Proposal Tukang Ojek
-
Upload
imieyeleenahanum -
Category
Documents
-
view
112 -
download
1
description
Transcript of Proposal Tukang Ojek
BAGIAN IKM DAN IKK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKTOR BAHAYA LINGKUNGAN KERJA PADA SUPIR OJEK
Disusun Oleh:
Nadhirah bt Mohd Noh
C111 10 847
Nur Syazni Hasni bt Mohd Yusoff
C111 10 866
Pembimbing:
dr. Sultan Buraena, MS.Sp.OK
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU KEDOKTERAN
KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Transportasi adalah pemindahan manusia, hewan, atau barang dari satu tempat ke tempat
lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara.
Definisi ojek adalah sepeda atau sepeda motor yang diojekkan (ditambangkan) dengan
cara memboncengkan penumpang atau penyewanya untuk memperoleh (tambahan) nafkah (Tim
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa, 1989). Ojek merupakan salah satu
moda paratransit yang beroperasi di Indonesia. Istilah paratransit berlaku untuk kendaraan
penumpang kecil yang beroperasi secara tak resmi dengan menarik ongkos, dan melayani
sejumlah tempat sebagai alternatif pelayanan angkutan bus biasa. Ojek sepeda motor menjadi
salah satu jenis pelayanan angkutan yang efektif karena dapat digunakan setiap waktu , wilayah
pelayanan yang cukup luas dan biaya yang relatif murah. Ojek juga menjadi angkutan utama
bagi mereka yang tinggal di pinggir kota atau di wilayah pedesaan yang belum terlayani trayek
angkutan umum. Selain itu ojek sepeda motor juga berfungsi sebagai kendaran pengumpan bagi
kendaraan umum lainnya dan didukung ukurannya kecil dan sederhana ojek sepeda motor dapat
lebih mencapai daerah-daerah yang prasarana jalannya sulit ditempuh jenis alat transportasi
formal lain dengan pelayanan dari pintu ke pintu.
TUJUAN UMUM
Tujuan khusus:
a) Untuk mengetahui tentang faktor hazard yang dialami tukang ojek
b) Untuk mengetahui tentang alat kerja yang digunakan yang dapat ganggu kesehatan
tukang ojek
c) Untuk mengetahui tentang APD yang digunakan tukang ojek
d) Untuk mengetahui tentang ketersediaan obat p3k di tempat kerja tukang ojek
e) Untuk mengetahui pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan
(sebelum kerja, berkala, berkala khusus)
f) Untuk mengetahui tentang peraturan pimpinan rs/perusahaan tentang k3 di tempat kerja
g) Untuk mengetahui keluhan/penyakit yang dialami yang berhubungan dengan pekerjaan
pada tukang ojek
h) Untuk mengetahui upaya k3 lainnya yang dijalankan misalnya ada penyuluhan/pelatihan,
pengukuran/pemantauan lingkungan tentang hazard yang pernah dilakukan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keselamatan dan kesehatan kerja dewasa ini merupakan istilah yang sangat populer. Bahkan
di dalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal dengan singkatan K3 yang artinya kesela-
matan, dan kesehatan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang wajib
diterapkan diseluruh lingkungan kerja, baik perkantoran, rumah sakit, pabrik, sekolah-sekolah,
perguruan tinggi, maupun militer. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Keselamatan dan Ke-
sehatan Kerja adalah suatu kondisi kerja yang terbebas dari ancaman bahaya yang mengganggu
proses aktivitas dan mengakibatkan terjadinya cedera, penyakit, kerusakan harta benda, serta
gangguan lingkungan. Pengertian kegiatan K3 adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan manusia baik jasmani maupun rohani serta karya dan
budayanya yang tertuju pada kesejahteraan manusia pada umumnya dan tenaga kerja pada
khususnya. Agar kondisi ini tercapai di tempat kerja maka diperlukan adanya keselamatan kerja.
Secara etimologis, K3 adalah memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga
kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap sum-
ber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman dan efisien.
Secara keilmuan, K3 adalah suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempela-
jari tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja
Secara filosofi, K3 adalah suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian
tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan budaya dalam upaya menca-
pai adil, makmur dan sejahtera.
Adapun faktor bahaya lingkungan kerja yang harus diperhatikan pada supir ojek di Jalan
Perintis, diantaranya:
a. Hazard lingkungan kerja
Faktor fisik:
Suhu tubuh manusia yang kita dapat raba tidak hanya didapat dari metabolisme, tetapi
juga dipengaruhi oleh panas lingkungan. Makin tinggi panas lingkungan, semakin besar
pula pengaruhnya terhadap suhu tubuh. Sebaliknya semakin rendah suhu
lingkungan,makin banyak pula panas tubuh akan hilang. Tukang ojek sering terdedah
dengan suhu panas di sore hari, sehingga beresiko untuk terjadi biang keringat dan
dehidrasi, dan akhirnya mengakibatkan kelelahan. Di pagi hari, tukang ojek sering
mengalami kedinginan dan menggigil sehingga beresiko untuk mengalami demam.
Faktor kimia:
Di jalanan merupakan tempat kenderaan untuk berlalu lintas dan menjadi tempat yang
subur untuk terjadinya polusi udara, dimana polusi ini disebabkan akibat emisi dari
penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama kenderaan. Polusi dari
asap yang dihasilkan oleh kenderaan berupa kandungan karbon dioksida, karbon
monoksida, sulfur dioksida, nitrogen oksida, serta partikel SPM, dimana zat- zat
polutant tersebut bisa berdampak buruk terhadap kesehatan serta lingkungan. Misalnya
karbon dioksida merupakan salah satu satu penyebab terjadinya global warming.
Debu yang terdapat jalanan juga dapat menimbulkan polusi udara. Dalam beberapa
kasus, debu disertai asap kenderaan telah terbukti mampu memicu timbulnya asma dan
penyakit paru lain dalam jangka panjang. Selain itu, debu tentunya akan membuat kulit
menjadi kotor dan jika dibiarkan akan menumpuk menjadi komedo pada wajah serta
flek-flek hitam.
Faktor ergonomi
Posisi tubuh saat bekerja sangat berpengaruh pada tukang ojek. Rata-rata pekerja tukang
ojek agak menjongkok ketika mengemudi. Apabila terlalu sering menjongkok dapat
menyebabkan low back pain atau nyeri punggung bawah. Low back pain adalah
penyakit neurologis sebagai salah satu wujud nyeri tulang belakang. Faktor resikonya
adalah mengangkat beban berulang, membungkuk, gerak berlebihan, dan menggunakan
alat dengan getaran. Postur statis misalnya dengan jongkok terlalu lama saat mengemudi
ojek merupakan faktor resiko utama.
Selain itu, tangan memegang ganggang sepeda juga bisa mengakibatkan Carpal tunnel
syndrom. Aktifitas kerja yang lebih sering menggunakan tangan seperti pengendara
sepeda motor, yang banyak melibatkan gerak fleksi wrist yang terus menerus akan
menyebabkan tekanan pada terowongan jaringan ikat atau tulang rawan atau terjadinya
deformitas suatu jaringan.
Faktor psikososial
Pengetahuan dan keterampilan perlu ditingkatkan bagi para tukang ojek ini sehingga
kejadian yang mengancam keselamatan kerja dapat dihindari.Tentu saja mestinya
mereka dapat belajar tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ini berdasarkan
pengalaman selama ini. Akan tetapi selalu akan ada orang baru atau bahkan hanya orang
biasa saja yang terlibat dengan kegiatan mengemudi sepeda khususnya tukang ojek.
Faktor kecelakaan
Terdedah dengan resiko ditabrak oleh kenderaan bermotor lain kerana pengkalan ojek
biasanya ditemukan di tepi jalan. Trauma yang terjadi bisa mengakibatkan blooding
sehingga beresiko terjadi anemia, lumpuh atau kematian.
b. Alat kerja
Alat kerja yang paling sering digunakan adalah helem, masker dan sarung tangan.
c. Alat pelindung diri
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri.Adapun bentuk dari
alat tersebut adalah :
Helem
Berfungsi sebagai alat pelindung kepala pada saat mengemudi ojek dan terhindar dari
cuaca yang panas, trauma kepala seperti benda-benda keras, pukulan, benturan kepala,
dan melindungi kepala dari kotoran debu.
Masker
Berfungsi sebagai alat pelindung hidung saat mengemudi ojek dan terhindar dari asap
jalan dan debu yang bertebangan.
Sarung tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat mengemudi ojek dan terhindar dari
benda-benda tajam/ goresan, bahan-bahan kimia, benda-benda panas/ dingin atau
kontak arus listrik dan juga melindungi tangan dari terdedah kepada kotoran udara
seperti asap dan debu.
BAB III
METODOLOGI
3.1. BAHAN DAN CARA
3.1.1. Peralatan yang diperlukan
Peralatan yang diperlukan untuk melakukan walk through survey (survey jalan
sepintas) dalam rangka untuk survey kesehatan dan kedokteran kerja di Jalan
Perintis.
a. Alat tulis menulis
Berfungsi sebagai media untuk pencatatan selama survey jalan sepintas.
b. Kamera
Berfungsi sebagai alat untuk memotret keadaan-keadaan yang terdapat pada
pangkalan ojek.
c. Check list
Berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan data primer mengenai survey jalan
sepintas yang dilakukan.
3.1.2. Cara Pemantauan
Kami merencanakan untuk memantau dan mengidentifikasi faktor yang berhubungan
dengan aspek K3 pada supir ojek. Pemantauan ini dilakukan dengan metode walk
through survey dengan menggunakan check list.
3.2. LOKASI
Lokasi survey kesehatan dan kedokteran kerja yang di jalankan adalah di Jalan Perintis.
3.3. BIAYA
Biaya yang digunakanpada survey ini adalah swadaya.
3.4. JADWAL
Waktu pelaksanaan survey ini dilaksanakan pada pada hari Senin sampai Jumat tanggal 06
s/d 11 Oktober 2014.
JADWAL KEGIATAN
NO Hari / Tanggal Kegiatan
1. Senin
6 Oktober 2014
Melapor ke bagian K3 RS Ibnu Sina
Pengarahan kegiatan
2. Selasa
7 Oktober 2014
Pembuatan proposal
3. Rabu
8 Oktober 2014
Pembuatan proposal
4. Kamis
9 Oktober 2014
WalkThroughSurvey
5. Jumat
10 Oktober
2014
Pembuatan laporan WalkThroughSurvey
6. Sabtu
11 Oktober
2014
Presentasi laporan WalkThroughSurvey
CHECK LIST PEMANTAUAN FAKTOR HAZARD KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA PADA SUPIR OJEK
NAMA :
UMUR :
JENIS KELAMIN :
JABATAN :SUPIR OJEK DI JALAN PERINTIS
NO ASPEK YANG DINILAIACCEPTABLE
KET. TAMBAHANYA TIDAK
IHAZARD LINGKUNGAN KERJA
A. Faktor kebisingan √ Sumbernya (Jenis) Jumlah pekerja Berlangsung pada saat B. Faktor pencahayaan √ Sumbernya (Jenis) Jumlah pekerja Berlangsung pada saat C. Faktor temperatur √ Sumbernya (Jenis) Cuaca panas dan hujan Jumlah pekerja Berlangsung pada saat D. Faktor tekanan √ Sumbernya (Jenis) Jumlah pekerja Berlangsung pada saat E. Faktor getaran √ Sumbernya (Jenis) Jumlah pekerja Berlangsung pada saat
F. Faktor kimia √Asap dan debu
kendaraan Jenis bahan kimia Nama bahan: Jumlah Pekerja
G.Faktor Biologi Sumber hygine perorangan H. Faktor ergonomi √ Posisi membungkuk Posisi tubuh saat bekerja Memegang ganggang Cara bekerja sepeda terlalu lama
Ketata rumahtanggaan (house keeping)
I. Faktor Psikososial √ Waktu kerja tidak Jadwal kerja menentu Hubungan interpersonal Beban Kerja Kemampuan Gaji Gaji yang minimal
II ALAT YANG DIGUNAKAN Jenis alat kerja: sepeda motor √
Kegunaan: Terus-menerus
Alat kerja yang berhubungan dengan badan
Alat kerja yang berhubungan dengan listrik
Alat kerja yang berhubungan dengan cara kerja
III ALAT PELINDUNG DIRI √Jenis: 1. Helm2. Sarung tangan (gloves)3. MaskerPemeliharaan APDPemakaian selama bekerja
IVPEMERIKSAAN KESEHATAN √
Bukti Pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan: Awal.....Berkala.......
Berkala khusus.... Hasil Peraturan perusahaan:
VRAMBU-RAMBU TENTANG K3 √
DI TEMPAT KERJA √ Peraturan
Berhubungan dengan pekerjaanTerdapat kotak P3K
Terdapat petugas K3
Rambu-rambu tentang penggunaan APD
VIKELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT √ Sakit tenggorokan
Keluhan yang berhubungan dengan :
Sakit maagMata merah
BatukSesak nafas
- Mata- Telinga- Sistem Pencernaan- Kulit- Sistem Pernapasan- KejiwaanIzin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan
Surat cuti sakit
Jenis keluhan/sakit yang paling sering
VII UPAYA K3 LAINNYA Penyuluhan: √ Pelatihan: Pemantauan hazard/pengukuran Rambu-rambu bahaya Rambu-rambu evakuasi
VIII LAIN-LAIN √