PROPOSALQ.doc

78
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang menjelaskan tentang susunan, komposisi, struktur, sifat-sifat, perubahan materi, serta perubahan energi. Ilmu kimia juga tidak hanya mempelajari sifat zat, tetapi berusaha mencari prinsip yang mengatur sifat-sifat materi tersebut serta merumuskan teori untuk menerangkan mengapa hal itu terjadi (Purba, 2006). Ilmu kimia memiliki karakteristik yang terdiri dari konsep yang kompleks dan konsep yang abstrak. Konsep yang kompleks yaitu fenomena kimia yang berhubungan dengan suatu gejala kimia yang dapat dilihat atau dirasakan dengan panca indra, contohnya bagaimana garam dapur dapat larut dalam air. Sedangkan konsep abstrak yaitu suatu fenomena kimia yang tidak mudah dilihat secara langsung, contohnya keberadaan atom, ion, dan molekul.

description

proposal skripsi

Transcript of PROPOSALQ.doc

Page 1: PROPOSALQ.doc

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) yang menjelaskan tentang susunan, komposisi, struktur, sifat-sifat,

perubahan materi, serta perubahan energi. Ilmu kimia juga tidak hanya

mempelajari sifat zat, tetapi berusaha mencari prinsip yang mengatur sifat-

sifat materi tersebut serta merumuskan teori untuk menerangkan mengapa

hal itu terjadi (Purba, 2006).

Ilmu kimia memiliki karakteristik yang terdiri dari konsep yang

kompleks dan konsep yang abstrak. Konsep yang kompleks yaitu

fenomena kimia yang berhubungan dengan suatu gejala kimia yang dapat

dilihat atau dirasakan dengan panca indra, contohnya bagaimana garam

dapur dapat larut dalam air. Sedangkan konsep abstrak yaitu suatu

fenomena kimia yang tidak mudah dilihat secara langsung, contohnya

keberadaan atom, ion, dan molekul. Menurut Marsita, dkk (2009) bahwa

konsep yang kompleks dan abstrak dalam ilmu kimia menjadikan siswa

beranggapan bahwa pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sulit.

Atom, molekul dan ion merupakan materi dasar kimia yang tidak tampak,

yang menuntut siswa dan mahasiswa membayangkan keberadaan materi

tersebut tanpa mengalami secara langsung.

Salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa adalah materi

struktur atom. Materi struktur atom adalah salah satu materi yang bersifat

abstrak dan kompleks. Bersifat abstrak karena materi ini tidak mudah

Page 2: PROPOSALQ.doc

2

dilihat secara langsung dan membutuhkan daya imajinasi yang tinggi

untuk bisa menguasainya, contohnya teori perkembangan atom. Bersifat

kompleks karena materi struktur atom syarat dengan model-model,

gambar-gambar, aljabar, dan bentuk komputasi yang membutuhkan

keterampilan khusus untuk memahaminya. Salah satu contohnya yaitu

menentukan massa atom relatif (Ar).

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan guru

bidang studi kimia SMA Negeri 1 Gunung Sari didapatkan informasi

bahwa sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan minimal

khususnya pada materi struktur atom, dimana nilai kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah adalah 70. Hal ini disebabkan

karena pengajar kesulitan didalam menganalogikan konsep yang bersifat

abstrak didalam kehidupan sehari-hari. Selain itu pengajar kesulitan dalam

mengkongkritkan pembelajaran yang bersifat abstrak tersebut. Rendahnya

prestasi belajar juga dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang

digunakan guru dalam proses pembelajaran berlangsung, dalam kegiatan

proses belajar mengajar dikelas guru lebih banyak menggunakan metode

ceramah. Sehingga dalam metode ini, yang berperan aktif dalam proses

belajar mengajar adalah guru. Siswa hanya mendengarkan sambil mencatat

sehingga penjelasan guru kurang diperhatikan, sehingga menyebabkan

kesulitan untuk menumbuhkan keaktifan belajar siswa. Hal ini disebabkan

oleh guru tidak mampu mengontrol sejauh mana siswa telah memahami

uraian materi yang diajarkan, dan berdampak rendah pada prestasi belajar

siswa.

Page 3: PROPOSALQ.doc

3

Permasalahan yang sering muncul pada saat proses pembelajaran

yaitu masih kurangnya partisipasi dan aktivitas siswa pada saat

pembelajaran. Siswa enggan mengungkapkan pendapat atau bertanya

kepada guru secara langsung meskipun ada materi yang belum dipahami

sehingga interaksi antara guru dengan siswa tidak terjadi secara optimal.

Permasalahan-permasalahan di atas berakibat pada rendahnya prestasi

belajar siswa.

Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu

dengan menerapkan model pembelajaran Question Student Have dengan

Media Animasi. Pembelajaran question student have merupakan

pembelajaran yang melatih peserta didik agar memiliki kemampuan dan

keterampilan dalam bertanya. Model pembelajaran question student have

digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan siswa

sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang siswa miliki. Model

pembelajaran question student have ini menggunakan sebuah teknik untuk

mendapatkan partisipasi siswa melalui tulisan. Hal ini sangat baik

digunakan pada siswa yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan,

keinginan dan harapan-harapannya melalui percakapan (Zainab, 2009).

Untuk lebih memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, maka model

pembelajaran question student have dikombinasikan dengan media

animasi.

Menurut Furoidah (2009), media animasi pembelajaran merupakan

media yang berisi kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa

sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga

Page 4: PROPOSALQ.doc

4

berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Media

animasi pembelajaran dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap

kapan pun digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran.

Penggabungan pembelajaran dengan menggunakan Question

Student Have dengan media animasi dapat membangkitkan keinginan dan

minat belajar siswa. Question Student Have dikembangkan untuk melatih

peserta didik agar memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya. Media

animasi dapat memperjelas konsep-konsep yang rumit dan dapat

memotivasi siswa dalam belajar sehingga pembelajaran akan semakin

menarik dan menyenangkan sehingga prestasi belajar siswa bisa

meningkat.

Dari uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Model Pembelajaran Question Student Have dengan Media

Animasi terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas X SMA Negeri I

Gunung Sari tahun pelajaran 2012 / 2013”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang dapat

diajukan dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh model

pembelajaran question student have dengan media animasi terhadap

prestasi belajar kimia siswa kelas X SMA Negeri I Gunung Sari tahun

pelajaran 2012/2013?

Page 5: PROPOSALQ.doc

5

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh model pembelajaran question student have dengan

media animasi terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas X SMA Negeri I

Gunung Sari tahun pelajaran 2012/2013.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari dua segi yaitu manfaat

teoritis dan manfaat kritis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

bahan acuan untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan,

mengembangkan strategi pembelajaran dan dapat menjadi alternative

dalam mengatasi masalah pembelajaran.

Penggabungan pembelajaran question student have dengan

media animasi dapat mendorong siswa untuk berfikir dalam

memecahkan suatu soal dan menilai penguasaan siswa tentang bahan

pelajaran, membangkitkan minat siswa sehingga akan menimbulkan

keinginan untuk mempelajarinya juga menarik perhatian siswa dalam

belajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Pengaruh model pembelajaran question student have dapat

membantu siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar

Page 6: PROPOSALQ.doc

6

sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan diharapkan siswa

terbiasa bisa belajar lebih mandiri dengan mengurangi

ketergantungan pada guru dan dengan adanya media animasi siswa

dapat termotivasi dalam belajar.

b. Bagi Guru

Sebagai masukan untuk tenaga pengajar kimia bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran question student have sebagai

salah satu model pembelajaran dapat menigkatkan prestasi belajar

siswa, serta dapat mengurangi dominasi guru dalam pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

pengelolah sekolah dalam rangka perbaikan teknik dan model

pembelajaran yang bervariasi.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada hal-hal sebagai berikut :

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulnnya (Sugiyono, 2012).

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel

independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat).

Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

Page 7: PROPOSALQ.doc

7

variabel dependen (terikat). Variabel dependen (variabel terikat)

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012). Adapun variabel

bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran question

student have dengan media animasi dan variabel terikatnya adalah

prestasi belajar.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gunung

Sari tahun pelajaran 2012/2013.

3. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri

1 Gunung Sari tahun pelajaran 2012/2013.

4. Objek Penelitian

Penelitian ini terbatas pada pengaruh model pembelajaran

question student have dengan media animasi terhadap prestasi

belajar kimia siswa kelas X SMA Negeri 1 Gunung Sari tahun

pelajaran 2012/2013.

F. Definisi Operasional

Agar menghindari terjadinya kesalah pahaman terhadap makna

judul dalam penelitian ini, perlu dijelaskan istilah-istilah brikut:

Page 8: PROPOSALQ.doc

8

1. Question Student Have

Question Student Have merupakan suatu strategi yang melatih

peserta didik agar memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya

dalam bentuk tulisan (Suprijono, 2009). Pertanyaan adalah stimulus

yang mendorong siswa untuk berpikir dan belajar. Tujuan siswa dalam

membuat pertanyaan adalah mendorong siswa untuk berpikir dalam

memecahkan masalah suatu soal, menyelediki dan menilai penguasaan

siswa tentang bahan pelajaran, membangkitkan minat siswa untuk

sesuatu sehingga akan menimbulkan keinginan untuk mempelajarinya

dan juga menarik perhatian siswa dalam belajar. Adapun untuk

langkah-langkah dari pembelajaran question student have adalah

sebagai berikut : Guru menjelaskan model pembelajaran question

student have pada siswa, agar siswa tahu maksud dan tujuan model

pembelajaran ini, guru menjelaskan garis besar materi yang akan

disampaikan, guru membagi siswa kedalam kelompok belajar, guru

menyuruh siswa menulis pertanyaan yang terkait dengan materi yag

telah dipelajari, guru menyuruh siswa memutar kartu tersebut searah

keliling jarum jam pada kelompoknya masing-masimg dan siswa

memberikan tanda centang (√) jika pertanyaan tersebut dianggap

penting dan sesuai dengan materi yang telah diajarkan. Perputaran

berhenti sampai kartu tersebut kembali kepada pemiliknya masing-

masing, setiap pemilik kartu dalam kelompok harus memeriksa

pertanyaan mana yang mendapat suara terbanyak. Pertanyaan yang

mendapat suara terbanyak kini menjadi milik kelompok, setiap

Page 9: PROPOSALQ.doc

9

kelompok melaporkan secara tertulis pertanyaan yang telah menjadi

milik kelompok, guru melakukan pemeriksaan terhadap pertanyaan

dari tiap-tiap kelompok, pertanyaan yang sudah diseleksi oleh guru

dikembalikan kepada siswa untuk dijawab secara mandiri maupun

kelompok jawaban lisan maupun tulisan (Suprijono, 2009).

2. Media Animasi

Media animasi pembelajaran merupakan media yang berisi

kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan

gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup serta

menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Media animasi pembelajaran

dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan pun digunakan

untuk menyampaikan materi pelajaran (Furoidah, 2009).

3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dimaksud disini adalah hasil yang

dicapai oleh siswa setelah melaksanakan proses belajar. Prestasi belajar

yang dimaksud dalam penelitian ini mencakup tiga aspek yaitu aspek

kognitif, apektif dan psikomotor. Prestasi belajar yang diukur dalam

penelitian ini yaitu aspek kognitif siswa saja. Pengukuran prestasi

belajar degan memberikan tes hasil belajar berupa pilihan ganda pada

sebelum dan setelah proses pembelajaran. Aspek kognitif terdiri dari 6

aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan

penilaian (Arifin, 2009).

Page 10: PROPOSALQ.doc

10

4. Struktur Atom

SK dan KD dari materi struktur atom adalah sebagai berikut :

Standar Kompetensi : Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik

unsur, dan ikatan kimia. Kompetensi Dasar : Memahami struktur atom

berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsure, massa atom relatif, dan

sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari

keteraturannya melalui pemahaman konfigurasi elektron.

Pokok bahasan struktur atom meliputi perkembangan teori

atom, partikel dasar atom, isotop, isobar, isoton, sifat-sifat unsur, massa

atom relatif dari tabel periodik, sifat-sifat keperiodikan unsur serta

konfigurasi elektron (Purba, 2007).

Page 11: PROPOSALQ.doc

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pembelajaran kimia di SMA

Ilmu kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA), sehingga pembelajaran kimia harus disesuaikan dengan orientasi

hakekat IPA yaitu sebagai proses dan produk. Artinya pembelajaran IPA

tidak cukup dilaksanakan dengan penyampaian informasi mengenai

konsep dan prinsip-prinsip IPA. Para siswa ketika belajar IPA harus

memahami proses terjadi fenomena IPA melalui penginderaan sebanyak

mungkin. Artinya ketika belajar IPA para siswa harus secara aktif

mengamati, mencoba, berdiskusi dengan sesama siswa dan guru.

IPA memiliki karakteristik yang membedakannya dengan bidang

ilmu lain. Karakteristik khusus IPA tersebut adalah :

a. IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA

dapat dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan

metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu

oleh penemunya.

b. proses belajar IPA melibatkan hampir semua alat indera,

seluruh proses berpikir, dan berbagai macam gerakan otot.

c. belajar IPA biasanya dilakukan dengan menggunakan

berbagai macam cara (teknik).

Page 12: PROPOSALQ.doc

12

d. belajar IPA memerlukan berbagai macam alat, terutama untuk

membantu pengamatan. Hal ini dilakukan karena kemampuan

alat indera manusia itu sangat terbatas. Selain itu ada hal-hal

tertentu bila data yang diperoleh hanya berdasarkan

pengamatan dengan indera, akan memberikan hasil yang

kurang objektif, sementara itu IPA mengutamakan

obyektifitas.

e. Belajar IPA seringkali melibatkan kegiatan-kegiatan temu

ilmiah (misal seminar-seminar, simposium-simposium), studi

kepustakaan, mengunjungi suatu objek, penyusunan hipotesis,

dan yang lainnya. Kegiatan seperti ini dilakukan semata-mata

dalam rangka untuk memperoleh pengakuan kebenaran

temuan yang benar-benar objektif.

Pembelajaran IPA menurut teori konstruktivistik harus sesuai

dengan teori belajar konstruktivistik yaitu siswa memiliki pengetahuan

sebelum mengikuti pembelajaran. Pengetahuan yang dimiliki siswa

sebelum mengikuti pembelajaran inilah yang disebut sebagai pengetahuan

awal. Pengetahuan awal siswa dapat diperoleh dari sumber-sumber belajar

yang tersedia di luar sekolah atau dari pembelajaran sebelumnya.

Makna pembelajaran dalam paradigma konstruktivistik tentunya

tidak akan lepas dari makna belajar dalam paradigma konstruktivistik.

Dengan demikian pembelajaran konstruktivistik adalah pembelajaran yang

menekankan kepada minimal tiga hal penting yaitu bahwa pertama belajar

itu adalah proses aktif mengkonstruksi pengetahuan, kedua aktif

Page 13: PROPOSALQ.doc

13

membentuk keterkaitan (link) antara pengetahuan yang telah dimiliki

siswa dengan pengetahuan yang sedang dipelajari, ketiga melakukan

interaksi dengan siswa yang lain.

Salah satu tujuan pembelajaran ilmu kimia di SMA adalah agar

siswa memahami konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya serta

penerapannya baik dalam kehidupan sehari-hari maupun teknologi. Oleh

sebab itu, siswa diharapkan mampu memahami dan menguasai konsep-

konsep kimia khususnya pada materi struktur atom.

Pembelajaran kimia di SMA seharusnya diterapkan sesuai dengan

karakteristik materi kimia yang akan dipelajari. Karakteristik materi kimia

yaitu bersifat makroskopis, mikroskopis dan simbolik. Bersifat

makroskopis artinya fenomena kimia yang nyata yang secara langsung

atau tidak langsung sering menjadi bagian pengalaman siswa sehari-hari.

Bersifat mikroskopis artinya fenomena kimia yang tidak nyata seperti

pergerakan elektron, molekul, partikel atau atom. Bersifat simbolik yaitu

berupa gambar, simbol-simbol dan aljabar.

2. Model Pembelajaran Question Student Have

Question students have merupakan suatu strategi yang menuntut

siswa bertanya dalam bentuk tulisan. Pertanyaan adalah stimulus yang

mendorong siswa untuk berpikir dan belajar. Tujuan siswa dalam

membuat pertanyaan adalah mendorong siswa untuk berpikir dalam

memecahkan masalah suatu soal, menyelidiki dan menilai penguasaan

siswa tentang bahan pelajaran, membangkitkan minat siswa untuk sesuatu

Page 14: PROPOSALQ.doc

14

sehingga akan menimbulkan keinginan untuk mempelajarinya dan juga

menarik perhatian siswa dalam belajar

(Hartono, 2008 http://media.diknas.go-id ).

Model pembelajaran question student have dikembangkan untuk

melatih peserta didik agar memiliki kemampuan dan keterampilan

bertanya. Pembelajaran dengan metode ini diawali dengan membagi kelas

menjadi 4 kelompok. Jumlah kelompok sebaiknya desesuaikan dengan

jumlah peserta didik.

a. Langkah-langkah model pembelajaran Question Student Have

Menururt (Suprijono, 2009) langkah-langkah dalam model

pembelajaran Question Student Have  adalah sebagai berikut:

1) Bagikan potongan-potongan kertas kepada siswa.

2) Minta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja

yang berkaitan dengan materi pelajaran.

3) Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing

diminta untuk memberikan kertas yang berisi pertanyaan

kepada teman disamping kirinya.

4) Pada saat menerima kertas dari teman di sampingnya, siswa

diminta untuk membaca pertanyaan yang ada.

5) Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya,

siswa diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada

kertasnya.

Page 15: PROPOSALQ.doc

15

6) Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan

jawaban langsung secara singkat, menunda jawaban sampai

pada waktu yang tepat atau waktu membahas topik tersebut.

7) Jika waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk

membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak

mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri

jawaban.

8) Kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-

pertanyaan yang akan anda jawab pada pertemuan berikutnya.

b. Kelebihan model pembelajaran question student have

Menurut Hartono (2012) model pembelajaran question student

have memiliki kelebihan yaitu sebagai berikut:

1) Pelaksanaan proses pembelajaran ditekankan pada keaktifan

belajar siswa dan keaktifan guru dalam menciptakan

lingkungan belajar yang serasi dan menantang pola interaksi

siswa.

2) Siswa termotivasi dalam belajar dan siswa akan mendapat

kemudahan dalam menerima dan memahami materi yang

diajarkan karena terjadi timbal balik antara guru dan siswa.

3) Mendapat partisipasi siswa melalui tulisan, sehingga sangat

baik bagi siswa yang kurang berani mengungkapkan

pertanyaan, keinginan, dan harapan-harapan melalui

percakapan.

Page 16: PROPOSALQ.doc

16

4) Siswa tidak hanya mendengarkan tetapi perlu membaca,

menulis, berdiskusi dan mendorong siswa untuk berfikir dalam

memecahkan suatu soal dan menilai penguasaan siswa tentang

bahan pelajaran, membangkitkan minat siswa sehingga akan

menimbulkan keinginan untuk mempelajarinya juga menarik

perhatian siswa dalam belajar.

5) Dapat menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses

pembelajaran, memperkuat dan memperlancar stimulus respon

siswa, sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan mampu

memberi kesan yang mendalam pada diri siswa.

6) Guru lebih mengetahui dimana letak ketidakpahaman siswa,

karena semua siswa sudah mengajukan pertanyaan dan akan

didiskusikan.

c. Kelemahan Model Pembelajaran Question Student Have yaitu:

1) Memakan waktu yang banyak.

2) Tidak semua materi pelajaran bisa digunakan model pembelajaran

question students have, misalnya: pada materi pelajaran singkat

karena tidak terlalu banyak pertanyaan yang akan diajukan siswa

(Hartono, 2008 http://media.diknas.go-id).

3. Media Animasi

Animasi merupakan salah satu bentuk visual bergerak yang dapat

dimanfaatkan untuk menjelaskan materi pelajaran yang sulit disampaikan

secara konvensional. Dengan diintergrasikan ke media lain seperti video,

presentasi, atau sebagai bahan ajar tersendiri, animasi cocok untuk

Page 17: PROPOSALQ.doc

17

menjelaskan materi-materi pelajaran yang secara langsung sulit dihadirkan

di kelas atau disampaikan dalam bentuk buku.

Menurut Furoidah (2009), media animasi pembelajaran merupakan

media yang berisi kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa

sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga

berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Media

animasi pembelajaran dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap

kapan pun digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran.

Media animasi termasuk jenis media visual audio, karena terdapat

gerakan gambar dan suara. Menurut Sudrajat (2010), pembelajaran audio

visual didefinisikan sebagai produksi dan pemanfaatan bahan yang

berkaitan dengan pembelajaran melalui penglihatan dan pendengaran yang

secara eksklusif tidak selalu harus bergantung kepada pemahaman kata-

kata dan symbol sejenis.

Menurut Sadiman (2003) dalam Anonim (2009) media animasi

memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:

a. Kelebihan media animasi

1) Media animasi mempermudah orang menyampaikan dan menerima

materi, fikiran dan pesan serta dapat menghindarkan salah

pengertian.

2) Media animasi mendorong keinginan seseorang untuk mengetahui

lebih lanjut informasi yang sedang dipelajarinya.

3) Media animasi dapat mengekalkan pengertian yang didapat dalam

buku materi.

Page 18: PROPOSALQ.doc

18

4) Media animasi sudah berkembang di masyarakat.

b. Kelemahan media animasi

1) Memerlukan kreatifitas dan ketrampilan yang cukup memadai

untuk mendesain animasi yang  dapat secara efektif digunakan

sebagai media pembelajaran.

2) Memerlukan software khusus untuk membukanya.

3) Guru sebagai komunikator dan fasilitator harus memiliki

kemampuan memahami siswanya,  bukan memanjakannya dengan

berbagai animasi pembelajaran yang cukup jelas tanpa adanya

usaha belajar dari mereka atau penyajian informasi yang terlalu

banyak dalam satu frame cenderung akan sulit dicerna siswa.

4. Penerapan model pembelajaran question student have dengan media

animasi

Proses belajar mengajar (pembelajaran) sangat dipengaruhi oleh

faktor metode dan media pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling

berkaitan, dimana pemilihan metode tertentu akan berpengaruh terhadap

jenis media yang akan digunakan. Dalam arti bahwa harus ada kesesuaian

diantara keduanya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Media

pembelajaran yang baik adalah media yang dipilih berdasarkan tujuan

instruksional yang telah ditetapkan untuk mendukung isi pelajaran yang

disampaikan, karakteristik siswa, dan jenis rangsangan belajar yang

diinginkan, luas jangkauan yang ingin dilayani, serta mudah

penggunaannya.

Page 19: PROPOSALQ.doc

19

Penggabungan media animasi dengan model pembelajaran

question student have pada materi struktur atom akan dapat mempermudah

siswa dalam memahami konsep tersebut sehingga proses pembelajaran

akan lebih efektif dan efisien, karena penggunaan model pembelajaran

question student have dengan media animasi sangat sesuai dengan

karakteristik materi struktur atom yang bersifat abstrak dan kompleks.

Penggunaan media animasi dalam penerapan model pembelajaran

question student have akan mendukung kelancaran proses belajar dalam

menerapkan model pembelajaran question student have dalam proses

pembelajaran, karena dengan penggunaan media animasi akan mendorong

keinginan siswa untuk mengetahui lebih lanjut informasi yang sedang

dipelajarinya. Oleh sebab itu, penerapan penggunaan model pembelajaran

question student have dengan media animasi diharapkan akan lebih

meningkatkan prestasi belajar siswa.

5. Prestasi belajar

Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar.

Yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi

tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu

kegiatan. Dalam kenyataan, untuk mendapatkan prestasi tidak semudah

yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan

yang harus dihadapi untuk mencapainya (Djamarah, 2012).

Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara

sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.

Page 20: PROPOSALQ.doc

20

Hasil dari aktivitas belajar terjadilah perubahan dalam diri individu.

Dengan demikian belajar dikatakan berhasil bila telah terjadi perubahan

dalam diri individu. Sebaliknya, bila tidak tarjadi perubahan dalam diri

individu, maka belajar dikatakan tidak berhasil. Jadi, yang dimaksud

dengan prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang telah

dicapai oleh setiap siswa setelah melakukan proses belajar dengan model

pembelajaran question student have dengan media animasi menggunakan

instrumen yang telah diuji validitas dan reabilitasnya terlebih dahulu.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Slameto, 2010)

1) Faktor Internal

Terdapat tiga faktor internal yang mempengaruhi prestasi

belajar siswa, yaitu:

a) Faktor jasmaniah, meliputi: kesehatan dan cacat tubuh.

b) Faktor pskologis, meliputi: intelegensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

c) Faktor kesalahan, meliputi: kelelahan jasmani dan kelelahan

rohani (bersifat psikis).

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa dapat dikelompokan menjadi 3 faktor, yaitu:

Page 21: PROPOSALQ.doc

21

a) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, relasi

antar anggota keluarga, suasanah rumah, keadaan ekonomi

keluarga, pengertian orang tua dn latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum, relasi

guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin

sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di

atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas

rumah.

c) Faktor masyarakat, meliputi: kegiatan siswa dalam

masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

b. Ranah prestasi belajar

Ranah prestasi belajar yang diukur hanya pada ranah kognitif saja.

Menurut Suharsimi (2012) ranah kognitif terdiri dari :

1) Pengetahuan (knowledge)

Dalam pengetahuan, siswa diminta untuk memilih satu dari

dua atau lebih jawaban. Ciri-ciri dari pengetahuan adalah

mendefinisikan, mendeskripsikan, mengidentifikasi, mendaftarkan,

menjodohkan, menyebutkan, menyatakan (states) dan

mereproduksi.

2) Pemahaman (comprehension)

Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan

bahwa siswa dapat memahami hubungan yang sederhana diantara

fakta-fakta atau konsep. Ciri-ciri dari pemahaman adalah

mempertahankan, membedakan, menduga (estimates),

Page 22: PROPOSALQ.doc

22

menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan,

memberikan contoh, menuliskan kembali dan memperkirakan.

3) Penerapan atau aplikasi (application)

Dalam penerapan atau aplikasi ini, siswa dituntut memiliki

kemampuan untuk menyeleksi atau memilih suatu abstrasi tertentu

(konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan dan cara) secara tepat untuk

diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara

benar. Ciri-ciri aplikasi adalah mengubah, menghitung,

mendemonstrasikan, menemukan, memanipulasi, memodifikasi,

mengoperasikan, meramalkan, menyiapkan, menghasilkan,

menghubungkan, menunjukkan, memecahkan dan menggunakan.

4) Analisis (analysis)

Dalam tugas analisis ini, siswa diminta untuk menganalisis

suatu hubungan atau situasi yang kompleks atau konsep-konsep

dasar. Ciri-ciri analisis adalah memerinci, menyusun diagram,

membedakan, mengidentifikasikan, mengilustrasikan,

menyimpulkan, menunjukkan, menghubungkan, memilih,

memisahkan dan membagi (subdivides).

5) Sintesis (synthesis)

Apabila penyusunan soal tes bermaksud meminta siswa

melakukan sintesis maka pertanyaan-pertanyaan disusun

sedemikian rupa sehingga meminta siswa untuk menggabungkan

atau menyusun kembali (reorganize) hal-hal yang spesifik agar

dapat dikatakan bahwa dengan soal sintesis ini siswa diminta untuk

Page 23: PROPOSALQ.doc

23

melakukan generalisasi. Ciri-ciri sintesis adalah mengategorikan,

mengombinasikan, mengarang, menciptakan, membuat desain,

menjelaskan, memodifikasikan, mengorganisasikan, menyusun,

membuat rencana, mengatur kembali, merekonstruksikan,

menghubungkan, merevisi, menuliskan kembali, dan menceritakan.

6) Evaluasi (evaluation)

Apabila penyusunan soal bermaksud untuk mengetahui sejauh

mana siswa mampu menerapkan pengetahuan dan kemampuannya

yang telah dimiliki untuk menilai sesuatu kasus yang diajukan oleh

penyusun soal. Ciri-ciri evaluasi adalah menilai, membandingkan,

menyimpulkan, mempertentangkan, mengkritik, mendeskripsikan,

membedakan, menerangkan, memutuskan, menafsirkan,

menghubungkan dan membantu (supports).

6. Tinjauan Materi Struktur Atom

a. Perkembangan Teori Atom

Pada awal perkembangan ilmu kimia, banyak berkembang

teori-teori tentang atom. Setiap teori mempunyai kekurangan dan

kelebihan. Macam-macam teori atom tersebut antara lain :

1) Teori atom Dalton

Teori atom yang pertama kali dikemukakan dan dilandasi

data ilmiah adalah teori Dalton. Pokok-pokok teori Dalton sebagai

berikut:

a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur.

b. Atom tidak dapat dibagi-bagi.

Page 24: PROPOSALQ.doc

24

c. Atom-atom dari unsur yang sejenis mempunyai sifat yang

sama, sedangkan atom-atom dari unsur yang berbeda

mempunyai sifat yang berbeda pula.

d. Reaksi kimia terjadi karena penggabungan dan pemisahan

atom.

e. Reaksi kimia terjadi jika atom-atom bergabung dan atau

pemutusan atom.

Model atom Dalton dapat digambarkan sebagai bola pejal

yang bulat masif. Kelemahan teori atom Dalton ini adalah pada

kenyataannya atom dapat dibagi lagi menjadi partikel yang lebih

kecil yang disebut pertikel subatomik

2) Teori Atom Thomson

Teori atom Dalton sudah tidak berkembang lagi setelah

ditemukannya elektron oleh Thompson dengan menggunakan

tabung sinar katode. Atom merupakan bola bermuatan positif yang

permukaannya tersebar elektron. Model atom Thompson

digambarkan sebagai kismis yang tersebar pada seluruh bagian roti

sehingga sering disebut dengan model roti kismis. Kelemahan dari

teori atom ini adalah belum menggambarkan letak dan lintasan

elektron dalam suatu atom.

3) Teori atom Rutherford

Menurut Rutherford atom terdiri dari inti atom yang

bermuatan positif dan elektron-elektron bergerak mengelilingi inti.

Inti atom yang bermuatan positif disebut dengan “proton”, dengan

Page 25: PROPOSALQ.doc

25

jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Karena jari-jari inti ±

10-13 cm dibandingkan dengan jari-jari atom ± 10-8 cm, maka

sebagian besar ruangan dalam atom adalah ruangan kosong.

Kesimpulan Rutherford tersebut berdasarkan pada eksperimen

hamburan partikel α pada lempeng emas yang tipis.

4) Teori atom Niels Bohr

Niels Bohr, seorang ahli fisika, memperbaiki teori atom

Rutherford, yaitu dengan mengadakan spektrum hidrogen. Hasil

percobaan ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Elektron beredar mengelilingi inti pada lintasan-lintasan

tertentu yang disebut orbit.

b. Apabila elektron beredar mengelilingi inti pada orbitnya,

tidak mengalami perubahan energi (keadaan stasioner).

c. Apabila elektron berpindah dari orbit dalam ke orbit luar,

diperlukan energi (menyerap energi). Sebaliknya jika

elektron berpindah dari orbit luar ke orbit dalam, akan

dipancarkan energi (melepaskan energi).

Kelemahan dari teori ini adalah hanya tepat untuk atom-atom

dengan nomor atom kecil.

5) Teori atom mekanika kuantum

Pada tahun 1927, Erwin Schodinger seorang ahli matematika

dari Austria mengejutkan teori atom yang disebut teori atom

mekanika kuantum. Menurut teori ini, kedudukan elektron dalam

inti atom tidak dapat ditentukan dengan pasti. Yang dapat

Page 26: PROPOSALQ.doc

26

ditentukan adalah probabilitas menemukan elektron sebagai fungsi

jarak dari inti atom. Daerah dengan probabilitas terbesar

menemukan elektron itu disebut orbital. Orbital digambarkan

berupa awan yang tebal tipisnya menyatakan besar kecilnya

kebolehjadian menemukan elektron di daerah itu.

Kemudian pada tahun 1927, Werner Heisenberg seorang ahli

fisikawan bangsa Jerman, menguatkan teori atom mekanika

kuantum dengan temuannya yang disebut azas ketidakpastian.

Heisenberg mengemukakan bahwa metode eksperimen apa saja

yang digunakan untuk menentukan posisi atau momentum suatu

partikel kecil seperti elektron dapat menyebabkan perubahan baik

pada posisi atau momentum atau kedua-duanya.

Heisenberg mengembangkan persamaan-persamaan

matematika untuk menunjukkan bahwa tidak ada metode

eksperimen yang dapat dirancang untuk mengukur dengan

serempak posisi maupun momentum suatu partikel secara cermat.

Jika suatu eksperimen dirancang untuk memastikan posisi elektron,

maka momentumnya menjadi tidak pasti. Sebaliknya jika

eksperimen dirancang untuk memastikan momentum atau

kecepatan elektron, maka posisinya menjadi tidak pasti.

b. Teori Struktur atom

Istilah Atom berasal dari bahasa yunani yaitu atomos yang

artinya tidak dapat dibagi-bagi. Teori atom pertama kali dikemukakan

oleh filsafat yunani Leocippus dan Demokritos, telah dikenal bahwa

Page 27: PROPOSALQ.doc

27

atom adalah benda atau materi yang terdiri atas partikel–partikel yang

sangat kecil, yang tidak dapat lagi dipecah dan pemecahan lebih lanjut

tidak mungkin dilakukan. Sedangkan menurut John Dalton

menganggap atom sebagai bola kaku yang tidak dapat diuraikan lagi

menjadi partikel-partikel yang lebih kecil.

Dari pandangan diatas, mengenai atom itu sendiri ternyata

tidak benar dan tidak berkembang lagi setelah ditemukannya partikel-

partikel penyusun atom (proton, neutron, elektron). Jadi dapat

disimpulkan bahwa atom tersusun atas partikel-partikel lebih kecil

yang disebut subatom atau disebut partikel dasar penyusun atom yaitu

proton, neutron, dan elektron.

c. Partikel-partikel Penyusun Atom

Partikel penyusun atom terdiri dari tiga macam partikel dasar

yaitu proton, neutron, dan elektron.

1) Elektron ( )

Elektron adalah penyusun atom yang bermuatan negatif

(muatan elektron = -1,6022.10-19 C) dan bermassa 9,10096.10-28

gram.

2) Proton ( )

Proton adalah partikel penyusun inti atom yang bermuatan

positif ( muatan proton = +1,6022.10-19 C dan bermassa 1,6726

gram. Jadi massa proton kira-kira 1836 kali massa elektron.

3) Neutron ( )

Page 28: PROPOSALQ.doc

28

Neutron adalah penyusun inti atom yang massanya hampir

sama dengan massa proton, tetapi tidak bermuatan. Proton dan

neutron merupakan penyusun inti atom yang dikenal dengan istilah

nukleon. Mengenai partikel-partikel penyusun atom dapat dilihat

pada tabel.

Tabel 2.1 Partikel-Partikel Penyusun AtomPartikel Muatan Simbol Massa (gram) Penemu LokasiProton

Neutron

Elektron

+1

0

-1

1,67 x 10-24

1,67 x 10-24

9,11 x 10-28

Rutherford

J.Chadwick

J.J Thomson

Didalan inti

Didalam inti

Mengelilingi inti

d. Nomor atom dan Nomor massa

1) Nomor atom

Nomor atom merupakan jumlah proton dalam inti tiap-tiap

atom suatu unsur. Dalam atom netral jumlah proton sama dengan

jumlah elektron, sehingga nomor atom juga menunjukkan

banyaknya jumlah elektron yang terdapat pada atom.

2) Nomor massa

Nomor massa suatu unsur menunjukkan jumlah nukleon

(proton dan neutron) yang terdapat dalam inti atom jumlah nukleon

dalam suatu unsur dinyatakan sebagai nomor massa atom unsur itu.

Simbol atom yang dilengkapi dengan nomor atom dan nomor

massa dapat ditulis sebagai berikut :

Page 29: PROPOSALQ.doc

29

Keterangan

X = Lambang atom suatu unsur

Z = Nomor atom ( jumlah proton (p) = jumlah elektron (e)

A = Nomor massa (jumlah proton (p) + jumlah neutron (n)

Namun perlu diingat bahwa hubungan tersebut hanya berlaku

untuk atom netral. Atom netral dapat melepaskan atau menerima

elektron dari atom lain. Hal ini terjadi agar atom dapat berada

dalam kondisi stabil. Atom yang melepaskan atau menerima

elektron disebut ion. Ketika atom berubah menjadi ion, nomor

atom dan jumlah protonnya tetap, tetapi jumlah elektronnya

berubah.

e. Isotop, Isobar, dan Isoton

1) Isotop

Atom-atom sejenis yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi

mempunyai nomor massa yang berbeda disebut isotop.

Contoh :

Isotop atom struktur atom dan klorin : C, C,

Cl, Cl

2) Isobar

Atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda),

tetapi mempunyai nomor massa sama disebut isobar.

Page 30: PROPOSALQ.doc

30

Contoh :

Isobar dari beberapa unsur C dengan N

Na dengan Mg

3) Isoton

Atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda),

tetapi mempunyai jumlah neutron sama disebut isoton.

Contoh :

Isoton beberapa unsur C dengan N

P dengan S

f. Massa atom dan Massa atom relatif

1) Massa atom

Untuk menyatakan massa atom telah ditetapkan suatu

satuan massa khusus, yaitu satuan massa atom (sma). Standar yang

dipilih untuk satuan massa atom adalah isotop C-12, dengan

ketentuan sebagai berikut :

1 atom C-12 = 12 sma

1sma = atau dalam bentuk gram

1 sma = 1,66 x 10-24 gram

2) Massa atom relatif

Massa atom relatif (Ar) adalah perbandingan antara massa 1 atom

suatu unsur terhadap massa 1 atom C-12.

Ar unsur X =

Page 31: PROPOSALQ.doc

31

Oleh karena massa 1 atom C-12 sama dengan 1 sma, maka

definisi diatas dapat ditulis sebagai berikut :

Ar unsur X =

g. Konfigurasi elektron dan elektron valensi

1) Konfigurasi elektron

Susunan elektron pada setiap kulitnya disebut konfigurasi

elektron. Kulit pertama dinamakan kulit K, kulit kedua dinamakan

kulit L, kulit ketiga dinamakan kulit M, dan seterusnya Jumlah

maksimum elektron pada setiap kulit memenuhi rumus 2n2 (n =

nomor kulit)

Kulit K (n = 1), maksimum 2 x 12 = 2 elektron

Kulit L (n = 2), maksimum 2 x 22 = 8 elektron

Kulit M (n = 3), maksimum 2 x 32 = 18 elektron

Kulit N (n = 4), maksimum 2 x 42 = 32 elektron,

Contoh :

Tentukan konfigurasi elektron dari unsur dibawah ini :

Na, Mg, Cl :

11Na : 2.8.1. 17Cl : 2.8.7.

12Mg : 2.8.2.

2) Elektron valensi

Page 32: PROPOSALQ.doc

32

Elektron valensi merupakan jumlah elektron yang terletak

pada kulit terluar. Untuk menentukan elektron valensi, terlebih

dahulu kita menyusun konfigurasi elektron suatu unsur. Jumlah

elektron yang terdapat pada kulit terluar dari konfigurasi elektron

yang disusun merupakan elektron valensi unsur tersebut. Seperti

contoh diatas unsur Na memiliki elektron valensi sebanyak 1

elektron, unsur Mg memiliki elektron valensi sebanyak 2 elektron,

dan unsur Cl memiliki elektron valensi sebanyak 7 elektron.

Elektron valensi menentukan sifat atom, unsur dengan elektron

valensi yang sama mempunyai sifat yang sama pula (Michael

Purba: 2007).

B. Hasil penelitian yang relevan

Dalam penelitian ini dengan menggunakan model pembelajaran

Question student Have dengan media animasi sudah ada yang mengadakan

penelitian sebelumnya, yaitu sebagai berikut :

1. Hasil penelitian Nurrifda (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Question Student Have Untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Reaksi Reduksi

Oksidasi Di Kelas X Man Kuok tahun ajaran 2012/2013 “ menunjukkan

bahwa Penerapan model pembelajaran kooperatif Question Student Have

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan reaksi

reduksi oksidasi di kelas X MAN Kuok. Peningkatan prestasi belajar siswa

di kelas X MAN Kuok melalui penerapan model pembelajaran kooperatif

Question Student Have sebesar 0,762 termasuk kategori tinggi.

Page 33: PROPOSALQ.doc

33

2. Hasil penelitian Muhammad Rahmatullah (2011) dengan judul penelitian

“pengaruh pemanfaatan media film animasi terhadap hasil belajar pada

mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMPN 66 Banjarmasin” menunjukkan

bahwa penggunaan film animasi dalam pelajaran IPS dapat meningkatkan

hasil belajar siswa, ini dapat dilihat dari nilai rata rata hasil pre test kelas

kontrol sebesar 21,86 dengan standar deviasi sebesar 3,646. Rata rata hasil

post test sebesar 22,69 dengan standar deviasi sebesar 3,53. Pada kelas

eksperimen, rata rata hasil pre test sebesar 21,91 dengan standar deviasi

sebesar 4,005. Rata rata hasil post test sebesar 24,23 dengan standar deviasi

sebesar 3,257. Nilai terendah pre test pada kelas kontrol lebih baik dari kelas

eksperimen (12 > 9). Demikian pula nilai tertinggi pre test pada kelas kontrol

lebih baik dari kelas eksperimen (28 > 27). Nilai terendah post test pada kelas

eksperimen lebih baik dari kelas kontrol (16 > 13). Sedangkan nilai tertinggi

post test pada kelas kontrol sama dengan kelas eksperimen yakni sebesar 30.

Perubahan hasil belajar terendah pada kelas eksperimen masih lebih baik dari

kelas kontrol (-1 > -2). Demikian pula perubahan hasil belajar tertinggi pada

kelas eksperimen masih lebih baik dari kelas kontrol (7 > 4). Dilihat dari

peningkatan (gain) hasil belajar, pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

sama-sama terjadi peningkatan hasil belajar. Meskipun demikian, pada kelas

eksperimen terjadi peningkatan (gain) yang lebih tinggi yakni sebesar 0,34

(sedang) sedangkan pada kelas kontrol hanya terjadi peningkatan (gain)

sebesar 0,10 (rendah).

3. Hasil penelitian Sri Nurhayati (2009) dengan judul penelitian “keefektifan

pembelajaran berbasis question student have dengan bantuan chemo-

edutainment media key relation chart terhadap hasil belajar siswa kelas X

Page 34: PROPOSALQ.doc

34

SMA N 1 Kedungwuni tahun pelajaran 2008/2009” menyatakan bahwa

pembelajaran berbasis question student have dengan bantuan chemo-

edutainment media key relation chart efektif untuk pembelajaran materi

pokok hidrokarbon dan minyak bumi dan mempunyai hasil belajar yang

lebih baik.

C. Kerangka Berfikir.

Keberhasilan hasil belajar mengajar dapat mengukur kemampuan

siswa selama mengikuti proses belajar mengajar. Penggunaan model

pembelajaran dapat dikaitkan dengan media pembelajaran karena proses

belajar mengajar (pembelajaran) sangat dipengaruhi oleh faktor metode dan

media pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling berkaitan, dimana

pemilihan metode tertentu akan berpengaruh terhadap jenis media yang akan

digunakan. Dalam arti bahwa harus ada kesesuaian diantara keduanya untuk

mewujudkan tujuan pembelajaran.

Pembelajaran akan memberikan hasil belajar yang baik apabila model

pembelajaran yang digunakan adalah question student have yang

dikombinasikan dengan media animasi. Pembelajaran question student have

merupakan pembelajaran yang melatih peserta didik agar memiliki

kemampuan dalam bertanya. Model pembelajaran question student have

digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan siswa sebagai

dasar untuk memaksimalkan potensi yang siswa miliki. Model pembelajaran

question student have ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan

partisipasi siswa melalui tulisan. Media animasi dapat dimanfaatkan untuk

untuk menjelaskan materi pelajaran yang bersifat abstrak seperti materi

Page 35: PROPOSALQ.doc

35

struktur atom karena merupakan media yang berisi kumpulan gambar yang

diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi

dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan

pembelajaran. Media animasi pembelajaran dapat dijadikan sebagai perangkat

ajar yang siap kapanpun digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran.

Dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran question student have dengan media animasi bukanlah satu-

satunya faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa,

namun dengan penggunaan model pembelajaran question student have dengan

media animasi merupakan salah satu sarana atau alat bantu pengajaran yang

digunakan untuk membantu dalam proses belajar mengajar sehingga apa yang

telah diajarkan dapat dimengerti dan dipahami oleh peserta didik. Oleh karena

itu, penggunaan model pembelajaran question student have dengan media

animasi diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi

struktur atom untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah suatu anggapan yang masih dibuktikan lagi

kebenarannya melalui penelitian atau suatu dugaan sementara yang mungkin

benar atau salah (Arikunto, 2010). Berdasarkan definisi tersebut, hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh model pembelajaran

question student have dengan media animasi terhadap prestasi belajar siswa.

BAB III

METODE PENELITIAN

Page 36: PROPOSALQ.doc

36

A. Rancangan Penelitian

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran

question studen have dengan media animasi terhadap prestasi belajar siswa

pada materi struktur atom kelas X SMA Negeri 1 Gunung Sari maka

penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan quasi

eksperimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan

pengembangan dari true eksperimental design, yang sulit dilaksanakan.

Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

pelaksanaan ekperimen. Quasi eksperimental design digunakan karena

pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan

untuk penelitian. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam

menentukan kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan

desain quasi eksperimental (Sugiyono, 2012).

Rancangan penelitian yang digunakan adalah control pre-test-post-

test design (Arikunto, 2006). Dalam design ini terdapat dua kelompok

yang masing-masing dipilih secara random (R), kelompok pertama diberi

perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi

perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi

perlakuan disebut kelompok kontrol. Paparan dari rancangan diatas adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.1 Rancangan control pre-test-post-test designKelas Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O3 X2 O4

Page 37: PROPOSALQ.doc

37

Keterangan :

X1 : Perlakuan dengan menggunakan pembelajaran question

student have dengan media animasi

X2 : Pembelajaran dengan metode konvensional

O1 : Pemberian pretes kelas eksperimen menggunakan model

pembelajaran question student have dengan media animasi

O2 : Pemberian postes kelas eksperimen menggunakan model

pembelajaran question student have dengan media animasi

O3 : Pemberian pretes kelas kontrol menggunakan metode

konvensional

O4 : Pemberian postes kelas kontrol menggunakan metode

konvensional

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2012), dan Arikunto (2010) berpendapat bahwa

populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Didalam penelitian ini

yang menjadi populasi adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 1

Gunung Sari tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 242 siswa yang

terbagi dalam 8 kelas.

Tabel 3.2 Daftar populasi SMA Negeri 1 Gunung SariKelas Jumlah siswaX-1 36 siswaX-2 36 siswaX-3 33 siswaX-4 35 siswa

Page 38: PROPOSALQ.doc

38

X-5 34 siswaX-6 34 siswaX-7 34 siswaX-8 34 siswa

Jumlah 242 siswa

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil harus betul-betul

representatif atau mewakili (Sugiyono, 2012), dan Arikunto (2010)

berpendapat bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi

yang akan diteliti.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah cluster random sampling, yaitu pengambilan sampel yang

dilakukan apabila populasi cukup besar sehingga perlu dibuat beberapa

kelas/kelompok. Adapun langkah-langkah pengambilan sampel

sebagai berikut :

a. Menentukan homogenitas dari semua kelas.

b. Memilih dua kelas secara acak dengan teknik undi kelas dari 8

kelas yang ada.

c. Memilih salah satu dari dua kelas terpilih dengan cara undi untuk

dijadikan sebagai kelas eksperimen (yang diajar dengan

menggunakan pembelajaran question student have dengan media

animasi) dan satu kelas lainnya sebagai kelas kontrol (yang diajar

dengan menggunakan metode konvensional).

d. Dari hasil undi, diperoleh kelas X-2 sebagai kelas eksperimen

dengan jumlah siswa 36 orang dan kelas X-8 sebagai kelas kontrol

Page 39: PROPOSALQ.doc

39

dengan jumlah siswa 34 orang. Kelas X-2 dan kelas X-8 dijadikan

kelas eksperimen dan kelas kontrol karena setelah dipilih secara

acak maka yang keluar adalah kelas X-2 dan X-8.

C. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka

harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian disebut

instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena-fenomena alam maupun sosial yang

diamati. Secara spesifik fenomena disebut variabel, tanpa instrumen

kegiatan penelitian tidak akan dapat berjalan dengan baik, karena data-data

yang diperlukan belum dipersiapkan secara sistematis sehingga arah

penelitian menjadi tidak jelas (Sugiyono, 2012). Penelitian ini

menggunakan 2 jenis instumen yaitu instrumen perlakuan dan instrumen

pengukuran.

1. Instrumen perlakuan

Instumen pendukung disini maksudnya instrumen yang

mendukung dalam pelaksanaan model pembelajaran. Intrumen

pendukung tersebut antara lain yaitu :

a. Silabus

Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu

kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar

kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,

Page 40: PROPOSALQ.doc

40

kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan

sumber/bahan/alat belajar.

b. RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran)

RPP merupakan rencana yang menggambarkan prosedur

dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu

kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan

dalam silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran paling

luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu)

indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan

atau lebih.

2. Instrumen pengukuran

Dalam penelitian ini, instrumen pengukuran berupa lembar tes

prestasi belajar siswa. Lembar tes (posttest) hasil belajar kimia siswa,

yaitu tes yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa

menguasai materi yang telah diberikan.

a. Lembar observasi keterlaksanaan RPP

Lembar observasi keterlaksanaan RPP merupakan

serangkaian jenis kegiatan yang telah dirancang oleh peneliti yang

akan diamati pada saat pembelajaran. Kegiatan yang dimaksud

terkait dengan keterlaksaan RPP dalam proses pembelajaran.

Aspek-aspek yang dinilai dalam lembar observasi ini adalah segala

kegiatan guru dari awal sampai akhir proses pembelajaran.

b. Tes prestasi belajar

Page 41: PROPOSALQ.doc

41

Tes prestasi belajar ini dalam bentuk tes objektif atau dalam

bentuk pilihan ganda. Bentuk option soal ada lima pilihan, yakni

satu pilihan yang paling benar dan ada empat pilihan sebagai

pengecoh. Jawaban yang benar untuk setiap soal diberi skor 1 dan

jawaban yang salah diberi skor 0. Prosedur penyusunan tes prestasi

belajar dilihat dari kisi-kisi soal, yakni materi pembelajaran,

indikator pencapaian, bentuk soal berupa pilihan ganda, jenis soal

dan jumlah soal. Tes prestasi belajar kimia diberikan sebelum dan

setelah siswa mempelajari materi dengan model pembelajaran

question student have dengan media animasi dan metode

konvensional pada kelasnya masing-masing. Soal yang akan

diberikan harus diuji validitas terlebih dahulu untuk mengetahui

apakah soal itu sudah valid atau tidak sehingga sudah tepat untuk

diberikan kapada siswa.

Uji validitas tes digunakan untuk mengetahui apakah alat

penelitian yang digunakan sudah dapat tepat atau betul-betul

menilai apa yag seharusnya dinilai. Analisis validitas dilakukan

dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007, untuk

mengetahui apakah perbedaan ini signifikan atau tidak, maka harga

rhitung tersebut perlu dibandingkan dengan rtabel. Bila r

maka instrumen dikatakan valid. Bila r maka

instrumen dikatakan tidak valid. Pada taraf signifikan

(Sugiyono, 2012).

Page 42: PROPOSALQ.doc

42

Uji Validitas soal menggunakan rumus korelasi product

moment dengan angka kasar (Arikunto, 2010) sebagai berikut

(3.1)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y,

dua variabel yang dikorelasikan

∑X = Jumlah nilai variabel X

∑Y = Jumlah nilai variabel Y

N = jumlah peserta tes

xy = Jumlah hasil kali perkalian variabel x dan variabel y

x2 = Jumlah kuadrat nilai variabel x

∑y2 = Jumlah kuadrat nilai variabel y

x2 = Jumlah nilai variabel x yang dikuadratkan

y2 = Jumlah nilai variabel y yang dikuadratkan

Nilai rxy kemudian dikonsultasikan dengan table r product

moment dengan taraf kepercayaan 95%.

Untuk memperoleh instrumen yang baik tersebut maka

perlu diuji cobakan terlebih dahulu. Tes diuji cobakan pada siswa

yang pernah mempelajari materi struktur atom. Ujicoba instrumen

bertujuan untuk mengetahui kelayakan instrumen sebagai alat ukur.

Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis instrumen tersebut

antara lain :

1) Uji reliabilitas

Page 43: PROPOSALQ.doc

43

Reliabilitas adalah apabila suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen sudah baik (Arikunto, 2010).

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat

kedalaman item. Untuk mencari reliabilitas tes dilakukan

dengan menggunakan SPSS versi 16 for windows (Hartono,

2008).

Untuk mengetahui reliabel atau tidaknya suatu soal

maka dapat menggunakan rumus K-R20 sebagai berikut :

Keterangan :

r11 = Reliabel tes secara keseluruhan

n = Banyaknya butir pertanyaan

S = varians total

P = Proporsi subyek yang menjawab betul pada sesuatu

butir (proporsi subjek yang mendapat skor 1)

q = Proporsi subyek yang menjawab salah (q = 1-p)

pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

Kriteria: apabila r11> 0,05 maka butir soal tersebut

reliabel (Arikunto, 2012).

Page 44: PROPOSALQ.doc

44

Tabel tingkat reabilitas diklasifikasikan sebagai berikut :

Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Realibilitas Instrumen.Besarnya Nilai r11 Kriteria

0,800 – 1,000 Tinggi0,600 – 0,800 Cukup0,400 – 0,600 Sedang0,200 – 0,400 Rendah0,000 – 0,200 Sangat Rendah

(Arikunto, 2012).

2) Uji Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah bilangan yang

menunjukkan sukar mudahnya suatu soal. Menurut

Arikunto (2012), soal yang baik adalah soal yang tidak

terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu

mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha

memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan

menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak

mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar

jangkauannya. Untuk menentukan taraf kesukaran soal

digunakan rumus sebagai berikut :

(3.1)

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

JS = Jumlah seluruh siswa peserta test

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan

betul

Page 45: PROPOSALQ.doc

45

Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran SoalNo Nilai Kriteria1 0,00 – 0,30 Sukar2 0,31 – 0,70 Sedang3 0,71 – 1,00 Mudah

(Arikunto, 2012)

Semakin tinggi nilai indeks kesukaran soal, maka

semakin mudah soal tersebut. Sebaliknya, semakin rendah

nilai indeks kesukaran soal, maka semakin sukar soal

tersebut.

3) Daya pembeda

Menurut Arikunto (2012), daya beda soal

merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan

siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Persamaan

yang digunakan untuk menentukan daya beda soal

menggunakan Microsoft Office Excel 2007 dengan rumus

sebagai berikut :

(3.2)

Keterangan :

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal

itu dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab

soal itu dengan benar

Page 46: PROPOSALQ.doc

46

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

(ingat, P sebagai indeks kesukaran)

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Beda SoalNo Nilai Kategori1 0,00 – 0,20 Jelek2 0,21 – 0,40 Cukup3 0,41 – 0,70 Baik4 0,71 – 1,00 Baik Sekali5 Negatif Semua tidak baik

(Arikunto, 2012)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data (Sugiyono, 2012). Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan

data adalah sebagai berikut :

1. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subjek

darimana data dapat diperoleh (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini

yang menjadi sumber data adalah siswa dan peneliti.

a. Siswa, dengan

memberikan posttest

b. Peneliti, dengan observasi

kegiatan pembelajaran.

2. Jenis data

Jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data

kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang

dihimpun berdasarkan cara-cara yang melihat proses suatu objek

Page 47: PROPOSALQ.doc

47

penelitian. Data kualitatif lebih melihat kepada proses daripada hasil

karena didasarkan pada deskripsi proses dan bukan pada perhitungan

matematis, sedangkan data kuantitatif jelas berdasarkan hasil

penelitian pada perhitungan-perhitungan matematis yang kemudian

memberikan gambaran atas suatu fenomena kasus yang diajukan

dalam penelitian. Adapun data kualitatif dan data kuantitatif yang

terdiri dari :

a. Data kualitatif berupa lembar observasi keterlaksanaan RPP

Data hasil penelitian terhadap pelaksanaan pembelajaran

dimana kelas kontrol menggunakan metode konvensional

sedangkan kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran

question student have dengan media animasi pada materi struktur

atom.

b. Data kuantitatif berupa hasil test

Peneliti menggunakan data hasil test yang didapat dari hasil

posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi struktur

atom. Posttest diberikan setelah diterapkannya model

pembelajaran question student have dengan media animasi dan

metode konvensional, posttest dilakukan untuk mengetahui

kemampuan akhir siswa.

E. Teknik Analisis Data

Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang sangat

penting terutama bila diinginkan generalisasinya/kesimpulan tentang

masalah yang diteliti, sehingga nanti dapat dipertanggung jawabkan.

Page 48: PROPOSALQ.doc

48

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji deskriptif

dan uji statistik.

a. Uji

Deskriptif

Uji deskriptif dalam penelitian ini terkait dengan data terhadap

proses belajar, data penilaian ranah kognitif siswa yang diperoleh dari

hasil observasi pada saat berlangsungnya pembelajaran dikelas.

b. Uji

Statistik

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi atau sebaran data pada sampel. Uji

normalitas dicari dengan menggunakan SPSS versi 16 for

windows, dengan kriteria sebagai berikut :

Terdistribusi normal jika taraf signifikan > 0,05

Terdistribusi tidak normal jika taraf signifikan < 0,05

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel

yang menjadi objek penelitian bersifat homogen atau tidak.

Uji homogenitas dicari dengan menggunakan SPSS versi 16

for windows, dengan kriteria sebagai berikut :

Jika nilai signifikan ≥ 0,05, berarti kedua sampel

homogen

Page 49: PROPOSALQ.doc

49

Jika nilai signifikan ≤ 0,05, berarti kedua sampel tidak

homogen

2. Uji hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji one

sample t-test, untuk mengetahui hasil dari uji hipotesis, terlebih

dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas

menggunakan kolmogrov-smirnov untuk mengetahui apakah data

tes akhir terdistribuasi normal atau tidak. Setelah uji normalitas

dilakukan uji homogenitas varians menggunakan test of

homogeneity of variances untuk membuktikan kedua sampel

homogen atau tidak. Setelah uji prasyarat maka digunakan analisis

uji one sample t-test. Uji one sample t-test digunakan untuk

mengetahui adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran

terhadap prestasi belajar kimia siswa. Data hasil analisis dibantu

dengan SPSS versi 16 for windows. Adapun hipotesis statistik yang

ingin diuji adalah sebagai berikut :

Ho = Tidak ada pengaruh penggunaan moel pembelajaran Question

Student Have dengan media animasi terhadap prestasi belajar

kimia siswa kelas X SMA Negeri 1 Gunung Sari tahun pelajaran

2012/2013

Ha = Tidak ada pengaruh penggunaan moel pembelajaran Question

Student Have dengan media animasi terhadap prestasi belajar

Page 50: PROPOSALQ.doc

50

kimia siswa kelas X SMA Negeri 1 Gunung Sari tahun pelajaran

2012/2013.

Pengujian hipotesis menggunakan uji one sample t-test, jika

thitung ≤ ttabel dengan taraf signifikan 5 %, maka Ho diterima dan

Ha ditolak, jika thitung ≥ ttabel, dengan taraf signifikan 5 % maka Ha

diterima dan Ho ditolak (Sugiyono, 2012).