PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 -...

37
PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA MENU NESTCOLOGY, LAND OF GASTRONOMY SEMARANG LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Jazzica Gabriela S. 15.I2.0013 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN KONSENTRASI NUTRISI DAN TEKNOLOGI KULINER FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2018

Transcript of PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 -...

Page 1: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA

MENU NESTCOLOGY, LAND OF GASTRONOMY SEMARANG

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

Oleh :

Jazzica Gabriela S.

15.I2.0013

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

KONSENTRASI NUTRISI DAN TEKNOLOGI KULINER

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2018

Page 2: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Disusun Oleh :

Nama : Jazzica Gabriela S.

NIM : 15.I2.0013

Program Studi : Nutrisi Teknologi dan Kuliner

Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji

pada tanggal :

Semarang, 28 Mei 2018

Fakultas Teknologi Pertanian

Jurusan Nutrisi dan Teknologi

Kuliner

Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing Akademis, Pembimbing Lapangan

Dr. A. Rika Pratiwi, MSi Effendi

NPP.0581.1993.147 Head Chef Nestcology

Page 3: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, karunia

dan penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul

“Proses Preparasi Salad dan Salad Dressing Pada Menu Nestcology, Land of

Gastronomy Semarang”. Kerja Praktek merupakan salah satu persyaratan dalam Mata

Kuliah Kerja Praktek dan dilakukan sebagai syarat untuk mendapat gelar Sarjana

Teknologi Pertanian bagi seluruh mahasiswa/i Fakultas Teknologi Pertanian di

Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.

Selama Kerja Praktek dan penulisan laporan Kerja Praktek ini, penulis memperoleh

banyak pengetahuan, wawasan, pengalaman, serta keterampilan, terutama mengenai

proses pengolahan salad dan salad dressing di Nestcology Land Of Gastronomy,

Semarang. Laporan ini juga tidak terlepas dari pengarahan, bimbingan, dan dukungan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penulis mengucapkan syukur

dan rasa terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, atas kasih karunia dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Kerja Praktek dengan baik dan lancar.

2. Ibu Dr. A. Rika Pratiwi, MSi selaku dosen pembimbing akademik yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dari awal persiapan Kerja

Praktek hingga penyusunan Laporan Kerja Praktek.

3. Ibu Meiliana, STP, MS selaku koordinator Kerja Praktek yang telah membantu

dalam kelangsungan Kerja Praktek.

4. Bapak Ernest Christoga, Bapak Hendry, Ibu Anna Avantie selaku pemilik restoran

Nestcology, Land of Gastronomy.

5. Kak Gabrielle D. Limas selaku General Manager Nestcology, Land of Gastronomy

yang telah memberikan izin untuk melakukan Kerja Praktek.

6. Pak Danu Anggara, Kak Effendy, Kak Nando selaku pembimbing lapangan di

Nestcology, Land of Gastronomy.

7. Kak Ardhe, Kak Riyan, Pak Arif yang telah memberikan banyak ilmu mengenai

side kitchen, salad dan salad dressing

Page 4: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

iv

8. Kak Ady, Kak Gapet, Kak Anton, Kak Yogi, Kak Alfa, Kak Dika, Pak Usher, Pak

Didit, Pak Didik, Pak Kinthi dan semua staff senior Hot Kitchen yang tidak dapat

disebutkan namanya satu per satu oleh penulis yang telah memberikan bimbingan

dan banyak ilmu kepada penulis selama masa Kerja Praktek.

9. Staff Tata Usaha Fakultas Teknologi Pertanian yang telah membantu dalam bidang

administrasi dari awal Kerja Praktek hingga terselesaikannya laporan Kerja Praktek

ini.

10. Papa dan Mama yang telah memberikan dukungan baik moral dan materiil selama

penulis menjalani kerja praktek.

11. Janice dan Christian selaku teman seperjuangan penulis selama Kerja Praktek di

Nestcology, Land of Gastronomy dan selalu memberikan dukungan dalam setiap

proses pengerjaan Laporan Kerja Praktek.

12. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik doa maupun dukungan yang

tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan laporan Kerja Praktek ini

masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka terhadap

kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya lebih baik dalam penyusunan dan

penulisan laporan ini. Akhir kata, Penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini

dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi pembaca dan pihak-pihak yang

membutuhkan.

Semarang, 28 Mei 2018

Penulis,

Jazzica Gabriela S.

Page 5: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

v

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. vii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan ....................................................................... 3

1.3. Tujuan Kerja Praktek ...................................................................................... 3

BAB 2 PROFIL RESTORAN NESTCOLOGY, LAND OF GASTRONOMY .................. 4

2.1. Sejarah Singkat Nestcology ............................................................................. 4

2.2. Lokasi Nestcology ........................................................................................... 6

2.3. Struktur Organisasi ......................................................................................... 7

2.4. Ketenagakerjaan ............................................................................................. 8

2.5. Jam Kerja........................................................................................................ 9

BAB 3 SPESIFIKASI PRODUK NESTCOLOGY, LAND OF GASTRONOMY ............ 11

3.1. Tuna Tataki Coleslaw ................................................................................... 12

3.2. Chicken Caesar Salad ................................................................................... 13

3.3. Japanese Sesame Salad ................................................................................. 14

BAB 4 PROSES PREPARASI BAHAN BAKU SALAD DI NESTCOLOGY ............... 15

4.1. Bahan Baku .................................................................................................. 15

4.1.1. Sayuran Berdaun.................................................................................... 15

4.1.2. Herbs ..................................................................................................... 16

4.1.3. Sayuran dan Buah .................................................................................. 17

4.1.4. Bahan Lain ............................................................................................ 17

Page 6: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

vi

4.2. Penanganan Bahan Baku Sebelum Preparasi ................................................. 17

4.3. Preparasi Bahan Baku ................................................................................... 18

4.3.1. Pemotongan ........................................................................................... 18

4.3.2. Pencucian .............................................................................................. 18

4.3.3. Pengeringan ........................................................................................... 19

4.3.4. Penyimpanan ......................................................................................... 19

BAB 5 PROSES PEMBUATAN SALAD DAN SALAD DRESSING............................ 20

5.1. Pembuatan Dressing Dasar ............................................................................ 22

5.1.1. Simple Vinaigrette ................................................................................. 22

5.1.2. Mayonnaise ........................................................................................... 22

5.1.3. Emulsified Dressing ............................................................................... 23

5.2. Pembuatan Dressing di Nestcology, Land of Gastronomy ............................. 24

5.2.1. Thai Dressing ........................................................................................ 24

5.2.2. Caesar Dressing .................................................................................... 24

5.2.3. Sesame Dressing .................................................................................... 24

5.3. Pembuatan Salad Pada Menu di Nestcology, Land of Gastronomy ................ 25

5.3.1. Tuna Tataki Coleslaw ............................................................................ 25

5.3.2. Chicken Caesar Salad ............................................................................ 26

5.3.3. Japanese Sesame Salad .......................................................................... 26

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 28

6.1. Kesimpulan ................................................................................................... 28

6.2. Saran ............................................................................................................ 28

BAB 7 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 29

Page 7: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo Nestcology, Land of Gastronomy........................................................ 5

Gambar 2. Chef Ernest Christoga .................................................................................. 5

Gambar 3. Peta Lokasi Nestcology, Land of Gastronomy .............................................. 6

Gambar 4. Tampak depan bangunan Nestcology, Land of Gastronomy .......................... 6

Gambar 5. Struktur Organisasi ...................................................................................... 7

Gambar 6. Main kitchen .............................................................................................. 11

Gambar 7. Kelas Kopi ................................................................................................. 11

Gambar 8. Hi Nest ...................................................................................................... 12

Gambar 9. Tuna Tataki Coleslaw di Nestcology, Land of Gastronomy ........................ 13

Gambar 10. Chicken Caesar Salad di Nestcology, Land of Gastronomy ...................... 13

Gambar 11. Japanese Sesame Salad di Nestcology, Land of Gastronomy .................... 14

Gambar 12. Tuna Tataki Coleslaw di Nestcology, Land of Gastronomy ...................... 25

Gambar 13. Chicken Caesar Salad di Nestcology, Land of Gastronomy ...................... 26

Gambar 14. Japanese Sesame Salad di Nestcology, Land of Gastronomy .................... 27

Page 8: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di zaman modern seperti sekarang ini, teknologi komunikasi dan informasi banyak

mengalami modernisasi sebagai salah satu dampak adanya globalisasi, sama halnya

dengan dunia kuliner. Salah satu bentuk modernisasi dalam bidang kuliner adalah

gastronomi molekuler. Hidangan yang menggunakan teknik gastronomi molekuler akan

memberikan rasa dan sensasi yang berbeda dibandingkan makanan pada umumnya.

Gastronomi molekuler (molecular gastronomy) merupakan ilmu yang mempelajari

reaksi kimia dan fisika serta transformasi yang terjadi dari bahan pangan selama proses

memasak dan fenomena sensori saat mereka dikonsumsi. Teknik memasak modern ini

menitikberatkan beberapa elemen penting dalam suatu makanan, antara lain tekstur, cita

rasa, sensasi dan pengalaman makan, serta beberapa elemen penting dalam panca indera

manusia, seperti pengelihatan, penciuman dan pikiran. Gastronomi molekuler dapat

diartikan sebagai “seni dan sains” dalam memilih, menyiapkan, menyajikan dan

menyantap makanan (Youssef, J., 2013 dalam Perancangan Buku Molecular

Gastronomy).

Di Indonesia sendiri sudah mulai terdapat beberapa restoran yang konsisten

mengembangkan dan mengusung tema gastronomi molekuler. Salah satu contohnya

adalah Restoran Namaaz Dining yang berlokasi di daerah Jakarta Selatan. Restoran ini

merupakan restoran gastronomi molekuler pertama di Indonesia. Selain Jakarta, di

Semarang juga telah ada satu-satunya restoran yang menyajikan makanan dengan teknik

gastronomi molekuler yaitu Nestcology, Land of Gastronomy. Restoran yang berlokasi

di Jalan Tambora no. 5A Semarang ini dimiliki oleh Ernest Christoga yang merupakan

putra dari designer batik ternama di Indonesia Anne Avantie. Selain tema gastronomi

molekulernya, Nestcology juga mengusung konsep “open kitchen”, dimana pelanggan

bisa melihat langsung bagaimana makanan yang mereka pesan dimasak.

Nestcology menyajikan beragam jenis makanan mulai dari steak, pasta, salad, pizza,

hamburger, dessert, serta pastry dengan perpaduan Western cuisine, Asian cuisine, serta

Page 9: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

2

Indonesian cuisine. Salah satu menu yang menarik di Nestcology adalah menu salad.

Tidak seperti menu salad pada umumnya, Nestcology mengembangkan menu salad

yang memadukan cita rasa Western cuisine dengan Japanese cuisine. Beberapa menu

salad yang disajikan adalah Tuna Tataki Coleslaw, Chicken Caesar dan Japanese

Sesame.

Salad merupakan salah satu hidangan yang kaya serat dan dapat dijadikan hidangan

pembuka (appetizer) atau sebagai teman dari hidangan utama. Namun sekarang ini

salad sudah banyak beralih menjadi hidangan utama, terutama untuk para pelaku diet

yang mana sangat memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Menurut definisinya,

salad berasal dari bahasa latin yaitu Herba Salata. Herba berarti sayuran sedangkan

Salata berarti digarami atau diberi garam. Jadi, Herba Salata atau biasa dikenal dengan

salad adalah sayuran yang diberi garam. Salad juga dapat dibedakan menjadi dua

berdasarkan bahan dasarnya, yaitu salad buah dan salad sayur (Riza et al., 2016).

Salad yang segar akan semakin enak dan lengkap rasanya jika dipadukan dengan

dressing yang tepat. Dressing berperan untuk meningkatkan flavor pada salad. Berbagai

bahan dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat dressing. Dressing terbagi

menjadi tiga jenis dasar, yaitu simple vinaigrette dressing, mayonnaise atau emulsified

dressing. Simple vinaigrette dressing adalah dressing yang paling dasar, terbuat dari

campuran minyak dan vinegar. Mayonnaise atau emulsified dressing menggunakan

prinsip emulsi, yaitu ketika simple vinaigrette dressing dikocok maka minyak dan

vinegar akan bercampur. Dengan adanya penstabil berupa telur maka akan membentuk

emulsi. Sedangkan simple vinaigrette dressing dapat kembali memisah menjadi minyak

dan vinegar karena merupakan emulsi yang bersifat sementara (John & Christopher,

2014).

Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata, telah diberikan teori-teori

mengenai gastronomi molekuler, Indonesian cuisine, Western Cuisine, dan Asian

Cuisine. Dengan adanya kerja praktek ini, penulis ingin mendalami mengenai salad dan

salad dressing serta pembuatannya yang mana belum pernah diajarkan di dunia

perkuliahan. Sehingga dengan adanya kerja praktek ini, penulis lebih memahami segala

Page 10: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

3

hal yang berkaitan dengan kitchen. Sebuah kesempatan besar yang didapatkan oleh

penulis untuk dapat melakukan kerja praktek di Nestcology, Land of Gastronomy.

1.2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Kerja praktek dilaksanakan di restoran Nestcology, Land of Gastronomy yang berlokasi

di Jalan Tambora no 5A, Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan Kerja Praktek dilaksanakan

mulai dari tanggal 15 Januari 2017 hingga 15 Februari 2017 di bagian Hot Kitchen

sebagai trainee. Kerja Praktek ini dilakukan 5 hari dalam seminggu, yaitu hari Senin

hingga Jumat dengan dua hari libur, yaitu Sabtu dan Minggu. Jam kerja morning shift

dimulai pada pukul 10.00 hingga pukul 18.00.

1.3. Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dari Kerja Praktek ini, antara lain :

- Mengetahui cara preparasi bahan baku, pembuatan, hingga penyajian salad.

- Mengetahui cara pembuatan salad dressing yang digunakan dalam menu salad

di Nestcology, Land of Gastronomy.

- Mampu membuat berbagai menu salad yang disajikan di Nestcology, Land of

Gastronomy

Page 11: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

4

BAB 2

PROFIL RESTORAN NESTCOLOGY, LAND OF GASTRONOMY

Nestcology, Land of Gastronomy merupakan restoran pertama di Semarang yang

menggunakan seni memasak teknik gastronomi molekuler. Selain itu, menu masakan di

Nestcology ini hadir dengan konsep “open kitchen”, dimana pengunjung bisa secara

langsung melihat proses memasak makanan yang di inginkan pelanggan. Hal ini

didukung dengan posisi kitchen yang berada di pusat restoran. Nestcology mengangkat

konsep “the collaboration of dining culture experience” yang berarti setiap budaya

kuliner memiliki karakteristik yang berbeda dan istimewa yang mengutamakan setiap

rasa, teknik dan cerita pada setiap menu yang dihidangkan. Restoran ini menghadirkan

berbagai macam menu yang berasal dari berbagai macam Negara. “Gastroversity” yang

diusung merupakan gabungan dari dua kata yaitu gastro dan diversity. Makna dua kata

tersebut adalah kombinasi dari nilai kebudayaan, seni, fusion, dan dimensi rasa yang

tergambar dalam setiap hidangan dari Nestcology. Suasananya pun menyenangkan

dengan dekorasi interior berseni tinggi dan menyediakan menu-menu berkelas yang

menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi, dari bahan lokal maupun impor yang

menyatu dengan teknik memasak, ilmu pengetahuan dan seni pada plating untuk

memberikan arti sebenarnya dari keahlian memasak.

Nestcology menyediakan dua jenis menu, yaitu set menu dan ala carte menu. Set menu

digunakan untuk melayani pelanggan dengan jumlah besar, baik untuk acara gathering,

meeting, ulang tahun, acara bisnis, hingga wedding. Set menu sendiri terdiri dari

appetizer, soup, main course, dessert, serta kopi atau teh dengan harga yang telah

disepakati saat awal pemesanan. Sedangkan ala carte menu memiliki harga tetap dan

dimasak setelah makanan tersebut dipesan. Ala carte menu biasanya cocok dipesan

perorangan dengan porsi yang cukup besar.

2.1. Sejarah Singkat Nestcology

Nestcology, Land of Gastronomy merupakan restoran gastronomi molekuler pertama di

Semarang yang didirikan pada akhir tahun 2015, tepatnya tanggal 5 November 2015.

Pemilik restoran ini adalah Ernest Christoga yang merupakan putra designer batik

Page 12: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

5

terkenal dari Semarang Ibu Anne Avantie dan suaminya Bapak Hendri. Sebagai ucapan

selamat atas lulusnya Ernest Christoga dalam studi masaknya di Le Cordon Bleu,

Australia, Ibu Anne Avantie memberikan hadiah sebidang tanah yang kemudian

dibangun menjadi Nestcology, Land of Gastronomy. Nama Nestcology diperoleh dari

nama Ernest Christoga sebagai pendiri sekaligus Head Chef dari Nestcology.

Sebelumnya, Ernest Christoga telah sukses mengelola restoran yang berlokasi di Jalan

S. Parman, Semarang, yaitu Nestco The Bistro. Dengan berdirinya Nestcology, Ernest

Christoga memiliki impian untuk membangun sebuah restoran yang mempunyai konsep

yang berbeda di Semarang. Dimana konsep tersebut menciptakan menu yang asing bagi

masyarakat, menu yang mengangkat konsep dari ilmu gastronomi. Selain itu, Ernest

Christoga juga menyajikan menu makanan dengan tampilan yang menarik dan pastinya

dengan pemilihan bahan yang berkualitas.

Gambar 1. Logo Nestcology, Land of Gastronomy

Gambar 2. Chef Ernest Christoga

Page 13: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

6

2.2. Lokasi Nestcology

Nestcology, Land of Gastronomy berlokasi di Jalan Tambora no. 5, Semarang. Restoran

ini bersebrangan dengan Lapangan Tenis Tambora. Nestcology buka setiap hari pada

pukul 12.00 – 21.30 atau di hari sabtu – minggu pada pukul 12.00 – 22.30. Gambar peta

lokasi Nestcology dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 4 menunjukkan tampak depan

bangunan Nestcology pada waktu siang hari.

Gambar 3. Peta Lokasi Nestcology, Land of Gastronomy

Gambar 4. Tampak depan bangunan Nestcology, Land of Gastronomy

Page 14: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

7

2.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi di kitchen Nestcology, Land of Gastronomy dapat dilihat pada

gambar 5.

Gambar 5. Struktur Organisasi

Kitchen di Nestcology sendiri terbagi menjadi dua, yaitu hot kitchen dan cold kitchen

atau biasanya disebut pastry kitchen. Setiap jabatan di kitchen memiliki peranan dan

tanggung jawab yang berbeda-beda. Berikut ini tugas masing-masing jabatan di kitchen:

- Head Chef

Head Chef merupakan tingkat paling tinggi di kitchen. Tugas dari Head Chef antara

lain membuat purchase order bahan baku, menyusun menu, mengelola dapur,

memimpin staff di bawahnya, mengawasi jalannya operasional kitchen, membuat

standart recipe beserta food costnya. Biasanya Head Chef hanya dijabat oleh satu

orang saja.

- Sous Chef

Sama seperti Head Chef, Sous Chef juga dijabat oleh satu orang saja. Sous Chef

berfungsi membantu Head Chef dalam mengoperasikan kitchen dan menggantikan

tugas Head Chef apabila tidak masuk. Tugasnya antara lain membuat jadwal,

memonitor order yang masuk, bertanggung jawab pada bumbu ataupun saus,

mengontrol kedisiplinan karyawan lain serta memastikan staff memenuhi standar

dan higienitas yang sudah ditentukan.

Page 15: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

8

- Chef de Partie (CDP)

CDP bertanggung jawab pada area tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. CDP

juga memegang tanggung jawab pada suatu jenis masakan tertentu, mengorganisir

dan membagi tugas pada bawahannya, serta ikut turun langsung dalam pengolahan

makanan. Di Nestcology terdapat beberapa CDP, yaitu CDP bagian stove, side

kitchen dan pastry.

- Commis Chef / Cook

Tugas dari Cook adalah membantu Chef dalam mengoperasikan kitchen mulai dari

persiapan bahan hingga memasak. Dengan kata lain, Cook bertugas untuk

menyediakan makanan berkualitas tepat waktu, mengikuti pedoman sanitasi,

keamanan pangan dan keamanan kerja, menjalankan laporan kerja, stok dan rotasi

makanan, menjaga peralatan kitchen, selalu mengecek makanan serta kelengkapan

preparasi yang telah disiapkan, menjalankan prosedur penutupan dan pembersihan

dapur yang sesuai, serta menjaga area dapur selalu dalam keadaan bersih.

- Steward / Dish Washer

Tugas Steward adalah membersihkan area dan peralatan kitchen, memastikan

semua peralatan dalam keadaan baik, menata seluruh peralatan dapur dengan baik

dan rapi sessuai dengan jenisnya, serta melakukan proses pembersihan dengan

tingkat hasil kualitas higienis yang tinggi. Di Nestcology, seorang steward juga

memiliki tugas untuk memasak nasi.

2.4. Ketenagakerjaan

Nestcology memiliki dua sistem dalam perektrutan karyawan, bisa melalui penyeleksian

secara tertutup dan lewat media. Penyeleksian secara tertutup biasanya dengan melihat

kinerja karyawan yang sudah bekerja. Sedangkan seleksi lewat media dapat melalui

media cetak maupun media sosial. Berdasarkan kontraknya, sistem ketenagakerjaan

karyawan dibedakan menjadi 2, yaitu :

- Karyawan tetap

Karyawan tetap adalah karyawan dengan masa kerja berdasarkan kontrak yang

sudah disepakati dengan perusahaan dan diawali dengan masa percobaan selama 3

bulan.

Page 16: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

9

- Karyawan tidak tetap

Karyawan tidak tetap adalah karyawan yang masih berada pada masa percobaan

selama 3 bulan (magang). Setelah 3 bulan masa percobaan, perusahaan dapat

mengontrak menjadi karyawan tetap.

Masing-masing karyawan memiliki divisi yang dipilih dari latar belakang yang berbeda.

Pada divisi office dan purchasing harus berpendidikan minimal SMA atau SMK dan

sudah memiliki pengalaman kerja sebelumnya di bidang tersebut. Pada divisi keamanan

diambil dari Yayasan Lindu Aji, divisi kebersihan diambil dari perusahaan seperti

Hoffmen dan ISS. Pada divisi kasir dan pelayan restoran tidak ada minimal jenjang

pendidikan. Oleh karena itu, harus melewati 3 tahapan untuk dijadikan pegawai tetap

yaitu trainee, helper dan service. Setelah melewati 3 tahapan dan telah bekerja selama

minimal 3 bulan maka telah dianggap sebagai karyawan tetap.

Pada divisi kitchen, pengrekrutannya sangat berbeda jika dibandingkan dengan divisi

lainnya. Pada divisi ini pengrekrutan didasarkan pada keinginan karyawan untuk belajar

di dunia masak dan harus mempunyai standar khusus, serta dilakukan secara tertutup.

Terkhusus untuk posisi Head Chef, Sous Chef, dan Chef De Partie harus mempunyai

kemampuan dalam memasak lebih baik dibanding posisi lainnya. Ketiga posisi tersebut

biasanya didapat apabila karyawan mempunyai pengalamaman kerja di hotel maupun

restoran bagian memasak.

2.5. Jam Kerja

Setiap divisi memiliki jam kerja yang berbeda-beda. Pada divisi service dan kitchen

dibagi menjadi 3 shift yaitu morning pada pukul 10.00-18.00, middle pada pukul 12.00-

20.00 dan evening pada pukul 15.00-selesai atau closing. Di divisi ini, terdapat aturan

tertentu dimana jika salah satu karyawan tidak masuk dan tidak ada penggantinya maka

karyawan yang satu bagian akan menggantikan karyawan yang tidak masuk dan

dihitung sebagai lembur dan akan mendapatkan gaji lembur. Selain itu, karyawan yang

tidak masuk harus izin terlebih dahulu kepada Head Chef. Jika karyawan yang tidak

masuk tidak memberi informasi terlebih dahulu maka akan dihitung sebagai cuti. Pada

bagian kasir dibagi menjadi 4 shift yaitu morning pada pukul 10.00-18.00, middle pada

Page 17: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

10

pukul 12.00-20.00, evening pada pukul 15.00-selesai atau closing, dan middle closing

yaitu 12.00-selesai atau closing.

Page 18: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

11

BAB 3

SPESIFIKASI PRODUK NESTCOLOGY, LAND OF GASTRONOMY

Nestcology Land Of Gastronomy memiliki tiga bagian utama yaitu main kitchen pada

lantai 1, coffee shop (Kelas Kopi) di lantai 2 dan bar (Hi Nest) yang terletak pada lantai

3. Pada bagian main kitchen dibagi lagi menjadi dua area yaitu hot kitchen dan cold

kitchen. Di area hot kitchen digunakan untuk produksi menu berbahan dasar nasi, pasta,

mie, unggas, seafood, daging sapi, dan steak serta snack, taco, soup, salad, burger, dan

breakfast yang diproduksi pada area side kitchen. Di area cold kitchen digunakan untuk

produksi menu pizza, high tea, waffle, pancake serta berbagai dessert.

Gambar 6. Main kitchen

Gambar 7. Kelas Kopi

Page 19: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

12

Gambar 8. Hi Nest

Gambar 6 menunjukkan main kitchen atau dapur utama di Nestcology. Main kitchen

terletak di bagian tengah restoran dan menggunakan konsep “open kitchen” dimana

proses memasak dan penyajian menu dapat dilihat langsung oleh pelanggan. Cold

kitchen terletak pada bagian depan dari main kitchen, sedangkan hot kitchen terdapat

pada bagian belakang. Nestcology juga menyajikan kopi pada coffee shop yang terletak

di lantai 2, yaitu Kelas Kopi seperti terlihat pada Gambar 7. Kelas Kopi menyajikan

berbagai menu kopi mulai dari Classic Coffee, Signature Cold Brew, Manual Brew

hingga Affogato. Selain itu, Nestcology juga memiliki bar yang bernama Hi Nest yang

mana dapat dilihat pada Gambar 8. Hi Nest terletak pada lantai tertinggi di Nestcology

yaitu lantai 3. Hi Nest menyajikan berbagai menu minuman seperti mocktail, beer dan

cocktail.

3.1. Tuna Tataki Coleslaw

Komposisi utama dari Tuna Tataki Coleslaw adalah daging ikan tuna yang dimasak

dengan cara “tataki” yaitu dengan pan-fried tetapi bagian dalamnya masih mentah.

Untuk sayurannya, terdiri dari buncis dan irisan tipis sayuran (coleslaw) wortel, kol

ungu dan kol. Sebagai pelengkap, ditambahkan tropical salsa yang terdiri dari tomat,

nanas dan apel hijau yang dipotong kotak-kotak kecil. Salad dressing yang digunakan

adalah thai dressing yang disiramkan ke atas sayuran salad. Gambar produk Tuna

Tataki Coleslaw dapat dilihat pada Gambar 9.

Page 20: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

13

Gambar 9. Tuna Tataki Coleslaw di Nestcology, Land of Gastronomy

3.2. Chicken Caesar Salad

Sayuran utama yang digunakan dalam pembuatan Chicken Caesar Salad adalah

romaine lettuce. Sedangkan untuk dagingnya, digunakan dada ayam yang telah diberi

seasoning lalu dipanggang dan dipotong-potong memanjang. Sebagai pelengkap

ditambahkan tomato cherry, telur puyuh, semangka dan croutons. Croutons adalah

potongan roti berbentuk kubus yang diberi butter dan seasoning kemudian dipanggang.

Ciri khas Chicken Caesar Salad adalah penggunaan dressing-nya yang sangat gurih

yaitu caesar dressing. Gambar produk Chicken Caesar Salad dapat dilihat pada Gambar

10.

Gambar 10. Chicken Caesar Salad di Nestcology, Land of Gastronomy

Page 21: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

14

3.3. Japanese Sesame Salad

Sayuran utama yang digunakan dalam pembuatan Japanese Sesame Salad adalah

sayuran berdaun berupa selada merah dan sawi pagoda. Untuk dagingnya, digunakan

daging tenderloin yang dipanggang kemudian dipotong-potong memanjang. Sebagai

pelengkap, ditambahkan tahu goreng tepung, tomato cherry, semangka, crispy potato

dan crispy carrot. Crispy potato merupakan kentang yang dipotong dengan alat hingga

menyerupai mie, kemudian digoreng dengan deep fryer. Crispy carrot adalah wortel

yang diiris tipis-tipis memanjang kemudian digoreng sehingga menghasilkan tekstur

yang renyah. Seperti namanya, dressing pada Japanese Sesame Salad ditambahkan

sesame dressing untuk melengkapi sajian salad tersebut. Gambar produk Japanese

Sesame Salad dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Japanese Sesame Salad di Nestcology, Land of Gastronomy

Page 22: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

15

BAB 4

PROSES PREPARASI BAHAN BAKU SALAD DI NESTCOLOGY

4.1. Bahan Baku

Bahan baku untuk salad terdiri dari sayuran segar dengan kualitas tinggi yang sebagian

besar organik. Sayuran yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan salad antara lain

buncis, kol putih, wortel, kol ungu, romaine lettuce, tomato cherry, semangka, red leaf

lettuce, sawi pagoda dan kentang. Selain itu, bahan lain seperti tuna, dada ayam, daging

tenderloin, telur puyuh dan tahu menggunakan bahan yang berkualitas baik lokal

maupun impor. Nestcology menggunakan bahan baku dari supplier, namun beberapa

sayuran dibudidayakan sendiri dengan menggunakan metode hidroponik.

4.1.1. Sayuran Berdaun

Iceberg Lettuce

Merupakan keluarga lettuce yang paling popular dan sering dijumpai pada hidangan

salad. Di Indonesia sendiri iceberg lettuce sering disebut dengan selada bokor.

Selada ini memiliki daun yang renyah ketika dimakan, berbentuk bulat dan padat

yang membuatnya mudah untuk dikemas dan didistribusikan. Hal ini pula yang

menyebabkan iceberg lettuce cenderung memiliki umur simpan yang lebih lama.

Daunnya berwarna hijau muda dan semakin berwarna pucat pada batangnya serta

memberi rasa sedikit manis dan segar.

Romaine Lettuce (Cos)

Berbentuk memanjang, memiliki batang tebal di bagian tengahnya yang dikelilingi

oleh daun yang agak lunak. Daunnya memiliki warna hijau tua pada bagian luarnya

dan kuning pucat pada bagian dalamnya. Romaine lettuce juga memberikan efek

crunchy pada salad namun tidak serenyah iceberg lettuce.

Leaf Lettuce (Green Leaf Lettuce)

Sangat baik digunakan pada salad dan sebagai alas pada piring saji karena

ukurannya yang relatif besar dan berwarna hijau cerah. Selain itu, rasanya yang

ringan membuat leaf lettuce sangat cocok digunakan dalam sandwich.

Page 23: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

16

Red Leaf Lettuce (Red-Tipped Lettuce)

Tekstur dan flavornya mirip dengan green leaf lettuce namun pada bagian ujung

daunnya berwarna merah kecoklatan. Umumnya, selada ini digunakan untuk

menyeimbangkan warna pada salad.

Bayam

Semakin kecil dan lunak tekstur bayam segar maka semakin baik digunakan dalam

salad. Biasanya bayam yang digunakan adalah baby spinach karena ukurannya yang

kecil. Bayam berfungsi untuk menambah variasi warna dan bentuk pada mixed leaf

salad.

Radicchio

Merupakan varietas Italia dari chicory dan sering disebut selada merah karena

memiliki warna merah keunguan. Karena memiliki rasa yang pahit, biasanya

radicchio ditambahkan ke dalam salad dalam jumlah sedikit.

Mesclun

Terdiri dari macam-macam baby lettuce yang sudah dipotong, dicuci, dan dicampur

menjadi satu. Mesclun harus memiliki tekstur, warna dan flavor yang menarik.

Kol

Kol memiliki bentuk susunan daun yang sangat padat. Kol pada umumnya adalah

yang berwarna hijau, namun sekarang sering dijumpai kol yang berwarna merah

atau ungu.

Kecambah

Kecambah sering ditambahkan ke dalam salad untuk menambah flavor, tekstur dan

kenampakan yang lebih menarik. Beberapa kecambah yang digunakan dalam salad

adalah kecambah kacang hijau, alfalfa dan kapri. Namun, kecambah tumbuh pada

lingkungan yang kelembaban dan temperaturnya tinggi yang mana lingkungan

tersebut mendukung pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu, diperlukan penanganan

kecambah yang baik untuk mencegah foodborne illness.

4.1.2. Herbs

Herbs digunakan dalam salad untuk menambah flavor, aroma dan tekstur. Penambahan

herbs harus tepat jumlahnya, jika penambahannya berlebihan maka akan mengubah rasa

Page 24: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

17

dari bahan utama. Beberapa herbs yang digunakan antara lain daun bawang, daun

ketumbar, peterseli, mint, basil, dill, thyme, rosemary, serta oregano.

4.1.3. Sayuran dan Buah

Beberapa sayuran dan buah yang digunakan dalam salad antara lain wortel, tomat,

timun, jeruk, cabai, pir, alpukat, kentang, apel serta mangga. Sayuran dan buah tersebut

harus dicuci terlebih dahulu dan dikupas. Terutama untuk kentang harus bebas dari sisa-

sisa tanah yang menempel pada bagian kentang. Selain itu, harus menghindari kentang

yang terdapat bagian berwarna kehijauan karena merupakan racun.

4.1.4. Bahan Lain

Beberapa bahan lain sebagai pelengkap salad antara lain daging, kacang, telur, keju,

pasta, seafood dan nasi. Beberapa daging yang digunakan dalam salad misalnya daging

sapi, daging ayam dan ikan (John & Christopher, 2014). Keju yang sering dijumpai

dalam salad adalah keju parmesan. Bahan lain yang digunakan dalam salad di

Nestcology adalah croutons, yaitu roti yang berbentuk kubus, diberi seasoning

kemudian dipanggang. Salah satu contoh salad yang menggunakan croutons adalah

Chicken Caesar Salad.

4.2. Penanganan Bahan Baku Sebelum Preparasi

Sayuran yang datang dari supplier jika tidak langsung digunakan pada hari tersebut

akan disimpan. Khususnya untuk sayuran berdaun (bayam dan lettuce) karena masih

ada akar sayuran tersebut, maka untuk penyimpanannya dimasukkan ke dalam wadah

stainless steel (tray) yang diberi sedikit air. Bagian akar sayuran diletakkan di bagian

dasar wadah yang mana terdapat air untuk menghidrasi sayuran sehingga tidak layu.

Wadah berisi sayuran harus kemudian ditutup dengan menggunakan plastic wrap

kemudian dimasukkan di dalam chiller dengan suhu sekitar 3-4 °C. Penyimpanan ini

dilakukan sampai sayuran melalui tahap selanjutnya, yaitu tahap preparasi.

Page 25: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

18

4.3. Preparasi Bahan Baku

4.3.1. Pemotongan

Beberapa jenis selada dan sayur-sayuran yang datang dari supplier dalam bentuk utuh

beserta dengan akarnya. Oleh karena itu, tahap pertama yang paling penting adalah

pemotongan. Dengan adanya pemotongan maka kotoran, tanah, serangga yang ada di

bagian tengah batang selada dapat lebih mudah dibersihkan saat tahap pencucian.

Bagian yang layu atau mengalami discoloration pada daun harus dipotong setengahnya

atau dibuang secara keseluruhan. Setelah akarnya dihilangkan, selada dipotong-potong

dengan ukuran bite-size sehingga pelanggan tidak kesulitan dalam menyantap salad.

Memotong selada menjadi ukuran bite-size lebih baik dilakukan dengan menggunakan

tangan daripada dipotong menggunakan pisau. Hal ini karena pisau terbuat dari carbon

steel yang mana dapat menyebabkan sayuran berdaun mengalami oksidasi dan

perubahan warna yang tidak diinginkan. Namun, sekarang ini sudah banyak digunakan

pisau yang berbahan stainless steel sehingga oksidasi tidak menjadi masalah yang

utama. Pada dapur komersial dengan produksi yang besar, cara yang paling efisien

untuk memotong selada adalah dengan menggunakan pisau.

4.3.2. Pencucian

Selada dan sayuran hijau lainnya dicuci dengan metode perendaman. Selada yang telah

dipotong dimasukkan ke dalam sink atau wadah yang berisi air dingin atau air suhu

ruang dengan jumlah yang cukup sehingga sayuran dapat terendam. Setelah dimasukkan

ke dalam air, dilakukan pengadukan untuk membantu melepaskan kotoran atau sisa-sisa

tanah yang masih menempel pada selada. Kotoran dan sisa-sisa tanah yang telah

terlepas akan mengendap di dasar wadah sehingga akan terpisah antara selada dengan

kotorannya. Selada yang tetap berada di permukaan air selanjutnya disaring dan

dikeringkan.

Selain metode tersebut, proses pencucian juga dapat dilakukan dibawah air mengalir.

Air yang mengalir secara terus menerus mampu melarutkan kotoran yang menempel

pada bagian-bagian sayuran. Namun metode ini dinilai kurang efisien dan tidak hemat

karena penggunaan air yang sangat boros. Selain itu, untuk pencucian sayuran dalam

Page 26: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

19

jumlah besar akan membutuhkan waktu yang sangat lama karena pencucian sayuran

dilakukan satu persatu.

4.3.3. Pengeringan

Setelah sayuran dicuci, sisa-sisa air pada sayuran harus dikeringkan. Jika sayuran yang

masih basah digunakan untuk membuat salad akan menyebabkan dressing yang

diletakkan di atasnya akan menjadi encer karena tercampur air sehingga salad yang

dihasilkan tidak menggugah selera makan. Sayuran yang sudah dicuci diletakkan pada

wadah yang berlubang. Paper towel atau tisu juga dapat digunakan untuk

menghilangkan air yang masih menempel pada sayuran, namun biasanya pada kitchen

menggunakan alat yaitu salad spinner. Salad spinner menggunakan prinsip gaya

sentrifugal dengan cara sayuran diletakkan di dalam wadah kemudian diputar dengan

kecepatan tertentu. Sehingga dihasilkan sayuran yang telah bebas dari air dan tidak

rusak atau hancur.

4.3.4. Penyimpanan

Sebagian sayuran akan digunakan untuk membuat salad jika ada pelanggan yang

memesan menu salad dan sebagian lainnya akan disimpan. Penyimpanan ini dibedakan

sesuai dengan kebutuhan. Sebagian sayuran yang digunakan sebagai stok pada hari

tersebut akan disimpan pada chiller kecil yang terletak di bawah meja preparasi.

Penyimpanan sayuran harus dalam keadaan kering didalam wadah yang diberi alas

paper towel untuk mecegah kelembaban yang berlebih. Setelah dimasukkan ke dalam

wadah, sebagian sayuran lainnya akan disimpan di dalam chiller utama sebagai

penyimpanan untuk beberapa hari ke depan.

Page 27: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

20

BAB 5

PROSES PEMBUATAN SALAD DAN SALAD DRESSING

Menurut John & Christopher (2014), salad dapat dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan

penampakannya, yaitu simple, composed dan bound. Simple salad merupakan salad

yang terdiri dari campuran sayuran hijau dengan sayuran mentah seperti mentimun,

wortel, tomat dan lainnya. Simple salad dapat disajikan dengan semua jenis dressing

baik langsung dicampur ataupun secara terpisah. Pemberian dressing secara langsung ke

dalam salad akan menyebabkan beberapa sayuran khusunya sayuran hijau menjadi layu.

Oleh karena itu, untuk perjamuan hidangan yang besar, dressing biasanya disajikan

secara terpisah dengan salad-nya.

Ketika salad disajikan dengan susunan tertentu, hasil akhirnya disebut dengan

composed salad. Salad jenis ini populer sebagai hidangan utama (main course) untuk

hidangan makan siang. Composed salad tersusun atas empat bagian, yaitu :

- Base

Sebagai alas atau dasar dari susunan sebuah salad, biasanya digunakan selada

atau sayuran hijau lain yang dipotong-potong.

- Body

Merupakan bagian utama salad, biasanya berisi sayuran, bound salad, daging

sapi, daging ayam atau ikan.

- Dressing

Dressing apapun dapat ditambahkan ke dalam salad. Dressing berfungsi untuk

memberikan kelembaban dan meningkatkan flavor salad.

- Garnish

Sebagai hiasan pada salad, biasanya dapat menggunakan potongan tomat

ataupun daun parsley. Tujuan utama pemberian garnish adalah mempercantik,

memberikan warna dan tampilan yang menarik pada salad yang dibuat.

Salad juga dapat ditambahkan bahan-bahan lain, seperti daging, ungags, seafood, biji-

bijian, keju, kentang ataupun pasta. Ketika bahan yang sudah dimasak dicampur

mayonnaise maka disebut bound salad. Kekentalan dan konsistensi ikatan dari

Page 28: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

21

mayonnaise yang digunakan berperan sebagai pengikat bahan-bahan dalam salad.

Selain mayonnaise, Greek yoghurt juga dapat digunakan sebagai pengikat bahan-bahan

pembuatan salad. Jika bahan yang sudah dimasak dicampur dengan vinaigrette maka

disebut marinated salad.

Salad dapat dibedakan menjadi 6 jenis menurut bahan utamanya, yaitu simple salad,

mixed (compound) salad, composed salad, classical salad, contemporary (modern)

salad, dan warm salad. Simple salad adalah salad yang hanya menggunakan satu bahan

utama, biasanya sayuran seperti tomat dan selada. Dressing yang umumnya

ditambahkan pada simple salad adalah vinaigrette dressing. Mixed salad tersusun dari

dua atau lebih bahan utama dan ditambahkan dressing sebagai pengikat semua bahan

dalam salad. Contoh mixed salad yaitu coleslaw salad dengan mayonnaise. Jika semua

bahan disusun di dalam piring (tidak dicampur) maka disebut dengan composed salad.

Dressing pada composed salad dapat tuangkan langsung di atasnya ataupun sebagai

pendamping salad. Classical salad adalah salad yang resepnya telah ada dari dulu.

Modern salad mengombinasikan berbagai flavor, bahan dasar, teknik maupun metode

memasak. Yang terakhir, warm salad menggunakan bahan yang sudah dimasak seperti

daging, unggas, seafood sebagai fokus utamanya. Biasanya disusun diatas selada

sebagai alasnya (William Angliss Institute of TAFE, 2013).

Salad dressing ditambahkan ke dalam salad dengan berbagai tujuan, antara lain untuk

menambahkan flavor, warna, mengikat bahan salad menjadi satu, memberikan

kelembaban pada salad, membantu pencernaan karena mempermudah lambung dalam

memecah makanan, serta membuat penampilan salad terlihat lebih menarik. Salad

dressing diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk, yaitu spoonable dressing, pourable

dressing dan dry mix dressing. Spoonable dressing adalah jenis dressing yang

dicampurkan ke dalam salad dengan cara disendok, misalnya mayonnaise. Pourable

dressing dibedakan menjadi 2, yaitu emulsi halus dan emulsi kasar. Contoh emulsi halus

adalah regular French dressing dan ranch dressing. Contoh dari emulsi kasar adalah

Catalina French dressing dan Golden Italian dressing. Jenis dressing lainnya adalah

dry mix dressing yang biasanya digunakan oleh restoran dalam preparasi dressing.

Page 29: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

22

Italian dressing terbuat dari empat bentuk dressing, antara lain creamy (emulsi halus),

golden (emulsi kasar), separating dan dry mix (Thomas Laaman, 2011).

5.1. Pembuatan Dressing Dasar

5.1.1. Simple Vinaigrette

Simple vinaigrette lebih dikenal dengan sebutan French dressing dan merupakan

dressing yang paling dasar karena merupakan campuran dari minyak dan vinegar.

Minyak berfungsi sebagai penghantar flavor yang baik untuk bahan-bahan lain.

Sedangkan vinegar atau biasa dikenal sebagai cuka, berfungsi untuk menambah sensasi

rasa lain dan mencegah minyak melapisi langit-langit mulut (John & Christopher,

2010). Membuat vinaigrette yang baik memerlukan keseimbangan antara lemak, asam,

dan bumbu berupa garam dan merica. Beberapa bahan yang dapat ditambahkan ke

dalam vinaigrette adalah herbs, bawang putih, mustard dan perasan jeruk lemon.

Diperlukan perbandingan antara minyak dan cuka sebanyak 3 banding 1 untuk membuat

vinaigrette yang seimbang. Namun, perbandingan ini dipengaruhi oleh karakteristik

cuka yang digunakan. Jika cuka yang digunakan semakin kuat, maka perbandingan

yang digunakan adalah 4-5 bagian minyak dengan 1 bagian cuka. Penambahan mustard

dalam pembuatan vinaigrette berperan sebagai emulsifier yang akan mengikat minyak

dan cuka (William Angliss Institute of TAFE, 2013). Simple vinaigrette akan cepat

memisah karena sifat alami minyak dan cuka yang saling tolak menolak. Oleh karena

itu, sebelum penyajian dressing harus diaduk atau dikocok lagi untuk menyatukan

semua bahan kembali (O’Brien, 2004).

5.1.2. Mayonnaise

Emulsi adalah suatu sistem yang tidak stabil secara termodinamik dan biasanya diberi

dua bahan tambahan untuk menghindari terjadinya pemisahan fase, yaitu emulsifier atau

stabilizer (Girard et al., 2002). Mayonnaise merupakan emulsi vinegar dan minyak yang

distabilkan menggunakan kuning telur dan mustard. Kuning telur yang digunakan harus

dipasteurisasi terlebih dahulu dengan dipanaskan pada suhu dan waktu tertentu sehingga

mikroorganisme mati namun tidak menyebabkan perubahan pada kuning telur itu

sendiri. Lesitin, kolesterol dan protein yang ditemukan pada kuning telur berperan untuk

menjaga suspensi minyak dan air. Komponen di dalam mustard dapat membantu

mencegah pemisahan pada emulsi. Semua bahan tersebut akan membentuk saus kental

Page 30: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

23

yang tidak akan memisah jika didiamkan (John & Christopher, 2014). Dalam membuat

mayonnaise yang baik membutuhkan proporsi yang tepat antara kuning telur dan

minyak. Umumnya, perbandingan yang digunakan adalah 1 kuning telur untuk 1 cup

(237 ml) minyak.

Menurut Mc Clements (2005) dalam Perrechil, Fabiana de Assis, et al. (2010)

mengungkapkan bahwa stabilizer adalah substansi yang digunakan untuk meningkatkan

viskositas fase cair dan menambah stabilitas emulsi dengan memperlambat pergerakan

molekul. Beberapa stabilizer yang sering digunakan untuk menstabilkan emulsi o/w

atau oil in water emulsion adalah polisakarida, xanthan gum dan maltodekstrin.

Polisakarida banyak digunakan dalam emulsi untuk mengontrol sifat reologis emulsi.

Sifat reologis dan sensori salad dressing seperti flavor, tekstur dan mouthfeel

dipengaruhi oleh jumlah lemak (Paraskevopoulou, 2005). Xanthan gum berperan

sebegai pengental dan gelling agent (Morris, 2006 dalam Stephen, M. G.; Phillipis, G.

O.; Williams, P. A. (Eds.)). Maltodekstrin banyak digunakan dalam pembuatan salad

dressing rendah lemak (Roller, 1996).

5.1.3. Emulsified Dressing

Emulsified dressing pada dasarnya menggunakan teknik yang sama dengan pembuatan

mayonnaise. Perbedaannya adalah pada emulsified dressing menggunakan bahan

tambahan, misalnya herb, spices dan keju. Konsistensi emulsified dressing lebih encer

daripada mayonnaise karena adanya penambahan cairan atau penggunaan keseluruhan

telur (putih dan kuning telur). Penamabahan bahan yang berbeda akan menghasilkan

dressing yang berbeda pula, antara lain :

Tartar sauce : ditambahkan air lemon, capers, gherkin dan herb

Sauce Verte (green sauce) : ditambahkan sari sayuran hijau dan herb

Caesar dressing : ditambahkan anchovy

Aioli : ditambahkan bawang putih yang dihaluskan

Cocktail sauce : ditambahkan saus tomat, saus Worcestershire dan air lemon

(William Angliss Institute of TAFE, 2013).

Page 31: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

24

5.2. Pembuatan Dressing di Nestcology, Land of Gastronomy

5.2.1. Thai Dressing

Thai dressing adalah salah satu dressing berbahan dasar vinaigrette dan bercita rasa

asam yang segar. Dalam pembuatan thai dressing, pertama-tama cabe merah besar

(cabe teropong), bawang merah dan bawang bombay dicincang. Kemudian ditambahkan

dengan minyak zaitun dan minyak kedelai sampai semua bahan terendam dengan

minyak. Lalu ditambahkan air perasan jeruk nipis dan diberi seasoning berupa garam,

merica dan gula.

5.2.2. Caesar Dressing

Caesar dressing merupakan salah satu emulsified dressing yang rasanya sebagian besar

didominasi oleh mayonnaise. Dalam pembuatannya, pertama-tama bawang putih,

bawang merah, capers, anchovy dan keju parmesan dicincang hingga agak halus.

Kemudian ditambahkan dengan mayonnaise dan gula lalu diaduk menjadi satu hingga

merata.

5.2.3. Sesame Dressing

Sesame dressing sangat populer di Jepang dan dikenal dengan nama Goma dressing.

Goma dalam bahasa Jepang berarti wijen dan biji wijen memiliki flavor ‘nutty’ dan rasa

yang sedikit manis. Berdasarkan bahan dasarnya, sesame dressing dibedakan menjadi

dua, yaitu mayo-based dan soy sauce-based. Perbedaan diantara keduanya adalah mayo-

based memiliki kalori yang lebih besar. Sesame dressing cocok dipadukan dengan green

salad. Selain itu, dressing ini bisa ditambahkan pada sayuran kukus dan mie dingin.

Untuk membuatnya, pertama-tama biji wijen dipanggang di atas penggorengan tanpa

minyak dengan api kecil. Biji wijen yang digunakan sebagai bahan dasar umumnya

dipanggang terlebih dahulu sebelum dihaluskan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan

flavor wijen pada sesame dressing. Saat beberapa biji wijen mulai meletus, api

dimatikan lalu biji wijen dihaluskan. Dalam wadah yang terpisah, cuka beras, soy sauce,

dan gula dicampur menjadi satu. Kemudian semua bahan dicampur dengan biji wijen

yang telah dihaluskan dan diaduk hingga tercampur rata.

Page 32: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

25

5.3. Pembuatan Salad Pada Menu di Nestcology, Land of Gastronomy

5.3.1. Tuna Tataki Coleslaw

Tuna Tataki adalah suatu cara mengolah ikan tuna dengan cara dipanggang namun

bagian dalamnya masih mentah. Sebelum dipanggang, potongan tuna terlebih dahulu

dibalur dengan togarashi. Togarashi merupakan campuran dari beberapa bahan kering,

seperti cabai bubuk, lada hitam, biji wijen, kulit jeruk mandarin kering, serpihan nori,

biji hemp dan biji poppy. Tuna yang telah dilumuri togarashi dipanggang di flat top,

kira-kira 10 detik untuk masing-masing sisinya. Kemudian tuna diiris dan ditata di

bagian kanan piring saji. Sayuran yang digunakan dalam Tuna Tataki Coleslaw adalah

buncis, kol putih, wortel dan kol ungu.

Coleslaw merupakan salad yang terdiri dari sayuran yang dipotong halus dan dicampur

dengan dressing yaitu vinaigrette atau mayonnaise. Buncis dipotong memanjang

kemudian di tumis dengan butter dan bawang putih. Buncis, kol putih, wortel dan kol

ungu kemudian disusun secara bertingkat menggunakan ring cutter. Di atas susunan

sayuran, disiram dengan thai dressing. Sebagai condiment dalam hidangan ini

ditambahkan tropical salsa di atasnya. Tropical salsa yaitu campuran dari nanas, apel

hijau dan tomat yang dipotong kotak-kotak kecil dan ditambahkan dengan jeruk nipis

dan sedikit garam serta gula. Gambar produk Tuna Tataki Coleslaw dapat dilihat pada

Gambar 12.

Gambar 12. Tuna Tataki Coleslaw di Nestcology, Land of Gastronomy

Page 33: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

26

5.3.2. Chicken Caesar Salad

Chicken Caesar Salad menggunakan sayuran selada romaine yang dipotong dengan

ukuran sedang. Hal ini bertujuan agar sayuran mudah dikonsumsi dalam sekali suap.

Lalu ditambahkan telur puyuh rebus dan tomat cherry yang dibelah menjadi dua. Untuk

menambah tekstur pada salad, ditambahkan croutons dan semangka yang dipotong

dadu. Croutons adalah roti yang dipotong kotak kemudian di tumis atau dipanggang

kembali dan diberi seasoning seperti butter atau keju. Diatas semua bahan tersebut

disiram dengan caesar dressing yang telah dibuat. Terakhir, ditambahkan dada ayam

yang telah dibumbui dengan garam, merica, chicken powder, truffle oil, dan rosemary

kemudian dipanggang, diiris memanjang dan ditata diatas salad. Gambar produk

Chicken Caesar Salad dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Chicken Caesar Salad di Nestcology, Land of Gastronomy

5.3.3. Japanese Sesame Salad

Japanese Sesame Salad menggunakan sayuran selada merah dan pagoda yang dipotong-

potong. Ditambahkan beberapa potong tahu goreng crispy dan tomat cherry untuk

menambah tekstur salad. Daging tenderloin dipanggang di atas flat top kemudian diiris

kotak dan disusun di atas salad. Diatasnya disiram dengan sesame dressing lalu diberi

taburan crispy potato dan crispy carrot. Crispy potato adalah kentang yang dipotong

dengan alat spiral potato slicer sehingga menyerupai mie, lalu digoreng dengan deep

fryer. Sedangkan crispy carrot adalah wortel yang diiris dengan bentuk potongan

julienne tipis kemudian diberi tepung maizena lalu digoreng. Saat membuat crispy

carrot, tepung maizena yang ditambahkan jumlahnya tidak boleh terlalu banyak. Jika

terlalu banyak maka warna crispy carrot yang dihasilkan menjadi gelap bahkan gosong.

Selain itu, saat menggoreng minyak harus ditunggu hingga benar-benar panas sehingga

Page 34: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

27

akan dihasilkan crispy carrot yang sangat renyah. Gambar produk Japanese Sesame

Salad dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14. Japanese Sesame Salad di Nestcology, Land of Gastronomy

Page 35: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

28

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Salah satu menu yang unik di Nestcology, Land of Gastronomy adalah salad. Seluruh

bahan baku yang akan digunakan untuk membuat salad harus melalui tahap preparasi.

Proses preparasi bahan baku salad di Nestcology dimulai dari pemotongan, pencucian,

pengeringan dan penyimpanan. Untuk salad dressing digunakan thai dressing, caesar

dressing dan sesame dressing. Salad yang disajikan di Nestcology merupakan

perpaduan Asian cuisine dan Western cuisine. Beberapa contoh menu salad yang

disajikan antara lain Tuna Tataki Coleslaw yang menggunakan thai dressing sebagai

salad dressing-nya, Chicken Caesar Salad yang menggunakan caesar dressing sebagai

salad dressing-nya, serta Japanese Sesame Salad yang menggunakan sesame dressing

sebagai salad dressing-nya.

6.2. Saran

Penanganan bahan baku sebelum dan sesudah dipreparasi lebih ditingkatkan

untuk meminimalkan bahan baku yang tidak layak dimasak karena rusak atau

busuk.

Penambahan jenis-jenis menu salad sehingga lebih bervariasi.

Peningkatan teknik pembuatan salad dan salad dressing.

Page 36: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

29

BAB 7

DAFTAR PUSTAKA

Anjani, Riza; Juwaedah, Ade; Setawati, Tati. 2016. Analisis Hasil Belajar “Mengolah

Hot and Cold Appetier atau Salad” Sebagai Kesiapan Tes Uji Kompetensi

Makanan Kontinental Pada Siswa SMK Negeri 3 Sukabumi. Media Pendidikan,

Gizi dan Kuliner, Vol. 5, No. 1, April 2016.

Draz, John and Koetke, Christopher. 2010. The Culinary Professional, 1st edition :

Salad and Dressing. The Goodheart – Willcox Company, Inc. Tinley Park,

Illinois.

Draz, John and Koetke, Christopher. 2014. The Culinary Professional, 2nd

edition :

Salad and Dressing. The Goodheart – Willcox Company, Inc. Tinley Park,

Illinois.

Girard, M.; Turgeon, S. L.; Paquin, P. 2002. Emulsifying properties of whey protein-

carboxymethylcellulose complexes. Journal of Food Science, v. 67, n. 1, p. 113-

119.

Laaman, Thomas R. 2011. Hydrocolloids in Food Processing. Blackwell Publishing

Ltd. and Institute of Food Technologists.

Morris, V. J. 2006. Bacterial polysaccharides. In: Stephen, M. G.; Phillips, G. O.;

Williams, P. A. (Eds.). Food polysaccharides and their applications. New York:

CRC Press.

Natalia, Asi & Guntur Triyadi. Perancangan Buku Visual Molecular Gastronomy : The

Culinary Alchemist. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No. 1. Program

Studi Sarjana Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain

(FSRD) ITB.

O´Brien, R. D. 2004. Fats and oils: formulating and processing for applications. 2. ed.

New York: CRC Press.

Paraskevopoulou, A.; Boskou, D.; Kiosseoglou, V. 2005. Stabilization of olive oil-

lemon juice emulsion with polysaccharides. Food Chemistry, v. 90, n. 4, p. 627-

634.

Perrechil, Fabiana de Assis, et al. 2010. Rheological and Structural Evaluations of

Commercial Italian Salad Dressings. ISSN 0101-2061. Food Science and Technology.

Page 37: PROSES PREPARASI SALAD DAN SALAD DRESSING PADA …repository.unika.ac.id/18501/1/KP 15.I2.0013 - Jazzica Gabriela.pdf · Selama perkuliahan di Universitas Katholik Soegijapranata,

30

Roller, S. 1996. Starch-derived fat mimetics: maltodextrins. Handbook of Fat Replacers.

New York: CRC Press.

William Angliss Institute of TAFE. 2013. SITHCCC202 Produce appetizers and salads

Part 2. Commonwealth of Australia 2013.