzer, balik ke

omongannya pertama buzzer kan pesenan dari customer, kok

bisa si customer mempercayakan pekerjaan ini kepada orang

yang notabene pengangguran, emangnya buzzer merupakan

profesi yang tidak harus memiliki kemampuan khusus?

Informan ya emang pekerjaan ini tidak terlalu membutuhkan skill yang

mumpuni, jadi emang udah ada sub-sub nya masing-masing

anggota buzzer hanya memiliki tugas menyampaikan

kembali konten yang didapat ke medsos-medsos,

Peneliti ngomongin tim berarti ada dong yang namanya koordinasi

untuk mengejar target, nah setiap anggota kan memiliki

karakter yang sama, nah gimana biar koordinasi berjalan

dengan baik, gimanasih cara ngerawat tim agar koordinasi

tetap berjalan lancar?

Informan pertama dibentuk sebuah grup di medsos dan yang kedua

adanya evaluasi kinerja tim

Peneliti jadi profesi buzzer ini memiliki SOP nya ya? Walaupun ga

Page 106: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxviii

dibutuhin keahlian khusus?

Informan iya ada SOPnya, nah terus di bentuknya grup untuk menjaga

komunikasi jarak jauh jika ada kendala dalam buzz,

kemudian adanya evaluasi agar mengetahui kinerja masing-

masing anggota

Peneliti berarti dalam sebuah tim tersebut ada yang bertanggung

jawab? Misalnya kaya coordinator tim? Berarti kordinator

tim memiliki peranan yang penting karena memiliki

tanggung jawab terhadap orang-orang yang dibawahnya?

Selain bikin grup dan menjaga kordinasi tim apakah ada

peran lain dari kordinator?

Informan setau saya coordinator yang dimaksudkan ini memiliki tugas

sebagai penyambung antara anggota buzzer dengan pen-

supply konten, jadi ketika konten creator ngasih materi atau

bahan-bahan terkait dalam buzz biasanya lewat coordinator

tim buzzer kemudian di bagikan ke anggota buzz setelah itu

para anggota memforward konten tersebut ke medsos-medsos

yang ada melalui akun-akun yang mereka punya

Peneliti berarti buzzer disini hanya nge publish doang ya? Materi

yang didapet dari grup?

Informan iya cuman ngepost-ngepost doang si, soalnya udah ada

bagiannya masing-masing

Peneliti nah terus apakah tim buzzer sama konten kreator sama,

maksudnya bagian dari tim buzzer ?

Informan iya mereka bagian dari tim buzz, tapi tugasnya bukan kaya

kita yang ngepost ke medsos mereka cuman nyiapin materi

buat kita yang nantinya koordinasi ama coordinator kita

Page 107: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxix

Peneliti berbicara mengengani buzzer kan erat hubungannya dengan

medsos, nah medsos mana aja si yang biasanya suka

diposting?

Informan biasanya sih kalo menurut SOPnya kemarin kita harus

posting atau ngebuzz di tiga medsos, ada instagram,

facebook, dan twitter, masing-masing memiliki beberapa

akun permedsos kurang lebih si 5 akun

Peneliti terus ini buzzer khusus hanya di medsos atau gimana?

Informan ya hanya sebagai buzzerdi medsos dengan mengikuti SOP

yang udah ada

Peneliti lu sendiri gimana caranya menjalin komunikasi yang baik

antar anggota tim buzzer?

Informan ya klo misalnya ditanya kenapa koordinasi berjalan mudah

dan semestinya, yak arena pekerjaan ini ga terlalu berat

kedua balik lagi pada tahap rekrutmen, karena yang di rekrut

merupakan kenalan kita juga jadi untuk ngebangun

komunikasi segala macemnya ya gampang

Peneliti konten apa aja si yang disebar? Apakah ada black campanye?

Atau serangan fajar? Isu-isu hoax?

Informan selama saya kerja isu yang sering diangkat adalah ngebentuk

framing untuk tokoh yang akan kita dukung, gimana sih

ngebangun citra seorang tokoh dan menepis hal-hal yang

tidak benar yang beredar di dunia maya

Peneliti maksudnya gimana tuh? Hanya framing si tokohnya doang

atau ada yang lain? Coba dijelasin

Page 108: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxx

Informan sebenernya sih gini tergantung kondisinya, terkadang kita

membuat citra yang baik dan berkesan kepada audience,

misalkan paslon calon A sedang melakukan kunjungan atau

kampanye di suatu tempat, paslon A memiliki berbagai

prestasi yang bagus ya gitu-gitu sih. Tapi juga ada disaat kita

menyerang ataupun menepis suatu isu yang beredar di media

sosial, kemudian setiap calon memiliki buzzer atau pun

pendukung fanatiknya masing-masing tak heran baik para

pendukung paslon A maupun B, akan menyebarkan citra

positif kepada tokoh yang mereka dukung lalu mencari

keburukan dari pasangan calon lawan walaupun terkadang

isunya suka kaga bener. Makanya disini kita bergerak

tergantung situasi politik yang ada

Peneliti berarti sesuai dengan intruksi, sebenernya setuju ga sih

anggota tim buzzer berguna untuk ngejelek-jelekin orang

lain?

Informan ya kalo menurut saya sih engga, kita disini juga bukan untuk

ngelekin, atau menuduh tanpa dasar karena kita juga paham

kok UU ITE, ya disini biasanya kita main isu yang udah fakta

ataupun lagi di ekspos di media massa, jadi ya kita cuman

nyebarin misalkan sebuah fakta yang pada nanti nya biar

netizen yang menilai

Peneliti bisa dikasih contoh ga? Misalnya lu ngebagusin paslon A dan

ngejelekin paslon B gimana?

Informan yang simple nya gini aja pada debat capres waktu, saya lupa

debat ke berapa pokoknya pas bahas mengenai teknologi,

dimana pasangan calon A berkata akan mendukung penuh

kemajuan teknologi, mendukung e-commerce dan e-sport

yang sedang berkembang, kemudian dengan statement paslon

Page 109: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxxi

B, yang berkata tidak membutuhkan teknologi yang baru

cukup teknologi yang lama saja. Nah disini tugas kita nge

posting, ngebagus-bagusin paslon A dengan statement yang

ada. Nah kalo untuk memberikan kesan negative ke paslon B

ya tinggal bikin caption-caption yang aga ngegiring opini tapi

bikin gantung kan nanti yang memberi penilaian netizen

hehe.

Peneliti Okedeh makasi ya bang, nanti misalkan ada yang kurang ntar

gue tanya lagi ya

Informan Iya gpp kabarin aja

Nama : OPA

Umur : 22 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Jabatan : Anggota Buzzer

Informan pada awalnya bagaimana si bisa direkrut menjadi sebuah

anggota tim buzzer?

Informan dari pengalaman gue nih ya, ada sih temen, ya jadi awal nya

jadi punya temen dikampus, seniornya kerja di lembaga

tertentu terus ditanyain temen gua, punya temen ga yang bisa

di ajak kerja, nah akhirnya gua di ajak lewat situ

Peneliti dalam sebuah anggota buzz terdiri dari berapa orang si dan

apa aja si jobdesk nya masing-masing?

Informan tergantung dengan kebutuhannya si, kadang anggota tim

hanya berjumlah 5, kadang ada yang berjumlah 10 kadang

Page 110: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxxii

juga lebih,

Peneliti terus untuk buzzer pilpres sendiri membutuhkan berapa

orang?

Informan seinget gue sekitar sepuluhan sampai dua puluh untuk tim

tangsel ya, kebetulan saya di tangsel waktu itu,

Peneliti dalam keanggotan tim tangsel ada apa aja si ? maksudnya

dalam sebuah tim peran-peran apa saja yang dijalankan setiap

anggota, baik itu anggota maupun leader?

Informan leader itu ada tapi diluar dari 20 anggota, selain ada leader,

ada tim yang membuat konten atau materi yang akan di

buzzer dibawahnya tim yang ngebuat konten ada ketua

buzzer yang akan koordinasi dengan tim pembuat konten dan

ketua tim buzzer dari 20 orang itu, sisanya ya bekerja

sebagaimana mestinya ya ngebuzzer,

Peneliti terus bisa dijelasin lagi ga sih? Secara lebih rijit fungsi-fungsi

orang-orang yang ada disana mulai dari leader dan lain-

lainnya? Yang bersangkutan dengan kegiatan buzzer?

Informan mulai dari pemilik sebuah lembaga yang terkait, kerjanya

nyari klien, siapa yang bisa dibantu, siapa yang butuh

namanya di angkat, siapa yang butuh namanya di branding

nah dari pemimpin lembaga itu turun ke leader, nah leadernya

sebagai penanggung jawab kepala tim, nah tim nya dibagi

menjadi dua ada tim conten kreator ada tim buzzer, , tim

content creator yang menyiapkan bahan-bahannya kemudian

tim buzzer juga, tim buzzer juga memiliki ketuanya nah ketua

tim buzzer memiliki tugas untuk menyerap semua bahan-

bahan yang diberikan oleh tim konten kreator ketika sudah

Page 111: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxxiii

ditangan dia, kemudian di berikan kepada anggota tim

buzzer, nah kemudian tim buzzer inilah yang tugasnya

buzzing-buzzing ke medsos ngebranding orang yang dituju,

orang yang dipesan, orang yang memesan untuk namanya di

branding

Peneliti biasanya dalam nyebarin bahan dari tim konten creator,

biasanya bahan tersebut disebar ke medsos mana aja si?

Informan twitter, instagram, facebook tersebut yang paling enak si

twitter, kalo facebook ama instagram aga susah

Peneliti susahnya gimana maksudnya?

Informan ya kan namanya sosial media itu sistem, nah di sistem itu ada

namanya sekuritas karena kita setiap posting itu banyak

kadang suka ke suspend, misal kaya instagram kan kita

biasanya dikirimin bahan bisa belasan sampe puluhan gambar

per topic nah kita gabisa posting semua ke ig karena yang gua

alamin ketika main ig ketika kita ngeshare konten berbau

politik lebih dari 5 kali ke ig nanti akun kita kena blok sama

pihak ig, nah kalo fb kita bebas ngetik kaga dibatesin

maksimal berapa kata tapi susah buat naikin trending terus

kalo di fb cuman upload status doang ama ngeshare ke grup,

nah kalo ke twitter gampang walaupun ada batas minimal

berapa kata kita bisa bebas upload konten dan jarang kena

blok terus di twitter itu ada namanya trending topic jadi bisa

keliatan kalo berita kita naik di sosmed tersebut

Peneliti ketika nyebarin konten ke ketiga medsos tersebut cara

penyebaran sama gasi?

Informan ya sama aja tapi dari ketiga sosmed kan tadi udah dijelasin

Page 112: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxxiv

Peneliti antara ke tiga medsos tersebut apakah ada medsos yang

diprioritasin kaga si?

Informan jadi dari ketiga medsos tersebut kaya ig, twitter, facebook.

Kalo instagram tuh kita gabisa banyak-banyak karena riskan

di suspend akunnya begitu pula dengan facebook yang

memiliki sekuritas yang lumayan jadi gabisa sembarang

ngepost sana sini, yang paling sering dan paling banyak

produksi ya di twitter

Peneliti dalam keanggotaan buzzer apakah memiliki SOP tersendiri

dan bagaimana cara mengangkat sebuah isu hingga menjadi

sebuah trending topik dimedsos?

Informan ya adalah SOP, SOP atau atuannya tersendiri udah di buat

oleh tim leader, nah SOPnya itu kalo kita ngebuzz harus

make hashtag, nah hashtag itu yang ngangkat opini yang kita

bangun nanti misalkan, ganti gubernur kaltim nanti kita make

hashtag itu, terus kita perbanyak hashtag itu bagi kita anggota

buzzer semakin orang-orang yang menarasikan hashtag

tersebut di twitter, akan semakin meningkat nama dia di

twitter jadinya akan menuju pada top comment, tapi kalo di

twitter namanya trending topic

Peneliti perorang megang berapa akun permedsos?

Informan biasanya satu medsos 5 akun, kemarin sih gitu tapi terkadang

ada yang ke suspend jadi ga ngerjain

Peneliti konten apa saja yang akan di publish di medsos?

Informan kalo kemaren si seputar foto dan narasi aja si, sama hashtag

Peneliti narasi yang dibangun dalam buzzer pilpres kemaren apa aja

Page 113: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxxv

si?

Informan ya membaguskan nama orang yang kita bangun kaya

misalnya ngeshare kegiatan si tokoh sehari-harinya ngapain

aja kalo ga ya prestasi yang telah tercapai, bisa juga

menjatuhkan nama orang yang menjadi lawan kita, itu semua

pasti ada..

Peneliti terus balik lagi nih dalam menjaga koordinasi yang baik

gimana si caranya?

Informan ya terpenting adalah komunikasi, nah kemaren cara menjalin

komunikasi yang baik melalui media grup para buzzer, nah

nanti kalo kita ada masalah kita tuangkan disana nah nanti

tim leader itu akan memantau bagaimana awal masalahnya

kalo ada apa-apa mereka akan turun untuk menyelesaikan

masalahnya,

Peneliti apa aja si yang dibahas, maksudnya masalah apa si yang

dihadapi oleh buzzer?

Informan masalah-masalah akun si palingan ama teknis, kaya konten ga

turun, gaji yang ga turun,

Peneliti dalam sehari biasanya konten turun berapa banyak si?

Informan biasanya si 3 kali si, dengan tema yang berbeda tegantung

kondisi lapangan yang ada, tergantung momentum, misalkan

calon yang kita angkat ini sedang ngelakuin acara apa, nah

acara itu kita blow up agar banyak yang tau

Peneliti bisa nyontohin ga konten yang seakan menjatuhkan lawan

Informan misalkan kita bangun narasi “pilih yang jelas islamnya”, kan

Page 114: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxxvi

ada islam yang gajelas islam nya hehe

Peneliti jadi intinya ya tugas tim buzzer hanya untuk ngeblow up sang

paslon agar terkenal ya?

Informan ya intinya biar orang-orang tau apa yang dilakukan ama dia,

dikenal, terus orang-orang tau dia dan mau milih dia karena

citra nya udah kita branding biar kelihatan baik.

Nama : JT

Umur : 22 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Jabatan : Anggota Buzzer

Peneliti jadi langsung aja ya saya tanya, kalo boleh tau mas bisa dapet

pekerjaan buzzer ini tuh darimana ya?

Informan maksudnya rekrutmen buzzer?

Peneliti iya mas gimana si mas bisa masuk kedalam ke anggotaan

buzzer?

Informan rekrutmen buzzer saya sih dapetnya dari temen ya, di ajak

temen jadi gitu, link juga si mainnya kaya gitu

Peneliti menurut lu apakah ada kualifikasi khusus untuk menjadi

sebuah anggota buzzer?

Informan sebenernya sih engga ada hehe, yang penting ga gaptek dan

udah biasa mainin medsos

Page 115: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxxvii

Peneliti untuk buzzer pilpres 2019 untuk menjadi sebuah tim buzzer

membutuhkan berapa orang si?

Informan ya sekitar 13 orangan kalo gasalah

Peneliti dalam menjalin komunikasi antar anggota seperti koordinasi

lewat apa ya? Kan buzzer biasanya kerja harus kompak

Informan sebenernya si yang efisien lewat medsos, cuman kemaren

biar lebih nyatu lagi lebih jadi mainnya dikantor kerja sama

bareng-bareng posting di medsos koordinasi nya lewat situ

lewat kantor si jadinya

Peneliti apakah buzzer memiliki SOP?

Informan sebenernya sih kalo menurut gue SOPnya gaterlalu jelas,

palingan si kita harus ngepost segini disuruh ama pusat ya

kita ngikutin, setiap ada content turun harus di post ya setiap

minggu nanti kita ngasih laporan, lewat screen shoot terus

kirim deh

Peneliti setiap orang permedsos megang berapa akun?

Informan kemaren si pas gue kerja, setiap orang tuh harus megang 15

akun, lima akun facebook, lima akun twitter, lima akun

instagram nah itu akun harus aktif, dari awal kita kerja ampe

akhir nanti pilpres

Peneliti dalam sebuah tim biasanya kan ada anggota yang memiliki

fungsinya masing-masing bisa dijelasin ga peran-peran yang

ada di tim buzzer?

Informan kemaren si ada satu orang yang jadi ketua, ya tugas cuman

ngatur udah sisanya ya ngepost biasa, setiap ada konten turun

anggota ngepost, ya intinya setiap anggota kalo ada konten

Page 116: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxxviii

turun ya ngepost udah si gitu

Peneliti Nah terus lu buzz biasanya kemana si?

Informan Ya ke medsos yang udah ditentuin pas awal brief, ada 3

medso si yang buat buzz di ig, fb ama twitter

Peneliti terus gue mau nanya lo kan biasanya nyebarin konten lewat

tiga medsos kan ig, fb ama twitter dari ketiga medsos tersebut

apakah ada yang di prioritasin?

Informan yang di prioritasin ya twitter tentu karena twitter lebih banyak

ngepostnya, bisa 20 sampai 30 postingan dalam sehari, kedua

ya facebooklah palingan 10 sampai 15, sisanya ya instagram

itupun kalo mau ngepost. Soalnya karena massa banyak di

twitter da nada fitur hashtag dalam twitter

Peneliti untuk membuat sebuah isu menjadi trending topic disetiap

medsos bisa dijelasin ga?

Informan ya…. Pokoknya setiap ada isu ini nih nanti di koordinasi

sama tim ama para anggota, ngetweet nya make hashtag

tersebut jadi tweet yang diketik dengan hashtag tersebut

karena banyak nanti naik dan jadi trending topic,

Peneliti kalo misalnya di ig ama fb gimana ?

Informan ya kita tetep nge post tapi ga semasf di twitter, soal nya di ig

itu rawan banget ke blok kalo misalnya kita posting

berlebihan, nah kalo fb mah ga terlalu ketat cuman uploadnya

buat status dan kaga ada fitur hastag kaya di twitter yang buat

kita tau kalo missal berita yang kita buat bisa trending gitu sii

Peneliti terus biasanya ngepost apa aja si di medsos?

Page 117: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xxxix

Informan ya ada banyak, macem-macemlah

Peneliti ya coba jelasin satu-satu, contohin gitu?

Informan misalkan waktu itu, kaya ada isu misalkan partai sebelah

bikin kesalahan atau meme lah buat bahan ejekan, kita post

bareng-bareng itu biar itu naik dan jadi trending

Peneliti selain itu ada lagi ga contohnya?

Informan ya sebenernya banyak tergatung situasi politiknya, ada yang

buat naikin citra paslon yang nanti kita akan pilih ataupun

menjatuhkan laawan ya banyak sih ya ga cuman jatohin

lawan tapi ada yang ngebagus untuk paslon yang terpilih si

Nama : N

Umur : 23 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Jabatan : Anggota Buzzer

Peneliti kan mbak ini merupakan anggota dari tim buzzer? Bisa

dijelasin ga kok bisa sampe diajak gitu?

Informan ya yang jelas pada saat itu saya dapet info aja nih dari temen,

lagi butuh orang untuk mensukseskan cuman dibilangin

begitu si, yaudah akhirnya ikut aja terus sampe disana ya di

briefing aja nanti bakalan ada yang mengkoordinir kegiatan

kita sebagai buzzer apa aja yang nati kita lakuin, dan apaan

aja yang bakalan kita upload, apa aja yang bakalan di post,

kita jadi cuman ngikutin aja arahannya gimana-gimananya

Peneliti jadi pada awalnya ya ajakan dari temen ya mbak?

Page 118: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xl

Informan ya emang dari orang sekitar, ya kaya info dari mulut kemulut

sih

Peneliti terus menurut mbak buzzer tuh pekerjaan yang memiliki

kemampuan khusus gasi?

Informan menurut gue buzzer, gak perlu kemampuan khusus untuk

menjadi sebuah anggota buzzer karena buzzer itu tugas nya

hanya nge-blush bahan yang udah di siapin sama yang punya

proyek, cuman nyebarin konten doang yang udah di siapin, ya

palingan keahlian ya cuman biasa mainin sosial media

yaudah gitu doang si, tugas dan tanggung jawabnya ya

palingan cuman bahan-bahan udah disiapin itu dapat

tersampaikan ke khalayak umum dan di noticed oleh banyak

orang.

Peneliti dalam keanggotaan buzzer bisa dijelasin ga jumlahnya berapa

orang? Terus setiap orang punya peran apa aja si? Tapi

sebelumnya bisa jelasin ga si apakah buzzer memiliki SOP?

Informan SOPnya yagitu…. Ya sebenernya ada pas di brief awal-awal,

intinya Cuma kita bakalan upload bahan-bahan yang dikasih

sama mereka, dan dari awal emang dikasih taunya kalo

tujuanya kita cuman upload dan aktif di segala macem

sosmed, ngebuzzing iniloh cuman buat naikin elektabilitasnya

aja, dan engga ngejatohin lawan segala kita ga main disitu,

jadi mainnya ya buat naikin kubu sendiri aja gitu

Peneliti terus bisa dijelasin gasih peran setiap anggota buzzer?

Informan kurang lebihnya kalo gasalah anggotanya 20an, nah satu dari

20 orang tersebut dipilih untuk jadi ketua kaya coordinator

gitu, yang memiliki peran kaya penyambung lidah nih kaya

Page 119: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xli

bahan yang bakal kalian upload nih, nah bahan itu dapet dari

dia (ketua), jadi yang nyampein ke kita dia (ketua) mau

hashtagnya apa, mau bahan uploadnya apa aja, jadi hanya ada

satu kordinator yang emang ditarik dari anggota dan

jobdesknya ya itu ngasih bahanlah intinya terus anggota yang

lain ya tinggal ikutin intruksi dari si ketua tersebut

Peneliti terus untuk buzzer sendiri itu nge postnya dimana aja si?

Maksudnya nyebar kontennya

Informan nyebar kontennya itu di facebok, twitter sama instagram jadi

yang paling berpotensi untuk naikin hashtag, tapi kita itu

paling gencar di twitter karena di twitter itu kalo jaman

sekarang trending topic di twitter bisa jadi trend setternya

juga atau jadi patokan yang paling banyak diomongin

lewatnya twitter, twitter itu paling banyak uploadnya kalo

facebook sama instagram cuman sekedarnya aja

Peneliti jadi dari ketiga medsos twitter paling diutamakan ya? Oh iya

dalam ngebuzzer satu orang megang berapa akun si?

Informan satu orang itu megang 5 akun permedsos, ya total 15, twitter

5, facebook 5, instagram 5,

Peneliti dalam buzzer katanya mbak bagian ngebagusin citra sang

tokoh, tapi pernah gasi mba ini ngepost yang bahan

postingannya agak menjatuhkan paslon lawan,

Informan hmmm ada sih tapi itu tergantung misalkan, yang lagi

trending nih lagi ngejatuhin kubu kita nah itu langsung ada

defendsnya, ada dari coordinator kita bilang karena lagi

dijatohin nih kita lawan isu mereka yang ngejatohin mereka

juga, nah yg dimaksud dijatohin ini tuh hashtag yang buat

Page 120: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xlii

ngelawan hashtag yang mereka ciptakan, jadi dalam satu kita

fokus untuk ngelekin lawan kalo menurut gue sih gada, itu

tuh kaya ke trigerd aja ama hashtag yang lagi naik kita

defends aja

Peneliti berarti mbak kerjanya ngikutin kondisi politik yang ada ya?

Informan ya emang gitu sihh, nyesuain ama lawan juga si kita mau

defends atau nyerang

Peneliti nah kan tadi mbak bilang twitter itu bisa jadi trend setter kalo

misalnya trending topic, nah gimana sih mbak dan kawan-

kawan buat isu itu jadi trending topic?

Informan pertama ya harus banyak uploadnya,harus bener-bener ngebut

post di twitter di saat waktu tertentu kan kadang ada namanya

prime time nah misalkan prime time nya tuh jam 7 malem,

nah pas jam 7 malem langsung tuh bahan dikasih bahan yang

dimasudkan itu foto, beserta hashtag dan captionnya, nah

sekitar jam 7 malem sampe setengah 9 lah kita bener-bener

intenst upload bahan-bahan yang udah dikasih nah nanti kan

hashtag yang kebaca di twitter itu hashtag yang sering di

omongin dan akhirnya naik gitu deh, biasanya bahan dapet

langsung kita upload bareng-bareng biar jadi trending topic

itu sih kuncinya

Page 121: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xliii

Nama : D

Umur : 26 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Jabatan : Koordinator Buzzer

Peneliti langsung aja ni ya gue tanya kenapa si masuk kedalam

lingkup buzzer?

Informan sebelumnya tuh gue pernah ikut jadi tim sukses ya, ini disebut

engga nih tim suksesnya siapa?

Peneliti ya kalo kaka berkenan si gpp, kalo mau diceritain make

inisial pun gpp

Informan dulu gue pernah jadi anggota tim sukses untuk pencalonan

walikota, yang kebetulan yang sekarang menjadi tim serang,

makanya saya aslinya berasal dari tim serang nah waktu itu

terus berlanjut, nah ada beberapa kali pilkada segala macem,

mereka selalu memanggil saya untuk jadi tim mereka, nah

untuk pemilu presiden kali ini saya pun di rekrut lagi sama

tim yang ada di serang setelah rapat besar dengan tim tangsel

juga, saya diputuskan untuk menghandle tim tangsel karena

domisili saya di tangsel, nah waktu itu kantornya saya di

BSD, jadilah pada saat itu saya ditunjuk sebagai coordinator

tim buzzer di tangsel

Peneliti nah terus dalam buzzer sendiri kan banyak peranan masing-

masing ya, bisa dijelasin ga ka? Tentang peranannya

Informan kalo saya sendiri sebagai coordinator saya bertugas untuk

menyampaikan atau melanjutkan, jadi sistemnya kita kaya

ada grup wa, leader-leader itu punya grup wa, nanti konten itu

di share apa aja yang nanti akan di upload di media sosial

Page 122: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xliv

untuk tim buzzer, nanti setelah di upload konten-konten

tersebut ke media sosial , kemudian di screen shoot dan

membuat laporan-laporan dari screenshoot tersebut dalam

bentuk power point,

Peneliti terus untuk menjaga koordinasi yang baik apa langkah yang

kaka ambil sebagai coordinator buzzer?

Informan jadi kita buat grup wa antar leader dan grup saya sama

anggota para buzzer

Peneliti nah kan tadi kaka jelasin ada leader, anggota buzzer dan

lainnya bisa jelasin perannya masing-masing?

Informan ya yang berperan dalam buzzer otomasis ya anggota

buzzernya, leadernya, sama orang-orang content berperan

karena kita mau bahas apa kalo ga dari orang-orang konten,

tapi dari tim buzzer sendirinya kalo misalkan bahan-bahannya

ga turun dari orang konten biasanya saya sebagai coordinator

dan anak-anaknya sudah biasa mencari konten sendiri

menggunakan hashtag yang ada gitu, biasanya ada acuannya

hari ini apa biasanya kita cari googling langsung muncul

semuanya

Peneliti kan tadi kaka udah bilang ada buzzer, leader, coordinator dan

semacamnya nah sekiranya orang-orang yang udah pernah

temuin itu siapa sih?

Informan ya paling coordinator-coordinator dari daerah lain kaya dari

leadernya serang saya ketemu baru itu aja si, ya karena

kemarin di lingkup banten, mau ngangkat tentang banten jadi

hanya hanya koordinasi dengan coordinator serang aja.

Peneliti nah terus dalam tahap penyebaran biasanya kirim ke medsos

Page 123: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xlv

mana aja?

Informan biasanya di facebook, instagram, sama twitter tapi biasanya

kita paling kuat itu di twitter gitu

Peneliti Kenapa lebih kuat di twitter?

Informan Karena twitter itu lebih banyak mengangkat hastagnya jadi

lebih cepet untuk dapat trendingnya itu

Peneliti Biasanya konten apa aja sih yang disebar?

Informan kita tentang pilpres ya kontenya adalah hal-hal yang

mendukung isinya positif mendukung tentang presiden yang

kita dukung dan ada beberapa untuk menjatuhkan tim lawan

tapi itu berdasarkan fakta-fakta yang ada . konten yang turun

dari orang-orang konten itu ada juga yang bersifat negative,

nah negativenya itu menjatuhkan tim lawan dan itu fakta

Peneliti sesuai dengan alur politik yang ada? Ohiya kak bisa jelasin ga

orang-orang yang pernah lo temuin ka kaya misalnya boss

gitu-gitunya orangnya kaya gimana

Informan Ya dia itu cukup sibuk dan hanya beberapa kali mengontrol

kita gitu untuk ke kantor buzzernya sendiri, kalau ada lagi

pak A yang dari tim serang seperti pak B versi bsd itu saya

cukup dekat dengan beliau karena dari dulu saya sudah kerja

sama pak A dan beliau juga yang merekrut saya. Dan sosok

pak A itu sangat merangkul kita dan melihat kerja kita seperti

apa. Kalau saya ditanya nyaman dimana? Saya lebih nyaman

diserang karena kekeluargaannya dapet dari pak A sendiri

sebagai boss nya

Peneliti oh berarti pak B jadi bosnya?

Page 124: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xlvi

Informan iya kalau disini (BSD) ada kantor namanya gabisa saya

sebutkan, nah kalau di serang juga ada kantor lagi namany

gabisa saya sebutin, kedua kantor ini kaya kolaborasilah,

mereka kerjasama tapi yang dapet goalsnya itu pak B. Pak B

ini meminta pak A ini karena orang-orang pak A ini dikenal

bagus berkolaborasilah mereka.

Peneliti berarti kan bosnya ada dua nah dibawah bosnya ini ada lagi

ga?

Informan Ada contohnya kalau di buzzer itu B bawahnya mas MJ kalo

pak A langsung ke namanya bang K. si K itu setara

sebenarnya sama gua jadi apa alurnya tuh gini pak A, pak B,

terus mas MJ, terus baru gua dan bang K gitu, tapi karena

mas MJ disini, yang diserang itu langsung turun di bang K,

mas MJ gatau kadang-kadang kordinasinya ga nyampe miss

gitu. Jadinya gua double job yang tangsel nyambungin mas

MJ yang serang ngomong ke gua nyambungin ke mas MJ

gitu. Pusing jadi gua

Peneliti Terus peran sentral di buzzer itu siapa?

Informan Semua memegang peranan penting karena punya peran

masing-masing klu menurut gua samarata gakada yang lebih

sulit kerjanya karena menurut gua tuh orang konten pun

sesuai hastag gak sembarangan karena punya acuan ibaratnya

begitupun sama kita juga punya acuan dari dia juga jadi klu

konten gak turun kita tinggal googling keluar hastag dan

gambarnya semuanya jadi semuanya punya peranan penting

sih

Peneliti Kalau menurut lu sendiri anggota buzzer perlu punya

keahlian khusus ga sih?

Page 125: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xlvii

Informan Kalau kata saya sih gak ya asal dia bisa mengoperasikan

media sosial kayak instagram, facebook, twitter, selama

mereka terbiasa dengan itu semua bisa jadi buzzer gitu dan

lebih ditekankan untuk orang-orang yang kreatif untuk

membikin caption-caption yang menarik

Peneliti oh iya ka bisa dijelasin ga mengenai SOP yang dilaksanakan

oleh para anggota buzzer?

Informan kalo SOP buzzer menurut sudut pandang gue adalah, buzzer

sendiri menurut gue itu orang-orang yang mengupload segala

informasi yang perlu disebarkan ke media sosial, dan

informasi ini akan di dapatkan dari tim leader dan tim konten

yang terkait dan info yang nantinya diberikan sesuai dengan

tema harian yang sudah ditentukan pokoknya ya SOP tentang

tim yang mengupload ke media sosial berdasarkan konten-

konten yang dari leader dan tim konten sendiri

Peneliti terus kemaren ka masa bakti kaka menjadi koor buzzer mulai

dari kapan sampai kapan ka?

Informan masa baktinya tim buzzer ini diperlukan pada saat sebelum,

kalo menurut gue si yang efektif itu sebelum dan sampai

sesudah, waktu itu kan kebetulan megang pemilu presiden

jadi kita harus mempengaruhi orang-orang atau masyarakat

pada saat sebelum sampai setelah pemilu itu berlangsung, nah

kemarin gue dan teman-teman dipekerjakan mulai bulan

januari akhir sampai pertengahan april.

Peneliti Oh ya ka gue mau tanya menurut lo pas pilpres penggunaan

kelompok buzzer di media sosial efektif ga?

Page 126: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xlviii

Informan Jadi buzzer menurut gue, cukup efektif karena mengingat

pada jaman sekarang itu apa-apa, semua by sosial media dari

berita terus lowongan pekerjaan atau ilmu pengetahuan

semuanya bisa di dapat dari media sosial, nah karena peran

buzzer disini kan sangat kuat di media sosial, jadi menurut

gua cukup efektif dalam pilpres 2019 untuk menarik

perhatian publik begitu

Nama : L

Umur : 21 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Jabatan : Anggota Buzzer

Peneliti jadi kan sebelumnya masuk buzzer kan ada tahap recruitment,

nah kok bisa di ajak?

Informan gue dapet dari coordinator tangsel, jadi si coordinator butuh

orang terus gue dihubungin, nah awalnya gua nanya dulu kan

ini awalnya hubungan ama politik ya, kan pasti berpihak

sama satu calon kan, terus gue bilang kalo misalnya kalo

berpihak sama satu calon takut nya kenapa-kenapa gitu terus

kalo ada apa-apa takutnya nanti yang kena kita-kita (buzzer)

yang kena, terus kata koordinatornya gpp santai aja yaudah

Peneliti lu tau ga berapa jumlah anggota buzzer?

Informan ya kurang lebih sekitar tiga belas orang,

Peneliti dalam buzzer ada peran apa aja si? Selain anggota buzzer

Page 127: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

xlix

Informan ada coordinator buzzer yang tugas nya ngumpulin laporan

dari anak-anak buzzer, terus ada anggota buzzer sendiri, terus

ada yang buat konten yang nantinya bakalan di upload ke

medsod itu sendiri, yang gua tau itu doang si

Peneliti nah kan buzzer tuh tugasnya kan nyebar konten kan ya?

Gimana si cara agar kalian posting biar kompak?

Informan maksudnya?

Peneliti ya misalnya kalo ga ada koordinasi yang baik nanti kan kaga

bakal itu kerjaan berjalan dengan baik

Informan ya agar komunikasi berjalan dengan baik di buat grup di wa

Peneliti terus biasanya nyebar dimana ajasi

Informan instagram, facebook dan twitter

Peneliti setiap orang megang berapa akun?

Informan kemarin pas gue kerja gue megang lima akun instagram, lima

akun twitter, lima akun facebook ya kalo di total setiap

anggota harus punya lima belas akun masing-masing ke sebar

di medsos berbeda.

Peneliti terus akun-akun tersebut udah disiapin apa buat sendiri?

Informan kemaren kita disiapin nomer telfonnya doang aja buat

aktivasi akun, kalo misalnya buat akunnya kita buat sendiri

cuman disiapin nomernya aja

Peneliti terus biasanya konten apa aja yang disebarin ke medsos?

Informan kan itu kan kita berpihak dengan satu pasangan calon, jadi

kita ngejaga nama baik pasangan calon itu tapi ga menutup

Page 128: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

l

kemungkinan kita ada konten yang ngejatuhin lawan,

Peneliti terus dari ketiga sosmed yang tadi, menurut lu apakah ada

yang di prioritasin

Informan kalo gue di instagram sama twitter, kalo twitter kan buat

naikin trending

Peneliti terus gimana si cara ngebuat sebuah konten jadi trending kaya

di twitter?

Informan ya isu yang lagi banyak di bincangin, terus di upload

sebanyak-banyaknya sama make hashtag yang mau di

trending-in, ya jadinya di kuatin di intensitas di sebuah isunya

si

Peneliti ohh jadi intensitas di medsos ya?

Informan iya

Peneliti terus menurut lu buzzer butuh keahlian khusus gasi?

Informan kalo kemampuan khusus menurut gua sih engga, karena anak

jaman sekarang masalah tentang media sosial ya udah pada

bisa, ya paling se ini nya aja pemilihan diksi aja dalam

posting konten ke media sosial

Peneliti dalam pekerjaan sebagai buzzer, lo udah pernah ketemu siapa

terus bisa lu jelasin setiap orangnya yang pernah lo ketemu?

Informan pertama pak boss, nah si pak bos ini ya orangnya se maunya

dia, apalagi kalo udah bicarain masalah hadeuuh mantap dah,

tapi dia orangnya baik si, terus si leader dia orangnya tegas

menurut gue, soalnya pernah ada masalah di kantor gada

yang standby sampe orang-orang tersebut di cariin terus di

Page 129: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

li

suruh lembur karena dia datengnya telat, kalo coordinator

buzzer dia orang yang bertanggung jawab sih, kalo content

creator gue gatau

Peneliti terus gue mau tanya dari setiap peranan yang ada, di buzzer

ada yang punya peran sentral gasi ? yang paling penting gitu

Informan kalo menurut gue tim content creator kalo misalnya gada

supply konten dari tim content creator ya kita gabisa upload

apa-apa masa caption doang,

Peneliti Oh ya nanti gue minta akun-akun yang dipake ya

Informan Yaudah nanti gue chat akun-akunnya

Peneliti Oh iya segini dulu yang mau gue tanya nanti kalo ada

tambahan nanti gue tanya lewat chat ya? Makasih ya

sebelumnya

Informan Iya sama-sama, yaudah kabarin aja

B. Dokumentasi

Konten-konten yang di berikan oleh tim pembuat konten

Page 130: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

lii

Page 131: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

liii

Unggahan Buzzer di Media Sosial

Page 132: PROSES SIMULTAN DALAM PEMBENTUKAN OPINI MELALUI MEDIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · media sosial yang digunakan oleh kelompok buzzer untuk menyebarkan

liv