Proposal Tugas Akhir Fuzzy 2012

15
PROPOSAL TUGAS AKHIR PENGONTROLAN SUHU DAN KELEMBAPAN UDARA DI DALAM RUANG INKUBATOR DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY Oleh: Moh. Imron Rasyidi NRP.1107 100 060 Pembimbing: Dr. Melania Suweni Muntini, MT NIP. 19641229 199002.2.001 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012

description

contoh Proposal Tugas Akhir

Transcript of Proposal Tugas Akhir Fuzzy 2012

  • PROPOSAL TUGAS AKHIR

    PENGONTROLAN SUHU DAN KELEMBAPAN UDARA DI DALAM RUANG

    INKUBATOR DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY

    Oleh:

    Moh. Imron Rasyidi

    NRP.1107 100 060

    Pembimbing:

    Dr. Melania Suweni Muntini, MT

    NIP. 19641229 199002.2.001

    JURUSAN FISIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SURABAYA

    2012

  • LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

    JURUSAN FISIKA FMIPA-ITS

    a. Judul : Pengontrolan Suhu dan Kelembapan Udara di Dalam Ruang

    Inkubator dengan Menggunakan Kontrol Fuzzy

    b. Bidang Studi : Fisika Instrumen

    c. Nama : Moh. Imron Rasyidi

    d. NRP : 1107 100 060

    e. Jenis Kelamin : Laki - Laki

    f. Jangka Waktu : 3 bulan

    g. Pembimbing : Dr. Melania Suweni Muntini, MT.

    h. Usulan Proposal ke : I

    i. Status : Baru

    Koordianator Tugas Akhir

    Drs. Gatut Yudoyono, M.T.

    NIP. 19640616 198903.1.004

    Surabaya, 10 Oktober 2012

    Mahasiswa

    Moh. Imron Rasyidi

    NRP. 1107 100 060

    Dosen Pembimbing

    Dr. Melania Suweni Muntini, M.T.

    NIP. 19641229 199002.2.001

  • I. Judul

    Judul program ini adalah Pengontrolan suhu dan kelembapan udara di dalam

    ruang inkubator dengan menggunakan kontrol fuzzy.

    II. Latar Belakang

    Kontrol cerdas akhir-akhir ini semakin tidak dapat dipisahkan dengan berbagai

    instrumentasi yang menggunakan teknologi modern.Seiring dengan perkembangan

    zaman berbagai jenis kontrol cerdas juga semakin beragam, salah satu diantaranya adalah

    Fuzzy LogicKontroller (FLC).FLC merupakan jenis kontrol yang menggunakan bahasa

    menusia sebagai parameter pengontrolan yang sangat memudahkan bagi pemakainya

    untuk mendesign sistem kontrol yang diharapkan.Disamping itu, penggunaan FLC tidak

    memerlukan persamaan matematis yang rumit melainkan hanya dengan persamaan yang

    sederhana dan mudah.

    Karena alasan kemudahan dan tingkat kestabilan serta kecepatan dalam merespon

    perubahan keadaan dalam mengontrol objek yang hendak dikontrol, FLC sangat cocok

    digunakan untuk mengontrol temperature dan kelembapan udara di dalam ruang

    inkubator, karena ruang inkubator memerlukan kondisi dengan temperature dan

    kelembapan tertentu dengan lebar jangkauan masing-masing temperature dan

    kelembapan yang sangat sempit.

    III. Rumusan Masalah

    Beberapa masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini antara lain:

    a. Pemilihan jumlah fungsi keanggotaan dan persamaan matematisnya.

    b. Pemilihan variable masukan fuzzy yang akan di fuzzyfikasi.

    IV. Tujuan

    Tujuan dari penelitian ini adalahu untuk mempertahankan kondisi temperature dan

    kelembapan udara di dalam ruang inkubatorsama dengan setpoint.

    V. Batasan Masalah

    Beberapa batasan masalah yang akan dibahas di dalam tugas akhir ini antara lain

    a. Kontrol fuzzy hanya digunakan untuk mengontrol jumlah sprayer ( sumber

    kelembapan ), heater ( sumber panas ), dan kipas ( sumber dingin ) yang akan

    dinyalakan maupun dimatikan.

    b. Kelembapan yang diinginkan hanya untuk setpoint 75%, 80%, 85%, dan 90%.

    c. Temperature yang diinginkan hanya untuk setpoint 35, 36, 37, dan 38 C.

    d. Variable yang akan dimasukkan ke dalam kontrol fuzzy adalah variable eror yang

    dihasilkan oleh selisih antara masing-masing kelembapan dan temperature saat ini

    dengan masing-masing setpointnya.

  • VI. Sistematika Penulisan

    Proposal tugas akhir ini terdiri dari 5 bagian, yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka,

    metodologi penelitian, jadwal pelaksanaan, dan penutup.Pendahuluan terdiri dari latar

    belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan.Tinjauan

    pustaka yang terdiri dari sejumlah teori dasar yang berkaitan erat dengan penelitian

    ini.Metodologi penelitian yang terdiri dari tahap perencanaan, desain, dan langkah kerja

    dalam proses pengambilan data. Jadwal pelaksanaan berisi tentang rencana pelaksanaan

    kegiatan penelitian untuk tugas akhir.Dan terakhir penutup serta daftar pustaka dan

    pengesahan

    VII. TINJAUAN PUSTAKA

    7.1 KonsepLogika Fuzzy

    Tidak seperti logika boolean, logika fuzzy mempunyai nilai yang kontinue.

    Samar dinyatakan dalam derajat dari suatu keanggotaan dan derajat dari kebenaran.Oleh

    sebab itu, sesuatu dapat dikatakan sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang

    sama1.

    a. Struktur Dasar Logika Fuzzy

    Pada dasarnya struktur logika fuzzy dapat digambarkan seperti berikut :

    Basis

    Pengetahuan

    Fuzzifikasi Defuzzifikasi

    Logika

    Pengambilan

    KeputusanFuzzy Fuzzy

    input output

    Gambar 7.1 Struktur Dasar Logika Fuzzy

    Fungsi dari bagian-bagian di atas adalah sebagai berikut:

    Fuzzifikasi Berfungsi untuk mentransformasikan sinyal masukan yang bersifat crisp ( bukan

    fuzzy ) ke himpunan fuzzy dengan menggunakan operator fuzzifikasi.

    Basis Pengetahuan Berisi basis data dan aturan dasar yang mendefinisikan himpunan fuzzy atas daerah

    daerah masukan dan keluaran dan menyusunnya dalam perangkat aturan kontrol.

    Logika Pengambil Keputusan merupakan inti dari Logika Fuzzy yang mempunyai kemampuan seperti manusia

    dalam mengambil keputusan. Aksi atur fuzzy disimpulkan dengan menggunakan

    implikasi fuzzy dan mekanisme inferensi fuzzy.

  • Defuzzifikasi berfungsi untuk mentransformasikan kesimpulan tentang aksi atur yang bersifat

    fuzzy menjadi sinyal sebenarnya yang bersifat crisp dengan menggunakan operator

    defuzzifikasi1.

    b. Fungsi keanggotaan

    Fungsi keanggotaan (membership function ) dari himpunan fuzzy adalah suatu

    fungsi yang menyatakan keanggotaan dari suatu himpunan nilai-nilai. Penentuan

    nilai-nilai diperoleh dari rule / kaidah fuzzy yang menggunakan metoda implikasi.

    Ada dua metoda untuk mendefinisikan keanggotaan himpunan fuzzy, pertama secara

    numerik dinyatakan sebagai suatu nilai vektor yang besarnya tergantung dari level

    diskritnya. Fungsi keanggotaan fuzzy yang sering digunakan antara lain :

    1. Fungsi representasi linier Pada representasi linier, pemetaan input ke derajat keanggotaannya

    digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan menjadi

    pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas.Keadaan linier

    himpunan fuzzy terdiri dari dua keadaan linier naik dan linier turun. Pada linier

    naik, kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat

    keanggotaan nol [0] bergerak ke kanan menuju nilai domain yang memiliki derajat

    keanggotaan lebih tinggi dengan fungsi keanggotaan :

    Gambar grafik fungsi representasi naik

    Sedangkan pada linier turun, garis lurus dimulai dari nilai domain dengan

    derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak menurun ke nilai

    domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah dengan fungsi

    keanggotaan.

  • Gambar grafik fungsi representasi turun

    2. Fungsi keanggotaan segitiga Fungsi keanggotaan segitiga ditandai oleh adanya 3 (tiga) parameter {a,b,c}

    yang akan menentukan koordinat x dari tiga sudut. Kurva ini pada dasarnya

    merupakan gabungan antara dua garis (linier). Adapun persamaan untuk bentuk

    segitiga ini adalah:

    Gambar grafik fungsi keanggotaan segitiga

    3. Variabel linguistic

    Variabel linguistik dalam penjabaranya diungkapkan dalam bahasa

    natural/alami yang dapat mengikuti pola pikir manusia dimana nilai nilainya

    didefinisikan dengan istilah linguistik. Secara umum variabel yang sering

    digunakan adalah negatif Big (NB), Negatif Medium (NM), Zero (Z), Positif

    Small (PS), Positif Medium (PM), Positif Big (PB), dan seterusnya.

    4. Fuzzyfikasi

    Fuzzifikasi merupakan suatu proses pengubahan variable non-fuzzy(crisp)

    kedalam variabel fuzzy, variable input(crisp) dipetakan ke bentuk himpunan fuzzy

    sesuai dengan variasi semesta pembicaraan input. Pemetaan titik-titik numerik (

    crisp points)x = (x1, x

    2, , xn)T U ke himpunan fuzzy A pada semesta

    pembicaraan U. Data yang telah dipetakan selanjutnya dikonversikan ke dalam

    bentuk linguistik yang sesuai dengan label dari himpunan fuzzy yang telah

    terdefinisi untuk variabel input sistem.

  • Di dalam pemetaan ini terdapat dua kemungkinan pemetaan yaitu :

    Fuzzyfikasi singleton : A adalah fuzzy singleton dengan support x, artinya:

    lainyangUxuntuk

    xxuntukx

    o

    A0

    1)(

    Fuzzyfikasi nonsingleton: A ( x) =1 dan A ( x) menurun dari 1 sebagaimana x bergerak menjauh dari x. Sebagai contoh :

    2

    )'()'(exp)(

    xxxxx

    T

    A

    Fuzzifikasi memiliki dua komponen yang utama, yaitu :

    Fungsi keanggotaan himpunan fuzzy. Fungsi keanggotaan Merupakan sebuah kurva yang menggambarkan pemetaan

    dari input ke derajat keanggotaan antara 0 dan 1. Melalui fungsi keanggotaan

    yang telah disusun maka dari nilai-nilai masukan tersebut menjadi informasi

    fuzzy yang berguna nantinya untuk proses pengolahan secara fuzzy pula.

    Banyaknya jumlah fungsi keanggotaan dalam fuzzy set menentukan banyaknya

    aturan yang harus dibuat.

    Label. Didalam Fuzzy set tentunya memiliki beberapa fungsi keanggotaan, jumlah

    dari keanggotaan inipun disesuaikan dengan banyaknya kebutuhan. Setiap

    fungsi keanggotaan dapat didefinisikan dengan label atau nama. Dapat

    dinyatakan dengan besar, sedang, kecil atau sesuai dengan keinginan.

    Gambar 7.7 input fuzzy dengan 3 fungsi keanggotaan

    5. Basis pengetahuan

    Basis pengetahuan terdiri dari fakta (Data Base), dan kaidah atur (Rule

    Base). Fakta merupakan bagian pengetahuan yang memuat informasi tentang

    Grade membership

    fungtion (F)

    Sedang besarkecil1

    0

    kecepatan

  • objek, peristiwa, atau situasi. Fakta umumnya menyatakan kondisi statik dari

    suatu objek. Sedangkan kaidah (Rule base) berisi informasi tentang cara

    membangkitkan fakta baru atau hipotesa fakta yang sudah ada.

    Basis Data (Data Base). Basis data berfungsi untuk mendefinisikan himpunan-himpunan fuzzy dari

    sinyal masukan dan sinyal keluaran agar dapat digunakan oleh variabel

    linguistik dalam basis aturan. Dalam pendefinisian tersebut biasanya dilakukan

    secara subjektif dengan menggunakann pendekatan heuristik dan didasarkan

    pada pengalaman dan pertimbangan yang menyangkut kerekayasaan, sehingga

    bergantung penuh pada perancang.

    Kaidah Atur (Rule Base). Kaidah atur dalam fuzzy ini biasanya tersusun dengan pernyataan :

    IF (antecedent) THEN (consequent) atau dapat juga

    IFx is A THENy is B.

    Antecedent : berisi himpunan fakta input (sebab).

    Consequent : berisi himpunan fakta output (akibat).

    IF THEN dalam logika fuzzy akan melakukan pemetaan dari himpunan fuzzy input kehimpunan fuzzy output.

    6. Logika pengambil keputusan

    Sering pula disebut sebagai Fuzzy Inference sistem (FIS) merupakan bagian

    terpenting dalam logika fuzzy.Langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu

    mengevaluasi aturan, dimana mengevaluasi aturan mempunyai arti yaitu logika

    fuzzy mengolah dan menyimpulkan proses yang tersusun dari rule IF...THEN,

    setiap rule menghasilkan satu output. Pada dasarnya satu rule akan aktif apabila

    kondisi input memenuhi aturan pernyataan IF. Pengaktifan aturan pernyataan IF

    menghasilkan output kontrol yang didasarkan pada aturan pernyataan THEN.

    Dalam sistem fuzzy digunakan banyak rule yang menyatakan satu atau lebih

    pernyataan IF. Suatu rule dapat pula mempunyai beberapa kondisi input, yang satu

    sama lainya dihubungkan dengan AND atau OR untuk mendapatkan rule output.

    7. Defuzzyfikasi

    Defuzzifikasi merupakan proses merubah output fuzzy dari FIS (fuzzy

    inference sistem) menjadi output crips. Bentuk umum proses defuzzyfikasi

    diyatakan dengan:

    Z0 = defuzzier (z)

    dimana z adalah aksi pengendalian fuzzy, Z0 adalah aksi pengendali crisp, dan

    defuzzifier adalah operator defuzzifikasi.

    Terdapat dua macam metode defuzzifikasi, yaitu :

  • Metode Titik Pusat (Center Of Area, COA). Metode ini membagi dua momen pertama fungsi keanggotaan, dan harga v0yang

    menandai garis pembagi adalah harga V yang terdefuzzifikasi.

    Secara algoritmik dinyatakan :

    v

    v

    v

    v

    dvv

    dvvv

    v)(

    )(

    0

    ........................................................................ 7.1.1)

    sedangkan dalam semesta diskrit dapat dinyatakan :

    m

    k

    kv

    m

    k

    kvk

    v

    vv

    v

    1

    10

    )(

    )(

    ................................................................... 7.1.2

    Metode Titik Tengah Maksimum (Mean Of Maximum, MOM). Merupakan metode defuzzifikasi yang merepresentasikan nilai titik tengah dari

    keluaran yang fungsi anggotanya maximum. Fungsinya ditunjukkan sebagai:

    n

    i l

    izz1

    0 ............................................................... 7.1.3

    dimana zi adalah nilai pendukung dengan fungsi keanggotaan bernilai maximum

    dan l adalah banyaknya nilai pendukung1.

    7.2 Sensor Suhu dan Kelembapan HSM-20G

    Sensor HSM-20G merupakan sensor suhu sekaligus merupakan sensor

    kelembapan dengan keluaran berupa tegangan analog. Berikut ini gambar fisik dari

    sensor ini:

    Gambar 2.2.1 bentuk fisik dari sensor HSM-20G

  • Gambar 2.2.2.dimensi fisik dari sensor HSM-20G dan rangkain skematiknya

    a. Karakteristik SensorHSM-20G

    Karakteristik dari sensor HSM-20G dapat dilihat pada gambar 2.2.2 berikut ini:

    Gambar 2.2.3 Spesifikasi dari sensor HSM-20G

    7.3 Inkubator

    Inkubator adalah kamar atau kotak yg bersuhu tetap (biasanya 37oC)

    4. Selain bersuhu

    tetap biasanya kelembapan di dalam ruangan ini juga tetap. Sedangkan dimensi dari

    inkubator ini bias bermacam-macam tergantung kebutuhan dari pemakainya.

    7.4 Pulse width modulation ( PWM )

    Pulse Width Modulation (PWM) atau modulasi lebar pulsa merupakan

    sinyaldigital berupa gelombang kotak (square wave) dimana duty cycle dari

    gelombang kotak tersebut dapat diatur sesuai dengan kebutuhan sistem. Gelombang

    kotak f(t) yang ideal dengan periode T ditunjukkan sepertipada Gambar 2.4.1.

  • Gambar2.4.1 Gelombang kotak f (t) yang ideal dengan periode T

    Gelombang kotak seperti pada Gambar 2.4.1memiliki duty cycle(D) seperti pada

    persamaan berikut:

    ........................................................... 7.4.1

    Dimana :

    = waktu gelombang kotak selama berlogika tinggi

    T =periode gelombang kotak.

    Sedangkan tegangan rata-rata sebuahgelombang adalah sesuai pada

    persamaan:

    ( )

    .................................... 7.4.2

    Dimana :

    y : tegangan rata-rata gelombang

    T: periode gelombang

    Gelombang kotak f(t) pada Gambar 2.4.1berada pada nilai 0 < t < dan <

    t

  • Modulasi Lebar Pulsa juga dapat digunakan untuk mengontrol daya tanpa

    membuang sejumlah daya pada driver beban menjadi bentuk energi lain.

    Bila dibandingkan dengan menambah resistor beban untuk mengurangi atatau

    menambah daya pada beban utama, maka penggunaan PWM lebih menguntungkan

    karena tidak ada beban yang dialihkan melainkan dikurangi atau ditambah dengan

    variasi dari waktu duty cycle-nya3.

    7.5 Hubungan antara energi listrik dengan kalor

    Heater atau pemanas listrik biasanya menggunakan elemen pemanas yaitu suatu

    elemen yang akan membangkitkan panas bila dialiri arus listrik dan biasanya terbuat dari

    kawat nikrom ( paduan nikel dan krom ). Adapun panas yang dihasilkan dari elemen

    pemanas ini mengikuti rumus sebagai berikut:

    ................................................ 7.5.1

    dimana :

    U = energi listrik yang berubah menjadi panas (Joule)

    I = arus listrik (Ampere)

    R = hambatan listrik (Ohm)

    t = waktu (detik)

    Jadi energi listrik yang diubah menjadi panas tergantung pada arus listrik ( I )

    yang mengalir, besar hambatan ( R ) dan lama arus listrik mengalir ( t ) 2.

    VIII. METODOLOGI PENELITIAN

    Dalam perancangan ini, langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan

    penelitian ini adalah:

    1. Studi literature

    Meliputi pemahaman tentang hal-hal yang mendasari penyelesaian masalah dalam

    penelitian ini.Adapun materi yang perlu dipelajari adalah pemahaman mengenai

    konsep logika fuzzy, pemahaman tentang karakteristik sensor, serta interfacing untuk

    mendapatkan luaran yang diharapkan.Disamping itu, dilakukan juga penjajakan jurnal

    yang berkaitan dengan penelitian ini.

    2. Perancangan alat

    Meliputi persiapan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan inkubator

    dan hardware untuk sistem kendali. Diantara alat dan bahan yang dibutuhkan adalah

    valve, multitester digital, osiloskop, minimus sistem ATmega16, heater 400 watt,

    kipas angin, heat exchange / radiator, tabung air, sprayer/nozel, pompa air mini, power

    supply DC 24 volt 3 Ampere, saklar elektronik (triac), regulator 5 dan 12 volt,

    converter usb to serial rs232, motor listrik, inkubator bahan akrilik berdimensi 50cm x

    50cm x 50cm, thermometer alkohol/raksa, dan humidimeter.Sedangkan proses

  • pembuatannya meliputi desain rangkaian minimum sistem, desain aktuator, dan desain

    kotak inkubator.

    3. Perancangan software

    Meliputi pembuatan software untuk pembacaan sensor dan pengendalian aktuator

    yang di benamkan ke mikrokontroler sertasoftware untuk sistem kendali fuzzy di

    PC/laptop.

    4. Pengujian sistem dan pengambilan data

    Data input yang digunakan untuk kontrol fuzzy logic adalah dari hasil pembacaan

    sensor suhu dan kelembapan yang digunakan untuk membaca keadaan didalam ruang

    inkubator, dimana data yang dihasilkan adalah informasi tentang suhu dan kelembapan

    di dalam ruang inkubator.

    Adapun data yang akan diambil adalah data suhu dan data kelembapan yang terbaca

    oleh sensor sejak awal pembacaan hingga mencapai waktu yang ditentukan dengan

    cara sebagai berikut:

    a. Setiap setengah detik data suhu dan kelembapan diambil ( secara software ) dan

    dimasukkan ke dalam database sekaligus sebagai masukan untuk kendali fuzzy.

    b. Setiap satu menit database dikelompokkan menjadi data yang berurutan.

    c. Setiap 10 menit data di pindahkan ke software pengolah data.

    5. Pengolahan data input

    Data input untuk model logika fuzzy terlebih dihulu dikonversikan kedalam bentuk

    data selisih antara data hasil pembacaan sensor terhadap setpoint tertentu yang

    diharapkan dari masing veriabel suhu dan kelembapan. Sedangkan data keluaran yang

    dihasilkan adalah data kelembapan dan suhu yang sesuai dengan setpoint yang

    diharapkan.

    6. Penyusunan dan penulisan laporan

    Alur penyusunan dan penulisan laporan ini diagram alir seperti di berikut ini:

  • (a) (b)

    Gambar 8.x diagram alir (a) penelitian dan (b) untuk kendali fuzzy

    7. JADWAL PELAKSANAAN

    Penelitian ini akan dilakasanakan sesuai dengan jadwal seperti dalam table berikut ini:

    No Kegiatan

    Bulan

    Oktober Nopember Desember

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Studi literature

    2 Perancangan alat

    3 Perancangan software

    4 Pengujian sistem

    5 Pengambilan data

    Fuzzifikasi

    Inferensi Fuzzy

    Defuzzifikasi

    Membuat Aturan (rule)

    Tidak

    Ya

    Mulai

    Pembangkitan Data

    Input-output

    Berhenti

    Output Model

    Validasi

    Sistem

    Kontrol

    Mulai

    Studi Literatur

    Perancangan alat

    Perancagan

    software

    Pengujian sistem dan

    pengambilan data

    Tidak

    Ya

    Penyusunan dan

    Penulisan Laporan

    Selesai

    Analisa Performansi

    Kendali

  • 6 Analisa data

    7 Penyusunan laporan

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Kusumadewi, Sri., Purnomo, Hari. 2010. Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukugn

    Keputusan, Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

    [2] Tippler, P.A., Mosca, G.1997. Physics for scientist and engineers, 5ed. California:

    Berkeley.

    [3] Wikipedia. 2009. Pulse-width Modulation. Diakses pada tanggal 10 oktober 2012.

    http://en.wikipedia.org/wiki/Pulse-width_modulation.html.

    [4] Departemen Pendidikan Nasional. 2008. KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses

    pada tanggal 10 oktober 2012. http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php