PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. ·...

17
1 PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

Transcript of PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. ·...

Page 1: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

1

PROSEDUR OPERASI BAKU

PENGELOLAAN

PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MANDIRI PERKOTAAN

Page 2: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

2

I. MENGAPA POB DIPERLUKAN?

a. Untuk Meningkatkan kemampuan personil konsultan (tim fasilitator, Korkot dan KMW) dalam memfasilitasi kegiatan pelatihan masyarakat sehingga pemahaman, keterampilan dan motivasi masyarakat semakin meningkat dalam pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan.

b. Sebagai pedoman bagi para pelaku agar mampu mengelola pelatihan ditingkat masyarakat lebih efektif dan efisien, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi sehingga pelatihan dapat terlaksana dengan baik.

c. Untuk memberikan pemahaman kepada pelaku bahwa Dana (fixed cost) pelatihan masyarakat merupakan stimulan untuk menunjang proses belajar masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan dan masih terbuka ruang untuk mengoptimalkan sumber pendanaan lain seperti dari swadaya masyarakat maupun Pemerintah Daerah.

d. Sebagai pedoman bagi pelaku baik ditingkat konsultan maupun masyarakat mengenai mekanisme pengelolaan dana (fixed cost) pelatihan masyarakat yang telah disediakan oleh Pemerintah melalui DIPA SNVT PBL dimasing-masing Propinsi.

II. UNTUK SIAPA DAN APA TUJUAN DARI POB INI DISUSUN? 1. Untuk Konsultan:

a. Agar KMW dapat memastikan masing-masing Korkot/Askorkot telah mempunyai sistem yang kuat untuk melakukan pengendalian progres dan kualitas pelaksanaan pelatihan masyarakat.

b. Korkot dan Askorkot mempunyai pemahaman dan keterampilan untuk menjalankan mekanisme pengelolaan kegiatan pelatihan masyarakat, sehingga bisa menjamin tercapainya target progres dan kualitas kegiatan pelatihan masyarakat.

c. Tim Fasilitator mempunyai keterampilan untuk mengelola kegiatan pelatihan masyarakat sehingga dapat menyusun perencanaan, melaksanakan, serta mengevaluasi pelatihan secara efektif dan efisien.

d. Tim Fasilitator sadar dan patuh bahwa pemanfaatn dana (fixed cost) pelatihan bukan untuk dana operasional fasilitator, tetapi diperuntukkan sepenuhnya untuk fasilitasi kegiatan pelatihan masyarakat (hak masyarakat).

e. Tim Fasilitator mampu mendorong dan meningkatkan keswadayaan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pengembangan kapasitas, sehingga stimulan dari program (dana pelatihan masyarakat) dapat dimanfaatkan dengan baik serta dapat mengembangkan kegiatan pengembangan kapasitas lainnya.

2. Untuk Masyarakat:

a. Masyarakat mengetahui dan memahami menu pelatihan yang dapat dilakukan sehingga masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait materi pelatihan, menggalang keswadayaan masyarakat, membentuk kepanitian, termasuk inisiasi membangun kerjasama dengan pihak lain, dll.

b. Masyarakat mengetahui peran dan fungsinya untuk terlibat dalam mengelola sebuah kegiatan pelatihan dimasyarakat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya, sehingga masyarakat mendapatkan pengalaman dan pembelajaran yang baik dalam hal pengelolaan kegiatan pelatihan.

c. Masyarakat mengetahui dan sadar akan alokasi, peruntukan, dan fungsi dana (fixed cost) pelatihan masyarakat, sehingga dapat didayagunakan secara optimal, dikelola secara transparan dan akuntabel, serta menjadikan pelatihan sebagai bagaian dari pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.

Page 3: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

3

III. APA KELUARAN YANG DIHARAPKAN?

Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pelatihan masyarakat terencana, terorganisir, dan terkendali dengan baik sehingga masyarakat dapat melakukan kegiatan pelatihan sesuai dengan jadwal.

2. Pelaku faham mengenai mekanisme pengelolaan pelatihan masyarakat, termasuk mengenai penggunaan dana (fixed cost) pelatihan masyarakat.

3. Meningkatnya kualitas fasilitasi Tim Fasilitator terhadap pelaksanaan pelatihan masyarakat sehingga tujuan pelatihan tersebut dapat tercapai dengan baik

4. Meningkatnya partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam mengelola kegiatan pelatihan 5. Masyarakat mengetahui dan mengerti tentang tujuan, dan pesan penting dari materi

pelatihan serta faham langkah-langkah pelaksanaan program.

IV. APA INDIKATOR PELATIHAN MASYARAKAT YANG BAIK?

Kegiatan pelatihan masyarakat dapat dikatakan terlaksana dengan baik, apabila memenuhi indikator berikut ini :

NO KELUARAN INDIKATOR

I Pelaksanaan pelatihan masyarakat terencana, terorganisir, dan terkendali dengan baik sehingga masyarakat dapat melakukan kegiatan pelatihan sesuai dengan jadwal.

1. KMW menyiapkan KAK inti (proposal sederhana) untuk seluruh jenis pelatihan masyarakat dalam satu putaran siklus sesuai jenis lokasi.

2. Terbentuknya panitia yang terdiri dari panitia pengarah dan panitia pelaksana, minimal 2 minggu sebelum pelaksanaan kegiatan.

3. Tim Fasilitator memfasilitasi masyarakat (BKM, UPS, KBK) untuk menyusun proposal pelatihan masyarakat sebagai syarat untuk mengajukan pencairan dana (Fixed cost) melalui Korkot.

4. Korkot/Askorkot memverifikasi proposal pelatihan masyarakat, memberikan rekomendasi, dan melakukan pengendalian dengan melakukan pengecekkan data hasil kegiatan/siklus sebelumnya (SIM, QS, Berita Acara, hasil belajar masyarakat: plano, metaplan, dll)

5. Dana pelatihan masyarakat (fixed cost) sudah cair ke masyarakat (disimpan direkening BKM), dan siap memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pelatihan sekurang-kurangnya 3 hari sebelumnya.

6. Korkot/Askorkot membuat rencana kegiatan monitoring pelatihan masyarakat, karena salah satu tugasnya adalah bertanggung jawab atas progres dan kualitas pelaksanaan kegiatan pelatihan masyarakat dilokasi dampingannya.

7. Hasil monitoring didiskusikan dengan Tim Fasilitator untuk bahan pembelajaran bersama, memberi rekomendasi penguatan, memproduksi best practice tentang pelaksanaan kegiatan.

II Pelaku faham mengenai mekanisme pengelolaan pelatihan masyarakat,

1. Masyarakat: Relawan (KBK), BKM/UP, KSM, mengetahui menu pelatihan yang akan dilakukan beserta alokasi dana (fixed cost) nya.

2. Masyarakat faham posisi dana (fixed cost) adalah dana stimulan kegiatan pelatihan masyarakat yang menjadi hak milik masyarakat dan pemanfaatannya dibawah bimbingan Tim Fasilitator dan diketahui pula oleh BKM/LKM.

Page 4: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

4

NO KELUARAN INDIKATOR

termasuk mengenai penggunaan dana (fixed cost) pelatihan masyarakat.

3. Untuk lokasi baru, apabila BKM belum terbentuk maka dana pelatihan (fixed cost) penyampaiannya dititipkan melalui tim Fasilitator, sedangkan untuk kelurahan yang sudah ada BKM/LKM maka dana tersebut dicairkan kepada rekening BKM.

4. Panitia memasang pengumuman tentang rencana pelaksanaan pelatihan, alokasi dana fixed cost, dan rencana dan bentuk swadaya masyarakat di papan info, Seminggu sebelum pelaksanaan masing-masing kegiatan.

5. Panitia mempersiapkan Modul (bahan bacaan) dan media pelatihan yang akan digunakan Seminggu sebelumnya. Jika modul dan media belum disiapkan oleh PNPM Mandiri Perkotaan, maka perlu didiskusikan dengan Tim Fasilitator tentang inovasi dan alternatif solusinya.

III Meningkatnya kualitas fasilitasi konsultan terhadap pelaksanaan pelatihan masyarakat sehingga tujuan pelatihan tercapai

1. Tim Fasilitator telah mengikuti pelatihan (TOT), memahami materi, teknik dan metode fasilitasi yang akan diterapkan

2. Tim Fasilitator melakukan rapat teknis untuk menyusun rencana, membagi peran dalam pelatihan di seluruh kelurahan dampingan.

3. Tim Fasilitator melakukan konsolidasi untuk melakukan penyegaran materi, teknik, metode yang akan digunakan, serta mendalami tujuan dan output dari pelatihan.

4. Pemandu dalam pelatihan masyarakat terlaksana sesuai dengan proposal pelatihan masyarakat yang telah disetujui oleh KMW (Jml peserta, jml Jam pelajaran, biaya, jadwal, kelayakan tempat, kelengkapan alat dan bahan, dll)

5. Pelatihan masyarakat mampu menyampaikan pesan penting, memotivasi peserta, dan bisa dilakukan secara partisipatif.

6. Tim Fasilitator bersama masyarakat mengevaluasi setiap selesai melakukan pelatihan masyarakat, sehingga bisa didapatkan peta daya serap peserta terhadap materi.

7. Masyarakat mempunyai perencanaan (kegiatan, tujuan, jadwal, pelaku) penguatan pemahaman dengan beberapa jenis kegiatan pengembangan kapasitas (komunitas belajar, coaching, praktik lapang (OJT), akses media belajar jarak jauh (e-learning)

IV Meningkatnya partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam mengelola kegiatan pelatihan

1. Masyarakat (BKM, UPS, KBK) bersama Tim fasilitator menyusun proposal, menentukan jadwal, tempat, susunan panitia, Rencana anggaran biaya, serta menu pelatihan

2. Masyarakat mampu mengorganisir kegiatan pelatihan termasuk menggalang swadaya masyarakat untuk melaksanakan kegiatan pelatihan masyarakat.

3. Masyarakat terlibat dalam pemantauan terhadap proses dan hasil pelatihan masyarakat sehingga dapat menyusun rencana penguatan lanjutan dalam kegiatan KBK atau pelaksanaan program lainnya.

4. Masyarakat (panitia) dengan dampingan Tim Fasilitator mampu menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pelatihan masyarakat (termasuk penggunaan dana fixed cost, Swadaya, serta dana dari sumber lain) yang dilakukan.

5. Menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola kegiatan pelatihan, dengan mensosialisasikan dan atau menempelkan

Page 5: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

5

NO KELUARAN INDIKATOR

ringkasan; proposal dan laporan hasil pelaksanaan kegiatan termasuk keuangan pada papan informasi warga minimal di lima titik atau diinformasikan melalui media warga.

6. Melaporkan hasil seluruh pelaksanaan kegiatan pelatihan termasuk pertanggungjawaban dana fixed cost.

V Masyarakat tahu dan mengerti tentang tujuan, dan pesan penting dari materi pelatihan serta faham langkah-langkah pelaksanaan program.

1. Peserta pelatihan masyarakat faham dan mengerti terhadap materi yang disampaikan pada saat pelatihan.

2. Peserta pelatihan mampu menjelaskan, membahasakan kembali pesan-pesan penting dari materi pelatihan yang telah diikuti

3. Peserta pelatihan dapat menjelaskan tahapan/ bentuk kegiatan riil yang merupakan implementasi dari materi pelatihan yang telah diterimanya.

4. Peserta memahami kegunaan materi pelatihan tersebut dalam implementasi kegiatan di masyarakat

5. Aktifnya kegiatan dari komunitas belajar kelurahan (KBK) dalam memfasilitasi kegiatan belajar masyarakat untuk melaksanakan kegiatan tertentu.

V. JENIS LOKASI DAN ALOKASI DANA PELATIHAN MASYARAKAT (FIXED COST) 2011 a. Kategori lokasi

Dengan mengacu kepada Pedoman Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan dan Roadmap PNPM Mandiri Perkotaan 2011 - 2014, maka kegiatan pelatihan yang akan diterapkan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

1. Lokasi Siklus Tahun 2 : Kelurahan/Desa yang telah di dampingi PNPM Mandiri Perkotaan memasuki siklus tahun ke 2 dari pelaksanaan siklus tahunan

2. Lokasi Siklus Tahun 3 : Kelurahan/Desa yang telah di dampingi PNPM Mandiri Perkotaan memasuki siklus tahun ke 3 dari pelaksanaan siklus tahunan

3. Lokasi Siklus Tahun 4: Kelurahan/Desa yang telah di dampingi PNPM Mandiri Perkotaan memasuki siklus tahun ke 4 dari pelaksanaan siklus tahunan

b. Jenis dan alokasi pelatihan

Page 6: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

6

Jenis-Jenis dan Alokasi Dana Kegiatan Pelatihan Masyarakat

PNPM Mandiri Perkotaan

A. Pelatihan Lokasi Siklus Tahun 2

No Jenis Pelatihan Jumlah

hari Frekuensi

Jumlah

Peserta Biaya

Pengganti

Transport

Biaya

narasumber

Total

Biaya Keterangan

1 Pelatihan Penguatan KSM 3 1 30 20.000 250.000 2.050.000 Paket Kelurahan

2 Paket Pengembangan Media Warga

2 300.000 600.000 Paket Kelurahan

3 Pelatihan penguatan BKM (13) , relawan (10) , kelurahan (2), UP (6)

5 1 31 20.000 250.000 2.730.000 Paket Kelurahan

4 Pelatihan Khusus UPK, dewan pengawas dan sek

3 1 5 20.000 15.000 150.000 675.000 Paket Kluster/Kec.

5 Pelatihan Khusus UPS 3 1 2 20.000 15.000 150.000 360.000 Paket Kluster/Kec.

6 Pelatihan Khusus UPL 3 1 2 20.000 15.000 150.000 360.000 Paket Kluster/Kec.

7 Pelatihan Dasar Relawan dan lurah

4 1 10 20.000 15.000 1.400.000 Paket Kluster/Kec.

Total dana setiap Kelurahan/Desa 8.175.000

Page 7: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

7

B. Pelatihan Lokasi Siklus Tahun 3

No Jenis Pelatihan Jumlah

hari Frekuensi

Jumlah Peserta

Biaya Pengganti

Transport

Biaya narasumber

Total

Biaya Keterangan

1 Pelatihan Penguatan KSM 3 1 30 20.000 250.000 2.050.000 Paket Kelurahan

2 Paket Pengembangan Media Warga

2 300.000 600.000 Paket Kelurahan

3 Pelatihan penguatan BKM (13) , relawan (10) , kelurahan (2), UP (6)

2 1 31 20.000 250.000 1.490.000 Paket Kelurahan

4 Pelatihan Khusus UPK, dewan pengawas dan sek

3 1 5 20.000 15.000 150.000 675.000 Paket Kluster/Kec.

5 Pelatihan Khusus UPS 3 1 2 20.000 15.000 150.000 360.000 Paket Kluster/Kec.

6 Pelatihan Khusus UPL 3 1 2 20.000 15.000 150.000 360.000 Paket Kluster/Kec.

7 Pelatihan Dasar Relawan dan lurah

4 1 10 20.000 15.000 1.400.000 Paket Kluster/Kec.

Total dana setiap Kelurahan/Desa 6.935.000

Page 8: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

8

C. Pelatihan Lokasi Siklus Tahun 4 dan Penguatan

No Jenis Pelatihan Jumlah

hari Frekuensi

Jumlah Peserta

Biaya Pengganti

Transport

Biaya narasumber

Total Biaya

Keterangan

1 Pelatihan Penguatan KSM 3 1 30 20.000 250.000 2.050.000 Paket Kelurahan

2 Paket Pengembangan Media Warga

2 300.000 600.000 Paket Kelurahan

3 Pelatihan penguatan BKM (13) , relawan (10) , kelurahan (2), UP (6)

3 1 31 20.000 250.000 2.110.000 Paket Kelurahan

4 Pelatihan Khusus UPK, dewan pengawas dan sek

3 1 5 20.000 15.000 150.000 675.000 Paket Kluster/Kec.

5 Pelatihan Khusus UPS 3 1 2 20.000 15.000 150.000 360.000 Paket Kluster/Kec.

6 Pelatihan Khusus UPL 3 1 2 20.000 15.000 150.000 360.000 Paket Kluster/Kec.

7 Pelatihan Dasar Relawan dan lurah

4 1 10 20.000 15.000 1.400.000 Paket Kluster/Kec.

Total dana setiap Kelurahan/Desa 7.555.000

Page 9: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

9

VI. PERUNTUKKAN DANA (FIXED COST) PELATIHAN MASYARAKAT Penyiapan Dana (fixed cost) pelatihan masyarakat oleh Pemerintah dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan, dimaksudkan untuk menstimulasi dan mendukung proses pelatihan ditingkat masyarakat. Sesuai dengan strategi pengembangan kapasitas masyarakat di PNPM MP maka kegiatan pelatihan menjadi bekal pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan kegiatan seperti yang telah direncanakan. Peruntukkan dana tersebut untuk memfasilitasi kelancaran proses belajar dalam pelatihan seperti: 1. biaya foto copy modul (bahan bacaan) bila tidak disiapkan oleh program, 2. bahan-bahan bacaan tambahan, 3. alat tulis menulis seperti spidol kertas plano, dll 4. administrasi kegiatan: absensi, lembar evaluasi, pelaporan, 5. minuman dan makanan ringan. 6. lainnya yang dianggap sangat menunjang proses belajar

Untuk keperluan lainnya yang dirasakan penting dalam menunjang proses belajar maka masyarakat bisa mengoptimalkan potensi yang ada dikomunitas dengan menggalang swadaya masyarakat, atau melibatkan pihak lain seperti Pemerintah Daerah atau swasta. VII. PENCAIRAN DANA (FIXED COST) PELATIHAN MASYARAKAT

Untuk proses pencairan dana pelatihan masyarakat (fixed cost) mengacu pada Surat Direktur PBL

tentang Petunjuk Pemanfaatan Dana Pelatihan Dasar Fasilitator dan Pelatihan Masyarakat.

Pengelolaan Dana (fixed cost) pelatihan masyarakat dan dana dari sumber lain dilakukan secara terbuka dan bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat setempat dan pihak lain yang terkait. Laporan pemanfaatan dana pelatihan ini juga ditempelkan dipapan informasi minimal di 5 titik strategis atau diinformasikan melalui media warga yang ada di Desa/Kelurahan setempat, sehingga memungkinkan masyarakat untuk mengetahuinya secara lebih detail terkait pemanfaatan dana tersebut. VIII. DIMANA KEGIATAN PELATIHAN MASYARAKAT DILAKUKAN

Pelaksanaan kegiatan pelatihan masyarakat dapat dilakukan dimana saja yang disepakati oleh warga asalkan tempat tersebut dirasakan suasananya kondusif dan cukup nyaman untuk mendukung proses belajar masyarakat. Beberapa alternatif tempat yang dapat dipergunakan antara lain: 1. Balai Desa/kelurahan, RW/RT, adat. 2. Ruang Pertemuan warga lainnya 3. Sekolah/madrasah 4. Rumah Penduduk yang cukup luas 5. Tempat Ibadah yang dilengkapi ruang yang memungkinkan. 6. dll Khusus untuk kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dengan strategi pengabungan antar Desa/Kelurahan (misalnya pelatihan Khusus UP-UP), maka kegiatan tersebut dapat dilakukan di level kecamatan dan tempatnya dapat ditentukan bersama antara panitia dan fasilitator kelurahan.

Page 10: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

10

IX. MODEL PELATIHAN MASYARAKAT

Pelaksanaan kegiatan pelatihan masyarakat dibagi menjadi dua kategori yaitu : a. Pelatihan, yaitu peningkatan kapasitas masyarakat yang dilakukan selama beberapa hari secara

menerus, dapat dilakukan di dalam kelas atau praktek lapang. Kegiatan pelatihan dilakukan sesuai kebutuhan di masyarakat baik yang menyangkut pelaksanaan siklus maupun penguatan pengetahuan lainnya. Dalam pelaksanaan pelatihan masyarakat, perlu diperhatikan beberapa hal, diantaranya :

Pelaksanaan pelatihan masyarakat yang berhubungan dengan siklus masyarakat, maka pelaksanaannya harus bersinergi dengan siklus yang sedang dilakukan masyarakat.

Tim Fasilitator melalui korkot mendata lokasi-lokasi dampingannya, dan membuat kategori desa/kelurahan yang termasuk lokasi baru, lokasi Siklus Tahun 2, 3, 4 dan penguatan.

Pelatihan masyarakat berdasarkan sasarannya menjadi dua paket, yaitu : a. Paket Kelurahan/Desa, yaitu kegiatan pelatihan masyarakat yang pesertanya terdiri dari

masyarakat di 1 (satu) Kelurahan/Desa, seperti pelatihan penguatan BKM, UP, Relawan, Pelatihan Penguatan KSM

b. Paket Kluster/Kecamatan, yaitu kegiatan pelatihan masyarakat yang pesertanya terdiri dari masyarakat di beberapa Kelurahan/Desa, pelatihan Kluster ini dapat dilaksanakan ditingkat kecamatan atau gabungan beberapa desa/kelurahan, dengan ketentuan maksimal peserta dalam satu kelas sebanyak 30 orang. Apabila peserta melebihi dari 30 orang, maka harus dijadikan 2 kelas atau 2 kluster.

Pada pelatihan kluster ini, perlu dibentuk kepanitiaan bersama yang akan memfasilitasi pelatihan, dalam rangka mengoptimalkan kegiatan forum kemunikasi BKM Kecamatan, maka sebaiknya kepanitaan pelatihan di tingkat kluster difasilitasi oleh FK BKM kecamatan.

Dalam hal pengelolaan dana, dana yang diserahkan untuk dikelola oleh panitia adalah dana untuk penyelenggaraan kegiatan dan konsumsi sesuai dengan RAB yang disetujui, sedangkan uang transport langsung diserahkan oleh BKM kepada peserta masing-masing desa/kelurahan. Sebagai bukti transparansi dan akuntabilitas, maka daftar absensi pelatihan dan laporan realisasi penggunaan dana wajib diserahkan kepada masing-masing BKM pengutus peserta pelatihan tingkat kluster, paling lambat 2 minggu.

b. On The Job Training (Bimbingan), yaitu bimbingan yang dilakukan pada semua tingkatan untuk memulai kegiatan-kegiatan di lapangan yang dirancang dan dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. Tim Fasilitator dan masyarakat setelah melaksanakan kegiatan pelatihan sebaiknya membuat perencanaan pelaksanaan bimbingan menyangkut teknis pelaksanaan siklus di masyarakat.

X. SIAPA YANG MELAKSANAKAN DAN MEMFASILITASI

Sejalan dengan konsep pembelajaran dimasyarakat, maka proses pembelajaran merupakan bagian penting dari pemberdayaan yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk masyarakat. Dengan demikian pelaksana dalam kegiatan pelatihan masyarakat adalah masyarakat itu sendiri baik itu unsur dari Relawan (KBK), BKM, UP, KSM, dll. Sedangkan Fasilitator hanya penunjang untuk memfasilitasi kegiatan pelatihan masyarakat.

Untuk pembentukan panitia pelatihan dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat dan Tim Fasilitator. Sedangkan strukturnya tergantung kepada kebutuhan dan kesepakatan masyarakat

Panitia Pelatihan terbagi menjadi dan terdiri dari unsur:

Page 11: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

11

1. Panitia Pengarah : a. Tim fasilitator b. Aparat pemerintahan desa/kecamatan c. Personil dari BKM/LKM d. Relawan (KBK)

2. Panitia Pelaksana : a. Ketua b. Bendahara c. Seksi administrasi dan pelaporan d. Seksi konsumsi e. Seksi dokumentasi f. Dan lain-lain sesuai kebutuhan masyarakat

Kepanitiaan ini bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan sejak tahap perencanaan, pelaksanaan sampai akhir yaitu sosialisasi laporan akhir kegiatan, termasuk pertanggungjawaban penggunaan dana fixed cost pelatihan masyarakat.

XI. PEMANDU DAN NARASUMBER

Pemandu pelatihan masyarakat adalah fasilitator yang mempunyai kemampuan teknik fasilitasi pelatihan yang baik dan telah disepakati oleh Tim Fasilitator dan Koordinator Kota.

KMW dan korkot berkewajiban untuk melakukan konsolidasi persiapan pelaksanaan pelatihan masyarakat, dengan terlebih dahulu membentuk Tim Pemandu tingkat Kota/Kabupaten yang terdiri dari Fasilitator yang dipilih dan dianggap mampu untuk menjadi pemandu pelatihan masyarakat, sehingga tidak menutup kemungkinan terdapat fasilitator yang tidak mempunyai kemampuan memandu pelatihan akan berperan membantu hal-hal teknis penyelenggaraan pelatihan dan tetap mendampingi pelaksanaan siklus di masyarakat.

Adapun kriteria pemandu pelatihan masyarakat adalah :

a. mempunyai kemampuan teknik fasilitasi (kepemanduan) yang baik

b. mempunyai kemampuan komunikasi yang baik

c. mampu membangun motivasi

Masyarakat dan Tim Fasilitator berhak untuk menentukan dan mengundang narasumber yang berkaitan dengan materi pelatihan.

XII. BAGAIMANA ALUR MENGELOLA KEGIATAN PELATIHAN MASYARAKAT

Untuk menjamin terselenggaranya kegiatan pelatihan masyarakat yang lebih teratur dan terencana, maka perlu dilakukan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan pelatihan masyarakat sebagaimana alur sebagai berikut:

Page 12: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

12

BKM dan Relawan

menyusun Rencana

Kegiatan Pelatihan

(Konsolidasi)

BKM dan Relawan

PEMBENTUKAN

PANITIA

Panitia

PENYUSUNAN

PROPOSAL

PELATIHAN

MASYARAKAT

KMW dan Korkot

menyusun Rekapitulasi

Kegiatan Pelatihan

Masyarakat

Satker PBL Provinsi KPPN

Rekening BKM

Panitia

Pelaksanaan

Pelaksanaan Pelatihan

Masyarakat

Laporan Kegiatan

Pelatihan1

2

3

4

5 6

7

8

9

10

6

ALUR PENGELOLAAN KEGIATAN PELATIHAN MASYARAKAT

Evaluasi Kegiatan

Pelatihan Masyarakat

Monitoring oleh KMW &

Korkot

Revisi

disetujui

Page 13: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

13

Bagan Pengelolaan Kegiatan Pelatihan Masyarakat

NO KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PELAKU OUTPUT FORM

I PERENCANAAN

1. Menyusun Rencana Kegiatan Pelatihan

Tim Fasilitator memfasilitasi BKM, dan Relawan menyusun jadual pelaksanaan paket pelatihan selama satu tahun

Tim Fasilitator menjelaskan menu pelatihan beserta alokasi dana (fixed cost) nya

Persiapan Pembentukan Panitia Pelaksana

Tim Fasilitator BKM dan Relawan

BKM dan relawan mengetahui menu kegiatan pelatihan masyarakat

BKM dan relawan Faham alokasi dan posisi dana fixed costnya

BKM dan relawan Faham maksud dan tujuan pengelolaan pelatihan masyarakat

Rencana Kegiatan pelatihan masyarakat

2. Pembentukan Kepanitiaan

Tim Fasilitator bersama BKM dan Relawan memfasilitasi pembentukan panitia pelatihan masyarakat minimal 2 minggu sebelum pelaksanaan kegiatan

BKM dan Relawan

Terbentuk Panitia pelatihan: pengarah (TF dan masyarakat), Pelaksana dari masyarakat (F-01)

Panitia dapat bekerja sesuai tugas dan perannya

Ada komitmen dan strategi menggalang keswadayaan masyarakat

Ada rencana kerja panitia

F-01

3. Penyusunan Proposal Pelatihan Masyarakat

Tim Fasilitator memfasilitasi masyarakat (panitia) untuk menyusun proposal (F-02)

Tim Faskel & pelaku masyarakat

Masyarakat terlibat dalam menyusun proposal pelatihan

Proposal tersusun dengan baik

Ada jadwal, rencana anggaran biaya (RAB)

F-02

4. Penyusunan Rekapitulasi Kegiatan Pelatihan Masyarakat proposal pelatihan masyarakat

KMW (Korkot) menyusun rekapitulasi usulan per Kota / Kabupaten berdasarkan proposal yang diusulkan

Korkot Tenaga Ahli Pelatihan

Daftar Rekapitulasi Usulan Kegiatan Pelatihan masyarakt dan RAB per Kota / Kabupaten

F-03

5. Proses pencairan Pengajuan dokumen Satker PBL Dokumen Pencairan Fixed 1.

Page 14: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

14

fixed cost pelatihan masyarakat

dana fixed cost pelatihan masyarakat kepada Satker PBL Propinsi, Selanjutnya diajukan ke KPPN

Provinsi Cost

II PELAKSANAAN

a. Pencairan dana

6. Pencairan dana fixed cost pelatihan dari KPPN ke Rekening BKM

Dana Fixed Cost cair ke Rekening BKM

Tim Faskel dan BKM

Dana sudah masuk rekening BKM

Buku dana pengembangan kapasitas masyarakat (F-04)

Buku kas (F-05)

F-04 F-05

7. Penyaluran dana ke Panitia Pelaksana

BKM mencairkan dana Fixed Cost sesuai dengan Proposal yang direncanakan di ketahui oleh Fasilitator

Tim Fasilitator dan BKM

Pemanfaatan dana Fixed Cost masyarakat

Bukti Penyaluran dana Fixed Cost

b. Pelaksanaan Pelatihan

8. Pelaksanaan kegiatan pelatihan masyarakat

Pelatihan masyarakat dilaksanakan sesuai dengan proposal yang sudah direkomendasi

Pelatihan mampu menyampaikan pesan penting, memotivasi peserta, dan dilakukan secara partisipatif

Tim Fasiltator dan Panitia

.Peserta faham dan mengerti tujuan umum, tujuan tema-tema utama dari materi pelatihan bersangkutan

Peserta pelatihan dapat menjelaskan bentuk kegiatan implementasi dari hasil pelatihan yang diterimannya.

Peserta mampu memfasilitasi belajar masyarakat untuk melaksanakan kegiatan.

Ada berita acara pelaksanaan kegiatan dan absensi

9. Monitoring Pelaksanaan Pelatihan Masyarakat

Pada saat pelaksanaan pelatihan berlangsung, maka TA Pelatihan/ Korkot/ Askot wajib melaksanakan kegiatan monitoring sesuai dengan MSAP (F-06)

Masyarakat (KBK) yang bertugas untuk melakukan pemantauan partisipatif juga melakukan

TA Pelatihan/Askot/ Korkot

Semua jenis pelatihan disejumlah lokasi dimonitor dengan baik

Peserta pelatihan mampu menjelaskan, kembali substansi materi

Hasil dari monitoring dibahas dengan Tim Fasilitator untuk bahan pembelajaran bersama, rekomendasi untuk penguatan, dan menemukan best practice kegiatan

F-06

Page 15: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

15

pemantauan (F-07) Ada hasil monitoring partisipatif dari unsur masyarakat. Hasilnya dijadikan bahan diskusi di KBK

II EVALUASI DAN PELAPORAN

10. Pelaksanaan evaluasi kegiatan pelatihan masyarakat

Tim Fasilitator bersama panitia dan BKM mengevaluasi setiap selesai melakukan pelatihan masyarakat, sehingga bisa diperoleh strategi perbaikan ke depan

Tim Fasilitator Panitia BKM

Hasil evaluasi dan rencana Kerja dan tindak lanjut

Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pelatihan masyarakat

Panitia difasilitasi Tim Fasilitator menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pertanggungjawaban keuangan (F-08). Berserta lampiran-lampiran lainnya

Panitia Laporan Pertanggungjawaban kegiatan pelatihan masyarakat terususun Laporan pertanggungjawaban keuangan tersusun

Sosialisasi Laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan masyarakat

Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada BKM/LKM

Laporan kegiatan, termasuk laporan keuangan pelatihan dipasang di papan informasi warga.

Laporan keuangan ditembuskan kepada Lurah

Panitia dan Tim Fasilitator

Berita acara penyerah an laporan pelaksanaan kegiatan pelatihan masyarakat

Minimal 5 titik papan informasi terpasang laporan hasil pelatihan

Lurah mendapat tembusan laporan

Evaluasi Kegiatan Pelatihan Masyarakat

Korkot/ Askot Mandiri memastikan sistem pengelolaan data pelatihan masyarakat terbangun

Korkot/ askot mandiri memastikan hasil kerja di lokasi dampingan adalah performa terbaik dan ditulis menjadi best practice

Korkot/ Askot Mandiri

Laporan progres pelatihan masyarakat ter update dan rutin dikirimkan kepada TA Pelatihan KMW

Ada best practice yang didokumentasikan ke dalam beberapa bentuk, sebagai bahan belajar (lihat POB best practice).

Laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan masyarakat dan

BKM menkonsolidasi laporan masing-masing kegiatan pelatihan.

BKM/ Faskel/ Korkot

Penggunaan fixed cost terlaporkan kepada pejabat terkait tepat waktu.

Page 16: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

16

XIII. BAGAIMANA MENGENDALIKAN PELATIHAN MASYARAKAT

Untuk menjamin terselenggaranya kegiatan pelatihan masyarakat yang lebih teratur dan mencapai tujuan belajar, maka perlu dilakukan pengendalian sebagai berikut :

Korkot dan TA Pelatihan mempunyai wewenang untuk memberikan rekomendasi terhadap pelaksanaan pelatihan masyarakat. Pelatihan dapat diberhentikan apabila, menyangkut beberapa hal sebagai berikut :

Pelatihan dilakukan dengan tidak ada perencanaan yang jelas dan tidak sesuai dengan koridor yang telah di tetapkan di surat Direktur PBL dan POB

Pelatihan masyarakat yang tidak di fasilitasi oleh pemandu yang telah di tetapkan oleh Korkot dan KMW

Pelatihan harus diulang apabila :

Waktu tidak sesuai dengan jumlah jam pelajaran (JPL), 1 JPL 45 menit.

Pelatihan tidak menggunakan modul yang ditetapkan oleh KMP

Tingkat kehadiran peserta minimum 75 % . setiap peserta minimum mengikuti 75 % dari jumlah jam pelajaran (JPL)

Korkot bertanggungjawab terhadap kualitas pelaksanaan kegiatan dan capaian tujuan belajar.

Korkot menugaskan Askot untuk memegang peranan dalam pengendalian pelaksanaan pelatihan masyarakat.

Sebagai sarana pembelajaran, kegiatan perdana pada setiap jenis pelatihan di wilayah kota/kabupaten wajib dihadiri oleh minimal senior fasilitator dan tim korkot bagi Kota/Kabupaten yang memiliki jumlah wilayah dampingan diatas 50 Desa/Kelurahan dan selanjutkan dilakukan pembelajaran di wilayah dampingan masing-masing. Sedangkan bagi Kota/Kabupaten yang memiliki jumlah dampingan di bawah 50 Desa/Kelurahan, kegiatan perdana pada setiap jenis pelatihan wajib dihadiri oleh seluruh Tim Fasilitator.

Korkot mempunyai kewajiban untuk melakukan uji petik terhadap pelaksanaan pelatihan masyarakat, dengan rincian jumlah uji petik sebagai berikut : a. jumlah wilayah dampingan 1 – 50 Desa/Kelurahan wajib melakukan uji petik minimal

sebanyak 50 % dari jumlah desa/kelurahan wilayah dampingan b. Jumlah wilayah dampingan 51 – 100 Desa/Kelurahan wajib melakukan uji petik minimal

sebanyak 35 % dari jumlah wilayah dampingan c. jumlah wilayah damping 101 keatas wajib melakukan uji petik sebanyak 25 % dari jumlah

wilayah dampingan

KMW mempunyai kewajiban untuk melakukan uji petik pelaksanaan pelatihan masyarakat minimal 3 % dari jumlah Desa/kelurahan wilayah dampingan.

Jenis pelatihan yang menjadi prioritas uji petik adalah pelatihan penguatan BKM, dan pelatihan UP-UP

penggunaan fixed cost

Tim Fasilitator memfasilitasi penyusunan laporan tahunan pelatihan.

Korkot menyerahkan laporan kepada KMW

KMW menyerahkan laporan kepada Satker PBL .

Page 17: PROSEDUR OPERASI BAKUkotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/POB_2011_pelatihan... · 2012. 5. 23. · PROSEDUR OPERASI BAKU ... masyarakat bisa sejak awal melakukan persiapan baik terkait

17

XIV. LAPORAN KEGIATAN

Laporan kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat terdiri dari : a. Daftar Hadir b. Berita acara pelaksanaan kegiatan c. Laporan keuangan disertai dengan bukti pengeluaran yang sah

Apabila setelah pelaksanaan kegiatan terdapat sisa dana, maka sisa dana tersebut dikembalikan kepada BKM/LKM untuk disimpan. Dana tersebut hanya boleh digunakan kembali untuk membiayai kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat.