PROSES MENUA

66
DISKUSI TOPIK 1 MODUL PRAKTIK KLINIK ILMU GERIATRI Dwi Wicaksono 0906487764 Hanifah RN 0906487814 Herliani DPH 0906487820 Jeane Andini 0906487846 Lutfie 0906487871

description

DISKUSI TOPIK 1 MODUL PRAKTIK KLINIK ILMU GERIATRI Dwi Wicaksono 0906487764 Hanifah RN 0906487814 Herliani DPH 0906487820 Jeane Andini 0906487846 Lutfie 0906487871. PROSES MENUA. Definisi Menua. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PROSES MENUA

Page 1: PROSES MENUA

DISKUSI TOPIK 1 MODUL PRAKTIK KLINIK

ILMU GERIATRI

Dwi Wicaksono 0906487764Hanifah RN 0906487814Herliani DPH 0906487820Jeane Andini 0906487846Lutfie 0906487871

Page 2: PROSES MENUA

PROSES MENUA

Page 3: PROSES MENUA

Definisi Menua• Suatu proses menghilangnya

secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita. (Constantinides, 1994)

Martono H, Pranarka K. Teori proses menua. Dalam Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2009, hal. 3.

Page 4: PROSES MENUA

• Menua adalah proses penurunan cadangan fungsional dan fungsi secara progresif dan universal yang terjadi pada semua organisme sepanjang waktu.

• Menua tidak sama dengan penyakit.Kerentanan terhadap penyakit Angka kematian

Fungsi fisiologisKemampuan menjaga homeostasis untuk beradaptasi terhadap stressor

Fauci AS et al. Harrison’s internal medicine. USA: Mc.Graw-Hill; 2009 (e-book)

Page 5: PROSES MENUA

Kapan seseorang dikatakan lanjut usia?

• Negara berkembang lanjut usia jika usia kronologis ≥65 tahun.

• Menurut WHO, cut-off lanjut usia adalah ≥ 60 tahun.

• Usia biologis lebih penting dari usia kronologis dalam geriatri (Agate, 1970)

World Health Organization. Definition of an older and elderly person. Diunduh dari http://www.who.int/healthinfo/survey/ageingdefnolder/en/index.html. Diakses pada 17 Desember 2012, pk. 21.29 WIB.

Kronologis Perubahan peran sosial

Perubahan kemampuan

Page 6: PROSES MENUA

Epidemiologi

• Antara tahun 2000-2030, diperkirakan angka lansia di seluruh dunia meningkat dari 420 menjadi 974 juta.

• Sekarang 59% lansia tersebar di Afrika, Asia, Amerika Latin, Karibia, dan Oseania.

• Hanya 13% lansia berusia 80 tahun tinggal di Amerika Serikat, sedangkan lebih dari 40% tinggal di Asia .

Fauci AS et al. Harrison’s internal medicine. USA: Mc.Graw-Hill; 2009 (e-book)

Page 7: PROSES MENUA

Mirkin B, Weinberger MB. The Demography of Population Ageing. Diunduh dari www.un.org/esa/population/publications/...43/weinbergermirkin.pdf. Diakses pada 17 Desember 2012, pk.22.17 WIB.

Page 8: PROSES MENUA

Harapan Hidup

• Wanita kulit putih > wanita kulit hitam dan pria kulit putih > pria kulit hitam.

• Pada usia 85 tahun ke atas, ras tidak menentukan harapan hidup.

• Wanita sentenarian > pria.

Keberhasilan pembangunan

Usia harapan hidup

meningkat

Jumlah lansia bertambah

Fauci AS et al. Harrison’s internal medicine. USA: Mc.Graw-Hill; 2009 (e-book)

Page 9: PROSES MENUA

Demografi Lansia di Indonesia

• Menurut Bureau of The Census USA (1993), kenaikan jumlah lansia di Indonesia sebesar 414% antara tahun 1990-2025.

• Pada tahun 2020, Indonesia ditargetkan menduduki peringkat ke-5 atau 6 sebagai negara dengan populasi lansia terbanyak (WHO, 1989).

Martono H, Pranarka K. Teori proses menua. Dalam Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2009, hal.37-8.

Page 10: PROSES MENUA

Transisi Demografi

Struktur masyarakat yang terdiri dari populasi muda (fertilitas tinggi) bergeser menjadi populasi lebih tua (fertilitas dan mortalitas

rendah)

2020

Perubahan dalam strategi pelayanan kesehatan dengan prioritas penyakit usia

dewasa dan lansia.

Dependency Ratio

Martono H, Pranarka K. Teori proses menua. Dalam Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2009, hal.37-8.

Page 11: PROSES MENUA

Aspek Genetik Proses Menua• Proses menua dipengaruhi oleh

genetik terbukti dengan rentang hidup kembar monozigot lebih sama daripada kembar dizigot.

• Studi dengan organisme sederhana seperti lalat buah dan nematoda membuktikan mutasi gen mempengaruhi durasi hidup.

• Saudara kandung dari sentenarian akan cenderung sentenarian.

Kirkwood TBL. Genetics of age-dependent human disease. In Hazzard’s Geriatric Medicine and Gerontology. USA: Mc.Graw-Hill Companies; 2009, p.15-21.

Page 12: PROSES MENUA

Mekanisme Menua

• Kerusakan oksidatifMerusak DNA fungsi gen terganggu.

• Kerusakan dan perbaikan DNAPertambahan usia risiko mutasi somatik ↑ bergantung pada peran enzim poli-ADP ribosa polimerase-1 (PARP-1).

• TelomerBertambah pendeknya telomer yang berfungsi melindungi bagian ujung kromosom.

• Mitokondria Akumulasi delesi dan mutasi titik DNA mitokondria

• ProteinAkumulasi protein yang salah kode katarak, parkinson, dan penyakit Alzheimer.

Kirkwood TBL. Genetics of age-dependent human disease. In Hazzard’s Geriatric Medicine and Gerontology. USA: Mc.Graw-Hill Companies; 2009, p.15-21.Gambar: http://www.daviddarling.info/images/cell_cycle.jpg.

Page 13: PROSES MENUA

Teori Proses Menua

Teori “Genetic Clock”• Menua telah terprogram secara genetik untuk spesies-

spesies tertentu.• Tiap spesies mempunyai jam genetik di dalam nuklei

yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu.

Mutasi Somatik (Teori Error Catastrophe)• Terjadinya mutasi yang progresif pada DNA sel somatik

penurunan kemampuan fungsional sel tersebut.• Menua kesalahan-kesalahan yang beruntun sepanjang

kehidupan (dalam proses transkripsi maupun translasi).

Martono HH, Pranaka K. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). 4 th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2010.

Page 14: PROSES MENUA

Kerusakan Akibat Radikal Bebas• Lanjut usia makin banyak radikal bebas

terbentuk pengrusakan organel sel sel mati.

• Intervensi agar proses menua dapat diperlambat dengan mencegah meningkatnya radikal bebas.

Martono HH, Pranaka K. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). 4 th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2010.

Page 15: PROSES MENUA

Rusaknya Sistem Imun Tubuh• Mutasi berulang atau perubahan proses

pasca translasi berkurangnya kemampuan sistem imun mengenali dirinya sendiri.

Teori Menua Akibat Metabolisme• Dari beberapa penelitian terdapat hubungan

antara tingkat metabolisme dengan panjang umur.

Martono HH, Pranaka K. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). 4 th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2010.

Page 16: PROSES MENUA

• Proses menua adalah kombinasi dari:o Proses yang telah ditentukan secara genetik pada setiap

spesies.o Mutasi somatik yang beruntun secara berantai katastrop

kesalahan pada proses transkripsi dan translasi.o Kerusakan imun tubuh proses heteroimunitas maupun

autoimunitas.o Kerusakan sel, jaringan dan organ tubuh akibat radikal

bebas yang dapat terbentuk dalam badan sendiri.o Peristiwa menua akibat metabolisme badan sendiri

kalori berlebihan atau kurang aktivitas dan sebagainya.

Martono HH, Pranaka K. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). 4 th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2010.

Page 17: PROSES MENUA

Aspek Fisiologik dan Patologik Akibat Proses Menua

Panca Indra •Manifestasi pada morfologi berbagai organ panca indra.•Ektropion/ entropion, sindrom Meniere, dll.

Gastro-intestinal

•Perubahan atrofik pada rahang, mukosa, kelenjar dan otot-otot pencernaan.

•Disfagia, hiatus hernia, ulkus peptikum, pankreatitis, dll.

Kardiovaskular •Penurunan kekuatan kontraksi, kecepatan kontraksi, dan isi sekuncup.

•Gejala infark miokard pada usia lanjut.

Martono HH, Pranaka K. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). 4 th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2010.

Page 18: PROSES MENUA

Respirasi •Kekakuan dinding dada meningkat, penurunan kekuatan otot dada, gerak silia, refleks batuk dan refleks fisologis lain.

•PPOK, penyakit infeksi paru akut/kronis, keganasan paru.

Persendian •Tidak ratanya permukaan sendi, fibrilasi dan pembentukan celah dan lekukan di permukaan tulang rawan.

•OA, rematoid artritis, gout, dll.

Urogenital dan Tek. darah

•Penebalan kapsula Bouwman dan gangguan permeabilitas terhadap solut yang akan difiltrasi.

•Gagal ginjal, dll.

Martono HH, Pranaka K. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). 4 th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2010.

Page 19: PROSES MENUA

SSP dan Otonom

•Degenerasi pigmen substansia nigra, kekusutan neurofiblier dan pembentukan badan Hirano.

•Sindroma Parkinson dan dementia tipe Alzheimer.

Kulit dan Integumen

•Atrofi epidermis, kelenjar keringat, folikel rambut, berubahnya pigementasi, berkurangnya lemak subkutan, dll.

•Kuku menipis, rambut rontok, hipo-/hipertemia, dekubitus.

Otot dan Tulang

•Atrofi otot, pembentukan tulang melambat.•Tulang-tulang menjadi lebih berongga, mikroarsitektur berubah osteoporosis patah tulang.

Martono HH, Pranaka K. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). 4 th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2010.

Page 20: PROSES MENUA

FRAILTY / KERAPUHAN / KERENTAAN

Page 21: PROSES MENUA

Definisi• Woodhouse Seseorang yang lebih dari 65 tahun yang

aktivitas sehari-harinya bergantung pada orang lain 1

• Suatu Sindrom yang ditandai hilangnya fungsi, kekuatan, cadangan fisiologi, dan meningkatnya kerentanan terhadap penyakit dan kematian 2

• Morley Sindrom fisiologis yang ditandai menurunnya cadangan dan berkurangnya resistensi terhadap stresor, yang disebabkan oleh penurunan kumulatif di berbagai sistem fisiologis, dapat menyebabkan kerentanan dan risiko kematian tinggi. 3

1. Rockwood K, Fox RA, Stolee P, Robertson D, Beattie BL. Frailty in elderly people: an evolving concept. Can Med Assoc. 1994; 150 (4).: 489.2. Espinoza S, Walston JD. Frailty in older adults: insight and interventions. Cleveland Clinic Journal of Medicine. 2005; 72 (12): 1105-12. 3. Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL, et al. Harrison’s principles of internal medicine: headache. 18th ed. US: McGraw-Hill; 2012.

Page 22: PROSES MENUA

Epidemiologi

• 6,9% dari seluruh populasi• Meningkat seiring dengan pertambahan

usia• Terjadi pada > 40% usia > 80 tahun• Wanita > pria

Morley JE, Frailty. In: Pathy MS, Sinclair AJ, Morley JE. Principles and Practice of Gertatric Medicine.p. 133-7.

Page 23: PROSES MENUA

Morley J, Haren MT, Rolland Y, Kim MJ. Frailty. Med Clin N Am. 2006; 90: 837-47.

Page 24: PROSES MENUA

Indikator Klinis• Sedikitnya 3 dari 5 gejala:

– Kecepatan berjalan lambat (20% terlambat)– Kekuatan genggaman lemah (20% terlemah)– Cepat lelah – Berat badan turun (≥ 5% dari berat badan tahun

sebelumnya)– Aktivitas Fisik rendah

Fried LP, et al. Frailty in older adults: evidence of fenotype. Journal of Gerontology: Medical Sciences. 2001; 56 (3): 146-56.

Page 25: PROSES MENUA

Patofisiologi• Efek Perubahan Endokrin

– Turunnya hormon sex (testosteron dan estrogen)– Menurunnya Growth Hormone – Dehidro epiandrosteron (DHEA)– Rendahnya Insulin like Growth Factor-1 (IGF1)– Menurunnya hormon kortisol

• Efek Inflamasi– Meningkatnya Interleukin 6 dan C-reactive protein

Espinoza S, Walston JD. Frailty in older adults: insight and interventions. Cleveland Clinic Journal of Medicine. 2005; 72 (12).

Page 26: PROSES MENUA

Patofisiologi

Espinoza S, Walston JD. Frailty in older adults: insight and interventions. Cleveland Clinic Journal of Medicine. 2005; 72 (12).

Page 27: PROSES MENUA

Etiologi

Morley JE, Frailty. In: Pathy MS, Sinclair AJ, Morley JE. Principles and Practice of Gertatric Medicine.p. 133-7.

Page 28: PROSES MENUA

Frailty akibat Penyakit

Morley JE, Frailty. In: Pathy MS, Sinclair AJ, Morley JE. Principles and Practice of Gertatric Medicine.p. 133-7.

Page 29: PROSES MENUA

Frailty akibat Anemia

Morley JE, Frailty. In: Pathy MS, Sinclair AJ, Morley JE. Principles and Practice of Gertatric Medicine.p. 133-7.

Page 30: PROSES MENUA

Terapi• Koreksi nutrisi• Exercise balance, endurance, resistance

– Meningkatkan mobilitas– Meningkatkan performa aktivitas sehari hari– Memperbaiki gait– Menurunkan risiko jatuh– Meningkatkan densitas mineral tulang– Memperbaiki kesejahteraan

• Terapi Hormonal• Comprehensive Geriatric Assessment dan

tatalaksana penyakit yang mendasariEspinoza S, Walston JD. Frailty in older adults: insight and interventions. Cleveland Clinic Journal of Medicine. 2005; 72 (12).

Page 31: PROSES MENUA

Morley JE, Frailty. In: Pathy MS, Sinclair AJ, Morley JE. Principles and Practice of Geriatric Medicine.p. 134.

Page 32: PROSES MENUA

Pencegahan

• Food intake• Resistance exercise• Atherosclerosis prevention• Isolation avoidance• Limit pain• Tai chi / balance exercise• Yearly check for testosterone deficiency

Page 33: PROSES MENUA

NUTRISI PADA PASIEN GERIATRI

Page 34: PROSES MENUA

Komposisi Tubuh Dewasa?

Page 35: PROSES MENUA

Komposisi Tubuh Lansia?

• ↗ lemak tubuh

• ↘ massa otot

Page 36: PROSES MENUA

Perubahan Fisiologis pada Pencernaan Lansia

• ↗ ambang terhadap rasa.• ↘ produksi saliva.• Gangguan mengunyah.• ↘ sensitivitas esofagus peristaltik .↘• ↘ motilitas lambung.• Atrofi mukosa, perubahan sel penghasil

mukus, otot polos kolon melemah.

Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010; 634-51.

Page 37: PROSES MENUA

Masalah Gizi pada Lansia

• Kehilangan berat badan• Obesitas• Osteoporosis• Anemia gizi

Page 38: PROSES MENUA

Loreck E, Chimakurthi R, Steinle NI. Nutritional assessment of the geriatric patient: a comprehensive approach toward evaluating and managing nutrition. Clinical Geriatrics. 2012;20(4):20-26.

Page 39: PROSES MENUA

Kehilangan Berat Badan

• Wasting

• Cachexia

• Sarcopenia

Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010; 634-51.

Page 40: PROSES MENUA

Obesitas

Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010; 634-51.

Page 41: PROSES MENUA

Osteoporosis

Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010; 634-51.

Page 42: PROSES MENUA

Anemia Gizi

• Terjadi karena asupan makanan yang menurun atau efek samping obat.

• Anemia defisiensi besi (mayoritas), anemia perniciosa.

Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010; 634-51.

Page 43: PROSES MENUA

Penapis

• Mini Nutritional Assessment (MNA),• Nutrition Risk Screening (NRS 2002),• Malnutrition Universal Screening Tool

(MUST),• Short Nutritional Assessment

Questionnaire (SNAQ),• Subjective Global Assessment (SGA).

Page 44: PROSES MENUA

Mini Nutritional Assessment (MNA)

http://www.mna-elderly.com/forms/mini/mna_mini_english.pdf

Page 45: PROSES MENUA

http://www.mna-elderly.com/forms/mini/mna_mini_english.pdf

Page 46: PROSES MENUA
Page 47: PROSES MENUA
Page 48: PROSES MENUA

Nutrition Risk Screening (NRS 2002)

http://scielo.isciii.es/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0212-16112011000400005&lng=e&nrm=iso&tlng=e

Page 49: PROSES MENUA

Malnutrition Universal Screening Tool (MUST)

http://www.elmmb.nhs.uk/guidelines/sip-feed-guidelines-food-first-resources/food-first-assessment/

Page 50: PROSES MENUA

Short Nutritional Assessment Questionnaire (SNAQ)

http://www.fightmalnutrition.eu/fileadmin/content/malnutrition/Screening_tools/Snaq_65__engels_final.pdf

Page 51: PROSES MENUA

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0953620506000379

Page 52: PROSES MENUA

Subjective Global Assessment (SGA)

http://www.hospitalmedicine.org/geriresource/toolbox/pdfs/subjective_global_assessmen.pdf

Page 53: PROSES MENUA

Pemeriksaan Klinis

• Pemeriksaan Fisik• Antropometri dan Komposisi Tubuh• Pemeriksaan Fungsional• Pemeriksaan Laboratorium

Page 54: PROSES MENUA

Pemeriksaan Fisik

• Kehilangan lemak subkutan• Ulkus dekubitus• Edema• Penyembuhan luka yang lama• Dehidrasi

Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010; 634-51.

Page 55: PROSES MENUA

Antropometri dan Komposisi Tubuh• Berat badan, BMI• Triceps skinfold• Mid-upper arm circumference (MUAC)

Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010; 634-51.Loreck E, Chimakurthi R, Steinle NI. Nutritional assessment of the geriatric patient: a comprehensive approach toward evaluating and managing nutrition. Clinical Geriatrics. 2012;20(4):20-26.

Page 56: PROSES MENUA

Pemeriksaan Fungsional

• Fungsi kognitif• Psikologis

Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010; 634-51.

Page 57: PROSES MENUA

Pemeriksaan Laboratorium

• Protein albumin, transferin, TIBC• Kolesterol

Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010; 634-51.

Page 58: PROSES MENUA

Malnutrisi• Ketidakcukupan energi dan/atau protein dalam

memenuhi kebutuhan metabolik• Faktor yang mempengaruhi

– Keadaan gigi geligi – Gangguan menelan – Masalah neuropsikologis – Keganasan – Dan imobilisasi

• Malnutrisi kronik: penurunan basal metabolisme untuk melindungi energi dan protein sebagai adaptasi progresif terhadap kurangnya zat gizi dalam waktu panjang

Page 59: PROSES MENUA

Tatalaksana Malnutrisi

• Evaluasi umum• Evaluasi kebutuhan nutrisi• Dukungan nutrisi

– Oral– Enteral– Parenteral

Fatimah-Muis S, Puruhita N. Gizi pada lansia. Dalam: Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Ed 4. Martono H, Pranarka H, editor. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2009. p.56-74.

Page 60: PROSES MENUA

Kebutuhan nutrisi

Halter Jeffrey, Ouslander Joseph, Tinetti Mary et al. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Sixth edition;McGrawHill Medical 2009, e-book.

Page 61: PROSES MENUA

Halter Jeffrey, Ouslander Joseph, Tinetti Mary et al. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Sixth edition;McGrawHill Medical 2009, e-book.

Page 62: PROSES MENUA

Dukungan Nutrisi• Oral

– Nutritionally dense, well balanced diet• Enteral

– pipa nasogastrik, pipa nasoduodenum, pipa nasoileum, maupun dengan gastrostomi

– mempertahankan fungsi mencerna, absorbsi, dan barier imunologis saluran cerna

• Parenteral– Karena secara enteral tidak mungkin; keadaan

akut; atau keadaan sakit berat

Page 63: PROSES MENUA

• Komplikasi nutrisi enteral

Halter Jeffrey, Ouslander Joseph, Tinetti Mary et al. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Sixth edition;McGrawHill Medical 2009, e-book.

Page 64: PROSES MENUA

• Komplikasi nutrisi parenteral

Halter Jeffrey, Ouslander Joseph, Tinetti Mary et al. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Sixth edition;McGrawHill Medical 2009, e-book.

Page 65: PROSES MENUA

Komplikasi Malnutrisi

• Mengganggu imunitas• Menghambat penyembuhan• Penurunan kualitas hidup• Peningkatan biaya penggunaan fasilitas

kesehatan• Peningkatan mortalitas

Page 66: PROSES MENUA

TERIMA KASIH