PROPOSAL - UMM
Transcript of PROPOSAL - UMM
PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)
JUDUL:
STUDI LAPANG TERINTEGRASI BERBASIS KEARIFAN
LOKAL INDONESIA UNTUK MEWUJUDKAN GENERASI
BIOLOGI BERKARAKTER, BERLITERASI
DAN BERKEMAJUAN DALAM MENYONGSONG GENERASI
EMAS ABAD 21
(03-07/12/2017)
DISUSUN OLEH:
Reyhana Septia P (201410070311098)
DOSEN PEMBIMBING:
Husamah, S.Pd., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
NOVEMBER 2017
HALAMAN PENGESAHAN
Judul:
STUDI LAPANG TERINTEGRASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL
INDONESIA UNTUK MEWUJUDKAN GENERASI BIOLOGI
BERKARAKTER, BERLITERASI
DAN BERKEMAJUAN DALAM MENYONGSONG GENERASI EMAS
ABAD 21
Tempat/Tujuan SLT:
1. Tambak Udang dan Peternakan Sapi Bali Green School
2. Koleksi Peraneka Ragam Burung dan Perkembangbiakan Burung Bali
Bird Park
3. Lab Struktur Perkembngan TumbuhanUniversitas Udayana
4. Koleksi Tumbuhan Tematik (Anggrek, Paku, Palm,kaktus, dll) Kebun
Raya Eka Karya Bali
Tanggal Pelaksanaan:
03-07 November 2017 (Bali)
Malang, 03 November 2017
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Penyusun
Husamah, S.Pd., M.Pd
NIDN 0718108501
Reyhana Septia P.
201410070311098
Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan Biologi
Dr. Yuni Pantiwati, MM., M.Pd.
NIP 196406011990112001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberikan rahmat
serta karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan proposal
Studi Lapang Terintergrasi (SLT) dengan tema Kajian Intelektual Multidisipliner
Berbasis Kearifan Lokal Indonesia Untuk Mewujudkan Generasi Biologi
Berkarakter, Berliterasi dan Berkemajuan dalam Menyonsong Generasi Emas Abad
21 ini alhamdulillah tepat pada waktunya.
Proposal ini berisikan tentang informasi mengenai tempat kunjungan SLT
yang akan dilaksanakan pada tanggal 03-07 Desember 2017 di Bali. Kami
menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan Proposal ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan Proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Malang, 03 November 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR…………………………………. …………………… v
DAFTAR TABEL…………………………………. ……………………… vi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………. ………………… vii
PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Kegiatan ................................................................... 1
1.2 Rumusan Kegiatan ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Kegiatan ................................................................................ 2
1.4 Manfaat Kegiatan .............................................................................. 3
GAMBARAN UMUM ................................................................................. 4
2.1 Jenis udang tambak udang bali green school .......................................... 4
2.2 Pengelolaan tambak udang bali green school........................................ 6
2.3 Jenis sapi pertenakan sap green school bali ........................................... 9
2.4 Pengelolaan pertenakan sapi bali green school ................................ 9
2.5 Koleksi burung bali bird park ............................................................... 10
2.6 Pengelolaan lab struktur tumbuhan udayana ........................................ 11
2.7 Koleksi tanaman tematik ..................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
LA,MPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan
Tiga pokok kemampuan dasar yang harus dimiliki mahasiswa, khususnya
calon guru untuk dapat bersaing di dunia global adalah knowledge, skill, dan
attititude. Knowlage adalah pengetahuan yang luas,wawasan yang terbuka,
pemikiran yang cerdas sehingga dalam kehidupan sehari-hari tidak mudah
dibodohio dan dibelokkan. Salah satu yang menjadi bagian knowledge adalah
pengetahuan dan wawasan tentang kondisi/potensi lokal, kondisi/potensi
regional/wilayah,ondisi/potensi nasional, dan bahkan kondisi internasional/luar
negeri. Skill merupakan ketrampilan atau keahlian khusus sehingga mempunyai
nilai lebih dibandingkan dengan yang lain. Sementara itu, Atitude yaitu sikap atau
kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain sehingga dapat diteladani
sekaligus disegani.
Knowledge, Skill, dan Atitude tidak semuanya dapat di peroleh dari kegiatan
belajar mengajar di kelas (indoor activity), tetapi dapat diperoleh dari praktek di
lapangan (melalui terjun lapang, praktik langsung dan pengamatan). Mata kuliah
study lapang terintegrasi (SLT) yang diprogramkan dan terstruktur di kurikulum
Prodi pendidikan Biologi FKIP UMM diharapkan dapat memberikan tiga aspek
tersebut
. Study lapang terintegrasi diharapkan berbasis 2 hal, yaitu keilmuan biologi
(dengan rupun-rumpunya) dan pendidikan/pembelajaran. Study lapang terintegrasi
dapat dilaksanakan di dalam negeri (lokal Jawa Timur ataupun lintas provinsi/lintas
pulau), maupun diluar negeri, sesuai dengan minat mahasiswa. Hal ini biasanya
disesuaian dengan waktu serta kemampuan dana/finasial mahasiswa.
Pada Study Lapang Terintegrasi yang akan dipilih yaitu Bali sebagai tujuan
utama dilaksanakannya study lapang trintegrasi dengan destinasi Universitas
Udayana,Bali Green School, Kebun Raya Bali dan Bali Bird Park. Khususnya pada
Bali Green School. Bali Green School merupakan salah satu sekolah yang
menerapkan kurikulum hijau yang bertujuan untuk mengembangkan penghargaan
dan pemahaman generasi muda kepada alam, meningkatkan kesadaran lingkungan
dan pemahaman nilai ekologi.
1.2 Rumusan Kegiatan
1.2.1. Jenis udang apa saja yang dibudidayakan di tambak udang bali green
school ?
1.2.2. Bagaimana aspek pengelolaan tambak udang Bali Green School?
1.2.3. Jenis Sapi apa saja yang dibudidayakan di pertenakan sapi di bali green
school ?
1.2.4. Bagaimana aspek pengelolaan pertenakan sapi Bali Green School?
1.2.5. Koleksi burung apa saja yang berada di Bali Bird Park ?
1.2.6. Bagaimana Pengelolaan lab struktur perkembangan tumbuhan di
universitas udayana ?
1.2.7. Koleksi tumbuhan tematik apa saja yang berada di kebun raya eka karya
bali ?
1.3 Tujuan Kegiatan
Melihat rumusan masalah yang ditulis, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini yaitu:
1.3.1. Untuk mengetahui Jenis udang apa saja yang dibudidayakan di tambak
udang bali green school
1.3.2. Untuk mengetahui Bagaimana aspek pengelolaan tambak udang Bali
Green School
1.3.3. Untuk mengetahui Jenis Sapi apa saja yang dibudidayakan di pertenkan
sapi di bali green school
1.3.4. Untuk mengetahui Bagaimana aspek pengelolaan pertenakan sapi Bali
Green School
1.3.5. Untuk mengetahui Koleksi burung apa saja yang berada di Bali Bird
Park
1.3.6. Untuk mengetahui Bagaimana Pengelolaan lab struktur perkembangan
tumbuhan di universitas udayana
1.3.7. Untuk mengetahui Koleksi tumbuhan tematik apa saja yang berada di
kebun raya eka karya bali
1.4 Manfaat Kegiatan
1. Mampu memberikan bekal atau kemampuan dasar berupa knowledge, skill,
dan attitude kepada mahasiswa biologi dalam menghadapi persaingan
global.
2. Memberikan pengalaman dan pengetahuan melalui obyek, situasi, dan
kondisi lingkungan yang nyata, yang mana tidak ditemukan dalam
pembelajaran di dalam kelas.
3. Menjadi sarana pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan.
4. Dapat menggali informasi-informasi tambahan yang didapatkan apabila
terjun langsung ke lokasi dan dapat mendapatkan informasi langsung dari
narasumber yang relevan untuk melengkapi data-data tersebut.
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI/ TEMPAT KUNJUNGAN
2.1 Jenis udang pada tambak udang Green School
Green School disebut "Efek Sekolah Hijau" Efek Sekolah Hijau adalah
istilah yang digunakan untuk menggambarkan efek pendidikan konteks dimana
siswa dan guru direndam dalam lingkungan alam. Green School memiliki
pengertian yaitu sekolah yang memiliki komitmien yang tinggi dari berbagai pihak
untuk menciptakan suasana baru yang berskala alam atau hijau sebagai bentuk
upaya pencegahan global warming.
Green School memiliki tambak udang. Adapun berbagai jenis tambak yaitu
tambak tanah, tambak semen dan tambak HDPE. Masing-masing jenis tambak
tersebut mempunyai keunggulan dan kelemahan secara teknis dan ekonomis
(Rangka.2012). Jenis-jenis udang yang terdapat pada tambak udang bali bermacam-
macam meliputi udang vannamai, udang windu, udang galah, udang barong dll.
Udang bernama latin Litopenaeus vannamei ini adalah udang yang paling banyak
dibudidayakan di Indonesia. Meski berukuran kecil, udang vannamei relatif lebih
tahan penyakit dibanding udang windu dan udang lainnya.
(Anonim.2012)
Udang kaki putih ini juga memiliki toleransi salinitas yang cukup lebar
yaitu 2 – 40 ppt sehingga mudah beradaptasi. Sedangkan udang windu adalah
primadona udang budidaya di Indonesia.
Udang windu meliputi udang windu betina memiliki panjang hingga 33
cm, bobot 200 – 300 gram. Udang windu jantan panjangnya 25 cm dengan bobot
100 – 170 gram. Ukurannya yang besar menjadi favorit konsumen karena memiliki
daging yang banyak. Udang windu (Penaeus modon) ini dikenal juga dengan nama
tiger giant/black tiger/tiger prawn.
Ciri fisiknya adalah berkulit tebal dan keras. Warnanya hijau kebiruan dengan garis
gelap melintang meski ada pula yang berwarna merah dengan garis coklat
kemerahan.
Udang galah adalah udang berukuran besar ini memiliki ciri khas yang
sangat mudah dikenali, yaitu sepasang capit yang panjang dan besar, terutama pada
udang galah jantan. Ciri lainnya adalah kepalanya yang berbentuk kerucut,
badannya memanjang serta melengkung ke atas. Berukuran 30 cm, tidak heran
udang ini menjadi udang terbesar di antara udang tambak dan dikenal dengan nama
giant river prawn.
(Anonim. 2012)
Udang galah memiliki nama latin Macrobrachium rosenbergii dan
memiliki warna yang bermacam, ada yang biru kehijauan, hijau kecoklatan, kuning
kecoklatan, dan bercak-bercak seperti udang windu. Udang galah kurang menjadi
favorit petani karena perawatannya cukup sulit, ditambah udang ini bersifat kanibal.
Namun, pada beberapa sentra produksi, udang galah tetap dibudidayakan karena
harga jualnya yang cukup tinggi dan mampu menembus pasar ekspor ke Jepang dan
negara-negara Eropa.
Udang barong merupakan Udang yang bernama latin Panulirus sp ini
lebih dikenal dengan sebutan “lobster”. Ukurannya besar, kulitnya keras, dan
memiliki warna hijau, coklat, coklat kemerahan, dan hitam kebiruan. Udang ini
banyak diproduksi di bali.
(Anonim.2012)
2.2 Aspek pengelolaan tambak udang Green School
Green school memiliki tambak udang yang sangat luas. Tambak udang
meliputi tambak udang air tawar dan air payau. Dalam mengelola tambak udang
yang perlu diperhatikan meliputi pemilihan lokasi karena untuk mempertahankan
tingkat produksi dan memastikan pengembangan usaha budidaya tambak yang
lebih baik, maka data informasi tentang potensi kawasan (kelayakan lahan)
sangatlah diperlukan. Menurut Mustafa et al.,(2008:24);Rossiter, (1996) dalam
Rudiastuti, (2011:9) bahwa evaluasi kesesuaian lahan sangat penting dilakukan
karena lahan memiliki sifat fisik, sosial, ekonomi dan geografi yang bervariasi atau
lahan diciptakan tidak sama. Evaluasi kesesuaian lahan dapat memprediksi
keragaman lahan dalam hal keuntungan yang diharapkan dari penggunaan lahan
dan kendala penggunaan lahan yang produktif serta degradasi lingkungan yang
diperkirakan akan terjadi karena penggunaan lahan.Kesesuaian lahan merupakan
bagian dari suatu kunci sukses dalam kegiatan akuakultur yang mempengaruhi
kesuksesan dan keberlanjutannya serta dapat memecah konflik antara berbagai
kegiatan dan membuat penggunaan lahan lebih rasional Penentuan lahan terdapat
beberapa faktor yang dikondisikan dengan kebutuhan lahan, diantaranya penelitian
kualitas air dan tanah sebagai dasar penetapan kesesuaian lahan budidaya tambak
yang merupakan proses dalam pendugaan potensi sumber daya lahan. Dengan
membandingkan persyaratan yang diperlukan untuk budidaya udang maka harus
disesuaikan dengan sifat karakteristik budidaya lahan tambak (Pasongli. 2015).
Selain itu ada sarana budidaya meliputi kontruksi tambak, pompa air, kincir
air, tenaga listrik dan tata letak. Kontruksi tambak yang perlu diperhatian adalah
pematang, pintu air, petakan, kedalaman air tambak,saluran air. Pematang adalah
dalam setiap unit tambak biasanya ada dua pematang yang perlu dibangun yaitu
pematang utama dan sekunder. Pematang utama adalah pematang yang membatasi
suatu areal pertambakan dengan lingkungan luar atau benteng utama areal
pertambakan, bila konstruksinya kurang kuat pengelolaannya akan sulit. Pematang
sekunder adalah pematang pembentuk petakan yang berada di dalam lingkungan
pematang utama. Pintu air Seperti halnya dengan pematang pada suatu unit tambak
ada dua pintu air yaitu pintu utama yang dibangun dibagian pematang utama dan
pintu petakan yang dipasang pada pematang antara setiap petakan dalam unit
tambak. Pintu air harus didisain sedemikian rupa sehingga dapat mengalirkan air
dengan debit yang dikehendaki, selain itu harus kedap air, mampu menahan tekanan
air, tidak mudah rusak, berlandaskan pondasi kokoh, tidak menghalangi aliran air
sewaktu dalam keadaan terbuka, tidak menyebabkan kebocoran atau rembesan pada
pematang yang berbalasan dengannya dan mudah ditangani.
Pompa air memegang peranan penting dalam operasional usaha pembesaran
udang vaname terutama yang menggunakan sistem semi intensif dan secara
intensif, ini dikarenakan seluruh kebutuhan baik untuk suplly air laut maupun air
tawar semua menggunakan pompa. Sedangkan pada Paddle whel dan Aerator pada
pemeliharaan udang sistem intensif dan semi intensif sangat penting, sebagai alat
untuk mensuplai oksigen. Pemakaiannya tergantung luasan petakan, padat
penebaran dan sistem pemeliharaan. Tenaga listrik harus ada untuk pembesaran
udang vaname srcara intesif maupun semi intensif. Sedangkan Tata letak tambak
adalah cara peletakan petakan tambak, luas dan bentuk petakan, sistem pengelolaan
air dan komponen tambak lainnya guna mencapai efisiensi secara optimal sesuai
persyaratan tehnik konstruksi tambak. Dalam membuat tata letak tambak yang
harus diperhatikan yaitu : bagian-bagian tambak harus diatur dengan baik sehingga
petakan dapat dikeringkan atau diisi air tanpa mengganggu petakan lainnya,
petakan harus diatur sehingga arah angin sejajar dengan arah pematang terpendek,
saluran pembuang dan pembawa harus diletakkan dengan baik agar tidak terjadi
percampuran antara air yang bersih dengan air yang kotor dan pintu utama harus
terlindung dari gelombang dan arus air laut. Dalam membuat tata letak tambak juga
harus diperhatikan aspek-aspek lingkungan dan keindahan. Lingkungan yang
terjaga dengan baik dengan memperhatikan perbandingan antara jumlah petakan
budidaya dengan petakan treatment air ataupun jalur hijau akan menunjang
kontinyuitas produksi udang.
Adapun metode pemeliharaan meliputi persiapan tambak .Persiapan tambak
dilakukan dengan pembuangan dasar tambak yang hitam dengan cara mengeruk
dam mengangkat serta membuang keluar dari petakan/diluar area pertambakan.
Selanjutnya ada pemupukanp, pemupukan berfungsi sebagai penyedia nutrisi bagi
udang selama budidaya. Pemberantasan hama yaitu Saponin dapat berfungsi
sebagai pupuk dan bahan beracun yang dapat metaikan hama yang mengganggu
udang. Selanjutnya benih karena besarnya produksi sebagian besar tergantung
dari kualitas benih, bagaimana benih ditebar dan sistem pengelaolaan selanjutnya.
Sedangkan padat penebaran optimum tergantung daya dukung tambak dan sistem
budidaya yang diterapkan. Monitoring kualitas air yaitu pengelolaan air untuk
budidaya udang sama pentingnya dengan tehnik budidayanya, karena air
merupakan media terpenting bagi kehidupan organisme didalamnya. Selanjutnya
pakan yaitu Kegiatan yang paling penting dalam budidaya udang vaname adalah
pemberian pakan. Pakan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan nutrisi bagi
pertumbuhan udang yang dibudidayakan serta harus disesuaikan dengan kebiasaan
makan dan tingkah laku udang itu sendiri. Dan penanganan hasil panen.
2.3 Jenis sapi pada pertenakan sapi Green school
Green school tidak hanya ada tambak udang saja melainkan ada pertenakan
sapi yang meliputi jenis sapi bali, di antara berbagai bangsa sapi yang ada di
Indonesia, sapi bali merupakan salah satu sapi asli Indonesia yang cukup penting
dan terdapat dalam jumlah yang cukup besar. Populasi sapi Bali di Indonesia pernah
dicatat dua kali yaitu pada tahun 1984 dan 1988, pencatatan jumlah sapi Bali setelah
itu tidak pernah dilakukan lagi, sehingga jumlahnya saat ini tidak diketahui dengan
pasti. Pada tahun 1988 jumlah sapi bali tercatat 2.632.125 ekor yang berarti sekitar
26,9% dari total sapi potong di Indonesia. Dibandingkan sapi asli atau sapi lokal
lainnya di Indonesia (sapi Ongole, PO dan Madura), persentase sapi Bali tersebut
adalah yang tertinggi. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki tersebut dan
mengingat Indonesia merupakan pusat sapi Bali di dunia maka sapi Bali merupakan
aset nasional yang perlu dilestarikan ( Handiwirawan. 2004).
2.4 Aspek pengeloaan pertenakan sapi Green school
Potensi pengembangan sapi bali di Bali sangat tinggi, yakni dari 2472
jumlah kelompok ternak yang beranggotakan 66.848 orang dengan kepemilikan
rata-rata : 1,5 ekor. Sedangkan dari penerimaan APBD I yang diprogramkan
melalui Simantri ada 317 Gapoktan dengan jumlah sapi 884 Ekor dan 3354 ekor
dari Bansos pembibitan yang diterima oleh 47 kelompok ternak (Disnak Keswan.
Prov. Bali 2012). Namun dari populasi tersebut diduga akan menghasilkan bakalan
sapi, sapi jantan potong, dan sapi betina produktif dengan kualitas yang sangat
bervariasi mulai dari buruk, sedang, dan baik (Suwiti.2016).
Adapun pengelolaan pernenakan sapi meliputi adanya pengadaan bibit
unggul untuk calon bakalan/ pedaging hal ini dilakukan untuk seleksi bibit sapi
bali unggul untuk digemukkan, bibit sapi bali yang unggul tentunya akan memiliki
kemampuan produksi dan reproduksi yang lebih baik, demikian juga dengan
kualitas daging yang dihasilkan. Selanjutnya pembuatan formulasi pakan Peternak
memanfaatkan sumber pakan secara maksimum yang dapat tumbuh
dilingkungannya, seperti jerami, limbah pertanian dll. dan dikombinasikan dengan
pemberian pakan berbasis terintegrasi dengan lingkungan. Selain itu ada pula
manejemen pemeliharaan karena faktor utama yang mengakibatkan penyakit pada
sapi bali adalah kesederhanaan dalam pemeliharaan, keadaan ini merupakan faktor
predisposisi bagi kuman untuk berkembangbiak dan rentan terhadap penyakit. Hal
ini diatasi dengan cara memanfaatkan/mengolah limbah atau kotoran yang
dihasilkan.
Secara ekonomis apabila peternak hanya memelihara sapi tapa melakukan
pengolahan limbah,maka memelihara sapi hanya berfungsi sebagai tabungan,
namun apabila urine dan kotorannya diolah menjadi pupuk, maka pupuk akan
memberikan manfat pada kesuburan tanaman (Suwiti.2016). Hal ini dilakukan pada
bali green school yaitu memanfaatkan urine dan kotoran sapi sebagai pupuk.
2.5 Koleksi burung pada Bali Bird Park
Bali bird park adalah salah satu taman burung terbesar di indonesia yang
berada di bali. Bali Bird Park memiliki koleksi burung yang lengkap sekitaran 1000
burung dari 250 spesies burung yang berbeda-beda yang berasal dari berbagai
daerah nusantara dan mancanegara. Dimulai dari afrika selatan ada burung yang
pandai menirukan suara manusia yaitu Kakak tua abu-abu, Ada juga burung dengan
siulannya yang khas yaitu Flamingo dan Kookabura. Koleksi lainnya ialah Purple
Glossy Starling, Senegal Bayan, Hombill, Von der Decken, Kecubung Starling dan
Violet Turaco. Dari Afrika Selatan kita mulai menjelajah ke Amerika Selatan ada
yang memiliki beragam jenis burung dengan bulu indah yaitu Swainsonnya Toucan,
Winged Amazon, Love Bird, Hans Macaw, Buffon Macaw, Macaw biru dan emas,
Green Winged Macaw dan Red Froted Macaw, Tak ketinggalan ada pula burung
beo terbesar di dunia yaitu Scarlet Macaw dan Hyacinth Macaw. Untuk burung-
burung langka khas Indonesia terbagi dalam lima daerah, yakni Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Bali dan Papua. Dari Sumatera ada burung hantu dengan telinganya
yang besar dan cakar yang kuat, ada pula Black Indian Hawk Eagle, Senegal
Parrot, ar-pouched Wreathed hornbill, White Crested Hornbill Lesser Coucal dan
juga Chrinsom Wing Parakee. Berlanjut ke daerah Jawa ada Pipit Jawa, Magpie
Robin, Elang Jawa dan banyak burung khas Jawa lainnya. Koleksi lainnya burung
dari Jawa adalah Banded pita, Asian Fairy-Bluebird, Asian Pied Starling, Black-
naped Oriole, Javan Hawk Eagle, Southern-pied Hornbill, Magpie Robin, Sunda
Scops Owl, Fire-tufted Barbet, Purple-backed Starling, Java Sparrow dan
Moustached parakeet. Dari Jawa menuju ke Pulau Bali ada Nias Bukit Myna dan
Jalak Bali. Koleksi burung yang lainnya yang bisa anda lihat adalah Jalak Bali,
Brown-billed Cuckoo Dove, Bronze-tailed Peacock Pheasant, New Guinea
Bronzewing, Peaceful/Zebra Dove, Emerald Ground Dove, Flying Fox/Fruit Bat,
Black-naped Oriole, Purple Swamphen, Ringneck White Dove, Pied Imperial
Pigeon, Orange-breasted Green Pigeon, Glossy Ibis, Cattle Egret, Black-naped
Fruit Dove, Little Green Pigeon, Spotted Dove, Common Myna, Javan Green
Peafowl, Night pond Heron, Asian Pied Starling, Javan myna, Yellow vented
bulbul, Australian Pelican, dan Nias Hill Myna. Menyebrang ke Kalimantan
ada Nicobar Pigeon, Great Argus Pheasant, Crested Serpent Eagle dan koleksi
burung dari Kalimantan lainnya. Di Papua di sini anda juga bisa melihat berbagai
macam burung dari Papua, seperti burung Kasuari yang terkenal dan koleksi burung
lainnya.
2.6 Pengelolaan lab struktur tumbuhan pada Universitas Udaya
Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat
dilakukannya percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung
yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada
pembelajaran sain termasuk biologi di dalamnya keberadaan laboratorium menjadi
sangat penting. Pada konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-sekolah
seringkali istilah laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu
ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum. Atas
dasar inilah pembahasan kita tentang pengelolaan laboratorium akan dibatasi pada
laboratorium yang berupa ruang tertutup.
Salah satu prasyarat dalam pembelajaran/praktikum IPA adalah
pemanfaatan laboratorium.Oleh sebab itu diperlukan adanya sistem pengelolaan
atau manajemen laboratorium IPA yang baik.Pengelolaan laboratorium memiliki
peranan penting dalam mewujudkan efektivitas pembelajaran IPA menunjukkan
bahwa laboratorium IPA kurang dikelola dengan baik sesuai dengan standar
pengelolaan laboratorium (Novianti.2011). Pengelolaan lab struktur tumbuhan
sama seperti lab-lab lainnya hanya saja disini terfokuskan pada struktur tumbuhan.
2.7 Koleksi tumbuhan tematik pada kebun raya eka karya Bali
Tumbuhan tematik adalah tanaman yang memilih satu jenis tanaman saja.
Makna dari satu jenis tanaman bukan berarti tanaman itu hanya memiliki satu
macam tanaman saja. Tumbuhan tematik yang ada pada kebun raya eka karya bali
meliputi anggrek,paku,palem dan kaktus. Bunga Anggrek adalah salah satu jenis
dari tanaman hias, memiliki nama latin Orchidaceae yang berarti anggrek ini bunga
yang memiliki jenis paling banyak. Semua jenis itu tersebar luas dari kawasan
tropika basah hingga wilayah Sirkumpolar. Adapun macam-macam anggrek
meliputi Bunga anggrek hitam (Coelogyne pandurata), Anggrek selop wanita tropis
(Paphiopedilum glaucophyllum), Bromheadia finlaysoniana, Paphiopedilum
robinsonianum, Aerides odorata, Calanthe pulchra, Dendrobium amboinense (the
Amboin Island dendrobium), Abdominea minimiflora, elop atau kasut kumis
(Paphiopedilum chamberlainianum), Anggrek bulan Kalimantan barat
(Paraphalaenopsis serpentilingua), Anggrek stuberi (Dendrobium lasianthera),
Anggrek larat (Dendrobium phalaenopsis) dll. Ada Tanaman paku -pakuan hidup
di hampir semua wilayah/tempat di seluruh dunia. Wilayah lembab, di atas
permukaan tanah (misalnya: secara merambat, di wilayah bangunan kosong tak
terawat, pinggiran tebing), sekitar wilayah air (seperti danau, kolam), wilayah
gunung berapi kecuali daerah gurun yang kering dan daerah salju abadi. Macam
tumbuhan paku ada Subdivisi psilopsida (paku purba), Subdivisi Lycopsida,
Subdivisi sphenopsida, Subdivisi Pteropsida, dll sedangkan palem ada Palem
Rotan, Palem Ekor Ikan, Palem Ekor Ikan Serai Mid, Palem Bambu dll sedangkan
tumubuhan kaktus ada Ariocarpus, Astrophytum, Cereus tetragonous,
Chepalocereus senilis, Echinocactus grusonii, Echinofossulocactus dll.
DAFTAR PUSTAKA
Rangka,Nur Ansari, dkk. 2012. PENGARUH PENUMBUHAN BIOFLOK PADA
BUDIDAYA UDANG VANAME POLA INTENSIF DI TAMBAK. Jurnal
Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 2.
Pasongli, Hernita, dkk. 2015. ZONASI KESESUAIAN TAMBAK UNTUK
PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG VANAME (Penaeus
vannamei) PADA ASPEK KUALITAS AIR DI DESA TODOWONGI
KECAMATAN JAILOLO KABUPATEN HALMAHERA BARAT. Vol 3
No (2).
Handriawan, Eko, Subandriyo. 2004. POTENSI DAN KERAGAMAN
SUMBERDAYA GENETIK SAPI BALI. Vol. 14 No. 3.
Suwiti,N,K, dkk. APLIKASI TEKNOLOGI PADA PETERNAKAN SAPI BALI
DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN BERBASISTERINTEGRASI
LINGKUNGAN. JURNAL UDAYANA MENGABDI, VOLUME 15 NOMOR
2, MEI 2016.
Husamah. (2013). PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUTDOOR LEARNING).
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. http://research-report.umm.ac.id/index.php/research-report/article/view/1214/1425
Istikomayanti, Y., Suwono, H. & Irawati, M. H. (2016. EXPERENTIAL LEARNING GROUP INVESTIGATION AS EFFORT TO DEVELOPT ENVIRONMENTAL
LITERACY ABILITY AT 5th GRADE STUDENTS OF MADRASAH IBTIDAIYAH.
Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 2(1): 57-71.
Prasetiyo, N.A. dan Perwiraningtyas, Pertiwi. (2017). The Development of Environment based Textbook in Biology Course at Tribhuwana Tunggadewi
University. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia 3(1): 19-27.
i
LAMPIRAN
A. Green School Bali
B. Bali bird park
C. Lab Universitas Udayana
D. Kebun raya eka karya bali