PROSES IMPOR BAHAN BAKU KOSMETIK PADA PT …Kemahasiswaan dan Kerjasama. 5. Ketua Program Studi...
Transcript of PROSES IMPOR BAHAN BAKU KOSMETIK PADA PT …Kemahasiswaan dan Kerjasama. 5. Ketua Program Studi...
i
PROSES IMPOR BAHAN BAKU KOSMETIK
PADA PT AVANTCHEM
JAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
Program Diploma Tiga Politeknik LP3I Jakarta
Oleh:
Jingga Wulandari
150113030029
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK LP3I JAKARTA
2018
ii
iii
iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
v
ABSTRAK
Jingga Wulandari. Proses Impor Bahan Baku Kosmetik Pada PT AvantChem Jakarta.
Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang bagaimana proses impor pada sebuah perusahaan. Impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Keuntungan dari impor adalah kita bisa memenuhi kebutuhan barang yang tidak tersedia di negara kita sendiri.
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses impor bahan baku kosmetik pada PT AvantChem Jakarta serta hambatan apa saja yang dihadapi pada saat proses impor bahan baku kosmetik dan solusi apa saja yang dapat dilakukan untuk menghadapi hambatan tersebut.
Metode penelitian yang penulis lakukan adalah dengan mencari referensi dari buku-buku yang berkaitan dengan judul yang penulis ambil, kemudian dengan metode wawancara, serta observasi langsung ke PT AvantChem.
Hasil dari penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa proses impor bahan baku kosmetik pada PT AvantChem Jakarta sudah berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
vi
SURAT KETERANGAN
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini tepat pada waktunya.
Sebagaimana ketentuan yang berlaku di Politeknik LP3I Jakarta, bahwa
mahasiswa tingkat akhir diharuskan menyusun dan memaparkan Tugas
Akhir sebagai salah satu persyaratan penyelesaian pendidikan Politeknik
LP3I Jakarta Program D3. Untuk itu penulis melakukan observasi dari
bulan 16 Agustus 2017 sampai 15 November 2017 di PT AvantChem
kemudian menyusun laporan hasil pengamatan tersebut dalam bentuk TA
ini di bawah bimbingan Maridi, S.E., M.M.
Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah terlibat dalam mendorong dan membantu penulis
dalam pelaksanaan penyusunan pelaporan Tugas Akhir, khususnya
kepada:
1. Drs. Jaenudin Akhmad, S.E., M.M., M.Pd., Direktur Politeknik LP3I
Jakarta.
2. Rony Setiawan, S.Kom., M.Kom., Wakil Direktur I Bidang Akademik.
3. D. Purnomo, S.E., M.M., Wakil Direktur II Bidang Operasional,
Keuangan, dan Personalia.
4. Arifin Setiabudi, S.Kom., M.M., Wakil Direktur III Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama.
5. Ketua Program Studi Administrasi Bisnis, Dra. Euis Winarti, M.M.
6. Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Maridi, S.E., M.M. yang bersedia
membimbing penulis dalam menyusun Tugas Akhir di tengah
kesibukannya.
7. Kepala Bagian Administrasi Akademik, Isti Nuraini, S.E.
viii
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
PENGESAHAN NASKAH TUGAS AKHIR .... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN UJIAN TUGAS AKHIR ....................................................ii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..............................................iv
ABSTRAK .................................................................................................v
SURAT KETERANGAN MAGANG ..........................................................vi
KATA PENGANTAR ...............................................................................vii
DAFTAR ISI .............................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................1
1.2 Alasan Pemilihan Objek ........................................................2
1.3 Batasan Masalah ..................................................................2
1.4 Rumusan Masalah ................................................................2
1.5 Tujuan dan Manfaat Penulisan .............................................2
1.5.1 Tujuan Penulisan ........................................................3
1.5.2 Manfaat Penulisan ......................................................3
1.6 Metodologi Penulisan ............................................................4
1.7 Sistematika Penulisan ...........................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proses ..................................................................................6
2.1.1 Pengertian Proses ......................................................6
2.2 Impor ....................................................................................6
2.2.1 Pengertian Impor ........................................................6
x
2.2.2 Jenis-jenis Barang Impor ............................................7
2.2.3 Jenis-jenis Dokumen Impor ........................................8
2.2.4 Proses Impor ..............................................................9
2.2.5 Keuntungan Impor ....................................................11
2.2.6 Kerugian Impor .........................................................14
2.3 Bahan Baku ........................................................................14
2.3.1 Pengertian Bahan Baku ............................................14
2.3.2 Jenis-jenis Bahan Baku ............................................15
2.4 Kosmetik .............................................................................15
2.4.1 Pengertian Kosmetik ................................................15
2.4.2 Jenis-jenis Kosmetik .................................................15
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ..............................................16
3.2 Visi dan Misi Perusahaan....................................................17
3.2.1 Visi Perusahaan .......................................................17
3.2.2 Misi Perusahaan .......................................................17
3.3 Aspek Kegiatan Usaha .......................................................17
3.4 Struktur Organisasi Perusahaan .........................................20
3.5 Deskripsi Kerja ....................................................................21
BAB IVPEMBAHASAN
4.1 Proses Impor Bahan Baku Kosmetik Pada PT AvantChem
Jakarta ................................................................................30
4.1.1 Penjelasan Flowchart Proses Impor Bahan Baku
Kosmetik Pada PT AvantChem Jakarta ....................32
4.2 Hambatan Yang Dihadapi Dalam Proses Impor Bahan Baku
Kosmetik Pada PT AvantChem Jakarta ..............................36
4.3 Solusi Yang Dilakukan Untuk Menghadapi Hambatan Dalam
Proses Impor Bahan Baku Kosmetik Pada PT AvantChem
Jakarta ................................................................................37
xi
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .........................................................................39
5.2 Saran ..................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT AvantChem ....................................20
Gambar 4.1 Flowchart Alur Impor Bahan Baku Kosmetik .......................31
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Wawancara
Lampiran 2 Lembar Invoice
Lampiran 3 Lembar Packing List
Lampiran 4 Lembar Bill of Lading
Lampiran 5 Lembar Polis Asuransi
Lampiran 6 Lembar Material Safety Data Sheet (MSDS)
Lampiran 7 Lembar Certificate of Analysis (COA)
Lampiran 8 Lembar Purchase Order (PO)
Lampiran 9 Lembar Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
Lampiran 10 Lembar Billing
Lampiran 11 Website INSW Untuk cek HS Code / Barang Terkena
Lartas atau Tidak Lartas
Lampiran 12 Website Portal Pengguna Jasa Untuk Mengetahui
Mekanisme Penjaluran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada masa sekarang ini, khususnya dalam era globalisasi ekonomi
dan liberalisasi perdagangan ketergantungan terhadap perdagangan
internasional dan lalu lintas ekspor-impor barang semakin tinggi.
Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting
dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan adanya
perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin dan
akan tercipta suatu hubungan ekonomi yang saling mempengaruhi
suatu Negara dengan Negara lain serta lalu lintas barang dan jasa
akan membentuk perdagangan antar bangsa. Perdagangan
internasional merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu Negara. Salah satu
keuntungan perdagangan internasional adalah memungkinkan suatu
Negara berspeliasasi dalam menghasilkan barang dan jasa secara
murah, baik dari segi bahan maupun produksinya.
PT AvantChem merupakan perusahaan distributor bahan baku kimia.
Proses impor merupakan hal yang sangat essential bagi PT
AvantChem. Tentunya dalam proses tersebut terdapat beberapa
masalah dalam tahapannya dari segi pengiriman dan perizinan.
Harapan kedepannya PT AvantChem dapat terus menyediakan
bahan baku kimia yang berkualitas melalui kegiatan impor sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, penulis menjadikan perusahaan
PT AvantChem sebagai salah satu objek untuk melakukan
observasi serta mengurainya dalam bentuk tugas akhir dengan judul
2
yaitu : “Proses Impor Bahan Baku Kosmetik Pada PT AvantChem
Jakarta”.
1.2 Alasan Pemilihan Objek
Penulis memilih judul tersebut karena mudah mendapatkan data
yang dibutuhkan dalam penyusunan TA ini. Hal ini dikarenakan
penulis telah magang di PT AvantChem sebagai Admin Logistik
sesuai dengan program yang penulis ambil pada Politeknik LP3I
Jakarta yaitu Administrasi Bisnis.
1.3 Batasan Masalah
Dalam kajian ini penulis hanya membatasi kajian pada masalah
Proses Impor Bahan Baku Kosmetik Pada PT AvanChem Jakarta.
Hal ini di karenakan untuk membatasi penulis fokus dalam satu
masalah saja agar penelitian yang penulis lakukan menjadi lebih
terarah dan tidak terlalu luas.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan judul tersebut diatas, maka penulis merumuskan
masalah pada:
1. Bagaimana Proses Impor Bahan Baku Kosmetik pada PT
AvantChem Jakarta?
2. Apasaja hambatan yang dihadapi dalam Proses Impor Bahan
Baku Kosmetik pada PT AvantChem Jakarta?
3. Bagaimana usaha yang dilakukan untuk menanggulangi
hambatan-hambatan yang dihadapi dalam Proses Impor Bahan
Baku Kosmetik pada PT AvantChem Jakarta?
1.5 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari pembuatan TA ini
adalah sebagai berikut:
3
1.5.1 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Proses Impor Bahan Baku Kosmetik
pada PT AvantChem Jakarta.
2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam
menjalankan Proses Impor Bahan Baku Kosmetik pada
PT AvantChem Jakarta.
3. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan dalam
menanggulangi hambatan-hambatan yang dihadapi
dalam menjalankan Proses Impor Bahan Baku Kosmetik
pada PT AvantChem Jakarta.
1.5.2 Manfaat Penulisan
Penulis berharap agar penulisan TA ini dapat memberikan
kontribusi kepada berbagai pihak diantaranya:
1. Bagi Penulis
Laporan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
penulis mengenai proses impor serta dapat menerapkan
ilmu yang telah didapatkan dan dipelajari di dunia kerja
dan Politeknik LP3I Jakarta.
2. Bagi Perusahaan
Dapat digunakan untuk membantu memberikan masukan
dalam perkembangan kinerja para karyawannya dan
dalam menjalankan kegiatan perusahaan.
3. Bagi Dunia Pendidikan
Laporan ini dapat digunakan sebagai tambahan bahan
informasi dan sumber bagi pihak-pihak yang berkompeten
terhadap masalah yang dibahas, sehingga dapat pula
dijadikan sebagai bahan perbandingan dari laporan
4
sejenis yang sudah pernah dibuat sebelumnya. Selain itu,
sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti yang tertarik
pada objek yang sama.
1.6 Metodologi Penulisan
Dalam menyelesaikan TA penulisan laporan ini teknis
pelaksanaannya dan prosedur yang penulis gunakan mendapatkan
data guna penyusunan laporan meliputi beberapa metode penelitian,
metode ini terdiri dari:
1. Studi Kepustakaan (Library Research)
Yaitu pengumpulan data-data yang dilakukan dengan cara
mempelajari berbagai macam bahan tertulis seperti buku-buku
penunjang kajian, catatan-catatan, maupun referensi lain yang
bersifat tertulis.
2. Studi Lapangan(Field Research)
Pengumpulan data secara langsung ke lapangan dengan
mempergunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Wawancara (Interview)
Cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui
percakapan atau tanya jawab antara penulis dengan pihak
yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan
diteliti.
b. Pengamatan (Observasi)
Penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan
informasi yang diperoleh pada bagian Impor secara
langsung serta mengamati langsung proses impor pada PT
AvantChem agar data-data yang dihasilkan lebih konkrit.
5
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan TA ini, pembahasan dan penganalisaan masalah
diklasifikasikan secara sistematis ke dalam 5 (lima) bab, yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang masalah, alasan pemilihan
objek, tujuan dan manfaat penulisan, rumusan masalah,
batasan masalah, metodologi penulisan serta sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis mengemukakan berbagai macam
referensi atau tinjauan pustaka yang mendukung kajian
yang penulis sampaikan.
BAB III : PROFIL PERUSAHAAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan perusahaan yang menjadi objek
kajian, seperti sejarah singkat perusahaan, visi dan misi,
aspek kegiatan usaha, struktur organisasi serta deskripsi
kerja.
BAB IV : PEMBAHASAN
Didalam bab ini penulis melakukan kajian terhadap materi
yang penulis angkat pada tempat penelitian sesuai dengan
judul yang telah disajikan sebelumnya.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan mengenai pembahasan yang
telah dilakukan sebelumnya, serta saran-saran yang
berguna bagi perusahaan sebagai bahan masukan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proses
2.1.1 Pengertian Proses
Pengertian proses yang diambil dari beberapa sumber
memberikan penjelasan yang hampir sama maknanya
mengenai arti kata proses, berikut pengertian yang dikutip dari
sumber-sumber terpercaya:
Menurut Siswanto (2017:23): “Proses merupakan suatu
rangkaian aktivitas yang satu sama lainnya saling bersusulan.
Proses adalah suatu cara sistematis untuk menjalankan suatu
pekerjaan”.
Ulber Silalahi (2015:7) mendefinisikan: “Proses merupakan
usaha atau tindakan yang dilakukan secara sistematik untuk
mengerjakan suatu pekerjaan. Proses adalah satu seri dari
kegiatan-kegiatan dan operasi-operasi”.
Sementara menurut Maryati (2014:52) mengungkapkan:
“Proses merupakan kegiatan dalam mengolah segala
informasi untuk pengambilan keputusan”.
2.2 Impor
2.2.1 Pengertian Impor
Menurut Ismiyadi dan Indarniati (2017:16) menyebutkan:
“lmpor merupakan perpindahan barang atau jasa dari suatu
7
Negara ke Negara lain yang bersifat legal, biasa dikenal
dalam perdagangan internasional”.
Menurut Andri Feriyanto (2015:78) mengatakan: “lmpor adalah
perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar
negeri ke dalam wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi
ketentuan yang berlaku”.
Sedangkan menurut Tim Dosen (2014:1) mengungkapkan:
“Impor adalah membeli, menerima, atau membawa masuk
barang dan jasa dari luar Daerah Pabean Indonesia ke dalam
Daerah Pabean Indonesia”.
2.2.2 Jenis-jenis Barang Impor
Upaya pemenuhan kebutuhan negara atas barang-barang
yang tidak dapat diproduksi sendiri di dalam negeri maupun
tidak tersedia di dalam negeri dilakukan dengan
mendatangkan barang-barang tersebut dari negara lain.
Adapun beberapa barang yang perlu diimpor untuk
pengadaannya menurut Ismiyadi dan Indarniati (2017:378)
salah satu nya adalah bahan kimia organik.
Bahan kimia organik merupakan bahan baku yang dibutuhkan
oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang
pengolahan bahan kimia. Industri kimia telah dimulai sejak
abad pertengahan seperti pembuatan sabun, lilin, cat dan
obat-obatan. Industri kimia organik mulai berkembang pada
tahun 1940 bertepatan dengan perkembangan sektor
perminyakan dan petrokimia. Perkembangan tersebut juga
meningkatkan kebutuhan atas bahan baku, yaitu bahan kimia
organik. Kebutuhan bahan kimia organik dipenuhi dengan
8
impor dari beberapa negara. Negara-negara yang
mengekspor bahan kimia organik ke Indonesia antara lain
Singapura dan Malaysia. Kedua negara tersebut masing-
masing memberikan peran dalam hal pemenuhan kebutuhan
bahan kimia organik di Indonesia.
2.2.3 Jenis-jenis Dokumen Impor
Semua jenis dokumen yang terdapat dalam perdagangan
internasional (ekspor dan impor), baik yang dikeluarkan
pengusaha, perbankan, pelayaran, dan instansi lainnya
mempunyai arti dan peranan penting. Oleh sebab itu semua
dokumen yang menyangkut kegiatan tersebut harus dibuat
dan diteliti dengan seksama. Berikut jenis dokumen impor
menurut Tim Dosen (2014:99) sebagai berikut :
1. Invoice
Invoice adalah dokumen komersial/faktur yang dibuat oleh
beneficiary berisi tentang uraian, jumlah, dan harga
barang serta syarat penyerahan barang.
2. Packing List
Dokumen yang dibuat oleh beneficiary berisi tentang
rincian atau daftar kemasan barang.
3. Bill of Lading
Dokumen angkutan barang yang diterbitkan oleh maskapai
pelayaran atau agennya yang mana pengiriman barang
dilakukan melalui laut dengan menggunakan kapal laut.
9
4. Asuransi Cargo (Marine Cargo Insurance)
Asuransi yang menanggung resiko dari kerugian-kerugian
atas barang yang disebabkan oleh resiko/kejadian yang
timbul didalam perjalanan/ pengangkutan.
5. Certificate of Origin (COO)
Surat keterangan yang menjelaskan asal barang
diterbitkan oleh Kanwil Departemen atas permintaan
beneficiary. Surat keterangan ini sering disebut Surat
Keterangan Asal Barang (SKA).
2.2.4 Proses Impor
Adapun penjelasan singkat proses impor menurut I Komang
Oko Berata (2014:25) sebagai berikut :
1. Langkah pertama, carilah informasi apakah barang yang
diimpor merupakan barang kena Larangan Pembatasan
(Lartas) atau tidak. Untuk mengetahuinya, bisa
mengunjungi website http://www.insw.go.id. Cukup
masukkan HS Code barang, informasi langsung diperoleh.
2. Apabila barang yang diimpor merupakan barang Larangan
dan Pembatasan, segeralah mengurus izin-izin yang
diperlukan ke instansi terkait.
3. Langkah selanjutnya, importir harus menghubungi
supplier/penjual atau eksportir yang berada di luar negeri
untuk menginformasi dan membuat kesepakatan harga
atas barang yang akan diimpor.
4. Setelah terjadi kesepakatan harga, langkah selanjutnya
adalah menerbitkan Purchase Order (PO) untuk barang
yang mau di impor.
10
5. Berdasarkan PO dari importir, supplier di luar negeri akan
mempersiapkan barang-barang yang akan dikirim menuju
pelabuhan ekspor.
6. Sambil mempersiapkan barang yang akan dikirim ke
pelabuhan ekspor di luar negeri, supplier akan
mempersiapkan dokumen-dokumen berupa Bill of Lading
(B/L), Invoice, Packing List, dan beberapa form lainnya
(Form E, Form D, dan sebagainya). Dokumen-dokumen
tersebut lalu dikirimkan kepada importir melalui jasa titipan
atau lewat surat elektronik (e-mail).
7. Berdasarkan invoice yang dikirimkan oleh eksportir,
importir segera melakukan pembayaran kepada supplier
sesuai dengan kesepakatan awal.
8. Setibanya barang di pelabuhan importir, importir membuat
dokumen pengajuan Impor Barang (PIB). Apabila importir
tidak memiliki program aplikasi PIB, importir dapat
menghubungi Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan
(PPJK) untuk melakukan proses input dan pengiriman PIB.
9. Berdasarkan PIB yang telah dibuat, importir akan
mengetahui berapa jumlah Bea Masuk dan pajak-pajak
lainnya yang harus dibayar. Pada saat pengajuan PIB,
importir melengkapi semua dokumen yang diminta dalam
PIB tersebut.
10. Setelah mendapatkan PIB, importir segera membayar Bea
Masuk dan pajak melalui Bank Persepsi yang telah
ditentukan. Bank Persepsi adalah bank umum yang
ditunjuk oleh Kementerian Keuangan untuk menerima Bea
Masuk, Pajak Dalam Rangka Impor ataupun Ekspor.
11. Setelah importir melakukan pembayaran secara online,
pihak bank akan mengirimkan data ke Sistem Komputer
11
Pelayanan Bea dan Cukai melalui Media Pertukaran Data
Elektronik (PDE).
12. Langkah selanjutnya adalah proses validasi di INSW
(IndonesiaNational Single Window). Apabila dalam proses
ini telah selesai dan semua proses izin telah terpenuhi,
data PIB secara otomatis akan dikirim ke sistem Bea dan
Cukai.
13. Langkah selanjutnya, pejabat Bea dan Cukai akan
menetapkan penjaluran fasilitas pelayanan.
14. Jika PIB terkena jalur hijau, Surat Persetujuan
Pengeluaran Barang (SPPB) dapat langsung diterbitkan,
terkecuali kena pemeriksaan random (secara acak).
15. Jika PIB terkena jalur merah, petugas Bea dan Cukai akan
melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan dokumen
terhadap barang impor. Bila tidak ditemukan adanya
pelanggaran, SPPB akan segera diterbitkan. Akan tetapi,
bila ditemukan adanya pelanggaran, importir akan
dikenakan sanksi sesuai undang-undang yang berlaku.
16. Setelah SPPB diterbitkan, importir akan mendapat
pemberitahuan dari Bea dan Cukai. Sementara itu, SPPB
akan dicetak melalui modul PIB.
Barang bisa dikeluarkan dari pelabuhan dengan
melampirkan dokumen asli dan Surat Persetujuan
Pengeluaran Barang (SPPB).
2.2.5 Keuntungan Impor
Barangkali yang terbesit dibenak kita saat mendengar istilah
impor adalah keuntungan yang besar. Tidak salah, memang.
Jika menerapkan cara berdagang yang benar, keuntungan
yang diperoleh memang besar. Namun bila tidak memahami
12
seluk-beluk impor, bisa jadi keuntungan gagal diperoleh.
Berikut ini adalah keuntungan impor menurut Ismiyadi
danIndarniati (2017:390) :
1. Harga barang lebih murah
Harga barang jauh lebih murah dibanding harga di pasaran
membuat barang impor banyak diminati. Jika Anda
memutuskan untuk impor barang, pilih barang dengan
harga yang yang jauh lebih murah dibanding harga barang
yang dijual di pasaran. Hal itu akan membuat Anda
mendapat untung yang besar.
2. Kualitas barang tinggi
Memang tidak semua barang impor memiliki kualitas tinggi,
namun jika Anda pandai memilih dan memilah, Anda akan
mampu membedakan barang dengan kualitas tinggi
dengan barang berkualitas standar. Barang berkualitas
tinggi tentu lebih menarik minat pembeli.
3. Memenuhi kebutuhan barang yang tidak dapat
disediakan negeri sendiri
Terkadang orang mengimpor sesuatu barang karena
barang tersebut belum ada di dalam negeri. Jika suatu
barang lebih mudah diperoleh di luar negeri daripada di
dalam negeri, dengan cara penjualan dan promosi yang
tepat, barang tersebut akan laris di pasaran.
4. Membuka lapangan kerja baru
Dengan melakukan impor, berarti Anda telah membuka
lapangan kerja baru. Bila Anda kemudian menekuni
pembuatan barang yang terinspirasi dari hasil impor, Anda
13
dapat membuka lapangan pekerjaan. Terapkanlah trik-trik
bisnis yang membawa keuntungan dengan cara bersaing
yang sehat.
5. Memperluas jaringan
Berhubungan dengan orang-orang dari luar negeri akan
memperluas jaringan yang kita miliki. Semakin banyak
orang yang kita kenal, semakin mudah kegiatan jual-beli
dilakukan. Keuntungan lainnya, kita dapat ke luar negeri
meskipun untuk urusan bisnis.
6. Variasi jenis barang
Barang yang diimpor dari luar negeri memiliki kesan
tersendiri, seperti lebih beragam, baik dalam hal bentuk
maupun kualitas, serta merk yang ditawarkan.
7. Memotivasi industri dalam negeri untuk berinovasi
Barang impor yang sedang tren dapat memotivasi industri
dalam negeri untuk dapat bersaing, misalnya dengan
membuat barang yang sama dengan kualitas yang lebih
baik, atau bahkan dengan memodifikasi barang yang telah
ada guna meningkatkan variasi barang dipasaran.
8. Mudah dalam mencari barang baru
Kesan bahwa barang dari luar negeri lebih mudah
ditemukan dibanding barang dari dalam negeri seringkali
membuat orang-orang lebih memilih untuk membeli barang
impor. Dengan adanya media sosial, bisnis barang impor
untuk pemenuhan barang yang belum tersedia di dalam
negeri jadi memiliki nilai tambah tersendiri.
14
2.2.6 Kerugian Impor
Keuntungan yang ditawarkan dari barang impor memang
menggiurkan. Namun demikian ada pula kerugiannya menurut
Ismiyadi dan Indarniati (2017:392) diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Mempengaruhi kondisi perekonomian dalam negeri
Barang impor cukup menguntungkan di satu sisi, namun di
sisi lain juga berpengaruh terhadap kondisi ekonomi dan
bisnis dalam negeri. Jika barang impor yang ditawarkan
memiliki kualitas baik dan harganya lebih murah, barang
dalam negeri dengan jenis yang sama akan kalah
bersaing. Hal itu akan menyebabkan industri dalam negeri
gulung tikar yang kemudian berimbas pada perekonomian
dalam negeri.
2. Dipengaruhi nilai tukar mata uang
Nilai tukar mata uang sangat menentukan harga barang
impor. Jika nilai tukar tidak stabil, hal itu dapat
menimbulkan kerugian, terlebih lagi jika beli barang impor
dilakukan dalam jumlah besar.
2.3 Bahan Baku
2.3.1 Pengertian Bahan Baku
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Terbaru
(2015:88) menjelaskan: “Bahan Baku merupakan bahan untuk
dijadikan sebagai pelengkap barang produksi”.
15
2.3.2 Jenis-jenis Bahan Baku
Adapun beberapa jenis-jenis bahan baku menurut Gunawan
Adisaputro dan Marwan Asri, yang penulis dapat dari website
adalah sebagai berikut:
1. Bahan baku langsung
Bahan baku yang merupakan bagian dari barang jadi yang
dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan
baku langsung ini terkait erat dan sebanding dengan
barang jadi yang dihasilkan.
2. Bahan baku tidak langsung
Bahan baku yang memiliki peran dalam proses produksi
tapi tidak langsung terlihat pada barang jadi yang dibuat.
2.4 Kosmetik
2.4.1 Pengertian Kosmetik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux (2016:267)
menjelaskan: “Kosmetik merupakan obat (bahan untuk
mempercantik wajah kulit, rambut, dan sebagainya) seperti
bedak dan pemerah bibir”.
2.4.2 Jenis-jenis Kosmetik
Menurut Wikipedia, ada beberapa jenis-jenis kosmetik antara
lain:
1. Krim Perawatan Kulit
2. Bedak
3. Parfum
4. Lipstik
16
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT AvantChem adalah perusahaan distribusi kimia khusus yang
berkembang pesat yang memasok bahan baku tinta, plastik, karet
dan kosmetik. PT AvantChem didirikan pada tahun 2005 dengan
fokus yang jelas dalam menyediakan produk berkualitas dan solusi
inovatif dengan layanan pelanggan yang prima. PT AvantChem ingin
klien tahu bahwa mereka dapat mengandalkan PT AvantChem saat
mereka sangat membutuhkan PT AvantChem. Grup dengan cepat
memperoleh kepercayaan dari basis klien yang terus berkembang
dan sejak saat ini telah menciptakan kehadiran yang kuat di kawasan
ASEAN.
Singapura tetap menjadi pasar utama dan merupakan titik distribusi
regional untuk melayani kawasan Asia. PT AvantChem memiliki lebih
dari 500 produk berkualitas di Singapura dan memiliki cabang di
Indonesia, Malaysia, Vietnam, Myanmar, Thailand, dan Philippinies
dengan operasi gudang lokal yang lengkap. Hal ini memastikan
layanan tepat waktu dan hemat biaya bagi pelanggan kami di
negara-negara ini.
Kami memberikan solusi inovatif untuk menjembatani formulasi
pelanggan dengan tren baru di industri ini.Layanan pelanggan yang
cepat dan beragam produk seperti resin, pigmen, aditif dan pelarut
memastikan bahwa pelanggan dapat berkomunikasi dengan kami
sesuai kebutuhan dan kebutuhan mereka. Kami memiliki tim
pemasok global dari Amerika Serikat, Eropa, Brasil, Jepang, Korea,
India dan China yang menyediakan bahan baku berkualitas tinggi
17
seperti oligomer khusus untuk sistem UV berbasis pelarut dan air
bebas, pelarut ramah lingkungan, pigmen kinerja tinggi dan keadaan
pigmen organik seni untuk menggantikan yang anorganik.Kami
melihat tren yang berkembang untuk produk ramah lingkungan
dimana kami akan secara aktif mencari peluang ke arah ini.
3.2 Visi dan Misi Perusahaan
3.2.1 Visi Perusahaan
Kami bercita-cita untuk menjadi penyedia solusi kimia khusus
satu atap di Asia.
3.2.2 Misi Perusahaan
Kami berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas dan
solusi inovatif dengan layanan pelanggan yang sangat baik.
3.3 Aspek Kegiatan Usaha
PT AvantChem telah memposisikan namanya menjadi pemasok
bahan kimia yang memiliki produk dengan tim pemasok global dari
Amerika Serikat, Eropa, Brasil, Jepang, Korea, India dan China yang
berkualitas dan memiliki pelayanan yang sangat baik serta tidak
akan membuat pelanggan atau customer kecewa. Berikut dibawah
ini berbagai produk dari PT AvantChem:
1. Coatings (Pelapis)
Pigmen yang menjaga kekuatan warna tinggi, memenuhi
persyaratan keberlanjutan, dan memberi daya tahan tambahan
untuk berbagai lapisan di sektor pelapisan arsitektural, otomotif,
industri, dan bubuk.Pelapis adalah adalah suatu bahan yang
digunakan untuk melapisi bangunan dari kebocoran atau
18
meresapnya air ke dalam bangunan tersebut. Biasanya pelapis
digunakan pada dinding, atap rumah atau lantai kamar mandi.
2. Inks (Tinta)
Tinta adalah bahan berwarna yang mengandung pigmen warna
yang digunakan untuk mewarnai suatu permukaan. Tinta
bersama pena dan pensil digunakan untuk menulis dan
menggambar.
3. Resins (Resin)
Resin adalah "zat padat atau sangat kental" dari tumbuhan atau
asal sintetis yang biasanya dapat dikonversi menjadi polimer.
Seringkali campuran senyawa organik, terutama terpen.Banyak
tanaman, terutama tanaman berkayu, menghasilkan resin
sebagai respons terhadap luka. Resin bertindak sebagai perban
yang melindungi tanaman dari serangga dan patogen yang
menyerang.
4. Cosmetic (Kosmetik)
PT AvantChem memasok pigmen untuk bahan baku kosmetik
yang memenuhi standar kemurnian tertinggi dan spesifikasi
semua peraturan global di pasaran, seperti yang dipersyaratkan
oleh formulator kosmetik. Terbukti PT Paragon Technology
Innovation yang memesan atau order bahan baku kimia pada PT
AvantChem, mereka menjadi salah satu pelanggan kita.
5. Plastics (Plastik)
PT AvantChem menawarkan beragam pigmen untuk plastik,
mulai dari fiber dan film sampai injection molding dan kemasan
yang kaku.
19
3.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukan
seluruh kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan
organisasi, yang berhubungan dengan fungsi, wewenang dan
tanggung jawab untuk mencerminkan makanisme-mekanisme formal
pada pengelolaan organisasi.
Berikut adalah gambar bagan struktur organisasi di PT AvantChem
20
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT AvantChem
20
Sumber: PT AvantChem
Direktur Utama
Direktur
Account + Admin
(4 Jakarta + 1
Surabaya)
Personal Care CIP
Logistics
(3)
CSR
(2)
Sales
Sales (1 Mgr + 3
Jakarta + 2
Surabaya)
Lab
(3)
Sales
(3)
21
3.5 Deskripsi Kerja
Dalam sebuah manajemen di suatu perusahaan struktur organisasi
berguna untuk menunjukkan adanya beberapa pembagian kerja dan
menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang
berbeda-beda agar bisa di koordinasikan.Selain itu struktur
organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan,
saluran perintah dan penyampaian laporan. Berikut ini pembagian
tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai
berikut:
1. Direktur Utama
Tugas dan wewenangnya adalah:
a. Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-
kebijakan perusahaan.
b. Memilih, menentukan, mengawasi pekerjaan karyawan.
c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan melaporkan
laporan pada pemegang saham.
d. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan
tertinggi perusahaan.
e. Bertanggungjawab dalam memimpin dan menjalankan
perusahaan.
f. Bertanggungjawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan
termasuk juga keuntungan perusahaan.
g. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber
pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.
h. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam
hubungannya dengan dunia luar perusahaan.
i. Menetapkan strategi-strategi untuk mencapai visi dan misi
perusahaan.
22
j. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di
perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian
hingga pengadaan barang.
k. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
l. Memimpin seluruh link perusahaan.
m. Mengkoordinasikan, mengelola, dan mengendalikan
mekanisme di berbagai lini dalam organisasi atau
perusahaan.
2. Direktur
Tugas dan wewenangnya adalah:
a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan
dan peralatan perlengkapan.
b. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.
c. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan
pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua
untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu
per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan
diskusi kearah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan
tindakan dan kebijakan.
d. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya
dengan dunia luar.
e. Menjalankan tanggungjawab dari direktur perusahaan sesuai
dengan standar etika dan hukum.
3. Finance/Tax and Admin Manager
Peran dan tanggung jawab Finance/Tax and Admin Manager
adalah sebagai berikut:
a. Melapor langsung ke General Manager.
b. Untuk memastikan bahwa Kepatuhan Perusahaan, misalnya
Pelaporan tahunan ke Otorita.
23
c. Menyiapkan dan melaporkan pajak bulanan dan pajak
tahunan kepada otoritas tepat waktu.
d. Menyiapkan laporan Eksekutif dan melaporkannya ke Kantor
Pusat.
e. Merencanakan dan mencatat arus kas dan pembayaran.
f. Menyiapkan satu set akun lengkap meliputi Laba Rugi dan
Neraca.
g. Untuk memastikan semua transaksi sesuai dan sesuai dengan
kebijakan akuntansi Indonesia.
h. Mengelola Kebijakan Personil yang tepat sesuai dengan
Otorita.
i. Untuk memastikan semua karyawan mematuhi kebijakan
perusahaan secara ketat.
j. Untuk merencanakan akhir pastikan pengauditan Audit dan
pajak tepat waktu dan sesuai dengan persyaratan Otorita.
Rincian Tanggung Jawab Pekerjaan Finance/Tax and
AdminManager adalah sebagai berikut:
a. Untuk mendiskusikan dan memastikan dan menindaklanjuti
dengan penyedia layanan tentang semua kepatuhan dan
pelaporan ke otoritas.
b. Menyiapkan laporan pajak dan pengajuan pajak yang tepat
dan akurat ke Otorita misalnya PPN, Jamsostek dll.
c. Untuk memeriksa apakah semua transaksi dimasukkan
dengan benar ke SAP.
d. Laporan Eksekutif harus diserahkan 7 hari setelah akhir bulan.
e. Secara reguler hubungi pelanggan untuk mengumpulkan
pembayaran dan mengatur Pembayaran ke Otorita dan
Pemasok.
f. Menggunakan SAP untuk menyiapkan set lengkap akun.
g. Menyiapkan laporan penjualan mingguan.
24
h. Simpan dan perbarui catatan karyawan secara rutin misalnya
cuti, cuti medis, keluarga, dll.
i. Berhubungan dengan Auditor dan Konsultan Pajak atas
prosedur audit dan kepatuhan pajak.
j. Memelihara semua dokumen dengan benar diajukan dan
sistem dipatuhi secara ketat.
4. Logistic and Custom Representative
Tugas dan wewenangnya adalah:
a. Pengelolaan dalam pergerakan dan penyimpanan barang.
b. Kontrol operator gudang pihak ke-3 pada penanganan barang
dalam kondisi baik dan benar.
c. Mengerjakan pengetahuan dengan masalah Customdan
management forwarder.
d. Memahami Peraturan Impor / Ekspor secara komprehensif di
Indonesia.
e. Komprehensif memahami proses dan prosedur BPOM.
f. Harus mahir dalam Microsoft Office khususnya excel.
5. Customer Service Representative
Tugas dan wewenangnya adalah:
a. Melakukan administrasi penjualan, yaitu proses pemesanan,
penawaran, pesanan pengiriman, faktur, laporan dan
sebagainya.
b. Berkoordinasi dengan forwarder, transportir dan gudang untuk
memastikan kelancaran kegiatan pengiriman.
c. Membantu dalam mempersiapkan dan mengirimkan dokumen
pengiriman.
d. Melayani pelanggan yang bertanya dan memberikan layanan
pelanggan yang prima.
25
6. Customer Service Representative Assistance
Tugas dan wewenangnya adalah:
a. Menerima PO dari pelanggan dan menerbitkan SO sebagai
perintah konfirmasi.
b. Faks atau email konfirmasi ke pelanggan dan kirimkan barang
sesuai pesanan yang diminta.
c. Setelah menerima PO pelanggan, semua informasinya
dimasukkan ke dalam Outstanding Delivery List.
d. Pantau pengiriman yang diterima oleh pelanggan.
e. Berkomunikasi dan bernegosiasi dengan pelanggan mengenai
persyaratan pengiriman.
f. Menyerahkan jadwal perencanaan pengiriman ke GM setiap
hari Senin pagi.
7. Sales Manager
Tugas dan wewenangnya adalah:
a. Mencapai pertumbuhan dan memukul target penjualan
dengan berhasil mengelola tim penjualan.
b. Merancang dan menerapkan rencana penjualan strategis
yang memperluas basis pelanggan perusahaan dan
memastikan kehadirannya kuat.
c. Mengelola rekrutmen, pengaturan tujuan, pembinaan dan
pemantauan kinerja perwakilan penjualan.
d. Bangun dan promosikan hubungan pelanggan yang kuat dan
bertahan lama dengan bermitra dengan mereka dan
memahami kebutuhan mereka.
e. Mengidentifikasi pasar negara berkembang dan pergeseran
pasar sambil menyadari sepenuhnya produk dan status
persaingan baru.
f. Hadir laporan penjualan, pendapatan dan biaya dan prakiraan
realistis ke tim manajemen.
26
8. Senior Sales Executive (Personal Care)
Tugas dan wewenangnya adalah:
a. Melakukan segmentasi pasar, analisis pasar dan analisis
benchmarking produk industri dan persaingan.
b. Membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan lama
dan calon pelanggan melalui jalur distribusi untuk memberikan
saran mengenai masalah teknis.
c. Menangani pertanyaan baru, penetapan biaya, negosiasi,
pemrosesan pesanan, manajemen persediaan dan
manajemen pengiriman.
d. Menghadiri fungsi industri seperti acara asosiasi dan
konferensi, dan memberikan umpan balik dan informasi
mengenai tren pasar dan kreatif.
e. Melapor langsung ke Sales Manager - Personal Care.
f. Bertanggung jawab atas penjualan & pemasaran produk inti
AvantChem ke industri masing-masing.
g. Bekerjasama dengan rekan kerja untuk memastikan
kesesuaian praktik terbaik untuk memenuhi bisnis
perusahaan.
9. Senior Sales Executive (Ink/Coating)
Tugas dan wewenangnya adalah:
a. Memastikan kelancaran transaksi penjualan dari negosiasi
kontrak.
b. Bekerja sama dengan tim pengembangan bisnis & pemasaran
untuk mengkomersilkan proyek bisnis baru.
c. Membangun & memelihara hubungan pelanggan, menyiapkan
& memperbarui profil pelanggan.
d. Bertindak sebagai titik koordinasi pelanggan untuk proyek
bisnis baru, penanganan keluhan, penerimaan akun, dll.
27
e. Menjaga pengetahuan profesional dan teknis dengan
menerima pelatihan pengetahuan produk dari pakar teknis
internal atau pemasok atau belajar mandiri.
f. Membangun jaringan pribadi; mendapatkan pengetahuan /
berbagi kasus sukses.
g. Memantau dan mencatat pesaing dengan mengumpulkan
informasi pasar saat ini mengenai harga, produk, produk baru,
jadwal pengiriman, tren teknis, permintaan, frekuensi
kunjungan & hubungan pelanggan, dll.
h. Melapor langsung ke Sales Manager.
i. Bertanggung jawab atas penjualan & pemasaran produk inti
AvantChem ke industri masing-masing.
j. Bekerjasama dengan rekan kerja untuk memastikan
kesesuaian praktik terbaik untuk memenuhi bisnis
perusahaan.
10. Senior Sales Executive (Adhesive/Plastic)
Tugas dan wewenangnya adalah:
a. Menghasilkan penjualan untuk mencapai profitabilitas
maksimal terhadap target penjualan tahunan.
b. Pantau umpan balik dari pelanggan untuk mengukur tingkat
kepuasan dengan produk dan layanan perusahaan.
c. Pertahankan hubungan yang solid dengan pelanggan utama,
pemasok (barang mentah dan barang jadi) dan badan terkait
lainnya untuk memastikan potensi penjualan maksimum
perusahaan terwujud.
d. Mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang penjualan baru
dengan pelanggan lama.
e. Pertahankan semua catatan penjualan dan informasi relevan
lainnya agar kinerja diukur dan dipantau.
28
f. Memastikan kepuasan pelanggan dengan memantau
perjanjian tingkat layanan, keluhan pelanggan, pertanyaan
dan masalah pelanggan terkait lainnya.
g. Pertahankan kesadaranakan penjualan dan perkembangan
lainnya diantara pesaing dan sampaikan informasi yang
relevan kepada atasan langsung.
h. Pertahankan catatan akurat tentang semua aktivitas penjualan
dan siapkan prakiraan regular untuk memungkinkan
perencanaan kedepan yang efektif.
i. Berkolaborasi dengan tim untuk mencapai hasil yang lebih
baik.
j. Mengelola portofolio produk dan pelanggan, memastikan
kinerja portofolio mencapai tujuan pemasaran yang mapan.
k. Melapor langsung ke Sales Manager.
l. Bertanggung jawab atas penjualan & pemasaran produk inti
AvantChem ke industri masing-masing.
m. Bekerjasama dengan rekan kerja untuk memastikan
kesesuaian praktik terbaik untuk memenuhi bisnis.
11. Technical Laboratory Assistant
Peran dan tanggung Technical Laboratory Assistant adalah
sebagai berikut:
a. Melapor langsung ke Sales Manager untuk Personal Care
Industri yang berbasis di Jakarta.
b. Bertanggung jawab untuk mengembangkan produk inti
AvantChem, termasuk silikon, bahan aktif, pengental dan
pengawet, ke Industri Perawatan Pribadi.
c. Bertanggung jawab untuk mendukung tim penjualan.
d. Sepenuhnya bertanggung jawab untuk mendukung pelanggan
dalam hal informasi teknis.
29
e. Sepenuhnya bertanggung jawab menjaga dan memelihara
semua peralatan laboratorium.
f. Bekerjasama dengan rekan kerja untuk memastikan
kesesuaian praktik terbaik untuk dipenuhi.
Rincian Tanggung Jawab Pekerjaan Technical Laboratory
Assistant adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan formulasi untuk semua pemasok
AvantChem.
b. Merumuskan formulasi atas permintaan pelanggan melalui tim
penjualan dan termasuk informasi teknis.
c. Setiap tahun mengajukan konsep produk baru dan tren pasar
yang lebih lazim saat ini.
d. Melakukan pelayanan peralatan laboratorium secara berkala.
e. Membantu mempersiapkan sampel produk jadi untuk acara
seperti pameran dan seminar.
f. Melayani pelanggan dalam pelatihan di laboratorium.
g. Aktif untuk mempelajari lebih lanjut tentang semua pemasok
perawatan pribadi PT Avantchem dan bagikan informasi
tersebut ke tim penjualan.
h. Membantu departemen sales untuk menyelesaikan keluhan
kualitas produk dari pelanggan.
i. Melaporkan setiap formulasi produk baru kepada Sales
Manager.
30
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Proses Impor Bahan Baku Kosmetik Pada PT AvantChem
Jakarta
Proses impor bahan baku kosmetik pada PT AvantChem Jakarta
harus melalui beberapa tahap, setiap tahap yang dibuat bertujuan
untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan yang bisa terjadi karena
sedikit kesalahan bisa berakibat tidak baik bagi perusahaan.
Berikut ini adalah flowchart alur proses impor bahan baku kosmetik
pada PT AvantChem Jakarta:
31
Gambar 4.1 flowchart alur impor bahan baku kosmetik
Supplier / Penjual
No
Mulai
Menerima Jadwal
Shipment yang
akan tiba
Mempersiapkan
Perkiraan PIB
Pre Alert Dokumen
Konfirm?
Membuat PIB
Transmit PIB
Billing
Pembayaran
Respon SPPB
Pengiriman
Barang
Selesai
Yes
Forwarder
Forwarder, BC
Forwarder, Importir,
Warehouse
Importir, Finance
Bea Cukai / Pabean
Pabean ,Importir
Supplier ,Importir
Finance
Invoice, Packing
List, dan Bill of
Lading
PIC Aktivitas Dokumen
32
4.1.1 Penjelasan Flowchart Proses Impor Bahan Baku Kosmetik
Pada PT AvantChem Jakarta
1. Menerima Jadwal Shipment atau Pengiriman
Setelah terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli
mengenai barang-barang (bahan baku) apa saja yang harus
diimpor serta harga dari masing-masing barang yang diimpor
atau dibeli, pihak penjual akan memberitahukan jadwal
pengiriman melalui email, sekaligus pihak penjual akan
mempersiapkan barang yang dipesan untuk diangkut ke
pelabuhan di Negara penjual dan selanjutnya diangkut ke
pelabuhan di Indonesia.
2. Menerima Dokumen Invoice, Packing List, dan Bill Of
Lading dari Penjual
Pihak penjual akan mengirimkan berupa fotokopi dokumen
invoice, packing list, dan bill of lading untuk mempersiapkan
membuat PIB (Pemberitahuan Impor Barang) ke pihak
forwarder. Pihak forwarder adalah pihak yang membantu proses
pengurusan pabean atau Custom Clearance. Dokumen tersebut
harus diperiksa terlebih dahulu, apakah sudah sesuai dengan
PO (Purchase Order) yang sudah dibuat.
3. Membuat Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
Untuk membuat PIB, dokumen yang perlu diajukan ke pihak
forwarder adalah PO (Purchase Order), invoice, packing list dan
bill of lading. Di dokumen PO terdapat nomor Harmonized
System (HS) Code barang. HS Code merupakan
pengelompokan atau klasifikasi barang agar memudahkan
pengumpulan, pembuatan, dan analisis statistik secara
sistematis. HS Code adalah yang paling menentukan regulasi
33
tiap barang impor mencakup dokumen apa saja yang harus
dipenuhi oleh importir atau eksportir dan menentukan besarnya
duty&tax yang harus dibayarkan kepada negara. Nomor HS
Code tersebut harus dicek terlebih dahulu di website INSW
https://eservice.insw.go.id. Di website tersebut Admin bisa
mengetahui bahan baku yang dibeli atau diimpor terkena lartas
atau tidak kemudian juga bisa mengetahui persenan bea masuk
(BM) yang nantinya akan dibayar. Serta untuk dokumen lainnya
juga harus diperiksa apakah sudah sesuai dengan yang tertera
di PO.
Langkah selanjutnya adalah dengan mengirimkan dokumen
yang sudah diperiksa ke pihak forwarder melalui email supaya
pihak forwarder bisa membuat PIB. Setelah dibuatkan PIB,
pihak forwarder akan mengirimkan draft PIB yang sudah dibuat
untuk Admin periksa apakah sudah sesuai dengan yang Admin
periksa di dokumen sebelumnya. Jika terdapat kesalahan,
segera minta direvisi kepada pihak forwarder.
Setelah draft PIB dinyatakan sesuai dengan dokumen impor,
proses selanjutnya adalah transmit PIB yang dilakukan
forwarder. Sebelum transmit PIB, pihak penjual akan
mengirimkan beberapa dokumen asli yang dibutuhkan untuk
transmit PIB. Adapun beberapa dokumen originalnya sebagai
berikut:
a. Invoice (2 rangkap)
b. Packing List (2 rangkap)
c. Bill of Lading (2 rangkap)
d. COA (Certificate of Analysis)
e. Certificate of Origin (form asal barang)
34
Dokumen yang tertera diatas harus diberikan kepada pihak
forwarder, masing-masing dokumen diberikan 1 rangkap.
Bukan hanya itu, adapun dokumen pendukung yang diberikan
ke pihak forwarder adalah sebagai berikut:
a. MSDS (Material Safety Data Sheet)
b. Insurance Marin Cargo (Asuransi Impor)
c. Kopian Purchase Order (PO)
d. SKI BPOM (Jika barang terkena lartas)
4. Transmit PIB untuk mendapatkan respon jalur
Transmit PIB adalah salah satu proses untuk mendapatkan
mekanisme penjaluran. Mekanisme penjaluran merupakan
salah satu cara yang digunakan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai (DJBC) dalam mencegah masuknya barang-barang
berbahaya. Mekanisme penjaluran ada 3 yaitu:
a. Jalur Merah (Surat Pemberitahuan Jalur Merah)
Jalur merah adalah proses pelayanan dan pengawasan
pengeluaran barang impor dengan melakukan pemeriksaan
dokumen dan fisik.
b. Jalur Kuning (Surat Pemberitahuan Jalur Kuning)
Jalur kuning adalah proses pelayanan dan pengawasan
pengeluaran barang impor dengan tidak melakukan
pemeriksaan fisik tetapi dilakukan pemeriksaan dokumen.
c. Jalur Hijau (Surat Persetujuan Pengeluaran Barang)
Jalur hijau adalah proses pelayanan dan pengawasan
pengeluaran barang impor dengan tidak melakukan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan dokumen.
35
Transmit PIB dilakukan oleh forwader melalui sistem EDI
(Electronic Data Interchange).
5. Billing
Data yang dikirimkan melalui sistem EDI akan diperiksa oleh
petugas pabean. Dalam hal ini, pemeriksa akan mengutamakan
pemeriksaan data HS Code, detail barang, dan tarif bea masuk.
Jika dinyatakan sesuai maka pihak pabean akan menerbitkan
billing DJBC untuk acuan pembayaran nilai pabean.
6. Pembayaran
Admin menerima billing DJBC dari forwarder melalui email.
Kemudian mempersiapkan pembayaran menggunakan giro atau
transfer bank untuk disetorkan kepada rekening Kas Negara.
7. Respon Surat Pemberitahuan Pengeluaran Barang (SPPB)
Pembayaran yang sudah disetorkan dicek otomatis oleh sistem.
Jika sudah sesuai maka Admin akan menerima respon jalur
hijau atau SPPB.
8. Pengiriman Barang
Admin menyiapkan sarana pengangkutan untuk membawa
kontainer yang sudah disetujui keluar dari area pabean ke
gudang yang ditunjuk. Admin juga memberitahukan kepada
pengurus gudang informasi mengenai kontainer yang akan
diproses masuk.
Setelah barang tiba digudang, mereka akan memastikan bahwa
fisik barang yang dikirim dalam kontainer sesuai dengan yang
tercantum pada packing list. Jika ada ketidaksesuaian, maka
36
Admin akan memberitahukan kepada pihak penjual untuk
melakukan proses klaim.
4.2 Hambatan Yang Dihadapi Dalam Proses Impor Bahan Baku
Kosmetik Pada PT AvantChem
Proses impor bahan baku kosmetik ini dilakukan dengan sangat teliti,
sesuai dengan ketentuan perusahaan, namun pekerjaan tersebut
tidak selalu lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan karena
tentu dalam prakteknya menemui hambatan yang bisa menghambat
kelancaran bekerja, adapun hambatan-hambatan yang ada dalam
impor bahan baku kosmetik :
1. Didalam proses impor membutuhkan dokumen PIB yang didapat
dari pihak forwarder dan dokumen tersebut harus dicetak untuk
dicek. Hambatannya adalah Admin harus menunggu giliran untuk
mencetak PIB tersebut karena PT AvantChem hanya mempunyai
1 mesin printer, sehingga proses memeriksa PIB tertunda.
2. Seringkali penjual belum memiliki dokumen asli dari instansi
setempat, (misalnya bill of lading yang belum diproses
pelayaran). Hal tersebut menjadi salah satu penyebab
keterlambatan penerimaan dokumen di pihak pembeli, yang
tentunya menghambat proses kepabeanan.
3. Untuk mendapatkan jalur SPPB, salah satu syaratnya adalah
harus membayar terlebih dahulu bea masuk yang tertera di PIB.
Hambatannya adalah bagian Accounting/Finance belum
mempersiapkan giro yang akan disetorkan ke bank. Sehingga
proses penjaluran SPPB tertunda.
37
4. Untuk mengetahui mekanisme penjaluran impor, maka Admin
harus mengakses portal pengguna jasa bea cukai. Hambatannya
adalah penulis tidak bisa membuka portal pengguna jasa bea
cukai tersebut dikarenakan akses internet ada gangguan
sehingga Admin tidak bisa mengetahui mekanisme penjaluran
impor sudah sampai mana
4.3 Solusi Yang Dilakukan Untuk Menghadapi Hambatan Dalam
Proses Impor Bahan Baku Kosmetik Pada PT AvantChem
Adapun solusi-solusi untuk menangani hambatan-hambatan di atas
adalah sebagai berikut:
1. Admin bisa hubungi langsung ke pihak forwarder mengenai
apakah ada yang salah atau kurang dari dokumen PIB
tersebut, kalau ada bisa langsung dikomunikasikan dengan
pihak forwarder sehingga pihak forwarder bisa merivisi
dokumen PIB tersebut.
2. Dokumen asli dari pihak penjual merupakan dokumen yang
paling penting dalam proses impor. Agar proses impor tidak
tertunda maka sebagai pihak importir/pembeli harus
memastikan kembali kepada pihak penjual bahwa dokumen
sudah harus diterima importir pada H-1 kapal tiba.
3. Admin langsung menemui bagian Accounting/Finance untuk
segera menyiapkan giro yang akan disetorkan ke bank
dengan nominal yang sudah tertera di draft PIB. Dengan
langsung menemui bagian Accounting/Finance maka proses
penjaluran SPPB tidak terhambat.
38
4. Menghubungi langsung pihak forwarder mengenai sudah
sampai mana mekanisme penjaluran, bisa melalui telpon atau
bisa juga melalui email.
39
BAB V
PENUTUP
Pada bab terakhir dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini penulis akan
menarik beberapa kesimpulan serta saran yang mungkin bermanfaat
untuk meningkatkan efisensi dan efektifitas pada proses impor bahan
baku kosmetik pada PT AvantChem Jakarta.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang penulis dapat dari hasil penelitian proses impor
bahan baku kosmetik pada PT AvantChem Jakarta adalah sebagai
berikut:
1. Proses lmpor bahan baku kosmetik pada PT AvantChem harus
melalui beberapa tahap seperti, menerima jadwal shipment yang
akan tiba di pelabuhan Indonesia, menerima dokumen invoice,
packinglist, bill of lading dari penjual, membuat Pemberitahuan
Impor Barang (PIB), transmit PIB untuk mendapatkan respon
jalur, mendapatkan billing untuk acuan pembayaran nilai pabean,
membayar menggunakan giro atau transfer ke rekening Kas
Negara, mendapatkan respon Surat Pemberitahuan Pengeluaran
Barang (SPPB), dan pengiriman barang ke gudang yang sudah
ditunjuk oleh pihak perusahaan .
2. Hambatan yang dihadapi dalam proses proses impor bahan baku
kosmetik adalah terbatasnya mesin printer, belum memiliki
dokumen asli dari penjual, bagian Accounting/Finance belum
mempersiapkan giro yang akan disetorkan ke bank, adanya
gangguan jaringan internet saat mengakses portal pengguna jasa
bea cukai.
40
3. Beberapa solusi yang dilakukan dalam pemecahan masalah yang
dihadapi pada saat proses impor bahan baku kosmetik adalah
mengkomunikasikan langsung kepada pihak forwarder,
memastikan kembali kepada pihak penjual agar dokumen harus
sudah kita terima sebelum kapal tiba, pihak Accounting/Finance
harus sudah mempersiapkan giro setelah mengetahui berapa bea
masuk yang harus dibayar, menghubungi pihak forwarder
mengenai sudah sampai mana mekanisme penjaluran.
5.2 Saran
Adapun dibawah ini saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi
pihak perusahaan yaitu PT AvantChem adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya PT AvantChem menyediakan atau menyewa 1 mesin
printer lagi agar tidak menunggu giliran saat mau mencetak
dokumen dan agar proses impor atau pekerjaan lainnya bisa
berjalan dengan baik.
2. PT AvantChem harus tetap menjalin komunikasi dengan pihak
penjual supaya dokumen yang dibutuhkan dalam proses impor
bisa tiba di Indonesia tepat pada waktunya sebelum kapal tiba.
3. Sebaiknya pihak perusahaan/karyawan melakukan breefing tiap
pagi atau sebelum kerja mengenai tanggung jawab masing-
masing karyawan ataupun motivasi untuk bekerja. Dengan
adanya motivasi maka karyawan akan semangat untuk bekerja.
4. Sebaiknya PT AvantChem memeriksa kembali jaringan internet
yang ada agar pekerjaan bisa berjalan dengan lancar dan tidak
terganggu dengan jaringan internet yang tidak bisa jalan.
41
5. Untuk kedepannya, perusahaan harus membekali sarana yang
baik atau bagus untuk karyawan atau anak magang untuk
memperlancar komunikasi dengan forwarder atau dengan pihak
lain.
DAFTAR PUSTAKA
Feriyanto, Andri. Perdagangan Internasional (Kupas Tuntas Prosedur
Ekspor Impor). Kebumen: MEDIATERA, 2015. Ismiyadi dan Indarniati. Import Top Secret (Cara Impor Resmi Tanpa
Ribet). Yogyakarta: ANDI, 2016. Maryati. Manajemen Perkantoran Efektif. Yogyakarta: UPP STM YKPN,
2014. Oko Berata, I Komang. Panduan Praktis Ekspor Impor. Jakarta: Raih Asa
Sukses (Penebar Swadaya Grup), 2014. Silalahi, Ulber. Asas-asas Manajemen. Bandung: PT Refika Aditama,
2015. Siswanto. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2017. Suharso dan Retnoningsih, Ana.Kamus BesarBahasa Indonesia.
Semarang: Widya Karya, 2016.
Tim Dosen. Export Import Principles. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia, 2014.
Tim Prima Pena. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gitamedia Press, 2015.
Sumber Lain :
https://zahiraccounting.com/id/blog/perbedaan-bahan-baku-dan-bahan-penolong/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kosmetik
21
Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Wawancara
1. Bagaimana proses impor bahan baku kosmetik pada PT
AvantChem Jakarta?
2. Apa yang harus dilakukan oleh pihak importir, jika dokumen pre
alert terdapat kesalahan?
3. Apa yang dimaksud dengan lartas?
4. Apa yang harus dilakukan pihak importir jika barang impor bahan
baku kosmetik terkena lartas?
5. Apa saja dokumen yang diperlukan, jika barang impor terkena
lartas?
6. Apa saja dokumen yang diberikan kepada forwarder untuk proses
transmit PIB?
7. Apa saja mekanisme penjaluran dalam proses impor?
8. Apa saja hambatan-hambatan dalam proses impor bahan baku
kosmetik pada PT AvantChem Jakarta?
9. Bagaimana cara menanggulangi hambatan-hambatan dalam
proses impor bahan baku kosmetik pada PT AvantChem Jakarta?
Lampiran 2 Lembar Invoice
Lampiran 3 Lembar Packing List
Lampiran 4 Lembar Bill of Lading
Lampiran 5 Lembar Polis Asuransi
Lampiran 6 Lembar Material Safety Data Sheet (MSDS)
Lampiran 7 Lembar Certificate of Analysis (COA)
Lampiran 8 Lembar Purchase Order (PO)
Lampiran 9 Lembar Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
Lampiran 10 Lembar Billing
Lampiran 11Website INSW Untuk cek HS Code / Barang Terkena
Lartas atau Tidak Lartas
Lampiran 12 Website Portal Pengguna Jasa Untuk Mengetahui
Mekanisme Penjaluran