Prosedur Untuk Pengelolaan Pekerjaan Siswa

15
PROSEDUR UNTUK PENGELOLAAN PEKERJAAN SISWA A. Pendahuluan Sekolah merupakan tempat menimba ilmu bagi para siswa. Di sanalah siswa akan mendapatkan berbagai macam pengetahuan dan pemahaman mengenai ilmu dan mata pelajaran yang diberikan oleh guru mereka masing-masing. Setiap guru tentu nantinya akan memberikan berbagai macam pekerjaan kepada siswanya terkait dengan bidang yang ia ajarkan. Apakah siswanya sudah mengerti atau belum tentang apa yang ia ajarkan sebelumnya. Gurupun berharap setiap tugas- tugas yang ia berikan dapat diselesaikan oleh siswa baik itu di ruang kelas ataupun di rumah mereka masing-masing. Agar semua yang diharapkan oleh guru tersebut dapat terwujud maka sangat diperlukan sekali manajemen dari seorang guru dalam mengelola pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepada siswa nantinya. Setiap pekerjaan yang diberikan guru tentu mempunyai perbedaan dalam cara mengerjakannya. Maka dalam mengelola hal tersebut perlu adanya instruksi dan komunikasi dari seorang guru kepada siswa terkait dengan pekerjaan yang akan diberikan, agar tidak terjadinya penyalah artian dari instruksi yang diberikan tersebut. Terkadang guru dalam memberikan 1

description

makalah BK-B 010 STAIN mahmud yunus batusangkar

Transcript of Prosedur Untuk Pengelolaan Pekerjaan Siswa

Page 1: Prosedur Untuk Pengelolaan Pekerjaan Siswa

PROSEDUR UNTUK PENGELOLAAN

PEKERJAAN SISWA

A. Pendahuluan Sekolah merupakan tempat menimba ilmu bagi para siswa. Di sanalah

siswa akan mendapatkan berbagai macam pengetahuan dan pemahaman

mengenai ilmu dan mata pelajaran yang diberikan oleh guru mereka masing-

masing. Setiap guru tentu nantinya akan memberikan berbagai macam

pekerjaan kepada siswanya terkait dengan bidang yang ia ajarkan. Apakah

siswanya sudah mengerti atau belum tentang apa yang ia ajarkan sebelumnya.

Gurupun berharap setiap tugas-tugas yang ia berikan dapat diselesaikan oleh

siswa baik itu di ruang kelas ataupun di rumah mereka masing-masing. Agar

semua yang diharapkan oleh guru tersebut dapat terwujud maka sangat

diperlukan sekali manajemen dari seorang guru dalam mengelola pekerjaan-

pekerjaan yang diberikan kepada siswa nantinya.

Setiap pekerjaan yang diberikan guru tentu mempunyai perbedaan dalam

cara mengerjakannya. Maka dalam mengelola hal tersebut perlu adanya

instruksi dan komunikasi dari seorang guru kepada siswa terkait dengan

pekerjaan yang akan diberikan, agar tidak terjadinya penyalah artian dari

instruksi yang diberikan tersebut. Terkadang guru dalam memberikan

pekerjaan kepada siswa, ia langsung saja menyuruh siswa untuk

mengerjakannya tanpa memberikan instruksi atau komunikasi tentang apa yang

akan dikejakan siswa tanpa memberi tahu terlebih dahulu, ia hanya menyuruh

siswa untuk membaca perintahnya sendiri. Hal inipun terkadang membuat

siswa bingung tentang apa yang akan ia kerjakan, sehingga iapun

mengerjakannya asal-asalan menurut pemahamannya sendiri, dan akhirnya

hasilnya pun mengecewakan guru itu sendiri.

Selain itu, guru harus mengetahui bagaimana memanage pekerjaan yang

telah dikumpulkan siswa dan memberikan umpan balik terhadap pekerjaan

siswa tersebut, agar siswa lebih termotivasi untuk mengerjakan pekerjaan

untuk hari berikutnya dan menjadi lebih bersemangat.

1

Page 2: Prosedur Untuk Pengelolaan Pekerjaan Siswa

Oleh karena itu, maka dalam makalah ini akan dijelaskan berkenaan

dengan prosedur atau cara-cara dalam mengelola pekerjaan siswa yang

berkenaan dengan komunikasi yang jelas mengenai tugas dan persyaratannya,

memantau perkembangan dan penyelesaian penugasan serta memberikan

umpan balik terhadap siswa. Semua hal tersebut dijelaskan guna membantu

guru dalam memahami serta mengaplikasikan langkah-langkah manajemen

pengelolaan pekerjaan siswa agar tidak terjadinya kebingungan dan

kesalahpahaman bagi siswa dalam mengerjakannya, dan harapan gurupun

dapat terwujud.

B. Pengertian ProsedurSetiap pekerjaan yang akan dilakukan perlu melalui berbagai prosedur,

agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan semestinya dan hasilnya menjadi

lebih maksimal. Adapun prosedur tersebut merupakan suatu cara untuk

melaksanakan sesuatu. Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, seperti yang

dipaparkan Badudu (1996:1092), prosedur adalah “cara mengerjakan suatu

pekerjaan menurut tingkat-tingkatnya”. Prosedur pada dasarnya adalah suatu

susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan

prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan

utama dari suatu organisasi.

Sedangkan pengertian prosedur menurut Ismail Masya (1994: 74)

mengatakan bahwa “prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling

berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara

tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-

ulang.”

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur itu

merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan

dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan.

Dalam proses pembelajaran ataupun dalam dunia konseling prosedur ini juga

sangat diperlukan dalam rangka memberikan pemahaman kepada siswa atau

klien tentang apa-apa yang akan dikerjakannya nantinya. Baik itu dalam

2

Page 3: Prosedur Untuk Pengelolaan Pekerjaan Siswa

pemberian tugas atau pekerjaan, prosedur ataupun tata cara pelaksanaannya

perlu dijelaskan.

C. Komunikasi yang Jelas mengenai Pemberian Tugas dan Persyaratannya

Dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru, para siswa

memerlukan penjelasan yang rinci mengenai apa yang akan ia kerjakan terkait

dengan apa yang diperintahkan oleh guru mereka dan apa-apa yang diharapkan

oleh guru tersebut dari mereka. Hal ini menuntut para guru untuk dapat

menjelaskan semua persyaratan yang terkait dengan penugasan yang diberikan.

Seorang guru sebaiknya juga menjelaskan tentang apa yang akan didapat dan

dicapai siswa dalam pengerjaan tugas tersebut, seperti yang diungkapkan

Carolyn dalam Manajemen Kelas (2011: 58) bahwa “guru perlu menjelaskan

tentang apa yang akan dicapai siswa dari upaya pengerjaan ini seperti

penguatan, penemuan, pemahaman, tantangan, atau kemampuan yang dapat

dimanfaatkan.”

Ada beberapa hal yang berkenaan dengan komunikasi mengenai

pemberian tugas ini, di antaranya:

1. Instruksi untuk pemberian tugas

Dalam memberikan instruksi tentang pemberian tugas, selain

diberitahukan secara lisan juga dapat diberikan dengan menempelkan pada

papan pengumuman, OHP, atau diagram. Selain itu ajarkan para siswa

untuk menyalin tugas tersebut ke dalam buku catatan mengenai tugas

tersebut jika mereka menyelesaikannya. Kemudian periksa pemahaman

siswa salah satunya dengan metode yaitu meminta seorang siswa atau para

siswa untuk mengulang kembali arahan yang telah di berikan.

2. Standar untuk bentuk, kerapian, dan tanggal pengumpulan

Para siswa harus mengetahui ttugas apa yang harus dikerjakan,

kapan dikerjakan serta aturan-aturan yang perlu di perhatikan oleh mereka,

untuk itu berikan tugas yang standar tapi sederhana kemudian kemukakan

contoh untuk ditelaah bersama para siswa sehingga mereka mengerti dengan

tugas yang akan dikerjakan. Tanggal pengumpulan tugas sebaiknya masuk

3

Page 4: Prosedur Untuk Pengelolaan Pekerjaan Siswa

akal dan jelas, pengecualian sebaiknya tidak di berikan tanpa sebab yang

tepat. Beritahukan kepada siswa mengenai kebijakan yang akan dilakukan

jika siswa tidak mengumpulkan tugas tepat waktu.

3. Prosedur untuk siswa yang tidak masuk

Siswa yang tidak hadir pada saat pemberian tugas berarti sudah

melewatkan sebuah instruksi. Tidak semua ketertinggalan harus

diselesaikan oleh siswa tetapi apabila tugas itu sangat penting mungkin

harus mengerjakan tugas pengganti. hal-hal yang harus di pertimbangkan

untuk membantu siswa yang mengejar ketertinggalan seperti yang

diutarakan Carolyn dan Edmund Emmer dalam Manajemen Kelas (2011:

60-61) antara lain:

a. Aturlah waktu untuk bertemu secara singkat dengan para siswa yang tidak masuk untuk membahas tugas pengganti

b. Tetapkan sebuah waktu reguler, seperti selama lima belas menit sebelum atau sesudah sekolah, untuk membantu para siswa dengan instruksi yang telah mereka lewatkan.

c. Tunjuklah sebuah tempat dimana para siswa dapat mengumpulkan pekerjaan pengganti dan dimana mereka bisa memperolehnya setelah pekerjaan tersebut.

d. Tentukan bagaimana para siswa yang telah melewatkan pekerjaan kelompok akan menggantinya.

e. Bagi para siswa yang tidak hadir dapat dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Diskusikan dengan siswa tersebut dan orang tua mengenai sebuah rencana untuk menyelesikan pekerjaan tersebut

D. Memantau Perkembangan dan Penugasan

1. Memantau pekerjaan yang sedang berlangsung

Pemantauan tersebut berguna untuk membantu guru dalam

mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan dan membantu siswa

lainnya untuk dapat tetap bekerja. Ada dua strategi sederhana untuk

membantu menghindarkan situasi tersebut, di antaranya:

Apabila seluruh siswa kelas tersebut mengerjakan tugas yang sama, guru dapat memastikan sebuah perpindahan yang lancar menuju pekerjaan mandiri dengan mengawalinya sebagai kegiatan bagi seisi kelas. Cara kedua untuk memantau keterlibatan siswa dalam tugas adalah mengelilingi ruangan dan memeriksa perkembangan setiap siswa secara berkala.(Carolyn, 2011: 62).

4

Page 5: Prosedur Untuk Pengelolaan Pekerjaan Siswa

2. Pemantauan Penyelesaian Tugas

Dalam memantau penyelesaian tugas ada beberapa komponen yang harus

dilalui:

a. Buat prosedur reguler untuk mengumpulkan pekerjaan yang

diselesaukan.

b. Perhatikan kertas siapa saja yang telah dikumpulkan.

3. Pemeliharaan catatan Mengenai Pekerjaan siswa

Dalam memelihara pekerjaan siswa sediakan tempat untuk

mencatat nama-nama siswa yang tidak masuk setiap hari. Setelah diperiksa

sebaiknya catat nilai-nilai siswa untuk tugas utama dan hasil ujian dalam

buku nilai guru yang disediakan.

4. Mengelola Porto folio siswa

Porto folio juga memberikan perkakas yang berguna kepada guru

saat diadakan pertemuan dengan orang tua dan pemberian nilai yang

holistiks. Tergantung pada tujuan dari sebuah porto folio.

5. Mengelola Kertas tugas

Kertas- kertas tugas dapat membuat guru kewalahan dalam

menyimpannya, salah satu cara menghindari hal demikian dengan cara

memeriksa, menilai, mencatat dan segera mengembalikan tugas kepada

siswa. Bila seandainya tumpukan kertas tugas siswa masih banyak yang

belum diperiksa maka jangan tergesa- gesa memberikan tugas selanjutnya

karena hal ini akan membuat seorang guru kewalahan.

Ketimbang mengumpulkan, memeriksa, menilai dan

mengembalikan setiap tugas cobalah cara baru dengan cara berkeliling

ruangan kelas untuk memeriksa pekerjaan setiap siswa yang sedang

mengerjakan tugas. Jenis pemeriksaan seperti ini cepat, personal, efisien dan

terutama sekali efektif bagi tugas tertulis yang membutuhkan penilaian

menyeluruh.

5

Page 6: Prosedur Untuk Pengelolaan Pekerjaan Siswa

E. Umpan Balik kepada Siswa

Feedback (Umpan Balik) merupakan suatu bagian terpenting dalam

kegiatan pembelajaran. Umpan balik merupakan informasi yang diberikan oleh

seorang guru kepada siswa mengenai keberhasilan atau kekurangan siswa

dalam belajarnya. Umpan balik sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa.

Hasil belajar akan meningkat apabila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian

umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi

antara guru dan siswa.

Salah satu prinsip penggunaan umpan balik adalah: diberikan sesegera

mungkin oleh guru kepada siswa. Jangan pernah menunda pemberian umpan

balik! Untuk memberikan umpan balik, guru dapat melakukannya baik secara

verbal maupun secara nonverbal. Umpan balik dapat bersifat reward atau

penghargaan terhadap siswa terhadap keberhasilannnya dalam belajar. Selain

itu umpan balik juga dapat diberikan berupa kritikan yang bersifat membangun

motivasi belajar dan perbaikan proses atau pencapaian hasil belajar siswa

Umpan balik hendaknya lebih mengungkap kekuatan daripada kelemahan

siswa.

Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara santun. Hal ini

dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas

belajar selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa dan

memberikan komentar dan catatan. Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan

siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada hanya sekedar

angka.

Prosedur pemantauan yang baik sangat penting untuk memberikan umpan

balik berkualitas kepada siswa, dan umpan balik yang sering dan teratur lebih

disukai dari pada penilaian yang tidak langsung. Umpan balik dilaksanakan

pada saat guru memantau pekerjaan yang sedang berlangsung dan setelah

pekerjaan tersebut telah diselesaikan.

Apabila seorang guru tidak bisa menyelesaikan tugasnya untuk memeriksa

pekerjaan siswa maka seorang guru bisa melibatkan para siswa untuk

membantu memeriksa tugasnya. Hal ini bertujuan agar dapat memberikan

6

Page 7: Prosedur Untuk Pengelolaan Pekerjaan Siswa

umpan balik kepada siswa dengan cepat sehingga mereka mengetahui apa yang

mereka lakukan dengan benar dan guru pun dapat mengetahui bantuan apa

yang di butuhkan oleh siswa.

Seorang siswa yang tidak mampu mengumpulkan tugasnya maka

bicarakanlah dengannya, apabila hal yang sama terulanglagi maka dapat

dihubungi segera orang tuanya dengan sikap yang bersahabat dan

membesarkan hati, jangan tunggu hingga periode penilaian berlalu. Namun

tidak berarti siswa yang bersangkutan terbebas dari tugas yang harus

dikerjakannya.

Selain itu umpan balik juga dapat diberikan dengan cara memberikan

penghargaan kepada siswa yang pekerjaannya baik. Namun dalam menetapkan

standar baik tersebut, seorang guru sebaiknya tidak menetapkan standar yang

terlalu ketat. Standar tersebut diperkirakan agar dapat dipenuhi siswa. Dalam

memberikan umpan balik, kriteria yang lebih sesuai adalah dengan menilai

usaha dan kemajuan siswa.

Hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam memberikan

umpan balik, agar umpan balik tersebut menjadi lebih baik antara lain: (a)

Fokuslah pada tujuan pembelajaran (b) Berikan umpan balik ini sesering

mungkin, dan (c) Berikan penjelasan secara lebih mendalam. (tersedia:

http://kukuhsilautama.wordpress.com/2010/07/06/prinsip-partisipasi-aktif-

siswa-prinsip-umpan-balik-dan-prinsip-perulangan, 01Oktober, 2013)

F. Penutup

1. Kesimpulan

Dalam proses pembelajaran ataupun dalam dunia konseling

prosedur ini juga sangat diperlukan dalam rangka memberikan

pemahaman kepada siswa atau klien tentang apa-apa yang akan

dikerjakannya nantinya. Baik itu dalam pemberian tugas atau pekerjaan,

prosedur ataupun tata cara pelaksanaannya perlu dijelaskan.

Komunikasi yang jelas mengenai pemberian tugas dimulai dari cara

penginstruksian, menetapkan standar bentuk, kerapian dan tanggal

7

Page 8: Prosedur Untuk Pengelolaan Pekerjaan Siswa

pengumpulan tugas serta prosedut terhadap siswa yang tidak masuk. Tugas

yang dikerjakan oleh siswa diberikan pemantauan ketika siswa sedang

mengerjakan tugas dan ketika tugas sudah selesai. Sedangkan umpan balik

yang baik dapat diberikan secara langsung.

2. Saran

Demikianlah pembahasan tentang prosedur pengelolaan pekerjaan

siswa, untuk menambah wawasan pembaca mengenai hal tersebut

diharapkan kepada para pembaca untuk mencari sumber lain. Semoga

makalah ini bermanfaat bagi semua. Amien.

8

Page 9: Prosedur Untuk Pengelolaan Pekerjaan Siswa

DAFTAR PUSTAKA

Badudu, J.S. dan Zaid, S.M. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: PT

Pustaka Sinar Harapan).

Kukuh, 2010. Prinsip Partisipasi Aktif, Umpan Balik, dan prinsip

perulangan,tersedia: http://kukuhsilautama.wordpress.com/2010/07/06/prinsip-

partisipasi-aktif-siswa-prinsip-umpan-balik-dan-prinsip-perulangan, 01

Oktober, 2013).

M.Evertson Carolyn dan T.Emmer Edmund, 2011, Manajemen Kelas untuk Guru

Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana).

9

Page 10: Prosedur Untuk Pengelolaan Pekerjaan Siswa

MAKALAH KELOMPOK

PROSEDUR UNTUK PENGELOLAAN PEKERJAAN SISWA

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Manajemen Kelas

Oleh Kelompok 3:

BERI ANUGRAH PRATAMA

MUHAMMAD HASBI JAMIL

IWAT ALWIANTI

Dosen Pembimbing :

Asmendri, M.Pd

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGJURUSAN

TARBIYAHSEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI(STAIN)

BATUSANGKAR

2013

10