Proses Pembuatan Pupuk Phonska

4
Proses Pembuatan Pupuk Phonska / NPK Bahan baku yang digunakan dalam industri pupuk phonska/ pupuk Nitrogen Phospor Kalium (NPK) terbagi menjadi 2 jenis yaitu bahan baku cair dan bahan baku padat. Bahan baku padat terdiri atas KCl, ZA, Urea, zat-zat tambahan (sesuai dengan grade pupuk NPK yang diinginkan) seperti MgO, dan ZnSO 4 , serta Filler. Sedangkan bahan baku cair yang digunakan adalah asam fosfat, asam sulfat, dan amoniak. Tahapan proses produksi phonska digambarkan pada diagram di bawah ini.

description

jjjj

Transcript of Proses Pembuatan Pupuk Phonska

  • Proses Pembuatan Pupuk Phonska / NPK

    Bahan baku yang digunakan dalam industri pupuk phonska/ pupuk Nitrogen Phospor Kalium

    (NPK) terbagi menjadi 2 jenis yaitu bahan baku cair dan bahan baku padat. Bahan baku padat

    terdiri atas KCl, ZA, Urea, zat-zat tambahan (sesuai dengan grade pupuk NPK yang diinginkan)

    seperti MgO, dan ZnSO4, serta Filler. Sedangkan bahan baku cair yang digunakan adalah asam

    fosfat, asam sulfat, dan amoniak. Tahapan proses produksi phonska digambarkan pada diagram

    di bawah ini.

  • Tahapan proses produksi pupuk Phonska akan dijelaskan berikut ini

    Pengumpanan Bahan Baku

    Bahan baku padat diumpankan ke dalam Pug Mill dengan dosis tertentu. Bahan baku cair berupa

    amoniak dan asam fosfat direaksikan di dalam Pipe Reactor. Pengumpanan bahan baku ada 2

    yaitu secara Conveyor dan Pneumatic. Urea, ZA, KCl, Filler, Magnesit, dan Dolomite dapat

    diumpankan ke dalam Hopper kecil menggunakan Payloader. Hopper yang diletakkan di atas

    Belt Conveyor akan memindahkan bahan-bahan tersebut ke Bucket Elevator di dekat gudang

    penyimpanan. Bahan baku yang melewati Belt Conveyor pertama akan terlebih dahulu melewati

    Filter Magnetik untuk mengambil benda - benda yang berupa logam yang terikut dalam bahan

    baku. Selanjutnya bahan-bahan tersebut akan dipindahkan ke pabrik lewat Belt Conveyor kedua.

    Dolomite dan bahan baku butiran kecil dimasukkan ke dalam Bin dengan sistem transportasi

    Pneumatic. Tiga Bin dengan kapasitas besar digunakan untuk menyimpan urea, ZA, KCl, dan

    Filler. Sedangkan Bin terakhir digunakan untuk Spillage yang dapat dipakai sebagai bahan baku

    cadangan. Semua penampung bahan baku dilengkapi dengan 4 buah Big Blaster (Air Knocker)

    yang bekerja dengan bantuan Plant Air. Blaster ini berfungsi untuk mencegah terbentuknya

    gumpalan dan akumulasi bahan baku di dalam Bin.

    Penyiapan Slurry dan Proses Granulasi

    Bahan baku padat yang telah tercampur homogen di dalam Pug Mill dialirkan ke dalam

    Granulator. Pug mill terdiri atas Double Screw Inclined Conveyor yang mengontakkan dan

    mencampurkan semua bahan baku dan Recycle Solid serta memungkinkan penambahan bahan

    baku cair / gas seperti asam sulfat, steam, dan amoniak untuk meningkatkan produktivitas unit

    granulasi. Asam Sulfat dapat ditambahkan pada bahan baku padat melalui Distributing Pipe

    sedangkan steam dan amoniak diumpankan melalui Sparger di dasar Granulator. Plant Air

    digunakan untuk membantu pengadukan dan produk keluaran Pug Mill dialirkan secara gravitasi

    ke dalam Drum Granulator dan mengalami proses granulasi. Granulasi ini merupakan proses

    utama dalam pembuatan Phonska Granular. Pada proses granulasi terjadi reaksi kimia dan fisis

    antara berbagai bahan baku dengan senyawa P2O5 yang berasal dari asam fosfat. Asam fosfat

    dinetralkan dengan amoniak dan proses netralisasi ini berlangsung di dalam reaktor yang

    dipasang sedemikian rupa sehingga slurry Amonium Fosfat (mengandung sedikit sulfat) yang

    dihasilkan langsung tertuang ke dalam Granulator.

    Asam fosfat yang diumpankan ke dalam reaktor pipa berasal dari unit Scrubbing dan Steam

    bertekanan sedang digunakan untuk membersihkan reaktor pipa. Untuk melengkapi proses

    netralisasi asam agar mencapai grade yang diinginkan atau untuk menetralkan asam sulfat yang

    diumpankan ke dalam Granulator maka dipasang Ammonia System Sparger. Jenis Sparger yang

    digunakan adalah Ploughshare yang dipasang di dasar Granulator, sehingga amoniak yang

    terbawa ke dalam Scrubber dapat diminimalkan. Penggunaan amoniak cair dilakukan untuk

  • memudahkan pengontrolan temperatur pada Granulator. Pengontrolan temperatur ini sangat

    penting agar produk yang diinginkan memiliki kandungan urea yang tinggi dengan kandungan

    NPK yang sesuai.

    Pengeringan, Pemilahan, dan Penggilingan Produk

    Produk keluaran Granulator dimasukkan ke dalam Dryer untuk mengurangi kadar air hingga

    mencapai 1,5 % sesuai dengan spesifikasi produk NPK yang diinginkan. Dryer berbentuk Rotary

    Drum dan Dryer ini akan mengeringkan padatan keluaran granulator hingga kadar airnya

    mencapai 1 - 1,5 % menggunakan udara pengering dengan arah Co - Current. Combustion

    Chamber menggunakan bahan bakar gas sebagai media pemanas. Terdapat 3 buah Fan yang

    menyuplai udara ke dalam Dryer. Combustion Fan yang menyediakan udara dengan kuantitas

    stoikiometri untuk pembakaran, Quench Air Fan yang digunakan untuk mendinginkan daerah

    Furnace dan terakhir Air Fan yang digunakan untuk mengatur kondisi udara yang dibutuhkan

    untuk mencapai temperatur di dalam Dryer yang diinginkan. Drum Dryer juga dilengkapi

    dengan Grizzly (pemisah bongkahan) untuk menghancurkan gumpalan yang dapat menyumbat

    aliran keluaran Dryer menuju Elevator. Apabila gumpalan sampai keluar, Grizzly akan

    mengangkat dan membuangnya ke dalam Hopper lalu diumpankan ke dalam Lump Crusher.

    Gumpalan yang telah hancur akan bergabung dengan keluaran Dryer pada Conveyor. Belt

    Conveyor tersebut dilengkapi dengan pemisah magnetik untuk memisahkan material besi yang

    terbawa dalam produk yang dapat merusak Screen atau Crusher. Timbangan dapat dipasang

    untuk memeriksa jumlah produk di dalam proses granulasi / Loop Recycle.

    Udara yang keluar dari Dryer mengandung sejumlah amoniak yang lepas dari produk, debu, dan

    air yang teruapkan dari produk saat dikeringkan. Udara akan dimasukkan ke dalam Cyclone

    untuk memisahkan sebagian besar partikel yang terbawa gas. Cyclone ini dilengkapi dengan

    rantai pembersih dan Small Vibrator (elektrik) untuk mencegah penumpukan di dinding Cyclone.

    Setiap Cyclone juga dilengkapi dengan sebuah Hopper dan Valve berjenis Discharge Flap untuk

    mengeluarkan debu dan digabungkan dengan Recycle Product pada Recycle Belt Conveyor.

    Setelah proses pemisahan partikulat, gas dihisap ke dalam Dryer Scrubber. Dryer Exhaust Fan

    dipasang pada aliran keluaran Scrubber dan dilengkapi dengan Inlet Damper untuk mengatur

    jumlah udara. Produk kering diumpankan ke Exit Dryer Conveyor. Dari situ produk diumpankan

    ke Exit Dryer Elevator yang akan membawa produk ke penyaring melalui Screen Feeder.

    Diantara Exit Dryer Elevator dan Screen Feeder terdapat Recycle By Pass Diverter yang

    dioperasikan secara manual. Diverter ini dapat digunakan apabila sebagian atau seluruh unit

    akan dikosongkan dalam waktu yang singkat. Produk akan jatuh ke dalam sebuah penampung

    berkapasitas kecil.

  • Produk dapat diumpankan kembali ke dalam proses melalui suatu Pay Loader, melalui Spillage

    Recovery System yang dilengkapi dengan Hopper kecil dan Belt Conveyor atau dapat dikirim

    kembali ke gudang penyimpanan bahan baku untuk proses selanjutnya. Screen feeder pertama

    berguna untuk mengoptimalkan distribusi produk yang akan melewati Screen. Screen bertipe

    Double Deck digunakan karena memiliki efisiensi yang tinggi dan kemudahan dalam

    pemeliharaan dan pembersihannya. Terdapat dua penyaring, satu beroperasi sedangkan yang lain

    sebagai cadangan, dilengkapi dengan Motor Vibrator dan Self Cleaning System. Produk dengan

    ukuran yang sesuai (on size) dari penyaring diumpankan langsung ke Small Recycle Regulator

    Bin. Produk oversize yang telah dipisahkan dijatuhkan secara gravitasi ke dalam Pulverizer yang

    terdiri atas Double Opposed Rotor Chain Mill atau Tripple Rotor Mill yang dapat digunakan

    untuk beban besar dengan Rubber Line Casing. Terdapat Diverter untuk mengganti jalur

    penyaring dan Crusher secara bergantian jika akan dilakukan perbaikan atau terjadi masalah

    dalam pengoperasiannya.

    Produk undersize jatuh secara gravitasi ke dalam Recycle Belt Conveyor sedangkan produk

    onsize diumpankan ke Recycle Regulator Bin yang terletak di atas Recycle Regulator Belt

    Conveyor. Keluaran Recycle Conveyor dimasukkan ke dalam Granulator Elevator yang

    menampung semua aliran recycle bersama-sama dengan bahan baku padat yang akan

    diumpankan ke dalam Pug Mill. Granulator dilengkapi dengan Flexing Rubber Panels untuk

    menghindari penumpukan produk. Granulator juga dilengkapi dengan Lump Kicker agar tidak

    ada gumpalan yang tersisa di dalam drum yang dapat mengganggu aliran padatan dan menjaga

    agar gumpalan tersebut tidak terbawa ke dalam Dryer. Lump Kicker akan mengeluarkan

    gumpalan ke dalam Grizzly yang akan membuat gumpalan tersebut terpisah - pisah akibat aksi

    perputaran. Produk kering kemudian diumpankan ke Double Deck Screen yang akan memilah -

    milah produk menjadi produk on size, oversize, dan undersize. Produk oversize akan dimasukkan

    ke dalam Crusher kemudian dikembalikan ke dalam Pug Mill bersama-sama dengan produk

    undersize, debu dari Cyclone, dan sebagian produk jadi. Produk on size akan mengalami

    perlakuan produk akhir.

    Perlakuan Produk Akhir

    Produk onsize memiliki temperatur tinggi sehingga perlu didinginkan di dalam Fluidized Bed

    Cooler. Produk dingin kemudian dilapisi oleh Coating Oil dan Coating Powder di dalam

    Coating Drum. Produk ini perlu dilapisi karena sifatnya yang higroskopis. Produk yang telah

    dilapisi akan masuk ke unit bagging dan siap dipasarkan.