Proses Dekafeinasi Pada Kopi

4
proses dekafeinasi pada kopi Menurut pengertian umum dekafeinasi adalah sebuah proses yang membantu untuk mengurangi kadar kafein dalam kopi sehingga konsumer dapat menikmati flavor dan rasa khas dari kopi tanpa efek stimulant. Berdasarkan legislasi dari pasar European Union, pengurangan kadar kafein pada kopi roast adalah sebesar 0.1% dan 0.3% pada kopi instant. Proses Dekafeinasi Terdapat 4 proses dekafeinasi berdasarkan bahan yang digunakan untuk mengekstraksi kafein. 1. Perebusan biji kopi dengan air atau uap untuk memudahkan ekstraksi kafein 2. Ekstraksi kafein 3. Penguapan biji kopi kembali untuk pembersihan residu 4. Pengeringan biji kopi sampai kadar air yang diinginkan Metode Dekafeinasi A. Water method Proses ini berlangsung selama 8 jam, sampai biji kopi 99,9 % bebas kafein. Ketika biji kopi diseduh di dalam air, kafein akan terlarut di dalam air akan tetapi akan terjadi

description

kopi

Transcript of Proses Dekafeinasi Pada Kopi

Page 1: Proses Dekafeinasi Pada Kopi

proses dekafeinasi pada kopi

Menurut pengertian umum dekafeinasi adalah sebuah proses yang membantu untuk

mengurangi kadar kafein dalam kopi sehingga konsumer dapat menikmati flavor dan rasa

khas dari kopi tanpa efek stimulant.

Berdasarkan legislasi dari pasar European Union, pengurangan kadar kafein pada kopi

roast adalah sebesar 0.1% dan 0.3% pada kopi instant.

Proses Dekafeinasi

Terdapat 4 proses dekafeinasi berdasarkan bahan yang digunakan untuk

mengekstraksi kafein.

1. Perebusan biji kopi dengan air atau uap untuk memudahkan ekstraksi kafein

2. Ekstraksi kafein

3. Penguapan biji kopi kembali untuk pembersihan residu

4. Pengeringan biji kopi sampai kadar air yang diinginkan

Metode Dekafeinasi

A. Water method

Proses ini berlangsung selama 8 jam, sampai biji kopi 99,9 % bebas kafein. Ketika

biji kopi diseduh di dalam air, kafein akan terlarut di dalam air akan tetapi akan terjadi

kehilangan senyawa aromatik dari kopi sehingga untuk menanggulangi ini digunakan

activated carbon untuk menyerap kafein sehingga ekstrak kopi bebas kafein dapat diproses

kembali.

Prosedur :

Page 2: Proses Dekafeinasi Pada Kopi

1.      Biji kopi direndam dalam air panas sehingga flavor dan kafein terekstrak

2.      Biji kopi kemudian dipisahkan dari air perendamnya dihasilkan ekstrak

3.      Ekstrak kemudian dilewatkan pada karbon aktif atau arang aktif untuk penyerapan kafein

4.      Ekstrak tanpa kafein (flavor-charged water) digunakan untuk merendam biji kopi setengah

kering yang telah diambil kafeinnya tadi, sehingga komponen flavor yang terdapat dalam

ekstrak kembali ke dalam biji kopi

5.      Dengan metode ini terjadi kehilangan beberapa komponen larut air pada biji kopi seperti

karbohidrat dan asam klorogenat

B. Ethyl Acetate Method

          Ethyl acetate dikombinasikan dengan air untuk mengurangi kadar kafein pada kopi

pada saat proses ekstraksi kafein sampai kadar kafein residu mencapai maksimum 0.1%

C. Super Critical Carbon Dioxide & Liquid Carbon Dioxide Method

Penggunaan karbondioksida dalam bentuk liquid dapat digunakan bersamaan dengan

temperatur dan tekanan rendah pada saat ekstraksi kafein. Karbondioksida baik berupa gas

maupun liquid yang bertekanan tinggi dipanaskan sehingga densitas liquid turun dan densitas

gas meningkat. Jika tekanan dikondisikan > 72,8 atm dan suhu > 302,2 K, densitas liquid dan

gas menjadi identik. Karbondioksida menjadi fluida superkritis yang merupakan solven non

polar yang baik untuk melarutkan berbagai komponen organik termasuk kafein Ekstraksi

kafein dilakukan dengan cara karbondioksida superkritis ditambahkan pada biji kopi, yang

dapat melarutkan 97-99 % kafein.

D. Methylene Chloride/Dichloromethane Method-DCM (Dekafeinasi Solvent)

          DCM disirkulasikan di dalam air. Ekstraksi dengan DCM ini mempunyai titik didih

yang rendah sampai level kafein pada residu maksimum 0.1%.

Kriteria Solvent :

1.Aman (safety)

2.Biaya

3.Kelarutan kafein

Page 3: Proses Dekafeinasi Pada Kopi

4.Spesifikasi kafein

5.Kemudahan penghilangan dan recovery solvent

6.Toksisitas dan reaktivitas

7.Efekterhadap lingkungan

Prosedur :

1.Biji direndam dalam solven yang dapat mengikat kafein

2.Solven yang telah mengikat kafein dipisahkan dari biji

3.Kafein dipisahkan dari solven

4.Langkah 1 –3 diulang sampai kafein dipisahkan dari biji

Penggunaan metilen klorida :

Oleh karena bersifat karsinogenik, penggunaannya dibatasi sejak Desember 1985.

Sebagai pengganti metilen klorida sejak tahun 80-an sampai awal 90-an digunakan etil asetat,

karena etil asetat dianggap sebagai pelarut “alami”. Residu metil klorida dan etil asetat yang

terdapat didalam kopi dekafeinasi ini < 0,1 ppm dengan batas maksimal residu etil asetat,

metilen klorida yang ditetapkan FDA 10 ppm.