Prosedur Pengoperasian Mesin Teksti

download Prosedur Pengoperasian Mesin Teksti

of 10

Transcript of Prosedur Pengoperasian Mesin Teksti

  • 7/26/2019 Prosedur Pengoperasian Mesin Teksti

    1/10

    Prosedur Pengoperasian Mesin-Mesin Penjahitan Sesuai Standar Persyaratan

    di IndustriUntuk melakukan pekerjaan penjahitan, maka diperlukan pengetahuan dalam mengoperasikan mesin-

    mesin penjahitan sesuai dengan standar persyaratan di industri.

    1.Prosedur Menghidupkan Mesin Jahit

    Menyalakan stop kontak

    Menyalakan mesin pada posisi ON

    Ketika akan meng-ON-kan mesin, posisi kaki kanan mengerem pedal, maka akan

    terdengar suara dengungan mesin, bila tidak terdengar maka lakukan cek kembali pada motor.

    Apabila keluar angin berarti mesin dalam keadaan benar untuk menjahit.

    Apabila mesin tidak berbunyi atau tidak mengeluarkan angin, maka matikan mesin

    dengan segera (OFF) untuk menghindari mesin terbakar.

    2.Teknis Menjalankan Mesin Jahit

    Teknik ini digunakan untuk memeriksa kondisi mesin jahit (baik/tidak).

    Lakukan pemeriksaan kondisi mesin, untuk mengetahui kondisi mesin.

    Periksa apakah mesin dalam kondisi baik ataukah tidak.

    Lakukan pemeriksaan pada jarum dan skoci, serta sepatu.

    3.Prosedur Menjalankan Mesin Jahit

    Prosedur ini dilaksanakan ketika mesin siap akan digunakan.

    Menghandel mesin untuk jalan cepat (full speed), jalan sedang ( full), jalan pelan.

    Menjahit kain tanpa benang.

    Mengatur langkah setikan antara 1 3 setikan secara berulang-ulang.

    4.Pemeriksaan pada Jarum dan Sepatu Mesin Jahit

    Jenis-jenis jarum yang digunakan pada mesin jahit, yaitu :

    http://garmenstudionline.blogspot.com/2013/01/prosedur-pengoperasian-mesin-mesin.htmlhttp://garmenstudionline.blogspot.com/2013/01/prosedur-pengoperasian-mesin-mesin.htmlhttp://garmenstudionline.blogspot.com/2013/01/prosedur-pengoperasian-mesin-mesin.htmlhttp://garmenstudionline.blogspot.com/2013/01/prosedur-pengoperasian-mesin-mesin.html
  • 7/26/2019 Prosedur Pengoperasian Mesin Teksti

    2/10

    DB x 1 (Mesin jahit jarum 1 (kepala jarum kecil))

    DC x 1 (Mesin obras benang 3.4.5 (jarum paling pendek))

    DP x 5 (Mesin lubang kancing (kepala jarum besar))

    DP x 17 (Mesin bartack (kepala jarum panjang))

    VO x 13 (Mesin kansai spesial (jarum serat badan melilit))

    LW HT (Mesin sum (jarum bentuk U))

    Cara memasang jarum pada mesin jahit

    Bagian-bagian dari jarum adalah sebagai berikut :

    Bagian-Bagian Jarum

    Sedangkan urutan pemasangan jarum pada mesin jahit adalah sebagai berikut :

    Arah cekungan jarum berada di sebelah atas

    Takeup mesin ada di posisi atas

    Sekrup dikendurkan

    Jarum disesuaikan arah dan masukkan pada posisi lubang jarum sampai mentok

    Kencangkan sekrup sampai benar.

    Jenis-jenis sepatu yang digunakan di industri garmen

    Jenis-jenis sepatu yang umum digunakan di industri garmen adalah sebagai berikut :

  • 7/26/2019 Prosedur Pengoperasian Mesin Teksti

    3/10

    Sepatu standar

    Sepatu stik kanan

    Sepatu stik kiri

    Sepatu stik sebelah kanan

    Sepatu resliting/ziper

    Sepatu sebelah kiri

    Sepatu garpu

    Cara memasang sepatu pada mesin jahit

    Urutan memasang sepatu pada mesin jahit adalah sebagai berikut :

    Posisi mesin dalam kondisi mati

    Takeup mesin berada di atas

    Kendorkan baut pengikat dengan screw driver

    Pasang sepatu sesuai posisinya, kencangkan kembali baut pengikat

    Cek kesesuaian posisi sepatu dengan pelat lubang jarum. Atur kembali bila

    belum tepat.

    5.Pemasangan Benang pada Mesin Jahit

    Setelah jarum terpasang dengan baik, selanjutnya pemasangan benang dapat dilakukan dengan

    urutan sebagai berikut :

    Tarik ujung benang dari cones yang berada di penyangga benang.

    Masukkan ujung benang melalui jalur benang ke penetral benang pertama dan kedua.

    Ujung benang dimasukkan pada tension, jalur benang, takeup dan pengaman benang

    yang posisinya ada di needle bar (rumah jarum).

    Benang dimasukkan pada lubang jarum sesuai dengan arah cekungan benang.

    6.PemeriksaanSpooldan Skoci pada Mesin Jahit

  • 7/26/2019 Prosedur Pengoperasian Mesin Teksti

    4/10

    Pemasangan spool dan benang

    Memasang cones benang di tiang pertama (tiang cone)

    Ujung benang dimasukkan ke penjepit benang dan sekaligus tension

    Pasang bobin pada rumah bobin

    Ujung benang dililitkan pada bobin.

    Pemasangan skoci

    Ambil skoci

    Masukkan spool pada skoci

    Ujung benang dililitkan pada kulit benang searah jarum jam

    Sisa ujung benang 10 Cm

    Bagian-bagian dan kegunaan bobin case/skoci

    Bobin Case/Sekoci

    Keterangan :

    1. Lubang jalan benang

    2. Bobin case

    3. Latch4. Tension spring

    5. Baut pengatur tegangan benang

    6. Celah untuk menyisipkan ujung benang dari bobin.

    Pemasangan bobin case/skoci

  • 7/26/2019 Prosedur Pengoperasian Mesin Teksti

    5/10

    Pegang ujung benang

    Hentikan putaran bobin dengan tangan kiri

    Masukkan benang melewati tension spring hingga terdengar bunyi klik

    Buka tangan dengan latch

    Masukkan bobin case ke dalam proses pengait, hingga terdengar bunyi klik

    Tutup side plate

    7.Penggulungan Benang

    Penggulungan benang dapat dilakukan pada saat menjahit. Ketika menggulung bobin sewaktu

    tidak menjahit, presser foot harus dinaikkan benang dari jarum dan naikkan pelatuk untuk

    mencegah benang kusut di sekitar palatuk.

    Bagian-Bagian Penggulung Benang

    8.Keterangan :

    1.Bobin winder spindle

    2. Pengantar benang

    3.Tension discs

    4.Trip latch

    5. Katrol

    6. Baut penyetel untuk mengurangi jumlah benang pada bobin

    7. Baut penyetel untuk pengisian benang pada bobin.

    9.Metode Penggulungan Benang

  • 7/26/2019 Prosedur Pengoperasian Mesin Teksti

    6/10

    Cara Menggulung Benang

    Masukkan bobin kosong pada bobin winder spindle (1) dan tekan sampai tertahan.

    CATATAN : Tonjolan pada bobin harus tepat masuk dalam celah padaspindle.

    Bawa bobin benang melewati pengantar benang (2) dan tension discs.

    CATATAN :Tension discssebaiknya disesuaikan dengan jenis benang yang digunakan :

    Benang halus, tegangannya lebih besar

    Benang kasar, tegangannya berkurang

    Benang sintetis mempunyai karakter cenderung untuk mulur kalau ditarik atau

    digulung terlalu ketat. Benang jenis ini memerlukan tegangan yang lebih kecil.

    Lilitkan bagian atas benang ke sekeliling bobin beberapa kali dari sisi luar.

    Tekantrip latch(4) dan katrol (5) akan menempel padabelt. Jika bobin sudah penuh,

    penggulung akan berhenti secara otomatis.

    Jumlah benang yang digulung dapat disetel menggunakan baut-6. Untuk memperbanyak

    jumlahnya maka putar sekrup searah jarum jam, untuk mengurangi jumlahnya putaran sekrup

    berlawanan arah jarum jam.

    Hasil terbaik akan dicapai apabila bobin digulung hingga 4/5 dari kapasitas maksimal.

    10.Penggulungan yang Tidak Merata

    Benang digulung secara merata pada bobin seperti yang terlihat pada gambar (A). Jika gulungan

    terlalu banyak pada satu sisinya seperti pada (B) dan (C), sesuaikanlah dengan memindahkan

    tension bracket (7) ke kanan atau kiri.

    Bentuk Penggulungan Benang

    Ke arah kanan jika membutuhkan benang lebih banyak di sebelah kanan.

  • 7/26/2019 Prosedur Pengoperasian Mesin Teksti

    7/10

    Ke atah kiri jika membutuhkan benang lebih banyak di sebelah kiri.[

    Sistem Proses Penjahitan

    Proses penjahitan adalah merupakan bagian atau dapat dikatakan sebagai inti dari produksi sebuah

    industri, khususnya industri pakaian jadi atau garmen. Industri pakaian jadi ada yang berkembang

    mengikuti berkembangnya teknologi mesin-mesin yang digunakan, dan ada juga industri garmen yang

    hanya menggunakan mesin jahit dengan teknologi secara manual. Tentunya, perbedaan penggunaan

    teknologi-teknologi tersebut menimbulkan perbedaan dalam hal sistem proses penjahitan untuk

    memproduksi sebuah pakaian jadi. Namun, korelasi ini harus dikaji terlebih dahulu, hingga pada

    kesimpulan bahwa dalam industri pakaian jadi terdapat beberapa sistem proses penjahitan, yaitu sebagai

    berikut :

    1.Sistem Penjahitan Secara Keseluruhan (Make Through)

    Penjahitan dengan sistem ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

    Seorang penjahit melakukan penjahitan pada sepotong pakaian dari awal sampai akhir,

    dan bila perlu pindah ke mesin jahit lain untuk mengerjakan jahitan khusus.

    Seorang penjahit melakukan penjahitan pada sepotong pakaian dari awal sampai akhir

    dan untuk jahitan-jahitan tertentu dikerjakan oleh penjahit khusus, misalnya pasang kancing,

    lubang kancing, obras, dan bartack atau stress.

    Susunan mesin diatur supaya mesin-mesin khusus dengan mudah dapat melayani kelompoknya.

    Sistem penjahitan secara keseluruhan ini banyak dilakukan oleh pengusaha industri kecil, karena

    tidak memerlukan penggunaan tenaga kerja yang cukup banyak, serta dapat menyesuaikan

    sarana dan kemampuan yang dimiliki.

    Keuntungan dari sistem penjahitan ini antara lain :

    Mudah dilakukan untuk penjahitan pakaian dalam jumlah kecil dengan model dan corak

    pakaian yang selalu berubah-ubah.

    http://garmenstudionline.blogspot.com/2011/10/sistem-proses-penjahitan.htmlhttp://garmenstudionline.blogspot.com/2011/10/sistem-proses-penjahitan.html
  • 7/26/2019 Prosedur Pengoperasian Mesin Teksti

    8/10

    Ruangan yang diperlukan relatif kecil, karena sesudah pemotongan langsung diberikan

    tukang jahit dan sesudah selesai langsung diberikan ke bagian berikutnya. Jadi, tidak

    memerlukan tempat untuk penyimpanan barang dalam proses.

    Mesin dapat digunakan secara maksimal dan jumlahnya dapat menyesuaikan

    kemampuan pengusaha.

    Kelemahan dari sistem ini adalah sebagai berikut :

    Diperlukan penjahit yang serba bisa karena harus menguasai semua jahitan dari awal

    sampai akhir.

    Karena perubahan model yang cepat maka dituntut kecepatan dan ketepatan dalam

    penyelesaian karena harus segera dipasarkan.

    2.Sistem Penjahitan Secara Kelompok (Single Line System)Pada metode ini, operator jahit diatur dalam kelompok-kelompok yang menjahit bagian-bagian

    atau komponen-komponen tertentu. Misalnya, kerah, kantong, manset, dan sebagainya untuk

    kemudian dijahit perakitan oleh kelompok yang lain sampai menjadi pakaian. Tiap kelompok

    menjadi tanggung jawab seorang pengatur atau supervisor.

    Urutan mesin diletakkan berdekatan sesuai dengan urutan proses pengerjaan, tidak berdasarkan

    jenis mesin yang digunakan. Metode ini dapat dikategorikan sistem spesialisasi dan prinsip

    kerjannya berdasarkan "product layout".

    Metode ini umumnya diterapkan pada industri menengah dan industri besar dengan jumlah

    produksi yang cukup besar.

    Keuntungan dari sistem ini antara lain :

    Tukang jahit hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu saja, sehingga mudah untuk

    melatih operator dalam waktu yang relatif singkat.

    Pengawasan produksi lebih mudah dilakukan karena masing-masing kelompok ada yang

    bertanggung jawab langsung.

    Dapat dilakukan untuk pesanan yang cukup besar dan dengan jahitan-jahitan yang agak

    rumit.

    Kelemahan dari sistem penjahitan ini adalah :

    Kurang fleksibel untuk perubahan model yang dibuat, karena harus dilakukan pengaturan

    tata letak mesin sesuai dengan produk yang dibuat.

    Diperlukan jumlah dan jenis mesin yang cukup banyak.

  • 7/26/2019 Prosedur Pengoperasian Mesin Teksti

    9/10

    Diperlukan ruangan yang cukup luang dari masing-masing kelompok.

    3.Sistem Penjahitan Secara Bertahap (Progressive Line System)

    Pada metode ini, seorang operator jahit hanya melakukan satu jenis pekerjaan baik berupa

    penjahitan atau bukan penjahitan dari bagian urutan proses yang telah ditentukan. Pembagian

    dari tiap-tiap jenis pekerjaan disesuaikan dengan urutan proses dari masing-masing jenis pakaianyang dibuat. Operator jahit ini merupakan operator-operator spesialis dan sebagian besar

    menggunakan mesin-mesin khusus (otomatis) dengan tambahan peralatan yang memudahkan

    penjahit. Karena sifatnya yang progresif (bertahap) maka pengaturan mesin mengikuti aliran dari

    urutan proses pengerjaannya. Supervisor harus menguasai teknik-teknik menjalankan meisn dan

    mengatur keseimbangan produksi.

    Sistem penjahitan ini sangat sesuai untuk pesanan dalam jumlah yang besar dari jenis dan model

    pakaian yang sama atau jarang berubah. Metode ini dikategorikan sistem spesialisasi dan prinsip

    kerjanya berdasarkan "productlayout". Umumnya dilakukan oleh industri besar dengan jumlah

    produksi yang besar dan modelnya jarang berubah.

    Keuntungan-keuntungan dari sistem ini antara lain :

    Kemampuan produksi tinggi, sangat efektif untuk jumlah produksi besar.

    Operator jahit cukup menguasai satu jenis pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya,

    sehingga lebih mudah melatih operator dalam waktu yang relatif singkat.

    Karena pekerja hanya terpusat pada satu jenis pekerjaan, maka keterampilan pekerja

    lebih cepat meningkat dan kecermatan kerja tinggi.

    Dapat dicapai keseragaman mutu produk, karena pekerja hanya mengerjakan satu

    bagian pekerjaan tertentu.

    Ongkos kerja lebih murah karena tidak diperlukan pekerja dengan keterampilan yang

    menyeluruh dari produk yang dibuat.

    Kelemahan-kelemahan dari sistem ini ialah :

    Diperlukan ruangan yang luas serta jumlah mesin dan tenaga kerja yang cukup banyak.

    Tidak menguntungkan untuk jumlah produksi yang kecil.

    Tidak dapat diterapkan untuk produk yang sering berubah model, karena harus dilakukan

    perubahan tata letak mesin dan pengaturan keseimbangan.

    Adanya ketergantungan di antara pekerja sehingga mengakibatkan timbulnya waktu

    menunggu yang berakibat langsung terhadap kecepatan produksi.

  • 7/26/2019 Prosedur Pengoperasian Mesin Teksti

    10/10

    Penerapan dari berbagai sistem penjahitan di atas, sangat tergantung dari tujuan dan kemampuan

    perusahaan. Di samping itu juga jumlah dan jenis-jenis model pakaian yang diproduksi.

    Dengan melihat keuntungan dan kerugian dari masing-masing sistem penjahitan, seorang pengusaha

    akan dapat memilih sistem mana yang paling cepat dan menguntungkan