BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · tegangan, komponen elektronika dasar, sensor,...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · tegangan, komponen elektronika dasar, sensor,...
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Perangkat Keras
Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang komponen apa saja yang
digunakan pada alat ini, pengertian dan fungsinya. Karena masing-masing
komponen memiliki peran penting, baik komponen elektronika aktif maupun pasif,
sensor serta perangkat output yang digunakan dalam pembuatan alat ini, maka
penulis membaginya kedalam beberapa kelompok yaitu IC analog, sumber
tegangan, komponen elektronika dasar, sensor, lcd, modul GSM SIM800L, buzzer
dan mikrokontroler.
2.1.1 Teori IC Digital & IC Analog
Menurut Chandra dan Arifianto (2010a:25) adalah “Integrated Circuit (IC)
adalah suatu kelompok elektronika yang dibuat dari bahan semikonduktor dan
merupakan pengembangan dari transistor”.
IC memiliki fungsi dan tugas khusus yang telah ditentukan oleh
pembuatnya, tugas khusus ini ditentukan dengan bagaimana cara merangkai
komponen yang ada karena pada dasarnya adalah sebuah rangkaian tertentu dengan
fungsi tertentu pula.
7
Ada dua jenis Integrated Circuit (IC):
1. Integrated Circuit (IC) Analog
IC analog adalah IC yang tersusun oleh beberapa rangkaian analog (linear) dan
beroperasi dengan menggunakan sinyal sinusoidal.
Pada umumnya IC analog berfungsi sebagai penguat daya (power amplifier),
penguat sinyal, penerima frekuensi radio, penguat sinyal mikro.
2. IC Digital
Berbeda dengan IC analog, IC digital beroperasi pada tegangan 0 volt (low) dan
5 volt (high). IC digital sering digunakan sebagai aplikasi sakelar cepat, dalam
perkembangannya IC digital merupakan jenis IC yang paling banyak digunakan
dalam segala bidang elektronika, karena ukurannya kecil dan memiliki fungsi
yang sangat lengkap.
2.1.2 Sumber Tegangan
Power supply atau sumber tegangan atau catu daya adalah suatu alat atau
sistem yang dapat menghasilkan energi listrik.
Jenis-jenis power supply:
1. Sumber Arus Searah (Direct Current / DC)
Arus listrik searah adalah arus listrik yang bernilai konstan dan mengalir dari
potensial tinggi (+) ke potensial rendah (-).besar arus listrik yang sering
ditemukan berkisar antara 1,5 volt hingga 24 volt. Arus listrik searah biasa
8
digunakan pada baterai, dinamo arus searah atau aki. Sumber tegangan ini tidak
mengalami perubahan terhadap waktu.
2. Sumber Arus Bolak Balik (Alternating Current/AC)
Arus listrik bolak balik adalah arus listrik dengan besar dan arah yang berubah-
ubah secara bolak balik. Arus AC mengalir bolak balik dari potensial tinggi (+)
ke potensial rendah (-) dan dari potensial rendah (-) ke potensial tinggi(+).
Gelombang listrik pada arus AC berbentuk sinusoidal, gelombang segiempat
atau gelombang segitiga, contoh penggunaan arus listrik bolak-balik adalah pada
jaringan PLN dan generator AC, jika menggunakan tegangan listrik PLN, besar
arusnya berkisar Antara 110 volt hingga 220 volt dengan frekuensi 50 Hertz.
Penggunaan arus AC pada alat penulis ini tidak digunakan langsung, tetapi harus
diubah dulu menjadi arus DC, alat yang digunakan untuk mengubah tegangan
AC menjadi tegangan DC di namakan adaptor, adaptor dapat mengeluarkan
tegangan searah dengan nilai yang berbeda-beda, mulai dari 1,5 volt hingga 12
volt, dan dapat diperbesar ataupun ditetapkan tegangannya sesuai dengan
kebutuhan.
2.1.3. Komponen Elektronika
1. Resistor
Menurut Budiharto dan Firmansyah (2010a:29) “Resistor adalah komponen
elektrik yang berfungsi memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik”. Setiap
benda pada dasarnya adalah resistor karena benda dapat memberikan hambatan
listrik.pada setiap rangkaian elektronik membutuhkan resistor dengan spesifikasi
9
tertentu seperti besar hambatan, arus maksimum yang boleh dilewatkan dan
karakter hambatan terhadap suhu panas.
Ada 2 jenis resistor yang sering digunapan pada rangkaian elektronik, yaitu:
a. Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang nilai resistansinya tidak bisa di ubah,
resistor jenis ini biasanya menggunakan cincin warna untuk mengetahui nilai
resistansinya, pada umumnya resistor menggunakan 4 atau 5 cincin warna,
setiap warna memiliki nilainya sendiri, berikut adalah tabel warna resistor.
Sumber: http://skemaku.com/simbol-resistor-yang-terdapat-pada-rangkaian-
elektronika/
Gambar II. 1
Simbol Resistor Tetap
Sumber: http://skemaku.com/wp-content/uploads/2015/04/resistor- film-
karbon.jpg
Gambar II. 2
Resistor
10
Tabel II.1 Tabel warna resistor
Sumber: http://belajarelektronika.net/wp-content/uploads/2016/06/daftar-tabel-
gelang-warna-resistor.jpg
Berikut adalah cara membaca nilai hambatan resistor 4 warna,
Gelang 1 merah = 2
Gelang 2 hijau = 5
Gelang 3 oranye= x 1.000
Gelang 4 emas = 5%
Nilai hambatan resistor tersebut adalah 25.000±5%, atau
Nilai hambatan maksimum adalah 25.000 + (25.000 x 5%) = 26.250 Ω.
Nilai hambatan minimum adalah 25.000 – (25.000 x 5%) = 23.750 Ω.
Untuk membaca nilai hambatan resistor 5 warna,
Gelang 1 kuning = 4
Gelang 2 biru = 6
Gelang 3 hitam = 0
Gelang 4 oranye = x 1.000
11
Gelang 5 coklat = 1%
Nilai hambatan resistor tersebut adalah 460.000±1%, atau
Nilai hambatan maksimum adalah 460.000 + (460.000 x 1%) = 464.600 Ω
Nilai hambatan minimum adalah 460.000 + (460.000 x 1%) = 455.400 Ω.
Selain menggunakan cincin warna, resistor tetap juga ada yang menggunakan
angka dan huruf, resistor jenis ini lebih mudah dalam pembacaan nilai
resistansinya.
Sumber: http://zonaelektro.net/mengetahui-nilai-fungsi-dan-jenis-resistor/kode-
huruf-resistor/
Gambar II.3
Resistor Kode Angka dan Huruf
Kode huruf untuk nilai resistansi :
R, berarti x1 (Ohm)
K, berarti x1000 (KOhm)
M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode huruf untuk nilai toleransi :
F, untuk toleransi 1%
G, untuk toleransi 2%
J, untuk toleransi 5%
12
K, untuk toleransi 10%
M, untuk toleransi 20%
b. Resistor Variabel
Resistor variabel merupakan kebalikan dari resistor tetap yaitu resistor yang
nilai hambatannya bisa diatur sesuai dengan kebutuhan, perubahan nilai hambatan
ini karena diubah oleh sesuatu dari luar misalnya di putar atau digeser, perubahan
nilai dari resistor biasanya dimanfaatkan untuk mengatur sesuatu yang sifatnya
tidak tetap dan bergantung dari kondisi penerapan rangkaian.
Sumber : http://skemaku.com/wp-content/uploads/2015/04/simbol-resistor.jpg
Gambar II. 4
Simbol Resistor Variabel
Resistor Variabel pada umumnya digambarkan menyerupai symbol resistor dengan
tanda panah di tengahnya, karena kebanyakan resistor variable berkaki tiga maka
panah yang berada si tengah merupakan kaki ketiga dengan nilai resistansi yang
berubah ubah terhadap kaki pinggir, perubahan nilai resistor ini tergantung pada
posisi kaki tengah terhadap kaki pinggir.
Contoh dari resistor variabel adalah Trimmer Potensiometer dan potensiometer.
1) Trimer potensiometer
13
Resistor jenis ini sering disebut trimpot yaitu jenis resistor variabel yang diputar
menggunakan obeng, bentuk putaran dari trimpot adalah berupa lekukan seperti
tanda plus atau minus seperti pada kepala skrup.
Penggunaan trimpot dikhususkan untuk pengaturan yang bersifat tetap dah tidak
sering diubah selama pemakaian oleh pengguna.
Sumber: http://www.robotroom.com/Parts/Trimpots-quarter-inch.jpg
Gambar II. 5
Trimpot
2) Potensiometer
Potensiometer biasanya hanya di sebut potensio, adalah resistor variabel
yang nilainya di ubah dengan cara diputar memalui handle (tuas). Biasanya handle
ini diputar oleh tangan manusia dengan perantara knob potensio, penggunaan
potensio biasanya pada pengaturan yang bersifat dinamis dan berubah selama
pemakaian.
14
Sumber: http://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2014/11/Simbol-dan-
Bentuk-Potensiometer.png?x22079
Gambar II. 6
Potensiometer
2. Kapasitor
Menurut Tim pustena ITB (2011b:19) “kapasitor adalah dua konduktor yang
tidak saling bersentuhan dan dipisahkan oleh satu insulator (dielektrik)”.
Tugas utama dari komponen ini adalah untuk menyimpan muatan listrik
sementara. Kapasitor di notasikan dengan huruf C, satuan untuk besaran dari
kapasitor adalah F (farad) Bahan dari dielektrik ini dapat berupa kertas, kaca,
plastik film, keramik, mika, dan lainnya.
Kapasitor dibagi dalam jenis kapasitor berkutub (polar) dan tidak berkutub
(bipolar), pada kapasitor tidak berkutub pemasangan bisa bolak-balik,
sedangkan kapasitor berkutub harus sesuai dengan rangkaiannya, pemasangan
kutub positif (+) dan kutub negative (-) yang salah dapat menyebabkan kapasitor
rusak atau meledak.
15
Sumber:http://teknikelektronika.com/wpcontent/uploads/2014/07/Kapasitor.jpg?x22079
Gambar II. 7
Kapasitor
3. Kristal
Kristal merupakan komponen penting dalam elektronika. Manfaatnya besar
dalam sistem digital, karena digunakan sebagai clock untuk transfer data.
Kristal merupakan komponen yang berfungsi untuk membangkitkan frekuensi
osilasi dengan stabilitas yang tinggi. Frekuensi osilasi didapat dari efek
piezoelectric, bahan yang digunakan untuk memperoleh efek piezoelectric
diantaranya kwarsa, garam Rochelle dan Tourmaline. Bahan yang banyak
digunakan adalah kristal kwarsa (Quartz)
Sumber: http://www.immersa- lab.com/sistem-minimum-mikrokontroler.htm
Gambar II. 8
Kristal
16
4. Push Button
Sakelar push button digunakan untuk menyalakan alat elektronik sesaat ketika
tombol sakelar ditekan, ketika tombol sakelar dilepas alat elektronik akan mati.
Sumber: https://cdn.sparkfun.com//assets/parts/9/0/00097-03-L.jpg
Gambar II.9
Push Button
5. Konektor USB
Yang dimaksud dengan konektor dalam teknik elektronika adalah suatu
komponen Elektro-Mekanikal yang berfungsi untuk menghubungkan satu
rangkaian elektronika ke rangkaian elektronika lainnya ataupun untuk
menghubungkan suatu perangkat dengan perangkat lainnya. Pada umumnya,
konektor terdiri konektor plug (male) dan konektor socket (female).
Sedangkan USB adalah singkatan dari Universal Serial Bus dan merupakan
konektor yang paling populer saat ini dalam hal yang berhubungan dengan Catu
Daya (Power Supply), komunikasi dan koneksi antara komputer dengan
peralatan elektronika.
17
Sumber:
http://www.hndcomputer.com/gallery/cms/DAE3E192_3C5F_48AC_8A7C1474
D750F19E.jpg
Gambar II.10
Konektor USB
6. Pin header
Header atau biasa dikenal dengan nama pin head berguna sebagai soket tempat
menghubungkan kabel-kabel konektor, ada dua jenis pin header yaitu pin header
male dan pin header female, walaupun berbeda namun memiliki fungsi yang sama
yaitu sebagai konektor.
a. Pin header female
18
Sumber:
https://grobotronics.com/images/detailed/0/8_pin_female_header__64431_zoom1
3383001004fc4d6c424a12.jpg
Gambar II.11
Pin Header Female
b. Pin header male
Sumber:
https://cdn.solarbotics.com/products/photos/71b130dcb476a43e7d6044e95a16761
1/mpin3-dscn4004.JPG
Gambar II.12
Pin Header Male
7. Atmega 328p
ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe
mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535,
ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan antara mikrokontroler
antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial
(USART, timer, counter, dll). Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran
19
fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun
untuk segi memori dan peripheral lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang
lainnya karena ukuran memori dan peripheralnya relatif sama dengan
ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan
mikrokontroler diatas.
Sumber:
https://www.eevblog.com/forum/index.php?action=dlattach;topic=56046.0;attach
=173695;image
Gambar II. 13
ATmega 328p
ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD
dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan
sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai peripheral lainnya.
a. Port B
20
Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai
input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti
di bawah ini.
1) ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.
2) OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai
keluaran PWM (Pulse Width Modulation).
3) MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur
komunikasi SPI.
4) Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).
5) TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai
sumber clock external untuk timer.
6) XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama
mikrokontroler.
b. Port C
Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan
sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai
berikut.
1) ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10
bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan
analog menjadi data digital
2) I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada
PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain
21
yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor
kompas, accelerometer nunchuck.
c. Port D
Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat
difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port
D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.
1) USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan
level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial,
sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk
menerima data serial.
2) Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai
interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari
program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi
interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan
menjalankan program interupsi.
3) XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART,
namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu
membutuhkan external clock.
4) T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1
dan timer 0.
5) AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog
comparator.
22
ATMega328 adalah mikrokontroler keluaran dari atmel yang mempunyai
arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang mana setiap proses
eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set
Computer). Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain:
a. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only
Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanen
karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya
dimatikan.
b. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
c. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width
Modulation) output.
d. 32 x 8-bit register serba guna.
e. Dengan clock 16 MHz kecepatan mencapai 16 MIPS.
f. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang
menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.
g. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu
siklus clock.
8. Socket Pin
Socket adalah tempat untuk memasang dan melepaskan IC fungsi dari socket
adalah untuk melindungi IC pada saat penyolderan dan memudahkan penggantian
apabila IC yang di gunakan mengalami kerusakan.
23
Sumber :
http://www.retroamplis.com/WebRoot/StoreES2/Shops/62070367/4C99/BC0F/
E6E5/0360/A13E/C0A8/29B9/6834/DIP28_ml.jpg
Gambar II. 14
Socket 28 pin
9. IC FTDI
IC FTDI (FT232RL) adalah IC konversi sinyal USB ke sinyal TTL/UART
(USB-to-TTL Converter) yang handal dan praktis untuk digunakan pada
rangkaian elektronika berbasis mikrokontroler, dengan demikian perangkat
elektronika buatan kita bisa berkomunikasi dengan perangkat lain lewat
komunikasi standar USB.
`
Sumber : http://www.ftdichip.com/Products/ICs/FT232R.htm
Gambar II.
5 IC FTDI
24
10. MOSFET tipe P (AO3401)
Sumber: http://www.sky-macau.com/Products/SOT-23-Transistor-C223/10-
pcs-Transistor-MOSFET-P-Channel-AO3401-Field-Effect-Good-Quality-DIY-
SOT-23-P4824167646.html
Gambar II.16
Mosfet tipe P
Merupakan salah satu jenis transistor yang memiliki impedansi masukan (gate)
sangat tinggi (hampir tak terhingga) sehingga dengan menggunakan MOSFET
sebagai saklar elektronik, memungkinkan untuk menghubungkannya dengan semua
jenis gerbang logika. Dengan menjadikan MOSFET sebagai saklar, maka dapat
digunakan untuk mengendalikan beban dengan arus yang tinggi dan biaya yang
lebih murah daripada menggunakan transistor bipolar. Untuk membuat MOSFET
sebagai saklar maka hanya menggunakan MOSFET pada kondisi saturasi (ON) dan
kondisi cut-off (OFF).
11. Sekering (Fuse)
a. Fuse Reguler
Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah
komponen yang berfungsi sebagai pengaman dalam rangkaian elektronika maupun
perangkat listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus
25
pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh arus listrik yang berlebihan
ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah peralatan
listrik atau elektronika. Dengan putusnya fuse (sekering) tersebut, arus listrik yang
berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam rangkaian elektronika sehingga
tidak merusak komponen-komponen yang terdapat dalam rangkaian elektronika
yang bersangkutan. Karena fungsinya yang dapat melindungi peralatan listrik dan
peralatan elektronika dari kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan, fuse atau
sekering juga sering disebut sebagai pengaman listrik.
Sumber: http://teknikelektronika.com/mengukur-pengertian-fungsi- fuse-
sekering/
Gambar II.17
Sekering/Fuse
Fuse (Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara seri dengan
rangkaian elektronika atau listrik yang akan dilindunginya sehingga apabila fuse
(Sekering) tersebut terputus maka akan terjadi “Open Circuit” yang memutuskan
hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk ke dalam
rangkaian yang dilindunginya.
b. Fuse SMD 1812 (500mA)
Adalah komponen SMD yang menawarkan proteksi terhadap kelebihan arus
(overcurrent protection) untuk alikasi rangkaian elektronika yang memerlukan
26
proteksi dengan fitur pemulihan otomatis (automatic resettable) saat kondisi
kelebihan arus telah berlalu. Sekring ini mampu bereaksi dengan cepat pada
kondisi kegagalan arus. Komponen elektronika ini beroperasi pada catu daya
maksimum 6 Volt DC dan tetap tersambung (tidak memutuskan diri) pada arus
maksimum Ihold = 500mA.
Sumber : http://uk.farnell.com/littelfuse/1812l050prxx/fuse-resettable-1812-
15v-500ma/dp/1597001
Gambar II.
8 Fuse 1812
12. LM358D
IC penguat operasional ganda (dual operational amplifiers/Op-Amps).
Komponen elektronika ini terdiri atas dua penguat operasional high-gain dengan
kompensator frekuensi yang independen, dirancang untuk beroperasi cukup dari
satu catu daya tunggal dengan rentang tegangan yang lebar untuk fleksibilitas
penuh dalam menerapkan rancangan rangkaian elektronika Anda. Dapat juga
menggunakan catu daya terpisah selama perbedaan tegangan antara kedua catu
daya antara 3V hingga 32V dan Vcc setidaknya 1,5 volt lebih tinggi dibanding
tegangan masukan moda-bersama (input common-mode voltage). Tarikan dari
arus pasokan rendah (low supply current drain) bersifat independen dari
besarnya tegangan catu daya.
27
https://www.rapidonline.com/st- lm358d- low-power-dual-op-amp-smd-82-0322
Gambar II. 19
LM358D
13. Regulator tegangan
a. Regulator tegangan L7812 dan L7805
Regulator tegangan L7812 memiliki fungsi untuk menstabilkan tegangan
DC +12 volt(V). IC ini akan bekerja sebagai regulator tegangan DC yang stabil jika
tegangan input sama dengan atau lebih dari MIV (minimum input voltage),
sedangkan arus maksimum beban output yang diperbolehkan harus kurang dari atau
sama dengan MC (Maximum Current).
Sumber: http://www.addicore.com/12V-Voltage-Regulator-1-5A-L7812CV-
p/223.htm
Gambar II. 20
IC Regulator L7812
28
Regulator Tegangan L7805 memiliki fungsi untuk menstabilkan tegangan
DC +5 V. IC ini akan bekerja sebagai regulator tegangan DC yang stabil jika
tegangan input sama dengan atau lebih dari MIV (Minimum Input Voltage),
sedangkan arus maksimum beban output yang diperbolehkan harus kurang dari atau
sama dengan MC (Maximum Current).
Sumber: http://www.addicore.com/Addicore-L7805CV-5V-Voltage-Regulator-
p/ad252.htm
Gambar II. 21
IC Regulator L7805
Tabel II.1
Karakteristik IC L7812 dan L7805
Tipe IC Tegangan
Regulator
Arus Maksimum
(MC)
Tegangan Masukan
Minimum (MIV)
L7812 +12 V 1 A +14,5 V
L7805 +5 V 1 A +7 V
c. Regulator tegangan variabel LM317
Regulator tegangan variabel merupakan rangkaian regluator yang memiliki
tegangan output dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Rangkaian regulator
tegangan variabel pada saat ini telah tersedia dalam bentuk chip IC regulator
tegangan variabel 3 pin. Salah satu contoh regulator tegangan variabel adalah IC
29
LM317. IC LM317 merupakan chip IC regulator tegangan variabel untuk tegangan
DC positif.
Sumber : http://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-regulator-pengatur-
tegangan/
Gambar II. 22
LM317 dan rangkaian dasar
Untuk membuat power supply dengan tegangan output variabel dapat dibuat
dengan sederhana apabila menggunakan IC regulator LM317. IC Regulator
tegangan variabel LM317 terdiri dari rangkaian internal sebagai berikut.
Sumber : http://elektronika-dasar.web.id/regulator-tegangan-variable- lm317/
Gambar II. 23
Rangkaian internal LM317
Fungsi bagian pada regulator tegangan positif LM317 yaitu:
• Voltage Reference adalah jalur atau bagian yang berfungsi memberikan
tegangan referensi kontrol tegangan output pada regulator LM317. Input
tegangan referensi daiambil dari rangkaian pembagi tegangan variabel (R1
dan R2 pada rangkaian dibawah).
30
• Komparator berfungsi sebagai pembanding antar tegangan output dan
tegangan referensi, dimana besarnya tegangan output dapat dihitung dari
persamaan dibawah.
• Circuit Protection adalah rangkaian pelindung IC LM317 dari terjadinya
arus korsleting dan sebagai pelindung IC dari tegangan berlebihan.
• Power regulator adalah rangkaian darlinton transistor NPN yang berfungsi
untuk memperkuat arus output regulator tegangan variabel LM317.
IC regulator tegangan variabel LM317 memiliki kemampuan mengalirkan arus
maksimum sebesar 1,5 Ampere dan mampu memberikan tegangan output variabel
dari 1,2 volt DC sampai dengan 37 volt DC.
14. Dioda
Menurut Tim Pustena ITB (2011c:22) “ Dioda adalah suatu komponen
elektronika yang dapat melewatkan arus listrik hanya pada satu arah saja.”
Dioda terbuat dari semikonduktor jenis silicon dan germanium dioda di susun
menggunakan semikonduktor jenis p sebagai kutub positif (+) dan semikonduktor
jenis n sebagai kutub negative (-). Karena dioda termasuk komponen aktif, arus
listrik yang mengalir dari sambungan P ke sambungan N akan dilewatkan jika
tegangan listrik yang dilewatkan pada dioda berbahan silicon minimal 0,7 volt dan
pada dioda berbahan germanium minimal 0,3 volt.
31
Sumber : http://skemaku.com/6-simbol-dioda-yang-harus-diketahui/
Gambar II. 24
Jenis Dioda
Jenis – jenis diode:
a. Dioda penyearah
Memiliki fungsi yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, dan yang
mempunyai struktur sambungan antara semikonduktor P (Anoda) dan N
(Katoda). Dengan demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju
sisi N.
Untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, pada kedua
elektrodanya akan terjadi beda potensial yang disebut dengan arus balik., dan
untuk tegangan balik haruslah tidak boleh melampaui dari dari tegangan tertentu,
tegangan ini disebut dengan breakdown (tegangan tembus) yang dapat
mengakibatkan dioda menjadi rusak.
b. Dioda Zener
32
Adalah suatu dioda yang mempunyai sifat bahwa tegangan terbaliknya
stabil. Dioda ini dibuat untuk bejerja pada daerah breakdown kira-kira 2 sampai
200 volt. dioda ini digunakan sebagai voltage stabilizer atau voltage regulator.
Sebenarnya tidak ada perbedaan struktur dasar dari zener, melainkan mirip
dengan dioda biasa, perbedaan hanya dapat dilihat dari type yang tertulis pada
fisiknya.
Sesuai dengan fisik mirip dengan dioda germanium hanya mengunakan kode Z
saja, dioda ini fungsinya sebagai perstabil teegangan, dan mempunyai pembatas
tegangan misalnya 6r, 12r, dll.
c. Dioda pemancar cahaya (LED)
Menurut Budiharto dan Firmansyah (2010e:45) “LED merupakan komponen
yang dapat mengeluarkan emisi cahaya”. LED merupakan produk temuan lain
setelah dioda.
d. Dioda Photo
Dioda ini berkebalikan dengan dioda LED yang menghasilkan arus bila
terkena cahaya, untuk arus yang masuk tergantung dari besarnya cahaya yang
masuk. Dioda photo merupakan detektor cahaya yang baik sekali.
15. Transformator
Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat
listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud
dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari
220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.
33
Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet
dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik
(AC).Transformator (Trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam
pendistribusian tenaga listrik. Transformator menaikan listrik yang berasal dari
pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di distribusikan, dan
kemudian transformator lainnya menurunkan tegangan listrik tersebut ke tegangan
yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun perkantoran yang pada
umumnya menggunakan Tegangan AC 220 Volt.
Bentuk dan Simbol Transformator (Trafo)
Sumber : http://teknikelektronika.com/pengertian-transformator-prinsip-kerja-
trafo/
Gambar II. 25
Bentuk dan simbol transformator atau trafo
Prinsip Kerja Transformator (Trafo)
Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau
kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Pada kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada
sebuah besi yang dinamakan dengan Inti Besi (Core). Ketika kumparan primer
34
dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks
magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut
dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya
semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di
sekitar kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik)
dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan
primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf
tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi
maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.
Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah
kumpulan lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-
lapis dengan kegunaanya untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang
ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang
ditimbulkan.
16. Saklar
Saklar digunakan untuk menyambung atau memutus aliran listrik. Selain untuk
jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen
elektronika arus lemah. Secara sederhana, saklar terdiri dari dua belah logam yang
menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan
keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian tersebut.
35
Sumber: http://teknikelektronika.com/pengertian-saklar-listrik-cara-kerjanya/
Gambar II.26
Saklar
2.1.4. Sensor
Sensor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi besarn listrik berupa
tegangan, resistansi dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian
pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian. Sensor memiliki suatu ukuran
yang disebut sensitivitas, sensitivitas menunjukan seberapa besar pengaruh
perubahan nilai besaran fisis yang diukur oleh sensor terhadap keluaran dari sensor
tersebut.
Sensor yang digunakan dalam rangkaian ini adalah sensor ultrasonik.
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran
fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini
didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat
dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu.
Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang
ultrasonik (bunyi ultrasonik).
Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi
sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga
36
manusia. Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan
lumba-lumba. Bunyi ultrasonik bisa merambat melalui zat padat, cair dan gas.
Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan
reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi
ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.
Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah
alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini
akan menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika
sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan
menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah
gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali
gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor,
kemudian sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan
waktu gelombang pantul diterima.
Sumber : http://www.elangsakti.com/2015/05/sensor-ultrasonik.html
Gambar II. 27
Cara kerja sensor ultrasonic
37
Secara detail, cara kerja sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:
a. Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan
dengan durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20 kHz. Untuk
mengukur jarak benda (sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah
40kHz.
b. Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan
kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut
akan dipantulkan oleh benda tersebut.
c. Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal tersebut
akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak benda dihitung
berdasarkan rumus :
S = 340.t/2
dimana S merupakan jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul),
dan t adalah selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan
waktu ketika gelombang pantul diterima receiver.
Aplikasi sensor ultasonik:
a. Dalam bidang kesehatan, gelombang ultrasonik bisa digunakan untuk
melihat organ-organ dalam tubuh manusia seperti untuk mendeteksi tumor, liver,
otak dan menghancurkan batu ginjal. Gelombang ultrasonik juga dimanfaatkan
pada alat USG (ultrasonografi) yang biasa digunakan oleh dokter kandungan.
b. Dalam bidang industri, gelombang ultrasonik digunakan untuk mendeteksi
keretakan pada logam, meratakan campuran besi dan timah, meratakan campuran
susu agar homogen, mensterilkan makanan yang diawetkan dalam kaleng, dan
membersihkan benda benda yang sangat halus. Gelombang ultrasonik juga bisa
38
digunakan untuk mendeteksi keberadaan mineral maupun minyak bumi yang
tersimpan di dalam perut bumi.
c. Dalam bidang pertahanan, gelombang ultrasonik digunakan sebagai radar
atau navigasi, di darat maupun di dalam air. Gelombang ultrasonik digunakan oleh
kapal pemburu untuk mengetahui keberadaan kapal selam, dipasang pada kapal
selam untuk mengetahui keberadaan kapal yang berada di atas permukaan air,
mengukur kedalaman palung laut, mendeteksi ranjau, dan menentukan posisi
sekelompok ikan.
Rangkaian sensor Ultrasonik terdiri dari:
a. Piezoelektrik
Piezoelektrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik
ketika dikenai regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik
diterapkan, maka material tersebut akan mengalami regangan atau tekanan
mekanis. Jika rangkaian pengukur beroperasi pada mode pulsa elemen piezoelektrik
yang sama, maka dapat digunakan sebagai transmitter dan reiceiver. Frekuensi
yang ditimbulkan tergantung pada osilatornya yang disesuiakan frekuensi kerja dari
masing-masing transduser. Karena kelebihannya inilah maka tranduser
piezoelektrik lebih sesuai digunakan untuk sensor ultrasonik.
b. Transmitter
Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar
gelombang ultrasonik dengan frekuensi tertentu (misal, sebesar 40 kHz) yang
dibangkitkan dari sebuah osilator. Untuk menghasilkan frekuensi 40 KHz, harus di
39
buat sebuah rangkaian osilator dan keluaran dari osilator dilanjutkan menuju
penguat sinyal. Besarnya frekuensi ditentukan oleh komponen RLC atau kristal
tergantung dari desain osilator yang digunakan. Penguat sinyal akan memberikan
sebuah sinyal listrik yang diumpankan ke piezoelektrik dan terjadi reaksi mekanik
sehingga bergetar dan memancarkan gelombang yang sesuai dengan besar
frekuensi pada osilator.
c. Receiver
Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan piezoelektrik,
yang berfungsi sebagai penerima gelombang pantulan yang berasal dari transmitter
yang dikenakan pada permukaan suatu benda atau gelombang langsung LOS (Line
of Sight) dari transmitter. Oleh karena bahan piezoelektrik memiliki reaksi yang
reversible, elemen keramik akan membangkitkan tegangan listrik pada saat
gelombang datang dengan frekuensi yang resonan dan akan menggetarkan bahan
piezoelektrik tersebut.
Jenis sensor ultrasonik yang digunakan adalah Sensor HC-SR04. Sensor ini
merupakan sensor ultrasonik siap pakai, satu alat yang berfungsi sebagai pengirim,
penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonik. Alat ini bisa digunakan untuk
mengukur jarak benda dari 2cm – 400cm dengan akurasi 3mm. Alat ini memiliki 4
pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk
ground-nya. Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo
untuk menangkap sinyal pantul dari benda.
40
Sumber : https://depokinstruments.com/2016/02/23/hc-sr04-ultrasonic-sensor/
Gambar II.28
Sensor ultrasonic HC-SR04
Cara menggunakan alat ini yaitu: ketika kita memberikan tegangan positif
pada pin Trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal
ultrasonik dengan frekuensi 40kHz. Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin
Echo. Untuk mengukur jarak benda yang memantulkan sinyal tersebut, maka selisih
waktu ketika mengirim dan menerima sinyal digunakan untuk menentukan jarak
benda tersebut. Berikut adalah visualisasi dari sinyal yang dikirimkan oleh sensor
HC-SR04.
Sumber : http://www.elangsakti.com/2015/05/sensor-ultrasonik.html
Gambar II.29
Sistem pewaktu pada sensor HC-SR04
2.1.5 Liquid Crystal Display (LCD) 16x2 dengan modul I2C
1. LCD 16x2
41
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan
diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun
layar komputer. LCD yang digunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter
2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan
untuk menampilkan status kerja alat.
Fitur LCD 16 x 2
Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :
a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
c. Terdapat karakter generator terprogram.
d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
e. Dilengkapi dengan back light.
Sumber : http://www.leselektronika.com/2012/06/liguid-crystal-display-lcd-16-x-
2.html
Gambar II. 30
Liquid Crystal Display (LCD) 16x2
Spesifikasi Kaki LCD 16 x 2
Pin Deskripsi
1 Ground
2 Vcc
42
3 Pengatur kontras
4 “RS” Instruction atau Register Select
5 “R/W” Read/Write LCD Registers
6 “EN” Enable
7-14 Data I/O Pins
15 Vcc
16 Ground
Cara Kerja LCD Secara Umum
Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari
4-bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan
DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah
parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan
dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-
bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode 4-bit yang
digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama
dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibble-nya). Jalur
kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller
mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset
EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan
R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus.
Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa
saat (tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur
RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai
sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll).
43
Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII
yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar
maka RS harus diset ke “1”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low (0)
saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam
kondisi high “1”, maka program akan melakukan query (pembacaan) data dari
LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status
LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi hampir setiap aplikasi yang
menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur
(tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6
dan DB7. Mengirim data secara paralel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode
operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode
operasi merupakan hal yang paling penting.
Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan
dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk
kontrol, 8 pin untuk data). Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-
bit (3 pin untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah
data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD. Jika bit
ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau
ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau
status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca.
2. Inter Integrated Circuit (I2C)
Komunikasi I2C (Inter-Integrated Circuit) merupakan koneksi dibuat untuk
menyediakan komunikasi antara perangkat-perangkat terintegrasi, seperti sensor,
44
RTC, dan juga EEPROM. Komunikasi I2C bersifat synchronous namun berbeda
dengan SPI karena I2C menggunakan protokol dan hanya menggunakan dua kabel
untuk komunikasi, yaitu Sychronous clock (SCL) dan Sychronous data (SDA).
Secara berurutan data dikirim dari master ke slave kemudian (setelah komunikasi
master ke slave selesai) dari slave ke master. Perangkat I2C menggunkan 2 buah
pin open-drain dua arah dengan memberikan pull-up resistor untuk setiap garis bus
sehingga berlaku seperti AND menggunakan kabel.
AVR dapat menggunakan 120 jenis perangkat untuk berbagi pada bus I2C
yang masing-masing disebut sebagai node. Setiap node beroperasi sebagai master
atau slave. Master merupakan perangkat yang menghasilan clock untuk sistem,
menginisiasi, dan juga memutuskan sebuah transmisi. Slave merupakan node yang
menerima clock dan dialamatkan oleh master. Baik master dan slave dapat
menerima dan mentransmisikan data.
Sumber: http://www.toluent.com/2015/01/i2c- inter- intgrated-circuit.html
Gambar II. 31
Aliran data I2C
I2C merupakan protokol komunikasi serial dimana setiap bit data ditransfer pada
jalur SDA yang disinkronisasikan dengan pulsa clock pada jalur SCL. Jalur data
tidak dapat berubah ketika jalur clock berada dalam kondisi high. Dalam I2C, setiap
alamat atau data yang ditransmisikan harus dibentuk dalam sebuah paket dengan
45
panjang 9 bit dimana 8 bit pertama disimpan dalam jalur SDA oleh transmitter, dan
bit ke-9 merupakan acknowledge (atau not acknowledge) oleh receiver.
Sumber : https://forum.arduino.cc/index.php?topic=367869.0
Gambar II. 32
Modul I2C
Untuk menggunakan modul LCD I2C ini yaitu dengan menghubungkan
modul LCD dan I2C menjadi satu.
Setelah itu Hubungkan :
GND – GND Arduino
VCC – VCC Arduino
SCL – A5 Arduino
SDA – A4 Arduino
Setelah itu lakukan test dengan mengupload program yang terdapat pada Library .
Sumber : http://www.belajarduino.com/2016/06/how-to-connect-1602-2004-iic-
i2c-lcd-to.html
Gambar II. 33
Modul LCD dengan I2C
46
2.1.6 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer
hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang
terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga
menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar,
tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada
diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara
bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi
suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).
Sumber : Dokumen pribadi
Gambar II. 34
Buzzer
2.1.7 Modul GSM SIM800L
SIM800L merupakan suatu modul GSM yang dapat mengakses GPRS
untuk pengiriman data ke internet dengan sistem M2M. AT-Command yang
digunakan pada SIM800L mirip dengan AT-Command untuk modul-modul GSM
lain. SIM800L merupakan keluaran versi terbaru dari SIM900. Modul SIM800L
memiliki dimensi yang kecil sehingga lebih cocok untuk diaplikasikan pada
47
perancangan alat yang didesain portable. Sim 800L memiliki Quad Band
850/900/1800/1900 MHz dengan dimensi kecil yaitu ukuran 15.8 x 17.8 x 2.4 mm
dan berat: 1.35g. SIM 800L memiliki konsumsi daya yang rendah dengan rentang
tegangan power supply 3.4 ~ 4.4 v.
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar II. 35
Modul GSM SIM800L
AT-Command
AT-Command merupakan standar perintah (command) yang digunakan oleh
komputer untuk berkomunikasi dengan modem atau phone modem. AT berasal
dari kata “Attention”. Dengan menggunakan AT-command, dapat diperoleh
informasi mengenai modem, melakukan pengaturan pada modem, mengirim SMS
dan menerima SMS (untuk GSM modem), dan sebagainya. Sebuah SMS akan
dikirim dalam bentuk kumpulan bilangan heksa yang berbentuk PDU
(Protocol Data Unit).
2.1.5. Arduino
Menurut Andrianto (2015:1) mengemukakan bahwa: Mikrokontroler atau pengendali mikro adalah sebuah komputer kecil (“special purpose computers”) di dalam sebuah IC/chip. Dalam sebuah IC/chip mikrokontroler terdapat CPU, memori, timer, saluran komunikasi serial dan paralel,
48
port input/output, ADC, dll. Mikrokontroler digunakan sebagai pengendali yang mengatur semua proses.
Untuk selanjutnya arduino adalah modul yang menggunakan
mikrokontroler AVR dan menggunakan seri yang lebih canggih, sehingga dapat
digunakan untuk membangun sistem elektronika berukuran minimalis namun
handal dan cepat.
Arduino merupakan pengendali mikro single-board yang bersifat open-
source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan
penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardware nya memiliki prosesor
Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.
Arduino merupakan suatu platform open source (sumber terbuka) yang
dipakai untuk membuat sebuah proyek-proyek elektronika. Arduino terdiri dari dua
tahap mutlak yaitu suatu papan sirkuit fisik (tidak jarang disebut juga dengan
mikrokontroler) serta suatu perangkat lunak alias IDE (Integrated Development
Environment) yang berlangsung pada komputer. Perangkat lunak ini tak jarang
disebut Arduino IDE yang dipakai untuk menulis serta meng-upload kode dari
komputer ke papan fisik (hardware) Arduino. Ketika menuturkan Arduino maka
ada dua faktor yang terlintas dalam pikiran para pemakainya, yaitu hardware serta
aplikasi. Dua tahap ini seakan satu kesatuan utuh yang tak dapat di pisahkan.
Arduino dapat digunakan untuk mengembangkan objek interaktif,
mengambil masukan dari berbagai switch atau sensor, dan mengendalikan berbagai
lampu, motor, dan output fisik lainnya. Proyek Arduino dapat berdiri sendiri, atau
berkomunikasi dengan perangkat lunak (software) yang berjalan pada komputer
Anda (misalnya Flash, Pengolahan, MaxMSP.) Board dapat dirakit dengan tangan
atau dibeli; open-source IDE dapat didownload secara gratis.
49
Hardware serta aplikasi Arduino dirancang bagi siapapun yang berminat
untuk menciptakan objek interaktif serta pengembangan lingkungan. Arduino
sanggup berinteraksi dengan tombol, LED, motor, speaker, GPS, kamera, internet,
handphone pintar bahkan dengan televisi anda. Fleksibilitas ini dihasilkan dari
kombinasi keterdapatan aplikasi Arduino yang gratis, papan perangkat keras yang
terjangkau, serta keduanya yang mudah untuk dipelajari. Faktor inilah yang
menciptakan jumlah pemakai menjadi suatu komunitas besar dengan beberapa
kontribusinya yang sudah dihadirkan pada beberapa proyek dengan berbasiskan
Arduino.
2.2 Perangkat Lunak
2.2.1 Bahasa Pemrograman
Arduino menggunakan Bahasa pemrograman dengan menggunakan
Bahasa C
1. Struktur
Setiap program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah fungsi yang
harus ada.
a. void setup ( ) , adalah Semua kode didalam kurung kurawal akan
dijalankan hanya satu kali ketika program Arduino dijalankan untuk pertama
kalinya.
50
b. void loop ( ) , Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup)
selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi
secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.
2. Syntax
Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format penulisan.
a. // (komentar satu baris), kadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri
sendiri apa arti dari kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah
garis miring dan apapun yang kita ketikkan dibelakangnya akan diabaikan
oleh program.
b. /* */(komentar banyak baris), Jika anda punya banyak catatan, maka hal itu
dapat dituliskan pada beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang
terletak di antara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program.
c. (kurung kurawal), digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program
mulai dan berakhir (digunakan juga pada fungsi dan pengulangan).
d. ; (titik koma), setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika
ada titik koma yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan).
3. Variabel
Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi untuk
memindahkan angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang digunakan
untuk memindahkannya.
a. int (integer), digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak
mempunyai angka desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan 32,767.
51
b. long (long), digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte
(32 bit) dari memori (RAM) dan mempunyai rentang dari -2,147,483,648 dan
2,147,483,647.
c. boolean (boolean), variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan
nilai TRUE (benar) atau FALSE (salah). Sangat berguna karena hanya
menggunakan 1 bit dari RAM.
d. float (float), digunakan untuk angka desimal (floating point). Memakai 4 byte
(32 bit) dari RAM dan mempunyai rentang dari -3.4028235E+38 dan
3.4028235E+38.
e. char (character), menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII
(misalnya ‘A’ = 65). Hanya memakai 1 byte (8 bit) dari RAM.
4. Operator Matematika
Operator yang digunakan untuk memanipulasi angka (bekerja seperti
matematika yang sederhana).
a. = ( sama dengan ), membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain
(misalnya: x = 10 * 2, x sekarang sama dengan 20).
b. % ( persen ), menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka dengan
angka yang lain (misalnya: 12 % 10, ini akan menghasilkan angka 2).
c. + ( tambah ), penjumlahan.
d. – ( min ), pengurangan.
e. * ( bintang ), perkalian.
f. / ( garis miring ), pembagian.
5. Operator Pembanding
52
Digunakan untuk membandingkan nilai logika.
a. == (sama dengan), Sama dengan (misalnya: 12 == 10 adalah FALSE (salah)
atau 12 == 12 adalah TRUE (benar))
b. != (tanda seru sama dengan), tidak sama dengan (misalnya: 12 != 10 adalah
TRUE (benar) atau 12 != 12 adalah FALSE (salah))
c. < (lebih kecil dari), (misalnya: 12 < 10 adalah FALSE (salah) atau 12 < 12
adalah FALSE (salah) atau 12 < 14 adalah TRUE (benar))
d. > (lebih besar dari), (misalnya: 12 > 10 adalah TRUE (benar) atau 12 > 12
adalah FALSE (salah) atau 12 > 14 adalah FALSE (salah))
6. Struktur Pengaturan
Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan
berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan (banyak lagi yang lain
dan bisa dicari di internet).
a. if..else, dengan format seperti berikut ini:
if (kondisi)
else if (kondisi)
else
Dengan struktur seperti diatas program akan menjalankan kode yang ada di
dalam kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE) maka
akan diperiksa apakah kondisi pada else if dan jika kondisinya FALSE maka
kode pada else yang akan dijalankan.
b. for, dengan format seperti berikut ini:
53
for (int i = 0; i < #pengulangan; i++)
Digunakan bila anda ingin melakukan pengulangan kode di dalam kurung
kurawal beberapa kali, ganti #pengulangan dengan jumlah pengulangan
yang diinginkan. Melakukan penghitungan ke atas dengan i++ atau ke
bawah dengan i–.
7. Digital
a. pinMode(pin, mode)
Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang
akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa
digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.
b. digitalWrite(pin, value)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat dijadikan
HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).
c. digitalRead(pin)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat menggunakan
kode ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH (ditarik menjadi
5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).
8. Analog
Arduino adalah mesin digital tetapi mempunyai kemampuan untuk beroperasi di
dalam alam analog (menggunakan trik). Berikut ini cara untuk menghadapi hal
yang bukan digital.
54
a. analogWrite(pin, value)
Beberapa pin pada Arduino mendukung PWM (pulse width modulation) yaitu
pin 3, 5, 6, 9, 10, 11. Ini dapat merubah pin hidup (on)atau mati (off) dengan
sangat cepat sehingga membuatnya dapat berfungsi layaknya keluaran
analog. Value (nilai) pada format kode tersebut adalah angka antara 0 ( 0%
duty cycle ~ 0V) dan 255 (100% duty cycle ~ 5V).
b. analogRead(pin)
Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca keluaran
voltase-nya. Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0 volt) dan 1024
(untuk 5 volt).
2.2.2. Software Editor
Aplikasi yang penulis gunakan untuk memasukan program kedalam board
Arduino adalah menggunakan aplikasi Arduino IDE
1. Proses Instalasi Arduino IDE
Berikut adalah icon instalasi software arduino 1.8.2
Sumber: Dokumen pribadi
Gambar II. 36
Software Arduino IDE 1.8.2
55
Penulis menggunakan versi ini karena versi ini yang paling terbaru dan lengkap.
Cara instalasinya cukup meng-klik dua kali icon tersebut.
Sumber: Dokumen pribadi
Gambar II. 37
Persetujuan
Selanjutnya akan ke tahap Persetujuan Lisensi penggunaan, jika setuju dan patuh
terhadap kebijakan yang dibuat Arduino, maka selanjutnya dapat meng-klik “I
Agree”.
Sumber: Dokumen pribadi
Gambar II.38
Pilihan Instalasi
56
Selanjutnya menuju Pilihan Instalasi, pada bagian ini terdapat pemilihan untuk
memasang fitur apa saja yang akan dipasang (install).
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar II. 39
Direktori Arduino
Tampilan ini mengarahkan direktori mana yang akan diinstall Arduino IDE.
Secara default tidak perlu mengganti direktori instalasi Arduino IDE.
Berikut adalah tampilan proses instalasi sedang berjalan.
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar II. 40
Proses Instalasi
57
Selanjutnya ke tahap instalasi Driver untuk berbagai macam Board dan
Hardware yang terintegrasi dengan Arduino IDE, disarankan untuk diinstall saja
demi kelancaran proses Upload coding ke Mikrokontroller.
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar II. 41
Instalasi Driver
Pada proses ini kemungkinan akan beberapa kali muncul pop-up perintah instal
dikarenakan komputer atau perangkat belum pernah terpasang aplikasi sejenis
Arduino IDE dan pastikan saja semua terinstal.
Setelah semua tahap proses instalasi selesai akan muncul tampilan berikut.
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar II. 42
Instalasi Selesai
58
Saat ini Hardware Arduino belum dapat digunakan karena Driver FTDI belum
terpasang, driver tersebut merupakan bagian penting agar Software Arduino IDE
dan Board Arduino Duemilanove dapat berkomunikasi serta bertukar data.
Driver FTDI tidak termasuk dalam paket instalasi Sofware Arduino IDE, maka
hal yang harus dilakukan dengan cara men-download dari situs resmi FTDI yaitu
http://www.ftdichip.com/Drivers/VCP.htm. telah berhasil dipasang dan siap
digunakan.
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar II. 43
USB UART yang belum terdeteksi
Saat pertama kali menghubungkan Arduino kami ke komputer, pada saat ini
board Arduino belum terdeteksi oleh komputer dikarenakan hardware USB
UART belum terinstall driver, oleh sebab itu harus terlebih dahulu menginstall
driver. Untuk memastikan instalasi driver dan pengecekan dapat dilihat pada
59
Device Manager, terlihat pada gambar yang dilingkari ada tanda peringatan
berwarna kuning yang menjelaskan bahwa USB UART belom terkoneksi.
Berikut adalah icon software instalasi driver untuk USB UART FTDI FT232R
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar II. 44
Driver FTDI
Setelah icon di klik dua kali maka proses pemasangan driver akan berjalan
dengan tampilan berikut.
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar II. 45
Proses Instalasi Driver FTDI
60
Setelah proses pemasangan driver selesai, maka tampilan pada Device Manager
seperti berikut:
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar II. 46
Driver FTDI terpasang
Dilihat dari gambar terdapat virtual COM PORT dengan nama USB Serial Port
(COM3), dan USB Serial Converter. Jika demikian proses instalasi pada bagian
software telah selesai, lalu Board Arduino sudah terdeteksi dan dapat berkoneksi
dengan komputer untuk proses Upload program (sketch).
2. Cara Menginstal Sketch Pada Board Arduino
Setelah aplikasi Arduino IDE terpasang, langkah berikutnya adalah
membuat listing program dan memasukan program Arduino kedalam board
Arduino,
a. buka aplikasi Arduino IDE, maka akan menampilkan seperti gambar
61
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar II. 47
Tampilan awal Arduino IDE
b. Membuka program blink
Untuk pertama kali kita akan coba memasukan program blink yaitu untuk
menyalakan LED pada board Arduino dengan tujuan mencoba apakah
Arduino kita ini berfungsi dengan baik atau tidak saat di berikan program.
62
Sumber: Dokumen pribadi
Gambar II. 48
Tampilan proses blink
Langkah pertama adalah klik pada tab “File” dipojok kiri atas kemudian geser
kursor ke “Example” kemudian “01.Basic”, kemudian klik pada “Blink”.
c. Tampilan listing program blink
Setelah “blink” di klik akan muncul listing program dari blink seperti gambar
di bawah ini.
63
Sumber: Dokumen pribadi
Gambar II. 49
Listing program blink
Walaupun kode listing sudah tertampil namun masih belum bisa langsung di
upload ke board, karena ada beberapa pengaturan yang harus di lakukan.
d. Memilih Board
Ada beberapa macam board dalam Arduino, dan memiliki kelebihan nya
masing-masing, untuk dapat menjalankan suatu program saat pertama kali
kita membuat Arduino adalah memilih Arduino jenis apa yang kita pakai dan
disesuaikan Antara board dan pengaturan pada Arduino IDE.
64
Sumber: Dokumen pribadi
Gambar II. 50
Memilih board Arduino
Klik tab “Tool” dibagian atas menu, kemudian pilih pada “Board”, kemudian
pilih board Arduino sesuai dengan board Arduino yang kita gunakan.
e. Memilih Port
Setelah memilih board, langkah selanjutnya adalah memilih port mana yang
sesuai dengan USB serial port yang sudah kita bahas pada penginstalan USB
FTDI, COM berapa yang kita dapat saat penginstalan, biasanya ditandai
dengan COM (angka), misal COM1, atau COM2 dan seterusnya.
65
Sumber: Dokumen pribadi
Gambar II. 51
Pemilihan Port
Langkah yang dilakukan adalah klik pada tab “Tool” kemudian arahkan ke
“Port” lalu pilih serial port, karena saat penginstalan USB serial port penulis
mendapat COM3 maka pada bagian ini penulis memilih COM3.
f. Upload Program
Setelah langkah –langkah diatas selesai dilakukan, barulah kita bisa
melakukan uploading program, yaitu dengan cara klik bagian panah arah
kanan seperti pada gambar yang dilingkari. Dan jika program berhasil akan
muncul konfirmasi “done uploading”. Dapat dilihat juga COM3 pada bagian
pojok kanan bawah menunjukkan serial port yang sesuai dengan serial port
pada board Arduino.
66
Sumber: Dokumen pribadi
Gambar II. 52
Uploading program
Setelah program berjalan, jika akan memasukkan program baru dengan board
Arduino yang sama langkah d dan e tidak perlu dilakukan lagi karena sudah
otomatis tersimpan pengaturan tersebut.