Proposal Tak Lampiran 4. PDF

11
LAMPIRAN 4 TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : SOSIALISASI A. Topik Terapi aktifitas kelompok berfokus pada sosialisasi. B. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial yang dimaksud antara lain : rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan orang lain, kebutuhan penghargaan orang lain, dan kebutuhan pernyataan diri. Secara alamiah individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu berada dalam satu keluarga. Dengan demikian pada dasarnya individu memerlukan hubungan timbal balik, hal ini bisa melalui kelompok. Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik, modalitas merupakan bagian dan memberikan hasil positif terhadap perubahan perilaku klien atau pasien, dan meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku maladaptif. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh individu atau klien melalui terapi aktifitas kelompok meliputi dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan hubungan interpersonal dan

Transcript of Proposal Tak Lampiran 4. PDF

  • LAMPIRAN 4

    TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : SOSIALISASI

    A. Topik

    Terapi aktifitas kelompok berfokus pada sosialisasi.

    B. Latar Belakang

    Manusia sebagai makhluk sosial yang hidup berkelompok dimana satu

    dengan yang lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan sosial.

    Kebutuhan sosial yang dimaksud antara lain : rasa menjadi milik orang lain

    atau keluarga, kebutuhan pengakuan orang lain, kebutuhan penghargaan orang

    lain, dan kebutuhan pernyataan diri.

    Secara alamiah individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh

    individu berada dalam satu keluarga. Dengan demikian pada dasarnya

    individu memerlukan hubungan timbal balik, hal ini bisa melalui kelompok.

    Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan

    dampak positif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta

    pemulihan kesehatan seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok

    terapeutik, modalitas merupakan bagian dan memberikan hasil positif terhadap

    perubahan perilaku klien atau pasien, dan meningkatkan perilaku adaptif dan

    mengurangi perilaku maladaptif.

    Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh individu atau klien melalui

    terapi aktifitas kelompok meliputi dukungan (support), pendidikan

    meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan hubungan interpersonal dan

  • juga meningkatkan uji realitas pada klien dengan gangguan orientasi realitas

    (birckhead, 1989).

    Therapy aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktik kesehatan

    jiwa, bahkan merupakan hal yang penting dari keterampilan terapeutik dalam

    ilmu keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.

    Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk

    mendorong anggota kelompok untuk mengungkapkan masalah dan

    mendapatkan bantuan penyelesaian masalahnya dari kelompok, perawat juga

    adaptif menilai respon klien selama berada dalam kelompok.

    Setiap kelompok mempunyai struktur dan identitas tersendiri.kekuatan

    kelompok memberikan kontribusi pada anggota dalam pimpinan kelompok

    untuk saling bertukar pengalaman dan memberi penjelasan untuk mengatasi

    masalah anggota kelompok. Dengan demikian dapat dijadikan sebagai wadah

    untuk praktek dan arena uji coba kemampuan berhubungan dan berperilaku

    terhadap orang lain.

    C. Tujuan

    1. Tujuan Umum

    Membantu klien meningkatkan kemampuan untuk berhubungan

    dan bersosialisasi dengan orang lain dalam suatu kelompok

    2. Tujuan Khusus

    a. Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi verbal

    b. Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal

    c. Klien dapat berlatih mematuhi peraturan

  • d. Klien dapat meningkatkan interaksi dengan klien lain

    e. Klien dapat meningkatkan partisipasi dalam kelompok

    f. Klien dapat mengungkapkan pengalamannya yang menyenangkan

    g. Klien dapat menyatakan perasaan tentang terapi aktifitas kelompok

    sosialisasi

    h. Klien dapat meningkatkan percaya diri

    D. Landasan Teori

    Setiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan sosial

    pada berbagai tingkat hubungan yaitu dari hubungan intim biasa sampai

    hubungan saling ketergantungan. Keintiman dan saling ketergantungan dalam

    menghadapi dan mengatasi berbagai kebutuhan setiap hari. Individu tidak

    akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya hubungan dengan

    lingkungan sosial.

    Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara aktif

    dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan

    disertai respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki,

    kerja sama, hubungan timbal balik yang sinkron (Stuart & Sundeen, 1995 hal

    518).

    Pada dasarnya kemampuan hubungan sosial berkembang sesuai dengan

    proses tumbuh kembang individu mulai dari bayi sampai dengan dewasa

    lanjut. Untuk mengembangkan hubungan sosial yang positif, setiap tugas

    perkembangan sepanjang daur kehidupan diharapkan dilalui dengan sukses.

  • Pemutusan proses berhubungan terkait erat dengan ketidak puasan

    individu terhadap proses hubungan yang disebabkan oleh kurangnya peran

    serta, respon lingkungan yang negatif. kondisi ini dapat mengembangkan rasa

    tidak percaya diri dan keinginan untuk menghindar dari orang lain

    E. Kriteria Klien

    1. Klien gangguan jiwa yang cukup kooperatif

    2. Klien yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui komunikasi verbal

    3. Klien dengan isolasi sosial yang tidak mau berinteraksi dengan orang lain.

    4. Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang

    mengidap penyakit fisik tertentu seperti diare, thypoid dan lain-lain).

    F. Proses Seleksi

    1. Berdasarkan kriteria klien yang telah ditetapkan

    2. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari dan

    kemungkinan dapat dilakukan terapi aktifitas kelompok pada klien tersebut

    dengan perawat ruangan

    3. Melakukan kontrak dengan klien untuk mengikuti aktifitas yang akan

    dilaksanakan serta menanyakan kesediaannya

    4. Menetapkan bersama klien dan perawat ruangan tentang topik, waktu dan

    tempat kegiatan.

    G. Waktu, tempat, dan uraian pelaksanaan

    Hari /Tanggal : Kamis, 19 Juni 2014

    Tempat : Di Ruang Wisma Drupada

    Waktu : 10.00 s/d 11.00 WIB

  • Lama Kegiatan :

    1 Perkenalan dan pengarahan (5 menit)

    2 Role play (5 menit)

    3 Permainan dan diskusi (25 menit)

    4 Evaluasi (10 menit)

    5 Penutup (5 menit)

    Jumlah peserta : 10 orang

    Perilaku yang diharapkan dari kelompok klien adalah:

    a. Klien dapat melakukan permainan

    b. Klien dapat memberikan pendapat/komentar dari permainan

    c. Klien dapat berperan aktif dalam kelompok dengan cara mengungkapkan

    pengalamannya dan memberikan dukungan kepada klien lain

    d. Klien dapat mengontrol emosinya selama kegiatan berlangsung

    e. Klien tidak meninggalkan kelompok pada saat permainan

    H. Pengorganisasian

    Leader : Lina Ernawati

    Co-Leader : Pancariawati

    Obsever : Fathkul Rahman

    Fasilitator : Riska Wahyu A

    I. Metode dan media

    Metode : Permainan Kandang dan Ayam

    Media : Kertas, tali, dan spidol (untuk tanda pengenal).

  • J. Uraian Pembagian Tugas

    1. Leader

    a. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok

    sebelum kegiatan dimulai

    b. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan

    memperkenalkan dirinya

    c. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib

    d. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok

    e. Menjelaskan permainan

    2. Co-Leader

    a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas

    klien

    b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang

    3. Fasilitator

    a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif

    b. Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan

    4. Observer

    a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan

    b. Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan

    berlangsung

  • c. Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape

    recorder)

    K. Proses Pelaksanaan

    1. Perkenalan dan pengarahan

    a. Mempersiapkan lingkungan : suasana tenang dan nyaman (tidak

    ribut).

    b. Mempersiapkan tempat : pengaturan posisi tempat duduk, leader

    berdiri di depan dan berkomunikasi dengan seluruh anggota

    kelompok

    c. Mempersiapkan anggota kelompok : membuat kontrak kembali

    dengan klien untuk mengikuti terapi aktifitas kelompok sosialisasi.

    2. Pembukaan

    a. Leader memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, asal dan

    tempat tinggal

    b. Leader menjelaskan tujuan terapi aktifitas kelompok sosialisasi

    c. Membuat kontrak waktu dengan klien dan lamanya permainan

    berlangsung

    d. Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok antara lain :

    jika klien ingin ke kamar mandi atau toilet harus minta ijin kepada

  • leader, bila ingin menjawab pertanyaan klien diminta untuk

    mengacungkan tangan dan diharapkan klien mengikuti kegiatan dari

    awal sampai akhir.

    3. Role play

    Leader membagi peserta kedalam 3 formasi. Masing-masing formasi

    terbentuk dari satu kandang, yaitu 2 orang klien yang berdiri berhadapan

    dan saling menjulurkan kedua tangan kedepan lalu berpegangan, dan satu

    ayam, yaitu seorang klien yang jongkok didalam formasi kandang.

    Sementara seorang peserta berperan sebagai pemilik yang bertugas

    memberi aba-aba kepada klien lain:

    a. Kandang : Klien yang berperan sebagai kandang harus mencari

    pasangan baru untuk membuat formasi kandang baru. Klien yang

    berperan sebagai pemilik ikut mencari pasangan untuk membuat

    formasi kandang. Sementara Klien yang berperan sebagai ayam diam

    di tempat.

    b. Ayam : Klien yang berperan sebagai ayam harus mencari kandang

    baru. Klien yang berperan sebagai pemilik ikut mencari kandang

    untuk beralih peran sebagai ayam. Sementara Klien yang berperan

    sebagai kandang diam di tempat.

    4. Permainan

    Klien diminta untuk mempermainkan roll play diatas. Klien yang tidak

    mendapat pasangan diminta memperkenalkan diri, dan selanjutnya

    berperan sebagai pemilik.

  • 5. Evaluasi Klien

    a. Dapat mengungkapkan perasaan setelah melakukan permainan

    b. Klien dapat menyebutkan keuntungan dari permainan tersebut

    c. Klien dapat mengungkapkan usul atau pendapat dari kegiatan

    permainan

    6. Penutup

    a. Leader menyampaikan apa yang telah dicapai anggota kelompok

    setelah mengikuti permainan

    b. Perawat memberikan reinforcement positif pada setiap klien yang

    mengikuti permainan

    L. Program Antisipasi

    1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok

    a. Memanggil klien

    b. Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan

    perawat atau klien yang lain

    2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :

    a. Panggil nama klien

    b. Tanya alasan klien meninggalkan permainan

    c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan

    pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu

    klien boleh kembali lagi

    3. Bila ada klien lain ingin ikut

  • a. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang

    telah dipilih

    b. Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin

    dapat diikuti oleh klien tersebut

    c. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak

    memberi peran pada permainan tersebut.

    M. Kriteria Hasil

    Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang

    direncanakan:

    No. Aspek Yang Dinilai1 Menyebutkan identitas

    dirinya

    2 Mampu menyebutkanidentitas klien lain

    3 Mampu beresponterhadap klien laindengan Mendengarkanklien lain yang sedangberbicara

  • 4 Klien mampumenterjemahkanperintah permainan

    5 klien mampu mengikutiaturan main yang telahditentukan