Proposal Usaha Katering (2)

download Proposal Usaha Katering (2)

of 24

Transcript of Proposal Usaha Katering (2)

proposal usaha m. ali syahbanaPROPOSAL USAHA USAHA CATERING

Diajukan Kepada PT. SEMEN TIGARODA

Nama Pemilik: M. ALI SYAHBANA Nama Perusahaan: ASYAHBANA CATERING

Alamat: Jl. Mawar No. 106 Martapura No Telepon 087713535069

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Usaha a. Propil Singkat Usaha Catering dan Identitas Produk Usaha catering ASYAHBANA CATERING yang terdapat di Jalan Merdeka Kota Martapura, merupakan sebuah usaha keluarga yang bergerak dibidang makanan yaitu penyajian

makanan siap saji seperti nasi kuning, nasi putih dan ayam goring yang disajikan di dalam kotak kecil yang biasa dikenal nasi kotak. Usaha ini memang telah dirintis sejak tahun 1991-an dimana pada waktu itu masih sangat jarang sekali usaha wiraswasta. Sebenarnya pada waktu itu usaha catering ini sangat menjanjikan baik dilihat dari segi ekonomi maupun dari segi social. Usaha ini jika dilihat dari segi ekonomi, usaha catering ini dapat mendatngkan keuntungan yang lumayan besar dan terus menerus mengingat hampir seluruh warga kota martapura pada waktu itu menyukai makanan siap saji ini, diantaranya digunakan sebagai makanan waktu makan siang bagi perkantoran dan digunakan sebagai makanan siap saji ketika ada acara hajatan atau pelantikan pemerintahan. Sedangkan dari segi sosial, usaha catering ini sangat menguntungkan bagi masyarakat khususnya masyarakat sekitar karena dengan semakin majunya usaha catering ini maka sudah pasti usaha ini membutuhkan banyak karyawan karena karyawan dapat diambil dari penduduk sekitar usaha tersebut. Usaha catering ini telah berlangsung sejak tahun 1991-an. Usaha ini sangat diminati oleh masyarakat terutama para pemilik modal. Hampir disetiap acara catering ini selalu terdepan, tentunya dengan segala jenis masakan yang berbedabeda tiap tahunnya. Namun, setelah sekian lama usaha ini berjalan, akhirnya bertemu juga dengan permasalahan dan persaingan minimnya modal usaha ini. Kekurangan modal inilah yang menjadi alas an utama usaha catering ini sempat terhenti produksi untuk beberapa bulan. Setelah terkumpul modal yang cukup, maka usaha catering ini kembali dikembangkan dilokasi yang sama. Pada tahap awal pengembangan usaha ini, banyak sekali kendala yang dihadapi, terutama masalah pemasaran makanan karena telah banyak dikenal jenis-jenis makanan dari catering lain bahkan ada juga yang berasal dari luar kota martapura seperti baturaja dan lampung. Namun semua itu tidak membuat kami mematahkan semangat untuk terus mengembangkan usaha wiraswasta ini. Yang menjadi alas an kuat kami untuk terus mengembangkan usaha

catering ini adalah kualitas masakan kami yang tentunya berbeda dengan masakan dari catering lain, dimana kami memproduksi masakan dengan komposisi yang tepat dan dijamin nikmat supaya konsumen bisa ketagihan. Pada tahun pertama usaha catering ini belum berkembang dengan baik. Hanya mengalami kenaikan produksi perbulan kurang lebihnya hanya 10 15%. Itulah salah satu penyebabnya kenapa usaha catering ini tidak berkembang dengan baik. Dalam menjalankan sebuah usaha, salah satu factor utama yang menjadi kendala adalah modal. Jika kita ibaratkan memulai usaha dengan membangun sebuah jembatan, apabila modal menjadi bagian dari baut-baut yang ada di jembatan. Maka semakin kuat jembatan tersebut berdiri. Begitu juga dengan bisnis. Pengaruh modal terhadap sebuah bisnis keberadaannya menjadi baut dalam bisnis yang akan anda bangun. Beberapa modal yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis, antara lain tekad, pengalaman, keberanian, pengetahuan serta modal atau asset. Namun dari beberapa modal yang dibutuhkan, kebanyakan orang terhambat memulai usaha karena mereka sulit untuk mendapatkan modal uang atau asset. Diantara beberapa modal yang dibutuhkan di atas, modal uang atau asset yang menjadi kendala pada perkembangan usaha catering ini. Minimnya modal pada usaha kami membuat usaha ini belum berkembang dengan baik dan maksimal, karena produksi dan juga jumlah karyawan yang masih minim dan terbatas jumlahnya. b. Total pinjaman dana yang diajukan Melalui proposal ini, kami sebagai pengelola usaha catering ASYAHBANA CATERING bermaksud mengajukan permohonan peminjaman dana untuk mengembangkan usaha kami. Setelah melalui perencanaan yang matang dan analisa yang cukup detail. Kami selaku pengelola usaha catering ASYAHBANA CATERING memutuskan untuk bekerja sama dengan badan

perbankan Danamon untuk membantu mengembangkan usaha yang telah kami jalani beberapa tahun ini. Adapun total pinjaman yang akan kami ajukan adalah sesuai dengan kebutuhan usaha kami, dimana sebagian besar dari total pinjaman itu akan kami gunakan untuk kegiatan produksi dan pemasaran. Total dana pinjaman yang kami ajukan adalah sebesar Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah). Total pinjaman tersebut kami putuskan berdasarkan kebutuhan dan juga berdasarkan barang jaminan kami yang berupa lahan tanah perkebunan karet seluas 2 hektar dan ditaksir memiliki nilai jual Rp. 800.000.000,- (Delapan Ratus Juta Rupiah). c. Jangka Waktu Pengembalian Pinjaman Segala dengan hormat, kami mohon kepada pihak Bank Danamon yang kami maksud untuk kiranya dapat mengabulkan dana pinjaman yang kami ajukan dan dalam jangka waktu peminjaman yang kami ajukan adalah selama 8 (Delapan) tahun. Pertimbagan kami selama kurun waktu itu kami dapat melunasi pinjaman tersebut berikut bunganya. Jangka waktu 8 (Delapan) tahun tersebut kami putuskan dengan perhitungan bahwa dalam setiap bulan kami harus dapat menyetor uang pinjaman, menggaji karyawan, memproduksi catering, memperluas daerah pemasaran dan menyimpan modal tambahan. d. Alternatif Jaminan Sebagai barang jaminan peminjaman modal kami kepada pihak Bank Danamon adalah sebuah sebuah lahan lahan tanah perkebunan karet seluas 2 hektar yang sangat strategis yaitu di persimpangan jalan martapura. Sebagai alternative barang jaminan atas pinjaman modal yang kami ajukan adalah rumah yang mana rumah tersebut ditaksir memiliki nilai jual yang sangat

tinggi yaitu Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah). Dan rumah tersebut terletak tidak jauh dari persimpangan jalan martapura, yang dekat dengan usaha catering yang kami kembangkan. Setelah mendapat pinjaman modal yang kami ajukan, uang tersebut akan kami pergunakan secepatnya yaitu pada pertengahan bulan januari 2011. Karena semakin cepat semakin baik. Sehingga uang tersebut akan segera dapat dimanfaatkan dan dapat mendatangkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. e. Klasifikasi dan Besaran Perusahaan Usaha catering ASYAHBANA CATERING ini termasuk ke dalam usaha mikro. Kalsifikasi ini kami tentukan dari jumlah produksi kami dan jangkauan pemasaran yang telah mampu kami kembangkan. Sebagai dasar dalam setiap hari kami telah mampu

memproduksi1.000 kotak nasi yang telah mampu memasarkan hingga lingkup 3 kota seperti kota martapura, baturaja dan batumarta. Julah karyawan yang kami miliki pada saat ini adalah berjumlah 50 orang. Pembagian karyawan yaitu 1 orang sebagai direktur, 1 orang sebagai bandahara, 1 orang sebagai sekretaris, 1 orang sebagai manajer pemasaran, 1 orang sebagai manajer produksi, 1 orang sebagai manajer personalia, 1 orang sebagai manajer keuangan, 25 orang sebagai karyawan produksi dan sisanya 20 orang sebagai tenaga pemasaran. Pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk mengelola usaha yang diinginkan namun tetap dalam pengawasan pemerintah.

BAB II ORGANISASI

A. Organisasi/Manajemen 1. Nama Perusahaan : ASYAHBANA KATERING

2. Nama Pemilik/Pimpinan Perusahaan : M. Ali Syahbana 3. Bidang Usaha 4. Jumlah Karyawa/Tenaga Kerja B. Pemasaran 1. Produk yang Dipasarkan 2. Sasaran Konsumen/Pembeli dan Hajatan 3. Wilayah Pemasaran 4. Rencana Penjualan Tahunan 5. Penetapan Harga Jual C. Teknik Produksi/Operasi Usaha 1. Kapasitas Produksi 2. Persediaan Bahan Baku 3. Fasilitas dan Sarana Produksi 4. Masa Implementasi 5. Dampak Lingkungan D. Keuangan 1. Total Pembiayaan Proyek 2. Modal Sendiri 3. Pinjaman yang Diajukan 4. Jangka Waktu Pengembalian 5. Penjualan per Tahun 6. Keuntungan per Tahun 7. Pengembalian atas investasi : Rp. 500. 000. 000, 00 : Rp. 100. 000. 000, 00 : Rp. 500. 000. 000, 00 : 3 Tahun : Rp. 40. 000. 000, 00 : Rp. 250. 000. 000, 00 : Rp. 100. 000. 000, 00 per Tahun : Macam-macam Hidangan Siap Saji : Lengkap dan tersedia : Keunggulan terjamin : 1 Tahun : Strategis : Martapura dan sekitarnya : Januari 2011 : Harga Pas : Hidangan Siap Saji : Perkantoran Pemerintah, Sekolahan : Katering : 45 orang

BAB III INFORMASI UMUM PERUSAHAAN 1. Latar Belakang Industri Program pemberdayaan masyarakat mandiri saat ini sedang dilaksanakan pemerintah, dimana kegiatan dalam kegiatan tersebut masyarakat yang menjadi pendukung terlaksananya kegiatan. Pemerintah telah merancang program tersebut dengan sempurna sehingga apabila dilaksanakan dengan baik maka akan tercapai kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata. Program tersebut diantaranya adalah program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri dan usaha kecil menengah. Seperti memberikan dana dan memberikan penyuluhan serta pelatihan yang intensif. Semua usaha yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat tentunya akan terlaksana apabila dalam lingkungan tersebut terdapat kekompakan dan kesamaan tujuan dan kerja sama yang baik antara semua pihak pemerintah dan masyarakat. Serta dilaksanakan dengan benar dan dilakukan dengan tanggung jawab. Kegiatan usaha mandiri masyarakat harus dilaksanakan oleh semua golongan, baik pemuda maupun orang tua. Pengaruh pemuda dalam usaha mandiri sangatlah penting, mengingat pemuda adalah generasi yang sedang berkembang. Sehingga pemikiran dan tenaganya masih masih sangat baik untuk digunakan dalam kegiatan bemasyarakat.

Sejalan program pemerintah diatas kami mendirikan ASYAHBANA CATERING yang bertujuan bukan semata-mata untuk meraih keuntungan, namun juga untuk meningkatkan kesejahteraan social yaitu dengan merekrut sebanyak mungkin karyawan. ASYAHBANA CATERING didirikan secara resmi pada tahun 1991 dan telah mendapat izin dari kantor perizinan provinsi Sumatera Selatan dan juga telah diterbitkan Surat Izin Usaha, Surat Izin Gangguan, Surat Izin Bongkar Muat dan juga Sertifikat Halal dari Departement Agama Provinsi Sumatera Selatan.

2. Sejarah dan Latar Belakang ASYAHBANA CATERING Usaha catering ASYAHBANA CATERING merupakan sebuah usaha waralaba atau usaha yang bertujuan untuk mencari keuntungan tentunya dengan jalan yang baik dan sesuai dengan etika dan norma-norma dalam kewirausaan. Usaha catering ASYAHBANA CATERING ini dilajutkan setelah beberapa bulan vakum. Usaha catering ini telah dirintis sejak tahun 1991-an. Kala itu usaha makanan siap saji hanya focus pada satu jenis masakan saja.

Usaha catering ini di latar belakangi oleh keinginan yang kuat demi mencapai kehidupan yang sukses dan sejahtera. Dan juga di latar belakangi oleh kegagalan-kegagalan yang pernah di alami dalam berbagai macam usaha yang pernah ditekuni. Usaha catering ini juga dikembangkan karena adanya alasan diantaranya: a. Catering menyiapkan makan cepat saji

b. Catering harganya murah dan terjangkau c. Catering produksi kami dijamin kehalalannya

d. Tidak mudah basi Usaha catering ini juga di latar belakangi oleh berkembangnya dunia usaha di Indonesia. Saat ini telah banyak usaha kecil dan menengah yang dikembangkan di Indonesia. Hampir semua sector industry mengalami perkembangan yang positif dan menjanjikan. Kesadaran akan kewirausahaan telah tumbuh dan berkembang sejalan dengan tujuan pemerintah yaitu menjadikan Indonesia semakin maju dan berkembang dalam segala bidang.

Selain itu, kami juga mendirikan usaha ini atas dasar prinsipekonomi yaitu mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dan dengan modal yang sekecil-kecilnya dengan tanpa mengurangi mutu dari produk yang kami produksi. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa setiap usaha pasti memilikilatar belakang dan tujuan yang sama, yaitu mencapai keuntungan dan kesuksesan. Namun, kami tak semata-mata menjadikan usaha ini sebagai ajang untuk meraup keuntungan saja, kami juga menjadikan usaha ini sebagai wadah untuk berkarya, bersosial dan beramal. Kegiatan ini kami wujudkan dengan dengan cara merekrut karyawan dari wilayah sekitar, memberikan santunan kepada karyawan yang kurang mampu dan turut ikut serta dalam program pemerintah dalam penggalangan dana melalui pembayaran pajak dengan tertib.

Usaha kami tidak seperti usaha wiraswasta kebanyakan yang hanya tertib disatu sisi namun di sisi lain memiliki negative. Meskipun memiliki keuntungan yang minim namun kami tetap pada komitmen kami yaitu mengembangkan usaha dengan jalan yang terbaik, dan menghargai tenaga karyawan dengan gaji yang sesuai dan akan terus meningkatkan kualitas produk. Memang, sering kami alami keluhan-keluahan yang sifatnya berkenaan dengan financial. Namun, semua itu kami atasi dengan cara meminjam dana atau modal sementara kepada pihak kedua. Kami bersyukur dukungan masyarakat kepada usaha catering ini sangat besar sehingga kami tidak mengalami hambatan yang terlalu besar. Dari awal berdiri hingga saat ini, factor financial merupakan kendala terbesar bagi kami. Kendala itu berdampak pada jumlah produksi yang dapat kami hasilkan dalam setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan. Dengan keterbatasan modal yang sangat minim, kami berusaha untuk terus maju dan bukan berjalan di tempat, kami selalu mengembangkan produk kami dan membina semua karyawan agar memiliki etos kerja dan berdisiplin. 3. Nilai-nilai dan Kultur Perusahaan Nilai-nilai sosial juga tertanam pada usaha kami. Hal ini terlihat pada kepedulian kami terhadap lingkungan sekitar, mentaati semua norma-norma sosial. Usaha catering

ASYAHBANA CATERING juga berbudaya ketimuran, hal ini dilambangkan dengan sikap kami yang tetap rendah diri, sabar dan selalu menjaga sopan santun dengan segenap konsumen. 4. Tujuan Strategis Perusahaan Sudah pasti setiap usaha pasti memiliki tujuan. Begitu pun dengan usaha catering kami ini. Diantara tujuan-tujuan tersebut antara lain: a. Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya

b. Memproduksi masakan dengan jumlah yang besar

c.

Memproduksi masakan dengan berbagai jenis

d. Merekrut karyawan sebanyak-banyaknya 5. Keunikan Produk yang Dihasilkan Usaha catering ini memproduksi diantaranya beberapa jenis nasi seperti nasi putih dan nasi kuning dan juga kami memproduksi kerupuk diantaranya kerupuk ikan, kerupuk kentang dan kerupuk jengkol. Nilai lebih dari produk kami adalah bahwa hampir sebagian besar produk, kami produksi sendiri dengan skill dan pengalaman yang kami miliki, kami yakin mampu bersaing dengan produk-produk lain. Sebagai bukti kami telah mampu menembus pasar hingga ke tiga kota di provinsi Sumatera Selatan. 6. Status Kepemilikan dan Aspek Hukum Perusahaan Usaha catering ASYAHBANA CATERING ini merupakan usaha perorangan atau milik pribadi. Usaha ini drintis mulai dari anggota keluarga sendiri. Usaha catering ini telah resmi diketahui oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan surat izin usaha yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan kepada usaha yang kami rintis. 7. Nama dan Jabaran Penanggung Jawab Berikut ini rincian nama dan jabaran penanggung jawab dari perusahaan catering ASYAHBANA CATERING. a. Pimpinan oleh M. Nazarudin Pimpinan memiliki tugas pokok seperti bertanggung jawab atas implementasi kebijakan perusahaan dan memastikan berjalannya peraturan perusahaan serta kesuaiannya dengan objektif dan strategi perusahaan sesuai target bisnis perusahaan secara menyeluruh. b. Bendahara oleh Nur Aminah

Bendahara memiliki tugas pokok seperti bertanggung jawab atas kebijakan keuangan perusahaan, mulai dari penerimaan hingga pengeluaran. c. Sekretaris oleh Wiwin Gunawan Sekretaris memiliki tugas pokok seperti bertanggung jawab atas semua hal yang berkenaan dengan administrasi perusahaan. d. Manajer Pemasaran oleh Karisma Manajer Pemasaran memiliki tugas pokok seperti bertanggung jawab atas semua hal yang berkenaan dengan pemasaran barang. e. Manajer Produksi oleh Rudi Hartono Manajer Produksi memiliki tugas pokok seperti bertanggung jawab atas semua hal yang berkenaan dengan produksi. f. Manajer Personalia oleh Sugeng Manajer Personalia memiliki tugas pokok seperti bertanggung jawab atas semua hal yang berkenaan dengan karyawan. g. Manajer Keuangan oleh Ferti Manajer Keuangan memiliki tugas pokok seperti bertanggung jawab atas semua hal yang berkenaan dengan keuangan perusahaan. 8. Lokasi dan FAsilitas Perusahaan Usaha catering ASYAHBANA CATERING terletak di jalan raya martapura, kota martapura kecamatan martapura kabupaten OKU Timur. Hanya berjarak kurang lebih 5 KM dari Tugu Tani kabupaten OKU Timur. Usaha catering ini terletak di tempat yang sangat strategis yaitu di tepi jalan lintas yang baru saja dibangun oleh Pemerintah Kabupaten OKU Timur. Usaha catering ini memiliki fasilitas yang terbilang masih sederhana, diantaranya:

a.

Satu buah bangunan gedung sebagai tempat produksi masakan

b. Satu buah bangunan gedung sebagai tempat konsumen menikmati masakan kami

9. Pengalaman Perusahaan Usaha catering ini telah berjalan kurang lebih selama 20 tahun yaitu sejak tahun 1991. Melalui proposal ini kami mengajukan peminjaman dana dengan pertimbangan pengalaman sebagai berikut: a. Usaha kami telah berjalan selama dua puluh tahun.

b. Telah memiliki izin dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. c. Telah memperoleh sertifikat halal dari Departement Agama PRovinsi Sumatera Selatan.

d. Telah diketahui oleh tiga kota seperti kota martapura, baturaja dan batumarta. e. f. Memproduksi lebih dari satu masakan. Memiliki pelanggan yang tetap.

g. Memiliki karyawan yang tetap. h. Tidak sedang dalam proses hokum atau tindakan yang bertentangan dengan hukum. 10. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang kami miliki berpengatahuan luas dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.

BAB IV ANALISIS SWOT PERUSAHAAN 1. Analisi SWOT Dalam program ini analisis yang dilakukan menggunakan analisis SWOT yang menggambarkan secara umum tentang usaha yang akan dilaksanakan dalam catering. Adapun analisis SWOT sebagai berikut: a. Kekuatan-kekuatan dari perusahaan (Strength)

Pada masakan kami mengandung protein dan gizi yang tinggi Pada perusahaan kami mengutamakan kepuasan pelanggan Pada perusahaan kami menyiapkan makanan siap saji b. Kelemahan-kelemahan dari perusahaan (Weakness) Bahan baku yang kami butuhkan untuk kotak nasinya tahun ke tahun semakin mahal c. Kesempatan-kesempatan dari perusahaan (Opportunity) Peluang yang dimiliki adalah apabila ada acara pemerintahan maka catering kami selalu menjadi pilihan mereka d. Strategi setelah mengkombinasikan analisis SWOT Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu penelitian mendalam mengenai unit social tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan teroganisasi baik mengenai organisasi tersebut. Alasan menggunakan penelitian ini karena penelitian ini memusatkan perhatian pada suatu kasusu secara intensif dan mendetail yang melihat pada permasalahan yang dihadapi perusahaan untuk kemudian dicari pemecahan masalah tersebut berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa kekuatan perusahaan yang dimiliki perusahaan adalah kondisi keuangan perusahaan yang semakin baik, komitmen perusahaan untuk menjaga kualitas produk, tenaga penjualan yang relative cukup banyak dan meningkatkan produksi dan penjualannya. Dari analisis SWOT diketahuibahwa posisi perusahaan berada dikuadran I yaitu kekuatan dan peluang. Dimana dalam kuadaran tersebut strategi perusahaan yang sesuai untuk digunakan adalah pertumbuhan yang agresif. Strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan adalah pengembangan produk dengan cara mengembangkan produk baru. Perusahaan juga dapat meningkatkan kualitas produknya melalui pengolahan yang lebih hiegenis dan meningkatkan rasa.

BAB V ANALISIS ASPEK PEMASARAN

1. Analisis Pasar Produk catering dari bahan sayur-sayuran yang dihasilkan memiliki keistimewaan seperti produk berbasis teknologi sederhana, bahan baku mudah didapatkan, pengolahannya mudah, dapat dilaksanakan oleh industry rumah tangga, tidak memerlukan modal yang besar, memiliki kandungan gizi yang tinggi. Adapun dari kelemahannya masyarakat luas lebih suka makan masakan sendiri. 2. Analisa tentang keadaan terkini Analisa tentang usaha kami saat ini adalah bahwa usaha catering ini sedang dalam posisi improve dan kami berusaha keras agar posisi kami raih saat ini dapat kami tingkatkan setidaknya kami pertahankan. Dengan adanya bantuan dana di kemudian nanti, kami yakin posisi kami nanti akan melebihi posisi saat ini dimana kami mengharapkan penjualan produk bisa semaksimal mungkin.

BAB VI RENCANA PEMASARAN 1. Rencana Pemasaran

Tujuan

rencana

pemasaran

adalah

untuk

merencanakan

kerja

perusahaan

dan

melaksanakannya. Nasihat filosofi bisnis ini akan membantu kita untuk berhasil di berbagai aktivitas termasuk pemasaran. Seperti strategi bisnis untuk menjual dan memasarkan produk atau jasa. Dalam level mikro, rencana pemasaran akan mengubah produk menjadi sesuatu yang akan mengisi celaah pasar dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Rencana ini juga akan merincikan harapan penjualan, saham pasar dan sebagainya. Rencana ini sangat rinci dan spesifik. Hal-hal yang termasuk di dalamnya adalah waktu penjualan, aktivitas-aktivitas pengiklanan, pemberian harga, dan upaya pendistribusia. Selain itu, rencana pemasaran juga menyatakan secara tepat apa yang dilakukan bisnis dalam peluncuran produk baru dan mendukung produk-produk sebelumnya. Bagaimana rencana ini akan dilaksanakan dan apa hasilnya juga tertulis dalam rencana pemasaran a. Ringkasan Pelaksanaan Usaha catering ASYAHBANA CATERING ini memiliki tujuan pemasaran hingga berbagai wilayah di Indonesia dan khususnya daerah martapura. Rencana pemasaran kami tahun ini adalah mengembangkan pemasaran ke wilayah yang belum kami sentuh dan dengan meningkatkan jumlah produk yang ingin dipasarkan di wilayah yang telah kami sentuh. Dana untuk rencana pemasaran kali ini tentu membutuhkan dana yang relatif besar. Hal ini dikarenakan wilayah pemasaran menjadi lebih luas dan tentunya jumlah produksi barang pun menjadi lebih banyak sehingga dana yang dibutuhkan cukup besar. b. Perhitungan Ekonomi Pasar Perhitungan ekonomi pasar dilakukan dengan BEP (Break Event Point). Penetapan barang dengan harga tertentu dengan maksud agar dapat mengembalikan dana investasi. Metode ini akan menghitung berapa jumlah produk yang harus di jual pada harga tertentu, supaya dapat

menutup semua biaya produksi, pada posisi tidak untung dan tidak rugi. Jika ingin mendapatkan untung maka kita harus berproduksi lebih dari posisi BEP. Untuk dapat menjalankan konsep BEP, maka perlu diketahu konsep: 1) Biaya tetap, yaitu biaya yang tidak berubah dan tidak tergantung pada jumlah produksi. Contohnya gedung, pabrik, sewa tanah, gaji karyawan tetap. 2) Biaya variabel, yaitu biaya yang selalu berubah tergantung pada jumlah barang yang diproduksi. Contohnya bahan mentah, bahan baku, gaji karyawan yang tidak tetap, dan biaya kemasan. BEP dapat dihitung dengan menggunakan rumus: A x B = (A x C) + D Keterangan: A: Jumlah produk perhari pada keadaan BEP B: Harga Jual C: Biaya tidak tetap D: Biaya tetap

2.

Tujuan Keuangan dan Pemasaran Setiap usaha pasti mengharapkan keuntungan, begitu pun usaha yang kami jalani. Yang pertama tujuan keuangan. Tujuan ini diantaranya untuk membantu kami dapat memenuhi biaya produksi, memenuhi biaya pemasaran dan promosi, membayar gaji karyawan dan memberikan bonus. Kami menargetkan dalam satu tahun ke depan, kami dapat memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. Minimal 5 kali lebih besar dari modal yang kami keluarkan. Target ini kami rencanakan berdasarkan rencana produksi dan rencana pemasaran yang kami lakukan serta perubahan-perubahan strategi pemasaran yang selalu kami inovasi dalam setiap hari, bulan dan

tahun. Hingga akhirnya kami dapat membuka cabang di berbagai kota di indonesia. Dengan satu nama yaitu ASYAHBANA CATERING. 3. Strategi Pemasaran Target pasar kami adalah taraf nasional. Target ini kami merencanakan dengan kesesuaian strategi yang kami susun. Di antara strategi tersebut yaitu: a. Membuka cabang produksi yang jauh lebih luas.

b. Menambah fasilitas produksi dan fasilitas pemasaran. c. Mengadakan promosi melalui brosur dan melalui iklan radio.

d. Menaikkan gaji karyawan dan memberikan bonus bagi mereka yang prestasinya semakin baik dan positif dalam memasarkan dan memproduksi barang. e. f. Menempatkan karyawan diluar kota atau di provinsi lain. Memberikan diskon pemesanan bagi konsumen dengan memesan jumlah yang banyak.

g. Memberikan pelayanan dengan sikap ramah, menyakinkan dan menarik. Perkembangan dunia bisnis yang kompleks seperti saat ini menuntut para manajer untuk lincah dalam pengambilan keputusan. Perubahan dan pergeseran terjadi demikian cepat baik dari sisi persaingan maupun dari sisi konsumen. Tuntutan-tuntan konsumen yang semakin tinggi, pelanggan yang cenderung tidak loyal dan banyaknya jumlah pesaing yang menawarkan produk dengan nilai yang lebih baik merupakan beberapa contoh rumitnya mengelola pemasaran saat ini. Menjalankan rencana pemasaran dimulai dari menentukan siapa pelanggan anda. Setelah mengetahui kepada siapa anda akan menjual barang anda. Ada empat macam alat pemasaran yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan. Yaitu 1) Produk adalah hasil produksi kami yaitu beberapa jenis masakan

2) Tempat adalah titik penjualan dan pendistribusian produk. 3) Harga adalah jumlah uang dimana pelanggan rela memberikan sebagai ganti dari produk. Penentuan harga sangatlah rumit. Cara yang baik untuk menentukan harga adalah dengan melihat keadaan pasar sekitar. Anda dapat memberi harga tinggi bila produk diterima pelanggan sebagai barang baru, unik dan tidak ada penggantinya. Tetapi anda harus menurunkan harga bila terdapat banyak saingan dan barang pengganti. Penentuan harga disini kami dasarkan pada kemampuan keuangan pelanggan. Dimana pemutusan harga tersebut tanpa mengurangi sedikitpun mutu atau kualitas produk kami. 4) Promosi adalah menjelaskan tentang aktivitas-aktivitas komunikasi yang digunakan untuk memastikan bahwa pelanggan tahu tentang tawaran perusahaan, mempunyai kesan baik terhadap produk, dan akhirnya melakukan transaksi. Promosi bisa berupa macam-macam bentuk seperti iklan TV, promosi, telemarketing dan sebagainya.

BAB VII ASPEK PEMASARAN 1. Aspek manajemen Bisnis yang bernama ASYAHBANA CATERING ini yang bergerak di bidang catering dikembangkan oleh M. Ali Syahbana. Bisnis ini dimiliki bersama dengan sistem bagi modal.

Bisnis ini dikelola secara bersama-sama dan tiap orang mempunyai tugas masing-masing, misalkan dari 5 orang 3 orang bertugas membuat masakan dan penyajiannya 2 orang bertugas mencari bahan masakan, mengantar pesanan dan melakukan perekrutan tenaga kerja apabila membutuhkan. 2. Aspek Pemasaran a. Target Pasar Yang merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha katering bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi dimulai apabila telah pesanan telah diterima. Maka, tanpa pesanan, kegiatan produksi perusahaan katering tidak bekerja. Yang bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah pemasaran, keuangan dan administrasi. Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin berefisien waktu dan tenaga. Pesaing kita dari perusahaan katering lainnya b. Konsep pemasaran Segmen pasar yang dibidik untuk sementara waktu tiga tahun kedepan adalah pasar lokal kota martapura. Diperkirakan dengan jumlah penduduk kota martapura 600.000. jiwa, 40 % nya adalah remaja yang dijadikan sasaran bidik pemasaran, maka akan ada sasaran bidik sejumlah 240.000 jiwa. Jika 5% dari jumlah remaja yang menjadi sasaran pemasaran tertarik terhadap produk catering kami, maka akan ada calon konsumen sebesar 12.000 konsumen. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan cara konsinyasi pada hajatan, kantor-kantor pemerintahan maupun sekolahan. Dengan asumsi konsumen 12.000 orang perbulan, maka jumlah produk yang harus dihasilkan adalah kurang lebih 13200 otak, yaitu jumlah target dan 10% untuk stok. Dengan asumsi pasar tumbuh 20% pertahun, maka gambaran pasar 3 tahun kedepan dapat ditunjukan sebagai berikut Tahun usaha 2011 -2012 2012- 2013 2013 2014 Jumlah Konsumen 12.000 14.400 17.280 Jumlah Produk 13.200 15.840 19.008

c.

Produk dan penetapan Harga

Contoh daftar menu nasi kotak nasi kuning Nasi kuning Mie Kering tempe Ayam goring Perkedel Krupuk udang Rp. 7.500,Nasi putih/urap Nasi Putih Urap urap Trancaman Ayam bumbu rujak Rempeyek Rp. 7.500,-

Dan lain-lain tergantung makanan yang dipesan dan berbagai masakan yang disesuaikan dengan pesanan. d. Distribusi dan Promosi Bisnis katering adalah bisnis kepercayaan dan rasa. Untuk membuka pasar kami bisa memulai dari acara-acara hajatan keluarga sendiri yang kami kelola sendiri kateringnya dan di setiap meja penyajian ami tempelkan nama katering kami sebagai tanda pengenal dan promosi. Disertai dengan brosur dan kartu nama. Jika kami bisa mengelola pelayanan katering di hajatan keluarga dengan baik maka semua kenalan dan relasi akan mengetahui kemampuan kami. Untuk mengetahui kualitas dan nikmatnya masakan kami bisa memulai dengan memasak dan menyajikan berbagai menu dalam setiap acara arisan keluarga, RT atau perkumpulan yang kami ikuti dengan meminta komentar dari tamu-tamu kami. Dari sini kepercayaan kepada kami akan muncul dan akan tersebar dari mulut ke mulut ini terkadang lebih efektif dibandingkan kita menyebar brosur dan beriklan tanpa pernah kita menunjukkan kemampuan kami di sebuah acara. Dalam bisnis yang utama dalah kesinambungan order maka untuk memperoleh order konsep pemasaran yang lebih komprehensif perlu difikirkan. Penawaran door to door di instansi-instansi pemerintah juga bisa dilakukan. Di awal kami akan membuka usaha, kami membuat promosi. Salah satu caranya adalah dengan menawarkan harga miring untuk setiap pemesanan dan jangan pelit/segan memberikan sample masakan/mengundang makan orang-orang yang memiliki kuasa untuk mengambil keputusan di sebuah perusahaan/intansi. e. Strategi Pemasaran Pesaing

1) Promosi : Kegiatan dalam pemasaran yang dilakukan dengan cara memperkenalkan produk pada masyarakat dan bertujuan meningkatkan penjualan. 2) Distribusi merupakan bagian dari kegiatan pemasaran yang meliputi :

-

Penjualan Pembungkusan Pengangkutan Dan pengiklanan.

3. Aspek Operasional Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu dipersiapkan rapi. Mulai menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang pekerjaan itu. Misalnya untuk usaha katering, paling tidak yang dibutuhkan adalah mengerti tentang masakan syukur-syukur, maka dari itu kami memilih karyawan yang pandai memasak. Sementara itu untuk menjadi pengusaha katering tidak harus menjadi ahli masak dulu, tapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, . Telah di jabarkan di atas bahwa katering ini dikelola bersama-sama dan tiap orang punya tugas masing-masing. Cara penjaminan mutu dengan cara kami hanya akan berproduksi setelah mendapatkan pesanan jadi masakan dijamin masih segar. Lokasi bisnis ini di jalankan ditempat keramaian. Misalnya di kantor-kantor, dekat dengan lembaga pendidikan dan mudah dijangkau semua orang.

4. Aspek Keuangan Pada aspek keuangan ini, bisnis kami mendapat modal dari bagi modal yang kami ajukan, modal yang kami ajukan Rp 500.000.000,00. Jadi Modal awal kita sebesar Rp 500.000.000,00. Berikut ini kita tampilkan proyeksi keuangan kita dalam 1 bulan. Proyeksi Keuangan 1 bulan 1. Kas Modal (Setoran untuk modal awal) 2. Perlengkapan Kas (Pembelian Perlengkapan) 3. Peralatan Kas (Pembelian Peralatan) Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 200.000.000,00 Rp 200.000.000,00 Rp 500.000.000,00 Rp 500.000.000,00

Proyeksi Penjualan dalam 1 bulan Minimal mendapat 4 kali pesanan 2 x Partai Besar (Minimal 200 Porsi @ 2 x (200 Porsi x Rp 7.500,00) 2 x Partai Kecil (Minimal 50 Porsi @ 2 x (50 Porsi x Rp 8.000,00) Perkiraan Pendapatan minimal 1 bulan Jurnal Transaksi dalam 1 bulan 1. Biaya Angkut (4 @ Rp 50.000,00) Kas Rp 200.000,00 Rp 200.000,00 Rp 7.500,00) Rp 3.000.000,00 Rp 8.000,00) Rp 800.000,00 + Rp 3.800.000,00

2. Biaya Tenaga Kerja (5 orang @ Rp 50.000,00 x 4 Pesanan) Biaya Tenaga Kerja Kas 3. Biaya Bahan Baku(@ Rp 4.000,00). Rp 4.000,00 x 500 Porsi Biaya Bahan Baku Kas Laporan Laba /Rugi dalam 1 Bulan Pendapatan Porsi Besar 2 x(200 Porsi x Rp 7.500,00) Porsi Kecil 2 x (50 Porsi x Rp 8.000,00) Total Biaya-biaya Biaya Angkut Biaya Tenaga Kerja Biaya Bahan Baku Total Rp 200.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 3.800.000,00 + Rp. 5. 000. 000, 00 Rp 3.000.000,00 Rp 800.000,00 Rp 3.800.000,00 + Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000 ,00