Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

32

description

Embriologi Proses pembentukan organ penciuman dan organogenesis

Transcript of Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Page 1: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis
Page 2: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Proses pembentukan hidung dimulaidari pembentukan wajah pada akhir mingguke-4 yang ditandai dengan adanya tonjol-tonjol wajah yang dibentuk oleh pasanganlengkung faring pertama. Selanjutnya tampaktonjol maksila dan mandibula, kemudian dandi sisi kanan kiri prominensia frontonasalismuncul penebalan dari ektoderm permukaanyaitu placode nasal (olfactorius)

Page 3: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Pada minggu ke-5 plakoda-plakodahidung mengalami invaginasi membentuklubang hidung, dalam hal ini plakodamembentuk rigi jaringan yang mengelilingimasing-masing lubang dan membentuktonjol hidung. Tonjol yang berada ditepi luarlubang adalah tonjol hidung lateral dan yang ada ditepi dalam adalah tonjol hidungmedial.

Page 4: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Janin berumur 5 minggu

Page 5: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Janin berumur 5 minggu

Lobang hidung

Tonjol maksila

Tonjol mandibula

Page 6: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Selama dua minggu selanjutnya tonjolanmaxila terus bertambah besar ukurannya, tonjolan ini tumbuh ke arah medial sehinggamendesak tonjol hidung ke arah garis tengahkemudian celah antara tonjol hidung medial dan tonjol hidung maksila hilang dankeduanya bersatu membentuk bibir atas.

Page 7: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Mula- mula tonjol hidung lateral terpisah olehsuatu alur yang dalam (alur nasolakrimal).ektodermdilantai alur ini membentuk sebuah tali epitelmembentuk ductus nasolacrimalis, ujung atasnyamelebar membentuk saccus lacrimalis, setelahlepasnya tali tersebut, tonjol maksila dan tonjollateral menyatu.

Hidung yang terbentuk dari tonjol frontal membentuk jembatannya, gabungan tonjol-tonjolhidung medial membentuk lekung cuping danujung hidung, dan tonjol hidung lateral membentuksisinya (alae).

Page 8: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Selama minggu ke-6 lubang hidungmakin bertambah dalam,karena tumbuhnyatonjol-tonjol hidung yang ada disekitarnyadan sebagian lagi karena lubang inimenembus kedalam mesenkimbawahnya.dan pada saat dan pada saat itudiikuti juga dengan perkembangan syarafolfaktori.

Page 9: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Pada minggu ke-7 dan ke-8 organ hidung akan terlihat dengan

jelas

Page 10: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

ORGANOGENESIS

Organogenesis/morphogenesis merupakan pertumbuhan embryo bentuk primitif tumbuh menjadi bentuk definitive.

Organogenesis gabungan 2 periode :

1. pertumbuhan antara (Extensi, pertumbuhan, evaginasi, invaginasi, dan perpindahan sel bumbung-bumbung; pertumbuhan alat yang terdiri dari jaringan, pengorganisasian alat-alat menjadi sistem, dan penyelesaian bentuk morfologi embrio)

Page 11: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

2. pertumbuhan akhir (otak embrio berkembang, terbentuk jari-jari, tubuh mulai memanjang dan lurus, hingga menjadi janin.

Pada Evertebrata (pisces dan amphibi) batas periodepertumbuhan antara dengan periode akhir disebuttingkat berudu (larva).

Pada Reptilia, Aves dan Mamalia tak jelas bataskedua periode tersebut.

Page 12: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

1. Transformasi dandiferensiasi

Transformasi dan diferensiasi bagian-bagian embriobentuk primitif berupa :

1. Extensi dan pertumbuhan bumbung-bumbung yang terbentuk pada tubulasi.

2. Evaginasi dan invaginasi daerah tertentu setiapbumbung.

3. Pertumbuhan yang tak merata pada berbagai daerahbumbung.

4. Perpindahan sel-sel dari satu bumbung ke bumbunglain atau ke rongga antara bumbung-bumbung.

Page 13: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

5. Pertumbuhan alat yang terdiri dari berbagai macamjaringan, yang berasal dari berbagai bumbung.

6. Pengorganisasian alat-alat menjadi sistem: sistempencernaan, sistem peredaran darah, sistemurogenitalia, dan seterusnya.

7. Penyelesaian bentuk luar (morfologi, roman) embriosecara terperinci, halus dan individual.

Page 14: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Dalam organogenesis ada 2 hal yang perlu dicatat :

1. Setiap embrio mengalami embryogenesis denganmenempuh tahap-tahap embryogenesis yang dimiliki leluhur secara evolusi.

2. Berhubung dengan rekapitulasi diatas (HukumHaeckel) ada beberapa bagian tubuh embrio yang pada suatu ketika berkembang lalu susut dan hilang, atau berubah letak dan peranan dibandingkandengan asal usul; sebaliknya ada suatu bagian yang pada asal-usul susut dan tak berperanan tapi jadiberkembang.

Page 15: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

a. Bumbung Epidermis

Menumbuhkan :• Lapisan epidermis kulit, dengan derivatnya yang bertexture

(susunan kimia) tanduk: sisik, bulu, kuku, tanduk, cula, taji.• Kelenjar-kelenjar kulit: kelenjar minyak bulu, kelenjar

peluh, kelenjar ludah, kelenjar lendir, kelenjar air mata.• Lensa mata, alat telinga dalam, indra bau dan indra raba• Stomodeum menumbuhkan mulut, dengan derivatnya

seperti lapisan enamel (email) gigi, kelenjar ludah dan indrakecap

• Proctodeum, menumbuhkan dubur bersama kelenjarnyayang menghasilkan bau tajam.

• Lapisan enamel gigi.

Page 16: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

b. Bumbung endoderm (metenteron)

Menumbuhkan : Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan sejak pharynx

sampai rectum. Kelenjar-kelenjar pencernaan hepar, pancreas, serta

kelenjar lendir yang mengandung enzim dalamoesophagus, gaster dan intestinum.

Lapisan epitel paru atau insang. Cloaca yang jadi muara ketiga saluran : pembuangan

(ureter), makanan (rectum), dan kelamin (ductusgenitalis).

Lapisan epitel vagina, urethra, vesica urinaria dan kelenjar-kelenjarnya.

Page 17: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

c. Bumbung neural (saraf)

Menumbuhkan :

Otak dan sumsum punggung.

Saraf tepi otak dan punggung.

Bagian persarafan indra, seperti mata, hidung, danraba.

Chromatophore kulit dan alat-alat tubuh yang berpigmen.

Page 18: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Menumbuhkan banyak ragam alat : Jaringan pengikat dan penunjang. Otot : lurik, polos, dan jantung. Mesenkim yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam

sel dan jaringan. Gonad, saluran serta kelenjar-kelenjarnya. Ginjal dan ureter. Lapisan otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica

adventitia, tunica muscularis-mucosa dan serosa) berbagaisaluran dalam tubuh, seperti pencernaan, kelamin, trachea, bronchi, dan pembuluh darah.

Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat: pleura, pericardium, peritoneum, dan mesenterium.

Jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati, pancreas, kelenjarbuntu.

Lapisan dentin, cementum dan periodontium gigi, bersamapulpanya.

d. Bumbung mesoderm

Page 19: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

EPIMERE

Diferensiasi PadaBumbung Mesoderm

HYPOMERE

MESOMERE

Page 20: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Mekanisme differensiasi derivate ketigalapis-benih dipengaruhi factor-faktor

1. Inti

2. Sitoplasma

3. Lingkungan mikro

4. Fisik

5. Hormon

Page 21: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Factor gabungan

Differensiasi ialah gabungan antaradifferensiasi pekerjaan gen dalam inti dandifferensiasi lingkungan intra daninterselluler.

Page 22: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Organizer

Organizer menstimulasi pertumbuhan

Disebut juga inductor

Zat inductor mengalir dari sel ke sel lewatjunctional complex antara sel yang bersebelahan

Page 23: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Exogastrulasi

Dilakukan experiment, untuk membuktikanbahwa untuk neurulasi perlu kehadiraninductor mesoderm yang melekat di bawahectoderm gastrula.

Page 24: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Caranya ialah dengan menarik lapisanmesoderm itu keluar dari archenteron. Dengan exogastrulasi ini mesoderm tetapmenumbuhkan notochord, somit, danderivatnya yang lain. Sedangkan ectoderm tak bias berdifferensiasi membentukbumbung saraf.

Page 25: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Pertumbuhan gigi

Gigi tumbuh dari ectoderm dan mesoderm. Ameloblast ialah sel-sel yang berasal dariectoderm, menumbuhkan lapisan enamel. Odontoblast ialah sel-sel yang berasal darimesoderm (lapisan dermis mulut), menumbuhkan lapisan dentin, pulpa, semen, dan periodontium.

Page 26: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Jaringan mesoderm ternyata sebagaiinductor bagi ectoderm untukmenumbuhkan gigi. Menunjukkan betapabesar peranan mesoderm bagipertumbuhan gigi.

Page 27: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Pertumbuhan mata

Mata tumbuh juga dengan hadirnyainductor, disini bukan mesoderm, tapibumbung saraf (derivat ectoderm).

Page 28: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Lensa mata itu berasal dari ectoderm, yang disebut lens placode. Tapi placode ini takakan bisa tumbuh jadi lensa jika tonjolanotak yang disebut optic vesicle takberkontak dengan placode itu.

Page 29: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Pertumbuhan saraf dan testis

Untuk terjadinya neurulasi, sehinggaterbentuk bumbung saraf, perlu kehadiranmesoderm di bawah ectoderm sebagaiinductor. Differensiasi bumbung saraf itujadi otak depan, otak tengah, otak belakangdan batang saraf punggung, juga perlukehadiran jaringan mesoderm sekitarbagian-bagian bumbung bersangkutan.

Page 30: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Inervasi berbagai alat, juga harus dengankehadiran neuroglia (sel jaringan ikat saraf). Sel Schwann harus ada sekitar ujung axon atau alat target, agar inervasi alat ituberlangsung normal. Kalau sel Schwann takhadir disitu, maka serabut axon takmencapai alat target tersebut.

Page 31: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Testis berfungsi pula sebagai inductor pertumbuhan saluran kelamin jantan, yakni epididymis dan vas deferens.

Page 32: Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis

Jadi ternyata, bukan hanya butuh kehadiranhormon androgen (testosteron) untukpertumbuhan saluran kelamin itu. Sebabkalau testis diangkat, lalu embrio diberisuntikan androgen, saluran kelamin tetaptidak bisa tumbuh normal.