Proses Penambangan Timah Alluvial Pada Tambang Besar Nudur Hilir Pt.timah (Persero) Tbk Kabupaten...

download Proses Penambangan Timah Alluvial Pada Tambang Besar Nudur Hilir Pt.timah (Persero) Tbk Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung

of 20

Transcript of Proses Penambangan Timah Alluvial Pada Tambang Besar Nudur Hilir Pt.timah (Persero) Tbk Kabupaten...

JURNAL PROSES PENAMBANGAN TIMAH ALLUVIAL PADA TAMBANG BESAR NUDUR HILIR PT.TIMAH (PERSERO) TBK KABUPATEN BANGKA SELATAN PROVINSI BANGKA BELITUNG

PROSES PENAMBANGAN TIMAHALLUVIALPADA TAMBANG BESAR NUDUR HILIR PT.TIMAH (PERSERO) TBK KABUPATEN BANGKA SELATAN PROVINSI BANGKA BELITUNGSIGIT ADHIYATMA

JURASAN TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SARI

Tambang Besar(TB)Nudur Hilir berlokasi diDesa Bencah,Kecamatan Airgegas,Kabupaten BangkaSelatan, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung,dalam pengawasan Produksi Tambang Darat Bidang Wasprod IV Bangka Selatan. Penelitian ini bermaksud mempelajari alur penambangan timah mulai dari proses pengupasan hingga pencucian bijih timah dengan menghasilkan konsentrat bijih timah dengan kisaran kadar yang telah ditentukan sebelumnya dan bertujuan untuk mengetahui produksi konsentrat bijih timah dari proses penambangan.Penelitian ini berdasarkan pada literatur dan berbagai sumber yang ada secara teoritis seperti studi literatur, pengajuan proposal penelitian, dan administrasi persuratan. Data lapangan terbagi atas 2 (dua) yaitu data primer seperti Data alur prosesflowsheetpencucian, Penggalian dan Proses penambangan lainnya, sedangkan data sekunder yaitu Mengenai genesa timah, SOP yang diterapkan perusahaan serta referensi mengnai timahalluvial, peta lokasi penambangan. Pengambilan data lapangan dengan melakukan pengamatan langsung dilapangan, dengan mewawancarai karyawan, dan ikut langsung turun untuk membantu bekerja dilapangan agar dapat mengetahui proses penambangan secara langsung.Proses penambangan yang berawal dari pengupasanoverburdenhingga pada pencucian dengan rangkaian-rangkaian pencucian untuk menghasilkan konsentrat bijih timah, dimana proses awal dari penambangan adalah pengupasanoverburden,penggalian lapisan kaksa,pemuatan dan pengangkutankaksa, penumpahan kaksa distockpile.Berbeda dengan pencucian yang prosesnya mulai darilaunder, saring putar,store bak, jig primersebagai alat pencucian dan pemisahan awal darikaksa, dilanjutkan dengan pencucianjig clean upyaitu tahap selanjutnya dari proses pencucian padaJig Pan Americasebelum pemisahan akhir dari bijih timah dantaillingdi Shakan atauSluice boxsebagai proses akhir dari pencucian untuk mendapatkan konsentrat timah basah.Kata kunci : Penambangan Timah,Overburden, hidraulik, konsentrat, mekanik.

ABSTRACT

Large Mines ( TB ) is located in the village of Lower Nudur muddy , Airgegas District , South Bangka , Bangka Belitung Islands Province , under the supervision of Army Mine Production Sector IV Wasprod South Bangka . This study intends to study the flow of tin mining began stripping process to produce tin ore leaching of lead ore concentrate with a range of pre-determined levels and aims to determine the production of tin ore concentrate from the mining process .This study is based on literature and various sources that there are theoretically as literature studies , research proposals , and administrative correspondence . The field data is divided into 2 ( two ) are primary data such as data flow process flowsheet washing , excavation and other mining processes , while secondary data about genesis of tin , the company adopted SOP and reference mengnai alluvial tin , mining location map . Collection of field data by direct observation in the field , interviewing employees , and go straight down to help work in the field in order to determine directly the mining process .Mining process that begins with the stripping of overburden to washing with washing circuits to produce tin ore concentrate , which is the initial process of mining overburden stripping , trenching kaksa layer , loading and transporting kaksa , shedding kaksa in the stockpile . In contrast to the leaching process from the launder , rotary filter , store bath , tool jig primary as washing and initial separation of kaksa , followed by washing jig clean up the next stage of the washing process Jig Pan America before the final separation of tin ore and tailling Sluice Boxes in Shakan or the end of the washing process to get wet tin concentrate.Keywords : tin minning, overburden, hydraulic, concentrate, mechanic

BAB IPENDAHULUAN1.1.Latar BelakangProses produksi logam timah dari bijihnya melibatkan serangkaian proses yang terbilang rumit yakni pengolahan mineral (peningkatan kadar timah/proses fisik dan disebut jugaupgrading), persiapan material yang akan dilebur, proses peleburan, proses refining dan proses pencetakan logam timah.Penambangan darat dilakukan di wilayah daratan pulau Bangka Belitung, tentunya sistem operasional yang digunakan tidaklah sama seperti pada wilayah lepas pantai. Proses penambangan timah alluvial menggunakan pompa semprot (gravel pump), Penambangan darat memiliki sebuah dam yang disebutkolongdimana ini sebagai tempat sirkulasi air bagi proses pencucian karena penambangan timah darat tergolong banyak menggunakan air.

1.2Maksud dan TujuanMaksud dilakukannya penelitian ini adalah mempelajari alur penambangan dan pencucian bijih timah hingga menghasilkan konsentrat timah basah.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui proses alur penambangan dan pencucian selama penelitian berlangsung.

1. 3Batasan MasalahBatasan masalah dari penelitian ini yaitu pada proses penambangan timahalluvialdi lokasi penelitian mulai dari proses pengupasan, pengangkutan, sampai dengan hasil pencucian.

1.4Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian ini adalah mengetahui proses kerja tambang mekanik dan jig PA (Pan America) pada penambangan timah serta mengetahui kegunaan dan fungsi alat yang digunakan pada Tambang besar Nudur hilir dan memberikan solusi terhadap perusahaan atas permasalahan yang dihadapiberkaitan dengan penambangan timah.

1.5Alat dan BahanUntuk kelancaran penelitian tersebut diperlukan alat dan bahan sebagai berikut :Penelitian tersebut di atas diperlukan alat dan bahan sebagai berikut:1.Alat tulis menulis2.Buku lapangan3.GPS (Global Positioning System)4.Karung sampel5.Kamera digital6.Komputer/Laptop7.Peta Front Penambangan

1.6Letak Dan Kesampaian DaerahPT.Timah (persero) tbkterletak di Provinsi Bangka Belitung tepatnya dikota Pangkal Pinang.Dari Makassar untuk sampai ke pulau Bangka menggunakan pesawat sebagai alat transportasi yang waktu tempuhnya kurang lebih 3 jam untuk sampai di bandara Depati Amir Pangkal Pinang pulau Bangka, dari Pangkal Pinang lokasi penelitian dapat ditempuh dengan waktu 2 jam ke arah selatan dengan menggunakan alat transportasi darat hingga sampai di lokasi penelitian yaitu di desa Bencah.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 TimahTimah adalah unsur kimia dengan nomor atom 50 dan nomor massa 118,69. Merupakan unsur logam, dengan warna putih keabuan. Timah banyak berada di pulau Bangka dan Belitung. Biji timah terdapat dalam bentuk kasiterit. Penggunaan timah sendiri sering digunakan untuk membuat campuran atau paduan logam yaitu kuningan, perunggu, campuran timah putih dan timah hitam, patri, logam-logam yang dapat melebur, serta logam untuk lonceng (Azis, 2007).

2.1.1GenesaEndapan Timah

Endapan timahalluvial(placer) adalah endapan timah yang terbentuk akibat proses pelapukan pada endapan primer yang kemudian tertransportasi dan terendapkan di tempat lain sebagai endapan sekunder (alluvial) dengan variasi ukuran 20 150 mesh pada lingkungan pengendapan tertentu yang mempunyai nilai ekonomis.Mineral utama yang terkandung pada biji timah adalahCassiterite(SnO2), sedangkan pirit,monazite, zircon, kuarsa,xenotime, illmitedan jugatourmalinemerupakan mineral ikutan.Cassiteriteyang terbentuk merupakan proses oksida yang menghasilkan lapisan oksida sehingga tidak mudah untuk berkarat.Timah merupakan logam keputih-putihan, memiliki struktur kristal yang tinggi, timah juga tidak mudah teroksidasi oleh udara sehingga tahan karat, namun bila masih dalam proses pencucian timah berwarna hitam kecoklat-coklatan. Sifat fisik timah yaitu padat, titik leburnya 505.08 K (449.47 F), titik didihnya 2875 K (4716 F), berat jenis timah 7,365 gr/cm3.

2.1.2 Sistem penambangan timahBerdasarkan SK Direksi Utama PT. Tambang Timah Nomor 127/TT/SK-1000/2005-B1 tentang Tata Cara dan Penambangan Timah Darat di Lingkungan PT. Tambang Timah, objek penambangan timah diklasifikasikan menjadi (Effendi, 2009) :1.Tambang Besar (TB)2.Tambang Semprot (TS)3.Tambang Kapal Isap (TKI)4.Tambang Non Konvensional (TN)2.1.3Alat Pendukung Penambangana. Alat Gali-Muat (Excavator Backhoe)Backhoeadalahalat berat yang multi fungsi yang mampu melakukan pekerjaan menggali(digging), memuat(loading), dan memecah(breaking).Backhoemengaplikasikan hidrolik sebagai sistem penggeraknya, yaitu alat yang dapat bekerja karena adanya tekanan hidrolik pada mesin dalam pengoperasiannya. Konstruksi utamabackhoeterdiri dariboom, arm, danbucket(Hafid, 2007).b.AlatDorong(bulldozer)Bulldozermerupakansuatualatdorongyang biasa digunakan pada kegiatan pembersihanlahan kerja, pengupasan tanah penutup,meratakan timbunan tanah, membuat jalan kerja di daerah tambang, memperkeras jalan pada daerah tambang, mendorong suatu material dan meratakan permukaan bidang rata(finishing).Jenis alat ini banyak membantu pekerjaan-pekerjaan alat muat. Bila ditinjau dari roda penggeraknya, maka terbagi atas dua jenis, yaitu:a.Roda penggerak karet (wheel tired),bulldozerjenis ini memiliki gerakan lebih lincah dan gesit, namun hanya cocok untuk daerah kerja yang kering dan landasan yang keras.b.Roda penggerak rantai (crawler tired),bulldozerini memiliki gerakan lambat namun daya gusurnya meyakinkan dan dapat bekerja pada daerah yang kering maupun berlumpur, hal ini dikarenakan roda penggeraknya mampu mencengkram landasan kerjanya.c.Alat Angkut (Dumptruck)Dumptruckdigunakan untuk mengangkut materialoverburdenhasil pengupasan ke area penimbunan (dumping area) dan mengangkut kaksa menujustockpile.Ada beberapa penggolongandumptruckyaitu :a.Berdasarkan tenaga penggerak (drive)1)Front wheel drive(tenaga penggerak pada roda depan), lambat dan lekas aus bannya.2)Rear wheel drive(tenaga penggerak pada roda belakang), merupakan tipe yang paling umum digunakan.3)For wheel drive(tenaga penggerak pada roda depan dan belakang).4)Double Rear wheel drive(tenaga penggerak pada dua pasang roda belakang).b.Berdasarkan caradumping1)End dump: mengosongkan muatan ke belakang.2)Side dump: mengosongkan muatan ke samping3)Bottom dump: mengosongkan muatan ke bawah.

2.1.4Alat Pendukung Pencucian

a.JigJig adalah salah satu alat pemisahan mineral antara konsentrat dengantailingyang memanfaatkan gaya berat jenis mineral dengan menggunakan medium air sehingga membentuk suatu lapisan sesuai dengan berat jenis mineral tersebut. Tipe tipejigadalah :1.Pan American Jig(P.A.Jig)Pan American Jigmemakai saringan tetap disetiap tangki yang berbentuk cone yang berhubungan dengan membran. Ukuran setiap kompartemen 1050 x 1050 mm. Air tambahan masuk melalui pipa di bawah kerucut dalam tangki dan dapat diatur untuk setiap tangki. Penggeraknya menggunakan esentrik dengan motor listrik dangear box.2.Yuba JigPadaYuba jig, gerakan membrannya tegak lurus dengan gerakan isapan. Letak membran melekat rapat pada dinding tangki sebelah luar, tipa kompartemen dapat diatur panjang dorongan (stroksinya sendiri-sendiri). Penggeraknya menggunakanpulsatordengan motor listrik dangear box.

2.2Prinsip Kerjajigging

Konsentrat keluardari spigot

Prinsip kerja prosesjiggingadalah apabila terjadipulsionpada siklusjiggingmaka lapisan pemisah (bed) akan terdorong naik, sehingga bijih timah pada lapisanbedakan merenggang karena adanya tekanan. Kesempatan ini akan dimanfaatkan oleh mineral berat untuk menerobosbedmasuk ke dalam tangkiPan American Jigdan keluar melaluispigotsebagai konsentrat sedangkan mineral ringan akan terbawa oleh aliran horizontal diatas permukaanbeddan akan terbuang sebagaitailing.Pada saat terjadisuction,bedmenutup kembali sehingga mineral berat berukuran besar dan mineral ringan berukuran besar tidak berpeluang masuk ke saringan. Jadi mineral berat berukuran besar akan mengendap di atasbeduntuk menunggu kesempatanpulsionberikutnya, sedangkan mineral ringan berukuran besar akan terbawa dengan aliran arus horizontal.Sakhan (Sluice Box)Sakhan yang disebut jugasluice boxdigunakan untuk mencuci bijih timah. Sebagaimana pemisahan material dengan prinsip gaya gravitasidengan kemiringan shakan 3-5.Monitor(Nozzle)Monitorberfungsi sebagai alat pemberaikaksapadastockpiledengan cara menyemprotkan air berkecepatan tinggi dan bertekanan sekitar 3 4 atm.Motor Pompa SemprotMotorpompa semprot (MPS) adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk menghisap air sebagai air semprot.Mesin PompaAir(MPA)Mesin PompaAirberfungsi untuk memompa airyang berasaldari kolong(frontkerja)menujubandar untukunderwater.Motor PompaAir(MPA)MotorpompaAir(MPA) ini berfungsi untuk memompa airyang berasaldari kolong(frontkerja)menujubandar keliling yang dibuat mengelilingi daerah kerja (kolong) untuk mengamankan kolong dari limpahan air dari luar yang akan menuju ke kolong (frontkerja).

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian ini, ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan :3.1Tahap PendahuluanTahapan ini merupakan langkah awal untuk mengetahui objek penelitian yang akan dicantumkan pada tahapan berikutnya dengan melakukan peninjauan berupa pengamatan terhadap proses proses yang berlaku pada aktivitas penambangan secara langsung.Tahapan pendahuluan ini adalah rangkaian penelitian yang berdsarkan pada literature dan berbagai sumber yang ada secara teoritis. Beberapa tahapan yang dimaksudkan pada tahapan ini diantaranya adalah:1.Studi literaturMerupakan tahapan referensial untuk memahami objek penelitian dengan bantuan beberapa literature-literatur pendukung yang berkaitan dengan penelitian yang dimaksud. baik berupa informasi lokasi penelitian, pemahaman mengenai objek penelitian dan beberapa rangkaian penambangan timah.2.ProposalBagian ini merupakan tahapan untuk mengevaluasi referensi daripada objek penelitian yang akan dlilakukan oleh penulis dengan mengajukan rangkaian judul penelitian studi proses penambangan timah dan selanjutnya akan dipaparkan mengenai objek penelitian.

3.Administrasi dan PersuratanMerupakan bagian untuk melengkapi serangkaian aturan-aturan yang berlaku pada pihak perusahaan dengan mengirimkan proposal penelitian yang dimaksudkan diatas beserta dengan permohonan melakukan penelitian kepada PT. Timah (persero) Tbk

3.1.Tahap Pengambilan Data

Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang merupakan gambaran kenyataan yang ada di lapangan padaPT. TIMAH (persero) tbkdengan urutan sebagai berikut :1.Penentuan Lokasi PenelitianLokasi penelitian ini berada di bagian pertambanganPT.TIMAH (persero) tbk.2.Observasi LapanganHal ini dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan cara mengamati secara langsung proses kegiatan di lapangan dan ikut serta dalam mengerjakan objek penelitian tersebut.3.Studi KepustakaanStudi kepustakaan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tentang perusahaan secara umum baik itu berhubungan dengan penelitian maupun tidak, ini dilakukan untuk memperoleh informasi dari arsip-arsip perusahaan demi terlaksananya penelitian dengan menggunakan data-data relevan.4.Pengumpulan Data di LapanganPengumpulan data di lapangan dilaksanakan dengan rangka mendukung data-data yang sudah ada, guna mengetahui secara langsung keadaan di lapangan dan pengaruh lokasi kegiatan lapangan yang akan di lakukan dalam penelitian.5.WawancaraHal ini dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan berinteraksi langsung dengan karyawan dan membahas tentang hal-hal yang berhubungan dengan objek penelitian dan dari ini diketahui berbagai hal tentang kegiatan yang tidak sesuai dengan prosedur.

3.2Jenis Data

Data primer merupakandatapendukungyang didapat langsung dari lapangan dan dari hasil wawancara dengan pihak-pihak terkait, diantaranya adalah :a.Data tentang proses penambanganb.Data tentang proses pencucianc.Data Penggalian tanahData Sekunder merupakandata yang diperoleh dari data penelitian perusahaan, literatur-literatur yang dipelajari dan bahan bacaan lain yang berkaitan dengan permasalahan, diantaranya adalah :a.Data tentang Proses terbentuknya timahb.Data mengenai SOP PT. Timahc.Referensi megenai proses penambangan timahalluvialPeta lokasi penambangan

3.3Tahap pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data merupakan kegiatan untuk menghubungkan antara data yang didapatkan sebelumnya selama melakukan penelitian guna menentukan solusi yang tepat untuk diberikan kepada perusahaan sebagai bahan masukan kepada perusahaan untuk meningkatkan target perusahaan.

3.4Tahap Penyajian DataDari hasil analisis dan pengolahan data yang ada, selanjutnya data hasil analisis tersebut kemudian dikumpulkan kembali setelah dievaluasi dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah yang selanjutnya menjadi laporan akhir atau skripsi. Skripsi yang telah disusun sebagai laporan akhir dipresentasikan dalam bentuk ujian seminar dan ujian akhir di depan dosen penguji.Tahap ini dilakukan Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

3.4.1Ujian SeminarSkripsi yang telah disusun sebagai laporan akhir dipresentasikan dalam bentuk ujian seminar hasil dan ujian akhir (sidang sarjana) di depan dosen pengujiJurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Proses Penambangan Bijih TimahPenambangan bijih timah ditambang besar nudur hilir menggunakan metoda tambang terbuka (open pit mining).4.1.1 Tahan pengupasan OBTahap pertama yang dilakukan pada proses penambangan bijih timah adalah mengambil tanah penutup yang berada diatas lapisankaksa(pasir yang mengandung timah).Pengupasan tanah penutup ini mutlak diperlukan agar bisa mengambil bijih timah/kaksa yang ada dilapisan tanah penutup tersebut. Pengupasan ini harus sangat diperhatikan agar ongkos produksi tidak terlampau besar yaitu dengan tetap memperhatikan lokasidumping.Setelah tanah penutup ini telah diangkut olehdumptrucklalu akan diletakkan di tempat pembuangan mineral yang tidak berharga (tailing disposal).4.1.2 Penggalian Lapisan KaksaTahap kedua yang dilakukan adalah kegiatanpenggalian lapisan kaksa yang dilakukan untuk memperoleh lapisankaksadi kolong (frontkerja) dengan menggunakan alat alatberat.Kolongkerja merupakan ruang kerjauntukpengambilan bahan galian(lapisankaksa), yang manakolongkerja harus dibuatsaluran airterlebih dahulu yang berguna untuk memudahkan aliran air ke tempat yang diinginkan(tempatunderwater),menyatukan aliran air darialiranaliransekitarkolonglain yang tidak teratur, mengontrol aliranair kefrontkerja,membuang airyang berlebih dengan diarahkan ke pipa isapyangdibantu oleh mesin pompaair.

4.1.3Pemuatan Dan Pengangkutan Kaksa

Tahap selanjutnya adalahkegiatan pemuatan dan pengangkutan kaksa yang dilakukan untuk memuat kaksa dengan menggunakanbackhoedan ditumpahkan ke dalam bak padadumptruckdimana kapasitasbucket0,8 m3lalu kemudian diangkut kestockpile. Jumlah bucket berisikaksayang ditumpahkan kedumptruckadalah 6, dengan begitu dapat diketahui jumlahkaksayang diangkut olehdumptruckyaitu 4.8 m/rit, ini jauh dari kapasitas aslidumptruckyaitu 49 m/jam, dan pada kenyataannyadumptruck biasanyahanya mengangkut 6 7 kali kestockpileselama 1 (satu) jam.4.1.4Penumpahan Kaksa di StockpileTahap selanjutnya adalahkegiatan penumpahan dan penumpukankaksadi stockpile.Stockpileadalah sebuah tempat penampungan sementara untuk menampung kaksa (pasir yang mengandung timah) sebelumkaksatersebut dilakukan proses pencucian. Dengan ukuran dimensistockpileadalah35 meter x 15 meter x 3 meter.DistockpileTambang Besar Nudur Hilir, terdapat 2 buah monitor dengan ukuran nozzleatau bagian ujung dari monitoryaitu3 inchi yang berfungsi sebagaialatsemprotdengan cara menyemprotkan air berkecepatan tinggi yang bertekanan3 4atm dan digunakan untukmemberaiendapan bahan galianagar terlepas (terberai)yang mana diperlukan debit air yang cukup banyak serta untuk melakukan pencampuran agar menjadi pulpdan mendorong kaksa menujulaunder.

4.2PencucianPada tahap ini merupakan awal dari proses mekanisme pencucian bijih timah yang dilakukan oleh Tambang Besar Nudur Hilir karenakaksayang diperoleh dari tambang masih memiliki kadar sangat rendah sehingga diperlukan pengolahan dalam bentuk pencucian mineral ikutan dengan menggunakan sistemjiggingyang berfungsi untuk memisahkan material pengotor yang ikut bersama dengan bijih timah yaitu pasir karena bentuk dari lapisannya berupa kaksa (pasir yang mengandung bijih timah).Pada proses pencucian ini membutuhkan persedian air yang banyak apabila tidak mencukupi maka proses pencucian tidak dapat berjalan. Proses awalnya yaitu melalui launderyang merupakan suatu bak yang berfungsi untuk menghubungkanstockpile dengan alat saring putar.Materialkaksa(berbentukpulp)yangtelah mengalir padalubang launderselanjutnyaakan menuju ke saring putar.

4.2.1Saring Putar

Kaksa yang berasal dari tambang memiliki ukuran yang tidak seragam, hal ini akan mempersulit dalam pemisahan mineral dijig. Sehingga diperlukan adanya proses untuk menyeragamkan ukuran butir tersebut. Penyeragaman ukuran butir dilakukan dengan menggunakan saring putar atauconicalscreen. Dalam proses ini pengolahan ini diharapkan mendapatkan perolehan yang kadarnya berkisar 20% - 40%. Alat penyaring Berfungsi untuk menyaring / memisahkan material pengotor yang berukuran besar seperti bongkahan tanah liat, batu krikil agar tidak mengganggu proses selanjutnyadan batang penyaringnya di pasang di ujung luar bak penampung dengan jarak antar batang yaitu 2 cm dan panjang sekitar 3 m, sehingga bongkah batuan yang berukuran lebih dari 2 cm tidak akan masuk ke dalam jig, sedangkan batuan yang berukuran lebih kecil 2 cm,akan lolos dan langsung masuk ke dalamstore bak.

4.2.2Store Bak

Store bakberfungsi untuk membagikaksayang keluar dari pipa penyaluryangberasal dari saring putar dan menuju ke tiap unitjig primer.Store bakini terbuat dari besi dengan panjang bak 4.12 meter, lebar 5.52 meter, tinggi 1.21 meter dengan kemiringan 10. Cara kerjanya aliranpulpyang mengalir melewatistore bakakan terhambat karena pada bagian akhir dari bak ini terdapat 4 buah lubang pipa yang berdiameter 10 inchi sehingga sebagian aliran akan tertahan pada bagian besi dari bak dan yang lainnya akan masuk melalui lubang pipa tersebut. Berdasarkan berat jenis, bijih timah mempunyai berat jenis lebih berat daripada dari pasir maka pasir akan cenderung untuk mengalir bersama aliran air dan bijih timah ini akan lebih cepat mengendap di bagian bawah dari bak penenangtersebut.Materialkaksa(pulp)selanjutnyaakan masuk ke dalam prosesjiggingyang diawali dengandialirkannyapulpmenujujigprimer.

4.2.3Jig PrimerJigadalah salah satu alat pemisahan mineral antara konsentrat dengantailingyang memanfaatkan gaya gravitasi yaitu dari berat jenis mineral dengan menggunakan medium air sehingga membentuk suatu lapisan yang sesuai dengan berat jenis mineral tersebut.Jigyang dipakai di Tambang Besar Nudur Hilir saat ini adalah typePan American Jig(PA) berkapasitas 120 m3/jam.Keuntungan bila menggunakanPan American Jigyaitugerakan membran sejajar dengan gerakan tekanan dan isapan sehingga pembagian air melalui saringan merata dan dapat memberikan panjang dorongan yang lebih besar sehingga kekuatan isapan akan lebih kuat.Kerugian apabila menggunakanPan American Jigyaitumekanik penggerak (mesin esentrik) mudah rusak maka memerlukan perawatan yang lebih serius, dan bila spigot buntu / tersumbat, membran akan mudah lepas.

Pada pencucian dijig primer ini terdapat empat unitjig yang beroperasi, dan masing-masing menjadi 3 kompartemen setiap jalurnya, yaitu kompartemen A, B, dan C. Pada satu unitjigterdapat 6cellatau mempunyai 6spigot,maka dalam pencucian ini terdapat 24spigot.Pukulan penggerak jig juga perlu diperhatikan jika pukulan penggerakjigterlalu kecil maka material akan sulit untuk turun karena materialnya mengambang dan menyebabkanbed jig(hematite)tersumbat. Ukuran panjang pukulan penggerakjigadalah kompartemen A = 10 17 mm, kompartemen B = 8 10 mm, kompartemen C = 6 8 mm. Panjang pukulan penggerakjig kompartemen A lebih besar karena agar bijih timah yang masuk terlebih dahulu kejig primer akan terhisap oleh kompartemen A sehingga akan mengurangi hanyutnya bijih timah (losses). Ukuran jumlah pukulanjigadalah kompartemen A = 130 140 kali/menit, kompartemen BC = 160 170 kali/menit.

4.2.4 Jig Clean UpProses pencucianpadaJigClean UpKonsentrat dari hasil tahap pencucian sebelumnyadialirkan melalui sebuah pipa terbukayangmerupakan umpan bagijigclean up. Pada tahap pencucian ini digunakan dua unitjigyang mempunyai 2 jalur aliran setiap unitnya dan mempunyai 3 kompartemen pada setiap unitnya yaitu kompartemen A, kompartemen B dan kompartemen C, makaJigini mempunyai jumlahcellsebanyak 12cellatau mempunyai 12spigot.Panjang pukulan penggerakjigclean upyaitu kompartemen A = 8 10 mm, kompartemen B = 4 7 mm, kompartemen C = 3 5 mm.Panjang pukulan penggerakjig clean up,kompartemen A lebih besar karena agar bijih timah yang masuk terlebih dahulu kejig clean upakan terhisap oleh kompartemen A sehingga akan mengurangi hanyutnya bijih timah (losses). Jumlah pukulan penggerakjigjuga perlu dilakukan pemeriksaan, pengukuran dan penyetelan kembali disesuaikan dengan kebutuhan proses jika terjadi perubahan sewaktujigsedang beroperasi maupun jika terjadi perubahan ukuran butiran kasiterit. Ukuran jumlah pukulanjigadalah kompartemen A = 140 kali/menit,kompartemen BC = 200 kali/menit.

4.2.5 Jig Clean UpProses pencucianpadaJigClean UpKonsentrat dari hasil tahap pencucian sebelumnyadialirkan melalui sebuah pipa terbukayangmerupakan umpan bagijigclean up. Pada tahap pencucian ini digunakan dua unitjigyang mempunyai 2 jalur aliran setiap unitnya dan mempunyai 3 kompartemen pada setiap unitnya yaitu kompartemen A, kompartemen B dan kompartemen C, makaJigini mempunyai jumlahcellsebanyak 12cellatau mempunyai 12spigot.Panjang pukulan penggerakjigclean upyaitu kompartemen A = 8 10 mm, kompartemen B = 4 7 mm, kompartemen C = 3 5 mm.Panjang pukulan penggerakjig clean up,kompartemen A lebih besar karena agar bijih timah yang masuk terlebih dahulu kejig clean upakan terhisap oleh kompartemen A sehingga akan mengurangi hanyutnya bijih timah (losses). Jumlah pukulan penggerakjigjuga perlu dilakukan pemeriksaan, pengukuran dan penyetelan kembali disesuaikan dengan kebutuhan proses jika terjadi perubahan sewaktujigsedang beroperasi maupun jika terjadi perubahan ukuran butiran kasiterit. Ukuran jumlah pukulanjigadalah kompartemen A = 140 kali/menit,kompartemen BC = 200 kali/menit.

4.2.6Komponen Penting pada PencucianSebelum sampai pada tahap akhir dari pencucian, ada komponen-komponen yang juga membantu pada saat proses pencucian, adapun komponen-komponen itu adalah :1. Esentrik merupakan salah satu alat penggerak di pencucian yang dipergunakan pada typePan American Jig(PA). Esentrik ini berfungsi untuk merubah gerakan berputar yang ditimbulkan olehgear box(gear motor) menjadi gerakan turun naik (vertikal). Alat ini berfungsi untuk menimbulkan isapan (suction) dan tekanan (pulsion) pada permukaanbed jig.

2.Bedmerupakan lapisan material diatas saringjig, yang terdiri darihematitedan dalam prosesjigginginibed materialsangat berperan penting, karenabed materialini berfungsi sebagai material pemisah antara mineral utama dan mineral pengotornya. Berdasarkan kondisi di atas, makabed materialperlu ditambah atau diganti dengan butiranbed materialyang berukuran 1 2 cm sesuai dengan prosedur yang ada.Pengisian batuhematite/bed jigtidak boleh terlalu penuh atau setinggiroosteratas (100 mm) sebaiknya diisi 70 90 mm sehingga menyisakan ruang kosong 10 30 mm. Hal ini dilakukan untuk menyediakan ruangan bagi mineral yang belum sempat terhisap menjadi konsentrat agar terlindungi dari pengaruh kecepatan aliran (crossflow) diatas permukaanjigsehingga tidak terdorong dan hanyut bersamatailingakibat kecepatan aliran (crossflow)

3.Fungsi kecepatan aliran adalah untuk membawa material ringan baik yang berukuran besar atau kecil. Kecepatan aliran diatas permukaanjigperlu dirawat / dikendalikan sesuai dengan standar, karena jika kecepatan aliran terlalu deras maka akan mengakibatkan bijih timah dan mineral berharga lainnya hanyut bersamatailing. Cara menahan kecepatan aliran bila sudah melebihi standar adalah memasang sisir penahan (riffles)berfungsi untuk menjaga agar material tidak ikut terbuang bersamatailingdan berfungsi juga untuk mengunci saringan agar tetap diamdi ujung kompartemen terakhirjigbersangkutan.5.PadaJigprimertipePan Americanini dilengkapi denganafsluiter.Terdapat 24 afsluiterpadajigprimer dimana setiap 1jigprimer mempunyai 6afsluiteryaitu kran air yang berfungsi untuk mengatur pemasukan air (underwater) ke dalam tangkiJig, yang dihubungkan dengan sebuah pipa besi yang dipasang secara permanen. Air (underwater) yang akan dimasukkan ke dalam tangkiJigprimer berasal dari bak penampungan (header tank) yang berada di atasJigdan disalurkan melalui pipa besi.6.Header tankadalahtempat penampungan air yang berfungsi untuk menampung air tambahan dariunderwater,dimanaair yang masuk ke dalamjig clean up200lt/menitapabila air tambahan tersebut tidak ditampung terlebih dahulu di dalamheader tankakan berakibat cukup besar kinerjaJig. Air tersebut diambildari bandar / saluranunderwaterdengan menggunakan pompaunderwaterdimana bandar ini menjadi satu dengansettling pondsehingga dapat diupayakan air yang berasal dari kolong ini dapat terendapkan dan dapat memperoleh air yang bersih untuk proses pencucian tetapi kenyataannya berbeda karena terlalu banyaknyatailingpadadisposal tailinghinggatailingmengotori aliran air padaunderwatermaka air yang dihasilkan masih keruh dan terjadi kedangkalan akibat banyak lumpur yang terendapkan.berikut merupakan proses penambangan yang dilakukan pada TB Nudur Hilir, diantaranya:

BAB VPENUTUP

5.1KesimpulanBerdasarkan hasil kegiatan lapangan pada penambanganTambang Besar (TB)Nudur Hilir serta uraian dari bab-bab sebelumnya yang telah disampaikan, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa target produksi dari Tambang Besar Nudur Hilir tidak sesuai dari apa yang telah direncanakan (target), hal ini disebabkan karena seringnya dilakukan rekondisi pada alat yang digunakan untuk proses penambangan, baik itu alat mekanik maupun pencucian, ditambah lagi dengan penempatan-penempatan alat seperti monitor yang kurang tepat membuatstripingpadaexcavatorterganggu, begitu juga perawatan alat yang kurang diperhatikan hingga sesering mungkin melakukan rekondisi POP, stock tanahkaksapadastockpilejuga kadang habis, yang menyebabkan kerja dari jig berkurang, begitu juga pada jam jalan kerja dari karyawan, ini dikarenakan alat berat yang pengoperasiannya kurang maksimal, kurangnya perhatian pada alat dan pipa untuk sirkulasi dari semua kolong ke dam utama serta penempatan alat dan disposal tailing yang kurang tepat menjadikan proses penambangan dan pencucian terganggu hingga produksi berkurang karena jam jalan kerja yang terganggu.

5.2Saran

Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan lapangan pada Tambang Besar Nudur Hilir,penulisinginmemberikan masukan agar terciptanya kelancaran dalam penambangan yang diakukan Tambang besar Nudur Hilir, yaitu agar perawatan pada alat kerja yang digunakan dalam kegiatan penambanganlebih diperhatikan, agar dapat mengurangi kerusakan ataupun rekondisi pada alat-alat penambangan, perlunya evaluasi pada alat berat yang kurang mampu untuk berada dimedan tambang karena alat berat umurnya tergolong tua, dan juga mengatur kembali main plan pada rencana kerja penambangan dimana penempatan-penempatan alat seperti monitor dandisposal tailingyang dapat dibilang kurang tepat membuat jam jalan kerja padaexcavatordan juga karyawan terganggu, pengawasan pada karyawan dilapangan juga perlu ditingkatkan karena terlihat bahwa keseriusan kerja pada karyawan sangat kurang.

DAFTAR PUSTAKA

Azis, V. 2007.Analisis Kandungan Sn, Zn, dan Pb Secara Spektofotometri Serapan Atom. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Effendi, Hardi. 2009.Materi Pelatihan Teknis Tingkat Dasar Bidang Penambangan Darat.Timah. Pangkal Pinang

Faldi, N. H. 2013.Aktivitas Penambangan Bijih Timah Di Unit Darat Tambang Besar (Tb)Nudur 4 Desa Bencah, Kecamatan Airgegas,BangkaSelatan DiPt Timah (Persero) Tbk. Politeknik Geologi dan Pertambangan. Bandung.

Hafid, M.D. 2007.Pedoman Tehnis Penambangan Timah Alluvial Di Darat.PT Tambang Timah. Bangka Belitung

Hasibuan, 2005.Dasar-dasarmanajemen, Jakarta : Bumi AksaraHasanudin dkk, 1992.Aliran Air Tanah Dan Akan Memberikan Mineral Mineral Baru Pada Proses Pengendapan Kembali. Jakarta

http://www.timah.com. Diakses pada 10 Oktober 2013.

Peters, William C.; 1987,Exploration and Mining Geology, Second Edition, Department of Mining and Geological Engineering, The University of Arizona, John Willey and Sons, New York.

PT. Timah, 2002. PetaLokasi Tambang Inkonvensional Tahun 2001 Kabupaten Bangka.

Sukandarrumidi. 2006.Bahan Galian Industri.UGM. YogyakartaTim Kamus Pertambangan Umum. 1999.Kamus Pertambangan Umum.UVRI. Makassar